Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGELOLAAN DANA BIMBINGAN
IBADAH HAJI DALAM PELAYANAN
JAMAAH KBIH AS-SALAM BEKASI
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Disusun Oleh :
AHMAD BAIDHOWI
11160530000109
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021 M/ 1442
i
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang
diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam
penelitian ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini
bukan hasil karya saya atau merupakan hasil
jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, 11 Maret 2021
Ahmad Baidhowi NIM. 1116053000109
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah
Haji Dalam Pelayanan Jamaah Haji KBIH As-Salam Bekasi”
ini telah diajukan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tanggal 05 April 2021 skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada
program studi Manajemen Dakwah, Konsentrasi Manajemen Haji
dan Umrah.
Jakarta, 05 April 2021
Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
Drs.Sugiharto,M.A. Abdul Hafidz,S.Sos
NIP. 196608061996031001 NIP. 21181200100065
Penguji I, Penguji II,
Ahmad Munawaruzzaman, M. Si Dra. Rochimah Imawati, M.Si
NIDN. 0415068504 NIP. 196612032014112001
Pembimbing,
Drs. H. AHMADIH ROJALI JAWAB. MA.
NIP.198105262014111002
iii
ABSTRAK
Ahmad Baidhowi (11160530000109), Pengelolaan Dana
Bimbingan Ibadah Haji Dalam Pelayanan Jamaah Haji KBIH
As-Salam Bekasi, dibawah bimbingan Drs. H. Ahmadih Rojali
Jawab. MA.
Ibadah haji merupakan ibadah yang ditujukan bagi semua umat
Islam yang mampu rnenjalankannya. Ibadah haji merupakan
merupakan ibadah yang dalam penyelenggraannya tidak
ditangani langsung oleh pemerintah, peluang inilah yang
dirnanfaatkan oleh biro-biro transportasi swasta. Begitu banyak
biro penyelenggara haji dan semakin bertambalinya peminat
ibadah haji sehingga besar tantangan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan pada biro perjalanan Haji dan Umrah.
Dalam konteks inilah penulis melakukan penelitian tentang
Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah Haji Dalam Pelayanan
Jamaah KBIH As-Salam Bekasi Adapun tujuan penilitian ini
adalah untuk mengetahui apa dan bagaimana bentuk dan model
pelayanan prima serta bagaimana proses dana pelayanan pada
KBIH As-Salam Bekasi. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan melakukan
penelitlan yang menghasilkan data deskrlptif berupa kata-kata
tertulls dari sumber-sumber yang diperoleh dari pimpinan KBIH
As-Salam Bekasi. Teknik pengumpulan data berupa observasi
yaitu penulis terjun langsung di KBIH As-Salam Bekasi,
melakukan wawancara bebas dengan Pimpinan dan membaca
dokumen serta informasi yang tersedia website.
Dari hasil penelitian ini, menunjukan tampak jelas bahwa KBIH
tersebut memiliki bentuk dan model pelayanan yang diberikan
kepada jamaah dalam menjalankan perjalanan ibadah haji dan
KBIH ini secara periodik melakukan proses dengan
menggunakan model dan bentuk berdasarkan pelayanan dan
proses bimbingan haji di KBIH As-Salam Bekasi.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kepada kita nikmat taufiq dan hidayahnya kepada
kita semua, sehingga berkah dari nikmat tersebut kita senantiasa
dilimpahkan rahmat dan karunia-Nya.
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita,
Nabi Muhamad SAW beserta para keluarganya, para sahabatnya,
yang selalu berpegang teguh sampai akhir zaman.
Dengan izin Allah SWT akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul
“PENGELOLAAN DANA BIMBINGAN IBADAH HAJI
DALAM PELAYANAN JAMAAH HAJI KBIH AS-SALAM
BEKASI”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar S.Sos pada Konsentrasi Manajemen Haji dan
Umroh, Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dengan demikian, dalam kesempatan yang berharga ini
penulis ingin mengungkapkan rasa hormat dan terima kasih
kepada berbagai pihak yang secara tidak langsung telah
membantu dan mendukung penulis, diantaranya:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc.,
M.A. sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
v
2. Bapak Suparto, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Ibu Dr. Siti Napsiyah, MSW
selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Bapak Dr. Sihabudin Noor, MA selaku Wakil
Dekan II Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, dan
Bapak Drs. Cecep Castrawijaya, MA Selaku Wakil Dekan
III Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
3. Bapak Drs. Sugiharto, MA Sebagai Ketua Jurusan
Manajemen Dakwah dan Bapak Amirudin, M.Si Sekretaris
Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Bapak Dr. H. Ahmadih Rojali Jawab, MA sebagai Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah membimbing hingga akhir
penulisan, yang telah meluangkan waktu nya untuk
membimbing serta memberikan banyak masukan, arahan
dan saran kepada penulis sehingga bermanfaat bagi penulis
dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak Lili Bariadi, S.Ag., M.Si, selaku Dosen Penasehat
Akademik Program Studi Manajemen Haji dan Umroh yang
telah banyak memberikan waktu luang untuk memberikan
pengarahan kepada penulis.
6. Seluruh Dosen Prodi beserta staf Tata Usaha Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuannya,
semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat bagi penulis
vi
dan dapat mengamalkan kembali ilmu yang telah diberikan.
7. Bapak KH. Hasan Basri selaku pimpinan KBIH As-Salam
dan bapak H. Hilaludin Alhasany, S.E selaku Wakil KBIH
As-Salam yang mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian di KBIH As-Salam dan bersedia untuk penulis
wawancarai.
8. Teristimewa terima kasih kepada kedua orang tua saya
Ayahanda H. Ahamd Asy’ari dan Ibunda Rosida A.Md.
Keb yang telah membimbing dengan segala jerih payah,
kesabaran dan pengorbanan serta nasihat dan doa yang
selalu dipanjatkan untuk saya sehingga saya dapat
menyelesaikan studi. Tidak lupa juga kakak dan adik saya
yang terus mensupport dan mendoakan saya. Tiada kata
yang pantas selain ucapan doa, sungguh jasa kalian tiada
tara dan tak akan pernah bisa terbalaskan.
9. Teman-teman Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen
Haji Umrah angkatan 2016 yang selalu mensupport serta
selalu menemani hingga skripsi ini selesai ditulis.
10. Kepada teman-teman seperjuangan saya yaitu Team KPKS
yang telah menemani hari-hari saya selama kuliah, yang
telah mensupport saya dalam segala hal di kampus,
terkhusus kepada saudara M. Bilal, Rizky Khoirul Anam,
Faqih Mauludi. Banyak hal dilalui yang tak mungkin
terlupakan sampai kapanpun.
11. Kepada teman-teman lingkungan tempat tinggal saya yang
vii
selalu membuat saya semangat untuk menyelasikan
penulisan skripsi ini terkhusus Ahmad Sofyan Tsauri,
Lukmanul Hakim, Muhammad Syaiful Anwar, dan Ahmad
Mutasimbillah semoga kita semua diberikan keberkahan dari
Allah SWT dan diberikan kemudahan dari setiap urusan.
Amin.
12. Serta terima kasih kepada semua pihak yang tidak mampu
penulis sebutkan satu persatu, namun dengan begitu semoga
tidak sedikitpun mengurangi rasa hormat dan teri makasih
penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
terdapat kesalahan. Maka, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata penulis sampaikan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi semua pembaca dan menambah
pengetahuannya di bidang Manajemen Haji Umroh. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat
kesalahan. Maka, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini.
Jakarta, 05 April 2021
Ahmad Baidhowi
viii
DAFTAR ISI DAFTAR ISI .................................................................................. viii DAFTAR TABEL ............................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xi BAB I ................................................................................................. 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................. 6
D. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 7
E. Metode Penelitian .................................................................... 8
F. Kerangka Teori ...................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan ............................................................ 14
BAB II ............................................................................................. 17 LANDASAN TEORI ....................................................................... 17
A. Pengelolaan Dana ................................................................ 17
B. Bimbingan Haji.................................................................... 23
C. Pelayanan ............................................................................. 26
D. KBIH .................................................................................... 35
BAB III ........................................................................................... 39 GAMBARAN UMUM KBIH AS-SALAM BEKASI ..................... 39
A. Sejarah Singkat KBIH As-Salam Bekasi ............................ 39
B. Struktur Organisasi KBIH As-Salam Bekasi Struktur
Pengurus ...................................................................................... 40
C. Visi Dan Misi ....................................................................... 40
D. Dasar dan Tujuan Penyelenggaraan KBIH As-Salam Bekasi
41
E. Tugas Dan Fungsi KBIH As-Salam Bekasi ......................... 42
F. Aktifitas Kegitan KBIH As-Salam Bekasi ....................... 44
BAB IV ............................................................................................ 47 DATA DAN TEMUAN PENELITIAN........................................... 47
A. Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah Haji Yang Di Kelola
ix
KBIH As-Salam Bekasi ............................................................... 47
B. Proses Pelayanan Bimbingan Ibadah Haji KBIH As-Salam
Bekasi........................................................................................... 51
BAB V .............................................................................................. 59 PEMBAHASAN .............................................................................. 59
A. Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah Haji KBIH As-Salam
Bekasi........................................................................................... 59
B. Pelayanan Bimbingan Ibadah Haji Pada Jamaah Yang Di
Kelola Oleh KBIH As-Salam ..................................................... 64
BAB VI ............................................................................................ 71 PENUTUP ....................................................................................... 71
A. Kesimpulan .......................................................................... 71
B. Saran .................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 75 LAMPIRAN ...................................................................................... 1
x
DAFTAR TABEL Tabel 4.1……………………………………………………………... 50 Tabel 4.2 …………………………………………………………….. 52
Tabel 5.1……………………………………………………………... 62
Tabel 5.2……………………………………………………………... 63
Tabel 5.3……………………………………………………………... 65 Tabel 5.4……………………………………………………………... 67
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 2 Surat Keterangan Izin Penelitian Skripsi
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian Skripsi
Lampiran 4 Transkip Wawancarra
Lampiran 5 Dokumentas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Haji merupakan ibadah multi dimensi dengan berbagai
dinamika yang sangat menarik untuk dikaji dan dibahas dalam
berbagai perspektif. Haji pada hakekatnya merupakan aktivitas
yang pelaksanaanya diwajibkan oleh Allah.1 Sebagaimana kita
ketahui bersama haji merupakan rukun Islam yang kelima, yang
diwajibkan bagi segenap Muslim yang “mampu”
melaksanakannya sekali seumur hidup. Kewajiban ini didasarkan
kepada firman Allah dalam surat Ali Imran Ayat 97 :
على النهاس حج البيت من فيه آيات بي نات مقام إبراهيم ومن دخله كان آمنا ولله
غني عن العالمين استطاع إليه سبيل ومن كفر فإنه الله
yang artinya:
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan
ke Baitullah. Dan barangsiapa mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.”(QS.Ali Imran :[3]: 97). 2
Dari terjemahan firman Allah di atas menjelaskan kata
sanggup disini adalah mampu secara fisik dan finansial yang
1 Ali Shariati, Haji, ( Bandung: Penerbit Pustaka, 2000 M), h. 1 2 Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji Dan Umrah, Dinamika dan Perspektif Haji Indonesia (Kementerian Agama, 2012) Edisi ke-2, h.1
2
tentunya melibatkan kesiapan mental. Adapun tata cara (kaifiyah)
pelaksanaannya telah diatur dalam fikih dan dijelaskan secara
rinci dalam kitab manasik haji yang
Memuat keterangan mengenai syarat sah dan rukun haji.
Disamping itu, dilengkapi pula dengan doa-doa yang harus
dibaca selama melaksanakan ibadah haji.
Di Indonesia Penyelenggaraan Ibadah Haji merupakan
mutlak sebagai tanggung jawab pemerintah, berdasar pada
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 pasal 6 yang
menyebutkan bahwa pemerintah berkewajiban melakukan
pembinaan, pelayanan dan perlindungan dengan menyediakan
pelayanan administrasi, bimbingan Ibadah Haji, Akomodasi,
Transportasi, Pelayanan kesehatan, keamanan dan hal-hal lainnya
yang diperlukan oleh calon jamaah Haji.
Perlu diketahui bahwa keadaan jamaah haji Indonesia yang
majemuk dari segi pendidikan, usia, dan tingkat pemahaman
terhadap ilmu manasik haji membutuhkan usaha yang
maksimal.3 Pemerintah dalam melaksanakan tugas nasional
sangat menyadari dan berbesar hati dengan adanya dukungan
masyarakat dan lembaga sosial Islam yang secara langsung atau
tidak langsung ikut berpartisipasi dalam kepentingan perhajian,
sebagai sebuah kekuatan ekstra dan partner kerja dalam
mewujudkan pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap
3 Kementerian Agama RI (Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh),Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, jakarta,h.1
3
calon jamaah haji.4
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) merupakan
suatu organisasi yang membantu pemerintah dalam hal
penyelenggaraan ibadah haji, saat ini hampir semua orang
yang ingin menunaikan ibadah haji menggunakan jasa KBIH,
karena dengan KBIH mereka bisa mendapat berbagai
kemudahan, mulai dari pendaftaran sampai kepulangan dari
Tanah Suci Mekkah, mereka pun mendapat bimbingan tentang
ibadah Haji secara intensif. Oleh karena itu KBIH pun dalam
melaksanakan kegiatannya diperlukan pengelolaan dana yang
baik, karena dana yang masuk tidaklah sedikit, dan mengingat
bahwa ibadah haji adalah ibadah yang sangat sakral, dimana
setiap kesalahan yang dilakukan walaupun sedikit akan mendapat
balasannya secara langsung.
Pemerintah dalam melaksanakan tugas nasional sangat
menyadari dan berbesar hati dengan adanya dukungan
masyarakat dan lembaga sosial Islam yang secara langsung atau
tidak langsung ikut berpartisipasi dalam kepentingan perhajian,
sebagai sebuah kekuatan ekstra dan partner kerja dalam
mewujudkan pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap
calon/jamaah haji.
Salah satu dari lembaga tersebut adalah lembaga KBIH
yang berkiprah dalam panggung bimbingan kepada calon/jamaah
haji sejak tahun 1989 yang secara langsung melibatkan diri dan
4 Ishak Farid, Ibadah haji dalam filsafat hukum islam, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1999),h.44-45
4
ikut berperan serta dalam perhajian. Dan keberadaan mereka
benar-benar sangat membantu pemerintah.5 Walaupun tidak
dapat pula menutup mata, adanya sekelompok oknum lembaga
ini yang belum memahami secara sempurna kebijakan
pemerintah dalam perhajian, sehingga terkadang menimbulkan
kesan kurang searah dan seirama. Untuk menciptakan kesenadaan
tersebut maka dibentuklah peraturan tentang Hak dan Kewajiban
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji yang telah terealisasi melalui
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 396
Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Agama
Republik Indonesia Nomor 371 Tahun 2002 Tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh dengan memperhatikan
perspektifnya di masa yang akan datang untuk turut dan
berintegrasi dalam pembimbingan jamaah untuk memperoleh haji
yang mabrur.
Dalam prakteknya, KBIH membutuhkan dana untuk
bimbingan tersebut. biaya operasional bimbingan yang diambil
oleh KBIH dari tiap calon jamaah haji sesuai dengan ketentuan
yang berlaku yang ditetapkan oleh Menteri Agama. Dana yang
didapat oleh KBIH tidaklah sedikit, semakin banyak calon
jamaah yang ikut dalam KBIH tersebut maka makin besar pula
dana yang masuk. KBIH merupakan lembaga independent.
Departemen Agama tidak ada sangkut pautnya dengan
5 Direktur Pembinaan Haji, “ Prospek, Eksistensi Serta Peran KBIH Dalam
Pembinaan dan Bimbingan Manasik Haji “. Disampaikan pada acara Seminar
Fiqh Haji tanggal 25-27 Mei 2007 (Bogor). h.1
5
KBIH kecuali yang berkaitan dengan regulasi, segala pengaturan,
pengelolaan dana bimbingan haji KBIH itu sendiri yang
mengatur, bahkan Departemen Agama tidak memberikan dana
subsidi sedikitpun untuk KBIH.
Berangkat dari latar belakang tersebut diatas, maka penulis
mencoba untuk mengeksplorasi lebih dalam mengenai
pengelolaan dana bimbingan haji tersebut Hal ini mengingat
bahwa jika pengelolaannya baik maka pelaksanaannya pun akan
baik. Untuk itu penulis ingin membuat skripsi tentang
”PENGELOLAAN DANA BIMBINGAN IBADAH HAJI
DALAM PELAYANAN JAMAAH KBIH AS-SALAM
BEKASI ”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan usaha untuk menetapkan
batasan-batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti.
Batasan masalah berguna untuk mengidentifikasi faktor mana
saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian.
Sesuai dengan latar belakang masalah dan agar tidak
mengarah kepada pembahasan lain dan juga lebih terarah kepada
tujuan awal penulis inginkan, maka penulis membatasi masalah
yang akan dibahas yaitu : ”PENGELOLAAN DANA
BIMBINGAN IBADAH HAJI DALAM PELAYANAN
JAMAAH KBIH AS-SALAM BEKASI”
6
2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana pengelolaan dana bimbingan ibadah haji pada
KBIH As-Salam Bekasi ?
b. Bagaimana pelayanan bimbingan ibadah haji pada jamaah
KBIH As-Salam Bekasi ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Suatu hal yang tidak dapat dikesampingkan adalah hasil
yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini sehingga
timbul kejelasan dari permasalahan yang ada. Hasil yang hendak
dicapai itu merupakan tujuan penulisan skripsi. Adapun tujuan
penulisan skripsi ini adalah :
a. Untuk mengetahui penggunaan dana bimbingan Haji pada
KBIH As-Salam Bekasi.
b. Untuk mengetahui kualitas pelayanan bimbingan Haji pada
KBIH As-Salam Bekasi.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi akademisi
Manfaat penelitian ini bagi akademisi adalah berupa
pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya tentang
7
pengelolaan dana pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH).
b. Bagi Praktisi
Sebagai bahan masukan bagi pihak Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) menenai pengelolan dan
pelayanan bimbingan ibadah haji
D. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap
beberapa sumber kepustakaan, adapun tinjauan pustaka yang
digunakan penulis ini adalah :
1. Angga wicaksana (105046101666), Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah Jakara, 2009, Pengelolaan Dana
Bimbingan Haji Pada KBIH Nurul Fawz dan KBIH Al-
Ikhlash, (Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas
Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2009). Pengelolaan dana bimbingan haji pada
Kelompok Bimbingan ibadah haji (KBIH) nurul fawz dan
KBIH Al-Ihklash cukup baik dan dikelola dengan benar,
tetapi kedua KBIH ini kurang adanya komunikasi
dan transparansi kepada jamaah, sehingga jamaah tidak
mengetahui.
Persamaan pembahasan penulis dengan pustaka
pertama ini yaitu pada pengelolaan dana pada KBIH,
8
sedangkan perbedaan penulis itu dengan menambahkan
bahasan tentang manfaat dana terhadap peningkatan
kualitas pelayanan
2. Muhammad Faiz Al Maki (11140530000020), Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018, Pengelolaan Dana
Bimbingan Haji Dalam Upaya Peningkatan Kualitas
Pelayanan pada KBIH As-Syukroniyah, (Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Manajemen
Dakwah Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah, 2018).
Persamaan dengan pustaka kedua yaitu pada
kualitas pengelolaan dana, sedangkan perbedaan dengan
penelitan ini lebih banyak bengambil sumber.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian kali ini penulis menggunaakan metode
penelitian pendekatan kualitatif yang merupakan jenis penelitian
lapangan dan dengan melakukan penelitian yang menghasilkan
data deskriptif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono, penelitian kualitatif
adalah pengumpulan data yang dipadu oleh fakta-fakta yang
ditemukan pada saat penelitian di lapangan.6 Sedangkan
penelitian deskriptif yaitu mencatat secara teliti segala gejala-
gejala atau fenomena yang dilihat, didengar dan dibacanya
6 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabet, 2010), h. 3
9
(melalui wawancara, foto, video, dokumen pribadi, dll).7
Menurut Bagan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J.
Moleong metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari prilaku
orang-orang yang diamati. Menurut Lexy J. Moleong berdasarkan
pada pondasi pebelitian, paradigma penelitian, perumusan
masalah, tahap-tahap penelitian, teknik penelitian, kriteria dan
teknik penelitian data, dan analisis dan penafsiran data8
Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis menggunakan
metode deskriptif yang mana metode deskriptif merupakan
penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak
menguji hipotesis atau produksi.9
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pimpinan KBIH yang dapat
memberikan informasi tentang data-data yang dibutuhkan
peneliti.
3. Objek Penelitian
Sedangkan objek penelitian ini adalah PENGELOLAAN
7 Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT. Grafindo Persada, 2001), h. 324 8 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Terjemahan (Bndung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 24
9 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh
AnalisisStatistik, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), hal. 24
10
DANA BIMBINGAN IBADAH HAJI DALAM PELAYANAN
JAMAAH KBIH AS-SALAM BEKASI
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di KBIH As-Salam yang beralamat
di Jalan Bintara Raya 9, Rt.006/Rw.001, Bintara, Kec. Bekasi
Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai
dengan bulan Juni tahun 2020.
5. Teknik Pengumpulan Data
Obervasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-
data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Dalam arti
bahwa, data tersebut dihimpun melalui pengamatan peneliti
melalui penggunaan pancaindera.10 Dalam hal ini, peneliti terjun
langsung dan melakukan observasi ke KBIH, untuk mengetahui
PENGELOLAAN DANA BIMBINGAN IBADAH HAJI
DALAM PELAYANAN JAMAAH KBIH AS-SALAM BEKASI
a. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
10 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana
Prenada MediaGroup, 2005), Ed. I, Cet. ke- 5, hal. 122
11
antara penanya atau pewawancara untuk memperoleh informasi
dari responden tersebut, dan data tersebut digunakan untuk
menilai keadaan seseorang misalnya untuk mencari data terhadap
sesuatu.11 Berkaitan dengan penelitian ini penulis melakukan
wawancara langsung kepada pimpinan KBIH yang bersangkutan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh
melalui dokumen-dokumen. Dokumentasi dapat berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.12
Oleh karenanya, peneliti memperoleh data melalui dokumen-
dokumen yang dimiliki oleh KBIH yang bersangkutan untuk
dijadikan bahan analisa dalam penelitian ini.
Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga
memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal hal yang
pernah terjadi di waktu silam.
c. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan pengumpulan
data dan informasi dari berbagai sumber, seperti buku yang
memuat berbagai ragam kajian teori yang sangat dibutuhkan
11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2009), h. 126 12 Husaini Husman,Metedologi Penelitian Untuk Public Relation,(Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2010) hal.45
12
peneliti, majalah, naskah, kisah sejarah, dan dokumen.13
d. Sumber Data
1. Data primer
merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama
dimana sebuah data didapatkan. Data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung oleh pengumpul data dari objek
risetnya.14
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber
kedua yang berperan sebagai pelengkap dari data primer.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang
sudah jadi dan sudah dikumpulkan.
e. Teknik Analisis Data
Analisis Data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data
ke dalam kategori, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Menganalisis data dalam penelitian kualitatif harus meringkas
13 Kun Maryati dan juju Suryawati, Sosiologi. Untuk SMA dan MA Kelas XII, (Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2006), h. 129 14 H.M,Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia,(Yogyakarta:
Graha Ilham, 2004), hlm 69.
13
data ke dalam suatu cara yang akurat, dan dapat dipertanggung
jawabkan, sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis
hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti,
menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena
itu, analisis data di sini berfungsi untuk memberi arti, makna dan
nilai yang terkandung dalam data itu.15
f. Teknik Penulisan
Sebagai pedoman dalam penulisan ini, penulis merujuk
pada Surat Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nomor 507 Tahun 2017, tentang buku pedoman penulisan karya
ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh
CeQDA (Center for Quality Development and Assurance)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
F. Kerangka Teori
1. Pengelolaan
Pemanfaatan upaya mempertahankan sifat bermanfaat yang
berkesinambungan.16 Pemanfaatan merupakan turunan kata dari
kata ’Manfaat’, yakni suatu penghadapan yang semata-mata
menunjukan kegiatan menerima. Penghadapan tersebut pada
umumnya mengarah pada perolehan atau pemakaian yang hal-hal
15 Muh. Fitrah dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian : Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus, (Sukabumi : CV Jejak, 2017), h. 84 16 https://kbbi.web.id/pemanfaatan
14
yang berguna baik di pergunakan secara langsung maupun tidak
langsung agar dapat bermanfaat.17
Menurut Badudu dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,
mengatakan bahwa :”Pemanfaatan adalah hal, cara, hasil kerja
dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna”
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi merupakan hal yang penting,
karena mempunyai fungsi untuk menyatakan garis-garis besar
dari masing-masing bab yang saling berkaitan dan berurutan. Hal
ini dimaksudkan agar tidak terjadi kekeliruan dalam
penyusunannya, sehingga terhindar dari kesalahan ketika
penyajian pembahasan masalah. Untuk mempermudah penulisan
skripsi, penulis membagi skripsi menjadi lima bab yang masing-
masing mempunyai karakteristik yang berbeda-beda namun
dalam kesatuan yang saling berkaitan dan saling melengkapi.
BAB I : PENDAHULUAN
Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan
secara garis besar tentang penulisan skripsi ini
dan akan mengantarkan pada bab-bab
selanjutnya. Dalam bab ini akan diuraikan
tentang : latar belakang masalah, rumusan
17 http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-pemanfaatan.html
15
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
tinjauan pustaka, metode penelitian dan
dilanjutkan dengan sistematika penulisan skripsi.
BAB II : LANDSAN TEORI
Merupakan landasan teori yang
membahas lebih detail dari kerangka
teoritik penelitian. Adapun sub bab
yang dibahas berkaitan dengan
konsep pengelolaan, konsep
pelayanan, konsep bimbingan, sistem
pelayanan, dan Bimbingan Ibadah
Haji.
BAB III : GAMBARAN UMUM KBIH AS-SALAM
BEKASI.
Bab ini akan memuat tentang gambaran umum
Kantor KBIH As-Salam Bekasi yang diteliti.
Manfaat dana bimbingan terhadap jamaah, fungsi
bimbingan, bentuk pelayanan pada KBIH As-
Salam Bekasi.
BAB IV : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Yang berisi tentang data dan temuan dari hasil
penelitian yang telah terkumpul dan tersaji pada
16
bab ini. Di dalamnya berisi pengelolaan tentang
dana bimbingan ibadah haji serta bentuk
pelayanan jamaah haji di Kantor KBIH As-Salam
Bekasi.
BAB V : PEMBAHASAN
Membahas mengenai hasil penelitian yang
penulis dapatkan, dengan menggunakan kerangka
berfikir atas dasar teori pengelolaan dan
pelayanan pada KBIH As-Salam Bekasi.
BAB VI : PENUTUP
Merupakan akhir dari proses penulisan atas hasil
penelitian yang berpijak pada bab-bab
sebelumnya yang di dalamnya mencakup tentang
kesimpulan pokok hasil penelitian dan kemudian
diikuti dengan saran maupun kritik yang relevan
dengan obyek penelitian.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengelolaan Dana
1. Pengertian Pengelolaan
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia pengelolaan
adalah proses, cara, perbuatan mengelola, dan/atau proses
melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga
orang lain, dan/atau proses yang membantu merumuskan
kebijaksanaan dan tujuan organisasi, dan/atau proses yang
memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat
dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian
tujuan.18
Menurut James A.F. Stoner, pengelolaan merupakan
proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian upaya anggota organisasi dengan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencpai tujuan yang telah ditetapkan. Pengelolaan
diartikan sebagai suatu proses karena semua pemimpin
usaha apapun keahlian dan keterampilannya, terlibat dalam
kegiatan yang saling berkaitan dalam mencapai tujuan
18 1https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kelola, diakses pada Senin,
20 November 2020, pukul 00.58 WIB.
18
organisasi.19
Arti dari pengelolaan pasti banyak yang
mengkaitkannya dengan manajemen karena keduanya sama
melakukan kegiatan pengaturan dan penataan agar
mendapatkan sesuatu yang telah di rencakan. Akan tetapi
menurut kamus bahasa Indonesia kata pengelolaan
mempunyai 2 pengertian:
a. Pengelolaan adalah proses melakukan kegiatan tertentu
dengan menggerakan tenaga orang lain.
b. Pengelolaan adalah proses yang membantu merumuskan
kebijakan dan tujuan oraganisasi.
Adapun menurut para ahli mendefinisikan arti dari
pengelolaan adalah :
Rebert T. Kiyosaki dan Sharon L : Pengelolaan adalah
sebuah kata yang besar sekali, yang mencakup pengelolaan
uang, waktu, orang, sumber daya dan terutama pengelolaan
informasi.
Murniati A.R : pengelolaan adalah proses
mengkordinasikan dan mengintegrasikan semua sumber
daya, baik manusiabmaupun tekbikal untuk mencapai
berbagai tujuan khusus yang ditetapkan dalam suatu
organisasi.
19 James A.F. Stoner. (2005). Management, Edisi Kedua. New York:
Prentice Hall International. hlm. 9
19
Soekanto : Pengelolaan adalah suatu proses yang dimulai
dari proses perencanaan, pengaturan, pengawasan,
penggerak sampai dengan proses tujuan kerja tertentu.
Hamalik : Pengelolaan adalah suatu proses untuk
mengerakan, mengornisasikan dan mengerahkan usaha
manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari berbagai macam pengertian di atas penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa pengelolaan adalah
penyelengraan atau pengurusan agar suatu yang dikelola
dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
2. Proses Pengelolaan
Banyak sekali tahapan manajemen, tapi dapat ditarik
kesimpulan dari pendapat para ahli ada empat tahapan yang
sama yakni perencanan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan. Adapun penjelasan dari tahapan-tahapan
tersebuat adalah:
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan sebagai dasar pemikiran serta
tujuan penyusunan langkah-langkah yang akan
dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan sama
artinya dengan mempersiapkan segala komponen
kebutuhan, serta memprhitungkan yang menjadi
kendala yang bermaksud dalam mencapai tujuan
yang telah di persiapkan.
20
b. Pengorganisasian (Organization)
Pengorganisasian merupakan cara
mengumpulkan orang-orang dan juga menempatkan
mereka sesuai keahliannya dalam pekerjaan yang
sudah direncanakan.
c. Penggerakan (Actuating)
Penggerakan yang dimaksud ialah
menggerakkan organisasi agar berjalan sesuai
dengan pembagian kerja masing-masing serta
menggerakkan seluruh sumber daya yang ada dalam
organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan bisa berjalan sesuai dengan rencana dan
bisa mencapai tujuan.
d. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan yaitu untuk mengawasi apakah
gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan
rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan
smber daya dalam organisasi agar bisa terpakai
secara efektif dan efesien tanpa ada yang
melenceng dari rencana.20
Beradasarkan istilah pengelolaan diatas,
20 H.B. Siswanto. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara. hlm. 57.
21
penulis menyimpulkan bahwasannya proses
pengelolaan meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
dalam memberdayakan sumber daya yang ada
demi mengefektifkan dan mengefesiensikan
pengelolaan dana bimbingan ibadah haji KBIH As-
Salam Bekasi.
Oleh karena itu, penulis berharap Lembaga
KBIH As-Salam Bekasi yang menjadi tempat
penelitian yang sesuai juga dengan teori seta
fungsi-fungsi manajemen sebagai mana mestinya.
3. Pengertian Dana
Menurut beberapa ahli pengertian tentang dana
memiliki banyak perbedaan antara satu dengan yang lain.
Dana sering diartikan sebagai kas, sedangkan kas
merupakan uang tunai yang dimiliki oleh suatu perusahaan
atau lembaga. Dalam hal ini, uang yang disediakan untuk
biaya kebutuhan, keperluan dan operasi kebutuhan sehari-
hari. Dana atau kas adalah bentuk aktivitas yang paling
likuid yang bisa digunakan segera untuk memenuhi
kewajiban keuangan dalam suatu organisasi. Karena sifat
likuidnya tersebut, kas memberikan keuntungan yang
paling rendah. Jika organisasi menyimpan kas, uang, dana
dalam bentuk rekening giro, maka jasa giro yang diterima
22
oleh organisasi prosentasinya akan lebih rendah dari pada
jika disimpan dalam bentuk deposito berjangka.21
Beberapa pengertian tentang dana menurut beberapa
ahli diantaranya:
Drs. Kustadi Arinta : “Yang dimaksud dengan
dana adalah sejumlah uang atau sumber lain yang
disisihkan buat tujuan penyelenggaraan kegiatan
tertentu/ mendapatkan objek tertentu yang sesuai
dengan ketentuan dan pembatasan khusus dan
yang disusun sebagai satuan keuangan
pembukuan sendiri”.
Drs. Munawir : “Pengertian pertama diartikan
sama dengan kas, dengan demikian laporan
sumber dan penggunaan dana menggambarkan
suatu ringkasan sumber dan penggunaan kas
selama periode bersangkutan”. Pengertian yang
kedua sama denga modal kerja, baik dalam arti
modal kerja bruto maupun modal kerja netto,
sehingga dengan demikian laporan sumber dan
penggunaan dana menggambarkan suatu
ringkasan sumber dan penggunaan modal kerja
dan perubahan- perubahan unsur-unsur modal
kerja selama periode bersangkutan”.
21 Padji Anoraga, Manajemen Bisnis (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h.
244
23
Menurut pendapat para ahli di atas, penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa dana adalah sejumlah uang yang di miliki
oleh suatu perusahaan yang dapat di gunakan apabila ada
kebutuhan dan untuk operasional sehari-hari.
B. Bimbingan Haji
1. Pengertian Bimbingan
Sedangkan bimbingan memiliki pengertian menuntun,
mambantu seseorang yang mengalami masalah agar ia
dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
Bimbingan merupakan terjemahan dari ‟guindance’’.
Bentuk kata kerjanya yaitu ‟to guide’’ yang menunjukan.
Bimbingan berarti menunjukan kepada seseorang yang
secara psikologis membutuhkan bantuan, sehingga
bimbingan adalah suatu pemberi bantuan psikologis agar
yang bersangkutan dapat menyelesaikan atau mengurangi
sendiri masalah yang sedang dihadapinya.22
Secara terminologi, bimbingan menurut M. Luthfi
adalah usaha membantu orang lain dengan
mengungkapkan dan membangkitkan potensi yang
dimilikinya. Sehingga dengan potensi itu, ia akan
memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya
secara wajar dan optimal, yakni dengan cara memahami
22 Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta :
Golden Terayon Press, 1994), h.1
24
dirinya, maupun mengambil keputusan untuk hidupnya,
maka dengan itu ia akan dapat mewujudkan kehidupan
yang baik, berguna dan bermanfaat untuk masa kini dan
masa yang akan datang.23
Dari definisi diatas dapat disimpulkan, bimbingan
adalah memberi bantuan kepada orang lain agar dapat
mengatasi-mengatasi persoalan yang ada didalam dirinya.
2. Pengertian Haji
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Haji adalah
rukun Islam yang kelima ( kewajiban ibadah yang harus
dilakukan oleh orang Islam yang mampu dengan
mengunjungi Ka‟bah pada bulan haji dan mengamalkan
amalan-amalan haji seperti ihram, tawaf, sa‟I, wukuf dan
umrah ).24
Menurut Fahruddin HS. Pengertian haji adalah sengaja
berkunjung menziarahi ka‟bah yang terletak di masjidil
haram di makkah, dengan niat menunaikan ibadah haji
yaitu rukun Islam yang kelima memenuhi perintah Allah.25
Dapat Penulis simpulkan haji adalah berkunjung ke
Baitullah yang bertujuan untuk ibadah dengan waktu,
23 M.Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam (Konseling) Islam,
(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayullah Jakarta, 2008), h.6 24 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995) 25 Bahruddin HS, Pembinaan Mental Bimbingan al-Qur’an, (Jakarta: Bima
Aksara, 1984), h. 107
25
syarat, rukun dan wajib yang sudah di tentukan.
Ibadah haji merupakan ibadah besar yang setiap saat
orang dapat menunaikannya, karena melaksanakan ibadah
haji membutuhkan kekuatan fisik, disamping kekuatan dana
bagi muslim yang tinggal jauh dari makkah. Oleh karena itu
Allah hanya mewajibkan bagi orang-orang yang mampu.
3. Bimbingan Haji
Bimbingan haji merupakan proses bantuan professional
yang memberikan suatu informasi kepada para jamaah
mengenai hal-hal peribadatan yang berkaitan dengan ibadah
haji: melaksanakan ihram dari miqat yang telah ditentukan,
thawaf, sa‟i, wukuf di Arafah, mabit di Mudzalifah,
melempar jumrah, dan lain sebagainya. Tujuan dari
bimbingan haji yaitu agar calon haji memahami tentang haji
dan dapat mempraktekkan manasik haji secara benar.26
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
definisi tentang bimbingan manasik haji yaitu : Sederetan
rencana kegiatan yang di rencanakan dan dibuat oleh
sebuah kelompok, organisasi atau lembaga dalam
memberikan bantuan seperti pelatihan, pembelajaran, baik
bersifat teori, praktek dan visual, guna membantu
memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam tata cara
pelaksanaan ibadah haji atau hal peribadatan yang berkaitan
26 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haji Jakarta, Pola Pembinaan Jamaah Haji, h.30.
26
dengan ibadah haji
.
C. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pelayanan
adalah 1.Perihal atau cara melayani; 2.Servis, jasa;
3.Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli
barang atau jasa.27
Pelayanan juga diartikan sebagai tindakan atau
perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan atau nasabah.28
Adapun pengertian pelayanan adalah memenuhi
kebutuhan melaluli aktivitas orang lain secara langsung.29
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan
yang menjadi dalam interaksi langsung antara seseorang
dengan orang lain atau mesen secara fisik, dan
menyediakan kepuasan jamaah. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha
melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani adalah
membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan
27 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3, cet. ke-2, h. 646 28 Kasmir, Etika Costumer Service, (Jakarta: PT. Raja Gravindo, 2005), h. 15 29 Moenir. Manajamen Pelayanan Umum Di Indonesia, Jakarta: Bumi
Aksara,2002, h. 17
27
seseorang.
Para ahli mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian pelayanan yang berbeda-beda. Beberapa para
ahli yang mengemukakan pendapatnya yaitu sebagai
berikut :
AS. Moenir : “pelayanan adalah proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas
orang lain yang langsung diterima. Dengan
kata lain dapat dikatakan bahwa pelayanan
merupakan tindakan yang dilakukan orang
lain agar masing- masing memperoleh
keuntungan yang diharapkan dan mendapat
kepuasan.30
Philip Kottler : “pelayanan dapat diartikan
sebagai suatu aktifitas yang bermanfaat
atau yang diberikan oleh satu atau beberapa
pihak kepada pihak lain untuk dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan yang
pada dasarnya bersifat berwujud dan tidak
akan menimbulkan kepemilikan apapun
kepada yang menerimanya.31
30 AS. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), cet. ke-4, h. 17 31 Philip Kottler, Marketing Management: Analysis Planning, Implementation
and Control, (New Jersey: Prentice Hall, 1994), h. 446
28
Herbert N. Casson : mendefinisikan
pelayanan sebagai tindakan yang
dinyatakan atau dikerjakan untuk
menyenangkan, mencari petunjuk atau
memberi keuntungan kepada pembeli
dengan tujuan menciptakan good will atau
nama baik serta peningkatan penjualan
serta pendapatan.32
Penulis mengambil kesimpulan berdasarkan beberapa
definisi yang dikemukakan para ahli diatas bahwa yang
dimaksud dengan pelayanan adalah kegiatan interaksi
antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk
memberikan bantuan yang bermanfaat dan saling
menguntungkan satu sama lainnya.
2. Dasar-dasar Pelayanan
Dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami dan
dimengerti seorang costumer service adalah:
a. Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih.
b. Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan
senyuman.
c. Menyapa dengan lembut dan berusaha
menyebutkan nama jika sudah kenal.
32 Herbert N. Casson, petunjuk praktis dalam berusaha, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1981),h.13
29
d. Tenang, sopan, hormat dan mendengarkan
setiap perkataan.
e. Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar.
f. Bergairah dalam melayani pelanggan dan
tunjukan kemampuan.
g. Jangan menyela atau memotong pembicaraan.
h. Mampu meyakinkan pelanggan serta
memberikan kepuasan.
i. Jika tidak sanggup menangani permasalahan
yang ada, minta bantuan.
j. Bila belum dapat melayani, beritahukan kapan
akan dilayani.33
3. Dimensi Mutu Pelayanan
Zheitaml dan Philip Kottler menyatakan dalam buku M.
N. Nasution bahwa faktor penentu peningkatan mutu
pelayanan adalah sebagai berikut:
a. Reliability (Keandalan) yaitu kemampuan untuk
memberikan pelayanan secara tepat dan akurat sesuai
yang dijanjikan.
b. Responsiveness (Ketanggapan) yaitu kemampuan
untuk merespon dan membantu pelanggan dalam
menyediakan pelayanan dengan cepat.
33 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.148
30
c. Assurance (Keyakinan/Jaminan) yaitu kemampuan
untuk melayani dengan rasa percaya diri dan
menghindari pelayanan dari hal-hal yang meragukan.
d. Emphaty (Perhatian) yaitu kemampuan memberikan
perhatian secara individual kepada pelanggan serta
mengerti kebutuhan pelanggan.
e. Tangibles (Keberwujudan) yaitu kemampuan
memproyeksikan keinginan pelanggan dalam
menggunakan fasilitas fisik, peralatan, alat komunikasi
dan alat pedukung lain.34
Dengan adanya faktor pertimbangan dalam
meningkatkan mutu pelayanan diharapkan pelanggan atau
Jamaah mendapatkan pelayanan lebih baik melebihi dari
apa yang mereka harapkan. Dengan demikian, keberhasilan
pelayanan akan terlihat pada respon pelanggan atau Jamaah
setelah pelayanan berkahir, dan pelanggan memiliki peran
penting sebagai standar perbandingan dalam melakukan
evaluasi kepuasan.
4. Desain Pelayanan
Desain pelayanan merupakan cara perusahaan untuk
memberikan pelayanan terbaik terhadap konsumen. Tujuan
dari desain pelayanan adalah mengurangi tingkat komplain
dari konsumen untuk diantisipasi oleh perusahaan secara
34 M. N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h.309
31
maksimal. Cara untuk memaksimalkan pelayanan terhadap
konsumen dilakukan dengan jalan:35
a. Membuat desain pelayanan berdasarkan partisipasi
pelanggan (costomer’s pasticipation design).
b. Membuat desain pelayanan berdasarkan partisipati
pelanggan setelah di lakukan pengiriman
(costomer’s participation in delivery).
5. Ciri-ciri Pelayanan
Pengertian pelayanan yang baik adalah kemampuan
perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada jamaah
dengan setandar yang sudah ditetapkan. Kemampuan
tersebut ditunjukan oleh sumber daya manusia dan sarana
serta prasarana yang dimiliki. Banyak perushaan yang ingin
dianggap selalu yang terbaik dimata jamaah. Karena
jamaah akan menjadi setia terhadap produk yang
ditawarkan. Disamping itu, perusahaan juga berharap
pelayanan yang diberikan kepada jamaah dapat ditularkan
kepada calon jamaah lainnya. Hal ini merupakan promosi
tersendiri bagi perusahaan yang berjalan terussecara
berantai dari mulut kemulut. Dengan kata lain, pelayanan
yang baik akan meningkatkan image perusahaan dimata
jamaahnya. Image ini harus selalu dibangun agar citra
perusaahaan dapat selalu meningkat.
35 Avialiani dan Wilfridus, Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas Pelayanan. 2002, h.10
32
Dalam prakteknya pelayanan yang baik memiliki ciri-
ciri tersendiri dan hampir perusahaan menggunakan kriteria
yang sama untuk membentuk ciri-ciri pelayanan yang baik.
Terdapat beberapa faktor pendukung yang berpengaruh
langsung terhadap mutu pelayanan yang diberikan.
Yang mempengaruhi pelayanan yang baik pertama
adalah faktor manusia yang memberikan pelayanan
tersebut. Manusia (karyawan) yang melayani jamaah harus
memiliki kemampuan yang cepat. Disamping itu, karyawan
harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, sopan
santun, ramah, dan bertanggung jawab penuh terhadap
jamaahnya.
Kedua pelayanan yang baik juga harus diikuti oleh
tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung
kecepatan, ketetapan, dan keakuratan pekerjaan. Sarana dan
prasarana harus dilengkapi oleh kemajuan teknologi terkini.
Pada akhirnya, sarana dan prasarana yang dimiliki juga
harus dioprasikan oleh manusia yang berkualitas pula. Jadi
dapat dikatakan kedua faktor tersebut saling menunjang
satu sama lainnya.36
Parasuraman, Zeithmal, dan Berry sebagaimana dikutip
oleh Philip Kottler menyusun faktor utama yang menjadi
36 Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2005), h.14
33
penentu dalam meningkatkan mutu pelayanan, antara lain:37
a. Akses
Pelayanan harus mudah dijangkau dalam lokasi
yang mudah dicapai pada saat yang tidak
merepotkan dan cepat.
b. Komunikasi
Pelayanan harus diuraikan dengan jelas dalam
bahasa yang mudah dimengerti oleh jamaah.
c. Kompetensi
Pegawai atau karyawan harus memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan.
d. Kesopanan
Pegawai atau karyawan harus bersikap ramah,
penuh hormat dan penuh perhatian.
e. Memahami masyarakat
Pegawai harus memahami kebutuhan masyarakat
atau jamaah dengan memberikan perhatian secara
individu.
Dari paparan diatas, Penulis bisa menarik kesimpulan
bahwa pelayanan yang baik adalah pelayanan yang
menghasilkan kepuasan dari Customer atau pelanggan,
kepuasan dari Customer itu tergantung bagaimana dari
kitanya sebagai pelayan, oleh karenanya untuk memberikan
pelayanan yang baik kita harus bersikaf sopan, rapih dan
37 Philip Kottler, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian,(Jakarta: Erlangga, 1995) Edisi Ke-6 Jilid 2, h. 107
34
menjadi pendengar yang baik.
6. Kualitas Pelayanan
Definisi kualitas pelayanan dapat berbeda-beda bagi
masing-masing individu. Banyak pakar di bidang kualitas
yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan
sudut pandang masing-masing, beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :
Menurut American Society for Quality Control (yang
dikutip oleh Lupiyoadi, 2001:144) kualitas adalah:
“Keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik
dari suatu produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan- kebutuhan yang telah ditentukan
bersifat laten.”38
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan.
Baik tidaknya kualitas pelayanan barang atau jasa
tergantung pada kemampuan produsen dalam memenuhi
harapan konsumen secara konsisten. Konsumen yang
merasa puas secara tidak langsung akan menciptakan
loyalitas, dan mendorong terjainya rekomendasi dari mulut
kemulut, bahkan dapat memperbaiki citra perusahaan
dimata konsumen. Oleh karena itu kualitas pelayanan harus
menjadi fokus utama perhatian perusahaan
38 Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : PT. Salemba Empat. h. 144
35
D. KBIH
1. Pengertian KBIH
KBIH adalah lembaga dalam bentuk organisasi yang
berbadan hukum dan kedudukannya sebagai mitra kerja
pemerintah dalam melakukan pembinaan dan
membimbing jamaah haji. Sampai saat ini, belum ada
buku atau literatur yang baku yang coba membahas
tentang KBIH. Akan tetapi dengan segala daya upaya
penulis akan mencoba menggunakan berbagai data tertulis
yang masih berantakan untuk coba dijadikan kerangka
teori dalam penulisan ini. Terdapat tiga kata kunci
kewajiban pemerintah dalam Undang-Undang
Penyelengaraan Ibadah Haji Dan Umrah. Yakni:
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan.39
Dalam hubungannya dengan kegiatan pembinaan
kepada jamaah haji, pemerintah dalam hal ini
Kementerian Agama, membuka diri terhadap adanya
peran serta masyarakat. Bentuk peran serta dan
keterlibatan masyarakat itu, kini telah melembaga dalam
bentuk organisasi, KBIH, dan Ikatan Persaudaraan Haji
Indonesia (IPHI). Kedudukan pemerintah adalah sebagai
penyelenggara ibadah haji, sedangkan KBIH adalah mitra
kerja pemerintah membimbing jemaah calon haji (pra-haji
dan paska haji). KBIH adalah penyelenggara swasta yang
39 Kelompok Empat Satu, Cara Mudah Naik Haji (Bandung: Cet VI; Penerbit Mizan, 1996) , h.17
36
merupakan perpanjangan tangan Departemen Agama
sebagai pengemban UU dalam hal memberikan bimbingan
manasik haji.40
Menurut sejarahnya keberadaan KBIH awalnya
berangkat dari sebuah yayasan berlatar belakang pesantren
atau majelis ta‟lim yang kepentingannya untuk menimba
ilmu agama kepada para kyai, lebih khusus ilmu yang
membahas tentang masalah syariat termasuk didalamnya
haji. Dari itu semua kemudian muncul keyakinan dari para
santri atau masyarakat yang merasa belum mampu
melakuka ibadah haji secara sempurna untuk meminta
bimbingan haji secara langsung kepada para kyai dan
ustadz tersebut. Kemudian juga menurut Kepala Sub
Dinas Direktorat Informasi Haji Departemen Agama
tahun 2001 Farid Hadjiry, keberadaan KBIH berawal dari
para warga muslim Indonesia yang saat itu sedang
melakukan studi atau bekerja di Arab Saudi. Yang coba
menawarkan jasa untuk melakukan pembinaan untuk
melakukan aktivitas ibadah haji. Baik itu ikut secara resmi
oleh orang Arab yang sudah membuka biro jasa
bimbingan ataupun melakukan bimbingan secara
indipenden (perorangan). Harapan pemerintah sendiripun
pada awalnya mengizinkan adanya KBIH adalah agar
dapat membina dan membimbing para jamaah, agar para
40 Deswandi, Teguh Arif, Panduan Praktis Haji dan Umrah (Jakarta: PT. Alex Media Kumpotindo, 2009), h. 12.
37
jamaah dapat menjalankan ibadahnya sesempurna
mungkin. Selain itu adalah kondisi obyektif jama‟ah haji
memiliki keragaman pengetahuan tentang berhaji yang
disebabkan oleh latar belakang pendidikan agama yang
beragam, sehingga membutuhkan pencerahan tentang haji
disamping keterbatasan pemerintah dalam pelayanan dan
pembinaan haji.41 Hal seperti ini sangat dibutuhkan agar
para jamaah lebih sistematis dalam memahami KBIH.
2. Fungsi dan Peranan KBIH
Sesuai namanya, tugas KBIH adalah memberikan
bimbingan haji kepada masyarakat calon jamaah haji agar
mampu melaksanakan ibadah haji secara sah dan
sempurna serta mandiri dalam rangka memperoleh haji
mabrur.
Fungsi dan peranan dari KBIH ini pada dasarnya
adalah:
a. Melaksanakan bimbingan dan tuntunan manasik
haji bagi calon jamaah haji yang berada pada
kelompoknya.
b. Melaksanakan bimbingan dan tuntunan terhadap
pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat
calon jamaah haji.
41 Abdul Aziz Kustini, Ibadah Haji dalam Sorotan Publik (Persepsi Calon/Jamaah Haji tentang Pembimbingan dan Pelayanan Oleh KBIH dan Pemerintah di Indonesia dan Saudi Arabiah (Jakarta: Puslitbang,2007), h. 3.
38
c. Melaksanakan bimbingan dan tuntunan manasik
haji yang ada di kelompoknya selama di tanah
suci.
d. Memberikan laporan atas pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan tuntunan terhadap jamaah haji atau
calon jamaah haji yang menjadi tanggung
jawabnya.
39
BAB III
GAMBARAN UMUM KBIH AS-SALAM BEKASI
A. Sejarah Singkat KBIH As-Salam Bekasi
Sejarah awal KBIH ASSALAM dimulai dari seorang
tokoh masyarakat setempat yang bernama Haji Hasan
Basri, dimana pada daerah tersebut beliau dipercaya oleh
masyarakat untuk membantu segala keperluan yang
diperlukan masyarakat termasuk dalam hal pergi haji. Al
kisah pada tahun 2000, banyaknya masyarakat yang pergi
haji mandiri ingin dibantu oleh beliau dalam hal
administrasi dan bimbingan manasik haji, karena beliau
pada saat itu sudah menunaikan ibadah haji dan dianggap
sudah berpengalaman pergi ketanah suci. Atas dasar
permintaan dan kepercayaan masyarakat kepada beliau,
maka dari sana sejarah awalnya berdiri KBIH ASSALAM
sebagai lembaga bimbingan haji dimulai. Dengan restu dari
guru-guru beliau dan banyaknya permintaan dan
kepercayaan masyarakat, sejak saat itulah mulai tahun 2000
dan seterusnya kepercayaan itu terus terjaga dan terus
membimbing calon jama’ah sampai saat ini.42
42 Company Profile KBIH As-Salam Bekasi
40
B. Struktur Organisasi KBIH As-Salam Bekasi Struktur
Pengurus
Ketua KBIH : KH. Hasan Basri
Wakil KBIH : H. Hilaludin Alhasany, S.E
Sekretaris : H. Mamun Abdulloh, S.Ag
Bendahara : Hj. Marzuqoh, S.Apt
Pembimbing : 1. K.H. Hasan Basri
2. H. Hilaludin Alhasany, S.E
3. H. Hamid Usman Nasution
4. Dr. H. Luthi Assyaukani, M.A
Perlengkapan : 1. H. Mamun Abdulloh, S.Ag
2. Hj. Sholihah S.Ag
Humas : H. Ahmad Sholahudin, MAS-IA
C. Visi Dan Misi
1. Visi
“Mewujudkan ibadah haji yang mabrur, serta
menjadikan jamaah haji yang berakhlaq dan berbudi
pekerti baik”
2. Misi
a. Menanamkan Akhlak yang baik terhadap jamaah
haji dalam pelaksanaannya ataupun sesudahnya.
41
b. Membimbing jamaah haji dengan penuh kejujuran
dan kesabaran.
c. Membentuk tali silaturahmi sesudah pulang haji
dengan mengharap ridho Allah SWT.43
D. Dasar dan Tujuan Penyelenggaraan KBIH As-Salam
Bekasi
1. Dasar
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
Kw.10.3/3/Hj.01/8924/2012 Tanggal 22 Desember 2012
Tentang Izin Operasional Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji (KBIH) ASSALAM yang berlaku dari tanggal 22
Juni s.d. tanggal 21 Juni 2016.
2. Tujuan
KBIH ASSALAM sebagai lembaga Bimbingan
Manasik Haji keberadaannya yang berada dilingkungan
pendidikan formal serta interaksinya dengan masyarakat
setempat, maka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan bimbingan bagi masyarakat yang akan menjalanikan
ibadah haji yang bertujuan:44
43 Company Profile KBIH As-Salam Bekasi 44 Company Profile KBIH As-Salam Bekasi
42
a. Memberikan pelayanan dan pengabdian
kepada masyarakat khusus bagi para calon
tamu-tamu Allah dengan menyelenggarakan
bimbingan manasik secara teori & praktek,
baik di tanah air maupun di tanah suci.
b. Membina sikap dan prilaku jamaah dalam
rombongan, terciptanya ukhuwah serta saling
tolong menolong sesama dengan kondisi
jamaah sehingga menjadi haji yang mabrur.
c. Mampu melaksanakan ibadah haji dan umroh
dengan lancar dan sah, sesuai dengan tuntunan
syari’at Islam.
E. Tugas Dan Fungsi KBIH As-Salam Bekasi
KBIH As-Salam Bekasi memiliki tugas
melaksanakan bimbingan ibadah haji dengan baik dan
benar untuk kemabruran jamaah haji.45
Tugas pokok KBIH As-Salam Bekasi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan/melaksanakan bimbingan
haji tambahan di Tanah Air maupun sebagai
bimbingan pembekalan.
2. Menyelenggarakan/melaksanakan bimbingan
lapangan di Arab Saudi.
45 Company Profile KBIH As-Salam Bekasi
43
3. Melaksanakan pelayanan konsultasi, informasi
dan penyelesaian kasus-kasus ibadah bagi
jamaah di Tanah Air dan Arab Saudi.
4. Menumbuh kembangkan rasa percaya diri
dalam penguasaan manasik haji jamaah yang
dibimbingnya.
5. Memberikan pelayanan yang bersifat
pengarahan, penyuluhan, dan himbauan untuk
menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan
jinayat haji (pelanggaran- pelanggaran haji).
Berfungsi sebagai mitra Pemerintah, Kewajiban
KBIH As-Salam Bekasi sebagai berikut:
1. Memberikan bimbingan kepada jamaah haji.
2. Mentaati peraturan perundang-undangan yang
berkenaan dengan penyelenggaraan ibadah
haji.
3. Mengkoordinasikan dan membantu kelancaran
penyelenggaraan ibadah haji dengan petugas
terkait.
4. Menandatangani surat perjanjian dengan
jamaah haji yang berisi hak dan kewajiban
kedua belah pihak.
5. Menyampaikan daftar jamaah haji yang
dibimbing kepada Kepala Kantor Kementerian
Agama setempat.
44
6. Melaporkan kegiatan bimbingan kepada
Kepala Kantor Kementerian Agama setempat.
7. Menonjolkan identitas nasional dan bukan
identitas kelompok.
F. Aktifitas Kegitan KBIH As-Salam Bekasi
Akifitas kegiatan sehari-hari di KBIH As-Salam
Bekasi merupakan sebagai proses pelaksanaan
pelayanan kepada jama’ah haji, diantara lain :
1. Pelayanan Administratif haji
Mempersiapkan kebutuhan secara
administratif membantu memudahkan calon
jama’ah haji dalam mempersiapkan
dokumen-dokumen haji dengan sikap yang
tidak terlalu birokratif dan merepotkan
jama’ah.
2. Test Kesehatan Jama’ah Haji
KBIH bekerjasama dengan puskesmas
terdekat dalam melayanai jam’ah haji dalam
menjalani proses pemeriksaan kesehatan
para jama’ah haji dengan akumulasi 3 kali
dari tiap awal tahun sebelum
pemberangkatan.
45
3. Bimbingan Manasik haji
KBIH As-Salam Bekasi memberikan
bimbingan manasik haji sebanayak 12 kali di
Tanah Air dan bimbingan setiap bulannya
dari yang dimulai sejak awal tahun sebelum
pemberangakatan, dengan tujuan agar
mempermudah para jama’ah memahaminya
dengan baik.
4. Istighosah
Pelaksanaan istighosah sifatnya umum dan
juga dihadiri oleh para calon jama’ah haji
serta alumni jama’ah haji KBIH As-Salam
Bekasi sebagai wujud dalam mendekatkan
diri kepada Allah SWT. yang diadakan satu
bulan sekali pada malam minggu kedua.
5. Reuni Akbar Alumni Haji As-Salam
(RAHAS)
Reuni akbar dilaksanakan satu tahun sekali
di bulan Muharram yang dihadiri oleh
seluruh alumni jama’ah haji KBIH As-
Salam Bekasi mulai dari awal tahun
berdirinya KBIH As-Salam Bekasi, sebagai
46
wujud mengikat tali silaturrahmi dan
persaudaraan sesama muslim. Setelah itu
dilaksanakanya pelepasan calon jama’ah haji
oleh ketua KBIH.
47
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah Haji Yang Di
Kelola KBIH As-Salam Bekasi
1. Ketetapan Dana Bimbingan
Dalam Undang-Undang ini khususnya Bab VII
Pembinaan, pasal 30 ayat 1 yaitu : ” Dalam rangka
pembinaan Ibadah Haji, masyarakat dapat memberikan
bimbingan Ibadah Haji, baik dilakukan secara
perseorangan maupun dengan membentuk kelompok
bimbingan.”
Atas dasar undang-undang penyelenggaraan ibadah
Haji merupakan tugas nasional dan pemerintah yang
berkaitan sebagai penanggung jawabnya. KBIH As-Salam
Bekasi terlahir sebagai lembaga sosial yang beragama dan
bertujuan untuk memberikan bimbingan Ibadah Haji
dalam berintegrasi sebagai mitra kerja pemerintah.46
Menurut undang-undang yang sudah ditetapkan oleh
Direktur Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah setiap
jamaah yang bergabung di KBIH As-Salam di minta uang
bimbingan sebesar 3.500.000.,47 dana ini dikelola dan
46 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak H. Hilaludin Alhasany, S.E, Tanggal 30 November 2020 di kantor KBIH As-Salam Bekasi 47 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak H. Hilaludin Alhasany, S.E, Tanggal 30 November 2020 di kantor KBIH As-Salam Bekasi
48
disalurkan untuk keperluan pribadi jamaah ataupun
keperluan lainnya yang berkaitan dengan bimbingan.
Tabel 4.1
Tahun
Peserta
Laki-Laki
Peserta
Perempuan
Jumlah
Biaya
Bimbingan
Total
2017 26 22 48 Rp.
3.500.000
Rp.
168.000.000
2018 34 28 62 Rp.
3.500.000
Rp.
217.000.000
2019 42 34 76 Rp.
3.500.000
Rp.
266.000.000
Sumber Data Hasil Penelitian KBIH As-Salam Bekasi (Data
Diolah) 2019
Dari tabel di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
jumlah peserta jamaah KBIH As-Salam Bekasi semakin
meningkat dari tahun ke tahun. artinya masyarakat semakin
mempercayai KBIH As-Salam Bekasi dan bimbingan serta
pelayanan yang diberikan.
Dengan adanya ketentuan Keputusan Direktur Jenderal
Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umroh Nomor D/799
tahun 2013 Kewajiban kelompok Bimbigan pasal 8
49
menjelaskan bahwa “Kelompok bimbingan yang
melakukan bimbingan kurang dari 45 (empat puluh lima)
orang setiap tahun berturut-turut, izin operasionalnya tidak
dapat diperpanjang. Saat ini terlihat bahwa KBIH As-Salam
Bekasi sudah menjalankan kewajiban dan aturan tersebut.
2. Rincian Dana Bimbingan
Berdasarkan yang telah dipaparkan dalam bab dua
menurut James A.F. Stoner, pengelolaan merupakan proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian upaya anggota organisasi dengan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencpai tujuan yang telah ditetapkan. Pengelolaan
diartikan sebagai suatu proses karena semua pemimpin
usaha apapun keahlian dan keterampilannya, terlibat dalam
kegiatan yang saling berkaitan dalam mencapai tujuan
organisasi.48
Pengelolaan dana bimbingan sebagai suatu proses yang
dikelola oleh KBIH AS-Salam Bekasi berdasarkan
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh jamaah dengan
rincian data ini menjelaskan bahwa uang bimbingan dari
jamaah yang sebesar Rp3.500.000 dikelola sesuai dengan
amanah pemerintah kementrian agama untuk melaksanakan
bimbingan kepada jamaah haji :
48 James A.F. Stoner. (2005). Management, Edisi Kedua. New York:
Prentice Hall International. hlm. 9
50
Tabel 4.2
No. Rincian Pemasukan Pengeluaran
1 Dana bimbingan
dari jamaah
Rp. 3.500.000
2 Uang iuran FK-
KBIH Bekasi
Rp. 150.000
3 Uang pembelian
Seragam batik
KBIH As-
Salam, slayer,
sabuk/bergo
Rp. 250.000
4 Konsumsi dan
pelaksanaan
manasik selama
15 kali
Rp. 750.000
5 Transport dan
Jarring koper
Pemulangan
Rp. 100.000
6 Seragam Batik
Nasional
Rp. 100.000
7 Biaya praktik
manasik haji
Bekasi
Rp. 150.000
Jumlah Rp. 3.500.000 Rp. 1.500.000
Saldo Sisa Rp. 2.000.000
51
Sumber Data Hasil Penelitian KBIH As-Salam Bekasi (Data
Diolah) 2019
Rincian diatas hanyalah pengeluaran dan bimbingan
yang bersifat pribadi dan masih ada pengeluaran lainnya
lagi seperti yang bersifat Grup, biaya transportasi bus
bersama untuk melaksanakan tour ziarah dan umrah
tambahan di makkah dan di madinah, dan biaya
operasional kantor lainnya.
B. Proses Pelayanan Bimbingan Ibadah Haji KBIH As-
Salam Bekasi
1. Pelayanan Jama’ah Haji KBIH As-Salam Bekasi
Berdasarkan pemaparan dalam bab dua tentang
pelayanan bahwa menurut Philip Kottler pelayanan dapat
diartikan sebagai suatu aktifitas yang bermanfaat atau
yang diberikan oleh satu atau beberapa pihak kepada
pihak lain untuk dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan yang pada dasarnya bersifat berwujud dan tidak
akan menimbulkan kepemilikan apapun kepada yang
menerimanya.49
Serta berdasarkan undang-undang No. 13 Tahun 2008
Pasal 1 Ayat (2) disebutkan : “Penyelenggaraan ibadah
haji adalah rangkaian kegiatan pengelolaan pelaksanaan
49 Philip Kottler, Marketing Management: Analysis Planning, Implementation
and Control, (New Jersey: Prentice Hall, 1994), h. 446
52
ibadah haji yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan jamaah haji”, dan berkaitan dengan KMA
pasal 32 ayat (1) disebutkan : ”KBIH berkewajiban
melakukan bimbingan haji kepada jamaahnya baik di
Tanah Air maupun di Arab Saudi.”
Maka dari itu dalam penerapannya KBIH As-Salam
Bekasi untuk memuaskan jama’ah haji dengan terus
meningkatkan pelayanan yang efektif dan mengemban
kewajiban untuk melakukan bimbingan jamaah di Tanah
Air maupun di Tanah Suci.
Adapun layanan yang diberikan KBIH As-Salam
Bekasi kepada jama’ah melalui :
a. Pemrosesan admistrasi haji
b. Test kesehatan calon jama’ah haji
c. Bimbingan manasik haji
d. Zikir akbar (istighosah) tiap tahunnya50
Adapun diferensiasi atau pembeda yang ditawarkan
KBIH As-Salam Bekasi pada jama’ahnya adalah pelayanan
bimbingan dengan profesionalitas dan berazaskan
keikhlasan beribadah serta kekeluargaan, sehingga dengan
menggunakan pendekatan ini jama’ah merasa lebih dari
sekedar mendapat bimbingan tetapi juga kenyamanan dan
kemudahan dalam beribadah dikarenakan segenap bantuan
50 Sumber data dari Profile Company
53
dan bimbingan yang diberikan oleh KBIH As-Salam
Bekasi, disamping itu jelas bahwa tarif bimbingan juga
masuk kategori ekonomis, jama’ah sudah mendapatkan
fasilitas cukup memadai.51
Begitu halnya dengan konteks yang ditawarkan KBIH
As-Salam Bekasi berupa manasik haji (pelatihan haji) yang
berjangka setiap bulan sekali dengan akumulasi jumlah 12
kali manasik di Tanah Air 3 kali di Tanah Suci dimulai
sejak setahun sebelum pemberengkatan (dilaksanakan
diawal), hal ini tentunya sangat memudahkan jama’ah
untuk mengikutinya dan ada batas waktu yang cukup untuk
mempelajari sendiri di rumah. Serta model bimbingan
dengan pendekatan person to person (perseorangan)
membuat jama’ah merasa diringankan bebannya dan benar-
benar terbimbing.
Tenaga tim pembimbing KBIH As-Salam Bekasi
semuanya memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
sangat cukup untuk membantu dan membimbing jama’ah,
serta adanya tokoh Kyai yang low profile dan disegani oleh
jama’ah yang sangat antusias untuk membantu kebutuhan
jama’ah baik secara moral, spiritual dan tidak jarang
terkatik dengan masalah material. Satu hal yang ditekankan
oleh pengelola KBIH As-Salam Bekasi bahwa menbimbing
jama’ah haji adalah sama dengan merawat bayi yang mana
51 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak H. Hilaludin Alhasany, S.E, Tanggal 30 November 2020 di kantor KBIH As-Salam Bekasi
54
didalamnya dibutuhkan kesungguhan dan keikhlasan yang
sangat tinggi karena hanya dengan cara yang demikian
pelayanan dan membantu jama’ah terasa lebih mudah dan
menyenangkan.52
2. Fasilitas Pelayanan
a. Perlengkapan dan Kesehatan
Buku panduan Manasik Haji / buku doa yang
diberikab kepada setiap jamaah Haji sebagai
pegangan pada saat pelaksanaan pelatihan
manasik haji maupun ibadah haji.
Tutorial pelatihan manasik haji yang dilatih dari
pengurus KBIH As-Salam Bekasi
Snack dan makanan saat peltihan manasik haji
Seragam Nasional untuk setiap jamaah haji
yang akan digunakan sebagai tanda pengenal
jamaah haji Indonesia.
Seragam KBIH As-Salam Bekasi yang setiap
tahun berbeda dan tanda pengenal jamaah
KBIH As-Salam Bekasi dengan KBIH lainnya.
Slayer, pita koper, dan Tas untuk semua jamaah
untuk menjadi tanda pengenal jamaah KBIH
As-Salam Bekasi dengan KBIH lainnya.
52 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak H. Hilaludin Alhasany, S.E, Tanggal 30 November 2020 di kantor KBIH As-Salam Bekasi
55
Perihal kesehatan KBIH As-Salam Bekasi
memberikan penyuluhan tentang kesehatan,
karna perbedaan suhu, cuaca, dan alam yang
berbeda antara Indonesia dengan Arab Saudi.
b. Transportasi
Untuk para jamah haji KBIH As-Salam
mendapatkan fasilitas jasa transpotasi ketika
berangkat pelepasan dari kemenag kota Bekasi dan
selama di Tanah Suci Makkah dan Madinah.
3. Bimbingan Selama di Tanah Air
KBIH As-Salam membuat bimbingan manasik haji baik
secara teori dan praktik kepada jamaah sebelum
keberangkatan ke Tanah Suci sebanyak 12 Kali di Tanah
Air dan 3 kali di Tanah Suci sesuai dengan anjuran
pemerintah Bekasi.53
Program pembinaan jamaah haji di tanah air berupa
bimbingan manasik haji baik teori maupun praktek. Jamaah
di tuntut untuk bisa memahami secara utuh tata cara
pelaksanaan ibadah haji dari rukun, wajib, syarat,
pembatalan dan sunnah haji.
Dalam kegiatan manasik Haji yang diselenggarakan
KBIH As-Salam selama di Tanah Air terbagi beberapa
tempat agar jamaah tidak jenuh, seperti di dalam yayasan
53 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak H. Hilaludin Alhasany, S.E, Tanggal 30 November 2020 di kantor KBIH As-Salam Bekasi
56
KBIH As-Salam dan sesekali mengadakan di puncak.
Gambar 4.1
Bimbingan manasik di Tanah Air
Gambar 4.2
Bimbingan manasik di Tanah Air
4. Bimbingan Selama di Makkah dan Madinah
Kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing dan jamaah
haji selama di Mekkah antara lain : Thawaf Qudum dan
umroh, ibadah di masjidil haram, pemotongan hewan
57
qurban, ziarah ke jabal tsur, jabal nur, jabal rahmah, dan
ARMINA (ARAFAH-MINA), Umroh sunnah, Miqot dan
Tan’im, membayar DAM karena melakukan Haji Tamattu,
Tausiyah, Wukuf, melontar Jumroh Ula, Wustho, dan
Aqobah, ceramah agama tentang fathul Mekkah, belanja
oleh-oleh, Thawaf Wada, dan Tahallul.
Kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing dan jamaah
selama di Madinah antara lain : Sholat Arba’in, ziarah ke
makam Nabi Muhammad SAW, pemakaman baqi’, ziarah
ke masjid Quba, Qiblatain, dan Jabal Uhud, Taushiah
Agama, berkunjung ke percetakan Al-Qur’an, dan belanja
oleh-oleh.
Karena Setelah sampai di Arab Saudi baik di Mekkah
ataupun Madinah tidak ada satupun kegiatan jamaah yang
terlepas dari pengawasan, bimbingan dan pembinaan oleh
pembimbing rombongan dari KBIH As-Salam Bekasi.
Kemudian apabila seluruh rangkaian kegiatan haji telah
selesai maka jamaah akan pulang ke Tanah Air sesuai
dengan jadwal yang telah di tentukan oleh Pemerintah
melalui Kementrian Agama.
58
Gambar 4.3
Bimbingan Manasik di Tanah Suci
59
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah Haji KBIH As-
Salam Bekasi
Seperti yang sudah dijelaskan pada bab dua bahwa
menurut James A.F. Stoner, pengelolaan merupakan proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian upaya anggota organisasi dengan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencpai tujuan yang telah ditetapkan. Pengelolaan
diartikan sebagai suatu proses karena semua pemimpin
usaha apapun keahlian dan keterampilannya, terlibat dalam
kegiatan yang saling berkaitan dalam mencapai tujuan
organisasi.54
Maka yang dimaksud teori ini bahwa suatu sumber daya
organisasi atau yang diterapkan oleh KBIH yaitu dana
bimbingan ibadah haji dikelola dengan proses pengendalian
jamaah untuk terlaksananya kegiatan bimbingan ibadah
haji.
Berdasarkan keputusan dari Direktur Jendral
Penyelenggaraan Haji dan Umroh Nomor D/799 Tahun
2013 bahwa dijelaskan pada bab V tentang pelaksanaan
bimbingan ayat 9 pada point nomor 4: “biaya bimbingan
54 James A.F. Stoner. (2005). Management, Edisi Kedua. New York:
Prentice Hall International. hlm. 9
60
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e paling banyak
Rp.3,500.000 , atas dasar keputasan DirJen PHU bahwa
KBIH As-Salam Bekasi telah melaksankan dan
menerapkan atas pembiayaan yang dibebankan kepada
jamaah haji.
Maka dari itu seluruh rangkaian kegiatan pembinaan
dalam dan luar negeri ini didanai dengan dana pembinaan
yang diperoleh dari masing-masing jamaah harus sesuai
dengan standar yang ditetapkan oleh Dirjen PHU dan
diketahui oleh jamaah itu sendiri, berikut ini adalah
perincian dana yang diambil dari setiap jamaah KBIH As-
Salam Bekasi :
Tabel 5.1
No. Rincian Pemasukan Pengeluaran
1 Dana bimbingan
dari jamaah
Rp.3.500.000
2 Uang iuran FK-
KBIH Bekasi
Rp. 150.000
3 Uang pembelian
Seragam batik
KBIH As-
Salam, slayer,
sabuk/bergo
Rp. 250.000
4 Konsumsi dan Rp. 750.000
61
pelaksanaan
manasik selama
15 kali
5 Transport dan
jarring koper
pemulangan
Rp. 100.000
6 Seragam Batik
Nasional
Rp. 100.000
7 Biaya praktik
manasik haji
Bekasi
Rp. 150.000
Jumlah Rp.3.500.000 Rp. 1.500.000
Saldo Sisa Rp.2.000.000
Sumber Data Hasil Penelitian KBIH As-Salam Bekasi (Data
Diolah) 2019
Seperti terlihat pada tabel di atas, pengeluaran pribadi
setiap jamaah atau biaya pokok haji sebesar Rp 2.000.000,-
Sesuai kesepakatan antara calon jemaah haji dengan ketua
Kelompok Pengarah As-Salam Bekasi yang diketahui Kepala
Kementerian Agama Kota Bekasi, selain mengeluarkan dana
pribadi atau biaya pokok untuk satu orang, juga ada
Pengeluaran lainnya dengan rincian data sebagai berikut :
Tabel 5.2
62
No. Uraian Masuk
(Rp.)
Keluar
(Rp.)
1. Terima Dari Calon Jamaah Haji Tahun
2019
2.000.000
2. Pengadaan Alat Tulis Kantor 100.000
3. Biaya Rapat Dan Konsultasi Bimbingan 200.000
4. Honor Pembimbing Dan Pelatih 300.000
5. Honor Petugas Pelaksana 200.000
6. Konsumsi 400.000
7. Sewa Sound System dan alat bantu
presentasi
200.000
8. Pengadaan Dan Pemeliharaan Alat Peraga 100.000
9. Sumbangan Ke Lembaga Pendidikan
Yayasan As-Salam
150.000
10. Pengembangan Yayasan 350.000
Jumlah 2.000.000 2.000.000
Sumber Data Hasil Penelitian KBIH As-Salam Bekasi (Data
Diolah) 2019
Total biaya bimbingan yang dibebankan pada setiap jamaah
63
KBIH As-Salam Bekasi untuk pembinaan dan biaya akomodasi
serta logistik yang digunakan selama berlangsungnya manasik
haji sampai sebelum keberangkatan ke tanah suci, sesuai
perincian diatas adalah Rp 3.500.000 dan sesuai dengan apa yang
telah disepakati antara calon jemaah haji dengan Pengurus KBIH
As-Salam Bekasi yang diketahui Kepala Kementerian Agama
Kota Bekasi.
Tabel 5.3
Tahun
Peserta
Laki-
Laki
Peserta
Perempua
n
Jumlah
Biaya
Bimbingan
Total
2017 26 22 48 Rp.
3.500.000
Rp.
168.000.000
2018 34 28 62 Rp.
3.500.000
Rp.
217.000.000
2019 42 34 76 Rp.
3.500.000
Rp.
266.000.000
Sumber Data Hasil Penelitian KBIH As-Salam Bekasi (Data
Diolah) 2019
Berdasarkan data temuan pada bab 4 (empat) yang saya
peroleh melalui wawancara pribadi dengan pihak KBIH As-
64
Salam Bekasi menunjukan perolehan dana yang signifikan
peningkatannya, artinya bahwa pengelolaan dana yang
dilakukan pihak KBIH As-Salam Bekasi untuk pelaksanaan
bimbingan ibadah haji terhadap jamaah mampu dialokasikan
secara baik atas dasar penikatan jamaah yang menggunakan
jasa layanan KBIH As-Salam Bekasi.
B. Pelayanan Bimbingan Ibadah Haji Pada Jamaah Yang
Di Kelola Oleh KBIH As-Salam
Mengutip dari salah satu pendapat tentang makna
pelayanan yaitu dari As. Moenir : “pelayanan adalah proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang
langsung diterima. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
pelayanan merupakan tindakan yang dilakukan orang lain
agar masing- masing memperoleh keuntungan yang
diharapkan dan mendapat kepuasan.55
Berdasarkan undang-undang Republik Indonesia No. 13
Tahun 2008 yang sudah saya jelaskan pada bab empat,
berisi tentang hak-hak para jamaah haji Indonesia yang
telah diatur oleh pemerintah terdapat tiga point yaitu
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dalam
menjalankan ibadah haji.
55 AS. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2000), cet. ke-4, h. 17
65
Sesuai dengan teori As. Moenir dan undang-undang RI
No. 13 Thn 2002 bahwa diwajibkan KBIH untuk melayani
kebutuhan jamaah dengan tindakan yang diberikan kepada
jamaah sehingga tercapainya tiga point undang-undang
tersebut yaitu pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
terhadap jamaah haji.
Menurut American Society for Quality Control (yang
dikutip oleh Lupiyoadi, 2001:144) kualitas adalah:
“Keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik
dari suatu produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan- kebutuhan yang telah ditentukan
bersifat laten.”56
KBIH As-Salam Bekasi sebagai lembaga perwakilan
Kementerian Agama sangat membantu mereka yang ingin
mewujudkan rukun Islam kelima yaitu menunaikan ibadah
haji, dan KBIH As-Salam Bekasi yang memiliki niat baik
untuk memberikan pelayanan kepada para tamu Allah SWT
untuk menjembatani orang yang ingin beribadah haji.
KBIH As-Salam Bekasi dipercaya untuk mendampingi
calon jamaah haji setiap tahun, di bawah bimbingan yang
baik, menjadi pembimbing dengan kemampuan mengajar di
bidang haji dan melahirkan jemaah haji mandiri. KBIH As-
Salam Bekasi masih dipercaya dan menjadi rujukan
masyarakat untuk mewujudkan cita-cita luhurnya terhadap
56 Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : PT. Salemba Empat. h. 144
66
Rumah Allah SWT.
Semua kegiatan bimbingan ibadah haji di dalam dan luar
negeri didanai oleh dana bimbingan yang dikumpulkan oleh
setiap jamaah. Biaya bimbingan yang dikenakan setiap
tahun adalah sebesar Rp. 3.500.000, KBIH As-Salam
Bekasi melakukan pembinaan manasik 12 kali di Tanah Air
dan 3 kali di Tanah Suci kepada jemaah sesuai dengan
peraturan pemerintah Kementerian Agama. Berikut jadwal
bimbingan manasik haji yang dilaksanakan KBIH As-
Salam Bekasi pada tahun keberangkatan 2019 :
Tabel 5.4
Bimbingan Manasik Haji Selama Di Indonesia
PERTEMUAN TEMPAT MATERI NARASUMBER
Pertama Aula
Utama
KBIH As-
Salam
-Pengertian ibadah
haji dan umroh
-Rukun,wajib
Dan sunnah ibadah
haji
KH. Hasan Basri
Ke-dua Aula
Utama
KBIH As-
Salam
-Pengertian,
Syarat, sunnah dan
pembatalan
Thawaf
H. Hilaludin
Alhasany, S.E
Ke-tiga Aula
Utama
KBIH As-
-Pengertian,
Syarat, sunnah dan
pembatalan
. Hj. Sholihah
S.Ag
67
Salam Sa’i
Ke-empat Aula
Utama
KBIH As-
Salam
-Route
pemberangkatan
ibadah haji dan
miqat
-Kondisi Mekkah,
Madinah dan
tempat ziarah
KH. Hasan Basri
Ke-lima Aula
Utama
KBIH As-
Salam
Penjelasan tentang
haji dan umroh.
H. Hilaludin
Alhasany, S.E
Ke-enam Aula
Utama
KBIH As-
Salam
Penjelasan Rukun
Haji (Niat, Wukuf,
Thawaf)
Hj. Sholihah
S.Ag
Ke-tujuh Aula
Utama
KBIH As-
Salam
Penjelasan Rukun
Haji ( Sai,
Tahallul, Tertib)
KH. Hasan Basri
Ke-delapan Aula
Utama
KBIH As-
Salam
Penjelasan Wajib-
Wajib Haji dan
Larangan Ihram.
H. Hilaludin
Alhasany, S.E
Ke-sepuluh Aula Penjelasan tentang Hj. Sholihah
68
Utama
KBIH As-
Salam
persiapan dhohir
bathin sebelum
haji.
S.Ag
Ke-sebelas Aula
Utama
KBIH As-
Salam
Penjelasan tentang
Sholat safar dan
keutamaan haji
mabrur
KH. Hasan Basri
Ke-dua belas Aula
Utama
KBIH As-
Salam
Penjelasan tentang
Sholat Jenazah dan
tentang Miqot
Makani dan
Zamani
H. Hilaludin
Alhasany, S.E
Sumber : Data dari profile company KBIH As-Salam Bekasi
Tabel diatas merupakan jadwal pembinaan KBIH As-
Salam Bekasi pada tahun pemberangkatan tahun 2019 yang
sesuai dengan ketentuan pemerintah yaitu, Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji wajib melaksanakan bimbingan
meliputi kebijakan pemerintah di bidang penyelenggaraan
ibadah haji, teori dan praktek manasik haji, hikmah ibadah
haji, perjalanan dan pelayanan haji, kesehatan serta hak dan
kewajiban jamaah.57
Selain di Indonesia, KBIH As-Salam Bekasi juga
57 Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah No D/ 799 Tahun 2013 Tentang Pedoman Operasional Kelompok Bimbingan Bab IV Kewajiban Kelompok Bimbingan Pasal 6
69
memberikan pembinaan manasik sebanyak 3 kali kepada
jemaah di Arab Saudi, diantaranya :
1. Penjelasan dan bimbingan yang diberikan setiap
pelaksanaan rukun haji, karena tidak sedikit jamaah
haji yang masih bingung dan lupa bagaimana untuk
melaksanakan rukun haji, oleh maka untuk
memudahkan para jamaah haji KBIH As-Salam
Bekasi memberikan bimbingan disetiap pelaksanaan
rukun-rukun haji.
2. Adapun bimbingan lain yang diberikan KBIH As-
Salam Bekasi juga menjelaskan tentang tempat-
tempat bersejarah pada saat ziarah di Tanah Suci
seperti makam para Nabi, pembimbing tidak hanya
mendampingi, tetapi juga menyampaikan kisah-
kisah mengenai tempat bersejarah tersebut.
Berikut data calon jemaah haji di KBIH As-Salam Bekasi
selama tiga tahun terakhir :
70
Grafik 5.1
0
20
40
60
80
100
Th 2017 Th 2018 Th 2019
Jamaah Haji
Sumber Data Hasil Penelitian KBIH As-Salam Bekasi
(Data Diolah) 2019
Dari grafik di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
jumlah jamaah haji KBIH As-Salam Bekasi yang mengikuti
dari tahun 2017 sampai 2019 semakin meningkat, artinya
semakin tinggi kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
bimbingan ibadah haji KBIH As-Salam Bekasi, maka
pelayanan bimbingan yang diberikan terhap jamaah haji
terlaksana dengan baik dan sesuai dengan ekspetasi jamaah
haji.
71
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, dengan memperhatikan
pokok-pokok permasalahan yang diangkat dengan judul
Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah Haji Dalam Pelayanan
Jamaah KBIH As-Salam Bekasi maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa:
1. Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah Haji Dalam
Pelayanan Jamaah KBIH As-Salam Bekasi.
Pengelolaan dana bimbingan ibadah haji pada KBIH
As-Salam Bekasi berjalan dengan baik dan terencana
sesuai dengan pertauran yang sudah ditetapkan oleh
Kementrian Agama dan dikelola dengan transparansi
terhadap biaya yang dibebankan oleh setiap jamaah
haji. Karena transparansi dan pengelolaan secara
sistematis merupakan hal yang perlu dilaksanakan oleh
seluruh KBIH yang sesuai dengan ketetapan
Kementrian Agama dan Undang-undang yang
mengatur dalam bidang pengelolaan dana bimbingan
Haji, semua proses pengelolaan dana yang terdapat dari
data yang saya temukan menunjukan bahwa KBIH As-
Salam Bekasi melakukan perincian dana yang sesuai
dengan kebutuhan untuk proses bimbingan ibadah haji
sampai keberangkatan para jamaah KBIH As-Salam
72
Bekasi dengan tenaga para ahli yang professional
dalam bidangnya. Berdasarkan biaya yang dibebankan
oleh jamaah itu sendiri, dan proses bimbingan ibadah
haji pada KBIH As-Salam Bekasi berjalan dengan
terencana dan teratur dapat diartikan semua proses
yang berkaitan dengan bimbingan ibadh haji yang
diberikan kepada jamaah mampu terpenuhi seseuai
daya yang dibebankan kepada jamaah dari segi
standarisasi yang telah di atur oleh ketetapan
kementrian agama, yang meliputi unsur-unsur biaya
iuran FK-KBIH Bekasi, seragam batik KBIH dan
Nasional, Konsumsi bimbingan manasik, transpotasi,
biaya praktik manasik haji. Jadi, pengelolaan dana
bimbingan manasik haji adalah unsur yang penting
bagi seluruh KBIH yang menjadikan fokus utama
KBIH As-Salam Bekasi untuk mendapatkan
kepercayaan jamaah dari segi pengelolaan dana.
2. Terdapatnya proses pelayanan bimbingan ibadah haji
dalam KBIH As-Salam Bekasi di Tanah Air 12 kali
dan di Tanah Suci 3 kali sesuai dengan peraturan
kementrian agama atas mekanisme proses pelayanan
yang disesuaikan dengan dana yang diberikan jamaah
kepada KBIH As-Salam Bekasi yang mampu
memberikan pengaruh besar terhadap jumlah jamaah
73
yang memberi kepercayaan untuk keberangkatan ke
Tanah Suci khususnya dari segi pelayanan dan
bimbingan itu sendiri. Berdasarkan grafik peningkatan
jumlah jamaah haji KBIH As-Salam Bekasi bahwa
pelayanan dan bimbingan dapat dikategorikan baik.
B. Saran
Ada beberapa saran yang penulis dapat simpulkan dalam
penelitian ini. Berikut saran penulis dari penelitian ini
adalah:
1. Bagi KBIH As-Salam Bekasi
a. Banyaknya KBIH di wilayah Kota Bekasi serta
berkembangnya dalam segi pelayanan dari masa ke
masa, dan tentunya menjadi keunggulan yang
ditawarkan kepada masyarakat tersebut. KBIH As-
Salam Bekasi ini diharapkan mampu menjadi
pilihan terbaik oleh masyarakat Bekasi dari segi
pelayanan penyelenggaraan perjalanan ibadah haji.
b. Meningkatkan pelayanan dan bimbingan terbaik
yang menjadi keluhan dan saran bagi jamaah haji,
demi tercapainya kenyamann dalam melaksanakan
ibadah haji.
c. Mengantisipasi adanya gangguan yang dapat
menghambat proses pelayanan dan bimbingan yang
prima terhadap kinerja petugas pelayanan dan
74
bimbingan jamaah, dengan memerhatikan beberapa
aspek akomodasi untuk jamaah haji dan petugas
jamaah.
d. Memberikan program haji ekonomis untuk
menjangkau segmen pasar kelas menengah bagi
masyarakat luas, agar dapat memasarkan paket-
paket program kepada banyak calon jamaah dan
meningkatkan jumlah jamaah yang ingin
menggunakan jasa pelayanan perjalanan ibadah
umrah.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ali Shariati, Haji.( Bandung: Penerbit Pustaka, 2000 M), h. 1
Almaliki, Muhammad Faiz. Pengelolaan Dana Bimbingan Haji
Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan pada
KBIH As-Syukroniyah, (Skripsi : UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, 2018)
Anoraga Padji, Manajemen Bisnis (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1997), h. 244
Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama, (Jakarta : Golden Terayon Press, 1994), h.1
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2009), h. 126
Avialiani dan Wilfridus, Membangun Kepuasan Pelanggan
Melalui Kualitas Pelayanan. 2002, h.10
Bahruddin HS, Pembinaan Mental Bimbingan al-Qur’an,
(Jakarta: Bima Aksara, 1984), h. 107
Bungin, Burhan. Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT.
Grafindo Persada, 2001), h. 324
Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:
Kencana Prenada MediaGroup, 2005), Ed. I, Cet. ke- 5,
hal. 122
Darminto Prastowo Dwi. (2002). Analisis Laporan Keuangan:
Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
hlm. 52.
76
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3, cet.
ke-2, h. 646
Deswandi, Teguh Arif, Panduan Praktis Haji dan Umrah
(Jakarta: PT. Alex Media Kumpotindo, 2009), h. 12.
Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji Dan Umrah,
Dinamika dan Perspektif Haji Indonesia (Kementerian
Agama, 2012) Edisi ke-2,
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haji Jakarta, Pola Pembinaan Jamaah
Haji, h.30.h. 15
Direktur Pembinaan Haji, “ Prospek, Eksistensi Serta Peran
KBIH Dalam Pembinaan dan Bimbingan Manasik
Farid, Ishak. Ibadah haji dalam filsafat hukum islam, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1999),h.44-45
Fitrah, Muh. dan Luthfiyah, Metodologi Penelitian : Penelitian
Kualitatif, Tindakan Kelas & Studi Kasus, (Sukabumi :
CV Jejak, 2017), h. 84
H.B. Siswanto. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara. hlm. 57.
Herbert N. Casson, petunjuk praktis dalam berusaha, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1981),h.13
Husman, Husaini ,Metedologi Penelitian Untuk Public
Relation,(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010)
hal.45
James A.F. Stoner. (2005). Management, Edisi Kedua. New
York: Prentice Hall International. hlm. 9
Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2005), h.14
KBIH dan Pemerintah di Indonesia dan Saudi Arabiah (Jakarta:
77
Puslitbang,2007), h. 3.
Kelompok Empat Satu, Cara Mudah Naik Haji (Bandung: Cet
VI; Penerbit Mizan, 1996) , h.17
Kementerian Agama RI (Ditjen Penyelenggaraan Haji dan
Umroh),Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, jakarta,h.1
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995)
Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
No D/ 799 Tahun 2013 Tentang Pedoman Operasional
Kelompok Bimbingan Bab IV Kewajiban Kelompok
Bimbingan Pasal 6
Komaruddin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Jakarta: Bumi
Aksara. hlm. 31.
Kustini Aziz Abdul, Ibadah Haji dalam Sorotan Publik (Persepsi
Calon/Jamaah Haji tentang Pembimbingan dan
Pelayanan Oleh Lupiyoadi Rambat, Manajemen
Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek, (Jakarta: Salemba
Empat, 2001), h.148
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta :
PT. Salemba Empat. h. 144
Lutfi Muhammad, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam
(Konseling) Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Syarif Hidayullah Jakarta, 2008), h.6
Maryati, Kun dan juju Suryawati, Sosiologi. Untuk SMA dan MA
Kelas XII, (Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama, 2006),
h. 129
Moenir AS, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2000), cet. ke-4, h. 17
78
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Terjemahan
(Bndung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 24
Nasution M. N., Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005), h.309
Rahmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi
Contoh AnalisisStatistik, (Bandung: PT. Rosdakarya,
2002), hal. 24
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabet,
2010), h. 3
Sumarsono, H.M,Sonny. Metode Riset Sumber Daya
Manusia,(Yogyakarta: Graha Ilham, 2004), hlm 69.
Wicaksana, Angga. “Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah Haji
Pada KBIH Nurul Fawz dan KBIH Al-Ihklash, (Skripsi :
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan
Hukum, 2009)
Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak H. Hilaludin Alhasany,
S.E, Tanggal 30 November 2020 di kantor KBIH As-
Salam Bekasi
Sumber data dari Profile Company
https://kbbi.web.id/pemanfaatan
http://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-
pemanfaatan.html
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/analisis, diakses pada Senin,
20 November 2020, pukul 01.36 WIB
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kelola, diakses pada Senin,
20 November 2020, pukul 00.58 WIB.
LAMPIRAN
Lampiran 1 :
Hasil wawancara Analisis Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah Haji
Terhadap Pelayanan Jamaah Haji KBIH As-Salam Bekasi Wisata dengan
narasumber H. Hilaludin Alhasany, S.E (Wakil Ketua KBIH As-Salam
Bekasi)
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1
Data Wawancara 1
Nama Lengkap : H. Hilaludin Alhasany, S.E
Jabatan : Wakil Ketua
Tanggal Wawancara : 30 November 2020
Tempat Wawancara : KBIH As-Salam Bekasi
Pertanyaan dan Jawaban
1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya KBIH As-Salam ?
Berdirinya KBIH ASSALAM didirikan oleh Haji Hasan Basri,
dimana pada daerah tersebut beliau dipercaya oleh masyarakat
sejak tahun 2000 untuk membantu segala keperluan yang
diperlukan masyarakat termasuk dalam hal pergi haji. Atas dasar
2
permintaan dan kepercayaan masyarakat kepada beliau, maka
dari sana sejarah awalnya berdiri KBIH ASSALAM sebagai
lembaga bimbingan haji dimulai. Dengan restu dari guru-guru
beliau dan banyaknya permintaan dan kepercayaan masyarakat,
sejak saat itulah mulai tahun 2000 dan seterusnya kepercayaan itu
terus terjaga dan terus membimbing calon jama’ah sampai saat
ini.
2. Berapa biaya bimbingan yang dibebankan setiap jamaah haji ? Nah
untuk biaya Menurut undang-undang yang sudah ditetapkan oleh
Direktur Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah setiap jamaah
yang bergabung di KBIH As-Salam di minta uang bimbingan
sebesar 3.500.000
3. Bagaimana pengelolaan dana bimbingan ibadah haji pada KBIH
As-Salam Bekasi ? untuk pengelolaan dana nanti saya berikan
dalam bentuk file saja yah, karna saya kurang begitu hafal untuk
menjelaskan detail, intinya dari dana yang 3.500.000 itu kita
gunakan sesuai dengan kebutuhan para calon jamaah, pengadaan
pertemuan untuk teori dan praktik bimbingan juga dan dari uang
itu para jamaah juga kami berikan informasi penggunaan dananya
terus juga disetujui oleh kementrian agama.
4. Seperti Apa pelayanan bimbingan haji yang diterapkan pada KBIH
As-Salam Bekasi ? (di atanah air maupun di tanah suci) jadi, untuk
ditanah air kita melaksanakan bimbingan kepada calon jamaah
haji sebanyak 12 kali yang tahun depan akan berangkat haji, dan 3
kali di tanah suci. Karena anjuran dari kementrian agama setiap
3
KBIH harus melakukan bimbingan teori dan praktik sebanyak 15
kali pertemuan. Nah, untuk 12 kali pertemuan biasanya kita
adakan setiap bulan yang sudah diagendakan.
5. Siapa saja yang bertugas melakukan bimbingan haji di tanah air
dan di tanah suci ? yang bertugas melakukan bimbingan haji yang
pasti tokoh-tokoh yang berpengalaman dan pengetahuan yang
sangat cukup untuk membantu dan membimbing jama’ah. Kami
selalu menekankan oleh menbimbing jama’ah haji adalah sama
dengan merawat bayi, yang mana didalamnya dibutuhkan
kesungguhan dan keikhlasan yang sangat tinggi, karena hanya
dengan cara yang seperti itu membantu jama’ah terasa lebih
mudah dan menyenangkan.
Ada sedikit pembeda cara KBIH As-Salam Bekasi melayani
jama’ahnya dengan pelayanan bimbingan dengan profesionalitas
dan berazaskan keikhlasan beribadah serta kekeluargaan,
sehingga dengan menggunakan pendekatan ini jama’ah merasa
lebih dari sekedar mendapat bimbingan tetapi juga kenyamanan
dan kemudahan dalam beribadah dikarenakan segenap bantuan
dan bimbingan yang diberikan oleh KBIH As-Salam Bekasi,
disamping itu jelas bahwa tarif bimbingan juga masuk kategori
ekonomis, jama’ah sudah mendapatkan fasilitas cukup memadai
Bekasi , 30 November 2020
H. Hilaludin Alhasany, S.E
4
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 2
Data Wawancara 2
Nama Lengkap : H. Hilaludin Alhasany, S.E
Jabatan : Wakil Ketua
Tanggal Wawancara : 30 November 2020
Tempat Wawancara : KBIH As-Salam Bekasi
Pertanyaan dan Jawaban
1. Kapan dilaksanakannya pelatian manasik haji di KBIH As-Salam
Bekasi ? kita punya jadwalnya 12 kali pertemuan dengan jamaah,
biasanya kita adakan di minggu pertama,.
2. Dimana pelaksanaan pelatihan praktik dan teori haji calon jamaah
? untuk lokasi kita lebih dominan di wilayah tempat KBIH kita
sendiri sih, Alhamdulillah tempat kita cukup untuk menampung
calon jamaah
3. Apakah ada perubahan pengelolaan dana haji KBIH As-Salam
pada tiap tahunnya ? terlebih dimasa pandemi saat ini. Mungkin
saja ya ada perubahan karna pandemic ini, kita juga menunggu
informasi lebih lanjut lai dari pemerintah untuk keberangkatan
haji di tahun 2020. Kalaupun kita adakan pertemuan juga tidak
memungkinkan karna peraturan protokol kesehatan, bisa jadi kita
akan adakan pertemuan via zoom untuk penyampaian teori nanti.
4. Seberapa besar presentase pencapaian bimbingan terhadap jamaah
haji KBIH As-Salam ? mungkin 90% karena kita membimbing
5
jamaah tidak semua masih muda, ada juga yang usianya cukup
lanjut, makanya kita harus sabar membimbing jamaah kita agar
dalam beribadah menjadi nyaman dan aman.
5. Bagaimana presentase jumlah jamaah beberapa tahun belakangan
ini ? alhamdulillah dari tiga tahun belakangan, tahun
2019,2018,2017 jamaah KBIH As-Salam Bekasi ada peningkatan
jumlah jamaahnya. Kami pun selalu berusaha semaksimal
mungkin untuk memperbaiki bentuk pelayanan kami kepada
jamaah sehingga jamaah merasa nyaman dan aman disaat
beribadah.
Bekasi, 30 November 2020
H. Hilaludin Alhasany, S.
6
Lampiran 2 :
Surat Bimbingan SkripsiLampiran 3 :
7
Surat Keterangan Izin Penelitian Skripsi
8
Lampiran 4 :
Surat Keterangan Penelitian Skripsi
9
Lampiran 5 :
Foto bersama general manajer operasional KBIH As-Salam Bekasi
10
Lampiran 6 :
Foto kegiatan KBIH As-Salam