12
 TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT “PENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT” DISUSUN OLEH : ARINI EKA PRATIWI 1111102000051 FARMASI 7B PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSI TA S ISLAM NEGERI SYA RIF HI DAY A TULLAH JAKARTA 2015

Pengelolaan Gas Medis Di Rs

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Farmasi Rumah Sakit

Citation preview

TUGAS FARMASI RUMAH SAKITPENGELOLAAN GAS MEDIS DI RUMAH SAKIT

DISUSUN OLEH :

ARINI EKA PRATIWI1111102000051

FARMASI 7B

PROGRAM STUDI FARMASIFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA2015GAS MEDIS DI RUMAH SAKITPendahuluan Gas Medis adalah gas dengan spesifikasi khusus yang dipergunakan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan; Instalasi Pipa Gas Medis adalah seperangkat prasarana perpipaan beserta peralatan yang menyediakan gas medis tertentu yang dibutuhkan untuk menyalurkan gas medis ke titik outlet diruang tindakan dan perawatan; Sentral gas medis adalah seperangkat prasarana beserta peralatan dan atau tabung gas/liquid yang menyimpan beberapa gas medis tertentu yang dapat disalurkan melalui pipa instalasi gas medis; Instalasi Gas Medis selanjutnya disingkat (IGM) adalah seperangkat sentral gas medis, instalasi pipa gas medis sampai outlet.Ruang Lingkup Gas Medisa. Ruang Sentral.b. Sistem pemipaan dan instalasi.c. Secondary Equipment.Jenis-Jenis Gas MedisJenis Gas Medis yang dapat digunakan pada sarana pelayanan kesehatan meliputi :a. Oxygen (O2)b. Nitrous Oksida (N2O)c. Nitrogen (N2)d. Karbon dioksida (CO2)e. Cyclopropana (C3H6)f. Helium (He)g. Udara tekan (Compressed Air) (Medical Breathing Air)h. Mixture gasGas medis yang dapat digunakan melalui Instalasi Gas Medis meliputi :a. Oxygen (O2)b. Nitrous Oksida (N2O)c. Nitrogen (N2)d. Karbon dioksida (CO2)e. Udara Tekan (Compressed Air) (Medical Breathing Air)

Instalasi Gas MedisInstalasi gas medis di sarana pelayanan kesehatan harus memenuhi persyaratan keamanan, desain, lokasi, penyimpanan dan alat penunjang lainnya.(1) Instalasi pipa Gas Medik dan jumlah outlet Gas Medis, dipasang sesuai kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan.(2) Desain instalasi pipa Gas Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi kran-kran, pressure, gauge, alarm, dan tanda peringatan spesifikasi.(3) Lokasi sentral gas medis harus jauh dari sumber panas dan oli serta mudah dijangkau sarana transportasi, aman dan harus terletak di lantai dasar.(4) Ruang sentral gas medis harus memiliki luas yang cukup, mudah dilakukan pemeliharaan, dilengkapi ventilasi, pencahayaan yang memadai, memenuhi persyaratan spesifikasi.(5) Gas medis sebelum dialirkan melalui pipa distribusi harus dilengkapi penyaring (filter).(6) Desain perpipaan harus memperhitungkan kapasitas gas yang diperlukan.Ketentuan persyaratan dan spesifikasi gas medis yang menggunakan IGM sebagaimana yang telah disebutkan di atas.Pengujian(1) IGM harus diuji dan diperiksa secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun.(2) Setiap tabung gas medik harus diuji secara periodik selama dalam periode masa berlaku.(3) Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh institusi penguji yang berwenang.Semua gas medis harus dilengkapi sertifikat analisa kualitas yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemeliharaan IGM.Pembinaan dan Pengawasan(1) Pembinaan dan pengawasan terhadap semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan Keputusan ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.(2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam melakukan pembinaan dan pengawasan dapat melibatkan berbagai instansi lain terkait dan organisasi profesi bidang kesehatan.Syarat dan Kelengkapan Tabung Gas Medisa. Syarat Tabung Gas Medis :1. Tabung gas memiliki sertifikat test yang masih berlaku.2. Kepala tabung memiliki tutup dan segel3. Kran / valve tabung mempunyai ulir yang baik dan jenis ulir yang berbeda sesuai dengan jenis gas yaitu : Oksigen, ulir dalam Nitrogen oksida, ulir luar Karbon dioksida, ulir luar Udara tekan ulir, dalam4. Tabung di cat dengan warna yang berbeda sesuai dengan jenis gas yaitu : Oksigen, berwarna putih; Nitrogen oksida, berwarna biru; Karbon dioksida, berwarna hitam; Nitrogen, berwarna abu abu; Udara tekan, berwarna hijau; Vacum (udara hisap), berwarna kuning.b. Kelengkapan Tabung Gas MedisTabung gas medis harus dilengkapi dengan :1. Tulisan nama jenis gas medis dari bawah keatas dengan warna yang jelas.2. Diberikan label yang jelas meliputi : Nama Perusahaan; Nama Gas; Kandungan purity; Volume (isi tabung); Tekanan gas; Tanggal pengisian; Nomor Tabung; Masa uji tabung;3. Diberikan stiker tanda Hazard yang menyebutkan : Sifat gas; Peringatan peringatan; Pertolongan pertama; Nama Produsen.4. Tanda kepemilikan tabung gas medis.c. Alat penunjang untuk pengoperasian yaitu : 1 ( satu ) buah slang ( tubing ); 1 ( satu ) buah masker ( nasal ); 1 ( satu ) buah kunci regulator dan kunci tabung; 1 ( satu ) buah dorongan ( trolley ).d. Penyimpanana) Tabung-tabung gas medis harus disimpan berdiri, dipasang penutup kran dan dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi goncangan.b) Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing masing gas medis dibedakan tempatnya.c) Penyimpanan tabung gas medis isi dan tabung gas medis kosong dipisahkan, untuk memudahkan pemeriksaan dan penggantian.d) Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau sejenisnya.e) Gas medis yang sudah cukup lama disimpan agar dilakukan uji/test kepada produsen, untuk mengetahui kondisi gas medis tersebut.e. Pendistribusian .a) Distribusi gas medis dilayani dengan menggunakan Trolly yang biasa ditempatkan berdekatan dengan pasien.b) Pemakaian gas diatur melalui flow meter pada regulator.c) Regulator harus ditest dan kalibrasi.d) Penggunaan gas medis sistem tabung hanya bisa dilakukan satu tabung untuk satu orang.e) Tabung gas beserta trolly harus bersih dan memenuhi syarat sanitasi/Hygiene.Persyaratan dan Spesifikasi Gas Medis yang Menggunakan IGM1. Setiap jaringan saluran gas medis di lengkapi dengan:a. 1 (satu) unit kran induk (main valve) dipasang pada sentral gas medis.b. 1 (satu) unit kran distribusi (distribution valve) dipasang pada tiap bagian pemakaian.c. Sekurangnya 1 (satu) unit kran pembagi (zone valve) dipasang sesuai dengan pembagian instalasi.d. Sekurangnya 1 (satu) unit kran darurat (emergency valve) dipasang pada ruang bedah.b. 1 (satu) unit pressure gauge induk dipasang pada sentral.c. 1 (satu) unit pressure gauge ditiap jalur distribusi utama.2. IGM dilengkapi dengan alarm.3. IGM dilengkapi dengan grounding.4. Pada ruang sentral gas medis di pasang lampu peringatan yang dapat dibaca dengan jelas yaitu :a. Sentral Gas Medis;b. Yang tidak berkepentingan dilarang masukc. Dilarang merokok;d. Jauhkan dari panas dan oli.5. Seluruh IGM harus dilakukan test kebocoran.6. Setiap tabung perpipaan dan out let diberi warna sesuai dengan ketentuan.7. Instalasi / perpipaan di dalam tembok harus dilapisi pipa PVC.8. Ruang Gas Medisa. Lokasi ruang gas medis mudah dijangkau transportasi untuk pengiriman dan pengambilan tabung;.b. Harus aman / jauh dari kegiatan yang memungkinkan terjadinya ledakan / kebakaran;c. Jauh dari sumber panas oli dan sejenisnya;d. Disediakan ruang operator/ petugas dan dilengkapi fasilitas kamar mandi / WC;e. Ukuran Ruangan gas medis;Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah dan jenis gas medis yang dipergunakan dan memperhatikan kelonggaran bergerak bagi operator/petugas pada saat penggantian / pemindahan tabung dan kegiatan pemeliharaan;f. Bangunan Ruangan gas medis harus memenuhi persyaratan : Konstruksi beton permanen; Penerangan yang memadai; Sirkulasi udara yang cukup.9. Kelengkapan Sentral Gas Medisa. Dipasang alat pemadam kebakaran;b. Dipasang sekat / pemisah antara jenis-jenis gas yang ada dan dilengkapi dengan pintu;c. Dipasang rambu bahaya dan alarm;d. Disediakan tool kit khusus dan tidak dicampur dengan peralatan lain;e. Dipasang alat komunikasi.10. Penataan Ruang Sentral Gas Medisa. Harus diatur penempatan tabung tabung kosong dan tabung berisi;b. Dilarang menyimpan barang barang selain untuk keperluan penanganan gas pada ruangan penyimpanan gas dan sentral gas;c. Apabila tabung tidak dipergunakan atau tidak disambungkan ke instalasi perpipaan gas medis, kran induk harus selalu tertutup, walaupun tabung dalam keadaan kosong;d. Diupayakan jangan sampai ada tabung yang jatuh / roboh.11. Syarat pipa gas medisa. Pipa yang dipergunakan harus terbuat dari tembaga dengan kadar 99 % (sembilan puluh sembilan persen) atau stainless steel, yang dinyatakan dengan sertifikat bahan.b. Pipa yang akan dipasang harus bersih.c. Pipa gas medis harus diberi warna sesuai dengan gas medis yang dialirkan.d. Pipa gas medis harus memenuhi keamanan terhadap struktur dan utilitas dari bangunan unit sarana pelayanan kesehatan.e. Ukuran pipa disesuaikan dengan kebutuhan / desain yang benar.f. Penyambungan pipa harus dilas dengan menggunakan kawat las perak, agar sambungan pipa rapat sempurna dan tahan lama, Gas yang dipergunakan adalah campuran oksigen, Acetyline dan pada proses pengelasan harus dialiri gas Nitrogen.g. Pemasangan instalasi pipa diatas plafon harus dilengkapi dudukan dan gantungan yang diikat kuat pada dak beton.h. Pemotongan pipa harus menggunakan cutter pipa.i. Jarak dudukan / penempatan satu dengan lainnya rata rata 1 (satu) meter, baik vertikal maupun horizontal.j. Pemasangan instalasi pipa gas medis harus dalam dinding dan dilindungi pipa PVC.k. Diberikan tanda / stiker jenis gas dan arah aliran gas dalam pipa.l. Seluruh jaringan instalasi pipa gas medis dilengkapi :a) 1 (satu) unit kran induk dipasang di ruang sentral;b) 1 (satu) unit kran distribusi dipasang di tiap lantai;c) Kran pembagi (Zone Valve) sesuai kebutuhan;d) Kran darurat sesuai kebutuhan, dipasang diruang bedah.12. Pemasangan Out let Gas Medisa. Wall Outlet.Outlet gas medis jenis wall outlet dipasang / ditanam pada dinding dengan ketinggian antara 140 s/d 150 Cm diatas lantai. Bila digunakan untuk melayani 1 (satu) Bed, maka diletakkan di sebelah kanan Bed dan bila digunakan untuk melayani 2 (dua) Bed maka Wall Outlet diletakkan ditengah tengah 2 (dua) Bed tersebut. Untuk pemakaian di kamar Operasi, Wall Outlet dipasang di dinding dekat dengan bagian kepala pasien pada meja operasi. Untuk pemakaian di bagian lain Wall Outlet dipasang pada dinding yang berdekatan dengan peralatan kedokteran yang digunakan.b. Pipa yang akan dipasang harus bersih.Dipasang pada plafon dan dekat dengan titik pemakaian, biasanya dekat dengan bagaian kepala dari tempat tidur pasien pada Ruangan New Born Room dan Premature Room, Overhead Outlet dipasang diatas tempat tidur bayi.c. Ceiling ColumnPenempatan / pemasangan Ceiling Column sama dengan Overhead Outlet, berhubung alat ini memiliki beban yang cukup berat 100 Kg, maka harus digantung pada konstruksi plafon yang kuat menahan beban tersebut.d. Pemasangan Out let pada ruang operasi / bedah maupun peralatan harus berfungsi secara otomatis, Out let akan tertutup rapat pada saat tidak terpakai dan terbuka apabila telah disambungkan dengan alat penyalur gas medis.e. Urutan pemasangan Out let gas medis harus tetapa) Oksigen;b) Nitrous oxide;c) Udara tekan;d) Udara hisap.f. Pemasangan setiap out let gas medis diberi nama gas, warna yang berbeda, ukuran drat/sekrup yang berbeda pula.Permasalahan Pada Penanganan Gas MedisKategori gas medis dan bahaya terkait, di bagi menjadi tiga kategori: Permanent keadaan gas tetap di bawah suhu normal (misalnya: udara medis, oksigen, Heliox 21") Liquefiable dipasok di bawah suhu normal, tetapi dalam keadaan cair (misalnya karbon dioksida dan nitrogen oksida) Cryogenic gas-gas ini disediakan dan disimpan pada temperatur yang sangat rendah (misalnya oksigen cair dan nitrogen cair)Bahaya yang berhubungan dengan beberapa gas medis dapat berubah tergantung pada keadaan fisik (misalnya gas atau cairan cryogenic) dan dapat menghadirkan berbagai bahaya. Bahaya/Risiko: Oxygen enrichment dan oksidasiOxygen enrichment adalah ketika tingkat oksigen di udara mencapai konsentrasi lebih dari 21%. Dalam sebagian besar keadaan, situasi ini berkembang tidak terdeteksi karena gas oksigen tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sifat oksigen membuatnya sangat berbahaya karena orang jarang dapat mendeteksi tanpa peralatan pemantauan khusus.Oxygen enrichment dapat ditimbulkan karena: Kebocoran dari koneksi yang buruk, rusak atau peralatan kurang terpelihara Menggunakan tingkat aliran oksigen atau gas pengoksidasi yang berlebihan Peralatan oksigen dibiarkan hidup ketika tidak diperlukan Ventilasi yang buruk atau tidak memadai di daerah di mana oksigen atau gas pengoksidasi digunakan atau disimpanBahaya utama dari lingkungan yang kaya akan oksigen adalah kebakaran dan ledakan. Di mana kadar oksigen yang cukup tinggi membuat bahan-bahan yang bahkan dianggap tidak mudah terbakar dan tahan api dapat terbakar. Beberapa bahan mungkin menjadi eksplosif. Peningkatan konsentrasi oksigen hanya 4% menggandakan risiko pengapian dan tingkat pembakaran untuk banyak item umum. Pengapian dapat terjadi dari sumber pengapian energi rendah (misalnya percikan kecil dari listrik/statis atau gesekan ringan). Pada konsentrasi oksigen yang lebih tinggi pengapian mungkin memerlukan sedikit panas atau energi yang membakar dan ledakan mungkin tampak spontan.Jika sebuah lingkungan atau wilayah klinis kaya oksigen, item umum berikut sangat rentan terhadap pembakaran: Rambut dan pakaian Sprei, kasur, bantal dan tirai Dressing, terutama jika obat atau 'basah' (diobati dengan salep, liniments, emolien, dll) Desinfektan kulit untuk pembedahan Sanitasi tangan gel dan penggosok tangan dan setiap minyak, salep atau krim Karton dan kertas Bahan kimia dan peralatan yang digunakan untuk pembersihan dan desinfeksi Peralatan listrik dan elektronikUntuk meminimalkan risiko pengayaan oksigen (oxygen enrichment) dan kebakaran oksidasi bila menggunakan oksigen, nitrous oxide atau Entonox" (atau gas pengoksidasi, lihat lembar data produk untuk informasi): Pastikan tangan dan pakaian bersih dan bebas dari minyak, pelumas, gel sanitasi tangan atau krim tangan Gunakan hanya peralatan yang dirancang khusus untuk digunakan dengan oksigen atau gas pengoksidasi Pastikan flowmeters dan regulator dalam tanggal service mereka Gunakan laju aliran gas yang tepat yang sesuai dengan metode pengiriman dan indikasi klinis Selalu mengubah gas off pada sumber stop kontak bila tidak digunakan Simpan silinder hanya di tempat penyimpanan gas yang ditunjuk.Ledakan dapat berkembang di mana bahan yang mudah terbakar disimpan dengan adanya gas pengoksidasi jangan pernah menyimpan tabung gas dengan kain, bahan kimia atau bahan yang mudah terbakar!Bahaya/Risiko: TekananPenting untuk memperhatikan tekanan di mana gas disimpan dan digunakan. Tabung gas medis diisi dengan tekanan 127 bar sampai 300 bar (63-150 kali lipat dari ban mobil Anda). Tekanan itu sendiri belum tentu berbahaya. Situasi berbahaya terjadi ketika tekanan salah dalam penanganan. Waspadalah terhadap risiko berikut saat menggunakan gas medis bertekanan: Debu dan partikel lainnya dapat memasuki mata atau kulit Gas bertekanan dapat memasuki jalan antara permukaan orbital dan bola mata, menyebabkan avulsi mata Gas mungkin masuk melalui kulit ke dalam pembuluh darah dan dapat menyebabkan emboli fatal Tidak memadainya peraturan tekanan pasokan gas dapat mengakibatkan trauma pernafasan parah Rilis cepat gas dari silinder dapat menyebabkan katup atau peralatan yang terhubung menjadi sangat dingin, menyebabkan coldburn parah pada setiap daerah kulit yang terpapar Rilis cepat gas pengoksidasi yang memasuki peralatan dapat menyebabkan gelombang tekanan kuat yang terbentuk di dalam regulator dan tabung, menyebabkan pembakaran atau mungkin ledakan kontaminan dalam peralatan Peralatan yang terhubung tidak aman, untuk outlet silinder atau dinding, dapat dikeluarkan dengan konsekuensi serius Silinder mengalami kerusakan mekanik (misalnya terjatuh atau hancur) atau kebakaran dapat menyebabkan silinder pecah. Mengakibatkan pelepasan ledakan isi mungkin sangat merusak dan dapat menyebabkan cedera yang fatal Kerusakan leher silinder dapat menyebabkan silinder untuk berperilaku seperti torpedo atau roket. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ekstrim untuk properti dan cedera yang fatal Jika silinder jatuh, jangan pernah mencoba untuk menghentikannya bergerak. Karena Anda mungkin kehilangan anggota badan!Ledakan silinder dapat melakukan perjalanan lebih dari 300 meter, sedangkan silinder 'torpedo' atau 'meroket' dapat melakukan perjalanan lebih jauh.Bahaya/Risiko: SuhuOksigen dan nitrogen yang dipasok ke rumah sakit baik dalam bentuk gas dan cair. Bentuk cair (gas cair cryogenic) disimpan kurang dari -180C. Suhu bisa turun lebih jauh, karena perluasan dari cairan ke gas. Gas cair dan uap mereka dapat menyebabkan coldburn ke bagian tubuh yang terbuka. Luka bakar ini sebenarnya disebabkan oleh panas tubuh sendiri seperti yang cepat ditarik melalui area kulit dan jaringan yang terkena dengan cairan atau uap.Kontak yang terlalu lama juga dapat menyebabkan radang dingin, mungkin menyebabkan hilangnya ekstremitas tubuh seperti jari tangan, jari kaki dan hidung. Kabut dapat timbul di sekitar pembawa pengiriman cryogenic. Hal ini disebabkan oleh kondensasi uap air dari udara. Kabut ini menyebabkan jarak pandang yang rendah di daerah dan konsentrasi tinggi gas yang disampaikan. Pelatihan khusus harus diselesaikan oleh semua personil yang dibutuhkan untuk menangani gas cryogenic. Jika Anda bekerja dengan ini, pastikan Anda menyelesaikan kursus pelatihan yang relevan. Ketika bekerja dengan cairan cryogenic, seperti mengisi termos nitrogen dari Dewars, personil harus memakai peralatan berikut Personal Protective (PPE) yang dirancang khusus untuk perlindungan dari gas cryogenic: Full-face visor Sarung tangan pelindung Sepatu keselamatan ApronSelain itu, semua pekerja harus berpakaian yang sesuai untuk prosedur yang akan dilaksanakan: Baju lengan panjang Celana panjang Celana tidak boleh terselip di kaus kaki atau sepatu Jika memakai rok, maka celemek (apron) panjang harus dipakaiBahaya/Risiko: Sesak NapasSesak napas dapat terjadi di mana lingkungan setempat kekurangan oksigen (konsentrasi oksigen di bawah 20%). Nitrogen, nitrous oxide, karbon dioksida dan helium dapat menyebabkan hal ini. Gas-gas lain dapat menyebabkan sesak napas, tetapi tidak biasa di sekitar rumah sakit. Penilaian risiko harus dilakukan dan direkam untuk semua situasi di mana gas-gas ini digunakan, dan Standar Prosedur Operasi harus diletakkan di tempat untuk meminimalkan risiko.Tabel berikut menunjukkan efek dari konsentrasi rendah oksigen di lingkungan setempat.Oksigen di Atmosfer %Efek

21% to 18%Gejala tidak mudah terdeteksi.

18% to 11%Pengurangan kinerja fisik dan intelektual. Penderita tidak menyadari hal ini.

11% to 8%Pada 11%, pingsan dapat terjadi dalam beberapa menit tanpa peringatan terlebih dahulu.Kematian dapat terjadi di bawah 11%

8% to 6%Pingsan akan terjadi setelah waktu yang sangat singkat.Resusitasi berhasil mungkin jika dilakukan segera.

6% to 0%Pingsan dan ketidaksadaran dalam terjadi segera. Resusitasi sukses tidak mungkin.Kerusakan otak sangat mungkin bahkan jika resusitasi berhasil.

Tabel berikut menunjukkan efek dari peningkatan konsentrasi karbon dioksida di lingkungan setempat.Carbon Dioxide di Atmosfir %Efek

2 % to 4%Mungkin merasa sedikit sesak napas. Meningkatnya tingkat pernapasan.

5%Setelah sekitar 30 menit terpapar sakit kepala, pusing dan berkeringat dapat terjadi.

5% to 9 %Mengganggu kegiatan. Sulit bernapas.

9% to 12%Fatal pada paparan sekitar 4 jam.

Kasus yang Terjadi saat Penggunaan Gas Medis di Rumah SakitKasus 1Di pusat bedah rawat jalan yang baru dibuka di Austria, pasien yang dibius mengalami hipoksia selama induksi anestesi, dan meninggal setelah gagal dalam upaya cardiopulmonary resuscitation (CPR). Berdasarkan kasus tersebut, penyebab dari pasien yang mengalami hipoksia selama induksi anestesi yaitu karena terdapat kesalahan dalam menghubungkan pipa oksigen dengan tangki nitrous oxide dalam tahap konstruksi. Pada kasus ini, Jaksa menuduh seorang teknisi yang melakukan kesalahan dalam menghubungkan pipa gas, dan menyalahkan ahli anestesi yang tidak dapat menemukan ataupun menangani kesalahan yang terjadi.Kasus 2Di Jerman, seorang pria 19 tahun mengalami kecelakaan dengan sepeda motor, tapi jelas hanya luka ringan. Selama induksi anestesi, pasien mengalami serangan jantung dan meninggal meskipun upaya CPR. Investigasi oleh jaksa mengungkapkan bahwa pipa oksigen dihubungkan dengan tangki nitrous oxide di ruang bawah tanah rumah sakit. Berdasarkan kasus tersebut, jelas diketahui bahwa kesalahan terjadi akibat pengelolaan gas medik yang tidak mengkuti prosedur umum.Kasus 3Di Swiss, pipa oksigen dari mesin bypass jantung dihubungkan dengan pasokan nitrous oxide; pasien meninggal di ruang operasi akibat hipoksia. 'Neue Zuercher Zeitung', surat kabar nasional Swiss, melaporkan pada 4 April 2004 bahwa pipa oksigen telah dipasang pada soket dinding nitrous oxide dari pasokan gas sentral. Ini menunjukkan bahwa jika sebelumnya misconnected nitrous oxide telah dilaporkan ke sistem laporan insiden kritis ini mungkin telah membantu untuk menghindari kesalahan fatal ini.Kasus 4-6Di Jerman, empat wanita meninggal dalam beberapa minggu di satu rumah sakit saat menjalani induksi anestesi untuk operasi caesar. Dalam tiga kasus, jaksa membuktikan bahwa pipa oksigen dan nitrous oxide yang misconnected dalam mesin anestesi. Teknisi yang bertanggung jawab secara resmi dihukum.

Analisa KasusBerdasarkan 6 kasus yang telah disebutkan, kasus yang dapat menyebabkan kematian pasien ini berkaitan dengan anestesi dan pemberian oksigen pada pasien. Dengan kata lain, kesalahan yang terjadi merupakan kesalahan dalam Instalasi Gas Medis.Pada kasus pertama, pasien meninggal karena mengalami hipoksia selama induksi anestesi yang disebabkan oleh kesalahan dalam menghubungkan pipa oksigen dengan tangki nitrous oxide dalam tahap konstruksi. Dalam kasus ini yang seharusnya bertanggung jawab adalah seorang teknisi yang keliru dalam menghubungkan pipa dan ahli anestesi yang tidak dapat menemukan ataupun menangani kesalahan tersebut.Pada kasus kedua, pasien yang awalnya hanya mengalami luka ringan akibat kecelakaan sepeda motor meninggal pada saat induksi anestesi. Pasien mengalami serangan jantung dan meninggal meskipun upaya CPR. Kesalahan ini juga disebabkan karena pipa oksigen yang seharusnya dihubungkan dengan tangki oksigen, alih-alih malah dihubungkan dengan tangki nitrous oxide di ruang bawah tanah rumah sakit. Kesalahan teknis dalam menghubungkan pipa ini disebabkan karena kurangnya pembinaan dan pengawasan dalam Instalasi Gas Medis.Pada kasus ketiga, keempat, kelima dan keenam, kesalahan yang timbul juga disebabkan karena salah menghubungkan gas oksigen dengan gas nitrous oxide yang menyebabkan pasien meninggal. Jelaslah sudah bahwa disini yang harus bertanggung jawab adalah semua pihak yang terkait dengan Instalasi Gas Medik, seperti dokter, ahli anestesi, teknisi dan bahkan mungkin saja distributor atau produsen gas. Karena bisa saja produsen salah dalam pengisian atau pelabelan tabung yang berisi gas. Pihak rumah sakit bisa saja langsung mempercayai kebenaran isi dari tabung gas tersebut tanpa pengecekkan ulang.Solusi yang harusnya dilakukan adalah dengan mengadakan pengawasan-pengawasan sampai dengan menegakkan peraturan perundang-undangan yang ada. Menurut hukum Uni Eropa, standar untuk mesin anestesi telah ditetapkan oleh Komisi Eropa (Anaesthetic Workstations and their modulesParticular Requirements; EN740:1998A1:2004) termasuk mekanisme keamanan yang berbeda untuk mencegah misconnection pasokan pipa gas atau ventilasi yang berlebihan nitrous oxide (Swiss bukan anggota Uni Eropa, tetapi telah menerapkan standar Uni Eropa untuk produk medis dalam hukum nasional: Medizinprodukte Verordnung; MepV: SR 812.213). Di antara standar pencegahan ini adalah interlock mekanik antara kontrol meteran aliran oksigen dan nitrous oxide, yang dapat membantu untuk menghindari hipoksemia jika semua koneksi dipasang dengan benar. Dalam penelitian ini, misconnection jelas terjadi ketika jaringan pipa yang dihubungkan kembali setelah layanan teknis atau perbaikan, atau dalam tahap konstruksi. Dengan demikian, tidak mungkin bahwa misconnection tersebut dapat dihindari dengan mekanisme standar keselamatan. Satu-satunya mekanisme teknis untuk mendeteksi misconnected pipa dan nitrous oxide yang keluar dari pipa oksigen yaitu dengan menggunaka oxygen analyser. Oleh karena itu, sesuai dengan standar Eropa (EN 740) oxygen analyser harus dimasukkan dalam semua mesin anestesi dan menurut Standar American Society of Anesthesiologists (ASA) dan Association of Anaesthetists of Great Britain and Ireland (AAGBI), misalnya, tidak ada anestesi yang harus dilakukan tanpa oxygen analyser.

Sumber :Menteri Kesehatan. 2002. Penggunaan Gas Medis pada Sarana Pelayanan Kesehatan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI Nomor 1439/Menkes/SK/XI/2002.Herff, H, et al. 2007. Fatal Error in Nitrous Oxide Delivery. Anaesthesia, 2007, 62, pages 12021206.