16
24 Review Penelitian Kopi dan Kakao 1 (1) 2013, 24-39 PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI PERKEBUNAN KOPI Integrated Plant Nutrient Management on Coffee Plantation Soetanto Abdoellah 1*) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman No. 90, Jember, Indonesia *) Alamat penulis (Corresponding Author) : [email protected] Naskah diterima (received) 18 September 2012, disetujui (accepted) 22 Oktober 2012 Abstrak Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan holistik pengelolaan unsur hara tanaman dengan mempertimbangkan secara utuh semua sumberdaya pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber unsur hara tanaman. Apabila diterapkan secara konsisten, sistem budidaya tanaman kopi yang baku telah memenuhi semua prinsip PNTT. Dari aspek keharaan, penaung merupakan salah satu sumber yang signifikan bagi tanaman kopi, baik berupa simbiosisnya dengan bakteri penambat nitrogen maupun dari hasil dekomposisi guguran daun atau hasil pangkasannya. Hasil pangkasan tanaman penaung Leguminosa ini dapat juga disebut sebagai pupuk hijau. Penggunaan batang bawah yang sesuai dapat meningkatkan ketahanan tanaman kopi terhadap kekeringan dan defisiensi unsur hara. Fungsi konservasi tanaman kopi tidak berbeda dengan tanaman hutan. Penggunaan pupuk kandang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk kandang dapat mensuplai semua nutrisi yang diperlukan tanaman meskipun dalam jumlah kecil. Penggunaan pupuk kandang bersama-sama dengan pupuk anorganik dapat memberikan respon yang baik oleh tanaman. Nitrogen dan kalium merupakan unsur hara paling penting untuk memperoleh produksi tinggi pada tanaman kopi. Kadar C total, N total, P tersedia, dan Mg dapat ditukar pada lapisan tanah 0-20 cm dengan tanaman penutup lebih tinggi daripada tanah yang tanpa tanaman penutup. Demikian pula kadar K dan Ca dapat ditukar pada lapisan 0-10 cm. Penurunan pH (H 2 O) dan kenaikan Al dapat ditukar dapat dihambat dengan penanaman tanaman penutup tanah. Unsur hara N, K, Ca, dan Mg yang terkandung di dalam daun tanaman kopi berumur 10 tahun yang gugur maupun dalam bagian tanaman yang dipangkas jauh lebih tinggi daripada unsur hara yang diserap di dalam buah kopi. Pengembalian kulit tanduk dan daging buah kopi ke kebun akan membantu mengurangi pengurasan unsur hara oleh produksi. Pemanfaatan biomassa in situ dapat dilakukan secara langsung dengan mengandalkan proses dekomposisi alamiah yang terjadi di dalam kebun ataupun mengintegrasikan ternak ke dalam sistem kebun kopi. Produk biomasa organik dari kebun dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sehingga proses daur ulang (recycling) hara dapat berlangsung lebih cepat serta dapat memberikan hasil tambahan berupa daging ternak. Adanya penghasilan tambahan tersebut akan lebih menjamin keberlanjutan sistem usaha tani PNTT.

PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

  • Upload
    tranbao

  • View
    307

  • Download
    18

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

24

AbdoellahReview Penelitian Kopi dan Kakao 1 (1) 2013, 24-39

PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADUDI PERKEBUNAN KOPI

Integrated Plant Nutrient Managementon Coffee Plantation

Soetanto Abdoellah1*)

1)Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman No. 90, Jember, Indonesia*)Alamat penulis (Corresponding Author): [email protected]

Naskah diterima (received) 18 September 2012, disetujui (accepted) 22 Oktober 2012

Abstrak

Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatanholistik pengelolaan unsur hara tanaman dengan mempertimbangkan secara utuhsemua sumberdaya pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber unsurhara tanaman. Apabila diterapkan secara konsisten, sistem budidaya tanamankopi yang baku telah memenuhi semua prinsip PNTT. Dari aspek keharaan,penaung merupakan salah satu sumber yang signifikan bagi tanaman kopi, baikberupa simbiosisnya dengan bakteri penambat nitrogen maupun dari hasildekomposisi guguran daun atau hasil pangkasannya. Hasil pangkasan tanamanpenaung Leguminosa ini dapat juga disebut sebagai pupuk hijau. Penggunaanbatang bawah yang sesuai dapat meningkatkan ketahanan tanaman kopi terhadapkekeringan dan defisiensi unsur hara. Fungsi konservasi tanaman kopi tidakberbeda dengan tanaman hutan. Penggunaan pupuk kandang dapat memperbaikisifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk kandang dapat mensuplai semua nutrisiyang diperlukan tanaman meskipun dalam jumlah kecil. Penggunaan pupuk kandangbersama-sama dengan pupuk anorganik dapat memberikan respon yang baik olehtanaman. Nitrogen dan kalium merupakan unsur hara paling penting untukmemperoleh produksi tinggi pada tanaman kopi. Kadar C total, N total, P tersedia,dan Mg dapat ditukar pada lapisan tanah 0-20 cm dengan tanaman penutup lebihtinggi daripada tanah yang tanpa tanaman penutup. Demikian pula kadar K danCa dapat ditukar pada lapisan 0-10 cm. Penurunan pH (H2O) dan kenaikan Aldapat ditukar dapat dihambat dengan penanaman tanaman penutup tanah. Unsurhara N, K, Ca, dan Mg yang terkandung di dalam daun tanaman kopi berumur 10tahun yang gugur maupun dalam bagian tanaman yang dipangkas jauh lebih tinggidaripada unsur hara yang diserap di dalam buah kopi. Pengembalian kulit tandukdan daging buah kopi ke kebun akan membantu mengurangi pengurasan unsurhara oleh produksi. Pemanfaatan biomassa in situ dapat dilakukan secara langsungdengan mengandalkan proses dekomposisi alamiah yang terjadi di dalam kebunataupun mengintegrasikan ternak ke dalam sistem kebun kopi. Produk biomasaorganik dari kebun dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sehingga prosesdaur ulang (recycling) hara dapat berlangsung lebih cepat serta dapat memberikanhasil tambahan berupa daging ternak. Adanya penghasilan tambahan tersebutakan lebih menjamin keberlanjutan sistem usaha tani PNTT.

Page 2: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu di perkebunan kopi

25

Abstract

Integrated plant nutrient management (IPNM) is a holistic approachto the management of plant nutrients by considering all the agricultural re-sources that can be used as a source of plant nutrients. If applied consistently,coffee cultivation system meets all the principles of IPNM. From the aspect ofnutrients, shade is a significant source for coffee plants, either in the symbio-sis with nitrogen-fixing bacteria or from the decomposition of fallen leaves orpruned materials. The pruned materials of leguminous shade can also be re-ferred to green manure. The use of an appropriate rootstock can improve plantresistance to drought and coffee nutrient deficiency. The function of coffee cropon soil conservation is no different with forest trees. The use of manure canimprove the physical, chemical, and biological properties of soil. Manure cansupply all the necessary nutrients plants although in small quantities. The useof manure along with inorganic fertilizers can give a good benefit to the plant.Nitrogen and potassium are the most important nutrients to achieve a highproduction on coffee. Levels of total C, total N, available P, and exchangeableMg in the soil layer of 0-20 cm with cover crops is higher than the soil withoutcover crop. Similarly, the levels of exchangeable K and Ca in the layer of 0-10cm. Decrease in pH (H2O) and an increase in exchangeable Al can be inhib-ited by planting cover crops. Nutrients N, K, Ca, and Mg contained in the fallenleaves of 10 years old of coffee trees as well as in pruned materials are muchhigher than that of absorbed nutrients in the coffee cherries. Returns of pulpand parchment of coffee into the plantation will contribute in lowering nutri-ent removal by coffee yield. Utilization of biomass in situ can be done directlyby relying on the natural decomposition process that occurs in the plantationor integrating livestock into the coffee plantation system. Organic biomass prod-ucts from the plantation can be used as cattle feed so that the recycling pro-cess of nutrients can go faster and can provide additional benefits such as meat.The existence of the additional income will further ensure the sustainability ofIPNM farming systems.

Key words: Integrated plant nutrient management, coffee.

PENDAHULUAN

Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu/PNTT (integrated plant nutrient manage-ment/IPNM) merupakan suatu pendekatanholistik pengelolaan unsur hara tanamandengan mempertimbangkan secara utuhsemua sumberdaya pertanian yang dapatdimanfaatkan sebagai sumber unsur haratanaman (Aune & Oygard, 1998). PNTTbertujuan mengoptimumkan penggunaanunsur hara dari perspektif agronomi,ekonomi, dan lingkungan (Alley & Vanlauwe,2009). Dengan PNTT, semua sumber unsurhara yang tersedia digunakan secara tepatdan baik di dalam suatu sistem produksi

tanaman total yang spesifik lokasi. PNTTmemastikan bahwa tanaman telah cukupmendapatkan semua unsur hara essensial,tetapi tidak sampai berlebihan.

Prinsip utama PNTT adalah memak-simumkan penggunaan masukan organik danmeminimumkan kehilangan hara sertamenciptakan suplemen pupuk. Upayamemaksimumkan penggunaan masukanorganik meliputi antara lain mengembalikansisa tanaman ke tanah, melibatkan tanamanlegum penambat nitrogen dalam rotasitanaman, dan menggunakan bahan organikyang dihasilkan di luar lahan apabilamemungkinkan. Penggunaan penutup tanah

Page 3: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

26

Abdoellah

dan pembuatan gundukan mengikuti konturmerupakan sebagian kegiatan meminimumkankehilangan hara tanaman. Penerapan PNTTpada tanaman lada terbukti meningkatkanketersediaan hara tanah, meningkatkan hasilantara 30-40%, menurunkan seranganpenyakit busuk pangkal batang Phytophthorasebesar 2%, dan meningkatkan kadaroleoresin serta piperine di dalam buah(Anonimous, 2003).

Secara rinci komponen PNTT adalah(1) memanfaatkan residu unsur hara tanahyang tersedia, termasuk kemasaman dansalinitas; (2) menentukan potensi produk-tivitas tanah untuk berbagai tanaman melaluipemanfaatan sifat fisika tanah denganperhatian khusus kepada kapasitas penyim-panan air tersedia dan kedalaman perakaran;(3) menghitung kebutuhan unsur haratanaman untuk tempat dan hasil tertentu; (4)menghitung nilai unsur hara yang berasal darilahan setempat seperti bahan organik dan sisatanaman; (5) menghitung kebutuhan unsurhara suplemen (kebutuhan unsur hara totaldikurangi unsur hara yang tersedia di lahansetempat) yang harus sesuai dengan unsurhara yang berasal dari luar lahan setempat;(6) mengembangkan program untuk

mengoptimumkan penggunaan unsur haramelalui pemilihan sumber, waktu danpenempatan aplikasi unsur hara yang tepatdan baik. Semua tujuan PNTT tersebut adalahuntuk mencukupi kebutuhan tanamanseefisien mungkin, dan meminimumkanpotensi dampak negatifnya terhadaplingkungan (Alley & Vanlauwe, 2009).

Apabila diterapkan secara konsisten,sistem budidaya tanaman kopi yang bakutelah memenuhi semua prinsip PNTT. Sistembudidaya tersebut meliputi penggunaantanaman penaung dari keluarga Leguminosa,penggunaan batang bawah yang mampubertahan pada tingkat kesuburan tanahrendah, tata tanam mengikuti kontur,pembuatan teras, pembuatan rorak, peng-gunaan pupuk organik sejak di pembibitansampai di lapangan, penggunaan pupukanorganik sesuai karakteristik tanah dantahap perkembangan tanaman, penggunaantanaman penutup tanah dari keluargaLeguminosa, penggunaan hasil pangkasantanaman penaung dan kopi sebagai mulsa,pengembalian kulit buah dan air bekaspengolahan ke lahan pertanaman, sertaintegrasi kopi dengan ternak.

Gambar 1. Gambaran Hukum Minimum Leibig yang menyatakan bahwa potensi hasil tanaman ditentukanoleh faktor pembatas terendah di lapangan (Alley & Vanlauwe, 2009).

Figure 1. Illustration of Leibig’s Minimum Law that stated the potence of yield is controlled by the lowestlimiting factor in the field (Alley & Vanlauwe, 2009).

Page 4: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu di perkebunan kopi

27

Tanaman Penaung Kopi

Secara fisiologis kopi termasuk dalamkelompok tanaman C3, dengan demikiantidak tahan kondisi sinar matahari penuh .Oleh karena itu diperlukan tanaman penaungguna mengurangi intensitas sinar matahariyang sampai ke tajuknya, yang besarnyapengurangan berkisar antara 30-70 % sesuaidengan umur tanaman kopi, serta bervariasiuntuk saat-saat menjelang perubahan fasevegetatif-generatif.

Terdapat dua kelompok tanamanpenaung yang digunakan untuk tanaman kopi,yaitu tanaman penaung sementara dantanaman penaung tetap. Tanaman penaungsementara digunakan pada saat penaung tetapbelum berfungsi, dan keduanya kebanyakandari keluarga Leguminosa. Beberapa spesiestanaman penaung sementara antara lainMoghania macrophylla, Crotalaria sp.(terutama untuk kopi robusta di dataranrendah), dan Tephrosia sp. (terutama untukkopi arabika di dataran tinggi). Untuktanaman penaung tetap, yang banyak

digunakan adalah spesies Leucaena sp.,Gliricidia sp., dan Cassia spectabilis.

Dari aspek keharaan, penaung merupa-kan salah satu sumber yang signifikan bagitanaman kopi, baik berupa simbiosisnyadengan bakteri penambat nitrogen maupundari hasil dekomposisi guguran daun atauhasil pangkasannya. Hasil pangkasan tanamanpenaung Leguminosa ini dapat juga disebutsebagai pupuk hijau (green manure). Salahsatu hasil penelitian nilai hara beberapakultivar Leucaena sp. disajikan padaTabel 1.

Tolok ukur yang penting dalamhubungannya dengan tanaman penaungkeluarga Leguminosa adalah nisbah C/N.Dekomposisi (mineralisasi) sisa tanamanakan membebaskan N dari bentuk organik(yang tidak dapat diserap akar tanaman)menjadi bentuk mineral (amonium dan nitrat),sepanjang suhu dan kadar lengas tanah sesuaiuntuk kegiatan mikrobia, dan nisbah C/N lebihkecil daripada 20. Bahan oganik dengannisbah C/N lebih besar daripada 30 akan

PG 62 350 17 3 4

PG 63 300 16 2 2

PG 64 500 24 3 4

PG 65 600 27 5 5

PG 66 350 17 3 3

PG 79 300 16 2 2

Tabel 1. Nilai hara beberapa kultivar Leucaena sp. (kg/ha/tahun)

Table 1. Nutrients value of some Leucaena cultivars (kg/ha/yr)

KultivarCultivars

Bahan organicOrganic matter

Nitrogen FosforPhosphorus

KalsiumCalcium

(Suhendi & Purwadi, 1994).

membebaskan N lebih lambat, karenaorganisme tanah menyukai N mineral untukmeningkatkan populasinya. Bahan organikdengan nisbah C/N antara 20-30 menunjuk-kan sedikit lambat dalam hal mineralisasikarena adanya proses imobilisasi olehmikro-organisme. Bagian tanaman keluarga

Leguminosa mempunyai nilai C/Ndi bawah 20. Angka ini menunjukkanbahwa secara relatif kadar C tidak terlalutinggi dibandingkan dengan kadar N,sehingga mineralisasi terjadi optimum danN yang terbebaskan dapat tersedia untuktanaman.

Page 5: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

28

Abdoellah

Tanaman penaung juga sangat berperandalam mengendalikan hilangnya unsur harayang terikut erosi. Suatu penelitian diColombia menunjukkan bahwa kehilanganunsur nitrogen setiap tahun dari areal tanpapenaung lebih besar daripada unsur nitro-gen yang terserap tanaman kopi, tetapi padaperkebunan kopi yang penaungnya baik, erosidapat ditekan hingga kurang dari 2% darikehilangan yang terjadi pada lahan tanpapenaung (Hartemink, 2006). Di Venezuela,total kehilangan tanah karena erosi padaperkebunan kopi dengan penaung yang baikkurang dari 2 ton/ha/tahun, sedangkan padaperkebunan kopi tanpa penaung sebesar7 ton/ha/tahun.

Tanaman penaung dari keluargaLeguminosa dapat menambat nitrogen lewatakarnya dengan bantuan bakteri penambatnitrogen. Kontribusi nitrogen ke tanaman kopimelalui proses ini sekitar 35 kg/ha/th, jumlahini kira-kira 28% dari nitrogen yang masukke dalam ekosistem perkebunan kopi(Faminow & Rodriguez, 2001).

Keberadaan tanaman penaung me-ngurangi pertumbuhan gulma, sehinggamenekan kompetisi unsur hara dengantanaman kopi. Sistem tanaman kopi-penaungjuga membentuk mekanisme daur ulang unsurhara , sehingga mengurangi ketergantungansuplai unsur hara dari luar sistem. Di sampingitu perakaran tanaman penaung menstabilkanpartikel tanah sehingga mengurangi erosi(Faminow & Rodriguez, 2001).

Penggunaan Batang Bawah

Penggunaan batang bawah secarasambungan (grafting) telah dikembangkandi Indonesia sekitar akhir abad 19, dan telahditulis dalam kumpulan tulisan yang lengkapoleh Cramer di tahun 1957 (Wrigley, 1988).Meskipun pada awalnya tujuan utamapenggunaan batang bawah ini untuk

mendapatkan tanaman yang tahan nematodadengan kualitas biji bagus, namun ternyatajuga memberikan dampak positif terhadappeningkatan serapan air dan unsur hara daritanah, karena kebanyakan tanaman yangtahan nematoda mempunyai perakaran yangkuat dan jagur. Oleh karena itu gunamemperoleh tanaman yang tahan terhadapkondisi lahan marginal sekaligus berproduksitinggi, maka digunakan tanaman sambungan.Batang bawah yang digunakan dipilih yangtahan nematoda parasit, sekaligus mempunyaiperakaran kuat, banyak, dan pertumbuhannyacepat. Beberapa jenis kopi yang digunakansebagai batang bawah adalah Coffea excelsaserta Coffea canephora klon BP 308 danBP 961. Berdasarkan pengalaman di lapangan,klon kopi yang digunakan sebagai batangbawah, yang tujuan utamanya untukmemperoleh tanaman yang tahan serangannematoda, ternyata juga diperoleh tanamanyang mampu menyerap air dan unsur haralebih kuat, sehingga tanaman sambunganmenjadi lebih tahan kondisi kekeringan dantanah yang miskin unsur hara.

Suatu penelitian di Brazil tentangtanggapan fisiologi kopi Conilon yang pekaterhadap kekeringan yang disambungkanpada batang bawah toleran menunjukkanbahwa penggunaan klon 120 sebagai batangbawah menyebabkan tanaman mempunyaiperakaran lebih dalam dan kemampuanmenunda dehidrasi pada daun serta efisiensipenggunaan air lebih tinggi daripada kontrol.Penggunaan batang bawah yang toleranterhadap kekeringan dapat memperbaikitoleransi kekeringan pada tanaman kopi(Silva et al., 2010).

Penelitian tentang efisiensi penyerapan,translokasi dan penggunaan kalium, kalsium,magnesium, boron, seng, tembaga dan

Page 6: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu di perkebunan kopi

29

mangan pada bibit kopi sambung menunjuk-kan bahwa Cultivar Catuaí Vermelho IAC15 lebih efisien dalam hal produksi bahankering dan penggunaan Mg, Cu serta Mnjika dikombinasikan dengan batang bawahConilon ‘ES 26’ and ‘ES 23’ (Tomaz et al.,2008; Tomaz et al., 2011).

Suatu pembandingan kandungan mi-neral dan organik antara kopi Robusta C2258dengan kopi Arabika cv. Mundo Novo yangrentan terhadap nematoda Meloidogyneincognita menunjukkan bahwa infeksinematoda dapat mengubah penyerapan dantranslokasi unsur hara esensial di dalamtanaman. Konsentrasi kalium dan seng lebihtinggi pada daun C. canephora yang tahannematoda, sedangkan konsentrasi fosfor,magnesium, besi, boron dan kalsium lebihrendah (Goncalves et al., 1995 cit. Serracin& Schmitt, 2000).

Konservasi Tanah dan Air

Sudah lama diketahui bahwa salah satumetode konservasi tanah dan air adalahmetode vegetatif. Vegetasi hutan adalahvegetasi ideal untuk konservasi tanah & air.Namun dari penelitian yang cukup lama danmendalam, apabila dikelola secara standard,vegetasi tanaman kopi juga berfungsi sebagaisarana konservasi tanah & air. Sifat-sifatbotani dan standard budidaya tanaman kopiyang berperan dalam konservasi tanah danair adalah :

1. Tajuk berlapis-lapis (dengan pangkasanbatang tunggal) dapat melindungi tanahdari tetesan air hujan langsung sehinggamencegah splash erosion.

2. Tanaman pendek dengan sistempangkasan batang tunggal mengurangienergi potensial daya erosif tetesan airhujan yang tertahan daun kopi sampai kepermukaan tanah.

3. Di atas tajuk tanaman kopi terdapat tajuktanaman penaung tetap yang berupatanaman leguminosa (lamtoro, glirisidia),sehingga terbentuk strata lapisan tajukyang sangat berperan dalam mengurangidampak tetesan air hujan langsung.

4. Pada saat tanaman kopi belum ditanamatau masih muda, permukaan tanahtertutup oleh penaung sementara berupasemak leguminosa, sehingga terlindungidari tetesan air hujan langsung.

5. Kopi mempunyai akar tunggang yang kuatsampai kedalaman hingga 3 m, dan akarlateral sampai sepanjang 2 m denganketebalan sekitar 0,5 m dari permukaantanah dan membentuk anyaman ke segalaarah (Wrigley, 1988). Sifat ini dapatmelindungi dan memegang tanah daridaya erosif air hujan.

6. Metode kultur teknik pada tanaman kopisejalan dengan prinsip konservasi tanahdan air, meliputi penanaman pohonpenaung sementara dan tetap, pengaturanjarak tanam dan tata tanam sejajar kontur,pemangkasan, pemberian bahan organik,dan pembuatan rorak (Clifford & Willson,1985).

7. Guna menciptakan lingkungan tumbuhyang ideal bagi tanaman kopi, setiapluasan tertentu pertanaman kopidikelilingi oleh tanaman kayu, yangberfungsi sebagai pengendali iklim mikrosekaligus sebagai pematah angin. Metodaini disebut box system.

8. Pengaruh positif box system selainterhadap iklim mikro dan angin, jugaterhadap sifat kimia tanah seperti padaTabel 2.

9. Hasil penelitian besarnya aliran per-mukaan pada beberapa vegetasi(termasuk tanaman kopi) tercantumpada Tabel 3.

Page 7: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

30

Abdoellah

10.Budidaya kopi multistrata di sampingmemiliki fungsi lindung bagi daerah aliransungai, secara financial juga mampumemberikan keuntungan bagi petani dansekaligus menyediakan lapangan kerjasecara berkelanjutan (Budidarsono &Wijaya, 2004).

Penanaman tanaman rumput penguatteras Vetiveria zizanioides pada tepi terasjuga dimaksudkan untuk mengurangi erosidan kehilangan unsur hara dari lahan tanamankopi. Pangkasan rumput tersebut secaraperiodik perlu dilakukan, dan hasil pangkasandigunakan sebagai mulsa.

Dari penelitian di atas terbukti bahwatanaman kopi dapat menahan tanah dan airhampir sama dengan tanaman hutan, dengankata lain bahwa fungsi konservasi tanamankopi tidak berbeda dengan tanaman hutan.

Tata Tanam Mengikuti Kontur

Pada tanah dengan kemiringan kurangdari 10%, penanaman kopi memotong

kemiringan atau mengikuti garis konturdirasa sudah memadai untuk mengurangialiran permukaan maupun erosi (Wrigley,1988). Tata tanam mengikuti kontur inimerupakan salah satu metode mengurangikehilangan tanah dan unsur hara yangterkandung di dalamnya, terutama padatanah-tanah sedikit miring. Dengan tata tanamtersebut, akan terbentuk deretan tanaman kopiyang mengurangi kecepatan aliran permukaanmaupun erosi, sehingga kehilangan unsurharapun akan berkurang.

Pembuatan Teras

Teras merupakan salah satu metodekonservasi tanah dan air yang lazimdigunakan di perkebunan kopi, khususnyapada tanah-tanah miring. Teras dapatmengurangi laju aliran permukaan dan erosiyang membawa serta unsur hara tanah daritempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebihrendah. Berdasarkan bentuknya, teras dapatdipilahkan menjadi beberapa, di antaranyateras bangku, teras gulud, dan teras individu.

Tanaman (Crops) % Aliran permukaan (% run off)

Tabel 3. Aliran permukaan pada berbagai vegetasi

Table 3. Run off on various vegetations

Hutan (Forest) 2.5

Tanaman kopi (Coffee) 3.0

Rumput (Grass) 18.0

Tanah bera (terbuka) (Bare soil) 60.0

(De Castro cit. Sachs & Sylvain, 1959).

pH 5.4 6.8

C organik (Organic C), % 0.12 0.57

N total, % 0.013 0.047

KPK (CEC), me % 1.7 2.3

Kejenuhan basa (Base saturation), % 20 98

Tabel 2. Sifat kimia tanah setelah 6 tahun menggunakan tanaman mimba (Melia azedarach) sebagai box system

Table 2. Soil chemical properties after 6 years used Melia plant as a box system

Unsur Non box system Box systemElements

(Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2006)

Page 8: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu di perkebunan kopi

31

Hasil penelitian Sotomayor-Ramirez et al.(2008) me-nunjukkan bahwa banyaknyasedimen pada pertanaman kopi yang dikeloladengan menerapkan teras individu lebihsedikit daripada yang dikelola secarakonvensional.

Pembuatan Rorak

Rorak atau gondang-gandung (pit)adalah lubang berukuran panjang sekitar 1m, lebar sekitar 0,3 m dan dalam sekitar 0,3m yang dibuat di dekat pohon kopi. Rorak

berfungsi sebagai tempat penampung air hujanserta larutan tanah dan sekaligus unsur harayang dibawanya agar dapat meresap di sekitarperakaran kopi. Rorak juga berfungsi sebagaipenampung bahan organik yang ada di sekitarpohon kopi.

Pada tanah miring, rorak dibuatmelintang arah kemiringan tanah sebelummusim hujan. Rorak dengan lebar 20 incidan kedalaman 12 inci serta panjang sesuaidengan keperluan sebaiknya dibuat di antaralarikan tanaman kopi sejajar kontur. Rorakberfungsi sebagai lubang pembuat kompos

Tabel 4. Sifat kimia tanah Oxisol tererosi dan tidak tererosi di bawah tanaman kopi dan tanaman hutan di sekitar DanauVictoria, Tanzania

Table 4. Soil chemical properties of eroded and uneroded Oxisol under coffee and forest at surrounding Victoria Lake,Tanzania

Tanah hutan 0-0.15 5.2 25.2 12 259 61 40 1.8

Land use 0.15-0.30 4.2 14.5 3 249 22 8 1.0

Kopi tidak tererosi 0-0.15 5.2 25.9 33 160 52 21 3.2

Uneroded coffee soils 0.15-0.30 4.8 12.2 3 128 23 18 1.8

Kopi tererosi 0-0.15 4.1 19.0 5 256 23 14 1.9

Eroded coffee soils 0.15-0.30 3.9 13.1 <2 259 8 3 1.6

Penggunaan lahan Kedalaman pH C organik P tersedia KPK dan kationtertukar contoh tanah Organic C, g/kg Available P, CEC and exchangeable

Land use Soil sample depth, m mg/kg cations, mmol/kgKPK Ca Mg KCEC

Gambar 2. Perkebunan kopi berwawasan konservasi di Kebun Percobaan Andungsari, Bondowoso.Figure 2. Coffee plantation with conservation practices at Andungsari Experimental Station, Bondowoso.

(Hartemink, 2006).

Page 9: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

32

Abdoellah

secara mini bagi guguran daun penaungmaupun kopi, gulma, dan semua biomassayang ada di kebun. Rorak tersebut akanmembantu mengkonservasi lengas tanah danmelindungi dari erosi. Rorak perlu diperbaruisetiap 2-3 tahun (Veedhi, 2008).

Penggunaan Pupuk Organik

Pemberian pupuk organik merupakansatu kegiatan yang rutin dilakukan olehbanyak petani/pekebun kopi. Sebagian besarpupuk organik berupa pupuk kandang sapi,pupuk kandang ayam, pupuk kandang babi,kompos, bokashi, blotong (sisa pabrik gula),sisa budidaya jamur, dan kascing. Meskipuntujuan utama pemberian pupuk organik iniadalah untuk memperbaiki sifat fisika tanah,namun pupuk organik juga mengandungunsur hara yang diberikan ke tanamanmeskipun dalam jumlah yang relatif sedikit.

Tanaman dapat menggunakan unsurhara yang berasal dari pupuk organik, tetapimemerlukan proses transformasi terlebih dulumenjadi bentuk ion. Transformasi initergantung pada stabilitas bahan organik.Unsur hara yang terkandung di dalam bahanorganik antara lain N, P, S, dan berbagaiunsur mikro.

Tanpa penambahan bahan organikdengan cara mengelola sisa/residu tanaman,tanah-tanah pertanian akan kehilanganbanyak bahan organik dan turun produkti-vitasnya. Data di University of Illinois (USA)menunjukkan bahwa kadar bahan organiktanah turun dengan cepat sejak tanah dibukauntuk kegiatan pertanian, dari 3,75% Cmenjadi 2,10% C selama 20 tahun,selanjutnya tinggal 1,25% setelah 90 tahun(Alley & Vanlauwe, 2009). Trend yangsama juga terjadi di Australia dan Inggris.Karena kadar bahan organik menurun, makaketersediaan unsur hara yang berasal daribahan tersebut juga menurun. Memper-tahankan dan/atau meningkatkan bahan

organik tanah memerlukan masukan organikyang berasal dari sisa tanaman atau pupukkandang. Kegiatan yang mempercepatdekomposisi bahan organik sepertipengolahan tanah sebaiknya perlu dikurangi.

Salah satu sumber pupuk organik adalahpupuk kandang. Pupuk kandang merupakanpupuk tertua yang digunakan oleh petanikarena ketersediaannya yang relatif mudahdan mengandung semua unsur hara yangdiperlukan tanaman. Pupuk kandang adalahcampuran faeces dan urin binatang ternakserta sisa-sisa pakan dan alas lantai kandangyang telah mengalami dekom-posisi.Penggunaan pupuk kandang dapat mem-perbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.Pupuk kandang dapat mensuplai semuanutrisi yang diperlukan tanaman meskipundalam jumlah kecil. Penggunaan pupukkandang bersama-sama dengan pupukanorganik dapat memberikan respon yangbaik oleh tanaman. Adapun rata-rata kadarunsur hara di dalam pupuk kandangtercantum pada Tabel 5.

Penggunaan Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik diperlukan untukmemenuhi kebutuhan tanaman akan unsurhara. Kebutuhan unsur hara tanaman kopidipengaruhi oleh umur tanaman danproduktivitasnya. Pada saat tanaman masihmuda, kebutuhan unsur hara relatif sedikit,kemudian meningkat hingga mencapai titikkonstan. Pada saat tanaman sudah dewasa,kebutuhan unsur hara lebih banyakditentukan oleh besarnya produktivitas.Pemupukan tidak hanya memperbaiki hasiltanaman tetapi juga meningkatkan jumlah sisatanaman yang bermanfaat sebagai bahanorganik tanah.

Komposisi unsur hara yang diperlukantanaman kopi dapat diketahui dari susunanhara yang terkandung di dalam bagianvegetatif maupun generatif tanaman.

Page 10: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu di perkebunan kopi

33

Nitrogen merupakan unsur hara terpentingdan diperlukan sepanjang tahun. Nitrogenmembantu perkembangan tunas dan buah.Nitrogen juga membantu pembentukan bungadan mempertahankan daun agar tidak gugur.Kecukupan nitrogen akan menghasilkan bijiyang banyak dan berkualitas (Veedhi, 2008).

Kalium merupakan unsur lain yangpenting untuk pembentukan buah, pengisianbiji, pemasakan, dan pengerasan biji. Kaliummemperbaiki vigor dan meningkatkantoleransi tanaman terhadap penyakit. Fosfordiperlukan untuk perkembangan akar dantunas yang sehat dan kuat (Veedhi, 2008).

Nutrisi yang terangkut dalam biji kopipasar tercantum pada Tabel 6, sedangkanjika kulit buah, daging buah, dan kulit tanduktidak dikembalikan ke pertanaman, makaunsur yang terangkut buah kopi utuh (setaradengan 1000 kg kopi pasar) tercantum padaTabel 7.

Dari arsip penelitian yang cukup lamadi Hawai menunjukkan bahwa nitrogen dankalium merupakan unsur hara paling pentinguntuk memperoleh produksi tinggi padatanaman kopi, sebagaimana tercantum padaTabel 8 (Beaumont & Fukunaga, 1958).

Nitrogen 0.5

Fosfor (Phosphorus) 0.25

Kalium (Potassium) 0.4

Natrium (Sodium) 0.08

Sulfur (Sulphur) 0.02

Seng (Zinc) 0.004

Tembaga (Copper) 0.0003

Mangan (Manganese) 0.007

Besi (Iron) 0.45

Tabel 5. Kadar rata-rata unsur hara dalam pupuk kandang

Table 5. The average of nutrients content in manureUnsur hara (Nutrients) Kadar (Content), %

(Anonimous, 2012)

Tabel 6. Unsur hara yang terangkut di dalam biji kopi pasar

Table 6. Nutrient removal in green bean

(Harding, 1992).

Arabika Brazil 17.0 2.5 18.7 2.6 3.9 1.3 61.2 20.4 12.2 13.6 16.3 0.05Arabica

Arabika PNG 22.0 4.6 20.4 3.3 2.1Arabica

Robusta PNG 25.4 4.6 24.0 4.0 3.6

Liberika Equ. Africa 28.0 6.4 45.0Liberica

Ekselsa Equ. Africa 26.0 6.2 31.0Excelsa

Jenis kopiCoffee type

NegaraCountry

kg/1000 kg kopi pasarkg/1000 kg green bean

g/1000 kg kopi pasarg/1000 kg green bean

N P2O5 K2O Mg Ca S Fe Mn Zn Cu B Mo

Page 11: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

34

Abdoellah

Suatu penelitian pemupukan kopi telahdilakukan di Western Highlands Agro-Forestry Science & Technical Institute(WASI) di Buon Ma Thuot, Dak LakProvince, Vietnam. Di antara 4 dosisNPK yang dipakai, dosis tertinggi (350 N+ 175 P2O5+350 K2O kg ha-1) meng-hasilkan keuntungan bersih tertinggisebesar US$ 3,688 ha-1. Jika dibandingkandengan dosis NPK terendah, dosis ter-tinggi memberikan tambahan pendapatanbersih sebesar US$ 1,235 ha-1 yr-1 danvalue: cost ratio (VCR) tertinggi, yaituof 5.54 (Ton Nu Tuan Nam, 2001). Daritotal unsur nitrogen pupuk yang diberikanke tanaman kopi, 12% N terdapat di dalamakar, dan 15% mengendap di dalam tanah(Fenili et al., 2008).

Metoda pemupukan yang dianjurkanuntuk tanaman kopi pada prinsipnya ber-usaha memaksimumkan penyerapan unsurhara yang dikandung oleh pupuk oleh akarkopi, dan meminimumkan kehilangan unsurhara tersebut ke luar zona perakaran kopi.Pertama, mulsa di bawah tajuk kopi dilingkaran sekitar pohon kopi disingkirkan,kemudian tanah yang telah dibersihkan darimulsa diolah ringan dengan garpu. Selanjut-nya pupuk ditebarkan secara merata, jikaperlu campuran tanah dan pupuk diolah ringanlagi. Terakhir kembalikan mulsa untukmenutupi tanah yang sudah dipupuk. Metodaini akan membuat pemberian pupuk sangatefisien dan menghindarkan volatilisasi(penguapan) serta pencucian unsur hara.Untuk tanah miring, pupuk dapat ditempatkanpada sisi atas pohon kopi (Veedhi, 2008).

Arabika (Arabica) Brazil 34.8 5.7 64.5 4.6 9.9 2.9 112 50 84 31 51 0,12

Arabika(Arabica) Kenya 31.4 5.5 47.4 4.5 5.0

Arabika(Arabica) India 34.0 5.0 48.0

Robusta India 35.0 7.0 39.0

Robusta Cote d’Ivoire 33.4 6.2 43.8 4.1 5.5

Robusta Indonesia 35.0 6.0 50.0 4.0 4.0

Tabel 7. Unsur hara yang terangkut di dalam buah kopi utuh (setara dengan 1000 kg kopi pasar)

Table 7. Nutrient removal in whole fruit (equivalent to 1000 kg green bean)

Jenis kopiCoffee type

NegaraCountry

kg/1000kg kopi pasarkg/1000 kg green bean

g/1000kg kopi pasarg/1000 kg green bean

N P2O5 K2O Mg Ca S Fe Mn Zn Cu B Mo

½ N-P-K 126 248 85

N-P-K 132 242 84

N-K 139 249 77

P-K 103 168 50

N-P 97 130 16

Standard error 6 18 15

Beda yang diperlukan agar signifikan

Difference required for significance 17 50 44

Tabel 8. Hasil kopi dari petak pemupukan yang berbeda di Takashiba Farm

Table 8. Yield of coffee from different fertilization site at Takashiba Farm

Perlakuan (Treatments)Hasil (Yield) (kuintal (quintal )/acre)

1935-1936 1936-1937 1937-1938

(Beaumont & Fukunaga, 1958)

(Harding, 1992).

Page 12: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu di perkebunan kopi

35

Penggunaan Tanaman Penutup Tanah

Spesies tanaman penutup tanah yangdigunakan di bawah tanaman kopi adalahArachis pintoi, sejenis kacang tanah yangtidak berbuah. Keunggulan spesies ini untuktanaman kopi adalah termasuk keluargaLeguminosa (sehingga dapat bersimbiosisdengan bakteri penambat nitrogen udara),pertumbuhannya cepat, biomasanya banyak,dapat tumbuh di bawah naungan tajuk kopi,dan tidak menjalar ke batang/tajuk tanamankopi.

Suatu penelitian di Sumatera Selatanpada tanah miring berbukit dengan tanamanPaspalum conjugatum Berg. menunjukkanbahwa setelah empat tahun, kadar C total,N total, P tersedia, dan Mg dapat ditukarpada lapisan tanah 0-20 cm lebih tinggidaripada tanah yang tanpa tanaman penutup.Demikian pula kadar K dan Ca dapat ditukarpada lapisan 0-10 cm. Penurunan pH(H2O)dan kenaikan Al dapat ditukar dapat dihambatdengan penanaman tanaman penutup tanah.Dengan demikian penanaman tanamanpenutup tanah pada tanah miring efektifmempertahankan kesuburan tanah (Sarnoet al., 2004).

Penggunaan Hasil Pangkasan TanamanPenaung dan Kopi Sebagai Mulsa

Dalam budidaya baku tanaman kopi,tanaman penaung dan kopi dipangkas secaraperiodik sesuai dengan kepentingannya. Padasaat menjelang musim hujan, tanamanpenaung dipangkas agar tidak terlalu rimbun,guna memberikan cahaya matahari yangdiperlukan tanaman kopi untuk memacuterbentuknya primordia bunga. Pemangkasanpenaung juga berfungsi mengurangikelembaban udara agar menghambatperkembangan jamur penyebab penyakit.

Pemangkasan kopi dibagi menjadi tigajenis, yaitu pangkas bentuk yang bertujuan

untuk membentuk kerangka tanaman agarkokoh dan menghasilkan cabang-cabangyang produktif, pangkasan pemeliharaanguna membuang cabang sakit dan tidakproduktif, serta pangkasan lewat panen gunamenyiapkan cabang produktif untukpembungaan dan pembuahan yang akandatang. Pangkas bentuk dilakukan pada saattanaman masih muda dalam fase pem-bentukan kerangka atau karena sudah tuadan memerlukan rehabilitasi. Pangkaspemeliharaan dan pangkas lewat panendilakukan secara periodik setiap tahun.

Bagian tanaman penaung maupun kopiyang dipangkas sebaiknya tetap dipertahankandi dalam kebun kopi, mengingat bagiantanaman tersebut dapat dimanfaatkan sebagaimulsa untuk mengurangi evaporasi danerosi, sekaligus apabila sudah mengalamidekomposisi dapat melepas unsur hara yangdikandungnya ke tanah di sekitar perakarankopi. Penelitian Cannell & Kimeu cit. Wrigley(1988) dan Fenili et al. (2008) menunjukkanbahwa unsur hara N, K, Ca, dan Mg yangterkandung di dalam daun tanaman kopiberumur 10 tahun yang gugur maupun dalambagian tanaman yang dipangkas jauh lebihlebih tinggi daripada unsur hara yang diserapdi dalam buah kopi (Tabel 9).

Dari total unsur nitrogen pupuk yangdiberikan ke tanaman kopi, 20% Nmengendap di bagian tanaman di atas tanah(batang, cabang, ranting, dan daun) yangmerupakan bagian tanaman yang dipangkassecara periodik setiap tahun, sedangkan yangterdapat di dalam daun yang gugur (litter)sebanyak 25% (Fenili et al., 2008).

Pengembalian Kulit Buah dan AirBekas Pengolahan ke Lahan Per-tanaman

Kulit buah kopi mengandung unsur harayang masih dapat dimanfaatkan oleh tanaman,demikian pula air bekas pengolahan basah.

Page 13: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

36

Abdoellah

Selain dapat memperkaya kandungan bahanorganik tanah, setelah mengalami dekomposisimaka kulit buah kopi dapat melepaskan unsurhara ke tanah di sekitar perakaran kopi.

Dari total unsur nitrogen pupuk yangdiberikan ke tanaman kopi, 26% N terangkutoleh buah saat panen (Fenili et al., 2008).Adapun total unsur hara yang terkandungdi dalam buah kopi tercantum padaTabel 10.

Dari Tabel 10 di atas nyata bahwapengembalian kulit tanduk dan daging buahkopi ke kebun akan membantu mengurangipengurasan unsur hara oleh produksi.

Integrasi Kopi Dengan Ternak

Dalam konsep PNTT, pemanfaatanbiomassa in situ dapat dilakukan secaralangsung dengan mengandalkan prosesdekomposisi alamiah yang terjadi di dalamkebun ataupun mengintegrasikan ternak kedalam sistem kebun kopi. Produk biomasaorganik dari kebun dimanfaatkan sebagaipakan ternak sehingga proses daur ulanghara dapat berlangsung lebih cepat serta dapatmemberikan hasil tambahan berupa dagingternak. Adanya penghasilan tambahantersebut akan lebih menjamin keberlanjutansistem usaha tani PNTT.

Suatu penelitian PNTT kopi arabika yangdiintegrasikan dengan ternak kambingperanakan Ettawa telah dilakukan di KebunPercobaan Andungsari, Pusat Penelitian Kopidan Kakao Indonesia. Budidaya kambingselain kotorannya digunakan sebagai pupukkandang, sebelumnya diambil dulu biogasnya.Dengan sistem integrasi budidaya kopi-kambing-biogas ini, maka setiap tahun perhektar kebun kopi dapat diperoleh hasil kopipasar 1500 kg; kambing 1,5 ekor denganpertambahan bobot 17 kg/th; biogas 12 m3/th untuk mengeringkan kopi HS sebanyak470 kg; unsur hara setara pupuk berupa260 kg Bahan Organik, 24 kg Urea, 6 kgSP-36, 2 kg KCl, 64 kg Dolomit, 7 kgKieserit, 4 kg ZA, 166 g MnSO4, 147 gFeSO4, 25 g ZnSO4, dan 12 g CuSO4. Nilaiefisiensi yang diperoleh sebesar nilaitambahan hasil yang diperoleh selain biji kopi(yaitu peningkatan bobot kambing dannutrisi/unsur hara setara pupuk) sertatambahan energi yang dalam hal inidigunakan untuk mengeringkan biji kopi hasilpanen. Aspek keberlanjutan diperoleh darisiklus materi organik dan energi yangberputar di dalam sistem di suatu hamparanlahan yang sekaligus mengurangi masukanterutama masukan anorganik dari luarsistem (Abdoellah & Mulato, 2007).

N 147 39 97.5 51.5

P 9.2 2.3 5.3 10.6

K 151.5 27 75 37.5

Ca 54 15 44 4.1

Mg 15.5 3.9 10.8 3.0

Tabel 9. Unsur hara yang terkandung di dalam daun yang gugur dan bagian tanaman yang dipangkas serta buah kopi arabikadi Kenya dalam kg/ha dengan populasi 1500 pohon/ha

Table 9. Nutrient contained in fallen leaves and prunings as well as removed in whole cherry of arabica coffee in Kenya inkg/ha at 1500 trees/ha

Di dalam daun yang gugur dan pangkasanIn fallen leaves and prunings Di dalam buah

In cherryUmur 10 tahun10 years old

Unsur haraNutrients Umur 5 tahun

5 years old

SerapanUptake

(Cannell & Kimeu cit. Wrigley, 1988; Fenili et al., 2008).

Page 14: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu di perkebunan kopi

37

Hasil pengamatan produksi kopirobusta yang diberi perlakuan PNTT ternakcenderung lebih tinggi dibandingkan kontrolmaupun PNTT non-ternak (Tabel 11).Peningkatan ini diduga karena adanyapengaruh positif dari kotoran ternak yangdiaplikasikan. Kotoran ternak (pupukkandang) merupakan sumber hara yangrelatif cepat tersedia dibandingkan denganbahan organik segar (serasah) tanaman,sehingga responnya terhadap perbaikanpertumbuhan dan produksi akan lebih cepat.

KESIMPULAN

Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu/PNTT merupakan suatu pendekatanholistik pengelolaan unsur hara tanamandengan mempertimbangkan secara utuhsemua sumberdaya pertanian yang dapatdimanfaatkan sebagai sumber unsur haratanaman.

Apabila diterapkan secara konsisten,sistem budidaya tanaman kopi yang bakutelah memenuhi semua prinsip PNTT.

Dari aspek keharaan, penaung merupa-kan salah satu sumber yang signifikanbagi tanaman kopi.

Penggunaan batang bawah yang sesuaidapat meningkatkan ketahanan tanamankopi terhadap kekeringan dan defisiensiunsur hara.

Apabila dikelola secara standard, vegetasitanaman kopi juga berfungsi sebagaisarana konservasi tanah & air.

Penggunaan pupuk kandang dapatmemperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologitanah.

Nitrogen dan kalium merupakan unsurhara paling penting untuk memperolehproduksi tinggi pada tanaman kopi.

Biji (Bean) 34.0 6.0 8.0

Kulit tanduk (Parchment) 2.5 0.6 2.0

Daging buah (Pulp) 15.0 4.0 27.5

Total 51.5 10.6 37.5

Tabel 10. Kadar unsur hara utama di dalam buah kopi

Table 10. The content of primary macronutrients in coffee cherryBagian buah kopi

Part of coffee cherryKadar unsur hara utama, kg/ha

Primary macronutrients content, kg/haN P2O5 K2O

(Fenili et al., 2008).

Kontrol (Control) 1093

PNTT-Ternak (IPNM – with Cattle) 1456

PNTT-Non Ternak (IPNM – no Cattle) 1132

Tabel 11. Produksi kopi robusta di KP Kaliwining pada beberapa macam tipe pengelolaan hara

Table 11. Yield of robusta coffee at Kaliwining Experimental Station on various type of nutrient managementProduksi (kg kopi pasar/ha)

Yield, kg green bean/haPerlakuan

Treatments

(Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2007).

Page 15: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

38

Abdoellah

Tanaman penutup dapat meningkatkankadar C, N, P, dan Mg tanah.

Unsur hara N, K, Ca, dan Mg yangterkandung di dalam daun tanaman kopiyang gugur maupun dalam bagiantanaman yang dipangkas jauh lebih tinggidaripada unsur hara di dalam buah kopi.

Pengembalian kulit tanduk dan dagingbuah kopi ke kebun akan membantumengurangi pengurasan unsur hara olehproduksi.

Pemanfaatan biomassa in situ dapatdilakukan secara langsung denganmengandalkan proses dekomposisialamiah yang terjadi di dalam kebunataupun mengintegrasikan ternak kedalam sistem kebun kopi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah, S. & Sri-Mulato (2007). IntegrasiBudidaya Kopi Arabika dengan TernakKambing serta Pemanfaatan LimbahTernak untuk Biogas dan PupukKandang. Seminar Himpunan IlmuTanah Indonesia, Yogjakarta, 5-7Desember 2007.

Alley, M.M. & B. Vanlauwe (2009). The Roleof Fertilizers in Integrated Plant NutrientManagement. International FertilizerIndustry Association, Tropical SoilBiology and Fertility Institute of theInternational Centre for TropicalAgriculture, Paris.

Anonimous (2003). Research Highlights 2001-’02. Indian Institute of SpicesResearch.

Anonimous (2012). Fym as a component ofINM. The People's University. http://agropedialabs.iitk.ac.in/agrilore/?S=node/4796.

Aune, B.J. & R. Oygard (1998). Guidelines forIntegrated Plant Nutrient Management(IPNM) in Smallholder Farming Sys-tems. Noragric Brief No. 98/3. Noragric,Centre for International Environment

and Development Studies, AgricultureUniversity of Norway.

Beaumont, J.H. & E.T. Fukunaga (1958). Fac-tors Affecting the Growth and Yield ofCoffee in Kona, Hawaii. Hawaii Agri-cultural Experiment Station, Bulletin 113June 1958.

Budidarsono, S. & K. Wijaya (2004). PraktekKonservasi dalam Budidaya KopiRobusta dan Keuntungan Petani.Agrivita, 26, 126-138.

Clifford, M.N. & K.C. Willson (1985). Coffee;Botany, Biochemistry and Productionof Beans and Beverage. Croom HelmLtd.

De Castro, F.S. (1959). Soil Conservation onCoffee Plantation. p. 67-69. In : B. Sachs& P.G. Sylvain (Eds.). Advances inCoffee Production Technology. TheSpice Mill. Publ. Co., Inc.

Faminow, M.D. & E.A. Rodriguez (2001).Biodiversity of Flora and Fauna inShaded Coffee Systems. InternationalCentre for Research in AgroforestryLatin American Regional Office, Lima,Peru.

Fenilli, T.A.B.; K. Reichardt; J.L. Favarin; O.O.S.Bacchi; A.L. Silva & L.C. Timm (2008).Fertilizer 15N Balance in a Coffee Crop-ping System: A Case Study in Brazil.Revista Brasileira de Ciência do Solo,vol. 32, núm. 4, Sociedade Brasileira deFísica, Brasil, pp. 1459-1469

Harding, P. (1992). Coffee (Coffea arabica L.)(Arabica coffee); Coffea canephoraPierre ex Froehner (Robusta coffee);Coffea liberica Bull ex Hiern. (Libericacoffee); Coffea excelsa Chev. (Excelsacoffee). PNG Coffee Research Institute,Kainantu, Papua New Guinea.

Hartemink, A.E. (2006). Soil Erosion: PerennialCrop Plantations. ISRIC–World SoilInformation, Wageningen, The Neth-erlands Encyclopedia of Soil ScienceDOI: 10.1081/E-ESS-120041234.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia(2006). Optimalisasi lahan kopi dankakao melalui pola tanam konservasi

Page 16: PENGELOLAAN NUTRISI TANAMAN TERPADU DI …iccri.net/download/Review/Volume 1 No. 1/3. Tekno Cryooresvation... · Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu (PNTT) merupakan suatu pendekatan

Pengelolaan nutrisi tanaman terpadu di perkebunan kopi

39

dengan tanaman industri. LaporanAkhir Kegiatan Penelitian Tahun 2006.Pusat Penelitian Kopi dan KakaoIndonesia, Jember.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia(2007). Konservasi Air dan Penge-lolaan Nutrisi Tanaman Terpadu padaPerkebunan Kopi dan Kakao. LaporanAkhir Kegiatan Penelitian Tahun 2007.Pusat Penelitian Kopi dan KakaoIndonesia, Jember.

Saecho, B. & Sylvain (1959). Advences inCoffee Production Technology. TheSpice Mill. Publ. Co. Inc.

Sarno; J. Lumbanraja; Afandi; T. Adachi;Y. Oki; M. Senge & A. Watanabe(2004). Effect of weed management incoffee plantation on soil chemicalProperties. Nutrient Cycling in Agro-ecosystems 69, 1–4, 2004. KluwerAcademic Publishers. The Nether-lands.

Serracin, M. & D.P. Schmitt (2000).Meloidogyne konaensis and coffeerootstock interactions at two moistureregimes in four soils. Nematropica, 32,65-76.

Silva, V.A.; W.C. Antunes; B.L.S. Guimarães,R.M.C. Paiva; V.d.F. Silva; M.A.G.Ferrão; F.M.D. Matta & M.E. Loureiro(2010). Resposta fisiológica de clonede café Conilon sensível à deficiênciahídrica enxertado em porta enxertotolerante (Physiological response ofConilon coffee clone sensitive todrought grafted onto tolerant root-stock). Pesq. agropec. bras., Brasília,45, 457-464.

Sotomayor-Ramirez, D.; J. Ramirez-Avila; E. Más& G.A. Marttnez (2008). Erosion andnutrient loss reduction with an alter-native planting method for coffee(Coffea arabica). J. Agric. Univ. P.R.,92, 153-169.

Suhendi, D. & B. Purwadi (1994). LamtoroResisten Kutu Loncat Mendukung

Budidaya Kopi Organik. Prosiding GelarTeknologi Kopi Arabika Organik,Takengon (Aceh Tengah) 8-9 Novem-ber 1994, 155-162.

Tomaz, M.A.; H.E.P. Martinez; C.D. Cruz;R.B. Ferrari; L. Zambolim & N.S.Sakiyama (2008). Diferenças genéticasna eficiência de absorção, na trans-locação e na utilização de K, Ca e Mgem mudas enxertadas de cafeeiro(Genetics differences in the efficiencyof absorption, translocation and useof K, Ca and Mg in grafted seedlingsof coffee). Ciência Rural, Santa Maria,38, 1540-1546.

Tomaz, M.A.; H.E.P. Martinez; W.N. Rodrigues,R.B. Ferrari; A.A. Pereira & N.S.Sakiyama (2011). Eficiência deabsorção e utilização de boro, zinco,cobre e manganês em mudasenxertadas de cafeeiro (Efficiency ofabsorption and utilization of boron,zinc, copper and manganese in graftedcoffee seedlings). Rev. Ceres, Viçosa,58, 108-114.

Ton Nu Tuan Nam (2001). Effect of four fertil-izer NPK nutrient levels (N:P2O5:K2O=2:1:2) on average green beanyield, cost of fertilizer application, andeconomic returns of coffea arabica(v. Catimor) grown on a RhodicFerralsol derived from basalt in BuonMa Thuot, Dak Lak Province in Viet-nam.

Veedhi, A. (2008). Coffee Cultivation Guide forSouth – West Monsoon Area Grow-ers in India (COFFEE KAIPIDI). Cen-tral Coffee Research Institute, CoffeeResearch Station, Chikmagalur District,Karnataka, India.

Wrigley, G. (1988). Coffee. Longman Sci. Tech.England. 639 p.

***********