125
PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH (ZIS) PADA MUSTAHIQ ( Studi Kasus Pos Kemanusiaan Peduli Umat Semarang ) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Manajemen Dakwah (MD) M. RIDWAN 071311005 FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

  • Upload
    hahanh

  • View
    272

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ,

DAN SHADAQAH (ZIS) PADA MUSTAHIQ

( Studi Kasus Pos Kemanusiaan Peduli Umat Semarang )

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Manajemen Dakwah (MD)

M. RIDWAN

071311005

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH
Page 3: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH
Page 4: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan

di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, di lembaga pendidikan lainnya.

Pengetahuan yang peroleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/ tidak

diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.

Semarang, 27 Desember 2011

M. Ridwan

Page 5: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

MOTTO

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.

dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-

Taubah103)

Page 6: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan teruntuk:

1. Ayah dan Ibunda tercinta, yang selalu mencurahkan kasih sayang serta dengan setia

memberi semangat untuk keberhasilannya. Tanpa mereka diriku takkan ada artinya.

2. Kakak dan Adikku yang selalu mengisi hati ini dengan cinta dan kelucuan kalian.

Keikhlasan kalian mendampingi dalam susah maupun senang membangkitkan diriku

dari keterpurukan.

3. Sahabat-sahabatku Manajemen Dakwah (MD) angkatan 2007 yang telah

memberikan makna sebuah kebersamaan dan menorehkan sebuah kenangan indah

yang takkan terlupa.

Page 7: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat dan salam penulis persembahkan ke pangkuan Nabi Muhammad

SAW, Nabi sekaligus Rasul yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar

dan sekaligus menyempurnakan akhlak melalui petunjuk wahyu Ilahi Semoga

senantiasa Allah curahkan kepada keluarga, sahabat, tabi’in serta seluruh umatnya

hingga akhir zaman.

Berkat limpahan rahmat, taufiq-Nya serta usaha yang sungguh-sungguh,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Pengelolaan

Pendistribusian dana Zakat, Infaq, dan Shadaqah Pada Mustahiq.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini mungkin belum memadai. Penulis

telah berusaha dengan segala daya dan kemampuan. Semoga di masa yang akan

datang penulis dapat lebih baik. Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

peran serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Sulton, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Bapak Dr. H. Awaluddin Pimay, Lc,M.Ag dan Bapak Saerozi, selaku

pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya

untuk membimbing dan mengarahkan penulis sejak awal penulisan hingga

menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kesabaran.

Page 8: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

3. Ibu Siti Prahatiningtiyas, selaku Wali Studi yang telah membimbing penulis

sejak awal sampai akhir masa studi.

4. Seluruh Dosen, karyawan serta staf di lingkungan Fakultas Dakwah IAIN

Walisongo Semarang.

5. Ayah dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan semangat dan telah

mengorbankan segalanya demi suksesnya penulis dalam menuntut ilmu.

6. Kakak dan Adikku yang selalu membuat hidup penulis lebih indah dengan

tertawa dan candanya.

7. Sahabat-sahabatku keluarga besar Manajemen Dakwah (MD) 2007 dan

sahabat-sahabatku di Rumah Makan Sampurna yang telah banyak

memberikan motivasi dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Semua Pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini namun

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis tidak mampu membalas apa-apa, hanya kata terima kasih dan

memanjatkan do’a semoga apa yang mereka berikan kepada penulis akan

mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang lebih baik dan

diterima sebagai amal sholeh.

Meskipun dalam penulisan skripsi ini penulis berusaha semaksimal

mungkin, namun kekurangan dan kekhilafan sering terjadi pada manusia. Untuk

itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Page 9: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

Akhirnya hanya kepada Allah penulis mohon pertolongan, semoga dengan

terwujudnya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Semarang, 27 Desember 2011

Penulis,

M. Ridwan

Page 10: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

ABSTRAK

M.Ridwan (71311005) penelitian ini berjudul, Pengelolaan dan Pendistribusian

dana Zakat,Infaq dan Shadaqah Pada PKPU Semarang (Studi kasus Pos

Kemanusian Peduli Umat). Skripsi. Semarang: Program Strata I Jurusan

Manajemen Dakwah IAIN Walisongo 2011.

Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetauhi

bagaimana pengelolaan dana zakat, Infaq, dan Shadaqah di PKPU Semarang. 2)

Untuk mengetauhi bagaimana pendistribusian dana zakat kepada mustahiq oleh

PKPU Semarang.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian

yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan prilaku yang dapat diamati, pendekatan yang di pakai adalah

pendekatan manajemen yang merupakan bentuk pemahaman gejala aspek yang

subyektif dari prilaku orang, data diperoleh dari observasi dan wawancara untuk

memperoleh data tentang pengelolaan dan pendistribusian dana zakat,infaq dan

shadaqah, di PKPU Semarang, setelah data terkumpul lalu dianalisa dengan

menggunakan analisis diskriptif yang mengacu pada analisis data secara induktif.

Dari hasil analisis bahwa mekanisme penyaluran dana zakat pada PKPU

Semarang ditunjukan kearah produktif dan konsumtif, dengan cara yaitu

menentukan sasaran, menuangkan dalam program-program dan pengangaran ke

dalaam program-program. Sedangkan kendala-kendalanya yaitu keterbatasan

dana,terbatasnya amil, terbatasnya SDM, jarak dan waktu, dan komunikasi. Dan

solusi dalam menghadapi kendala tersebut yaitu kendala Terbatasnya Dana. Yaitu

berusaha memperbesar pendapatan dana zakat dengan cara sosialisasi kepada

masyarakat agar memiliki kesadaran dalam membayar kewajiban berzakat,

Dalam pendistribusian zakat PKPU Semarang adalah proses

pendistribusian yang baik dapat dipercaya oleh masyarakat dari sudut

administrasi, pengawasan yang baik dapat menghindarkan pengelolaan dan

pendistribusian dana yang masuk.

Page 11: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRAK ................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .......................................................... 8

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 9

1.3.1. Tujuan Penelitian ................................................. 9

1.3.2. Manfaat Penelitian ............................................... 9

1.4. Kerangka Teoritik .......................................................... 10

1.5. Tinjauan Pustaka ............................................................ 17

1.6. Metode Penelitian ........................................................... 19

1.6.1. Jenis Penelitian ..................................................... 19

1.7. Sistematika Penulisan Skripsi ......................................... 26

BAB II : PENGELOLAAN DAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT, INFAQ

DAN SHADAQAH

2.1. Pengelolaan Zakat, Infaq Dan Shadaqah ......................... 28

2.1.1. Pengertian Infaq, dan Shadaqah ........................... 28

2.1.2. Dasar Hujum Zakat .............................................. 30

2.1.3. Macam-macam Zakat .......................................... 32

2.1.4. Syarat-syarat Wajib Zakat .................................... 37

Page 12: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

2.1.5. Golongan Tidak Berhak Menerima Zakat ............ 47

2.1.6. Tujuan Zakat ....................................................... 50

2.1.7. Hikmah Zakat ...................................................... 51

2.2. Pengelolaan Zakat .......................................................... 34

2.2.1. Ruang Lingkup Pengelolaan Zakat....................... 55

2.3. Pendistribusian Zakat, Infaq dan Shadaqah ..................... 64

2.3.1. Mekanisme Distribusi Zakat ................................. 68

BAB III : GAMBARAN UMUM PKPU SEMARANG DAN

PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT INFAQ

DAN SHADAQAH (ZIS)

3.1. Gambaran Umum PKPU Semarang ................................ . 70

3.1.1. Sejarah PKPU Semarang ...................................... 70

3.1.2. Visi dan Misi PKPU Semarang ............................. 72

3.1.3. Struktur Organisasi PKPU Semarang .................... 75

3.1.4. Aktivitas dan Program Kerja PKPU Semarang ...... 76

3.2. Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah di PKPU

Semarang ....................................................................... 80

3.2.1. Proses Penghimpunan Dana Zakat, Infaq dan

Shadaqah di PKP Semarang .................................. 80

3.3. Pendistribusian dana Zakat pada PKPU Semarang…… 85

BAB IV : ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENDISTRIBUSIAN DANA

ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI PKPU SEMARANG

4.1. Analisis Pengelolaan dana Zakat, Infaq dan Shadaqah

PKPU Semarang............................................................. 93

4.2. Analisis Pendistribusian dana Zakat, Infaq dan Shadaqah

PKPU Semarang............................................................. 97

4.3. Analisis Faktor Pendukung dan Penghambat

Pengelolaan dana Zakat Infaq, dan Shadaqah pada

PKPU Semarang............................................................. 99

Page 13: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

BAB V : PENUTUP

5.1. Kesimpulan ................................................................... 81

5.2. Saran-saran..................................................................... 82

5.3. Penutup .......................................................................... 83

Page 14: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh

setiap muslim. Zakat memiliki hikmah yang dikatagorikan dalam dua

dimensi : dimensi vertikal dan dimensi horizontal (Asnaini, 2008 :1).

Dalam kerangaka ini, zakat menjadi perwujudan ibadah seseorang

kepada Allah sekaligus sebagai perwujudan dari rasa kepedulian sosial

(ibadah sosial). Bisa dikatakan, seseorang yang melaksanakan zakat

dapat mempererat hubungannya kepada Allah (hablun min Allah) dan

hubungan sesama manusia (hablun minannas). Dengan demikian

pengabdian sosial dan pengabdian kepada Allah SWT adalah inti dari

ibadah zakat.

Menunaikan zakat adalah urusan individu, sebagai pemenuhan

kewajiban seorang muslim. Penunaian kewajiban zakat adalah urusan

kepada Allah (vertikal). Apabila seorang mukmin telah melaksanakan

zakat, berarti ia telah beribadah dan melaksanakan kewajibannya disisi

Allah dan akan mendapat ganjaran sebagaimana yang Allah telah

janjikan. Namun dalam melaksanakan kewajiban tersebut, seseorang,

dalam hal ini muzakki tidak bisa terlepas dari urusan bersama

(horizontal), karena masalah zakat berhubungan dengan masalah harta

Page 15: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

2

dan kepada siapa harta itu diberikan, jadi berkaitan dengan para

penerima zakat.

Allah telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya untuk

manusia. Ia pulalah yang telah menundukan semua itu agar dapat

dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan ras manusia. Itulah

anugerah Allah untuk dinikmati dan dipergunakan sebagaimana

mestinya. Harta yang Allah berikan kepada manusia dapat

dipergunakan untuk kesejahteraan dirinya, keluarga, masyarakat

sekitar, Negara bahkan penduduk dunia. Sejahtera artinya hidup dengar

harta yang berkah. Salah satu ciri harta yang berkah adalah baik dan

halal cara mendapatkannya, baik dan halal memanfaatkannya, baik dan

halal menyalurkannya.

Harta yang didapat dengan baik dimanfaatkan disalurkan dengan

baik sesuai dengan tuntunan agama Islam merupakan harta yang berkah

itulah yang akan membawa kesejahteraan bagi pemiliknya. (Didin

Hafidhudin, 2007: 5). Zakat merupakan ajaran yang melandasi

bertumbuh kembangnya sebuah kekuatan sosial ekonomi umat Islam.

Seperti empat rukun Islam yang lain, ajaran zakat menyimpan beberapa

dimensi yang kompleks meliputi nilai privat publik, vertikal horizontal,

serta ukrhrawi duniawi. Nilai-nialai tersebut merupkan landasan

pengembangan kehidupan kemasyarakatan yang komprehensif bila

semua dimensi yang terkandung dalam ajaran zakat ini dapat

diaktualisasikan, maka zakat akan memberi sumber kekuatan yang

Page 16: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

3

sangat besar bagi pembangunan umat menuju pembangkitan kembali

peradaban Islam (Sudirman, 2007 : 1).

Kewajban zakat tidak pernah menjadi bahan yang diperdebatan

oleh kalangan ulama karena dasar kewajiban dari ibadah ini sangat jelas

baik berdasarakan Al-qur’an maupun hadits nabi (Didin Hafidhudin,

2008: 3). Didalam Al-Qur’an Allah menjelaskan sebagai berikut :

خذ

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah

untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi

Maha mengetahui.(QS, At-Taubah ayat 103).

Artinya, Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti

kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah

Tuhan yang Maha Esa, Maka tetaplah pada jalan yang Lurus

menuju kepadanya dan mohonlah ampun kepadanya. dan

kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-

Nya, (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan

Page 17: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

4

mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat (QS, Al-Fushilat

6-7).

Zakat merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan umat

Islam, khususnya bagi orang-orang yang beriman maupun juga bagi

umat manusia secara keseluruhan (Didin Hafidhuddin, 2007 :75). dan

Zakat sesungguhnya adalah rukun Islam yang menekankan pada

kesalehan sosial. Artinya orang yang berzakat dengan baik, dengan

ikhlas, insya Allah dia akan menjadi orang yang secara pribadi adalah

orang yang shaleh, juga secara sosial dia adalah orang yang shaleh.

Mengingat zakat begitu penting dan merupakan satu kewajiban

bagi umat Islam maka untuk menyempurnakan ajaran zakat pemerintah

memberikan perhatian dan membentuk undang-undang nomor 38 tahun

1999 yang mana memuat aturan tentang pengelolaan yang terorganisir

dengan baik, transparan dan professional dilakukan oleh amil resmi

yang ditunjuk oleh pemerintah yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) dan

lembaga Amil Zakat (LAZ) (Muhammad, 2002 :11). serta

Pengorganisasian memerlukan kerja sama dan partisipasi masyarakat,

didalamnya terkandung fungsi motivasi, pembinaan, pengumpulan,

perencanaan, pengawasan, dan pendistribusian, yang memerlukan

keikutsertaan semua tokoh baik dari ulama, perorangan maupun sesama

organisasi Islam. (Departemen Agama Direktorat Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam dan Urusan Haji, Direktorat Urusan Agama Islam,

1997/1998 :6)

Page 18: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

5

Keberadaan organisasi pengelola zakat di Indonesia diatur oleh

beberapa peraturan perundang-undangan, yaitu : UU No. 38 Tahun

1999, dan keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan

urusan Haji No. D/291 Tahun 2000 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan zakat (Gustian Djuanda, 2006 : 3). Adapun pendistribusian

zakat dalam Islam diperbolehkan secara mandiri. Menurut Mazhab

Hanbali bahwa, orang-orang dianjurkan untuk melakukan sendiri

pembagian zakat hartanya agar dia betul-betul yakin bahwa zakat

hartanya telah sampai kepada orang-orang yang berhak menerimnaya,

baik itu harta kekayaan yang kelihatan maupun harta yang tidak

kelihatan.

Dengan demikian dalam pendistribusian zakat boleh

dilakukan secara mandiri maupun melalui lembaga. Adapun

pengelolaan distribusi zakat yang diterapkan di Indonesia terdapat dua

macam katagori yaitu distribusi secara konsumtif dan produktif.

Masing-masing dari kebutuhan konsumtif dan produktif tersebut

kemudian dibagi dua yaitu konsumtif tradisional dan konsumtif kreatif,

sedangkan dalam bentuk produktif dibagi menjadi produktif

konvensional dan produktif kreatif. Konsumtif tradisional yaitu zakat

yang diberikan kepada mustahiq dengan secara langsung untuk

kebutuhan konsumsi sehari-hari, seperti pembagian zakat fitra berupa

beras dan uang kepada fakir miskin setiap idul fitri atau pembagian

zakat mal secara langsung oleh para muzakki kepada mustahiq yang

Page 19: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

6

sangat membutuhkan karena ketiadaan pangan atau karena mengalami

musibah. Pola ini merupakan program jangka pendek dalam mengatasi

permasalahan umat. Konsumtif kreatif (Fakhruddin, 2008 :314).

Pendistrubusian zakat secara konsumtif kreatif adalah zakat yang

diwujudkan dalam bentuk barang konsumtif dan digunakan untuk

membantu orang miskin dalam mengatasi permaslahan sosial dan

ekonomi yang dihadapinya. Bantuan tersebut antara lain berupa alat-

alat sekolah dan beasiswa untuk pelajar dan lain sebagainya.

Untuk menentukan arah dan tujuan dalam pengelolaan zakat

agar langkahnya dapat lebih produktif dan mempunyai nilai yang lebih

dari saat sekarang, sehingga diperlukan metode-metode yang dapat

dipergunakan sebagai alat untuk membantu hal tersebut yang disebut

dengan perencanaan strategis agar dapat mengelola dana zakat dengan

baik. Perencanaan strategis merupakan sebuah alat manajemen, alat itu

hanya digunakan untuk satu maksud saja menolong organisasi

melakukan tugasnya dengan lebih baik (Michael Allison, 2005: 1).

Untuk memberikan layanan terhadap masyarakat muslim sampai

saat ini banyak lembaga dan yayasan yang mendirikan lembaga amil

zakat dengan lingkup lokal daerahnya masing-masing. Dalam

pendistribusian zakat muzakki menyalurkan zakatnya melalui lembaga

maupun secara mandiri. Seperti contoh Pos Kemanusian Peduli Umat

adalah sebuah lembaga struktural resmi yang bergerak dalam masalah-

masalah sosial kemanusian. Secara resmi PKPU lahir tanggal 10

Page 20: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

7

Desember 1999 dan terdaftar dalam akte notaris sebagai yayasan.

Pendirian PKPU menjadi yayassan yang bergerak membantu

masyarakat paling tidak dilaterbelakangi tiga alasan. Pertama,

antusiasme masyarakat luas untuk memberikan dana dan sumbangan

seperti dibuktikan dalam dana kemanusian yang berhasil dikumpulkan

Departemen Kesehatan Sosial. Kedua, para pengurus Departemen

Kesehatan Sosial melihat bahwa bantuan yang diberikan pemerintah

dalam membantu mengatasi kesulitan yang dialami masyarkat yang

korban akibat konflik dan wilayah yang terkena bencana, tidak optimal.

Ketiga, Para pengurus Departemen Kesehatan Sosial juga merasa

bahwa banyak yayasan berbasis Islam lebih mengendepankan ucapan

dari pada aksi nyata untuk membantu sesamanya yang terkena musibah

bencana atau menjadi korban konflik sosial (Irfan Abubakar, 2005

:177).

Dalam mendistribusikan dana zakat, PKPU mengelompokan

delapan asnaf yang disebut dalam Al-qur’an menjdi dua kata gori.

Empat asnaf, pertama merupakan asnaf yang sifatnya darurat sehingga

lebih diperioritaskan dari empat asnaf berikutnya. Dari keempat asnaf

pertama, yang paling diperioritaskan adalah fakir miskin. Golongan

inilah yang dianggap paling membutuhkan. Selain itu kelompok fakir

miskin sering kali menjadi sasaran misi tertentu dari kalangan non-

muslim. Dari pendistribusian dana, ada empat payung program yang

meliputi empat bidang yaitu : kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan

Page 21: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

8

Dakwah. Dilihat dari sifatnya, program tersebut dapat dikatagorikan

menjadi tiga kelompok, yaitu: rescue (gawat darurat); rehabilitasi;

pembangunan komunitas. Selama ini PKPU mendistribusikan dana ZIS

yang berhasil digalang keempat bidang diatas (Irfan Abubakar, 2005

:185)

Berdasarkan beberapa hal mengenai LAZ PKPU Semarang

beserta program-program yang ada didalamnya serta berbagai

permasalahan mengenai zakat yang muncul baik permasalahan intern

maupun ekstern akan memberikan dampak tersendiri dalam hal

pennyaluran dana zakat yang optimal, maka peneliti kemudian tertarik

untuk melakukan penelitian tentang PENGELOLAAN

PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH

(ZIS) PADA MUSTAHIQ (Studi Kasus Pos Kemanusian Peduli Umat

PKPU Semarang).

1.2. Rumusan Masalah

Adapun mengenani rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah yang

dilakukan PKPU Semarang pada mustahiq ?

2. Bagaimana pendistribusian dana zakat, infaq dan shadaqah yang

dilakukan PKPU Semarang ?

3. Bagaimana faktor pendukung dan penghambat pendistribusian dana

zakat pada PKPU Semarang ?

Page 22: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

9

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.2. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penulisan

skripsi ini adalah untuk :

a. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan dana zakat, infak dan

shadaqah yang dilakukan PKPU Semarang.

b. Untuk mengetahui pendistribusi dana zakat, infaq dan shadaqah

yang dilakukan PKPU Semarang.

c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat

pendistribusian dana zakat pada PKPU Semarang.

1.3.3. Manfaat Penelitian

Secara umum, manfaat penelitian ini meliputi dua aspek, yaitu

secara teoritis dan secara praktis.

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi pengembangan ilmu bagi perguruan tinggi.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi masyarakat, diharapkan hasil penelitian ini dapat

memberikan pemahaman tentang pengelolaan dana zakat.

2. Bagi akademisi, semoga hasil penelitian ini dapat membantu

dalam menambah wawasan dan referensi keilmuan mengenai

zakat.

Page 23: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

10

3. Bagi pemerintah, semoga dengan hasil penelitian ini dapat

membantu memberikan informasi mengenai pengelolaan dana

zakat.

1.4. Kerangka Teori

1.4.2. Pengertian Zakat, Infaq dan Shodaqah

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar

(masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik.

Sesuatu itu zaka, berarti tumbuh dan berkembang, dan seorang itu

zaka, berarti orang itu baik. (Yusuf Qardawi, 2010 :34)

Menurut terminilogi Syariat (istilah), zakat adalah suatu

bentuk ibadah kepada Allah Ta’ala dengan cara mengeluarkan

kadar harta tertentu yang wajib di keluarkan menurut syariat Islam

dan diberikan kepada golongan atau pihak tertentu. (Syaikh

Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, 2008 : 2)

Adapun kaitan antara makna zakat secara bahasa dan istilah

adalah; bahwa ketika harta yang sudah dikeluarkan zakatnya

menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh dan berkembang. Dalam

penggunaannya, selain untuk kekayaan, tumbuh dan suci disifatkan

untuk jiwa orang yang menunaikan zakat. Maksudnya, zakat itu

akan mensucikan orang yang mengeluarkanya dan menumbuhkan

pahalanya. Sedangkan dalam istilah ekonomi, zakat merupakan

tindakan pemindahan kekayaan dari golongan kaya kepada

golongan tidak punya.

Page 24: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

11

Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan

sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu, termasuk kedalam

pengertian ini, infaq yang di keluarkan orang-orang untuk

kepentingan agamanya. Sedangkan menurut terminology syariat,

infaq adalah mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan

(penghasilan) untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran

Islam. Jika zakat ada nisabnya,infaq tidak mengenal nisab. Jika

zakat harus diberikan pada mustahiq tertentu (8 asnaf), infaq boleh

diberikan kepada siapn pun juga, misalnya untuk kedua orang tua

atau anak yatim.

Shadaqah berasal dari kata shadaqah yang berarti ‘benar’.

Orang yang suka bershadaqah adalah orang yang benar pengakuan

imannya. Menurut terminology syariat, pengertian shadaqah sama

dengan pengertian infaq, termasuk juga hukum dan ketentuan-

ketentuannya. Hanya saja, jika infaq berkaitan dengan materi,

shadaqah memiliki arti lebih luas dari sekedar material, misalnya

senyum itu shadaqah. Dari hal ini yang perlu diperhatikan adalah

jika seseorang telah berzakat tetapi masih memiliki kelebihan harta,

sangat dianjurkan sekali untuk berinfaq atau bershadaqah. (Gustian

Juanda, et. al. 2006 : 11)

Page 25: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

12

1.4.3. Pengertian Asas, dan Tujuan pengelolaan Zakat

Berdasarkan Undang-undang R.I No 38 Tahun 1999

Keputusan Menteri Agama R.I No 581 Tahun 1999. Pengertian,

asas, tujuan organisasi pengelolaan zakat, sebagai berikut :

a. Pengertian pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap

pengumpulan dan pendistrubusian, serta pendayagunaan

zakat (pasal 1 angka 1 undang-undang)

b. Pengelolaan zakat berasaskan iman dan takwa, keterbukaan,

dan kepastia hokum sesuai dengan Pancasila dan Undang-

undang dasar 1945.

c. Pengelolaan zakat bertujuan : (1) meningkatkan pelayanan

bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai dengan

tuntunan agama; (2) meningkatkan fungsi dan peran pranata

keagamaan dalam upaya mewujudakan kesejahteraan

masyarakat dan keadilan social; (3) meningkatkan hasil

guna dan guna daya zakat.

1.4.4. Ruang Lingkup Pengelolaan Zakat Berbasis Manajemen

Istilah pengelolaan atau manajemen berdasarkan tujuan

untuk pertama kali diginakan Peter Duker pada tahun 1954 dan

sejak itu prinsip ini terkenal luas dan digunakan sebagai suatu

sistem manajemen dalam industri dan perdagangan. Menurut

Ducker manajemen adalah suatu ramalan bahwa dengan

Page 26: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

13

mengunakannya seorang maneger pada waktu yang akan datang

akan dapat mempertanggungjawabkan baik hasil maupun kualitas

hubungan kemanusian yang berlaku di dalam organisasi (Devies,

1996: 328). Dalam manajemen proses-proses yang harus dilalui

adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pengarahan (actuating), dan pengontrolan (controlling). Sementara,

berkaitan dengan pengelolaan zakat yang perlu dilakukan adalah

sosialisasi, pengumpulan, pengunaan dan pengawasan.

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah menentukan dan merumuskan segala

apa yang dituntut oleh situasi dan kondisi pada badan usaha atau

unit organisasi yang kita pimpin. Perencanaan berkaitan dengan

upaya yang akan dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan

dimasa yang akan datang dan penentuan strategi yang tepat untuk

mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di dalam perencanaan

pengelolaan zakat terkandung perumusan dan persoalan tentang

apa saja yang akan dikerjakan oleh amil zakat, bagaimana

pelaksanaan pengelolaan zakat, mengapa mesti diusahakan, kapan

dilaksanakan, dan oleh siapa kegiatan tersebut dilaksanakan,

dalam badan amil zakat perencanaan meliputi unsur-unsur

perencanaan sosialisasi perencanaan, pengumpulan zakat,

perencanaan penggunaan zakat, dan perencanaan pengawasan

Page 27: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

14

zakat. Tindakan-tindakan ini diperlukan dalam pengelolaan zakat

guna mencapai tujuan pengeolaan zakat.

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah pengelompokan dan pengaturan

sumber daya manusia untuk dapat digerakkan sebagai satu

kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan, menuju

tercapainya tujuan yang ditetapkan. Pengorganisasian

dimaksudkan untuk mengadakan hubungan yang tepat antara

seluruh tenaga kerja dengan maksud agar mereka bekerja secara

efisien dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan

sebelumnya. Dalam kaitannya dengan amil zakat

pengorganisasian meliputi pengorganisasian sosialisasi,

pengorganisasian pengumpulan, pengorganisasian dalam

penggunaan zakat, dan pengorganisasian dalam pengawasan amil

zakat. Dalam konteks ini pertama-tama yang harus diketauhi

adalah apa yang akan dikerjakan oleh masing-masing job tersebut,

kemudian baru dicarikan orang yang akan menyelengarakan

pekerjaan itu dengan segala persyaratannya. Pengorganisasian

terhadap semua aspek tersebut dimaksudkan agar sumber daya

manusia dan sumber daya materi yang ada pada suatu amil zakat

termanfaatkan secara efektif dan efesien serta tidak tumpang

tindih. Dengan demikian, lembaga zakat akan terhidar dari

sekedar tempat penampungan belaka, sehingga berakibat

Page 28: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

15

pemborosan, karena orang-orang yang tidak tepat, dan tidak

terbiasa bekerja sesuai tujuan, tidak mengetauhi apa yang nanti

dikerjakan dan apa yang hendak dicapai.

c. Penggerakan (actuating)

Penggerak (actuating) adalah suatu fungsi pembimbingan

orang agar kelompok itu suka dan mau bekerja. Penekanan yang

terpenting dalam penggerakan adalah tindakan membimbing,

mengarahkan, menggerakan, agar bekerja dengan baik, tenang,

dan takut, sehingga difahami fungsi, dan diferensiasi tugas

masing-masing. Hal ini diperlukan, karena dalam suatu hubungan

kerja, diperlukan suatu kondisi yang normal, baik, dan

kekeluargaan (familiar). Untuk mewujudkan hal ini, tidak terlepas

dari peran piawai seorang pimpinan

Berkaitan dengan pengelolaan zakat, penggerakan

memiliki peran stategis dalam memberdayakan kemampuan

sumber daya amil zakat. Dalam konteks ini penggerakan

sekaligus memiliki fungsi sebagai motivasi sehingga sumber daya

amil zakat memiliki disiplin kerja tinggi. Untuk menggerakkan

dan memotivasi karyawan, pimpinan amil zakat harus mengetauhi

motif dan motivasi yang diinginkan oleh para pengurus amil

zakat.

Page 29: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

16

d. Pengawasan (controlling)

Menurut Mahmud Hawari, penggawasan adalah

mengetahui kejadian-kejadian yang sebenarnya dengan ketentuan

dan ketetapan peraturan, serta menunjuk secara tepat terhadap

dasar-dasar yang telah ditetapkan dalam perencanaan semula.

Proses kontrol merupakan kewajiban yang terus menerus

harus dilakukan untuk pengecekan terhadap jalannya perencanaan

dalam organisasi, dan untuk memperkecil tingkat kesalahan kerja.

Kesalahan kerja dengan adanya pengontrolan dapat ditemukan

penyebabnya dan diluruskan (Hasan,Muhammad, 2011: 22-25)

1.5. Pengertian Distribusi

Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari

produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen. Produsen artinya orang

yang melakukan kegiatan produksi. Konsumen artinya orang yang

menggunakan atau memakai barang/jasa dan orang yang melakukan

kegiatan distribusi disebut distributor.

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani

kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat

sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan

jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.

Page 30: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

17

1.6. Tinjauan Pustaka

Sepengetauhan penulis pembahasan tentang pengelolaan dana zakat

terhadap pemberdayaan ekonomi umat telah banyak dibahas sebagai karya

ilmiah. Dan untuk mendukung persoalan yang lebih mendalam terhadap

masalah diatas, penyusun berusaha melakukan penelitian terhadap literature

yang relevanter terhadap masalah yang menjadi obyek penelitian.

Berdasarkan penelusuran data yang peneliti lakukan, peneliti melihat ada

beberapa skripsi yang membahas tentang pendistribusian zakat. Diantara

skripsi tersebut yaitu:

Sayidi (1101083) Fak. Dakwah Jurusan Manajemen Dakwah IAIN

Walisongo Semarang tahun 2007, dengan judul “ Pengelolaan Zakat Mal

dari Hasil Penangkapan Ikan pada Masyarakat Nelayan di Kec. Rowosari

Kab. Kendal”. Skripsi ini tentang pengelolaan zakat mal terutama dari segi

pengelolaannya dilihat dari pengumpulan dan pendistribusian zakat yaitu

dari hasil penangkapan ikan pada masyarakat nelayan di Kecamatan

Rowosari Kabupaten Kendal. Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu

penelitian melihat dari sudut kualitas/mutu dari objek penelitian ini. Adapun

pendekatan dari penelitian ini adalah pendekatan manajemen.

Fiyah Mukafiyah (1101134) Fak. Dakwah IAIN Walisongo

Semarang tahun 2007, dengan judul “Pengorganisasian Zakat Untuk

Pengembangan Dakwah di Kelurahan Sumurboto Kec. Banyumanik

Semarang (Studi Kasus PKPU Jateng Periode 2004-2005)”. Dalam

penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang membahas tentang

Page 31: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

18

organisasi zakat dalam pengembangan dakwah yang dilakukan oleh PKPU

Jateng. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskripsi. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan pengorganisasian zakat

yang dilakukan PKPU Jateng untuk pengembangan dakwah di Kelurahan

Sumurboto Kec. Banyumanik Semarang.

Siti Rohmah, 2009, 05210077,”Prioritas Distribusi Zakat antara

Fisabilillah dan Fakir Miskin“. (Studi Sosiologis di Kelurahan Kowel,

Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan). Dalam skripsinya, Siti

Rahmah memfokuskan rumusan permasalahan pada dua hal, yaitu mengenai

bagaimana para muzaki di Desa Kowel, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten

Pamekasan lebih memprioritaskan pendistribusian zakatnya kepada

fisabilillah dari pada fakir miskin dan bagaimana respon mustahiq di Desa

Kowel, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan terhadap prioritas

muzaki dalam mendistibusikan zakatnya kepada fisabilillah dari pada fakir

miskin, jadi penelitian Siti Rohmah ini berbeda dengan penelitian yang saya

angkat kali ini, meski dalam satu naungan tema zakat, adapun hasil dari

penelitiannya karena faktor tradisi, karena guru ngaji atau kyai adalah orang

yang mengajari ngaji pertama kali, karena yang disalurkan kepada kyai

untuk pembangunan masjid dan madrasah karena guru ngaji tidak memiliki

penghasilan yang tetap dan mereka berhak menerima zakat, agar mendapat

barokah serta agar pahalanya tetap mengalir.

Raudhotul Jannah, 2007,(01210021)”Srategi Pengelolaan Zakat

Profesi” (Studi pada Yayasan Amal Social Ash-Shohwah, Kota Malang),

Page 32: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

19

Raudhotul Jannah dalam rumusan masalahnya yaitu bagaimana strategi

pengumpulan zakat profesi di Yayasan Amal Sosial Ash-Shohwah (YASA)

Kota Malang, Jadi penelitian yang dilakukan oleh Raudhotul Jannah ini

berbeda dengan yang saya teliti adapun hasil dari penelitiannya pengelolaan

zakat di Ash-Shohwah di Kota Malang terdiri dari dua point yaitu

pengumpulan dan penyaluran, untuk pengumpulan zakat profesi dapat

melalui iklan berupa majalah bulanan Ash-Shohwahsatu hati sejuta peduli

meliputi diklat dan bimbingan dan penyaluranya melalui strategi seperti

bidang pendidikan meliputi beasiswa anak yang tidak mampu maupun

berprestasi, cinta guru kita dan taman kanak-kanak Islam.

Dari penelitian-penelitian di atas dapat dipahami bahwa penelitian

yang penulis lakukan ini, memiliki sudut pandang dan fokus yang berbeda.

Penulis menyimpulkan tiga permasalahan yaitu bagaimana pengelolaan

dana zakat, infaq dan shadaqah yang dilakukan PKPU Semarang dan

bagaimana pengelolaan pendistribusian dana zakat, infaq dan shadaqah pada

mustahiq, serta bagaimana faktor pendukung dan penghambat

pendistribusian dana zakat di PKPU Semarang.

1.7. Metode penelitian

1.7.1. Jenis Penelitian.

Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan

dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu,

untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang

Page 33: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

20

bertujuan untuk mendapatkan dan menaikkan tingkat ilmu serta

teknologi (Margono, 2004: 1).

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

research) yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif

tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi

lingkungan suatu unit sosial, misalnya masyarakat ataupun suatu

lembaga (Sumadi, 2005: 80). Adapun obyek penelitian di sini

adalah Pos Kemanusiaan Peduli Umat PKPU Semarang.

Dalam pendekatan ini, peneliti memakai pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang

menghasilkaan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati

(Moloeng,2002 : 3). Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui

”pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah yang dilakukan

PKPU Semarang dan pengelolaan pendistribusian dana zakat,

infaq dan shadaqah pada mustahiq, serta faktor pendukung dan

penghambat pendistribusian dana zakat pada PKPU Semarang”,

dengan menggunakan data deskriptif baik berupa kata-kata

tertulis maupun lisan dari orang-orang yang akan diteliti seperti

pengurus PKPU Semarang (yaitu Direktur PKPU, Kabid.

Pendayagunaan, Kabid. Administrasi dan Keuangan), serta

karyawan yang ada pada PKPU Semarang.

Page 34: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

21

1.7.2. Sumber data penelitian.

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian

adalah subyek dari mana data-data tersebut dapat diperoleh

(Arikunto, 2002: 120). Sumber data penelitian di sini dapat

digolongkan menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber

data sekunder. Sumber data primer adalah bahan yang berupa

sumber utama dalam pengambilan data (Bambang Sugono,

2003: 114). Adapun sumber data primer dalam penelitian ini

adalah pengurus PKPU Semarang (yaitu Direktur PKPU, Kabid.

Pendayagunaan, Kabid. Administrasi dan Keuangan) serta

karyawan yang ada pada PKPU Semarang. Sumber sekunder

adalah bahan yang erat sekali hubungannya dengan bahan

primer (Amirudin, 2004: 45). Sumber sekunder dalam penelitian

ini berupa dokumen, buku-buku, foto-foto, catatan hasil

wawancara di lapangan dan sumber lain yang dapat digunakan

sebagai pelengkap data primer.

1.7.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

penting dalam penelitian. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik

pengumpulan data adalah suatu cara atau proses yang sistematis

dalam pengumpulan, pencatatan dan penyajian fakta untuk

Page 35: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

22

tujuan tertentu. (Sugiyono, 2009:308). Adapun beberapa teknik

pengumpulan data yang penulis gunakan adalah:

a. Wawancara (Interview)

Metode wawancara (Interview) adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh

informasi dari terwawancara (interviewee) (Suharsimi Arikunto,

2006: 155). Dengan Metode ini, peneliti akan mendapatkan

keterangan secara lisan dari responden, dengan berdialog

dengan face to face terhadap orang lain.

Kalau kita tinjau dari Jenisnya wawancara (Interview) ada

dua macam, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak

terstruktur. wawancara tidak terstruktur yaitu pedoman

wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan

ditanyakan dan wawancara terstruktur, yaitu pedoman

wawancara yang disusun secara terperinci sehingga menyerupai

check list (Arikunto, 2006: 227).

Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara

tidak terstruktur yaitu wawancara yang hanya memuat garis

besar yang akan ditanyakan. Disini pertanyaan tidak tersusun

secara ketat, sehingga memudahkan peneliti untuk

mengembangkan pertanyaan-pertanyaan guna mendapatkan

informasi yang lebih dalam tentang responden. Dengan begitu,

diharapkan nantinya mampu menghasilkan data-data yang lebih

Page 36: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

23

mendalam terkait tema penelitian yang telah ditentukan. Pada

prosesnya untuk mencapai keakuratan, peneliti menggunakan

alat bantu berupa tape recorder, kemudian mentransfernya

dalam transkrip tertulis. Dalam hal ini penulis akan

mewawancarai pengurus Pos Kemanusiaan Peduli Umat PKPU

Semarang yaitu Direktur PKPU, Kabid. Pendayagunaan, Kabid.

Administrasi dan Keuangan serta karyawan yang ada pada

lembaga tersebut. Metode ini dipergunakan untuk mendapatkan

data dan menggali data tentang sesuatu yang berkaitan dengan

pengelolaan pendistribusian dana zakat, infaq dan shadaqah

pada mustahq pada PKPU Semarang.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya

(Arikunto, 2006: 231). Dengan metode ini peneliti

memanfaatkan dokumen yang ada di PKPU Semarang seperti

program kerja dan dokumen lain yang ada relevansinya dengan

permasalahan peneliti.

c. Observasi

Dalam pengertian psikologik, observasi disebut pula

dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian

terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra.

Page 37: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

24

Metode ini dalaksanakan secara langsung. Dalam artian

penelitian observasi dapat dilakukan denga tes, kuesioner,

rekaman gambar, rekaman suara (Suharsimi Arikunto 2006 :

156-157).

Margono (2007:158), menyatakan bahwa metode

observasi adalah sebagai metode yang dilakukan sebagai

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala

yang tampak pada obyek penelitian. Pengamatan dan pencatatan

yang dilakukan terhadap obyek ditempat terjadi atau

berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama

obyek yang diselidiki.

Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data

tentang pelaksanaan serta keadaan secara langsung obyek yang

akan diteliti yaitu mengenai pengelolaan dana zakat, infaq dan

shadaqah yang dilakukan PKPU Semarang dan pengelolaan

pendistribusian dana zakat, infaq dan shadaqah pada mustahiq,

serta faktor pendukung dan penghambat pendistribusian dana

zakat di PKPU Semarang.

1.8. Metode Analisis data

Teknik Analisis data adalah prose mencari dan menyusun

secara sistematis data yuang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan

Page 38: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

25

temuannnya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data

dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang

dapat diceritakan kepada orang lain (Sugiyono, 2009:334).

Dalam menganalisa data penulis menggunakan teknik analisis

data kualitatif dengan menggunakan pola pikir induktif yaitu berangkat

dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang bersifat empiris kemudian

data tersebut dipelajari dan dianalisis sehingga bisa dibuat suatu

kesimpulan dan generaslisasi yang bersifat umum (Cholid Narbuko,

2007: 70 ).

Analisis data dalam penelitian ini tidak diwujudkan dalam

bentuk angka melainkan berupa laporan dan uraian deskriptif mengenai

pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah yang dilakukan PKPU

Semarang dan pengelolaan pendistribusian dana zakat, infaq dan

shadaqah pada mustahiq, serta mengunakan analisis SWOT untuk

menjawab faktor pendukung dan penghambat pendistribusian dana

zakat di PKPU Semarang.

1.9. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, maka penulis

perlu menyusun sistematika sedemikian rupa sehingga dapat

Page 39: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

26

menunjukan hasil penelitian yang baik dan mudah dipahami. Adapun

sistematika tersebut adalah sebagai berikut :

Bab I, pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II bab ini terdiri dari landasan teori skripsi, yaitu

pengertian pengelolaan pendistribusian dana zakat, pengertian zakat,

dasar hukum zakat, tujuan zakat, manfaat zakat, serta penerapanya

kepada mustahiq.

Bab III, memuat paparan mengenai objek penelitian tempat di

mana obyek penelitian berada. Dalam bab ini berisi tentang gambaran

umum lembaga PKPU Semarang, meliputi: sejarah berdirinya PKPU,

Visi dan misi, struktur organisasi, program kerja PKPU Semarang, dan

menguraikan tentang pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah pada

PKPU Semarang, serta pengelolaan pendistribusian dana zakat, infaq

dan shadaqah pada mustahiq.

Bab IV, bab ini adalah analisa dengan cara mengkomparasikan

antara landasan teori dan hasil penelitian (data). Yaitu analisa mengenai

pengelolaan dana zakat, infaq dan shadaqah pada PKPU Semarang,

serta analisis pengelolaan pendistribusian dana zakat, infaq dan

shadaqah pada mustahiq. Kemudian yang terakhir analisis faktor

pendukung dan penghambat pendistribusian dana zakat pada PKPU

Semarang.

Page 40: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

27

Bab V, penutup dalam penulisan skripsi ini terdiri dari

kesimpulan hasil penulisan skripsi, saran-saran dan penutup.

Page 41: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

28

BAB II

PENGELOLAAN DAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT, INFAQ DAN

SHADAQAH

2.1. PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH (ZIS)

2.1.1. Pengertian Zakat, Infaq dan Shodaqoh

Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar

(masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik.

Sesuatu itu zaka, berarti tumbuh dan berkembang, dan seorang itu

zaka, berarti orang itu baik. (Yusuf Qardawi, 2010 :34)

Menurut terminilogi (istilah), zakat adalah suatu bentuk

ibadah kepada Allah Ta‟ala dengan cara mengeluarkan kadar harta

tertentu yang wajib dikeluarkan menurut syariat Islam dan diberikan

kepada golongan atau pihak tertentu. (Syaikh Muhammad bin Shalih

Al-Utsaimin, 2008 : 2)

Adapun kaitan antara makna zakat secara bahasa dan istilah

adalah; bahwa ketika harta yang sudah dikeluarkan zakatnya menjadi

suci, bersih, baik, berkah, tumbuh dan berkembang. Dalam

penggunaannya, selain untuk kekayaan, tumbuh dan suci disifatkan

untuk jiwa orang yang menunaikan zakat. Maksudnya, zakat itu akan

mensucikan orang yang mengeluarkannya dan menumbuhkan

pahalanya. Sedangkan dalam istilah ekonomi, zakat merupakan

28

Page 42: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

29

tindakan pemindahan kekayaan dari golongan kaya kepada golongan

tidak punya.

Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan

sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu, termasuk kedalam

pengertian ini, infaq yang dikeluarkan orang-orang untuk

kepentingan agamanya. Sedangkan menurut terminology, infaq

adalah mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan

(penghasilan) untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran

Islam. Jika zakat ada nisabnya, infaq tidak mengenal nisab. Jika zakat

harus diberikan pada mustahiq tertentu (8 asnaf), infaq boleh

diberikan kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua orang tua atau

anak yatim.

Shadaqah berasal dari kata shadaqah yang berarti „benar‟.

Orang yang suka bershadaqah adalah orang yang benar pengakuan

imannya. Menurut syariat, pengertian shadaqah sama dengan

pengertian infaq, termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya.

Hanya saja, jika infaq berkaitan dengan materi, shadaqah memiliki

arti lebih luas dari sekedar material, misal senyum itu shadaqah. Dari

hal ini yang perlu diperhatikan adalah jika seseorang telah berzakat

tetapi masih memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan sekali untuk

berinfaq atau bershadaqah. (Gustian Juanda, et. al. 2006 : 11).

Page 43: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

30

2.1.2. Dasar Hukum Zakat

Zakat adalah rukun ketiga dari rukun Islam yang lima, yang

merupakan pilar agama yang tidak dapat berdiri tanpa pilar ini.

Zakat, hukumnya wajib „ain (fardhu „ain) bagi setiap muslim apa bila

telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh syariat.

Dan, merupakan kewajiban yang disepakti oleh umat Islam dengan

berdasarkan dalil Al-Qur‟an dan hadits.

Adapun dasar hukum kewajiban zakat diantaranya adalah:

a. Al-Qur‟an

1) Surat Al-Baqarah ayat 43 :

Artinya : “Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku‟lah beserta

orang-orang yang ruku.” (Dept. Agama, 1978: 16)

2) Surat At-Taubah ayat 103 :

Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah

untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar

lagi Maha Mengetahui.” (Dept. Agama, 1978: 297-298)

Page 44: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

31

3) Hadits

Adapun dalil-dalil sunnah ialah sebagai berikut :

بني الاسلام : ابي عوز رض اهلل عنهوا اى رسىل اهلل صل اهلل عليو وسلن قالعن

, إتاء الزكاة, وإقام الصلاة, شهادة أى لا إلو إلااهلل وأى هحوذا رسىل اهلل, عل خوس

( هتفق عليو). وصىم رهضاى, وحج البيت

Artinya : “Dari Ibnu Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda:

“Islam itu didirikan atas lima sendi, yaitu persaksian bahwa

tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah,

mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa di bulan

Ramadhan.”(HR. Mutafaq Alaih) (Al-Imam Abu Zakaria

Yahya bin Syaraf An-Nawawi, 1999: 220).

Dalam hadits lain diriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwasanya

Rasulullah SAW. bersabda:

“Aku diperintahkan untuk memerangi orang-orang, sehingga mereka

mau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad

utusan Allah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Apabila

mereka telah mengerjakan hal itu, maka terjagalah harta dan darah

mereka kecuali dengan hak Islam, sedang perhitungan (hisab) mereka

terserah Allah.” ( HR. Mutafaq Alaih) (Al-Imam Abu Zakaria Yahya

bin Syaraf An-Nawawi, 1999: 220).

Page 45: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

32

2.1.3. Macam-macam zakat

Secara umum zakat terbagi menjadi dua macam, yaitu zakat

jiwa (nafs) zakat fitra dan zakat harta/zakat maal.

a. Zakat nafs (jiwa)/zakat fitrah

Pengertian fitrah ialah ciptaan, sifat asal, bakat, perasaan

keagamaan, dan perangai, sedangkan zakat fitrah adalah zakat

yang berfungsi mengembalikan manusia muslim kepada

fitrahnya, dengan menyucikan jiwa mereka dari kotoran-kotoran

(dosa-dosa) yang disebabkan oleh pengaruh pergaulan dan

sebagainya sehingga manusia itu menyimpang dari fitrahnya.

Yang dijadikan zakat fitrah adalah bahan makanan pokok bagi

orang yang mengeluarkan zakat fitrah atau makanan pokok di

daerah tempat berzakat fitrah seperti beras, jagung, tepung sagu,

tepung gaplek, dan sebagainya

Zakat ini wajib dikeluarkan seusai bulan ramadhan

sebelum sholat Idul fitri, sedangkan orang bagi oarang yang

mengeluarkan zakat fitrah setelah dilaksakan sholat Idul fitri

maka apa yang ia berikan bukanlah termasuk zakat fitrah tetapi

merupakan shadaqah, hal ini sesuai dengan hadits Nabi saw dari

Ibnu Abbas, ia berkata, “Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah

itu sebagai pembersih bagi oarang yang berpuasa dari

perbuatan sia-sia dan perkataan yang kotor dan sebagai

Page 46: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

33

makanan bagi orang miskin. Karena itu, barangsiapa yang

mengeluarkanya sesudah soalat maka dia itu adalah salah satu

shadaqah biasa (Hadist Abu Daud dan Ibnu Majah).

Melewatkan pembayaran zakat fitrah sampai selesai

sembahyang hari raya hukumnya makhruh karena tujuannya

utamanya membahgiakan orang-orang miskin pada hari raya,

dengan demikian apabila dilewatkan pembayaranya hilanglah

separuh kebahagianya pada hari itu.

Banyaknya zakat fitrah untuk perorangan satu sha‟ (2,5

kg/3,5 liter) dari bahan makanan untuk membersihkan puasa dan

mencukupi kebutuhan orang-orang miskin dihari raya Idul Fitri,

sesuai dengan hadist Nabi saw, “Dari Ibnu Umar ra; Rasulullah

saw telah mewajibkan zakat fitri 1 (sha‟) dari kurma atau

gandum atau budak, orang merdeka laki-laki dan perempuan,

anak kecil dan orang tua dari seluruh kaum muslim. Dan beliau

perintahkan supaya dikeluarkan sebelum manusia keluar untuk

sholat Idul Fitri.” (HR. Bukhari).

Jika maslahat orang-orang fakir mengharuskan

dikeluarkan zakat untuk mereka dalam bentuk uang maka tidak

ada dosa didalamnya sesuai dengan Mazhab Hanafi dan Mazhab

Syafi‟i.

Page 47: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

34

Menurut Yusuf Qardhawi ada dua hikmah zakat fitrah,

ialah sebagai berikut.

a. Membersihkan kotoran selama menjalankan puasa, karena

selama menjalankan puasa sering kali orang terjerumus pada

perkataan dan perbuatan yang tidak ada manfaatnya serta

melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah.

b. Menumbuhkan rasa kecintaan kepada orang-orang miskin dan

orang-orang yang membutuhkan akan membawa mereka

kepada kebutuhan dan kegembiraan bersuka cita pada hari

raya.

Ada pun niat mengeluarkan zakat fitra bagi diri sendiri, “sengaja saya

mengeluarkan zakat fitra pada saya sendiri, fardhu karena Allah ta‟alla”.

Sengaja saya mengeluarkan zakat fitra pada diri saya dan pada sekalian yang

saya dilazimkan (diwajibkan) memberi nafkah pada mereka, fardhlu karena

Allah ta‟alla”.

Cara penyerahan zakat fitra dapat ditempuh dua cara adalah sebagai

berikut.

a. Zakat fitra diserahkan langsung oleh yang bersangkutan kepada fakir

miskin. Apabila hal ini dilakukan maka sebaiknya pada malam hari raya

dan lebih baik lagi jika mereka diberikan pada pagi hari sebelum shalat

Idul Fitri dimulai agar dengan adanya zakat fitra itu melapangkan

Page 48: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

35

kehidupan mereka, pada hari raya, sehingga mereka tidak perlu lagi

berkeliling menadahkan tangan kepada orang lain.

b. Zakat fitrah diserahkan kepada amil (panita) zakat. Apa bila hal itu

dilakukan maka sebaiknya diserahkan satu hari atau dua hari atau pun

beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri agar panitia dapat mengatur

distribusinya dengan baik dan tertib kepada mereka yang berhak

menerimnya pada malam hari raya atau atau pada pagi harinya.

Ibnu Abas meriwayatkan, “Rasulullah SAW telah memfardhukan

zakat fitrah untuk menyucikan orang-orang yang berpuasa dari kelalaiannya.

Sesungguhnya ia salah satu shadaqah, karena itu barang siapa yang

melewatkan pembayaran sampai terlaksananya shalat hari raya hukumnya

makruh (tidak berdosa), tetapi jika dilewatkan sampai terbenamnya matahari,

hukumnya berdosa dan dianggap sebagai hutang kepada Allah SWT yang

perlu segera dilakukan pembayaran (qadha)”. Adapun tempat mengeluarkan

zakat fitrah yang lebih diutamakan zakat fitrah dikeluarkan di tempat muzakki

tinggal dan berpuasa, sedangkan jika dia berpuasa Ramadhan di luar Negeri

karena perjalan atau lainnya maka dia mengeluarkan zakat fitrah di negeri

tempat dia berpuasa.

Pembayaran zakat fitrah dapat dipindahkan ketempat atau daerah lain

jika penduduk di tempat atau daerah tersebut amat memerlukannya

dibandingkan dengan penduduk di tempat atau daerah pemberi zakat.

Kemaslahatan perpindahan tersebut lebih memberi keuntungan dibandingkan

Page 49: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

36

jika diberikan kepada penduduk di tempat atau daerah pemberi zakat atau

keperluan di tempat atau daerah tersebut telah melebihi.

b. Zakat harta/ zakat maal

Zakat harta/ zakat maal ialah zakat yang dikenakan atas

harta (maal) yang dimiliki oleh seorang atau lembaga dengan

syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.

Maal (harta) menerut bahasa ialah segala sesuatu yang

diinginkan sekali oleh manusia untuk menyimpan dan

memilikinya, sedangkan maal (harta) menurut hukum Islam

adalah segala yang dapat dipunyai (dikuasai) dan dapat

digunakan (dimanfaatkan) menurut kebiasaanya.

Sesuatu dapat disebut dengan maal (harta/ kekayaan)

apabila memenuhi dua syarat adalah:

a. Dapat dimiliki/disimpan/dihimpun/dikuasai,

b. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan ghalibnya,

misalnya rumah, mobil, ternak, hasil pertanian, uang,

emas, perak, dan lain-lain, sedangkan sesuatu yang

tidak dapat dimiliki tetap dapat diambil manfaaatnya

seperti udara, cahaya, sinar matahari, dan lain-lain tidak

termasuk kekayaan. (Sari Kartika Elsi, 2006: 21-24).

Page 50: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

37

2.1.4. Syarat-syarat Wajib Zakat

Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki

maupun perempuan. Zakat diwajibkan atas beberapa jenis harta

dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi. Syarat ini dibuat untuk

membantu pembayar zakat agar dapat membayar zakat hartanya

dengan rela hati sehinnga target suci disyariatkan zaka tdapat

tercapai. Para ulama fikih telah menetapkan beberapa syarat yang

harus terpenuhi dalam harta, sehingga harta tersebut tunduk kepada

zakat atau wajib zakat. Syarat-syarat tersebut adalah:

a. Milik sempurna

Yang dimaksud milik sempurna adalah kemampuan pemilik harta

mentransaksikan barang miliknya tanpa campur tangan orang lain

pada waktu datangnya kewajiban membayar zakat. Hal ini sesuai

dengan hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok sahabat :

“Tidak ada zakat pada harta yang berada di luar kekuasaan

pemiliknya (dhimar), tidak ada zakat pada cicilan mas kawin yang

tertunda, karena wanita tidak mengunakannya. Dan tidak ada

zakat pada piutang atas orang yang kesulitan. Apabila sudah

berada di tangan, baru wajib dizakati untuk satu tahun berjalan

saja, meskipun piutang itu, atau mas kawin tersebut telah berada

di tangan orang lain/suaminya selama bertahun-tahun. Demikian

juga piutang atas orang yang susah sejak beberapa tahun.”

Page 51: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

38

b. Berkembang secara riil atau estimasi.

Bahwa harta tersebut harus dapat berkembang secara riil atau

secara estimasi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan riil adalah

pertambahan akibat perkembangbiakan atau perdagangan.

Sedangkan yang dimaksud dengan pertumbuhan estimasi

adalah harta yang nilainya mempunyai kemungkinan bertambah,

seperti emas, perak, dan mata uang yang semuanya mempunyai

kemungkinan pertambahan nilai dengan memperjualbelikannya.

c. Sampai nisab

Nisab adalah sejumlah harta yang mencapai jumlah tertentu yang

ditentukan secara hukum, yang mana harta tidak wajib dizakati

jika kurang dari ukuran tersebut. Syariat ini berlaku, seperti pada

uang, emas, barang dagangan, hasil pertanian, dan hewan ternak.

d. Melebihi kebutuhan pokok

Harta tersebut merupakan kelebihan dari nafkah dari kebutuhan

asasi bagi kehidupan muzakki dan orang yang berada dibawah

tanggungan, maka biaya, seperti istri, anak, pembantu, dan

asuhannya. Artinya bahwa muzakki harus mencapai batas

kecukupan hidup (had al-kifaya), maka bagi orang yang berada di

bawah batas tersebut tidak ada kewajiban zakat bagi mereka.

Page 52: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

39

e. Tidak terjadi zakat ganda

Apabila suatu hari telah dibayar zakatnya, kemudian harta tersebut

berubah bentuk, seperti hasil pertanian yang telah di zakati

kemudian hasil panen tersebut dijual dengan harga tertentu, atau

kekayaan ternak yang telah dizakati kemudian dijual dengan harga

tertentu. Dalam hal ini, harga penjualan barang yang telah dizakati

maka diakhir haul tidak wajib dizakati lagi agar tidak terjadi zakat

ganda pada satu jenis harta.

f. Cukup haul (genap satu tahun).

Haul adalah perputaran harta suatu nisab dalam 12 bulan

Qomariyah (Hijriyah). Harta yang tunduk kepada zakat tersebut

telah dimiliki selama satu haul secara sempurna. Sesuai dengan

firman Allah SWT : “...Dan tunaikanlah haknya di hari memetik

hasilnya (dengan dikeluarkanya zakatnya)...” (QS Al-An‟aam :

141) (Kurnia, Hikmat: 2008: 11-17).

g. Golongan yang Berhak Menerima Zakat

Sulaiman Rasyid (1994: 210) mengatakan dalam Fiqh Islam

bahwa orang-orang yang berhak menerima zakat hanya mereka

yang telah ditentukan Allah SWT, dalam Al-Qur‟an surat At-

Taubah ayat 60.

Page 53: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

40

Firman Allah SWT.:

Artinya : “ Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang

fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para

mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,

orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk

mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu

ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha

mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Dept. Agama, 1978: 288)

Dari ayat di atas, Sabahaddin Zaim (1985: 12)

mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan masing-masing

ashnaf yang delapan itu, sebagaimana penjelasan berikut ini:

1. Fakir-Miskin

Dalam kenyataanya dimasyarakat fakir miskin

sulit dibedakan dan dipisahkan. Golongan ini disebut

sebagai golongan pertama dan kedua yang berhak menerima

zakat. Ada tiga kategori masyarakat fakir miskin, yaitu:

1) Mereka yang pendapatannya tidak mencukupi

kebutuhan pokoknya, mereka bisa mengambil jatah

zakat.

Page 54: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

41

2) Mereka yang dapat mencukupi kebutahan pokoknya,

tapi sisa pendapatanya dibawah nisab, mereka tidak

berkewajiban membayar zakat, tetapi tidak berhak

mengambil zakat.

3) Mereka yang pendapatannya mencukupi kebutuhan

pokoknya dan sisanya mencukupi satu nisab, mereka

wajib membayar zakat.

Berdasarkan pendapat ini yang berhak menerima zakat

adalah masyarakat dalam katagori pertama, yaitu mereka yang

tidak mencukupi kebutuhan pokoknya. Dan inilah yang

dinamakan fakir.

Dapat dikatakan bahwa apabila sesorang memiliki

setengah dari makanan untuk sehari-semalam, maka ia

tergolong fakir. Dan apabila ia memiliki sehelai gamis (baju

panjang) tetapi tidak memiliki penutup kepala, sepatu dan

celana, sedang nilai gamisnya itu tidak mencakup harga semua

itu, sekedar yang layak bagi kau fakir sesamanya, maka ia

disebut fakir. Sebab dalam keadaan seperti itu, ia tidak cukup

memiliki apa yang patut baginya dan tidak memiliki

kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Page 55: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

42

Seseorang untuk dapat dianggap sebgai fakir tidak mesti

ia tidak memiliki apa-apa selain penutup auratnya saja. Sebab,

persyaratan ini adalah ekstrim.

Sedangkan miskin adalah apabila penghasilanya tidak

mencukupi kebutuhannya. Adakalanya ia memiliki seribu

dirham sedangkan ia tergolong miskin, tetapi ada kalanya ia

hanya memiliki sebuah kapak dan tali sedangkan ia tergolong

berkecukupan. Gubuk yang dimiliki, pakaian yang dikenakan,

perabot yang dimiliki termasuk kitab-kitab yang dipunyai. Hal

ini karena semata benda benar-benar diperlukan dan sekedar

yang layak baginya. Juga kitab-kitab fiqih yang dimilikinya.

Semua itu tidak meniadakan sifat dirinya sebagai seorang

miskin (yang berhak memperoleh bagian dari zakat).

Diantara dalil yang mengantarkan kapada pengertian

fakir miskin firman Allah:

Artinya: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang

meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian” (QS.

Adz-Dzaariyah: 19)

Hadits Rasulullah juga mengatakan:

“Bukanlah bernama miskin orang yang berkeliling meminta-

minta kepada orang lain, yang ditolak dengan sesuap makanan

atau sebiji dua biji kurma. Akan tetapi orang miskin ialah

orang yang (berjuang hidup) tidak memperoleh kehidupanya,

Page 56: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

43

tetapi tidak menceritakan nasibnya supaya diberi shadaqah,

dan tidak pula mau meminta-minta mengharap kasihan

orang.” (HR. Bhukari).

Dalil-dalil di atas memberi pengertian bahwa miskin

adalah al-mahrum, yaitu orang yang tidak mampu akan tetapi

menjaga kehormatan diri, tidak mau meminta-minta.

Sedangkan orang yang meminta-minta tetap disebut fakir. Di

Indonessia pengertian ini dekat dengan gelandangan dan atau

pengemis.

Antara fakir dan miskin ada yang mengatakan bahwa

“fakir lebih jelek keadaannyadari pada miskin. Karena ada dua

kemungkinan mengapa orang miskin tidak meminta-minta.

Pertama mungkin karena untuk menjaga kehormatan dirinya

dan mempunyai harga diri yang kuat. Kedua, kemungkinan

kekafirannya tidak separah orang fakir. Atas dasar kedua inilah

dia berpendapat demikian. Pendapat lain mengatakan bahwa

miskin lebih jelek keadaanya dari pada fakir.

2. Amilin

“Amilin („Amilun), kata jama‟ dari mufrad „Amilun.

Menurut Imam Syafi‟i „amilun adalah “orang-orang yang

diangkat untuk memungut zakat dari pemilik-pemiliknya, yaitu

para sa‟i dan penunjuk-penunjuk jalan yang menolong mereka,

Page 57: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

44

karena mereka tidak bisa memungut zakat tanpa pertolongan

penunjuk jalan itu.

Dapat dikatakan, bahwa „Amil ialah orang-orang yang

bertugas mengumpulkan zakat termasuk, ketua, penulis,

bendahara dan petugas lainya.

Menurut Yusuf Qardhawi, amilun adalah “semua orang

yang berkerja dalam mengurus perlengkapan administrasi

urusan zakat, baik urusan pengumpulan, pemeliharaan,

ketatausahaan, perhitungan, pendayagunaan (Qardhawi, Yusuf:

1991: 579).

3. Mu’allaf

Menurut Abu Ya‟la, muallaf terdiri dari dua golongan:

“orang Islam dan orang musyrik. Mereka ada empat katagori:

(1) Mereka yang dijinakkan hatinya agar cenderung menolong

kaum muslimin. (2) Mereka yang dijinakan hatinya agar

cenderung untuk membela umat Islam. (3) Mereka yang

dijinakan agar ingin masuk Islam. (4) Mereka yang dijinakan

dengan diberi zakat agar kaum dan sukunya tertarik masuk

Islam.

Pengelompokan ini sama dengan yang diutarakn oleh

Sayyid Sabiq dan al-Qardhawi adalah:

Page 58: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

45

Untuk golongan muslim terdiri atas. 1) Toko dan

pimpinan orang Islam. 2) Pimpinan orang-orang Islam yang

lemah imannya, dipatuhi masyrakat. 3) Orang-orang Islam

yang berada digaris perbatasan musuh, agar dapat

mempertahankan orang-orang Islam yang di belakang dari

serangan musuh. 4) Golongan orang Islam yang diperlakukan

untuk memungut zakat dari orang-orang yang akan

mengeluarkan zakat tanpa pengaruh mereka. Sedangkan

mu‟allaf non muslim terdiri dari dua: 1) Orang-orang yang

diharapkan beriman dengan dijinakan hatinya. 2) Orang-orang

yang akan dikhawatirkan kejahatannya.

Menurut penulis , penetapan katagori siapa mu‟allaf yang

dapat diberi zakat ini, sebaiknya tidak terlalu luas dan tidak

pula terlalu sempit. Pada masa Umar ra golongan ini tidak

diberi bagian zakat. Karena Islam ketika itu sudah kuat. Oleh

karena itu, memperhatikan suatu „illat dalam menetapkan

hukum menjadi sesuatu yang sangat penting.

4. al-Riqab

Imam Malik, Ahmad dan Ishaq, menyatakan riqab adalah

budak biasa yang dengan jatah zakat mereka dapat

dimerdekakan. Menurut golongan asy-Syafi‟iyyah dan al-

Hanafiyyah, riqab adalah budak mukatab, yakni budak yang

Page 59: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

46

diberi kesempatan oleh tuannya untuk berusaha membebaskan

dirinya, dengan membayar ganti rugi secara angsuran.

5. al-Gharimin

Al-Gharimin adalah “kata jama‟ dari kata mufrod al-

gharimu, artinya orang yang berhutang dan tidak bisa

melunasinya. Qardhawi menyebutkan bahwa:

Dilihat dari segi subjek hukumnya al-gharimin itu ada

dua: perorangan dan badan hukum. Dilihat dari segi

motivasinya, al-gharim ada dua juga: berhutang untuk

kepentingan pribadi di luar maksiat, dan berhutang untuk

kepentingan masyarakat (maslahat umum).

6. Sabili Allah

Menurut bahasa sabil berarti jalan. Sabil-Allah berarti

jalan Allah. Jalan yang menuju kepada kerelaan Allah. Untuk

jalan unilah Allah mengutus para Nabi, yaitu untuk memberi

petunjuk kepada manusia, untuk berdakwa.

Ibnu “Abidin mengatakan bahwa “tiap-tiap orang yang

berusaha dalam bidang ketaatan kepada Allah dan jalan-jalan

kebajikan, termasuk kedalam sabilillah. Rasyid Ridha

mengatakn bahwa “sabilillah itu mencakup urusan agama dan

negara. Sedangkan, Sayyid sabiq, mendefinisikan sabilillah

Page 60: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

47

adalah“ jalan yang menuju kepada kerelaan Allah, baik tentang

ilmu maupun amal perbuatan.

7. Ibnu as-Sabil

Menurut golongan asy-Syafi‟iyyah, “ibnu as-Sabil ada

dua macam: (1) orang yang mau berpergian, (2) orang di

tengan perjalanan. Keduanya berhak menerima zakat,

meskipun ada yang mau menghutanginya atau ia mempunyai

harta di negerinya (Sulaiman Rasyid 1994: 110)

2.1.5. Golongan Tidak Berhak Menarima Zakat

Sebagaimana telah dijelaskan, orang-orang yang berhak

menerima zakat ada delapan golongan. Sedangkan orang-orang yang

tidak berhak menerima zakat menurut Sulaiman Rasyid (1994: 215-

217) dalam Fiqh Islam ada lima golongan, sebagaimana penjelasan

berikut ini.

a. Orang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan

penghasilan. Sabda Rasulullah SAW.:

ولالذي هزة سىي رواه الخوست االالنسائ وابي هاجو . لاتحل الصذقت لغن

Artinya: “Tidak halal bagi orang kaya yang mempunyai

kekuatan tenaga mengambil sedekah (zakat).” (Riwayat lima

orang ahli hadis, selain Nasai dan Ibnu Majah)

Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan

gani (kaya) itu ialah orang yang mempunyai harta (usaha) mencukupi

Page 61: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

48

untuk penghidupannya sendiri serta orang yang dalam

tanggungannya sehari-hari, baik ia mempunyai satu nisab, kurang

ataupun lebih. Mereka beralasan dengan hadis berikut, Sabda

Rasulullah SAW.:

Artinya: “Barang siapa meminta-minta, sedangkan ia mempunyai

kekayaan, maka seolah-olah ia memperbesar siksaan neraka

(atas dirinya).” Yang mendengar bertanya, “Apakah yang

diartikan kaya itu, ya Rasulullah?” Jawab beliau, “Orang

kaya ialah orang yang cukup untuk makan tengah hari dan

untuk makan malam.” (Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Hibban)

Sekarang kita tinjau arti “kaya”. Kaya menurut bahasa artinya

cukup. Cukup tidak dapat dibatasi dengan kadar sedikit atau

banyaknya harta. Si A umpamanya mempunyai harta satu nisab,

tetapi harta satu nisab itu tidak mencukupi baginya karena

tanggungannya banyak. Sebaliknya si B mempunyai harta kurang

dari satu nisab, harta yang sedikit itu mencukupi baginya karena

keperluan atau tanggungannya sedikit.

b. Hamba sahaya, karena mereka mendapat nafkah dari tuan

mereka.

c. Keturunan Rasulullah SAW.

Sabda Rasulullah SAW.:

Artinya: “Dari Abu Hurairah. Ia berkata, ”Pada suatu hari

Hasan bin Ali (cucu Rasulullah SAW.) telah mengambil sebuah

Page 62: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

49

kurma dari kurma zakat, lantas dimasukkan ke mulutnya.

Rasulullah SAW. bersabda (kepada cucu beliau), Jijik-jijik,

buanglah kurma itu! Tidak tahukah kamu bahwa kita

(keturunan Nabi Muhammad) tidak boleh mengambil sedekah

(zakat)‟?” (Riwayat Muslim)

d. Orang dalam tanggungan yang berzakat, artinya orang yang

berzakat tidak boleh memberikan zakatnya kepada orang yang

dalam tanggungannya dengan nama fakir atau miskin,

sedangkan mereka mendapatkan nafkah yang mencukupi.

Tetapi dengan nama lain, seperti nama pengurus zakat atau

berutang, tidak ada halangan. Begitu juga kalau mereka tidak

mencukupi dari nafkah yang wajib.

e. Orang yang tidak beragama Islam, karena pesan Rasulullah

SAW, kepada Mu‟az sewaktu dia diutus ke negeri Yaman.

Beliau berkata kepada Mu‟az, “Beritahukanlah kepada mereka

(umat Islam), diwajibkan atas mereka zakat. Zakat itu diambil

dari orang kaya, dan diberikan kepada orang fakir diantara

mereka (umat Islam)”.

2.1.6. Tujuan zakat

Zakat sebagai salah satu perangkat sosio-ekonomi Islam yang

tidak saja bernilai saja bernilai ibadah juga bersifat sosial,

sebagaimana syari‟at Islam yang lainnya, zakat juga memiliki

beberapa tujuan mulia antara lain:

Page 63: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

50

a. Mewujudkan keadailan dan pemerataan ekonomi

Zakat merupakan jaminan sosial abadi bagi para fakir miskin dan

golongan penerima zakat lainnya. Zakat bertujuan untuk

mengurangi jurang perbedaan dan kesenjangan antara yang kaya

dan miskin sehingga tercipta pemerataan ekonomi dan keadilan.

Sebagian harta dari orang-orang kaya diambil untuk diberikan dan

dimanfaatkan oleh orang-orang miskin dan diharapkan zakat ksn

mampu menciptakan keadilan dan pemerataan ekonomi dengan

berkurangnya jumlah mustahiq (Qardhawi, 1995: 886).

b. Mengikis Kemiskinan dan Kecemburuan sosial

Konsep zakat jelas terlihat mengandung sebuah makna penting

yaitu pengentasan kemiskinan karena zakat adalah pajak wajib

kalangan muslim yang kaya dan bertujuan untuk menghilangkan

perbedaan dan meningkatkan daya beli masyarakat. Zakat juga

bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin

menjadi lebih baik (Qardhawi, 1995: 174). Jika zakat secara

konsisten dapat direalisasikan maka akan tercipata masyarakat

yang jauh dari sifat-sifat kecemburuan sosial yang muncul

manakala kemiskinan menghimpit seseoarang sedangkan di

sekelilingnya orang hidup serba kecukupan tetapi sama sekali tidak

peduli. Dalam kondisi seperti inilah diharapkan zakat menjadi

jembatan diantara keduanya untuk saling tolong menolong.

Page 64: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

51

Tujuan zakat yang mulia tidak terbatas dua hal di atas, masih

banyak tujuan yang lain dan tidak dapat disampaikan secara rinci

antara lain mengembangkan harta, zakat melatih sikap dermawan dan

tanggung jawab sosial. Mensucikan harta dan lain sebagainya.

2.1.7. Hikmat Zakat

Kesenjangan penghasilan rezeki dan mata pencaharian

dikalangan manusia merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri.

Al-Qur‟an sendiri telah menerangkan hal tersebut sebagaimana

firman Allah SWT

…….

“Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam

hal rezki” (QS. An-Nahl : 71) (Depag RI, 1992: 412).

Kewajiban atau kefarduan zakat merupakan jalan yang paling

utama untuk menyelesaikan kesenjangan sosial. Di samping itu, zakat

merupakan formula yang paling kuat untuk merealisasikan sifat

gotong-royong dan tanggung jawab sosial dikalangan umat Islam.

Tujuan tersebut mempunyai hikmah yang utama yaitu agar

manusia lebih tingi nilainya daripada harta, sehingga ia menjadi

tuannya harta bukan menjadi budaknya harta. Karena,tujuan zakat

terhadap si pemberi sama dengan kepentingan tujuan terhadap si

penerima ( Qardhawi, 1995: 848).

Page 65: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

52

Hikmah zakat ada 2 (dua ) macam yaitu hikmah bagi si

pemberi dan hikmah bagi si penerima.

1. Adapun hikmah zakat bagi si pemberi antara lain :

a. Mensucikan jiwa dari sifat kikir

Sifat kikir merupakan tabiat manusi yang tercela, sifat ini

timbul karena rasa keinginan untuk memiliki suatu

keinginan untuk tetap memiliki suatu benda tersebut

selama-lamanya, sehingga manusia cenderung

mementingkan diri sendiri terhadap hal-hal yang baik dan

bermanfaat dari pada orang lain.(Qardhawi, 1995: 850).

b. Merupakan manifestasi syukur atas nikmat Allah

Sebagaimna dimaklumi, diakui oleh fitra manusia bahwa

pengakuan akan keindahan dan syukur terhadap nikmat

merupakan suatu keharusan. Zakat akan membangkitkan

bagi orang yang mengeluarkanya. Makna syukur kepada

Allah, pengakuan akan keutamaan dan kebaikan, karena

sesungguhnya Allah SWT senantiasa memberikan nikmat

kepada hambanya baik yang berhubungan dengan diri

maupun hartanya.

Ibadah badaniyah merupakan pembuktian rasa syukur terhadap

segala nikmat badan, sedang ibadah harta merupakan pembuktian rasa

syukur terhaap nikmat harta (Qardhwai 1995: 857).

Page 66: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

53

c. Mengembangkan kekayaan batin

Diantara tujuan pensucian jiwa yang dibuktikan oleh

zakat ialah berkembangnya kekayaan batin dan perasaan

optimis. Dengan mengeluarkan zakat berarti telah

berusaha menghilangkan kelemahan jiwanya,

egoismenya serta menghilangkan bujukan syetan dan

hawa nafsunya (Qardhawi, 1995: 860).

2. Hikmah zakat bagi si penerima adalah sebagai berikit :

a. Membebaskan si penerima dari kebutuhan

Dalam hal ini Allah SWT telah mewajibkan zakat dan

menjdikannya tiang agama Isalm, dimana zakat diambil dari

orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang fakir

dengan adanya zakat tersebut mereka dapat memenuhi

kebutuhan materinya.

b. Menghilangkan sifat dengki dan benci

Zakat bagi si penerima akan membersihkan sifat dengki dan

benci. Manusia jika kekafiran dan kekurangan kebutuhan

hidup menimpanya terus menerus, padahal disekelilingnya

ia melihat orang-orang hidup dalam keleluasaan, tetapi

mereka tidak memberikan pertolongan kepadanya, bahkan

mereka memberikannya dalam kefakiran. Sudah pasti orang

Page 67: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

54

ini hanya akan benci dan murka pada masyarakat yang

membiarkannya dan tidak peduli dengan urusannya.

Islam telah menegakkan hubungan antara sesama manusia atas

dasar persaudaraan diantara mereka. Persaudaraan ini tidak akan tegak

manakalah salah satunya kenyang dan yang lainnya lapar. Hal ini akan

menyalakan api kebencian dan hasud dalam dada orang fakir. Atas

dasar itulah Islam mewajibkan zakat, Sehingga orang akan merasa

bahwa sebagian manusia adalah bersaudara bagi sebagian yang lain,

sehingga tidak ada rasa dendam, dengki, dan benci (Qardhawi, 1995:

873-875).

2.2. Pengelolaan Zakat

Berdasarkan Undang-undang R.I No 38 Tahun 1999 Keputusan

Mentri Agama R.I No 581 Tahun 1999. Pengertian, asas, tujuan organisasi

pengelolaan zakat, sebagai berikut :

a. Pengertian pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan

dan pendistrubusian, serta pendayagunaan zakat (pasal 1 angka 1

undang-undang)

b. Pengelolaan zakat berasaskan iman dan takwa, keterbukaan, dan

kepastian hukum sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang dasar

1945.

Page 68: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

55

c. Pengelolaan zakat bertujuan : (1) meningkatkan pelayanan bagi

masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai dengan tuntunan agama; (2)

meningkatkan fungsi dan peran pranata keagamaan dalam upaya

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial; (3)

meningkatkan hasil guna dan guna daya zakat.

2.2.1. Ruang Lingkup Pengelolaan Zakat

Istilah pengelolaan atau manajemen berdasarkan tujuan untuk

pertama kali digunakan Peter Duker pada tahun 1954 dan sejak itu

prinsip ini terkenal luas dan digunkan sebagai suatu system

manajemen dalam industri dan perdagangan. Menurut Ducker

manajemen adalah suatu ramalan bahwa dengan mengunakannya

seorang maneger pada waktu yang akan datang akan dapat

mempertanggungjawabkan baik hasil maupun kualitas hubungan

kemanusian yang berlaku di dalam organisasi (Devies, 1996: 328).

Dalam manajemen proses-proses yang harus dilalui adalah

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan

(actuating), dan pengontrolan (controlling). Sementara, berkaitan

dengan pengelolaan zakat yang perlu dilakukan adalah sosialisasi,

pengumpulan, pengunaan dan pengawasan.

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah menentukan dan merumuskan segala

apa yang dituntut oleh situasi dan kondisi pada badan usaha atau

Page 69: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

56

unit organisasi yang kita pimpin. Perencanaan berkaitan dengan

upaya yang akan dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan

dimasa yang akan datang dan penentuan strategi yang tepat untuk

mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di dalam perencanaan

pengelolaan zakat terkandung perumusan dan persoalan tentang

apa saja yang akan dikerjakan oleh amil zakat, bagaimana

pelaksanaan pengelolaan zakat, mengapa mesti diusahakan, kapan

dilaksanakan, dan oleh siapa kegiatan tersebut dilaksanakan,

dalam badan amil zakat perencanaan meliputi unsur-unsur

perencanaan sosialisasi perencanaan, pengumpulan zakat,

perencanaan penggunaan zakat, dan perencanaan pengawasan

zakat. Tindakan-tindakan ini diperlukan dalam pengelolaan zakat

guna mencapai tujuan pengeolaan zakat

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah pengelompokan dan pengaturan

sumber daya manusia untuk dapat digerakkan sebagai satu

kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan, menuju

tercapainya tujuan yang ditetapkan. Pengorganisasian

dimaksudkan untuk mengadakan hubungan yang tepat antara

seluruh tenaga kerja dengan maksud agar mereka bekerja secara

efisien dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya.

Dalam kaitannya dengan amil zakat pengorganisasian meliputi

Page 70: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

57

pengorganisasian sosialisasi, pengorganisasian pengumpulan,

pengorganisasian dalam penggunaan zakat, dan pengorganisasian

dalam pengawasan amil zakat. Dalam konteks ini pertama-tama

yang harus diketauhi adalah apa yang akan dikerjakan oleh

masing-masing job tersebut, kemudian baru dicarikan orang yang

akan menyelengarakan pekerjaan itu dengan segala

persyaratannya. Pengorganisasian terhadap semua aspek tersebut

dimaksudkan agar sumber daya manusia dan sumber daya materi

yang ada pada suatu amil zakat termanfaatkan secara efektif dan

efesien serta tidak tumpang tindih. Dengan demikian, lembaga

zakat akan terhindar dari sekedar tempat penampungan belaka,

sehingga berakibat pemborosan, karena orang-orang yang tidak

tepat, dan tidak terbiasa bekerja sesuai tujuan, tidak mengetauhi

apa yang nanti dikerjakan dan apa yang hendak dicapai.

c. Penggerakan (actuating)

Penggerak (actuating) adalah suatu fungsi pembimbingan

orang agar kelompok itu suka dan mau bekerja. Penekanan yang

terpenting dalam penggerakan adalah tindakan membimbing,

mengarahkan, menggerakan, agar bekerja dengan baik, tenang,

dan takut, sehingga difahami fungsi, dan diferensiasi tugas

masing-masing. Hal ini diperlukan, karena dalam suatu hubungan

kerja, diperlukan suatu kondisi yang normal, baik, dan

Page 71: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

58

kekeluargaan (familiar). Untuk mewujudkan hal ini, tidak terlepas

dari peran piawai seorang pimpinan

Berkaitan dengan pengelolaan zakat, penggerakan

memiliki peran strategis dalam memberdayakan kemampuan

sumber daya amil zakat. Dalam konteks ini penggerakan sekaligus

memiliki fungsi sebagai motivasi sehingga sumber daya amil

zakat memiliki disiplin kerja tinggi. Untuk menggerakkan dan

memotivasi karyawan, pimpinan amil zakat harus mengetauhi

motif dan motivasi yang diinginkan oleh para pengurus amil zakat.

d. Pengawasan (controlling)

Menurut Mahmud Hawari, penggawasan adalah

mengetahui kejadian-kejadian yang sebenarnya dengan ketentuan

dan ketetapan peraturan, serta menunjuk secara tepat terhadap

dasar-dasar yang telah ditetapkan dalam perencanaan semula.

Proses kontrol merupakan kewajiban yang terus menerus harus

dilakukan untuk pengecekan terhadap jalannya perencanaan dalam

organisasi, dan untuk memperkecil tingkat kesalahan kerja.

Kesalahan kerja dengan adanya pengontrolan dapat ditemukan

penyebabnya dan diluruskan (Hasan,Muhammad, 2011: 22-25)

Page 72: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

59

e. Tujuan Pengawasan

Pengawasan manajemen menurut Robert J. Mokcler adalah

suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan

dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi

umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang

telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur

penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi

yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumberdaya

dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam

mencapai tujuan. Dari definisi ini bisa dipahami bahwa terdapat

keterkaitan antara pegawai dengan perencanaan, karena itu perlu

adanya perencanaan yang matang sebelum ada pengawasan.

Menetapkan standarisasi terhadap hasil yang ingin diperoleh atau

data-data objek yang akan diawasi. Namun, bukan berarti

pengawasan sama dengan pengontrolan, dan evaluasi. Pengawasan

memerlukan badan tersendiri dalam sebuah struktur organisasi

jika diperlukan, namun, bukan berarti pengawasan lepas dari

struktur organisasi tersebut dan berdiri sendiri dalam satu struktur,

sehingga tidak ada keterkaitan antara yang satu dengan yang

lainnya.

Page 73: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

60

Pengawasan, sesungguhnya bisa berangkat dari dalam diri

sendiri sebagai pengawasan melekat. Dalam al-Qur‟an Allah

menyatakan:

Artinya: Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi (QS al-

Fajr/89:14)

Pengawasan juga bisa terjadi dari luar ke dalam, yang

biasanya dikenal dengan pengawasan eksternal.

Pengawasan dalam arti sempit menurut Hasan,Muhammad

“Internal check” yaitu suatu sitem dan prosedur yang secara

otomatis dapat saling memeriksa, dalam arti bahwa data akuntansi

yang dihasilkan oleh suatu bagian atau fungsi secara otomatis

dapat diperiksa oleh bagian atau fungsi lain dalam suatu lembaga

organisasi.”

Sedangkan dalam arti luas berarti:

Pengawasan yang meliputi rencana organisasi serta semua

cara dan ketentuan-ketentuan yang dikordinasikan, yang

digunakan dalam organisasi untuk melindungi harta Dengan

memeriksa ketelitian dan kebenaran data dalam rangka efisiensi

operasi organisasidan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan

organisasi yang telah ditetapkan. Hal ini berarti dalam

pengawasan hanya berkaitan dengan akuntansi perusahaan saja.

Pengawasan dalam lembaga amil zakat mestinya bukan

hanya diarahkan pada pemeriksaan kebenaran data lembaga amil

Page 74: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

61

zakat/akuntansi amil saja. Namun, kebenaran data amil

zakat/akuntansi amil zakat hanya salah satu bagian saja.

Pengawasan dalam lembaga amil zakat disamping pemeriksaan

ketelitian dan kevalidan data perusahaan mestinya juga diarahkan

pada ketelitian dan kebenaran distribusi zakat, pemeriksaan

kebenaran pendayagunaan zakat oleh para mustahik produktif,

sehingga tujuan pengelolaan zakat tercapai. Jika pengawasan

lembaga amil zakat hanya diarahkan pada validitas data/akuntansi

lembaga pengelola maka sangat kecil kemungkinan tercapainya

tujuan zakat

Pengelolaan zakat berbasis manajemen berarti mengelolah

lembaga amil zakat semi manajemen perusahaan. Oleh karena itu,

pengawasan dalam pengelolaan zakat mempunyai tujuan

sebagaimana layaknya suatu usaha. Bambang Hariadi

mengemukakan antara lain:

a) Mengamankan harta kekayaan perusahaan dan catatan

organisasi.

b) Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalah gunakan

atau hancur karena kecelakaan, kecuali jika kekayaan tersebut

dilindungi dengan pengawasan yang baik dan keandalan data

akuntansi

c) Mengecek kecermatan dan keandalan data akuntansi

Page 75: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

62

d) Manajemen memerlukan informasi keuangan yang teliti dan

handal untuk menjalankan kegiatan usahanya. Pengawasan

internal yang dirancang untuk memberikan jaminan proses

pengelolaan data akuntansi akan menghasilkan informasi yang

diteliti dan handal.

e) Meningkatkan efisiensi pengawasan internal ditujukan untuk

mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau usaha

pemborosan dala segala kegiatan bisnis perusahaan dan untuk

mencegah penggunaan sumber daya perusahaan yang tidak

efisien

f) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah

ditetapkan

Berkaitan dengan pengawasan dalam pengelolaan zakat, tujuan

pengawasan yang dikemukakan oleh Bambang Hariadi relevan dengan tujuan

pengawasan dalam pengelolaan zakat. Dalam lembaga amil zakat pengawasan

bertujuan antara lain:;

a) Menjaga harta zakat dan dokumen-dokumen lembaga amil zakat

b) Mengamankan kekayaan fisik lembaga amil zakat dari kemusnahan

dengan validitas data yang akurat

c) Meningkatkan efisiensi dan efektifitas sosialisasi zakat, pengumpulan

zakat dan distribusi pendayagunaan zakat

d) Meningkatkan validitas data mustahik

Page 76: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

63

e) Memotivasi pelaksanaan kebijakan manajemen

Berdasarkan pendapat ini berarti pengawasan dalam pengelolaan zakat

memiliki tujuan yang sangat berarti dalam usaha untuk menjaga kedinamisan dan

perkembangan lembaga amil zakat. Dikatakan demikian karena dengan adanya

pengawasan kelemahan lembaga amil zakat dapat dikontrol dan diamankan.

Demikian juga, distribusi dan pendayagunaaan zakat terhadap para mustahiq

produktif diharapkan akan semakin terjamin sesuai dengan harapan

Pengawasan lembaga amil zakat sesungguhnya terkait erat dengan program

yang direncanakan .karena itu hakekatnya dari tujuan lembaga amil zakat dengan

cara mengembalikan atau meluruskan berbagai penyimpangan yang tak sesuai

dengan yang diprogramkan. Tujuan dari pengawasan juga bisa berarti untuk

memberikan masukan secara integral, mengapa perjalanan sebuah organisasi

tersendat-sendat, apakah karena target tujuan yang ingin dicapai terlalu tinggi

atau karena amilnya tidak kompeten sehingga tidak mampu melaksanakan. milik

lembaga/organisasi, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi,

meningkatkan efisiensi di dalam operasi dan mendorong dipatuhinya

kebijaksanaan organisasi yang telah ditetapkan.

Beberapa definisi di atas mendeskripsikan bahwa dalam pengawasan

terkandung suatu usaha dari organisasi untuk melindungi harta miliknya.

(Hasan,Muhammad, 2011: 22-25)

Page 77: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

64

2.3. Pendistribusian zakat, Infaq dan shadaqah (ZIS)

Penulis menggunakan pembedaan istilah pendistribusian dan

pendayagunaan zakat. Istilah pendistribusian, berasal dari kata distribusi

yag berarti penyaluran atau pembagian kepada beberapa orang atau

beberapa tempat. Oleh karena itu, kata ini mengandung makna pemberian

harta zakat kepada para mustahiq zakat secara konsumtif. Sedangkan,

istilah pendayagunaan berasal dari kata daya-guna yang berarti kemampuan

mendatangkan hasil atau manfaat. Istilah pendayagunaan dalam konteks ini

mengandung makna pemberi zakat kepada mustahiq secara produktif

dengan tujuan agar zakat mendatangkan hasil dan manfaat bagi yang

memperoduktifkan. Pembagian zakat secara produktif didasarkan pada

hadis yang menyatakan:

Dari Ubaydillah bin Adi bin al-khiyar r.a. Bawa ada dua orang

sahabat mengabarkan kepadanya bahwa mereka berdua menemui Nabi

saw. Meminta zakat kepadanya, maka rasulullah memperhartiakn mereka

berdua dengan seksama dan rasu;u;;ah mendapatkan mereka sebagai

orang-orang yang gagah. Kemudian Rasulullah bersabda,” jika berdua

mau, akan saya beri, tetapi (sesungguhnya) orang yang kaya dan orang

yang kuat berusaha, tidak mempunyai bagian untuk menerima zakat,”

Pemberian zakat pada mustahiq, secara konsumtif dan produktif

perlu dilakukan sesuai kondisi mustahiq. Untuk mengentauhi kondisi

mustahiq, amil zakat perlu memastikan kelayakan para mustahiq, apakah

mereka dapat dikatagorikan mustahiq produktif atau mustihik konsumtif.

Ini memerlukan analisis tersendiri oleh para amil zakat, sehingga zakat

Page 78: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

65

benar-benar sampai kepada orang-oarng yang berhak menerimanya secara

objektif.

Penyaluran akat dilihat dari bentuknya dapat dilakukan dalam dua

hal yakni bentuk sesaat dan bentuk pemberdayaan. Penyaluran bentuk

sesaat adalah: penyaluran zakat hanya diberiakan kepada seseorang

sesekali atau sesaat saja. Dalam hal ini, juga berarti bahwa penyaluran

kepada mustahiq tidak disertai target terjadinya kemandirian ekonomi

dalam diri mustahiq. Hal ini dikarenakan mustahiq yang bersangkutan

tidak mungkin lagi mandiri, seperti pada diri orang tua yang sudah jompo,

dan orang cacat.

Penyaluran bentuk pemberdayaan merupkan penyaluran zakat yang

disertai target merubah kondisi mustahiq menjadi kata gori muzzaki. Target

ini adalah target besar yang tidak dapat dengan mudah atau dalam waktu

yang singkat, dapat terlealisasi. Karena itu, penyaluran zakat harus disertai

dengan pemahaman yang utuh terhdap permasalahan yang ada pada

penerima. Apabila permasalahannya adalah pemersalahan kemiskinan,

harus diketauhi penyebab kemiskinan tersebut, sehingga dapat mencari

solusi yang tepat demi tercapainnya target yang telah direncanakan

(Hasan,Muhammad, 2011: 71-73)

Pendistribusian zakat adalah inti dari seluruh kegiatan pengumpulan

dana zakat. Di dalam mengoptimalkan fungsi zakat sebagai amal ibadah

sosial mengharuskan pendistribusian zakat diarahkan pada model produktif

Page 79: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

66

dari pada model komsumtif seperti ketentuan yang tercantum dalam UU

No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat. Dalam pelaksanaannya,

model pendayagunaan zakat pada penyaluran dana diarahkan pada sektor-

sektor pengembangan ekonomi dengan harapan hasilnya dapat mengangkat

taraf kesejahteraan mustahiq. Secara garis besar model pendistribusian

zakat digolongkan ada empat yaitu:

1). Model distribusi bersifat konsumtif tradisioal

Model distribusi bersifat konsumtif tradisioal yaitu, zakat dibagikan

pada mustahiq untuk dimanfaatkan secara langsung sepeti zakat fitrah

yang dibagikan pada fakir miskin untuk memenuhi kebutuahan hidup

sehari-hari atau zakat mal yang diberikan pada kurban bencana alam.

2). Model distribusi bersifat konsumtif kreatif.

Zakat diwujudkan dalam bentuk lain dari barangnya semula, seperti

dalam bentuk alat-alat sekolah, atau beasiswa.

3). Model distriusi zakat bersifat prodokif tradisional

Zakat yang diberikan dalam bentuk barang-barang yang prodoktif

seperti kambing, sapi, alat cukur, dan lain-lain sebagainya. Pemberian

dalam bentuk ini akan menciptakan suatu usaha yang membuka

lapangan kerja fakir miskin.

4). Model distribusi dalam bentuk prodoktif kriatif

Zakat diwujudkan dalam bentuk permodalan baik untuk pembangunan

proyek sosial atau menambah modal usaha pengusaha kecil. 70 UU No

Page 80: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

67

38 Tahun 1999 Tentang Pengelolahan Zakat, Bab V ( Pendayagunaan

Zakat) Pasal 16. Dalam kaitan memaksimalkan fungsi zakat, maka pola

pemberian zakat tidak terbatas pada yang bersifat konsumtif. Tetapai

harus lebih yang bersifat prodoktif.

Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW telah mencontohkan

dengan keteladanan yang beliau lakukan ketika memberikan kepada

seorang fakir sebanyak dua dirham sambil memberikan anjuran agar

mempergunakan uang tersebut, satu dirham untuk dimakan dan satu

dirham lagi supaya dibelikan kapak sebagai alat kerja. Untuk penganti

pemerintah saat ini dapat diperankan oleh badan amil zakat atau

lembaga amil zakat yang kuat, amanah, dan profesional. BAZ atau LAZ

bila memberikan zakat yang bersifat produktif harus pula melakukan

pembinaan atau pendampingan kepada mustahiq zakat agar kegiatan

usahanya dapat berjalan dengan baik, dan agar para mustahik semakin

meningkat kualitas keimanan dan keIslamnnya. Dengan model yang

prodoktif, tepat sasaran serta berkelanjutan, zakat diharapkan dapat

meningkatkan kesejahteran dan membebaskan diri dari belenggu

kesengsaraan ekonomi, serta mengangkat derajat setatus kaum dhuafa

(mustahiq) menjadi muzaki dikemudian hari.

2.3.1. Mekanisme Distribusi zakat

Zakat yang dihimpun oleh lembaga amil zakat harus segera

disalurkan kepada para mustahiq sesuai dengan skala prioritas yang

Page 81: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

68

telah disusun dalam program kerja. Mekanisme dalam distribusi zakat

kepada mustahiq bersifat konsumtif dan juga produktif.

Sedangkan pendistribusi zakat tidak hanya dengan dua cara,

akan tetapi ada tiga yaitu distribusi konsumtif, distribusi produktif dan

investasi. Dalam pendistribusian zakat kepada mustahiq ada beberapa

ketentuan.

a. Mengutamakan distribusi domistik dengan melakukan distribusi

lokal atau lebih mengutamakan penerima zakat yang berada dalam

lingkungan terdekat dengan lembaga zakat dibandingkan dengan

pendistribusiannya untuk wilayah lain.

b. Pendistibusian yang merata dengan kaidah-kaidah sebagai beikut:

1) Bila zakat yang dihasilkan banyak, seyogyanya setiap golongan

mendapat bagiannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

2) Pendistribusian haruslah menyeluruh pada delapan golongan

yang telah ditentukan.

3) Di perbolehkan memberikan semua bagian zakat kepada

beberapa golongan penerima zakat saja apabila didapati bahwa

kebutuhan yang ada pada golongan tersebut memerlukan

penanganan secara khusus.

4) Menjadikan golongan fakir miskin sebagai golongan yang

pertama menerima zakat, karena memenuhi kebutuhan mereka

Page 82: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

69

dan membuatnya tidak tergantung kepada golongan orang lain

adalah maksud tujuan dari diwajibkan zakat.

c. Membangun kepercayaan antara pemberi dan penerima zakat.

Zakat baru bisa diberikan setelah ada keyakinan bahwa si

penerima adalah orang yang berhak dengan cara mengetahui atau

menanyakan hal tersebut kepada orang-orang yang ada

dilingkungannya, ataupun mengetahui yang sebenarnya.

Page 83: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

70

BAB III

GAMBARAN UMUM PKPU SEMARANG DAN PENGELOLAAN

PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT, INFAAQ DAN SHADAQAH

3.1. Gambaran Umum PKPU Semarang

3.1.1. Sejarah PKPU

Krisis yang terjadi pada 1997 mempengaruhi kondisi

perekonomian bangsa dan rakyat Indonesia. Menyikapi krisis

yang berkembang, 17 September 1998 sejumlah anak-anak muda

yang enerjik melakukan aksi sosial disebagian besar wilayah

Indonesia. Menindak lanjuti aksinya, mereka kemudian

menggagas entitas kepedulian publik yang bisa bergerak secara

sistematis. Maka pada 10 Desember 1999 lahirlah lembaga sosial

yang bernama Pos Kemanusian Peduli Ummat. Dalam

perkembangannya, PKPU menyadari bahwa potensi dana ummat

yang berasal dari Zakat, Infaq dan Shadaqah sangat besar.

Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia

bisa mengoptimalkan dana ZIS-nya untuk memberdayakan

masyarakat miskin. Dalam rangka memfasilitasi antara dermawan

(aghniya) disatu pihak dengan fakir miskin (dhuafa) dilain pihak,

kerja yang Amanah dan Profesional merupakan keharusan bahkan

tuntutan yang kami wujudkan dalam kultur dan etos kerja

lembaga.

70

Page 84: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

71

Menunaikan dan menyampaikan kewajiban serta hak

sesuai dengan amanah secara profesional, adil dan transparan

hingga kepercayaan donatur dan bantuan yang diberikan pada

dhuafa meningkat menjadi harapan kami. PKPU adalah Lembaga

Kemanusiaan Nasional yang secara konsisten kepada masyarakat

yang mengalami kesulitan, seperti bencana alam, kelaparan,

korban perang, penyakit berkepanjangan, dan lainnya. Awal

kiprah PKPU di dunia kemanusiaan dimulai sejak 10 Desember

1999 dengan membantu korban kerusuhan Ambon. Kemudian

memperoleh otoritas sebagai lembaga pengelola dana lokal

(Zakat–Infaq– Shodaqoh–Wakaf) secara NASIONAL pada tahun

2001 dari Pemerintah Republik Indonesia melalui SK MENAG

RI No.44 tahun 2001, yang didalamnya peleporan keuangan

dilakukan audit oleh akuntan publik.. Selama 6 tahun secara

intensif menangani problematika kemanusiaan, berupa aksi gawat

darurat bencana, rehabilitas fisik dan mental, pemberdayaan

ekonomi, pendidikan, dan kesehatan dari ACEH hingga tanah

PAPUA, khususnya wilayah kota/kabupaten di Semarang.

Terpercaya dengan berbagai pihak dalam dan luar negeri :

Corporate LSM dll serta menjadi mitra UNICEF PBB dalam

Kampanye Pencegahan Flu Burung di Indonesia. Dalam

mewujudkan profesionalisme PKPU membutuhkan karyawan full

timer yang cakap, dari level pimpinan hingga staf pelaksana.

Page 85: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

72

Implementasi dan perbaikan sistem manajemen secara

berkesinambungan (continous improvement), dalam rangka

mewujudkan Good Corporate Governance dan Good Corporate

Cotizenship, termasuk audit keuangan berkala oleh kantor

akuntan publik. Dalam melaksanakan seluruh program-program

yang diamanahkan oleh donatur, PKPU memiliki budaya kerja

yang dijadikan pedoman oleh keluarga besar PKPU, yaitu

IKHLAS, ADIL, TAWAZUN, TANGGUNG JAWAB, JUJUR,

UKHUWAH, KREATIF & INOVATIF, PROAKTIF, CEPAT

dan INKLUSIF.

3.1.2. Visi dan Misi PKPU

Visi :

MENJADI LEMBAGA TERPERCAYA DALAM MEMBANGUN

KEMANDIRIAN

Misi :

Misi Kemanusiaan yang kami lakukan meliputi kegiatan :

a. Mendayagunakan program rescue, rehabilitasi dan

pemberdayaan untuk mengembangkan kemandirian.

b. Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat, perusahaan,

pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat dalam dan luar

negeri.

c. Memberikan pelayanan informasi, edukasi dan advokasi

kepada masyarakat penerima manfaat (beneficiaries).

Page 86: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

73

Dengan visi di atas, PKPU bertekat untuk menjadi

lembaga filantropi Islam terdepan dalam membela kepentingan

umat dengan mengedepankan pengelolaan yang amanah dan

professional. Amanah dalam visi tersebut berarti PKPU dapat

diandaslkan menjadi lembaga penyalur dana masyarakat

berdasarkan amanat diinginkan donatur. Jika donatur ingin

menyumbangkan dananya ke masyarakat maka PKPU akan

menyampaikan dana tersebut ke lokasi yang dikehendaki

penyumbang. Karena itu, dalam laporan keuangan yang telah

diaudit oleh akuntan publik disebutkan adanya klasifikasi dana

terikat untuk keperluan tertentu seperti dana bencana

kemanusian, untuk yatim dan janda, untuk zakat, wakaf dan

sebagainya. Juga ada dana yang tidak terikat peruntukanya

sehingga bisa digunakan secara fleksibel oleh pengurus PKPU.

Visi pengelolaan yang professional, adalah adanya

transparansi dalam seluruh aktifitas kelembagaan di PKPU.

Aspek profesionlisme yang ingin dibangun oleh lembaga

PKPU mencakup transparansi dalam keuangan, program kerja,

dan realisasi program tersebut. Sebagai upaya membangun

kinerja yang professional, PKPU telah mengadopsi system

menajemen mutu ISO 9001/2000 sehingga ada standar yang

baku dalam pengelolaan kelembagaan. Dalam rangka

mendukung profesionalisme tersebut PKPU meluncurkan

Page 87: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

74

website yang selalu diperbaharui (up dated) sehingga

masyarakat bisa memantau dan mengawasi secara langsung

kegiatan penghimpunan dan pendayagunaan dana ZIS di

PKPU Semarang.

Dalam profil yang disebarluaskan, misi yang dibangun

PKPU Semarang adalah misi kemanusian meliputi tiga

kegiatan. Pertama, membantu meringankan penderitaan

masyarakat dengan memberikan pelayanan, informasi,

komunikasi, edukasi dan pemberdayaan. Kedua menjadi

mediator dan fasilitator antara dermawan (aghniya) dan fakir

miskin (dhuafa), melalui zakat, infaq dan shadaqah, dan dana

kemanusian lainya. Ketiga, menjalin kemitraan dengan

pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga

sosial lainnya, baik dalam maupun luar negeri.

Untuk menjalankan misinya, PKPU Semarang

mewujudkan dalam kultur dan etos kerja lembaga. Karena itu,

menurut para pengurus PKPU Semarang, menunaikan dan

menyampaikan kewajiban serta hak sesui dengan amanah,

professional, adil dan transparan diharapkan dapat

meningkatkan kepercayaan donatur sehingga bantuan yang

diberikan pada duafa pun turut meningkat (Wawancara dengan

Miftahul surur di Semarang pada 29, November, 2011)

Page 88: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

75

Selain visi dan misi di atas, komitmen yang dijunjung

tinggi oleh para pengurus PKPU Semarang adalah

mendedikasikan seluruh aktivitas PKPU Semarang untuk

menggugah nurani masyarakat dan bangsa Indonesia serta

menebar kepedulian kepada sesama yang membutuhkan.

Karena itu, slogan yang disebarkan oleh PKPU Semarang

adalah “Menggugah Nurani Menebar Peduli”. PKPU

Semarang bermaksud mengugah nurani siapa saja, dimana saja

dan kapan saja untuk peduli pada nasib sesama, karena hal ini

merupakan bagian dari amal ibadah yang nyata dan yang

terbaik. Slogan ini dimaksudkan untuk menggugah masyarakat

agar membantu berdasarkan nurani. Apalagi saat ini banyak

orang memandang bangsa Indonesia seperti kehilangan nurani

yang tercermin dari kurang pedulinya masyarakat terhadap

kesulitan orang lain. (Aktivitas Lembaga PKPU dalam

http://www.pkpu.or.id)

3.1.3. Struktur Organisasi PKPU

Direktur : HARYONO, SE

Bidang Administrasi dan Keuangan

Kabid : Azizah Rini S

Administrasi : Priyono

Akuntansi : Rizki Diah

Kasir : Nur Ratna Dewi

Page 89: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

76

Bidang Penghimpunan

Kabid : Fatieh Abdul Azies

Marketing Support : Bagus Pandu Wicaksana

Zakat Promotion : Ujianti

CSR : Rizki Muliani

Retail

Zakat center : Tri Murdati

Customor Relation : Tri Murdati. Nurudin

Tabung Peduli : Retno Widowati

Zakat Advisor : Bety Yanitasari,

Bidang Pendayagunaan

Kabid : M. Miftahul Surur

Kesehatan : Rina Hariani, Novita K Sari

Pendidikan : M. Subhanuddin Nashrullah

Support dan Layanan Mustahik : Musyafa’

Ekonomi : (Wanted)

3.1.4. Aktivitas dan Program Kerja PKPU

Berdasarkan misi yang diusung, PKPU Semarang telah

membuat beberapa aktivitas meliputi pengumpulan dana dan

bantuan masyarakat, misi penyelamatan kemanusiaan, rehabilitasi

kemanusiaan, pembangunan masyarakat. Keempat aktivitas

tersebut meliputi aspek-aspek berikut ini:

1) Pengumpulan Dana dan Bantuan Masyarakat

a. Zakat, infaq, shodaqoh (ZIS) dan wakaf serta dana CSR

Perusahaan

b. Dana khusus bencana kemanusiaan

c. Pakaian, bahan makanan (sembako) dan obat-obatan.

Page 90: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

77

d. Dana hewan kurban

2) Misi Penyelamatan Kemanusiaan

a. Daerah-daerah bencana alam dan kemanusiaan

b. Daerah kritis dan minus

3) Rehabilitasi Kemanusiaan

a. Rehabilitasi fasilitas kesehatan dan air bersih

b. Rehabilitasi fasilitas pendidikan

c. Rehabilitasi fasilitas ibadah

d. Rehabilitasi fasilitas ekonomi

e. Pembangunan Masyarakat

f. Pemberdayaan ekonomi umat

g. Pendidikan alternatif

h. Pembangunan pelayanan kesehatan mandiri

i. Distribusi hewan kurban.

PKPU Semarang selama ini telah memberi nama program terutama

untuk bidang yang menjadi program unggulan. Bidang-bidang yang masuk

dalam program unggulan meliputi pendidikan, kesehatan, ekonomi dan

rescue (gawat darurat). Adapun program unggulan PKPU Semarang ada 7

program, yaitu:

1) Program CBDRM (Community Based Disaster Risk Management)

Penanggulangan risiko bencana oleh komunitas merupakan upaya

pemandirian masyarakat dalam menghadapi risiko bencana yang kerap

Page 91: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

78

dihadapi. Komunitas terlibat dan bertanggung jawab terhadap program

sejak perencanaan hingga pelaksanaan.

Partisipasi aktif masyarakat diharapkan akan mengurangi

kerentanan dan memperkuat kapasitas komunitas dalam

penanggulangan bencana secara swadaya. Dengan demikian

menghindari ketergantungan komunitas pada pihak eksternal.

PKPU Semarang menghadirkan program ini dalam rangka

mengalihkan kesigapan penanganan bencana dari para pegiat tanggap

darurat bencana kepada masyarakat potensi korban bencana. Dengan

demikian tindakan penanganan bencana akan lebih cepat dilakukan dan

meminimalisir resiko dari potensi bencana yang terjadi.

2) Ibu Sadar Gizi (BUDARZI)

Program Pondok Gizi Budarzi (PG Budarzi) merupakan program gizi

masyarakat yang berorientasi pada pemeliharaan kesehatan dan gizi

balita, pembangunan kesadaran masyarakat khususnya ibu untuk

menerapkan kaidah gizi dan kesehatan dalam menyusun menu keluarga

khususnya balita, mendampingi dan melayani serta memanfaatkan

potensi lokal dalam upaya meningkatkan dan memperbaiki status gizi

masyarakat.

3) Prosmiling

Program Kesehatan Masyarakat Keliling Terpadu (Prosmiling Terpadu)

yaitu program layanan kesehatan keliling yang dilaksanakan secara

terpadu (berbagai program kesehatan di satukan dalam paket bersama)

Page 92: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

79

dan dikemas secara populis, yang dilaksanakan secara cuma-cuma bagi

masyarakat fakir miskin yang tempat tinggalnya jauh dari akses

pelayanan kesehatan. Selain PROSMILING, PKPU Semarang memiliki

program Klinik Peduli yang didirikan di daerah-daerah minus dan

bencana.

4) Program Komunitas Hijau

Komunitas hijau atau green community adalah program pemberdayaan

masyarakat (community development) yang berorientasi pada perubahan

perilaku masyarakat dalam hidup bersih dan sehat serta perbaikan

kondisi lingkungan tempat tinggal. Program ini dilakukan di daerah

miskin dan membutuhkan perhatian berupa pendampingan kesehatan

lingkungan.

5) Prospek

Program Sinergi Pemberdayaan Komunitas (PROSPEK) merupakan

program pemberdayaan ekonomi usaha kecil melalui kelompok.

masyarakat yang menjadi sasaran dalam program ini adalah kelompok

petani gurem, peternak, pengrajin, pedagang kecil, tukang ojek dan

nelayan. Masyarakat dihimpun dalam Kelompok Swadaya Masyarakat

(KSM) untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan rutin. KSM,

kemudian dihimpun dalam koperasi yang dikelola oleh, dari dan untuk

anggota.

6) Program Sekolah Berbasis Komunitas (SBK)

Page 93: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

80

Sekolah berbasis komunitas dan kearifan lokal. Dilaksanakan untuk

melengkapi pendidikan formal yang ada sehingga peserta didik

diharapkan memiliki motivasi, pengetahuan dan keterampilan untuk

mengembangkan daerahnya.

7) Voucher Yatim

Voucher Yatim Merupakan program filantropi dalam bentuk voucher

belanja untuk anak-anak yatim sehingga mereka dapat memilih barang

yang sesuai dengan kebutuhan sekaligus keinginan mereka

(Dokumentasi PKPU Semarang).

3.2.Pengelolaan ZIS PKPU Semarang

3.2.1. Proses Penghimpunan dana ZIS pada PKPU Semarang

Menyadari urgensi aspek penggalangan dana, PKPU

Semarang memperaktikkan penggalangan dengan cara

“menjemput bola”.(Wawancara dengan Fatieh Abdul Azies,

bidang penghimpunan, 2, November 2011). Dalam

perkembangannya PKPU Semarang tidak saja menerapkan

strategi tersebut. Lebih dari itu lembaga ini menerapkan konsep

dan teori markting dalam hal penggalangan dana. Menurut Fatieh

Abdul Azies, penggalangan pada dasarnya adalah sama dengan

menjual produk. PKPU Semarang dalam hal ini menjual program

dan produk syariah. Produk yang dijual dalam bentuk program

seperti program peduli pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Page 94: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

81

Untuk menarik perhatian program-program PKPU Semarang

diberi nama yang cukup baik, seperti yang telah disebutkan,

SWADAYA (Beasiswa Dhuafa dan yatim); Prosmiling (Program

Kesehatan Masyarakat Keliling), Prospek (Program Sinergi

Pemberdayaan Ekonomi), dan sebagainya. Sedangkan produk

syariah yang dijual oleh PKPU Semarang berbentuk bagaimana

seorang muslim mau membayar ZIS dan menyerahkan wakafnya.

Produk syariah tersebut dikemas misalnya dengan nama “Infak

Dunia Islam untuk Yatim”, Dana Sosial perusahaan (corporate

Social Responsibility)”, dan sebagainya.

Secara umum system penggalangan dana yang dipakai adalah

pertama, direct selling, conunseling, dan yang sedang dikembangkan e-

selling dan e-banking, pemasaran dilakukan melalui fasilitas internet.

Kedua, melalui surat menyurat biasa yang dibagikan anggota, simpatisan

dan masyarakat luas. Ketiga, melalui promosi dan presentasi yang dilakukan

beberapa perusahaan dan lembaga/badan usaha swasta dan pemerintah.

(Wawancara dengan Miftahul surur di Semarang pada 29, November, 2011).

Kelompok sasaran yang dibidik PKPU Semarang untuk menjadi target

muzakki saat ini adalah perusahaan-perusahaan pemerintah seperti BUMN,

dan perusahaan swasta. Target ini dibidik oleh PKPU karena secara resmi

BUMN memiliki kewajiaban untuk menyumbangkan dana bagi

kesejahteraan sosial. Sedangkan bagi perusahaan swasta, lebih sebagai

kewajiban moral. Cara-cara yang ditempuh oleh PKPU Semarang untuk

Page 95: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

82

memasarkan produk syariahnya keperusahaan langsung mendatangi

manajemen perusahaan, melalui badan dakwah Islam perusahaan, majelis

taklim perusahaan, atau individu-individi kunci diperusahaan-perusahaan

tertentu. (Wawancara dengan Miftahul surur di Semarang pada 29,

November, 2011). Dalam rangka mempromosikan dan mensosialisasikan

program PKPU lembaga ini melakukan beberapa metode. Pertama,

mendirika pengajian bulanan diperusahaan-perusahaan. Pengajian ini

bertujuan untuk membentuk sebuah komunitas masyarakat muslim yang

peduli pada kemanusian diperusahaan yang menjadi mitra PKPU

Semarang. Kedua, PKPU Semarang

. mendatangi setiap kantor dan perusahaan secara door to door untuk

mempromosikan program dan menggalang dana ZIS dan wakaf. Ketiga,

membnetuk program khusus untuk penggalangan dana kemanusian jika

terjadi kasus dan bencana seperti program peduli bencana nasional, dan

sebagainya. Keempat, Dalam rangka menjaga keberlangsungan

penghimpunan dana yang telah terkumpul, PKPU Semarang terus

menjalin hubungan baik dengan donatur. Kelima, Dalam rangka

melebarkan jaringan penggalangan dana, PKPU Semarang juga secara

rutin mensosialisasikan berbagai program dan produknya kepada

masyarakat luas baik melalui website, media cetak/eloktronik, sepanduk,

pamphlet.

Dalam upaya penggalangan dana tersebut, PKPU juga tidak terbatas

pada penggalangan dana ditingkat lokal dan nasional tapi sudah

Page 96: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

83

membuktikan diri mampu menggalang dana dan bantuan dari luar negeri

untuk masyarakat Indonesia. PKPU Semarang perna menerima bantuan

daging dari Australia, bantuan alat-alat kesehatan dari Malaysia.

3.3. Pendistribusian dana ZIS pada PKPU Semarang

Dalam mendistribusikan dana zakat, PKPU Semarang

mengelompokan delapan asnaf yang disebut dalam al-Quran menjadi dua

katagori. Empat asnaf pertama merupakan asnafnya yang sifatnya darurat

sehingga lebih diperioritaskan dari empat asnaf berikutnya. Dari keempat

asnaf pertama, yang paling diperioritaskan adalah pakir miskin.

Golongan inilah yang dianggap paling membutuhkan. Selain itu

kelompok pakir miskin sering kali menjadi sasaran misi tertentu dari

kalangan non muslim. Dalam pendistribusian dana zakat, ada empat

payung program yang meliputi empat bidang yaitu: kesehatan,

pendidikan, ekonomi dan rescue. Dilihat dari sifatnya, program tesebut

dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok, yaitu: rescue (gawat

darurat); rehabilitas; pembanguanan komonitas. Selama ini PKPU

Semarang mendistribusikan dana ZIS yang berhasil digalang keempat

bidang di atas. Dari pengalaman PKPU Semarang memiliki keunggulan

untuk mendistribusikan dana zakat dalam program yang sifatnya perlu

penanganan yang cepat, seperti peristiwa gempa, banjir dan sebagainya.

Selain itu, dalam penanganan bencana alam PKPU Semarang

Page 97: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

84

melaksanakan program lebih lanjut dalam bentuk rehabilitasi dan

pembangunan komunitas.

Dalam penyaluran dana zakat PKPU Semarang memiliki beberapa

program. Program terebut secara garis besar terdiri dari empat bidang

yaitu:

1. Program Pendidikan

Dalam bidang pendidikan terdapat empat program unggulan.

Pertama, Sekolah Berbasis Komunitas (SBK) dan kearifan lokal.

Dilaksanakan untuk melengkapi pendidikan formal yang ada sehingga

peserta didik diharapkan memiliki motivasi, pengetahuan dan

keterampilan untuk mengembangkan daerahnya.

Kedua, Beasiswa Peduli Generasi, yaitu Pemberian bantua

sekolah dari kalangan masyarakat tidak mampu, guna meringankan

biaya sekolah mereka, tanpa mengikat apa pun. Semua siswa sekolah

yang berhak dan layak menerima beasiswa (setelah melalui proses

seleksi internal PKPU Semarang), akan memperoleh beasiswa ini.

Tujuan program ini adalah untuk membangun dan meningkatkan

pemahaman konsep dan keterampilan praktis dalam merancang,

melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran, melalui konsep

education for all bagi anak-anak yang kurang mampu, Membantu

pemerintah dalam usaha wajib belajar 9 tahun, Memberikan pembinaan

yang maksimal kepada penerima beasiswa. Dengan diberikannya

beasiswa maka akan meningkatkan motivasi belajar anak. Sasaran dari

Page 98: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

85

beasiswa peduli generasi ini adalah siswa SD, SMP, dan SMA yang

bersekolah di negeri maupun swasta.

Ketiga, Perpustakaan keliling merupakan sebuah program yang

bertujuan meningkatkan minat baca kepada anak-anak, khususnya bagi

anak-anak korban bencana. Karena melalui membacalah anak-anak

akan dengan mudah menghilangkan trauma yang dialami ketika

bencana. Dalam perpustakaan keliling terdapat, berbagai macam buku

bacaan menarik, selain itu para relawannya diberikan kemampuan

seorang pustakawan, mulai dari katalogisasi buku, pengolaan sirkulasi

buku, perawatan buku, hingga manajemen perpustakaan. Sarana

perpustakaan keliling ini bisa menggunakan motor atau mobil.

Keempat, Bedah Sekolah merupakan sebuah program

pendidikan untuk membantu sekolah-sekolah yang sudah tidak layak

pakai, yaitu dengan membantu memperbaiki bagian-bagian yang

dianggap rusak parah. Dalam program ini, masyarakat juga diajak untuk

aktif berpartisipasi memperbaiki sekolah yang dibedah.

2. Program Ekonomi

Program pemberdayaan dana zakat bagi kaum dhu’afa dalam

bentuk pemberian modal, pelatihan dan pendampingan usaha, melalui

beberapa program:

a. Bina Ternak Qurban (Binter-Qu)

b. Kelompok Swadaya Mustahiq (KSM)

c. Koperasi Bina Usaha Sejahtera (Busra)

Page 99: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

86

3. Program Kesehatan

a) Ibu Sadar Gizi (BUDARZI)

Program Pondok Gizi Budarzi (PG Budarzi) merupakan program

gizi masyarakat yang berorientasi pada pemeliharaan kesehatan dan

gizi balita, pembangunan kesadaran masyarakat khususnya ibu

untuk menerapkan kaidah gizi dan kesehatan dalam menyusun

menu keluarga khususnya balita, mendampingi dan melayani serta

memanfaatkan potensi lokal dalam upaya meningkatkan dan

memperbaiki status gizi masyarakat.

b) Program Komunitas Sehat

Terdiri dari Program Kesehatan Masyarakat Keliling Terpadu

(Prosmiling Terpadu) yaitu program layanan kesehatan keliling

yang dilaksanakan secara terpadu (berbagai program kesehatan di

satukan dalam paket bersama) dan dikemas secara populis, yang

dilaksanakan secara cuma-cuma bagi masyarakat fakir miskin yang

tempat tinggalnya jauh dari akses pelayanan kesehatan. Selain

Prosmiling, PKPU Semarang memiliki program Klinik Peduli yang

didirikan di daerah-daerah minus dan bencana.

c) Program Komunitas Hijau

Komunitas hijau atau green community adalah program

pemberdayaan masyarakat (community development) yang

berorientasi pada perubahan perilaku masyarakat dalam hidup

bersih dan sehat serta perbaikan kondisi lingkungan tempat tinggal.

Page 100: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

87

Program ini dilakukan didaerah miskin dan membutuhkan

perhatian berupa pendampingan kesehatan lingkungan.

d) Program Pendidikan

Program pemberdayaan dana zakat dan infaq guna

membantu meringankan biaya pendidikan dan pembekalan

keterampilan bagi anak yatim dan dhu’afa serta pengangguran

melalui beberapa program:

a. Beasiswa Terpadu SD-SMA

b. Beasiswa Pruduktif Mahasiswa

c. Sekolah TK Islam Terpadu Gratis

d. BLK Menjahit

e. BLK Tekhnisi HP

f. BLK Design Grafis

e) Rescue dan Recovery

Program penanggulangan bencana ini merupakan upaya untuk

menolong korban bencana alam dan konflik kemanusian, yang

terbagi menjadi :

1. Rescue

Program ini dibuat untuk tanggap darurat saat terjadi

bencana alam dalam bentuk evakuasi korban, penanganan

pengungsi, pendirian posko kesehatan, rumah darurat, sekolah

darurat, dan pendampingan pasca bencana.

Page 101: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

88

2. Recovery

Dalam memberikan bantuan, PKPU Semarang tidak hanya

memberikan bantuan pada saat terjadi saja, tapi juga membantu

untuk memulihkan kembalai kerusakan-kerusakan yang terjadi,

seperti :

a. Membantu mendirikan kembali sarana dan prasarana yang

rusak (dari mulai jalan sampai sekolah).

b. Membantu memulihkan korban paska bencana (memberiaka

perawatan kesehatan lanjut dan pemeriksaan kesehatan secara

berkala, mendirikan saat pendidikan darurat memberikan

pendalaman rohani kepada korban bencana.

c. Pemberian modal usaha bagi korban bencana.

(Dokumen PKPU Semarang yang dikutip pada tanggal 30

November 2011)

Dalam mengalokasikan anggaran, PKPU Semarang mempunyai

kebijakan umum untuk program pendayagunaan. Target PKPU Cabang

Jawa Tengah tahun 2011 Rp 4,5 milyar, dan alokasi pendayagunaan (70%)

Rp 3,150 milyar. Adapun alokasi anggaran program pendayagunaan

sebagai berikut:

Page 102: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

89

Tabel 2

Alokasi anggaran program PKPU Jawa Tengah tahun 2011

Alokasi persentase Besaran Alokasi (Rp)

Pemberdayaan 80% 2.520.000.000

Charity 20% 630.000.000

Pemberdayaan, prioritas alokasi penganggaran

Alokasi persentase Besaran Alokasi (Rp)

Prospek 15% 378.000.000

BUDARZI 15% 378.000.000

SBK 15% 378.000.000

Komunitas Hijau 15% 378.000.000

CBDRM 5% 126.000.000

Qurban 35% 882.000.000

Charity, prioritas penganggaran

Alokasi persentase Besaran Alokasi (Rp)

Penanggulangan Bencana 45% 283.500.000

Prosmilling 10% 63.000.000

Voucher Yatim 15% 94.000.000

Ramadhan 30% 189.000.000

Sumber: dokumen PKPU

Dalam menyalurkan dana, lembaga ini taat kepada peruntukan yang

diniatkan oleh mereka yang memberi. Dana semacam ini diistilahkan

sebagai dana terikat. Jika pemberi (muzakki) menyatakan bahwa dana yang

ia berikan untuk disertahkan kepada korban konflik sosial di Ambon

misalnya, PKPU Semarang akan menyampaikan sesuai dengan yang

Page 103: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

90

diamanatkan. Demikian halnya dengan harta wakaf. Apabila wakif

menyerahkan harta wakaf untuk keperluan mobil ambulans, PKPU akan

menyalurkan sesuai dengan permintaan. Seandainya muzakki atau wakif

menyerahkan ZIS atau harta wakafnya kepada PKPU tanpa tujuan tertentu

lembaga ini pada umumnya mendistribusikannya untuk pemberdayaan

masyarakat terutama pemberdayaan ekonomi.

Page 104: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

91

BAB IV

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,

INFAQ DAN SHADAQAH DI PKPU SEMARANG

4.1. Analisis Pengelolaan dana zakat, Infaq dan Shadaqah di PKPU

Semarang.

PKPU Semarang merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat

yang bergerak dibidang penghimpunan (fundraising) dan

pendayagunaan dana ZISWA (zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf serta

dana lainnya yang halal dan legal dari perorangan, kelompok,

perusahaan/lembaga). Didirikan 10 Desember 1999 lahirlah lembaga

sosial yang bernama Pos Kemanusian Peduli Ummat, denga tekad

menjadi LAZ yang amanah, professional dan akuntabel.

Latar belakang berdirinya PKPU Semarang adalah melihat

Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan, dan melihat

Indonesia merupakan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki

professional zakat yang amat besar. Hanya saja, presentase

masyarakat yang memiliki kesadaran menunaikan kewajiban zakat

sesuai dengan ketentuan masih relatif kecil dibandingkan dengan

potensi zakat di Indonesia per tahun yang mencapai 19 triliyun rupiah.

Hal ini yang menjadi perhatian adalah belum optimalnya

penggunaan dana zakat. Kadang, penyaluran dana zakat hanya sebatas

pada pemberian bantuan saja tanpa memikirkan kelanjutan dari

91

Page 105: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

92

kehidupan si penerima dana. PKPU Semarang berusaha untuk

mengatasi hal-hal tersebut. Selain berusaha membangkitkan kesadaran

masyarakat terhadap zakat, PKPU Semarang juga berusaha

menyalurkan dana yang sudah diterima kepada mereka yang benar-

benar berhak, dan berusaha mengubah nasib kaum mustahik menjadi

muzaki atau mereka yang sebelumnya menerima zakat menjadi

pemeberi zakat.

PKPU Semarang secara efektif menjalankan aktivitasnya

dengan basis database, dimana setiap donatur mempunyai nomor dan

kartu anggota sehinnga kepedulian dan komitmen donatur dapat

terukur

Menyadari urgensi aspek penggalangan dana, PKPU Semarang

memperaktikkan penggalangan dengan cara “menjemput bola. Dalam

perkembangannya PKPU Semarang tidak saja menerapkan strategi

tersebut. Lebih dari itu lembaga ini menerapkan konsep dan teori

markting dalam hal penggalangan dana. Menurut Fatieh Abdul Azies,

penggalangan pada dasarnya adalah samadengan menjual produk.

PKPU Semarang dalam hal ini menjual program dan produk syariah.

Produk yang dijual dalam bentuk program seperti program peduli

pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Untuk menarik perhatian

program-program PKPU Semarang diberi nama yang cukup baik,

seperti yang telah disebutkan, SWADAYA (Beasiswa Dhuafa dan

yatim); Prosmiling (Program Kesehatan Masyarakat Keliling),

Page 106: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

93

Prospek (Program Sinergi Pemberdayaan Ekonomi), dan sebagainya.

Sedangkan produk syariah yang dijual oleh PKPU Semarang

berbentuk bagaimana seorang muslim mau membayar ZIS dan

menyerahkan wakafnya. Produk syariah tersebut dikemas misalnya

dengan nama “Infak Dunia Islam untuk Yatim”, Dana Sosial

perusahaan (corporate Social Responsibility)”, dan seagainya.

Secara umum system penggalangan dana yang dipakai adalah

pertama, direct selling, conunseling, dan yang sedang dikembangkan

e-selling dan e-banking, pemasaran dilakukan melalui fasilitas

internet. Kedua, melalui surat menyurat biasa yang dibagikan anggota,

simpatisan dan masyarakat luas. Ketiga, melalui promosi dan

presentasi yang dilakukan beberapa perusahaan dan lembaga/badan

usaha swasta dan pemerintah. Kelompok sasaran yang dibidik PKPU

Semarang untuk menjadi target muzakki saat ini adalah perusahaan-

perusahaan pemerintah seperti BUMN, dan perusahaan swasta. Target

ini dibidik oleh PKPU karena secara resmi BUMN memiliki

kewajiaban untuk menyumbangkan dana bagi kesejahteraan sosial.

Sedangkan bagi perusahaan swasta, lebih sebagai kewajiban moral.

Cara-cara yang ditemuh oloeh PKPU Semarang untuk memasarkan

produk syariahnya keperusahaan-perusahhan langsung mendatangi

manajemen perusahaan, melalui badan dakwah Islam perusahaan,

majlis taklim perusahaan, atau individu-individi kunci diperusahaan-

perusahaan tertentu. Dalam rangka mempromosikan dan

Page 107: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

94

mensosialisasikan program PKPU lembaga ini melakukan beberapa

metode. Pertama, mendirika pengajian bulanan diperusahaan-

perusahaan. Pengajian ini bertujuan untuk membentuk sebuah

komunitas masyrakat muslim yang peduli pada kemanusian

diperusahaan yang menjadi mitra PKPU Semarang. Kedua, PKPU

Semarang

mendatangi setiap kantor dan perusahaan secara door to door

untuk mempromosikan program dan menggalang dana ZIS dan wakaf.

Ketiga, membnetuk program khusus untuk penggalangan dana

kemanusian jika terjadi kasus dan bencana seperti program peduli

bencana nasional, dan sebagainya. Keempat, Dalam rangka menjaga

keberlangsungan penghimpunan dana yang telah terkumpul, PKPU

Semarang terus menjalin hubungan baik dengan donatur. Kelima,

Dalam rangka melebarkan jaringan penggalangan dana, PKPU

Semarang juga secara rutin mensosialisasikan berbagai program dan

produknya kepada masyarakat luas baik melalui website, media

cetak/eloktronik, sepanduk, pamphlet.

Dalam upaya pengglangan dana tersebut, PKPU juga tidak

terbatas pada penggalangan dana ditingkat lokal dan nasional tapi

sudah membuktikan diri mampu menggalang dana dan bantuan dari

luar negeri untuk masyarakat Indonesia. PKPU Semarang perna

menerima bantuan daging dari Australia, bantuan alat-alat kesehatan

dari Malaysia.

Page 108: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

95

Badan pengumpul zakat seharusnya terdiri dari orang-orang

yang terampil, menguasai masalah-masalah yang berhubungan dengan

zakat, penuh dedikasi, jujur dan amanah. Jika pengelola zakat tidak

jujur dan amanah, bisa saja ZIS tidak akan terampil sampai kepada

mustahiq.

Dengan melihat adanya perubahan system pengumpulan ZIS

di PKPU Semarang, yakni dari door to door, melalui media dan

pengajuan proposal menunjukan bahwa para amil telah memenuhi

beberpa kriteria di atas, yakni terampil, menguasai masalah-masalah

yang berhubungan dengan zakat, dan penuh dedikasi. Karena

penggunaan sistyem yang terencana berhasil mendapatkan perhatian

yang sangat serius sehingga mampu mencari solusi yang tepat yaitu

dengan menggunakan system estafet, dan hasilnya pun bisa dikatakan

lebih baik dari system sebelumnya.

4.2. Analisis pendistribusian dana Zakat, Infaq dan Shadaqah di

PKPU Semarang

Dalam mendistribusikan dana zakat, PKPU Semarang

mengelompokan delapan asnaf yang disebut dalam al-quran menjadi

dua katagori. Empat asnaf pertama merupakan asnaf yang sifatnya

darurat sehingga lebih diperioritaskan dari empat asnaf berikutnya.

Dari keempat asnaf pertama, yang paling diperioritaskan adalah pakir

miskin. Golongan inilah yang dianggap paling membutuhkan. Selain

Page 109: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

96

itu kelompok pakir miskin sering kali menjadi sasaran misi tertentu

dari kalangan non muslim. Dalam pendistribusian dana zakat, ada

empat payung program yang meliputi empat bidang yaitu: kesehatan,

pendidikan, ekonomi dan rescue. Dilihat dari sifatnya, program

tesebut dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok, yaitu: rescue

(gawat darurat); rehabilitas; pembanguanan komonitas. Selama ini

PKPU Semarang mendistribusikan dana ZIS yang berhasil digalang

keempat bidang di atas. Dari pengalaman PKPU Semarang memiliki

keunggulan untuk mendistribusikan dana zakat dalam program yang

sifatnya perlu penanganan yang cepat, seperti peristiwa gempa, banjir

dan sebagainya. Selain itu, dalam penanganan bencana alam PKPU

Semarang melaksanakan program lebih lanjut dalam bentuk

rehabilitasi dan pembangunan komunitas.

Hingga sekarang ini pengelolaan zakat di Semarang dapat

dikatakan belum tarlaksana dengan baik. Walaupun pencanangan

zakat sebagai modal umat Islam untuk pembangunan dan memerangi

kemelaratan dengan cara yang lebih prinsipil sudah dicanangkan oleh

Presiden Republik Indonesia, Bapak Suharto, melalui pidato

sambutanya pada peringatan Isro‟ Mi‟raj Nabi Muhammad SAW. Di

istana Negara pada tanggal 26 Oktober 1968 (Departemen agama RI

dalam buku Pedoman Zakat, 1999 : 403-409), namun sampai hari

zakat dengan segala kemampuannya belum berhasil menepis

kemelaratan yang menindih kehidupan sebagian wilayah Semarang.

Page 110: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

97

Harta yang berhasil dihimpun sebelum dibagikan hanya disimpan,

tidak di kelola apalagi di kembangkan. Berapa jumlah yang terkumpul

begitu pula yang didistribusikan. Pada halnya idealnya jumlah yang

didistribusikan kepada mustahik harus lebih banyak atau besar

dibanding yang dikumpulkan karena berkembang melalui

pengelolaan.

Dengan demikian dapat dikatan kegiatan pengelola zakat

(badan amilzakat) sampai sekarang ini baru mampu menyentu sisi

pengumpulan dan pendistribusian, itupun pada umumnya langsung

didistribusikan oleh PKPU kepada mustahiq, akibat dari minimnya

upaya dan kegiatan pengelolaan harta zakat seperti diuraikan di atas,

maka mudah dipahami jika kinerja zakat sampai hari belum mencapai

tujuan sebagaimana yang diharapkan. Zakat belum mampu

menyantuni para fakir miskin secara berkesinambungan. Zakat belum

mampu memberdayakan kaum fakir dan miskin selama ini

termarjinalkan. Besaran dana zakat yang terhimpun belum seimbang

dengan hasil dan manfaat yang didapat

Untuk meningkatkan kinerja zakat dimasa yang akan datang

diperlukan pemikiran kreatif dan tindakan nyata dari semua pihak,

terutama Badan Amil Zakat yang telah ditunjuk dan diangkat oleh

pemerintah.

Dalam hal pendistribusian zakat kepada penerima zakat PKPU

Semarang membaginya 12% untuk amil dalam hal ini pihak PKPU

Page 111: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

98

Semarang dan sisanya pada tujuh asnaf yang lain dengan beberapa

program yang terencana bagi kemeslahatan umat.

Untuk pemberian uang zakat bagi pemberdayaan ekonomi

masyarakat PKPU Semarang mengeluarkannya dengan beberapa

pertimbangan yang matang dengan melakukan surve mulai dari

penghasilan, rumah, dan bentuk usahanya, ini dilakukan agar uang

dari hasil zakat itu tepat guna dan dapat berputar untuk membantu

yang lainnya. Karena tujuan utama dan esensi dari zakat adalah untuk

melatih kemandirian bagi penerima dana zakat menjadikan PKPU

Semarang yang tetap eksis dan melakukan pengelolaan zakat untuk

usaha produktif dan diharapkan setelah mereka mandiri, bisa

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan dalam jangka panjang

mereka tidak menggantungkan hidup dari uluran tangan orang lain.

Pada dasarnya zakat harus diterima langsung oleh mustahiq.

Namun demikian, memang diperlukan suatu kebijakan dan

kecermatan dalam mempertimbangkan kebutuhan nyata dari mereka

termasuk kemampuan mereka dalam menggunakan dana zakat yang

mengarah pada peningkatan kesejahteraan hidupnya, sehingga pada

gilirannya yang bersangkutan tidak lagi menjadi mustahiq zakat tapi

mungkin juga pemberi zakat.

Jadi zakat diarahkan bukan semata-mata untuk keperluan

sesaat yang sifatnya konsumtif. Seyogyanya mustahiq tidak diberi

zakat lantas dibiarkan tanpa ada pembinaan yang mengarah pada

Page 112: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

99

peningkatan. Para ulama Imam Syafi‟i, Imam Nawawi menyatakan

bahwa jika mustahiq zakat yang mempunyai keterampilan atau

keahlian tertentu, misal perdagangan diberikan modal berdagang,

yang punya keterampilan menjahit, potong rambut, berkebun, petani

dan sebagainya diberi, modal alat-alat yang sesuai dengan

keahliannya. Jumlah modal kerjanya tentu disesuaikan jenis

perkerjaan dan kondisi orang tersebut, sehingga dengan modal usaha

yang diberikan memungkin kan mereka memperoleh keuntungan yang

dapat memenuhi kebutuhan pokok.

Selama ini zakat selalu digunakan secara konsumtif, padahala

masalah penggunaannya telah diseminarkan beberapa tahun yang (

Desember 1986) yang dihadiri oleh pakar Islam, tetapi realisasi

rekomendasinya belum begitu nampak dimasyarakat. Zakat

seharusnya diinfestasikan dan dijadikan modal kerja untuk

membentuk badan usaha yang produktif, sehingga dapat menyerap

tenaga kerja dan meningkatkan tarap hidup masyarakt miskin.

Selama ini pendistribusian zakat masih menggunakan pola

konsumtif. Ini tidak sejalan dengan misi dan tujuan zakat. harus ada

pembaruan pengelolaan zakat, jadi jangan beri mereka ikan, tetapi

berikan mereka kail,

Meski dalam sekala kecil, karya nyata yang ditunjukan oleh

PKPU Semarang sangat membantu perkembangan usaha pedagang

pedagang kecil. Dana zakat yang masuk ke PKPU Semarang

Page 113: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

100

disalurkan dalam bentuk pembiayaan dan untuk mengembalikan

pinjaman dipeminjaman dapat mengangsur tiap hari, tidak dikenakan

bunga, tetapi peminjam bebas untuk memberikan kelebihan pinjaman

yang berasal dari keuntungan.

Langkah yang dilkukan oleh PKPU Semarang patut dicontoh

oleh lembaga lain, baik lembaga pemerintah atau lembaga

perekonomian umat lainnya. Disaat badai krisis belum berlalu usaha

kecil menengah yang secara nyata dapat bertahan belum mendapatkan

perhatian dari pemerintah padahal, keberadaan usaha kecil menengah

memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu sekitar 40% terhadap

PDB Nasional. PKPU Semarang memang mengendepankan pelayanan

yang prima bagi para muzakkinya. PKPU memberikan kemudahan

bagi para donatur yang ingin memberikan dana zakatnya, bisa melalui

bank, sms, antar jemput zakat, semangat PKPU memang harus kita

apresiasikan. Kita lihat semangat PKPU dalam mensosialisasikan

zakat.

a. Semangat Menyadarkan Umat (Spirit of Consciousness)

Semangat para amil mau tidak mau harus menjadi motor dalam

penyadaran umat atas penting dan perlunya berzakat. Hal ini

tidaklah berlebihan, karena sebenarnya idealnya penyadaran umat

ini menjadi tugas Negara melalui ketetapan hukum negara (jika

system pemerintahannya mengadopsi system pemerintahan Islam

yang mewajibkan bagi masyarakatnya untuk berzakat), namun hal

Page 114: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

101

itu tidak dilakukan di Indonesia karena Indonesia bukanlah negara

Islam yang bisa memaksa bahkan memerangi bagi mereka yang

membangkang karena tidak mau membayar zakat. Oleh karena itu

jika otoritas negara tidak dalam posisi untuk melakukannya, maka

para amil dan da‟i yang memahami pentingnya berzakat bagi

pemberdayaan umat, harus menjadi motor penggerak dalam

penyadaran ini. Hal inilah yang dilkukan oleh PKPU dalam

mempromosikan zakat, infak dan sedekah. Fenomena „unik‟ inilah

yang terjadi dalam pengembangan zakat di negeri kita. Meskipun

pengembangannya terkadang harus bottom-up, namun dengan

keikhlasan dan semangat menyadarkan umat, membuat PKPU

Semarang seakan pantang menyerah demi hadirnya civil society di

negeri ini.

b. Semangat Melayani Secara Profesional (Spirit of Professional

Services)

Bayangkan bila seorang amil dapat bekerja secara sangat

profesional. Yang akan muncul setelah itu adalah timbulnya

kepercayaan terhadap PKPU. Kepercayaan yang tinggi terhadap

lembaga yang dikelola secara profesional pada gilirannya akan

membuat gairah tersendiri dalam menyalurkan zakat bagi para

muzakki. Efek jangka panjangnya adalah kemampuan menghimpun

potensi zakat umat Islam yang luar biasa besar itu. Selanjutnya, bila

zakat berhasil dikumpulkan dengan baik, dan berhasil dikelola

Page 115: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

102

dengan penuh amanah, maka persoalan klasik umat yang selama ini

tak kunjung selesai, yakni hubungan harmonis si kaya dan si

miskin akan dapat dijawab dengan baik.

c. Semangat Berinovasi Membantu Mustahik (Spirit of Inovation)

Kemajuan sebuah lembaga akan bergantung pada inovasi. Ini juga

berlaku pada PKPU Semarang tanpa inovasi, lembaga ini hanya

akan berkutat pada pekerjaan yang sama dari waktu ke waktu. Oleh

karena itu, PKPU memiliki orang-orang yang inovatif dalam

menemukan peluang sekecil apapun dalam memberdayakan

masyarakat yang membutuhkan. Setiap LAZ-LAZ besar, saat ini

banyak memiliki program-program unik dalam memikat hati

muzakki. Program unik inilah yang membuat muzakki luluh

hatinya menyerahkan dananya kepada PKPU Semarang.

4.3. Analisis faktor pendukung dan penghambat pendistribusian dana

zakat pada PKPU Semarang.

Dalam perjalanannya PKPU Semarang dalam pengelolaan dan

pendistribusian zakat, infaq dan shadaqah membutuhkan peran serta

masyarakat luas dalam rangka mengevaluasi demi tercapainya tujuan.

Oleh karena itu penulis mencoba menganalisis faktor-faktor yang

menjadi pendukung dan penghambat pengelolaan zakat, dengan

menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity,

Treathment)

Page 116: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

103

Strength ( kekuatan)

1. PKPU Semarang sudah mempunyai konsep panduan yang jelas

tentang pelaksanaan pengelolaan, dan pendistribusian zakat

berupa; tentang tata tertib pengelolaan dan pendistribusian

zakat, mekanisme dan pola pendampingan dan lain-lain secara

lengkap.

2. Loyalitas karyawan yang tinggi terhadap Islam dan lembaga

Amil Zakat PKPU Semarang.

3. Lyalitas pendamping program yang tinggi terhadap Islam dan

lembaga Amil Zakat PKPU Semarang.

4. Sudah memiliki muzaki tetap.

Weakness (kelemahan)

1. Keterbatasan alokasi dana untuk setiap program

2. Keterbatasan jumlah SDM pada kepengurusan PKPU

Semarang.

3. Terbatasnya sarana transportasi untuk operasional

pendampingan.

4. Terbatasnya kapasitas kemampuan pendamping.

Opportunity (peluang)

1. Adanya stakeholder (muzakki, lembaga-lembaga social,

lembaga pemerintah, lembaga swasta, dan lainnya) yang peduli

dengan masalah kemiskinan.

Page 117: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

104

2. Undang-undang RI Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan

zakat.

3. Keputusan Menteri Agama RI nomor: 373 tahun 2003 tentang

pelaksanaan undang-undang nomor: 38 tahun 1999.

4. Keputusan direktur jendral bimbingan masyarakat Islam dan

urusan haji nomor D/291 tahun 2000 tentang pedoman teknis

pengelolaan zakat.

5. Banyaknya lembaga yang mempunyai program pemberdayaan

yang serupa.

Treathment (tantangan atau ancaman)

1. Tuntutan kebutuhan hidup yang semakin berat.

2. Banyaknya lembaga konfensional yang menawarkan pijaman

usaha dengan pengembalian secara kridit berbunga.

3. Banyaknya keluarga yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh PKPU Semarang dalam

kaitannya dengan kendala-kendala dalam pelaksanaan pengelolaan

zakat agar lebih baik ke depannya adalah:

a. Mengadakan penyuluhan tentang pengelolaan zakat, khususnya

mengenai apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab

pengelolaan zakat.

b. PKPU akan berusaha meningkatkan pendapatan dana zakat.

c. PKPU akan mengadakan pelatihan pengelolaan zakat.

Page 118: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

105

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sesudah menguraikan hal-hal yang berkenaan dengan zakat dan

pengelolaan zakat dan infaq atau shadaqah di Kabupaten Semarang maka

dapat dikemukakan beberapa kesimpulan:

1. Pengelolaan dana zakat dan infaq atau shadaqah pada PKPU Semarang

dilakukan sesuai ketentuan syariat Islam dan peraturan perundangan

yang berlaku.

2. Dengan dikeluarkannya UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan

Zakat maka penunaian kewajiban zakat lebih terorganisir dan sesuai

dengan tujuan diwajibkannya zakat sehingga lebih berhasil guna dan

berdaya guna. Sebagai pendukung utama kegiatan PKPU Semarang

adalah adanya respons positif dari Pemerintah dan DPRD Kabupaten

Semarang melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2004.

3. Campur tangan pemerintah diperlukan dalam pengelolaan zakat karena

pengelolaan zakat adalah perbuatan hukum publik yang merupakan

wewenang dan tanggung jawab pemerintah atau lembaga yang disahkan

oleh pemerintah.

4. Mendistribusikan dana zakat kepada para mustahiq dengan cara

produktif. Zakat diberikan sebagai modal usaha, yang akan

mengembangkan usahanya itu agar dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya sepanjang hayat.

105

Page 119: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

106

5. Pendistribusian zakat boleh dilakukan dengqan dua cara: konsumtif

dan produktif. Bagi yang memiliki badan yang kuat zakat diberi

dengan produktif. Bagi yang tidak memiliki badan yang kuat boleh

diberi secara konsumtif dan lebih baik produktif, tetapi di bawah

pengawasan. Zakat produktif tidak bertentangan dengan prisip-prinsip

syari’at Islam, bahkan sesuai dengan prinsip disyari’atkanya zakat dan

sesuai dengan tujuan dan prinsip-prinsip ekonomi Islam serta nilai-

nilai sosial. Zakat produktif boleh berupa pemberian dan pinjaman,

sesuai dengan keadaan dan persedian dana zakat.

6. Pendistribusian zakat produktif dilaksnakan dengan metode

pendekatan structural atau pendekatan kebutuhan dasar. Pendekatan ini

lebih mengutamakan pertolongan secara kontinu dan langsung

mengatasi serta memecahkan sebab-sebab kemiskinan dan kelemahan

seorang mustahiq.

7. Kendala yang dihadapi PKPU Semarang dalam pengelolaan dan

pendistribusian zakat adalah: kurangnya tenaga tenaga PKPU dalam

melaksanakan pengawasan, terbatasnya waktu dalam melaksanakan

pengawasan, keterlambatan dari pengelolaan zakat dalam membuat

laporan keungan, anggaran dari pengelolaan zakat.

B. Saran-saran

1. Hendaknya pengelolaan zakat secara produktif dikembangkan dan

dibudayakan di Indonesia. Karena Indonesia memiliki banyak sumber

Page 120: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

107

zakat dan cukup potensial. Apalagi dilihat dari segi jumlah, umat Islam

yang menjadi wajib zakat dan jenis harta yang dikenai wajib zakat, di

Indonesia masih yang terbanyak.

2. Hendaknya umat Islam, khususnya para mustahq dan lebih khusus lagi

fakir miskin menyadari, bahwa zakat dapat membantu mereka keluar

dari masalah kesulitan ekonomi, sosial dan pendidikan.

3. Pengelolaan zakat (pemerintah/lembaga zakat), hendaknya selalau

memikirkan dan merencanakan pengembangan zakat, khususnya di

bidang pendayagunaan, pendistribusian zakat, karena esensi dan tujuan

zakat akan dapat terlihat, bila pendistribusiannya dilakukan dengan

baik dan tepat. Zakat dapat berguana dan berhasil guna bagi

masyarakat, khususnya bagi para mustahiq, apabila mengunakan cara

pemberian yang tepat.

4. Hendaknya pengelolaan zakat diiringi dengan:

a. Pengelolaan lembaga zakat dengan managemen modern dan

profosional.

b. Adanya amil yang jujur, adil dan bertanggung jawab.

c. Pengumpulan zakat secara maksimal.

d. Kebijakan pemerintah (UU) yang mengatur tentang pengelolaan

zakat secara jelas, adil dan bijakasana.

e. Hendaknya para mustahiq, muzakki dan amil, menjadkan zakat

sebagai daya dorong pertumbuhan ekonomi rakyat

Page 121: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

108

C. penutup

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, penulis dapat

menyelesaikan naskah skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan

skripsi ini masih banyak kekurangannya karena keterbatasan penulis.

Untuk itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang

membangun. Akhir kata, semoga karya ini dapat membawa manfaat bagi

semua pihak. Amin Ya Robbal Alamin.

Page 122: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

DAFTAR PUSTAKA

Asnaini, 2008, Zakat Produktif Dalam Prespektif Hukum Islm, Yogyakarta,

Pustaka Pelajar.

Sudirman, 2007, “zakat dalam pusaran arus modernitas “, malang, UIN malang.

Hafidhuddin, Didin dkk, 2008,”The Power of Zakat”, Malang, UIN-Malang Press.

Hafidhuddin, Didin, 2007, “Harta Berkah dan Bertambah”Jakarta:Gema Insani.

Muhammad, 2002, “Zakat Profesi Wacana Pemikiran Zakat Dalam Fiqih

Kontemporer”, Jakarta: Salemba Diniyah.

Departemen Agama Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan

Haji, Direktorat Urusan Agama Islam, 1997/1998.

Djuanda, Gustian DKK, 2006, “Zakat Pengurang Pajak Penghasilan”, PT Raja

Grafindo persada

Fakhruddin,2008, ”Fiqh Dan Manajemen Zakat”, UIN Malang, Press:Malang

Ash-Shidieqy, Hasbi, 2009, Pedoman Zakat, Semarang, Pustaka Rizki Putra..

Koentjaraningrat, 1994, Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT.Gramedia

Pustaka Utama.

Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian,Jakarta, PT. Asdi Mahasatya.

________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cet.

Ke-XIII. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, J Lexy. 2002. Metode penelitian kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Page 123: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

Qardawi, Yusuf, 2005, Spektrum Zakat (Dalam Membangun Ekonomi

Kerakyatan), Jakarta.

Zikrul Hakim. Qardawi, Yusuf, 2010, Hukum zakat, Jakarta. Litera Antar

Nusa.Al-utsaimin,

Syaikh Muhammad bin Salih, 2008, Fatwa-fatwa Zakat, Jakarta. Darus Sunnah

Press.

Sugono, Bambang 2003. Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT. Grafindo

Persada.

Amirudin dan Zainal Asikin, 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

S. Margono. 2004 Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Suryabrata, Sumadi. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Narbuko, Chalid dan Abu Ahmad. 2007. Metode Penelitian Jakarta: Bumi Aksara.

Suryabrata, Sumadi. 2005. Metode Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Hasan, Muhammad. 2011. Manajemen zakat ( Model Pengelolaan Yang

Efektif),Yogyakarta, Idea Press

Kartika Sari Elsi, 2006. Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta, PT

Grasindo.

Page 124: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

DAFTAR WAWANCARA DI PKPU SEMARANG

1. Bagaimanakah sejarah berdirinya PKPU Semarang?

2. Apa visi dan misi didirikannya PKPU Semarang?

3. Bagaimanakah struktur organisasi PKPU Semarang dalam menjalankan

fungsinya ?

4. Apakah PKPU pernah memberikan sosialisasi tentang pengelolaan zakat,?

5. Apa yang melatar belakangi adanya pengelolaan dana ZIS di PKPU

Semarang?

6. Langkah kongkrit apa yang dilakukan agar pengeloaan zakat berjalan menjadi

lebih baik ?

7. Siapakah yang menjalankan pengelolaan zakat dalam tubuh PKPU

Semarang?

8. Bagaimanakah kedudukan dan wewenang dalam struktur organisasi PKPU

Semarang?

9. Bagaimana tahapan pengelolaan tersebut?

10. Apa fungsi pengelolaan zakat yang dilakukan PKPU Semarang?

11. Apa saja obyek zakat yang diberlakukan terdapat di PKPU Semarang?

12. Bagaimana sistem evaluasi pengelolaan terhadap dana ZIS?

13. Apa yang dilakukan komisi pengelolaan ketika terjadi penyimpangan terhadap

pelaksanaan pengelolaan dana ZIS?

14. Darimana sajakah usulan mustahiq, menerima dana Zakat?

15. Menurut Anda, apakah pengelolaan ZIS sudah maksimal dan efektif?

16. Seperti apa pendistribusian zakat yang dilakukan PKPU dalam menyalurkan

zakatnya?

17. Dalam mendistribusikan zakat apakah PKPU memberikan zakatnya itu ke 8

asnaf?

18. Kreteria apa yang berhak menjadi muzakki yang dilakukan PKPU Semarang?

19. Setelah zakat tersalurkan langkah apa lagi yang diambil PKPU?

20. Apakah ada pendampingan setelah zakat diberikan kepada muzakki?

Page 125: PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/113/jtptiain-gdl... · PENGELOLAAN PENDISTRIBUSIAN DANA ZAKAT,INFAQ, DAN SHADAQAH

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : M.Ridwan

Tempat/Tanggal Lahir : Pontianak,5 Januari 1986

Alamat : Wonosari Rt 005 Rw 008 Des/ Kel. Wonosari Kec.

Ngaliyan

Riwayat Pendidikan : SDN Sungai Deras 07 Lulus Tahun 1999

MTS Hidayatul Muslimin Lulus Tahun 2002

MA Sunan Katong Lulus Tahun 2007

Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Walisongo

Semarang

Demikian biodata saya buat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 27 Desember 2011

Penulis

M. Ridwan