4
PENGELOLAAN PERSEDIAAN ROSANNA WULANDARI, SE,MM PENGELOLAAN PERSEDIAAN Pengertian Persediaan Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab dilihat dari jumlahnya biasanya persediaan inilah unsur modal kerja yang paling besar. Hal ini dapat dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan. Tanpa adanya persedian yang memadai kemungkinan besar perusahaan tidak bisa memperoleh keuntungan yang diinginkan disebabkan proses produksi akan terganggu. Setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, maupun perusahaan jasa mempunyai persediaan. Perbedaan persediaan untuk masing-masing perusahan tersebut adalah jenis persediaan. Dengan demikian pengertian persediaan adalah sejumlah barang atau bahan yang dimiliki oleh perusahaan yang tujuannya untuk dijual dan atau diolah kembali, perusahaan manufaktur mempunyai bahan baku untuk diolah kembali menjadi barang jadi yang kemudian dijual. Perusahaan memiliki persediaan dengan maksud untuk menjaga kelancaran operasinya. Persedian yang tinggi memungkinkan perusahaan bisa memenuhi permintaan pelanggan yang mendadak, tapi persedian yang tinggi akan menyebabkan persahaan harus menyediakan dan membutuhkan modal kerja yang besar pula. Pada dasarnya apabila perusahaan bisa memprediksikan dengan tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang diperlukan, maka jumlah persediaan bisa kecil saja atau bahkan nol. Dan ini yang sering disebut sebagai teknik persediaan just in time atau zero inventory

PENGELOLAAN PERSEDIAAN.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN   PERSEDIAAN.pdf

PENGELOLAAN PERSEDIAAN

ROSANNA WULANDARI, SE,MM

PENGELOLAAN PERSEDIAAN

Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab dilihat dari jumlahnya biasanya

persediaan inilah unsur modal kerja yang paling besar.

Hal ini dapat dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan

kelancaran operasi perusahaan.

Tanpa adanya persedian yang memadai kemungkinan besar perusahaan tidak bisa memperoleh

keuntungan yang diinginkan disebabkan proses produksi akan terganggu.

Setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, maupun

perusahaan jasa mempunyai persediaan. Perbedaan persediaan untuk masing-masing

perusahan tersebut adalah jenis persediaan.

Dengan demikian pengertian persediaan adalah sejumlah barang atau bahan yang dimiliki oleh

perusahaan yang tujuannya untuk dijual dan atau diolah kembali, perusahaan manufaktur

mempunyai bahan baku untuk diolah kembali menjadi barang jadi yang kemudian dijual.

Perusahaan memiliki persediaan dengan maksud untuk menjaga kelancaran operasinya.

Persedian yang tinggi memungkinkan perusahaan bisa memenuhi permintaan pelanggan yang

mendadak, tapi persedian yang tinggi akan menyebabkan persahaan harus menyediakan dan

membutuhkan modal kerja yang besar pula.

Pada dasarnya apabila perusahaan bisa memprediksikan dengan tepat pada waktunya sesuai

dengan jumlah yang diperlukan, maka jumlah persediaan bisa kecil saja atau bahkan nol.

Dan ini yang sering disebut sebagai teknik persediaan just in time atau zero inventory

Page 2: PENGELOLAAN   PERSEDIAAN.pdf

Biaya Persediaan

Pada bahasan ini akan lebih difokuskan pada persediaan bahan baku.

dalam pengelolaan persediaan bahan baku akan muncul dua jenis biaya yang

dipertimbangkan untuk menentukan jumlah persediaan yang paling optimal.

Biaya Pesan ( Ordering cost )

Biaya pesan adalah semua biaya yang timbul sebagai akibat pemesanan. biaya ini bersifat

variable atau berubah-ubah yang perubahannya sesuai dengan frekuensi pesanan. Yang

termasuk biaya ini adalah biaya mulai bahan dipesan sampai bahan baku tersebut masuk ke

gudang yang terdiri dari biaya persiapan pemesanan, biaya penerimaan, biaya pengecekan,

penimbangan, dan biaya – biaya lainnya hingga bahan baku masuk ke gudang.

R

Biaya pesan = ----------- X O

Q

Biaya ini besarnya tergantung dari frekuensi pemesanan, misalnya dalam satu tahun

dibutuhkan bahan baku untuk dibeli sebesar R unit dan setiap kali pembelian bahan sebesar Q

unit, serta biaya setiap kali pesan O rupiah :

Biaya Simpan ( Carrying Cost )

Biaya simpan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyimpan

persediaan selama periode tertentu agar bahan baku yang disimpan kualitasnya sesuai dengan

yang diinginkan.

Biaya ini bersifat variable atau berubah-ubah yang perubahannya tergantung dari jumlah bahan

baku yang disimpan.

Termasuk dalam biaya ini adalah biaya sewa gudang, biaya pemeliharaan bahan baku, biaya

asuransi, biaya penurunan kualitas (absolesence), pajak maupun biaya modal.

Dengan asumsi tingkat pemakaian bahan baku konstan, maka biaya simpan dihitung dari rata-

rata bahan baku yang disimpan.

Page 3: PENGELOLAAN   PERSEDIAAN.pdf

Bila bahan baku yang dipesan setiap kali pesan sebesar Q unit, maka rata-rata biaya simpan

adalah sebesar = Q/2.

Apabila biaya simpan sebesar C rupiah dari rata-rata bahan yang disimpan, maka biaya simpan

bisa dihitung dengan rumus sebagai berukut :

Q

Biaya Simpan = --------- X C

2

Contoh Soal :

Perusahaan G mempunyai rencana pembelian bahan baku selama tahun 2011 sebesar 12.000

unit, biaya pesan pada setiap kali pesan Rp. 75.000,- dan biaya simpan sebesar Rp. 200,- dari

rata-rata bahan yang disimpan.

Misalnya pada setiap kali pesan masing-masing 1000unit, 2000unit, 3000unit, 4000unit,

6000unit, dan 12.000unit.

Mengunakan metoda coba-coba

Economical Order Quantity

Perusahaan tentu akan berusaha menekan biaya seminimal mungkin agar keuntungan yang

diperoleh menjadi lebih besar, demikian pula dengan manajemen persediaan, selalu

mengupayakan agar biaya persediaan menjadi minimal. Metode untuk menentukan persedian

yang paling optimal adalah economical order quantity (EOQ).

Economical order quantity (EOQ) adalah jumlah kuantitas bahan yang dibeli pada setiap kali

pembelian dengan biaya yang paling minimal. EOQ tercapai pada saat biaya pesan sama dengan

biaya simpan.

Dalam hal ini yang perlu diperhatikan bahwa pembelian berdasarkan EOQ hanya dibenarkan

jika syarat-syaratnya dipenuhi, syaratnya adalah :

Harga pembelian bahan perunitnya konstan

Setiap kita membutuhkan bahan mentah selalu tersedia dipasar

Page 4: PENGELOLAAN   PERSEDIAAN.pdf

Kebutuhan bahan mentah tersebut relative stabil sepanjang tahun.

Reorder Point

Setelah jumlah bahan yang dibeli dengan biaya minimal ditentukan, masalah selanjutnya yang

muncul adalah kapan perusahaan harus memesan kembali agar perusahaan tidak kehabisan

bahan. Titik di mana perusahaan harus memesan kembali agar kedatangan bahan baku yang

dipesan tepat pada saat persediaan bahan diatas safety stock sama dengan nol disebut reorder

point.

Pada saat reorder point inilah perusahaan harus memesan kembali agar kedatangan bahan

tidak sampai melanggar persediaan pengaman (safety stock) yang diperlukan dalam reorder

point adalah :

Kebutuhan bahan baku selama tenggang waktu menunggu atau lead time

Besarnya safety stock

Contoh Soal :

PT. Zal dalam setahun membutuhkan bahan baku sebesar 100.000 unit dengan harga Rp.1000,-

per unitnya. Biaya pesanan setiap kali melakukan pemesanan sebesar Rp. 100.000,- dan biaya

simpan 20% dari rata-rata nilai persediaan. Pada saat ini perusahaan mempunyai gudang yang

terbatas kapasitasnya, sehingga hanya bisa menyimpan maksimum 8.000 unit. Untuk

meningkatkan kapasitas gudang menjadi 10.000 unit membutuhkan biaya perbaikan sebesar

Rp. 1.000.000,- dan bila ditingkatkan menjadi 12.000unit diperlukan tambahan biaya sebesar

Rp. 1.500.000,-. Apabila biaya modal untuk menambah kapasitas tersebut adalah 20%, apakah

sebaiknya gudang tersebut di perluas ?