Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
PADA TEMA SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP
DI PENDIDIKAN DASAR
Oleh:
ASA ANFAIDA MASLINA
NIM.12020170021
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
Untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
PADA TEMA SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP
DI PENDIDIKAN DASAR
Oleh:
ASA ANFAIDA MASLINA
NIM.12020170021
Tesis diajukan kepada Program Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Salatiga
sebagai pelengkap persyaratan untuk
gelar Magister Pendidikan
Salatiga, 19 September 2019
Dr. Budiyono Saputro, M.Pd
PEMBIMBING
iii
iv
v
ABSTRAK
Pengembangan Bahan Ajar IPA dengan Media Audio Visual pada Tema
Selamatkan Makhluk Hidup di Pendidikan dasar. Studi Pascasarjana Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyyah Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembelajaran dengan tematik dengan sistem pada buku teks dengan
beraneka macam muatan pelajaran membuat guru dan siswa banyak terjadi
ketidak kecocokan tentang isi materi dari setiap muatan pelajaran.
Jenis penelitian ini adalah research and development ( R&D ) dengan
subjek penelitian adalah guru dan siswa Madrasah Ibtidaiyyah Kota Salatiga.
Adapun tahapan dari R&D ini sebagai berikut: 1) studi pendahuluan; 2)
pengembangan bahan ajar; 3) pengujian produk. Tujuan penelitian ini untuk
mengembangkan bahan ajar IPA dengan media audio visual proshow pada tema
selamatkan makhluk hidup yang sederhana, mudah dipahami, efektif, efisien, dan
mudah digunakan.
Hasil penelitian ini sebagai berikut:1) studi pendahuluan yang berisi
tentang kondisi nyata, dengan hasil wawancara dengan guru dan siswa yang
mengahasilkan penggunaan bahan ajar IPA dengan buku teks dan buku penilaian.
2) hasil dari need assesment berupa hasil pengisian angket yang menunjukkan
nilai 3,75 atau sangat butuh. 3) pengembangan bahan ajar cetak dengan suplemen
media audio visual proshow yang memuat tentang materi tentang
perkembangbiakan tumbuhan, perkembangbiakan hewan dan pelestarian
lingkungan, bahan ajar ini dilengkapi dengan media pembelajaran dengan audio
visual proshow dan power point. 4) hasil dari uji validasi dengan bahan ajar IPA
ini diuji berdasarkan : a) Penilaian kesesuaian cakupan materi yang dinilai
berdasarkan 4 aspek yaitu kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa
menurut BSNP, aspek penilaian kontekstual dengan mendapat skor 96,9 atau
termasuk “sangat layak”untuk digunakan; b)Penilaian ahli media dinilai
berdasarkan relevansi media dengan mendapatkan nilai 89,2 atau termasuk
“sangat layak” untuk digunakan; c) Penilaian oleh ahli Ilmu Teknologi dinilai
berdasarkan kecocokan dengan media ilmu teknologi dengan mendapatkan nilai
85,6 atau termasuk “sangat layak” untuk digunakan. 5) Uji coba produk
dilaksanakan dengan 3 kali uji coba yaitu : a) uji coba perorangan dilakukan
dengan tahap uji coba perorangan dengan 15 siswa di MI Ma’arif Tingkir Lor
dengan nilai 89,5. b) uji coba kelompok yang dilakukan oleh 28 siswa pada MI
Ma’arif Kumpulrejo 02 dengan nilai 90,7. 3) uji coba terbatas dengan 59 siswa di
MI Asas Islam Kalibening 91,8. 6) uji efektifitas terhadap bahan ajar IPA dengan
media audio visual pada tema selamatkan makhluk hidup dengan nilai uji t 6.798.
maka dengan hasil tersebut bahwa bahan ajar IPA dengan media audio visual
proshow efektif digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kata kunci : bahan ajar, media audio visual. Pembelajaran IPA
vi
ABSTRACT
Development of Science Teaching Materials with Audio Visual Media on the
Theme of Saving Sentient Beings in Primary Education. Postgraduate Study of
Madrasah Teacher Education in Ibtidaiyyah, Salatiga State Islamic Institute.
Thematic learning with a system in textbooks with various kinds of lesson
content makes teachers and students a lot of mismatches about the material
content of each lesson content.
This type is research and development with research subjects being
teachers and students of the Madrasah Ibtidaiyyah Salatiga city. The stage of
R&D are as follows : 1) a preliminary study; 2) development of teaching
materials; 3) Validation testing. The aim of the research is to develop IPA
teaching material about „Selamatkan Makhluk Hidup‟ through proshow audio
visual which can be understood easily, effective, efficient and used easily.
The result of this study are as follows:1)preliminary study that contains
about real conditions, with the result of interview with teacher and students that
resulted in the use of science teaching materials with textbooks and assesmen
books. 2) the result of the need assesment in the form of questionmaires that
indicate the value of 3.75 or really needs. 3)the test of feasibility based on: a)
assessment of compliance material was evaluated by 4 aspects that is content
feasibility, presentation feasibility, language feasibility according to BSNP,
content assessment got score of 96,9 it means “very worthy” of being used; b)
Assessment of media experts measured based on relevance of the media got score
of 89,2 it means “very worthy” of being used; c) Assessment of tecnology scince
experts measured based on match with technology science got score of 85,6 it
means “very worthy” of being used. 4)the subjects of the research were 15
students of MI Ma’arif Tingkir Lor for first trial test, decrease score was 89,5. The
second trial test with intermediate group, there were 28 students of MI Ma’arif
Kumpulrejo 02 with decrease score 90,7. The third trial test with big group, there
were 59 students of MI Asas Islam Kalibening with decrease score 91,8. 5)the test
of effectiveness of IPA teaching material through proshow audio visual media the
tema selamatkan makhluk hidup, there from t test get value score of 6,798. So,
with these results that science teaching materials with audio visual with media
proshow effectively used for learning actvities.
Keywords : teaching material, audio visual media, Science Learning.
vii
PRAKATA
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Alhamdulillahirobbil alamin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang
maha pengasih, pemurah dan penyayang, karena hanya dengan rahmat, karunia
dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul
“Pengembangan Bahan Ajar IPA dengan Media Audio Visual Pada Tema
Selamatkan Makhluk hidup Di Madrasah Ibtidaiyyah Kota Salatiga”.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi agung Rosulullah
SAW, yang telah membawa suri tauladan kepada kita dan membawa kita kejalan
yang diridhoi Allah SWT.
Penulis menyadari, tersusunnya penelitian ini tedak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Dan melalui kesempatan ini, penulis akan menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag, Selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Prof. Dr. Phil. Widiyanto, MA selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN
Salatiga sekaligus ketua sidang tesis yang memberikan arahan dan bimbingan
dalam penyelesaian studi ini;
3. Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag., M. Si selaku Kepala Program Studi S2 PGMI yang
selalu membantu, memberikan motivasi, bimbingan, dan mendorong untuk
segera menyelesaikan tesis ini;
4. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga, fikiran, arahan, motivasi dan bantuan yang sangat
luar biasa sehingga penulis dapat mengerti tentang banyak hal baru dan
menyelesaikan penelitian ini dengan baik;
5. Wahid Candra Saputra dan Danang Prasetyo Apriyatno selaku ahli/pakar
media dan Ilmu Teknologi dalam penelitian tesis yang memberikan penilaian
dan masukan demi terciptanya hasil yang maksimal;
6. Seluruh dosen dan karyawan dan karyawati program pascasarjana IAIN
Salatiga;
7. Bapak Zuhadi Irfan dan Ibu fatimah serta Bapak Munjamil dan Ibu
Khudaefah selaku orang tua yang selalu membimbing dan mendoakan serta
meridhoi.
8. Untuk tMisbakhudin selaku suami tercinta yang selalu memberikan motivasi,
pengertian, perhatian, do’a, semangat untuk segera menyelesaikan tesis ini,
serta teruntuk Muhammad Farhan Alfarizi dan Ifrah Mikaila Mafaza kedua
amanah Allah yang luar biasa sebagai penyemangat dalam menyesaikan studi
ini;
9. Seluruh guru dan siswa MI Asas Islam Kalibening yang memberikan
motivasi dan do’anya serta dukungannya untuk pendidikan S2 ini;
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN................................................................... iii
ABSTRAK................................................................................................. iv
PRAKATA................................................................................................. vi
DAFTAR ISI.............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR ........................................ x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 4
C. Hipotesis Pengembangan ............................................................ 4
D. Signifikasi Penelitian.................................................................... 4
E. Kajian Pustaka.............................................................................. 6
F. Metode Penelitian........................................................................ 12
G. Sistematika Penulisan....................................................................... 16
BAB II KONDISI NYATA PENGGUNAAN BAHAN AJAR IPA
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL...................................................... 17
A. Deskripsi/ gambaran Nyata Bahan Ajar IPA.................................. 17
B. Opini guru dan siswa tentang Bahan Ajar IPA............................... 18
BAB III PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA DENGAN MEDIA
AUDIO VISUAL...................................................................................... 20
A. Need Assesment (Analisis Kebutuhan)............................................ 20
B. Pengembangan bahan ajar IPA dengan media audio visual............. 21
C. Focus Group Discussion (FGD) dan Uji Validasi............................ 24
D. Hasil Uji Kelayakan pengembangan Bahan Ajar IPA..................... 25
BAB IV KELAYAKAN DAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR IPA PADA TEMA SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP......... 28
A. Hasil Uji Coba Lapangan............................................................... 28
B. Efektifitas Pengembangan Bahan Ajar IPA dengan media audio
visual pada Tema Selamatkan Makhluk Hidup.......................... 31
C. Kelebihan dan Kekurangan Pengembangan Bahan Ajar IPA
dengan media Audio Visual pada Tema Selamatkan Makhluk
Hidup............................................................................................ 34
x
BAB V PENUTUP................................................................................... 36
A. Kesimpulan.................................................................................... 36
B. Saran.............................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 38
LAMPIRAN............................................................................................... 42
BIOGRAFI PENULIS............................................................................... 72
xi
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
A. Daftar Tabel
3.1. Hasil perolehan angket
3.2. Tabel hasil uji kelayakan oleh pakar materi
4.1. Proses pembelajaran menggunakan media audio visual
4.2. Data hasil uji coba perorangan MI Ma’arif Tingkir Lor
4.3. Data hasil uji coba kelompok MI kumpulrejo 02
4.4. Data hasil uji coba lapangan terbatas MI Asas Islam Kalibening
4.5. Data hasil pretest dan postest
4.6. Uji normalitas data pretest dan postest
4.7. Tabel hasil paired t test dari data pretest dan postest
B. Daftar Gambar
3.1. Tampilan cover depan bahan ajar
3.2. Gambar peta konsep
4.1. Gambar histogram pretest
4.2. Gambar histogram postest
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket Need Assesment
2. Pedoman wawancara
3. Analisis hasil pensekoran Need Assesment
4. Angket uji kelayakan pakar materi
5. Analisis hasil uji kelayakan pakar materi
6. Angket uji kelayakan pakar media dan IT
7. Analisis hasil uji kelayakan pakar media dan IT
8. Angket uji efektifitas
9. Soal pre test dan post test
10. Foto wawancara dan pengisian angket
11. Foto FGD ( Focus Group Discussion)
12. Foto responden uji coba lapangan terbatas dan diperluas
1
BAB I
PENDAHULUAN
H. Latar Belakang
Pendidikan berasal dari kata “paedagogie” yang berarti mengeluarkan sesuatu
yang ada didalam1. Pendidikan merupakan sesuatu hal yang di dalamnya
berisikan tentang pengembangan praktik perubahan. Praktik perubahan pada
pendidikan dasar adanya proses belajar mengajar baik di sekolah maupun
madrasah. Pendidikan ini menitik beratkan pada perubahan sikap, pengetahuan
dan ketrampilan siswa. Pendidikan dasar di sini dapat diartikan sebuah
lembaga di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) atau Sekolah Dasar (SD) yang
membutuhkan adanya pemdidikan yang berpedoman atau sumber yang
autentik dan konkret seperti halnya dalam surat Ali-Imron ayat 79:
من دون الله ولكن ما كان لبشر أن ي ؤتيه الله الكتاب والكم والنب وة ث ي قول للناس كونوا عبادا ل كونوا ربانيني با كنتم ت علمون الكتاب وبا كنتم تدرسون
Artinya : Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan
kepadanya Al-kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia:
“Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah
Allah”. Akan tetapi (dia berkata): “hendaklah kamu menjadi orang-orang
rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-kitab dan disebabkan kamu tetap
memperlajarinya. Ayat di atas kata pendidikan di tunjukkan dengan kata rabbani yang
mengandung arti orang yang sempurna ilmunya, berwawasan luas, untuk
1 Abdul Kadir, dkk., Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta, 2012, Hal.59.
2
disebarluaskan untuk masyarakat 2.Tujuan pendidikan tidak akan terwujud
tanpa adanya suatu pembelajaran, pembelajaran yang efektif, kreatif dan
menyenangkan.
Pendidikan tidak akan terlepas dari sebuah pembelajaran, begitu pula
dengan pembelajaran tidak terlepas dari kurikulum yang harus dikembangkan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pembelajaran serta sarana yang telah digunakan untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran guna mencapai tujuan pendidikan3.
Kurikulum 2013 atau pembelajaran tematik mensyaratkan agar kegiatan
pembelajaran pada semua mata pelajaran yang terintegerasi dapat menacapau
kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan dalam semua proses
pembelajaran4. Pembelajaran tematik diharapkan mampu melahirkan siswa
yang kreatif, cerdas, dan inovatif5.
Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa guru kelas
VI dan hasil evaluasi pasca kegiatan Ujian Sekolah dan Ujian Akhir Madrasah
pada kegiatan KKG kelas VI MI Kota salatiga, diperoleh informasi bahwa guru
dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan bahan ajar hanya berupa
buku teks baik dari pemerintah dan buku penilaian (BUPENA). Dari buku teks
yang berupa isi tematik bermuatan pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, IPS,
2 Aas siti Sholihah, “Teori-Teori Pendidikan dalam Al-Qur’an”, Jurnal Edukasi Islami
Jurnal pendidikan Islam, Vol.07/No.1 (2018),23-46. 3 M. K. Abadi, H. Pujiastuti, and L.D. Assaat, “development of Teaching Material Basad
Interactive Scientific Approach towards the the Concept of Social Arithmatic For Junior High
School Student”, Journal of Physics:Conference Series, Number 812(2017),1. 4 Somakim, dkk, “Developing Teaching Materials PISA-Based for Mathematics and
Science of Junior High School”, Journal of Education and practice, Volume 7, number 13 (2016),
73. 5 Depdiknas, Strategi Pembelajaran yang Mengaktifkan Siswa, Jakarta: Depdiknas,
2008,5.
3
SBDP, PKN dalam satu tema. Terbukti bahwa pada pembelajaran di madrasah
dengan satu bahan dan sumber belajar saja seperti buku teks. Buku teks di sini
terkadang juga tidak memberi ruang bagi siswa untuk mengkontruksi sendiri
penemuan konsep yang telah dipelajarinya terlebih dahulu, tetapi langsung
memberikan penjelasan dalam bentuk uraian materi. Bahan ajar yang ada
hanya mampu mengajarkan siswa untuk memperbanyak menghafal di
bandingkan penerapan konsep. Bahan ajar yang ada tidak memberi kesempatan
kepada siswa untuk melaksanakan evaluasi diri.
Guru diharapkan dapat membimbing siswa dengan maksimal dalam proses
pembelajaran mengingat pentingnya pembelajaran IPA sebagai salah satu mata
pelajaran yang di ujikan dalam Ujian Sekolah Berstandar Nasional, maka guru
harus mampu memilih dan menyiapkan materi dan bahan ajar sesuai prinsip
pengembangan agar siswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
Materi ajar yang dikembangkan dapat diorganisasikan dalam bentuk bahan ajar
terkait dengan kompetensi paedagogik dan kompetensi profesional.
Bahan ajar merupakan seperangkat materi pembelajaran yang disusun
secara sistematis yang dapat digunakan untuk mendukung proses
pembelajaran6. Bahan ajar sangat penting menentukan proses pembelajaran
bermutu, diharapkan guru dapat merancang dan menyusun bahan ajar yang
sederhana, efektif, efisien dan inovasi.
Gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan
bahan ajar dengan media audio visual proshow yang menyenangkan dan efektif
6 Yanti Fitria, Idriyeni, “ Development of Problem-Based Teaching Materials for the Fifth
Graders of Primary School”, Jurnal Ta‟dib, Vol.20, No.2, (2017),99-103.
4
sangat dibutuhkan untuk mempermudah siswa dalam memahami sebuah materi
atau konteks yang ada dan meminimalisir kesalahpahaman pada suatu materi.
I. Rumusan Masalah
a. Bagaimana kondisi nyata dan kebutuhan tentang bahan ajar IPA dengan
media audio visual proshow pada tema selamatkan makhluk hidup di MI
Kota Salatiga?
b. Bagaimana bentuk pengembangan bahan ajar IPA dengan media audio
visual proshow pada tema selamatkan makhluk hidup di MI Kota Salatiga?
c. Bagaimanakah efektivitas pengembangan bahan ajar IPA dengan media
audio visual proshow terhadap hasil belajar siswa pada tema Selamatkan
Makhluk Hidup di MI Kota Salatiga?
J. Hipotesis pengembangan
Hipotesis dari rumusan masalah ini adalah: jika bahan ajar IPA dengan
media audio visual proshow dikembangkan dan diterapka dengan baik, maka
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI pada pendidikan dasar.
K. Signifikasi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Mendiskripsikan keadaan nyata dan kebutuhan penggunaan bahan ajar
IPA pada tema selamatkan makhluk hidup di MI Kota salatiga.
b. Untuk mendapatkan hasil dari pengembangan bahan ajar IPA dengan
media audio visual proshow pada tema selamatkan makhluk hidup di MI
Kota Salatiga;
5
c. Untuk mendapatkan efektivitas bahan ajar IPA terhadap hasil belajar
dengan menggunakan bahan ajar IPA dengan media audio visual proshow
pada pembelajaran IPA tema Selamatkan Makhluk Hidup di MI Kota
Salatiga;
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam pengembangan
bahan ajar agar lebih kreatif, inovatif, aktif, dan menyenangkan dalam
pembelajaran IPA;
2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dengan
bertambahnya pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi siswa dapat meningkatkan pemahaman materi tentang aplikasi
perkembangbiakan tumbuhan dengan pendekatan menggunakan audio
visual yang lebih menyenangkan.
2) Bagi guru pengembangan bahan ajar ini dapat digunakan sebagai
pedoman tambahan dalam mengembangkan suatu pembelajaran yang
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3) Bagi lembaga yang diteliti sebagai bahan tambahan pengetahuan
dalam perkembangan bahan ajar yang dapat memebentuk siswa yang
memiliki karakter yang unggul serta dapat memotivasi guru untuk
selalu inovasi dalam pembelajaran.
6
4) Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi untuk
dapat mengembangkan bahan ajar yang lain sesuai dengan kebutuhan
dan krestifitas guru guna membentuk karakter siswa.
L. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
I Made Maduriana dan Ni Putu Seniwati dalam penelitian “
Pengembangan Bahan Ajar IPA SD Bermuatan Pendidikan Karakter Berbasis
Tradisi Lisan Bali”. Hasil penelitian banyak tradisi lisan yang berkembang di
masyarakat Bali mengandung pendidikan7. Persamaan kajian penelitian terdapat
pada pengembangan bahan ajar IPA, sedangkan perbedaanya terletak pada
materi pembelajaran dan jenjang kelas dari bahan ajar yang dikembangkan.
Relevansi pada penelitian ini adalah adakah perbedaan jenis penelitian jika
pengembangan bahan ajar IPA melalui media audio visual diterapkan pada
materi yang berbeda.
Sistiana windyariani1, Setiono
2, Astri Sutisnawati
3 dalam penelitian “
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Konteks dan Kretivitas untuk Melatihkan
Literasi Sains Siswa Sekolah Dasar”. Hasil dari penelitian ini adanya
pembelajaran kontekstual yang terintegerasi dengan praktikum untuk
menanamkan konsep yang selaras dengan kemampuan literasi sains, hasil uji
coba terbatas dan lebih luas dijadikan pijakan untuk pengembangan bahan ajar,
dan umumnya guru memberikan respon terhadap bahan ajar yang telah
7 I Made Maduriana
1, Ni Putu Seniwati
2, “Pengembangan Bahan Ajar SD Bermuatan
Pendidikan Karakter Baerbasis Tradisi Lisan Bali”, Jurnal Kajian Bali, Volume 5, Number 2
(Oktober 2015), 369- 390.
7
dikembangkan.8 Persamaan dengan penelitian ini adannya pengembangan bahan
ajar, sedangkan perbedaannya penelitian tersebut menitik beratkan pada literasi
sains dan pada penelitian ini adanya pengembangan bahan ajar menggunakan
media audio visual.
Baiq Niswatul Khair1, Herawati Susilo
2, Endang Suarsini
3,
“Pengembangan Bahan Ajar IPA berbasis Inkuiri untuk Siswa kelas V SD”.
Hasil penelitian ini bahan ajar IPA berbasis Inkuiri layak digunakan dan efektif
dalam meningkatkan hasil belajar dan ketrampila proses siswa, serta praktis
digunakan dalam proses pembelajaran IPA pada kelas V9. Persamaa dengan
penelitian ini adanya pengembangan bahan ajar IPA, sedangkan perbedaan
penelitian jenjang pendidikan dan bentuk pengembangan bahan ajar.
Putu Sukemi, “Pengembangan Buku Ajar Pendidikan IPA Kelas IV
Semester I SD no.4 Kaliuntu Dengan Model Dick and Carey”. Hasil penelitian
ini bahwa buku ajar pendidikan IPA sudah baik untuk digunakan dalam
pembelajaran akan tetapi butuh direvisi kembali untuk mendapatkan hasil buku
ajar yang lebih maksimal10
. Persamaan pada penelitian ini bahwa mata pelajaran
dalam penelitian sama dengan penelitian terdahulu pada mata pelajaran IPA.
Perbedaan dengan penelitian terdahulu bahwa penelitian ini bentuk
8 Sistiana Windyani, Setiono, Astri Sutisnawati, “ Pengembangan Bahan ajar Berbasis
Konteks dan Kreativitas untuk Melatih Literasi Sains Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal
Bioedukatika,Volume 4, Noumber 2 (2016), 19-25. 9Baiq Niswatul Khair, Herawati Susilo,Endang Suarsini, “pengembangan Bahan Ajar
Berbasis Inkuiri untuk Siswa Kelas V SD” Elementary School Education Journal, volume
2,nomor 1 (2018), 97-108. 10
Putu Sukemi, “Pengembangan Buku Ajar Pendidikan IPA Kelas IV Semster I SD No.4
Kaliuntu dengan Model Dick and Carey, Jurnal Pendidikan Indonesia, Vol.3 No.1, (2014), 386-
396.
8
pengembangan, pada penelitian terdahulu pengembangan buku ajar sedangkan
pada penelitian ini menitik beratkan pada pengembangan bahan ajar.
Gambaran dari penelitian terdahulu di atas terdapat persamaan dengan
penelitian ini yaitu bentuk penelitian dengan menngunakan Research and
Development (R&D) dan pengembangan bahan ajar, sedangkan perbedaan pada
penelitian ini bahwa dalam penelitian ini pengembangan bahan ajar IPA yang
menitik beratkan dengan media audio visual proshow pada tema selamatkan
makhluk hidup.
2. Kerangka Teori
a. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang
berisikan materi pembelajaran, metode, dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan, yaitu mencapai kompetensi dasar. Hamalik dalam A. Kusumam
mengemukakan bahwa pengembangan bahan ajar berbagai aspek-aspek yang
dapat menjadi patokan, antara lain konsep, prinsip, fakta, proses, nilai, dan
ketampilan11
.
Widodo berpendapat bahan ajar harus dikembangkan sesuai dengan
kaidah-kaidah pengembangan bahan ajar. Aturan dalam pembuatan bahan
ajar seperti bahan ajar sesuai karakter siswa, mengubah tingkah laku dan
karakter siswa, sesuai dengan kebutuhan siswa. Depdiknas bahan ajar harus
11
Aliangga Kusuman dan Bachtiar Hasan, “ Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran
Dasar dan Pengukuran Listrik untuk Sekolah Menengah Kejuruan”, Jurnal Pendidikan dan
Kejuruan, Volume 3, Number 1 (2016), 28-39.
9
(1) relevansi dengan materi, (2) konsisten, dan (3) edukasi atau kecukupan
materi dalam bahan ajar12
.
Bahan ajar bertujuan untuk intruksional yang akan dicapai, memotivasi
dan mengantisipasi kesukaran peserta didik yang menyediakan bimbingan
belajar, memberi latihan yang cukup, menyediakan rangkuamn, dan
berorientasi kepada peserta didik secara individual13
.
Bahan ajar menurut Daryanto bermanfaat untuk guru sebagai pedoman
yang sesuai dengan kurikulum, tidak tergantung pada buku teks dan buku
paket yang disediakan oleh pemerintah. Bahan ajar berguna untuk
menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan
menumbuhkan motivasi, mengurangi ketergantungan dan mendapatkan
kemudahan dalam mempelajarinya14
. Bahan ajar yang menyenangkan dapat
berguna untuk membentuk karakter pendidikan. Bahan ajar yang
dikembangkan oleh guru secara mandiri, sehingga seorang guru bukan
hanya menghandalkan buku paket yang sudah diproduksi oleh pemerintah.
Dengan bahan ajar yang hasil produk oleh guru akan memberikan motivasi
dan inovasi peserta didik untuk membentuk karakter siswa.
Gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan salah
satu alat yang digunakan untuk mempermudah pemahaman tentang suatu
12
Uzi Fauziyah, “Desain Penelitian Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Tema
Cahaya dan Warna untuk Pembelajaran IPA SMP”, UNNES Science Education Journal, Volume5,
Number 2 (Juli 2016), 573-576. 13
Srikandi Octaviani, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Dalam Implementasi
Kurikulum 2013 kelas 1 Sekolah Dasar, Eduhumoniora: Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 9,
Number.2 (2017), 93-98. 14
Daryanto, “ Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru dalam Mengajar”,
Yogyakarta: Gavamedia, 2014, 172-173.
10
materi dalam sebuah pembelajaran. Bahan ajar juga bertujuan untuk
mempersempit kesalah pahaman yang disebabkan tidak terpaparnya suatu
materi.
b. Pembelajaran IPA
Ilmu pengetahuan Alam sebuah pengetahuan rasional dan objektif
yang membahas tentang alam semesta dengan segala isinya. IPA salah satu
ilmu pengetahuan yang bisa diterima oleh masyarakat sebagai suatu produk
ilmiah dengan serangkaian penemuan dengan penyelidikan panjang yang
terstruktur. IPA sebagai produk ilmiah yang berupa kumpulan pengetahuan
yang terdiri dari fakta, konsep, dalil, prinsip, hukum, teori, dan model.15
Aspek pokok dalam pembelajaran IPA seperti anak dapat menyadari
keterbatasan pengetahuannya, membangkitkan rasa ingin tahu untuk
menggali berbagai pengetahuan baru dan akhirnya dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan berdasarkan informasi yang
disampaikan guru. Guru mempunyai arti penting sebagai pendidik bertugas
dan tanggung jawab untuk mencerdaskan peserta didiknya. Guru dijadikan
tumpuan harapan semua orang untuk mampu menjadikan peserta didik
berhasil, apakah itu didalam bidang intelektual maupun perilakunya. Hal ini
sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005 bab VI pasal 28 ayat (1) disebutkan
pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
15
Anatri Desstya, Kedudukan dan Aplikasi Pendidikan Sains di Sekolah Dasar, Profesi
Pendidikan Dasar , Volume 1, Number 2 (2014), 193-200.
11
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional16
.
Gambaran di atas dapat disimpulkan pembelajaran IPA merupakan
sebuah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan alam, makhluk hidup
yang ada di dunia ini. Pembelajaran IPA yang konkret akan menumbuhkan
perubahan terhadap apa yang ada di alam ini.
c. Media Audio visual
Audio visual menurut Wingkel dalam Joni Purwono mengemukakan
bahwa audio visual adalah media kombinasi antara audio dan visual yang
diciptkana sendiri seperti slide yang dikombinasikan dengan kaset audio.
Pendapat lain oleh Wina Sanjaya media audio visual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya
rekaman video, slide, suara, dan sebagainya17
.
Media audio-visual bermanfaat diantaranya pembelajaran akan lebih
menarik dan menyenangkan, pembelajaran akan lebih bermakna sehingga
siswa lebih mpudah memahami, mengusai materi, pembelajaran yang
bervariasi tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan oleh guru,
sehingga anak tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran18
.
16
Depdiknas. (2005). Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005
tentang standar nasional pendidikan. Jakarta: Depdiknas. 17
Joni Purwono, Sri Yutmini, dan Sri Anitah, “ Penggunaan Media Audio-Visual pada
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1, “Jurnal
Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran,ISSN: 2354-6441, Volume 2, Number 2 ( 2014), 127-
144. 18
Sayidiman, “ Penggunaan Media Audio Visual dalam Merangsang Minat Mahasiswa
Terhadap Mata Kuliah Seni Tari”, Jurnal Publikasi Pendidikan, Volume 3, Number 1 (Februari –
Mei 2012), 36 – 43.
12
Media pembelajaran dikatakan benar bila validitas, kepraktisan, dan
efektivitasnya sesuai dengan indikator yang ada. Audio visual pun dikatakan
memnuhi syarat apabila telah memenuhi indikator19
. Media audio-visual
menurut Sapto Haryoko dalam Arum Tri Lestari bahwa “Media penyampai
informasi yang memiliki karakteristik audio (suara) dan visual (gambar).
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua karakteristik tersebut”. Penggunaan media audio-visual akan sangat
efektif karena adanya karakteristik suara dan gambar. Dalam pembelajaran
guru harus menciptakan suasana yang menarik bagi peserta didik. Media
audio-visual sangat membantu seorang guru untuk memahami pembelajaran
dengan efektif dan efisien20
.
Keefektivitasan pembelajaran dalam penggunaan media pembelajaran
audio-visual sangat baik, karena dalam pembelajaran yang menggunakan
pembelajaran audio visual mampu merangsang keaktifan peserta didik dan
memotivasi anak karena pembelajaran yang menyenangkan21
.
Pembelajaran audio visual akan mudah diingat oleh anak-anak. Dengan
mengkombinasikan sebuah pembelajaran dengan film maupun video.
Pembelajaran dengan menggunakan audio visuol juga dapat menjembatani
dengan berbagai keadaan dan kondisi siswa. Biasanya siswa lebih mudah dan
19
Rina Moga Sari1.2
, M.Oky Fardian Gafari3, Sumarsih
3, “ The Development Of writing
Learning Media in Audio Visual Based on Explanatory Text at The Student of Class XI MAN 2
Model Medan, Indonesia”, Internasional Journal of Education, Learning and Development,
Volume 5, Number 10 (2017), 48-63. 20
Arum Tri Lestari dkk, “Keefektian Media Audio Visula Sebagai Kreativitas Guru
Sekolah Dasar dalam Menumbuhkan Keterampilan Menulis Puisi siswa”, Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, Volume 7, Number 3 (September 2017): 214-225. 21
Ratminingsih, N.M., “Efektivitas Media Audio Pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis
Lagu Kreasi di Kelas Lima Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Indonesia, Volume 5, Number 1
(April 2016), 706-718.
13
senang apabila mereka melihat langsung sebuah video. Mereka lebih asyik
belajar dengan gaya pembelajaran yang unik dan kreatif22
. Pembelajaran
audio visual juga dapat merangsang pemikiran dan meningkatkan suatu
pembelajarn yang efektif dan efisien. Pembelajaran audio visual memberikan
wawasan yang dapat dicerna oleh siswa23
.
Setelah melihat gambaran diatas media pembelajaran audio visual
merupakan salah satu hal yang menarik untuk disajikan dalam sebuah
pembelajaran, selain menyenangkan siswa akan merasa tidak bosan dengan
variasi dan pembelajaran.
M. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Researh dan Develompment,
sukmadinata mengemukakan ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi
penelitian. Secara garis besar disederhanakan oleh Sukmadinata dengan langkah
penelitian dan pengembangan menjadi tiga tahap (1) studi pendahuluan, (2)
pengembangan model, dan (3) validasi model24. Research & development
merupakan sebuah penelitian pengembangan dalam bidang pendidikan
(dalam penelitian pengembangan inovasi pembelajaran) untuk menghasilkan
produk tertentu serta menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini
memuat 3 komponen utama yaitu, (1) mendefinisikan analisis kurikulum,
22
J. Naga Madhuri, “ Use of Audio Aids in Teaching and Speaking”, Resarch journal of
english language and literature (RJELAL), Volume 1, Issue.3 (2013). 118-122. 23
Nalliveettil George Mathew 1, Ali odeh hammoud alidmat
2, “ A study on the
Usefulness of Audio-Visual in EFL Classroom: Implications for Effective Instruction”,
International Journal of Higher Education, Volume 2, Number 2 (2013). 86-92. 24
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja
Rosdakarya , 2005 , 164.
14
kajian buku paket IPA SD, observasi lapangan, penentuan bahan ajar
pembelajaran, (2) perancangan meliputi penulisan model pembelajaran dan
perangkat bahan ajar pembelajaran meliputi panduan eksperimen, LKS, dan
alat evaluasi. (3) pengembangan melalui uji coba model dan bahan ajar
pembelajaran dan analisis hasil uji coba25
.
Instrumen yang dapat digunakan dalam penelitian R & D berdasarkan
tahapan penelitiannya sebagai berikut penelitian pendahuluan dengan daftar
pertanyaan wawancara dan dokumentasi; pengembangan model konseptual
seperti : pengembangan model, serta validasi model dengan lembar validasi;
dan uji coba model menggunakan instrumen untuk mengevaluasi proses dan
hasil eksperimen yang dilakukan.26
Gambar 1.1. Gambar langkah-langkah penelitian
Sumber : Saputro, 2017: 9.
2. Subjek Uji coba produk
Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa di MI Asas Islam
Kalibening, MI Ma’arif Tingkir Lor dan MI Ma’rif Kumpulrejo 02 Kota
25
Muharram, Hamka Lodang, Nurhayati, Munir Tanrere, Pengembangan Model
Pembelajaran IPA SD Berbasis Bahan di Lingkungan Sekitar melalui Pendekatan Starter
Eksperimen, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Volume 15, Edisi Khusus III (2010), 313-320. 26
Iis Prasetyo, “Teknik Analisis Data Dalam Research And Development”, Teknik
Analisis Data dalam Research And Development , Number 6 (2014), 1-11.
15
Salatiga. Uji coba produk dilakukan dengan empat tahap yaitu, uji
Ahli/pakar dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan produk, uji coba
perorangan dengan bertujuan untuk mempraktekkan produk pengembangan,
uji coba kelompok dengan bertujuan untuk mempraktekkan produk
pengembangan setelah evaluasi dari uji coba perorangan , uji coba lapangan
terbatas sebagai final uji coba setelah revisi dari uji coba perorangan dan
hasil evaluasi uji coba kelompok.
3. Jenis data
Jenis data berupa hasil dari data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari hasil angket need assesment dan penilaian draf produk.
Sedangkan data kualitatif diperoleh dari jawaban dari angket terbuka hasil
pengembangaan dan pendapat para ahli/pakar.
4. Teknik Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan menggunakan angket
terbuka berupa angket (need assesment), format catatan diskusi untuk
pengumpulan data awal berupa wawancara, alat test sebagai pretes-postest,
dan Focus Group Discussion (FGD), instrument uji validasi dari para ahli/
pakar serta uji coba produk.27
5. Teknik analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu : Analisis data mencakup
prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian data baik dengan tabel,
bagan, atau grafik; data diklasifikasikan berdasarkan jenis dan komponen
27
Budiyono Saputro, “Manajemen Penelitian Pengembangan”,Yogyakarta : Aswaja
Pressindo ,2017, 29-30.
16
produk yang dikembangkan; data analisis secara deskriptif maupun dalam
bentuk perhitungan kuantitatif; penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal
yang bersifat faktual, sehingga sebagai dasar dalam melakukan revisi
produk; dalam analisis data penggunaan perhitungan dan analisis statistik
sejalan produk yang akan dikembangkan; dan laporan atau sajian harus
diramu dalam format yang tepat sedemikian rupa dan disesuaikan dengan
konsumen, atau calon pemakai produk.28
Untuk mengetahui efektifitas dalam pengembangan produk maka
menggunakan desain penelitian “One –Group pretest-postest design” yaitu
Gambar 1. Desain “ One-Group pretest-postest design”
Pada gambar diatas menjelaskan bahwa O1 hasil nilai pretest
(sebelum menggunakan bahan ajar IPA) sedangkan O2 hasil dari nilai postest
( sesudah menggunakan bahan ajar IPA). Dari hasil keduanya dilanjutkan
dengan uji t. Jika data terditribusi normal maka dilakukan uji parametrik
(paried t-test), jika data tidak terdistribusi secara normal maka dilakukan uji
non parametik (uji wilcoxon). Untuk kontrol desain penelitian ini
menggunakan riwayat kejadian yang tentu menggunakan hasil pengukuran
yang awal dan kedua.29
28
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R/D),
Bandung:Alfabeta, 2009.407. 29
Budiyono Saputro, M. Mas’ud, H. Saputra, and A. Kuswaya “Learning Effectivennes
of Department-based Integrated Science Interpretation”, Journal of physics: Internasional seminar
on science Education, Bristol Kingdom ,2019, 1-8.
O1 X O2
17
N. Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri dari lima bab, dalam Bab I berisi tentang latar belakang,
perumusan masalah, dan dasar-dasar yang menjadi pokok dalam penelitian.
Dalam Bab II penulis mengemukakan tentang keadaan nyata mengenai bahan
ajar IPA pada Tema Selamatkan Makhluk Hidup. Bab III berisikan tentang
pengembangan bahan ajar IPA pada Tema Selamatkan Makhluk Hidup. Bab IV
berisikan tentang uji kelayakan dan efektifitas pengembangan bahan ajar IPA
pada Tema Selamatkan Makhluk Hidup. Bab V berisikan kesimpulan dan
penutup.
18
BAB II
KONDISI NYATA PENGGUNAAN BAHAN AJAR IPA
DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
A. Deskripsi/ Gambaran Nyata Penggunaan Bahan Ajar IPA
Pembelajaran sebuah proses yang diharus dilaksanakan untuk mencapai
tujuan. Pembelajaran mempunyai tujuan dan hasil. Kesuksesan merupakan salah
satu hasil dari sebuah pembelajaran yang terencana dengan baik. Dengan
pembelajaran yang tidak panjang lebar, menyenangkan tentulah akan
menghasilkan yang luar biasa. Akan tetapi pembelajaran yang banyak,
membosankan, panjang lebar, membuat siswa akan bosan. Apabila siswa sudah
merasa bosan pasti tujuan pembelajaran tidak akan didapatkan.
Penggunaan bahan ajar IPA yang terjadi adalah penggunaan bahan ajar
berupa buku teks yang ada dan keluasaan materi dengan muatan pelajaran yang
beraneka ragam membuat penerapan dan pemahaman satu muatan pelajaran satu
dengan yang lain menjadi tidak konsisten. Selain itu dengan materi yang luas,
banyak, klasifikasi yang bermacam-macam dan butuh ketelitian tertentu, sehingga
bahan ajar yang di butuhkan bukan hanya bahan ajar yang biasa saja melainkan
bahan ajar yang dapat mengklasifikasikan di setiap sub bab dalam satu tema.
Siswa sering mengeluh dengan banyaknya materi yang harus dikuasai
pada pembelajaran IPA. Dengan digabungkannya dalam tema pada kurikulum
2013 menambah keluasan materi khusus mata pelajaran IPA. Dalam satu Tema
19
untuk materi khusus mata pelajaran IPA sering menjadi materi yang mendominasi
pembelajaran.
Pembelajaran IPA dengan bahan ajar yang ada sering mengantung dengan
hafalan-hafalan membuat anak bosan, sering lupa tidak menyenangkan kadang
anak sering mengacuhkan materi yang ada. Misalnya perkembangbiakan makhluk
hidup, di dunia ini banyak macam-macam dan klasifikasi beraneka ragam
makhluk hidup, tidak mungkin seorang siswa mampu menyebutkan satu persatu
hewan maupun tumbuhan dengan bagaimana cara perkembangbiakannya, tentulah
siswa akan merasa kesulitan. Disinilah permasalahan muncul, bahwa materi yang
luas dan beraneka macam membuat siswa sulit untuk memahami materi tentang
mata pelajaran IPA.
B. Opini Guru dan Siswa Bahan Ajar IPA
Pembelajaran tematik seperti ini memang lebih mudah untuk seorang guru
untuk melaksanakan sebuah pembelajaran. Akan tetapi bukan hanya sebuah
pembelajaran saja, akan tetapi dalam sebuah pembelajaran yang sukses itu sebuah
pembalajaran yang menghasilkan sebuah perubahan.
Seorang guru sering mengeluh dengan adanya pembelajaran tematik
kadang anak-anak tidak bisa membedakan antara materi mata pelajaran satu
dengan mata pelajaran yang lain. Misalnya, materi tentang pelestarian lingkungan
yang disingkronisasikan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia membuat
pamlet, disinilah siswa sering tidak dapat memilah dan memilih materi.
Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menekankan dengan materi yang ada.
Tambahan dari beliau dengan adanya Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN)
20
yang menggunakan dua kurikulum yang terkenal dengan Ujian Sekolah dengan
kurikulum irisan yang terdiri dari kurikulum KTSP tahun 2006 yang dipadu
padankan dengan kurikulum 2013 yang sejak tahun 2018 menggunakan ujian
berupa pilihan ganda dan uraian terbatas, menambah kerisuan seorang guru dalam
penekanan dan pemahaman kepada materi pada sub tema30
.
Guru dengan karakter yang berbeda, melaksanakan sebuah pembelajaran
tematik dengan cara berbeda pula. Guru ini karena jumlah siswa dengan skala
sedang menekankan sebuah pembelajaran tematik dengan memilah dan memilih
materi dari mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain. Misalnya materi
mata pelajaran IPA tentang perkembangbiakan tumbuhan dengan mata pelajaran
Bahasa Indonesia tentang paragraf induksi dan deduksi. Guru ini menyendirikan
antara mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia31
.
Seorang siswa juga punya hal yang menarik, mereka dapat memilah dan
memilih dari sebuah pembelajaran tematik dengan cara menyendirikan materi-
materi dengan berbeda-beda buku. Misalnya mereka tetap mempunyai satu buku
campuran (kumpulan materi tematik) dan mereka juga mempunyai buku satu
persatu mata pelajaran yang memuat materi tiap mata pelajaran32
.
30
Tika Laras Wati, Kondisi nyata tentang penggunaan bahan ajar IPA pada tema
selamatkan makhluk hidup, wawancara, tanggal 24 Juni 2019. 31
Syafiq Ahmad, Kondisi nyata tentang pembelajaran IPA di kelas 6, wawancara, 29
Juni 2019. 32
Laily Ninda, Kondisi nyata tentang pembelajaran pada tema selamatkan makhluk
hidup, wawancara, 14 Juli 2019.
21
BAB III
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA DENGAN
MEDIA AUDIO VISUAL
A. Need Assesment (Analisis Kebutuhan)
Dari beberapa madrasah yang ada pembelajaran pada tema selamatkan
makhluk hidup mencakup beberapa materi didalamnya berupa muatan materi
bahasa Indoneisia, IPA, IPS, PKN dan SBDP. Dari beberpa muatan materi pada
tema selamatkan makhluk hidup ini didominasi oleh muatan materi IPA tentang
perkembangbiakan makhluk hidup dan pelestarian lingkungan.
Muatan materi IPA yang mendominasi pada tema ini membuat pemikiran
baru untuk guru dalam penyampaian materi yang luas. Tidak banyak waktu untuk
memaparkan secara rinci apabila tidak ada kerjasama yang baik antara guru
maupun siswa. Dalam hal ini seorang guru harus memanfaatkan waktu seefisien
mungkin untuk menyampaikan materi ini. Dalam kenyataannya siswa masih
kesulitan tentang pemahaman materi. Banyak cara yang sudah dilakukan guru
dengan mengelompokkan tiap sub bab dalam tema, membuat kelompok kerja
siswa. Tapi hasil belum maksimal
Setelah melaksanakan wawancara dan observasi banyak permasalahan
yang muncul, selain itu masalah muncul saat Ujian Sekolah tahun 2018 yang
mulai menggunakan soal uraian pada soal ujian tersebut. Siswa merasa kesulitan
dalam hal materi tentang cara perkembangbiakan makhluk hidup yang begitu
banyak macam, ragam dan aneka bentuk tumbuhan dan hewan. Serta adanya
22
angket yang sudah diisikan oleh beberapa guru sebagian Madrasah Ibtidaiyyah di
Salatiga. Mendapatkan data seperti berikut :
Tabel 3.1 Rekapitulasi hasil need assesment
No Indikator Rerata (45) Keterangan
1. Isi materi pembelajaran 3,91 Sangat butuh
2. Metode pembelajaran dan bahan ajar 3,64 Sangat butuh
3. Penggunaan bahan ajar yang digunakan
dalam pembelajaran
3,72 Sangat butuh
Rata-rata jumlah 3,75 Sangat butuh
Sumber : Data primer
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar yang sederhana dan
dapat mencakup segala materi yang di butuhkan sangat membantu untuk
pembelajaran IPA. Bahan ajar ini berisikan tentang cara perkembangbiakan
tumbuhan, cara perkembangbiakan hewan serta pelestarian lingkungan. Bahan
ajar ini juga dilengkapi media berupa video dari kumpulan slide yang diiringi
lagu.
B. Pengembangan Bahan Ajar IPA dengan Media Audio Visual Pada Tema
Selamatkan Makhluk Hidup
Draf dalam pengembangan bahan ajar IPA denga media audo visual pada
tema selamatkan makhluk hidup sebagai berikut :
1. Sampul
Sampul yang di gunakan berisikan judul bahan ajar ayng
dikembangkan dengan gambar yang mendukung materi yaitu tema
23
selamatkan mahkluk hidup. Desain sampul menggunakan gambar dan
warna yang menarik.
BAHAN AJAR PEMBELAJARAN IPA
TEMA SELAMATKAN MAKHLUK
HIDUP KELAS VI SEMESTER I
Suplemen Media Pembelajaran
Oleh :
Asa Anfaida Maslina
Gambar 3.1 Tampilan cover depan bahan ajar
Sumber : Dokumentasi peneliti
2. Pengantar
kata pengantar berisikan tentang ucapan syukur kepada Allah SWT
sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan ajar IPA dengan media audio
visual, dan ucapan terimakasih kepada semua pihak sehingga bahan ajar
IPA telah selesai disusun.
3. Daftar isi
Daftar ini berupa daftar dan komponen isi yang ada didalam bahan ajar
IPA ini, sehingga pembaca mengetahui isi di dalamnya.
24
4. Peta konsep
Peta konsep berisikan tentang gambaran awal isi di dalam bahan ajar
IPA pada Tema Selamatkan Makhluk Hidup.
Gambar 3.2. Gambar peta konsep dalam bahan ajar IPA
Sumber : Dokumentasi peneliti
5. Sub tema 1
sub tema I pada bahan ajar IPA dengan media audio visual berisikan
tentang cara perkembangbiakan tumbuhan dengan cara generatif maupun
vegetatif.
6. Sub tema 2
Sub tema 2 pada bahan ajar IPA dengan media audio visual berisikan
tentang cara perkembangbiakan hewan dengan cara generatif maupun
vegetatif.
25
7. Sub tema 3
sub tema 3 pada bahan ajar IPA dengan media audio visual berisikan
tentang cara pelestarian lingkungan.
Bahan ajar IPA ini juga dilengkapi dengan media audio visual berupa
proshow yaitu kumpulan slide/gambar yang dipadukan dengan video tentang
perkembangbiakan tumbuhan dan hewan. Video yang disediakan adalah
gambaran nyata tentang perkembangbiakan ovipar atau proses yang
mengeluarkan telurnya. Selain itu dalam media audio visual juga dilengkapi
power point yang dilengkapi dengan materi setiap cara perkembangbiakan
tumbuhan dan hewan. Power Point ini mempermudah apabila seorang guru ingin
melaksakan pembelajaran dengan media ini.
C. Focus Group Discussion (FGD) dan Uji Validasi
Tahapan selanjutnya dalam Research and Development yaitu focus group
discussion (FGD). Kegiatan ini menghadirkan dosen pembimbing, pakar media,
pakar IT dan perwakilan responden. Peneliti memaparkan hasil dari penelitian
dan pengembangan berupa produk bahan ajar dengan media pembelajaran IPA
pada tema selamatkan makhluk hidup.
Pakar/ahli materi memberikan masukan mengenai bahan ajar tentang peta
konsep sebaiknya sesuai dengan kaidah yang benar. Gambar pada bahan ajar
sebaiknya diberi sumber asal gambar, rujukan pustaka harus singkron dan
ditambah dengan adanya glosarium. Sedangkan untuk media pembelajaran belum
adanya keteranga lengkap disetiap gambar dan ada sisipan video dalam
kumpulan-kumpulan slide.
26
Pakar media memberikan masukan gambar dalam bahan ajar lebih
diperjelas, ukuran gambar satu dengan yang lain harus sama dan spasi pada
gambar harus konsisten. Untuk media pembelajaran pemilihan warna yang lebih
menarik, kmemilih gambar dengan resolusi yang lebih besar agar gambar lebih
jelas, template harus konsisten dan adanya keterangan di setipa gambar.
Pakar Ilmu Teknologi memberikan masukan untuk bahan ajar sebaiknya
menggunakan gambar yang lebih jelas. Untuk media sebaiknya menggunakan
durasi yang agak lama untuk jarak antara satu gambar dengan gambar selanjutnya.
Serta dalam kumpulan slide ditambahkan video.
Masukan responden pertama memberikan masukan tentang gambar kurang
jelas, durasi waktunyang terlalu cepat dan keterangan gambar untuk dilebih
dilengkapi. Untuk responden kedua dalam media pembelajaran di masukkan
kedalam power point.
D. Hasil Uji kelayakan pengembangan Bahan Ajar IPA dengan Media Audio
Visual pada Tema Selamatkan Makhluk Hidup
Uji Kelayakan bahan ajar IPA dinilai oleh tiga yaitu dari segi materi, dan
dua ahli media. Pakar/ahli materi IPA, sedangkan ahli/pakar media Wahid Candra
Saputra dan Danang Prasetyo Apriyatno dari PT SCI (Selalu Cinta Indonesia)
Salatiga.
Berdasarkan hasil uji pakar materi IPA menyatakan bahwa pengembangan
bahan ajar IPA melalui media audio visual pada tema Selamatkan makhluk hidup
ini sudah baik dan layak, akan tetapi harus ada perbaikan-perbaikan untuk
kesuaian materi pendalaman dengan sumber dari gambar-gambar yang ada dan
27
diperdalam dengan glosarium. Sedangkan untuk pakar ahli media mengemukakan
bahwa media audio visual yang disajikan juga sudah bisa digunakan. Akan tetapi
masih ada kekurangan berupa gambar-gambar yang harus diperjelas dengan
keterangan serta ukuran gambar lebih diperjelas.
Uji kelayakan terdapat 5 kriteria kelayakan yaitu tidak layak, kurang
layak, cukup layak, layak dan sangat layak. Kriteria bahan ajar ini dengan unsur
dari nilai-nilai yang ada dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 3.2. Tabel hasil uji kelayakan oleh pakar / ahli materi
No Indikator Penilaian Rerata Keterangan
1. Kelayakan isi 97,2 Sangat layak
2. Kelayakan penyajian 93,7 Sangat layak
3. Kelayakan bahasa menurut BSNP 97,2 Sangat layak
4. Penilaian kontekstual 100 Sangat layak
Jumlah 97,1 Sangat layak
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji validasi yang
dilaksanakan oleh pakar/ahli materi yang meliputi sebagai berikut: 1) kelayakan
isi = 97.2, 2) kelayakan penyajian = 93.7, 3) kelayakan bahasa menurut BSNP =
97.2, 4)penilaian kontekstual = 100. Sehingga menghasilkan nilai akhir 97,1 atau
sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran.
Tabel 3.3. Tabel hasil uji kelayakan oleh pakar media dan Ilmu teknologi
No Indikator Terata (2) Keterangan
1. Tampilan Umum 2.95 Sangat layak
28
2. Tampilan khusus 3.25 Sangat layak
3. Penyajian Media 2.98 Sangat layak
Jumlah 3.06 Sangat layak
Sumber : Data primer
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil uji validasi oleh
pakar/ahli media dan Ilmu teknologi menunjukkan bahwa tampilan umum = 2.95,
tampilan khusus=3.25 dan penyajian media=2.98 atau sangat layak digunakan.
29
BAB IV
KELAYAKAN DAN EFEKTIFITAS PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA TEMA
SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP
A. Hasil Uji Coba Lapangan
1. Uji Coba perorangan
Bedasarkan uji validasi oleh para ahli maka bahan ajar IPA dengan media
audio visual proshow pada tema selamatkan makhluk hidup maka dilanjutkan
dengan uji coba perorangan oleh 15 siswa dan 1 guru MI Ma’rif Tingkir Lor
Kecamatan Tingkir Kota salatiga. Uji coba terbatas ini dilaksanakan oleh salah
satu guru yang bernama bapak Syafiq Ahmad, S.Pd.I dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Tabel 4.1. Proses pembelajaran IPA menggunakan media audio visual proshow
No Langkah pembelajaran Uraian Kegiatan
1. Pendahuluan Diawali dengan salam, berdoa
Apersepsi pengenalan tentang bahan ajar
cetak
Pelaksanaan Pretest
2 Inti Guru membuka media audio visual dan siswa
mengamati isi dari media audio visual
Tanya jawab
3 Penutup Pelaksanaan postest
Evaluasi proses pembelajaran, ditutup dengan
do’a dan salam
Sumber : Data primer
30
Uji coba terbatas bahan ajar IPA menitik beratkan pada pemahaman siswa
mengenai materi perkembangbiakan makhluk hisup dan pelestarian lingkungan.
Dari uji coba terbatas ini dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.2 . Data hasil Uji coba perorangan di MI Ma’arif Tingkir Lor
No Indikator Penilaian Rerata
(n=16)
Keterangan
1. Kelayakan isi 89,5 Sangat layak
2. Kelayakan penyajian 89,4 Sangat layak
3. Kelayakan bahasa menurut BSNP 88,7 Sangat layak
4. Penilaian kontekstual 91,1 Sangat layak
5. Kelayakan Media 88,9 Sangat layak
Rata – rata keseluruhan 89,5 Sangat layak
Sumber : Data Primer
Dari hasil tabel diatas diperoleh rata-rata hasil uji coba perorangan yang
dilaksanakan di MI Ma’arif Tingkir Lor membuktikan bahwa bahan ajar IPA
dengan media audio visual proshow pada tema selamatkan makhluk hidup dengan
mendapatkan nilai 89,5 atau sangat layak untuk digunakan.
2. Uji Coba kelompok
Setelah uji coba perorangan seperti gambaran dan diadakan evaluasi maka
uji coba diperluas dengan kelompok dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa dan
1 guru dari MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Kota Salatiga. Uji coba ini dilaksanakan
oleh salah satu guru yaitu ibu Istiqoh rahayuningsih, S.Pd, dengan langkah seperti
langkah pembelajaran yang sama dengan pembelajaran yang ada di MI Ma’arif
Tingkir Lor Kota Salatiga.
31
Uji coba kelompok menengah ini menghasilkan data seperti uji coba
perorangan sebagai berikut :
Tabel 4.3. Data hasil Uji Coba kelompok di MI Ma’arif Kumpulrejo 02
No Indikator Penilaian Rerata
(n= 29)
Keterangan
1. Kelayakan isi 91,1 Sangat layak
2. Kelayakan penyajian 90,8 Sangat layak
3. Kelayakan bahasa menurut BSNP 90,8 Sangat layak
4. Penilaian kontekstual 90,5 Sangat layak
5. Kelayakan Media 90,4 Sangat layak
Rata – rata keseluruhan 90,7 Sangat layak
Sumber : Data primer
Dari hasil uji coba diatas dapat diraik kesimpulan bahwa ada kenaikan rata-
rata dari uji coba perorangan yang sudah di evaluasi dan direvisi. Rata-rata yang
diperoleh dari uji coba kelompok dengan nilai 90,7 atau dikatakan dengan sangat
layak.
3. Uji coba terbatas
Setelah uji coba pada kelompok sedang, uji coba diperluas dengan uji coba
lapangan terbatas, yaitu dengan jumlah siswa 59 dan 1 guru anak yang berda di
MI Asas Islam Kalibening Kota Salatiga. Uji coba kelompok besar dilaksanakan
oleh salah satu guru yang bernama ibu Tika Laras Wati, S.Pd.
Uji coba kelompok besar ini dilaksanakan sama dengan uji coba
dikelompok kecil maupun uji coba kelompok besar yang sesuai dengan langkah-
langkah yang sudah ada, dan mengahsilkan nilai sebagai berikut :
32
Tabel 4.4. Data hasil Uji Coba terbatas di MI Asas Islam Kalibening
No Indikator Penilaian Rerata
(n= 59)
Keterangan
1. Kelayakan isi 91,1 Sangat layak
2. Kelayakan penyajian 92,1 Sangat layak
3. Kelayakan bahasa menurut BSNP 91,9 Sangat layak
4. Penilaian kontekstual 92,1 Sangat layak
5. Kelayakan Media 91,8 Sangat layak
Rata – rata keseluruhan 91,8 Sangat layak
Sumber : Data primer
Dari hasil yang terakhir di uji cobakan pada uji coba lapangan terbatas dari
evaluasi uji coba kelompok dengan hasil 91,8. Dapat disimpulkan bahwa hasil uji
coba terbatas sebagai akhir /final pengembangan bahan ajar IPA dengan media
audio visual proshow pada tema selamatkan makhluk hidup dapat di gunakan dan
sangat layak untuk di manfaatkan dalam pembelajaran.
B. Efektifitas Pengembangan Bahan Ajar IPA dengan media audio visual
pada Tema Selamatkan Makhluk Hidup
1. Diskriptif statistik
Diskriptif statistik hasil dari pretest dan postest yang dilaksakan pada
siswa kelas VI Adan VI B MI Asas Islam Kalibening hari sabtu, 7
September 2019. Diperoleh hasil sebagai berikut :
33
Tabel 4.5. Data hasil pretest dan postest
Statistics
pretes postes
N Valid 59 59
Missing 0 0
Mean 67.7119 82.8814
Median 70.0000 85.0000
Mode 70.00 85.00
Std. Deviation 7.38837 5.50888
Minimum 50.00 75.00
Maximum 85.00 95.00
Sum 3995.00 4890.00
Sumber : Data primer
Tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa pada hasil pretest menunjukkan
mean=67.7, median=70.00, modus=70.00, minimum 50.00, maksimum 85.00 dan
standar deviasi 7.38. Sedangkan untuk hasil postest menunjukkan mean=82.8,
median=85.00, modus=85.00, minimum 75.00, maksimum 95.00 dan standar
deviasi 5.5. Adapun histogram dari pretest dan postest sebagai berikut :
Gambar 4.1. Gambar histogram pretest
Sumber : Data primer
34
Gambar 4.2. Gambar histogram postest
Sumber : Data primer
2. Uji normalitas data
Uji normalitas data hasil pretest dan postest sebelum dilakukan uji t, maka
dilakukan uji normalitas dengan data dengan hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.6. Uji normalitas data pretest dab postest
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Pretes .226 59 .000 Postes .191 59 .000
Sumber : Data primer
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas dapat diperoleh bahwa pretest
p=0.00 < 0.05 dan postest p=0.00 < 0.05. Maka dapat disimpulkan data pretest
dan postest terdistrubisikan secara tidak normal.
35
3. Uji efektifitas
Uji efektifitas bahan ajar dari hasil pretest dan postest yang telah uji
normalitas. Maka dilakukan uji efektifitas dengan uji wilcoxon. Hal tersebut
dilaksanakan dengan data tidak terdistribusi secara tidak normal (non
parametik). Adapun hasilnya sebagai berikut:
4.7. Tabel hasil uji wilcoxon dari data pretest dan postest
Test Statisticsa
postes – pretes
Z -6.798b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Sumber : Data primer
Berdasarkan uji wilcoxon diperoleh hasil t hitung 6.798, sedangkan
p=0.00<0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, dari hasil ini berarti
pengembangan bahan ajar IPA dengan media audio visual proshow pada tema
selamatkan makhluk hidup efektif yang dapat meningkatkan hasil belajar pada
tema selamatkan makhluk hidup.
C. Kelebihan dan Kekurangan Pengembangan Bahan Ajar IPA dengan
Media Audio Visual Proshow pada Tema Selamatkan Makhluk Hidup
Kelebihan bahan ajar IPA dengan media audio visual proshow pada
tema selamatkan makhluk hidup ini sebagai berikut: 1) bahan ajar IPA yang
ramah anak, memuat tentang materi tentang perkembangbiakan makhluk hidup
serta pelestarian lingkungan, sehingga guru lebih mudah untuk menerangkan
dan memberikan penekanan pada materi ini dalam tema selamatkan makhluk
36
hidup, selain guru siswa juga akan lebih mudah memahami materi karena
sudah disendirikan dari cakupan materi yang ada pada setiap sub tema; 2)
bahan ajar IPA ini dilengkapi dengan media audio visual berupa proshow yang
berguna untuk mempermudah atau membuat hal baru, menarik, menyenangkan
dalam suatu pembelajaran, sehingga siswa tidak akan merasa bosan untuk
mengikuti proses belajar mengajar; 3) selain itu bahan ajar IPA ini juga
dilengkapi media audio visual dan ppt sehingga guru lebih mudah mengajarkan
kepada siswa dalam penekanan-penekanan materi perkembangbiakan makhluk
hidup dan pelestarian lingkungan, sehingga siswa dan guru akan lebih terbantu
dalam pendalaman materi yang luas dan beraneka ragam; 4) bahan ajar ini pula
memudah siswa apabila mereka belajar dirumah maupun belajar kelompok
sehingga sumber belajar yang tidak hanya monoton dari satu sumber bahan ajar
saja.
Kekurangan bahan ajar IPA dengan media audio visual proshow pada
tema selamatkan makhluk hidup ini yaitu harus ada pendampingan pada saat
pemutaran video maupun ppt karena apabila siswa dibiarkan sendiri dalam
belajar maka ada hal-hal yang memang perlu penekanan dan pendalaman serta
keterangan-keterangan dan guru maupun orang tua. Sehingga tidak terjadi
kesalah pahaman atau penafsiran yang diterima oleh siswa.
37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kondisi nyata penggunaan bahan ajar IPA pada pembelajaran yang
menggunakan bahan ajar berupa buku teks yang terdiri banyak muatan
pelajaran membuat seorang guru maupun siswa sulit untuk mendalami
pemahaman tentang materi yang ada dalam buku teks tersebut. Selain itu
dalam kenyataan yang ada siswa di tuntut untuk mengetahui serta
memahami di setiap muatan pelajaran dari satu tema. Hasil dari need
assesment tentang pengembangan bahan ajar IPA dengan indikator sebagai
berikut: 1) isi materi pembelajaran dengan nilai rata-rata 3,91; 2)metode
pembelajaran dan bahan ajar 3,64; 3) penggunaan bahan ajar yang
dihunakan dalam pembelajaran 3,72. Berdasarkan hasil angket need
assesment membuktikan bahwa sangat membutuhkan bahan ajar IPA.
2. Pengembangan bahan ajar IPA dengan media audio visual proshow pada
tema selamatkan makhluk hidup berisi tentang sub bab I tumbuhan sahabatku
yang berisi tentang cara perkembangbiakan tumbuhan, sub bab II hewan
sahabatku yang berisi tentang cara perkembangbiakan hewan, dan sub III ayo,
selamatkan hewan dan tumbuhan yang berisikan pelestarian lingkungan.
Hasil uji validasi dari ahli materi dengan indikator aspek kelayakan isi, aspek
kelayakan penyajian, sapek bahasa dan aspek penilaian kontektual dengan
nilai 97,1 atau sangat layak. Uji validasi ahli media dengan indikator tampilan
38
umum, tampilan khusus, penyajian media dengan nilai 90,7 atau sangat
layak.
3. Bahan ajar IPA dengan media audio visual proshow pada tema selamatkan
makhluk hidup efektif terhadap hasil belajar siswa MI Kota Salatiga melalui
uji wilxocon menghasilkan uji t =6,798 dengan P = 0.00 < 0.05 dengan
terdistribusi dengan tidak normal (non parametik.
C. Saran
1. Bahan ajar IPA dengan media audio visual proshow pada tema selamatkan
makhluk hidup ini dapat digunakan pada kegiatan belajar mengajar.
2. Bahan ajar IPA dengan media audio visual proshow ini dapat dikembangkan
pada tema selanjutnya pada muatan pelajaran IPA maupun muatan pelajaran
lain di kelas 6.
3. Bahan ajar IPA dengan media audio visual proshow ini dapat dikembangkan
dengan mata pelajaran lain yang serumpun dengan materi perkembangbiakan
makhluk hidup dan pelestraian lingkungan.
39
DAFTAR PUSTAKA
Albinus Silalahi, “Development Research (penelitian Pengembangan) dan
Researh&Develompment (penelitian dan Pengembangan) dalam Bidang
Pendidikan/Pembelajaran”, Seminar & Workhsop penelitian Disertasi
Program Doktoral Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Tanggal 3-4
Februari 2017.
Aliangga Kusuman dan Bachtiar Hasan, “ Pengembangan Bahan Ajar Mata
Pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik untuk Sekolah Menengah
Kejuruan”, Jurnal Pendidikan dan Kejuruan ( 2016) : 28-39.
Anatri Desstya, Kedudukan dan Aplikasi Pendidikan Sains di Sekolah Dasar,
Profesi Pendidikan Dasar (2014) : 193-200 .
Arum Tri Lestari dkk, “Keefektian Media Audio Visula Sebagai Kreativitas Guru
Sekolah Dasar dalam Menumbuhkan Keterampilan Menulis Puisi siswa”,
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (2017): 214-225.
Baiq Niswatul Khair, Herawati Susilo,Endang Suarsini, “pengembangan Bahan
Ajar Berbasis Inkuiri untuk Siswa Kelas V SD” Elementary School
Education Journal, volume 2,nomor 1 (2018), 97-108.
Daryanto, “ Menyusun Modul Bahan Ajar Untuk Persiapan Guru dalam
Mengajar”, Yogyakarta: Gavamedia, 2014.
Depdiknas. (2005). Peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun
2005 tentang standar nasional pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Fransia Thresianan Nomleni,Theodora Sarlotha, dan Nimala Manu,
“Pengembangan Media Audio Visual dan Alat Peraga Dalam
Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Pemecahan Masalah”, Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan (2018) : 219-230.
Iis Prasetyo, “Teknik Analisis Data Dalam Research And Development”, Teknik
Analisis Data dalam Research And Development (2014): 1-11.
I Made Maduriana1, Ni Putu Seniwati
2, “Pengembangan Bahan Ajar SD
Bermuatan Pendidikan Karakter Baerbasis Tradisi Lisan Bali”, Jurnal
Kajian Bali (2015):369- 390.
Joni Purwono, Sri Yutmini, dan Sri Anitah, “ Penggunaan Media Audio-Visual
pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1, “Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran (
2014) : 127-144.
40
J. Naga Madhuri, “ Use of Visual Aids in Teaching and Speking” Research
Journal of English Language and Literature (RJELAL) (2013): 118-122.
Kadir Abdul, dkk., Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta, 2012.
Laily Ninda, Kondisi nyata tentang pembelajaran pada tema selamatkan makhluk
hidup, wawancara, 14 Juli 2019.
M. K. Abadi, H. Pujiastuti, and L.D. Assaat, “development of Teaching Material
Basad Interactive Scientific Approach towards the the Concept of Social
Arithmatic For Junior High School Student”, Journal of
Physics:Conference Series, Number 812(2017),1.
Muharram, Hamka Lodang, Nurhayati, Munir Tanrere, Pengembangan Model
Pembelajaran IPA SD Berbasis Bahan di Lingkungan Sekitar melalui
Pendekatan Starter Eksperimen, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan
(2010) : 313-320.
Nalliveettil George Mathew & Ali odeh hammoud alidmat, “ A study on the
Usefulness of Audio-Visual in EFL Classroom: Implications for
Effective Instruction”, International Journal of Higher Education (2013)
: 86-92.
Ninda Ayu Asmarawati, “Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Karakter
Dengan Media Kartu Pintar Pada Materi Perubahan Kenampakan Bumi
dan Benda Langit Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Patangpuluban
Yogyakarta”, Jurnal, PGSD FKIP Universitas PGRI Yogyakarta.
Rina Moga Sari1.2
, M.Oky Fardian Gafari3, Sumarsih
3, “ The Development Of
writing Learning Media in Audio Visual Based on Explanatory Text at
The Student of Class XI MAN 2 Model Medan, Indonesia”, Internasional
Journal of Education, Learning and Development (2017): 48-63.
Saputro, Budiyono, “Manajemen Penelitian Pengembangan”,Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2017.
Saputro, Budiyono, “Efektifitas Model Manajemen Pelatihan IPA Terpadu Bagi
Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah
Pertama se-Kabupaten Kudus”, Education Management, nomor 1, volum
2, (2012),136-142.
Saputro, Budiyono, M. Mas’ud, H. Saputra, and A. Kuswaya “Learning
Effectivennes of Department-based Integrated Science Interpretation”,
Journal of physics: Internasional seminar on science Education, Bristol-
Kingdom,( 2019 ), 1-8.
41
Sayidiman, “ Penggunaan Media Audio Visual dalam Merangsang Minat
Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Seni Tari”, Jurnal Publikasi
Pendidikan (2012): 36-43.
Sistiana Windyani, Setiono, Astri Sutisnawati, “ Pengembangan Bahan ajar
Berbasis Konteks dan Kreativitas untuk Melatih Literasi Sains Siswa
Sekolah Dasar”, Jurnal Bioedukatika (2016): 19-25 .
Somakim, dkk, “Developing Teaching Materials PISA-Based for Mathematics
and Science of Junior High School”, Journal of Education and practice,
Volume 7, number 13 (2016), 73.
Sukmadinata, N. S. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Program
Pascasarjana UPI dan PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Srikandi Octaviani, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Dalam Implementasi
Kurikulum 2013 kelas 1 Sekolah Dasar, Eduhumoniora: Jurnal
Pendidikan Dasar (2017): 93-98.
Sugiyono. “Metode Penilaian Pendidikan (pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R/D)”. Bandung: Alfabeta, 2007.
Syafiq Ahmad, Kondisi nyata tentang pembelajaran IPA di kelas 6, wawancara,
29 Juni 2019.
Tika Laras Wati, Kondisi nyata tentang penggunaan bahan ajar IPA pada tema
selamatkan makhluk hidup, wawancara, tanggal 24 Juni 2019.
Uzi Fauziyah, “Desain Penelitian Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Tema
Cahaya dan Warna untuk Pembelajaran IPA SMP”, Prosiding Simposium
Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains (2015): 573-576.
Yanti Fitria, Idriyeni, “ Development of Problem-Based Teaching Materials for
the Fifth Graders of Primary School”, Jurnal Ta‟dib, Vol.20, No.2,
(2017),99-103.
42
LAMPIRAN
43
ANGKET KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN
AUDIO VISUAL
Nama : ........................................................
Asal madrasah : ........................................................
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
NO Indikator Uraian SB B KB TB
1. Isi materi
pembelajaran
Apakah dalam KBM tema
selamatkan makhluk hidup
membutuhkan adanya
pembelajaran IPA lebih spesifik?
Apakah dalam KBM
membutuhkan adanya
pengembangan materi tentang
perkembangbiakan makhluk
hidup?
Apakah perlu materi
perkembangbiakan makhluk
hidup lebih diperdalam dan
diperluas?
2. Metode
pembelajaran dan
bahan ajar
Apakah dalam pendalaman materi
perlu menggunakan bahan ajar?
Apakah dalam pengembangan
bahan ajar perlu singkronisasi
dengan kehidupan nyata?
Apakah dalam pembelajaran perlu
menggunakan bahan ajar yang
menyenangkan?
44
Apakah perlu alat bantu seperti
bahan ajar untuk mempermudah
dalam penyampaian materi khusus
IPA dalam tema selamatkan
makhluk hidup?
Apakah perlu bahan ajar audio
visual untuk mempermudah anak
memahami khusus pembelajaran
IPA dalam tema selamatkan
makhluk hidup?
Apakah perlu pengembangan
bahan ajar audio visual untuk
perbaikan dan pengayaan materi ?
Apakah perlu dalam penggunaan
bahan ajar audio visual untuk
penilaian?
3. Penggunaan
bahan ajar yang
digunakan dalam
pembelajaran
Apakah dalam pembelajaran
membutuhkan menggunakan
gambar nyata ?
Apakah dalam pembelajaran
membutuhkan gambar lingkungan
sekitar madrasah?
Apakah dalam pembelajaran
membutuhkan adanya lagu yang
mengiringi gambar?
45
Apakah dalam pembelajaran
membutuhkan lagu kebangsaan?
Apakah dalam pembelajaran
membutuhkan lagu anak-anak?
Apakah membutuhkan aminasi
gambar dalam pembelajaran?
Keterangan :
SB : Sangat Butuh
B : Butuh
KB : Kurang Butuh
TB : Tidak Butuh
46
AMBAR HASIL UJI VALIDASI AHLI/PAKAR MATERI IPA
47
48
49
50
51
Analisis need assesment
NO NAMA
NILAI INDIKATOR
1,1 1,2 1,3 2,1 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 2,7 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6
1 AB 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
2 AB 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
3 AB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 AB 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4
5 AB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4
6 AB 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4
7 AB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
8 AB 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4
9 AB 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
10 AB 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4
11 AB 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3
12 AB 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4
13 AB 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
14 AB 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4
15 AB 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4
16 AB 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4
17 AB 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3
18 AB 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3
19 AB 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3
20 AB 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
21 AB 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
22 AB 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
23 AB 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
24 AB 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
52
25 AB 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4
26 AB 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3
27 AB 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
28 AB 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3
29 AB 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3
30 AB 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4
31 AB 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3
32 AB 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
33 AB 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
34 AB 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
35 AB 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
36 AB 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
37 AB 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
38 AB 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 AB 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
40 AB 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
41 AB 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
42 AB 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 AB 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
44 AB 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
45 AB 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4
JML 180 175 173 171 165 160 161 160 165 167 175 165 168 163 167 168
Rat 4 3,89 3,84 3,8 3,67 3,56 3,58 3,56 3,67 3,71 3,89 3,67 3,73 3,62 3,71 3,73
Total 11,73333333 25,53333333 22,35555556
Hasil 3,911111111 3,647619048 3,725925926
53
Analisis hasil uji coba kelompok
No Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1
Kelengkapan materi
3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4
2
Keluasan materi
4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3
Kedalaman materi
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4
4
Keakuratan konsep dan
definisi 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4
5
Keakuratan data dan fakta
4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4
6
Keakuratan gambar, diagram
dan ilustrasi 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4
7
Keakuratan istilah-istilah
3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4
8
Mendorong rasa ingin tahu
4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
9
Menciptakan kemampuan
bertanya 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah
33 33 34 32 33 34 30 34 34 33 34 34 33 35 33 30 32 33 30 32 33 32 32 33 33 34 34 31 34
Rata-rata
92 92 94 89 92 94 83 94 94 92 94 94 92 97 92 83 89 92 83 89 92 89 89 92 92 94 94 86 94
54
10
Keruntutan konsep
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4
11
Contoh-cpntph soal dalam
setiap kegiatan belajar 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4
12
Soal latihan pada setiap
akhir kegiatan belajar 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
13
Pengantar
3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3
14
Glosarium/daftar pustaka
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
15
Keterlibatan peserta didik
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 4 3
16
Keruntutan antar kegiatan belajar
4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4
17
Keruntutan makna dalam
kegiatan belajar 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah
29 30 31 29 31 31 29 28 28 27 28 28 29 29 29 28 27 29 28 29 31 30 28 30 29 30 29 30 29
Rata-rata
91 94 97 91 97 97 91 88 88 84 88 88 91 91 91 88 84 91 88 91 97 94 88 94 91 94 91 94 91
18
Ketepatan struktur kalimat
4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19
Keefektifan kalimat
4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4
20
Kebakuan istilah
3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2
55
21
Pemahaman terhadap pesan atau informasi
4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3
22
Kemampuan memotivasi
peserta didik 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4
23
Kesesuaian dengan
perkembangan intelektual
peserta didik 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4
24
Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan emosional peserta didik
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4
25
Ketepatan tata bahasa
3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26
Ketepatan ejaan
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
Jumlah
31 34 32 34 32 33 32 33 34 31 31 32 31 32 32 31 32 34 32 31 34 35 34 34 35 33 33 33 33
Rata-rata
86 94 89 94 89 92 89 92 94 86 86 89 86 89 89 86 89 94 89 86 94 97 94 94 97 92 92 92 92
27
Keterkaitan antara maetri
yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4
28
Kemampuan mendorong
siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimiliki sisiwa dengan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29
Kontruktivisme
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
56
30
Menemukan
4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
31
Bertanya
3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
32
Masyarakat belajar
3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4
33
Permodelan
3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
34
Refleksi
4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
35
Penilaian yang sebenarnya
4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3
Jumlah
33 36 35 30 33 31 31 34 33 31 33 34 33 34 33 31 32 32 31 32 31 32 34 33 31 33 34 32 33
Rata-rata
92 100 97 83 92 86 86 94 92 86 92 94 92 94 92 86 89 89 86 89 86 89 94 92 86 92 94 89 92
36
Desain media sesuai dengan
materi 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3
37
Desain media sesuai dengan
konsep materi 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
38
Desain media menarik
dilihat 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3
39
Desain media menyajikan
contoh nyata
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
40
Pemilihan warna dalam
media 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4
57
41
Pemilihan media yang unik
4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4
42
Memuat integrasi konsep
dan lingkungan 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
43
Tampilan media menarik
dan mudah
dibawa/dipindahkan 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4
44
Diberi judul/keterangan media
4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
45
Penyajian media mampu
mengembangkan meinta
belajar siswa. 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
Jumlah 38 36 36 36 35 37 35 35 36 33 36 37 37 37 37 37 35 35 37 38 35 35 36 36 37 39 36 35 37
Rata-rata 95 90 90 90 88 93 88 88 90 83 90 93 93 93 93 93 88 88 93 95 88 88 90 90 93 98 90 88 93
58
Analisis uji coba perorangan
No Indikator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Kelengkapan materi 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
2 Keluasan materi 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
3 Kedalaman materi 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3
4 Keakuratan konsep dan definisi
4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4
5 Keakuratan data dan fakta
4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3
6
Keakuratan gambar, diagram dan
ilustrasi 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3
7 Keakuratan istilah-istilah
3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3
8 Mendorong rasa ingin tahu
4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3
9 Menciptakan kemampuan bertanya
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
Jumlah 33 33 34 31 32 34 29 34 34 32 34 32 31 33 31 29
Rata-rata 91,6 91,6 94,4 86,1 88,8 94,4 80,5 94,4 94,4 88,8 94,4 88,8 86,1 91,7 86,1 80,5
10 Keruntutan konsep
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4
11
Contoh-contoh soal dalam setiap
kegiatan belajar 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
12
Soal latihan pada setiap akhir kegiatan
belajar 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3
59
13 Pengantar
3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4
14 Glosarium/daftar pustaka
4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4
15 Keterlibatan peserta didik
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3
16 Keruntutan antar kegiatan belajar
4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3
17
Keruntutan makna dalam kegiatan
belajar 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah 29 30 31 29 31 30 28 28 27 27 28 27 28 28 29 28
Rata-rata 90,6 93,7 96,8 90,6 96,8 93,7 87,5 87,5 84,3 84,3 87,5 84,3 87,5 87,5 90,6 87,5
18 Ketepatan struktur kalimat
4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
19 Keefektifan kalimat
4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3
20 Kebakuan istilah
3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
21
Pemahaman terhadap pesan atau
informasi 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
22 Kemampuan memotivasi peserta didik
3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
23
Kesesuaian dengan perkembangan
intelektual peserta didik 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3
24
Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan emosional peserta
didik 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4
25 Ketepatan tata bahasa 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4
26 Ketepatan ejaan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3
60
Jumlah 31 34 31 34 31 32 31 32 34 31 31 32 32 32 32 31
Rata-rata 86,1 94,4 86,1 94,4 86,1 88,8 86,1 88,8 94,4 86,1 86,1 88,8 88,8 88,8 88,8 86,
27
Keterkaitan antara maetri yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28
Kemampuan mendorong siswa
membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki sisiwa
dengan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4
29 Kontruktivisme 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3
30 Menemukan 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3
31 Bertanya 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3
32 Masyarakat belajar 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
33 Permodelan 3 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
34 Refleksi 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 Penilaian yang sebenarnya
4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
Jumlah 33 36 35 30 33 31 31 34 33 31 33 34 33 34 33 31
Rata-rata 91,6 100 97,2 83,3 91,6 86,1 86,1 94,4 91,6 86,1 91,6 94,4 91,6 94,4 91,6 86,1
36 Desain media sesuai dengan materi
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37
Desain media sesuai dengan konsep
materi 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
38 Desain media menarik dilihat
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3
39
Desain media menyajikan contoh
nyata 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3
61
40 Pemilihan warna dalam media
4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4
41 Pemilihan media yang unik
4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
42
Memuat integrasi konsep dan
lingkungan 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
43
Tampilan media menarik dan mudah
dibawa/dipindahkan 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4
44 Diberi judul/keterangan media
4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4
45
Penyajian media mampu
mengembangkan meinta belajar siswa. 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
Jumlah 38 36 36 36 35 37 35 35 36 33 35 36 35 36 35 35
Rata-rata 95 90 90 90 87,5 92,5 87,5 87,5 90 82,5 87,5 90 87,5 90 87,5 87,5
62
PEDOMAN WAWANCARA TENTANG PEMBELAJARAN IPA
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
1. Menurut bapak/ ibu, apakah pembelajaran IPA selama sudah berjalan
dengan baik?
2. Menurut bapak/ibu, apakah terdapat kendalan yang ditemui pada saat
pembelajaran berlangsung?
3. Apakah ketersediaan perpustakaan sudah dimanfaatkan secara maksimal
unntuk membantu dalam KBM ?
4. Apakah bapak /ibu menggunakan bahan ajar sebagai sumber belajar untuk
menjelaskan konsep dalam pembelajaran IPA?
5. Metode pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran IPA?
6. Apakahdalam proses pembelajaran pernah menggunakan bahan ajar?
7. Jika iya, bahan ajar apakah yang digunakan ?
8. Apakah bahan pembelajaran yang ada sekarang dan yang digunakan sudah
cukup untuk medukung proses Pembelajaran?
9. Jika menggunakan bahan pembelajaran. Apakah ada simulasi atau
animasi?
10. Mudahkah dalam penggunaanya?
11. Pernahkah anda mendapat tutorial untuk membuat bahan pembelajaran?
12. Pernahkah anda membuat sendiri bahan Pembelajaran?
13. Kurangnya pemahaman dalam pengembangan bahan pembelajaran
IPAberupa animasi atau audio visual?
14. Tidak adanya sarana pendukung untuk mengembangkan bahan
pembelajaran berupa audio visual?
15.Tidak ada ide untuk mengembangkan bahan pembelajaran IPA dengan
audio visual?
16. Membutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkan bahan
pembelajaran IPA dengan audio visual ?
17. Bagaimana apabila dalam pembelajaran IPA ada pengembangan bahan
ajar dengan Audio Visual ?
63
18. Bagaimana caranya untuk bahan ajar dengan audio visual di terapkan
dalam pembelajaran?
19. Apakah efisien apabila penggunaan bahan ajar audio visual di terapkan
dalam KBM?
20. Bagaimana cara penerapannya ?
64
ANGKET EFEKTIFITAS
Bahan Ajar IPA pada Tema Selamatkan Makhluk Hidup melalui
Media Audio Visual untuk SD/MI
Nama :
A. Petunjuk Pengisian Angket
Bapak/Ibu kami mohon memberikan tanda check list (√ ) pada kolom yang
sesuai pada setiap butir penilaian dengan keterangan sebagai berikut :
Skor 4 : Sangat Layak
Skor 3 : Layak
Skor 2 : Kurang Layak
Skor 1 : Tidak Layak
B. Instrumen efektifitas Bahan Ajar
I. Aspek Kelayakan Isi
Indikator Penilaian Butir Penilaian Penilaian
1 2 3 4
A. Kesesuaian materi
dengan KD
1. Kelengkapan materi
2. Keluasan materi
3. Kedalaman materi
B. Keakuratan Materi 4. Keakuratan konsep dan
definisi
5. Keakuratan data dan
fakta
6. Keakuratan gambar,
diagram dan ilustrasi
65
7. Keakuratan istilah-
istilah
C. Mendorong
keingintahuan
8. Mendorong rasa ingin
tahu
9. Menciptakan
kemampuan bertanya
II. Aspek Kelayakan Penyajian
Indikator Penilaian Butir Penilaian Penilaian
1 2 3 4
A. Teknik Penyajian 1. Keruntutan konsep
B. Pendukung
penyajian
2. Contoh-cpntph soal
dalam setiap kegiatan
belajar
3. Soal latihanpada setiap
akhir kegiatan belajar
4. Pengantar
5. Glosarium/daftar
pustaka
C. Penyajian
pembelajaran
6. Keterlibatan peserta
didik
D. Keruntutan alur
pikir
7. Keruntutan antar
kegiatan belajar
8. Keruntutan makna
dalam kegiatan belajar
III. Aspek Kelayakan Bahasa Menurut BSNP
Indikator Penilaian Butir Penilaian Penilaian
66
1 2 3 4
A. Lugas 1. Ketepatan struktur
kalimat
2. Keefektifan kalimat
3. Kebakuan istilah
B. Komunikatif 4. Pemahaman terhadap
pesan atau informasi
C. Dialogis dan
interaktif
5. Kemampuan
memotivasi peserta
didik
D. Kesesuaian dengan
perkembangan
peserta didik
6. Kesesuaian dengan
perkembangan
intelektual peserta
didik
7. Kesesuaian dengan
tingkat perkembangan
emosional peserta
didik
E. Kesesuian dengan
kaidah Bahasa
8. Ketepatan tata bahasa
9. Ketepatan ejaan
IV. Aspek Penilaian Kontekstual
Indikator Penilaian Butir Penilaian Penilaian
1 2 3 4
A. Hakikatnya
kontektual
1. Keterkaitan antara
maetri yang diajarkan
dengan situasi dunia
nyata siswa
67
2. Kemampuan
mendorong siswa
membuat hubungan
antara pengetahuan
yang dimiliki sisiwa
dengan penerapannya
dalam kehidupan
sehari-hari
B. Komponen
kontekstual
3. Kontruktivisme
4. Menemukan
5. Bertanya
6. Masyarakat belajar
7. Permodelan
8. Refleksi
9. Penilaian yang
sebenarnya
V. Instrumen aspek media
No Aspek
Penilaian
Deskripsi Penilaian
1 2 3 4
1. Tampilan
Umum
Desain media sesuai dengan
materi
Desain media sesuai dengan
konsep materi
Desain media menarik dilihat
Desain media menyajikan
68
contoh nyata
2. Tampilan
khusus
Pemilihan warna dalam media
Pemilihan media yang unik
Memuat integrasi konsep dan
lingkungan
3. Penyajian
Media
Tampilan media menarik dan
mudah dibawa/dipindahkan
Diberi judul/keterangan media
Penyajian media mampu
mengembangkan meinta
belajar siswa.
69
Foto pelaksanaan FGD (Fokus Group Discussion)
70
71
FOTO UJI COBA TERBATAS
72
UJI COBA PERORANGAN
73
FOTO WAWANCARA DENGAN GURU DAN SISWA
74
BIODATA DIRI
1. Nama : Asa Anfaida Maslina
2. Tempat, tanggal lahir : Kab. Semarang, 26 April 1988
3. Jenis kelamian : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Perguruan tinggi : Institut Agama Islam Negeri Salatiga
6. Fakultas : Pascasarjana
7. Pekerjaan : guru
8. NUPTK :
9. Tempat bertugas : MI Asas Islam Kalibening, Tingkir ,Salatiga
10. Alamat rumah : Randuacir Rt.03/02 Randuacir, Argomulyo,
Salatiga
11. Alamat email : [email protected]
12. Riwayat pendidikan :
a. Tingkat dasar : MI Asas Islam Kalibening
b. Tingkat Menengah: MTsN Salatiga
c. Tingkat atas : MAN Salatiga
d. Perguaruan tinggi : UNWAHAS Semarang
13. Orang tua :
Nama ayah : Zuhadi Irfan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Nama Ibu : Fatimah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wira swasta
14. Keluarga :
Nama suami : Miskhudin
Anak : 1. Muhammad Farhan Alfarizi
2. Ifrah Mikaila Mafaza