Upload
buinguyet
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS 1 SD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Chatarina Wulandari
NIM: 131134110
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS 1 SD
Oleh:
Chatarina Wulandari
NIM: 131134110
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Brigitta Erlita Tri Anggadewi M.Psi. Tanggal 17 Januari 2017
Pembimbing II
Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd. Tanggal 17 Januari 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS 1 SD
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Chatarina Wulandari
NIM: 131134110
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 25 Januari 2017
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji:
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.So., M.Pd. ………………….
Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ………………….
Anggota 1 : Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi ………………….
Anggota 2 : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. ………………….
Anggota 3 : Irine Kurniastuti, M. Psi. ………………….
Yogyakarta, 25 Januari 2017
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sandata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph. D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjadi andalan penulis, senantiasa memberkati,
menemani, dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Bapak Johanes Poniran dan Ibu Anastasia Jumirah yang selalu memberikan doa,
cinta, dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Dionisius Priyadi Ariwibowo yang sudah mau meluangkan waktu untuk menemani,
memberi motivasi dan cinta, serta bersabar terhadap penulis selama penulis
menyelesaikan skripsi.
Andre Thomson, Fatimah Sukmawati, Albertin, Agnes Andriyani, “Hang-Out”
Group, “The Gengs”, Basecamp, dan teman-teman kuliah yang selalu menemani dan
memberikan dukungan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Hendaklah Saudara berharap kepada Tuhan dengan gembira, sabarlah di dalam
kesusahan, dan tekunlah berdoa.”
(Roma 12:12)
“I work hard, like I'm sure everyone else does, and I'm very honest with the work I
do.”
(Shah Rukh Khan)
”Live is like riding a bicycle. To keep you balance, you must keep going.”
(Albert Einstein)
“Kunci dari manajemen diri adalah ketekunan.”
-Anonymous-
“I find that the harder I work, the more luck I seem to have.”
-Amonymous-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam kutipan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Januari 2017
Penulis
Chatarina Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Unversitas Sanata Dharma:
Nama : Chatarina Wulandari
Nomor Mahasiswa : 131134110
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS 1 SD
Berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada
Perpustakaan Unversitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara
terbatas dan mempublikasikannya di internet atau mendia lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 25 Januari 2017
Yang menyatakan
Chatarina Wulandari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP UNTUK
PEMBELAJARAN MEMBACA SISWA KELAS I SD
Chatarina Wulandari
Universitas Sanata Dharma
2017
Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan program pendidikan untuk
mengajarkan kepada peserta didik mengenai kesadaran, sikap, perilaku, serta
tanggung jawab pada kearifan alam dan lingkungan sekitarnya dengan berdasarkan
kebutuhan perkembangan perserta didik sera kondisi lingkungan dimana siswa
berada. Saat ini dibutuhkan inovasi baru untuk mengajarkan pendidikan lingkungan
hidup. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas I SD.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan modifikasi
dari Sugiyono dan Borg & Gall. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan produk
dan mengetahui kualitas produk. Langkah-langkah pengembangan penelitian ini
adalah (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4)
Validasi Produk, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara, observasi dan lembar
kuisioner untuk validasi. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada
guru kelas I SDN Babarsari, observasi digunakan untuk analisis kegiatan siswa kelas
I SDN Babarsari, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas buku cerita
bergambar oleh dosen ahli, guru kelas I SD, dan siswa kelas I SD.
Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk siswa kelas
I SD dikembangkan dengan kualitas sangat baik dan layak digunakan berdasarkan
validasi oleh dosen ahli dengan skor 3,88 kategori “baik”, guru kelas I SD dengan
skor 4,06 kategori “baik”, dan siswa kelas I SD dengan skor 4,82 kategori “sangat
baik” serta 6 siswa kelas I SDN Babarsari dengan skor 4,83 kategori “sangat baik”.
Penilaian kualitas buku cerita bergambar ditinjau dari tiga topik, yaitu (1) cover
buku,yang memiliki judul buku menarik dan mewakili isi serta warna yang menarik
(2) isi buku yang memberikan nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup, menggunakan
bahasa yang sederhana dan cocok untuk siswa kelas rendah serta ilustrasi yang
memperjelas isi cerita, dan (3) anatomi buku yang menarik perhatian siswa serta tat
letak penulisan yang proposional.
Kata Kunci: buku cerita bergambar, pendidikan lingkungan hidup, membaca, kelas I
SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT BOOK STORY BY ILLUSTRATED BASED
ENVIRONMENT EDUCATION FOR READ LEARNING IN
FIRST GRADE ELEMENTARY SCHOOL
Chatarina Wulandari
Sanata Dharma University
2017
Environment education are education program for teach students about
awareness, attitude, behavior, and responsible wisdom of nature and environment
around students with based students developmental need as well as the environment
in which the student resides. Currently it takes a new innovation for teach about
environment education. This observation is focusing on manufacture of book story by
illustrated based environment education for learning read in first grade elementary
school.
This observation using a research and modification development from Sugiyono
and Borg & Gall. The purposes from using this method are to development the
product and understand the quality of product. There are some steps in developing
this research; (1) potentials and problems, (2) data gathering, (3) design product, (4)
validation, (5) design revision, (6) design trial. The instrument that used in this
research are question list for interview, observation, and questionnaire for validation.
Interview used for needs analysis of the first grade teacher in Babarsari Elementary
School, observation used for needs about activity of first grade in Babarsari
Elementary School, and questionnaire used to validation quality of product with
expert lectures, first grade teacher, and first grade student.
Book story by illustrated based environment education for learning read in first
grade elementary school is developing with very good quality and worthy to use
based on validation expert lectures with score 3,88 category “good”, first grade
elementary school teacher with score 4,06 category “good”, first grade elementary
school with score 4,82 category “very good”, and six students first grade of Babarsari
elementary school with score 4,83 category “very good”. The quality scoring of
product reviewed from three topics, are (1) book cover which has the interesting title
and reprensentative of content as well as attractive color, (2) content of book are on
the values of environmental education, using simple language and is suitable for
students low grade and illustrations that clarify the content of the story, and (3)
anatomy of book that attracted the attention of students.
Key Words: book story by illustrated, environment education, reading, fisrt grade
elementary school.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang telah memberikan kasih dan
pencurahan Roh Kudus-Nya sehingga skripsi berjudul Pengembangan Buku Cerita
Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Pembelajaran Membaca
Siswa Kelas 1 SD ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis penyadari bahwa skripsi ini telah selesai karena bimbingan dan
dukungan dari berbagai phak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan penuh
cinta perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi baik secara langsung maupun
tdak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi.
Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD
3. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD.
4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing
skripsi I yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Apri Damai Sagita Krisandi, S.S., M.Pd., selaku dosen pembimbing
skripsi II yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Salah satu dosen selaku validator yang telah membantu memaksimalkan
hasil penelitian.
7. Ratiyem, S.Pd., selaku validator guru kelas I SD dari SDN Babarsari,
Yogyakarta.
8. Gilang, selaku validator siswa kelas I SD dari SDN Babarsari,
Yogyakarta.
9. Para dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmunya dalam mendidik penulis selama kuliah.
10. Para guru, karyawan dan siswa SDN Babarsari, yang telah saling berbagi
pengalaman dan memberikan dukungan serta semangat.
11. Bapak dan ibu penulis, bapak Yohanes Poniran dan ibu Anastasia
Djumirah, yang selalu memberikan doa, cinta, dan semangat dalam
menjalani penelitian hingga selesainnya skripsi ini.
12. Dionisius Priyadi Ariwibowo yang selalu sabar menemani penulis,
memberikan cinta, semangat, dan dukungan, serta perhatian agar penulis
segera menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas kasih sayangnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Andre Thomson, Fatimah Sukmawati, Albertin, Agnes Andriyani, “Hang-
Out” Group, “The Gengs”, Basecamp, dan teman-teman kuliah yang
selalu menemani dan memberikan dukungan penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
14. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis
memiliki motivasi yang baik dalam menyelesaikan skripsi ini.
Terimakasih untuk semuanya, semoga kita selalu bahagia.
Semoga karya penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaat dan
berguna bagi banyak pihak. Penulis menyadari bahwa karya ini masih
memerlukan banyak saran untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan
dari penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik
saran yang membangun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
PENGEMBANGAN ...................................................................................................... i
SKRIPSI ........................................................................................................................ ii
SKRIPSI ....................................................................................................................... iii
PERSEMBAHAN ........................................................................................................ iv
MOTTO ......................................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xix
BAB I ............................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7
E. Definisi Operasional .......................................................................................... 9
F. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan .................................................................. 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB II ......................................................................................................................... 11
A. Kajian Pustaka ................................................................................................. 11
1. Pendidikan Lingkungan Hidup ........................................................................ 11
1.1. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup ............................................... 11
1.2. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup ..................................................... 13
1.3. Program Adiwiyata ................................................................................... 15
2. Buku Cerita Bergambar ................................................................................... 16
2.1. Definisi Buku Cerita Bergambar .............................................................. 16
2.2. Jenis dan Karakter Buku Cerita Bergambar ............................................. 18
2.3. Fungsi Buku Cerita Bergambar ................................................................ 20
2.4. Komponen Buku Cerita Bergambar ......................................................... 23
3. Kriteria Buku Cerita yang Baik Bagi Anak ..................................................... 26
4. Karakteristik Perkembangan Anak SD Kelas Rendah ..................................... 30
4.1. Tahap Perkembangan Anak ...................................................................... 30
4.2. Perkembangan Anak SD Kelas Rendah ................................................... 33
5. Membaca .......................................................................................................... 34
5.1. Definisi Membaca ..................................................................................... 34
5.2. Tujuan Membaca ...................................................................................... 34
5.3. Membaca Permulaan ................................................................................ 36
5.4. Gerakan Literasi Sekolah .......................................................................... 37
B. Penelitian yang Relevan ................................................................................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 43
D. Pertanyaan Penelitian ....................................................................................... 44
BAB III ....................................................................................................................... 46
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 46
B. Prosedur Pengembangan .................................................................................. 52
1. Potensi dan Masalah ........................................................................................ 52
2. Pengumpulan Data ........................................................................................... 53
3. Desain Produk .................................................................................................. 53
4. Validasi Desain ................................................................................................ 54
5. Revisi Desain ................................................................................................... 54
6. Uji Coba Produk .............................................................................................. 54
C. Setting Penelitian ............................................................................................. 56
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 56
1. Wawancara ....................................................................................................... 56
2. Observasi .......................................................................................................... 57
3. Kuesioner ......................................................................................................... 57
E. Instrumen Pengumpulan Data .......................................................................... 57
1. Wawancara ....................................................................................................... 58
2. Observasi .......................................................................................................... 59
3. Kuesioner ......................................................................................................... 60
F. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Analisa Data Kualitatif .................................................................................... 67
2. Analisa Data Kuantitatif .................................................................................. 67
BAB IV ....................................................................................................................... 71
A. Hasil Penelitian ................................................................................................ 71
1.2. Hasil dan Pembahasan Wawancara Survei Kebutuhan ............................ 72
1.3. Hasil dan Pembahasan Observasi Survei Kebutuhan ............................... 75
1.4. Deskripsi Produk Awal ............................................................................. 76
1.5. Data Validasi desain dan Revisi Produk ................................................... 84
a. Data Validasi Dosen Ahli Buku Cerita Bergambar dan Revisi Produk ........... 85
b. Data Validasi Guru Kelas I SD dan Revisi Produk ......................................... 90
c. Data Validasi Siswa kelas 1 SD dan Revisi Produk ........................................ 93
1.6. Data Uji Coba Produk ............................................................................... 96
2. Kualitas Buku Cerita Bergambar ..................................................................... 98
B. Pembahasan ...................................................................................................... 99
BAB V ...................................................................................................................... 113
A. Kesimpulan .................................................................................................... 113
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 114
C. Saran .............................................................................................................. 115
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 116
LAMPIRAN .............................................................................................................. 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara .................................................................................. 59
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru ................................. 61
Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi untuk Pakar dan Guru ............. 62
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Siswa ................................................ 64
Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Siswa ................ 65
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif Menjadi Data Kualitatif Skala Lima ................ 68
Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101)................................................. 70
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara di SDN Babarsari ...................................... 73
Tabel 4.2 Hasil Observasi di SDN Babarsari .............................................................. 75
Tabel 4.3 Penjabaran Karakter dan Peran ................................................................... 78
Tabel 4.4 Hasil Validasi Dosen Ahli .......................................................................... 85
Tabel 4.5 Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Dosen Ahli ... 88
Tabel 4.6 Hasil Validasi buku Cerita oleh Guru Kelas I SD ...................................... 90
Tabel 4.7 Sebelum dan Sesudah Revisi Berdasarkan Validasi Guru Kelas I SD ....... 93
Tabel 4.8 Hasil Validasi buku Cerita oleh Siswa Kelas I ........................................... 94
Tabel 4.9 Sebelum dan Sesudah Revisi Berdasarkan Validasi Siswa Kelas I SD ...... 96
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Siswa ........................................................... 97
Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Validator ..................................................................... 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan ............................................................... 42
Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian ................................................................... 55
Gambar 4.1 Judul Buku .............................................................................................. 81
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan ........................................................................... 81
Gambar 4.3 Gambar sketsa tangan sebelum diwarnai ................................................ 82
Gambar 4.4 Setelah diwarnai menggunakan program Photoshop C3 ........................ 82
Gambar 4.5 Font untuk Cover Buku ........................................................................... 83
Gambar 4.6 Font untuk Isi Cerita ............................................................................... 84
Gambar 4.6 Tampilan Gambar dan Teks yang Berkaitan ......................................... 106
Gambar 4.7 ilustrasi cerita ........................................................................................ 107
Gambar 4.8 Cover buku cerita bergambar. ............................................................... 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara ................................................................................... 122
Lampiran 2 Data Hasil Validasi Dosen Ahli ............................................................ 124
Lampiran 3 Data Hasil Validasi Guru Kelas I SD .................................................... 127
Lampiran 4 Data Hasil Validasi Siswa Kelas I SD ................................................... 130
Lampiran 5 Data Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas I SD ..................................... 132
Lampiran 6 Rekapitulasi Data Validasi .................................................................... 144
Lampiran 7 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Siswa ............................................... 145
Lampiran 8 Dokumentasi .......................................................................................... 146
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ............................................................................... 147
Lampiran 10 Surat Keterangan Melakukan Kegiatan ............................................... 148
Lampiran 11 Buku Cerita Bergambar (terpisah)....................................................... 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tugas utama seorang pengajar adalah menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tersebut sebaiknya berjalan dengan efektif.
Oleh karena itu seorang pengajar harus mengetahui hakikat kegiatan belajar,
mengajar dan strategi pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses perubahan
tingkah laku melalu interaksi antar individu dan lingkungan dimana dia hidup.
Pada hal ini, proses merupakan rangkaian kegiatan yang berkelanjutan, terencana,
gradual, bergilir, berkesinambungan dan terpadu, yang secara keseluruhan
mewarnai dan memberikan karakteristik terhadap proses pembelajaran. Makna
belajar adalah sebagai seperangkat kegiatan mental intelektual, yang hakikatnya
sebagai usaha untuk mengubah tingkah laku (Iskandarwassid dan Sunendar, 2008:
1). Seorang guru perlu wawasan yang luas untuk merencanakan dan
melaksanakan proses belajar mengajar dalam melaksanakan tugas yang
profesional.
Seorang guru harus paham dan memiliki gambaran secara menyeluruh
mengenai bagaimana proses belajar mengajar itu terjadi serta langkah-langkah
apa yang diperlukan, sehingga bisa dilaksanakan dengan baik dan tujuan tercapai.
Pada kegiatan belajar mengajar terjadi komunikasi antara guru dan peserta didik.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bermakna sebagai panduan pikiran, dan perasaan berupa ide, informasi,
kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya, yang dilakukan seseorang
kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tak langsung melalui
media, dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, atau perilaku, Effendi
sebagaimana dikutip Wartitin (2006). Dalam pembelajaran berlangsung hubungan
komunikasi yang berupa interaksi pendidikan antara guru dengan siswa agar
dapat berjalan dengan baik diperlukan adanya sarana dan prasarana. Hubungan
komunikasi tersebut akan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang maksimal,
apabila di dalam komunikasi tersebut menggunakan alat bantu yang disebut
media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
sedemikan rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman dkk, 1990: 7). Para
pengembang pendidikan menyadari bahwa pembelajaran akan lebih efektif jika
memanfaatkan media pembelajaran. Oleh karena itu pengembangan media
pembelajaran pun semakin luas cangkupannya, mulai dari pemanfaatan alam
sekitar hingga peralatan yang bersifat elektronik.
Salah satu yang mampu menjadi media pembelajaran adalah buku cerita
bergambar. Menurut Lynch-Brown, Carl M. dan Tomlison (1999: 68) buku
bergambar adalah buku-buku bergambar banyak mengandung ilustrasi, untuk
berbagai derajat dan penting untuk dinikmati dalam cerita. Untuk alasan ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
ilustrasi gambar dalam buku-buku dikatakan integral cerita. Ilustrasi dalam buku-
buku bergambar menyediakan plot aktual atau informasi konsep serta petunjuk
untuk jalan tokoh, setting, dan suasana hati. Selama periode waktu, evolution dan
seleksi buku gambar menjadi kenikmatan membaca bagi anak. Menurut
Nurgiyantoro (2010: 154) gambar dalam buku mengandung cerita. Gambar
digunakan untuk memperkaya teks, mengkonkretkan karakter dan alur secara
naratif serta digunakan sebagai daya tangkap dan imajinasi anak terhadap narasi
teks yang masih terbatas. Dengan buku bergambar mampu merangsang imajinasi
anak dan membantu anak dalam memperkaya imajinasi. Selain itu, kegiatan
membaca buku bergambar akan membantu anak lebih memahami hubungan
cerita dan gambar, juga menanamkan kesadaran pada diri anak akan pentingnya
aktivitas membaca untuk dapat memperoleh informasi dan pembentukan karakter.
Pembentukan karakter dapat dibentuk melalui pendidikan karakter. Menurut
kemendiknas, pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-
nilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga mereka memiliki nilai dan
karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga Negara yang religious,
nasionalis, produktif, dan kreatif. Sistem pendidikan di negara Indonesia kurang
menekankan pembentukan karakter, melainkan lebih menekankan pada
pengembangan intelektual (Hidayatullah, 2010: 17). Misalnya siswa evaluasi
pendidikan menekankan aspek kognitif/akademik, seperti Ujian Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Padahal pendidikan tidak cukup hanya membuat anak pandai, tetapi harus
menciptakan nilai-nilai luhur atau karakter. Jika seseorang hanya pandai saja
tetapi tidak baik, maka akan menjadi orang yang tidak seimbang dan bisa saja
menyalah gunakan kepandaiannya. Fungsi dari pendidikan karakter adalah
sebagai pengembangan, yang dimaksud dengan pengembangan yaitu
mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi yang berperilaku
baik. Selanjutnya sebagai perbaikan, yaitu memperkuat kiprah pendidikan
nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi perserta didik
yang lebih bermartabat. Terakhir adalah sebagai penyaring, yaitu untuk
menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat (Kementrian
Pendidikan Nasional, 2010). Tujuan pendidikan budaya dan karakter bangsa
menurut Kementrian Pendidikan Nasional (2010: 7) adalah mengembangkan
potensi kalbu/nurani/afektif perserta didik sebagai manusia dan warga Negara
yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; mengembangkan kebiasaan
dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal
dan tradisi budaya bangsa yang religious; menanamkan jiwa kepemimpinan dan
tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa; mengembangkan
kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan
kebangsaan; dan mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta
dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
Permulaan agar siswa kelas rendah mampu untuk mengembangkan potensi
mereka adalah dengan mampu membaca. Kegiatan membaca merupakan kegiatan
yang unik dan rumit, sehingga seseorang tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa
mempelajarinnya, terutama anak usia sekolah dasar yang baru mengenal huruf
atau kata-kata. Kemampuan membaca merupakan dasar bagi anak untuk
menguasai berbagai bidang studi. Oleh karena itu, anak harus belajar membaca
agar ia dapat membaca untuk belajar. Keterampilan membaca membantu
seseorang untuk mampu mengerti berbagai macam informasi yang terkandung
dalam tulisan secara benar. Namun demikian, berdasarkan hasil wawancara di SD
Negeri Babarsari, menunjukan bahwa minat dan kemampuan membaca siswa
masih kurang. Ketersediaan buku cerita bergambar juga masih kurang dan sangat
diperlukan agar siswa mampu berimajinasi dan belajar membaca dengan bantuan
gambar. Dalam hal ini, guru kelas I mengatakan bahwa ketersediaan buku cerita
bergambar yang sesuai dengan kelas I masih kurang. Buku cerita bergambar yang
tersedia di sekolah kebanyakan terlalu banyak teks ceritanya, sehingga terkadang
siswa kelas I hanya ingin melihat gambarnya tanpa memahami ceritanya. Selain
berdasarkan hasil wawancara guru kelas, berdasarkan observasi yang dilakukan
oleh peneliti bahwa siswa kelas I masih kurang kesadarannya terhadap kebersihan
lingkungan sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan masalah tersebut, maka peneliti akan mencoba
mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
untuk pembelajaran membaca siswa kelas I. buku cerita bergambar ini
dikhususkan pada keterampilan membaca dan untuk menanamkan pendidikan
lingkungan hidup. Buku cerita bergambar ini diharapkan dapat memotivasi siswa
untuk meningkatkan keterampilan dan minat membaca, karena isi ceirta dan
gambar buku ini disesuaikan dengan karakteristik dan usia siswa kelas I SD serta
membangun kesadaran siswa kelas I akan kebersihan lingkungan sekitarnya.
Melalui isi cerita yang konkret dan dekat dengan lingkungan siswa, diharapkan
juga siswa mampu meningkatkan imajinasi dan kekreativitasannya. Siswa juga
mampu memahami betapa pentingnya unutk menjaga lingkungan sekitar, karena
cerita pada buku ini menunjukan sebab dan akibat perilaku.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan
masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 1 SD Negeri
Babarsari?
2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 1 SD Negeri Babarsari?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian pengembangan ini yaitu:
1. Mendeskripsikan proses pengembangan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 1 SD
Negeri Babarsari.
2. Mendeskripsikan kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas 1 SD Negeri
Babarsari.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi siswa
Produk akhir penelitian ini berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup muatan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas I.
Dengan membaca buku cerita bergambar ini, diharapkan siswa dapat
meningkatkan kemampuan membaca secara mandiri serta kesadaran akan
lingkungan sekitar, sehingga tidak perlu bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Bagi guru
Guru biasanya menggunakan media pembelajaran untuk menyampaikan
materi pembelajaran. Buku cerita bergambar ini dapat menambah
pengetahuan guru untuk memvariasi media pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan membaca serta kesadaran para siswa kelas 1
mengenai lingkungan sekitarnya.
3. Bagi mahasiswa
Menambah wawasan mahasiswa dalam mengembangkan media pembelajaran
khususnya untuk mengembangkan pembelajaran membaca permulaan.
Sebagai seorang calon guru, peneliti ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa untuk dapat lebih mengerti pentingnya manfaat media belajar
dalam kegiatan pembelajaran, khususnya untuk mengajarkan membaca
berbasis pendidikan lingkungan hidup.
4. Bagi sekolah
Sekolah dapat menggunakan buku cerita bergambar sebagai salah satu media
pembelajaran untuk mengajarkan membaca dan pendidikan lingkungan hidup.
5. Bagi prodi PGSD
Penelitian pengembangan ini dapat menambah pustaka prodi PGSD
Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup muatan pelajaran membaca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dalam pelajaran Bahasa Indonesia serta pendidikan lingkungan hidup untuk
siswa kelas I.
E. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Membaca adalah kegiatan uang dilakukan untuk memahami maksud apa yang
disampaikan melalui tulisan yang dibacanya.
2. Buku cerita bergambar adalah salah satu media pembelajaran untuk
menyampaikan materi pembelajaran.
3. Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah program pendidikan untuk
mengajarkan peserta didik agar sadar serta bertanggung jawab terhadap
lingkungan hidupnya.
4. Siswa kelas I SD adalah anak usia 6-7 tahun yang duduk di tingkat pertama
Sekolah Dasar.
F. Spesifikasi Produk yang Dihasilkan
Spesifikasi produk yang dihasilkan adalah:
1. Buku cerita bergambar berukuran A5.
2. Cover buku cerita bergambar menggunakan kertas ivory 230.
3. Isi buku cerita bergambar menggunakan kertas Art Papper 120.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Buku cerita bergambar dibuat dengan bermacam-macam warna untuk menarik
minat siswa.
5. Buku cerita bergambar memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan
lingkungan hidup yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari.
6. Buku cerita bergambar menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
7. Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung.
8. Judul buku cerita bergambar mewakili keseluruhan isi cerita.
9. Buku cerita bergambar memiliki gambar dan teks yang saling berkaitan.
10. Ilustrasi yang terdapat pada buku cerita bergambar memperjelas latar,
rangkaian cerita, dan karakter.
11. Tata letak gambar dan tulisan proposional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pendidikan Lingkungan Hidup
1.1. Pengertian Pendidikan Lingkungan Hidup
Menurut Budianto (2013) pendidikan adalah mempersiapkan dan
menumbuhkan anak didik atau individu manusia yang prosesnya berlangsung
secara terus-menerus sejak ia lahir sampai ia meninggal dunia. Kurniawan
(2013: 26) berpendapat bahwa pendidikan mempunyai definisi yang luas, yang
mencangkup semua perbuatan atau semua usaha dari generasi tua untuk
mengalihkan nilai-nilai serta melimpahkan pengetahuan, pengalaman,
kecakapan, serta keterampilan pada generasi selanjutnya sebagai usaha untuk
menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidup mereka, baik jasmani
begitu pula rohani. Koesoema (2007: 53) menyatakan pendidikan merupakan
sebuah proses yang membantu menumbuhkan, mengembangkan,
mendewasakan, membuat yang tidak tertata atau liar menjadi semakin tertata,
semacam proses penciptaan sebuat kultur dan tata keteraturan dalam diri
maupun dalam diri orang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan pendidikan
merupakan proses pemindahan pengetahuan, pengalaman, dan kecakapan oleh
pendidik kepada peserta didik, yang dilakukan secara terus menerus agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
peserta didik menjadi manusia yang berguna baik dirinya sendiri maupun orang
lain, jasmani maupun rohani.
Menurut Supardi (2009: 11) Lingkungan hidup dapat didefinisikan
sebagai: 1) daerah tempat suatu mahluk hidup berada; 2) keadaan atau kondisi
yang melingkupi suatu mahluk hidup; 3) keseluruhan keadaan yang meliputi
suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup. Sedangkan menurut
Neolaka (2008: 27) menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah segala benda,
daya, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita
tempati dan mempunyai hal-hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
Lingkungan hidup menurut Otto Soemarno, seorang pakar lingkungan dalam
Huasein (1993) mendefinisikan lingkungan hidup adalah jumlah sebuah benda
dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi
kehidupan kita.
Berdasarkan beberapa teori diatas, dapat disimpulkan lingkungan hidup
adalah suatu tempat, keadaan atau kondisi, benda, dan daya yang
mempengaruhi kehidupan mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup.
Sejumlah benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang mempengaruhi sekitar
kita.
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah suatu program pendidikan
untuk membina anak atau peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran,
sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek
kehidupan manusia (Pratomo, 2009: 8). Sedangkan menurut Widaningsih
(2008: 8) pendidikan lingkungan hidup merupakan pendidikan yang
membelajarkan siswa didik pada kearifan alam dan lingkungan, kreativitas,
strategi dan metode pembelajarannya harus senantiasa dikembangkan
berdasarkan kebutuhan perkembangan siswa didik serta kondisi alam dan
lingkungan dimana siswa berada.
Dari pendapat Pratomo (2009: 8) dan Widaningsih (2008:8) dapat
disimpulkan bahwa Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan program
pendidikan untuk mengajarkan kepada peserta didik mengenai kesadaran, sikap,
perilaku, serta tanggung jawab pada kearifan alam dan lingkungan sekitarnya
dengan berdasarkan kebutuhan perkembangan perserta didik sera kondisi
lingkungan dimana siswa berada.
1.2. Tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup
Menurut Barlia (2008: 7) secara khusus tujuan pendidikan lingkungan
hidup adalah (1) kesadaran (awareness) yaitu membantu anak didik
mendapatkan kesadaran dan peka terhadap lingkungan hidup dan
permasalahannya secara menyeluruh; (2) pengetahuan (knowledge) yaiut
membantu anak didik memperoleh dasar-dasar pemahaman tentang fungsi
lingkungan hidup, interaksi manusia dengan lingkungannya; (3) sikap
(attitudes) yaitu membantu anak didik mendapatkan seperangkat nilai-nilai dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
perasaan tanggung jawab terhadap lingkungan alam, serta motivasi dan
komitmen untuk berpartisipasi dalam mempertahankan dan mengembangkan
lingkungan hidup; (4) keterampilan (skills) yaitu membantu anak didik
mendapatkan keterampilan mengidentifikasi, investigasi dan kontribusi
terhadap pemecahan dan penanggulangan isu-isu dan masalah lingkungan; dan
(5) partisipasi (participation) yaitu membantu anak didik mendapatkan
pengalaman, serta menggunakan pengetahuan dan keterampilan berpikirnya,
untuk memecahkan dan menanggulangi isu-isu dan masalah lingkungan. Selaras
dengan pendapat Adisendjaja (1988) tujuan pendidikan lingkungan hidup dapat
dijabarkan menjadi enam kelompok, yaitu (1) kesadaran, yaitu memberi
dorongan kepada setiap individu untuk memperoleh kesadaran dan kepekaan
terhadap lingkungan dan masalahnya; (2) pengetahuan yaitu membantu setiap
individu untuk memperoleh berbagai pengalaman dan pemahaman dasar
tentang lingkungan dan masalahnya; (3) sikap yaitu membantu setiap individu
untuk memperoleh seperangkat nilai dan kemampuan mendapatkan pilihan
yang tepat, serta mengembangkan perasaan yang peka terhadap lingkungan dan
memberikan motivasi untuk berperan serta secara aktif di dalam peringkatan
dan perlindungan lingkungan; (4) keterampilan yaitu memberikan motivasi
kepada setiap individu untuk berperan serta secara aktif dalam pemecahan
masalah lingkungan; (5) partisipasi yaitu memberikan motivasi kepada setiap
individu untuk berperan serta secara aktif dalam pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
lingkungan; (6) evaluasi yaitu mendorong setiap individu agar memiliki
kemampuan mengevaluasi pengetahuan lingkungan ditinjau dari segi ekologi,
sosial, ekonomi, politik, dan faktor-faktor pendidikan.
Berdasarkan tujuan di atas, tersirat bahwa masalah lingkungan hidup
terutama berkaitan dengan manusia, bukan hanya lingkungan. Oleh karena itu
dalam pengembangan buku cerita bergambar berbasis PLH harus ditunjukan
pada aspek tingkah laku manusia, terutama interaksi manusia dengan
lingkungan hidupnya dan kemampuan memecahkan masalah lingkungan.
1.3. Program Adiwiyata
Menciptakan kesadaran lingkungan dikalangan masyarakat terutama siswa
merupakan cara terbaik karena mereka adalah pemimpin masa depan,
perencana, pembuat kebijakan dan pendidik lingkungan (Thapa, 1999). Salah
satu media untuk melakukan pendidikan lingkungan hidup kepada siswa dan
cara agar siswa sadar akan lingkungannya adalah dengan diadakannya program
adiwiyata. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara
Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan
kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup (Anonim,
2010: 5). Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik
bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga
sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan
pembangunan berkelanjutan (Anonim, 2010: 4).
Indikator Program Adiwiyata (Anonim, 2010: 5-6) dijabarkan dalam
beberapa kriteria yaitu (1) Pengembangan Kebijakan Sekolah, untuk
mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan
beberapa kebijakan sekolah yang mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan
lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar
Program Adiwiyata yaitu partisipasif dan berkelanjutan; (2) pengembangan
kurikulum berbasis lingkungan, penyampaian materi lingkungan hidup kepada
para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau
monolitik; (3) Pengembangan Kegaitan Berbasis Partisipatif, untuk
mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah
perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup; (4)
Pengelolaan dan atau pengembangan sarana pendukung sekolah, dalam
mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung
sarana prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup.
2. Buku Cerita Bergambar
2.1. Definisi Buku Cerita Bergambar
Media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003: 112) diartikan
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan, siswa
sehingga mendorong proses belajar mengajar. Salah satu yang mampu menjadi
media pembelajaran adalah buku cerita bergambar. Menurut Lynch-Brown,
Carl M. dan Tomlison (1999: 68) buku bergambar adalah buku-buku bergambar
banyak mengandung ilustrasi, untuk berbagai derajat dan penting untuk
dinikmati dalam cerita. Untuk alasan ini, ilustrasi gambar dalam buku-buku
dikatakan integral cerita. Ilustrasi dalam buku-buku bergambar menyediakan
plot aktual atau informasi konsep serta petunjuk untuk jalan tokoh, setting, dan
suasana hati. Selama periode waktu, evolution dan seleksi buku gambar menjadi
kenikmatan membaca bagi anak.
Senada dengan pendapat dari Franz (1994: 26), mula-mula pengertian
buku bergambar itu adalah setiap buku yang didalamnya terdapat gambar-
gambar. Buku bergambar yang fungsi gambarnya hanya membantu dan sekedar
untuk menjelaskan teks. Buku bergambar artistik, bahasa yang baik, penampilan
fisik buku yang bagus dapat menggugah imajinasi dan motivasi untuk membaca
buku. Ilustrasi gambar dan bahasa yang asal-asalan, maka anak akan
mendapatkan pengalaman bahwa membaca itu membosankan.
Sedangkan menurut Nurgiyantoro (2005: 154) gambar dalam buku
mengandung cerita. Gambar digunakan untuk memperkaya teks,
mengkonkretkan karakter dan alur secara naratif serta digunakan sebagai daya
tangkap dan imajinasi anak terhadap narasi teks yang masih terbatas. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
buku bergambar mampu merangsang imajinasi anak dan membantu anak dalam
memperkaya imajinasi. Selain itu, kegiatan membaca buku cerita bergambar
akan membantu anak lebih memahami hubungan cerita dan gambar, juga
menanamkan kesadaran pada diri anak akan pentingnya aktifitas membaca
untuk dapat memperoleh informasi dan pembentukan karakter.
2.2. Jenis dan Karakter Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar mempunyai beberapa jenis dan karakteristik.
McElmeel (2002) jenis-jenis buku cerita bergambar adalah sebagai berikut:
1) Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang menceritakan khayalan, rekaan, atau sesuatu
yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh. Kategori yang termasuk dalam
fiksi adalah cerita hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi yang dibuat
penulis sesuai imajinasinya.
2) Historis
Buku historis adalah buku yang mendasarkan diri pada suatu fakta atau
kenyataan di masa lalu. Buku ini meliputi kejadian sebenarnya, tempat, atau
karakter yang merupakan bagian dari sejarah.
3) Informasi
Buku informasi adalah buku-buku yang memberikan informasi faktual.
Buku informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya, yang berguna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
untuk menambah ketrampilan, wawasan, dan juga bekal teoritis dalam batas
tertentu bagi anak.
4) Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang mulai
kelahirannya hingga kematiannya jika sudah meninggal.
5) Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan cerita atau kisah yang asal muasalnya bersumber
dari masyarakat serta tumbuh dan berkembang dalam masyarakat di masa
lampau.
6) Kisah Nyata
Kisah nyata berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari sebuah situasi
atau peristiwa.
Beberapa karakteristik buku cerita bergambar menurut Sutherland (dalam
Faizah, 2009: 252) antara lain adalah:
1) Buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung.
2) Buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang berseri.
3) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak.
4) Gaya penulisannya sederhana.
5) Terdapat ilustrasi yang melengkapi teks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.3. Fungsi Buku Cerita Bergambar
Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2005) menunjukan beberapa hal tentang
fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar bagi anak sebagai berikut:
1) Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap pengembangan dan
perkembangan emosi. Anak akan merasa terfasilitasi dan terbantu untuk
memahami dan menerima dirinya sendiri dan orang lain, serta untuk
mengekspresikan berbagai emosinya, seperti rasa takut dan senang, sedih dan
bahagia, yang merupakan bagian dari kehidupan. Berbagai sikap dan reaksi
emosi anak perlu mendapat rangsangan untuk penyaluran agar perkembangan
emosi bejalan secara wajar dan terkontrol. Pemahaman dan penerimaan
terhadap keadaan diri sendiri dan orang lain perlu dikembangkan lewat
pembelajaran, dan salah satunya adalah lewat buku cerita bergambar.
2) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia,
menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di tengah masyarakat dan
alam. Lewat buku cerita bergambar anak dapat belajar tentang kehidupan
masyarakat, baik dalam perspektif sejarah masa lalu maupun masa kini,
belajar tentang keadaan geografi dan kehidupan alam, flora, dan fauna. Hal itu
semua anak akan menyadarkan anak tentang kehidupan yang lebih luas yang
menjadi lingkungan dan bagian kehidupannya yang semuanya akan
menambah pengalaman hidup yang penting dalam perkembangan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3) Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang orang lain,
hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan. Lewat buku cerita
bergambar yang menampilkan kehidupan keluarga, para tetangga, kawan
sebaya, pergaulan di sekolah, dan lain-lain yang mengisahkan relasi
kehidupan antar manusia dapat membelajarkan anak utnuk bersikap dan
bertingkah laku, verbal dan nonverbal, yang benar sesuai dengan tuntutan
kehidupan social-budaya masyarakat. Demikian pula halnya perasaan anak
yang juga dapat terbangun lewat hubungan antar sesama. Jadi, pada
hakikatnya lewat buku bergambar anak belajar tentang kehidupan yang
disajikan secara lebih konkret lewat kata-kata dan gambar ilustrasi.
4) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh kesenangan.
Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam pemberian buku bacaan jenis
ini, yaitu untuk memberikan kesenangan dan kenikmatan batiniah.
Kenikmatan batiniah merupakan salah satu hal yang juga harus terpenuhi
dalam kehidupan manusia, dan tidak hanya pemenuhan kebutuhan fisik saja,
agar perkembangan kejiwaan dapat berlangsung secara seimbang dan
harmonis. Hal itu dapat diperoleh lewat cerita dan gambar-gambar yang
menarik, bagus dan cenderung realistik, dan hal-hal lucu yan merangsang
anak untuk tertawa senang.
5) Buku cerita bergambar dapat membantu anak mengapresiasi keindahan. Baik
cerita secara verbal maupun gmabar-gambar ilustrasi yang mendukungnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
masing-masing menawarkan keindahan. Keindahan cerita verbal dapat
diperoleh antara lain lewat kemenarikan plot dan karakter tokoh, sedang
gambar-gambar ilustrasi lewat ketepatan pelukisan objek, komposisi warna,
dan berbagai aksi yang menarik. Objek yang menawarkan keindahan perlu
diapresiasi, dihargai, dan dinikmati, dan kegiatan tersebut juga dapat
diperoleh lewat pembelajaran dalam diri anak sudah terdapat bakat keindahan,
namun ia tidak akan berkembang secara maksimal jika tidak secara sengaja
dirangsang dan dipacu untuk berkembang. Sikap menghargai keindahan itu
sendiri pada giliran selanjutnya dapat menunjang pengembangan sikap dan
perilaku halus pada diri anak.
6) Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk menstimulusi imajinasi.
Buku cerita dan gambar-gambar memiliki fungsi untuk mendorong tumbuh
dan berkembangnya imajinasi anak. Lewat cerita verbal imajinasi sudah
terkembangkan, tetapi dengan ditambah gambar-gambar ilustrasi yang
mendukung cerita akan semakin dikonkretkan dan diperkuat. Hal itu tidak
saja diperkuat pemahaman terhadap cerita, tetapi juga daya imajinasi.
Berdasarkan penjelasan mengenai buku cerita bergambar, jenis dan
karakteristik buku cerita bergambar, dan fungsi buku cerita bergambar di atas,
dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang di dalamnya
terdapat tulisan dan gambar yang keduanya saling menjalin dan berhubungan
untuk membentuk suatu cerita. Jenis buku cerita bergambar adalah (1) fiksi, (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
historis, (3) informasi, (4) biografi, (5) cerita rakyat, dan (6) kisah nyata.
Karakteristik buku cerita bergambar adalah (1) buku cerita bergambar bersifat
ringkas dan langsung, (2) buku cerita bergambar berisi konsep-konsep yang
berseri, (3) konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak, (4) gaya
penulisannya sederhana, dan (5) terdapat ilustrasi yang melengkapi teks. Fungsi
buku cerita bergambar adalah (1) dapat membantu anak terhadap pengembangan
dan perkembangan emosi, (2) dapat membantu anak untuk belajar tentang dunia,
(3) dapat membantu anak belajar tentang orang lain, hubungan yang ada terhadi,
dan pengembangan perasaan, (4) dapat membantu anak untuk memperoleh
kesenangan, (5) dapat membantu anak untuk mengapresiasi keindahan, (6) serta
dapat membantu anak untuk menstimulus imajinasi.
2.4. Komponen Buku Cerita Bergambar
Dalam buku bergambar yang dikembangkan pada penelitian ini terdapat
dua komponen yang utama yaitu gambar dan teks. Kedua komponen tersebut
tentu memiliki unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam membuat,
mengembangkan dan menggunakannya sebagai media pembelajaran.
1) Gambar
Menurut Hamalik (1994: 43) gambar merupakan segala sesuatu yang
diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan
atau pikiran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 329)
gambar adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Sadiman (2012: 31) dalam membuat gambar yang baik harus memperhatikan
beberapa syarat yaitu sebagai berikut:
a) Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi seperti
orang melihat benda sebenarnya.
b) Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas, menunjukkan poin-
poin pada gambar.
c) Ukuran relatif, gambar dapat memperbesar atau memperkecil benda
sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda yang belum dikenal
atau belum pernah dilihat anak maka anak akan sulit membayangkan besar
benda tersebut. Untuk menghindari hal itu hendaknya dalam gambar
tersebut terdapat sesuatu yang dikenal anak sehingga membantu anak
membayangkan gambar.
d) Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar yang baik
tidak menunjukkan objek/benda dalam keadaan diam tetapi
memperlihatkan aktivitas tertentu.
e) Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar anak sendiri
seringkali lebih baik.
f) Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai
media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2) Teks
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (dalam Ain, 2011: 16)
terdapat empat unsur kelayakan media teks (termasuk didalamnya buku
bergambar) antara lain:
a) Komponen isi, mencangkup kesesuaian dengan kurikulum, keakuratan
materi, materi pendukung pembelajaran.
b) Komponen kebahasaan, meliputi eksesuaian pemakaian bahasa dengan
tingkat perkembangan anak, pemakaian bahasa yang komunikatif,
pemakaian bahasa memenuhi syarat dan keruntutan dan keterpaduan alur
pikir.
c) Komponen penyajian, meliputi teknik penyajian, penyajian pembelajaran,
dan kelengkapan informasi.
d) Komponen kegrafisan mencakup ukuran buku, desain kulit buku dan
desain isi buku.
Berdasarkan penjelasan mengenai buku cerita bergambar, jenis dan
karakteristik buku cerita bergambar, dan fungsi buku cerita bergambar diatas,
dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar adalah suatu media yang
dilengkapi gambar-gambar mengandung pesan yang dapat
merefleksikan/menggambar isi dari suatu cerita. Jenis buku cerita bergambar
adalah (1) fiksi, (2) historis, (3) informasi, (4) biografi, (5) cerita rakyat, dan
(6) kisah nyata. Karakteristik buku cerita bergambar adalah (1) buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
bergambar bersifat ringkas dan langsung, (2) buku cerita bergambar berisi
konsep-konsep yang berseri, (3) konsep yang ditulis dapat dipahami oleh
anak-anak, (4) gaya penulisan sedderhana, dan (5) terdapat ilustrasi yang
melengkapi teks. Fungsi buku cerita bergambar adalah (1) dapat membantu
anak terhadap pengembangan dan perkembangan emosi, (2) dapat membantu
anak untuk belajar tentang dunia, (3) dapat membantu anak belajar tentang
orang lain, hubungan yang ada terjadi, dan pengembangan perasaan, (4) dapat
membantu anak untuk memperoleh kesenangan, (5) dapat membantu anak
untuk mengapresiasikan keindahan, (6) serta dapat membantu anak untuk
menstimulus imajinasi.
3. Kriteria Buku Cerita yang Baik Bagi Anak
Guru maupun orang tua perlu membimbing anak-anak untuk memilih
bacaan yang sesuai dengan tingkat kematangan berpikir dan kebutuhannya. Oleh
sebab itu, guru maupun orang tua perlu memperhatikan kebutuhan bacaan yang
baik bagi anak-anak. Buku bacaan yang baik untuk anak-anak adalah buku
bacaan yang: (a) dapat memberikan nilai tambah positif pada pembacanya. (b)
disampaikan dalam bahasa yang sederhana, enak dibaca dan penulisnya seakan
ingin berbagi dengan pembaca, bukan menggurui, (c) gaya penulisannya tidak
meledak-ledak, (d) menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
banyak menggunakan istilah asing yang sebenarnya ada padanannya dalam
bahasa Indonesia (Christantowati, 1994).
Effendi, Bangsa, dan Yudani (2013) mengatakan bahwa kriteria buku cerita
yang baik meliputi: (a) tampilan visual buku dirancang menggunakan tampilan
full color, (b) tampilan visual buku lebih dominan gambar dibandingkan teks, (c)
jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak-
anak, (d) judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat
anak untuk membaca lebih lanjut, dan (e) tampilan warna mampu memberikan
kesan dan mudah ditangkap oleh indera penglihatan anak. Senada dengan
pendapat Anggara, Waluyanto, dan Zacky (2014) mengatakan bahwa kriteria
buku cerita yang baik meliputi: (a) isi dan tema cerita memberikan pembelajaran
nilai-nilai moral yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, (b) buku cerita
menyajikan gambar dan warna yang menarik dan tulisan yang sedikit, (c) buku
cerita mampu mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak, (d) buku cerita
memberikan pesan moral yang jelas, dan (e) penyampaian cerita memancing rasa
ingin tahu anak.
Nurgiyantoro (2005: 210) juga menyatakan bahwa buku cerita yang baik
untuk anak seharusnya memenuhi persyaratan berikut: (a) materi dapat dipahami
anak, (b) menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat dibaca dan
dipahami anak, (c) mempertimbangkan kesederhanaan (kompleksitas) kosakata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dan struktur, dan (d) berfungsi meningkatkan kekayaan bahasa dna kemampuan
berbahasa anak.
Menurut Mansoor (1994) buku yang baik memenuhi persyaratan sebagai
berikut: (1) isinya mudah dipahami pembaca, (2) mengajak pembacanya yang
masih mudah itu mengenal kehidupan nyata, (3) pilihan kata yang tepat, (4) buku
berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan pikirannya puncak atau
klimaks cerita hingga akhir cerita, (5) pengarang menguasai teknik bercerita
sehingga tulisannya tidak terkesan bertele-tele dan membosankan, (6) rancangan
halamannya tertata baik, artinya pemilihan jenis huruf, jarak antar baris, tata
letak halaman, luas cetak, luas margin dan sebagainya sangat menentukan
kenyamanan membaca. Bila pengarang terlalu banyak menggunakan huruf
miring atau tebal untuk menarik perhatian pembaca, wajah halaman buku
menjadi tidak mulus. Kenyamanan membaca pun menjadi terganggu. Luas cetak
yang terlalu besar dengan margin yang sempit membuat halaman tampak sesak.
Penempatan gambar yang tidak tepat pun menurunkan nilai sebuah buku, (7)
sampul buku yang artistik dan representatif, dimana judul, gambar dan warna
memegang peranan penting. Judul yang tidak secara langsung menonjolkan kata
kunci adalah judul yang mubazir. Gambar (bila ada) harus mencerminkan isi.
Warna tidak boleh sembarangan dipilih, karena warna tertentu membaca pesan
tertentu pula. Misalnya, tanda dilarang masuk adalah lingkaran merah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
balok putih melintang di tengahnya. Bila warna merah dan putih diganti,
misalnya menjadi hitam dan kuning, tentu pesan yang disampaikan keliru.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kriteria
buku cerita anak yang baik yaitu (1) judul sampul buku mewakili keseluruhan isi
cerita dan menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut, (2) warna sampul
buku membawa pesan yang akan disampaikan, (3) isi cerita mudah dipahami
oleh anak, (4) isi buku cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai moral yang
berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, (5) buku cerita menggunakan bahasa yang
sederhana sehingga mudah dibaca dan dipahami anak, (6) buku cerita mampu
mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak, (7) tampilan visual buku lebih
dominan gambar dibandingkan teks, (8) gambar buku cerita jelas dan mudah
dibedakan, (9) ilustrasi buku cerita memperjelas latar, rangkaian cerita,
penjiwaan dan karakter (10) gaya dan ketepatan bahasa cocok untuk anak-anak,
(11) isi buku berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan cerita, (12)
rancangan halaman buku tertata dengan baik, (13) pemilihan jenis huruf menarik
perhatian anak, (14) jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan
yang baik bagi anak, dan (15) tata letak/sistematika penulisan tidak terlalu
sempit memudahkan anak untuk membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4. Karakteristik Perkembangan Anak SD Kelas Rendah
4.1. Tahap Perkembangan Anak
Pada hakikatnya, manusia lahir dan akan bertumbuh diiringi
perkembangan-perkembangannya baik dari segi kognitif, emosi, sosial, maupun
bahasa. Perkembangan manusia tersebut dapat dicapai secara maksimal apabila
lingkungannya juga mendukung dalam setiap tahap perkembangannya.
Perkembangan berkaitan dengan perubahan kualitatif dan kuantitatif, yaitu
perubahan yang teratur dan saling berhubungan (Hurlock, 1878: 23). Oleh
sebab itu, sangatlah penting perkembangan anak diperhatikan agar
perkembangannya secara maksimal.
Jean Piaget membagi perkembangan anak menjadi empat tahap, yaitu (1)
tahap sensorimotor yang berlangsung sejak lahir sampai usia dua tahun, (2)
tahap praoperasional yang berlangsung dari usia tujuh tahun sampai dengan 12
tahun, (3) tahap operasional konkret yang berlangsung dari usia tujuh tahun
sampai dengan 12 tahun, (4) tahap operasional formal yang berlangsung pada
usia 12 tahun sampai dengan dewasa (Salkind, 2009: 328).
Tahap perkembangan yang pertama disebut tahap sensorimotor, terjadi
pada usia 0-2 tahun. Tahap ini ditandai dengan adanya refleks-refleks sederhana
pada bayi yang baru lahir dan pada usia dua tahun anak memulai pikiran
simbolisyang menggambarkan bahasa anak usia dini (Salkind, 2009: 327).
Piaget mengatakan, pada tahap ini terdapat enam subtahap yaitu, penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
refleks-refleks awal, reaksi siklus orimer, reaksi siklus sekunder, koordinasi
schemata sekunder, reaksi siklus tersier, dan representasi simbolik. Intelegensi
pada tahap ini berdasarkan pada pada pengalaman perceptual (Salkind, 2009:
328).
Tahap kedua adalah tahap praoperasional, berlangsung pada usia 2-7
tahun. Seorang anak pada tahap praoperasional dapat merekayasa simbol-
simbol yang merepresentasikan objek-objek dalam dunia nyata seperti bahasa.
Permulaan dan perkembangan bahasa merupakan perkembangan yang sangat
penting pada tahap ini (Salkind, 2009: 336). Karakteristik dari tahap ini adalah
munculnya system bahasa yang canggih, penalaran egosentris, dan pemikiran
yang terbatas pada persepsi indra (Salkind, 2009: 328).
Tahap ketiga adalah tahap operasional konkret dengan usia anak 7-12
tahun. Tahap ini merupakan tahap awal anak untuk berpikir rasional. Hal ini
berarti anak dapat melakukan operasi-operasi logis untuk menyelesaikan
masalah-masalah konkret. Anak sudah dapat menghadapi masalah yang
bertentangan dengan pikiran persepsi. Pada tahap ini anak mampu
melaksanakan konservasi, menjalankan operasi, dan menguasi berbagai macam
tugas kognitif. Struktur kognitif anak jauh lebih berkembang, anak masih sering
berasa pada batas-batas persepsinya (Salkind, 2009: 342). Tahap ini
memungkinkan perkembangan pemikiran yang dijalankan secara terbalik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
operasi-operasi logis, konservasi, kemampuan untuk memecahkan masalah
konkret, dan pemikiran berbasis pengalaman (Salkind, 2009: 328).
Tahap yang keempat adalah tahap operasional formal dengan usia 12-18
tahun. Karakteristik dari tahap ini adalah kemampuan untuk merumuskan dan
menguji hipotesis, pemikiran abstrak, penalaran hipotesis-deduktif, dan
pemikiran yang tidak lagi terikat dengan persepsi indra (Salkind, 2009: 328).
Tahap ini ditandai dengan kepekaan anak terhadap orang lain, kemampuan
untuk menghadapai pertentangan, dan kemampuan untuk menangani logika dan
permutasi. Kemampuan ini diperlukan mereka untuk proses penyesuaian
sosioemosional pada masa dewasanya (Salkind, 2009: 350).
Pada penelitian ini, yang menjadi subjek adalah kelas 1 SD Negeri
Babarsari. Dimana mereka termasuk dalam tahap perkembangan operasional
konkret. Pada tahap operasional konkret dijelaskan anak mulai berpikir rasional
dan logis. Hal tersebut berarti anak dapat melakukan operasi-operasi logis untuk
menyelesaikan suatu masalah yang konkret. Tahap ini merupakan tahap awal
anak untuk berpikir rasional. Hal ini berarti anak dapat melakukan operasi-
operasi logis untuk menyelesaikan masalah-masalah konkret. Oleh sebab itu,
peneliti membuat produk yang tidak jauh dari permasalahan sehari-hari yang
tidak jarang ditemui oleh anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4.2. Perkembangan Anak SD Kelas Rendah
Tingkatan kelas di sekolah dasar dapat dibagi dua menjadi kelas rendah
dan kelas atas. Kelas rendah terdiri dari kelas satu, dua, dan tiga, sedangkan
kelas-kelas tinggi sekolah dasar yang terdiri dari kelas empat, lima dan enam
(Supandi, 1992: 44). Di Indonesia rentang usia siswa SD, yaitu antara 6 atau 7
tahun sampai 12 tahun. Usia siswa pada kelas rendah yaitu 6 atau 7 tahun
sampai 8 atau 9 tahun. siswa yang berada pada kelompok ini termasuk dalam
rentangan anak usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi
sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini
seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang
secara optimal.
Karakteristik anak di masa kelas rendah adalah (1) memiliki hubungan
yang kuat antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah; (2) cenderung suka
memuji diri sendiri; (3) kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau
pekerjaan, maka tugas atau pekerjaan tersebut dianggap tidak penting; (4) suka
membandingkan dirinya dengan anak lain jika itu menguntungkan dirinya; (5)
suka meremehkan orang lain (Purwanti, 2015: 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
5. Membaca
5.1. Definisi Membaca
Membaca adalah satu aktivitas yang rumit atau kompleks, karena
bergantung pada keterampilan berbahasa yang dimiliki pembaca dan tingkat
penalarannya (Nababan, 1993: 164). Membaca merupakan proses yang
digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang akan disampaikan
penulis melalui tulisan (Hodgson dalam Tarigan, 2008: 7). Membaca juga dapat
diartikan sebagai metode yang digunakan untuk berkomunikasi dengan diri
sendiri dan orang lain, yaitu dengan mengkomunikasikan isi yang terkandung
dalam tulisan (Tarigan, 2008: 7).
Berdasarkan pengertian-pengertian membaca di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa membaca adalah sebuah kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh pemahaman tentang isi suatu tulisan. Membaca juga digunakan
sebagai alat berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain, bergantung pada
keterampilan berbahasa yang dimiliki pembaca dan tingkat penalarannya.
5.2. Tujuan Membaca
Tujuan pokok membaca untuk mencari dan memperoleh informasi,
mencangkup isi, dan memahami makna bacaan (Tarigan, 2008: 9). Membaca
dibedakan menjadi membaca nyaring, membaca ekstensif, dan membaca
intensif (Ngalimun, 2011: 63). Membaca nyaring adalah suatu kegiatan sebagai
alat bagi guru, siswa ataupun pembaca dengan pendengar untuk memperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dan memahami informasi, pikiran, dan perasaan pengarang/penulis (Tarigan,
2008: 23). Membaca intensif dan membaca ekstensif termasuk ke dalam
membaca dalam hati. Membaca ekstensif adalah membaca secara luas,
membaca berbagai teks dalam waktu yang cepat dan singkat (Tarigan, 2008:
32). Tujuan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi penting bacaan
dengan waktu yang singkat dan cepat (Ngalimun, 2011, 63). Membaca ekstensif
dibagi menjadi tiga (Ngalimun, 2011: 63-64), yaitu (1) membaca survey, untuk
melihat gambaran umum isi bacaan. Membaca survey ini biasanya dilakukan
dengan melihat judul, pengarang, daftar isi, pengantar, dsb. (2) membaca sekilas
(skimming), membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat,
memperhatikan bacaan untuk mencari serta memperoleh informasi dengan
cepat. (3) membaca dangkal, adalah kegiatan membaca untuk memahami secara
dangkal sebuah bacaan.
Ada beberapa tahapan (fase) dalam membaca (Ngalimun, 2011: 36-37),
tahap pertama ketika anak berusia 6-7 tahun (± kelas 1 SD), anak memusatkan
pada kata-kata lepas dalam kalimat sederhana atau cerita sederhana. Pada tahap
ini, anak harus bisa mengintegrasikan bunyi dalam system tulisan untuk dapat
lancer membaca dan terhindar dari kesalahan membaca. Pada usia berikutnya
(7-8 tahun) anak telah memperoleh pengetahuan tentang huruf, suku kata, dan
kata yang diperlukan untuk membaca. Tahap kedua, ketika anak berada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
bangku kelas tiga dan empat SD. Mereka dapat menganalisis kata-kata yang
diketahuinya menggunakan pola tulisan dan kesimpulan berdasarkan konteks.
Tahap ketiga, sekitar anak kelas lima sampai kelas tujuh SMP, terlihat
perkembangan pesat membaca, yaitu tekanan membaca tidak lagi pada
pengenalan tulisan, tetapi pemahaman bacaan. Tahap keempat adalah akhir
SMP hingga SMA/SMK. Pada tahap ini, penggunaan keterampilan tingkat
tinggi dalam bahasa sudah telihat, misalnya penyimpulan dan pengenalan
pandangan penulis untuk meningkatkan pemahaman. Tahap kelima adalah
ketika seseorang memasuki perguruan tinggi dan seterusnya. Pada tahap ini,
orang sudah dapat mengintegrasikan hal-hal yang dibaca dengan pengetahuan
yang dimilikinya dan menanggapi bacaan secara kritis (Owens dalam
Ngalimun, 2011: 36-37).
5.3. Membaca Permulaan
Kemampuan awal dalam membaca dapat diperoleh melalui interaksi
sosial, lewat hubungan antar sesama, bukan lewat pembelajarna formal
(Ngalimun, 2011: 35). Membaca permulaan adalah tahapan proses belajar
membaca bagi siswa SD kelas awal. Siswa belajar memperoleh kemampuan dan
menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik.
Tujuan membaca permulaan adalah agar siswa dapat membaca kata-kata dan
kalimat sederhana dengan lancer dan tepat (Depdikbud, 1994/1995: 4).
Membaca permulaan merupakan tingkat proses pembelajaran membaca untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
menguasai system tulisan sebagai representasi visual bahasa. Tingkatan ini
sering disebut belajar membaca (learning to read). Sedangkan membaca lanjut
merupakan tingkat proses penguasaan membaca untuk memperoleh isi pesan
yang terkandung dalam tulisan. Tingkatan ini disebut membaca untuk belajar
(reading to learn).
5.4. Gerakan Literasi Sekolah
Pada Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah (2015) dijelaskan pendidikan
perlu menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran agar semua
warganya tumbuh sebagai pembelajar sepanjang hayat. Oleh sebab itu,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi
Sekolah (GLS). GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti
sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 23 Tahun 2015. Kegiatan dalam GLS tersebut adalah kegiatan 15 menit
membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan
keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik.
Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan local, nasional, dan
global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik (Buku Saku
Gerakan Literasi Sekolah: 2015).
Gerakan Literasi Sekolah ini diperlukan agar anak mulai terbiasa
membaca baik di keluarga, masyarakat maupun di sekolah. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
berdasarkan hasil survei internasional (PIRLS 2011, PISA 2009 & 2012) yang
dijelaskan dalam Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah (2015) bahwa
keterampilan membaca peserta didik di Indonesia menduduki peringkat bawah.
Menurut Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah (2015) GLS memiliki
tujuan khusus, yaitu (1) menumbuhkankembangkan budaya literasi membaca
dan menulis siwa di sekolah, (2) meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan
sekolah agar literat, (3) menjadikan sekolah sebagai tamab belajar yang
menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola
pengetahuan, (4) menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan
beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
Prinsip-prinsip GLS pada Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah (2015)
yaitu (a) sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan
karakteristiknya, (b) dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai
ragam teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik, (c) berlangsung secara
terintegrasi dan holistic di semua area kurikulum, (d) kegiatan literasi dilakukan
secara berkelanjutan, (e) melibatkan kecakapan berkomunikasi lisan, (f)
mempertimbangkan keberagaman.
Tahap pelaksanaan GLS yaitu (1) penumbuhan minat baca melalui
kegiatan 15 menit membaca, (2) meningkatkan kemampuan literasi melalui
kegiatan menanggapi buku pengayaan, (3) meningkatkan kemampuan literasi di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
semua mata pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di
semua mata pelajaran (Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah: 2015).
Pada penelitian ini, peneliti membuat produk buku cerita bergambar untuk
mendukung Gerakan Literasi Sekolah (GLS) berdasarkan tujuan, prinsip dan
tahap pelaksanaan GLS yang sudah dijelaskan di atas.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini
dapat dipaparkan sebagai berikut.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Amalia, Nurin Hanifati (2015)
yang berjudul “Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Sebagai Sumber Belajar
Bagi Peserta Didik Melalui Program Adiwiyata”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui upaya pelestarian lingkungan hidup melalui program Adiwiyata.
Kegiatan yang merupakan upaya untuk pelestarian lingkungan hidup dalam
penelitian ini adalah membuat kompor dari sampah-sampah organic dan siswa-
siswa batok kelapa, melaksanakan kegiatan jum’at bersih (jumsih), mendaur
ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai kembali seperti membuat tas dari
barang bekas, membuat TOGA (tanaman obat keluarga) dan belajar berkebun
yaitu dengan menanam pohon muda di area yang sudah disediakan oleh sekolah.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Wigianto (2015) yang berjudul
“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Untuk Peserta Didik Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
data primer berupa deskripsi hasil angket, data sekunder berupa kajian pustaka,
proses pembuatan media buku cerita bergambar, dan menghasilkan buku cerita
bergambar pendidikan karakter tanggung jawab untuk peserta didik SD yang
layak. Hasil penelitian berupa buku cerita bergambar yang berisi materi
pendidikan karakter tanggung jawab ini telah divalidasi oleh ahli media, ahli
materi, ahli bahasa, dan reviewer (Guru SD kelas 2) dan dinyatakan layak.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Wardhani, Pramika (2012) yang
berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Konservasi
Lingkungan untuk Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas Rendah”. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profil buku cerita bergambar yang
sesuai kebutuhan siswa dan guru, penilaian buku cerita bergambar dari guru dan
ahli, dan prototipe buku cerita bergambar yang telah diperbaiki berdasarkan
penilaian guru dan ahli. Penelitian ini menggunakan prosedur Research and
Development (Penelitian dan Pengembangan). Penelitian ini dilaksanakan dalam
enam tahap penelitian, yang meliputi (1) survey pendahuluan, (2) awal
pengembangan prototipe buku cerita, (3) pengembangan prototipe buku cerita
bergambar, (4) validasi/penilaian prototipe buku cerita bergambar, (5) revisi atau
perbaikan prototipe berdasarkan penilaian dan masukan dari guru dan ahli, (6)
tanggapan siswa terhadap prototipe buku cerita bergambar, dan (7) deskripsi hasil
penelitian yang merupakan bagian pembahasan hasil penelitian. Subjek penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
ini yaitu model buku cerita bergambar untuk siswa SD kelas rendah (kelas III)
yang berbasis konservasi lingkungan. Hasil dari penelitian ini adalah siswa dan
guru membutuhkan buku cerita bergambar berbasis konsevasi lingkungan dan
buku cerita bergambar berbasis konservasi lingkungan sudah sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Berdasarkan ketiga penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penelitian
tersebut memiliki relevansi dengan penelitian ini yaitu sama-sama
mengembangkan buku cerita bergambar. Penelitian ini dikhususkan pada
keterampilan membaca kelas rendah, untuk siswa kelas I SD Negeri Babarsari.
Penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang dapat membuat siswa
belajar secara mandiri, sehingga dapat membantu meningkatkan kemampuan
membaca siswa kelas I SD Negeri Babarsari. Dalam penelitian ini produk yang
dihasilkan berupa buku cerita bergambar yang mengambil permasalahan yang ada
di sekitar lingkungan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan
Nurin Hanifati
Amalia (2015)
Upaya Pelestarian
Lingkungan Hidup
Sebagai Sumber
Belajar Bagi
Peserta Didik
Melalui Program
Adiwiyata
Wigianto (2015)
Pengembangan
Buku Cerita
Bergambar
Pendidikan
Karakter
Tanggung Jawab
Untuk Peserta
Didik Sekolah
Dasar
Pramika Wardhani
(2012)
Pengembangan
Buku Cerita
Bergambar Berbasis
Konservasi
Lingkungan untuk
Pembelajaran
Membaca Siswa SD
Kelas Rendah
Yang perlu diteliti:
Pengembangan Buku
Cerita Bergambar
Berbasis Pendidikan
Lingkungan Hidup
Untuk Pembelajaran
Membaca Siswa Kelas I
SD
Pengembangan Buku
Cerita Bergambar
Pendidikan Lingkungan
Hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah suatu program pendidikan
untuk membina anak atau peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran,
sikap, dan perilaku yang rasional serta bertanggung jawab tentang pengaruh
timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek
kehidupan manusia. Oleh sebab itu pendidikan lingkungan hidup juga sangat
penting untuk diajarkan kepada anak-anak. Salah satu cara untuk mengajarkan
pendidikan lingkungan hidup kepada anak yaitu melalui buku cerita bergambar.
Gambar pada buku cerita bergambar ini bertujuan untuk memberikan imajinasi
atau gambaran visual kepada anak. Melalui gambar-gambar yang ada di buku
cerita bergambar, anak akan lebih mudah berimajinasi. Hal tersebut dimaksudkan
anak akan lebih cepat menyerap dan memahami cerita yang terkandung dalam
buku. Hal ini disebabkan anak usia dini masih dalam tahap operasional konkret.
Tahap ini merupakan tahap awal anak untuk berpikir rasional. Hal ini berarti anak
dapat melakukan operasi-operasi logis untuk menyelesaikan masalah-masalah
konkret. Anak sudah dapat menghadapi masalah yang bertentangan dengan
pikiran dan persepsi. Pada tahap ini anak mampu melaksanakan konservasi,
menjalankan operasi, dan menguasai berbagai macam tugas kognitif. Struktur
kognitif anak jauh lebih berkembang, anak masih sering berada pada batas-batas
persepsinya (Salkind, 2009: 342). Tahap ini memungkinkan perkembangan
pemikiran yang dijalankan secara terbalik, operasi-operasi logis, konservasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kemampuan untuk memecahkan masalah konkret, dan pemikiran berbasis
pengalaman (Salkind, 2009: 328).
Dalam penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan buku cerita
bergambar untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dasar.
Buku cerita bergambar adalah sebuah buku yang terdiri dari cerita dan didominasi
oleh gambar yang saling berhubungan. Buku cerita bergambar lebih mudah
diterima untuk anak usia sekolah dasar karena didominasi oleh gambar, sehingga
membuat anak merasa tertarik. Hal tersebut juga membuat anak lebih senang dan
mudah memahami isi dari buku tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengembangkan buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup diperoleh berdasarkan analisis kebutuhan
yang dilakukan kepada guru dan siswa.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
pertanyaan peneliti sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pengembangan buku cerita bergambar untuk menanamkan
pendidikan lingkungan hidup siswa sekolah dasar kelas I SD?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar yang layak untuk
menanamkan pendidikan lingkungan hidup siswa sekolah dasar kelas I SD
menurut ahli/pakar?
3. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar yang layak untuk
menanamkan pendidikan lingkungan hidup siswa sekolah dasar kelas rendah
menurut guru kelas I SD?
4. Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar yang layak untuk
menanamkan pendidikan lingkungan hidup siswa sekolah dasar kelas rendah
menurut siswa kelas I SD?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dirancang jenis penelitian Research and Development (R&D).
Research and Development adalah rangkaian proses atau langkah-langkah dalam
rangka mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang
telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan (Trianto, 2010: 206). Menurut
Sugiyono (2009: 297), Research and Development adalah metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk
tersebut. Tujuan akhir dari R & D adalah menghasilkan suatu produk yang
dianggap handal karena telah melalui tahap-tahap pengujian dan revisi; produk
yang dihasilkan sesuai kebutuhan lapangan sesuai dengan hasil analisis
kebutuhan; proses pengembangan produk dilakukan secara ilmiah dengan
menganalisis data secara empiris (Sanjaya, 2013: 130). Penelitian ini
menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall (dalam Sukmadinata, 2007:
169-170) dan pengembangan Sugiyono (2011: 298).
Langkah pelaksanaan pengembangan Borg dan Gall (dalam Sukmadinata,
2007: 169-170) adalah:
1. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research and Information Collecting)
Pengukuran kebutuhan, studi literature, penelitian dalam skala kecil, dan
pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
2. Perencanaan (Planning)
Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang
diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak
dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian,
kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.
3. Pengembangan Draf Produk (develop Preliminary Form of Product)
Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrument
evalusi.
4. Uji Coba Lapangan Awal (Preliminary Field Testing)
Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12
subjek uji coba (guru). Selama ujian diadakan pengamatan, wawancara dan
pengedaran angket.
5. Merevisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision)
Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba.
6. Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)
Melakukan uji coba yang lebih luas pada 15 sekolah dengan 30 sampai
dengan 100 orang subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum
dan sesudah menggunakan model yang diuji cobakan dikumpulkan. Hasil-
hasil pengumpulan data evaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan
kelompok pembanding.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan (Operational Product
Revision)
Tahap ini adalah menyempurnakan produk hasil uji coba lapangan.
8. Uji Pelaksanaan Lapangan (Operational Field Testing)
Uji pelaksanaan dilakukan pada 10 sampai 30 sekolah melibatkan sampai
dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan
observasi dan analisis hasilnya.
9. Penyempurnaan Produk Akhir (Field Product Revision)
Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.
10. Diseminasi dan Implementasi (Dissemination and Implementation)
Melaporkan hasilnya dalam pertemuan professional dan dalam jurnal.
Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk
pengontrolan kualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Sugiyono (2011: 298) memaparkan sepuluh langkah pengembangan pada
penelitian Research and Development, yaitu:
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini bermula dari adanya potensi dan masalah. Potensi adalah segala
sesuatu yang apabila didayagunakan akan memiliki kelebihan. Akan tetapi,
potensi apabila tidak dimanfaatkan dengan baik akan menjadi sebuah
masalah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi. Potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, namun bisa didasarkan
laporan penelitian yang sudah dilakukan orang lain atau dokumentasi laporan.
2. Pengumpulan Data
Langkah setelah adanya potensi dan masalah adalah mengumpulkan informasi
yang dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan produk tertentu. Dalam
pengumpulan informasi diperlukan metode penelitian tertentu, tergantung dari
masalah dan ketelitian tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti itu sendiri.
3. Desain Produk
Desain produk merupakan langkah untuk merancang produk yang hendak
dihasilkan. Desain produk ini masih bersifat hipoteik karena keefektifan dari
produk tersebut masih belum terbukti. Oleh karena itu, masih diperlukan
pengujian terhadap produk tesebut.
4. Validasi Desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai keefektifan
rancangan produk yang dibuat. Validasi desain bersifat penilaian berdasarkan
pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi dilakukan untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan desain produk, sehingga kelemahan
dapat diperbaiki. Validasi produk dapat dilakukan oleh beberapa pakar atau
ahli yang sudah memiliki pengalaman untuk menilai produk yang dibuat.
5. Revisi Desain
Revisi desain merupakan perbaikan kelemahan-kelemahan dari validasi yang
sudah dilakukan beberapa ahli untuk memperoleh produk yang lebih baik.
6. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan dengan yaitu menguji untuk membandingkan
efektivitas dan efisiensi produk yang dihasilkan. Uji coba produk dilakukan
pada kelompok terbatas.
7. Revisi Produk
Revisi produk bertujuan untuk memperbaik kelemahan yang ada setelah
dilakukan uji coba produk. Revisi akan terus dilakukan untuk mendapatkan
produk yang efektif dan efisien.
8. Uji Coba Pemakaian
Setelah melakukan uji coba dan revisi produk, kegiatan selanjutnya adalah
menerapkan produk dalam lingkup yang lebih luas. Uji coba pemakaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
tersebut juga harus dinilai kekurangaan dan hambatan yang muncul untuk
perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba pemakaian masih terdapat
kekurangan dan kelemahan pada produk yang dibuat.
10. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah
diujicoba dan dinyatakan efektif serta layak untuk diproduksi masal.
Gambar 3.2 Bagan Langkah Pengembangan Penelitian Sugiyono (2011)
Berdasarkan langkah pengembangan Borg & Gall dan langkah
pengembangan Sugiyono, peneliti mengambil beberapa langkah-langkah dari dua
prosedur pengembangan tersebut menjadi enam langkah agar sesuai langkah
penelitian yang dilakukan. Peneliti hanya mengambil beberapa langkah dari dua
prosedur tersebut karena dalam pengembangan produk ini hanya dilakukan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
uji terbatas yaitu untuk kelas I SD Negeri Babarsari. Keenam langkah tersebut
meliputi (1) potensi dan masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4)
validasi desain; (5) revisi desain; dan (6) uji coba produk.
B. Prosedur Pengembangan
Berdasarkan prosedur pengembangan Borg & Gall dan Sugiyono yang telah
diambil oleh peneliti, terdapat enam langkah yang harus dilakukan dalam
penelitian dan pengembangan ini. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti
akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah
Langkah yang pertama, peneliti mencari potensi dan masalah mengenai
penanaman pendidikan lingkungan hidup pada anak. Data tentang potensi dan
masalah diperoleh melalui wawancara kepada wali kelas I dan observasi kelas
I di SD Negeri Babarsari. Wawancara pada guru dilakukan untuk
menganalisis masalah dalam pengajaran mengenai pendidikan lingkungan
hidup pada anak dan mengetahui sejauh apa kesadaran siswa kelas I SD
Negeri Babarsari mengenai lingkungan sekitarnya serta untuk mencari tahu
informasi dari guru terkait buku cerita bergambar. Selain melalui wawancara,
peneliti juga melakukan observasi secara langsung pada anak kelas I ketika
rabu bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
2. Pengumpulan Data
Setelah mengetahui potensi dan masalah sesuai dengan penelitian yang
hendak dilakukan, peneliti melakukan pengumpulan data melalui hasil
wawancara dan observasi. Hasil wawancara dan observasi tersebut digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa buku
cerita bergambar untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup pada
pembelajaran membaca siswa sekolah dasar kelas I.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah buku cerita
bergambar. Buku cerita bergambar yang dihasilkan terdiri dari cover buku, isi
buku, dan anatomi buku. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk penyusunan
cover buku yaitu warna cover yang menarik perhatian, judul cover yang
mencangkup isi buku, pemilihan gambar dan penataan tulisan. Prinsip-prinsip
yang digunakan untuk penyusunan isi buku yaitu jenis cerita yang kontekstual
atau dekat dengan lingkungan anak, penggunaan kata dan kalimat yang
mudah dipahami anak, gambar-gambar yang sering dilihat anak, dan gambar
lebih mendominasi dari tulisan. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk
penyusunan anatomi buku yaitu jenis tulisan yang menarik perhatian dan
mudah dibaca anak, jumlah halaman buku, tata letak tulisan, jenis kertas
cover, dan jenis kertas bagian isi buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4. Validasi Desain
Setelah buku cerita bergambar ini dibuat, produk tersebut kemudian
divalidasi oleh para ahli dengan melakukan penilaian terhadap produk yang
dihasilkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
produk sebelum diuji coba produk agar menjadi lebih baik lagi. Validasi akan
dilakukan oleh 3 ahli yang terdiri dari satu dosen ahli, satu guru kelas I SD,
dan 1 siswa kelas I SD.
5. Revisi Desain
Hasil validasi yang sudah dilakukan digunakan sebagai bahan revisi
produk yang dihasilkan. Produk diperbaiki berdasarkan kekurangan produk
yang dilihat dari kritik dan saran dari para ahli.
6. Uji Coba Produk
Produk yang sudah diperbaiki oleh peneliti kemudian dujicobakan untuk
mengetahui keefektifan dari produk yang dihasilkan. Uji coba dilakukan pada
6 siswa kelas I SD Negeri Babarsari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Berikut adalah langkah-langkah pengembangan yang digunakan dalam
penelitian dan pengembangan produk ini, yang divisualisasikan dalam bentuk
bagan 3.1 berikut.
Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian
TAHAP I
POTENSI MASALAH
Melalui observasi dan
wawancara, peneliti
menemukan beberapa
potensi dan masalah dalam
menanamkan pendidikan
lingkungan hidup dan
penggunaan buku cerita
bergambar dalam
pembelajaran membaca.
TAHAP II
PENGUMPULAN DATA
Melalui hasil wawancara
dan observasi, peneliti
melakukan pengumpulan
data yang akan digunakan
sebagai bahan pertimbangan
perencanaan produk.
TAHAP IV
VALIDASI PRODUK
Penilaian produk oleh
pakar/ahli dan siswa untuk
mengetahui kekurangan dan
kelebihan produk sebelum uji
produk.
TAHAP III
DESAIN PRODUK
Merancang dan menyusun
produk berupa buku cerita
bergambar untuk
menanamkan pendidikan
lingkungan hidup serta
meningkatkan pemanfaatan
buku cerita menggambar
pada pembelajaran
membaca.
TAHAP V
REVISI DESAIN
Produk diperbaiki
berdasarkan kekurangan
produk yang dilihat dari
kritik dan saran dari para ahli
berdasarkan hasil tahap IV
yaitu validasi desain.
TAHAP VI
UJI COBA PRODUK
Produk yang sudah
diperbaiki oleh peneliti
kemudian dujicobakan pada
6 siswa kelas I SD untuk
mengetahui keefektifan dari
produk yang dihasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
C. Setting Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SD
Negeri Babarsari yang berjumlah 6 anak. Sekolah tersebut beralamat di jalan
Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman. Peneliti memilih SD Negeri Babarsari
karena lokasi SD dekat dengan kos peneliti dan tempat peneliti melakukan
magang. Penelitian pengembangan produk berupa buku cerita bergambar untuk
menanamkan pendidikan lingkungan hidup pada pembelajaran membaca
dilaksanakan selama enam bulan yaitu bulan September 2016 sampai dengan
bulan Desember 2016.
D. Teknik Pengumpulan Data
Penggunaan teknik serta alat pengumpul data yang tepat memungkinkan
peneliti untuk memperoleh data yang objektif (Margono, 2010: 158). Dalam
penelitian pengembangan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas I untuk
memperoleh data uji coba produk. Wawancara dilakukan kepada wali kelas I
SD Negeri Babarsari untuk mengetahui bagaimana kesadaran siswa kelas I
SD Negeri Babarsari mengenai pendidikan lingkungan hidup serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
penggunaan media buku cerita bergambar pada pembelajaran membaca untuk
siswa kelas I SD.
2. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti kepada siswa untuk memperoleh data
uji coba produk. Observasi dilakukan peneliti pada saat rabu bersih. Peneliti
mengobservasi secara langsung kegiatan rabu bersih yang dilakukan kelas I,
dan mengamati bagaimana kesadaran siswa kelas I akan lingkungan
sekolahnya.
3. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk validasi produk yang
dikembangkan. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau
terbuka. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden
untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu hal. Sedangkan
pertanyaan tertutup adalah pertanyaan angket yang mengharapkan jawaban
berbentuk data nominal, ordinal, interval, dan ratio (Sugiyono, 2011: 143).
E. Instrumen Pengumpulan Data
Menurut Trianto (2010), instrumen penelitian merupakan alat bantu yang
dipilih dan digunakan peneliti untuk mengumpulkan data hasil penelitian.
Variabel yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup. Instrumen penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
digunakan adalah lembar wawancara, observasi secara langsung dan kuisioner.
Wawancara dan observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kebutuhan diawal
yaitu ketersediaan buku cerita bergambar dan seberapa jauh kesadaran siswa kelas
I SD Negeri Babarsari sadar akan lingkungannya. Kuisioner digunakan untuk
validasi buku cerita bergambar yang dibuat oleh peneliti. Dimana validasi
tersebut digunakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan produk
berdasarkan kritik dan saran ahli/pakar. Instrumen dalam penelitian ini dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses Tanya jawab atau dialog lisan antara
pewawancara dengan narasumber dengan tujuan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan peneliti (Widoyoko, 2012: 40). Menurut Umar (2013: 51)
terdapat 2 jens wawancara, yaitu wawancara langsung dan wawancara tidak
langsung. Wawancara langsung adalah wawancara yang dilakukan
berhadapan langsung dengan yang diwawancarai sedangkan wawancara tidak
langsung adalah wawancara yang berupa daftar pertanyaan untuk dijawab
pada kesempatan lain.
Pada penelitian ini menggunakan wawancara langsung. Wawancara
digunakan untuk melakukan survey kebutuhan. Daftar wawancara ini
mengacu pada analisis kebutuhan media buku cerita bergambar dan kesadaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
siswa kelas I SD tentang pendidikan lingkungan hidup. Berikut adalah kisi-
kisi daftar pertanyaan wawancara yang dilakukan kepada guru SD kelas I:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara
Daftar Pertanyaan Wawancara Nomor
Aitem
Bahan ajar yang sudah digunakan untuk pembelajaran membaca? 1
Apakah pernah menggunakan buku cerita bergambar dalam
pembelajaran membaca? 2
Apakah siswa sudah mulai sadar mengenai kebersihan kelas? 3
Kegiatan apa saja dari sekolah untuk membangun kesadaran siswa
mengenai lingkungan sekitarnya? 4
Apakah kegiatan yang diselenggarakan sekolah untuk membangun
kesadaran siswa mengenai lingkungan sekitarnya berjalan dengan
lancar?
5
Menurut ibu, sekolah ini membutuhkan buku cerita bergambar atau
tidak? Terutama dalam bidang lingkungan hidup? 6
2. Observasi
Observasi menurut Kusuma (1987: 25) adalah pengamatan yang
dilakukan dengan sengaja dan sistemati terhadap aktivitas individu atau obyek
lain yang diselidiki. Adapun jenis-jenis observasi tersebut diantaranya yaitu
observasi terstruktur, observasi tak terstruktur, observasi partisipan, dan
observasi non partisipan.
Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka peneliti
memilih observasi partisipan. Observasi partisipan yaitu suatu teknik
pengamatan dimana peneliti ikut ambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan
oleh objek yang diselidiki. Observasi dilakukan dengan mengamati langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
terhadap objek penelitian yaitu dengan mengamati kegiatan rabu bersih pada
kelas I SD Negeri Babarsari. Rabu bersih merupakan kegiatan yang
diselenggarakan oleh SD Negeri Babarsari untuk seluruh warga sekolah yaitu
membersihkan lingkungan sekolah 15 menit sebelum proses belajar mengajar
dimulai.
Observasi dilakukan peneliti bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai kesadaran siswa kelas 1 SD Negeri Babarsari terhadap kebersihan
lingkungan sekitarnya sehingga dapat dilihat sejauh mana penanaman pada
siswa kelas I SD Negeri Babarsari mengenai pendidikan lingkungan hidup.
3. Kuesioner
Selain wawancara dan observasi, instrumen yang digunakan pada
penelitian pengembangan ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat
untuk megumpulkan dan mencatat data atau informasi, pendapat, dan paham
dalam hubungan kasual (Arifin, 2010: 166).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutup.
Kuesioner tertutup dilakukan pada saat validasi terhadap produk yang ingin
dikembangkan. Kuesioner untuk validasi disusun untuk mengetahui dan
mengevaluasi kualitas produk buku cerita yang dikembangkan oleh peneliti.
Kuesioner untuk satu dosen ahli, satu guru kelas I, dan satu siswa disusun
dengan berpedoman pada kriteria buku cerita yang baik menurut
Christantiowati (1994), Mansoor (1994), Rothlein (1991), Nurgiyantoro
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
(2005), Effendy, Bangsam dan Yudani (2013), Anggara Waluyanto, dan
Zacky (2014). Sebelum menyusun kuesioner, peneliti membuat kisi-kisi
terlebih dahulu. Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner yang digunakan untuk
menilai produk buku cerita bergambar.
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru
No. Topik Nomor Pertanyaan
1.
Cover buku
a. Judul buku
b. Warna
1, 2, 3, 4
2.
Isi buku
a. Isi cerita
b. Pesan untuk pendidikan lingkungan hidup
c. Bahasa yang digunakan
d. Tampilan gambar dan tulisan
e. Ketertarikan isi buku
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12, 13
3.
Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
14, 15, 16, 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Setelah membuat kisi-kisi validasi, peneliti menyusun instrumen
kuesioner yang digunakan untuk melakukan penilaian kualitas produk buku
cerita bergambar. Berikut adalah contoh instrumen kuesioner untuk pakar dan
guru yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini.
Tabel 3.3
Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru
No. Aspek yang Dinilai Skor
Komentar 1 2 3 4 5
A. Cover buku
1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita.
2. Judul buku cerita menarik minat
siswa untuk membaca lebih lanjut.
3. Judul cover buku membawa pesan
yang akan disampaikan.
4.
Warna cover buku cerita menarik
minat siswa untuk membaca lebih
lanjut.
B. Isi buku cerita
5. Isi cerita mudah dipahami oleh
siswa kelas rendah.
6. Isi buku cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
pendidikan lingkungan hidup
berkaitan dengan kegiatan sehari-
hari.
7.
Isi buku cerita menggunakan
bahasa yang sederhana sehingga
mudah dibaca dan dipahami siswa
kelas rendah.
8. Isi buku cerita memiliki gambar
dan teks yang saling berhubungan.
9. Tampilan buku lebih dominan
gambar dibandingkan teks.
10. Gambar buku cerita jelas dan
mudah dibedakan.
11.
Ilustrasi buku cerita memperjelas
latar, rangkaian cerita, penjiwaan
dan karakter.
12. Gaya dan ketepatan bahasa cocok
untuk siswa kelas rendah.
13. Isi buku berhasil memikat siswa
untuk terus mengikuti jalan cerita.
C. Anatomi buku
14. Rancangan halaman buku tertata
dengan baik.
15. Pemilihan jenis huruf menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
perhatian siswa.
16.
Jenis huruf pada buku cerita
memiliki tingkat mudah dibaca
yang baik bagi siswa.
17.
Tata letak/sistematika penulisan
tidak terlalu sempit memudahkan
siswa untuk membaca.
Total Skor
Rata-rata skor
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Siswa
No. Topik Nomor Pertanyaan
1.
Cover buku
c. Judul buku
d. Warna
1, 2
2.
Isi buku
f. Isi cerita
g. Bahasa yang digunakan
h. Tampilan gambar dan tulisan
i. Ketertarikan isi buku
3, 4, 5, 6, 7
3.
Anatomi buku
d. Rancangan halaman
e. Tata letak
f. Jenis huruf
8, 9, 10, 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Setelah membuat kisi-kisi validasi, peneliti menyusun instrumen
kuesioner yang digunakan untuk melakukan penilaian kualitas produk buku
cerita bergambar. Berikut adalah contoh instrumen kuesioner untuk siswa
yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini.
Tabel 3.5
Contoh Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Siswa
No. Aspek yang Dinilai
Skor
Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover buku
1.
Judul buku cerita menarik bagi
siswa untuk membaca.
2.
Warna cover buku cerita menarik
bagi siswa untuk membaca.
B. Isi buku cerita
3.
Isi cerita mudah dipahami oleh
siswa.
4.
Isi buku cerita memiliki gambar
dan teks yang sesuai.
5.
Isi buku lebih banyak gambar
dibandingkan tulisan.
6. Gambar buku cerita jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
7.
Isi buku menarik bagi siswa untuk
terus mengikuti jalan cerita.
C. Anatomi buku
8. Halaman buku tertata dengan baik.
9.
Jenis huruf menarik perhatian
siswa.
10.
Jenis huruf mudah dibaca bagi
siswa.
11.
penulisan tidak terlalu sempit
memudahkan siswa untuk
membaca.
Total Skor
Rata-rata skor
Keterangan:
Skor 5 : Sangat setuju Skor 3 : Cukup
Skor 4 : Setuju Skor 2 : Kurang setuju
Skor 1 : Sangat kurang setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan tahap yang dilakukan setelah data dari seluruh
responden terkumpul. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliput: (1)
mengelompokkan data berdasarkan variabel serta jenis responden, (2) melakukan
tabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, (3) menyajikan data
sesuai variabel yang diteliti, (4) melakukan perhitungan guna menjawab rumusan
masalah, serta (5) melakukan perhitungan guna menguji hipotesis penelitian
(Sugiyono, 2013: 207).
1. Analisa Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari komentar yang dikemukakan oleh dosen
ahli, guru dan siswa yang melakukan validasi terhadap produk yang
dikembangkan. Komentar tersebut berisi kritik dan saran yang dapat
digunakan untuk memperbaiki produk yang dikembangkan. Maka dari itu,
peneliti melakukan revisi terhadap produk tersebut sesuai dengan kritik dan
saran dari validator. Proses revisi produk digambarkan secara rinci dengan
menyajikan tahapan-tahapan revisi berdasarkan dari uji coba yang telah
dilakukan.
2. Analisa Data Kuantitatif
Data kuantitatif berasal dari penilaian satu dosen ahli, satu guru kelas I,
dan satu siswa kelas I SD Negeri Babarsari dalam proses validasi yang berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
angka. Data tersebut diperoleh dari lembar kuesioner yang dibuat oleh peneliti
dan dianalisis secara deskriptif, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Pengumpulan data kasar.
b) Pemberian skor untuk analisis kuantitatif.
c) Skor yang telah diperoleh dikonversikan menjadi nilai dengan skala lima
menggunakan acuan konversi pada pendekatan PAP (Penilaian Acuan
Patokan) yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.6
Konversi Data Kuantitatif Menjadi Data Kualitatif Skala Lima Menurut
Sukardjo (2008: 101)
Kategori Interval Skor
Sangat baik X > Xi + SB i
Baik Xi + 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 1,80 Sbi
Cukup baik Xi - 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 0,60 Sbi
Kurang baik Xi - 1,80 Sbi < x ≤ Xi + 0,60 Sbi
Sangat kurang baik x ≤ Xi – 1,80 Sbi
Keterangan:
Xi = Rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Sbi = Simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
X = Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan
untuk memperoleh data kualitatid dengan menerapkan rumus konversi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai
berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal: 5
Skor minimal ideal: 1
Rerata ideal : 12 (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi): 16 (5-1) = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan
sangat kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori baik = i + 0,60SBi < X ≤ i + 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = i – 0,60SBi < X ≤ i + 0,60SBi
= 3 – (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
= 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori kurang baik = i – 1,80SBi < X ≤ i - 0,60SBi
= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)
= 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40) 53
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = X ≤ i – 1,80SBi
= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 – (1,21) = X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi
data kualitatif skala lima sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008: 101)
Interval Kategori
4,22 - 5 Sangat Baik
3,41 – 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup
1,80 – 2,60 Kurang
Berdasarkan skor skala lima tersebut, maka setelah dihitung rerata hasil
validasi kemudian dicari reratanya kemudian dikonversikan hasil data kuantitatif ke
kualitatif berdasarkan skor rata-rata yang didapat berdasarkan kategori di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam penelitian pengembangan ini ada dua masalah yang hendak
dipaparkan berdasarkan rumusan masalah yang ada. Pertama, mengenai proses
pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
untuk pembelajaran membaca. Kedua, mengenai kualitas buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca. Kedua
masalah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Proses Pengembangan Buku Cerita Bergambar
1.1. Analisis Kebutuhan
Langkah awal penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca ini adalah dengan
melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilaksanakan sesuai dengan
langkah-langkah yang sudah dijelaskan pada bab III. Analisis kebutuhan
dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara. Observasi dan
wawancara dilakukan di SD Negeri Babarsari, yang beralamat di Jalan
Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman.
Observasi ditunjukan kepada siswa kelas IA, ketika siswa sedang
melakukan rabu bersih pada tanggal 21 September 2016. Wawancara
ditunjukan kepada guru kelas IA, yaitu Bu Ratiyem pada tanggal 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
September 2016. Wawancara ditunjukan untuk mengetahui sejauh mana
penggunaan buku cerita bergambar untuk pembelajaran membaca di sekolah.
Observasi ditunjukan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran siswa
mengenai kebersihan lingkungan sekitarnya. Hal ini bertujuan agar buku
cerita bergambar yang dikembangkan dapat membantu membangun kesadaran
siswa akan kebersihan lingkungan sekitarnya melalui pembelajaran membaca.
1.2. Hasil dan Pembahasan Wawancara Survei Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IA SDN Babarsari pada
tanggal 16 September 2016. Wawancara ini berpedoman pada 6 butir
pertanyaan analisis kebutuhan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca. Butir soal pertama; mengenai
bahan ajar yang digunakan guru untuk pembelajaran membaca; butir soal kedua
mengenai penggunaan buku cerita bergambar dalam pembelajaran membaca;
butir soal ketiga mengenai kesadaran siswa akan kebersihan kelasnya; butir soal
keempat mengenai kegiatan yang diselenggarakan sekolah untuk membangun
kesadaran siswa terhadap lingkungan sekolah; butir soal kelima mengenai
kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah untuk membangun kesadaran siswa
apakah lancer atau tidak; dan butir soal keenam mengenai pendapat guru
tentang diperlukan atau tidak buku cerita bergambar untuk pembelajaran
membaca terutama buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Rangkuman hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas IA SDN
Babarsari dapat dilihat di tabel berikut:
Tabel 4.1
Rangkuman Hasil Wawancara di SDN Babarsari
No. Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
1
Bahan ajar apa saja yang sudah
digunakan untuk pembelajaran
membaca?
Selama ini mengajarkan hanya
menggunakan buku cetak tematik saja.
Kalau memang diperlukan, baru
mencari di internet.
2
Apakah pernah menggunakan buku
cerita bergambar dalam pembelajaran
membaca?
Penggunaan buku cerita bergambar
khusus belum, hanya menggunakan
cerita bergambar yang ada di dalam
buku cetak tematik.
3
Apakah siswa sudah mulai sadar
mengenai kebersihan kelas?
Siswa masih kurang dalam
kesadarannya untuk menjaga
kebersihan kelas. Hal tersebut
ditunjukan dari piket kelas masih
banyak yang harus dipanggil terlebih
dahulu, masih banyak sampah-sampah
di laci siswa, masih banyak siswa yang
harus berulang-ulang diberitahu untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
membuang sampah di tempat sampah,
serta piket kelas pun masih sering
dibantu orang tua siswa.
4
Kegiatan apa saja dari sekolah untuk
membangun kesadaran siswa
mengenai lingkungan sekitarnya?
Kegiatan rabu bersih, piket kelas, dan
pembelajaran di kelas berupa teori.
5
Apakah kegiatan yang
diselenggarakan sekolah untuk
membangun kesadaran siswa
mengenai lingkungan sekitarnya
berjalan dengan lancar?
Kegiatan berjalan dengan lancar kalau
ada guru yang menjaga dan membantu,
namun bila siswa ditinggal untuk
mengerjakan sendiri pasti tidak
berjalan.
6
Menurut ibu, apakah sekolah
membutuhkan buku cerita bergambar
terutama buku cerita bergambar
berbasis pendidikan lingkungan
hidup?
Sangat butuh, karena selama ini buku
cerita bergambar yang ada di
perpustakaan pun menurut saya masih
banyak juga bacaannya. Apalagi kelas
1, sangat tertarik bila buku yang
banyak gambarnya.
Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan tersebut, narasumber
menyatakan bahwa membutuhkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup. Buku cerita bergambar yang dibutuhkan adalah buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
bergambar yang memuat cerita yang menarik serta gambar yang menarik.
Menurut narasumber, siswa kelas 1 akan sangat tertarik untuk membaca buku
yang terdapat banyak gambar. Buku cerita bergambar juga dituntut dapat
membantu untuk membangun kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan
sekitarnya.
1.3. Hasil dan Pembahasan Observasi Survei Kebutuhan
Peneliti melakukan observasi kelas IA di SDN Babarsari pada tanggal 21
September 2016. Peneliti mengamati kegiatan rabu bersih yang dilakukan oleh
siswa kelas IA. Peneliti ingin melihat kesadaran para siswa saat membersihkan
lingkungan sekolah, baik ketika diawasi guru maupun tidak. Hasil observasi
yang dilakukan kepada kelas IA SDN Babarsari dapat dilihat di tabel berikut:
Tabel 4.2 Hasil Observasi di SDN Babarsari
Ketika Tidak Diawasi Guru Kelas Ketika Diawasi guru Kelas
5 siswa yang memiliki kesadaran sendiri
untuk langsung menyirami tanaman,
menyapu, membersihkan laci meja, serta
membuang sampah yang ada di tempat
sampah kelas ke tempat sampah sekolah
yang lebih besar. Sedangkan 24 siswa
yang lainnya asik bermain sendiri.
Ketika guru kelas datang, siswa yang
tadinya bermain langsung bersih-bersih,
ditambah lagi guru langsung menegur
mereka karena tidak bersih-bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Berdasarkan hasil observasi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
siswa kelas IA masih banyak yang kurang memiliki kesadaran akan
kebersihan lingkungannya terutama lingkungan kelasnya. Masih banyak siswa
kelas IA yang harus ditegur guru terlebih dahulu untuk membersihkan kelas.
1.4. Deskripsi Produk Awal
Langkah selanjutnya setelah melakukan kuisioner adalah merancang buku
cerita bergambar yang disesuaikkan dengan kebutuhan di lapangan. Ada
beberapa prinsip-prinsip yang dijadikan sebagai penyusunan buku cerita
bergambar. Berikut adalah pemaparan penyusunan buku cerita bergambar
tersebut.
1) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi tentang rasa syukur dari peneliti karena dapat
menyusun buku cerita bergambar dan sapaan peneliti kepada para
pembaca buku cerita bergambar. Kata pengantar ini diharapkan menjadi
awal kalimat dari buku cerita bergambar yang membuat pembaca tertarik
untuk membaca buku cerita bergambar.
2) Panduan Penggunaan Buku
Panduan penggunaan buku cerita bergambar akan memudahkan
pengguna untuk mengetahui dan memahami tujuan dari isi buku cerita
bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
3) Konsep Buku
Berdasarkan analisis kebutuhan dari guru dan siswa, konsep buku ini
adalah buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
dengan tokoh nyata yaitu manusia. Cerita yang ada dalam buku ini
mempunyai nilai pendidikan lingkungan hidup. Dengan adanya buku
cerita ini diharapkan dapat membantu anak membangun kesadarannya
terhadap lingkungan sekitarnya secara sederhana yang dibantu guru
maupun orang tua dalam memahaminya.
4) Tokoh
Tokoh utama cerita pada buku cerita bergambar untuk menanamkan
pendidikan lingkungan hidup adalah seorang anak laki-laki yang bernama
Doni. Selain Doni, tokoh dalam cerita ini ada ibu Doni, Guru Doni, dan
Santi. Tokoh Doni dalam cerita buku bergambar ini memiliki sifat yang
pemalas dan kurang sadar akan lingkungan sekitarnya; Ibu Doni berperan
sebagai orang tua yang meminta tolong Doni untuk membuang sampah;
Guru Doni di sekolah berperan sebagai orang yang menasehati Doni;
sedangkan Santi adalah teman sekolah Doni yang terkena dampak dari
ulah Doni. Penjabaran karakter yang ada pada cerita akan dijelaskan pada
tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4.3
Penjabaran Karakter dan Peran
Gambar Ciri-ciri
Doni
1. Seorang anak laki-laki yang
tinggal bersama ibunya.
2. Seorang anak laki-laki yang
masih kurang sadar akan
kebersihan lingkungan
sekitarnya.
3. Memiliki rambut
bergelombang berwarna
hitam.
Ibu Doni
1. Memiliki rambut coklat agak
kemerahan.
2. Memiliki kulit putih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar Ciri-ciri
Guru Doni
1. Memiliki rambut panjang
berwarna hitam.
2. Seorang guru yang sabar
menasihati Doni.
Santi
1. Memiliki rambut panjang,
hitam dan lurus.
5) Format dan Ukuran Buku
Buku ini berukuran 14,8 cm x 21 cm dan memiliki 18 halaman
termasuk sampul depan dan sampul belakang. Buku cerita bergambar ini
memiliki keterangan tambahan berupa lembar refleksi dan kesimpulan
cerita yang terdapat di bagian akhir buku. Lembar refleksi dibuat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
tujuan untuk guru maupun orang tua mengajar anak merefleksikan buku
yang telah dibaca. Kesimpulan cerita dibuat berdasarkan hasil revisi dari
validasi dosen ahli.
6) Isi dan Tema Buku
Isi dari buku ini adalah buku cerita bergambar yang merupakan hasil
dari karangan peneliti yang dibuat dengan menarik dan memiliki nilai
pendidikan lingkungan hidup dalam cerita melalui sebab dan akibat yang
dilakukan tokoh dalam cerita. Gambar-gambar dan isi dari buku cerita
bergambar ini mengambil gambar yang konkret yang sering anak-anak
jumpai, serta gambar dan warna yang menarik namun sederhana. Cerita,
nama, karakter dan percakapan sederhana yang ditunjukan baik kepada
guru, orang tua, maupun pada anak.
7) Judul Buku
Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Akibat Ulah Doni”.
Buku cerita bergambar ini berisi tentang nilai-nilai pendidikan lingkungan
hidup. Tokoh Doni dalam cerita di buku cerita bergambar ini memiliki
karakter yang tidak mencontohkan sikap yang sadar akan kebersihan
lingkungan sekitarnya. Berikut adalah tampilan judul dan gambar yang
telah dibuat oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Gambar 4.1 Judul Buku
8) Desain Gambar
Gambar yang dibuat di dalam buku cerita menggunakan gambar
sketsa tangan yang sederhana, memberikan kesan simpel, modern dan
jelas agar memudahkan pemahaman anak. Serta tambahan background
atau benda-benda pendukung yang bukan merupakan fokus utama pada
gambar. Berikut merupakan tampilan desain sketsa tangan yang dibuat
oleh peneliti.
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
9) Teknik Pengerjaan
Pengerjaan buku cerita bergambar menggunakan teknik gabungan
yaitu manual (sketsa) dan computer. Sketsa digambar secara manual
kemudian discan, diproses, dan diwarnai di komputer menggunakan
program Photoshop CS3. Berikut adalah contoh tampilan gambar sebelum
dan sesudah diwarnai.
Gambar 4.3 Gambar sketsa tangan sebelum diwarnai
Gambar 4.4 Setelah diwarnai menggunakan program Photoshop C3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
10) Warna
Warna yang digunakan warna-warna cerah. Peneliti memilih warna-
warna yang cerah agar menarik perhatian anak dan menyesuaikan dengan
kepribadian anak usia 7 tahun.
11) Tipografi
Gaya tipografi yang peneliti gunakan dalam pengembangan buku
cerita bergambar ada 3 yaitu tipografi fixedsys dan hobo std untuk cover
buku serta arial untuk isi cerita. Tipografi yang digunakan bersifat mudah
dibaca dan menarik bagi anak-anak sehingga mengundang anak dalam
minat membaca. Berikut adalah contoh tampilan font yang digunakan.
Gambar 4.5 Font untuk Cover Buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Gambar 4.6 Font untuk Isi Cerita
12) Teknik Cetak
Jenis kertas yang digunakan dalam mencetak cover buku adalah
Ivory 230, sedangkan jenis kertas yang digunakan untuk mencetak isi
buku adalah Art Papper 120. Untuk teknik penjilidan buku menggunakan
teknik penjilidan stapler. Isi buku menggunakan cetak bolak-balik.
1.5. Data Validasi desain dan Revisi Produk
Produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup
untuk pembelajaran membaca kemudian dicetak menjadi 3 buku. Setelah
dicetak, kemudian diberikan kepada satu dosen ahli, satu guru kelas I, dan satu
siswa kelas I untuk divalidasi. Data validasi yang diberikan oleh satu dosen ahli,
satu guru kelas I, dan satu siswa kelas I menunjukan kualitas dari buku cerita
bergambar yang akan diujicobakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
a. Data Validasi Dosen Ahli Buku Cerita Bergambar dan Revisi Produk
Dosen ahli buku cerita bergambar yang melakukan validasi produk
penelitian ini adalah dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yaitu Ibu TYS
(nama disamarkan). Validasi buku cerita bergambar dilakukan oleh dosen
ahli pada tanggal 3 November 2016. Berikut merupakan data hasil validasi
pada buku cerita bergambar.
Tabel 4.4 Hasil Validasi Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli menunjukan bahwa cover
buku termasuk dalam kategori baik. judul buku sudah baik untuk mewakili
keseluruhan cerita, serta menarik minat siswa untuk membaca. Warna cover
buku cerita bergambar yang dihasilkan dalam penelitian ini menurut dosen
ahli juga sudah baik untuk menarik minat siswa. Isi buku cerita bergambar
yang dihasilkan dalam penelitian ini menurut dosen ahli juga sudah baik. isi
cerita mudah dipahami oleh siswa kelas rendah karena menggunakan bahasa
yang sederhana serta tampilan buku lebih dominan gambar dibandingkan
teks. isi cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai pendidikan lingkungan
hidup, ilustrasi buku cerita juga memperjelas latar, rangkaian cerita,
penjiwaan dan karakter. Namun, bagi dosen ahli, untuk gaya dan ketepatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
bahasa masih dalam kategori cukup sehingga keberhasilan isi cerita untuk
memikat siswa agar terus mengikuti jalan cerita pun termasuk dalam
kategori cukup.
Anatomi buku pun menurut dosen ahli termasuk dalam kategori baik.
Buku cerita bergambar yang dihasilkan dari penelitian ini terdapat
rancangan halaman yang tertata dengan baik, jenis huruf yang menarik
perhatian siswa serta memiliki tingkat mudah dibaca dengan baik oleh
siswa. Tata letak/sistematika penulisan juga tidak terlalu sempit sehingga
memudahkan siswa untuk membaca. Dosen memberikan komentar bahwa
gambar pada halaman 1 tidak berhubungan dengan gambar di halaman
berikutnya. Kemudian dosen juga berkomentar bahwa pemilihan kata
kurang baku. Dosen juga berkomentar bahwa buku cerita tersebut belum ada
halaman dan kesimpulan cerita.
Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan dengan
melihat tabel 3.7 di bab III mengenai kategori dan kriteria produk buku
cerita. Dapat diketahui bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh
dosen ahli adalah 66 dengan rata-rata skor sebesar 3,88. Hal ini menunjukan
bahwa produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “Baik”.
Dosen ahli menyimpulkan buku cerita layak digunakan dengan revisi sesuai
saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 4.5
Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Dosen Ahli
No. Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
1
Gambar pada halaman 1 tidak
berhubungan dengan gambar di
halaman berikutnya.
Ditambahkan rumah Doni dan
perubahan cerita di halaman 1
2
Belum ada halaman
Sudah diberikan halaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3
Tulisan tidak terlalu terlihat
Tulisan diperjelas
4 Belum ada kesimpulan cerita
Diberi kesimpulan cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
b. Data Validasi Guru Kelas I SD dan Revisi Produk
Guru yang melakukan validasi produk penelitian ini adalah guru kelas I
SDN Babarsari yaitu Ibu R (nama disamarkan). Validasi buku cerita
bergambar dilakukan oleh guru kelas I pada tanggal 19 Oktober 2016.
Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar.
Tabel 4.6
Hasil Validasi buku Cerita oleh Guru Kelas I SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Berdasarkan hasil validasi dari guru kelas I SD menunjukan bahwa
cover buku termasuk dalam kategori baik. Judul buku sudah baik untuk
mewakili keseluruhan cerita, serta menarik minat siswa untuk membaca.
Warna cover buku cerita bergambar yang dihasilkan dalam penelitian ini
menurut guru kelas I SD juga sudah baik untuk menarik minat siswa. Isi
buku cerita bergambar yang dihasilkan dalam penelitian ini menurut guru
kelas I SD sangat baik dan ada beberapa yang baik. Isi cerita sangat mudah
dipahami oleh siswa kelas rendah serta sangat memberikan pembelajaran
nilai-nilai pendidikan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kegiatan
sehari-hari. Isi buku cerita memiliki gambar dan teks yang saling
berhubungan serta menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
dipahami siswa kelas rendah. Ilustrasi buku cerita juga memperjelas latar,
rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. Bagi guru kelas I SD untuk gaya
dan ketepatan bahasa dan kemenarikan buku cerita untuk memikat siswa
sudah baik .
Rancangan halaman buku menurut guru kelas sudah sangant tertata
dengan baik. Serta untuk tata letak/sistematika penulisan buku cerita tidak
sempit dan memudahkan siswa untuk membaca. Jenis huruf yang menarik
perhatian siswa serta memiliki tingkat mudah dibaca dengan baik oleh
siswa. Guru berkomentar bahwa ukuran huruf perlu diubah menjadi ukuran
14 serta jenis huruf Arial.
Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan dengan
melitah tabel 3.7 mengenai kategori dan kriteria produk buku cerita, dapat
diketahui bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh guru kelas I
adalah 69 dengan rata-rata skor sebesar 4,06. Hal ini menunjukan bahwa
produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “Baik”
Kesimpulan yang diperoleh adalah buku cerita layak digunakan dengan
revisi sesuai saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 4.7
Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru Kelas I SD
No. Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
1
Ukuran huruf sebelum diubah
Ukuran huruf setelah diubah jadi 14
2
Sebelum huruf ditebalkan
Setelah huruf ditebalkan
c. Data Validasi Siswa kelas 1 SD dan Revisi Produk
Siswa yang melakukan validasi produk penelitian ini adalah siswa kelas
I SDN Babarsari yaitu GNF (nama disamarkan). Validasi buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
bergambar dilakukan oleh siswa kelas I pada tanggal 21 Oktober 2016.
Berikut merupakan data hasil validasi pada buku cerita bergambar.
Tabel 4.8
Hasil Validasi buku Cerita oleh Siswa Kelas I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Berdasarkan hasil validasi siswa kelas I SD di atas untuk cover buku
sudah sangat baik. Judul serta warna cover buku cerita bergambar sangat
menarik bagi siswa untuk membaca. Isi cerita bergambar juga sangat mudah
dipahami karena buku cerita memiliki banyak gambar dibandingkan teks serta
gambar dan teks sangat sesuai. Sehingga menurut hasil validasi siswa kelas I
SD, buku cerita bergambar sangat menarik siswa untuk terus mengikut jalan
cerita.
Anatomi buku cerita bergambar menurut hasil validasi siswa kelas I SD
juga sangat baik. halaman buku sudah tertata dengan baik, jenis huruf sudah
menarik perhatian siswa. Namun, terdapat huruf yang tidak terlihat. Penulisan
juga tidak terlalu sempit sehingga memudahkan siswa untuk membaca. Siswa
memberi komentar, terdapat huruf dalam cerita yang tidak terlalu terlihat.
Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP) dan dengan
melitah tabel 3.7 mengenai kategori dan kriteria produk buku cerita, dapat
diketahui bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh siswa kelas I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
adalah 53 dengan rata-rata skor sebesar 4,82. Hal ini menunjukan bahwa
produk yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “Sangat Baik”
Kesimpulan yang diperoleh adalah buku cerita layak digunakan dengan revisi
yang disarankan.
Tabel 4.9
Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Siswa Kelas I SD
No. Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
1
Sebelum tulisan diperjelas
Sesudah tulisan diperjelas
1.6. Data Uji Coba Produk
Produk berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan
hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas I SD yang sudah divalidasi
oleh dosen ahli, guru kelas I SD, dan siswa kelas I SD, yang kemudian direvisi.
Setelah direvisi, langkah selanjutnya dari penelitian ini adalah uji coba produk
terbatas. Uji coba terbatas dilakukan oleh 6 orang siswa kelas IA di SDN
Babarsari sebagai subjek uji coba produk penelitian. Uji coba dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
memberikan produk berupa buku cerita bergambar yang kemudian dibaca
siswa.
Kegiatan uji coba produk dilakukan pada tanggal 21 November 2016
pukul 09.30 selama 30 menit. Kegiatan awal siswa membaca buku cerita sampai
selesai, dari halaman 1 sampai dengan halaman 13. Setelah siswa membaca,
peneliti menanyakan secara lisan pertanyaan yang ada di refleksi buku, agar
peneliti dapat memastikan bahwa siswa membaca dan memahami isi buku
cerita. Kemudian peneliti membagikan kuisioner untuk mengetahui persepsi
siswa terhadap produk buku cerita bergambar. Kuisioner berisi 11 aitem
pernyataan yang akan menunjukan kualitas buku cerita bergambar yang disusun
peneliti.
Berdasarkan uji produk terbatas yang dilakukan oleh 6 orang siswa kelas
IA SDN Babarsari Yogyakarta ini mendapatkan skor rata-rata 4,83 dan kategori
“Sangat Baik”. Berikut adalah data hasil uji coba produk yang diberikan oleh
siswa.
Tabel 4.10
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Siswa
No.
Siswa
Nomor Kuisioner Total
Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 5 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 50 4,6
2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54 4,9
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5
4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54 4,9
5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 52 4,7
6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54 4,9
Rata-rata Total 4,83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2. Kualitas Buku Cerita Bergambar
Setelah mengetahui hasil validasi dari dosen ahli, guru kelas I SD, dan
siswa kelas I SD mengenai produk buku cerita bergambar, maka dapat dihitung
skor rata-rata dari semua validator. Berikut merupakan hasil rekapitulasi dari
ketiga validator yang akan disajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.11
Hasil Rekapitulasi Validator
Validator Rerata Kategori
Dosen ahli 3,88 Baik
Guru kelas I 4,06 Baik
Siswa kelas I 4,82 Sangat Baik
Rata-rata 4,25 Sangat Baik
Dari hasil rekapitulasi di atas, dapat disimpulkan bahwa buku cerita
memperoleh skor rata-rata sebesar 4,25 dengan kategori “Sangat Baik”. Hal
ini ditunjukkan dari judul buku yang menarik serta mewakili keseluruhan isi
cerita, cover buku yang menarik serta membawa pesan yang akan
disampaikan, isi cerita mudah dipahami, isi cerita memberikan nilai
pendidikan lingkungan hidup, isi cerita menggunakan bahasa yang sederhana
sehingga mudah dipahami siswa kelas rendah, gambar dan cerita saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
berkaitan, gambar mendominasi daripada tulisan sehingga siswa tertarik untuk
terus membaca, gambar memperjelas cerita, jenis huruf yang menarik
perhatian siswa, dan tata letak gambar dan tulisan proporsional. Apabila
disajikan dalam bentuk diagram batang hasil rekapitulasi penilaian dapat
dilihat sebagai berikut.
0
1
2
3
4
5
6
Dosen Ahli Guru Kelas IA Siswa kelas 1 A
Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Rata-Rata Validasi
B. Pembahasan
Media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003: 112) diartikan
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi
pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa
sehingga mendorong proses belajar mengajar. Produk yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah media pengajaran berupa buku cerita bergambar berbasis
pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas I. Buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
bergambar yang merupakan produk dari penelitian ini adalah buku cerita
bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup yang mendukung Gerakan
Literasi Sekolah (GLS). Menurut Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah (2015)
Kegiatan dalam GLS adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran
sebelum waktu belajar dimulai. Selain mendukung GLS, produk buku cerita
bergambar ini juga mendukung Program Adiwiyata. Program Adiwiyata adalah
salah satu program Kementrian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka
mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya
pelestarian lingkungan hidup (Anonim, 2010: 5).
Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan SDN Babarsari
dalam penyediaan media berupa buku cerita bergambar untuk siswa kelas I.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap guru kelas IA, bahwa sekolah
membutuhkan media pengajaran yang menarik perhatian siswa terutama buku
cerita bergambar serta siswa kelas IA yang masih kurang kesadarannya akan
kebersihan lingkungannya. Kemudian peneliti mengobservasi saat kegiatan rabu
bersih yang dilakukan oleh siswa kelas IA pada tanggal 21 September 2016.
Peneliti mendapatkan hasil yang sesuai dengan hasil wawancara dengan guru
kelas IA, bahwa siswa kelas IA masih kurang kesadarannya akan kebersihan
lingkungannya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut, peneliti
mengembangkan buku cerita bergambar yang berbasis pendidikan lingkungan
hidup. Tanggapan guru kelas IA mengenai buku cerita bergambar sebagai media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
untuk membangun kesadaran siswa mengenai kebersihan lingkungan sekitarnya
sangat bagus. Guru kelas IA mengatakan setuju untuk peneliti mengembangkan
buku cerita bergambar. Oleh karena itu, peneliti semakin terdorong untuk
melakukan penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas I SD.
Mitchell (dalam Nurgiyantoro, 2015) mengungkapkan bahwa buku cerita
bergambar dapat membelajarkan anak untuk bersikap dan bertingkah laku verbal
dan nonverbal, yang benar sesuai dengan tuntutan kehidupan sosial-budaya
masyarakat. Buku cerita dikembangkan untuk membantu guru maupun orangtua
dalam menyediakan media pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai pada
anak. Penggunaan buku cerita bergambar akan membuat anak belajar tentang
nilai-nilai tersebut dan tanpa disadari secara perlahan mengadopsi nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pada buku cerita bergambar yang
dikembangkan dalam penelitian ini menanamkan Pendidikan Lingkungan Hidup
(PLH). Menurut Pratomo (2009: 8), Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) adalah
suatu program pendidikan untuk membina anak atau peserta didik agar memiliki
pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional seta bertanggung jawab
tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam
berbagai aspek kehidupan manusia. Oleh sebab itu peneliti membuat cerita yang
ada dalam buku cerita bergambar menggunakan konsep sebab dan akibat. Dalam
cerita tersebut terdapat seorang anak yang suka membuang sampah sembarang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
dari kebiasaan anak laki-laki tersebut menyebabkan banjir dan teman sekelasnya
terluka.
Buku cerita ini dikembangkan dengan memperhatikan karakter buku cerita
bergambar. Menurut Faizah (2009: 252) karakteristik buku cerita bergambar
yaitu; (1) buku cerita bergambar bersifat ringkas dan langsung, (2) buku cerita
bergambar berisi konsep-konsep berseri, (3) Konsep yang ditulis dapat dipahami
oleh anak-anak, (4) gaya penulisan sederhana, dan (5) terdapat ilustrasi yang
melengkapi teks. Karakter tersebut terlihat dari cerita yang dibuat oleh peneliti.
Cerita yang dibuat hanya 13 halaman namun langsung pada poinnya yaitu
membuang sampah di sungai dapat menyebabkan banjir serta membuang
sembarangan di sekolah akan berdampak pada teman sekolah. Konsep yang
dibuat oleh peneliti dari buku cerita bergambar merupakan konsep yang sangat
sederhana yaitu konsep yang ada di sekitarnya seperti di lingkungan rumah dan
lingkungan sekolah. Sehingga konsep tersebut memudahkan peneliti untuk
membuat ilustrasi pelengkap teks. Peneliti berharap dengan berdasarkan
karakteristik buku cerita bergambar di atas, buku cerita bergambar yang dibuat
dapat berfungsi sesuai fungsi buku cerita menurut Mitchell (dalam Nurgiyanto,
2005) yang dijelaskan pada bab II.
Buku cerita bergambar ini juga dikembangkan dengan memperhatikan
perkembangan, serta karakteristik siswa. Anak kelas I SD adalah anak dengan
usia 7 tahun. Pada masa ini, menurut Piaget (Salkind, 2009: 328) anak termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
dalam tahap operasional konkret. Pada tahap operasional konkret dijelaskan anak
mulai berpikir rasional dan logis. Hal tersebut berarti anak dapat melakukan
operasi-operasi logis untuk menyelesaikan masalah-masalah konkret. Anak sudah
dapat menghadapi masalah yang bertentangan dengan pikiran persepsi. Anak juga
sudah dapat memecahkan masalah berdasarkan pengalaman mereka (Salkind,
2009: 346). Hal ini terlihat ketika peneliti melakukan uji coba terbatas. Ketika uji
coba terbatas dilaksanakan, dalam isi cerita buku cerita bergambar tersebut
mengandung cerita sebab dan akibat dari membuang sampah sembarangan.
Ketika siswa selesai membaca, peneliti menanyakan “Apakah perbuatan Doni
merupakan perilaku baik atau buruk?” lalu semua siswa menjawab bahwa
perilaku Doni merupakan perilaku yang buruk. Peneliti menanyakan kembali,
“Mengapa perilaku Doni adalah perilaku buruk?” kemudian peneliti menunjuk
salah satu siswa untuk menjawab. Siswa tersebut menjawab “Karena Doni buang
sampah sembarangan di sekolah, yang menyebabkan Santi terpeleset. Lalu Doni
juga membuang sampah di sungai, jadi sungainya tersumbat lalu terjadi banjir”.
Kemudian ada siswi yang menanggapi jawaban siswa tersebut, “seharusnya Doni
buang sampah di tempat sampah, jadinya Santi tidak terpeleset dan tidak terjadi
banjir”. Dari jawaban tersebut, dapat diketahui bahwa siswa memahami cerita
dalam buku cerita bergambar dengan baik, serta dapat mengambil maknanya
untuk kehidupan sehari-hari. Cerita yang disajikan dalam buku cerita bergambar
bersifat kontekstual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli, guru kelas I, dan 1 siswa kelas I,
dapat disimpulkan bahwa buku cerita termasuk dalam kategori sangat baik dan
layak untuk diujicobakan di kelas I sekolah dasar dengan skor rata-rata 4,25.
Berikut beberapa hal yang menjadikan buku ini layak dijadikan acuan dalam
membangun kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan sekitarnya.
1. Isi Buku Cerita Mudah Dipahami oleh Siswa Kelas Rendah
Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Akibat Ulah Doni”. Judul
ini dibuat secara menarik sesuai dengan garis besar cerita buku cerita
bergambar ini. Buku cerita bergambar ini menceritakan tentang akibat dari
ulah atau kebiasaan Doni membuang sampah sembarangan di sekolah dan di
sungai. Berdasarkan hasil validasi dari guru, judul buku menggambarkan isi
cerita dengan baik. Judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan
menarik minat anak untuk membaca lebih lanjut (Effendi, Bangsa, dan
Yudani: 2013).
Cerita ini dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru dan siswa
bahwa siswa masih perlu ditanamkan pendidikan lingkungan hidup serta
dibangun lagi kesadarannya akan kebersihan lingkungannya. Cerita dari buku
ini merupakan hasil dari karangan yang imajinatif, menarik, dan memiliki
penanaman pendidikan lingkungan hidup yang dibuat oleh peneliti.
Berdasarkan hasil validasi dosen ahli, cerita yang dibuat mudah dipahami oleh
siswa kelas rendah, pilihan kata yang sederhana, gambar dan teks saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
berhubungan, buku berhasil memikat siswa untuk terus membaca, semua
hasilnya adalah baik. menurut Nurgiyantoro (2005: 210) bahwa buku cerita
yang baik untuk anak seharusnya: (a) materi dapat dipahami anak, (b)
menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat dibaca dan dipahami
anak, (c) mempertimbangkan kesederhanaan (kompleksitas) kosakata dan
struktur, dan (d) berfungsi meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan
berbahasa anak.
2. Isi Buku Cerita Menggunakan Ilustrasi yang Menarik untuk Melengkapi
Teks
Gambar yang dibuat oleh peneliti salah satunya adalah gambar pada
halaman lima, yaitu gambar ikan-ikan yang sedih. Pada gambar tersebut,
terdapat teks yang menjelaskan bahwa ikan-ikan sedih karena sungai sangat
kotor dan penuh sampah. Berikut merupakan contoh tampilan gambar dan
teks yang berkaitan pada buku cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Gambar 4.6 Tampilan Gambar dan Teks yang Berkaitan
Berdasarkan hasil validasi guru, buku cerita memiliki gambar dan teks
yang saling berhubungan dengan baik. Buku cerita bergambar yang dibuat
peneliti adalah buku cerita bergambar dengan tokoh seorang anak laki-laki.
Karakter tokoh utama dalam cerita adalah sangat tidak peduli terhadap
kebersihan lingkungan sekitarnya serta tokoh yang ceroboh. Suasana yang ada
dalam cerita adalah suasana menegangkan. Cerita dalam buku dibuat dengan
latar yang beragam yaitu latar di rumah, di sungai, dan di sekolah. Berikut
merupakan salah satu contoh ilustrasi cerita yang digunakan dalam buku
cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Gambar 4.7 ilustrasi cerita
Berdasarkan hasil validasi dosen ahli, ilustrasi cerita memperjelas latar,
rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter dengan baik. buku cerita bergambar
yang dibuat memuat ilustrasi gambar yang memperjelas latar cerita, ilustrasi
mampu membantu anak mengidentifikasi karakter dalam cerita, dan ilustrasi
mampu memperjelas rangkaian cerita (Rothlein, 1991).
3. Judul Buku Cerita Mewakili Cerita dan Menarik Minat Siswa untuk
Membaca
Sampul buku yang peneliti buat terdapat judul, gambar dan warna.
Gambar yang terdapat pada sampul buku adalah gambar Doni yang sedih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
karena rumahnya terkena banjir. Warna rumah Doni adalah kuning dengan
genteng warnahitam merah dan Doni di atap rumahnya sedang menangis.
Peneliti memilih warna tersebut karena merupakan warna yang menarik dan
mencolok. Judul dari buku cerita bergambar ini adalah “Akibat Ulah Doni”.
Judul ini dibuat secara menarik sesuai dengan garis besar cerita buku cerita
bergambar ini. Berikut merupakan cover buku cerita bergambar ini yang
memuat judul, gambar dan warna.
Gambar 4.8 Cover buku cerita bergambar yang memuat judul, gambar dan
warna.
Berdasarkan hasil validasi salah satu siswa kelas I, judul buku cerita
menarik bagi siswa untuk membaca dengan sangat baik dan warna cover buku
cerita menarik bagi siswa untuk membaca dengan baik. Menurut Mansoor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
(1994) persyaratan buku yang baik nomor 7 adalah sampul buku yang artistik
dan representatif, dimana judul, gambar dan warna memegang peranan
penting. Judul yang tidak secara langsung menonjolkan kata kunci adalah
judul yang mubazir. Gambar (bila ada) harus mencerminkan isi. Warna tidak
boleh sembarangan dipilih, karena warna tertentu membaca pesan tertentu
pula. Misalnya, tanda dilarang masuk adalah lingkaran merah dengan balok
putih melintang di tengahnya. Bila warna merah dan putih diganti, misalnya
menjadi hitam dan kuning, tentu pesan yang disampaikan keliru.
4. Buku Cerita Memuat Anatomi Buku yang Sesuai untuk Anak
Buku cerita bergambar ini memiliki 18 halaman termasuk cover depan
dan belakang. Buku cerita bergambar ini memiliki keterangan tambahan
berupa kata pengantar di halaman setelah cover buku dengan tujuan interaksi
pembuat buku yaitu peneliti terhadap pembaca buku cerita bergambar. Dalam
buku juga terdapat panduan penggunaan buku yang bertujuan untuk
memberikan petunjuk kepada pembaca, bahwa buku cerita bergambar ini
dibuat untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup, serta mendukung
program Adiwiyata Sekolah dan Gerakan Literasi Sekolah. Pada bagian akhir
buku cerita bergambar terdapat tambahan juga yaitu kesimpulan cerita dan
lembar refleksi. Kesimpulan cerita dibuat berdasarkan hasil revisi dari validasi
dosen ahli. Lembar refleksi dibuat dengan tujuan untuk guru maupun orang
tua mengajak anak merefleksikan mengenai buku yang telah dibaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Jenis huruf yang peneliti gunakan dalam pengembangan buku cerita ada
3 yaitu fixedsys dan hobo std untuk cover buku serta arial untuk isi cerita.
Jenis buku yang digunakan bersifat mudah dibaca dan menarik bagi anak-
anak sehingga mengundang anak untuk membaca. Ukuran huruf yang
digunakan ada 3 yaitu ukuran 48 untuk judul buku, ukuran 12 untuk kata
pengantar, panduan penggunaan buku, kesimpulan cerita, serta refleksi dan
ukuran 14 untuk isi cerita. Tata letak tulisan pada buku cerita bergambar ini
menyesuaikan ruang kosong dalam gambar. Tulisan dalam isi cerita dibuat
dengan ukuran 14 agar mudah dibaca oleh anak. Buku yang dibuat memiliki
tampilan visual lebih dominan gambar dibandingkan teks dan jenis huruf pada
buku cerita memiliki tingkat keterbacaan yang baik bagi anak-anak (Effendy,
Bangsa & Yudani: 2013).
Berdasarkan hasil validasi dosen ahli dan guru, tata letak/sistematika
penulisan tidak terlalu sempit memudahkan siswa untuk membaca sudah baik.
Buku yang dibuat memiliki rancangan halaman tertata baik, artinya pemilihan
jenis huruf, jarak antar baris, tata letak halaman, luas cetak, luas margin
sangat menentukan kenyamanan dalam membaca (Mansoor, 1994).
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa produk buku
cerita bergambar memiliki kualitas yang baik. Kualitas yang baik menunjukan
buku cerita bergambar ini dapat digunakan oleh guru dan orang tua untuk
menanamkan pendidikan lingkungan hidup pada anak. Hal ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
dibuktikan dengan hasil penilaian dosen ahli, guru kelas I serta siswa kelas I
bahwa judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita. Judul buku cerita
“Akibat Ulah Doni” menarik karena mudah diingat dan tidak terlalu panjang.
Kata yang dipilih dalam isi cerita buku cerita bergambar menggunakan kata-
kata yang sederhana sehingga memudahkan anak untuk memahami cerita.
Buku cerita disusun untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup
yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Cerita menggunakan konsep
sebab dan akibat. Konsep tersebut dapat dilihat dari sikap Doni yang
membuang sampah sembarangan di sungai dan di sekolah. Dari sikapnya
membuang sampah di sekolah secara sembarangan menyebabkan temannya
yang bernama Santi terpeleset dan terluka. Lalu kemudian karena Santi
terluka, menyebabkan Doni dimarahin gurunya. Selain itu, karena sikap Doni
yang sering membuang sampah di sungai menyebabkan sungainya tersumbat
sampah dan rumahnya terkena banjir. Kemudian Doni melihat mainan-
mainannya terkena banjir juga. Doni merasa sangat menyesal.
Buku cerita dilengkapi dengan gambar yang dibuat secara menarik
dengan awalan menggunakan sketsa tangan dan kemudian diwarnai
menggunakan Adober Photoshop CS3. Ilustrasi buku cerita dibuat untuk
memperjelas latar, rangkaian cerita, penjiwaan dan karakter. Selain itu, buku
cerita yang disusun memiliki 18 halaman yang sesuai untuk kemampuan
membaca anak yaitu tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. Jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
huruf yang peneliti gunakan dalam pengembangan buku cerita ada 3 yaitu
fixedsys dan hobo std untuk cover buku serta arial untuk isi cerita. Jenis buku
yang digunakan bersifat mudah dibaca dan menarik bagi anak-anak sehingga
mengundang anak untuk membaca. Ukuran huruf yang digunakan ada 3 yaitu
ukuran 48 untuk judul buku, ukuran 12 untuk kata pengantar, panduan
penggunaan buku, kesimpulan cerita, serta refleksi dan ukuran 14 untuk isi
cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
BAB V
PENUTUP
Bab V ini berisi (1) kesimpulan, (2) keterbatasan penelitian, dan (3) saran.
Kesimpulan merupakan hasil akhir dari seluruh kegiatan penelitian yang sudah
dilakukan. Pada bab ini disebutkan pula keterbatasan penelitian pengembangan ini,
serta saran yang diberikan oleh peneliti untuk dapat memperbaiki penelitian ini pada
penelitian selanjutnya.
A. Kesimpulan
Penelitian pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca kelas I SD ini menghasilkan hasil
penelitian yang menunjukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan penelitian yang
dirangkum menjadi kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa kelas I SD ini dikembangkan dengan
menggunakan beberapa prosedur penelitian pengembangan Borg&Gall dan
Sugiyono. Langkah-langkah pengembangan tersebut adalah sebagai berikut,
(1) potensi masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi
desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk. Melalui langkah-langkah
tersebut, penelitian ini menghasilkan produk berupa buku cerita bergambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
2. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan lingkungan hidup untuk
pembelajaran membaca siswa kelas 1 SD dikembangkan dengan kualitas
baik dan layak digunakan untuk menanamkan pendidikan lingkungan hidup
serta mendukung program Adiwiyata dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
pada tahap uji coba produk. Berdasarkan validasi satu dosen ahli dengan
rata-rata 3,88; satu guru kelas I dengan rata-rata 4,06; dan satu siswa kelas I
dengan skor rata-rata 4,82. Penilaian kualitas buku cerita bergambar ini
ditinjau dari tiga topik, yaitu (1) cover buku, (2) isi buku, dan (3) anatomi
buku. Hasil uji coba produk menunjukan bahwa buku cerita yang dihasilkan
oleh peneliti termasuk dalam kategori sangat baik.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan produk ini mempunyai beberapa keterbatrasan,
diantaranya:
1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan pada satu guru kelas 1 SD di
satu sekolah sehingga akar permasalahan masih kurang mendalam dan sangat
sempit.
2. Observasi hanya dilakukan di satu kelas 1 SD dan hanya di satu sekolah.
3. Langkah yang digunakan hanya enam langkah.
4. Pengembangan buku cerita hanya terbatas pada penanaman pendidikan
lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
C. Saran
Saran untuk penelitian pengembangan terkait dengan buku cerita bergambar
berbabsis pendidikan lingkungan hidup untuk pembelajaran membaca siswa kelas
I SD adalah sebagai berikut:
1. Wawancara analisis kebutuhan dilakukan terhadap beberapa guru agar lebih
tahu kebutuhan siswa kelas I SD mengenai pendidikan lingkungan hidup.
2. Observasi dilakukan di dua kelas 1 SD atau lebih dan tidak hanya di satu
sekolah.
3. Langkah penelitian dimaksimalkan hingga 10 langkah sehingga memperoleh
hasil penelitian yang lebih valid.
4. Pengembangan buku cerita bergambar diperluas untuk penanaman pendidikan
karakter seperti bertanggung jawab, mandiri, dll. tidak hanya penanaman
pendidikan lingkungan hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
DAFTAR PUSTAKA
Adisendjaja, Y. H. (1988). Hubungan Antara Pemahaman IPA, Pengetahuan
Lingkungan, dan Sikap Terhadap Lingkungan dari Mahasiswa FPMIPA IKIP
Bandung. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Ain, F. A. (2011). Patiseri Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Anggara, M. B., Waluyanto, H. D., & Zacky, A. (2014). Perancangan Buku Cerita
Bergambar Interaktif Pendidikan Karakter untuk Anak Usia 4-6 tahun.
Surabaya: Universitas Kristern Petra.
Anonim. (2010). Wujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Diambil dari
www.depdiknas.go.id (diakses tanggal 12 Oktober 2016)
Arifin, Z. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Barlia, Lily. 2008. Teori Pembelajaran Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar.
Subang: Royyan Press.
Budianto, F. (2013). Perbedaan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Usia 4-6
Tahun Antara yang Ikut Paud dengan yang Tidak Ikut Paud di Kelurahan
Bandahardjo Semarang Utara.
Christantiowati. (1994). Dunia Perbukuan Kita Tidak Kreatif. Berita Buku No. 47
tahun VI Januari-Februari 1994. Jakarta: IKAPI
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. (2015). Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Effendy, Y., Bangsa, G., & Yudani, H. D. (2013). Perancangan Buku Bergambar
Dang Denunai untuk Anak Usia 4-6 Tahun. Surabaya: Universitas Kristen
Petra.
Faizah, U. (2009). Keefektifan Cerita Bergambar Untuk Pendidikan Nilai dan
Keterampilan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Cakrawala
Pendidikan. Tahun 28, No. 3: 249.
Franz, Kurt, Meier, B. (1994). Membina Minat Baca. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Gall, M.R., Joyce P. Gall, & Walter R. Borg. (2007). Educational Research. New
York: Pearson.
Hamalik, O. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Hidayatullah. (2010). Pendidikan karakter: Membangun Peradaban Bangsa.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Huasein, Harum. M. (1993). Lingkungan Hidup: Masalah Pengelolaan dan
Penegakkan Hukumnya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hurlock, E., B. (1878). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Ibrahim, R. & Syaodih, N. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. (2008). Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2005). Jakarta: Depdiknas.
Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa. Badan penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum. (2011). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa. Jakarta: Pedoman Sekolah.
Koesoema, A. D. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman
global. Jakarta: Grasindo.
Kusuma. S. T. (1987). Psiko Diagnostik. Yogyakarta: SGPLB Negeri Yogyakarta.
Kurniawan, S. (2013). Pendidikan Karakter: Konsepsi & Implementasinya Secara
Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan
Masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Lynch, B., Carl, M., Tomlinson. (1999). Essentials of Children’s Literature. United
States if America: Allyn And Bacon.
Mansoor, C. (1994). Sosiologi Masyarakat Kota dan Desa. Surabaya. Usaha
Nasional.
Margono, S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
McElmeel, S. L. (2002). Character Education: A Book Guide for Teachers,
Librarians, and Parents. United States: Teacher Ideas Press.
Nababan. (1993). Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Neolaka, Amos. (2008). Kesadaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ngalimun & Alfulaila, N. (2011). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Nurgiyantoro, Burhan. (2005). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Pratomo, Suko. (2009). Model Pembelajaran Tematik dalam Pendidikan Lingkungan
Hidup (PLH) di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar No. 11 2009
Halaman 8-15. Bandung. Respository UPI. EDU. Diakses September 2016.
Purwanti, I., Y. (2015). Karakteristik Anak Usia SD (7-12 tahun). Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
Rothlein, L & Meinbach, A. M. (1991). The Literature Connection. USA: Scott
Foresmen Company.
Sadiman, A., S. dkk. (2012). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Salkind, Neil, J. (2009). Teori-Teori Perkembangan Manusia. Bandung: Nusa Media.
Sanjaya, H.W. (2013). Penelitian Pendidikan Jenism Metode, dan Prosedur. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan: kualitatif, kuantitatif, dan r&d.
Jakarta: Alfabeta.
_________. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta:
Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi
Teknologi Pembelajaran, Program Pasca Sarjana UNY.
Sukmadinata, N. S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Supandi. (1992). Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Supardi, Bahrudin. (2009). Berbakti Untuk Bumi. Bandung: Rosdakarya.
Tarigan, H. G. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Thapa, B. (1999). Environmentalism: A Study of Undergraduate Students. Bolton.
Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.
Umar, Husein. (2013). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers.
Wartitin. (2006). Keefektifan Komik Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata
Pelajaran IPA Kelas V SDN Kradenan Banjar Negara Tahun Ajaran
2005/2006. Semarang: Skripsi UNNES.
Widaningsih. (2008). Pendidikan Lingkungan Hidup: Membelajarkan Anak Pada
Kearifan Alam. Prosiding seminar nasional jurusan Pendidikan Teknik
Arsitektur FPTK UPI dan Disdik Provinsi Jawa Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Widoyoko, S. E. P. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 1
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas I SD Negeri Babarsari
No. Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
1
Bahan ajar yang sudah digunakan
untuk pembelajaran membaca?
Guru dan anak-anak hanya
menggunakan buku cetak
kurikulum 2013 dan internet.
2
Apakah pernah menggunakan
buku cerita bergambar dalam
pembelajaran membaca?
Guru baru menggunakan cerita-
cerita bergambar yang ada di buku
cetak kurikulum 2013, belum
pernah khusus menggunakan buku
cerita bergambar.
3
Apakah siswa sudah mulai sadar
mengenai kebersihan kelas?
Anak-anak untuk kesadaran dari
diri sendiri masih belum ada,
masih perlu bimbingan dan harus
diingatkan/diberitahu lagi.
4
Kegiatan apa saja dari sekolah
untuk membangun kesadaran
siswa mengenai lingkungan
sekitarnya?
Kegiatan rabu bersih dan piket
kelas.
5
Apakah kegiatan yang
diselenggarakan sekolah untuk
Selama kegiatan rabu bersih, siswa
harus di “oyak-oyak” oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
membangun kesadaran siswa
mengenai lingkungan sekitarnya
berjalan dengan lancar?
untuk melaksanakan kegiatan
tersebut. Saat piket kelas pun
masih perlu bantuan guru dan
orang tua murid.
6
Menurut ibu, sekolah ini
membutuhkan buku cerita
bergambar atau tidak? Terutama
dalam bidang lingkungan hidup?
Sangat butuh. Terutama untuk
anak kelas I, karena anak-anak itu
sangat tertarik buku yang banyak
gambar-gambarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 2
Data Hasil Validasi Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 3
Data Hasil Validasi Guru Kelas I SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 4
Data Hasil Validasi Siswa Kelas I SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 5
Data Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas I SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 6
Rekapitulasi Data Validasi
Dosen Ahli Guru Kelas I SD Siswa Kelas I SD
Jumlah 66 69 53
Rata-rata 3,88 4,06 4,82
Rata-rata Total 4.25
Kategori Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 7
Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Siswa
No.
Siswa
Nomor Kuisioner
Total
Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 5 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 50 4,6
2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54 4,9
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5
4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54 4,9
5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 52 4,7
6 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 54 4,9
Rata-rata Total 4,83
Kategori Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 8
Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 9
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 10
Surat Keterangan Melakukan Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 11
Buku Cerita Bergambar (terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
RIWAYAT PENELITI
Chatarina Wulandari lahir di Balikpapan, 25 November 1994.
Anak ketiga dari pasangan Bapak Johanes Poniran dan Anastasia
Djumirah. Peneliti memperoleh pendidikan dasar di SD Katolik
Santa Theresia Balikpapan tamat pada tahun 2007. Kemudian,
penulis melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP
Katolik Santo Mikail Balikpapan, tamat pada tahun 2010.
Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA N 4 Balikpapan,
tamat pada tahun 2013.
Pada tahun 2013, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan tercatat sebagai
mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Pendidikan di
perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul: “Pengembangan
Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Pembelajaran
Membaca Siswa Kelas I SD”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI