Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
127
Ariessa Racmadhany, Pengembangan Flash Mnemonik
PENGEMBANGAN FLASH MNEMONIK
SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TATA BAHASA PRANCIS
Ariessa Racmadhany
Pendidikan Bahasa Perancis, Sekolah Pascasarjana
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat pengajaran untuk mempelajari tata
bahasa, mengetahui kompetensi siswa dalam tata bahasa sebelum dan setelah menggunakan
(La Démarche
Active de Découverte). Selain itu juga untuk menggambarkan proses belajar dan mengetahui
dimulai dari pengamatan fenomena, pembuatan hipotesis, pemeriksaan hipotesis, perumusan
peraturan kalimat, dan latihan gramatikal terstruktur. Metode penelitian yang digunakan adalah
Penelitian dan Pengembangan (R&D) dan Kuantitatif dengan desain Satu Kelompok Prates-
Postes. Metode ini diujikan pada mahasiswa semester 2 Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis
di Universitas Pendidikan Indonesia yang terdaftar pada kuliah Grammaire II dan berjumlah
17 orang. Peneliti melakukan prates dan postes untuk mengumpulkan data penelitian. Setelah
menganalisa semua data, ditemukan bahwa skor rata-rata prates adalah 65,97 dari 100,
sedangkan skor rata-rata pada postes adalah 80,29 dari 100. Dibandingkan dengan angka-
(hitung)> t
(tabel) menunjukkan jumlah
2.131 terhadap 4.549, dengan tingkat kepercayaan 95% untuk n = 17. Hasil ini menunjukkan
mnemonik dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam kuliah Tata Bahasa Prancis.
Kata Kunci : Mnemonik, Flash, Media Pembelajaran, Tata bahasa Prancis, Kala Verba
ABSTRACT
This research aimed to develop a teaching media for the study of grammar, to determine
Invention Active Approach (La Démarche Active de Découverte). In addition, to describe the
of hypothesis, the hypothesis examination, the formulation of regulations sentences and
structured grammatical exercises. The method utilized was Research and Development and
Quantitative with One Group Pretest-Postest Design. This method was tested in the second
semester students of French Language Education Department at the Indonesia University of
Education enrolled on Grammaire II class and amounted to 17 people. Researcher conducted
a pre-test and a post-test to gather research data. After analyzing all the data, it was found
that the average pre-test score was 65.97 out of 100, while the average score on the post-test
t (count)
> t (table)
can increase students’ competence in French grammar.
Keyword : Mnemonics, Flash, Teaching Media,French Grammar, Tenses
128
Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 3 No. 2, Juli 2016
Pendahuluan
Tidak dapat disangkal lagi bahwa Tata
Bahasa (selanjutnya disebut Grammaire)
merupakan salah satu hal penting dalam
pengajaran bahasa. Meskipun begitu, selama
bertahun- tahun hal yang disampaikan para
pembelajar bahsa nampaknya selalu bertolak
belakang. Mereka menganggap bahwa
grammaire itu sulit dan membosankan.
Sehingga mereka tidak mampu mengingat
struktur perubahan konjugasi, khususnya
dalam bahasa Prancis.
Dinyatakan pula oleh Fauzi (2010)
bahwa berdasarkan penelitian tesisnya,
para mahasiswa memiliki banyak kesulitan
dalam mata kuliah Grammaire. Beliau juga
menambahkan bahwa mereka memiliki
strereotip negatif terhadap mata kuliah ini,
yakni grammaire itu rumit untuk dipelajari.
Sehingga mereka tetap harus menghadapi
kesulitan gramatikal walaupun dosen telah
menjelaskan materi tersebut.
Ujian internasional bahasa Prancis
DELF dan DALF, meskipun di dalamnya
tidak terdapat bagian khusus ujian
gramatikal, tapi kompetensi berbicara dan
menulis di dalamnya memaksa para peserta
untuk menggunakan tata bahasa yang tepat
untuk membuat paragraf yang benar, koheren
dan kohesi. Para pengajar Grammaire
pun berharap para mahasiswanya mampu
menghafal struktur konjugasi bahasa Prancis
agar dapat menguasai dengan baik bahasa
Prancis. Karena menurut Vigner (2004,
hlm.15-17), «la grammaire est le cœur du
langage» et il ajoute aussi
a pour objectif de préciser les conditions
soit parlée ou écrite». Pendapat tersebut
mengungkapkan bahwa grammaire adalah
jantung dari bahasa, ia juga menambahkan
bahwa tujuan grammaire adalah untuk
memperjelas syarat-syarat penggunaan
bahasa yang baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulisan.
Sebaliknya, untuk memahami dan
mengingat struktur grammaire justru
dianggap sulit oleh mahasiswa. Bukannya
menyukai grammaire, mereka malah
menganggap ini membosankan dan sulit.
Berkaca pada masalah tersebut, sebagai
pengajar bahasa Prancis, seharusnya kita bisa
menemukan cara yang efektif agar proses
KBM berjalan lebih menyenangkan dan
penuh motivasi.
Terkait dengan kepentingan
pengajaran grammaire Prancis pada kuliah
Bahasa Prancis sebagai Bahasa Asing,
(selanjutnya disebut FLE) peneliti berpikir
bahwa menjadi sebuah keharusan untuk
menggunakan media pembelajaran disertai
dengan teknik yang menyenangkan untuk
mengajarkan grammaire pada mahasiswa.
Dari beberapa penelitian yang telah dibaca
oleh peneliti, muncul pertanyaan tentang
strategi pembelajaran yang digunakan
pada mahasiwa di kelas. Konsep strategi
pembelajaran ini menarik minat peneliti untuk
lebih memahami bagaimana memanfaatkan
sumber daya lain (media pembelajaran)
dalam rangka mendukung pengajaran FLE.
Lalu pertanyaan utama muncul:
bagaimana strategi yang dikembangkan
pengajaran FLE? Ini adalah pertanyaan yang
akan dijawab melalui penelitian ini.
Memang, konsep strategi pembelajaran
kedua konsep makro “belajar” dan
“pembelajar”. Bagaimana peserta didik
menghadapi kesulitan untuk menghafal dan
menggunakan grammaire ,yakni kala verba
bahasa Prancis, yang tepat. Padahal itu adalah
salah satu kendala utama bagi mereka.
Untuk itu proses KBM sebaiknya
menggunakan pendekatan aktif sehingga
mahasiswa ikut berpartisipasi di dalamnya.
Dosen atau pengajar bertindak sebagai
organisator, pelatih dan mediator pengetahuan
yang akan diperoleh siswanya. (Tardif 1992
dalam Chartrand, 1996).
Ketidakmampuan untuk memahami
dan menghafal perubahan konjugasi
menghambat meraka dalam membuat
129
Ariessa Racmadhany, Pengembangan Flash Mnemonik
kalimat. Meskipun ada buku konjugasi,,
namum itu tidak memberikan strategi untuk
menghafal perubahan akhiran kata kerja atau
cara mengaplikasikannya dalam kalimat.
Karena alasan itu, menjadi suatu hal
yang berguna jika dapat menemukan strategi
yang tepat untuk membantu para pembelajar
untuk menghafal konjugasi bahasa Prancis.
Kami percaya bahwa strategi mnemonik bisa
membantu karena beberapa peneliti terdahulu
pernah menggunakan mnemonik dalam
penelitiannya. Dalam bidang pendidikan
eksakta, mnemonik biasa digunakan untuk
menghafal tabel periodik pada mata pelajaran
kimia.
Fungsi mnemonik dapat diterapkan
tidak hanya dalam ilmu eksakta tetapi juga
dalam bidang bahasa., seperti metode kata
kunci dari mnemonik digunakan untuk
menghafal kosakata pada bahasa asing
(Wyra dkk, 2007). Penelitian yang sama
juga dilakukan oleh Pressly dkk (1981) tiga
puluh tahun yang lalu untuk anak-anak kecil
yang baru mempelajari bahasa asing. Sama
seperti penelitian sebelumnya, mnemonik
digunakan oleh anak-anak Jepang untuk
belajar bahasa Inggris dengan menggunakan
mnemonik gambar (Manalo dkk, 2013).
Selain itu, ada juga komik mnemonik yang
dibuat oleh Sarris (2004) untuk membantu
orang Spanyol dalam menghafal kosakata
Prancis dan bahkan konjugasi Prancis.
Hal inilah yang semakin mengarahkan
peneliti untuk mengembangkan aplikasi
interaktif berbasis mnemonik untuk materi
kala verba bahasa Prancis dalam modus
indikatif seperti kala kini (le présent),kala
lampau (le passé composé, l’imparfait) dan
kala mendatang (le futur simple) juga fungsi
masing-masing dan contoh kalimatnya. Agar
aplikasi ini dapat digunakan di dalam kelas
grammaire, maka peneliti akan menggunakan
teknik pengajaran La Démarche Active de
Découverte (Pendekatan Aktif Penemuan).
Berdasarkan pemaparan di atas
maka peneliti melakukan suatu Penelitian
& Pengembangan yang digabung dengan
penelitian kuantitatif dengan desain Satu
Kelompok Prates-Postes dalam pembelajaran
Grammaire II bahasa Prancis yang disajikan
dengan judul : Pengembangan Flash
Mnemonik sebagai Media Pembelajaran
Kala Verba dengan Modus Indikatif dalam
Kelas Tata Bahasa Prancis. Permasalahan
penelitian ini dapat peneliti rumuskan seperti
berikut :
1. Media pembelajaran apa yang dapat
digunakan oleh mahasiswa bahasa
Prancis dengan bantuan pengajar ataupun
secara mandiri ?
2. Bagaimana kompetensi mahasiswa pada
mata kuliah Grammaire sebelum dan
teknik Pendekatan Aktif Penemuan ?
3.
efektif mampu meningkatkan kompetensi
mahasiswa dalam pelajaran grammaire ?
Sejalan dengan rumusan masalah,
maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. membantu mahasiswa FLE untuk dapat
menghafal dan mengaplikasikan kala
verba bahasaPrancis (le présent, le passé
composé, l’imparfait,et le futur simple)
dengan cara yang menyenangkan ;
2. mengetahui kompetensi mahasiswa pada
mata kuliah Grammaire II sebelum dan
teknik Pendekatan Aktif Penemuan ;
3. mengetahui keefektifan aplikasi
grammaire dengan teknik Pendekatan
Aktif Penemuan.
METODE
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan
Bahasa Perancis, FPBS – UPI. Sedangkan
sampel penelitian ini adalah mahasiswa
semester 2 tahun ajaran 2015/2016 kelas IIB
yang mengikuti mata kuliah Grammaire II
dengan jumlah 17 orang.
Berdasarkan tujuan penelitian ini, maka
peneliti memutuskan untuk menggunakan
metode Penelitian dan Pengembangan
130
Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 3 No. 2, Juli 2016
(R&D) untuk menghasilkan produk berupa
sebagai berikut :
1. Menentukan masalah dan menciptakan
ide untuk penyelesaiaannya
2. Mengumpulkan informasi melalui studi
kepustakaan
3. Membuat konsep produk
4. Melakukan validasi produk oleh ahli
5. Melakukan revisi produk
6. Melakukan proses produksi
7. Mengetes produk yang telah dihasilkan
Sedangkan untuk pengujian di
kelas, peneliti menggunakan metode Pre-
Eksperimen dengan desain Satu Kelompok
Prates-Postes (One Group Pré-test – Post-
test Design) yang dapat digambarkan dengan
pola sebagai berikut :
O1 X O
2
Keterangan :
O1 : prates
X : perlakuan
O2
: postes
Untuk memperoleh data penelitian
ini, makan peneliti menetapkan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. menentukan populasi dan sampel
penelitian ;
2. berkonsultasi dengan pembimbing
penelitian dan dosen pengampu mata
kuliah Grammaire II ;
3. Menyiapkan konsep produk dan
instrumen penelitian berupa : soal prates,
empat rancangan proses pembelajaran,
dan soal postes ;
4. Berkonsultasi dan merevisi instrument
penelitian dengan pembimbing
penelitian ;
5. Melakukan expert judgement pada
instrumen penelitian ;
6. Menentukan tanggal untuk melalukan
eksperimen di kelas.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini berlangsung di
Universitas Pendidikan Indonesia dengan
responden mahasiswa jurusan Pendidikan
Bahasa Perancis yang mengikuti mata
kuliah Grammaire II. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan didapatkan data yaitu
34 mahasiswa terdaftar pada mata kuliah
Grammaire II namun hanya 17 mahasiswa
(2 laki-laki dan 15 perempuan) yang
secara efektif mengikuti seluruh rangkaian
penelitian sejak prates, perlakuan dan postes.
Berikut ini adalah daftar mahasiswa yang
menjadi responden :
Tabel 1.
Jumlah Responden
No Nomer Induk Mahasiswa Jenis Kelamin
1 1504573 P
2 1504851 P
3 1506520 P
4 1506927 P
5 1504607 P
6 1504749 L
7 1506475 P
8 1504986 P
9 1504599 P
10 1506523 P
11 1501503 P
12 1504796 P
13 1507285 P
14 1507286 P
15 1501404 L
16 1507284 P
17 1506524 P
Keterangan :
P : Perempuan
L : Laki-laki
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa penelitian ini merupakan
pengembangan media pembelajaran berupa
les temps du verbe (kala verba) modus
indikatif pada kelas Grammaire II. Semua
bahan dan media yang digunakan dalam
penelitian ini telah melalui tahap diskusi serta
validasi dari dosen pembimbing dan para
ahli di bidang bahasa Prancis. Eksperimen
penelitian dilakukan sejak 9 Mei hingga 27
131
Ariessa Racmadhany, Pengembangan Flash Mnemonik
Tabel 2.
Soal Prates
Exercice 1 : Conjuguez ces verbes au présent !
Sujet Manger Finir Devoir Pouvoir Attendre
Je
Tu
Il/ Elle/ On
Nous
Vous
Ils / Elles
Exercice 2 : Conjuguez les verbes entre parenthèses au présent !
1. Elles __________ (lancer) des papiers dans la poubelle pour passer le temps.
2. Tu __________ (réussir ) tes tests de contrôle et tu en es très heureux.
3. Depuis quelques temps, tu me ______________________________ (battre) toujours aux
échecs.
4. Pourquoi pleures-tu ?______________________________(vouloir)-tu un bonbon ?
5. Elle __________ (arriver) aux Pays-Bas pour 5 mois.
Mei 2016 dengan 6 kali pertemuan yang
dijelaskan secara detail pada paragraf berikut
ini :
1. Prates
Sesi prates berlangsung pada tanggal
6 Mei 2016 selama 60 menit, dimulai
dari jam 07.00 sampai 08.00 dengan 34
responden. Soal-soal prates mencakup materi
kebahasaan berupa les temps du verbe (kala
verba) modus indikatif seperti le présent,
le passé composé, l’imparfait dan le futur
simple. Ada dua jenis latihan yang digunakan
dalam prates ini , yaitu tabel konjugasi verba
bahasa Prancis dan soal latihan grammaire
struktural. Skor total untuk prates adalah
35. Berikut ini merupakan contoh soal yang
digunakan pada prates :
Jumlah responden yang mengikuti
prates lebih banyak daripada jumlah
responden saat postes. Sehingga agar
mendapatkan hasil yang reliabel dan valid
hanya 17 responden yang dihitung nilai rata
– ratanya. Berdasarkan hasil perhitungan
yang telah dilakukan, nilai rata-rata dari hasil
prates adalah 65,97 per 100.
2. Perlakuan (treatment)
Setelah dilakukan prates, kami
memulai eksperimen media pembelajaran
La
Démarche Active de Découverte (DADD) atau
Pendekatan Aktif Penemuan pada mahasiswa
semester 2 di kelas Grammaire II. Tahap
treatment pada penelitian ini berlangsung
4 kali sejak 11 Mei hinggal 24 Mei 2016,
dengan pembagian setiap treatment berisi
satu materi kala verba.
132
Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 3 No. 2, Juli 2016
Treatment pertama berlangsung 11
Mei 2016 dimulai pada jam 09.00 – 10.40
WIB dengan materi kala verba Le Présent.
Kemudian materi pada treatment kedua
adalah kala verba Le Passé Composé pada
16 Mei 2016 pada jam 07.00 – 08.40 WIB.
Sedangkan treatment ketiga 3 berlangsung
pada 18 Mei 2016 jam 09.00 – 10.40 dengan
materi kala verba L’Imparfait. Treatment
terakhir dilakukan pada 24 Mei 2016
dimulai jam 09.00 – 10.40 WIB dengan
materi kala verba Le Futur Simple. Berikut
yang digunakan selama treatment di kelas :
Secara umum tampilan di setiap halaman
berisi :
a. Formation : bagian ini berisi pola kalimat
menggunakan kala verba
b. Fonction : bagian ini berisi penjelasan
fungsi dari kala verba
c. Terminaison/Vidéo/Chanson : Berisi
kalimat mnemonik untuk akhiran kala
verba tertentu yang ditampilkan dengan
gambar, lagu (chanson)atau video musik
(vidéo)
d. Participe passé : bagian ini khusus
hanya terdapat pada kala verba Le Passé
Composé yang berisi participe passé / past
participle sehingga lebih memudahkan
untuk diingat.
e. Exemple : bagian ini berisi gambar-
gambar dan contoh kalimat dalam kala
verba tertentu
f. Exercice : pada bagian ini terdapat dua
latihan gramatikal berserta kunci jawaban
dan penilaian
Gambar – gambar di bawah ini adalah
beberapa halaman yang menggambarkan
penjelasan di atas.
133
Ariessa Racmadhany, Pengembangan Flash Mnemonik
3. Postes
Setelah melakukan serangkaian
treatment maka kemudian dilakukan postes
untuk mengetahui keefektifan penggunaan
berlangsung pada 27 Mei 2016 pada jam
09.00 – 10.00 selama 60 menit. Jenis soal
yang digunakan dalam postes sama seperti
jenis soal pada prates namun jumlah poin
pada postes adalah 22. Berdasarkan hasil
perhitungan maka didapatkan nilai rata – rata
sebesar 80,29 per 100.
Untuk membuktikan kebenaran
hipotesis dari penelitian ini maka dilakukan
perhitungan t-test kemudian didapatkan hasil
sebagai berikut
t(hitung)
t(tabel).
keterangan
4,549 2,131 H1 diterima
Tabel menunjukan bahwa t(hitung)
lebih
besar daripada t(tabel)
maka hipotesis kerja
(H1
nilai rata – rata prates dan postes, diterima.
Kesimpulan dan Saran
Penelitian ini menggunakan gabungan
pendekatan Penelitian dan Pengembangan
(R&D) juga pendekatan kuantitatif dengan
one groupe pre-test post-test design (Satu
Kelompok Prates Postes). Setelah melakukan
analisis data pada hasil prates dan postes
maka dapat disimpulkan bahwa Flash
Mnemonik sebagai media pembelajaran kala
verba mampu secara efektif meningkatkan
kempetensi mahasiswa dalam kelas Tata
Bahasa Prancis (Grammaire II).
Selain itu aplikasi Flash Mnemonik
ini dapat digunakan secara mandiri bukan
hanya oleh mahasiswa bahasa Prancis namun
juga dapat digunakan oleh pembelajar bahasa
Prancis lainnya karena aplikasi ini merupakan
aplikasi interaktif.
Aplikasi Flash Mnemonik ini dapat
digunakan pula oleh pengajar bahasa
Prancis di kelas. Untuk mengaplikasikannya
disarankan agar menggunakan teknik
pembelajaran yang dipakai dalam penelitian
ini yaitu La Démarche Active de Découverte
(Pendekatan Aktif Penemuan) ataupun
dengan teknik lain yang sesuai dengan
para pembelajarnya karena pada dasarnya
setiap orang memiliki teknik belajar yang
berbeda. Sedangkan untuk peneliti lain
diharapkan mampu meneruskan penelitian
tentang tata bahasa Prancis karena bahasa itu
selalu berkembang. Namun jangan sampai
melupakan bahasanya sendiri seperti yang
disampaikan oleh Pramoedya Ananta Toer
“Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun
orang takkan mengenal bangsanya sendiri”.
Daftar Rujukan
Adrián, Alarcón Díaz Sergio. (2013).
Support Realia dans l’Enseignement-
Apprentissage Pré-Secondaire du FLE.
(Mémoire de Master). Licenciatura en
Lengua Francesa, Facultad de Idiomas,
Universidad Veracruzana.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. (Révision de
VIème édition). Jakarta : Rineka Cipta.
Chartrand, Suzanne. G. (1996). Apprendre
La Grammaire Par La Démarche Active
De Découverte. [En Ligne]. Quebec :
Edition LOGIQUE. Accesible à partir
134
Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 3 No. 2, Juli 2016
de :
apprendre_la_grammaire_par_la_
demarche_active_de_decouverte.htm
(consulté le 24 février 2016).
Fauzi. (2010).
dans L’Apprentissage de La Grammaire
basé sur Internet. (Mémoire de Master).
Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Gall, Meredith D., Gall, Joyce P.,and Bprg,
Walter R. (2003). Educational Research :
an Introduction. ( 7th Edition). New York
: Pearson Education, Inc.
Hanchi-ferhoune, Nora. (2008). Strategies
D’apprentissage Developpees Par Les
Collegiens Et Les Lyceens En Classe
De Langue. (Mémoire de Mastère).
Université de Constantine, Algerie.
Manalo, Emmanuel., Uesaka, Yuri., and
Sekitani, Koki. (2013). Using Mnemonic
Images And Explicit Sound Contrasting
To Help Japanese Children Learn English
Alphabet Sounds. Journal : Elsevier
Journal of Applied Research in Memory
and Cognition, p. 216 – 221.
Pressley, Michael. et al. (1981). Use of a
Mnemonic Technique to Teach Young
Children Foreign Language Vocabulary.
Journal : Contemporary Educational
Psychology, p.110 – 116.
Sarris, Jim. (2004). Comic Mnemonic for
Spanish Verbs. California : Alacan
Publishing.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (4ème
édition). Bandung : Alfabeta.
Vigner, G. (2004). La Grammaire en FLE.
Paris : Hachette.
Wyra, Mirella.,Lawson, Michael J., and
Hungi, Njora. (2007). The Mnemonic
Keyword Method: The Effects Of
Bidirectional Retrieval Training And Of
Ability To Image On Foreign Language
Vocabulary Recall. Journal : Elsevier
Journal of Applied Research in Memory
and Cognition, p. 360 – 371.