Upload
others
View
32
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK
MENGGUNAKAN METODE JURNAL SEBAGAI SARANA MENULIS
KREATIF SISWA SD KELAS IV SEKOLAH DASAR KANISIUS
TOTOGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Nisa Setya Widyasanti
NIM: 141134202
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini saya persembahkan kepada Allah SWT yang senantiasa
menyertai, mencintai dan memberikan kasih sayang-Nya sehingga saya memiliki
kekuatan untuk menyelesaikan skripsi ini. Kedua Orang tua saya, Bapak Suryatno
dan Ibu Sukarti yang tidak kenal lelah untuk berjuang merawat dan mendidik
penuh cinta kasih serta selalu memberikan restu di setiap langkah saya. Adik laki
– laki tercinta saya Ghanim Ramadhan yang selalu menerima dan memberikan
semangat dalam setiap kegiatan. Kakak laki – laki saya, Heri Sulistiyanto yang
selalu memberikan nasihat, motivasi dan memberikan semangat untuk selalu
berkarya agar menjadi lebih baik. Sahabat saya yang terkasih, Ektyas Devi
Antika, Diana Eka Pertiwi, dan Nur Aryani yang selalu berada di sisi saya untuk
mengerti segala kondisi saya. Sahabat berpetualang, Mareta Christienda dan
Layung Rahmawati yang tak kenal lelah mendengarkan dan memahami
keterbatasan saya.
Teman – taman yang selalu memberikan dukungan, semangat dan
pengorbanan sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik, teman –
teman PPL, Wahyu, Dera, Nova, Eka, dan Willy. Teman – teman seperjuangan
Agung, Andi, Jeri, Dita, Eka, Ratri, Jatu, Anas, dan Layung yang senantiasa
memberikan semangat dan doa selama saya menempuh studi di PGSD Universitas
Sanata Dharma. Almamater saya tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,
terima kasih telah mendidik saya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya selama menyusun tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
„‟Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah „‟
*HR.Tirmidzi
“… What is in me is stronger than I am.”
*Albert Camus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN HASIL KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Mei 2018
Peneliti
Nisa Setya Widyasanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma :
Nama : Nisa Setya Widyasanti
Nomor Mahasiswa : 141134202
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK
MENGGUNAKAN METODE JURNAL SEBAGAI SARANA MENULIS
KREATIF SISWA SD KELAS IV SEKOLAH DASAR KANISIUS
TOTOGAN
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakakarta
Pada tanggal : 7 Mei 2018
Yang menyatakan
Nisa Setya Widyasanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Pengembangan Materi Menulis Cerita Pendek Menggunakan Metode
Jurnal Sebagai Sarana Menulis Kreatif Siswa SD Kelas IV Sekolah Dasar
Kanisius Totogan
Nisa Setya Widyasanti
Universitas Sanata Dharma
2018
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan dan mengetahui kualitas
materi untuk siswa kelas IV. Kemampuan siswa menulis cerita pendek kelas IV menjadi
motivasi peneliti untuk melaksanakan observasi kelas sebagai teknik awal pengumpulan
data. Teknik pengumpulan data kedua yakni wawancara dengan siswa, guru dan kepala
sekolah. Materi yang dikembangkan dalam penelitian ini berjudul “Buku Harian Menjadi
Sebuah Karangan” yang tersusun dari RPPH, unsur intrinsik cerita, panduan menulis
cerita dari buku harian, dan buku panduan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Research and Development (R&D) dengan menerapkan 5 langkah pengembangan
materi oleh Tomlinson. Approval materi dilaksanakan oleh 2 ahli bahasa dan guru kelas
IV. Hasil dari approval menunjukkan nilai 3,26 dari nilai keseluruhan yakni 4 dan baik
untuk d implementasikan lebih lanjut. Materi yang dikembangkan telah diimplementasi
pada pembelajaran selama satu minggu pada siswa SD Kanisius Totogan. Proses
pengembangan materi berdasarkan 10 prinsip pengembangan oleh Tomlinson (2005)
yakni siswa mengerti, merasa bahagia dan nyaman, percaya diri, siswa dapat
mengungkapkan perasaan dan bersosialisasi, memahami buku panduan, mengikuti
langkah panduan, berperan aktif, bekerja dalam kelompok, melibatkan otak kanan dan
kiri dan memberikan umpan balik.
Kata Kunci : pengembangan materi, buku harian, menulis cerita pendek, siswa kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Developing Materials of Short Story Writing by Using a Jurnal Method as a Creative
Writing Strategy for Primary School Students Grade IV in Sekolah Dasar Kanisius
Totogan
Nisa Setya Widyasanti
Sanata Dharma University
2018
The purpose of this research was to develop learning and to know the materials’s
quality for students grade IV. The skill of short story writing of students grade IV had
become motivation for the researcher to conduct a classroom observation as the first data
collection technique. The second technique was interviews with the students, teacher and
principal. The materials developed in this research were entitled “Buku Harian Menjadi
Sebuah Karangan” which consisted of lesson plans, the intrinsic elements of story, how
to write a story from a diary, and the guide book for students. The method used in this
research was Research and Development by applying Tomlinson’s 5 steps of materials
development. The materials have been approved two linguists and the grade IV teacher.
The results of the research indicated that the materials had 3.26 as average score from 4
and it was noted good to further implementation. Therefore, the materials had been used
as a part of daily learning around a week to students of Kanisius Totogan grade IV.The
process of developing materials based on 10 principles of Tomlinson (2005) which were
students understanding; the comfort of the students; the student’s confidence; expressing
the of the feeling and being socialize; giving clearly understanding of the guide book;
being able to follow the steps; activating student; involving team; using left and right
hemisphere; and giving feedback.
Keyword : developing materials, diary, writing short story, students grade IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat, kesehatan dan karunia-Mu yang senantiasa diberikan, sehingga peneliti
dapat meyelesaikan tanggungjawab untuk menyusun tugas akhir atau skripsi
dengan judul : PENGEMBANGAN MATERI MENULIS CERITA PENDEK
MENGGUNAKAN METODE JURNAL SEBAGAI SARANA MENULIS
KREATIF SISWA SD KELAS IV SEKOLAH DASAR KANISIUS
TOTOGAN. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi mendapatkan
bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu,
peneliti mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd.,
M.Si. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma,
Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universits Sanata Dharma, Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd.
Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma, Ibu Eny Winarti, Ph.D. dan Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S.,
M.Pd. yang senantiasa membimbing, mendidik, memberikan semangat dan
nggulowentah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Romo Robertus In
Nugroho Budisantoso,S.J., S.S., B.S.T., M.Hum., M.P.P. dan Ibu Theresia Yunia
Setyawan, M.Hum., yang telah memberikan saran kepada peneliti selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
melaksanakan penelitian, Ibu Tri Utami, S.Pd., sebagai Kepala Sekolah dan Ibu
Santi, S.Pd. Guru Kelas IV SD Kanisius Totogan yang senantiasa memberikan
bantuan dan bimbingan selama peneliti melaksanakan penelitian. Ucapan terima
kasih juga peneliti ucapkan kepada seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Totogan
tahun ajaran 2017/2018 yang peneliticintai dan banggakan, yang telah mendukung
berpartisipasi aktif dalam melaksanakan setiap kegiatan yang diharapkan oleh
peneliti, Bapak dan Ibu Dosen PGSD USD yang senantiasa mendidik dan
membimbing selama menempuh perkuliahan di PGSD, serta karyawan dan
karyawati Sekretariat PGSD USD yang telah memberikan bantuan dan bimbingan
baik dalam administrative dan teknis pelaksanaan setiap hal yang mejadi
kebutuhan peneliti.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Peneliti,
Nisa Setya Widyasanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v
PERNYTAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 8
1.4 Tujuan Penelitan ............................................................................................. 8
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 9
1.6 Definisi Operasional ..................................................................................... 10
1.7 Spesifikasi Materi yang Dikembangkan ....................................................... 11
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 12
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................... 12
2.1.1 Pengembangan Materi ........................................................................... 12
2.1.2 Menulis Cerita Pendek ........................................................................... 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.3 Menulis Kreatif Cerita ........................................................................... 16
2.1.4 Metode Jurnal/Buku Harian ................................................................... 18
2.1.5 Buku Bergambar Harian Anak .............................................................. 25
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................................... 27
2.2.1 Penelitian Metode Jurnal dan Menulis Cerpen. ..................................... 27
2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 33
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................. 33
3.2 Setting Penelitian ............................................................................................ 34
3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 34
3.2.2 Subjek Penelitian ................................................................................... 35
3.2.3 Objek Penelitian..................................................................................... 35
3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................... 35
3.3.1 Analisis Kebutuhan Siswa ..................................................................... 36
3.3.2 Desain .................................................................................................... 37
3.3.3 Implementasi.......................................................................................... 39
3.3.4 Evaluasi.................................................................................................. 40
3.3.5 Revisi ..................................................................................................... 40
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 40
3.4.1 Observasi ................................................................................................. 41
3.4.2 Wawancara .............................................................................................. 41
3.4.3 Kuesioner ................................................................................................ 42
3.4.4 Dokumenentasi ........................................................................................ 42
3.5 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 43
3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 46
3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif .............................................................. 47
3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif ............................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ............................. 51
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 51
4.1.1 Proses Pengembangan Materi ................................................................ 51
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4.2.1 Materi Dikembangkan Berdasarkan 5 Langkah Pengembangan ......... 101
4.2.2. Kelebihan Materi ................................................................................ 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 106
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 106
5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 107
5.3Saran ................................................................................................................ 108
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 110
LAMPIRAN ........................................................................................................ 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Sampul Media Buku Harian ............................................................. 65
Gambar 4.2 Lembar Kertas Buku Harian ............................................................ 66
Gambar 4.3 Sampul Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan ................. 68
Gambar 4.4 Isi Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan ......................... 71
Gambar 4.5 Isi Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan ....................... 71
Gambar 4.6 Sampul Panduan Cerita dari Buku Harian ..................................... 72
Gambar 4.7 Isi Panduan Cerita dari Buku Harian ............................................... 72
Gambar 4.8 Penggunaan Huruf Kapital Dalam Materi Buku Harian Menjadi
Sebuah Karangan Sebelum Direvisi ............................................... 76
Gambar 4.9 Penggunaan Huruf Kapital Dalam Materi Buku Harian Menjadi
Sebuah Karangan Setelah Direvisi ................................................. 76
Gambar 4.10 Penulisan Kata Dalam Materi Buku Harian Menjadi Sebuah
Karangan Sebelum Direvisi ............................................................ 78
Gambar 4.11 Penulisan Kata Dalam Materi Buku Harian Menjadi Sebuah
Karangan Setelah Direvisi .............................................................. 78
Gambar 4.12 Pelaksanaan Penelitian Hari Pertama ............................................. 90
Gambar 4.13 Pelaksanaan Penelitian Hari Kedua ................................................ 94
Gambar 4.14 Rincian Kegiatan Inti RPPH no.9 dan no.12 Sebelum Direvisi ..... 98
Gambar 4.15 Rincian Kegiatan Inti RPPH no.9 dan no.12 Setelah Direvisi ....... 98
Gambar 4.16 Rincian Kegiatan Inti RPPH no.13 Sebelum Direvisi .................... 99
Gambar 4.17 Rincian Kegiatan Inti RPPH no.13 Setelah Direvisi ...................... 99
Gambar 4.18 Penulisan Kata yang Belum Direvisi ............................................ 100
Gambar 4.19 Penulisan Kata yang Sudah Direvisi ............................................ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget ............................. 23
Tabel 3.1 Kisi – kisi Observasi Kelas IV ....................................................... 43
Tabel 3.2 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah........... 44
Tabel 3.3 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas ............... 45
Tabel 3.4 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa Kelas IV ......... 45
Tabel 3.5 Kisi – kisi KuesionerApproval Materi Menulis Cerita Pendek ...... 46
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Ideal .................................................................. 48
Tabel 3.7 Kriteria Skor Skala Empat ............................................................. 50
Tabel 4.1 Hasil Approval Materi oleh Ahli Bahasa ....................................... 74
Tabel 4.2 Komentar dan Saran dari Ahli Bahasa ........................................... 74
Tabel 4.3 Hasil Approval Materi oleh Ahli Bahasa ....................................... 75
Tabel 4.4 Hasil Approval Materi oleh Guru Kelas IV SD Kanisius
Totogan .......................................................................................... 77
Tabel 4.5 Komentar dan Saran dari Guru Kelas IV SD Kanisius
Totogan........................................................................................... 77
Tabel 4.6 Rekapitulasi Penlaian Materi oleh Dua Ahli Bahasa dan Guru
Kelas IV.......................................................................................... 79
Tabel 4.7 Hasil Wawancara Kualitas Panduan “Cerita dari Buku
Harian” .......................................................................................... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang
kepada orang lain. Pelaksanaanya berupa komunikasi langsung dan tidak
langsung. Komunikasi tidak terlepas dari keterampilan berbahasa dari setiap
individu baik dalam menulis maupun berbicara.Tarigan (1984:2) mengatakan,
keterampilan bahasa mempunyai empat komponen yaitu : keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan
menulis.
Keempat keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses yang
mendasari bahasa.Keterampilan berbahasa diperolehmelalui suatu hubungan
yang teratur. Tarigan (1981 : 1) mengatakan bahwa, pertama kali adalah
belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, tahap selanjutnya belajar
membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan suatu
kesatuan. Menyimak dan berbicara merupakan pengalaman pertama dalam
mengolah berita maupun informasi, sedangkan membaca dan menulis
keterampilan yang dikembangkan dalam bangku sekolah.
Menulis bukan hal yang mudah. Menulis merupakan hal penting karena
sebagai media komunikasi yang bersifat tidak langsung. Menulis merupakan
keterampilan dimana membutuhkan proses aktif dan komitmen dalam
melaksanakan. Komitmen menulis setiap hari, konsisten dan tidak pernah
berhenti. Diwujudkan dengan menulis apa saja yang dialami setiap hari,
melatih untuk menuangkan pengalaman ke dalam bentuk tulisan (Yunus, 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
:12). Menuliskan apa yang diketahui dan dialami menjadi sarana latihan dan
menjadikan anak terampil sehingga, menulis seharusnya merupakan kegiatan
yang menyenangkan untuk anak tanpa aturan mengikat dan membatasi
ekspresi maupun ide gagasan.
Dunia anak adalah dunia bermain. Perkembangan fisik, sosial, moral,
intelektual dan lingual anak didapat dan didayagunakan dari kegiatan yang
menyenangkan, di dalamnya terdapat permainan dan pengetahuan
(Kurniawan, 2014 : 30). Menulis bagi anak adalah mengungkapkan
pengalaman-pengalaman menyenangkan yang pernah dialami memalui
menulis cerita, maupun buku harian. Akibat selanjutnya, muncul kreatifitas
anak dalam menulis. Semua pengalaman yang diperoleh menjadi kunci utama
dan menjadi bekal bahasa dalam menulis.
Kegiatan menulis dalam pembelajaran sekolah menjadi hal yang sering
dikeluhkan oleh anak. Sedangkan, menulis menjadi salah satu aspek potensi
verbal dalam perkembangan anak. Howard Gardner menyatakan kecerdasan
majemuk verbal-linguistik ialah kecerdasan yang berkaitan dengan bahasa
komunikasi, dimana proses aktif terjadi pada masa anak memasuki Sekolah
Dasar (Kurniawan, 2014 : 9).Diutamakan pengalaman, menulis bagi anak
tidak membutuhkan peraturan mengikat dalam pelaksanaannya. Kegiatan yang
dilakukan berdasarkan perasaan dan kemauan anak tanpa membatasi ruang
gerak anak, menjadi kebiasaan yang harus dikembangkan. Kurikulum yang
diberlakukan sekarang adalah kurikulum 2013, yang memungkinkan anak
untuk terlibat langsung dengan situasi lingkungan. Di sisi lain hal tersebut
dapat menjadi ruang anak untuk menuliskan pengalaman yang telah dialami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kehadiran gawai dilingkungan anak, secara perlahan menggantikan kebiasaan
menulis dengan mengetik. Penggunaan komputer di sekolah juga menjadi
salah satu faktor pendukung meningkatnya aktivitas mengetik. Ketika siswa
belajar menulis lebih banyak dengan mengetik sebelum menguasai menulis
dengan tangan akan mempengaruhi bagaiman anak melihat dan membedakan
huruf (Longcamp, Zerbato-Poudou, & Velay, 2005). Longcamp dalam The
influence of writing practice on letter recognition in preschool children: A
comparison between handwriting and typing mengatakan bahwa gerakan
tangan dalam menulis dapat meningkatkan memori anak untuk mengingat
bentuk huruf berdasarkan gerakan dan visual. Disamping itu, siswa yang
belajar menulis menggunkan tangan lebih baik dalam mengeja kata
dibandingan dengan siswa yang belajar menulis dengan mengetik.
Peneliti mulai fokus terhadap masalah yang dihadapi siswa yaitu
kurangnya ruang dalam menulis, yaitu menulis cerita. Peneliti mulai
malukukan observasi pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 23 terdiri dari
11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Berdasarkan hasil pengamatan
pertama, peniliti mendapatkan hasil anak masih menganggap susah menulis
cerita pendek. Mata pelajaran yang terkait adalah Bahasa Indonesia.Awalnya,
semua siswa tertarik dengan materi cerita pendek. Setelah guru mulai
menerangkan beberapa poin, ada 7 siswa yang mulai gaduh dengan teman
sebangku, saling berbincang dan mulai kehilangan rasa tertarik pada materi
menulis cerpen.
Setelah mengamati poin materi yang dijelaskan oleh guru, memang
penggunaan bahasa yang cenderung monoton menjadi dugaan salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berkurangnya rasa ketertarikan siswa. Materi yang menekankan pada kaidah
cara dan bagaimana menulis cerita yang baik. Bahasa penyampaian materi
dalam buku pegangan yang masih sulit dipahami siswa. Guru mulai
memberikan selembar kertas untuk digunakan siswa menuliskan cerita
setidaknya satu paragraf terlebih dahulu. Semua siswa mengerjakan dan
mengumpulkan sesuai instruksi guru. Terlihat seperti tidak ada kesulitan.
Peneliti melakukan wawancara terhadap guru mengenai respon siswa
terhadap materi menulis cerita, banyak siswa yang kurang berminat dengan
materi tersebut. Siswa kurang mendapat motivasi dan inspirasi dalam menulis
cerita. Sehingga yang terjadi adalah pola manulis cerita yang monoton.
Paragraf pertama dibuka dengan topik yang seragam antara 5 sampai 10 siswa.
Tomlinson (2005) dalam Materials Development in Language Teaching
mengatakan, kegiatan yang melibatkan diri siswa dalam hal perhatian yang
bertujuan untuk menemukan bahasa secara mandiri, akan membantu
mengembangkan kemampuan komunikasi. Dengan demikian dapat dikatakan
dunia anak harus beraktivitas untuk mendapatkan pengalaman sebagai
inspirasi atau motivasi konkret dalam belajar terutama belajar bahasa dalam
menulis cerita.
Peniliti prihatin dengan pola berpikir, perbendaharaan kosa kata bahasa
Indonesia dan hasil kerja siswa pada menulis cerita.LampiranStrandar Isi
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013kelas IV sekolah dasar
semester gasal terdapat dua kompetensi dasar menulis cerita, dan hanya satu
kompetensi dasar yang menekankan menulis cerita pengalaman petualangan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
lingkungan sekitar.Salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adalah memberi
waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan
dan keterampilan (lampiran Strandar Isi Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 67 Tahun 2013 : 3). Peneliti mencoba fokus dengan keterampilan
menulis berdasarkan pengalaman yang dituangkan dalam buku harian dan
linier dengan kompetensi dasar kelas IV sekolah dasar. Sesuai dengan salah
satu tujuan kurikulum 2013 yaitu menjadikan generasai yang kreatif (lampiran
Strandar Isi Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013: 4). Sumber
Belajar Penunjang PLPG 2017 Kompetensi Profesional Unit I Bahasa
Indoneisa (2017) bahwa seorang guru terlebih dahulu memiliki keterampilan
menulis untuk diajarkan kepada siswanya. Peneliti meyakini bahwa
keterampilan menulis merupakan salah satu yang perlu dimiliki oleh guru dari
serangkaian keterampilan dalam bahasa. Guru inovatif yang memiliki
keterampilan menulis dan mengajarkannya kepada siswa supaya menjadi lebih
kreatif sangat dibutuhkan siswa.Siswa memiliki bakat menulis sehingga perlu
media dan juga pembimbing.Hal ini mendorong peneliti untuk
mengoptimalkan kraetifitas siswa dan berusaha mengembangkan beberapa hal
tersebut secara keseluruhan melalui menulis cerita pengalaman yang dialami
setiap hari di dalam buku jurnal atau yang sering disebut buku harian.
Capacchione (2001) mengatakan, kreatif jurnal merupakan media yang sesuai
untuk pengembangan diri, termasuk buku harian untuk menulis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
menggambar. Panduan ini bertujuan untuk berlatih dan membantu memahami
diri sendiri dan juga mengekspresikan perasaan dan pikiran terhadap sesuatu.
Jurnal memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis cerita apapun
yang dirasakan dan dialami secara bebas dan imajinasi yang digunakan lebih
beragam. Siswa akan bermain media yang baru, mencari tahu kosakata baru
yang mewakilkan perasaanya, mengungkapkan ekspresi secara lepas dengan
menggunakan warna, gambar, simbol atau hal yang dapat memperjelas
keterangan cerita yang telah ditulis siswa. Gwyneth Fox dan Jane Willis
Chapter 1 dan 2 (Tomlinson 2005:3) memaparkan bahwa terdapat 2 cara
mendidik bahasa, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
adalah guru mentransfer ilmu kepada siswa, sedangkan tidak langsung adalah
guru sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk menemukan sesuatu
untuk ditulis yang berguna bagi diri siswa. Mendidik secara tidak langsung
dalam pengembangan bahasa adalah cara yang baik untuk menerapkan student
center.
Guru sebagai fasilitator dapat menyampaikan materi yang lebih mudah
dipahami oleh siswa. Materi dapat disajikan dalam berbagai cara yang
menarik. Pengembangan materi menurut Tomlinson dimaksudkan untuk
mengembangkan bahan-bahanapapun yang dapat digunakan untuk membantu
pelasanaan pembelajaran. Materi tersebut dapat berbentuk seperti buku teks,
buku kerja (LKS), kaset, CD-ROM, DVD, video, handout (Tomlinson, 2005).
Peniliti berusaha mengembangkan sebuah materi untuk guru dan siswa kelas
IV dengan judul “Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”. Peneliti
mengembangkan materi tersebut berlandaskan pada beberapa pandangan ahli,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
yakni (1) pandangan Jean Piaget (Yunus, 2015 : 45) bahwa kemampuan
berfikir anak usia 7-11 tahun dapat berkembang dengan baik jika dihadirkan
aktivitas konkret dan (2) pandangan Lev Semionovich Vygotsky (Salvin, 2011
: 59) bahwa seorang anak bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik
berkat kehadiran orang lain di sekitarnya, dan (3) pandangan Howard Gardner
ialah dalam perkembangan liguistik, anak memiliki bahasanya sendiri yang
orang lain sulit untuk memahami (Gardner, 2003 : 42).
Metode keratif jurnal atau buku harian digunakan peneliti sebagai media
atau jembatan untuk memberikan kenyamanan belajar untuk anak. Peneliti
berharap akan menumbuhkan kebahagian dalam diri siswa. Pelaksanaan
metode jurnal dilakukan secara terintegrasi dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia materi “Daerah Tempat Timggalku”. Penyusunan materi ini
didasarkan pada latar belakang, tujuan dan harapan yang sama yaitu
memberikan media mengekspesikan diri terhadap anak tanpa meninggalkan
kemampuan akademik anak kelas IV, memiliki variasi dan perbendaharaan
kata, serta hasil kerja yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, peneliti merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana proses pengembangan “Materi Menulis Cerita Pendek”
dengan Metode Jurnal dalam materi Daerah Tempat Tinggalku
sebagai alternatif menulis kreatif yang layak untuk siswa kelas IV
SDK Totogan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.2.2 Bagaimana kualitas pengembangan “Materi Menulis Cerita
Pendek ” dengan Metode Jurnal dalam materi Daerah Tempat
Tinggalku sebagai alternatif menulis kreatif yang layakuntuk siswa
kelas IV SDK Totogan menurut Tomlinson (2005) ?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan supaya penelitian tidak
menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Batasan masalah dalam
penelitan ini antara lain sebgai berikut :
1.3.1 Materi yang dikembangkan berupa judul “Materi Menulis Cerita
Pendek” menggunakan metode jurnal pada materi menulis Daerah
Tempat Tinggalku.
1.3.2 Materi yang dikembangkan bertujuan untuk memberikan
kemampuan menulis dan berpikir kreatif bagi siswa kelas IV SD
Kanisius Totogan
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan dalam pelaksanaannya. Tujuan tersebut
adalah sebgai berikut :
1.4.1 Memaparkan proses pengembangan judul “Materi Buku Harian
Menjadi Sebuah Karangan” pada materi Daerah Tempat Tinggalku
untuk siswa kelas IV SD Kanisius Totogan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.4.2 Memaparkan kualitas judul “Materi Buku Harian Menjadi Sebuah
Karangan”dalam materi Daerah Tempat Tinggalku siswa kelas IV SD
Kanisius Totogan?
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak,
diantaranya yaitu :
1.5.1 Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman baru dalam hal pengembangan
materi pembelajaran mengenai menulis cerita pendek sebagai
sumber belajar baru bagi siswa kelas IV sekolah dasar dan memiliki
kesempatan untuk membantu cara berpikir siswa agar lebih kreatif
dan lebih ekspresif
1.5.2 Bagi Guru
Guru mendapatkan sumber dan media belajar berupa materi
pembelajaran menulis cerita pendek yang dapat digunakan untuk
membantu siswa sekolah dasar agar lebih kreatif dalam menulis
cerita
1.5.3 Bagi Siswa
Siswa memperoleh sumber belajar berupa Materi Buku Harian
Menjadi Sebuah Karangan dan media buku harian sebagai jurnal
agar lebih mudah berlatih, memahami dan mengerti pentingnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menulis pengalaman dan berkarya menghasilkan karya tulis cerita
pendek
1.5.4 Bagi Sekolah
Memberi informasi mengenai efektivitas penggunaan materi
pembelajaran menggunkan metode jurnal, sehingga dapat menjadi
bahan evaluasi dan refleksi dalam mengarahkan guru – guru kelas
dalam memilih model pembelajran.
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Pengembangan materi adalah usaha untuk mengembangkan bahan
– bahan ajar yang dapat digunakan sebagai sarana dan media
pembelajaran dengan harapan akan membantu siswa lebih mudah
memahami pembelajaran.
1.6.2 Menulis cerita adalah kegiatan mengungkapkan gagasan dalam
bahasa tulis menyangkut imajinasi dan kosa kata
1.6.3 Menulis kreatif adalahmenulis menggunakan bahasa yang santai
dan tidak terkesan kaku serta menceritakan hal – hal kehidupan
sehari – hari
1.6.4 Metode jurnal adalah penggunaan buku harian sebagai sarana
menulis catatan kegiatan atau peristiwa sehari – hari yang
dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1.6.5 Cerita Pendek adalahkarangan cerita berisikan tentang
pengalaman hidup yang diceritakan secara ringkas baik nyata
maupun dengan imajiner
1.7 Spesifikasi Materi yang Dikembangkan
1.7.1 Materi yang dikembangkan berupa buku guru dan buku siswa
yang berjudul “Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan” dan “
Cerita dari Buku Harian”
1.7.2 Materi dikembangkan berdasarkan prinsip pengembangan materi
menurut Tomlinson
1.7.3 Materi buku guru berisi buku panduan, materi unsur intrinsik
cerita, perangkat pembelajaran. Buku siswa berisi panduan
menulis buku harian dan contoh alur dam sebuah cerita agar
mempermudah siswa untuk menentukan alur cerita.
1.7.4 Materi menulis cerita pendek dengan menggunakan metode jurnal
disusun untuk memberikan ruang menulis kreatif siswa
1.7.5 Buku panduan guru menggunakan font Comic Sans, Children
Sans, Haru Biru dan Children.
1.7.6 Buku siswa menggunakan huruf tulisan tangan peneliti
1.7.7 Buku panduan guru tediri dari 63 halaman dan buku panduan
siswa terdiri dari 16 halaman
1.7.8 Buku panduan siswa dan guru menggunakan kertas A4 Ivory 300
gram sebagai sampul dan kertas A4 HVS 80 gram untuk isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini peneliti akan memaparkan teori yang mendukung dalam proses
penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengembangan Materi
Tomlinson (2005) menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan
pengembangan materi adalah pengembangan terhadap bahan – bahan apapun yang
dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran. Materi tersebut
dapat berbentuk seperti buku teks, buku kerja (LKS), kaset, CD_ROM, DVD,
video, handout, dan internet. Pengembangan material pembelajaran perlu
memenuhi setidaknya 16 prinsip sesuai dengan apa yang diringkas oleh
Tomlinson. Prinsip – prinsip yang disampaikan oleh Tomlinson tersebut lebih
dikhususkan kepada pengembangan materi pembelajaran bahasa. Peneliti
kemudian menentukan 10 prinsip dari 16 prinsip yang diyakini relevan dengan
penelitian ini.
Penelitian ini mengupayakan tercapainya sepuluh prinsip pengembangan
menurut Tomlinson (2005 : 1-24). Prinsip yang pertama yaitu memiliki pengaruh
bagi pembelajar. Materi yang disusun diharapkan dapat memancing rasa
keingintahuan, ketertarikan, dan perhatian siswa. Pengaruh dapat tercapai saat
suatu materi itu diterima dan dipelajari oleh siswa. Siswa pun akan memperoleh
kesempatan untuk menerima informasi yang disediakan dalam materi yang
nantinya akan diproses sebagai bentuk kegiatan berpikir. Materi yang disusun juga
perlu memperhatikan prinsip kedua yaitu diharapkan dapat membuat siswa merasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
nyaman, senang, dan bahagia. Materi diharapkan dapat menciptakan kenyamanan
dan rasa bebas dalam hati sehingga akan muncul perasaan senang dan bahagia
dalam diri siswa. Materi dapat membantu siswa untuk merasakan kenyamanan
dan kebahagiaan jika memenuhi kriteria diantaranya berisikan teks dan
gambar/ilustrasi, bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh siswa, dan
berisikan contoh – contoh dan petunjuk atau direksi.
Prinsip ketiga yang seharusnya dipenuhi adalah dapat mengembangkan
kepercayaan diri siswa. Siswa dapat lebih mudah dalam mengembangkan
kepercayaan diri mereka jika materi yang diterima tidak terlalu rumit akan tetapi
berpotensi untuk mengembangkan kemampuan mereka. Materi juga diharapkan
relevan untuk siswa sehingga dapat juga memenuhi kriteria keempat. Prinsip
keempat yaitu memperhatikan latar belakang tingkat kemampuan kognitif, afektif,
psikomotorik, sosial, dan ekonomi siswa. Materi diharapkan dapat berguna bagi
kehidupan siswa sehari – hari.
Prinsip ke lima yang juga harus dipenuhi adalah membuat siswa tertarik.
Siswa tertarik untuk mempelajari materi berdasarkan kemauan mereka sendiri.
Ketertarikan dari siswa pada materi bisa terjadi jika materi dapat memberikan
penjelasan yang runtut sesuai dengan prinsip yang keenam. Materi seharusnya
memberikan kejelasan pada siswa dengan memberikan petunjuk atau nasihat
kegiatan sehingga memudahkan siswa untuk memahaminya. Prinsip selanjutnya,
adalah prinsip ketujuh, yaitu memperhatikan gaya belajar yang berbeda pada
setiap masing – masing individu siswa. Siswa memiliki gaya belajar yang tidak
sama. Materi sebaiknya mengupayakan untuk memberikan bentuk – bentuk
kegiatan yang mengusahakan perkembangan seluruh kemampuan kognitif, afektif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dan juga psikomotorik siswa dengan memanfaatkan sarana berpikir dan panca
indra.
Prinsip kedelapan yaitu, materi dapat memperhatikan sikap afektif yang
berbeda dalam setipa individu siswa. Dapat menyediakan bentuk kegiatan secara
individual ataupun kelompok. Prinsip kesembilan materi dapat memberdayakan
kemampuan intelektual, estetika, emosional, dan menstimulasi baik otak kanan
maupun kiri. Materi dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir,
mengolah emosi, estetika seni, dan menyediakan kegiatan yang melatih otak
kanan dan kiri otak siswa. Prinsip kesepuluh merupakan prinsip terakhir yaitu
terwujudnya feedback. Materi mendorong siswa untuk memberikan respon positif
atas informasi dan kegiatan yang sudah diterima oleh siswa. Suatu materi yang
dikembangkan berdasarkan 10 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson,
diharapkan dapat membantu pelaksanaan pembelajaran sehingga meberikan
kesempatan terwujudnya proses pendidikan yang efektif dan bermakna.
2.1.2 Menulis Cerita Pendek
Hidayati (2009) mengatakan bahwa pengertian menulis cerita pendek itu
sendiri merupakan pengungkapan pengalaman, gagasan, atau ide melalui bentuk
bahasa tulis yang sebaik mungkin, sehingga membentuk sebuah cerita dalam
bentuk fiksi yang dapat selesai dibaca sekitar 10 sampai 30 menit. Begitu juga
dengan Sumardjo dalam Hidayati (2009) mengungkapkan bahwa cerita pendek
dapat dibaca sekali duduk atau cerita yang terdiri dari 30.000 kata. Dengan
maksud, pembaca tidak perlu berpindah tempat untuk menangkap dan
menyampaikan isi cerita. Menulis cerita pendek melibatkan proses kreatif yang di
dalamnya terdapat tahapan – tahapan yang akan melatih seseorang dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengolah ide dan menghasilkan sebuah cerita pendek (Kette, Pratiwi, & Sunoto,
2016b).
Sangatlah penting bagi anak untuk menulis cerita dan untuk menerima
serta menanggapi cerita milik orang lain. Saat anak membuat cerita, mereka
mengambil pengalaman dan membuatnya menjadi bermakna untuk diri mereka.
Apabila anak membuat cerita, maka cerita yang telah dibuat menjadi milik si
peneliti atau anak tersebut ( Maley, 2000). Peterson dalam Torkildsen (2012) The
Diynamics of Narrative Writing in Primary Grade Children : Writing Process
Factors Predict Story Quality mengatakan bahwa keterampilan menulis pada anak
sekolah dasar sering dilihat berdasarkan rumusan kata dan kalimat yang
memberikan informasi tentang kemampuan individu dalam menggunakan bahasa.
Menulis cerita pendek dapat memberikan beberapa manfaat seperti membangun
kemampuan bekerja sama dan toleransi, memiliki rasa ingin tahu yang lebih,
dapat berpikir, dan mengembangkan imajinasi saat menulis atau berdasarkan
pengalaman sehari – hari, dan tentu memiliki wawasan yang luas.
Menulis cerita pendek memiliki teknik yang juga harus diperhatikan.
Suyanto (2004) mengatakan bahwa menulis cerita pendek adalah sebuah cerita
berdasarkan gagasan yang ada dalam pikiran. Siswa dapat diberikan petunjuk
untuk berimajinasi tentang sebuah peristiwa atau menuliskan kegiatan atau
kejadian sehari – hari yang telah dialami. Berikut langkah menulis cerita pendek
Suyanto (2004) yakni(1) guru menjelaskan singkat tentang kegiatan menulis cerita
pendek, (2) guru memberikan waktu untuk siswa memikirkan sebuah peristiwa,
kejadian sehari – hari atau hal lain yang mereka inginkan sebagai bahan menulis,
(3) siswa mulai menulis cerita pendek berdasarkan pemikirannya, (4) siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
membacakan hasil menulis cerpen di depan kelas, (5) siswa lain memberikan
tanggapan, dan (6) guru memberikan konfirmasi dan juga merefleksikan hasil
pembelajaran.
2.1.3 Menulis Kreatif Cerita
Heaton dalam (Dety ,2011: 19) menyatakan bahwa menulis merupakan
kegiatan yang tidak mudah atau bisa dinyatakan sangat kompleks. Dikatakan
kompleks karena dalam menulis harus memperhatikan unsur-unsur tulisan,
bentuk dan bahasa yang dipakai dan unsur lainnya.Menulis merupakan kegiatan
membuat lambang grafik yang maknanya sudah dipahami oleh pembaca dan
merupakan suatua bahasa yang dipahami oleh pengguna bahasa
tersebut(Tarigan, 2008:22) . Imajinasi dan kreatifitas siswa cukup banyak.
Komponen pendidikan yang didapat oleh siswa bisa menjadi pendukung atau
bahkan menjadi penghambat dalam kemampuan berimajinasi siswa. Menulis
kreatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih subject sesuai
keinginannya. Komponen paling penting menulis kreatif adalah mampu
meningkatkan kognitif dan kemampuan komunikasi siswa (Tok & Kandemir,
2015).Pada dasarnya menulis adalah menulis kreatif karena menulis menggunkan
bahasa, pengalaman, pengetahuan, sumber, ide dan imajinasi oleh peneliti. Maka
simpulan yang dapat diperoleh dari ketiga pendapat di atas mengenai menulis
adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan buah karya
berdasarkan pengalaman atau imajinasi yang dapat dinikmati melalui unsur -
unsur grafik yang memiliki makna dan terususn dari kata menjadi kalimat
sehingga dapat dipahami oleh penikmat pengguna bahasa tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
MenurutMeimudayanti(2013) dalam pelaksanaan kegiatan menulis cerita
terdapat enam asas yang perlu diperhatikan yang tentu menjadi pedoman. Peneliti
memutuskan untuk mengambil tiga dari enam asas. Pertama adalah kejelasan
dalam menulis cerita agar dapat dibaca oleh pembaca dan juga mudah dipahami
oleh pembaca maksud dan tujuan dari cerita. Asas kedua adalah keringkasan suatu
cerita dalam artian tidak menghambur – hamburkan kata secara semena – mena,
tidak mengulang ide – ide yang dikemukakan, dan tidak berputar – putar dalam
menyampaikan suatu gagasan dengan berbagai kalimat yang berkepanjangan.
Asas yang ketiga adalah gagasan – gagasan yang akan disampikan kepada
pembaca, memiliki dengan kecocokan makna yang dimaksud oleh penulisnya.
Temizkan (2011) dalam The Effect of Creating Writing Activities on The
Story Writing Skill mengatakan bahwa pada dasarnya menulis terbagi menjadi
dua, yaitu menulis fiksi dan non fiksi. Peneliti memutuskan untuk fokus dengan
menulis fiksi yaitu cerita pendek anak – anak. Menulis kreatif dapat menciptakan
dunia fiksi seorang anak. Fiksi adalah bentuk penggambaran kembali ekspresi diri
yang diambil berdasarkan kegiatan sehari – hari dalam kehidupan nyata dan
dikombinasikan dengan unsur mimpi atau imajinasi anak(Temizkan,
2011).Menulis kreatif cerita bagi anak adalah menulis pengalaman yang dialami
dengan dikreasikan fantasi dan imajinasi anak, karena melalui imajinasi dan
fantasi anak mampu mengolah pengalamannya menjadi karya kreatif berupa
tulisan cerita yang indah (Kurniawan 2014 : 31). Dunia fiksi memiliki enam unsur
yaitu peristiwa, karakter, setting, waktu, sudut pandang, dannarator serta jenis
fiksi yang sesuai dengan anak adalah narasi (Temizkan, 2011). Karangan narasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
adalah wacana yang menyampaikan informasi tentang urutan kejadian baik itu
nyata maupun imajiner (Torkildsen, 2012).
2.1.4 Metode Juornal/Buku Harian
Model jurnal merupakan salah satu model pembelajaran inovatif untuk
memberikan ruang kepada anak khususnya untuk mengungkapkan gagasan,
pikiran, perasaan, pengalaman melalui kegiatan menulis yang menyenangkan.
Kegiatan menulis buku harian ini telah dikembangkan oleh beberapa ahli
diantaranya Carl Jung (1875 – 1961), Marion Milner (1900), Anais Nin (1903 –
1977), Ira Progroff (1921) dan Lucia Capacchione (Second Edition : 2002).
Namun demikian dalam pemilihan pengembangan metode penelitian ini, peneliti
memilih pengembangan metode Jurnal menurut Lucia Capacchione dengan
mengadaptasi dari Anais Nin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan buku harian siswa sebagai media untuk menulis sederhana
pengalaman yang sudah dialami. Melalui metode ini, siswa kelas V SD Kanisus
Totogan akan diajak untuk melakukan kegiatan menulis buku harian tentang
“Perasaan, Pengalaman dan Pendapat Pribadi”.
Jurnal atau buku harian merupakan media anak untuk tumbuh dan
berkembang dengan cara menulis dan menggambar (Capacchioone, 2002).
Berlatih menulis dengan buku harian dapat membantu anak (1) bermain dengan
media baru untuk mengekspresikan diri menggunakan warna, gambar dan simbol,
(2) menuangkan perasaan dan pikiran terhadap sesuatu, (3) membiasakan anak
membuka diri (perasaan dan pikiran) baik kepada diri maupun dengan kehadiran
orang lain. Tujuan utama yang ditekankan dari anak memiliki buku harian adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
untuk menjelajah dirinya dan dunia sekitar, bukan untuk seni dan juga sebuah
buku (Capacchioone, 2002).
Saat siswa menulis semua pengalaman yang telah dilalui dalam buku
harian sebelum dijadikan sebuah cerita pendek, siswa dapat menuangkan
pengalaman dengan berbagai bentuk. Capacchioone (2002) dalam bukunya The
Creative Jurnal The Art of Finding Yourself menuliskan beberapa bentuk
ekspresi diantaranya (1) menggambar dan coretan, (2) prosa atau puisi, (3) dialog
atau surat, (4) grafik dan (5) warna, gambar abstrak, gambar dan simbol. Dari
semua bentuk tersebut siswa akan lebih mudah dalam menulis dan dapat dijadikan
sebagai teman sehingga dapat mengungkapkan segalanya.
Setiap siswa akan melakukan kegiatan menulis buku harian di kelas seusai
kegiatan sekolah atau di rumah sebelum tidur. Kegiatan menulis ini dilakukan
secara teratur setiap harinya, supaya siswa berlatih menulis secara individu
dengan perasaan senang dan bebas. Kegiatan ini akan menghasilakn beberapa
cerita siswa yang terekam dalam bentuk tulisan. Untuk mengoptimalkan
tercapainya tujuan dari metode ini, setiap siswa juga diajak untuk membuat
sebuah karya seni persuasif, baik berupa puisi, gambar, poster, ataupun karya lain
yang sesuai dengan keinginan dan kehendak siswa sesuai dengan salah satu
prinsip pengembangan materi oleh Tomlinson yaitu yang memberikan
kebahagiaan dan kegembiraan bagi siswa. Siswa diberikan kesempatan untuk
berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan cara menceritakan pengalaman yang
telah ditulis dan dibuat karya melalui kegiatan pamerandan sharing. Hasil karya
yang dibuat oleh siswa dapat digunakan sebagai media untuk membantu teman
lain agar lebih paham pentingnya menulis kreatif.Lucia Capacchione (2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
mengatakan bahwa baik menggunakan buku harian jika terdapat kertas tanpa garis
untuk memberikan ruang kreatifitas mengalir lebih natural. Media yang akan
digunakan oleh peneliti berupa buku harian yang tersusun dari satu lembar kertas
bergaris untuk menulis dan satu lembar kertas tanpa garis untuk menggambar.
Peneliti menggunakan dasar teori dari ahli untuk mendukung dan sebagai
acuan terlaksananya metode jurnal dengan baik. Peneliti menggunakan pandangan
Jean Piaget dalam penelitian ini. Peneliti memeilih teori perkembangan dari Jean
Piaget “Teori Perkembangan Konstrutivisme Personal” dan Howard Gardner
“Teori Multiple Intelegence”.
Perkembangan menurut Jean Piaget adalah proses spontan dimana
individu memainkan peran aktif ( Salkind, 2009 : 313). Suparno dalam (
Wiryokusumo, 2009) Jean Piaget berpikiran bahwa ada perbedaan antara proses
pemikiran anak dan orang dewasa. Anak bukan merupakan tiruan dari orang
dewasa, melainkan memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa.
Menurut beliau Proses perkembangan memiliki empat faktor, (1) pematangan
(maturation), (2) pengalaman atau interaksi dengan lingkungan, (3) transmisi
sosial, dan (4) ekuilibrasi yang bersifat mendorong dan menyatukan ketiga faktor
yang telah disebutkan ( Salkind, 2009 : 313). Peneliti menggunakan metode jurnal
dan siswa akan menuliskan pengalaman sebagai modal awal untuk menulis cerita.
Berdasarkan hal tersebut peneliti fokus kepada faktor yang kedua yaitu
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Faktor kedua ini diperlukan karena
untuk mendukung pertumbuhan kognitif dan agar perkembangan bergerak maju,
yakni supaya anak dapat beradaptasi dengan lingkungan dan berbagai tuntutan
yang ada. Adanya adaptasi dengan lingkungan bukan hanya kognitif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
berkembang melainkan perkembangan psikologis anak juga ikut maju dengan
adanya pengalaman dari jenis aktivitas apa pun trmasuk latihan mental dan
pemahaman serta pemecahan masalah ( Salkind, 2009).
Beliau juga meyakini bahwa ada tahap perkembangan kognitif yang
berbeda dari anak sampai dewasa.Beliaumembagi tahap – tahap perkembangan
kognitif anak menjadi 4 tahap, anatara lain :
Tabel 2.1. Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget
Tahap Usia Karakteristik
1. Sensorimotor Lahir – 2
tahun
Sudah mampu menghisap, menggenggam,
memukul, dan beraktivitas selangkah demi
selangkah
2. Pra –
Operasional
2 – 7
tahun
Belajar berpikir menggunakan simbol –
simbol batiniah, namun pemikiran mereka
masih belum sistematis dan belum logis
3. Operasional
Konkret
8 – 11
tahun
Mengembangkan kemampuan berpikir
berdasarkan aktivitas konkret, dengan
peraturan yang jelas
4. Operasional
Formal
11 tahun
sampai
dewasa
Mampu berpikir abstrak, berpikir
sistematis, berpikir deduktif, berpikir logis
dan mampu berhipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(Wiryokusumo, 2009) dalam Behaviorisme, Kognivisme, dan
Konstruktivisme: Teori Belajar dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran
menuliskan cirri – cirri pembelajaran yang menerapkan konsep konstruktivisme
diataranya (1) pengetahuan dibangun berdasrkan pengalaman atau pengetahuan
yang telah ada sebelumnya, (2) belajar merupakan penafsiran personal tentang
dunia, (3) belajar merupakan proses yang aktif dimana makna dikembangkan
berdasarkan pengalaman dan (4) pengetahuan tumbuh karena adanya perundingan
(negosiasi) makna melalui berbagai informasi atau menyepakati suatu pandangan
dalam berinteraksi atau bekerjasama dengan orang lain.
Howard Gardner berpendapat bahwa anak memiliki lebih dari satu
kecerdasan. Teori ini yang disebut dengan “Teori Multiple Intelegence” atau yang
sering disebut kecerdasan jamak (Yaumi, 2013: 10). Beliau menyebutkan ada
tujuh kecerdasan pada setiap anak, yaitu (1) kecerdasan musik, (2) kecerdasan
gerakan – badan, (3) kecerdasan logika – matematika, (4) kecerdasan linguistik,
(5) kecerdasan ruang, (6) kecerdasar antar pribadi dan (7) kecerdasan intra pribadi
( Gardner, 2003). Peneliti memutuskan memakai panduan kecerdasan linguistik
berdasarkan topik yang dikembangkan. McKenzie dalam (Yaumi, 2013 : 13 )
mengatakan bahwa kecerdasan linguistik disebut juga dengan kecerdasan verbal,
karena mencakup kemampuan untuk mengekspresikan diri secara lisan dan
tertulis serta untuk mengusai bahasa. Disebut kecerdasan linguistik karena
kemampuan untuk menggunakan bahasa baik lisan maupun tulisan secara tepat
dan akurat (Yaumi, 2013 : 45 ). Bakat lingusistik anak bersifat universal, dimana
semua anak memiliki potensi yang sama dalam hal linguistik. Perkembangan
linguistik yang terjadi pada anak begitu mengherankan, anak – anak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
memiliki bahasanya sendiri dimana orang lain terkadang susah untuk memahami
(Gardner, 2003 : 42).
(Yaumi, 2013) menyebutkan ciri – ciri yang melekat pada orang yang
memiliki kecerdasan linguistik, yaitu (1) senang membaca semua bentuk bacaan,
(2) senang mencoret – coret dan menulis ketika mendengar atau berbicara, (3)
selalu mengontak teman –temannya menggunakan email atau surat, (4) sering
menulis jurnal ( catatan pengalaman), (5) senang teka – teki atau kata – kata
silang, (6) mampu menulis lebih baik dari teman – temannya, (7) menyukai
permianan kata, (8) menyukai pelajaran bahasa termasuk bahasa daerah dan
bahasa asing, dan (9) bergabung pada acara – acara debat, dialog, atau berbicara
di hadapan publik.
Dari uraian beberapa ciri anak yang memiliki kecerdasan linguistik,
peneliti fokus pada ciri – ciri menulis jurnal (catatan pengalaman) sesuai dengan
metode untuk mendukung kemampuan menulis kreatif untuk membuat cerpen.
Jurnal selain sebagai alat untuk menemukan diri (self – discovery), juga sebagai
alat bantu konsentrasi, jendela jiwa, tempat untuk menangkap ide – ide, sebagai
pengontrol emosi, memberikan fasilitas untuk mengasah bakat menulis, dan juga
sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi dan kepercayan diri seseorang
Lev Semenovich Vygotsky menyatakan peserta didik dalam
mengkonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial (Cahyono,
2010). Menurut beliau terdapat dua konsep penting dalam mengkonstruksi konsep
yakni Zone of Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding.Zone of Proximal
Development (ZPD) yakni jarak antara tingkat perkembangan yang didefinisikan
sebagai kemampuan memecahkan masalah secara mandiri dan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
perkembangan sosial potensial yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan
masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau melalui kerjasama dengan teman
yang dianggap lebih mampu.Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan
kepada peserta didik selama tahap awal pembelajaran, kemudian mengurangi
bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang
ada setelah ia dapat melakukannya(Cahyono, 2010). Vygotsky dalam (Cahyono,
2010)menyebutkan maksud dari bantuan yakni dapat berupa petunjuk, dorongan,
peringatan, menguraikan masalah ke dalam langkah – langkah pemecahan,
memberikan contoh, dan tindakan – tindakan lain yang memungkinkan peserta
didik itu belajar secara mandiri.
Berdasarkan beberapa uraian dari Lucia Capacchioone dan Howard
Gardner yang telah dijelaskan, kemampuan linguistik bersifat universal sehingga
di dukung dengan menulis jurnal catatan pengalaman dapat mengembangkan
kemampuan akademik linguistik dan juga perkembangan secara psikologis.
Kegiatan menulis jurnal dapat sebagai pengontrol emosi tetapi juga sebagai
penyembuh karena pemilik jurnal dapa mengungkapkan semua perasaan, pikiran
dan ide – ide yang sekaligus dapat mendukung perkembangan kognitif anak
(Capacchioone, 2002).
Menulis buku harian dapat memfasilitasi siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir berdasarkan aktivitas konkret sesuai dengan tahap
perkembangan yang dipaparkan oleh Jean Piaget. Selain itu, dapat memberikan
kesempatan untuk mengambil alih tanggung jawab yang ada setelah ia dapat
melakukannya. Cara ini sebagai wujud penerapan konsep skafolding yakni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
aktivitas yang dikerjakan berada satu tingkat di atas kemampuan siswa tetapi tidak
menimbulkan kesulitan kepada siswa dan mengurangi bantuan yang diberikan.
2.1.5 Buku Bergambar Harian Anak
Seminar Pembinaan Gambar Anak Indonesia, UNESCO – Bina
Kreativitas Ananda – FSRD – ITB dalam Tabrani (2014) menyebutkan bahwa
Anak – anak telah berkomunikasi dengan bahasa gambar sebelum ia bisa menulis.
Oleh karena itu, anak – anak lebih mudah untuk berkomunikasi dengan gambar,
yang memang diperoleh secara alami, dari pada dengan tulisan yang baru
kemudian di pelajari dan belum cukup dikuasai. Ketika anak sedang menggambar,
eksperimen, ekspresi, kreasi, dan belajar melebur dalam penghayatan, serta
melibatkan keseluruhan diri anak serta imajinasi, terdapat peluang untuk
mengembangkan kreativitas. Anak juga suka menggambar peristiwa (Tabrani,
2014 : 20). Penghayatan anak begitu dalam saat menggambar suatu peristiwa.
Gambar anak bukan semata apa yang dilihatnya, tapi merupakan hasil terpadu dan
kerjasama dari seluruh indranya yang diolah dalam imajinasi bernuansa dongeng
agar mampu menyampaikan pesan atau cerita. Dengan kata lain gambar anak
merupakan suatu unkapan, catatan, buku harian, puisi, prosa, cerita pendek
bahkan novel.
Kegiatan buku harian bergambar penting untuk memadukan kerjasama
berpikir antara gambar dengan kata atau tulisan. Lebih dari 80% informasi yang
ditangkap adalah melalui mata. Kini mulai digalakkan penerbitan buku - buku
ilmu dan teknologi bergambar. Di Negara maju seperti Jepang, komik mendapat
tempat terhormat dan dipandang ikut meningkatkan harga diri anak. Oleh sebab
itu, buku – buku ilmu banyak diproduksi dalam bentuk komik ( Tabrani, 2014 : 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
). Pendidikan tidak cukup dengan mengembangkan kemamuan kognitif, tetapi
perlu juga membina kemampuan kreatif. Dalam dunia gambar anak, semua yang
digambar adalah sesuai keinginan dan merupakan wujud imajinasi anak. Cara
menggambar perwakilan ini merupakan teknik menggambar dimana tidak semua
bagian objek digambar, cukup sebagian saja (Tabrani 2014 : 71). Begitu pula
dengan gambar hasil karya anak misalkan menggambarkan jari tangan hanya 3
dan tidak 5 atau menggambar seseorang dari kepala kemudian bahu karena bagian
leher tidak digambarkan.
Ketika kreatif muncul, disadari bahwa otak kanan dan kiri sebenarnya
perlu bekerja sama untuk mencapai potensi dan prestasi yang maksimal ( Tabrani,
2014 : 31). Otak kiri lebih berfungsi untuk berpikir sistematik, logika objektif dan
bahasa kata. Otak kanan lebih untuk berpikir denan perasaan dan subjektif dengan
bahasa rupa atau gambar. Namun, dalam kegiatan sehari – hari masih
menggunakan „dunia tangan – kanan‟ dan kurang memberi kesempatan dengan
tangan kiri atau otak kanan. Begitu pula dengan dunia pendidikan yang lebih
mementingkan mata pelajaran yang dekat dengan otak kiri daripada otak kanan.
Kreativitas ini mengacu pada aktivitas otak kanan yang berhubungan
dengan bakat. Tokoh Bloom yang mengklasifikasikan menjadi kognitif, afektif
dan psikomotor serta Howard Gardner dengan 7 jenis kecerdasan atau multiple
intelligence dapat memadukan gambar dengan kata dalam pendidikan terpadu (
Tabrani, 2014 ). Terpadu memiliki arti memadukan IQ, EQ, dan CQ dalam dunia
pendidikan. Media belajar yang baik adalah yang mendorong siswa berpikir, dan
ini berarti berimajinasi. McLuhan dalam Tabrani (2014) mengklasifikasikan
media menjadi dua yaitu, media panas dan media dingin. Media panas adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
media yang sudah cukup lengkap informasinya hingga tidak perlu lagi
berimajinasi atau berpikir (pasif). Sedangkan, media dingin adalah media yang
tidak cukup lengkap informasinya, sehingga perlu dilengkapai ( harus berpikir,
berimajinasi dan aktif ). Peneliti fokus dengan media pembelajaran dingin untuk
memberikan aktivitas berpikir, berimajinasi dan aktif.
Buku harian bergambar menjadi media yang dipercayai peneliti sesuai
untukbelajar menulis cerita pendek dengan menghadirkan suasana dan kegiatan
yang baru. Dengan kata lain kegiatan belajar maupun media belajar disusun satu
level di atas kemampuan siswa tanpa melampaui batas kemampuan siswa.
Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah rasa jenuh yang dialami anak karena telah
mampu mengerjakan tugas tetapi juga mencegah rasa kesal karena tidak dapat
mengerjakan karena tugas terlalu sulit.
Peneliti fokus pada pembelajaran dan media yang membuat siswa untuk
berpikir dan berimajinasi dengan memaksimalkan otak kanan dan kiri. Media
dalam pembelajaran disusun dengan memperhatikan konsep Scaffolding dimana
materi yang diberikan satu level di atas kemampuan tanpa melampaui batas
kemampuan siswa.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
2.2.1 Penelitian Tentang Metode Jurnal dan Menulis Cerita Pendek
Kette, Pratiwi, & Sunoto (2016) memaparkan dalam penelitiannya bahwa
menulis cerita pendek merupakan sebuah keterampilan berbahasa dan bersastra
yang memiliki beberapa manfaat, yakni sebagai ungakapan rasa, media kritik
terhadap sebuah peristiwa, dan sebagai salah satu bentuk ekspresi. Menulis
cerita pendek melibatkan proses kreatif yang di dalamnya terdapat tahapan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
tahapan yang akan melatih seseorang untuk berproses secara kreatif dalam
mengolah ide dan menghasilkan sebuah cerita pendek.
Tujuan menulis cerita pendek secara umum adalah untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa, kepribadian, dan sosial seseorang, oleh
karena itu dapat digunakan buku harian sebagai lahan untuk media menulis.
Dalam penelitian ini mengembangkan sebuah produk buku panduan dan Materi
Bahan Pelatihan Menulis Cerita Pendek. Dari hasil wawancara dan Approval oleh
ahli mendapatkan 85,7% untuk bahan pelatihan dan 90% untuk buku panduan.
Tujuan dari penelitian yakni untuk mengembangkan dan mengolah ide cerita,
menggunakan strategi yang tepat untuk menulis cerita pendek, dan penggunaan
bahasa dalam menulis cerita pendek. Pengembangan materi berupa contoh cerita
yang disajikan dan disesuaikan dengan kebutuhan atau cerita yang pantas untuk
subjek. Implementasi memperoleh 84% keberhasilan untuk bahan pelatihan dan
80% untuk buku panduan dari keseluruhan subjek yang terlibat dalam penelitian.
Dengan kata lain pengembangan materi yang dilakukan masuk dalam kategori
layak.
Baehaki & Cahyani (2016) meneliti tentang pengaruh positif model
pembelajaran buku harian terhadap kemampuan menulis siswa. Dilaksanakan
dengan memberikan 2 kelompok eksperimen. Kelompok kelas pertama diberi
perlakuan buku catatan harian diterapkan dan kelompok kelas kedua tidak
diberikan perlakuan penerapan buku harian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ketika diberikan pelakuan buku catatan harian kemampuan menulis anak
meningkat dan lebih memiliki motivasi dalam menulis dengan diberikan ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
untuk menggambar atau mengekspresikan diri baik dengan simbol, kata, gambar
maupun warna.
Penelitian ini menggunkan metode untuk membantu siswa dalam bentuk
pengembangan media sebagai alat pembelajaran berdasarkan pengalaman yang
dimulai dari verbal, simbol visual, visual, radio, film, tv, wisata, demonstrasi,
partisipasi, observasi hingga pengalaman langsung. Metode yang digunakan oleh
peneliti adalah eksperimen. Peneliti membagi kelas menjadi kelas eksperimen dan
kelas kontrol, dimana kelas eksperimen diberikan model pembelajaran Buku
Harian, dan kelas control menggunakan model pembelajaran konvensional.
Uji coba siklus pertama mendapatkan hasil nilai rata – rata dari seluruh
siswa 11,27, memang belum sepenuhnya siswa mampu menulis cerita pendek.
Sedangkan pada uji coba siklus kedua hasil menunjukkan peningkatan yaitu
dengan nilai 11,61 dan masuk dalam kategori “baik”. Minat menulis yang kurang
menjadikan menulis seolah membosankan, sulit dan kurang menguntungkan.
Fakta bahwa menulis seperti yang telah disebutkan di atas terdapat faktor lain
seperti pembelajaran di dalam kelas jarang menggunakan metode – metode yang
kreatif.
Media bangun multifiksi merupakan media yang dapat dibuat dengan
waktu yang singkat, melibatkan siswa dalam pembuatan dan dapat memicu ide
atau gagasan dari seseorang (Purwati, Rokhman, & Nuryatin, 2012). Media
bangun multifiksi dapat berupa gambar, foto, simbol dan atau yang lainnya. Siswa
dilibatkan dalam pembuatan media karena berdasarkan aspek psikomotor dan
keterampilan dasar siswa yang sudah berkembang dan dapat dilatih. Aspek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
penilaian yang diambil ooleh peneliti adalah tema, kelengkapan unsur,
keterpaduan unsur, dan kemenarikan sudah mencukupi kriteria.
Peneliti melakukan uji coba lapangan awal pada satu sekolah yang
menunjukkan hasil rata – rata nilai siswa 73, 25. Uji coba lapangan kedua
dilakukan secara luas dengan melibatkan tiga sekolah dengan hasil nilai rata – rata
yang tidak terlalu jauh selisihnya yakni, sekolah pertama 73,75, sekolah kedua
73,21 dan sekolah ketiga 72, 97. Hasil nilai tersebut dijadikan sebagai dasar untuk
menari kesimpulan bahwa penggunaan media ternyata mampu meningkatkan
kompetensi menulis cerpen.
Keterampilan menulis cerita diperlukan untuk menuangkan buah pikiran
secara teratur dan terorganisasi (Arundati, 2010). Siswa perlu dilatih sejak dini
agar dapat menuangkan ide kalimat secara kreatif dan imajinatif. Peneliti
menggunakan media foto aktivitas siwa dan gambar sebagai pemicu untuk
menulis sebuah cerita. Gambar dapat dikatakan sebagi media yang baik yakni
dapat menyampaikan ide tertentu, memberi kesan kuat dan menarik, ilusrasi tidak
terlalu banyak, dan merangsang orang yang melihat ingin mengungkapkan tentang
obyek – obyek yang terdapat pada gambar.
Penelitian ini menggunakan dua siklus percobaan. Penelitian dilaksanakan
di kelas dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Siklus pertama menunjukkan
hasil nilai rata – rata menulis cerita yakni 70, terdapat 3 siswa yang masih di
bawah kriteria ketuntasan. Siklus kedua menunjukkan hasil nilai rata – rata yakni
79 dan satu nilai siswa masih berada di bawah kriteria ketuntasan. Percobaan
siklus kedua lebih baik dari siklus pertama. Penggunaan media yang melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
anak dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita anak dan memotivasi siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
Beberapa paparan penelitian diatas, menjadi referensi bagi peneliti untuk
mengembangkan media yang juga melibatkan siswa dalam kegiatan menulis
cerita. Pengalaman siswa menjadi pemicu supaya siswa mampu menuangkan ide
dalam bentuk kalimat yang kreatif dan imajiner. Peneliti meyakini bahwa dengan
menggunakan buku harian siswa mampu meningkatkan kemampuan menulis
cerita pendek dengan melibatkan siswa dalam proses penulisan mulai dari
penentuan topik samapi kesimpulan cerita. Media buku harian dapat diterapkan
dan menjadi altenatif atau metode kreatif untuk menunjang pembelajaran.
2.3 Kerangka Berpikir
Pengalaman mengobservasi pembelajaran di kelas IV, memotivasi peneliti
untuk terus mengobservasi kemampuan dan cara menulis siswa terhadap kegiatan
menulis cerita sampai selesai kegiatan Probaling II di SD Kanisius Totogan.
Materi ajar yang berkaitan dengan menulis saat pembelajaran berlangsung
diyakini hanya diajarkan sebatas menulis dan selesai begitu saja tanpa sampai
dalam kosa kata dan diksi. Sikap siswa ketika melaksanakan tugas bahasa
Indonesia yang diberikan oleh guru cukup baik, karena diawasi guru dan
menjadikan nilai yang akan diberikan guru sebagai tujuan utama. Lokasi sekolah
SD Kanisius Totogan dan sebagian hampir semua siswa berasal dari daerah
Madurejo, Prambanan, daerah yang berdekatan dengan jalan raya Prambanan –
Piyungan, dimana pengalaman dan juga faktor keluarga berpotensi mempengaruhi
rendahnya kemampuan anak untuk mengekspresikan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tiga siswa kelas IV menyatakan bahwa mereka terkadang merasakan
kesulitan saat diberikan tugas menulis ataupun mengarang oleh guru kelas. Guru
sudah berusaha mengoptimalkan pembelajaran bahasa dengan kegiatan praktik
karena siswa lebih menyukai kegiatan daripada teori. Guru selama ini
menggunakan buku paket saat melaksanakan kegiatan pembelajaran karena lebih
terperinci dan jelas instruksi yang akan diberikan kepada siswa. Tidak semua
materi dalam buku paket dapat dilakukan atau pembelajaran dilaksanakan dengan
kegiatan praktik ataupun menggunakan media. Buku paket baik pegagan guru
maupun siswa masih terbilang kurang dalam memberikan materi menulis cerpen.
Guru harus menyusun ulang materi yang akan diberikan kepada siswadan
menyesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Keterbatasan sumber dan media
pembelajaran juga menjadi kendala pelaksanaan pembelajaran khususnya Bahasa
Indonesia. Guru kelas dan ketiga siswa serta kepala sekolah mengharapkan sebuah
materi menulis cerpen dan panduan dilengkapi contoh berdasarkan hasil
wawancara analisis kebutuhan.
Hasil analisis dari kebutuhan siswa, guru, dan kepala sekolah memotivasi
peneliti untuk mengembangkan sebuah materi pembelajaran yang dapat
digunakan untuk memberikan pembelajaran Bahasa Indonesia Khususnya menulis
cerita pendek atau mengarang. Materi yang berjudul “Buku Harian Menjadi
Sebuah Karangan” dikembangkan oleh peneliti sebagai bentuk sumbangsih untuk
mendidik siswa kelas IV dengan harapan akan menambah kemampuan anak
dalam menulis dan paham betapa pentingnya menulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada Bab III ini dijelaskan jenis penelitian, setting penelitian, prosedur
pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisi
data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian dan
Pengembangan atau lebih dikenal dengan istilah Research and Development
(R&D). Peneliti memutuskan untuk menggunakan desain penelitian dan
pengembangan menurut Tomlinson. Penelitian ini menggunakan metode
pengembangan mnurut Tomlinson karena lebih memfokuskan pada
pengembangan materi pembelajaran. Pengembangan materi adalah pengembangan
terhadap bahan – bahan apapun yang bisa digunakan untuk membantu
pelaksanaan pembelajaran seperti buku teks, lembar kerja (LKS), kaset, CD –
ROM, DVD, video, handout, dan dari internet.
Penelitian ini mengembangkan materi berupa “Buku Harian Menjadi
Sebuah Karangan” untuk sarana mengembangkan berpikir kreatif bagi siswa kelas
IV A SD Kanisius Totogan. Desain penelitian pengembangan materi disesuaikan
dengan lima langkah pengembangan materi menurut Tomlinson. Kelima langkah
menurut Tomlinson (2005) adalah (1) Analisis kebutuhan siswa (Student’s need
analysis), (2) Desain (Design), (3) Implementasi (Implementation), (4) Evaluasi
(Evaluation), dan (5) Revisi (Revision). Instrumen dan materi yang telah disusun
kemudian di lakukan evaluasi materi oleh ahli, dan juga perlu dilakukan Approval.
Approval merupkan bagian dari evaluasi materi. Penyususnan materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dikembangkan oleh peneliti didasarkan pada 10 prinsip pengembangan materi
menurut Tomlinson (2005). Berikut sepuluh prinsip pengembangan materi
Tomlinson (1) memiliki pengaruh bagi pembelajar, (2) membuat pembelajar
merasa nyaman dan bahagia, (3) mengembangkan percaya diri, (4) relevan untuk
belajar, (5) membuat pembelajar tertarik, (6) memberikan penjelasan, (7)
memperhatikan gaya belajar siswa, (8) memperhatikan sikap afektif yang berbeda,
(9) memberdayakan kemampuan intelektual, emosional, dan menstimulus otak
kanan dan kiri dan (10) terwujudnya feedback.
Penggunaan metode buku harian dalam penelitian ini diharapkan dapat
membangun sebuah penelitian yang memeberikan pengaruh dan hasil yang baik.
Pengaruh dan hasil yang baik dalam penelitian ini diharapkan dapat diterima oleh
peneliti, partisipan atau orang yang terlibat dalam penelitian, dan orang – orang
lain yang mempelajari penelitian ini.
Peneliti berusaha untuk menjaga privasi dan kehormatan dari setiap
individu dan tidak ada maksud untuk memperoleh keuntungan pribadi, akan tetapi
untuk berkarya bersama partisipan melalui penelitian ini demi kepentingan dan
kebaikan bersama.hak dan kapasitas dari setiap individu yang dilibatkan dalam
penelitian ini juga akan diusakan untuk dijunjung tinggi dengan cara tidak
mencantumkan bahasa-bahasa yang mengidentifikasi ras, etnis, ataupun jenis
kelamin.
3.2 Setting penelitian
3.2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Totogan yang beralamatkan di
Madurejo, Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dilaksanakan selama 12 minggu atau 4bulan dimulai pada bulan Desember 2017
sampai Maret 2018. Lokasi sekolah berada sebelah barat Jalan Raya Prambanan –
Piyungan.
3.2.2Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Totogan yang
berjumlah 23 siswa dengan jumlah siswa laki – laki 11 anak dan jumlah siswa
perempuan 12 anak untuk tahap penyeleksian. Pada akhirnya terdapat 9 siswa,
dengan jumlah siswa laki – laki 3 anak dan jumlah siswa perempuan 6 anak.
3.2.3Objek Penelitian
Objek penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang
menghasilakan desain materi berupa Materi Menulis Cerita Pendek.
Menggunakan metode Jornal atau Buku Harian untuk siswa kelas IV SD Kanisius
Totogan.
3.3 Prosedur Pengembangan
Peneliti mengembangkan materi ini berlandaskan pada langkah – langkah
penelitian dan pengembangan materi menurut Tomlinson. Prosedur
pengembangan melalui 5 tahap, yaitu (1) Analisis kebutuhan siswa (Student’s
need analysis), (2) Desain (Design), (3) Implementasi (Implementation), (4)
Evaluasi (Evaluation), dan (5) Revisi (Revision). Lima langkah prosedur
penyusunan pengembangan materi digambarkan secara umum pada bagan 3.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Bagan 3.1 Prosedur Pengembangan Materi
Penjelasan untuk setiap langkah penelitian dan pengembangan (Research
and Development) menurut Tomlinson dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
3.3.1 Analisis Kebutuhan Siswa
Peneliti melakukan kegiatan observasi pembelajaran di kelas IV SD
Kanisius Totogan Yogyakarta untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan siswa
selama pembelajaran berlangsung dan untuk menganalisis kebutuhan siswa
terhadap materi ajar yang berkaitan dengan menulis cerita pendek. Kegiatan
observasi dikhususkan pada pembelajaran mengarang atau menulis cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pendekdan menuliskan kembali ide cerita menggunakan bahasa sendiri dalam
pembelajaran tematik kompetensi dasar Bahasa Indonesia. Kegiatan wawancara
dengan guru kelas, siswa dan kepala sekolah SD Kanisius Totogan juga dilakukan
oleh peneliti untuk memperluas dan memperjelas informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran materi Bahasa Indonesia dan kebutuhan akan bahan
ajar kegiatan menuis cerita pendek.
Hasil dari kegiatan observasi dan wawancara terhadap analisis kebutuhan
siswa khususnya, dijadikan sebagai dasar pengembangan materi sesuai dengan
apa yang diharapkan siswa sehingga, diharapkan dapat memiliki pengaruh dan
hasil positif bagi perkembangan dan kemajuan siswa kelas IV SD Kanisius
Totogan.
3.3.2 Desain
Peneliti memulai kegiatan desain dengan mempelajari dahulu prinsip –
prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson. Terdapat 16 prinsip yang
harus dipenuhi dalam proses pengembangan materi untuk pembelajaran bahasa
menurut Tomlinson (2005). Peneliti memutuskan untuk berusaha memenuhi 10
prinsip dari 16 prinsip tersebut karena relevan dengan materi yang dikembangkan
adalah menulis cerita pendek. Kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah
menyusun garis – garis besar materi pelajaran. Penyususnan ini disesuaikan
dengan hasil analisis kebutuhan yang didapatkan dari kegiatan observasi dan
wawancara serta ke sepuluh prinsip pengembangan Tomlinson. Setelah garis –
garis besar telah tersusun dilakukan evaluasi terlebih dahulu oleh dosen
pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Garis – garis besar yang telah di evaluasi oleh dosen pembeimbing
kemudian dikembangkan kedalam bentuk Rencana Pelaksaan Pembelajaran
Harian (RPPH) sesuai dengan Kurikulum 2013. Peneliti kemudian merancang
susunan buku harian sebagai langkah awal untuk mengembangkan materi siswa
dalam menulis cerita pendek. Baik kegiatan pembelajaran maupun menulis di
buku harian juga mengupayakan partisipasi aktif dari setiap siswa sebagai bentuk
pelaksanaan berpikir kreatif, oleh karena itu peneliti juga menyusun panduan
menulis dalam buku harian untuk siswa kelas IV SD Kanisius Totogan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dan panduan menulis
dalam buku harian digabung menjadi satu untuk pegangan guru kelas. Bahan ajar
tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh peneliti menjadi sebuah buku
pegangan guru dengan judul “Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”.
Untuk memudahkan guru memahami isi materi peneliti memberikan pengantar
singkat mengenai Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”. Buku yang
ditujukan untuk siswa berupa buku panduan menulis cerita dari buku harian.
Peneliti mengembangkan buku panduan siswa dengan bentuk percakapan karakter
yang dibuat sebagai media penyampaian materi. Buku panduan siswa terdapat
gambar karakter, dialog percakapan pada setiap langkah dan juga contoh menulis
cerita dalam buku harian.
Materi yang sudah disusun kemudian dievaluasi oleh ahli untuk
mengetahui kualitas isi materi dan untuk mendapatkan kritik serta saran sebagai
pegangan untuk memperbaiki materi agar semakin layak digunakan. Approval
materi dilakukan oleh dua dosen ahli Bahasa dan guru kelas IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Approval materi dilakukan dengan cara menyerahkan materi untuk guru
dan instrumen penilaian kepada ahli Bahasa dan guru kelas IV. Materi yang
diberikan adalah materi yang disusun khusus untuk guru, sedangkan kegiatan
wawancara menggunakan instrumen approval materi menulis cerita pendek oleh
siswa dilaksanakan untuk mengetahui kualitas buku panduan untuk siswa. Siswa
yang ditunjuk untuk membaca dan mempelajari materi panduan menulis buku
harian sebanyak tiga siswa dengan tingkat kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang berbeda – beda mulai dari yang tinggi hingga rendah sesuai
dengan rekomendesai guru kelas IV SD Kanisius Totogan. Perbaikan panduan
untuk siswa juga berdasarkan hasil wawancara dengan tiga anak yang sudah
mempelajari panduan menulis buku harian.
3.3.3 Implementasi
Approvalyang telah dilakukan oleh ahli serta guru kelas terhadap desain
materi dan juga telah dilakukan revisi, kemudian dilaksanakan dalam kegiatan
belajar di kelas IV SD Kanisius Totogan dan juga dilaksanakan di luar lingkungan
sekolah dengan melibatkan 9 siswa setelah mendapatkan ijin dari guru
kelas.Sembilan siswa terpilih berdasarkan hasil menulis cerita yang telah mereka
buat. Teknik penilaian unsur – unsur cerita menurut Cooper dan Odell dalam
(Zubaidah, 2010 : 177) menjadi pedoman peneliti untuk memilih sembilan siswa
tersebut.Peneliti memutuskan untuk mengambil 5 unsur karena disesuaikan
kebutuhan pembelajaran yang ada di kelas IV SD Kanisius Totogan. Unsur –
unsur cerita yang dinilai yakni (1) tema dan amanat, (2) tokoh dan penokohan, (3)
alur, (4) setting, dan (5) sudut pandang. Karena materi ini dapat di
implementasikan baik dalam pelajaran sebagai bentuk refleksi kemampuan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dalam menerima pelajaran ataupun sebagai media menulis suatu peristiwa yang
dialami sesuai dengan materi yang dialami di luar kegiatan sekolah. Peniliti juga
mengumpulkan data tambahan untuk mengetahui kualitas materi khususnya
panduan menulis buku harian untuk siswa. Peneliti melakukan wawancara singkat
kepada siswa di luar kelas. Dan melakukan kegiatan observasi selama
mengimplementasikan materi untuk mengetahui seluruh rangkaian proses
implementasi materi dan hasil implementasinya.
3.3.4 Evaluasi
Hasil wawancara singkat dan observasi saat proses implementasi
dilaksanakan dianalisis kembali untuk mengumpulkan data tambahan. Kemudian
setelah didapatkan data – data tambahan dilakukan analisis kembali untuk
mengetahui kelemahan dan kekurangna dari Buku Harian Menjadi Sebuah
Karangan.
3.3.5 Revisi
Setelah peneliti mengetahui kelemahan dan kekurangan dari materi sesuai
dengan hasil evaluasi, kegiatan revisi dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki
dan mengembangkan kualitas isi materi agar semakin berkualitas, layak, dan
berguna.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk mandapatkan bahan – bahan, fakta,
keterangan, dan informasi yang dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, kuesioner dan
dokumentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.4.1 Observasi
Penelitian ini menggunakan teknik observasi non-partisipan, sehingga
peneliti tidak ikut terlibat langsung dalam aktivitas pembelajaran di kelas maupun
aktivitas yang dilakukan siswa kelas IV di sekolah. Peneliti cukup mencatat data
yang didapatkan kemudian menganalisisnya untuk dibuat kesimpulan. Observasi
dilakukan untuk mengetahui kebutuhan materi ajar yang berkaitan dengan menulis
cerita pendek. Peneliti melakukan observasi pada mata pelajaran maupun
Kompetensi Dasar yang bekaitan dengan menulis cerita yaitu Bahasa Indonesia.
Hasil dari pengamatan pelaksanaan pembelajaran di kelas IV kemudian di catat
oleh peneliti sebagai data awal dan terus dikembangkan melalui proses observasi
lanjutan saat kegiatan Program Pengakraban Lingkungan II (PROBALING II) dan
observasi pembelajaran pada bulan Januari 2018.
3.4.2 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan dan tanya jawab anatara pewawancara dan nara sumber, baik langsung
ataupun tidak langsung dengan maksud dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2015 :
194). Teknik wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara tidak
terstruktur. Kegiatan wawancara dilakukan peneliti menggunakan pedoman
wawancara yang berupa topik saja untuk menjadi bahan pertanyaan.
Kegiatan wawancara dilakukan menggunkan instrumen wawancara dan
kemudian dikembangkan sendiri oleh peneliti. Wawancara dilakukan dengan
narasumber yaitu siswa kelas IV, guru kelas IV, dan kepala sekolah SD Kanisius
Totogan. Wawancara dilakukan untuk mengupulkan data yang berkaitan dengan
informasi pelaksanaan pembelajaran Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
disekolah, ketersediaan, dan penggunaan media pembelajaran seperti materi ajar
di sekolah.
Wawancara kepada guru kelas IV untuk mengetahui informasi dan
pengumpulan data mengenai pemahaman dan pendapat tentang menulis cerita
pendek, pelaksanaan pembelajaran Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia di kelas,
penggunaan sumber balajar, media pembelajaran, kendala yang dihadapi, dan
usaha yang dilakukan. Wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas IV untuk
mengetahui pearsaan, kesulitan, ketertarikan, dan harapan – harapan selama
mengikuti pemebelajaran Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia.
3.4.3 Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (sugiyono, 2015). Kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini
adalah kuesioner tertutup karena peniliti telah menyiapkan alternatif jawaban bagi
responden. Kuesioner ini merupakan instrumen yang diserahkan kepada ahli
bahasa dan guru kelas IV yang digunakan untuk approval terhadap materi yang
dikembangkan oleh peneliti.
3.4.4 Dokumentasi
Kegiatan pembelajaran sebagai bentuk penelitian dengan dilakukan
kegiatan menulis buku harian. Pengambilan data melalui dokumentasi selama
kegiatan berlangsung, memudahkan peneliti dalam mengambil gambar dam
merekan proses pelaksanaan penelitian. Hasil dari dokumentasi digunakan sebgai
data untuk memperkuat hasil penelitian dan diharapkan dapat membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
keterangan tentang hasil penelitian lebih konkret. Dokumentasi penelitian berupa
gambar foto dan video.
3.5 Instrumen Penelitian
Meneliti dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu objek.
Penelitian ini tentu membutuhkan sebuah alat ukur. Instrumen penelitian ini lah
yang akan menjadi alat ukur dalam penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu
alat yang diguakan untuk mengukur suatu fenomena social maupun alam yang
diamati (Sugiyono, 2015 : 148). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara, observasi, dan kuesioner.
Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan
siswa dan guru kelas IV serta kepala sekolah SD Kanisius Totogan terhadap
materi kegiatan menulis buku harian. Kuesioner diguanakan untuk mengetahui
kualitas instrumen, perangkat pembelajaran, dan materi yang disusun dan
dikembangkan oleh peneliti. Lembar kuesioner digunakan oleh ahli Bahasa dan
guu kelas IV. Nilai akhir kuesioner dari ahli dan guru digunakan oleh peneliti
sebagai masukan untuk mengembangkan materi. Kisi – kisi Observasi, kisi - kisi
wawancara analisis kebutuhan kepala sekolah, guru kelas IV, dan siswa serta kisi
– kisi approval menulis buku haria oleh siswa dapat dilihat pada table 3.1, 3.2,
3.3, 3.4 dan 3.5
.Table 3.1 Kisi – kisi Observasi Kelas IV
No Hal yang Diamati
1. Kegiatan pembuka pembelajaran
2. Pengenalan materi kepada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. Metode dan teknik yang digunakan oleh guru
4. Kesempatan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran
5. Apresiasi dan tindak lanjut yang diberikan oleh guru
Table 3.2 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah
No Topik Pertanyaan
No
Pertanyaan
1. Pemahaman guru mengenai :
a. Menulis cerita pendek
b. Menulis kreatif
1, 2
2. Pendapat guru mengenai :
a. Menulis cerita pendek
b. Menulis kreatif
3, 4
3. Manfaat, kesulitan dan upaya mengatasi. 5, 6, 7
4. Pendapat guru tentang materi yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan menulis cerita pendek.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Table 3.3 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas
No Topik Pertanyaan
No
Pertanyaan
1. Pemahaman guru mengenai :
c. Menulis cerita pendek
d. Menulis kreatif
1, 2
2. Pendapat guru mengenai :
c. Menulis cerita pendek
d. Menulis kreatif
3, 4
3. Manfaat, kesulitan dan upaya mengatasi. 5, 6, 7
4. Pendapat guru tentang materi yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan menulis cerita pendek.
8
Table 3.4 Kisi – kisi Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa Kelas IV
No Topik Pertanyaan
No
Pertanyaan
1. Pelajaran yang disukai. 1
2. Pendapat siswa tentang aktivitas menulis cerita pendek.
a. Kesulitan yang dialami
b. Hal yang disukai
2, 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Pemahaman siswa mengenai menulis cerita pendek. 4
4. Pendapat siswa mengenai lembar kerja menulis cerita
pendek yang menarik.
5
Table 3.5 Kisi – kisi KuesionerApproval Materi Menulis Cerita Pendek
No Topik Pertanyaan
No
Pertanyaan
1. Minat siswa dalam menulis 1
2. Prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson (1998 :
7-21)
a. Materi dapat menumbuhkan ketertarikan bagi
siswa
b. Materi dapat menumbuhkan rasa senang dan
bahagia bagi siswa
c. Materi dapat mengembangkan kepercayaan diri
siswa
2, 3, 4
3. Pendapat siswa tentang panduan / materi bauku harian 5, 6
3.6 Teknik Analisis Data
Data akan bermakna ketika di analisis, untuk menganalisis maka
diperlukan suatu teknik agar lebih mudah dalam mengolah. Analaisis data
merupakan proses mengolah dan menafsirkan data dengan tujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
menempatkan berbagai macam informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang diperoleh dari
hasil observasi, wawancara, dan saran ahli serta data kuantitatif yang diperoleh
dari hasil approval instrument kualitas materi.
3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif di dapat dari hasil observasi pembelajaran di kelas. Hasil
dari kegiatan wawancara yang dilakukan bersama dengan kepala sekolah, guru
serta siswa dijadikan sebagai data kualitatif. Proses approval materi yang
dilakukan oleh ahli bahasa memberikan kritik, komentar, dan saran juga
digunakan untuk memperbaiki kualitas isi materi, yaitu tentang pembelajaran
menulis cerita pendek dan mengenai pengejaan, penulisan, dan tata bahasa yang
digunakan dalam materi. Guru kelas memberikan kritik, saran, dan komentar
mengenai isi materi, dan kesesuaiannya dengan keadaan siswa dan pembelajaran
di kelas.
3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari skor penilaian hasil
approval materi dua ahli bahasa dan guru kelas. Data akan di analisis
menggunakan kriteria penilaian menurut Sukardjo (2010). Peneliti menggunakan
skala yang memiliki empat pilihan, skor tertinggi adalah 4 dan skor terendah
adalah 1 untuk setiap butir kriteria penilian. Bertujuan untuk memperjelas
pendapat proofreader mengenai kelayakan materi. Rincian untuk masing –
masing pilihan dalam skala yaitu angka 4 untuk kategori sangat layak, angka 3
untuk kategori layak, angka 2 untuk kategori cukup layak, dan angka 1 kategori
kurang layak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Penilaian yang telah didapat kemudian di analisis berdasarkan kriteria
penilaian. Skor di konversikan ke dalam tabel interval penilaian ideal menurut
Sukardjo (2010). Berikut tabel kriteria penilaian ideal yang digunakan :
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Ideal
No. Interval Skor Kategori
1 X >Xi + 1,80 x Sbi Sangat Layak
2 Xi + 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 1,80 x Sbi Layak
3 Xi – 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 0,60 x Sbi Cukup Layak
4 Xi – 1,80 x Sbi < X ≤ Xi – 0,60 x Sbi Kurang Layak
Keterangan untuk masing – masing simbol dapat diperinci sebagai berikut :
X = Skor akhir rata – rata
Xi = Rerata ideal, dapat dicari dengan rumus :
Xi =
(skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)
Sbi = Simpangan baku ideal, dapat dicari dengan rumus :
Sbi =
(Skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)
Berdasarkan rumus konversi pada tabel 3.6, maka dilakukan perhitungan
terlebih dahulu mengenai data – data kuantitatif untuk memperoleh data
kuantitatif. Berikut perhitungan untuk menentukan rentang skor :
Diketahui :
Skor tertinggi ideal = 4
Skor terendah ideal = 1
Rerata ideal (Xi) =
(4 + 1)
= 2,5
Simpangan Baku Ideal (Sbi) =
(4 – 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
= 0,5
Ditanyakan :
Rentang skor = sangat layak, layak, cukup layak, dan kurang layak
Jawab :
a. Kategori sangat layak
X > Xi + 1,80 x Sbi
X > 2,5 + (1,80 x 0,5)
X > 2,5 + 0,9
X > 3,4
b. Kategori layak
Xi + 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 1,80 x Sbi
2,5 + (0,60 x 0,5) < X ≤ 2,5 + (1,80 x 0,5)
2,5 + 0,3 < X ≤ 3,4
2,8 < X ≤ 3,4
c. Kategori cukup layak
Xi – 0,60 x Sbi < X ≤ Xi + 0,60 x Sbi
2,5 – (0,60 x 0,5) < X ≤ 2,5 – (0,60 x 0,5)
2,5 – 0,3 < X ≤ 2,8
2,2 < X ≤ 2,8
d. Kategori kurang layak
Xi – 1,80 x Sbi < X ≤ Xi – 0,60 x Sbi
2,5 – (1,80 x 0,5) < X ≤ 2,5 – (0,60 x 0,5)
2,5 – 0,9 < X ≤ 2,2
1,6 < X ≤ 2,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan perhitungan skor yang telah dilakukan, maka didapatkan
rentang kriteria skor skala empat dan kategorinya untuk menilai kualitas
kelayakan materi. Pada tabel 3.6 dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai
kategori penilaian yang didapatkan atas hasil approval dari ahli bahasa dan guru.
Tabel 3.7 Kriteria Skor Skala Empat
No. Rentang Skor Kategori
1 X > 3,4 Sangat Layak
2 2,8 < X ≤ 3,4 Layak
3 2,2 < X ≤ 2,8 Cukup Layak
4 1,6 < X ≤ 2,2 Kurang Layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Bab ini akan membahas dua hal utama yang berkaitan dengan pertanyaan
penelitian. Pertama, membahas proses pengembangan Materi Menulis Cerita
Pendek untuk siswa kelas IV SD Kanisius Totogan. Kedua, membahas deskripsi
kualitas materi dalam membantu siswa kelas IV SD Kanisius Totogan agar
semakin sadar dan peduli terhadap kegiatan menulis cerita. Peneliti akan
menguraikan hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut :
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Proses Pengembangan Materi
Materi yang dikembangkan oleh peneliti berjudul “Materi Buku Harian
Menjadi Sebuah Karangan”. Proses pengembangan materi pada penelitian ini
menggunakan lima langkah pengembangan menurut Tomlinson, kelima langah
tersebut antara lain sebagai berikut :
4.1.1.1 Analisis Kebutuhan
Penelitian pengembangan ini diawali dengan melakukan kegiatan analisis
kebutuhan melalui kegiatan observasi dan wawancara. Kegiatan observasi
dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran yang berkaitan dengan menulis
cerita yaitu Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia di kelas. Kegiatan wawancara
dilakukan pada kepala sekolah, guru kelas dan siswa kelas IV.
4.1.1.1.1 Observasi
Peneliti melakukan kegiatan observasi pertama saat melaksanakan
kegiatan Program Pengakraban Lingkungan II (PROBALING II) di SD Kanisius
Totogan. Data awal yang mendorong peneliti untuk terus melakukan observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
berlanjut adalah saat membantu guru mengoreksi hasil kerja siswa. Siswa kelas IV
terdiri dari siswa yang berjumlah 23 anak dengan siswa laki – laki 12 orang dan
siswa perempuan 11 orang. Observasi berlanjut dilaksanakan peneliti pada Senin
22 Januari 2018. Kegiatan observasi dimulai saat pembelajaran setelah istirahat
pertama yaitu pukul 09.40 WIB. Kegiatan yang dilakukan setelah masuk kelas
adalah mempersiapkan kelas, membuang sampah dan berdoa. Guru mengawali
dengan bercerita mengenai pengalaman pribadi, dan menanyakan pengalaman
pribadi kepada siswa agar bercerita sebagai kegiatan motivasi. Guru
mengkondisikan kelas dengan mengajak bermain tepuk tunggal dan tepuk ganda.
Kegiatan apersepsi dilakukan oleh guru dengan menanyakan apa yang telah
dipelajari hari kemarin.
Materi yang dipelajari pada hari itu adalah tentang menulis kembali cerita
eorang tokoh “Andrea Hirata”. Materi disampaikan dengan cara tanya jawab
terlebih dahulu mengenai karya Andrea Hirata. Hampir seluruh siswa mengetahui
karya beliau dan menyanyikan lagu berjudul “Laskar Pelangi”. Kemudian guru
menyuruh salah satu siswa untuk membaca di depan berdampingan dengan guru
sedangkan siswa lainnya menyimak. Guru mengganti metode membaca dengan
menunjuk secara acak siswa tetap berkonsentrasi. Setelah kegiatan membaca dan
menyimak selesai, guru memberikan pertanyaan yang menarik “Siapa yang punya
pengalaman menyenangkan/menyedihkan?”, “Siapa yang punya cita – cita ?”,
“Siapa yang tahu masa depan?”. Kemudian guru melanjutkan memotivasi siswa
dengan mengaitkan pertanyaan dengan cerita pengalaman hidup Andrea Hirata.
Guru sedikit memebikan pengantar untuk mengingat materi yang sudah dipelajari
kemudian memberika tugas pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Guru kelas IV selalu menegur siswa secara personal. Teguran yang
diberikan oleh guru berupa peringatan hingga memindah tempat duduk. Siswa
yang berda di samping peneliti lebih tepatnya duduk paling belakang tidak
mengerjakan tugas dan sibuk mengobrol. Saat pertama, guru memberikan teguran
dengan menyebut nama siswa, kemudian siswa melanjutkan obolan dengan suara
yang cukup keras sehingga terdengar sampai meja guru, dan tempat duduk salah
satu siswa dipindahkan ke meja guru. Akan tetapi sistem hukuman yang diberikan
oleh guru terkadang tidak dihiraukan oleh para siswa. Selesai dengan
pekerjaannya, guru memanggi beberapa nama siswa untuk membacakan hasil
kerja dengan intonasi dan memperhatikan tanda baca. Setelah empat siswa
mempresentasikan peneliti meyadari bahwa awal cerita dari setiap cerita siswa
sama. Waktu kegiatan belajar tersisa 5 menit dan guru memberikan perintah untuk
mengumpulkan tugas dan siswa diperbolehkan istirahat dan meninggalkan ruang
kelas.
Kegiatan lain yang menjadi kajian dalam observasi adalah kegiatan
“Literasi” yang diadakan di sekolah. Program ini mengarahkan siswa untuk
meluangkan waktu 15 menit untuk membaca dan menulis sebelum kegiatan
belajar dimulai setiap pagi. Berdasarkan pengamatan peneliti siswa suka membaca
di perpustakaan dan kadang ada yang menghabiskan waktu istirahat untuk
membaca dan menulis di perpustakaan. Tetapi masih perlu peran guru untuk
mengingatkan membaca dan bukan inisiatif siswa.
Peneliti meyakini bahwa berdasarkan data dari hasil observasi
pembelajaran kelas IV, pembelajaran menulis cerita belum mengupayakan sumber
sepenuhnya. Materi yang berkaitan tentang menulis cerita disampaikan ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
pengetahuan berdasarkan buku pegangan. Siswa belum diajak memahami
pentingnya menulis cerita sebagai media komunikasi baik ke dalam diri maupun
dengan orang lain. Perilaku siswa kelas IV juga kurang maksimal dalam tahap
menulis lanjutan menurut Howard Gardner dalam perkembangan kecerdasan
linguistic anak dan hasil observasi peneliti di kelas IV SD Kanisius Totogan.
4.1.1.1.2 Wawancara
Peneliti melakukan wawancara pada hari Rabu, 29 November 2017 pukul
09.00 WIB. Wawancara dilakukan kepada Guru Kelas IV SD Kanisius Totogan,
siswa kelas IV dan kepala sekolah. Wawancara dilakukan dengan tanya jawab
secara langsung dan ditulis pada buku catatan, peneliti juga merekam kegiatan
wawancara menggunkan aplikasi perekam suara. Peniliti menggunakan pedoman
wawancara yang diberikan oleh Dosen Pembibing Skripsi I dan II.
Pedoman wawancara yang digunakan berjudul “Students’ need
Analysis”.Peneliti menggunakan beberapa topik yang dikembangkan menjadi
pertanyaan, topik – topik tersebut antara lain (A) Informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan pembelajaran menulis cerita pendek, (B) Metode yang
digunakan dalam pelatihan menulis cerita pendek pada siswa, (C) Kesulitan dan
kendala yang dihadapi siswa saat menulis dengan menggunakan imajinasi bantuan
gambar, dan membutuhkan konsentrasi, (D) Upaya yang dilakukan dalam
mengatasi kesulitan yang dialami siswa dalam menulis cerita pendek, dan (E)
Perspektif atau pendapat guru mengenai modul atau panduan metode buku harian.
Proses pembelajaran dan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran menjadi
topik lain yang digunakan peneliti. Pertanyaan diajukan oleh peneliti dan dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Menurut pendapat guru yang telah mendidik siswa kelas IV selama 6
bulan, kemampuan akademik siswa dan memahami informasi – indformasi sangat
beragam. Akan tetapi ketika pembelajaran memiliki hubungan dengan kegiatan
menggambar antusisa siswa dan kemampuan untuk mengikuti pembelajaran dapat
dikatakan baik. Minat siswa terhadap kegiatan menulis, baik menulis cerita
maupun pelajaran masih rendah. Beberapa siswa dari kelas IV yang menyukai
menulis cerita, selebihnya kesulitanmenuliskan ide dan pikiran menjadi sebuah
cerita. selain itu, kesulitan yang sering dialami siswa kelas IV adalah mata
pelajaran yang bersifat hafalan.
Selain keberagaman kemampuanakademik siswa, kelas IV juga memiliki
keberagama dalam sosial maupun ekonomi. Orang tua dari siswa kelas IV ada
yang memiliki pekerjaan sebagai guru, wiraswata, karyawan swasta, dan ibu
rumah tangga. Sebagian besar orang tua dari siswa bekerja sebagai wiraswasta
dan ibu rumah tangga. Tempat tinggal siswa juga beragam, sebagian besar ada
yang lahir dan tumbuh besar di dusun, akan tetapi beberapa siswa yang lahir di
luar pulau jawa dan tinggal di kawasan perumahan. Dengan kata lain, di dalam
kelas IV beragam pula suku dan bahasa, dimana siswa haru saling beradaptasi.
Karena tempat tinggal siswa dan lokasi sekolah berada di daerah dusun dan tak
jarang jarak yang cukup dekat, sebagian besar bangunan rumah masih memiliki
lahan yang cukup luas. Kondisi lingkungan sekitar rumah siswa dan sekolah
terlihat asri dan sejuk dengan adanya beberapa pohon yang masih kokoh berdiri di
sepanjang jalan di depan sekolah dan di halaman rumah.
Kegiatan wawancara yang dilakukan bersama dengan guru kelas IV
bertujuan untuk menganalisis kebutuhan guru. Wawancara dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
mengajukan pertanyaan oleh peneliti dan dijawab oleh guru. Pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti dikembangkan sesuai dengan kebutuhan analisis dan tidak
jarang menjadi percakapan dan berbagi cerita. pertayaan pertama yang diajukan
oleh peneliti adalah pendapat guru tentang menulis cerita pendek. Beliau
mengungkapkan pendapat dengan ragu – ragu ditunjukkan dengan dahi sedikit
berkerut dan menggerakkan bola mata ke arah atas. Beliau mengatakan bahwa
selama pembelajaran siswa diajak meringkas suatu cerita menggunakan peta
pikiran untuk menemukan informasi – informasi penting, kemudian dituliskan
kembali menjadi teks baru menggunakan bahasa siswa sendiri. Beliau juga
menambahkan kegiatan menulis cerita jarang dilakukan apalagi di luar tema
pembelajaran.
Kegiatan menulis cerita tidak terlalu disukai oleh siswa, sebagian besar
lebih suka membaca dan menggambar atau bercerita secara verbal. Akan tetapi,
beberapa anak perempuan menyukai menulis cerita, beliau menyebutkan bahwa
beberapa siswa perempuan memiliki buku harian yang sering dibawa ke sekolah
dan menulis bersama dengan teman sebangku atau teman lainnya. Imajinasi siswa
laki – laki belum berkembang luas seperti layaknya siswa perempuan, dapat
dilihat dari hasil menulis cerita berdasarkan gambar yang diberikan saat
pembelajaran. Beliau mengatakan bahwa siswa perempuan bisa menulis cerita
lebih dari 3 paragraf dengan imajinasi dan penjelasan yang detail, sedangkan
siswa laki – laki mampu menulis 3 paragraf sudah bagus walaupun untuk detail
dan imajinasi belum seperti siswa perempuan.
Metode yang diberikan saat pembelajaran yang menggunakan kurikulum
2013 adalah memberikan materi secara terpisah dan pada akhir pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
memasuki review semua materi dijadikan satu dan diintegrasikan. Memberikan
evaluasi di akhir pembelajaran dengan cara mencongak dan dilakukan berulang –
ulang. Evaluasi yang diberikan untuk menulis adalah memberikan tugas kepada
siswa untuk menulis satu kalimat dengan susunan SPOK dan menuliskan
kerangka cerita mulai dari perencanaan sampai dengan kalimat sebagai akhir
cerita. Menurut pengalaman beliau selama mendidik sebenarnya siswa memiliki
kompetensi menulis, tetapi belum menemukan metode yang tepat untuk
membimbing dan melatih keterampilan menulis. Pendapat menulis kreatif dan
menulis cerpen adalah pertanyaan kedua yang diajukan kepada guru. Beliau
berpandapat bahwa menulis kreatif adalah bakat, belum tentu semua anak bisa,
tetapi menulis cerpen itu bisa dipelajari dan kemungkinan besar bisa dilakukan.
Proses menulis melalui tahapan, ketika tahapan mencapai menggunakan kalimat
langsung untuk percakapan, siswa kerap mengalami kesulitan. Sebagai alternatif
untuk membantu siswa untuk mendapatkan ide, beliau memberikan gambar
sebagai acuan dan mengembangkan imajinasi.
Kesulitan yang dialami oleh siswa saat kegiatan menulis adalah
mengungkapkan ide, pikiran, menjabarkan dan menambahkan keterangan sebagai
pendukung kalimat. Selain itu media untuk membantu siswa dalam kegiatan
belajar bahasa dan membantu guru menyampaikan materi belum terfasilitasi
sesuai kebutuhan. Kegiatan berlatih menulis satu kalimat dengan susunan SPOK
dan menyusun kerangka cerita diyakini oleh guru secara perlahan dapat melatih
dan mengembangkan kemampuan menulis cerita siswa. Menurut beliau
ketersidaan materi atau tema sebagai modal awal untuk menulis siswa masih
minim. Pandangan guru materi yang bagus tetapi tetapi terlalu banyak teori dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
kurang contoh itu juga tidak membantu. Pandangan guru untuk membuat materi
adalah menarik dengan memberikan gambar, penuh warna, terdapat langkah –
langkah yang berurutan dan memberikan contoh agar siswa tertarik mempelajari,
memahami dan akhirnya dapat melakukan sesuai yang diharapkan. Bentuk tulisan
juga bisa memengaruhi minat, pemilihan jenis huruf dan warna juga berpengaruh
dan tentunya bisa dibaca oleh siswa.
Peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan tiga siswa sesuai dengan
rekomendasi guru pada hari yang sama, yaitu Rabu, 29 November 2017. Penetuan
siswa dilakukan oleh guru berdasarkan akumulasi hasil evaluasi pembelajaran saat
kegiatan menulis. Kemampuan menulis ketiga siswa berbeda – beda, mulai dari
pandai, sedang dan kurang mampu. Ketiga siswa merupakan siswa perempuan.
Kegiatan wawancara dilakukan secara bertatap muka. Peneliti mengajukan
pertanyaan sebanyak 10 pertayaan dan dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan
kebutuhan penelitian.
Kegiatan wawancara pertama dilakukan dengan siswa berinisial V.
Pertanyaan pertama yang diajukan oleh peneliti adalah mengenai kegemaran
bercerita dan menulis. Menurut Ve, kegemarannya suka bercerita, karena terbiasa
bercerita dengan teman – teman di sekolah. Peneliti mengajukan pertanyaan
mengenai pendapat pembelajaran bahasa Indonesia. R menjawab dengan lantang
tidak suka, kemudian memberikan alasan bahwa dirinya merasa kesulitan dalam
puisi, gagasan pokok dan membuat paragraf. Tetapi saat peneliti bertanya
pernahkan diberikan tugas menulis cerita, V menjawab pernah dan menyukainya,
tetapi mengalami kesulitan menulis kalimat. Peneliti mencoba mencari informasi
lebih dalam, dengan bertanya mengenai susunan kalimat. Menurut V, dirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kesulitan saat menulis cerita ditentukan setiap kalimat memenuhi pola SPOK.
Kegiatan menulis sering dilaksanakan di kelas, V lebih suka menulis cerita
tentang sesuatu yang dirasakan seperti perasaan terhadap teman, atau V
mengatakan “senang menulis curhat kalau lagi sedih, kesal dan senang” daripada
yang bersangkutan dengan pembelajaran. V menginginkan jika diberikan tugas
menulis cerita, dirinya ingin menulis kegiatan bersama keluarga. Pada akhir
wawancara V menambahkan jawaban “aku punya buku harian, tetapi rahasia”.
Narasumber kedua siswa yang memiliki inisial P. Kegemaran P membaca
buku cerita, P menjelaskan bahwa dirinya suka membaca buku cerita mengenai
hewan, tidak suka yang aneh – aneh. Diriya berkata “aku seringnya baca hewan,
nggak suka yang aneh – aneh”. Kemudian peneliti bertanya mengenai suka
menulis atau tidak, menurut P tidak terlalu suka dan memberikan alasan bahwa
dirinya merasa kesulitan dalam menulis. P menambahkan jawaban “susah, kalau
nulis harus ada SPOK-nya”. Ketika peneliti menanggapi pernyataan tersebut
dengan bertanya mengenai perasaan, P menjawab sedih dan berkata “biasanya
dikasih emoticon nangis mbak waktu nulis diary”. Berdasarkan pernyataan P,
peneliti menyimpulkan bahwa P memiliki buku harian, saat peneliti bertanya dan
dijawab dengan menganggukan kepala. Peneliti melanjutkan pertanyaan mengenai
kegiatan menggambar saat menulis buku harian. Jawaban yang diberikan adalah
suka menggambar “aku suka gambar, aku suka cerita, tapi sulit menulis”. Saat
peneliti menekankan kembali apakah lebih suka menulis atau menggambar, P
mengakui bahwa dirinya lebih suka menggambar daripada menulis.
Siswa ketiga yang diwawancarai oleh peneliti memiliki inisial M. Peneliti
memulai pertanyaan dengan memiliki buku harian atau tidak, M menjawab bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dirinya memiliki buku harian tetapi jarang menulis. Peneliti berusaha mencari
tahu informasi yang diberikan dengan bertanya alasan yang mempengaruhi
kegiatan menulis. Menurut M, terkadang dirinya merasa semangat menulis tetapi
tidak jarang juga malas. Peneliti bertanya untuk mempertegas keterangan M yaitu
mengenai suasana hati kemudian M mengangguk dan tersenyum. Peneliti
berinisiatif menanyakan perasaan yang dirasakan setelah menulis di buku harian,
M menjawab dengan lantang dan cepat “ perasaannya senang, lega”. Alasan yang
diberikan oleh M adalah dirinya bersemangat untuk menulis ketika merasa kesal
dan pengalaman masygul terjadi. M mengungkapkan bahwa terkadang sedikit
malas menulis saat pembelajaran bahasa. Jawaban tambahan yang diberikan oleh
M adalah “pengen nulis cerita, tapi bingung mau nulis apa mbak”. Ketiga siswa
yang telah diwawancarai memberikan dorongan kepada peneliti untuk berusaha
memfasilitasi berupa media yang dapat menjadi tempat untuk menulis pendapat,
ide maupaun perasaan yang dirasakan yang bersifat akademik maupun non
akademik.
Peneliti melakukan wawancara lain yaitu analisis kebutuhan kepala
sekolah. Kegiatan wawancara dilakukan pada hari kamis 30 November 2017
pukul 10.00 bersama Kepala SD Kanisius Totogan. Wawancara dilakukan secara
langsung di ruang kerja Kepala SD Kanisius Totogan dengan jumlah pertanyaan
yang diajukan oleh peeliti adalah sebanyak 8 butir soal. Beliau meminta kepada
peneliti untuk berbicara dan berdiskusi secara santai, apabila masih kurang jelas
disarankan untuk bertanya lebih lanjut. Pertanyaan pertama yang diajukan peneliti
kepada kepala sekolah adalah pendapat mengenai kegiatan menulis cerpen di
sekolah. Beliau menjawab bahwa kegiatan menulis cerpen di sekolah masih biasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
saja, dengan kata lain dilaksanakan tetapi tidak terlalu digencarkan. Biasanya
kegaiatan menulis cerita dilakukan pada batas tertentu. Beliau mebjawab
berdasarkan pengamatan terhadap guru – guru bahwa tema yang sering diberikan
kepada siswa adalah pengalaman liburan. Menurut beliau, karena topik dan tema
yang diberikan sebatas pengalam liburan sehingga siswa cenderung akan
mengulang kata bahkan sampai pada mengulang cerita.
Kepala sekolah menambahkan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar khususnya menulis cerita atau bercerita diyakini tidak lepas dari
kesulitan dan hambatan. Keterbatasan media siswa, sumber belajar, dan media
pembelajaran mejadi penghambat terwujudnya pembelajaran khususnya kegiatan
menulis cerpen yang efektif. Selain itu, beliau mengungkapkan bahwa menjaga
konsentrasi siswa pada kegiatan menulis dianggap cukup sulit, minat siswa dalam
menulis baik bersifat akademik maupun bukan akademik masih rendah. Berbeda
dengan kompetisi, siswa akan bersemangat dan antusias untuk menulis ketika
guru memberikan “award” sebagai imbalannya. Menulis cerita belum menjadi
kebiasaan bagi siswa. Beliau mengharapkan dalam penyusunan panduan menulis
cerita pendek dapat menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Tentu dengan
menyertakan gambar, warna dan tulisan yang disesuaikan dengan perkembangan
anak. Begitu pula unyuk guru, menurut beliau semua guru pasti sudah paham
mengenai teori menulis, tetapi memberikan contoh secara konkreta yang dirasa
masih kesulitan. Kriteria lain yang disampaikan oleh beliau antara lain
memberikan motivasi kepada siswa, bisa bermanfaat untuk sekolah, dan biaya
yang dikeluarkan tidak terlalu mahal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan peneliti bersama Kepala
Sekolah, Guru Kelas dan Siswa kelas IV SD Kanisius Totogan, diyakini bahwa
ketersediaan sumber belajara dan media bagi guru dan siswa khususnya
pembelajaran menulis cerita terbatas.guru mengalami kesulitan dalam
menyampaikan materi dan memberikan contoh konkret saat menulis cerita
pendek. Siswa merasa masih belum memahami materi ketika diberikan tugas
menulis cerita pendek oleh guru. Materi dan panduan menulis cerita pendek
dibutuhkan oleh guru, siswa dan sekolah untuk mempermudah pelaksanaan
kegitan menulis cerita baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan luar
sekolah.
Berdasarkan kegiatan observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan,
kegiatan menulis cerita hanya sebatas menulis sesuai dengan arahan dan petunjuk
yang diberikan guru. Siswa belum mampu memaksimalkan kemampuan berpikir
dan berimajinasi untuk menulis sebuah cerita.. materi dan panduan yang
diharapkan oleh sekolah, guru dan siswa kelas IV antara lain berisikan langkah –
langkah kegiatan yang jelas dan disertai gambar, bentuk huruf menarik dan dapat
dibaca, berwarna – warni, tidak mengelurkan biaya yang mahal dan bermanfaat
atau berguna bagi sekolah khususnya siswa agar dapat berkarya menulis cerita
pendek baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
4.1.1.2 Desain
Peneliti telah melaksanakan kegiatan pertama yaitu melakukan analisis
kebutuhan dengan cara observasi dan wawancara. Desain merupakan langkah
kedua dalam tahap pengembangan materi menurut Tomlinson. Peneliti meyakini
sepuluh prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson (2005) relevan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
penelitian ini yang digunakan untuk menyusun materi pembelajaran. Proses
design materi dalam penelitian ini sebagai berikut :
4.1.1.2.1 Desain Materi Sebelum Diapproval
Peneliti mengembangkan Materi Menulis Cerita Pendek berdasarkan data
hasil analisis kebutuhan dan prinsip – prinsip pengembangan materi menurut
Tomlinson.Pengembangan materi dilakukan untuk memberikan pegetahuan
menulis tingkat lanjut bagi siswa kelas IV SD Kanisius Totogan. Pembelajaran
Bahasa Indonesia dalam pembelajaran integrasi dipilih peneliti sebagai sarana
untuk memberikan pengetahuan menulis cerita pendek kepada siswa kelas IV.
Peneliti memilih “Tema 8 Daerah TempatTinggalku, Subtema 1 Lingkungan
Tempat Tinggalku dan Pembelajaran 1” sebagai dasar penyusunan isi materi
dalam penelitian ini.
Berdasarkan tema, subtema dan pembelajaran yang telah dipilih, peneliti
mengembangkan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi dasar
untuk menyusun poin – poin utama dalam panduan pembelajaran. Lembar dan
hasil students’ need analysis juga digunakan peneliti sebagai dasar dan
pertimbangan menyusun poin – poin utama dalam panduan pembelajaran. Materi
yang akan dikembangkan oleh peneliti yaitu “Buku Harian Menjadi Sebuah
Karangan”. Poin – poin utama yang telah disusun di koreksi terlebih dahulu oleh
Dosen Pembimbing Skripsi I dan II.
Peneliti selanjutnya membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH) yang sesuai dengan Kurikulum 2013 berdasarkan poin – poin utama yang
sudah dikoreksi oleh dosen pembimbing. Penggunaan model RPPH berdasarkan
Kurikulum 2013 berdasarkan kurikulum yang digunakan di kelas IV SD Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Totogan yaitu Kurikulum 2013.RPPH disusun dengan menggunakan pendekatan
tematik integratif dengan model Student Teams Achievement Division (STAD),
metode ceramah, diskusi, pemberian tugas, tanya jawab atau kuis. Peneliti
menyusun lembar kerja untuk siswa kelas IV dengan memberikan teks fiksi
berjudul “Asal Mula Telaga Warna”. Pembelajaran yang dilaksanakan berupaya
agar siswa kelas IV SD Kanisius Totogan memahami unsur intrinsik suatu cerita
fiksi. Berdasarkan lembar kerja siswa yang diberikan, peneliti mengembangkan
materi unsur intrinsik cerita berupa tema, alur, latar, tokoh dan penokohan,
kalimat langsung. Selain itu, peneliti juga mengupayakan agar siswa dapat
menulis karya cerita fiksi atau cerita pendek berdasarkan ide, pemikiran, imajinasi
atau pengalaman pribadi.
Materi lain yang dikembangkan peneliti untuk mendukung terwujudnya
kegiatan menulis cerita pendek oleh siswa kelas IV SD Kanisius Totogan berupa
panduan berjudul “Cerita dari Buku Harian”. Panduan yang disusun oleh peneliti
yaitu langkah – langkah menulis buku harian, membuat peta pikiran berdasarkan
cerita pengalaman yang telah ditulis, dan menuliskan kembali dalam bentuk cerita
pendek. Kegiatan analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti kepada guru
kelas juga menjadi dorongan untuk menambahkan contoh topik cerita yang dapat
digunakan guru untuk memandu siswa saat kegiatan menulis cerita. gambar dan
contoh disertakan oleh peneliti di dalam materi yang dikembangkan agar dapat
mempermudah guru memberikan materi kepada siswa kelas IV SD Kanisius
Totogan. Media yang akan digunakan peneliti untuk membantu kegitan menulis
cerita pengalaman siswa yakni buku harian. Buku harian disediakan oleh peneliti
dan berusaha memenuhi kriteria buku harian menurut Lucia Capacchione (2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
yakni terdapat satu lembar kertas bergaris untuk menuliskan cerita pengalaman
dan satu lembar kertas polos tidak bergaris untuk menggambarkan pengalaman
sebagai informasi pendukung cerita. gambar buku harian sebagai media menulis
cerita dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2.
Gambar 4.1 Sampul Media Buku Harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 4.2 Lembar Kertas pada Buku Harian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), Lembar Kerja Siswa
(LKS), Materi Pengembangan unsur intrinsik cerita dan panduan “Cerita dari
Buku Harian” digabung menjadi satu kesatuan untuk guru kelas. Bahan ajar
tersebut dikembangkan menjadi suatu modul untuk guru dengan judul “ Buku
Harian Menjadi Sebuah Karangan”. Peneliti juga menambahkan pengantar singkat
tentang isi materi di dalam modul. Microsoft Word 2007 dan Microsoft Publisher
2007 adalah program computer yang digunakan peneliti untuk mengemangkan
materi.Microsoft Word 2007 digunakan peneliti untuk menyusun materi termasuk
jenis font yang digunakan.Font dipilih berdasarkan kebutuhan materi dan bentuk
tulisan lebih variatif. Jenis font yang digunakan peneliti adalah Times New
Roman, Childrens Sans, Comic Sans dan Haru Biru. Komponen dari materi yang
disusun dalam Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan anatara lain, pertama
sampul, kedua isi, dan ketiga RPPH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Sampul sebagai komponen pertama dari materi Buku Harian Menjadi
Sebuah Karangan didesain secara pribadi oleh peneliti menggunakan Microsoft
Publisher 2007. Komponen sampul antara lain, Logo Universitas Sanata Dharma
berwarna orange yang berada pada bagian sudut kiri atas, judul buku yang berada
di tengan menggunakan font Haru Biru berwarna hijau. Di bawah judul terdapat
gambar pelangi dan empat orang anak, dua anak laki – laki dan dua anak
perempuan yang saling merangkul bahu berada di bwah pelangi. Gambar yang
terdapat pada sampul di dapat dari (https://pngtree.com/freepng/kids-holding-
hands_740600.html). Gambar yang terdapat dalam sampul memiliki fokus kepada
anak – anak, dan gambar pelangi bermakna imajinasi anak yang penuh warna.
Nama lengkap peneliti yaitu “Nisa Setya Widyasanti” juga di tulis di bawah
gambar anak menggunakan font Children Sans berwarna hitam. Pada bagian
paling bawah, peneliti mencantumkan nama institusi pendidikan di mana peneliti
dibimbing yakni “PGSD Universitas Sanata Dharma”. Warna background dari
sampul materi adalah warna putih, sehingga tulisan dapat dibaca dan gambar
terlihat dengan jelas. Gambar desain sampul materi yang dikembangkan peneliti
dapat dilihat pada gambar 4.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 4.3 Sampul Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan
Komponen kedua dari materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan
adalah isi. Isi materi yang disusun oleh peneliti antara lain, pengantar, daftar isi,
materi unsur intrinsik cerita, dan panduan Cerita dari Buku Harian. Pengantar
materi dapat dibaca terlebih dahulu sebagai gambaran awal untuk memahami isi
materi. Materi unsur intrinsik cerita disusun peneliti berdasarkan teori belajar
konstruktivisme, siswa akan menganalisis sesuai petunjuk, membaca dan
memahami kemudian memberikan kesimpulan. Materi memuat contoh untuk
setiap unsur intrinsik.Contoh yang ada pada setiap materi disusun berdasarkan
hasil analisis kebutuhan guru dan siswa.
Panduan Cerita dari Buku Harian merupakan materi yang tersusun atas
langkah – langkah dari menulis buku harian hingga menuliskan kembali menjadi
cerita pendek. Materi yang terdapat dalam panduan Cerita dari Buku Harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
terdiri dari empat langkah. Selain itu, contoh cerita buku harian kemudian
dituliskan kembali menjadi cerita pendek juga ditambahkan di dalam panduan.
Maksud dari penambahan contoh tersebut supaya dapat memperjelas langkah –
langkah yang telah diberikan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) menjadi isi
selanjutnya dalam buku pegangan guru. Proses penyusunan komponen –
komponen RPPH didasarkan pada Kurikulum 2013. Komponen tersebut antara
lain identitas RPPH, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator,
dan Tujuan.penyusunan RPPH berdasarkan kurikulum 2013 sehingga kegiatan
diintegrasikan dengan subjek pembelajaran yang lain .Terdapat dua indikator
kognitif dan indikator keterampilan. Indikator kognitif untuk bahasa Indonesia
yaitu mengidentifikasi watak tokoh – tokoh yang terdapat pada teks fiksi,
sedangkan indikator kognitif IPA yakni mengkombinasikan gaya dengan gerak
pada peristiwa di lingkungan sekitar. Indikator keterampilan yaitu menuliskan
hasil identifikasi tokoh – tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara tertulis,
indikator keterampilan IPA yaitu mengkomunikasikan hasil percobaan tentang
hubungan antara gaya dan gerak. Kemudian berdasarkan kompetensi dasar dan
indikator peneliti menyusun langkah – langkah pembelajaran dengan
mengkombinasikan penglaman gaya dan gerak dalam kegiatan sehari – hari yang
dituliskan dalam bentuk cerita pada buku harian.Alokasi waktu pembelajaran
yang direncanakan yaitu selama 2 x 35 menit.
Panduan yang digunakan siswa dibuat dengan kertas berukuran A4.
Peneliti menyusun modul secara menggambar manual dan dilengkapi dengan
gambar pendukung. Langkah – langkah menulis “Cerita dari Buku Harian”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
dilengkapi dengan gambar. Peneliti memberikan empat karakter sebagai
pendukung penyampaian materi dalam panduan, pertama yaitu Joni, kedua adalah
Anas, ketiga adalah Santi, dan keempat yakni Andru. Materi buku guru berbeda
dengan panduan siswa. Materi yang digunakan guru berisikan deskripsi secara
textbook, referensi – referensi yang digunakan dalam penyusunan buku juga
dilampirkan sebagai daftar referensi. Panduan siswa terdapat satu halaman depan
berisikan gambar perkenalan empat karakter yang telah disebutkan peneliti.
Panduan disusun dengan bentuk percakapan antara empat karakter untuk setiap
langkah. Setiap langkah ditambahkan gambar sebagai contoh pendukung dari
percakapan. Peneliti menggambar, mewarnai dan menulis percakapan setiap
karakter secara pribadi.
Pendamping panduan siswa adalah sebuah media menulis yaitu buku
harian. Buku harian yang dipilih peneliti berisikan satu lembar bergaris dan satu
lembar kosong. Pemilihan buku harian ini memiliki tujuan untuk memberikan
ruang kepada siswa untuk menulis dan menggambar. Siswa diajak menulis dan
menggambar pengalaman yang telah dirasakan di dalam buku harian. Hasil dari
kegiatan menulis buku harian adalah cerita pengalaman bergambar selama kurang
lebih empat hari. Hasil akhir dari siswa merupakan karya tulis yang dibuat mereka
sendiri berbentuk cerita pendek bergambar sesuai imajinasi dan cerita pengalaman
yang telah dilaksanakan selama empat hari. Isi dari materi guru secara umum
dapat dilihat pada gambar 4.4 dan 4.5. Isi materi secara umum panduan siswa
dapat dilihat pada gambar 4.6 dan 4.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 4.4 Isi Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan
Gambar 4.5 Isi Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar 4.6 Sampul Panduan Cerita dari Buku Harian
Gambar 4.7 Isi Panduan Cerita dari Buku Harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4.1.1.2.2 Desain Materi Setelah Approval
Desain materi yang telah disusun oleh peneliti kemudian dilakukan
approval. Approval dilakukan oleh dua orang ahli bahasa dan guru kelas SD
Kanisius Totogan. Approval dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan
materi. Approval ahli menggunakan pedoman penskoran skala empat menurut
Sukardjo (2006).Materi dibagi menjadi dua bagian selama proses approval.
Instrumen kualitas pengembangan materi digunakan untuk melaksanakan
approval bagian pertama yaknimateri “Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”.
Approval bagian kedua yakni RPPH yangmenggunakan instrument penilaian
perangkat pembelajaran.
Approval materi yang dikembangkan menggunakan instrumen yang sama
kepada Ahli Bahasa dan Guru. Peneliti meyakini bahwa peniaian, komentar dan
saran masing – masing proofreader berharga untuk kelayakan materi dalam
penelitian ini. Instrumen penilaian pembelajaran terdiri dari 9 aspek penilaian.
Semibilan aspek tersebut antara lain (1) identitas RPPH, (2) perumusan indikator,
(3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) pemilihan
sumber ajar, (6) pemilihan media belajar, (7) metode pembelajaran, (8) skenario
pembelajaran, dan (9) rencana peilaian. Instrumenapproval materi terdiri dari 4
aspek penilaian. Empat aspek penilaian tersebut antara lain (1) identitas, (2) isi,
(3) tampilan, dan (4) bahasa.
Materi diserahkan pada proofreader ahli bahasa pertama untuk diapproval
pada tanggal 21 Februari 2018. Hasil approval yang diberikan oleh ahli bahasa
yang pertama dapat dilihat pada tabel 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4.1 Hasil Approval Materi oleh Ahli Bahasa
Proofreader Skor
Materi Menulis Rata – Rata Kategori
Ahli Bahasa 38 2,92 Layak
Materi menulis yang dikembangkan peneliti mendapat skor total dari ahli
bahasa pertama sebanyak 2,92. Materi yang dikembangkan masuk dalam kategori
“layak” digunakan atau diimplementasikan dengan revisi sesuai saran yang
diberikan.Komentar dan saran yang diberikan oleh ahli bahasa digunakan peneliti
untuk memperbaiki materi. Komentar dan saran untuk materi yang dikembangkan
oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Komentar dan Saran dari Ahli Bahasa
Komentar dan Saran Revisi
Ide menarik dan cara penyajian
sederhana.
Kalimat – kalimat petunjuk pengajaran
hendaknya “bisa menjadi contoh”
mengenai kalimat yang baik dan tepat
secara kebahasan.
Menuliskan kalimat secara efektif dan
tidak bermakna ganda.
Materi yang dikembangkan oleh peneliti juga di approval oleh ahli bahasa
yang kedua. Materi diserahkan pada tanggal 21 Februari 2018. Hasil approval
yang diberikan oleh proofreader dapat dilihat pada tabel 4.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.3 Hasil Approval Materi oleh Ahli Bahsa
Proofreader
Skor
Rata –
Rata Kategori
RPPH Materi
Menulis
Ahli Bahasa 3,71 3,31 3,51 Sangat Layak
Skor total yang diberikan oleh ahli bahasa untuk kualitas materi
berdasarkan tabel 4.3 yaitu 3,31 dan skor total untuk kulaitas perangkat
pembelajaran adalah 3,71. Perangkat pembelajaran danmateri yang dikembangkan
oleh peneliti masuk kategori “sangat layak” digunakan dengan revisi sesuai
dengan saran. Komentar yang diberikan oleh ahli bahasa kedua tentang
penggunaan bahasa yakni penulisan dan penggunaan huruf kapital. Komentar
yang diberikan menegenai belum adanya Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam
komponen perangkat pembelajaran. Peneliti telah memberikan LKS pada
perangkat pembelajaran. Gambar hasil revisi dari saran yang diberikan dapat
dilihat pada gambar 4.6 dan 4.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gambar 4.8 Penggunaan Huruf Kapital dalam Materi Buku Harian Menjadi
Karangan Sebelum Direvisi
Pada materi penggunaan huruf kapital masih belum sesuai karena dalam
satu kata ditulis menggunkan huruf kapital semua.
Gambar 4.9 Penggunaan Huruf Kapital dalam Materi Buku Harian Menjadi
Karangan Setelah Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menuliskan kata dengan menggunakan
huruf kapital pada huruf awal kata saja, buka seluruhnya.
Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan juga mendapatkan
approval oleh guru kelas IV SD Kanisius Totogan . Approval yang dilakukan
termasuk approval perangkat pembelajaran dan kualitas materi. Hasil approval
yang diberikan oleh guru kelas IV SD Kanisius Totogan dapat dilihat tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Approval oleh Guru Kelas IV SD Kanisius Totogan
Proofreader
Skor
Rata –
Rata Kategori
RPPH Materi
Menulis
Guru Kelas IV 3,32 3,4 3,36 Sangat Layak
Skor total yang diberikan oleh Guru Kelas IV untuk kualitas perangkat
pembelajaran yakni 3,32 dan skor total yang diberikan untuk materi yaitu 3,4.
Materi dan perangkat pembelajaran masuk dalam kategori “layak” untuk
digunakan atau diimplementasikan dengan revisi sesuai saran. Komentar dan
saran dari Guru Kelas IV digunakan peneliti untuk memperbaiki materi. Komentar
dan saran untur memperbaiki materi yang dikembangkan oleh peneliti dapat
dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Komentar dan saran dari Guru Kelas IV
Komentar dan Saran Revisi
Penyajian buku menarik dan berwarna.
Penulisan kata masih kurang tepat,
terdapat beberapa kata yang salah tulis.
Membenarkan kata – kata yang salah
dalam penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Guru kelas IV memberikan saran untuk memperbaiki penulisan kata yang
masih salah. Guru melingkari setiap kata yang penulisannya belum sesuai dengan
ejaan. Kata yang diperbaiki dalam materi “Buku Harian Menjadi Sebuah
Karangan”. Hasil revisi dapat dilihat pada gambar 4.8 dan 4.9.
Gambar 4.10 Penulisan Kata dalam Materi “Buku Harian Menjadi Sebuah
Karangan” Sebelum Revisi
Gambar 4.11 Penulisan Kata dalam Materi “Buku Harian Menjadi Sebuah
Karangan” Setelah Revisi
Hasil approval materi dan perangkat pembelajar dari dua ahli bahasa dan guru
kelas dikumpulkan menjadi satu kesatuan. Peneliti merekapitulasi hasil approval
yang telah diperoleh. Rekapitulasi penilaian dari dua ahli bahasa dan guru kelas
dapat dilihat pada tabel 4.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.6 Rekapitulasi Penilaian Materi oleh Dua Ahli Bahasa dan Guru
Kelas IV
No Proofreader
Skor Rata
–
Rata
Kategori
RPPH Materi
Menulis
1 Ahli Bahasa 3,71 3,31 3,51 Sangat Layak
2 Ahli Bahasa - 2,92 2,92 Layak
3 Guru Kelas IV 3,32 3,4 3,36 Layak
Total Skor 9,79
Rata – Rata 3,26 Layak
data rekapitulasi dari hasil approval oleh dua ahli bahasa dan guru kelas IV
memperoleh skor rata – rata 3,26. Kualitas materi dan panduan menulis cerita
yang dikembangkan oleh peneliti masuk dalam katehori “layak” untuk digunakan.
Panduan menulis “Cerita dari Buku Harian” merupakan materi lain yang
dikembangkan oleh peneliti.Approval juga dilaksanakan untuk mengetahui
kualitas materi panduan untuk siswa sebelum digunakan. Berdasarkan
rekomendasi guru lima Siswa Kelas IV SD Kanisius Totogan dipilih sebagai
proofreader. Kelima siswa memiliki kemampuan kognitif beragam mulai dari
tinggi hingga rendah. Teknik wawancara digunakan kembali oleh peneliti untuk
mendapatkan komentar dan pendapat dari kelima siswa yang telah membaca
materi panduan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4.1.1.2.3 Hasil Wawancara Approval Kualitas Materi Oleh Siswa
Kualitas panduan “Cerita dari Buku Harian” didapatkan peneliti dengan
menagajukan pertanyaan kepada sembilan siswa setelah menulis pengalaman di
buku harian dalam waktu empat hari. Pertanyaan yang diajukan kepada siswa
berdasarkan pada 5 pertanyaan sesuai denganinstrumen wawancara approval
materi oleh siswa.
Kualitas buku panduan didapatkan dari wawancara dengan sembilan siswa
yang mengikuti proses menulis buku harian. Hasil wawancara kepada sembilan
siswa yang mengikuti kegiatan menulis khususnya “Cerita dari Buku Harian”
dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Wawancara Kualitas Panduan “Cerita dari Buku Harian”
No Kriteria Jumlah Siswa
1 Dapat melihat dan membaca dengan mudah 9
2 Menyukai dan tertarik dengan buku panduan 8
3 Memahami petunjuk menulis cerita dari buku harian 9
4 Merasa senang setelah membaca panduan 9
5 Bisa menulis cerita pendek setelah membaca panduan 9
Panduan menulis Cerita dari Buku Harian dapat dikatakan layak
digunakan karena 9 siswa yang terpilih berdasarkan kriteria penilaian cerpen
menurut Cooper dan Odell dalam (Zubaidah, 2010 : 177) yakni (1) tema dan
amanat, (2) tokoh dan penokohan, (3) alur, (4) setting, dan (5) sudut pandang,
dapat membaca, memahami, mengikuti langkah – langkah, merasa senang dan
menulis buku harian sampai menulis cerpen. Hasil wawancara tersebut didukung
dengan data hasil wawancara dengan siswa sebagai proofreader.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Wawancara approval materi panduan siswa dilaksanakan pada hari Selasa,
6 Maret 2018 pukul 09.00 di SD Kanisius Totogan. Peneliti mengajukan
pertanyaan sebanyak 5 butir kemudian dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Kelima Siswa kelas IV SD Kanisius Totogan yang berinisial De, Ra,
Sa, El, Re, Fr, Vi, Ve dan An menjadi proofreader materi panduan.Proofreader
pertama yang diwawancarai oleh peneliti yakni siswa yang memiliki inisial De.
De mengungkapkan bahwa dirinya dapat membaca, memahami dan menyukai
materi panduan yang telah dipelajari. Peneliti bertanya lebih dalam alasan
mengapa menyukai materi panduan yang diberikan, De berkata “gambarnya
lucu”. Gambar karakter dan bentuk percakapan seperti komik yang menjadi alasan
menyukai materi panduan tersebut. Perasaan yang diungkapkan yakni senang dan
kagum, karena dapat mengikuti langkah kerja dan belajar menggambar.
Kepercayaan diri siswa ditunjuukan dengan mengungkapkan bahwa dirinya bisa
belajar menulis cerita di dalam buku harian.
Siswa dengan inisial Ra adalah proofreader kedua yang diwawancarai
oleh peneliti. Ra mengungkapkan dapat melihat, tetapi disamping itu mengalami
sedikit kesulitan saat membaca dan memahami karena tulisan yang terlalu kecil.
Perasaan yang dirasakan adalah biasa saja karena Ra mengungkapkan bahwa tidak
terlalu suka denga gambar. Ia lebih memilih dan tertarik untuk membaca buku full
text. Terlepas dari itu Ra juga merasa bahwa lebih percaya diri dan mudah saat
menulis cerita.
Sa adalah inisial dari siswa ketiga yang diwawancarai oleh peneliti.
Dirinya dapat melihat, membaca dan memahami materi dengan mudah. Sa
mengungkapkan perasaannya senang karena suka dengan komik dan gambar, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
ini merupakan pengalaman pertama membca buku dengan percakapan karakter.
Dirinya menambahkan komentar bahwa ia lebih suka jika gambar diberikan
beberapa warna.
Proofreader keempat yang diwawancarai oleh peneliti adalah siswa
berinisial El. Komponen penggunaan bahasa dalam materi dapat dilihat, dibaca
dan dipahami oleh El. Pengalaman yang diungkapkan oleh El ketika pertama
melihat isi materi sangat senang dan menyukainya. Peneliti mengetahuinya
melalui ungkapan yang diberikan El kepada peneliti “suka banget”. El juga
mengaku pertama kali menulis buku harian bisa dengan menggambar dan
membuat cerita yang disukai. Karakter yang disukai oleh El dalam panduan matri
adalah karakter bernama Anas.
Re adalah inisial siswa selanjutnya yang diwawancarai oleh peneliti dan
sebagai proofreader terakhir. Re mengungkapkan bahwa dirinya dapat melihat,
membaca, dan memahami panduan materi. Perasaan yang dirasakan adalah
senang dan tertarik, karena penjelasan setiap langkah menggunakan percakapan
karakter. Komentar yang ditambahkan adalah dirinya lebih suka gambar yang
berwarna dan ia hendak mewarnai gambar yang ada di dalam panduan materi.
Kepercayaan diri Re muncul saat menulis cerita menggunakan media buku harian
dan mengikuti langkah – langkah sesuai buku panduan materi.
Siswa keenam yang diwawancarai oleh peneliti memiliki inisial Fr.
Dirinya mengatakan bahwa dapat melihat dan membaca dengan mudah, diperkuat
dengan ucapan “bisalah bu, bisa melihat apalagi membaca”. Selain itu, perasaan
Fr senang karena tersenyum dan tertawa saat memperlihatkan bagian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
disukai. Dirinya juga dapat mengikuti langkah – langkah sehingga dapat menulis
cerita.
Vi adalah siswa selanjutnya yang menyatakan bahwa dapat membaca dan
memahami materi panduan. Dirinya menyukai buku panduan dengan alasan
bergambar. Saat ditanya peneliti tentang langkah – langkah yang ada di dalam
materi panduan, dirinya menjawab paham dan dapat mengikuti. Dirinya juga telah
menulis cerita dan menunjukkan sebagian hasil tulisan kepada peneliti.
Ve merupakan siswa yang bersemangat saat membaca buku panduan.
Dirinya menyukai buku panduan dan paham karena dalam tidak terlalu banyak
tulisan. Ve mengungkapkan bahwa dapat mengikuti langkah – langkah saat
membaca dan menulis cerita. An merupakan siswa terkahir yang diwawancarai
oleh peneliti. Seperti yang dikatakan oleh Ve, An menyukainya karena bergambar
dan mudah dibaca. Ia mengatakan bahwa paham dan dapat mengikuti langkah –
langkah untuk menulis. Perasaan yang diungkakan oleh An yakni senang dengan
menagatakan “seneng bu, dapat buku seperti ini”.
Berdasarkan hasil approval dari sembilan siswa kelas IV SD Kanisius
Totogan yang menjadi proofreader untuk panduan materi, dapat disimpulkan
bahwa materi yang dikembangkan oleh peneliti memenuhi 10 prinsip
pengembangan materi menurut Tomlinson. Panduan untuk siswa dan buku
pegangan untuk guru diyakini “layak” untuk diimplementasikan.
4.1.1.3 Implementasi
Penleitian dilaksanakan selama satu minggu, yakni mulai hari Selasa, 6
Maret 2018 selesai pada hari Selasa, 13 Maret 2018 di kelas IV SD Kanisius
Totogan.Hari pertama dilaksanakan sesuai dengan kegiatan yang terdapat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
RPPH. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari pertama melibatkan 23 siswa kelas
IV SD Kanisius Totogan yang terdiri dari 11 siswa laki – laki dan 12 siswa
perempuan. Sebelum pelaksaan kegiatan pada hari Selasa, peneliti telah memohon
ijin kepada guru kelas sesuai dengan materi RPPH pada hari Jumat, 2 Maret 2018
tepat sebelum kegiatan UTS dimulai. Pertemuan yang dilakukan bersama guru
pada hari Jumat adalah menyampaikan dan mendiskusikan kegiatan yang
dilakukan pada hari Selasa, 6 Maret 2018 bersama siswa.
Jarak waktu seminggu tidak digunakan sepenuhnya oleh peneliti untuk
masuk ke dalam kelas IV SD Kanisius Totogan. Peneliti bertatap muka dengan
siswa di dalam kelas sebanyak dua kali. Hari pertama peneliti menyampaikan
materi sesuai dengan RPPH dengan pendampingan oleh guru, melaksanakan
kegiatan menulis cerita dan memberikan panduan materi “Cerita dari Buku
Harian” kepada siswa yang terpilih. Peneliti bertemu siswa kelas IV kembali
setelah empat hari tidak bertemu untuk menulis cerita berdasarkan pengalaman
mereka merupakan kegiatan penelitian hari kedua di ruang kelas IV SD Kanisius
Totogan.Empat hari peneliti tidak bertemu dengan siswa untuk meyampaikan
materi, melainkan empat hari tersebut merupakan waktu untuk siswa menulis
pengalaman sehari – hari yang dialami pada media buku harian.
4.1.1.3.1 Penelitian Hari Pertama
Penelitian hari pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Maret 2018 di
kelas IV SD Kanisius Totogan. Pelaksanaan kegiatan penelitian pertama
melibatkan seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 23 siswa. Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPPH yang telah disusun oleh peneliti
dan didiskusikan dengan guru kelas. Pembelajaran di kelas sebagai bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
kegiatan penelitian dimulai sekitar pukul 08.00 WIB. Peneliti menyiapkan Lembar
Kerja Siswa (LKS), buku pegangan, media dan contoh terlebih dahulu sebelum
masuk ke dalam kelas.
Peneliti merasa tegang dan tertantang karena merupakan pertama kali akan
menyampaikan materi secara penuh di dalam kelas IV SD Kanisius Totogan.
Setelah dipersilahkan guru kelas untuk memulai pembelajaran, peneliti masuk ke
dalam kelas. Suasana kelas yang semula hening berubah menjadi riuh dengan
ungkapan kegembiraan karena akan belajar materi yang dianggap siswa baru.
Tindakan pertama yang dilakukan peneliti adalah mengkondisikan kelas seperti
sikap dan posisi duduk siswa. Kegiatan presensi dilakukan oleh peneliti untuk
mengetahui nama dan jumlah siswa kelas IV. Kegiatan ketiga yakni menyanyikan
lagu berjudul “Libur Telah Tiba” secara bersama sama. Siswa meminta kepada
peneliti untuk menyanykan lagu bersama – sama sebanyak dua kali sambil
bertepuk tangan. Kegiata menyanyi bersama dilakukan oleh peneliti merupakan
upaya agar siswa bersemangat dan menjadi acuan untuk berdiskusi pengalaman
pribadi siswa.
Siswa diberikan petunjuk untuk membuat kelompok berdasarkan nomor
yang didapat saat berhitung. Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan
komposisi 5 kompok terdiri dari 4 siswa dan 1 kelompok terdiri dari 3
siswa.Siswa dan peneliti bersama – sama berdiskusi tentang cerita fiksi yang
terdapat dalam buku siswa kurikulum 2013. Cerita fiksi tersebut memiliki judul
“Asal Usul Telaga Warna” yang pernah dibaca sebelumnya oleh siswa. Tugas
pertama yang dikerjakan di dalam kelompok yakni menjawab lima pertanyaan
tetang unsur intrinsik cerita, kelima soal yaitu (1) menyebutkan tokoh, (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
menyebutkan tempat kejadian atau latar, (3) menyebutkan alur, (4) menyebutkan
sifat tokoh, dan (5) pesan dari cerita.Alokasi waktu yang diberikan untuk
berdiskusi dan mengerjakan tugas pertama sekitar 15 menit.
Waktu yang diberikan untuk mengerjakan tugas kedua sekitar 20 menit.
Tugas kedua yang harus dikerjakan yakni memberikan alasan pada jawaban soal 1
sampai 5 dengan berdiskusi.Setiap kelompok mendapat kesempatan untuk
mengkomunikasikan hasil diskusi di hadapan teman – teman sekelas. Kelompok
lain mendengarkan dan sesekali memberikan tanggapan kepada kelompok yang
sedang presentasi. Sebelum tugas kedua dimulai, peneliti membacakan cerita
“Asal Usul Telaga Warna” sesuai dengan permintaan siswa. Peneliti berusaha
membacakan cerita dengan memperhatikan intonasi dan ekspresi wajah dengan
tujuan untuk memberikan contoh dan gambaran situasi dalam cerita kepada
siswa.Hampir seluruh siswa kelas IV tertawa terbahak – bahak saat melihat
peneliti bercerita. Banyak siswa yang memberikan komentar “bu guru lucu” dan
“bu guru cocok jadi artis” kepada peneliti.
Ketika kelompok 5 sedang mempresentasikan hasil diskusi tentang sifat
tokoh dan alasan, salah satu siswa yang memiliki inisial Pn memberikan
tanggapan. Kelompok 5 memberikan jawaban sifat raja dan ratu yakni baik
dengan alasan karena menyayangi putri dengan mengadakan pesta. Tanggapan Pn
mengejutkan peneliti dan siswa lainnya yakni mengungkapkan “raja dan ratu itu
boros” kemudian peneliti memberikan respon kepada Pn dengan bertanya
“mengapa raja dan ratu boros?”. Pn mengungkapkan alasannya yakni “kalau suka
pesta atau perayaan itu boros,”. Ungakapan Pn tersebut membuat suasana kelas
semakinmenarik dan saling memberikan pendapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambaran umum suasana kelas yakni kelas penuh dengan suara siswa
bersautan untuk meminta kesempatan berpendapat. Semua kelompok aktif dalam
berdiskusi, memang suasana kelas cukup ramai. Berdasakan pengamatan peneliti
persaan yang dirasakan siswa secara umum adalah bahagia dengan melihat semua
siswa dalam kelas tersenyum. Presentasi dilanjutkan hingga kelompok terakhir
mengkomunikasikan hasil diskusi di depan teman – teman satu kelas. Kegiatan
tanya jawab dilakukan setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
Peneliti memberikan pertanyaan “bagaimana tadi kita menentukan alur, latar,
tokoh, tema dan sifat tokoh?” kepada siswa. Peneliti mengajukan pertanyaan
dengan tujuan untuk menyimpulkan pembelajaran hari pertama bersama siswa.
Siswa berinisial An dan Ly menanggapi pertanyaan dengan mengangkat tangan
lebih cepat dari teman lainnya. An berpendapat bahwa cara menetukan latar cerita
melalui nama tempat yang dibaca sebanyak dua kali dengan mengatakan “saya
menemukan tulisan kerajaan dua kali jadi ya itu latarnya”. Sedangkan, Ly
mengatakan menentukan tokoh dengan membaca nama tokoh yang ada dalam
cerita dengan mengatakan “ada raja, ratu, dan putri”.Peneliti memperkuat
pendapat dari siswa dengan memberikan materi cara meemukan tema, alur, tokoh,
penokohan, dan latar dalam suatu cerita.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah memberikan satu
lembar kertas ukuran A4 untuk menulis cerita. Kegiatan ini bertujuan untuk
menentukan siswa yang memiliki ketertarikan untuk menulis cerita buku harian.
Peneliti memberikan contoh cerita pengalaman pribadi kepada siswa dan
bagaimana cara menggambar dalam cerita. Beberapa siswa merasa tidak percaya
diri ketika menulis dan disertai menggambar. Peneliti berusaha untuk mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
tahu alasannya, kemudian siswa berinisial Ku mengatakan “gambarku jelek bu”
dan siswa lain menguatkan pendapat Ku. Kepercayaan diri siswa dalam
menggambar, masih rendah. Peneliti menekankan pada siswa sebelum menulis
dan menggambar yakni dengan berkata “menggambar tidak ada yang jelek, semua
gambar itu indah”. Peneliti berusaha memberikan contoh cara menggambar
perempuan, laki – laki, bayi, dan karakter lain. Pada awalanya siswa masih ragu
tetapi berani mencoba.Siswa menulis cerita pengalaman paling menarik dalam
kehidupan sehari – hari. Siswa kelas IV menyimpulkan pembelajaran hari pertama
menyenangkan karena dapat belajar menulis cerita disertai menggambar dan
paham tentang unsur instrinsik cerita. Beberapa siswa menambahkan bahwa hari
pertama juga belajar memerankan tokoh dalam cerita.
Tindak lanjut yang dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa
untuk menulis dan menggambar yakni dengan menunjukkan contoh buku harian
milik pribadi peneliti. Menunjukkan gambar dan cerita yang ditulis untuk
memberikan gambaran lebih jelas. Peneliti menanyakan tindak lanjut yang akan
dilakukan siswa tentang kegiatan menulis cerita pengalaman. Siswa berinisial Ve
mengungkapkan akan mengingat kegiatan dan pengalaman sehari dengan
memotret setiap kegiatan. Kemudian Ba menambahkan pendapat dengan berkata
“ya ditulis, kalau difoto waktu berenang nanti kameranya masuk air”. Peneliti
menambahkan kepada siswa memperbolehkan untuk dipotret kemudian di tempel
dengan memberikan gambar tambahan untuk keterangan. Peneliti mendukung
kegiatan menulis yang akan dilaksanakan oleh siswa, serta mengingatkan bahwa
semua hasil karya menulis dan menggambar selalu indah. Peneliti memberikan
media pendukung untuk menulis cerita pengalaman siswa berupa buku harian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
buku panduan “Cerita dari Buku Harian”. Buku harian merupakan media untuk
menulis dan menggambar setiap pengalaman menarik dari setiap siswa di
kehidupan sehari – hari dan buku panduan berisi langkah – langkah petunjuk
melakukan kegiatan menulis dan menggambar di dalam buku harian. Peneliti
memberikan media buku harian dan panduan “Cerita dari Buku Harian” kepada
seluruh siswa, tetapi peneliti fokus kepada sembilan siswa, yakni Fr, Vi, Ve, An,
Ra, Re, Ga, Sa, dan Ly. Perlakuan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan
yang sama bagi seluruh siswa untuk mencoba menulis cerita pengalaman.
Sebelum pertemuan pertama selesai, peneliti menyampaikan kepada siswa
menulis cerita pengalam di dalam buku harian dapt dilakukan bersama orang
terdekat, misalkan orang tua, saudara, dan sahabat. Kegiatan menulis cerita
pengalaman ini merupakan tugas yang dilaksanakan oleh siswa diluar pertemuan
dengan peneliti, dengan maksud dapat dilakukan di rumah, di sekolah saat jam
istirahat maupun saat bermain. Siswa memiliki waktu empat hari untuk
menuliskan pengalaman yang dirasakan dalam jangka waktu tersebut sampai
pertemuan selanjutnya dengan peneliti. Proses pelaksanaan penelitian pada hari
pertama dapat dilihat secara umum ada gambar 4.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Gambar 4.12 Pelaksanaan Penelitian Hari Pertama
4.1.1.3.2 Penelitian Hari Kedua
Penelitian hari kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Maret 2018 di
kelas IV SD Kanisisus Totogan. Pembelajaran dimulai dari pukul 11.00 WIB
sampai dengan 12.20 WIB tepat waktu istirahat dimulai.Peneliti mempersiapkan
alat dan bahan untuk mendukung kegiatan menulis cerita sebelum memasuki
ruang kelas. Kegiatan menulis cerita hari ini tidak dilaksanakan dalam kelompok
melainkan secara individu.Lagu “Baby Shark” menjadi pengiring kegiatan senam
ringan yang dilakukan siswa bersama peneliti sebagai kegiatan motivasi. Senam
ringan dilakukan sebanyak dua kali sesuai permintaan siswa dan juga untuk
membangkitkan semangat setelah melaksanakan pembelajaran sebelumnya.
Pertanyaan yang diberikan kepada siswa saat kelas dimulai adalah
kegiatan yang dilakukan waktu istirahat pertama. Kegiatan tanya jawab yang
dilakukan bertujuan untuk membimbing siswa memahami konteks menceritakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pengalaman sesuai keinginan kepada orang lain. Peneliti memberikan kesempatan
kepada beberapa siswa untuk menceritakan kegiataannya selama waktu istirahat.
Tiga siswa bersedia menceritakan kegiatannya dan ditanggapi oleh teman yang
lain. Peneliti meyimpulkan bahwa perasaan siswa secara umum bahagia karena
tertawa, menanggapi, dan bertepuk tangan dengan raut muka ceria. Waktu yang
dibutuhkan untuk kegiatan awal menceritakan pengalam yakni 20 menit.Selain
senam ringan untuk meningkatkan semangat siswa kegiatan selanjutnya adalah
peneliti bertanya kepada siswa tentang kegiatan menulis cerita pengalaman di
rumah selama empat hari. Siswa berinisial Ve dengan semangat menjawab dengan
mengangkat tangan “aku pergi ke rumah paman, ke gereja misa, beli bakso”.
Siswa berinisial Sa juga menanggapi pertanyaan peneliti dengan mengucapkan
“aku mancing, pergi bersepeda, ke gereja dengan orangtua masih banyak
pokoknya”. Keseluruhan siswa bersemangat menaggapi pertanyaan peneliti
dengan mengangkat tangan secara bersamaan.
Gambaran umum dan tujuan kegiatan disampaikan peneliti kepada siswa.
Peneliti kembali memperlihatkan buku harian kepada siswa . Panduan “Cerita dari
Buku Harian” juga kembali diperlihatkan oleh peneliti untuk mengetahui apakah
siswa sudah membaca, memahami dan mengikuti langkah untuk menulis cerita
pengalaman di buku harian.Peneliti kemudian mengerahkan kegiatan yang
dilakukan selanjutnya yakni melakukan kegiatan menulis cerita pendek
berdasarkan pengalaman yang dipilih dari buku harian. Siswa menulis cerita
pendek pada lembar kerja yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Lembar kerja
siswa untuk menulis cerita telah dibuat oleh peneliti dengan memberikan bagian
bergaris untuk menulis dan bagian tanpa bergaris untuk menggambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Setiap siswa mulai menulis cerita pendek secara pribadi. Waktu yang
digunakan untuk pelaksanaan kegiatan bersama siswa selama 60 menit. Siswa
meyiapkan buku harian dan memilih cerita yang akan ditulis menjadi cerita
pendek. Siswa menulis dan berkreasi sesuai dengan kemauan dan imajinasi
masing – masing. Siswa antusias untuk memulai menulis, buku harian yang telah
berisi cerita pengalaman masing – masing siswa sudah siap di atas meja. Setelah
30 menit waktu berjalan, peneliti mengamati salah satu siswa masih terlihat
bingung karena lembar kerja siswa masih kosong. Peneliti mendekati siswa
kemudian bertanya kesulitan apa yang dihadapi. Siswa yang memiliki inisial St ini
kemudian menjawab “ini bagaimana bu? banyak sekali yang saya lakukan”.
Untuk menggali informasi lebih dalam peneliti bertanya kegiatan apa saja yang
dilakukan selama empat hari. Siswa tersebut menjawab “banyak, sama siapa?”,
peneliti menanyakan kembali “bersama teman?”. St menjawab dengan semangat
“aku main di sungai bu, pakai ban bekas”. Peneliti memberikan penguatan bahwa
pengalaman tersebut cukup menarik untuk ditulis menjadi cerita pendek. Siswa
tersebut mulai menulis cerita pengalaman dan mencoba untuk menggambar.
Beberapa saat kemudian mendatangi peneliti dan bertanya “bu, bahasa Indonesia
dari kata “keli” apa?”, peneliti menjawab “hanyut”. St melanjutkan dengan
semangat menulis cerita, tetapi siswa kembali mendatangi peneliti. Siswa dengan
inisial St merasa kesulitan untuk menggambar ketika dia bermain di sungai.
Peneliti membanu dengan memberikan contoh menggambar dengan kata tanpa
melakukan gambar bertujuan untuk tetap fokus dalam imajinasi siswa. Waktu 20
menit tersisa siswa menunjukkan hasil karyanya tetapi kepercayaannya kurang
dalam menggambar. Tanya jawab menjadi metode peneliti untuk mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
informasi terhadap siswa. Pertanyaan pertama adalah hobi apa yang dimiliki oleh
siswa berinisial Ve. Dirinya menjawab “saya suka tokoh main voli”, peneliti
menambahkan “bagus, kalau menggambar netkemudian ada bola melayang”. Ve
menyukai ide tersebut, dengan antusias mulai menggambar sesuai dengan
keinginan dirinya.
Siswa yang hendak menuliskan nama dan mendiskripsikan pribadi dalam
karya mereka diperbolehkan oleh peneliti. Mendiskripsikan kepribadian
merupakan perwujudan dari apresiasi terhadap diri sendiri dan kepercayaan diri
pada siswa. Peneli mengajak siswa untuk mengespresikan perasaan mereka
terhadap pengalaman yang dirasakan melalui cerita pendek bergambar. Siswa
diberi kebebasan untuk memilih pengalaman yang hendak mereka tulis dan
gambar. Hasil karya cerita pendek yang ditulis siswa sangat beragam, ada yang
menggambar penuh dengan gambar pengungkapan perasaan, ada pula yang
menggambarkan hobi. Karya cerita pendek yang telah selesai dikumpulkan
kepada peneliti.
Peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan tujuan untuk
mengetahui perasaan siswa pada kegiatan menulis. Kesimpulan hari penelitian
kedua dengan kegiatan menulis cerita pendek menurut siswa kelas IV adalah
menulis cerita dari buku harian itu menyenangkan dikarenakan baru pertama kali
mengalaminya, dalam artian bahwa baru pertama kali mengetahui ada cara untuk
menulis cerita penuh dengan gambar dan kesenangan. Menulis cerita dirasa
mudah untuk dilakukan karena menggunakan cerita pengalaman yang sudah ada
dan ditambah gambar serta bahasa yang digunakan mudah dipahami siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Peneliti menambahkan kesimpulan yang disampaikan oleh siswa kelas IV
dengan mengajak untuk selalu menulis cerita pengalaman dari buku harian. Cara –
cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengawali menulis yaitu dapat
dimulai dengan gambar, menyebutkan perasaan dan dapat pula menuliskan
pengalaman paling berkesan. Menulis cerita dalam buku harian tidak hanya
dilakukan pribadi tetapi dapat melibatkan orang terdekat seperti orangtua, saudara,
atau keluarga besar.
Peneliti mendukung aksi yang akan dilakukan setiap siswa serta
mengingatkan tugas yang dimiliki siswa. Tugas yang perlu dilakukan adalah
mulai membiasakan diri menulis, baik menulis pengalaman atau mengungkapkan
persaan yang dialami. Siswa juga diberikan tugas oleh peneliti untuk mengajak
teman, keluarga atau saudara lebih giat menulis pada buku harian, misalkan ayah,
ibu, kakak, dan adik. Pelaksanaan penelitian pada hari kedua dapat dilihat secara
umum pada gambar 4.11.
Gambar 4.11 Pelaksanaan Penelitian Hari Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
4.1.1.4 Evaluasi
Kegiatan dilaksanakan untuk mendapatkan data – data berdasarkan
pengalaman yang diperoleh dari percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan
pada penelitian di kelas IV SD Kanisius Totogan. Data – data yang diperoleh
selama implementasi materi bersama siswa kelas IV kemudian di analisis untuk
mengetahu kelemahan dan kekurangan dari Materi Buku Harian Menjadi Sebuah
Karangan.
Penelitian hari pertama secara umum berjalan lancardan sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Salah satu faktor penentu
kelancaran pembelajaran pada penelitian hari pertama yakni partisipasi aktif siswa
kelas IV yang bersedia untuk dibagi menjadi 6 keompok walaupun tidak sama
rata. Setiap kelompok bersedia untuk mempresentasikan hasil diskusi dan aktif
menanggapi jawaban teman kelompok lain. Jawaban dan tanggapan yang
diberikan bervariasi sehingga menjadi bukti peran aktif siswa kelas IV SD
Kanisius Totogan.
Langkah – langkah yang disusun oleh peneliti dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH) mulai dari kegiatan awal hingga kgiatan akhir dapat
dilakukan oeh peneliti sesuai dengan alokasi waktu. Akan tetapi, ada beberapa
langkah kegiatan yang perlu dievaluasi. Rician kegiatan yang perlu dievaluasi
adalah pada langkah – langkah kegiatan ini.
Langkah kegiatan nomor 9 dan 10 pada RPPH untuk penelitian hari
pertama kata “menyimak teks” diganti menjadi “membaca teks”. Langkah nomor
10 tentang cirri – cirri cerita fiksi ditambahakan oleh peneliti pada materi
pembelajaran. Sedangkan langkah nomor 12 sebaiknya ditambahkan bagaimana
cara siswa menyampaikan hasil diskusi dengan jelas. Integrasi dari langkah 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
menuju langkah 13 masih kurang terlihat, sebaiknya menambah penjelasan
langkah integrasi pada langkah – langkah yang ada di dalam RPPH.
Kegiatan penelitian hari kedua secara umum juga berjalan sesuai dengan
yang direncanakan. Langkah – langkah kegiatan yang direncanakan dimulai dari
kegiatan awal hingga kegiatan penutup dapat dilaksanakan oleh peneliti di kelas
IV sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan. Kegiatan motivasi dengan
melakukan senam ringan “Baby Shark” dapat membuat siswa menjadi gemira dan
bersemangat. Pertanyaan – pertanyaan diberikan sebagai bagian dari kegaiatan
awal siswa dan peneliti sebelum menulis cerita pendek untuk menyegarkan
kembali ingatan pengalaman para siswa.Kegiatan menulis cerita oleh siswa kelas
IV berjalan sesuai dengan alokasi waktu. Namun demikian, beberapa siswa
meminta untuk diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalamannya saat
peneliti bertanya pada kegiatan awal. Oleh sebab itu, kondisi kelas menjadi
kurang kondusif karena suara yang dihasikan oleh siswa terlalu kencang.
Saran yang di dapat oleh peneliti dari guru diberikan secara lisan setelah
kegiatan menulis selesai. Beliau mengatakan akan lebih baik jika memanggil
nama siswa untuk bercerita pengalamannya dibandingkan menanyakan secara
umum. Peneliti menanggapi saran yang diberikan dengan mengatakan “terima
kasih” kepada guru dan mengimplementasikan ketika peneliti meminta
mengumpulkan hasil menulis cerita oleh siswa.
Kegiatan menulis cerita pendek memberikan kesempatan kepada semua
siswa untuk berkreasi dan mengubah pandangan dan penilaian terhadap siswa.
Peneliaian yang disampaikan oleh guru menyebutkan bahwa di dalam kelas IV
terdapat tiga siswa yang berbakat menulis. Berdasarkan penilaian guru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
menyebutkan hanya tiga siswa yang berbakat menulis tidaklah sepenuhnya benar.
Hasil menulis cerita pendek siswa selain tiga siswa yang direkomendasikan oleh
guru ternyata memeiliki kemampuan kreatifitas dan imajinasi yang setara dengan
dengan ketiga siswa tersebut.
4.1.1.5 Revisi
Revisi merupakan langkah kelima dari proses pengembangan materi
menurut Tomlinson. Proses revisi adalah langkah terakhir berusaha untuk
memperbaiki isi materi agar kualitas lebih baik.Dasar proses revisi yang dilakukan
peneliti adalah hasil evaluasi dari implementasi materi pada siswa kelas IV SD
Kanisius Totogan. Secara umum terdapat dua bagian yang memerlukan revisi
yakni rincian kegiatan inti pada RPPH dan penulisan kata.
Rincian langkah kegiatan inti RPPH dilakukan perbaikan pada langkah
kegiatan nomor 9 dan 10. Merubah susunan kalimat pada langkah 9, sedangkan
langkah 10 dilengkapi peneliti pada matei pembelajaran. Diantara langkah kegitan
12 dan 13 peneliti menambahkan satu langah sebagai penghubung. Proses revisi
langkah 9 dan 12 dapat dilihat pada gambar 4.12 dan 4.13. Proses revisi langkah 9
dan 12 dapat dilihat pada gambar 4.14 dan 4.15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Gambar 4.14 Rincian Kegiatan Inti RPPH Nomor 9 dan 12 Sebelum Revisi
Poin 9, 10, 11,dan 12 merupakan langkah – langkah dalam RPPH yang
perlu diperbaiki baik pemilihan kata dan susunan kalimat.
Gambar 4.15 Rincian Kegiatan Inti RPPH Nomor 9 dan 12 Sesudah Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Kata yang diganti dalam poin 9 adalah dari “menyimak” menjadi “membaca”.
Poin 12 ditambahkan kata keterangan untuk memperjelas maksud dari kalimat
yakni “… dengan cara presentasi di depan kelas”.
Gambar 4.16 Rincian Kegiatan Inti RPPH Nomor 13 Sebelum Direvisi
Langkah kegiatan poin 13 menuju 14 dikatakan masih kurang terkait.
Perlu diperbaiki agar langkah 13 menuju 14 agar tidak telalu nampak perpindahan
subjek materi belajar.
Gambar 4.17 Rincian Kegiatan Inti RPPH Nomor 13 Sesudah Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Kalimat dalam langkah poin 14 diubah dari “Siswa menyimak materi yang
diberikan oleh guru” menjadi “siswa berdiskusi tentang kegiatan sehari – hari
yang menggunakan gaya dan gerak”.
Proses revisi bagian kedua yakni penulisan kata dalam buku yang masih
salah. Peeliti memperbaiki penulisan kata sesuai dengan susunannya. Proses revisi
penulisan kata dapat dilihat pada gambar 4.16 dan 4.17.
Gambar 4.18 Penulisan Kata yang Sebelum Revisi
Penulisan kata dalam kalimat pada buku masih terdapat beberapa kata yang belum
ditulis sesuai dengan ejaan.
Gambar 4.19 Penulisan Kata yang Sesudah Revisi
Perbaikan menulis kata dalam kalimat dilakukan pada kata “dipahami” dan kata
“paragraf” agar terbaca dan dapat dipahami.
4.2 Pembahasan
Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan mendapat tanggapan yang
baik oleh proofreader, kepala sekolah, guru, dan siswa kelas IV SD Kanisius
Totogan. Kualitas materi dinilai layak untuk digunakan berdasarkan hasil
kuesioner yang diberikan pada dua ahli bahasa dan guru kelas sebagai proofreader
serta hasil wawancara kualitas materi bersama siswa kelas IV SD Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Totogan.Approval yang dilakukan dua ahli bahasa dan guru kelas IV SD Kanisius
Totogan terhadapa Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan memperoleh
skor rata – rata 3,26. Kualitas materi yang dikembangkan oleh peneliti dapat
dikategorikan “layak”. Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan dikatakan
“layak” untuk digunakan oleh guru dan siswa kelas IV SD Kanisius
Totogan.Penyusunan materi memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut :
4.2.1 Materi Dikembangkan Berdasarkan Pada 5 Langkah dan 10 Prinsip
Pengembangan Materi Menurut Tomlinson
Metode penelitian dan pengembangan menurut gagasan Tomlinson
digunakan sebagai dasar penyusunan materi. Pengembangan matei yang dimaksud
menurut Tomlinson (2005) dapat berupa buku teks, buku kerja (LKS), kaset,
video dan handout yang digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran.
Isi materi menjadi fokus peneliti untuk dikembangkan. Proses pengembangan
materi yang dilaksanakan dalam penelitian ini melalui 5 langkah kegiatan yaitu
analisis kebutuhan siswa, desain, implementasi, evaluasi dan revisi.
Observasi di kelas IV SD Kanisius Totogan merupakan kegiatan dan
pengalaman pertama yang dilaksanakan oleh peneliti. Kegiatan observasi juga
terus memotivasi peniliti untuk menggali informasi lebih tentang kegiatan menulis
cerita di kelas IV SD Kansisius Totogan. Wawancara menjadi kegiatan
selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti. Wawancara dilakukan bersama Kepala
Sekolah, Guru, dan Siswa kelas IV. Hasil dari wawancara dan observasi
dikembangkan menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH),
materi “Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan” dan Panduan “Cerita dari Buku
Harian” menggunakan metode jurnal atau yang sering disebu buku harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Materi yang dikembangkan dalam bentuk buku dapat digunakan oleh guru
dan siswa karena sudah mendapatkan penilaian “layak” dari dua ahli bahasa dan
guru. Guru dan siswa dapat belajar bersama bagaimana menulis cerita pendek
bergambar dengan menggunakan buku harian. Materi yang disusun dengan
berusaha memenuhi 10 prinsip pengembangan materi dapat menimbulkan
ketertarikan, keingintahuan siswa dan ingin terus membaca materi.kepercayaan
diri siswa tumbuh untuk menuliskan perasaan, gagasan atau ide dan pengalaman
yang dialami dalam buku harian tanpa perlu merasa takut untuk diberikan kritik.
Kegiatan menulis buku harian melibatkan perkembangan afektif, kognitif dan
psikomotor siswa, selain itu siswa berlatih menggunakan kemapuan otak kanan
dan kiri secara seimbang dengan menulis, menggambar, dan berimajinasi.Siswa
dan guru akan termotivasi untuk memberikan respon positif terhadap apa yang
telah terjadi, perasaan yang dirasakan dengan mengungkapkan dalam buku harian
kemudian dapat menerima diri sendiri, kepercyaan diri meningkat dan dapa
menerima keberadaan seseorang di sekitarnya. Hasil yang lebih lanjut siswa dan
guru dapat bekerjasama untuk membuat karya yang dapat berguna bagi diri
sendiri dan orang lain.
4.2.2 Kelebihan Materi
Peneliti mendapatkan komentar dan masukan yang membangun kualitas
materi yang dikembangkan oleh peneliti. Data yang di dapat membantu untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan dari materi yang dikembangkan dengan
judul “Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”.
Penyusunan materi memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman
komponen cerita dan belajar menulis ceita kepada Siswa Kelas IV SD Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Totogan melalui pembelajaran di kelas berdasarkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH) pada hari pertama. Materi disusun dengan
mengutamakan pengalaman siswa dengan memberikan contoh materi kemudian
menyimpulkan tujuan dan konsep materi yang disampaikan, sehingga diharapkan
siswa dapat memahami konsep yang diberikan berdasarkan keterlibatan dan
konstribusi siswa masing –masing. Kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk
kegiatan menulis dengan menerapkan ilmu yang didapat secara nyata dalam peran
aktif masing – masing siswa melalui pengalaman bukan sebatas pada ilmu
menulis cerita.
Penyususnan materi dan panduan yang memungkinkan terlaksananya
dialog antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa karena disusun dalam
bentuk percakapan dan bermain peran dalam karakter.Pembelajaran yang
berlangsung menggunakan materi dan media ini memberikan kesempatan kepada
siswa untuk selalu mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor
siswa. selain itu, juga mengingatkan guru untuk mendorong siswa untuk
mengekspresikan dirinya sebagai bentuk pemberdayaan siswa dan meningkatkan
kepercayaan diri siswa.
Kepercayaan diri siswa saat menulis cerita pendek dan bergambar melalui
pendapat atau gambar yang mewakili ekspresi siswa yang disampaikan tidak
secara langsung dikatakan “salah atau jelek”. Guru diharapakan dapat menggali
potensi siswa lebih dalam dan paham maksud dari hasil karya siswa tersebut
melalui kegiatan menulis cerita pendek dengan metode buku harian. Lebih lanjut
guru dapat mengetahui karakteristik siswa dan memahami apa yang dirasakan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dipikirkan oleh siswa melalui kegiatan menulis dan menggambar dalam buku
harian.
Kegiatan menulis cerita pengalaman dalam buku harian sebagai bahan
untuk menulis cerita pendek membantu siswa memahami hal abstrak melalui
pengalaman nyata dan peran aktif siswa di dalamnya sesuai dengan pandangan
Jean Piaget. Howard Gardner yang memiliki pandangan bahwa kecerdasan
linguistik anak adalah universal di tujukan dengan semua anak memiliki
kesempatan yang sama untuk meningkatkan kemampuan verbal dengan aktif
menulis buku harian dengan tindak lanjut menulis karya cerita pendek. Materi,
buku panduan dan media buku harian merupakan pembelajaran yang memberikan
tahap – tahap melakukan kegiatan dan memberikan kesempatan untuk belajar dan
memecahkan masalah secara pribadi dan mengurangi banyuan dari guru sesuai
dengan pandangan Lev Semenovich Vygotsky tentang teori Scaffolding.
Pengalaman yang diperoleh oleh siswadikehidupan sehari – hari dan
diwujudkan dalam cerita pendek hasil karya mereka diharapkan akan
menumbuhkan kebahagiaan pada diri siswa. Sebagai pelaku utama dalam kegiatan
pembelajaran dan diharapkan dapat menumbuhkan rasa ketertarikan siswa untuk
melakukan tindak lanjut dan belajar lebih giat. Panduan yang diberikan kepada
siswa diharapkan juga dapat membantu mempermudah dalam melaksanakan
kegiatan menulis cerita . Penyusunan materi dan panduan didasarkan pada hasil
analisis kepala sekolah, guru, dan siswa serta 10 konsep pengembangan materi
menurut Tomlinson.
Guru lebih lanjut secara tidak langsung dapat memahami emosi siswa
melalui kegiatan menulis ini tanpa harus berdialog secara langsung. Karena siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
merasa dapat mengungkapkan pikiran, idea tau gagasan, dan perasaan dalam buku
harian. Diharapkan dari pengalaman siswa dan guru akan mendorong untuk
meningkatkan kesadaran dalam menulis cerita. Guru akan mendorong dan
meningkatkan kepercayaan diri siswa sehingga kemampuan dan kreativitas
menulis berkembang. Siswa akan memiliki rasa bangga atas hasil karya mereka,
sehingga menimbulkan pemikiran dari “aku menulis” kemudian dengan percaya
diri berubah menjadi “aku penulis”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan dan saran untuk penelitian
selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Proses Pengembangan “ Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan”
untuk siswa kelas IV SD Kanisius Totogan dilakukan berdasarkan 5 langkah
pengembangan matei menurut Tomlinson (2005) yakni (1) menganalisis
kebutuhan siswa malalui kegaitan observasi dan wawancara Kepala
Sekolah, Guru Kelas IV, dan Siswa Kelas IV SD Kanisius Totogan (2)
mendesainmateri berdasarkan 10 prinsip pengembangan materi menurut
Tomlinson (2005) (3) mengimplementasikan materi di kelas IV SD Kanisius
Totogan (4) mengevaluasi implementasi materi untuk mengetahui
kelemahan dan kelebihan materi, dan (5) revisi materi sebagai upaya
terakhir dalam memperbaiki dan mengembangkan kualitas materi.
5.1.2 Kualitas Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan dikategorikan layak
digunakan Guru dan Siswa kelas IV SD Kanisius Totogan berdasarkan hasil
approval yang dilakukan oleh dua ahli bahasa dan guru dengan mendapat
skor rata – rata 3,26 yang kemudian disesuaikan dengan kriteria skor skala
empat menurut Sukardjo (2006). Hasil approval dari ahli digunakan untuk
merevisi materi sebelum diimplementasikan. Panduan Cerita dari Buku
Harian dapat dikatakan layak karena sembilan siswa kelas IV SD Kanisius
Totogan dapat melaksanakan kegiatan menulis buku harian sampai menulis
cerpen hasil karya mereka berdasarkan pengalaman. Hasil observasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
dilakukan selama implemantasi bahwa materi sudah memenuhi 10 prinsip
pengembangan materi menurut Tomlinson (2005) sehingga kualitasnya
“layak”. Peneliti meyakini terpenuhinya 10 prinsip pengembangan dengan
bukti (1) siswa sudah membaca dan mengerti maksud dari materi (2) siswa
merasa bahagia, nyaman dan percaya diri sebab panduan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami dan bergambar (3) siswa melakukan kegiatan
menulis dengan panduan sehingga percaya diri (4) siswa bersedia
mengungkapkan perasaan dan berbagi cerita dengan teman satu kelas
sehingga memperhatikan latar belakang sosial, kognitif, afektif dan
psikomotorik (5) siswa paham dengan maksud panduan (6) siswa dapat
melaksanakan kegiatan menulis sebab terdapat langkah – langkah dalam
panduan (7) kegiatan di desain dengan metode yang melibatkan panca indra
(8) siswa bersedia bekerja kelompok maupun individu dan berhasil
berdasarkan panduan (9) siswa turun berpartisipasi aktif dalam kegiatan
menulis cerita dengan melibatkan otak kanan dan kiri melalui kegiatan
menulis dan menggambar (10) siswa mendapat respon positif melakukan
kegiatan dialog dan presentasi hasil karya.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Materi Buku Harian Menjadi Sebuah Karangan yang dikembangkan oleh
peneliti tentunya memiliki keterbatasan baik dalam cakupan isi maupun cakupan
lingkup implementasi. Tujuan dari pengembangan materi ini adalah untuk
memberikan pemaham tentang menulis cerita pendek bagi siswa sekolah dasar.
Pelaksaanaa implementasi yang dilaksanakan peneliti terbatas pada siswa Kelas
IV SD Kanisius Totogan. Kegiatan menulis pengalaman sebagai bahan awal untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
menulis cerita pendek belum dapat mengupayakan menulis cerita pendek kreatif
dengan maksimal namum telah mengupayakan kegiatan secara berkelanjutan
yakni pelaksanaan menulis buku harian selama empat hari dan dua hari untuk
kegiatan pembelajaran dan menulis karya cerita pendek.
Permasalahan dalam kegiatan menulis cerita pendek dengan materi Buku
Harian Menjadi Sebuah Karangan dan Panduan Bergambar Cerita dari Buku
Harian yakni masih kurang menggali informasi alasan siswa yang kurang
menyukai panduan bergambar dan lebih memilih panduan yang sedikit gambar.
Buku panduan sudah mengupayakan untuk memberikan contoh sebagai keterangn
penjelas langkah – langkah akan tetapi contoh gambar emosi didominasi dengan
perasaan senang dan kurang dalam pemberian contoh emosi yang lain, sehingga
perlu menyusun materi dan panduan sendiri untuk memberikan keterangan dan
penjelas mengenai emosi yang dialami dikegiatan sehari – hari.
5.3 Saran
Belum seimbangnya pelaksanaan penelitian saat penerapan 10 prinsip
pengembangan materi menurut Tomlinson khususnya prinsisp meciptakan rasa
tertarik, maka dari itu peneliti selanjutnya dapat menyususn materi dengan
memperhatikan ada atau tidaknya siswa yang tidak tertarik dengan buku panduan
yang telah disusun. Penelitian terbatas pada pengembangan panduan siswa dan
belum memperhatikan panduan guru, dengan demikian akan lebih baik penelitian
yang selanjutnya perlu memperhatikan panduan menyampaikan materi epada
siswa untuk guru. Materi, buku panduan dan juga media untuk penelitian
selanjutnya dapat diimplementasikan di lingkup lebih dari satu Sekolah Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
sehingga kualitas materi semakin baik dan dapat menunjang kemampuan menulis
cerita siswa sekolah dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
DAFTAR PUSTAKA
Baehaki, I., & Cahyani, I. (2016). Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi
dengan Teknik Rumpang Melalui Media Gambar. EduHumaniora | Jurnal
Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 7(2), 1–9.
https://doi.org/10.17509/EH.V7I2.2707.G1762
Cahyono, A. N. (2010). Vygotskian Perspective : Proses Scaffolding untuk
Mencapai Zone of Proximal Development ( ZPD ) Peserta Didik dalam
Pembelajaran Matematika. Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan
Matematika, (November), 443–448.
Capacchione, L. (2002). The Creative Jurnal : The Art of Finding Yourself. Ohio:
Ohio University Press.
Gardner, H. (1999). Intelligence Reframed. United State of America: Basic Book.
Gardner, H. (2003). Multiple Intelligences. Batam : Inter Aksara.
Iskandar Wiryokusumo. (2009). Behaviorisme, kognivisme, dan konstruktivisme:
Teori belajar dan implikasinya terhadap pembelajaran. Prospektus, 7(2),
157–170.
Kette, E. S. S., Pratiwi, Y., & Sunoto, S. (2016a). Pengembangan Bahan Pelatihan
Menulis Cerita Pendek Bermuatan Nilai Karakter Untuk Guru Smp Negeri
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Se-Kota Kupang. Jurnal Pendidikan:
Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(4), 698–704.
Kokasih, E. (2008). Apresisasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kurniawan, H. (2015). Pembelajaran Menulis Kreatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Longcamp, M., Zerbato-Poudou, M. T., & Velay, J. L. (2005). The influence of
writing practice on letter recognition in preschool children: A comparison
between handwriting and typing. Acta Psychologica, 119(1), 67–79.
https://doi.org/10.1016/j.actpsy.2004.10.019
Meimudayanti, L. (2013). Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber
Belajar untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Pada Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(2).
Pendidikan, P. M., & Nomor, K. (67). Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Kemendikbud.
Ramadhanti. (2016). Apresiasi Prosa Fiksi dan Pembelajaran. Bandung: Sinar
Baru
Salkind, N.J. (2009). Teori –Teori Perkembangan Manusia. Bandung: Nusa
Media.
Sukardjo. (2006). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Prodi Teknologi
Pembelajaran :PPs UNY.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung
: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Tabrani, P. (2014). Proses Kreasi, Proses Belajar Gambar Anak. Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Temizkan, M. (2011). The effect of creative writing activities on the story writing
skill. Kuram ve Uygulamada Egitim Bilimleri, 11(2), 933–939.
Tok, Ş., & Kandemir, A. (2015). Effects of Creative Writing Activities on
Students‟ Achievement in Writing, Writing Dispositions and Attitude to
English. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 174, 1635–1642.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.815
Tomlinson, B. (1998). Material Development in Language Teaching. United
Taufina. (2017) B. S. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Kompetensi
Profesional Mata Pelajaran Guru SD. Jakarta : Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan.
Kingdom: Cambridge University Press.
Wright, A. (2000). Creating Stories With Children. Oxford: Oxford University
Press
Yaumi, M. (2013). Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta : Kencana.
Zubaidah, E. (2012). Peningkatan Kemampuan Mahasiswa dalam Menulis Cerita
Anak Melalui Strategi Menulis Terhubung. Jakarta : PPs UNJ.
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 2. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa
Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa
Nama :
Kelas :
Hari/ tanggal :
Waktu :
Berikut merupakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan secara langsung
dan hasil dicatat oleh peneliti. Pertanyaan wawancara mungkin berkembang
sesuai dengan jawaban narasumber dan kebutuhan peneliti.
1. Pelajaran yang disukai.
2. Pendapat siswa tentang aktivitas menulis cerita pendek.
c. Kesulitan yang dialami
d. Hal yang disukai
3. Pemahaman siswa mengenai menulis cerita pendek.
4. Pendapat siswa mengenai lembar kerja menulis cerita pendek yang menarik.
Yogyakarta,…………………
Pewawancara
……………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 3. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Guru
Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas
Nama :
Kelas :
Hari/ tanggal :
Waktu :
Berikut merupakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan secara langsung
dan hasil dicatat oleh peneliti. Pertanyaan wawancara mungkin berkembang
sesuai dengan jawaban narasumber dan kebutuhan peneliti.
1. Pemahaman guru mengenai :
e. Menulis cerita pendek
f. Menulis kreatif
2. Pendapat guru mengenai :
e. Menulis cerita pendek
f. Menulis kreatif
3. Manfaat, kesulitan dan upaya mengatasi.
4. Pendapat guru tentang materi yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
menulis cerita pendek.
Yogyakarta,…………………
Pewawancara
……………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 4. Lembar Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah
Lembar Wawancara Ananlisis Kebutuhan Kepala Sekolah
Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Berikut merupakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan secara langsung dan
hasil dicatat oleh peneliti. Pertanyaan wawancara mungkin berkembnag sesuai dengan
jawaban narasumber dan kebutuhan peneliti.
1. Pemahaman guru mengenai :
g. Menulis cerita pendek
h. Menulis kreatif
2. Pendapat guru mengenai :
g. Menulis cerita pendek
h. Menulis kreatif
3. Manfaat, kesulitan dan upaya mengatasi.
4. Pendapat guru tentang materi yang diperlukan untuk menunjang kegiatan
menulis cerita pendek.
Yogyakarta,…………………
Pewawancara
……………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 5. Lembar Wawancara Approval Materi Oleh Siswa
Lembar Wawancara
Approval Materi Menulis Cerita Pendek Oleh Siswa
Nama :
Kelas :
Hari/ tanggal :
Waktu :
Berikut merupakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan secara
langsung dan hasil dicatat oleh peneliti. Pertanyaan wawancara mungkin
berkembang sesuai dengan jawaban narasumber dan kebutuhan peneliti.
1. Apakah kamu dapat membaca dengan mudah isi panduan menulis tegak
bersambung?
2. Apakah kamu menyukai lembar panduan menulis tegak bersambung ini?
3. Apakah kamu memahami petunjuk menulis tegak bersambung yang ada
dalam panduan ini?
4. Bagaimana perasaan mu setelah melihat lembar panduan menulis tegak
bersambung ini?
5. Apakah kamu bisa belajar menulis tegak bersambung dengan menggunakan
lembar panduan menulis tegak bersambung ini?
Yogyakarta,…………………
Pewawancara
……………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 6. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa
Peneliti : Halo, selamat siang !
Siswa : Selamat siang mbak
Peneliti : Hari ini ngobrol sebentar dengan mbaknya ya..
Oh iya kenala dulu. Nama mbaknya, mbak Widi
Siswa : Boleh, bisa mbak.
Halo mbak Widi.
Peneliti : Suka main tidak sama teman teman? Kalau suka, suka main
apa?
Suka main karet tidak?
Siswa : Suka, suka main gobaksodor, voli, banyak mbak.
Tidak, susah, dulu suka tapi sekarang tidak.
Peneliti : Suka ngobrol dengan teman?
Yang sering diobrolkan apa?
Siswa : Biasanya pelajaran, kalu enggak recana mau bermain apa,
dimana, terus yang diajak siapa aja. Terus suka curhat juga.
Peneliti : Curhat apa ?
Siswa : Curhat kalau temen nakal, kalau nilai pelajaran jelek.
Peneliti : Berarti ini suka mengobrol tentang pelajaran susahnya apa?
Seperti itu ya?
Terus pelajaran yang disukai apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Siswa : Iya !
Matematika, kita semua suka matematika.
Peneliti : Semua suka matematika? Kenapa?
Tidak ada yang suka bahasa Indonesia ?
Siswa : Tidak… susah.
Susah membuat puisi. Apalagi tentang gagasan pokok, buat
Paragraf.
Peneliti : Pernah disuruh untuk membuat cerita? Bisa tidak?
Cerita tentang apa?
Siswa : Pernah, bisa.
Tentang liburan, tentang sering liburan dimana sama keluarga
gitu.
Peneliti : Pernah menulis cerpen?
Siswa : Belum pernah.
Tapi pernah disuruh mengarang.
Peneliti : Nah, itu sudah pernah mengarang, berarti sudah pernag
membuat cerita pendek dong !
Siswa : Hehehe.. iya pernah.
Peneliti : Punya buku harian?
Siswa : Punya
Peneliti : Biasanya kalau di buku harian itu di tulis apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Boleh dilihat temennya tidak?
Terus yang lihat siapa?
Siswa : Rahasia !!
Tidak, tidak boleh.
Aku sendiri. Ibu sama ayah juga tidak boleh lihat
Peneliti : Hebat, sampai aman sekali. Sekarang, sudah pernah membaca
cerpen belum ini?
Cerpen tentang apa?
Siswa : Pernah !
Seringnya hewan, ga suka yang aneh aneh.
Peneliti : Kalau dikelas pelajaran bahasa Indonesia, disuruh apa?
Siswa : membuat paragraf cerita, kalimat SPOK, mengarang, puisi
Peneliti : Kalau disuruh membuat cerita, biasanya dikasih tema atau
menentukan sendiri?
Siswa : biasanya dikasih, kadang menentukan sendiri
Peneliti : Diberikan gambar atau tidak? Di buku diary diberikan gambar
atau tidak?
Siswa : Tidak, biasanya Cuma dikasih emoticon
Peneliti : Besok kita berbagi rahasia ya, kalian punya buku diary, mbak
Widy juga. Besok kita bercerita bersama hasil dari menulis
buku, bagaimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Siswa : Mau, besok menulis bersama
Peneliti : Terus perasaannya setelah menulis di buku harian
bagaimana?
Suka menulis buku harian, tetapi kok bilang susah menulis di
pelajaran, apalagi bahasa indoneisa ?
Siswa : Senang, senang aja.
Susah mbak kalau menulis cerita, nanti kalimatnya harus
benerlah, paragrafnya banyak. Capek!
Peneliti : Jadi kalau mbak Widi bilang, 3 anak ini suka bahasa
Indonesia benar atau tidak?
Siswa : Salah, karena susah !!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 7. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru
Peneliti : Selamat pagi bu !
Guru : Selamat pagi mbak, bagaimana? Apa yang bisa saya bantu?
Peneliti : Kita akan berbincang tentang menulis cerita bu, bagaiamana
menurut ibu?
Guru : Bagus mbak, biasanya dari sebuah teks, kan banyak, jadi
ringkas. kemudian menggunakan peta pikiran. Dari peta
pikiran anak menemukan informasi penting dari teks
kemudian dituliskan kembali ke dalam bentuk teks baru
Peneliti : Menggunakan bahasa anak sendiri bu?
Guru : Menggunkaan bahasa sendiri.
Maksudnya jurnal disini apa ya mbak?
Peneliti : Yang dimaksud adalah buku catatan harian.
Guru : Ini cerita pendeknya mengenai apa?
Peneliti : Bebas ibu
Guru : Jadi bisa menuliskan apa saja, bisa dirumah dan disekolah.
Wah, ini pas ini anak – anak baru suka buku harian. Ada
beberapa anak yang biasa menulis buku harian, sampai ada
pengaman kunci.
Tapi untuk menulis anak belum tahu urutannya. Selama ini
hanya asal apa adanya. Nanti diajari caranya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Peneliti : Jadi materi saya masuk pendukung materi, dan tergolong
literasi.
Siswa saya ajak berkreasi menulis, belum sesuai pakem tidak
apa apa ibu, karena membutuhkan bahasa yang enerjik,
menggunakan bahasa anak
Guru : Susah mengajarkan gagasan pokok, gagasan pendukung dan
kalimat utama.
Dari situ nanti sesuai materi. Materinya kan literasi kan ini?
Materinya menggunakan materi selanjutnya.
Peneliti : Besok menggunakan materi tema 8, dan saya membuat rpp
untuk mempermudah dalam mengajarkan materi. Tetapi
materi saya ini tidak disebutkan dengan jelas di dalam KD
buku. Jadi saya membuat rpp setidaknya nyrempet dan
menjadi materi pendukung
Guru : Kalau bisa kan ini pengemabangan materi, disesuaikan
dengan tema, misalkan peristiwa disekitar rumah. Supaya
tetap memiliki tujuan dalam penulisan materi. Di KD buku
tema 8 itu bukan menulis cerita tapi cerita fiksi, kemudian
dibuat peta pikiran.
Saya menangkap dari ini, mbak Widi kan mau jurnal harian,
kalau bisa jurnalnya ini menuliskan peristiwa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
bersangkutan dengan materi tema buku
Peneliti : Bisa bu, masih bisa disangkutkan dengan pembelajaran.
Guru : Baik mbak
Peneliti : Jadi selama ini, didalam kelas dalam hal menulis kebanyakan
perempuan yang aktif, terus bagaimana dengan laki – laki?
Guru : Kalau yang laki – laki bisa diitung dengan tangan, satu atau
dua. Maksudnya kalau dalam bahasa yang antusias pasti yang
perempuan.
Misalkan membuat paragraph, kalau laki – laki ya hanya
sampai situ saja, kalau perumpuan bisa sampai kemana –
mana. Jadi imajinasi anak laki – laki masih kurang dan belum
sedetail perempuan.
Selama ini paling sering itu menceritakan kembali dari
gambar, kemudian melhat gambar itu kemudian menceritakan
gambar itu dalam sebuah paragraf.
Peneliti : Kalau di buku pegangan k13 kan materi menulis hanya
tersirat dan tidak dijelaskan segamblang KTSP, itu
bagaimana bu?
Guru : Bingung mbak, bingung anaknya mbak. Karena diberikan
secara terpisah pisah.
Jadi selama ini saya memberikan materi secara sepengal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
semua, tetapi ketika di akhir, langsung saya rapel per matel.
Jadi saya kumpulkan kemudian saya review kemudian saya
berikan lagi materi kepada anak.
Memberikan evaluasi secara mencongak.anak jika
mendengar terus menerus pasti hafal mbak.
Peneliti : Sedangkan untuk menulis ini bagaimana bu?
Guru : Kalau menulis mau tidak mau harus dilatih mbak, jadi saya
menerapkan dengan meulis satu kalimat.
Satu kalimat yang benar dan sesuai dengan pakem misalkan
SPOK.
Jangan berharap satu paragraf dulu mbak, kadang satu
kalimat ini masih salah
Peneliti : Bagaiaman bahasa yang digunakan siswa bu?
Guru : Sama saja mbak, pasti juga ikut tidak karuan karena masih
kelas 4.
Mereka belum bisa.
Karena di k13 itu tidak dituntut terlalu dalam menulis,
berbeda dengan KTSP yang memang memberikan materi dan
tugas untuk mengarang
Peneliti : Jadi kreatifnya di bahasanya ya bu, jadi selama ini anak
dalam hal menulis kreatifnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Guru : Belum, belum sama sekali mbak, hanya paragraph, tetapi
kalau KTSP ada, tetapi k13 tidak sampai ke cerita, belum
bisa.
Kalau bisa digali dan ada yang mengajar anak – anak sangat
berpotensi karena hampir semua memiliki buku diary atau
buku harian itu tadi.
Peneliti : Tetapi bagaimana dengan orang yang bisa menulis kraetif dan
menulis cerpen ya bu?
Guru : Menulis kreatif itu bakat, tidak semua bisa. Tetapi kalau
menulis cerita cerpen itu bisa dipelajari.
Dengan cara menulis itu. Karena pengalaman saya juga
menulis dan sesuai dengan tahapannya. Karena saya juga
menuangkan kata kata itu susah, apalagi ada kalimat
langsung dan tidak langsung.
Orang yang kreatif itu mbak, dari satu benda saja bisa
mengahasilkan beberapa 2 sampai 3 paragraf mbak, kadang
malah bisa sampai kemana mana. Itu sangat luar biasa.
Apalagi menggambarkan perasaan.
Peneliti : Jadi besok bu, anak akan menulis tetapi juga menggambar
sesuai dengan imajinasi yang mendeskripsikan pengalaman
yang ditulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Guru : Tetapi anak tidak bisa menggambar mbak, gambar sketsa ya
sebisanya saja. Coret sana coret sini.
Peneliti : Tidak apa apa ibu.
Sekiranya saya membuat modul untuk cara membuat atau
menulis cerpen apakah membantu bu?
Guru : Saya rasa, tidak mbak. Karena secara teori semua bisa.
Menulis itu tidak bisa diajarkan menulis yang baik itu seperti
ini.
Karena lebih baik diberikan contoh. Daripada memberikan
teori. Karena semua sudah biasa dengan teori. Berikan contoh
dan bukan teori.
Karena perlu langkah demi langkahnya.
Peneliti : Baik Ibu, Terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 8. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Kepala Sekolah
Peneliti : Selamat pagi ibu !
Kepala Sekolah : Ya mbak, selamat pagi.
Saya senang setelah beberapa lama akhirnya ada mahasiswa
yang hadir dan melukan penelitian di SD Kanisius Totogan.
Jadi bagaimana mbak?
Peneliti : Saya ingin bertanya beberapa hal mengenai menulis cerpen
dan menulis kreatif ya bu,
Menurut ibu, cerpen itu seperti apa ?
Kepala Sekolah : Kalau menulis cerita pendek sejauh ini, cerpen itu biasa saja
di sd ini mbak.
Menuis cerita dalam batas tertentu bisa fiktif bisa non fiktif,
karena biasanya kan kalau sd menulis pengalaman liburan.
Tapi sejauh ini menulis cerpen itu fiktif.
Peneliti : Terimakasih ibu, menulis kreatif itu menurut ibu apa bu ?
Kepala Sekolah : Ya menulis berdasarkan imajinasi anak, tanpa ada batasan –
batasan
Peneliti : Berarti batasan itu seperti topik bu ?
Kepala Sekolah : Yaa.. yang umum, kalau topik atau tema itu batasan hanya
itu.
Selama ini dalam hal mengarang kebanyak anak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
mengulang kata, bahkan mengulang cerita.
Peneliti : Ya bu, berarti sering terjadi pengulangan. Bu, misalkan saya
membuat modul untuk menulis cerpen, apakah membantu ?
Khususnya modul menulis cerpen
Kepala Sekolah : Saya pikir membantu, lebih baik ada langkah langkahnya,
karena saya yakin guru memahami teori, hanya guru ini
memerlukan sesuatu yang dapat diberikan kepada anak,
misalkan tema apa yg paling disukai oleh anak.
Karena perlu teknik khusus. Yang dapat diterapkan ke anak.
Peneliti : Baik bu, jadi selama ini dari keseharian ini ketika menulis
cerpen disamping anak kesulitan dalam diksi, kira kira apa
lagi bu ?
Kepala Sekolah : Membuat anak konsentrasi pada tulisan, mengajak anak
untuk menulis, bahkan menulis apapun anak anak itu.
Saya pikir juga rendah, kurang tertarik apalagi menulis cerita
baik fiktif maupun pengalaman, tetapi ketika ada pengalaman
mereka tertarik.
Beda lagi dengan kompetisi, jika di derikan award dengan
sesuatu yang akan di dapat, nanati hasil nya akan baik.
Peneliti : Berarti motivasi award menjadi semngat tinggi.
Tetapi kita diberikan gambar yag memiliki kenangan seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
pengalama pribadi juga tertarik bu ?
Kepala Sekolah : Pengalaman dan gambar, tentu tertarik gambar, kemudian
baru pengalaman, kemudian baru cerita yang tidak penah
dibaca asing.
Karena bahasa itukan tidak seperti ilmu pasti.
Peneliti : Satu lagi bu, kira – kira manfaat yang bisa dilihat dengan
menulis cerpen dan menulis kreatif?
Kepala Sekolah : Sangat membantu dengan melatih menulis, bukan hanya di
bahasa Indonesia dengan adanya tema pasti sangat
membantu.
Untuk manfaat cerpen sendiri ya pasti melatih untuk menulis,
mempunyai daya imajinasi yang kuat, mensingkronkan
pikiran dan tulisan.
Peneliti : Jadi selama ini sesuai dengan pengalaman ibu, siswa dalam
mengekspresikan diri dalam bentu tulisan bgaimana bu ?
Kepala Sekolah : Ya kurang, kurang sekali. Terutama tulisan yang baik.
Sekarang saja menulis catatan sudah malas, guru juga jarang
memberikan materi untuk ditulis, karena di buku tulis.
Apalagi orang tua juga seperti itu, membeli buku paket agar
tidak menulis, karena di buku paket sudah ada.
Peneliti : Baik Ibu, Terima Kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 9. Hasil Wawancara Approval Materi Oleh Siswa
Dialog 1
Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?
Siswa : Bisa, tetapi terlalu kecil.
Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?
Siswa : Biasa saja
Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?
Siswa : Tidak terlalu suka
Peneliti : Kenapa tidak suka?
Siswa : Saya lebih suka tulisan daripada gambar
Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?
Siswa : Iya, mudah
Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti
panduan
Siswa : Bisa
Dialog 2
Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?
Siswa : Bisa bu, apalagi membaca
Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?
Siswa : Senang
Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Siswa : Iya
Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?
Siswa : Iya, mudah
Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti
panduan
Siswa : Bisa
Dialog 3
Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?
Siswa : Bisa
Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?
Siswa : Senang
Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?
Siswa : Iya, gambarnya lucu
Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?
Siswa : Iya, mudah
Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti
panduan?
Siswa : Bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Dialog 4
Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?
Siswa : Bisa
Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?
Siswa : Senang
Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?
Siswa : Iya, suka banget
Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?
Siswa : Iya, mudah
Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti
panduan?
Siswa : Bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Dialog 5
Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?
Siswa : Bisa
Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?
Siswa : Senang
Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?
Siswa : Iya, suka tapi lebih suka berwarna
Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?
Siswa : Iya
Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti
panduan?
Siswa : Bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Dialog 6
Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?
Siswa : Bisa
Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?
Siswa : Senang
Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?
Siswa : Iya
Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?
Siswa : Mudah
Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti
panduan?
Siswa : Bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Dialog 7
Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?
Siswa : Bisa
Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?
Siswa : Senang
Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?
Siswa : Iya
Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?
Siswa : Iya
Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti
panduan?
Siswa : Bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Dialog 8
Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?
Siswa : Bisa
Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?
Siswa : Senang, dapat buku ini
Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?
Siswa : Menarik
Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?
Siswa : Iya
Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti
panduan?
Siswa : Bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Dialog 9
Peneliti : Apakah kamu dapat melihat dan membaca buku panduan?
Siswa : Bisa
Peneliti : Bagaimana perasaanmu setelah membaca panduan ini?
Siswa : Senang
Peneliti : Apakah panduan menulis cerita ini menarik untukmu?
Siswa : Iya, suka banget
Peneliti : Apakah bahasa yang digunakan mudah dipahami?
Siswa : Iya, mudah
Peneliti : Apakah kamu bisa menulis cerita dengan mengikuti
panduan?
Siswa : Bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 10. Instrumen Approval RPPH
INSTRUMEN PENILAIAN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) KURIKULUM 2013
Petunjuk :
Lingkari angka dalam kolom skor sesuai dengan kemampuan peneliti dengan
memperhatikan rambu – rambu penskoran sebagai beikut.
Rentang skor 1 samapi dengan 4 dengan kualifikasi sebagai berikut : 4 =
sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang.
NO. KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SKOR
A Identitas Mata Pelajaran
1 Terdapat satuan pendidikan, kelas, semester, tema ,
subtema, pembelajaran ke-
1 2 3 4
B Perumusan Indikator
1 Kesesuaian dengan Kompetensi Inti 1 2 3 4
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
1 2 3 4
3 Kesesuaian rumusan dengan aspek sikap 1 2 3 4
4 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan 1 2 3 4
5 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 1 2 3 4
C Perumusan Tujuan Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan indikator 1 2 3 4
2 Kesesuaina perumusan dengan aspek Audience,
Behaviour, Condition, dan Degree
1 2 3 4
D Pemilihan materi ajar
1 Kesesuaian dengan materi ajar 1 2 3 4
2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
3 Keruntutuan uraian materi 1 2 3 4
E Pemilihan sumber belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 1 2 3 4
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 1 2 3 4
4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4
F Pemilihan media belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 1 2 3 4
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 1 2 3 4
4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4
G Metode Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 1 2 3 4
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 1 2 3 4
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4
H Skenario Pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas
1 2 3 4
2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik
(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan)
1 2 3 4
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 1 2 3 4
4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan
materi
1 2 3 4
5 Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan
materi
I Rancangan penilaian autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen dengan
indikator pencapaian kompetensi
1 2 3 4
2 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen
penilaian sikap
1 2 3 4
3 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan
1 2 3 4
4 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen
penilaian keterampilan
1 2 3 4
Yogyakarta,............................
Profreader,
…...........................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 11. Instrumen Approval Kualitas Materi
Lembar Approval Materi Menulis Cerita Pendek Melalui Buku Harian
Siswa Kelas IV SD Kanisius Totogan
PETUNJUK:
Mohon bapak/ibu untuk menilai kualitas materi, khususnya tinjauan
ketepatan penggunaan bahasa dan konten materi. Anda dapat memberikan
penilaian dengan cara melingkari agka 1, 2, 3 atau empat, serta memberikan saran
perbaikan pada kolom yang telah tersedia.
KETERANGAN:
1= kurang baik, 2= cukup baik, 3= baik, 4= sangat baik
No. Aspek Skor Sarana Perbaikan
1. Kelengkapan identitas materi (judul,
deskripsi singkat, petunjuk kegiatan,
dan referensi)
1 2 3 4
2. Kesesuaian jenis huruf dengan usia
perkembangan siswa
1 2 3 4
3. Kesesuaian ukuran huruf dengan
usia perkembangan siswa
1 2 3 4
4. Kesesuaian tata letak teks dengan
ruang yang tersedia
1 2 3 4
5. Kesesuaian tata letak gambar
ilustrasi dengan ruang yang tersedia
1 2 3 4
6. Kesesuaian gambar ilustrasi dengan
konteks materi
1 2 3 4
7. Kejelasan gambar (warna, ukuran,
bentuk)
1 2 3 4
8. Keruntutan materi (disusun dari
yang paling mudah, hingga yang
paling sulit)
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
9. Kejelasan langkah-langkah menulis
tegak bersambung (langkah-langkah
runtut dan mudah dipahami siswa)
1 2 3 4
10. Ketepatan pemilihan kata dan
kalimat, sehingga mudah dipahami
siswa
1 2 3 4
11. Ketepatan penyusunan kata dalam
kalimat, sehingga kalimat bermakna
tunggal
1 2 3 4
12. Ketepatan penggunaan tanda baca 1 2 3 4
13. Ketepatan penggunaan huruf kapital 1 2 3 4
Skor Total
Kesimpulan:
Mohon untuk melingkari salah satu pernyataan:
1. Layak digunakan/ diujicobakan tanpa revisi
2. Layak digunakan diujicobakan dengan revisi sesuai saran perbaikan
3. Tidak layak digunakan/ diujicobakan
Yogyakarta,............................
Profreader,
….........................................
Komentar umum:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 12. Hasil Approval RPPH oleh Ahli Bahasa I
Hasil Approval Perangkat Pembelajaran oleh Proofreader I
NO. KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SKOR
A Identitas Mata Pelajaran
1 Terdapat satuan pendidikan, kelas, semester, tema ,
subtema, pembelajaran ke-
4
B Perumusan Indikator
1 Kesesuaian dengan Kompetensi Inti 4
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
4
3 Kesesuaian rumusan dengan aspek sikap 3
4 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan 4
5 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 4
C Perumusan Tujuan Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan indikator 4
2 Kesesuaina perumusan dengan aspek Audience,
Behaviour, Condition, dan Degree
4
D Pemilihan materi ajar
1 Kesesuaian dengan materi ajar 3
2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4
3 Keruntutuan uraian materi 3
E Pemilihan sumber belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4
4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
F Pemilihan media belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4
4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4
G Metode Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4
H Skenario Pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas
4
2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik
(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan)
3
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 4
4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan
Materi
4
5 Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan
materi
4
I Rancangan penilaian autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen dengan
indikator pencapaian kompetensi
3
2 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
penilaian sikap
3 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan
4
4 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen
penilaian keterampilan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 13. Hasil Approval Kualitas Materi Menulis oleh Ahli Bahasa I
Hasil Approval Kualitas Materi Oleh Proofreader I
No. Aspek Skor
1. Kelengkapan identitas materi (judul, deskripsi singkat,
petunjuk kegiatan, dan referensi)
2
2. Kesesuaian jenis huruf dengan usia perkembangan
siswa
4
3. Kesesuaian ukuran huruf dengan usia perkembangan
siswa
2
4. Kesesuaian tata letak teks dengan ruang yang tersedia 4
5. Kesesuaian tata letak gambar ilustrasi dengan ruang
yang tersedia
3
6. Kesesuaian gambar ilustrasi dengan konteks materi 4
7. Kejelasan gambar (warna, ukuran, bentuk) 4
8. Keruntutan materi (disusun dari yang paling mudah,
hingga yang paling sulit)
4
9. Kejelasan langkah-langkah menulis cerita dalam buku
harian (langkah-langkah runtut dan mudah dipahami
siswa)
3
10. Ketepatan pemilihan kata dan kalimat, sehingga mudah
dipahami siswa
3
11. Ketepatan penyusunan kata dalam kalimat, sehingga
kalimat bermakna tunggal
4
12. Ketepatan penggunaan tanda baca 4
13. Ketepatan penggunaan huruf kapital 2
Skor Total 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 14. Hasil Approval Kualitas Materi Menulis oleh Ahli Bahasa II
Tinjauan Bahasa dan Prinsip Pengembangan Materi Tomlinson
No. Aspek Skor
1. Kelengkapan identitas materi (judul, deskripsi singkat,
petunjuk kegiatan, dan referensi)
3
2. Kesesuaian jenis huruf dengan usia perkembangan siswa 3
3. Kesesuaian ukuran huruf dengan usia perkembangan
siswa
4
4. Kesesuaian tata letak teks dengan ruang yang tersedia 4
5. Kesesuaian tata letak gambar ilustrasi dengan ruang yang
tersedia
3
6. Kesesuaian gambar ilustrasi dengan konteks materi 3
7. Kejelasan gambar (warna, ukuran, bentuk) 3
8. Keruntutan materi (disusun dari yang paling mudah,
hingga yang paling sulit)
3
9. Kejelasan langkah-langkah menulis cerita dalam buku
harian (langkah-langkah runtut dan mudah dipahami
siswa)
3
10. Ketepatan pemilihan kata dan kalimat, sehingga mudah
dipahami siswa
2
11. Ketepatan penyusunan kata dalam kalimat, sehingga
kalimat bermakna tunggal
2
12. Ketepatan penggunaan tanda baca 3
13. Ketepatan penggunaan huruf kapital 3
Skor Total 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 15. Hasil Approval RPPH oleh Guru
Hasil Approval Perangkat Pembelajaran oleh Guru
NO. KOMPONEN RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SKOR
A Identitas Mata Pelajaran
1 Terdapat satuan pendidikan, kelas, semester, tema ,
subtema, pembelajaran ke-
4
B Perumusan Indikator
1 Kesesuaian dengan Kompetensi Inti 4
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
4
3 Kesesuaian rumusan dengan aspek sikap 2
4 Kesesuaian rumusan dengan aspek pengetahuan 4
5 Kesesuaian rumusan dengan aspek keterampilan 4
C Perumusan Tujuan Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan indikator 4
2 Kesesuaina perumusan dengan aspek Audience,
Behaviour, Condition, dan Degree
4
D Pemilihan materi ajar
1 Kesesuaian dengan materi ajar 4
2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4
3 Keruntutuan uraian materi 4
E Pemilihan sumber belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 4
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4
F Pemilihan media belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3
2 Kesesuaian dengan materi pembelajaran 3
3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 3
4 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3
G Metode Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran 3
2 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik 3
3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 3
H Skenario Pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup
dengan jelas
3
2 Kesesuaian kegiatan dengan pendekatan saintifik
(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi, mengkomunikasikan)
3
3 Kesesuaian dengan metode pembelajaran 3
4 Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan
Materi
3
5 Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup dengan cakupan
materi
3
I Rancangan penilaian autentik
1 Kesesuaian bentuk, teknik dan instrumen dengan
indikator pencapaian kompetensi
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
2 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen
penilaian sikap
3
3 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen
penilaian pengetahuan
3
4 Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen
penilaian keterampilan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 16. Hasil Approval Kualitas Materi Menulis oleh Guru
Hasil Approval Kualitas Materi Oleh Guru
No. Aspek Skor
1. Kelengkapan identitas materi (judul, deskripsi singkat,
petunjuk kegiatan, dan referensi)
3
2. Kesesuaian jenis huruf dengan usia perkembangan siswa 3
3. Kesesuaian ukuran huruf dengan usia perkembangan
siswa
3
4. Kesesuaian tata letak teks dengan ruang yang tersedia 3
5. Kesesuaian tata letak gambar ilustrasi dengan ruang yang
tersedia
4
6. Kesesuaian gambar ilustrasi dengan konteks materi 4
7. Kejelasan gambar (warna, ukuran, bentuk) 4
8. Keruntutan materi (disusun dari yang paling mudah,
hingga yang paling sulit)
3
9. Kejelasan langkah-langkah menulis cerita dalam buku
harian (langkah-langkah runtut dan mudah dipahami
siswa)
3
10. Ketepatan pemilihan kata dan kalimat, sehingga mudah
dipahami siswa
4
11. Ketepatan penyusunan kata dalam kalimat, sehingga
kalimat bermakna tunggal
4
12. Ketepatan penggunaan tanda baca 3
13. Ketepatan penggunaan huruf kapital 3
Skor Total 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 18. Curriculum Vitae
CURRICULUM VITAE
Nisa Setya Widyasanti adalah anak pertama dari
dua bersaudara yang lahir di Sleman, 04 Maret 1996.
Pendidikan dasar diperoleh di SD Jagamangsan II
danlulus pada tahun 2007. Pendidikan menengah
pertama diperolah di SMP Negeri Berbah 2 dan lulus
pada tahun 2010. Pendidikan menengah atas diperoleh
di SMA Negeri Prambanan 1 dan lulus pada tahun
2014.
Pada tahun 2014 peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.setelah mengikuti tes penerimaan mahasiswa
baru PGSD tahun 2014 dan dinyatakan diterima. Selama melaksanakan studi di
Universitas Sanata Dharma peneliti mengikuti kegitan baik akademik maupun non
akademik.
Beberapa macam kegiatan yang pernah diikuti peneliti antara lain :
1. Menjadi anggota divisi acara palaksanakan kegiatan Parade Gamelan
Anak ke – 8 Se-Yogyakarta dan Jawa Tengah tahun 2015
2. Koordinator acara pelaksanaan Pelepasan Wisuda Program Studi
Pendidikan Sekolah Dasar program sarjana tahun 2016
3. Laison Officer Seminar International “Reinventing Childhood Education”
tahun 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
4. Ketua Bidang Acara Story Telling and Writing Contest Se-Yogyakarta dan
Se-Jawa Tengah
5. Ketua Produksi penyelenggaran pentas drama “Pamit” tanggal 20 Mei
2017
6. MC dan anggota tim acara The 7th
Asian Youth Day dengan Tema “Joyful
Asian Youth : Living The Gospel in Multicultural Asia” tahun 2017
7. Kegiatan wajib Prodi PGSD Inisiasi Prodi (Insipro) PGSD 2014, Kursus
Mahir Dasar Pramuka (KMD) 2014, English Club, Kegiatan wajib
fakultas (INFISA), dan kegiatan wajib Universitas (INSADHA) 2014,
PPKM I, PPKM II dan Weekend Moral
Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis tugas
akhir dengan judul “Pengembangan Materi Menulis Cerita Pendek Menggunakan
Metode Jurnal Sebagai Sarana Menulis Kreatif Siswa SD Kelas IV Sekolah Dasar
Kanisius Totogan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI