154
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH BERORIENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL KOMPONEN LEARNING COMMUNITY PADA MATERI KOLOID SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) OLEH: TIWI DESRINA NIM. 1110016200001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

  • Upload
    lyhuong

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH BERORIENTASI

PENDEKATAN KONTEKSTUAL KOMPONEN LEARNING

COMMUNITY PADA MATERI KOLOID

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

OLEH:

TIWI DESRINA

NIM. 1110016200001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Berorientasi

pada Pendekatan Kontekstual Komponen Learning Community pada Materi Koloid

disusun oleh Tiwi Desrina, NIM 1110016200001, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan

telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 01 Desember 2016

dihadapan dew an penguji~ Karena itu, oenulis berhak memperoleh gelar Sarjana S 1

(S.Pd) dalam bidang Pendidikan Kimia.

Jakarta,"~;.,~ .. ~ ,f.~~r.ll~n' .. -:-2016

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan!Program Studi)

Burhanudin Milama, M.Pd

NIP.19770201 200801 1 011

Penguji I

Dedi Irwandi, M.Si

NIP .1971 0528 200003 1 002

Penguji II

Buchori Muslim, M.Pd

NIP. '3~ J-0 \.\ .l:l. gg

Tf/ggal 4-l: ?-!?.l.?

~~ ~

l~l~J.Ct ~~ ... ~

,-----

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-089 r. ""· '

>jib ) UINJAKARTA FORM(FR) Tgl. Terbit I Maret 2010

; . ··nJ FITK - No. Revisi : Ql !UIII '--·--- Jl. /r_ H. Jwmda No 95 Ciputat/5~/2/ndon.sia Hal 1/1

SURATPERNYATAANKARYASENDIID

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama . \lVJ\ 0~5tl-\f'Jf\ ........................................................ Tempatffgl.Lahir · t~rv~~Pr-t-1~. 0 fo DfSff\.1~f;9- lg~l-.................................................. NIM · \\toot~"l-OOOM

. ············································· J urns an I Prodi : .. Y~~?~?~~~~--~?.~ ... r. -~~-~~~-~-~-~rv ~t.\MH.\ Judul Skripsi . VG~i~MGftt--~iA~ M~tHe ~fM~tl..f\'~ ~~}J Q,fP..\7A!l~ .............................................................................

f\.Pt~H ';t \'LOf.-1 ~ fVT 1\)\ ffiVt>f'tATAI" ~ol"te~SiUA L

it.t>M~ot-J~fJ l-fA\l-N\f'l0 COMMUIVIT1 PMJI't M~\ffl-\ kot..ol-D.

Dosen Pembimbing : 1 .. l~~!~~j ___ .f.~_~qp_, __ -~- J~ .................... . f-...1~~£)~ >AP.IP(W \ , M- S i 2 ............................................................................ .

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri

dan saya bertanggungjawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, .... bl~~iOO~ tott.. Mahasiswa Ybs.

T\Wl OE~P.\PA NIM. \1\ 00\ j, l OOtx> 1

----

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

i

ABSTRAK

Tiwi Desrina, “Pengembangkan media pembelajaran berbasis flash berorientasi pada pendekatan kontekstual komponen learning community pada materi koloid”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan proses pengembangan mengacu kepada model pengembangan. Subjek penelitian ini adalah media pembelajaran. Instrument yang digunakan untuk memperoleh data yaitu: (1) lembar validasi ahli media, (2) lembar validasi ahli materi, (3) respon siswa, dan (4) respon guru. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa media pembelajaran berbasis flash dapat dikembangkan menggunakan metode Pengembangan dengan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan tahapan yang dikemukakan oleh Bambang Warsita yang terdiri dari tiga tahap besar, yaitu: (1) tahap perancangan, dilakukan dengan analisis kebutuhan yang dilaksanakan di dua sekolah dan pembuatan story board; 2) tahap produksi, dilakukan pembuatan media pembelajran dan dilakukan validasi dengan ahli media dan ahli materi sampai media dinyatakan valid; dan 3) tahap evaluasi, dilakukan uji coba terhadap guru dan siswa dengan rata-rata dari respon guru didapatkan persentase sebesar 82,16% dengan kategori sangat baik dan dari respon murid didapatkan persentase sebesar 79,39% dengan kategori baik. Maka dari penelitian ini dihasilkan media pembelajaran berbasis flash yang berkualitas dan dapat digunakan oleh siswa dengan baik.

Kata kunci: Model Pengembangan, Pendekatan Kontekstual Komponen Learning Community, Pengembangan Media Pembelajaran berbasis Flash

Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

ABSTRACT

Tiwi Desrina, “Developing instructional media using flash based on contextual approach in learning community component on subjects of colloid”. Essay, Chemistry Education Programme, Science Majors, Faculty of Tarbiyah Knowledge and Teachery, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. This research was descriptive research with development. Subjects of this research was instructional media. The instruments used to obtain data for instance: (1) media experts validation, (2) material experts validation, (3) students response and (4) teachers response. The results of this research was said that the instructional media which was created using flash software can be developed with each steps were submitted by Bambang Warsita, consists of three main aspects: (1) planning, potrayed by necessity analysis conducted in two different school and story-board creation; (2) production, showed by creation of instructional media until it was validated by media and material experts; (3) evaluation, illustrated by trials to teachers and students with the results of teachers response average at 82.16% with good category and 79.39% for students response, got a good category, either. As a conclusion, this research has presented a good instructional media using flash that have a good quality and could be used for students aids as well.

Keyword: Bambang Warsita’s method, contextual approach, Developing instructional media using flash, , learning community component

Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini sesuai harapan dengan judul “Pengembangan Media

Pembelajaran Flash Berorientasi pada Pendekatan Kontekstual

Komponen Learning Community pada Materi Koloid”. Shalawat serta

salam juga tak lupa tercurah kepada baginda Nabi besar kita, Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang membawa kita

semua dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang terang-benderang. Semoga

kita selalu berada dalam syafa’at-Nya.Aamiin. Pada dasarnya, banyak

kesulitan yang penulis alami selama penyusunan skripsi ini. Tetapi, atas

bantuan dan banyak partisipasi dari berbagai pihak, skripsi ini pun dapat

selesai. Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasihkepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M. Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA FITK

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Burhanudin Milama, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Tonih Feronika, M.Pd., selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan perhatiannya kepada penulis selama penyusunan skripsi

ini

5. Nanda Saridewi , M.Si., sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan perhatiannya kepada penulis serta membimbing teknis

penulisan selama penyusunan skripsi ini.

6. Salamah Agung, S.Si, A, Pt, M.A, Dindin Sobirudin, M.Kom, Luki

Yunita, M.Pd, Siti Ummie M, M.Sc. dan Buchori Muslim, M.Pd, sebagai

Validator Materi dan Validator Media yang sudah bersedia membantu

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

iii

memberikan kritik dan saran terhadap madia pembelajaran sehingga

media pembelajaran dapat terselesaikan.

7. Doden-dosen Program Studi Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas

semua ilmu yang telah diberikan.

8. Keluarga, ibu tercinta, wanita terhebat yang tiada lelah memberi doa

restu, perhatian, cinta, kasih dan sayang yang tiada putus dan selalu

mengajarkan untuk terus berjuang untuk meraih apa yang di inginkan dan

cita-citakan. Bapak, yang selalu memberi dukungan doa dan semangat

tiada henti dan putus asa, dan juga kakakku tercinta dan satu-satunya

yang tidak pernah lelah menyemangati dan memberi dukungan sehingga

penulis mampu mencapai pendidikan di jenjang Universitas.

9. Teman-teman Pendidikan Kimia angkatan 2010 khususnya Ade Irma

Nur, Farhana Iqbalia P, Fauzia Amina, dan Tianur Secha yang saling

memberikan motivasi.

10. Moehammad Ramadhoni dan keluarga yang telah senantiasa memberikan

dukungan, semangat dan motivasi sehingga penulis mampu berjuang

kembali untuk menyelesaikan skripsi ini

11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

membantu hingga tersusunnya karya ini.

Akhirnya, hanya kepada Allah penulis persembahkan semuanya.

Ditengah-tengah khasanah ilmu pengetahuan yang sangat luas, penyusun tetap

berharap semoga karya ini dapat menjadi sumbangsih dan bermanfaat bagi

adik-adik jurusan pendidikan IPA khususnya Program Studi Pendidikan

Kimia. Semoga Allah SWT. Membalas semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan

agar dapat menjadi masukkan di waktu mendatang. Semoga karya ini dapat

memberikan kontribusi dan motivasi bagi pengembangan IPTEK dan

peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Amin.

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

iv

Jakarta,

November 2016

Penulis

iv

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................. ............................... 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, PENELITIAN RELEVAN

DAN KERANGKA BERPIKIR......................................................... 6

A. Deskripsi Teoritis................... ........................................................ 6

1. Definisi Pembelajaran ........................................................... 6

2. Media Pembelajaran ............................................................. 6

a. Media Flash .................................................................... 9

b. Komponen-komponen Flash ........................................... 10

3. Pembelajaran Sistem Koloid ................................................. 11

a. Kompetensi ..................................................................... 11

b. Sistem Koloid .................................................................. 11

c. Peranan Koloid dalam kehidupan sehari-hari ................. 17

4. Pendekatan Kontekstual Komponen Learning Community .. 17

a. Pendekatan Kontekstual .................................................. 18

b. Komponen-Komponen Pendekatan Kontekstual ............ 18

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

vi

c. Karakteristik Pendekatan Kontekstual ............................ 20

d. Pendekatan Kontekstual Komponen

Learning Community ....................................................... 21

5. Teknologi dan Guru .............................................................. 24

6. Multimedia untuk pelatihan dan pembelajaran ..................... 25

B. Kerangka Berpikir .......................................................................... 25

C. Peneltian Relevan .......................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 27

A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 27

B. Metode Penelitian .......................................................................... 27

C. Desain Penelitian ........................................................................... 27

E. Instrumen Penelitian ....................................................................... 30

F. Teknik AnalisisData ....................................................................... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 35

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 35

1. Tahap Perancangan…………………………………………… 35

2. Tahap Produksi ..........................................…………………… 37

3. Evaluasi ...........……………………………………………….. 41

B. Pembahasan ...................................................................................... 49

1. Hasil Uji Validasi Produk .......................................................... 49

2. Uji Coba Lapangan .................................................................... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 55

A. Kesimpulan ...................................................................................... 55

B. Saran ................................................................................................ 55

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 56

LAMPIRAN ........ ............................................................................................. 59

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan larutan sejati, koloid, dan suspensi……………………..12

Tabel 3.1 Kisi-kisi lembar observasi penilaian media pembelajaran………...27

Tabel 3.1 Kisi-kisi angket penilaian media pembelajaran untuk ahli

media………………………………………………………………..30

Tabel 3.3 Kisi-kisi angket penilaian media pembelajaran untuk ahli

materi………………………………………………………………..31

Tabel 3.4 Kisi-kisi angket penilaian media pembelajaran untuk siswa dan

guru……………………………………………………………...…..31

Tabel 3.5 Kriteria Interpretasi Skor………………………………………...…33

Tabel 4.1 Observasi penilaian media pembelajaran……………….................34

Tabel 4.2 Storyboard media flash pada materi koloid……………………...…35

Tabel 4.3 Hasil validasi media oleh ahli media……………………………….41

Tabel 4.4 Hasil validasi materi oleh ahli materi………………………………43

Tabel 4.5 Hasil angket respon siswa…………………………………………..44

Tabel 4.6 Hasil angket Respon Guru……………………………………….....44

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tingkat media sebagai alat pengajar………………………8

Gambar 2.2 Komponen-komponen flash………………………………….10

Gambar 3.1 Desain penelitian…………………………………………29

Gambar 4.2 Media Sebelum di Validasi………………………………40

Gambar 4.3 Media Sesudah di Validasi……………………………….41

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Kisi-kisi instrumen evaluasi media

Lampiran 2. Lembar validasi media

Lampiran 3. Kisi-kisi instrumen media oleh ahli materi

Lampiran 4. Validasi evaluasi materi

Lampiran 5. Angket tanggapan guru

Lampiran 6. Angket tanggapan siswa

Lampiran 7. Rekap hasil validasi media

Lampiran 8. Rekap hasil validasi materi

Lampiran 9. Analisis indikator

Lampiran 10. Story board

Lampiran 11. Pengelolaan data respon guru

Lampiran 12. Pengelolaan data respon siswa

Lampiran 13. Observasi media pembelajaran

Lampiran 14. Hasil persentase analisis kebutuhan SMAN 5 Kota Tangerang

Lampiran 15. Hasil persentase analisis kebutuhan SMA Nusantara 1 Tangerang

Lampiran 16. Lembar diskusi 1

Lampiran 17. Lembar diskusi 2

Lampiran 18. Lembar diskusi 3

Lampiran 19. Lembar diskusi 4

Lampiran 20. Lembar diskusi 5

Lampiran 21. Surat keterangan riset

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu media yang tepat bagi manusia untuk

memiliki pola-pola pikir yang aktif, kreatif, dinamis dan inovatif, karena

pendidikan merupakan suatu kebutuhan dan hak asasi manusia dalam rangka

mempersiapkan hidup dan kehidupan yang berkualitas dimasa yang akan datang.1

Oleh karena itu pendidikan merupakan salah satu bentuk usaha sadar pada

masyarakat dalam mengembangkan potensi sumber daya manusia dan bagian dari

upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan dapat meningkatkan kualitas manusia

Indonesia.

Sejalan dengan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pada Bab II

Pasal 3 tentang fungsi dari pendidikan nasional, yakni :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.2

Berdasarkan pasal di atas menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia memiliki

tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat

yang beriman, bertakwa, cakap dan kreatif dalam berilmu pengetahuan, serta

mandiri dan bertanggung jawab dalam kehidupannya. Sebagai bagian dari upaya

mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional tersebut, maka pemerintah Indonesia

menyelenggarakan pendidikan di sekolah. Kegiatan pengajaran tersebut dilakukan

pada semua satuan dan tingkat pendidikan. Mulai dari pendidikan tingkat dasar

(SD) hingga tingkat pendidikan yang lebih tinggi yakni PT (Perguruan Tinggi).

Pendidikan juga dapat menjadi tolak ukur kualitas dari suatu bangsa,

semakin baik pendidikan suatu bangsa maka akan semakin baik pula kualitas

bangsa tersebut. Pendidikan telah mengalami perkembangan yang sangat pesat,

informasi dan komunikasi berkembang setiap saat. Hal ini mengakibatkan

adanya persaingan yang sangat ketat di dunia pendidikan.

1Zulfiani, Tonih Feronika dan Kinkin, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta, 2009), cet.ke-1, h. 3. 2Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3,2014, h. 3,(www.dikti.go.id)

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

2

Dunia pendidikan media pembelajaran merupakan salah satu yang

dibutuhkan sebagai salah satu adanya perkembangan teknologi di dalam

kehidupan. Sangatlah penting untuk memudahkan peserta didik dalam melakukan

proses pembelajaran dan membantu siswa untuk tidak pasif. karena media

pembelajaran selain berfungsi menyampaikan suatu materi juga berfungsi untuk

mempermudah peserta didik dalam memahami materi. Menurut Munadi, media

pembelajaran merupakan “penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan

dan/atau diciptakan secara terencana oleh para guru atau pendidik”.3

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA). Pada umumnya, kimia memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang

segala sesuatu yang berkaitan tentang materi serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari. Metode pembelajaran seperti salah satunya adalah ceramah juga

kurang memenuhi prinsip-prinsip yang efektif, memberikan unsur monoton dan

kurang memberdayakan potensi siswa. Kegiatan belajar mengajar seharusnya

mengoptimalkan secara keseluruhan potensi siswa untuk menguasai kompetensi

yang diharapkan. Proses pembelajaran mengajar sebaiknya dilandasi dengan

prinsip-prinsip: (1) berpusat pada siswa (2) mengembangkan kreativitas siswa (3)

menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang (4) mengembangkan beragam

kemampuan yang bermuatan nilai (5) menyediakan pengalaman belajar yang

beragam (6) belajar melalui berbuat, dan (7) konsep dibangun melalui

pembelajaran.

Sistem koloid merupakan salah satu bagian dari sub materi kimia yang

dipelajari siswa di tingkat SMA umumnya kelas XI (tingkat 2 SMA). Sistem

koloid perlu dipelajari karena berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan sehari-

hari. Cairan tubuh seperti darah merupakan salah satu contoh sistem koloid. Bahan

makanan seperti keju ialah termasuk sistem koloid. Contoh lainnya seperti jeli

(agar-agar), susu, cat, busa, minyak rambut bentuk gel, dan parfum semprot.4

Berdasarkan penjelasan ini harusnya kimia menjadi mata pelajaran yang disenangi

karena sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya

masih banyak siswa yang menganggap bahwa pelajaran kimia sulit dipahami dan

sulit diaplikasikan dalam kehidupan. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai

faktor, salah satunya adalah karena penggunaan metode atau model pembelajaran

di sekolah kurang sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan dan

3 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gunung Persada Press, 2010), h. 5. 4Sentot Budi Rahardjo, Kimia Berbasis Eksperimen 2, (Jakarta: PT. Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri, 2008), h. 251.

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

3

kurangnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan dalam proses

pembelajaran.

Dunia pendidikan kegiatan pembelajaran dapat disajikan dengan

menggunakan alat peraga pembelajaran atau sering dikenal dengan media

pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang saat ini dapat dikembangkan

adalah dengan memanfaatkan teknologi komputer sebagai media pembelajaran.

Dalam bidang perangkat lunak komputer yang makin pesat ini sangat mendukung

dalam penerapannya sebagai media pembelajaran.

Penggunaan media pembelajaran dapat menjadi salah satu upaya yang

dilakukan guru untuk mengatasi masalah keterbatasan alat bantu mengajar.

Banyak metode dalam pembelajaran kimia, salah satunya adalah penggunaan

media flash. Media flash merupakan media pembelajaran yang dapat digunakan

untuk membuat gambar seperti hidup yaitu dengan memvisualisasikan simulasi

dan animasi. Selain itu, media flash , juga memungkinkan untuk membuat video

interaktif dimana user dalam pembelajarannya dapat menggunakan keyboard atau

mouse untuk melakukan interaksi. Pembelajaran dengan flash ini diharapkan dapat

memotivasi siswa untuk belajar, karena menampilkan penyajian materi secara

menarik dan inofatif.

Proses pembelajaran kurang memberikan partisipasi siswa terhadap

pembelajaran sehingga tidak optimal. Pembelajaran menggunakan media flash

memberikan karakteristik yang bisa mengoptimalkan proses belajar dan mengajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak mengoptimalkan siswa untuk mencapai

kompetensi yang diharapkan. Penggunaan pendekatan dalam media sangatlah

penting. Pendekatan kontekstual yang bisa memberikan suatu pengetahuan yang

diperoleh oleh siswa yang kemudian akan dihubungkan dalam kehidupan sehari-

hari. Dalam suatu pembelajaran, banyak tanggapan yang berbeda dalam

pelaksanaan proses belajar dan mengajar, untuk itu diperlukan komponen dari

pendektan kontekstual yang dapat menciptakan masyarakat belajar dengan tujuan

membenarkan tanggapan satu sama lain, Learning Community merupakan salah

satu komponen pendekatan kontekstual yang dapat membantu pembelajaran

dikelas dengan diciptakannya masyarakat belajar.

Peneliti memfokuskan penelitian pada pengembangan dan pembuatan

media pembelajaran berbasis flash sebagai alat bantu mengajar pembelajaran lebih

efektif. Sehingga diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi

sistem koloid.

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Siswa cendurung pasif dalam pembelajaran IPA khususnya pada

pelajaran IPA

2. Metode pembelajaran yang digunakan cenderung monoton seperti

metode ceramah

3. Kurangnya penggunaan media pembelajaran digunakan dalam proses

pembelajaran

4. Partisipasi siswa terhadap pembelajaran tidak optimal

5. Kegiatan belajar mengajar tidak mengoptimalkan siswa untuk mencapai

kompetensi yang diharapkan

C. Pembatasan Masalah

Penelitian yang berjudul pengembangan media pembelajaran berbasis

flash di SMAN Kota Tangerang dibatasi pada:

1. Materi yang diberikan adalah koloid

2. Media pembelajaran flash yang digunakan adalah adobe flash CS 8

3. Penelitian dilakukan pada terhadap siswa siswi kelas XII SMA Kota

Tangerang.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran berbasis flash berorientasi

pada pendekatan kontekstual komponen learning community pada materi

koloid

2. Bagaimana respon Guru dan Siswa yang dikembangkan berdasarkan

penilaian ahli media, guru SMA dan siswa SMA

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

5

1. Mengembangkan media pembelajaran bebasis flash berorientasi pada

pendekatan kontekstual komponen learning community pada materi koloid

2. Mengetahui respon Guru dan Siswa untuk media pembelajaran berbasis flash

berorientasi pada pendeketan kontekstual komponen learning community pada

materi koloid yang dikembangkan

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diantaranya adalah menghasilkan media

pembelajaran pada materi koloid di SMAN tangerang selatan. Selain itu, manfaat

dari penilitian juga bisa dirasakan bagi guru dan siswa.

1. Bagi siswa, memberikan pembelajaran dan pengalaman belajar yang baru

yaitu menggunakan media pembelajaran berbasis flash.

2. Bagi guru, memberikan informasi mengenai pengembangan media

pembelajaran berbasis flash sehingga kualitas media pembelajaran kimia

dapat terus ditingkatkan

3. Bagi sekolah, mendapatkan media pembelajaran yang dapat digunakan

untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah.

4. Bagi peneliti, mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan

mengenai pengembangan media pembelajaran dan keterampilan dalam

mendesain media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran kimia.

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

6

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, PENELITIAN RELEVAN

DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teoritis

1. Definisi Pembelajaran

Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempit

pembelajaran yang dapat diartikan sebagai suatu proses atau cara yang

dilakukan agar seseorang dapat melakukan suatu kegiatan belajar. Sedangkan

menurut Asep, Pembelajaran adalah kegiatan belajar siswa melalui usaha yang

terencana dalam meliputi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar,

yang terpenting adanya komunikasi timbal balik diantara keduanya, baik secara

langsung maupun tidak langsung atau melalui media.5 Sementara itu, menurut

Suryono definisi umum tentang pembelajaran adalah pengalaman yang terjadi

berulang kali untuk melahirkan pengetahuan, (knowledge), atau a body of

knowledge.6

Dari berbagai definisi pembelajaran di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa

dalam memanfaatkan segala potensi yang ada yang dilakukan secara intens dan

terarah sehingga terjadi perubahan perilaku yang diharapkan sesuai dengan

tujuan belajar.

2. Media Pembelajaran

Kata Media yang berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media

merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.7

Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi.8

5Asep Heri Hermawan, dkk, Belajar dan Pembelajaran SD, (Bandung: UPI Press,

2007), Cet. I, h. 1 6Prof. Dr. Suryono, M. Pd. Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), Cet. III, h. 9 7Dr. Arief S. Sadiman, dkk, M. Sc, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2010), Cet. I, h. 6 8Ibid, h. 7

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

7

Media pembelajaran dapat dipahami sebagai “segala sesuatu yang

dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana

sehingga tercipta lingkupan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat

melakukan proses belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat

melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.”9

Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam

pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar

yang dicapainya ada beberapa alasan, mengapa media pengajaran dapat

mempertinggi proses belajar siswa antara lain (1) pengajaran akan lebih

menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar (2)

bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih

baik (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan

guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam

pelajaran, dan (4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, medemonstrasikan dan lain-lain.10

Definisi ini sejalan dengan definisi yang di antaranya disampaikan oleh

Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and

Communication Technology/AECT) di Amerika, yakni sebagai segala bentuk

dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.11

Berdasarkan definisi-definisi tersebutkan, tampak bahwa studi tentang

media dalam konteks pembelajaran ini, bukanlah studi tentang hal-hal yang

menyangkut teknis dan mekanis. Karena pembelajaran bagian dari ilmu

pendidikan dan ilmu pengetahuan social, maka dengan sendirinya studi tentang

media hanyalah terbatas pada segi social, psikologis, dan pedagogiknya saja,

yaitu kaitannya dengan unsur-unsur lainnya dalam keseluruhan unsure

pembelajaran. Dengan demikian, tujuan pemanfaatannya media dalam proses

pembelajaran adalah mengefektifkan dan mengefesiensikan proses

pembelajaran itu sendiri.12

9Yudhi munadi, Media pembelajaran. (Cipayung: Gaung Persada (GP) Press, 2008), h. 7 10Dr. nana sudjana, dkk, Media pengajaran. (Bandung: sinar baru algensindo offset,

2010), h. 2 11Yudhi munadi. 2008. Media pembelajaran. Cipayung: Gaung Persada (GP) Press .hlm8 12 Ibid, hlm 8

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

8

Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai

sumber belajar. Fungsi-fungsi yang lain merupakan hasil pertimbangan dari

kajian ciri-ciri umum yang dimilikinya, bahasa yang dipakai menyampaikan

pesan dan dampak atau efek yang ditimbulkannya.13

Ciri-ciri (karakteristik) umum media yang dimaksud adalah

kemampuannya merekam, menyimpan, melestarikan, merekonstruksi, dan

mentransportasikan suatu peristiwa atau obyek. Kemudian yang dimaksud

bahasa yang dipakai menyampaikan pesan adalah bahasa yang verbal dan

nonverbal.Terakhir adalah tentang efek yang ditimbulkannya, bentuk konkrit

dari efek ini adalah terjadinya perubahan tingkah laku dan sikap siswa sebagai

akibat interakhir antara dia dengan pesan yaitu baik perubahan itu secara

individu maupun secara kelompok.14

Dalam usaha untuk memanfaatkan media sebagai alat bantu mengajar

Edgar Dale(1969) dalam bukunya “Audio visual methods in teaching” Edgar

Dale membuatklasifikasi menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang

paling abstrak.15

Gambar 2.1. Tingkat Media Sebagai Alat Pengajar

Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman”

dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas dalam menentukan alat

bantu yangpaling sesuai untuk pengalaman belajar.

13 Ibid, hlm 36 14Yudhi munadi. 2008. Media pembelajaran. Cipayung: Gaung Persada (GP) Press hlm36 15 Edgar Dale, (1969) Audio Visual Methods in Teaching, New Yorg: Holt, Rinehart and

Winston Inc. The Dryden Press. Hlm 38

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

9

a. Media Flash

1) Pengenalan Flash

Beberapa software yang dapat dimanfaatkan untuk

membangun sebuah pembelajaran multimedia, terutama dengan

memanfaatkan kualitas software serta dukungan spesifikasi komputer

yang dimiliki. Di antara software yang sudah familier sejak tahun

1994 di Indonesia, yang sering digunakan dalam membangun

animasi adalah Macromedia Flash.16

Macromedia flash merupakan salah satu program aplikasi

yang digunakan untuk mendesain/merancang animasi yang banyak

digunakan saat ini. Saat membuka situs atau halaman internet

tertentu, biasanya terdapat animasi objek grafis yang bergerak dari

besar menjadi kecil, dari terang menjadi redup, dari bentuk satu

menjadi bentuk lain, dan mash banyak lagi yang lain. Adapun

animasi-animasi objek grafis tersebut dapat dikerjakan dengan

macromedia flash.17

Macromedia flash juga mengenalkan bagaimana cara

membuat movie clip, animasi frame, animasi tween motion, serta

perintah action script-nya. Adapun beberapa kemampuan

Macromedia flash lainnya adalah sebagai berikut:

a) Dapat membuat animasi bergerak (motion tween), perubahan

bentuk (shape tween) dan perubahan dan transparansi warna

(color effecttween).

b) Dapat membuat animasi masking (efek menutupi sebagian objek

yang terlihat) dan animasi motion guide (animasi mengikuti

jalur).

c) Dapat membuat tombol interaktif dengan sebuah movie atau

objek yang lain.

d) Dapat membuat animasi logo, animasi form, presentasi

multimedia, game, kuis interaktif, simulasi/visualisasi.

16 Deni Darmawan, Inovasi Pendidikan: Pendekatan Praktik Teknologi Media dan

Pembelajaran Online, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 231. 17 Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta:

Referensi Jakarta, 2012), h. 187.

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

10

e) Dapat dikonversi dan di-publish ke dalam beberapa tipe seperti

*.swf, *.html, *.gif, *.jpg, *.png, *.exe dan *.mov.18

b. Komponen-komponen Flash

Gambar 2.2. Komponen-komponen Flash

a) Timeline

Jika anda membayangkan Movie Flash sebagai sebuah buku,

Timeline merupakan table interaktif dari isinya. Setiap adegan

seperti sebuah bab, setiap frame seperti halaman, dan layer seperti

tumpukan buku.

b) Stage (Area Kerja)

Stage merupakan tempat bekerja dalam membuat animasi.

c) Toolbar

Berisi kumpulan tool yang digunakan untuk membuat dan memilih

isi di dalam Timeline dan Stage.

d) Color Window

Flash yang digunakan untuk mengatur warna pada objek yang

dibuat.

e) Action Frame

Window yang digunakan untuk menuliskan ActionScript untuk

Flash. Biasanya ActionScript digunakan untuk mengendalikan

objek yang dibuat sesuai dengan keinginan si pembuat.

f) Properties

18Ibid., h. 187.

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

11

Bagian yang digunakan untuk mengatur property dari objek yang

dibuat.

g) Components

Digunakan untuk menambahkan objek-objek yang diperlukan

untuk kebutuhan web application maupun media interaktif.19

3. Pembelajaran Sistem Koloid

a. Kompetensi

Kompetensi yang ingin dicapai pada materi Sistem Koloid sesuai

dengan KI-KD Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:20

3.15 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

4.14 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada

disekitarnya serta menganalisis sifat-sifat dari sistem koloid yang

dibuat.

b. Sistem Koloid

Paradigma masyarakat masih minim akan pengetahuannya

mengenai ilmu kimia, sehingga ilmu kimia dirasa sangat linear atau

berbanding lurus dengan kegiatan-kegiatan yang negatif. Contohnya

ialah menggunakan unsur-unsur kimia untuk gencatan senjata dan

peperangan di berbagai negara. Bahan-bahan kimia juga banyak di

salahgunakan pada produk-produk kosmetik dan makanan secara

berlebihan atau melewati batas yang telah ditentukan penggunaannya.

Padahal secara faktual, ilmu kimia tidak hanya digunakan untuk hal-hal

sesempit itu. Banyak sekali aplikasi ilmu kimia yang dapat kita temukan

dalam kehidupan sehari-hari.

Seringkali kita melihat air susu, jelly, pelembab kulit, minyak

wangi, minyak rambut, cat, buih sabun, asap, kabut, karet busa, mutiara,

kaca mata gelap, sebagian getah (karet, nangka) dan sebagainya dalam

kehidupan sehari-hari. Di antara benda atau cairan tersebut mungkin anda

pernah membuat atau menggunakannya. Benda-benda tersebut mungkin

agak sukar untuk dikelompokkan ke dalam campuran homogen (larutan)

19 Darmawan, Deni, Inovasi Pendidikan: Pendekatan Praktik Teknologi Multimedia

dan Pembelajaran Online, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 232-237. 20Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum Kompetensi Dasar Sekolah

Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA), 2014, h. 128-129

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

12

atau campuran heterogen. Untuk membedakan dengan larutan atau

campuran heterogen, kelompok benda-benda tersebut memiliki

penamaan khusus yang disebut koloid.

1) Pengertian Sistem Koloid

Campuran dua zat disebut larutan sejati jika ukuran

partikel yang terdispersi dalam medium pendispersinya lebih

kecil dari 1 nm (10-9). Campuran dua zat disebut suspensi jika

ukuran partikel yang terdispersi dalam medium pendispersinya

lebih besar dari 100 nm dan disebut koloid jika partikel

terdispersinya diantara 1-100 nm (10-9m ≤ koloid ≤ 10-7m).21

Berikut adalah tabel perbedaan antara larutan sejati, koloid dan

suspensi.

Tabel 2.1 Perbedaan Larutan Sejati, Koloid dan Suspensi

Larutan Koloid Suspensi Satu fase Dua fase Dua fase

Homogen, tak dapat dibedakan, walaupun

menggunakan mikros-kop ultra.

Secara makroskopis bersifat homogen, te-tapi

heterogen jika diamati dengan mi-kroskop ultra.

Heterogen.

Semua partikel ber-dimensi (panjang, le-bar,

atau tebal) <1 nm

Partikel berdimensi antara 1 nm-100 nm.

Salah satu atau semua dimensi

partikel > 100 nm.

Stabil. Pada umumnya stabil.

Tidak stabil.

Tidak dapat disaring. Tidak dapat disaring, kecuali dengan penya-ring

ultra.

Tidak dapat disaring.

Contoh: larutan gula dalam air.

Contoh: campuran su-su dengan air

Contoh: campuran te-pung terigu dengan air.

2) Pembuatan Koloid22

a) Pembuatan Koloid dengan Cara Dispersi

Pembuatan koloid dengan cara dispersi dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu secara mekanik dan melalui reaksi

kimia. Cara mekanik dilakukan dengan menghaluskan partikel

21E. Kusnawan,Panduan Pembelajaran Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, (Bogor: CV

Dian, 2007), h.267-268. 22Ibid., h. 274.

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

13

ukuran besar menjadi ukuran koloid melalui penumbukan,

penggerusan dan penggilingan zat padat, setelah menjadi partikel

koloid, kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi.

Sedangkan untuk zat cair dilakukan dengan cara pengocokan.

Pembuatan koloid melalui reaksi kimia dilakukan dengan cara

mendispersikan suatu suspensi atau gumpalan dan endapan ke

dalam suatu larutan elektrolit yang disebut peptisasi. (Peptisasi

adalah pendispersian suatu zat dengan membentuk suatu koloid

melalui penambahan suatu zat kimia yang dapat menstabilkan

sol).

Pembuatan dispersi koloid dari logam biasanya

dilakukan dengan cara Busur Bredig, misalnya antara logam Pt

dengan Au, cara ini dilakukan dengan mencelupkan dua buah

elektroda ke dalam air, kemudian dialirkan arus listrik yang kuat.

Pada saat terjadi loncatan listrik diantar kedua ujung elektroda,

sebagian logam akan berubah menjadi partikel koloid kemudian

terdispersi di dalam air.

b) Pembuatan Koloid dengan Cara Kondensasi

Pembuatan koloid dengan cara kondensasi merupakan

kebalikan dari cara dispersi, yaitu mengubah suatu larutan sejati

menjadi partikel berukuran koloid. Pembuatan Koloid dengan

cara kondensasi pun dapat dilakukan melalui dua cara yaitu

menurunkan kelarutan suatu larutan sejati dan melalui reaksi

kimia. Menurunkan kelarutan suatu larutan sejati menjadi suatu

koloid dilakukan dengan mengganti zat pendispersinya

(pelarutnya) atau pendinginan (menurunkan suhu), misalnya

suatu zat tidak larut dalam air tetapi dapat larut dalam alkohol.

Untuk menurunkan kelarutan zat ini dilakukan dengan

mencampurkan larutan zat dalam alkohol tersebut ke dalam air

sambil dikocok sehingga dihasilkan suatu koloid.

Pembuatan koloid dengan cara kondensasi umumnya

dilakukan melalui reaksi kimia yang meliputi reaksi pertukaran

ion, reaksi hidrolisis dan reaksi redoks. Reaksi-reaksi ini

dilakukan dengan cara mendipersikan suatu larutan ke dalam zat

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

14

tertentu yang dapat mengubah partikel larutan menjadi partikel

berukuran koloid.

3) Sifat-Sifat Koloid

a) Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya

oleh partikel koloid.23 Efek ini dikemukakan oleh John Tyndall,

ahli fisika berkebangsaan Inggris. Partikel dalam sistem koloid

dapat berupa molekul atau ion yang berukuran cukup besar akan

menghamburkan cahaya ke segala arah. Larutan sejati/larutan

tidak menunjukkan efek Tyndall, karena ukuran partikelnya

terlalu kecil untuk menghamburkan cahaya.

Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall dijumpai

pada peristiwa berikut:

1. Terjadinya warna biru di langit pada siang hari dan

warna merah atau jingga di langit pada saat matahari

terbenam di ufuk barat.

2. Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak

jelas ketika ada asap rokok.

3. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut.

4. Berkas sinar matahari yang melalui celah daun

pepohonan pada pagi hari yang berkabut.

b) Gerak Brown

Gerak brown adalah gerakan partikel koloid terus-

menerus dengan membentuk garis-garis lurus yang pendek dan

mengubah arahnya secara mendadak (zig-zag), yang diakibatkan

oleh adanya tumbukan antara partikel-partikel koloid dengan

medium pendispersinya.24 Gerak brown adalah gerak acak (zig-

zag)partikel koloid dalam medium pendispersinya. Gerak ini

ditemukan oleh Robert Brown. Gerak brown terjadi karena

adanya tumbukan yang tidak seimbang antara molekul-molekul

medium terhadap partikel koloid. Semakin tinggi suhu semakin

cepat gerak brown berlangsung karena energi kinetik molekul

23Ibid., h. 276. 24Sentot Budi Rahardjo, Kimia Berbasis Eksperimen 2, (Jakarta: PT. Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri, 2008), h. 270.

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

15

medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang

lebih kuat. Gerak brown dalam sistem koloid menyebabkan

partikel koloid tersebar merata dalam medium pendispersinya

dan tidak memisah meskipun didiamkan (stabil).

c) Elektroforesis

Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid di

bawah pengaruh medan listrik atau potensial listrik.25 Partikel-

partikel koloid dapat bermuatan listrik karena terjadi penyerapan

ion pada permukaan koloid. Kestabilan sistem koloid disebabkan

adanya muatan listrik pada permukaan partikel koloid, selain

karena adanya gerak brown. Pada peristiwa elektroforesis,

partikel koloid akan dinetralkan muatannya dan digumpalkan

pada elektroda. Kegunaan dari sifat ini adalah untuk menentukan

muatan yang dimiliki oleh suatu partikel koloid.

Pada elektroforesis ini, ke dalam elektrolit dimasukkan

dua batang elektroda kemudian dihubungkan dengan sumber arus

searah, maka partikel-partikel koloid akan bergerak ke salah satu

elektroda tergantung pada jenis muatannya. Koloid yang

bermuatan negatif akan bergerak ke anoda (elektroda positif)

sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katoda

(elektroda negatif).

d) Adsorpsi (Kemampuan partikel koloid mengikat materi di

permukaan)

Adsorpsi adalah proses penyerapan suatu zat di

permukaan zat lain. Zat yang diserap disebut fase terserap dan

zat yang menyerap disebut adsorpen. Peristiwa adsorpsi

disebabkan gaya tarik molekul-molekul pada permukaan

adsorpen.

Contoh pemanfaatan adsorpsi :

1. Penyembuhan sakit perut yang disebabkan bakteri

patogen dengan serbuk karbon atau norit. Di dalam usus,

norit akan menjadi koloid yang dapat mengadsorpsi zat

racun(bakteri patogen)

25Ibid., h. 256.

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

16

2. Penjernihan air keruh dengan tawas Al2(SO4)3. Dalam air

tawas terhidrolisis menjadi Al(OH)3 yang berbentuk

koloid dan mampu mengadsorpsi kotoran dalam air

khususnya zat warna.

3. Penjernihan air tebu pada pembuatan gula pasir dengan

tanah diatome dan arang tulang (pemutihan gula).Zat

warna dalam gula akan diadsorpsi sehingga diperoleh

gula yang putih.

4. Adsorpsi gas oleh zat padat, misalnya pada masker gas.

5. Adsorpsi keringat oleh alumium stearat yang terdapat

dalam rol on deodorant.

6. Partikel koloid mampu mengadsorpsi ion positif dan ion

negatif sehingga koloid menjadi bermuatan listrik.

Koloid yang bermuatan positif contohnya Fe(OH)3 dan

yang bermuatan negatif contohnya As2S3.

e) Koagulasi

Koagulasi atau penggumpalan adalah peristiwa

pengendapan partikel-partikel koloid sehingga fase terdispersi

terpisah dari medium pendispersinya. Koagulasi disebabkan

hilangnya kestabilan untuk mempertahankan partikel-partikel

agar tetap tersebar di dalam medium pendispersinya. Koagulasi

dapat dilakukan secara mekanis, fisis dan kimia.

1. Mekanik, menggumpalkan koloid dengan pemanasan,

penga-dukan, dan pendinginan. Proses ini akan

mengurangi air atau ion di sekeliling koloid sehingga

koloid akan mengendap.

Contohnya: protein, agar-agar dalam air akan

menggumpal bila didinginkan.

2. Fisis, Contoh: penggunakan alat cottrel. Alat Cottrel

biasanya dipakai pada cerobong asap di industri-industri

besar, untuk menggumpalkan asap dan debu. Hal ini

bertujuan untuk me-ngurangi pencemaran asap dan debu

yang berbahaya. Caranya dengan melewatkan asap atau

debu pada Cottrel sebelum keluar dari cerobong pabrik.

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

17

Alat ini terdiri dari dua pelat elektrode listrik

bertegangan tinggi. Bila sudah jenuh elektrode tersebut

dibersihkan.

3. Kimia, cara ini dilakukan dengan penambahan zat

elektrolit ke dalam koloid.

Contoh:Proses pengolahan karet dari bahan mentah

(lateks) dengan menambahkan asam formiat atau cuka,

pembentukan delta di muara sungai dan proses

penjernihan air dengan menam-bahkan tawas. Tawas

digunakan untuk menggumpalkan partikel koloid dalam

air.

c. Peranan Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari

Sadar maupun tidak disadari, sebenarnya koloid sangat erat

kaitannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan hal kecil yang terkadang

dianggap sepele pun merupakan salah satu bagian dari aplikasi koloid

dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh dari

peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari.

a) Mengurangi Polusi Udara

b) Penggunaan Lateks

c) Membantu Pasien Gagal Ginjal

d) Penjernihan Air

e) Sebagai Deodoran

f) Sebagai Bahan Makanan dan Obat

g) Sebagai Bahan Kosmetik

h) Sebagai Bahan Pencuci

i) Penggunaan Arang Aktif

j) Pembuatan Yogurt, dll.

4. Pendekatan kontekstual komponen Learning Community

Dalam membahas pendekatan kontekstual, ada beberapa teori yang

penulis paparkan, yaitu (1) pendekatan kontekstual, (2) karakteristik

pendekatan kontekstual, (3) pendekatan kontekstual komponen Learning

Community.

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

18

a. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and

Learning/CTL) adalah konsep belajar dengan cara guru menghadirkan

dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan

mereka sehari-hari. Sementara siswa memperoleh pengetahuan dan

keterampilan dari konteks yang terbatas, sedikit demi sedikit, dan dari

proses mengkrontruksi sendiri, sebagai bekal untuk memecahkan

masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.26

Pendekatan kontekstual bisa membantu guru dalam

menghubungkan apa yang telah diajarkan kepada siswa dengan

kehidupan di sekitar siswa. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa

mengaitkan pengetahuan yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari

sebagai anggota masyarakat. Dengan demikian, hasil pembelajaran

diharapkan berlangsung alamiah.

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, pendekatan kontekstual

digunakan agar siswa mampu memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai

media untuk belajar.

b. Komponen-komponen Pendekatan Kontekstual

Pendekatan pembelajaran kontekstual melibatkan tujuh

komponen utama:27

1) Konstruktivisme (Constructivism)

Konstruktivisme merupakan landasan filosofis pendekatan

pembelajaran kontekstual, bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia

sedikit demi sedikit melalui sebuah proses. Pengetahuan bukanlah

seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil

dan diingat. Manusi harus mengonstruksi pengetahuan itu dan

memberi makna melalui pengalaman nyata. Menurut pandangan

konstruktivisme, tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut

dengan cara: (a) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi

siswa; (b) memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan

26 Senduk dan Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Penerapannya dalam

KBK, (Malang: UM Press, 2003), h. 13 27 Muslich Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,

Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, (Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2010), h. 4-6

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

19

idenya sendiri; dan (c) menyadarkan siswa agar menerapkan strategi

mereka sendiri dalam belajar.

2) Inkuiri (Inquiry)

Inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

berbasis kontekstual kontekstual inkuiri artinya proses pembelajaran

didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir

secara sistematis. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa

diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil

dari menemukan sendiri

3) Bertanya (Questioning)

Bertanya adalah cerminan dalam kondisi berpikir. Bertanya

dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk

mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa.

Bagi siswa, kegiatan bertanya dimaksudkan untuk menggali

informasi, mengkomunikasikan apa yang sudah diketahui, dan

mengarah perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Bertanya

adalah proses dinamis, aktif, dan produktif serta merupakan fondasi

dari interaksi belajar mengajar.

4) Masyarakat Belajar (Learning Community)

Konsep masyarakat belajar menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Ketika menggunakan

pendekatan pembelajaran kontekstual di dalam kelas, guru disarankan

selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok

belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya

heterogen, yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi

tahu yang belum tahu, yang cepat mendorong temannya yang lambat,

yang mempunyai gagasan segera memberi usul, dan seterusnya.

5) Pemodelan (Modeling)

Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan

sesuatu contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Dalam

pembelajaran kontekstual, guru bukanlah satu-satunya model.

Pemodelan dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seseorang bisa

ditunjuk dengan memodelkan sesuatu berdasarkan pengelaman yang

diketahui.

6) Refleksi (Reflection)

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

20

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari

atau berpikir kebelakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan ketika

pembelajaran. Refleksi merupakan respons terhadap kejadian,

aktivitas, atau pengetahuan yang baru dipelajari. Nilai hakiki dari

komponen ini adalah semangat instropeksi untuk perbaikan pada

kegiatan pembelajaran berikutnya.

7) Penilaian Autentik (Authentic assessment)

Penilaian autentik adalah upaya pengumpulan berbagai data yang

dapat membrikan gambaran perkembangan belajar siswa. Data

dikumpulkan dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada satt

melakukan pembelajaran.

c. Karakteristik pendekatan kontekstual

Menurut Johnson dalam Nurhadi dan Senduk, Ada delapan

karakteristik dalam sistem pembelajaran kontekstual, yaitu:28

1) Melakukan hubungan yang bermakna (making meaningful

connections). Siswa dapat mengembangkan potensinya untuk bekerja

sendiri, berkelompok, dan belajar sambil berbuat.

2) Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan (doing significant

work). Siswa menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan

kehidupan nyata sebagai anggota masyarakat.

3) Biaya yang diatur sendiri (sell-regulated learning). Siswa melakukan

pekerjaan yang ada, hasilnya dan sifatnya nyata.

4) Bekerja sama (collaborating). Siswa dapat bekerja sama dengan orang

lain dan saling berkomunikasi.

5) Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking). Siswa dapat

berpikir secara kreatif untuk menganalisis dan memecahkan masalah

dengan logika.

6) Mengasuh memelihara pribadi siswa (nurturing the individual).

Memberi perhatian dan motivasi kepada siswa agar percaya dengan

kemampuan diri sendiri tetapi juga menghormati orang lain.

7) Mencapai standar yang tinggi (reaching high standards). Siswa

berusaha untuk mencapai hasil yang maksimal.

28 Senduk dan Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Penerapannya dalam KBK, (Malang: UM Press, 2003), h. 13-14

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

21

8) Menggunakan penilaian autentik (using authentic assessment). Siswa

menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam dunia nyata untuk

suatu tujuan.

The Northwest Regional Education Laboratory USA dalam Nurhadi

dan Senduk. Mengidentifikasikan adanya enam kunci dasar dari

pembelajaran kontekstual sebagai berikut.29

1) Pembelajaran bermakna

Pembelajaran bermakna dapat dirasakan apabila siswa dapat mengerti

manfaat dari apa yang telah dipelajari.

2) Penerapan pengetahuan

Penerapan pengetahuan adalah kemampuan siswa untuk menerapkan

pengetahauan yang dimiliki dengan kehidupan siswa

3) Berpikir tingkat tinggi

Siswa harus berpikir kritis, kreatif, dan peka terhadap masalah-

masalah yang ada di lingkungan sekitar siswa

4) Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar

Isi pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi

5) Responsive terhadap budaya

Guru harus menghargai kepercayaan dan kebudayaan siswa dan

masyarakat sekitar tempat ia mengajar.

6) Penilaian autentik

Penggunaan berbagai strategi penilaian dapat menjadi pedoman untuk

mengetahui hasil pembelajaran

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

karakteristik pendekatan kontekstual adalah melakukan hubungan yang

bermakna, penerapan pengetahuan, belajar yang diatur sendiri, bekerja

sama, berpikir kritis dan kreatif, memelihara pribadi siswa, mencapai

standar yang tinggi, responsive terhadap budaya, dan penilaian autentik.

d. Pendekatan kontekstual komponen Learning Comminity

Tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual di kelas, yaitu

(a) konstruktivisme (contructivism), (b) menemukan (inquiry), (c)

29 Senduk dan Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Penerapannya dalam KBK, (Malang: UM Press, 2003), h. 14-15

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

22

bertanya (questioning), (d) masyarakat belajar (learning community), (e)

pemodelan (modeling), (f) refleksi (reflection), dan (g) penilaian yang

sebenarnya (authentic assessment).30 Dalam penelitian ini, hanya akan

membahas pendekatan kontekstual komponen learning community.

Dalam masyarakat belajar, hasil pembelajaran dapat diperoleh

dari kerja sama dengan orang lain. Konsep masyarakat belajar

menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari

orang lain. Hasil belajar diperoleh dari kerja sama antarteman,

antarkelompok, dan antara yang sudah tahu dan yang belum tahu.31

Masyarakat belajar terjadi apabila ada komunikasi dua arah

dari pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran tersebut. Kegiatan

saling belajar ini bisa terjadi apabila tidak ada pihak yang dominan dalam

pembelajaran, tidak ada pihak yang merasa segan untuk bertanya, tidak

ada pihak yang menganggap paling tahu, semua pihak saling

mendengarkan dan bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah.

Dalam Nurhadi dan Senduk, learning community atau

masyarakat belajar itu mengandung arti sebagai berikut:32

1) Adanya kelompok belajar yang berkomunikasi untuk berbagai

gagasan dan pengalaman;

2) Ada kerja sama untuk memecahkan masalah;

3) Hasil kerja kelompok lebih baik daripada kerja secara individual;

4) Ada rasa tanggung jawab kelompok, semua anggota dalam

kelompok mempunyai tanggung jawab yang sama;

5) Membangun motivasi belajar bagi anak yang belum mampu;

6) Menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan seorang

anak belajar dengan anak lainnya;

7) Ada rasa tanggung jawab dan kerja sama antara anggota

kelompok untuk saling memberi dan menerima;

30 Senduk dan Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Penerapannya dalam

KBK, (Malang: UM Press, 2003), h. 31

31 Senduk dan Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Penerapannya dalam KBK, (Malang: UM Press, 2003), h. 47

32 Senduk dan Nurhadi, Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Penerapannya dalam KBK, (Malang: UM Press, 2003), h. 47-48

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

23

8) Ada fasilitator/guru yang memandu proses belajar dalam

kelompok;

9) Ada komunikasi dua arah atau multi arah;

10) Ada kemauan untuk menerima pendapat yang lebih baik;

11) Ada kesediaan untuk menghargai pendapat orang lain;

12) Tidak ada kebenaran yang hanya satu saja;

13) Tidak ada dominasi siswa-siswa pintar;

14) Siswa bertanya kepada teman-temannya itu sudah mengandung

arti learning community.

Dalam masyarakat belajar, guru harus memantau kerja siswa

dalam kelompok. Jangan sampai ada siswa yang dominan dalam

kelompok tersebut. Masyarakat belajar bisa terjadi apabila ada

komunikasi dua arah dan tidak ada pihak yang dominan. Jika setiap

orang mau belajar dan berbagi pengetahuan dengan orang lain, maka

setiap orang akan kaya dengan pengetahuan dan pengalaman. Metode

pembelajaran dengan teknik learning community ini sangat membantu

proses pembelajaran di kelas, termasuk pembelajaran sistem koloid

melalui media pembelajaran flash.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, learning

community adalah salah satu komponen pendekatan kontekstual yang

menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerja sama dari

orang lain. Hasil belajar diperoleh dari kerja sama antarteman,

antarkelompok, dan antara yang sudah tahu dan yang belum tahu.

Masyarakat belajar terjadi apabila ada komunikasi pembelajaran saling

belajar.

Ada beberapa langkah dalam pembelajaran kontekstual

komponen learning community,yaitu penyampaian tujuan dan

memotivasi siswa, penjelasan mengenai langkah-langkah pembentukan

kelompok, persentasi, dan refleksi.

Langkah pertama adalah penyampaian tujuan dan memotivasi

siswa. Pada tahap ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apa yang

hendak dicapai pada pembelajaran, dan guru juga memotivasi siswa

supaya semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Langkah kedua adalah pembentukan kelompok.pembentukan

kelompok merupakan langkah awal dari konsep learning community.

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

24

Dalam masyarakat belajar, hasil pembelajaran dapat diperoleh dari kerja

sama dengan orang lain. Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil

pembelajaran diperoleh dari hasil kerja sama dari orang lain. Hasil

belajar diperoleh dari kerjasama antarteman, antarkelompok, dan antara

yang sudah tahu. Pendekatan ini bertujuan supaya siswa lebih semangat

karena bisa saling bertukar pendapat dengan temannya. Masyarakat

belajar bisa membantu siswa yang kurang paham terhadap materi

pelajaran karena mereka bisa bekerja sama dengan teman mereka yang

lebih tahu.

Langkah ketiga adalah persentasi kelas. Salah satu siswa maju

membacakan hasil pekerjaaannya untuk mengetahui apakah mereka

benar-benar melaksanakan masyarakat belajar (learning community).

Langkah terakhir adalah refleksi. Pada tahap terakhir ini guru

bersama siswa mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

berlangsung kemudian simpulan atas pembelajaran yang diperoleh pada

hari itu.

5. Teknologi pendidikan dan guru

Teknologi pengajaran merupakan pemanfaatan dan pengetahuan

spesifik dari perkakas dan keterampilan dalam dunia pendidikan. Teknologi

pengajaran biasanya dari pandangan perspektif guru. Ketika guru menggunakan

komputer, pengganti keras pendidikan jarak jauh, atau internet untuk

pengajaran, perkakas-perkakas tersebut dianggap sebagai teknologi

pengajaran.33 Alat-alat teknologi pendidikan dapat mengubah adanya peranan

guru. Disamping guru adanya sumber-sumber pelajaran lainnya. Tetapi peranan

guru akan dapat ditiadakan dan akan selalu diperlukan. Menyatukan

“teknologi” dengan “pendidikan” dapat mengejutkan profesi guru, karena

teknologi diasosiasikan dengan “mesin” yang bisa menimbulkan bahaya

“dehumanisasi” pendidikan, yaitu pendidikan yang “mechanical”, yang serba

mesin, yang menghilangkan adanya unsur manusiawi yang selalu terdapat

dalam interaksi social antara guru dan murid dan antara murid dengan murid

dalam pelajaran biasa. Pengalaman dengan alat teknologi pendidian

33 Sharon E. Smaldino, dkk. Instructional Technology & Media For Learning.

(Jakarta: Kencana, 2012), Cet, II, h. 4

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

25

memberikan bukti bahwa dalam proses mengajar-belajar guru tetap memegang

peranan yang penting.34

Banyaknya alat instruksional di Negara-negara yang maju dapat juga

membingungkan guru. Sulit bagi guru untuk memilih media yang paling baik

dianatara begitu banyak alat yang tersedia. Walaupun banyak penelitian tentang

efektifitas berbagai media, tidak ada penelitian yang menjelaskan apabila suatu

media dapat atau tidak dapat digunakan dalam situasi belajar tertentu. 35

6. Multimedia untuk pelatihan dan pembelajaran

Persentasi multimedia dapat menggunakan beberapa macam teks, chat,

audio, video, animasi, simulasi, atau foto. Jika macam-macam komponen

tersebut digabungkan dengan baik, maka menghasilkan suatu pembelajaran

yang efektif. Siswa dapat memilih materi pembelajaran yang diinginkan, dan

komputer dapat memantau kemajuan proses belajar siswa. 36

Di dalam multimedia dalam berbagai bentuk baik dalam bentuk teks,

video, animasi, audio, simulasi atau foto. penggabungan dari berbagai bentuk

multimedia yang baik dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif, sehingga

siswa dapat memilih sendiri materi pembelajaran.

B. Kerangka Berfikir

Penelitian Pengembangan merupakan suatu penelitian yang bertujuan

untuk menghasilkan produk sekaligus mengembangkannya melalui metode

penelitian dan pengembangan yang bisa menghasilkan produk dan mengevaluasi

produk tersebut.

Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang bisa menjadi

perantara atau bisa menyampaikan informasi dari pengirim informasi ke penerima

informasi sedangkian media pembelajaran kimia berbasis flash merupakan

pembelajaran yang disajikan melaui media flash yang media flash itu sendiri bisa

memvisualisasikan materi kimia yang bersikap abstrak terutama sistem koloid

sehingga pembelajaran sistem koloid lebih menarik dan bisa menarik perhatian

34 Prof. Dr. Nasution, M.A., Teknologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011),

h. 100 35 Ibid, hlm 100 36 Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h. 120-121

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

26

siswa dan siswi dalam pembelajrannya. Berikut merupakan gambar 2.3 tentang

kerangka dari kerangka berfikir.

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir

Sistem koloid

Pembelajaran

Pasif/Monoton

Media

Pembelajaran

Optimalisasi proses

Belajar/Mengajar

Karakteristik Media

Pembelajaran

Pendekatan

Kontekstual

Komponen Learning

Community

Media pembelajaran flash

berorientasi pendekatan kontesktual

komponen Learning Community

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

27

Materi sistem koloid merupakan materi yang berkaitan dengan partikel

dan merupakan materi yang erat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam

pembelajaran di kelas tidak sedikit siswa merasa tidak terlalu mengerti dari

materi koloid dan menyadari bahwa materi koloid merupakan materi yang

berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan pembelajaran pada

materi koloid disampaikan secara monoton sehingga siswa pasif dalam proses

belajar dan mengajar. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu media pembelajaran yang

berfungsi untuk memvisualisasikan materi sistem koloid agar siswa lebih mudah

memahami dan lebih menarik untuk mempelajari materi sistem koloid.

Proses belajar dan mengajar menggunakan media pembelajaran membuat

siswa mendapatkan informasi dari materi sistem koloid yang berbeda antara

siswa satu dan siswa lainnya, untuk memberikan suatu informasi tentang materi

koloid yang benar, dibutuhkan pendekatan kontekstual komponen Learning

Community yang bertujuan untuk menluruskan informasi yang benar antara

murid dengan murid dan murid dengan guru. Oleh karena itu, dalam penelitian

ini akan dikembangkan media pembelajaran flash berorientasi pendekatan

kontekstual komponen Learning Community.

C. Penelitian Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Regina Tutik Padmaningrum, Endang

Widjayanti LFX, dan I Made Sukarna dengan judul “Pengembangan Media

Pembelajaran Kimia Berbasis Teori Belajar Kontruktivisme”, hasilnya

menunjukan bahwa melalui pembelajaran kimia berbasis Instructional

Graphics berdasarkan teori belajar Kontruktivisme dalam bentuk CD, dengan

menggunakan model procedural yang bersifat deskriptif melalui tahap

perancanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan penilaian produk

menunjukan hasil yang sangat baik.37

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ira Novita Sari, Sulistyo Saputro, dan Ashadi

dengan judul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis

Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar Mandiri pada Materi Koloid Kelas

XI IPA SMA dan MA”, hasilnya menunjukan bahwa melalui metode

37Regina Tutik Padmaningrum, Endang Widjayanti LFX, dkk, Pengembangan Media

Pembelajaran Kimia Berbasis Teori Belajar Konstruktivisme, vol. 1, 2010, h. 1. (tersedia online: staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Regina Tutik Padmaningrum, Dra., M.Si./Pengembangan_media_pembelajaran_Regina_Tutik_P.pdf)

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

28

penelitian dan pengembangan (Reasearch and Development) dengan teknik

purposive sampling dan teknik pengujian kualitas multimedia menggunakan

metode angket dan metode tes, menunjukan hasil yang baik.38

3. Penelitian yang dilakukan oleh Luluk Nur Annisa dengan judul

“pengembangan media pembelajaran keterampilan computer dan pengelolaan

informasi (KKPI) berbasis multimedia interaktif menggunakan Adobe Flash

CS3 dan XML sebagai sumber belajar bagi siswa kelas X SMK Negeri 5

Yogyakarta”, hasil penelitian dan pengembangan dengan menggunakan empat

tahapan analisis kebutuhan dan pengujian Black Box adalah baik dan benar

dengan skor keseluruhan dari uji coba sebesar 3.09.39

38 Ira Novita Sari, Sulistyo Saputro, dkk, Pengembangan Multimedia Pembelajaran

Berbasis Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar Mandiri Pada Materi Koloid Kelas XI IPA SMA dan MA, Vol. 2, No. 3, 2013, h. 152, (tersedia online: download.portalgaruda.org/article.php?article=107523&val=4061)

39 Luluk Nur Annisa. pengembangan media pembelajaran keterampilan computer dan pengelolaan informasi (KKPI) berbasis multimedia interaktif menggunakan Adobe Flash CS3 dan XML sebagai sumber belajar bagi siswa kelas X SMK Negeri 5 Yogyakarta, 2012, h. vii

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Hasil pengembangan diujicobakan di SMA Nusantara 1 Tangerang. Uji

coba ini dilakukan untuk mengetahui respon terhadap media pembelajaran yang

dibuat. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada tanggal 25

Februari semester genap tahun pelajaran 2015/2016

B. Metode penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

Pengembangan. Adapun tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan pada

penelitian ini menggunakan tahapan yang dikemukakan oleh Bambang Warsita

yang terdiri dari tiga tahap besar, yaitu: 1) tahap perancangan; 2) tahap produksi;

dan 3) tahap evaluasi.40

Tahap perancangan adalah tahap awal dalam pengembangan media

pembelajaran dengan dilakukannya analisis kebutuhan dan pembuatan story

board, tahap produksi adalah tahapan dengan melakukan tiga tahapan yaitu

persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian, dan tahap evaluasi adalah tahap

terakhir dalam pengembangan media pembelajaran yang memiliki dua tahapan

yaitu uji validasi dan uji coba lapangan.

C. Desain penelitian

1. Tahap perancangan

Tahap pertama pada penelitian ini adalah tahap perancangan, tahap

perancangan sendiri terdiri dari analisis kebutuhan dan penulisan naskah.

a. Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan pada penelitian ini digunakan untuk

mengentahui keadaan yang sebenarnya terjadi dengan keadaan yang

seharusnya. Analisis kebutuhan pada penelitian adalah analisis motivasi

belajar siswa.

40 Ibid, h. 220

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

30

Dalam analisis ketersediaan sarana dan prasarana dalam proses

belajar siswa dilakukan dengan cara observasi. Hasil dari observasi ini

akan digunakan sebagai acuan dalam proses pengembangan media

pembelajaran. Hasil Observasi dapat dilihat pada Lampiran 14 dan

Lampiran 15

Tabel 3.1 kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Media Pembelajaran

No Aspek Indikator Item Jumlah 1 Technical

Quality a. Probabilitas 1 4 b. instalasi 2 c. kelancaran

pengoperasian 3

d. dokumentasi 4 2 Usability a. konsistensi 5 1 3 Elemen

Media Visual

a. teks 6 3 b. keselarasan

warna teks dan background

7

c. ilustrasi (gambar, video animasi)

8

4 Elemen Media Audio

a. narasi 9 3 b. sound effect 10

c. backsound 11 5 pembelajar

an a. keselarasan

ilustrasi visual dan deskripsi

12 1

b. Pembuatan Storyboard

Storyboard adalah visualisasi ide dari media yang akan

dibangun, sehingga dapat memberikan gambaran dari aplikasi yang akan

dihasilkam dan dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan media

pembelajaran ini. Storyboard dapat dilihat di Lampiran 10.

2. Tahap produksi

Dalam tahap produksi ini, peneliti melakukan tiga tahapan yaitu

persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian.

a. Persiapan

Persiapan yang dilakukan penelitian adalah sebagai berikut:

1) Penentuan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan indikator

2) Penentuan alat dan bahan pembuatan media pembelajaran

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

31

b. Pelaksanaan

1) Pembuatan struktur navigasi

Setelah persiapan selesai maka dilanjutkan pembuatan navigasi

yang akan digunakan sebagai penuntun alur dalam pembuatan media

pembelajaran ini.

2) Pembuatan desain layout flow screen

Pembuatan desain lyout flow screen berguna untuk

menentukan urutan tampilan yang akan ditampilkan dan apa saja yang

akan ditampilkan dalam setiap menu dari media pembelajaran yang

dibuat berdasarkan storyboard.

c. Penyelesaian

Setelah tahap persiapan dan pelaksanaan telah dilakukan maka

akan dilanjutkan ke tahap penyelesaian yang akan menghasilkan produk

awal media. Produk awal ini akan diujikan kelayakannya kepada para ahli

media dan materi pada tahap evaluasi

3. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap yang dilakukan untuk memastikan

bahwa kualitas media pembelajaran yang sedang dikembangkan mutunya

terjamin dengan baik. Pada tahap ini terdiri dari beberapa tahap sebagai

berikut:

a. Uji validasi

Validasi adalah sesuatu yang menunjukan tingkat kevalidan atau

kestabilan sesuatu instrument dimana tes itu dapat mengukur apa yang

sebenarnya akan diukur. Uji validitas yang dilakukan terhadap media

pembelajaran adalah uji validitas isi (content validity), yaitu validitas

suatu alat ukur dipandang dari segi “isi” (content) bahan pelajaran yang

dicakup oleh alat ukur tersebut dengan pertimbangan para ahli. Sebanyak

5 para ahli yang memvalidasi isi dengan nilai rata-rata CVI (Content

Validity Index) sebesar 1.41

Setelah produk awal media pembelajaran selesai maka akan

dilanjutkan ke tahap uji validasi. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui

kelayakan media pembelajaran yang telah dibuat melalui penilaian para

ahli sebagai validator baik ahli media maupun ahli materi yang nantinya

hasil dari penilaian para ahli tersebut digunakan untuk mengembangkan

41 C. H. Lawshe. A Quantitative Approach To Content Validity. Pardue University. H. 267-268

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

32

media pembelajaran yang dibuat sampai media pembelajaran tersebut

dinilai layak oleh validator.

b. Uji coba lapangan

Setelah media pembelajaran yang dibuat divalidasi dan direvisi

maka selanjutnya peneliti akan melakukan uji coba lapangan berupa uji

coba terbatas guna untuk mengetahui respon siswa dan respon guru

terhadap media pembelajaran yang telah dibuat sebagai data pendukung

pembuatan media pembelajaran ini.

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

33

MATERI KOLOID

ANALISIS KEBUTUHAN

ANALISIS BELAJAR

PEMBUATAN STORYBOARD

VALIDASI STORYBOARD YA PEMBUATAN MEDIA

PEMBELAJARAN

VALIDASI MEDIA

YA

UJI COBA

TIDAK

TIDAK

PENGAMBILAN DATA

PENGOLAHAN DATALAPORAN

Gambar 3.1 Desain Penelitian

D. Instrument penelitian

Instrument merupakan alat bantu bagi peneliti dalam menggunakan

metode pengumpulan data. Pada penelitian ini terdapat beberapa instrument

penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian yaitu:

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

34

1. Lembar observasi berbentuk checklist yang digunakan untuk mengumpulkan

data dengan teknik observasi

2. Instrument angket untuk penelitian media pembelajaran media pembelajaran

yang dikembangkan dinilai oleh ahli media pembelajaran dan ahli materi

kimia berdasarkan kriteria multimedia interaktif yang digunakan oleh

Thorn.42 Selain itu, media pembelajaran juga akan diujicobakan untuk

mendapatkan respon pengguna media pembelajaran tersebut yaitu siswa dan

guru. Lembar instrument ahli Media dapat dilihat pada Lampiran 2, lembar

instrument Materi dapat dilihat pada Lampiran 4, lembar Respon Guru dapat

dilihat pada Lampiran 5 dan lembar Respon Siswa dapat dilihat pada

Lampiran 6. Berikut merupakan kisi-kisi instrument penilaian media

pembelajaran untuk ahli media dan ahli materi serta untuk siswa dan guru.

Tabel 3.2 kisi-kisi angket penilaian media pembelajaran untuk ahli media

No Indikator Jumlah 1 Kesesuaian

media dengan tujuan yang akan dicapai

19

2 Kesesuaian visual dengan materi

7

3 Kesesuaian visual dengan kelompok sasaran

8

4 Kesesuaian caption dengan materi sajian

7

Kisi-kisi angket penilaian media pembelajaran untuk ahli media dengan masing-

masing kriteria yang disesuaikan dengan indikator sebanyak 41 kriteria. Angket ini

selanjutnya akan digunakan untuk ahli media dalam tahap validasi terhadap ahli media

42 Warwick J. Thorn, “Points to Consider when Evaluation Interactive Multimedia”, The

Internet TESL Journal, Vol. 2, No. 4, 1995, h.1

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

35

Tabel 3.3 kisi-kisi angket penilaian media pembelajaran untuk ahli materi

Kisi-kisi angket penilaian media pembelajaran untuk ahli materi dengan masing-

masing kriteria yang disesuaikan dengan indikator sebanyak 44 kriteria. Angket ini

selanjutnya akan digunakan untuk ahli materi dalam tahap validasi terhadap ahli materi.

Tabel 3.4 kisi-kisi angket penilaian media pembelajaran untuk siswa dan guru

Aspek Indikator Nomor Butir Pertanyaan

Siswa Guru Kemudahan

Navigasi Kemudahan pengoprasian 1,2 1,2 Petunjuk penggunaan 3 3 Kemampuan mengakses kekonsistenan tombol

4 4

Kemudahan pengoperasian tombol navigasi

5 5

Fungsi timer 6 6 Kandungan

Kognisi Kesesuaian materi dengan SK - 7 Kesesuaian materi dengan KI - 8 Kesesuaian materi dengan indikator - 9 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran

- 10

No Indikator Jumlah 1 Ketepatan/keakuratan

materi 3

2 Kedalaman dan keluasan materi 5

3 Kesesuaian materi dengan indikator 4

4 Kesesuaian visual dengan materi 17

5 Kecukupan (sufficiency) materi 5

6 Kemutakhiran 2

7 Pendekatan Learning Community 8

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

36

Kemudahan memahami materi 7 11,12 Kesesuaian pertanyaan dengan SK - 13 Kesesuaian pertanyaan dengan KI - 14 Kesesuaian pertanyaan dengan indikator - 15

Persentasi informasi

Kemampuan meningkatkan motivasi belajar

8 -

Kemampuan membantu dalam memahami materi

9 16

Integrasi Kemampuan meningkatkan kemahiran penggunaan media flash

10 -

Kemampuan membantu dalam pemanfaatan media flash

11,12 17

Artistik dan estetika

Kejelasan teks 13 18 Kesesuaian gambar 14 - Kesesuaian background dengan teks 15 19 Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan EYD

16 20

Fungsi secara keseluruhan

Kemampuan membantu siswa belajar mandiri

17 21

Kemampuan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan

18 22

Kemampuan memenuhi kebutuhan belajar 19,20,21 23

Kisi-kisi angket penilaian media pembelajaran untuk siswa dan guru dengan

masing-masing indikator pada aspek tertentu memiliki total indikator sebanyak 21

indikator. Selanjutnya, angket ini akan digunakan untuk siswa dan guru untuk mengetahui

bagaimana pengembangan media pembelajaran flash

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh dari angket respon siswa dan guru

ditabulasikan dan kemudia dicari persentasenya serta dianalisis. Perhitungan

persentase menggunakan rumus berikut:

𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙× 100%

Data yang telah dipersentasikan akan diubah dalam bentuk predikat agar

mudah dibaca dan dipahami sehingga memudahkan dalam menyimpulkan

penilaian media pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup,

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

37

kurang atau sangat kurang sesuai dengan pedoman penilaian yang digunakan oleh

Ridwa Susanto.43

Tabel 3.5 kriteria Interprestasi Skor

No. Interval Skor Kategori 1 81-100% Sangat baik 2 61-80% Baik 3 41-60% Cukup 4 21-40% Kurang 5 1-20% Sangat Kurang

43 Ridwan dan Sunarto. Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Komunikasi,

Ekonomi dan Bisnis, (Bandung: Alfabet. 2012), Cet. VII, h.30.

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkam dan mengembangkan media

pembelajaran kimia berbasis flash pada materi sistem koloid. Tahap

pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini mengacu pada model yang

digunakan oleh Bambang Warsita yang terdiri dari tiga tahap yaitu tahap

perancangan, tahap produksi dan tahap evaluasi.44

1. Tahap perancangan

a. Analisis kebutuhan

Tahap analisis kebutuhan yang dilakukan berupa identifikasi awal

di SMAN 5 Kota Tangerang dan SMA Nusantara 1 Kota Tangerang

terkait keadaan media dan sarana pada proses pembelajaran yang

dilakukan. Analisis kebutuhan yang dilakukan pada penelitian ini

menggunakan aspek penilaian berbentuk checklist yang diberikan kepada

salah satu guru. Dimana data hasil analisis kebutuhan tersebut dapat

dilihat pada Lampiran 2. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis

kebutuhan siswa, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1 Observasi Penilaian Media Pembelajaran

No. Pernyataan SMAN 5 Tangerang

(%)

SMA Nusantara 1 Tangerang

(%) 1 Technical Quality 81,25 37,5

2 Usability 75 25 3

Elemen Media Visual 91,67 41,67

4

Elemen Media Audio 75 33,33

5 Pembelajaran 100 25 Rata-rata (%) 83.33 41,67

44 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan & Aplikasinya, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2008), h. 227.

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

39

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa persentase rata-rata

yang di dapatkan ditiap sekolah memiliki persentase yang berbeda, rata-

rata persentase yang diperoleh di SMAN 5 Kota Tangerang adalah

83,33% yang termasuk kedalam kategori sangat baik sedangkan rata-rata

persentase yang diperoleh di SMA Nusantara 1 Kota Tangerang adalah

35,4% yang termasuk kedalam kategori sangat kurang. Hal ini dapat

terjadi karena keterbatasan multimedia yang tersedia di SMAN 5 Kota

Tangerang berbeda dengan multimedia yang tersedia di SMA Nusantara

1 Kota Tangerang, dilihat dari persentase yang diperoleh dari hasil

observasi terlihat bahwa SMA Nusantara 1 Kota Tangerang memerlukan

pengembangan multimedia agar multimedia di SMA Nusantara 1 Kota

Tangerang dapat termasuk kedalam katergori baik.

b. Pembuatan story board

Story board merupakan penjabaran dari alur pembelajaran yang

sudah di desain yang berisi informasi pembelajaran dan prosedur serta

petunjuk pembelajaran.45 Berikut merupakan story board yang digunakan

pada penelitian ini:

Tabel 4.2 Storyboard Media flash pada Materi Koloid

No. Keterangan Visual Audio 1 Opening Animasi kimia, identitas pembuat, dan

identitas instansi Back Sound

2 Main Menu Menu Program (on link) 1. Larutan, Koloid & Suspensi 2. Koloid 3. Aplikasi Koloid

Back Sound

3 Main Menu-Larutan, Koloid,

dan Suspensi

SubMain Menu: 1. Pembuatan 2. Sifat

Back Sound

4 Sub Main Menu-Pembuatan

Materi mengenai pembuatan larutan, koloid, dan suspense

Back Sound

5 Sub Main Menu-Sifat

Materi mengenai sifat dari larutan, koloid, dan suspensi berdasarkan

penyaringan, didiamkan, dan disaring

Back Sound

6 Main Menu-Koloid Sub Main Menu: 1. Pembuatan Koloid 2. Sifat-sifat Koloid 3. Jenis-jenis Koloid

Back Sound

7 Sub Main Menu-Pembuatan Koloid

Materi mengenai pembuatan koloid dengan menggunakan cara kondensasi dan

dispersi

Back Sound

8 Sub Main Menu- Materi mengenai sifat-sifat koloid Back Sound

45 Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosadakarya, 2011), h. 75.

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

40

Sifat-sifat Koloid berdasarkan efek tyndall, gerak brown, dialysis, dan koagulasi

9 Sub Main Menu-Jenis-jenis koloid

Materi mengenai jenis-jenis koloid seperti aerosol, emulsi, busa, dan sol

Back Sound

10 Main Menu-Aplikasi Koloid

Sub Main Menu: 1. Aplikasi 2. Evaluasi 3. Credits

Back Sound

11 Sub Main Menu-Aplikasi

Video tentang aplikasi koloid diantaranya video tentang pencucian ginjal, cola cola+milk experiment,

flocculation process, globecore colloid mill, dan water treatment process

Back Sound

12 Sub Main Menu-Evaluasi

Soal soal tentang materi koloid berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari

20 soal

Back Sound

13 Sub Main Menu-Credits

Identitas pembuatdan instansi

Back Sound

Tabel 4.2 dibuat berdasarkan bagian-bagian yang telah dibuat

dari media pembelajaran, dari awal sampai akhir. Pada bagian awal

terdapat bagian opening atau pembuka kemudian dilanjutkan dengan

menu yang didalamnya terdiri dari beberapa menu lagi atau disebut

sebagai submenu dan diakhiri dengan penutup.

2. Tahap Produksi

Tahap kedua merupakan tahap produksi, yaitu pembuatan draft

produk media pembelajaran kimia interaktif berbasis flash. Tahap ini

dilakukan setelah mealkukan analisis kebutuhan tersebut dilakukan sebagai

acuan pembuatan media pembelajaran berbasis flash ini. Tahap produksi ini

terdiri dari persiapan pembuatan media pembelajaran, pelaksanaan

pembuatan media pembelajaran dan penyelesaian pembuatan media

pembelajaran.

a. Persiapan Pembuatan Media Pembelajaran

Langkah yang dilakukan pada persiapan pembuatan media

pembelajaran adalah pemilihan materi dan pembuatan soal yang akan

dimasukkan kedalam media. Materi dan soal dipilih berdasarkan Standar

Kompetensi, Kompetensi Inti dan indicator sesuai silabus mata pelajaran

SMA kelas XI. Kemudian dilanjutkan penentuan komponen media

beserta alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan media.

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

41

1) Penentuan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator,

pembuatan materi dan pembuatan soal.

KI, KD dan indikator yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a) Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,

santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta

damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan dan menjelaskan pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural dan metakognitif dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajari di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

b) Kompetensi dasar

KD 3.15 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

KD 4.14 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang

ada disekitarnya serta menganalisis sifat-sifat dari sistem

koloid yang dibuat

c) Indikator

1. Membuat larutan, suspensi, dan koloid

2. Mengidentifikasi sifat-sifat larutan, suspensi, dan koloid

3. Membuat sistem koloid dengan berbagai bahan disekitar

4. Menganalisis sifat-sifat koloid dari animasi flash yang dibuat

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

42

5. Mengelompokan jenis-jenis koloid berdasarkan animasi flash

6. Menjelaskan penerapan sifat-sifat koloid dalam kehidupan sehari-

hari

d) Pembuatan soal

Soal yang dibuat akan digunakan pada bagian akhir disetiap

materi dan evaluasi di media pembelajaran berbasis flash ini melalui

tahap validasi dosen pendidikan kimia.

2) Penentuan Alat dan Bahan Pembuatan Media Pembelajaran

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran

kimia berbasis flash ini adalah sebagai berikut:

a) Personal Computer(PC) atau laptop

b) Software Photoshop untuk mengelola gambar dan desain layout aplikasi

c) Corel Video Studio: untuk memotong dan memformat konten video

d) Adobe Flash untuk membuat konten animasi dan tombol

e) Adobe Director 11 untuk menggabungkan semua konten dan member

program interaksi antar menu

f) Buku-buku pelajaran kimia sebagai literature dalam pembuatan materi

dan soal

b. Pelaksanaan Pembuatan Media Pembelajaran

Pada tahap pelaksanaan pembuatan media pembelajaran, media

storyboard yang berguna dalam pembuatan media.

1) Struktur Navigasi

Struktur Navigasi ini akan dignakan sebagai acuan dalam pembutan

sebuah aplikasi multimedia atau dapat dianalogikan sebagai diagram alur

dalam perancangan bahasa pemrograman. Memiliki fungsi untuk

menggambarkan dengan jelas hubungan dan rantai kerja seluruh elemen

yang akan digunakan dalam aplikasi. Dengan penggambaran struktur

navigasi, pembuat aplikasi dapat sistematis dan mudah.

2) Desain Tampilan Flow Screen

Desain Tampilan flow screen ini menampilkan alur tampilan media

pembelajaran yang dibuat berdasarkan storyboarddari halaman awal sampai

tampilan yang lainnya. Sedangkan untuk urutan materi dibuat berdasarkan

indikator yang disajikan pada analisis indikator. Desain Tampilan flow

screen dapat dilihat pada gambar 4.1

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

43

Gambar. 4.1 Tampilan Flow Screen

Pada bagian awal software terdapat tampilan profile, setelah itu masuk

ke tampilan main menu yang terdiri dari larutan, koloid dan suspensi, koloid dan

aplikasi koloid. Dalam setiap menu terdapat submenu, yang menjelaskan koloid

secara keseluruhan. Pada bagian akhir terdapat tampilan credit terdapat identitas

peneliti, pembuat software dan instansi.

c. Penyelesaian Pembuatan Media Pembelajaran

Penyelesaian pembuatan media pembelajaran yang hasilnya adalah

produk awal media. Produk awal ini memiliki Tampilan sebagai berikut

Profile; Main Menu; Pembuatan larutan ; Pembuatan Koloid; Pembuatan

suspense; Pertanyaan; Larutan dengan cara didiamkan ; Koloid dengan cara

didiamkan; Suspensi dengan cara didiamkan; Larutan dengan cara didiamkan;

Koloid dengan cara penyaringan; Suspensi dengan cara penyaringan; pertanyaan;

kondensasi; Dispersi; Pertanyaan; Dialysis; Efek Tyndall; Gerak Brown;

Dispersi; Pertanyaan; jenis-jenis koloid; pencucian Ginjal; cola-cola and milk;

Flocculation process; Globecore Colloid M; Water Treatment Process dan

Evaluasi.

Profile

Main menu

Larutan, koloid, dan suspensi Koloid Aplikasi koloid

Pembuatan Sifat

Pembuatan

koloid

Sifat-sifat

koloid

Jenis-

jenis

koloid

Aplikasi Evaluasi Credit

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

44

3. Evaluasi

Setelah pembuatan produk awal media telah selesai, maka tahap

selanjutnya adalah tahap evaluasi. Tahap evaluasi ini digunakan untuk mengetahui

kelayakan media pembelajaran yang telah dibuat. Kelayakan media yang telah

dibuat dapat diketahui dari uji validasi oleh para ahli, yang terdiri dari ahli media

dan ahli materi kemudia berikutnya dilanjutkan ke tahap uji coba lapangan dengan

tujuan untuk mengetahui respon guru dan siswa.

a. Uji Validasi

1) Validasi ahli media I

a) Validasi awal

Data hasil Validasi awal oleh ahli media pada pengembangan

media pembelajaran flash ini dapat dilihat pada lampiran 7 berdasarkan

hasil validasi media tersebut diketahui bahwa masih ada kriteria yang

belum dinilai layak oleh ahli media yaitu pada aspek kesesuaian visual

terhadap kelompok sasaran, sehingga diperlukan uji validasi media

kepada ahli media kembali. Berikut gambar media sebelum divalidasi:

Gambar 4.2 Media Sebelum di Validasi I

Pada bagian awal menu pembukaan terlihat huruf yang

digunakan secara keseluruhan merupakan huruf Kapital, pada bagian

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

45

dialisis terdapat gambar nanas yang dianggap tidak perlu dan

mengganggu, pada bagian akhir tidak ada identitas pembuat media dan

pada saat penyaringan koloid sebelum penyaringan dan hasil penyaringan

sama.

b) Validasi akhir

Karena pada hasil validasi awal yang dilakukan oleh ahli media

terdapat beberapa kriteria yang tidak layak, maka dilanjutkan validasi

selanjutnya dengan data hasil validasi:

Gambar 4.3 Media sesudah di Validasi I

Pada bagian awal menu pembukaan sudah diubah sehingga secara

keseluruhan tidak menggunakan huruf Kapital, pada bagian dialisis

gambar nanas yang dianggap tidak memberikan makna sudah

dihilangkan, pada bagian penutup sudah diberikan identintas pembuat

media atau credit, dan pada bagian penyaringan koloid sudah dibedakan

sebelum penyaringan dan sesudah penyaringan.

Setelah media pembelajaran berbasis flash ini dibuat, dilakukan

pengecakan dan penyempurnaan media melalui validasi ahli media dan

ahli materi. Validasi materi dilakukan oleh dosen kimia UIN Syarif

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

46

Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 2 orang. Hasil validasi dapat dilihat

pada Tabel 4.3

Tabel. 4.3 Hasil Validasi ke-1 Media oleh Ahli Media

No Aspek Persentase validasi ke-

I (%) Kategori

Persentase validasi ke-

II (%) Kategori

1 Kesesuaian media dengan tujuan yang akan dicapai

84,21 Sangat baik 100 Sangat

baik

2 Kesesuaian visual dengan materi

85,71 Sangat baik 100 Sangat

baik

3 Kesesuaian visual dengan kelompok sasaran

62,50 Baik 100 Sangat baik

4 Kesesuaian caption dengan materi sajian

71,43 Baik 100 Sangat baik

Berdasarkan Tabel 4.3 yang menunjukan hasil validasi media oleh ahli

media menunjukan bahwa persentase terbesar pada validasi pertama

ditunjukan pada aspek kesesuaian visual dengan materi yaitu sebesar 85,71%

yang termasuk kedalam kategori sangat baik dan persentase terkecil

ditunjukan pada aspek kesesuaian visual dengan kelompok sasaran yaitu

sebesar 62,50% yang termasuk kedalam kategori baik. Selanjutnya persentase

pada validasi kedua semua aspek sudah 100% yaitu dalam kategori sangat

baik, yang menunjukan bahwa media yang dibuat sudah dinyatakan valid oleh

ahli media.

2) Validasi ahli media II

a) Validasi awal

Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh validator media

terdapat beberapa aspek yang dianggap tidak layak, diantaranya adalah

kesesuaian efek suara pada setiap interaksi media, kesesuaian pemilihan

musik pada aplikasi, paduan warna pada aplikasi serasi, kemenarikan

objek animasi dan gambar yang disajikan untuk menentukan jenis-jenis

koloid dan layout pada media pembelajaran flash tepat. Secara

keseluruhan dari hasil validasi, kekurangan media terletak ditampilan

menu utama yang kurang sesuai dengan kaidah interface, dimana

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

47

baground warna pada bagian slide kurang serasi dan animasi pada bagian

sendok harus lebih jelas. Berikut merupakan gambar media sebelum

divalidasi:

Gambar 4.4 Media sebelum di Validasi II

Pada bagian pembuatan larutan, koloid dan suspensi warna

baground pada masing-masing pembuatan larutan, koloid dan

suspensi sama

b) Validasi akhir

Karena pada hasil validasi awal yang dilakukan oleh ahli media

terdapat beberapa kriteria yang tidak layak, maka dilanjutkan validasi

selanjutnya, dimana kekurangan dari tampilan baground yang warnanya

kurang serasi diperbaiki hingga warna dan animasi sesuai dengan desain

interface. Berikut merupakan hasil media sesudah di validasi:

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

48

Gambar 4.5 Media sesudah di Validasi II

Pada bagian pembuatan larutan, koloid dan suspensi baground

pada masing-masing pembuatan larutan, koloid dan suspensi sudah

menunjukan warna baground yang berbeda-beda

Setelah media pembelajaran berbasis flash ini dibuat, dilakukan

pengecakan dan penyempurnaan media melalui validasi ahli media dan

ahli materi. Berikut merupakan tabel 4.4 dari hasil validasi ke-2 oleh ahli

media.

Tabel. 4.4 Hasil Validasi ke-2 Media oleh Ahli Media

No Aspek Persentase validasi ke-

I (%) Kategori

Persentase validasi ke-

II (%) Kategori

1 Kesesuaian media dengan tujuan yang akan dicapai

84,21 Sangat baik 100 Sangat

baik

2 Kesesuaian visual dengan materi

100 Sangat baik 100 Sangat

baik

3 Kesesuaian visual dengan kelompok sasaran

75,00 Baik 100 Sangat baik

4 Kesesuaian 100 Sangat 100 Sangat

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

49

caption dengan materi sajian

baik baik

Berdasarkan Tabel 4.4 yang menunjukan hasil validasi media oleh ahli

media menunjukan bahwa persentase terbesar pada validasi pertama

ditunjukan pada dua aspek yaitu pada aspek kesesuaian visual dengan materi

dan aspek kesesuaian caption dengan materi sajian yaitu sebesar 100% yang

termasuk kedalam kategori sangat baik dan persentase terkecil ditunjukan pada

aspek kesesuaian visual dengan kelompok sasaran yaitu sebesar 75,00% yang

termasuk kedalam kategori baik. Selanjutnya persentase pada validasi kedua

semua aspek sudah 100% yaitu dalam kategori sangat baik, yang menunjukan

bahwa media yang dibuat sudah dinyatakan valid oleh ahli media.

3) Validasi ahli materi I

a) Validasi awal

Data hasil validasi awal oleh ahli materi pada pengembangan

media pembelajaran flash ini dapat dilihat pada lampiran 8 berdasarkan

hasil validasi materi tersebut diketahui bahwa masih ada kriteri yang

belum dinilai layak oleh ahli materi yaitu pada aspek kesesuaian materi

dengan indikator, sehingga diperlukan uji validasi materi kepada ahli

materi kembali.

b) Validasi akhir

Karena pada hasil validasi awal yang dilakukan oleh ahli materi

terdapat eberapa kriteria yang tidak layak, maka dilanjutkan validasi

selanjutnya dengan data validasi tersebut selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran

Setelah media pembelajaran berbasis flash ini dibuat, dilakukan

pengecakan dan penyempurnaan materi melalui validasi oleh 2 orang ahli

media dan 2 orang ahli materi. Validasi materi dilakukan oleh dosen

kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 2 orang. Hasil

validasi dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel. 4.4 Hasil validasi Materi oleh Ahli Materi

No Aspek Persentasi validasi ke-

I (%) Kategori

Persentasi validasi ke-

II (%) Kategori

1 Ketepatan/keakurata 100 Sangat 100 Sangat

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

50

n materi baik baik 2 Kedalaman dan

keluasan materi 100 Sangat

baik 100 Sangat

baik 3 Kesesuaian materi

dengan indicator 0 Sangat

kurang 100 Sangat

baik 4 Kesesuaian visual

dengan materi 100 Sangat

baik 100 Sangat

baik 5 Kecukupan

(sufficiency) 100 Sangat

baik 100 Sangat

baik 6 Kemukhtahiran 100 Sangat

baik 100 Sangat

baik 7 Pendekatan learning

community 100 Sangat

baik 100 Sangat

baik

Berdasarkan Tabel 4.3 yang menunjukan hasil validasi materi oleh ahli

materi yang menunjukan bahwa semua aspek pada validasi pertama memiliki

persentase sebesar 100% yang termasuk kedalam kategori sangat baik kecuali

pada aspek kesesuaian materi dengan indikator yang memiliki persentase 0%

yang termasuk kedalam kategori sangat kurang. Sedangkan, pada validasi kedua

semua aspek memiliki persentase sebesar 100% yang termasuk kedalam kategori

sangat baik.

4) Validasi ahli materi II

a) Validasi awal

Data hasil validasi awal oleh ahli materi pada pengembangan

media pembelajaran flash diketahui bahwa masih ada kriteri yang belum

dinilai layak oleh ahli materi yaitu pada aspek ketepatan dan keakuratan

materi, karena pada analisis indikator belum terdapat kompetensi dasar

dan tujuan dari pembelajaran disetiap indikator pembelajaran sehingga

diperlukan uji validasi materi kepada ahli materi kembali.

b) Validasi akhir

Karena pada hasil validasi awal yang dilakukan oleh ahli materi

terdapat beberapa kriteria yang tidak layak, maka dilanjutkan validasi

selanjutnya.

Validasi selanjutnya dilakukan untuk menyempurnakan materi dari

media pembelajaran flash yaitu dengan menambahkan kompetensi dasar

dan tujuan pembelajaran pada setiap indikator pembelajaran.

Setelah media pembelajaran berbasis flash ini dibuat, dilakukan

pengecakan dan penyempurnaan materi melalui validasi oleh 2 ahli

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

51

media dan ahli materi. Validasi materi dilakukan oleh dosen kimia UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel. 4.4 Hasil validasi Materi oleh Ahli Materi

No Aspek Persentasi validasi ke-

I (%) Kategori

Persentasi validasi ke-

II (%) Kategori

1 Ketepatan/keakuratan materi

66,67 Baik 100 Sangat baik

2 Kedalaman dan keluasan materi

100 Sangat baik

100 Sangat baik

3 Kesesuaian materi dengan indicator

75 Baik 100 Sangat baik

4 Kesesuaian visual dengan materi

94,12 Sangat baik

100 Sangat baik

5 Kecukupan (sufficiency)

100 Sangat baik

100 Sangat baik

6 Kemukhtahiran 100 Sangat baik

100 Sangat baik

7 Pendekatan learning community

100 Sangat baik

100 Sangat baik

Berdasarkan Tabel 4.3 yang menunjukan hasil validasi materi oleh ahli

materi yang menunjukan bahwa aspek tertinggi yaitu pada aspek kedalaman dan

keluasan materi, kecukupan, kemukhtahiran dan pendekatan Learning

Community yang memiliki persentase sebesar 100% yang termasuk kedalam

kategori sangat baik kecuali pada aspek ketepatan/keakuratan materi yang

memiliki persentase 66,67% yang termasuk kedalam kategori baik. Sedangkan,

pada validasi kedua semua aspek memiliki persentase sebesar 100% yang

termasuk kedalam kategori sangat baik.

b. Uji Coba Lapangan

Karena uji validasi yang sudah dilakukan didapatkan hasil yang layak di

setiap aspek dan kriteria maka penelitian ini dapat dilanjutkan ke tahap

selanjutnya yaitu tahap implementasi. Pada tahap ini media pembelajaran kimia

berbasis flash diimpelmentasikan pada siswa kelas XII SMA Nusantara

Tangerang. Uji coba lapangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

penilaian siswa dan guru terhadap media pembelajaran yang telah dibuat.

1) Analisis Respon Siswa

Penilaian media pembelajaran oleh siswa dilakukan dengan meminta

siswa mengisi angket respon siswa yang telah diberikan kepada siswa kelas

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

52

XII IPA SMA Nusantara 1, dimana data dari hasil analisis respon siswa

tersebut dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan angket respon siswa

didapatkan hasil peniliaian yang dapat dilihat pada Tabel 4.5 dibawah ini

Tabel. 4.5 Hasil Angket Respon Siswa

No Aspek yang dinilai Persentase (%) Kategori 1 Kemudahan navigasi 83,33 Sangat baik 2 Kandungan kognisi 86,67 Sangat baik 3 Persentasi informasi 74,58 Baik 4 Integrasi media 76,39 Baik 5 Artistic dan estetika 73,54 Baik 6 Fungsi secara keseluruhan 81,83 Sangat baik

Rata-rata 79,39 Baik

Kategori yang digunakan pada angket respon siswa ini menggunakan

pedoman penilaian yang digunakan oleh Ridwan Sunarto.46 Berdasarkan hasil

angket respon siswa terhadap media pembelajaran flash diketahui bahwa

aspek kandungan kognisi mendapatkan persentase tertinggi yaitu sebesar

86,67% dengan kategori sangat baik dan aspek artistic dan estetika

mendapatkan persentase terendah yaitu sebesar 73,54% dengan kategori baik.

Dan dari persentase rata-rata dapat disimpulkam bahwa penilaian media

pembelajaran berbasis flash ini termasuk dalam kategori baik karena memiliki

total persentase rata-rata sebesar 79,39%

2) Analisis Respon Guru

Penilaian media pembelajaran oleh guru juga dilakukan dengan angket

yaitu dengan meminta guru mata pelajaran kimia mengisi angket respon guru

yang telah diberikan kepada guru kimi SMA Nusantara 1 Tangerang, dimana

data dari hasil analisis respon guru tersebut dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan angket respon guru didapatkan hasil penilaian yang dapat dilihat

pada Tabel 4.6

Tabel. 4.6 Hasil Angket Respon Guru

No Aspek yang Dinilai Persentase (%) Kategori 1 Kemudahan navigasi 87,50 Sangat baik 2 Kandungan kognisi 88,80 Sangat baik 3 Persentasi informasi 75,00 Baik 4 Integrasi media 75,00 Baik

46Ridwan dan Sunarto. Pengantar Statistika untuk Penelitian : Pendidikan, Sosial,

Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis, (Bandung : Alfabet. 2012), Cet. V, h. 23.

Page 66: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

53

5 Artistic dan estetika 75,00 Baik 6 Fungsi secara keseluruhan 91,67 Sangat baik

Rata-rata 82,16 Sangat baik

Berdasarkan hasil angket respon guru terhadap media pembelajaran

berbasis flash diketahui bahwa aspek fungsi secara keseluruhan mendapatkan

persentase tertinggi yaitu sebesar 91,67% dan aspek integrasi media dan

artistic dan estetika mendapatkan persentase terendah yaitu sebesar 75%. Dan

dari hasil persentase rata-rata angket respon guru dapat disimpulkam bahwa

penilaian media pembelajaran berbasis flash ini termasuk dalam kategori

sangat baik karena memiliki total persentase rata-rata sebesar 82,16%.

B. Pembahasan

1. Hasil Uji Validasi Produk

a. Uji Validasi Ahli Media

Berdasarkan hasil uji validasi awal ahli media, telah didapatkan aspek

yang dinilai tidak layak yaitu kesesuaian visual dengan kelompok sasaran.

yaitu pada kriteria kemenarikan tampilan penutup aplikasi pada media

pembelajaran flash, layout pada media pembelajaran flash tepat, dan ukuran

tulisan pada media pembelajaran flash tepat.

Kriteria kemenarikan tampilan penutup aplikasi pada media

pembelajaran flash dinilai tidak layak pada validator, karena pada media

pembelajaran flash seharusnya penutupnya adalah identitas penulis dan

pembuat media. Kriteria layout pada media pembelajaran flash tepat dinilai

tidak layak oleh validator, karena layout pada tampilan beberapa slide

belum sesuai penempatannya, semua layout pada tampilan setiap slide

digeser disebelah kiri sehingga tidak mengganggu tampilan animasi atau

video pada setiap slidenya. Kriteria selanjutnya yaitu ukuran tulisan pada

media pembelajaran flash tepat dinilai tidak layak karena ukuran tulisan pada

media terlalu besar atau kurang proposional sehingga perbaikan pada tulisan

diubah menjadi lebih proposional.

Berdasarkan lembar validasi instrument evaluasi media pada

indikator kesesuaian media dengan materi oleh ahli media membuat media

pembelajaran berbasis flash ini memiliki kontras warna pada aplikasi tepat

dan panduan warna gambar pada aplikasi serasi. jika dibandingkan dengan

media pembelajaran berbasis flash lainnya yang sudah ada seperti yang telah

Page 67: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

54

dibuat oleh Siti Juriah, dimana komposisi warna kurang menarik, layar

terlalu gelap dan kursor yang diikuti animasi mengganggu konsentrasi.

Sedangkan pada media pembelajaran berbasis flash yang dibuat oleh peneliti

memiliki kontras warna pada aplikasi tepat dan panduan warna gambar pada

aplikasi serasi.

Validasi yang dilakukan kepada ahli teknologi pembelajaran adalah

hal yang penting dilakukan dalam proses pengembangan media

pembelajaran berbasis flash, untuk meninjau berbagai aktivitas, bahan,

metode, media dan teknologi, serta instrument-instrumen penilaian termasuk

dalam menilai kesesuaian antara semua komponen yang terbangun dalam

rancangan tersebut dengan tinjauan pembelajaran. Adapun berbagai

kekeliruan yang berkaitan dengan bahan, konten, dan berbagai aktivitas

pembelajaran yang mengiringinya kemudian direvisi dan disempurnakan.47

b. Uji Validasi Ahli Materi

Berdasarkan hasil uji validasi ahli materi, aspek yang dinilai tidak

layak yaitu aspek kesesuaian materi dengan indikator yaitu pada kriteria

materi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi sudah sesuai dengan

indikatornya, materi jenis-jenis koloid sudah sesuai dengan indikatornya,

materi pembuatan koloid sudah sesuai dengan indikatornya, dan materi sifat-

sifat dan penerapan koloid sudah sesuai dengan indikatornya. Seharusnya

pada indikator membuat larutan, koloid, dan suspensi materinya adalah

perbedaan koloid, larutan, dan suspense bukan sistem koloid.

Validasi oleh ahli materi dilakukan berdasarkan perhitungan yang

dilakukan oleh Lawshe, dimana dari hasil validasi menunjukan bahwa semua

aspek pada uji validasi materi media pembelajaran flash sudah valid dengan

kategori nilai 1. Nilai tersebut menunjukan bahwa media pembelajaran flash

sudah valid.

Aspek lain pada validasi ahli materi untuk validasi pertama sudah

tergolong dalam kategori sangat baik persentase sebesar 100% aspek

tersebut diantaranya adalah ketepatan/keakuratan materi, kedalaman dan

keluasan materi, kesesuaian visual dengan materi, kecukupan,

kemukhtahiran, dan pendekatan learning community

47 Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., M.A, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran.

(Jakarta:Kencana, 2013), h. 275

Page 68: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

55

Berdasarkan lembar validasi instrumen evaluasi materi oleh ahli

materi membuat media pembelajaran berbasis flash ini dilihat dari

indikatornya, memiliki materi penerapan sifat-sifat koloid dalam

pembelajaran flash yang sudah sesuai dan sudah bisa dipahami. jika

dibandingkan dengan media pembelajaran berbasis Instructional Graphics

dengan program Macromedia Flash MX 2004 lainnya yang sudah ada seperti

yang telah dibuat oleh Siti Juriah, sub-materi pengayaan belum memberikan

tambahan pengetahuan terhadap pemanfaatan kimia dalam kehidupan sehari-

hari dan teknologi modern.

2. Uji Coba Lapangan

a. Berdasarkan angket respon siswa

Berdasarkan hasil uji coba produk, didapatkan data mengenai

persentase penilaian dari angket yang telah diberikan pada siswa.

Berdasarkan hasil persentase setiap aspek dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran kimia berbasis flash yang telah dibuat ini termasuk kedalam

kategori baik.

Beberapa aspek yang memiliki persentase tertinggi berdasarkan hasil

tersebut adalah aspek kandungan kognisi yang memiliki persentase sebesar

86,67% yang termasuk kedalam kategori sangat baik menurut Ridwan dan

Sunarto. Sedangkan media pembelajaran berbasis flash yang dibuat oleh ,

Luluk Nur Annisa pada aspek kandungan kognisi masih tergolong dalam

kategori baik.48 Hal ini karena pada materi, ketika air dan pasir dicampurkan

seharusnya memisah, pada materi pengertian koloid ketika air dan pasir

disaring filtrate seharusnya bewarna bening. Sedangkan pada materi berbasis

flash peneliti memberikan animasi yang menunjukan ketika air dan pasir

dicampurkan pada bagian sifat larutan, koloid, dan suspense air dan pasir

terpisah dan ketika air dan pasir disaring fitratnya bewarna bening. Kriteria

pada aspek kandungan kognisi ini dapat membantu meningkatkan kemahiran

dalam menggunakan media flash dan memanfaatkan media adobe flash

untuk belajar, terlihat dari hasil angket respon siswa dimana kandungan

kognisi memiliki persentase tertinggi dibandingkan persentase aspek yang

48Luluk Nur Annisa. pengembangan media pembelajaran keterampilan computer

dan pengelolaan informasi (KKPI) berbasis multimedia interaktif menggunakan Adobe Flash CS3 dan XML sebagai sumber belajar bagi siswa kelas X SMK Negeri 5 Yogyakarta, 2012, h. 82

Page 69: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

56

lain. Hal ini sesuai dengan salah satu fungsi media pembelajaran yang

dikemukakan oleh Dale dalam Arsyad yaitu menambah wawasan serta

pengalaman siswa dalam proses pembelajaran49.

Persentase terendah terdapat pada aspek artistik dan estetika yang

memiliki persentase sebesar 73,54% menurut Ridwan dan Sunarto. Kriteria

aspek ini terdiri dari tampilan animasi proses system koloid pada media

pembelajaran flash jelas, bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran

flash sudah sesuai dengan EYD, jenis huruf pada media pembelajaran flash

tepat, dan tulisan pada media pembelajaran flash dapat dibaca dengan jelas.

Hal yang sama juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Luluk

Nuarannisa dimana aspek artistic dan estetika memiliki kategori baik dengan

persentase sebesar 75,75%.50

Rendahnya aspek ini dibandingkan aspek lain dapat disebabkan

karena rendahnya persentase pada kriteria jenis huruf pada media

pembelajaran flash tepat. Hal ini meunjukan bahwa sebagian siswa masih

menganggap jenis huruf pada media pembelajaran flash kurang tepat.

Menurut Winkel dalam Munadi, perbedaan anggapan tersebut terjadi karena

perbedaan karakteristik siswa yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan

kepribadian, yakni dalam taraf kemampuan berbahasa51.

b. Berdasarkan angket respon guru

Berdasarkan pengolahan angket respon guru terhadap media

pembelajan flash, dapat disimpulkam bahwa penilaian media pembelajaran

kimia berbasis flash yang telah dibuat ini juga termasuk dalam kategori baik.

Beberapa aspek yang memiliki persentase tertinggi berdasarkan hasil

tersebut adalah aspek fungsi secara keseluruhan yang memiliki persentase

sebesar 91,67% yang termasuk kedalam kategori sangat baik. Kriteria pada

aspek fungsi secara keseluruhan ini terdiri dari animasi koloid pada media

pembelajaran flash mempermudah dalam memahami proses sistem koloid,

ilustrasi pada media pembelajaran flash berhubungan dengan kehidupan

sehari-hari, dan ilustrasi pada media pembelajaran flash memudahkan dalam

49Azhar Arsyad. Media Pembelajaran, (Jakarta : PT. Rajawali Pers, 2010), h. 24 50 Luluk Nur Annisa. pengembangan media pembelajaran keterampilan computer

dan pengelolaan informasi (KKPI) berbasis multimedia interaktif menggunakan Adobe Flash CS3 dan XML sebagai sumber belajar bagi siswa kelas X SMK Negeri 5 Yogyakarta, 2012, h. 82

51Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta : Gaung Persada Press, 2008), h.188

Page 70: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

57

memahami materi sistem koloid. Dari data yang diperoleh menunjukan

bahwa media pembelajaran flash yang telah dibuat secara keseluruhan

memiliki fungsi yang baik sehingga dapat digunakan dengan baik dan tidak

memerlukan keahlian khusus untuk menggunakan media pembelajaran flash

ini. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ira Novita Sari, dkk., dimana dari angket guru, persentase secara

keseluruhan sebesar 70% yang termasuk kedalam kategori baik.52 Tingginya

aspek fungsi secara keseluruhan yang diperoleh peneliti dibandingkan

penelitian yang dilakukan oleh Ira Novita Sari, dkk, disebabkan karena

media pembelajaran yang dibuat peneliti sudah terdapat navigasi bantuan

untuk mempermudah penggunaan. Sedangkan, pada media pembelajaran

yang dibuat oleh Ira Novita Sari, dkk, penggunaan multimedia berbasis flash

belum familiar sehingga perlu ditambahkan navigasi bantuan untuk

mempermudah penggunaan.

Aspek persentasi informasi, integrasi media, dan artistik dan estetika

yang memiliki persentase sebesar 75%. Sama seperti pada angket respon

siswa salah satu aspek yang terendah dari angket guru yaitu pada bagian

aspek artistik dan estetika, pada aspek persentasi informasi kriteria yang

paling rendah yaitu kalimat yang digunakan pada pertanyaan di media

pembelajaran flash ini mudah dipahami, masih ada beberapa pertanyaan

yang kurang dipahami. Pada aspek integrasi media kriteria yang paling

rendah yaitu tampilan animasi proses sistem koloid pada media

pembelajaran flash jelas, masih ada animasi sistem koloid pada media

pembelajaran flash yang masih kurang jelas. Sedangkan pada aspek artistik

dan estetika kriteria yang rendah yaitu bahasa yang digunakan dalam media

pembelajaran flash sudah sesuai dengan EYD, masih ada bahasa yang

digunakan dalam media pembelajaran flash yang kurang sesuai dengan

EYD, kemudia kriteria selanjutnya adalah jenis dan huruf pada media

pembelajaran flash tepat, terdapat beberapa jenis dan huruf pada media

pembelajaran flash yang kurang tepat, dan kriteria tulisan pada media

pembelajaran flash dapat dibaca dengan jelas, masih ada beberapa tulisan

pada media pembelajaran flash yang kurang dibaca dengan jelas.

52Ira Novita Sari, Sulistyo Saputro, dan Ashadi, Pengembangan Multimedia

Pembelajaran Berbasis Macromedia Flash Sebagai Sumber Belajar Mandiri Pada Materi Koloid Kelas XI IPA SMA dan MA, Vol. 2, No. 3, 2013, h. 155, (tersedia online: download.portalgaruda.org/article.php?article=107523&val=4061)

Page 71: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

58

Aspek yang digunakan pada penilaian media pembelajaran flash ini

mengacu pada kriteria multimedia interaktif yang digunakan oleh Thorn53.

Berdasarkan penilaian yang didapatkan dari angket respon siswa dan guru,

media pembelajaran kimia berbasis flash ini memiliki penilaian dengan

kategori sangat baik.

Aspek pendekatan Learning Community pada media yang dibuat oleh

peneliti mencapai angka maksimal yaitu sebesar 100% hal ini berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Juriah, yang diketahui bahwa

pendekatan dengan adanya learning community dalam media belum

terpenuhi.54 Tingginya aspek ini disebabkan adanya forum diskusi antara

murid dengan murid dan murid dengan siswa sedangkan media yang dibuat

oleh Siti Juriah belum adanya forum diskusi antara murid dengan murid dan

murid dengan guru.

Media pembelajaran flash ini memiliki materi yang telah menciptakan

learning community sehingga dapat membantu peserta didik untuk

meningkatkan kemampuan belajar melalui pembelajaran kelompok, dengan

memecahkan masalah secara berkelompok. Selain itu juga media

pembelajaran flash ini dapat digunakan secara individu untuk proses belajar

dan membantu meningkatkan kemampuan dalam menggunakan media flash

sehingga membuat siswa lebih fokus dalam belajar serta dapat

memanfaatkan media PC/laptop untuk proses pembelajaran. Hal tersebut

membuat media pembelajaran kimia interaktif berbasis flash yang dibuat

oleh peniliti ini sebagai sumber belajar yang sifatnya konstruktivisme

berorientasi pada pendekatan learning community.

53Warwick J. Thorn, “Points to Consider when Evaluating Interactive Media”, The

Internet TEST Journal, Vol. 2, No. 4, 1995, h.1 54Regina Tutik Padmaningrum, Endang Widjayanti LFX, dan I Made Sukarna,

Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Teori Belajar Konstruktivisme, vol. 1, 2010, h. 7. (tersedia online: staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Regina Tutik Padmaningrum, Dra., M.Si./Pengembangan_media_pembelajaran_Regina_Tutik_P.pdf)

Page 72: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Media pembelajaran berbasis flash pada materi sistem koloid dapat

dikembangkan melalui tahap perancangan, produksi, dan evaluasi.

2. Berdasarkan hasil angket respon siswa dan guru, kualitas media

pembelajaran kimia berbasis flash pada materi sistem koloid yang telah

dikembangakan ini termasuk kedalam kategori baik dengan persentase

sebesar 80,77%.

B. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan

beberapa saran berikut:

1. Guru hendaknya dalam menyajikan materi pembelajaran menggunakan

media pembelajaran yang menarik, sehingga dapat meningkatkan minat

belajar siswa. Media pembelajaran berbasis flash ini dapat digunakan

sebagai media pembelajaran yang menarik.

2. Siswa hendaknya dapat memaksimalkan perangkat seperti computer/PC

untuk mendukung kegiatan pembelajaran mereka. Dengan adanya

pemngembangan media pembelajaran berbasis flash diharapkan siswa

mampu memanfaatkannya untuk kegiatan pembelajaran.

3. Media pembelajaran berbasis flash ini dapat dikembangkan lebih lanjut

menjadi e-learning sehingga materi dan soal yang ada dapat ditambah

ataupun diperbarui dengan lebih mudah dimanapun dan kapanpun.

Page 73: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 9

Analisis Indikator dan KD

Materi Pelajaran : Kimia

Kelas/ Semester : XI IPA/ 2

Tahun Pelajaran : 2014/2015

Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong,

kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan

diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif dalam ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang

dipelajari di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar :1.1 Menyadari keteraturan dan kompleksitas kofigurasi electron dalam atom sebagai wujud kebesaran Tuhan YME

Page 74: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam serta bahan tambang lainnya

sebagai anugrah Tuhan YME yang dapat digunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia

2.1 Memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam bekerja sama menemukan dan memahami

keteraturan atom, unsur dan molekul

2.2 Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, kerjasama dan proaktif dalam melakukan percobaan dan

berdiskusi

2.3 Menunjukkan sikap kritis, teliti dan konsisten dalam menyajikan dan menafsirkan data

2.4 Berperilaku menjaga lingkungan dan hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam

3.15 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

4.14 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitarnya serta menganalisis sifat-sifat dari

sistem koloid yang dibuat

Indikator Tujuan pembelajaran Materi Deskripsi media Komponen Learning

Community

Alat dan Bahan

4.14.1.Membuat larutan,

suspensi, dan koloid

1. Untuk meengetahui pembuatan larutan, suspense dan koloid

Perbedaan larutan, koloid, dan suspense

1. Pembuatan larutan, suspensi, dan kolooid, disajikan 3 gelas kimia dalam bentuk animasi. pertama adalah

2. inquiry

LCD, proyektor, alat tulis, buku paket kimia, internet

Page 75: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

pembuatan larutan dalam gelas kimia, animasi kedua adalah animasi pembuatan koloid dalam gelas kimia, dan animasi ketiga adalah animasi pembuatan suspensi dalam gelas kimia.

2. Untuk memberikan komponen learning community terdapat kolom diskusi untuk di diskusikan bersama antara murid-guru, guru-murid,dan murid-murid, terkait tentang pembuatan larutan, koloid, dan suspensi

1. bertanya murid-

murid guru-

murid murid-

guru

1. inquiry

Page 76: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

4.14.2 Mengidentifikasi

sifat-sifat larutan, koloid, dan

suspensi

2. Untuk mengetahui sifat-sifat larutan, koloid dan suspensi

Perbedaan larutan, koloid, dan suspense

1. Pada tahap identifikasi sifat-sifat larutan, koloid, dan suspense dibedakan melalui dua mekanisme yaitu didiamkan dan penyaringan: a. Pada tahap

didiamkan untuk larutan tidak terjadi perubahan, pada koloid, terjadi perubahan partikel koloid yang tersebar merata, dan untuk suspense terdapat perubahan partikel yang menumpuk dibagian

2. bertanya murid-

murid guru-

murid murid-

guru

Page 77: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

bawah b. Pada tahap

penyaringan untuk larutan tidak ada partikel pada kertas saring, pada koloid terdapat partikel koloid, dan pada suspense terdapat partikel yang lebih banyak pada kertas saring yang lebih banyak dibandingkan koloid

2. Untuk memberikan komponen learning community terdapat kolom diskusi untuk di diskusikan bersama antara

1. inquiry

2. bertanya murid-murid guru-murid murid-guru

1. inquiry

LCD, proyektor, Laptop

Page 78: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

4.14.3Membuat sistem

koloid dengan

berbagai bahan

disekitar

3. Untuk membuat sistem koloid dengan berbagai bahan disekitar

Pembuatan koloid

murid-guru, guru-murid,dan murid-murid, terkait tentang identifikasi larutan, koloid, dan suspense berdasarkan penyaringan dan didiamkan.

1. Pada tahap pembuatan dengan menggunakan dua metode yaitu kondensasi dan koagulasi yang divisualisasikan dalam bentuk animasi.

2. Untuk memberikan komponen learning community terdapat kolom diskusi untuk di diskusikan bersama antara

2. bertanya murid-murid guru-murid murid-guru

1. inquiry

Page 79: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

4.14.4 Menganalisis sifat-

sifat koloid dari

animasi flash yang

dibuat

4. Untuk mengetahui sifat-sifat koloid

Sifat-sifat koloid

murid-guru, guru-murid,dan murid-murid, terkait tentang pembuatan koloid berdasarkan kondensasi dan koagulasi.

1. Sifat-sifat koloid dengan menggunakan mekanisme dialisis, gerak brown, dan efek tyndal yang divisualisasikan dengan menggunakan animasi flash

2. Untuk memberikan komponen learning community terdapat kolom diskusi untuk di diskusikan bersama antara murid-guru,

1. inquiry

Page 80: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

3.15.1Mengelompokan

jenis-jenis koloid

berdasarkan animasi flash

5. Untuk mengelompokan jenis-jenis koloid

Jenis-jenis koloid

guru-murid,dan murid-murid, terkait tentang sifat-sifat koloid

1. Terdapat table

dengan 4 kolom, kolom pertama untuk fase pendispersi, kolom kedua fase terdispersi, kolom ketiga, jenis koloid, dan kolom keempat contoh dari masing-masing jenis koloid, pada bagian kolom jenis koloid dan contohnya sudah terisi semua, kemudian ketika tulisan pada kolom contoh koloid di klik maka akan keluar gambar atau animasi

Page 81: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

3.15.2Menjelaskan

penerapan sifat-sifat

koloid dalam

kehidupan sehari-hari

6. Untuk mengetahui penerapan sifat-sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari

Aplikasi koloid

1. Diberikan video pencucian ginjal dari penerapan sifat-sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari

Page 82: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 13

OBSERVASI MEDIA PEMBELAJARAN

Nama Produk : Media Pembelajaran flash pada materi sistem koloid

Peneliti : Tiwi Desrina

Instansi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama Responden :…………………………..

Sekolah : ………...............................

Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu untuk

setiap pernyataan yang diberikan.

2. KriteriaPenilaian:

SS: sangat sesuai / setuju

S: sesuai / setuju

N: netral

TS: tidak sesuai /setuju

STS : sangat tidak sesuai /setuju

Page 83: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

No. Pernyataan

Kriteria

STS TS N S SS

1. Multimedia interaktif yang digunakan di sekolah dapat dioperasikan pada lingkungan perangkat keras dan atau perangkat lunak

2. Multimedia interaktif disekolah dapat disinkronkan dengan perangkat keras tanpa penginstalan aplikasi lain

3. Multimedia interaktif dapat berjalan tanpa ada hang, crash atau lag

4. Dalam multimedia interaktif di sekolah terdapat petunjuk penggunaan yang lengkap dan jelas

5. Posisi, bentuk, navigasi dan tombol konsisten serta memiliki warna dan fungsi yang sama pada setiap screen

6. Komposisi teks (ukuran, warna, dan jenis) jelas sehingga mudah dibaca

7. Keterpaduan antara warna teks dan background selaras

8. Kualitas ilustrasi (gambar, video, animasi) baik dalam segi peletakan ukuran dan warna

9. Penyampaian informasi dalam multimedia interaktif di sekolah berupa audio dengan informasi yang jelas dan tempo yang tidak terlalu cepat dan lambat

10. Efek audio dalam multimedia interaktif dapat menarik perhatian dan tidak mengganggu konsentrasi pengguna

11. Efek audio yang muncul pada multimedia interaktif di sekolah dioperasikan tidak mengganggu konsentrasi pengguna dan tidak menutupi narasi

12. Ilustrasi visual (gambar, animasi, video) disertai dengan penjelasan sehingga informasi yang disampaikan dapat dipahami

Page 84: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Tangerang , ................................ 2015

Responden,

(_____________________________)

Page 85: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

KISI-KISI INSTRUMEN EVALUASI MEDIA OLEH AHLI MATERI

No. Indikator No. Soal Jumlah Butir

1. Ketepatan/keakuratan materi 1, 2, 3, 4 4 Butir

2. Kedalaman dan keluasan materi 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 8 Butir

3. Kesesuaian materi dengan indikator 13, 14, 15, 16, 17 5 Butir

4. Kesesuaian visual dengan materi 18, 19, 20, 21, 22 5 Butir

5. Kecukupan (sufficiency) materi 23, 24, 25, 26, 27, 28 6 Butir

6. Kemutakhiran 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35 7 Butir

7 Pendekatan learning community 36, 37, 38, 39, 40 5 butir

Total 40 Butir

(Diadopsi dari Bambang Warsita, Pengembangan Media Pembelajaran, 2008)

Page 86: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 4

LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN EVALUASI MATERI

Indikator Kriteria Validasi materi perbaikan 1 2

Ketepatan/keakuratan materi

Kompetensi dasar sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran

Isi media pembelajaran flash sudah sesuai dengan tujuan

pembelajaran

Isi materi koloid memiliki sumber yang jelas

Kedalaman dan keluasan materi

Materi koloid yang disampaikan dalam media pembelajaran flash

sudah tuntas

Materi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi yang disampaikan

sudan jelas dan lengkap

Materi jenis-jenis koloid yang disampaikan sudah jelas dan

lengkap

Materi pembuatan system koloid yang disampaikan sudah jeelas

dan lengkao

Materi sifat-sifat penerapan koloid yang disampaikan sudah jelas

dan lengkap

Kesesuaian materi dengan indikator

Materi perbedaan larutan, koloid, dan suspense sudah sesuai

dengan indikatornya

Materi jenis-jenis koloid sudah sesuai dengan indikatornya

Page 87: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Indikator Kriteria Validasi materi perbaikan 1 2

Materi pembuatan system koloid sudah sesuai dengan

indikatornya

Materi sifat-sifat dan penerapan koloid sudah sesuai dengan

indikatornya

Kesesuaian visual dengan materi

Animasi perbedaan larutan, kolid, dan suspense sudah sesuai

dengan partikel yang dihasilkan dari proses penyaringan

Animasi perbedaan larutan, koloid, dan suspense sudah sesuai

dengan hasil endapan yang dihasilkan setelah didiamkan

Animasi contoh jenis koloid sudah sesuai dengan jenis-jenis

koloid

Animasi proses pembuatan koloid sudah sesuai dengan macam-

macam pembuatan system koloid

Animasi sifat-sifat koloid sudah sesuai dengan macam-macam

sifat-sifat koloid

Animasi penerapan sifat-sifat koloid sudah sesuai dengan sifat-

sifat koloid

Contoh larutan, koloid, dan suspemsi yang diberikan sudah sesuai

Contoh jenis-jenis koloid yang diberikan sudah sesuai

Contoh pembuatan system koloid yang diberikan sudah sesuai

Contoh sifat-sifat koloid yang diberikan sudah sesuai

Contoh penerapan sifat-sifat koloid yang diberikan sudah sesuai

Page 88: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Indikator Kriteria Validasi materi perbaikan 1 2

Gambar perbedaan larutan, koloid, dan suspensi sudah sesuai

Gambar contoh jenis-jenis koloid sudah sesuai

Gambar pembuatan system koloid sudah sesuai

Gambar sifat-sifat koloid sudah sesuai

Gambar penerapan sifat-sifat koloid sudah sesuai

Video penerapan sifat-sifat koloid sudah sesuai

Kecukupan (sufficiency) materi

Materi perbedaan larutan, koloid, dan suspense dalam media

pembelajaran flash sudah bisa dipahami

Materi jenis-jenis koloid dalam media pembelajaran flash sudah

bisa dipahami

Materi pembuatan system koloid dalam media pembelajaran flash sudah bisa dipahami

Materi sifat-sifat koloid dalam media pembelajaran flash sudah bisa diphami

Materi penerapan sifat-sifat koloid dalam pembelajaran flash sudah bisa dipahami

Kemutakhiran

Media pembelajaran flash untuk mempresentasikan materi koloid

sudah lebih baik dibandingkan media sebelumnya

Penggunaan referensi pada media merupakan yang terbaru

Pendekatan learning community

Materi bersifat konstruktivisme

Materi bersifat inquiry

Page 89: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Indikator Kriteria Validasi materi perbaikan 1 2

Materi bersifat mengembangkan rasa ingijn tahu

Materi telah menciptakan masyarakat belajar (learning

community)

Media sudah sesuai dengan model pembelajaran

Media mampu memberikan refleksi diakhir kegiatan

Media mampu melakukan penilaian yang sebenarnya

Seluruh instruksi yang terdapat di dalam media sudah sesuai

dengan aspek learning community

(Diadopsi dari Bambang Warsita, Pengembangan Media Pembelajaran, 2008)

Page 90: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Saran

______________________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________________

Tangerang Selatan, ..........................2016

Validator,

_________________________ NIP.

Page 91: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

LEMBAR EVALUASI MATERI

Mata Pelajaran : Ikatan Kimia

Sasaran Program : Siswa SMA Kelas XI di SMAN Tangerang Selatan

Judul Penelitian : Pengembangan Media Pembelajaranberbasis flash berorientasi pada pendekatan kontekstual komponen learning community

pada materi koloid

Peneliti : Tiwi Desrina

Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dari Bapak/Ibu sebagai Ahli materi tentang kualitas materi

pada media pembelajaran yang sedang dikembangan. Oleh karena itu, pendapat, saran, penilaian dan kritik yang membangun dari

Bapak/Ibu sebagai Ahli Materi akan sangat bermanfaat untuk perbaikan dan peningkatan kualitas media pembelajaran yang

dikembangkan.

Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan tanda “√” untuk setiap pendapat Bapak/Ibu pada

kolom Ya/Tidak.

KriteriaPenilaian:

Ya : setuju/sesuai

Tidak : tidak setuju/ tidak sesuai

Page 92: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

1. Kompetensi dasar sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran

2. Isi media pembelajaran flash sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran

3. Isi materi koloid memiliki sumber yang jelas

4. Materi koloid yang disampaikan dalam media pembelajaran flash sudah tuntas

5. Materi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi yang disampaikan terlalu

mendalam

6. Materi jenis-jenis koloid yang disampaikan terlalu mendalam

7. Materi pembuatan koloid yang disampaikan terlalu mendalam

8. Materi sifat-sifat dan penerapan koloid yang disampaikan terlalu mendalam

9. Materi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi yang disampaikan tidak melebar

10. Materi jenis-jenis koloid yang disampaikan tidak melebar

11. Materi pembuatan system koloid yang disampaikan tidak melebar

12. Materi sifat-sifat dan penerapan koloid yang disampaikan tidak melebar

13. Materi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi sudah sesuai dengan indikatornya

14. Materi jenis-jenis koloid sudah sesuai dengan indikatornya

15. Materi pembuatan system koloid sudah sesuai dengan indikatornya

16. Materi sifat-sifat koloid sudah sesuai dengan indikatornya

17. Materi penerapan sifat-sifat koloid sudah sesuai dengan indikatornya

18. Animasi perbedaan larutan, kolid, dan suspense sudah sesuai dengan partikel yang

dihasilkan dari proses penyaringan

19. Animasi perbedaan larutan, koloid, dan suspense sudah sesuai dengan hasil

endapan yang dihasilkan setelah didiamkan

Page 93: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

20. Animasi contoh jenis koloid sudah sesuai dengan jenis-jenis koloid

21. Animasi proses pembuatan koloid sudah sesuai dengan macam-macam pembuatan

system koloid

22. Animasi sifat-sifat koloid sudah sesuai dengan macam-macam sifat-sifat koloid

23. Animasi penerapan sifat-sifat koloid sudah sesuai dengan sifat-sifat koloid

24 animasi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi sudah sesuai dengan materinya

25 animasi jenis-jenis koloid sudah sesuai dengan materinya

26 animasi proses pembuatan koloid sudah sesuai dengan macam-macam pembuatan

system koloid sudah sesuai dengan materinya

27 animasi sifat-sifat koloid sudah sesuai dengan materinya

28 animasi penerapan sifat-sifat koloid sudah sesuai dengan materinya

29 Materi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi disampaikan dalam media

pembelajaran flash sudah cukup

30 Materi jenis-jenis koloid yang disampaikan dalam media pembelajaran flash sudah

cukup

31 Materi proses pembuatan koloid yang disampaikan dalam media pembelajaran flash sudah cukup

32 Materi sifat-sifat koloid yang disampaikan dalam media pembelajaran flash sudah cukup

33 Materi penerapan sifat-sifat koloid yang disampaikan dalam media pembelajaran flash sudah cukup

34 Media pembelajaran flash untuk mempresentasikan materi koloid sudah inovasi

Page 94: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

No Pernyataan Ya Tidak Keterangan

35 Penggunaan referensi pada aplikasi merupakan yang terbaru

36 Materi perbedaan larutan, koloid, dan suspense sudah menunjukan aspek learning

community

37 Materi jenis-jenis koloid sudah menunjukan aspek learning community

38 Materi proses pembuatan koloid sudah menunjukan aspek learning community

39 Materi sifat-sifat koloid sudah menunjukan aspek learning community

40 Materi peberapan sifat-sifat koloid sudah menunjukan spek learning community

(Diadopsi dari Bambang Warsita, Pengembangan Media Pembelajaran, 2008)

Saran

______________________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________________

______________________________________________________________________________________________________________________

Page 95: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

______________________________________________________________________________________________________________________

__________________________________________________

Tangerang Selatan, ..........................2015

Validator,

_________________________ NIP.

Page 96: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 10

Storyboard Media flash pada Materi Koloid

NO Nama Frame

Visual Audio

1 Halaman awal

1. Halam pembuka pada media diawali dengan adanya penjelasan mengenai, instansi, nama peneliti, berikut animasi yang menunjukan pembelajaran kimia Terdapat perintah “mulai” untuk memulai aplikasi atau memasuki materi system koloid

2. Pada halaman awal terdapat tampilan seperti dibawah ini, jika kursor diarahkan

pada bagian tiap menu dibawah ini kemudian di klik makan akan timbul tampilan pada masing-masing menu yang disediakan.

• Adanya

instrumen musik yang digunakan sebagai backsound media

Page 97: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

2 Pembuatan

Larutan, koloid, dan suspensi

1. Terdapat tampilan menu yang berisi o Larutan, koloid, dan suspensi

Pada bagian Larutan, suspensi, dan koloid terdapat bagian menu pembuatan dan sifat jika kursor digerakan pada menu maka menu akan bergerak dan masuk kedalam materi “pembuatan” dan “sifat” ● Pembuatan Pada bagian pembuatan muncul pembuatan larutan, koloid, dan

suspense

Jika di klik maka akan muncul pembuatan dari masing-masing larutan, koloid, dan suspensi

• Adanya instrumen musik yang digunakan sebagai backsound media

• Terdapat

suara efek-efek dari animasi yang

Page 98: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Untuk kembali ke menu selanjutnya terdapat menu

dijalankan

• Adanya instrumen musik yang digunakan sebagai backsound media

Page 99: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

● learning community

Untuk memberikan komponen learning community terdapat kolom diskusi untuk di diskusikan bersama antara murid-guru, guru-murid,dan murid-murid, terkait tentang pembuatan larutan, koloid, dan suspensi

Terdapat kolom jika kolom tersebut di klik akan timbul tampilan seperti:

• Terdapat

suara efek-efek dari animasi yang dijalankan

• Adanya instrumen musik yang digunakan sebagai backsound media

Page 100: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Terdapat tombol untuk kembali ke menu awal. ● Sifat (didiamkan dan penyaringan)

Pada bagian sifat terdapat menu maka akan muncul reaksi didamkan pada larutan, koloid, dan suspensi.

• Terdapat

suara efek-efek dari animasi yang dijalankan

• Adanya instrumen musik yang digunakan sebagai backsound media

3 Perbedaan larutan, koloid, dan suspensi

Page 101: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

• Terdapat suara efek-efek dari animasi yang dijalankan

• Adanya instrumen musik yang digunakan sebagai backsound media

Page 102: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Kemudian terdapat menu maka akan muncul reaksi penyaringan pada larutan, koloid, dan suspense.

• Terdapat

suara efek-efek dari animasi yang dijalankan

Page 103: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

● learning community

Untuk memberikan komponen learning community terdapat kolom diskusi untuk di diskusikan bersama antara murid-guru, guru-murid,dan murid-murid, terkait tentang identifikasi larutan, koloid, dan suspense berdasarkan penyaringan dan didiamkan.

Page 104: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Terdapat kolom jika kolom tersebut di klik akan timbul tampilan seperti:

Terdapat tombol untuk kembali ke menu awal.

o Koloid Pada bagian Koloid terdapat bagian menu pembuatan koloid, sifa-sifat kolid, dan jenis-jenis koloid, jika kursor digerakan pada menu maka menu akan bergerak dan masuk kedalam materi “pembuatan kolid” dan “sifat-sifat koloid” dan “jenis-jenis koloid” ● pembuatan koloid

Pada bagian pembuatan koloid terdapat menu pada

4 Pembuatan koloid

Page 105: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

bagian kondensasi terdapat gambar jika di klik akan muncul reaksi

kondensasi. Kemudian terdapat menu pada bagian dispersi

terdapat gambar jika di klik akan muncul reaksi koagulasi.

Page 106: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

● learning community

Untuk memberikan komponen learning community terdapat kolom diskusi untuk di diskusikan bersama antara murid-guru, guru-murid,dan murid-murid, terkait tentang pembuatan koloid berdasarkan kondensasi dan koagulasi.

Terdapat kolom jika kolom tersebut di klik akan timbul tampilan seperti:

Page 107: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Terdapat tombol untuk kembali ke menu awal.

● sifat-sifat koloid

Pada bagian sifat-sifat koloid terdapat menu pada

bagian dialisis terdapat gambar jika di klik akan muncul reaksi

dialisis. Kemudian terdapat menu pada bagian efek

tyndall terdapat gambar jika di klik akan muncul reaksi efek tyndall.

terdapat menu pada bagian gerak brown terdapat

5 Sifat-sifat Koloid

Page 108: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

gambar jika di klik akan muncul reaksi gerak brown, dan terdapat

menu pada bagian koagulasi terdapat gambar

jika di klik akan muncul reaksi koagulasi.

Page 109: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

● learning community

Untuk memberikan komponen learning community terdapat kolom diskusi untuk di diskusikan bersama antara murid-guru, guru-murid,dan

Page 110: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

murid-murid, terkait tentang sifat-sifat koloid

Terdapat kolom jika kolom tersebut di klik akan timbul tampilan seperti:

Terdapat tombol untuk kembali ke menu awal.

Page 111: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

● jenis-jenis koloid Pada bagian jenis-jenis koloid terdapat kolom yang terdiri dari fase terdispersi, medium pendispersi, nama koloid, dan contoh, kolom tersebut terletak dibagian bawah sedangkan dibagian atas terdapat tulisan “klik pada kolom contoh untuk melihat animasi jenis koloid” dengan tujuan untuk melihat contoh koloid dan menganalisis bagian terdispersi dan pendispersi

6 Jenis-jenis koloid

Page 112: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah
Page 113: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Dan seterusnya akan timbul contoh dari jenis-jenis koloid dalam bentuk video. Untuk kembali ke menu selanjutnya terdapat menu

Page 114: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

o Aplikasi koloid Pada bagian aplikasi koloid terdapat video tentang aplikasi koloid dimana

menu untuk memulai video tentang aplikasi koloid.

7 Aplikasi Koloid

Page 115: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah
Page 116: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah
Page 117: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah
Page 118: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Pada bagian evaluasi berisikan soal-soal tentang koloid, soal-soal terdiri dari 20 soal, user memilih jawaban dengan mengklik bagian jawaban yang dipilih user.

8 Evaluasi

Page 119: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah
Page 120: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 6

ANGKET TANGGAPAN SISWA

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATERI SISTEM

KOLOID

Nama Produk : Media Pembelajaran flash pada materi sistem koloid

Peneliti : Tiwi Desrina

Instansi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama Responden :…………………………..

Kelas : ………...............................

Petunjuk Pengisian

1. Pertimbangkanlah baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan aplikasi

media pembelajaran flash yang baru saja kamu pelajari. Berilah tanda checklist

(√) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu untuk setiap pernyataan yang

diberikan.

2. KriteriaPenilaian:

SS: sangat sesuai / setuju

S: sesuai / setuju

N: netral

TS: tidak sesuai /setuju

STS : sangat tidak sesuai /setuju

Page 121: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

No. Pernyataan

Kriteria

STS TS N S SS

1. Media pembelajaran flash ini dapat dimulai dengan mudah

2. Media pembelajaran flash ini dapat diakhiri dengan mudah

3. Petunjuk penggunaan pada media pembelajaran flash ini jelas

4. Media pembelajaran flash ini dapat mengulang materi system koloid pada bagian yang anda inginkan (flexibel)

5. Media pembelajaran flash dapat digunakan untuk belajar mandiri

6. Penggunaan media pembelajaran flash dari alokasi waktu pelajaran dikelas

7. Media pembelajaran flash ini membuat materi system koloid cepat tuntas

8. Materi yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sesuai dengan Standar Kompetensi

9. Materi yang disajikan pada media pembelajaran flash sesuai dengan kompetensi dasar

10. Materi yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sesuai dengan indikator

11. Materi yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sesuai dengan tujuan pembelajaran

12. Materi yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sesuai perkembangan ilmu pengetahuan kimia (actual)

13. Pertanyaan yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sudah sesuai dengan

14. Media pembelajran flash ini membuat anda berinterksi dengan aktif

15. Tampilan animasi proses system koloid pada media pembelajaran flash jelas

16. Animasi koloid pada media pembelajaran flash mempermudah anda memahami proses system koloid

Page 122: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Tangerang , ................................ 2016

Responden,

(_____________________________)

17. Ilustrasi pada media pembelajatran flash berhubungan dengan kehidupan sehari-hari

18. Ilustrasi pada media pembelajatran flash memudahkan dalam memahami materi system koloid

19. Bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran flash sudah sesuai dengan EYD

20. Jenis huruf pada media pembelajaran flash tepat

21. Tulisan pada media pembelajaran flash dapat dibaca dengan jelas

Page 123: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 5

ANGKET TANGGAPAN GURU

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATERI SISTEM

KOLOID

Nama Produk : Media Pembelajaran flash pada materi sistem koloid

Peneliti : Tiwi Desrina

Instansi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama Responden :…………………………..

Sekolah : ………...............................

Petunjuk Pengisian

1. Pertimbangkanlah baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan aplikasi

media pembelajaran flash yang baru saja kamu pelajari. Berilah tanda checklist

(√) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu untuk setiap pernyataan yang

diberikan.

2. KriteriaPenilaian:

SS: sangat sesuai / setuju

S: sesuai / setuju

N: netral

TS: tidak sesuai /setuju

STS : sangat tidak sesuai /setuju

Page 124: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

No. Pernyataan

Kriteria

STS TS N S SS

1. Media pembelajaran flash ini dapat dimulai dengan mudah

2. Media pembelajaran flash ini dapat diakhiri dengan mudah

3. Petunjuk penggunaan pada media pembelajaran flash ini jelas

4. Media pembelajaran flash ini dapat mengulang materi system koloid pada bagian yang diinginkan (flexibel)

5. Media pembelajaran flash dapat digunakan untuk belajar mandiri

6. Penggunaan media pembelajaran flash dari alokasi waktu pelajaran dikelas

7. Media pembelajaran flash ini membuat materi system koloid cepat tuntas

8. Materi yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sesuai dengan Standar Kompetensi

9. Materi yang disajikan pada media pembelajaran flash sesuai dengan kompetensi dasar

10. Materi yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sesuai dengan indikator

11. Materi yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sesuai dengan tujuan pembelajaran

12. Materi yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sesuai perkembangan ilmu pengetahuan kimia (actual)

13. Pertanyaan yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sudah sesuai dengan Standar Kompetensi

14. Pertanyaan yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sesuai dengan kompetensi dasar

15. Pertanyaan yang disajikan pada media pembelajaran flash ini sesuai dengan indikator

16. Kalimat yang digunakan pada pertanyaan di media pembelajaran flash ini mudah dipahami

Page 125: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Tangerang , ................................ 2016

Responden,

(_____________________________)

17. Tampilan animasi proses system koloid pada media pembelajaran flash jelas

18. Animasi koloid pada media pembelajaran flash mempermudah dalam memahami proses system koloid

19. Ilustrasi pada media pembelajatran flash berhubungan dengan kehidupan sehari-hari

20. Ilustrasi pada media pembelajatran flash memudahkan dalam memahami materi system koloid

21. Bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran flash sudah sesuai dengan EYD

22. Jenis huruf pada media pembelajaran flash tepat

23. Tulisan pada media pembelajaran flash dapat dibaca dengan jelas

Page 126: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

OBSERVASI MEDIA PEMBELAJARAN

Nama Produk : Media Pembelajaran flash pada materi sistem koloid

Peneliti : Tiwi Desrina

Instansi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama Responden :…………………………..

Sekolah : ………...............................

Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu untuk

setiap pernyataan yang diberikan.

2. KriteriaPenilaian:

SS: sangat sesuai / setuju

S: sesuai / setuju

N: netral

TS: tidak sesuai /setuju

STS : sangat tidak sesuai /setuju

Page 127: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

No. Pernyataan

Kriteria

STS TS N S SS

1. Multimedia interaktif yang digunakan di sekolah dapat dioperasikan pada lingkungan perangkat keras dan atau perangkat lunak

2. Multimedia interaktif disekolah dapat disinkronkan dengan perangkat keras tanpa penginstalan aplikasi lain

3. Multimedia interaktif dapat berjalan tanpa ada hang, crash atau lag

4. Dalam multimedia interaktif di sekolah terdapat petunjuk penggunaan yang lengkap dan jelas

5. Posisi, bentuk, navigasi dan tombol konsisten serta memiliki warna dan fungsi yang sama pada setiap screen

6. Komposisi teks (ukuran, warna, dan jenis) jelas sehingga mudah dibaca

7. Keterpaduan antara warna teks dan background selaras

8. Kualitas ilustrasi (gambar, video, animasi) baik dalam segi peletakan ukuran dan warna

9. Penyampaian informasi dalam multimedia interaktif di sekolah berupa audio dengan informasi yang jelas dan tempo yang tidak terlalu cepat dan lambat

10. Efek audio dalam multimedia interaktif dapat menarik perhatian dan tidak mengganggu konsentrasi pengguna

11. Efek audio yang muncul pada multimedia interaktif di sekolah dioperasikan tidak mengganggu konsentrasi pengguna dan tidak menutupi narasi

12. Ilustrasi visual (gambar, animasi, video) disertai dengan penjelasan sehingga informasi yang disampaikan dapat dipahami

Page 128: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Tangerang , ................................ 2015

Responden,

(_____________________________)

Page 129: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

OBSERVASI MEDIA PEMBELAJARAN

Nama Produk : Media Pembelajaran flash pada materi sistem koloid

Peneliti : Tiwi Desrina

Instansi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Nama Responden :…………………………..

Sekolah : ………...............................

Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu untuk

setiap pernyataan yang diberikan.

2. KriteriaPenilaian:

SS: sangat sesuai / setuju

S: sesuai / setuju

N: netral

TS: tidak sesuai /setuju

STS : sangat tidak sesuai /setuju

Page 130: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

No. Pernyataan

Kriteria

STS TS N S SS

1. Multimedia interaktif yang digunakan di sekolah dapat dioperasikan pada lingkungan perangkat keras dan atau perangkat lunak

2. Multimedia interaktif disekolah dapat disinkronkan dengan perangkat keras tanpa penginstalan aplikasi lain

3. Multimedia interaktif dapat berjalan tanpa ada hang, crash atau lag

4. Dalam multimedia interaktif di sekolah terdapat petunjuk penggunaan yang lengkap dan jelas

5. Posisi, bentuk, navigasi dan tombol konsisten serta memiliki warna dan fungsi yang sama pada setiap screen

6. Komposisi teks (ukuran, warna, dan jenis) jelas sehingga mudah dibaca

7. Keterpaduan antara warna teks dan background selaras

8. Kualitas ilustrasi (gambar, video, animasi) baik dalam segi peletakan ukuran dan warna

9. Penyampaian informasi dalam multimedia interaktif di sekolah berupa audio dengan informasi yang jelas dan tempo yang tidak terlalu cepat dan lambat

10. Efek audio dalam multimedia interaktif dapat menarik perhatian dan tidak mengganggu konsentrasi pengguna

11. Efek audio yang muncul pada multimedia interaktif di sekolah dioperasikan tidak mengganggu konsentrasi pengguna dan tidak menutupi narasi

12. Ilustrasi visual (gambar, animasi, video) disertai dengan penjelasan sehingga informasi yang disampaikan dapat dipahami

Page 131: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Tangerang , ................................ 2015

Responden,

(_____________________________)

Page 132: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

1 2Kompetensi dasar sudah

sesuai dengan tujuan pembelajaran

Sudah sesuai Sudah sesuai

Isi media pembelajaran flash sudah sesuai dengan

tujuan pembelajaranSudah sesuai Sudah sesuai

Iisi materi koloid memiliki sumber yang jelas

Sudah sesuai Sudah sesuai

Materi koloid yang disampaikan dalam media pembelajaran flash sudah

tuntas

Sudah sesuai Sudah sesuai

Materi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi yang disampaikan sudah jelas

dan lengkap

Sudah sesuai Sudah sesuai

Materi jenis-jenis koloid yang disampaikan sudah

jelas dan lengkapSudah sesuai Sudah sesuai

Materi pembuatan sistem koloid yang disampaikan sudah jelas dan lengkap

Sudah sesuai Sudah sesuai

REKAP HASIL VALIDASI MATERI

Validasi Materi Indikator Kriteria

Ketepatan/Keakuratan Materi

Kedalaman dan Keluasan Materi

Page 133: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Materi sifat-sifat pernerapan koloid yang disampaikan sudah jelas

dan lengkap

Sudah sesuai Sudah sesuai

Materi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi sudah sesuai dengan indikatornya

Materi yang disajikan pada analisis kebutuhan belum

sesuai terhadap perbedaan larutan, kolid, dan suspensi

Sudah sesuai

Materi jenis-jenis koloid sudah sesuai dengan

indikatornya

Materi yang disajikan pada analisis indikator belum

sesuai terhadap jenis-jenis koloid

Sudah sesuai

Materi pembuatan sistem koloid sudah sesuai dengan

indikatornya

Materi yang disajikan pada analisis indikator belum

sesuai terhadap pembuatan sistem koloid

Sudah sesuai

Materi sifat-sifat dan penerapan koloid sudah

sesuai dengan indikatorny

Materi yang disajikan pada analisis indikator belum sesuai dengan sifat-sifat

koloid dan penerapannya

Sudah sesuai

animasi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi sudah sesuai dengan partikel yang

dihasilkan dari proses penyaringan

Sudah sesuai Sudah sesuai

Kesesuaian Materi dengan Indikator

Page 134: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Animasi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi sudah

sesuai dengan hasil endapan yang dihasilkan

setelah didiamkan

Sudah sesuai

Pada saat penyaringan, seharusnya hasilnya

penyaringan tidak sama dengan sebelum

penyaringan

Animasi contoh jenis koloid sudah sesuai dengan jenis-

jenis koloidSudah sesuai Sudah sesuai

Animasi proses pembuatan koloid sudah sesuai dengan macam-macam pembuatan

sistem koloid

Sudah sesuai Sudah sesuai

Animasi sifat-sifat koloid sudah sesuai dengan sifat-

sifat koloidSudah sesuai Sudah sesuai

Contoh larutan, koloid, dan suspensi yang diberikan

sudah sesuaiSudah sesuai Sudah sesuai

Contoh jenis-jenis koloid yang diberikan sudah sesuai

Sudah sesuai Sudah sesuai

Contoh pembuatan sistem koloid yang diberikan sudah

sesuaiSudah sesuai Sudah sesuai

Contoh sifat-sifat koloid yang diberikan sudah sesuai

Sudah sesuai Sudah sesuai

Contoh penerapan sifat-sifat koloid yang diberikan

sudah sesuaiSudah sesuai Sudah sesuai

Kesesuaian Visual dengan Materi

Page 135: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Gambar perbedaan larutan, koloid, dan suspensi sudah

sesuaiSudah sesuai Sudah sesuai

Gambar contoh jenis-jenis koloid sudah sesuai

Sudah sesuai Sudah sesuai

Gambar pembuatan sistem koloid sudah sesuai

Sudah sesuai Sudah sesuai

Gambar sifat-sifat koloid sudah sesuai

Sudah sesuai Sudah sesuai

Gambar penerapn sifat-sifat koloid sudah sesuai

Sudah sesuai Sudah sesuai

Video penerapan sifat-sifat koloid sudah sesuai

Sudah sesuai Sudah sesuai

Materi perbedaan larutan, koloid, dan suspensi dalam media pembelajaran flash

sudah bisa dipahami

Sudah sesuai Sudah sesuai

Materi jenis-jenis koloid dalam media pembelajaran flash sudah bisa dipahami

Sudah sesuai Sudah sesuai

Materi pembuatan sistem koloid dalam media

pembelajaran flash sudah bisa dipahami

sudah sesuai Sudah sesuai

Materi sifat-sifat koloid dalam media pembelajaran flash sudah bisa dipahami

Sudah sesuai Sudah sesuai

Kecukupan (Sufficiency )

Page 136: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Materi penerapan sifat-sifat koloid dalam pembelajaran flash sudah bisa dipahami

Sudah sesuai Sudah sesuai

Media pembelajaran flash untuk mempersentasikan materi koloid sudah lebih baik dibandingkan media

sebelumnya

Sudah sesuai Sudah sesuai

Penggunaan refrensi pada media merupakan yang

terbaru

Tidak ada refrensi pada media

Sudah sesuai

Materi bersifat kontruksivisme

Sudah sesuai Sudah sesuai

Materi bersifat inquiry Sudah sesuai Sudah sesuaiMateri bersifat

mengembangakan rasa ingin tahu

Sudah sesuai Sudah sesuai

Materi telah menciptakan masyarakat belajar

(learning community )Sudah sesuai Sudah sesuai

Media sudah sesuai dengan model pembelajaran

Sudah sesuai Sudah sesuai

Media sudah mampu memberikan refleksi diakhir

kegiatanSudah sesuai Sudah sesuai

Media mampu melakukan penilaian yang sebenarnya

Sudah sesuai Sudah sesuai

Kemukhtahiran

Pendekatan Learning Community

Page 137: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Seluruh intruksi yang terdapat di dalam media

sudah sesuai dengan aspek learning community

Sudah sesuai Sudah sesuai

Page 138: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Perbaikan

Page 139: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Tidak ada perbaikan

Materi telah diubah sesuai dengan indikatornya (perbedaan larutan, kolid,

dan suspensi)

Materi telah diubah sesuai dengan indikatornya (jenis-jenis koloid)

Materi telah diubah sesuai dengan indikaornya (pembuatan sistem koloid)

Materi telah diubah sesuai dengan indikatornya (sifat-sifat dan penerapan

koloid)

Tidak ada perbaikan

Page 140: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

sebelum penyaringan dan sesudah penyaringan dibedakan hasilnya

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Page 141: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Page 142: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Sumber telah dicantumkan dalam media

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak ada perbaikan

Page 143: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Tidak ada perbaikan

Page 144: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 12

A B C D E F

Revi Anastasia 83.33% 100.00% 75.00% 83.33% 75.00% 90.00%Gita Zakiyah Imanda 75.00% 75.00% 50.00% 41.67% 37.50% 50.00%Resa Febriana 91.67% 100.00% 87.50% 83.33% 37.50% 100.00%Adelin S. Goltum 95.83% 50.00% 50.00% 66.67% 43.75% 60.00%Desy Dwi R 70.83% 100.00% 62.50% 58.33% 56.25% 75.00%Adi Hidayat 83.33% 75.00% 75.00% 91.67% 81.25% 85.00%Zu Iqbal A 95.83% 100.00% 100.00% 100.00% 87.50% 95.00%Burhanudin JR 100.00% 100.00% 100.00% 91.67% 100.00% 95.00%Firza Riza 83.33% 100.00% 62.50% 75.00% 75.00% 70.00%Dee Sinta 87.50% 75.00% 75.00% 75.00% 75.00% 75.00%Silvia Harya 66.67% 75.00% 50.00% 83.33% 75.00% 90.00%Denis Wira Adelia 79.17% 100.00% 62.50% 83.33% 56.25% 90.00%M. Arman 66.67% 75.00% 62.50% 75.00% 56.25% 65.00%Sarah Veronica 100.00% 100.00% 62.50% 58.33% 100.00% 90.00%Radika Prilly Yuniar 75.00% 75.00% 75.00% 83.33% 75.00% 75.00%Deni Arbanto 83.33% 100.00% 75.00% 66.67% 75.00% 80.00%Rachman Reynaldi. H.S 75.00% 75.00% 75.00% 66.67% 75.00% 75.00%Venny Emia Natasha 100.00% 100.00% 100.00% 91.67% 75.00% 95.00%Destry Arista 62.50% 75.00% 62.50% 66.67% 87.50% 70.00%Agung Setiawan 70.83% 75.00% 50.00% 50.00% 68.75% 75.00%Nurputri A.F.K 91.67% 50.00% 62.50% 66.67% 62.50% 75.00%Tiara w 95.83% 100.00% 87.50% 91.67% 68.75% 90.00%Felia Usfatun Hasanah 75.00% 75.00% 75.00% 91.67% 62.50% 75.00%Marliza Intan F 83.33% 100.00% 100.00% 100.00% 87.50% 100.00%Ullysia Pesria Banu 87.50% 100.00% 87.50% 83.33% 93.75% 85.00%Faridah Izdihar 79.17% 100.00% 87.50% 66.67% 81.25% 85.00%Dinda Anggi Septianti 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%Meutia Rifqi Larasati 66.67% 75.00% 87.50% 75.00% 93.75% 75.00%Yulia Darmawan 75.00% 100.00% 75.00% 66.67% 87.50% 95.00%Prasetyo Herlambang 100.00% 75.00% 62.50% 58.33% 56.25% 75.00%

TOTAL 83.33% 86.67% 74.58% 76.39% 73.54% 81.83%

AspekNama

Page 145: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

84.44%54.86% Kemudahan Navigasi Fungsi Secara Keseluruhan83.33% Kandungan Kognisi61.04% Persentasi Informasi70.49% Integrasi Media81.88% Artistic dan Estetika96.39%97.78%77.64%77.08%73.33%78.54%66.74%85.14%76.39%80.00%73.61%93.61%70.69%64.93%68.06%88.96%75.69%95.14%89.51%83.26%

100.00%78.82%83.19%71.18%

79.39%

Rata-Rata

83.33% 86.67%

74.58% 76.39% 73.54%

81.83%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

Grafik Data Angket Siswa

Kemudahan Navigasi Kandungan Kognisi

Persentasi Informasi Integrasi Media

Artistic dan Estetika Fungsi Secara Keseluruhan

Page 146: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

%

Page 147: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 11

No Aspek yang Dinilai Persentase (%)

kategori

1 Kemudahan navigasi 87.50% Sangat baik

2 Kandungan kognisi 88.80% Sangat baik

3 Persentasi informasi 75.00% Baik4 Integrasi media 75.00% Baik5 Artistic dan estetika 75.00% Baik6 Fungsi secara keseluruhan 91.67% Sangat

baik82.16% Sangat

baikRata-rata

87.50%

0.00%

50.00%

100.00%

Kem

Per

Art

Page 148: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

% 88.80% 75.00% 75.00% 75.00%

91.67%

Grafik Data Angket Guru

mudahan navigasi Kandungan kognisi

rsentasi informasi Integrasi media

tistic dan estetika Fungsi secara keseluruhan

Page 149: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 16

AYO DISKUSIKAN…

Apa perbedaan antara larutan, koloid, dan suspense berdasarkan

pembuatannya?

Page 150: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 17

AYO DISKUSIKAN…

Perbedaan apa yang terlihat ketika larutan, koloid, dan suspense sesudah

disaring?

Page 151: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 18

AYO DISKUSIKAN…

Jelaskan perbedaan koloid menggunakan cara kondensasi dan dispersi?

Page 152: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 19

AYO DISKUSIKAN…

Jelaskan perbedaan sifat-sifat koloid berdasarkan dialisi, efek tyndall,

gerak brown, dan koagulasi?

Page 153: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

Lampiran 20

AYO DISKUSIKAN…

Ketika didiamkan, apa yang membedakan antara larutan, koloid, dan

suspensi?

Page 154: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34442/2/TIWI... · Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah

117

Nomor Butir Soal

Jumlah Panel Pakar (N)

Jumlah Panel Pakar yang Menyatakan Sesuai (n)

Content Validity Ratio Indeks (CVR)

Catatan

1 5 5 1 OK2 5 5 1 OK3 5 5 1 OK4 5 5 1 OK5 5 5 1 OK6 5 5 1 OK7 5 5 1 OK8 5 5 1 OK9 5 5 1 OK

10 5 5 1 OK11 5 5 1 OK12 5 5 1 OK13 5 5 1 OK14 5 5 1 OK15 5 5 1 OK16 5 5 1 OK17 5 5 1 OK18 5 5 1 OK19 5 5 1 OK20 5 5 1 OK21 5 5 1 OK22 5 5 1 OK23 5 5 1 OK24 5 5 1 OK25 5 5 1 OK26 5 5 1 OK27 5 5 1 OK28 5 5 1 OK29 5 5 1 OK30 5 5 1 OK31 5 5 1 OK32 5 5 1 OK33 5 5 1 OK34 5 5 1 OK35 5 5 1 OK36 5 5 1 OK37 5 5 1 OK38 5 5 1 OK39 5 5 1 OK40 5 5 1 OK41 5 5 1 OK42 5 5 1 OK43 5 5 1 OK44 5 5 1 OK

Lampiran 21Nilai CVR Media Pembelajaran Flash