Pengembangan Model Pembelajaran Apresiasi Sastra Berbasis Quantum Learning Di Sekolah Dasar

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Pengembangan Model Pembelajaran Apresiasi Sastra Berbasis Quantum Learning Di Sekolah Dasar

    1/2

    PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA BERBASIS

    QUANTUM LEARNING DI SEKOLAH DASAR

    Penulis : Dr. Andaani! M.Pd

    Ka"a #un$i : %&del! 'e%(ela)aran! a'resiasi sas"ra! *uan"u% learnin+! se#&la, dasar

    Pembelajaran apresiasi sastra dapat mengantarkan anak didik ke dalam kemampuan berbahasasampai pada tataran apresiasi, ekspresi, dan kreasi. Kekuatan karya sastra terletak pada pesan

    yang terkandung di dalamnya. Pesan yang disampaikan melalui karya sastra kuat dan lebihbersifat abadi jika dibandingkan dengan pesan secara harfiah. Terlebih lagi pada masa kini

    fenomena hilangnya tradisi bercerita (mendongeng), yang pada masa lalu dilakukan oleh kaum

    ibu sambil meninabobokkan anaknya di tempat tidur, saat ini anak-anak diperkenalkan dengankarya sastra hingga ke alam mimpi. Dengan fenomena hilangnya tradisi tersebut, maka pada

    masa kini, ahana perkenalan anak-anak dengan karya sastra diharapkan dapat terujud melalui

    pembelajaran apresiasi sastra. Penelitian ini bermaksud menyajikan sebuah model untuk

    perbaikan pembelajaran apresiasi sastra di sekolah dasar yang selama ini menjadi sebuahpembelajaran tentang ilmu sastra dengan ditandai dengan fenomena penyajian pengetahuan

    tentang sastra dalam porsi yang besar kepada murid sekolah dasar. !enomena tersebutmenyebabkan apresiasi sastra menjadi pembelajaran yang sukar dan tidak diminati murid. "asilpenelitian ini diharapkan akan meujudkan pembelajaran apresiasi sastra sesuai dengan

    hakikatnya. "akikatnya dalam pembelajaran apresiasi sastra murid berhak mendapatkan

    kepuasan dan kekaguman. #amun, selama ini hal itu tidak pernah diperoleh murid. $ejala inimuncul karena kurangnya guru akan model pembelajaran. Pemilihan %uantum learning dalam

    pembelajaran apresiasi sastra ini diharapkan dapat menjaab persoalan tersebut. Penelitian ini

    secara metodologis dekat dengan penelitian pengembangan yang berbentuk riset operasional.

    Penelitian ini berorientasi pada pengembangan produk berbentuk model pembelajaran. &ecaraprosedural, penelitian ini melalui tahapan' () studi pendahuluan (*) tahap pengembangan (+)

    tahap pengujian model dan () dimensi hasil akhir berupa penerbitan buku pedoman bagi guru

    untuk pembelajaran apresiasi sastra di sekolah dasar berbasis %uantum learning. "asil yangditemukan dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, dari studi pendahuluan ditemukan

    permasalahan dan kebutuhan guru dan murid yang berkaitan dengan pembelajaran apresiasi

    sastra di sekolah dasar. Kebutuhan yang harus segera dipenuhi dalam pembelajaran apresiasisastra adalah silabus pembelajaran apresiasi sastra PP, dan alat ealuasi. Kebutuhan murid

    adalah pembelajaran apresiasi sastra yang mudah dipelajari dan menyenangkan. Kedua, tahap

    pengembangan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah upaya untuk menciptakanpembelajaran apresiasi sastra berbasis %uantum learning di sekolah dasar dengan cara

    menggunakan ariasi pembelajaran, media, dan memberi pengertian kepada guru tentang model

    pembelajaran apresiasi sastra yang dapat membangkitkan rasa senang bagi murid yaitu dengan

    pembelajaran apresiasi sastra berbasis %uantum learning. Prototype model berupa perangkatpembelajaran yang berbentuk silabus pembelajaran apresiasi sastra PP, dan perangkat ealuasi.

    Pengembangan Prototype model menjadi model ini berbentuk model prosedural. /odel

    prosedural yang dikembangkan mengutamakan bentuk prosedur pembelajaran apresiasi sastrayang mengacu pada hakikat %uantum learning. Pengembangan dilakukan dengan e0pert

    judgement, uji coba terbatas, dan uji coba yang lebih luas di lapangan. "asil pengembangan

    Prototype model menjadi model berdasarkan e0pert judgement menyatakan baha model silabusyang dirancang mengacu pada pedoman penyusunan silabus yang berlaku dan relean dengan

    Kurikulum Tingkat &atuan Pendidikan (KT&P), PP dan ealuasi sesuai dengan hakikat

    %uantum learning. Di dalam PP, skenario pembelajaran mengikuti prosedur T1#D2

    http://www.uns.ac.id/dev/web_ind/cp/cv.php?act=det&idA=1009http://www.uns.ac.id/dev/web_ind/cp/cv.php?act=det&idA=1009
  • 7/25/2019 Pengembangan Model Pembelajaran Apresiasi Sastra Berbasis Quantum Learning Di Sekolah Dasar

    2/2

    (tumbuhan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi, dan rayakan). 3aluasi pembelajaran disusun

    dalam bentuk yang menyenangkan, dengan permainan, dan format tanggapan guru dan orang tua

    murid. Ketiga, tahap pengujian model berdasarkan uji coba tersebut di lapangan yang dilakukandi dua &D di &urakarta menghasilkan model untuk pembelajaran puisi, cerita, maupun drama

    yang layak untuk diterapkan sebagai model. Dikatakan layak karena memenuhi kriteria interaksi

    edukatif berdasarkan 4lassrom $uidance &chedule. Pengembangan model berdasarkan uji cobayang lebih luas di lapangan, dilaksanakan di enam &D dengan jumlah sampel *5, dan

    mendapatkan hasil baha model ini dapat meningkatkan kompetensi bersastra murid &D secara

    signifikan. &ignifikan yang dimaksud adalah berdasarkan perbandingan hasil skor pretes danpostes. 2ji keefektifan model dilakukan dengan eksperimen terhadap *5 murid dari enam &D.

    Dari hasil uji keefektifan ini disimpulkan baha kompetensi bersastra murid yang mengikuti

    pembelajaran apresiasi sastra dengan model %uantum learning lebih baik daripada murid yang

    mengikuti pembelajaran model sastra secara konensional. Perbedaan ini signifikan, sehinggamenandakan penerapan model %uantum learning dalam pembelajaran apresiasi sastra lebih

    efektif dibandingkan dengan pembelajaran apresiasi sastra secara konensional di sekolah dasar.

    Keempat, tahap diseminasi dilakukan dengan menerbitkan artikel hasil penelitian di jurnal ilmiah

    nasional, mempresentasikan hasil penelitian dalam seminar nasional, dan menerbitkan bukupedoman pembelajaran apresiasi sastra berbasis %uantum learning setelah dilakukan uji

    keberterimaan model melalui focus group discussion. Keberterimaan model berdasarkantanggapan stakeholders meliputi tanggapan pengambilan kebijakan, guru, murid, dan orang tua

    murid. Tanggapan pengambil kebijakan pendidikan, guru, murid, dan orang tua murid semuanya

    positif. Tanggapan positif ini akan dapat mendatangkan manfaat yang besar bagikeberlangsungan penerapan pembelajaran apresiasi sastra berbasis %uantum learning di sekolah

    dasar pada masa mendatang. 3ditor '