Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN IPA
UNTUK PENDIDIKAN KONSERVASI LINGKUNGAN
BERDASARKAN PENDIDIKAN EMANSIPATORIS
DI KELAS VA SDN DAYUHARJO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Ristiana Putri
NIM : 131134032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Perjuangan merupakan pengalaman berharga yang dapat menjadikan kita manusia yang
berkualitas. Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Yang utama dari segalanya, sembah sujud serta syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas karunia serta kemudahan yang diberikan, sehingga skripsi yang sederhana ini dapat
terselesaikan
2. Ibuku Wasilah tersayang yang selalu memberikan kasih sayang, mendoakan,
mendukung, serta nasihat-nasihatnya yang menjadi jembatan perjalanan hidupku
3. Ayahku (Alm) Ragil Rahadi, terima kasih atas limpahan kasih sayang semasa hidupnya
yang memberikan rasa rindu yang begitu berarti
4. Kedua saudara perempuanku Surita Dewi dan Emi Sulistyarini yang selalu memberikan
doa, semangat dan hiburan selama ini
5. Simbahku Pak Uwo dan Mbok Uwo yang senantiasa memberikan doa serta dukungan.
6. Pakdhe, budhe dan sepupuku yang selalu memberikan doa, dukungan dan hiburan
7. Sahabat terhebat serta teman spesialku Sirilus Prasetya Nugraha yang tidak pernah
bosan selalu ada, memberikan dukungan serta gelak tawanya
8. Sahabat-sahabatku dari remaja Jambean Ayu, Nabila, Winda, Tita, Heni, Dian, Arta,
Dika, Almawan, Riko dan Annas. Semasa SMP Tyas, Amir, Andi dan Tian. Semasa
SMA Melida, Tanjung, Devi dan Tigas. Semasa kuliah Dyah, Vika, Dhona dan Rinda,
yang tak henti memberikan dukungan dan semangat
9. Teman-teman almamater Universitas Sanata Dharma
10. Seluruh pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu dan
mempercayai peneliti selama studi di PGSD Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Surga itu dibawah telapak kaki ibu”
(H.R. Ahmad)
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”
(H.R. Thabrani dan Daruquthni)
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri”
(QS. Al-Isra: 7)
“Di atas untuk turun, di bawah untuk naik,
jatuh untuk bangkit, dan terbang untuk membumi.”
(Ristiana)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Juni 2017
Peneliti
Ristiana Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Ristiana Putri
Nomor Mahasiswa : 131134032
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN IPA UNTUK PENDIDIKAN
KONSERVASI LINGKUNGAN BERDASARKAN PENDIDIKAN EMANSIPATORIS
DI KELAS VA SDN DAYUHARJO
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 16 Juni 2017
Yang menyatakan
Ristiana Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN IPA
UNTUK PENDIDIKAN KONSERVASI LINGKUNGAN
BERDASARKAN PENDIDIKAN EMANSIPATORIS
DI KELAS VA SDN DAYUHARJO
Ristiana Putri
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan bahan ajar modul mata
pelajaran IPA untuk menanamkan pendidikan konservasi lingkungan pada siswa kelas VA
SDN Dayuharjo tahun ajaran 2016/2017 berdasarkan pendidikan emansipatoris dengan
harapan siswa semakin sadar dan peduli terhadap lingkungan. Penelitian ini termotivasi dari
sikap dan perilaku siswa kelas VA SDN Dayuharjo yang kurang menyadari akan pentingnya
lingkungan.
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan
menggunakan 5 langkah pengembangan bahan menurut Tomlinson yang diadaptasi dan telah
dimodifikasi, yaitu meliputi: (1) analisis kebutuhan, (2) desain produk, (3) validasi, (4) revisi,
(5) implementasi dan (6) evaluasi. Modul dikembangkan berdasarkan 9 dari 16 prinsip
pengembangan bahan ajar Tomlinson, yaitu (1) Material should achieve impact, (2) Material
should help learners to develop confidence, (3) What is being taught should be perceived by
learners as relevant and useful, (4) Materials should require and facilitate learner self-
investment, (5) Materials should take into account that learners differ in learning styles, (6)
Materials should take into account that learners differ in affective attitudes, (7) Materials
should maximize learning potential by encouraging intellectual, aesthetic and emotional
involvement which stimulates both right and left brain activities, (8) Materials should not rely
too much on controlled practicei, dan (9) Materials should provide opportunities for outcome
feedback. Modul hasil penelitian ini dievaluasi oleh ahli IPA, ahli bahasa, guru kelas VA
sebelum diimplementasikan. Dari hasil evaluasi didapatkan skor rata-rata 3,68 sehingga modul
masuk dalam kategori “sangat layak” untuk diimplementasikan lebih lanjut. Kegiatan
pembelajaran dalam modul juga dievaluasi oleh seluruh siswa kelas VA dengan mengisi angket
yang dibuat oleh peneliti untuk mengetahui ketercapaian 9 prinsip pengembangan bahan ajar
Tomlinson.
Modul pembelajaran IPA dapat dikategorikan layak digunakan, dikarenakan sebanyak
22 siswa kelas VA menyatakan bisa mengikuti pembelajaran menggunakan modul berdasarkan
panduan. Peneliti meyakini bahwa sebanyak 22 siswa tertarik terhadap isi dalam modul dengan
bukti bahwa mereka membaca dan memahami panduan, memperhatikan dan berpartisipasi
aktif dalam kegiatan berdiskusi maupun demonstrasi. Antusias, senyum dan kerjasama baik
yang terjalin antar siswa memberikan kesan bahwa siswa merasa senang dan nyaman.
Keterlibatan aktif siswa dalam mengikuti eksperimen dan keberhasilan 5 kelompok dalam
bekerjasama membuktikan bahwa mereka mampu bekerja secara individu maupun kelompok
dalam mengikuti kegiatan dalam modul berdasarkan panduan.
Kata kunci : pengembangan, modul, pendidikan konservasi lingkungan, pendidikan
emansipatoris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
SCIENCE MODULE DEVELOPMENT
OF ENVIRONMENTAL CONSERVATION EDUCATION
BASED ON EMANCIPATORY EDUCATION
IN CLASS VA OF SD N DAYUHARJO
Ristiana Putri
Sanata Dharma University
2017
This research was a research and development in science teaching materials module
to implement environmental conservation education for VA students of SD N Dayuharjo
academic year 2015/2016 based on emancipatory education. The expectation was the students
became more aware and care to the environment. This research was motivated attitudes and
behaviors of Grade VA Stundents SDN Dayuharjo who are less aware of the importance of the
environment.
Research methodology used was was Research and Development (R&D) by using 5
steps to develop teaching materials according to Tomlinson with adaptation and modification
such as: (1) needs’ analysis, (2) product design, (3) validation, (4) revision, (5) implementation
and (6) evaluation. Module developed by using 9 principles out of 16 Tomlinson’s principles
of teaching materials such as (1) Material should achieve impact, (2) Material should help
learners to develop confidence, (3) What is being taught should be perceived by learners as
relevant and useful, (4) Materials should require and facilitate learner self-investment, (5)
Materials should take into account that learners differ in learning styles, (6) Materials should
take into account that learners differ in affective attitudes, (7) Materials should maximize
learning potential by encouraging intellectual, aesthetic and emotional involvement which
stimulates both right and left brain activities, (8) Materials should not rely too much on
controlled practicei, and (9) Materials should provide opportunities for outcome feedback. The
module of this research had been evaluated by Natural Science Expert, Linguist, and Teacher
of Grade VA before being implemented. The evaluation results obtained an average 3,68, so
that the module included in the category “very worth it” to be implemented further. Learning
activities in the module are also evaluated by students of Grade VA by filling out a
questionnaire created by researchers to know the achievement 9 Tomlinson’s principles of
teaching materials.
Science teaching module can be categorized very proper to used, because 22 students
of Grade VA explained that they did follow the lesson using the module based on guideliness.
The researcher also believed that 22 students were interested in the contents of the guidelines
with evidence that they read and understand the guideliness, paid attention, and actively
participated in discussion activities as well demonstration. Enthusiasm, smile, and good
cooperation between students gave impressions that they feel happy and comfortable. Active
involvement of students in following experiments and the success of 5 group in doing
cooperation proved that they were able to work individually and as a group in following the
activities using the module based on guideliness.
Keywords: development, module, environmental conservation education, emancipatory
education
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
berkat rahmat kesehatan dan keselamatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
tanggungjawabnya dalam menyusun tugas akhir skripsi yang berjudul:
PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN IPA UNTUK PENDIDIKAN
KONSERVASI LINGKUNGAN BERDASARKAN PENDIDIKAN EMANSIPATORIS
DI KELAS VA SDN DAYUHARJO
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat
bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Ibu Christiyani Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma, Bapak Apri
Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma, Ibu Eny Winarti, Ph.D selaku dosen pembimbing I
dan Ibu Wahyu Wido Sari, M.Biotech selaku dosen pembimbing II yang senantiasa
membimbing, mendidik, memberi semangat dan dukungan dengan sabar sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada validator-validator yang telah
memberikan saran kepada peneliti selama melaksanakan penelitian, Bapak Kepala Sekolah
SDN Dayuharjo dan Ibu Suprihatin S.Pd selaku guru kelas VA SDN Dayuharjo, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
senantiasa berkenan memberikan bantuan dan bimbingan selama penulis melaksanakan
penelitian di SDN Dayuharjo. Tak lupa ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh
siswa kelas VA tahun ajaran 2016/2017 yang telah mendukung dan berpartisipasi aktif dalam
pelaksanaan penelitian.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam karya ini, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun. Semoga karya ini dapat
menjadi berkah dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Peneliti
Ristiana Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO..............................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................................................ viii
ABSTRACT..............................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI........................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 6
1.5 Definisi Operasional ....................................................................................................... 6
1.6 Spesifikasi Produk .......................................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................................. 9
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................................ 9
2.1.1 Sekolah Dasar Negeri Dayuharjo ............................................................................ 9
2.1.1.1 Latar Belakang Sekolah Dasar Negeri Dayuharjo ........................................... 9
2.1.1.2 Karakteristik Siswa Kelas VA........................................................................ 10
2.1.2 Modul..................................................................................................................... 11
2.1.3 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ..................................................... 13
2.1.4 Pendidikan Konservasi Lingkungan ...................................................................... 15
2.1.5 Pendidikan Emansipatoris ..................................................................................... 16
2.2 Penelitian yang Relevan ................................................................................................ 19
2.2.1 Penelitian yang Berhubungan dengan Modul ........................................................ 19
2.2.2 Penelitian yang berhubungan dengan Konservasi ................................................. 20
2.3 Desain Diagram ............................................................................................................ 22
2.4 Kerangka Berpikir ......................................................................................................... 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................................... 25
3.1 Jenis Penelitian.............................................................................................................. 25
3.2 Setting Penelitian .......................................................................................................... 26
3.2.1 Tempat Penelitian .................................................................................................. 26
3.2.2 Subjek Penelitian ................................................................................................... 26
3.2.3 Objek Penelitian .................................................................................................... 26
3.2.4 Waktu Penelitian.................................................................................................... 26
3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................................... 27
3.4 Validasi ......................................................................................................................... 31
3.5 Instrumen Penelitian ..................................................................................................... 31
3.5.1 Instrumen Analisis Kebutuhan .............................................................................. 31
3.5.2 Instrumen Validasi Produk oleh Ahli .................................................................... 32
3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................ 37
3.7 Tenik Analisis Data....................................................................................................... 37
3.7.1 Kuesioner Validasi Ahli Modul ............................................................................. 37
3.7.3 Kuesioner Validasi Siswa ...................................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................................... 41
4.1 Analisis Kebutuhan ....................................................................................................... 41
4.1.1 Hasil Observasi Dokumen Kurikulum dan Pembahasan ....................................... 41
4.1.2 Hasil Wawancara Siswa Kelas VA dan Pembahasan ............................................ 43
4.2 Desain Modul Pembelajaran IPA Berdasarkan Pendidikan Emansipatoris .................. 44
4.3 Data Hasil Validasi Modul............................................................................................ 53
4.5 Implementasi ................................................................................................................. 56
4.6 Evaluasi ......................................................................................................................... 56
4.6.1 Data Hasil Observasi ............................................................................................. 56
4.6.2 Pembagian Kuesioner Siswa ................................................................................. 57
4.7 Pembahasan................................................................................................................... 58
BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 67
5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 67
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................................. 68
5.3 Saran ............................................................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 70
LAMPIRAN............................................................................................................................ 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Kisi-kisi observasi................................................................................................... 32 Tabel 3. 2 Kisi-kisi Wawancara ............................................................................................... 32 Tabel 3. 3 Kisi-kisi Validasi RPP ........................................................................................... 32
Tabel 3. 4 Instrumen Validasi RPP .......................................................................................... 33 Tabel 3. 5 Instrumen Validasi Modul oleh Ahli dan Guru Kelas ............................................ 34 Tabel 3. 6 Instrumen Penilaian Modul oleh Siswa .................................................................. 36 Tabel 3. 7 Klarifikasi Skor ....................................................................................................... 38 Tabel 3. 8 Klarifikasi Skor ....................................................................................................... 39
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Skor Penilaian Instrumen Modul oleh Validator ............................... 54 Tabel 4. 2 Komentar Terhadap Modul oleh Validator ............................................................. 55
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Hasil Penilaian Siswa terhadap Kualitas Modul ............................... 57 Tabel 4. 4 Rekapitulasi Validasi Modul .................................................................................. 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 3. 1 Prosedur Pengembangan Modul........................................................................... 27
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Sampul Modul ..................................................................................................... 45
Gambar 4. 2 Kata Pengantar .................................................................................................... 45 Gambar 4. 3 Daftar Isi ............................................................. Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 4 Latar Belakang, Indikator dan Tujuan ................................................................ 46 Gambar 4. 5 Menonton Film dan Praktikum ........................................................................... 47 Gambar 4. 6 Evaluasi Kegiatan Praktikum .............................................................................. 47
Gambar 4. 7 Mengemukakan Pendapat ................................................................................... 48 Gambar 4. 8 Evaluasi Pembelajaran dan Aksi ......................................................................... 48 Gambar 4. 9 Daftar Isi ............................................................................................................. 48 Gambar 4. 10 Panduan Kegiatan Praktikum ............................................................................ 49
Gambar 4. 11 Kegiatan Praktikum........................................................................................... 49
Gambar 4. 12 Instruksi Mengemukakan Pendapat .................................................................. 50
Gambar 4. 13 Kegiatan ............................................................................................................ 50 Gambar 4. 14 Hasil Refleksi Manfaat Kegiatan Pembelajaran ............................................... 50
Gambar 4. 15 Alat dan Bahan Praktikum ................................................................................ 51 Gambar 4. 16 Kegiatan Siswa .................................................................................................. 51 Gambar 4. 17 Kegiatan Berdiskusi .......................................................................................... 52
Gambar 4. 18 Kegiatan Presentasi ........................................................................................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin penelitian..............................................................................................73
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian.................................................................................74
Lampiran 3. Silabus Pembelajaran...........................................................................................75
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran....................................................................77
Lampiran 5. Modul untuk Guru................................................................................................93
Lampiran 6. Modul untuk Siswa.............................................................................................102
Lampiran 7. Rubrik Penilaian RPP Validator Ahli IPA..........................................................109
Lampiran 8. Rubrik Penilaian Modul Validator Ahli IPA......................................................112
Lampiran 9. Rubrik Penilaian RPP Validator Ahli Bahasa....................................................115
Lampiran 10. Rubrik Penilaian Modul Validator Ahli Bahasa...............................................118
Lampiran 11. Rubrik Penilaian RPP Validator Guru..............................................................122
Lampiran 12. Rubrik Penilaian Modul Validator Guru..........................................................125
Lampiran 13. Lembar Penilaian Modul dari Siswa.................................................................129
Lampiran 14. Daftar Kehadiran Siswa....................................................................................134
Lampiran 15. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran...............................................................135
Lampiran 16. Curriculum Vitae..............................................................................................137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) latar belakang, (1.2) rumusan masalah,
(1.3) tujuan penelitian, (1.4) manfaat penelitian, (1.5) definisi operasional dan (1.6)
spesifikasi yang dikembangkan.
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Permasalahan lingkungan telah menjadi bagian terpenting dari permasalahan
dunia saat ini. Kita percaya bahwa pembangunan ekonomi merupakan upaya penting
untuk mengeluarkan jutaan orang miskin dari kemiskinan. Namun, disinilah banyak di
antara kita yang lupa bahwa pembangunan ekonomi yang melampaui batas-batas yang
diperbolehkan oleh alam menghasilkan permasalahan lingkungan yang lebih kompleks.
Manusia memiliki kemampuan untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam
(SDA) dalam skala yang sangat besar yang seringkali tidak memperhatikan daya dari
Sumber Daya Alam (SDA), sehingga dapat merusak lingkungannya sendiri. Sesuai
dengan perkembangan pengetahuan dan kebudayaan, manusia memanfaatkan Sumber
Daya Alam (SDA) di lingkungannya dari cara sederhana hingga dengan cara yang
paling canggih. Misalnya dari teknologi yang dimilikinya, manusia dapat mengambil
air dari air tanah dalam yang mencapai ratusan meter dalamnya, mengubah aliran
sungai, menerobos gunung ataupun memanfaatkan energi atom (Alikodra, 2012:27).
Semua itu jika tidak dilakukan secara bijak jelas akan mengakibatkan kerusakan
Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan yang sangat parah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
Perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab seperti ini mengakibatkan
terjadinya kerusakan alam dan pencemaran lingkungan. Contoh yang sederhana di
lingkungan kita yaitu terjadinya pencemaran air, khususnya di Daerah Aliran Sungai
(DAS) karena kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sangat rendah. Sungai
dianggap tempat pembuangan sampah, limbah rumah tangga dan limbah industri.
Jumlah aliran sungai (DAS) yang rusak parah meningkat dalam 10 tahun terakhir
(Kompas, 28/9/2012). Sedangkan, salah satu fungsi utama DAS (Daerah Aliran
Sungai) adalah sebagai produksi air. Menurut Alikodra (2012: 111) air merupakan
berkah, namun juga ancaman ketika jumlah dan perilakunya tidak bisa dikendalikan
manusia.
Rusaknya alam tentu saja sangat menghawatirkan karena melibatkan milik kita
bersama yang berharga yakni tempat hidup seluruh makhluk hidup. Sedangkan,
manusia dan lingkungan memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling
memberi pengaruh besar satu sama lain. Manusia memiliki kemampuan eksploitasi
terhadap alam sehingga mampu mengubahnya sesuai yang dikehendaki untuk
memenuhi kebutuhannya. Kondisi ini telah membawa lingkungan pada dunia kearah
yang semakin rapuh (fragile) dan semakin kritis (Alikodra, 2012: 3).
Berkaitan dengan perilaku manusia terhadap kondisi sumber daya alam dan
lingkungan yang cenderung tidak peduli tersebut, maka mengubah perilaku menjadi
prioritas utama dalam mengatasi krisis lingkungan. Karena, sebab utama dan paling
fundamental dari krisis dan bencana lingkungan hidup global adalah kesalahan cara
pandang, maka untuk memungkinkan terjadinya perubahan perilaku tersebut yang
paling pokok adalah diperlukan adanya perubahan cara pandang agar terjadi perubahan
perilaku terhadap alam dan lingkungan hidup (Sony Keraf, 2010: 115).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Salah satu cara dalam upaya mengubah perilaku dan cara pandang adalah
melalui jalur pendidikan. Melalui pendidikan dapat dilakukan penanaman sikap peduli
lingkungan pada peserta didik sejak dini. Sikap peduli lingkungan dapat diartikan
sebagai upaya-upaya untuk melestarikan, mencegah dan memperbaiki lingkungan
alam. Carter V. Good mengartikan pendidikan sebagai suatu proses perkembangan
kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakat.
Proses dimana seseorang dipengaruhi oleh lingkungan yang terpimpin khususnya
didalam lingkungan sekolah sehingga dapat mencapai kecakapan sosial dan dapat
mengembangkan kepribadiannya.
Dalam hal ini, pendidikan konservasi lingkungan sangat tepat untuk
menumbuhkan etika dan moralitas pada diri manusia dalam berhubungan dengan alam
sekitar. Penulis sendiri menemui beberapa penggiat lingkungan dan agamawan yang
ikut merasa prihatin dengan kondisi lingkungan hidup yang semakin rusak. Salah satu
diantaranya yaitu Bapak Sulistiyo seorang dosen juga penggiat lingkungan yang aktif
melakukan konservasi di beberapa daerah serta membudidayakan tanaman anggrek
yang semakin punah dan Romo Vincentius Kirjito seorang tokoh agamawan yang
mendukung konservasi air dengan memanfaatkan air hujan dan juga selama kurang
lebih 16 tahun ini mendampingi masyarakat petani di desa Ngargomulyo Dukun yang
terletak di lereng merapi. Mereka berusaha untuk mengerem kerusakan bumi dengan
cara meningkatkan kesadaran manusia dan segala perilakunya sesuai etika moral
konservasi dan kepercayaan masing-masing. Pendidikan konservasi sangat positif
diajarkan karena merupakan gerakan yang mencakup perlindungan, pemanfaatan
secara lestari, rehabilitasi dan peningkatan mutu lingkungan alam (Alikodra, 2012: 3).
Berdasarkan pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti selama
melakukan PPL di SD Negeri Dayuharjo didapati rata-rata peserta didik belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memiliki sikap yang baik terhadap lingkungan. Kurangnya kesadaran membuang
sampah (sisa pembelajaran dan jajanan) pada tempatnya dan juga sering terlihat kurang
bijak terhadap penggunaan sumber daya alam, terbukti dari banyaknya peserta didik
yang menggunakan atau memanfaatkan air tidak untuk semestinya. Sekolah sebenarnya
sangat mendukung peserta didik untuk memiliki rasa tanggung jawab dan peduli akan
lingkungan, diwujudkan dengan adanya jadwal petugas-petugas piket setiap pagi
sebelum kegiatan belajar-mengajar dimulai, piket setelah kegiatan belajar-mengajar
berakhir dan kegiatan rutin jumat sehat dengan senam bersama kemudian bergotong
royong membersihkan lingkungan sekolah bagi peserta didik kelas atas. Namun, belum
ada upaya mengintegrasikan pendidikan lingkungan pada pembelajaran.
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada beberapa peserta didik
didapati sebagaian besar peserta didik mengetahui bahwa lingkungan alam yang bersih
dan seimbang itu sangat penting. Namun, kesadaran memiliki lingkungan dan
tanggungjawab tehadap lingkungan alam belum ada pada peserta didik. Oleh karena
itu, suatu cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran pada peserta didik
yaitu dengan penanaman pendidikan konservasi melalui kegiatan sekolah. Lingkungan
sekolah dapat menjadi tempat yang baik bagi pertumbuhan karakter peserta didik.
Segala peristiwa yang terjadi di dalam sekolah dapat diintegrasikan dalam program
pendidikan konservasi. Disini pendidikan konservasi diharapkan mampu mengenalkan
lalu mengajak anak untuk berupaya melestarikan lingkungan, mencegah kerusakan
lingkungan dan memperbaiki lingkungan dimulai dari lingkungan terdekat. Pada
intinya memberikan stimulasi agar peserta didik lebih sedikit menyadari pentingnya
lingkungan bagi kehidupan. Dengan permasalahan yang diuraikan di atas, maka peneliti
tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “Pengembangan Modul Mata Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
IPA Untuk Pendidikan Konservasi lingkungan Berdasarkan Pendidikan Emansipatoris
Di Kelas VA SDN Dayuharjo”.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana mengembangkan modul mata pelajaran IPA untuk pendidikan
konservasi lingkungan berdasarkan pendidikan emansipatoris di kelas VA
SDN Dayuharjo?
1.2.2 Bagaimana kualitas modul mata pelajaran IPA untuk pendidikan konservasi
lingkungan berdasarkan pendidikan emansipatoris di kelas VA SDN
Dayuharjo?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengembangkan modul mata pelajaran IPA untuk pendidikan konservasi
lingkungan berdasarkan pendidikan emansipatoris di kelas VA SDN
Dayuharjo.
1.3.2 Mengetahui kualitas modul mata pelajaran IPA untuk pendidikan
konservasi lingkungan berdasarkan pendidikan emansipatoris di kelas VA
SDN Dayuharjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Peneliti mampu melakukan penelitian pengembangan dengan
menghasilkan produk berupa modul mata pelajaran IPA untuk pendidikan
konservasi lingkungan berdasarkan pendidikan emansipatoris di kelas VA
SDN Dayuharjo.
1.4.2 Bagi Guru
Guru mendapatkan slah satu sarana belajar berupa modul mata pelajaran
IPA untuk pendidikan konservasi lingkungan berdasarkan pendidikan
emansipatoris di kelas VA SDN Dayuharjo.
1.4.3 Bagi Siswa
Siswa memperoleh sumber belajar berupa modul mata pelajaran IPA untuk
pendidikan konservasi lingkungan berdasarkan pendidikan emansipatoris
di kelas VA SDN Dayuharjo.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Modul adalah salah satu sumber belajar atau bahan ajar yang dapat
digunakan oleh peserta didik maupun guru.
1.5.2 Ilmu pengetahuan Alam adalah suatu pengetahuan tentang alam semesta
dengan segala isinya.
1.5.3 Konservasi adalah suatu usaha melindungi sumber daya alam demi
keberlangsungan hidup manusia.
1.5.4 Emansipatoris adalah suatu pendidikan yang menekankan masyarakat
demokratis dan adil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.6 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang akan dihasilkan dalam penelitian ini adalah
bahan ajar kegiatan pembelajaran IPA sesuai dengan KTSP. Produk yang
dikembangkan berupa modul pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) mengenai pengaruh “kegiatan manusia terhadap lingkungan” dengan
menggunakan Standar Kompetensi (SK) 3. Memahami pengaruh kegiatan manusia
terhadap keseimbangan lingkungan, dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.1
Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam
(ekosistem) untuk siswa kelas VA SDN Dayuharjo.
Modul pembelajaran ini dibuat menggunakan software microsoft office
word 2013 dan dicetak menggunakan kertas HVS kemudian di jilid sederhana.yang
berisikan kata pengantar, daftar isi, pendahuluan (latar belakang, indikator dan
tujuan), kegiatan belajar, evaluasi, refleksi kegiatan belajar dan daftar pustaka
dengan dikemas sedemikian rupa disesuiakan dengan siswa kelas VA SDN
Dayuharjo.
Isi dalam modul pembelajaran ini dikembangkan dan dimanfaatkan
sebagai bahan ajar pada mata pelajaran IPA materi “Kegiatan Manusia yang
Dapat Mempengaruhi Ekosistem” pada kelas VA SDN Dayuharjo Ngaglik
Sleman dengan menggunakan pendekatan pendidikan emansipatoris yaitu dengan
kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mencakup humanisasi, kesadaran kritis dan
mempertanyakan sistem. Kegiatan pembelajaran dalam modul juga disesuaikan
dengan 9 prinsip dari 16 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson
(dalam Harsono, 2015) yang telah peneliti tentukan yaitu: 1) materi dalam
kegiatan pembelajaran menumbuhkan rasa keingintahuan siswa, 2) materi dalam
kegiatan pembelajaran membantu mengembangkan kepercayaan diri peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
didik, 3) materi dalam kegiatan pembelajaran harus relevan dan berguna bagi
peserta didik, 4) materi dalam kegiatan pembelajaran memfasilitasi peserta didik,
5) materi dalam kegiatan pembelajaran memperhitungkan gaya belajar peserta
didik, 6) materi dalam kegiatan pembelajaran memperhatikan sikap afektif
peserta didik, 7) materi dalam kegiatan pembelajaran memberdayakan
kemampuan intelektual, estetika (kepekaan terhadap seni dan keindahan) dan
emosional yang dapat merangsang kedua otak kanan dan kiri, 8) materi dalam
kegiatan pembelajaran meminimalisir kegiatan yang dikendalikan, dan 9) materi
dalam kegiatan pembelajaran memberikan umpan balik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini, Landasan Teori dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya
adalah (2.1) Kajian Pustaka (2.2) Penelitian yang Relevan dan (2.3) Kerangka Berpikir.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Sekolah Dasar Negeri Dayuharjo
2.1.1.1 Latar Belakang Sekolah Dasar Negeri Dayuharjo
SDN Dayuharjo merupakan Sekolah Dasar Negeri yang beralamat di Jalan
Damai Prujukan 55581 Sinduharjo, Ngaglik, Sleman Yogyakarta. SDN Dayuharjo
merupakan salah satu SD paralel di kecamatan Ngaglik. Setiap kelasnya terdiri dari
dua ruang yaitu A dan B (kelas paralel), sehingga memiliki tanah yang sangat luas dan
bangunan yang besar. Banyak fasilitas ruangan yang disediakan sekolahan untuk
menunjang kegiatan pembelajaran seperti satu ruang perpustakaan yang besar dan
tertata dengan buku bacaan yang dapat dikatakan lengkap, satu ruang komputer, satu
ruang laboratorium, satu ruang UKS, satu gudang olahraga, satu tempat ibadah, 5
kamar mandi siswa, 2 kamar mandi guru, lapangan olahraga (volly, basket, bola) yang
luas, satu taman toga, satu tempat parkir sepeda siswa yang luas dan satu tempat parkir
sepeda guru.
Visi SDN Dayuharjo adalah “Terdepan dalam prestasi, kreatif, inovatif
berlandaskan agama, budaya dan karakter bangsa” dengan misi: 1) Meningkatkan
profesionalisme tenaga guru dan tenaga kependidikan, 2) Meningkatkan kualitas
pendidikan baik di bidang akademik maupun non-akademik, 3) Meningkatkan
kreatifitas guru dan siswa serta inovasi sehingga sekolah mempunyai keunggulan
tersendiri, 4) Meningkatkan Iman dan Tagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
bagi guru dan tenaga kependidikan maupun siswa, 5) Meningkatkan partisipasi
sekolah dengan masyarakat atau stakeholders. Adapun kurikulum yang diterapkan di
SDN Dayuharjo yakni kurikulum 2013 untuk siswa kelas 1 dan kelas 4, sedangkan
kelas 2, 3, 5 dan 6 menggunakan kurikulum 2006 (KTSP).
2.1.1.2 Karakteristik Siswa Kelas VA
Siswa kelas VA berjumlah 21 siswa dengan 12 siswa laki-laki dan 9 siswa
perempuan. Kebayakan siswa kelas VA ini adalah siswa yang aktif dalam arti percaya
diri dan berani. Ketertarikan siswa kelas VA terhadap kegiatan pembelajaran
bergantung dengan cara atau metode mengajar. Ketika kegiatan pembelajaran hanya
teori dan mengerjakan suatu proyek secara individu, para siswa akan ramai berbicara
sendiri maupun dengan temannya seolah merasa penat dengan kegiatan belajar
tersebut. Namun, ketika kegiatan pembelajaran dilakukan dengan kegiatan-kegiatan
melibatkan kelompok seperti praktikum, presentasi, berdiskusi, para siswa akan ramai
mengerjakan bersama-sama.
Siswa kelas VA kebanyakan pandai dalam bergaul, berkomunikasi, menjalin
hubungan dengan orang disekitarnya, akan tetapi mereka masih sangat kurang dalam
menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitarnya. Sebagian besar siswa tidak
menghiraukan lingkungan belajarnya bersih atau kotor. Kebersihan kelas VA dapat
dikatakan buruk. Sebenarnya sudah ada jadwal piket untuk tugas membersihkan kelas
sebelum dan sesudah pembelajaran. Namun, itu tidak dilaksanakan dengan baik.
Siswa kelas VA kurang menyadari pentingnya kebersihan terbukti dari hasil observasi
yang peneliti lakukan yakni mengecek setiap laci meja usai pembelajaran dan hasilnya
sangat memprihatinkan. Banyak sekali sampah kertas, mainan hingga bungkus
makanan dan hampir pada setiap laci terdapat sampah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Sekolah sebenarnya mendukung terlaksananya sekolah sehat dan bersih
terbukti dengan diadakannya kerjabakti rutin untuk siswa kelas atas (terkecuali siswa
kelas 6) setiap hari Jumat setelah kegiatan senam dengan kegiatan “Jumat Sehat”.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan karakter peduli terhadap
lingkungan sekolah dengan memelihara lingkungan sekolah. Namun, kegiatan ini
dipandang hanya sekedar kegiatan bersih-bersih semata oleh para siswa khususnya
siswa kelas VA. Tidak adanya kesadaran memiliki lingkungan pada siswa membuat
siswa acuh terhadap kebersihan kelas, merusak tanaman, membuang sampah
sembarangan, konsumtif (air, lampu, kipas angin) dan dengan sengaja mengotori
kelas.
Siswa kelas VA SDN Dayuharjo rata-rata adalah anak orang mampu yaitu
kalangan menengah ke atas. Mereka kebanyakan tinggal di perkotaan dan pinggiran
kota, ada juga yang tinggal di asrama dan pesantren.
2.1.2 Modul
Modul merupakan bahan ajar maupun sumber bahan ajar. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia modul merupakan unit kecil dari suatu pelajaran yang beroperasi
sendiri (Tim Penyusun Kamus Bahasa, 2002: 662). Menurut (Sukirman, 2012: 132)
modul adalah paket program yang disusun secara terencana dalam bentuk satuan
tertentu guna membantu peserta didik secara individual dalam mencapai tujuan
belajar. Oleh karena itu, modul yang dibuat harus menggunakan bahasa dan susunan
kalimat yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkatan pendidikan agar
lebih memudahkan peserta didik dalam menanggapi isi dan tujuan pada modul.
Suatu modul memiliki unsur-unsur yang perlu diperhatikan. Unsur-unsur yang
dimiliki modul (Vembriarto, 1975: 49) antara lain: 1) rumusan tujuan pengajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
eksplisit dan spesifik, 2) petunjuk guru, 3) lembar kegiatan siswa, 4) lembar kerja bagi
siswa, 5) kunci lembaran kerja, 6) lembaran evaluasi, dan 7) kunci lembaran evaluasi.
Dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran, Sukirman
(2012: 133) menyatakan bahwa modul memiliki lima karakteristik yaitu: 1) Self
Instructional, siswa mampu belajar mandiri, tidak tergantung pada pihak lain, 2) Self
Contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari
terdapat di dalam satu modul utuh, 3) Stand Alone, modul yang dikembangkan tidak
tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media,
4) Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi, dan 5) User Friendly, modul hendaknya
memenuhi kaidah user friendly atau mudah digunakan oleh peserta didik seperti
penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Tujuan dari penyusunan atau pembuatan modul sendiri menurut (Prastowo,
2013: 108) antara lain: 1) Agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau
dengan bimbingan pendidik (minimal), 2) Agar peran pendidik tidak terlalu dominan
dan otoriter dalam kegiatan pembelajaran, 3) Melatih kejujuran peserta didik, 4)
Mengakomodasi berbagai tingkat dan kecepatan belajar peserta didik. Bagi peserta
didik yang kecepatan belajarnya tinggi, maka mereka dapat belajar lebih cepat serta
menyelesaikan modul dengan lebih cepat pula. Dan, sebaliknya bagi yang lambat,
maka mereka dipersilahkan untuk mengulanginya kembali, 5) Agar peserta didik
mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan materi yang telah dipelajari.
Jadi dapat disimpulkan bahwa materi dalam modul harus dengan bahasa yang
mudah dipahami peserta didik dan mengajarkan peserta didik untuk belajar mandiri
atau tidak bergantung pada pendidik atau teman sebaya agar dapat memenuhi
ketuntasan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.1.3 Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Wonoraharjo (2010:12) menyatakan sains atau ilmu pengetahuan alam adalah
sekumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui metode tertentu. Winaputra (dalam
Samatowa 2011:3) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan
pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi memerlukan kerja, cara
berpikir, dan cara memecahkan masalah. Dalam perkembangannya, IPA atau sanis
terbagi menjadi beberapa bidang sesuai dengan perbedaan bentuk dan cara
memandang gejala alam. Ilmu yang mempelajari kehidupan disebut Biologi. Ilmu
yang mempelajari gejala fisik dari alam disebut Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa. Sedangkan ilmu yang mempelajari sifat materi benda disebut Ilmu Kimia
(Mariana, 2009:14). Menurut Trianto (2013: 136) IPA adalah suatu kumpulan teori
yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir
dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta
menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dsb.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas bahwa IPA merupakan ilmu teoritis
yang muncul dan didasarkan atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala
alam dan lingkungan. Teori IPA dapat dipelajari melalui pendidikan pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah-sekolah dan IPA melatih anak untuk
berpikir kritis dan objektif sesuai yang diamati.
Ilmu pengetahuan alam atau sains merupakan alat pendidikan yang berguna
untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan
tertentu (Laksmi dalam Trianto, 2013:142), yaitu memberikan pengetahuan kepada
siswa tentang tempat hidup dan bagaimana bersikap, mendidik siswa untuk
menghargai para ilmuwan dan menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan suatu
masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Pendidikan IPA adalah suatu upaya atau proses untuk membelajarkan siswa
untuk memahami hakikat IPA: produk, proses dan mengembangkan sikap ilmiah serta
sadar akan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat untuk pengembangan sikap dan
tindakan berupa aplikasi IPA yang positif. Pendidikan IPA bertujuan untuk
menyatukan tingkah laku dalam memahami serta menguasi materi IPA yang berupa
fakta, konsep, teori, hukum, sehingga siswa memiliki sikap dan tingkah laku
(Mariana, 2009: 27).
Tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar menurut (Depdiknas, 2006: 117)
yaitu untuk menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains, teknologi
dan masyarakat, mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, ikut serta dalam memelihara, menjaga dan
melestarikan lingkungan alam, dan menghargai alam sekitar dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Berdasarkan pendapat tersebut, tujuan pembelajaran IPA di sekolah dasar
yang relevan dengan penelitian ini adalah menanamkan sikap-sikap positif terhadap
sains khususnya sikap peduli terhadap lingkungan alam.
Dalam penelitian ini digunakan Standar Kompetensi (SK) 3. Memahami
pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan, dengan Kompetensi
Dasar (KD) 3.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
keseimbangan alam (ekosistem). Aktifitas atau kegiatan manusia sangatlah banyak,
bahkan setiap hari manusia melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dari segala kegiatan manusia tersebut, sebagian besar berpengaruh
terhadap alam atau lingkungan. Dari hal yang sangat sederhana hingga kompleks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kegiatan manusia dapat berpengaruh pada alam/ lingkungan entah secara langsung
maupun tidak langsung, merusak atau melestarikan. Oleh karena itu, sudah seharusnya
manusia melakukan aktifitas dengan bijak mempertimbangkan daya guna lingkungan.
2.1.4 Pendidikan Konservasi Lingkungan
Konservasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu “Conservation”
yang bermakna pemeliharaan atau perlindungan. Menurut pendapat (Alikodra, 2012:
36) konservasi diartikan sebagai pengelolaan biosphere secara bijaksana bagi
keperluan manusia, sehingga menghasilkan manfaat secara berkelanjutan bagi
generasi kini dan menetapkan potensi untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi
generasi. Secara umum, konservasi mempunyai arti pelestarian yaitu melestarikan
atau mengawetkan daya dukung, mutu, fungsi dan kemampuan lingkungan secara
seimbang (Rachman, 2012: 31). Konservasi juga memiliki makna mengamankan
SDA dan lingkungannya untuk mendukung pembangunan agar berlangsung secara
berkelanjutan (Alikodra, 2012: 31). Konservasi adalah satu-satunya jalan menuju
tercapainya pembangunan berkelanjutan.
Konservasi merupakan upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap
memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh pada saat itu dengan tetap
mempertahankan keberadaan setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa
depan. Konsep konservasi adalah kegiatan dengan proses pengelolaan suatu tempat
atau ruang atau objek agar makna kultural yang terkandung didalamnya terpelihara
dengan baik. Suatu program konservasi sedapat mungkin tidak hanya dipertakankan
keasliannya dan perawatannya melainkan juga dapat mendatangkan nilai ekonomi
atau manfaat lain bagi pemilik atau masyarakat luas. Dalam UU No.5 tahun 1990
terdapat 3 hal utama yang ada dalam konservasi yaitu: 1) Penyangga kehidupan, 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pengawetan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah, 3) pemanfaatan sumberdaya
alam hayati secara lestari beserta ekosistemnya.
Adapun tujuan dari kegiatan konservasi (Rachman, 2012: 31), antara lain: 1)
Mewujudkan kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya,
sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan dan mutu
kehidupan manusia, 2) Melestarikan kemampuan dan pemanfaatan sumberdaya alam
hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang.
Masalah konservasi terjadi akibat cara atau perilaku manusia dalam
memanfaatkan SDA dan lingkungannya tidak dengan memikirkan keamanan dan
kelestarian alan dan lingkungannya. Mereka hanya memikirkan kepentingan
manusia sesuai dengan faham antrophocentris, yaitu faham yang memandang
manusia sebagai pusat dari alam semesta dan hanya manusia yang memiliki nilai,
sementara alam dan segala isinya sekedar alat bagi pemuasan kepentingan dan
kebutuhan manusia (Keraf, 2010: 24). Dari pokok bahasan di atas, peneliti
menyimpulkan bahwa masalah dari adanya konservasi adalah penyimpangan sikap
dan perilaku manusia dalam berinteraksi dengan alam.
Dalam bukunya, Etika Lingkungan, Keraf (2002) mengingatkan bahwa
setiap makhluk hidup memiliki kepentingan yang harus diperhitungkan dan diberi
bobot yang sama. Jadi, perlu dibangun kesadaran bahwa alam pun sebenarnya
memiliki hak asasi.
2.1.5 Pendidikan Emansipatoris
Winarti (2015: 53) dalam buku yang berjudul “Manusia Pembelajar di
Dunia Tarik Ulur” Giroux (2001) menyatakan bahwa pendidikan emansipatoris
dipandang sebagai pendidikan yang pergerakannya menekankan perwujudan
masyarakat yang adil dan demokratis. Pada prinsipnya, pembelajaran emansipatoris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bersifat mengembangkan pemahaman dan pengalaman peserta didik. Dalam
pendidikan emansipatoris, baik guru maupun peserta didik keduanya adalah
pembelajar atau sama-sama belajar. Ketika keduanya berdialog mengenai hal nyata
dalam kehidupan sehari-hari, maka pemahaman dan pengalaman dari keduanya
bertambah dan berkembang karena terjadi pertukaran informasi baru. Dari
pemahaman baru tersebut, maka keduanya secara bersama-sama memberdayakan
satu sama lain dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab masing-masing.
Dalam pendidikan emansipatoris, ada tiga kata kunci yang berkaitan dalam
mewujudkan pendidikan yaitu humanisi, kesadaran kritis dan mempertanyakan
sistem. Yang pertama Humanisasi, pendidikan yang humanis lebih menekankan
bahwa pendidikan pertama-tama dan yang utama adalah bagaimana menjalin
komunikasi dan relasi personal antara pribadi-pribadi dan antar pribadi dan
kelompok di dalam komunitas sekolah. (Telaah Pemikiran Ki Hadjar Dewantara).
Pendidikan humanis tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi
mengajak untuk menghayati, menyelami serta memahami berbagai bentuk ekspresi
ragam manusia. Oleh karena itu, dapat disebut tidak semata menyentuh intelektual
anak saja, tetapi lebih jauh yakni menyentuh sisi kemanusiaannya. Dengan kata lain,
pendidikan humanis bertujuan untuk mengangkat manusia muda ke arah insani atau
lebih tegas lagi “memanusiakan manusia muda” (Sunhaji, 2008: 4). Salah satunya
dengan mempelajari IPA tentang pengaruh kegiatan manusia terhadap lingkungan,
peserta didik diajak memahami dan merasakan menggunakan hati nuraninya bahwa
banyak sekali kegiatan yang sengaja maupun tidak sengaja dapat mempengaruhi
hingga merusak lingkungan.
Yang kedua Kesadaran Kritis, kesadaran (consciousness) mencakup segala
hal yang kita sadari atau yang kita alami secara sengaja dan meninggalkan jejak pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
ingatan. Kesadaran diawali dengan pemikiran sebagai pintu depan untuk memasuki
pemahaman kesadaran yang lebih dalam. Proses pendidikan yang ideal seperti
menjadikan prosesnya berjalan dengan kebijakan yang berpusat pada peserta didik,
peran guru lebih sebagai fasilitator, mediator, dinamisator, organisator dan
katalisator yang memberlakukan dialog memungkinkan munculnya sikap kritis.
Pendidikan kritis sendiri merupakan media untuk aksi sosial. Dalam
perspektif kritis, proses pendidikan merupakan proses refleksi dan aksi terhadap
seluruh tatanan dan relasi sosial dari sistem dan struktur sosial, dan bagaimana
perannya dan cara kerjanya dalam mengembangkan ketidakadilan dan
ketidaksetaraan sosial (Sunhaji, 2008: 2). Oleh karena itu tugas utama pendidikan
yaitu menciptakan ruang agar sikap kritis pada sistem yang diskriminatif untuk kaum
tertindas, kemudian kemudian melakukan aksi maupun strategi menuju sistem yang
sensitif dan tidak diskriminatif.
Yang ketiga Mempertanyakan Sistem, dalam pendidikan emansipatoris
dimulai dari guru kepada peserta didik agar praktik pendidikan bersifat
mengarahkan, memandirikan dan memberdayakan peserta didik. Namun, baik guru
maupun siswa keduanya adalah pembelajar. Dalam prosesnya, ketika seorang
pendidik mendidik peserta didiknya dan terjadi dialog yang berkesinambungan
antara kedunya, maka pemahaman dan pengalaman dari keduanya berkembang
(Winarti, 2015: 54). Etika dalam emansipatoris menuntut sesuatu keterbukaan. Yang
artinya, tidak ada dominasi satu keyakinan moral suatu lingkungan tertentu terhadap
keyakinan moral yang lainnya. (Safrudin, 2004:11).
Dari pernyataan diatas menurut penulis, antara seorang pendidik dan
peserta didik dalam prosesnya harus saling terbuka saat bertanya dan saat menjawab,
sehingga secara tidak langsung terjadi pertukaran informasi diantara kedunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dibagi menjadi 2 bagian yaitu penelitian yang
berhubungan dengan modul pembelajaran dan penelitian yang berhubungan dengan
konservasi.
2.2.1 Penelitian yang Berhubungan dengan Modul
Berikut ini adalah penelitian yang relevan yang telah dilakukan peneliti
sebelumnya:
Kurniawati (2016) meneliti tentang “Pengembangan modul praktikum IPA
sebagai suplemen Kurikulum 2013 untuk mendorong siswa kelas IV berpikir kritis”.
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDK Ganjuran, Yogyakarta. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui mengetahui pengaruh penggunaan modul praktikum
IPA dalam mendorong berpikir kritis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
modul dapat digunakan untuk mendorong berpikir kritis siswa ditunjukkan dari
seluruh indikator berpikir kritis siswa terlihat pada siswa saat siswa melakukan
praktium IPA.
Handayani (2015) meneliti tentang “Pengembangan Modul Praktikum IPA
sebagai Suplemen Kurikulum 2013 untuk Mendorong Berpikir Kritis Siswa Kelas
V Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN Gejayan pada semester
gasal tahun pelajaran 2014/2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hasil penggunaan modul praktikum IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
modul dapat mendorong berpikir kritis siswa, terbukti siswa terlihat mengajukan
pertanyaan, melakukan percobaan secara mandiri, berdiskusi dan
mengkonsultasikan pendapat.
Hanggu (2015) meneliti tentang “Pengembangan modul pembelajaran
sebagai media pengajaran membaca Bahasa Indonesia bagi pembelajar asing tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dasar (beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta tahun 2015”. Tujuan dalam
penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran berupa modul pembelajaran
dalam oengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing tingkat dasar (beginner).
Hasil penelitian menghasilkan media modul dengan nilai 3,40 kategori baik dan
layak dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran membaca Bahasa Indonesia untuk
pembelajar bahasa asing tingkat dasar (beginner) di Wisma Bahasa Yogyakarta.
2.2.2 Penelitian yang berhubungan dengan Konservasi
Berikut ini adalah penelitian yang relevan yang telah dilakukan peneliti
sebelumnya:
Iskandar (2006) dengan judul “Konservasi daerah Mandala dan
Keanekaragaman Hayati oleh orang Baduy”. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif. Teknik yang digunakan yaitu pengamatan langsung, pengamatan terlibat,
wawancara semi struktur dan pencatatan flora fauna. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa orang Baduy telah mampu melakukan pelestarian keanekaragaman hayati di
daerahnya berdasarkan zonasi yang selaras dengan pengelolaan yaitu sistem zonasi
cagar biosfer.
Sayektiningsih, dkk (2007) dengan judul “Strategi pengembangan
pendidikan konservasi pada masyarakat suku tengger di desa Enclave Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru”. Teknik pengambilan data diperoleh dari hasil
wawancara, kuesioner dan observasi dengan masyarakat suku tengger. Masyarakat
desa Enclave memiliki anggapan bahwa pendidikan cukup sebatas membaca,
menulis dan menghitung. Strategi pendidikan konservasi yang berfokus pada
peningkatan keterampilan dalam mengelola sumberdaya lokal merupakan strategi
agar masyarakat mau dan mampu mengelola sumberdaya lokal untuk meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kesejahteraan. Strategi ini dapat tercapai dengan melaksanakan berbagai strategi
kunci dan strategi pendukung secara beriringan.
Munandar (2015) dengan judul “Analisis pengaruh pengelolaan konservasi
terhadap kesejahteraan masyarakat lokal”. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Teknik yang digunakan yaitu dengan observasi langsung, wawancara dan
penyebaran angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan lingkungan
konservasi dan sumber daya manusia (SDM) pengelola konservasi berpengaruh
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di kawasan konservasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.3 Desain Diagram
Bagan 2.1 Desain Diagram
Modul
Handayani (2015) Pengembangan
Modul Praktikum IPA sebagai
Suplemen Kurikulum 2013 untuk
Mendorong Berpikir Kritis Siswa
Kelas V Sekolah Dasar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
modul dapat mendorong berpikir
kritis siswa.
Hanggu (2015) Pengembangan
Modul Pembelajaran Sebagai Media
Pengajaran Membaca Bahasa
Indonesia Bagi Pembelajar Asing
Tingkat Dasar (beginner) di Wisma
Bahasa Yogyakarta Tahun 2015.
Produk modul dengan nilai 3,40
kategori baik dan layak
dipergunakan.
Kurniawati (2016) Pengembangan
Modul Praktikum IPA Sebagai
Suplemen Kurikulum 2013 Untuk
Mendorong Siswa Kelas IV Berpikir
Kritis. Produk berupa modul dapat
digunakan untuk mendorong
berpikir kritis siswa ditunjukkan
dari seluruh indikator berpikir kritis
siswa terlihat pada siswa saat siswa
melakukan praktium IPA.
Konservasi
Iskandar (2006) Konservasi Daerah
Mandala dan Keanekaragaman
Hayati Oleh Orang Baduy.
Penelitian menunjukkan bahwa
orang Baduy telah mampu
melakukan pelestarian
keanekaragaman hayati di daerahnya
berdasarkan zonasi yang selaras
dengan pengelolaan yaitu sistem
zonasi cagar biosfer.
Sayektiningsih (2007) Strategi
Pengembangan Pendidikan
Konservasi Pada Masyarakat Suku
Tengger di Desa Enclave Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru.
Strategi utama dapat tercapai dengan
melaksanakan berbagai strategi
kunci dan startegi pendukung secara
beriringan.
Munandar (2015) Analisis Pengaruh
Pengelolaan Konservasi Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat Lokal.
Penelitian menunjukkan bahwa
pengelolaan lingkungan konservasi
dan sumber daya manusia (SDM)
pengelola konservasi berpengaruh
signifikan terhadap kesejahteraan
masyarakat di kawasan konservasi.
Pengembangan Modul Mata Pelajaran IPA Untuk Pendidikan Konservasi Lingkungn
Berdasarkan Pendidikan Emansipatoris di Kelas VA SDN Dayuharjo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.4 Kerangka Berpikir
Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari tentang alam dan isinya, salah
satunya yaitu air. Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia, karena
air memiliki peranan yang penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Namun,
pada kenyataannya air diperlakukan tidak sebagaimana mestinya. Banyak perilaku
manusia secara sadar mencemari dan merusaknya. Manusia belum menyadari akan
pentingnya menjaga kelestarian air yang bersih. Kurangnya pemahaman akan
pentingnya menjada dan melestarikan air bersih menjadi sebuah masalah yaitu
permasalahan lingkungan.
Permasalahan lingkungan merupakan aspek negatif dari aktivitas manusia
terhadap lingkungan. Kondisi lingkungan yang memburuk dipicu oleh ulah manusia
yang mengeksploitasi lingkungan tanpa batas. Berkaitan dengan perilaku manusia
terhadap kondisi lingkungan yang cenderung tidak peduli, maka mengubah perilaku
menjadi prioritas utama dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Pendidikan
sedari dini merupakan salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan lingkungan
yang terjadi saat ini dan masa depan.
Secara umum sekolah merupakan tempat dimana seorang anak distimulasi
untuk belajar di bawah pengawasan guru. Sekolah juga merupakan tempat yang
cukup berperan penting dalam tahap perkembangan dan sebuah lingkungan sosial
yang berpengaruh bagi kehidupan mereka. Sehubungan dengan hal tersebut,
penanaman kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dengan memberikan
pendidikan konservasi lingkungan perlu dilakukan agar terbentuk rasa menghargai,
memiliki dan memelihara lingkungan pada diri peserta didik. Dengan pendidikan
konservasi tersebut peserta didik diarahkan untuk mengetahui, memahami lalu
melakukan sebuah aksi. Pendidikan konservasi di lingkungan sekolah dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dilakukan melalui proses belajar mengajar dan diintegrasikan dengan berbagai mata
pelajaran khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Usaha dan upaya pendidikan konservasi melalui mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah, pendidik diharapkan membantu peserta didik
dalam berhubungan dengan alam dan mampu membangun kesadaran peserta didik
dengan menanamkan nilai cinta terhadap alam dan lingkungan sekitarnya sehingga
mereka mampu bertanggung jawab untuk melindungi dan melestarikan alam dan
sekitarnya.
Berawal dari alasan di atas, maka peneliti akan mengembangkan media
pembelajaran berupa modul mata pelajaran IPA untuk pendidikan konservasi
berdasarkan pendidikan emansipatoris di kelas VA SDN Dayuharjo. Modul tersebut
dapat digunakan guru sebagai sumber belajar di kelas. Modul mata pelajaran IPA ini
disesuaikan dengan pendidikan conservation scout yang akan membantu peserta
didik secara alami mengobservasi dan meneliti lingkungan di sekitar mereka dan
belajar dari diri mereka (learning by doing), serta disesuaikan dengan pendidikan
emansipatoris yang akan membantu peserta didik mengembangkan pemahaman dan
pengalaman tentang realitas, kesadaran kritis, pemberdayaan dan berlangsungnya
dialog murni antar pembelajar (guru maupun peserta didik keduanya adalah
pembelajar). Dengan begitu peserta didik akan belajar dengan kehidupan nyata.
Selain itu peserta didik juga dapat berpikir secara logis artinya peserta didik mampu
memahami dan menanggapi informasi yang berkaitan dengan kehidupan nyata
sehingga dapat berupaya memecahkan masalah yang dialaminya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi paparan metode penelitian meliputi: (3.1) Jenis Penelitian,
(3.2) Setting Penelitian, (3.3) Prosedur Pengembangan, (3.4) Validasi (3.5)
Instrumen Penelitian, (3.6) Teknik Pengumpulan Data, dan (3.7) Teknik Analisis
data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
penelitian Research and Development (R & D). Research and Development (R &
D) dalam Bahasa Indonesia memiliki makna penelitian dan pengembangan.
Sukmadinata (2011: 164), mengemukakan bahwa penelitian dan pengembangan
atau Research and Development (R & D) adalah suatu proses atau langkah-langkah
untuk mengembangkan suatu produk baru atau penyempurnaan produk yang telah
ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk yang dihasilkan bisa berbentuk
software maupun hardware seperti buku, modul, paket, program pembelajaran atau
alat bantu belajar.
Berdasarkan pendapat tokoh di atas disimpulkan bahwa metode penelitian
dan pengembangan Research and Development (R & D) adalah metode penelitian
yang digunakan untuk mengembangkan atau memperbaiki produk pendidikan
berupa perangkat media dan model-model pembelajaran.
Dalam penelitian ini, peneliti memiliki tujuan untuk mengembangkan
modul pembelajaran dalam mata pelajaran IPA khususnya Standar Kompetensi
(SK) 3. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan
lingkungan, Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem) untuk pendidikan konservasi
dengan menggunakan desain penelitian dan pengembangan menurut Tomlinson
(dalam Harsono, 2015), yaitu: 1) Analisis kebutuhan siswa (student’s need
analysis), 2) Desain (design), 3) Implementasi (implementation), 4) Evaluasi
(evaluation), dan 5) Revisi (revision).
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Dayuharjo Jalan Damai, Desa
Prujakan, Kelurahan Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman,
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VA (lima) SD Negeri
Dayuharjo tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 21 siswa.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pengembangan modul mata pelajaran IPA
untuk pendidikan konservasi lingkungan berdasarkan pendidikan emansipatoris
di kelas VA (lima) SDN Dayuharjo tahun ajaran 2016/2017.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2016 hingga Juni 2017
dengan 12 tahapan, sebagai berikut: (1) observasi dokumen kurikulum, (2)
wawancara siswa kelas VA (lima) SDN Dayuharjo, (3) membuat need analysis
worksheet atau worksheet analisis kebutuhan, (4) menentukan SK dan KD, (5)
studi pustaka Bab I, Bab II, dan Bab III, (6) membuat perangkat pembelajaran
lengkap (silabus, RPP dan modul), (7) melakukan revisi perangkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pembelajaran lengkap (silabus, RPP dan modul), (8) melakukan uji coba
(Implementation) perangkat pembelajaran lengkap (silabus, RPP dan modul),
(9) mengolah data hasil penelitian, (10) menyusun Bab IV dan Bab V, (11)
persiapan ujian, dan (12) ujian skripsi.
3.3 Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang
menghasilkan produk berupa modul pembelajaran IPA untuk pendidikan
konservasi lingkungan. Peneliti mengembangkan produk menurut langkah-
langkah prosedur penelitian dan pengembangan menurut Tomlinson (dalam
Harsono, 2015) yang memuat 5 langkah, yaitu: 1) Analisis kebutuhan siswa
(student’s need analysis), 2) Desain (design), 3) Implementasi (implementation),
4) Evaluasi (evaluation), dan 5) Revisi (revision).
Bagan 3. 2 Prosedur Pengembangan Modul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Dalam mengembangkan produk, penulis juga berlandaskan 9 (sembilan)
dari 16 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2015)
yaitu: 1) Materials should achieve impact/ berpengaruh bagi pembelajar yakni
mampu menumbuhkan rasa keingintahuan dan ketertarikan, 2) Materials should
help learners to develop confidence/ membantu mengembangkan kepercayaan
diri peserta didik, 3) What is being taught should be perceived by learners as
relevant and useful/ yang diajarkan harus relevan dan berguna bagi peserta didik,
4) Materials should require and facilitate learner self-investment/ memfasilitasi
peserta didik, 5) Material should take into account that learners differ in learning
styles/ memperhitungkan gaya belajar peserta didik, 6) Materials should take into
account that learners differ in affective attitudes/ memperhatikan sikap afektif
peserta didik, 7) Materials should maximize learning potential by encouraging
intellectual, aesthetic and emotional involvement which stumulates both right and
left brain activities/ memberdayakan kemampuan intelektual, estetika (kepekaan
terhadap seni dan keindahan) dan emosional yang dapat merangsang kedua otak
kanan dan kiri, 8) Materials should not rely to much on controlled practice/
meminimalisir kegiatan yang dikendalikan, dan 9) Materials should provide
opportunities for outcome feedback/ terwujudnya umpan balik.
Berikut penjelasan untuk setiap langkah penelitian dan pengembangan
(Research and Development) menurut Tomlinson (dalam Harsono, 2015) adalah
sebagai berikut:
Langkah 1, pada langkah awal peneliti melakukan analisis kebutuhan
siswa. Analisis kebutuhan dilakukan sebagai acuan dalam pembuatan modul.
Peneliti melakukan observasi kegiatan pembelajaran IPA di kelas VA (lima) SDN
Dayuharjo dan observasi kegiatan siswa di luar jam pembelajaran berkaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dengan sikap kepedulian terhadap lingkungan. Pengumpulan data kegiatan
observasi berupa latar belakang siswa kelas VA (lima) SDN Dayuharjo, visi dan
misi sekolah, kurikulum yang digunakan dan metode belajar yang digunakan.
Latar belakang siswa diperoleh melalui kegiatan observasi dan wawancara pada
siswa kelas VA (lima) SDN Dayuharjo. Visi dan misi sekolahan serta kurikulum
yang digunakan diperoleh dari observasi langsung dan metode belajar yang
digunakan di kelas VA (lima) SDN Dayuharjo diperoleh melalui observasi atau
pengamatan langsung. Hasil dari kegiatan observasi dan wawancara tersebut
dijadikan sebagai dasar pengembangan modul sesuai dengan yang dibutuhkan
siswa.
Langkah 2, yaitu peneliti mempelajari hasil pengumpulan data, peneliti
menganalisis data yang diperoleh kemudian menentukan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar pada mata pelajaran IPA sebagai dasar menyusun perangkat
pembelajaran (Silabus, RPP dan modul). Standar Kompetensi yang peneliti
gunakan yaitu 3. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan
lingkungan, dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengidentifikasi kegiatan
manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem). Peneliti
membuat desain produk pembelajaran berdasarkan SK dan KD yang sudah
ditentukan dengan membuat Silabus Pembelajaran IPA dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus dan RPP digunakan sebagai acuan
pembuatan modul mata pelajaran IPA. Modul mata pelajaran IPA kemudian
dikembangkan menggunakan prinsip-prinsip pengembangan materi menurut
Tomlinson yang terdiri dari 16 (enam belas) prinsip pengembangan bahan ajar.
Namun, pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan 9 (sembilan) prinsip
pengembangan bahan ajar untuk mengembangkan modul mata pelajaran IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Setelah modul selesai dibuat, kemudian dilakukan validasi oleh dosen
validasi ahli yaitu dosen validasi ahli pembelajaran IPA dan dosen validasi ahli
bahasa serta validasi dari guru kelas VA (lima) SDN Dayuharjo. Ahli
pembelajaran IPA dan ahli tata bahasa menilai kelayakan, kualitas modul yang
peneliti kembangkan. Validasi produk ini bertujuan untuk mengetahui kualitas
produk yang peneliti kembangkan. Melalui kegiatan validasi ini, peneliti akan
mendapatkan saran dan komentar dari validator. Saran dan komentar tersebut
akan menjadi masukan bagi peneliti untuk memperbaiki modul yang akan diuji
cobakan.
Langkah 3, pada langkah ketiga peneliti melakukan implementasi atau
menguji cobakan produk yang sudah dilakukan validasi dan sudah direvisi.
Implementasi dilakukan pada kelas VA (lima) SDN Dayuharjo tahun ajaran
2016/2017 setelah mendapatkan ijin dari kepala sekolah dan guru kelas. Dalam
kegiatan implementasi modul pembelajaran IPA, peneliti juga melakukan
observasi selama kegiatan pembelajaran dan meminta seluruh siswa kelas VA
dengan kemampuan kognitif yang berbeda untuk memberi nilai modul
menggunakan instrumen berlandaskan 9 (sembilan) dari 16 prinsip
pengembangan materi menurut Tomlinson yang sudah disediakan oleh peneliti.
Langkah 4, peneliti melakukan evaluasi dengan kegiatan observasi
selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan bertanya-jawab mengenai modul
serta kegiatan pembelajaran. Hasil observasi tersebut kemudian dianalisis untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan dari modul pembelajaran IPA.
Langkah 5, yaitu revisi akhir modul dilakukan setelah peneliti
melakukan analisis kelebihan dan kelemahan dari modul dengan acuan hasil
evaluasi dan hasil penilaian modul dari seluruh siswa kelas VA dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kemampuan kognitif yang berbeda. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk
memperbaiki kualitas dari modul agar semakin berkualitas dan layak
dipergunakan.
3.4 Validasi
Validasi produk bertujuan untuk mengetahui kualitas produk yang peneliti
kembangkan. Melalui kegiatan validasi juga, peneliti akan mendapatkan saran dan
komentar dari validator. Saran dan komentar tersebut akan menjadi masukan bagi
peneliti untuk mengembangkan modul yang lebih baik dalam melakukan revisi
desain produk. Validasi modul dilakukan dengan cara menyerahkan modul lengkap
dengan silabus dan RPP pada guru kelas VA (lima) SDN Dayuharjo, dosen ahli
yang dilakukan oleh 2 dosen Universitas Sanata Dharma yaitu dosen validasi ahli
IPA dan dosen validasi ahli bahasa. Hasil validasi dari ahli IPA, ahli bahasa dan
guru kelas VA (lima) SDN Dayuharjo digunakan peneliti sebagai bahan
pertimbangan untuk memperbaiki modul sebelum dipergunakan.
3.5 Instrumen Penelitian
3.5.1 Instrumen Analisis Kebutuhan
Instrumen penelitian yang digunakan dalam melakukan analisis
kebutuhan adalah observasi dan wawancara. Observasi digunakan untuk
mengumpulkan data yang berupa visi dan misi sekolah, kurikulum yang digunakan,
metode belajar dalam kelas dan latar belakang siswa. Sedangkan wawancara
digunakan untuk mengumpulkan data latar belakang siswa serta kehidupan siswa
sehari-hari dalam berkegiatan dengan lingkungan. Di bawah ini tabel 3.2 kisi-kisi
observasi dan tabel 3.3 kisi-kisi wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3. 1 Kisi-kisi observasi
No. Pertanyaan
1 Visi dan misi sekolah
2 Kurikulum yang digunakan
3 Metode belajar yang digunakan dalam kelas
4 Kebiasaan siswa di dalam maupun di luar kelas
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Wawancara
No. Pertanyaan
1 Biodata siswa (nama, alamat, usia, status tinggal bersama)
2 Biodata orang tua (nama, alamat, status tinggal bersama, pekerjaan)
3 Letak tempat tinggal dan deskripsi tempat tinggal
4 Kebiasaan siswa di rumah maupun di sekolah
5 Kesadaran mengenai lingkungan saat ini
6 Peran diri terhadap lingkungan sekitar
7 Upaya-upaya menjaga lingkungan
3.5.2 Instrumen Validasi Produk oleh Ahli
Instrumen validasi produk oleh ahli dibuat dan digunakan sebagai alat ukur
untuk mengetahui kualitas dan kelayakan dari RPP dan modul. Dalam menyusun
instrumen validasi, peneliti menggunakan angket dengan 4 skala yang merupakan
dari skala Linkert. Skala Linkert merupakan skala yang terdiri dari pernyataan dan
disertai jawaban setuju-tidak setuju, sering-tidak pernah, cepat-lambat, baik-buruk
san sebagainya tergantung dari tujuan pengukuran. Skala Linkert paling banyak
digunakan untuk pengukuran perilaku. Adapun rentang skala 1 sampai dengan 4,
dengan kualifikasi: 4= sangat baik, 3= baik, 2= cukup, dan 1= kurang. Validasi
produk ini dilakukan oleh dosen ahli pembelajaran IPA, dosen validasi ahli bahasa
dan guru kelas VA (lima) SDN Dayuharjo.
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Validasi RPP
No. Aspek Indikator No.
Pernyataan
1. Identitas mata
pelajaran
Satuan pendidikan, kelas, semester 1
2. Perumusan indikator
keberhasilan belajar Kejelasan rumusan
Kelengkapan indikator
Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar
2, 3, 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Pemilihan dan
pengorganisasian
materi pembelajaran
Kesesuaian dengan Kompetensi
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
Keruntutuan materi dan sistematika
materi
Kesesuaian materi dengan waktu
5, 6, 7, 8
4. Pemilihan sumber
belajar/ media
pembelajaran
Kesesuaian sumber belajar dengan
(kompetensi, materi pembelajaran,
karakteristik peserta didik)
9, 10, 11
5. Skenario/ kegiatan
pembelajaran Kesesuaian strategi dan metode
dengan (kompetensi, materi
pembelajaran, karakteristik peserta
didik)
Kelengkapan langkah-langkah
pembelajaran dan kesesuaian waktu
12, 13, 14, 15
6. Penilaian hasil
belajar Kesesuaian teknik penilaian dengan
kompetensi
Kejelasan prosedur penilaian (awal,
proses, tindak lanjut)
Kelengkapan instrumen (soal, rubrik,
kunci jawaban)
16, 17, 18
7. Penggunaan bahasa
tulis Ketepatan (ejaan, pilihan kata)
Kebakuan (struktur kalimat, bentuk
huruf dan angka)
19, 20, 21, 22
Tabel 3. 4 Instrumen Validasi RPP
No. Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Skor
A Identitas Mata Pelajaran
1. Terdapat satuan pendidikan, kelas dan semester 1 2 3 4
B Perumusan Indikator Keberhasilan Belajar
2. Kejelasan rumusan 1 2 3 4
3. Kelengkapan cakupan rumusan indicator 1 2 3 4
4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 1 2 3 4
C Pemilihan dan Pengorganisasian materi pembelajaran
5. Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 1 2 3 4
6. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 1 2 3 4
7. Keruntutan dan sistematika materi 1 2 3 4
8. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 1 2 3 4
D. Pemilihan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran
9. Kesesuaian sumber belajar/ media pembelajaran dengan kompetensi
(tujuan) yang ingin dicapai
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
10. Kesesuaian sumber belajar/ media pembelajaran dengan materi
pembelajaran
1 2 3 4
11. Kesesuaian sumber belajar/ media pembelajaran dengan karakteristik
peserta didik
1 2 3 4
E. Skenario/ Kegiatan Pembelajaran
12. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi
(tujuan) pembelajaran
1 2 3 4
13. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi
pembelajaran
1 2 3 4
14. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik
peserta didik
1 2 3 4
15. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran
dan kesesuaian dengan alokasi waktu
1 2 3 4
F. Penilaian Hasil Belajar
16. Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 1 2 3 4
17. Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak lanjut) 1 2 3 4
18. Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci jawaban) 1 2 3 4
G. Penggunaan Bahasa Tulis
19. Ketepatan Ejaan 1 2 3 4
20. Ketepatan Pilihan Kata 1 2 3 4
21. Kebakuan struktur kalimat 1 2 3 4
22. Kebakuan bentuk huruf dan angka 1 2 3 4
Skor total perencanaan pembelajaran
Komentar dan Saran Validator:
Tabel 3. 5 Instrumen Validasi Modul oleh Ahli dan Guru Kelas
No Pernyataan SKOR Komentar
Tujuan dan Pendekatan 1 2 3 4
1 Modul pembelajaran sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.
2 Modul pembelajaran mempermudah siswa
memahami materi pembelajaran.
3 Modul pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.
4 Modul pembelajaran mampu menumbuhkan
kesadaran dan kepedulian siswa terhadap
lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
5 Modul pembelajaran merupakan sumber belajar
yang baik bagi siswa dan guru.
6 Modul pembelajaran memberikan kesempatan
bagi guru untuk menggunakan beragam variasi
dalam mengajar.
Desain dan Pengorganisasian
1 Komponen dalam modul lengkap (SK, KD,
tujuan, materi pembelajaran, langkah-langkah
kegiatan).
2 Materi pembelajaran disusun dari materi yang
sederhana ke yang kompleks.
3 Urutan modul pembelajaran telah disusun secara
sistematis.
4 Ruang lingkup materi bahan ajar sesuai dengan
waktu yang tersedia.
5 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk
belajar mandiri.
6 Modul pembelajaran mudah dipahami.
7 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar/foto)
dalam modul pembelajaran sesuai dengan
perkembangan siswa dan menarik.
8 Modul pembelajaran menggunakan bahasa tulis
yang baik dan benar.
ISI
1 Kegiatan dalam modul pembelajaran sesuai
dengan lingkungan siswa (kontekstual).
2 Proses pembelajaran menggunakan pendekatan
emansipatoris.
3 Modul pembelajaran mampu meningkatkan
kesadaran siswa terhadap lingkungan.
4 Modul pembelajaran menumbuhkan kepedulian
siswa terhadap lingkungan.
5 Modul pembelajaran mencakup pengembangan
keterampilan proses yang sesuai dengan
perkembangan siswa.
6 Modul pembelajaran memfasilitasi siswa untuk
melakukan refleksi terhadap sikap ilmiah yang
dikembangkan.
7 Modul pembelajaran mengembangkan sikap
ilmiah yang terkait dengan diri sendiri.
Topik
1 Topik modul pembelajaran menarik.
2 Topik modul membantu untuk menumbuhkan
kesadaran dan memperkaya pengalaman siswa.
3 Topik sesuai dengan lingkungan sekitar siswa.
4 Topik sesuai dengan perkembangan siswa.
Metodelogi
1 Modul pembelajaran dirancang dengan berpusat
pada diri siswa dalam membangun
pengetahuannya sendiri (konstruktiv).
2 Modul pembelajaran dirancang menyenangkan
bagi siswa.
3 Modul pembelajaran membuat siswa aktif.
Bahasa
1 Pemilihan kalimat dalam modul sudah
sederhana.
2 Penggunaan tata bahasa sudah baik.
3 Pemakaian bahasa dalam modul menghindari
penggunaan kalimat pasif dan negatif ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4 Pemilihan kalimat menghindari pemakaian
istilah asing.
Komentar dan Saran Validator:
Kesimpulan:
Modul pembelajaran yamg dikembangkan dinyatakan (mohon dilingkari):
1. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan tanpa revisi.
2. Layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
3. Tidak layak digunakan/uji coba lapangan.
Tabel 3. 6 Instrumen Penilaian Modul oleh Siswa
No. Pertanyaan Skor Komentar
1 2 3 4
1 Materi dalam modul ini menarik
2 Materi dan praktikum dalam modul membuat
saya ingin tahu lebih banyak hal
3 Materi dalam modul ini mudah untuk saya
pelajari
4 Praktikum dalam modul ini dapat melatih
saya untuk lebih percaya diri dalam belajar
5 Praktikum dalam modul ini membuatku
senang belajar IPA
6 Kegiatan praktikum dalam modul ini
meningkatkan rasa ingin tahu saya
7 Kegiatan praktikum dalam modul membuat
saya lebih aktif dalam belajar
8 Materi dan kegiatan praktikum ini membuat
saya lebih mudah memahami materi
pelajaran
9 Melalui kegiatan pembelajaran ini saya
mengerti pentingnya memelihara dan
melestarikan lingkungan
10 Pembelajaran IPA hari ini membuat saya
lebih peduli terhadap lingkungan
11 Kegiatan belajar IPA hari ini mendorong
saya untuk merawat dan melestarikan
lingkungan
12 Setelah belajar IPA pada hari ini saya
mengerti adanya hubungan antara manusia
dan lingkungan
13 Modul IPA ini membantu saya untuk belajar
secara mandiri
14 Panduan dalam modul mudah dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
15 Modul IPA ini membantu saya dalam
menjawab ketidaktahuan saya
Jumlah Skor
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penilaian ini berupa observasi, wawancara
dan dokumentasi. Observasi dilakukan pada seluruh siswa kelas VA (lima) SDN
Dayuharjo, wawancara dilakukan pada 5 siswa kelas V (lima) SDN Dayuharjo yang
sudah peneliti amati selama kurang lebih 2 bulan dengan latar belakang yang berbeda
dengan tujuan mendapatkan analisis kebutuhan siswa, dan dokumentasi selama
penelitian yaitu dengan pengambilan gambar dan mengabadikan proses pelaksanaan
penelitian. Semua data yang diperoleh dianalisis dan dijadikan sumber acuan
penyusunan perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RPP dan modul.
Selanjutnya, perangkat pembelajaran yang sudah tersusun di validasi pada dosen ahli
(ahli IPA dan ahli tata bahasa) untuk mengetahui kualitas dan kelayakan dari modul.
Setelah dilakukan validasi, perangkat pembelajaran tersebut direvisi sesuai saran
dari dosen ahli. Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP dan modul yang telah
di revisi kemudian diujicobakan pada siswa kelas VA (lima) SDN Dayuharjo dan
hasilnya akan digunakan peneliti untuk merevisi kembali kelayakan produk yang
telah diujicobakan.
3.7 Tenik Analisis Data
3.7.1 Kuesioner Validasi Ahli Modul
Jumlah pernyataan yang digunakan dalam penilaian validasi ahli modul
adalah 32 item. Pernyataan yang diberikan berupa angket tes uraian. Data pengisian
angket akan diubah menjadi data interval, kemudian data interval dianalisis dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban responden
(Widoyoko, 2012:11).
Untuk menentukan rata-rata skor tersebut termasuk klarifikasi setuju atau
tidak setuju, terlebih dahulu disusun tabel klarifikasi sikap responden. Adapun
aturan untuk menyusun tabel klarifikasi, yaitu dicari skor tertinggi, skor terendah,
jumlah kelas dan jarak interval.
Skor tertinggi = 4 (sangat baik)
Skor terendah = 1 (kurang)
Jumlah kelas = 4 (kurang-sangat baik)
Jumlah interval = (4−1)
4 = 0,75
Berdasarkan data tersebut dapat disusun tabel klarifikasi sikap responden
sebagai berikut:
Tabel 3. 7 Klarifikasi Skor
Rata-rata Skor Jawaban Klarifikasi
3,25 s/d 4,0 Sangat Layak
2,3 s/d 3,25 Layak
1,75 s/d 2,3 Cukup Layak
1,0 s/d 1,75 Tidak Layak
3.7.2 Observasi
Observasi dilakukan saat implementasi atau uji coba modul mata pelajaran
IPA untuk pendidikan konservasi lingkungan berdasarkan pendidikan
emansipatoris. Hasil observasi dicatat kemudian data hasil observasi dianalisis dan
dirangkum dalam bentuk cerita diskriptif. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan modul serta untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan modul tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.7.3 Kuesioner Validasi Siswa
Jumlah pernyataan yang digunakan dalam kuesioner validasi yang
dilakukan oleh siswa sebanyak 15 item. Pihak yang terlibat langsung dalam
pengujian ini adalah seluruh siswa kelas VA (lima) SDN Dayuharjo yang berjumlah
3 siswa terpilih dengan kemampuan kognitif yang berbeda-beda. Data pengisian
kuesioner akan diubah menjadi data interval. Kemudian data interval dianalisis
dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban responden
(Widoyoko, 2012:111).
Untuk menentukan rata-rata skor tersebut termasuk klarifikasi setuju atau
tidak setuju, terlebih dahulu disusun tabel klarifikasi sikap responden. Adapaun
aturan untuk menyusun tablek klarifikasi, yaitu dicari skor tertinggi, skor terendah,
jumlah kelas dan jarak interval.
Skor tertinggi = 4 (sangat baik)
Skor terendah = 1 (kurang)
Jumlah kelas = 4 (kurang-sangat baik)
Jumlah interval = (4−1)
4 = 0,75
Tabel 3. 8 Klarifikasi Skor
Rata-rata Skor Jawaban Klarifikasi
3,25 s/d 4,0 Sangat Layak
2,3 s/d 3,25 Layak
1,75 s/d 2,3 Cukup Layak
1,0 s/d 1,75 Tidak Layak
Berdasarkan tabel klarifikasi skor di atas, jika hasil penilaian produk
mendapat skor rentan 1,0 s/d 1,75 maka produk dikatakan “tidak layak” untuk
diujicobakan, jika produk mendapat skor rentan 1,75 s/d 2,3 maka produk dikatakan
“cukup layak” untuk diujicobakan, jika produk mendapat skor rentan 2,3 s/d 3,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
maka produk dikatakan sudah “layak” untuk diujicobakan dan jika produk mendapat
skor rentan 3,25 s/d 4,0 maka produk tersebut dikatakan “sangat layak” untuk
diujicobakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas (4.1) analisis kebutuhan, (4.2) pembuatan modul
pembelajaran IPA berdasarkan pendidikan emansipatoris, (4.3) data hasil validasi
modul dan revisi modul, (4.4) uji coba lapangan dan (4.5) pembahasan.
4.1 Analisis Kebutuhan
Langkah awal peneliti dalam pengembangan modul pembelajaran IPA
berdasarkan pendidikan emansipatoris ini adalah dengan melakukan analisis
kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah
pengembangan yang telah dijabarkan pada Bab III. Peneliti melakukan analisis
kebutuhan dengan melakukan observasi dokumen kurikulum dan wawancara siswa.
Observasi dokumen kurikulum dilakukan untuk memperoleh data seperti visi dan
misi sekolahan, kurikulum yang digunakan sekolah dan gaya belajar yang
digunakan. Sedangkan wawancara siswa dilakukan untuk memperoleh data tentang
latar belakang siswa dan kegiatan siswa sehari-hari dalam berkegiatan dengan
lingkungan.
Dari kedua data yang diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan peneliti
dalam melakukan pengembangan modul pembelajaran IPA berdasarkan pendidikan
emansipatoris.
4.1.1 Hasil Observasi Dokumen Kurikulum dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan observasi dokumen kurikulum
sekolahan yang dilakukan, peneliti memperoleh tiga data yaitu visi dan misi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
sekolah, kurikulum yang digunakan dan gaya belajar yang digunakan di SDN
Dayuharjo. Hasil analisis kebutuhan observasi dokumen kurikulum yang diperoleh
akan dijabarkan sebagai berikut:
Pertama, SDN Dayuharjo memiliki visi terdepan dalam prestasi, kreatif,
inovatif berlandaskan agama, budaya dan karakter bangsa. Dengan misi, 1)
Meningkatkan prefesionalisme tenaga guru dan tenaga kependidikan, 2)
Meningkatkan kualitas pendidikan baik di bidang akademik maupun non-akademik,
3) Meningkatkan kreatifitas guru dan siswa serta inovasi sehingga sekolah
mempunyai keunggulan tersendiri, 4) Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, baik guru dan tenaga kependidikan maupun siswa, 5)
Meningkatkan partisipasi sekolah dengan masyarakat atau stakeholders.
Kedua, kurikulum yang digunakan di SDN Dayuharjo ada 2 yaitu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013. Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diterapkan di kelas II, III, V dan VI. Sedangkan
Kurikulum 2013 diterapkan di kelas I dan II. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) karena penelitian
dilakukan di kelas VA.
Ketiga, gaya belajar yang digunakan di kelas VA SDN Dayuharjo ini adalah
teacher center atau pembelajaran berpusat pada guru, sehingga siswa kurang aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan data hasil observasi dokumen kurikulum di atas, peneliti dapat
mengambil kesimpulan untuk mengembangkan modul pembelajaran IPA di kelas
VA yaitu digunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam
pengembangan modul ini peneliti tidak akan menggunakan gaya belajar teacher
center dikarenakan gaya belajar ini kurang memberikan pengalaman pada siswa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
tidak sesuai dengan misi sekolah no.3 yaitu meningkatkan kreatifitas guru dan siswa
serta inovasi sehingga sekolah mempunyai keunggulan tersendiri. Oleh sebab itu
pengembangan modul pembelajaran IPA ini dikembangkan berdasarkan pendidikan
emansipatoris agar siswa dan guru dapat sama-sama belajar dengan aktif tidak
semata menyentuh intelektual saja namun menyentuh sisi kemanusiaan dan memberi
jejak pada ingatan yang dalam.
4.1.2 Hasil Wawancara Siswa Kelas VA dan Pembahasan
Kegiatan wawancara yang dilakukan pada 5 siswa terpilih dari kelas VA
SDN Dayuharjo dengan kemampuan kognitif yang berbeda adalah wawancara lisan.
Garis besar wawancara yaitu latar belakang siswa (tinggal bersama siapa, letak
tempat tinggal, kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan berkaitan dengan lingkungan).
Dari hasil wawancara didapati bahwa rata-rata siswa tinggal bersama orang
tua yang bekerja dari pagi hingga sore, letak tempat tinggal siswa kebanyakan adalah
di pinggiran kota, sikap dan perilaku siswa dengan lingkungan sekolah maupun
lingkungan rumah pun masih sangat kurang. Kondisi kebersihan kelas yang kurang
sama sekali tidak dihiraukan terbukti guru harus setiap saat mengingatkan untuk
membersihkan kelas baru siswa mulai bertindak. Berbanding terbalik dengan hasil
wawancara yaitu siswa sudah mengetahui cara menjaga dan merawat lingkungan
yang benar. Siswa mengetahui namun belum memiliki kesadaran, hal ini disebabkan
karena mereka belum mengetahui secara nyata pentingnya pengaruh manusia
terhadap lingkungan.
Jadi, dari latar belakang tersebut peneliti akan mengembangkan modul
pembelajaran IPA berdasarkan pendidikan emansipatoris untuk pendidikan
konservasi pada siswa kelas VA SDN Dayuharjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4.2 Desain Modul Pembelajaran IPA Berdasarkan Pendidikan Emansipatoris
Dalam pembuatan modul pembelajaran IPA berdasarkan pendidikan
emansipatoris, sebelumnya peneliti melakukan observasi dokumen kurikulum dan
melakukan wawancara lisan pada 5 siswa terpilih terkait latar belakang dan kegiatan
sehari-harinya berkaitan dengan lingkungan. Hasil data yang terkumpul kemudian
dianalisis dan digunakan untuk mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar. Dalam penelitian ini digunakan Standar Kompetensi (SK) 3. Memahami
pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan, dengan Kompetensi
Dasar (KD) 3.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
keseimbangan alam (ekosistem). Setelah memilih SK dan KD, peneliti menyusun
silabus sebagai acuan dalam menyusun RPP harian. RPP harian tersebut dijadikan
dasar untuk menyusun modul pembelajaran IPA.
Dalam penyusunan modul IPA Pengaruh Manusia Terhadap Lingkungan
peneliti menggunakan software microsoft office word 2013. Komponen-komponen
modul yang dikembangkan peneliti yaitu 1) sampul modul, 2) kata pengantar, 3)
daftar isi, 4) latar belakang, indikator dan tujuan, 5) isi dan 6) daftar pustaka.
1. Sampul Modul
Sampul modul bergambar sungai yang tercemar oleh limbah pabrik
disekitarnya. Gambar bersumber dari internet https://www.bing.com. Di atas
gambar terdapat tulisan Modul Ilmu Pengetahuan Alam Pengaruh Kegiatan
Manusia Terhadap Lingkungan dan tulisan ditujukan untuk kelas V SD/MI.
Sedangkan di bawah gambar tertulis penulis dan Sekolah Dasar Negeri
Dayuharjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Kata Pengantar
Kata Pengantar berisikan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, maksud dan
harapan mengenai modul.
Gambar 4. 1 Sampul Modul
Gambar 4. 2 Kata Pengantar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Daftar Isi
Daftar isi pada modul ini dibuat peneliti untuk memudahkan penggunanya
dalam mencari halaman pada modul.
4. Latar Belakang, Indikator dan Tujuan
Pada halaman ini berisikan latar belakang modul, indikator dan tujuan
pembelajaran dalam modul.
Gambar 4. 3 Daftar Isi
Gambar 4. 4 Latar Belakang, Indikator dan Tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
5. Isi Modul
Isi modul ini adalah petunjuk kegiatan pembelajaran serta kegiatan
pembelajarannya mengenai pengaruh kegiatan manusia terhadap lingkungan.
Selain itu modul ini dilengkapi kegiatan-kegiatan yang bermakna seperti
mengamati video, kegiatan praktikum dan sebuah kegiatan aksi.
Gambar 4. 5 Menonton Film dan Praktikum Gambar 4. 6 Evaluasi Kegiatan Praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 4. 7 Mengemukakan Pendapat
Gambar 4. 8 Evaluasi Pembelajaran dan
Aksi
6. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi uraian referensi yang digunakan dalam penyusunan modul.
Gambar 4. 9 Daftar Isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Modul pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh peneliti juga
disesuaikan dengan 9 (sembilan) dari 16 (enam belas) prinsip pengembangan bahan
milik Tomlinson. Prinsip pertama yaitu modul pembelajaran IPA yang
dikembangkan peneliti harus dapat memiliki dampak seperti memberikan rasa ingin
tahu, minat dan perhatian dari peserta didik. Pada gambar 4.10 dan gambar 4.11
berikut ini adalah bukti bahwa modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti
memiliki dampak bagi siswa.
Gambar 4. 10 Panduan Kegiatan
Praktikum
Gambar 4. 11 Kegiatan Praktikum
Prinsip kedua yaitu modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti
harus menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik dan dibuktikan pada gambar
4.12 dan gambar 4.13 bahwa modul pembelajaran IPA ini mampu meningkatkan
rasa kepercayaan diri peserta didik dengan mengajak peserta didik mengemukakan
pendapatnya dari hasil praktikum di depan kelas dan menanggapi pertanyaan dari
teman-temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Prinsip ketiga yaitu modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti
mampu dirasakan oleh peserta didik dan berguna. Pada gambar 4.14 berikut ini,
modul pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh peneliti dirasakan oleh peserta
didik dan memiliki manfaat.
Gambar 4. 14 Hasil Refleksi Manfaat Kegiatan Pembelajaran
Gambar 4. 12 Instruksi Mengemukakan
Pendapat
Gambar 4. 13 Kegiatan
Mengemukakan Pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Prinsip keempat yaitu modul pembelajaran IPA yang dikembangkan
peneliti harus memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran seperti
kegiatan praktikum yang memberikan pengalaman langsung pada gambar 4.15 dan
gambar 4.16 berikut ini.
Prinsip kelima yaitu modul pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan
harus memperhitungkan gaya belajar peserta didik yang berbeda-beda. Pada modul
pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan ini sudah disesuaikan dengan
karakteristik siswa kelas VA di SDN Dayuharjo tahun ajaran 2016/2017 yaitu
mayoritas siswa kelas VA senang belajar berkelompok atau bersama, jadi peneliti
menyesuaikan kondisi siswa dengan menyisipkan beberapa kegiatan belajar secara
berkelompok seperti kegiatan belajar pada gambar 4.17 dan gambar 4.18 berikut ini.
Gambar 4. 15 Alat dan Bahan Praktikum Gambar 4. 16 Kegiatan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Prinsip keenam yaitu modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti
harus memperhitungkan bahwa peserta didik memiliki sikap yang berbeda-beda.
Idealnya peserta didik membutuhkan motivasi yang konsisten melalui kegiatan-
kegiatan agar tumbuh perasaan positif terhadap temannya, terhadap guru juga
terhadap materi yang mereka pelajari. Pada modul pembelajaran IPA yang
dikembangkan oleh peneliti ini terdapat berbagai kegiatan, yaitu menonton film,
praktikum dan aksi peduli lingkungan untuk menumbuhkan sikap positif pada
peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya.
Gambar 4. 17 Kegiatan Berdiskusi
Gambar 4. 18 Kegiatan Presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Prinsip ketujuh yaitu modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti
harus memaksimalkan potensi belajar dengan melibatkan intelektual, estetika dan
emosional. Dalam modul pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh peneliti ini
ada kegiatan yang bertujuan mengembangkan intelektual dengan kegiatan peer
tutoring sehingga siswa secara tidak langsung belajar satu sama lain dan ada kegaitan
yang melatih kepekaan serta emosional siswa yaitu kegiatan mengamati.
Prinsip kedelapan yaitu modul pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh
peneliti tidak boleh bergantung pada kegiatan-kegiatan yang dikendalikan. Oleh
karena itu peneliti mendesain modul sedemikian rupa menjadikan guru sebagai
fasilitator dan motivator dalam kegiatan belajar untuk memaksimalkan kegiatan
siswa untuk belajar secara emansipatoris.
Prinsip kesembilan yaitu modul yang dikembangkan peneliti harus
memberikan kesempatan siswa untuk umpan balik hasil. Pada modul ini terdapat
kegiatan aksi mendemonsrasikan hasil karya siswa yang berupa gambar kerusakan
lingkungan akibat pengaruh dari manusia di depan teman-teman sebayanya sebagai
wujud ajakan untuk peduli terhadap lingkungan. Rangkaian kegiatan tersebut
digunakan untuk melihat perkembangan siswa dalam menerima dan memberikan
feedback baik ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
4.3 Data Hasil Validasi Modul
Penilaian kualitas modul pembelajaran IPA berdasarkan pendidikan
emansipatoris dilakukan oleh dua dosen ahli, yaitu dosen ahli IPA dan dosen ahli
Bahasa dan guru kelas. Penilaian dilakukan pada tanggal 31 Maret 2017 hingga 12
April 2017 sesuai dengan seluruh aspek kelayakan modul. Hasil penilaian dari kedua
dosen ahli dapat dilihat pada bagian lampiran. Berikut ini adalah tabel rekapitulasi
skor penilaian instrumen modul yang dilakukan oleh kedua dosen ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Skor Penilaian Instrumen Modul oleh Validator
Nomor Item Skor Item dari Dosen
Ahli IPA
Skor Item dari Dosen
Ahli Bahasa
Skor Item dari
Guru Kelas
1 3 4 4
2 3 4 4
3 3 3 4
4 3 4 4
5 4 4 4
6 4 3 4
7 4 4 4
8 3 4 4
9 3 4 4
10 2 3 3
11 4 3 4
12 4 4 4
13 4 3 4
14 3 3 4
15 3 4 4
16 3 4 4
17 4 4 4
18 4 4 4
19 3 4 4
20 3 4 4
21 3 4 4
22 3 4 4
23 4 4 4
24 3 4 3
25 3 4 4
26 3 4 4
27 3 4 4
28 3 4 4
29 3 4 4
30 3 4 4
31 3 4 4
32 3 4 4
Rata-Rata
Skor
3,26 3,81 3,97
Nilai modul yang diperoleh dari dosen ahli IPA yaitu 3,26, nilai modul yang
diperoleh dari ahli Bahasa yaitu 3,81 dan nilai modul yang diperoleh dari guru kelas
yaitu 3,97.
Total Nilai = 3,26+3,81+3,97
3 = 3,68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Bila ketiga nilai rekapitulasi dari dosen ahli IPA, dosen ahli Bahasa dan
guru kelas dirata-rata maka hasilnya adalah 3,67 kemudian dianalisis menggunakan
Tabel 3.7 Klarifikasi Skor pada Bab III yang menunjukkan instrumen penilaian ini
berada pada kategori “sangat layak”. Dari hasil penilaian dan kategori tersebut, maka
modul pembelajaran IPA ini sudah layak digunakan atau layak diimplementasikan.
4.4 Revisi Modul
Setelah modul pembelajaran IPA divalidasi kedua dosen ahi memberikan
komentar terhadap modul yang telah dibuat oleh peneliti. Komentar tersebut akan
dijadikan peneliti sebagai acuan dalam melakukan revisi pada modul yang telah
dibut. Tabel 4.4 berikut ini menyajikan komentar kedua dosen ahli dan keputusan
peneliti dalam menanggapi komentar tersebut.
Tabel 4. 2 Komentar Terhadap Modul oleh Validator
Penilai Komentar Keputusan
Dosen Ahli IPA Ruang lingkup materi bahan ajar
belum sesuai dengan waktu yang
disediakan.
Peneliti memperbaiki dengan
menambah waktu kegiatan
pembelajaran pada rencana
pelaksanaan pembelajaran.
Dosen Ahli
Bahasa
Susunan, font, gambar dapat lebih
dipercantik.
Peneliti menyempurnakan susunan,
gambar dan font.
Ada typo Peneliti memperbaiki penulisan yang
salah.
Modul dibuat lebih indah dan
menarik serta menghindari
kesalahan EYD. Refleksi dalam
modul ini perlu diperbaiki, perlu
ditambahkan aspek aksi
Peneliti memperbaiki kesalahan EYD
dan memperbaiki bagian refleksi
serta aksi.
Guru Kelas Alokasi waktu kurang sesuai
dengan kegiatan pada modul
Peneliti memperbaiki dengan
menambah waktu kegiatan
pembelajaran pada rencana
pelaksanaan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4.5 Implementasi
Implementasi modul dilakukan pada seluruh siswa kelas VA SDN
Dayuharjo yang berjumlah 21 siswa. Implementasi ini dilakukan selama 2 hari pada
mata pelajaran IPA, dimana pada hari pertama digunakan untuk kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan modul dan hari kedua digunakan untuk aksi
demonstrasi peduli terhadap lingkungan. Setelah implementasi selesai, peneliti
membagikan kuesioner validasi siswa untuk menilai kualitas modul dan untuk
mengetahui apakah modul tersebut sudah sesuai untuk siswa kelas VA SDN
Dayuharjo atau belum.
4.6 Evaluasi
4.6.1 Data Hasil Observasi
Berdasarkan pengamatan selama implementasi, modul pembelajaran IPA
berdasarkan pendidikan emansipatoris yang dikembangkan oleh peneliti dapat
membuat siswa lebih aktif dan percaya diri, terbukti dari antusiasme siswa dalam
kegiatan belajar seperti kegiatan pengamatan, kegiatan praktikum, berdiskusi dan
ketika siswa mencoba menyampaikan pendapatnya mengenai hasil pekerjaannya
maupun saat mendemonstrasikan hasil karyanya untuk mengajak teman sebayanya
dalam menjaga lingkungan.
Selain itu, modul pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh peneliti ini
juga menumbuhkan rasa keingintahuan siswa mengenai lingkungan terbukti secara
tidak langsung terjadi sharing antara siswa dengan siswa dan guru dengan siswa
kegiatan manusia yang berpengaruh terhadap lingkungan. Modul pembelajaran IPA
ini juga mampu menumbuhkan sikap siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan,
dibuktikan ketika siswa berkegiatan di dalam kelas selama 2 hari dan terlihat mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
peka terhadap sekitar seperti memperingatkan satu sama lain untuk membuang
sampah pada tempatnya dan bercerita tentang kegiatan di rumah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran IPA berdasarkan
pendidikan emansipatoris ini mampu membuat siswa kelas VA SDN Dayuharjo
menjadi lebih aktif, percaya diri dan mampu menanamkan sikap kepedulian terhadap
lingkungan.
4.6.2 Pembagian Kuesioner Siswa
Pembagian kuesioner pada seluruh kelas VA SDN Dayuharjo yang
berjumlah 21 siswa dilakukan setelah kegiatan pembelajaran sudah selesai yaitu
diakhir pembelajaran pertemuan kedua. Jumlah item kuesioner sebanyak 15 item.
Berikut ini Tabel 4.6 adalah tabel rekapitulasi hasil penilaian siswa terhadap kualitas
modul.
Tabel 4. 3 Rekapitulasi Hasil Penilaian Siswa terhadap Kualitas Modul
Siswa Penilaian Modul Kriteria Kualitas
1 3,73 Sangat layak
2 3,47 Sangat layak
3 4 Sangat layak
4 3,6 Sangat layak
5 2,87 Layak
6 3,73 Sangat layak
7 3,8 Sangat layak
8 3,53 Sangat layak
9 4 Sangat layak
10 3,4 Sangat layak
11 3,47 Sangat layak
12 3,6 Sangat layak
13 3,2 Layak
14 2,67 Layak
15 2,67 Layak
16 3,8 Sangat layak
17 3,6 Sangat layak
18 3,4 Sangat layak
19 3,6 Sangat layak
20 4 Sangat layak
21 3,67 Sangat layak
Rata-rata skor 73,81 : 21 = 3,52 Sangat layak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan tabel 4.6 rata-rata skor yang diperoleh berjumlah 3,52. Bila
dianalisis menggunakan Tabel 3.7 Klarifikasi Skor akan menunjukkan bahwa modul
pembelajaran IPA berdasarkan pendidikan emansipatoris ini kategori “sangat layak”
untuk digunakan di kelas VA SDN Dayuharjo.
4.7 Pembahasan
Produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah pengembangan modul
mata pelajaran IPA untuk pendidikan konservasi lingkungan berdasarkan
pendidikan emansipatoris di kelas VA SDN Dayuharjo. Menurut pendapat Sukirman
(2012: 132) modul adalah paket program yang disusun secara terencana dalam
bentuk satuan tertentu guna membantu peserta didik secara individual dalam
mencapai tujuan belajar. Modul yang dikembangkan bertujuan untuk memberikan
pendidikan konservasi lingkungan pada siswa kelas VA SDN Dayuharjo. Secara
umum, konservasi mempunyai arti pelestarian yaitu melestarikan atau mengawetkan
daya dukung, mutu, fungsi dan kemampuan lingkungan secara seimbang (Rachman,
2012: 31). Adapun tujuan dari konservasi menurut Rachman yaitu mewujudkan
kelestarian sumber daya serta keseimbangan ekosistem agar serasi dan seimbang.
Peneliti menyimpulkan bahwa pendidikan konservasi lingkungan perlu
dilaksanakan agar tumbuh sikap peduli terhadap lingkungan.
Modul pembelajaran melalui mata pelajaran IPA ini didasarkan
menggunakan pendidikan emansipatoris yang merupakan pendidikan yang mampu
memberdayakan manusia, mengasah hati nurani, memberikan pengetahuan antara
guru dengan siswa dan siswa dengan siswa, serta pada prinsipnya pembelajaran
emansipatoris bersifat mengembangkan pemahaman dan pengalaman peserta didik.
Modul pembelajaran IPA berdasarkan pendidikan emansipatoris ini
dikembangkan oleh peneliti dengan menggunakan prosedur pengembangan bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
menurut Tomlinson yang sudah diadaptasi dan dimodifikasi, yaitu analisis
kebutuhan, desain, revisi, implementasi dan evaluasi. Berikut ini adalah
pemaparannya:
1. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data berupa visi dan misi
sekolah, kurikulum yang digunakan, metode belajar dalam kelas, latar belakang
siswa, dan kehidupan siswa sehari-hari dalam berkegiatan dengan lingkungan. Visi
dan misi sekolah, kurikulum yang digunakan, metode belajar dalam kelas dan latar
belakang siswa diperoleh dengan observasi. Sedangkan untuk mengumpulkan data
latar belakang siswa serta kehidupan siswa sehari-hari dalam berkegiatan dengan
lingkungan diperoleh dengan wawancara.
Berdasarkan hasil observasi dokumen kurikulum, peneliti dapat
menyimpulkan kurikulum yang digunakan di kelas VA SDN Dayuharjo adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sehingga peneliti mengembangkan
modul pembelajaran IPA sesuai dengan kurikulum yang digunakan di kelas VA
SDN Dayuharjo. Gaya belajar yang digunakan di kelas VA SDN Dayuharjo ini
adalah teacher center atau pembelajaran berpusat pada guru, sehingga siswa
kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan tidak sesuai dengan misi sekolah
no.3 yaitu meningkatkan kreatifitas guru dan siswa serta inovasi sehingga sekolah
mempunyai keunggulan tersendiri.
Berdasarkan hasil wawancara rata-rata siswa tinggal bersama orang tua
yang bekerja dari pagi hingga sore, letak tempat tinggal siswa kebanyakan adalah di
pinggiran kota, sikap dan perilaku siswa dengan lingkungan sekolah maupun
lingkungan rumah pun masih sangat kurang. Kondisi kebersihan kelas yang kurang
sama sekali tidak dihiraukan terbukti guru harus setiap saat mengingatkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
membersihkan kelas baru siswa mulai bertindak. Disisi lain siswa sudah mengetahui
cara menjaga dan merawat lingkungan yang baik dan benar, namun siswa belum
memiliki kesadaran, hal ini disebabkan karena mereka belum mengetahui secara
nyata pentingnya pengaruh manusia terhadap lingkungan.
Kemudian dari data hasil observasi dan wawancara peneliti melakukan
analisis data yang diperoleh, kemudian memilih Standar Kompetensi (SK) 3.
Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan, dengan
Kompetensi Dasar (KD) 3.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi keseimbangan alam (ekosistem). Setelah memilih SK dan KD,
peneliti menyusun silabus sebagai acuan dalam menyusun RPP harian. RPP harian
tersebut dijadikan dasar untuk menyusun modul pembelajaran IPA berdasarkan
pendidikan emansipatoris.
2. Desain Revisi
Proses desain diawali dengan menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Silabus dan RPP merupakan desain awal modul. RPP ini
digunakan sebagai dasar penyusunan modul pembelajaran IPA berdasarkan
pendidikan emansipatoris dan modul tersebut dikembangkan dengan mengadaptasi
9 (sembilan) dari 16 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson (dalam
Harsono, 2015), yaitu 1) Materials should achieve impact, 2) Materials should help
learners to develop confidence, 3) What is being taught should be perceived by
learners as relevant and useful, 4) Materials should require and facilitate learner
self-investment, 5) Material should take into account that learners differ in learning
styles, 6) Materials should take into account that learners differ in affective attitudes,
7) Materials should maximize learning potential by encouraging intellectual,
aesthetic and emotional involvement which stumulates both right and left brain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
activities, 8) Materials should not rely to much on controlled practice, dan 9)
Materials should provide opportunities for outcome feedback.
Pada prinsip pertama modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti
harus mencapai dampak. Modul harus dapat menggugah rasa ingin tahu peserta
didik, memberi dampak seperti memberikan rasa ingin tahu, minat dan perhatian dari
peserta didik. Berdasarkan hasil observasi, siswa sangat antusias apalagi disaat
kegiatan praktikum dan berdiskusi. Keseluruhan peserta didik mampu mengikuti 2
kali pertemuan kegiatan pembelajaran menggunakan modul dengan baik dan penuh
perhatian sehingga modul ini dapat dikatakan mencapai dampak.
Prinsip kedua modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti harus
membantu peserta didik menumbuhkembangkan kepercayaan diri peserta didik dan
dengan modul pembelajaran IPA ini peneliti mampu mengajak peserta didik
mengemukakan pendapatnya dari hasil praktikum di depan kelas dan menanggapi
pertanyaan dari teman-temannya dengan mengikuti langkah-langkah kegiatan
dengan baik.
Prinsip ketiga yaitu modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti
harus mampu dirasakan oleh peserta didik dan berguna. Hal ini dibuktikan dari hasil
evaluasi dan refleksi peserta didik yang menyatakan perasaan selama kegiatan
belajar dan menuliskan manfaat dari materi pembelajaran hari tersebut. Jadi modul
pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan memiliki manfaat bagi peserta didik.
Prinsip keempat yaitu modul pembelajaran IPA yang dikembangkan
peneliti harus memfasilitasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. pada modul
pembelajaran IPA ini terdapat kegiatan-kegiatan belajar yang memfasilitasi peserta
didik seperti kegiatan praktikum yang memberikan pengalaman langsung, menonton
film dan fasilitas dalam melakukan sebuah aksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Prinsip kelima yaitu modul pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti
harus memperhitungkan gaya belajar peserta didik yang berbeda-beda. Pada modul
pembelajaran IPA yang peneliti kembangkan ini sudah disesuaikan dengan
karakteristik siswa kelas VA di SDN Dayuharjo tahun ajaran 2016/2017 yaitu
mayoritas siswa kelas VA senang belajar berkelompok atau bersama, jadi peneliti
menyesuaikan kondisi siswa dengan menyisipkan beberapa kegiatan belajar secara
berkelompok, namun tetap diberikan kegiatan individu untuk melatih kepercayaan
diri peserta didik.
Prinsip keenam yaitu modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti
harus memperhitungkan bahwa peserta didik memiliki sikap yang berbeda-beda.
Idealnya peserta didik membutuhkan motivasi yang konsisten melalui kegiatan-
kegiatan agar tumbuh perasaan positif terhadap temannya, terhadap guru juga
terhadap materi yang mereka pelajari. Pada modul pembelajaran IPA yang
dikembangkan oleh peneliti ini terdapat berbagai kegiatan, yaitu menonton film,
praktikum dan aksi peduli lingkungan akan mampu menumbuhkan sikap positif pada
peserta didik terhadap lingkungan sekitarnya.
Prinsip ketujuh yaitu modul pembelajaran IPA yang dikembangkan peneliti
harus memaksimalkan potensi belajar dengan melibatkan intelektual, estetika dan
emosional. Dalam modul pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh peneliti ini
ada kegiatan yang bertujuan mengembangkan intelektual dengan kegiatan peer
tutoring sehingga siswa secara tidak langsung belajar satu sama lain dan ada kegaitan
yang melatih kepekaan serta emosional siswa yaitu kegiatan mengamati.
Prinsip kedelapan yaitu modul pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh
peneliti tidak boleh bergantung pada kegiatan-kegiatan yang dikendalikan. Oleh
karena itu peneliti mendesain modul sedemikian rupa menjadikan guru sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
fasilitator dan motivator dalam kegiatan belajar untuk memaksimalkan kegiatan
siswa untuk belajar secara emansipatoris. Dengan modul ini proses kegiatan belajar
bukan lagi teacher center melainkan menjadi student center.
Prinsip kesembilan yaitu modul yang dikembangkan peneliti harus
memberikan kesempatan siswa untuk umpan balik hasil. Pada modul ini terdapat
kegiatan aksi mendemonsrasikan hasil karya siswa yang berupa gambar kerusakan
lingkungan akibat pengaruh dari manusia di depan teman-teman sebayanya sebagai
wujud ajakan dari mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Rangkaian
kegiatan tersebut digunakan untuk melihat perkembangan siswa dalam menerima
dan memberikan feedback baik ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Kemudian setelah modul pembelajaran IPA selesai dibuat maka modul
harus divalidasi oleh dua dosen ahli yaitu dosen ahli IPA dan dosen ahli Bahasa serta
guru kelas VA SDN Dayuharjo. Dalam penilaian validasi peneliti mengunakan Skala
Linkert dengan 4 skala. Skala Linkert merupakan skala yang terdiri dari pernyataan
dan disertai jawaban setuju-tidak setuju, sering-tidak pernah, cepat-lambat, baik-
buruk san sebagainya tergantung dari tujuan pengukuran. Skala Linkert paling
banyak digunakan untuk pengukuran perilaku. Adapun rentang skala 1 sampai
dengan 4, dengan kualifikasi: 4= sangat baik, 3= baik, 2= cukup, dan 1= kurang.
Nilai modul yang diperoleh dari dosen ahli IPA yaitu 3,26, Nilai modul
yang diperoleh dari dosen ahli Bahasa yaitu 3,81 dan nilai modul dari guru kelas
yaitu 3,97. Bila dirata-rata ketiga hasil penilaian modul maka hasilnya 3,68 dan nilai
tersebut berada dalam kategori “sangat layak”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4. 4 Rekapitulasi Validasi Modul
No Validator Skor Kategori
1 Ahli IPA 3,26 Sangat Layak
2 Ahli Bahasa 3,81 Sangat Layak
3 Guru kelas 3,97 Sangat Layak
Jumlah 11,04
Rata-rata 3,68 Sangat Layak
3. Revisi
Revisi dilakukan pada bagian modul yang memiliki kritik atau saran untuk
diperbaiki oleh ketiga validator. Kritik dan saran dari dosen ahli IPA adalah
mengenai ruang lingkup materi bahan ajar modul belum sesuai dengan waktu yang
disediakan, kemudian peneliti melakukan perbaikan dengan menambah alokasi
waktu pada rencana pelaksanaan pembelajaran. kritik dan saran dari dosen ahli
Bahasa yaitu mengenai 1) susunan, font, gambar dapat lebih dipercantik, peneliti
menindaklanjuti saran tersebut dengan menyempurnakan susunan, gambar dan font,
2) ada typo atau masih banyak kesalahan tulisan, dengan ini peneliti memperbaiki
penulisan-penulisan yang masih salah, 3) modul dibuat lebih indah dan menarik serta
menghindari kesalahan EYD. Refleksi dalam modul ini perlu diperbaiki, perlu
ditambahkan aspek aksi. Dari saran ini peneliti memperbaiki kesalahan EYD dan
memperbaiki bagian refleksi serta aksi. Kritik dan saran dari guru kelas yaitu sama
dengan kritik dan saran dari dosen ahli IPA yaitu mengenai alokasi waktu kurang
sesuai dengan kegiatan pada modul sehingga peneliti memperbaiki dengan
menambah waktu kegiatan pembelajaran pada rencana pelaksanaan pembelajaran.
4. Implementasi
Setelah modul direvisi oleh peneliti, maka modul diimplementasikan pada
seluruh siswa kelas VA SDN Dayuharjo selama 2 kali pertemuan dengan pembagian
kuesioner penilaian modul pada seluruh siswa yang telah menggunakan modul
pembelajaran IPA yang sudah peneliti kembangkan berdasarkan 9 (sembilan) dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
16 (enam belas) prinsip pengembangan bahan ajar menurut Tomlinson untuk melihat
ketercapaian dari 9 prinsip yang peneliti gunakan. Selain itu, peneliti juga melakukan
observasi terhadap kegiatan belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar untuk
mengetahui dampak secara real dari penggunaan modul.
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada kuesioner dan hasil observasi kegiatan
pembelajaran menggunakan modul pembelajaran IPA. Hasil kuesioner digunakan
sebagai penilaian terhadap kualitas modul dan kesesuaian modul, sedangkan hasil
observasi digunakan sebagai pendukung peneliti dalam melihat dampak penggunaan
modul pada siswa. berdasarkan data hasil pembagian kuesioner pada siswa, nilai
diperoleh yaitu 3,52 dimana nilai tersebut berada pada kategori “Sangat Layak”. Dari
hasil perolehan nilai tersebut dapat dikatakan bahwa modul pembelajaran IPA yang
dikembangkan oleh peneliti sudah layak dan sesuai untuk siswa kelas VA SDN
Dayuharjo
Dari hasil observasi, dampak penggunaan modul pembelajaran IPA
berdasarkan pendidikan emansipatoris juga mampu menumbuhkan kepercayaan diri
siswa dalam mengemukakan pendapat. Mampu menumbuhkan rasa keingintahuan
siswa terbukti begitu banyak pertanyaan-pertanyaan dari siswa menganai hubungan
kegiatan praktikum dengan kegiatan mereka sehari-hari di rumah maupun di
sekolah. Saat kegiatan praktikum berlangsung banyak siswa yang secara spontan
menyampaikan pendapat mereka dari apa yang mereka lakukan seperti “ternyata air
pembuangan sisa aku mencuci bisa membuat bahaya ikan di sungai, kasihan ya” dan
beberapa pernyataan yang hampir sama. Hal tersebut dinilai peneliti sebagai
perwujudan kecil kesadaran siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Siswa terlihat sangat antusias dan memperhatikan guru ketika guru
mencoba memberikan contoh-contoh nyata perbuatan manusia yang berpengaruh
terhadap lingkungan dan saling memberikan pendapat satu sama lain. Dari sini dapat
dilihat terjadi komunikasi yang baik antara guru dengan siswa dan siswa dengan
siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran IPA yang peneliti
kembangakan tersebut sudah emansipatoris dan sudah memenuhi syarat 9 prinsip
dari 16 prinsip pengembangan bahan ajar menurut Tomlinson.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas (5.1) kesimpulan dari penelitian yang dilakukan,
(5.2) keterbatasan penelitian, dan (5.3) sasaran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
5.1.1 Proses pengembangan modul mata pelajaran IPA untuk pendidikan
konservasi lingkungan berdasarkan pendidikan emansipatoris di kelas VA
SDN Dayuharjo dilakukan dengan menggunakan 5 langkah prosedur
pengembangan bahan ajar yang meliputi: 1) Analisis kebutuhan siswa
(student’s need analysis) yaitu berupa dokumen kurikulum sekolah dan
latar belakang siswa kelas VA SDN Dayuharjo, kemudian menentukan SK
dan KD, 2) Desain (design) modul diawalai dengan menyusun sibalus dan
RPP yang akan menjadi acuan dalam pembuatan modul dan kemudian
memvalidasi modul, 3) Implementasi (implementation) modul pada siswa
kelas VA SDN Dayuharjo, 4) Evaluasi (evaluation) modul yang telah
diimplementasikan dengan melihat hasil pretest dan postest serta melihat
penilaian siswa terhadap kualitas modul., dan 5) Revisi (revision) modul
dilakukan berdasarkan hasil evaluasi untuk menyempurnakan kembali
modul.
5.1.2 Kualitas modul mata pelajaran IPA untuk pendidikan konservasi
lingkungan berdasarkan pendidikan emansipatoris di kelas VA SDN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
5.1.3 Dayuharjo berdasarkan hasil uji coba lapangan diperoleh skor 3,52 yang
masuk dalam kategori “sangat layak” dan memenuhi 9 (sembilan) dari 16
(enam belas) prinsip pengembangan bahan milik Tomlinson, yaitu 1) modul
memberikan rasa ingin tahu, menarik minat dan perhatian siswa, 2) modul
mampu membantu siswa untuk menumbuhkan rasa percaya diri, 3) modul
mampu dirasakan oleh siswa, 4) modul memfasilitasi siswa, 5) modul
memperhitungkan gaya belajar siswa, 6) modul memperhitungkan
karakteristik sikap siswa, 7) modul memaksimalkan potensi belajar yang
melibatkan intelektual, estetika dan emosional siswa, 8) modul tidak
mendominasi kegiatakan yang dikendalikan, dan 9) modul memberikan
kesempatan siswa untuk umpan balik hasil. Dari hasil uji coba lapangan dan
ketercapaian 9 prinsip pengembangan bahan milik Tomlinson tersebut
dapat dikatakan bahwa modul mata pelajaran IPA yang peneliti
kembangkan ini berkualitas baik dan layak untuk digunakan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Produk yang peneliti rancang mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu
sebagai berikut:
5.2.1 Modul mata pelajaran IPA yang peneliti kembangkan hanya sebatas pada
pengaruh kegiatan manusia terhadap lingkungan.
5.2.2 Pelaksanaan uji coba modul mata pelajaran IPA berdasarkan pendidikan
emansipatoris hanya bisa dilakukan di kelas VA SDN Dayuharjo tahun
ajaran 2016/2017 karena modul yang dikembangkan sudah disesuaikan
dengan analisis kebutuhan di kelas tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
5.3 Saran
Berikut ini beberapa saran dari peneliti untuk penelitian selanjutnya,
antara lain sebagai berikut:
5.3.1 Sebaiknya isi materi pengaruh kegiatan manusia terhadap lingkungan pada
modul mata pelajaran IPA disesuaikan dengan keadaan real lingkungan siswa
sehingga siswa lebih mudah memahaminya.
5.3.2 Sebaiknya penggunaan prinsip pengembangan bahan ajar menurut Tomlinson
pada modul mata pelajaran IPA dipenuhi secara keseluruhan yaitu 16 prinsip,
sehingga hasilnya akan lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra, Hadi S. 2012. Konservasi Sumberdaya Alam dan Lingkungan: Pendekatan
Ecosophy Bagi Penyelamat Bumi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Creswell, John W. 2013. Research Design: Pendidikan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harsono. Y. M. 2007. Developing learning materials for specific purposes. Teflin
Jurnal. Volume18, No.2, Agustus 2007.
Indrawan, Mochamad; Richard B. Primack dan Jatna Supriatna. 2012. Biologi
Konservasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Keraf, Sonny. 2010. Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global. Yogyakarta:
Kanisius.
Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Implementasinya
secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan
Masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
DIVA Press.
Sakiman, 2011. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Sakiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Samatowa, Usman. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Vembriarto, St. 1981. Pengantar Pengajaran Modul. Yayasan Pendidikan Paramita:
Yogyakarta.
Winarti, E & Anggadewi, B. E. T. 2015. “Bab 3: Pendidikan Ignasian sebagai
Pendidikan Emansipatoris: Memperjumpakan Teori dan Praktik dalam
Proses Pembelajaran”. Dalam: manusia Pembelajar di Dunia Tarik Ulur.
(Ed: Budisantoso). Yogyakarta: Sanata Dharma University Press. Halaman:
49.
Wonorahardjo, Surjani. 2010. Dadar-dasar Sains Menciptakan Masyarakat Sadar
Sains. Jakarta: PT Indeks.
Yaumi, Muhammad. 2014. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar dan
Implementasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Irfan Safrudin. 2004. Etika Emansipatoris Jurgen Habermas: Etika Paradigmatik di
Wilayah Praksis.
Jamarudin, Abdul Gafur dan Siti Partini Suardiman. 2014. Pengembangan Model
Pembelajaran Humanis Religius dalam Pendidikan Karakter di Sekolah
Dasar.
Maman Rachman. 2012. Konservasi Nilai dan Warisan Budaya.
Sunhaji. 2008. Paradigma Pendidikan Kritis Menuju Humanisasi Pendidikan.
Wahyu Wido Sari. 2014. Persepsi Guru dan Siswa SD di Yogyakarta terhadap
Program Conservation Scout.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri Dayuharjo
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Program : VA (lima)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan
Pokok Bahasan Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Ilmu
Pengetahuan
Alam
3.1 Mengidentifikasi kegiatan
manusia yang dapat
mempengaruhi keseimbangan
alam (ekosistem)
Kognitif
Siswa dapat
mengidentifikasi
kegiatan manusia yang
dapat merusak
lingkungan
Siswa dapat
menganalisis dampak
negatif dari sikap
konsumsit pada
lingkungan sekitar
Afektif
Siswa mampu
menunjukkan sikap
reflektif atas kehadiran
diri untuk melestarikan
lingkungan
Pengaruh
kegiatan manusia
terhadap
lingkungan
Awal kegiatan dengan
bertanya jawab mengenai isi
kegiatan apersepsi
Peserta didik mengamati
praktikum “pencemaran air”
(eksplorasi)
Dalam mengerjakan tugas
peserta didik dibuat kelompok
agar dapat bekerjasama
(elaborasi)
Peserta didik diajak melihat
makna terdalam dari apa yang
dilakukan dan dialamai selama
belajar dan mengerjakan tugas
dengan bertanya jawab
bersama guru (konfirmasi)
2 x 35 menit
Lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Pokok Bahasan Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Psikomotorik
Siswa mampu
membuat karya seni
(poster) sebagai bentuk
ajakan melestarikan
lingkungan
Siswa mampu
menyampaikan pesan
kepada orang lain
tentang pentingnya
melestarikan
lingkungan
Peserta didik dibantu untuk
memunculkan aksi yang nyata
setelah berefleksi dengan
membuat poster ajakan dan
dikomunikasikan (elaborasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SDN Dayuharjo
Mata Pelajaran Terkait : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : V (Lima)/ 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Tahun Ajaran : 2016/ 2017
A. STANDAR KOMPETENSI
Ilmu Pengetahuan Alam
3. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan lingkungan.
B. KOMPETENSI DASAR
Ilmu Pengetahuan Alam
3.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam
(ekosistem).
C. INDIKATOR PEMBELAJARAN
Ilmu Pengetahuan Alam
Kognitif
Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan.
Menganalisis dampak negatif dari sikap konsumtif pada lingkungan sekitar.
Afektif
Menunjukkan sikap reflektif atas kehadiran diri untuk melestarikan lingkungan.
Psikomotorik
Membuat karya seni (poster) sebagai bentuk ajakan melestarikan lingkungan.
Menyampaikan pesan kepada orang lain tentang pentingnya melestarikan
lingkungan.
Lampiran 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Ilmu Pengetahuan Alam
Kognitif
Siswa mampu mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan.
Siswa mampu menganalisis dampak negatif dari sikap konsumtif pada lingkungan
melalui diskusi.
Afektif
Siswa mampu menunjukkan sikap reflektif atas kehadiran diri mereka untuk
melestarikan lingkungan melalui diskusi dengan sungguh-sungguh.
Psikomotorik
Siswa mampu membuat karya seni (poster) sebagai bentuk ajakan melestarikan
lingkungan dalam kelompok dengan sungguh-sungguh.
Siswa mampu menyampaikan pesan kepada orang lain tentang pentingnya
melestarikan lingkungan dengan tepat (peer tutoring).
E. MATERI PEMBELAJARAN
Ilmu Pengetahuan Alam
Pengaruh kegiatan manusia terhadap lingkungan lingkungan.
F. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran
Emansipatoris
Model Pembelajaran
Model Conservation Scout (CS)
G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN
Media Pembelajaran
Gelas plastik dari bekas botol air mineral (3 buah)
Larutan detergen 50cc (sebagai limbah rumah rumah tangga)
Larutan air comberan/ got 50cc (sebagai limbah masyarakat)
Larutan air tawar 50cc
Label (3 buah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kertas tebal ukuran 2 x 8cm (minimal 12 buah)
Kunir 1 ruas jari
Pengaduk
Video kerusakan alam akibat ulah manusia
Alat Pembelajaran
Pensil
Pensil warna
Kertas gambar A3
Sumber Pembelajaran
Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4 Untuk Kelas IV
Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Waktu
Kegiatan Awal
1. Guru memasuki kelas dan membuka pembelajaran dengan
salam
2. Salah satu siswa memimpin doa bersama
3. Guru melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
4. Siswa bersama-sama menyanyikan lagu “naik delman” dengan
lirik yg diganti oleh guru (kegiatan motivasi)
Mari teman-teman kita belajar bersama
Tentang perilaku manusia yang merusak
Merusak lingkungan alam di sekitar kita
Hey...yo..ayo..ayo..ayo..ayo..ayo...ayo..ayo
Yo..ayo..ayo mari kita pelajari !
5. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai isi lagu
yang telah dinyanyikan (apersepsi)
a. Apa isi lagu yang telah kita nyanyikan tadi ?
b. Perilaku yang merusak lingkungan itu seperti apa ?
c. Apa yang akan terjadi jika lingkungan kita rusak ?
Kegiatan Inti
1. Siswa mencermati sebuah video singkat “kerusakan alam akibat
ulah manusia”
2. Siswa memberikan pendapat mengenai video “kerusakan alam
akibat ulah manusia”
3. Secara berkelompok siswa membuat rangkuman materi yang
bersangkutan dengan video “kerusakan alam akibat ulah
manusia”
4. Siswa mengkomunikasikan rangkuman materi hasil diskusi dan
dan melakukan tanya jawab bersama teman dan guru
5. Siswa bersama guru melakukan kegiatan praktikum
“pencemaran air” (Eksplorasi)
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
6. Secara berkelompok (4-5 orang) siswa mendiskusikan hasil
pengamatan “pencemaran air” (Elaborasi)
7. Bersama kelompok siswa mengkomunikasikan hasil diskusi dari
pengamatan
8. Siswa melakukan tanya-jawab dengan kelompok lain dan guru
(Konfirmasi)
9. Siswa membuat sebuah karya seni berupa poster berkaitan
dengan pembelajaran (Elaborasi)
10. Siswa mengkomunikasikan hasil karya seni di depan kelas
(Konfirmasi)
40 menit
Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan penguatan atas kegiatan yang dilakukan
siswa (Kofirmasi)
2. Dengan bantuan guru, iswa merefleksikan pembelajaran yang
sudah dilaksanakan
a. Apakah kalian merasa senang hari ini?
b. Apa yang membuat kalian merasa senang dan tertarik
mengikuti pembelajaran hari ini?
c. Bagaimana perasaan kalian saat mempresentasikan hasil
karya kalian di depan teman-teman?
d. Adakah kesulitan dalam kegiatan belajar hari ini?
e. Lalu, bagaimana kalian mengatasi kesulitan tersebut?
3. Guru bertanya kepada siswa mengenai aksi yang akan dilakukan
oleh siswa selanjutnya setelah melaksanakan pembelajaran hari
ini “Dari pembelajaran hari ini, apa yang akan kalian lakukan
selanjutnya ?”
4. Guru memotivasi siswa untuk menumbuhkan dan melatih sikap
sadar dan peduli terhadap lingkungan
5. Guru memberikan tantangan kepada siswa yakni
“mengkomunikasikan hasil belajar hari ini di depan
keluarga/teman”
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
6. Salah satu siswa memimpin doa bersama untuk mengakhiri
pembelajaran
7. Guru memberi kesempatan siswa untuk mengambil sambah
yang ada pada laci dan kolong meja untuk di buang di tempat
sampah sebelum meninggalkan ruangan.
I. PENILAIAN
1) Prosedur Penilaian
Proses
Test
2) Jenis Penilaian
Test
Non Test
3) Teknik Penilaian
Test
4) Instrument Penilaian (Terlampir)
Soal
Rubrik Penilaian
J. INSTRUMEN PENILAIAN
1. Penilaian Ranah Kognitif
Indikator Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat merusak
lingkungan
Menganalisis dampak negatif dari sikap konsumtif pada
lingkungan sekitar
Teknik Tertulis
Instrumen Soal Evaluasi
Ayo, Cari Tahu “Menonton Video”:
Secara berkelompok buatlah sebuah rangkuman dari hasil pengamatan video
“Kerusakan Alam” menggunakan kalimat dan bahasa yang baik.
Ayo Menjawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
1. Sebutkan dua contoh kerusakan lingkungan akibat ulah manusia disekitarmu dan
dampaknya !
2. Sebutkan dampak/ akibat dari kerusakan lingkungan!
2. Penilaian Ranah Afektif
Indikator Siswa mampu menunjukkan sikap reflektif atas kehadiran diri
untuk melestarikan lingkungan.
Menunjukkan sikap antusiasme dan memperhatikan eksperimen
Teknik Observasi
Instrumen
Ayo, Cari Tahu 2 “Praktikum”:
Melakukan kegiatan praktikum “Pencemaran Air”
Lembar Observasi Kerja sama
No Nama Aspek yang diamati Jumlah
Skor Nilai
Keterlibatan Penghargaan Berpendapat
Pedoman Skoring
Pedoman Penilaian Kerja Sama:
a. Keterlibatan
Skor 1 jika tidak memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
Skor 2 jika cukup memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
Skor 3 jika banyak memberikan sumbangan keterlibatan dan ambil bagian dalam tugas
kelompok
b. Penghargaan
Skor 1 jika tidak memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Skor 2 jika cukup memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
Skor 3 jika selalu memberi kesempatan teman melakukan sesuatu dalam kelompok
c. Berpendapat
Skor 1 jika tidak memberikan pendapat saat diskusi
Skor 2 jika cukup memberikan pendapat saat diskusi
Skor 3 jika selalu memberikan pendapat saat diskusi
3. Penilaian Ranah Psikomotorik
Indikator Membuat karya seni (poster) sebagai bentuk ajakan melestarikan
lingkungan.
Menyampaikan pesan kepada orang lain tentang pentingnya
melestarikan lingkungan.
Teknik Unjuk Kerja
Instrumen Lembar penilaian produk
Aksi:
Membuat poster ajakan peduli lingkungan dan dikomunikasikan di depan teman-teman
Lembar penilaian Produk
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Skor Nilai
Gambaran Tema
Rubrik penilaian produk membuat dan menggambar peraturan kelas
Aspek Baik Cukup Kurang
3 2 1
Gambaran
Hasil poster sangat
unik, menarik dan
sesuai dengan tema
yang telah
ditentukan
Jika hanya 2 (dua)
aspek yang terpenuhi
Jika hanya 1 (satu)
aspek yang terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lembar Penilaian Aksi Demonstrasi
No Nama
Aspek yang dinilai Jumlah
Skor Nilai Percaya
Diri
Ekspresif Menguasai
Tema
Rubrik Penilaian Aksi Demonstrasi
Aspek Baik Cukup Kurang
3 2 1
Percaya Diri
Lantang, tegap dan
pandangan
menyeluruh
Cukup lantang, tegap
dan pandangan
menyeluruh
Kurang lantang,
tegap dan
pandangan
menyeluruh
Ekspresif Sangat ekspresif
Cukup ekspresif Kurang ekspresif
Menguasai
Tema
Menguasai tema
dengan baik dan
benar
Cukup menguasai
tema dengan baik
dan benar
Kurang menguasai
tema dengan baik
dan benar
Yogyakarta,
Guru Kelas V Penulis
Siti Widayatun Ristiana Putri
NIP. 19650302 198604 2 007 NIM. 131134032
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Abu Yamin
NIP. 19590818 198403 1 002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
K. MATERI PEMBELAJARAN
KEGIATAN MANUSIA YANG DAPAT MERUSAK LINGKUNGAN
A. Kegiatan Manusia Yang Mempengaruhi Keseimbangan Alam (Ekosistem)
MATERI BELAJAR
Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh kekayaan
alam daratan, misalnya hutan, sawah, ladang. Sedangkan dari perairan misalnya
kolam, sungai dan lautan. Semua kebutuhan manusia, hewan dan tumbuhan berasal
dari kekayaan alam tersebut. Oleh karena itu, tidak ada makhluk hidup yang dapat
hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan yangb hidup di hutan terjadi hubungan
saling ketergantungan membentuk ekosistem. Manusia memanfaatkan hasil hutan
misalnya kayu dan rotan. Apakah kegiatan manusia tersebut akan mempengaruhi
ekosistem ?
Ekosistem dapat terganggu keseimbangannya oleh berbagai kegiatan
manusia, seperti penebangan hutan, perburuan, juga penggunaan bahan kimia yang
tidak sesuai aturan. Penebangan hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya.
Selain itu juga untuk membuat ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan
untuk tempat tinggal.
KEGIATAN MANUSIA YANG DAPAT MERUSAK LINGKUNGAN
1. Penebangan Hutan Secara Liar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
https://www.bing.com/images/search?q=Penebangan+Hutan+Secara+Berleluasa&view
Coba kalian perhatikan alat-alat rumah tangga, alat tulis disekitarmu !
apakah ada yang berasal dari kayu ?
Sebagian besar alat-alat yang kalian gunakan berasal dari kayu yang
didapat dari menebang pohon di hutan. Penebangan pohon secara berlebihan dan
tidak dengan bijak dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan
yang menjadi berkurang dan lama-kelamaan akan menjadi langka. Hal ini terjadi
karena pengambilan terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali.
Hutan mempunyai peras yang sangat penting bagi ekosistem. Didalam
hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan,
tempat tinggal dan perlindungan bagi hewan-hewan yang berada di dalamnya. Jika
pohon-pohon ditebang terus maka sumber makanan untuk hewan-hewan
didalamnya berkurang bahkan akan habis. Dan jika sumber makanan hewan habis
maka akan banyak hewan yang mati dan menjadi langka. Selain menebang pohon,
manusia juga membuka lahan pertanian dan perubahan dengan cara membakar
hutan. Akibatnya laipsan tanah terbakar dan menjadi kering, tidak subur. Hewan-
hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar mencari makan di pemukiman,
akibatnya dapat merusak keseimbangan ekosistem.
2. Perburuan Hewan Secara Terus-Menerus
https://www.bing.com/images/search?q=perburuan+binatang+&view
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Apakah fungsi hewan bagi manusia ? Banyak kegiatan manusia yang
meruska keseimbangan ekosistem. Misalnya penangkapan ikan di laut dengan
racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang.
Sedangkan terumbu karang adalah tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan
makanan ikan yang lebih besar. Penangkapan ikan dengan kapal-kapal pukat
harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat
harimau, ikan kecil akan ikut terjaring.
Penangkapan ikan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu,
cenderawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut
menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-
senang, juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan atau
pakaian. Taukah kamu hewan-hewan langka yang lain ?
3. Penggunaan Pupuk yang Berlebih
https://www.bing.com/images/search?q=pencemaran+tanah&view=detailv
Apa yang dilakukan petani untuk meningkatkan hasil pertaniannya ?
Untuk hasil pertanian yang baik dan banyak biasanya petani menggunakan pupuk
dan pemberantasan hama. Pupuk yang digunakan ada dua macam, yaitu pupuk
alami dan pupuk buatan.Tahukah kamu, bagaimana cara penggunaan pupuk
tersebut ? Penggunaan pupuk buatan harus sesuai aturan pemakaian karena dapat
mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan
larut dan terbawa air ke sungai maupun danau. Akibatnya ditempat tersebut
terjadi penumpukan unsur hara sehingga hulma tumbuh subur. Enceng gondok
tumbuh subur sampai menutupi permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
yang ada dalam sungai atau danau akan berkurang karena sinar matahari yang
dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau danau.
Untuk memberantas hama petani menggunakan pestisida atau insektisida.
Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaanya
tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan dan jenis insektisidanya tidak sesuai.
Penggunaan pestisida dan insektisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar
tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya
yang tidak merusak tanaman. Apakah menurut kamu bahan pemberantas hama
dapat menmpel pada sayuran dan buah-buahan ? berbahayakah itu ? Bagaimana
caranya agar tidak termakan oleh kita ?
Apakah yang terjadi jika petani tidka melakukan penyemprotan
insektisida pada tanaman ? Banyak sekali tanaman yang mengganggu
pertumbuhan tanaman seperti lalat, jamur, belalang, bakteri dan lainnya.
4. Pemanfaatan Hewan oleh Manusia
Manusia banyak memanfaatkan hewan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Coba perhatikan alat-alat keperluan sehari-hari atau hiasan-hiasan,
adakah yang bahannya berasal dari hewan ? apakah hewan-hewan yang
digunakannya berasal dari hewan langka ? Perburuan liar digunakan oleh orang-
orang yang tidak bertanggungjawab karena sengaja membunuh hewan-hewan
tersebut untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya.
Misalnya perburuan gajah untuk diambil gadingnya atau macan tutl
untuk diambil kulitnya. Gading gajah digunakan untuk hiasan. Buaya dan ular
diambil kulitnya sebagai bahan tas atau sepatu mahal, sedangkan badak jawa
diburu culanya karena dianggap berkhasiat menyembuhkan penyakit. Hewan
itu semua termasuk hewan langka. Jika diburu secara terus-menerus, tidak
menutup kemungkinan hewan-hewan tersebut akan musnah. Bagaimana cara
melestarikan hewan-hewan langka ? Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan,
seperti: 1) Tidak boleh berburu hewan sembarangan, 2) Ikut melindungi dan
menjaga hewan-hewan langka dari perburuan dengan tidak menggunakan
barang/alat yang memanfaatkan bagian tubuh hewan langka, 3)
Membudidayakan hewan langka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
5. Pemanfaatan Tumbuhan oleh Manusia
Selain pemfaatan hewan, manusia juga banyak memanfaatkan tumbuhan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ayo kita sebutkan tumbuhan apa saja
yang sering dimanfaatkan manusia !
Bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan manusia adalah kayunya.
Misalnya kayu jati digunakan untuk bangunan rumah, kursi, pintu, jendela,
meja, almari.
Tumbuhan dapat digunakan kayunya setelah tumbuhan tersebut tumbuh
selama berpuluh-puluh tahun. Misalnya kayu jati usianya sampai puluhan tahun.
Jadi, jika kamu menanam jati sekarang, kamu baru dapat menggunakannya 20
tahun kemudian, sedangkan kebutuhan manusia terus meningkat. Apa yang
harus dilakukan untuk mencegah punahnya tanaman-tanaman kangka tersebut ?
1) Tidak menebang pohon sembarangan, 2) Penanaman kembali tanaman yang
dimanfaatkan/ditebang, 3) Pemeliharaan tanaman dengan baik dan benar.
DAMPAK NEGATIF SIKAP KONSUMTIF PADA LINGKUNGAN
1. Akibat penebangan atau pembakaran hutan secara liar:
a. Erosi, banjir dan tanah longsor
b. Hewan hutan kehilangan tempat tinggal dan makanan
c. Hewan dan tumbuhan tertentu punah
d. Hewan liar masuk ke perkampungan
2. Akibat perburuan hewan secara liar:
a. Hewan hutan punah
b. Ketidakseimbangan rantai makanan
3. Akibat menangkap ikan dengan peledak dan obat pemusnah masal
lainnya:
a. Ikan-ikan kecil mati
b. Merusak terumbu karang sehingga ikan kehilangan tempat tinggal dan
tempat mencari makan
4. Akibat menangkap ikan dengan pukat harimau (mata jaring kecil):
a. Ikan-ikan kecil juga ikut tertangkap sehingga menurunkan tangkapan
selanjutnya
5. Akibat penggunanaan pupuk berlebihan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
a. Tanaman pengangganggu (gulma) tumbuh dengan subur
b. Sisa pupuk akan meresap pada tanah dan masuk ke perairan
menyebabkan meledaknya populasi tumbuhan air (alga) sehingga
menganggu kehidupan makhluk hidup di air
6. Akibat penggunaan pestisida berlebihan:
a. Tanah dan air tercemar
b. Organisme tanah seperti cacing dan bakteri mati
7. Akibat pembangunan pabrik:
a. Asapnya mencemari udara
b. Limbahnya mencemari tanah
8. Akibat penambangan liar:
a. Pencemaran lingkungan
b. Merusak lapisan tanah
c. Tanah longsor’penambangan minyak di laut menyebabkan tumpahan
minyak mencemari laut.
PRAKTIKUM
“Pencemaran Air”
A. Tujuan : Mengetahui dampak perilaku manusia mencemari air
B. Alat dan Bahan :
1. Gelas plastik dari bekas botol air mineral (3 buah)
2. Larutan detergen 50cc (sebagai limbah rumah rumah tangga)
3. Larutan air comberan/ got 50cc (sebagai limbah masyarakat)
4. Larutan air tawar 50cc
5. Label
6. Kertas tebal ukuran 2 x 8cm (minimal 12 buah)
7. Kunir 1 ruas jari
8. Pengaduk
C. Lahkah Kerja
1. Buatlah kertas lakmus !
Cara membuat kertas lakmus:
a. Potong ujung kunir !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
b. Oleskan ujung kunir pada kertas tebal ukuran 2 x 8cm seperti contoh
dibawah ini !
Bagian yang diolesi kunir
c. Keringkan dengan cara diangin-anginkan !
2. Siapkan 3 gelas plastik !
3. Berilah label pada setiap gelas (A), (B), (C) !
4. Isi gelas dengan larutan yang berbeda pada setiap label !
A = Larutan air tawar
B = Larutan air comberan/got
C = Larutan air detergen
5. Celupkan 1 kertas lakmus pada larutan, lalu letakkan kertas lakmus di depan
gelasnya !
6. Catatlah hasil pengamatanmu !
Pertanyaan Diskusi
1. Apakah terdapat perubahan pada kertas lakmus yang dicelupkan pada gelas A
(larutan air tawar) ? Jelaskan apa yang terjadi !
2. Apakah terdapat perubahan pada kertas lakmus yang dicelupkan pada gelas B
(larutan air comberan/got) ? Jelaskan apa yang terjadi !
3. Apakah terdapat perubahan pada kertas lakmus yang dicelupkan pada gelas C
(larutan air detergen) ? Jelaskan apa yang terjadi !
4. Apa kesimpulanmu jika dikaitkan dengan kegiatan manusia ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Sekolah Dasar Negeri
Dayuharjo
MODUL
Ilmu Pengetahuan Alam
Pengaruh Kegiatan Manusia
Terhadap Lingkungan
Lampiran 5
Penulis : Ristiana
Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pencipta seluruh alam dan
isinya sehingga modul Mata Pelajaran IPA ini dapat selesai dan dipergunakan.
Modul Mata Pelajaran IPA ini disusun berdasarkan Kurikulum 2006 sesuai dengan:
Standar Kompetensi 3. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan
lingkungan.
Kompetensi Dasar 3.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
keseimbangan alam (ekosistem).
Melalui Modul Mata Pelajaran IPA ini, penulis menyajikan pembelajaran IPA yang
lebih menarik, kreatif dan bermakna. Bersama Modul ini peserta didik diajak untuk
memperhatikan dan memperlajari keadaan alam yang ada di sekitarnya.
Untuk menambah ketertarikan peserta didik dalam mempelajari IPA, penulis juga
menyajikan praktikum dan kegiatan yang dapat merangsang daya kritis dan kreativitas.
Di samping itu, dengan pembelajaran bermakna siswa dapat merasakan manfaat belajar
IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................. ii
PENDAHULUAN......................................................................... iii
A. Indikator dan Tujuan............................................................... iii
PETUNJUK KEGIATAN BELAJAR............................................ 1
A. Ayo Cari Tahu “Mengamati Video”....................................... 1
B. Ayo Cari Tahu 2 “Praktikum”................................................ 1
C. Mari Kerjakan ........................................................................ 3
D. Ayo, Kemukakan Pendapatmu................................................ 4
E. Ayo Menjawab........................................................................ 4
EVALUASI.................................................................................... 5
REFLEKSI..................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 6
LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Pembelajaran
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3. Modul untuk Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kognitif
Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan.
Menganalisis dampak negatif dari sikap konsumtif pada lingkungan sekitar.
Afektif
Menunjukkan sikap reflektif atas kehadiran diri untuk melestarikan lingkungan.
Psikomotorik
Membuat karya seni (poster) sebagai bentuk ajakan melestarikan lingkungan.
Menyampaikan pesan kepada orang lain tentang pentingnya melestarikan lingkungan.
INDIKATOR
1. Mengetahui kegiatan manusia yang dapat merusak lingkungan.
2. Mengetahui dampak kerusakan lingkungan akibat manusia.
3. Mengenalkan conservation scout
TUJUAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PETUNJUK KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Ayo, Cari Tahu (Mengamati Video)
Pembelajaran yang pertama yaitu memahami materi “kegiatan manusia yang dapat merusak
lingkungan” dengan membuat sebuah rangkuman pembelajaran berdasarkan pengamatan dari
menonton video mengenai “kerusakan alam”.
Siswa secara mandiri diminta membuat sebuah rangkuman materi pembelajaran berdasarkan dari
menonton video “kerusakan alam”.
Guru menyiapkan perlengkapan menonton video (laptop, Speaker, video “kerusakan
lingkungan”.
B. Ayo, Cari Tahu “Praktikum”
Kegiatan pembelajaran selanjutnya yaitu praktikum “pencemaran air”. Dalam kegiatan ini guru
bertugas memfasilitasi siswa dengan menyiapkan alat dan bahan praktikum serta
mendemonstrasikan praktikum kemudian memberi kesempatan kepada siswa yang ingin
mencobanya dan mencatat hasil kegiatan praktikum.
Untuk mengawali pembelajaran, mari kita perhatikan sebuah video “Kerusakan
Alam”.
Dari video tersebut coba kita cari tahu apa yang terjadi, apa penyebabnya dan
bagaimana cara mengatasinya.
Secara berkelompok buatlah sebuah rangkuman dari hasil pengamatan video
“Kerusakan Alam” menggunakan kalimat dan bahasa yang baik.
Lalu presentasikan hasil rangkumanmu.
Ayo, Cari Tahu (Mengamati Video)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
“Pencemaran Air”
A. Tujuan : Mengetahui dampak perilaku manusia mencemari air
B. Alat dan bahan yang harus disiapkan oleh guru:
1. Gelas plastik dari bekas botol air mineral (3 buah)
2. Larutan detergen 50cc (sebagai limbah rumah rumah tangga)
3. Larutan air comberan/ got 50cc (sebagai limbah masyarakat)
4. Larutan air tawar 50cc
5. Label
6. Kertas tebal ukuran 2 x 8cm (minimal 12 buah)
7. Kunir 1 ruas jari
8. Pengaduk
C. Lahkah Kerja
1. Membuat kertas lakmus (kertas lakmus adalah kertas yang digunakan untuk
mengidentifikasi larutan asam, basa dan netral)
Cara membuat kertas lakmus:
a. Potong ujung kunir
b. Oleskan ujung kunir pada kertas tebal ukuran 2 x 8cm seperti contoh dibawah
ini
Bagian yang diolesi kunir
c. Keringkan dengan cara diangin-anginkan
2. Menyiapkan 3 gelas plastik
3. Memberi label pada setiap gelas (A), (B) dan (C)
4. Mengisi gelas dengan larutan yang berbeda pada setiap label
Gelas A = diisi larutan air tawar
Gelas B = diisi larutan air comberan/got
Gelas C = diisi larutan air detergen
5. Mencelupkan 1 kertas lakmus pada larutan, lalu meletakkan kertas lakmus di
depan gelasnya
6. Siswa mencatat hasil pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
C. Mari Kerjakan
Dari pengamatan demonstrasi praktikum, guru mengarahkan siswa untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam LKS lalu menyimpulkannya dan mengkomunikasikan hasil kesimpulan.
1. Apakah terdapat perubahan pada kertas lakmus yang dicelupkan pada gelas A
(larutan air tawar)? Jelaskan apa yang terjadi!
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
_______________
2. Apakah terdapat perubahan pada kertas lakmus yang dicelupkan pada gelas B
(larutan air comberan/got)? Jelaskan apa yang terjadi!
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
_______________
3. Apakah terdapat perubahan pada kertas lakmus yang dicelupkan pada gelas C
(larutan air detergen)? Jelaskan apa yang terjadi!
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
_______________
4. Apa kesimpulanmu jika dikaitkan dengan kegiatan manusia?
__________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
_______________
Mari , Kerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
D. Ayo, Kemukakan Pendapatmu!
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (minimal 3 siswa per-kelompok) untuk
mengerjakan tugas diskusi dan mengkomunikasikan hasil diskusi.
E. Ayo, Menjawab!
Guru meminta siswa secara individu mengerjakan soal kemudian membahasnya satu per satu.
Ayo, Kemukakan Pendapatmu !
Sebuah pabrik pengelolaan batu bara membutuhkan batu bara dari alam. Ia mengambil batu bara dari bukit-bukit di daerah sekitarnya. Setiap hari batu bara itu diangkut dengan truk ke tempat pengolahan. Pabrik itu telah beroperasi selama puluhan tahun lamanya. Coba diskusikan beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa manfaat batu bara bagi manusia? 2. Dapatkah batu bara itu diambil terus-menerus? 3. Apa pengaruh penambangan itu terhadap permukaan bumi?
Tuliskan hasil diskusi ini dan bacakan di depan kelas.
A. Ayo, Menjawab !
1. Sebutkan dua contoh kerusakan lingkungan akibat ulah manusia disekitarmu dan dampaknya ! _____________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________
2. Sebutkan dampak/ akibat dari kerusakan lingkungan! _____________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
EVALUASI DAN REFLEKSI
Pada akhir pembelajaran guru menyediakan kertas gambar berukuran A3 bagi siswa yang ingin
merefleksikan perasaan setelah mengikuti pembelajaran IPA materi “Pengaruh Kegiatan
Manusia Terhadap Lingkungan” dalam bentuk poster. Hasil poster siswa tersebut akan dijadikan
sebagai objek untuk mengajak teman-teman yang lain dalam upaya menjaga lingkungan. Hasil
poster siswa dikomunikasikan di depan teman-teman (peer tutoring).
1. Evaluasi
Setelah kalian membaca berbagai macam perilaku dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi lingkungan serta melakukan praktikum bersama tentang pencemaran
air maka:
2. Refleksi
Cobalah kamu tuliskan apa manfaat pelajaran ini bagimu ?
3. Aksi
EVALUASI, REFLEKSI DAN AKSI
AYO BERAKSI !
Buatlah sebuah poster sebagai wujud kepedulianmu terhadap lingkungan dengan
semenarik mungkin. Kemudian komunikasikan di depan kelas bersama
kelompokmu dan ajak teman-temanmu untuk ikut memelihara lingkungan agar
tetap bersih dan nyaman !
DAFTAR PUSTAKA
Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA Saling Temas untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk SD dan Kelas V. Jakarta: Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pencipta seluruh alam dan
isinya sehingga modul Mata Pelajaran IPA ini dapat selesai dan dipergunakan.
Modul Mata Pelajaran IPA ini disusun berdasarkan Kurikulum 2006 sesuai dengan:
Standar Kompetensi 3. Memahami pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan
lingkungan.
Kompetensi Dasar 3.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi
keseimbangan alam (ekosistem).
Melalui Modul Mata Pelajaran IPA ini, penulis menyajikan pembelajaran IPA yang
lebih menarik, kreatif dan bermakna. Bersama Modul ini peserta didik diajak untuk
memperhatikan dan memperlajari keadaan alam yang ada di sekitarnya.
Untuk menambah ketertarikan peserta didik dalam mempelajari IPA, penulis juga
menyajikan praktikum dan kegiatan yang dapat merangsang daya kritis dan kreativitas.
Di samping itu, dengan pembelajaran bermakna siswa dapat merasakan manfaat belajar
IPA dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................. ii
PENDAHULUAN......................................................................... iii
B. Latar Belakang................................................................... iii
C. Indikator dan Tujuan.......................................................... iii
KEGIATAN BELAJAR................................................................. 1
F. Ayo Cari Tahu “Mengamati Video”................................... 1
G. Ayo Cari Tahu 2 “Praktikum”............................................ 1
H. Mari Kerjakan 1.................................................................. 2
I. Ayo, Kemukakan Pendapatmu........................................... 3
J. Ayo Menjawab................................................................... 3
EVALUASI.................................................................................... 4
REFLEKSI..................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
A. Latar Belakang
Hallo generasi muda penerus bangsa!
Setiap manusia membutuhkan tempat tinggal. Manusia berusaha memenuhi
kebutuhan tersebut dengan membangun permukiman-permukiman. Namun,
terkadang manusia tidak mengindahkan alam sekitar. Permukiman dibangun
dengan membakar hutan. Kegiatan manusia ini dapat merusak alam. Lalu
bagaimana kegiatan manusia dapat mempengaruhi lingkungan?
Nah, kamu dapat menjawab pertanyaan tersebut setelah mempelajari materi pada
modul ini.
Dari perilaku manusia yang tidak bertanggungjawab tersebut banyak sekali
kerusakan lingkungan alam yang dapat kita rasakan saat ini.
Oleh karena itu modul ini akan memberikan kamu lebih banyak pengetahuan
mengenai kerusakan lingkungan akibat ulah manusia yang tidak bertanggung
jawab dan lebih banyak mengetahui tindakan yang harus dilakukan untuk ikut
melestarikan lingkungan.
Kognitif
Mengidentifikasi kegiatan manusia yang dapat
merusak lingkungan.
Menganalisis dampak negatif dari sikap konsumtif
pada lingkungan sekitar.
Afektif
Menunjukkan sikap reflektif atas kehadiran diri
untuk melestarikan lingkungan.
Psikomotorik
Membuat karya seni (poster) sebagai bentuk ajakan
melestarikan lingkungan.
Menyampaikan pesan kepada orang lain tentang
pentingnya melestarikan lingkungan.
INDIKATOR
4. Mengetahui kegiatan
manusia yang dapat
merusak lingkungan.
5. Mengetahui dampak
kerusakan lingkungan
akibat manusia.
6. Mengenalkan
conservation scout
TUJUAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Untuk mengawali pembelajaran, mari kita perhatikan sebuah video “Kerusakan Alam”.
Dari video tersebut coba kita cari tahu apa yang terjadi, apa penyebabnya dan bagaimana
cara mengatasinya.
Secara berkelompok buatlah sebuah rangkuman dari hasil pengamatan video
“Kerusakan Alam” menggunakan kalimat dan bahasa yang baik.
Lalu presentasikan hasil rangkumanmu.
Ayo, Cari Tahu (Mengamati Video)
“Pencemaran Air”
A. Tujuan : Mengetahui dampak perilaku manusia mencemari air
B. Alat dan Bahan :
1. Gelas plastik dari bekas botol air mineral (3 buah)
2. Larutan detergen 50cc (sebagai limbah rumah rumah tangga)
3. Larutan air comberan/ got 50cc (sebagai limbah masyarakat)
4. Larutan air tawar 50cc
5. Label
6. Kertas tebal ukuran 2 x 8cm (minimal 12 buah)
7. Kunir 1 ruas jari
8. Pengaduk
C. Lahkah Kerja
1. Buatlah kertas lakmus
Cara membuat kertas lakmus:
a. Potong ujung kunir
b. Oleskan ujung kunir pada kertas tebal ukuran 2 x 8cm seperti contoh dibawah
ini
Bagian yang diolesi kunir
c. Keringkan dengan cara diangin-anginkan
Ayo, Cari Tahu (Praktikum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
2. Siapkan 3 gelas plastik
3. Berilah label pada setiap gelas (A), (B), (C)
4. Isi gelas dengan larutan yang berbeda pada setiap label
A = Larutan air tawar
B = Larutan air comberan/got
C = Larutan air detergen
5. Celupkan 1 kertas lakmus pada larutan, lalu letakkan kertas lakmus di depan
gelasnya
6. Catatlah hasil pengamatanmu
1. Apakah terdapat perubahan pada kertas lakmus yang dicelupkan pada gelas A
(larutan air tawar)? Jelaskan apa yang terjadi!
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
2. Apakah terdapat perubahan pada kertas lakmus yang dicelupkan pada gelas B
(larutan air comberan/got)? Jelaskan apa yang terjadi!
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
3. Apakah terdapat perubahan pada kertas lakmus yang dicelupkan pada gelas C
(larutan air detergen)? Jelaskan apa yang terjadi!
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
4. Apa kesimpulanmu jika dikaitkan dengan kegiatan manusia?
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
_______________
Mari , Kerjakan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Dari kegiatan praktikum yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan jika
dikaitkan dengan kegiatan masyarakat di sekitarmu?
Coba tuliskan dan presentasikan hasil kesimpulan milikmu dengan teman-teman yang
lain. Catatlah hal-hal penting dari hasil presentasi milik temanmu!
Ayo, Kemukakan Pendapatmu !
Sebuah pabrik pengelolaan batu bara membutuhkan batu bara dari alam. Ia mengambil batu bara dari bukit-bukit di daerah sekitarnya. Setiap hari batu bara itu diangkut dengan truk ke tempat pengolahan. Pabrik itu telah beroperasi selama puluhan tahun lamanya. Coba diskusikan beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa manfaat batu bara bagi manusia? 2. Dapatkah batu bara itu diambil terus-menerus? 3. Apa pengaruh penambangan itu terhadap permukaan bumi?
Tuliskan hasil diskusi ini dan bacakan di depan kelas.
B. Ayo, Menjawab !
3. Sebutkan dua contoh kerusakan lingkungan akibat ulah manusia disekitarmu dan dampaknya ! ___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
4. Sebutkan dampak/ akibat dari kerusakan lingkungan! ___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
1. Evaluasi
Setelah kalian membaca berbagai macam perilaku dan kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi lingkungan serta melakukan praktikum bersama tentang pencemaran air
maka:
2. Refleksi
Cobalah kamu tuliskan apa manfaat pelajaran ini bagimu ?
3. Aksi
DAFTAR PUSTAKA
Azmiyawati, Choiril, dkk. 2008. IPA Saling Temas untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rositawaty, S. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sulistyanto, Heri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk SD dan Kelas V. Jakarta: Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Aksi
Ayo beraksi !
Buatlah sebuah poster sebagai wujud kepedulianmu terhadap
lingkungan dengan semenarik mungkin. Kemudian, komunikasikan
didepan kelas bersama kelompokmu dan ajak teman-temanmu
untuk ikut memelihara lingkungan agar tetap bersih dan nyaman !
EVALUASI, REFLEKSI DAN AKSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
CURRICULUM VITAE
Ristiana Putri lahir merupakan anak pertama dari tiga bersaudara
yang lahir di Sleman, 15 Agustus 1994. Pendidikan dasar diperoleh di
SD Negeri Banyurejo 4 dan lulus pada tahun 2007. Pendidikan
menengah pertama diperoleh di SMP Negeri 2 Tempel dan lulus pada
tahun 2010. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1
Seyegan dan lulus pada tahun 2013.
Pada tahun 2013, peneliti tercatat sebagai mahasiswa aktif
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Selama menempuh proses pendidikan di bangku perkuliahan, peneliti mengikuti
beberapa macam kegiatan baik akademik dan non-akademik.
Beberapa macam kegiatan yang pernah diikuti peneliti antara lain:
1. Anggota aktif karawitan Jawantara Universitas Sanata Dharma periode 2014-2016
2. Pengisis acara Live Show Karawitan di TVRI tahun 2014
3. Pengisi acara Pekan Kreativitas dan Malam Kreativitas Mahasiswa dengan tema “The
Future Educator” PGSD FKIP Universitas Sanata Dharma tahun 2014
4. Peserta seminar week and moral di Santikara tahun 2014
5. Seksi Pendidikan Organisasi Karang Taruna Tingkat Kelurahan Banyurejo Tempel
Sleman tahun 2014 hingga saat ini.
6. Seksi Pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur’an masjid Al-Iman padukuhan Jambean,
Banyurejo, Tempel, Sleman tahun 2015 hingga saat ini.
Masa pendidikan di universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai
tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Modul Mata Pelajaran IPA untuk Pendidikan
Konservasi Berdasarkan Pendidikan Emansipatoris di Kelas VA SDN Dayuharjo”.
Lampiran 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI