Upload
lenhi
View
241
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
SHARED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGACU
KURIKULUM 2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
L. Agus Pranowo
NIM: 141134237
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing, memberkati, dan menyertai
setiap langkahku dalam menyelesaikan skripsi ini
Kedua orangtuaku, Bapak Antonius Tukijan dan Ibu Agatha Sarinten yang
telah mendoakan, mendukung, dan mendoakanku selama kuliah baik secara
materi maupun moral
Kakak-kakakku Yulius Sarjono dan Stefanus Edi Santoso yang turut
memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan studi
Seluruh keluargaku yang telah mendoakanku supaya cepat menyelesaikan
studiku
Partnerku Saecilia Deka Wati yang selalu memberikan semangat
Terimakasih atas perthatian, motivasi, dan dukungannya
Kupersembahkan untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharama
Yogyakarya
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah
segala rencanamu” – Amsal 16:3
“Jangan pernah takut mencoba ketika ingin
mencapai keberhasilan”
“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat
kepada yang tiada berdaya” – Yesaya 40:29
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan
daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 08 Februari 2018
Peneliti
L. Agus Pranowo
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : L. Agus Pranowo
Nomor Mahasiswa : 141134237
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Shared untuk siswa kelas
IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013”
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 08 Februari 2018
Yang menyatakan
L. Agus Pranowo
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERPADU TIPE
SHARED UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MENGACU
KURIKULUM 2013
L. Agus Pranowo
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian dilakukan karena masih banyak guru membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama penelitian ini adalah
menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum
SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik,
pendidikan karakter, serta penilaian secara otentik.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Prosedur
pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan
perangkat pembelajaran ini memodifikasi langkah-langkah Borg dan Gall dan prosedur
penelitian pengembangan Dick dan Carey melalui tujuh langkah, yaitu: (1) potensi dan
masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi
produk, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, hingga menghasilkan produk berupa
perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 untuk kelas IV Sekolah
Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis
kebutuhan dan kuesioner.
Berdasarkan validasi dua Pakar Kurikulm SD 2013, perangkat pembelajaran
menghasilkan skor 3,81 (baik) dan 3,89 (baik), perangkat pembelajaran memperoleh
rerata skor 3,85 dan termasuk dalam kategori “baik”. Validasi dua guru kelas IV SD
menghasilkan skor 4,47 (sangat baik) dan 4,42 (sangat baik), perangkat pembelajaran
memperoleh rerata skor 4,44 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hasil validasi
tersebut berpedoman pada 12 aspek yaitu : (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator,
(3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) sumber belajar, (6)
media pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9)
karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared, (10) penilaian, (11) Lembar Kerja
Siswa (LKS), dan (12) bahasa. Dengan demikian, perangkat pembelajaran tersebut
layak untuk digunakan secara luas.
Kata Kunci: Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran, pembelajaran terpadu tipe
shared
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF INTEGRATED TOOLS LEARNING TYPE SHARED FOR
STUDENTS CLASS IV ELEMENTARY SCHOOL REGISTERING CURRICULUM
2013
L. Agus Pranowo
Sanata Dharma University
2018
This research was conducted because there were still many teachers who
needed example of learning instrument referring to 2013 Elementary School
Curriculum. The main purpose of this research are to produce the product in the form
of instructional device which refers to 2013 Elementary School Curriculum and using
integrative thematic approach, scientific approach, character building and authentic
assessment.
This research is included in research of development. This learning device
development procedure uses this procedure to modify Borg and Gall steps and Dick
and Carey development research procedures through seven steps, they are (1) potential
and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) design validation, (5) product
revision, (6) product trial, (7) product revision, which produced product of design in
the form of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum for
fourth grade students of elementary school. The research instruments in this research were interview and questionnaire.
Based on validation of two 2013 Elementery School Curriculum Experts
resulted in a score of 3.81 (good) and 3.89 (good), the learning device earned score of
3.85 and was included in the "good" category. The validation of two elementary school
teachers in grade four resulted in a score of 4.47 (very good) and 4.42 (very good),
learning tools earned score of 4.44 and included in the "excellent" category. The
validation results are based on 12 aspects, such as: (1) RPP identity, (2) formulation
of indicators, (3) formulation of learning objectives, (4) selection of teaching materials,
(5) learning resources, (6) instructional media, (7) learning method (8) learning
scenarios, (9) shared learning characteristics of shared types, (10) scores, (11) Student
Worksheets (LKS), and (12) languages. In conclusion, this learning device is to be used widely.
Keywords: 2013 elementary school curriculum, learning instrument, shared type of
integrated learning
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya dalam
menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu
Tipe Shared untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013 untuk
kelas IV SD. Skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.
Peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada banyak pihak yang
membantu penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih peneliti ucapkan kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M,Si. sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. sebagai Kaprodi PGSD.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd sebagai Wakaprodi PGSD.
4. Drs. Puji Purnomo, M. Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang
mendampingi dan memotivasi saya selama proses penelitian dan penulisan
skripsi.
5. Ibu KintanLimiansih, S.Pd., M.Pd dan Ibu Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, M.T.,
M.Sc yang membantu dalam proses validasi instrumen.
6. Drs. Sukawit, M.A selaku kepala sekolah SD Negeri Tegalrejo 2
7. Eka Nia Suraniasih S.Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Tegalrejo 2
8. Yudi Haryanto S. Pd selaku guru kelas IV SD Negeri Tegalrejo 2
9. Siswa-siswa kelas IV SD Negeri Tegalrejo 2 yang telah membantu dalam uji
coba terbatas.
10. Bapak dan Ibu karyawan sekretariat prodi PGSD yang senantiasa membantu
dalam proses perkuliahan dan skripsi.
11. Kedua orang tuaku Bapak Antonius Tukijan dan Ibu Agatha Sarinten yang
senantiasa memberikan dukungan dan mendoakanku.
12. Saecilia Deka Wati partner yang selalu memberikan semangat.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
13. Sahabat-sahabatku di kelas VI E dan VII E yang selalu memberikan motivasi
dan dukungan.
14. Teman-teman payung skripsi yang selalu membantu dalam proses penyelesaian
skripsi.
15. Teman-teman terkasih Dubil, Eko, Wahyu, Talis, Nova, dan Indah yang selalu
mendukung dan memberikan semangat.
16. Segenap pihak, sahabat dan teman yang telah membantu dan tidak dapat
peneliti sebutkan satu-persatu.
Peneliti menyadari bahwa tidak ada kesempurnaan selain milik Tuhan, begitu
pula dengan penulisan skripsi ini. Karena itu, peneliti meminta maaf apabila terdapat
kesalahan baik dalam sistematika, isi, dan sebagainya dalam skripsi ini. Akhirnya,
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 08 Februari 2018
Peneliti
L. Agus Pranowo
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
ABSTRACT ................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4
1.5 Manfaat Peneltian............................................................................................. 4
1.5.1 Bagi Guru ............................................................................................... 5
1.5.2 Bagi Siswa .............................................................................................. 5
1.5.3 Bagi Peneliti ........................................................................................... 5
1.5.4 Bagi Sekolah .......................................................................................... 5
1.5.5 Bagi Prodi PGSD ................................................................................... 5
1.6 Batasan Istilah................................................................................................... 6
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1.7 Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan ....................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 10
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................ 10
2.1.1 Kurikulum ........................................................................................... 10
2.1.2 Kurikulum SD 2013 ............................................................................ 11
2.1.3 Karakteristik Kurikulum SD 2013 .................................................... 11
2.1.4 Perangkat Pembelajaran .................................................................... 15
2.1.5 Pembelajaran Terpadu ....................................................................... 21
2.1.6 Pembelajaran Terpadu Tipe Shared (Terbagi) ................................ 32
2.2 Penelitian yang Relevan ................................................................................. 35
2.3 Kerangka Pikir ............................................................................................... 38
2.4 Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 41
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................... 41
3.2 Prosedur Pengembangan ............................................................................... 41
3.2.1 Potensi dan Masalah ........................................................................... 51
3.2.2 Pengumpulan Data .............................................................................. 51
3.2.3 Desain Produk ..................................................................................... 52
3.2.4 Validasi Desain (Evaluasi Formatif).................................................. 52
3.2.5 Revisi .................................................................................................... 53
3.2.6 Uji Coba Produk (Evaluasi Sumatif) ................................................ 53
3.2.7 Revisi Produk ...................................................................................... 54
3.3 Setting Penelitian ............................................................................................ 54
3.4 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 56
3.4.1 Wawancara .......................................................................................... 56
3.4.2 Kuesioner ............................................................................................. 56
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 56
3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 57
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.6.1 Data Kualitatif ..................................................................................... 57
3.6.2 Data Kuantitatif .................................................................................. 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 61
4.1 Analisis Kebutuhan ........................................................................................ 61
4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ............................................. 61
4.1.1 Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan ............................................ 64
4.2 Deskripsi Produk awal ................................................................................... 65
4.2.1 Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) ....................................... 66
4.3 Validasi Ahli dan Revisi Produk ................................................................... 69
4.3.1 Data Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi Produk .. 69
4.3.2 Revisi Produk ...................................................................................... 73
4.4 Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk .......................................................... 73
4.4.1 Uji Coba Terbatas ............................................................................... 73
4.4.2 Revisi Produk ...................................................................................... 76
4.5 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ....................................................... 76
4.5.1 Kajian Produk Akhir .......................................................................... 77
4.5.2 Pembahasan ......................................................................................... 79
BAB V KESIMPULAN
KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN ....................................... 83
5.1 Kesimpulan...................................................................................................... 83
5.2 Keterbatasan Pengembangan ........................................................................ 84
5.3 Saran ................................................................................................................ 84
DAFTAR REFERENSI ............................................................................................ 86
LAMPIRAN ............................................................................................................... 89
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 128
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Perkembangan Kognitif Piaget ........................................... 24
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 55
Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima ............................................................. 58
Tabel 3.3 Kriteria Skor Skala Lima ............................................................... 60
Tabel 4.1 Saran Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi .......................... 71
Tabel 4.2 Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Pembelajaran Terpadu dan
Revisi ................................................................................................. 75
Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu, Guru SD
Kelas IV Pelaksana Pembelajaran terpadu ................................. 80
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Contoh bagan peta konsep tipe Shared Menurut
Borg & Gall .................................................................................. 34
Gambar 2.2 Contoh bagan peta konsep tipe Shared ..................................... 34
Gambar 2.3 Bagan Penelitian Relevan .......................................................... 38
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Pengembangan Perangkat
Pembelajaran ............................................................................... 40
Gambar 3.1Prosedur Pengembangan Borg & Gall ...................................... 42
Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Dick & Carey .................................. 45
Gambar 3.3 Kombinasi Langkah Borg & Gall Serta Dick and Carey ....... 50
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3.1 Surat Izin Penelitian .............................................................. 89
Lampiran 3.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ................. 90
Lampiran 3.3 Pertanyaan Wawancara ........................................................ 91
Lampiran 3.4 Lembar Kusioner ................................................................... 92
Lampiran 3.5 Hasil Wawancara Guru Kelas IV ........................................ 100
Lampiran 3.6 Hasil Validasi Kuesioner Pakar ke-1 ................................... 104
Lampiran 3.7 Hasil Validasi Kuesioner Pakar ke-2 ................................... 109
Lampiran 3.8 Hasil Validasi Kuesioner Guru ke-1 .................................... 114
Lampiran 3.9 Hasil Validasi Kuesioner Guru ke-2 .................................... 120
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 didefinisikan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa mendatang, sehingga
perencanaan pembelajaran harus dilakukan melalui berbagai kegiatan pembelajaran
terhadap peserta didik, baik dilakukan pada tingkat satuan pendidikan SD, SMP,
SMA/SMK, maupun perguruan tinggi dengan memperhatikan peranan peserta didik di
masa depannya. Pendidikan adalah salah satu unsur terpenting dalam pengembangan
bangsa Indonesia. Hal ini, tentunya tidak terlepas dari peran pemerintah dalam
membuat perencanaan pelaksanaan pendidikan. Dalam masa dewasa ini pendidikan
nasional yang diterapkan adalah kurikulum 2013.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu (Kemendikbud,
2003). Kurikulum 2013 itu sendiri diterapkan mulai dari tahun ajaran 2013/2014 pada
berbagai jenjang. Dalam penerapannya kurikulum 2013 ini menggunakan
pembelajaran tematik. Dengan demikian, kurikulum memerlukan perangkat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Perangkat
pembelajaran sendiri terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Harian (RPPTH), bahan ajar/LKS, sistem penilaian. Dengan hal ini, guru harus
memiliki kemampuan dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan baik.
Dalam hal pendidikan, perencanaan itu sangat penting dilakukan agar tujuan
pendidikan yang dibuat dapat dicapai. Adapun tujuan pendidikan tercantum dalam
Undang-undang No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
dijelaskan sebagai berikut.
“Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Agar demi tercapainya tujuan pendidikan nasional tersebut, guru harus mampu
menyusun perangkat pembelajaran yang benar dan baik. Sehingga dengan bekal
perencanaan perangkat pembelajaran yang benar dan baik, akan memudahkan guru
dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Dalam proses pembelajaran kurikulum 2013, pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang
menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang secara ilmiah yaitu mengamati,
menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Metode ilmiah itu sendiri pada
umumnya memuat serangkaian kegiatan aktivitas dalam pengumpulan data melalui
observasi atau eksperimen, yang kemudian diolah, dianalisis, dan dikomunikasikan.
Menurut Permendikbud No 81 Tahun 2013 lampiran IV, proses pembelajaran terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
atas lima pengalaman belajar pokok 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/eksperimen, mengasosialisasikan/mengelolah informasi, dan
mengkomunikasikan. Pada zaman ini pembelajaran diarahkan supaya siswa mampu
merumuskan masalah bukan hanya menyelesaikan masalah.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas IV SD N
Babarsari dan SD Negeri Tegalrejo 2. Dalam wawancara tersebut, peneliti memperoleh
data tentang permasalahan yang dialami guru ketika mengimplementasikan K-13
dalam proses pembelajaran: 1) guru belum terlalu paham tentang K-13, sehingga guru
masih kebingungan dalam menerapkan kurikulum K-13. Sehingga terkadang guru
lebih meggunakan kurikulum KTSP dalam proses pembelajaran, meskipun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan K-13. 2). Dalam melakukan penilaian,
guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian K-13 pada setiap akhir
pembelajaran hal ini dikarenakan keterbatasan waktu. Dalam K-13 ini juga mengalami
kesulitan ketika menggunakan acuan dari pemerintah. 3) Sekolah hanya menyediakan
buku guru dan buku siswa, sehingga guru ada yang mengatakan masih membutuhkan
contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum SD
2013. Kurikulum SD 2013 sendiri memiliki sepuluh tipe pembelajaran terpadu dimana
setiap tipe yang diterapkan memiliki cirikhas dan keunggulan masing-masing, salah
satunya tipe shared. Tipe shared memiliki cirikhas menggabungkan dua mata
pelajaran; memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama; menggunakan konten
yang berbeda dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Berdasarkan data dari wawancara diatas, guru memiliki beberapa permasalahan
dalam penyusunan perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaan dan
membutuhkan perangkat pembelajaran. Untuk membantu para guru dalam penyusunan
perangkat pembelajaran.yang mengacu pada kurikulum SD 2013. Oleh karena itu,
peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Terpadu Tipe Shared Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu
Kurikulum 2013”.
1.2 Batasan Masalah
Penelitian pengembangan ini dibatasi pada pengembangan perangkat
pembelajaran untuk kelas IV. Perangkat pembelajaran terdiri, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), bahan ajar/LKS, sistem penilaian.
1.3 Rumusan Masalah
1.3.1 Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe shared untuk siswa
kelas IV sekolah dasar mengacu Kurikulum SD 2013 di Sekolah Dasar Negeri
Tegalrejo 2?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Untuk mengetahui kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe shared untuk
siswa kelas IV sekolah dasar mengacu Kurikulum SD 2013 di Sekolah Dasar
Negeri Tegalrejo 2.
1.5 Manfaat Peneltian
Penelitian pengembangkan ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.5.1 Bagi Guru
Bagi guru sebagai contoh dan inspirasi dalam penelitian terkait pengembangan
rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) tipe Shared untuk siswa kelas IV sekolah
dasar.
1.5.2 Bagi Siswa
Bagi siswa dapat memperoleh pengetahuan yang lebih baik dan bermakna dan
prestasi belajar yang menyenangkan dan memuaskan terkait pengembangan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Siswa memperoleh pengalaman dalam proses
pembelajaran yang mengacu pada kurikulum pembelajaran terpadu tipe Shared.
1.5.3 Bagi Peneliti
Sebagai calon guru, supaya semakin terampil dalam menyusun perangkat
pembelajaran dengan acuan kurikulum 2013 dan menambah wawasan dalam
menggunakan model pembelajaran yang ada. Dapat memperoleh pengalaman
penelitian Research and Development (R&D) khususnya pengembangan rencana
pelaksanan pembelajaran (RPP) tipe Shared untuk siswa kelas IV sekolah dasar.
1.5.4 Bagi Sekolah
Bagi Prodi PGSD dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan terkait
pengembangan rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) tipe Shared untuk siswa kelas
IV sekolah dasar.
1.5.5 Bagi Prodi PGSD
Bagi Prodi PGSD dapat menambah bahan bacaan di perpustakaan terkait
penelitian Research and Develpoment (R&D) khususnya tentang pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
rencana pelaksanan pembelajaran (RPP) tipe Shared untuk siswa kelas IV sekolah
dasar.
1.6 Batasan Istilah
1.6.1 Kurikulum SD 2013 adalah kurikulum yang mengembangkan dan
menyeimbangkan kemampuan soft-skill dan hard-skill yaitu sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
1.6.2 Pembelajaran Terpadu adalah pembelajaran yang menggabungkan lebih dari
satu mata pelajaran yang saling berkaitan agar pembelajaran yang dilakukan
lebih bermakna untuk mencapai suatu fokus tertentu.
1.6.3 Pembelajaran Terpadu tipe Shared adalah model pembelajaran yang
menggabungkan dua mata pelajaran atau lebih dan memiliki ketimpangan
konsep sehingga dapat saling melengkapi.
1.6.4 Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan dalam pengelolaan
proses pembelajaran sehingga pelakasanaannya terkontrol untuk mencapai
tujuan yang diinginkan yaitu siswa mengalami perubahan yang lebih baik.
1.6.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah suatu perencanaan
pembelajaran yang dijabarkan dari silabus yang disusum sebagai patokan untuk
mendukung proses kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.7 Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan
1.7.1 Cover produk
Cover produk terdiri dari judul pengembangan perangkat pembelajaran terpadu
yaitu “perangkat pembelajaran terpadu tipe shared”, gambar yang
mencerminkan pembelajaran terpadu tipe shared, nama penulis, dan logo
Universitas Sanata Dharma dan keterangan yang berisi program studi yaitu
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, jurusan yaitu Ilmu Pendidikan, fakultas yaitu
keguruan dan ilmu pendidikan, dan unversitas yaitu Universitas Sanata Dharma
1.7.2 Kata Pengantar
Terdiri dari ucapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa; penjelasan singkat
produk kerangka berpikir; membahas spesifikasi produk yang dibuat; ucapan
terimakasih kepada pihak yang membantu dan terlibat; kesediaan penulis
menerima kritik dan saran terhadap produk yang dibuat.
1.7.3 Daftar Isi
Daftar isi terdiri dari garis besar isi produk beserta nomor halaman.
1.7.4 Penjelasan pembelajaran Terpadu tipe Shared
Penjelasan pembelajaran Terpadu tipe Shared terdiri dari pengertian
pembelajaran terpadu tipe shared; karakteristik pembelajaran terpadu tipe
shared; langkah-langkah mengembangkan pembelajaran terpadu tipe shared
dan kelebihan dan kelemahan pembelajaran terpadu tipe shared.
1.7.5 Pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran Terpadu tipe Shared
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Peneliti memberi tiga contoh pemetaan kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran terpadu tipe shared.
1.7.6 Komponen Perangkat Perangkat Pembelajaran disusun lengkap
Komponen yang terdapat pada RPP yaitu: 1) identitas RPP, 2) perumusan
indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5)
sumber belajar, 6) media pembelajaran, 7) metode pembelajaran, 8) skenario
pembelajaran, 9) karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared, 10) penilaian,
11) Lembar Kerja Siswa (LKS), dan 12) bahasa
1.7.7 Perangkat Perangkat Pembelajaran (RPP) Mengandung karakteristik
Kurikulum SD 2013.
1.7.8 Indikator pembelajaran Mengembangkan kemampuan berpikir siswa tingkat
tinggi.
Indikator dikembangkan menggunakan kata operasional dan mengacu pada
tingkatan berpikir Taksonomi Bloom.
1.7.9 Sesuai dengan karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared .
Pembelajaran terpadu tipe shared memiliki karakteristik memadukan dua
disiplin ilmu yang memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama;
memiliki disiplin komplementer; keterpaduan antara dua mata pelajaran yang
berbeda memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama namun
pengajarannya menggunakan konten yang berbeda sehingga tidak terjadi
overlapping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.7.10 Perangkat pembelajaran praktis dan fungsional.
RPP yang dikembangkan praktis berarti mudah dilaksanakan oleh peneliti.
Fungsional banyak manfaat sebagai pedoman pembelajaran
1.7.11 Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Kurikulum
Kurikulum digunakan untuk mengembangkan proses pendidikan supaya
mengarah yang lebih baik. Trianto (2010:35) mengungkapkan bahwa kurikulum adalah
usaha sekolah mempengaruhi siswa agar mampu belajar dengan baik ketika di dalam
kelas, di halaman sekolah, dan lingkungan tempat tinggal sehingga sesuai yang
diharapkan. Kemendikbud (2003:27) mengatakan bahwa kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Hamalik (2013:3) menjelaskan bahwa
kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh murid untuk
memperoleh ijazah.
Berdasarkan beberapa pengertian kurikulum di atas, dapat disimpulkan bahwa
kurikulum adalah uraian pendidikan suatu sekolah atau madarasah, yang didalamnya
terdiri dari beberapa mata pelajaran dan kegiatan pembelajaran yang diajarkan oleh
guru kepada peserta didik melalui aktivitas disekolah untuk mengembangkan kualitas
potensi peserta didik dan untuk memperoleh ijazah.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2.1.2 Kurikulum SD 2013
Mulyasa (2013:69) menjelaskan bahwa kurikulum 2013 adalah kurikulum yang
menekankan pada pengembangan tugas dengan standar tertentu, sehingga hasilnya bisa
dirasakan itu sendiri. Fadlillah (2014:16) mengungkapkan bahwa kurikulum 2013
adalah kurikulum yang mengembangkan dan menyeimbangkan kemampuan soft-skill
dan hard-skill yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan intelektual
yang tinggi tidak cukup untuk menciptakan generasi bangsa, pengembangan
kemampuan intelektual, sikap, dan keterampilan penting untuk menciptakan generasi
yang baik dan memiliki intelektual baik. Kurniasih (2014:7) mengungkapakan bahwa
kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang menekankan pada kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Berdasarkan beberapa pengertian kurikulum 2013 di atas, dapat di simpulkan
bahwa kurikulum 2013 adalah peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang berusaha
menanamkan nilai-nilai yang baik pada siswa.
2.1.3 Karakteristik Kurikulum SD 2013
Beberapa karakteristik kurikulum SD 2013 yang diterapkan di Indonesia:
2.1.3.1 Menggunakan Pembelajaran Terpadu
Daryanto (2014:45) mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik adalah salah
satu model pembelajaran terpadu (integrated instruction) yang merupakan sistem
pembelajaran yang memungkinkan siswa, baik secara individual maupun kelompok,
aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
bermakna, dan autentik. Daryanto (2014:42) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu
merupakan suatu model pembelajaran yang mencoba memadukan beberapa pokok
bahasan atau bidang studi atau berbagai materi dalam satu sajian pembelajaran.
Pembelajaran terpadu yang cocok digunakan di Indonesia adalah tipe webbed (jaring
laba-laba).
2.1.3.2 Menggunakan Pendekatan Saintifik
Hosnan (2014:34) mengatakan bahwa pendekatan saintifik adalah proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif
mengkonstrusikan konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati
(untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hokum, atau
prinsip yang ditemukan. Abidin (2014:125) memaparkan bahwa pendekatan saintifik
menuntut siswa beraktivitas sebagaimana seorang ahli sains. Siswa diharuskan
melakukan serangkaian aktivitas selayaknya langkah-langkah penerapan metode
ilmiah.
2.1.3.3 Penguatan Pendidikan Karakater
Kesuma (2011:11) mengungkapkan bahwa karakter berasal dari nilai tentang
sesuatu yang diwujudkan dalam bentuk perilaku anak. Zubaedi (2011:18) menjelaskan
bahwa pendidikan karakter secara terperinci memiliki lima tujuan : 1) mengembangkan
potensi nurani atau afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang
memiliki nilai-nilai bangsa, 2) mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji, sejalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius, 3) menanamkan
jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa,
4) mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif,
dan berwawasan kebangsaan, 5) mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah
sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan,
berkebangsaan tinggi dan penuh kekuatan.
2.1.3.4 Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Kuswana (2012: 109) mengungkapkan bahwa kemampuan berpikir yang baik
dicapai melalui beberapa tahapan yan dapat dilihat dari teori berpikir kritis menurut
taksonomi Bloom yang sudah direvisi. Tahapan revisi taksonomi Bloom tersebut,
yaitu: 1) mengingat, 2) memahami, 3) menerapkan, 4) menganalisis, 5) mengevaluasi,
dan 6) menciptakan.
2.1.3.5 Menggunakan Penilaian Otentik
Hosnan (2014: 387) mengungkapkan bahwa penilaian otentik merupakan
pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk
ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Nurgiyantoro (2011:23) menjelaskan
bahwa penilaian otentik adalah penilaian terhadap tugas-tugas yang menyerupai
kegiatan menulis sebagaimana halnya didunia nyata dan disekolah. Penilaian ini
bertujuan mengukur berbagai keterampilan dalam berbagai konteks yang
mencerminkan situasi dunia nyata dimana keterampilan tersebut digunakan.
Sehubungan dengan dengan itu, Widyastono (2014:131) mengatakan bahwa
kurikulum SD 2013 dikembangan dengan beberapa karakteristik, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mengembangkan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, dan kerja sama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik secara seimbang, memberikan
pengalaman belajar terencana saat peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar secara
seimbang, dan lain-lain. Selain itu, Kurikulum SD 2013 juga memiliki tujuan, yaitu
untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efekrif serta
mampu berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradapan dunia.
Kurniasih dan Sani (2014:22) mengemukakan bahwa ciri paling
mendasar kurikulum 2013 sebagai berikut:
1. Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu
pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah
mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan kemampuan berpikir
kritis.
2. Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawa kepada lingkungan,
kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan
berpikir kritis.
3. Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif, inovatif, dan
efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4. Khusus untuk tingkat Sekolah Dasar, pendekatan tematik integrative
memberikan kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema
dalam berbagai mata pelajaran.
5. Pelajaran IPA dan IPS diajarakan dalam berbagai mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Kurniasih dan Sani (2014:22) menjelaskan bahwa selain karakteristik
kurikulum 2013, juga terdapat empat aspek yang menjadi fokus dalam rencana
implementasi dan keterlakasanaan kurikulum 2013 antara lain:
1) Kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar, yang menyangkut
metodologi pembelajaran, yang nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi guru
(UKG) baru mencapai rata-rata 44,46.
2) Kompetensi akademik dimana guru harus menguasai metode penyampaian
ilmu pengetahuan kepada siswa.
3) Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru agar tidak bertindak sosial kepada
siswa dan teman sejawat lainnya.
4) Kompetensi manajerial atau kepemimpinan karena guru sebagai seorang yang
akan digugu dan ditiru siswa.
2.1.4 Perangkat Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perangkat adalah alat atau
perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah proses atau cara menjadikan orang
belajar. Dapat disimpulkan bahwa, perangkat pembelajaran adalah alat atau
perlengkapan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Daryanto dan Trasial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
(2012:154) menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siregar dan
Hartini (2010) mengungkapkan bahwa perangkat pembelajaran adalah seperangkat
usaha yang dilakukan dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu
sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya terkontrol agar terdapat perubahan
yang baik pada diri siswa. Trianto (2010:96) menjelaskan bahwa perangkat
pembelajaran merupakan perangkat yang dipergunakan dalam pengelolaan proses
pembelajaran.
Berdasarkan beberapa pengertian perangkat pembelajaran di atas, dapat di
simpulkan bahwa perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan dalam
pengelolaan proses pembelajaran sehingga pelakasanaannya terkontrol untuk
mencapai tujuan yang diinginkan yaitu siswa mengalami perubahan yang lebih baik.
Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pengembangan RPP saja dan tidak
mengembangkan silabus dengan alasannya dalam pembelajaran terpadu lintas tema
sulit untuk dibuat silabus.
2.1.4.1 Silabus
Istilah silabus sendiri diartikan sebagai garis besar atau inti. Majid (2014:207)
mengatakan bahwa silabus adalah rencana pembelajaran dalam suatu mata pelajaran,
yang terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi ajar, kegiatan
pembelajaran, penilaian, sumber belajar. Hosnan (2014:99) mengungkapakan bahwa
silabus adalah panduan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
mata pelajaran dan tema pembelajaran. Kuniawan (2014:112) mengemukakan bahwa
silabus merupakan satu produk nyata yang dapat diamati sebagai hasil dari aktivitas
pengembangan kurikulum.
Berdasarkan pemaparan dapat disimpulkan bahwa silabus merupakan rencana
pembelajaran dalam setiap kajian, mata pelajaran, dan tema yang ditentukan terdiri dari
kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi ajar, kegiatan pembelajaran,
penilaian, sumber belajar.
Komponen-komponen silabus, menurut Majid (2014:207) adalah:
- Identitas silabus : nama sekolah, mata pelajaran, kelas.
- Kompetensi Inti : seperangkat kompetensi yang dilakukan secara
nasional
- Kompetensi dasar : kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam mata
pelajaran tertentu.
- Indikator : penanda pencapaian kompetensi dasar
- Materi pembelajaran : bahan atau materi yang harus dipahami dalam
pencapaian kompetensi
- Kegiatan pembelajaran : aktivitas guru atau siswa dalam upaya
mencapai tujuan pembelajaran yang sudah dibuat.
- Penilaian : kegiatan mengelolah hasil belajar siswa
- Alokasi waktu : pengontrol waktu dalam kegiatan pembelajaran
- Sumber belajar : referensi guru dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2.1.4.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dijabarkan dari silabus untuk
mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar
(KD). Mulyasa (2013:216) mengungkapkan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur, dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
ditetapkan. Mulyasa (2013:218), menjelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) memuat identitas mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian
hasil belajar dan sumber belajar. Kosasih (2014:144) mengungkapkan bahwa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pelaksanaan pembelajaran yang
pengembangannya mengacu pada suatu Kompetensi Dasar (KD) tertentu di dalam
kurikulum atau silabus. RPP dibuat sebagai pedoman bagi guru dalam mengajar,
sehingga pelaksanaannya bisa terarah, sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan beberapa pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di
atas, dapat di simpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
suatu perencanaan pembelajaran yang dijabarkan dari silabus yang disusum sebagai
patokan untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar. RPP memuat identitas
mata pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar dan sumber belajar.
Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
menurut Mulyasa (2013: 217) :
1. Identitas RPP
Mencantumkan identitas, yang meliputi: Nama sekolah, Mata
pelajaran, Kelas/Semester, Kompetensi Inti, dikutip dari silabus
yang telah disusun, Kompetensi Dasar, dikutip dari silabus, begitu pula
dengan indikator. Indikator dijabarkan dari kompetensi dasar. Alokasi
waktu diperhitungkan untuk mencapai satu kompetensi dasar yang
bersangkutan yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya
pertemuan.
2. Mencantumkan Indikator
Indikator dijabarkan sendiri oleh guru dari Kompetensi Dasar.
Setiap indikator terdiri dari dua bagian, yaitu tingkah laku dan referens (isi
pelajarannya).
3. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang
operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang operasional dari kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran dapat terdiri
atas sebuah atau beberapa tujuan.
4. Mencantumkan Materi pelajaran
Materi pelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu
pada materi pokok yang ada dalam silabus.
5. Mencantumkan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat
pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran.
6. Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran dapat berupa kegiatan
pendahuluan atau pembuka, kegiatan inti dan kegiatan akhir/penutup, ini
tidak mesti harus ada, tergantung pada urutan sintaks sesuai dengan model
yang dipilih.
7. Mencantumkan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada
dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar
mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan
bahan. Sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP
harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang
diacu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
8. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen,
dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Apabila penilaian
menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes untuk kerja, dan tugas rumah
yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
2.1.5 Pembelajaran Terpadu
Subroto (2005:6) mengungkapakan bahwa pembelajaran terpadu adalah
pembelajaran yang diawali dari suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan
dengan pokok bahasan lain, dan konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain,
dilaksanakan secara spontan atau direncanakan, baik dalam satu bidang studi atau lebih
dan dengan beragam pengalaman belajar anak sehingga pembelajaran bermakna. Deni
Kurniawan (2014:60) menjelaskan bahwa pembelajaran terpadiu adalah pembelajaran
yang dalam pembahasan materinya meliputi atau saling mengaitkan berbagai bidang
studi atau mata pelajaran secara terpadu dalam suatu fokus tertentu. Rusman
(2010:254) mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu adalah model pembelajaran
terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang melibatkan beberapa mata
pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran terpadu di atas, dapat di
simpulkan bahwa pembelajaran terpadu adalah pembelajaran yang menggabungkan
lebih dari satu mata pelajaran yang saling berkaitan agar pembelajaran yang dilakukan
lebih bermakna untuk mencapai suatu fokus tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.1.5.1 Hakikat Pembelajaran Terpadu
Pada dasarnya, pembelajaran terpadu meliputi pembelajaran yang terpadu
dalam satu disiplin ilmu, terpadu antar mata pelajaran, serta terpadu dalam dan lintas
siswa. Pembelajaran ini dapat memberi pengalaman langsung sehingga siswa dapat
menemukan sendiri suatu konsep yang bermakna dan otentik (Fogarty,1991).
2.1.5.2 Landasan Pembelajaran Terpadu
Beberapa teoeri dan filsafat yang melandasi pembelajaran terpadu di sekolah
dasar. Landasan-landasan yang dimaksud diuraikan sebagai berikut:
1. Teori Konstruktivismne
Margunayasa (2014:7) mejelaskan bahwa konstruktivis adalah salah
satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah
konstruksi (bentukan) kita senidri. Oleh karena itu, seseorang hendaknya
memperoleh kesempatan menyusun pengetahuannya sendiri sesuai
kemampuan dan lingkungannya. Dalam kaitan ini, Suparno (1997:61) (dalam
Margunayasa, 2014) memaparkan bahwa menurut kaum konstruktivis, belajar
merupakan proses aktif mengkonstruksi arti yang berasal dari teks, dialog,
pengalaman dan sebagainya. Teori konstruktivisme menyebutkan bahwa setiap
orang harus menyusun pengetahuannya sendiri dan pengalamannya.
2. Teori Psikologi Gestalt
Margunayasa (2014:8) mengungkapkan bahwa Psikologi Gestalt
menganggap bahwa segala penginderaan dan kesadaran merupakan suatu
keseluruhan. Teori Gestalt juga menjelaskan bahwan pengamatan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pengenalan pertama terhadap sesuatu diawali dari pengamatan terhadap
keseluruhan atau totalitas. Pengamatan secara totalitas merupakan pengenalan
yang wajar untuk memahami detail atau rinci. Demikian pula halnya dengan
pembelajaran terpadu yang diawali dengan mengenal sesuatu secara
menyeluruh, yakni melalui sebuah tema siswa akan mempelajari komponen-
komponen yang melalui beberapa subtema.
3. Teori Perkembangan Kognitif
Margunayasa (2014:9) mejelaskan bahwa Teori perkembangan kognitif
menggambarkan bahwa belajar merupakan suatu proses perkembangan
terjadinya interaksi anak-anak dengan lingkungan fisik dan sosial yang ada di
sekitarnya. Secara terus menerus anak-anak mencoba memaknai dunia
sekitarnya. Dalam hal ini, guru berperan sebagai fasilitator untuk
mengorganisasi dan mengembangkan situasi yang kondusif. Jean Piaget (dalam
Margunayasa, 2014: 10) mengungkapkan bahwa anak maju melalui empat
tahap perkembangan kognitif yaitu: tahap sensorimotor, praoperasioanl,
operasi konkrit, dan operasi formal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel 2.1 Tabel Perkembangan Kognitif Piaget
Tahap Perkiraan
Usia
Kemampuan-kemampuan Utama
Sensorimotor Lahir
sampai 2
tahun
Pengetahuan individu berkembang melaui
interaksi indera fisiknya dengan lingkungan.
Stimulus atau informasi hanya di peroleh
melalui respon alat indera.
Praoperasional 2 sampai 7
tahun
Individu mulai berusaha mengenal beberapa
keteraturan-keteraturan dan melakukan
klasifikasi atau mengelompokkan objek-
objek yang dapat direspon oleh alat
inderanya berdasarkan kemauannya atau
mengikuti pola tertentu.
Operasi
Konkrit
7 tahun
sampai 11
tahun
Mampu berpikir logis. Mampu secara
konkrit memperhatikan lebih dari satu
dimensi sekaligus dan juga dapat
menghubungkan dimensi satu sama lain.
Belum bisa berpikir abstrak.
Operasi
Formal
11 tahun
sampai
dewasa
Mengklasifikasikan dengan detail/lengkap
(multiple classification), generalisasi,
konservasi logis, serial ordering
berdasarkan kriteria baik tampak maupun
abstrak, memahami sifat-sifat konsep
abstrak, aksioma, dan teori. Berpikir
kombinasi, seperti menghitung secara
sistematis. Mengimpelmentasi hubungan
fungsional dalam persamaan matematika.
Mengidentifikasi dan menetapkan variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Jika dilihat dari usia anak SD (6-12 tahun), maka perkembangan
kognitif siswa masih dalam tahap operasi konkrit. Pada tahap operasi konkrit
siswa mampu berpikir logis melalui obyek-obyek konkrit dan merupakan
permulaan berpikir rasional.
4. Filsafat Progresivisme
Margunayasa (2014:13), mengungkapkan bahwa pendekatan yang tepat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah pendekatan yang berpusat pada
anak. Anak memperoleh kesempatan melakukan aktivitas belajar secara alami
dan mengalami secara langsung, sehingga aktivitas belajar lebih bermakna.
Dengan demikian yang menjadi sasaran filsafat progresivisme adalah siswa
diarahkan agar berpikir reflekif, mampu melakukan problem solving dan
berpikir praktis.
2.1.5.3 Karakteristik Pembelajaran Terpadu
Daryanto (2014: 87-88), mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Pembelajaran berpusat pada anak
Pembelajaran terpadu memberikan pembelajaran yang memiliki fokus
utama pada anak, karena pada dasarnya pembelajaran terpadu memberikan
kebebasan sepenuhnya pada anak untuk menyampaikan ide atau gagasan yang
sudah dipikirkan. Pembelajaran seperti ini mampu melatih kemampuan siswa
dalam menggali, menemukan pengetahuan baru berupa informasi yang
diperoleh berdasarkan pengalaman yang dialami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Menekankan pembentukan pemahaman dan kebermaknaan.
Pembelajaran terpadu lebih berfokus pada penemuan langsung dari
siswa, sehingga dengan penemuan langsung memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam dan akan lebih bermakna.
3. Belajar Melalui Pengalaman Langsung
Pembelajaran terpadu ini melatih siswa agar mampu belajar
berdasarkan pengalaman yang dialami secara langsung. Berdasarkan
pengalamaan yang dialami siswa akan secara langsung melihat dan menemukan
fakta dan peristiwa yang terjadi di masyarakat, bukan hanya berdasarkan
informasi dari guru. Dalam pembelajrajan ini guru hanya berperan sebagai
fasilitator dan siswa sebagai aktor.
4. Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata.
Pada pembelajaran terpadu proses pelajaran lebih berfokus pada
pendekatan penemuan terbimbing yang melibatkan siswa secara aktif dari
setiap pembelajaran dari awal hingga akhir. Pembelajaran terpadu diterapkan
dengan memandang minat, kemampuan, dan keinginan siswa sehingga siswa
akan lebih bersemangat dalam pembelajaran.
5. Sarat dengan muatan keterkaitan
Pada pembelajaran terpadu siswa akan lebih memusatkan pada
pengkajian dan pengamatan akan suatu kejadian yang terjadi atau peristiwa dari
mata pelajaran yang dipelajari. Melalui cara seperti ini siswa akan lebih mudah
dalam memahami kejadian yang dialami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Sehubungan dengan hal tersebut diungkapkan pula oleh Depdikbud
(dalam Trianto 2010:61-63) bahwa pembelajaran terpadu memiliki beberapa
karakteristik yaitu: (a) holistik, (b) bermakna, (c) otentik, dan (d) aktif.
(a) Holistik
Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian sekaligus,
tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. Pembelajaran terpadu
memungkinkan siswa untuk memahami suatu fenomena dari segala sisi.
(b) Bermakna
Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang
dijelaskan diatas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antara konsep-
konsep yang berhubungan yang disebut skemata. Hal ini akan berdampak pada
kebermaknaan dari materi yang dipelajari. Keterkaitan dengan konsep-konsep
lain akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari. Hal ini akan
mengakibatkan pembelajaran yang fungsional.
(c) Otentik
Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara
langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan belajar
secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajarnya sendiri, bukan
sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan penegetahuan yang diperoleh
sifatnya lebih otentik. Guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator,
sedangkan siswa bertindak sebagai aktor pencari informasi dan pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(d) Aktif
Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam
pembelajaran, baik secara fisik, intelektual maupun emosional guna
tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan hasrat,
minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk terus menerus
belajar. Dengan demikian pembelajaran terpadu bukan semata-mata merancang
aktivitas-aktivitas dari masing-masng mata pelajara yang saling terkait.
2.1.5.4 Keunggulan Pembelajaran Terpadu
Sisi positif mengapa kita menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu atau
pendekatan tematik. Depdikbud (dalamTrianto, 2010:61) menjelaskan bahwa
pembelajaran terpadu memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat
perkembangannya.
2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak.
3. Kegiatan belajar bermakna bagi anak sehingga hasilnya dapat bertahan
dengan lama.
4. Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses pembelajaran
terpadu.
5. Kegiatan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai lingkungan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
6. Keterampilan sosial anak bekembang dalam proses pembelajaran
terpadu, keterampilan sosial ini antara lain adalah: kerjasama,
komunikasi, dan mau mendengarkan pendapat orang lain.
Disamping itu, pembelajaran terpadu menyajikan beberapa
keterampilan dalam suatu proses pembelajaran. Selain mempunyai sifat luwes,
pembelajaran terpadu memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai dengan
minat dan kebutuhan anak.
2.1.5.5 Tipe-tipe Pembelajaran Terpadu
Menurut Fogarty dalam Daryanto (2014: 100) ada sepuluh tipe
pembelajaran, yaitu :
1. Tipe Fragmented
Tipe ini adalah pembelajaran yang pelaksanaannya secara terpisah yaitu
hanya terfokus pada satu disiplin mata pelajaran, misalnya, mata pelajaran IPA,
Matematika, Bahasa, IPS, dan sebagainya yang diajarkan secara terpisah.
2. Tipe Connected (Terhubung )
Tipe keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara
sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu topik dengan topik yang lain
dalam satu bidang studi, misalnya, menghubungkan konsep dengan kosep
menulis dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Tipe Nested
Pembelajaran terpadu tipe nested adalah suatu model pembelajaran terpadu
yang kaya dengan rancangan oleh kemampuan guru.
4. Tipe Sequenced
Sequenced adalah tipe pembelajaran terpadu di mana pada saat guru
mengajarkan suatu mata pelajaran maka ia dapat menyusun kembali urutan
topik suatu mata pelajaran dan dimasukkannya topik mata pelajaran lain ke
dalam urutan pengajarannya itu, tentu saja pada topik yang sama atau relevan.
Intinya satu mata pelajaran membawa serta pelajaran lain dan sebaliknya.
5. Tipe Shared
Shared merupakan salah satu tipe pembelajaran terpadu di mana
pengembangan disiplin ilmu yang memayungi kurikulum silang, contohnya,
IPA dan Matemaika disetarakan sebagai ilmu pengetahuan. Kesusastraan dan
Sejarah digabung pada label kemanusiaan, seni, menari, musik, dan drama di
bawah payung kesenian yang pokok, teknologi komputer dan industri rumah
tangga sebagai kesenian yang perlu dipraktikan.
6. Tipe Webbed
Webbed adalah tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan
tematik. Pendekatan tematik di awali dengan pembuatan tema, pengembangan
sub-sub tema, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan aktivitas belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
7. Tipe Threaded
Threaded adalah suatu tipe pendekatan yang dilakukan mulai dari jarak
terdekat dengan mata sampai titik terjauh dari mata atau seperti melihat melalui
teropong di mana titik pandang.
8. Tipe Integrated
Integrated adalah tipe pembelajaran yang berfokus pada pendekatan antar
bidang studi. tipe yang dilakukan dengan cara menggabungkan bidang studi
dengan cara menentukan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan,
konsep, prinsip, dan sikap saling tumpang tindih di dalam beberapa bidang
studi.
9. Tipe Immersed
Tipe pembelajaran yang dilakukan dengan menyaring dari seluruh isi
kurikulum menggunakan suatu cara pandang tertentu. Misalnya, seseorang
menampilkan sesuatu ide yang diperoleh dengan cara memadukan semua data
dari berbagai disiplin ilmu (mata pelajaran).
10. Tipe Networked
Networked adalah tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan sumber
luar sebagai masukan yang digunakan untuk meningkatkan yang baru dan
meluaskan ide-ide. Misalnya, seorang arsitek menggunakan teknologi untuk
mendesain network dengan teknik program.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2.1.6 Pembelajaran Terpadu Tipe Shared (Terbagi)
2.1.6.1 Pengertian dan karakteristik Pembelajaran Terpadu Tipe Shared
Daryanto (2014: 81) mengungkapkan bahwa pembelajaran terpadu tipe shared
merupakan pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide pada
dua materi pelajaran sehingga menjadi konsep utuh yang dapat menuntun siswa dalam
membuka wawasan dan cara berpikir yang luas dan mendalam melalui pemahaman
terhadap konsep secara lintas disiplin ilmu. Senada dengan hal itu, Fogarty (2009: 57)
menjelaskan bahwa pembelajaran terpadu tipe shared merupakan pembelajaran yang
pengajarannya melibatkan dua disiplin ilmu yang difikuskan pada konsep, sikap, dan
keterampilan.
Berdasarkan pengertian diatas, pembelajaran terpadu tipe shared adalah
pembelajarn terpadu yang menggabungkan dua mata pelajaran yang memiliki konsep,
sikap, dan keterampilan yang sama sehingga dapat saling melengkapi. Namun
pengajarannya dilaksanakan secara terbagi agar tidak terjadi overlapping.
Tipe shared mempunyai beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas pembelajaran
terpadu sebagai berikut :
1. Menggabungkan dua mata pelajaran
Penggabungan mata pelajaran terpadu tipe shared hanya dibatasi dua mata
pelajaran.
2. Memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama
Pada pembelajaran terpadu tipe shared, dua mata pelajaran yang dipadukan
harus memiliki sikap, konsep, dan keterampilan yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Menggunakan konten yang berbeda
Pelaksanaan pengajaran pada pembelajaran terpadu tipe shared menggunakan
konten yang berbeda dan dilaksanakan secara terbagi agar tidak terjadi
overlapping.
2.1.6.2 Langkah-langkah Pengembangan Pembelajaran Terpadu Tipe Shared
Fogarty (2009: 57-59) memaparkan bahwa pembelajaran terpadu tipe shared
dirancang untuk digunakan dengan dua area subjek yang berbeda (mata pelajaran yang
berbeda). Dalam merancang pembelajaran terpadu tipe shared, dibutuhkan dua guru
dengan tingkat kelas yang sama namun dua guru tersebut berasal dari dua subjek yang
berbeda. Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan kurikulum dengan melihat secara
mendalam pada dua mata pelajaran dan menemukan sikap, konsep, dan keterampilan
yang sama. Satu guru memikirkan tentang pelajaran tertentu yang akan mereka ajarkan,
sedangkan guru yang lain membuat perpaduan yang masuk akal. Dengan menggunakan
diagram ven, para guru bergiliran berbicara dan menulis dibagian lingkaran luar.
Melalui percakapan yang mendalam, mereka saling bertukar pendapat tentang apa yang
akan mereka lakukan dibagian tersebut. Kemudian mereka akan menemukan sikap,
konsep, dan keterampilan yang saling tumpang tindih. Para guru menggunakan ide
yang kuat untuk menciptakan focus tematik seputar focus keterampilan yang
menduplikasi praktik dengan keterampilan hidup yang ditagani dikedua mata
pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2.1.6.3 Contoh bagan peta konsep tipe Shared
Gambar 2.1 Contoh bagan peta konsep tipe Shared menurut
Fogarty
Berikut adalah contoh bagan peta konsep yang dibuat oleh peneliti
yang akan diterapkan di SD Negeri Tegalrejo 2 untuk siswa kelas IV.
Gambar 2.2 Contoh bagan peta konsep tipe Shared
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2.1.6.4 Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Terpadu Tipe Shared
Menurut Trianto, (2011: 110-112) dan Fogarty, Robin. (2009: 22-111)
pembelajran terpadu tipe Shared memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai
berikut :
- Kelebihan tipe ini adalah terdapat pengalaman-pengalaman
instruksional bersama, dengan dua guru dalam satu tim akan
mempermudah dalam berkolaborasi.
- Kelebihannya tipe ini dapat digunakan dengan mudah sebagai awal
menuju tipe terintegrasi yang mencakup keseluruhan mata pelajaran.
- Kelemahannya membutuhkan waktu, kelenturan, komitmen, dan
kompromi.
2.2 Penelitian yang Relevan
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Rahma dan Tatag (2013) yang berjudul
"Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Discovery Learning Untuk Melatih
Kemampuan Komunikasi Matematika Tulis Siswa di Kelas VIII”. Pengembangan
perangkat dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran discovery learning,
perangkat yang dikembangkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
lembar kerja siswa(LKS) dan tes hasil belajar(THB). Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan menghasilkan
perangkat pembelajaran yang baik dengan model pembelajaran discovery learning di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kelas VIll serta mengetahui kemampuan komunikasi tulis siswa setelah siswa
menggunakan model pembelajaran discovery learning. Relevansi penelitian ini dengan
yang dilakukan peneliti yaitu sama-sama menggunakan teknik penelitian R&D atau
pengembangan.
Kedua, penelitian yang berjudul "Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika untuk Meningkatkan Penalaran Siswa pada Materi Bangun Ruang
Sederhana" yang dilakukan oleh Intan Kemala Sari (2014). Hasil penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh perangkat pembelajaran yang valid, efektif dan dapat
meningkatkan penalaran geometri ruang bagi siswa SD. Perangkat yang dikembangkan
meliputi RPP, Lembar Aktivitas Siswa, dan media pembelajaran untuk mendukung
proses belajar mengajar. Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dilakukan
dengan mengikuti prosedur pengembangan dari Plomp yang meliputi lima tahap Uji
coba lapangan menunjukkan bahwa penalaran siswasiswa pada konsep keruangan
sangat baik dan keterlibatan siswa menunjukkan pada kategori sangat aktif. Relevansi
penelitian ini dengan yang dilakukan peneliti yaitu sama-sama menggunakan teknik
penelitian R&D atau pengembangan.
Ketiga, penelitian yang ditulis oleh Muh Rizal (2011) dengan judul
"Pengembangan Perangkat Pembelajaran Estimari Berhitung diselolah Dasar Penulis
memaparkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengembangan
perangkat pembelajaran Matematika SD yang menggunakan estimasi berhitung.
Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Lembar Kera Siswa (LKS), dan Buku Ajar. Penulis menggunakan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pengembangan dengan mengacu model pengembangan Dick dan Carey yang
dimodifikasi yakni analisis kebutuhan, (2) persiapan pengembangan bahan ajar, (3)
pengembangan bahan ajar, dan (4) pengujian, evaluasi, dan revisi Setelah perangkat
tersusun. Relevansi antara penelitian ini dengan yang dibuat peneliti adalah sama-sama
mengembangkan perangkat pembelajaran yaitu RPP. Pengembangan perangkat ini
dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian-penelitian diatas diketahui berfokus pada perangkat pembelajaran.
Ketiga penelitian relevan tersebut sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan
oleh peneliti yaitu, penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajaran yang dibuat mengacu pada pembelajaran terpadu khususnya
tipe shared. Penelitian-penelitian diatas akan digunakan peneliti sebagai acuan dalam
menyusun penelitian “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Shared
Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013”. Pembaharuan yang
terdapat pada penelitian ini adalah Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu
Tipe Shared. Literatur map dari ketiga penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 2.3 Bagan Penelitian Relevan
2.3 Kerangka Pikir
Berdasarkan uraian di atas, maka disusun kerangka berpikir tentang
pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 untuk
peserta didik kelas IV SD. Pengembangan Kurikulum SD 2013 di dirancang dengan
memiliki beberapa karakteristik seperti mengembangkan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
Tatag (2013) melakukan
penelitian yang berisi tenang
pengembangan perangkat
pembelajaran melatih
kemampuan komunikasi.
Intan Kemala Sari (2014).
Melakukan penelitian yang
berisi tentang perangkat
pembelajaran Matematika
untuk Meningkatkan
Penalaran Siswa.
Muh Rizal (2011) melakukan
penelitian yang berisi tentang
Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Estimari
Berhitung disekolah Dasar.
L.Agus Pranowo (2017)
melakukan penelitian dengan
judul “Pengembangan
Perangkat Pembelajaran
Terpadu Tipe Shared Untuk
Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar Mengacu Kurikulum
2013”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
psikomotorik secara seimbang. Memberikan pengalaman belajar terencana ketika
peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar secara seimbang dan lain-lain.
Kurikulum SD 2013 ini juga menggunakan pendekatan tematik integratif pendekatan
saintifik, pendidikan karakter dan penilaian otentik.
Berkaitan dengan analisis tentang Kurikalum SD 2013 peneliti mencoba
melakukan analisis kebutuhan terkait Kurikulum SD 2013. Analisis kebutuhan
dilakukan dengan wawancara terhadap salah seorang guru SD Kelas IV dalam
pelaksanaan Kurikulum SD 2013. Dari hasil analisis kebutuhan, diketahui bahwa guru
memiliki masalah keulitan dalam membuat penilaian, menyusun skenario
pembelajaran, dan mengembangkan perangkat pembelajaran. Oleh sebab itu, peneliti
mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) beserta lampirannya yang terdiri dari materi pembelajaran, penilaian, dan
Lembar Kerja Siswa (LKS). Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka berpikir
dapat dilihat pada bagan berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Pengembangan Perangkat Pembelajaran
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
2.4.1 Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe Shared untuk siswa
kelas IV Sekolah Dasar menurut dosen pembelajaran terpadu?
2.4.2 Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran terpadu tipe Shared untuk siswa
kelas IV sekolah Dasar menurut guru SD melalui uji coba terbatas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan
pengembangan yang biasanya juga dikenal sebagai penelitian R & D (Penelitian dan
Pengembangan). Trianto (2011: 206) mengatakan bahwa R & D adalah rangakaian
proses atau langkah-langkah dalam pengembangan produk atau produk yang sudah ada
dapat di pertanggungjawabkan. Sugiyono (2012:407) mengungkapkan bahwa R&D
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut. Arifin (2011:126) mengemukakan bahwa
penelitian dan pengembangan merupakan metode yang dapat digunakan untuk
mengatasi kesenjangan antara penelitian dasar dan penelitian terapan.
3.2 Prosedur Pengembangan
Proses atau langkah-langkah pengembangan dalam penelitian ini yang
digunakan adalah prosedur pengembangan (studi pengembangan) Borg dan Gall.
Sugiyono (2012: 408-426), mengatakan bahwa model pengembangan R & D Borg dan
Gall memiliki 10 (sepuluh) langkah pengembangan yaitu (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba
produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10)
pembuatan produk massal.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Gambar 3.1Prosedur Pengembangan Borg & Gall
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah
Potensi adalah segala sesuatu yang yang bisa didayagunakan akan memiliki
nilai tambah. Masalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu
yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Metode apa yang
digunakan untuk penelitian tergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang
ingin dicapai.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development (R&D)
bermacam-macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
Data Desain
Produk Validasi
Desain
Ujicoba
Pemakaian
Revisi
Produk
Ujicoba
Produk
Revisi
Desain
Revisi
Produk
Produksi
Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dalam penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan
dengan kebutuhan.
4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan
produk. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa
pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk yang
dirancang.
5. Revisi Desain
Perbaikan desain dilakukan untuk mengurangi kelemahan dari desain yang
dibuat berdasarkan penilaian dari pakar.
6. Ujicoba Produk
Ujicoba produk tidak bisa diuji coba dulu, tetapi harus dibuat terlebih dahulu
menjadi barang, dan barang tersebut yang diuji coba. Dalam bidang pendidikan,
desain produk seperti pengembangan perangkat pembelajaran dapat langsung
diujicobakan setelah divalidasi dan revisi.
7. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan setelah produk di ujicobakan, maka selanjutnya dicek
kembali untuk melihat mungkin ada kelemahan dan kemudian diperbaiki.
8. Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, maka selanjutnya produk berupa
perangkat pembelajaran tersebut diterapkan dalam lingkup yang lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
9. Revisi Produk
Revisi produk dilakukan, apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan
yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan.
10. Produksi Massal
Produksi massal dilakukan setelah perangkat yang dibuat telah dinyatakan
efektif dalam bebrapa kali pengujian, maka perangkat pembelajaran tersebut
dapat diterapkan pada skala yang lebih luas.
Dick and Carey (2003) dalam (Setyosari. 2009: 230-235) mengemukakan
sepuluh langkah pengembangan yaitu 1) analisis kebutuhan dan tujuan (Identity
Instructional Goal (s)), 2) analisis pembelajaran (Conduct Instructional Analysis), 3)
analisis pembelajaran dan konteks (Analyze Learners and Contexts), 4) merumuskan
tujuan perfomansi (Write Performance Objectives), 5) mengembangkan instrumen
(Develop Assesment Instruments), 6) mengembangkan strategi pembelajaran (Develop
Instructional Strategy), 7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran (Develop
and Select Instructional Materials), 8) merancang dan melakukan evaluasi formatif
(Design and Conduct Formative Evaluation of Instruction), 9) melakukan revisi
(Revise Instruction), 10) evaluasi sumatif (Design and Conduct Summative
Evaluation). Berikut pemaparan langkah pengembangan dengan gambar dan
penjelasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 3.2 Prosedur Pengembangan Dick & Carey
Merancang dan Melakukan
Evaluasi Formatif
Mela
ku
kan
Rev
isi
Evaluasi Sumatif
Analisis Kebutuhan dan
Tujuan
Analisis Pembelajaran Analisis Pembeljaran
dan Konteks
Merumuskan Tujuan
Perfomansi
Mengembangkan
Instrumen
Mengembangkan Strategi
Pembelajaran
Mengembangkan dan
Memilih Bahan
Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Analisis kebutuhan dan tujuan (Identity Instructional Goal (s))
Melakukan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan program atau produk
yang akan dikembangkan. Kegiatan analisis kebutuhan ini peneliti melakukan
identifikasi kebutuhan prioritas yang segera perlu dipenuhi. Dengan mengkaji
kebutuhan, pengembangan akan mengetahui adanya suatu keadaan yang
seharusnya ada dan keadaan nyata rill di lapangan yang sebenarnya. Dengan cara
melihat kesenjangan atau gap yang terjadi, pengembangan mencoba menawarkan
suatu alternative pemecahan dengan cara mengembangkan suatu produk atau
desain tertentu.
2. Analisis pembelajaran (Conduct Instructional Analysis)
Analisis pembelajaran ini meliput keterampilan, proses, prosedur, dan tugas-
tugas belajar untuk mencapai tujuan pembelaran. Hal-halyang menjadi kebutuhan
yag di rasakan “felt need” perlu diindentifikasi dan selanjutnya diungkapkan dalam
rancangan produk atau desain yang ingin dikembangkan.
3. Analisis pembelajaran dan konteks (Analyze Learners and Contexts)
Analsis pembelajran dan konteks dapat dilaksanakan bersama dengan analisis
pembelajaran atau dapat dilakukan setelah melakukan analisis pembelajaran.
Menganalisis pembelajaran dan konteks ini mencakup kemampuan, sikap dan
karakteristik awal pembelajaran dalam latar pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4. Merumuskan tujuan performasi (Write Performance Objectives)
Merumuskan tujuan performasi ini dilakukan setelah melakukan analisis-
analisis pembelajaran konteks. Merumuskan tujuan performasi ini dilakukan
dengan cara menjabarkan tujuan umum ke dalam tujuan yang lebih spesifik yang
berupa tujuan unjuk kerjas atau operasional. Tujuan ini secara spesifik memberikan
informasi untuk mengembangkan butir-butir tes.
5. Mengembangkan instrument (Develop Assesment Instruments)
Langkah berikutnya adalah mengembangkan instrument assessment, yang
secara langsung berkaitan dengan tujuan khusus, operasional. Instrumen dalam hal
ini bisa berkaitan langsung dengan tujuan operasional yang ingin dicapai
berdasarkan indikator-indikator tertentu dan instrumen ini untuk mengukur
perangkat produk atau desain yang akan dikembangkan.
6. Mengembangkan strategi pembelajaran (Develop Instructional Strategy)
Mengembangkan stategi pembelajaran ini membantu pembelajaran untuk
mencapai tujuan khusus. Strategi pembelajaran tertentu yang dirancang khusus
untuk mencapai tujuan yang dinyatakan secara eksplisit oleh pengembang. Strategi
pembelajaran yang dirancang berkaitan dengan produk atau desain yang akan
dikembangkan.
7. Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran (Develop and Select
Instructional Materials)
Langkah ini merupakan kegiatan nyata yang dilakukan oleh pengembang.
Mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, yang dalam hal ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
berupa: bahan cetak, manual baik untuk pebelajar, pembelajaran dan media lain
yang dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan. Produk atau desain yang
dikembangkan berdasarkan tipe, jenis dan model tertentu dan perlu diberikan
alasan mengapa memilih tipe, jenis dan model tersebut.
8. Merancang dan melakukan evaluasi formatif (Design and Conduct Formative
Evaluation of Instruction)
Merancang dan melakukan evaluasi formatif, yaitu evaluasi selama proses,
prosedur, program atau produk yang dikembangkan. Tiga langkah yang dilakukan
suatu proses evaluasi formatif:
a. Ujicoba prototype bahan secara perorangan. Ujicoba ini dilakukan untuk
memperoleh masukan awal tentang produk atau rancangan. Ujicoba ini
dilakukan kepada 1-3 orang dan setelah dilakukan ujicoba, produk atau
rancangan dapat direvisi.
b. Ujicoba kelompok kecil. Ujicoba ini melibatkan subjek yang terdiri dari 6-8
orang. Hasil ujicoba ini dipakai untuk melakukan revisi produk atau
rancangan.
c. Ujicoba lapangan. Ujicoba lapangan ini melibatkan subjek dalam kelas yang
terdiri dari 15-30 orang.
9. Melakukan revisi (Revise Instruction)
Revisi dilakukan terhadap proses (pembelajaran), prosedur, program, atau
produk dikaitkan dengan langkah-langkah sebelumnya. Revisi dilakukan terhadap
tujuan langkah pertama, yaitu: tujuan umum pembelajaran, analisis pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
perilaku awal, tujuan unjuk kerja atau performasi, butir tes, strategi pembelajaran
dan bahan-bahan pembelajaran.
10. Evaluasi sumatif (Design and Conduct Summative Evaluation)
Setelah suatu produk, program, atau proses pengembangan selesai
dikembangkan, langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi sumatif. Evaluasi
sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan tingkat efektivitas produk,
program, atau proses secara keseluruhan dibangdingkan dengan program lain.
Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan 7 (tujuh) langkah
peneliltian yaitu (1) Potensi dan masalah : potensi dan masalah yang dihadapi guru
ketika menerapkan kurikulum 2013, (2) Pengumpulan data : pengumpulan data
dilakukan dengan melakukan wawancara dengan guru di beberapa sekolah dan
memberikan kuesioner, (3) Desain produk: desain produk yang dibuat adalah
perangkat pembelajaran, (4) validasi desain dilakukan oleh pakar perangkat
pembelajaran, (5) Revisi : revisi produk sebelum digunakan di sekolah, (6) Uji
Coba: uji coba, (7) Revisi: revisi produk setelah digunakan dilakukan untuk
mengetahui keberhasilan produk. Alasan peneliti hanya menggunakan tujuh
langkah pengembangan dikarenakan jika menggunakan sepuluh langkah
pengembangan akan memakan waktu dan biaya yang cukup banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 3.3 Kombinasi Langkah Borg & Gall Serta Dick and Carey
Langkah 5
Revisi Produk
Revisi RPP
Lnagkah 4
Validasi Desain
Langkah 2
Pengumpulan Data
Identify Instructional Goal(s)
Conduct Instructional Analysis
Langakah 1
Potensi dan Masalah
Analisis Kebutuhan
Masalah
Langkah 3
Desain Produk
1. Mengembangkan
Instrumen Penilaian
Produk
2. Analisis kurikulum
(Kompetensi Inti (KI),
kompetensi Dasar (KD),
indikator
pembelajarandan tujuan
pembelajaran mengacu
pada Taksonomi Bloom.
3. Peta konsep/jaringan KD
dan indikator.
4. Membuat Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Evaluasi Formatif
Langkah 6
Uji Coba Produk
Evaluasi Sumatif
Langkah
Revisi Produk
Revisi RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berikut penjelasan dari langkah – langkah yang digunkan peneliti:
3.2.1 Potensi dan Masalah
Penelitian ini dilakukan berdasarkan potensi dan masalah yang diperoleh.
Potensi dan masalah didapat peneliti melalui analisis kebutuhan dengan cara
wawancara langsung terhadap guru. Potensi yang ada adalah sekolah sudah
menggunakan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran. Masalahnya guru masih
kebinggungan dalam menerapkan.
3.2.2 Pengumpulan Data
3.2.1 Identify Instructional Goal(s)
Trianto (2010: 92) mengatakan bahwa tahap awal model ini adalah menentukan
apa yang diinginkan agar siswa dapat melakukannya ketika mereka telah
menyelesaikan program pengajarannya. Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi
tujuan yang ingin dicapai.
3.2.2 Conduct Instructional Analysis
Trianto (2010: 92) mengatakan bahwa setelah menidentifikasi tujuan
pembelajaran, makan akan ditentukan apa tipe belajar yang dibutuhkan siswa. Tujuan
yang dianalisis untuk mengetahui keterampilan khusus.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara terhadap guru
di beberapa SD. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas IV (empat ) di SDN
Babarsari dan SDN Tegalrejo 2. Hasil wawancara digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
memepertimbangkan pembuatan produk berupa perangkat pembelajaran terpadu tipe
shared yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar.
3.2.3 Desain Produk
Langkah ini berisi tentang desain produk yang akan dibuat, desain produk yang
akan dibuat berupa perangkat pembelajaran. Langkah awal dalam pembutan perangkat
pembeljaran yaitu dengan menentukan tema, setelah memilih tema kemudian memilih
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai. Kemudian, peneliti
merumuskan indikator dan tujuan berdasarkan berdasarkan Kompetensi Dasar (KD).
Kemudian Kompetensi Dasar (KD), indikator dan tujuan diturunkan untuk menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan RPP, maka dilanjutkan
menyusun strategi pembelajaran yang akan digunakan, lalu menentukan Kegiatan
belajar, Lembar Kerja Siswa (LKS), evaluasi, penilaian, dan lain-lain. Penilaian
digunakan untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran.
3.2.4 Validasi Desain (Evaluasi Formatif)
Trianto (2010: 89) menjelaskan bahwa evaluasi formatif merupakan bagian
penting dari proses perencanaan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi
informasi kepada pengajar atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi
dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian ini digunakan untuk menentukan
kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai kekurangan dapat
dihindari sebelum program terpakai secara luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Peneliti meminta pakar Kurikulum 2013 untuk memvalidasi perangkat
pembelajaran yang telah dibuat. Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi.
Validasi ini bertujuan untuk mendapatkan saran dan penilaian terhadap produktivitas
yang dikembangkan. Dengan adanya saran tersebut, peneliti dapat mengetahui
kelebihan dan kelemahan produk yang akan dikembangkan Sehingga nantinya bisa
mengembangkan perangkat pembelajaran yang baik.
3.2.5 Revisi
Setelah memperoleh kritik dan penilaian dari pakar Kurikulum 2013,
selanjutnya masuk pada tahap revisi desain. Revisi ini dilakukan untuk memperbaiki
kekurangan pada perngkat pembelajaran yang telah dibuat. Sehingga bisa memperoleh
produk yang baik dan benar sesuai dengam Kurikulum 2013.
3.2.6 Uji Coba Produk (Evaluasi Sumatif)
Trianto (2010: 89) mengatakan bahwa evaluasi sumatif adalah secara langsung
mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif
meliputi hasil ujian akhir unit. Setelah melalui tahap revisi, selanjutnya masuk tahap
uji coba. Pada tahap ini produk yang sudah direvisi diterapkan di sekolahan. Uji coba
ini dilakukan untuk melihat apakah perangkat ini sudah bisa mencapai sasaran sesuai
dan diinginkan atau belum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
3.2.7 Revisi Produk
Setelah memperoleh kritik dan penilaian dari guru kelas IV, selanjutnya masuk
pada tahap revisi desain. Revisi ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pada
perangkat pembelajaran yang telah dibuat. Sehingga beradasarkan kritik dan saran
yang telah diberikan pakar Kurikulum 2013 dan guru kelas IV bisa memperoleh produk
yang baik dan benar sesuai dengam Kurikulum 2013, dan bisa dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Langkah-langkah diatas digunakan peneliti untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran yang baik dan layak untuk dipergunakan di sekolah dasar kelas IV yang
mengacu pada Kurikulum 2013.
3.3 Setting Penelitian
3.3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 2 yang beralamatkan di Jalan.
Wiratama 27, Tegalrejo, Yogyakarta.
3.3.2 Subjek Penelitian
Subjek uji coba dalam Penelitian dan Pengembangan ini adalah siswa kelas
IV SDN Tegalrejo 2Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 yang terdiri dai 54 siswa.
3.3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian yaitu pengembangan perangkat pembelajaran terpadu tipe
shared
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3.3.4 Waktu Penelitian
Penyusunan dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan perangkat
pembelajaran yang dilaksanakan pada Kurikulum 2013 dimulai dari bulan Juli sampai
bulan September. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Agustus minggu ke 2.
3.3.5 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Keterangan
Bulan
Apri
l 2017
Mei
2017
Juni
2017
Juli
2017
Agust
us
2017
Sep
tem
ber
2017
Okto
ber
2017
Novem
ber
2017
Des
ember
2017
Januar
i 2017
1 Wawancara
analisis
kebutuhan
2 Menyusun
proposal
3 Pengemban
gan bentuk
awal
produk
4 Validasi
produk
5 Revisi
produk
6 Uji coba
produk
7 Revisi
produk
8 Ujian
skripsi
9 Revisi
akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Wawancara
Sugiyono (2015: 156) menjelaskan bahwa instrumen penelitian merupakan alat
untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara
dan kuesioner. Dalam Trianto (2011:266), wawancara atau interview adalah suatu
bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari
terwawancara. Peneliti melakukan wawancara di SD N Babarsari dan SDN Tegalrejo
2. Wawancara dilakukan untuk memperoleh potensi dan masalah yang dihadapi dalam
menerapkan kurikulum 2013. (Terlampir pada lampiran 3.3)
3.4.2 Kuesioner
Sugiyono (2012:142) mengungkapkan bahwa kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Lembar kuesioner berisi
pertanyaan yang disusun berdasarkan komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik yang dibuat oleh peneliti. Lembar kuesioner tersebut diisi oleh empat
validator, yaitu dua pakar Pembelajaran Terpadu yang mengacu Kurikulum SD 2013
dan dua guru SD kelas IV. Kuesioner digunakan untuk memperoleh masukkan dalam
melakukan revisi produk. (Terlampir pada lampiran 3.4)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan untuk melakukan analisis kebutuhan.
Wawancara tersebut dilakukan dengan seorang guru kelas IV SDN Babarsari dan SDN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tegalrejo 2. Data yang didapat dari wawancara dianalisis untuk mendapatkan
informasi mengenai kebutuhan guru akan perangkat pembelajaran. Kuesioner
digunakan untuk memvalidasi dan membantu peneliti dalam melakukan revisi atas
perangkat pembelajaran yang dibuat.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan untuk mengetahui kualitas produk
pengembangan perangkat pembelajaran. Data penelitian ini dianalisis secara kualitatif
dan kuantitatif dengan penjelasan sebagai berikut:
3.6.1 Data Kualitatif
Data kualitatif digunakan untuk mengetahui komentar yang dikemukakan
validator pakar Pembelajaran Terpadu mengacu Kurikulum SD 2013 dan dua guru
kelas IV SD pelaksana Pembelajaran Terpadu mengacu Kurikulum SD 2013. Data
yang diperoleh kemudian dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui
kelayakan produk yang dihasilkan.
3.6.2 Data Kuantitatif
Data kuantitatif didapat oleh penilaian oleh validator pakar Pembelajaran
Terpadu mengacu Kurikulum SD 2013 dan guru kelas IV SD pelaksana Pembelajaran
Terpadu mengacu Kurikulum SD 2013. Data yang dianalisis sebagai dasar hasil penilai
kuesioner diubah menjadi data interval skala penilaian terhadap perangkat
pembelajaran yang dikembangkan, yaitu sangat baik ( 5), baik (4), cukup baik (3),
kurang baik (2), dan sangat kurang baik (1). Skor yang didapat nanti dikonversikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
menjadi data kualitatif skala lima dengan referensi menurut Sukardjo (2008:101)
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima
Keterangan:
Rerata ideal ( x i ) : 1
2 (skor maksimal ideal + skor minimal)
Simpangan baku ideal (SBi) : 1
6 (skor maksimal ideal – skor minimal)
X : Skor actual
Bedasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan
untuk memperoleh data kuantitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut.
Penentuan rumus kuantitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai
berikut:
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Interval Skor Kategori
X>𝑋i + 1,80 Sbi Sangat baik
𝑋i +0,60 SBi < X ≤ 𝑋i + 1,80 Sbi Baik
𝑋i - 0,60 SBi < X ≤ 𝑋i + 0,60 Sbi Cukup
𝑋i - 1,80 SBi < X ≤ 𝑋i - 0,60 Sbi Kurang
X ≤ 𝑋i - 1,80 Sbi Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Rerata ideal ( x i ) : 1
2 (5+1) = 3
Simpangan baku ideal : 1
6(5-1) = 0,67
Ditanyakan : interval skor kategori sangat baik, baik, cukup, kurang
baik, sangat kurang baik.
Jawaban :
Kategori sangat baik = X > x i + 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori baik = x i + 0,60 SBi < X ≤ x i + 1,80 SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = x i – 0,60 SBi < X ≤ x i + 0,60 SBi
= 3- (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori kurang baik = x i – 1,80 SBi < X ≤ x i – 0,60 SBi
= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)
= 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Kategori sangat kurang baik = X ≤ x i – 1,80 SBi
= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 – (1,21)
= X ≤ 1,79
Bedasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kkuantitatif menjadi data
kualitatif skala lima sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Skor Skala Lima
Hasil dari perhitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari
rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data
kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
Interval skor Kriteria
4,22 -5,00 Sangat baik
3,41 - 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup
1,78 – 2,60 Kurang
1,00 – 1,79 Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kebutuhan
Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan perangkat
pembelajaran ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Peneliti melakukan anlisis
kebutuhan bedasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang
telah diuraikan di bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara
wawancara. Waancara dilakukan dengan guru kelas IV SDN Babarsari, Sleman pada
hari Sabtu, tanggal 15 April 2017 dan kelas IV SDN Tegalrejo 2, Yogyakarta pada hari
Kamis, tanggal 20 April 2017. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui dan
mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi dilapangan yang berkaitan
dengan ketersediaan perangkat pembelajaran yang digunakan guru untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Dengan demikian, perangkat pembelajaran yang dikembangkan
disusun sesuai dengan upaya mencapai tujuan yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.
4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV SDN Babarsari, Sleman pada hari
Sabtu, tanggal 15 April 2017 dan kelas IV SDN Tegalrejo 2, Yogyakarta pada hari
Kamis, tanggal 20 April 2017. Wawancara tersebut berpedoman pada 7 butir
pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran sesuai dengan
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Kurikulum SD 2013. Berikut data hasil waancara dengan guru SDN Babarsari dan
SDN Tegalrejo 2, yang akan dijelaskan setiap butir.
Butir pertanyaan pertama, yaitu tentang sejak kapan penggunaan Kurikulum
SD 2013. Kedua guru mengatakan bahwa penggunaan Kurikulum SD 2013 dimulai
tahun 2013 sejak dikeluarkannya kurikulum 2013. Kedua guru mengatakan bahwa
penerapan Kurikulum SD 2013 tidak diterapkan disemua tingkat, akan tetapi hanya
diterapkan hanya dikelas I dan kelas IV.
Butir pertanyaan kedua, yaitu tentang pemahaman guru terhadap Kurkilum SD
2013 yang menggunakan pembelajaran terpadu. Guru menjawab bahwa telah
mengetahui jika Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran terpadu. Guru
mengatakan bahwa secara umum kurikulum ada beberapa hal yang berbeda antara
KTSP dan Kurikulum SD 2013, seperti pada materi dan pembelajarannya. Kedua guru
mengatakan bahwa pembelajaran Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran yang
berbasis tema. Guru juga mengatakan bahwa dalam pembelajaran Kurikulum SD 2013
itu menggabungkan beberapa mata pelajaran.
Butir pernyataan ketiga, yaitu tentang keikutsertaan guru dalam pelatihan
tentang Kurikulum SD 2013. Kedua guru menjawab pernah, akan tetapi kedua guru
mendapat pengalaman pelatihan yang berbeda. Salah satu guru mengikuti beberapa
pelatihan dari LPMP selama satu minggu dan yang didapatkan dari pelatihan yaitu
praktik, buku, langkah-langkah membuat RPP, silabus, dan pemetaan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sedangkan, guru yang satunya mengatakan hanya satu kali mengikuti pelatihan tentang
Kurikulum SD 2013.
Butir pertanyaan keempat, yaitu tentang pemahaman tentang 10 model
pembelajaran terpadu. Kedua guru menjawab berbeda, guru SDN Tegalrejo 2
menjawab mengetahui 10 tipe pembelajaran terpadu tetapi guru tidak memahami
semua tipe pembelajaran terpadu. Guru hanya memahami bahwa pembelajaran terpadu
menggabungkan beberapa mata pelajaran kedalam suatu tema. Guru SDN Babarsari
menjawab tidak mengenal dan menguasai 10 jenis pembelajaran terpadu, beliau hanya
mengetahuai bahwa karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013 berbasis tematik.
Butir pertanyaan kelima, yaitu tentang kesulitan yang dihadapi dalam
merencanakan pembelajaran terpadu. Kedua guru menjawab masih mengalami
kesulitan, karena beliau hanya mempunyai satu contoh RPP yang diperoleh dari buku
guru sehingga beliau masih membutuhkan contoh RPP yang lebih kreatif yang bisa
membantu pembuatan RPP pembelajaran terpadu.
Butir pertanyaan keenam, yaitu tentang kesulitan yang dihadapi dalam
melaksanakan pembelajaran terpadu. Kedua guru menjawab jika masih ada kesulitan
dalam melaksanakan pembelajaran terpadu. Kesulitan yang dihadapi yaitu dalam
teknik penilaian, dikarenakan penilaian dalam pembelajaran terpadu harus
menggunakan empat aspek yaitu spiritual, sosial, kognitif, dan psikomotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Butir pernyataan ketujuh, yaitu tentang kebutuhanan akan contoh perangkat
pembelajaran terpadu tipe shared. Kedua guru mengatakan tidak mengetahui apa itu
pembelajaran terpadu tipe shared. Oleh karena itu, kedua guru menjawab
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran terpadu tipe shared agar bisa menyusun
perangkat pembelajaran terpadu tipe shared.
4.1.1 Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang dijabarkan diatas, peneliti menyimpulkan
bahwa pemahaman yang dimiliki guru terkait Kurikulum 2013 sudah baik. Pemahaman
guru tersebut sudah baik dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai Kurikulum SD 2013.
Kesulitan yang dialami guru berkaitan dengan teknis pelaksanaan pembelajaran dan
administrasi atau perangkat pembelajaran, seperti sistem penilaian.
Pelaksanan pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah menggunakan
pendekatan saintifik, pendekatan tematik integrative, dan penerapan pendidikan
karakter meskipun pelakasanannya dalam lapangan belum maksimal. Berkaitan dengan
perangkat pembelajaran di sekolah, guru masih mengalami kesulitan dalam
penyusunannya yang sesuai Kurikulum SD 2013. Keterbatasan waktu yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pembelajaran merupakan salah satu kendala yang dialami guru
dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD
2013, akan tetapi guru sudah berusaha mengembangkan perangkat pembelajaran
meskipun hasilnya belum maksimal. Untuk saat ini guru masih sering menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
perangkat pembelajaran yang diberikan oleh pemerintah, seperti buku guru dan buku
siswa dalam setiap proses pembelajaran.
4.2 Deskripsi Produk awal
Berdasarkan analisis kebutuhan dalam wawancara yang dilakukan beberapa
sekolah dasar sebelumnya, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran yang
mengacu Kurikulum SD 2013 untuk kelas IV (empat) sekolah dasar. Peneliti
melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini.
Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian pengembangan produk berupa
perangkat pembelajaran ini, yaitu menganalisis Kompetensi Inti (KI) kemudian
Kompetensi Dasar (KD). Selanjutnya, peneliti merumuskan indikator dan menentukan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan
rumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang yang dibuat serta materi setiap
muatan pelajaran. Selanjutnya peneliti membuat lampiran-lampiran yang ada dalam
RPP berupa materi pembelajaran, penilaian, dan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS
yang dibuat mengacu pada Kurikulum SD 2013 yang menerapkan pendekatan tematik
integratif, pendekatan saintifik, dan penerapan pendidikan karakter di dalam kegiatan
pembelajarannya dengan menyesuaikan kegiatan pembelajaran yang ada di RPP.
Penilaian yang digunakan dalam RPP ini berupa penilaian yang menggunakan empat
aspek penilaian yaitu aspek penilaian spiritual, sosial, kognitif, dan psikomotor.
Terakhir peneliti menentukan sumber belajar yang berguna untuk mendukung proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4.2.1 Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur, dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar yang ditetapkan. RPP disusun secara lengkap dan sistematis dengan
menyesuaikan Kompetensi Dasar (KD) dari beberapa muatan pembelajaran yang dapat
dipadukan dan dilaksanakan dalam satu kali pembelajaran atau lebih. Rencana
Pelaksanaan Pembelajarann (RPP) memuat identitas mata pelajaran, Kompetensi Inti
(KI), Kompetensi Dasar (KD), perumusan indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar,
metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, Lembar Kerja
Siswa (LKS), bahasa dan sumber belajar.
Identitas RPP terdiri dari satuan pendidikan, kelas, semester, muatan pelajaraan
yang terkait, pembelajaran ke, dan alokasi waktu. Satuan pendidikan ditujukan pada
Sekolah Dasar (SD) untuk kelas IV, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat
untuk dua mata pelajaran, yaitu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
dan Bahasa Indonesia.
Kompetensi Inti (KI) berisi empat poin, untuk poin pertama merupakan aspek
spiritual, poin kedua aspek sosial, poin ketiga aspek pengetahuan, dan poin keempat
aspek keterampilan. Kompetensi Inti (KI) diperoleh dari panduan pembuatan RPP yang
dibut oleh pemerintah. Kompetensi Dasar (KD) berisi beberapa kompetensi dari
beberapa muatan pembelajaran yang digunakan.
Perumusan indikator pada Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP)
disesuaikan dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang mengacu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
pada Kurikulum SD 2013. Dalam perumusan indikator harus ada kesesuaian
penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur dan kesesuaian
dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan). Selain itu,
rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Perumusan tujuan pembelajaran disesuaian dengan kompetensi dasar dan
indikator, dengan menggunakan rumus ABCD (Audience, Behaviour, Condition,
Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran dan menggunakan kata kerja yang dapat
diamati dan diukur. Dalam setiap perumusan tujuan pembelajaran hanya mengandung
satu (1) jenis tingkah laku. Pemilihan materi ajar dilakukan setelah merumuskan tujuan
pembelajaran. Materi ajar yang dipilih harus sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran, sesuai dengan alokasi waktu, dan harus sesuai dengan lingkungan
(kontekstual) dan karakteristik peserta didik.
Sumber belajar yang digunakan dalam RPP harus beragam, mutakhir, serta
dikutip ditulis dangan tata tulis baku. Selain sumber belajar untuk mendukung proses
pembelajaran dibutuhkan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dibuat harus
sesuai dengan indikator/tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, serta sesuai
untuk mengimplementasikan pendekatan scientific. Metode pembelajaran ditentukan
dengan indikator/tujuan pembelajaran dan pendekatan scientific.
Berdasarkan komponen-komponen yang sudah dipilih di atas, maka
selanjutnya dibuat skenario pembelajaran menjadi tiga bagian kegiatan, yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup untuk mempermudah proses
pembelajaran. Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran. Pada kegiatan pendahuluan dengan jelas berisi apersepsi, motivasi,
orientasi. Pada kegiatan inti, skenario pembelajaran harus menampilkan kegiatan inti
sesuai dengan pendekatan scientific (mengamati, menanya, menalar,
mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan).
Pembuatan skenario pembelajaran harus memiliki Keterpaduan antar
konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga perpindahan antar
konsep/muatan pelajaran berjalan landai. Selain itu, perumusan harus berpotensi untuk
memberdayakan siswa dan terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan
bermakna. Pada kegiatan penutup, harus menampilkan kegiatan akhir dengan jelas
(menyimpulkan, posttest, refleksi, tindak lanjut). Dalam perumusan skenario
digunakan alokasi waktu proporsional serta penyampaian materi pembelajaran
disajikan secara sistematis.
Penialaian yang digunakan bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan
beragam teknik penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan). Dalam penilaian harus ada kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen
penilaian dengan indikator yang akan dicapai, kunci jawaban dengan soal, tugas
dengan rubrik penilaian, dan pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian. Salah
satu lampiran berupa media pembelajaran dalam RPP, yaitu Lembar Kerja Siswa
(LKS). LKS disusun sesuai dengan acuan Kurikukum SD 2013 yang memilik memiliki
kelengkapan unsur-unsur LKS yaitu, tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Rumusan petunjuk dan kegiatan dalam LKS, singkat, sederhana dan mudah
dipahami siswa. Kegiatan pembelajaran dalam LKS dibuat secara runtut dan
memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran, dan menunjukkan
karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared, serta mencerminkan pendekatan
scientific. Dalam pembuatan LKS tampilan indah dan menarik serta bahasa yang
digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, tersedia beberapa
pertanyaan untuk refleksi.
4.3 Validasi Ahli dan Revisi Produk
4.3.1 Data Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi Produk
Produk perangkat pembelajaran awal yang dibuat oleh peneliti divalidasi oleh
dua Pakar Pembelajaran Terpadu yaitu dua orang dosen PGSD. Kedua pakar tersebut
adalah Ibu Ki dan Ibu Ag. Validasi dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat
kualitas dan kelayakan perangkat pembelajaran yang dibuat. Penentuan hasil validasi
didasarkan pada pedoman penskoran skala lima menurut Sukardjo (2008: 101), yaitu
sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Validator dapat memberikan saran
dan kritik terhadap perangkat pembelajaran yang dibuat agar dapat dijadikan acuan
dalam pelaksanaan revisi produk. Produk divaliadasi sebanyak satu kali yaitu September
2017.
Kedua pakar Ibu Ki dan Ibu Ag melakukan validasi produk perangkat
pembelajaran berdasarkan beberapa aspek: (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator,
(3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) sumber belajar, (6)
media pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared, (10) penilaian, (11) Lembar Kerja
Siswa (LKS), dan (12) bahasa. Berdasarkan hasil validasi pada keduabelas komponen
tersebut pakar pembelajaran terpadu Ki memberikan skor rata-rata 3,81 dan dengan
“kategori baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan atau di uji
cobakan di lapangan dengan revisi sesuai saran. Sedangkan pakar pembelajaran
terpadu Ag memberikan skor rata-rata 3,89 dengan “kategori baik”. Perangkat
pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan atau diuji cobakan di lapangan dengan
revisi sesuai saran. Kedua pakar Pembelajaran Terpadu tersebut memberikan saran
perbaikan untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1) perumusan
indikator, 2) perumusan tujuan pembelajaran, 3) sumber belajar, 4) skenario
pembelajaran, 5) karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared, 6) penilaian, 7)
bahasa.
Saran yang diberikan yaitu 1) perumusan indikator perlu disesuaikan dengan
kompetensi inti, serta diusahakan mengarah pada kemampuan berpikir tingkat tinggi,
2) menyusun tujuan pembelajaran disesuaikan dengan indikator dan menggunakan kata
kerja yang dapat diamati dan diukur, 3) sumber belajar yang digunakan perlu di tambah
sehingga akan mempunyai bahan ajar yang beragam, 4) dalam perumusan skenario
pembelajaran perlu digunakan lagu yang tepat sesuai materi ajar untuk memberikan
motivasi serta perumusan skenario harus dibuat bervariasi sehingga pembelajaran akan
lebih menyenangkan dan bermakna, 5) konsep dalam pembelajaran perlu disesuaikan
dengan muatan pelajaran, 6) instrumen penilaian perlu disesuaikan dengan indikator,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
7) penggunaan EYD perlu diperbaiki dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
benar.
Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua pakar tersebut direvisi
sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel
berikut:
Tabel 4.1 Saran Pakar Pembelajaran Terpadu dan Revisi
No Aspek yang dinilai Saran Revisi
B. PERUMUSAN INDIKATOR
2 Kesesuaian
penggunaan kata
kerja operasional
dengan kompetensi
yang diukur.
Menyesuaikan
indikator yang
belum sesuai.
Menyesuaikan
indikator yang
belum sesuai.
C. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tujuan
pembelajaran dengan
kompetensi dasar dan
indikator
Menyesuaikan
tujuan dengan
indikator
Menyesuaikan
tujuan dengan
indikator
E. SUMBER BELAJAR
2 Sumber belajar yang
digunakan beragam
Sumber belajar
hanya
menggunakan buku
guru dan buku
siswa.
Memperbanyak
sumber belajar
yang sesuai.
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
1 Menampilkan kegiatan
pendahuluan dengan
jelas (apersepsi,
motivasi, orientasi)
Motivasi yang
diberikan kurang
sesuai.
Menyesuaikan
motivasi belajar
dengan materi
yang diberikan.
7 Rumusan skenario
pembelajaran
berpotensi untuk
terciptanya
pembelajaran yang
menyenangkan dan
bermakna
Skenario
pembelajaran
kurang bervariasi.
Membuat
skenario
pembelajaran
lebih bervariasi.
I . KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU
TIPE SHARED
2 Dua mata pelajaran
yang dipilih memiliki
konsep, sikap dan
keterampilan yang
sama
Konsep: tokoh perlu
dipilih istilah yang
sesuai.
Menyesuaikan
konsep tokoh.
J. PENILAIAN
2 Kesesuaian teknik,
bentuk, dan instrumen
penilaian dengan
indikator
Perlu disesuaikan
intrumen penilaian
dengan indikator.
Menyesuaikan
instrumen
penilaian dengan
indikator.
K. LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1 Kelengkapan unsur-
unsur LKS (tujuan,
petunjuk, kegiatan
belajar, dan refleksi)
Tujuan perlu ditulis
lebih sederhana.
Menyederhanaka
n tujuan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
L. BAHASA
RPP menggunakan
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar (sesuai
dengan Ejaan Bahasa
Indonesia (EBI))
Penggunaan EYD
dalam penulisan
perlu diperhatikan.
Memperbaiki
tulisan yang
belum sesuai
EYD.
4.3.2 Revisi Produk
Berdasarkan saran yang diberikan oleh kedua Pakar Pembelajaran Terpadu,
revisi yang dilakuan peneliti terhadap perangkat pembelajaran yang dibuat sebagai
berikut: 1) menyesuaikan indikator yang belum sesuai, 2) menyesuaikan tujuan dengan
indikator, 3) memperbanyak sumber belajar yang sesuai, 4) menyesuaikan motivasi
belajar dengan materi yang diberikan, 5) membuat skenario pembelajaran lebih
bervariasi, 6) menyesuaikan konsep tokoh, 7) menyesuaikan instrumen penilaian
dengan indikator, 8) menyederhanakan tujuan pembelajaran, dan 9) memperbaiki
tulisan yang belum sesuai EYD.
4.4 Uji Coba Terbatas dan Revisi Produk
4.4.1 Uji Coba Terbatas
Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran dalam
penelitian ini dengan dua guru sekolah dasar. Kedua guru ini adalah Ibu Ni dan Bapak
Yu yang sudah menerapkan pembelajaran Kurikulum 2013. Kedua guru Ibu Ni dan
Bapak Yu melakukan validasi produk perangkat pembelajaran berdasarkan beberapa
aspek: (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
(4) pemilihan materi ajar, (5) sumber belajar, (6) media pembelajaran, (7) metode
pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9) implementasi pembelajaran terpadu tipe
shared, (10) penilaian, (11) Lembar Kerja Siswa (LKS), dan (12) bahasa.
Berdasarkan keduabelas aspek yang dinilai, Ibu Ni memberikan skor rata-rata
4,47 dan dengan “kategori sangat baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak
untuk digunakan atau di uji cobakan di lapangan dengan revisi sesuai saran. Sedangkan
Bapak Yu memberikan skor rata-rata 4,42 dengan “kategori sangat baik”. Perangkat
pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan atau di uji cobakan di lapangan
dengan revisi sesuai saran. Kedua guru memberikan saran perbaikan untuk perangkat
pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1) perumusan tujuan, 2) sumber belajar, 3)
media pembelajaran, 4)skenario pembelajaran, 5) Lembar Kerja Siswa (LKS), 6
bahasa.
Saran yang diberikan yaitu 1) menyusun tujuan pembelajaran perlu
menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur, 2) sumber belajar yang
digunakan perlu ditambah sehingga akan mempunyai bahan ajar yang beragam, 3)
media pembelajaran perlu disesuaikan dengan RPP yang dibuat supaya lebih
mendukung proses pembelajaran 4) dalam perumusan skenario harus dibuat bervariasi
sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan dan bermakna, 5) penyusunan
Lembar Kera Siswa (LKS) perlu sesuai dengan tujuan dan sesuai dengam skenario
pembelajaran, 6) penggunaan EYD perlu diperbaiki dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua guru tersebut direvisi
sesuai dengan saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel
berikut:
Tabel 4.2 Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Pembelajaran Terpadu dan
Revisi
No Aspek Saran Revisi
C. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
3 Menggunakan kata
kerja yang dapat
diamati dan diukur.
Penggunaan kata kerja
supaya lebih tepat.
Menyesuaikan kata
kerja yang dapat
diamati.
E. SUMBER BELAJAR
2 Sumber belajar yang
digunakan beragam
Sumber belajar hanya
menggunakan buku
guru dan buku siswa.
Memperbanyak
sumber belajar yang
sesuai.
F. MEDIA PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian media
pembelajaran dengan
indikator/tujuan
pembelajaran.
Media pembelajarn
ada yang belum
dicantumkan di RPP.
Menyesuaikan media
pembelajarn dengan
RPP.
H. SKENARIO PEMBELAJARAN
7 Rumusan skenario
pembelajaran
berpotensi untuk
terciptanya
pembelajaran yang
menyenangkan dan
bermakna.
Skenario pembelajaran
kurang bervariasi.
Membuat skenario
pembelajaran lebih
bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
K. LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
4 Urutan kegiatan
pembelajaran pada
LKS runtut.
Pelaksanaan LKS agar
sesuai dengan
skenario.
Menyesuaikan LKS
dengan skenario.
L. BAHASA
RPP menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan benar
(sesuai dengan Ejaan
Bahasa Indonesia
(EBI)).
Penggunaan EYD
dalam penulisan perlu
diperhatikan.
Memperbaiki tulisan
yang belum sesuai
EYD.
4.4.2 Revisi Produk
Berdasarkan saran yang diberikan oleh kedua Pelaksana Pembelajaran Terpadu
kelas IV Sekolah Dasar, revisi yang dilakuan peneliti terhadap perangkat pembelajaran
yang dibuat sebagai berikut: 1) menyesuaikan kata kerja yang dapat diamati, 2)
memperbanyak sumber belajar yang sesuai, 3) menyesuaikan media pembelajarn
dengan RPP, 4) membuat skenario pembelajaran lebih bervariasi, 5) menyesuaikan
LKS dengan skenario, dan 6) memperbaiki tulisan yang belum sesuai EYD.
4.5 Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir diperoleh berdasarkan saran perbaikan dari pakar Kurikulum SD
2013 dan dua guru SD kelas IV pelaksana Kurikulum SD 2013. Produk awal yang
dibuat oleh peneliti direvisi sehingga menghasilkan produk akhir yang lebih layak
daripada produk awal. Revisi dilakukan sesuai saran perbaikan yang diberikan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
validator. Produk akhir yang dihasilkan, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar beserta lampiran-lampirannya yang terdiri
dari materi pembelajaran, penilaian, dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
4.5.1 Kajian Produk Akhir
Produk akhir yang dihasilkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yaitu sudah direvisi sesuai saran yang telah diberikan oleh validator terhadap perangkat
pembelajaaran yang dibuat. Peneliti memperbaiki dan menambahkan RPP beserta
penilaian sesuia dengan saran yang telah diberikan oleh validator. Komponen yang
terdapat pada Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) yaitu (1) identitas RPP, 2)
Kompetensi Inti Kurikulum 2013, 3) Kompetensi Dasar dan indikator, 4) tujuan
pembelajaran, 5) materi pembelajaran, 6) pendekatan dan metode yang digunakan, 7)
media, alat, dan sumber pembelajaran, 8) langkah-langkah kegiatan pembelajara, 9)
penilaian, 10) lampiran-lampiran.
Pertama adalah identitas RPP, identitas RPP berisikan satuan instansi,
kelas/semester, muatan pembelajaran, pembelajaran ke-, dan alokasi waktu. Kedua,
kompetensi ini berisi gambaran tentang kompetensi yang harus dipelajari dalam empat
aspek yaitu aspek sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga
adalah kompetensi dasar dan indikator. Kompetensi dasar adalah kemampuan dasar
yang didalamnya terdapat empat aspek yaitu aspek sikap sosial dan spiritual, aspek
pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi dasar dirumuskan dengan urutan mulai
dari sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Iindikator terdiri dari dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
bagian, yaitu tingkah laku dan referens (isi pelajarannya). Indikator dikembangkan
sesuai karakter siswa dan menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Keempat, tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional
yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi
dasar. Tujuan pembelajaran mengandung empat komponen ABCD yaitu Audience,
Behaviour, Condition, dan Degree.
Kelima, materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Keenam, pendekatan dan metode pembelajaran. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan terpadu dan saintifik. Metode pembelajaran dituliskan
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Ketujuh yaitu
media, alat dan sumber belajar yang digunakan disesuaikan dengan materi
pembelajaran yang dilakukan. Media, alat dan sumber belajar digunakan untuk
mendukung tercapainya kegiatan pembelajaran.
Kedelapan, langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan skenario pembelajaran
yang dilakukan mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Kesembilan yaitu penilaian, berisi jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen dan
pedoman penskoran. Kesepuluh adalah lampiran-lampiran, lempiran memuat penilaian
setiap materi pembelajaran. Lampiran Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat dengan
semenarik mungkin, supaya dapat menarik siswa untuk belajar. Lampiran juga tedapat
refleksi, refleksi berisikan beberapa pertanyaan untuk siswa yang bertujuan untuk
menuangkan apa yang dirasakan dan dilakukan siswa pada proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
tersebut. Selain itu pada lembar kerja siswa juga terdapat evaluasi yang bertujuan untuk
mengukur tingkat pemahaman siswa terkait materi yang telah diberikan.
4.5.2 Pembahasan
Produk yang dikembangkan berdasarkan spesifikasi produk yang
dikembangkan, yaitu: 1) Cover produk terdiri dari judul pengembangan perangkat
pembelajaran terpadu yaitu “pembelajaran terpadu tipe shared mengacu kurikulum SD
2013 siswa kelas IV SD”, gambar yang mencerminkan pembelajaran terpadu tipe
shared, nama penulis, dan logo universitas Sanata Dharma; 2) Kata Pengantar terdiri
dari ucapan syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa; penjelasan singkat produk
kerangka berpikir; membahas spesifikasi produk yang dibuat; ucapan terimakasih
kepada pihak yang membantu dan terlibat; kesediaan penulis menerima kritik dan
saran terhadap produk yang dibuat; 3) Daftar isi terdiri dari garis besar isi produk
beserta nomor halaman; 4) Penjelasan pembelajaran Terpadu tipe Shared terdiri dari
pengertian pembelajaran terpadu tipe shared; karakteristik pembelajaran terpadu tipe
shared; langkah-langkah mengembangkan pembelajaran terpadu tipe shared dan
kelebihan dan kelemahan pembelajaran terpadu tipe shared; 5) Pemetaan kompetensi
dasar dan indikator pembelajaran terpadu tipe shared; 6) Komponen perangkat
pembelajaran disusun lengkap; 7) Perangkat Pembelajaran (RPP) Mengandung
karakteristik Kurikulum SD 2013; 8) Indkator pembelajaran mengembangkan
kemampuan berpikir siswa tingkat tinggi; 9) Sesuai dengan karakteristik pembelajaran
terpadu tipe shared; 10) Perangkat pembelajaran praktis dan fungsional; 11)
Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran yang dilakukan peneliti dan
validasi oleh dua pakar Pembelajaran Terpadu dan dua guru SD kelas IV Pembelajaran
Terpadu, diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut termasuk dalam
kategori “baik” dengan skor rata-rata 4,12. Hasil tersebut akan dipaparkan melalui tabel
berikut.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Pakar Pembelajaran Terpadu, Guru SD Kelas
IV Pelaksana Pembelajaran Terpadu
No Validator Perangkat Pembelajaran
Skor Kategori
Pakar Guru
1 Pakar Pembelajaran Terpadu (A) 3,81 “Baik”
2 Pakar Pembelajaran Terpadu (B) 3,89 “Baik”
3 Guru Kelas IV SD (A) 4,47 “Sangat Baik”
4 Guru Kelas IV SD (B) 4,32 “Sangat Baik”
Jumlah 16,49
Rerata (jumlah total:Responden) 4,12
Kategori “Baik”
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 12 aspek: (1) identitas RPP, (2)
perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar,
(5) sumber belajar, (6) media pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8) skenario
pembelajaran, (9) karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared, (10) penilaian, (11)
Lembar Kerja Siswa (LKS), dan (12) bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran,
pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberikan skor 3,81 dengan kategori “baik”. Pakar
Kurikulum SD 2013 (B) memberikan skor 3,89 dengan kategori “baik”. Pada guru SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kelas IV (A) memberikan skor 4,47 dengan kategori “sangat baik”. Pada guru SD kelas
IV (B) memberikan skor 4,32 dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil
validasi diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut termasuk dalam
kategori “baik” dengan skor rata-rata 4,12.
Perangkat pembelajaran dikategorikan “baik” karena sudah memenuhi semua
aspek RPP. Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat memuat 1)
identitas RPP sudah lengkap, 2) perumusan indikator sudah sesuai dengan SKL, KI,
dan KD dan sudah mencerminkan kegiatan berpikir tingkat tinggi, contohnya: seperti
menampilkan hasil analisis sikap yang baik dan tidak baik terkait nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila, 3) perumusan tujuan pembelajaran sudah mengandung
empat komponen ABCD yaitu Audience, Behaviour, Condition, dan Degree,
contohnya: melalui diskusi siswa mampu menemukan minimal 3(tiga) perbedaan sikap
yang baik dan tidak baik terkait nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, 4)
pemilihan materi pembelajaran sudah sesuai kompetensi yang akan dicapai, 5)
pemilihan sumber pembelajaran sudah sesuai dengan materi pembelajaran, 6)
pemilihan media pembelajaran sudah relevan, 7) metode pembelajaran sudah
menggunakan pendekatan tematik integrative yang mengaitkan beberapa materi ajar
sehingga pembelajaran dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
bermakna, 8) skenario pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan saintifik dalam
pembelajaran, 9) penilaian sudah menggunakan penilaian bersifat otentik (kontekstual
dan menggunakan beragam teknik penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pengetahuan, dan keterampilan), 10) lembar kerja siswa sudah dibuat menarik sesuai
dengan kegiatan siswa, agar siswa bersemangat dalam kegiatan belajar, 11) bahasa
yang digunakan sudah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan EYD. Dengan demikian, produk yang dikembangkan dikatakan memiliki
kulitas yang baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran yang
mengacu pada Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB V
KESIMPULAN
KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan kualitas
perangkat pembelajaran terpadu tipe shared untuk siswa kelas IV sekolah dasar
mengacu Kurikulum SD 2013 di Sekolah Dasar Negeri Tegalrejo 2 sebagai berikut:
5.1.1 Kualitas perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 untuk
kelas IV SD dari dua pakar pembelajaran terpadu memiliki kualitas “baik”,
dengan skor rerata produk 3,85 dari dua skor 3,81 dan 3,89 yang diberikan
validator. Aspek yang dinilai dari validasi produk yaitu (1) identitas RPP, (2)
perumusan indikator, (3) perumusan tujuan pembelajaran, (4) pemilihan materi
ajar, (5) sumber belajar, (6) media pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8)
skenario pembelajaran, (9) karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared, (10)
penilaian, (11) Lembar Kerja Siswa (LKS), dan (12) bahasa.
5.1.2 Kualitas perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 untuk
kelas IV SD dari validasi dua guru kelas IV sekolah dasar melalui uji coba
memiliki kualitas “sangat baik”, dengan skor rerata produk 4,44 dari dua skor
4,47 dan 4,42 yang diberikan validator. Aspek yan dinilai dari validasi produk
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
yaitu (1) identitas RPP, (2) perumusan indikator, (3) perumusan tujuan
pembelajaran, (4) pemilihan materi ajar, (5) sumber belajar, (6) media
pembelajaran, (7) metode pembelajaran, (8) skenario pembelajaran, (9)
karakteristik pembelajaran terpadu tipe shared, (10) penilaian, (11) Lembar
Kerja Siswa (LKS), dan (12) bahasa.
5.2 Keterbatasan Pengembangan
5.2.1 Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan di dua sekolah dasar,
sehingga data yang diperoleh kurang banyak dan akar permasalahan kurang
mendalam.
5.2.2 Produk perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelakasanaan Pembelajaran
(RPP) tipe shared yang dibuat hanya satu, sehingga daftar referensi bagi
pembaca terbatas.
5.2.3 Instrumen validasi yang digunakan hanya divalidasi oleh dosen pembimbing.
5.3 Saran
Penulis ingin memberikan saran untuk peneliti selanjutnya yang akan
mengembangkan produk perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD
2013 sebagai berikut.
5.3.1 Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya tidak hanya di dua Sekolah
Dasar, agar informasi yang didapatkan lebih bervariasi terhadap permasalahan
yang dialami guru.
5.3.2 Produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tipe shared yang
dikembangkan sebaiknya lebih dari satu, agar pembaca bisa mempunyai lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
banyak referensi tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tipe
shared.
5.3.3 Instrumen validasi yang digunakan sebaiknya divalidasi oleh pihak yang lebih
luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DAFTAR REFERENSI
Abidin, Y. (2014). Desain siswa pembelajaran dalam konteks kurikulum 2013.
Bandung: Refika Aditama.
Arifin, Z. (2011). Model Penelitian Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.
Daryanto & Trasial. (2012). Konsep Pembelajaran Kreatif. Malang: Gava Media.
Daryanto. (2014). Pembelajran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013).
Yogyakarta: Gaya Media.
Fadlillah, M. (2014). Impelmentasi Kurikulum 2013: Dalam pembelajaran SD/MI,
SMP/MTS, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Fogarty, Robin. (2009). How To Intergrate The Curricula. USA: Library of Crown.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hamalik, Oemar. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Kemala Sari, Intan. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
untuk Meningkatkan Penalaran Siswa pada Materi Bangun Ruang Sederhana.
Volume 1, April 2014. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Kesuma, D dkk. (2011). Pendidikan Karakter Kajian teori dan Praktik di Sekolah.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kosasih, E. (2014). Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Yrama Widya.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. (2014). Sukses Mengimplementasikan Kurikulum
2013: Memahami Berbagai Aspek Dalam Kurikulum 2013. Surabaya: Kata
Pena.
Kurniawan, Deni. (2014). Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan
Penilaian). Bandung: Alfabeta.
Kuswana, Wowo Sunaryo. (2013). Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Margunayasa, Gede dkk. (2014). Pembelajran Terpadu: Konsep dan Penerapannya.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Impementasi Kurikulum 2013. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Nurgiyantoro, Burhan. (2011). Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Bahasa.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Permendikbud. (2003). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Permendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21
Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016 Tentang Standar Penialaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Permendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Rahma & Tatag. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Discovery
Learning Untuk Melatih Kemampuan Komunikasi Matematika Tulis Siswa di
Kelas VIII. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Rizal, Muh. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Etemasi Berhitung di
Sekolah Dasar. Artikel Ilmiah: Disajikan pada Seminar. Yogyakarta: Fakultas
MIPA Universitas Negeri Yogyakarta.
Rusman. (2010). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Perasada.
Setyosari, Punaji. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. PT Fajar
Interpratama Mandiri: Jakarta.
Siregar, E & Nara, H. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Subroto, Trisno Hadi. (2005). Materi Pokok Pembelajaran Terpadu. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.
Sukardjo. (2008) Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi
Teknologi Pembelajaran, Pps UNY.
Trianto. (2010). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi
Pustakarya.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Surabaya: PT Bumi Aksara.
Trianto. (2011). Desain Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA dan Anak
Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.
Widyastono, Henry. (2014). Pengembangan di Era Otonom Daerah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN
Lampiran 3.1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 3.2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 3.3 Pertanyaan Wawancara
Tabel 3.2 Daftar Pertanyaan Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1 Sejak kapan menerapkan kurikulum 2013?
2 Apakah ibu sudah tahu bahwa kurikulum 2013
menggunakan pembelajaran terpadu?
3 Apakah ibu pernah mengikuti pelatihan kurikulum
2013?
4 Ada 10 jenis pembelajaran terpadu, apakah ibu
mengenal dan menguasai 10 jenis itu?
5 Apakah ada kesulitan dalam merencanakan
pembelajaran terpadu? Jika ada apa kesulitannya?
Jika tidak ada mengapa?
6 Apakah ada kesulitan dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu?
7 Apakah ibu membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran terpadu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 3.4 Lembar Pernyataan Validasi RPP Ahli
Pernyataan Validasi RPP Ahli
NO.
KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A IDENTITAS RPP
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester,
pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)
B PERUMUSAN INDIKATOR
1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang
diukur
3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan)
4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator
2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree)
dalam rumusan tujuan pembelajaran
3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur
4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku
D PEMILIHAN MATERI AJAR
1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik
peserta didik
3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu
E SUMBER BELAJAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
NO.
KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 Sumber belajar seusai dan mutakhir
2 Sumber belajar yang digunakan beragam
3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku
F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan
scientific.
3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik
G METODE PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific
H SKENARIO PEMBELAJARAN
1 Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi,
orientasi)
2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific
(mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan,
mengomunikasikan)
3 Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest,
refleksi, tindak lanjut)
4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis
5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode
pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran
5 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga
perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai
6 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
NO.
KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna
8 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional
I KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU TIPE SHARED
1 Kesesuaian jaringan indikator dengan pembelajaran terpadu tipe shared
2 Menggabungkan dua mata pelajaran.
3 Dua mata pelajaran yang dipilih memiliki konsep, sikap dan keterampilan
yang sama
4
Keterpaduan antara dua mata pelajaran yang berbeda memiliki konsep,
sikap, dan keterampilan yang sama namun pengajarannya menggunakan
konten yang berbeda sehingga tidak terjadi overlapping
J PENILAIAN
1 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik
penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan)
2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator yang
akan dicapai
3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
K LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan
refleksi)
2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan
mudah dipahami siswa
4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
NO.
KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator
/tujuan pembelajaran
6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe shared
7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific
8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa
9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi
10 Tampilan LKS indah dan menarik
L BAHASA
1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI))
JUMLAH
Pernyataan Validasi RPP Guru
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A IDENTITAS RPP
1 Kelengkapan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester,
pembelajaran terpadu tipe tertentu, alokasi waktu)
B PERUMUSAN INDIKATOR
1 Kesesuaian rumusan indikator dengan KI, dan KD
2 Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi
yang diukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
3 Kesesuaian dengan aspek (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan)
4 Rumusan indikator menunjukkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
C PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator
2 Kelengkapan komponen ABCD (Audience, Behaviour, Condition,
Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran
3 Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur
4 Rumusan tujuan hanya mengandung satu (1) jenis tingkah laku
D PEMILIHAN MATERI AJAR
1 Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran
2 Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik
peserta didik
3 Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu
E SUMBER BELAJAR
1 Sumber belajar seusai dan mutakhir
2 Sumber belajar yang digunakan beragam
3 Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku
F MEDIA PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian media pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran.
2 Kesesuaian media pembelajaran untuk mengimplementasikan pendekatan
scientific.
3 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik
G METODE PEMBELAJARAN
1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan Scientific
H SKENARIO PEMBELAJARAN
1 Menampilkan kegiatan awal dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi)
2 Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan scientific
(mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan,
mengomunikasikan)
3 Menampilkan kegiatan akhir dengan jelas (menyimpulkan, posttest,
refleksi, tindak lanjut)
4 Materi pembelajaran disajikan dengan skenario yang sistematis
5 Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode
pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam
tujuan pembelajaran
5 Keterpaduan antar konsep/muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga
perpindahan antar konsep/muatan pelajaran berjalan landai
6 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa
7 Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna
8 Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional
I IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TERPADU TIPE SHARED
1 Karakteristik kesesuaian jaringan indikator dengan pembelajaran terpadu
tipe shared nampak jelas dalam proses pembelajaran
2 Karakteristik menggabungkan dua mata pelajaran pembelajaran terpadu
tipe shared nampak jelas dalam proses pembelajaran
3
Karakteristik dua mata pelajaran yang dipilih memiliki konsep, sikap dan
keterampilan yang sama dalam pembelajaran terpadu tipe shared nampak
jelas dalam proses pembelajaran
4
Karakteristik keterpaduan antara dua mata pelajaran yang berbeda
memiliki konsep, sikap, dan keterampilan yang sama namun
pengajarannya menggunakan konten yang berbeda sehingga tidak terjadi
overlapping pada pembelajaran terpadu tipe shared nampak jelas dalam
proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
5 RPP pembelajaran terpadu tipe shared memiliki sifat praktis dan
fungsional
6 RPP pembelajaran terpadu tipe shared mampu memberdayakan siswa
7 RPP pembelajaran terpadu tipe shared menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna (menyenangkan)
8 RPP Pembelajaran terpadu mampu mngembangkan keutuhan
perkembangan pribadi siswa
J PENILAIAN
1 Penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik
penilaian) meliputi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan)
2 Kesesuaian teknik, bentuk, dan instrumen penilaian dengan indikator
yang akan dicapai
3 Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
4 Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian
5 Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian
K LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1 Kelengkapan unsur-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan
refleksi)
2 Rumusan petunjuk umum LKS sederhana dan mudah dipahami siswa
3 Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan
mudah dipahami siswa
4 Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
5 Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator
/tujuan pembelajaran
6 Kegiatan pembelajaran dalam LKS menunjukkan karakteristik
pembelajaran terpadu tipe shared
7 Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan scientific
8 Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa
9 Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi
10 Tampilan LKS indah dan menarik
L BAHASA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
NO. KOMPONEN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 RPP menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai dengan
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI))
JUMLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 3.5 Hasil Wawancara Guru Kelas IV
Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan
1. SD Negeri Tegalrejo 2
Wawancara dilakukan dengan wali kelas IVA SD Negeri Tegalrejo 2 yaitu
Yudi Haryanto S.Pd dan wali kelas IVB yaitu Eka Nia Suraniasih,S.Pd
Hasil Wawancara :
No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Sejak kapan menerapkan
kurikulum 2013?
SD Negeri Tegalrejo sudah
menerapkan Kurikulum 2013 sejak
tahun 2013 yang dimulai pada kelas
IV.
2. Apakah Bapak/Ibu sudah
tahu bahwa kurikulum
2013 harus menggunakan
pembelajaran terpadu?
Sudah mengetahui bahwa pada
penerapan Kurikulum 2013
menggabungkan beberapa mata
pelajaran yang saling berkaitan.
3. Apakah Bapak/Ibu
pernah mengikuti
pelatihan kurikulum
2013?
Ya, mengikuti beberpa pelatihan dari
LPMP selama satu minggu dan yang
didapatkan dari pelatihan yaitu
praktik, buku, langkah langkah
membuat RPP, silabus, dan pemataan
materi.
4. Ada 10 jenis pembeljaran
terpadu, apakah
Guru mengetahui bahwa terdapat 10
tipe pembelajaran terpadu tetapi guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Bapak/Ibu mengenal dan
menguasai 10 jenis itu ?
tidak memahami semua tipe
pembelajaran terpadu. Guru hanya
memahami bahwa pembelajaran
terpadu mengabungkan beberapa mata
pelajaran kedalam suatu tema.
5. Apakah ada kesulitan
dalam merencanakan
pembelajaran terpadu ?
Guru masih mengalami kesulitan
dalam merancang pembelajaran
terpadu karena guru hanya mempunyai
satu contoh RPPTH yang diperoleh
dari buku guru sehingga beliau masih
membutuhkan contoh RPPTH yang
lebih kreatif dan menyenangkan untuk
siswa.
6. Apakah ada kesulitan
dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu ?
Masih mengalami kesulitan dalam
penilaian hasil belajar siswa
7. Salah satu jenis tipe
pembelajaran terpadu
adalah tipe Shared yaitu
mengajarkan dua mata
pelajaran yang memiliki
kesamaan konsep, sikap,
dan keterampilan yang
sama. Apakah Bapak/Ibu
membutuhkan contoh
pembelajaran terpadu tipe
Shared?
Ya, membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran tipe Shared memiliki
kesamaan konsep, sikap, dan
keterampilan yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
2. SD Negeri Babarsari
Wawancara dilakukan dengan wali kelas IVA SD Negeri Babarsari yaitu Drs.
Sulistiyanta dan wali kelas IVB yaitu Wahyu Sri Handayani, S.Pd.
Hasil Wawancara :
No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan
1. Sejak kapan
menerapkan
kurikulum 2013?
SD Negeri Babarsari sudah menerapkan
Kurikulum 2013 sejak tahun 2013 yang
dimulai pada kelas IV.
2. Apakah Bapak/Ibu
sudah tahu bahwa
kurikulum 2013
harus menggunakan
pembelajaran
terpadu?
Guru telah mengetahui bahwa pada
penerapan Kurikulum 2013 semua mata
pelajaran berbasis tema. Pada setiap tema
menggabungkan beberapa mata pelajaran
yang saling berkaitan dan
3. Apakah Bapak/Ibu
pernah mengikuti
pelatihan kurikulum
2013?
Guru telah mengikuti pelatihan kurikulum
2013 sebanyak satu kali, yaitu pada awal
penerapan kurikulum 2013 di SD Negeri
Babarsari.
4. Ada 10 jenis
pembeljaran terpadu,
apakah Bapak/Ibu
mengenal dan
menguasai 10 jenis
itu ?
Guru tidak mengenal dan menguasai 10
jenis pembelajaran terpadu, beliau hanya
mengetahuai bahwa karakteristik
pembelajaran kurikulum 2013 berbasis
tematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
5. Apakah ada kesulitan
dalam merencanakan
pembelajaran terpadu
?
Guru masih mengalami kesulitan, karena
beliau hanya mempunyai satu contoh
RPPTH yang diperoleh dari buku guru
sehingga beliau masih membutuhkan
contoh RPPTH yang lebih kreatif
6. Apakah ada kesulitan
dalam melaksanakan
pembelajaran terpadu
?
Guru mengalami kesulitan dalam penilaian
hasil belajar siswa
7. Salah satu jenis tipe
pembelajaran terpadu
adalah tipe Shared
yaitu mengajarkan
dua mata pelajaran
yang memiliki
kesamaan konsep,
sikap, dan
keterampilan yang
sama. Apakah
Bapak/Ibu
membutuhkan
contoh pembelajaran
terpadu tipe Shared?
Guru masih membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran terpadu yang lebih
kreatif dalam proses pemeblajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 3.6 Hasil Validasi Kuesioner Pakar ke-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 3.7 Hasil Validasi Kuesioner Pakar ke-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 3.8 Hasil Validasi Kuesioner Guru ke-1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 3.9 Hasil Validasi Kuesioner Guru ke-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
L. Agus Pranowo lahir di Beliti Jaya, 03 Agustus 1996. Pendidikan
dasar diperoleh di SD Negeri Beliti Jaya, tamat pada tahun 2006.
Pendidikan menengah pertama di SMP Xaverius Tugumulyo,
tamat pada tahun 2009. Pendidikan menengah atas di SMA
Xaverius Lubuklinggau, tamat pada tahun 2014. Pada tahun 2014
peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar
sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD). Pendidikan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang
berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Terpadu Tipe Shared undtuk siswa
kelas IV Sekolah Dasar Mengacu Kurikulum 2013”. Pengembangan perangkat
pembelajaran tersebut dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran yang baik, mengacu Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI