Upload
others
View
19
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING KEHAMILAN DENGAN
STANDAR 10T ANC (ANTENATAL CARE) BERBASIS ANDROID DI
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana (S. Kom)
Oleh:
Seno Priyambodo
11150910000030
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/ 1441 H
PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING KEHAMILAN DENGAN
STANDAR 10T ANC (ANTENATAL CARE) BERBASIS ANDROID DI
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana (S. Kom)
Oleh:
Seno Priyambodo
11150910000030
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019 M/ 1441 H
i
PERNYATAAN ORISINALITAS
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
Sebagai civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya yang bertanda
tangan dibawah ini:
Nama : Seno Priyambodo
NIM : 11150910000030
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Sains Dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang
berjudul:
PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING KEHAMILAN DENGAN
STANDAR 10T ANC (ANTENATAL CARE) BERBASIS ANDROID DI
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 2019
Yang menyatakan
(Seno Priyambodo)
iii
Penulis : Seno Priyambodo (11150910000030)
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Pengembangan Sistem Monitoring Kehamilan Dengan
Standar 10T ANC (Antenatal Care) Berbasis Android Di
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
ABSTRAK
Memantau kesehatan ibu hamil dan anaknya merupakan hal yang penting
untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan angka kematian yang diakibatkan oleh
kehamilan ibu hamil di Indonesia masih sangat tinggi. Oleh sebab itu, peningkatan
kualitas pelayanan kesehatan bagi ibu hamil (Antenatal Care) perlu mendapatkan
prioritas khusus. Salah satunya dengan melakukan monitoring rutin bagi ibu hamil.
SIMPUS kota Tangerang Selatan sebenarnya sudah memenuhi kebutuhan dasar
dari KIA. Namun menurut wawancara dengan pihak dinas kesehatan, SIMPUS
masih memiliki kekurangan, terutama untuk tugas lapangan. Maka dari itu tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi Sistem Monitoring Ibu
Hamil (SIMORI) berstandar 10T ANC yang dapat menutupi kekurangan dan
memenuhi kebutuhan KIA berbasis android. Pengembangan aplikasi dilakukan
dengan menggunakan metode waterfall. Hasil dari Black Box Testing menunjukan
semua fungsi berjalan dengan baik dan Hasil dari System Usability Scale (SUS)
menunjukan nilai 87,5 untuk aplikasi SIMORI bagian bidan, serta 88,125 untuk
aplikasi SIMORI bagian ibu hamil.
Kata Kunci: Sistem Monitoring, KIA, Antenatal Care, 10T, Android.
Daftar Pustaka: 16 Jurnal, 15 Buku
Jumlah Halaman: 119 halaman + xi halaman
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta nikmat-Nya sehingga penyusunan skripsi ini
dapat diselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa dihaturkan kepada junjungan
kita baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta
umatnya hingga akhir zaman. Penulisan skripsi ini mengambil tema dengan judul:
PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING KEHAMILAN DENGAN
STANDAR 10T ANC (ANTENATAL CARE) BERBASIS ANDROID DI
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
Penyusunan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer (S.Kom) pada program studi Teknik Informatika, Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun
bahan penulisan skripsi ini adalah berdasarkan hasil penelitian, pengembangan
kuesioner, wawancara dan beberapa sumber literatur.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta rintangan yang penulis
hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan
bantuan dari berbgai pihak baik secara moral maupu spiritual. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr, Lily Suraya Eka Putri, M.Env.Stud selaku dekan Fakultas Sains
dan Teknologi.
2. Dr. Imam Marzuki Shofi, MT selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika.
3. Pak Nashrul Hakiem, S.Si., M.T., Ph.D dan Pak Arief Sartono, B.Sc, MM
selaku Dosen Pembimbing I dan II yang senantiasa meluangkan waktunya
dalam membimbing penulis dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.
4. Keluarga tercinta yaitu Bapak Markuntadi, Ibu Sufiyatun Nuriyah, dan juga
Adik Intan Ayuningtyas yang selalu memberikan dukungan moril maupun
materiil.
v
5. Seluruh dosen dan staff UIN Jakarta, khususnya Fakultas Sains dan
Teknologi yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga.
6. Seluruh sahabat terbaik dari jurusan Teknik Informatika angkatan 2015
khusunya untuk Abu Ubaidillah, M. Kahfi, Taufik Hidayat, Nuthfi
Odiansyah, Fahmi Alfian, dan sahabat-sahabat kelas B lainnya yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
7. Seluruh teman-teman komunitas JFUIN yang selalu menjadi tempat
bermain bersama dikala jenuh.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, sangat
diperlukan kritik dan saran yang membangun bagi penulis.Akhir kata, semoga
laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan orang lain.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Jakarta, Oktober 2019
Penulis
Seno Priyambodo
1115091000030
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ i
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI .................................. ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3. Batasan Masalah .................................................................................... 3
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
1.6. Metodologi Penelitian ............................................................................ 5
1.6.1. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 5
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem ....................................................... 5
1.6.3. Metode Pengujian Sistem................................................................ 6
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................ 6
BAB 2 LANDASAN TEORI .............................................................................. 8
2.1 Definisi Sistem ...................................................................................... 8
2.2 Definisi Informasi .................................................................................. 8
2.3 Definisi Sistem Informasi ...................................................................... 8
2.4 Definisi Sistem Monitoring .................................................................... 9
2.5 Antenatal Care (ANC) ......................................................................... 10
2.6 Rumus Neagle ..................................................................................... 10
2.7 Model Waterfall ................................................................................... 12
2.8 System Usability Scale (SUS)............................................................... 14
2.9 Unified Modeling Language (UML)..................................................... 17
2.9.1 Usecase Diagram ......................................................................... 17
2.9.2 Activity Diagram .......................................................................... 19
vii
2.9.3 Sequence Diagram ........................................................................ 20
2.9.4 Class Diagram .............................................................................. 21
2.10 Android Studio ................................................................................. 23
2.11 MySQL ............................................................................................ 23
2.12 Black-Box Testing ............................................................................ 23
2.13 Literatur Sejenis ............................................................................... 24
BAB 3 METODE PENELITIAN ...................................................................... 27
3.1 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 27
3.1.1 Studi Pustaka ................................................................................ 27
3.1.2 Wawancara ................................................................................... 27
3.2 Metode Pengembangan Sistem............................................................. 27
3.2.1 Requirements Analysis and Definition ........................................... 27
3.2.2 System and Software Design ......................................................... 28
3.2.3 Implementation and Unit Testing .................................................. 28
3.2.4 Integration and System Testing ..................................................... 28
3.3 Kerangka Berpikir ............................................................................... 28
BAB 4 IMPLEMENTASI ................................................................................. 30
4.1 Requirements Analysis and Definition .................................................. 30
4.1.1 Definisi Permasalahan .................................................................. 30
4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem ........................................................... 31
4.2 System and Software Design ................................................................ 32
4.2.1 Use Case Diagram ........................................................................ 32
4.2.2 Activity Diagram .......................................................................... 41
4.2.3 Sequence Diagram ........................................................................ 54
4.2.4 Class Diagram .............................................................................. 63
4.3 Implementation .................................................................................... 64
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 82
5.1 Integration and System Testing ............................................................ 82
5.1.1 Pengujian Sistem dengan Blackbox Testing ................................... 82
5.1.2 Pengujian Usablity dengan System Usability Scale (SUS) ............. 85
BAB 6 KESIMPULAN ...................................................................................... 89
viii
6.1 Kesimpulan.......................................................................................... 89
6.2 Saran ................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 90
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... 94
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Angka Kematian Ibu di Indonesia 1991 – 2015 (Kementerian
Kesehatan RI, 2018)............................................................................................. 1
Gambar 2.1 Model waterfall menurut Sommerville (Sommerville, 2011) ........... 13
Gambar 2.2 Grafik Akurasi Pengujian (Tullis & Stetson, 2004) ......................... 15
Gambar 2.3 Pengelompokan nilai sesuai dengan berbagai skala (Bangor, Staff,
Kortum, Miller, & Staff, 2009) .......................................................................... 17
Gambar 2.4 Bentuk Class Diagram .................................................................... 22
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 29
Gambar 4.1 Usecase Diagram ............................................................................ 33
Gambar 4.2 Activity Diagram Login ................................................................... 42
Gambar 4.3 Activity Diagram Logout ................................................................. 43
Gambar 4.4 Activity Diagram Tambah Ibu Hamil .............................................. 44
Gambar 4.5 Activity Diagram Lihat Ibu Hamil (untuk Bidan) ............................ 45
Gambar 4.6 Activity Diagram Lihat Ibu Hamil (untuk Ibu hamil) ...................... 46
Gambar 4.7 Activity Diagram Tambah Kehamilan ............................................. 47
Gambar 4.8 Activity Diagram Lihat Status Kehamilan ....................................... 48
Gambar 4.9 Activty Diagram Tambah Rekam Medis ......................................... 49
Gambar 4.10 Activty Diagram Lihat Rekam Medis ............................................ 50
Gambar 4.11 Activity Diagram Lihat Grafik 10T ............................................... 51
Gambar 4.12 Activity Diagram Lihat Grafik Trimester ...................................... 52
Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Grafik Resiko .......................................... 53
Gambar 4.14 Activity Diagram Lihat Jadwal Kunjungan ................................... 54
Gambar 4.15 Sequence Diagram Login .............................................................. 55
Gambar 4.16 Sequnce Diagram Logout .............................................................. 55
Gambar 4.17 Sequence Diagram Tambah Ibu Hamil .......................................... 56
Gambar 4.18 Sequence Diagram Lihat Ibu Hamil untuk Bidan .......................... 57
Gambar 4.19 Sequence Diagram Lihat Ibu Hamil untuk Ibu Hamil .................... 57
Gambar 4.20 Sequence Diagaram Tambah ......................................................... 58
Gambar 4.21 Sequence Diagram Lihat Status Kehamilan ................................... 59
Gambar 4.22 Sequence Diagaram Tambah Rekam Medis .................................. 60
Gambar 4.23 Sequence Diagram Lihat Rekam Medis......................................... 60
Gambar 4.24 Sequence Diagram Lihat Grafik 10T ............................................. 61
Gambar 4.25 Sequence Diagram Lihat Grafik Trimester .................................... 62
Gambar 4.26 Sequence Diagram Lihat Grafik Resiko ........................................ 62
Gambar 4.27 Sequence Diagram Lihat Jadwal Kunjungan ................................. 63
Gambar 4.28 Class Diagram SIMORI ................................................................ 64
Gambar 4.29 Antramuka Login .......................................................................... 65
Gambar 4.30 Antarmuka Home Bidan ................................................................ 66
Gambar 4.31 Antarmuka Home Bidan sebelum revisi ........................................ 67
x
Gambar 4.32 Antarmuka List Ibu Hamil ............................................................ 67
Gambar 4.33 Antarmuka Tambah Ibu Hamil ...................................................... 68
Gambar 4.34 Antarmuka Lihat Ibu Hamil .......................................................... 69
Gambar 4.35 Antar Profil Ibu Hamil .................................................................. 70
Gambar 4.36 Antarmuka Tambah Kehamilan..................................................... 70
Gambar 4.37 Antarmuka Menu Rekam Medis.................................................... 71
Gambar 4.38 Antarmuka Lihat Status Kehamilan ............................................... 72
Gambar 4.39 Antarmuka Tambah Rekam Medis ................................................ 72
Gambar 4.40 Antarmuka Rekam Medis ............................................................. 73
Gambar 4.41 Antarmuka menu Grafik ............................................................... 74
Gambar 4.42 Antarmuka Grafik 10T .................................................................. 74
Gambar 4.43 Antarmuka Grafik Trimester ......................................................... 75
Gambar 4.44 Antarmuka Grafik Resiko ............................................................. 76
Gambar 4.45 Antarmuka Home Ibu Hamil ......................................................... 77
Gambar 4.46 Antarmuka Home Ibu Hamil sebelum revisi .................................. 78
Gambar 4.47 Antarmuka Profil Ibu Hamil.......................................................... 78
Gambar 4.48 Menu Kehamilan .......................................................................... 79
Gambar 4.49 Antarmuka List Rekam Medis ....................................................... 80
Gambar 4.50 Antarmuka Tampilan Status Kehamilan ........................................ 81
Gambar 4.51 Antarmuka Rekam Medis ............................................................. 81
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2-1 Tabel Pertanyaan SUS (Sharfina & Santoso, 2016) ............................ 15
Tabel 2-2 Notasi Diagram Usecase .................................................................... 18
Tabel 2-3 Notasi activity diagram ...................................................................... 20
Tabel 2-4 Notasi sequence diagram ................................................................... 21
Tabel 2-5 Hubungan antar Class ........................................................................ 22
Tabel 2-6 Literatur Sejenis ................................................................................. 24
Tabel 4-1 Tabel User Requierment SIMORI Dinas Kesehatan kota Tangerang
Selatan. .............................................................................................................. 32
Tabel 4-2 Usecase Scenario Login ..................................................................... 33
Tabel 4-3 Usecase Scenario Logout ................................................................... 34
Tabel 4-4 Usecase Scenario Tambah Ibu Hamil ................................................. 35
Tabel 4-5 Usecase Scenario Lihat Ibu Hamil ..................................................... 36
Tabel 4-6 Usecase Scenario Tambah Ibu Hamil ................................................. 36
Tabel 4-7 Usecase Scenario Lihat Rekam Medis ............................................... 38
Tabel 4-8 Usecase Scenario Lihat Grafik 10T .................................................... 38
Tabel 4-9 Usecase Scenario Lihat Grafik Ibu Hamil Trimester .......................... 39
Tabel 4-10 Usecase Scenario Grafik Ibu Hamil Resiko ...................................... 40
Tabel 4-11 Usecase Scenario Jadwal Kunjungan ............................................... 41
Tabel 5.1 Blackbox Testing untuk SIMORI bidan............................................... 82
Tabel 5.2 Blackbox Testing untuk SIMORI Ibu Hamil ....................................... 84
Tabel 5.3 Penilaian SUS untuk Bidan................................................................. 86
Tabel 5.4 Penilaian SUS untuk Ibu Hamil .......................................................... 87
1
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Memantau kesehatan ibu hamil dan anaknya merupakan hal yang
penting untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan angka kematian yang
diakibatkan oleh kehamilan ibu hamil di Indonesia masih sangat tinggi.
Angka Kematian Ibu (AKI) yang dipantau sejak tahun 1991 hingga tahun
2015 sebanyak 305 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun
mengalami penurunan dibanding tahun 2012, namun tetap jauh di atas target
yang diberikan oleh WHO yaitu 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup
(Kementerian Kesehatan RI, 2018). Oleh sebab itu, peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak perlu mendapatkan prioritas khusus.
Pemantauan dan monitoring rutin perlu dilakukan oleh instansi kesehatan
terkait agar tidak terjadi sesuatu yang diinginkan.
Gambar 1.1 Grafik Angka Kematian Ibu di Indonesia 1991 – 2015 (Kementerian Kesehatan
RI, 2018)
Selain pemantauan dari instansi kesehatan, ibu hamil juga harus
memiliki pengetahuan dan kesadaran untuk memeriksa keadaan diri sendiri
ketika sedang hamil. Karena menurut Fasiha, tingginya angka kematian ibu
2
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
hamil antara lain disebabkan rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil dan
sikap ibu hamil dalam pemeriksaan antenatal care yang tidak teratur
(Fasiha, 2017). Sehingga selain peningkatan dari sisi pelayanan, perlunya
suatu cara untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam
kehamilannya.
Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan, termasuk kesehatan ibu hamil, oleh Dinas Kesehatan kota
Tangerang Selatan adalah dengan membuat Sistem Informasi Kesehatan
dinamakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Sistem
informasi besutan BPPT ini bertujuan untuk mengolah data-data kesehatan
yang berada disekitar kota Tangerang Selatan melalui puskesmas yang ada
di kota tersebut. SIMPUS sendiri sudah tersedia beberapa fitur untuk
pengolahan data KIA.
Namun menurut wawancara dengan pihak dinas kesehatan,
SIMPUS memiliki beberapa kekurangan dalam fungsi pengelolaan data
KIA. Pertama, SIMPUS hanya mencakup fitur-fitur pemeriksaan dalam
gedung (puskesmas). Padahal bidan juga mempunyai kegiatan pemeriksaan
diluar gedung (posyandu). Salah satu kegiatan yang dimaksud adalah
kunjungan pemeriksaan di posyandu. Yang kedua, SIMPUS tidak memiliki
fitur pemantauan terhadap data-data ibu hamil. Hal ini perlu dilakukan
untuk mempermudah bidan untuk memantau perkembangan kesehatan ibu
hamil. Terakhir, SIMPUS belum mencakup fitur-fitur yang dikhusukan
untuk ibu hamil.
Untuk mengatasi kekurangan SIMPUS diatas, diperlukan
pengembangan sistem informasi berbasis smartphone android. Hal ini
dikarenakan sifatnya yang portable sehingga mudah dibawa-bawa. Selain
itu dipilihnya andorid juga karena di Indonesia, android merupakan
platform smartphone yang paling banyak digunakan. Hal ini dibuktikan
dalam artikel yang ditulis oleh Kemal (2019), android menguasai pasar
3
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
smartphone di indonesia sebesar 90% dan di dunia sebesar 75%. Selain itu
Android sebagai platform yang open source memudahkan pengembang
untuk mengembangkan aplikasi yang berbasis android.
Selain itu sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
kehamilan, diperlukan aplikasi kehamilan yang dapat memenuhi standar
pemeriksaan kehamilan 10T yang dibuat oleh Dinas Kesehatan. Namun dari
penelitian-penelitian sebelumnya, belum ada aplikasi kehamilan yang sudah
memenuhi standar 10T ini, khususnya aplikasi yang berbasis android. Hal
ini dapat dibuktikan dari salah satu penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Bharathi & Nirmalrani (2016) yang menghasilkan aplikasi monitoring
ibu hamil yang belum memenuhi seluruh poin dari standar 10T ini.
Maka dari itu penulis melakukan penelitan yang berjudul
“Pengembangan Sistem Monitoring Kehamilan Dengan Standar 10T ANC
(Antenatal Care) Berbasis Android di Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan”.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat yang telah dikemukakan diatas,
maka penulis merumuskan beberapa masalah yaitu bagaimana cara
mengembangkan Sistem Informasi Monitoring Ibu Hamil Dinas Kesehatan
yang berstandar untuk Kota Tangerang Selatan.
1.3. Batasan Masalah
Sebagai batasan dalam penelitian dan pembuatan game agar fokus
dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, maka penulis memberikan ruang
lingkup batasan sebagai berikut
1. Sistem dikembangkan dengan menggunakan metode Waterfall.
2. UML yang dibuat untuk membantu dalam pengembangan sistem yaitu:
use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class
diagram.
4
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
3. Metode Pengujian dilakukan dengan metode System Usability Scale
(SUS) sebagai pengujian usability dan Black Box Testing sebagai
pengujian sistem.
4. Penelitian dilakukan dalam lingkup Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan.
5. Software yang digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah Android
Studio.
6. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java dan XML untuk
pembuatan aplikasinya, PHP untuk mebuat API, serta MySQL sebagai
database.
7. Platform tujuan dari aplikasi ini adalah smartphone android.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mewujudkan sebuah sistem
informasi monitoring ibu hamil untuk bidan dan ibu hamil berbasis android
yang memenuhi standar pemeriksaan kehamilan 10T yang dibuat oleh
Dinas Kesehatan.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang didapat dari penilitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Manfaat untuk Mahasiswa
a. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1)
Teknik Informatika Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta
b. Untuk menjadikan penelitian ini kesempatan dalam menerapkan
ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
c. Dapat memahami gambaran sistem informasi kesehatan ibu dan
anak di kota Tangerang Selatan.
2. Manfaat untuk Universitas
a. Menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama yang
memiliki topik mengenai sistem informasi kesehatan
5
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
b. Menjadi tolak ukur dalam mengevaluasi kemampuan mahasiswa
dalam menerapkan ilmu-ilmu yang didapat selama masa
perkuliahan.
3. Manfaat untuk Masyarakat
Pengadaan aplikasi SIMORI berbasis Android berstandar 10T ini
diharapkan dapat memudahkan para bidan dalam mendata dan
memantau ibu hamil serta memudahkan ibu hamil dalam memantau
kesehatannya sendiri.
1.6. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dan diterapkan dalam
penulisan tugas akhir ini meliputi:
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan mewawancarai bidan-bidan
terkait. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang
penting secara mendalam dalam proses pelayanan KIA dan
SIMPUS, terutama dengan penggunaan SIMPUS pada kegiatan
luar gedung (posyandu).
2. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara mempelajari literatur-
literatur yang memiliki topik sejenis. Literatur-literatur yang
dipelajari dapat berupa literatur fisik maupun literatur
elektronik. Hal ini dilakukan untuk menambah informasi
mengenai sistem pemantauan kesehatan ibu hamil.
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode
pengembangan sistem dengan Waterfall yang memiliki tahapan-
tahapan berikut:
a. Requirements analysis and definition
6
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
b. System and software design
c. Implementation and unit testing
d. Integration and system testing
1.6.3. Metode Pengujian Sistem
Pada penelitian ini penulis untuk melakukan pengujian
jalannya sistem menggunakan pengujian System Usability Scale
sebagai jenis pengujian Usability serta Black Box Testing sebagai
pengujian sistem.
1.7. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasan penulis sajikan dalam lima bab
pokok bahasan, diantaranya adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, menerangkan latar belakang, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang konsep dari teori yang digunakan
dalam penyusunan skripsi ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Menguraikan secara rinci metode penelitian yang digunakan.
Metode tersebut meliputi metode pengumpulan data dan
metode pengembangan sistem. Disini dijelaskan alasan
mengapa memilih metode penelitian tersebut.
BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI
DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi analisis terhadap kebutuhan sistem,
implementasi pengembangannya, dan hasil pengujiannya
secara konkrit.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
7
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Bab ini berisi hasil dan pembahasan yang didapat dari
penelitian yang dilakukan penulis.
BAB VI PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
8
2 BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Sistem
Menurut Jogiyanto, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005).
Sedangkan menurut Edhy Sutanta, Sistem secara umum dapat didefinisikan sebagai
kumpulan hal atau elemen yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan
cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu
fungsi guna mencapai suatu tujuan (Sutanta, 2009). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Sistem adalah suatu suatu kumpulan elemen yang saling berhubungan dan
berfungsi untuk menyelesaikan suatu sasaran atau untuk mencapai suatu tujuan.
2.2 Definisi Informasi
Menurut Jogiyanto (2005), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya . Sedangkan menurut
Abdul Kadir (2003), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk
yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat
ini atau saat mendatang. Sehingga dapat disimpulkan informasi adalah suatu data
yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan bermanfaat bagi yang menerimanya
untuk pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
2.3 Definisi Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005), Sistem Informasi merupakan suatu sistem yang
tujuannya menghasilkan informasi (Widodo, Soedijono, & Sunyoto, 2017). Sedangkan
menurut Jeperson Hutahaean (2015), sistem informasi adalah suatu sistem didalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
Sehingga dapat disimpulkan sistem informasi adalah suatu
9
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
sistem yang bertujuan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk
keperluan yang bersifat manajerial dalam suatu organisasi.
2.4 Definisi Sistem Monitoring
Menurut Moerdiyanto (2009), monitoring merupakan aktivitas yang
dilakukan pimpinan untuk melihat, memonitor jalnnya oragnisasi selama kegiatan
berlangsung, dan melihat ketercapaian tujuan, melihat factor pendukung dan
penghambat pelaksnaan program. Dalam pelaksanaannya, monitoring dilakukan
dengan mengumpulkan data dan menganalisisnya. Lalu dari hasil analisis tersebut
diinterpretasikan dan diartikan sebagai masukan bagi pimpinan untuk mengadakan
suatu perbaikan.
Menurut Wrihatnolo (2008), Sistem monitoring adalah sebuah sistem yang
dapat memberikan informasi keberlangsungan proses untuk menetapkan langkah
menuju ke arah perbaikan yang berkesinambungan. Hal yang dikaji oleh sistem
monitoring snediri mengacu pada kegiatan pada suatu proses maupun kegiatan
struktural.
Menurut Erizal (2015), beberapa tujuan dari monitoring adalah sebagai
berikut:
1. Mengkaji apakah kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai
dengan rencana
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang
mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh
ukuran kemajuan
4. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa
menyimpang dari tujuan.
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa
menyimpang dari tujuan.
10
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2.5 Antenatal Care (ANC)
Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan pemeriksaan kehamilan
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil
secara optimal, sehingga mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi
persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat
reproduksi dengan wajar (Manuaba, 1998). Sedangkan, kunjungan ANC adalah
kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan / asuhan antenatal. Pelayanan ANC
adalah pelayanan yang bersifat preventif untuk memantau kesehatan ibu dan
mencegah komplikasi bagi ibu dan janin (Bartini, 2012).
Dalam kebijakannya kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4
kali selama kehamilan. Dimana di trimester pertama minimal satu kali, di triemster
kedua minimal satu kali, dan di trimester ketiga minimal dua kali. Pemeriksaan
minimal dalam kunjungan antenatal dikenal dengan standar minimal 10 T yang terdiri
atas:
1. Timbang Berat Badan Dan Pengukuran Tinggi Badan.
2. Ukur Tekanan Darah.
3. Ukur Tinggi fundus.
4. Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (TT).
5. Pemberian Tablet Besi, minimal 90 tablet.
6. Tes Laboratorium sederhana (Haemogoblin dan protein urine).
7. Temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling).
8. Tentukan presentasi janin dan hitung denyut jantung janin.
9. Tetapkan Status Gizi dari Ibu Hamil.
10. Tatalaksana Kasus (Pemberian nasihat, rujukan, dan sebagainya).
2.6 Rumus Neagle
Untuk menghitung usia kehamilan biasanya dokter menggunakan
beberapa petunjuk untuk mengetahui usia kehamilan, yaitu dari kapan
pertama kali detak jantung janin dapat didengar dengan alat Doppler (usia
kehamilan 10-12 minggu), dari tanda kehidupan janin yang mulai terasa,
11
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
dari tinggifundus (puncak Rahim) dan berdasarkan pemeriksaan USG
(ultrasonografi) (Sumekar, Thamrin, & Tridalestari, 2015). Berdasarkan
usia kehamilan itu, dokter menentukan perkiraan waktu bersalin. Atau bisa
juga menggunakan rumus Neagle yang dihitung berdasarkan Hari Pertama
Haid Terakhir (HPHT) (Sumekar et al., 2015).
Metode naegele pertama kali ditemukan pada abad ke 19 oleh dokter
kandungan di Jerman bernama Franz Karl Naegele (Fajar & Surharyanto,
2019). Metode ini memerlukan dua faktor penting yang harus diketahui
sebagai dasar perhitungan yaitu :
1. Hari Pertama pada Haid Terakhir (HPHT). Menurut Apriyani & Qodir
“Usia kehamilan secara tradisional dapat diperkirakan dengan cara
mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) Estimasi ini
mengasumsikan bahwa konsepsi terjadi pada hari ke 14 dari siklus
menstruasi” (Apriyani, Qodir, Informatika, & Batam, 2014). Berdasarkan
usia kehamilan itu, dokter menentukan perkiraan waktu bersalin. Atau bisa
juga menggunakan rumus Neagle yang dihitung berdasarkan Hari Pertama
Haid Terakhir (HPHT) (Sumekar et al., 2015).
2. Siklus Haid/Menstruasi. Siklus menstruasi adalah siklus bulanan pada
wanita, yang dimulai dari akhir menstruasi. Menurut Apriyani & Dzikri,
Algoritma penghitung kehamilan dengan metode Naegele adalah tanggal
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) ditambah 7 hari, Bulan dikurangi 3,
dan tahun di tambah 1. Rumus Naegele yaitu (untuk yang memiliki siklus
mentruasi 28 hari) (Fajar & Surharyanto, 2019). Sehingga menjadi rumus
sebagai berikut.
a. Hari Perkiraan Lahir (HPL) = Tanggal hari pertama haid terakhir +
7, bulan – 3, tahun +1.
b. Jika bulan kurang atau sama dengan 3 maka bulan ditambah 9 dan
tidak ada penambahan tahun.
12
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2.7 Model Waterfall
Menurut Pressman, model waterfall merupakan model pengembangan
sistem informasi yang sistematik dan sekuensial (R.S Pressman, 2002). Hal ini
dikarenakan tahapan-tahapan yang ada pada model ini terurut sehingga tahapan
selanjutnya tidak akan berjalan apabila tahapan sebelumnya belum selesai
dikerjakan. Menurut Binanto (2015), model waterfall sendiri memiliki beberapa
versi, yang pertama adalah versi Royce yang dibuat pada tahun 1970. Lalu yang
kedua adalah versi Pressman yang dibuat pada tahun 2010 dimana dalam versi ini
model waterfall mulai memiliki lima tahapan. Yang terakhir adalah model waterfall
menurut Sommerville yang dibuat pada tahun 2011. Pada penelitian ini model
waterfall yang digunakan adalah versi Sommerville karena model tersebut
merupakan model waterfall yang terbaru.
Dipilihnya waterfall sebagai model pengembangan adalah karena sifatnya
yang linear memudahkannya untuk diimplementasikan (Balaji, 2012). Selain itu,
Metode Waterfall memiliki tahapan yang plan-driven, yaitu secara prinsip
pengembang harus merencanakan dan menjadwalkan semua kegiatan tahapan
sebelum mulai mengembangkan perangkat lunak (Binanto, 2015). Hal ini
menghasilkan komitmen di awal tahapan sehingga membuat sulit untuk merespon
ketika ada perubahan pada kebutuhan kustomer (Sommerville, 2011).
13
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 2.1 Model waterfall menurut Sommerville (Sommerville, 2011)
Menurut Sommerville, model waterfall dapat dibagi menjadi 5 (lima)
tahapan seperti pada gambar 2.1 , yaitu sebagai berikut (Sommerville, 2011).
1. Requirements analysis and definition
Pada tahap ini, developer menentukan layanan sistem, kendala, dan
tujuan dengan cara melakukan diskusi dengan calon pengguna. Kemudian
hasil diskusi tersebut didefinisikan secara rinci dan nantinya digunakan
sebagai spesifikasi sistem.
2. System and software design
Tahapan perancangan sistem mengalokasikan kebutuhan-kebutuhan
sistem baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan membentuk
arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak
melibatkan identifikasi dan penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat
lunak dan hubungannya.
3. Implementation and unit testing
Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai
serangkaian program atau unit program. Pengujian melibatkan verifikasi
bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya.
4. Integration and system testing
14
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Unit-unit individu program atau program digabung dan diuji sebagai
sebuah sistem lengkap untuk memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan
perangkat lunak atau tidak. Setelah pengujian, perangkat lunak dapat
dikirimkan ke customer.
5. Operation and maintenance
Biasanya tahapan ini merupakan tahapan yang paling panjang.
Sistem sudah dikembangkan dipasang dan digunakan secara nyata.
Maintenance meliput kegiatan-kegiatan seperti perbaikan kesalahan yang
tidak ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya, meningkatkan
implementasi dari unit sistem, dan meningkatkan layanan sistem sebagai
kebutuhan baru.
2.8 System Usability Scale (SUS)
System Usability Scale adalah salah satu bentuk pengujian usability dimana
nilai ujinya sendiri berupa skala. SUS sendiri diciptakan oleh John Brooke pada
tahun 1986 dan dahulu digunakan untuk menguji sistem elektronik kantor.
Dipilihnya metode ini sebagai metode pengujian adalah karena dalam melakukan
pengujian lebih menekankan perspektif pengguna akhir sehingga hasil evaluasi
akan lebih sesuai dengan keadaan nyata (Ependi & Panjaitan, 2018). Selain itu
sifatnya yang bidimensional, SUS dapat mengontrol agar jawaban dari survey
tersebut tidak bias (Lewis, 2018).
Selain diatas, dipilihnya metode ini adalah karena jumlah sampel dan waktu
testing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil pengujian. Hal ini
dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Tullis dan Stetson (2004) dimana
dalam penelitiannya ditunjukan bahwa dengan sampel yang sedikit, akurasi yang
dihasilkan cukup tinggi dibandingkan dengan pengujian sejenis. Grafik pengukuran
dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini. Dari grafik tersebut, dapat dilihat bahwa
dengan jumlah sampel yang sedikit (dalam kasus ini 8-12 sampel), SUS mampu
menghasilkan nilai dengan akurasi yang tinggi dibandingkan dengan pengujian
lainnya yang membutuhkan setidaknya lebih dari 12 sampel untuk mendapatkan
nilai dengan akurasi lainnya. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan SUS dapat
15
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
menghasilkan hasil yang benar lebih cepat dan lebih konsisten dibandingkan
dengan penggunaan pengujian lainnya.
Gambar 2.2 Grafik Akurasi Pengujian (Tullis & Stetson, 2004)
SUS sendiri memiliki 10 pertanyaan yang dimana setiap angka ganjilnya
meliputi pertanyaan yang bersifat positif, sedangkan untuk angka genapnya
meliputi pertanyaan yang bersifat negatif. User nantinya akan menilai tiap nomor
sesuai dengan tingkat kesetujuannya, dimana satu berarti sangat tidak setuju dan
lima berarti sangat setuju. Daftar pertanyaan dari SUS sendiri dapat dilihat di tabel
2.1 dibawah ini.
Tabel 2-1 Tabel Pertanyaan SUS (Sharfina & Santoso, 2016)
No Pertanyaan Nilai (1-5)
1 Saya berpikir akan menggunakan sistem ini lagi
2 Saya merasa sistem ini rumit untuk digunakan
3 Saya merasa sistem ini mudah digunakan
4 Saya membutuhkan bantuan dari orang lain atau teknisi dalam
menggunakan sistem ini
5 Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan dengan semestinya
16
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
6 Saya merasa ada banyak hal yang tidak konsisten (tidak serasi
pada sistem ini)
7 Saya merasa orang lain akan memahami cara menggunakan
sistem ini dengan cepat
8 Saya merasa sistem ini membingungkan
9 Saya merasa tidak ada hambatan dalam menggunakan sistem ini
10 Saya perlu membiasakan diri terlebih dahulu sebelum
menggunakan sistem ini
Untuk perhitungannya agak sedikit kompleks, karena untuk perhitungan nilai
skor harus diubah sesuai dengan dua aturan sesuai dengan ganjil genapnya. Aturan
yang pertama untuk nomor ganjil, nilai skor nantinya akan dikurangi 1 (X-1).
Sehingga misalnya nilai yang diberikan empat maka nilai yang dihitung adalah tiga.
Sedangkan untuk nomor genap, nilai skor nantinya akan mengurangi angka lima
(5-X). Sehingga misalnya nilai yang diberikan dua, maka nilai yang dihitung adalah
3. Setelah menghitung nilai tiap pertanyaan, maka jumlahkan hasilnya lalu
dikalikan dengan angka 2,5 menjadi (2,5 (20 + SUM(SUS01, SUS03, SUS05,
SUS07, SUS09 ) – SUM(SUS02, SUS04, SUS06, SUS08, SUS10))) (Lewis, 2018).
Dalam mengukur nilai dari hasil SUS, dapat dibagi menjadi beberapa bagian
sesuai dengan nilai yang diberikan. Jika nilai yang didapat dari pengujian berada
diantara 100-90, maka nilai huruf yang diberikan adalah A. Lalu jika nilai yang
didapat dari pengujian berada diantara 89-80, maka nilai huruf yang diberikan
adalah B. Lalu jika nilai yang didapat dari pengujian berada diantara 79-70, maka
nilai huruf yang diberikan adalah C. Lalu jika nilai yang didapat dari pengujian
berada diantara 69-60, maka nilai huruf yang diberikan adalah D. Terakhir jika nilai
dibawah 60, maka nilai huruf yang diberikan adalah F. Gambar 2.3 menunjukan
pengelompokan nilai angka dalam berbagai skala.
17
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 2.3 Pengelompokan nilai sesuai dengan berbagai skala (Bangor, Staff, Kortum, Miller, &
Staff, 2009)
2.9 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) merupakan alat bantu bagi pengembang
dalam melakukan desain sistem suatu aplikasi. Karena dengan menggunakan UML
kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi
tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta
ditulis dalam bahasa pemrograman apapun (Dharwiyanti, 2003).
UML memberikan sebuah notasi-notasi yang menjadi standar ketika
mendesain sebuah sistem dengan menggunakan berbagai diagram yang dimiliki
oleh UML. Dikarenakan UML memiliki konsep class dan operation, maka UML
lebih cocok jika digunakan untuk pengembangan program berbasis bahasa yang
mengimplementasikan OOP seperti Java, C#, dan sebagainya (Dharwiyanti, 2003).
Walaupun begitu untuk bahasa prosedural seperti C masih bisa dikembangkan
dengan UML.
UML memiliki beberapa jenis diagram, use case, activity, sequence, dan
class diagram merupakan beberapa contoh dari UML Diagram. Penjelasan untuk
masing-masing UML diagram akan dijelaskan sebagai berikut.
2.9.1 Usecase Diagram
Usecase diagram merupakan salah satu diagram UML yang berfungsi
untuk menjelaskan apa saja yang dapat dilakukan sistem tanpa memberikan
penjelasan bagaimana cara kerjanya. Usecase diagram juga dapat
menggambarkan hubungan antara aktor dengan sistem. Selain itu, usecase
18
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
diagram juga dapat sangat membantu dalam menyusun requirment sebuah
sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test
case untuk semua feature yang ada pada sistem (Dharwiyanti, 2003).
Tabel 2.2 menunjukan bentuk dan penjelasan dari notasi usecase
diagram.
Tabel 2-2 Notasi Diagram Usecase
Notasi Penjelasan
Aktor: Mendeskripsikan aktor atau
user yang nantinya akan
berkomunikasi dengan sistem.
Dependency: Mendeskripsikan
hubungan ketergantungan suatu
elemen terhadap elemen lainnya.
Generalization: Mendsekripsikan
hubungan parent dan child dari
elemen-elemen yang terhubung.
Dimana elemen child mendapatkan
perilaku yang sama dari elemen
parent
Include: Menspesifikasikan bahwa
use case sumber secara eksplisit.
Extend: Menspesifikasikan bahwa
use case target memperluas perilaku
dari use case sumber pada suatu titik
yang diberikan.
Association: Penghubung antar
objek
19
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Sistem: Menspesifikasikan paket
yang menampilkan sistem secara
terbatas.
Use case: Deskripsi dari urutan
aksi-aksi yang ditampilkan sistem
yang menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu aktor
Collaboration: Interaksi aturan-
aturan dan elemen lain yang bekerja
sama untuk menyediakan prilaku
yang lebih besar dari jumlah dan
elemen-elemennya (sinergi).
Note: Elemen fisik yang eksis saat
aplikasi dijalankan dan
mencerminkan suatu sumber daya
komputasi
2.9.2 Activity Diagram
Activity Diagram merupakan diagram UML yang menjelaskan alur
suatu aktivitas mulai dari awal aktivitas, proses aktivitas, hingga akhir dari
aktivitas. Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana
sebagian besar state adalah aksi dan sebagian besar transisi dipicu oleh
selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity
diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan
interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-
proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum (Dharwiyanti,
2003).
Tabel 2.3 menunjukan bentuk dan penjelasan dari notasi activity
diagram.
20
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Tabel 2-3 Notasi activity diagram
Notasi Penjelasan
Start point: Titik awal dari suatu
activity diagram.
End point: Titik akhir dari suatu
activity diagram.
Activity: Mendeskripsikan
aktivitas yang dapat dilakukan
oleh sistem
Fork: menunjukan bahwa
aktivitas akan berjalan secara
paralel.
Join: menunjukan bergabungnya
beberapa aktivitas.
Decision: menunjukan asosiasi
percabangan dalam sebuah
aktivitas.
Swimlane: suatu bagan untuk
mengelompokan aktivitas sesuai
dengan aktornya.
2.9.3 Sequence Diagram
Sequence diagram adalah salah satu diagram UML yang
menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem
(termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi
vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario
atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah
event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-
21
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara
internal dan output apa yang dihasilkan (Dharwiyanti, 2003). Tabel 2.4
menunjukan bentuk dan penjelasan dari notasi sequence diagram.
Tabel 2-4 Notasi sequence diagram
Notasi Penjelasan
Object/Participant: adalah
penggambaran dari sebuah class
dengan nama obyek didalamnya
dan disusun secara horizontal.
Actor: adalah penggambaran dari
aktor yang akan menggunakan
sistem.
Lifetime: menandakan berapa lama
keberadaan sebuah object dalam
basis waktu.
Activation: mengindikasikan
sebuah obyek yang akan melakukan
sebuah aksi.
Message: mengindikasikan
komunikasi antara object-object.
2.9.4 Class Diagram
Class diagram adalah sebuah diagram UML yang menggambarkan
atribut/properti suatu sistem, sekaligus memperlihatkan metode/fungsi untuk
memanipulasi atribut/properti tersebut. Selain itu class diagram
menggambarkan struktur dari class, package dan objek serta hubungan satu
sama lain. Gambar 2.4 adalah gambar contoh struktur dari class diagram.
22
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 2.4 Bentuk Class Diagram
Setiap atribut dan fungsi memiliki sifat-sifat tertentu. Yang pertama
adalah privat (-) yang berarti atribut atau metode hanya bisa diakses oleh class
itu sendiri. Kedua ada publik (+) yang berarti atribut atau metode bisa diakses
oleh class lainnya. Lalu yang terakhir adalah protected (#) yang berarti atribut
atau metode hanya bisa diakses oleh class itu sendiri berserta keturunannya.
Selain memiliki macam-macam sifat, class juga memiliki macam-
macam hubungan antar class. Macam-macam hubungan yang ada pada class
diagram akan dijelaskan pada tabel 2.5 dibawah ini.
Tabel 2-5 Hubungan antar Class
Simbol Penjelasan
Agregasi: merupakan relasi dimana
sebuah class merupakan bagian dari
class yang lain.
Komposit: merupakan relasi yang
menunjukkan sebuah class menjadi
bagian dari class lain
Turunan / generalisasi: merupakan
relasi yang menunjukkan beberapa
class memiliki parent dari class
yang lain.
Relasi: merupakan bentuk
hubungan umum antar tiap class
yang bersifat statis.
23
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dependensi: adalah relasi yang
menjelaskan keterhubungan dari
suatu class diagram yang
membentuk sebuah class baru.
2.10 Android Studio
Android Studio adalah Lingkungan Pengembangan Terpadu - Integrated
Development Environment (IDE) untuk pengembangan aplikasi Android yang
dibuat oleh Google pada 16 Mei 2013. Dibuat berdasarkan IntelliJ IDEA, android
studio memiliki fitur-fitur tambahan dan pengembangan dari Eclipse ADT yang
sebelumnya digunakan sebagai IDE untuk Android. Walaupun dibuat pada tahun
2013, versi stabil dari IDE ini sendiri baru dirilis tahun 2014 dan menjadi IDE resmi
untuk pengembangan android.
2.11 MySQL
MySQL adalah sistem manajemen database relasional open source dengan
client-server model yang berbasis SQL (Structured Query Language). Fungsi dari
MySQL adalah untuk mengatur database menggunakan perintah sesuai dengan
SQL. Beberapa kelebihan MySQL antara lain dapat didownload secara gratis, stabil
dan tangguh, fleksibel dengan berbagai pemrograman, security yang baik,
dukungan dari banyak komunitas, kemudahan management database, mendukung
transaksi, serta perkembangan software yang cukup cepat.
2.12 Black-Box Testing
Pengujian black-box merupakan salah satu dari metode pengujian sistem.
Pengujian black-box juga disebut sebagai pengujian perilaku atau behavioral testing
yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Menurut Pressman,
pengujian black-box berusaha untuk menemukan kesalahan pada beberapa kategori
berikut: (1) fungsi-fungsi yang salah atau hilang, (2) kesalahan interface, (3)
kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, (4) kesalahan pada
performa atau behavior, dan (5) kesalahan pada inisialisasi dan terminasi (Roger S
Pressman, 2010).
24
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2.13 Literatur Sejenis
Dalam penelitian ini mengumpulkan beberapa literasi sejenis untuk menjadi
pertimbangan dalam melakukan penelitian. Tabel 2.6 adalah Literatur-literatur
yang dijadikan pertimbangan untuk dijadikan bahan perbandingan. Literatur-
literatur yang dibandingkan adalah literatur-literatur yang berhubungan dengan
sistem pemantauan ibu hamil.
Tabel 2-6 Literatur Sejenis
No
.
Judul Tahun Pengarang Kelebihan Kekurangan
1 Aplikasi Panduan
Dan Monitoring
Ibu Hamil
Berbasis Android
2016 Sudirman a. Sudah
memiliki
database
b. Sudah ada
Pemantauan
a. Belum
memenuhi
standard 10T
b. Aplikasi
hanya
dikhusukan
untuk ibu
hamil
2 Aplikasi
Informasi
Kesehatan
Selama Masa
Kehamilan
Berbasis Android
2017 Javier Al
Fath, Nova
Rijati
a. Fungsi
edukasi bagi
ibu hamil
yang cukup
banyak
a. Tidak
terintegrasi
dengan
database
b. Tidak
memiliki fitur
pemantauan
ibu hamil
c. Belum
Memenuhi
standar 10T
25
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
3 An Android-
Based Pregnancy
Predicting System
2016 Dony
Novaliend
ry, Cheng-
Hong
Yang
a. Memiliki
fitur prediksi
hari kelahiran
dari HPHT
menggunaka
n rumus
neagle.
b. Mempunyai
menu edukasi
untuk ibu
hamil
a. Belum
memiliki
database
b. Belum
memenuhi
standard 10T
4 FoetusCare: An
Android App for
Pregnancy Care
2016 M.
Bharathi,
V.Nirmalr
ani
a. Sudah
memiliki
database
b. Memiliki
beberapa
fitur
pemantauan
ibu hamil
a. Pemantauan
belum
memenuhi
minimal 10T
5 Smart ASHA
Pregnancy
Monitoring
System
2018 Nandakish
or D
Valakunde
, Sangeeta
Kumari,
Purva S
Kulkarni,
Shital B
Jumbad,
Sharvari S
Chavan,
a. Sudah
memiliki
fitur
pemantauan
ibu hamil
b. Dapat
menentukan
waktu
kunjung
a. Belum
memenuhi
minimal 10T
b. Tidak ada fitur
bagi ibu hamil
26
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Dari perbandingan literatur diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
perbandingan literatur mengenai sistem pemantauan ibu hamil, dapat disimpulkan
kekurangan yang dimiliki adalah tidak tehubung dengan online database, tidak ada
fungsi yang khusus untuk memantau perkembangan kesehatan ibu ditiap trimester,
dan tidak memenuhi standar 10T ANC yang sudah ditetapkan oleh Dinas
Kesehtaan. Sehingga dengan kekurangan yang ada membuat sistem pemantauan
ibu hamil diatas tidak dapat menjadi alat pemantau yang maksimal. Oleh karena itu
penelitian ini diharapkan mampu menutupi kekurangan-kekurangan dari
perbandingan jurnal diatas dan tetap mempertahankan kelebihan yang ada.
27
3 BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Studi Pustaka
Studi pustaka adalah pengumpulan data-data melalui literasi
seperti jurnal maupun buku. Dalam studi pustakaini, penulis
menggunakan 16 jurnal, 15 buku sebagai referensi untuk
pengembangan sistem informasi ini.
3.1.2 Wawancara
Wawancara adalah interaksi dua arah antara narasumber dan
penanya untuk mendapatkan suatu informasi. Wawancara dilakukan
di dua tempat, pertama di Dinas Kesehatan kota Tangerang Selatan
dan kedua di Puskesmas Pondok Ranji. Wawancara ditujukan
khusus untuk mendapatkan informasi mengenai pendapat user
terhadap fitur pemantauan kesehatan ibu hamil yang sudah ada pada
SIMPUS kota Tangerang Selatan.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan Sistem Informasi Monitoring Ibu Hamil ini,
metode pengembangan yang digunakan adalah metode waterfall.
Pemilihan metode ini dikarenakan agar sistem informasi yang
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan user. Selain itu,
dengan menggunakan metode ini, diharapakan dapat meningkatkan nilai
Usability dari sistem inforamsi ini. Metode ini memiliki empat tahapan yang
akan dijelaskan sebagai berikut.
3.2.1 Requirements Analysis and Definition
Pada tahap pertama, penulis melakukan analisis permasalahan-
permasalahan yang didapat melalui wawancara dengan pihak Dinas
Kesehatan terhadap sistem yang sudah berjalan (dalam kasus ini SIMPUS).
28
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Lalu dari analisis permasalahan tersebut, penulis memberikan solusi-solusi
dari permasalahan yang ada dalam bentuk
3.2.2 System and Software Design
Pada tahap ini penulis melakukan desain sistem berdasarkan solusi
yang telah diberikan. Pada tahap ini, desain sistem dibantu oleh beberapa
UML, yaitu usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, dan
class diagram.
3.2.3 Implementation and Unit Testing
Pada tahap ini penulis melakukan penerapan dari desain sistem yang
dibuat menjadi sistem sesungguhnya yang nantinya akan digunakan.
Implementasi dilakukan dengan menggunakan menggunakan Android
Studio dan Visual Studio Code sebagai IDE-nya. Sedangkan untuk bahasa
yan digunakan dalam pengembangan sistem ini menggunakan bahasa Java
dan PHP.
3.2.4 Integration and System Testing
Pada tahap ini penulis akan melakuan pengujian terhadap sistem
yang telah dikembangkan. Pengujian dilakukan dengan dua cara, pertama
dengan Blackbox Testing untuk pengujian sistem dan yang kedua adalah
dengan System Usability Scale untuk pengujian kebergunaan dari sistem
yang telah dikembangkan.
3.3 Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran merupakan suatu alur diagram yang menjelaskan proses
berjalannya sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada
kerangka penelitian yang disesuaikan dengan metode waterfall versi Sommerville.
Adapun kerangka berpikir yang dimaksud dapat dilihat pada gambar 3.1.
29
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
30
4 BAB 4
IMPLEMENTASI
4.1 Requirements Analysis and Definition
4.1.1 Definisi Permasalahan
Dari hasil wawancara dengan pihak Dinas Kesehatan kota Tangerang
Selatan, didapatkan bahwa SIMPUS, sebagai sistem informasi saat yang
digunakan saat ini, masih memiliki beberapa kekurangan dalam fungsi
pengelolaan data KIA. Pertama, SIMPUS hanya mencakup fitur-fitur
pemeriksaan dalam gedung (puskesmas). Padahal bidan juga mempunyai
kegiatan pemeriksaan diluar gedung salah adalah kunjungan pemeriksaan di
posyandu. Sehingga bidan diharuskan mencatat seluruh hasil pemeriksaan
diposyandu dalam media lain (contohnya buku tulis) lalu menginput data-
data tersebut kedalam SIMPUS ketika bisa mengakses komputer (biasanya
ketika di Puskesmas).
Yang kedua, SIMPUS tidak memiliki fitur pemantauan terhadap data-
data ibu hamil. Hal ini perlu dilakukan untuk mempermudah bidan untuk
memantau perkembangan kesehatan ibu hamil. Dalam wawancara dengan
pihak bidan dan dinas kesehatan, mereka mengeluhkan belum adanya
pengolahan data-data KIA pada SIMPUS sehingga mereka harus
melakukan hal tersebut dengan cara manual menggunakan aplikasi lain
seperti microsoft excel.
Terakhir, SIMPUS belum mencakup fitur-fitur yang dikhusukan untuk
ibu hamil. Hal ini dikarenakan SIMPUS hanya dikhusukan untuk pihak-
pihak yang terkait dengan instansi puskesmas seperti bidan dan pegawai
dinas kesehatan. Sehingga ibu hamil tidak dapat mengakses informasi
kehamilannya yang ada pada SIMPUS.
31
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
4.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh
ke dalam bagian-bagian komponen untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan. Bagian analisis terdiri dari analisis masalah
dan analisis kebutuhan.
4.1.2.1 Analisis Masalah
Sistem Monitoring Ibu Hamil (SIMORI) adalah sebuah
sistem inforamsi yang dibangun untuk memudahkan bidan dan ibu
hamil dalam mengelola data kesehatan ibu hamil. Sistem ini
diharapkan dapat memudahhkan proses memasukan data oleh bidan
dan juga dapat memudahkan bagi bidan dan juga ibu hamil dalam
memonitor kesehatan ibu hamil.
4.1.2.2 Analisis Kebutuhan
Tahap analisa kebutuhan dilakukan untuk menguraikan
kebutuhan sistem yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem.
Berikut adalah penjelasan analisa kebutuhan dari masing-masing
pengguna yang telah dilakukan.
1. Bidan memiliki kebutuhan sebagai berikut.
a. Bidan memiliki hak akses untuk mengelola data ibu hamil.
Pengelolaan yang dimaksud adaklah
b. Bidan memiliki hak akses untuk membuat rekam medis ibu
hamil setiap pemeriksaan.
c. Bidan memiliki hak akses untuk memonitor berbagai aspek
kesehatan ibu hamil secara keseluruhan. Data-data yang
perlu dimonitor sendiri adalah data-data trimester,
kelengkapan aspek 10T, dan resiko/penyakit ibu hamil.
2. Ibu Hamil memiliki kebutuhan sebagai berikut.
32
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
a. Ibu hamil memiliki hak akses untuk melihat data-data
kehamilan dan rekam medis kehamilan miliknya sendiri.
b. Ibu hamil memiliki hak akses untuk melihat jadwal
kunjungannya sendiri.
4.2 System and Software Design
4.2.1 Use Case Diagram
a) Use Case Diagram
Dalam membuat use case, sebelumnya harus ditentukan
aktor-aktor dan kebutuhannya secara rinci. Dari data-data yang
sudah dikumpulkan diatas, aktor-aktor dan kebutuhannya dapat
disimpulkan menjadi seperti tabel user requierment dibawah ini.
Tabel 4-1 Tabel User Requierment SIMORI Dinas Kesehatan kota Tangerang
Selatan.
Aktor Kebutuhan
Bidan Bidan memiliki hak akses untuk login,
mendaftarkan sekaligus membuat data
kehamilan dan data rekam medis ibu hamil.
Selain itu, bidan dapat memonitor berbagai
aspek kesehatan ibu hamil secara keseluruhan.
Data-data yang perlu dimonitor sendiri adalah
data-data trimester, data-data 10T, dan data-
data Resiko.
Ibu Hamil Ibu Hamil memiliki hak akses untuk login,
melihat data-data baik kehamilan maupun
rekam medis miliknya sendiri, dan dapat
melihat jadwal kunjungan.
Sehingga dari Tabel diatas, didapatkan usecase diagram
dari fitur-fitur untuk mememnuhi kebutuhan diatas. usecase
diagram dapat dilihat pada gambar berikut.
33
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.1 Usecase Diagram
b) Use Case Scenario
Perancangan skenario Use Case merupakan penjelasan
atau pendeskripsian dari perancangan use case mengenai sesuatu
yang terjadi dalam suatu sistem. Berikut adalah penjelasan dari
masing-masing use case scenario yang telah dibuat untuk
SIMORI. Scenario yang dibuat adalah sebagai berikut.
a) Use Case Scenario Login
Tabel 4.2 adalah tabel penjelasan dari usecase fungsi
login yang dapat digunakan oleh Bidan dan Ibu Hamil.
Tabel 4-2 Usecase Scenario Login
Nama Login
Aktor User (Bidan dan Ibu Hamil)
34
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Deskirpsi Merupakan fungsi Login pada aplikasi
SIMORI
Kegiatan Aktor Sistem
1. Aktor memasukan
username dan
password
2. Sentuh Tombol
Login
3. Sistem Memeriksa
valid tidaknya data
masukan.
4. Jika valid, maka
sistem akan
membawa aktor ke
halaman muka sesuai
levelnya
b) Use Case Scenario Logout
Tabel 4.3 adalah tabel penjelasan dari usecase fungsi
logout yang dapat digunakan oleh Bidan dan Ibu Hamil.
Tabel 4-3 Usecase Scenario Logout
Nama Logout
Aktor User (Bidan dan Ibu Hamil)
Deskirpsi Merupakan fungsi Logout pada aplikasi
SIMORI
Kegiatan Aktor Sistem
1. Aktor menekan
tombol menu
2. Aktor menekan
tombol
logout/keluar
3. Sistem Melakukan
fungsi logout/keluar
c) Use Case Scenario Tambah Ibu Hamil
35
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Tabel 4.4 berikut adalah tabel penjelasan dari usecase
fungsi tambah ibu hamil yang dapat digunakan oleh bidan.
Tabel 4-4 Usecase Scenario Tambah Ibu Hamil
Nama Tambah Ibu Hamil
Aktor Bidan
Deskripsi Merupakan fungsi untuk menambah data ibu
hamil pada aplikasi SIMORI
Kegiatan Aktor Sistem
1. User menekan
tombol menu ibu
hamil.
3. User dapat
melihat apakah ibu
hamil sudah
terdaftar atau tidak
di Recyclerview
listIbuHamil. Jika
belum, tekan tombol
tambah ibu hamil.
5. User memasukan
data-data pada form
yang tersedia di
activity
userBidanTambahIb
uhamil.
6. User menekan
tombol tambah.
2. sistem mengambil
data-data tertentu
(Nama, NIK, dan
Trimester) untuk
dimasukan kedalam
Recyclerview
listIbuHamil.
4. Sistem berpindah
activity menuju
userBidanTambahIbu
hamil.
7. Sistem mengecek
validitas masukan dari
user. Jika valid, data
ditambahkan dan
berpindah menuju
activity
userBidanIbuHamilKe
hamilan sesuai dengan
data ibu hamil yang
telah dimasukan.
36
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
d) Use Case Scenario Lihat Ibu Hamil
Tabel 4.5 berikut adalah tabel penjelasan dari usecase
fungsi lihat ibu hamil yang dapat digunakan oleh bidan dan
ibu hamil.
Tabel 4-5 Usecase Scenario Lihat Ibu Hamil
Nama Lihat Ibu Hamil
Aktor Bidan dan Ibu Hamil
Deskirpsi Merupakan fungsi untuk melihat data ibu
hamil pada aplikasi SIMORI
Kegiatan Aktor Sistem
1. Untuk user
bidan, memilih
ibu hamil sesuai
dengan yang ada
pada menu daftar
ibu hamil.
2. User (bidan dan
ibu hamil)
menekan tombol
profil
3. Sistem mengambil
data-data lainnya
berdasarkan data ibu
hamil yang dipilih.
4. Sistem berpindah ke
activity
userBidanIbuHamilProfil
yang dituju.
e) Use Case Scenario Tambah Kehamilan
Tabel 4.6 berikut adalah tabel penjelasan dari usecase
fungsi tambah kehamilan yang dapat digunakan oleh bidan.
Tabel 4-6 Usecase Scenario Tambah Ibu Hamil
Nama Tambah Kehamilan
Aktor Bidan
37
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Deskripsi Merupakan fungsi untuk menambah data
kehamilan untuk ibu hamil pada aplikasi
SIMORI
Kegiatan Aktor Sistem
1. User masuk ke
menu kehamilan
dengan memilih
ibu hamil di menu
ibu hamil.
3. User dapat
menambah
kehamilan pada
ibu hamil dengan
menekan tombol
tambah
kehamilan.
5. User
memasukan data-
data pada form
yang tersedia di
activity
userBidanTambah
Kehamilan.
6. User menekan
tombol tambah
2. sistem mengambil
data-data jumlah
kehamilan untuk
dimasukan kedalam
Recyclerview
listKehamilan.
4. Sistem berpindah
menuju
userBidanTambah
Kehamilan.
7. Sistem mengecek
validitas masukan dari
user. Jika valid, data
ditambahkan dan
berpindah menuju
activity
userBidanIbuHamil
Profil sesuai dengan
data kehamilan ibu
hamil yang telah
dimasukan.
f) Use Case Scenario Lihat Rekam Medis
Tabel 4.9 berikut adalah tabel penjelasan dari usecase
fungsi lihat rekam medis yang dapat digunakan oleh Bidan
dan Ibu Hamil.
38
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Tabel 4-7 Usecase Scenario Lihat Rekam Medis
Nama Lihat Rekam Medis
Aktor User (Bidan dan Ibu Hamil)
Deskirpsi Merupakan fungsi untuk melihat data rekam
medis dari ibu hamil pada aplikasi SIMORI
Kegiatan Aktor Sistem
1. User masuk ke
menu rekam
medis dengan
memilih
kehamilan pada
menu kehamilan.
3. User dapat
menekan rekam
medis yang ingin
dilihat
2. Sistem mengambil
data-data yang
diperlukan untuk
ditampilakan di
recyclerview pada
activity menu
rekam medis.
4. Sistem mengambil
data-data yang
diperlukan untuk
ditampilakn di
activity rekam
medis.
g) Use Case Scenario Lihat Grafik 10T
Tabel 4.10 berikut adalah tabel penjelasan dari
usecase fungsi lihat grafik 10T yang dapat digunakan oleh
Bidan.
Tabel 4-8 Usecase Scenario Lihat Grafik 10T
Nama Lihat Grafik 10T
Aktor Bidan
39
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Deskirpsi Merupakan fungsi Lihat Grafik 10T dari data
kehamilan kota Tangerang Selatan pada aplikasi
SIMORI
Kegiatan Aktor Sistem
1. User menekan
tombol menu
grafik data
2. User memilih
menu grafik 10T
3. Sistem mengambil
data terkait 10T
pada rekam medis
ibu hamil
4. Sistem
menampilkan data-
data 10T tersebut
dalam bentuk
barchart
h) Use Case Scenario Lihat Grafik Ibu Hamil Trimester
Tabel 4.11 berikut adalah tabel penjelasan dari
usecase fungsi lihat grafik ibu hamil trimester yang dapat
digunakan oleh Bidan.
Tabel 4-9 Usecase Scenario Lihat Grafik Ibu Hamil Trimester
Nama Lihat Grafik Ibu Hamil Trimester
Aktor Bidan
Deskirpsi Merupakan fungsi Lihat Grafik Trimester
berdasarkan ibu hamil yang berada di kota
Tangerang Selatan pada aplikasi SIMORI
Kegiatan Aktor Sistem
1. User menekan
tombol menu
grafik data
3. Sistem mengambil
data terkait trimester
ibu hamil
40
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2. User memilih
menu grafik
Trimester Ibu
Hamil
4. Sistem
menampilkan data-
data trimester
tersebut dalam
bentuk piechart
i) Use Case Scenario Lihat Grafik Ibu Hamil Resiko
Tabel 4.12 berikut adalah tabel penjelasan dari
usecase fungsi lihat grafik ibu hamil resiko yang dapat
digunakan oleh Bidan.
Tabel 4-10 Usecase Scenario Grafik Ibu Hamil Resiko
Nama Lihat Grafik Ibu Hamil Resiko
Aktor Bidan
Deskirpsi Merupakan fungsi Lihat Grafik Resiko
berdasarkan ibu hamil yang berada di kota
Tangerang Selatan pada aplikasi SIMORI
Kegiatan Aktor Sistem
1. User menekan
tombol menu
grafik data
2. User memilih
menu grafik
Trimester Ibu
Hamil
3. Sistem mengambil
data terkait
resiko/penyakit ibu
hamil
4. Sistem
menampilkan data-
data resiko/penyakit
tersebut dalam
bentuk piechart
j) Use Case Scenario Jadwal Kunjungan
41
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Tabel 4.13 berikut adalah tabel penjelasan dari
usecase fungsi lihat grafik ibu hamil resiko yang dapat
digunakan oleh Bidan dan Ibu Hamil.
Tabel 4-11 Usecase Scenario Jadwal Kunjungan
Nama Jadwal Kunjungan
Aktor Ibu hamil
Deskirpsi Merupakan fungsi lihat jadwal kunjungan untuk
ibu hamil pada aplikasi SIMORI
Kegiatan Aktor Sistem
1. User masuk ke
tampilan utama
2. Sistem mengambil
data tanggal
kunjungan dan status
kunjungan
3. Sistem menampilkan
tanggal kunjungan
dan status kunjungan
4.2.2 Activity Diagram
c) Activity Diagram Login
Activity diagram login ini menjelaskan tentang proses dari
aktivitas login. Pertama sistem menampilkan form login sebagai
activity pertama. Lalu user/aktor dapat mengisi data sesuai dengan
form yang ada pada aktivitas login. Setelah memasukan data, sistem
akan melakukan pengecekan valid tidaknya data yang dikirim.
Validasi dilakukan dua kali yaitu validasi user (valid tidaknya data
masukan user) dan validasi level user (valid tidaknya user sesuai
dengan levelnya). Jika lolos kedua validasi tersebut, maka user akan
dibawa ke activity halaman awal sesuai dengan levelnya. Jika tidak,
sistem akan memberi peringatan bahwa input tidak valid. Gambar
4.2 ini memperlihatkan digram activity dari fungsi Login.
42
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.2 Activity Diagram Login
d) Activity Diagram Logout
Activity diagram logout ini menjelaskan tentang proses dari
aktivitas logout. Pertama user memilih menu logout yang ada pada
menu navigation. Sistem akan merespon dengan memproses fungsi
logout dan menampilkan activity login. Gambar 4.3 ini
memperlihatkan digram activity dari fungsi Logout.
43
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.3 Activity Diagram Logout
e) Activity Diagram Tambah Ibu Hamil
Activity diagram tambah ibu hamil ini menjelaskan tentang
proses dari aktivitas Tambah Ibu Hamil. Pertama user menekan
tombol tambah ibu hamil yang ada pada tampilan daftar ibu hamil.
Lalu sistem menampilkan activity tambah ibu hamil yang berisi form
pengisian data ibu hamil. User mengisi data sesuai dengan form
yang tersedia. Seteleh selesai mengisi, user dapat menekan tombol
tambah. Sistem melakukan validasi terhadap data yang dimasukan,
maksudnya memeriksa apakah data sudah terisi sesuai dengan form
yang diberikan. Jika belum maka diberi peringatan, jika sudah benar
maka sistem akan menambahkan data ibu hamil tersebut ke database
dan berpindah ke menu profil ibu hamil. Gambar 4.4 ini
memperlihatkan digram activity dari fungsi tambah ibu hamil.
44
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.4 Activity Diagram Tambah Ibu Hamil
f) Activity Diagram Lihat Ibu Hamil
Activity diagram lihat ibu hamil ini menjelaskan tentang
proses dari aktivitas Lihat Ibu Hamil. Karena perbedaan proses
diantara dua aktor, activity diagram dapat dibagi dua. Yang pertama
user bidan menekan tombol profil ibu hamil pada menu kehamilan.
Lalu sistem mengambil data-data lebih lengkap dari ibu hamil yang
dipilh. Lalu sistem akan menampilkan activity ibu hamil profil.
45
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.5 ini memperlihatkan digram acitvity dari fungsi lihat ibu
hamil bagi bidan.
Gambar 4.5 Activity Diagram Lihat Ibu Hamil (untuk Bidan)
Sedangkan untuk aktor ibu hamil, hal pertama yang
dilakukan adalah memilih menu profil yang berada di menu
navigasi. Lalu sistem akan mengambil data yang akan ditampilkan
dalam activity profil. Lalu sistem akan menampilkan activity profil.
Gambar 4.6 ini memperlihatkan digram acitvity dari fungsi Lihat Ibu
Hamil bagi Ibu Hamil.
46
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.6 Activity Diagram Lihat Ibu Hamil (untuk Ibu hamil)
g) Activity Diagram Tambah Kehamilan
Activity diagram tambah kehamilan ini menjelaskan tentang
proses dari aktivitas tambah kehamilan. Pertama user menekan
tombol tambah kehamilan yang ada pada tampilan daftar kehamilan.
Lalu sistem menampilkan activity tambah kehamilan yang berisi
form pengisian data-data kehamilan. User mengisi data sesuai
dengan form yang tersedia. Seteleh selesai mengisi, user dapat
menekan tombol tambah. Sistem melakukan validasi terhadap data
yang dimasukan, maksudnya memeriksa apakah data sudah terisi
sesuai dengan form yang diberikan. Jika belum maka diberi
peringatan, jika sudah benar maka sistem akan menambahkan data-
data kehamilan tersebut ke database dan berpindah ke menu rekam
medis. Gambar 4.7 ini memperlihatkan digram activity dari fungsi
Tambah Ibu Hamil.
47
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.7 Activity Diagram Tambah Kehamilan
h) Activity Diagram Lihat Kehamilan
Activity diagram lihat kehamilan ini menjelaskan tentang
proses dari aktivitas lihat kehamilan. Pertama user menekan tombol
status kehamilan yang ada pada menu rekam medis. Lalu sistem
mengambil data-data lebih lengkap dari kehamilan yang dipilih serta
data-data kunjungan, trimerster, dan 10T. Lalu sistem akan
48
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
menampilkan activity status kehamilan. Gambar 4.8 ini
memperlihatkan digram activity dari fungsi lihat kehamilan.
Gambar 4.8 Activity Diagram Lihat Status Kehamilan
i) Activity Diagram Tambah Rekam Medis
Activity diagram tambah rekam medis ini menjelaskan
tentang proses dari aktivitas Tambah Rekam Medis. Pertama user
memilih card ibu hamil yang ada pada tampilan daftar ibu hamil.
Lalu sistem mengambil data-data lebih lengkap dari ibu hamil yang
dipilih. Lalu sistem akan menampilkan activity ibu hamil profil.
Gambar 4.9 ini memperlihatkan digram activity dari fungsi Tambah
Rekam medis.
49
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.9 Activty Diagram Tambah Rekam Medis
j) Activity Diagram Lihat Rekam Medis
Activity diagram lihat rekam medis ini menjelaskan tentang
proses dari aktivitas Lihat Rekam Medis. Pertama user memilih card
rekam medis yang ada pada tampilan daftar rekam medis. Lalu
sistem mengambil data-data lebih lengkap dari rekam medis yang
dipilih. Lalu sistem akan menampilkan activity rekam medis.
50
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.10 ini memperlihatkan digram activity dari fungsi Lihat
Rekam medis.
Gambar 4.10 Activty Diagram Lihat Rekam Medis
k) Activity Diagram Lihat Grafik 10T
Activity diagram lihat grafik 10T ini menjelaskan tentang
proses dari aktivitas Lihat Grafik 10T. Pertama user memilih menu
grafik 10T. Lalu sistem mengambil data-data yang berhubungan
dengan 10T. Lalu sistem akan menampilkan activity grafik 10T yang
berupa barchart. Gambar 4.11 ini memperlihatkan digram activity
dari fungsi Lihat Grafik 10T.
51
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.11 Activity Diagram Lihat Grafik 10T
l) Activity Diagram Lihat Grafik Trimester
Activity diagram lihat grafik trimester ini menjelaskan
tentang proses dari aktivitas Lihat Grafik Trimester. Pertama user
memilih menu grafik Trimester. Lalu sistem mengambil data-data
Ibu hamil dan mengelompokannya sesuai dengan trimester. Lalu
sistem akan menampilkan activity grafik Trimester yang berupa
piechart. Gambar 4.12 ini memperlihatkan digram activity dari
fungsi Lihat Grafik Trimester.
52
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.12 Activity Diagram Lihat Grafik Trimester
m) Activity Diagram Lihat Grafik Resiko
Activity diagram lihat grafik resiko ini menjelaskan
tentang proses dari aktivitas Lihat Grafik Resiko. Pertama user
memilih menu grafik Resiko. Lalu sistem mengambil data-data
Ibu hamil dan mengelompokannya sesuai dengan riwayat
penyakit dan menjumlahkannya. Lalu sistem akan menampilkan
activity grafik Resiko yang berupa barchart. Gambar 4.14 ini
memperlihatkan digram activity dari fungsi Lihat Grafik Resiko.
53
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Grafik Resiko
n) Activity Diagram Lihat Jadwal Kunjungan
Activity diagram lihat jadwal kunjungan ini menjelaskan
tentang proses dari aktivitas Lihat Jadwal Kunjungan. Pertama
user membuka halaman awal. Lalu sistem mengambil tanggal
akses ibu sekarang dan membandingkan tanggal tersebut dengan
tanggal yang ada pada tabel tanggal kunjungan. Lalu dari
perbandingan tersebut, tampilan akan memuculkan tanggal
kunjungan sesuai dengan perbandingan tanggal yang sudah
dilakukan. Gambar 4.13 ini memperlihatkan digram activity dari
fungsi Lihat Jadwal Kunjungan.
54
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.14 Activity Diagram Lihat Jadwal Kunjungan
4.2.3 Sequence Diagram
a) Sequence Diagram Login
Sequence Diagram Login adalah diagram yang
menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada proses
login. Pada proses ini, tampilan menampilkan form login yang
nantinya akan diisi oleh aktor/user dengan username dan
password. Data input user tersebut lalu dikirim dari tampilan ke
sistem melalui fungsi login(). Dalam fungsi tersebut sistem
mengambil data yang ada di database sesuai dengan input user
dan membawanya kembali untuk di validasi. Jika validasi benar
maka user akan dibawa ke antarmuka home sesuai dengan level
aktor. Sedangkan jika salah maka akan muncul pesan error.
Gambar 4.15 ini merupakan gambar dari sequence diagram
login.
55
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.15 Sequence Diagram Login
b) Sequence Diagram Logout
Sequence Diagram Logout adalah diagram yang
menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada proses
logout. Pada proses ini, user memilih menu logout. Lalu sistem
akan merespon dengan menjalankan fungsi logout(). Sistem akan
merespon dengan mengosongkan username dan password. Lalu
sistem mengubah tampilan home menjadi tampilan form_login().
Gambar 4.16 ini merupakan gambar dari sequence diagram
logout.
Gambar 4.16 Sequnce Diagram Logout
c) Sequence Diagram Login
56
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Sequence Diagram Tambah Ibu Hamil adalah diagram
yang menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada
proses tambah ibu hamil. Pada proses ini, user menekan tombol
tambah ibu hamil. Lalu tampilan memberikan formtambahibu()
dan user dapat mengisi form tersebut dengan data-data ibu hamil.
Lalu user menekan tombol tambah_ibu(). Sistem merespon
dengan melakukan validasi terlebih dahulu sebelum memasukan
data. Jika input valid, maka data-data tersebut akan ditambahkan
kedalam database lalu sistem mengubah tampilan menjadi
ibuhamilprofil(). Jika tidak valid maka akan keluar pesan error.
Gambar 4.17 ini merupakan gambar dari sequence diagram
tambah ibu hamil.
Gambar 4.17 Sequence Diagram Tambah Ibu Hamil
d) Sequence Diagram Sequence Diagram Lihat Ibu Hamil
Sequence diagram lihat ibu hamil adalah diagram yang
menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada proses
lihat ibu hamil. Sequence diagram dibagi menjadi dua karena
kedua tipe user dapat melakukan lihat ibu hamil dengan cara yang
berbeda.
57
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Pertama untuk user Bidan, hal yang pertama dilakukan
adalah menekan card ibu hamil yang berisi data singkat dari ibu
hamil. Lalu sistem merespon dengan mengambil data-data yang
berhubungan dengan ibu hamil yang dimaksud dalam database
dan mengembalikannya untuk ditampilkan dalam tampilan
ibuhamilrekammedis. Gambar 4.18 ini merupakan gambar dari
sequence diagram lihat ibu hamil untuk user Bidan.
Gambar 4.18 Sequence Diagram Lihat Ibu Hamil untuk Bidan
Kedua untuk user ibu hamil sendiri, hal yang pertama
dilakukan adalah menekan tombol profilku(). Lalu sistem merespon
dengan mengambil data-data yang berhubungan dengan user dalam
database dan mengembalikannya untuk ditampilkan dalam tampilan
ibuhamilprofil. Gambar 4.19 ini merupakan gambar dari sequence
diagram lihat ibu hamil untuk user Ibu hamil.
Gambar 4.19 Sequence Diagram Lihat Ibu Hamil untuk Ibu Hamil
e) Sequence Diagram Tambah Kehamilan
58
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Sequence diagram tambah kehamilan adalah diagram
yang menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada
proses tambah kehamilan. Pada proses ini, user menekan tombol
tambah kehamilan. Lalu tampilan memberikan formtambah
kehamilan() dan user dapat mengisi form tersebut dengan data-
data kehamilan. Lalu user menekan tombol tambah_ kehamilan().
Sistem merespon dengan melakukan validasi terlebih dahulu
sebelum memasukan data. Jika input valid, maka data-data
tersebut akan ditambahkan kedalam database lalu sistem
mengubah tampilan menjadi ibuhamilrekammedismenu(). Jika
tidak valid maka akan keluar pesan error. Gambar 4.20 ini
merupakan gambar dari sequence diagram tambah kehamilan.
Gambar 4.20 Sequence Diagaram Tambah
f) Sequence Diagram Lihat Status Kehamilan
Sequence diagram lihat status kehamilan adalah diagram
yang menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada
proses lihat status kehamilan. Pertama user menekan tombol
status kehamilan yang ada pada tampilan rekam medis menu.
Lalu sistem akan mengambil data-data kehamilan dari database.
59
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Lalu sistem menuju activity StatusKehamilan untuk
menampilkan data-data tersebut. Gambar 4.21 ini merupakan
gambar dari sequence diagram lihat status kehamilan.
Gambar 4.21 Sequence Diagram Lihat Status Kehamilan
g) Sequence Diagram Login
Sequence Diagram Tambah Rekam Medis adalah diagram
yang menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada
proses tambah rekam medis. Pertama, tampilan menampilkan
form_tambah_rekam_medis. Lalu bidan (sebagai user) mengisi
form tersebut sesuai dengan form yang ada. Lalu dari tampilan data-
data tersebut diolah oleh sistem dengan fungsi
tambah_rekam_medis(). Setelah data diterima sistem, data
divalidasi terlebih dahulu. Jika data valid, maka data akan
ditambahkan kedalam database, lalu data yang sudah ditambahkan
tadi dipanggil kembali oleh sistem untuk ditampilkan dalam
tampilan rekammedis. Sedangkan jika tidak, maka sistem akan
menampilkan pesan error. Gambar 4.22 ini merupakan gambar dari
sequence diagram tambah rekam medis.
60
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.22 Sequence Diagaram Tambah Rekam Medis
h) Sequence Diagram Login
Sequence Diagram Lihat Rekam Medis adalah diagram yang
menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada proses
lihat rekam medis. Pertama user menekan card rekam medis yang
diinginkan pada tampilan. Lalu dari card yang dipilih diambil
datanya oleh sistem untuk dikirim ke database untuk dicari datanya
di table rekam medis. Lalu data yang didapat dikembalikan ke sistem
untuk ditampilkan pada tampilan rekam medis. Gambar 4.23 ini
merupakan gambar dari sequence diagram lihat rekam medis.
Gambar 4.23 Sequence Diagram Lihat Rekam Medis
61
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
i) Sequence Diagram Login
Sequence Diagram Lihat Grafik 10T adalah diagram yang
menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada proses
lihat grafik 10T. Pertama user memilih menu grafik 10T yang ada
pada tampilan. Lalu sistem mengambil data dari database yang
berhubungan dengan 10T dan menjumlahkannya sesuai dengan
aspek 10T yang ada. Lalu tampilan akan membuat barchart dari data
yang didapat. Gambar 4.24 ini merupakan gambar dari sequence
diagram lihat grafik 10T.
Gambar 4.24 Sequence Diagram Lihat Grafik 10T
j) Sequence Diagram Login
Sequence Diagram Lihat Grafik Trimester adalah diagram
yang menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada
proses lihat grafik trimester. Pertama user memilih menu grafik
trimester yang ada pada tampilan. Lalu sistem mengambil data dari
database yang berhubungan dengan trimester dan menjumlahkan
data ibu sesuai dengan trimesternya. Lalu tampilan akan membuat
piechart dari data yang didapat. Gambar 4.25 ini merupakan gambar
dari sequence diagram lihat grafik Trimester.
62
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.25 Sequence Diagram Lihat Grafik Trimester
k) Sequence Diagram Lihat Grafik Resiko
Sequence diagram lihat grafik resiko adalah diagram yang
menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada proses
lihat grafik resiko. Pertama user memilih menu grafik resiko yang
ada pada tampilan. Lalu sistem mengambil data dari database yang
berhubungan dengan resiko dan menjumlahkan data ibu sesuai
dengan riwayat penyakitnyanya. Lalu tampilan akan membuat
barchart dari data yang didapat. Gambar 4.27 ini merupakan gambar
dari sequence diagram lihat grafik resiko.
Gambar 4.26 Sequence Diagram Lihat Grafik Resiko
l) Sequence Diagram Lihat Jadwal Kunjungan
Sequence diagram lihat jadwal kunjungan adalah diagram
yang menjelaskan hubungan antara aktor dengan aplikasi pada
proses lihat jadwal kunjungan. Pertama user masuk pada halaman
63
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
utama yaitu tampilan home,. Gambar 4.26 ini merupakan gambar
dari sequence diagram lihat jadwal kunjungan.
Gambar 4.27 Sequence Diagram Lihat Jadwal Kunjungan
4.2.4 Class Diagram
Class diagram SIMORI adalah diagram yang menjelaskan struktur
kelas dari Sistem Monitoring Ibu Hamil (SIMORI) ini. Kelas ibu hamil
berisi atribut yang dapat dikelola oleh kelas ibu hamil. Kelas bidan berisi
atribut yang dapat dikelola oleh kelas bidan. Kelas suami berisi atribut yang
dapat dikelola oleh kelas suami dan terhubung dengan kelas ibu hamil.
Kelas rekam medis berisi atribut yang dapat dikelola oleh kelas rekam medis
dan untuk mengakses kelas ini perlu melakukan aksi dari kelas ibu hamil
atau kelas bidan. Semua kelas tersebut dapat dikelola setelah melakukan
aksi dari kelas user. Berikut adalah gambar class diagram dari SIMORI
yang terlihat pada Gambar 4.28 dibawah ini.
64
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.28 Class Diagram SIMORI
4.3 Implementation and Unit Testing
Rancangan antarmuka (interface) dilakukan dengan langsung
merancang pada sistem. Dalam perancangan, ada beberapa desain yang
direvisi sehingga dilakukan dua kali. Untuk lebih lanjutnya akan dijelaskan
dibawah ini.
65
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1. Antarmuka Login
Gambar 4.29 Antramuka Login
Gambar 4.29 merupakan antarmuka untuk login.
Seperti pada umumnya, form login memiliki dua form yaitu
form username dan password. Jika user telah mengisi
username dan password dengan benar, user harus menekan
tombol masuk untuk masuk ke halaman home sesuai dengan
level user.
2. Antarmuka Bidan
Antarmuka bidan adalah antarmuka untuk fungsi-
fungsi yang dapat digunakan bidan. Berikut adalah
antarmuka-antarmuka untuk user dengan level bidan.
a. Antarmuka Home Bidan
66
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.30 Antarmuka Home Bidan
Gambar 4.30 diatas merupakan antarmuka
untuk Home bagi bidan. Antarmuka ini berisi menu-
menu yang dapat diakses oleh bidan. Mulai dari
menu Ibu Hamil yang berisi kelola ibu hamil, menu
Jadwal yang berisi jadwal kunjung ke posyandu,
menu Grafik yang berisi grafik-grafik monitoring
data-data yang berhubungan dengan ibu hamil, serta
menu lainnya.
Untuk masalah tampilan, antarmuka ini
mengalami perubahan. Diantaranya adalah dengan
memisahkan daftar ibu hamil sehingga tampilan ini
hanya berisi menu-menu saja. Untuk tampilan
lamanya dapat dilihat pada gambar 4.31 dibawah ini.
67
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.31 Antarmuka Home Bidan sebelum revisi
b. Antarmuka List Ibu Hamil
Gambar 4.32 Antarmuka List Ibu Hamil
Gambar 4.32 diatas merupakan gambar
antarmuka untuk list ibu hamil. Antarmuka ini berisi
68
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
daftar ibu hamil yang ditampilkan dalam bentuk
cardview. Selain itu terdapat menu tambah ibu hamil
apabila bidan ingin menambah ibu hamil.
Pada antarmuka sebelumnya dijelaskan,
bahwa pada awalnya antarmuka ini berada di dalam
antarmuka home untuk bidan. Namun setelah
wawancara dengan bidan, bidan mengusulkan untuk
memisahkan list ibu hamil ini menjadi satu
antarmuka khusus.
c. Antarmuka Tambah Ibu Hamil
Gambar 4.33 Antarmuka Tambah Ibu Hamil
Gambar 4.33 merupakan gambar dari
antarmuka untuk tambah ibu hamil. Antarmuka ini
berisi form identitas untuk ibu hamil dan suami yang
harus diisi untuk menambahkan ibu hamil. Lalu jika
semua form telah terisi dengan benar, bidan harus
menekan tombol tambah untuk menambahkan ibu
hamil.
69
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
d. Antarmuka Lihat Kehamilan
Gambar 4.34 Antarmuka Lihat Ibu Hamil
Gambar 4.34 merupakan gambar dari
antarmuka untuk lihat kehamilan dari ibu hamil.
Antarmuka ini berisi daftar kehamilan yang
ditampilkan dalam bentuk cardview. Lalu terdapat
tombol tambah kehamilan apabila bidan ingin
menambah kehamilan untuk ibu hamil yang dipilih.
Lalu jika menekan tombol lihat profil, maka bidan
dapat melihat profil dari ibu hamil seperti pada
gambar 4.35 dibawah ini.
70
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.35 Antar Profil Ibu Hamil
e. Antarmuka Tambah Kehamilan
Gambar 4.36 Antarmuka Tambah Kehamilan
Gambar 4.36 diatas merupakan gambar dari
antarmuka untuk tambah kehamilan. Antarmuka ini
berisi form kehamilan yang harus diisi untuk
menambahkan kehamilan. Lalu jika semua form
71
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
telah terisi dengan benar, bidan harus menekan
tombol tambah untuk menambahkan rekam medis
tersebut.
f. Antarmuka Menu Rekam Medis
Gambar 4.37 Antarmuka Menu Rekam Medis
Gambar 4.37 merupakan gambar dari
antarmuka untuk menu rekam medis. Antarmuka ini
berisi daftar rekam medis yang ditampilkan dalam
bentuk cardview. Lalu terdapat tombol tambah
rekam medis apabila bidan ingin menambah rekam
medis untuk ibu hamil yang dipilih. Lalu jika
menekan tombol status kehamilan, maka bidan
dapat melihat tampilan status kehamilan dari ibu
hamil seperti pada gambar 4.38 dibawah ini.
72
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.38 Antarmuka Lihat Status Kehamilan
g. Antarmuka Tambah Rekam Medis
Gambar 4.39 Antarmuka Tambah Rekam Medis
Gambar 4.39 diatas merupakan gambar dari
antarmuka untuk tambah rekam medis. Antarmuka
ini berisi form rekam medis yang harus diisi untuk
menambahkan rekam medis. Lalu jika semua form
telah terisi dengan benar, bidan harus menekan
73
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
tombol tambah untuk menambahkan rekam medis
tersebut.
h. Antarmuka Rekam Medis
Gambar 4.40 Antarmuka Rekam Medis
Gambar 4.40 diatas merupakan gambar dari
antarmuka untuk rekam medis. Antarmuka ini berisi
data-data rekam medis yang sudah dibuat oleh
bidan. Data-data yang ditampilkan sudah sesuai
dengan kebijakan kunjungan antenatal 10T.
74
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
i. Antarmuka Menu Grafik
Gambar 4.41 Antarmuka menu Grafik
Gambar 4.41 diatas merupakan antarmuka
dari menu Grafik. Antarmuka ini berisi sub-menu
grafik-grafik monitoring data-data ibu hamil.
j. Antarmuka Grafik 10T
Gambar 4.42 Antarmuka Grafik 10T
75
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.42 diatas merupakan antarmuka
dari grafik 10T. Grafik 10T ini ditampilkan dalam
bentuk barchart karena grafik ini akan
membandingkan seberapa banyak ibu hamil yang
melakukan masing-masing dari 10T.
k. Antarmuka Grafik Trimester
Gambar 4.43 Antarmuka Grafik Trimester
Gambar 4.43 diatas merupakan antarmuka
dari grafik trimester. Grafik ini ditampilkan dengan
piechart karena ingin mengetahui seberapa banyak
ibu hamil ditiap trimester.
76
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
l. Antarmuka Grafik Resiko
Gambar 4.44 Antarmuka Grafik Resiko
Gambar 4.44 diatas merupakan antarmuka
dari grafik resiko. Grafik ini ditampilkan dengan
barchart karena untuk membandingkan resiko yang
diderita ibu hamil.
3. Antarmuka Ibu Hamil
Antarmuka ibu hamil adalah antarmuka untuk
fungsi-fungsi yang dapat digunakan ibu hamil. Berikut
adalah antarmuka-antarmuka untuk user dengan level ibu
hamil.
77
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
a. Antarmuka Home Ibu Hamil
Gambar 4.45 Antarmuka Home Ibu Hamil
Gambar 4.45 merupakan antarmuka untuk
home ibu hamil. Antarmuka ini berisi menu-menu
yang dapat diakses oleh ibu hamil. Seperti menu
rekam medis untuk mengakses rekam medis yang
dimiliki ibu hamil, menu posyandu untuk melihat
posyandu terdekat sesuai dengan alamat ibu hamil,
menu edukasi yang berisi tautan-tautan pengetahuan
seputar kehamilan, dan menu Lainnya yang berisi
beberapa fitur mandiri untuk ibu hamil.
Antarmuka ini mengalami perubahan yaitu
mengganti tampilan yang tadinya menampilkan
rekam medis terakhir menjadi tampilan menu-menu
yang dapat diakses. Gambar 4.46 dibawah ini
menunjukan antarmuka home ibu hamil sebelum
revisi.
78
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.46 Antarmuka Home Ibu Hamil sebelum revisi
b. Antarmuka Profil Ibu Hamil
Gambar 4.47 Antarmuka Profil Ibu Hamil
Gambar 4.47 diatas merupakan antarmuka
dari profil ibu hamil. Antarmuka ini berisi data-data
79
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ibu hamil dan suami sesuai dengan data-data yang
didaftarkan.
c. Antarmuka Lihat Kehamilan
Gambar 4.48 Menu Kehamilan
Gambar 4.48 merupakan gambar dari
antarmuka untuk lihat kehamilan dari ibu hamil.
Antarmuka ini berisi daftar kehamilan yang
ditampilkan dalam bentuk cardview.
80
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
d. Antarmuka List Rekam Medis
Gambar 4.49 Antarmuka List Rekam Medis
Gambar 4.49 diatas merupakan gambar dari
antarmuka untuk menu rekam medis. Antarmuka ini
berisi daftar rekam medis yang ditampilkan dalam
bentuk cardview. Lalu terdapat tombol tambah
rekam medis apabila bidan ingin menambah rekam
medis untuk ibu hamil yang dipilih. Lalu jika
menekan tombol status kehamilan, maka bidan
dapat melihat tampilan status kehamilan dari ibu
hamil seperti pada gambar 4.50 dibawah ini.
81
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Gambar 4.50 Antarmuka Tampilan Status Kehamilan
e. Antarmuka Rekam Medis
Gambar 4.51 Antarmuka Rekam Medis
Gambar 4.51 diatas merupakan antarmuka
dari rekam medis. Antarmuka ini berisi data-data
rekam medis dari ibu hamil yang sudah diisikan oleh
bidan.
82
5 BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Integration and System Testing
Tahap ini merupakan tahapan penilaian dan perbaikan dari rancangan
sistem yang telah dibuat. Dalam tahap ini sistem akan diuji dengan black box
testing sedangkan untuk usability-nya dinilai menggunakan SUS.
5.1.1 Pengujian Sistem dengan Blackbox Testing
Penguijan black box testing ini dibagi menjadi dua karena black box
testing yang diujikan sesuai dengan jumlah aktor yang ada dalam sistem
SIMORI ini. Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah seluruh fitur
yang ada pada aplikasi ini dapat digunakan. Berikut adalah hasil
pengujiannya.
5.1.1.1 Blackbox Testing untuk Bidan
Dalam pengujian blackbox testing ini, hal-hal yang diuji adalah fitur-
fitur yang ditujukan pada bidan. Tabel 5.1 dibawah akan menampilkan
hasil pengujian dari aplikasi SIMORI untuk bidan.
Tabel 5.1 Blackbox Testing untuk SIMORI bidan
Pengujian Hasil Pengujian Hasil Uji
Coba
Login User (Bidan) berhasil masuk ke
activity milik bidan.
Berhasil
Logout User (Bidan) berhasil keluar dari
activity milik bidan.
Berhasil
List Ibu Hamil Sistem berhasil menampilkan
daftar ibu hamil sesuai dengan
kecamatan yang dimiliki bidan.
Berhasil
83
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Tambah Ibu
Hamil
User (bidan) berhasil
menambahkan ibu hamil.
Berhasil
List Kehamilan Sistem berhasil menampilkan
daftar kehamilan sesuai dengan
ibu hamil yang dipilih user
(bidan).
Berhasil
Lihat Profil Ibu
Hamil
Sistem berhasil menampilkan
data-data sesuai dengan ibu hamil
yang dipilih user (bidan).
Berhasil
Tambah
Kehamilan
User (bidan) berhasil
menambahkan kehamilan untuk
ibu hamil.
Berhasil
List Rekam
Medis
Sistem berhasil menampilkan
daftar rekam medis sesuai dengan
kehamilan ibu hamil yang dipilih
user (bidan).
Berhasil
Tambah Rekam
Medis
User (bidan) berhasil
menambahkan rekam medis
sesuai dengan kehamilan pada ibu
hamil.
Berhasil
Lihat Status
Kehamilan
Sistem berhasil menampilkan
data-data status kehamilan sesuai
dengan ibu hamil yang dipilih user
(bidan).
Berhasil
Lihat Rekam
Medis
Sistem berhasil menampilkan
data-data rekam medis sesuai
dengan rekam medis yang dipilih
user (bidan).
Berhasil
84
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Grafik 10T Sistem berhasil menampilkan
data-data 10T dalam bentuk grafik
Berhasil
Grafik Trimester Sistem berhasil menampilkan
data-data trimester dalam bentuk
grafik
Berhasil
Grafik Resiko Sistem berhasil menampilkan
data-data resiko dalam bentuk
grafik
Berhasil
Dari tabel 5.1 diatas menunjukan bahwa seluruh fitur yang ada pada
SIMORI untuk bidan bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang
diinginkan user dan developer. Sehingga hasil pengujian blackbox
testing pada SIMORI untuk bidan berhasil.
5.1.1.2 Blackbox Testing untuk Ibu Hamil
Dalam pengujian blackbox testing ini, hal-hal yang diuji adalah fitur-
fitur yang ditujukan pada ibu hamil. Tabel 5.2 dibawah akan
menampilkan hasil pengujian dari aplikasi SIMORI untuk ibu hamil.
Tabel 5.2 Blackbox Testing untuk SIMORI Ibu Hamil
Pengujian Hasil Pengujian Hasil Uji
Coba
Login User (ibu hamil) berhasil
masuk ke activity milik
ibu hamil.
Berhasil
Logout User (ibu hamil) berhasil
keluar dari activity milik
ibu hamil.
Berhasil
Lihat Profil Ibu
Hamil
Sistem berhasil
menampilkan data-data
sesuai dengan user (ibu
hamil).
Berhasil
85
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
List Kehamilan Sistem berhasil
menampilkan daftar
kehamilan sesuai dengan
user (ibu hamil).
Berhasil
List Rekam Medis Sistem berhasil
menampilkan daftar
rekam medis sesuai
dengan kehamilan user
(ibu hamil).
Berhasil
Lihat Status
Kehamilan
Sistem berhasil
menampilkan data-data
status kehamilan sesuai
dengan user (ibu hamil).
Berhasil
Lihat Rekam Medis Sistem berhasil
menampilkan data-data
rekam medis sesuai
dengan yang dipilih user
(ibu hamil).
Berhasil
Dari tabel 5.2 diatas menunjukan bahwa seluruh fitur yang ada pada
SIMORI untuk ibu hamil bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang
diinginkan user dan developer. Sehingga hasil pengujian blackbox
testing pada SIMORI untuk ibu hamil berhasil.
5.1.2 Pengujian Usablity dengan System Usability Scale (SUS)
Pengujian kedua adalah pengujian usability dengan System Usability
Scale (SUS). Pengujian ini dilakukan untuk mengukur nilai kebergunaan
aplikasi dari sisi pengguna. Dalam pengujian ini dibagi menjadi dua karena
pengujian dilakukan sesuai dengan jumlah aktor yang ada pada sistem
SIMORI ini. Berikut adalah hasil pengujiannya.
86
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
5.1.2.1 System Usability Scale (SUS) untuk Bidan
Dalam pengujian ini, peneliti melakukan pengujian mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan daya guna aplikasi ini bagi bidan
sebagai aktornya. Dalam pengujian ini peneliti memberikan form
penilaian SUS terhadap bidan setelah mempresentasikan aplikasi ini.
Pada tabel 5.3 dibawah menunjukan hasil rata-rata nilai per poin
pernyataan. Lalu nilai tersebut diolah untuk mendapat nilai akhirnya
dengan memasukan angka-angka pada tabel tersebut kedalam rumus
SUS seperti dibawah ini:
Nilai Akhir SUS = (2,5 (20 + SUM (4.5, 4, 5, 4, 4,5) – SUM(1,
1.5, 1, 1, 2,5)))
= 87.5
Dari rumus diatas didapat nilai akhir yaitu 87.5, sehingga jika
mengacu dengan aturan penilaian tingkat acceptability maka aplikasi ini
masuk kedalam golongan acceptable. Sedangkan dengan nilai hurufnya
didapat nilai B yang berarti excellent.
Tabel 5.3 Penilaian SUS untuk Bidan
System Usability Scale
No Pernyataan Mean
1 Saya berpikir akan menggunakan sistem ini lagi 4,5
2 Saya merasa sistem ini rumit untuk digunakan 1
3 Saya merasa sistem ini mudah digunakan 4
4 Saya membutuhkan bantuan dari orang lain atau
teknisi dalam menggunakan sistem ini
1,5
5 Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan dengan
semestinya
5
6 Saya merasa ada banyak hal yang tidak konsisten
(tidak serasi pada sistem ini)
1
87
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
7 Saya merasa orang lain akan memahami cara
menggunakan sistem ini dengan cepat
4
8 Saya merasa sistem ini membingungkan 1
9 Saya merasa tidak ada hambatan dalam
menggunakan sistem ini
4,5
10 Saya perlu membiasakan diri terlebih dahulu
sebelum menggunakan sistem ini
2,5
Nilai Keseluruhan 87,5
5.1.2.2 System Usability Scale (SUS) untuk Ibu Hamil
Dalam pengujian ini, peneliti melakukan pengujian mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan daya guna aplikasi ini bagi ibu hamil
sebagai aktornya. Dalam pengujian ini peneliti memberikan form
penilaian SUS terhadap ibu hamil setelah mempresentasikan aplikasi
ini. Pada tabel 5.4 dibawah menunjukan hasil rata-rata nilai per poin
pernyataan. Lalu nilai tersebut diolah untuk mendapat nilai akhirnya
dengan memasukan angka-angka pada tabel tersebut kedalam rumus
SUS seperti dibawah ini:
Nilai Akhir SUS = (2,5 (20 + SUM (3.75, 5, 4,75, 4, 4,25) –
SUM(1, 1, 1, 1, 2,5)))
= 88.125
Dari rumus diatas didapat nilai akhir yaitu 88.125, sehingga jika
mengacu dengan aturan penilaian tingkat acceptability maka aplikasi ini
masuk kedalam golongan acceptable. Sedangkan dengan nilai hurufnya
didapat nilai B yang berarti excellent.
Tabel 5.4 Penilaian SUS untuk Ibu Hamil
System Usability Scale
No Pernyataan Mean
88
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1 Saya berpikir akan menggunakan sistem ini
lagi
3,75
2 Saya merasa sistem ini rumit untuk
digunakan
1
3 Saya merasa sistem ini mudah digunakan 5
4 Saya membutuhkan bantuan dari orang lain
atau teknisi dalam menggunakan sistem ini
1
5 Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan
dengan semestinya
4,75
6 Saya merasa ada banyak hal yang tidak
konsisten (tidak serasi pada sistem ini)
1
7 Saya merasa orang lain akan memahami cara
menggunakan sistem ini dengan cepat
4
8 Saya merasa sistem ini membingungkan 1
9 Saya merasa tidak ada hambatan dalam
menggunakan sistem ini
4,25
10 Saya perlu membiasakan diri terlebih dahulu
sebelum menggunakan sistem ini
2,5
Nilai Keseluruhan 88,125
89
6 BAB 6
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penelitian Pengembangan Sistem Informasi
Monitoring Ibu Hamil Berstandar 10T Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
adalah sebagai berikut.
1. Didapatkan berbagai bentuk analisis dari dan desain dari kebutuhan-
kebutuhan yang dimiliki oleh para aktor yang akan menggunakan
SIMORI ini.
2. Berhasil mengembangkan sistem monitoring ibu hamil (SIMORI) yang
dapat memenuhi standar minimal Antenatal Care 10T yang mudah
digunakan. Hal ini dibuktikan dengan nilai SUS yang tinggi, yaitu B,
pada setiap aktor yang menggunakan aplikasi ini.
6.2 Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya dalam melanjutkan penelitian ini yaitu
dengan penambahan fitur rujukan ke SIMPUS apabila ibu hamil mengalami hal-hal
yang berada diluar jangkauan SIMORI. Lalu peneliti selanjutnya juga dapat
meningkatkan sisi design UI dan UX dari aplikasi ini.
90
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani, M. E., Qodir, A., Informatika, J. T., & Batam, P. N. (2014).
Perancangan Aplikasi Kunjungan Kehamilan, 6(1), 46–50.
Balaji, S. (2012). Waterfall vs v-model vs agile : A comparative study on SDLC.
WATEERFALL Vs V-MODEL Vs AGILE : A COMPARATIVE STUDY ON
SDLC, 2(1), 26–30.
Bangor, A., Staff, T., Kortum, P., Miller, J., & Staff, T. (2009). Determining what
individual SUS scores mean: adding an adjective rating scale, 4(3), 114–123.
Bartini, I. (2012). Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Normal. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Bharathi, M., & Nirmalrani, V. (2016). FoetusCare: An Android App for
Pregnancy Care. Advances in Intelligent Systems and Computing, 397, 377–
391. https://doi.org/10.1007/978-81-322-2671-0
Binanto, I. (2015). ANALISA METODE CLASSIC LIFE CYCLE (
WATERFALL ) UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
MULTIMEDIA Abstrak, (MAY 2014), 1–6.
Dharwiyanti, S. (2003). Pengantar Unified Modeling Language (UML). Retrieved
from IlmuKomputer.Com
Ependi, U., & Panjaitan, F. (2018). System Usability Scale Antarmuka Palembang
Guide Sebagai Media Pendukung Asian Games XVIII, 3(2).
Erizal, D. I. Ma. (2015). Pengantar Monitoring Pengendalian Proyek.
Fajar, H., & Surharyanto. (2019). Aplikasi Pengetahuan Kehamilan Dan
Perhitungan Masa Kehamilan Berbasis Android Menggunakan Metode
Algoritma Naegele. VOL. 4. NO. 2 FEBRUARI 2019, 4(2), 231–238.
91
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Fasiha. (2017). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Terhadap
Pentingnya Pemeriksaan Antenatal Care Di Puskesmas Namtabung Kec.
Selaru Kabupaten Maluku Tenggara Barat. GLOBAL HEALTH SCIENCE,
2(2), 149–154.
Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Jogiyanto, H. M. (2005). Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.
Kadir, A. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017.
Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Lewis, J. R. (2018). The System Usability Scale : Past , Present , and Future The
System Usability Scale : Past , Present , and Future. International Journal of
Human–Computer Interaction, 00(00), 1–14.
https://doi.org/10.1080/10447318.2018.1455307
Manuaba, I. B. G. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta:
EGC.
Moerdiyanto. (2009). Teknik monitoring dan evaluasi (monev) dalam rangka
memperoleh informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.
Yogyakarta.
Novaliendry, D., Yang, C.-H., Chuang, L.-Y., & others. (2016). An Android-
Based Pregnancy Predicting System. Source: International Journal of
Pharma Medicine and Biological Sciences, 5(4), 201–205.
https://doi.org/10.18178/ijpmbs.5.4.201-205
Permana, K. S. (2019). Ketika Pengguna Internet dan Smartphone Terus
Meningkat, Android Dominasi Pasar Indonesia dan Dunia. Retrieved
September 3, 2019, from https://jabar.tribunnews.com/2019/01/24/ketika-
pengguna-internet-dan-smartphone-terus-meningkat-android-dominasi-pasar-
92
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
indonesia-dan-dunia
Pressman, R.S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi(Buku
Dua). Yogyakarta: Penerbit Andi.
Pressman, Roger S. (2010). Software Engineering : a Practitioner’s Approach,
Seventh Edition. New York: McGraw-Hill.
R.Wrihatnolo. (2008). Monitoring, evaluasi, dan pengendalian : Konsep dan
pembahasan.
Sharfina, Z., & Santoso, H. B. (2016). An Indonesian Adaptation of the System
Usability Scale ( SUS ). ICACSIS.
Sommerville, I. (2011). Software Engineering 9th Edition. Economic
Computation and Economic Cybernetics Studies and Research (Vol. 18).
https://doi.org/10.1109/MC.1984.1659001
Sudirman. (2016). Aplikasi Panduan Dan Monitoring Ibu Hamil Berbasis
Android.
Sumekar, G. A. D., Thamrin, I., & Tridalestari, F. (2015). Aplikasi Panduan
Kehamilan Dan Forum Diskusi Untuk Ibu Hamil Berbasis Android. E-
Proceeding of Applied Science : Vol.1, No.3 Desember 2015, 1(3), 1815–
1822.
Sutanta, E. (2009). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: GRAHA ILMU.
Tullis, T. S., & Stetson, J. N. (2004). A Comparison of Questionnaires for
Assessing Website Usability ABSTRACT : Introduction. Usability
Professional Association Conference, 1–12. Retrieved from
http://home.comcast.net/~tomtullis/publications/UPA2004TullisStetson.pdf
Valakunde, N. D., Kumari, S., Kulkarni, P. S., Jumbad, S. B., Chavan, S. S., Shah,
P. B., & Ustad, A. J. (2018). Smart ASHA pregnancy monitoring system.
2017 International Conference on Big Data, IoT and Data Science, BID
93
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017, 2018-Janua, 185–192. https://doi.org/10.1109/BID.2017.8336596
Widodo, S. A., Soedijono, B., & Sunyoto, A. (2017). Evaluasi Efektivitas Sistem
Informasi Dengan Pendekatan Utility System. Jurnal Ekonomi Dan Teknik
Informatika Vol. 5 No. 2 2017, 5(2), 7–18.
94
DAFTAR LAMPIRAN
95
WAWANCARA – DINAS KESEHATAN
Narasumber : Staff Dinas Kesehatan
Jenis kelamin : Perempuan
1. Apa pendapat anda mengenai fitur yang Sistem Informasi Kesehatan Ibu
dan Anak yang ada pada Sistem Puskesmas kota Tangerang Selatan?
Menurut saya, SIMPUS sebenarnya cukup memenuhi. Namun untuk
fitur SIKIA nya sendiri masih standar hanya untuk input data-data
saja.
2. Seberapa sering bidan dalam menggunakan Sistem Informasi Kesehatan
Ibu dan Anak yang ada pada Sistem Puskesmas kota Tangerang Selatan?
Setau saya, kebanyakan bidan masih sering menggunakan buku
untuk mendata hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan ibu hamil
3. Apakah bidan sering melakukan kegiatannya ditempat yang tidak memiliki
akses komputer?
Sering. Karena kebanyakan posyandu di kota Tangerang Selatan
belum memiliki akses komputer.
4. Menurut anda, perlukah sebuah Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak
berbasis android?
Saya rasa perlu karena bidan sering melakukan kegiatan di luar serta
untuk mendisiplinkan bidan. Maksudnya adalah biasanya bidan
mengisi data ibu yang sudah didaftarkan secara acak, sehingga data-
data kerap hilang. Selain itu, bidan juga kerap kali melakukan
kecurangan dalam pengisian data. Maksudnya, bidan mengisi
beberapa data-data yang berhubungan dengan KIA secara asal yang
penting data-data terlihat lengkap.
5. Apa fitur yang menurut anda penting untuk hadir dalam SIKIA versi
Android ini?
Laporan SIKIA saya rasa perlu ada dan harus mengacu dengan apa
yang dibutuhkan oleh Dinas Kesehatan seperti laporan 10T dan
Resiko. Lalu untuk tampilannya sendiri sudah cukup sesuai.
96
WAWANCARA – DINAS KESEHATAN
Narasumber : Staff IT Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Jenis kelamin : Laki-Laki
1. Apa pendapat anda mengenai fitur yang Sistem Informasi Kesehatan Ibu
dan Anak yang ada pada Sistem Puskesmas kota Tangerang Selatan?
Saya rasa cukup lengkap, karena sudah cukup untuk kebutuhan dasar
bidan.
2. Seberapa sering bidan dalam menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Ibu
dan Anak yang ada pada Sistem Puskesmas kota Tangerang Selatan?
Untuk seberapa seringnya bidan, kami tidak tahu karena ya itu
tergantung bidan masing-masing.
3. Apakah bidan sering melakukan kegiatannya ditempat yang tidak memiliki
akses komputer?
Untuk itu kami tidak tahu sebab sering atau tidaknya bidan memakai
simpus tergantung pribadi masing-masing
4. Menurut anda, perlukah sebuah Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak
berbasis android?
Sebenarnya website SIMPUS sendiri sudah bisa diakses di android
melalui browser dan sudah responsif. Namun memang perlu dibuat
sistem yang native agar lebih mudah dalam mengakses SIMPUS
terutama untuk fitur SIKIA-nya
5. Apa fitur yang menurut anda penting untuk hadir dalam SIKIA versi
Android ini?
Laporan khusus untuk SIKIA saya rasa perlu ada, baik berbentuk
grafik maupun tabel. Karena pada SIMPUS ini, untuk laporan khusus
yang berhubungan dengan SIKIA masih tidak ada.
97
WAWANCARA – DINAS KESEHATAN
Narasumber : Staff Dinas Kesehatan & Bidan
Jenis kelamin : Perempuan
1. Apa pendapat anda mengenai fitur yang Sistem Informasi Kesehatan Ibu
dan Anak yang ada pada Sistem Puskesmas kota Tangerang Selatan?
Fitur SIKIA pada SIMPUS ini sepertinya belum lengkap. Walaupun
begitu SIMPUS sudah diberlakukan di puskesmas di Tangerang
Selatan.
2. Seberapa sering bidan dalam menggunakan Sistem Informasi Kesehatan Ibu
dan Anak yang ada pada Sistem Puskesmas kota Tangerang Selatan?
Setahu saya sudah berjalan dengan baik.
3. Apakah bidan sering melakukan kegiatannya ditempat yang tidak memiliki
akses komputer?
Cukup sering karena bidan harus melakukan beberapa kegiatan di di
luar puskesmas yang memang minim akses komputer. Makanya jadi
agak sulit untuk mengakses SIMPUS. Jadinya kita harus menulis di
buku dulu lalu memindahkannya ke dalam SIMPUS.
4. Menurut anda, perlukah sebuah Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak
berbasis android?
Saya rasa perlu. Karena dengan adanya aplikasi berbasis android,
bidan jadi lebih mudah dalam menginput data-data kehamilan yang
diambil dari daerah (yang minim akses komputer).
5. Apa fitur yang menurut anda penting untuk hadir dalam SIKIA versi
Android ini?
Yang pasti fitur pengolahan data yang terintegrasi. Soalnya selama ini
pengolahan masih dilakukan dengan excel. Lalu saya harap aplikasi ini
user-friendly terutama untuk pengguna yang lebih tua. Karena
98
menurut saya pengguna yang lebih tua cenderung sulit untuk
menggunakan aplikasi.
99
WAWANCARA – BIDAN
Narasumber : Bidan
Jenis kelamin : Perempuan
6. Seberapa tahu bidan tentang SIMPUS kota Tangerang Selatan?
Cukup tahu, karena kita sudah sering menggunakan SIMPUS. Tapi
menurut saya agak susah ya kalo misalnya saat masukin data-datanya
suka gagal.
7. Seberapa sering bidan dalam menggunakan Sistem Informasi Kesehatan
Ibu dan Anak yang ada pada SIMPUS? Apakah lebih sering menggunakan
buku daripada SIMPUS?
Cukup sering. Karena proses input data biasanya kami menulis di
buku. Nanti ketika sudah selesai baru data-data tersebut dimasukan
ke dalam SIMPUS.
8. Seberapa sering bidan melakukan kegiatannya ditempat yang tidak
memiliki/sulit akses komputer?
Sering. Karena salah satu tugas bidan kan kunjungan ke posyandu,
dan posyandu itu tidak ada komputernya (untuk bidan).
9. Menurut anda, perlukah sebuah Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak
berbasis android?
Perlu sekali. Karena dengan menggunakan hp bisa dibawa kemana-
mana, jadi bisa input data dimana aja.
10. Fitur apa saja yang diinginkan dalam Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan
Anak berbasis android ini?
Fitur dasar-dasar aja seperti mendaftarkan ibu, memasukan rekam
medis, kalau bisa sih lebih ringkas. Soalnya SIMPUS itu terlalu
banyak yang harus dimasukan, jadi agak pusing.
100
WAWANCARA – IBU HAMIL
Narasumber : Ibu Hamil
Jenis kelamin : Perempuan
1. Seberapa sering ibu hamil melakukan kunjungan pemeriksaan? Apakah
terjadwal sesuai trimester?
Setiap bulan sesuai dengan tanggal yang diberikan bidan.
2. Seberapa tahu kah ibu tentang minimal pemeriksaan 10T?
Selalu diperiksa dan diisi dibuku oleh bidan.
3. Menurut ibu, apakah perlu sistem SIKIA berbasis android untuk membantu
ibu dalam memantau kehamilan dirinya sendiri?
Perlu, karena ibu hamil harus tahu kesehatan diri sendiri dan juga
janin supaya bisa langsung ditindaklanjuti. Selain itu bisa juga untuk
menjadi catatan saja sih.
4. Fitur apa saja yang diinginkan?
Buat ibu hamil sih harus bisa memantau perkembangan anaknya
(janin)
101
LEMBAR KUESIONER USABILITY
Nama: Bidan Ine
Jawabanlah pertanyaan berikut dengan memberi satu tanda centang (√)
pada setiap pertanyaan pada kolom jawaban yang tersedia.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju RG : Ragu-
ragu
ST : Setuju SS : Sangat Setuju
STS TS RG ST SS
1. Saya berpikir akan menggunakan sistem ini
lagi.
V
1 2 3 4 5
2. Saya merasa sistem ini rumit untuk
digunakan.
V
1 2 3 4 5
3. Saya merasa sistem ini mudah digunakan.
V
1 2 3 4 5
4. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain
atau teknisi dalam menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
5. Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan
dengan semestinya.
V
1 2 3 4 5
6. Saya merasa ada banyak hal yang tidak
konsisten (tidak serasi pada sistem ini).
V
1 2 3 4 5
7. Saya merasa orang lain akan memahami
cara menggunakan sistem ini dengan cepat.
V
1 2 3 4 5
102
8. Saya merasa sistem ini membingungkan.
V
1 2 3 4 5
9. Saya merasa tidak ada hambatan dalam
menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
10. Saya perlu membiasakan diri terlebih
dahulu sebelum menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
103
LEMBAR KUESIONER USABILITY
Nama: Bidan Firda
Jawabanlah pertanyaan berikut dengan memberi satu tanda centang (√)
pada setiap pertanyaan pada kolom jawaban yang tersedia.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju RG : Ragu-
ragu
ST : Setuju SS : Sangat Setuju
STS TS RG ST SS
1. Saya berpikir akan menggunakan sistem ini
lagi.
V
1 2 3 4 5
2. Saya merasa sistem ini rumit untuk
digunakan.
V
1 2 3 4 5
3. Saya merasa sistem ini mudah digunakan.
V
1 2 3 4 5
4. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain
atau teknisi dalam menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
5. Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan
dengan semestinya.
V
1 2 3 4 5
6. Saya merasa ada banyak hal yang tidak
konsisten (tidak serasi pada sistem ini).
V
1 2 3 4 5
104
7. Saya merasa orang lain akan memahami
cara menggunakan sistem ini dengan cepat.
V
1 2 3 4 5
8. Saya merasa sistem ini membingungkan.
V
1 2 3 4 5
9. Saya merasa tidak ada hambatan dalam
menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
10. Saya perlu membiasakan diri terlebih
dahulu sebelum menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
105
LEMBAR KUESIONER USABILITY
Nama: Ibu Esti Kurniasih
Jawabanlah pertanyaan berikut dengan memberi satu tanda centang (√)
pada setiap pertanyaan pada kolom jawaban yang tersedia.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju RG : Ragu-
ragu
ST : Setuju SS : Sangat Setuju
STS TS RG ST SS
1. Saya berpikir akan menggunakan sistem ini
lagi.
V
1 2 3 4 5
2. Saya merasa sistem ini rumit untuk
digunakan.
V
1 2 3 4 5
3. Saya merasa sistem ini mudah digunakan.
V
1 2 3 4 5
4. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain
atau teknisi dalam menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
5. Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan
dengan semestinya.
V
1 2 3 4 5
6. Saya merasa ada banyak hal yang tidak
konsisten (tidak serasi pada sistem ini).
V
1 2 3 4 5
7. Saya merasa orang lain akan memahami V
106
cara menggunakan sistem ini dengan cepat.
1 2 3 4 5
8. Saya merasa sistem ini membingungkan.
V
1 2 3 4 5
9. Saya merasa tidak ada hambatan dalam
menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
10. Saya perlu membiasakan diri terlebih
dahulu sebelum menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
107
LEMBAR KUESIONER USABILITY
Nama: Ibu Jul
Jawabanlah pertanyaan berikut dengan memberi satu tanda centang (√)
pada setiap pertanyaan pada kolom jawaban yang tersedia.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju RG : Ragu-
ragu
ST : Setuju SS : Sangat Setuju
STS TS RG ST SS
1. Saya berpikir akan menggunakan sistem ini
lagi.
V
1 2 3 4 5
2. Saya merasa sistem ini rumit untuk
digunakan.
V
1 2 3 4 5
3. Saya merasa sistem ini mudah digunakan.
V
1 2 3 4 5
4. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain
atau teknisi dalam menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
5. Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan
dengan semestinya.
V
1 2 3 4 5
6. Saya merasa ada banyak hal yang tidak
konsisten (tidak serasi pada sistem ini).
V
1 2 3 4 5
7. Saya merasa orang lain akan memahami V
108
cara menggunakan sistem ini dengan cepat.
1 2 3 4 5
8. Saya merasa sistem ini membingungkan.
V
1 2 3 4 5
9. Saya merasa tidak ada hambatan dalam
menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
10. Saya perlu membiasakan diri terlebih
dahulu sebelum menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
109
LEMBAR KUESIONER USABILITY
Nama: Ibu Amelia
Jawabanlah pertanyaan berikut dengan memberi satu tanda centang (√)
pada setiap pertanyaan pada kolom jawaban yang tersedia.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju RG : Ragu-
ragu
ST : Setuju SS : Sangat Setuju
STS TS RG ST SS
1. Saya berpikir akan menggunakan sistem ini
lagi.
V
1 2 3 4 5
2. Saya merasa sistem ini rumit untuk
digunakan.
V
1 2 3 4 5
3. Saya merasa sistem ini mudah digunakan.
V
1 2 3 4 5
4. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain
atau teknisi dalam menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
5. Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan
dengan semestinya.
V
1 2 3 4 5
6. Saya merasa ada banyak hal yang tidak
konsisten (tidak serasi pada sistem ini).
V
1 2 3 4 5
7. Saya merasa orang lain akan memahami V
110
cara menggunakan sistem ini dengan cepat.
1 2 3 4 5
8. Saya merasa sistem ini membingungkan.
V
1 2 3 4 5
9. Saya merasa tidak ada hambatan dalam
menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
10. Saya perlu membiasakan diri terlebih
dahulu sebelum menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
111
LEMBAR KUESIONER USABILITY
Nama: Ibu Nina
Jawabanlah pertanyaan berikut dengan memberi satu tanda centang (√)
pada setiap pertanyaan pada kolom jawaban yang tersedia.
Keterangan:
STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju RG : Ragu-
ragu
ST : Setuju SS : Sangat Setuju
STS TS RG ST SS
1. Saya berpikir akan menggunakan sistem ini
lagi.
V
1 2 3 4 5
2. Saya merasa sistem ini rumit untuk
digunakan.
V
1 2 3 4 5
3. Saya merasa sistem ini mudah digunakan.
V
1 2 3 4 5
4. Saya membutuhkan bantuan dari orang lain
atau teknisi dalam menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
5. Saya merasa fitur-fitur sistem ini berjalan
dengan semestinya.
V
1 2 3 4 5
6. Saya merasa ada banyak hal yang tidak
konsisten (tidak serasi pada sistem ini).
V
1 2 3 4 5
7. Saya merasa orang lain akan memahami V
112
cara menggunakan sistem ini dengan cepat.
1 2 3 4 5
8. Saya merasa sistem ini membingungkan.
V
1 2 3 4 5
9. Saya merasa tidak ada hambatan dalam
menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5
10. Saya perlu membiasakan diri terlebih
dahulu sebelum menggunakan sistem ini.
V
1 2 3 4 5