Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Paper Tugas Akhir
Frenda Rangga Aksara – 5107100127 1
PENGEMBANGAN VOIP PHONE BERBASIS WEB
Frenda Rangga Aksara
Ir. Muchammad Husni, M.Kom
Erina Letivina Anggraini, S.Kom
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email : [email protected]
Abstrak
Perkembangan teknologi internet tidak
hanya sebagai media informasi, namun juga
sebagai media komunikasi yang banyak digunakan.
Salah satunya adalah audio call atau VoIP (Voice
over Internet Protocol), teknologi ini telah
digunakan oleh beberapa penyedia layanan
messenger, seperti yahoo messenger, gtalk, skype,
dan lainnya.
Rich Internet Application (RIA) menjadi
trend perkembangan teknologi web saat ini.
Dengan teknologi tersebut, aplikasi web didesain
dengan pendekatan aplikasi desktop,
mengedepankan kecepatan akses, user friendly,
dan keinteraktifan. Sehingga, membawa teknologi
komunikasi VoIP ke teknologi RIA akan semakin
memudahkan pengguna. Pengguna dapat
berkomunikasi suara tanpa perlu instalasi aplikasi,
tapi cukup dengan aplikasi perambah laman.
SIP sebagai protokol signaling VoIP
mampu diintegrasikan bersama protokol RTMP
sebagai protokol transfer. Dengan Asterisk sebagai
SIP proxy server dan Red5 sebagai RTMP server
serta dijembatani oleh MjSIP library berhasil
diimplementasikan VoIP Phone berbasis web.
Adobe Flex sebagai paltform pengembangan
antarmuka menambah pengimplementasian
teknologi RIA. Untuk mengetahui kemampuan dari
sistem ini dilakukan dua pengujian. Pengujian
pertama adalah untuk mengetahui tingkat QoS
(Quality of Service) dari perangkat lunak dan yang
kedua adalah survei untuk mengetahui nilai MOS
(Mean Opinion Score) dari perangkat lunak. Survei
menghasilkan keluaran bahwa perangkat lunak
memiliki skor 4 dari nilai maksimal 4.4 untuk
codec G.711.
Kata kunci : VoIP Phone, Web, Flex, SIP, RTMP
1 PENDAHULUAN
Teknologi informasi dan komunikasi pada
saat ini berkembang dengan cepat, terutama pada
perkembangan teknologi internet. Adanya
perkembangan pada sisi itu menyebabkan adanya
perubahan pada perilaku dan aktivitas masyarakat
dalam berkomunikasi dan bersosialisasi dengan
dunia luar. Perubahan tersebut dapat terlihat pada
saat seseorang mencari solusi suatu masalah,
internet dengan kemudahannya menjadi pilihan
pertama saat ini. Begitu pula dalam bersosialisasi,
jejaring sosial menjadi media yang hampir dimiliki
semua elemen masyarakat.
Teknologi internet tidak hanya berkutat
pada mesin pencarian dan jejaring sosial saja, tetapi
banyak teknologi-teknologi web lain yang terus
berkembang, antara lain: map (maps.google.com
dan www.bing.com/maps/), dokumen editor
(docs.google.com), video dan audio streaming
(youtube.com, vimeo.com, lastfm.com, dan lain-
lain), pengalih bahasa (translate.google.com), dan
sebagainya. Perkembangan tersebut yang tentunya
bertujuan untuk semakin memudahkan pengguna
internet dalam melakukan aktifitasnya.
Perkembangan ini seakan semakin mengurangi
pengguna terhadap penggunaan aplikasi dekstop.
Arah perkembangan teknologi dapat terlihat ke
arah teknologi website yang fungsionalitasnya telah
mewakili beberapa aplikasi dekstop.
Internet juga menjadi media komunikasi
yang banyak digunakan. Salah satunya adalah
audio call atau biasa disebut VoIP (Voice over
Internet Protocol), teknologi ini semakin banyak
digunakan oleh beberapa aplikasi-aplikasi
messenger, seperti yahoo, gtalk, skype, dan lain
sebagainya.
Dengan melihat arah perkembangan
teknologi yang bergerak ke arah teknologi website,
maka penulis mengusulkan sebuah aplikasi VoIP
pada media web yang dapat melakukan
pemanggilan suara (audio call). Agar lebih
interaktif, penulis berusaha mengembangkan
aplikasi ini dengan Adobe Flex yang mendukung
teknologi RIA (Rich Internet Application). Dengan
memanfaatkan media web diharapakan agar
aplikasi ini dapat lebih memiliki portabilitas tinggi
atau hanya diperlukan browser dengan plugin flash
player untuk menjalankannya.
Pembuatan aplikasi ini tentunya bertujuan
untuk memudahkan pengguna dalam melakukan
komunikasi. Sifatnya yang multi platform akan
semakin memudahkan karena tidak perlunya
instalasi aplikasi client.
2 DASAR TEORI
2.1 Session Initiation Protocol (SIP)
SIP merupakan protokol yang didesain
untuk dapat melakukan pembangunan sesi antar
dua titik (user agent) sehingga kedua titik dapat
berbagi resource. SIP yang merupakan protokol
pada layer aplikasi dapat digunakan bersama
dengan proxy server. SIP dapat menangani
registrasi user, undangan sesi, dan permintaan
Paper Tugas Akhir
Frenda Rangga Aksara – 5107100127 2
lainnya yang bertujuan untuk membangun,
memodifikasi, atau menutup sesi.
SIP bukanlah media transfer protocol, tapi
signaling protocol. Sehingga paket voice dan video
tidak dibawa oleh protokol ini, SIP hanya
melakukan signaling. RTP (Real Time Protocol)
yang digunakan sebagai media transfer protocol,
dan bersama SIP membentuk komunikasi VoIP.
SIP Request :
Tabel 1 Daftar SIP Request
INVITE :
Mengundang user
agent untuk terlibat
dalam sesi
komunikasi
ACK : Feedback atau
konfirmasi bahwa
user agent telah
menerima pesan
terakhir dari
sekumpulan pesan
INVITE.
BYE Meninggalkan sesi
CANCEL Membatalkan sesi
REGISTER Registrasi pada
Registrar Server
OPTIONS
Meminta informasi
mengenai
kemampuan server
INFO :
Sebagai media
pembawa pesan
lainnya, seperti
informasi DTMF
(Inline Dual-tone
Multi Frequency)
SIP Response :
Tabel 2 Daftar SIP Request
1xx Informational
Message
2xx Successful Response
3xx Redirection Response
4xx Request Failure
Response
5xx Server Failure
Response
6xx Global Failure
Response
2.2 Quality of Service
Quality of Service (QoS) atau kualitas
layanan merupakan isu yang selalu terkait pada
sistem yang menggunakan fasilitas jaringan
komputer, begitu pula pada komunikasi VoIP.
Pada komunikasi VoIP ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kualitas layanan, antara
lain:
1. Latency
Latency atau delay merupakan waktu yang
dibutuhkan data suara dari mulut pengguna
hingga ke telinga pengguna lain.
2. Jitter
Jitter adalah jumlah dari variasi delay.
3. Packet Loss
Loss merupakan kehilangan dari paket suara
sehingga terputusnya koneksi suara. Pada
kondisi kurang dari 1% paket loss tidak akan
teridentifikasi, namun bila menjadi besar
maka kualitas suara juga akan semakin buruk.
4. Bandwidth
Bandwidth disini merupakan jumlah bandwith
yang tersedia antar client yang menentukan
apakah proses panggilan bekerja dengan benar
atau tidak.
2.3 RIA dan Flex
RIA (Rich Internet Application) biasa
disebut dengan aplikasi HTML yang state-less. Hal
itu dikarenakan konsep RIA memanfaatkan cookies
dan session dalam mengatur state aplikasi,
sementara logika aplikasi terdapat pada sisi server.
Sehingga semua proses logika aplikasi tidak
terlihat user secara langsung atau berjalan pada
background sebagaimana javascript.
RIA menggabungkan fungsionalitas user
interface dari aplikasi dekstop pada aplikasi web
dan memanfaatkan teknologi komunikasi untuk
keinteraktifannya. Sehingga aplikasi dengan
konsep RIA memberikan pengalaman responsif,
efektif, dan intuitif kepada user. Gambaran konsep
RIA dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1. Ilustrasi Konsep RIA
Flex merupakan suatu kumpulan teknologi
untuk pembangunan dan pengembangan aplikasi
web dengan konsep RIA pada lingkungan platform
Flash.
Flex merupakan framework yang
menggabungkan bahasa MXML dan Actionscript
yang di-compile dalam aplikasi Flash dengan
format file .swf atau SWF Files, yang kemudian di-
render pada Flash Player yang di-embed pada web.
Pada Flex, MXML (Multimedia
eXtensible Markup Language) merupakan bahasa
Paper Tugas Akhir
Frenda Rangga Aksara – 5107100127 3
pemrograman berbasis XML yang digunakan untuk
layout user interface
Umumnya Flex digunakan untuk
membangun aplikasi dengan arsitektur client-
server, pada sisi server teknologi yang biasa
digunakan adalah Java.
Flex berjalan pada flash player, sehingga
batasannya tergantung pada batasan flash player itu
sendiri.
2.4 MjSIP
MjSip merupakan API (Application
Programming Interface) beserta implementasinya
untuk pembuatan aplikasi berbasis SIP (Session
Initiation Protocol). MjSip tersedia secara
opensource dibawah lisensi GNU GPL yang
dipublikasikan oleh Free Software Foundation.
MjSip stack telah digunakan pada aktifitas riset di
Jurusan Teknik Informasi Universitas Parma dan
Universitas Roma serta telah dikomersialkan oleh
CREALAB. Inti dari arsitektur MjSIP terdiri dari 3
basis layer, yaitu : Transport, Transaction, dan
Dialog. Diatas layer tersebut MjSIP juga
menyediakan Call Control dan Layer pada level
aplikasi. Gambaran layer dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2 Arsitektur MjSIP
Layer paling rendah pada MjSIP adalah
Trasport layer. Transport layer menyediakan
transportasi pesan SIP (SIP message). Layer ini
menyediakan layanan transportasi ke seluruh layer
diatasnya, layer ini bertanggung jawab untuk
mengirim dan menerima pesan SIP.
Layer kedua adalah layer Transaction.
Transaction adalah komponen paling penting dari
SIP. Pada SIP suatu transaksi adalah permintaan
yang dikirim oleh client (transaction client) ke
transaction server bersama dengan semua respon
untuk permintaan yang dikirim dari transaction
server kembali ke client. Layer ini menangani
retransmission pada layer lebih tinggi, pencocokan
respon terhadap permintaan, dam timeout. Layer
transaction mengirim dan menerima pesan melalui
layer transport.
Layer berikutnya adalah layer Dialog.
Layer ini mengikat transaksi yang berbeda ke
dalam satu sesi. Dialog merupakan sebuah relasi
SIP peer-to-peer antar dua user agen yang
berlangsung bebeberapa waktu.
Layer paling atas adalah layer Call
Control yang telah mengimplementasi secara
lengkap panggilan dengan protokol SIP. Layer ini
mengimplementasikan Call API yang menawarkan
kemudahan pengimplementasian antarmuka yang
menangani panggilan masuk dan keluar.
MjSIP mengizinkan pemakaian seluruh
layer yang ada pada library tersebut, walaupun
pada layer Call Control implementasi SIP Call
sudah bisa dilakukan.
3 DESAIN DAN IMPLEMENTASI
3.1 Deskripsi Umum
Pada Tugas Akhir ini telah dikembangkan
suatu sistem client-server berupa VoIP (Voice over
Internet Protocol) berbasis web. Perangkat lunak
berbasis Flash menggunakan Adobe Flex SDK
dikembangkan untuk aplikasi client atau VoIP
Phone. Sementara pada sisi server digunakan
perangkat lunak opensource Asterisk dan Red5
sebagai server komunikasi.
VoIP Phone berbasis web merupakan
aplikasi web berbasis Flash yang menggunakan
standar SIP sebagai signaling protocol dan standar
RTMP sebagai media transfer protocol. Aplikasi
ini memiliki fitur sebagai berikut :
1. Mampu melakukan panggilan antara dua
user
2. Melakukan registrasi user baru dan
mendapatkan nomor telepon yang
dibangkitkan secara otomatis.
3. Melihat user dalam keadaan online atau
sedang siap menerima panggilan.
Gambar 3 Gambaran Umum Aplikasi
Pada Gambar 3 diatas, terdapat 2 komponen
utama yaitu client dan server. Pada client berupa
web browser dengan flash player plugin, sementara
pada server merupakan integrasi antara Red5
Server dan Asterisk dengan MjSIP. Gambar panah
yang berketerangan “signaling” ini merupakan jalur
protokol SIP yang merupakan signaling protokol.
Paper Tugas Akhir
Frenda Rangga Aksara – 5107100127 4
Pada Gambar 3, pengguna dengan nomor 2000
melakukan panggilan ke nomor 2001, pengguna
nomor 2000 memulai sesi dengan meng-INVITE
nomor 2001. Proses calling dari pengguna 2000
diarahkan oleh MjSIP ke Asterisk sebagai SIP
proxy server. Asterisk melakukan INVITE ke
pengguna 2001. Respon RINGING dikirim
pengguna 2001 ke Asterisk yang kemudian
diteruskan ke Red5 server. Ketika sesi sudah
terjalin (OK), proses publish dan play suara
berlangsung antar pengguna 2000 dan 2001.
3.2 Perancangan Perangkat Lunak
1. Proses Call dan Answer
Proses melakukan dan panggilan
dilakukan pengguna yang telah dalam kondisi
teregistrasi dan login pada aplikasi (online). Untuk
memulai panggilan, pertama kali yang dilakukan
pengguna adalah mengetikkan nomor tujuan
pengguna lain yang sedang dalam kondisi online
juga.
Kemudian ketika tombol Call ditekan,
dengan NetConnection, client akan memanggil
fungsi call dengan parameter nomor tujuan ke
server. Server akan memberi callback ke client
tujuan dan menampilkan fungsi answer atau terima
panggilan. Client kembali mengirim request ke
server via NetConnection untuk fungsi answer agar
koneksi dimulai. Gambar 4 menggambarkan alur
proses fungsi call dan answer.
Gambar 4 Flowchart proses call and answer
2. Proses Registrasi User
Proses registrasi user ini untuk
mendapatkan autentikasi ke SIP proxy server,
berupa Asterisk, yang dilakukan pada media web
client berbasis flash. Registrasi dilakukan dengan
memasukkan informasi username dan password,
yang kemudian sistem akan memberikan nomor
telepon baru kepada user tersebut. Pembangkitan
nomor telepon oleh sistem dilakukan dengan
melakukan increment dari nomor telepon terakhir
yang terdaftar dan tersimpan pada file
penyimpanan di server.
Registrasi kemudian dilanjutkan dengan
mendaftarkan informasi user pada Asterisk dengan
menuliskan informasi registrasi (nomor dan
password) pada file sip.conf dan extensions.conf.
Kemudian aplikasi server akan mengirimkan
perintah reload ke Asterisk untuk memulai ulang
Asterisk setelah terjadi perubahan pada file
konfigurasi.
Sebagai notifikasi kepada user mengenai
profilnya. Informasi tadi dikirim kembali ke client
dan ditampilkan berupa popup notifikasi. Detail
alur proses registrasi ada pada Gambar 5 berikut
ini.
Gambar 5 Flowchart proses registrasi
3. Proses Menampilkan Login
Proses login dilakukan untuk dapat
melakukan panggilan. Proses login ini sama halnya
proses registrasi pada SIP proxy server. Parameter
yang diperlukan antara lain: nomer telepon,
password, IP address asterisk server, url rtmp.
Login aplikasi dapat dilakukan oleh user
yang telah teregistrasi sebelumnya pada SIP proxy
server, dalam hal ini Asterisk. Setelah parameter
login selesai diinputkan oleh pengguna, melalui
media Remote SharedObject data disampaikan ke
server. Kemudian server melakukan request
autentikasi ke Asterisk dengan parameter login
yang ada. Feedback server (sukses atau gagal) akan
diberikan pesan ke client dengan mengupdate
SharedObject. Pada client akan ditangani oleh
Red5MessageEvent Listener yang kemudian
disampaikan ke pengguna. Detail alur proses login
ada pada Gambar 6..
Paper Tugas Akhir
Frenda Rangga Aksara – 5107100127 5
Gambar 6 Flowchart proses login
4 UJI COBA
4.1 Uji Coba Fungsionalitas
Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui fungsionalitas perangkat lunak yang
dibuat. Uji coba ini dilakukan dengan cara
menjalankan aplikasi dan menguji fitur-fitur yang
ada didalamnya.
1. Uji coba fungsi register
Uji coba dilakukan dengan pengisian form
registrasi dengan inputan username dan
password. Pertama pada Gambar 7
merupakan screenshot dari pengisian form
registrasi, kemudian pada Gambar 8
merupakan tampilan setelah tombol register
ditekan.
Gambar 7 Tampilan pengisian form registrasi
Gambar 8 Tampilan pop up notifikasi login
2. Uji coba fungsi login
Login dalam hal ini bisa disebut juga
pengguna melakukan registrasi ke SIP proxy server
untuk melakukan panggilan. Pertama pada Gambar
9 akan ditampilkan screenshot pengisian form
login oleh pengguna dengan parameter nomor dan
password.
Gambar 9 Tampilan pengisian form login
3. Uji coba fungsi call dan answer
Pada uji coba ini dibutuhkan dua user
yang sedang online, contoh user 2001 dan 2015.
Pada Gambar 10 menunjukkan screenshot bahwa
dua user telah online.
Gambar 10 Tampilan menunjukkan 2 user telah
online
Misalkan pengguna 2015 melakukan
panggilan ke pengguna 2001. Dengan
menggunakan tombol atau keyboard pengguna
memasukkan nomor 2001 dan menekan tombol call
maka panggilan dimulai. Sehingga pada pengguna
2015 tampilan antarmuka seperti pada Gambar 11,
sementara pada pengguna 2001 tampilan
antarmuka seperti pada Gambar 12
Paper Tugas Akhir
Frenda Rangga Aksara – 5107100127 6
Gambar 11 Tampilan pada pengguna yang
melakukan panggilan
Gambar 12 Tampilan pada pengguna yang
dipanggil
4.2 Uji Coba Performa
Uji coba yang dilakukan adalah mengukur
skor MOS (Mean Opinion Score). Skor MOS
adalah ukuran yang didapatkan dari metode
pengujian secara subjektif terhadap kualitas suara,
yang tentunya tetap kualifikasikan. Kualitaas suara
didasarkan pada pengalaman yang didapatkan
pengguna dalam mendeskripsikan kualitas suara
yang mereka dengar, seperti bagus, agak bagus,
atau jelek. MOS direpresentasikan dengan nilai
angkat berkisar antara 1 hingga 5. 1 untuk yang
terburuk dan 5 untuk yang terbaik.
Selain MOS pengujian juga akan
mengukur delay, jitter, paket loss, dan bandwidht.
Ini dilakukan sebagai pengukuran secara objektif
terhadap QOS (Quality of Service) yang ada pada
perangkat lunak. Pengujian ini digunakan tools
Wireshark yang diletakkan pada server.
1. Uji Coba QoS (Quality of Service)
Proses capture paket yang dilakukan oleh
Wireshark disaring terlebih dahulu untuk
protokol TCP dengan port 1935 (port yang
digunakan protokol RTMP), karena
Wireshark tidak mendefinisikan paket RTMP.
Keluaran yang dihasilkan dari proses capture
selama kurang lebih 280 seconds dapat dilihat
pada . Koordiant X menujukkan periode
waktu dan Y menunjukkan jumlah bit paket.
Gambar 13 Hasil capture paket dengan Wireshark
Pengukuran dilakukan dengan mengambil
sampel 20 paket pertama yang ditangkap, data
dapat dilihat pada lampiran 1.
1. Delay
Delay dihitung dari selisih waktu
antar paket, didapatkan rata-rata delay
sebesar 1.79636 milisecond.
2. Jitter
Jitter dihitung dari selisih antar delay
yang didapat. Rata-rata selisih delay
sebesar 1.97894 milisecond.
3. Bandwidth
Bandwidth dihitung dihitung dari
jumlah paket dirata-rata dalam
second. Sehingga didapatkan rata-rata
bandwitdth sebesar 45604.96
bits/second.
4. Paket loss
Pada Gambar 13, dapat dilihat bahwa
tidak ada paket loss yang terjadi. Paket loss
hanya terlihat ketika proses capture
dihentikan. 2. Uji Coba Delay untuk Client Berbeda
Subnet
Seperti pada penjelasan sebelumnya, nilai
MOS ditentukan secara subyektif oleh
pengguna terhadap kualitas suara yang
didengar. Sehingga pada pengujian kali ini
akan dilakukan survei. Kriteria skor MOS
didasarkan pada Tabel 3 berikut : Tabel 3 Tabel Data MOS untuk Codec G.711
User Opinion R Factor MOS Score
Maximum
obtainable for G.711
93 4.4
Very satisfied 90-100 4.3-5.0
Satisfied 80-90 4.0-4.3
Some users satisfied 70-80 3.6-4.0
Many users
dissatisfied
60-70 3.1-3.6
Nearly all users
dissatisfied
50-60 2.6-3.1
Not recommended 0 - 50 1.0-2.6
Paper Tugas Akhir
Frenda Rangga Aksara – 5107100127 7
Dari hasil pengujian (lampiran 2)
yang dilakukan didapatkan keluaran sebagai
berikut, yang menujukkan bahwa rata-rata
nilai MOS untuk aplikasi ini sebesar 4. Ini
berarti pengguna puas dengan kualitas suara.
Akan tetapi masih tidak sempurna atau masih
ada noise yang masih dapat ditoleransi.
5 KESIMPULAN
Pengamatan yang telah dilakukan dari
tahap perancangan, kemudian implementasi,
hingga uji coba perangkat lunak, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Aplikasi VoIP Phone Berbasis Web yang
mampu melakukan fungsi komunikasi
VoIP, fungsi registrasi user SIP, dan
fungsi melihat user online berhasil
diimplementasikan dengan teknologi
Adobe Flex, MjSIP Stack Library, Red5
Media Server, dan Asterisk SIP Proxy
Server.
2. Pengujian perangkat lunak untuk
mengukur QoS (Quality of Service) yang
dilakukan dengan aplikasi Wireshark
didapatkan rata-rata delay sebesar 1.79636
milisecond, rata-rata jitter sebesar 1.97894
milisecond, dan rata-rata bandwidht
sebesar 45604.96 bits/second.
3. Survei untuk mengukur MOS (Mean
Opinion Score) mendapatkan keluaran
skor 4 untuk kualitas suara. Sehingga
perangkat lunak memiliki skor 4 dari nilai
maksimal 4.4 untuk Codec G.711. 6 SARAN
Beberapa saran yang diberikan untuk
pengembangan sistem lebih lanjut di masa yang
akan datang jika dilihat dari hasil perancangan,
implementasi, dan uji coba yang telah dilakukan
antara lain :
1. Red5 yang juga mendukung video stream,
bisa ditambahkan pada aplikasi ini,
sehingga komunikasi lebih interaktif.
2. Peningkatan kualitas suara dapat
dilakukan dengan pengimplementasian
codec yang lebih berkualitas.
3. Dengan adanya perkembangan teknologi
web seperti HTML5, dapat dijadikan
sebagai peningkatan antarmuka aplikasi
ini. Sehingga pengguna hanya
membutuhkan web browser tanpa aplikasi
third party.
7 DAFTAR PUSTAKA
[1]. Wallingford, Ted.2005.Switching to VoIP.
O’Reilly. Gravenstein Highway North,
Sebastopol.
[2]. Rosenberg,dkk.2002.RFC3261 SIP (Session
Initiation
Protocol).http://www.ietf.org/rfc/rfc3261.txt
diakses terakhir pada 9 Juli 2011 pukul 09.13.
[3]. Unuth, Nadeem. Quality of Service - QoS and
VoIP.
http://voip.about.com/od/voipbasics/a/qos.htm
diakses terakhir pada 10 Juli 2011 pukul
10.00.
[4]. Surveyer, Jacques.2004.Overview – Rich
Internet Application
.http://theopensourcery.com/xmlria.htm
diakses terakhir pada 31 Mei 2011 pukul
20.15
[5]. Ahmed, Tariq.2007. What Is
Adobe/Macromedia Flex?.
http://www.cflex.net/about_adobe_flex.cfm
diakses terakhir pada 31 Mei 2011 pukul
21.00.
[6]. Allen, Chris; Arnold, Wade; Balkan, Aral;
Cannase, Nicolas dkk.2008. The Essential
Guide to Open Source Flash
Development.OSFlash.org.New York.
[7]. Carpenter, Colman; Duffet, David; Middleton,
Nik; Plain, Ian.2009.Asterisk 1.4 The
Professional Guide.Packt
Publishing.Birmingham.
[8]. Leiden, Candace; Wilensky,
Marshall.2009.TCP/IP For Dummies.Wiley
Publishing.Indianapolis,Indiana.
[9]. Veltri, Luca.2005.MjSIP Mini Tutorial.Roma
[10]. Anonim.The Client Server Architecture.
http://www.webdevelopersnotes.com/basics/cl
ient_server_architecture.php3 terakhir diakses
pada 10 Mei 2011 pukul 12.00.
[11]. Kore, Satish.2009.Flex 3 With Java. Packt
Publishing. Birmingham.
[12]. Noble, Joshua; Anderson, Todd.2008.Flex 3
Cookbook. O’Really. Gravenstein Highway
North, Sebastopol.
[13]. Davidson, Jonathan; Peters, James; Bhatia,
Manoj; Kalidindi, Satish; Mukherjee,
Sudipto.2006.Voice over IP
Fundamental.Cisco Press, NY.
[14]. Reuter,Stefan.Asterisk-Java.
https://www.ohloh.net/p/freshmeat_asterisk-
java diakses terakhir pada 11 Juni 2011 pukul
10.15.
[15]. Anonim.Asterisk Overview: An Open Source
VoIP Application.
http://www.sysadmindayph.com/blog/asterisk
-overview-an-open-source-voip-application/
diakses terakhir pada 4 Juli 2011 pukul 22.10.
[16]. Anonim. 2008. Voice over IP.
http://pogotel.blogspot.com/2008/06/voice-
over-ip.html diakses terakhir pada 4 Juli 2011
pukul 22.20.
[17]. Anonim.2008.Version History of Flex From
1.0 to Gumbo.
http://www.anandvardhan.com/2008/07/31/ve
rsion-history-of-flex-from-10-to-gumbo/
diakses terakhir pada 2 Juni 2011 pukul
10.10.
Paper Tugas Akhir
Frenda Rangga Aksara – 5107100127 8
[18]. Simon.2007.Rich Internet Application – A
Background.
http://www.simonwhatley.co.uk/rich-internet-
applications-a-background diakses terakhir
pada 31 Mei 2011 pukul 20.10
[19]. Veltri, Luca. MjSIP UA (User Agent).
http://www.mjsip.org diakses terakhir pada 3
Juli 2011 pukul 10.32
[20]. Anonim.2007.Understanding the Flex
Application startup event order.
http://www.wietseveenstra.nl/blog/2007/02/un
derstanding-the-flex-application-startup-
event-order/ diakses terakhir pada 12 Mei
2011 pukul 09.10.