7

Click here to load reader

“Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi ... file“Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi Alternatif ... kami melihat terjadinya perlambatan konsumsi di sektor rumah

  • Upload
    doandat

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: “Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi ... file“Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi Alternatif ... kami melihat terjadinya perlambatan konsumsi di sektor rumah

1 of 7

Paparan Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia :

“Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi Alternatif Mendorong Tumbuhnya Industri Properti”

Rakernas REI, 14 September 2017

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat sore dan salam sejahtera bagi kita semua,

1. Pertama-tama, ijinkan saya mengajak kita semua untuk memanjatkan puji

syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan nikmat dan

karunia-Nya, pada hari ini kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul

dalam keadaan sehat dan dalam suasana yang baik.

2. Kami menyambut baik adanya kegiatan dialog nasional yang mengangkat

tema “Prediksi Industri Properti ke Depan dan Memperkuat Keberpihakan

Pemerintah kepada Industri Properti Nasional dalam Menghadapi

Turbulensi Ekonomi”, sebagai bagian dalam Rakernas REI pada tahun

2017. Kegiatan seperti ini diharapkan akan semakin meningkatkan

pemahaman kita bersama mengenai perkembangan, tantangan dan upaya-

upaya untuk mendorong perkembangan sektor properti di tanah air.

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

3. Perjalanan panjang selama 72 tahun di alam kemerdekaan, telah diisi oleh

Bangsa Indonesia dengan berbagai upaya transformasi melalui

pembangunan di segala bidang, demi mewujudkan cita-cita para pendahulu

kita untuk menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang merdeka,

berdaulat, adil dan makmur.

4. Di bidang ekonomi, Indonesia telah naik menjadi negara middle

income country, dan memiliki penduduk kelas menengah terbesar di Asia

Tenggara, serta pertumbuhan kelas menengah tercepat di Asia. Indonesia

bahkan masuk dalam kelompok negara G-20 dan berkesempatan untuk

berkembang menjadi high income country dengan ukuran ekonomi ke-4

Page 2: “Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi ... file“Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi Alternatif ... kami melihat terjadinya perlambatan konsumsi di sektor rumah

2 of 7

terbesar di dunia bersama China, India dan Amerika Serikat pada tahun

20501.

5. Perjalanan ekonomi sampai dengan triwulan III tahun 2017 juga patut kita

syukuri karena menorehkan kinerja yang positif, baik dari sisi pertumbuhan

ekonomi, nilai tukar,maupun inflasi. Berbagai catatan positif perkembangan

ekonomi tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dicapai.

6. Sejak awal tahun, kita dihadapkan pada berbagai tantangan eksternal dan

domestik yang tidak ringan.

i. Dari sisi Eksternal, kita dihadapkan pada ketidakpastian kebijakan

ekonomi maupun politik di negara-negara maju, seperti wacana

penurunan neraca bank sentral AS, belum sepenuhnya pulih kinerja

perekonomian Tiongkok dan faktor geopolitik di semenanjung Korea.

ii. Di sisi domestik, kami melihat terjadinya perlambatan konsumsi di

sektor rumah tangga dan konsolidasi korporasi yang berjalan lebih lama

dari prakiraan semula.

Hadirin yang berbahagia,

7. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, recovery

yang terjadi pada pasar properti global juga berjalan lambat. Hal

ini juga terjadi pada pasar properti domestik dimana laju pertumbuhan

harga cenderung melambat meski pada perkembangan terakhir mulai

sedikit menunjukan perbaikan.

8. Jika kita bedah lebih dalam, perlambatan laju pertumbuhan harga properti

terutama terjadi pada kelas besar dan menengah yang sejalan dengan

fenomena “smoothing consumption” pada kelas tersebut.

Sementara itu, laju pertumbuhan harga rumah sederhana justru mengalami

kenaikan yang cukup tinggi. Tentunya hal ini meninggalkan pekerjaan

1 Riset PWC (2016)

Page 3: “Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi ... file“Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi Alternatif ... kami melihat terjadinya perlambatan konsumsi di sektor rumah

3 of 7

rumah bagi kita bersama, terutama terkait dengan keterjangkauan harga

kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

9. Smoothing consumption tersebut tampaknya berdampak juga pada

perilaku pembiayaan properti, baik dari sisi konsumen maupun

developer. Dalam hal ini, pembelian dan pembangunan properti dengan

menggunakan dana tunai dan dana sendiri mengalami penurunan. Hal

tersebut kemudian diikuti oleh kenaikan pinjaman bank termasuk KPR

untuk pendanaan properti.

Bapak dan Ibu yang berbahagia,

10. Mencermati kondisi tersebut, Bank Indonesia memberi perhatian

yang lebih terhadap perkembangan sektor properti saat ini. Terlebih

sektor properti berpotensi besar menjadi kunci bagi pemulihan

perekonomian nasional, mengingat efek multiplier-nya yang tinggi

terhadap perekonomian secara umum.

11. Namun kita tentunya tetap perlu menyadari bahwa karakteristik sektor

properti juga merupakan salah satu sumber risiko sistemik, baik melalui

jalur keuangan maupun jalur sektor riil. Banyak pelajaran yang dapat kita

petik pada Global Financial Crisis 2008 terkait hal tersebut.

12. Hal ini juga sejalan dengan Buku “rethinking the economics of land

and housing” yang menekankan perlunya pengelolaan sektor properti

secara baik agar tidak menjadi sumber terjadinya stagnasi dan productivity

puzzle dalam perekonomian.

13. Dengan peran strategis sektor properti dalam perekonomian, Bank

Indonesia memandang perlunya balancing antara risk-benefit

pengembangan sektor properti, agar nantinya pertumbuhan sektor

properti dapat lebih berkesinambungan.

Page 4: “Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi ... file“Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi Alternatif ... kami melihat terjadinya perlambatan konsumsi di sektor rumah

4 of 7

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

14. Berkaitan dengan hal tersebut, dan untuk turut mendukung momentum

pemulihan ekonomi secara lebih luas, termasuk di sektor properti, Bank

Indonesia telah melakukan penurunan policy rate sebesar 175 bps

sejak Januari 2016 yang diikuti dengan penambahan likuiditas ke

sistem perbankan melalui penurunan GWM sebesar 150 bps sejak

Desember 2015.

15. Kami juga melakukan penyesuaian LTV pada Agustus 2016 untuk

memberikan insentif yang lebih besar bagi sektor properti untuk tumbuh

lebih tinggi tanpa mengorbankan prinsip kehati-hatian perbankan. Harapan

kami, persyaratan LTV yang lebih ringan, khususnya pada KPR syariah,

dapat dimanfaatkan untuk mendukung perkembangan sektor properti

nasional.

16. Hasil dari rangkaian kebijakan tersebut mulai tampak dengan penurunan

suku bunga dana dan kredit. Pada Juni 2017, KPR tumbuh meningkat

menjadi 7,51%. Peningkatan tersebut memang masih terbatas namun

setidaknya dapat menahan laju perlambatan pertumbuhan kredit.

Bapak dan Ibu yang berbahagia,

17. Dari sisi kebijakan lanjutan LTV, arahnya akan tetap ditujukan untuk

mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas. Saat ini,

kami sedang melakukan kajian mengenai kemungkinan penerapan

kebijakan LTV berbasis spasial mengingat karakteristik antar daerah di

Indonesia yang sangat beragam.

18. Guna memperkuat proses perumusan kebijakan makroprudensial termasuk

LTV, Bank Indoensia saat ini sedang mengembangkan Big Data sebagai

leading indicator di sektor properti; sehingga diharapkan proses

pengambilan kebijakan makroprudensial di sektor properti nantinya dapat

lebih antisipatif dan forward looking.

Page 5: “Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi ... file“Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi Alternatif ... kami melihat terjadinya perlambatan konsumsi di sektor rumah

5 of 7

19. Kami juga menaruh perhatian terhadap masih rendahnya porsi kredit

properti terhadap PDB dibandingkan dengan negara kawasan.

Sebagai contoh, posisi Indonesia (2,8%) jauh tertinggal dibandingkan

Malaysia (37,8%) dan Thailand (22,3%). Kami memandang hal tersebut

tidak dapat sepenuhnya diperbandingkan secara langsung mengingat

masih tingginya posisi unbanked people di Tanah Air. Kami berharap

ketertinggalan tersebut dapat terkejar melalui program Financial Inclusion.

20. Bank Indonesia juga tentunya mencermati berbagai keluhan2 di

masyarakat mengenai proses pengajuan KPR yang salah satunya

juga disebabkan adanya prosedur penilaian kelayakan calon debitur yang

dilakukan oleh bank. Dalam kesempatan yang baik ini, kami sampaikan

bahwa keberadaan Sistem Informasi Debitur yang sering disebut BI-

Checking sejatinya adalah untuk memudahkan bank dalam pengelolaan

risiko kredit sehingga diharapkan proses penyaluran kredit juga lebih cepat

dibandingkan jika Bank harus melakukan penilaian risiko kredit dari awal.

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

21. Kedepan, Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan

moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga

stabilitas ekonomi dan sistem keuangan. Bank Indonesia juga akan terus

memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas lainnya untuk

memastikan pengendalian inflasi, penguatan stimulus pertumbuhan, dan

reformasi struktural berjalan dengan baik sehingga mampu menopang

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan.

22. Kami mendukung langkah-langkah Pemerintah dalam paket

kebijakan ekonomi, termasuk di bidang properti. Sebagai salah satu

contoh bentuk dukungan tersebut adalah pengecualian aturan LTV untuk

program-program Pemerintah. Selain itu, kami memandang perlu adanya

2 Survei Rumah.com menyatakan 86% responden menyatakan Biaya dan proses KPR di Indonesia berbelit

Page 6: “Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi ... file“Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi Alternatif ... kami melihat terjadinya perlambatan konsumsi di sektor rumah

6 of 7

sinkronisasi kebijakan dengan perpajakan untuk mengurangi motif

spekulasi dari transaksi KPR.

23. Koordinasi juga kami lakukan bersama-sama dengan OJK untuk

merumuskan beberapa opsi-opsi kebijakan dalam menjawab masih

tingginya NIM di sistem perbankan yang pada gilirannya membebani

perekonomian nasional.

Hadirin yang berbahagia,

24. Dengan berbagai kebijakan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia

kedepan diperkirakan akan membaik, ditopang oleh peningkatan investasi

dan konsumsi seiring dengan berlanjutnya dampak belanja Pemerintah

yang lebih ekspansif serta pemanfaatan ruang pelonggaran kebijakan

moneter. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi

secara keseluruhan pada tahun 2017 tetap dalam kisaran 5,0-

5,4% dan akan meningkat menjadi 5,1-5,5% pada tahun 2018.

25. Pertumbuhan DPK pada tahun 2017 diperkirakan tumbuh dalam kisaran 9-

11%, sementara kredit di tahun yang sama tumbuh lebih rendah dari

perkiraan semula yaitu menjadi dalam kisaran 8-10%. Intermediasi

perbankan diperkirakan akan lebih tinggi pada tahun 2018 dengan

perkiraan pertumbuhan kredit sebesar 10-12% dan pertumbuhan DPK

sebesar 9-11%.

26. Sejalan dengan proyeksi tersebut, prospek sektor properti diyakini juga

akan meningkat, sesuai dengan profil permintaan dan penawaran pada

sektor tersebut yang cukup kondusif.

i. Dari sisi permintaan : Berdasar McKinsey Report dan Global Property

Guide, diproyeksikan akan terjadi peningkatan sekitar 90 juta kelas

menengah di tahun 2030. Dalam hal ini, pengeluaran kelas menengah

untuk perumahan mencapai 10-15% dari pendapatan. Selain itu,

Page 7: “Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi ... file“Pengendalian Pembiayaan Properti dan Formulasi Alternatif ... kami melihat terjadinya perlambatan konsumsi di sektor rumah

7 of 7

investasi pada sektor properti domestik juga cukup kompetitif jika

dibandingkan dengan regional.

ii. Sementara, Dari sisi penawaran ditandai oleh masih tersedianya land

bank developer dan program pembangunan Infrastruktur, seperti MRT

dan pembangunan jalan yang dapat memberikan insentif

pengembangan area properti di sekitar area pembangunan.

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

27. Demikian yang dapat kami sampaikan. Kami berharap Dialog Nasional ini

dapat memperluas wawasan mengenai perkembangan, tantangan dan

aspek kebijakan publik di sektor properti. Akhir kata, Kami menyampaikan

terima kasih dan apresiasi kepada Panitia Rakernas REI 2017 yang telah

menyelenggarakan kegiatan Dialog Nasional pada hari ini, sehingga dapat

terlaksana dengan baik.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Erwin Rijanto

Deputi Gubernur