10
Pengertian Budaya Islam adalah agama sempurna yang telah diturunkan Allah melalui Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia. Kesempurnaan Islam ini mencakup seluruh aspek kehidupan. Baik dalam hal ibadah maupun muamalah. Islam telah mengatur semua itu demi terwujudnya tujuan manusia diciptakan yaitu untuk beribadah kepada Allah. Termasuk budaya dan seni dalam Islam. Semuanya mempunyai fungsi yang sama yaitu membantu manusia menjalankan tugasnya sebagai abdullah (hamba Allah). Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta, buddhayah, ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Demikianlah kebudayaan itu dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan dengan akal”. Dalam bahasa Arab terdapat istilah al tsaqafah dan al hadlarah. Para ahli sosial cenderung berpendapat bahwa kata al tsaqafah merujuk pada aspek ide, sedangkan kata al hadlarah menunjuk kepada aspek material. Maka, al hadlarah lebih tepat diterjemahkan sebagaiculture. Kebudayaan mengandung pengertian meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, dan adat istiadat dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat (Munandar Soelaiman, 1992 dalam Zakky Mubarak, 2010). Adapun ahli antropologi tentang kebudayaan antara lain : 1. E.B. Taylor (Inggris), dalam buku yang berjudul : Primitive Culture, mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan

Pengertian Budaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

budaya

Citation preview

Pengertian BudayaIslam adalah agama sempurna yang telah diturunkan Allah melalui Nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia. Kesempurnaan Islam ini mencakup seluruh aspek kehidupan. Baik dalam hal ibadah maupun muamalah. Islam telah mengatur semua itu demi terwujudnya tujuan manusia diciptakan yaitu untuk beribadah kepada Allah. Termasuk budaya dan seni dalam Islam. Semuanya mempunyai fungsi yang sama yaitu membantu manusia menjalankan tugasnya sebagai abdullah (hamba Allah).Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta,buddhayah, ialah bentuk jamak daribuddhiyang berarti budi atau akal. Demikianlah kebudayaan itu dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Dalam bahasa Arab terdapat istilahal tsaqafahdanal hadlarah.Para ahli sosial cenderung berpendapat bahwa kataal tsaqafahmerujuk pada aspek ide, sedangkan kataal hadlarahmenunjuk kepada aspek material. Maka,al hadlarahlebih tepat diterjemahkan sebagaiculture.Kebudayaan mengandung pengertian meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, dan adat istiadat dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat (Munandar Soelaiman, 1992 dalam Zakky Mubarak, 2010). Adapun ahli antropologi tentang kebudayaan antara lain :1.E.B. Taylor (Inggris), dalam buku yang berjudul :Primitive Culture,mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.2.R. Linton, dalam bukunya :The Cultural Background of Personalitybahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku, yang unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masayarakat tertentu.3.A.L. Kroeber dan Clyde Kluckhon, kebudayaan adalah keseluruhan hasil perbuatan manusia yang bersumber dari kemauan, pemikiran, dan perasaannya.4.Prof. DR. Koentjadiningrat, kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.5.Prof. M.M. Djojodigoeno, dalam bukunya :Asas-asas Sosiologi(1958), menyatakan bahwa kebudayaan atau budaya adalah daya dari budi, yang berupa cipta, karsa, dan rasa.Cipta : Kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya, yang meliputi pengalaman lahir dan batin. Hasil cipta berupa berbagai ilmu pengetahuan.Karsa : Kerinduan manusia untuk menginsafi tentang halsangkan paran. Dari mana manusia sebelum lahir (sangkan) dan kemana manusia sesudah mati (paran). Hasilnya berupa norma-norma keagamaan, kepercayaan. Timbullah bermacam-macam agama, karena kesimpulan manusia pun bermacam-macam pula.Rasa : Kerinduan manusia akan keindahan, sehingga menimbulkan dorongan untuk menikmati keindahan. Manusia merindukan keindahan dan menolak keburukan atau kejelekan. Buah perkembangan rasa ini terjelma dalam bentuk berbagai norma keindahan yang kemudian menghasilkan bermacam kesenian.Pengertian seniSecara umum kata atau term seni berarti halus(dalam rabaan) kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan enak (didengar), mungil dan elok(tubuh), sifat halus. Secara etimologis seni dapat didefinisikan sebagai kesanggupan akal untuk menciptakan sesuatu yang bermutu tinggi (Kamus, 1990 : 816). Ukuran tinggi itu jika orang lain bisa mengatakan indah, kagum, atau luar biasa terhadap ciptaan tersebut. Seni merupakan ekspresi dari jiwa yang halus dan indah yang lahir dari bagian yang terdalam dari jiwa manusia yang didorong oleh kecenderungan pada keindahan. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan Tuhan. Seni dikaitkan dengan keindahan, bagus, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Segala sesuatu yang memiliki keindahan merupakan hasil seni. Seni ada yang bersal dari hasil karya manusia ada pula yang bersifat alamiah. Seni selalu berusaha memberikan makna yang sepenuhnya mengenai obyek yang diungkapkan. Keindahan juga bersifat universal, maksudnya tidak terikat oleh selera individu, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal (Ismala Dewi dkk, 2009 dalam Zakky Mubarak, 2010). Aspek seni dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : visual arts dan performing arts, yang mencakup seni rupa (melukis, memahat, mengukir), seni pertunjukan (tari, musik), seni teater (drama, wayang), seni arsitektur (rumah dan bangunan). Aspek ilmu pengetahuan meliputi science (ilmu-ilmu eksakta) dan humaniora (sastra, filsafat kebudayaan dan sejarah).Seni islam merupakan sebagian daripada kebudayaan islam dan perbedaan antara seni islam dengan bukan islam ialah dari segi niat atau tujuan dan nilai akhlak yang terkandung dalam hasil seni islam. Pencapaian yang dibuat oleh seni islam itu juga merupakan sumbangan daripada tamadun islam di mana tujuan seni islam ini adalah kerana allah swt. Walaupun seni merupakan salah satu unsur yang disumbangkan tetapi Allah melarang penciptaan seni yang melampaui batas. Firman Allah swt yang bermaksud : "Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang melampaui batas." Seni mestilah bersifat "Al-Amar bil Ma'ruf dan An-Nahy 'an Munkar" (menyuruh berbuat baik dan mencegah kemungkaran) serta membangunkan akhlak masyarakat, bukan membawa kemungkaran dan juga bukan sebagai perusak akhlak ummat. Semua aktivitas kesenian manusia mesti ditundukkan kepada tujuan terakhir (keridhaan Allah dan ketaqwaan). Semua nilai mestilah ditundukkan dalam hubunganNya serta kesanggupan berserah diri. Seni juga seharusnya menjadi alat untuk meningkatkan ketaqwaan.Prespektif Al-Quran dan Al-Sunnah tentang seni dan budaya1. seni Lukis, Pahat dan PatungAl-Quran secara tegas dan dengan bahasa yang sangat jelas berbicara tentang patung. Maka Ibrahim menjadikan berhala-berhala itu hancur berpotong-potong kecuali yang terbesar (induk)dari patung-patung yang lain, agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya (Al-Anbiya: 51)diuraikantentangpatung-patungyangdisembaholehayahNabiIbrahimdan kaumnya.SikapAl-Quranterhadappatung-patungitu,bukan sekadar menolaknya, tetapi merestui penghancurannya. (Para jin) membuat untuknya (Sulaiman) apa yang dikehendakinya seperti gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung ... (QS Saba : 13)Dalam Tafsir Al-Qurthubi disebutkan bahwa patung-patung itu terbuat dari kaca, marmer, dan tembaga, dan konon menampilkan para ulama dan nabi-nabi terdahulu. Di sini, patung-patung tersebut --karena tidak disembah atau diduga akan disembah-- maka keterampilan membuatnya serta pemilikannya dinilai sebagai bagian dari anugerah Ilahi.Dalil-dalil dari haditsJibril pernah tidak mau masuk rumah Nabi SAW. Karena di depan pintu rumahnya ada patung, hari berikutnya Jibril tetap tidak mau masuk sehingga ia mengatakan kepada Nabi SAW.: Perintahkan untuk memotong kepala patung itu, sehingga menjadi seperti kepala pohon (Riwayat Abu Daud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban).Sesungguhnya orang yang paling berat siksanya nanti pada hari kiamat ialah orang-orang yang menggambar (Riwayat Muslim)Singkirkanlah gorden itu dariku karena gambar-gambarnya selalu tampak dalam shalatku (Riwayat Bukhari)2. Seni SuaraDan diantara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. (Q.S. lukman : 6)Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas dan Ibnu Umar menafsirkan yang dimaksud dengan lahwal hadist yaitu : lagu atau nyanyian. Dalam hal ini ibnu Mas'ud bersumpah tiga kali dengan mengatakan " Demi Allah, itu adalah lagu ". Al Wahidi berkomentar, kebanyakan para mufasir mengatakan yang dimaksud dengan lahwal hadist adalah nyanyian, ini adalah pendapat Mujahid dan Ikrimah. Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil. (Q.S. al Qosos : 55)Para ulama` berpendapat bahwa lagu dan nyanyian termasuk perkataan yang sia-sia ( lahwun ) maka wajib dihindari. Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan orang-orang yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui saja dengan menjaga kehormatan dirinya.( Q.S. Al furqon : 72)Sebagian ulama' salaf menafsirkan az zur dengan lagu. Muhammad bin Al Hanafiyah mengatakan bahwa yang dimaksud dengan az zur disini adalah lagu dan perbuatan sia-sia. Begitu pula riwayat al Hasan, Mujahid dan Abu al Jahaf menamakan lagu dengan zur dan mengharamkannya. Al Kilaby mengatakan bahwa hamba Allah tidak pernah menghadiri tempat-tempat yang batil dan nyanyian merupakan bagian dari kebatilan.Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini. Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis. Sedang kamu melengahkannya.( Q.S. An Najm : 59-61)Ikrimah meriwayatkan dari Ibnu abbas yang mengatakan bahwa yang di maqsud adalah lagu dan suara keledai.karena mereka jika mendengar al qur`an dibaca, mereka bernyanyi dan barmain hingga mereka tidak mendengarnya.Dalil-dalil dari hadits nabawia Hadits ma`azif (alat musik petik seperti gitar, rebab dll)Rosululah bersabda:"akan ada dari umatku menghalalkan kemaluan (zina), khamrdan ma`azif (alat-alat musik).b Hadits"Al kubah wa alghubairo"Rasulullah bersabda :"sesungguhnya Allah mengharamkan khamr,judi,alat musik perkusi dan alat musik petik, setiap yang memabukkan adalah haram .c Hadits tentang ancaman bagi penyanyi, alat musik dan tambur.Rosululloh bersabda :"Akan menimpa umat ini pehancuran,perubahan rupa dan pembuangan". Salah seorang berkata:"Kapan itu terjadi?".Rosululloh menjawab:"Jika telah terang-terangan penyanyi, alat-alat musik dan khomer. Allah mengutusku dengan rohmat dan hidayah untuk sekalian Alam dan menyuruhku membasmi seruling dan hiberat yaitu sejenis alat-alat musik petik dan berhala yang disembah pada zaman jahliyah.d Hadits dua suara yang dilaknat (suara seruling ketika datang ni'mat dan jeritan ketika datang bencana).Rosululloh bersabda: Dua suara yang dilaknat: suara seruling ketika datang ni`mat dan suara jeritan ketika datang musibah.e Hadits seruling pengembara Mereka berargumentasi riwayat Nafi' bahwa Ibnu Umar mendengar suara seruling pengembara maka beliau memasukkan jarinya ketelingannya, kemudian beliau menyimpangkan kudanya dari jalanan, Ia mengatakan :" Hai Nafi'Apakah kamu mendengar ?".Aku menjawab:"Ya."Maka Ia berlalu sampai aku mengatakannya," tidak".Maka Beliau mengangkat tangannya dan kembali menunggang kejalanan kemudian beliau berkata :" Aku pernah melihat Rosululloh mendengar sura seruling pengembara, maka beliau berbuat seperti ini." f Hadits Lagu menumbuhkan sifat Munafik dalam hati.Rosululloh bersabda :"Sesungguhnya lagu bisa menumbuhkan kemunafikan dalam hati, seperti air menumbuhkan tanaman. Sedangkan dzikir menumbuhkan iman sebagaimana air menumbuhkan tanaman.Siapakah orang yang lebih berbuat zalim selain orang yang bekerja membuat seperti ciptaan-Ku? Oleh Karena itu cobalah mereka membuat biji atau zarrah (Hadist qudsi. Riwayat Bukhari dan Muslim)Berdasarkan uraian di atas mengenai seni, Al-Quran dan Hadist menyatakan larangannya. Tetapi pada Q.S. Saba ayat 13 dijelaskan bahwa patung dan hiasan yang tidak menimbulkan keusrikkan diperbolehkan. Dalam Islam sendiri nyanyian boleh dipergunakan untuk memuji Allah dan menyenandungkan ayat-ayat Al-Quran. Selain itu nyanyian juga digunakan dalam salawat Nabi. Dilihat dari segi ini nyanyian diperbolehkan.

Al-Qardhawi, Yusuf. 2001. Fiqih Musik dan Lagu, persfektip Al-Quran dan As-Sunnah. Bandung : Mujahid PressAl-Qardhawi, Yusuf. 2003. Halal Haram dalam Islam. Solo : Era IntermediaHR. Abdun bin Hunan dan Tirmidzi. Dalam Al-Qardhawi, Yusuf. 2003. Halal Haram dalam Islam. Solo : Era Intermedia