22
1.1. Pengertian Penelitian Eksperimen Menurut Sukardi (2011:179) Hakekat penelitian eksperimen (experimental research) adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa 2004). Manurut Hadi (1985) penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati. Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship). Selanjutnya, metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono 2011:72). Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau

Pengertian Penelitian Eksperimen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ccc

Citation preview

Page 1: Pengertian Penelitian Eksperimen

1.1. Pengertian Penelitian Eksperimen

Menurut Sukardi (2011:179) Hakekat penelitian eksperimen

(experimental research) adalah meneliti pengaruh perlakuan terhadap perilaku

yang timbul sebagai akibat perlakuan (Alsa 2004). Manurut Hadi (1985)

penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat

yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh

peneliti. Sejalan dengan hal tersebut, Latipun (2002) mengemukakan bahwa

penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan

manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku

individu yang diamati. Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan

sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung

fenomena sebab akibat (causal-effect relationship). Selanjutnya, metode

eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan

(Sugiyono 2011:72).

Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami

bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian.

Jadi penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang

bertujuan untuk menilai pengaruh suatu treatment pendidikan terhadap tingkah

laku siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu

jika dibandingkan dengan tindakan lain. Menurut Sukardi (2011:180) penelitian

eksperimen dalam bidang pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian

di dalam laboratorium dan di luar laboratorium. Sehubungan dengan subjek

dalam pendidikan adalah siswa, penelitian yang paling banyak dilakukan adalah

di luar laboratorium. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang

dimiliki oleh penelitian di luar laboratorium, diantaranya: (a) variabel

eksperimen dapat lebih kuat; (b) lebih mudah dalam memberikan perlakuan;

(c) dapat melakukan setting yang mendekati keadaan sebenarnya; dan (d) hasil

eksperimen lebih aktual. Selain itu, penelitian eksperimen juga lebih cocok

Page 2: Pengertian Penelitian Eksperimen

dilakukan dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan dua alasan sebagai

berikut: (1) metode pengajaran yang lebih tepat disetting secara alami dan

dikomparasikan di dalam keadaan yang tidak bias; (2) penelitian dasar dengan

tujuan menurunkan prinsip umum teoritis ke dalam ilmu terapan yang sesuai

dengan permasalahan yang dihadapi oleh sekolah.

1.2. Karakteristik Penelitian Eksperimen

Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian

eksperimen, anatara lain:

a. Variabel bebas yang dimanipulasi

Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti

atas dasar pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat

dipertanggungjawabkan secara terbuka untuk memperoleh perbedaan efek

dalam variabel yang terkait.

b. Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan

Menurut Gay (1982) control is an effort on the part of researcher to

remove the influence of any variable other than the independent

variable that ought affect performance on a dependent variable.

Dengan kata lain, mengontrol merupakan usaha peneliti untuk

memindahkan pengaruh variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi

variabel terkait. Dalam pelaksanaan eksperimen, group eksperimen dan group

kontrol sebaiknya diatur secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati

sama.

c. Observasi langsung oleh peneliti

Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah

untuk melihat dan mencatat segala fenomena yang muncul yang

menyebabkan adanya perbedaan diantara dua group.

Page 3: Pengertian Penelitian Eksperimen

Macam-Macam Design Eksperimen

Pre-Eksperimental

True- Eksperimental

Factorial Experimental

Quasi Experimental

One-shot Case StudiOne Group Petest-PosttestIntec-Group Comparison

Posttest Only Control Design

Prettest- Control Group Design

Time- series Design

Nonequivalet Ctroup Design

1.3. Proses Penelitian Eksperimen

Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir

sama dengan penelitian lainnya. Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah

dalam penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut.

a. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.

b. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

c. Pembuatan atau pengembangan instrumen.

d. Pemilihan desain penelitian.

e. Eksekusi prosedur.

f. Melakukan analisis data.

g. Memformulasikan simpulan.

1.4. Bentuk-bentuk Desain Penelitian Eksperimen

Page 4: Pengertian Penelitian Eksperimen

Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen,

yaitu: (1) pre- experimental (non design), yang meliputi one-shot case studi, one

group pretestposttest, intec- group comparison; (2) true -experimental,

meliputi posttest only control design, pretest-control group design; (3)

factorial experimental; dan (4) Quasi experimental, meliputi time series

design dan nonequivalent control group design.

Penjelasan mengenai bentuk-bentuk desain tersebut adalah sebagai

berikut.

a. Pre experiments

Disebut preexperiments karena desain ini belum merupakan desain

sungguhsungguh. Masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap

terbentuknya variabel dependen. Hasil eksperimen yang merupakan variabel

dependen itu ukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini

dikarenakan tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random.

Dalam preexperimental design terdapat tiga alternatif desain sebagai

berikut.

one-shot case study

Jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan

pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian. Adapun bagan dari one-

shot case study adalah sebagai berikut.

Page 5: Pengertian Penelitian Eksperimen

Bagan tersebut dapat dibaca sebagai berikut: terdapat suatu kelompok

yang diberi perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Contoh: Pengaruh

penggunaan Komputer dan LCD (X) terhadap hasil belajar siswa (O).

the one group pretest-posttest design

Perbedaan dengan desain pertama adalah, untuk the one group

pretest-posttest design, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan, hasil

perlakuan dapat diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan

dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

Bentuk bagan desain tersebut adalah sebagai berikut.

Pengaruh perlakuan: O1 – O2.

Desain ini mempunyai beberapa kelemahan, karena akan

menghasilkan beberapa ukuran perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain

disebabkan oleh faktor historis (tidak menghasilkan perbedaan O1 dan O2),

maturitation (subjek penelitian dapat mengalami kelelahan, kebosanan, atau

kelaparan dan kadang enggan menjawab jika dinilai tidak sesuai dengan nilai

yang berlaku), serta pembuatan instrument penelitian. Kejelekannya yang

paling fatal adalah tidak akan menghasilkan apapun.

the static- group comparison.

Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi

dua, yang satu memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan

yang lain tidak mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah

yang akan muncul dalam desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian

Page 6: Pengertian Penelitian Eksperimen

terhadap subjek yang akan diteliti. Oleh karena itu, grup tersebut harus dipilih

secara acak.

Adapun bagan desain penelitian ini adalah sebagai berikut.

O1: hasil pengukuran satu grup yang diberi perlakuan, dan O2: hasil pengukuran

satu grup yang tidak diberi perlakuan. Pengaruh perlakuan: O1 – O2.

Ketiga bentuk desain preexperiment itu jika diterapkan untuk penelitian

akan banyak variabel luar masih berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga

validitas internal penelitian menjadi rendah.

b. True experiments

Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti dapat

mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi,

validitas internal (kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi.

Sejalan dengan hal tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata

(2011 : 88) adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab

akibat dengan cara mengenakan perlakuan dan membandingkan hasilnya

dengan grup kontrol yang tidak diberi perlakuan. True experiments ini

mempunyai c iri utama yaitu sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun

sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Atau

dengan kata lain dalam true experiments pasti ada kelompok kontrol dan

pengambilan sampel secara random.

Selanjutnya, jenis penelitian yang termasuk dalam true experiments

adalah: pretestposttes control group design, posttest-only control group design,

extensions of true experimental design, multigroup design, randomized block

Page 7: Pengertian Penelitian Eksperimen

design, latin square design, factorial design. Adapun penjelasan mengenai jenis-

jenis penelitian tersebut dapat dielaborasi sebagai berikut.

Pretest- posttes control group design

Dalam desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara random

kemudian diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara

group eksperimen dan group kontrol. Hasil pretest yang baik adalah jika

nilai group eksperimen tidak berbeda secara signifikan.

Bagan dari desain penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

posttest-only control group design

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih

secara random (R). Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain tidak.

Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut.

Pengaruh adanya perlakuan adalah (O1:O 2). Dalam penelitian,

pengaruh perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik t-test.

Jika ada perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol

maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.

c. Factorial Design

Page 8: Pengertian Penelitian Eksperimen

Desain merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu

dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang

mempengaruhi perlakuan terhadap hasil. Semua grup dipilih secara random

kemudian diberi pretest. Grup yang akan digunakan untuk penelitian

dinyatakan baik jika setiap kelompok memperoleh nilai pretest yang sama.

Merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan

memperlihatkan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi

perlakuan ( variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen). Paradigma

design faktorial dapat digambarkan seperti berikut:

Semua kelompok di pilih secara randum, kemudian masing-masing diberi

pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatajkan baik , bila setiap keompok nilai

pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7

d. Quasiexperiments

Quasiexperiments disebut juga dengan eksperimen pura-pura. Bentuk

desain ini merupakan pengembangan dari trueexperimental design yang sulit

dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan

sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen. Desain digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas

berbagai variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan

eksperimen yang sesungguhnya.

Dalam eksperimen ini, jika menggunakan random tidak diperhatikan

aspek kesetaraan maupun grup kontrol.

Bentuk-bentuk quasiexperiments antara lain:

R O1 X Y1 O2

R O3 Y1 O4

R O5 X Y2 O6

R O7 Y2 O8

Page 9: Pengertian Penelitian Eksperimen

Time Series Design

Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat dipilih secara

random. Sebelum diberi perlakuan, grup diberi pretest sampai empat kali,

dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan grup

sebelum diberi perlakuan. Jika hasil pretest selama empat kali ternyata

nilainya berbeda-beda, berarti grup tersebut dalam kondisi tidak stabil dan

tidak konsisten. Setelah kondisi tidak labil maka perlakuan dapat mulai

diberikan.

Nonequivalent control group design

Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design,

tetapi pada desain ini group eksperimen maupun group kontrol tidak dipilih

secara random.

2.1. Pengertian R&D

Sugiyono (2009:407) berpendapat bahwa, metode penelitian dan

pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keektifan produk tersebut. Untuk dapat

menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis

kebutuhan (digunakan metode survey atau kualitatif) dan untuk menguji

keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka

diperlukan penelitian untuk menguji keektifan produk tersebut (digunakan metode

eksperimen). Lebih lanjut Borg and Gall (dalam Sugiyono:2009:11) menyatakan

bahwa untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk

yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research).

Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut,

digunakan eksperimen atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat

diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut dinamakan

penelitian terapan (applied research). Penelitian dan pengembangan bertujuan

untuk menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk.Jadi

Page 10: Pengertian Penelitian Eksperimen

penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years).

Penelitian Hibah Bersaing (didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi),

adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan

adalah metode penelitian dan pengembangan.

Produk yang ditemukan bisa berupa model, pola, prosedur, sistem. Dalam

bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D

diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang

jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk

pendidikan yang dihasilkan dapat berupa kurikulum yang spesifik untuk

keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar,

modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi,

penataan ruang kelas untuk model pembelajar tertentu, model unit produksi,

model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian dan lain-lain

(Sugiyono:2009:412). Sukmadinata (2008:190), mengemukakan penelitian dan

pengembangan merupakan pendekatan penelitian untuk menghasilkan produk

baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yangdihasilkan bisa

berbentuk software, ataupun hardware seperti buku, modul, paket, program

pembelajaran ataupun alat bantu belajar. Penelitian dan pengembangan berbeda

dengan penelitian biasa yang hanya menghasilkan saran-saran bagi perbaikan,

penelitian dan pengembangan menghasilkan produk yang langsung bisa

digunakan.

2.2. Tahap-Tahap Research and Development

Borg & Gall (1983:775) mengembangkan 10 tahapan dalam

mengembangkan model, yaitu:

1) Research and information collecting, termasuk dalam langkah ini antara lain

studi literatur yang berkaitan denganpermasalahan yang dikaji, pengukuran

kebutuhan, penelitian dalam skala kecil, dan persiapan untuk merumuskan

kerangka kerja penelitian;

Page 11: Pengertian Penelitian Eksperimen

2) Planning, termasuk dalam langkah ini menyusun rencana penelitian yang

meliputi merumuskan kecakapan dan keahlian yang berkaitan dengan

permasalahan, menentukan tujuan yang akan dicapai pada setiap tahapan,

desain atau langkah-langkah penelitian dan jika mungkin/diperlukan

melaksanakan studi kelayakan secara terbatas;

3) Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk

permulaan dari produk yang akan dihasilkan. Termasuk dalam langkah ini

adalah persiapan komponen pendukung, menyiapkan pedoman dan buku

petunjuk, dan melakukan evaluasi terhadap kelayakan alat-alat pendukung.

Contoh pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan

instrumen evaluasi;

4) Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam

skala terbatas, dengan melibatkan 1 sampai dengan 3 sekolah, dengan jumlah

6-12 subyek. Pada langkah ini pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan

dengan cara wawancara, observasi atau angket;

5) Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal

yang dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal. Perbaikan ini sangat mungkin

dilakukan lebih dari satu kali, sesuai dengan hasil yang ditunjukkan dalam

ujicoba terbatas, sehingga diperoleh draft produk (model) utama yang siap

diuji coba lebih luas.

6) Main field testing, biasanya disebut ujicoba utama yang melibatkan khalayak

lebih luas, yaitu 5 sampai 15 sekolah, dengan jumlah subyek 30 sampai

dengan 100 orang. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif, terutama

dilakukan terhadap kinerja sebelum dan sesudah penerapan ujicoba. Hasil

yang diperoleh dari ujicoba ini dalam bentuk evaluasi terhadap pencapaian

hasil ujicoba (desain model) yang dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Dengan demikian pada umumnya langkah ini menggunakan rancangan

penelitian eksperimen;

7) Operational product revision, yaitu melakukan perbaikan/penyempurnaan

terhadap hasil ujicoba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah

merupakan desain model operasional yang siap divalidasi;

Page 12: Pengertian Penelitian Eksperimen

8) Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model

operasional yang telah dihasilkan. Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30

sekolah melibatkan 40 samapi dengan 200 subyek. Pengujian dilakukan

melalui angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. Tujuan

langkah ini adalah untuk menentukan apakah suatu model yang

dikembangkan benar-benar siap dipakai di sekolah tanpa harus dilakukan

pengarahan atau pendampingan oleh peneliti/pengembang model;

9) Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang

dikembangkan guna menghasilkan produk akhir (final);

10) Dissemination and implementation, yaitu langkah menyebarluaskan

produk/model yang dikembangkan kepada khalayak/masyarakat luas,

terutama dalam kancah pendidikan. Langkah pokok dalam fase ini adalah

mengkomunikasikan dan mensosialisasikan temuan/model, baik dalam

bentuk seminar hasil penelitian, publikasi pada jurnal, maupun pemaparan

kepada skakeholders yang terkait dengan temuan penelitian.

Penyusunan model dan pengembangannya juga dikemukakan oleh Hoge,

Tondora, & Marrelli (2005:533-561). Ada 7 langkah yang harus dilalui, dimana

setiap langkah memiliki hubungan keterkaitan antara satu dan lainnya, langkah

tersebut adalah:

1) Menetapkan tujuan (Defining the Obyectives), termasuk dalam langkah

ini adalah tujuan penyusunan model, alat untuk menganalisa model, siapa

yang akan mengaplikasikan model, dan apakah model tersebut cocok

untuk dilaksanakan saat ini;

2) Mencari dukungan sponsor (Obtain the Support of a Sponsor), kegiatan

ini menyangkut masalah pendanaan dalam rangka penyusunan model,

selain itu juga mencari orang-orang yang akan terlibat dalam penyusunan

dan pengembangan model;

3) Mengembangkan dan mengimplementasikan komunikasi dan rencana

pendidikan (Develop and Implement a Communication and Education

Plan), tahap ini adalah mengembangkan komunikasi dengan berbagai

Page 13: Pengertian Penelitian Eksperimen

pihak yang akan terlibat dalam penyusunan dan juga merencanakan

pengetahuan tentang model melalui studi teori dan studi model yang telah

dikembangkan;

4) Perencanaan metode (Plan the Methodology), yaitu menyusun metode

yang akan digunakan untuk menyusun model;

5) Mengidentifikasikan model dan menyusun model (Identify the model and

Create the Model), hal ini mencakup pengumpulan data yang diperlukan

dalam penyusunan model dengan terlebih dahulu mengidentifikasikan

unsur, prosedur dan tujuan akhir dari penyusunan model;

6) Mengaplikasikan model (Apply the Model), tujuan dalam tahapan ini

adalah menguji model yang sudah disusun, apakah sudah sesuai dengan

kebutuhan;

7) Evaluasi dan memperbaiki model (Evaluate and Uptodate the Model),

dari hasil pengaplikasian model perlu dinilai apakah model yang sudah

dikembangkan bisa diaplikasikan, dan mungkin perlu ada penambahan

dan pengurangan agar model lebih baik, dan jika sudah diidentikasi

kekurangan dan kelebihannya, maka model perlu diperbaiki sebagai

produk akhir.

Sedangkan menurut Draganidis, Fotis dan Gregoris Mentzas (2006:51-64)

pengembangan model memiliki 9 langkah yaitu:

1) Membentuk tim penyusun model (Creation of Model Sistems Team

(CST), terdiri dari orang-orang yang akan mendalami bagaimana

dalamnya suatu pekerjaan yang ada dalam model tersebut, biasanya terdiri

dari eksekutif, manajer, dan pemilik dan mereka bertanggungjawab secara

keseluruhan;

2) Identifikasi metrik kinerja dan memvalidasi sampel (Identification of

performance Metrics and Validation Sample), menentukan skala untuk

menentukan tingkat superior, menengah dan terbatas untuk pekerjaan

dalam model;

Page 14: Pengertian Penelitian Eksperimen

3) Mengembangkan daftar kebutuhan tentatif (Development of Tentative

Needs List), CST mengembangkan daftar kompetensi awal yang akan

digunakan sebagai dasar membentuk model, pengembangan daftar

kebutuhan akan sukses dengan mempertimbangkan organisasi lain yang

sudah membuat dan dipadukan sencana strategi organisasi;

4) Menentukan kompetensi dan indikator perilaku (Definition of Models and

Process Indicators), tahap ini mengumpulkan informasi tentang

komponen model yang dibutuhkan untuk menyusun model dengan diskusi

kelompok, survey lapangan;

5) Mengembangkan inisial model (Development of an Initial Model), CST

mengembangkan initial kebutuhan model berdasarkan data yang telah

dikumpulkan dan telah dianalisa secara kuantitatif dan analisa isi sesuai

dengan topik interview dan hasil diskusi kelompok;

6) Mengadakan pengecekan pada initial model (Cross-Check of Initial

Model), sangat perlu untuk mengadakan cek ulang dengan mewawancarai

pelaksana atau membuat tambahan kelompok diskusi dengan orang yang

tidak terlibat pada model yang telah dilaksanakan sebelumnya;

7) Pensortiran model (Model Refinement), dengan menggunakan analisa

yang sama yang telah digunakan pada tahap pengembangan inisial model

untuk menyeleksi model;

8) Validasi model (Validation of the Model), mulai melaksanakan validasi

model yang telah dikembangkan untuk mendapat pengukuhan;

9) Menyempurnakan model (Finalize the Model), menyingkirkan sejumlah

komponen dan proses yang tidak ada hubungannya dengan tujuan model.

Page 15: Pengertian Penelitian Eksperimen

DAFTAR PUSTAKA

Alsa, Asmadi. (2004) Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian

Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ary, D., Jacob, L.C. and Razavieh, A. (1985). Introduction to Research in

Education. 3rd Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Fred N. Kerlinger. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Gay, L.R. (1983). Educational Research Competencies for Analsis & Application.

2nd Edition. Ohio: A Bell & Howell Company.

Hadi, Sutrisno. (1985) Metodologi Research Jilid 4. Yogyakarta: Yayasan

Penerbit Fakultas Psikologi UGM