Upload
dangcong
View
252
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ii
PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirrabbil ‘alamiin dan salam sejahtera saya ucapkan sebagai ungkapan rasa
syukur kami atas tersusunnya Rencana Strategis Pengabdian Kepada Masyarakat
(RENSTRA-PPM) LP2M Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri sebagai
standart yang meliputi hasil, isi, proses, penilaian, pelaksanaan, sarana dan prasarana,
pengelolahan dan pendaanan serta pembiyaaan PPM selama kurun waktu 2016-2020.
RENSTRA-PPM secara umum bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri, untuk menciptakan suatu kehidupan akademik yang memiliki quality assurance
dan kehidupan research kesehatan, serta menjadi masyarakat kampus yang ilmiah
berlandaskan visi, misi, dan tujuan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang
mampu berkembang dan bersifat responsif.
Selesainya RENSTRA-PPM ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penyusunan ini. Mudah-mudahan segala bantuan yang telah
diberikan mendapat banyak pembelajaran. Semoga RENSTRA-PPM ini bermanfaat
bagi pengembangan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat yang bersifat
kewilayahan melalui peningkatan kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan kesehatan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Kediri, 22 September 2016
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Ns, Yohanes Andy R. S.Kep., M.Kep., CWCS
iv
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ...................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN PPM .................................................................... 3
2.1. Analisis Kondisi PPM LP2M IIK Bhakti Wiyata Kediri .............................................4
2.2. Ruang Lingkup Standart Nasional PPM IIK Bhakti Wiyata Kediri ...........................13
BAB III GARIS BESAR RENSTRA-PPM IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI ...................... 16
3.1. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan PPM ......................................................................16
3.2. Strategi dan kebijakan LP2M dalam PPM .................................................................16
BAB IV PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA .................................... 18
4.1. Program dan Jenis Kegiatan PPM IIK Bhakti Wiyata Kediri ....................................18
4.2. Program dan Jenis Kegiatan PPM Sinergistik berbasis Kebhinekaan Intelektual
Kewilayahan ..............................................................................................................23
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM .....................28
BAB V POLA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI DAN DISEMINASI ..... 39
5.1. Rencana Pendanaan PPM ..........................................................................................39
5.2. Perkiraan Dana yang Dapat Diperoleh ......................................................................42
5.3. Pola Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RENSTRA-PPM IIK Bhakti Wiyata
setiap tahun ................................................................................................................42
5.4. Pola Diseminasi Hasil Kegiatan PPM IIK Bhakti Wiyata Kediri ..............................42
BAB VI PENUTUP ............................................................................................................... 43
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sarana Pendukung Kegiatan PPM IIK Bhakti Wiyata Kediri............................. 7
Tabel 2 Kelengkapan Standar Operational Procedure (SOP) PPM ............................... 11
Tabel 3 Hasil Analisis SWOT IIK Bhakti Wiyata Kediri .............................................. 11
Tabel 4 Rencana pendanaan PPM ................................................................................. 39
Tabel 5 Perkiraan dana PPM yang dapat diperoleh ....................................................... 42
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Grafik PPM IIK Bhakti Wiyata Kediri ........................................................... 4
Gambar 2 Struktur Organisasi LP2M IIK Bhakti Wiyata Kediri..................................... 9
Gambar 3 Strategi Pengembangan PPM di IIK Bhakti Wiyata Kediri .......................... 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
Insitut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri sebagai institusi kesehatan memiliki
kewajiban dalam pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM). PPM merupakan
salah satu komponen dalam tri dharma perguruan tinggi yang merupakan tugas dan
tanggung jawab setiap komponen civitas akademika dan tenaga kependidikan di Institut
Ilmu Kesehatan Bhakti wiyata Kediri. Kegiatan PPM Insitut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau persoalan yang dihadapi
masyarakat terkait bidang kesehatan yang bersifat kewilayahan, terintegrasi, sinergistik
dan melembaga sesuai dengan roadmap penelitian Insitut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri dan RPJM Kediri.
Dalam upaya mewujudkan tercapainya tujuan yang sesuai tujuan pendidikan nasional,
visi dan misi, maka diperlukan adanya Rencana Strategis Pengabdian Kepada
Masyarakat (RENSTRA-PPM) yang diharapkan dapat menjadi landasan, acuan, dan
pijakan utama dalam menentukan kebijakan operasional yang harus dilaksanakan dalam
menjalankan peran LP2M Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri serta bagi
seluruh civitas akademika pelaksanan PPM di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri.
RENSTRA-PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri merupakan arah
kebijakan dalam pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berlaku selama 5
tahun (2016-2020). RENSTRA-PPM mencakup prinsip pengembangan yang akan
memberikan nuansa dan arahan pengabdian kepada masyarakat di masa yang akan
datang. RENSTRA-PPM secara umum bertujuan meningkatkan dan mengembangkan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam menciptakan suatu kehidupan
akademik yang memiliki quality assurance dan kelangsungan research university, serta
menjadi masyarakat kampus yang ilmiah berlandaskan visi, misi, dan tujuan yang
mampu berkembang dan menjawab tantangan jaman. Selain itu, peningkatan dan
pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi menjadi terukur, terpadu, dan produktif,
serta diharapkan menjadi perguruan tinggi yang memiliki link and match antara
produktivitas pendidikan dengan kebutuhan pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
Penetapan kebinekaan intelektual dapat dilihat melalui SDM yang dimiliki oleh Institut
Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang beranekaragam riwayat pendidikan yang
dilakukan pembentukan pusat studi sesuai bidang minat dan bersinergi dengan
roadmap. Penetapan kemitraan, program serta sumber dana diatur melaui Standart
Operasional Prosedur LP2M.
2
Alur penyusunan RENSTRA-PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
dibentuk melalui roadmap pengabdian, penyusunan program kerja, penyiapan sumber
daya dan tata kelola, agar tujuan PPM dapat tercapai. Penyusunan RENSTRA-PPM
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri mengkolaborasikan strategi top-down dan
bottom-up. Strategi top down yang dimaksud dalam penyusunan RENSTRA-PPM
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri disusun berdasarkan:
1. Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 49 Tahun 2014 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Menteri Ristek-Dikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang
4. Standar Nasional Pendidikan Tinggi
5. Renstra Kemenristek-Dikti 2015 – 2019
6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019
7. RPJMD PROVINSI Jawa Timur 2014-2019
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Kediri
9. Rencana Induk Pengembangan Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
10. RENSTRA Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Adapun yang dimaksud dengan strategi bottom up adalah bahwa penyusunan
RENSTRA-PPM disusun dengan memperhatikan potensi Sumberdaya pelaksana,
sehingga pelaksanaan PPM Institusi dapat menjawab serta memperhatikan isu global,
isu Nasional, isu wilayah dalam membangun desa mandiri berbasis kesehatan, serta
rencana pembangunan jangka mengengah pemerintahan provinsi Jawa Timur dan kota
serta kabupaten Kediri dalam membangun kesejahteraan kesehatan.
3
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN PPM
Visi dan Misi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Visi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri :
Menjadi Perguruan Tinggi unggulan dan global di bidang IPTEK, berwawasan
kebangsaan, kompetitif, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, berperan
utama dalam penyelenggaraan pembangunan berkelanjutan yang memberi manfaat
kepada manusia serta menghasilkan tenaga professional di bidangnya.
Misi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri :
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian
masyarakat bermutu unggul secara profesional, kreatif dan inovatif, kompeten
dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menghasilkan tenaga profesional
kesehatan.
2. Menciptakan kehidupan kampus menjadi wahana pendidikan tinggi untuk
membentuk masyarakat ilmiah yang santun dan berbudi luhur.
3. Mendayagunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi
(IPTEK), humaniora yang dimiliki melalui penelitian dan pengabdian
masyarakat guna kesejahteraan dan mampu memberikan manfaat bagi
masyarakat.
4. Mempunyai wawasan global dalam pelaksanaan Tridharma dan
pengembangan.
5. Mengembangkan sistem dan metode belajar/kuliah sesuai perkembangan
IPTEK di bidang pendidikan tanpa melupakan kemampuan individu
mahasiswa sesuai dengan harkat dan martabat sebagai manusia belajar.
Visi dan Misi LP2M Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Visi LP2M Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Terwujudnya lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dinamis
dan berorientasi pada pengembangan teknologi sebagai upaya peningkatan mutu
pembangunan kesehatan.
Misi LP2M Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
1. Membangun budaya penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
bermutu, terstruktur, dan berkelanjutan.
2. Melakukan tata kelola dan pengembangan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer;
4
(2) kesehatan ibu dan anak; (3) penyakit menular dan tidak menular serta
kesehatan lingkungan; dan (4) manajemen pelayanan kesehatan.
3. Mamfasilitasi publikasi luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang bereputasi.
4. Mengembangkan jalinan kerjasama kelembagaan, baik lokal, nasional,
maupun internasional.
2.1. Analisis Kondisi PPM LP2M Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Riwayat dan Capaian PPM
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri berkomitmen untuk melakukan
pengabdian kepada masyarakat (PPM) untuk menjawab isu kewilayahan, juga
tidak menutup mata akan perkembangan isu nasional dan global yang terjadi dan
bersiap untuk berkontribusi dalam menjawab isu-isu tersebut Kegiatan PPM.
Kegiatan PPM sebelum adanya LP2M telah terlaksana secara mandiri oleh dosen-
dosen, namun belum terdokumentasikan serta terorganisasi dengan baik.
Sejak didirikannnya LP2M pada tahun 2014, kegiatan PPM mulai diorganisasikan
sebagai kegiatan rutin per tahun. Sumber pendaan kegiatan PMM dibedakan
menjadi 2 sumber yaitu berasal dari pendaan internal (yayasan) dan pendanan
eksternal (mitra yang bekerjasama atau lembaga lainnya).
Pada tahun 2016, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri mengajukan 3
proposal pengabdian kepada masyarakat untuk Hibah Kemenristek Dikti. Institut
Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri melalui LP2M berkomitmen untuk
meningkatkan usulan dan perolehan dana hibah pengabdian kepada masyarakat
baik dari jumlah maupun kualitas kegiatan.
Gambar 1 Grafik PPM IIK Bhakti Wiyata Kediri
Tahun 2014 Tahun 2015
Internal 37 40
Eksternal 4 12
01020304050
GRAFIK PPM
5
Peran Kerja LP2M
LP2M memiliki peran sejalan dengan arah pengembangan Institusi dan
tuntutan kontribusi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri terhadap
pembangunan bangsa di bidang kesehatan khususnya dalam kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, dapat mendukung Institut Ilmu Kesehatan
Bhakti Wiyata Kediri untuk mencapai visi dan misi.
Secara struktural, posisi LP2M berada di bawah koordinasi Wakil Rektor III. Oleh
karena itu, dalam melaksanakan kegiatannya L2PM berkonsultasi dan melaporkan
hasil penelitian ke Wakil Rektor III. Tugas LP2M secara umum adalah
memfasilitasi, mengkoordinasikan dan melakukan penelitian serta kegiatan PPM,
serta terus melakukan pembangunan dan peningkatan kualitas dan kuantitas
penelitian dan PPM, dan melaksanakan penelitian multi-disiplin dan atau penelitian
kolaboratif.
Kerjasama LP2M
Dalam pelaksanaan PPM, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri menyadari
bahwa diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung kegiatan
tersebut. LP2M Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri telah melakukan
berbagai upaya untuk memastikan bahwa kegiatan kerjasama dapat berjalan
dengan lancar dan relevan terhadap perkembangan institusi secara keseluruhan.
Mutu kegiatan kerjasama dijaga dengan cara memiliki indikator yang jelas.
Kuantifikasi peningkatan kerja sama dengan institusi pemerintah dan swasta
dilakukan dengan cara menghitung akumulasi MoU/MoA selama satu tahun yang
ditambahkan dengan MoU atau MoA pada tahun sebelumnya yang belum
kadaluarsa. Selanjutnya jumlah akumulasi MoU/MoA ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu realisasi kegiatan kerjasama dalam negeri dan realisasi kerjasama luar
negeri.
Realisasi kerja sama yang menjadi bentuk kegiatan yang melibatkan civitas
akademika dan lembaga mitra baik secara institusional maupun secara individu
untuk PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri berupa kegiatan
produktif dan kegiatan reseptif. Kegiatan produktif. Sampai saat ini, IIK Bhakti
Wiyata Kediri telah menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi lain
untuk mengadakan joint research dan PPM.
Kerjasama bidang PPM antara lain dilakukan oleh dosen dan mahasiswa kuliah
kerja nyata, pendampingan guru-guru sekolah menengah, Dalam rangka
meningkatkan pendapatan institusi dari dana kerjasama, maka terus digalang
kerjasama dengan lembaga pemerintah, perbankan, maupun mitra industri.
Pendapatan universitas berupa pemberian sumbangan beasiswa maupun kegiatan
6
program CSR untuk peningkatan sarana prasarana maupun kegiatan kegiatan yang
dilaksananakan oleh dosen maupun mahasiswa. Hingga saat ini LP2M telah
memiliki dua mitra yaitu Lion dan Surabaya Grammar School yang menjadi
donator dalam beberapa kegiatan pengabdian masyarakat Institut Ilmu Kesehatan
Bhakti Wiyata Kediri. IIK Bhakti Wiyata Kediri terus berkomitmen untuk
membuka diri menjalin kemitraan untuk kegiatan penelitian dan pengabdian
masyarakat.
Guna menjamin keberlanjutan kerjasama institusi dengan pihak mitra, institusi
selalu melakukan need assessment terhadap mitra yang sedang melakukan kerja
sama dengan IIK maupun calon mitra kerja sama yang dibidik. Demikian juga
telah membuat SOP kerja sama dalam negeri dan juga SOP kerja sama luar negeri.
SOP ini meliputi tata cara penerimaan tamu, tata carapengurusan ijin perjalanan
dinas luar negeri, tata cara penandatanganan MoU, tatacara pembukaan program
double degreedsb. SOP ini telah disosialisasikan baikdari tingkat universitas
maupun unit. Untuk mengakomodasi pemangku kepentingan internasional,
institusi menyediakan Kantor Urusan Internasional. memiliki komitmen yang kuat
untuk menjalin dan menjaga kerjasamadengan institusi atau instansi dalam negeri
dan luar negeri. Intensitas pelaksanaan kerjasama ditunjukkan oleh kurun waktu
kerjasama dan keberlanjutan kerjasama. Untuk menjamin keberlanjutan kegiatan
kerjasama, maka melalui LP2M berusaha agar setiap kerjasama memiliki MoU dan
MoA. Selain itu serta terdapat upaya monitoring dan evaluasi dilakukan dengan
melihat tingkat produktivitas yang dihasilkan dari kegiatan kerjasama PPM.
Potensi yang dimiliki di bidang PPM
Pelaksanaan dan pengembangan PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri dapat terlaksana selain karena adanya kemitraan dengan pihak lain, juga
karena adanya potensi di dalam Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
sendiri yang meliputi bidang sumber daya manusia, sarana prasarana, biaya,
informasi dan manajemen organisasi.
1. Sumber Daya Manusia
Sebagai institusi pendidikan tinggi di bidang kesehatan, IIK Bhakti Wiyata Kediri
memiliki sumber daya, yang mendukung terlaksananya pengabdian masyarakat.
Dosen di Institut Ilmu kesehatan Bhakti Wiyata Kediri berjumlah 111 orang.
2. Sarana
Sebagai institut pendidikan tinggi yang bergerak di bidang kesehatan, IIK Bhakti
Wiyata Kediri dilengkapi dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut serta berbagai
laboratorium dan direncanakan akan diadakan pembangunan gedung adipatma 7
lantai dengan fasilitas sarana dan prasarana yang lebih baik, yang fasilitasnya
7
dapat digunakan untuk mengoptimalkan pelaksanaan program kegiatan pengabdian
kepada masyarakat Institut Ilmu kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Tabel 1 Sarana Pendukung Kegiatan PPM IIK Bhakti Wiyata Kediri
No Sarana Pendukung Kegiatan PPM
1 Lab Sterilisasi
2 Lab Farmasetika
3 Lab Teknik Semi Solid
4 Lab Teknik Solida
5 Lab Kimia Kuantitatif
6 Lab Kimia Kualitatif
7 Lab Hematologi
8 Lab Kimia Klinik
9 Lab Analisis Makanan Dan Minuman
10 Lab Bakteriologi
11 Lab Serologi
12 Lab Resep
13 Lab Farmakognosi
14 Lab Instrumen
15 Lab Biologi Farmasi
16 Lab Analisa Obat
17 Lab Pediatri
18 Lab Terapi Latihan
19 Lab Ft B
20 Lab Sistohistopatologi
21 Lab Mikologi
22 Lab Assembling And Filling
23 Lab Kesehatan Masyarakat
24 Lab Mini Hospital
25 Lab RMIK
26 Lab Kdpk (Keterampilan Dasar Praktik Klinik)
27 Lab Anc (Antenatal Care)
28 Lab Inc (Intranatal Care)
29 Lab Pnc (Post Natal Care)
30 Lab Kb (Keluarga Berencana)
31 Lab Babies
32 Lab Children
33 Traditional Chinese Medicine Clinic
34 Lab Biokimia
35 Lab Obat Tradisional
36 Lab Parasitologi
37 Lab Anatomi Fisiologi
38 Lab Media
39 Lab Gizi
8
No Sarana Pendukung Kegiatan PPM
40 Lab Kimia Fisika
41 Lab Mikrobiologi
42 Lab Biomaterial
43 Lab Kedokteran Gigi Klinik
44 Lab X-Ray/ Radiologi Gigi
45 Lab Dental Simulator
46 Lab Porcelain Dan Logam
47 Lab Bagian Kering 1
48 Lab Bagian Kering 2
49 Lab Bagian Basah
50 Lab Informatika
51 Lab Audio Visual (Ava)
52 Lab Bahasa
Sarana pendukung kegiatan PPM IIK Bhakti Wiyata Kediri selain berupa sarana
laboratorium, juga terdapat sarana berupa desa mitra. Jumlah desa mitra IIK
Bhakti Wiyata Kediri sampai tahun 2016 adalah sebanyak 9 desa yang berada di
Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Desa mitra tersebut meliputi Desa
Datengan, Desa Kalipang, Desa Cerme, Desa Grogol, Desa Sonorejo, Desa
Bakalan, Desa Gambyok, Desa Wonoasri, dan Desa Sumberejo.
3. Biaya
Sumber pembiayaan PPM dosen dapat bersumber dari institusi dan biaya eksternal.
Pelaksanaan PPM internal dilakukan selama satu tahun akademik, dimulai dari
pengusulan proposal, masa advice proposal, review proposal, seminar proposal,
pelaksanaan PPM, masa monitoring dan evaluasi, seminar, dan publikasi hasil.
Sumber pembiayaan eksternal dan pola kerjasama yang dibangun adalah pola
kemitraan, baik dalam bentuk sharing sumber daya, kolaborasi, dan sharing
pendanaan. Pelaksanaan PPM eksternal prosedur dan tahapan PPM disesuaikan
dengan agenda dari pihak pemberi dana (Dikti-Kemendiknas, Kemenristek
maupun pihak-pihak lainnya). Penyaluran dana PPM internal bagi dosen
dianggarkan maksimal Rp. 3.000.000,00 tiap proposal.
Institusi terus mendorong dosen untuk mengikuti skim PPM pendanaan dari
eksternal seperti penelitian Dikti-Kemendikbud, Kemenristek, dan Kementerian
lain terkait yang dikompetisikan secara nasional. Iklim kompetisi tersebut juga
telah dibudayakan oleh civitas akademik dalam mengikuti skim PPM internal.
4. Informasi dan Manajemen Organisasi
Kegiatan PPM di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri merupakan
kegiatan terprogram yang diwadahi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian
9
kepada Masyarakat (LP2M) IIK Bhakti Wiyata Kediri. Adapun Struktur organisasi
LP2M IIK Bhakti Wiyata Kediri adalah sebagai berikut.
Gambar 2. Struktur Organisasi LP2M IIK Bhakti Wiyata Kediri
Struktur organisasi LP2M pada gambar di atas menunjukkan bahwa LP2M
dipimpin oleh seorang ketua, dibantu sekretaris dan lima kepala bagian. Berikut
ini adalah tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian di struktur organisasi
LP2M IIK Bhakti Wiyata Kediri.
Tugas Pokok dan Fungsi
Ketua
1. Merencanakan dan menyusun program penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
2. Menyelenggarakan dan mengkoordinasi kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
3. Menyelenggarakan diseminasi hasil penelitian
4. Bertanggung jawab meningkatkan pengembangan kapasitas sumber daya di
bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
5. Mengevaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
6. Memberikan laporan dan bertanggung jawab kepada Rektor
Sekretaris
1. Menyusun rencana kerja kesekretariatan
2. Menyiapkan bahan kebijakan pedoman standarisasi pelayanan administrasi
serta perencanaan evaluasi dan pelaporan
3. Mengkoordinasikan antara ketua dan kepala bagian
4. Menyiapkan bahan administrasi LP2M
5. Melakukan koordinasi internal LP2M
6. Membuat laporan tugas dan fungsi kepada Ketua LP2M
Ketua Lembaga
Sekeretaris Lembaga
Kepala
Bagian
Mutu
Penelitian
Kepala
Bagian
Pengabdian
Masyarakat
Kepala Bagian
Kerjasama dan
Publikasi
Kepala
Bagian
research
center
Kepala
Bagian
Komisi
Etik
10
Bagian Mutu Penelitian
1. Mengelola penelitian;
2. Meningkatkan penjaminan mutu penelitian;
3. Menyiapkan dan mengelola basis data/database penelitian;
4. Mengelola dan mendata publikasi penelitian;
5. Mengelola Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI)
6. Membuat laporan tugas dan fungsi kepada Ketua LP2M
Bagian Pengabdian Masyarakat
1. Mengelola kegiatan pengabdian kepada masyarakat
2. Meningkatkan penjaminan mutu kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
3. Mengelola dan mendata publikasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
4. Mengelola kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
5. Membuat laporan tugas dan fungsi kepada Ketua LP2M
Bagian Kerjasama dan Publikasi
1. Meningkatkan mutu penelitian dan publikasi ilmiah pada jurnal ilmiah
bereputasi melalui jejaring kerjasama dari para peneliti perguruan tinggi.
2. Membangun kerjasama antar perguruan tinggi dalam bidang penelitian dan
pengabdian masyarakat.
3. Memfasilitasi para dosen untuk mempublikasikan hasil penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat pada media eksternal.
4. Membuat laporan tugas dan fungsi kepada Ketua LP2M
Bagian Research Center
1. Melaksanakan inkubasi hasil penelitian
2. Melaksanakan mini- expo penelitian industri
3. Mengembangkan proposal penelitian industri
4. Menyusun tim kerja penelitian industri dan mekanisme kerja sama penelitian
industri
5. Melaksanakan kegiatan penelitian-penelitian spesifik
6. Melakukan pemasaran penelitian dan hasil kepada lembaga-lembaga penelitian
dan pengembangan
7. Membuat laporan tugas dan fungsi kepada Ketua LP2M
Komite Etik
1. Melakukan kajian aspek etik protocol penelitian kesehatan yang
mengikutsertakan manusia sebagai subjek ynag hewan percobaan yang
diajukan melalui LP2M IIK BW Kediri
2. Memberikan persetujuan etik (etichal clearance/ethical approval)
11
3. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan penelitian yang telah
memperoleh persetujuan.
4. Menyelenggarakan pelatihan etik penelitian kesehatan serta melakukan
sosialisasi pedoman etik penelitian kesehatan khususnya pada civitas
akademika IIK BW Kediri
5. Membuat laporan tugas dan fungsi kepada Ketua LP2M
Manajemen PPM Institut llmu Kesehatan Bhakti Wiyata dilakukan melalui
beberapa prosedur, yaitu pengajuan proposal PPM baik untuk hibah internal
maupun eksternal, penetapan pemenang dana hibah PPM baik internal maupun
eksternal, pelaksanaan PPM dan monitoring evaluasi, dan pelaporan hasil dan
luaran PPM. Prosedur-prosedur tersebut diatur oleh Standar Operational Procedure
(SOP) tercantum dalam Tabel 2.
Tabel 2 . Kelengkapan Standar Operational Procedure (SOP) PPM
No Komponen Ketersediaan SOP
Ada Tidak
1 Kegiatan pelatihan dan atau klinik proposal √
2 Prosedur rekrutmen reviewer internal √
3 Prosedur evaluasi proposal √
4 Prosedur seminar pembahasan proposal √
5 Prosedur penetapan pemenang √
6 Proses kontrak pelaksanaan PPM √
7 Proses monitoring dan evaluasi internal √
8 Proses pelaporan hasil PPM √
9 Kegiatan seminar/pameran hasil PPM √
10 Proses penjaminan mutu √
11 Tindak lanjut hasil PPM √
12 Sistem penghargaan (reward dan punishment) √
5. Analisis SWOT PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Analisis SWOT merupakan hasil evaluasi diri mengenai kekuatan, kelemahan,
tantangan dan peluang yang dimiliki oleh Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri. Hasil analisis SWOT ini selanjutnya dijadikan sebagai titik tolak
penyusunan renstra PPM. Adapun hasil analisis SWOT terangkum pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil Analisis SWOT IIK Bhakti Wiyata Kediri
STRENGHT WEAKNESS
1. Penjaminan mutu dalam
pengelolaan bidang penelitian dan
pengabdian masyarakat
dikoordinasi oleh Lembaga
1. Masih belum ada PPM dosen
yang didanai dari dana hibah dana
eksternal Kemenristek dikti
2. Kurang optimalnya kerjasama
12
Penjaminan Mutu (LPMI)
2. Pengabdian masyarakat yang
dilakukan oleh dosen mengalami
peningkatan kualitas dan kuantitas
yang cukup baik dari tahun ke
tahun
3. Tingginya komitmen Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
dalam bidang penelitian dan
pengabdian masyarakat dalam
bentuk dukungan dana penelitian
dan pengabdian masyarakat
4. Penelitian dosen juga
dikembangkan dalam bentuk
pengabdian kepada masyarakat.
Sehingga terjadi jalinan yang
harmonis dan saling menguatkan
antara kegiatan pendidikan dan
pengabdian pada masyarakat
5. Kegiatan PPM tidak hanya
dilakukan oleh dosen, namun juga
dilakukan oleh mahasiswa
yang relevan dengan pihak
eksternal dalam bidang
pengabdian masyarakat.
3. Ragam program PPM yang belum
variatif
OPPORTUNITY THREAT
1. Adanya anggaran dana-dana
pengabdian kepada masyarakat
baik secara internal maupun
eksternal
2. Banyak kesempatan
mempublikasikan hasil
pengabdian masyarakat di jurnal
terakreditasi
3. Adanya kemudahan akses
informasi ilmiah yang disediakan
oleh Dikti-Kemendukbud maupun
instansi lain secara online
4. Terbukanya kerjasama kemitraan
dengan instansi lain dibidang
5. pengabdian kepada masyarakat
Ketatnya persaingan dalam
memperoleh hibah kompetetif untuk
aktivitas pengabdian kepada
masyarakat dengan pendanaan dari
Kemenristek Dikti.
13
2.2. Ruang Lingkup Standart Nasional PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri
1. Standar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
Merupakan kriteria yang meliputi: a) minimal hasil PPM dalam menerapkan,
mengamalkan, dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa; b)
hasil PPM dapat berupa penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat
dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademik yang relevan, pemanfaatan
teknologi tepat guna, bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
atau bahan ajar atau modul pelatihan untuk pengayaan sumber belajar.
2. Standar Isi Pengabdian Kepada Masyarakat
Merupakan kriteria minimal tentang: a) kedalaman dan keluasan materi PPM
mengacu pada standar hasil PPM yaitu bersumber dari hasil penelitian atau
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, b) hasil penelitian atau pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dapat diterapkan langsung dan dibutuhkan
oleh masyarakat pengguna, memberdayakan masyarakat, teknologi tepat guna
yang dapat dimanfaatkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat, model pemecahan masalah, rekayasa sosial,
dan/atau rekomedasi kebijakan yang dapat diterapkan langsung oleh
masyarakat, dunia usaha, industri, dan/atau Pemerintah, serta Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) yang dapat diterapkan langsung oleh masyarakat, dunia
usaha, dan/atau industri.
3. Standar Proses Pengabdian Kepada Masyarakat
Merupakan kriteria minimal tentang: a) kegiatan PPM yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan kegiatan; b) kegiatan PPM dapat
berupa pelayanan kepada masyarakat, penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi sesuai dengan bidang keahliannya, peningkatan kapasitas
masyarakat; atau pemberdayaan masyaraka; c) PPM yang wajib
mempertimbangkan standar mutu, menjamin keselamatan kerja, kesehatan,
kenyamanan, serta keamanan pelaksana, masyarakat, dan lingkungan; d)
kegiatan PPM yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai salah satu dari bentuk
pembelajaran harus mengarah pada terpenuhinya capaian pembelajaran
lulusan serta memenuhi ketentuan dan peraturan di perguruan tinggi; e)
kegiatan PPM yang harus diselenggarakan secara terarah, terukur, dan
terprogram.
4. Standar Penilaian Pengabdian Kepada Masyarakat
Merupakan kriteria minimal penilaian terhadap: a) proses dan hasil
pengabdian kepada masyarakat; b) penilaian proses dan hasil pengabdian
kepada masyarakat dilakukan secara terintegrasi dengan prinsip
penilaian paling sedikit dari sisi edukatif, objektif, akuntabel, dan transparan;
14
c) kesesuaian dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses pengabdian
kepada masyarakat; d) Pedoman Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Edisi X ; e) tingkat kepuasan masyarakat, terjadinya perubahan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada masyarakat sesuai dengan sasaran
program, dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di
masyarakat secara berkelanjutan, terciptanya pengayaan sumber belajar
dan/atau pembelajaran serta pematangan sivitas akademika sebagai hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta teratasinya masalah
sosial dan rekomendasi kebijakan yang dapat dimanfaatkan oleh pemangku
kepentingan; f) dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan instrumen
yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja
proses dan pencapaian kinerja hasil pengabdian kepada masyarakat.
5. Standar Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat
Merupakan kriteria minimal yang meliputi: a) kemampuan pelaksana untuk
melaksanakan PPM; b) wajib memiliki penguasaan metode penerapan
keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat
kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan yang ditentukan berdasarkan
kualifikasi akademik dan hasil pengabdian kepada masyarakat; c) kemampuan
pelaksana PPM untuk menentukan kewenangan melaksanakan PPM yang
diatur dalam pedoman rinci yang dikeluarkan oleh LP2M.
6. Standar Sarana Dan Prasarana Pengabdian Kepada Masyarakat
Merupakan kriteria minimal tentang: a) sarana dan prasarana yang diperlukan
untuk menunjang proses PPM dalam rangka memenuhi hasil PPM yang ada di
perguruan tinggi untuk memfasilitasi PPM yang terkait dengan penerapan
bidang ilmu dari program studi yang dikelola perguruan tinggi dan area
sasaran kegiatan; b) sarana dan prasarana PPM merupakan sarana perguruan
tinggi yang dimanfaatkan juga untuk proses pembelajaran dan kegiatan
penelitian serta harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan,
kenyamanan, dan keamanan.
7. Standar Pengelolaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Merupakan kriteria minimal tentang: a) perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan PPM yang
dilaksanakan oleh unit kerja dalam bentuk kelembagaan yang bertugas untuk
mengelola PPM dengan bentuk lembaga penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, atau bentuk lainnya yang sejenis sesuai dengan kebutuhan dan
ketentuan perguruan tinggi; b) kelembagaan yang wajib untuk menyusun dan
mengembangkan rencana program PPM sesuai dengan rencana strategis PPM,
serta menyusun dan mengembangkan peraturan, panduan, dan sistem
penjaminan mutu internal kegiatan pengabdian kepada masyarakat; c)
kelembagaan yang dapat memfasilitasi pelaksanaan kegiatan PPM yang
meliputi pelaksanaan pemantauan, evaluasi pelaksanaan, diseminasi hasil
15
PPM; d) kelembagaan yang dapat memfasilitasi kegiatan peningkatan
kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat, memberikan
penghargaan kepada pelaksana pengabdian kepada masyarakat yang
berprestasi, mendayagunakan sarana dan prasarana PPM pada lembaga lain
melalui kerja sama; e) kemampuan lembaga untuk dapat melakukan analisis
kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat, serta menyusun dan menyampaikan
laporan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dikelolanya ke pangkalan
data simlitabmas.
8. Standar Pendanaan Dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Merupakan kriteria minimal: a) sumber dan mekanisme pendanaan dan
pembiayaan pengabdian kepada masyarakat melalui dana internal, pendanaan
pemerintah, kerja sama dengan lembaga lain, baik di dalam maupun di luar
negeri, atau dana dari masyarakat; b) pengelolaan PPM bagi dosen atau
instruktur yang Pedoman Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Edisi X digunakan untuk membiayai perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
pemantauan dan evaluasi, pelaporan, serta diseminasi hasil pengabdian
kepada masyarakat; c) mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat yag harus diatur berdasarkan ketentuan di perguruan
tinggi; d) Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri wajib menyediakan
dana pengelolaan termasuk peningkatan kapasitas pelaksana pengabdian
kepada masyarakat
16
BAB III
GARIS BESAR RENSTRA-PPM INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI
WIYATA KEDIRI
3.1. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan PPM
Tujuan
1. Terbentuknya budaya pengabdian kepada masyarakat yang bermutu,
terstruktur, dan berkelanjutan.
2. Terbentuknya tata kelola dan pengembangan pengabdian kepada masyarakat
yang berbasis pada: (1) inkubasi herbal dan terapi komplementer; (2)
kesehatan ibu dan anak; (3) penyakit menular dan tidak menular serta
kesehatan lingkungan; dan (4) manajemen pelayanan kesehatan
3. Terfasilitasinya publikasi luaran pengabdian kepada masyarakat yang
bereputasi.
4. Terbentuknya jalinan kerjasama kelembagaan, baik lokal, nasional, maupun
internasional.
Sasaran
1. Meningkatnya jumlah dan kualitas luaran pengadian kepada masyarakat
berupa buku ajar, prototype, karya seni, desain, model/modul, presentasi hasil
pemikiran dalam forum ilmiah bertaraf lokal, nasional, internasional, Hak atas
Kekayaan Intelektual (HKI), teknologi tepat guna, maupun rekayasa sosial
yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat.
2. Meningkatnya jumlah kegiatan PPM, joint research, dan angka partisipasi
dosen yang terlibat dalam kegiatan PPM.
3. Meningkatnya jumlah dana yang diserap untuk kegiatan PPM baik dari
sumber dana internal maupun eksternal.
4. Meningkatkan pemanfaatan internet dan sarana lain (e journal) sebagai sarana
knowledge management untuk pemanfaatan, penyebaran dan publikasi hasil
PPM.
3.2. Strategi dan kebijakan LP2M dalam PPM
Perencanaan di bidang PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri didasarkan
pada kebutuhan minimal untuk mencapai keadaan ideal yang ingin dicapai per tahun.
Pentahapan pencapaian sasaran ini dirancang secara linear dengan mempertimbangkan
pada kemampuan/potensi yang dimiliki saat ini. Secara garis besar peta strategi
pengembangan PPM di Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri meliputi
pengelolaan SDM penelitian, agenda penelitian, sumber dana dan outcome disajikan
pada gambar 2.
17
Gambar 3 Strategi Pengembangan PPM di IIK Bhakti Wiyata Kediri
Adapun program strategi yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan budaya partisipasi dosen dalam mengikuti hibah PPM kompetitif.
2. Meningkatkan luaran penelitian berupa buku ajar dan prototype/karya
seni/desain/model/rekayasa sosial, serta teknologi tepat guna.
3. Meningkatkan presentasi hasil PPM dalam forum ilmiah lokal, nasional maupun
internasional.
4. Meningkatkan pengabdian yang berorientasi pada HKI.
5. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa, tenaga laboran, dan alumni dalam
pengabdian dosen.
6. Menyelenggarakan pelatihan pembuatan proposal pengabdian untuk mengikuti
hibah kompetitif.
7. Menyediakan dana hibah kompetitif internal.
8. Menyelenggakan pelatihan pembuatan naskah publikasi ilmiah.
9. Menyediakan dana publikasi
10. Meningkatkan dana kerjasama pengabdian
11. Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain.
Penggunaan
Iptek
Input
(Sumber daya)
Proses Dana
PPM Outcome
Kerja-
sama
SDM
Sarana
pra-
sarana
Pelaksanaan
PPM
terprogram
Sentralisasi
100%
1. Publikasi
2. Peningkatan kuantitas
dan kualitas
produk 3. Peningkatan
pemahaman
dan keterampilan
masyarakat
4. Peningkatan kesehatan
masyarakat
5. HAKI 6. Buku ajar
Pelaksanaan
PPM
insidental
18
BAB IV
PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA
4.1. Program dan Jenis Kegiatan PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri
Program strategis yang akan dilakukan ada sebanyak program, sesuai hasil analisis
SWOT di bab 2. Berikut ini adalah program strategis beserta indikator yang sudah
ditentukan dan diharapkan dicapai IIK Bhakti Wiyata Kediri selama lima tahun ke
depan. Jenis indikator yang digunakan adalah indicator kinerja utama pengabdian
(IKUP) yang telah ditentukan oleh Ristekdikti dan indicator tambahan yang ditentukan
oleh IIK Bhakti Wiyata Kediri.
1. Meningkatkan dosen yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Jumlah dosen mengajukan proposal
pada hibah pengabdian kompetitif
eksternal mono tahun (DRPM)
3 6 9 12 15
Jumlah dosen mendapatkan dana
hibah pengabdian kompetitif
eksternal mono tahun (DRPM)
0 2 4 6 8
Jumlah dosen mengajukan proposal
pada hibah pengabdian kompetitif
eksternal multi tahun (DRPM)
0 3 6 9 12
Jumlah dosen mendapatkan dana
hibah pengabdian kompetitif
eksternal multi tahun (DRPM)
0 1 2 3 4
Jumlah dosen mendapatkan dana
hibah pengabdian kompetititf
eksternal (Non-DRPM)
12 15 18 21 24
Jumlah dosen mendapatkan dana
hibah pengabdian kompetitif internal
251 270 300 320 340
Angka partisipasi dosen dalam
pengabdian (jumlah dosen melakukan
pengabdian dibagi jumlah dosen
tetap)
1.3 1.3 1.5 1.6 1.7
19
2. Meningkatnya mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam
kegiatan PPM
502 540 600 640 680
Jumlah mahasiswa yang terlibat dalam
kegiatan KKN-PPM
274 300 320 340 360
3. Meningkatnya alumni yang terlibat dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Jumlah alumni yang terlibat dalam
kegiatan PPM
251 270 300 320 340
4. Meningkatnya staf administrasi yang terlibat dalam kegiatan pengabdian
kepada masyarakat
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Jumlah staf administrasi yang terlibat
dalam kegiatan PPM
251 270 300 320 340
5. Meningkatnya jumlah teknisi/laboran yang terlibat dalam kegiatan
pengabdian kepada masyarakat
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Jumlah teknisi/laboran yang terlibat
dalam kegiatan PPM
251 270 300 320 340
20
6. Meningkatkan kelayakan ruang kantor lembaga yang menangani
pengelolaan PPM di perguruan tinggi
Indikator Kondisi Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Ruang pimpinan Memadai Memadai Memadai Memadai Sangat
memadai
Ruang
administrasi
Memadai Memadai Memadai Memadai Sangat
memadai
Ruang
penyimpanan
arsip
Tidak ada Memadai Memadai Memadai Sangat
memadai
Ruang
pertemuan
Kurang
Memadai
Memadai Memadai Memadai Sangat
memadai
Ruang seminar Tidak ada Memadai Memadai Memadai Sangat
memadai
7. Membentuk pusat studi/kajian
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Terbentuknya pusat studi inkubasi
herbal dan terapi komplementer
0 0 1 1 1
Terbentuknya pusat studi kesehatan
ibu dan anak
0 1 1 1 1
Terbentuknya pusat studi penyakit
menular dan tidak menular
0 1 1 1 1
Terbentuknya pusat studi gawat
darurat dan manajemen bencana
0 0 1 1 1
8. Meningkatkan jumlah desa binaan
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Jumlah desa binaan 9 15 20 25 30
21
9. Meningkatkan jumlah mitra kerjasama
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Jumlah mitra kerjasama dengan
Perguruan Tinggi
11 15 20 25 30
Jumlah mitra kerjasama dengan
Pemda
11 15 18 21 24
Jumlah mitra kerjasama dengan CSR
industri swasta
6 10 15 20 25
Jumlah mitra kerjasama dengan rumah
sakit
20 25 30 35 40
10. Menyediakan dana hibah kompetitif internal (dalam juta rupiah)
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Jumlah dana hibah internal yang
disediakan untuk satu tahun periode
pengabdian
240 288 336 409 460
11. Meningkatkan pengabdian yang berorientasi pada HKI
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Jumlah pengajuan HKI 0 1 3 6 9
Jumlah Paten 0 0 1 2 3
Jumlah Paten sederhana 0 0 1 2 3
Jumlah Hak cipta 0 0 1 2 2
Jumlah Merek dagang 0 0 0 1 2
Jumlah Rahasia dagang 0 0 0 1 2
Jumlah Desain produk industri 0 0 0 1 2
Jumlah Indikasi geografis 0 0 0 1 2
Jumlah Perlindungan varietas tanaman 0 0 0 1 1
Jumlah Perlindungan topografi sirkuit
terpadu
0 0 0 1 1
22
12. Meningkatkan luaran pengabdian berupa buku ajar dan prototype/karya
seni/desain/model/rekayasa sosial, serta teknologi tepat guna
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Jumlah buku ajar (ISBN) 0 1 3 6 9
Jumlah prototype/karya
seni/desain/model/rekayasa sosial
0 4 8 12 16
Jumlah teknologi tepat guna 0 1 3 6 9
13. Meningkatkan jumlah publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Jumlah artikel pada jurnal
internasional
0 2 4 6 8
Jumlah artikel pada jurnal nasional 0 3 6 9 12
Jumlah artikel pada jurnal lokal 0 5 10 15 20
Jumlah tulisan/berita dalam media
masa internasional
0 0 1 2 3
Jumlah tulisan/berita dalam media
masa nasional
0 2 4 6 8
Jumlah dosen yang menjadi
pemakalah di forum ilmiah
internasional
0 0 1 2 3
Jumlah dosen yang menjadi
pemakalah di forum ilmiah nasional
0 3 6 9 12
Jumlah dosen yang menjadi
pemakalah di forum ilmiah regional
0 5 10 15 20
14. Membentuk unit bisnis perguruan tinggi sebagai bentuk kerjasama dengan
mitra
Indikator
Kondisi
Awal
(2016)
Capaian per tahun
2017 2018 2019 2020
Terbentuknya unit bisnis perguruan
tinggi
0 0 1 2 3
Peningkatan nilai revenue per tahun 0 0 1 2 3
23
4.2. Program dan Jenis Kegiatan PPM Sinergistik berbasis Kebhinekaan Intelektual Kewilayahan
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Kemitraan Kompetensi
Pelaksana
Indikator
kinerja
sesuai KPI
PT UMKM CSR Pemda
I Nasional Kurangnya
penggunaan
fitofarmaka
sebagai
alternatif obat
untuk menjaga,
memelihara,
dan
pengobatan.
1. Penyediaan sediaan
fitofarmaka yang
telah lolos uji
keamanan praklinik
dan klinik melalui
beberapa penelitian
2. Membangun
kesadaran
masyarakat tentang
pentingnya
fitofarmaka sebagai
alternative obat
√ √
√
D3 Ahli
Teknik Gigi
D3 Analis
Farmasi dan
Makanan
D3 Farmasi
D4
Traditional
Chinese
Medicine
S1 Biologi
S1 Farmasi
S1 Kimia
S1
Kedokteran
Gigi
S1
Laporan
PPM,
publikasi
ilmiah,
paten, dan
jenis luaran
lainnya
24
4.2. Program dan Jenis Kegiatan PPM Sinergistik berbasis Kebhinekaan Intelektual Kewilayahan
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Kemitraan Kompetensi
Pelaksana
Indikator
kinerja
sesuai KPI
PT UMKM CSR Pemda
Keperawatan
II Global Angka
kematian ibu
dan bayi di
Indonesia
masih tinggi
1. Peningkatan status
gizi dan kesehatan
ibu dan anak
2. Optimalisasi fungsi
pos pelayanan
kesehatan
3. Peningkatan KIE
kesehatan dengan
penekanan kepada
promotif dan
preventif tanpa
meninggalkan
pendekatan kuratif
dan rehabilitative
4. Peningkatan
kesehatan reproduksi
√ √
√
√
√
D3 Kebidanan
D3 Rekam
Medis dan
Informasi
D3 Fisioterapi
S1
Keperawatan
S1 Kesehatan
Masyarakat
Laporan
PPM,
publikasi
ilmiah
Global Masalah gizi di
negara
berkembang
1. Membangun
kesadaran
masyarakat tentang
√
D3 Kebidanan
D3 Rekam
Medis dan
Laporan
PPM,
publikasi
25
4.2. Program dan Jenis Kegiatan PPM Sinergistik berbasis Kebhinekaan Intelektual Kewilayahan
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Kemitraan Kompetensi
Pelaksana
Indikator
kinerja
sesuai KPI
PT UMKM CSR Pemda
termasuk
Indonesia
masih tinggi
masalah gizi salah
(gizi buruk/obesitas)
2. Perbaikan status gizi
dengan pemanfaatan
bahan local
3. Peningkatan status
gizi mikro
masyarakat
4. Perbaikan lifestyle
yang mendukung
derajat kesehatan dan
gizi.
√
√
√
Informasi
D3 Fisioterapi
S1
Keperawatan
S1 Kesehatan
Masyarakat
ilmiah
III RPJM Peningkatan
lingkungan
sehat
Pengaturan tata
lingkungan sehat terkait
dengan bisnis, usaha
peternakan, pertanian,
dan industri kecil di
pemukiman
√ √ √ Kolaborasi
program studi
di:
Fakultas Ilmu
Kesehatan
Fakultas
Farmasi
Laporan
PPM,
publikasi
ilmiah
26
4.2. Program dan Jenis Kegiatan PPM Sinergistik berbasis Kebhinekaan Intelektual Kewilayahan
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Kemitraan Kompetensi
Pelaksana
Indikator
kinerja
sesuai KPI
PT UMKM CSR Pemda
Fakultas
Kedokteran
Gigi
Fakultas Sains
Nasional Tingginya
prevalensi
penyakit
menular dan
penyakit tidak
menular.
1. Meningkatkan
imunitas terhadap
penyakit menular
2. Pemanfaatan
nutreaceutical untuk
meningkatkan
imunitas dan
kesehatan
√
√
√
√
√
Kolaborasi
program studi
di:
Fakultas Ilmu
Kesehatan
Fakultas
Farmasi
Fakultas
Kedokteran
Gigi
Fakultas Sains
Laporan
PPM,
publikasi
ilmiah,
paten, dan
luaran
lainnya
IV Wilayah Pelayanan
kesehatan di
Indonesia
Indonesia harus bisa
mengukur pelayanan
kesehatannya sendiri
√ √ √ √ Kolaborasi
program studi
di:
Laporan
PPM,
publikasi
27
4.2. Program dan Jenis Kegiatan PPM Sinergistik berbasis Kebhinekaan Intelektual Kewilayahan
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Kemitraan Kompetensi
Pelaksana
Indikator
kinerja
sesuai KPI
PT UMKM CSR Pemda
masih dinilai
kurang
maksimal
sehingga dapat
meningkatkan
pelayanan
kesehatatan yang
lebih optimal. Oleh
karena itu, diperlukan
pengabdian mengenai
pelayanan kesehatan.
Fakultas Ilmu
Kesehatan
Fakultas
Farmasi
Fakultas
Kedokteran
Gigi
Fakultas Sains
ilmiah
28
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Program PPM di Jurusan Kompetensi Pelaksana
I Nasional Kurangnya
penggunaan
fitofarmaka
sebagai
alternative obat
untuk menjaga,
memelihara, dan
pengobatan.
1. Penyediaan
sediaan
fitofarmaka yang
telah lolos uji
keamanan
praklinik dan
klinik melalui
beberapa
penelitian
2. Membangun
kesadaran
masyarakat
tentang
pentingnya
fitofarmaka
sebagai
1. Sosialisasi implementasi
sediaan fitofarmaka pada
masyarakat
2. Optimalisasi potensi
daerah yang dapat
digunakan sebagai
sediaan fitofarmaka
3. Pendampingan
implementasi sediaan
fitofarmaka sebagai salah
satu bentuk
kewirausahaan
4. Pengembangan hasil
penelitian terkait sediaan
fitofarmaka dalam bentuk
produk
D3 Ahli Teknik Gigi
D3 Analis Farmasi dan
Makanan
D3 Farmasi
D4 Traditional Chinese
Medicine
S1 Biologi
S1 Farmasi
S1 Kimia
S1 Kedokteran Gigi
S1 Keperawatan
29
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Program PPM di Jurusan Kompetensi Pelaksana
alternative obat
II Global Angka kematian
ibu dan bayi di
Indonesia masih
tinggi
1. Peningkatan status
gizi dan kesehatan
ibu dan anak
2. Optimalisasi
fungsi pos
pelayanan
kesehatan
3. Peningkatan KIE
kesehatan dengan
penekanan kepada
promotif dan
preventif tanpa
meninggalkan
pendekatan kuratif
1. Pendampingan remaja
dalam peningkatan
kesehatan reproduksi
remaja
2. Pendampingan
pembentukan Keluarga
Sadar Gizi dalam upaya
peningkatan status gizi
dan kesehatan ibu dan
anak
3. Optimalisasi peran
kader dalam
pendampingan
kesehatan ibu dan anak
D3 Kebidanan
D3 Rekam Medis dan
Informasi
D3 Fisioterapi
S1 Keperawatan
S1 Kesehatan Masyarakat
30
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Program PPM di Jurusan Kompetensi Pelaksana
dan rehabilitative
4. Peningkatan
kesehatan
reproduksi
4. Pemberdayaan
masyarakat terkait
Keluarga Berencana
5. Optimalisasi peran
posyandu dalam
peningkatan kesehatan
ibu dan anak
6. Pelayanan kesehatan
ibu dan anak
7. Promosi peningkatan
kesehatan ibu dan anak
8. Sosialisasi
pengembangan hasil
penelitian
Global Masalah gizi di
negara
1. Membangun
kesadaran
1. Optimalisasi peran
kader dalam penurunan
D3 Kebidanan
D3 Rekam Medis dan
Informasi
31
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Program PPM di Jurusan Kompetensi Pelaksana
berkembang
termasuk
Indonesia masih
tinggi
masyarakat
tentang masalah
gizi salah (gizi
buruk/obesitas)
2. Perbaikan status
gizi dengan
pemanfaatan
bahan local
3. Peningkatan status
gizi mikro
masyarakat
4. Perbaikan lifestyle
yang mendukung
derajat kesehatan
dan gizi.
masalah gizi mikro
2. Pendampingan keluarga
yang mempunyai anak
berstatus gizi kurang
atau buruk
3. Promosi perbaikan gaya
hidup yang mendukung
derajat kesehatan dan
gizi
4. Pelayanan kesehatan
pada masyarakat
5. Optimalisasi pangan
lokal dalam pembuatan
MP-ASI sebagai upaya
perbaikan status gizi
anak
D3 Fisioterapi
S1 Keperawatan
S1 Kesehatan Masyarakat
32
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Program PPM di Jurusan Kompetensi Pelaksana
6. Pendampingan
pembentukan Keluarga
Sadar Gizi
7. Sosialisasi dokumentasi
data kesehatan ibu dan
anak di pos kesehatan
atau Puskesmas
8. Sosialisasi
pengembangan hasil
penelitian
III RPJM Peningkatan
lingkungan sehat
Pengaturan tata
lingkungan sehat
terkait dengan bisnis,
usaha peternakan,
pertanian, dan
industri kecil di
1. Pendidikan kepada
masyarakat terkait
sistem informasi tata
lingkungan sehat
2. Pendidikan kepada
masyarakat terkait
Kolaborasi program studi
di:
Fakultas Ilmu Kesehatan
Fakultas Farmasi
Fakultas Kedokteran Gigi
Fakultas Sains
33
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Program PPM di Jurusan Kompetensi Pelaksana
pemukiman upaya perwujudan
lingkungan sehat
3. Pemberdayaan
masyarakat terkait
pengolahan limbah
usaha menjadi
komoditas usaha
4. Kegiatan pelestarian
lingkungan sekitar
kampus
5. Pemberdayaan
masyarakat menuju
lingkungan sehat di
sekitar daerah industry
6. Sosialisasi
pengembangan hasil
34
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Program PPM di Jurusan Kompetensi Pelaksana
penelitian
Nasional Tingginya
prevalensi
penyakit menular
dan penyakit
tidak menular.
Meningkatkan
imunitas terhadap
penyakit menular
Pemanfaatan
nutreaceutical
untuk
meningkatkan
imunitas dan
kesehatan
Perbaikan lifestyle
yang mendukung
derajat kesehatan
dan gizi.
1. Peningkatan
kemampuan
masyarakat dalam
mendeteksi berbagai
gangguan kesehatan
melalui kit deteksi yang
telah dikembangkan
2. Pelayanan kesehatan
dalam mendeteksi
berbagai penyakit baik
menular ataupun tidak
menular
3. Promosi tindakan
preventif penyakit
menular dan penyakit
Kolaborasi program studi
di:
Fakultas Ilmu Kesehatan
Fakultas Farmasi
Fakultas Kedokteran Gigi
Fakultas Sains
35
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Program PPM di Jurusan Kompetensi Pelaksana
tidak menular
4. Pemberdayaan
masyarakat terkait
pemanfaatan
nutraceutical untuk
kesehatan
5. Promosi perubahan
lifestyle untuk
mendukung kesehatan
6. Pelayanan kesehatan
dalam pengobatan atau
pencegahan berbagai
penyakit melalui
pengembangan terapi
medis
7. Peningkatan
36
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Program PPM di Jurusan Kompetensi Pelaksana
kemampuan
masyarakat dalam
mengatasi berbagai
gangguan kesehatan
8. Optimalisasi potensi
daerah untuk digunakan
sebagai bahan
nutraceutical
9. Sosialisasi
pengembangan hasil
penelitian
IV Wilayah Pelayanan
kesehatan di
Indonesia masih
dinilai kurang
maksimal
Indonesia harus bisa
mengukur pelayanan
kesehatannya sendiri
sehingga dapat
meningkatkan
1. Pendidikan pada
masyarakat terkait
model keperawatan
holistic
2. Pendidikan pada
Kolaborasi program studi
di:
Fakultas Ilmu Kesehatan
Fakultas Farmasi
Fakultas Kedokteran Gigi
37
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Program PPM di Jurusan Kompetensi Pelaksana
pelayanan
kesehatatan yang
lebih optimal. Oleh
karena itu, diperlukan
pengabdian mengenai
pelayanan kesehatan.
masyarakat terkait
manajemen pelayanan
kesehatan
3. Pendidikan pada
masyarakat terkait
penanganan
kegawatdaruratan
4. Penguatan
kelembagaan di daerah
rawan bencana pasca
bencana
5. Peningkatan kesadaran
masyarakat dalam
kesiapsiagaan
menghadapi bencana
6. Pendampingan kepada
Fakultas Sains
38
4.3. Program PPM di Jurusan yang Merupakan Turunan RENSTRA-PPM
No Isu strategis
G/N/W/RPJM
Jenis
permasalahan
prioritas
Solusi Iptek Program PPM di Jurusan Kompetensi Pelaksana
masyarakat terkait
rehabilitasi kesehatan
pasca bencana dengan
metode keperawatan
holistic
7. Pendidikan pada
masyarakat terkait
kesehatan dan
keselamatan kerja
8. Sosialisasi
pengembangan hasil
penelitian
39
BAB V.
POLA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI DAN DISEMINASI
5.1. Rencana Pendanaan PPM
Sumber pendanaan PPM di Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri terdiri atas 2 sumber, yaitu sumber internal dan eksternal.
Pelaksanaan PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri diharapkan dapat memperoleh dana hibah eksternal baik dari
Kemenristek DIKTI, CSR, Pemda ataupun UMKM. Rencana Pendanaan PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri disajikan
dalam Tabel 4.
Tabel 4 Rencana pendanaan PPM
No Program
Unggulan
Program/Kelompok
Studi Isu Strategis
Dana per tahun (dalam juta
rupiah)
2016 2017 2018 2019 2020
I Inkubasi
herbal dan
terapi
komplementer
D3 Ahli Teknik Gigi
D3 Analis Farmasi dan
Makanan
D3 Farmasi
D4 Traditional Chinese
Medicine
S1 Biologi
S1 Farmasi
S1 Kimia
S1 Kedokteran Gigi
S1 Keperawatan
Kurangnya penggunaan
fitofarmaka sebagai
alternative obat untuk
menjaga, memelihara,
dan pengobatan
84 100 110 120 120
40
No Program
Unggulan
Program/Kelompok
Studi Isu Strategis
Dana per tahun (dalam juta
rupiah)
2016 2017 2018 2019 2020
II Kesehatan ibu
dan anak
D3 Kebidanan
S D3 Kebidanan
D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan
D3 Fisioterapi
S1 Keperawatan
S1 Kesehatan
Masyarakat
Angka kematian ibu dan
anak masih tinggi dan
masih adanya malnutrisi
60 70 80 90 100
III Program
Pengendalian
Penyakit
Infeksius,
Penyakit
Degeneratif
dan
Penyehatan
Lingkungan
Kolaborasi program
studi di:
Fakultas Ilmu
Kesehatan
Fakultas Farmasi
Fakultas Kedokteran
Gigi
Fakultas Sains
Peningkatan lingkungan
sehat
Tingginya prevalensi
penyakit menular dan
penyakit tidak menular.
102 110 115 120 125
IV Manajemen
pelayanan
kesehatan
Kolaborasi program
studi di:
Fakultas Ilmu
Kesehatan
Pelayanan kesehatan di
Indonesia masih dinilai
kurang maksimal.
36 45 55 60 65
41
No Program
Unggulan
Program/Kelompok
Studi Isu Strategis
Dana per tahun (dalam juta
rupiah)
2016 2017 2018 2019 2020
Fakultas Farmasi
Fakultas Kedokteran
Gigi
Fakultas Sains
42
5.2. Perkiraan Dana yang Dapat Diperoleh
Dana PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri untuk tahun 2016-2020
direncanakan mendapat hibah dari berbagai sumber, antara lain Kemenristek DIKTI
dengan berbagai skim, Pemda, UMKM, dan CSR berbagai perusahaan. Perkiraan dana
yang dapat diperoleh pada tahun 2016-2020 disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5 Perkiraan dana PPM yang dapat diperoleh
No Sumber
Dana Skim Pengabdian
Dana per tahun (dalam juta rupiah)
2016 2017 2018 2019 2020
1 Kemenristek
DIKTI
Iptek bagi Masyarakat (IbM) 0 100 200 300 400
Iptek bagi Desa Mitra 0 150 300 450 450
Program KKN-PPM 0 100 200 300 400
2 Non
Kemenristek
DIKTI
Pemda 0 6 8 10 12
UMKM 0 6 8 10 12
CSR PT 36 40 54 63 72
5.3. Pola Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RENSTRA-PPM Institut Ilmu
Kesehatan Bhakti Wiyata setiap tahun
Pemantauan dan evaluasi implementasi PPM hibah internal dilakukan oleh Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri dengan membentuk tim monitoring dan evaluasi PPM. Pelaksanaan pemantauan
dan evaluasi PPM dilaksanakan pada jadwal yang telah ditentukan dengan dosen
terlebih dahulu mengunggah laporan kemajuan, penggunaan dana, dan logbook melalui
Simlitabmas. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi PPM disahkan oleh LP2M dan
diunggah ke Simlitabmas. Pemantauan dan evaluasi PPM yang didanai oleh
Kemenristek Dikti dilakukan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
(DRPM) Kemenristek Dikti setelah menelaah hasil pemantauan dan evaluasi internal
yang masuk dalam Simlitabmas. Hasil pemantauan dan evaluasi internal dan DRPM
digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk keberlanjutan pengabdian pada tahun
berjalan dan pengusulan pada tahun berikutnya.
5.4. Pola Diseminasi Hasil Kegiatan PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Kediri
Hasil kegiatan PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri belum
didesiminasikan secara meluas. Hasil kegiatan PPM Institut Ilmu Kesehatan Bhakti
Wiyata Kediri selanjutnya akan didesiminasikan dalam bentuk publikasi ilmiah di jurnal
atau prosiding dan publikasi pada media massa (cetak/elektronik).
43
BAB VI
PENUTUP
IIK Bhakti Wiyata Kediri berkomitmen untuk mengembangkan kegiatan PPM di
bidang kesehatan seperti yang tertuang pada Renstra PPM ini. Sarana dan sumber
daya manusia yang dimiliki akan terus dikembangkan untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas kegiatan PPM. Luaran kegiatan PPM harus ditingkatkan
dengan peningkatan kuantitas dan kualitan luaran PPM. Kegiatan PPM harus
berkesinambungan agar dapat mengikuti perkembangan jaman. Oleh karena itu,
tersusunnya Renstra PPM ini diharapkan dapat menjadi acuan agar penelitian
selalu dilaksanakan secara berkesinambungan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
tersusuunnya Renstra PPM ini. Ucapan terima kasih secara khusus kami sampaikan
kepada nama yang tersebut dibawah ini atar keterlibatannya secara langsung dalam
penyusunan Renstra PPM.
1. drg. R.P. Bambang Noerjanto, MS., Sp.RKG (K)
2. Yohanes Andy Rias., M.Kep., Ns., CWCS
3. Nining Tyas Triatmaja., S.Gz., M.Si
4. Mohamad Anis Fahmi, S.K.M., M.P.H
5. Ahmad Hidayat, S.K.M., M.P.H
6. Mastuti Widyaningsih, S.Si., M.Sc
Demikian Renstra PPM ini disusun untuk keberlanjutan kegiatan PPM Institut
Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri. Semoga bermanfaat.
44