Upload
deff-hend
View
95
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN. S DENGAN SALAH SATU
ANGGOTA KELUARGA MENDERITA ASMA DI KMP. JAPUH RT/RT 03/02
DSN. DESA DS. CIKEMBULAN KEC. SIDAMULIH
KAB. CIAMIS
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Minggu, 09 September 2012
1. Data Umum
a. Kepala Keluarga (KK) : Tn. S
b. Umur : 50 Tahun
c. Pendidikan : SMP
d. Pekerjaan : Buruh Harian
e. Alamat : Kmp. Japuh RT/RW 03/02 Dsn. Desa
Ds. Cikembulan Kec. Sidamulih Kab. Ciamis
f. Komposisi keluarga :
No Nama JK UmurHub. dengan
KKPendidikan Pekerjaan Ket.
1 Ny. E P 46 Istri SLTA IRT
2 Sdr. I L 22 Anak SMAKaryawan
Swasta
3 Nn. A P 18 Anak SMA Pelajar
4 Nn. M P 15 Anak SMP Pelajar
5 An. I L 10 Anak SD Pelajar
g. Tipe keluarga
Keluarga Inti (Nuclear Family)
h. Suku bangsa
Suku bangsa ayah : Sunda
Suku bangsa ibu : Jawa
Adat dan kebudayaan yang mempengaruhi sikap hidup dan perilaku dalam bidang
kesehatan adalah budaya Sunda
i. Agama
Keluarga (semua anggota keluarga) memeluk agama Islam dan taat menjalankan
agamanya.
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
j. Status sosial ekonomi keluarga
Menurut Ny. E, pendapatan keluarganya kurang untuk membiayai kebutuhan sehari-
hari. Selain suaminya yang bekerja, anaknya yang pertama juga sudah bekerja,
pendapatan keluarga Rp 900.000,- / bulan. Kebutuhan yang dikeluarkan meliputi
pengeluaran untuk kebutuhan hidup sehari-hari, biaya sekolah 3 anak, listrik, dan air.
Keluarga mempunyai televisi dan kulkas.
k. Aktivitas rekreasi
Biasanya keluarga melihat TV bersama, mendengarkan radio, kadang-kadang pergi
bersama ke tempat rekreasi yang berada di dekat tempat tinggalnya. Anak laki-
lakinya sering ikut kegiatan sepak bola bersama teman sebayanya.
l. Genogram
Keterangan :
: Perempuan : Laki-laki
: Perempuan meninggal : Laki-laki meninggal
: Perempuan Sakit : Laki-laki sakit
: Garis Perkawinan : Garis Keturunan
: Tinggal dalam satu rumah
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. S memiliki 4 orang anak. Anak tertua laki-laki berumur 22 tahun sudah
bekerja dan belum berumah tangga. Anak kedua adalah perempuan berusia 18 tahun
belum berumah tangga dan belum bekerja. Anak ketiga adalah perempuan 15 tahun
yang menderita asma adalah seorang pelajar SMA. Anak terakhir dari Keluarga Tn. S
adalah laki-laki berusia 10 tahun seorang pelajar SD. Keluarga Tn. S berada pada
tahap perkembangan keluarga dengan anak sekolah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada saat pengkajian tidak ada masalah
c. Riwayat dalam keluarga
Tn. S bekerja sebagai pedagang sedangkan Ny. E sebagai IRT. Anak ketiga, yaitu Nn.
M sering mengalami sesak nafas (asma) bila terlalu capai atau saat kontak dengan
debu dan cuaca dingin apalagi jika diawali dengan batuk dan flu yang tidak sembuh-
sembuh.
d. Tumbuh Kembang Keluarga
Pada saat pengkajian tidak ada masalah
e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya terpenuhi
Kakeknya Tn. S menderita asma. Keluarga dari Ny. E tidak ada yang menderita
penyakit serius.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah keluarga Tn.S berada di perbatasan antara kota dengan desa. Jarak dengan
tetangga berhimpitan, suasana ramai, lokasi dekat rumah.
Keluarga menempati rumah milik sendiri, jenis permanen dengan dinding luar dan
dalam dari tembok/semen serta lantai rumah terbuat dari semen. Atap genteng dari
tanah, ventilasi udara melalui jendela rumah, pencahayaan cukup baik dan luas rumah
± 12 m x 6 m dengan bentuk memanjang Leter L.
Perabot rumah
Keluarga Tn.S mengatakan alat-alat masak menggunakan kompor gas. Keluarga
Tn.S mengatakan tempat penyimpanan peralatan dapur diletakkan di rak
kecil.Perabot rumah tangga sudah tertata rapi.
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
Pengelolaan Sampah
Keluarga Tn.S mengatakan cara pembuangan sampah langsung di tempat
pembuangan sampah akhir. Tetapi sebelum di buang di tempat pembuangan
sampah akhir, keluarga Tn.S mengatakan sampah-sampah di masukkan tempat
pembuangan sampah sementara yang terletak di depan rumah. Jarak tempat
pembuangan sampah dengan sumber air minum ± 2 meter.
Sumber Air
Sumber air keluarga Tn.S berasal dari sumur gali. Jarak sumber air minum
dengan bak penampungan limbah (septic tank) ± 7 meter. Tidak tampak
pencemaran air, kualitas air jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
Jamban Keluarga
Keluarga Tn.S memiliki jamban. Keluarga Tn. S menggunakan jamban/WC milik
sendiri yang terletak bersamaan dengan kamar mandi, letak penampungan/septik
tank kira-kira 7 meter.
Pembuangan air limbah
Jenis air limbah adalah limbah rumah tangga dan di tempatkan pada bak
penampungan limbah. Jarak bak penampungan air limbah dengan sumber air
minum kurang dari 10 meter yang terletak di belakang rumah.
b. Denah Rumah :
U
2 3 4 5
1 6 7
Keterangan :
1. Dapur
2. Kamar mandi / WC
3. Ruang tidur
4. Ruang tidur
5. Ruang tidur
6. Ruang keluarga
7. Ruang tamu
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
c. Fasilitas
Fasilitas ibadah berjarak ± 100 meter dari rumah, fasilitas kesehatan ± 1500 meter
berupa puskesmas, bidan desa ± 400 meter dan warung/toko berjarak ± 300 meter.
d. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Tempat tinggal Keluarga Tn. S terletak di dekat wilayah tempat rekreasi. Penduduk di
daerah tersebut kebanyakan suku bangsa Sunda dan Jawa dan kebudayaan pun agak
bercampur jawa sunda.
e. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. S mengatakan hubungan keluarga dengan ketua RT, ketua KK LKMD,
ketua RW, dan anggota masyarakat terjalin harmonis. Keluarga Tn. S mengatakan
Tn. S aktif ikut kegiatan Ronda. Fasilitas untuk pertemuan masyarakat sering
dilakukan di rumah tokoh masyarakat.
f. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. S mengatakan jumlah anggota keluarga yang sehat berjumlah 3 orang.
Jarak antara rumah dengan Puskesmas ± 1500 meter.
4. Struktur Keluarga
a. Struktur peran
Anggota keluarga Tn. S mempunyai peran masing-masing.
- Tn.I sebagai kepala rumah tangga bekerja sebagai buruh bangunan.
- Ny. E bekerja sebagai ibu rumah tangga.
- Sdr. I sudah lulus SMA dan sekarang bekerja di perusahaan swasta.
- Nn. A sudah lulus SMA dan belum bekerja.
- Nn. M, dan An. I masih duduk di bangku sekolah.
b. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn. S menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama dan
mengharapkan anaknya kelak menjadi anak yang taat dalam menjalankan ibadah dan
berharap kelak menjadi anak yang sukses.
Keluarga Tn. S menganut nilai dan norma Sunda dan selama ini tidak ada masalah
dalam keluarga.
c. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. S menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasi sehari-hari. Keluarga
berkumpul dalam hari-hari besar agama atau kadang-kadang menonton televisi
bersama.
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
d. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. S saling menyayangi dan saling mendukung sebagai kekuatan dan
kekompakan dalam membantu pengobatan dan kebutuhan anak-anaknya. Ny. E
mengatakan setiap ada masalah dalam keluarga selalu dibicarakan secara bersama-
sama, tetapi Ny. E yang paling sering mengambil keputusan.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Hubungan antara anggota keluarga berjalan harmonis, saling menghargai satu sama
lain, dan saling memberikan dukungan pada anggota keluarga. Keluarga saling
menyayangi dengan pola asuh bebas terbatas.
b. Fungsi Sosial
Interaksi dalam keluarga berlangsung baik tanpa norma-norma kaku dan memaksa
tiap-tiap anggota keluarga, tidak ada disiplin keras dalam kehidupan keluarga.
Interaksi keluarga dengan masyarakat berlangsung baik.
c. Fungsi Perawatan
1) Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
Keluarga Tn. S mengatakan Nn. M terdiagnosa Asma sejak berumur 2 tahun.
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa penyakit asma merupakan suatu masalah dan
penyakit keturunan yang bisa kapan saja kambuh. Keluarga Tn. S dan Nn. M
mengatakan bila kecapekan atau menderita batuk pilek asmanya langsung
kambuh. Keluarga Tn. S mengatakan belum tahu pengertian, tanda dan gejala,
penyebab, makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan serta lingkungan yang
sehat untuk penderita asma. Jenis makanan yang dikonsumsi Nn. M sama dengan
anggota keluarga yang lain. Keluarga Tn. S tampak menggelengkan kepala saat
ditanya tentangpengertian, tanda dan gejala, penyebab, makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan , dan lingkungan yang sehat untuk penderita asma.
2) Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota yang sakit
Keluarga Tn.S mengatakan bahwa Nn. M jarang memeriksakan diri ke tempat
pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. S mengatakan bila ada anggota keluarga yang sakit hanya membeli
obat di warung saja dan pergi ke dokter apabila sakitnya sudah terlalu parah.
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
6. Stressor dan Koping Keluarga
a. Stressor
Keluarga Tn. S menyadari bahwa ada salah satu anggota keluarga yang menderita
Asma yaitu Nn. M. Keluarga beranggapan bahwa asma merupakan penyakit
keturunan yang sewaktu-waktu bisa kambuh dan berbahaya sehingga harus ditangani
segera.
Keluarga Tn. S mengatakan bahwa Nn. M kadang suka minder karena mempunyai
asma tersebut, tetapi keluarga selalu memberi motivasi kepada Nn. M untuk tetap
memberi semangat.
b. Koping
Keluarga Tn. S mengatakan menerima keadaan Nn.M yang sakit Asma, tetapi
keluarga tidak berusaha untuk meningkatkan status kesehatan dengan cara sering
memeriksakan ke tempat kesehatan. Keluarga bermusyawarah dalam upaya
menyelesaikan masalah apabila ada.
7. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
Pada saat dilakukan pengkajian hari Minggu, 09 September 2012 didapatkan data
kesehatan:
a. Tn.S
Kepala : Rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal
Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterik,
Hidung : bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada
secret.
Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak menggunakan alat
bantu dengar
Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis,
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid
Dada
- Inspeksi : bentuk dada normo chest
- Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil
fremitus
kanan=kiri
- Perkusi : terdengar sonor
- Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara tambahan
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
Ekstremitas
- Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
- Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
Tanda-tanda vital :
- TD : 130/90 mmHg
- Nadi : 92 x/menit
- Respirasi : 24 x/menit
- Suhu : 37 °C
b. Ny. E
Kepala : rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal
Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu seperti
kacamata.
Hidung : bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada
secret.
Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak menggunakan alat
bantu dengar
Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis,
tidak tampak caries gigi
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid
Dada
- Inspeksi : bentuk dada normo chest
- Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil
fremitus kanan=kiri
- Perkusi : terdengar sonor
- Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara jantung
tambahan
Ekstremitas
- Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
- Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
Tanda-tanda vital :
- TD : 150/90 mmHg
- Nadi : 84 x/menit
- Respirasi : 22 x/menit
- Suhu : 36, 6 °C
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
c. Sdr. I
Tidak terkaji dikarenakan Sdr. I bekerja di luar kota dan pulang ke rumah 2 minggu 1
x setiap hari sabtu dan minggu. Menurut Ny. S, Anak yang pertamanya (Sdr. I) tidak
mempunyai penyakit yang berat. Sdr. I pada saat ini dalam keadaan sehat.
d. Nn. A
Kepala : rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal
Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterik, tidak menggunakan alat bantu seperti
kacamata.
Hidung : bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada
secret.
Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak menggunakan alat
bantu dengar
Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis,
tidak tampak caries gigi
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid
Dada
- Inspeksi : bentuk dada normo chest
- Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil
fremitus kanan=kiri
- Perkusi : terdengar sonor
- Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara jantung
tambahan
Ekstremitas
- Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
- Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
Tanda-tanda vital :
- TD : 110/70 mmHg
- Nadi : 96 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 36, 5 °C
e. Nn. M
Kepala : rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal
Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterik.
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
Hidung : bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada
secret.
Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak menggunakan alat
Bantu dengar
Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis,
tidak tampak caries gigi
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid
Dada
- Inspeksi : bentuk dada normo chest
- Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil
fremitus kanan=kiri
- Perkusi : terdengar sonor
- Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara jantung
tambahan
Ekstremitas
- Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
- Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
Tanda-tanda vital :
- TD : 100/ 70 mmHg
- Nadi : 102 x/menit
- Respirasi : 24 x/menit
- Suhu : 36, 5 °C
Saat pengkajian KU baik. Menurut ibunya, Nn. M menderita sesak nafas dari umur 2
tahun, sering berobat ke petugas kesehatan bahkan pernah rontgen paru-paru di RSUD
Bajar namun tidak pernah sembuh total (sering kambuh).
f. An. I
Kepala : rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal
Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis,
sclera tidak ikterik.
Hidung : bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada
secret.
Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri,
Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis,
Tidak tampak caries gigi
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
Dada
- Inspeksi : bentuk dada normo chest
- Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil
Fremitus kanan=kiri
- Perkusi : terdengar sonor
- Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara jantung
tambahan
Ekstremitas
- Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
- Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
Tanda-tanda vital :
- TD : -
- Nadi : 84 x/menit
- Respirasi : 20 x/menit
- Suhu : 36°C
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data Dan Sintesis Data
Data Penyebab Masalah
DS :
- Keluarga TN. S dan Nn. M
mengatakan bahwa Nn. M
sering sesak nafas
DO :
- K/U baik, Respirasi 24
x/menit
- Adanya riwayat sesak nafas
pada kakek Tn. S
Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan karena kurangnya
pengetahuan keluarga tentang
penyakit dan cara perawatannya
Resiko perubahan
pola nafas
DS:
- Keluarga Tn.S mengatakan
bahwa Nn. M jarang
memeriksakan diri ke
tempat pelayanan kesehatan
- Keluarga Tn. S mengatakan
bila ada anggota keluarga
yang sakit hanya membeli
obat di warung saja dan
pergi ke dokter apabila
sakitnya sudah terlalu parah.
DO:
- Keluarga Tn. S tampak
menggelengkan kepala saat
ditanya tentangpengertian,
tanda dan gejala, penyebab,
serta cara pengobatan
penyakit asma penderita
asma.
Ketidakmampuan keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan
karena terbatasnya pengetahaun
keluarga tentang penyakit dan cara
pengobatannya
Koping keluarga
tidak efektif
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
2. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Perubahan Pola Nafas b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit dan cara
perawatannya
2. Koping keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan karena terbatasnya pengetahaun keluarga tentang penyakit dan
cara pengobatannya
3. Pembobotan Masalah
o Resiko Perubahan Pola Nafas b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan karena kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit dan cara
perawatannya
No Kriteria Hitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah :
o Resiko
2/3 x 1 2/3 Merupakan factor resiko terhadap
masalah kesehatan
Kemungkinan masalah dapat
diubah :
o S ebagain
1/2 x 2 1/2 Sumber daya ada, sumber dana
ada, fasilitas kesehatan memadai
hanya saja pengetahuan keluarga
tentang penyakit kurang juga
Potensial untuk dicegah :
o C ukup
2/3 x 1 2/3 Bukan merupaka keluarga high
risk dan juga masalah sudah
cukup pelik.
Menonjolnya masalah :
o Masalah dirasakan tapi
tidak perlu segera
ditangani
1/2 x 1 1/2 Keluarga merasakan adanya
masalah tetapi tidak perlu
ditangani dengan segera
Total Skor 2,3
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012
o Koping keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan karena terbatasnya pengetahaun keluarga tentang penyakit dan
cara pengobatannya
NoKriteria
Hitungan SkorPembenaran
1. Sifat masalah :
Aktual
3/3 x 1 1 Keluarga jarang menggunakan
tempat fasilitas kesehatan untuk
memeriksakan diri
2. Kemungkinan
masalah dapat
diubah : sebagian
1/2 x 2 1 Sumber daya keluarga, dukungan
sumber dana kurang, dan fasilits
kesehatan ada
3. Potensial untuk
dicegah : rendah
1/3 x 1 1/3 Keluarga mengalami masalah sudah
cukup lama dan pelik bahkan selama
Nn.A sakit jarang memeriksakan diri
4. Menonjolnya masalah
: Masalah tidak
dirasakan
0/2 x 1 0 Keluarga tidak menganggap adanya
masalah bila tidak menggunakan
tempat fasilitas kesehatan
Jumlah 0,6
4. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
No Diagnosa Keperawatan Skor
1 Resiko perubahan pola nafas berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan karena kurangnya
pengetahuan keluarga tentang penyakit dan cara perawatannya
2,3
2 Koping keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan karena terbatasnya pengetahaun
keluarga tentang penyakit dan cara pengobatannya
0,6
Hendra Permana, S. Kep / PPN / 2012