Upload
anna-yulia-damayanti
View
26
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pengkajian keluarga adalah
Citation preview
PENGKAJIAN DATA KESEHATAN KELUARGA
A. KARAKTERISTIK
1. Kepala Keluarga
Nama kepala Keluarga : Tn. T
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur/Tempat tanggal lahir : 46 tahun / Medan, 16 Agustus 1970
Agama :Kristen
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Damai PBSI No.10 Rt 10/01,
Cipayung
No. telephone : 082110534324
2. Susunan Anggota Keluarga
No
.
Nama Jenis
kelamin
Hubungan
dgn KK
Umur Agama Pendidikan
Terakhir
Pekerjaan Masalah
kesehatan/ket
1 Ny. NP P Istri 47 thn Kristen SLTA IRT Hipertensi
2 An. DM L Anak 18 thn Kristen SLTA Pelajar -
3 An. DD P Anak 12 thn Kristen Masih SMP Pelajar -
4 An. DA P Anak 10 thn Kristen Masih SD Pelajar -
3. Genogram
Keterangan:
Laki-laki
Perempuan
Garis perkawinan
Garis keturunan
Meninggal
Klien
Tinggal dalam satu rumah
B. RIWAYAT DAN TAHA PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia
remaja. Tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Riwayat
di keluarga inti adalah kepala keluarga pernah menderita penyakit TBC, namun
sudah berobat selama 6 bulan dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. Ibu juga
mempunyai penyakit hipertensi. Tipe keluarga ini adalah keluarga inti, dan
merupakan sebuah keluarga yang berasal dari budaya batak. Aktivitas keagamaan
yang diikuti adalah ibadah di gereja.
C. STRUKTUR KELUARGA
Keluarga paling sering berkumpul adalah saat malam hari, yaitu saat makan
malam dan menonton TV. Hal ini dikarenakan saat siang hari anggota keluarga
sibuk dengan urusan masing-masing yaitu bersekolah dan bekerja. Tidak ada
masalah dan konflik yang terjadi dalam keluarga. Cara komunikasi yang sering
diterapkan dalam keluarga adalah komunikasi secara langsung dan bersifat
terbuka. Bahasa yang sering digunakan untuk berkomunikasi adalah bahasa
Indonesia. Anggota keluarga yang paling dominan berbicara adalah Ibu.
Yang berperan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga adalah ayah.
Dan dilakukan dengan cara bermusyawarah. Untuk masalah kesehatan, yang
paling dipercaya untuk mengurusnya adalah Ibu.
Keluarga berasal dari suku batak. Tidak ada nilai-nilai tertentu yang dianut
keluarga yang bertentangan dengan kesehatan. Menurut keluarga, kesehatan
adalah sesuatu yang sangat penting, karena jika kesehatan keluarga terganggu,
maka akan mengganggu keadaan ekonomi keluarga.
D. FUNGSI KELUARGA
Jika ada keluarga yang berhasil, keluarga akan merasa senang. Respon
keluarga terhadap adanya kehilangan adalah merasa sedih dan mencoba
menerimanya dengan ikhlas. Tiap anggota keluarga saling menghargai satu sama
lain dengan cara menghargai setiap pendapat dan keputusan yang dimiliki oleh
anggota keluarga.
Ibu mengikuti kegiatan organisasi masyarakat, yaitu PKK dan beliau
merupakan sekretaris PKK. Keluarga tidak mempunyai konflik dengan warga
sekitar. Keluarga menggunakan pusat pelayanan kesehatan yaitu puskesmas untuk
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.
Saat ini, ibu menggunakan KB pil. Ibu mengatakan menggunakan pil karena di
rasa mudah untuk mendapatkannya tanpa harus di suntik. Biasanya ibu
memperoleh pelayanan kb di puskesmas.
Di dalam keluarga, yang mempunyai penghasilan adalah ayah dan ibu, ayah
berkerja sebagai karyawan swasta dan ibu membantu mencari penghasilan dengan
cara berjualan diwarung. Peghasilan per bulan rata-rata sekitar Rp 2.000.000,00 –
Rp 3.000.000,00. Dari penghasilan tersebut, keluarga harus menggunakan
sebagian utnuk keperluan rutin setiap bulan, yakni untuk keperluan sekololah
anak-anak, kebutuhan untuk makan, dan biaya untuk listrik.
Untuk kebutuhan makan, keluarga memasak sendiri. Jenis makanan yang
selalu tersedia setiap hari adalah nasi, tahu/tempe, telur, kadang-kadang ayam
atau ikan, sayuran dan kadang-kadang ibu uga menyediakan buah dan susu. Cara
menyajikan makanan dalam keluarga adalah dengan menanyakan kepada
anggotakeluarga tentang makanan apa yang ingin mereka makan. Tidak ada
pantangan makanan dalam keluarga. Kebiasaan keluarga dalam mengolah sayuran
adalah dengan dicuci dahulu lalu dipotong-potong.
Setiap anggota keluarga jarang tidur siang. Di dalam rumah terdapat 3 kamar,
satu kamar untuk ayah dan ibu, satu untuk anak sulung (laki-laki) dan satu kamar
lagi untuk anak ke dua dan ke tiga. Rata-rata jumlah jam tidur dalam sehari ± 8
jam. Bila ada anggota keluarga yang sulit tidur, cara mengatasinya adalah dengan
mematikan lampu dan mengatur suasana rumah agar nyaman.
Untuk pemenuhan kebutuhan rekreasi, keluarga menonton TV bersama setiap
malam. Tidak ada anggota keluarga yang melakukan aktivitas olahraga secara
rutin.
Keluarga mempunyai kebiasaan mandi sebanyak dua kali sehari dengan
menggunakan sabun. Menyikat gigi dua kali sehari dengan menggunakan sikat
gigi dan pasta gigi. Dan kebiasaan mencuci rambut dua hari sekali dengan
menggunakan shampoo. Jika ada keluarga yang sakit, biasanya keluarga akan
membawa anggota keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan, seperti
puskesmas dan dokter praktik swasta.
E. STRESSOR DAN KOPING
Stressor yang dihadapi keluarga saat ini adalah orang tua Ibu yang sedang
sakit di kampung halamannya di Medan dan harus dirawat di rumah sakit. Selain
itu, keluarga juga memikirkan anaknya yang akan masuk ke perguruan tinggi
tahun ini. Cara keluarga untuk mengatasi masalah ini adalah dengan berdiskusi
dengan seluruh anggota keluarga dan juga berdoa kepada Tuhan agar dimudahkan
segala urusannya. Jika ada anggota keluarga yang mempunyai masalah, seluruh
anggota keluarga akan membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
F. DERAJAT KESEHATAN
Saat ini, anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan adalah Ibu, yakni
hipertensi. Cara menanggulanginya adalah dengan berobat ke puskesmas. Ayah
mempunyai riwayat TBC, namun sudah berobat secara rutin dan dinyatakan
sembuh oleh dokter. Dalam satu tahun terakhir ini, dikeluarga pernah ada yang
sakit, yaitu anak-anak yang sakit demam flu dan batuk.
Kamar 3
Kamar 2
Kamar 1
Ruang tamu dan ruang tv
Kmr mandidapur
Warung
G. KESEHATAN LINGKUNGAN
Rumah yang ditinggali keluarga merupakan rumah pribadi, jenis bangunan
permanen dengan luas kurang lebih 40 meter persegi. Lantai terbuat dari keramik,
atap terbuat dari asbes. Terdapat ventilasi udara kurang dari 20% luas bangunan.
Cahaya matahari minim sekali yang dapat masuk ke dalam rumah. Penerangan
sudah menggunakan listrik. Secara keseluruhan rumah tampak bersih dan rapih.
Denah rumah dan ukuran
4m
Keluarga mempunyai tempat pembuangan samaph yakni berupa tempat sampah
terbuka. Keadaannya cukup bersih dan tidak ada vector yang tampak di tempat
sampah tersebut. Sampah-sampah tersbeut selanjutnya diambil oleh petugsa
kebersihan.
Sumber air yang digunakan keluarga untuk memenuhi kebutuhan untuk mandi
dan mncusi adalah dari sumur pompa. Sedangkan air untuk minum berasal dari air
mineral. Keadaan fisik air di rumah keluarga tampak jernih,, tidak berasa, tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak ada pengendapan. Keluarga mempunyai wc
sendiri dengan jenis wc cemplung. Jarak penampungannya dengan sumber air
kurang dari 10 meter.
Di lingkungan tempat tinggal keluarga, ada perkumpulan kegiatan
kemasyarakatan, yaitu PKK dan arisan RT.fasilitas kesehatan terdekat dengan
lingkungan keluarga adalah puskesmas kecamatan Cipayung.
PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA
A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA
Nama : Ny. NP
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pedagang warung
Tinggi Badan :
B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN
Ny. NP mengatakan merasa sering pusing dan sakit di bagian tengkuk. Ny. P
juga mengatkan sudah lama didiagnosa menderita hipertensi
C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 150/90 MmHg
Denyut Nadi : 79 x /menit
Frekuensi Pernapasan : 20 x/menit
Suhu Tubuh : 36,5
Kesadaran : Komposmentis
D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA
A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA
Nama : Tn. LT
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Karyawan swasta
Tinggi Badan :
B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN
Tidak ada keluhan, namun Tn. LT mengatkan mempunyai riwayat TBC
C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah : 120/80 MmHg
Denyut Nadi : 85 x/menit
Frekuensi Pernapasan : 20 x/menit
Suhu Tubuh : 36,5
Kesadaran : Komposmentis
D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA
A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Tinggi Badan :
B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN
C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah :
Denyut Nadi :
Frekuensi Pernapasan :
Suhu Tubuh :
Kesadaran :
D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA
A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Tinggi Badan :
B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN
C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah :
Denyut Nadi :
Frekuensi Pernapasan :
Suhu Tubuh :
Kesadaran :
D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA
A. IDENTITAS ANGGOTA KELUARGA
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Tinggi Badan :
B. KELUHAN UTAMA DENGAN MASALAH KESEHATAN
C. PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN TANDA-TANDA VITAL
Tekanan Darah :
Denyut Nadi :
Frekuensi Pernapasan :
Suhu Tubuh :
Kesadaran :
D. HASIL PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
PENJAJAKAN TAHAP II
Masalah Kesehatan Keluarga: Hipertensi
Keluarga mengatakan bahwa hipertensi adalah penyakit darah tinggi yang
ditandai dengan tekanan darahnya tinggi, sakit dibagian kepala, sering pusing. Hal ini
dapat terjadi jika terlalu banyak maslaha yang dipikirkan, kurang tidur. Akibat yang
dapat timbul jika tidak segera diatasi adalah sakit kepala dan pusing dapat bertambah
parah dan tekanan darah semakin tinggi.
Untuk mengatasi masalah tersebut biasanya kdang-kadang ib mengkonsumsi
labu siam yang diparut. Menurut Ibu, cara ini cukup ampuh karena terbukti dapat
menurunkan tekanan darah tingginya.
Cara keluarga untuk menata lingkungan untuk meningkatkan keberhasilan
penyelesaian masalah adalah dengan menciptakan suasana yang nyaman dan tenang
dilingkungan dirumah. Selain itu, ibu juga sering berkumpul dengan tetangga untuk
menghilangkan penatnya.
Dalam mengatasi masalah ini, keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan
yaitu puskesmas. Di puskesmas, ibu mendapatkan obat amplodipin untuk
menurunkan tekanan darah tingginya.
ANALISA DATA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
KELUARGA BAPAK/IBU: Tn. LT
N
o.
Data fokus Diagnose Keperawatan
1. Data Subjektif:
Ny. NP mengatakan kadang pusing, dan
kaku pada tengkuk apabila tekanan darah
tinggi
Ny. NP kurang mengerti masalah hipertensi,
yang diketahuinya hanyalah penyakit darah
tinggi
Data Objektif:
TD:
N
S
RR
Kurang pengetahuan tentang
hipertensi
2. Data Subjektif
Ny. NP mengatakan jarang memeriksakan
kesehatannya, paling jika ada keluhan saja
Ny. NP mengatakan tidak meminum obat
secara teratur karena malas
Ny. NP mengatakan jika kepalanya mulai
terasa pusing atau berat, beliau hanya
istirahat saja tanpa meminum obat
Risiko komplikasi hipertensi
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
KELUARGA BAPAK/IBU: Tn. LT
No. Kriteria Bobot Skor
DX.1
Skor
DX.2
Pembenaran
1 Sifat Masalah
Aktual = 3
Risiko = 2
Potensial = 1
1 3/1 = 3
2. Kemungkinan masalah
untuk di rubah
Mudah = 2
Sebagian = 1
Sulit = 0
2
3 Potensi pencegahan
masalah
Tinggi = 3
Sedang = 2
Rendah = 1
1
4 Menonjolkan masalah
Masalah dirasakan
harus segera ditangani
= 2
Masalah dirasakan,
tidak perlu segera
ditangani = 1
Masalah tidak
dirasakan = 0
1
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
KELUARGA BAPAK/IBU : Tn. LT
NO. Masalah
Keperawatan
Tujuan Kriteria Tindakan
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Kurang
pengetahuan
tentang
hipertensi
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selam 2 kali
pertemuan,
pengetahuan
keluarga
mengenai
hipertensi
dapat
bertambah
Setelah dilakukan
pendidikan
kesehatan selama 1
x 30 menit, keluarga
diharapkan mampu:
Mengenal
maslah
hipertensi
Keluarga
mampu
mengambil
keputusan
tentang masalah
hipertensi
Dapat merawat
anggota keluarga
dengan
hipertensi, untuk
dapat
memodifikasi
lingkungan.
Mengaplikasikan
Respon
verbal
Keluarga
dapat
menyebutkan
definisi,
tanda dan
gejala
terjadinya
hipertensi
Keluarga
mampu
menyebut
kan
pengertia
n
hipertensi
Keluarga
mampu
menyebut
kan
penyebab
hipertensi
Keluarga
mampu
menyebut
kan tanda
dan
gejala
hipertensi
1. Berikan
penkes
tentang
definisi,
gejala
hipertensi
dan
penatalaksa
naan
relasksasi
2. Risiko
komplikasi
hipertensi