22
PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT MASLOW PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta SUCI AULIA 20090320040 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013

PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT MASLOW

PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI POLI PENYAKIT DALAM

RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Naskah Publikasi

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

SUCI AULIA

20090320040

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2013

Page 2: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

PERNYATAAN

Dengan ini selaku pembimbing karya tulis ilmiah mahasiswa Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

Nama : Suci Aulia

NIM : 20090320009

Judul : Pengkajian Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Maslow

Pada Pasien Diabetes melitus Di Poli Penyakit Dalam

RSUD Panembahan Sennopati Bantul

Setuju/tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang

bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama pembimbing

sebagai co-author.

Demikian Harap Maklum.

Yogyakarta, Agustus 2013

Pembimbing,

Yanuar Primanda, S. Kep., Ns.,

MNS., HNC.

*) Coret yang tidak perlu

Mahasiswa

Suci Aulia

Page 3: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

1

Pengkajian Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Maslow Pada Pasien

Diabetes melitus Di Poli Penyakit Dalam RSUD Panembahan Sennopati

Bantul

Assessment of Basic Human Needs According to Maslow for Diabetes Mellitus Patients in Internic Poly RSUD Panembahan Senopati Bantul Hospital,

Yogyakarta

Suci Aulia1, Yanuar Primanda2

Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2013

Email: [email protected]

INTISARI

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit dengan jumlah penderita yang semakin meningkat tiap tahunnya. World Health Organitations

(WHO) serta International Diabetes Federation (IDF) menerangkan pada tahun 2000 – 2008 masih tercatat bahwa penderita DM di Indonesia menempati urutan

keempat di dunia, namun selama ini belum terdapat perhatian yang serius terhadap kebutuhan pasien DM. Menurut Maslow manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya (Potter & Perry, 2005). Kebutuhan

tersebut mencakup kebutuhan fisiologis, rasa aman dan perlindungan, rasa cinta memiliki dan dimiliki, harga diri, serta aktualisasi diri. Penelitian ini bertujuan

mengetahui kebutuhan dasar manusia menurut Maslow pada penderita DM. Jenis penelitian menggunakan penelitian non-eksperimen dengan

rancangan penelitian deskriftif. Pengambilan sampel menggunakan teknik

purposive sampling dengan kriteria inklusi sebanyak 41 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner pada bulan Juli 2013, di poli

penyakit dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan fisiologis (43,4%) dan

kebutuhan rasa aman dan keselamatan (19,28%) dalam kategori rendah,

kebutuhan rasa cinta dan rasa memiliki (92,19%) dan kebutuhan harga diri (91,05%) dalam kategori tinggi sedangkan kebutuhan aktualisasi (63%) dalam

kategori sedang. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah prioritas kebutuhan tertinggi sampai

terendah adalah kebutuhan rasa cinta dan rasa memiliki, kebutuhan harga diri,

kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam melakukan pengkajian terkait kebutuhan dasar manusia pada pasien DM dalam upaya memberikan pelayanan dengan memperhatikan dan mengetahui kebutuhan

pasiennya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

Kata kunci : kebutuhan dasar manusia, diabetes melitus

Page 4: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

2

ABSTRACT

Diabetes mellitus (DM) is one of a disease with an increasing number of

patients each year. However, there has been no serious attention to know about

the basic needs of diabetic patients so far. According to Maslow, people were

motivated to satisfy their needs. The purpose of this research was to identify the

basic human need according to Maslow among patients with DM patients.

This was descriptive study involved 41 respondents in internal outpatient

department RSUD Panembahan Senopati Bantul who were selected through

purposive sampling technique. The data was collected by valid and reliable

questionnaire. Descriptive statistic was used to analyze the data. The basic human

needs were categorized into low, medium, and high needs.

The results showed that most of the patients was female (63.4%), age

ranged from 50-64 years (41.4%), with duration of DM ranged from 6-10 yr

(49.8%). According to Maslow basic human need, the category for physiological

needs and security and safety needs were in low category (43.4% and 19.28%

respectively). While, the need for love of belonging and self-esteem were in high

category (92.19% and 91.05% respectively). The actualization needs were in the

medium category (63%).

In conclusion, based on this study, the priority of basic human needs

among DM patients from the highest to lowest were love and belonging needs,

self-esteem needs, actualization needs, physiological needs and security and

safety needs. Nurse is suggested to assess the basic human needs of the patient

individually. Further research may develop specific assessment tool to identify

basic human needs and its fulfillment, so nurse can provide services with respect

about the patients needs to improves optimal health status.

Keywords: basic human needs, diabetes mellitus

_______________ 1

Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science,

Muhammadiyah University of Yogyakarta 2

Lecturer at Medical Surgical Nursing, School of Nursing, Faculty of Medicine

and Health Science, Muhammadiyah University of Yogyakarta

Page 5: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

3

PENDAHULUAN

Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit dengan jumlah

penderita yang semakin meningkat tiap tahunnya. DM merupakan suatu penyakit

menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal

yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar glukosa

darah puasa 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). World Health Organitations (WHO)

serta International Diabetes Federation (IDF ) menyebutkan bahwa tahun 2000

sampai tahun 2008 masih tercatat bahwa Indonesia menempati urutan keempat di

dunia sebagai jumlah penderita diabetes yang memiliki tingkat penderita

terbanyak setelah negara India, China dan Amerika. Menurut perkiraan, jumlah

penderita DM di Indonesia sebanyak 8,4 juta pada tahun 2000 akan meningkat

menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030 (Depkes RI, 2007).

Diabetes melitus memiliki dampak yang serius baik terhadap pasien

maupun keluarga. Dampak menahun dari penderita dabetes melitus ini adalah

penderita menyandang penyakit ini seumur hidupnya. Selain itu, DM merupakan

penyakit yang sangat kompleks sehingga penderita membutuhkan banyak

pengobatan dan perubahan gaya hidup (Hidayat,2007). Maslow menekankan

bahwa kebutuhan manusia merupakan kebutuhan yang unik dan berbeda,

mungkin saja kebutuhan dasar tertentu merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi

dari kebutuhan yang lainnya, misalnya orang yang lapar akan lebih mencari

makan dari pada kebutuhan untuk meningkatkan harga diri.

Novita, (2012) menyatakan bahwa teori Maslow menggambarkan setiap

manusia memiliki hak yang sama dalam pemenuhan kebutuhan untuk

kelangsungan hidupnya. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk

memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Jika dilihat dari kondisi

fisiologis yang terganggu secara tidak sadar tetap akan muncul perbedaan yaitu

berupa ketidakutuhan kebutuhan dasar manusia, sebagai contohnya penderita DM

tipe 1 selama hidupnya akan melakukan pergantian insulin yang berarti kebutuhan

keamananlah yang terganggu (Potter & Perry, 2005 ; Hidayat, 2007 ; Novita,

2012).

Page 6: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

4

Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau

hirarki. Lima tingkat kebutuhan dasar menurut teori Maslow adalah sebagai

berikut: kebutuhan fisiologis, kebutuhan keselamatan dan keamanan, kebutuhan

cinta dan memiliki, kebutuhan rasa berharga dan harga diri dan aktualisasi diri

(Potter & Perry, 2005). Fungsi perawat didalam melakukan pengkajian pada

individu yang sehat maupun sakit dimana segala aktifitas yang dilakukan dengan

berbagai cara untuk mengendalikan kepribadian pasien secepat mungkin dalam

bentuk proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, identifikasi masalah

(diagnosa keperawatan), perencanaan, implementasi dan evaluasi. Peran perawat

dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia adalah merupakan pelayanan

keperawatan meliputi membantu klien dan keluarga dalam memenuhi

kebutuhannya (Potter & Perry, 2005: Hidayat, 2012).

Berdasarkan study pendahuluan yang dilakukan di RSUD Panembahan

Senopati Bantul, pasien DM yang datang di poliklinik rawat jalan mendapatkan

pemerikasaan kadar gula darah dan pemberian obat. Berdasarkan pengamatan

peneliti, para penderita DM mendapatkan pelayanan yang sama dan tidak

dilakukan pengkajian kebutuhan agar pasien dapat melakukan perawatan diri

secara optimal, sehingga pasien dapat mengontrol gula darahnya dan mencegah

komplikasi. Selama ini belum terdapat perhatian yang serius terhadap kebutuhan

pasien DM seperti kebutuhan pasien akan melaksanakan penatalaksanaan DM

yang akhirnya jika dikaji lebih lanjut akan memenuhi perawatan mandiri oleh

pasien DM.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian non-eksperimen dengan rancangan penelitian deskriftif. Penelitian ini

bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien DM dan menggunakan

metode pendekatan kuantitatif.

Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan

jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 41 responden

Page 7: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

5

dengan kriteria inklusi. Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini

berupa kuesioner yang terdiri dari 2 bagian, yaitu kuisioner data demografi, dan

kuisioner pengkajian lima kebuthun dasar menurut Maslow pada pasien DM di

RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan uji validitas dan realibilitas.

Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat. Analisa data

deskriptif akan disajikan berupa mean, median, modus, simpangan baku (SD),

frekuensi dan prosentase (Hidayat, 2007, Analisa data yang akan dilakukan adalah

menganalisis prosentase tertinggi per sub kebutuhan pasien DM berdasarkan

kebutuhan dasar manusia menurut Maslow (Arikunto, 2010).

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Demografi Responden dan Kesehatan

Tabel 1. Karakteristik responden penderita DM di Poli Penyakit

Dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul (N=41) Karakteristik frekuensi Presentase (%)

Umur 20- 34 35-49 50-64

65-70 ≥71

4 6

15 9 5

9,7

14,5 41,4 22,3 12,1

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

15

26

36,6

63,4

Pendidikan

Tidak sekolah

SD

SMP

SMA

PT

2

9

7

16

7

4,9

22,0

17,1

39,0

17,1

Pekerjaan

Buruh

Petani

Pedagang

Swasta

PNS

Pensiunan

4

3

7

10

11

6

9,8

7,3

17,1

24,4

26,8

14,6

Penghasilan

<1000000

23

87,7

Page 8: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

6

Lanjutan (Tabel. 2)

1000000-3000000

>3000000

8

10

19,5

24,4

Lama DM

1 -5 tahun

6-10 tahun

>10 tahun

16

20

5

39,0

48,8

12,1

Penggunaan insulin

Ya

Tidak

18

23

43,9

56,1

Penggunaan OAD

OAD saja

OAD dan insulin

28

13

68,3

30,7

IMT

BB normal (18,5-24,9) 31 75,6

BB berlebih (25-29,9) 8 19,5

Obesitas (=30) 2 4,9

Rambut Terawat, tebal, tidak

rontok 29 70,7

Terawat, tipis, tidak rontok

12 29,3

Telinga Tidak memakai alat

bantu dengar 41 100,0

Mata Tidak kabur, isokor 41 100,0

Mulut Gigi tidak karies,

mukosa mulut tidak kering

41 100,0

Kulit Turgor kulit baik,

cappilari reffil < 2 s 41 100,0

Kaki Tidak ada luka, Uji

monofilamen normal 36 87,8

Tidak ada luka, Uji monofilamen tidak

normal

5 12,2

Didapatkan hasil sebagai berikut umur rentang 50 – 64 dengan jumlah

responden 15 orang (41,4%), berjenis kelamin perempuan sebanyak 26 orang

(63,4%). Tingkat pendidikan pasien DM mayoritas SMA (39,0%) dan jenis

Page 9: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

7

pekerjaan sebagai PNS (26,8%). Data penghasilan perbulan dari pasien DM

menunjukkan bahwa sebagian besar berpenghasilan sebesar < 1.000.000 (56,1%).

Sebagian besar responden menderita DM 6-10 tahun sebanyak 20 orang (49,8%),

menggunakan insulin sebanyak 18 responden (43,9%). Pengguanaan jenis Obat

Anti Diabetes (OAD) saja paling banyak digunakan sebanyak 28 orang (68,3%)

dan penggunaan OAD dan insulin sebanyak 13 orang (30,7%). BB normal

memiliki nilai tertinggi sebesar 75,5% dan pemeriksan fisik sederhana

menunjukkan bahwa keadaan umum pasien DM cukup baik.

Distribusi Hasil laboratorium dan tekanan darah dan suhu pada penderita

DM di Poli Penyakit Dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tabel 2. Distribusi Hasil laboratorium pada penderita DM di Poli

Penyakit Dalam RSUD Panembahan Senopati Bantul (N=41)

Minimum-Maximum

Modus Mean SD

LDL (mg/dL)

HDL (mg/dL)

GDS (mg/dL)

70 -176 13-100 76-360

115.0 42.0 205.0

117.870 39.4390 213.4146

17.62 15.0034 64.167

Tekanan darah

Suhu

110-170 80-90

36-37,9

110 90 37

123,71 87.6585 36.9756

13.037 4.93766 .39420

Hasil laboratorium LDL (mg/dL) dengan nilai minimum 70 mg/dL dan

nilai maksimum 176 mg/dL dengan rata-rata 117,9 (SD=17.62), sedangkan nilai

HDL (mg/dL) nilai minimum 13 mg/dL dan nilai maksimum 100 mg/dl dengan

rata-rata 39,4 (SD= 15.0034) dan hasil GDS dengan nilai minimum 76 mg/dL dan

nilai maksimum 360 mg/dL dengan rata-rata 213,4 (SD= 64.167). Hasil tekanan

darah tertinggi dengan sistole 170 dengan nilai modus 110 dan mean 123,71

(SD=13.037), sedangkan diastole nilai maksimum 90 dengan nilai modus 90 dan

mean 87,65 (SD=4,93766). Hasil pengukuran suhu didapatkan suhu maksimum

37,9dan suhu terendah 36 dengan nilai modus 37 mean 36.9756 (SD=.39420).

Kebutuhan Dasar Manusia pada Pasien DM menurut Maslow

Penelitian ini terdiri dari 5 variabel yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan

rasa aman dan keselamatan, kebutuhan cinta dan rasa memiliki, kebutuhan harga

Page 10: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

8

diri dan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Hasil analisis univariat

variabel penelitian sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis

Berdasarkan gamabar 1, diketahui bahwa presentase tertinggi dari 6 aspek

kebutuhan fisiologis adalah aspek kebutuhan cairan sebesar 60,9% dan nutrisi

sebesar 53,3%, sehingga keduanya tergolong dalam kategori kebutuhan yang

sedang, namun secara keseluruhan kebutuhan fisiologis responden berada

dalam kategori kebutuhan yang rendah sebesar 43,4%.

2. Kebutuhan rasa aman dan keselamatan

Kebutuhan keselamatan fisik pada aspek kebutuhan dasar rasa aman dan

keselamatan sebesar 33,01% dan aspek keselamatan psikologik sebesar

41,50%, kedua aspek berikut berada dalam kategori rendah. Total presentase

dari kebutuhan rasa aman dan keselamatan yaitu tergolong dalam kategori

rendah sebesar 19,89%.

13%

53,30%

35%

60,90%

30,10%

10,60%

FISIOLOGIS

OKSIGEN

NUTRISI

ELIMINASI

CAIRAN

AKTIVITAS

SEKS

33,01%

41,50%

KEBUTUHAN KESELAMATAN DAN RASA

AMAN

KESELAMATAN FISIK

KESELAMATAN PSIKOLOGIS

Page 11: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

9

3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki

Tabel 3. Kebutuhan cinta dan rasa memiliki menurut

Maslow pada penderita DM di Poli Penyakit Dalam RSUD

Panembahan Senopati Bantul (N=41)

Kebutuhan cinta dan rasa memiliki Presentase Kategori

Total 92,19 Tinggi

Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa presentase yang didapatkan dari

responden terkait kebutuhan cinta dan rasa memiliki sebesar 92,19%

tergolong dalam kategori kebutuhan yang tinggi.

4. Kebutuhan harga diri dan penghargaan

Tabel 4. Kebutuhan harga diri dan penghargaan menurut

Maslow pada penderita DM di Poli Penyakit Dalam RSUD

Panembahan Senopati Bantul (N=41)

Kebutuhan Harga diri dan penghargaan

Presentase % Kategori

Total 91,05% Tinggi

Berdasarkan tabel 12, diketahui bahwa presentase kebutuhan harga

diri dan penghargaan dari 41 responden sebesar 91,05% tergolong dalam

kategori kebutuhan yang tinggi.

5. Kebutuhan Aktualisasi

Tabel 13. Kebutuhan aktualisasi menurut Maslow pada

penderita DM di Poli Penyakit Dalam RSUD Panembahan

Senopati Bantul (N=41)

Kebutuhan Aktualisasi Presentase % Kategori

Total 62,60% Sedang

Berdasarkan tabel 13, diketahui bahwa bahwa kebutuhan aktualisasi

yang didapatkan dari 41 responden sebesar 63% tergolong dalam kategori

kebutuhan sedang.

Page 12: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

10

Gambar 1. Prioritas Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Maslow

pada Penderita DM di Poli Penyakit Dalam RSUD Panembahan

Senopati Bantul

Gambar 4. menunjukkan bahwa prioritas kebutuhan dari tertinggi

sampai terendah adalah kebutuhan rasa cinta dan rasa memilik i (92,19%),

kebutuhan harga diri (91,05%), kebutuhan aktualisasi (63%), kebutuhan

fisiologis (43,4%) dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

(19,28%).

PEMBAHASAN

Karakteristik Demografi Responden dan Kesehatan

Peneliti akan menganalisis karakteristik responden yaitu usia, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan perbulan, lama menderita DM, tipe

DM, penggunaaan insulin dan penggunaan Obat Anti Diabetes (OAD). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa usia responden sangat bervariasi mulai dari umur

20 sampai usia lebih dari 70 tahun. dan pada tabel 1 didapatkan bahwa sebagian

besar responden berumur 50-64 tahun sebesar 41,4%. Penyakit DM akan terus

meningkat dengan bertambahnya usia. Salah satu resiko DM terjad i pada usia

lebih dari 45 tahun (Soegondo, 2005). Menurut hasil penelitian dari Agustina

(2009), menunjukkan bahwa sebagian besar usia penderita DM berusia 40-70

tahun, mayoritas berusia 50 tahun. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Kurnia et al (2013), didapatkan bahwa sebagian

besar responden berumur 50-59 tahun sebesar 45,85%.

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

PRIORITAS KEBUTUHAN

PRIORITAS KEBUTUHAN

Page 13: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

11

Berdasarkan data dari hasil penelitian yang menunjukkan jenis kelamin

responden didapatkan bahwa jenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada

laki- laki sebesar 63,4%. Dalam hal ini berarti sebagian besar penderita DM di poli

penyakit dalam Panembahan Senopati Bantul adalah berjenis kelamin perempuan.

Menurut Levine, (2008) perempuan DM mempunyai kecenderungan untuk

mengalami masalah yang lebih banyak dibanding laki- laki. Masalah yang dapat

ditemukan adalah gangguan sekresi insulin dan aktivitas insulin serta adanya

hipertensi dan keputihan (Subekti, 2005; Levine, 2008).

Gambaran tingkat pendidikan ini berdasarkan riwayat pendidikan formal

terakhir yang diikuti oleh responden. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian

besar resonden berpendidikan sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 16 orang

(39%). Dengan latar belakang pendidikan responden setingkat SMA maka

diharapkan akan lebih mudah menerima informasi terkait dengan penatalaksanaan

DM dan mencegah timbulnya komplikasi. Berdasarkan hasil analisis jenis

pekerjaan responden menunjukkan sebagian besar bekerja sebagai Pegawai

Negeri Sipil (PNS) yaitu sebanyak 11 orang (26,8%). Terkait pekerjaan responden

memungkinkan adanya fasilitas askes PNS yang digunakan oleh responden.

Berbeda dengan penelitian dari Agustina (2009) hasil penelitian menunjukkan

bahwa sebagian besar penderita DM mayoritas pensiunan sebesar 35% kemudian

PNS sebesar 15%. Menurut data dari karakteristik responden yang menunjukkan

karakteristik penghasilan perbulan paling banyak dari responden adalah <

1.000.000 perbulannya yaitu sebanyak 23 orang (87,7%). Dengan karakteristik

penghasilan perbulan tersebut, dimungkinkan banyak penderita DM yang

menggunakan kartu jamkesmas ketika akan melakukan pemerikasaan dan kontrol

di rumah sakit. Menurut Agustina, (2009) tingkat penghasilan dapat

mempengaruhi perilaku responden dalam mencari pengobatan, membeli obat-

obatan, biaya pemeriksaan laboratorium dan biaya perawatan rumah sakit.

Berdasarkan karakteristik responden didapatkan bahwa sebagian besar

responden lama menderita DM 6-10 tahun sebesar 48,8%. Dalam hal ini sebagian

besar penyakit DM yang diderita oleh responden merupakan penyakit menahun.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Kurnia, (2013) yang

Page 14: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

12

menunjukkan bahwa sebagian besar responden lama menderita DM selama 6-10

tahun sebesar 52,1%.

Berdasarkan data penggunaan insulin pada penderita DM didapatkan hasil

bahwa setengah dari responden tidak menggunakan insulin sebanyak 23 orang

(56,1%). Penggunaan insulin ini terkait tipe DM yang diderita. Menurut penelitian

dari Kurnia (2013) menunjukkan bahwa kurangnya penggunaan insulin oleh

penderita DM disebabkan adanya penolakan dari pasien dengan alasan pasien

takut untuk menyuntikkan insulin dan seringkali merasakan penambahan berat

badan dan pernah menglami hipoglikemi.

Penggunaan OAD tunggal paling banyak dikonsumsi oleh responden

sebanyak 28 orang (68,3%) daripada OAD dengan insulin sebanyak 13 orang

(30,7%). Berarti sebagian besar responden hanya mengkonsumsi OAD untuk

pengobatan penyakit DM pasien. Pemberian obat oral terbanyak diberikan

berdasarkan keadaan klinis yang menunjukkan sel beta pankreas masih dapat

mensekresikan insulin.

Berdasarkan hasil analisis data laboratorium nilai LDL tertinggi yaitu 176

mg/dL dengan rata-rata 117,9 (SD=17.62), sedangkan nilai HDL tertinggi 100

mg/dl dengan rata-rata 39,4 (SD= 15.0034). Berdasarkan hasil pemeriksaan lipid

tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar kolesterol tertinggi dari responden

sebesar 276. Hal ini memungkinkan terjadi gangguan dislipedemia (Soegondo,

2007). Menurut penelitian dari Kurnia (2013) menunjukkan bahwa gambaran jika

terjadi gangguan dislipedemia adalah peningkatan kadar trigliserida, penurunan

kadar kolesterol HDL dan terjadi peningkatan kadar kolesterol LDL ataupun

normal.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Gula darah Sewaktu (GDS) yang

didapatkan dari 41 responden, nilai maksimum GDS pasien adalah 360 mg/dL

dengan rata-rata 213,4 (SD= 64.167). Hasil GDS yang tinggi ini menunjukkan

bahwa pengendalian gula darah sewaktu responden masih tergolong kurang baik

sehingga didpatkan hasil GDS melebihi batas normal sebesar <200. Menurut

Internasional Diabetes Federation (IDF) berdasarkan tingkat pencapaian

pengendalian DM hanya 32% penderita dengan GDS yang terkendali. Rendahnya

Page 15: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

13

pengetahuan yang dimiliki responden mengenai penyakit DM sehingga tidak

mampunya responden mengontrol kadar gula darah dan mengakibatkan kadar

gula darah menjadi tinggi (Nabyl, 2012).

Berdasarkan presentase prekuensi IMT pada penderita DM didapatkan

hasil IMT berada dalam rentang normal sebesar 75,6 %. Dari hasil data tersebut

berarti sebagian besar responden memiliki berat badan dan tinggi badan yang

ideal. Secara umum seorang penderita DM yang obesitas akan mengalami

penurunan berat badan, hal ini disebabkan karena adanya gangguan metabolisme

lemak dan protein didalam tubuh penderita DM sehingga secara tidak sadar

penderita DM akan mengalami penurunan berat badan tanpa disertai alasan yang

jelas. Berdasarkan tabel, menunjukkan hasil tekanan maksimum sistol 170 nilai

modus 110 dan mean 123,71 (SD=13.037), sedangkan diastole nilai maksimum

90 dengan nilai modus 90 dan mean 87,65 (SD=4,93766). Data tersebut

menunjukkan bahwa ada penyakit penyerta selain penyakit DM yaitu hipertensi.

Berdasarkan hasil penelitian Asmika et al (2011) menunjukkan bahwa sebagian

besar responden (46%) menunjukkan nilai tekanan darah antara 140/90-149/95

mmHg hal ini menunjukkkan bahwa ada penyakit penyerta DM yaitu hipertensi

yang tergolong dalam kategori tekanan darah ringan.

Berdasarkan tabel 9, pemeriksan fisik sederhana yang dilakukan peneliti

pada responden menunjukkan bahwa keadaan umum pasien DM di poli penyakit

dalam Panembahan Senopati Bantul cukup baik, sedangkan untuk uji

monofilamen tidak normal pada kaki terdapat 5 orang sebesar 12,2%. Uji

monofilamen ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya rasa baal pada kaki

responden hal ini berhubungan dengan ada atau tidaknya gangguan oksigenasi

pada penderita DM.

Adanya hasil yang tidak normal pada uji monofilamen tersebut

menunjukkan bahwa 5 orang pasien DM tersebut beresiko terkena ulkus

diabetikum. Jika tidak segera ditangani akan beresiko amputasi. Adanya rasa baal

tersebut merupakan resiko terjadinya neuropati (Echeverry, 2009).

Page 16: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

14

Kebutuhan Fisiologis pada Pasien DM menurut Maslow

Hasil penelitian pengkajian kebutuhan dasar fisiologis pada tabel 1

menunjukkan bahwa kebutuhan fisiologis termasuk dalam kategori rendah sebesar

43,4%. Berdasarkan gambar 1, menunjukkan bahwa kebutuhan fisiologis

merupakan prioritas terendah kedua dari kebutuhan dasar manusia lainnya

menurut Maslow. Menurut teori Maslow kebutuhan fisiologis merupakan hal yang

penting untuk bertahan hidup (Potter & Perry, 2005). Hasil penelitian ini

berlawanan dengan teori Maslow. Menurut Maslow prioritas tertinggi dalam

hirarki Maslow yaitu kebutuhan fisiolologis (Potter & Perry, 2005).

Perbedaan hasil penelitian dengan teori Maslow ini dimungkinkan karena

saat ini kebutuhan fisiologis pada penderita DM selalu menjadi perhatian utama

bagi petugas kesehatan. Padahal kebutuhan akan rasa cinta merupakan kebutuhan

yang tertinggi yang harus dipenuhi. Hal ini dapat terjadi karena mereka selalu

menganggap bahwa kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan prioritas padahal

walaupun kebutuhan fisiologis yang selalu dipenuhi tetapi tanpa adanya perhatian,

cinta dan kasih sayang menyebabkan kebutuhan fisiologis ini menjadi tidak

bermakna optimal sehingga tidak menutup kemungkinan pengobatan menjadi

gagal. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Maisyarah (2013)

menunjukkan bahwa kebutuhan fisiologis berada pada prioritas keempat dari lima

kebutuhan dasar manusia menurut Maslow, hasil penelitian menunjukkan bahwa

bertambah parahnya penyakit dan kecemasan dikarenakan kurangnya perhatian

cinta dari keluarga, pasangan dan orang terdekat sehingga jika hal ini terjadi

segala macam gangguan fisiologis akan cepat muncul dan berkembang.

Walaupun kebutuhan fisiologis pada penderita DM berada pada kategori

kebutuhan yang rendah berdasarkan gambar 1 dan tabel 1, hasil penelitian

menunjukkan ada aspek- aspek kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi yaitu

kebutuhan cairan sebesar 60,9% dan nutrisi sebesar 53,3% yang tergolong

kebutuhan yang sedang. Kebutuhan nutrisi pada pasien DM yang harus dipenuhi

berupa pengontrolan berat badan oleh pasien DM hal ini terkait dengan

penatalaksanaan DM seperti olahraga. Selain itu juga kepatuhan pasien DM

terkait 3J (jenis, jumlah, jadwal) yang akan mempengaruhi kondisi tubuh pasien

Page 17: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

15

DM jika tidak patuh terhadapa pola diet yang sudah diberikan (Smeltzer & Bare,

2005). Hal ini terkait dengan adanya gejala khas yang timbul dari penderita DM

yaitu polidipsi dan poliuri. Sebagian besar penderita DM kemungkinan akan

mengalami dehidrasi jika kebutuhan cairan didalam tubuh tidak segera tertangani.

Kebutuhan Rasa Aman dan Keselamatan pada Pasien DM menurut Maslow

Berdasarkan tabel 2, menunjukkan bahwa kebutuhan rasa aman dan

keselamatan tergolong dalam kategori rendah sebesar 19,89%. Pada gambar 1,

menunjukkan bahwa kebutuhan rasa aman dan keselamatan pada pasien DM di

poli Panembahan Senopati Bantul merupakan prioritas terakhir atau terendah dari

kebutuhan dasar manusia menurut Maslow. Hal ini kemungkinan disebabkan

kebutuhan rasa aman dan keselamatan sudah terpenuhi. Namun perlu diketahui

bahwa kebutuhan rasa aman dan keselamatan tersebut mempunyai dua aspek yang

ternyata penting untuk dipenuhi yaitu kebutuhan keselamatan fisik pada aspek

kebutuhan dasar rasa aman dan keselamatan sebesar 33,01% dan aspek

keselamatan psikologik sebesar 41,5.

Ancaman keselamatan fisik pada pasien DM seperti kurangnya fasilitas

konseling dan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya melakukan kontrol

darah dan diet serta kurangnya kesadaran penderita DM untuk melakukan

pemeriksaan panca indera dan anggota tubuh, sehingga jika hal ini tidak terpenuhi

akan menjadi ancaman yang besar bagi penderita DM. Selain itu status nutrisi,

keadaan imunitas, usia, gangguan persepsi sensori serta status mobilisasi menjadi

faktor yang dapat mengancam keamanan fisik penderita DM (Hidayat, 2012).

Selain keamanan fisik keamanan psikologis pada pasien perlu

diperhatikan. Rendahnya keamanan psikologis kemungkinan disebabkan adanya

perasaan mengancam yang timbul karena proses penyakit semakin bertambah

parah. Dari hasil analisis keselamatan psikologis didapatkan bahwa presepsi

penderita DM terhadap penyakit DM yang diderita masih kurang baik, sebagian

besar beranggapan bahwa rasa cemas, takut dan bingung sering muncul sehingga

menganggu pikiran mereka saat ini. Pada penderita DM yang sudah menahun

sebagian akan mengalami perasaan putus asa, yang memungkinkan pasien sudah

Page 18: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

16

bosan dan malas melanjutkan terhadap pengobatan dan program DM yang sudah

dilakukan bertahun-tahun (Tarwoto & wartonah, 2011; Novita, 2012).

Pengkajian Kebutuhan Cinta dan Rasa Memiliki

Hasil penelitian pada tabel menunjukkan bahwa kebutuhan cinta dan rasa

memiliki tergolong dalam kategori tinggi sebesar 92,19%. Pada gambar 1

menunjukkan bahwa kebutuhan rasa cinta dan rasa memiliki pada pasien DM di

Poli Panembahan Senopati Bantul berarti merupakan prioritas pertama yang harus

dipenuhi dari kelima kebutuhan dasar manusia menurut Maslow. Berdasarkan

hasil penelitian kebutuhan cinta berada pada prioritas yang pertama dimungkinkan

karena sebagian besar pasien DM membutuhkan perhatian lebih dari keluarga,

teman, pasangan dan masyarakat. Tingginya kebutuhan ini disebabkan karena

pada dasarnya kebutuhan fisiologis selalu menjadi prioritas utama sehingga

kebutuhan ini luput dari perhatian keluarga dan petugas kesehatan.

Menurut Maslow manusia secara umum seseorang membutuhkan perasaan

bahwa mereka dicintai oleh keluarga, teman sebaya dan masyarakat. Kebutuhan

cinta dan rasa memiliki akan meningkat jika mereka memiliki waktu dan energi

untuk mendapatkan cinta dari orang-orang terdekat (Potter & Perry, 2005).

Menurut hasil penelitian kebutuhan cinta dan rasa memiliki pada sebagian besar

responden adalah berupa rasa bahwa sebagian besar pasien DM mendapat

dukungan dari keluarga, pasangan dan orang terdekat, pelibatan pasien DM dalam

kegiatan keluarga dan keluarga membantu dalam biaya pengobatan dan perawatan

jika sakit Pelibatan penderita DM dalam kegiatan keluarga merupakan suatu

dukungan sosial terhadap kenyamanan fisik dan emosional yang diberikan kepada

seseorang oleh keluarganya, teman, teman kerja ataupun yang lainnya. Hal ini

menunjukkan bahwa seseorang adalah bagian dari suatu komunitas yang

mencintai dan peduli terhadap dirinya. Menurut hasil peneltian dari Christyani

(2007) menunjukkan bahwa komunikasi merupakan bentuk perhatian dari suami

dan anak-anak pada penderita DM sehingga pada pasien DM dukungan keluarga,

teman dan orang-orang terdekat akan meningkatkan keinginan untuk melakukan

pengobatan.

Page 19: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

17

Kebutuhan Harga Diri dan Penghargaan pada Pasien DM menurut Maslow

Hasil analisis dari kebutuhan harga diri dan penghargaan dari penderita

DM menunjukkan bahwa kebutuhan harga diri dan penghargaan tergolong dalam

kategori tinggi (91,05%). Menurut gambar 1 menunjukkan bahwa kebutuhan

harga diri dan penghargaan berada pada prioritas kedua. Penelitian ini sesuai

dengan penelitian Maiysarah (2013) menunjukkan bahwa selain kebutuhan akan

cinta dan rasa memiliki seseorang membutuhkan kebutuhan harga diri sebagai

penghargaan terhadap dirinya.

Menurut Maslow, manusia membutuhkan penghargaan atau apresiasi

sebagai peningkatan rasa kepercayaan diri dan dianggap berguna. Jika kebutuhan

tidak terpenuhi, mungkin saja akan merasa tidak berdaya dan rendah diri (Potter

& Perry, 2005). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan

harga diri yang dibutuhkan pasien DM berupa perasaan akan penghargaan

terhadap diri sendiri, penerimaan orang-orang disekitar terhadap kondisi dan

hubungan yang baik dengan petugas kesehatan. Penerimaan dari keluarga tentang

keadaan penderita DM akan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam

melakukan aktivitas dan bergaul dengan orang-orang sekitar. Hubungan yang baik

dengan petugas kesehatan akan membuat perasaan pasien menjadi lebih nyaman.

Kebutuhan penghargaan dari petugas kesehatan juga dibutuhkan oleh penderita

DM. Memberikan pelayanan kesehatan yang baik serta hubungan timbal balik

yang harmonis dapat meningkatkan pengetahuan dan harga diri dari penderita

DM, sehingga pemenuhan kebutuhan fisiologis dan cinta otomatis akan terpenuhi

(Hidayat, 2007 ; Novita, 2012).

Kebutuhan Aktualisasi pada Pasien Dm menurut Maslow

Berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa kebutuhan aktualisasi yang

didapatkan dari 41 responden tergolong dalam kategori sedang (63%).

Berdasarkan gambar 1 menunujukkan bahwa kebutuhan aktualisasi berada di

peringkat ketiga. Menurut Maslow (1970), aktualisasi diri dikatakan maksimal

jika manusia sudah memenuhi seluruh kebutuhan pada tingkatan yang rendah

(Potter & Perry, 2005). Pada penelitian ini kebutuhan aktualisasi dari pasien DM

belum berada dalam kategori tinggi atau maksimal, hal ini dimungkinkan karena

Page 20: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

18

sebagian dari responden belum mencapai status kebutuhan dan kesehatan serta

potensi untuk melakukan aktualisasi secara maksimal. Menurut Hidayat (2007)

menyebutkan aktualisasi diri mungkin akan terjadi jika ada keseimbangan antara

kebutuhan klien dan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan tubuh dan

lingkungan.

Berdasarkan hasil penelitian kebutuhan aktualisasi yang didapatkan dari

responden adalah kemampuan pasien DM untuk tetap bisa melakukan hobi dan

rekreasi seperti biasanya, keikutsertaaan pasien DM dalam kegiatan tidak aktif di

masyarakat, tempat kerja dan kemampuan pasien DM berkontribusi pada

kelompok penderita DM lainnya. Pada penderita DM pengaktualisasian diri dapat

berupa saling memberikan informasi bagi penderita DM lainnya untuk

memuaskan rasa ingin tahu yang mengarah keperkembangan dan kesehatan yang

normal (Tarwoto, 2006).

KESIMPULAN

1. Karakteristik demografi pasien DM di poli penyakit dalam RSUD

Panembahan Senopati Bantul adalah sebagian besar berumur 50-64 tahun,

berjenis kelamin perempuan dengan tingkat pendidikan SMA mayoritas

bekerja sebagai PNS. Sebagian besar berpenghasilan sebesar < 1.000.000,

menderita DM selama 6-10 tahun dan tidak menggunakan insulin.

Penggunaan OAD tunggal paling banyak dikonsumsi oleh responden dengan

hasil laboratorium LDL, HDL dan GDS tergolong kurang baik dan hasil

pemeriksaan fisik sederhana pada pasien DM menunjukkan hasil yang cukup

baik dan normal.

2. Kebutuhan dasar manusia pada pasien DM berdasarkan 5 kebutuhan dasar

manusia menurut maslow adalah kebutuhan fisiologis dengan aspek

kebutuhan nutrisi dan cairan dalam kategori rendah, kebutuhan rasa aman

dan keselamatan kategori rendah , kebutuhan cinta dan rasa memiliki kategori

tinggi, kebutuhan harga diri dalam kategori tinggi dan kebutuhan aktualisasi

dalam kategori sedang .

Page 21: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

19

3. Prioritas kebutuhan pasien DM dari prioritas tertinggi ke terendah adalah

kebutuhan cinta dan rasa, kebutuhan harga diri dan penghargaan, kebutuhan

aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan kebutuhan rasa aman dan keselamatan.

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association (ADA). American Diabetes Association’s Clinical Practice Recommendations 2008. Diabetes Care. Vol 31, No. 1.January

2008.

Agustina. Tri. (2009). Gambaran Sikap Pasien Diabetes Melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta Terhadap Kunjungan Ulang Konsultan Gizi. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Arikunto, S. (2010). Prosedur Pnelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Depkes RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia Thun 2010. Jakarta : departemen Kesehatan RI

Depkes R.I. (2007) “Peran Diit dalam Penanggulangan Diabetes” diasampaikan dalam seminar pekan Diabetes 25-27 Maret 2003 diakses pada 21 Februari

2013. http://www.depkes.go.id

Echeverry, Diana, Petra Duran< Curley Bounds, Martin Lee, Mayer B. Davidson

(2009). Effect Of Pharmacological Treatment Of Deppresion On AIC And Quality Of Life In Low-Income Hispanics And African Americans With Diabetes. Diabetes Care, Volume 32, Number 12, December

2009.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2012). Kebutuhan Dasar Manusia Konsep Proses dan Praktik Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Kurnia, Lesi et al. (2013). Gambaran Penggunaan Jenis Obat Antidiabetes dan Pengetahuan Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Poliklinik Penyakit

Dalam RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Skripai. Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Pekanbaru

Maisyarah (2013). Kecemasan Ditinjau Dari Kebutuhan Dasar Yang Belum Terpenuhi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Nabyl, R.A. (2012). Panduan Hidup Sehat Mencegah dan Mengobati Diabetes Melitus Edisi Revisi. Yogyakarta: Aulia Publishing

Page 22: PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MENURUT …thesis.umy.ac.id/datapublik/t37052.pdf · kebutuhan aktualisasi, kebutuhan fisiologis dan terakhir kebutuhan rasa aman dan keselamatan

20

Novita, R., Sari. (2012). Diabetes Melitus Dilengkapi dengan Senam DM.

Yogyakarta: Nuha Medika

Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:

Konsep, Proses dan Praktek . Jakarta: EGC

Subekti I (2005). Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta. Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia Tarwoto & Wartonah (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Medika Tarwoto & Wartonah (2011). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Medika