Pengolahan Limbah Cair Tahu Secara Anaerob Dan Aerob

Embed Size (px)

Citation preview

Pengolahan Limbah Cair TahuSecara Anaerob Dan Aerob (V. Darsono) 9 Pengolahan Limbah Cair Tahu Secara Anaerob Dan Aerob V. Darsono Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya YogyakartaJl. Babarsari 43 Yogyakarta 55281 E-mail: [email protected]. AbstractTherearemanysoybeancurdsmallscaleindustriesinYogyakartawhichhavenowaste watertreatmentsystem.Sincemediumandsmallscaleindustriescorrelatedwithsmall capitalandlowtechnology,theneedofsimplewastewatertreatmentsystemisobvious. The aim of this researh is to produce cheap waste water treatment system. The cheap waste watertreatmentsystemiscarriedoutinanaerobicaerobicprocess.Theproposedwaste water treatment system need 80.5 hours to treat the water. Keywords: soybean curd waste, anaerobic, aerobic 1.Pendahuluan a. Latar belakang masalah Industritahumerupakanindustrirakyat,yangsampaisaatinimasihbanyakyang berbentukusahaperumahanatauindustrirumahtangga.Walaupunsebagaiindustrirumah tanggadenganmodalkecil,industriinimemberikansumbanganperekonomiannegaradanmenyediakanbanyaktenagakerja.Namunpadasisilaindihasilkanlimbahcairyangsangat berpotensi merusak lingkungan.Limbahcairyangdihasilkanolehindustritahumerupakanlimbahorganikyangdegradable atau mudah diuraikan oleh mikroorganisme secara alamiah. Namun karena sebagian besarpemrakarsayangbergerakdalamindustritahuadalahorang-orangyanghanya mempunyai modal terbatas, maka perhatian terhadap pengolahan limbah industri tersebut sangat kecil, dan bahkanada beberapa industri tahu yang tidak mengolah limbahnya sama sekali dan langsung dibuang ke lingkungan.Kondisi ini sangat tidak menguntungkan dan harus mendapat perhatian yang serius.Pengolahanlimbahcairindustritahusampaisaatsekarangkebanyakanhanya menampunglimbahcairkemudiandidiamkanbeberapasaatlaludibuangkesungai.Caraini memerlukankapasitaspenampunganlimbahcairyangsangatbesar.Terlebihlagiapabila kapasitasindustritahucukupbesar,makadihasilkanlimbahcairindustritahuyangsangat banyak. Penguaraianpolutantersebutdilakukanolehmikroorganismeyangtidakmemerlukan oksigen bebas atau secara anaerob. Memang hal tersebut dapat berjalan walaupun memerlukan waktuyangcukuplama.Supayaprosespengolahandapatberjalanlebihefektif,makaperlu dicarikondisiyangpalingbaikbagipertumbuhanmikroorganisme.Mikroorganismedapat hidup dengan baik pada kondisi pH limbah cair sekitar 7 atau pada keadaan normal.Limbahcairindustritahubersifatasamsehinggasebelumdiolahperludinetralkanterlebih dahulu dengan kapur agar kerja mikroorganisme berlangsung dengan baik.Mengingatwaktuyangcukuppanjangdalamprosespengolahanlimbahcairtahusecara anaerob,makaperludicarijalankeluaruntukmendapatkanprosesyangsingkatnamun biayanya tetap murah.Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.1 Januari 2007: 9-20 10 b. Tujuan penelitian 1)Mengetahui waktu yang diperlukan untuk penurunan BOD secara anaerob. 2)Mengetahui waktu yang diperlukan untuk penurunan BOD secara aerob (setelah limbah diproses secara anaerob selama 3 hari). c.Batasan masalah Banyak indikator yang menentukan apakah suatu limbah cair telah memenuhi persyaratan untukdibuang kelingkungan atau belum. Persyaratanbagi berbagai jenislimbahcair berbeda-beda.Persyaratanparameterlimbahcairuntukindustritahupunbanyaksekali,antaralain: ChemicalOxygenDemand(COD),BiologicalOxygenDemand(BOD),danTotalSuspended Solid(TSS).Karenaadanyahubunganyangdekatantaraketigaparametertersebut,dalam penelitianinihanyaparameterBODyangakandiamati.Haltersebutdapatdipertanggung jawabkankarenaapabilaBODsuatulimbahkecil,makakandunganCODdanTSSjuga biasanyakecil.DemikinsebaliknyaapabilakandunganBODsuatulimbahtinggi,maka kandungan COD dan TSS limbah tersebut biasanya juga tinggi. 2. Landasan Teori a. Baku mutu Bakumutudapatdibedakanmenjadi2yaitubakumutulimbahdanbakumutu lingkungan.Bakumutulimbahmengaturpersyaratanlimbahyangbolehdibuangke lingkungan, sedangkan baku mutu lingkungan mengatur kondisi lingkungan agar sesuai dengan kebutuhan manusia. Pasal14ayat(1)Undang-undangRepublikIndonesiaNomor23Tahun1997Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan: Untuk menjamin pelestarianfungsi lingkungan hidup,setiapusahadan/ataukegiatandilarangmelanggarbakumutudankriteriabaku kerusakanlingkungan.Untukmelindungilingkunganhidupyangpalingmudahadalah membuataturan,danaturantersebutberupabakumutu.Tetapiwalaupunpadasatusisibaku mutudipergunakanuntukmelindungilingkungan,tetapipadasisiyanglainharus memungkinkanberoperasinyasuatukegiatandan/atauusaha.Apabilabakumutuituterlalu berat,makasangatsulitbagisuatuusahauntukmelangsungkanusahanya.Bakumutuharus disesuaikan dengan tempat dan teknologi yang telah dimiliki.Baku mutu limbah cair dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1)Efluent standard Eflluentstandardadalahbataskadarmaksimumatauminimumparameterlimbahyang diperbolehkanuntukdibuangke lingkungan. Ada 4 jenisyaitu:golonganI, II, III, danIV. Golongan I merupakan standar limbah yang paling baik, sehingga pengolahannyapun paling sulit,dangolonganIVadalahgolonganlimbahyangpalingjelek,sehinggaapabilasuatu kegiatandituntutuntukmengolahlimbahsesuaidengangolonganIV,makatuntutanitu adalah yang paling ringan.2)Stream standard Stream standard adalah batas kadar maksimum atau minimum parameter suatu badan air. Badan air seperti sungai dibedakan menjadia)Badan air golongan A: yaitu badan air yang airnya digunakan sebagaiair minum tanpa pengolahan yang berarti. b)BadanairgolonganB:yaitubadanairyangairnyadapatdigunakansebagaiairbaku untukdiolah sebagai air minum, dan dapat digunakan untuk keperluan lain, tetapi tidakmemenuhi golongan APengolahan Limbah Cair TahuSecara Anaerob Dan Aerob (V. Darsono) 11 c)BadanairgolonganC:yaitubadanairyangairnyadigunakanuntukkeperluanperikanandanpeternakan,dandapatdigunakanuntukkeperluanlain,tetapitidak memenuhi golongan A dan B d)Badan air golongan D: yaitu badan air yang airnya digunakan untuk keperluan pertanian dan untuk keperluan lain, tetapi tidakmemenuhi golongan A, B, dan Ce)Badan air golongan E yaitu badan air yang airnya tidak memenuhi kualitas air golongan A, B, C, dan D (Anonimus, 2000). b. Limbah Cair Limbahadalahsesuatuyangtidakberguna,tidakmemilikinilaiekonomidanakan dibuang, apabila masih dapat digunakan maka tidak disebut limbah. Prosespembersihanmesin-mesindiberbagaipercetakankebanyakanmenggunakanminyak tanah,bensindanterpentinsebagaipelaruttinta.Mesin-mesinharusselaludibersihkankarena penggunaan tintadengan berbagaimacamwarna.Apabila pelarut tintatersebut tidakmemiliki nilaiekonomissamasakali,makapelaruttersebutdisebutlimbah.Tetapiapabilapelarut tersebut dapat diolah kembali dengan cara distilasi, maka pelarut bukan merupakan limbah.Jenislimbahcairpadadasarnyaada2yaitulimbahindustridanlimbahrumahtangga. Limbahcairyangtermasuklimbahrumahtanggapadadasarnyahanyamengandungzat-zat organikyangdenganpengolahanyangsederhanaatausecarabiologidapatmenghilangkan poluten yang terdapat di dalamnya (Ginting, 1992) Poluten yang terdapat limbah cair ada berbagai jenis, dan jenis polutan tersebut menentukan bagaimana limbah cair tersebut harus diolah. Berdasarkan polutan yang terkandung di dalam limbah cair, maka limbah cair dapat dibedakan menjadi empat yaitu:1)Mengandung bahan yang mudah menguap Bilalimbahmengandungbahanyangmudahmenguap,harusadaunitaerasiuntuk mengeluarkanbahan-bahanyangmudahmenguap,atauditempatkanpadalokasi penampungan dengan luas permukaan besar agar terjadi penguapan. 2)Mengandung bahan yang mudah membusuk Limbahcairyangmengandungbahanyangmudahmembusuk(degradable)diolahsecara bakterologi baik secara aerob maupun anaerob. 3)Limbah yang mengandung logam berat atau bahan-bahan kimia yang lain, relatif lebih sulit, sebab harus diketahui karakter dari masing-masing polutan. 4)Mengandung bakteri patogen Limbahyangmengandungbakteripatogen,harusadaunituntukmembunuhbakteri, misalnya mengunakan kaporit(Darsono, 1995). c.Pengolahan limbah cair Berdasarkan sifat limbah cair, proses pengolahan limbahcairdapat dibedakanmenjadi 3 yaitu:1)Proses fisika Proses ini dilakukan secara mekanik tanpa penambahan bahan-bahan kimia.Proses ini meliputi: penyaringan, pengendapan, dan pengapungan. 2)Proses kimia Proses ini menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan bahan pencemar. 3)Proses biologi.Menghilangkan polutan menggunakan kerja mikroorganisme. Padakenyataannyaprosespengolahaninitidakberjalansendiri-sendiri,tapiseringharus dilaksanakandengan cara kombinasi. Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.1 Januari 2007: 9-20 12 Prosespengolahanlimbahcairberdasarkantingkatanperlakuannyadapatdigolongkan menjadi 5 golongan.Akan tetapi dalamsuatu instalasi pengolahan limbah, tidakharus ke lima tingkatan ini ada atau dipergunakan. 1)Pengolahan pendahuluan Pengolahanpendahuluan(pretreatment),dilakukanapabiladidalamlimbahcairterdapat banyakpadatan terapung atau melayang, misalnya berupa ranting, kertas, dan pasir. Dapat digunakansaringankasar,bakpenangkaplemak,bakpengendappendahuluan(misalnya untuk menangkap pasir), dan septic tank. 2)Pengolahan tahap pertama Pengolahantahappertama(primarytreatment),untukmemisahkanbahan-bahanpadat tercampur(ukurancukupkecil).Netralisasitermasukjugadalamtahappengolahantahap pertama.Dapatdilakukancecarakimia(netralisasi,koagulasi),danfisika(sedimentasi, flotasi atau pengapungan). 3)Pengolahan tahap kedua Pengolahantahapkedua(secondarytreatment),pengolahaninibiasanyamelibatkan proses biologi antara lain: lumpur aktif, bak aerob, dan bak anaerob.4)Pengolahan tahap ke tiga Pengolahantahapketiga(tertiarytreatment)digunakanapabilaadabeberapazatyang membahayakan.Pengolahantahapketigamerupakanbentukpengolahankhusussesuai denganpolutanyangakandihilangkan,misalnya:penguranganbesidanmangan.Contoh lain misalnya penggunaan karbon aktif, menghilangkan amoniak. 5)Pengolahan tahap keempat Pembunuhankuman(desinfection)adalahpengolahantahapkeempat,dilakukanapabila limbah cair mengandung bakteri patogen. Bahan yang sering digunakan adalah: a)Gas klor

++ + + Cl H Cl O H O H Cl2 2

++ Cl O H Cl O H b)Garam natrium hipoklorida

+ Cl O Na Cl O Na c)Kaporit

Cl O H H Cl OCl O Ca Cl O Ca ++ + +2 ) (2 Cl O Cl O H dan disebutklorbebasfreeavailablechlorindengandayabunuhCl O H 40kali sampai 80 kali lebih besar daripada OCl Pengolahan limbah cair secara biologi pada dasarnya menggunakan kerja mikroorganisme untukmenguraikanlimbahmenjadibahan-bahanyangsederhana.Pengolahanlimbahcecara biologi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: anaerob dan aerob. 1)Secara anaerob Pengolahan limbah cair secara anaerob berarti yang bekerja atau yang hidup adalah bakteri anaerob yang tidak memerlukan oksigen bebas. Bakteri ini dapat bekerja dengan baik pada suhu yang semakin tinggi sampai 40 derajat celcius, pada pH sekitar 7. Bakteri ini juga akan bekerja dengan baik pada keadaan yang gelap dan tertutup. 2)Secara aerob Pengolahanlimbahsecaraaerobberartiyangdipergunakanadalahbakteriaerobyang memerlukan oksigen bebas. Bakteri ini akan bekerja dengan baik pada pH sekitar 7 dengan suhu yang semakin tinggi sampai pada 40 derajat celcius. Oleh karena itu dalam pengolahan Pengolahan Limbah Cair TahuSecara Anaerob Dan Aerob (V. Darsono) 13 limbahsecaraaerobharusdimasukkanoksigendariudarasecarakontinyu(Sugiarto, 1987) d. BiologicalOxygen Demand Pentingnyajumlahoksigenyangberadadalamair,menyebabkanperlunyadisediakan ukurankebutuhanoksigenyangdiperlukanolehbakteriuntukmerombaklimbah.Salahsatu ukurantersebutadalahBiologicalOxygenDemand(BOD,kebutuhanoksigenuntukproses biologi).BODadalahjumlahoksigendalamppmyangdiperlukanselamaprosesstabilisasi dari pemecahan bahan organik oleh bakteri aerob. Walaupun ada yang tidak setuju namun ada yangmemberikepanjanganBODsebagaiBiochemicalOxygenDemand,denganpengertian banyaknya oksigen yang diperlukan untuk proses biokimia.BODsecaralengkapditulisdenganBOD5hari20 0C,inimenyatakanbanyaknyaoksigenbebasyangdiperlukanolehbakteriaerobselama5haridengankondisisuhu20 oC. Banyaknyaoksigenyangdiperlukanuntukprosesstabilisasiuntukwaktuyangberbeda,pasti akan berbeda, demikian juga untuk suhu yang berbeda, juga berbeda. Karena cukup merepotkan untukmenulisBOD5hari20 0CmakadisetujuibersamadenganmemberisimbolBOD. Apabila BOD diartikan pada waktu dan suhu yang berbeda maka harus disebutkan secara jelas, misalnya BOD 3 hari 20 0C.Faktor-faktor yang mempengaruhi BOD adalah: 1)jenis limbah 2)suhu air 3)derajat keasaman (pH) 4)kondisi air secara keseluruhan JenislimbahakanmenentukanbesarkecilnyaBOD,apakahlimbahtersebutmudah membusukatautidak.Semakinmudahterjadipembusukan/perombakan,makaBODakan semakin besar. Prosesdekomposisisangatdipengaruhiolehsuhuair.Sebagaigambaranbahwadagingyang diletakkandalamsuhu0 0Csulitterdekomposisi,karenaaktivitasmikroorganismesangat rendah.Aktivitasmikroorganisme semakin tinggi pada suhuyang semakinmeningkat(sampai 60 0C). DerajatkeasamanpHairakansangatmenentukanaktivitasmikroorganisme,padapH antara6,58,3aktivitasmikroorganismesangatbaik.PadapHyangsangatkecilatausangat besar, mikroorganisme tidak aktif, atau bahkan akan mati.Selainfaktortersebutyangsudahdijelaskan,aktivitasmikroorganismeditentukanoleh kondisiairsecarakeseluruhan.Kondisiairsecarakeseluruhanyangmendukungberkembang biaknyamikroorganismeakanmenyebabkanBODbesar.Mikroorganismeakansangat terganggu olehadanya sabun atau bahkan mati bila ada racun misalnya kaporit. Sesuai dengan definisi BOD maka limbah itu semakin jelek apabila BOD semakin tinggi. SehinggaBODdapatdipergunakanuntukmenentukankepekatanlimbahataubaikburuknya limbah. Limbahyang mempunyai BOD tinggi pada dasarnya (tidak selalu) lebih jelek daripada limbahyangmempunyaiBODrendah.BODitudapatdigunakansebagaiukurankualitas limbah cair atau air apabila tidak ada gangguan terhadap aktivitas mikroorganisme. Bilalimbahdibuangkelingkunganharusdalamkondisiyangbaik,sebabproses pengolahan limbah akan terjadi di lingkungan apabila kandungan polutan masih banyak.Sebagaicontohkotoranmanusiadimasukkankedalamseptictankakanterjadiprosesyang sangatefektifdantidakmengganggulingkungan,tetapiapabilakotoranmanusiadibuang langsung ke perairan, akan sangat mengganggu, baik dari segi estetika, kandungan oksigen, dan lain-lain. Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.1 Januari 2007: 9-20 14 d.Peramalan Modelperamalandapatdibedakanmenjadi2yaitusmoothingdanregresi. Peramalandenganregresiakanmemilihpersamaanyangsesuaidengandatayang tersedia. Persamaanyang sesuai adalah persamaanyang memberikan ukurankesalahan peramalanyangterkecil.Ukurankesalahanperamalanyangdigunakanantaralain adalah:SEE(StandardErrorofEstimate),MAD(MeanAbsoluteDeviation),MSE (MeanSquareError),danMAPE(MeanAbsolutePercentError).Konstantayang terdapatdalampersamaandicaridengandatayangtersediasehinggadiperoleh persamaan yang dapat digunakan untuk meramal atau memperkirakan. Dalam bentuk rumus ukuran kesalah tersebut adalah sebagai berikut: f nF YSEEntt t= =12) ( (1) Keterangan: Y: data aktual F: hasil peramalann: jumlah data f: derajat kebebasan (Biegel, 1963)Persamaan regresi yang dipergunakan yaitu regresi logaritmis x B A F ln + = (2)

= == = =||.|

\|=ninii ininii iniix x ny x x y nB12121 1 1ln lnln ln(3)

nx B yAniinii = ==1 1ln(Walpole, 1997) (4) 3.Metodologi penelitian a.Asal Limbah. Untuk penelitian ini digunakan limbah tahuyang berasal dariBumijo, Jetis Yogyakarta, dan data yang dipergunakan adalah data primer. b.Data yang diperlukan Untuk keperluan ini diperlukan data BOD dengan derajat keasaman (pH) dijaga sekitar 7 agarbakteridapatbekerjadenganbaik.UntukmendapatkanpHlimbahcairsekitar7 dipergunakan kapur. c.Jalanya percobaan 1) Persiapan a)Menyiapkan media untuk meletakkan bakteriberupa 2 buah ember dengan kapasitas 10 liter untuk proses anaerob dan aerob. b)Limbah cair dinetralkan pada pH sekitar 7 c)Limbahcairsebanyak5literdiletakkanpadaemberanaerob.Setiaphari(selama15 hari) diambil 1 liter limbah dari ember anaerob kemudian ditambah limbah segar 1 liter ke dalam ember anaerob, sehingga volume limbah dalam ember tersebut konstan. Pengolahan Limbah Cair TahuSecara Anaerob Dan Aerob (V. Darsono) 15 d)Ember aerob diisi air sungai sebanyak 3,9 liter dan diisi limbah cair segar sebanyak 100 cm3. Ember ini diaerasi dan setiap hari diambil 100 cm3 dan ditambah limbah cair segar sebanyak 100 cm3, sehingga volumenya konstan. 2)Pengambilan data BOD a)DataBODuntukprosesanaerobdiambilsetiaphariselama7hari,sedangkanBOD semula (awal) diambil dari limbah segar sebelum diproses. b)DataBODuntukprosesaerobdiambildarireaktor2sebanyak7kali,dandilakukan setiapjam.DataBODawaluntukprosesaerobdiambilmerupakanBODdariproses anaerob pada hari ke tiga. 3)Peralatan dan bahan yang diperlukan a)ember kapasitas 10 liter 2 buah b)pH stik c)peralatan pemeriksaan BOD d)limbah segar e)kapur f)bahan-bahan untuk keperluan pemeriksaan BOD 4.Data dan Pembahasan a.Data Data proses anaerob dan data aerob disajikan dalam Tabel 1 dan Tabel 2. Tabel 1:PenurunanBOD secara anaerobWaktu proses (hari) BOD (ppm) secara anaerob 02759 11992 21496 31166 4918 5732 6620 7422 Tabel 2: Penurunan BOD secara aerob Waktu proses (jam)BOD (ppm) 01166 1753 2480 3317 4202 5112 665 751 Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.1 Januari 2007: 9-20 16 b.Pembahasan 1)Proses anaerob 0500100015002000250030001 2 3 4 5 6 7 8waktu proses(hari )BOD (ppm) Gambar 1. Penurunan BOD secara anaerob Gambar 1 yang dibuat berdasarkan Tabel 1menunjukkan bahwa BOD semakin menurun dengansemakinbertambahnyawaktuproses.Berdasarkangrafiktersebutpenelitimenduga bahwapersamaanregresiyangmemenuhipersyaratanadalahpersamaanregresieksponensial dengan rumus: x Be A F = . TetapidenganmenggunakanpersamaantersebutternyataSEEnyasangatbesar.SEE maksimum adalah 50, hal tersebut disebabkan kandungan BOD maksimum yang boleh dibuang kelingkunganadalah50mg/l.Kemudiandicobadenganpersamaanregresiyanglainyaitu persamaan logaritmis dengan persamaan :x B A F ln + =Menggunakan persamaan tersebut dilakukan perhitungan sebagai berikut: x B A F ln + = = == = =||.|

\|=ninii ininii iniix x ny x x y nB12121 1 1ln lnln ln nx B yAniinii = ==1 1ln

Tabel 3: Perhitungan untuk menentukan A dan B pada proses anaerob xx2Ylnylnxln2 xlnx. lnyy.lnxFe2 1127597,9200002742289 2419927,590,690,485,2413741968576 3914967,311,091,197,9716311516400 41611667,061,391,939,8116201145441 5259186,821,612,5910,981478946784 6367326,591,793,2011,791310742100 7496206,431,953,8112,5412095702500 8644226,042,084,3312,568784211 3620410.10555,7610,617,5370,8995005091 Pengolahan Limbah Cair TahuSecara Anaerob Dan Aerob (V. Darsono) 17 Denganmemasukanhasil-hasilperhitungandalamTabel3kedalamrumusBdanA diperoleh harga B dan A. 11688 , 2731113) 6 , 10 ( ) 53 , 17 )( 8 () 105 . 10 )( 6 , 10 ( ) 9500 )( 8 (2 === B742 . 28) 6 , 10 )( 1116 ( ) 105 . 10 (=+= AF = A + B ln x = 2742 1116 ln x 271 850911) (12=== =nF XSEEntt t Persyaratan limbahcair industri tahu bagi parameter BODuntukdibuangke lingkungan perairan maksimum adalah 50 mg/l.Makauntukmenentukanwaktuyangtepatuntukmengolahlimbahcairtersebut,kandungan BOD yang diijinkan untuk dibuang ke lingkungan, maksimum adalah 50 mg/l dikurang standar error (SEE).Persamaan yang diperoleh adalah : F = 2742 1116 ln x SEE yang dihasilkan = 27 Maka BOD maksimumyang diizinkan = 50 mg/l 27 mg/l = 23 mg/l 23= 2742 1116 ln x ln x= 436 , 2111623 2742= x= 11,5 hari Berdasarkanperhitungantersebut,makalimbahcairindustritahuharusdiolahminimum11,5 harisupayamemenuhipersyaratanyangberlaku,apabilapengolahandilakukandenganproses anaerob. Karena data limbah segar diberi waktu 1 hari, padahal seharusnya 0 hari, maka waktu yang diperlukan adalah 10,5 hari. 2)Proses Aerob Berdasarkanpadatabel2,dibuatgrafikuntukmemperkirakanpersamaanregresiyangdapat digunakan. Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.1 Januari 2007: 9-20 18 02004006008001000120014001 2 3 4 5 6 7 8waktu proses (j am)BOD (ppm) Gambar 2. Penurunan BOD secara aerob Berdasarkangambar2,penelitimemperkirakanbahwapersamaanregresiyangapat digunakanadalahpersamaanregresilogaritmisdaneksponensial.Persamaanregresiyang dipilih adalah yang memberikan kesalahan yang terkecil.Berdasarkanpengalamanperhitunganpadaprosesanaerobmakadicobaterlebihdahulu menggunakanpersamaanregresilogaritmis.Hasilperhitunganmenunjukkanbahwakesalahan (SEE) sangat besar, jauh lebih besar dari 50, maka tidak dapat digunakan.Kemudiandicobamenggunakanpersamaanregresifungsieksponensial,danperhitungannya dapat diuraikan dalam uraian berikut. x Be A F =( )( )||.|

\|||.|

\|||.|

\|= == = =niiniiniinii ix Nx y y x NA121 1 1ln ln . Nx ANyBninii ||.|

\| = = = 1 1lnln Tabel 4: Perhitungan untuk menentukan A dan B pada proses aerob xx2ylnylnxln2 xy.lnxx ln yFe2 1111667.060007.0612021296 247536.620,690,4851913.248022401 394806.171,091,1952318.5147525 4163175.761,391,9344123.04299324 5252025.311,612,5932526.55187225 6361124.721,793,2020028.3211836 749654.171,953,8112729.197481 864513.932,084,3310631.4477676 36204314643.7410,617,532241177.355064 Pengolahan Limbah Cair TahuSecara Anaerob Dan Aerob (V. Darsono) 19 Denganmemasukanhasil-hasil perhitungan dalam Tabel 4 kedalam rumus BdanA diperoleh harga B dan A. 464 , 033684 , 155) 36 ( ) 204 )( 8 () 74 , 43 )( 36 ( ) 35 , 177 )( 8 (2 === B5555 , 78) 36 ( 464 , 0 74 , 43ln =+= AA = 1911 x x Be e A F464 , 01911= =271 85064121) (== ==f ny FniiSEEPersyaratan limbahcair industri tahu bagi parameter BODuntukdibuangke lingkungan perairan maksimum adalah 50 mg/l.Makauntukmenentukanwaktuyangtepatuntukmengolahlimbahcairtersebut,kandungan BOD yang diijinkan untuk dibuang ke lingkungan, maksimum adalah 50 mg/l dikurang standar error (SEE).Persamaan yang diperoleh adalah :F xe464 , 01911=SEE yang dihasilkan = 27 Maka BOD maksimumyang diizinkan xe464 , 01911 = 50 mg/l 27 mg/l = 23 mg/l

xe464 , 0 = 191123 =0,012035583 ln xe464 , 0 = ln 0,012035583 - 0,464 x = - 4,4198878 x =464 , 04198878 , 4 = 9,5 Berdasarkanperhitungantersebut,makalimbahcairindustritahuharusdiolahminimum9,5 jam, supayamemenuhi persyaratanyang berlaku, apabilapengolahandilakukandenganproses aerob.Karenadatalimbahsegardiberiwaktu1hari,padahalseharusnya0hari,makawaktu yang diperlukan adalah 8,5 hari. 3). Proses anaerob dan aerob Untuk menentukan waktu proses minimum, maka limbah cair industri tahu harus diproses secara anaerob dan aerob. Waktu yang diperlukan= 3 hari + 8,5 jam = 80,5 jam Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.1 Januari 2007: 9-20 20 Daftar Pustaka Anonimus,2000,Undang-undangRepublikIndonesiaNomor23Tahun1997Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Biegel,J.E.,1963,ProductionControlAQuantitativeApproach,Prentice-Hall., Englewood Cliffts, New Jersey. Darsono,V.,1995,PengantarIlmuLingkunganEdisiRevisi,UniversitasAtmaJaya Yogyakarta, Yogyakarta. Ginting, P., 1992, Mencegah dan Mengendalikan Pencemaran Industri, Muliasari, Jakarta Sugiarto, 1987, Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah, Universitas Indonesia, Jakarta. Walpole, E. W., 1997, Pengantar Statistika PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta