25
TEKNIK AUDIO DASAR Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman TAD 1 TEKNIK AUDIO DASAR Bahan ajar Jurusan Teknik Audio Video Kelas XI eBooks Teknik Audio ini disusun untuk memenuhi kebutuhan siswa, mempermudah, mempercepat akses bahan ajar, sekaligus mendorong minat siswa dalam penerapan system belajar via Internet, selaras dengan program pemerintah e-dukasi.net. Disusun oleh : Drs. Sutarman TAD

Penguat Audio

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengetahuan Dasar tentang Penguat Audio, Materi untuk SMK kelas XI Jurusan Teknik Audio dan Video

Citation preview

Page 1: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

1

TEKNIK AUDIO DASAR Bahan ajar Jurusan Teknik Audio Video Kelas XI eBooks Teknik Audio ini disusun untuk memenuhi kebutuhan siswa, mempermudah, mempercepat akses bahan ajar, sekaligus mendorong minat siswa dalam penerapan system belajar via Internet, selaras dengan program pemerintah e-dukasi.net. Disusun oleh : Drs. Sutarman TAD

Page 2: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

2

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah swt, penguasa alam semesta, penguasa alam fikiran manusia dan dengan memanjatkan puji syukur kepada Nya eBook Teknik Audio Dasar ini telah selesai disusun dan siap ikut serta meramaikan wacana tentang pembahasan materi Audio di dunia maya persada Indonesia pada umumnya, dan siswa SMK bidang keahlian Teknik Audio Video khususnya. Mengapa penulis memilih eBook ? Ya..tentu saja dengan alasan yang khusus pula, yang paling dominan adalah eBook sangat mudah diakses dari mana saja dan kapan saja, juga sangat praktis dan ekonomis, daya jelajah , daya edar yang tidak perlu disangsikan lagi, relatif sangat cepat. EBook Teknik Audio Dasar ini disusun secara sederhana dan minimalis, dikandung maksud agar mudah dipahami dan dimengerti secara mandiri, diharapkan tanpa seorang pembimbingpun pembaca ( Siswa ) bisa memahami dan mengerti apa yang terkandung dalam eBook ini, sehingga wacana dan pengetahuan siswa tentang audio akan berkembang dengan cepat dengan daya serap lebih dari sembilan puluh persen. Secara keseluruhan eBook Teknik Audio Dasar ini membahas tentang Sound system sederhana, disajikan dengan praktis, dari Preamp head, Preamp mikropon, Pengatur nada, Penguat daya sampai Loudspeaker, disertakan pula lembaran kerja ( jobsheet ) . Dari hal yang sederhana ini penulis berharap Siswa mendapatkan bekal pengetahuan, dan dikemudahan hari dapat diterapkan dalam melaksanakan praktek uji coba tentang audio

Page 3: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………

Daftar Isi ………………………………………..

Bab I Perencanaan Akustik :

1. Bunyi ………………………………………………………………….. 3

2. Bising dan Daerah Pendengaran ………………………….. 3

3. Gema ………………………………………………………………….. 4

4. Gelombang Bunyi ……………………………………………….. 5

5. Penyebaran Bunyi ………………………………………………. 5

6. Tekanan Bunyi Output Loudspeaker ……………………

7. Resonansi ……………………………………………………………

8. Akustik ……………………………………………………………….

9. Soal Latihan ………………………………………………………...

Bab II Penguat Frekuensi Suara

1. Penguat Berdasarkan Klas nya

2. Penguat Berdasarkan Sistem Rangkaiannya

3. Decibell ( dB )

4. Soal Latihan

Bab III Sound System

1. Blok diagram rangkaian penguat Suara.

2. Penguat depan head ( Preamp Head )

3. Head

4. Penguat depan Mikropon

5. Mikropon

6. Penguat Pengatur Nada (Tone Control)

7. Penguat Daya (Power Amplifier)

8. Crossover

9. Loudspeaker

10. Catu Daya

11. Mekanik Tape Recorder

Page 4: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

4

12. Soal Latihan

Bab IV

Jobsheet Praktek

1. Preamp Head

2. Preamp Mikropon

3. Tone Control ( Pengatur Nada )

4. Penguat Daya ( Amplifier )

5. Petunjuk Pembuatan Laporan Praktek

Bab V Daftar Pustaka

Page 5: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

5

1. Bunyi

Yang dimaksud dengan Bunyi atau suara adalah getaran mekanik suatu materi, atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, gas, atau udara. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel. Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik. Setiap getaran atau periode bunyi mempunyai dua besaran yaitu : frekuensi dan amplitude.

Gambar 1. Sinus satu periode

T

Satu periode atau satu ayunan, satu getaran dengan waktu T second dan Frekuen F dalam Hertz, dapat deterapkan rumus F = 1/T.

2. Bising dan Daerah Pendengaran :

Bising yang dikenal juga sebagai kenyaringan bunyi dalam pustaka lain disebut sebagai kekuatan bunyi atau kekerasan bunyi yang sampai ke telinga kita. Bising dapat kita katagorikan menjadi dua hal yaitu bising yang berasal dari dalam ruangan atau gedung misalnya suara gaduh percakapan manusia, suara dengung dari pendingin ruangan, suara mesin yang digunakan dalam ruang itu. Yang kedua adalah bising dari sumber suara di luar ruangan, misalnya bisingnya lalu lintas kendaraan, bisingnya suara hujan, ombak laut atau sumber bunyi yang lain. Jika level bising atau kita sebut noise lebih tinggi dari level bunyi yang direproduksi loudspeaker maka bunyi dari loudspeaker tidak didengar dengan jelas. Bising yang ditimbulkan dari kereta api yang sedang lewat lebih nyaring daripada bunyi mesin diesel, sebab bunyi kereta menghasilkan getaran lebih besar di udara. Tinggi rendahnya level bising ditentukan juga oleh jarak dimana sumber bunyi atau sumber bising tersebut berada..Bising diukur dalam satuan desibel (dB). Bunyi pesawat jet yang lepas landas mencapai sekitar 120 dB. Sedang bunyi kebisingan kantor mencapai 60 dB. Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel. Tabel berikut menunjukan perbedaan level bising dengan tempat yang berbeda.

Vpp

Page 6: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

6

Tabel 1. Level Bising.

No. Lokasi Level Bising (dB)

1. Dekat mesin Jet 120

2. Di bawah jembatan kereta api 100

3. Persimpangan jalan 80

4. Bising kantor 60

5. Daerah pemukiman 40

6. Daun dihembus angin 20

7. Bunyi terdenganr minimum 0

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.

Gambar 1. Daerah Frekuensi Bunyi.

20 Hz 20 KHz

3. Gema :

Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu permukaan, seperti tebing pegunungan, dan kembali kepada kita segera setelah bunyi asli dikeluarkan. Kejernihan ucapan dan musik dalam ruangan atau gedung konser tergantung pada cara bunyi bergaung di dalamnya. Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu bara, atau udara jadi, gema adalah gelombang pantul/ reaksi dari gelombang yang dipancarkan bunyi.

4. Gelombang Bunyi :

Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan

Daerah

Ultrasonic

Daerah

Infrasonic

Daerah

Pendengaran

Page 7: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

7

tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia,Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.

5. Penyebaran Bunyi :

Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224 km/jam. Bunyi merambat lebih lambat jika suhu dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400 km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara Rumus mencari cepat rambat bunyi adalah v=s:t Dengan s panjang Gelombang bunyi dan t waktu. Dengan medium yang berbeda maka kecepatan rambat bunyi berbeda pula, tergantung dari ketebalan mediumnya, table berikut menunjukan perbedaan tersebut :

Tabel 2 : Kecepatan Penyebaran Bunyi.

No. Bahan Kecepatan bunyi > m/s

1. Gelas 5500

2. Besi 5000

3. Tembok 3500

4. Kayu 2500

5. Air 1480

6. Gabus 500

7. Udara 20 derajat 344

8. Karet lunak 70

Nampak dalam tabel semakin kecil ketebalannya dan semakin elastis mediumnya maka semakin kecil pula kecepatan rambat bunyi.

6. Tekanan Bunyi Ouput Loudspeaker :

Page 8: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

8

Tekanan bunyi output atau keluaran termasuk dalam spesifikasi loudspeaker, hal tersebut menunjukan kuat suara yang dapat direproduksi oleh loudspeaker. Tekanan bunyi keluaran diukur dengan cara loudspeaker dicatu sinyal masukan 1 watt dan frekuensi 1 Khz, sedangkan alat pengukur tekanan bunyi yaitu level meter diletakan dengan jarak 1 meter di depan loudspeaker, diperlihatkan pada gambar 2.

Gambar 3. Pengukuran Tekanan bunyi keluaran loudspeaker.

1 KHz, 1watt Jarak 1 meter

Input Sinus

Beberapa jenis loudspeaker dengan tekanan bunyi keluaran diperlihatkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 3. Tekanan bunyi keluaran.

Jenis Loudspeaker Tekanan bunyi keluaran

Lsp. Langit-langit 85dB – 93 dB Lsp. Column 90dB – 106dB Lsp. Horn 95DB – 110dB

7. Resonansi :

Suatu benda, misalnya gelas, mengeluarkan nada musik jika diketuk sebab ia memiliki frekuensi getaran alami sendiri. Jika kita menyanyikan nada musik berfrekuensi sama dengan suatu benda, benda itu akan bergetar. Peristiwa ini dinamakan resonansi. Bunyi yang sangat keras dapat mengakibatkan gelas beresonansi begitu kuatnya sehingga pecah.

8. Akustik :

Sound System, merupakan gabungan dari dua kata Sound yang dapat diartikan derik, bunyi, suara sedangkan System adalah susunan, tata, sistim . Kalau kita menyebut sound

LEVEL

METER

Page 9: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

9

system, gabungan kata itu merujuk pada seperangkat peralatan yang ditata secara teknik untuk menghasilkan suara atau bunyi dengan kualitas tertentu, jadi sound system adalah seperangkat peralatan tata suara atau lazim disebut penataan suara. Sound system dengan kualitas sangat baik belum tentu menghsilkan suara yang baik jika penempatan sound system tidak memperhatikan akustik ruang yang ada, jadi betapa pentingnya akustik dan akustik ruang tersebut dalam hal penentuan kualitas suara yang dihasilkan. Akustik dapat didefinisikan sebagai : Gejala perubahan suara yang disebabkan karena sifat pantul benda atau materi. Sedangkan Akustik ruang adalah : Konstruksi dan bahan yang digunakan dalam suatu ruangan yang berhubungan dengan perubahan bunyi atau suara. Reproduksi suara yang dihasilkan seperangkat sound system sangat dipengaruhi oleh akustik ruang, misalnya dalam tempat ibadah masjid, gedung pertemuan atau aula, ruang sidang, ruang rapat dan sebagainya, artikulasi dan kejelasan vocal dari pembicara sangat ditentukan oleh akustik ruang tersebut. Ada tiga hal yang sangat mendasar mempengaruhi akustik ruang Yaitu :

1. Perubahan suara karena pantulan atau sering disebut gema. 2. Gangguan suara dari sumber dalam ruangan itu sendiri, suara gaduh manusia, suara

AC, dan sumber suara yang lain yang berada dalam ruangan itu. 3. Gangguan suara yang berasal dari sumber suara ruang lain atau interferensi.

Dibutuhkan seorang ahli yang berlandaskan teori perhitungan dan pengalaman lapangan untuk mewujudkan sebuah ruang yang ideal, seperti home theatre, ruangan karaoke, ruang rekaman , ruang pertemuan dan sejenisnya termasuk ruang tempat ibadah.

Pengukuran jangkah frekuensi dan besarnya, dapat dilakukan dengan bantuan sebuah RTA (Real Time Analyzer) untuk mengetahui dan menentukan frekuensi pantulan atau ketembusan, sehingga dapat ditentukan jenis material peredam yang digunakan. Banyak material peredam yang sangat efektif untuk digunakan, misalnya Glasswool, partikel board, karung goni, Aspal dan serbuk gergajian untuk lantai ruang discotic maupun ruang karaoke. Mempunyai banyak variant produk yang memungkinkan untuk membuat hasil yang optimal. Dengan material peredam yang baik artinya mempunyai daya redam tinggi akan diperoleh hasil suara yang optimal dengan tingkat kejelasan suara yang sempurna dikenal dengan fidelitas yang baik yaitu suara sesuai dengan aslinya.

PENGUAT AUDIO

Tujuan :

Page 10: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

10

1. Siswa memahami tipe dasar rangkaian penguat audio. 2. Siswa mampu menerapkan pengetahuan tentang penguat dalam kegiatan praktek.

A. Tipe Penguat :

Ada berbagai macam cara untuk membedakan tipe atau macam penguat diantaranya berdsarkan Rangkaian Penguatannya : Penguatan Tegangan, Penguatan Arus, Penguatan Daya. Berdasarkan frekuensi kerjanya : Penguat Frekuensi Audio, Penguat Frekuensi Radio dan Penguat Video. Dipandang dari Klasnya : Penguat Klas A, Klas B, Klas AB dan Klas C. Dipandang dari Kopling Penguatnya: Resistasi, Kapasitansi dan Transformer dan masih banyak cara lagi untuk membedakan tipe penguat.

B. Penguat Ideal :

Penguat ideal adalah penguat yang mempu menguatkan sinyal masukan bisa berupa tegangan, arus, maupun daya dan sinyal masukan ini dapat berujud dc maupun ac. Gambar 1 dan 2 adalah dua buah symbol umum dari penguat. Untuk menyatakan sibol penguat tegangan dinyatakan dengan bentuk segitiga, seperti gambar 1. Sedangkan untuk penguat arus atau penguat daya simbolnya berbentuk segi empat seperti gambar 2. Simbol semacam ini digunakan apabila di dalam rangkaian tersebut terdapat rangkaian terpadunya.

C. Perbedaan Penguat berdasarkan Penguatannya :

Berdasarkan penguatannya rangkaian dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Penguatan tegangan 2. Penguatan arus 3. Penguatan daya

Gambar 1.

+ Volt

Page 11: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

11

Gambar 2.

Penguat seperti pada gambar 1, mempunyai Penguatan yang dinyatakan dengan Av.

Vo Av = ------------- Vi Keterangan : Av = Penguatan tegangan Vo = Tegangan Output Vi = Tegangan Input Arus input Ii untuk penguatan yang ideal harus nol. Gambar 2 : merupakan simbol Penguat Arus : Io Av = ------------- Ii Keterangan : Ai = Penguatan arus

AFG R LOAD /

R BEBAN

V Input

V Output

PENGUAT

PENGUAT GENERATOR

ARUS

I Input I Output

R LOAD

Page 12: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

12

Io = Arus Output dalam ampere Ii = Arus Input dalam ampere

Penguat daya dinyatakan dengan perbandingan antara daya output dan daya input :

Po Ap = ------------- Pi Keterangan : Ap = Penguatan daya Po = Daya Output dalam watt Pi = Daya Input dalam watt

Contoh Soal :

Sebuah penguat tegangan dengan sinyal input 6 div terbaca pada Oscilloscope sedang tombol Volt/Div nya menunjukan pada 0.5 Volt, Sedangkan sinyal outputnya 6 div dan tobol Volt/div menunjukan angka 2 Volt. Berapa penguatan dari pengauat tersebut?

Jawab :

Tegangan Input = 6 x 0.5 Volt = 3 Volt Tegangan Output = 6 x 2 Volt = 12 Volt Penguatan : Av = 12 Volt / 3 Volt = 4

D. Penguat dibedakan berdasarkan frekuensi kerjanya :

1. Penguat frekuensi audio 2. Penguat frekuensi radio 3. Penguat Video

Penguat Frekuensi Audio : Adalah penguat yang beroperasi pada frekuensi suara atau frekuensi audio ( 20 Hz

sampai dengan 20 KHz ) Contoh penguat yang diterapkan pada tape deck amplifier.

Penguat Frekuensi Radio : Adalah penguat yang beroperasi pada frekuensi radio ( Penguat RF ) menguatkan

frekuensi tertentu saja. contoh penguat awal pada radio penerima, penguat pada pemancar radio atau penguat broadcash.

Penguat Video :

Penguat Video bekerja pada daerah frekuensi yang sangat lebar. Penguat ini diterapkan pada beberapa peralatan elektronik misalnya televisi, radar, oscilloscope .

Page 13: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

13

E. Penguat Berdasarkan Klasnya.

Klasifikasi penguat berdasarkan klasnya ditentukan oleh perbandingan antara bentuk sinyal input atau masukan dan sinyal output atau keluaran. Ada empat macam klas yaitu :

1. Penguat Klas A 2. Penguat Klas B 3. Penguat Klas AB 4. Penguat Klas C

Gambar 3 menunjukan bentuk sinyal masukan dan sinyal keluaran dari penguat Klas A, B, AB dan C. seperti pada Tabel 1.

Tabel 1.

KLAS

PENGUAT

SINYAL INPUT

SINYAL OUTPUT

DERAJAD

A

-------------------------------

----------------------------------

B

----------------------------

------------------------------

AB

--------------------------

------------------------------

180<SO<360

C

--------------------------

-------------------------------

SO < 180

Penguat Klas A :

Page 14: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

14

mempunyai sinyal output persis seperti sinyal inputnya, Arus keluarannya mengalir 360 derajat satu periode mengikuti arus masukannya. Efisiensi operasi pada penguat klas A berkisar antara 15 persen dampai dengan 25 persen. Penguat klas A biasanya diterapkan untuk penguat daya dengan menggunakan sebuah transistor atau sebuah tabung. Penguat yang menerapkan hanya dengan sebuah transistor disebut penguat tunggal.

Penguat Klas B :

Pada penguat klas B arus outputnya mengalir 180 derajat atau setengah dari bentuk sinyal inputnya, Pada setengah periode sinyal input yang lain oleh penguat klas B ini tidak dihasilkan arus outputnya. Penguat klas B biasanya digunakan pada penguat daya bentuk balans ( Push Pull ) untuk penguatan suara dengan frekuensi tinggi.

Penguat klas AB

arus outputnya lebih besar dari 180 derajat tapi kurang dari 360 derajat. Efisiensi operasi penguat klas AB hampir sama dengan efisiensi pada penguat klas B. Penguat klas AB digunakan pada penguat daya balans untuk penguatan suara yang menggunakan frekuensi tinggi. Penguat klas AB dibentuk untuk menghilangkan cacat yang terjadi pada output dari penguat klas B. Cacat pada output penguat klas B disebut seberangan ( Cross Over Distortion ).

Penguat klas C

Bentuk sinyal outputnya diantara 0 derajat dan 180 derajat. Mempunyai efisiensi operasi dapat mencapai 80 persen. Penguat klas C digunakan untuk penguatan frekuensi tinggi pada penguat frekuensi radio ( RF ).

F. Penguat Berdasarkan Koplingnya.

Beberapa penguat yang dirangkai menjadi satu unit rangkaian memerlukan sebuah penghubung atau kopling. Gambar 3 menunjukan blok diagram susunan penguat dengan rangkaian koplingnya.

Page 15: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

15

Gambar 3

Pada rangkaian elektronika dikenal empat cara yang paling populer untuk mengkopel penguat yang satu dengan penguat berikutnya sebagai berikut : 1. Kopling langsung 2. Kopling R-C 3. Kopling Transformer 4. Kopling Impedansi

1. Kopling Langsung

Penguat yang dirangkai dengan kopling langsung yaitu output penguat yang satu dihubungkan langsung ke input penguat berikutnya. Perhatikan gambar 4 dua penguat transistor Q1 dan Q2 dihubungkan langsung, output dari Q1 kolektor dihubung langsung ke input Q2 basis.

Gambar 4

2. Kopling R-C

Penguat yang dirangkai dengan kopling R-C yaitu output penguat yang satu dihubungkan ke input penguat berikutnya. Melalui komponen resistor dan kapasitor Perhatikan gambar 5 dua rangkaian penguat transistor, output dari transistor Q1 dihubungkan ke basis Q2 melalui C2.

A1 A2

INPUT OUTPUT

Page 16: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

16

Dengan sistim kopling semacam ini terjadi peredaman atau nilai penguatannya menurun, jika impedansi input tidak sama dengan impedansi output.

Gambar 5

3. Kopling Transformer

Penguat yang dirangkai dengan kopling Transformer yaitu output penguat yang satu dihubungkan ke input penguat berikutnya. Melalui kopling transformator Perhatikan gambar 6 dua rangkaian penguat yang menggunakan JFET Q1 dan Q2, output dari Q1 dihubungkan ke Q2 melalui T1. Transformer selalu diterapkan pada penguat IF dan RF yang memerlukan respon frekuensi dan penguatan yang tinggi.

Gambar 6

Page 17: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

17

4. Kopling Impedansi

Penguat yang dirangkai dengan kopling Impedansi yaitu output penguat yang satu dihubungkan ke input penguat berikutnya. Melalui kopling Impedansi yang ditentukan oleh harga L2 dan C2 merupakan rangkaian osilasi. Perhatikan gambar 7 Kapasitor C4 melindungi penguat Q1 dan Q2 dare pengaruh dc. L3 dan C6 juga merupakan rangkaian osilasi untuk menentukan impedansi Q2. Kapasitor C7 adalah kapasitor yang menghubungkan rangkaian penguat ini dengan beban.

Gambar 7

G. Penguat Balans.

Penguat balans dikenal dengan Push-Pull adalah penguat yang menggunakan dua buah transistor yang sejenis. Penguat klas B dan AB yang mempunyai output tidak sempurna memanfaatkan sistim ini untuk memperoleh output yang linier sempurna bentuk sinyal output sama dengan sinyal inputnya. Penguat klas C juga menerapkan sistim ini untuk memperoleh efisiensi operaisional yang lebih baik, namun bentuk sinyal outputnya tidak linier. Penguat balans klas C banyak diterapkan pada pemancar AM, pemancar morse ( CW ) karena efisiensi dari penguat balans klas C mempunyai nilai yang tinggi.

Page 18: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

18

Gambar 8

Perhatikan gambar 8 merupakan rangkaian dasar penguat balans klas B. Untuk penguat balans klas AB dirangkai dengan menambah tegangan muka pada basis masing-masing transistor Q1 dan Q2 seperti yang terlihat pada gambar 9. Transformator T1 mensuplai sinal input pada basis Q1 dan Q2. Setengah sinyal input positif masuk basis Q1 dan setengah sinyal negative masuk basis Q2, setengah periode pertama mengemudikan Q1 dan setengah periode kedua mengemudikan Q2 tarik dorong secara bergantian ( Push-Pull ). Transistor Q2 tidak akan bekerja pada saat setengah periode pertama masuk dan transistor Q1 tidak akan bekerja pada saat setengah periode kedua masuk.

Gambar 9

Page 19: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

19

Garis putus-putus pada bentuk sinyal output kolektor Q1 dan Q2 yang terlihat pada gambar 8 menunjukan saat transistor tidak bekerja. Tranformator T2 menyatukan sinyal output Q1 dan Q2 sehingga berbentuk sinus sempurna tanpa cacat dengan beda fasa 180 derajat.

H. Penguat Balans Komplementer.

Penguat balans komplementer merupakan penguat balans yang menerapkan dua transistor yang berbeda jenis, yaitu PNP dan NPN seperti terlihat pada gambar 10. Penguat ini banyak diterapkan pada penguat audio dengan impedansi output yang rendah dapat menggetarkan pengeras suara ( loudspeaker )

Gambar 10

I. Penguat IC ( Integrated Circuit ).

Untuk mengurangi jumlah komponen dalam suatu rangkaian, dan memperoleh rangkaian yang kompak, pemakaian pcb yang lebih kecil maka diterapkan penguat dengan sirkuit terpadu ( IC ). Sirkuit terpadu adalah komponen dasar yang di dalamnya terdapat resistor, transistor, kapasitor dan komponen yang lain. Sejak diterapkan IC pada pertengahan abad ke 20 dalam teknologi elektronika maka terjadilah perubahan dan pengembangan yang sangat pesat, berbagai instrument elektronika menerapakan teknologi ini. Pada komputer yaitu mikroprosesor di dalamnya terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen yang lain. Pemakaian yang lain pada radio, amplifier, kalkulator, ponsel, televisi, sehingga semua

Page 20: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

20

instrument yang menerapkan IC mempunyai bentuk yang lebih kecil dan simpel. Gambar 11 merupakan contoh penerapan IC dalam suatu rangkaian elektronik dan macam-macam IC.

Gambar 11

Contoh rangkaian penguat yang menggunakan IC ditunjukan pada gambar 12 dan rangkaian amplifier yang menggunakan IC Power.

Page 21: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

21

Gambar 12

Page 22: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

22

Contoh IC yang banyak digunakan dalam rangkaian penguat audio dan mudah memperolehnya dipasaran ( toko-toko elektronik ).

1. IC yang diterapkan pada rangkaian preamp head, preamp mic dan tone control :

TL 081, LM 386, LM 324, TL 084, TL 074

2. IC yang diterapkan pada rangkaian penguat daya ( power amplifier ) :

TDA 2003, TDA 2006, TDA 7294,

LA 4440, LA 4445, LA 4405, LA 4407

Page 23: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

23

LM 1876TF, LM 3886

STK 0029, STK 0039, STK 0040, STK 0050, STK 0080, STK 050, STK 437, STK 439,

Page 24: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

24

Page 25: Penguat Audio

TEKNIK AUDIO DASAR

Teknik Audio Dasar Disusun oleh : Drs. Sutarman

TAD

25