15
michsiba.wordpress.com Tugas Individu. MACAM-MACAM PENGUJIAN PADA PEMBANGUNAN KAPAL MICHAEL D 311 06 015 Fakultas Teknik Jurusan Perkapalan Universitas Hasanuddin Makassar 2010 michsiba.wordpress.com

Pengujian Kapal - Michael

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MACAM-MACAM PENGUJIAN PADAPEMBANGUNAN KAPAL

Citation preview

Page 1: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

Tugas Individu.

MACAM-MACAM PENGUJIAN PADA PEMBANGUNAN KAPAL

MICHAEL D 311 06 015

Fakultas Teknik Jurusan Perkapalan

Universitas Hasanuddin

Makassar 2010

michsiba.wordpress.com

Page 2: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang memperbanyak karya tulis inidalam bentuk apapun tanpa seijin penulis Dan penerbit. Sanksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997 Tentang Perubahan Undang-undang Nomor 6 Tahun 1987 Tentang Hak Cipta Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987.

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi ijin untuk itu, dipidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau dengan paling banyak Rp.100.000.000,- {seratus juta rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan,memamerkan,mengedarkan,atau menjual Kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud ayat {1),dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 {lima) tahun dan/ atau dengan paling banyak Rp. 50.000.000,- {lima puluh juta rupiah).

Penulis,

MICHAEL,ST 082172788575

[email protected]

michsiba.wordpress.com

Page 3: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

1

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

1. Pengujian Ultrasonik

Dalam pengujian ini suatu gelombang suara dengan frekuensi tinggi dirambatkan

kedalam logam yang diuji dengan menggunakan alat yang dapat mengirim dan menerima

gelombang suara yang dinamakan proba.

Contoh pengujian ultrasonic :

1. Pengujian terhadap Sambungan Las pada Tiang Pancang

Tujuan pengujian ultrasonic adalah melakukan pengujian terhadap kualitas las

yang digunakan untuk menyambung dua pipa tiang pancang. Pengujian dilakukan

dengan standart ANSI/AWS.DI.I (Structural Welding Code, 2002 Edition) dan

Ultrasonic Examination Procedure for Steek Structure. (Doc No: UT22 HH).

a. Pengujian dengan menggunakan satu unit pesawat Ultrasonic model USK 7

Krautkramer dengan dilengkapi probe normal, probe sudut 70º Block kalibrasi

V1 dan V2. Coupant yang digunakan adalah CMC. Pengujian material dengan metode

ultrasonic digunakan gelombang transversal maupun longitudinal. Kedua gelombang

tersebut dibangkitkan oleh suatu probe (transduser) yang juga berfungsi sebagai

penerima gelombang.

Prisip dasar pengujian sambungan las tiang pancang adalah dengan ultrasonic test

merambatkan gelombang ultrasonic ke dalam material yang akan diuji melalui

transducer probe.Apabila gelombang tersebut mengenai bidang yang tegak lurus

dengan arah gelombang, maka akan dipantulkan kembali dan diterima oleh transducer

probe dalam bentuk pulsa pada layar CRT (monitor ultrasonic) yang merupakan pulsa

cacat (defecta) atau pulsa pantulan balik dari dinding belakang.

b. Pengujian Beban pada Tiang Pancang Baja.

PDA test bertujuan untuk memverifikasikan kapasitas daya dukung tekan

pondasi tiang pancang terpasang. Dari hasil-hasil pengujian akan didapatkan informasi

michsiba.wordpress.com

Page 4: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

2

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

besarnya kapasitas dukung termobilisir dengan faktor keamanan 2, dan dipakai untuk

menilai apakah beban kerja rencana dapat diterima oleh tiang terpasang.

c. Pelaksanaan.

Pengujian dilaksanakan sesuai ASTM D-4945, yang dilakukan dengan

memasang dua buah sensor yaitu strain transduser dan accelerometer transduser pada

sisi tiang dengan posisi saling berhadapan, dekat dengan kepala tiang. Kedua sensor

tersebut mempunyai fungsi ganda, masing-masing menerima perubahan percepatan dan

regangan. Gelombang tekan akan merambat dari kepala tiang ke ujung bawah tiang

(toe) setelah itu gelombang tersebut akan dipantulkan kembali menuju kepala tiang dan

ditangkap oleh sensor. Gelombang yang diterima sensor secara otomatis akan disimpan

oleh komputer. Rekaman hasil gelombang ini akan menjadi dasar bagi analisa dengan

menggunakan program TNOWAVE-TNODLT, di mana gelombang pantul yang

diberikan oleh reaksi tanah akibat kapasitas dukung ujung dan gerak akan memberikan

kapasitas dukung termobilisasi (mobilized capacity). Hasil Pengujian Angka penurunan

yang diambil sebagai immediate displacement (perpindahan sesaat) saat beban

mencapai kapasitas dukung dengan faktor keamanan (FK) = 2, dan tidak menyatakan

penurunan konsolidasi. Beban kerja yang diharapkan per-tiang adalah 140 ton.

Dari hasil uji pembebanan dinamis meliputi kapasitas dukung termobilisasi, yang

besarnya ditentukan oleh beban dan energi, maka kapasitas dukung termobilisasi

dengan FK=2 yang dihasilkan dinilai memenuhi target beban rencana dengan

penurunan (displacement) dan masih dalam batas yang aman.

2. Uji Syarat Getaran Poros Baling-Baling.

1. umumnya output daya pada poros baling-baling (s) kontrak harus sesuai dengan kondisi yg

berlayar di laut normal, atau paling sedikit 85% dari daya kontinu maksimum yang tersedia

di poros baling-baling (s), kecuali jika dinyatakan berbeda dalam Protokol. Semua mesin

lainnya akan berjalan di bawah operasi normal tetap selama tes. Namun, jika harus

mengungkapkan HAZID kondisi operasional lain sebagai kritis, kondisi ini akan termasuk

dalam protokol dan pengukuran

2. Untuk mesin dan komponen dioperasikan pada RPM yang berbeda, mungkin diperlukan.

3. Untuk kapal-kapal yang biasanya beroperasi di kedalaman air, tes harus dilakukan dalam

kedalaman air tidak kurang dari empat kali sarat kapal. Untuk kapal-kapal yang akan

michsiba.wordpress.com

Page 5: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

3

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

dioperasikan terus di perairan dangkal, tes akan dilakukan pada yang kedalaman air

bersangkutan.

4. Tes-tes harus dilakukan dalam keadaan laut yang tidak secara signifikan mempengaruhi

hasil pengukuran.

5. The loading kondisi (s) dari kapal harus sedekat mungkin untuk kondisi pengoperasian

normal (s). Untuk kapal lebih besar variasi dari 25% dalam perpindahan relevan, ukuran

lazimnya akan diambil di dua kondisi loading dekat berat yang relevan dan kondisi cahaya.

Di mana hal ini tidak mungkin dari sudut pandang praktis, ringan dan berat ballast - kondisi

terakhir harus diterapkan. kondisi yang loading (s) yang digunakan harus disetujui oleh

Society, sebelum pengujian.

6. Kapal harus berlayar di kursus lurus dengan minimum kemudi defleksi.

7. Setiap penyimpangan dari kondisi yang disebutkan di atas harus jelas dinyatakan dalam

laporan.

8. peralatan dan komponen, yang dioperasikan untuk periode terbatas, harus disertakan

9. Informasi tentang menjalankan mesin dan aktual kondisi operasi kapal akan dicatat dalam

Protokol.

3. Pengujian Magnetik

Magnetik partikel tes adalah salah satu jenis dari uji tidak merusak (NDT) yang sangat

sering diaplikasi oleh para pengamat material. Selain karena mudah,uji magnetik ini tidak

memerlukan biaya yang besar. Mampu mendeteksi cacat yang berada di permukaan dan sub-

surface material menjadikan pengujian ini setingkat lebih baik dibandingkan penetran test. Jika

penetran just bisa mendeteksi cacat/diskontinuity yang ada di surface nya saja, maka magnetik

sudah tidak lagi.

Tujuan dari uji magnetik partikel adalah untuk mendeteksi discontinuity bahan logam

ferro pada permukaan atau discontinuity sub surface. Biasanya pengujian ini dilakukan pada

benda kerja pada semua tahapan produksi.

Dasar teori.

Magnet merupakan suatu logam yang dapat menarik besi, dan selalu memiliki dua

kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dimana arah medan magnet disetiap titik bersumber

dari kutub utara menuju ke selatan dan mengarah dari kutub selatan ke utara di dalam magnet.

michsiba.wordpress.com

Page 6: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

4

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

Prinsip Dasar Pengujian Magnetik Partikel.

Spesimen atau benda uji tersebut dimagnetisasi dengan cara memberikan arus listrik. Karena

perlakuan yang seperti itu, maka pada benda uji akan timbul medan magnet sebagai akibat dari

adanya beda potensial (arus listrik mengalir dari tegangan tinggi ke tegangan rendah). Pada

daerah tersebut ditaburkan serbuk ferro magnetik. Selanjutnya serbuk ferro magnetik tersebut

akan mengikuti bagian yang cacat dari benda uji tersebut.

Jenis-jenis Magnet.

1. Magnet permanen

Merupakan bahan-bahan logam tertentu yang jika dimagnetisasi maka bahan logam tersebut

akan mampu mempertahankan sifat magnetnya dalam jangka waktu yang lama (permanen).

2. Elektromagnet

Merupakan magnet yang terbuat dari bahan ferro magnetik yang jika diberikan arus listrik

maka bahan tersebut akan menjadi magnet, tetapi jika pemberian arus listrik dihentikan, maka

sifat magnet pada bahan tersebut akan hilang.

Prosedur Inspeksi.

Persiapan Permukaan (Pre Cleaning)

Kondisi permukaan harus diperhatikan, permukaan harus kering dan bersih dari segala macam

kotoran yang kiranya dapat menganggu proses inspeksi seperti karat, oli/gemuk, debu dll.

Penyemprotan White Contrast Paint (WCP 2). Setelah permukaan dipastikan bersih dan kering

maka dilakukan penyemprotan WCP 2 secara merata. Hal ini dilakukan untuk memudahkan

mendeteksi adanya discontinuity. Karena warna dari WCP 2 lebih kontras dari pada serbuk

feromagnetik.

Magnetisasi Benda Uji

Magnetisasi benda uji dimaksudkan agar benda uji dapat menarik serbuk ferromagnetik yang

nantinya serbuk ferromagnetik tersebut akan mendetekasi adanya discontinuity pada benda uji

tersebut.

Aplikasi serbuk magne.

Aplikasi serbuk magnet disesuaikan dengan keadaan permukaan pada benda uji. Bila

permukaannya kasar, maka digunakan metode kering yang menggunakan serbuk magnet

kering. Apabila permukaannya halus digunakan metode basah yang mana sebuk magnetik yang

digunakan berupa suspensi. Warna partikel serbuk magnet yang digunakan harus kontras

michsiba.wordpress.com

Page 7: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

5

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

dengan permukaan benda ujinya.

Evaluasi.

Pengevaluasian dimaksudkan untuk meneliti bentuk discontinuity yang terdapat pada benda

uji. Selain itu juga dari hasil pengevaluasian kita akan dapat menentukan apakah benda uji

harus diperbaiki atau tidak.

Demagnetisasi.

Demagnetisasi dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan sisa sifat magnet yang terdapat

pada benda uji agar benda uji tersebut tidak akan dapat menarik serbuk-serbuk besi yang

nantinya akan mnyulitkan proses pembersihan.

Demagnetisasi dapat dilakukan dengan menggunakan arus AC atau DC. Jika menggunakan

arus AC, benda uji dimasukkan ke dalam koil yang dialiri arus AC kemudian diturunkan

perlahan-lahan. Jika menggunakan arus DC step down bolak-balik berulang dengan kontak

langsung atau kontaktor inti, kemudian arus dibalik dan dikecilkan secara berulang-ulang.

Pembersihan Setelah Inspeksi (Post Cleanig).

Post cleaning dimaksudkan untuk membersihkan benda uji dari sisa-sisa dari pemberian serbuk

magnetik pada saat pengujian.

Gambar Spesimen/Benda Uji (Crank Shaft Dan Gear)

michsiba.wordpress.com

Page 8: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

6

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

Proses magnetisasi Gambar 3.2. Discontinuity Spesimen uji

4. Pengujian Radiografi

Radiografi merupakan salah satu metode yang digunakan dalam Pengujian Tanpa

Merusak atau Non Destructive Test (NDT). Yang dimaksud dengan Pengujian Tanpa Merusak

adalah pengujian bahan dengan tidak merusak bahan yang diuji, baik sifat fisik maupun kimia

dari bahan tersebut, selama dan setelah pengujian tidak mengalami perubahan.

Tujuan dari pengujian tak merusak umumnya adalah untuk mengetahui kualitas barang

atau bahan yang merupakan salah satu cara pengendalian dalam memenuhi standard yang

ditetapkan. Pengujian tanpa merusak ini sudah dikembangkan penggunaannya sesuai dengan

kemajuan teknologi saat ini.

Pengujian dengan metode radiografi merupakan salah satu metode yang banyak digunakan

dalam pengujian tidak merusak. Metode radiografi mempunyai daya penetrasi dan penyerapan

dari radiasi sinar-x dan sinar ?, maka radiogarfi dapat digunakan untuk memeriksa berbagai

macam produk antara lain sambungan las, pengecoran, penempaan dan fabrikasi.

Keuntungan dari pemeriksaan radiografi meliputi :

dapat digunakan untuk berbagai jenis material

menghasilkan visual image yang permanent

dapat memperlihatkan kondisi asli bagian dalam material

dapat memperlihatkan kesalahan fabrikasi

dapat memperlihatkan bentuk cacat

Kerugian / Keterbatasan dari pemeriksaan radiografi meliputi :

tidak praktis digunakan pada spesimen-spesimen yang mempunyai bentuk geometris beragam /

kompleks

spesimen harus cocok untuk dua sisi pekerjaan

laminasi tidak dapat dideteksi dengan radiogarfi

pertimbangan keselamatan dan kesehatan dari bahaya yang ditimbulkan sinar-x dan sinar

gamma harus dipikirkan

peralatan yang digunakan relatif mahal

michsiba.wordpress.com

Page 9: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

7

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

Personal yang melaksanakan pengujian radiografi sangat perlu untuk selalu

memperhatikan dan diingatkan secara terus menerus akan bahaya radiasi dan harus mengenal

peraturan keselamatan kerja dengan radiasi.

Dalam prosedur pelaksanaan radiografi sinar-x ada beberapa hal penting yang harus

ditentukan atau diperhitungkan terlebih dahulu untuk memperoleh hasil penyinaran yang baik.

Beberapa hal tersebut antara lain jarak sumber ke film (SFD), penumbra (UG), dan lama waktu

penyinaran.

Jarak sumber ke film perlu ditentukan untuk menghitung penumbra (UG). Berdasarkan

pengalaman, SFD minimum adalah 1,5 kali panjang benda yang diuji. Makin panjang SFD

makin baik, karena akan menghasilkan UG yang makin kecil. SFD juga menentukan besar

daerah yang dinterpretasi. Besar SFD maksimum yang dijinkan telah ditetapkan dalam standar

yang umum digunakan yaitu ASME.

Secara matematis, besar UG ditentukan oleh tiga faktor yaitu:

Dimensi / besar fokal spot sumber radiasi

Jarak film ke sumber (SFD)

Tebal spesimen benda uji

Untuk menghitung lama waktu penyinaran, ada beberapa cara yang dipakai dalam

penentuan waktu penyinaran :

- dengan memakai slide rue untuk sumber yang sesuai

- dengan memakai grafik yang dikeluarkan oleh pabrik tertentu

Program bantu untuk uji radiografi.

Dengan kemajuan teknologi komputer dan adanya bahasa pemprograman maka

kegiatan yang tadinya dilakukan oleh manusia sebagian telah diambil alih komputer dalam hal

ini pengguna dituntut harus berinteraktif dengan komputer. Dengan memasukkan beberapa

parameter tertentu yang berhubungan uji radiografi ke dalam suatu bahasa pemprograman

maka akan dihasilkan keluaran sesuai yang diharapkan. Dengan demikian dari pekerjaan

michsiba.wordpress.com

Page 10: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

8

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

radiografi diperoleh hasil yang lebih efektif serta kesalahan dapat ditekan sekecil mungkin bila

dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh manuasia tanpa pemanfaatan program

bantu untuk uji radiografi. Program bantu uji radiografi dibuat menggunakan bahasa

pemprograman QUICK BASIC khususnya untuk menghitung waktu penyinaran, penetrameter,

penubra dan sensitivitas hasil uji radiografi. Program bantu untuk uji radiografi di gunakan

untuk simulasi perhitungan dalam uji las pipa expsnsi yang mempunyai diameter luar (OD) 14

inchi.

Aspek Keselamatan Pada Uji Tak Rusak Radiografi.

Keselamatan pada uji radiografi sangat penting diperhatikan karena sifat tidak tampak

dari bahaya yang dihadapi. Dari kajian yang ada dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja

pada uji tak rusak radiografi dapat dibagi menjadi dua hal besar yaitu keselamatan yang

berkaitan dengan proteksi radiasi dan keselamatan yang berkaitan dengan teknik yang dipilih

pada saat pengujian. Untuk menjaga keselamatan pekerja radiasi, maka seharusnya dilakukan

evaluasi terhadap rencana prosedur kerja dari kedua segi tersebut.

5. Pengujian Stering Gear dilakukan pada saat Sea Trial.

Kinerja yang memuaskan harus diperlihatkan di bawah kondisi berikut :

1. Mengubah posisi kemudi dari 15 ° di kedua sisi hingga 15 ° di sisi lain dengan tidak lebih

dari 60 detik ketika berjalan pada satu-setengah dari kecepatan maksimum atau depan 7

knot mana yang lebih besar.

2. Tes ini dilakukan dengan salah satu dari kekuatan satuan cadangan.

3. Tes ini mungkin akan dibebaskan di mana roda setir terdiri dari dua unit kekuasaan

identik.

michsiba.wordpress.com

Page 11: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

9

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

6. Pengujian Bahan Steering Gear.

Kecuali sebagaimana telah diubah di bawah ini, bahan-bahan untuk bagian-bagian dan

komponen harus diuji dalam kehadiran Surveyor sesuai dengan persyaratan, atau seperti

bahan-bahan lain yang sesuai spesifikasi sebagaimana dapat disetujui dalam hubungannya

dengan desain tertentu.

1. Coupling baut dan Tombol

Bahan tes untuk gandengan baut roda setir dan torsi kunci transmisi tidak perlu

disaksikan oleh Surveyor, namun sertifikat uji pabrik dilacak untuk komponen ini akan

disajikan atas permintaan.

2. Bagian Kecil Rudder Actuators

Bahan tes untuk dipalsukan, dilas atau baja seamless bagian (termasuk komponen

internal) dari kemudi aktuator yang tidak lebih dari 150 mm (6 in) di diameter internal tidak

perlu dilakukan di hadapan Surveyor. Bagian seperti itu dapat diterima berdasarkan tinjauan

dari pabrik sertifikat oleh Surveyor.

3. Tie Rod Nuts

Bahan tes untuk disediakan secara komersial Tie Rod Nuts tidak perlu disaksikan oleh

Surveyor memberikan Nuts adalah sesuai dengan gambar roda setir disetujui dan ditandai

dengan tepat dan diidentifikasi sesuai dengan standar industri yang diakui. Mill laporan

pengujian untuk tie-batang kacang harus dibuat tersedia bagi Surveyor atas permintaan. Untuk

semua non-standar dasi-batang kacang, pengujian bahan yang diperlukan untuk dilakukan di

hadapan Surveyor.

4. Piping Material

Piping material tidak perlu diuji di hadapan Surveyor. Pipa dapat diterima berdasarkan

sertifikasi oleh pabrik, dan pada pemeriksaan fisik dan peninjauan pabrik sertifikat oleh

Surveyor.

michsiba.wordpress.com

Page 12: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

10

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

7. Sea Trials.

Sebuah uji laut adalah fase pengujian sebuah perahu (termasuk kapal , kapal , dan kapal selam ). ini

juga disebut sebagai "pelayaran penggeledahan" oleh banyak personil angkatan laut. Biasanya

merupakan fase terakhir dari konstruksi dan berlangsung pada air terbuka , dan dapat berlangsung

dari beberapa jam sampai beberapa hari.

Laut percobaan dilakukan untuk mengukur kinerja kapal dan umum kelayakan laut . Pengujian fitur

kapal kecepatan, manuver, peralatan dan keselamatan biasanya dilakukan. Biasanya yang hadir adalah

perwakilan teknis dari pembangun, mengatur dan pejabat sertifikasi, dan perwakilan dari pemilik. uji

coba sukses laut kemudian mengarah ke kapal sertifikasi untuk komisioning dan penerimaan oleh

pemiliknya.

Meskipun percobaan laut umumnya dianggap hanya dilakukan terhadap kapal baru dibangun (disebut

oleh pembuat kapal sebagai 'tukang percobaan'), mereka secara teratur dilakukan pada kapal

ditugaskan juga. Dalam kapal baru, mereka digunakan untuk menentukan kesesuaiannya dengan

spesifikasi konstruksi. Pada kapal menugaskan, mereka umumnya digunakan untuk mengkonfirmasi

dampak dari setiap modifikasi.

michsiba.wordpress.com

Page 13: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

11

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

percobaan Laut juga dapat merujuk kepada perjalanan tes pendek dilakukan oleh calon pembeli dari

sebuah kapal baru atau digunakan sebagai salah satu penentu apakah untuk membeli kapal tersebut.

Gambar Sea Trials.

8. Detail tes untuk jangkar

a. Uji lengkung setidaknya satu uji lengkung harus dilakukan pada setiap dilemparkan

potongan besi cor-jangkar oleh menundukkan sebuah standar spesimen uji lengkung

tikungan yang dingin melalui sudut 120 derajat sekitar 25 mm (1 in) jari-jari tanpa ada

tampilan fraktur.

b. Drop menguji setiap potongan dari baja cor-jangkar yang akan diangkat ke ketinggian 3,7

m (12 kaki) dan jatuh di lempengan besi tanpa patah.

michsiba.wordpress.com

Page 14: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

12

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

c. tes harus dilakukan pada setiap bagian dari baja cor-jangkar, yang akan menyandang bersih

dari tanah dan ditempa dengan baik untuk menguji bahan soundnees.

d. Fabrikasi baja jangkar untuk disetujui direkayasa baja khusus jangkar, partikel magnetik

Welds pemeriksaan harus perfomed setelah menunjukkan bukti pengujian, dan kebebasan

dari permukaan merugikan cacat untuk kepuasan dari surveyor.

e. Bukti bukti tes tes dilakukan pada semua jangkar setelah sementara berkumpul. Tes bukti

harus sesuai dengan nilai-nilai yang diberikan pada tabel. jangkar yang terbukti unggul

kemampuan memegang harus bukti-diuji untuk berat yang sama dengan 1,33 kali berat

badan aktual dari jangkar. Setelah bukti pengujian, jangkar adalah untuk secara visual

diperiksa untuk memastikan bahwa mereka bebas

Penandaan Pada jangkar

a. Jenis tanda ketika jangkar telah statisfactorily melewati reuirements di atas, mereka harus

jelas dicap oleh pabrik.

b. Ketentuan untuk menandai satu sisi dari jangkar adalah disediakan hanya untuk tanda di

atas dan pihak lain yang digunakan untuk penanda nama atau merek dagang lainnya yang

mungkin diinginkan. Jika desain jangkar tidak mengakui tanda di atas ditempatkan atau

dikelompokkan seperti ditunjukkan, atasan yang cocok untuk dilemparkan pada setiap

lengan, di mana tanda harus dicap.

Tugas Individu.

MACAM-MACAM PENGUJIAN PADA PEMBANGUNAN KAPAL

michsiba.wordpress.com

Page 15: Pengujian Kapal - Michael

michsiba.wordpress.com

13

PENGUJIAN KAPAL MICHAEL

RUSTAM LOBUBUN

D 311 06 051

Fakultas Teknik Jurusan Perkapalan

Universitas Hasanuddin

Makassar

2010

michsiba.wordpress.com