Upload
ratih-listiyarini
View
182
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Sebelum dipasang pada rangkaian elektronika, semua komponen harus di cek terlebih dahulu apakah masih bagus dan siap digunakan. Ini penting untuk meminimalisasi tingkat kegagalan pembuatan rangkaian elektronika
Citation preview
TUJUAN PENGECEKAN
Pengecekan dilakukan pada Komponen yang akan digunakan, jalur PCB, & tegangan suplai.
Mengetahui komponen Elektronika (pasif /aktif) dalam kondisi baik & layak digunakan
Mengurangi resiko kerusakan pada perakitan dan pembuatan rangkaian elektronika
2
CEK : RESISTOR
3
Posisi Skala Pengukuran
Pada OHM
CEK RESISTOR => NOTES:
Posisikan saklar Multimeter pada skala OHM yang tepatPerhatikan nilai resistansi yg tercantum pada badan resistor atau kode warna, dalam penentuan posisi saklar.
Pastikan untuk melakukan kalibrasi skala (menolkan-Zero Ohm Adjustment) pada tiap perubahan skala
Bila Nilai yang ditunjukkan mendekati (tidak selalu tepat karena adanya toleransi) nilai yang tercetak atau nilai pembacaan dari cincin warna maka resistor dalam kondisi BAIK
4
CEK - POTENSIOMETER
Potensiometer berfungsi untuk membagi tegangan
ujung-ujungnya dipasang paralel dengan sumber tegangan
5
Kaki 1 input ;kaki 2 output ; kaki 3 ground
PENGUKURAN POTENSIOMETER
6
PENGUJIAN POTENSIOMETER
Posisikan skala Multimeter pada Ohm, pilih batas skala yang sesuai
Ukur kaki 1 & 2 (input dan output) posisi tuas min, menunjukkan nilai min dan posisi tuas max menunjukkan nilai max
putar tuas, Bila jarum akan bergerak, (resistansi naik) dari min (o) ke max, sesuai arah putar tanpa tersendat-sendat Potensiometer BAIK
Bila jarum tdk bergerak potensiometer PUTUS
Jika jarum bergerak tersendat maka karbon potensiometer telah Aus
7
CEK - KAPASITOR
Kapasitor dikatakan masih baik bila Kapasitor masih mampu menyimpan muatan.(sesuai fungsi kapasitor) Bila tidak mampu lagi menyimpan muatan dikatakan bahwa kapasitor tersebut BOCOR
Untuk mengetahui Kapasitor Masih baik atau tidak, dapat digunakan 2 jenis pengujian :
1. Pengujian Resistansi (self discharging)
2. Pengujian terhadap muatannya
8
PENGUJIAN RESISTANSI KAPASITOR
Untuk melakukan pengujian, Lakukan pengosongan Muatan terlebih dahulu
Pengosongan dapat dilakukan dengan cara mempertemukan kedua kaki kapasitor
Untuk kapasitor Elco dengan tegangan besar , lebih baik digunakan resistor untuk menghindari adanya loncatan bunga api.
Setelah itu barulah kapasitor dihubungkan dengan Ohm meter, Perhatikan Gerak jarum ohm meter
9
CEK KAPASITOR => MENGUKUR ELCO DG MULTIMETER
1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1 / X10 untuk elco yang ukurannya besar dan X100 / X1K untuk elco yang ukurannya kecil.
2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki ELCO (bolak balik sama saja)
3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
10
CEK KAPASITOR => MENGUKUR ELCO DG MULTIMETER
4. Kesimpulan Hasil Pengukuran
Jika jarum menunjuk angka & kembali ke tempat semula ⇒ elco baik
Jika jarum menunjuk angka & tidak kembali ke tempat semula ⇒ elco bocor
Jika jarum tidak bergerak sama sekali ⇒ elco putus
Jika jarum menunjuk angka nol ⇒ elco short 11
CEK KAPASITOR – MENGUKUR C NON POLAR DG MULTIMETER
Kesimpulan Hasil Pengukuran
• Jarum menunjuk angka kemudian & ke tempat semula ⇒ kapasitor baik• Jarum menunjuk angka tdk kembali ke tempat semula ⇒ kapasitor bocor• Jarum tidak bergerak : kapasitor putus• Jarum menunjuk angka nol ⇒ kapasitor short 12
1. Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K / X10K2. Hubungkan probe ke masing-masing kaki kapasitor (bolak balik sama saja)3. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
CEK – DIODA => BAIK
1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak bukan nol.
2. kemudian posisi dibalik probe merah => anoda, probe hitam => katoda, => Jarum tdk bergerak
berarti dioda dalam kondisi BAIK.
13
• Posisikan skala pada Ohm X10/x100
• Lakukan pengujian seperti pada gambar
CEK – DIODA => RUSAK/SHORT
1. probe merah => katoda, probe hitam => anoda => Jarum bergerak atau menunjuk nol.
2. kemudian posisi dibalik :probe merah => anoda, probe hitam => katoda => Jarum bergerak atau menunjuk nolberarti dioda dalam kondisi RUSAK / SHORT.
14
• Posisikan skala pada Ohm X10/x100
• Lakukan pengujian seperti pada gambar
CEK TRAFO – MENGUKUR TRAFO DG MULTIMETER
Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K.
Misal kaki primer A, B, C Misal kaki sekunder D, E, F. Lakukan pengukuran spt
gambar dg probe berpindah-pindah
15
PENGUJIAN TRAFO
16
Kumparan primer trafo tidak boleh terhubung dengan kumparan sekunder
Setiap titik (terminal) pada ujung kumparan primer harus terhubung atau memiliki resistansi kecil
Setiap titik (terminal) pada ujung kumparan sekunder harus terhubung atau memiliki resistansi kecil
CEK - TRANSISTOR
1. Pastikan terlebih dahulu kaki Basis, Emitor & Kolektor
2. Pastikan jenis transistor PNP atau NPN
3. Posisikan skala multimeter pada Ohm Meter x10/x100
17
MENENTUKAN KAKI-KAKI TRANSISTOR
Untuk menentukan kaki – kaki transistor adalah dengan melihat data sheet book transistor yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya karena tipenya ribuan dengan bentuk kemasan ratusan jumlahnya.
Untuk jenis-jenis transistor yang dijual di pasaran bisa langsung ditanyakan kepada penjual, karena umumnya penjual juga memiliki data sheet dari pabrik.
Cara lain menentukan kaki Basis (B),Emitor (E) dan Kolektor (C) dari sebuah transistor dengan menggunakan multimeter (ohm meter)
18
TENTUKAN TERLEBIH DAHULU KAKI BASIS DAN JENIS TRANSISTOR (NPN/PNP).
Posisikan Multimeter pada skala x1/x10.
Tentukan dulu kaki 1,2,3
Lakukan pengukuran seperti pada gambar
19
PERHATIKAN TIAP HASIL PENGUKURAN
jika A dan B jarum bergerak⇒ Basis di kaki 1 jenis transistor NPN
jika C dan D jarum bergerak ⇒ Basis di kaki 2 jenis transistor NPN
jika E dan F jarum bergerak ⇒ Basis di kaki 3 jenis transistor NPN
jika D dan E jarum bergerak⇒ Basis di kaki 1 jenis transistor PNP
jika A dan F jarum bergerak ⇒ Basis di kaki 2 jenis transistor PNP
jika B dan C jarum bergerak⇒ Basis di kaki 3 jenis transistor PNP
Bila bukan kombinasi di atas kemungkinan besar transistor sudah rusak/short antar kakinya.
PRINSIP: ransistor NPN ⇒ jarum
akan bergerak bila probe hitam terhubung ke basis dan probe merah terhubung ke emitor atau kolektor
Transistor PNP ⇒ jarum akan bergerak bila probe merah terhubung ke basis dan probe hitam terhubung ke emitor atau kolektor
20
TENTUKAN KAKI EMITOR DAN KOLEKTOR
Lakukan pengukuran seperti gambar, posisikan skala multimeter pada 1K/10K
Pada transistor NPN apabila jarum bergerak ke kanan maka kaki 1 (pada probe positif) adalah emittor dan kaki 2 (pada posisi probe negatif) adalah colektor. Atau Jika dipasang kebalikkannya (probe positif pada kaki 2 dan probe negatif pada kaki 1) dan jarum tidak bergerak, maka kaki 1 adalah emitter dan kaki 2 adalah kolektor.
Untuk transistor jenis PNP dapat dilakukan seperti diatas dan hasilnya kebalikan dari jenis NPN
21
CEK - TRANSISTOR
Contoh pengukuran seperti pada gambar
Selanjutnya lihat tabel untuk mengetahui kondisi transistor masih baik atau Rusak
22
TABEL PENGECEKAN TRANSISTOR PNP
23
TABEL PENGECEKAN TRANSISTOR NPN
24
CEK JALUR PCB
1. Putar batas ukur pada Ohm meter X1 / X10
2. Hubungkan probe ke masing-masing ujung jalur / penghantar yang akan dites.
3. Kalau jarum bergerak menunjuk nol, berarti kabel / jalur OK, dan sebaliknya.
25
26
CEK SPEAKER
MENGGUNAKAN MULTIMETER
Pilih batas ukur x1 atau x10
Lakukan zero adjustment
Hubungkan probe merah ke salah satu terminal speaker dan probe hitam ke terminal lainnya
SPEAKER BAIK jika jarum penunjuk multimeter bergerak dan terdengar bunyi “Krak” yang cukup kuat
SPEAKER konslet jika jarum penunjuk bergerak tapi speaker tidak berbunyi
SPEAKER LEMAH (magnetnya) jika jarum bergerak tapi suara “Krak” lemah
SPEAKER PUTUS jika jarum tidak bergerak sama sekali
GAMBAR PENGUJIAN SPEAKER
27
28
CEK SPEAKER
MENGGUNAKAN BATU BATERAI
Hubungkan terminal merah pada pena tes dari kutub positif baterai dan hitam pada pena tes dari kutub negatif baterai
SPEAKER BAIK jika jarum terdengar bunyi “Krak” yang kuat
SPEAKER LEMAH (kekuatan magnetnya) suara “Krak” lemah
SPEAKER PUTUS jika jarum tidak menghasilkan bunyi sama sekali
PENGUKURAN TEGANGAN AC
1. Pastikan yang diukur adalah tegangan AC
2. Putar batas ukur ke arah ACV dengan batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang diukur. Misalnya tegangan yang di ukur 200 VAC maka batas ukurnya adalah 250 VAC.
3. Hubungkan probe ke masing-masing kutub sumber tegangan (bolak balik sama)
4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
29
PENGUKURAN TEGANGAN DC
1. Pastikan yang diukur adalah tegangan DC
2. Putar batas ukur ke arah DCV dengan batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang diukur. Misalnya tegangan yang di ukur 200 VDC maka batas ukurnya adalah 250 VDC.
3. Hubungkan probe ke masing-masing kutub sumber tegangan yaitu probe merah ke kutub positif dan probe hitam ke kutub negatif.
4. Lihat penunjukan jarum pada papan skala.
30
Notes : • pengukuran teg DC bisa
juga dari keluaran catu daya• perhatikan probe saat
pengukuran TIDAK BOLEH TERBALIK