Upload
ekky-wahyu-prasetia
View
25
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
uji tahanan
Citation preview
A. JUDUL
PENGUJIAN TAHANAN PEMBUMIAN
B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS:
Setelah melakukan praktikum pengujian tahanan pertanahan mahasiswa dapat:
Mengetahui besarnya tahanann pertanahan
Menjelaskan tahanan pentanahan terhadap tahanan elektroda
Menentukan ukuran-ukuran penghantar tanah
C. DASAR TEORI
Bidang kontak antara tanah dengan pasak harus cukup luas, sehingga harga
tahanan dari jalur arus masuk atau yang melewati tanah masih dalam batas-batas
yang diperkenankan. Tahanan dari tanah ini relative rendah dan kurang lebih tetap
sepanjang tahun.
Tahanan tanah harus cukup rendah, hal ini sesuai dengan hukum ohm yaitu
E = I x R. dimana E adalah teganga dalam satuan volt, I adalah arus dalam satuan
ampere, dan R adalah tahanan dalam satuan Ohm. Sebagai contoh ada tegangan
sumber 415V (240V terhadap tanah) dengan tahanan 4 Ω dan sumber tersebut
digunakan untuk motor listrik. Apabila terjadi gangguan pada instalasi sehingga
kabel sumber tersebut menyentuh badan motor berarti kabel tersebut
menghubungkan ke sistem pentanahan yang mempunyai tahanan 20 Ω ke tanah.
Maka besarnya arus yang mengalir melewati badan motor ke tanah adalah
10A dan besarnya teganga yang diterima orang tersebut adalah 200V (yaitu 10A x
20V = 200V). perhitungan tahanan tanah dari berbagai system elektroda
menggunakan rumus Dengan mengasumsikan bahwa tahanan tanah
seragam pada seluruh volume tanah, maka rumus di atas jadi
Keterangan
R = Tahanan pasak ketanah (Ω)
Ro= Tahanan rata-rata tanah (Ω-Cm)
L = Panjang pasak tanah (Cm)
A = jari-jari penampang pasak (Cm)
Apabila pasak ditanam lebih dalam ke tanah, maka tahanan akan berkurang. Atau
dapat dikatakan dua kali lipat lebih dalam tahanan berkurang 40%. Namun, dengan
bertambahnya diameter pasak tidak akan mengurangi tahanan. Sebagai missal
diameter pasak diakhiri adalah dua kali lipat diameter awan, hal ini hanya besarnya
tahanan berkurang dari 10%.
D. ALAT YANG DIGUNAAN
Digital Resistor Earth Tester : 1 Set
Elektroda batang : 3 Buah
Ember : 1 Buah
Gelas ukur : 1 Buah
Martil : 1 Buah
Cangkul : 1 Buah
Stopwatch : 1Buah
Air : secukupnya
E. GAMBAR RANGKAIAN
F. LANGKAH KERJA
1. Berdoa sebelum memulai praktikum
2. Menyiapkan peralatan yang digunakan untuk praktikum
3. Menentukan elektroda utama yang akan digunakan (sudah terpasang di tanah
dengan kedalaman 150 cm)
4. Memasang elektroda bantu I dengan jarak 8 meter dari elektroda utama
5. Memasang elektroda bantu II dengan jarak 8 meter dari elektroda bantu I
6. Pemasangan kedua elektroda bantu sejajar atau segaris dengan elektroda utama
7. Menghubungkan ketiga elektroda (utama, bantu I , bantu II ) dengan digital
resistance earth tester menggunakan kabel (lihat pada gambar rangkaian)
8. Mengukur besarnya tahanan pembumian menggunakan DRET
9. Mencatat hasil pengukuran
10. Menyiram pada sekitar elektroda utama dengan air sebanyak 1 liter dan
menunggu hingga air meresap (7 menit)
11. Mengukur kembali tahanan pembumian
12. Mencatat hasil pengukuran
13. Mengulangi langkah 10 -12 dengan menambah 1 liter air pada setiap 7 menit
berikutnya sebanyak 4 kali
14. Membereskan dan mengembalikan alat jika sudah selesai
G. DATA PERCOBAAN
NO.VOLUME AIR
(L)
TAHANANPEMBUMIAN(RP)
(Ω)
WAKTU(MENIT)
1 Tanpa Air 72 72 1 61.3 73 2 59.6 74 3 58.7 75 4 58 7
H. GRAFIK PERCOBAAN
I. ANALISA
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan berbagai macam data
volume air yang digunakan, tahanan pembumian dan waktu yang diperlukan untuk
pengujian tahanan sebanyak tiap 1 liter. Untuk tiap liter air ditunggu selama 7 menit
lalu data baru dapat diambil.
Data yang telah didapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara
tahanan pembumian dengan volume air.Nilai tahanan tanah saat belum diberi air
nilai tahanannya tertera sebesar 72 ohm.
Saat diberi air 1 liter dan didiamkan selama 7 menit, terukur tahanan
pembumian yang besarnya 61,3 ohm. Untuk satu liter air berikutnya terukur
tahanan sebesar 59,6 ohm lalu 58,7 ohm , dan kemudian yang terakhir sebesar 58
ohm.
Dari hasil tersebut diketahui bahwa tahanan akan mulai terus menurun
ketika kandungan air mulai membasahi tanah disekitar electrode. Sehingga untuk
menguji nilai dari tahanan pembumian alangkah lebih baik dilakukan saat cuaca
hujan, karena pada saat itu tanah mengandung banyak sekali air dan akan diperoleh
tahanan yang paling terkecil. Karakteristik dari tanah juga sangat mempengaruhi
nilai tahanan yang terkandung di dalamnya.
J. KESIMPULAN
Untuk pengujian pengukuran tahanan pembumian paling baik saat musim hujan
karena akan didapat nilai tahanan yang kecil. Selain itu penanaman grounding
system sebaiknya ditanam di tempat yang dalam agar dekat dengan tanah yang
mengandung air. Karakteristik tanah sangat mempengaruhi tahanan yang
terkandung didalamnya.
LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM PROTEKSI
PENGUJIAN TAHANAN PEMBUMIAN
KE 3 D
Nama Pelapor : Elisa Purwatmoko G. (08)
Nama Partner : 1. Ekky Wahyu Prasetia (07)
2. Faishal Arifin (09)
3. Fakhri Elbaz Nugraha (10)
4. Fakhri Elbaz Nugraha (11)
5. Herlambang Setoaji (12)
Tanggal Percobaan : 19 September 2014
Tanggal Penyerahan : 26 September 2014
PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2014