8
A. JUDUL PENGUJIAN TAHANAN PEMBUMIAN B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS: Setelah melakukan praktikum pengujian tahanan pertanahan mahasiswa dapat: Mengetahui besarnya tahanann pertanahan Menjelaskan tahanan pentanahan terhadap tahanan elektroda Menentukan ukuran-ukuran penghantar tanah C. DASAR TEORI Bidang kontak antara tanah dengan pasak harus cukup luas, sehingga harga tahanan dari jalur arus masuk atau yang melewati tanah masih dalam batas-batas yang diperkenankan. Tahanan dari tanah ini relative rendah dan kurang lebih tetap sepanjang tahun. Tahanan tanah harus cukup rendah, hal ini sesuai dengan hukum ohm yaitu E = I x R. dimana E adalah teganga dalam satuan volt, I adalah arus dalam satuan ampere, dan R adalah tahanan dalam satuan Ohm. Sebagai contoh ada tegangan sumber 415V (240V terhadap tanah) dengan tahanan 4 Ω dan sumber tersebut digunakan untuk motor listrik. Apabila terjadi gangguan pada instalasi sehingga kabel sumber tersebut menyentuh badan motor berarti kabel tersebut menghubungkan ke sistem pentanahan yang mempunyai tahanan 20 Ω ke tanah.

PENGUJIAN TAHANAN PERTANAHAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

uji tahanan

Citation preview

Page 1: PENGUJIAN TAHANAN PERTANAHAN

A. JUDUL

PENGUJIAN TAHANAN PEMBUMIAN

B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS:

Setelah melakukan praktikum pengujian tahanan pertanahan mahasiswa dapat:

Mengetahui besarnya tahanann pertanahan

Menjelaskan tahanan pentanahan terhadap tahanan elektroda

Menentukan ukuran-ukuran penghantar tanah

C. DASAR TEORI

Bidang kontak antara tanah dengan pasak harus cukup luas, sehingga harga

tahanan dari jalur arus masuk atau yang melewati tanah masih dalam batas-batas

yang diperkenankan. Tahanan dari tanah ini relative rendah dan kurang lebih tetap

sepanjang tahun.

Tahanan tanah harus cukup rendah, hal ini sesuai dengan hukum ohm yaitu

E = I x R. dimana E adalah teganga dalam satuan volt, I adalah arus dalam satuan

ampere, dan R adalah tahanan dalam satuan Ohm. Sebagai contoh ada tegangan

sumber 415V (240V terhadap tanah) dengan tahanan 4 Ω dan sumber tersebut

digunakan untuk motor listrik. Apabila terjadi gangguan pada instalasi sehingga

kabel sumber tersebut menyentuh badan motor berarti kabel tersebut

menghubungkan ke sistem pentanahan yang mempunyai tahanan 20 Ω ke tanah.

Maka besarnya arus yang mengalir melewati badan motor ke tanah adalah

10A dan besarnya teganga yang diterima orang tersebut adalah 200V (yaitu 10A x

20V = 200V). perhitungan tahanan tanah dari berbagai system elektroda

Page 2: PENGUJIAN TAHANAN PERTANAHAN

menggunakan rumus Dengan mengasumsikan bahwa tahanan tanah

seragam pada seluruh volume tanah, maka rumus di atas jadi

Keterangan

R = Tahanan pasak ketanah (Ω)

Ro= Tahanan rata-rata tanah (Ω-Cm)

L = Panjang pasak tanah (Cm)

A = jari-jari penampang pasak (Cm)

Apabila pasak ditanam lebih dalam ke tanah, maka tahanan akan berkurang. Atau

dapat dikatakan dua kali lipat lebih dalam tahanan berkurang 40%. Namun, dengan

bertambahnya diameter pasak tidak akan mengurangi tahanan. Sebagai missal

diameter pasak diakhiri adalah dua kali lipat diameter awan, hal ini hanya besarnya

tahanan berkurang dari 10%.

D. ALAT YANG DIGUNAAN

Digital Resistor Earth Tester : 1 Set

Elektroda batang : 3 Buah

Ember : 1 Buah

Gelas ukur : 1 Buah

Martil : 1 Buah

Cangkul : 1 Buah

Stopwatch : 1Buah

Air : secukupnya

E. GAMBAR RANGKAIAN

Page 3: PENGUJIAN TAHANAN PERTANAHAN

F. LANGKAH KERJA

1. Berdoa sebelum memulai praktikum

2. Menyiapkan peralatan yang digunakan untuk praktikum

3. Menentukan elektroda utama yang akan digunakan (sudah terpasang di tanah

dengan kedalaman 150 cm)

4. Memasang elektroda bantu I dengan jarak 8 meter dari elektroda utama

5. Memasang elektroda bantu II dengan jarak 8 meter dari elektroda bantu I

6. Pemasangan kedua elektroda bantu sejajar atau segaris dengan elektroda utama

7. Menghubungkan ketiga elektroda (utama, bantu I , bantu II ) dengan digital

resistance earth tester menggunakan kabel (lihat pada gambar rangkaian)

8. Mengukur besarnya tahanan pembumian menggunakan DRET

9. Mencatat hasil pengukuran

10. Menyiram pada sekitar elektroda utama dengan air sebanyak 1 liter dan

menunggu hingga air meresap (7 menit)

11. Mengukur kembali tahanan pembumian

12. Mencatat hasil pengukuran

13. Mengulangi langkah 10 -12 dengan menambah 1 liter air pada setiap 7 menit

berikutnya sebanyak 4 kali

14. Membereskan dan mengembalikan alat jika sudah selesai

Page 4: PENGUJIAN TAHANAN PERTANAHAN

G. DATA PERCOBAAN

NO.VOLUME AIR

(L)

TAHANANPEMBUMIAN(RP)

(Ω)

WAKTU(MENIT)

1 Tanpa Air 72 72 1 61.3 73 2 59.6 74 3 58.7 75 4 58 7

H. GRAFIK PERCOBAAN

Page 5: PENGUJIAN TAHANAN PERTANAHAN

I. ANALISA

Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan berbagai macam data

volume air yang digunakan, tahanan pembumian dan waktu yang diperlukan untuk

pengujian tahanan sebanyak tiap 1 liter. Untuk tiap liter air ditunggu selama 7 menit

lalu data baru dapat diambil.

Data yang telah didapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara

tahanan pembumian dengan volume air.Nilai tahanan tanah saat belum diberi air

nilai tahanannya tertera sebesar 72 ohm.

Saat diberi air 1 liter dan didiamkan selama 7 menit, terukur tahanan

pembumian yang besarnya 61,3 ohm. Untuk satu liter air berikutnya terukur

tahanan sebesar 59,6 ohm lalu 58,7 ohm , dan kemudian yang terakhir sebesar 58

ohm.

Dari hasil tersebut diketahui bahwa tahanan akan mulai terus menurun

ketika kandungan air mulai membasahi tanah disekitar electrode. Sehingga untuk

menguji nilai dari tahanan pembumian alangkah lebih baik dilakukan saat cuaca

hujan, karena pada saat itu tanah mengandung banyak sekali air dan akan diperoleh

tahanan yang paling terkecil. Karakteristik dari tanah juga sangat mempengaruhi

nilai tahanan yang terkandung di dalamnya.

J. KESIMPULAN

Untuk pengujian pengukuran tahanan pembumian paling baik saat musim hujan

karena akan didapat nilai tahanan yang kecil. Selain itu penanaman grounding

Page 6: PENGUJIAN TAHANAN PERTANAHAN

system sebaiknya ditanam di tempat yang dalam agar dekat dengan tanah yang

mengandung air. Karakteristik tanah sangat mempengaruhi tahanan yang

terkandung didalamnya.

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM PROTEKSI

PENGUJIAN TAHANAN PEMBUMIAN

KE 3 D

Nama Pelapor : Elisa Purwatmoko G. (08)

Nama Partner : 1. Ekky Wahyu Prasetia (07)

2. Faishal Arifin (09)

3. Fakhri Elbaz Nugraha (10)

4. Fakhri Elbaz Nugraha (11)

5. Herlambang Setoaji (12)

Page 7: PENGUJIAN TAHANAN PERTANAHAN

Tanggal Percobaan : 19 September 2014

Tanggal Penyerahan : 26 September 2014

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2014