Upload
ngoxuyen
View
264
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
ISBN 978-602-70083-4-2
PENGUJIAN TAX AVOIDANCE DAN RISIKO
KEBANGKRUTAN TERHADAP COST OF DEBT DAN
INSENTIF PAJAK SEBAGAI PEMODERASI
Naufaldy Pratama1, Syahril Djaddang2, Indah Masri3 1,2,3(Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pancasila, Jakarta Indonesia)
ABSTRACT : This study aimed to analyze the test of tax incentives with tax avoidance to the
cost of debt on companies listed in Indonesia Stock Exchange period 2011 s.d. 2015 This
study uses secondary data, the data used in the form of financial statements of companies
listed on the stock exchange Indonesia.Metode this study using purposive sampling method
with the purpose to obtain a sample that met the study criteria. The samples used in the study
is a manufacturing company basic industry and chemical listed in Indonesia Stock Exchange
period 2011 s.d. 2015. Total company that the research samples are 19 companies with over
5-year study period, thus obtained 82 samples after the outliers. The study used regression
analysis moderation.
Keywords :cost of debt, leverage,ROA, size, tax avoidance.
1. PENDAHULUAN
Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2007 merupakan salah satu contoh
penerapan insentif dengan melakukan penurunan tarif pajak.Insentif ini diberikan dalam rangka
untuk meningkatkan likuiditas pasar modal dan juga meningkatkan kepemilikan publik di
Indonesia. Secara garis besar pemberian intensif pajak telah diatur juga dalam Peraturan Menteri
Keuangan No. 238/PMK.03/2008 tentang tata cara pelaksanaan dan pengawasan pemberian
penurunan tarif bagi wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka. Selain
itu, insentif pajak juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 77 tahun 2013 tentang
penurunan tarif pajak penghasilan bagi wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan
terbuka.
Sari dan Martani, (2010) menyatakan bahwa pajak merupakan kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak penghasilan yang disetorkan perusahaan
kepada negara merupakan proses transfer kekayaan dari pihak perusahaan (khususnya pemilik)
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
kepada negara, sehingga dapat dikatakan pembayaran pajak penghasilan ini merupakan biaya bagi
perusahaan dan pemilik perusahaan. Oleh karenanya pemilik perusahaan diduga akan cenderung
lebih suka manajemen perusahaan melakukan tindakan pajak agresif.
Hanlon dan Heitzman, (2010) mendefinisikan penghindaran pajak secara luas yaitu
pengurangan tarif pajak eksplisit yang merepresentasikan serangkaian strategi perencanaan pajak
mulai dari manajemen pajak (tax management), perencanaan pajak (tax planning), pajak agresif
(tax aggressive), tax evasion, dan tax shelter. Tax avoidance yang dilakukan ini dikatakan tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undang perpajakan karena dianggap praktik yang
berhubungan dengan tax avoidance ini lebih memanfaatkan celah-celah dalam undang-undang
perpajakan tersebut yang akan mempengaruhi penerimaan negara dari sektor pajak.
Perusahaan dapat memperkecil pajaknya dengan memanfaatkan deductible expense atau
dengan kata lain biaya yang dapat dikurangkan. Salah satu deductible expense yaitu dengan
menggunakan cost of debt. Cost of debt adalah tingkat pengembalian sebelum pajak yang harus
dibayar oleh perusahaan ketika melakukan pinjaman (Masri dan Martani, 2012).(Bhoraj dan
Sengupta, 2003) menunjukkan bahwa biaya utang dari suatu perusahaan ditentukan oleh
karakteristik perusahaan penerbit utang karena mempengaruhi risiko kebangkrutan, agency cost
dan masalah asimetri informasi. Perusahaan yang melakukan tax avoidanceakan mengurangi
penggunaan utang, sehingga akan meningkatkan financial slack, mengurangi biaya dan risiko
kebangkrutan, meningkatkan kualitas kredit, dampaknya akan mengurangi biaya utang.
Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh tax avoidance terhadap cost of debt, serta
menguji apakah dengan pemberian insentif pajak mempengaruhi hubungan tax avoidance dengan
cost of debt. Dengan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia hasil penelitian
ini menunjukkan pengaruh yang berbeda dengan penelitian sebelumnya, yaitu tax
avoidancemempunyai pengaruh negatif terhadap cost of debt. Sebaliknya tax avoidance memiliki
pengaruh yang positif terhadap cost of debt, hal ini disebabkancost of debtrelatif rendah sehingga
menurunkan resiko kegagalan bayar utang perusahaan yang dampaknya akan mengurangi biaya
utang perusahaan, sehingga dampaknya terhadap penghindaran pajak tidak begitu besar.
Pemberian insentif pajak menunjukkan pengaruh yang positif yang berarti belum banyak
perusahaan di Indonesia terutama perusahaan manufaktur yang memanfaatkan insentif pajak
sebagai penghindaran pajak.
2. KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1Stakeholders Theory
Ghozali dan Chariri, (2007), teori stakeholdersmengatakan bahwa perusahaan
bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri namun, harus mampu
memberikan manfaat bagi stakeholder. Hubungan stakeholder dengan tujuan perusahaan,
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
merupakan hal mendasar bagi praktik perilaku tax avoidance yang dipengaruhi oleh
keinginan dan kebutuhan para stakeholder dalam mengelola perpajakan. dalam artian sempit,
teori stakeholderssebagai dasar penilaian perilaku tax avoidance dalam suatu perusahaan.
Secara luas, dengan adanya pemberian insentif pajak diharapkan dapat mengubah perilaku tax
avoidance dan perusahaan mampu membayar pokok utang dan bunga tepat waktu kepada
kreditor.
2.2 Tax Avoidance
Lim, (2011), mendefinisikan tax avoidance sebagai penghematan pajak yang timbul
dengan memanfaatkan ketentuan perpajakan yang dilakukan secara legal untuk
meminimalkan kewajiban pajak.Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah
hambatan-hambatan yang terjadi dalam pemungutan pajak sehingga mengakibatkan
berkurangnya penerimaan kas negara. (Brown, 2012), tax avoidance didefinisikan sebagai
pengaturan transaksi dalam rangka memperoleh keuntungan, manfaat, atau pengurangan
pajak dengan cara yang unintended (tidak diinginkan) oleh peraturan perpajakan.
Tax avoidance dapat diukur dengan beberapa pengukuran. Hanlon dan Heitzman,
(2010), menggunakan current ETR untuk mengukur seberapa besar kemungkinan perusahaan
melakukan tax avoidance yang merupakan bagian dari manajemen pajak yang untuk
memisahkan beban pajak kini dengan laba sebelum pajak. Dengan adanya beban pajak kini
dimungkinkan untuk melakukan pemilihan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan
perpajakan dan akuntansi.
2.3 Biaya Hutang (Cost of Debt)
Fabozzi, (2007), mendifinisikan cost of debt sebagai tingkat pengembalian yang
diinginkan kreditur saat memberikan pendanaan kepada perusahaan.(Pittman dan Fortin,
2004),mengukurcost of debt dihitung dari beban bunga yang dibayarkan oleh perusahaan
dalam periode satu tahun dibagi dengan jumlah rata-rata pinjaman jangka panjang dan jangka
pendek yang berbunga selama tahun tersebut.
Bhoraj and Sengupta, (2003), menunjukkan bahwa cost of debt sebuah perusahaan
ditentukan karakteristik perusahaan tersebut, dapat dilihat dari penerbitan obligasi yang
mempengaruhi resiko kebangkrutan, agency cost dan masalah informasi asimetri. Salah satu
jenis risiko ialah risiko perusahaan, yaitu resiko terkait dengan perusahaan yang menerbitkan
suatu sekuritas, misalnya karakteristik dan cara manajemen mengelola perusahaan. Return
dan risiko merupakan trade-off. Maka semakin besar kreditor menilai risiko perusahaan,
semakin besar pula bunga yang akan dibebankan kreditor pada perusahaan tersebut.
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
2.4 Insentif Pajak
UNCTAD, (2000) mendefinisikan insentif pajak sebagai segala bentuk insentif yang
mengurangi beban pajak perusahaan dengan tujuan untuk mendorong perusahaan-perusahaan
tersebut untuk berinvestasi di proyek atau sektor tertentu (Prasetyo, 2008). Selain itu, (Zee,
Stotsky, dan Ley, 2002), mendefinisikan insentif pajak dari dua sudut pandang yang berbeda,
yaitu dari sudut pandang hukum (statutory term) dan dari sudut pandang efektifitas (effective
term). Dari pengertian tersebut dinyatakan bahwa insentif pajak merupakan perlakuan khusus
yang diberikan terhadap proyek investasi tertentu saja. Dari pengertian tersebut maka insentif
pajak merupakan dampak efektif terhadap pengurangan beban pajak yang ditanggung oleh
wajib pajak.
Berdasarkan peraturan pemerintah no. 81 tahun 2007 tentang penurunan tarif pajak
penghasilan bagi wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka dan
diatur kembali dalam peraturan pemerintah no. 77 tahun 2013 tentang penurunan tarif pajak
penghasilan bagi wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka dan
diperkuat pada peraturan menkeu 238/PMK.03/2008 tentang tata cara pelaksanaan dan
pengawasan pemberian penurunan tarif pajak bagi wajib pajak badan dalam negeri yang
berbentuk perseroan terbuka.Dapat dilihat pada kerangka penelitian berikut ini:
H1
H1a
2.5 Pengembangan Hipotesis
2.5.1 Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Cost Of Debt
Perusahaan selalu mengupayakan tingkat laba yang tinggi.Banyak beban yang dapat
mengurangi tingkat laba yang diharapkan, salah satunya adalah pembayaran pajak.Salah
satu upaya perusahaan dalam mengurangi jumlah beban pajak adalah dengan
penghindaran pajak/tax avoidance.Tax avoidance sengaja dilakukan perusahaan dalam
rangka memperkecil tingkat pembayaran pajak yang harus dilakukan perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Indah Masri dan Martani (2012), menunjukkan bahwa tax
avoidance dan cost of debt berhubungan positif, dan Elsa Marcelliana dan Anna
Size
ROA
Leverage
COD Tahun 2011-2015
(Variabel Kontrol)
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Purwaningsih (2014), menunjukkan bahwa tax avoidance berpengaruh positif terhadap
cost of debt.
H1 : Tax avoidance memiliki pengaruh positif terhadap cost of debt.
2.5.2 Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Cost Of Debt ketika diperkuat oleh insentif
pajak
Tax avoidance dapat dilihat dari berbagai proksi.Penelitian ini menggunakan ETR
sebagai proksi tax avoidance.Lestari (2007), ETR dapat mengukur seberapa besar
kemungkinan perusahaan melakukan tax avoidance yang merupakan bagian dari
manajemen pajak.ETR memiliki hubungan yang terbalik dengan tax avoidance. Nuritomo
dan Dwi Martani (2014), menunjukkan bahwa insentif pajak berpengaruh positif terhadap
tax avoidance dan cost of debt. Selain itu, biaya utang akan ikut berperan dalam
menentukan laba sebelum pajak yang akan timbul sebagai utang pajak. Semakin tinggi
laba perusahaan terhadap tinggi pajak yang terutang maka diberikan insentif pajak jika
kepemilikan saham publik minimal 5% dari total kepemilikan saham.
H1a :Tax avoidance berpengaruh terhadap cost of debt ketika diperkuat oleh insentif pajak.
3. METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industi dasar dan
kimia yang tercatat di Bursa Efek Indonesi. Periode yang dilakukan tahun 2011-2015. Alasan
menggunakan perusahaan manufaktur, untuk mendapatkan data yang cukup banyak namun
memiliki kesamaan karakteristik. Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang laporan
keuangan audited selama periode 2011-2015.
2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang dinyatakan dalam rupiah
dan berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode pengamatan tahun 2011-
2015.
3. Perusahaan yang mempunyai beban pajak kini dan memiliki beban bunga.
3.2 Variabel Penelitian
Terdapat 3 variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu tax avoidance yang
diukur dengan current ETR sebagai variabel independen, cost of debt sebagai variabel
dependen, insentif pajak sebagai variabel moderasi.
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
3.2.1 Operasional Variabel
1. Tax Avoidance (X)
Tax avoidance merupakan pengaturan transaksi dalam rangka memperoleh
keuntungan, manfaat, atau pengurangan pajak dengan cara yang unintended
(tidak diinginkan) oleh peraturan perpajakan (Brown, 2012). Penghindaran pajak
merupakan usaha untuk mengurangi, atau bahkan meniadakan hutang pajak yang
harus dibayar perusahaan dengan tidak melanggar undang-undang yang ada. Tax
avoidance dalam penelitian ini dihitung dengan current ETR (current effective
tax rate) perusahaan yaitu beban pajak kini dibagi dengan laba sebelum pajak
seperti pada penelitian (Hanlon dan Heitzman, 2010).
2. Cost of Debt (Y)
Pengukuran yang digunakan dalam variabel cost of debt, dihitung dari
besarnya beban bunga perusahaan dalam satu periode dibagi dengan jumlah rat-
rata pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang menghasilkan bunga
pinjaman selama tahun tersebut (Indah Masri dan Dwi Martani, 2012).
3. Insentif Pajak (M)
Pengukuran yang digunakan dalam variabel insentif pajak, menggunakan
variabel dummy jika kepemilikan saham masyarakat > 40% mendapat insentif
pajak 20% dari tarif tertinggi PPh maka diberi nilai 1. Dan jika kepemilikan
saham masyarakat < 40% tidak mendapat insentif pajak dengan tarif 25 % maka
diberi nilai 0.Pengukuran ini mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun
2007, Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2013, dan Peraturan Menteri keuangan
No. 238/PMK.03/2008.
3.3 Model Penelitian
Model penelitian digambarkan sebagai berikut:
COD = Beban bunga dibagi dengan rata-rata pinjaman
jangka panjang dan jangka pendek
yang menghasilkan bunga pinjaman tersebut
selama setahun
Tax avoidance = Tax avoidance yang diukur dengan Current ETR
Insentif pajak = Dummy atas penurunan tarif PPh badan
dalam negeri pada perusahaan terbuka
dengan kepemilikan saham masyarakat (> 40%),
COD = α +β1TA +β2 TA*Insentif Pajak + β3Size + β4ROA + β5Lev
+ β6-β10COD tahun+e
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
1 dan 0 sebaliknya
Size = Natural logaritma dari total aset perusahaan
ROA = Rasio laba bersih atas total aset
Leverage = Rasio total utang atas aset (DAR)
Debt to Asset Ratio
COD tahun = Dummy Tahun sebagai variabel control
untuk tahun penelitian 2011-2015
α = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
β1 = Koefisien regresi tax avoidance dengan cost of debt
β2 = Koefisien regresi tax avoidance dengan cost of debt
terhadap pemoderasi insentif pajak
β3 = Koefisien regresi size dengan cost of debt
β4 = Koefisien regresi ROA dengancost of debt
β5 = Koefisien regresi leverage dengan cost of debt
β6 – β10 = Koefisien regresi dummy tahun dengan
cost of debt pada tahun 2011-2015
e = Standard eror
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
deskriptif kuantitatif dan analisis regresi atas data panel untuk menguji insentif pajak dengan
tax avoidance terhadap cost of debt. Keunggulan penggunaan data panel dibandingkan cross
section dan time series dapat diketahui heterogenitas dari individu, yaitu pengaruh perbedaan
tahun pengamatan dari variabel yang diamati. Hal ini bermanfaat untuk mengamati
kecenderungan perilaku perusahaan sampel (Gujarati, 2003).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Statistik
4.1.1 Statistik Deskriptif
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa jumlah sampel yang diteliti
setelah di outlier berjumlah 82 perusahaan. Dari 82 sampel tersebut, cost of
debtmenunjukkan nilai minimum 0,0021 atau 0,21% , pada PT. Asiaplast Industries
Tbk tahun 2011 ,artinya perusahaan yang memiliki cost of debt yang rendah sehingga
menurunkan resiko kegagalan membayar utang yang akan meminimalkan cost of
debt, nilai maksimum sebesar 0,1697 atau 16,97% , pada PT. Sekawan Intipratama
Tbk tahun 2015 ,artinya perusahaan yang memiliki cost of debt yang tinggi sehingga
dapat meningkatkan resiko kebangkrutan perusahaan hal ini mengindikasikan bahwa
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
besarnya beban bunga sebesar 16,97% dengan nilai rata-rata sebesar 0,0535 atau
5,35% , artinya rata-rata perusahaan yang menjadi sampel penelitian memiliki tingkat
cost of debtyang rendah sehingga sampel diharapkan untuk mengurangi perilaku
penghindaran pajak.
Variabel independen tax avoidancemenunjukkan nilai minimum sebesar -
0,5850 atau -58,5% pada PT. Berlina Tbk tahun 2013 ,artinya perusahaan mengalami
kerugian pada tahun tersebut secara akuntansi rugi akan tetapi secara fiskal tidak rugi
sehingga tetap membayar pajak, nilai maksimum sebesar 0,9442atau 94,42% pada
PT. Asiaplast Industries Tbk tahun 2013 ,artinya perusahaan secara akuntansi
keuntungannya tidak besar tetapi secara fiskal keuntungannya besar sehingga selisih
beban pajak kini dengan laba sebelum pajak tidak begitu besar dengan nilai rata-rata
sebesar 0,2342atau 23,4% ,artinya rata-rata perusahaan yang menjadi sampel
penelitian melakukan praktik penghindaran pajak yang rendah dari 82 perusahaan
selama 5 tahun pengamatan.
Variabel insentif pajak diukur dengan menggunakan variabel dummy, yaitu
bernilai 0 jika tidak memanfaatkan insentif pajak dan bernilai 1 jika memanfaatkan
insentif pajak. Jadi, variabel ini memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1.
Sedangkan nilai rata-rata sebesar 0,45 atau 45% dari 82 perusahaan yang
memanfaatkan insentif pajak selama 5 tahun pengamatan.
4.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.1 Uji Normalitas
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikan atau
probabilitas semua variabel ternyata nilai Sig Z > 0,05 pada 82sampel pengamatan,
maka dapat dinyatakan bahwa seluruh data memiliki sebaran data normal.
4.2.2 Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas pada model penelitian menunjukkan bahwa
seluruh variabel independen memiliki nilai tolerance> 0,1 dan VIF < 10 sehingga
dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadi multikolineritas.
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkangrafik scatter plot pada Cost of
Debttitik-titik tidak membentuk suatu pola tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model.
4.2.4 Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil ujidurbin watson, Nilai DW sebesar 0,883, nilai tabel
dengan menggunakan signifikan 5%, jumlah sampel 82, variabel independen 9 (k=9)
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
yang meliputi variabel kontrol dengan dummy tahun, dl = 1,43462, du = 1,85964.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H0 tidak ada autokorelasi positif atau
negatif atau tidak terdapat autokorelasi.
4.3 Moderated Regresion Analysis (MRA)
Hasil uji model moderasi insentif pajak tidak signifikan terhadap tax avoidance
dengancost of debt diperoleh nilai Sig 0.808. Karena nilai Sig> 0,500 , maka H1a ditolak
artinya variabel moderate tidak berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance dengan cost of
debtyang ada hubungannya dengan variabel dependen dan independen karena belum banyak
perusahaan di Indonesia terutama perusahaan manufaktur yang memanfaatkan insentif pajak
sebagai penghindaran pajak.
4.4 Uji Hipotesis
4.4.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Nilai R
sebesar 0,367 atau 36,7%. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan atau korelasi
antar variabel karena memiliki koefisien korelasi diatas 0,50. Nilai Adjusted R
Square sebesar 0,288 atau 28,8%. Hal ini berarti tax avoidance (X) dan insentif pajak
(M) tidak berpengaruh terhadap variabel cost of debt (Y).
4.4.2 Pengujian Nilai t
Hasil temuan penelitian ini adalah bahwa variabel tax avoidance tidak
berpengaruh signifikan tetapi memiliki arah yang positif terhadap cost of debt. Tax
avoidance menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,999 dan nilai t adalah 0,001 yaitu
nilai signifikansi > 0,05 maka, Ha ditolak.
Nilai signifikansi variabel moderating adalah 0,808 yaitu > 5% dan nilai t
adalah 0,244. Variabel moderasi tidak signifikan berarti insentif pajak tidak
memperkuat pengaruh tax avoidance terhadap cost of debt.Karena nilai signifikansi >
0,05 maka, H1a ditolak yang artinya moderasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
cost of debttetapimemiliki nilai positif.
4.4.3 Pengujian Nilai F (Uji Model Good of Fit)
Nilai F hitung sebesar 4,641 dengan nilai probabilitas signifikansi sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel tax avoidance,
moderate, size, ROA, leverage dan COD tahun 2011-2015 mempunyai model Good
of Fit antara variabel.
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
4.5.1 Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt
Tax avoidance memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap cost of
debt. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H1ditolak. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa variabel tax avoidance tidak berpengaruh signifikan terhadap
cost of debt karena cost of debt pada sampel penelitian ini relatif rendah sehingga
menurunkan resiko kegagalan bayar utang perusahaan yang dampaknya akan
mengurangi biaya utang perusahaan, sehingga dampaknya terhadap penghindaran
pajak tidak begitu besar. Perusahaan yang mengalami penurunan resiko kegagalan
bayar utang yang akan menurunkan cost of debt adalah PT. Asiaplast Industries Tbk
pada tahun 2011.Hasil penelitian ini sejalan dengan Rahmawati (2015) yang
menyatakan bahwa tax avoidance berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
cost of debt. Hal ini memberikan bukti bahwa perusahaan yang melakukan tax
avoidance tidak berpengaruh terhadap penggunaan utang yang lebih sedikit yang
akanmenurunkan cost of debt di suatu perusahaan justru semakin tinggi tingkat tax
avoidanceakan meningkatkan cost of debt.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian Indah Masri dan Dwi Martani
(2012) yang menyatakan bahwa tax avoidance terbukti menyebabkan cost of debt
menjadi besar karena kreditur lebih memandang perilaku tax avoidance sebagai
tindakan yang mengandung resiko kebangkrutan.
4.5.2 Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt ketika diperkuat oleh insentif
pajak
Moderate memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap tax avoidance
dengan cost of debt. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H1a ditolak. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa variabel moderate tidak berpengaruh signifikan
terhadap tax avoidance dengan cost of debt yang ada hubungannya dengan variabel
dependen dan independen karena belum banyak perusahaan di Indonesia terutama
perusahaan manufaktur yang memanfaatkan insentif pajak sebagai penghindaran
pajak.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Nuritomo dan Dwi Martani (2014) bahwa
insentif pajak dapat berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak sehingga resiko
biaya utang juga akan semakin meningkat. Walaupun, hasil penelitian ini
menunjukkan moderasi insentif pajak dengan tax avoidance berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap cost of debt. Hal ini dapat disebabkan belum banyak
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
perusahaan di Indonesia terutama perusahaan manufaktur yang memanfaatkan
insentif pajak sebagai penghindaran pajak.
4.5.3 Pengaruh variabel kontrol dengan Tax Avoidance terhadap Cost of Debt
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel ROA sebagai variabel kontrol
memiliki hubungan yang signifikan terhadap cost of debt sehingga perusahaan yang
memiliki profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan cost of debt pada perusahaan.
Selain itu, hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel leveragesebagai variabel
kontrol memiliki hubungan yang signifikan positif terhadap cost of debt sehingga
perusahaan yang tingkat leveragenya tinggi dapat meningkatkan biaya hutang.
5 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel penghindaran pajak (tax avoidance) berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap biaya utang (cost of debt).
2. Variabel moderasi insentif pajak tidak memperkuat pengaruh tax avoidance terhadap
cost of debt berpengaruh positif tidak signifikan Hasil ini menunjukkan bahwa di
Indonesia belum banyak insentif pajak pada perusahaan manufaktur yang dapat
dimanfaatkan sebagai penghindaran pajak.
3. Hasil dari penelitian ini bahwa ROA memiliki hubungan yang signifikan terhadap
cost of debt sehingga perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi dapat
meningkatkan cost of debt pada perusahaan. Selain itu, hasil dari penelitian ini bahwa
leverage memiliki hubungan yang signifikan positif terhadap cost of debt sehingga
perusahaan yang tingkat leveragenya tinggi dapat meningkatkan biaya hutang. Hasil
ini menunjukkan bahwa di Indonesia belum banyak insentif pajak pada perusahaan
manufaktur yang dapat dimanfaatkan sebagai tax shelter (penghindaran pajak yang
lebih agresif).
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang mungkin dapat menimbulkan
gangguan terhadap hasil penelitian. Keterbatasan tersebut adalah:
a. Pada penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sebagai sampel sehingga
hasil penelitian tidak dapat di generalisir untuk jenis industri yang lain.
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
b. Periode pengamatan dalam penelitian ini sangat lama, karena mempertimbangkan
perubahan tarif pajak, dimana pada 2011-2015 tidak mengalami perubahan tarif
pajak.
5.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian yang diungkapkan sebelumnya, maka dapat
diberikan saran sebagai berikut:
a. Menambah jumlah sampel dengan memasukkan semua perusahaan yang terdaftar di
BEI.
b. Penelitian selanjutnya diharapkan memperpanjang periode pengamatan, agar dapat
melihat hubungan tax avoidance dan cost of debt dari waktu yang cukup panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Bhoraj, S., & Sengupta, P. (2003). Effect of corporate governance on bond ratings and yields:
The role of institutional investors and outside directors. Journal of Business 76, 455–47.
Brown, Karen B. (2012). A Comparative Look at Regulation of Corporate Tax Avoidance.
New York: Springer.
Fabozzi, F.J. (2007). Bond markets, analysis, and strategies (ed.8). New Jearsey: Prentice
Hall.
Ghozali, Imam dan Chariri. Anis. (2007). Teori Akuntansi, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 19. Edisi
5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, D. N. (2003).Basic Econometrics.Newyork: McGraw-Hill/Irwin.
Hanlon, Michelle and Shane Heitzman. (2010). A Review of Tax Research.Journal of
Accounting and Economics, Vol 50, pp 127-178. Cost Capital. dalamJournal of Banking
and Finance, 1-12.
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Lestari, M. I., & Sugiharto, T. (2007). Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinnya. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra,
Arsitek & Sipil), 21-22 Agus.
Lim, Youngdeok. (2011). Tax Avoidance, Cost Of Debt and Shareholder 456-
470.Activism:Evidence from Korea. Journal of Banking and Finance, 3.
Marcelliana, Elsa. (2014). Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Skripsi.
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.
Masri, Indah dan Dwi Martani. (2012). Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of
Debt.Simposium Nasional Akuntansi XV. Universitas Indonesia.
Nuritomo dan Dwi Martani. (2014). Insentif Pajak, Kepemilikan, dan Penghindaran Pajak
Perusahaan. Simposium Nasional AkuntansiXXVII.
Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008.tentang Tata Cara Pelaksanaan Dan
Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Yang
Berbentuk Perseroan Terbuka.
Peraturan Pemerintah No. 77 tahun 2013. tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi
Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka.
Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007.tentang Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi
Wajib Pajak Badan Dalam Negeri Yang Berbentuk Perseroan Terbuka.
Pittman, J., Fortin, S., (2004). Auditor choice and the cost of debt capital for newly public
firms. Journal of Accounting and Economics 37, 113-136.
Prasetyo, K.A. (2008).Benarkah Pemberian Insentif Pajak dapat Meningkatkan Investasi
Asing di Indonesia?.Inside Headline.6-19.
Rahmawati. (2015). Pengaruh Penghindaran Pajak dan Good Corporate Governance terhadap
Biaya Utang. Published Skripsi. Universitas Negeri Padang, Padang.
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Sari, D. K., & Martani, D. (2010). Karakteristik Kepemilikan Perusahaan, Corporate
Governance, dan Tindakan Pajak Agresif. Simposium Nasional Akuntansi XIII.
United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD). (2000). Tax Incentives
and Foreign Direct Investment: A Global Survey.Newyork:United Nations.
Zee, H., Stotsky, J., dan Ley, E. (2002). Tax Incentives for Business Investment: A Primer for
Policy Makers in Developing Countries. Journal of World Development, 30(9), 1497-
1516.
Lampiran
Tabel 1
Hasil Seleksi Kriteria Sampel
Kriteria Jumlah
Perusahaan
Dalam Tahun
Perusahaan manufaktur sektor industri dasar &
kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2015
300
Perusahaan yang datanya tidak lengkap (218)
Jumlah perusahaan sampel yang digunakan 82
Total unit of analysis (5 tahun pengamatan) 82
Sumber: Data diolah, 2016
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Tabel 2
Statistik Deskriptif
Sumber: Hasil olah data SPSS v.16, 2016
Tabel 3
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Tax Avoidance 82 -.58505 .94427 .2342629 .18683681
Insentif Pajak 82 0 1 .45 .501
Cost of Debt 82 .00214 .16979 .0535473 .02950123
Size 82 25.30843 31.27263
2.8146583
E1 1.66288340
Return on Asset 82 -.03375 .35061 .1111908 .09446695
Leverage 82 .02194 .72271 .1402526 .11722598
COD Tahun 2011 82 0 1 .21 .408
COD Tahun 2012 82 0 1 .21 .408
COD Tahun 2013 82 0 1 .20 .399
COD Tahun 2014 82 0 1 .20 .399
COD Tahun 2015 82 0 1 .20 .399
Valid N (listwise) 82
Variabel Prediksi Hasil Pengujian
Keterangan Koefisien Probability
Konstanta 0,099 0,066
TA H1a = - 1.05E-05 0,999 Tidak signifikan positif, hipotesis 1 ditolak
TA*Insentif Ha = + 0,006 0,808 Tidak signifikan positif, hipotesis 1a ditolak
Size +/- -0.003 0.135 Sesuai dengan penelitian sebelumnya
ROA +/- 0.139 0.000 Sesuai dengan penelitian sebelumnya
Lev +/- 0.136 0.000 Sesuai dengan penelitian sebelumnya
Dummy
Year (COD) Include
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Hasil Regresi Empiris
COD = α +β1TA + β2 TA*Insentif Pajak + β3Size +β4ROA+β5Lev+β6-β10 COD tahun+e
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas
Gambar 1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 5
Adj R2 0,288
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 82
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .02346934
Most Extreme
Differences
Absolute .106
Positive .106
Negative -.053
Kolmogorov-Smirnov Z .963
Asymp. Sig. (2-tailed) .312
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Hasil olah data SPSS v.16, 2016
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .606a .367 .288 .02489299 .883
a. Predictors: (Constant), COD Tahun 2015, Moderate, Tax Avoidance, COD
Tahun 2014, Leverage, Return on Asset, COD Tahun 2011, Size, COD Tahun 2013
b. Dependent Variable: Cost of Debt
Sumber: Hasil olah data SPSS v.16, 2016
Coefficient
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Tax Avoidance .892 1.121
Moderate .841 1.189
Size .727 1.375
Return on Asset .720 1.389
Leverage .778 1.286
COD Tahun 2011 .627 1.595
COD Tahun 2013 .599 1.669
COD Tahun 2014 .583 1.714
COD Tahun 2015 .547 1.827
a. Dependent Variable :
Cost of Debt
Sumber: Hasil olah data
SPSSv.16, 2016
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Tabel 7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 8
Hasil Analisis Regresi Moderasi
Sumber: Hasil olah data SPSS v.16, 2016
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .606a .367 .288 .02489299
a. Predictors: (Constant), COD Tahun 2015, Moderate, Tax Avoidance, COD
Tahun 2014, Leverage, Return on Asset, COD Tahun 2011, Size, COD Tahun
2013
b. Dependent Variable: Cost of Debt
Coefficients
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .099 .053 1.869 .066
Tax Avoidance 1.054E-5 .016 .000 .001 .999
Moderate .006 .023 .025 .244 .808
Size -.003 .002 -.166 -1.512 .135
Return on Asset .139 .035 .446 4.036 .000
Leverage .136 .027 .542 5.102 .000
COD Tahun 2011 -.005 .009 -.064 -.540 .591
COD Tahun 2013 -.004 .009 -.049 -.408 .684
COD Tahun 2014 .002 .009 .033 .265 .792
COD Tahun 2015 .018 .009 .238 1.876 .065
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id
Tabel 9
Hasil Uji F (Uji Model Good of Fit)
Tabel 10
Hasil Uji t
ANOVA
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .026 9 .003 4.641 .000a
Residual .045 72 .001
Total .070 81
a. Predictors: (Constant), COD Tahun 2015, Moderate, Tax Avoidance, COD Tahun
2014, Leverage, Return on Asset, COD Tahun 2011, Size, COD Tahun 2013
b. Dependent Variable: Cost of Debt
Sumber: Hasil olah data SPSS v.16, 2016
Coefficients
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant) .099 .053 1.869 .066
Tax Avoidance 1.054E-5 .016 .000 .001 .999
Moderate .006 .023 .025 .244 .808
Size -.003 .002 -.166 -1.512 .135
Return on Asset .139 .035 .446 4.036 .000
Leverage .136 .027 .542 5.102 .000
COD Tahun 2011 -.005 .009 -.064 -.540 .591
COD Tahun 2013 -.004 .009 -.049 -.408 .684
COD Tahun 2014 .002 .009 .033 .265 .792
COD Tahun 2015 .018 .009 .238 1.876 .065
a. Dependent Variable: Cost of Debt
Universitas Pancasila
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV
2-3 Maret 2017
Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]
www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id