93
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN KAPAL KOPERASI PEGAWAI NEGERI DINAS PERIKANAN (KPNDP) DKI JAKARTA MENGGUNAKAN MODEL OBJECTIVE MATRIX (OMAX) LINA YUNI KURNIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN KAPAL

KOPERASI PEGAWAI NEGERI DINAS PERIKANAN

(KPNDP) DKI JAKARTA MENGGUNAKAN MODEL

OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

LINA YUNI KURNIA

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Peningkatan Produktivitas Pada

Aktivitas Reparasi Di Galangan Kapal Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan

(KPNDP) DKI jakarta, Muara Angke, Jakarta adalah karya saya sendiri dengan

arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentukan apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau kutipan dari

karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Bogor, Mei 2012

Lina Yuni Kurnia

Page 3: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

ABSTRAK

LINA YUNI KURNIA, C44080039. Pengukuran Produktivitas Galangan Kapal

Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta Menggunakan

Model Objactive Matrix (OMAX). Dibimbing oleh MOHAMMAD IMRON dan

VITA RUMANTI KURNIAWATI.

Program restrukturisasi kapal penangkapan ikan, yang dikembangkan oleh

Kementrian Kelautan dan perikanan (KKP) membuka peluang yang besar dalam

pengembangan industri pembuatan kapal dan perbaikan kapal di Indonesia.

Walaupun ada peluang yang lebih terbuka untuk industri galangan kapal, masih

ada masalah yang harus dihadapi oleh industri galangan kapal nasional, khususnya

galangan kapal skala kecil seperti pada tingkat teknologi, ekonomi, manajemen

perusahaan (company), maupun persaingan yang dapat mempengaruhi tingkat

produktivitas galangan kapal tersebut. Demikian juga, galangan kapal Koperasi

Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta yang berlokasi di Muara

Angke. Galangan kapal ini lebih banyak fokus pada kegiatan reparasi kapal.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur tingkat produktivitas, menentukan

faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas, dan

mengidentifikasi langkah awal dalam upaya peningkatan produktivitas. Metode

penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus menggunakan metode

Objective Matrix (OMAX). Berdasarkan hasil pengukuran produktivitas galangan

kapal KPNDP sudah tergolong cukup produktif. Indikator kinerja yang diukur

yaitu tenaga kerja, pemakaian mesin, jam kerja aktual produksi jam kerja efektif,

dan jumlah ketidakhadiran karyawan. Banyak indikator yang mencapai skor 3,

bahkan ada yang stabil di skor 10. Langkah awal yang harus dilakukan guna

untuk meningkatkan produktivitas pada aktivitas reparasi galangan kapal KPNDP

ialah dengan memperhatikan jumlah ketidakhadiran karyawan. Mengingat,

indikator kinerja untuk ketidakhadiran karyawan memiliki nilai bobot kepentingan

tertinggi, yaitu sebesar 30 %.

Kata kunci : galangan, OMAX, peningkatan produktivitas, pengukuran

produktivitas

Page 4: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

ABSTRACT

LINA YUNI KURNIA, C44080039. Measurement of Shipyard Productivity

Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta Using Objective

Matrix (OMAX) Model. Supervised by MOHAMMAD IMRON and VITA

RUMANTI KURNIAWATI.

Fishing vessel restructurization programme, developed by the Ministry of

Marine and Fisheries (KKP) may open the bigger opportunity in developing ship

building and ship repair industry in Indonesia. However there was still many

problem faced by national shipyard, especially small scale shipyard, such as

problem on the level of technology, economics, management companies, and

competition that could affect the level of productivity of the shipyard. Likewise,

shipyard named Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI

Jakarta, which is located at Muara Angke. This shipyard focused on ship repair

activities. The aim of this research were measuring shipyard productivity,

identifying the factors affecting its productivity, identifying the preliminary step to

improve productivity. The employed research method was case study while the

analysis tool was Objective Matrix (OMAX) model. Based on observation, there

were five indicator which can be measured i.e employees, machine operating

time, actual working time, effective working time and absent of employees. Most

of indicators reached score 3 and one of them even stable at score 10. Therefore,

generally it can be stated that KPNDP was productive shipyard. Moreover, the

preliminary step which should be act to increase productivity of repair activities

in KPNDP was considering the employees absent, because the absent of

employees had the highest grade which constituted 30%.

Key words : increased productivity, OMAX, productivity measurement, shipyard

Page 5: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

© Hak cipta IPB, tahun 2012

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruhnya karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan tersebut hanya untuk kepentingan

pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan

kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tidak merugikan kepentingan

yang wajar IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis

dalam bentuk apapun tanpa seizin IPB.

Page 6: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN KAPAL

KOPERASI PEGAWAI NEGERI DINAS PERIKANAN

(KPNDP) DKI JAKARTA MENGGUNAKAN MODEL

OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

LINA YUNI KURNIA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 7: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

Judul Skripsi : Pengukuran Produktivitas Galangan Kapal Koperasi

Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta

Menggunakan Model Objective Matrix (OMAX)

Nama Mahasiswa : Lina Yuni Kurnia

Nomor Induk : C44080039

Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disejutui :

Komisi Pembimbing

Ketua, Anggota,

Dr. Ir. Mohammad Imron, M.Si Vita Rumanti Kurniawati, S.Pi, MT

NIP. 19601213 198703 1 004 NIP. 19820911 200501 2 001

Diketahui,

Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc

NIP. 19621223 198703 1 001

Tanggal ujian : 01 Juni 2012 Tanggal lulus :

Page 8: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

PRAKATA

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta rizki-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan akhir skripsi yang berjudul ” Pengukuran Produktivitas Galangan Kapal

Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta Menggunakan

Model Objective Matrix (OMAX)”. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk

memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Perikanan di Departemen

Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan di galangan kapal KPNDP

DKI Jakarta, Muara Engke pada bulan Januari hingga Maret 2012. Terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang memerlukannya.

Bogor, Mei 2012

Lina Yuni Kurnia

Page 9: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Keluarga inti penulis yang tidak henti-henti memberikan segalanya kepada

penulis;

2. Dr. Ir. Mohammad Imron, M.Si dan Vita Rumanti Kurniawati, S.Pi, MT atas

bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini, serta Fis Purwangka,

S.Pi, M.Si selaku penguji tamu;

3. Bapak Budijanto selaku manajer galangan kapal KPNDP, Bapak Agus selaku

staf administrasi galangan kapal KPNDP, Bapak Hardinata selaku koordinator

lapang galangan kapal KPNDP, Bapak Apit selaku staf UPT BTPI, Bapak

Saidi selaku mandor galangan kapal KPNDP, Bapak Suratno selaku juru

mesin galangan kapal KPNDP, serta pihak pegawai dan pekerja lapang

KPNDP lainnya;

4. Desima Ramalia, Nurtsani Liliana, Balendina Koedoeboen yang telah bersedia

meluangkan waktu serta motivasinya;

5. Oktavianto Prastyo D, Didi Januardy, Desima Ramalia dan Kusnadi yang

telah menemani penulis dalam penelitian;

6. Teman-teman ”Pondok Surya” (Ima, Dona, Meta, Lilis dan Rina) atas

motivasi dan sarannya;

7. Teman-teman PSP 45 (61 Orang) yang telah memberikan banyak warna dan

cerita di tiga tahun bersama;

8. Seluruh civitas PSP (Dosen, Tata Usaha, Bagian rumah tangga, Senior,

Alumni, PSP 46 dan PSP 47);

9. Terimakasih banyak untuk ina, ana, ema, nova, reman, herul, icut, ocil, insun,

okta, nisa, imelda yang telah hadir dihari besar itu.

Page 10: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung tanggal 24 Juni 1990, dari

pasangan Bapak Edward Effendi Rachman dan Ibu Tjutju.

Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan pada

tahun 2008 di SMA Muhammadiyah 1 Bandung. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan di Institut Pertanian Bogor

(IPB).

Penulis memilih Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP),

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), melalui jalur Undangan Seleksi

Masuk IPB (USMI). Selama mengikuti perkuliah, penulis pernah menjadi asisten

mata kuliah Rekayasa Tingkah Laku Ikan tahun ajaran 2010/2011, dan mata

kuliah Navigasi Kapal Perikanan tahun ajaran 2011/2012. Organisasi yang pernah

diikuti oleh penulis yaitu Himpunan Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan (HIMAFARIN) selama 2 tahun, pada tahun 2009/2010 sebagai

bendahara Departemen Kewirausahaan dan tahun 2010/2011 sebagai anggota

Departemen Kewirausahaan.

Dalam rangka memperoleh gelar sarjana perikanan pada Program Studi

Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Departemen Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan, penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi

dengan judul ” Pengukuran Produktivitas Galangan Kapal Koperasi Pegawai

Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta Menggunakan Model Objective

Matrix (OMAX)”.

Page 11: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

xi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Tujuan .................................................................................................... 2

1.3 Manfaat ................................................................................................... 3

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Produktivitas Secara Umum ................................................................... 4

2.1.1 Pengertian produktivitas ................................................................ 4

2.1.2 Manfaat pengukuran produktivitas ............................................... 5

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas.......................... 5

2.1.4 Ukuran produktivitas ..................................................................... 7

2.1.5 Usaha untuk meningkatkan produktivitas ..................................... 9

2.2 Metode Pengukuran Produktivitas Model Objective Matrix

(OMAX) ................................................................................................. 10

2.2.1 Alasan pemilihan metode OMAX ................................................. 10

2.2.2 Bentuk dan susuna model OMAX ................................................ 11

2.2.3 Penyusunan matrix ........................................................................ 12

2.2.4 Pengoperasian matrix .................................................................... 15

2.3 Galangan Kapal ...................................................................................... 16

2.4 Produktivitas Galangan Kapal................................................................ 17

2.4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas galangan .......... 17

2.4.2 Pengukuran produktivitas galangan .............................................. 19

2.4.3 Usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas galangan ........... 19

2.5 Kaitan Produktivitas Galangan dengan Perkembangan

Perikanan Tangkap ................................................................................. 20

3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 22

3.2 Metode Penelitian................................................................................... 22

3.2.1 Pengumpulan data ......................................................................... 22

3.2.2 Pengolahan dan analisis data ......................................................... 23

Page 12: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

xii

4 KEADAAN UMUM GALANGAN

4.1 Produksi Galangan ................................................................................. 33

4.2 Struktur Organisasi ................................................................................ 36

4.3 Sumberdaya Manusia ............................................................................. 37

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja.......................................... 40

5.2 Model Objective Matrix (OMAX) ......................................................... 41

5.2.1 Penilaian indikator kinerja ............................................................ 41

5.2.2 Pencapaian awal dari indikator kinerja (skor 3) ............................ 48

5.2.3 Target realistis dan terendah indikator kinerja (skor 10 dan 0) .... 48

5.2.4 Bobot indikator kinerja ................................................................. 49

5.2.5 Penyusunan tabel Objective Matrix (OMAX)............................... 50

5.3 Tingat Produktivitas Pada Aktivitas Reparasi di Galangan Kapal

KPNDP DKI Jakarta .............................................................................. 53

5.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Langkah Awal yang Dilakukan

Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Pada Aktivitas Reparasi di

Galangan Kapal KPNDP DKI Jakarta ................................................... 58

6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................................ 61

6.2 Saran ....................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 63

LAMPIRAN ........................................................................................................ 65

Page 13: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Keuntungan dan batasan pengukuran produktivitas ..................................... 7

2 Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengukuran produktivitas

dengan menggunakan model OMAX oleh Mahendra 2007 ........................ 23

3 Galangan kapal yang berada dilingkungan UPT BTPI ................................. 30

4 Peralatan yang dimiliki di galangan kapal KPNDP ...................................... 31

5 Produksi galangan kapal KPNDP dan produksi seluruh galangan yang

ada di lingkungan UPT BTPI pada tahun 2011 ............................................ 35

6 Pembagian tenaga kerja di galangan kapal KPNDP ..................................... 39

7 Indikator kinerja yang termasuk ke dalam input dan output ......................... 40

8 Nilai indikator tenaga kerja ........................................................................... 41

9 Nilai indikator pemakaian mesin .................................................................. 42

10 Jumlah kapal yang melakukan reparasi di galangan kapal KPNDP

berdasarkan ukuran kapal .............................................................................. 43

11 Nilai indikator jam kerja aktual..................................................................... 44

12 Nilai indikator jam kerja efektif .................................................................... 46

13 Nilai indikator ketidakhadiran karyawan ...................................................... 47

14 Nilai pencapaian awal (skor 3) ...................................................................... 48

15 Nilai target realistis (skor 10) ........................................................................ 49

16 Nilai terendah (skor 0) .................................................................................. 49

17 Nilai pembobotan .......................................................................................... 50

18 Matriks tahun 2007 ....................................................................................... 50

19 Matriks tahun 2008 ....................................................................................... 51

20 Matriks tahun 2009 ....................................................................................... 51

21 Matriks tahun 2010 ....................................................................................... 52

22 Matriks tahun 2011 ....................................................................................... 52

23 Pencapaian kinerja total dengan menggunakan periode dasar dan periode

Sebelum ......................................................................................................... 56

Page 14: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Metode lain untuk meningkatkan produktivitas ............................................ 9

2 Peta lokasi penelitian..................................................................................... 22

3 Contoh bentuk tabel matriks ......................................................................... 27

4 Alur kegiatan reparasi ................................................................................... 29

5 Layout galangan kapal KPNDP Muara Angke ............................................. 32

6 Grafik produksi reparasi kapal tahun 2007 hingga 2011 di galangan

kapal KPNDP ................................................................................................ 34

7 Struktur organisai galangan kapal KPNDP ................................................... 37

Page 15: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Kuesioner penentuan sasaran ........................................................................ 65

2 Kuesioner penentuan pembobotan ................................................................ 67

3 Dokumentasi ................................................................................................. 70

4 Data Pelayan Reparasi Kapal KPNDP Tahun 2007 ...................................... 71

5 Data Pelayan Reparasi Kapal KPNDP Tahun 2008 ...................................... 72

6 Data Pelayan Reparasi Kapal KPNDP Tahun 2009 ...................................... 73

7 Data Pelayan Reparasi Kapal KPNDP Tahun 2010 ...................................... 74

8 Data Pelayan Reparasi Kapal KPNDP Tahun 2011 ...................................... 75

9 Hasil kuesioner penentuan sasaran................................................................ 76

10 Hasil kuesioner penentuan pembobotan ....................................................... 77

Page 16: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

1

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri galangan kapal di Indonesia, merupakan salah satu industri strategis

dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Indonesia sebagai negara maritim,

memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan industri ini. Peluang untuk

mengembangkan industri galangan kapal dalam negeri saat ini semakin terbuka

pasca diluncurkannya suatu program restrukturisasi kapal penangkapan ikan oleh

Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Restrukturisasi kapal merupakan

suatu program yang bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan Sumberdaya

Ikan (SDI) di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE). Kenyataannya armada kapal ikan di

Indonesia saat ini 99% merupakan kapal tanpa motor dan di bawah 30 GT.

Kondisi tersebut membuat hasil perikanan tangkap tidak maksimal karena nelayan

tidak dapat melaut jauh. Untuk itu, dibutuhkan armada kapal perikanan tangkap

berkapasitas di atas 40 hingga 60 GT agar mampu mencapai perairan Zona

Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, bahkan di perairan internasional. Realisasi

dari program restrukturisasi ini ialah dengan memberikan bantuan 1.000 kapal

ikan di atas 30 GT untuk nelayan (Harian Umum Neraca 2010).

Lebih jauh, program restrukturisasi kapal ini diharapkan dapat

meningkatkan armada penangkapan ikan nasional di Indonesia. Hal ini akan

berpengaruh terhadap industri galangan kapal sebagai salah satu prasarana

perikanan tangkap. Galangan juga dapat memberikan jasa perawatan dan

perbaikan kapal sehingga kapal tetap dalam kondisi baik. Dengan demikian,

secara tidak langsung adanya program tersebut dapat membuka peluang pasar

untuk industri galangan kapal. Oleh karena itu, galangan sebaiknya lebih reaktif

membaca peluang pasar tersebut.

Walaupun ada peluang yang lebih terbuka untuk industri galangan kapal,

masih banyak masalah yang harus dihadapi oleh industri galangan kapal di

Indonesia. Masalah yang dihadapi seperti masalah pada tingkat teknologi,

ekonomi, manajemen perusahaan (company), maupun persaingan yang dapat

mempengaruhi tingkat produktivitas galangan kapal tersebut. Pemesanan sebuah

kapal, tentunya lebih memilih perusahaan galangan yang memiliki kualitas

Page 17: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

2

produksi yang bagus serta waktu pemesanan yang efisien. Alasan tersebut yang

menjadi dasar pertimbangan, sehingga dapat menekan biaya produksi. Oleh

karena itu, untuk memenuhinya galangan harus meningkatkan produktivitas.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar tetap bertahan dan tetap

produktif adalah dengan pengembangan dan penerapan teknologi. Upaya tersebut

diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kemampuan bersaing. Sebelum

dilakukan suatu upaya peningkatan produktivitas galangan kapal, perlu dilakukan

pengukuran produktivitas terlebih dahulu.

Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta

merupakan salah satu industri galangan kapal di Muara Angke. Kegiatan yang

dilakukan di galangan kapal KPNDP DKI Jakarta adalah reparasi kapal.

Galangan kapal KPNDP DKI Jakarta bukan satu-satunya galangan kapal yang

terdapat di Muara Angke. Banyaknya persaingan di sekitar galangan kapal ini

dapat mempengaruhi produktivitas galangan tersebut. Pengukuran tingkat

produktivitas pada galangan ini belum pernah dilakukan, demikian juga dengan

tingkat daya saing, baik pada level individu, perusahaan, industri, maupun pada

level negara. Oleh karena itu, penelitian tentang tingkat produktivitas perlu

dilakukan di galangan KPNDP DKI Jakarta.

Ukuran produktivitas galangan kapal dapat dihitung dengan menggunakan

model ukuran Objective Matrix (OMAX). Pengukuran produktivitas dengan

menggunakan model OMAX mengikutsertakan seluruh jajaran pegawai yang

terkait dalam operasi–operasi perusahaan, mulai dari pekerja tingkat bawah

sampai kepada manajer tingkat atas. Model pengukuran OMAX merupakan

pengukuran produktivitas total yang memadukan beberapa ukuran keberhasilan

atau kriteria produktivitas yang sudah dibobot sesuai dengan derajat kepentingan

masing–masing kriteria itu di dalam perusahaan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk :

1) Menentukan kriteria indikator kinerja dan nilai rata-rata dari setiap indikator

kinerja pada aktivitas reparasi di galangan kapal KPNDP;

Page 18: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

3

2) Mengukur tingkat produktivitas galangan kapal KPNDP dengan

menggunakan model Objective Matrix (OMAX);

3) Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas

pada aktivitas reparasi di galangan kapal KPNDP;

4) Mengidentifikasi langkah awal dalam upaya peningkatan produktivitas pada

aktivitas reparasi di galangan kapal KPNDP untuk memperbaiki kinerja

galangan.

1.3 Manfaat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau

memberikan saran kepada pihak yang bersangkutan mengenai tingkat

produktivitas galangan kapal KPNDP DKI Jakarta. Hasil penelitian ini juga

diharapkan dapat dijadikan pertimbangan galangan kapal Koperasi Pegawai

Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta untuk meningkatkan produktivitas

dan kemampuan bersaing.

Page 19: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

4

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Produktivitas Secara Umum

2.1.1 Pengertian produktivitas

Produktivitas dapat diartikan sebagai campuran (compound) dari produksi

dan aktivitas, dimana daya produksi menjadi penyebabnya dan produktivitas

mengukur hasil dari daya produksi tersebut (Ravianto 1985). Beberapa pengertian

atau definisi-definisi produktivitas secara umum menurut badan-badan

internasional dapat diuraikan sebagai berikut (Ravianto 1985):

1) Menurut Organisation for Economic Coorperation and Development (OECD),

pada dasarnya produktivitas adalah output dibagi dengan salah satu elemen

produksi.

2) Menurut International Labour Organization (ILO) produktivitas merupakan

output dari hasil integrasi empat elemen produksi yaitu tanah, modal, tenaga

kerja, dan organisasi.

3) Menurut Europe Production Agency (EPA), pada dasarnya produktivitas

adalah tingkat efisiensi pemanfaatan setiap elemen produksi.

Menurut Sinungan (2008), doktrin pada Konferensi Oslo 1984

mencantumkan definisi umum produktivitas semesta yaitu produktivitas adalah

suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih

banyak barang dan jasa untuk lebih banyak manusia dengan menggunakan

sumber-sumber riil yang makin sedikit.

Secara umum produktivitas dapat didefinisikan sebagai rasio antara hasil

yang dicapai (output) dengan keseluruhan atau sebagian sumberdaya (input) yang

digunakan, atau dalam bentuk formula dapat dinyatakan sebagai berikut

(Summanth 1984) :

Diketahuinya nilai produktivitas, maka akan diketahui pula seberapa efektif

proses produksi yang telah didayagunakan untuk meningkatkan output dan

seberapa efisiensi pula sumber-sumber input yang telah berhasil dihemat agar

Page 20: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

5

produktivitas dapat meningkat. Dengan demikian, input produksi dapat

memberikan kontribusi sepenuhnya terhadap kegiatan-kegiatan produksi yang

berkaitan dengan nilai tambah dan berusaha meminimalisasi kegiatan-kegiatan

yang menghambat proses produksi. Berbagai pernyataan produktivitas di atas

pada umumnya juga menyatakan bahwa, produktivitas sangat dipengaruhi oleh

faktor-faktor produksi yang meliputi tenaga kerja (man), mesin dan peralatan

(machine), bahan baku (material), sistem (method) yang digunakan untuk

memanajemen proses produksi, dan modal (Widjaja 1996).

2.1.2 Manfaat pengukuran produktivitas

Pada level perusahaan (company), pengukuran produktivitas digunakan

sebagai sarana manajemen untuk menganalisis dan mendorong efisiensi produksi.

Pengukuran produktivitas akan meningkatkan kesadaran dan minat pekerja untuk

melaksanakan tingkat dan rangkaian produksi (Sinungan 2008).

Produktivitas dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan

pembangunan suatu negara, industri, maupun perusahaan (company), sehingga

dapat digunakan sebagai kontrol agar tetap survive dalam era persaingan dalam

perdagangan, bisnis dan perebutan pangsa pasar. “Job description” sangat

diperlukan oleh perusahaan untuk pengukuran produktivitas secara cermat serta

mengkuantifikasikan data yang dipakai dalam proses produksi (Sunarto 1999).

Pada level yang paling kecil pengukuran produktivitas tenaga kerja individual

dapat meningkatkan pendapatan (income) yang bermanfaat untuk investasi.

Manfaat lain yang didapat adalah meningkatkan motivasi kerja dan keinginan

berprestasi, sehingga akhirnya dapat meningkatkan harkat dan martabat serta

pengukuran terhadap potensi individu (Sunarto 1999).

2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas secara umum dapat

diterangkan berdasarkan level organisasi agar scope pembahasannya jelas dan

mudah untuk dipahami (Summanth 1984). Level organisasi tersebut terbagi

menjadi beberapa level seperti level internasional, nasional, industri, dan

Page 21: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

6

perusahaan (company). Pada penelitian yang akan dilaksanakan hanya dibatasi

pada level perusahaan (company).

Crismianto (1999) pada level perusahaan (company) produktivitas sangat

dipengaruhi faktor-faktor produksi. Hal ini dapat dilihat apabila perusahaan telah

berhasil meningkatkan daya guna dan efisiensi dari faktor-faktor produksinya,

maka didapat pula peningkatan efisiensi pengunaan input dan peningkatan

efektivitas output yang selanjutnya dapat meningkatkan produktivitas. Faktor

produksi terdiri dari dua faktor pokok yaitu input dan sistem. Menurut Iryanto

(2008), faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas galangan antara lain :

1) Desain (design)

Kapal dibuat berdasarkan rancangan desain, baik yang dibuat oleh pihak

galangan maupun pemilik kapal itu sendiri. Desain yang berkualitas mampu

memberikan kemudahan dalam proses pembangunan, perawatan, serta

kekuatan konstruksi kapal tersebut. Tingkat kemudahan yang tinggi dalam

proses pembangunan kapal, maka akan mengurangi kesalahan dalam proses

pengerjaan yang mengakibatkan pengulangan pekerjaan. Dengan demikian,

dapat meminimaliskan waktu dan jam orang sekaligus biaya pembangunan

kapal. Semakin cepat waktu pengerjaan dan minimnya biaya produksi maka

galangan tersebut telah memiliki efisiensi dan produktivitas tinggi.

2) Proses manufacturing

Proses manufacturing produksi tidak hanya mencangkup pekerjaan dasar

(pembuatan badan kapal) tetapi juga pemilihan, sistem pengangkutan material

barang yang dihasilkan, penyimpanan, serta sistem perpindahan material dari

satu bengkel ke bengkel yang lainnya. Processing, assembly, fabrication,

erection, dan instalation sebisa mungkin dilakukan pada kondisi yang paling

normal. Pemakaian teknologi dengan fasilitas yang memadai akan membantu

meningkatkan produktivitas.

3) Sistem manajemen

Dalam melakukan pekerjaan perlu adanya pengaturan pekerjaan agar hasil

akhir yang ingin diperoleh bisa maksimal.

Page 22: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

7

2.1.4 Ukuran produktivitas

Ada tiga dasar pengukuran produktivitas yang dibedakan menjadi tiga strata

faktorial (Summanth 1984) yaitu :

1) Produktivitas parsial (partial productivity)

Produktivitas ini menunjukan perbandingan gross output dengan salah satu

input dari faktor produksi. Salah satu input faktor produksi dapat berupa

material, tenaga kerja, energi dan capital.

2) Produktivitas faktor-total (factor-total productivity)

Produktivitas total-faktor menunjukan rasio perbandingan keluaran (net

output) dengan tenaga kerja dan capital sebagai input faktor produksi.

3) Produktivitas total (total productivity)

Produktivitas total menunjukkan rasio perbandingan total keluaran (total

output atau gross output) dengan total masukkan (total input). Total input

produksi meliputi material, tenaga kerja, energi, kapital, peralatan dan lain-

lain.

Tabel 1 Keuntungan dan batasan pengukuran produktivitas.

Keuntungan-keuntungan Batasan-batasan

1) Produktivitas Parsial

(1) Mudah dimengerti atau dipahami.

(2) Mudah untuk mendapat atau

mengumpukan data.

(3) Mudah dalam perhitungan.

(4) Memudahkan manajemen karena

ketiga keuntungan di atas.

(5) Data dari beberapa indikasi

produktivitas parsial (seperti

output per jam orang) telah

banyak tersedia di berbagai

industri.

(6) Sebagai diagnosa yang tepat untuk

meningkatkan produktivitas, jika

dibandingkan dengan

produktivitas faktor-total dan

produktivitas total.

(1) Jika menggunakan satu parsial

tidak dapat dikatakan akurat dan

mungkin masih terdapat faktor-

faktor yang tidak diketahiui.

(2) Tidak dapat menerangkan

jumlah atau banyaknya cost

secara keseluruhan.

(3) Dapat menunjukkan

kecenderungan kesalahan shift

kerja atau bagian kerja sehingga

area kesalahan bisa diperbaiki

dengan kontrol manajemen.

(4) Kontrol keuntungan, karena

pengukuran produktivitas

parsial dapat merupakan

pendekatan yang sukses dan

sebaliknya.

2) Produktivitas faktor-total

(1) Record data dari perusahaan

relatif mudah untuk di dapat

dibandingkan dengan

produktivitas total.

(1) Tidak dapat menunjukkan

faktor langsung dari material

dan energi sebagai input.

(2) Pendekatan tambahan nilai

Page 23: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

8

(2) Biasanya sangat menarik dari

sudut pandang ekonomi.

material yang dicapai

perusahaan sebagai output tidak

tepat didefinisikan sebagai

output karena kesulitan bagi

manajer operasi

menghubungkan tambahan nilai

dengan effisiensi produksi.

(3) Porsi biaya material yang tidak

tepat merupakan faktor dari

total biaya produksi sebagai

input tidak langsung

menunjukkan ukuran

produktivitas.

(4) Data-data untuk perbandingan

produktivitas relatif sulit

diterangkan, walaupun kadang-

kadang pada industri spesifik

tertentu dan periode waktu

tertentu ukuran ini

dipublikasikan.

3) Produktivitas total

(1) Membandingkan semua faktor

output dan input keseluruhan,

lebih akurat dalam

menggambarkan real kemampuan

perusahaan.

(2) Top manajemen dapat mengontrol

profit dengan lebih akurat.

(3) Jika digunakan bersama dengan

produktivitas parsial merupakan

cara yang efektif.

(4) Lebih mudah untuk melakukan

analisa produktivitas.

(5) Berhubungan langsung dengan

biaya total (cost)

(1) Data untuk perhitungan

produktivitas relatif sulit

didapat kecuali data telah

dicatat untuk maksud analisa

produktivitas total.

(2) Seperti produktivitas parsial dan

produktivitas faktor total tidak

dapat benar-benar

membandingkan total output

dan total input secara

keseluruhan karena faktor-

faktor output dan input yang

tidak dapat dijangkau.

Sumber : Sumanth 1984

Pendekatan produktivitas parsial lebih banyak digunakan oleh strata

perusahaan. Produktivitas parsial dapat diukur dengan menggunakan rasio atau

indeks produktivitas tentang tenaga kerja, modal, organisasi, penjualan, produksi,

dan produk (Sinungan 2008). Model Objactive Matrix (OMAX pada dasarnya

merupakan pengukuran produktivitas total yang merupakan perpaduan dari

beberapa ukuran keberhasilan atau kriteria produktivitas.

Page 24: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

9

2.1.5 Usaha untuk meningkatkan produktivitas

Crismianto 1997, metode untuk meningkatkan produktivitas perusahaan

(company) dapat dikategorikan menjadi empat kemungkinan :

1) Metode pemanfaatan sumberdaya yang lebih sedikit untuk mendapatkan

jumlah produk yang sama;

2) Metode pemanfaatan sumberdaya yang lebih sedikit untuk mendapatkan

jumlah produk yang lebih besar;

3) Metode pemanfaatan sumberdaya yang sama untuk mendapatkan jumlah

produk yang lebih besar; dan

4) Metode pemanfaatan sumberdaya yang lebih banyak untuk mendapatkan

jumlah produk yang jauh lebih besar.

Selain keempat metode di atas, lazim digunakan juga metode yang dapat

dengan efektif meningkatkan produktivitas perusahaan, seperti pada Gambar 1.

Pada gambar ini tertulis empat jenis metode yang mempunyai pengaruh terhadap

produktivitas, keempat metode tersebut adalah :

1) Metode penghematan produktivitas dengan menghemat tenaga kerja;

2) Metode peningkatan produktivitas dengan menerapkan metode kerja yang

paling tepat;

3) Metode peningkatan produktivitas dengan memanfaatkan sumber daya

manusia dengan lebih efektif, yaitu dengan menyempurnakan manajemen

personalia; dan

4) Metode peningkatan produktivitas dengan melenyapkan prektek-praktek yang

tidak produktif.

Sumber : Crismianto 1997

Gambar 1 Metode lain untuk meningkatkan produktivitas

Kenaikan

produktivitas Menyempurnakan

metode kerja

Melenyapkan

praktek ttidak

produktif

Menghemat tenaga

kerja atau SDM

Menyempurnakan

manajemen

personalia

Page 25: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

10

Metode di atas tidak selamanya menguntungkan, karena upaya

memperkenalkan mesin, teknologi, dan metode baru sering kali berarti

pengangguran bagi tenaga kerja. Oleh karena itu, kadang-kadang metode ini

bertentangan dengan tanggung jawab perusahaan (Sunarto 1999).

2.2 Metode Pengukuran Produktivitas Model Objective Matrix (OMAX)

Menurut Mahendra 2007, untuk setiap model pengukuran mempunyai

manfaat masing-masing, akan tetapi secara umum manfaat dari pengukuran

produktivitas bagi perusahaan dan organisasi adalah :

1) Dalam melakukan pengukuran produktivitas dapat diperoleh informasi

keberhasilan yang dicapai oleh perusahaan secara menyeluruh.

2) Perusahaan dapat menilai efisiensi penggunaan sumber daya dalam

menghasilkan barang atau jasa.

3) Pengukuran produktivitas dapat berguna untuk perencanaan produksi dan

sumber daya, baik untuk jangka panjang atau pendek.

4) Berdasarkan hasil pengukuran produktivitas saat ini dapat direncanakan

sasaran tingkat produktivitas masa mendatang.

5) Strategi peningkatan produktivitas dapat ditentukan berdasarkan tingkat

produktivitas yang direncanakan dengan tingkat yang diukur.

Pengukuran produktivitas sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui

keberhasilan yang telah dicapai oleh perusahaan tersebut. Selain itu, dari hasil

pengukuran dapat diketahui sampai sejauh mana usaha peningkatan efisiensi dan

efektivitas perusahaan telah mencapai sasaran (Mahendra 2007).

2.2.1 Alasan pemilihan metode OMAX

Model pengukuran produktivitas OMAX mangatasi masalah–masalah

kerumitan dan kesulitan pengukuran produktivitas dengan mengkombinasikan

seluruh kriteria produktivitas yang penting kedalam suatu bentuk yang terpadu

dan saling terkait satu sama lain serta mudah untuk dikombinasikan. Model ini

mengikutsertakan seluruh jajaran pegawai yang terkait dalam operasi–operasi

perusahaan, mulai dari pekerja tingkat bawah sampai kepada manajer dalam

proses pembentukan dan pelaksanaannya. Model ini pada dasarnya merupakan

Page 26: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

11

pengukuran produktivitas total yang merupakan perpaduan dari beberapa ukuran

keberhasilan atau kriteria produktivitas yang sudah dibobot sesuai dengan derajat

kepentingan masing–masing kriteria itu didalam perusahaan (Mahendra 2007).

Model pengukuran OMAX dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor–

faktor yang sangat berpengaruh maupun yang kurang berpengaruh terhadap

peningkatan produktivitas. Hal-hal yang dapat dilihat dengan menggunakan

model pengukuran ini, antara lain (Mahendra 2007):

1) Model ini memungkinkan dijalankannya aktivitas–aktivitas pengukuran

produktivitas, penilaian (evaluasi) produktivitas, peningkatan dan perencanaan

produktivitas sekaligus.

2) Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dapat

diidentifikasikan dengan baik dan dapat dikuantifikasikan.

3) Adanya sasaran produktivitas yang jelas dan mudah dimengerti yang akan

memberikan motivasi bagi pekerja untuk mencapainya.

4) Adanya pengertian bobot yang mencerminkan pengaruh masing–masing faktor

terhadap peningkatan produktivitas perusahaan yang penentuannya

memerlukan persetujuan manajemen.

5) Model ini menggabungkan seluruh faktor yang berpengaruh terhadap

peningkatan produktivitas (baik dalam satuan fisik maupun uang) dan nilai

kedalam suatu indikator atau indeks.

2.2.2 Bentuk dan susunan model OMAX

Pengukuran pada model OMAX (Objective Matrix) dikembangkan oleh

James L. Riggs di Oregon State University. OMAX menggabungkan kriteria-

kriteria produktivitas ke dalam suatu bentuk yang terpadu dan berhubungan satu

sama lain. Model ini melibatkan seluruh jajaran di perusahaan, mulai dari

bawahan sampai atasan. Kelebihan dari model OMAX dalam pengukuran

produktivitas perusahaan antara lain (Anonim 2012):

1) Relatif sederhana dan mudah dipahami.

2) Mudah dilaksanakan dan tak memerlukan keahlian khusus.

3) Datanya mudah diperoleh.

4) Lebih fleksibel, tergantung pada masalah yang dihadapi.

Page 27: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

12

Bentuk dan susunan dari pengukuran produktivitas model OMAX berupa matrix,

yang terdiri dari :

1) Kriteria Produktivitas.

Menyatakan kegiatan dan faktor-faktor yang akan diukur produktivitasnya,

dinyatakan dengan ratio dari produktivitas yang diukur.

2) Performance/nilai pencapaian.

Setelah dilakukan pengukuran maka kita dapat mengetahui tingkat

produktivitas perusahaan tersebut. Hasilnya ini yang akan dicantumkan pada

baris performance untuk kriteria yang diukur.

3) Butir-butir matrix

Terdapat dalam badan matrix yang disusun oleh besaran-besaran pencapaian

mulai dari tingkat 0 (hasil yang terjelek) smpai dengan tingkat 10 (hasil yang

terbaik). Pengukuran dimulai dari tingkat normal yaitu tingkat 3.

4) Skor (score)

Hasil dari pengukuran (performance) yang diubah ke dalam skor yang sesuai.

5) Bobot (weight)

Setiap kriteria yang diukur mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap

tingkat produktivitas perusahaan. Kriteria yang akan diberi bobot berdasarkan

derajat kepentingannya. Total dari bobot bisa bernilai 100 atau 100% atau 1.

6) Nilai (value)

Nilai merupakan hasil prkalian dari skor pada kriteria tertentu dengan bobot

kriteria tersebut.

7) Performance indicator

Merupakan jumlah nilai (6) dari semua kriteria pengukuran yang dilakukan.

2.2.3 Penyusunan matrix

Menurut Mahendra 2007, penyusunan dan pelaksanaan matrik ini

merupakan suatu proses yang jelas dan langsung yang membutuhkan sedikit

keahlian.

1) Menentukan kriteria produktivitas

Langkah pertama ini adalah mengidentifikasikan kriteria produktivitas yang

sesuai bagi unit kerja dimana pengukuran ini akan dilaksanakan. Kriteria ini

Page 28: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

13

harus menyatakan kondisi atau kegiatan yang mendukung produktivitas unit

kerja yang diukur dan dapat dikontrol oleh unit kerja tersebut. Kriteria ini

menyatakan ukuran efisiensi dari input, efektivitas dari output dan ukuran–

ukuran lainnya (inferensial) yang secara tidak langsung mendukung proses

kegiatan unjuk kerja yang akan diukur. Supaya efektif, kriteria ini harus

sudah dimengerti, mudah diukur, administrasinya dilakukan secara baik dan

dapat diterima. Selanjutnya, kriteria ini sebaiknya berdiri sendiri tidak saling

bergantung satu sama lain dan merupakan faktor–faktor yang terukur.

2) Menjelaskan data

Setelah seluruh kriteria dapat diidentifikasikan dengan baik, langkah

berikutnya adalah mendefinisikan kriteria tersebut secara terperinci. Tiap–tiap

kriteria memerlukan penjelasan lebih lanjut, misalnya tingkat ketidakhadiran,

harus dijelaskan rasio–rasio yang membentuk kriteria ini. Demikian juga,

sumber daya untuk setiap pengukuran tertentu harus pula diidentifikasikan

dengan jelas, laporan yang akurat, orang–orang yang bertanggung jawab dan

terlibat, atau sumber daya lain, untuk setiap bilangan dalam perhitungan

matrik harus dispesifikasikan dengan baik.

3) Penilaian pencapaian mula–mula

Setelah menentukan kriteria yang akan diukur, kemudian dilanjutkan dengan

penjelasan dan pengumpulan data dari tiap–tiap kriteria. Langkah berikutnya

mengolah data tersebut sehingga layak untuk digunakan. Data pencapaian

mula-mula diperoleh dengan cara perhitungan rata–rata dari periode data yang

ditentukan. Pencapaian mula–mula diletakkan pada skor 3 dari skala 0 sampai

10 untuk memberikan lebih banyak tempat bagi perbaikan dari pada untuk

terjadinya penurunan. Pencapaian ini juga biasanya tidak diletakkan pada

tingkat yang lebih rendah lagi agar memberikan kemungkinan terjadinya

pertukaran dan memberikan kelonggaran apabila sekali–kali terjadi

kemunduran.

4) Menetapkan sasaran (skor 10)

Apabila skala skor 3 merupakan pencapaian mula–mula, maka skor 10

merupakan pencapaian yang akan kita tuju nantinya. Skala skor 10 ini

berkenaan dengan sasaran–sasaran yang ingin dicapai dalam waktu

Page 29: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

14

mendatang, dan karenanya harus berkesan optimis. Sasaran yang diambil

harus merupakan gambaran yang realistis dan diperhitungkan pula faktor–

faktor yang realistis. Hali ini dikarenakan beberapa waktu mendatang telah

terjadi perubahan atau kemungkinan telah ada peralatan baru.

5) Menetapkan sasaran jangka pendek

Pengisian skala skor yang tersisa lainnya dari matrik dapat dilakukan langsung

setelah butir skala skor 0, skor 3 dan skor 10 telah ditetapkan. Butir–butir

yang tersisa yaitu skor 1, 2, 4 sampai dengan 9 merupakan suatu sasaran

antara (intermediate) sebelum tingkat pencapaian akhir dipenuhi. Biasanya

skala linier digunakan untuk pengisian antara pencapaian saat ini dengan

sasaran yang ingin dicapai pada setiap kriteria produktivitas. Oleh sebab itu,

jarak bilangan dari setiap tingkat skor 3 ke skor 0 juga dilakukan seperti

pengskoran di atas. Jadi tidak ada syarat yang baku mengenai hal ini dan

tergantung pada kesepakatan saja, karena pokok perhatian mengenai struktur

skala ini adalah seberapa baik pengskoran ini dimengerti oleh orang–orang

yang unjuk kerjanya diukur. Dengan demikian, ada sebelas tingkat

pencapaian untuk setiap kriteria. Satu kriteria menempati satu kolom dari atas

ke bawah dari badan matrik. Penempatan dari hasil yang diharapkan pada

setiap tingkat merupakan bagian yang penting dari pengskalaan, karena hasil–

hasil tersebut membentuk suatu rintangan khusus yang harus di atasi untuk

maju dari satu sasaran jangka pendek ke sasaran jangka pendek berikutnya.

6) Menentukan derajat kepentingan

Semua kriteria tidaklah mempunyai pengaruh yang sama pada produktivitas

unit kerja keseluruhan, sehingga untuk melihat berapa besar derajat

kepentingannya tiap kriteria diberi bobot. Pembobotan memberikan suatu

kesempatan untuk memberikan perhatian secara langsung pada kegiatan–

kegiatan yang berpotensi besar bagi peningkatan produktivitas. Pembobotan

biasanya dilakukan oleh manajer atau dewan produksi yang dimiliki galangan.

Total pembobotan untuk semua kriteria harus sama dengan 100 %. Bila

pembobotan telah selesai, maka matrik ini secara teknis dapat digunakan

untuk mengukur tingkat produktivitas dan dapat diketahui bagaimana cara

meningkatkan produktivitas.

Page 30: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

15

2.2.4 Pengoperasian matrix

Setelah seluruh badan matrik dan perlengkapannya terisi, maka matrik dapat

dioperasikan. Pengoperasian matrik dilakukan dengan cara :

1) Pencapaian sekarang

Langkah awal pada tahap ini adalah mengumpulkan data dari tiap–tiap kriteria

atau rasio selama periode pengukuran akan dilakukan dan menetapkan

pencapaian sebenarnya untuk setiap kriteria atau rasio tersebut. Data yang

didapat kemudian dimasukkan ke dalam kolom pencapaian pada bagian atas

badan matrik.

2) Lingkari bilangan pencapaian (No.1) pada badan matrik.

Pada badan matrik lingkari bilangan yang sesuai dengan bilangan

„pencapaian‟ yang didapat. Apabila tidak ada bilangan yang tepat sama

dengan bilangan „pencapaian‟, maka yang dilingkari adalah bilangan yang

berada dibawahnya. Perlu diingat bahwa setiap kotak dalam badan matrik

merupakan suatu rintangan yang harus diatasi untuk mencapai skor tertentu.

Setiap pencapaian yang lebih kecil dari tingkat pencapaian terburuk yang

masih diperbolehkan (level terbawah) akan tetap menerima skor 0 untuk

periode tersebut.

3) Penentuan skor

Dari bilangan yang telah dilingkari, dapat ditentukan tingkat skor yang

dicapai. Tingkat skor tersebut diletakkan pada kolom „skor‟ yang berada pada

bagian bawah badan matrik.

4) Penentuan nilai

Setiap skor yang didapat untuk setiap kriteria atau rasio, dikalikan dengan

besarnya bobot masing–masing. Hasil perkalian ini diletakkan dalam kolom

nilai yang berada pada bagian bawah badan matrik.

5) Indikator pencapaian saat ini

Nilai–nilai yang didapat untuk setiap kriteria dijumlahkan sehingga diperoleh

indikator pencapaian saat ini.

6) Indeks

Sebuah indikator produktivitas hanya bermanfaat jika dibandingkan dengan

nilai dari periode lain. Satu unit kerja tidak bisa dibandingkan dengan nilai

Page 31: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

16

unit kerja lainnya berdasarkan nilai skor, sebab kriteria masing–masing unit

berbeda dan kondisi operasinya bervariasi. Nilai bobot total dapat

diperlakukan sebagai indeks performansi dan digunakan untuk menilai

perkembangan dari waktu ke waktu atau indeks produktivitas dapat dihitung

untuk menghubungkan performansi satu periode pada periode selanjutnya

dengan menggunakan :

Dimana :

V2 = nilai yang dibuat pada periode sekarang

V1 = nilai yang dibuat pada periode sebelumnya

2.3 Galangan Kapal

Galangan kapal merupakan tempat pembuatan kapal baru, baik itu kapal

ikan atau pun kapal muat dan juga sebagai tempat reparasi kapal. Menurut Storch

1995, galangan kapal merupakan suatu industri yang berorientasi untuk

menghasilkan suatu produk seperti kapal (ship), bangunan lepas pantai (offshore),

dan bangunan terapung (floating plant) untuk kebutuhan pelanggan (owner,

perusahaan, dan pemerintah). Selain sebagai tempat kegiatan membangun kapal,

galangan kapal juga melayani kegiatan reparasi kapal.

Adapun fasilitas-fasilitas pokok yang harus dilengkapi oleh suatu galangan

kapal (Pulungan 1986), yaitu :

1) Kantor untuk tempat penyelenggaraan kegiatan manajemen dan administrasi;

2) Landasan pembangunan untuk tempat mengkonstruksi;

3) Lantai gambar untuk tempat menggambar garis-garis kapal;

4) Perairan dan dermaga untuk tempat peluncuran; dan

5) Bengkel perakitan.

Selain fasilitas-fasilitas pokok di atas, galangan kapal juga dilengkapi

dengan fasilitas bantu (Pulungan 1986), antara lain :

1) Gudang sebagai tempat penyimpanan material-material; dan

2) Pembangkit tenaga listrik yang memadai untuk menjalankan mesin-mesin dan

sebagai penerangan.

Page 32: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

17

Sistem yang digunakan sebaiknya memperlihatkan ketegasan aktivitasnya

dalam bagian dan kelompok pekerja di galangan dan dok, dan menempatkan

individu-individu dengan pendidikan dan keterampilan yang dimilikinya. Adanya

ketegasan aktifitas dan jenis pekerjaan yang sesuai pekerjaan maka penggunaan

bahan, mesin dan peralatan serta fasilitas-fasilitas yang ada semakin tepat target

dan pada akhirnya produktivitas dari galangan kapal dan dok tersebut berjalan

secara lancar (Pulungan 1986).

2.4 Produktivitas Galangan Kapal

Pengukuran produktivitas akan dapat mengetahui kinerja sebagian atau

seluruh proses produksi, dan kinerja total dari suatu perusahaan. Mempelajari dan

membahas suatu konsep produktivitas galangan kapal tidak hanya mempelajari

pengukuran produktivitas saja, tetapi juga meliputi faktor-faktor apa saja yang

dapat mempengaruhi produktivitas galangan kapal, manfaat dari pengukuran

produktivitas, serta usaha-usaha yang dapat meningkatkan suatu produktivitas dari

galangan kapal (Sunarto 1999).

2.4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas galangan

Al-Kattan 1992 diacu dalam Sunarto 1999, faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi produktivitas galangan kapal adalah adanya kelemahan-kelemahan

yang dimiliki oleh galangan, kelemahan-kelemahan tersebut dikategorikan

menjadi empat kelompok, yaitu :

1) Kelemahan desain.

Kelemahan desain ini terlihat dari kesalahan desain kapal yang dibuat

galangan atau desainer, mengakibatkan bangunan kapal baru tidak sesuai

dengan yang diinginkan. Kesalahan desain ini dapat berupa kesalahan

sebagian, keseluruhan dari gambar, dan kesalahan dari perhitungan.

Kesalahan desain tidak hanya pada kesalahan gambar atau perhitungan tetapi

dapat diakibatkan karena pembuatan desain yang tidak rasional dan

proporsional, maka akan memperlambat proses penyelesaian sehingga waktu

untuk produksi bertambah panjang dan pada akhirnya dapat mengurangi

produktivitas. Jadi, secara umum kesalahan desain akan mengakibatkan

Page 33: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

18

galangan lebih sulit dalam membangun suatu kapal jika dibandingkan dengan

galangan lain yang kelemahan desainnya telah dapat diatasi.

2) Kelemahan produksi.

Kelemahan produksi dapat disebabkan karena minimnya teknologi, misalnya

adalah penggunaan teknologi yang tidak tepat, hal ini akan menghambat

proses produksi sehingga waktu penyelesaian produksi akan bertambah lama,

yang berarti akan mengakibatkan biaya produksi bertambah, yang selanjutnya

akan mengurangi produktivitas. Kelemahan-kelemahan produksi lainnya

dapat terjadi pada kelemahan automatisasi dan perawatan peralatan-peralatan

produksi dapat terjadi karena kesalahan penjadwalan perawatan, hal ini dapat

mengakibatkan kerusakan bertambah fatal, sehingga dapat menghambat

proses produksi atau bahkan aktivitas produksi dapat berhenti total, sehingga

waktu proses produksi akan bertambah lama, sehingga pada akhirnya akan

dapat mengurangi produktivitas.

3) Kelemahan sistem manajemen.

Kelemahan sistem manajemen dapat berupa kelemahan training, kualitas,

perencanaan, estimasi, kontrol, dan sistem pengawasan. Sistem manajemen

adalah salah satu faktor produksi yang tidak secara nyata langsung tampak

pada proses produksi tetapi pengaruhnya sangat besar, dan jika terjadi

kelemahan sistem manajemen maka seluruh proses produksi akan terhambat.

4) Kelemahan tenaga kerja.

Kelemahan tenaga kerja dapat disebabkan karena kelemahan motivasi,

sehingga semangat untuk bekerja keras berkurang dan juga bisa

memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan saat proses produksi, yang

pada akhirnya dapat mengurangi produktivitas. Kelemahan lain dari tenaga

kerja diantaranya disebabkan karena kelemahan kemampuan, kelemahan

kesehatan, kemalasan, absent, dan sakit. Pada akhirnya kelemahan-kelemahan

tenaga kerja ini akan dapat mengurangi produktivitas tenaga kerja (labor

productivity) dan produktivitas perusahaan (company) secara keseluruhan.

Page 34: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

19

2.4.2 Pengukuran produktivitas galangan

Input produksi adalah sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki sebagai

kekuatan suatu perusahaan atau galangan (Sunarto 1999), secara umum

sumberdaya yang dimaksud adalah :

1) Sumberdaya manusia (man);

2) Sumberdaya mesin atau peralatan (machine);

3) Sumberdaya material (material);

4) Sumberdaya manajemen (method); dan

5) Sumberdaya uang (money).

Dalam pengukuran produktivitas perusahan, tolak ukur yang digunakan

adalah kuantitas, kualitas, waktu dan harga. Sasongko 1991 diacu dalam Sunarto

1999, produktivitas erat kaitannya dengan efisiensi pemakaian sumberdaya dalam

menghasilkan produk yang efektif, dimana efektivitas menunjukkan suatu

intensitas kerja. Produktivitas juga berhubungan dengan pemanfaatan

sumberdaya secara optimum yang disebut dengan utilitas. Baik efisiensi maupun

utilitas mengacu kepada penggunaan kapasitas yang tersedia dalam proses

produksi, dimana kapasitas merupakan besar-besaran atau nilai kuantitas dari

output yang mampu dihasilkan dalam suatu proses produksi. Dalam pengukuran

produktivitas galangan kapasitas dibedakan menjadi dua yaitu kapasitas aktual

dan kapasitas maksimum (kapasitas terpasang).

Anugrah 1996 diacu dalam Sunarto 1999, dalam pengukuran produktivitas

galangan, pengukuran yang biasa dilakukan adalah pengukuran produktivitas

peralatan produksi dengan parameter-paremeter ukuran utilitas, effisiensi, bahan

kerja (load factor) dan rasio penggunaan berth (berth occupation ratio). Al-

Kattan 1992 diacu dalam Sunarto 1999, ukuran yang digunakan untuk

menganalisa produktivitas yang dapat menunjukkan kemampuan galangan secara

umum dan global .

2.4.3 Usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas galangan

Voughan 1983 diacu dalam Sunarto 1999, usaha-usaha yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan produktivitas galangan kapal yang berhubungan

Page 35: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

20

dengan elemen-elemen produksi ada empat belas poin penting yang sering disebut

Common Core Technology (CCT), yaitu :

1) Strategi pembangunan kapal dan desain produksi (ship building strategy and

product design);

2) Strategi membangun (build strategy);

3) Detail teknik produksi (detail production engineering);

4) Definisi keperluan dan daftar material;

5) Estimasi isi pekerjaan;Kontrol biaya tenaga kerja dan waktu registrasi;

6) Kontrol material;

7) Manufacturing control (accuracy control dan quality control);

8) Manajemen proyek;

9) Pengembangan teknologi produksi;

10) Training dan pengembangan organisasi;

11) Sistem kode (coding system);

12) CAD/CAM; dan

13) Aplikasi computer administrasi.

2.5 Kaitan Produktivitas Galangan dengan Perkembangan Perikanan

Tangkap

Secara umum jumlah galangan yang beroperasi di Indonesia mencapai 240

galangan. Namun, pemanfaatan kapasitas terpasang industri galangan kapal saat

ini hanya mencapai 40%. Peran galangan asing masih mendominasi dalam

industri kelautan di Indonesia. Diberlakukannya regulasi asas cabotage, yang

mengharuskan muatan di dalam negeri diangkut oleh kapal berbedera merah

putih, akan memberikan efek yang signifikan terhadap kebutuhan kapal dalam

negeri. Oleh karena itu, industri galangan perlu dikembangkan dan lebih reaktif

dalam memenuhi kebutuhan kapal (Kurniawati 2011).

Dalam kaitanya dengan perikanan tangkap, Kementrian Kelautan dan

Perikanan 2010, dimana visinya yaitu menjadikan Indonesia sebagai penghasil

produk terbesar di sektor perikanan dan kelautan pada tahun 2015. Salah satu,

sasaran strategisnya adalah dengan meningkatkan produktivitas serta daya saing

berbasis pengetahuan. Maka, untuk mencapainya diperlukan sarana dan prasarana

Page 36: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

21

kelautan dan perikanan yang mampu memenuhi kebutuhan serta diproduksi di

dalam negeri dan dibangun secara terintegrasi.

Saat ini di Indonesia masih mendominasi kapal-kapal berukuran kecil yang

kurang dari 30 GT, padahal kapal merupakan salah satu sarana produksi armada

penangkapan ikan. Daya jelajah kapal tersebut terbatas, akibatnya sumberdaya

ikan di laut lepas belum dapat dimanfaatkan secara optimal. Restrukturasi kapal

merupakan trobosan untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap. Program

ini merupakan program untuk meningkatkan armada penangkapan agar memiliki

kapasitas yang lebih besar serta memiliki daya jelajah lebih jauh. Hal ini akan

berpengaruh pada industri galangan sebagai salah satu prasarana industri

perikanan tangkap. Lebih jauh, galangan juga memberikan jasa perawatan dan

perbaikan kapal, sehingga kapal tetap dalam kondisi baik. Galangan juga

menghasilkan armada yang tangguh untuk mendukung keberhasilan operasi

penangkapan ikan (Kurniawati 2011).

Page 37: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

22

3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Pengumpulan data di lapangan dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai

dengan Maret 2012. Lokasi pengambilan data dilaksanakan di galangan kapal

Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta di Muara

Angke, Jakarta.

Gambar 2 Peta lokasi penelitian

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode studi kasus, dengan

contoh kasus pengukuran produktivitas pada galangan kapal KPNDP DKI Jakarta,

Muara Angke. Pengukuran produktivitas ini, diukur dengan menggunakan

metode Objective Matrix (OMAX).

3.2.1 Pengumpulan data

Data diambil dari perusahaan (company) galangan kapal KPNDP DKI

Jakarta, berupa data sekunder serta data primer dari hasil kuesioner dan

wawancara. Data sekunder yang digunakan adalah data produksi reparasi kapal

Page 38: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

23

galangan kapal KPNDP, Muara Angke, Jakarta dari selang dari selang periode 5

(lima) tahun terakhir.

Data primer yang digunakan berupa :

1) Data jumlah tenaga kerja yang telibat dalam aktivitas reparasi di galangan

kapal KPNDP;

2) Data pemakaian mesin yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP;

3) Data jam kerja aktual produksi yang dibutuhkan untuk mereparasi satu buah

kapal di galangan kapal KPNDP;

4) Data jam kerja efektif yang ditetapkan oleh pihak galangan kapal KPNDP;

5) Data jumlah ketidakhadiran karyawan di galangan kapal KPNDP

3.2.2 Pengolahan dan analisis data

Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan

model Objective Matrix (OMAX), dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Penetapan kriteria

Kriteria yang digunakan dalam menghitung produktivitas dengan

menggunakan model OMAX adalah kriteria efisiensi, efektivitas, dan inferensial.

Kriteria yang digunakan adalah sebanyak tiga belas indikator kinerja, seperti yang

telah yang dilakukan oleh Mahendra (2007) dalam penelitiannya yang berjudul

“Produktivitas Galangan Kapal Menggunakan Model OMAX (Studi Kasus: di PT.

BEN SANTOSA Surabaya)”. Namun, setelah dilakukan wawancara dan pengisian

kuesioner kepada tim manajemen perusahaan diperoleh hanya tujuh indikator

kinerja yang dapat digunakan. Ketujuh indikator tersebut disajikan pada Tabel 2.

Kriteria indikator kinerja mengacu kepada tujuh indikator kinerja tersebut.

Tabel 2 Kriteria-kriteria yang digunakan dalam pengukuran produktivitas dengan

menggunakan model OMAX oleh Mahendra 2007.

Kriteria Indikator Kinerja

Efisiensi Man hours (Kg/JO)

Material (%)

Pemakaian mesin (%)

Jumlah tenaga kerja (%)

Efektivitas Jam kerja aktual produksi (%)

Jam kerja efektif (%)

Inferensial Jumlah ketidakhadiran karyawan (%)

Page 39: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

24

2) Perhitungan rasio-rasio

Perhitungan rasio ditentukan berdasarkan rumus-rumus di bawah ini,

perhitungan rasio digunakan terhadap kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

(1) Man hours (Kg/JO)

Adalah formasi tenaga kerja perunit produksi (Kg/JO).

(2) Material (%)

Rasio yang digunakan untuk menghitung kriteria material :

100% x (kg) terpakai material

(kg) tersedia material

(3) Kriteria pemakaian tenaga kerja (%)

Rasio yang dugunakan untuk menghitung kriteria pemakaian tenaga kerja :

100% x(orang) ada yang kerja Tenaga

(orang) digunakan yang kerja Tenaga

(4) Kriteria pemakaian mesin (%)

Rasio yang dugunakan untuk menghitung kriteria pemakaian mesin :

100% xtersedia yang rata-rata kerja jam Jumlah

mesin pemakaian jam Jumlah

(5) Kriteria jam kerja aktual produksi (%)

Rasio yang dugunakan untuk menghitung kriteria jam kerja aktual produksi :

% 100 x(jam) time working

(jam) produksi aktual kerja Jam

(6) Kriteria jam kerja efektif (%)

Rasio yang dugunakan untuk menghitung kriteria jam kerja aktual produksi :

100% x(jam) time Working

(jam) time Operating

(7) Kriteria ketidakhadiran karyawan (%)

100% x (hari) kerja hari Jumlah x kerja tenaga Jumlah

(hari) hadir tidak kerja tenaga Jumlah

3) Pengukuran kinerja standar

Kinerja standar diperoleh dari hasil rata-rata rasio dari masing-masing

kriteria pada periode yang telah ditetapkan. Periode yang telah ditetapkan pada

penelitian ini adalah lima tahun terakhir, dari tahun 2007 hingga 2011.

Page 40: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

25

4) Penetapan sasaran akhir

Penetapan akhir diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara (Lampiran 1).

Penetapan akhir ditentukan oleh pihak manajemen galangan kapal KPNDP setelah

memperoleh nilai kinerja standar. Penetapan akhir terdiri dari 3 (tiga) skala skor.

Skor tersebut adalah skor 0, skor 3 dan skor 10. Skor 0 merupakan level terbawah

dari rasio terburuk yang mungkin terjadi. Skor 3 merupakan pencapaian mula-

mula, dan skor 10 merupakan pencapaian yang ingin dicapai pada masa

mendatang.

5) Penetapan bobot rasio

Sama halnya dengan penetapan akhir, penetepan bobot rasio diperoleh dari

hasil kuesioner dan wawancara (Lampiran 2). Pembobotan memberikan suatu

kesempatan untuk memberikan perhatian secara langsung pada kegiatan–kegiatan

yang berpotensi besar bagi peningkatan produktivitas. Pembobotan dilakukan

oleh pihak manajemen galangan. Total pembobotan untuk semua kriteria harus

bernilai 100 %. Untuk mempermudah pembobotan ini, dapat dilakukan dengan

memulai pembobotan ini dengan membagi 100 % untuk prosentase efisiensi,

efektivitas, dan inferensial. Misalnya :

Efisiensi : A %

Efektivitas : B %

Inferensial : C %

Total 100%

Berdasarkan persentasi di atas, kemudian dibagi lagi pembobotannya sesuai

dengan jumlah dan kepentingan kriteria yang termasuk didalamnya, misalnya :

(1) Kriteria yang termasuk dalam efisiensi

- Pemakaian mesin : a3 %

- Pemakaian tenaga kerja : a4 %

Total : 100%

(2) Kriteria yang termasuk dalam efektivitas

- Jam kerja aktual : b1 %

- Jam kerja efektif : b2 %

Total : 100%

Page 41: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

26

(3) Kriteria yang termasuk dalam inferensial

- Jumlah ketidakhadiran : c %

Total : 100%

6) Pembentukan matriks sasaran

Setelah skor 0, skor 3 dan skor 10 ditentukan yang tersisa adalah skor 1, 2,

4, sampai 9. Butir–butir pada skor 1, 2, 4 sampai 9 merupakan tingkat pencapaian

antara (intermediate) sehingga tingkat pencapaian akhir atau skor 10 dapat

dicapai. Untuk pembetukan matrik sasaran, penentuan skor sisa ini dengan

menggunakan interpolasi. Kenaikan nilai pada skor 1 dan 2 dilakukan dengan

cara interpolasi, yaitu :

0 - 3

0skor - 3skor

Kenaikan pada skor 4 sampai dengan 9 dilakukan dengan cara interpolasi, yaitu :

3 - 10

3skor - 10skor

7) Penentuan skor aktual

Skor aktual ditentukan berdasarkan hasil pengukuran rasio masing-masing

kriteria pada periode tertentu yang diubah kedalam skor pada matriks sasaran

yang sesuai.

8) Penentuan nilai aktual

Setiap skor yang didapat untuk setiap kriteria atau rasio, dikalikan dengan

besarnya bobot masing–masing.

9) Penentuan performence indicator

Merupakan jumlah nilai aktual dari semua kriteria pengukuran yang

dilakukan.

10) Perhitungan index produktivitas

Menghitung nilai index priduktivitas (IP) menggunakan rumus di bawah ini

100% x a sebelumnyperiode pengukuran Hasil

a sebelumnyperiode pengukuran Hasil - sekarangperiode pengukuran HasilIP

Peningkatan produktivitas ditentukan dari besarnya kenaikan indikator pencapaian

yang terjadi antara yang baru dengan yang lama.

Page 42: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

27

11) Bentuk tabel matriks

Kriteria Efisiensi Efektivitas Inferensial

Rasio-Rasio Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Skor Keterangan

Nilai Aktual

10 Sangat Baik

9

8

7 Baik

6

Target 5

4

3 Sedang

2 Buruk

1

0 Sangat Buruk

Skor Aktual

Bobot

Nilai Produktivitas

Keterangan

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi

Gambar 3 Contoh bentuk tabel matriks

Pada Gambar 3 di atas, rasio 1 adalah pemakaian tenaga kerja; rasio 2

adalah pemakaian mesin; rasio 3 adalah jam kerja aktual produksi; rasio 4 adalah

jam kerja efektif; dan rasio 5 adalah jumlah ketidakhadiran karyawan. Hasil akhir

dari matrik adalah nilai indeks prestasi dengan interpretasi bahwa semakin besar

nilai indeks pada suatu periode tertentu maka produktivitas suatu perusahaan pada

periode tersebut semakin tinggi juga.

Page 43: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

28

4 KEADAAN UMUM GALANGAN

Galangan kapal Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP)

terletak di Jalan Mandala Bahari No.1 Muara Angke, Jakarta Utara. Galangan

kapal KPNDP berada satu wilayah komplek dengan UPT Balai Teknologi

Penangkapan Ikan (BTPI) Muara Angke. Galangan kapal ini merupakan salah

satu tempat reparasi kapal ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke (PPI

Muara Angke). Galangan kapal KPNDP pertama kali didirikan oleh koperasi.

Lahan yang sekarang digunakan oleh galangan kapal KPNDP merupakan tanah

milik Pemerintah Daerah DKI Jakarta dengan luas kurang lebih sebesar 9000m2.

Jumlah galangan kapal yang terdapat di wilayah ini sebanyak empat galangan

kapal. Galangan kapal tersebut yaitu Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan

(KPNDP), Balai Teknologi Penangkapan Ikan (BTPI), Karya Teknik Utama

(KTU), Fan Marine Shipyard (FMS).

Galangan kapal KPNDP aktif melayani kegiatan reparasi kapal. Bagan alir

reparasi kapal disajikan pada Gambar 4. Secara umum kegiata reparasi kapal

terdiri dari delapan tahap. Tahapan tersebut ialah persiapan, pemeriksaan,

pembersihan, pergantian kayu yang rusak berat, pemakalan, pembakaran,

pendempulan, dan pengecatan. Reparasi kapal berbeda tergantung pada jenis

kerusakan kapal. Jenis kerusakan kapal terdiri dari kerusakan ringan dan

kerusakan berat.

Proses reparasi untuk kerusakan ringan adalah penambalan pada bagian-

bagian yang rusak, penambalan ke rongga antar papan dengan memasukan serat

goni (mak‟jun), penggantian paku, pendempulan, pengecatan. Reparasi berat

biasanya dilakukan untuk mengganti bagian konstruksi kapal yang mengalami

kerusakan berat. Proses-proses dalam reparasi berat diantaranya adalah:

penggantian lunas, gading-gading, papan lambung kapal, linggi haluan, dan linggi

buritan (Natapraja 2010).

Page 44: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

29

Reparasi ringan Reparasi berat

Ya

Tidak

Sumber : Natapraja 2010

Gambar 4 Alur kegiatan reparasi

Persiapan

Pemeriksaan

Pembersihan

Pendempulan

Pengecatan

Pembakaran

Pemakalan

Pembersihan

Penggantian kayu

yang rusak berat

(pecah, retak, lapuk)

Pembakaran

Pendempulan

Pengecatan

Pemakalan

Selesai

(kapal siap diturunkan)

Proses

Laminasi

Pendempulan

Pelapisan

Fiber

Page 45: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

30

Pada aktivitas reparasi mulai dari penaikkan kapal, penyekrapan, pengecatan dan

penurunan kapal dikerjakan oleh tenaga kerja yang berasal dari galangan kapal

KPNDP. Untuk aktivitas lainnya seperti kerusakan kapal, dikerjakan oleh tenaga

kerja yang berasal dari luar galangan kapal KPNDP. Tenaga kerja ini biasanya

dibawa oleh pemilik kapal.

Berdasarkan pengamatan pada ketiga galangan kapal lainnya, galangan

kapal KPNDP termasuk ke dalam galangan kapal yang ramai dikunjungi oleh para

pemilik kapal. Hal ini, ditunjang dengan fasilitas-fasilitas serta luasnya tempat

yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP. Perbedaan tersebut dapat disajikan

pada Tabel 3.

Tabel 3 Galangan kapal yang berada dilingkungan UPT BTPI

Nama galangan Kapasitas Fasilitas yang dimiliki Jumlah

slipway

KPNDP 10 kapal Slipway, kantor, mess

karyawan, gudang

8 buah

UPT BTPI 6 kapal Slipway, kantor las dan

bongkar pasang mesin,

bengkel bubut

3 buah

FMS 6 kapal Slipway, kantor 4 buah

KTU 5 kapal Slipway, kantor,

bongkar pasang mesin,

bengkel las, bubut

4 buah

Galangan kapal KPNDP mampu menaikkan kapal dengan bobot maksimal

sebesar 200 GT Berdasarkan jumlah slipway yang dimiliki, jumlah kapal yang

dapat ditampung di galangan ini sebanyak sepuluh kapal. Fasilitas lain yang

dimiliki oleh galangan ini selain slipway yaitu kantor, gudang, mess karyawan dan

peralatan-peralatan penunjang reparasi kapal. Jumlah slipway yang dimiliki oleh

galangan kapal KPNDP sebanyak delapan buah. Saat ini, dari delapan buah

slipway hanya tujuh buah yang aktif digunakan. Hal ini dikarenakan satu buah

slipway sedang dalam proses peninggian landasan tarik. Pada tahun 2007 telah

dilakukan peninggian landasan tarik untuk ke tujuh slipway untuk mempermudah

proses penarikan dan penurunan kapal.

Setiap satu jalur slipway memiliki panjang rata-rata sebesar 90 meter.

Jumlah tenaga kerja di galangan kapal KPNDP lebih banyak dibandingkan

galangan kapal lainnya. Galangan kapal KPNDP memiliki jumlah tenaga kerja

langsung sebanyak 15 orang, sedangkan di galangan kapal lainnya paling banyak

Page 46: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

31

hanya 6 orang. Luasnya lahan yang dimiliki galangan kapal KPNDP serta

kondisi landasan tarik yang lebih baik dibandingkan galangan kapal lainnya,

membuat para pemilik kapal lebih tertarik untuk mereparasi kapalnya di galangan

kapal KPNDP.

Peralatan-peralatan lain untuk menunjang kegiatan reparasi terdiri atas

peralatan manual, mekanik, dan elektrik. Peralatan yang digunakan secara

mekanik dan elektrik akan mempermudah para pekerja untuk melakukan kegiatan

reparasi. Peralatan yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP (Lampiran 3) serta

kegunannya, disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Peralatan yang dimiliki di galangan kapal KPNDP

No. Peralatan yang dimiliki Jenis peralatan Kegunaan

1. Mesin penarik Mekanik A

2. Mesin las Mekanik B

3. Mesin adukan semen Mekanik B

4. Kompresor Mekanik A

5. Rantai Mekanik A

6. Lori Mekanik A

7. Lopper Mekanik A

8. Sling Mekanik A

9. Sekrap Manual B

Ket : A = penarikan/penurunan kapal

B = reparasi kapal

Berdasarkan Tabel 4 di atas, peralatan yang dimiliki galangan kapal KPNDP

lebih banyak peralatan yang dioperasikan secara mekanik. Peralatan yang

dimiliki galangan kapal KPNDP lebih banyak untuk kegiatan penaikkan dan

penurunan kapal. Peralatan yang dioperasikan secara mekanik tidak

membutuhkan suatu keahlian khusus sehingga semua para pekerja dapat

menggoperasikannya secara bergantian. Peralatan lain seperti gerinda mesin,

gergaji mesin, bor listrik dan dongkrak hidrolik merupakan peralatan yang

dioperasikan secara elektrik, hanya saja peralatan tersebut dibawa langsung oleh

pemilik kapal yang akan mereparasi. Sama halnya dengan peralatan elektrik,

peralatan manual lainnya seperti pahat, palu, meteran, kapak, kuas cat, gergaji,

pahat besi, dan linggis dibawa langsung juga oleh pemilik kapal yang akan

mereparasi.

Perawatan fasilitas dan peralatan yang ada, harus dilakukan secara rutin

untuk menghindari kerusakan pada alat. Perawatan tersebut berbeda untuk setiap

alat. Perawatan untuk alat yang digunakan secara manual dapat dilakukan dengan

Page 47: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

32

cara membersihkannya setiap selesai menggunakan. Perawatan rutin setiap bulan

dilakukan untuk alat-alat yang digunakan secara mekanik. Perawatannya seperti

dengan memberikan oli, atau mengganti bagian-bagian yang telah rusak.

Galangan kapal KPNDP memiliki gudang sebagai tempat penyimpanan

peralatan-peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk reparasi. Selain itu,

galangan kapal KPNDP juga memberikan fasilitas untuk para karyawannya, yaitu

mess karyawan. Mess karyawan ini digunakan untuk para karyawan galangan

kapal KPNDP yang berasal dari daerah luar Jakarta atau yang jauh dari rumah

asal. Layout galangan kapal disajikan pada Gambar 5.

Keterangan gambar:

1. Rumah mesin 9. Pelataran dok

2. Mesin penarik 10 . Kolam galangan

3. Tali sling untuk menarik lori 11. Tembok pembatas galangan

4. Landasan tarik (slipway) 12. Gudang

5. Lori 13. Mess karyawan

6. Rantai penghubung lori Patok loper

7. Bantalan kapal Loper (pengatur sling)

8. Kapal di atas lori

Sumber : Galangan Kapal KPNDP Muara Angke, 2010

Gambar 5 Layout galangan kapal KPNDP Muara Angke

Page 48: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

33

4.1 Produksi Galangan

Galangan kapal KPNDP merupakan galangan kapal yang hanya melayani

reparasi kapal saja, sudah sejak lama galangan kapal ini tidak melayani

pembuatan kapal baru. Hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana yang

dimiliki oleh galangan kapal KPNDP kurang memadai. Selain itu, proses

pembuatan kapal baru memakan waktu yang lama sehingga akan membuat

penumpukkan kapal-kapal yang akan melakukan proses reparasi. Kayu yang

merupakan bahan utama pembuatan kapal harus didatangkan dari luar Jakarta,

sehingga mengakibatkan harga kayu menjadi lebih mahal. Hal ini menjadi salah

satu alasan mengapa galangan kapal KPNDP tidak melayani pembuatan kapal

baru.

Galangan kapal KPNDP melayani reparasi kapal perikanan serta kapal

pengangkut ikan yang terbuat dari kayu. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga

melayani reparasi kapal yang terbuat dari fiber atau kapal kayu yang dilaminasi

fiber. Kapal-kapal kayu yang berukuran di bawah 30 GT umumnya berasal dari

wilayah sekitar PPI Muara Angke. Kapal-kapal yang berasal dari luar PPI Muara

Angke umumnya berukuran di atas 30 GT dan terbuat dari fiber. Galangan kapal

KPNDP merupakan galangan satu-satunya di wilayah UPT BTPI yang mereparasi

kapal-kapal yang berukuran besar. Banyak kapal-kapal yang harus mengantri

untuk mendapatkan layanan reparasi di galangan kapal tersebut. Lama antrian

untuk dapat mereparasi kapal di galangan ini dapat mencapai satu bulan apabila

memasuki musim barat. Jumlah kapal yang melakukan reparasi di galangan kapal

KPNDP dari tahun 2007 hingga 2011 disajikan pada Gambar 6. Grafik tersebut

diperoleh berdasarkan data produksi galangan pada Lampiran 4 hingga Lampiran

8.

Page 49: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

34

0

50

100

150

200

250

300

350

400

2007 2008 2009 2010 2011

Ju

mla

h K

ap

al

1-10 GT 11-20 GT 21-30 GT31-50 GT >50 GT Jumlah total

Gambar 6 Grafik produksi reparasi kapal tahun 2007 hingga 2011 di galangan

kapal KPNDP

Grafik di atas menunjukkan fluktuasi produksi kapal yang melakukan

reparasi di galangan kapal KPNDP. Pada tahun 2007 jumlah produksi reparasi

kapal lebih kecil dibandingkan di tahun 2008. Hal ini disebabkan karena pada

tahun 2007 dilakukan perbaikan landasan tarik dengan melakukan penimbunan

untuk memperkecil kemiringan landasan tarik. Peningkatan produksi terjadi di

tahun 2008 hingga 2009. Pada tahun 2010 hingga 2011 terjadi penurunan

produksi reparasi kapal, dikarenakan satu buah slipway sedang dalam perbaikan.

Jadi, dari 8 buah slipway yang ada hanya 7 slipway yang aktif dipergunakan.

Selain itu, kapasitas yang biasanya mampu menampung kapal sebanyak 10 buah

kapal, kini hanya dapat menampung 8 buah kapal saja. Data produksi galangan

kapal KPNDP dengan seluruh galangan kapal yang berada dalam satu komplek

wilayah UPT BTPI disajikan pada Tabel 5.

Page 50: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

35

Tabel 5 Produksi galangan kapal KPNDP dan produksi seluruh galangan yang

ada di lingkungan UPT BTPI pada tahun 2011

No. Bulan KPNDP Ketiga galangan lainnya

1 s/d

10

11

s/d

20

21

s/d

30

31

s/d

50 > 50 Jumlah

1 s/d

10

11

s/d

20

21

s/d

30

31

s/d

50 > 50 Jumlah

(GT) (GT) (GT) (GT) (GT) (GT) (GT) (GT) (GT) (GT)

1 Januari - 2 14 3 8 27 1 3 11 3 1 19 2 Februari - - 12 1 11 24 6 5 12 - 2 25

3 Maret 1 - 12 2 10 25 3 5 14 1 2 25

4 April 1 1 20 1 5 28 1 3 14 - 1 19 5 Mei - 1 17 3 8 29 1 2 16 1 1 21

6 Juni - - 16 2 8 26 - 8 14 - 1 23

7 Juli - - 11 - 20 31 3 6 14 - 2 25 8 Agustus - - 6 1 15 22 4 1 11 1 2 19

9 September - - 9 2 18 29 1 - 14 3 1 19

10 Oktober - - 8 - 12 20 8 3 13 3 - 27

11 November - - 10 1 12 23 4 9 16 - - 29

12 Desember - - 10 4 11 25 4 4 20 - - 28

Jumlah 2 4 145 20 138 309 36 49 169 12 13 279

Rata-rata 26 24

Sumber : UPT BTPI Muara Angke, 2011

Berdasarkan Tabel 5, rata-rata jumlah kapal yang dilayani oleh galangan

kapal KPNDP setiap bulannya adalah 26 kapal. Jumlah tertinggi pada bulan Juli

sebanyak 31 kapal, sedangkan jumlah terendah pada bulan Oktober sebanyak 20

kapal. Kapal yang direparasi di galangan kapal KPNDP didominasi oleh kapal-

kapal yang berukuran 21 s/d 30 GT dengan jumlah 145 kapal, dan kapal-kapal

yang berukuran lebih dari 50 GT dengan jumlah 138 kapal. Galangan kapal

KPNDP memiliki nilai produksi lebih tinggi dibandingkan galangan-galangan

kapal yang berada di wilayah UPT BTPI. Hal ini dibuktikan pada Tabel 5, jumlah

kapal yang direparasi di galangan kapal KPNDP dalam satu tahun sejumlah 309

kapal, sedangkan jumlah kapal yang direparasi seluruh galngan sejumlah 279

kapal. Kapal-kapal yang di reparasi di galangan kapal KPNDP lebih banyak

kapal-kapal yang berasal dari daerah Jakarta.

Pelayanan reparasi yang diberikan pihak galangan kapal KPNDP adalah

hanya menaikkan kapal, menurunkan kapal, sewa lahan dan administrasi. Seluruh

kerusakan kapal diperbaiki oleh tenaga kerja yang dibawa oleh pemilik kapal.

Dengan demikian, keluhan yang sering terjadi di galangan ini biasanya terkait

pelayanan yang diberikan, seperti lamanya menunggu antrian untuk dapat

mereparasi kapal di galangan ini.

Tingginya jumlah produksi galangan kapal KPNDP disebabkan oleh jumlah

slipway serta tenaga kerja yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP. Selain itu

juga, para pemilik kapal telah mengetahui kualitas serta pelayanan yang diberikan

Page 51: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

36

oleh galangan kapal KPNDP cukup memuaskan. Tidak ada persaingan harga

antar galangan yang berada di sekitar wilayah UPT BTPI, karena sebelumnya

telah disepakati terlebih dahulu.

Waktu yang dibutuhkan untuk mereparasi kapal tergantung jenis kerusakan

serta besar dan kecilnya bobot kapal yang diperbaiki. Semakin berat kerusakan

dan bobot kapal semakin besar maka lamanya waktu untuk mereparasi kapal

tersebut pun memakan waktu yang cukup lama.

Pelayanan yang diberikan oleh galangan kapal KPNDP sudah cukup baik,

terbukti dengan jarangnya keluhan dari para pemilik kapal. Galangan kapal

KPNDP tidak terkait dengan pemasok (suplier) manapun untuk memenuhi

kebutuhan material. Hal ini dikarenakan semua kebutuhan material yang

digunakan untuk mereparasi kerusakan kapal dibeli langsung oleh pemilik kapal.

Galangan kapal KPNDP hanya menyediakan peralatan doking serta peralatan

yang dibutuhkan. Seluruh kebutuhan untuk mereparasi seperti toko suku cadang

sudah ada di lingkungan UPT BTPI, sehingga pemilik kapal mudah untuk

memenuhi kebutuhan reparasi kapal.

4.2 Struktur Organisasi

Galangan kapal KPNDP dipimpin oleh seorang manajer. Manajer tersebut

yang bertanggung jawab kepada Ketua Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan

DKI Jakarta. Total jumlah tenaga kerja yang bekerja di galangan kapal KPNDP

sebanyak 18 orang. Pembagian tenaga kerja di galangan kapal KPNDP terdiri

dari manajer galangan, staf administrasi, koordinator lapangan, mandor, juru

mesin, juru selam, juru cat, juru las, dan juru alur.

Koordinator lapangan bertugas sebagai pencatat dan pengatur apabila ada

kapal yang akan di reparasi. Jadi, pemilik kapal yang akan mereparasi kapalnya

harus terlebih dahulu melapor kepada koordinator lapang untuk di catat dalam

buku antrian, kemudian koordinator lapang mengatur penempatan kapal di atas

slipway. Staf administrasi bertugas menghitung serta melayani terkait

pembayaran. Mandor bertugas mengatur para pekerja lapang apabila ada kapal

yang akan di reparasi. Juru mesin bertugas mengoperasikan mesin-mesin yang

digunakan untuk kegiatan reparasi, seperti contohnya saat menaikan dan

Page 52: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

37

menurunkan kapal yang mengoperasikan mesin winch adalah juru mesin. Juru

selam bertugas menyelam ke dasar air apabila terjadi kerusakan pada bagian

slipway atau mereparasi bagian kapal yang kerusakannya perlu diperbaiki di

dalam air. Juru cat bertugas mengecat kapal apabila kapal telah selesai direparasi.

Juru las bertugas mengelas apabila terjadi kerusakan kapal atau kerusakan-

kerusakan lain yang diperbaikinya dengan menggunakan mesin las. Juru alur

bertugas untuk menentukan kapal yang dapat naik ke atas galangan sesuai dengan

standar ukuran slipway. Para pekerja seperti juru selam, juru cat, juru las, dan

juru alur dapat merangkap kerja. Seperti contohnya juru cat dapat merangkap

kerja apabila juru las membutuhkan bantuan tenaga, begitu juga sebaliknya.

Gambar 7 Struktur organisai galangan kapal KPNDP

4.3 Sumberdaya Manusia

Tenaga kerja tetap adalah pekerja yang berasal dari galangan kapal KPNDP.

Tugas dari pekerja tetap ini adalah menaikkan dan menurunkan kapal dari

slipway, tetapi apabila dari pemilik kapal masih membutuhkan tenaga kerja maka

tenaga kerja tetap ini dapat merangkap kerja. Tenaga kerja yang bekerja di

galangan kapal KPNDP terdiri dari tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Tenaga

kerja tidak tetap adalah pekerja yang berasal dari luar galangan kapal KPNDP.

Pekerja tidak tetap ini biasanya dibawa oleh pemilik kapal. Tugas dari pekerja ini

lah yang mereparasi kerusakan kapal, sehingga pekerja tidak tetap ini sepenuhnya

di tanggung oleh pihak pemilik kapal bukan oleh pihak galangan kapal KPNDP.

Ketua

Koperasi

KPNDP

Manajer

Dok

Staf

Administrator

Koordinator

Lapangan

Mandor

Juru Mesin Juru Selam Juru Cat Juru Las Juru Alur

Page 53: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

38

Latar belakang pendidikan para pekerja di galangan kapal KPNDP terdiri

dari berbagai macam. Latar belakang pendidikan tertinggi adalah manajer

galangan kapal, dengan pendidikan terakhir S2. Mayoritas pendidikan para

pekerja di galangan kapal KPNDP adalah lulusan SD. Bervariasinya latar

belakang pendidikan dari para pekerja tidak menjadi halangan untuk tetap

terjalinnya suatu komunikasi, kerjasama, dan transfer informasi. Latar belakang

pendidikan para pekerja di galangan kapal KPNDP bukan menjadi persyaratan

utama, tetapi melihat lamanya pengalaman kerja pada bidangnya masing-masing.

Pengalaman kerja para pekerja di galangan kapal KPNDP sudah tidak diragukan

lagi, karena para pekerja rata-rata telah bekerja pada bidangnya selama 10 tahun.

Tingkat kinerja para pekerja pun sudah terbilang baik, hal ini terbukti dari waktu

tempuh untuk menyelesaikan pekerjaan. Para pekerja mampu menyelesaikan

pekerjan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan soft skill setiap bulan selalu

diberikan bagi para pekerja galangan kapal. Pelatihan ini diberikan oleh pihak

UPT BTPI. Dengan demikian, pelatihan ini juga tidak hanya untuk para pekerja

galangan kapal KPNDP tetapi semua para pekerja yang berada dalam satu

komplek wilayah UPT BTPI. Pelatihan ini sangat berguna untuk meningkatkan

kemampuan sumberdaya manusia, terutama para pekerja di galangan kapal

KPNDP. Pembagian tenaga kerja di galangan kapal KPNDP disajikan pada Tabel

6.

Page 54: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

39

Tabel 6 Pembagian tenaga kerja di galangan kapal KPNDP

No. Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman

kerja (tahun)

1. Budijanto Manajer S2 17

2. Agus M Administrasi SMA 13

3. Hardinata Koordinator lapangan SMA 17

4. Saidi Mandor SD 17

5. Suratno Juru mesin STM 10

6. Sahid Juru mesin SD 16

7. Ali Gufron Juru alur SMP 10

8. Safin Juru las SD 17

9. Dana Juru mesin SD 15

10. Sutrisno Juru alur SMP 10

11. Sukahar Juru selam SD 11

12. Darmanto Juru selam SD 13

13. Rohim Juru selam SD 2

14. Solikhul A juru selam SD 2

15. Darga Juru cat SD 11

16. Tayana Juru cat SD 6

17. Faizin Juru selam SD 6

18. Abdul G Juru alur SD 2

Page 55: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

40

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja

Pengukuran dengan model OMAX (Objective Matrix) menggabungkan

kriteria-kriteria produktivitas galangan ke dalam suatu bentuk yang terpadu dan

berhubungan satu sama lain. Kriteria produktivitas galangan kapal KPNDP

merupakan kegiatan dan faktor–faktor yang mendukung produktivitas kegiatan

reparasi kapal. Kriteria yang diukur meliputi kriteria efisiensi, efektifitas dan

inferensial.

Diketahuinya nilai produktivitas, maka akan diketahui pula seberapa efektif

proses produksi yang telah didayagunakan untuk meningkatkan output dan

seberapa efisiensi pula sumber-sumber input yang telah berhasil dihemat agar

produktivitas dapat meningkat. Kriteria ini menyatakan ukuran efisiensi,

efektifitas dan ukuran–ukuran lainnya (inferensial) yang secara tidak langsung

mendukung kegiatan reparasi kapal di galangan kapal KPNDP. Berdasarkan hasil

observasi, wawancara dan pengisian kuesioner terdapat 5 indikator yang dapat

digunakan untuk mengukur produktivitas galangan. Kelima indikator tersebut

adalah tenaga kerja, pemakaian mesin, jam kerja aktual, jam kerja efektif, dan

jumlah ketidakhadiran karyawan. Kelima indikator tersebut yang termasuk ke

dalam input adalah tenaga kerja dan pemakaian mesin. Indikator yang termasuk

ke dalam output adalah jam kerja aktual dan jam kerja efektif, sedangkan jumlah

ketidakhadiran karyawan termasuk ke dalam ukuran lainnya. Tabel 7

menunjukkan indikator-indikator kinerja yang dapat diukur di lokasi penelitian.

Tabel 7 Indikator kinerja yang termasuk ke dalam input dan output.

Kriteria Indikator Kinerja

Efisiensi Pemakaian mesin (%)

Jumlah tenaga kerja (%)

Efektivitas Jam kerja aktual produksi (%)

Jam kerja efektif (%)

Inferensial Jumlah ketidakhadiran karyawan (%)

Kriteria yang ditetapkan untuk pengukuran produktivitas galangan kapal

dengan menggunakan model OMAX sebanyak tiga belas indikator.

Penggunaannya dapat disesuaikan dengan kondisi objek yang diteliti. Seperti

yang dilakukan oleh Mahendra (2007) dalam penelitiannya yang berjudul

Page 56: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

41

“Produktivitas Galangan Kapal Menggunakan Model OMAX (Studi Kasus: di PT.

BEN SANTOSA Surabaya)”. Awalnya, kriteria yang akan digunakan adalah tiga

belas indikator namun, setelah dilakukan observasi, wawancara, serta pengisian

kuesioner kepada pihak manajemen perusahaan diperoleh hanya tujuh indikator

kinerja yang dapat digunakan. Ketujuh indikator kinerja tersebut ialah man hour,

material, tenaga kerja, pemakaian mesin, jam kerja aktual, jam kerja efektif, dan

jumlah ketidakhadiran karyawan.

Karena objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah galangan, maka

penetapan kriteria indikator kinerja mengacu kepada tujuh indikator kinerja

tersebut. Setelah dilakukan observasi, wawancara dan pengisian kuesioner hanya

lima indikator kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur produktivitas

galangan kapal KPNDP. Kelima indikator tersebut adalah tenaga kerja,

pemakaian mesin, jam kerja aktual, jam kerja efektif, dan jumlah ketidakhadiran

karyawan. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Putra

(2012). Penelitian tersebut dilakukan di galangan kapal UPT BTPI yang berada

dalam satu wilayah dengan galangan kapal KPNDP.

5.2 Model Objective Matrix (OMAX)

5.2.1 Penilaian indikator kinerja

1) Indikator kinerja yang termasuk dalam kriteria efisiensi

(1) Tenaga kerja

Penentuan nilai indikator tenaga kerja disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8 Nilai indikator tenaga kerja

Periode Tenaga kerja yang

digunakan (orang)

Tenaga kerja yang

ada (orang)

Persentasi tenaga

kerja (%)

2007 18 21 85.71

2008 18 21 85.71

2009 18 21 85.71

2010 15 18 83.33

2011 15 18 83.33

Rata-Rata 84.76

Tenaga kerja yang bekerja di galangan kapal KPNDP berubah-ubah. Pada

tahun 2007 hingga 2009 tenaga kerja yang bekerja di galangan kapal KPNDP

berjumlah 21 orang, sedangkan tahun 2010 hingga 2011 tenaga kerja yang bekerja

berjumlah 18 orang. Pada tahun 2007 hingga 2009 dari 21 tenaga kerja yang ada

Page 57: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

42

18 orang merupakan tenaga kerja staf lapang dan 3 orang staf kantor. Pada tahun

2010 hingga 2011 dari 18 orang tenaga kerja yang ada 15 orang merupakan staf

lapang dan 3 orang staf kantor. Tenaga kerja staf kantor tetap terdiri dari manajer,

staf administrasi dan koordinator lapangan. Staf lapang tersebut bertugas

melayani reparasi kapal.

Tugas para staf lapang tetap saat aktivitas reparasi adalah melakukan

penaikan kapal ke atas dok, kemudian penyekrapan, pembersihan teritip,

pengecetan dan penurunan kapal ke dalam air setelah kapal selesai di reparasi.

Staf lapang tidak tetap biasanya berjumlah 10 hingga 15 orang. Banyaknya

jumlah staf lapang tidak tetap yang bekerja tergantung kepada berat atau

ringannya kerusakan kapal. Tenaga kerja ini biasanya dibawa oleh pihak pemilik

kapal.

Berdasarkan rumus rasio indikator tenaga kerja, yaitu :

100% x(orang) ada yang kerja Tenaga

(orang) digunakan yang kerja Tenaga

Penggunaan tenaga kerja galangan kapal KPNDP dari tahun 2007 hingga 2011

mengalami perubahan sehingga berpengaruh kepada persentasi rata-rata

penggunan tenaga kerja. Persentasi tenaga kerja yang digunakan ditahun 2007

hingga 2009 adalah sebesar 85,71 % sedangkan di tahun 2010 hingga 2011

mengalami penurunan menjadi sebesar 83,33 %. Dengan demikian, rata-rata

persentasi tenaga kerja yang digunakan di galangan kapal KPNDP adalah sebesar

84,76 %. Apabila nilai persentasi tenaga kerja semakin besar maka menunjukan

semakin efisien penggunaan tenaga kerja di galangan kapal tersebut dan berlaku

sebaliknya.

(2) Pemakaian mesin

Nilai indikator pemakaian mesin disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9 Nilai indikator pemakaian mesin

Periode Jam pemakaian

mesin (jam)

Jumlah jam tersedia

(jam)

Persentasi pemakaian

mesin (%)

2007 636 1456 43.68

2008 668 1456 45.88

2009 666 1456 45.74

2010 624 1456 42.86

2011 618 1456 42.45

Rata-Rata 44.12

Page 58: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

43

Mesin yang digunakan adalah mesin tarik (winch). Mesin ini digunakan

untuk menaikan kapal ke atas dok dan menurunkan kapal dari dok ke dalam air.

Winch yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP sebanyak dua buah. Lama

waktu mesin stand by selama satu tahun adalah 1456 jam. Jumlah tersebut

diperoleh berdasarkan asumsi dalam satu tahun, jumlah hari keja adalah 365 hari.

Galangan kapal KPNDP memiliki slipway sebanyak 8 buah. Waktu untuk

mereparasi kapal paling cepat adalah 4 hari. Dengan demikian, jumlah maksimal

kapal yang dapat ditampung oleh galangan kapal KPNDP sebanyak 728 kapal.

Jika lama penggunaan winch untuk menaikan dan menurunkan kapal adalah 2

jam, maka jumlah jam tersedia untuk mesin winch sebanyak 1456 jam dalam satu

tahun.

Lama waktu pemakaian mesin dari tahun 2007 hingga 2011 berturut-turut

yaitu 636, 668, 666, 624, dan 618. Jumlah tersebut diperoleh dari hasil perkalian

antara jumlah kapal yang direparasi di galangan kapal KPNDP dengan lama

waktu penggunaan mesin untuk reparasi satu buah kapal. Lama waktu untuk

menaikan dan menurunkan kapal masing-masing selama satu jam, maka lama

penggunaan mesin untuk reparasi satu buah kapal adalah dua jam. Seperti contoh

di tahun 2007 jumlah kapal yang mereparasi di galangan kapal KPNDP sebanyak

318 kapal, sehingga jam pemakaian mesin di tahun tersebut 318 x 2jam = 636

jam. Tahun 2008 sebanyak 334 kapal, tahun 2009 sebanyak 333 kapal, tahun

2010 312 kapal dan di tahun 2011 sebanyak 309 kapal. Berikut merupakan tabel

data jumlah produksi di galangan kapal KPNDP selama lima tahun terakhir.

Tabel 10 Jumlah kapal yang melakukan reparasi di galangan kapal KPNDP

berdasarkan ukuran kapal.

Ukuran

Kapal

Tahun Jumlah

2007 2008 2009 2010 2011

1-10 GT 13 3 4 6 2 28

11-20 GT 7 6 9 3 4 29

21-30 GT 137 140 165 145 145 732

31-50 GT 20 21 21 31 20 113

>50 GT 141 164 134 127 138 704

Jumlah 318 334 333 312 309 1606

Persentasi pemakaian mesin diperoleh dengan menggunakan rumus :

100% xtersedia yang rata-rata kerja jam Jumlah

mesin pemakaian jam Jumlah

Page 59: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

44

Penggunaan mesin di tahun 2007 hanya sebesar 43,68 % dari jumlah jam

pemakaian yang tersedia. Nilai persentasi di tahun 2008 hingga 2011

menunjukkan hal yang sama. Persentasi pemakaian mesin di tahun 2007 adalah

sebesar 43,68 %. Waktu pemakaian mesin yang terpakai di tahun 2007 hanya

sebesar 636 jam. Pada tahun 2008 persentasi pemakaian mesin meningkat

menjadi 45,88 %. Waktu pemakaian mesin yang terpakai sebesar 668 jam. Pada

tahun 2009 terjadi sedikit penurunan jumlah pemakaian mesin menjadi sebesar

666 jam sehingga persentasi yang didapat sebesar 45,74 %. Pada tahun 2010

hingga 2011 terjadi kembali penurunan jumlah pemakaian mesin dibandingkan

tahun-tahun sebelumnya, sehingga persentasi pemakaian mesin di tahun tersebut

berturut-turut menjadi 42,86 % dan 42,45 %. Dengan demikian, rata-rata

persentasi pemakaian mesin di galangan kapal KPNDP sebesar 44,12 %. Sama

halnya dengan indikator tenaga tenaga kerja, apabila nilai persentasi dari indikator

pemakaian mesin semakin rendah maka menunjukan bahwa pemakaian mesin di

galangan kapal tersebut masih kurang efisien.

2) Indikator kinerja yang termasuk dalam kriteria efektivitas

(1) Jam kerja aktual

Nilai indikator jam kerja aktual disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11 Nilai indikator jam kerja aktual

Periode Jam kerja aktual

produksi (jam) Working time (jam)

Persentasi jam kerja

aktual (%)

2007 1431 3285 43.56

2008 1503 3285 45.75

2009 1498.5 3285 45.62

2010 1404 3285 42.74

2011 1390.5 3285 42.33

Rata-Rata 44.00

Working time merupakan jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan

galangan kapal KPNDP kepada seluruh staf pegawainya. Working time untuk

para staf, baik itu staf lapang tetap maupun staf kantor tetap di galangan kapal

KPNDP adalah 9 jam per hari mulai dari pukul 08.00 sampai dengan 17.00. Jika

asumsi dalam satu tahun jumlah hari kerja adalah 365 hari maka jumlah working

time adalah 3285.

Page 60: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

45

Waktu yang dibutuhkan untuk staf lapang tetap melakukan reparasi satu

buah kapal adalah sebanyak 4,5 jam. Rincian waktu tersebut terdiri dari :

penaikan kapal ke atas dok selama 1 jam; penyekrapan dan pembersihan kapal

dari tritip selama 1,5 jam; pengecatan kapal setelah kapal selesai direparasi selama

1 jam, terakhir penurunan kapal dari dok kedalam air selama 1 jam. Jam kerja

aktual produksi merupakan jam kerja yang digunakan para tenaga staf lapang

tetap di galangan kapal KPNDP dalam operasional reparasi kapal. Jam kerja

aktual diperoleh dengan mengalikan jumlah kapal yang mereparasi di galangan

kapal KPNDP dengan jam yang dibutuhkan staf lapang tetap dalam mereparasi

satu buah kapal. Nilai dari jam kerja aktual produksi setiap tahunnya berfluktuasi

tergantung pada jumlah kapal yang direparasi setiap tahunnya.

Persentasi dari jam kerja aktual produksi diperoleh dengan mengunakan

rumus :

% 100 x(jam) time working

(jam) produksi aktual kerja Jam

Pada Tabel 11, Nilai persentasi jam kerja aktual produksi dari tahun 2007 ialah

sebesar 43,563 %. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan persentasi jam kerja

aktual menjadi 45,75 %. Pada tahun 2009 terjadi penurunan persentasi jam kerja

aktual, tetapi penurunan tersebut tidak begitu signifikan menjadi 45,62 %.

Penurunan persentasi jam kerja aktual yang cukup besar dibandingkan tahun-

tahun sebelumnya terjadi pada tahun 2010 hingga 2011 yaitu dengan persentasi

secara berturut-turut sebesar 42,74 % dan 42,33 %. Dengan demikian, rata-rata

jam kerja aktual produksi di galangan kapal KPNDP diperoleh sebesar sebesar

44,00 %. Nilai persentasi jam kerja aktual pada tahun 2007 sebesar 43,56 % dari

jam kerja yang tersedia sebanyak 3285 jam. Nilai persentasi di tahun 2008 hingga

2011 menunjukkan hal yang sama. Semakin rendah nilai persentasi indikator

kinerja jam kerja aktual menunjukan bahwa indikator ini masih belum efektif

digunakan oleh galangan kapal tersebut, dan berlaku sebaliknya.

Page 61: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

46

(2) Jam kerja efektif

Nilai indikator jam kerja efektif disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12 Nilai indikator jam kerja efektif

Periode Operating time (jam) Working time (jam) Persentasi jam kerja

efektif (%)

2007 2920 3285 88.89

2008 2920 3285 88.89

2009 2920 3285 88.89

2010 2920 3285 88.89

2011 2920 3285 88.89

Rata-Rata 88.89

Jam kerja efektif (operating time) merupakan jam kerja yang baku yang

harus dilaksanakan di luar dari jam istirahat. Working time untuk para staf

galangan kapal KPNDP adalah 9 jam, setelah dikurangi oleh waktu istirahat

selama satu jam maka diperoleh operating time selama 8 jam dalam satu hari.

Operating time dalam satu hari adalah 8 jam maka dalam satu tahun nilai

operating time sebesar 2920 jam. Jika asumsi dalam satu tahun jumlah hari kerja

adalah 365 hari maka jumlah working time adalah 3285. Persentasi jam kerja

efektif diperoleh menggunakan rumus :

100% x(jam) time Working

(jam) time Operating

Nilai operating time dari tahun 2007 hingga 2011 tidak mengalami perubahan,

sehingga persentasi untuk jam kerja efektif pun bernilai sama yaitu sebesar 88,89

%. Sama halnya dengan indikator kinerja jam kerja aktual, semakin besar nilai

persentasi dari indikator kinerja jam kerja efektif maka semakin efektif

penggunaan indikator ini.

Page 62: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

47

3) Indikator kinerja yang termasuk dalam kriteria inferensial

(1) Ketidakhadiran karyawan

Nilai indikator ketidakhadiran karyawan disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13 Nilai indikator ketidakhadiran karyawan.

Periode Jumlah karyawan

(orang)

Jumlah

ketidakhadiran

karyawan (hari)

Persentasi

ketidakhadiran (%)

2007 21 84 1.09

2008 21 84 1.09

2009 21 84 1.09

2010 18 84 1.28

2011 18 84 1.28

Rata-Rata 1.17

Jumlah karyawan yang berkerja di galangan kapal KPNDP terjadi

penurunan tenaga kerja, yang semula sebanyak 21 orang kini yang tersisa

sebanyak 18 orang. Pada Tabel 13 jumlah ketidakhadiran karyawan bernilai sama

selama 84 hari. Data ketidakhadiran karyawan didapatkan dengan cara

mewawancara langsung salah satu pekerja dari staf lapang langsung dan dari staf

kantor tetap. Hal ini disebabkan pihak galangan kapal KPNDP tidak merekap

ataupun menyimpan arsip absensi sebelumnya, dan juga kebanyakan para

karyawan tidak mengisi daftar absensi yang telah disediakan.

Berdasarkan hasil dari wawancara tersebut, ketidakhadiran karyawan dalam

satu bulan rata-rata satu karyawan mendapatkan jatah cuti maksimal selama 7

hari. Hal ini dikarenakan dalam satu minggu, para karyawan tidak ada jatah

waktu untuk libur. Dengan demikian, diperoleh jumlah ketidakhadiran karyawan

sebesar 84 hari dalam satu tahun untuk seluruh staf di galangan kapal KPNDP.

Persentasi ketidakhadiran karyawan didapatkan dengan menggunakan rumus :

100% x (hari) kerja hari Jumlah x kerja tenaga Jumlah

(hari) hadir tidak kerja tenaga Jumlah

Persentasi ketidakhadiran karyawan di tahun 2007 hingga 2009 sebesar 1,09 %.

Pada tahun 2010 hingga 2011 terjadi peningkatan persentasi ketidakhadiran

karyawan sebesar 1,28 %. Maka rata-rata persentasi ketidakhadiran karyawan

sebesar 1,17%. Berbeda dari keempat indikator di atas, semakin rendah nilai

persentasi ketidakhadiran karyawan maka semakin sedikit jumlah karyawan yang

tidak hadir.

Page 63: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

48

5.2.2 Pencapaian awal dari indikator kinerja (skor 3)

Nilai indikator kinerja pencapaian awal (skor 3) disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14 Nilai pencapaian awal (skor 3) Nomor Indikator Indikator Kinerja Satuan Nilai Awal

1 Tenaga Kerja % 84.76

2 Pemakaian Mesin % 44.12

3 Jam Kerja Aktual Produksi % 44.00

4 Jam Kerja Efektif % 88.89

5 Jumlah Ketidakhadiran % 1.17

Tingkat pencapaian awal merupakan tingkat pencapaian yang diperoleh pada

saat matrik ini mulai dioperasikan ditempatkan pada skor 3. Nilai pencapaian

awal sama dengan nilai rata-rata dari indikator kinerja (pemakaian tenaga kerja,

pemakaian mesin, jam kerja aktual produksi, jam kerja efektif, dan jumlah

ketidakhadiran karyawan) pada periode pengukuran selam lima tahun terakhir

yang dimulai dari tahun 2007 hingga 2011.

5.2.3 Target realistis dan terendah indikator kinerja (skor 10 dan skor 0)

Skala skor 10 berkenaan dengan target-target yang ingin dicapai dalam

waktu mendatang, dan harus bersifat optimis. Target yang diambil harus

merupakan gambaran yang realistis, dan telah diperhitungkan faktor-faktor yang

akan terjadi di masa mendatang.

Target tersebut ditentukan oleh pihak manajemen galangan, hal ini

dikarenakan pihak manajemen mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya

sehingga dapat menentukan kemajuan yang ingin dicapai di masa mendatang.

Nilai target realistis tersebut diperoleh dengan cara mewawancarai dan pengisian

kuesioner kepada pihak manajemen galangan kapal. Hasil dari wawancara dan

kuesioner (Lampiran 9) untuk target relistis tertinggi yang ingin dicapai oleh

perusahaan berdasarkan pada target perusahaan. Target realistis tertinggi dari

galangan kapal KPNDP ialah dengan jumlah 8 buah slipway yang dimiliki mampu

menampung kapal maksimal sebanyak 12 kapal dengan rincian 4 slipway mampu

menampung 4 buah kapal yang berukuran besar dan 4 slipway lainnya mampu

menampung 8 buah kapal yang berukuran kecil. Selama satu bulan terjadi 5 kali

frekuensi reparasi kapal dikalikan 12 bulan, sehingga diperoleh target reparasi

kapal dalam satu tahun sebanyak 720 kapal. Jumlah ketidakhadiran karyawan di

Page 64: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

49

asumsikan setiap 2 bulan karyawan diberikan jatah cuti sebanyak 7 hari, sehingga

dalam satu tahun jumlah ketidakhadiran karyawan sebanyak 42 hari untuk setiap

orang. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh nilai tiap indikator yang diukur pada

skor 10. nilai tersebut disajikan pada Tabel 15.

Tabel 15 Nilai target realistis (skor 10) Nomor Indikator Indikator Kinerja Satuan Nilai Awal

1 Tenaga Kerja % 100.00

2 Pemakaian Mesin % 98.90

3 Jam Kerja Aktual Produksi % 98.63

4 Jam Kerja Efektif % 88.89

5 Jumlah Ketidakhadiran % 0.63

Sama halnya dengan penetapan skor 10, untuk menentukan skor 0 juga

dilakukan dengan cara wawancara dan kuesioner. Skor 0 merupakan rasio

terburuk yang mungkin terjadi, merupakan level terbawah yang dapat pula

ditentukan. Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner, target terendah dari

galangan kapal KPNDP ialah dengan jumlah 8 buah slipway yang dimiliki hanya

menampung 5 buah kapal. Selama satu bulan terjadi 4 kali frekuensi reparasi

kapal dikalikan 12 bulan, sehingga diperoleh target reparasi kapal dalam satu

tahun sebanyak 240 kapal. Jumlah ketidakhadiran karyawan di asumsikan setiap

2 bulan karyawan diberikan jatah cuti sebanyak 10 hari, sehingga dalam satu

tahun jumlah ketidakhadiran karyawan sebanyak 120 hari untuk setiap orang.

Berdasarkan hasil tersebut diperoleh nilai tiap indikator yang diukur pada skor 0.

nilai tersebut disajikan pada Tabel 16.

Tabel 16 Nilai terendah (skor 0) Nomor Indikator Indikator Kinerja Satuan Nilai Awal

1 Tenaga Kerja % 70.00

2 Pemakaian Mesin % 32.97

3 Jam Kerja Aktual Produksi % 32.88

4 Jam Kerja Efektif % 77.78

5 Jumlah Ketidakhadiran % 1.83

5.2.4 Bobot indikator kinerja

Kriteria indikator kinerja tidak memiliki pengaruh yang sama pada

produktivitas unit kerja keseluruhan, sehingga untuk melihat berapa besar derajat

kepentingannya setiap kriteria indikator kinerja diberi bobot. Pembobotan

merupakan salah satu langkah yang penting. Pembobotan memberikan suatu

kesempatan untuk memberikan perhatian secara langsung pada kegiatan–kegiatan

Page 65: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

50

yang berpotensi besar bagi peningkatan produktivitas. Total pembobotan untuk

semua kriteria harus sama dengan 100 %. Pembobotan dilakukan oleh pihak

menejemen melalui kuesioner. Hasil kuesioner (Lampiran 10) pembobotan

tersebut dihitung dengan menggunakan matrik perbandingan berpasangan. Nilai

pembobotan disajikan pada Tabel 17.

Tabel 17 Nilai pembobotan Nomor Indikator Indikator Kinerja Satuan Bobot

1 Tenaga Kerja % 21

2 Pemakaian Mesin % 14

3 Jam Kerja Aktual Produksi % 14

4 Jam Kerja Efektif % 21

5 Jumlah Ketidakhadiran % 30

5.2.5 Penyusunan tabel Objective Matrix (OMAX)

Langkah selanjutnya adalah penyusunan tabel Obactive Matrix (OMAX).

Data yang telah diperoleh disusun kedalam tabel OMAX untuk dilakukan analisis

produktivitas. Tabel pengukuran produktivitas model OMAX disajikan pada tabel

di bawah ini, pada tahun 2007 hingga 2011.

Tabel 18 Matriks tahun 2007

Kriteria Efisiensi Efektivitas Inferensial

Rasio-Rasio Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Skor Keterangan Nilai Aktual 85.71 43.68 43.56 88.89 1.09

100.00 98.90 98.63 88.89 0.63 10 Sangat Baik

97.82314 91.07529 90.82571 88.889 0.71471 9 95.64629 83.24957 83.02143 88.889 0.79043 8

93.46943 75.42386 75.21714 88.889 0.86614 7 Baik

91.29257 67.59814 67.41286 88.889 0.94186 6 Target 89.11571 59.77243 59.60857 88.889 1.01757 5

86.93886 51.94671 51.80429 88.889 1.09329 4

84.76 44.12 44.00 88.89 1.17 3 Sedang 79.841 40.403 40.292 85.185 1.388 2 Buruk

74.921 36.685 36.584 81.482 1.607 1 70.00 32.967 32.876 77.778 1.826 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 3 2 2 10 3

Bobot 14 21 14 21 30

Nilai Produktivitas 42 42 48 210 90 Keterangan Sedang Buruk Buruk Sangat Baik Sedang

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi 432 365 18.35616

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi 432 0 0

Page 66: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

51

Tabel 19 Matriks tahun 2008

Kriteria Efisiensi Efektivitas Inferensial

Rasio-Rasio Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Skor Keterangan Nilai Aktual 85.71 45.88 45.75 88.89 1.09

100 98.90 98.63 88.89 0.63 10 Sangat Baik 97.82314 91.07529 90.82571 88.889 0.71471 9

95.64629 83.24957 83.02143 88.889 0.79043 8

93.46943 75.42386 75.21714 88.889 0.86614 7 91.29257 67.59814 67.41286 88.889 0.94186 6 Baik

Target 89.11571 59.77243 59.60857 88.889 1.01757 5

86.93886 51.94671 51.80429 88.889 1.09329 4 84.76 44.12 44.00 88.89 1.17 3 Sedang

79.841 40.403 40.292 85.185 1.388 2 Buruk

74.921 36.685 36.584 81.482 1.607 1 70 32.967 32.876 77.778 1.826 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 3 3 3 10 3

Bobot 14 21 14 21 30 Nilai Produktivitas 42 63 42 210 90

Keterangan Sedang Sedang Sedang Sangat Baik Sedang

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi 447 365 22.46575

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi 447 432 3.472222

Tabel 20 Matriks tahun 2009

Kriteria Efisiensi Efektivitas Inferensial

Rasio-Rasio Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Skor Keterangan Nilai Aktual 85.71 45.74 45.62 88.89 1.09

100 98.90 98.63 88.89 0.63 10 Sangat Baik 97.82314 91.07529 90.82571 88.889 0.71471 9

95.64629 83.24957 83.02143 88.889 0.79043 8

93.46943 75.42386 75.21714 88.889 0.86614 7 91.29257 67.59814 67.41286 88.889 0.94186 6 Baik

Target 89.11571 59.77243 59.60857 88.889 1.01757 5

86.93886 51.94671 51.80429 88.889 1.09329 4 84.76 44.12 44.00 88.89 1.17 3 Sedang

79.841 40.403 40.292 85.185 1.388 2 Buruk

74.921 36.685 36.584 81.482 1.607 1 70 32.967 32.876 77.778 1.826 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 3 3 3 10 3

Bobot 14 21 14 21 30 Nilai Produktivitas 42 63 42 210 90

Keterangan Sedang Sedang Sedang Sangat Baik Sedang

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi 447 365 22.46575

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi 447 447 0

Page 67: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

52

Tabel 21 Matriks tahun 2010

Kriteria Efisiensi Efektivitas Inferensial

Rasio-Rasio Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Skor Keterangan Nilai Aktual 83.33 42.86 42.74 88.89 1.28

100 98.90 98.63 88.89 0.63 10 Sangat Baik 97.82314 91.07529 90.82571 88.889 0.71471 9

95.64629 83.24957 83.02143 88.889 0.79043 8

93.46943 75.42386 75.21714 88.889 0.86614 7 91.29257 67.59814 67.41286 88.889 0.94186 6 Baik

Target 89.11571 59.77243 59.60857 88.889 1.01757 5

86.93886 51.94671 51.80429 88.889 1.09329 4 84.76 44.12 44 88.89 1.17 3 Sedang

79.841 40.403 40.292 85.185 1.388 2 Buruk

74.921 36.685 36.584 81.482 1.607 1 70 32.967 32.876 77.778 1.826 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 2 2 10 2

Bobot 14 21 14 21 30 Nilai Produktivitas 48 42 48 210 60

Keterangan Buruk Buruk Buruk Sangat Baik Buruk

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi 408 365 11.78082

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi 408 447 -8.72483

Tabel 22 Matriks tahun 2011

Kriteria Efisiensi Efektivitas Inferensial

Rasio-Rasio Rasio 1 Rasio 2 Rasio 3 Rasio 4 Rasio 5 Skor Keterangan Nilai Aktual 83.33 42.45 42.33 88.89 1.28

100 98.90 98.63 88.89 0.64 10 Sangat Baik 97.82314 91.07529 90.82571 88.889 0.71471 9

95.64629 83.24957 83.02143 88.889 0.79043 8

93.46943 75.42386 75.21714 88.889 0.86614 7 Baik 91.29257 67.59814 67.41286 88.889 0.94186 6

Target 89.11571 59.77243 59.60857 88.889 1.01757 5

86.93886 51.94671 51.80429 88.889 1.09329 4 84.76 44.12 44 88.8\9 1.17 3 Sedang

79.841 40.403 40.292 85.185 1.388 2 Buruk

74.921 36.685 36.584 81.482 1.607 1 70 32.967 32.876 77.778 1.826 0 Sangat Buruk

Skor Aktual 2 2 2 10 2

Bobot 14 21 14 21 30 Nilai Produktivitas 48 42 48 210 60

Keterangan Buruk Buruk Buruk Sangat Baik Buruk

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi 08 365 11.78082

Saat ini Periode Dasar Index

Indikator Performasi 408 408 0

Keterangan : 1) Rasio 1 : rasio indikator pemakaian tenaga kerja

2) Rasio 2 : rasio indikator pemakaian mesin

3) Rasio 3 : rasio indikator jam kerja aktual produksi

4) Rasio 4 : rasio indikator jam kerja efektif

Page 68: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

53

5) Rasio 5 : rasio indikator ketidakhadiran karyawan

5.3 Tingkat Produktivitas Pada Aktivitas Reparasi di Galangan Kapal

KPNDP DKI Jakarta

Langkah selanjutnya setelah dilakukan pengolahan data dan penyusunan

tabel Objactive Matrix (OMAX) ialah menginterpretasi serta menganalisa hasil

tersebut. Hal-hal yang dibahas adalah seluruh indikator-indikator kinerja yang

digunakan dalam pengukuran produktivitas dengan menggunaka model OMAX,

serta menganalisis indeks pencapaian kinerja tiap periode pengukuran dan

keseluruhan nilai kinerja total pada unit produksi.

Analisis indikator-indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran

memberikan gambaran kepada pihak manajemen galangan kapal KPNDP atas

pencapaian kinerja yang selama ini telah dihasilkan. Dengan demikian, pihak

manajemen galangan dapat melakukan tindakan-tidakan yang dianggap perlu

untuk dilakukan dalam hal meningkatkan atau memperbaiki kinerja galangan.

Seperti yang diungkapkan oleh Sinungan (2008), manfaat dari pengukuran

produktivitas pada level perusahaan digunakan sebagai sarana manajemen untuk

menganalisis dan mendorong efisiensi produksi serta akan meningkatkan

kesadaran dan minat pekerja untuk melaksanakan tingkat dan rangkaian produksi.

Berikut merupakan hasil pengukuran indikator-indikator kinerja yang telah

dicapai galangan, untuk setiap periode pengukuran. Analisis ini berdasarkan pada

tabel-tabel hasil pengolahan data pengukuran kinerja disetiap periode pengukuran.

Tabel-tabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 18 hingga Tabel 22.

Nilai aktual untuk tenaga kerja di galangan kapal KPNDP dengan bobot

sebesar 21 % mengalami penurunan. Pada tahun 2007 hingga 2009 nilai aktual

yang dicapai untuk indikator tenaga kerja sebesar 85,71 % dan di tahun 2010

hingga 2011 mengalami penurunan tenaga kerja menjadi 83,33 %. Dengan

demikian, skor aktual yang dicapai juga mengalami perubahan, yang semula

mendapatkan skor 3 (tiga) di tahun 2007 hingga 2009 berubah turun di tahun 2010

hingga 2011 mendapatkan skor 2 (dua). Hal ini dikarenakan pemakaian tenaga

kerja dan tenaga kerja yang tersedia berubah. Berdasarkan hasil pengukuran

selama lima tahun terakhir menggunakan model OMAX untuk indikator tenaga

kerja sudah baik, meskipun mengalami penurunan tenaga kerja. Jika dilihat

Page 69: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

54

selisih antara pencapaian awal (skor 3) dengan pencapaian sasaran akhir (skor 10)

adalah 15,238 %, maka indikator tenaga kerja ini hanya perlu sedikit ditingkatkan

yaitu dengan menambahkan kembali tenaga kerja tetapi tenaga kerja yang

ditambahkan merupakan tenaga kerja yang digunakan sepenuhnya untuk reparasi.

Nilai aktual untuk indikator kinerja pemakaian mesin tertinggi dicapai pada

tahun 2008 sebesar 45,88 % sedangkan terendah pada tahun 2011 sebesar 42,45 %

dengan bobot indikator kinerja ini sebesar 14 %. Hal ini dikarenakan pada tahun

2008 jumlah produksi lebih banyak dibandingkan tahun-tahun lainnya, namun di

tahun 2009 nilai persentasi pemakaian mesin tidak berbeda jauh dengan nilai

pemakaian mesin di tahun 2008 yaitu sebesar 45,74 %. Nilai indikator kinerja

pemakaian mesin dipengaruhi dengan jumlah produksi, semakin besar jumlah

produksi maka persentasi pemakaian mesin semakin meningkat. Pada tahun 2008

dan 2009 pencapaian indikator kinerja ini mencapai skor yang sama yaitu skor 3,

sedangkan di tahun 2007, 2010, dan 2011 hanya mencapai skor 2.

Berdasarkan hasil pengukuran selama lima tahun terakhir, untuk pencapaian

indikator kinerja pemakaian mesin masih belum digunakan secara maksimal. Hal

ini dipengaruhi oleh semakin menurunnya jumlah produksi. Pada tahun 2010 dan

2011 yaitu pada skor 2 dengan nilai masing-masing sebesar 42,87 % dan 42,45 %.

Penurunan yang terjadi pada tahun 2011 dikarenakan pada tahun ini dilakukan

perbaikan atau penimbunan landasan tarik (slipway) untuk memperkecil

kemiringan slipway sehingga mempermudah proses penaikan dan penurunan.

Oleh karena itu, dari 8 slipway yang dimiliki hanya 7 slipway yang aktif

digunakan untuk pelayanan reparasi. Dengan demikian, mengakibatkan produksi

juga menurun sehingga pemakaian mesinpun ikut menurun.

Nilai pencapaian skor 3 untuk jam kerja aktual produksi pada tahun 2008

dan 2009 dengan nilai berturut-turut adalah 45,75 % dan 45,62 %. Nilai indikator

yang memiliki bobot 14 % tersebut lebih besar daripada di tahun lainnya. Pada

tahun 2007, 2010 dan 2011 skor yang dicapai untuk indikator jam kerja aktual

adalah skor 2 dengan nilai yang dicapai berturut-turut sebesar 43,56 %, 42,74 %,

dan 42,33 %. Sama halnya dengan indikator pemakaian mesin, indikator jam

aktual produksi dipengaruhi oleh jumlah produksi.

Page 70: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

55

Rendahnya nilai persentasi untuk indikator kinerja pemakaian mesin dan

jam kerja aktual produksi dapat dipengaruhi oleh produksi, manajemen dan tenaga

kerja. Dengan demikian, secara tidak langsung faktor tersebut dapat juga

mempengaruhi produktivitas galangan kapal. Faktor-faktor tersebut dapat

dipengaruhi oleh tingkat teknologi yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP.

Komponen-komponen teknologi yang berpengaruh seperti technoware, orgaware,

infoware dan humanware. Penelitian yang telah dilakukan oleh Natapraja (2010)

yang berjudul “Penilaian Tingkat Teknologi Galangan Kapal Koperasi Pegawai

Negeri Dinas Perikanan DKI Jakarta, Muara Angke” diperoleh hasil bahwa

teknologi di galangan kapal tersebut berada pada level semi modern. Hal tersebut

dikarenakan fasilitas yang digunakan oleh galangan kapal tersebut belum di

dukung oleh fasilitas yang mutakhir yang dapat melancarkan kegiatan reparasi di

galangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk peningkatan fasilitas

tersebut dengan cara otomatisasi mesin-mesin yang digunakan dalam proses

transformasi.

Berdasarkan hasil pengukuran selama lima tahun terakhir, pencapaian untuk

indikator jam kerja aktual produksi masih belum digunakan secara maksimal,

karena nilai indikator tersebut masih jauh dari target realistis yang telah ditetapkan

pada skor 10 yaitu sebesar 98,63 %. Solusi yang dapat digunakan untuk

meningkatkan indikator jam kerja aktual, yaitu dengan memaksimalkan

penggunaan tenaga kerja yang ada agar dapat mempercepat proses reparasi,

sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi juga.

Nilai pencapaian untuk indikator kinerja jam kerja efektif konstan berada

pada skor 10 (sepuluh) dengan nilai sebesar 88,89 %. Bobot untuk indikator jam

efektif adalah sebesar 21 %. Setiap tahun nilai indikator jam kerja efektif

(operating time) tidak berubah, maka berdasarkan pada hasil pengukuran selama

lima tahun terakhir untuk indikator kinerja jam kerja efektif sudah sangat baik.

Nilai aktual untuk indikator kinerja ketidakhadiran karyawan dengan bobot

30 % mengalami perubahan. Pada tahun 2007 hingga 2011 nilai pencapaian

ketidakhadiran karyawan sebesar 1,09 % dengan skor yang dicapai adalah skor 2.

pada tahun 2010 hingga 2011 nilai pencapaian ketidakhadiran karyawan dengan

skor yang dicapai adalah skor 3. Hal ini disebabkan karena tenaga kerja yang

Page 71: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

56

digunakan di galangan kapal KPNDP mengalami perubahan. Berdasarkan hasil

pengukuran selama lima tahun terakhir untuk indikator ketidakhadiran karyawan

sudah cukup baik, meskipun mengalami perubahan nilai pencapaian. Indikator

ketidakhadiran karyawan sulit untuk ditingkatkan. Hal ini dikarenakan galangan

kapal KPNDP masih menerapkan sistem penggunaan jatah cuti dalam satu bulan.

Nilai ketidakhadiran karyawan sebanyak 84 hari dalam satu tahun. Nilai ini

diperoleh dengan mewawancarai salah satu staf lapang tetap dan staf administrasi.

Berdasarkan pada pengukuran yang telah dilakukan selama lima tahun

terakhir dengan menggunakan model OMAX, diperoleh nilai pencapaian kinerja

total serta persentasi peningkatan kriteria. Pencapaian kinerja total dan persentasi

peningkatan kriteria disajikan pada Tabel 23.

Tabel 23 Pencapaian kinerja total dengan menggunakan periode dasar dan periode

sebelum

No Periode

Pencapaian Kinerja Total Indeks berdasarkan

periode dasar (%)

Indeks berdasarkan

periode sebelum (%) Sekarang Dasar Sebelum

1 2007 432 365 0 18.36 0

2 2008 447 365 432 22.47 3.47

3 2009 447 365 447 22.47 0

4 2010 408 365 447 11.78 -8.72

5 2011 408 365 408 11.78 0

Hasil pengukuran yang disajikan pada Tabel 23, nilai indeks terhadap

periode dasar menunjukkan peningkatan kinerja galangan kapal KPNDP dilihat

dari jumlah produksi reparasi kapal yang dilakukan di galangan ini pada masing-

masing periode. Periode dasar yang digunakan yaitu 365, periode dasar ini

digunakan sebagai pembanding atau acuan untuk pencarian indeks. Nilai indeks

terhadap periode sebelum menunjukkan peningkatan kinerja galangan kapal

KPNDP dengan melihat peningkatan jumlah produksi reparasi kapal antara tahun

yang ditentukan dengan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, periode sebelumnya

(tahun sebelumnya) digunakan sebagai pembanding untuk pencarian indeks.

Berdasarkan Tabel 23, pencapaian kinerja total tertinggi pada periode dasar

dicapai pada tahun 2008 dan 2009 dengan nilai kinerja total sebesar 447 dan

terendah pada tahun 2010 dan 2011 dengan nilai kinerja total sebesar 408. Pada

tahun 2008 dan 2009, indeks periode dasar yang dicapai sebesar 22,47 %. Hal ini

terjadi kerena jumlah produksi kapal yang direparsi lebih banyak dibandingkan

pada tahun 2007, 2010 dan 2011.

Page 72: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

57

Nilai kinerja total tertinggi berdasarkan pada periode sebelum dicapai pada

tahun 2008, meskipun peningkatan yang terjadi tidak begitu signifikan

dibandingkan periode sebelumnya. Pada tahun 2008, indeks periode sebelum

dicapai sebesar 3,47 %. Hal ini disebabkan kerena terjadi peningkatan jumlah

produksi dari tahun 2007, dimana jumlah produksi pada tahun 2008 adalah

sebesar 334 kapal sedangkan ditahun 2007 adalah sebesar 318 kapal.

Bila dibandingkan dengan hasil pengukuran produktivitas galangan kapal

UPT BTPI yang telah dilakukan oleh Putra (2012), dimana diperoleh untuk skor

indikator kinerja pemakaian mesin dan jam kerja aktual produksi mencapai skor 0.

Dengan demikian, secara keseluruhan kinerja yang dihasilkan oleh galangan kapal

KPNDP sudah tergolong cukup produktif. Hal ini dikarenakan pada setiap

periode pengukuran indikator kinerja banyak yang mencapai skor 3, bahkan ada

yang stabil di skor 10. Skor 3 merupakan nilai rata-rata dari seluruh periode

pengukuran. Masih ada indikator-indikator yang nilai pencapaiannya di bawah

skor 3, bahkan mencapai skor 2 seperti di tahun 2007, 2010 dan 2011, tetapi tidak

ada indikator yang mencapai nilai skor 0. Pencapaian kinerja total yang dicapai

oleh galangan kapal KPNDP tidak menunjukkan perubahan yang signifikan setiap

periodenya, atau bahkan dapat dikatakan stabil. Hal ini terlihat dari nilai indeks

berdasarkan periode sebelumnya, hanya mengalami peningkatan indeks sebesar

3,47 % di tahun 2008 dan penurunan indeks di tahun 2010 sebesar 8,72 %.

Semua indikator-indikator kinerja yang telah diukur, tentunya diharapkan

dapat mencapai bahkan melebihi nilai rata-rata pengukuran, hal itu menunjukkan

adanya peningkatan kerja yang lebih baik. Pada kenyataannya yang terjadi adalah

sebagian besar nilai inikator-indikator kinerja yang telah diukur setiap periode

mengalami fluktuatif, artinya indikator antara satu periode ke periode berikutnya

dapat meningkat ataupun menurun. Hal ini menunjukkan bahwa upaya suatu

perusahaan untuk memperbaiki kinerja masih belum maksimal, dan masih belum

menunjukkan hasil yang baik. Berdasarkan hasil pengukuran, indikator-indikator

yang memiliki nilai rendah (tidak melebihi skor 3) ialah pemakaian mesin dan jam

kerja aktual produksi.

Page 73: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

58

5.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Langkah Awal yang

Dilakukan dalam Upaya Peningkatan Produktivitas pada Aktivitas

Reparasi di Galangan Kapal KPNDP DKI Jakarta

Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas pada aktivitas

reparasi di galangan kapal KPNDP berturut-turut mulai dari yang paling

berpengaruh adalah ketidakhadiran karyawan (30 %), pemakaian tenaga kerja (21

%), jam kerja efektif (21 %), jam kerja aktual produksi (14 %), dan pemakaian

mesin (14 %). Menurut Iryanto (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi

produktivitas galangan kapal adalah desain, proses manufacturing dan sistem

manajemen. Dari ketiga faktor tersebut yang mempengaruhi produktivitas di

galangan kapal KPNDP adalah proses manufacturing seperti keterampilan

pegawai, kecukupan pegawai serta pemakaian teknologi dengan fasilitas yang

memadai dan sistem manajemen. Hal ini dikarenakan galangan kapal KPNDP

hanya memberikan pelayanan reparasi.

Jumlah ketidakhadiran karyawan memiliki bobot kepentingan paling tinggi

diantara indikator kinerja lainnya. Hal ini dikarenakan masing-masing karyawan

memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Apabila satu orang saja tidak

dapat hadir, maka tugas orang tersebut tidak dapat berjalan sehingga

mengakibatkan kegiatan reparasi menjadi tertunda. Hal ini juga berdampak

kepada jumlah produksi, dan pada akhirnya akan mengurangi produktivitas.

Tenaga kerja yang bekerja di galangan kapal KPNDP saat ini berjumlah 18

orang. Tenaga kerja tersebut terdiri dari 3 orang staf kantor dan 15 orang staf

lapang. Jumlah tenaga kerja lapang lebih banyak dibandingkan tenaga kerja

kantor. Formasi tersebut merupakan formasi yang cocok untuk meningkatkan

kinerja pemakaian tenaga kerja galangan kapal KPNDP, karena dengan lebih

banyak jumlah tenaga kerja lapang akan membuat kegiatan reparasi lebih efisien.

Jam kerja efektif (operating time) di galangan kapal KPNDP dalam satu hari

adalah 8 jam. Jam kerja efektif ini berlaku untuk semua karyawan, baik itu

karyawan staf kantor maupun karyawan staf lapang. Jam kerja efektif untuk

galangan kapal KPNDP sudah cukup efektif, karena tidak adanya perbedaan jam

efektif untuk staf kantor dan staf lapang.

Indikator kinerja pemakaian mesin dan jam kerja aktual produksi memiliki

bobot kepentingan paling rendah dibandingkan dengan indikator kinerja lainnya.

Page 74: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

59

Hal ini disebabkan karena pengaruh kedua indikator ini tergantung pada indikator

lainnya yaitu tenaga kerja, jumlah ketidakhadiran karyawan, serta jam kerja

efektif. Indikator kinerja pemakaian mesin dipengaruhi oleh jumlah produksi

kapal yang reparasi serta jumlah ketidakhadiran karyawan. Semakin banyak kapal

yang direparasi dan semakin banyak kehadiran karyawan maka proses reparasi

semakin cepat, karena setiap karyawan bekerja sesuai dengan tanggung jawab

masing-masing dan tidak ada pekerjaan yang harus tertunda. Dengan demikian,

pemakaian mesin dan kegiatan reparasi di galangan kapal KPNDP akan efisien,

sehingga meningkatkan jumlah produksi, yang akhirnya meningkatkan

produktivitas.

Indikator kinerja jam kerja aktual produksi dipengaruhi oleh jumlah

produksi kapal yang direparasi, tenaga kerja dan ketidakhadiran karyawan.

Semakin banyak kapal yang direparasi, semakin banyak tenaga kerja yang

dilibatkan serta semakin sedikit jumlah ketidakhadiran karyawan maka jam kerja

aktual yang digunakan akan lebih efektif. Dengan demikian, perbandingan jam

kerja aktual dengan working time akan semakin berkurang, dan akhirnya akan

meningkatkan produktivitas dari pencapaian mula-mula.

Berdasarkan hal-hal di atas, langkah awal yang harus dilakukan guna untuk

meningkatkan produktivitas pada aktivitas reparasi galangan kapal KPNDP ialah

dengan memperhatikan jumlah ketidakhadiran karyawan. Mengingat, indikator

kinerja untuk ketidakhadiran karyawan memiliki nilai bobot kepentingan tertinggi,

yaitu sebesar 30 %. Tetapi, indikator ini mampu mencapai skor 3 di saat jumlah

karyawan sebanyak 21 orang, setelah mengalami penurunan tenaga kerja menjadi

18 orang, skor yang mampu dicapai adalah skor 2. Oleh karena itu, langkah awal

yang harus dicapai adalah dengan menambahkan kembali tenaga kerja tetapi

tenaga kerja yang ditambahkan merupakan tenaga kerja yang digunakan

sepenuhnya untuk reparasi. Memberikan motivasi kepada karyawan, sehingga

para karyawan semangat untuk bekerja keras. Serta, dapat memberikan pelatihan

kepada seluruh karyawan lapang mengenai keterampilan atau kemampuan terkait

dengan kegiatan reparasi. Pelatihan ini bertujuan agar para karyawan dapat saling

mengisi dalam melakukan tugas reparasi, apabila suatu saat ada satu atau lebih

Page 75: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

60

karyawan yang tidak dapat hadir, sehingga tidak akan ada kegiatan reparasi yang

tertunda.

Indikator-indikator kineja tersebut dapat dicapai secara maksimal, apabila

pihak pemilik galangan kapal KPNDP memiliki kemauan serta komitmen untuk

melakukan perbaikan pada indikator-indikator kinerja yang masih buruk. Selain

itu, tetap mempertahankan nilai indikator yang telah mencapai target realistis, dan

memperhatikan nilai indikator yang memiliki bobot kepentingan yang cukup

besar. Hasil pengukuran kinerja selama 5 periode terakhir, diharapkan dapat

memberikan suatu gambaran serta acuan dalam pencapaian kinerja perusahaan

yang sebenarnya sesuai dengan data yang dimiliki galangan.

Page 76: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pengolahan serta analisis pada penelitian yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Kriteria indikator kinerja yang terdapat di galangan kapal Koperasi Pegawai

Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) DKI Jakarta ialah kriteria efisiensi dengan

indikator kinerja yang diukur yaitu tenaga kerja dan pemakaian mesin; kriteria

efektifitas dengan indikator kinerja yang diukur yaitu jam kerja aktual

produksi dan jam kerja efektif; kriteria inferensial dengan indikator kinerja

yang diukur yaitu jumlah ketidakhadiran karyawan. Nilai rata-rata dari setiap

indikator kinerja yang dihitung pada tahun 2007 hingga 2011 berturut-turut

yaitu 84,76 %; 44,12 %; 44,00 %; 88,89 %; 1,17 %.

2) Produktivitas galangan kapal KPNDP sudah tergolong cukup produktif. Hal

ini dikarenakan pada setiap periode pengukuran indikator kinerja banyak yang

mencapai skor 3, bahkan ada yang stabil di skor 10. Secara umum pencapaian

kinerja total yang dicapai oleh galangan kapal KPNDP tidak menunjukkan

perubahan yang signifikan setiap periodenya, atau bahkan dapat dikatakan

stabil. Hal ini terlihat dari nilai indeks berdasarkan periode sebelumnya,

hanya mengalami peningkatan indeks sebesar 3,47% di tahun 2008 dan

penurunan indeks di tahun 2010 sebesar 8,72 %.

3) Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas pada aktivitas

reparasi di galangan kapal KPNDP berturut-turut mulai dari yang paling

berpengaruh adalah ketidakhadiran karyawan, pemakaian mesin, jam kerja

efektif, jam kerja aktual produksi, dan pemakaian tenaga kerja.

4) Langkah awal yang harus dilakukan guna untuk meningkatkan produktivitas

pada aktivitas reparasi galangan kapal KPNDP ialah dengan memperhatikan

jumlah ketidakhadiran karyawan. Mengingat, indikator kinerja untuk

ketidakhadiran karyawan memiliki nilai bobot kepentingan tertinggi, yaitu

sebesar 30 %.

Page 77: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

62

6.2 Saran

Ada pun saran-saran yang dapat disampaikan dalam hasil penelitian ini,

adalah sebagai berikut :

1) Secara umum pencapaian kinerja untuk seluruh indikator yang diukur sudah

terbilang cukup baik. Predikat cukup baik yang telah dicapai oleh galangan

kapal KPNDP masih perlu dilakukan peningkatan agar target yang ingin

dicapai dapat terpenuhi. Mengingat selisih antara target yang ingin dicapai

(skor 10) dengan keadaan yang sebenarnya (skor 3) masih cukup jauh.

2) Meningkatkan daya saing antar galangan, yaitu dengan mendorong terus

perusahaan untuk meningkatkan kinerja. Peningkatan kinerja tersebut dapat

dilakukan dengan cara mengevaluasi dan mempertimbangkan penyebab-

penyebab terjadinya penurunan kinerja serta melakukan perbaikan-perbaikan

yang tepat namun tidak mengganggu proses produksi.

3) Melakukan peningkatan tenaga kerja dengan memberikan pelatihan atau

kemampuan terkait dengan reparasi, memberikan motivasi yang baik kepada

karyawan sehingga para karyawan bersemangat dalam bekerja, serta

meningkatkan kedisiplinan karyawan. Memperbaiki dan menambahkan

perlatan untuk reparasi, sehingga dapat mempercepat proses produksi.

Page 78: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Objective Matrix (OMAX). http://www.ie.its.ac.id. [11 Oktober

2011].

Chrismianto, D. 1997. Studi Penelitian Produktivitas pada Pekerjaan di

Departemen Fabrikasi Lambung Deviasi Kapal Niaga PT.PAL Indonesia

[Skripsi]. Surabaya : Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi

Sepuluh Nopember.

Harian Umum Neraca. 2010. Fadel Usul Restrukturisasi 250 kapal di 2011.

www.bataviase.co.id. [11 Oktober 2011].

[ILO] International Labor Office. 1975. Penelitian Kerja dan Produktivitas.

Jakarta : Erlangga.

Iryanto, D. 2008. Analisa Daya Saing Galangan Menggunakan New Compensated

Gross Tonnage (CGT) Studi Kasus di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya

[Skripsi]. Surabaya : Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi

Sepuluh Nopember.

[KKP] Kementrian Kelautan dan Prikanan. 2009. DKP Segera Restruksi Armada

Perikanan Nasional. www.dkp.go.id. [11 Oktober 2011].

[KPNDP DKI Jakarta] Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan DKI Jakarta.

2007. Laporan Bulanan Kegiatan Reparasi Kapal.

[KPNDP DKI Jakarta] Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan DKI Jakarta.

2008. Laporan Bulanan Kegiatan Reparasi Kapal.

[KPNDP DKI Jakarta] Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan DKI Jakarta.

2009. Laporan Bulanan Kegiatan Reparasi Kapal.

[KPNDP DKI Jakarta] Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan DKI Jakarta.

2010. Laporan Bulanan Kegiatan Reparasi Kapal.

[KPNDP DKI Jakarta] Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan DKI Jakarta.

2011. Laporan Bulanan Kegiatan Reparasi Kapal.

Kurniawati, VR. 2011. Srategi Pengembangan Industri Galangan Kapal

Tradisional dalam Mendukung Pengembangan Industri Perikanan Tangkap

di Indonesia. New Paradigm In Marine Fisheries. Jilid 1 : 167-183.

Mahendra, MK. 2007. Peningkatan Produktivitas Galangan Kapal Menggunakan

Model OMAX (Studi Kasus: di PT. BEN SANTOSA Surabaya) [Skripsi].

Surabaya : Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh

Nopember.

Natapraja, MA. 2010. Penilaian Tingkat Teknologi Galangan Kapal Koperasi

Pegawai Negeri Dinas Perikanan DKI Jakarta Di Muara Angke [Skripsi].

Bogor : Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.

Pulungan, P. 1986. Suatu Studi Tentang Galangan dan Dok NV Menara Trading

Coy di Tegal [Skripsi]. Bogor : Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya

Perikanan, Fakultas Perikanan, IPB.

Page 79: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

64

Putra, PP. 2012. Peningkatan Produktivitas Pada Aktivitas Reparasi di Dok

Pembinaan UPT BTPI, Muara Angke, Jakarta Menggunakan Model

Objective Matrix (OMAX) [Skripsi]. Bogor : Departemen Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB.

Ravianti, J. 1985. Orientasi Produktivitas dan Ekonomi Jepang. Jakarta : SIUP.

Sinungan, M. 2008. Produktivitas Apa dan Bagaimana. Jakarta : Bumi Aksara.

Storch RL, Hammon CP, Bunch HM, dan Moore RC. 1995. Ship Production.

Maryland : Cornel Marinme Express.

Summanth David J, PhD. 1984. Productivity Engineering and Management. New

york : Mc Graw-Hill Book Company.

Sunarto. 1999. Metode Analisa Produktivitas dan Kemampuan Bersaing Galangan

Indonesia di Era Global [Skripsi]. Surabaya : Jurusan Teknik Perkapalan,

Fakultas Teknologi Kelautan, ITS.

[UPT BTPI] Unit Pelaksanaan Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan. 2007.

Produktivitas Dok di Lingkungan UPT BTPI Muara Jakarta.

[UPT BTPI] Unit Pelaksanaan Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan. 2008.

Produktivitas Dok di Lingkungan UPT BTPI Muara Jakarta.

[UPT BTPI] Unit Pelaksanaan Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan. 2009.

Produktivitas Dok di Lingkungan UPT BTPI Muara Jakarta.

[UPT BTPI] Unit Pelaksanaan Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan. 2010.

Produktivitas Dok di Lingkungan UPT BTPI Muara Jakarta.

[UPT BTPI] Unit Pelaksanaan Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan. 2011.

Produktivitas Dok di Lingkungan UPT BTPI Muara Jakarta.

Widjaja, S. 1996. Diktat Kuliah : Manajemen Produksi Untuk Industri Perkapalan.

Surabaya : Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, ITS.

Page 80: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

LAMPIRAN

Page 81: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

66

Lampiran 1 Kuesioner penentuan sasaran

KUESIONER PENENTUAN SASARAN

Kuesioner lanjutan untuk keperluan :

Penelitian dalam mengukur tingkat produktivitas dari variable-variabel yang

berpengaruh dalam proses produksi dengan pendekatan model OMAX di

galangan kapal Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan Tangkap (KPNDP),

Muara Angke, Jakarta.

I. Petunjuk Umum

1) Daftar pertanyaan di bawah ini dipergunakan untuk suatu penelitian guna

mengukur tingkat produktivitas dari variabel-variabel yang berpengaruh

dalam proses produksi.

2) Pada hakekatnya kuesioner ini diajukan kepada para pembuat keputusan

agar dapat meminimasi kesalahan-kesalahan dalam pengambilan keputusan.

3) Dalam pengisian kuesioner ini dimohon agar Bapak dapat mengisi kuesioner

ini selengkap-lengkapnya.

4) Atas perhatian dan bantuan Bapak yang sangat berharga, kami ucapkan

terimakasih.

II. Daftar Pertanyaan Umum

1) Nama pengisi :

2) Jabatan pengisi :

III. Petunjuk Pengisian Umum

1) Kuesioner ini digunakan untuk melihat seberapa besar sasaran (kemajuan)

yang dapat dicapai dari tiap-tiap kriteria produksi dengan melihat kendala-

kendala yang ada.

2) Sasaran disini merupakan suatu target realistis yang dapat dicapai dengan

sumber serta sistem yang ada sekarang dalam jangka waktu yang masih

diprediksikan. Oleh karena itu, target atau sasaran yang diambil harus

merupakan gambaran yang realistis, tetapi perlu dipertimbangkan pula

faktor-faktor yang masuk akal.

Page 82: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

66

3) Besarnya target (sasaran) yang dapat dicapai dari masing-masing variabel ini

ditetapkan untuk periode/waktu yang ditetapkan.

4) Nilai sasaran akan diletakkan pada skor 10, yang akan digunakan sebagai

prestasi tertinggi yang dapat dicapai.

IV. Kuesioner penentuan besarnya sasaran (target yang dapat dicapai untuk tiap-

tiap kriteria produktivitas).

1) Kriteria yang masuk ke dalam kategori efisiensi, adalah :

No. Kriteria Satuan Sasaran

1.

2.

Pemakaian mesin

Pemakaian tenaga kerja

%

%

2) Kriteria yang masuk ke dalam kategori efektifitas, adalah :

No. Kriteria Satuan Sasaran

1.

2.

Jam kerja aktual

Jam kerja efektif

%

%

3) Kriteria yang masuk ke dalam kategori inferensia, adalah :

No. Kriteria Satuan Sasaran

1. Jumlah ketidakhadiran %

Catatan :

Apabila ada penambahan-penambahan, dapat digunakan halaman samping.

Terimakasih atas bantuan Bapak yang sangat berharga.

Page 83: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

67

Lampiran 2 Kuesioner penentuan pembobotan

KUESIONER PENENTUAN PEMBOBOTAN

Kuesioner lanjutan untuk keperluan :

Penelitian dalam mengukur tingkat produktivitas dari variable-variabel yang

berpengaruh dalam proses produksi dengan pendekatan model OMAX di

galangan kapal Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan Tangkap (KPNDP),

Muara Angke, Jakarta.

I. Petunjuk Umum

1) Daftar pertanyaan di bawah ini dipergunakan untuk suatu penelitian guna

mengukur tingkat produktivitas dari variabel-variabel yang berpengaruh

dalam proses produksi.

2) Pada hakekatnya kuesioner ini diajukan kepada para pembuat keputusan

agar dapat meminimasi kesalahan-kesalahan dalam pengambilan keputusan.

3) Dalam pengisian kuesioner ini dimohon agar Bapak dapat mengisi kuesioner

ini selengkap-lengkapnya.

4) Atas perhatian dan bantuan Bapak yang sangat berharga, kami ucapkan

terimakasih.

II. Daftar Pertanyaan Umum

1) Nama pengisi :

2) Jabatan pengisi :

III. Petunjuk Pengisian Umum

1) Kuesioner ini digunakan untuk menentukan bobot dari masing-masing

kriteria produktivitas yang ada.

2) Penentuan pembobotan berguna, karena tiap-tiap kriteria yang telah

ditetapkan mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap tingkat

produktivitas yang diukur. Untuk itu perlu dicantumkan bobot yang

menyatakan derajat kepentingan (dinyatakan dengan porsen) untuk tiap-tiap

Page 84: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

68

kriteria yang menunjukkan pengaruh relatif terhadap produktivitas unit kerja

yang diukur.

3) Jumlah seluruh bobot dari masing-masing kriteria produktivitas berjumlah

100%.

4) Untuk mempermudah pembobotan ini, dapat dilakukan dengan memulai

pembobotan ini dengan membagi 100 % untuk prosentase efisiensi,

efektivitas, dan inferensial. Misalnya :

Efisiensi : A 35%

Efektivitas : B 35%

Inferensial : C 30%

Total 100%

Dari prosentase efisiensi, efektivitas, dan inferensial di atas, kemudian dibagi lagi

pembobotannya sesuai dengan jumlah dan kepentingan kriteria yang termasuk

didalamnya, misalnya :

a. Kriteria yang termasuk dalam efisiensi

- Pemakaian mesin : a3 60%

- Pemakaian tenaga kerja : a4 40%

Total : 100%

b. Kriteria yang termasuk dalam efektivitas

- Jam kerja aktual : b1 40%

- Jam kerja efektif : b2 60%

Total : 100%

c. Kriteria yang termasuk dalam inferensial

- Jumlah ketidakhadiran : c 100%

Total : 100%

IV. Kuesioner penentuan bobot.

Kriteria Utama Bobot

Efisiensi

Efektivitas

Inferensial

Total

Page 85: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

69

1) Kriteria yang masuk ke dalam kategori efisiensi, adalah :

No. Kriteria Satuan Bobot (%)

1.

2.

Pemakaian mesin

Pemakaian tenaga kerja

%

%

Total

2) Kriteria yang masuk ke dalam kategori efektifitas, adalah :

No. Kriteria Satuan Bobot (%)

1.

2.

Jam kerja aktual

Jam kerja efektif

%

%

Total

3) Kriteria yang masuk ke dalam kategori inferensia, adalah :

No. Kriteria Satuan Bobot (%)

1. Jumlah ketidakhadiran %

Total

Catatan :

Apabila ada penambahan-penambahan, dapat digunakan halaman samping.

Terimakasih atas bantuan Bapak yang sangat berharga.

Page 86: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

70

Lampiran 3 Dokumentasi

Mesin tarik (winch) tipe yanmar Slipway

UTDGEC 4 silinder 52 PK

Sling Loper

Lori Gudang penyimpanan barang

Sumber : Data primer 2011

Page 87: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

71

Lampiran 4 Pelayanan reparasi kapal KPNDP tahun 2007

NO BULAN

KPNDP

1 s/d 10 11 s/d 20 21 s/d 30 31 s/d 50 > 50 Sub Jumlah

( GT ) ( GT ) ( GT ) ( GT ) ( GT ) Kapal

N NN N NN N NN N NN N NN N NN

1 JANUARI 1 - 1 - 19 - 2 - 12 - 35 0

2 FEBRUARI - - - - 11 - 2 - 10 - 23 0

3 MARET 1 - - - 12 - 1 - 17 - 31 0

4 APRIL 2 - 1 - 7 - 3 - 7 - 20 0

5 MEI 2 - - - 18 - 3 - 11 - 34 0

6 JUNI 1 - 2 - 8 - - - 8 - 19 0

7 JULI 1 - - - 15 - - - 12 2 28 2

8 AGUSTUS - - - - 5 - - - 22 - 27 0

9 SEPTEMBER - - - - 9 - 3 - 11 - 23 0

10 OKTOBER - - 2 - 10 - 3 - 11 - 26 0

11 NOPEMBER 1 - - - 10 - 2 - 12 - 25 0

12 DESEMBER 4 - 1 - 13 - 1 - 5 1 24 1

JUMLAH 13 0 7 0 137 0 20 0 138 3 315 3

Ket :

N = Nelayan

NN = Non Nelayan Sumber UPT BTPI Muara Angke 2011

Page 88: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

72

Lampiran 5 Pelayanan reparasi kapal KPNDP tahun 2008

NO BULAN

KPNDP

1 s/d 10 11 s/d 20 21 s/d 30 31 s/d 50 > 50 Sub Jumlah

( GT ) ( GT ) ( GT ) ( GT ) ( GT ) Kapal

N NN N NN N NN N NN N NN N NN

1 JANUARI - - 1 - 14 - 3 - 13 - 31 0

2 FEBRUARI - - 1 - 12 - 3 - 16 - 32 0

3 MARET 1 - 1 - 15 - 1 - 10 - 28 0

4 APRIL - - - - 12 - 2 - 12 - 26 0

5 MEI - - - - 10 - 2 - 18 - 30 0

6 JUNI 1 - - - 5 - 2 - 19 - 27 0

7 JULI - - - - 12 - 2 - 15 - 29 0

8 AGUSTUS - - - - 18 - - - 12 - 30 0

9 SEPTEMBER - - - - 6 - 3 - 16 - 25 0

10 OKTOBER - - - - 13 - 1 - 13 - 27 0

11 NOPEMBER - - 1 - 10 - 2 - 14 - 27 0

12 DESEMBER 1 - 2 - 13 - - - 6 - 22 0

JUMLAH 3 0 6 0 140 0 21 0 164 0 334 0

Ket :

N = Nelayan

NN = Non Nelayan Sumber UPT BTPI Muara Angke 2011

Page 89: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

73

Lampiran 6 Pelayanan reparasi kapal KPNDP tahun 2009

NO BULAN

KPNDP

1 s/d 10 11 s/d 20 21 s/d 30 31 s/d 50 > 50 Sub Jumlah

( GT ) ( GT ) ( GT ) ( GT ) ( GT ) Kapal

N NN N NN N NN N NN N NN N NN

1 JANUARI 1 - - - 21 - 1 - 15 - 38 0

2 FEBRUARI 1 - - - 15 - 5 - 15 - 36 0

3 MARET - - - - 13 - 3 - 14 - 30 0

4 APRIL - - 4 - 13 - 1 - 10 - 28 0

5 MEI 1 - 1 - 13 - 2 - 12 - 29 0

6 JUNI - - - - 16 - 1 - 12 - 29 0

7 JULI - - - - 10 - 1 - 17 - 28 0

8 AGUSTUS - - 1 - 11 - 2 - 10 - 24 0

9 SEPTEMBER - - 1 - 12 - 1 - 5 - 19 0

10 OKTOBER - - - - 14 - 1 - 8 - 23 0

11 NOPEMBER 1 - 1 - 11 - 1 - 6 - 20 0

12 DESEMBER - - 1 - 16 - 2 - 10 - 29 0

JUMLAH 4 0 9 0 165 0 21 0 134 0 333 0

Ket :

N = Nelayan

NN = Non Nelayan Sumber UPT BTPI Muara Angke 2011

Page 90: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

74

Lampiran 7 Pelayanan reparasi kapal KPNDP tahun 2010

NO BULAN

KPNDP

1 s/d 10 11 s/d 20 21 s/d 30 31 s/d 50 > 50 Sub Jumlah

( GT ) ( GT ) ( GT ) ( GT ) ( GT ) Kapal

N NN N NN N NN N NN N NN N NN

1 JANUARI - - - - 16 - 7 - 5 - 28 0

2 FEBRUARI - - 1 - 14 - 3 - 10 - 28 0

3 MARET - - - - 14 - 2 - 9 - 25 0

4 APRIL - - - - 19 - 6 - 8 - 33 0

5 MEI - - - - 11 - - - 13 - 24 0

6 JUNI - - - - 13 - 1 - 12 - 26 0

7 JULI - - - - 12 - 1 - 15 - 28 0

8 AGUSTUS - - - - 5 - 2 - 18 - 25 0

9 SEPTEMBER - - - - 7 - 2 - 9 - 18 0

10 OKTOBER 2 - 2 - 11 - 2 - 13 1 30 1

11 NOPEMBER 1 - - - 11 - 1 - 9 - 22 0

12 DESEMBER 3 - - - 12 - 4 - 5 - 24 0

JUMLAH 6 0 3 0 145 0 31 0 126 1 311 1

Ket :

N = Nelayan

NN = Non Nelayan Sumber UPT BTPI Muara Angke 2011

Page 91: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

75

Lampiran 8 Pelayanan reparasi kapal KPNDP tahun 2011

NO BULAN

KPNDP

1 s/d 10 11 s/d 20 21 s/d 30 31 s/d 50 > 50 Sub Jumlah

( GT ) ( GT ) ( GT ) ( GT ) ( GT ) Kapal

N NN N NN N NN N NN N NN N NN

1 JANUARI - - 2 - 14 - 3 - 8 - 27 0

2 FEBRUARI - - - - 12 - 1 - 11 - 24 0

3 MARET 1 - - - 12 - 2 - 10 - 25 0

4 APRIL 1 - 1 - 20 - 1 - 5 - 28 0

5 MEI - - 1 - 17 - 3 - 8 - 29 0

6 JUNI - - - - 16 - 2 - 8 - 26 0

7 JULI - - - - 11 - - - 20 - 31 0

8 AGUSTUS - - - - 6 - 1 - 15 - 22 0

9 SEPTEMBER - - - - 9 - 2 - 18 - 29 0

10 OKTOBER - - - - 8 - - - 12 - 20 0

11 NOPEMBER - - - - 10 - 1 - 12 - 23 0

12 DESEMBER - - - - 10 - 4 - 11 - 25 0

JUMLAH 2 0 4 0 145 0 20 0 138 0 309 0

Ket :

N = Nelayan

NN = Non Nelayan Sumber UPT BTPI Muara Angke 2011

Page 92: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

76

Lampiran 9 Hasil kuesioner penentuan sasaran

1) Kriteria yang masuk ke dalam kategori efisiensi, adalah :

No. Kriteria Satuan Sasaran

1.

2.

Pemakaian mesin

Pemakaian tenaga kerja

%

%

98,90

100

2) Kriteria yang masuk ke dalam kategori efektifitas, adalah :

No. Kriteria Satuan Sasaran

1.

2.

Jam kerja aktual

Jam kerja efektif

%

%

98,63

88,89

3) Kriteria yang masuk ke dalam kategori inferensia, adalah :

No. Kriteria Satuan Sasaran

1. Jumlah ketidakhadiran % 0,64

Nama pengisi : Ahmad Agus M

Jabatan pengisi : Staf Administrasi

Page 93: PENGUKURAN PRODUKTIVITAS GALANGAN …...disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Mei 2012 Lina Yuni Kurnia ABSTRAK LINA YUNI KURNIA,

77

Lampiran 10 Hasil kuesioner penentuan pembobotan

Kriteria Utama Bobot (%)

Efisiensi

Efektivitas

Inferensial

35

35

35

Total 100

1) Kriteria yang masuk ke dalam kategori efisiensi, adalah :

No. Kriteria Satuan Bobot (%)

1.

2.

Pemakaian mesin

Pemakaian tenaga kerja

%

%

40

60

Total 100

2) Kriteria yang masuk ke dalam kategori efektifitas, adalah :

No. Kriteria Satuan Bobot (%)

1.

2.

Jam kerja aktual

Jam kerja efektif

%

%

40

60

Total 100

3) Kriteria yang masuk ke dalam kategori inferensia, adalah :

No. Kriteria Satuan Bobot (%)

1. Jumlah ketidakhadiran % 100

Total 100

Nama pengisi : Ahmad Agus M

Jabatan pengisi : Staf Administrasi