11
Pengukuran status gizi dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat) Adnan Winantea 08020070

Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Cara mengukur Status Gizi dengan KMS atau Kartu Menuju Sehat, ini penting untuk memantau sejauh mana kesehatan balita dan perkembangan gizinya apakah tercukupi, kurang ataupun berlebih.

Citation preview

Page 1: Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

Pengukuran status gizi dengan menggunakan KMS (Kartu Menuju

Sehat)

Adnan Winantea08020070

Page 2: Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)
Page 3: Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

Definisi

• KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

• KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau ketidakseimbangan pemberian makan pada anak.

Page 4: Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

• KMS juga dapat dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatan- nya.

• KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak, pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan anak dan rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

• KMS juga berisi pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tenta ng kesehatan anaknya.

(Depkes RI, 2000)

Page 5: Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

Manfaat KMS1. Sebagai media untuk mencatat dan memantau

riwayat kesehatan balita secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.

2. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak

3. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.

(Depkes RI, 2000)

Page 6: Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

Cara Memantau Pertumbuhan Balita

Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil penimbangan dicatat di KMS, dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis. Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan anak. Pada balita yang sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya (Depkes RI, 2000).

Page 7: Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

Gambar 1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya

Page 8: Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

Gambar 2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya

Page 9: Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

Balita naik berat badannya merupakan ciri – ciri balita sehat, bila :

(1) Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau

(2) Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.

Balita tidak naik berat badannya merupakan ciri – ciri balita yg kurang sehat, bila :

1. Garis pertumbuhannya turun, atau2. Garis pertumbuhannya mendatar, atau3. Garis pertumbuhannya naik, tetapi pindah ke pita

warna dibawahnya

Page 10: Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)

Berat badan balita dibawah garis merah artinya pertumbuhan balita mengalami gangguan pertumbuhan dan perlu perhatian khusus, sehingga harus langsung dirujuk ke Puskesmas/ Rumah Sakit.

Page 11: Pengukuran Status Gizi Dengan Menggunakan KMS (Kartu Menuju Sehat)