Upload
pramono-wahyu-widyo
View
216
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
robi
Citation preview
2. Penicillin (Alexander Fleming)Setelah Perang Dunia I, Fleming melakukan penelitian mengenai antibakteri karena prihatin menyaksikan begitu banyak kematian tentara akibat infeksi pada luka-luka yang diderita. Antiseptik ternyata justru lebih kuat melawan sistem kekebalan tubuh mereka daripada melawan bakteri penyebab infeksi. Dalam artikelnya yang dimuat di jurnal kedokteran The Lancet, Fleming menjelaskan bahwa antiseptik efektif bekerja di permukaan, tapi luka yang dalam justru menjadi tempat berlindung bagi bakteri anaerob dari agen antiseptik sehingga antiseptik tidak dapat membunuh bakteri yang tidak terjangkau ini.Suatu hari, Fleming melakukan penelitian menggunakan bakteri Staphylococcus. Dia sempat meninggalkan laboratoriumnya dan ketika kembali, Fleming mendapati ada kultur bakteri yang terkontaminasi oleh jamur. Anehnya, hanya di bagian tepi koloni saja yang bakterinya tidak tumbuh, sedangkan di tempat yang lain, bakteri tetap tumbuh. Kemudian Fleming menumbuhkan jamur tadi pada media murni. Ternyata, jamur tersebut memproduksi suatu senyawa yang dapat membunuh bakteri. Selanjutnya Fleming berhasil mengidentifikasi jamur tersebut berasal dari genus Penicillium. Pada tanggal 7 Maret 1929 senyawa tersebut diberi nama Penicillin.Komentar :Dari keterangan diatas dapat dilihat bahwa dalam penemuan Penicillin tersebut sudah menggunakan metode ilmiah. Pertama yaitu merumuskan masalah, dengan berlatarbelakang karena prihatin menyaksikan begitu banyak kematian tentara akibat infeksi pada luka-luka yang diderita setelah perang dunia 1. Sehingga Fleming merumuskan bagaimana membuat antibakteri untuk mengobati infeksi pada luka?Setelah melakukan penelitian menggunakan bakteri Stapphylococcus, tanpa sengaja ia menemukan bahwa ada kultur bakteri yang terkontaminasi oleh jamur. Disekeliling jamur tersebut terdapat daerah yang tidak ditumbuhi bakteri, ia menduga bahwa kemungkinan terdapat bahan yang dapat membunuh bakteri dalam jamur tersebut. Setelah ia melakukan percobaan lagi dan hasilnya ditemukan bahwa pada jamur tersebut memproduksi senyawa yang dapat membunuh bakteri, yang dinamakan Penicillin.