Upload
lehanh
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MELALUI
METODE PETA PIKIRAN (MIND MAP) PADA
SISWA KELAS III SD NEGERI GARANGAN
KECAMATAN WONOSEGORO
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2018
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
NUR HAYATI
NIM: 115-13-032
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM
MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MELALUI
METODE PETA PIKIRAN (MIND MAP) PADA
SISWA KELAS III SD NEGERI GARANGAN
KECAMATAN WONOSEGORO
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2018
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
NUR HAYATI
NIM: 115-13-032
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
iv
v
vi
vii
MOTTO
“The purpose of learning is to continue to grwo. Reason is not the same as
the body. Because reason keeps growing as long as we live”
(Tujuan dari belajar adalah untuk terus tumbuh. Akal tidak sama dengan
tubuh. Karena akal terus bertumbuh selama kita hidup)
(Martimur Adler)
viii
PERSEMBAHAH
Puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas limpahan rahmat serta karuniaNya,
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tua tercinta (Bapak Ngatno dan Ibu Isnarti) yang selalu
mendo’akan, mendukung, dan memberikan kasih sayangnya yang tak
terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. Semoga beliau
senantiasa diberi kelancaran dan rizki yang barokah;
2. Suami (Rohmat) dan keluarga yang selalu menemani, memberi dukungan,
dan motivasi untuk selalu semangat tanpa menguluh dalam menyelesaikan
studi ini; dan
3. Sahabat (Dewi Setiyawati, S.Pd., Faridatun Nisa’, S.Pd., Mamlu’atul
Hikmah, S.Pd., Nelvi Indriana, S.Pd., Siti Sholechah S.Pd., dan Sumarsih,
S.Pd.) yang telah membantu dan memberi semangat.
ix
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah Swt, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul
Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi dan Perubahannya Melalui Metode
Peta Pikiran (mind map) Pada Siswa Kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2018 bisa selesai. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad Saw
semoga beliau selalu dirahmati Allah Swt.
Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu, penulis
sampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;
4. Ibu Dr. Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing, memberikan saran, motivasi, arahan, dan meluangkan waktunya
untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini;
5. Bapak Dr. Fatchurrohman, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingannya;
x
xi
ABSTRAK
Hayati, Nur. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi dan
Perubahannya Melalui Metode Peta Pikiran (mind map) Pada Siswa
Kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali Tahun 2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Maslikhah, S.Ag., M.si.
Kata Kunci: hasil belajar IPA, metode Peta Pikiran (mind map)
Pembelajaran IPA di SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyolali belum menggunakan berbagai metode pembelajaran aktif dan
masih bersifat konvensional. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan
kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru terutama
materi energi dan perubahannya. Terbukti dari rendahnya hasil belajar siswa yang
belum mencapai KKM 65. Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah
penerapan metode Peta Pikiran (mind map) dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi energi dan perubahannya pada siswa kelas III SD Negeri Garangan Tahun
2018?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
IPA materi energi dan perubahannya melalui metode Peta Pikiran (mind map)
pada siswa kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali tahun 2018.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan
data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan tes. Instrumen penelitian
dengan menggunakan lembar observasi dan tes. Analisis data berupa ketuntasan
individual dengan kriteria ketuntasan ≥ 65 dan ketuntasan klasikal ≥ 85% dari 15
siswa dengan menggunakan rumus persentase. Subjek penelitian di SD Negeri
Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali yang berjumlah 15 siswa
meliputi 8 siswa laki-laki dan 7 siswi perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Peta Pikiran (mind map)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa SD Negeri Garangan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali tahun 2018. Peningkatan siswa yang tuntas
belajar dari siklus I ke siklus II 26 % dan siklus II ke siklus III 20%. Hal ini dapat
dilihat perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 47% siswa tuntas
belajar, siklus II 73% siswa tuntas belajar, dan siklus III 94% siswa tuntas belajar.
Siswa yang belum tuntas belajar pada siklus III akan diberikan tindakan mandiri
berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru sehingga
diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
xii
DAFTAR ISI
Sampul .......................................................................................................... i
Halaman Berlogo .......................................................................................... ii
Judul .............................................................................................................. iii
Persetujuan Pembimbing ............................................................................... iv
Pernyataan Keaslian Tulisan ......................................................................... v
Pengesahan Kelulusan ................................................................................... vi
Motto ............................................................................................................. vii
Persembahan ................................................................................................. ix
Kata Pengantar .............................................................................................. x
Abstrak .......................................................................................................... xi
Daftar Isi ........................................................................................................ xiv
Daftar Tabel .................................................................................................. xv
Daftar Gambar ............................................................................................... xvi
Daftar Lampiran ............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................... 7
F. Definisi Operasional ..................................................................... 8
G. Metode Penelitian ......................................................................... 9
H. Sistematika Penulisan ................................................................... 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kajian Teori
a. Hakekat Hasil Belajar
1) Pengertian Belajar ....................................................... 17
xiii
2) Hasil Belajar ............................................................... 24
b. Metode Peta Pikiran (mind map)
1) Pengertian metode Peta Pikiran (mind map) .............. 32
2) Langkah-langkah metode Peta Pikiran (mind map) ... 34
3) Langkah-langkah membuat Peta Pikiran (mind map) .. 36
4) Kelebihan metode Peta Pikiran (mind map) .............. 37
5) Kelemahan metode Peta Pikiran (mind map) ............ 38
c. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1) Pengertian IPA ........................................................... 39
2) Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ............. 40
2. Kajian Materi Penelitian ......................................................... 41
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian Siti Fatimah ........................................................... 53
2. Penelitian Ida Purwaningsih ................................................... 54
BAB III PELAKSAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD Negeri Garangan ..................................... 56
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Siklus 1 ................................................................. 59
2. Deskripsi Siklus II ................................................................. 66
3. Deskripsi Siklus III ............................................................... 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
xiv
1. Deskripsi Data Siklus I ......................................................... 78
2. Deskripsi Data Siklus II ........................................................ 75
3. Deskripsi Data Siklus III ....................................................... 79
B. Pembahasan ................................................................................. 82
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ...................................................................................... 86
B. Saran ............................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 88
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identitas Sekolah ......................................................................... 56
Tabel 3.2 Daftar Guru SD Negeri Garangan ................................................. 57
Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa SD Negeri Garangan ................................... 57
Tabel 3.4 Daftar Siswa Kelas III SD Negeri Garangan ............................... 58
Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 59
Tabel 4.1 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I .............................................. 78
Tabel 4.2 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................ 80
Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III ........................................... 81
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ................................................... 83
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Bagan Rancangan PTK ......................................................... 10
Gambar 1.2 Bola Menggelinding dan Berputar ......................................... 43
Gambar 2.3 Bola Memantul ....................................................................... 43
Gambar 2.4 Bola Jatuh ............................................................................... 44
Gambar 2.5 Air Mengalir ........................................................................... 44
Gambar 2.6 Menjatuhkan dan Menggelindingkan Bola ............................ 45
Gambar 2.7 Bola dan Balok digelindingkan .............................................. 46
Gambar 2.8 Menjemur Pakaiaan dan Api Unggun .................................... 47
Gambar 2.9 Meniup Seruling ..................................................................... 47
Gambar 2.10 Peta Konsep Materi Energi dan Perubahannya ...................... 52
Gambar 3.1 Siklus PTK ............................................................................. 77
Gambar 4.1 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I – III 84
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Riwayat Hidup Penulis ......................................................... 90
Lampiran 2. Nilai SKK Mahasiswa .......................................................... 91
Lampiran 3. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ......................................... 95
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi ................................................... 96
Lampiran 5. Surat Izin Penelitian .............................................................. 99
Lampiran 6. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian .............................. 100
Lampiran 7. Identitas Kolaborator ............................................................ 101
Lampiran 8. Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ......................................... 102
Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ......................... 103
Lampiran 10. Soal Evaluasi Siklus I ........................................................... 116
Lampiran 11. Hasil Peta Pikiran (mind map) Siswa Siklus I ...................... 120
Lampiran 12. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I ............................... 121
Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................ 126
Lampiran 14. Soal Evaluasi Siklus II .......................................................... 135
Lampiran 15. Hasil Peta Pikiran (mind map) Siswa Siklus II ...................... 137
Lampiran 16. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II .............................. 138
Lampiran 17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ..................... 143
Lampiran 18. Soal Evaluasi Siklus III ........................................................ 153
Lampiran 19. Hasil Peta Pikiran (mind map) Siswa Siklus III .................... 155
Lampiran 20. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus III ............................. 156
Lampiran 21. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian .................................... 161
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu instrumen utama dalam
mengembangkan sumber daya manusia. Pendidikan yang baik merupakan
pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk suatu
profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan memiliki tujuan untuk
menciptakan dan mengembangkan manusia seutuhnya, pendidikan tidak bisa
lepas dari tenaga seorang guru sebagai salah satu unsur yang berperan penting
melalui proses pembelajaran. Allah Swt berfirman bahwa Allah Swt akan
mengangkat derajat manusia yang menuntut ilmu, sehingga jelas bahwa orang
yang menuntut ilmu maupun orang yang berilmu memiliki kedudukan yang
tinggi dalam pandangan Allah Swt, sebagaimana firman Allah Swt dalam
Qur’an Surat Al-Mujaadilah ayat 11.
ا والله درجات الع لم أ وت وا والذ ين م نك م آمن وا الذ ين الله ي رفع ... خب ير ت عمل ون ب
Artinya : Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara
kalian serta orang-orang yang menuntut ilmu beberapa derajat
(al-Mujaadilah:11).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa orang-orang yang menuntut ilmu
dalam hidupnya akan selalu dirahmati oleh Allah Swt akan mendapat atau
diberi pahala yaitu apabila seorang guru mengajarkan apa yang dimiliki untuk
diberikan kepada siswa agar siswa tahu mana yang benar untuk dikerjakan,
2
dan mana yang salah untuk ditinggalkan. Pentingnya ilmu pendidikan
memberikan kesempatan kepada lembaga-lembaga pendidikan yang ada
untuk menjadi tempat menimba ilmu. Sekolah Dasar (SD) mempunyai peran
penting dalam membentuk karakter siswa supaya menjadi pribadi yang cerdas
dan berakhlak karimah.
Sriyanti (2002: 20) berpendapat bahwa belajar merupakan aktivitas
yang sangat penting bagi perkembangan individu, belajar akan terjadi setiap
saat dalam diri seseorang, dimanapun dan kapanpun. Proses belajar
merupakan hal yang dialami oleh siswa, suatu respon terhadap segala
pembelajaran yang diprogramkan oleh guru. Guru perlu memilih metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran
supaya pembelajaran dapat berhasil. Mata pelajaran yang menuntut
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya
yakni mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Wisudawati (2014: 22) berpendapat bahwa IPA merupakan ilmu yang
pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif),
namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kajian objek IPA meliputi
konsep IPA, proses, nilai, dan sikap ilmiah, aplikasi IPA dalam kehidupan
sehari-hari dan kreativitas. Siswa belajar IPA berarti belajar kelima objek atau
bidang kajian tersebut, sehingga dalam proses pembelajaran IPA perlu
memerhatikan penggunaan metode yang tepat dan efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Pembelajaran IPA adalah interaksi antara komponen-
3
komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang berbentuk kompetensi yang telah ditetapkan. Guru dalam proses
pembelajaran hendaknya mampu menciptakan suasana pembelajaran yang
mampu mendorong siswa aktif belajar guna mendapatkan pengetahuan
(knowledge), menyerap dan memantulkan nilai-nilai tertentu (value), dan
terampil melakukan keterampilan tetentu (skill). Siswa akan dengan mudah
mengikuti pembelajaran jika pembelajaran berada dalam suasana yang
menyenangkan. Faktor yang bisa menciptakan suasana pembelajaran
menyenangkan, yaitu dengan metode yang bervariasi.
Metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk
menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan
mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya hasil belajar siswa
yang memuaskan (Kastolani, 2014: 7). Metode pembelajaran dapat
menghidupkan suasana yang baru dan menarik bagi siswa, akan membuat
siswa lebih mudah memahami pembelajaran dengan baik dan secara tidak
sadar dapat memacu perkembangan rasa ingin tahu dan daya berpikir siswa
saat proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Zoeh Baniyah, S.Pd. Selaku
guru mata pelajaran IPA kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali pada Sabtu 03 Desember 2017 dalam
melaksanakan pembelajaran IPA belum menggunakan berbagai metode
pembelajaran aktif guru masih terlihat dominan (teacher centered),
penyampaiaan materi pelajaran didominasi dengan metode cemarah. Materi
4
yang disampaikan hanya berpusat pada guru dan tekstual sesuai dengan buku
paket, pada akhir proses pembelajaran siswa tidak dibimbing dan tidak diberi
kesempatan untuk mencatat materi yang telah dipelajari, sehingga siswa tidak
memiliki catatan yang lengkap. Kondisi tersebut yang menyebabkan
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan tidak maksimal.
Ibu Zoeh Baniyah, S.Pd. selaku guru kelas III SD Negeri Garangan dan
sebagai kolaborator dalam penelitian, mengemukakan bahwa salah satu
materi yang dianggap sulit para siswa pada semester II yaitu materi tentang
energi dan perubahannya. Hal ini diakui oleh guru tersebut bahwa dengan
cara yang diterapkannya masih banyak siswa yang kurang menguasai materi
terutama pada materi energi dan perubahannya. Terbukti dari hasil belajar
siswa pada materi energi dan perubahannya masih banyak di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) dari 15 siswa hanya 3 siswa yang dapat
mencapai KKM, sedangkan 12 siswa masih di bawah KKM. Nilai KKM mata
pelajaran IPA di SD N Garangan adalah 65.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka untuk menciptakan
pembelajaran yang lebih bermakna dengan menerapkan metode pembelajaran
Peta Pikiran (mind map). Buzan (2006: 4) berpendapat bahwa Peta Pikiran
(mind map) adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah
akan memetakan pikiran-pikiran siswa, sedangkan Wisudawati (2014: 173)
berpendapat bahwa Peta Pikiran (mind map) adalah teknik pemanfaatan
keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis
lainnya untuk membentuk kesan. Catatan tersebut dibuat dengan gagasan
5
yang saling berkaitan, dengan topik utama sebagai inti yang dihubungkan
dengan subtopik, dan cabang-cabang sebagai perinciannya. Metode Peta
Pikiran (mind map) dapat digunakan untuk menguraikan satu pokok bahasan
siswa menjadi sub-sub pokok yang lebih terperinci dalam bentuk pemetaan
sederhana, sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi dan hasil
belajar dapat meningkat. Senada dengan penelitian Ida Purwaningsih (2015)
bahwa penerapan metode Peta Pikiran (mind map) dapat meningkatkan hasil
belajar IPA materi pesawat sederhana pada siswa kelas V SD Negeri 2
Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran
2014/2015.
Metode pembelajaran Peta Pikiran (mind map) dapat lebih menarik
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, karena dalam membuat Peta
Pikiran (mind map) melibatkan gambar, warna, dan simbol-simbol. Simbol-
simbol dan gambar dalam cara mencatat yang digunakan lebih menarik
perhatian siswa, sehingga siswa tidak merasa bosan, dan lebih mudah
berkonsentrasi dalam memahami materi yang dicatat.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti perlu
melakukan penelitian melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk
menguji apakah metode Peta Pikiran (mind map) dapat meningkatkan hasil
belajar IPA dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Energi dan Perubahannya Melalui Metode Peta Pikiran (mind map)
pada Siswa Kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyalali Tahun 2018”.
6
B. Rumusan Masalah
Apakah metode Peta Pikiran (mind map) dapat meningkatkan hasil
belajar ilmu pengetahuan alam materi energi dan perubahannya pada siswa
kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali
tahun 2018?.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar
IPA materi energi dan perubahannya melalui metode Peta Pikiran (mind
map) pada siswa kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyolali tahun 2018.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari segi teoretis
dan praksis.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukkan dalam
pengembangan desain pembelajaran inovatif, dan dapat memberikan
informasi baru bagaimana cara mengatasi permasalahan yang muncul
dalam proses belajar mengajar, dan menambahkan khasanah dunia pustaka
dalam mata pelajaran IPA.
2. Manfaat Praksis
a. Siswa
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengalaman yang
baru serta suasana belajar yang aktif sehingga dapat meningkatkan hasil
7
belajar siswa pada materi energi dan perubahannya melalui metode Peta
Pikiran (mind map) pada proses pembelajaran IPA di SD/MI.
b. Guru
1. Guru dapat memperbaiki pembelajaran di kelas sehingga hasil
belajar siswa dapat meningkat; dan
2. Guru dapat mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan sendiri,
sehingga memberikan trobosan baru metode pembelajaran yang
dapat diterapkan di tingkat dasar.
c. Sekolah
Mengangkat nama baik sekolah karena dapat mengembangkan
dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat sehingga hasil
belajar siswa dapat meningkat.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah
yang dihadapi sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat
untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui PTK
(Mulyasa, 2011: 105). Hipotesis dari rumusan masalah ini adalah jika
metode Peta Pikiran (mind map) diterapkan dengan baik, maka diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar Mata Pelajaran IPA materi energi dan
perubahnnya pada siswa kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali tahun 2018.
8
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian
dari tindakan yang diberikan (Daryanto, 2011: 83). Indikator penerapan
metode Peta Pikiran (mind map) dapat dirumuskan melalui penilaiaan
individual yaitu siswa dapat mencapai skor ≥ 65 pada materi energi dan
perubahannya, dan dengan penilaiaan klasikal yaitu siklus akan berhenti
apabila 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 65.
F. Definisi Oprasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa,
baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5). Hasil belajar merupakan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya (Sudjana, 2013: 22).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan proses yang dilakukan siswa dalam setiap kegiatan belajar
mengajar sehingga menimbulkan pengalaman dengan melibatkan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada diri siswa.
2. Metode Peta Pikiran (mind map)
Peta Pikiran (mind map) adalah cara mencatat yang kreatif, efektif,
dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran siswa. Peta Pikiran
(mind map) adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar
biasa untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak siswa
9
yang menakjubkan (Buzan, 2006: 4). Metode Peta Pikiran (mind map)
dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran di SD sehingga siswa dapat
belajar dengan berkreasi dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Reseacrch di
Indonesia dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian Tindakan Kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru,
sehingga hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2009: 14). Pendapat lain
mengumukakan PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap
kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas
secara bersamaan (Suyadi, 2010: 18). Penelitian Tindakan Kelas adalah
penelitian tindakan (action reseach) yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006: 58).
Penelitian Tindakan Kelas merupakan jenis penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelas untuk memecahkan masalah/meningkatkan mutu
pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus.
Penggunaan metode penelitian dengan PTK dalam rangka
memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan oleh
guru di dalam kelas dengan cara menerapkan metode Peta Pikiran (mind
map) sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat terutama pada mata
10
pelajaran IPA materi energi dan perubahannya. Penelitian Tindakan Kelas
yang digunakan adalah jenis kolaborator, dimana peneliti bertindak
sebagai pengamat.
Arikunto, dkk (2014: 16) mengemukakan empat tahapan dalam
pelaksanaan PTK, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan,
dan (4) refleksi. Gambaran tahapan penelitian tersebut terdapat Gambar
1.1
Gambar 1.1 Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK
Sumber: (Arikunto, 2007: 16)
2. Subjek Penelitian
a. Siswa kelas III SD Negeri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali pada mata pelajaran IPA materi energi dan perubahannya.
Jumlah siswa kelas III ada 15 siswa meliputi 8 siswa perempuan dan 7
siswa laki-laki; dan
b. Guru mata pelajaran IPA di SD Negeri Garangan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali Peneliti berkolaborasi dengan guru
Pelaksanaan
SIKLUS I Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pengamatan
?
Perencanaan
11
(Ibu Zoeh Baniyah, S.Pd.), sehingga metode pembelajaran Peta
Pikiran (mind map) dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA.
3. Langkah-langkah Penelitian
Arikunto (2006: 20) berpendapat bahwa tahap-tahap dalam PTK
terdiri dari empat tahapan penting, meliputi: (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan bagian awal yang harus dilakukan
peneliti sebelum seluruh rangkaiaan kegiatan dilakukan. Kegiatan yang
dilakukan adalah:
1) Membuat skenario pembelajaran dengan penerapan metode Peta
Pikiran (mind map) (Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran);
2) Menyiapkan sumber belajar yang relevan;
3) Menyiapkan perlengkapan metode Peta Pikiran (mind map) yang
dibutuhkan;
4) Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa untuk mengetahui
kondisi saat proses pembelajaran berlangsung;
5) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran Peta Pikiran (mind map); dan
6) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode
Peta Pikiran (mind map).
12
b. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi atau
penerapan isi rancangan yaitu mengenakan tindakan di kelas. Guru
harus berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan
dan harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat (Arikunto, dkk, 2014: 18).
Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu
tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Metode apa yang
digunakan dan materi apa yang akan diajarkan (Kusumah, 2010: 39).
Tahap pelaksanaan ini guru mengadakan proses pembelajaran
dengan menerapkan metode Peta Pikiran (mind map), guru juga
menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan agar siswa
tidak merasa bosan.
c. Pengamatan
Tahap pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap
pelaksanaan tindakan. Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat
semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi
atau evaluasi yang telah disusun. Data yang dikumpulkan dapat berupa
data kuantitatif (hasil tes, ulangan harian, presentasil) dan data kualitatif
yang menggambarkan keaktifan siswa, dan partisipasi siswa dalam
pembelajaran (Daryanto, 2011: 27).
Tahap pengamatan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap
guru dan siswa seperti tanggapan siswa dalam pembelajaran yang
13
dilakukan guru, dan keaktifan siswa ketika mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan
tindakan yang sedang berlangsung untuk dilakukan perbaikan sesuai
dengan kelemahan yang dimiliki.
d. Refleksi
Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksi berasal dari kata
bahasa Inggris reflection, yang artinya pemantulan. Kegiatan refleksi
sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan
tindakan. Guru berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implemetasi rancangan tindakan (Arikunto, 2014: 19). Bagian refleksi
dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang
dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan
tindakan yang dilaksanakan (Aqib, 2008: 32). Indikator keberhasilan
yang telah ditetapkan belum tercapai, maka PTK akan dilanjutkan pada
siklus berikutnya pada waktu yang berbeda melalui tahap-tahap yang
sama dengan siklus sebelumnya dengan materi yang berbeda-beda pada
setiap siklusnya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian
tindakan ini adalah:
a. Lembar observasi digunakan untuk mengamati guru dan siswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung menggunakan metode Peta
14
Pikiran (mind map) pada mata pelajaran IPA materi energi dan
kegunaannya; dan
b. Tes/soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa mata
pelajaran IPA materi energi dan kegunaannya dengan penerapan
metode pembelajaran Peta Pikiran (mind map).
5. Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian. Data
digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan
untuk menguji hipotesis. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode (1) wawancara, (2) observasi, dan (3) tes, lebih
jelasnya sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subjek yang diteliti
(Hamzan, 2011:103). Wawancara digunakan untuk mendapatkan data
tentang materi pokok khususnya pada mata pelajaran IPA yang kurang
memenuhi KKM dan untuk mendapatkan informasi mengenai metode
yang digunakan guru sebagai kolaborator dalam pembelajaran sebelum
menerapkan metode Peta Pikiran (mind map).
b. Observasi
Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian ketika
peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian (Hamzan, 2011: 90).
Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa
15
dan guru saat proses belajar mengajar menggunakan metode Peta
Pikiran (mind map).
c. Tes
Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam
penelitian, tes digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang
mencangkup pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil kegiatan
belajar mengajar (Djamarah, 2000: 218). Tes dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas III SD Negeri
Garangan pada mata pelajaran IPA materi energi dan perubahannya
melalui metode Peta Pikiran (mind map).
Bentuk tes yang digunakan adalah tes formatif berupa tes
kemampuan kognitif berupa soal pilihan ganda dan uraian singkat yang
berkaitan dengan materi ajar. Tes akan diberikan pada akhir
pembelajaran. Siswa dikatakan telah menguasai materi apabila
indikator keberhasilan yang diharapkan telah tercapai.
6. Analisis Data
Analisis data adalah menganalisis data yang telah terkumpul guna
mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk
perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010: 85). Analisis data dilakukan pada
setiap akhir siklus yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar siswa dengan memberikan soal tes tertulis pada setiap akhir
pembelajaran. Siklus akan berhenti apabila hasil belajar yang dicapai siswa
secara keseluruhan telah mencapai indikator ketuntasan klasikal yang telah
16
ditentukan. Daryanto (2011: 192) berpendapat bahwa untuk menghitung
ketuntasan klasikal dapat menggunakan rumus persentase:
P = ⅀
⅀ × 100
H. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan. Memuat tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan
dan indikator keberhasilan, definisi oprasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori. Memuat tentang hakekat hasil belajar,
hakekat IPA, metode pembelajaran Peta Pikiran (mind map), materi energi
dan perubahannya dan peneletian yang relevan.
BAB III Pelaksanaan Penelitian. Memuat tentang gambaran umum
SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali dan
pelaksanaan penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Memuat tentang deskripsi
hasil penelitian per siklus dan pembahasan.
BAB V Penutup. Memuat tentang simpulan dan saran.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Toeri
1. Kajian Teori
a. Hakekat Hasil Belajar
1) Belajar
a) Pengertian Belajar
Belajar secara umun dapat diartikan sebagai proses
perubahan perilaku akibat adanya interaksi individu dengan
lingkungannya. Belajar secara khusus mencakup pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan sikap. Perubahan perilaku siswa
ada yang tampak atau dapat diamati, dan ada pula yang tidak dapat
diamati (Sam’s, 2010: 31). Belajar merupakan proses melihat,
mengamati, dan memahami sesuatu, indikator belajar ditujukan
dengan perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman, yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, dan
kecakapan atau pemahaman (Daryanto dan Rahardjo, 2012: 16).
Gagne (dalam Susanto, 2013: 2) belajar dimaknai sebagai
suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Belajar sebagai suatu
upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui
instruksi. Instruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan
bimbingan dari seorang guru sedangkan Galloway (dalam Sam’s,
18
2010: 32) mendefinisikan belajar sebagai perubahan tingkah laku
yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil dari latihan atau
pengalaman.
Pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja
dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pengalaman,
atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang
terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir,
merasa, maupun dalam bertindak.
b) Tujuan Belajar
Sardiman (2009: 26-28) berpendapat bahwa tujuan belajar
terdiri dari tiga jenis yaitu mendapatkan pengetahuan, penanaman
konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap.
(1) Mendapatkan Pengetahuan
Pengetahuan dan kemampuan berpikir, keduanya tidak
dapat dipisahkan. Hal ini berarti tidak dapat mengembangkan
kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan.
(2) Penanaman Konsep dan Keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep
memerlukan suatu keterampilan. Soal keterampilan yang
bersifat jasmani maupun rohani. Keterampilan jasmaniah adalah
keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga
19
akan menitik beratkan pada keterampilan gerak atau penampilan
dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar, sedangkan
keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan
dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat
bagaimana ujung pangkalnya tetapi lebih abstrak, menyangkut
persoalan-persoalan penghayatan, dan keterampilan berpikir
serta kreativitas untuk menyelesaikan suatu masalah.
(3) Pembentukan Sikap
Pembentukan sikap mental, perilaku dan pribadi siswa,
guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya,
dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan
berpikir dengan menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai
contoh.
Pembentukan sikap mental dan perilaku siswa, tidak
akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai. Guru tidak sekedar
sebagai pengajar, tetapi betul-betul sebagai guru yang akan
memindahkan nilai-nilai itu pada siswa.
c) Ciri-ciri Belajar
Baharuddin dan Wahyuni (2008: 15-16) mengemukakan
beberapa ciri belajar, yaitu:
(1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, belajar
hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan
tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil
20
menjadi terampil. Seorang guru tanpa mengamati tingkah laku
hasil belajar siswa, guru tidak akan dapat mengetahui ada
tidaknya hasil belajar;
(2) Perubahan perilaku relative permanen. Perubahan tingkah laku
yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau
tidak berubah-ubah. Perubahan tingkah laku tersebut tidak akan
terpancang seumur hidup;
(3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada
saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan tingkah laku
tersebut bersifat potensial;
(4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau
pengalaman; dan
(5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan
untuk mengubah tingkah laku.
d) Prinsip-prinsip Belajar
Daryanto dan Rahardjo (2012: 30-35) berpendapat bahwa ada
beberapa prinsip yang perlu dikuasai dan dikembangkan oleh guru
dalam upaya mengoptimalkan kegiatan pembelajaran, yaitu prinsip
perhatian dan motivasi, prinsip keaktifan, prinsip keterlibatan
langung/berpengalaman, prinsip pengulangan, prinsip tantangan,
prinsip balikan dan penguatan, dan prinsip perbedaan individual.
21
(1) Prinsip Perhatian dan Motivasi
Perhatian dalam proses pembelajaran memiliki peranan
yang sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu
aktivitas-aktivitas belajar. Perhatian adalah memusatkan
pikiran dan perasaan emosio nal secara fisik dan psikis
terhadap sesuatu yang menjadi pusat perhatiannya. Perhatian
dapat muncul spontan, dapat juga muncul karena
direncanakan.
Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila
siswa diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas
belajarnya (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 16).
(2) Prinsip Keaktifan
Kecenderungan psikologi saat ini menyatakan bahwa
siswa merupakan makhluk yang aktif. Siswa memiliki
dorongan untuk melakukan sesuatu, memiliki kemauan dan
keinginan. Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana
seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah
suatu perilaku, terjadi kegiatan merespon terhadap setiap
pembelajarannya. Seseorang yang belajar tidak bisa
dipaksakan oleh orang lain, belajar hanya akan mungkin terjadi
apabila siswa mengalami sendiri. Proses pembelajaran yang
22
dilaksanakan haruslah terhindar dari dominasi guru yang
cenderung menimbulkan sikap pasif anak didik
(3) Prinsip Keterlibatan Langsung/Berpengalaman
Prinsip keterliban langsung berhubungan dengan prinsip
aktivitas, bahwa setiap individu harus terlibat secara langsung
untuk mengalaminya. Pendekatan pembelajaran yang mampu
melibatkan siswa secara langsung akan menghasilkan
pembelajaran lebih efektif sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran.
Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat
penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan
selama proses belajar (Baharrudin dan Wahyuni, 2008: 16).
(4) Prinsip Pengulangan
Prinsip pengulangan yang dikemukan oleh pskologi
Daya, teori Daya (dalam Daryanto dan Mulyo, 2012: 34)
mengemukakan bahwa manusia memiliki sejumlah daya
seperti mengamati, menanggapi, mengingat, mengkhayal,
merasakan, dan berfikir. Belajar adalah melebihi daya-daya
dengan pengulangan dimaksudkan agar setiap daya yang
dimiliki manusia dapat terarah sehingga menjadi lebih peka
dan berkembang.
(5) Prinsip Tantangan
23
Prinsip tantangan dalam belajar siswa menghadapi suatu
tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan
yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk
mengatasi hambatan itu dengan mempelajari bahan belajar
tersebut. Prinsip tantangan, bagi guru yaitu memberikan tugas
pada siswa untuk memecahkan masalah, sedangkan bagi
siswa belajar mandiri dan mencari pemecahan masalah
sendiri.
(6) Prinsip Balikan dan Penguatan
Prinsip belajar yang berkaitan dengan prinsip balikan dan
penguatan terutama ditekankan oleh teori belajar Skinner
(dalam Rahardjo, 2012: 35) bahwa siswa akan belajar lebih
semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang
baik. Hasil yang baik, merupakan balikan yang
menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar
siswa selanjutnya. Prinsip balikan dan penguatan ini
diupayakan siswa dapat belajar dengan sungguh-sungguh
agar mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan, dan nilai
yang baik itu akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat
lagi.
(7) Prinsip Perbedaan Individual
Prinsip perbedaan individual dalam belajar yaitu bahwa
proses belajar yang terjadi pada setiap individu berbeda satu
24
dengan yang lain baik secara fisik maupun psikis, proses
pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa
harus dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan
dirinya dan selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.
2) Hasil Belajar
a) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku baik
peningkatan pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan
keterampilan yang dialami siswa setelah menyelesaikan kegiatan
pembelajaran. Hasil belajar sering disebut juga dengan prestasi
belajar, tidak dapat dipisahkan dari perbuatan belajar karena belajar
merupakan suatu perubahan sikap dan tingkah laku seseorang
berdasarkan pengalamannya (Hosnan, 2014: 158).
Susanto (2013: 5) berpendapat bahwa hasil belajar
merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik
yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai
hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar juga dapat diartikan
sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa
setelah melalui kegiatan belajar. Kegiatan belajar merupakan suatu
25
proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Tingkat
keberhasilan belajar siswa dapat diketahui melalui evaluasi. Sunal
(dalam Susanto, 2013: 5) megemukakan bahwa evaluasi
merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi
kebutuhan siswa. Evaluasi atau penilaiaan dapat dijadikan
Feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur
tingkat penguasaan siswa.
Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat
penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.
Penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal dipelajari di
sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar merupakan proses yang dilakukan siswa dalam setiap
kegiatan belajar mengajar sehingga menimbulkan pengalaman
dengan melibatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam diri
siswa.
b) Aspek Pemahaman dalam Belajar
Hasil belajar siswa meliputi pemahaman konsep (aspek
kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap
siswa (aspek afektif).
26
(1) Pemahaman konsep
Bloom (dalam Susanto, 2013: 6) pemahaman diartikan
sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan
yang dipelajari. Pemahaman konsep merupakan seberapa besar
siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran
yang diberikan oleh guru kepada siswa, dan siswa dapat
memahami apa yang siswa baca, dilihat, dialami, atau yang
siswa rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung
yang siswa lakukan.
(2) Keterampilan Proses
Usman dan Setiawati (dalam Susanto, 2013: 9)
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan
keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan
mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.
Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar,
dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
hasil tertentu, termaksud krativitasnya.
(3) Sikap
Sardiman (dalam Susanto, 2013: 11) mengemukakan
bahwa sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan
sesuatu dengan cara, metode, pola, dan teknik tertentu terhadap
dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-
27
objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau
tindakan seseorang.
Hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini lebih
diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Pemahaman
konsep berarti domain yang sangat berperan adalah domain
kognitif.
c) Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar
Suwardi (2009: 23) berpendapat bahwa proses belajar
melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Masing-masing
faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan. Baharuddin dan Wahyuni
(2008: 24-28) berpendapat tentang faktor-faktor yang memengaruhi
hasil belajar dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
(1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal
dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar
individu. Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan
psikologis.
(a) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis merupakan faktor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor ini
dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan jasmani.
28
Keadaan ini pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas
belajar seseorang. Keadaan fisik yang sehat dan bugar akan
memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar
individu. Kondisi fisik yang lemah atau sakit akan
menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Kedua, Faktor fisiologis siswa dari dapat dilihat dari kondisi
kesehatan, kebugaran fisik dan kondisi panca indera siswa
terutama penglihatan dan pendengaran siswa.
(b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan keadaan psikologis
seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Faktor
psikologis di antaranya adalah sebagai berikut:
(1) Kecerdasan atau Inteligensi Siswa
Kecerdasan diartikan sebagai kemampuan
psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara
yang tepat. Kecerdasan merupakan faktor psikologis
yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena
itu menentukan kualitas belajar siswa, semakin tinggi
tingkat inteligensi seorang individu semakin besar
peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar.
Semakin rendah tingkat inteligensi siswa, semakin sulit
siswa itu mencapai kesuksesan belajar.
29
(2) Motivasi
Motivasi merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa
(Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 19-22). Motivasi
belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri
siswa dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi atau
tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan
belajar siswa sehingga menyebabkan mutu hasil belajar
siswa akan menjadi rendah. Motivasi belajar pada diri
siswa perlu diperkuat terus menerus agar siswa
memiliki motivasi belajar yang kuat, pada tempatnya
diciptakan suasana belajar yang menggembirakan
(Dimyati dan Mudjiono, 2002: 239).
(3) Minat
Minat merupakan kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Minat sama halnya dengan
kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh
terhadap aktivitas belajar.
30
(4) Sikap
Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi
oleh perasaan senang atau tidak senang pada performan
guru, pelajaran, atau lingkungan sekitar.
(5) Bakat
Bakat merupakan kemampuan seseorang yang
menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam
proses belajar seseorang. Bakat seorang siswa sesuai
dengan bidang yang sedang dipelajari, maka bakat itu
akan mendukung proses belajarnya sehingga
kemungkinan besar siswa akan berhasil (Baharuddin
dan Wahyuni, 2008: 24-25).
(2) Faktor Eksternal
Baharuddin dan Wahyuni (2008: 25) menjelaskan bahwa
faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
individu. Faktor tersebut meliputi lingkungan sosial dan
lingkungan non sosial.
(a) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah, seperti guru,
administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi
proses belajar seorang siswa. Hubungan yang harmonis
31
antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk
belajar lebih baik di sekolah. Kondisi lingkungan
masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar
siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak
pengangguran, dan anak terlantar juga dapat memengaruhi
aktivitas belajar siswa;
(b) Lingkungan Non Sosial
Lingkungan non sosial dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu lingkungan alamiah, faktor instrumental, dan faktor
materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa).
(1) Lingkungan Alamiah
Kondisi lingkungan yang alamiah yaitu
suasana belajar yang sejuk dan tenang. Apabila
kondisi lingkungan alam tidak mendukung maka
proses belajar siswa akan terhambat.
(2) Faktor Instrumental
Faktor instrumental merupakan seperangkat
alat pembelajaran sekolah yang dapat digolongkan
dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung
sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan
olahraga dan perpustakaan. Kedua, software, seperti
kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku
panduan, dan silabus.
32
(3) Faktor Materi Pelajaran
Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke
siswa) hendaknya disesuaikan dengan usia
perkembangan siswa, begitu juga dengan metode
mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa, guru dapat memberikan
kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar
siswa, maka guru harus mengusai materi pelajaran
dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan
sesuai dengan kondisi siswa.
b. Metode Peta Pikiran (mind map)
1) Pengertian Metode Peta Pikiran (mind map)
Metode adalah cara yang digunakan guru dalam
pembelajaran siswa. Metode lebih menekankan pada peran guru,
istilah metode sering digunakan dengan kata mengajar, yaitu metode
mengajar (Anitah, 2012: 124). Pembelajaran Peta Pikiran (mind
map) dikembangkan sebagai metode efektif untuk mengembangkan
gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-peta (Huda, 2013: 307).
Metode Peta Pikiran (mind map) pertama kali diciptakan oleh
Buzan dalam rangkaiaan penelitian tentang bagaimana cara kerja
otak yang sebenarnya. Metode mencatat dengan menggunakan Peta
33
Pikiran (mind map) otak kiri dan otak kanan akan berfungsi optimal
jika digunakan secara bersama atau kombinasi. Peta Pikiran (mind
map) adalah tehnik pemanfaatan keseluruhan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk
membentuk kesan (Wisudawati, 2014: 173).
Peta Pikiran (mind map) selalu menggunakan warna. Struktur
alamiah Peta Pikiran (mind map) menggunakan garis, lambang, kata-
kata serta gambar, berdasarkan seperangkat aturan yang sederhana,
mendasar, dan alami. Peta Pikiran (mind map) dapat membuat daftar
informasi yang panjang dan menjemukan dapat diubah bentuknya
menjadi diagram berwarna-warni, mudah diingat dan beraturan, serta
sejalan dengan cara kerja alami otak (Buzan 2006: 5).
Metode Peta Pikiran (mind map) merupakan peta rute yang
hebat bagi ingatan, memungkinkan siswa menyusun fakta dan fikiran
sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak
awal. Siswa dapat mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa
diandalkan dari pada menggunakan teknik pencatatan tradisional.
Deporter (dalam Wisudawati, 2014: 173) kiat-kiat dalam
membuat Peta Pikiran (mind map) adalah:
a) Membuat lingkaran ditengah kertas untuk menuliskan gagasan
utama;
b) Menambahkan cabang-cabang dari pusatnya untuk tiap point
kunci, menggunakan pensil warna;
34
c) Menuliskan kata kunci/frase pada tiap-tiap cabang, lalu
kembangkan untuk menambah detail-detail;
d) Tambahkan simbol dan ilustrasi;
e) Menggunakan huruf kapital;
f) Menulis gagasan penting dengan huruf yang lebih besar;
g) Membuat kreasi pada Peta Pikiran (mind map) yang dibuat;
h) Memberikan garis bawah kata-kata yang dianggap penting dan
menggunakan huruf tebal;
i) Bersikap kreatif dan berani dalam membuat Peta Pikiran (mind
map);
j) Menggunakan bentuk-bentuk acak untuk menunjukkan hal
penting; dan
k) Membuat Peta Pikiran (mind map) horizontal.
2) Langkah-langkah Metode Peta Pikiran (Mind Map)
Hamzan dan Mohamad (2011: 84) langkah-langkah metode
Peta Pikiran (mind map) yaitu:
a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai;
b) Guru menyajikan materi dengan membuat Peta Pikiran (mind
map);
c) Siswa dibentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang;
d) Menugaskan siswa atau secara acak untuk menceritakan materi
yang baru diterima dari guru sambil membuat catatan kecil,
begitu juga dengan kelompok lain;
35
e) Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil
diskusinya dan guru mencatat di papan;
f) Guru mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang kiranya
belum dipahami siswa; dan
g) Kesimpulan dan penutup.
Huda (2013: 308) berpendapat tentang tahap-tahapan
penting yang harus dilalui untuk memulai Peta Pikiran (mind
map), antara lain sebagai berikut.
(1) Letakkan gagasan/tema/poin utama di tengah-tengah halam
kertas. Akan lebih mudah jika posisi kertas tidak dalam
keadaan tegak lurus (portrait), melainkan dalam posisi
terbentang (landscape);
(2) Gunakan garis, tanda panah, cabang-cabang, dan warna yang
berbeda-beda untuk menunjukkan hubungan antara tema
utama dan gagasan-gagasan pendukung lain. Hubungan-
hubungan ini sangat penting, karena siswa bisa membentuk
keseluruhan pemikiran dan pembahasan tentang gagasan
utama tersebut;
(3) Hindari untuk bersikap latah; lebih menampilkan karya bagus
daripada konten di dalamnya. Peta Pikiran (mind map) harus
dibuat dengan cepat tanpa ada tanda ada jeda editing yang
menyita waktu. Sangat penting mempertimbangkan setiap
36
kemungkinan yang harus dan tidak harus dimasukkan ke
dalam peta tersebut;
(4) Pilihlah warna-warna yang berbeda untuk mensimbolisasi
sesuatu yang berbeda pula. Misalnya, warna biru untuk
sesuatu yang wajib muncul dala peta tersebut, hitam untuk
gagasan lain yang bagus, dan merah untuk sesuatu yang
masih perlu diteliti lebih lanjut. Tidak ada teknik pewarnaan
yang pasti, namun pastikan warna-warna yang ditentukan
konsisten sejak awal; dan
(5) Biarkan beberapa ruang kosong dalam kertas. Ini
dimaksudkan agar memudahkan penggambaran lebih jauh
ketika ada gagasan baru yang harus ditambahkan.
3) Langkah-langkah Membuat Peta Pikiran (mind map)
Buzan (dalam Rumanti 2014: 31-32) langkah-langkah
membuat Peta Pikiran (mind map) adalah:
a) Siapkan selembar kertas kosong polos tak bergaris ukuran A4
atau A3 dan posisikan secara horisontal. Gambar atau tuliskan
tema utama di tengah-tengahnya. Gunakan setidaknya tiga
warna dan buatlah sebaik mungkin;
b) Tempatkan sebuah gagasan yang berkaitan dengan tema utama
tadi dan buatlah garis penghubung tebal, melengkung, dan
merupakan cabang-cabang dari gambar inti di tengah-tengah
37
kertas. Gunakan warna yang berbeda untuk setiap cabang dan
gunakan berbagai garis mulai yang tebal ke sampai tipis;
c) Tulislah satu kata kunci yang berhubungan dengan cabang
sebelumnya menggunakan warna-warna yang serasi. Cabang-
cabang dapat dimulai dengan garis tebal lalu menipis;
d) Gambarlah cabang-cabang kecil yang keluar dari subtopik-
subtopik ini dan tuliskan kata kunci di bawahnya. Tambahkan
cabang pada setiap cabang, seperti ranting pohon tetapi pastikan
tetap terhubung;
e) Setiap gagasan yang ada buatlah cabang yang lebih banyak jika
dikehendaki dengan tulisan yang semakin lama semakin
mengecil. Buatlah jenjang huruf besar untuk gagasan utama,
penggunaan garis bawah untuk gagasan penting di bawahnya
dan huruf kecil untuk yang lebih bawah lagi; dan
f) Buatlah gambar-gambar pada bagian yang dirasa perlu untuk
menanamkan ide-ide pikiran.
4) Kelebihan Metode Peta Pikiran (mind map)
Kelebihan metode Peta Pikiran (mind map) sebagai berikut:
a) Meningkatkan kapasitas pemahaman siswa, dengan cara melihat
gambar atau melihat informasi secara detail;
b) Mengingat informasi yang komplek lebih mudah;
38
c) Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkonsentrasi,
membuat catatan, meningkatkan minat dan mampu
menyelesaikan persoalan;
d) Membantu siswa membuat catatan yang menarik dalam waktu
singkat;
e) Mengoptimalkan otak kanan dan otak kiri, karena Peta Pikiran
(mind map) bekerja dengan gambar, warna dan kata-kata
sederhana;
f) Menghemat catatan, karena dengan ini bisa meringkas satu bab
materi dalam satu lembar kertas;
g) Meningkatkan daya kreativitas siswa dan guru, karena siswa dan
guru akan terangsang untuk membuat gambar-gambar atau
warna-warna pada Peta Pikiran (mind map) agar terlihat lebih
menarik; dan
h) Mempertajam daya analisa dan logika siswa, karena siswa tidak
lagi dituntut untuk mencatat buku sampai habis kemudian
menghafalnya, namun lebih kepada pemahaman dan kreativitas
untuk dapat menghubungkan topik umum dengan sub-sub topik
pembahasan.
5) Kelemahan Metode Peta Pikiran (mind map)
Kelemahan metode Peta Pikiran (mind map) sebagai
berikut:
a) Hanya siswa yang aktif yang terlibat;
39
b) Tidak sepenuhnya terjadi proses pada siswa yang kurang
antusias; dan
c) Peta Pikiran (mind map) yang dibuat siswa bervariasi sehingga
guru akan kewalahan memeriksa Peta Pikiran (mind map)
siswa.
c. Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1) Pengertian IPA
Ahmadi dan Supatmo (2000: 2) berpendapat bahwa IPA
merupakan suatu ilmu teoretis, tetapi teori tersebut didasarkan
atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala alam.
Suatu teori dirumuskan tidak dapat dipertahankan kalau tidak
sesuai dengan hasil-hasil pengamatan (observasi). Fakta-fakta
gejala alam kebendaan (alam) diselidiki, dan diuji berulang-ulang
melalui percobaan-percoban (experimen), kemudian berdasarkan
hasil experimen itulah dirumuskan keterangan ilmiahnya
(teorinya). Teori tidak dapat berdiri sendiri. Teori selalu didasari
oleh suatu hasil pengamatan.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata
pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia,
termaksud pada jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Alam
adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui
pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan
40
prosedur, dan menjelaskan dengan penalaran sehingga
mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 167).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
IPA adalah merupakan suatu ilmu teoretis yang mempelajari alam
semesta, fenomena alam yang faktual, berupa kenyataan atau
kejadian dan hubungan sebab-akibatnya melalui pengamatan yang
tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur dan menjelaskan
dengan penalaran.
2) Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Pembelajaran sains di sekolah dasar dikenal dengan
pembelajaran IPA. Konsep IPA di sekolah dasar merupakan
konsep yang masih terpadu, karena belum dipisahkan secara
tersendiri, seperti mata pelajaran kimia, biologi, dan fisika.
Tujuan pembelajaran Sains di sekolah dasar menurut Badan
Standar Nasional Pendidikan (dalam Susanto, 2013: 171-172),
dimaksudkan untuk:
a) Siswa memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan
alam ciptaan-Nya;
b) Siswa mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-
konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari;
41
c) Siswa mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan
kesadaran tentang adanya hubungan yang saling memengaruhi
antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat;
d) Siswa mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki
alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan;
e) Siswa meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam;
f) Siswa meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan
segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; dan
g) Siswa memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan
keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan
ke SMP.
42
2. Kajian Materi Penelitian
Energi dan perubahannya merupakan salah satu materi pelajaran IPA
yang terdapat pada kelas III Sekolah Dasar. Uraian materi tentang energi
dan perubahannya adalah sebagai berikut:
a. Gerak Benda
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Benda tidak
hidup dapat bergerak jika ada yang menggerakkannya. Gerak benda
merupakan perpindahan kedudukan benda dari suatu tempat ke tempat
lain. Mahluk hidup bergerak dengan sendiri, benda mati dapat bergerak
karena pengaruh benda dari luar. Contohnya, anak berlari, burung
terbang, katak melompat, bola menggelinding karena ditendang, air
mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.
b. Jenis-jenis Gerak Benda
1) Gerak Menggelinding dan Berputar
Gerak berputar merupakan gerakan berkeliling yang bertumpu
pada satu titik pusat, disebabkan karena hentakan atau perbedaan
tekanan. Contoh gasing yang berputar, sedangkan menggelinding
merupakan gerakan berputar dengan disertai perpindahan tempat,
disebabkan oleh perpindahan posisi. Contoh bola yang
menggelinding setelah ditendang. Gambar contoh gerak benda
menggelinding dan berputar dapat ditampilkan pada Gambar 2.2
43
Gambar 2.2 Bola Menggelinding dan Berputar
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 88)
2) Gerak Memantul
Gerak memantul merupakan gerak berbalik disebabkan benda
mengenai benda yang lebih keras dari pada bidang datar atau tegak.
Benda yang lebih mudah di pantulkan yaitu benda yang bersifat elastis
contohnya bola basket. Gambar contoh gerak memantul dapat
ditampilkan pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Bola Memantul
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 90)
3) Gerak Jatuh
Gerak jatuh merupakan gerak yang dialami oleh benda yang
dilepaskan dari ketinggian. Benda dikatakan jatuh jika posisinya
berubah dari atas ke bawah, Contoh: buah jatuh dari pohonya. Gerak
jatuh benda di sebabkan oleh gaya tarik bumi. Benda akan jatuh jika
tidak ada penahanya. Gambar contoh gerak jatuh dapat ditampilkan
pada Gambar 2.4
44
Gambar 2.4 Bola Jatuh
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 89)
4) Gerak Mengalir
Gerak mengalir merupakan gerak benda cair dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah, contohnya air terjun, air hujan. Air
mengalir dapat menggerakan benda yang terapung, contohnya perahu
melaju melalui aliran air sehingga dapat di gunakan untuk
menyeberangi sungai. Contoh gerak mengalir dapat ditampilkan pada
Gambar 2.5
Gambar 2.5 Air Mengalir
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 90)
c. Hal-hal yang Memengaruhi Gerak Benda
Gerakan benda dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu pertama
ukuran benda, benda yang berbentuk kecil dan ringan akan lebih mudah
bergerak dan jarak tempuhnya jauh. Kedua bentuk permukaan benda,
benda yang semakin kasar permukaanya akan semakin sulit
menggelinding dan benda yang bentuk permukaanya halus akan
45
semakin mudah menggelinding. Ketiga bentuk permukaan lintasan, dan
bentuk permukaan benda.
1) Ukuran Benda
Benda yang berbentuk kecil dan ringan akan lebih mudah
bergerak dan jarak tempuhnya jauh. Benda yang ukurannya besar
dan berat akan sulit bergerak dan jarak tempuhnya dekat. Gambar
contoh ukuran benda dapat memengaruhi gerak benda dapat
ditampilkan pada Gambar 2.6
Gambar 2.6 Menjatuhkan dan Menggelindingkan Bola Besar dan Kecil
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 91)
2) Bentuk Permukaan Benda
Bentuk permukaan benda semakin kasar, benda akan semakin
sulit menggelinding. Semakin halus permukaan benda, benda akan
semakin mudah menggelinding. Bentuk permukaan halus merupakan
bentuk yang tidak bersudut. Contohnya bola, lingkaran, dan roda.
Gambar contoh bentuk permukaan benda dapat memengaruhi gerak
benda dapat ditampilkan pada Gambar 2.7
46
Gambar 2.7 Bola dan Balok Digelindingkan
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 93)
3) Bentuk Permukaan Lintasan
Gerak benda dipengaruhi oleh bentuk permukaan lintasan.
Semakin halus permukaan lintasan, gerak benda semakin cepat.
Gerak benda lambat, jika permukaan lintasan kasar.
4) Luas Permukaan Benda
Benda dengan jenis dan berat sama kecepatan jatuhnya
mungkin berbeda. Hal ini disebabkan oleh pengaruh luas permukaan
benda itu. Kertas yang dilipat mempunyai luas permukaan kecil
sehingga gerak jatuh kertas itu lebih cepat dibanding lembaran kertas
yang luas permukaannya lebih besar.
c) Bentuk Energi dalam Kehidupan Sehari-hari
Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu aktivitas atau
kegiatan (Melati, 2014: 138). Energi sangat berpengaruh dalam
kehidupan sehari-hari. Manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari
membutuhkan energi. Bentuk-bentuk energi dalam kehidupan sehari-
hari yaitu ada energi panas, energi gerak, dan energi getaran.
47
1) Energi Panas
Energi panas merupakan energi yang terdapat dalam benda-
benda panas. Contoh sumber energi panas adalah matahri dan api.
Gambar contoh energi panas dapat ditampilkan pada Gambar 2.8
Gambar 2.8 Menjemur Pakaiaan dan Api Unggun
(Sumber: Purwantari dan Kartono, 2010: 95)
2) Energi Gerak
Energi gerak merupakan energi yang disebabkan karena
gerakan, energi gerak sangat bermanfaat untuk kehidupan. Layang-
layang dapat terbang karena adanya angin, layang-layang mendapat
energi gerak dari angin. Perahu layar juga dapat berlayar dilaut.
Perahu layar menggunakan energi gerak dari angin. Baling-baling
kincir angin dapat bergerak karena tertiup angin. Energi gerak juga
dapat menghangatkan tubuh. Gambar contoh energi gerak dapat
ditampilkan pada Gambar 2.9
Gambar 2.9 Layang-layang Terbang dan Menggosok-gosokkan Tangan
(Sumber: Purwantari dan Kartono, 2010: 97)
48
3) Energi Getaran
Getaran dihasilkan oleh getaran suatu benda. Getaran
merupakan gerakan yang teratur dan berulang. Dawai gitar yang
dipetik akan bergetar, getaran dawai menghasilkan bunyi.
Seruling yang ditiup juga dapat berbunyi, udara dalam suling
bergetar saat ditiup, sehingga menghasilkan bunyi. Contoh lain
dari energi getar yaitu garputala. Garputala merupakan suatu alat
musik, berbentuk seperti garpu. Alat ini dibunyikan dengan cara
dipukulkan, kemudian garputala akan bergetar, getaran akan
menghasilkan bunyi. Gambar contoh energi getaran dapat
ditampilkan pada Gambar 2.10
Gambar 2.10 Meniup Seruling
(Sumber: Purwantari dan Kartono 2010: 98)
Bentuk energi lain masih banyak lagi misalnya, energi
cahaya, energi bunyi, energi listrik, dan energi kimia.
d) Sumber Energi dan Penggunaannya
Sumber energi merupakan sesuatu yang menghasilkan energi.
Banyak sumber energi yang ada di bumi ini, seperti: makanan,
matahari, angin, air, listrik, dan bahan bakar (minyak tanah, kayu
bakar, dan bensin) .
49
1) Makanan
Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia,
setiap hari manusia beraktivitas, aktivitas yang dilakukan oleh
manuisa mengeluarkan energi. Manusia berjalan, berarti
mengeluarkan energi. Belajar, menulis juga mengeluarkan energi.
Kegiatan yang manusia lakukan memerlukan energi. Manusia
mendapatkan energi dari makanan. Makanan berubah menjadi
energi melalui suatu proses. Proses itu disebut proses pencernaan
makanan.
2) Matahari
Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan
seluruh makhluk hidup (Setia, 2006: 98). Matahari dapat
memancarkan cahaya sendiri. Sinar matahari sangat berguna bagi
kehidupan manusia sinar yang dipancarkan matahari sangat panas.
Matahari disebut sebagai sumber energi cahaya dan energi panas
terbesar energi panas matahari dapat dimanfaatkan untuk menjemur
pakaian, menggeringkan keripik, dan energi matahari dapat diubah
menjadi energi listrik. Manusia memanfaatkan energi matahari,
tumbuhan juga memanfaatkan cahaya matahari yaitu untuk proses
fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses pembuatan makanan
tumbuhan pada daun.
50
3) Angin
Angin merupakan udara yang bergerak. Angin
menghasilkan energi gerak. Angin berguna untuk menggerakkan
kapal layar, pada malam hari angin bertiup dari daratan ke arah
laut. Angin juga bisa menghasilkan energi listrik. Di negera
Belanda angin digunakan untuk menggerakkan suatu kincir besar.
Kincir dirangkai dengan banyak alat sehingga menghasilkan listrik.
Rangkaian alat ini disebut kincir angin. Angin dapat digunakan
untuk mainan anak-anak, contohnya menerbangkan layang-layang
dan memutar baling-baling kertas.
4) Air
Air merupakan salah satu sumber energi. Air waduk dapat
menggerakkan turbin. Turbin berputar sangat kencang akan
menghasilkan listrik. Air menghasilkan energi gerak dan energi
listrik. Bendungan air sungai yang besar arusnya dimanfaatkan
untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
5) Listrik
Energi listrik diperoleh dari sumber pembangkit listrik.
Energi listrik dapat diubah untuk menghasilkan energi lain
misalnya menjadi energi gerak, energi panas, dan energi cahaya.
Banyak peralatan rumah tangga yang menggunakan energi listrik.
Misalnya seterika, kipas angin, mixer, blender, dan lampu. Seterika
51
menghasilkan energi panas. Kipas angin, blender, dan mixer
menghasilkan energi gerak. Lampu menghasilkan cahaya.
6) Bahan Bakar
Bahan bakar merupakan suatu bahan untuk proses
pembakaran. Kayu bakar, dan minyak bumi merupakan bahan
bakar. Kayu bakar dibakar menghasilkan energi panas untuk
digunakan memasak. Minyak bumi digunakan untuk bahan bakar,
minyak bumi diolah menjadi beberapa bahan bakar minyak tanah,
bensin, dan solar.
Pembahasan materi tersebut dapat digambarkan dengan
menggunakan peta konsep materi energi dan perubahannya.
52
Gambar 2.11 Peta konsep Materi Energi dan Perubahannya
(Sumber: Data Primer)
ENERGI DAN PERUBAHANNYA
Gerak Benda Bentuk Energi Sumber Energi
Jenis-jenis
Gerak Benda
Hal-hal yang
Memengaruhi Gerak Benda
Energi Panas Makanan
Gerak
Menggelindin
g dan
Berputar
Ukuran
Benda
Energi Gerak Matahari
Gerak
Memantul
Bentuk
Permukaan
Benda
Energi
Getaran
Angin
Gerak
Mengalir
Bentuk
Permukaan
Benda
Energi
Getaran
Air
Lisrik
Bahan Bakar
53
B. KAJIAN PUSTAKA
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Siti, 2015
Judul penelitian tentang “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Perubahan Lingkungan Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas IV
Semester II Di MI Ma’arif Kutowinangon Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran
2014/2015”. Rumusan masalah dalam penelitian adalah apakah penerapan
metode Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan
lingkungan pada siswa kelas IV semester II di MI Ma’arif Kutowinangun
Tingkir Salatiga tahun pelajaran 2014/2015?, sedangkan tujuan dalam
penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi
perubahan lingkungan pada siswa kelas IV semester II di MI Ma’arif
Kutowinangon Tingkir Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua
Siklus. Subjek siswa kelas IV MI Ma’arif Kutowinangun yang berjumlah 20
siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Mind Map
dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA pokok bahasan
perubahan lingkungan kelas IV di MI Ma’arif Kutowinangun Salatiga
tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini terbukti dari Siklus I terdapat 15 siswa
atau 75% siswa yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 74,5 dan pada
Siklus II terdapat 18 siswa atau 90% siswa yang tuntas belajar dengan nilai
rata-rata 79,9.
54
Penelitian yang dilakukan oleh Siti memiliki kesamaan dengan
penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penggunaan metode Peta
Pikiran (mind map) untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan
perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat, dan waktu
pelaksanaan penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih, 2015
Judul penelitian tentang “Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar
IPA Materi Pesawat Sederhana Melalui Metode Eksperimen dan Mind Map
pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015”. Rumusan masalah dalam penelitian
adalah apakah metode eksperimen dan mind map dapat meningkatkan
kreativitas dan hasil belajar pada siswa kelas V SD Negeri 2 Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2014/2015?,
sedangkan tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan
kreativitas dan hasil belajar IPA materi pesawat sederhana melalui metode
eksperimen dan mind map pada siswa kelas V SD Negeri 2 Baturagung
Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015.
Subjek siswa kelas V SD Negeri 2 Baturagung yang berjumlah 30 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Mind Map dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA pokok bahasan
pesawat sederhana kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug
Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini terbukti dari siklus
55
I terdapat 18 siswa atau 67% yang tuntas belajar rata-rata 66, dan pada
siklus II terdapat 24 siswa atau 89% yang tuntas belajar rata-rata 80,11.
Penelitian yang dilakukan oleh purwaningsih memiliki kesamaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penggunaan metode
Peta Pikiran (mind map) untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan
perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat, dan waktu
pelaksanaan penelitian.
Berdasarkan dua hasil penelitian tentang penggunaan metode mind
map di atas, semua menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
melalui metode mind map, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan
adalah penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam Materi Energi dan Perubahannya Melalui Metode Peta Pikiran (mind
map) pada Siswa Kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyalali Tahun 2018.
56
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Identitas Sekolah
Identitas SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Identitas Sekolah
No Identitas Keterangan
1. Nama SD Negeri Garangan
2. Akreditasi A
3. Alamat:
Dusun Garangan
Kelurahan Garangan
Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyolali
Provinsi Jawa Tengah
Kode Pos 57382
(Sumber: Administrasi Sekolah)
2. Visi dan Misi
Visi SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali adalah:
Terwujudnya sekolah yang kondusif, menjadi idola masyarakat, dan
mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi, beriman, dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Esa. (Sumber: Admistrasi Sekolah)
Misi SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali:
a. Mewujudkan sistem pembelajaran yang berkualitas melalui
pembelajaran yang berbasis IPTEK dan IMTAQ; dan
57
b. Membentuk pribadi siswa yang berbudi luhur melalui pembiasaan sikap
dan perilaku terpuji serta keteladanan. (Sumber: Admistrasi Sekolah)
3. Keadaan Guru
Keadaan guru SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Daftar Guru SD Negeri Garangan
No Nama Jabatan
1. Sukardi, S.pd. Kepala Sekolah
2. Zeni Ngimdhatul M. M.Pd. Guru PAI
3. Sri Umiyati, S.pd.I Guru PAI
4. Siti Aminah, S.Pd. Guru Kelas I
5. Winda Listyaningsih, S.Pd. Guru Kelas II
6. Zoeh Baniyah, S.Pd. Guru Kelas III
7. Ninik Setyawati. A.Md. Guru Kelas IV
8. Kasini, S.PdI. Guru Kelas V
9. Rina Setyaningsih, S.pd Guru Kelas IV
10. Wahid Husein. A. S.Pd. Guru Penjaskes Orkes
11. Siti Khoiriyah, S.Im. Petugas Perpustakaan
12. Nur Romadhona Tenaga Kependidikan
(Sumber: Administrasi Sekolah)
4. Keadaan Siswa
SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali
pada tahun 2018 mempunyai 114 siswa dengan rincian pada Tabel 3.3
berikut:
Tabel 3.3. Daftar Jumlah Siswa SD Negeri Garangan
Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa
Laki-Laki Perempuan
I 11 10 21
II 7 10 17
III 8 7 15
IV 13 10 23
V 7 14 21
VI 8 8 16
Jumlah 58 52 114
(Sumber: Administrasi Sekolah)
58
5. Karakteristik Siswa
Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah siswa kelas III yang
berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 7 siswa
perempuan. Rincian data siswa kelas III dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4. Daftar Siswa Kelas III SD Negeri Garangan Berdasarkan Jenis Kelamin
No Nama Jenis Kelamin
1. Ahmad Fakhurrozi Alhanafi Laki-laki
2. Andrian Tegar Maulana Laki-laki
3. Anisa Dwi Wulandari Perempuan
4. Davin Maulana Ibrahim Laki-laki
5. Dwi Nugroho Laki-laki
6. Elvita Rhania Athollah Perempuan
7. Jessica Putri Anggrainy Perempuan
8. Laksono Ardi Nugroho Laki-laki
9. Luklu Nur Mulyasari Perempuan
10. Muhammad Yusuf Akbar Laki-laki
11. Nio Novita Sari Perempuan
12. Nurul Sita Kartika Perempuan
13. Saputra Ardiansah Laki-laki
14. Syara Assija Nursotyani Laki-laki
15. Widiawati Perempuan
(Sumber: Administrasi Sekolah)
6. Kolaborator Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis penelitian
kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kegiatan proses pembelajaran dan
peneliti sebagai pengamat. Peneliti membantu guru dalam menyiapkan
media pembelajaran dan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang
dilakukan guru dan siswa selama proses pembelajaran di dalam kelas
dengan menggunakan metode Peta Pikiran (mind map).
7. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 3 kali pertemuan (3 siklus) di SD Negeri
Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Waktu pelaksanaan
penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.5.
59
Tabel 3.5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
No Siklus Pelaksanaan
1. Siklus I Senin 12 Februari 2018
2. Siklus II Senin 19 Februari 2018
3. Siklus III Senin 26 Februari 2018
(Sumber: Data Primer)
B. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan Tindakan Kelas ini dilakukan dalam tiga Siklus penelitian,
masing-masing Siklus terdiri dari empat tahap penelitian. Keempat tahapan
tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Uraian
Pelaksanaan Tindakan Kelas berdasarkan pelaksanaan Siklus dapat dirinci
sesuai dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi:
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti dalam tahap perencanaan
tindakan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran
IPA materi gerak benda dan hal-hal yang memengaruhi gerak benda
dengan metode Peta Pikiran (mind map);
2) Menyiapkan soal tes evaluasi;
3) Menyiapkan media pembelajaran berupa kertas hvs, pensil, dan
pewarna;
4) Menyiapkan lembar observasi guru; dan
5) Menyiapkan lembar observasi siswa.
60
b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas Siklus I dilaksanakan pada Senin 12
Februari 2018 pukul 08.00 sampai 09.10 WIB di ruang kelas III SD
Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali dengan
jumlah siswa 15 dan seluruh siswa hadir. Penelitian ini berlangsung
selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan pada
tahap ini gerak benda dan hal-hal yang memengaruhi gerak benda.
Langkah-langkah pelaksanaan Siklus I:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru mengucapkan salam;
b) Guru mengajak siswa melakukan do’a bersama sebelum memulai
pelajaran;
c) Guru menyapa siswa dan melakukan presensi;
d) Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi gerak
benda dan hal-hal yang memengaruhi gerak benda; dan
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Eksplorasi
(1) Guru menjelaskan materi tentang gerak benda dan jenis-jenis
gerak benda secara garis besarnya;
(a) Pengertian Gerak Benda
61
Gerak benda merupakan salah satu ciri makhluk hidup.
Benda tak hidup dapat bergerak jika ada yang
menggerakkannya.
(b) Jenis-jenis Gerak Benda
Jenis-jenis gerak benda dibagi menjadi empat macam,
yaitu gerak menggelinding dan berputar, memantul,
gerak jatuh, dan gerak mengalir.
(2) Guru menjelaskan materi tentang hal-hal yang memengaruhi
gerak benda;
Berikut materi tentang hal-hal yang memengaruhi
gerak benda:
(a) Ukuran Benda
Benda yang berbentuk kecil dan ringan akan
lebih mudah bergerak dan jarak tempuhnya jauh. Benda
yang ukurannya besar dan berat akan sulit bergerak dan
jarak tempuhnya dekat.
(b) Bentuk Permukaan Benda
Bentuk permukaan benda semakin kasar, benda
akan semakin sulit menggelinding, sedangkan semakin
halus permukaan benda, benda akan semakin mudah
menggelinding. Bentuk permukaan halus merupakan
bentuk yang tidak bersudut. Contohnya bola, lingkaran,
dan roda.
62
(c) Bentuk Permukaan Lintasan
Gerak benda dipengaruhi oleh bentuk permukaan
lintasan. Benda dengan permukaan lintasan semakin
halus, maka gerak benda semakin cepat. Gerak benda
lambat, jika permukaan lintasan kasar.
(d) Luas Permukaan Benda
Benda dengan jenis dan berat sama kecepatan
jatuhnya mungkin berbeda. Hal ini disebabkan oleh
pengaruh luas permukaan benda itu. Kertas yang dilipat
mempunyai luas permukaan kecil sehingga gerak jatuh
kertas itu lebih cepat dibanding lembaran kertas yang
luas permukaannya lebih besar.
(3) Guru menjelaskan materi dengan membuat Peta Pikiran
(mind map) pada materi gerak benda dan hal-hal yang
memengaruhi gerak benda.
b) Elaborasi
(1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan cara
berhitung, masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa;
(2) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam membuat Peta
Pikiran (mind map) dengan materi gerak benda dan hal-hal
yang memengaruhi gerak benda;
(3) Guru membagikan pedoman pembuatan Peta Pikiran (mind
map) pada tiap-tiap kelompok;
63
(4) Guru membagikan satu lembar kertas hvs dan pensil warna
pada tiap-tiap kelompok;
(5) Guru meminta untuk tiap-tiap kelompok berdiskusi membuat
Peta Pikiran (mind map) tentang materi gerak benda, dan hal-
hal yang memengaruhi gerak benda;
(6) Guru mengawasi jalannya diskusi dan memberi batasan
waktu saat diskusi kelompok;
(7) Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan dari gagasan baru melalui Peta Pikiran
(mind map) yang telah dibuat siswa secara berkelompok; dan
(8) Guru memberikan kesempatan siswa atau kelompok lain
untuk memberi pertanyaan ataupun tanggapan.
c) Konfirmasi
(1) Guru bersama siswa membahas hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan;
(2) Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa; dan
(3) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan, dan kesimpulan tentang
materi gerak benda dan hal-hal yang memengaruhi gerak
benda.
64
3) Kegiatan Akhir (10 menit)
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas yaitu
tentang materi gerak benda dan hal-hal yang memengaruhi gerak
benda;
b) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan
yang akan datang tentang materi bentuk energi dan kegunaannya;
dan
c) Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran, peneliti
secara langsung melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan
yang telah disusun. Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui
keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan
metode Peta Pikiran (mind map) dan partisipasi siswa selama proses
pembelajaran. Hasil pengamatan dituliskan dalam lembar catatan
lapangan yang terlampir.
d. Refleksi
Hasil pelaksanaan penelitian pada Siklus I dapat dilakukan
refleksi untuk mengetahui kelemahan kegiatan yang dilakukan guru
dengan siswa sehingga dapat digunakan untuk perbaikan pada Siklus
berikutnya untuk mencapai indikator keberhasilan belajar.
Kelemahan-kelemahan yang dihadapi yaitu:
65
1) Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran, tidak mempunyai
keberanian untuk bertanya, dan hanya 2-3 orang saja yang berani
bertanya pada guru;
2) Terdapat 7 siswa yang bermain sendiri dan masih kurang serius
dalam membuat Peta Pikiran (mind map) sehingga kelas menjadi
kurang kondusif;
3) Terdapat 8 siswa belum mengembangkan kreativitasnya secara
optimal sehingga hasil dari Peta Pikiran (mind map) yang dibuat
oleh siswa hampir sama dengan contoh yang diberikan;
4) Terdapat 7 siswa yang tidak memerhatikan saat temannya
menyampaikan hasil diskusi di depan kelas; dan
5) Guru belum melibatkan siswa saat refleksi materi pada akhir
pembelajaran.
Cara mengatasi kendala pada Siklus I peneliti bersama guru
melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada Siklus
berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan supaya
pada Siklus berikutnya tidak terjadi lagi kelemahan yang sama.
Rencana perbaikan tersebut yaitu:
1) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa setelah penyampaian
materi;
2) Guru menegur siswa dan menyiapkan reward kepada siswa yang
mengerjakan Peta Pikiran (mind map) dengan benar;
66
3) Guru mengontrol tiap-tiap kelompok (berkeliling) saat proses
pembuatan Peta Pikiran (mind map) dan membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam menuangkan ide;
4) Guru meminta tiga siswa dari masing-masing kelompok untuk
menanggapi hasil diskusi yang dipresentasikan; dan
5) Guru melakukan tanya jawab dan menyimpulkan materi bersama-
sama dengan siswa di akhir kegiatan pembelajaran.
Kelemahan-kelemahan tersebut merupakan salah satu komponen
yang menyebabkan indikator keberhasilan belum terpenuhi, untuk itu
pada Siklus II diharapkan melalui metode Peta Pikiran (mind map) pada
pembelajaran IPA materi energi dan perubahannya hasil belajar siswa
dapat meningkat.
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan
tindakan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun RPP mata Pelajaran IPA materi bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari dengan metode Peta Pikiran (mind map);
2) Merencakan pembagian kelompok sesuai tingkat prestasi siswa;
3) Menyiapkan soal tes evaluasi;
4) Menyiapkan media pembelajaran berupa kertas hvs dan pensil
warna;
5) Menyiapkan lembar observasi guru; dan
67
6) Menyiapkan lembar observasi siswa.
b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas pada siklus II dilaksanakan pada hari
Senin 19 Februari 2018 pukul 08.00 sampai 09.10 WIB di ruang kelas
III SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali
dengan jumlah siswa 15 dan seluruh siswa hadir. Penelitian ini
berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi yang
diajarakan pada tahap ini bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah pelaksanaan Siklus II:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa;
b) Guru mengkondisikan kelas supaya siswa tenang;
c) Guru menyapa siswa dan melakukan presensi;
d) Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi
bentuk-bentuk energi dan kegunaanya; dan
e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (50 Menit)
a) Eksplorasi
(1) Guru mengulas materi pelajaran sebelumnya;
(2) Guru menjelaskan materi tentang bentuk-bentuk energi dan
kegunaanya.
Berikut materi tentang bentuk energi:
68
(a) Pengertian energi
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan
suatu aktivitas atau kegiatan. Energi sangat berpengaruh
dalam kehidupan sehari-hari. Manusia dalam melakukan
kegiatan sehari-hari membutuhkan energi.
(b) Bentuk-bentuk energi dan kegunaanya
Bentuk-bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari
yaitu ada energi panas, energi gerak, dan energi getaran.
Energi panas adalah energi yang terdapat dalam benda-
benda panas. Energi panas dapat dimanfaatkan untuk
menjemur pakaian, dan menghangatkan tubuh. Energi
gerak adalah energi yang disebabkan karena gerakan,
energi gerak sangat bermanfaat untuk kehidupan. Energi
gerak dapat di manfaatkan untuk menerbangkan layang-
layang dan menjalankan perahu layar. Energi getaran
dihasilkan oleh getaran suatu benda. Getaran merupakan
gerakan yang teratur dan berulang. Contoh energi getaran
dawai gitar yang dipetik akan bergetar, getaran dawai
menghasilkan bunyi.
(3) Guru menjelaskan materi dengan membuat Peta Pikiran
(mind map) dengan materi bentuk-bentuk energi dan
kegunaannya.
69
b) Elaborasi
(1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok berdasarkan
prestasi dikelasnya, masing-masing kelompok terdiri dari
3 siswa;
(2) Siswa diminta berkumpul sesuai kelompoknya dengan
posisi tempat duduk yang tidak berdekatan dengan
kelompok yang lain;
(3) Guru membagikan pedoman pembuatan Peta Pikiran
(mind map), satu lembar kertas hvs, pensil, spidol dan
crayon pada tiap-tiap kelompok;
(4) Guru menjelaskan langkah-langkah membuat Peta
Pikiran (mind map) materi energi dan kegunaanya;
(5) Guru meminta untuk tiap-tiap kelompok berdiskusi
membuat Peta Pikiran (mind map) dengan materi bentuk
energi dan kegunaanya;
(6) Guru mengamati kegiatan dan membimbing siswa pada
saat membuat Peta Pikiran (mind map);
(7) Guru mengawasi jalannya diskusi dan memberi batasan
waktu saat diskusi kelompok;
(8) Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan dari gagasan baru melalui Peta
Pikiran (mind map) yang telah dibuat siswa secara
berkelompok; dan
70
(9) Guru memberikan kesempatan siswa atau kelompok lain
untuk memberi pertanyaan ataupun tanggapan.
c) Konfirmasi
(1) Guru bersama siswa membahas hasil pembelajaran yang
telah dilaksanakan;
(2) Guru memberi tanda bintang pada hasil kerja kelompok
siswa yang aktif;
(3) Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa
tentang materi bentuk energi dan kegunaanya; dan
(4) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan, dan kesimpulan
tentang materi bentuk energi dan kegunaanya.
3) Kegiatan Akhir (10 menit)
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dibahas yaitu tentang materi bentuk energi dan kegunaanya;
b) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan yang akan datang tentang materi sumber energi;
dan
c) Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran, peneliti
secara langsung melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan
yang telah disusun sebagaimana pada Siklus I. Lembar pengamatan
digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola
71
pembelajaran menggunakan metode Peta Pikiran (mind map) dan
partisipasi siswa selama proses pembelajaran. Tindakan Siklus II ini
peneliti mengamati apakah ada perubahan tingkah laku dan hasil belajar
siswa dari siklus sebelumnya (Siklus I). Hasil pengamatan dituliskan
dalam lembar catatan lapangan yang terlampir.
c. Refleksi
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dari hasil belajar siswa 65%
sudah tuntas belajarnya, namun demikian hasil belajar belum memenuhi
target yang diharapkan dan pada Siklus II ini ternyata masih ada
kelemahan-kelemahan yang ditemukan yaitu:
1) Terdapat lima siswa yang menengok ke bangku temannya, untuk
melihat pekerjaan temannya dalam membuat Peta Pikiran (mind
map) sehingga suasana kelas menjadi gaduh; dan
2) Terdapat tiga siswa yang kurang percaya diri dalam mempresentasikan
hasil Peta Pikiran (mind map) yang telah dibuatnya, ini ditunjukkan
suara siswa kurang keras dalam mengungkapkan Peta Pikiran (mind
map) secara lisan.
Cara mengatasi kelemahan pada Siklus II, peneliti bersama guru
melakukan diskusi untuk merencanakan perbaikan pada Siklus
berikutnya pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan supaya
pada siklus berikutnya tidak terjadi lagi kelemahan yang sama. Rencana
perbaikan tersebut yaitu:
72
1) Guru memberikan teguran dan mendorong siswa untuk berkompetisi
menjadi tim terbaik; dan
2) Guru memberikan motivasi untuk membangkitkan rasa percaya diri
siswa dan tidak malu lagi untuk mempresentasikan hasil Peta Pikiran
(mind map) yang sudah dibuatnya.
Kelemahan-kelemahan ini merupakan salah satu komponen yang
menjadikan indikator keberhasilan belum terpenuhi, meskipun sudah
lebih baik pelaksanaan pembelajaran dibanding Siklus I. Hal ini
menyebabkan alasan peneliti untuk melanjutkan pada Siklus III.
Kelemahan-kelemahan yang ada akan diperbaiki pada Siklus III.
3. Deskripsi Silkus III
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan peneliti pada tahap perencanaan
tindakan adalah sebagai berikut:
1) Menyusun RPP mata Pelajaran IPA materi sumber energi dalam
kehidupan sehari-hari dengan metode Peta Pikiran (mind map);
2) Merencakan pembagian kelompok berdasarkan tingkat prestasi;
3) Menyiapkan soal tes evaluasi;
4) Menyiapkan media pembelajaran berupa kertas hvs, pensil dan
pewarna;
5) Menyiapkan lembar observasi guru;
6) Menyiapkan lembar observasi siswa; dan
7) Guru menyiapkan reward berupa stiker bintang.
73
b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas pada Siklus III dilaksanakan pada
hari Senin 26 Februari 2018 pukul 08.00 sampai 09.10 WIB di ruang
kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali dengan jumlah siswa 15 dan seluruh siswa hadir. Penelitian
ini berlangsung selama satu kali tatap muka (2 x 35 menit). Materi
yang diajarakan pada tahap ini sumber energi dan kegunaanya.
Langkah-langkah pelaksanaan Siklus III.
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa;
b) Guru mengondisikan kelas supaya siswa tenang;
c) Guru menyapa siswa dan melakukan presensi;
d) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar memperhatikan
dan mengikuti pembelajaran dengan tenang;
e) Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi
sumber energi dan kegunaanya; dan
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (50 menit)
a) Eksplorasi
1) Guru mengulas materi pelajaran sebelumnya;
2) Guru menjelaskan materi tentang sumber energi dan
kegunaanya secara garis besarnya;
(a) Pengertian sumber energi
74
Sumber energi merupakan sesuatu yang menghasilkan
energi, banyak sumber energi yang ada di bumi ini.
(b) Macam-macam sumber energi
Macam-macam sumber energi yaitu makanan,
matahari, angin, air, listrik, dan bahan bakar (minyak
tanah, kayu bakar, dan bensin).
3) Guru menjelaskan materi menggunakan Peta Pikiran (mind
map) pada materi sumber energi dan kegunaanya;
b) Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok berdasarkan
tingkat prestasi, masing-masing keompok terdiri dari 3
siswa;
2) Siswa diminta berkumpul sesuai sesuai kelompoknya
dengan posisi tempat duduk yang tidak berdekatan dengan
kelompok lain;
3) Guru membagikan pedoman dalam membuat Peta Pikiran
(mind map), satu lembar kertas hvs dan pensil warna pada
tiap-tiap kelompok;
4) Guru menjelaskan langkah-langkah membuat Peta Pikiran
(mind map);
5) Guru meminta untuk tiap-tiap kelompok berdiskusi
membuat Peta Pikiran (mind map) tentang materi sumber
energi dan kegunaanya;
75
6) Setiap kelompok memulai membuat Peta Pikiran (mind
map);
7) Guru mengamati kegiatan dan membimbing siswa pada
saat membuat Peta Pikiran (mind map);
8) Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan dari gagasan baru melalui Peta Pikiran
(mind map) yang telah dibuat siswa secara berkelompok;
dan
9) Guru memberikan kesempatan siswa atau kelompok lain
untuk memberi pertanyaan ataupun tanggapan.
c) Konfirmasi
1) Guru bersama siswa membahas hasil pembelajaran yang
telah dilaksanakan;
2) Guru memberikan stiker bintang pada kelompok yang
aktif;
3) Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa
tentang materi sumber energi dan kegunaanya;
4) Guru mengamati setiap siswa saat mengerjakan soal dan
memberi teguran jika ada yang menyontek; dan
5) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah
pahaman, memberikan penguatan, dan kesimpulan tentang
materi sumber energi dan kegunaanya;
76
3) Kegiatan Akhir (10 menit)
a) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah
dibahas yaitu materi sumber energi dan kegunaanya;
b) Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada
pertemuan yang akan datang; dan
c) Guru menutup pelajaran dengan do’a, dan salam penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan selama proses pembelajaran,
peneliti secara langsung melakukan pengamatan dengan lembar
pengamatan yang telah disusun sebagaimana pada Siklus I dan
Siklus II. Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui
keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan
metode Peta Pikiran (mind map) dan partisipasi siswa selama proses
pembelajaran. Tindakan pada siklus III ini, peneliti mengamati
apakah ada perubahan tingkah laku dan prestasi siswa dari Siklus
sebelumnya. Hasil pengamatan dituliskan dalam lembar catatan
lapangan yang terlampir.
d. Refleksi
Pelaksanaan Siklus III ini siswa mengikuti pembelajaran
dengan baik. Kelemahan-kelemahan yang terjadi di Siklus II juga
dapat diatasi pada Siklus III ini. Penelitian dihentikan sampai Siklus
III karena hasil belajar siswa sudah menunjukkan indikator
ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu ≥ 85% siswa tuntas
77
belajar. Siswa yang belum tuntas pada Siklus III akan diberikan
tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau
oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
Tahapan pelaksanaan pembelajaran Siklus I – Siklus III dapat dilihat
pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I – Siklus II
Perencanaan
SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
SIKLUS II
Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS III
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
78
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Deskripsi Data Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Senin 12 Februari
2018. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi
pokok yang diajarkan pada siklus I gerak benda dan hal-hal yang
memengaruhi gerak benda. Peneliti mendapat gambaran bahwa para siswa
terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan metode Peta
Pikiran (mind map) meskipun belum semua siswa memerhatikan
penjelasan guru dan juga belum aktif dalam mengikuti diskusi.
Pelaksanaan proses pembelajaran sudah dianggap berjalan cukup baik dan
lancar. Nilai hasil belajar pada Siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. Ahmad Fakhurrozi Alhanafi 50 Belum Tuntas
2. Andrian Tegar Maulana 60 Belum Tuntas
3. Anisa Dwi Wulandari 80 Tuntas
4. Davin Maulana Ibrahim 65 Tuntas
5. Dwi Nugroho 70 Tuntas
6. Elvita Rhania Athollah 40 Belum Tuntas
7. Jessica Putri Anggrainy 85 Tuntas
8. Laksono Ardi Nugroho 80 Tuntas
9. Luklu Nur Mulyasari 60 Belum Tuntas
10. Muhammad Yusuf Akbar 60 Belum Tuntas
11. Nio Novita Sari 50 Belum Tuntas
12. Nurul Sita Kartika 85 Tuntas
13. Saputra Ardiansah 60 BelumTuntas
14. Syara Assija Nursotyani 70 Tuntas
15. Widiawati 50 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 40
Rata-rata 64,34
(Sumber: Data Primer)
79
Keterangan:
Tuntas = 7 siswa
Belum Tuntas = 8 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
persentase ketuntasan =
=
= 46,67%
= 47% (Pembulatan)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang
dicapai siswa pada Siklus I mencapai 64,34 dari jumlah siswa kelas III.
Siswa yang tuntas belajar berjumlah 7 siswa (47%), sedangkan siswa yang
belum tuntas belajarnya berjumlah 8 siswa (53%). Siklus I ini secara
klasikal pembelajaran belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 65 hanya mencapai 47% dari jumlah siswa secara
keseluruhan. Hasil persentase belum mencapai indikator keberhasilan yaitu
85%, jadi peneliti harus melaksanakan siklus selanjutnya yaitu Siklus II
pada waktu yang telah ditentukan.
2. Deskripsi Siklus II
Penelitian Siklus II dilaksanakan pada hari Senin19 Februari 2018.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada siklus II bentuk-bentuk energi dalam kehidupan
sehari-hari. Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada Siklus I diperbaiki
pada Siklus II. Hasil pengamatan pada Siklus II, peneliti mendapat
gambaran bahwa masih ada lima siswa yang menengok ke bangku
80
temannya, untuk melihat pekerjaan temannya dan pada saat presentasi ada
tiga siswa yang kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil Peta
Pikiran (mind map) yang telah dibuatnya. Pembelajaran pada Siklus II
masih ditemui kelemahan, namun secara keseluruhan pembelajaran pada
Siklus II sudah berjalan lebih baik dari pada Siklus I. Nilai hasil belajar
siswa pada Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. Ahmad Fakhurrozi Alhanafi 55 Belum Tuntas
2. Andrian Tegar Maulana 50 Belum Tuntas
3. Anisa Dwi Wulandari 80 Tuntas
4. Davin Maulana Ibrahim 70 Tuntas
5. Dwi Nugroho 70 Tuntas
6. Elvita Rhania Athollah 65 Tuntas
7. Jessica Putri Anggrainy 90 Tuntas
8. Laksono Ardi Nugroho 80 Tuntas
9. Luklu Nur Mulyasari 90 Tuntas
10. Muhammad Yusuf Akbar 70 Tuntas
11. Nio Novita Sari 70 Tuntas
12. Nurul Sita Kartika 90 Tuntas
13. Saputra Ardiansah 70 Tuntas
14. Syara Assija Nursotyani 60 Belum Tuntas
15. Widiawati 60 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50
Rata-rata 71,34
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 11 siswa
Belum Tuntas = 4 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Persentase ketuntasan =
=
= 73,33%
= 73% (Pembulatan)
81
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa
pada siklus II 71,34. Siswa yang sudah tuntas belajar terdapat 11 siswa
(73%), sedangkan yang belum tuntas belajar 4 siswa (27%). Siklus II ini
secara klasikal siswa belum tuntas belajar karena siswa yang memperoleh
nilai ≥ 65 hanya 73%, sedangkan kriteria ketuntasan klasikal ≥ 85%. Jadi
peneliti akan melaksanakan siklus selanjutnya yaitu Siklus III.
3. Deskripsi Siklus III
Penelitian siklus III dilaksanakan pada hari Senin 26 Februari 2018.
Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit). Materi pokok
yang diajarkan pada Siklus III sumber energi dalam kehidupan sehari-hari.
Kelemahan-kelemahan pada Siklus II berhasil diperbaiki pada
pembelajaran Siklus III. Pembelajaran pada Siklus III dapat berlangsung
sesuai yang telah direncanakan. Proses pembelajaran pada siklus III sudah
berjalan dengan baik. Nilai hasil belajar siswa pada siklus III dapat dilihat
pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus III
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1. Ahmad Fakhurrozi Alhanafi 70 Tuntas
2. Andrian Tegar Maulana 75 Tuntas
3. Anisa Dwi Wulandari 90 Tuntas
4. Davin Maulana Ibrahim 75 Tuntas
5. Dwi Nugroho 75 Tuntas
6. Elvita Rhania Athollah 60 Belum Tuntas
7. Jessica Putri Anggrainy 90 Tuntas
8. Laksono Ardi Nugroho 90 Tuntas
9. Luklu Nur Mulyasari 85 Tuntas
10. Muhammad Yusuf Akbar 80 Tuntas
11. Nio Novita Sari 75 Tuntas
12. Nurul Sita Kartika 90 Tuntas
13 Saputra Ardiansah 80 Tuntas
14. Syara Assija Nursotyani 80 Tuntas
15. Widiawati 70 Tuntas
Bersambung....
82
Sambungan.
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
Rata-rata 79,34
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 14 siswa
Belum Tuntas = 1 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
Persentase ketuntasan =
=
= 93,33%
= 93% (Pembulatan)
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari jumlah seluruh
siswa kelas III adalah 79,34. Siklus III siswa yang tuntas belajar terdapat
14 siswa (93%), sedangkan siswa yang belum tuntas belajar ada 1 siswa
(7%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pada Siklus III
pembelajaran sudah dianggap tuntas karena sudah mencapai kriteria
ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu ≥ 85% dari jumlah siswa
memperoleh nilai ≥ 65. Pembelajaran pada siklus III dianggap berhasil
sehingga penelitian dihentikan sampai siklus III.
B. Pembahasan
Berdasarkan analisis pengumpulan data maka diperoleh kesimpulan
tentang data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat
pada Tabel 4.4 berikut:
83
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus 1 - Siklus III
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
1 64,34 Tuntas 7 47%
Belum Tuntas 8 53%
II 71,34 Tuntas 11 73%
Belum Tuntas 4 27%
III 79,34 Tuntas 14 93%
Belum Tuntas 1 7%
(Sumber: Data Primer)
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan hasil
belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Peningkatan hasil belajar siswa
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan meode Peta Pikiran (mind
map) merupakan sebagai bukti keberhasilan penggunaan metode
pembelajaran ini.
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada Siklus I siswa
yang tuntas belajar sejumlah 7 siswa (47%), sedangkan yang belum tuntas
belajar sejumlah 8 siswa (53%) dengan nilai rata-rata 64,34. Berdasarkan
hasil tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan,
maka dilanjutkan siklus II dengan materi dan waktu yang berebeda. Hasil
belajar siklus II diperoleh data, 11 siswa (73%) tuntas belajar dan 4 siswa
(27%) belum tuntas belajar dengan nilai rata-rata 71,34. Berdasarkan
perolehan nilai tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar dari Siklus I ke
Siklus II terjadi peningkatan 26%.
Hasil belajar yang diperoleh siswa pada Siklus II juga belum memenuhi
kriteria ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu 85% dari jumlah
seluruh siswa tuntas belajar. Penelitian ini dilanjutkan pada Siklus III dengan
materi dan waktu yang berbeda. Hasil belajar siswa pada siklus III terdapat 14
siswa (93%) tuntas belajar dan 1 siswa (7%) belum tuntas belajar dengan nilai
84
rata-rata 79,34. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa nilai hasil
belajar siswa dari Siklus II ke Siklus III mengalami peningkatan 20%.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus III sudah memenuhi kriteria ketuntasan
belajar yang telah ditetapkan yaitu 93% dari jumlah seluruh siswa sudah tuntas
belajar sehingga PTK dihentikan pada Siklus III ini. Siswa yang belum tuntas
pada Siklus III akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau
remidiasi yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat
tuntas belajar.
Pembahasan tersebut dapat digambarkan dengan menggunakan
Gambar 4.1 tentang hasil belajar siswa.
Gambar 4.1 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I - Siklus III
(Sumber: Data Primer)
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah
diterapkan metode Peta Pikiran (mind map) terjadi peningkatan dari siklus I
47% siswa tuntas belajar, siklus II 73% siswa tuntas belajar, dan siklus III
93% siswa tuntas belajar. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari siklus I
ke siklus II 26% dan siklus II ke siklus III 20%.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Siklus I Siklus II Siklus III
85
Berdasarkan pelaksanaan PTK menggunakan metode Peta Pikiran
(mind map) pokok bahasan energi dan perubahannya telah berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali tahun 2018.
86
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Metode Peta Pikiran (mind map) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada materi energi dan
perubahannya kelas III SD Negeri Garangan Kecamatan Wonosegoro
Kabupaten Boyolali tahun 2018. Peningkatan siswa yang tuntas belajar dari
siklus I ke siklus II 26 % dan siklus II ke siklus III 20%. Hal ini dapat dilihat
dari perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 47% siswa tuntas
belajar, siklus II 73% siswa tuntas belajar, dan siklus III 93% siswa tuntas
belajar. Siswa yang belum tuntas pada siklus III akan diberikan tindakan
mandiri berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru
sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
B. Saran
1. Siswa
a. Siswa aktif dalam mengikuti proses pembelajaran maupun dalam
diskusi kelompok; dan
b. Siswa percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusi dan saat
mengerjakan tugas.
2. Guru
a. Guru menerapkan metode pembelajaran Peta Pikiran (mind map) pada
mata pelajaran IPA melalui pokok bahasan lain, karena hasil penelitian
87
menunjukkan bahwa penggunaan metode Peta Pikiran (mind map)
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan perubahannya;
b. Guru memberikan memotivasi siswa supaya aktif dalam pembelajaran;
dan
c. Guru memberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau
remidiasi bagi siswa yang belum tuntas belajar sehingga diharapkan
semua siswa dapat tuntas belajar.
3. Sekolah
Pihak sekolah hendaknya melakukan bimbingan terhadap guru agar
kreatif dan inovatif dalam menerapkan metode atau strategi baru yang
sesuai dengan materi yang dijarkan.
88
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supatmi. 2000. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Anitah, Sri. 2012. Strategi Pembelajaran di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. Suhardjono & Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
________ .2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Baharuddin, dan Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Buzan, Tony. 2006. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto dan Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembeajaran Inovatif. Yogyakarta:
Gava Media.
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Fatimah, Siti. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perbahan Lingkungan
Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas IV Semester II Di Ma’arif
Kutowinangun Tingkir Salatiga Tahun Pelajaran 2014/205. Skripsi.
Tidak Diterbitkan. Salatiga: IAIN Salatiga.
Hamzan, B. Uno dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar Dengan Pendekatan
PAIKEM. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamzan, Nina Lamatenggo dan Satria. 2012. Menjadi Peneliti PTK yang
Profesional. Jakarta: Bumi Aksara.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
89
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas, Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks.
Melati, Ratna Rima. 2014. Rangkuman Pengetahuan Lengkap untuk SD.
Jogjakarta: Nusa Creativa.
Purwaningsih, Ida. 2015. Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar IPA Materi
Pesawat Sederhana Melalui Metode Eksperimen dan Mind Map pada
Siswa Kelas V SD Negeri 2 Baturagung Kecamatan Gubug Kabupaten
Grobogan Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Tidak Diterbikan.
Salatiga: IAIN Salatiga.
Purwantari, Teguh dan Kartono. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Pusat
Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Rumanti, Dani Nur. 2015. Pengaruh Penerapan Mind Map Terhadap Hasil
Belajar Kognitif Ilmu Pengetahuan Alam pada Siswa Kelas IV SD Gugus
Hasanuddin Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Skripsi.
Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.
Sam’s, Rosma Hartiny. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.
Setia, Hayati Purnama, Kusnin dan Nunuk Siti Rahayu. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam untuk SD dan MI Kelas 3. Jakarta: Piranti Darma Kolakatama.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Anggota IKAPI.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Suwardi. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press.
Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA. Jakarta: PT Bumi Aksara.
90
LAMPIRAN
91
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Nur Hayati
Nim : 115-13-032
Fakultas/ Jurusan : FTIK/ PGMI
Dosen PA : Dr. Fatchurrohman, M.Pd.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Nilai
1. Sertifikat (OPAK) STAIN Salatiga
2013”
26 -27 Agustus 2013 Peserta 3
2. Sertifikat Tarbiyah STAIN Salatiga
2013”
29 Agustus 2013 Peserta 3
3. Sertifikat User Education UPT
Perpustakaan Salatiga.
16 september 2013 Peserta 2
4. Sertifikat Training Pembuatan
Makalah oleh LDK Darul Amal
18 September 2013 Peserta 2
5. Sertifikat Seminar Nasional Bahasa
Arab “ Upaya Manusia Eksistensi
dan Masa Depan Pembelajaran
Bahasa Arab”
09 Oktober 2013 Peserta 8
6. Piagam Penghargaan LDK Darul
Amal “Kajian Intensif Mahasiswa
(KISMIS)“
10 Oktober 2013 Peserta 2
7. Surat Keterangan Mengajar di TPA
Al-ikhsan Losari Garangan
Wonosegoro Boyolali Periode
Oktober 2013 s/d September 2014
15 Oktober 2013 Pengajar 7
8. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode Mei 2013
5 November 2013 Sekretari
s
4
s/d April 2014
9. Piagam Penghargaan Bakti sosial
(Baksos) KE-VII “Forum
Mahasiswa Temanggung di Salatiga
(Formatas) Tahun 2013”.
13-16 Oktober 2013 Panitia 3
11. Piagam Penghargaan “ dalam Acara
Kegiatan Bersih Kota Bersama
Dinas Pekerjaan Umun (DPU) Kab.
Temanggung dan Siswa MAN Kab.
Teamanggung”
07 November 2013 Panitia 3
12. Piagam Penghargaan “ dalam Acara
Kegiatan Bersih Kota Bersama
Dinas Pekerjaan Umun (DPU) Kab.
Temanggung dan Siswa Komunitas
Pelajar Mahasiswa Kab.
Temanggung (KPM Yogyakarta).
12 Januari 2014 Panitia 2
13. Piagam Penghargaan Sarasehan
Akbar Bersama Tokoh Nasional
“Komitmen Politik Islam dalam
Menata Arah Masa Depan Bangsa
Indonesia”
15 Maret 2014 Peserta 2
14. Sertifikat Forum Mahasiswa
Temanggung di Salatiga (Formatas)
“Penyuluhan Pengelolaan Sampah”
yang diselenggarakan Bank Sampah
Perunahan Tawang Sari Kab.
Temanggung
16 Maret 2014 Panitia 3
15. Sertifikat Seminar “Tafsir Tematik”
JQH Al-furqon STAIN Salatiga.
17 Mei 2014 Peserta 2
16. Piagam Penghargaan dalam Acara 09 Juni 2014 Peserta 2
IPSI (Islamic Public Speaking
Training)
17. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode Mei 2014
s/d April 2015
06 Agustus 2014 Sekretari
s
4
18. Sertifikat PLCPP XXIV “PLCPP
sebagai Langkah Rekonstruktif
Karakter Pandega dalam
Membangun Racana yang Loyal
dan Bermartabat”
26-29 September
2014
Peserta 4
19. Surat Keterangan Mengajar di TPA
Al-ikhsan Losari Garangan
Wonosegoro Boyolali Periode
Oktober 2014 s/d September 2015.
15 oktober 2014 Pengajar 7
20. Piagam Penghargaan “Dalam Acara
Penghijauan Hutan Gunung Sindoro
Temanggung”
08 Februari 2015 Panitia 2
21. Sertifikat Seminar Nasional“
ASEAN Economic Community
2015; Prospects and Challenges For
Islamic Higher Education of IAIN
Salatiga”
28 February 2015 Peserta 8
22. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode Mei 2015
s/d April 2016.
06 Juli 2015 Humas 4
23. Surat Keterangan Mengajar di TPA
Al-ikhsan Losari Garangan
Wonosegoro Boyolali Periode
Oktober 2015 s/d September 2016.
15 Oktober 2015 Pengajar 7
24. .Sertifikat Seminar Nasional 19 April 2016 8
“Dengarkan Bisikan Alam Tentang
Manusia” MAPALA MITAPASA
IAIN Salatiga.
25. Sertifikat Seminar “ Stay Positive
IAIN Salatiga.
26 Mei 2016 Peserta 2
26. Surat Keterangan Aktif Organisasi
Karang Taruna Periode Mei 2016
s/d April 2017.
19 september 2016 Bendaha
ra
4
96
97
98
99
100
101
102
IDENTITAS KOLABORATOR
1. Nama : Zoeh Baniyah, S.pd.
2. NIP : 196403021983042 004
3. TTL : Boyolali 02 maret 1964
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Alamat : Garangan Rt 01 Rw 01 Kec. Wonosegoro Kab.
Boyolali
7. Pekerjaan : PNS
8. Jabatan : Wali Kelas III
103
NILAI ULANGAN HARIAN (PRA SIKLUS)
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1. Ahmad Fakhurrozi Alhanafi 65 55 Belum Tuntas
2. Andrian Tegar Maulana 65 50 Belum Tuntas
3. Anisa Dwi Wulandari 65 65 Tuntas
4. Davin Maulana Ibrahim 65 60 Belum Tuntas
5. Dwi Nugroho 65 30 Belum Tuntas
6. Elvita Rhania Athollah 65 40 Belum Tuntas
7. Jessica Putri Anggrainy 65 50 Belum Tuntas
8. Laksono Ardi Nugroho 65 45 Belum Tuntas
9. Luklu Nur Mulyasari 65 70 Tuntas
10. Muhammad Yusuf Akbar 65 60 Belum Tuntas
11. Nio Novita Sari 65 60 Belum Tuntas
12. Nurul Sita Kartika 65 75 Tuntas
13. Saputra Ardiansah 65 50 Belum Tuntas
14. Syara Assija Nursotyani 65 60 Belum Tuntas
15. Widiawati 65 40 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 75
Nilai Terendah 30
Rata-rata 54
Tuntas 3 Siswa
Persentase Ketuntasan 20%
Tidak Tuntas 12 Siswa
Persentase Ketuntasan 80%
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Garangan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : III / II
Materi pokok : Energi dan Perubahannya
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan
sumber energi.
B. Kompetensi Dasar
Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh
bentuk, dan ukuran.
C. Indikator
1. Menyebutkan berbagai gerak benda, misalnya: menggelinding, jatuh,
mengalir, memantul, dan berputar; dan
2. Menjelaskan hal-hal yang mempengaruhi gerak benda, misalnya: berat-
ringan, bentuk, dan permukaan benda (kasar-halus).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode Peta Pikiran (mind map) siswa dapat menyebutkan
pengertian gerak benda dengan benar; dan
2. Melalui metode Peta Pikiran (mind map) siswa dapat menjelaskan hal-hal
yang mempengaruhi gerak benda dengan benar.
E. Materi Ajar
Gerak Benda
Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Benda tidak hidup
dapat bergerak jika ada yang menggerakkannya. Gerak benda merupakan
perpindahan kedudukan benda dari suatu tempat ke tempat lain.
Mahluk hidup bergerak dengan sendiri, benda mati dapat bergerak karena
pengaruh benda dari luar. Contohnya, anak berlari, burung terbang, katak
melompat, bola menggelinding karena ditendang, air mengalir dari tempat
tinggi ke tempat yang lebih rendah.
a. Jenis-jenis Gerak Benda
a. Gerak Menggelinding dan Berputar
Gerak berputar merupakan gerakan berkeliling yang bertumpu
pada satu titik pusat, disebabkan karena hentakan atau perbedaan
tekanan. Contoh gasing yang berputar, sedangkan menggelinding
merupakan gerakan berputar dengan disertai perpindahan tempat,
disebabkan oleh perpindahan posisi. Contoh bola yang
menggelinding setelah ditendang. Gambar contoh gerak benda
menggelinding dan berputar dapat ditampilkan pada Gambar 1.1
Gambar 1.1 Bola Menggelinding dan Berputar.
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 88)
b. Gerak Memantul
Gerak memantul merupakan gerak berbalik disebabkan benda
mengenai benda yang lebih keras dari pada bidang datar atau tegak.
Benda yang lebih mudah di pantulkan yaitu benda yang bersifat elastis
contohnya bola basket. Gambar contoh gerak memantul dapat
ditampilkan pada Gambar 1.2
Gambar 1.2 Bola Memantul
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 90)
c. Gerak Jatuh
Gerak jatuh merupakan gerak yang dialami oleh benda yang
dilepaskan dari ketinggian. Benda dikatakan jatuh jika posisinya
berubah dari atas ke bawah, Contoh: buah jatuh dari pohonya. Gerak
jatuh benda di sebabkan oleh gaya tarik bumi. Benda akan jatuh jika
tidak ada penahanya. Gambar contoh gerak jatuh dapat ditampilkan
pada Gambar 1.3
Gambar 1.3 Bola Jatuh
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 89)
d. Gerak Mengalir
Gerak mengalir merupakan gerak benda cair dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah, contohnya air terjun, air hujan. Air
mengalir dapat menggerakan benda yang terapung, contohnya perahu
melaju melalui aliran air sehingga dapat di gunakan untuk
menyeberangi sungai. Contoh gerak mengalir dapat ditampilkan pada
Gambar 1.4
Gambar 1.4 Air Mengalir
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 90)
3. Hal-hal yang Memengaruhi Gerak Benda
Gerakan benda dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu pertama ukuran
benda, benda yang berbentuk kecil dan ringan akan lebih mudah bergerak
dan jarak tempuhnya jauh. Kedua bentuk permukaan benda, benda yang
semakin kasar permukaanya akan semakin sulit menggelinding dan benda
yang bentuk permukaanya halus akan semakin mudah menggelinding.
Ketiga bentuk permukaan lintasan, dan bentuk permukaan benda.
a. Ukuran Benda
Benda yang berbentuk kecil dan ringan akan lebih mudah
bergerak dan jarak tempuhnya jauh. Benda yang ukurannya besar dan
berat akan sulit bergerak dan jarak tempuhnya dekat. Gambar contoh
ukuran benda dapat memengaruhi gerak benda dapat ditampilkan pada
Gambar 1.5
Gambar 1.5 Menjatuhkan dan Menggelindingkan Bola Besar
dan Kecil
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 91)
b. Bentuk Permukaan Benda
Bentuk permukaan benda semakin kasar, benda akan semakin
sulit menggelinding. Semakin halus permukaan benda, benda akan
semakin mudah menggelinding. Bentuk permukaan halus merupakan
bentuk yang tidak bersudut. Contohnya bola, lingkaran, dan roda.
Gambar contoh bentuk permukaan benda dapat memengaruhi gerak
benda dapat ditampilkan pada Gambar 1.6
Gambar 1.6 Bola dan Balok Digelindingkan
(Sumber: Puwantari dan Kartono, 2010: 93)
c. Bentuk Permukaan Lintasan
Gerak benda dipengaruhi oleh bentuk permukaan lintasan.
Semakin halus permukaan lintasan, gerak benda semakin cepat. Gerak
benda lambat, jika permukaan lintasan kasar.
d. Luas Permukaan Benda
Benda dengan jenis dan berat sama kecepatan jatuhnya
mungkin berbeda. Hal ini disebabkan oleh pengaruh luas permukaan
benda itu. Kertas yang dilipat mempunyai luas permukaan kecil
sehingga gerak jatuh kertas itu lebih cepat dibanding lembaran kertas
yang luas permukaannya lebih besar.
F. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam;
b. Guru mengajak siswa melakukan do’a bersama sebelum memulai
pelajaran;
c. Guru menyapa siswa dan melakukan presensi;
d. Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi gerak
benda; dan
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru menjelaskan garis besar materi gerak benda dan hal-hal yang
memengaruhi gerak benda; dan
2) Guru menjelaskan materi dengan membuat Peta Pikiran (mind map)
dengan materi gerak benda dan hal-hal yang memengaruhi gerak
benda.
b. Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok dengan cara berhitung,
masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa;
2) Guru menjelaskan langkah-langkah dalam membuat Peta Pikiran
(mind map) dengan materi gerak benda dan hal-hal yang
memengaruhi gerak benda;
3) Guru membagikan pedoman pembuatan Peta Pikiran (mind map)
pada tiap-tiap kelompok;
4) Guru membagikan satu lembar kertas hvs dan pensil warna pada
tiap-tiap kelompok;
5) Guru meminta untuk tiap-tiap kelompok berdiskusi membuat Peta
Pikiran (mind map) tentang materi gerak benda, dan hal-hal yang
memengaruhi gerak benda;
6) Guru mengawasi jalannya diskusi dan memberi batasan waktu saat
diskusi kelompok;
7) Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan dari gagasan baru melalui Peta Pikiran (mind
map) yang telah dibuat siswa secara berkelompok; dan
8) Guru memberikan kesempatan siswa atau kelompok lain untuk
memberi pertanyaan ataupun tanggapan.
c. Konfirmasi
1) Guru bersama siswa membahas hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan;
2) Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa; dan
3) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan, dan kesimpulan tentang materi
gerak benda dan hal-hal yang memengaruhi gerak benda.
3. Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas yaitu
tentang materi gerak benda dan hal-hal yang memengaruhi gerak benda;
b. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan yang
akan datang tentang materi bentuk energi dan kegunaanya; dan
c. Guru menutup pelajaran dengan do’a, dan salam penutup.
G. Metode Pembelajaran
1. Peta pikiran (mind map)
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Diskusi kelompok
5. Penugasan
H. Media dan Sumber Pembelajaran.
Media:
1. Kertas hvs; dan
2. Pena dan pensil warna
Sumber Belajar:
1. Purwantari Teguh, dan Kartono. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Pusat
Perbukuan Kementrian Pendidikan nasional.
I. Penilaiaan
1. Bentuk penilaian: Tes
2. Jenis penilaian: Tertulis
3. Instrumen penilaian:
a. Soal pilihan ganda;
b. Soal isian singkat.
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban
yangpaling benar!
1. Benda mati jika kena rangsangan akan . . . .
a. Diam c. Bergerak
b. Baik-baik saja d. Tenang
2. Benda berikut tidak dapat bergerak sendiri, yaitu . . . .
a. Kucing c. Bayi kucing
b. Anak kucing d. Patung kucing
3. Bola yang dilempar ke tembok, bergerak . . . .
a. Memutar c. Menggelinding
b. Memantul d. Berkeliling
4. Bola jatuh, jika dilempar dari . . . .
a. Bawah c. Samping
b. Atas d. Belakang
5. Berikut ini yang merupakan gerakan berputar yaitu . . . .
a. Gerakan melempar batu
b. Gerakan bola menggelinding
c. Gerakan air sungai
d. Gerakan air terjun
6. Meja didorong akan bergerak . . . .
a. Menggelinding c. Berputar
b. Bergeser d. Terlempar
7. Berikut merupakan benda yang paling sulit menggelinding adalah .
. . .
a. Roda c. Balok
b. Bola d. Kelereng
8. Gerakan air di sungai disebut . . . .
a. Mengalir c. Memancur
b. Merambat d. Memantul
9. Gerakan yang teratur dan bergetar disebut . . . .
a. Energi c. Gerakan
b. Gaya d. Getaran
10. Bola lebih mudah menggelinding di atas . . . .
a. Jalan berbatu c. Jalan berpasir
b. Jalan terjal d. Jalan beraspal
B. Istilah titik-titik berikut ini!
1. Benda lebih cepat bergerak jika mempunyai permukaan . . . .
2. Benda bergerak jika terkena . . . dari luar.
3. Air bergerak dari tempat tinggi menuju ke . . . .
4. Gerakan berbalik arah disebut gerak . . . .
5. Roda berputar pada bagian . . . .
Kunci Jawaban:
A.
1. C 6. B
2. D 7. C
3. A 8. A
4. B 9. D
5. D 10. D
B.
1. Halus
2. Rangsangan
3. Rendah
4. Memantul
5. Porosnya
Pedoman penilaiaan:
A. Benar 10 x 5 = 50
B. Benar 1 x 50 = 50 +
100
114
116
118
119
Lembar Observasi Siswa pada Pelaksanaan Pembelajaran IPA
Melalui Metode Peta Pikiran (mind map)
Nama Sekolah : SD Negeri Garangan Kec. Wonosegoro
Hari/tanggal : Senin 12 Februari 2018
Siklus/pertemuan : I/1
Petunjuk:
1. Lembar observasi diisi oleh pengamat (peneliti); dan
2. Berilah tanda (√) pada setiap nomor jika sesuai dengan aspek yang
diamati, kemudian deskripsikan hasil pengamatan yang tampak selama
proses tindakan berlangsung.
No. Aspek yang diamati Pelaksanaan
Deskripsi Ya Tidak
1. Siswa mengikuti proses
pembelajaran menggunakan
metode Peta Pikiran (mind
map).
√ Siswa mengikuti
pembelajaran metode Peta
Pikiran (mind map) dengan
cukup baik.
2. Siswa mendengarkan
penjelasan guru dengan
seksama.
√ Siswa memerhatikan
penjelasan guru dengan
cukup baik.
3. Siswa semangat dalam
menjawab appersepsi yang di
sampaikan oleh guru materi
gerak benda dan hal-hal yang
memengaruhi gerak benda.
√ Siswa menjawab pertanyaan
appersepsi yang diberikan
oleh guru dengan cukup baik.
4.
Antusias dalam proses
pembelajaran dengan metode
Peta Pikiran (mind map)
materi gerak benda dan hal-
hal yang memengaruhi gerak
benda.
√ Siswa cukup antusias dalam
pembelajaran metode Peta
Pikiran (mind map) pada
materi gerak benda dan hal-
hal yang memengaruhi gerak
benda.
5. Kesungguhan siswa dalam
membuat Peta Pikiran (mind
map) materi gerak benda dan
hal-hal yang memengaruhi
gerak benda.
√ Terdapat 7 siswa yang
bermain sendiri dan masih
kurang serius dalam membuat
Peta Pikiran (mind map)
sehingga kelas menjadi
kurang kondusif.
121
Lembar Observasi Guru pada Pelaksanaan Pembelajaran IPA
Melalui Metode Peta Pikiran (mind map)
Nama Sekolah : SD Negeri Garangan Kec. Wonosegoro
Hari/tanggal : Senin 12 Februari 2018
Siklus/pertemuan : I/1
Perintah:
1. Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran
yang dilakukan guru. Lembar observasi diisi oleh pengamat (peneliti); dan
2. Pengamat memberikan tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “ Tidak “
berdasarkan kondisi sebenarnya “Ya” jika guru melakukan tindakan dan
“Tidak” jika guru tidak melakukan tindakan, kemudian deskripsikan hasil
pengamatan yang tampak selama proses tindakan berlangsung.
No. Aspek yang diamati Pelaksanaan
Deskripsi Ya Tidak
1. Guru menyiapkan materi
gerak benda yang akan
disampaikan.
√
Guru dibantu peneliti
menyiapkan materi gerak
benda yang akan disampaikan
pada siklus I.
2. Guru menyiapkan
perlengkapan (alat-alat dan
bahan) yang akan digunakan.
√ Guru dibantu peneliti
menyiapkan perlengkapan
proses pembelajaran dengan
metode Peta Pikiran (mind
map) yaitu kertas hvs, pensil,
spidol, dan crayon.
3. Guru menunjukkan contoh
media dengan Peta Pikiran
(mind map) yang menarik
tentang materi gerak benda.
√ Guru sudah menunjukkan
contoh Peta Pikiran (mind
map) materi gerak benda tetapi
belum bisa menarik perhatian
siswa.
4. Guru menjelaskan langkah-
langkah membuat Peta
Pikiran (mind map) materi
gerak benda, dengan jelas dan
mudah dipahami oleh siswa.
√ Guru sudah menjelaskan
langkah-langkah membuat Peta
Pikiran (mind map), akan tetapi
siswa masih banyak yang belum
paham dan bingung.
123
Pedoman Pembuatan Peta Pikiran (mind map)
Materi Gerak Benda
A. Tujuan: Siswa dapat membuat Peta Pikiran (mind map) tentang materi gerak
benda dengan benar.
B. Alat dan Bahan
1. Kertas hvs
2. Spidol
3. Crayon
C. Langkah Kegiatan
1. Buatlah Peta Pikiran (mind map) materi gerak benda dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a) Tentukan ide utama pada materi gerak benda yang dimulai dari bagian
tengah kertas kosong;
b) Ide utama materi gerak benda dapat menggunakan gambar (simbol).
Gambar bermakna seribu kata, yang membuat siswa tetap terfokus,
konsentrasi, dan mengaktifkan kerja otak;
c) Siapkan kertas hvs dengan posisi mendatar;
d) Gunakan warna yang menarik agar Peta Pikiran (mind map) yang
kalian buat akan lebih hidup dan menyenangkan;
e) Hubungkan cabang-cabang utama pada gambar pusat. Hubungkan
cabang-cabang tingkat dua ke tingkat satu, dan seterusnya dengan
menggunakan garis hubung yang melengkung;
f) Tulislah satu kata kunci untuk setiap garis; dan
g) Langkah terakhir, gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang
untuk memperjelas kata kunci:
2. Selesai mengerjakan presentasikan hasil Peta Pikiran (mind map) mu di
depan kelas.
3. Mintalah saran/ komentar dari guru maupun temanmu.
124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan pendidikan : SD N Garangan
Materi pembelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi pokok : Energi dan Perubahannya
Kelas/Semester : III/II
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai cara gerak benda hubungannya dengan energi dan
sumber energi
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak,
getaran dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
1. Menyebutkan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari; dan
2. Menjelaskan kegunaan energi dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode Peta Pikiran (mind map) siswa dapat menyebutkan bentuk
energi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar; dan
2. Melalui metode Peta Pikiran (mind map) siswa dapat menjelaskan manfaat
bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
E. Materi Ajar
Bentuk Energi dalam Kehidupan Sehari-hari
Energi adalah kemampuan untuk melakukan suatu aktivitas atau
kegiatan (Melati, 2014: 138). Energi sangat berpengaruh dalam kehidupan
sehari-hari. Manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari membutuhkan
energi. Bentuk-bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari yaitu ada energi
panas, energi gerak, dan energi getaran.
1. Energi Panas
Energi panas merupakan energi yang terdapat dalam benda-benda
panas. Contoh sumber energi panas adalah matahri dan api. Gambar
contoh energi panas dapat ditampilkan pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Menjemur Pakaiaan dan Api Unggun
(Sumber: Purwantari dan Kartono, 2010: 95)
2. Energi Gerak
Energi gerak merupakan energi yang disebabkan karena gerakan,
energi gerak sangat bermanfaat untuk kehidupan. Layang-layang dapat
terbang karena adanya angin, layang-layang mendapat energi gerak dari
angin. Perahu layar juga dapat berlayar dilaut. Perahu layar menggunakan
energi gerak dari angin. Baling-baling kincir angin dapat bergerak karena
tertiup angin. Energi gerak juga dapat menghangatkan tubuh. Gambar
contoh energi gerak dapat ditampilkan pada Gambar 2.3
Gambar 2.3 Layang-layang Terbang dan Menggosok-gosokkan Tangan
(Sumber: Purwantari dan Kartono, 2010: 97)
4. Energi Getaran
Getaran dihasilkan oleh getaran suatu benda. Getaran merupakan
gerakan yang teratur dan berulang. Dawai gitar yang dipetik akan bergetar,
getaran dawai menghasilkan bunyi. Seruling yang ditiup juga dapat
berbunyi, udara dalam suling bergetar saat ditiup, sehingga menghasilkan
bunyi. Contoh lain dari energi getar yaitu garputala. Garputala merupakan
suatu alat musik, berbentuk seperti garpu. Alat ini dibunyikan dengan cara
dipukulkan, kemudian garputala akan bergetar, getaran akan menghasilkan
bunyi. Gambar contoh energi getaran dapat ditampilkan pada Gambar 2.4
Gambar 2.4 Meniup Seruling
(Sumber: Purwantari dan Kartono 2010: 98)
Bentuk energi lain masih banyak lagi misalnya, energi cahaya,
energi bunyi, energi listrik, dan energi kimia.
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal ( 10 menit)
a. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa;
b. Guru mengkondisikan kelas supaya siswa tenang;
c. Guru menyapa siswa dan melakukan presensi;
d. Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi bentuk-
bentuk energi dan kegunaanya; dan
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (50 Menit)
a. Eksplorasi
1) Guru mengulas materi pelajaran sebelumnya;
2) Guru menjelaskan materi tentang bentuk-bentuk energi dan
kegunaanya; dan
3) Guru menjelaskan materi dengan membuat Peta Pikiran (mind map)
dengan materi bentuk-bentuk energi dan kegunaannya;
b. Elaborasi
1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok berdasarkan prestasi
dikelasnya, masing-masing kelompok terdiri dari 3 siswa;
2) Siswa diminta berkumpul sesuai kelompoknya dengan posisi
tempat duduk yang tidak berdekatan dengan kelompok yang lain;
3) Guru membagikan pedoman pembuatan Peta Pikiran (mind amp),
satu lembar kertas hvs dan pensil warna pada tiap-tiap kelompok;
4) Guru menjelaskan langkah-langkah membuat Peta Pikiran (mind
map) materi energi dan kegunaanya;
5) Guru meminta untuk tiap-tiap kelompok berdiskusi membuat Peta
Pikiran (mind map) dengan materi bentuk energi dan kegunaanya;
6) Guru mengawasi jalannya diskusi dan memberi batasan waktu saat
diskusi kelompok;
7) Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan dari gagasan baru melalui Peta Pikiran (mind
map) yang telah dibuat siswa secara berkelompok; dan
8) Guru memberikan kesempatan siswa atau kelompok lain untuk
memberi pertanyaan ataupun tanggapan.
c. Konfirmasi
1) Guru bersama siswa membahas hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan;
2) Guru memberi tanda bintang pada hasil kerja kelompok siswa yang
aktif;
3) Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa tentang materi
bentuk energi dan kegunaanya; dan
4) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan, dan kesimpulan tentang materi
bentuk energi dan kegunaanya.
3. Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas yaitu
tentang materi bentuk energi dan kegunaanya;
b. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan yang
akan datang tentang materi sumber energi; dan
c. Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam penutup.
G. Metode Pembelajaran
1. Peta pikiran (mind map)
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Diskusi kelompok
5. Penugasan
H. Media dan Sumber Pembelajaran.
Media:
1. Kertas hvs; dan
2. Pena dan pensil warna
Sumber Belajar:
1. Purwantari Teguh, dan Kartono. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Pusat
Perbukuan Kementrian Pendidikan nasional.
I. Penilaiaan
1. Bentuk penilaian: tes
2. Jenis penilaian: tes tertulis
3. Instrumen penilaian:
a. Soal pilihan ganda; dan
b. Soal isian singkat.
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling benar!
1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan . . . .
a. Gerak c. Wujud
b. Usaha d. Perpindahan
2. Energi yang menyebabkan gerak disebut. . . .
a. Energi gerak c. Gerak energi
b. Gaya gerak d. Energi gaya
3. Getaran dawai gitar menghasilkan energi. . . .
a. Panas c. Bunyi
b. Cahaya d. Listrik
4. Ibu menjemur pakaian ibu manfaatkan energi. . . .
a. Gerak c. Potensial
b. Getaran d. Panas
5. Benda beikut ini yang memanfaatkan energi gerak angin yaitu. . .
.
a. Pesawat terbang c. Layang-layang
b. Sepeda d. Mobil
6. Seruling yang ditiup menghasilkan energi. . . .
a. Panas c. Getaran
b. Bunyi d. Listrik.
7. Benda berikut ini yang memiliki energi gerak adalah. . . .
a. Kompor c. Kipas angin
b. Solder d. Senter
8. Kincir air dapat berputar karena. . . .
a. Panas matahari c. Batu baterai
b. Gerak angin d. Air yang mengalir
9. Benda berikut ini yang menghasilkan energi bunyi yaitu. . . .
a. Kulkas c. Senter
b. Lampu d. Radio
10. Manfaat energi panas matahari adalah. . . .
a. Memasak roti c. Mengeringkan pakaian
b. Menanak nasi d. Menggoreng ikan
B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. Energi adalah kemampuan untuk melakukan. . . .
2. Sumber energi panas adalah. . . .
3. Layang-layang dapat terbang karena adanya. . . .
4. Sinar matahari pada pagi hari bermanfaat untuk. . . .
5. Bunyi-bunyi yang teratur dinamakan. . . .
Kunci Jawaban:
A.
1. B 6. B
2. A 7. C
3. C 8. B
4. D 9. D
5. C 10. C
B.
1. Usaha atau Kerja.
2. Matahari
3. Angin
4. Kulit
132
133
134
135
Lembar Observasi Siswa pada Pelaksanaan Pembelajaran IPA
Melalui Metode Peta Pikiran (mind map)
Nama Sekolah : SD Negeri Garangan Kec. Wonosegoro
Hari/tanggal : Senin 12 Februari 2018
Siklus/pertemuan : I/2
Petunjuk:
1. Lembar observasi diisi oleh pengamat (peneliti); dan
2. Berilah tanda (√) pada setiap nomor jika sesuai dengan aspek yang diamati,
kemudian deskripsikan hasil pengamatan yang tampak selama proses tindakan
berlangsung.
No. Aspek yang diamati Pelaksanaan
Deskripsi Ya Tidak
1. 1 Siswa mengikuti proses
pembelajaran menggunakan
metode Peta Pikiran (mind
map) pada materi bentuk
energi dalam kehidupan
sehari-hari.
√ Siswa mengikuti proses
pembelajaran metode Peta
Pikiran (mind map) pada
materi bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari dengan
baik.
6. Siswa mendengarkan
penjelasan guru dengan
seksama.
√ Siswa sudah memerhatikan
penjelasan dari guru dengan
baik.
7. Siswa semangat dalam
menjawab appersepsi yang di
sampaikan oleh guru materi
bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari.
√ Siswa sudah menjawab
pertanyaan appersepsi yang
diberikan oleh guru dengan
baik.
8.
Antusias dalam proses
pembelajaran dengan metode
Peta Pikiran (mind map)
materi bentuk energi dalam
kehidupan sehari hari.
√ Siswa sangat antusias dalam
pembelajaran metode Peta
Pikiran (mind map).
9. Kesungguhan siswa dalam
membuat Peta Pikiran (mind
map) materi bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari.
√ Terdapat empat siswa yang
menengok ke bangku
temannya, untuk melihat
pekerjaan temannya dalam
membuat Peta Pikiran (mind
map) sehingga suasana kelas
menjadi gaduh.
137
Lembar Observasi Guru pada Pelaksanaan Pembelajaran IPA Melalui
Metode Peta Pikiran (mind map)
Nama Sekolah : SD Negeri Garangan Kec. Wonosegoro
Hari/tanggal : Senin 19 Februari 2018
Siklus/pertemuan : II/2
Perintah
2. Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran
yang dilakukan guru. Lembar observasi diisi oleh pengamat (peneliti);
3. Pengamat memberikan tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “ Tidak “
berdasarkan kondisi sebenarnya “Ya” jika guru melakukan tindakan dan “Tidak”
jika guru tidak melakukan tindakan, kemudian deskripsikan hasil pengamatan
yang tampak selama proses tindakan berlangsung.
No. Aspek yang diamati Pelaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1. Guru menyiapkan materi
bentuk-bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari yang
akan disampaikan.
√
Guru dibantu peneliti
menyiapkan materi bentuk
energi dalam kehidupan sehari-
hari yang akan disampaikan
pada pertemuan kedua.
2. Guru menyiapkan
perlengkapan (alat-alat dan
bahan) yang akan
digunakan.
√ Guru dibantu peneliti
menyiapkan perlengkapan
proses pembelajaran metode
Peta Pikiran (mind map) yaitu
kertas hvs, pensil, spidol, dan
crayon.
3. Guru menunjukkan contoh
media dengan Peta Pikiran
(mind map) yang menarik
tentang materi bentuk
energi dalam kehidupan
sehari-hari.
√ Guru sudah menunjukkan
contoh Peta Pikiran (mind map)
yang menarik perhatian siswa
pada materi bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Guru menjelaskan langkah-
langkah membuat Peta
Pikiran (mind map) materi
bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari,
dengan jelas dan mudah
dipahami oleh siswa.
√ Guru menjelaskan langkah-
langkah membuat mind map,
dan siswa pun sudah mulai hafal
dengan langkah-langkah yang
diberikan, karena sudah pernah
dilakukan pada siklus
sebelumnya.
139
Pedoman Pembuatan Peta Pikiran (mind map)
Materi Bentuk-bentuk Energi
A. Tujuan: Siswa dapat membuat Peta Pikiran (mind map) tentang materi
bentuk-bentuk energi dengan benar.
B. Alat dan Bahan
1. Kertas hvs
2. Pensil warna
3. Spidol
4. Crayon.
C. Langkah Kegiatan
1. Buatlah Peta Pikiran (mind map) materi bentuk-bentuk energi dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Tentukan ide utama pada materi bentuk-bentuk energi yang dimulai
dari bagian tengah kertas kosong;
b. Ide utama materi bentuk-bentuk energi dapat menggunakan gambar
(simbol). Gambar bermakna seribu kata, yang membuat siswa tetap
terfokus, konsentrasi, dan mengaktifkan kerja otak;
c. Siapkan kertas hvs dengan posisi mendatar;
d. Gunakan warna yang menarik agar Peta Pikiran (mind map) yang
kalian buat akan lebih hidup dan menyenangkan;
e. Hubungkan cabang-cabang utama pada gambar pusat. Hubungkan
cabang-cabang tingkat dua ke tingkat satu, dan seterusnya dengan
menggunakan garis hubung yang melengkung;
f. Tulislah satu kata kunci untuk setiap garis; dan
g. Langkah terakhir, gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang
untuk memperjelas kata kunci:
D. Selesai mengerjakan presentasikan hasil Peta Pikiran (mind map) mu di depan
kelas.
E. Mintalah saran/ komentar dari guru maupun temanmu.
140
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : SD N Garangan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : III / II
Materi pokok : Energi dan Kegunannya
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai cara gerak benda hubungannya dengan energi, dan
sumber energi.
B. Kompetensi Dasar
Menerapkan cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
1. Siswa mampu mengidentifikasi sumber-sumber energi yang terdapat
disekitar kita; dan
2. Siswa mampu menjelaskan tujuan penggunaan sumber energi dengan
penuh percaya diri.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui metode Peta Pikiran (mind map) siswa dapat mengidentitifikasi
sumber-sumber energi dengan benar; dan
2. Melalui metode Peta Pikiran (mind map) siswa dapat menjelaskan
sumber-sumber energi dengan benar.
E. Materi Ajar
Sumber Energi dan Penggunaannya
Sumber energi merupakan sesuatu yang menghasilkan energi. Banyak
sumber energi yang ada di bumi ini, seperti: makanan, matahari, angin, air,
listrik, dan bahan bakar (minyak tanah, kayu bakar, dan bensin).
1. Makanan
Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia, setiap hari
manusia beraktivitas, aktivitas yang dilakukan oleh manuisa mengeluarkan
energi. Manusia berjalan, berarti mengeluarkan energi. Belajar, menulis
juga mengeluarkan energi. Kegiatan yang manusia lakukan memerlukan
energi. Manusia mendapatkan energi dari makanan. Makanan berubah
menjadi energi melalui suatu proses. Proses itu disebut proses pencernaan
makanan.
2. Matahari
Matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup (Setia, 2006: 98). Matahari dapat memancarkan cahaya
sendiri. Sinar matahari sangat berguna bagi kehidupan manusia sinar yang
dipancarkan matahari sangat panas. Matahari disebut sebagai sumber
energi cahaya dan energi panas terbesar energi panas matahari dapat
dimanfaatkan untuk menjemur pakaian, menggeringkan keripik, dan
energi matahari dapat diubah menjadi energi listrik. Manusia
memanfaatkan energi matahari, tumbuhan juga memanfaatkan cahaya
matahari yaitu untuk proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses
pembuatan makanan tumbuhan pada daun.
3. Angin
Angin merupakan udara yang bergerak. Angin menghasilkan energi
gerak. Angin berguna untuk menggerakkan kapal layar, pada malam hari
angin bertiup dari daratan ke arah laut. Angin juga bisa menghasilkan
energi listrik. Di negera Belanda angin digunakan untuk menggerakkan
suatu kincir besar. Kincir dirangkai dengan banyak alat sehingga
menghasilkan listrik. Rangkaian alat ini disebut kincir angin. Angin dapat
digunakan untuk mainan anak-anak, contohnya menerbangkan layang-
layang dan memutar baling-baling kertas.
4. Air
Air merupakan salah satu sumber energi. Air waduk dapat
menggerakkan turbin. Turbin berputar sangat kencang akan menghasilkan
listrik. Air menghasilkan energi gerak dan energi listrik. Bendungan air
sungai yang besar arusnya dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA).
5. Listrik
Energi listrik diperoleh dari sumber pembangkit listrik. Energi listrik
dapat diubah untuk menghasilkan energi lain misalnya menjadi energi
gerak, energi panas, dan energi cahaya. Banyak peralatan rumah tangga
yang menggunakan energi listrik. Misalnya seterika, kipas angin, mixer,
blender, dan lampu. Seterika menghasilkan energi panas. Kipas angin,
blender, dan mixer menghasilkan energi gerak. Lampu menghasilkan
cahaya.
6. Bahan Bakar
Bahan bakar merupakan suatu bahan untuk proses pembakaran.
Kayu bakar, dan minyak bumi merupakan bahan bakar. Kayu bakar
dibakar menghasilkan energi panas untuk digunakan memasak. Minyak
bumi digunakan untuk bahan bakar, minyak bumi diolah menjadi
beberapa bahan bakar minyak tanah, bensin, dan solar.
F. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa berdoa;
b. Guru mengondisikan kelas supaya siswa tenang;
c. Guru menyapa siswa dan melakukan presensi;
d. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar memperhatikan dan
mengikuti pembelajaran dengan tenang;
e. Guru melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi sumber
energi dan kegunaanya; dan
f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
1) Guru mengulas materi pelajaran sebelumnya;
2) Guru menjelaskan materi tentang sumber energi dan kegunaanya
secara garis besarnya; dan
3) Guru menjelaskan materi menggunakan Peta Pikiran (mind map)
pada materi sumber energi dan kegunaanya;
b. Elaborasi
10) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok berasarkan tingkat
prestasi, masing-masing keompok terdiri dari 3 siswa;
11) Siswa diminta berkumpul sesuai sesuai kelompoknya dengan
posisi tempat duduk yang tidak berdekatan dengan kelompok lain;
12) Guru membagikan pedoman dalam membuat Peta Pikiran (mind
map), satu lembar kertas hvs dan pensil warna pada tiap-tiap
kelompok;
13) Guru menjelaskan langkah-langkah membuat Peta Pikiran (mind
map);
14) Guru meminta untuk tiap-tiap kelompok berdiskusi membuat Peta
Pikiran (mind map) tentang materi sumber energi dan kegunaanya;
15) Setiap kelompok memulai membuat Peta Pikiran (mind map);
16) Guru mengamati kegiatan dan membimbing siswa pada saat
membuat Peta Pikiran (mind map);
17) Guru memberikan waktu kepada setiap kelompok untuk
mempresentasikan dari gagasan baru melalui Peta Pikiran (mind
map) yang telah dibuat siswa secara berkelompok; dan
18) Guru memberikan kesempatan siswa atau kelompok lain untuk
memberi pertanyaan ataupun tanggapan.
c. Konfirmasi
1. Guru bersama siswa membahas hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan;
2. Guru memberikan stiker bintang pada kelompok yang aktif;
3. Guru memberikan soal tes formatif pada tiap-tiap siswa tentang materi
sumber energi dan kegunaanya;
4. Guru mengamati setiap siswa saat mengerjakan soal dan memberi
teguran jika ada yang menyontek; dan
5. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman,
memberikan penguatan, dan kesimpulan tentang materi sumber energi
dan kegunaanya;
3. Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas yaitu
materi sumber energi dan kegunaanya;
b. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan yang
akan datang; dan
c. Guru menutup pelajaran dengan do’a, dan salam penutup.
G. Metode Pembelajaran
1. Peta pikiran (mind map)
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Diskusi kelompok
5. Penugasan
H. Media dan Sumber Pembelajaran.
Media:
1. Kertas hvs; dan
2. Pena dan pensil warna
Sumber Belajar:
1. Purwantari Teguh, dan Kartono. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Pusat
Perbukuan Kementrian Pendidikan nasional.
I. Penilaiaan
1. Bentuk penilaian: tes
2. Jenis penilaian: tes tertulis
3. Instrumen penilaian:
a. Soal pilihan ganda;
b. Soal isian.
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling benar!
1. Benda berikut yang menggunakan energi listrik adalah. . . .
a. Radio c. Payung
b. Ember d. Kursi
2. Sumber energi yang tidak akan pernah habis persediannya adalah. .
. .
a. Minyak tanah c. Bensin
b. Batu bara d. Air
3. Sumber energi utama dan terbesar bagi kehidupan di bumi adalah. .
. .
a. Air c. Matahari
b. Angin d. Minyak dan gas
4. Energi yang dimiliki oleh mobil mainan dihasilkan oleh. . . .
a. Roda-rodanya c. Bahan pembuatannya
b. Baterai di dalamnya d. Tembaga di dalamnya
5. Berikut ini termaksut upaya penghematan energi adalah. . . .
a. Membiarkan keran terbuka meskipun bak mandi sudah penuh
air
b. Menyalakan lampu taman pada siang hari
c. Menggunakan kendaraan yang hemat bahan bakar
d. Minta diantar menggunakan mobil kemana pun pergi
6. Setrika menghasilkan energi . . . .
a. Listrik c. Getaran
b. Gerak d. Panas
7. Angin adalah udara yang. . . .
a. Panas c. Listrik
b. Bergerak d. Getaran
8. Berikut merupakan sumber energi tubuh kita adalah . . . .
a. Listrik c. Makanan
b. Minyak tanah d. Bensin
9. Seruling dapat menghasilkan energi. . . .
a. Panas c. Cahaya
b. Bunyi d. Listrik
10. Alat-alat dapur berikut yang menggunakan energi listrik adalah. . .
.
a. Pisau c. Blender
b. Sendok d. Meja
B. Isilah titik-titik dibawah ini!
1. Sumber energi bagi tubuh manusia berasal dari. . . .
2. Jam dinding menggunakan. . . . sebagai sumber enrgi.Sumber
energi panas terbesar adalah. . . .
3. Tumbuhan menggunakan energi. . . . dari matahari untuk proses
fotosintesis.
4. Manusia banyak memanfaatkan energi . . . . dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Manusia banyak memanfaatkan energi . . . . dalam kehidupan
sehari-hari.
Kunci Jawaban.
A.
1) A 6) D
2) D 7) B
3) C 8) C
4) B 9) B
5) C 10) C
B.
1) Makanan
2) Baterai
3) Matahari
4) Cahaya
5) Bahan bakar minyak dan gas
148
149
150
151
Lembar Observasi Siswa pada Pelaksanaan Pembelajaran IPA
Melalui Metode Peta Pikiran (mind map)
Nama Sekolah : SD Negeri Garangan Kec. Wonosegoro
Hari/tanggal : Senin 26 Februari 2018
Siklus/pertemuan : I/3
Petunjuk:
1. Lembar observasi diisi oleh pengamat (peneliti); dan
2. Berilah tanda (√) pada setiap nomor jika sesuai dengan aspek yang
diamati, kemudian deskripsikan hasil pengamatan yang tampak selama
proses tindakan berlangsung.
No. Aspek yang diamati Pelaksanaan
Deskripsi Ya Tidak
10. Siswa mengikuti proses
pembelajaran menggunakan
metode Peta Pikiran (mind
map) pada materi sumber
energi dan kegunaanya.
√ Siswa mengikuti proses
pembelajaran metode Peta
Pikiran (mind map) pada
materi sumber energi dan
kegunaanya dengan sangat
baik.
11. Siswa mendengarkan
penjelasan guru dengan
seksama.
√ Siswa sudah memerhatikan
penjelasan dari guru dengan
sangat baik.
12. Siswa semangat dalam
menjawab appersepsi yang di
sampaikan oleh guru materi
sumber energi dan
kegunaanya.
√ Siswa sudah menjawab
pertanyaan appersepsi yang
diberikan oleh guru dengan
sangat baik.
13.
Antusias dalam proses
pembelajaran dengan metode
Peta Pikiran (mind map)
materi bentuk energi dalam
kehidupan sehari hari.
√ Siswa sangat antusias dalam
pembelajaran metode Peta
Pikiran (mind map) banyak
diantara mereka aktif bertanya
dan aktif juga menjawab
pertanyan yang disampaikan
guru.
14. Kesungguhan siswa dalam
membuat Peta Pikiran (mind
map) materi bentuk energi
dan kegunaanya..
√ Siswa sangat sungguh-
sungguh dalam membuat Peta
Pikiran (mind map) materi
energi dan kegunaanya.
153
Lembar Observasi Guru pada Pelaksanaan Pembelajaran IPA
Melalui Metode Peta Pikiran (mind map)
Nama Sekolah : SD Negeri Garangan Kec. Wonosegoro
Hari/tanggal : Senin 26 Februari 2018
Siklus/pertemuan : III/ 3
Perintah:
1. Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi proses pembelajaran
yang dilakukan guru. Lembar observasi diisi oleh pengamat (peneliti); dan
2. Pengamat memberikan tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “ Tidak “
berdasarkan kondisi sebenarnya “Ya” jika guru melakukan tindakan dan “Tidak”
jika guru tidak melakukan tindakan, kemudian deskripsikan hasil pengamatan
yang tampak selama proses tindakan berlangsung.
No Aspek yang diamati Pelaksanaan Deskripsi
Ya Tidak
1. Guru menyiapkan materi
sumber energi dan
kegunaanya yang akan
disampaikan.
√ Guru dibantu peneliti menyiapkan
materi sumber energi dan
kegunaanya yang akan
disampaikan pada siklus III.
2. Guru menyiapkan
perlengkapan (alat-alat dan
bahan) yang akan
digunakan.
√ Guru dibantu peneliti menyiapkan
perlengkapan proses
pembelajaran dengan metode Peta
Pikiran (mind map) yaitu kertas
hvs, pensil, spidol, dan crayon.
3. Guru menunjukkan contoh
media dengan Peta Pikiran
(mind map) yang menarik
tentang materi sumber
energi dan kegunaanya.
√ Guru sudah menunjukkan contoh
Peta Pikiran (mind map) yang
menarik perhatian siswa pada
materi sumber energi dan
kegunaanya.
4. Guru menjelaskan
langkah-langkah membuat
Peta Pikiran (mind map)
materi sumber energi dan
kegunaanya, dengan jelas
dan mudah dipahami oleh
siswa.
√ Guru menjelaskan sekilas
langkah-langkah (mind map)
karena siswa sudah menguasai
langkah-langkah tersebut.
155
Pedoman Pembuatan Peta Pikiran (mind map)
Materi Sumber Energi dan Kegunaanya
A. Tujuan: Siswa dapat membuat Peta Pikiran (mind map) tentang materi
sumber energi dan kegunaanya dengan benar.
B. Alat dan Bahan
1. Kertas hvs
2. Pensil warna
3. Spidol
4. Crayon
C. Langkah Kegiatan
a. Buatlah Peta Pikiran (mind map) materi sumber energi dan kegunaanya
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Tentukan ide utama pada materi sumber energi dan kegunaanya yang
dimulai dari bagian tengah kertas kosong;
2) Ide utama materi sumber energi dan kegunaanya dapat menggunakan
gambar (simbol). Gambar bermakna seribu kata, yang membuat siswa
tetap terfokus, konsentrasi, dan mengaktifkan kerja otak;
3) Siapkan kertas hvs dengan posisi mendatar;
4) Gunakan warna yang menarik agar Peta Pikiran (mind map) yang
kalian buat akan lebih hidup dan menyenangkan;
5) Hubungkan cabang-cabang utama pada gambar pusat. Hubungkan
cabang-cabang tingkat dua ke tingkat satu, dan seterusnya dengan
menggunakan garis hubung yang melengkung;
6) Tulislah satu kata kunci untuk setiap garis; dan
7) Langkah terakhir, gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang
untuk memperjelas kata kunci:
D. Selesai mengerjakan presentasikan hasil Peta Pikiran (mind map) mu di
depan kelas.
E. Mintalah saran/ komentar dari guru maupun temanmu.
156
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
Gambar 1. Gerbang SD N Garangan
Gamabar. 2 Guru Menjelaskan Materi Siklus I
Gambar 3. Guru Menunjukkan Contoh Peta Pikiran (mind map) Siklus I
Gambar 4. Siswa diskusi Kelompok Membuat Peta Pikiran (mind map)
Siklus I
Gambar 5. Siswa Membacakan Hasil Diskusi Kelompok Siklus I
Gambar 6. Siswa Mengerjakan Soal Tes Evaluasi Siklus I
Gambar 7. Guru menjelaskan Materi Siklus II
Gambar 8. Siswa Diskusi Kelompok Siklus II
Gambar 8. Siswa Membacakan Hasil Diskusi Siklus II
Gambar 9. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus II
Gambar 10. Kegiatan Awal Pembelajaran Siklus III
Gambar 11. Siswa Diskusi Kelompok Siklus III
Gambar 12. Siswa Membacakan Hasil Diskusi Siklus III
Gambar 13. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus III