Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER
DAYA ALAM MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA
SISWA KELAS IV MI KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
NANA YUNITA SARI
11509051
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2013
ii
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Nana Yunita Sari
NIM :115 09 051
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber
Daya Alam melalui Strategi Peta Konsep pada
Siswa Kelas IV MI Ketapang Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang Tahun 2013
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 9 Oktober 2013
Dosen Pembimbing
Fatchurrohman, M. Pd
NIP. 19710309 200003 1 001
iv
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM
MELALUI STRATEGI PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV MI
KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2013
DISUSUN OLEH
NANA YUNITA SARI
NIM : 11509051
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 4 November
2013 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1
Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Imam Sutomo, M.Ag _________________
Sekretaris Penguji : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si _________________
Penguji I : Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag _________________
Penguji II : Imam Mas Arum, M.Pd _________________
Penguji III : Fatchurrohman, M.Pd _________________
Salatiga, 16 November 2013
Ketua Stain Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag
NIP. 19580827 198303 1 002
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nana Yunita Sari
NIM : 115 09 051
Jurusan : Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 9 Oktober 2013
Yang menyatakan
Nana Yunita Sari
vi
PERSEMBAHAN
1. Papap dan Mama’ tercinta yang selalu mencurahkan kasih sayang, perhatian
dan memberikan do’a dengan ikhlas dalam setiap langkahku.
2. Adikku tersayang Viva Ita Ardiana dan Syarfina Ailani Putri yang
membuatku semangat menyelesaikan skripsi.
3. Mbah Kakung dan Mbah Putri yang selalu menyayangi dan mendo’akanku.
4. Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi dan Brigade Khusus Naga Sandhi
yang telah memberiku banyak pengalaman.
5. Luthfi Chakim yang selalu memberikan semangat dan motivasinya.
6. Teman-temanku seperjuangan PGMI B 2009 yang selama ini telah berjuang
bersama.
7. Saudara-saudaraku dan teman-temanku yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, terima kasih atas dukungan kalian.
8. MI Ketapang yang telah memberikan bimbingannya.
vii
MOTTO
ا اْم َو ِم ْم ِما ا ُم َو ا َو ًء ا َو َوا ْم َو ْم َو ا ِم ِما َو ّم َوا ٍتا َو َو َّس ا َو اًء ا الَّس َو اِم اْم َو ا ِم َو َو َو ّم
“Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam”
(Q.S Qaaf ayat 9)
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang
segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan
sahabat. Dengan limpahan rahmat-Nya penulis telah mampu menyelesaikan
skripsi yang berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam
melalui Strategi Peta Konsep pada Siswa Kelas IV MI Ketapang, Kecamatan
Susukan, Kabupaten Semarang Tahun 2013” dengan tepat waktu dan lancar.
Selanjutnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-basarnya kepada:
1. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo, M.Ag.
2. Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd.
3. Ketua Program Studi PGMI, Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
4. Dosen pembimbing skripsi, Fatchurrohman, M.Pd. atas segala ilmu, waktu,
tenaga dan bimbingan yang telah diberikan.
5. Dosen pembimbing akademik, Dra. Siti Zumrotun, M.Ag. atas perhatian dan
bimbingan yang telah diberikan.
6. Segenap dosen dan karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu
dan motivasinya serta pelayanan kepada penulis.
7. Kedua orang tuaku, Mustofa dan Janatun Khasanah yang selalu mencintai,
membimbing, memotivasi dan mendo’akan demi keberhasilan penulis.
ix
8. Segenap guru MI Ketapang yang telah memberikan izin dan membantu
penulis melaksanakan penelitian.
9. Siswa-siswi kelas IV MI Ketapang yang telah membantu peneliti dalam
pengumpulan data.
10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Teriring doa semoga amal dan budi baik semua yang telah diberikan
kepada penulis menjadi catatan amal baik di sisi Allah SWT. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada
umumnya.
Salatiga, 9 Oktober 2013
Penulis
x
ABSTRAK
Sari, Nana Yunita. 2013. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya
Alam melalui Strategi Peta Konsep pada Siswa Kelas IV MI Ketapang,
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun 2013. Skripsi, Jurusan
Tarbiyah Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Fatchurrohman, M.Pd.
Kata kunci: Hasil Belajar IPS dan Peta Konsep
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa MI Ketapang
saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Salah satu penyebab rendahnya
hasil belajar siswa adalah kurangnya variasi metode yang digunakan oleh guru
saat pembelajaran. Metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
adalah metode konvensional yaitu ceramah. Masalah yang dikaji adalah
bagaimana peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber
Daya Alam melalui strategi peta konsep pada siswa kelas IV MI Ketapang,
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013?
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
dengan menggunakan strategi pembelajaran peta konsep. Data dalam penelitian
ini diambil dengan metode observasi atau melihat perilaku guru. Serta metode
dokumentasi berupa nilai evaluasi siswa. Data dianalisis secara kuantitatif berupa
angka. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga kali siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Pelaksanaan tindakan kelas ini berhasil meningkatkan hasil belajar siswa
Ilmu Pengetahuan Sosial.
Hasil belajar pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 60,3
dengan siswa tuntas adalah 8 siswa atau 53,3% siswa. Pada siklus II diperoleh
nilai rata-rata siswa yakni 70,7 dengan siswa tuntas adalah 11 siswa atau 73,3%
siswa. Pada siklus III diperoleh nilai rata-rata siswa yakni 80 dengan siswa tuntas
adalah 14 siswa atau 93,3% siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti
merekomendasikan model pembelajaran dengan strategi peta konsep menjadi
salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ............................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
ABSTRAK .................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Hipotesis Tindakan ......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian.......................................................................... 4
F. Penegasan Istilah ............................................................................ 6
G. Metode Penelitian ........................................................................... 7
H. Sistematika Penulisan ..................................................................... 15
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar ............................................................... 17
B. Strategi Pembelajaran Peta Konsep ............................................... 35
C. Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................................ 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 48
B. Subjek Penelitian ........................................................................... 52
C. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 53
D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I ..................................................... 53
E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II .................................................. 57
F. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III ................................................. 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 64
B. Pembahasan ................................................................................... 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 81
B. Saran .............................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
1. 3.1 Struktur Organisasi MI Ketapang
2. 3.2 Data Siswa MI Ketapang
3. 3.3 Siswa Kelas IV MI Ketapang
4. 4.1 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I
5. 4.2 Hasil Tes Formatif pada Siklus I
6. 4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus I
7. 4.4 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II
8. 4.5 Hasil Tes Formatif pada Siklus II
9. 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus II
10. 4.7 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus III
11. 4.8 Hasil Tes Formatif pada Siklus III
12. 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus III
13. 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Siswa
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS III
HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I
HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II
HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS III
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Siswa adalah
subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dalam
kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar dan merespons dengan
tindak belajar. Dalam proses belajar tersebut, siswa menggunakan
kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar. Kemampuan-
kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan
belajar menjadi semakin rinci dan menguat (Dimyati, 2006: 22).
Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa akan berhadapan langsung
dengan guru. Guru merupakan seorang yang berpengaruh terhadap kegiatan
belajar mengajar di sekolah yang membantu siswa dalam mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Agar tercapai tujuan pendidikan yang
dimaksud, seorang guru perlu bertindak secara aktif dalam membantu setiap
langkah dalam proses pembelajaran. Tindakan aktif tersebut sebaiknya
merupakan tindakan profesional yang dilakukan oleh seorang guru agar
dikatakan bermakna apabila hasil akhirnya berorientasi pada tujuan
pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas (Sukardi, 2009: 17).
Dalam dunia pengajaran, ilmu-ilmu sosial telah mengalami
perkembangan sehingga paham studi sosial di Indonesia disebut Ilmu
2
Pengetahuan Sosial (IPS). Paham studi sosial berkembang dan berpengaruh
terhadap program kurikulum pada sekolah-sekolah di Amerika Serikat sejak
tahun 1940-an sampai sekarang.
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang merupakan paduan
(fusi) dari sejumlah mata pelajaran sosial. Materi dari berbagai disiplin ilmu
sosial seperti Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi, Psikologi Sosial,
Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Hukum, dan Ilmu-ilmu sosial lainnya, dijadikan
bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah
dasar dan menengah (Ahmadi, 2009: 2-3).
Proses kegiatan belajar mengajar IPS di Madrasah Ibtidaiyah masih
banyak mengalami kendala diantaranya mengajar yang monoton, fasilitas
tidak memadai dan daya serap siswa rendah. Dibuktikan dengan masih
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 60. Meskipun secara
klasikal nilai tes formatif siswa sudah memenuhi KKM akan tetapi dari 15
siswa, baru 6 siswa yang memenuhi KKM sedangkan sisanya masih berada di
bawah KKM. Ini berarti masih banyak siswa yang belum menguasai mata
pelajaran IPS.
Proses pembelajaran yang kurang baik juga akan mempengarui hasil
belajar siswa. Bila guru menggunakan metode mengajar yang monoton, siswa
akan menjadi bosan. Hal ini mengakibatkan perhatian siswa menurun,
aktivitas siswa menurun dan hasil belajarpun juga ikut menurun. Maka, agar
3
siswa dapat belajar dengan baik dibutuhkan pembelajaran yang aktif, inovatif,
kreatif dan menyenangkan.
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta
didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif,
berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dalam belajar aktif
ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran,
tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini
biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan
sehingga hasil belajar dapat dimaksimalkan (Zaini, 2008: xiv).
Penyajian materi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat
dan menarik minat siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu
strategi yang digunakan dalam pembelajaran IPS adalah menggunakan peta
konsep. Strategi ini sangat cocok untuk menggantikan ringkasan yang bersifat
naratif atau tulisan naratif yang panjang. Penggunaan peta konsep diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian yang yang dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas tentang: PENINGKATAN HASIL
BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI STRATEGI
PETA KONSEP PADA SISWA KELAS IV MI KETAPANG
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka
rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana
penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV MI
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV MI
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya
(Basrowi, 2008: 170). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah
penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Sosial materi Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV MI
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013.
5
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini diantaranya
adalah:
1. Manfaat Teoritis
Kecenderungan dalam pembelajaran yang monoton akan berdampak
pada menurunnya hasil belajar peserta didik dalam meningkatkan
kemampuan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Maka melalui penelitian
ini, peneliti ingin mengkaji sebuah teori tentang konsep pembelajaran
yang mudah dan menyenangkan. Kemudian dari hasil penelitian ini
diharapkan menjadi informasi dan bahan pertimbangan untuk
melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial dengan menggunakan peta konsep.
b. Bagi guru, untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran
yang aktif, kreatif dan menyenangkan.
c. Bagi sekolah, dapat meningkatkan mutu sekolah dengan memajukan
prestasi belajar.
6
d. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman dan pengetahuan untuk
mengembangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam melakukan
penelitian.
F. Penegasan Istilah
Agar penelitian terarah dan tidak terlalu jauh menyimpang dari tujuan
yang diharapkan maka perlu adanya penjelasan definisi istilah berikut:
1. Peta konsep
Peta konsep merupakan strategi yang meminta peserta didik
mensintesis atau membuat satu gambar atau diagram tentang konsep-
konsep utama yang saling berhubungan, yang ditandai dengan garis panah
ditulis level yang membunyikan bentuk hubungan antar konsep-konsep
utama itu (Zaini, 2008:168).
2. Hasil belajar
Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran
dari kecapakan-kecapakan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari
perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,
keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik (Sukmadinata, 2004:
102-103).
7
Hasil belajar dalam penelitian ini dimaksudkan pada penguasaan
pengetahuan pada suatu mata pelajaran yang ditunjukkan dengan nilai.
3. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan (Departemen Agama,
2004: 77). Penelitian ini dikhususkan untuk materi Sumber Daya Alam
pada mata pelajaran IPS yang diajarkan kepada siswa kelas IV MI
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dikenal
dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam
bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18).
Sedangkan menurut Suyanto penelitian tindakan kelas adalah suatu
bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-
praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional (Basrowi, 2008:
26) .
8
Peneliti menggunakan PTK guna mencari pemecahan masalah yang
ditemui di dalam kelas. PTK akan dilaksanakan dengan tiga siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses mengembangkan rencana yang
akan dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang
ada di kelas. Dalam perencanaan PTK terdapat tiga kegiatan dasar
yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah dan pemecahan
masalah. Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita
mengetahui masalah dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan
adalah:
1) Mengadakan pertemuan guru pelaksana tindakan dan guru
pengamat berdiskusi tentang persiapan penelitian.
2) Menyiapkan materi
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4) Membuat lembar soal atau post test untuk mengetahui hasil
belajar siswa
5) Memberi instrumen penelitian berupa lembar observasi kegiatan
guru
9
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menerapkan apa yang
telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas.
Perencanaan harus di wujudkan dengan adanya tindakan dari guru
berupa solusi tindakan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran terdiri
dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti (elaborasi, eksplorasi dan
konfirmasi) dan penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas merupakan
pengumpulan data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Pengamatan tersebut
digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah
dicapai guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Refleksi
Refleksi adalah usaha untuk memahami data yang diperoleh dari
kegiatan observasi dan menjadi dasar untuk menentukan tindakan
selanjutnya.
10
Perencanaan
SIKLUS I
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Adapun gambaran tahap penelitian (Suyadi, 2011: 50) adalah sebagai
berikut:
2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Madrasah
ini dipilih menjadi tempat penelitian karena memerlukan
pengembangan model pembelajaran yang akan meningkatkan
prestasi kinerja guru dan aktivitas siswa. Dengan demikian tujuan
Pengamatan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
?
11
pembelajaran akan tercapai dengan optimal. Selain itu juga
adanya kesediaan untuk bekerjasama dari kepala sekolah dan
guru kelas yang bersangkutan di MI Ketapang.
b. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih satu
bulan pada semester gasal tahun ajaran 2013/2014 di MI
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang dari
tanggal 1 sampai 30 September 2013.
c. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah
siswa kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang. Siswa kelas IV MI Ketapang dipilih sebagai subjek
penelitian karena dinilai perlu adanya suatu pembaharuan dalam
kegiatan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan hasil
belajar mereka pun meningkat. Siswa kelas IV MI Ketapang
tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 7
siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian ini
dikhususkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi
Sumber Daya Alam dengan menggunakan penerapan peta
konsep.
12
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari:
a. Pedoman observasi
Pedoman observasi ini berisi aspek-aspek prilaku guru
dalam pembelajaran IPS. Pedoman ini digunakan untuk
menggali data perilaku guru ketika pelaksanaan tindakan
kelas berlangsung.
b. Soal tes
Soal tes digunakan untuk mengetahuai hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan strategi peta konsep.
Soal tes berisi pertanyaan-pertanyaan baik lisan maupun
tulisan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.
c. Pedoman dokumentasi
Dokumentasi merupakan instrumen untuk
mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian
masa lalu yang telah didokumentasikan (Mulyasa, 2011: 69).
Pedoman ini berupa dokumen-dokumen nilai hasil belajar
sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan dan membuat RPP
dan silabus.
13
4. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini metode atau teknik yang akan
digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, tes dan
dokumentasi.
a. Observasi
Teknik ini akan dipandu dengan lembar pengamatan
yang dilakukan dengan bantuan rekan sejawat (guru lain)
untuk memperoleh data. Lembar observasi yang digunakan
peneliti yaitu lembar observasi guru. Lembar ini disusun
untuk mencatat perkembangan dari proses pembelajaran
yang dilakukan guru selama pelaksanaan tindakan
berlangsung.
b. Tes
Dalam teknik pengumpulan data melalui tes, peneliti
membuat dan menggunakan lembar tes tertulis guna
mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi.
c. Dokumentasi
Instrumen yang dapat peneliti gunakan dalam teknik
dokumentasi adalah silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan nilai siswa sebelum diterapkan
strategi peta konsep pada mata pelajaran IPS.
14
Silabus merupakan rencana dan pengaturan tentang
kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas yang digunakan
oleh peneliti sebagai landasan penyusunan RPP.
Sedangkan RPP sendiri merupakan perangkat
pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman
pembelajaran guru dan disusun dalam tiap-tiap putaran
pembelajaran. Nilai siswa sebelum penggunaan strategi
peta konsep pada mata pelajaran IPS penulis gunakan
untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi
pelajaran.
5. Analisis Data
Untuk membuktikan hipotesis, maka proses penelitian yang
dilakukan selanjutnya adalah menganalisis data yang sudah
terkumpul dengan lengkap untuk mengetahui hasil akhir dari
penelitian tersebut. Kemudian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan
pembahasan hasil penelitian yang telah diuji.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Teknik deskriptif
yang dipergunakan berupa persentase sebagai berikut (Sam’s, 2010:
94):
P = 100 %
15
keterangan:
P : Persentase
X : Jumlah skor jawaban
Xi : Jumlah skor maksimal
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasil tindakan kelas ini dimulai dengan
halaman judul, nota pembimbing, lembar pengesahan, pernyataan keaslian
tulisan, motto, persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel,
dan daftar lampiran, dilanjutkan dengan bab-bab.
Bab I berisi tentang Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian,
penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II berisi kajian pustaka yang menjelaskan tentang belajar dan hasil
belajar, strategi pembelajaran peta konsep dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Bab III berisi tentang pelaksanaan penelitian yang menjelaskan gambaran
umum lokasi penelitian, subyek penelitian dan pelaksanaan penelitian yang
meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I, pelaksanaan deskripsi siklus II dan
pelaksanaan siklus III.
16
Bab IV berisi tentang penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil
penelitian siklus I, hasil penelitian siklus II dan hasil penelitian siklus III.
Bab V berisi tentang penutup yang meliputi kesimpulan dan saran. Bagian
akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran serta riwayat hidup
penulis.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar dan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Definisi belajar menurut Gredler (1994: 1) adalah proses orang
memperoleh berbagai kecakapan, ketrampilan dan sikap. Traver
berpandangan bahwa belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian
tingkah laku (Suprijono, 2011: 2). Sedangkan menurut Sardiman (2009:
20-21) pengertian belajar adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya.
Dari definisi-definisi diatas, peneliti mengemukakan bahwa belajar
adalah perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang karena
memperoleh pengetahuan dari hasil pengalaman dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.
2. Tujuan Belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya
sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Sistem
lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai
komponen yang masing-masing akan saling mempengarui, seperti tujuan
18
pembelajaran yang ingin dicapai, materi yang ingin diajarkan, guru dan
siswa yang memainkan peranan serta dalam hubungan sosial tertentu,
jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana prasarana belajar-mengajar
yang tersedia.
Menurut Sardiman (2009: 25-28), tujuan belajar terdapat tiga jenis
yaitu:
a. Untuk mendapat pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pemilikan
pengetahuan dan kemampuan berpikir tidak dapat dipisahkan dan
saling berhubungan. Sebab seseorang tidak dapat mengembangkan
kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya
kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Sehingga untuk
mendapatkan pengetahuan memiliki kecenderungan lebih besar
perkembangannya di dalam kegiatan belajar.
Dalam hal ini peranan guru sebagai pengajar lebih menonjol.
Peserta didik akan diberikan pengetahuan sehingga menambah
pengetahuannya dan sekaligus akan mencarinya sendiri untuk
mengembangkan cara berpikir dalam rangka memperkaya
pengetahuannya.
19
b. Penanaman konsep dan ketrampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep memerlukan suatu
keterampilan. Keterampilan itu ada yang bersifat jasmani dan juga
bersifat rohani. Keterampilan jasmaniah adalah keterampilan-
keterampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan
menitiberatkan pada keterampilan gerak atau penampilan dari
anggota tubuh seseorang yang sedang belajar.
Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu
berurusan dengan masalah-masalah keterampilan yang dapat dilihat
bagaimana ujung pangkalnya, tetapi lebih abstrak, menyangkut
persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berpikir serta
kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau
konsep. Keterampilan dapat diperoleh dengan banyak melatih
kemampuan dan interaksi yang mengarah pada pencapaian
keterampilan tersebut.
c. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku dan pribadi anak
didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.
Sehingga dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan
berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri
sebagai contoh atau model.
20
Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak terlepas
dari penanaman nilai-nilai. Sehingga pendidik akan memindahkan
nilai-nilai tersebut kapada anak didiknya untuk menumbuhkan
kesadaran dan kemauannya mempraktikan segala sesuatu yang sudah
dipelajarinya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar adalah
untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman nilai-nilai.
Dari proses belajar individu akan memperoleh informasi yang nantinya
akan diolah hingga menjadi sebuah pengetahuan baru dan mendapatkan
keterampilan yang sebelumnya belum dimiliki. Sehingga hal-hal baru
yang diperoleh akan mempengaruhi sikap individu.
3. Sasaran dan hasil belajar
Hasil belajar menurut Sam’s (2010: 37) adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur
melalui pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis, yang
diraih siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima
pengalaman belajar. Selain itu, hasil belajar juga dapat diartikan sebagai
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi dan ketrampilan (Suprijono, 2011: 5). Merujuk pemikiran
Gagne, hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
21
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasikan, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktifitas kognitifnya sendiri, seperti penggunaan konsep dan kaidah
dalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud
kemampuan menerima atau menolak.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standar
perilaku.
Maka dari itu, hasil dari proses belajar dapat merubah diri seseorang
dalam berperilaku, bersikap maupun tingkat kemampuannya baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Dalam kaitannya dengan hasil belajar, Bloom membagi ke dalam tiga
kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor (Sam’s, 2010: 35):
22
a. Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan tujuan pembelajaran dalam
kaitannya dengan kemampuan berpikir, mengetahui dan memecahkan
masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari peserta didik. Dalam
hal ini mencangkup keterampilan intelektual yang merupakan salah
satu tugas dan kegiatan pendidikan yang meliputi pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
b. Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan tujuan-tujuan yang berkenaan
dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Hasil belajar ranah afektif
menekankan pada perasaan, emosi, apresiasi, pertimbangan dan
tingkat penerimaan atau penolakan terhadap suatu nilai. Hal ini dapat
ditandai dengan adanya penerimaan, pemberian respon, penilaian,
mengkonseptualisasikan sesuatu dan mengkonversi nilai-nilai.
c. Psikomotor
Ranah psikomotor berkenaan dengan keterampilan motorik dan
manipulasi bahan atau objek. Sehingga peserta didik akan
memperoleh pengetahuan antara lain dalam hal imitasi, manipulasi,
presis, artikulasi dan adaptasi.
23
4. Faktor-faktor yang mempengarui hasil belajar
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks.
Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses
belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan
internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut
(Sriyanti, 2009: 23-25):
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri
individu. Dalam proses belajar di sekolah, faktor eksternal berarti
faktor-faktor yang berada di luar diri sendiri. Faktor-faktor eksternal
terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang
berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik
berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. Selain itu dapat juga
berupa materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Materi
pelajaran hendaknya disesuaikan dengan perkembangan peserta
didik.
24
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang
berupa manusia yang bisa berasal dari keluarga (keharmonisan
atau pertengkaran keluarga), lingkungan sekolah (hubungan antar
personil sekolah) dan lingkungan masyarakat (hubungan antara
anak dengan orang lain termasuk teman pergaulan anak).
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan
faktor psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi yang terdapat dalam diri
individu, berupa keadaan tonus jasmani pada umumnya (tingkat
kesehatan dan kebugaran fisik individu) dan keadaan fungsi-
fungsi jasmani tertentu (panca indra).
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri
individu, berupa tingkat kecerdasan, motifasi, minat, bakat, sikap,
kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.
25
Dari berbagai faktor yang mempengaruhi pembelajaran di atas, maka
penting bagi guru untuk memperhatiakan faktor-faktor tersebut sehingga
faktor-faktor tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif. Guru
harus memahami karakter siswa yang berbeda-beda. Sehingga guru
diharapkan mampu membimbing potensi siswa untuk dikembangkan
sesuai potensi yang dimilikinya. Selain itu, guru juga perlu
memperhatikan keberadaan alat belajar serta kemampuan guru itu sendiri.
Dalam mengembangkan kemampuannya, guru senantiasa memberikan
pendidikan yang baik dalam penguasaan materi maupun pelaksanaan
pembelajaran.
5. Penilaian hasil belajar
Menurut Sudjana (2005: 3) penilaian adalah proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tertentu. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
Dalam hal ini, terdapat beberapa fungsi dan tujuan dari penilaian
(Sudjana, 2005: 3-4 ). Adapun fungsi dari penilaian yaitu:
a. Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional.
b. Sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.
c. Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang
tuanya.
26
Sedangkan tujuan dari penilaian adalah:
a. Mendeskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang studi
atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah
laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan.
c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan
dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran
serta strategi pelaksanaannya.
d. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah
ke pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam menentukan penilaian hasil belajar siswa maka dilakukan
pelaksanaan evaluasi. Terdapat dua teknik evaluasi yang dapat dilakukan
dalam proses belajar mengajar yaitu dengan menggunakan tes dan non-tes
(Fathurrohman, 2007: 77-89).
a. Tes
Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah dan
petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon
sesuai dengan petunjuk itu. Ditinjau dari bentuknya, tes dibagi atas
tes tertulis, tes lisan dan tes perbuatan.
27
1) Tes tertulis (written test)
Tes tertulis ialah tes yang soal dan jawaban diberikan oleh
siswa berupa bahasa tertulis. Kelebihannya adalah dapat
mengukur kemampuan murid dalam jumlah yang besar, dalam
tempat terpisah dan dalam waktu yang sama. Sedangkan
kelemahan atau kekurangannya antara lain jika tidak
menggunakan bahasa yang tegas dan lugas, hal itu dapat
mengundang pengertian ganda yang berakibat kesalahan dalam
pemasukan data dan dalam mengambil kesimpulan jawaban soal.
Secara umum tes tertulis dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a) Tes esai
Tes esai dapat digunakan untuk mengukur kegiatan-
kegiatan belajar yang sulit diukur oleh tes objektif. Tes esai
sering disebut tes uraian karena menuntut anak untuk
menguraikan jawabannya dengan kata-kata sendiri dan cara
tersendiri. Sehingga jawaban setiap anak, terutama dalam
bentuk, teknik dan gayanya berbeda satu sama lain.
Tes esai dapat dibedakan menjadi dua bentuk tes yaitu tes
uraian bentuk bebas dan tes uraian terbatas. Tes uraian
bentuk bebas, butir soalnya hanya menyangkut masalah
utama yang dibicarakan tanpa memberikan arahan tertentu
dalam menjawabnya.
28
Sedangkan dalam tes uraian terbatas ini peserta didik
diberi kebebasan untuk menjawab soal yang ditanyakan,
namun arah jawaban dibatasi, sehingga kebebasan tersebut
menjadi bebas berarah.
b) Tes objektif
Tes objektif ialah tes tulis yang itemnya dapat dijawab
dengan memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga
peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang
menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah. Tes
objektif ini menuntut peserta didik untuk memilih jawaban
yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah
disediakan, memberi jawaban singkat dan melengkapi
pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.
Tes objektif sangat cocok untuk mengevaluasi
kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu
tinggi, seperti kemampuan mengingat kembali, kemampuan
mengenal kembali, kemampuan pengertian dan kemampuan
mengaplikasikan prinsip-prinsip.
Ada beberapa macam bentuk tes objektif berupa butir-
butir soal yang diberikan kepada peserta didik dengan
alternatif jawaban sehingga peserta didik dapat memilih salah
satu alternatif yang disediakan, yaitu:
29
(1) Banar-Salah (true-false)
Pernyataan yang mengandung dua kemungkinan
jawaban yaitu benar dan salah. Pernyataan tersebut hanya
memiliki satu kemungkinan yaitu bisa benar dan bisa
salah. Peserta didik diminta untuk menentukan
pilihannya terhadap pernyataan tersebut dengan memilih
salah satu diantara benar atau salah. Tes ini bisa
dimodifikasi dalam bermacam-macam bnetuk, seperti ya-
tidak, setuju-tidak setuju, dan lain-lain.
(2) Pilihan ganda (multiple choice)
Terdiri atas pembawa pokok persoalan dan pilihan
jawaban. Pembawa pokok persoalan dapat dikemukakan
dalam bentuk pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk
pernyataan (statement) yang belum sempurna. Ada
beberapa jenis tes bentuk pilihan ganda, yaitu:
(a) Variasi negatif merupakan pernyataan yang
mempunyai beberapa kemungkinan jawaban yang
salah.
(b) Variasi yang tidak lengkap merupakan pertanyaan
atau pernyataan memiliki beberapa kemungkinan
jawaban yang belum lengkap. Tugas peserta didik
adalah memilih jawaban dan melengkapinya.
30
(c) Variasi berganda merupakan pemilihan beberapa
kemungkinan jawaban yang semuanya betul, tetapi
ada satu jawaban yang paling betul. Tugas peserta
didik adalah memilih jawaban paling betul.
(d) Jenis kombinasi yaitu setiap alternatif jawaban terdiri
atas beberapa alternatif yang membentuk satu
pengertian atau jawaban. Bila kombinasinya diubah,
hal itu akan mengubah pengertian sehingga
menyebabkan jawaban menjadi salah.
(3) Menjodohkan (matching)
Tes bentuk menjodohkan terdiri atas dua macam
kolom paralel, setiap kolom berisi pernyataan yang satu
menempati posisi sebagai soal dan satunya sebagai
jawaban, kemudian peserta didik diminta untuk
menjodohkan kesesuaian antar dua pernyataan tersebut.
Tes ini sering digunakan untuk mengukur informasi
tentang fakta, pengertian, hubungan dan simbol tertentu.
(4) Latihan penyusunan (rearrangement exercises)
Merupakan bentuk tes berupa rangkaian kalimat utuh
dan benar, kemudian diceritakan secara tidak beraturan
sehingga bentuk aslinya sulit dikenali. Peserta didik
diminta menyusun kembali sesuai dengan urutan yang
benar.
31
2) Tes lisan (oral test)
Tes lisan adalah tes soal dan jawabannya menggunakan
bahasa lisan. Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan
kata-katanya sendiri sesuai dengan pertanyaan perintah yang
diberikan.
3) Tes perbuatan atau tindakan (performance test)
Tes perbuatan atau tindakan ialah tes dimana jawaban yang
dituntut dari peserta didik berupa tindakan dan tingkah laku
konkrit.
b. Non tes
Dalam menilai hasil belajar, ada yang bisa diukur dengan
menggunakan tes dan ada pula yang tidak bisa dengan tes. Jika
pengetahuan teoritis dapat diukur dengan menggunakan tes. Hal-hal
yang termasuk non tes, yaitu observasi, wawancara, skala sikap,
check list, ranting scale dan angket.
1) Observasi
Secara umum, observasi dapat diartikan sebagai
penghimpunan bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap berbagai fenomena yang dijadikan objek pengamatan.
Untuk melaksanakan observasi bisa dilakukan secara
langsung oleh observer (observasi langsung), bisa melalui
perwakilan atau perantara, baik teknik maupun alat tertentu
32
(observasi tidak langsung) dan bisa juga dilakukan observasi
partisipasi, yaitu observasi yang dilakukan dengan cara ikut ambil
bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti.
Dilihat dari kerangka kerja, observasi dapat dibedakan
sebagai berikut:
a) Observasi berstruktur
Semua aktivitas petugas observasi telah ditetapkan
terlebih dahulu berdasarkan kerangka kerja yang berisi
faktor-faktor yang telah diatur ketegorisasinya. Isi dan luas
materi observasi telah ditetapkan dan dibatasi dengan jelas
dan tegas.
b) Observasi tak berstruktur
Semua aktivitas petugas observasi hanya dibatasi oleh
kerangka kerja yang pasti. Kegiatan petugas observasi hanya
dibatasi oleh tujuan observasi itu sendiri.
2) Wawancara
Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang
mewawancarai dengan yang diwawancarai. Tujuan wawancara
adalah untuk memperoleh informasi guna menjelaskan suatu
situasi dan kondisi tertentu, untuk melengkapi suatu penyelidikan
ilmiah dan untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi
situasi atau orang tertentu.
33
Ada dua jenis wawancara yang dapat digunakan, yaitu:
a) Wawancara terpimpin yang dikenal dengan wawancara
berstruktur.
b) Wawancara tidak terpimpin yang dikenal dengan wawancara
bebas.
3) Skala sikap
Skala sikap merupakan kumpulan pernyataan-pernyataan
mengenai sikap suatu objek. Sikap merupakan sesuatu yang
dipelajari. Sikap menentukan bagaimana individu bereaksi
terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam
kehidupannya. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk
berbuat sesuatu dengan cara, metode, teknik dan pola tertentu
terhadap dunia sekitarnya, baik berupa orang-orang maupun
berupa obyek-obyek tertentu.
Untuk mengukur sikap, dapat dilakukan dengan
menggunakan skala sikap yang dikembangkan oleh Likert. Ada
dua bentuk pernyataan yang menggunakan skala Likert, yaitu
bentuk positif untuk mengukur sikap positif (diberi skor 5, 4, 3, 2,
1) dan bentuk pernyataan negatif untuk mengukur sikap negatif
(diberi skor 1, 2, 3, 4, 5 atau -2, -1, 0, 1, 2). Bentuk jawaban skala
Likert ialah sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan
sangat tidak setuju.
34
4) Rating scale
Ranting scale tidak hanya untuk mengukur sikap tetapi dapat
juga untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena
lingkungan, seperti skala untuk mengukur status ekonomi,
pengetahuan dan kemampuan. Yang paling penting dalam ranting
scale adalah kemampuan menerjemahkan alternatif jawaban yang
dipilih responden.
Dalam rating scale fenomena-fenomena yang akan
diobservasi itu disusun dalam tingkatan-tingkatan yang telah
ditentukan. Sehingga rating scale tidak hanya mengukur secara
mutlak ada atau tidaknya variabel tertentu, tetapi juga mengukur
bagaimana intensitas gejala yang ada.
5) Angket
Angket termasuk alat untuk mengumpulkan dan mencatat
data atau informasi, sikap dan faham dalam hubungan kausal.
Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara. Dalam
wawancara, pewawancara berhadapan langsung dengan
responden atau siswa. Sedangkan angket, dilaksanakan secara
tertulis dan penilaian hasil belajar akan jauh praktis, hemat waktu
dan tenaga.
Berikut ini adalah dua bentuk angket, yaitu:
a) Angket berstruktur yaitu dengan menyediakan kemungkinan
jawaban.
35
b) Angket tak berstruktur yaitu bentuk angket yang memberikan
jawaban secara terbuka yang respondennya secara bebas
menjawab pertanyaan tersebut.
B. Strategi Pembelajaran Peta Konsep
1. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah serangkaian dan keseluruhan tindakan
strategis guru dalam merealisasikan perwujudan kegiatan pembelajaran
aktual yang efektif dan efisian untuk pencapaian tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan bagian dari keseluruhan komponen
pembelajaran. Strategi pembelajaran berhubungan dengan cara-cara yang
dipilih guru untuk menyampaikan materi pembelajaran. Cara-cara
tersebut menyangkut sifat-sifat ruang lingkup dan urutan kegiatan yang
dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa (Asmani, 2011: 27).
Secara umum strategi dapat didefinisikan sebagai garis besar haluan
bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Strategi
pembelajaran merupakan cara belajar yang memudahkan guru dan siswa
mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya strategi pembelajaran
akan memudahkan siswa memahami informasi secara maksimal karena
kegiatan belajar lebih menyenangkan, menarik perhatian dan siswa
menjadi lebih aktif.
36
Terdapat empat strategi dasar dalam proses belajar mengajar (Rusyan,
1989: 165) yaitu:
a. Menetapkan spesifik dan kualifikasi perubahan prilaku dan pribadi
peserta didik yang harus dicapai sesuai yang diharapkan.
b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar yang efektif untuk
mencapai sasaran.
c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar
mengajar yang paling efektif dan efisien.
d. Menetapkan norma-norma dan kriteria keberhasilan dalam melakukan
pengukuran dan evalusi hasil kegiatan belajar mengajar.
2. Bentuk strategi pembelajaran
Berdasarkan para pakar teori-teori belajar mengungkapakan paling
tidak ada empat bentuk strategi pembelajaran (Hamalik, 2011: 131-134),
yakni:
a. Belajar penerimaan atau proses informasi dengan strategi ekspositif.
b. Belajar penemuan atau proses pengalaman strategi inquiry-discovery.
c. Belajar penguasaan berdasarkan pendekatan kelompok dengan
strategi belajar tuntas.
d. Pembelajaran terpadu berdasarkan integrasi dengan strategi
pembelajaran unit.
37
3. Peta konsep
Peta konsep merupakan salah satu perangkat pengorganisasian bahan
ajar. Strategi pembelajaran peta konsep sering disebut dengan concept
map. Peta konsep ini menampilkan satu gambar tentang konsep-konsep
materi tersusun sesuai dengan tabiat ilmu pengetahuan itu sendiri tanpa
mengindahkan urutan atau sequence topik bahasan yang diinginkan
(Munthe, 2009: 11).
Yamin (2005: 119) menjelaskan bahwa peta konsep yaitu menyatakan
hubungan-hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk
proposisi-proposisi. Proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep
yang dihubungkan oleh kata-kata dalam satu unit semantik. Peta konsep
yang dibuat terdiri dari satu kata yang dapat dihubungkan antara satu
dengan lainnya sehingga membentuk proposisi.
Peta konsep digunakan sebagai cara untuk membangun struktur
pengetahuan guru dalam merencanakan bahan ajar. Selain itu, juga
sebagai cara untuk menguatkan pengetahuan dan pemahman peserta didik
terhadap bahan-bahan yang telah dibacanya.
4. Ciri-ciri peta konsep
Menurut Yamin (2005: 126) terdapat 4 ciri-ciri dari peta konsep yang
diuraikan sebagai berikut:
38
a. Peta konsep adalah bentuk dari konsep-konsep atau proposisi-
proposisi suatu bidang studi agar lebih jelas dan bermakna.
b. Peta konsep merupakan suatu gambar yang berbentuk dua dimensi
dari suatu bidang studi atau bagian dari bidang studi yang
memperlihat tata hubungan antara konsep-konsep.
c. Setiap konsep memiliki bobot yang berbeda antara satu dengan
lainnya dan dapat berbentuk seperti aliran air, cabang pohon, urutan-
urutan kronologis, dan lain sebagainya.
d. Peta konsep berbentuk hirarkis jika suatu konsep dibawahnya terdapat
beberapa konsep yang lebih terurai secara jelas yang saling berkaitan
dan akan timbul seperti fungsi, bentuk, contoh, tempat dan
sebagainya.
5. Tujuan pembelajaran peta konsep
Zaini, dkk (2008: 169) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran
peta konsep adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan kemampuan menggambar kesimpulan-kesimpulan
yang masuk akal.
b. Mengembangkan kemampuan mensintesis dan mengintegrasikan
informasi atau ide menjadi satu.
39
c. Mengembangkan kemampuan berpikir secara holistik untuk melihat
keseluruhan dan bagian-bagian.
d. Mengembangkan kecakapan, strategi dan kebiasaan belajar.
e. Belajar konsep-konsep dan teori-teori.
f. Belajar memahami perspektif dan dalam suatu konsep.
g. Mengembangkan satu keterbukaan terhadap ide baru.
h. Mengembangkan kapasitas untuk memikirkan kemandirian.
6. Langkah-langkah pembelajaran peta konsep
a. Mintalah peserta didik membaca materi yang akan diajarkan.
b. Peserta didik diminta untuk menuliskan konsep-konsep utama
berdasarkan bacaan tersebut.
c. Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba beberapa
kali membuat garis penghubung antar konsep-konsep tersebut.
d. Di setiap garis penghubung diharapkan peserta didik menuliskan kata
atau kalimat yang menjelaskan hubungan antar konsep.
e. Ajaklah seluruh kelas melakukan koreksi atau evaluasi terhadap peta-
peta konsep yang telah dibuatnya.
40
f. Di akhir pembelajaran ajaklah seluruh kelas merumuskan beberapa
kesimpulan terhadap materi yang dipelajari melalui peta konsep
tersebut.
7. Manfaat peta konsep
Manfaat peta konsep sebagai strategi belajar siswa (Munthe, 2009:
20), yaitu:
a. Peta konsep dapat digunakan sebagai sarana belajar dengan
membandingkan peta konsep siswa dengan guru. Peta-peta yang telah
dihasilkan dapat menunjukkan tingkat penguasaan siswa.
b. Peta konsep dapat digunakan sebagai cara lain dalam mencatat
pelajaran sewaktu belajar.
c. Peta konsep juga digunakan siswa sebagai alat belajar dengan
membandingkan peta konsep yang dibuat di awal dengan di akhir
sebuah kelas.
d. Peta konsep membantu meningkatkan daya ingat siswa dalam belajar
yang lebih efektif dan efisien.
8. Kelebihan dan kekurangan peta konsep
Dalam hal ini, terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan
penerapkan strategi pembelajaran peta konsep dalam kegiatan belajar
mengajar (http://kd-sumedang.upi.edu/berkas/proposal/2009/model
pembelajaran peta konsep umtuk meningkatkan hasil belajar siswa
41
tentang konsep benda cair.pdf). Berikut ini beberapa kelebihan
pembelajaran dengan menggunakan peta konsep diantaranya:
a. Mendorong aktivitas siswa yang kreatif.
b. Mendorong siswa berfikir reflektif.
c. Menyajikan suatu struktur intelektual siswa secara hierarkis.
d. Meningkatkan proses belajar bermakna, dimana belajar bermakna
akan menguatkan ingatan siswa.
e. Meningkatkan kosakata.
f. Membantu pemahaman konseptual siswa.
g. Memberikan suatu proses brain storming.
h. Mempengaruhi pola berfikir rasional dan intuisi.
i. Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa.
Di samping beberapa kelebihan yang dimiliki peta konsep, terdapat
pula beberapa permasalahan atau kekurangan yang dihadapi dalam
menerapkan peta konsep pada pembelajaran yaitu:
a. Menuntut pemahaman dan penguasaan materi yang lebih dan benar,
sehingga beberapa siswa yang tidak menguasai materi dalam
mengembangkan peta konsep tidak mampu menghubungkan antara
konsep yang satu dengan konsep lainnya atau hanya mengembangkan
sedikit konsep dan menganggap sebagai pekerjaan yang
menyibukkan.
b. Mengubah proses belajar siswa dimana siswa baru dapat benar-benar
memahami setelah materi dipelajari bukan sebelumnya.
42
c. Dalam penilaiannya, peta konsep tidak dapat diukur secara sederhana
karena banyaknya konsep-konsep yang disebutkan belum tentu siswa
tersebut menguasai dan memahami materi.
C. Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mempelajari
kehidupan sosial, dimana dalam kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang
ilmu-ilmu sosial dan humaniora (Rasimin, 2012: 42). Ilmu Pengetahuan
Sosial terdiri dari himpunan pengetahuan tentang kehidupan sosial yang
bersumber dari kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat yang berhubungan
langsung dengan masalah pertumbuhan dan pengembangan masyarakat.
Di madrasah peserta didik MI akan mempelajari topik-topik IPS yang
bersumber dari konsep-konsep ilmu-ilmu sosial, seperti sejarah, geografi,
ekonomi, antropologi dan ilmu sosial lainnya. Untuk jenjang pendidikan di
MI pengertian siswa tentang gejala-gejala sosial dan masalah sosial perlu
dilakukan secara terpadu dalam wadah IPS (Saepudin, 2002: 16-17).
1. Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah
Secara umum, ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
di Madrasah Ibtidaiyah mencangkup aspek-aspek sebagai berikut
(Khairuddin, 2007: 183):
43
a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan.
b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan.
c. Sistem Sosial dan Budaya
d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah ini
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut
(Khairuddin, 2007: 183):
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memcahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c. Memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama.
3. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah
Proses pembelajaran di MI diupayakan agar dilakukan secara terpadu.
Selain itu, perlu dipilih materi pelajaran yang sesuai, baik ditinjau dari
tingkat kemampuan berfikir siswa maupun dari sudut lingkungan fisik
dan psikis peserta didik. Sehingga IPS memiliki karakteristik seperti
(Saepudin, 2002: 17-18):
44
a. Kerangka kerja IPS lebih menekankan pada bidang praktis tentang
peristiwa, gejala dan masalah sosial daripada bidang teoritis
keilmuan.
b. Dalam menelaah objek studinya, IPS menekankan pada keterpaduan
aspek-aspek kehidupan sosial daripada aspek-aspek yang terpisah
satu sama lain.
c. Kerangka IPS berlandaskan ilmu-ilmu sosial sebagai induknya dan
menjadikan ilmu sosial tersebut sebagai sumber materinya.
d. Pada pengajaran IPS, masyarakat menjadi sumber materi objek studi,
laboratorium, dan sekaligus juga menjadi ruang lingkup penelaahnya.
e. Dalam melaksanakan kerjanya, IPS menerapkan pendekatan
interdisipliner.
f. Pengajar IPS dilaksanakan mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah
menengah sampai perguruan tinggi.
4. Materi Sumber Daya Alam
Untuk penelitian ini difokuskan pada materi Sumber Daya Alam.
Adapun lingkup pembahasannya adalah mengenai jenis-jenis sumber
daya alam, peta persebaran sumber daya alam serta manfaat sumber daya
alam dan cara melestarikan.
45
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berada di alam dan
bermanfaat bagi manusia. Contohnya sapi, ikan, tanaman, tanah, air, sinar
matahari, dan lain-lain. Manusia berusaha memanfaatkan sumber daya
alam untuk memenuhi kebutuahan hidupnya.
Secara garis besar, sumber daya alam dibagi menjadi dua macam
yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang dapat diperbarui
artinya sumber daya alam itu tidak akan habis terpakai karena kita dapat
memperbaruinya dengan cara memperbanyak atau menggantinya dengan
yang baru. Contohnya adalah hewan, tanaman, air dan udara.
Sementara itu, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah
sumber daya alam yang tidak bisa kita hasilkan kembali setelah kita
menggunakannya. Misalnya bahan tambang seperti batu bara, minyak
bumi, emas, timah dan bauksit.
Di Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya alam.
Kenampakan alam Indonesia dapat mempengaruhi hasil sumber daya
alam yang beraneka ragam. Bentuk alam beserta sumber daya alam yang
terdapat di dalamnya berpengaruh pada mata pencaharian masyarakat.
Hasil sumber daya alam dimanfaatkan dalam kegiatan ekonomi seperti
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kerajinan, jasa,
pertambangan, perindustrian dan perdagangan.
46
Persediaan sumber daya alam lambat laun akan menipis
persediaannya. Oleh karena itu, cara melestarikan SDA sebaiknya
mengambil seperlunya saja, menjaga keseimbangan lingkungan dan
mencari bahan pengganti lain.
Cara untuk menjaga kelestarian hutan adalah mengganti tanaman
muda dengan tanaman muda, mengadakan penghijauan atau reboisasi,
mencegah terjadinya kebakaran hutan, tidak menebang pohon
sembarangan dan mencegah perladangan berpindah.
Cara untuk menjaga kelestarian kekayaan air adalah menjaga
kelestarian hutan, menjaga kebersihan di lingkungan perairan, tidak
membuang sampah di sungai atau di laut, menghemat pemakaian air dan
menghindari menangkap ikan menggunakan bom dan pukat harimau.
Sedangkan cara untuk menjaga kelestarian tanah adalah melakukan
pemupukan secara benar, tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah
plastik, menanam beberapa jenis tanaman secara bergiliran dan tidak
menebang semua pohon-pohon besar.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Madrasah ini
berdiri sejak 1 Juli 1968 yang terletak di Dusun Ketapang, Desa
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.
Madrasah Ibtidaiyah Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang berada di lingkungan yang strategis dan kondusif sehingga
siswa dapat belajar dengan baik dan tenang.
2. Visi dan Misi MI Ketapang
Visi MI Ketapang: Mewujudkan Anak Didik yang Beriman dan
Bertaqwa Cerdas dan Berguna bagi Orang Tua Agama dan Masyarakat
serta Mampu Mengoptimalkan Teknologi Tepat Guna sesuai Zaman.
Misi MI Ketapang:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan keagamaan.
b. Meningkatkan kreatifitas dan efektifitas kegiatan belajar mengajar.
c. Mempererat hubungan dan kerjasama dengan masyarakat.
d. Meningkatkan profesionalisme seluruh cifitas madrasah.
48
3. Struktur Organisasi MI Ketapang
Adapun struktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Ketapang adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Struktur Organisasi MI Ketapang
No Nama Jabatan
1 Triyitno, S.Pd.I Kepala Sekolah
2 Siti Amilatul F, S.Pd.I
Wakil Kepala Sekolah
Wali Kelas VI B
3 Nur Hidayati, S.Pd.I
Sekertaris
Wali Kelas III
4 Nurul Komariyah, S.Pd.I
Bendahara
Wali Kelas V
5 Mahmudah, S.Ag
TU Admin
Wali Kelas VI A
6 Muhayaroh, S.Pd.I
Humas/BK
Wali Kelas IV
7 Siti Wafiqotus S, S.Pd.I
Pramuka
Wali Kelas II
8 Alfiah, S.Pd.I
Koperasi
Wali Kelas I
9 Abdul Aziz Susanto, S.Pd.I
Ekstrakurikuler
Guru Mapel
49
10 Maimunatur Rohmah, S.Pd.I
UKS
Guru Mapel
4. Jumlah siswa MI Ketapang
Berikut ini adalah tabel jumlah keseluruhan dan rincian siswa MI
Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun ajaran
2013/2014:
Tabel 3.2 Data Siswa MI Ketapang
No Kelas
Jenis kelamin
Jumlah siswa
Laki-laki Perempuan
1 I 11 11 22
2 II 10 7 17
3 III 12 5 17
4 IV 7 8 15
5 V 8 4 12
6 IV 9 14 23
Jumlah 57 49 106
50
5. Kurikulum MI Ketapang
a. Program Intrakurikuler
Kegiatan belajar mengajar di MI Ketapang dimulai pukul 07.00
sampai pukul 12.30. Kegiatan pembelajaran yang telah ditentukan
sesuai jadwal, diberikan tambahan untuk membaca asmaul husna,
hafalan surat-surat pendek, sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamah
sebagai ciri khas islam yang dilaksanakan setiap harinya.
Mata pelajaran yang diajarkan di MI Ketapang adalah Pendidikan
Agama Islam yang meliputi Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak,
Bahasa Arab, Fiqh dan Sejarah Kebudayaan Islam. Pendidikan umum
meliputi Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial,
Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya
dan Keterampilan, Olahraga, Tehnik Informatika dan Komputer serta
Pendidikan Muatan Lokal meliputi Bahasa Inggris dan Bahasa Jawa.
b. Program Ekstrakurikuler
Kegiatan Eksrtakurikuler diselenggarakan setelah jam pelajaran
selesai, adapun kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di MI
Ketapang adalah Pramuka. Kegiatan Pramuka diwajibkan bagi siswa
kelas IV dan V yang dilaksanakan setiap hari jum’at pukul 13.30
sampai 14.30.
51
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian kelas ini adalah siswa
kelas IV MI Ketapang tahun ajaran 2013/2014. Data responden ini berjumlah
15 siswa dengan perincian yaitu 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.
Data siswa tersebut tercantum dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Siswa Kelas IV MI Ketapang
No Nama
Keterangan
Laki-laki Perempuan
1 Afiana Dewi Marhamah
2 Ilma Alfian
3 Alfi Romadhoni
4 Diaz Wahidatul Hayati
5 Fina Yusriyal Mumtaz
6 Muhammad Agus Rizal Afendi
7 Muhammad Makhruz Ali
8 Siti Rokhimatun Khasanah
9 Maulana Malik Ibrahim
10 Ahmad Khoiron
11 Lina Maulasari
12 Nisrina Az Zahra
13 Dzaky Ahmad Syauqi
14 Marotul Jihan Maradika
52
15 Muhammad Zidni Ilham
Jumlah 7 8
C. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan selama satu bulan mulai
tanggal 1 sampai 30 September 2013. Penelitian dilakukan pada siswa kelas
IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang yang berjumlah
15 siswa pada semester gasal tahun ajaran 2013/2014. Penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mengadakan pertemuan dengan guru untuk
berdiskusi tentang persiapan penelitian. Kemudian dilanjutkan
mempersiapkan materi pelajaran dan perangkat pembelajaran yang terdiri
dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Di dalam RPP memuat
seluruh konsep pembelajaran, sumber, media pembelajaran, metode
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Peneliti juga menyiapkan
lembar soal yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran
sebagai tolak ukur hasil belajar siswa. Selain itu, juga menyiapkan lembar
observasi aktivitas guru untuk merekam jalannya pembelajaran.
53
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus I dilaksanakan pada
tanggal 23 September 2013. Penerapan tindakan mengacu pada
pembelajaran yang tertulis dalam RPP yang telah dibuat. Dalam
penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru. Target yang ingin dicapai
adalah siswa mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Kriteria ketuntasan minimal ini merupakan kesepakatan bersama dari
persatuan guru kelas IV MI Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang.
Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus ini dapat
diuraikan seperti dibawah ini:
a. Kegiatan awal
1) Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa
2) Apersepsi
Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan sumber daya alam
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti
1) Eksplorasi
a) Guru meminta siswa membaca materi tentang sumber daya
alam
b) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi sumber daya
alam
54
c) Guru membimbing siswa membuat peta konsep materi
sumber daya alam
2) Elaborasi
a) Guru menjelaskan meteri sumber daya menggunakan peta
konsep
b) Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi sumber
daya alam
c) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi sumber
daya alam
3) Konfirmasi
a) Guru mengoreksi hasil peta konsep materi sumber daya alam
yang dibuat oleh siswa
b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi sumber daya alam
dengan peta konsep tersebut
c. Kegiatan akhir
1) Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
2) Penutup
3. Pengamatan
Setelah tahapan pelaksanaan, tahapan berikutnya adalah tahapan
observasi atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara langsung
dengan menggunakan format observasi yang telah disusun. Pengamatan
55
ini dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur
pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep.
Aspek pengamatan dalam penelitian ini mencakup aspek pengamatan
pada guru, meliputi:
a. Membuka pelajaran
b. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep:
1) Meminta siswa membaca materi
2) Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama
3) Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep
4) Meminta siswa membuat peta konsep
5) Mengevaluasi peta konsep siswa
6) Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep
c. Menutup pelajaran
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus I ini adalah tahap refleksi. Refleksi
merupakan tahapa evaluasi dan perbaikan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan
pelaksanaan tindakan penelitian yang dibuat kemudian digunakan untuk
memperbaiki atau mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan
tindakan penelitian, sehingga peneliti dapat menentukan perencanaan
yang lebih baik untuk siklus-siklus berikutnya.
56
E. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
Pada siklus II ini sama dengan siklus pertama. Siklus II terdiri dari 4
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada
tahapan perencanaan diadakan identifikasi masalah yang terjadi pada
siklus pertama. Selanjutnya dilakukan alternatif pemecahan masalah yang
akan dilakukan pada tahapan tindakan penyusunan konsep pembelajaran.
Pada siklus II ini peneliti mempersiapkan perangkat meliputi
pembuatan RPP, lembar soal, lembar observasi dan menambah materi
pelajaran. Adapun topik yang dipilih dalam siklus II ini adalah
“Pemanfaatan Sumber Daya Alam”.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan
pada tanggal 25 September 2013. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai
guru. Sementara pengamatan dilakukan oleh rekan guru sejawat.
Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran yang tertulis
pada RPP.
Adapun kegiatan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
1) Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa
2) Apersepsi
Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan manfaat sumber
daya alam
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran
57
b. Kegiatan inti
1) Eksplorasi
a) Guru meminta siswa membaca materi tentang pemanfaatan
sumber daya alam
b) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pemanfaatan
sumber daya alam
c) Guru menjelaskan meteri pemanfaatan sumber daya alam
menggunakan peta konsep
2) Elaborasi
a) Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting
dalam materi pemanfaatan sumber daya alam
b) Siswa dibimbing untuk membuat garis penghubung antar
konsep materi pemanfaatan sumber daya alam
c) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi
pemanfaatan sumber daya alam
3) Konfirmasi
a) Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi
pemanfaatan sumber daya alam
b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pemanfaatan
sumber daya alam dengan peta konsep tersebut
c. Kegiatan akhir
1) Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
2) Penutup
3. Pengamatan
Seperti pada siklus sebelumnya, tahapan selanjutnya adalah observasi
atau pengamatan. Pengamatan dilaksanakan secara langsung dengan
menggunakan format observasi yang telah disusun. Pengamatan
58
dilakukan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar siswa
dan aspek-aspek yang diamati pada saat pembelajaran berlangsung.
Adapun indikator dan poin untuk aspek-aspek yang diamati sama
seperti pada siklus sebelumnya. Pengamatan ini dimaksudkan untuk
mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur pembelajaran dengan
menggunakan strategi peta konsep. Berikut adalah aspek pengamatan
pada guru, meliputi:
a. Membuka pelajaran
b. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep:
1) Meminta siswa membaca materi
2) Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama
3) Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep
4) Meminta siswa membuat peta konsep
5) Mengevaluasi peta konsep siswa
6) Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep
c. Menutup pelajaran
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus II ini adalah tahap refleksi. Refleksi dilakukan
untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan
pelaksanaan tindakan penelitian sehingga peneliti dapat menentukan
perencanaan untuk meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar siswa
pada siklus III.
59
F. Penjelasan Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan
Pada siklus III ini sama dengan siklus-siklus sebelumnya. Penelitian
ini dilakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan perencanaan
pembelajaran berdasarkan pada hasil refleksi dari tiap siklus yang telah
dilakukan. Target yang ingin dicapai adalah terjadinya peningkatan hasil
belajar pada siswa setelah mengikuti pembelajaran.
Pada siklus III ini peneliti mempersiapkan perangkat meliputi
pembuatan RPP, lembar soal, lembar observasi dan menambah materi
pelajaran. Adapun topik yang dipilih dalam siklus III ini adalah “Upaya
Melestarikan Sumber Daya Alam”.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan
pada tanggal 27 September 2013. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai
guru dan pengamatan dilakukan oleh rekan guru sejawat. Penelitian
dilaksanakan sesuai dengan pokok bahasan yang dipilih dan RPP yang
telah dibuat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan
keberhasilan dari siklus sebelumnya.
Adapun kegiatan yang akan dilakukan dalam siklus III adalah:
a. Kegiatan awal
1) Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa
2) Apersepsi
60
Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan upaya
melestarikan sumber daya alam
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti
1) Eksplorasi
a) Guru meminta siswa membaca materi upaya melestarikan
sumber daya alam
b) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi upaya
melestarikan sumber daya alam
c) Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting
dalam materi upaya melestarikan sumber daya alam
2) Elaborasi
a) Guru membimbing siswa membuat garis penghubung antar
konsep meteri upaya melestarikan sumber daya alam
b) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi upaya
melestarikan sumber daya alam
c) Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi upaya
melestarikan sumber daya alam di papan tulis
3) Konfirmasi
a) Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi upaya
melestarikan sumber daya alam yang ada di papan tulis
b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi upaya
melestarikan sumber daya alam dengan peta konsep tersebut
61
c. Kegiatan akhir
1) Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
2) Penutup
3. Pengamatan
Seperti pada siklus sebelumnya, pengamatan dilaksanakan secara
langsung dengan menggunakan format observasi yang telah disusun.
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil
belajar siswa dan mengetahui ketepatan dalam menerapkan prosedur
pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep. Adapun
indikator dan poin untuk aspek-aspek yang diamati sama seperti pada
siklus sebelumnya, yaitu:
a. Membuka pelajaran
b. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep:
1) Meminta siswa membaca materi
2) Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama
3) Membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep
4) Meminta siswa membuat peta konsep
5) Mengevaluasi peta konsep siswa
6) Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep
c. Menutup pelajaran
62
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus III adalah tahap refleksi. Pada tahap refleksi,
peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang telah diperoleh dari hasil
penelitian, yang menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tiap
siklus dibanding siklus sebelumnya dan hasil itu telah memuaskan, maka
penelitian tindakan dihentikan pada siklus III ini. Untuk data hasil
penelitian yang diperoleh akan dipaparkan pada bab hasil penelitian dan
pembahasan.
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Upaya meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS pokok
bahasan sumber daya alam merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan 3 siklus yaitu siklus I, siklus II dan siklus III. Didalam penelitian
ini langkah yang ditempuh adalah menetapkan keberhasilan belajar siswa dan
meningkatkan hasil belajar siswa dengan strategi pembelajaran peta konsep.
Upaya tersebut ditempuh untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
melakukan pengamatan dan pencatatan hasil.
1. Siklus I
Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan
materi sumber daya alam dengan menerapkan strategi pembelajaran peta
konsep. Pengamatan dibantu oleh rekan guru sejawat untuk menilai
aspek-aspek yang terdapat pada lembar observasi guru. Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 23
September 2013 di kelas IV dengan jumlah siswa 15 orang.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran
yang sudah disiapkan. Langkah-langkahnya meliputi:
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru memimpin doa
c. Presensi siswa
64
d. Guru melakukan apersepsi
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
f. Guru meminta siswa membaca materi tentang sumber daya alam
g. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi sumber daya alam
h. Guru membimbing siswa membuat peta konsep materi sumber daya
alam
i. Guru menjelaskan meteri sumber daya alam menggunakan peta
konsep
j. Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi sumber daya
alam
k. Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi sumber daya alam
l. Guru mengoreksi hasil peta konsep materi sumber daya alam yang
dibuat oleh siswa
m. Guru bersama siswa menyimpulkan materi sumber daya alam dengan
peta konsep tersebut
n. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
o. Guru bersama siswa membaca doa
p. Guru menutup dengan salam
65
Berikut ini data hasil pengamatan guru yakni:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus I
No Aspek yang dinilai
Penilaian
Baik Cukup Kurang
1 Membuka pelajaran
2 Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran peta konsep:
a. Meminta siswa membaca materi
b. Meminta siswa menuliskan konsep-
konsep utama
c. Membimbing siswa membuat garis
penghubung antar konsep
d. Meminta siswa membuat peta konsep
e. Mengevaluasi peta konsep siswa
f. Menyimpulkan materi berdasarkan
peta konsep
3 Menutup pelajaran
Dari analisis pedoman observasi guru di atas terdapat 8 aspek
pengamatan yang perlu dinilai. Data menunjukkan dari 8 aspek
pengamatan yang dinilai, terdapat 3 aspek yang dinilai baik (pada poin 1,
2a dan 2d), 3 aspek yang dinilai cukup (pada poin 2b, 2c dan 3) dan 2
66
aspek yang dinilai kurang (poin 2e dan 2f). Pada siklus ini guru masih
belum begitu menguasai strategi pembelajaran peta konsep secara baik.
Sehingga siswa kesulitan memahami materi ketika pembelajaran
berlangsung.
Berdasarkan analisis data pengamatan tersebut dapat mempengaruhi
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Hasil belajar siswa diperoleh
setelah mngerjakan tes formatif pada siklus I. Berikut hasil belajar siswa
adalah:
Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif pada Siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiana Dewi Marhamah 60 70 Tuntas
2 Ilma Alfian 60 75 Tuntas
3 Alfi Romadhoni 60 50 Belum Tuntas
4 Diaz Wahidatul Hayati 60 80 Tuntas
5 Fina Yusriyal Mumtaz 60 85 Tuntas
6 Muhammad Agus Rizal A 60 70 Tuntas
7 Muhammad Makhruz Ali 60 80 Tuntas
8 Siti Rokhimatun Khasanah 60 50 Belum Tuntas
9 Maulana Malik Ibrahim 60 20 Belum Tuntas
10 Ahmad Khoiron 60 55 Belum Tuntas
11 Lina Maulasari 60 35 Belum Tuntas
12 Nisrina Az Zahra 60 65 Tuntas
67
13 Dzaky Ahmad Syauqi 60 55 Belum Tuntas
14 Marotul Jihan Maradika 60 50 Belum Tuntas
15 Muhammad Zidni Ilham 60 65 Tuntas
Jumlah 905
Rata-rata 60,3
Dari data di atas, maka diperoleh gambaran awal bahwa sebanyak 8
siswa atau 53,3% sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
dan 7 siswa atau 46,7% belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Sedangkan rata-rata kelas mencapai 60,3. Lihat tabel berikut:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus I
No Uraian Hasil
1 Rata-rata nilai kelas 60,3
2 Prosentase ketuntasan 53,3%
Dari data rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa 8 siswa atau
53,3% telah mencapai angka ketuntasan dan rata-rata kelas mencapai
60,3.
2. Siklus II
Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus I selesai, peneliti bertindak
sebagai guru. Peneliti menyajikan materi pemanfaatan sumber daya alam
dengan menerapkan strategi peta konsep. Dibantu oleh rekan guru sejawat
68
untuk menilai aspek-aspek yang terdapat pada lembar observasi guru.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada
tanggal 25 September 2013 di kelas IV dengan jumlah siswa 15 orang.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran
yang sudah disiapkan. Langkah-langkahnya meliputi:
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru memimpin doa
c. Presensi siswa
d. Guru melakukan apersepsi
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
f. Guru meminta siswa membaca materi tentang pemanfaatan sumber
daya alam
g. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pemanfaatan sumber
daya alam
h. Guru menjelaskan meteri pemanfaatan sumber daya alam
menggunakan peta konsep
i. Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting dalam materi
pemanfaatan sumber daya alam
j. Siswa dibimbing untuk membuat garis penghubung antar konsep
materi pemanfaatan sumber daya alam
k. Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi pemanfaatan
sumber daya alam
69
l. Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi pemanfaatan
sumber daya alam
m. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pemanfaatan sumber daya
alam dengan peta konsep tersebut
n. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
o. Guru bersama siswa membaca doa
p. Guru menutup dengan salam
Berikut ini data hasil pengamatan guru yakni:
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II
No Aspek yang dinilai
Penilaian
Baik Cukup Kurang
1 Membuka pelajaran
2 Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran peta konsep:
a. Meminta siswa membaca materi
b. Meminta siswa menuliskan konsep-
konsep utama
c. Membimbing siswa membuat garis
penghubung antar konsep
d. Meminta siswa membuat peta konsep
70
e. Mengevaluasi peta konsep siswa
f. Menyimpulkan materi berdasarkan
peta konsep
3 Menutup pelajaran
Dari tabel di atas, peneliti mengolah pedoman observasi guru. Dari
pedoman observasi tersebut terdapat 8 aspek pengamatan yang perlu
dinilai. Data menunjukkan bahwa terdapat 5 aspek berada dalam kategori
baik yaitu pada poin 1, 2a, 2c, 2d dan 3. Sementara 3 aspek dinilai cukup
yaitu pada poin 2b, 2e dan 2f. Pada siklus II ini, guru sudah mampu
menguasai strategi pembelajaran peta konsep walaupun masih ada sedikit
kekurangan dan siswa juga mulai tertarik dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan analisis data pengamatan tersebut, hasil belajar IPS
siswa pun meningkat. Dibuktikan dengan tes formatif pada siklus II yang
diperoleh siswa. Berikut adalah hasil belajar siswa:
Tabel 4.5 Hasil Tes Formatif pada Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiana Dewi Marhamah 60 75 Tuntas
2 Ilma Alfian 60 85 Tuntas
3 Alfi Romadhoni 60 65 Tuntas
4 Diaz Wahidatul Hayati 60 80 Tuntas
71
5 Fina Yusriyal Mumtaz 60 85 Tuntas
6 Muhammad Agus Rizal A 60 75 Tuntas
7 Muhammad Makhruz Ali 60 90 Tuntas
8 Siti Rokhimatun Khasanah 60 75 Tuntas
9 Maulana Malik Ibrahim 60 40 Belum Tuntas
10 Ahmad Khoiron 60 55 Belum Tuntas
11 Lina Maulasari 60 50 Belum Tuntas
12 Nisrina Az Zahra 60 80 Tuntas
13 Dzaky Ahmad Syauqi 60 70 Tuntas
14 Marotul Jihan Maradika 60 55 Belum Tuntas
15 Muhammad Zidni Ilham 60 80 Tuntas
Jumlah 1060
Rata-rata 70,7
Dari data di atas, maka dapat dilihat pencapaian dan ketuntasan hasil
belajar siswa yaitu sebanyak 11 siswa atau 73,3% sudah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 4 siswa atau 26,7% belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Lihat tabel berikut:
72
Tabel 4.6 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus II
No Uraian Hasil
1 Rata-rata nilai kelas 70,7
2 Prosentase ketuntasan 73,3%
Dari data rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa 11 siswa atau
73,3% telah mencapai angka ketuntasan dan rata-rata kelas mencapai
70,7.
3. Siklus III
Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus II berakhir, peneliti
bertindak sebagai guru. Peneliti menyajikan materi upaya melestarikan
sumber daya alam dengan menerapkan strategi peta konsep. Dibantu oleh
rekan guru sejawat untuk menilai aspek-aspek yang terdapat pada lembar
observasi guru. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III
dilaksanakan pada tanggal 27 September 2013 di kelas IV dengan jumlah
siswa 15 orang.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran
yang sudah disiapkan. Langkah-langkahnya meliputi:
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru memimpin doa
c. Presensi siswa
d. Guru melakukan apersepsi
73
e. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
f. Guru meminta siswa membaca materi upaya melestarikan sumber
daya alam
g. Guru melakukan tanya jawab mengenai materi upaya melestarikan
sumber daya alam
h. Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting dalam materi
upaya melestarikan sumber daya alam
i. Guru membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep
meteri upaya melestarikan sumber daya alam
j. Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi upaya melestarikan
sumber daya alam
k. Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi upaya
melestarikan sumber daya alam di papan tulis
l. Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi upaya
melestarikan sumber daya alam yang ada di papan tulis
m. Guru bersama siswa menyimpulkan materi upaya melestarikan
sumber daya alam dengan peta konsep tersebut
n. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
o. Guru bersama siswa membaca doa
p. Guru menutup dengan salam
74
Berikut ini data hasil pengamatan guru yakni:
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru pada Siklus III
No Aspek yang dinilai
Penilaian
Baik Cukup Kurang
1 Membuka pelajaran
2 Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran peta konsep:
q. Meminta siswa membaca materi
r. Meminta siswa menuliskan konsep-
konsep utama
s. Membimbing siswa membuat garis
penghubung antar konsep
t. Meminta siswa membuat peta konsep
u. Mengevaluasi peta konsep siswa
v. Menyimpulkan materi berdasarkan
peta konsep
3 Menutup pelajaran
Dari tabel di atas, peneliti mengolah pedoman observasi guru. Dari
pedoman observasi tersebut terdapat 8 aspek pengamatan yang perlu
dinilai. Data menunjukkan bahwa 8 aspek tersebut telah mendapatkan
75
penilaian yang baik. Itu berarti bahwa guru telah maksimal menggunakan
strategi peta konsep dalam proses pembelajran.
Berdasarkan analisis data pengamatan tersebut, hasil belajar IPS
siswa pun meningkat. Hal tersebut dibuktikan oleh siswa setelah
mengerjakan tes formatif pada siklus III. Berikut adalah hasil belajar
siswa:
Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif pada Siklus III
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiana Dewi Marhamah 60 80 Tuntas
2 Ilma Alfian 60 100 Tuntas
3 Alfi Romadhoni 60 70 Tuntas
4 Diaz Wahidatul Hayati 60 95 Tuntas
5 Fina Yusriyal Mumtaz 60 100 Tuntas
6 Muhammad Agus Rizal A 60 85 Tuntas
7 Muhammad Makhruz Ali 60 100 Tuntas
8 Siti Rokhimatun Khasanah 60 75 Tuntas
9 Maulana Malik Ibrahim 60 50 Belum Tuntas
10 Ahmad Khoiron 60 70 Tuntas
11 Lina Maulasari 60 65 Tuntas
12 Nisrina Az Zahra 60 85 Tuntas
13 Dzaky Ahmad Syauqi 60 75 Tuntas
14 Marotul Jihan Maradika 60 70 Tuntas
76
15 Muhammad Zidni Ilham 60 80 Tuntas
Jumlah 1200
Rata-rata 80
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa ada 14 siswa atau 93,3%
siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60 dan
hanya 1 siswa yang belum dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Ketuntasan pada siklus III naik dengan rata-rata 80. Ini berarti
bahwa siswa telah mencapai peningkatan hasil belajar dan mampu
menguasai materi IPS melalui strategi peta konsep. Lihat tabel berikut:
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siswa pada Siklus III
No Uraian Hasil
1 Rata-rata nilai kelas 80
2 Prosentase ketuntasan 93,3%
Dari data rekapitulasi di atas dapat disimpulkan bahwa 14 siswa atau
93,3% telah mencapai angka ketuntasan dan rata-rata kelas mencapai 80.
Dari hasil yang telah diperoleh, yang mana telah menunjukkan bahwa
selalu adanya peningkatan yang signifikan antar siklus. Dengan melihat
hasil tersebut dan keterbatasan waktu, maka penelitian ini dihentikan pada
siklus III.
77
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan data-data yang
terkumpul, maka diketahui bahwa penggunaan strategi peta konsep pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Pembelajaran menggunakan strategi peta konsep menjadi salah satu
solusi untuk mencapai target yang diinginkan.
Dengan menggunakan strategi peta konsep dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial yang dilaksanakan dalam penelitaian tindakan kelas
tersebut, ternyata siswa dapat menerima materi Sumber Daya Alam dengan
baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa selama
pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil yang didapat dari siklus I, dari 15 siswa rata-rata nilai
siswa adalah 60,3 dengan rincian 8 siswa atau 53,3% siswa telah mencapai
nilai minimal ketuntasan dan dinyatakan tuntas, sedangkan 7 siswa atau
46,7% siswa belum mencapai nilai minimal ketuntasan dan dinyatakan belum
tuntas.
Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti mengkaji
ulang data yang telah diperoleh dan melakukan perbaikan. Hasilnya adalah
guru masih belum begitu menguasai strategi pembelajaran peta konsep secara
baik. Maka perbaikan yang dilakukan guru adalah lebih mendalami teknik-
teknik strategi peta konsep dalam mengajar.
Pada siklus II, rata-rata nilai siswa adalah 70,7 dengan rincian 11 siswa
atau 73,3% siswa telah mencapai nilai minimal ketuntasan dan dinyatakan
78
tuntas, sedangkan 4 siswa atau 26,7% siswa belum mencapai nilai minimal
ketuntasan atau dinyatakan belum tuntas.
Untuk penilaian hasil pengamatan terhadap guru maka peneliti mengkaji
ulang data yang telah diperoleh dan melakukan perbaikan. Hasilnya adalah
guru sudah mampu menguasai strategi pembelajaran peta konsep walaupun
masih ada sedikit kekurangan dan siswa juga mulai tertarik dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran. Maka perbaikan yang dilakukan guru adalah lebih
mendalami strategi pembelajaran yang digunakan sehingga dapat menjelaskan
dengan baik kepada siswa.
Pada siklus III nilai rata-rata kelas siswa adalah 80 dengan rincian 14
siswa atau 93,3% siswa telah mencapai nilai minimal ketuntasan dan
dinyatakan tuntas, sedangkan 1 siswa atau 6,7% siswa belum mencapai nilai
minimal ketuntasan atau dinyatakan belum tuntas. Untuk penilaian hasil
pengamatan terhadap guru terjadi peningkatan karena guru telah maksimal
menggunakan strategi peta konsep dalam proses pembelajaran. Dan hasil
belajar siswa pun meningkat.
Pembahasan mengenai hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas
dari siklus-siklus kegiatan yang telah dilakukan akan dipaparkan sebagai
berikut:
79
Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Siswa
No Uraian Siklus I Siklus II Siklus III
1 Nilai rata-rata kelas 60,3 70,7 80
2 Prosentase ketuntasan 53,3% 73,3% 93,3%
Hasil tersebut diketahui bahwa selalu terjadi peningkatan yang signifikan
pada tiap siklus. Hal ini membuktikan bahwa strategi peta konsep dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan
melalui beberapa tindakan dari siklus I, siklus II dan siklus III serta
berdasarkan seluruh pembahasan dan analisis yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa penggunaan strategi peta konsep dapat meningkatkan
hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi
Sumber Daya Alam pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ketapang,
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2013. Dengan indikator
keberhasilan pada siklus I yaitu 53,3% siswa dengan rata-rata kelas adalah
60,3, pada siklus II yaitu 73,3% siswa dengan rata-rata kelas adalah 70,7 dan
pada siklus III yaitu 93,3% siswa dengan rata-rata kelas 80.
B. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti
memberikan masukan bagi guru bahwa penggunaan strategi peta konsep dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa menjadi lebih aktif dan semangat
mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi Sumber Daya Alam.
Sehingga proses pembelajaran menjadi lebih optimal dan menyenangkan dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. 7 Tips Aplikasi Paikem(Pembelajaran Aktif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta: DIVA Press.
Basrowi & Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam
Fathurrohman, Pupuh & Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui
Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT Refika
Aditama.
Gredler, Margaret E. Bell. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
http://kd-sumedang.upi.edu/berkas/proposal/2009/model pembelajaran peta
konsep umtuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang konsep benda
cair.pdf, diakses 4 juli 2013 pukul 13.21 wib.
Khairuddin, Mahfud Junaedi, dkk. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) Konsep dan Implementasinya di Madrasah. Jogjakarta: Pilar
Media
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Munthe, Bernawy. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan
Madani.
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS, Teori, Aplikasi dan Evaluasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Pess
Rusyan, A. Tabrani, Atang Kusdinar & Zainal Arifin. 1989. Pendekatan dalam
Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya.
Saepudin, Edi & Andi Rusbandi. 2002. Pendidikan IPS di Madrasah Ibtidaiyah.
Jakarta: Departemen Agama
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Teras.
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers.
Sriyanti, Lilik, Suwardi & Muna Erawati. 2009. Teori-Teori Belajar. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasinya. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprijino, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suyadi. 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: DIVA Press.
Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat:
Gaung Persada Press.
Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, & Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Ketapang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi waktu : 2 × 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar
1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
C. Indikator
1. Menyebutkan pengertian sumber daya alam
2. Menjelaskan jenis-jenis sumber daya alam
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan melihat gambar, siswa dapat menyebutkan pengertian sumber
daya alam
2. Dengan melihat gambar, siswa dapat menjelaskan jenis-jenis sumber daya
alam
E. Karakter siswa yang diharapkan
1. Tekun
2. Jujur
3. Teliti
F. Materi Ajar
Sumber daya alam
G. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Peta konsep
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal
d. Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa
e. Apersepsi
Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan sumber daya alam
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
4) Guru meminta siswa membaca materi tentang sumber daya alam
5) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi sumber daya alam
6) Guru membimbing siswa membuat peta konsep materi sumber
daya alam
b. Elaborasi
d) Guru menjelaskan meteri sumber daya menggunakan peta konsep
e) Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi sumber daya
alam
f) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi sumber daya
alam
c. Konfirmasi
c) Guru mengoreksi hasil peta konsep materi sumber daya alam yang
dibuat oleh siswa
d) Guru bersama siswa menyimpulkan materi sumber daya alam
dengan peta konsep tersebut
3. Kegiatan akhir
a. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
b. Penutup
I. Sumber bahan
Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI kelas IV hal 31
J. Penilaian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sumber daya alam adalah ... .
2. Contoh sumber daya alam yaitu ... , ... dan ... .
3. Sumber daya alam yang tidak akan habis dan dapat diperbanyak atau
diganti dengan yang baru disebut ... .
4. Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah ... , ... dan ...
5. Sumber daya alam dibedakan atas dua jenis, yaitu ... dan ...
6. Sumber daya alam yang sulit dihasilkan kembali setelah digunakan disebut
... .
7. Contoh sumber daya alam mineral logam adalah ... , .... dan ... .
8. Contoh sumber daya alam yang dapat diperbarui yaitu ... , ... dan ... .
9. Contoh sumber daya alam mineral bukan logam adalah ... , .... dan ... .
10. Contoh sumber daya alam energi adalah ... , .... dan ... .
Catatan: Setiap nomer bernilai sepuluh, jika benar semua maka mendapat
nilai seratus.
Jawaban:
1. Segala sesuatu yang berada di alam dan bermanfaat bagi manusia.
2. Sapi, tanaman dan sinar matahari.
3. Sumber daya alam yang dapat diperbarui.
4. Minyak bumi, batu bara dan emas.
5. Sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui.
6. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
7. Emas, perak dan tembaga.
8. Hewan, tanaman dan air
9. Batu kapur, yodium dan belerang.
10. Gas alam, minyak bumi dan batu bara.
Ketapang, 23 September 2013
Guru Mata Pelajaran
Muhayaroh, S.Pd.I
Peneliti
Nana Yunita Sari
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Triyitno, S.Pd.I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Ketapang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi waktu : 2 × 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar
1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
C. Indikator
1. Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi
2. Menyebutkan hasil pemanfaatan sumber daya alam
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan melihat gambar, siswa dapat menjelaskan pemanfaatan sumber
daya alam untuk kegiatan ekonomi
2. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan hasil pemanfaatan
sumber daya alam
E. Karakter siswa yang diharapkan
1. Tekun
2. Jujur
3. Teliti
F. Materi Ajar
Sumber daya alam
G. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Peta konsep
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal
d. Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa
e. Apersepsi
Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan manfaat sumber daya
alam
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
4) Guru meminta siswa membaca materi tentang pemanfaatan sumber
daya alam
5) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi pemanfaatan
sumber daya alam
6) Guru menjelaskan meteri pemanfaatan sumber daya alam
menggunakan peta konsep
b. Elaborasi
d) Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting dalam
materi pemanfaatan sumber daya alam
e) Siswa dibimbing untuk membuat garis penghubung antar konsep
materi pemanfaatan sumber daya alam
f) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi pemanfaatan
sumber daya alam
c. Konfirmasi
c) Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi pemanfaatan
sumber daya alam
d) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pemanfaatan sumber
daya alam dengan peta konsep tersebut
3. Kegiatan akhir
a. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
b. Penutup
I. Sumber bahan
Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI kelas IV hal 31
J. Penilaian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam yaitu ... , ... dan
... .
2. Kegiatan ekonomi masyarakat dipengaruhi oleh ... .
3. Contoh hasil pertanian adalah ... , ... dan ... .
4. Hasil peternakan lembu selain daging adalah ... dan ... .
5. Contoh hasil perkebunan adalah ... , ... dan ... .
6. Tanaman yang termasuk hortikultura adalah ... dan ... .
7. Hasil SDA yang ada di lingkungan sekitarmu adalah ... , ... dan ... .
8. Hasil laut selain ikan adalah ... , ... dan ... .
9. Manfaat sinar matahari bagi manusia adalah untuk ... .
10. Contoh hasil pertambangan adalah ... , ... dan ... .
Catatan: Setiap nomer bernilai sepuluh, jika benar semua maka mendapat
nilai seratus.
Jawaban:
1. Pertanian, perkebunan dan perikanan.
2. Bentuk alam dan sumber daya alam yang terdapat didalamnya.
3. Beras, jagung dan sayuran.
4. Susu dan kulit.
5. Kopi, karet dan tebu.
6. Sayuran dan buah-buahan.
7. Beras, ikan lele dan sapi.
8. Mutiara, rumput laut dan udang.
9. Pembangkit tenaga listrik.
10. Minyak bumi, batu bara dan emas.
Ketapang, 25 September 2013
Guru Mata Pelajaran
Muhayaroh, S.Pd.I
Peneliti
Nana Yunita Sari
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Triyitno, S.Pd.I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Ketapang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi waktu : 2 × 35 menit
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sejarah, kenampakan alam dan keragaman suku bangsa di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar
1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta
pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
C. Indikator
1. Menyebutkan manfaat sumber daya alam
2. Menjelaskan upaya melestarikan sumber daya alam
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan manfaat sumber daya
alam
2. Dengan melihat gambar, siswa dapat menjelaskan upaya melestarikan
sumber daya alam
E. Karakter siswa yang diharapkan
1. Tekun
2. Jujur
3. Teliti
F. Materi Ajar
Sumber daya alam
G. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Peta konsep
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal
d. Salam, doa, absen, mengecek kesiapan siswa
e. Apersepsi
Guru menanyakan hal-hal yang terkait dengan upaya melestarikan
sumber daya alam
f. Menjelaskan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
a. Eksplorasi
4) Guru meminta siswa membaca materi upaya melestarikan sumber
daya alam
5) Guru melakukan tanya jawab mengenai materi upaya melestarikan
sumber daya alam
6) Siswa diminta untuk menuliskan kata-kata yang penting dalam
materi upaya melestarikan sumber daya alam
b. Elaborasi
d) Guru membimbing siswa membuat garis penghubung antar konsep
meteri upaya melestarikan sumber daya alam
e) Siswa diminta untuk membuat peta konsep materi upaya
melestarikan sumber daya alam
f) Siswa diminta untuk menuliskan peta konsep materi upaya
melestarikan sumber daya alam di papan tulis
c. Konfirmasi
c) Guru bersama siswa mengoreksi peta konsep materi upaya
melestarikan sumber daya alam yang ada di papan tulis
d) Guru bersama siswa menyimpulkan materi upaya melestarikan
sumber daya alam dengan peta konsep tersebut
3. Kegiatan akhir
a. Guru memberikan soal post test untuk dikerjakan sebagai evaluasi
kemampuan dan pemahaman siswa
b. Penutup
I. Sumber bahan
Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD dan MI kelas IV hal 31
J. Penilaian
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Manfaat sumber daya alam adalah ... .
2. Upaya menjaga kelestarian tanah adalah ... dan ... .
3. Hasil utama hutan adalah ... dan ... .
4. Akibat dari hutan gundul adalah ... dan ... .
5. Upaya menjaga kelestarian hutan adalah ... dan ... .
6. Udara tercemar disebabkan karena ... .
7. Manfaat menjaga kelestarian air adalah ... .
8. Upaya menjaga kelestarian air adalah ... dan ... .
9. Ikan jarang dijumpai di sungai saat ini karena ... .
10. Usaha yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kelestarian sumber daya
alam adalah ... .
Catatan: Setiap nomer bernilai sepuluh, jika benar semua maka mendapat
nilai seratus.
Jawaban:
1. Membantu kehidupan manusia.
2. Tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah plastik dan tidak
menebang semua pohon-pohon besar.
3. Kayu dan rotan.
4. Oksigen berkurang dan terjadi bencana alam (banjir dan tanah longsor).
5. Mengadakan penghijauan dan tidak menebang pohon sembarangan.
6. Polusi kendaraan bermotor dan limbah pabrik.
7. Untuk minum, pembangkit tenaga listrik atau perikanan.
8. Menghemat pemakaian air dan menjaga kebersihan air.
9. Banyak sampah.
10. Tidak membuang sampah sembarangan.
Ketapang, 27 September 2013
Guru Mata Pelajaran
Muhayaroh, S.Pd.I
Peneliti
Nana Yunita Sari
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Triyitno, S.Pd.I
LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS I
No Aspek yang dinilai
Penilaian
Baik Cukup Kurang
1 Membuka pelajaran
2 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta
konsep:
g. Meminta siswa membaca materi
h. Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama
i. Membimbing siswa membuat garis penghubung
antar konsep
j. Meminta siswa membuat peta konsep
k. Mengevaluasi peta konsep siswa
l. Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep
3 Menutup pelajaran
Ketapang, 23 September 2013
Pengamat
LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS II
No Aspek yang dinilai
Penilaian
Baik Cukup Kurang
1 Membuka pelajaran
2 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta konsep:
g. Meminta siswa membaca materi
h. Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama
i. Membimbing siswa membuat garis penghubung antar
konsep
j. Meminta siswa membuat peta konsep
k. Mengevaluasi peta konsep siswa
l. Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep
3 Menutup pelajaran
Ketapang, 25 september 2013
Pengamat
LEMBAR OBSERVASI GURU
SIKLUS III
No Aspek yang dinilai
Penilaian
Baik Cukup Kurang
1 Membuka pelajaran
2 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran peta
konsep:
m. Meminta siswa membaca materi
n. Meminta siswa menuliskan konsep-konsep utama
o. Membimbing siswa membuat garis penghubung
antar konsep
p. Meminta siswa membuat peta konsep
q. Mengevaluasi peta konsep siswa
r. Menyimpulkan materi berdasarkan peta konsep
3 Menutup pelajaran
Ketapang, 27 September 2013
Pengamat
HASIL BELAJAR SISWA
SIKLUS I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiana Dewi Marhamah 60 70 Tuntas
2 Ilma Alfian 60 75 Tuntas
3 Alfi Romadhoni 60 50 Belum Tuntas
4 Diaz Wahidatul Hayati 60 80 Tuntas
5 Fina Yusriyal Mumtaz 60 85 Tuntas
6 Muhammad Agus Rizal A 60 70 Tuntas
7 Muhammad Makhruz Ali 60 80 Tuntas
8 Siti Rokhimatun Khasanah 60 50 Belum Tuntas
9 Maulana Malik Ibrahim 60 20 Belum Tuntas
10 Ahmad Khoiron 60 55 Belum Tuntas
11 Lina Maulasari 60 35 Belum Tuntas
12 Nisrina Az Zahra 60 65 Tuntas
13 Dzaky Ahmad Syauqi 60 55 Belum Tuntas
14 Marotul Jihan Maradika 60 50 Belum Tuntas
15 Muhammad Zidni Ilham 60 65 Tuntas
Jumlah 905
Rata-rata 60,3
HASIL BELAJAR SISWA
SIKLUS II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiana Dewi Marhamah 60 75 Tuntas
2 Ilma Alfian 60 85 Tuntas
3 Alfi Romadhoni 60 65 Tuntas
4 Diaz Wahidatul Hayati 60 80 Tuntas
5 Fina Yusriyal Mumtaz 60 85 Tuntas
6 Muhammad Agus Rizal A 60 75 Tuntas
7 Muhammad Makhruz Ali 60 90 Tuntas
8 Siti Rokhimatun Khasanah 60 75 Tuntas
9 Maulana Malik Ibrahim 60 40 Belum Tuntas
10 Ahmad Khoiron 60 55 Belum Tuntas
11 Lina Maulasari 60 50 Belum Tuntas
12 Nisrina Az Zahra 60 80 Tuntas
13 Dzaky Ahmad Syauqi 60 70 Tuntas
14 Marotul Jihan Maradika 60 55 Belum Tuntas
15 Muhammad Zidni Ilham 60 80 Tuntas
Jumlah 1060
Rata-rata 70,7
HASIL BELAJAR SISWA
SIKLUS III
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Afiana Dewi Marhamah 60 80 Tuntas
2 Ilma Alfian 60 100 Tuntas
3 Alfi Romadhoni 60 70 Tuntas
4 Diaz Wahidatul Hayati 60 95 Tuntas
5 Fina Yusriyal Mumtaz 60 100 Tuntas
6 Muhammad Agus Rizal A 60 85 Tuntas
7 Muhammad Makhruz Ali 60 100 Tuntas
8 Siti Rokhimatun Khasanah 60 75 Tuntas
9 Maulana Malik Ibrahim 60 50 Belum Tuntas
10 Ahmad Khoiron 60 70 Tuntas
11 Lina Maulasari 60 65 Tuntas
12 Nisrina Az Zahra 60 85 Tuntas
13 Dzaky Ahmad Syauqi 60 75 Tuntas
14 Marotul Jihan Maradika 60 70 Tuntas
15 Muhammad Zidni Ilham 60 80 Tuntas
Jumlah 1200
Rata-rata 80
SUMBER DAYA ALAM
Segala sesuatu yang
berada di alam dan
bermanfaat bagi manusia.
Sumber daya alam yang
dapat diperbarui Sumber daya alam yang
tidak dapat diperbaharui
Sumber daya alam itu tidak
akan habis terpakai karena
kita dapat memperbaruinya
dengan cara memperbanyak
atau menggantinya dengan
yang baru.
Hewan, tanaman,
air dan udara
Sumber daya alam
yang tidak bisa kita
hasilkan kembali
setelah kita
menggunakannya.
Sumber daya
alam mineral
bukan logam
Sapi, ikan, tanaman, air,
tanah, sinar matahari, dll
Batu bara,
minyak
bumi, emas,
timah dan
bauksit.
Sumber daya
alam energi
Batu kapur,
yodium,
kalsit, asbes,
dan belerang.
Minyak bumi,
gas alam, dan
batu bara.
Emas, perak,
timah, tembaga,
bauksit, nikel,
dan mangan.
Sumber daya
alam mineral
logam
Jenis-jenis sumber
daya alam
Pengertian
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh Contoh
Contoh
Jenis-jenis sumber
daya alam yang tidak
dapat di perbaruhi
Pengertian
Pengertian
Pemanfaatan sumber daya alam
untuk kegiatan ekonomi
Perkebunan Kehutanan
Perikanan Peternakan
Pertambangan Pertanian
SUMBER DAYA ALAM
Kerajinan Perdagangan
Secara Umum
Air
Tanah
Hutan
mengambil
seperlunya saja
menjaga
keseimbangan
lingkungan
mencari bahan
pengganti lain
mengganti tanaman muda dengan
tanaman muda
mengadakan penghijauan atau
reboisasi
mencegah terjadinya kebakaran
hutan
tidak menebang pohon
sembarangan
mencegah perladangan berpindah
menjaga kelestarian hutan
menjaga kebersihan di
lingkungan perairan
tidak membuang sampah
di sungai atau di laut
menghemat pemakaian air
menghindari menangkap
ikan menggunakan bom
dan pukat harimau
melakukan pemupukan
secara benar
tidak mencemari tanah
dengan sampah-sampah
plastik
menanam beberapa
jenis tanaman secara
bergiliran
tidak menebang semua
pohon-pohon besar
Upaya menjaga kelestarian
sumber daya alam
DOKUMENTASI
1. Kegiatan siswa membuat peta peta konsep
2. Kegiatan siswa menuliskan peta konsep di papan tulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nana Yunita Sari
Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 15 Juni 1991
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ketapang 02/01 Kec. Susukan Kab. Semarang
Pendidikan : RA Ketapang, lulus tahun 1997
SDN Ketapang 03, lulus tahun 2003
MTs N Susukan, lulus tahun 2006
SMA N 1 Tengaran, lulus tahun 2009
S1 STAIN Salatiga, lulus tahun 2013