Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI
MATERI AKHLAK TEPUJI DAN AKHLAK TERCELA
MELALUI METODE GALLERY OF LEARNING
PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM SUDIRMAN
KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
MILA MADATUL CHUSNA
NIM. 11113034
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAI
MATERI AKHLAK TEPUJI DAN AKHLAK TERCELA
MELALUI METODE GALLERY OF LEARNING
PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM SUDIRMAN
KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
MILA MADATUL CHUSNA
NIM. 11113034
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
MOTO
Melangkah untuk lebih baik, keyakinan esok hari
akan datang sejuta harapan.,
Menengok kebelakang sebagai pengalaman dan jauh
melihat kedepan akan manis sebuah keberhasilan.,
Melihat keatas untuk sejenak kesemangatan dan
memandang kebawah untuk sebuah rasa syukur.,
Keyakinan pada Tuhan akan member jalan semua
persoalan.,
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan keapada:
1. Kedua orang tuaku tercinta, yang senantiasa memberiku
begitu banyak kasih sayang, dukungan, perjuangan, dan
pengorbanan hingga sekarang.
2. Seluruh keluarga besarku yang tak henti-hentinya selalu
mendo’akanku
3. Dosen Pembimbingku Drs. SumarnoWidjadipa, M.Pd yang
telah memberiku begitu banyak pengarahan, bimbingan,
pengalaman, hingga skripsi ini terselesaikan.
4. Sahabatku Muhammad Amirudin, yang tidak pernah lelah
memberiku semangat, dukungan, untuk segera menyelsaikan
skripsi ini.
5. Teman-temanku seperjuangan Anna, Eko, Agung, Qomar,
Yoga, Anggun, Galuh, Etta, Nelly, Linda, Tiwi semoga
kesuksesan selalu menyertai kita.
6. Seluruh teman-teman PAI angkatan 2013 yang begitu banyak
memberiku kenangan, pengalaman semoga ilmu kita berkah.
vii
ABSTRAK
Madatul Chusna, Mila. (11113034) .2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata
Pelajaran PAI Materi Akhlak Terpuji Dan Akhlak Tercela Melalui
Metode Gallery Of Learning Pada Kelas VIII SMP Islam Sudirman
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2017/2018. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar dan Metode Gallery Of Learning
Penelitian ini bertujuan 1). Untuk mengetahui penerapan metode Gallery
Of Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa materi Akhlak Tercela
dan Akhlak Terpuji mata pelajaran PAI pada kelas VIII SMP Islam Sudirman
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. 2).
Untuk mengetahui penerapan metode Gallery Of Learning dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa materi Akhlak Tercela dan Akhlak Terpuji mata pelajaran
PAI pada kelas VIII SMP Islam Sudirman Kecamatan Sumowono Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3
siklus yang dari tiap-tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data
yang digunakan peneliti adalah tes tertulis, lembar observasi, dan dokumentasi.
Analisis data yang digunakan peneliti adalah membandingkan nilai
pencapaian KKM yang ditandai dengan adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan
pada setiap siklusnya. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I, II dan III,
diperoleh data rata-rata nilai seperti berikut: dari siklus I nilai rata-rata 68.33
Pada siklus II rata-rata nilai yaitu 72.38, artinya Naik 4,5 dari siklus I.
Sedangkan pada siklus III mengalami kenaikan rata-rata 14,5 dari siklus II
menjadi 86,42. Pada siklus III Sebanyak 21 siswa atau 100% dari total 21 siswa
dapat mencapai KKM individual.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, atas karunianya sehingga penelitian ini
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sholawat serta salam senantiasa
terlantunkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati
Allah.
Penelitian yang diberijudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN PAI MATERI AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA
MELALUI METODE GALLERY OF LEARNING KELAS VIII SMP ISLAM
SUDIRMAN KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018”, pada dasarnya diadakan penelitian ini
bertujuan untuk menyempurnakan ataupun memperbaiki penerapan metode
pembelajaran yang dipakai oleh guru pengampu mata pelajaran PAI dan dengan
sasaran akhir untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian tindakan kelas, yang
dilaksanakan dalam 3 siklus. Siklus ketiga, penerapan metode pada siswa kelas
VIII SMP Islam Sudirman Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun
2017/2018 dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Akhlak Terpuji dan
Akhlak Tercela.
Peneliti menyadari bahwa skripsi yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempurna dan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak mungkin skripsi ini tidak
mungkin bisa selesai. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan
ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................ v
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
D. Hipotesis ........................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
1. Manfaat Teoritis .......................................................................... 7
2. Manfaat Praktis ........................................................................... 8
F. Definisi Oprasional ........................................................................... 8
1. Peningkatan ................................................................................. 8
2. Hasil Belajar ............................................................................... 9
3. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ......................................... 10
xi
4. Metode Gallery Of Learning ...................................................... 11
5. Akhlak ......................................................................................... 11
G. Metodologi Penelitian ....................................................................... 11
1. Perencanaan ................................................................................ 11
2. Subjek Penelitian ........................................................................ 13
3. Langkah-langkah Penelitian ........................................................ 13
4. Instrument Penelitian .................................................................. 15
5. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 16
6. Analisis Data ............................................................................... 17
H. Sistematika Penulisan ....................................................................... 18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ...................................................................................... 20
1. Pengertian Hasil .......................................................................... 20
2. Pengertian Belajar ....................................................................... 21
3. Pengertian Hasil Belajar.............................................................. 21
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................... 22
B. Gallery Of Learning .......................................................................... 28
1. Pengertian Gallery Of Learning .................................................. 28
2. Tujuan Gallery Of Learning ....................................................... 30
3. Langkah-langkah Gallery Of Learning ....................................... 31
4. Kelebihan Gallery Of Learning .................................................. 32
5. Kelemahan Gallery Of Learning................................................. 32
C. Mata Pelajaran PAI ........................................................................... 33
1. Pengertian PAI ............................................................................ 33
2. Fungsi dan Tujan PAI ................................................................. 35
3. Ruang Lingkup PAI .................................................................... 38
D. Akhlak Terpuji dan Akhlak Tercela.................................................. 39
1. Akhlak Terpuji.............................................................................. 40
xii
a. Zuhud ....................................................................................... 40
b. Tawakal .................................................................................... 41
2. Akhlak Tercela ............................................................................. 43
a. Ananiah .................................................................................... 43
b. Ghadab ..................................................................................... 43
c. Hasad ........................................................................................ 44
d. Ghibah ...................................................................................... 45
e. Namimah .................................................................................. 45
E. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ............................................... 46
1. Pengertian KKM ......................................................................... 46
2. Macam-macam KKM ................................................................. 47
3. Fungsi KKM ............................................................................... 48
4. Prinsip Penetapan KKM ............................................................. 49
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................. 52
1. Letak Geografis SMP Islam Sudirman ....................................... 52
2. Keadaan Guru dan Karyawan ..................................................... 53
3. Sarana dan Prasarana .................................................................. 53
4. Visi dan Misi SMP Islam Sudiraman .......................................... 55
B. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 55
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 .................................................. 56
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................. 58
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ................................................ 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN
A. Deskripsi Penelitian Pra Siklus ......................................................... 63
B. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ............................................... 64
1. Siklus I ........................................................................................ 64
xiii
2. Siklus II ....................................................................................... 70
3. Siklus III ...................................................................................... 76
C. Pembahasan ....................................................................................... 81
1. Rekapitulasi ................................................................................. 81
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 85
B. Saran ................................................................................................. 86
1. Bagi siswa ................................................................................... 86
2. Bagi Guru .................................................................................... 86
3. Bagi Sekolah .............................................................................. 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tebel 3.1 Tabel Guru SMP Islam Sudirman ................................................. 52
Table 3.2 Tabel Karyawan SMP Islam Sudirman......................................... 53
Table 3.3 Sarana dan Prasarana SMP Islam Sudirman ................................. 53
Tabel 3.4 Tabel Lapangan SMP Islam Sudirman ......................................... 54
Tabel 4.1 Tabel Hasil Tes Pra Siklus ............................................................ 63
Table 4.2 Tabel Hasil Observasi Guru sikuls I ............................................. 65
Tabel 4.3 Tabel Hasil Observasi Siswa Siklus I ........................................... 66
Tabel 4.4 Tabel Hasil Tes Siklus I ................................................................ 67
Tabel 4.5 Tabel Hasil Observasi Guru Siklus II ........................................... 71
Tabel 4.6 Tabel Hasil Observasi Siswa Siklus II .......................................... 72
Tabel 4.7 Tabel Hasil Tes Siklus II ................................................................ 73
Tabel 4.8 Tabel Hasil Observasi Guru Siklus III .......................................... 76
Tabel 4.9 Tabel Hasil Observasi Siswa Siklus III ........................................ 77
Tabel 4.10 Tabel Hasil Tes Siswa Siklus III ................................................. 78
Tabel 4.11 Tabel Hasil Rekapitulasi Nilai Per Siklus ................................... 81
Tabel 4.12 Tabel Hasil Rekapitulasi KKM Individual Per Siklus ................ 82
Tabel 4.13 Tabel Hasil Rekapitulasi KKM Nasional Per Siklus .................. 83
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran Dokumentasi pembelajaran
Lampiran Lembar Observasi Guru
Lampiran Surat Pengantar Lembaga
Lampiran Surat Keterangan Penelitian
Lampiran Lembar Konsultasi
Lampiran SKK
Lampiran Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar
bagi pembangunan bangsa suatu Negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan
di sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta
didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses
pembelajaran.
Dalam sistem pendidikan ini, guru menempati posisi sentral dalam
ujung tombak pendidikan, seorang pendidik dituntut mampu untuk membina,
mencetak siswa didiknya menjadi manusia yang cerdas, terampil, dan
berakhlakkul karimah. Seorang guru juga diharuskan memiliki kemampuan
sebagai pendidik dan pengajar yang menguasai materi pelajaran serta pandai
dalam menyampaikan materi dengan memilih metode pembelajaran yang
sesuai dan tepat.
Proses belajar mengajar yang diselenggarakan di sekolah sebagai pusat
pendidikan formal sebagai upaya untuk mengarahkan perubahan pada diri
individu secara terencana baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik
dalam interaksi belajar sangat dipengaruhi beberapa komponen antara lain
adalah pendidik, peserta didik, materi pembelajaran, metode pembelajaran,
sarana prasarana, lingkungan dan beberapa komponen lain yang mendukung
2
terjadinya proses belajar mengajar serta berbagai usaha yang harus dilakukan
untuk menumbuhkan daya tarik dan semangat belajar bagi peserta didik.
Perkembangan mental peserta didik di sekolah lain, meliputi kemampuan
bekerja secara abstraksi menuju konseptual. Implikasinya pada pembelajaran,
harus memberikan pengalaman yang bervariasi dengan metode yang efektif
dan bervariasi.
Proses pembelajaran juga harus memperhatikan minat dan kemampuan
peserta didik. Dalam proses pendidikan islam, metode mempunyai kedudukan
penting untuk pencapaian tujuan karena ia menjadi sarana dalam
menyampaikan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum. Tanpa
metode, suatu pelajaran tidak dapat terproses secara efektif dan efisien dalam
kegiatan belajar mengajar menuju tujuan pendidikan yang diharapkan. Metode
pembelajaran sangat beragam tentunya, penggunaan metode ini harus
disesuaikan dengan materi pelajaran, tujuan penggunaan metode, situasi dan
kondisi, kemampuan pendidik mengamplikasikannya, dan sarana atau fasilitas
yang ada.
Penggunaan metode yang tepat akan sangat menentukan efektifitas dan
efisiensi pembelajaran. Suatu pembelajaran perlu dilakukan dengan sedikit
ceramah dan metode-metode lain yang berpusat pada guru, serta lebih
menekankan pada interaksi dengan peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Pengalaman belajar disekolah harus fleksibel dan tidak kaku,
serta perlu menekankan pada kreaktifitas, rasa ingin tahu, bimbingan dan
pengarahan kearah kedewasaan.
3
Agama merupakan hal yang sangat urgen dalam kehidupan, baik anak-
anak, remaja, dewasa ataupun orang tua. Jika seseorang tidak memahami
ajaran agama dengan baik, maka tak heran jika perbuatan dan perilakunya
sangan jauh dari dikatakan baik. Apabila seorang manusia tidak dibekali ilmu
agama sejak dini maka di masa mendatang akan sulit untuk mempelajari mulai
dari awal, namun itu tidak bisa digeneralisir tapi pada umumnya memang
seperti itu. Apalagi remaja, kata ini tidak asing bagi setiap insan karena pada
masa inilah pembentukan karakter dari setiap manusia ditentukan. Remaja
identik dengan kondisi labil dan penuh gejolak baik yang baik, maupun yang
buruk, tinggal tergantung pemahaman mereka masing-masing.
Pada masa inilah berbagai tawaran dan tantangan dihadapkan bagi
seorang remaja, apabila dalam pembentukan pemahaman mereka baik dan
tertata untuk disiapkan menjadi anak yang soleh. Pendidikan agama bagi
remaja sangatlah penting untuk meluruskan berbagai persepsinya yang salah
dan memberikan modal keimanan untuk mengarungi hidupnya dimasa
mendatang.
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam tidak jarang biasanya
berlangsung monoton, siswa tidak bersemangat, sebagaian siswa ramai
sendiri, ada juga yang mengantuk, tak jarang siswa asyik bermain sendiri,
bersendagurau dengan teman sebelahnya. Oleh karena itu penerapan metode
yang tepat sangat mempengaruhi pencapaian keberhasilan dalam proses
belajar mengajar.
4
Ilmu Akidah Akhlak merupakan suatu disiplin ilmu yang menduduki
posisi yang amat penting dijajaran ilmu islam, karena di dalamnya
menyangkut pembentukan karakter siswa yang berkenaan dengan perilaku
terpuji dan perilaku tercela. Sehingga, ilmu ini seyogyanya tidak hanya
sebatas pengetahuan belaka namun menuntut semua siswa memahaminya
sebagai bekal siswa didik dapat mengenal ajaran islam secara baik dan benar.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, pada tanggal 12 Agustus 2017
proses pembelajaran di sekolah SMP Islam Sudirman Kec Sumowono Kab
Semarang, metode yang digunakan yaitu dengan metode ceramah dan
penugasan dengan menggunakan buku LKS, jadi siswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran tersebut. Permasalahan siswa yang cukup komplek, yaitu
ada beberapa siswa yang memiliki karakter dan perlu pendekatan khusus
dalam memotivasi agar semangat dalam belajar. Adapun permasalahan siswa
yang tidak masuk kelas, siswa yang mengerjakan tugas kurang teliti (tergesa-
gesa), siswa kurang fokus dalam belajar, banyak siswa yang mengantuk,
ngobrol sendiri, sehingga suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh
sang guru. Dengan demikian pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga
siswa menjadi pasif. Selain itu keterbatasan media yang digunakan guru,
sehingga siswa merasa bosan dan cenderung cuek.
Melihat kendala dan masalah yang terjadi di sekolah tersebut, peneliti
tertarik mengadakan penelitian lebih lanjut yaitu dengan menerapkan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Rochiati Wiriaatmadja PTK
adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik
5
pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka
dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran
mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu (Wiriaatmadja 2005:13).
Sehingga dengan penerapan PTK menggunakan metode Gallery Of Learning
diharapkan mampu memberi perubahan terhadap mutu pembelajaran.
Sehingga menumbuhkan semangat siswa untuk lebih semangat lagi dalam
pembelajaran PAI. Metode Gallery Of Learning merupakan suatu metode
Aktif Learning . Gallery of learning (gallery belajar), aktivitas ini adalah cara
untuk menilai dan merayakan apa yang telah peserta didik pelajari setelah
rangkaian pelajar studi, (Silberman, 1996:264).
Dalam penelitian ini peneliti tertarik mengambil judul “Peningkatan
Hasil Belajar Mata Pelajaran PAI Materi Akhlak Terpuji dan Akhlak Tercela
Melalui Metode Gallery Of Learning Pada Siswa Kelas VIII SMP Islam
Sudirman Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2017/2018.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah peneliti
ini adalah :
1. Apakah metode Gallery Of Learning dapat meningkatkan hasil belajar
pada siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?
6
2. Apakah metode Gallery Of Learning dapat mencapai target KKM kelas
pada siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman Kecamatan Sumowono
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan
mutu atau hasil pembelajaran dan layanan sebagai guru yang profesional.
Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan antara lain untuk :
1. Untuk mengetahui peningkatan metode Gallery Of Learning terhadap
hasil belajar pada siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman Kecamatan
Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Untuk mengetahui target pencapaian KKM kelas pada siswa kelas VIII
SMP Islam Sudirman Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan sementara pemecahan yang bersifat
sementara, yakni pemecahan yang mungkin benar dan mungkin pula salah.
(Hadari Nawawi, 1993:44). Sedangkan Suharsimi Arikunto berpendapat
bahwa hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Suharsimi Arikunto, 1992:62).
7
Adapun hipotesis yang penulis ajukan sebagai dugaan awal adalah
bahwa penggunaan metode Gallery Of Learning jika dilakukan dengan baik
maka dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI pada Siswa kelas
VIII SMP Islam Sudirman Sumowono.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini didasarkan pada manfaat teoritis dan manfaat
praktis sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan bagi dunia
pendidikan khususnya, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama
dibidang pengajaran PAI. Dan diharapkan metode tersebut dapat diterapkan
dalam mata pelajaran yang lain.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat :
1) Meningkatkan motivasi belajar siswa
2) Meningkatkan hasil belajar siswa.
3) Siswa tertarik terhadap pelajaran PAI.
4) Menjadikan siswa akitf dalam kegiatan pembelajaran.
8
b. Manfaat bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat :
1) Meningkatkan motivasi guru dalam memperbaiki strategi pembelajaran
menjadi lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
2) Meningkatkan mutu profesionalitas guru.
3) Lebih percaya diri dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya.
c. Manfaat bagi sekolah
Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yang berarti bagi sekolah sebagai pengola pendidikan, antara lain :
1) Dapat digunakan sebagai pembaharuan pendidikan di sekolah.
2) Dapat digunakan untuk perbaikan strategi dalam proses belajar
mengajar.
3) Dapat meningkatkan kualitas out put sekolah.
F. Definisi Oprasional
1. Peningkatan
Peningkatan yaitu proses, perbuatan, cara meningkatkan (usaha,
kegiatan). Maka yang dimaksud peningkatan adalah sebuah usaha yang
dilakukan untuk memperbaiki suatu obyek. (Purwadarminta, 1995:787).
9
2. Hasil Belajar
Menurut Bloom (Supriono,2009:6-7) Hasil Belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah
knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,
penjelasan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis
(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru, dan evaluation (menilai).
Hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.
Pokok-pokok penting yang menggambarkan atau merupakan
karakteristik dari belajar adalah :
a. Belajar menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar baik
yang actual maupun potensial,
b. Perubahan hasil belajar dicirikan dengan diperolehnya dari kecakapan
baru yang bersifat fungsional.
c. Perubahan hasil belajar terjadi karena usaha, artinya dilakukan dengan
sengaja. (Nasution 1998:3)
Prestasi belajar adalah tingkat yang pencapaiannya telah dicapai
anak didik atau siswa terhadap tujuan yang diterapkan oleh masing-masing
bidang studi, setelah mengikuti program pengajaran dalam waktu tertentu.
10
3. KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
KKM (Kreiteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah
untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus
ditetapkan diawal tahun pelajaran oleh satuan pendidikan berdasarkan
hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum
MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
a. KKM Individual dan Kelas
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa (individual) setiap
siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika siswa
mencapai target KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolahan masing-
masing, di SMP Islam Sudirman menentukan KKM Individuanya yaitu 70.
Siswa dikatakan tuntas KKM individualnya apabila siswa dapat mencapai
nilai 70. Sedangkan Ketuntasan kelas dikatakan tuntas apabila mencapai
target KKM 85% dari seluruh siswa. (Depdikbud dalam Trianto,
2010:241).
Tetapi menurut (Trianto, 2010:241) berdasarkan ketentuan KTSP
penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing
sekolah yang dikenal dengan istilah Kriteria ketuntasan minimal (KKM),
dengan berpedoman dengan tiga pertimbangan, yaitu : kemampuan setiap
peserta didik berbeda-beda, fasilitas atau sarana prasarana setiap sekolah
berbeda-beda, dan daya dukung setiap sekolah berbeda-beda, maka dalam
11
penelitian ini, sesuai dengan KKM mata pelajaran PAI di sekolah SMP
Islam Sudirman Sumowono menentukan ketuntasan individual atau KKM
Individual adalah dengan nilai 70.
4. Metode Gallery Of Learning
Metode Gallery Of Learning merupakan salah satu model
pembelajaran dalam strategi active learning. Gallery of learning (gallery
belajar), aktivitas ini merupakan cara untuk menilai dan merayakan apa
yang telah peserta didik pelajari setelah rangkaian pelajar studi,
(Silberman, 1996:264).
5. Akhlak
Berkaitan dengan arti Akidah Akhlak dalam kamus Besar Bahasa
Indonesia (Depdikbud 1996:17), berarti kepercayaan dasar, keyakinan
pokok, sedangkan menurut istilah Islam yakni pandangan, pemahamanatau
ide yang diyakini kebenarannya oleh hati sesuai dengan ajaran Islam yang
berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist. (Depdikbud 1996:17).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, sengaja diminimalkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama.
12
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah memecahkan
permasalahan nyata yang terjadi dalam kelas, serta mencari jawaban
secara ilmiah, untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis
dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas.
Menurut Suharjono (2007:61) tujuan penelitian tindakan kelas
diatas adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran sekolah.
b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi
masalah pembelajaran dan pendidikan didalam dan diluarkelas.
c. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.
d. Menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan/subtainable.
Penelitian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan model
penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart (Sukardi,
2009:214), meliputi :
a. Perencanaan, yaitu rencana awal, sebelum mengadakan penelitian,
peneliti menyusun rumusan, tujuan dan membuat rencana tindakan
termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat
pembelajaran.
13
b. Tindakan, yaitu kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang
dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep
siswa serta mengamati hasil atau dampak diterapkannya pengajaran
melalui model pembelajaran Gallery Of Learning.
c. Observasi, yaitu peneliti melakukan observasi awal dan melakukan
observasi hasil tindakan lanjutan dengan pemantauan yang terfokus
pada kegiatan siswa dan guru yaitu mencatat apa yang dilihat,
didengar, dan diamati, selama proses pembelajaran berlangsung dalam
bentuk catatan lapangan.
d. Refleksi, yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar
pengamat.
2. Subjek Penelitian
Subjek yang dikenai yaitu siswa siswi kelas VIII SMP Islam
Sudirman Sumowono, mata pelajaran PAI materi Akhlak Terpuji dan
Akhlak Tercela.
3. Langkah-langkah
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dlam
empat tahapan tiap siklusnya, dan terdiri dari tiga siklus.
14
a. Perencanan
Pada tahap ini dilakukan persiapan mata pembelajaran PAI dengan
pokok pembahasan Perilaku tercela dan Perilaku Terpuji, diantaranya :
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Membuat sekenario pembelajaran.
3. Membuat lembar obsevasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar
mengajar dikelas ketika strategi tersebut diaplikasikan.
b. Pelaksanaan tindakan (action)
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah pelaksanaan
RPP, dalam penyampaian materi guru menggunakan metode Gallery Of
Learning.
c. Observasi
Peneliti mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses
belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan.
d. Refleksi (reflecting)
Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan untuk
dilakukan analisis dan membuat penafsiran. Dari hasil penafsiran data,
peneliti membuat kesimpulan kegiatan penelitian. Analisis data yang
dilakukan dalam tahap ini digunakan sebagai acuan untuk merencanakan
siklus berikutnya.
15
4. Instrument penelitian
Instrument penelitian yaitu alat dan fasilitas yang digunakan
dalam pengumpulan data, supaya pekerjaan lebih mudah hasilnya lebih
baik (lebih cepat, lengkap dan sistematis). Instrument yang digunakan
adalah siklus Tes, Pedoman Dokumentasi, Pedoman Observasi,
Dokumen Siswa.
a. Tes
Dalam hal ini, peneliti memberikan soal-soal yang disusun
sesuai kandungan materi dan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.
b. Pedoman Dokumentasi
Dokumen siswa ini berupa catatan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung, dengan memerhatikan sisi kemampuan
siswa yang dikategorikan dalam tiga kategori : siswa kemampuan
tinggi, siswa kemampuan sedang, dan siswa kemampuan rendah.
c. Pedoman Observasi
Dalam pedoman ini terdiri dari :
i. Pedoman observasi pengelolaan metode Gallery Of Learning, untuk
mengetahui efektifitas metode tersebut.
ii. Pedoman observasi aktifitas siswa, digunakan untuk mengamati
aktifitas siswa selama proses pembelajaran.
16
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Adalah untuk mengetahui perhatian dan motivasi anak dalam
mengikuti pembelajaran Akidah Akhlak. Metode ini juga digunakan untuk
memperoleh data tentang kondisi fisik serta gambaran umum keadaan
sekolah SMP Islam Sudirman Sumowono
Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dari pelaksanaan siklus dapat
dilihat pada gambar alur dibawah ini :
b. Dokumentasi
Dokumentasi ini berupa laporan hasil belajar siswa atau raport,
buku administrasi kelas, data kelas, kumpulan nilai atau leger, dan lain-lain.
Untuk memperoleh data tentang visi, misi, tujuan keadaan guru dan
keadaan siswa.
Siklus I Refleksi
Rencana awal
Awa
Tindakan/observasi
Rencana Revisi
Siklus II
Tindakan/observasi
Refleksi
Siklus III Refleksi
Rencana Revisi
Tindakan/observasi
17
c. Tes
Bentuk tes yang dipakai adalah isian dan esay. Yang mana siswa
harus mengerjakan soal dengan menyelsaikannya dan menyebutkan
beberapa contoh dari materi pokok.
5. Teknik Analisi Data
Untuk mengetahui keaktifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa atas data yang diperoleh. Pada
penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yaitu suatu hasil
pengamatan yang menggambarkan fakta sesuai dengan data yang
diperoleh, dengan tujuan untuk mengetahui prestasi yang dicapai siswa,
serta untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran.
Untuk menganalisa tingkat keberhasilan atau prosentase keberhasilan
siswa. Setelah proses pembelajaran pada setiap putaran siklus diadakan
evaluasi. Kemudian dari hasil evaluasi yang didapat baru dilakukan
analisa.
Penghitungan analisa ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui nilai tes
b. Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa. Yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa keseluruhan sehingga akan
diperoleh nilai rata-rata.
c. Untuk mengetahui ketuntasan belajar
18
Ketuntasan belajar terbagi dalam dua kategori, yaitu secara
individual dan klasikal. Berdasarkan petunjuk KTSP ketuntasan belajar
ideal untuk setiap indicator adalah 0-100%, dengan batas kriteria ideal
minimum 85% (Muslich, 2007:36)
H. Sistematika Penulisan
Rangkaian penelitian disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
1. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,
halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar table,
daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak.
2. Bagian isi skripsi, terdiri dari lima bab yaitu:
BAB I : Menguraikan tentang pendahuluan, latar belakang masalah,
rumusan penelitian, hipotesis tindakan, devinisi
operasional, dan metodologi penelitian. Pada metodologi
penelitian terdiri dari rancangan penelitian, subyek
penelitian, siklus penelitian, pengumpulan data, analisis
data, dan sistematika penulisan.
BAB II : Menjelaskan tentang kajian pustaka yang meliputi : prestasi
belajar, penerapan metode Gallery Of Learning, pengertian
PAI, ruang lingkup PAI serta kriteria ketuntasan minimum
(KKM).
BAB III : Menjelaskan tentang gambaran umum subyek penelitian,
19
Pelaksanaan penelitian, yang meliputi deskripsi
pelaksanaan setiap siklus.
BAB IV : laporan hasil penelitian persiklus, refleksi keberhasilan, dan
kegagalan pada tiap siklus.
BAB V : Merupakan bagian akhir penulisan yang mencakup
kesimpulan dan saran
3. Bagian akhir skripsi terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran, surat
ijin, daftar riwayat hidup dan dokumentasi.
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil
1. Hasil Belajar
Secara etimologi hasil belajar merupakan gabungan dari dua kata yaitu
hasil dan belajar, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Kridalaksana,1990:14,343) “Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat,
dijadikan) akibat usaha.” Sedangkan Belajar adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu untuk merubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan pengalaman.
Belajar secara umum merupakan suatu kegiatan yang mengakiatkan
terjadi perubahan tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu
kegiatan yang dilkukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku
siswa berubah kearah yang lebih baik.(Darsono,2000:24)
Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku. Perubahan itu dapat
mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga bisa mengarah
ketingkah laku yang jelek. Perubahan itu melalui pengalaman dan latihan,
bersifat relatife, yang mengangkut berbagai aspek kepribadian, fisik dan
spikis. Perubahan berfikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, dan sikap.
(Sunhaji,2009:13)
21
Menurut Witherington, dalam bukunya Education Psychology
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian
yang menyatakan diri sebagai pola baru daripada reaksi yang berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
Dari beberapa definisi belajar di atas maka pembelajaran merupakan
proses belajar. Dalam proses pembelajaran seorang individu melakukan
kegiatan belajar. Sedangkan dalam belajar seseorang individu harus mampu
mengadakan perubahan tingkah laku, perubahan yang diharapkan dari belajar
atau pembelajaran adalah perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.
(Muhammad Fathurrohman, Sulistyorini,2012:86)
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne
(Supriono,2009:21), hasil belajar itu berupa :
a. Informasi verbal yang kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahsa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara
spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak
memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah penerapan aturan.
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambing. Kemampuan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi, kemampuan analitis sintesis fakta-konsep dan
22
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual
merupakan kemampuan melakukan akitvitas kognitif bersifat khas.
c. Strategi Kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan Motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai,. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan hasil belajar adalah
perubahan perilaku secara keseluruhan (kognitif, afektif, dan psikomotorik)
bukan hanya salah satu potensi saja.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Pada dasarnya, faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar dapat
digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor
dari luar (ekstern). (Hamdani,2011:139)
a. Faktor Internal
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara lain
sebagai berikut:
23
1) Kecerdasan (intelegensi)
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat
ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu
menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.
Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang
berbeda antara satu anak dengan anak lainnya sehingga anak pada usia
tertentusudah memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dibandingkan dengan
kawan sebayanya. Oleh karena itu, jelas bahwa faktor intelegensi merupakan
suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Tingkat
intelegensi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Semakin
tinggi intelegensi seorang siswa, semakin tinggi pula peluang untuk meraih
prestasi yang tinggi.
2) Faktor jasmani atau faktor fisiologis
Kondisi jasmaniah atau fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap kemampuan belajar seseorang. Uzer dan lilis mengatakan bahwa
faktor jasmaniah yaitu pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana
mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang
tidak sempurna, berfungsinya kelenjar yang membawa kelainan tingkah laku.
24
3) Sikap
Sikap yaitu suatu kecenderungan untuk mereaksi terhadap suatu hal,
orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak acuh. Sikap
seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kebiasaan, dan
keyakinan.
4) Minat
Minat menurut para ahli psikologi adalah suatu kecenderungan untuk
selalu memerhatikan dan mengingat sesuatu secara terus-menerus. Minat ini
erat kaitannya dengan perasaan, terutama perasaan senang. Dapat dikatakan
minat itu terjadi karena perasaan senang pada sesuatu. Minat memiliki
pengaruh yang besar terhadap pembelajaran. Jika menyukai suatu mata
pelajaran, siswa akan belajar dengan senang hati tanpa rasa beban. Minat
belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang
tinggi terhadap sesuatu, akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa
yang diinginkannya dapat tercapai.
5) Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Setiap orang memilki
bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingakt tertentu
sesuai dengan kapasitas masing-masing. Tumbuhnya keahlian tertentu pada
25
seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Bakat
memengaruhi tinggi-rendahnya prestasi belajar pada bidang-bidang studi
tertentu. Dalam proses belajar, terutama belajar keterampilan, bakat
memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang
sangat baik.
6) Motivasi
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motivasi dapat menentukan baik-tidaknya dalam
mencapai tujuan sehingga semakin besar kesuksesan belajarnya.kuat
lemahnya motivasi turut memengaruhi keberhasilan belajar. Oleh karena itu
motivasi belajr perlu diusahakan, terutama yang berasal dari dalam diri
dengan cara memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus
dihadapi untuk mencapai cita-cita.
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut
merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan
belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara
mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian pula, dalam kegiatan
belajar mengajar seseorang anak didik akan berhasil jika mempunyai
motivasi untuk belajar.
26
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal terdiri dari atas dua macam, yaitu lingkungan sosial
dan lingkungan nonsosial. Yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah
guru, kepala sekolah, staf administrasi, teman-teman sekelas, rumah tempat
tinggal siswa, alat-alat belajar, dan lain-lain. Adapun yang termasuk dalam
lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah, tempat tinggal, dan waktu
belajar.
Pengaruh lingkungan pada umumnya bersifat positif dan tidak
memberikan paksaan kepada individu. Menurut slameto (1995:60), faktor
ekstern yang dapat memengaruhi belajar adalah keadaan keluarga, keadaan
sekolah, dan keadaan lingkungan masyarakat.
1. Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat
seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan slameto,
bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Adanya rasa
aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam
belajar. Rasa aman itu membuat seseorang itu terdorong untu belajar secara
aktif karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar
yang menambah motivasi untuk belajar.
Orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari
keluarga. Adapun sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan
27
pendidikan infirmal ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerja sama
yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha
meningkatkan hasil belajar anak. Perhatian orang tua juga dapat memberi
motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Hal ini karena anak
memerlukan waktu, tempat, dan keadan yang baik untuk belajar.
2. Keadaan sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat
penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu,
lingkuang sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat.
Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru
dengan siswa, alat-alat pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara guru dan
siswa yang kurang baik akan mempengaruhu hasil belajarnya.
3. Keadaan lingkungan masyarakat
Di samping orangtua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor
yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan
pendidikan. Lingungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap
perkembangan pribadi anak sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan
lebih banyak bergaul dengan lingkungan tempat ia berada. Dapat dikatakan
lingkungan membentuk kepribadian anak karena dalam pergaulan sehari-hari
seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan
lingkungannya.
28
Oleh karena itu apabila seorang siswa bertempat tinggal disuatu
lingkungan temannya yang rajin belajar kemungkinan besar hal tersebut akan
membawa pengaruh pada dirinya sehingga ia akan turut belajar sebagaimana
temannya.
B. Metode Pembelajaran Gallery Of Learning.
1. Pengertian
Secara etimologi Gallery Of Learning atau Gallery Walk terdiri dari
dua kata Gallery dan Learning. Gallery adalah pameran, pameran merupakan
kegiatan untuk memperkenalkan produk, karya, atau gagasan pada khalayak
ramai, sedangkan Learning adalah berjalan, melangkah dan belajar.
(www.unhas.ac.id/arab/datafljurnalMarin.docx,2013:3)
Model pembelajaran Gallery Of Learning adalah salah satu bentuk dari
pembelajaran Aktif Learning, aktifitas ini merupakan cara untuk menilai dan
merayakan apa yang telah peserta didik pelajari setelah rangkaian pelajaran
studi, metode ini baik digunakan untuk membangun kerja sama kelompok
(cooperative learning) serta pembelajaran (Aktive Learning) yaitu saling
memberi apresiasi dan koreksi dalam belajar. Kemudian hal serupa pula
dikemukakan oleh Machmudah, menyebut Gallery of Learning dengan
sebutan galeri belajar merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa
yang telah siswa pelajari. (Silberman, 1996:264).
Gallery Of Learning merupakan suatu metode pembelajaran yang
mampu mengakibatkan daya emosional siswa untuk menemukan pengetahuan
29
baru dan dapat mempermudah daya ingat jika sesuatu yang ditemukan secara
langsung. Gallery Of Learning juga dapat memotivasi keaktifan siswa dalam
proses belajar sebab bila sesuatu yang baru ditemukan berbeda antara satu
dengan yang lainnnya maka dapat saling mengkoreksi antara sesama siswa
baik kelompok maupun antar siswa itu sendiri.
Metode Gallery Of Learning adalah pembelajaran yang menuntut
siswa untuk membuat suatu daftar baik berupa gambar maupun sekema sesuai
hal-hal apa yang ditemukan atau diperoleh pada saat diskusi di setiap
kelompok untuk dipajang didepan kelas setiap kelompok menilai hasil karya
kelompok lain yang digalerikan, kemudian dipertanyakan pada saat diskusi
kelompok dan ditanggapi. Penggalerian hasil kerja dilakukan pada saat siswa
telah mengerjakan tugasnya. Setelah semua kelompok melaksanakan
tugasnya, guru memberi kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu
diluruskan dari pemahaman siswa. Dengan demikian mereka dapat belajar
dengan lebih menyanangkan sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan
bisa tercapai.
Pembelajaran dengan model ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan
penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua
anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajran aktif
(active Learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak
didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
30
2. Tujuan Pembelajaran
Menurut Asmani, model pembelajaran Gallery Of Learning ini disebut
dengan istilah model pembelajaran keliling kelompok. Model pembelajaran
ini mempunyai tujuan agar masing-masing anggota kelompok mendapat
kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan
pandangan serta pemikiran anggota lainnya.
(www.unhas.ac.id/arab/datafljurnalMarin.docx,2013:3)
Tujuan-tujuan lain dari metode pembelajaran Gallery Of Learning
adalah sebagai berikut :
a. Menarik siswa kedalam topic yang akan dipelajari selama proses
pembelajaran.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan pengetahuan
dan keyakinan mereka tentang topik yang akan dibahas (pemahaman
yang benar maupun yang kurang pas)
c. Memungkinkan siswa mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya seperti (berfikir, meneliti, berkomunikasi, dan
bekerjasama) dalam mengumpulkan ide-ide baru.
d. Mengajak siswa menemukan hal yang lebih dalam dari pengetahuan
yang sudah mereka peroleh.
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilah, mengolah dan
menyajikan informasidan pemahaman baru yang diperoleh.
31
f. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan sendiri cara
mendemonstrasikan hal yang telah dipelajari (pemahaman, keterampilan,
sikap dan nilai).
3. Langkah-Langkah
a. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 2
sampai 4 orang.
b. Memberikan kertas karton/plano kepada setiap kelompok.
c. Menentukan topic atau tema pelajaran.
d. Memerintahkan tiap kelompok untuk mendiskusikan apa yang
didapatkan oleh para anggotanya dari pelajaran yang mereka ikuti.
e. Memerintahkan mereka untuk membuat sebuah daftar pada kertas yang
telah diberikan yang berisi hasil pembelajaran dan memerintahkan juga
untuk memberi judul atau menamai daftar tersebut.
f. Memerintahkan setiap kelompok untuk menempel hasil kerjanya
didinding.
g. Memerintahkan mereka untuk berputar mengamati hasil kerja
kelompok lain.
h. Mintalah salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang
ditanyakan kelompok lain .
i. Meminta salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap kerja kelompok
lain.
j. Memberikan klarifikasi dan penyimpulan.
32
4. Kelebihan
a. Siswa terbiasa membangun budaya kerja sama memecahkan masalah
dalam belajar.
b. Terjadi sinergi saling menguatkan pemahaman terhadap tujuan
pembelajaran.
c. Membiasakan siswa bersikap menghargai dan mengapresiasi hasil
belajar temannya.
d. Mengaktifkan fisik dan mental siswa selama proses belajar.
e. Membiasakan siswa member dan menerima kritik.
f. Siswa tidak terlalu menguntungkan pada guru, akan tetapi dapat
membantu menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri,
menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang
lain.
5. Kelemahan
a. Bila anggota kelompok terlalu banyak akan terjadi sebagian siswa
menggantungkan kerja kelompoknya.
b. Guru perlu ekstra cermat dalam memantau dan menilai keaktifan
individual dan kolektif.
c. Pengaturan setting kelas yang lebih rumit.
d. Dalam upaya membanggakan kesadaran berkelompok memerlukan
periode waktu yang cukup panjang.
33
e. Jika tanpa pembelajaran yang efektif dari guru, maka bisa terjadi apa
yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah tercapai oleh
siswa.
C. Mata Pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam)
1. Pengertian PAI
Secara umum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan
mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat
dalam Al-Qur’an dan al-Hadist yang tertuang dalam tiga kerangka dasar
ajaran islam, yakni Akidah, Syariah, dan Akhlak.
Pengertian Pendidikan Agama Islam menurut para pakar pendidikan
yang dikutip dari Syafaat, dkk (2008:15)
a. Zakiyah Drajat
Menurut Zakiyah Drajat dalam Syafaat, dkk. (2008:15) Pendidikan
Agama Islam dirumuskan sebagai berikut :
1) Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan
terhadap anak didik agar setelah selesai dari pendidikannya dapat
memehaminya dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya
sebagai pandangan hidup (way of life).
2) Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan
berdasarkan agama Islam.
34
3) Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang melalui ajaran-ajaran
agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar
nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, mengkhayati,
dan mengamalkan ajaran agama Islam yang telah diyakini menyeluruh,
serta menjadikan keselamatan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.
b. Sahilun A. Nasir
Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan
pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam sengan
sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran Islam itu benar-benar dapat
menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakin ajaran Islam
itu benar-benar dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi
pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran,
dan sikap mental.
Jadi, Pendidikan Agama Islam yaitu usaha yang berupa pengajaran,
bimbingan atau asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya
dapat memahami, mengkhayati, dan mengamalkan agama Islam, serta
menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan
masyarakat.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya
mengantarkan peserta didik untuk menguasai berbagai ajaran Islam, tetapi
yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat mengamalkan
ajaran-ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Pendidikan
35
Agama Islam juga menekankan kebutuhan dan keterpaduan antara ranah
kognitif, psikomotor, dan afektifnya. (BSNP, 2006:51).
2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran PAI
1) Fungsi PAI
Pendidikan Agama Islam untuk sekolah/Madrasah berfungsi
sebagai beriku:
a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta
didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan
keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan keimanan dan
ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah
berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak
melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan
ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal dengan tingkat
perkembangannya.
b. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan
hidup di dunia dan di akhirat.
c. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan
dapat mengubah lingkungngannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
d. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan
pemahaman, dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
36
e. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat
khusus dibidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan
bagi orang lain.
f. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya
atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan
menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
g. Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam
nyata dan nirnyata), system dan fungsinya.
Fungsi adanya Pendidikan Agama Islam (Langgulung, 1780:178) yaitu :
a. Fungsi psikologis yang berkaitan dengan tingkah laku individual
termasuk nilai-nilai akhlaq yang mengangkat manusia ke derajat yang
lebih sempurna.
b. Fungsi sepiritual yang berkaitan dengan akidah dan iman. Fungsi sosial
yang berkaitan dengan aturan-aturan yang menghubungkan manusia
dengan manusia lain atau masyarakat, di mana masing-masing
menyadari hak-hak dan tanggung jawabnya, untuk menyusun
masyarakat yang harmonis dan seimbang.
2) Tujuan
Tujuan diberikannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
adalah untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah SWT, memiliki pengetahuan yang luas tentang islam, dan
37
berakhlakul karimah. Oleh karena itu semua pelajaran hendaknya seiring
dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Mengenai tujuan akhir dari mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam mengenai tujuan akhir dari mata pelajaran PAI
di Sekolah Menengah Umum adalah terbentuknya peserta didik yang
memiliki akhlak mulia (BSNP, 2006:52)
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP/MTS bertujuan untuk :
a. Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
b. Mewujudkan manusia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin ibadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara
personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam
komunitas sekolah.
Sedangkan menurut Zakiyah Dradjat dalam Syafaat dkk. (2008:33).
Tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu sesuatu yang diharapkan tercapai
setelah usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan merupakan suatu
usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-
tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah
suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan
38
keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek
kehidupannya.
Menurut kurikulum PAI (2002) dalam Masjid (2012:16) Pendidikan
Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi manusia muslimyang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan
pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
3. Ruang Lingkup PAI
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam itu secara keseluruhannya
terliputi dalam lingkup Al-Qur’an dan Al-Hadist, keimanan, akhlaq,
fiqih/ibadah dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup
Pendidikan Agama Islam mencakup prewujudan dan keserasian,
keselarasan, dan kesinambungan hubungan manusia dengan Allah SWT,
diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya
(Hablun minallah wa hablun minannas). (Masjid, 2012:13).
Jadi, ruang lingkup PAI secara keseluruhannya mendidik siswa
menjadi insan kamil yang mampu memahami agama Islam dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
39
D. Akhlak Tercela dan Akhlak Terpuji
Aqidah dalam bahasa arab Indonesia ditulis Akidah, menurut
etimologi, adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian karena ia mengikat dan
menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknis
artinya Iman atau keyakinan. Akidah di sini kedudukannya sangat sentral dan
fundamental, karena, seperti telah disebutkan di atas menjadi asas sekaligus
sangkutan atau gantungan segala sesuatu dengan islam, juga menjadi titik
tolak kegiatan seorang muslim. Akidah Islam berawal dari keyakinan kepada
Zat Mutlak yang maha esa yang disebut Allah. Allah maha Esa dalam segala
zat, sifat, perbuatan, dan wujud-Nya. Kemahaesaan Allah dalam zat, sifat,
perbuatan, dan wujud-Nya itu disebut dengan tauhid. (Mohammad Daud
Ali,1998:199).
Sedangkan kata Akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa
arab al-khuluq, yang secara etimologis berarti budi pekerti, perangai, tingkah
laku atau tabi’at (Rachmat Djatnika, 1978:25). Dalam kepustakaan Akhlak
diartikan juga sikap yang melahirkan perbuatan (perilaku, tingkah laku).
(Mohammad Daud Ali,1998:346).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan Akidah
Akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik
mengenal, menghayati, dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya
dalam perilaku, tingkah laku, dan perangai akhlak yang mulia dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist melalui kegiatan
40
bimbingan, pengajaran, serta penggunaan pengalaman dibarengi tuntunan
untuk menghormati penganut agama lain dan hubungannya antar umat
beragama dan masyarakat sebagai wujud kesatuan dan persatuan bangsa.
(Dapertemen Agama, 2003).
Secara umum materi pembelajaran Akidah Akhlak berisi materi pokok
sebagai berikut :
a. Hubungan manusia dengan Allah SWT
b. Hubungan manusia dengan sesame manusia
c. Hubungan manusia dengan lingkungan.
Adapun materi yang dipelajari dalam pembelajaran Akidah Akhlak
dalam skripsi adalah berkenaan dengan pokok bahasan akhlak terpuji dan
akhlak tercela. Akhlak terpuji meliputi : Zuhud dan Tawakal. Akhlak tercela
meliputi : ananiah, Ghadab, Hasad, Ghibah, dan Namimah. (Siti Ainun
Zara,2016:18)
1. Perilaku Terpuji
a. Zuhud
Secara bahasa Zuhud berarti meninggalkan, tidak menyukai, atau
menjauhkan diri, adapun secara istilah adalah kondisi mental yang tidak
mau terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam mengabdikan
diri kepada Allah SWT. Ibnu Taimiyah mengatakan sebagaimana dinukil
oleh muridnya, Ibnu Qayyim, bahwa Zuhud adalah meninggalkan apa yang
41
tidak bermanfaat demi kehidupan akhirat . sedangkan menurut al-hasan al-
Bashri, menyatakan bahwa zuhud itu bukanlah mengharamkan yang halal
atau menyia-nyiakan harta, akan tetapi zuhud adalah seseorang lebih
mempercayai apa yang ada ditangan Allah AWT, daripada apa yang ada
ditanganmu.hakikat zuhud itu ada di dalam hati setiap manusia . adapun
derajat tertinggi zuhud adalah apabila seseorang yang zahid tidak lagi
menginginkan sesuatu selain Allah SWT, dan akhirat. ( Siti Ainun
Zara,2016:17)
Ciri-ciri orang yang zuhud sebagai berikut :
a. Pengabdiannya kepada Allah tidak terpengaruh oleh harta dan
kesenangan dunia.
b. Harta dunia bukan tujuan, tetapi sebagai sarana hidup.
c. Lebih mengutamakan akhirat daripada dunia.
d. Orientasi hidupnya hanya Allah SWT.
e. Tidak merasa memiliki harta dunia, walaupun sebenarnya kaya.
b. Tawakal
Menurut bahsa tawakal berasal dari kata at-tawakkul yang dibentuk
dari kata wakula yang artinya menyerahkan, mempercayakan, atau
mewakilkan urusan kepada orang lain. Secara istilah, tawakal berarti
menyerahkan segala perkara, ikhtiar, dan usaha yang dilakukan kepada
Allah SWT, serta berserah diri sepenuhnya untuk mendapatkan manfaat
atau menolak mudharat. Seseorang yang bertawakal kepada Allah SWT,
42
tidak berarti harus meninggalkan doa dan ikhtiar. Doa dan ikhtiar haruslah
tetap dilakukan, sedangkan keputusan yang terakhir diserahkan kepada
Allah SWT. (Siti Ainun Zara, 2016:19)
Berdasarkan tingkatannya tawakal dapat dibagi menjadi beberapa
tingkatan, sebagai berikut:
a. Tawakkalul Wakil artinya tawakalnya seseorang yang hatinya mersa
tentram terhadap pemberian Allah SWT. Tawakal seperti itu adalah
tawakalnya orang mukmin biasa, di mana seseorang mempercayakan
urusannya kepada Sang Wakil, yaitu Allah SWT, karena ia telah yakin
bahwa Allah SWT merasa belas kasihan kepadanya.
b. Tawakkalul Taslim artinya tawakalnya seseorang yang telah merasa
cukup menyerahkan urusannya hanya kepada Allah SWT. Karena ia
yakin bahwa Allah SWT telah mengetahui keadaan dirinya, artinya,
seseorang sudah tidak lagi membutuhkan sesuatu selain hanya kepada
Allah SWT. Tingkatkan tawakal seperti ini adalah tawakalnya para nabi
dan wali.
Ciri-ciri orang yang bertawakal :
a. Merasa tenang dan tentram, tidak merasa gelisah dan berkeluh kesah.
b. Menyerahkan diri atas semua keputusan kepada Allah SWT.
c. Tidak meninggalkan ikhtiar dan usaha
43
2. Akhlak Tercela
a. Ananiah
Ananiah berasal dari kata ana yang berarti aku, mendapat imbuhan kata
iyah. Ananiah berarti keakuan, sifatnya biasa disebut egois, artinya sifat orang
yang selalu mementingkan diri sendiri. Adapun orangnya bisa disebut
individualis. (Siti Ainun Zara,2016:20)
Bahaya yang akan timbul karena sikap ananiah antara lain sebagai berikut :
a. Dicela oleh Allah SWT.
b. Dijauhi teman-teman dan orang lain.
c. Merugikan diri sendiri dan orang lain.
d. Di akhirat mendapatkan balasan siksaan api neraka.
b. Ghadab
Gadhab (baca:ghodhob) secara harfiah berarti “marah” atau “pemarah”.
Maka marah dalam pengertian Ghadab bersifat negatif. Tentu saja sifat
pemarah seperti itu dapat membakar jiwa dan menghanguskan akal.
Ghadab atau marah dapat dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut.
a. Kemarahan yang terpuji adalah kemarahan yang timbul karena
mempertahankan kehormatan, keluarga, dan agama.
b. Kemarahan yang kurang terpuji, yaitu kemarahan yang timbul karena
hal yang kecil, yang sebenarnya tidak perlu marah. Seperti memarahi
anak yang berlebihan.
44
c. Kemarahan yang dilarang, yaitu kemarahan yang disebabkan karena
takabur, iri, dengki, dendam, dan sebagainya.
Akibat dari sifat Ghadab adalah sebagai berikut :
a. Merugikan diri sendiri dan orang lain.
b. Dapat memutuskan hubungan silaturahmi.
c. Dijauhi oleh teman, tetangga, sahabat, dan orang lain.
d. Meresahkan masyarakat.
e. Mendapatkan murka dari Allah SWT. (Siti Ainun Zara, 2016:21)
c. Hasad
Hasad menurut bahasa artinya dengki atau iri hati. Sedangkan secara
istilah adalah usaha seseorang untuk memengaruhi orang lain supaya tidak
senang terhadap orang yang memperoleh keberuntungan atau karunia dari
Allah SWT. Pada dasarnya hasad itu berasal dari sikap sombong.( Siti Ainun
Zara, 2016:22)
Akibat negatif dari sifat hasad dalam kehidupan sehari-hari antara lain
sebagai berikut :
1. Tidak disukai dan dijauhi orang lain.
2. Menghapus segala kebaikan yang telah kita lakukan,
3. Jauh dari persahabatan dan dekat dengan permusuhan.
4. Memutuskan persaudaraan dan persatuan.
45
d. Ghibah
Ghibah secara bahasa adalah membiarakan keburukan atau aib orang
lain, sedangkan menurut istilah, ghibah berarti membicarakan kejelekan dan
kekurangan orang lain dengan maksud mencari kesalahan-kesalahannya baik
jasmani, kekayaan, akhlak, agamanya, ataupun bentuk lahiriyah. Ghibah tidak
terbatas melalui lisan saja, namun ghibah (menggunjing) bisa saja terdiri
dengan tulisan (surat) atau gerakan tubuh.( Siti Ainun Zara,2016:23)
Tidak semua jenis ghibah dilarang dalam agama, ada beberapa jenis
ghibah yang diperbolehkan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang benar
dan tidak mungkin tercapai kecuali dengan ghibah, berikut ghibah yang
diperbolehkan :
a. Ghibah untuk tujuan meminta nasihat.
b. Ghibah untuk memperingatkan pada kaum muslimin tentang suatu
fatwa.
c. Usaha untuk mengubah suatu kemungkaran dan membantu seseorang
dari perbuatan maksiat.
d. Member penjelasan dengan suatu sebutan yang terkenal pada diri
seseorang meskipun itu sesuatu yang buruk, seperti sibisu, si pincang,
dan si lain-lain.
e. Namimah
Namimah secara bahsa adalah mengadu domba. Secara istilah
namimah berarti mengadu dombah atau menyebar fitnah antara seseorang
46
dengan orang lain dengan tujuan agar saling bermusuhan. (Siti Ainun
Zara, 2016:24)
Akibat negatif yang dapat timbut dari sifat namimah adalah
sebagai berikut :
a. Terjadinya permusuhan sesame kawan atau kelompok.
b. Tersebarnya fitnah
c. Hilangnya rasa saling percaya.
d. Timbulnya sikap suudzan
e. Hilangnya persatuan dan kesatuan
f. Menjadikan hidup dimasyarakat tidak nyaman.
E. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
kriteria ketuntasan minimal adalah kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Kriteria dalam menentukan
kelulusan peserta didik merupakan salah satu prinsip penilaian pada
kurikulum berbasis kompetensi. Kriteria ketuntasan minimum ditetapkan
oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran
disatuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidikan atau forum
MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta
didik, dan orang tua peserta didik.
47
2. Macam- macam KKM
a. KKM Individual dan Klasikal
KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum
MGMP secara akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
Trianto (2012:241-242) menyatakan bahwa untuk menentukan
ketuntasan belajar siswa (individual) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
KB = T X 100%
Tt
Dimana KB = Ketuntasan Belajar
T = Jumlah skor yang diperoleh siswa
Tt = Jumlah skor total
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika
siswa mencapai KKM individu yang telah ditetapkan dalam masing-masing
sekolah berdasarkan pertimbangan MGMP. Dan suatu kelas dikatakan
tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas terdapat 85% siswa
yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud, 1996;48)
b. KKM Nasional
KKM Nasional sudah ditetapkan secara nasional yaitu 75, menurut
BSNP (2006) ketuntasan belajar setiap indikator yang merupakan
48
penjabaran dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Lebih
lanjut dikemukakan bahwa kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator adalah 75%. KKM Nasional menurut Nurman (2009) yaitu
kriteria ketuntasan menunjukkan presentase tingkat pencapaian
kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100. Angka
maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasa ideal. Target ketuntasan
secara nasional diharapkan mencapai minimal 7. Satuan pendidikan dapat
memulai dari kriteria ketuntasan minimal dibawah target nasional
kemudian ditingkatkan secara bertahap.
3. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
a. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik
sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi
dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM yang
ditetapkan. Pendidik harus memberi respon yang tepat terhadap
pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan remidial
atau layanan pengayaan.
b. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikutu
penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator
ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik.
Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti
penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut tidak
bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas
dan perlu perbaikan.
49
c. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan
evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan disekolah. Evaluasi
keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari
keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolak ukur. Oleh kerena itu
pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis
untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran
yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran
maupun pemenuhan sarana-prasarana belajar disekolah.
d. Merupakan kontak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan
antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian
KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik,
peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua.pendidik
melakukan upaya pencapaian KKM dengan memaksimalkan proses
pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian
KKM dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaranserta
mengerjakan tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat
membantu dengan memberikan motivasi dandukungan penuhnbagi
putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan pimpinan
satuan pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan
untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di
sekolah.
e. Merupakan target satuan pendidikandalam pencapaian kompetensi tiap
mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin
50
untuk melampaui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM
merupakan salah satu tolak ukur kinerja satuan pendidikan dalam
menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan dengan
KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat
menjadi tolak ukur kualitas mutu pendidikan bagi masyarakat.
4. Prinsip penetapan KKM
Penetapan kriteria ketuntasan minimal perlu mempertimbangkan
beberapa ketentuan sebagai berikut:
a. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat
dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif
dapat dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik dengan
mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik
mengajar mata pelajaran disekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif
dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan
kriteria yang ditentukan.
b. Penetapan nilai KKM dilakukan melalui analisis ketuntasabn belajar
minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi
dasar dan standar kompetensi.
c. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan
rata-rata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut.
Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan belajar untuk KD
51
tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar
minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut.
d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan
rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut.
e. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari
semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun
pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
(LBH/Rapor) peserta didik.
f. Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat soal-
soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester
(UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulangan ataupun
tugas-tugas harus mencerminkan /menampilkan pencapaian indikator yang
diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotan
seluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki yang setara.
g. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkiinkan adanya
perbedaan nilai ketuntasan minimal.
52
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Lokasi Geografis SMP Islam Sudirman
SMP Islam Sudirman beralamat di JL. Sukorini no 30 Sumowono,
Sumowono, Kec. Sumowono Kab. Semarang Provinsi Jawa Tengah. SMP
Islam Sudirman berlokasi di Kecamatan Sumowono, jarak kurang lebih 1
kilometer dari kantor kecamatan sumowono, SMP Islam Sudirman ini
terletak di pinggir lapangan sawah gondang, dan tidak jauh juga dari pasar
tradisional sumowono. SMP Islam Sudirman merupakan Yayasan yang
didirikan pada tahun 1979 dengan luas tanah 4.300 M.
2. Keadaan Guru dan Karyawan
SMP Islam Sudirman, memiliki 16 orang Guru dan 5 orang
karyawan, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2
Tabel 3.1
Tabel Guru di SMP Islam Sudirman
No NAMA JABATAN STATUS
1 Famridyo Suhono S. Pd Kepala sekolah GTY
2 Purwati, S. Pd Guru Mapel GTY
3 Sri Hartini, S. Pd Guru Mapel GTY
4 Mamik Yuniarti, S. Pd Guru Mapel DPK
5 Ir. Hartana Guru Mapel GTY
6 Makri’fatun S. Pd Guru Mapel GTY
53
7 Surianto, SE, MPd Guru Mapel GTY
8 Elly Dwi E, S. Pd Guru Mapel GTY
9 Endah M.W, S. Kom Guru Mapel GTY
10 Sofiatun, S. Pd Guru Mapel GTY
11 Suradi, S. Pd Guru Mapel GTT
12 Prasetyo R.S.Sos. I Guru Mapel GTT
13 Sri Weni, S. Pd Guru Mapel GTT
14 Cholid H Guru Mapel GTT
15 Didi Setiadi, S. Pd Guru Mapel GTT
16 Marjono Setyo L, S. Pd Guru Mapel GTY
Table 3.2
Table Karyawan di SMP Islam Sudriman
No NAMA JABATAN STATUS
1 Kumayah Kepala TU PTY
2 Jumadi TU PTY
3 Hartika Operator PTY
4 As’adi Kebersihan PTY
5 Wahyu Supatono Penjaga PTY
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana SMP Islam Sudirman adalah sebagai berikut :
Table 3.3
Table Sarana dan Prasarana SMP Islam Sudirman
No Jenis fisik Volume Jumlah Keadaan
1 Gedung 5 Baik
2 Ruang Kelas 12 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Ruang Kepala 1 Sedang
5 Ruang UKS 1 Sedang
6 Perpustakaan 1 Baik
7 Ruang Ketrampilan 1 Sedang
8 WC Guru 2 Baik
9 WC Siswa 3 Baik
54
10 Gudang 1 Rusak
11 Dapur 1 Sedang
12 Masjid 1 Sedang
13 Halaman
1 Sedang
14 Sumber Air 1 Buah 1 Sedang
20 Daya Listrik 2200 watt 1 Baik
21 Sarana Komunikasi 1 Buah 1 Sedang
22 Brum Band 1 Set 1 set Sedang
23 Alat Rebana 1 Set 1 Set Rusak
24 Saund Sistem 3 set 2 Baik
25 LCD Proyektor 3 3 Baik
26 Layar Proyektor 1 3 Baik
27 Kamera Digital 1 1 Sedang
28 Computer 15 Baik
30 Printer 3 3 Baik
31 Matras 1 1 Sedang
32 Papan tulis 7 13 Baik
33 Etalase 3 5 Baik
34 Internet/Hot Spot 1 1 Baik
35 Papan data 30 30 Baik
36 Meja Guru 16 16 Baik
37 Kursi Guru 16 16 Baik
38 Meja siswa 300 300 Sedang
39 Kursi Siswa 300 300 Sedang
40 Kompor Gas 2 2 Sedang
41 Lemari 15 15 Sedang
42 Laboratorium 1 Baik
Tabel 3.4
Tabel Lapangan di SMP Islam Sudirman
NO. Jenis Lapangan Olah Raga Jumlah Keterangan
1. Bola Volly 1 Sedang
2. Bak Lompat Jauh 1 Baik
3. Sepak Bola 1 Milik Desa
5. Basket 1 sedang
4. Bak Loncat Tinggi 1 Sedang
55
4. Visi dan Misi SMP Islam Sudirman
SMP Islam Sudirman Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
sebagai lembaga pendidikan tentunya mempunyai visi dan misi dengan
harapan mewujudkan generasi bangsa yang unggul, dan berakhlakhul
karimah berikut adalah visi dan misi SMP Islam Sudirman :
VISI :
“Membentuk Manusia Beriman dan Bertaqwa yang Berprestasi serta
Berbudi Pekerti/ Berakhlak Mulia.”
MISI :
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran islam sesuai
dengan Al-Qur’an dan Sunahnya.
2. Meningkatkan disiplin belajar mengajar dan etos kerja.
3. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif.
4. Menumbuhkembangkan potensi yang ada pada siswa agar berprestasi
dan mandiri.
5. Membudayakan sopan santun, cipta, rasa dan karsa.
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing adalah
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun gambaran ketiga
siklus tersebut adalah:
56
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2. Menyiapkan materi PAI dengan pokok bahasan Akhlak Terpuji,
dengan sub bahasan Perilaku Zuhud, dan Tawakal.
3. Membuat lembar siswa selama proses pembelajaran dengan metode
Gallery Of Learning.
4. Membuat lembar observasi guru.
5. Membuat lembar pretest untuk mengetahui daya serap pada siswa
dalam pembelajaran PAI.
6. Membuat lembar soal ulangan atau posttest untuk mengetahui hasil
belajar setelah melakukan penelitian siklus 1.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada siklus 1 ini, dilaksanakan pada tanggal 14
Agustus 2017, dan kegiatan pembelajaran pada tahap ini adalah
melaksanakan apa yang telah di tulis dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) :
1. Guru melakukan apresepsi pada siswa sebagai kegiatan awal untuk
menghubungkan materi pelajaran yang akan dipelajari seperti
melakukan Tanya jawab tentang akhlak terpuji.
2. Guru menjelaskan materi pembelajaran menggunakan metode ceramah
terlebih dahulu.
57
3. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang masing-masing
kelompok terdiri dari 4 siswa.
4. Siswa secara berkelompok membuat ringkasan atau bagan pada kertas
karton yang telah disediakan sekreatif mungkin tentang materi
pelajaran yang sudah dipelajari pada pertemuan ini.
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil ringkasan materi
dengan menempelkan hasil ringkasan tersebut di papan tulis, dan
menjelaskan apa yang telah diringkas.
6. Siswa dituntut untuk mengemukakan pendapat terhadap kelompok
yang telah presentasi atau siswa mengajukan pertanyaan kepada
kelompok tersebut apabila ada materi yang belum faham.
7. Guru melakuakan evaluasi.
c. Observasi
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran. Yang ditujukan untuk mengetahui keaktifan
dari metode Gallery Of Learning dalam meningkatkan penguasaan materi
PAI tentang Akhlah terpuji dan tercela yang telah dilaksanakan.
Pada siklus 1 inti kegiatan yang diamati adalah:
1) Aktifitas guru meliputi :
a. Penyampaian Appresepsi
b. Pendekatan terhadap siswa
c. Penyampaian materi (Gallery Of Learning)
58
d. Penggunaan metode
e. Pemberian evaluasi
2) Aktifitas siswa meliputi :
a) Keaktifan dalam diskusi
b) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
c) Keaktifan dalam pembelajarn kelompok
d) Keaktifan menjawab pertanyaan
e) Keaktifan mengemukakan pertanyaan
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar
pengamatan. Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan
untuk dilakukan analisis dan membuat penafsiran. Dari hasil penafsiran data,
peneliti membuat kesimpulan hasil penelitian. Analisis data yang dilakukan
dalam tahap siklus I ini, digunakan sebagai acuan untuk merencanakan
siklus II dan III.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembalajaran.
2) Membuat materi PAI dengan pokok bahasan Akhlak Tercela dengan
sub bahasan Ananiah, Hasad dan Ghibah.
3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati sikpa siswa selama
KBM menggunakan metode Gallery Of Learning.
59
4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru.
5) Membuat lembar soal ulangan atau posttes untu mengetahui hasil
belajar siswa menggunakan metode Gallery Of Learning setalah
dilakukan pembelajaran pada siklus II.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada siklus II ini dilakukan pada tanggal 21 Agustus
2017, kegiatan pembelajaran pada tahap ini adalah melakuakan
pembelajaran yang telah dirancang dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
1) Guru melakukan apresepsi sebagai kegiatan awal dengan melakukan
Tanya jawab tentang perilaku-perilaku tercela disekitar siswa untuk
menghubungkan materi pembelajaran.
2) Guru menjelaskan meteri pembelajaran menggunakan metode ceramah
dan Gallery Of Learning dan menekankan penjelasan dari tiap tahap.
3) Guru menyiapkan kertas karton, siswa diminta untuk menggallerykan
atau mencatat tentang materi-materi yang telah dipelajari untuk
mempermudah siswa mengingat pelajaran.
4) Siswa secara berkelompok berdiskusi tentang materi yang telah
diberikan guru dan berdiskusi tentang contoh-contoh nyata perilaku
tercela tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
5) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya didepan
kelas serta menjelaskan materi yang telah ditulis atau dibuat di kertas
60
karton tersebut. Kelompok lain dituntut untuk mengemukakan
pertanyaan atau pendapat terhadap kelompok tersebut.
6) Setelah semua kelompok memprensntasikan kerja kelompoknya,
selanjutnya dilakukan evaluasi dengan ulangan atau posttest untuk
mengetahui hasil belajar pada siklus ke II.
c. Observasi
Pada tahap ini adalah tahap pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran, yang ditujukan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran menggunakan metode Gallery Of
Learning, dalam mengingkatkan penguasaan materi PAI dengan pokok
bahasan perilaku tercela ananiah, hasad, dan ghibah.
d. Refleksing
Pada tahap ini peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan
hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar
pengamatan. Hasil yang diperoleh dalam tahap observasi dikumpulkan
untuk dilakukan analisis dan membuat penafsiran. Dari hasil penafsiran
data, peneliti membuat kesimpulan hasil penelitian. Analisis data yang
dilakukan dalam tahap siklus II ini, digunakan sebagai acuan untuk
merencanakan siklus III
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
a. Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP).
61
2) Membuat materi PAI dengan pokok bahasan Akhlak Tercela dengan sub
bahasan Ghadab dan Namimah.
3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati sikap siswa selama
KBM menggunakan metode Gallery Of Learning.
4) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru.
5) Membuat lembar soal ulangan atau posttes untu mengetahui hasil belajar
siswa menggunakan metode Gallery Of Learning setalah dilakukan
pembelajaran pada siklus II.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada siklus II ini dilakukan pada tanggal 28 Agustus
2017, kegiatan pembelajaran pada tahap ini adalah melakuakan
pembelajaran yang telah dirancang dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
1) Guru melakukan apresepsi sebagai kegiatan awal dengan melakukan
Tanya jawab tentang perilaku-perilaku tercela disekitar siswa untuk
menghubungkan materi pembelajaran.
2) Guru menjelaskan meteri pembelajaran menggunakan metode ceramah
dan Gallery Of Learning dan menekankan penjelasan dari tiap tahap.
3) Guru menyiapkan kertas karton, kertas lipat, lem, dan gunting, siswa
diminta untuk menggallerykan atau mencatat tentang materi-materi
yang telah dipelajari untuk mempermudah siswa mengingat pelajaran
serta mempermudah siswa menyerap materi pelajaran.
62
4) Siswa secara berkelompok berdiskusi tentang materi yang telah
diberikan guru dan berdiskusi tentang contoh-contoh nyata perilaku
tercela ghadab dan namimah tersebut dalam kehidupan sehari-hari
serta menyebutkan cirri-ciri orang yang ghadab dan namimah dan
akbiat menerapkan perilaku tercela tersebut.
5) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya didepan
kelas serta menjelaskan materi yang telah ditulis atau dibuat di kertas
karton tersebut. Kelompok lain dituntut untuk mengemukakan
pertanyaan atau pendapat terhadap kelompok tersebut.
6) Setelah semua kelompok memprensntasikan kerja kelompoknya,
selanjutnya dilakukan evaluasi dengan ulangan atau posttest untuk
mengetahui hasil belajar pada siklus ke III.
c. Observasi
Pada tahap ini adalah tahap pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran, yang ditujukan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran menggunakan metode Gallery Of
Learning, dalam mengingkatkan penguasaan materi PAI dengan pokok
bahasan perilaku tercela ghadab dan namimah yang telah dilaksanakan.
Pada siklus III ini kegiatan yang diamati adalah keterampilan guru dalam
menggunakan metode Gallery Of Learning atau Gallery Of Walk
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Pra Siklus
Dapat dilihat hasil belajar mata pelajaran PAI materi Akhlak terpuji
dan Akhlak Tercela sebelum diadakannya penelitian atau sebelum
menggunakan metode Gallery Of Learning atau Gallery Walk.
Table 4.1
Table Nilai siswa
(Pra Siklus)
No Nama Nilai KKM
Individu Nasional
1. Adi Habli 70 –
2. Dela Safitri 60 – –
3. Denny Kurniawan 60 – –
4. Dwi Putra Adi Prasetya 65 – –
5. Dwi Wahyu Pratama 60 – –
6. Firman Luki 50 – –
7. Frendy Yastiko Putro 60 – –
8. Inesztasya Silvana 60 – –
9. Irkham Fatkhudin 60 – –
10. Irna Alif Laeli Fitriyana 80
11. Ivan Dwi Setiawan 50 – –
12. Ivan Mustofa 65 – –
13. Keiza Nur Widyastuti 75
14. Maftuf Kholisun 70 –
15. Niyah 70 –
16. Puput Duwi Meilani Siwi 70 –
17. Retno Yudha Yohana 65 – –
18. Sandy Sanjaya 60 – –
19. Ulinuha 70 –
64
Keterangan :
1. KKM Individu yaitu 70
: Tuntas KKM sebanyak 8 siswa atau 38%
– : Tidak tuntas KKM sebanyak 13 siswa atau 61,9%
2. KKM Nasional yaitu 75
: Tuntas KKM sebanyak 2 siswa atau 9.5%
– : Tidak Tuntas KKM Sebanyak 19 siswa atau 90.4%
Pada table diatas diketahui hasil pembelajaran sebelum diadakannya
penelitian ini, nilai rata-rata kelasnya hanya 64,28. Dalam hal ini nilai teringgi
adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 50.Hal ini disebabkan karena guru
hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan saja. Untuk itu peneliti
akan mencoba meningkatkan prestasi belajar dengan menggunakan metode
Gallery Of Learning atau Gallery Walk.
B. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus
1. Siklus I
a. Data Hasil Pengamatan
Dalam siklus I ini pembelajaran PAI untuk materi akhlak terpuji
dan tercela sudah dilaksanakan.Data yang diperoleh dari siklus ini adalah
20. Waffaudin 60 – –
21. Yudha Faizal Rochman 70 –
Jumlah
Rata-rata
1350
64.28
8 2
65
data nilai hasil belajar siswa. Pengamatan dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung oleh peneliti terhadap guru dan siswa. Berikut
ini data hasil pengamatan peneliti yaitu:
Tabel 4.2
Hasil Observasi Guru Siklus I
No Aspek Yang diamati yaitu Gallery Of
Learning
Skala Partisipasi
A B C D
1 Apakah guru mampu mengaitakan
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari
V
2 Apakah guru sudah menerapkan kegiatan
diskusi kelompok
V
3 Apakah guru sudah mampu memberikan
penjelasan tentang penerapan diskusi
kelompok
V
4 Apakah guru sudah meminta siswa presentasi
di depan kelas dengan menempelkan hasil
kerja kelompoknya di dinding
V
5 Apakah guru mampu memberikan konfirmasi
atau penguatan setelah pembelajaran selesai
V
Jumlah 4 1
Total 9
66
Kategori Baik
Keterangan :
Skor Rentang Kategori
A = 4 (Baik sekali) Nilai 16-20 (Baik Sekali
B = 3 (Baik) Nilai 12-16 (Baik)
C = 2 (Sedang) Nilai 8-12 (Sedang)
D = 1 (Rendah) Nilai 4-8 (Rendah)
Tabel 4.3
Hasil Observasi Siswa
Siklus I
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
1 Keaktifan dalam memperhatikan penjelasan
guru
V
2 Keaktifan siswa dalam diskusi V
3 Keaktifan siswa mengemukakan pertanyaan V
4 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan V
Jumlah 4
Total 4
67
Kategori Rendah
Keterangan :
Skor Rentang Kategori
A = 4 (Baik Sekali) Nilai 16-20 (Baik Sekali
B = 3 (Baik) Nilai 12-16 (Baik)
C = 2 (Sedang) Nilai 8-12 (Sedang)
D = 1 (Rendah) Nilai 4-8 (Rendah)
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini akan
diketahui tingkat kenaikan hasil belajar dan ketuntasan siswa yang dilihat dari pra
siklus ke siklus I.
Table 4.4
Table Hasil Tes Siklus I
No Nama Nilai KKM
Individu Nasional
1. Adi Habli 75
2. Dela Safitri 80
3. Denny Kurniawan 70 –
4. Dwi Putra Adi Prasetya 65 – –
5. Dwi Wahyu Pratama 60 – –
6. Firman Luki 55 – –
7. Frendy Yastiko Putro 60 – –
8. Inesztasya Silvana 65 – –
68
Keterangan :
a. KKM Individu yaitu 70
: Tuntas KKM sebanyak 10 siswa atau 47.6%
– : Tidak tuntas KKM sebanyak 11 siswa 52.3%
b. KKM Nasional yaitu 75
: Tuntas KKM sebanyak 6 siswa 28.57%
– : Tidak Tuntas KKM Sebanyak 15 siswa 71.4%
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar dari
siswa nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terkecilnya adalah 55 dengan
jumlah total 1435 dengan nilai rata-rata kelas 68.33, dengan begitu
ketuntasan hasil belajar dapat di lihat dari nilai KKM di atas 70 yang
diperoleh pada siklus I adalah nilai rata-rata kelas 68.33. Hal ini
9. Irkham Fatkhudin 75
10. Irna Alif Laeli Fitriyana 80
11. Ivan Dwi Setiawan 65 – –
12. Ivan Mustofa 60 – –
13. Keiza Nur Widyastuti 85
14. Maftuf Kholisun 65 – –
15. Niyah 70 –
16. Puput Duwi Meilani Siwi 85
17. Retno Yudha Yohana 60 – –
18. Sandy Sanjaya 60 – –
19. Ulinuha 70 –
20. Waffaudin 55 – –
21. Yudha Faizal Rochman 75 –
Jumlah
Rata-rata
1435
68.33
10 6
69
menunjukkan bahwa pembelajaran pada metode Gallery Of Learning
mengalami peningkatan dibuktikan dengan selisih siklis I dengan rata-rata
64.28 dan siklus II 68.33 berarti dari siklus I ke siklus II ada peningkatan
4.05 meski belum sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena
siswa belum fokus dan belum terbiasa menggunakan metode Gallery Of
Learning atau Gallery Walk.
b. Refleksi
Pada tahapan ini peneliti menganalisis dan mengolah nilai yang
terdapat pada lembar observasi siswa dan guru. Berdasarkan pengamatan
dari lembar observasi siswa dan guru dapat ditemukan kelemahan-
kelemaha sebagai berikut:
a. Siswa belum terbiasa dan belum fokus dengan metode Gallery Of
Learning, siswa sedang beradaptasi dengan metode baru tersebut.
b. Siswa malah bermain-main dengan media yang telah disediakan guru,
karena belum terlalu mengerti mereka harus membuat apa.
c. Siswa masih canggung dalam menjelaskan materi dalam presntasi di
depan kelas.
d. Dalam menjawab pertanyaan siswa masih iri-irinan terhadap teman
yang lain.
e. Siswa masih malu-malu dalam mengemukakan pertanyaan maupun
menjawab pertanyaan sehingga kelas masih bersifat pasif.
70
f. Masih banyak siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan
KKM yang telah ditentukan.
Adapun tindakan perbaikan untuk siklus I ini sebagai berikut:
1) Memberikan penjelasan dan pengenalan yang lebih mendalam tentang
metode pembelajaran yang digunakan, agar semua siswa terbiasa
menerima pelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran
tersebut.
2) Lebih sering memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya dengan
lebih sering memberikan pertanya atau latihan.
3) Untuk meningkatkan hasil tes formatif, maka guru memberikan
pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampaikan serta
memberikan penambahan pertanyaan kepada siswa.
Secara garis besar penelitian siklus I ini berjalan dengan lancar, dan
sesuai prosedur yang telah direncanakan, meskipun masih banyak siswa
yang belum mencapai target KKM. Hal ini sebagai acuan peneliti untuk
melanjutkan penelitian siklus II.
2. Deskripsi Siklus II
a. Data Hasil Pengamatan Siklus II
Hasil pengamatan guru dan siswa pada pembelajaran siklus II
dipaparkan pada table sebagai berikut :
71
Table 4.5
Hasil Observasi Guru Siklus II
No Aspek Yang diamati yaitu Gallery Of
Learning
Skala Partisipasi
A B C D
1 Apakah guru mampu mengaitakan
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari
V
2 Apakah guru sudah menerapkan kegiatan
diskusi kelompok
V
3 Apakah guru sudah mampu memberikan
penjelasan tentang penerapan diskusi
kelompok
V
4 Apakah guru sudah meminta siswa presentasi
di depan kelas dengan menempelkan hasil
kerja kelompoknya di dinding
V
5 Apakah guru mampu memberikan konfirmasi
atau penguatan setelah pembelajaran selesai
V
Jumlah 5
Total 15
Kategori Baik
72
Keterangan :
Skor Rentang Kategori
A = 4 (Baik Sekali) Nilai 16-20 (Baik Sekali)
B = 3 (Baik) Nilai 12-16 (Baik)
C = 2 (Sedang) Nilai 8-12 (Sedang)
D = 1 (Rendah) Nilai 4-8 (Rendah)
Tabel 4.6
Hasil Observasi SiswaSiklus II
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
1 Keaktifan dalam memperhatikan penjelasan
guru
V
2 Keaktifan siswa dalam diskusi V
3 Keaktifan siswa mengemukakan pertanyaan V
4 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan V
Jumlah 1 3
Total 10
Kategori Sedang
73
Keterangan :
Skor Rentang Kategori
A = 4 (Baik Sekali) Nilai 16-20 (Baik Sekali
B = 3 (Baik) Nilai 12-16 (Baik)
C = 2 (Sedang) Nilai 8-12 (Sedang)
D = 1 (Rendah) Nilai 4-8 (Rendah)
Pada akhir pembelajaran dilakukan tes, dengan maksud untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini dapat
diketahui tingkat kenaikan hasil belajar dan ketuntasan siswa yang dapat dilihat
dari siklus I ke siklus II. Hasil tes pada siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.7
Hasil Tes Siklus II
No Nama Nilai KKM
Individu Nasional
1. Adi Habli 75
2. Dela Safitri 85
3. Denny Kurniawan 70 –
4. Dwi Putra Adi Prasetya 75
5. Dwi Wahyu Pratama 80
6. Firman Luki 65 – –
7. Frendy Yastiko Putro 70 –
8. Inesztasya Silvana 60 – –
9. Irkham Fatkhudin 65 – –
10. Irna Alif Laeli Fitriyana 95
74
Keterangan:
1. KKM individu yaitu 70
: tuntas KKM sebanyak 13 siswa atau 61.90%
- : tidak tuntas KKM sebanyak 8 siswa atau 38.09%
2. KKM nasional yaitu75
: tuntas KKM sebanyak 7 siswa atau 33.33%
- : tidak tuntas KKM sebanyak 14 siswa atau 66.66%
Berdasarkan table pengamatan guru, siswa dan hasil di atas, dapat
dilihat hasil tes nilai tertingginya dalah 95 dan nilai terendahnya adalah 60,
dengan jumlah total 1520 dengan nilai rata-rata kelas 72.38 dengan begitu
ketuntasan hasil belajar dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh pada siklus I
adalah 68.33 dan siklus ke II meningkat menjadi 72.38 dengan selisih rata-rata
4.05 hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran menggunakan metode
Gallery Of Learning atau Gallery Walk mengalami peningkatan.
11. Ivan Dwi Setiawan 70 –
12. Ivan Mustofa 60 – –
13. Keiza Nur Widyastuti 85 – –
14. Maftuf Kholisun 70 –
15. Niyah 75
16. Puput Duwi Meilani Siwi 80
17. Retno Yudha Yohana 70 –
18. Sandy Sanjaya 60 – –
19. Ulinuha 70 – –
20. Waffaudin 65 – –
21. Yudha Faizal Rochman 75 –
Jumlah
Rata-rata
1520
72.38
13 7
75
b. Refleksi
Pada siklus II ini diperoleh keterangan bahwa pembelajaran PAI di
kelas VIII ini sudah mulai efektif, siswa mulai terbiasa menggunakan metode
Gallery Of Learning atau Gallery Walk. Siswa sudah Nampak lebih perhatian
mengikuti proses pembelajaran serta siswa lebih aktif dan bekerjasama dengan
kelompoknya masing-masing. Dalam menjawab pertanyaan tidak didominasi
oleh siswa-siswi tertentu saja.Siswa-siswi yang sebelumnya malu-malu dan
takut menjawab pertanyaan tumbuh keberanian menjawab pertanyaan.Sehingga
kondisi tersebut menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan
lebih efektif dibandingkan dengan siklus I.
Dari data pengamatan guru dan siswa di atas penelitian siklus II dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. Siswa sudah mulai terbiasa dengan metode Gallery Of Leraning atau
Gallery Walk. Dikarenakan siswa sudah dua kali menggunakan metode
tersebut.
b. Sebagian siswa sudah lebih fokus dan memperhatikan apa yang telah
disampaikan oleh guru.
c. Sebagian siswa sudah tidak malu-malu dalam mengemukakan pendapat,
pertanyaan, dan menjawab pertanyaan.
d. Siswa mulai tidak canggung lagi dalam menjelaskan materi yang
dipresentasikan.
76
e. Dalam menjawab pertanyaan siswa mulai berani dan tidak didominasi oleh
siswa-siswi tertentu yang memiliki kemampuan lebih.
Dalam siklus II ini, sudah ada peningkatan dibanding dari siklus I,
akan tetapi masih ada siswa yang belum mencapai target KKM, maka
penelitian tahap II ini akan dilanjutkan pada siklus ke III.
3. Deskripsi Siklus III
a. Data Hasil Pengamatan Siklus III
Adapun hasil dari tes siklus III ini didapatkan hasil data sebagai berikut :
Tabel 4.8
Hasil Observasi Guru Siklus III
No Aspek Yang diamati yaitu Gallery Of
Learning
Skala Partisipasi
A B C D
1 Apakah guru mampu mengaitakan
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari
V
2 Apakah guru sudah menerapkan kegiatan
diskusi kelompok
V
3 Apakah guru sudah mampu memberikan
penjelasan tentang penerapan diskusi
V
4 Apakah guru sudah meminta siswa presentasi
di depan kelas dengan menempelkan hasil
V
77
kerja kelompoknya di dinding
5 Apakah guru mampu memberikan konfirmasi
atau penguatan setelah pembelajaran selesai
V
Jumlah 4 1
Total 19
Kategori Baik Sekali
Keterangan :
Skor Rentang Kategori
A = 4 (Baik Sekali) Nilai 16-20 (Baik Sekali)
B = 3 (Baik) Nilai 12-16 (Baik)
C = 2 (Sedang) Nilai 8-12 (Sedang)
D = 1 (Rendah) Nilai 4-8 (Rendah)
Tabel 4.9
Hasil Observasi SiswaSiklus III
No Aspek yang diamati Skala Partisipasi
A B C D
1 Keaktifan dalam memperhatikan penjelasan
guru
V
2 Keaktifan siswa dalam diskusi V
78
3 Keaktifan siswa mengemukakan pertanyaan V
4 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan V
Jumlah 4
Total 16
Kategori Baik sekali
Keterangan :
Skor Rentang Kategori
A = 4 (Baik Sekali) Nilai 16-20 (Baik Sekali)
B = 3 (Baik) Nilai 12-16 (Baik)
C = 2 (Sedang) Nilai 8-12 (Sedang)
D = 1 (Rendah) Nilai 4-8 (Rendah)
Tabel 4.10
Hasil Tes Siklus III
No Nama Nilai KKM
Individu Nasional
1. Adi Habli 90
2. Dela Safitri 95
3. Denny Kurniawan 80
4. Dwi Putra Adi Prasetya 85
5. Dwi Wahyu Pratama 80
6. Firman Luki 70 –
7. Frendy Yastiko Putro 85
8. Inesztasya Silvana 100
9. Irkham Fatkhudin 95
79
Keterangan:
1. KKM individu yaitu 70
: tuntas KKM sebanyak 21 siswa atau 100%
- : tidak tuntas KKM sebanyak 0 siswa atau 0%
2. KKM nasional yaitu 75
: tuntas KKM sebanyak 17 siswa atau 85%
- : tidak tuntas KKM sebanyak 4 siswa atau 20%
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan siklus III
ada peningkatan yang sangat baik dengan siswa yang tuntas mencapai
KKM individu adalah 21 siswa atau 100% dan yang tidak tuntas 0 siswa
atau 0% sedangkan siswa yang mencapai KKM Nasional adalah 17 siswa
atau 85% dan yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa atau 20%. Dari
keseluruhan siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman kec Sumowono Kab
10. Irna Alif Laeli Fitriyana 100
11. Ivan Dwi Setiawan 95
12. Ivan Mustofa 70 –
13. Keiza Nur Widyastuti 85
14. Maftuf Kholisun 70 –
15. Niyah 90
16. Puput Duwi Meilani Siwi 95
17. Retno Yudha Yohana 100
18. Sandy Sanjaya 70 –
19. Ulinuha 85
20. Waffaudin 85
21. Yudha Faizal Rochman 90
Jumlah
Rata-rata
1815
86.42
21 17
80
Semarang yang berjumlah 21 siswa rata-rata kelasnya adalah 86.42.
adapun standar keberhasilan minimal adalah 85% dari total siswa telah
mencapai KKM individu atau kelas, adapun hasil dari siklus III ini ada 21
siswa atau 100% dari total 21 siswa telah tuntas mencapai KKM individu
atau kelas. Dengan begitu penelitian menggunakan PTK ini yang
mengangkat judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
PAI Materi Akhlah Terpuji dan Tercela dengan metode Gallery Of
Learning di kelas VIII SMP Islam Sudirman Kec Sumowono Kab
Semarang 2017/2018.” Dengan pertimbangan peneliti dan guru agama di
SMP Islam Sudirman menyatakan telah tuntas dan telah berhasil.
b. Refleksi
Dari data dan uraian di atas dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Siswa sudah terbiasa belajar menggunakan metode Gallery Of Learning
b. Siswa sudah tidak ada lagi yang bermain-main dengan media yang telah
disediakan guru, justru mereka berlomba menuangkan imajinasi mereka
dengan seni yang di gamabarkan dalam kertas karon tersebut.
c. Semua siswa sudah fokus dengan intruksi yang disampaikan guru.
d. Siswa sudah banyak yang mendapatkan nilai mencapai KKM individu
dan nasional.
e. Siswa sudah mulai terbiasa menjawab dan mengajukan pertanyaan
sehingga pembelajaran yang berlangsung bersifat aktif.
81
Dalam pelaksanaan siklus III ini sudah berjalan dengan baik. Pada
siklus III, peneliti telah berhasil meningkatkan hasil belajar Pendidikan
Agama Islam materi Akhlak Terpuji dan Tercela melalui metode Gallery
Of Learning di kelas VIII SMP Islam Sudirman Kec Sumowono Kab
Semarang.
A. Pembahasan
1. Rekapitulasi
a. Hasil rekapitulasi prestasi belajar PAI menggunakan metode Gallery
Of Learning pada siklus I, siklus II, dan siklus III adalah sebagai
berikut:
Table 4.11
Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus
NO Nama Prasiklus Siklus I Siklus II Siklus III
1. Adi Habli 70 75 75 90
2. Dela Safitri 60 80 85 95
3. Denny Kurniawan 60 70 70 80
4. Dwi Putra Adi Prasetya 65 65 75 85
5. Dwi Wahyu Pratama 60 60 80 80
6. Firman Luki 50 55 65 70
7. Frendy Yastiko Putro 60 60 70 85
8. Inesztasya Silvana 60 65 60 100
9. Irkham Fatkhurdin 60 75 65 95
10. Irna Alif Laeli Fitriyana 80 80 95 100
11. Ivan Dwi Setiawan 50 65 70 95
12. Ivan Mustofa 65 60 60 70
13. Keiza Nur Widyastuti 75 85 85 85
14. Maftuf Kholisun 70 65 70 70
15. Niyah 70 70 75 90
16. Puput Dwi Melani Siwi 70 85 80 95
17. Retno Yudha Yohana 65 60 70 100
18. Sandy Sanjaya 60 60 60 70
19. Ulinuha 70 70 70 85
82
20. Waffaudin 60 55 65 85
21. Yudha Faizal Rochman 70 75 75 90
Jumlah
Rata-rata
1350
64.28
1435
68.33
1520
72.38
1851
86.42
b. Hasilrekapitulasi prestasi ketuntasan belajar siswa pra siklus, siklusI,
siklus II, dan siklus III KKM Individu.
Table 4.12
Hasil Rekapitulasi Prestasi Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus,
Siklus I, Siklus II, Dan Siklus III KKM Individual/ Kelas
Pelaksanaa
Ketuntasan
Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Tuntas 8 siswa
atau 38.0%
10 siswa
atau 47,6%
15 siswa
atau 71,4%
21 siswa
atau 100%
Tidak tuntas 13 siswa
atau 61,9%
11 siswa
atau 52,3%
6 siswa atau
28.5%
0 siswa atau
0%
c. Hasil rekapitulasi prestasi ketuntasan belajar siswa pra siklus, siklusI,
siklus II, dan siklus III KKM Nasional
Tabel 4.13
Hasil Rekapitulasi Prestasi Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus,
Siklus I, Siklus II, Dan Siklus III KKM Nasional/ Ideal
Pelaksanaa
Ketuntasan
Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Tuntas 1 siswa
atau 4.7%
6 siswa atau
28,5%
9 siswa atau
42,8%
17siswa atau
85%
Tidak tuntas 20 siswa
atau 95,2%
15 siswa
atau 71,4%
12 siswa
atau 57,1%
4 siswa atau
20%
83
Berdasarkan hasil pengamatan boservasi penelitian sebelum
menerapkan metode Gallery Of Learning salah satu masalah dalam
pembelajaran PAI di kelas VIII SMP Islam Sudirman Kec Sumowono Kab
Semarang diantaranya adalah metode yang digunakan oleh guru adalah
dengan menggunakan metode ceramah, sehingga siswa merasa bosan dan
jenuh. Siswa terlihat pasif atau asik ngobrol atau bermain sendiri. Hal ini
disebabkan karena siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran,
sehingga menyebabkan minat belajar siswa rendah dan membuat hasil
belajar mereka menurun.
Pada saat peneliti mempraktekkan metode Gallery Of Learning di
dalam proses pembelajaran secara keseluruhan pembelajaran yang telah
berlangsung pada siklus I telah berpusat pada siswa, siswa sudah lebih
memperhatikan dan aktif mengikuti proses pembelajaran terutama ketika
metode Gallery Of Learning berlangsung, meskipun siswa masih asing
dengan metode tersebut, namun siswa merasa menemukan sesuatu yang
baru dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa lebih leluasa
dalam menuangkan imajinasinya dalam proses pembelajaran, lebih aktif
dan tumbuh jiwa beradaptasi dengan teman yang lain, walaupun masih ada
beberapa siswa yang masih malu-malu mengemukakan pendapatnya serta
saat menjawab atau mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain.
Dengan menggunakan metode Gallery Of Learning terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada nilai yang di
84
dapatkan pada siklus I, II, dan III. Siklus I dengan rata-rata kelas 63,33
namun masih ada siswa yang masih dibawah KKM maka peneliti
melanjutkan penelitian pada siklus II dengan rata-rata kelas 72,38 dari
siklus I dan siklus II sudah terjadi peningkatan meski belum sesuai yang
diharapkan, kemudian peneliti melakukan penelitian siklus ke III dengan
peningkatan yang lebih baik lagi baik pada perhatian, keaktifan, semangat
dalam berkompetisi maupun hasil belajar dicapai dengan hasil nilai rata-
rata kelas 86,42 dan 100% siswa mencapai target nilai KKM Individu
yaitu 70.
Setelah diterapkannya metode Gallery Of Learning dengan tiga
siklus yaitu siklus I, siklus II, dan Siklus III dapat dilihat pada mata
pelajaran PAI materi Akhlak Terpuji dan Akhlak Tercela mengalami
peningkatan dibandingkan sebelum diterapkannya metode Gallery Of
Learning atau Gallery Walk.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan
peneliti menyimpulkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul
“Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI Materi Akhlak
Terpuji dan Akhlak Tercela Melalui Metode Gallery Of Learning di Kelas
VIII SMP Islam Sudirman Kec Sumowono Kab Semarang Tahun 2017/2018”
sebagai berikut :
1. Penggunaan metode Gallery Of Learning mampu meningkatkan prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam dengan materi Akhlak Terpuji dan
Tercela. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai dari siklus I yaitu 68,47
pada siklus II rata-rata nilai yaitu 72,38 artinya ada peningkatan dari
siklus I ke siklus II. Sedangkan pada siklus III mengalami kenaikan yaitu
niali rata-rata 86,42. Hal ini dapat dilihat selisih dari pra siklus ke siklus
III yaitu :
a. Pra siklus rata-rata 64.28 dengan siklus I rata-rata 68.33 adanya
peningkatan dengan selisih 4.05
b. Siklus I rata-rata 68.33 ke Siklus II dengan rata-rata 72.38 selisih
4.05 ada peningkatan dari siklus I ke siklus II tapi belum sesuai
yang diharapkan.
86
c. Siklus II rata-rata 72.38 ke siklus III dengan rata-rata 86.42 selisih
14.04 peningkatan yang sangat baik.
Setelah dipaparkan selisih dari pra siklus ke siklus III dapat dilihat
terjadi peningkatan pada setiap siklus penelitian, baik dari banyaknya
siswa yang tuntas dalam mencapai target KKM maupun jumlah nilai rata-
rata kelas.
2. Penggunaan metode Gallery Of Learning dapat mencapai target KKM
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari
ketuntasan siswa dalam mencapai target KKM yang telah ditentukan baik
individu maupun kelas. Sebanyak 21 siswa mencapai target KKM pada
siklus III artinya 100% siswa mencapai target KKM kelas, dimana
standar KKM kelas minimal 85% dari total siswa telah mencapai KKM
telah terlampaui. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode
Gallery Of Learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
materi Akhlak Terpuji dan Akhlak Tercela pada siswa kelas VIII SMP
Islam Sudirman Kec Sumowono Kab Semarang dinyatakan berhasil.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti
mencoba mengemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Siswa hendaknya tidak ramai sendiri atau gojek sendiri saat proses
pembelajaran sedang berlangsung.
87
b. Siswa sebaiknya lebih aktif bertanya dalam proses pembelajaran supaya
lebih faham terhadap pelajaran yang disampaikan guru.
c. Berusaha meningkatkan belajar agar dalam penguasaan setiap materi
pelajaran bisa maksimal.
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya mempersiapkan secara matang termasuk dalam
menentukan metode yang tepat dan penggunaan media harus sesuai
dengan materi, mudah diterapkan dan mudah diterima oleh para siswa.
Serta guru harus lebih memperhatikan dalam memberikan motivasi
belajar kepada siswa. Dengan demikian akan diperoleh hasil belajar siswa
yang optimal.
b. Penggunaan metode Gallery Of Learning telah terbukti meningkatkan
prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Akhlak
Tercela dan Akhlak Terpuji pada siswa kelas VIII SMP Islam Sudirman
Kec Sumowono Kab Semarang Tahun 2017/2018 sehingga perlu
dikembangkan penggunaan metode tersebut.
3. Bagi Sekolah
a. Hendaknya pihak sekolah selalu memberi motivasi kepada guru agar
selalu aktif dan kreatif meningkatkan kualitas pembelajaran
b. Pihak sekolah hendaknya mendorong guru agar berinisiatif mencoba
metode-metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, untuk
menemukan metode yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Ainun Azzahra, Siti.2016. LKS Pendidikan Agama Islam untuk Kelas VIII
SMP/MTS
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktis
Edisi Revisi IV . Jakarta: RinekaCipta
BSNP, 2006.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/MTS.
Jakarta
Daud Ali, Mohammad. 2008. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali
Press
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, KamusBesarBahasa Indonesia,
Jakarta: 1995
Fathurrohman, Muhammad,. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Depok
Seleman Yogyakarta :Teras
Gulo,W. dalam bukunya Putra. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Grasindo
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PustakaSetia
Langgulung, Hasan. 1980, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan
Islam, Bandung: Al-Ma’arif
Muin, Abdul. 2008. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jakarta: Cipta
Jaya.
Muslich, Mansur. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dan
Konstektual Panduan Bagi Guru, KepalaSekolah, Dan Pengawas
Sekolah. Jakarta: BumiAksara
Purwadarminta. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka
Sanjaya, Wina. Dalam bukunya Putra. 2008. Strategi pembelajaran
berorientasi standar poses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group
Silberman, Mel. 2007. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Insani Madani
Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Syafaat, dkk. 2008, Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah
Kenakalan Remaja (Juvenile Delinquency)
Syahrul Sarea Wawasan Pendidikan diakses pada tanggal 15 Agustus
2017 pada pukul 14.00
www.unhas.ac.id/arab/data_flJURNAL_Marin.docx, 2013:3
Trianto. 2012. Mendesain model pembelajaran inovatfi-progresif: konsep,
landasan, dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(Siklus 1)
Nama Sekolah : SMP Islam Sudirman Sumowono
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/ semester : VIII/ 1
Alokasi Waktu : 2X45 Menit
A. Standar Kompetensi
Membiasakan Perilaku Terpuji
B. Kompetensi Dasar
Menerapkan Perilaku Terpuji dalam kehidupan sehari-hari
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian zuhud
2. Menjelaskan pengertian tawakal
3. Menyebutkan cirri-ciri perilaku zuhud
4. Menyebutkan cirri-ciri perilaku tawakal
5. Membiasakan perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian zuhud
2. Siswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian tawakal
3. Siswa dapat menyebutkan cirri-ciri perilaku terpuji
4. Siswa dapat menerapkan perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari.
5.
E. Materi Pokok
1. Pengertian Zuhud tentang perilaku seseorang yang tidak terikat oleh
dunia.
2. Pengertian tawakal tentang perilaku seseorang yang selalu berserah
diri kepada Allah SWT.
3. Ciri-ciri perilaku terpuj
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Gallery of Learning
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan siswa
b. Guru mengucap salam, menyapa siswa, seperti menanya kabar
c. Guru mengecek kehadiran siswa
d. Guru memberikan apresepsi kepada siswa
e. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi
a. Guru menyiapkan kertas karton, lem, gunting, kertas warna-warni
untuk membuat gallery belajar.
b. Guru menjelaskan cara pembelajaran pada pertemuan ini.
Elaborasi
a. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok
terdiri dari 3-4 orang, guru memberikan materi kepada masing-
masing kelompok dengan materi yang berbeda
b. Siswa dimintai untuk membuat bagan pada kertas karton yang
telah disediakan tentang materi yang diberikan guru dengan
gambar atau bagan sekreatif siswa.
c. Siswa diminta mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelas, dan karyanya dalam kertas karton ditempel di
dinding-dinding.
d. Siswa diminta mengajukan pertanyaan atau mengemukakan
pendapat terhadap kelompok yang presentasi.
e. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang hal-hal yang belum
diketahui.
Konfirmasi
a. Guru membenarkan jawaban yang kurang tepat
3. Kegiatan Inti
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru memotifasi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran
c. Guru menutup pembelajaran dan doa serta salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku LKS untuk SMP/VIII
2. Buku-buku yang relevan
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : Akhir
2. Jenis penilaian : Tulis
3. Bentuk penilaian : Tulis
4. Alat penilaian : Lisan
5. Instrumen
a. Soal
1. Jelaskan pengertian Zuhud !
2. Tidak merasa memiliki harta dunia walaupun
sebenarnya kaya adalah termasuk ke dalam ciri-ciri… ?
? yang artinya التوكل .3
4. Berdasarkan tingkatannya tawakal dibagi menjadi
berapa tingkatan ? sebutkan !
5. Sebutkan ciri-ciri orang yang bertawakal ?
b. Jawaban
1. Secara bahasa Zuhud berarti meninggalkan.
2. Ciri-ciri Zuhud
3. Menyerahkan, mempercayakan,, atau mewakilkan
urusan kepada Allah SWT
4. Dibagi menjadi 2 yaitu : Tawakalul wakil dan
Tawakalul taslim
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Nama Lengkap : Mila Madatul Chusna
2. TTL : Kabupaten Semarang, 10 April 1995
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Candi RT03 RW03 Bandungan kab. Semarang
5. Pendidikan : MI Albidayah tahun 2007
SMP Islam Sudirman tahun 2010
MA Albidayah tahun 2013
IAIN Salatiga tahun 2017
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya serta
menurut keadaan yang sebenarnya.
Bandungan, 13 September 2017
Hormat Saya
MILA MADATUL CHUSNA
NIM.11113034
1. Dokumentasi Saat Proses Pembelajaran