Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA
KITAB ALLAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) KELAS V
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KAUMAN KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN 2013
SKRIPSI
Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga
Oleh
ATIK LESTARI
11509011
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2013
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433
Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiga.ac.id
Email:[email protected]
NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 Eks
Hal : Naskah Skripsi
Saudari Atik Lestari
Kepada
Yth: Ketua STAIN Salatiga
di – Salatiga
ASSALAMU’ALAIKUM, WR. WB.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami
kirimkan naskah skripsi saudara :
Nama : Atik Lestari
NIM : 11509011
Jurusan : Tarbiyah/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA
KITAB ALLAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) KELAS V
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KAUMAN KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN 2013.
Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
WASSALAMU’ALAIKUM, WR. WB.
Salatiga, 14 Desember 2013
Pembimbing
Fatchurrahman, M.Pd
NIP: 197103092000031001
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA KITAB ALLAH MELALUI
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION) KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2
KAUMAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013
DISUSUN OLEH
ATIK LESTARI
NIM: 11509011
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 30 Januari
2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1
Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : H. Agus Waluyo. M.Ag
Sekretaris Penguji : Muh. Hafidz. M.Ag
Penguji I : Rasimin. M.Pd
Penguji II : Eni Titikusumawati. M.Pd
Penguji III : Fatchurrahman. M.Pd
Salatiga, 30 Januari 2014
Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag.
NIP 19580827 198303 1002
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Atik Lestari
NIM : 11509011
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Salatiga, 9 Desember 2013
Yang menyatakan
Atik Lestari
NIM.11509011
v
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah
turunkan kepada rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang
siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-
rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya” (An-Nisa 136).
vi
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur, skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Orang tuaku dan keluarga yang tiada henti menberikan do’a restu, yang
senantiasa mencurahkan kasih sayang dan memotivasiku.
2. Suamiku tercinta ( Hendri Adi Wibowo S.H) yang selalu membimbing,
memberikan dukungan dan do’a.
3. Adikku Didik Setyawan yang selalu memberikan dukungan dan do’a.
4. Teman-teman saya PGMI 2009 yang selalu memberikan dukungan dan
do’a.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi
guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
STAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal
hidup kita di dunia dan akhirat kelak.
Suatu kebanggaan tersendiri, jika tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-
baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan.
Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan
skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun
akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, selaku ketua program studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga.
3. Ibu Miftachur Rif’ah, M.Ag, selaku sekretaris Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga.
4. Bapak Fatchurrahman, M. Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan
kebijaksanaan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
viii
5. Segenap bapak dan ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan program
studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
6. Bapak Setu Biyanto S.pd, selaku kepala SD Negeri 2 Kauman, Kemusu,
Boyolali yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian di Sekolah yang beliau pimpin.
7. Bapak/Ibu guru dan Karyawan SD Negeri 2 Kauman, Kemusu, Boyolali
yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di SD tersebut.
8. Murid-murid kelas V SD Negeri 2 Kuman, Kemusu, Boyolali yang telah
mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian.
9. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan kasih sayang, doa dan
dukungan demi keberhasilan penulis.
10. Teman seperjuangan, PGMI 2009, yang selama ini telah berjuang
bersama.
11. Sahabat-sahabat tercinta dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, terima kasih atas dukungan kalian.
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas jasa mereka, penulis hanya dapat memohon doa semoga amal mereka
mendapat balasan yang lebih baik serta mendapat kesuksesan baik di dunia
maupun di akhirat.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun
dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap
semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 10 Desember 2013
Penulis,
Atik Lestari
ix
ABSTRAK
Lestari, Atik. 2013. Peningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam Materi Iman Kepada Kitab-kitab Allah Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization)
Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Kauman Kabupaten Boyolali Tahun
2013. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Dosen Pembimbing : Fatchurrahman M.pd
Kata Kunci : Hasil belajar, pendidikan agama islam, iman kepada kitab-kitab
Allah, dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted
Individualization).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata
pelajaran pendidikan agama islam materi iman kepada kitab-kitab Allah dengan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) kelas
V SD Negeri 2 Kauman kemusu semester 1 tahun 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Model PTK
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga siklus yang masing-
masing siklus memiliki empat tahap, yaitu perencanaan (planing), tindakan
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif
kuantitatif,karena data yang diperoleh akan di analisis adalah berbentuk kata-kata
atau penjelasan dan berbentuk angka-angka.
Penelitian ini terjadi peningkatan hasil belajar dari tolok ukur pencapaian
KKM ≥70 terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa secara bertahap,
temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran
kooperatif tipe TAI yang tepat mampu meningkatkan hasil belajar. Dalam
penelitian ini hasil belajar siswa dapat meningkat, dilihat dari hasil tes formatif
pada setiap siklus yaitu siklus I 27,78%, siklus II 72,22% dan siklus III 94,44%
Mengacu pada hasil penelitian peneliti menyarankan kepada para guru atau calon
guru untuk selalu meningkatkan inovasi pembelajarannya dengan menggunakan
media, metode dan teknik yang bervariasi. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran PAI
pada SD Negeri 2 Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali Semester 1
tahun 2013/2014.
x
DAFTAR ISI
JUDUL ......................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... iv
MOTTO ....................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
D. Hipotesis Tindakan ................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ................................................................. 6
xi
F. Definisi Operasional ............................................................... 7
G. Metodologi Penelitian ............................................................ 8
H. Sistematika Penulisan ............................................................. 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ........................................................................... 15
1. Jenis-jenis belajar................................................................ 17
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar........................ 20
B. Pembelajaran kooperatif ......................................................... 26
1. Pembelajaran kooperatif ................................................ 26
a. Pengertian pembelajaran kooperatif .......................... . 26
b.Tujuan pembelajaran kooperatif................................ .. 28
c. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif............................... .. 30
d.Unsur-unsur pembelajaran kooperatif....................... ... 30
e.Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kooperatif .. 32
2. TAI (Team Assisted Individualization) ............................. 35
a.Pengertian TAI (Team Assisted Individualization)... .... 35
b.Unsur-unsur TAI (Team Assisted Individualization). ... 39
c.Kelebihan dan kelemahan TAI (Team
Assisted Individualization).......................................... 40
C. Pendidikan agama islam ......................................................... 40
D. Iman kepada kitab-kitab Allah................................................. 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
a. Subjek Penelitian ................................................................ 46
1. Gambaran sekolah .......................................................... 46
2. Waktu penelitian ............................................................ 46
3. Keadaan siswa dan guru ................................................ 47
xii
b. Deskripsi Pelaksanaan Siklus .............................................. 49
1. Siklus I ........................................................................... 49
2. Siklus II .......................................................................... 52
3. Siklus III ......................................................................... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan deskripsi penelitian .................................................. 61
1. Siklus I ........................................................................ 61
2. Siklus II ....................................................................... 65
3. Siklus III ..................................................................... 69
B. Hasil Rekapitulasi .................................................................. 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 75
B. Saran ....................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Daftar nama siswa kelas V SD N 2 kauman, kecamatan kemusu,
kabupaten boyolali 2011/2012. ........................................................ 47
Tabel 1.2. Daftar nama guru SD N 2 Kauman, kecamatan kemusu,
kabupaten boyolali Tahun 2011/2012.............. ................................ 48
Tabel 2.1 Hasil tes formatif pada siklus I.. ....................................................... 61
Tabel 2.2 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I .............................................................................................. 63
Tabel 2.3. Hasil tes formatif pada siklus II ....................................................... 65
Tabel 2.4. Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada
siklus II ............................................................................................ 67
Tabel 2.5. Hasil tes formatif pada siklus III ...................................................... 69
Tabel 2.6. Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran pada
siklus III ............................................................................................ 71
Tabel 2.7. Hasil rekapitulasi tentang hasil belajar siswa ................................... 74
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
Lampiran 4 Lembar test formatif siklus I
Lampiran 5 Lembar test formatif siklus II
Lampiran 6 Lembar test formatif siklus III
Lampiran 7 Hasil tes formatif siswa pada siklus I
Lampiran 8 Hasil tes formatif siswa pada siklus II
Lampiran 9 Hasil tes formatif siswa pada siklus III
Lampiran 10 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I
Lampiran 11 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II
Lampiran 12 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus III
Lampiran 13 Lampiran dokumentasi
Lampiran 14 Lampiran dokumentasi
Lampiran 15 Surat tugas pembimbing
Lampiran 16 Lembar konsultasi skripsi
Lampiran 17 Surat permohonan ijin penelitian
Lampiran 18 Nilai SKK mahasiswa
Lampiran 19 Riwayat hidup penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi
tersebut, pendidik atau guru bertindak mendidik peserta didik. Tindak
mendidik tersebut tertuju pada perkembangan siswa menjadi mandiri. Untuk
dapat berkembang menjadi mandiri, siswa harus belajar (Dimyati dan
Mudjiono, 2002:5).
Menurut S. Nasution (1982:8) mengajar adalah suatu aktivitas
mengorganisir lingkungan sebaik-baiknya dan hubungannya dengan anak
sehingga terjadi proses belajar.
Sedangkan belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:10) adalah
seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan,
melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru. Agar kegiatan ini
dapat diterima oleh para siswa, guru perlu berusaha membangkitkan kemauan
siswa untuk belajar. Kemauan siswa dalam belajar dapat dibangkitkan melalui
proses belajar mengajar yang efektif, yaitu keadaan belajar mengajar dimana
siswa dapat berperan aktif dan dapat menyerap materi yang diberikan oleh
guru. Kemampuan siswa dalam memahami dan menyerap materi yang
diberikan kepada guru biasanya ditunjukan dengan kemampuan menjawab
pertanyaan dari guru. Pertanyaan yang diberikan oleh guru dan jawaban dari
2
siswa dapat dipakai untuk mengetahui sejauh mana materi yang diberikan
dapat diterima siswa.
Langkah guru dalam menetapkan model penbelajaran yang tepat untuk
menyampaikan materi pelajaran di kelas merupakan salah satu penentu
keberhasilan, sehingga peningkatan hasil belajar siswa dapat dicapai.
Pemilihan model pembelajaran sangat menentukan kualitas pengajaran dalam
proses belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan penagajaran diperlukan
penggunaan model pembelajaran yang optimal.
Pembelajaran kooperatif yang digunakan peneliti adalah tipe TAI (Team
Assisted Individualization). Metode TAI merupakan model pengajaran secara
kelompok dimana terdapat seorang siswa yang lebih mampu berperan sebagai
asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang
mampu dalam suatu kelompok. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai
fasilitator dan mediator dalam proses belajar mengajar. Pendidik cukup
menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya.
Pada pengajaran TAI akan memotivasi siswa saling membantu anggota
kelompoknya sehingga tercipta semangat dalam sistem kompetensi.
PAI (Pendidikan Agama Islam), dapat melatih keterampilan berpikir
religius, dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat
menemukan dan memecahkan masalah baru mengenai metode ilmiah dan
sebagainya. Proses pembelajaran PAI di SD Negeri 2 Kauman belum
memperoleh hasil yang memuaskan, yaitu nilai siswa masih dibawah KKM
3
(=70). Hal tersebut perlu ditingkatkan melalui implementasi Model
Pembelajaran Kooperatif tipe TAI.
Permasalahan dalam peneletian adalah nilai pendidikan agama islam
kelas V SD Negeri 2 Kauman Kabupten Boyolali tahun ajaran 2013/2014
belum mencapai nilai KKM (70). Peneliti mengadakan penelitian untuk
mengetahui apakah melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman Kabupaten
Boyolali tahun ajaran 2013/2014?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah melalui pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran
2013/2014.
Menurut Robert E. Slavin (2009:1) keberadaan metode-metode
pembelajaran kooperatif yang efektif kini sebenarnya akan hadir untuk
berbagai keperluan pengajaran yang ada. Banyaknya pengaruh pembelajaran
kooperatif yang efektif, khususnya untuk mencapai prestasi. Kini menjadi
mungkin bagi para guru memilih metode yang sesuai dari sekian banyak
metode kooperatif untuk diterapkan pada keperluan yang berbeda, dan untuk
menggunakan pembelajaran kooperatif sebagai skema pengorganisasian utama
dalam pengajaran di kelas, dan bukan hanya untuk kegiatan-kegiatan tertentu.
Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki
jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah berdasar penelitian dasar
yang mendukung penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan
pencapaian prestasi dan kemandirian para siswa, dan juga akibat-akibat positif
4
yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap
teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa
harga diri. Alasan lain adalah tumbuhnya kedasaran bahwa para siswa perlu
belajar.
Manusia tumbuh dan berkembang dari bayi yang tak berdaya dan dalam
segala kebutuhannya bergantung pada orang lain menjadi manusia yang dapat
menyesuaikan diri dengan berbagai corak ragam dari masyarakat, dari yang
sedehana sampai yang modern dan kompleks. Untuk menjelaskan bagaimana
proses belajar itu berlangsung, timbul berbagai teori. Menurut Nasution:1982
ada teori belajar yang didasarkan atas sosiasi, ada pula atas insight, dan
prinsip yang satu tak dapat diadukan yang lain.
Robert M. Gagne membedakan 8 type belajar yakni: signal learning
(belajar isyarat), stimulus response (belajar stimulus respon), chaining
(rantai), verbal association (diskriminasi), concept (konsep), rule learning
(belajar aturan), problem solving (memecahkan masalah).
Alasan peneliti mengangkat masalah tersebut untuk memperbaiki nilai
siswa dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan guru belum menunjukkan
hasil yang maksimal yaitu masih terdapat 10 siswa yang belum memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM=70). Sedangkan yang sudah mencapai
hasil yang maksimal ada 8 siswa. Selain itu, alasan dijadikan Penelitian
Tindakan Kelas, yakni : 1) Menggunakan metode ceramah kurang mampu
membangkitkan semangat siswa dalam belajar; 2) Jika disajikan dengan
model TAI, akan lebih menarik dan mampu melatih kemampuan motorik
5
siswa; 3) Model TAI melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat dan
memberikan komentar terhadap suatu masalah; 4) Siswa yang kurang mampu
dalam akademik dapat diterima di dalam kelompok.
Selain itu kegiatan guru sebagai usaha perbaikan pembelajaran melalui
penggunaan model TAI, diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar dalam
mata pelajaran PAI. Sehingga pada proses pembelajaran siswa antusias dan
fokus pada materi yang diajarkan guru. Maka berdasarkan analisa di atas,
penulis dalam melakukan penelitian akan mengangkat judul yaitu
:”PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION) KELAS V SD NEGERI 2 KAUMAN KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN 2013
B. RUMUSAN MASALAH
Merujuk pada latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini bagaimana pembelajaran
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan
prestasi hasil belajar PAI pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman Kabupaten
Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014?
6
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran
kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa PAI pada siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman
Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.
D. HIPOTESIS
Menurut Arikunto (1982:63) hipotesis adalah suatu jawaban sementara
terhadap permasalahan yang dirumuskan. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat
meningkatkan prestasi hasil belajar PAI pada siswa kelas V SD Negeri 2
Kauman Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.
E. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian dapat dijadikan suatu tambahan ilmu pengetahuan
dalam dunia pendidikan.
b. Membangkitkan motivasi dan kemandirian belajar siswa guna
meningkatkan hasil belajar saiwa.
c. Sebagai masukan dalam perbaikan mutu pendidikan.
7
2. Manfaat Praktis
sebagai variasi dalam belajar siswa dan untuk melatih siswa
bekerjasama guna meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa.
F. DEFINISI OPERASIONAL
Supaya tidak terjadi perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama
penulisan dalam penggunaan kata pada judul, maka akan dijelaskan dalam
definisi operasional sebagai berikut:
1. Prestasi Belajar
Menurut Abu Ahmadi (1988:21) prestasi belajar adalah hasil
belajar yang telah dicapai dalam suatu usaha dalam kegiatan belajar dan
perwujudan prestasinya dapat dilihat dari nilai yang setiap mengikuti tes.
2. Pendidikan Agama Islam.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan
pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan
ajaran islam (Zuhairani, 1983:27).
3. Pembelajaran kooperatif tipe TAI
Model pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang
mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui
ketrampilan proses (Henny, 2003:20). Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TAI merupakan model pembelajaran yang membentuk kelompok
kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda
8
untuk saling membantu terhadap siswa yanh mebutuhkan bantuan
(Suyitno, 2002:9)
G. METODOLOGI PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang diterapkan dalam penelitian tindakan
kelas. Istilah penelitian tindakan kelas diartikan sebagai bentuk penelitian
yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa
meningkat (Arikunto, 2006:91). Dalam penelitian tindakan kelas, tiap
siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Siklus tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki
prestasi belajar siswa.
2. Subyek, Lokasi, dan Waktu Penelitian
a. Subyek Penelitian
Subyek yang diteliti adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman
Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014. Yang berjumlah 18
siswa. Dasar pertimbangan pemilihan subyek yaitu kelas V dianggap
sudah mampu untuk berfikir secara alamiah dibandingkan dengan
kelas bawah.
9
b. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SD Negeri 2 Kauman Kabupaten
Boyolali dengan pertimbangan bahwa selain karena permasalahan
yang ada, lokasi tersebut belum pernah untuk penelitian.
c. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan kurang lebih selama kurang lebih 3 minggu, dari
tanggal 16 september 2013 sampai dengan tanggal 4 oktober 2013.
3. Siklus penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus untuk
melihat peningkatan hasil belajar PAI. Masing-masing siklus terdiri dari:
1) Perencanaan
a) Peneliti menetapkan penggunaan pembelajaran kooparatif tipe
TAI
b) Peneliti menbuat skenario pembelajaran yang dapat
meningkatkan prestasi belajar dengan meminta masukan dari
guru
c) Menyiapkan alat pelajaran
d) Membuat lembar observasi guru tentang pelaksanaan
pembelajaran
2) Pelaksanaan tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah
dirancang.
10
3) Observasi
Pengamatan dilakukan bersama dengan tindakan, keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk
memperoleh dan menggali data yang akurat bagi perbaikan siklus
berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa.
Pengamatan yang dilakukan guru adalah mengamati kegiatan peserta
didik ketika proses pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang
diamati yaitu keaktifan siswa dalam menemukan konsep yang
terkandung dalam materi pembelajaran, membangun hubungan
antara konsep dengam materi lain sehingga siswa menemukan
makna yang terkandung di dalam materi yang dipelajari.
4) Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kegagalan atau
keberhasilan tiap siklus. Kemudian direfleksikan hasil analisis yang
telah dikerjakan.
a) Apakah terjadi peningkatan kualitas belajar setelah diterapkan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization) ?
b) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization) diterapkan berjalan efektif ?
c) Berapakah jumlah siswa yang mengalami peningkatan prestasi
belajar?
11
d) Sudahkah mencapai target yang diinginkan sesuai dengan yang
diharapkan guru?
e) Sudahkah guru mengadakan pendekaan pada siswa dengan baik
dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI
(Team Assisted Individualy) sesuai dengan yang diharapkan?
4. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Suyadi (2010:84) teknik pengumpulan data adalah metode
yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang
dibutuhkan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti adalah:
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses
belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku
guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa
dalam mengikuti pelajaran.
b. Tes
Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini
mengukur penguasan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru
atau dipelajari oleh siswa. Tes diujikan setelah siswa memperoleh
sejumlah materi sebelumnya dan pengujian dilakukan untuk
mengetahui penguasaan siswa atas materi tersebut. Tes yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah dengan cara mengadakan tes tertulis
12
berbentuk pilihan ganda untuk mengetahui kemampuan dan
keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran tipe TAI.
c. Dokumentasi
Dokumentasi diperoleh data siswa dan foto selama kegiatan
berlangsung.
5. Instrumen Penelitian
a. Pedoman Pengamatan
Menurut Mulyasa (2000:68) penelitian tindakan kelas selalu
berhubungan dengan data kualitatif dan kuantitatif, baik yang
menyangkut aktivitas dan kreativitas peserta didik, maupun kinerja
guru dalam pembelajaran. Penelitian tidakan kelas merupakan suatu
rangkaian langkah-langkah yang membentuk spiral. Setiap langkah
terdiri dari empat tahap. Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini
merupakan siklus kegiatan yang terdiri dari tiga siklus dan masing-
masing siklus memiliki empat tahap, yaitu perencanaan (planing),
tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
b. Tes
Peneliti menggunakan instrumen soal yang berkaitan dengan materi
yang dipilih peneliti guna untuk mengetahui hasil belajar siswa.
13
c. Studi Dokumentasi
Peneliti menggunakan instrumen studi dokumentasi untuk
mengumpulkan data yang bersifat dokumen atau kejadian-kejadian
yang telah berlangsung
6. Analisis data
Setelah data terkumpul guna mengetahui keberhasilan belajar siswa
maka peneliti menganalisis data dengan menggunakan data kuantitatif dan
data kualitatif dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Data Kuantitatif
Data yang diperoleh dengan menggunakan deskriftif prosentase nilai
siswa yang kemudian di rata-rata untuk mengetahui keberhasilan
siswa.
b. Data Kualitatif
Data yang berbentuk kata-kata atau penyataan-pernyataan yang
diperoleh dari observasi atau pengamatan digunakan sebagai dasar
untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan kegiatan pembelajaran.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam pembuatan skripsi penulis memulai dengan halaman sampul,
lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, selanjutnya dimulai
dengan bab-bab.
14
BAB I berisi pendahuluan terdiri dari latar belakang Masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi
operasional, metodologi penelitian, sistematika penulisan.
BAB II berisi kajian pustaka mencakup: hasil belajar, pembelajaran
kooperatif meliputi pengertian pembelajaran kooperatif, tujuan pembelajaran
kooperatif , unsur-unsur pembelajarn kooperatif, ciri-ciri pembelajaran
kooperatif, kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif, TAI (Team
Assisted Individualyization) meliputi Pengertian TAI (Team Assisted
Individualyization), unsur-unsur TAI (Team Assisted Individualyization),
kelebihan dan kelemahan TAI (Team Assisted Individualyization), pedidikan
agama islam.
BAB III berisi pelaksanaan penelitian, meliputi subyek penelitian, meliputi
gambaran sekolah, waktu penelitian, keadaan siswa dan guru, deskripsi
pelaksanaan persiklus mencakup, siklus I meliputi perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi, siklus II meliputi perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi dan siklus III meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi.
BAB IV berisi hasil penelitian yang akan memamparkan tentang, deskripsi
persiklus, dan hasil rekapitulasi.
BAB V tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
Bagian akhir memuat: daftar pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup
penulis.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
Menurut Purwanto (2010) hasil belajar merupakan pencapaian
tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar.
Hasil belajar merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga
hasil belajar yang diukur sangat tergantung pada tujuannya.
Surayin (2007) Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu
kemampuan yang berupa keterampilan dan prilaku baru sebagai akibat
dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan
Briggs mengidentifikasi hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh
seseorang sesudah mengikuti proses belajar (Sam’s, 2010: 33).
Penilaian atau evaluasi pada dasarnya adalah memberikan
pertimbangan atau nilai berdasarkan penilaian tertentu. Proses belajar dan
mengajar adalah proses yang bertujuan. Tujuan tersebut dinyatakan dalam
rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa setelah
menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil yang diperoleh dari penilaian
dinyatakan dalam bentuk hasil belajar. Oleh sebab itu tindakan atau
kegiatan tersebut dinamakan penilaian hasil belajar. (Sudjana,2010)
Taksonomi bloom (Hasan, dkk, 1991) membagi hasil belajar atas
tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif
berhubungan dengan kemampuan berpikir, ranah efektif dengan
16
kemampuan perasaan, sikap, dan kepribadian, sedangkan ranah
psikomotor berhubungan dengan persoalan ketrampilan motorik yang
dikendalikan oleh kematangan psikologis.
Berdasarkan penjelasan beberapa tokoh mengenai hasil belajar,
penulis mengambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah bukti dari
keberhasilan seseorang dalam belajar. Hasil belajar ini biasanya
diwujudkan dalam bentuk angka, nilai, maupun huruf. Semakin tinggi
hasil belajar yang dipeoleh siswa, maka berhasillah tujuan belajar yang
dilakukan siswa tersebut. Dalam penelitian ini penulis memberikan
pembatasan hasil belajar pada aspek kognitif saja, hasil belajar tersebut
dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.
1. Jenis-jenis Belajar
Menurut (Slameto, 1995: 5) dalam bukunya mengatakan jenis-
jenis belajar ada 11 macam, yaitu:
a. Belajar bagian (Part Learning, Fractioned Learning)
Umumnya belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila ia
dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif,
misalnya mempelajari sajak ataupun gerakan-gerakan motoris
seperti bermain silat. Dalam hal ini individu memecah seluruh
materi pelajaran menjadi bagian-bagian satu sama lain berdiri
sendiri.
17
b. Belajar dengan wawasan (Learning By Insight)
Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang
tokoh Psikologi Gestalt pada permulaan tahun 1971. Sebagai suatu
konsep, wawasan (insight) ini merupakan pokok utama dalam
pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir. Meskipun W.
Kohler sendiri dalam menerangkan wawasan berorientasi pada data
yang bersifat tingkah laku (perkembangan yang lembut dalam
menyelesaikan suatu persoalan dan kemudian secara tiba-tiba
terjadi reorganisasi tingkah laku) namun tidak urung wawasan ini
merupakan konsep yang secara prinsipil ditentang oleh penganut
aliran neo-behaviorisme.
c. Belajar diskriminatif (Discriminative Learning)
Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk
memilih beberapa sifat situasi/stimulus dan kemudian
menjadikanya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Dengan
pengertian ini maka dalam eksperimen, subjek diminta
untukberespon secara berbeda-beda terhadap stimulus yang
berlainan.
d. Belajar global/keseluruhan (Global Whole Learning)
Di sini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhaan
berulang sampai pelajar menguasainya, lawan dari belajar bagian.
Metode belajar ini sering juga disebut metode Gestalt.
18
e. Belajar incidental (Incidental Learning)
Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar
itu selalu berarah-tujuan (intensional). Sebab dalam belajar
incidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak untuk
belajar. Atas dasar ini maka untuk kepentingan penelitian, disusun
perumusan operasional sebagai berikut: belajar disebut incidental
bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang diberikan pada individu
mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak.
f. Belajar instrumental (Instrumental Learning)
Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa
yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada
apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil
atau gagal. Oleh karena itu capat atau lambatnya seseorang belajar
dapat diatur dengan jalan memberikan penguat (rein-forcement)
atas dasar tingkat-tingkat kebutuhan.
g. Belajar intensional (Intensional Learning)
Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar
incidental, yang akan dibahas lebih luas pada bagian berikut.
h. Belajar laten (Laten Learning)
Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku
yang terlihat tidak terjadi secara segera, oleh karena itu disebut
laten.
19
i. Belajar mental (Mental Learning)
Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi disini
tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses
kognitif karena ada bahan yang dipelajari. Ada tidaknya belajar
mental ini sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya
motoris.
j. Belajar produktif
R. Berguis (1964) memberikan arti belajar produktif
sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. Belajar adalah
mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku dari
satu situasi ke situasi yang lain. Belajar disebut produktif bila
individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan satu persoalan
dalam satu situasi ke situasi lain.
k. Belajar verbal (Verbal Learning)
Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal
dengan melalui latihan dan ingatan. Dasar dari belajar verbal
diperlihatkan dalam eksperimen klasik dari Ebbinghaus.
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Menurut uraian H.C. Witherington dan lee J. Cronbach Bapemsi,
faktor-faktor serta kondisi-kondisi yang mendorong perbuatan belajar bisa
diringkas (Mustaqim, 2004: 69-70) sebagai berikut:
20
1. Situasi belajar (kesehatan jasmani, keadaan psikis, pengalaman
dasar).
2. Penguasaan alat-alat intelektual.
3. Latihan-latihan yang terpancar.
4. Penggunaan unit-unit yang berarti.
5. Latihan yang aktif.
6. Kebaikan bentuk dan system.
7. Efek penghargaan (reward) dan hukuman.
8. Tindakan-tindakan pedagogis.
9. Kapasitas dasar.
Dari poin diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Situasi belajar
a. Kesehatan jasmani
Kekurangan gizi biasanya mempunyai pengaruh terhadap
keadaan jasmani, mudah mengantuk, lekas lelah, lesu dan
sejenisnya terutama bagi anak-anak yang usianya masih
muda, pengaruh ini sangat menonjol.
b. Keadaan psikis
Bila menengok kembali kepada perubahan jenis-jenis
belajar, nampak dengan jelas belajar lebih banyak
berhubungan dengan aktivitas jiwa, dengan kata lain
faktor-faktor psikis memang memiliki peran yang sangat
menentukan di dalam belajar.
21
Faktor psikis antara lain:
1) Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada
suatu objek atau banyak sdikitnya kesadaran yang
menyertai aktivitas yang dilakukan.
2) Kognitif
a. Pengamatan
Secara umum manusia mengenal dunia nyata
melalui pengamatan yaitu dengan melihat,
membau, mencecap, dan meraba.
b. Tanggapan dan fantasi
Tanggapan adalah bayangan yang tinggal dalam
ingatan setelah melakukan pengamatan. Sedangkan
daya untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru
berdasarkan tanggapan-tanggapan yang sudah ada
dinamakan fantasi.
c. Ingatan
Batasan ingatan yang terbanyak diutarakan ahli
jiwa adalah mencamkan kesan-kesan, menyimpan
dan memprokdusikan.
d. Berfikir
Berfikir adalah aktivitas jiwa dengan arah yang
ditentukan oleh masalah yang dihadapi.
22
3) Faktor afektif
Afektif meliputi perasaan, emosi dan suasana hati.
Misalnya takut, marah, bingung, putus asa atau sangat
gembira. Secara garis besar bisa dibedakan menjadi
suasana perasaan riang dan suasana peraan murung.
4) Faktor motivasi
Keadaan jiwa individu yang mendorong untuk
melakukan suatu perbuatan guna mencapai suatu
tujuan.
2. Penguasaan alat-alat intelektual
Menurut HC. Witherington adalah pengertian kwantitatif
tingkat tinggi, mengarang bahasa asing dan logika. Alat-alat ini
sangat membantu dalam belajar.
3. Latihan-latihan yang terpancar
Belajar akan lebih efektif apabila periode latihan disusun
terpancar, belajar 6 jam sehari akan lebih baik dipendekkan
menjadi 3 hari, tiap hari 2 jam.
4. Penggunaan unit-unit yang berarti
Dalam belajar dikendaki adanya pola sambutan, pola ini harus
mengandung arti dan dapat pula berarti dalam kehidupan
sehari-hari.
23
5. Latihan yang aktif
Faktor pembantu untuk mempertinggi efesiensi belajar aktif
adalah peta gambar, globe, alat-alat visuallainya yang sejenis.
6. Kebaikan bentuk dan system
Misalnya setiap individu sangat merasakan enaknya
mempelajari suatu buku yang disusun secara sistematis, bab I
disusul bab II dengan isi yang tidak terbalik.
7. Efek penghargaan (reward) dan hukuman
Penghargaan atau hukuman perlu dipilih oleh pendidik
meskipun hanya merupakan motif yang kurang murni. Rahasia
yang diketahui oleh semua pendidik dalam hal penghargaan
dan hukuman adalah mengetahui kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan-keinginan mereka.
8. Tindakan-tindakan pedagogis
Hal-hal yang dianggap bisa menghambat antara lain, merusak
motif belajar yang sudah ada dengan merubah rencana si anak
yang memang sesuai dengan minat dan bakatnya.
9. Kapasitas dasar
Dengan kapasitas dasar yang berbeda, mereka berjalan dengan
kecepatanyamasing-masing dan mereka menangkap fakta-fakta
dengan luas dan sempitnya daerah yang mereka miliki.
24
B. Pembelajaran Kooperatif
1. Pembelajaran kooperatif
a. Pengertian pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu bentuk
pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran
kooperatif berasal dari kata “kooperatif” yang artinya mengerjakan
sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama
lainnya sebagai satu kelompok atau tim.
Secara sederhana kata kooperatif berarti mengerjakan
sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama
lainnya sebagai satu tim. Jadi, pembelajaran kooperatif dapat
diartikan belajar bersama-sama, saling membantu antara satu
dengan yang lain dalam belajar dan memastikan bahwa setiap
orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah
ditentukan sebelumnya (Isjoni, 2010)
Pembelajaran kooperatif pertama kali muncul dari para
filosofis di awal abad Masehi yang mengemukakan bahwa dalam
belajar seseorang harus memiliki pasangan atau teman sehingga
teman tersebut dapat diajak untuk memecahkan suatu masalah.
Menurut Anita Lie (2004), model pembelajaran kooperatif atau
disebut juga dengan pembelajaran gotong-royong merupakan
sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik
25
untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam menyelesaikan
tugas-tugas yang terstruktur.
Pembelajaran kooperatif bukanlah gagasan baru dalam
dunia pendidikan. Pembelajaran kooperatif pertama kali muncul
dari para filosofis di awal abad Masehi yang mengemukakan
bahwa dalam belajar seseorang harus memiliki pasangan atau
teman sehingga teman tersebut dapat diajak untuk memecahkan
suatu masalah.
Menurut Slavin (1985), pembelajaran kooperatif adalah
suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok – kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4 -
6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Sedangkan Sunal
dan Hans (2000) mengemukakan pembelajaran kooperatif
merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaiaan strategi yang
khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada peserta didik
agar bekerjasama selama proses pembelajaran. Selanjutnya Stahl
(1994) menyatakan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan
belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong
dalam perilaku sosial ( Isjoni 2010).
Jonhson & Johnson (1994) mengatakan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah mengelompokkan siswa di dalam
kelas kedalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama
26
dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan
mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut (Isjoni, 2010)
Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan
membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda-beda dengan tujuan setiap siswa anggota
kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran dan menyelesaikan tugas
kelompoknya. Oleh sebab itu, pembelajaran kooperatif sangat baik
untuk dilaksanakan karena siswa dapat bekerja sama dan saling
tolong menolong mengatasi tugas yang dihadapi.
Belajar dengan model kooperatif dapat diterapkan untuk
memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai
pendapat teman, dan saling memberikan pendapat. Selain itu dalam
belajar biasanya siswa dihadapkan pada latihan soal-soal atau
pemecahan masalah. Oleh sebab itu, pembelajaran kooperatif
sangat baik untuk dilaksanakan karena siswa dapat bekerja sama
dan saling tolong menolong mengatasi tugas yang dihadapinya.
Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif
memasuki jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah
berdasarkan penelitian dasar yang mendukung penggunaan
pembelajaran kooparatif untuk meningkatkan prestasi para siswa,
dan juga akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan
hubunngan antarkelompok, Penerimaan terhadap teman sekelas
27
yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga
diri (slavin, 2009:8).
Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran
kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk
mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Hasil belajar
individual dibawa kekelompok untuk didiskusikan dan saling
dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok
bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung
jawab bersama.
Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar dengan
membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda-beda dengan tujuan setiap siswa anggota
kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran dan menyelesaikan tugas
kelompoknya. Oleh sebab itu, pembelajaran kooperatif sangat baik
untuk dilaksanakan.
b. Tujuan pembelajaran kooperatif
Menurut Muslimin Ibrahim, (Isjoni, 2010) terdapat tiga
tujuan instruksional penting yang dapat dicapai dengan
pembelajaran kooperatif yaitu hasil belajar akademik, penerimaan
terhadap keragaman, pengembangan keterampilan sosial.
28
1) Hasil belajar akademik
Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam
tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas
akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa
model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-
konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan
bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat
meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan
norma yang berhubungan dengan hasil belajar pembelajaran
kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa
kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama
menyelesaikan tugas-tugas Akademik.
2) Penerimaan terhadap perbedaan individu
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah
penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda
berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan
ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang
bagi siswa dari bebagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja
dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan
melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling
menghargai satu sama lain.
29
3) Pengembangan keterampilan sosial
Tujuan penting ketiga pembelajaran koperatif adalah
mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan
kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki oleh
siswa, karena kenyataan yang dihadapi bangsa ini dalam
mengatasi masalah – masalah sosial yang semakin kompleks,
serta tantangan bagi peserta didik supaya mampu dalam
menghadapi persaingan global.
c. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif
Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif menurut Stahl
(Isjoni,2010)adalah; (1) belajar bersama dengan teman, (2) selama
proses belajar terjadi tatap muka antar teman, (3) saling
mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok, (4) belajar
dari teman sendiri dalam kelompok, (5) belajar dalam kelompok
kecil, (6) produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat,
(7) keputusan tergantung pada siswa sendiri, (8) siswa aktif.
Beberapa ciri dari pembelajaran kooperatif menurut Isjoni (
2010) adalah; (a) setiap anggota memeiliki peran, (b) terjadi
hubungan interaksi langsung diantara siswa, (c) setiap anggota
kelompok bertanggungjawab atas belajarnya dan juga teman-teman
sekelompoknya, (d) guru membantu mengembangkan ketrampilan-
ketrampilan interpersonal kelompok, dan (e) guru hanya
berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
30
d. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Unsur – unsur dalam pembelajaran kooperatif menurut
Lungdren (Isjoni 2010) sebagai berikut:
1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam
atau berenang bersama”.
2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau
peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab,
terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki
tujuan yang sama.
4) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara
para anggota kelompok.
5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan
ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.
6) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka
memperoleh ketrampilan bekerja sama selama belajar.
7) Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara
individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Thompson, etal (Isjoni, 2010) mengemukakan,
pembelajaran kooperatif turut menambah unsur – unsur interaksi
sosial pada pembelajaran. Pembelajaran kooperatif siswa belajar
bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang saling membantu
satu sama lain. Kelas disusun dalam kelompok yang terdiri dari 4-6
31
orang dengan kemampuan yang heterogen. Maksud kelompok
heterogen adalah terdiri dari campuran kemampuan siswa, jenis
kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa
menerima perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar
belakangnya. Pembelajaran koopertif yang diajarkan adalah
keterampilan – keterampilan khusus agar dapat bekerja sama
dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar
yang baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan
atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama kerja
kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan.
e. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Isjoni (2010) mengungkapkan tentang kelebihan dan
kelemahan pembelajaran kooperatif. Kelebihan dari pembelajaran
kooperatif antara lain : a) saling ketergantungan positif, b) adanya
pengakuan dalam merespon perbedaan individu, c) siswa
dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas, d) suasana
kelas yang rileks dan menyenangkan, e) terjalinnya hubungan yang
hangat dan bersahabat antara siswa dengan gurunya, dan f)
memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman
emosi yang menyenangkan.
Kelemahan pembelajaran kooperatif bersumber pada dua
faktor, yaitu faktor dari dalam (intern) dan faktor dari luar
(ekstern). Faktor dari dalam yaitu sebagai berikut: 1) Guru harus
32
mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu
memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu. 2) agar
proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan
dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai. 3) selama
kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik
permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak yang
tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan 4) saat
diskusi kelas, terkadang didominasi oleh seseorang, hal ini
mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
Berdasarkan kelemahan dalam pembelajaran kooperatif,
sebelum pembelajaran berlangsung sebaiknya guru mempersiapkan
pembelajaran secara matang seperti alat peraga atau yang lainnya,
agar pada saat proses belajar mengajar berlangsung tidak ada
hambatan. Pada waktu pembelajaran kooperatif berlangsung guru
sebaiknya membatasi masalah yang dibahas, agar waktu yang telah
ditentukan tidak melebihi batas.
Ketika pembelajaran kooperatif berlangsung guru harus
berusaha menanamkan dan membina sikap berdemokrasi diantara
para siswa. Maksudnya suasana sekolah kelas harus diwujudkan
sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan kepribadian siswa
yang demokratis dan dapat diharapkan suasana yang terbuka
dengan kebiasaan-kebiasaan kerjasama, terutama dalam
memecahkan kesulitan-kesulitan.
33
Seorang siswa haruslah dapat menerima pendapat siswa
lainnya, seperti siswa satu mengemukakan pendapatnya lalu siswa
yang lainnya mendengarkan dimana letak kesalahan, kekurangan
atau kelebihan, kalau ada kekurangannya maka perlu ditambah.
Penembahan ini harus disetujui oleh semua anggota dan harus
saling menghormati pendapat orang lain.
Pembelajaran kooperatif dapat membuat kemajuan besar
para siswa kearah pengembangan sikap, nilai, dan tingkah laku
yang memungkinkan mereka dapat berpartisipasi dalam komunitas
mereka dengan cara-cara yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Hal ini dapat tercapai karena tujuan utama pembelajaran kooperatif
adalah untuk memperoleh pengetahuan dari sesama temannya.
Pengetahuan itu tidak lagi diperoleh dari gurunya. Seorang teman
haruslah memberikan kesempatan kepada teman yang lain untuk
mengemukakan pendapatnya dengan cara menghargai pendapat
orang lain, saling mengoreksi kesalahan, dan saling membetulkan
sama lainnya.
Melalui teknik saling menghargai pendapat orang lain dan
saling membetulkan kesalahan secara bersama mencari jawaban
yang tepat dan baik, dengan cara mencari sumber-sumber
informasi dari mana saja seperti buku paket, buku-buku yang ada
diperpustakaan, dan buku-buku penunjang lainnya, dijadikan
pembantu dalam mencari jawaban yang baik dan benar serta
34
memperoleh pengetahuan tentang pemahaman terhadap materi
pelajaran yang diajarkan semakain luas dan semakin baik.
2. TAI (Team Assisted Individualyization)
a. Pengertian TAI (Team Assisted Individualyization)
TAI (Team Assisted Individualization) adalah metode
pembelajaran kooperatif yang dapat diartikan sebagai kelompok
yang dibantu secara individual. Model ini mengkombinasikan
keunggulan kooperatif dan program pengajaran individual dan
disusun untuk memecahkan masalah dalam program pengajaran,
misalnya dalam hal kesulitan belajar siswa secara individual.
Pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan model pembelajaran
yang berbentuk kelompok kecil yang hiterogen dengan latar
belakang cara berfikir berbeda untuk saling membantu terhadap
siswa lain yang menbtuhkan bantuan (Suyitno, 2002:9).
Menurut Slavin (2009:190) TAI dirancang untuk
memuaskan kriteria berikut ini untuk menyelesaikan masalah-
masalah teoritis dan praktis dari sistem pengajaran individual:
1) Dapat meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan dan
pengelolaan rutin.
2) Guru setidaknya akan menghabiskan separuh dari waktu untuk
mengajar kelompok-kelompok kecil.
35
3) Operasional program tersebut akan sedemikian sederhananya
para siswa di kelas dapat melakukannya.
4) Para siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi-materi
yang diberikan dengan cepat dan akurat, dan tidak akan bisa
berbuat curang atau menemukan jalan pintas.
5) Tersedianya banyak cara pengecekan penguasaan supaya para
siswa jarang menghabiskan waktu mempelajari kembali materi
yang sudah mereka kuasai atau menghadapi kesulitan serius
yang membutuhkan bantuan guru.
6) Para siswa akan dapat melakukan pengecekan satu sama lain,
sekalipun bila siswa yang mengecek kemampuannya ada di
bawah siswa yang dicek dalam rangkaian pengajaran, dan
prosedur pengecekan akan cukup sederhana dan tidak
menganggu si pengecek.
7) Progamnya mudah dipelajari baik oleh guru maupun siswa,
tidak mahal, fleksibel, dan tidak membutuhkan guru tanabahan
ataupun tim guru.
8) Dengan membuat para siwa bekerrja dalam kelompok-
kelompok kooperatif, dengan status sejajar. Program ini akan
membangun kondisi untuk terbentuknya sikap-sikap posistif
terhadap siswa-siswa mainstream yang cacat secara akademik
dan di anatara para siswa dari latar belakang ras atau etnik
berbeda.
36
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki delapan
komponen yaitu :
1) Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri
atas 4 sampai 6 siswa.
2) Placement test, yakni pemberian pre-tes kepada siswa atau
melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui
kelemahan siswa dalam bidang tertentu.
3) Student Creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok
dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu
ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
4) Team Study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus
dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan
secara individual kepada siswa yang membutuhkannya.
5) Team Scores and Team Recognition, yaitu pemberian skor
terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria
penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara
cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil
dalam menyelesaikan tugas.
6) Teaching Group, yakni pemberian materi secara singkat dari
guru menjelang pemberian tugas kelompok.
7) Facts Test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta
yang diperoleh siswa.
37
8) Whole Class Units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali
di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan
masalah.
b. Unsur-unsur TAI (Team Assisted Individualyization)
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam TAI, menurut
Robert E. Slavin (2010) adalah sebagai berikut.
a. Team (kelompok) Peserta didik dikelompokkan dalam
kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang peserta
didik dengan kemampuan yang berbeda.
b. Tes Penempatan Peserta didik diberi tes di awal pertemuan,
kemudian peserta didik ditempatkan sesuai dengan nilai yang
didapatkan dalam tes, sehingga didapatkan anggota yang
heterogen (memiliki kemampuan berbeda) dalam kelompok.
c. Langkah-langkah pembelajaran
Menurut Slavin langkah-langkah dalam model
pembelajaran TAI (Saminanto, 2010) adalah sebagai berikut:
1) Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan
diselesaikan oleh kelompok siswa.
2) Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat
rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui
kelemahan siswa pada bidang tertentu. (Mengadopsi
komponen Placement Test).
38
3) Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi
komponen Teaching Group).
4) Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi
harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap
kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams).
5) Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa
LKS yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru
memberikan bantuan secara individual bagi yang
memerlukannya. Siswa terlebih dahulu diberikan
kesempatan untuk mengerjakan LKS secara individu,
baru setelah itu berdiskusi dengan kelompoknya.
(Mengadopsi komponen Team Study).
6) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan
kelompoknya dengan mempresentasikan hasil kerjanya
dan siap untuk diberi ulangan oleh guru.
7) Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara
individu.
8) Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok
yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil
koreksi. (Mengadopsi komponen Team Score and Team
Recognition).
9) Guru memberikan tes formatif sesuai dengan
kompetensi yang ditentukan.
39
c. Kelemahan dan Kelebihan TAI ( Team Assisted
Individualyization)
Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah sebagai
berikut:
1) Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan
masalah.
2) Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam suatu
kelompok.
3) Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan
ketarmpilannya.
4) Adanya rasa tanggung jawab dalam kelompok dalam
menyelesaikan masalah.
Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe TAI adalah
sebagai berikut:
1) Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan
menggantungkan pada siswa yang pandai.
2) Tidak ada persaingan antar kelompok
C. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam berarti usaha-usaha secara sistematis dan
pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan
ajaran islam (Zuhairani, 1983:27). Pengertian Pembelajaran Pendidikan
40
Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, mengayati, hingga mengimani ajaran
agama Islam, dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain
dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga
terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
Kegiatan PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap peserta didik, untuk
membentuk kesalehan atau kualitas pribadi dan juga membentuk
kesalehan sosial.
Menurut Zakiyah Darajdat (1989:87) yang dikutip oleh Abdul
Majid dan Dian Andayani (2004:130), “Pendidikan agama Islam adalah
suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa
dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, lalu menghayati tujuan,
yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai
pandangan hidup”.
Sedangkan Tayar Yusuf (1986:35) mengartikan pendidikan agama
Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman,
pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agar
menjadi manusia bertakwa kepada Allah.
Dari pengertian dapat diketahui bahwasannya dalam penyampaian
PAI maupun menerima PAI adalah dua hal yang dilakukan secara sadar
dan terencana oleh peserta didik dan guru untuk untuk meyakini akan
adanya suatu ajaran kemudian ajaran tersebut difahami, dihayati dan
41
setelah itu diamalkan atau diaplikasikan, akan tetapi disitu juga dituntut
untuk menghormati agama lain.
Sedangkan dalam buku “Ilmu pendidikan Islam” yang ditulis H.M.
Arifin (1991:13) dikatakan Pendidikan agama Islam adalah sistem
pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk
memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, karena nilai-nilai
Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.
Pengertian pendidikan agama Islam dengan sendirinya adalah
suatu sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang
dibutuhkan oleh hambah Allah. Pendidikan Islam pada khususnya yang
bersumberkan nilai-nilai tersebut juga mengembangkan kemampuan
berilmu pengetahuan. Sejalan dengan nilai-nilai Islam yang melandasinya
adalah merupakan proses ikhtiariah yang secara pedagogis kematangan
yang mengutungkan.
D. Iman kepada kitab-kitab Allah
1. Nama-nama kitab Allah SWT dan Rasul-rasul yang menerimanya.
Kitab juga bias diartikan sebagai perintah atau ketentuan-
ketentuan. Jadi, yang disebut dengan Kitabullah adalah ketentuan-
ketentuan Allah SWT. Kitab-kitab yang telah Allah turunkan, yaitu
Taurat, Zabur, Injil, dan Al-qur’an. Beriman kepada Allah termasuk
rukun iman. Orang islam harus beriman kepada kitab-kitab Allah.
42
Artinya, orang islam harus percaya Allah telah menurunkan kitab-kitab
kepada para rasul-Nya.
Kitab suci Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS. Kitab
Zabur diturnkan kepada Nabi Daud AS. Kitab suci Injil diturunkan
kepada Nabi Isa AS. Kitab suci Al-qur’an diturunkan kepada Nabi
MUHAMMAD SAW.
Tujuan Allah menurunkan 3 kitab suci sebelum Al-qur’an
sebagai pedoman hidup bagi umat manusia di zaman itu. Sedangkan
kitab suci Al-qur’an diturunkan sebagai kitab suci terakhir untuk
menyempurnakan kitab-kitab Allah sebelumnya. Waktu turunnya
kitab-kitab suci tersebut, berikut penjelasannya:
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS pada malam
keenam bulan Ramadan.
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS pada malam kedua
belas di bulan Ramadan berselang 482 tahun setelah turunnya kitab
Taurat.
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS pada malam delapan
belas di bulan Ramadan setelah turunnya kitab Zabur berselang
1050 tahun.
Ketiga kitab suci Allah SWT tersebut diturunkan sekaligus
kepada nabi-nabi yang menerimanya. Berbeda dengan al-qur’an. Al-
qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-
angsur.
43
2. Al-qur’an sebagai Kitab Suci Terakhir
Al-qur’an menurut bahasa artinya bacaan. Al-qur’anul karim
berarti bacaan yang mulia. Al-qur’an menurut istilah adalah
firman/kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui Jibril sebagai mukjizat. Al-qur’an dijaga keasliannya
oleh Allah SWT, sehingga pada saat ini kita masih dapat menyaksikan
Al-qur’an.membaca Al-qur’an termasuk ibadah dan mendapat pahala.
Membaca Al-qur’an setiap hurufnya memdapat pahala sepuluh
kebaikan. Al-qur’an kitab suci Allah SWT yang terpelihara
keasliannya sampi akhir zaman.
Kitab suci Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Sebagian surah Al-qur’an diturunkan di Mekah dan sebagian
diturunkan di Madinah. Wahyu pertama turun pada 17 Ramadan 610
M surah al-alaq 1-5. Wahyu terakhir turun pada tanggal 9zulhijah 10
H/632 M Surah Al-maidah ayat 3. Tanggal 17 Ramadan diperingati
sebagai peristiwa Nuzulul Qur’an, artinya turunya Al-qur’an pertama
kali. Surah Al-qur’an yang diturunkan di Mekah disebut surah
Makkiyah, sedangkan surah yang diturunkan di Madinah disebut surah
Madaniyah.
Setiap kali wahyu al-qur’an turun kepada Nabi Muhammad
Saw, beliau menyuruh para sahabat dan umatnya agar menghafal
wahyu yang baru turun itu. Beliau juga menyuruh untuk menulisnya
44
pada pelepah kurma, batu-batuan, dan tulang belulang. Tulisan itu
kemudian disimpan menurut petunjuk beliau. Oleh karena itu, para
sahabat pada zamam Nabi Muhammad SAW banyak yang mengahafal
Al-qur’an. Adapun urutan ayat-ayat dalam kitab Al-qur’an yang
sekarang kita saksikan petunjuk Nabi Muhammad SAW.
Kandungan kitab suci Al-qur’an, yaitu meliputi:
a. Akidah (keyakinan, kepercayaan atau keimanan).
b. Ibadah (hubungan manusia dengan allah).
c. Syariah (ajaran dan peraturan)
d. Muamalah (hubungan manusia dengan sesamanya).
e. Kisah-kisah (cerita nabi dan sejarah umat terdahulu).
Pada hakikatnyaa, semua kitab suci Allah mengajarkn
tentang keesaan Tuhan dan merupakan pedoman hidup manusia.
Pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah,
hubungan dengan sesame manusia, maupun hubungan dengan alam
semesta. Kitab suci terakhir (Al-qur’an) diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Al-qur’an berlaku bagi semua umat sepanjang
zaman.
45
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Gambaran Sekolah
Penelitian ini Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2
Kauman, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali dengan Subyek
Penelitian Siswa Kelas V sebanyak 18 siswa. Dilihat dari letak
geografisnya SD ini terletak jauh dari Kabupaten Boyolali dan terletak
dilingkungan pedesaan yang strategis untuk pembelajaran di lingkungan
desa Kauman karena letaknya termasuk didesa, jauh dari kebisingan
kendaraan maka sangat mendukung untuk kegiatan pembelajaran,
disamping itu hal ini menjadikan anak lebih aman dalam perjalanan
berangkat, istirahat, maupun pulang sekolah. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan September-Oktober, dan terdiri dari tiga siklus.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu. Siklus I dilaksanakan
pada hari Jumat tanggal 20 September 2013, siklus II dilaksanakan pada
hari Jumat tanggal 27 September 2013, siklus III dilaksanakan pada hari
Jumat 04 Oktober 2013.
46
3. Keadaan siswa dan guru
Dalam penelitian ini, yang dijadikan subjek penelitian adalah
semua siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman, yang berjumlah 18 siswa,
terdiri dari laki-laki 6 anak dan 12 anak perempuan. Adapun nama-nama
siswa atau subyek penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kauman, Kecamatan
Kemusu, Kabupaten Boyolali
Tahun Ajaran 2013/2014
Nomor Nama Siswa Jenis
Kelamin Urut Induk
1 892 Any Marsela P
2 895 Dian Ayu Retno W. P
3 896 Dian Putri Amilia P
4 897 Diki Lorensyah L
5 898 Eli Novita Sari P
6 899 Erwana P
7 900 Gini P
8 901 Giyono L
9 902 Nita Lestari P
10 903 Novi Elasari P
11 904 Nurcholis Masjid L
12 905 Rengga Setyawan S. L
13 907 Ronal Candra A. L
14 908 Rosa Ananta R.P. P
15 909 Sulasih P
16 910 Widiya Kurniasih P
17 911 Yuliana P
18 912 Zaenal Abidin L
Keadaan guru SD Negeri 2 Kauman Kecamatan Kemusu
Kabupaten Boyolali sangat baik. Dalam sebuah lembaga pendidikan
guna memiliki peranan yang sangat vital bagi kemajuan dan kualitas
47
dilembaga tersebut, mereka memiliki kualifikasi yang bagus, ditambah
pengalaman mengajar yang cukup.
Secara lengkap guru di SD Negeri 2 Kauman Kecamtan Kemusu
Kabupaten Boyolali dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.2
Daftar nama guru SD N 2 Kauman, Kecamatan Kemusu, Kabupaten
Boyolali
Tahun ajaran 2013/2014
No Nama NIP Jabatan Pendidikan
1. Setu Biyanto, S.Pd 19641118 198608 1 003 Kep. Sekolah S 1
2. Yuliana Astuti, S.Pd 19880730 201101 2 006 Wali kelas I S 1
3. Yuwono, S.Pd 19680519 200501 1 004 GOR S 1
4. Siti Maryati, S.Pd 19690726 200801 2 013 Wali kelas II S 1
5. Yuni Harini,
A.Ma.Pd.SD 19790616 200903 2 003 Wali kelas IV S 1
6. Mulyono, S.Pd.SD 19680703 200604 108 Wali kelas VI S 1
7. Mudrikah, S.Pd.SD 19671129 200801 2 004 Wali kelas V S 1
8. Erma Dwi Astuti,
S.Pd.SD Guru mulok S.1
9 Slamet Heri S.
S.Pd.SD Wali kelas III S.1
10 Widati, S.Pd.SD Guru mulok S.1
11. Atik Lestari Guru PAI SMA
12 Sukir
Penjaga
sekolah SMA
48
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I
Tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester I, hari Jumat
tanggal 20 September 2013, selama 3 jam pelajaran (3x 35 menit ).
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 (empat)
tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan
(acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflecting),
secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan/ planning, pada tahap perencanaan langkah-
langkah yang dilakukan adalah:
1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan.
2) Menyiapkan rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam
kegiatan belajar mengajar.
3) Menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang
diperlukan.
4) Menyiapkan soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui
kemampuan siswa.
5) Menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna
mengertahui perubahan dan pengembangan.
b. Tahap implementasi tindakan/ acting.
Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain:
49
1) Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
Apersepsi
a. Guru mengucap salam.
b. Guru melakukan presensi siswa.
c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
d. Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
e. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang
berkaitan dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Kegiatan inti (80 menit), antara lain:
Eksplorasi
a. Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab
yang siswa ketahui.
b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan
nama-nama kitab allah yang siswa ketahui.
Elaborasi
a. Guru menulis topik dipapan tulis
b. Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat
c. Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi
harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap
kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan
beranggotakan siswa yang sedang dan kurang).
50
d. Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama
kitab Allah.
e. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan
pendapat dan diskusi.
f. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya
kedepan kelas secara bergiliran.
Konfirmasi
a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman
atau simpulan pembelajaran.
b. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah
disimpulkan
3) Kegiatan akhir (15 menit), antara lain:
a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa
b. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
c. Guru mengucapkan salam.
c. Tahap Pengamatan/Observasing
Pada tahap ini, dilakukan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
1) Guru mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan
pembelajaran.
51
2) Dengan menggunakan lembar observasi guru kolaborator untuk
mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Refleksi/Reflecting.
Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I dan menganalisis
hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Ternyata dari 18
siswa banyak siswa yang kurang memperhatikan materi yang telah
sampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
1) Teknik pembelajaran kooperatif tipe TAI terlalu baru untuk siswa.
2) Siswa kurang fokus pada materi yang diajarkan.
Pada siklus I masih menganggap proses pembelajaran sama yang
dilakukan oleh guru kelas V (lima) yang hanya menggunakan metode
lama yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Disini guru harus
bisa menggunakan teknik pembelajaran yang baru agar siswa
memperhatikan dan fokus dalam pembelajaran serta hasil belajar
meningkat.
2. Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada semester I,
hari jumat tanggal 27 September 2013, selama kurang lebih 3 jam
pelajaran (3x 35 menit).
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 (empat)
tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan
52
(acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting),
secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan/Planning, pada tahap perencanaan langkah-
langkah yang dilakukan adalah
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka diadakan perencanaan
ulang yang meliputi :
1) Identifikasi masalah
Masalah siklus I yang belum berhasil pada pokok bahasan
menyebutkan nama-nama kitab Allah kemudian dianalisis dan
melanjutkan pada pokok bahasan menyebutkan nama-nama Rasul
yang menerima kitab Allah.
2) Rencana tindakan
Menyusun strategi belajar mengajar mengajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan penekanan yang lebih
baik lagi terutama keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
3) Menyusun RPP, media, dan alat evaluasi akhir siklus.
b. Tahap implementasi tindakan/ acting
Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain:
1) Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
Apersepsi
a. Guru mengucap salam.
53
b. Guru melakukan presensi siswa.
c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
d. Guru menata duduk siswa dengan baik.
e. Guru menanyakan keadaan siswa.
f. Guru mereview pelajaran yang disampaikan sebelumnya.
2) Kegiatan inti (80 menit), antara lain:
Eksplorasi
a. Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian rasul
yang siswa ketahui.
b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan
nama-nama rasul yang siswa ketahui.
Elaborasi
a. Guru menulis topik dipapan tulis
b. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas
c. Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi
harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap
kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan
beranggotakan siswa yang sedang dan kurang).
d. Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama
rasul yang menerima kitab Allah.
54
e. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan
pendapat dan diskusi.
f. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya
ke depan kelas secara bergiliran.
Konfirmasi
a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman
atau simpulan pembelajaran.
b. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah
disimpulkan
3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa
b. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
c. Guru mengucapkan salam.
c. Tahap Pengamatan/observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
1. Guru mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan
pembelajaran.
2. Guru kolaborator mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola
pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
55
3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TAI yang sedang
berlangsung.
d. Tahap Refleksi
Peneliti menganalisis semua tindakan pada siklus I dan siklus II,
kemudian melakukan refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam
tindakan kelas dan diharapkan siswa mengalami peningkatan prestasi
belajar. Adapun hasil refleksi pada pada siklus II adalah:
1. Guru sudah menggunakan teknik pembelajaran kooperatif tipe
TAI dengan baik.
2. Siswa sudah tidak asing lagi dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI sehingga siswa ada peningkatan hasil tes
fotmatif.
3. Siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada semester I,
hari Jumat 04 Oktober 2013, selama kurang lebih 3 jam pelajaran (3 x 35
menit).
Pelaksanaan tindakan siklus III ini dilakukan dalam 4 (empat)
tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan
(action), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting),
secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
56
a. Tahap Perencanaan/planning
1) Identifikasi Masalah Identifikasi dan klarifikasi perencanaan belajar
kelompok oleh siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.
2) Menyusun RPP, media dan evaluasi akhir siklus.
b. Tahap Implementasi Tindakan/action
Sesuai dengan apa yang diinginkan guru, maka rencana
penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang
dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan/tindakan siklus III sesuai
dengan perencanaan yang diprogramkan, yaitu:
1) Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
Apersepsi
a. Guru mengucap salam.
b. Guru melakukan presensi siswa.
c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
d. Guru menata duduk siswa dengan baik.
e. Guru menanyakan keadaan siswa.
f. Guru mereview pelajaran yang disampaikan sebelumnya.
2) Kegiatan inti (80 menit), antara lain:
Eksplorasi
a. Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian Al-qur’an
yan siswa ketahui.
57
b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan fungsi
Al-qur’an yang siswa ketahui.
Elaborasi
a. Guru menulis topik dipapan tulis
b. Guru menyampaikan materi yang akan dibahas
c. Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis
berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5
siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan beranggotakan
siswa yang sedang dan kurang).
d. Guru membagikan materi diskusi Al-qur’an sebagai kitab suci
terakhir.
e. Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan
pendapat dan diskusi.
f. Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya ke
depan kelas secara bergiliran.
Konfirmasi
a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau
simpulan pembelajaran.
b. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan
3) Kegiatan akhir (15 menit), antara lain:
a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa
b. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
58
c. Guru mengucapkan salam.
c. Tahap pengamatan/observasing
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
1. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah
kegiatan siswa dengan lembar pengamatan siswa.
2. Melakukan pengamatan terhadap peneliti yang dilakuakan oleh
guru kolaborator.
3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan pembelajaran kooperstif tipe TAI yang sedang
berlangsung.
d.Tahap refleksi/ reflecting.
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III.
Pada siklus III ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin
banyak dibanding siklus II, hal ini karena perlengkapan dan cara
pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dikulakan oleh guru sudah
baik, sehingga siswa dapat memperhatikan pelajaran secara
maksimal serta hasil belajar siswa pun menjadi lebih baik dari siklus
II. Adapun refleksi yang dilakukan yaitu melakukan diskusi dengan
guru untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan yang
dilakukan guru serta memberikan saran perbaikan.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Deskripsi Penelitian
Dalam penelitian ini setiap pembelajaran di gunakan lembar soal
formatif untuk mengukur sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan metode
pembelajaran kooperatif tipe TAI. Secara rinci, hasil penelitian akan
diuraikan sebagai berikut.
1. Siklus I
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus I ini, didapatkan hasil
sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Hasil tes formatif pada siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Any Marsela 70 30 Tidak Tuntas
2 Dian Ayu Retno W. 70 80 Tuntas
3 Dian Putri Amelia 70 70 Tuntas
4 Diki Lorensyah 70 70 Tuntas
5 Eli Novita Sari 70 50 Tidak Tuntas
6 Erwana 70 70 Tuntas
7 Gini 70 50 Tidak Tuntas
8 Giyono 70 50 Tidak Tuntas
60
9 Nita Lestari 70 30 Tidak Tuntas
10 Novi Elasari 70 30 Tidak Tuntas
11 Nurcholis Masjid 70 50 Tidak Tuntas
12 Rengga Setyawan S. 70 60 Tidak Tuntas
13 Rosa Ananta R. P. 70 40 Tidak Tuntas
14 Ronal Candra A. 70 30 Tidak Tuntas
15 Sulasih 70 50 Tidak Tuntas
16 Widiya Kurniasih 70 20 Tidak Tuntas
17 Yuliana 70 60 Tidak Tuntas
18 Zaenal Abidin 70 70 Tuntas
Rata-rata 50,56
Keterangan :
Siswa yang tuntas : 5 Siswa (27,78 %)
Siswa yang tidak tuntas : 13 Siswa (72,22 %)
61
Tabel 2.2
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Guru : Atik Lestari
Nama SD : SD Negeri 2 Kauman
Kelas : V
Materi : Menyebutkan nama-nama Kitab Allah SWT
Hari/Tanggal : Jumat, 20 September 2013
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan
yang sesuai dengan indikator pengamatan.
No Aspek yang dinilai Tingkat Kemampuan
Jumlah
1 2 3 4
1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 2
2 Melakukan apersepsi √ 2
3 Membimbing siswa merumuskan
masalah
√ 3
4 Membimbing siswa dalam
pembelajaran
√ 3
5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 2
6 Membimbing siswa dalam
melaporkan hasil diskusi
√ 2
7 Melaksanakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI
√ 2
8 Menggunakan media dan alat peraga
secara efektif dan efisien.
√ 2
9 Mengelola waktu secara efisien √ 2
10 Melakukan refleksi √ 2
62
Jumlah skor = 22 , kategori: B
Kriteria Penilaian :
31-40 = A
21-30 = B
11-20 = C
1-10 = D
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, dari 18
siswa ternyata banyak siswa belum tuntas, hal ini disebabkan selain teknik
pembelajaran yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang tidak bersungguh-
sungguh belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe TAI, banyak yang bermain
sendiri. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
siklius I dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Dari guru, sosialisasi teknik ini belum dapat diterima oleh siswa
sehingga siswa kebingungan dalam mengikuti pelajaran.
b. Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan
standar ketuntasan, hal ini dikarenakan karena teknik pembelajaran
yang baru.
63
Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil
belajar siswa belum mencapai rata - rata 70. Hal ini harus dijadikan suatu yang
harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus II.
2. Siklus II
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus II ini, didapatkan hasil
sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.3
Hasil tes formatif pada siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Any Marsela 70 50 Tidak Tuntas
2 Dian Ayu Retno W. 70 90 Tuntas
3 Dian Putri Amelia 70 80 Tuntas
4 Diki Lorensyah 70 80 Tuntas
5 Eli Novita Sari 70 90 Tuntas
6 Erwana 70 80 Tuntas
7 Gini 70 40 Tidak Tuntas
8 Giyono 70 40 Tidak Tuntas
9 Nita Lestari 70 80 Tuntas
10 Novi Elasari 70 70 Tuntas
11 Nurcholis Masjid 70 70 Tuntas
12 Rengga Setyawan S. 70 90 Tuntas
13 Rosa Ananta R. P. 70 60 Tidak Tuntas
14 Ronal Candra A. 70 60 Tidak Tuntas
15 Sulasih 70 80 Tuntas
64
16 Widiya Kurniasih 70 90 Tuntas
17 Yuliana 70 80 Tuntas
18 Zaenal Abidin 70 80 Tuntas
Rata-rata 72,78
Keterangan:
Siswa yang tuntas : 13 Siswa (72,78%)
Siswa yang tidak tuntas : 5 Siswa (27,78%)
65
Tabel 2.4
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Guru : Atik Lestari
Nama SD : SD Negeri 2 Kauman
Kelas : V
Materi : Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab
Allah.
Hari/Tanggal : Jumat, 27 September 2013
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan
yang sesuai dengan indikator pengamatan.
No Aspek yang dinilai Tingkat Kemampuan
Jumlah
1 2 3 4
1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 3
2 Melakukan apersepsi √ 2
3 Membimbing siswa merumuskan
masalah
√ 2
4 Membimbing siswa dalam
pembelajaran
√ 3
5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 2
6 Membimbing siswa dalam
melaporkan hasil diskusi
√ 3
7 Melaksanakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI
√ 2
8 Menggunakan media dan alat peraga
secara efektif dan efisien.
√ 2
9 Mengelola waktu secara efisien √ 2
10 Melakukan refleksi √ 2
66
Jumlah skor = 23 , kategori: B
Kriteria Penilaian :
31-40 = A
21-30 = B
11-20 = C
1-10 = D
Pada siklus II siswa sudah mulai mengerti apa yang di intruksikan
guru dibandingkan pada siklus I, hal ini dikarenakan guru mengadakan
sosialisasi terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai. Dari hasil
belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal, terbukti dari 18 siswa 13 siswa (72,78%) tuntas dan 5 siswa (27,78%)
tidak tuntas. berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam hasil belajar
siswa.
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus II
didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe TAI, hal ini dikarenakan guru
melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap siswa.
b. Siswa sudah fokus terhadap apa yang diperintahkan oleh guru.
c. Sudah 50% lebih siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes
formatif.
67
d. Dari guru, tidak ada lagi kendala dalam mempersiapkan
pembelajaran tersebut karena belajar dari pengalaman pelaksanaan
siklus I.
Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan baik. Dari
hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa 13 siswa (72,22%) tuntas dan 5
siswa (27,78,%) tidak tuntas. Berati ada peningkatan kemampuan siswa
dalam hasil belajar siswa. Meskipun sudah 50 % lebih siswa yang tuntas
dalam mengikuti tes formatif pada Siklus II akan tetapi nilai yang
diperoleh belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan Siklus III.
3. Siklus III
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus III ini, didapatkan hasil
sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.5
Hasil tes formatif pada siklus III
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Any Marsela 70 70 Tuntas
2 Dian Ayu Retno W. 70 90 Tuntas
3 Dian Putri Amelia 70 80 Tuntas
4 Diki Lorensyah 70 90 Tuntas
5 Eli Novita Sari 70 80 Tuntas
6 Erwana 70 100 Tuntas
68
7 Gini 70 60 Tidak Tuntas
8 Giyono 70 70 Tuntas
9 Nita Lestari 70 80 Tuntas
10 Novi Elasari 70 80 Tuntas
11 Nurcholis Masjid 70 80 Tuntas
12 Rengga Setyawan S. 70 80 Tuntas
13 Rosa Ananta R. P. 70 70 Tuntas
14 Ronal Candra A. 70 70 Tuntas
15 Sulasih 70 90 Tuntas
16 Widiya Kurniasih 70 90 Tuntas
17 Yuliana 70 90 Tuntas
18 Zaenal Abidin 70 90 Tuntas
Rata-rata 81,67
Keterangan:
Siswa yang tuntas : 17 Siswa (94,44%)
Siswa yang tidak tuntas : 1 Siswa ( 5,56%)
69
Tabel 2.6
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS III
Nama Guru : Atik Lestari
Nama SD : SD Negeri 2 Kauman
Kelas : V
Materi : Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir.
Hari/Tanggal : Jumat, 04 Oktober 2013
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan
yang sesuai dengan indikator pengamatan.
No Aspek yang dinilai Tingkat Kemampuan
Jumlah
1 2 3 4
1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 3
2 Melakukan apersepsi √ 3
3 Membimbing siswa merumuskan
masalah
√ 3
4 Membimbing siswa dalam
pembelajaran
√ 3
5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 4
6 Membimbing siswa dalam
melaporkan hasil diskusi
√ 3
7 Melaksanakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI
√ 3
8 Menggunakan media dan alat peraga
secara efektif dan efisien.
√ 2
9 Mengelola waktu secara efisien √ 3
10 Melakukan refleksi √ 3
70
Jumlah skor = 31 , kategori: A
Kriteria Penilaian :
31-40 = A
21-30 = B
11-20 = C
1-10 = D
Pada siklus III hampir semua siswa fokus dan memperhatikan
materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan guru
mempersiapkan pembelajaran kooperatif tipe TAI secara maksimal. Selain
itu pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dilaksanakan pada siklus III
sudah tidak asing lagi bagi siswa. Dari hasil belajar siswa terjadi
peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 18
siswa 17 siswa (94,44%) tuntas dan 1 siswa (5,56%) tidak tuntas. Berarti
ada peningkatan yang signifikan kemampuan siswa terhadap hasil belajar
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui pembelajaran kooperatif
tipe TAI.
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus III
didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Siswa sudah terbiasa dengan belajar melalui pembelajaran
kooperatif tipe TAI
71
b. Sebagian besar siswa sudah fokus mengikuti instruksi yang
disampaikan guru.
c. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes
formatif.
d. Guru tidak lagi menjelasakan mengenai pembelajaran kooperatif
tipe TAI kepada siswa sehingga hanya fokus terhadap materi yang
akan diberikan kepada siswa.
Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan baik. Dari
hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal, terbukti dari 18 siswa 17 siswa (94,44%) tuntas dan 1
siswa (5,56%) tidak tuntas. berati ada peningkatan yang signifikan
kemampuan siswa dalam hasil belajar Pendidikan Agama Islam melalui
pembelajaran kooperatif tipe TAI. Pada siklus III ini sudah dikatakan
berhasil baik dilihat dari segi perhatian siswa maupun dari tingkat
pemahaman siswa.
B. Hasil Rekapitulasi
Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi
berikut ini:
Hasil rekapitulasi hasil belajar Pendidikan Agama Islam melalui
pembelajaran kooperatif tipe TAI.
72
Tabel 2.7
Hasil rekapitulasi tentang hasil belajar siswa
Pelaksanaan
Ketuntasan
Siklus I Siklus II Siklus III
Tuntas 5 siswa (27,78%) 13 siswa (72,22% ) 17 siswa (94,44% )
Tidak tuntas 13 siswa (72,22%) 5 siswa (27,78%) 1 siswa ( 5,56% )
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan tindakan yang dilakukan pada siklus I, II, III dan juga
dilihat dari hasil tindakan dan hasil belajar yang diperoleh dapat diambil
simpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam kelas V SD Negeri 2
Kauman Kecamatan kemusu Kabupaten boyolali.
Hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Kauman Kecamatan
Kemusu Kabupaten Boyolali meningkat signifikan, itu terlihat dari nilai
hasil tes formatif dari siklus I, siklus ke II dan siklus III. Peningkatan ini
ditunjukkan pada siklus I dengan rata-rata nilai 50,56, pada siklus II rata-
rata menjadi 72,78, dan siklus III peningkatan rata-rata menjadi 81,67.
Selain peningkatan pada hasil belajar siswa, peningkatan juga
diperoleh pada proses pembelajaran. Selama menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI siswa menjadi lebih antusias dan
bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Dalam pembelajaran, siswa juga
lebih memperhatikan dan lebih aktif dalam bertanya maupun dalam
menjawab pertanyaan dari guru.
Dari kegiatan itu perlu tindakan untuk mempertahankan dan
meningkatkan sehingga tercapai hasil siswa yang sangat memuaskan. Hal
itu tidak lepas dari peran guru untuk memotivasi dan mempunyai
74
kemampuan untuk memberikan variasi pembelajaran salah satunya
melalui sarana dan prasarana yang mendukung pelajaran.
A. Saran
Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah :
1. Dengan dilaksanakannya penelitian ini guru bisa menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization)
dengan baik.
2. Untuk melihat efek dari pembelajaran kooperatif tipe TAI (team
assisted individualization) tidak hanya cukup dengan satu atau
beberapa pertemuan saja, namun siswa perlu dibiasakan dengan model
tersebut sehingga pembelajaran yang terjadi dapat optimal.
3. Guru dapat menggunakan sarana pendukung seperti media agar
pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan bagi
siswa.
4. Perlu diadakan penelitian lanjutan sebagai pengembangan dari
penelitian.
75
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H.M. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartiny Sam’s, Rosma. 2010 Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Yogyakarta: Teras.
http://tarynugrohotappuy.blogspot.com/2013/04/model-pembelajaran-kooperatif-
tipe-tai.html
Huda, Miftahul. 2011. Cooperatife Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo.
Majid, Abdul dan Andayani, Dian. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2000. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nasution, S. 1982. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Bandung: Bumi Aksara.
Pretami verena, natania , 2012 upaya meningkatkan hasil belajar dan aktivitas
belajar siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe tai (team assisted
76
individualization) menggunakan alat peraga pada mata pelajaran ipa
kelas iv sd negeri rapah 03 banyubiru semester 2 tahun 2011/2012.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Ceria
Savin, Robert E. 2009.Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media
Sayuti, dkk. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Erlangga
Slavin, RE. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa
Media.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.
http://tarynugrohotappuy.blogspot.com/2013/04/model-pembelajaran-kooperatif-
tipe-tai.html. Diakses pada Tanggal 1 September 2013.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Kauman
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : V/ I
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengenal kitab-kitab Allah SWT
B. Kompetensi Dasar
Menyebutkan nama-nama kitab allah SWT
C. Indikator
Menjelaskan definisi beriman kepada kitab-kitab allah SWT
Menyebutkan nama-nama kitab allah swt
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
Siswa dapat menjelaskan pengertian beriman kepada ktab-kitab allah
SWT
Siwa dapat menyebutkan nama-nama kitab allah SWT dengan benar.
E. Materi Pelajaran
Beriman kepada kitab allah SWT
.pengertian kitab dan suhuf
Kitab yaitu kumpulan ahyu allah yang disampakan rapa rasul untuk
diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
Sufuf yaitu wahyu allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih
berupa lembaran yang terpisah.
Perbedaan suhuf dengan kitab
- Isi kitab lebih lengkap daripada suhuf
- Kitab didukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan.
Fungsi kitab-kitab Allah untuuk menuntun manusia meyakini Allah
SWT dan apa yang telah diturunkan kepada Rasul-Rasulnya.
F. Karakteristik Siswa
1. religius
2. Bekerja sama
3. Tanggung jawab
4. Menghargai pendapat orang lain
G. Metode pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Tanya jawab
3. Kooperatif tipe TAI
H. Kegiatan pembelaran
1. Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
Apersepsi
Guru mengucap salam.
Guru melakukan presensi siswa.
Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan
dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan inti (80 menit), antara lain:
c. Eksplorasi
Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab
yang siswa ketahui.
Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan
nama-nama kitab allah yang siswa ketahui.
d. Elaborasi
Guru menulis topik dipapan tulis
Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat
Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi
harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap
kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan
beranggotakan siswa yang sedang dan kurang).
Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama
kitab Allah.
Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan
pendapat dan diskusi.
Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya
kedepan kelas secara bergiliran.
e. Konfirmasi
Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman
atau simpulan pembelajaran.
Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah
disimpulkan
3. Kegiatan akhir (15 menit), antara lain:
Guru memberikan evaluasi kepada siswa
Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
Guru mengucapkan salam.
I. Alat/sumber belajar
Tulisan nama-nama kitab Allah SWT di karton
Buku paket pendidikan agama islam penerbit erlangga
Lks SMART
J. EVALUASI
Post test : tertulis
Bentuk test : pilihan ganda
Alat test : soal-soal
Penilaian : B X 10 = 100
Contoh soal:
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!
1. Arti kitab menurut bahasa arab adalah ….
a. Ketentuan atau perintah
b. Suci
c. Bacaan
d. Tulisan
2. Ketentuan-ketentuan Allah juga disebut ….
a. Larangan
b. Kitabullah
c. Perintah
d. Taurat
3. Nama-nama kitab suci Allah SWT, kecuali ….
a. Zabur
b. Taurat
c. Al-qur’an
d. Kamus
4. Kitab Injil dalam bahasa arabnya berarti Al-Bisyarah artinya ….
a. Sujud
b. Ruku
c. Cinta rasul
d. Kabar gembira
5. Kitab suci umat islam adalah ….
a. Zabur
b. Taurat
c. Injil
d. Al-qur’an
6. Kitab Injil diturunkan menggunakan bahasa ibrani dan ditujukan kepada
kaum ….
a. Bani israil
b. Bani usman
c. Nabi musa as
d. madinah
7. Semua kitab suci Allah SWT diturunkan pada bulan
a. Syawal
b. Rajab
c. Ramadan
d. Hari raya idul adha
8. Kitab taurat ditulis dalam bahasa ….
a. Qibti
b. Arab
c. Mandarin
d. Ibrani
9. Percaya pada kitab-kitab allah termasuk rukun ….
a. Imam
b. Iman
c. Ihsan
d. Salat
10. Kitab taurat diturunkan kepada nabi musa as pada malam ….
a. Minggu
b. Jumat
c. Dua belas Ramadan
d. Keenam dibulan Ramadan
Kunci jawaban
1. C 6. A
2. B 7. C
3. D 8. A
4. D 9. B
5. D 10. C
Mengetahui kauman,20 september 2013
Kepala sekolah peneliti
Setu Biyanto S.Pd Atik Lestari
NIP:19641118 198608 1 003 NIM: 11509011
Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Kauman
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : V/ I
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengenal kitab-kitab Allah SWT
B. Kompetensi Dasar
Menyebutkan nama-nama rasul yang menerima kitab-kitab allah SWT
C. Indikator
Menjelaskan definisi nabi dan rasul
Menyebutkan nama-nama Raasul yang menerima kita-kitab allah swt
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
Siswa dapat menyebutkan nama rasul yang menerima ktab-kitab allah
SWT
Siswa dapat mengetahui usaha para rasul yang menerima kitab-kitab
allah SWT
E. Materi Pelajaran
Beriman kepada kitab allah SWT
.Nama-nama Rasul yang menerima kitab Allah
a. Kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS.
Taurat berasal dari bahasa Ibrani, berisi syariat hukum dan kepercayaan
yang benar. Isi pokok Taurat adalah 10 firman Allah unruk bangsa Israel,
selain itu Taurat berisikan tentang sejarah nabi-nabi tershulu hingga Musa
As.
b. Kitab zabur diturunkan kepada Nabi Daud As.
Zabur berisi tentang Mazmur (nyanyian dan pujian untuk Allah).
Berbahasa Qibti. Kitab ini tidak mengandung syariat, karena Daud
diperintahkan untuk meneruskan syariat yang dibawa oleh Musa.
c. Kitab injil diturunkan kepada Nabi Isa AS.
Injil ditulis menggunakan bahasa suryani sebagai pelengkap ajaran Musa.
Injil berasal dari bahasa yunani yaitu euangelion, Inji banyak membahas
hal kerajaan surya.
d. Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berbasa Arab
Al-Qur’an merupakan firman Allah sebagi pedoman hidup seluruh umat
muslim. Kitab yang tidak ada keraguan didalamnya, selalu terjaga dari
kesalahan, dan merupakan tuntutan kitab-kitab lainnya adalah penjagaan
Allah terhadapnya.
F. Karakteristik Siswa
1. religius
2. Bekerja sama
3. Tanggung jawab
4. Menghargai pendapat orang lain
G. Metode pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Tanya jawab
3. Kooperatif tipe TAI
H. Kegiatan pembelaran
1. Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
Apersepsi
Guru mengucap salam.
Guru melakukan presensi siswa.
Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan
dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan inti (80 menit), antara lain:
a. Eksplorasi
Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab
yang siswa ketahui.
Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan
nama-nama kitab allah yang siswa ketahui.
b. Elaborasi
Guru menulis topik dipapan tulis
Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat
Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi
harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap
kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan
beranggotakan siswa yang sedang dan kurang).
Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama
kitab Allah.
Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan
pendapat dan diskusi.
Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya
kedepan kelas secara bergiliran.
c. Konfirmasi
Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman
atau simpulan pembelajaran.
Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah
disimpulkan
3. Kegiatan akhir (15 menit), antara lain:
Guru memberikan evaluasi kepada siswa
Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
Guru mengucapkan salam.
I. Alat/sumber belajar
Tulisan nama-nama Rasul yang menerima kitab Allah SWT di karton
Buku paket pendidikan agama islam penerbit erlangga
Lks SMART
J. EVALUASI
Post test : tertulis
Bentuk test : pilihan ganda
Alat test : soal-soal
Penilaian : B X 10 = 100
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!
1. Kitab suci taurat diturunkan kepada nabi ….
a. Muhammad SAW
b. Daud AS
c. Isa AS
d. Musa AS
2. Nabi daud menerima kitab suci ….
a. Al-qur’an
b. Zabur
c. Injil
d. Taurat
3. Kitab zabur berisi tentang ….
a. Doa dan zikir
b. Pengajaran dan pendidikan yang benar
c. Hikmah
d. Semua jawaban benar
4. Semua kitab allah SWT mengajarkan tentang ….
a. Salat
b. Puasa
c. Keesaan tuhan
d. Semua jawaban benar
5. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara ….
a. Sekaligus
b. Semua
c. Berangsur-angsur
d. Dua kali
6. Kitab zabur diturunkan kepada nabi daud AS pada malam kedua belas di
bulan Ramadan berselang … tahun setelah turunnya kitab taurat.
a. 482 tahun
b. 1050 tahun
c. 1000 tahun
d. 100 tahun
7. Kitab injil diturunkan kepada nabi ….
a. Isa AS
b. Musa AS
c. Muhammad SAW
d. Daud AS
8. Surat pertama dalam al-qur’an diturunkan di ….
a. Jabal tursina
b. Hajar aswad
c. Haji wada
d. Gua hira’
9. Segala sesuatu kehidupan manusia dan seluruh isi alam diatur ….
a. Dalam hadist
b. Dalam fiqih
c. Dalam al-qur’an
d. Dalam mujarabat
10. Kitab suci al-qur’an diturunkan kepada nabi ….
a. Muhammad SAW
b. Daud AS
c. Isa AS
d. Musa AS
Kunci jawaban
1. D 6. A
2. B 7. A
3. D 8. D
4. C 9. C
5. C 10 A
Mengetahui kauman, 27 September 2013
Kepala Sekolah peneliti
Setu Biyanto S.Pd Atik Lestari
NIP:19641118 198608 1 003 NIM: 11509011
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS III
Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Kauman
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : V/ I
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengenal kitab-kitab Allah SWT
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan Al-qur’an sebagai kitab suci terakhir
C. Indikator
Menjelaskan pengertian kitab suci Al-Qur’an
Menjelaskan nama-nama lain Al-Qur’an
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
Siswa dapat menjelaskan pengertian kitab al-qur’an
Siswa dapat menjelaskan nama-nama lain al-qur’an.
E. Materi Pelajaran
Beriman kepada kitab allah SWT
Al-qur’an sebagai Kitab Suci Terakhir
Al-qur’an menurut bahasa artinya bacaan. Al-qur’anul karim
berarti bacaan yang mulia. Al-qur’an menurut istilah adalah
firman/kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui Jibril sebagai mukjizat. Al-qur’an dijaga keasliannya
oleh Allah SWT, sehingga pada saat ini kita masih dapat menyaksikan
Al-qur’an.membaca Al-qur’an termasuk ibadah dan mendapat pahala.
Membaca Al-qur’an setiap hurufnya memdapat pahala sepuluh
kebaikan. Al-qur’an kitab suci Allah SWT yang terpelihara
keasliannya sampi akhir zaman.
Kitab suci Al-qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Sebagian surah Al-qur’an diturunkan di Mekah dan sebagian
diturunkan di Madinah. Wahyu pertama turun pada 17 Ramadan 610
M surah al-alaq 1-5. Wahyu terakhir turun pada tanggal 9zulhijah 10
H/632 M Surah Al-maidah ayat 3. Tanggal 17 Ramadan diperingati
sebagai peristiwa Nuzulul Qur’an, artinya turunya Al-qur’an pertama
kali. Surah Al-qur’an yang diturunkan di Mekah disebut surah
Makkiyah, sedangkan surah yang diturunkan di Madinah disebut surah
Madaniyah.
Setiap kali wahyu al-qur’an turun kepada Nabi Muhammad
Saw, beliau menyuruh para sahabat dan umatnya agar menghafal
wahyu yang baru turun itu. Beliau juga menyuruh untuk menulisnya
pada pelepah kurma, batu-batuan, dan tulang belulang. Tulisan itu
kemudian disimpan menurut petunjuk beliau. Oleh karena itu, para
sahabat pada zamam Nabi Muhammad SAW banyak yang mengahafal
Al-qur’an. Adapun urutan ayat-ayat dalam kitab Al-qur’an yang
sekarang kita saksikan petunjuk Nabi Muhammad SAW.
Kandungan kitab suci Al-qur’an, yaitu meliputi:
f. Akidah (keyakinan, kepercayaan atau keimanan).
g. Ibadah (hubungan manusia dengan allah).
h. Syariah (ajaran dan peraturan)
i. Muamalah (hubungan manusia dengan sesamanya).
j. Kisah-kisah (cerita nabi dan sejarah umat terdahulu).
Pada hakikatnyaa, semua kitab suci Allah mengajarkn
tentang keesaan Tuhan dan merupakan pedoman hidup manusia.
Pedoman hidup manusia dalam hubungannya dengan Allah,
hubungan dengan sesame manusia, maupun hubungan dengan alam
semesta. Kitab suci terakhir (Al-qur’an) diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Al-qur’an berlaku bagi semua umat sepanjang
zaman.
F. Karakteristik Siswa
1. religius
2. Bekerja sama
3. Tanggung jawab
4. Menghargai pendapat orang lain
G. Metode pembelajaran
1. Metode ceramah
2. Tanya jawab
3. Kooperatif tipe TAI
H. Kegiatan pembelaran
1. Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
Apersepsi
Guru mengucap salam.
Guru melakukan presensi siswa.
Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang berkaitan
dengan materi yang dilibatkan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Kegiatan inti (80 menit), antara lain:
a. Eksplorasi
Guru mengajak siswa untuk menjelaskan pengertian kitab
yang siswa ketahui.
Guru memberi kesempatan siswa untuk menyebutkan
nama-nama kitab allah yang siswa ketahui.
b. Elaborasi
Guru menulis topik dipapan tulis
Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat
Siswa dibentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi
harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap
kelompok 4-5 siswa. (siswa yang pandai menjadi ketua dan
beranggotakan siswa yang sedang dan kurang).
Guru membagikan materi diskusi menyebutkan nama-nama
kitab Allah.
Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama
proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan
pendapat dan diskusi.
Setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya
kedepan kelas secara bergiliran.
c. Konfirmasi
Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman
atau simpulan pembelajaran.
Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah
disimpulkan
3. Kegiatan akhir (15 menit), antara lain:
Guru memberikan evaluasi kepada siswa
Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
Guru mengucapkan salam.
I. Alat/sumber belajar
Tulisan nama-nama Rasul yang menerima kitab Allah SWT di karton
Buku paket pendidikan agama islam penerbit erlangga
Lks SMART
J. EVALUASI
Post test : tertulis
Bentuk test : pilihan ganda
Alat test : soal-soal
Penilaian : B X 10 = 100
Contoh soal:
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!
1. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat ….
a. Munkar
b. Nakir
c. Jibril
d. Mikail
2. Dalam al-qur’an berisi berita gembira bagi orang-orang yang ….
a. Rajin belajar
b. Rajin bekerja
c. Ingkar terhadap allah SWT
d. Taat pada ajaran allah SWT
3. Al-qur’an diturunkan oleh allah SWT di dua tempat yaitu ….
a. Mekah dan madinah
b. Madinah dan arafah
c. Mekah dn jedah
d. Jedah dan mesir
4. Wahyu al-qur’an yang pertama turun adalah surat al-alaq ayat ….
a. 1 s/d 5
b. 1 s/d 6
c. 1 s/d 7
d. 1 s/d 8
5. Nama lain al-qur’an adalah al-huda yang berarti ....
a. Cahaya
b. Petunjuk
c. Penawar
d. Penjelas
6. Perbedaan antara yang hak dengan yang batil adalah salah satu nama lain
al-qur’an ….
a. Al-huda
b. Al-furqon
c. Az-zikr
d. Al-kitab
7. Al-qur’an terdiri atas … ayat.
a. 6.666
b. 666
c. 66
d. 6
8. Kitab suci al-qur’an disebut suci karena ….
a. Tulisannya
b. Keasliannya
c. Bahasanya
d. Keuntungannya
9. Nama lain al-qur’an yaitu al-mau’izah artinya ….
a. Ajaran/tuntutan
b. Cahaya
c. Petunjuk
d. Penjelas
10. Al-qur’an diturunka kepada nabi Muhammad saw pada tanggal 17
ramadan saat berusia ….
a. 50 tahun
b. 45 tahun
c. 40 tahun
d. 60 tahun
Kunci jawaban
1. C 6. B
2. D 7. A
3. A 8. B
4. A 9. A
5. B 10. D
Mengetahui kauman, 04 Oktober 2013
Kepala sekolah Peneliti
Setu Biyanto S.Pd Atik Lestari
NIP:19641118 198608 1 003 NIM: 11509011
Lampiran 4
Nama :
Nomor absen :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!
1. Arti kitab menurut bahasa arab adalah ….
a. Ketentuan atau perintah
b. Suci
c. Bacaan
d. Tulisan
2. Ketentuan-ketentuan Allah juga disebut ….
a. Larangan
b. Kitabullah
c. Perintah
d. Taurat
3. Nama-nama kitab suci Allah SWT, kecuali ….
a. Zabur
b. Taurat
c. Al-qur’an
d. Kamus
4. Kitab Injil dalam bahasa arabnya berarti Al-Bisyarah artinya ….
a. Sujud
b. Ruku
c. Cinta rasul
d. Kabar gembira
5. Kitab suci umat islam adalah ….
a. Zabur
b. Taurat
c. Injil
d. Al-qur’an
6. Kitab Injil diturunkan menggunakan bahasa ibrani dan ditujukan kepada
kaum ….
a. Bani israil
b. Bani usman
c. Nabi musa as
d. madinah
7. Semua kitab suci Allah SWT diturunkan pada bulan
a. Syawal
b. Rajab
c. Ramadan
d. Hari raya idul adha
8. Kitab taurat ditulis dalam bahasa ….
a. Qibti
b. Arab
c. Mandarin
d. Ibrani
9. Percaya pada kitab-kitab allah termasuk rukun ….
a. Imam
b. Iman
c. Ihsan
d. Salat
10. Kitab taurat diturunkan kepada nabi musa as pada malam ….
a. Minggu
b. Jumat
c. Dua belas Ramadan
d. Keenam dibulan Ramada
Lampiran 5
Nama :
Nomor absen :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!
1. Kitab suci taurat diturunkan kepada nabi ….
a. Muhammad SAW
b. Daud AS
c. Isa AS
d. Musa AS
2. Nabi daud menerima kitab suci ….
a. Al-qur’an
b. Zabur
c. Injil
d. Taurat
3. Kitab zabur berisi tentang ….
a. Doa dan zikir
b. Pengajaran dan pendidikan yang benar
c. Hikmah
d. Semua jawaban benar
4. Semua kitab allah SWT mengajarkan tentang ….
a. Salat
b. Puasa
c. Keesaan tuhan
d. Semua jawaban benar
5. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW secara ….
a. Sekaligus
b. Semua
c. Berangsur-angsur
d. Dua kali
6. Kitab zabur diturunkan kepada nabi daud AS pada malam kedua belas di
bulan Ramadan berselang … tahun setelah turunnya kitab taurat.
a. 482 tahun
b. 1050 tahun
c. 1000 tahun
d. 100 tahun
7. Kitab injil diturunkan kepada nabi ….
a. Isa AS
b. Musa AS
c. Muhammad SAW
d. Daud AS
8. Surat pertama dalam al-qur’an diturunkan di ….
a. Jabal tursina
b. Hajar aswad
c. Haji wada
d. Gua hira’
9. Segala sesuatu kehidupan manusia dan seluruh isi alam diatur ….
a. Dalam hadist
b. Dalam fiqih
c. Dalam al-qur’an
d. Dalam mujarabat
10. Kitab suci al-qur’an diturunkan kepada nabi ….
a. Muhammad SAW
b. Daud AS
c. Isa AS
d. Musa AS
Lampiran 6
Nama :
Nomor absen :
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d untuk jawaban yang
paling benar!
1. Al-qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat ….
a. Munkar
b. Nakir
c. Jibril
d. Mikail
2. Dalam al-qur’an berisi berita gembira bagi orang-orang yang ….
a. Rajin belajar
b. Rajin bekerja
c. Ingkar terhadap allah SWT
d. Taat pada ajaran allah SWT
3. Al-qur’an diturunkan oleh allah SWT di dua tempat yaitu ….
a. Mekah dan madinah
b. Madinah dan arafah
c. Mekah dn jedah
d. Jedah dan mesir
4. Wahyu al-qur’an yang pertama turun adalah surat al-alaq ayat ….
a. 1 s/d 5
b. 1 s/d 6
c. 1 s/d 7
d. 1 s/d 8
5. Nama lain al-qur’an adalah al-huda yang berarti ....
a. Cahaya
b. Petunjuk
c. Penawar
d. Penjelas
6. Perbedaan antara yang hak dengan yang batil adalah salah satu nama lain
al-qur’an ….
a. Al-huda
b. Al-furqon
c. Az-zikr
d. Al-kitab
7. Al-qur’an terdiri atas … ayat.
a. 6.666
b. 666
c. 66
d. 6
8. Kitab suci al-qur’an disebut suci karena ….
a. Tulisannya
b. Keasliannya
c. Bahasanya
d. Keuntungannya
9. Nama lain al-qur’an yaitu al-mau’izah artinya ….
a. Ajaran/tuntutan
b. Cahaya
c. Petunjuk
d. Penjelas
10. Al-qur’an diturunka kepada nabi Muhammad saw pada tanggal 17
ramadan saat berusia ….
a. 50 tahun
b. 45 tahun
c. 40 tahun
d. 60 tahun
Lampiran 7 Hasil tes formatif siswa pada siklus
Hasil tes formatif siswa pada siklus I
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Any Marsela 70 30 Tidak Tuntas
2 Dian Ayu Retno W. 70 80 Tuntas
3 Dian Putri Amelia 70 70 Tuntas
4 Diki Lorensyah 70 70 Tuntas
5 Eli Novita Sari 70 50 Tidak Tuntas
6 Erwana 70 70 Tuntas
7 Gini 70 50 Tidak Tuntas
8 Giyono 70 50 Tidak Tuntas
9 Nita Lestari 70 30 Tidak Tuntas
10 Novi Elasari 70 30 Tidak Tuntas
11 Nurcholis Masjid 70 50 Tidak Tuntas
12 Rengga Setyawan S. 70 60 Tidak Tuntas
13 Rosa Ananta R. P. 70 40 Tidak Tuntas
14 Ronal Candra A. 70 30 Tidak Tuntas
15 Sulasih 70 50 Tidak Tuntas
16 Widiya Kurniasih 70 20 Tidak Tuntas
17 Yuliana 70 60 Tidak Tuntas
18 Zaenal Abidin 70 70 Tuntas
Rata-rata 50,56
Lampiran 8 Hasil tes formatif siswa pada siklus II
Hasil tes formatif siswa pada siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Any Marsela 70 50 Tidak Tuntas
2 Dian Ayu Retno W. 70 90 Tuntas
3 Dian Putri Amelia 70 80 Tuntas
4 Diki Lorensyah 70 80 Tuntas
5 Eli Novita Sari 70 90 Tuntas
6 Erwana 70 80 Tuntas
7 Gini 70 40 Tidak Tuntas
8 Giyono 70 40 Tidak Tuntas
9 Nita Lestari 70 80 Tuntas
10 Novi Elasari 70 70 Tuntas
11 Nurcholis Masjid 70 70 Tuntas
12 Rengga Setyawan S. 70 90 Tuntas
13 Rosa Ananta R. P. 70 60 Tidak Tuntas
14 Ronal Candra A. 70 60 Tidak Tuntas
15 Sulasih 70 80 Tuntas
16 Widiya Kurniasih 70 90 Tuntas
17 Yuliana 70 80 Tuntas
18 Zaenal Abidin 70 80 Tuntas
Rata-rata 72,78
Lampiran 9 Hasil tes formatif siswa pada siklus III
Hasil tes formatif siswa pada siklus III
No Nama KKM Nilai Keterangan
1 Any Marsela 70 70 Tuntas
2 Dian Ayu Retno W. 70 90 Tuntas
3 Dian Putri Amelia 70 80 Tuntas
4 Diki Lorensyah 70 90 Tuntas
5 Eli Novita Sari 70 80 Tuntas
6 Erwana 70 100 Tuntas
7 Gini 70 60 Tidak Tuntas
8 Giyono 70 70 Tuntas
9 Nita Lestari 70 80 Tuntas
10 Novi Elasari 70 80 Tuntas
11 Nurcholis Masjid 70 80 Tuntas
12 Rengga Setyawan S. 70 80 Tuntas
13 Rosa Ananta R. P. 70 70 Tuntas
14 Ronal Candra A. 70 70 Tuntas
15 Sulasih 70 90 Tuntas
16 Widiya Kurniasih 70 90 Tuntas
17 Yuliana 70 90 Tuntas
18 Zaenal Abidin 70 90 Tuntas
Rata-rata 81,67
Lampiran 10 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Guru : Atik Lestari
Nama SD : SD Negeri 2 Kauman
Kelas : V
Materi : Menyebutkan nama-nama Kitab Allah SWT
Hari/Tanggal : Jumat, 20 September 2013
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan
yang sesuai dengan indikator pengamatan.
No Aspek yang dinilai Tingkat Kemampuan
Jumlah
1 2 3 4
1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 2
2 Melakukan apersepsi √ 2
3 Membimbing siswa merumuskan
masalah
√ 3
4 Membimbing siswa dalam
pembelajaran
√ 3
5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 2
6 Membimbing siswa dalam
melaporkan hasil diskusi
√ 2
7 Melaksanakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI
√ 2
8 Menggunakan media dan alat peraga
secara efektif dan efisien.
√ 2
9 Mengelola waktu secara efisien √ 2
10 Melakukan refleksi √ 2
Jumlah skor = 22 , kategori: B
Kriteria Penilaian :
31-40 = A
21-30 = B
11-20 = C
1-10 = D
Kauman, 20 September 2013
Observer
Erma Dwi Astuti
NIP:
Lampiran 11 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Guru : Atik Lestari
Nama SD : SD Negeri 2 Kauman
Kelas : V
Materi : Menyebutkan nama-nama Rasul yang menerima kitab
Allah.
Hari/Tanggal : Jumat, 27 September 2013
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan
yang sesuai dengan indikator pengamatan.
No Aspek yang dinilai Tingkat Kemampuan
Jumlah
1 2 3 4
1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 3
2 Melakukan apersepsi √ 2
3 Membimbing siswa merumuskan
masalah
√ 2
4 Membimbing siswa dalam
pembelajaran
√ 3
5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 2
6 Membimbing siswa dalam
melaporkan hasil diskusi
√ 3
7 Melaksanakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI
√ 2
8 Menggunakan media dan alat peraga
secara efektif dan efisien.
√ 2
9 Mengelola waktu secara efisien √ 2
10 Melakukan refleksi √ 2
Jumlah skor = 23 , kategori: B
Kriteria Penilaian :
31-40 = A
21-30 = B
11-20 = C
1-10 = D
Kauman, 27 September 2013
Observer
Erma Dwi Astuti
NIP:
Lampiran 12 Hasil pengamatan guru dalam pelaksanaan pembelajaran siklus III
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS III
Nama Guru : Atik Lestari
Nama SD : SD Negeri 2 Kauman
Kelas : V
Materi : Menjelaskan Al-Qur’an sebagai kitab suci terakhir.
Hari/Tanggal : Jumat, 04 Oktober 2013
Petunjuk : Berilah tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan
yang sesuai dengan indikator pengamatan.
No Aspek yang dinilai Tingkat Kemampuan
Jumlah
1 2 3 4
1 Mengemukakan tujuan pembelajaran √ 3
2 Melakukan apersepsi √ 3
3 Membimbing siswa merumuskan
masalah
√ 3
4 Membimbing siswa dalam
pembelajaran
√ 3
5 Membimbing siswa dalam kelompok √ 4
6 Membimbing siswa dalam
melaporkan hasil diskusi
√ 3
7 Melaksanakan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI
√ 3
8 Menggunakan media dan alat peraga
secara efektif dan efisien.
√ 2
9 Mengelola waktu secara efisien √ 3
10 Melakukan refleksi √ 3
Jumlah skor = 31 , kategori: A
Kriteria Penilaian :
31-40 = A
21-30 = B
11-20 = C
1-10 = D
Kauman, 04 Oktober 2013
Observer
Erma Dwi Astuti
NIP:
Lampiran 13 Lampiran Dokumentasi
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Atik Lestari
P.A : Dra. Djamiatul Islamiah, M.Ag.
NIM : 11509011
Progdi : PGMI
No Jenis kegiatan Pelaksanaan Jabatan nilai
1. OPAK 18-20 Agustus 2009 Peserta 3
2. Pelatihan Emotional
Spiritual Intelligence
Quotient (ESIQ)
21 Agustus 2009 Peserta 3
3. UPT Perpustakaan
25-29 Agustus 2009 Peserta 3
4. Pelatihan Karya Tulis
Ilmiah (PKTI) “ Karya
Tulis Ilmiah Sebagai
Salah Satu Langkah
Membangun Budaya
Ilmiah Mahasiswa”
(HMJ)
11 Oktober 2011 Peserta 3
5. Seminar Nasional
“Pendidikan
Multikultural Sebagai
Pilar Karakter Bangsa”
(HMJ)
6 Juni 2012 Peserta 6
6. Seminar Nasional
“Tren Bisnis Berbasis
Multimedia Dan
Teknologi Informatika
Sebagai Wujud Pasar
Modern” (KOPMA-
FATAWA)
21 April 2012 Peserta 6
7. Senimar Nasional
“Ahlussunnah
Waljamaah Dalam
Perspektif Islam
Indonesia” (DEMA)
26 Maret 2013 Peserta 6
8. Seminar Nasinal
Pendidikan “Realisasi
Pendidikan Karakter
Bangsa Dalam
Kurikulum Pendidikan
Nasional” (HMJ)
20 Juni 2011 Peserta 6
9. Praktikum Pelatihan
TOEFL bagi
Mahasiswa Jurusan
Tarbiyah Angkatan
2009 Program Studi :
PGMI
21 Januari-4 Februari
2012
Peserta 3
10 Praktikum Pelatihan
ILAIK Bagi Mahasiswa
Jurusan Tarbiyah
Angkatan 2009
Program Studi : PGMI
21 Januari-4 Februari
2012
Peserta 3
11. Seminar “Heal The
World With Voluntary
Service” (CEC)
19 Maret 2011 Peserta 3
12. Seminar Nasional
Poltik “Peran Nyata
Mahasiswa Dalam
Menyikapi Perpolitikan
Indonesia” (SENAT)
1 Juni 2013 Peserta 6
13. Pentas seni dan
perpisahan
mahasiswaPPL STAIN
salatiga (M Ma’arif
global blotongan
salatiga).
2 Februari 2013 Panitia 3
JUMLAH 54
Salatiga, 11 Januari 2014
Mengesahkan,
Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan
H. Agus Waluyo, M. Ag.
NIP. 19750111 200003 1001
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut:
1. Nama : Atik Lestari
2. Nim : 11509011
3. Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 04 Juni 1989
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
7. Alamat :Kauman RT 01/03 Kecamatan Kemusu Kabupaten
Boyolali
8. Riwayat Pendidikan:
a. SD N 01 Kauman, lulus tahun 2001
b. SMP N 1 wonosegoro, lulus 2004
c. SMA N 1 Karanggede, lulus tahun 2007
d. Sedang menyelesaikan S1 Kependidikan Islam STAIN Salatiga
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 11 Desember 2013
Penulis,
Atik lestari
NIM 11509011