Upload
phungdang
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI BANGUN DATAR MELALUI
MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
CINTHIA INGGAR WIDA
NIM 11511009
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI BANGUN DATAR MELALUI
MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
CINTHIA INGGAR WIDA
NIM 11511009
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
iv
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323422 Salatiga 50721
Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari:
Nama : Cinthia Inggar Wida
NIM : 11511009
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Materi Bangun Datar
Melalui Model Project Based
Learning (PjBL) pada Siswa Kelas V
di Mi Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2014/2015
telah kami setujuiuntukdimunaqosahkan.
Salatiga, 13 Agustus 2015
Dosen Pembimbing
Eni Titikusumawati, M. Pd.
NIP. 19750829 200912 2 003
v
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI BANGUN DATAR MELALUI
MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
DISUSUN OLEH
CINTHIA INGGAR WIDA
11511009
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
GuruMadrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Peni Susapti, M. Si.
Sekretaris Penguji : Dr. Budiyono Saputro, M. Pd.
Penguji 1 : Rasimin, M.Pd.
Penguji 2 : Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd.
Salatiga, 29 Agustus 2015
Dekan
FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M. Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Cinthia Inggar Wida
NIM : 115 11 009
Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 13 Agustus 2015
Yang menyatakan,
Cinthia Inggar Wida
NIM. 11511009
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
إن مع العسر يسرا ﴿٦﴾ فإذا فرغت فانصب ﴿٧﴾ وإلى ربك فارغب ﴿٨﴾
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau
telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan
yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
(QS. Al-Insyirah,6-8)
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu tercinta yang telah membesarkan dan mendidik saya dari
kecil dengan penuh kasih sayang.
2. Keluarga besarku yang telah memberikan motivasi dan dukungannya.
3. Bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga yangtelah bersedia membimbing dan
memberikan bekal ilmu.
4. Kepala sekolah dan segenap guru MI Asas Islam Kalibening yang telah
memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.
5. Teman dekatku yang selalu memberikan motivasi dan dukungannya.
6. Sahabat dan teman-teman terbaikku, terimakasih atas dukungan kalian.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang tak henti-
hentinya melimpahkan rahmat, taufiq, serta hidayahnya, yang telah memberikan
kekuatan, perlindungan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan pada
Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran, beserta
keluarga dan sahabatnya.
Adapun judul skripsi ini adalah “Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Bangun Datar Melalui Model Project Based Learning (PjBL) pada
Siswa Kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015”. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk
memenuhi sebagian prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.
Dalam menyelesaikan banyak pihak yang telah memberikan perhatian,
bantuan, bimbingan, motivasi dan arahan serta nasehat kepada penulis. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M. Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga.
ix
4. Ibu Eni Titikusumawati, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
5. Dosen dan karyawan IAIN Salatiga.
6. Bapak dan ibu serta keluarga yang telah memberikan do’a, motivasi
serta dukungan kepada penulis.
7. Kepala Madrasah dan segenap guru MI Asas Islam Kalibening yang
telah memberikan izin dan membantu peneliti melaksanakan penelitian.
8. Siswa-siswi kelas V MI Asas Islam Kalibening yang telah membantu
peneliti dalam mengumpulkan data.
9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT dan
mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.
Salatiga, 13 Agustus 2015
Peneliti
Cinthia Inggar Wida
NIM. 11511009
x
ABSTRAK
Wida, Cinthia Inggar. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi
Bangun Datar Melalui Project Based Learning (PjBL) pada Siswa Kelas V
di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Eni Titikusumawati,
M. Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Matematika, dan Model Project Based Learning
(PjBL).
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V
di MI Asas Islam Kalibening pada materi bangun datar. Berdasarkan pengamatan
awal diketahui nilai rata-rata siswa kelas V 52,5 dengan KKM 60. Salah satu
penyebab rendahnya hasil belajar yaitu pembelajaran matematika belum dikemas
dengan baik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan
Model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar
matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015? Apakah penerapan
model Project Based Learning (PjBL) dapat memenuhi target pencapaian KKM
kelas mata pelajaran matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI
Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran
2014/2015?
Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Subyek dalam peneitian ini yaitu siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening dengan
jumlah 31 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran matematika kelas V.
Data hasil penelitian diperoleh dari lembar observasi, soal evaluasi, wawancara,
pedoman dokumentasi pada pembelajaran bangun datar melalui model Project
Based Learning (PjBL).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan model Project Based
Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun
datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota
Salatiga tahun pelajaran 2014/2015. Hasil belajar melampaui KKM individu (
) yakni nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 74,09 dan nilai rata-rata
siswa pada siklus III meningkat menjadi 83,94. Dan model Project Based
Learning (PjBL) dapat memenuhi target pencapaian KKM pada mata pelajaran
matematika materi bangun datar. Target KKM kelas yakni persentase
tercapai pada siklus III dengan persentase ketuntasan sebanyak 96,77% dengan
siswa yang tuntas mencapai 30 siswa.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ............................................................................ ii
JUDUL .................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................. viii
ABSTRAK .............................................................................................. x
DAFTAR ISI ........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................... 5
E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
F. Definisi Operasional .................................................................... 8
G. Motodologi Penelitian ................................................................. 9
xii
H. Sistematika Penulisan .................................................................. 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar ................................................................................ 19
1. Pengertian Hasil Belajar ........................................................ 19
2. Klasifikasi Hasil Belajar ........................................................ 19
3. Penilaian Hasil Belajar .......................................................... 20
B. Materi Bangun Datar yang diaplikasikan dalam Penelitian ........ 23
1. Pengertian Bangun Datar
.......................................................
23
2. Jenis-jenis Bangun Datar ....................................................... 23
C. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL).................. 30
1. Pengertian Project Based learning (PjBL)............................. 30
2. Karakterisstik Project Based learning
(PjBL)........................
32
3. Tujuan Project Based learning (PjBL)................................... 32
4. Langkah-langkah Project Based learning (PjBL).................. 33
5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based learning
(PjBL).
35
6. Sistem Penilaian Project Based learning (PjBL) .................. 39
D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian
....
39
E. Hasil penelitian yang Relevan...................................................... 41
F. Kerangka Teori ............................................................................ 45
xiii
BAB III Pelaksanaan Penelitian
A. Gambaran Umum Lokasi penelitian ........................................... 46
1. Identitas Madrasah ................................................................ 46
2. Visi dan Misi Madrasah ........................................................ 47
3. Keadaan Siswa dan Guru ..................................................... 47
B. Subjek Penelitian ......................................................................... 49
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................ 50
1. Siklus I ................................................................................... 50
2. Siklus II ................................................................................. 59
3. Siklus III ................................................................................ 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Obeservasi pada Tahap Pra Siklus ..................................... 76
B. Deskripsi Hasil Penelitian............................................................ 77
1. Siklus I ................................................................................... 77
2. Siklus II ................................................................................. 85
3. Siklus III ................................................................................ 94
C. Pembahasan ................................................................................. 101
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 110
B. Saran ............................................................................................ 111
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENELITI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis-jenis Segitiga ditinjau dari Panjang Sisi dan Besar Sudut ..... 24
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Asas Islam Kalibening ............................ 47
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan MI Asas Islam Kalibening ....... 48
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Asas Islam kalibening ................. 49
Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Kelas V Tahap Pra Siklus ................................... 76
Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ........... 80
Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I ............ 81
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I ............................................................. 82
Tabel 4.5 Hasil Penialaian Proyek Siklus I ..................................................... 84
Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II........... 87
Tabel 4.7 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II .......... 88
Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II ............................................................ 90
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Proyek Siklus II .............................................. 92
Tabel 4.10 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III ......... 97
Tabel 4.11 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III ......... 98
Tabel 4.12 Hasil Tes Formatif Siklus III ........................................................... 98
Tabel 4.13 Hasil penilaian Proyek Siklus III .................................................... 100
Tabel 4.15 Peningkatan Nilai Tes Formatif Siswa ............................................ 103
Tabel 4.16 Persentase Hasil Belajar Siswa ................................................. 106
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian ................................................... 11
Gambar 2.1 Segitiga ............................................................................. 23
Gambar 2.2 Trapesium Sembarang ...................................................... 27
Gambar 2.3 Trapesium Sama Kaki ....................................................... 27
Gambar 2.4 Trapesium Siku-siku ......................................................... 27
Gambar 2.5 Jajargenjang ...................................................................... 28
Gambar 2.6 Layang-layang .................................................................. 28
Gambar 2.7 Belah Ketupat .................................................................... 29
Gambar 2.8 Persegi Panjang ................................................................ 29
Gambar 2.9 Persegi ................................................................................ 30
Gambar 2.10 Lingkaran ........................................................................... 30
Gambar 2.11 Skema Langkah-langkah PjBL ......................................... 33
Gambar 2.12 Kerangka Teori ................................................................... 45
Gambar 4.1 Perubahan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa .................. 104
Gambar 4.2 Perubahan Persentase Hasil Belajar Siswa ...................... 107
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 9 Lembar Pengamatan Guru Siklus III
Lampiran 10 Lembar Tes Formatif/ Evaluasi Siswa
Lampiran 11 Foto Kegiatan
Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 14 Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 15 Nilai SKK Mahasiswa
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sangat
tidak asing bagi siswa karena semua jenjang pendidikan telah mempelajari
matematika. Namun, kebanyakan siswa menganggap mata pelajaran
matematika itu sangat sulit, sehingga mereka tidak bersemangat bahkan
kadang-kadang takut menghadapi pelajaran matematika. Untuk itu,
dibutuhkan kreatifitas guru dalam mengemas pembelajaran matematika
agar menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa.
Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang bersifat uviversal
dan terus berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Matematika
sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari untuk menumbuhkan sikap
dan mengembangkan daya pikir sistematis, kritis, analisis, logis dan
kreatif.Menurut Ruseffendi (1992), matematika adalah bahasa simbol,
ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu
tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur
yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan.
Menurut hasil pengamatan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran
di kelas V MI Asas Islam Kalibening ditemukan bahwa masih banyak
permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Proses pembelajaran di kelas
masih berpusat pada guru, sehingga siswa kurang berperan aktif dalam
2
kegiatan pembelajaran. Guru sering kali menyampaikan materi matematika
secara konvensional, pembelajaran matematika cenderung monoton dan
membosankan serta kurangnya minat siswa sehingga berdampak pada
prestasi siswa yang masih rendah.
Menurut hasil wawancara, siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening
nilai matematika khususnya dalammateri bangun datar sekitar 67,74%
masih di bawah KKM. Adapun nilai KKM yang diterapkan di MI ini
adalah 60, sedangkan rata-rata nilai matematika di kelas V adalah 52,5.
Sehingga diperlukan sebuah rancangan pembelajaran yang menarik bagi
siswa agar dapat mencapai nilai yang baik di atas KKM yang telah
ditentukan sekolah.
Pelaksanaan pembelajaran matematika harus dilaksanakan secara
berkesinambungan antara guru dengan siswa. Apabila tidak ada
kesinambungan antara guru dengan siswa, maka pembelajaran matematika
tidak akan bermakna. Harus ada interaksi antara guru dengan siswa untuk
menunjang pembelajaran matematika yang berkualitas.Siswa harus
berperan aktif dalam proses pembelajaran agar lebih mudah dalam
memahami materi yang diajarkan oleh guru. Guru harus memberikan
kebebasan untuk siswa agar mengembangkan keaktifan dan kreatifitas
siswa sesuai dengan bakat dan minatnya agar tujuan pembelajaran
matematika dapat tercapai dengan baik. Hal yang menjadi hambatan
disebabkan karena kurang dikemasnya pembelajaran matematika dengan
metode yang menarik, menantang, dan menyenangkan.
3
Keberhasilan dalam pembelajaran ditentukan oleh ketuntasan siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ketuntasan tersebut dapat dicapai
salah satunya dengan pemilihan model pembelajaran yang sesuai. Guru
dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacu
semangat setiap siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman
belajarnya (Rusman, 2010:229).
Salah satu alternatif rancangan pembelajaran yang harus diterapkan
dalam materi bangun datar menurut peneliti dan guru kelas V MI Asas
Islam Kalibening, untuk mengembangkan keterampilan berfikir siswa
dalam materi ini yaitu dengan menggunakan model Project Based
Learning (PjBL). Berdasarkan Thomas (dalam Made Wena, 2011:144)
pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di
kelas dengan melibatkan kerja proyek. Pembelajaran berbasis proyek
adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai
media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian , interpretasi,
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Kelebihan model Project Based Learning (PjBL) adalah memberikan
pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik
mengorganisasi proyek, menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan
peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang secara
dunia nyata, membuat suasana belajar menjadi menyenangkan. Sedangkan
kelemahan model Project Based Learning (PjBL) adalah memerlukan
4
banyak waktu untuk menyelesaikan masalah, membutuhkan biaya yang
cukup banyak, banyaknya peralatan yang harus disediakan, ada
kemungkinan peserta didik kurang aktif dalam kerja kelompok. Namun
kelemahan-kelemahan tersebut tidaklah menjadi masalah selama guru
dapat mengemas pembelajaran dengan baik.
Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian
tindakan kelas untuk membuktikan bahwa melalui model Project based
Learning (PjBL)dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran matematika.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tersebut berjudul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
BANGUN DATARMELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING
(PjBL)PADA SISWA KELAS V DI MI ASAS ISLAM KALIBENING
KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN
2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan Model Project Based Learning (PjBL) dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa
kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
tahun pelajaran 2014/2015?
5
2. Apakah penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat
memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran matematika
materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi bangun datar
melalui model Project Based Learning (PjBL) pada siswa kelas V di
MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun
pelajaran 2014/2015.
2. Memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran matematika
materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
a. Melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat
meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada
siswa kelas V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
b. Melalui penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat
memenuhi target pencapaian KKM kelas mata pelajaran
matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI Asas
6
Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun pelajaran
2014/2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan model Project Based Learning (PjBL)dikatakan berhasil
apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang
dirumuskan peneliti adalah:
a. Secara Individu
Siswa diharapkan dapat mencapai skor pada materi bangun
datar.
b. Secara Klasikal
Persentase sebanyak dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai .
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat diterapkan strategi dan metode pembelajaran yang tepat
sesuai dengan permasalahan pembelajaran di kelas.
b. Dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran
matematika materi bangun datar.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Guru
Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi
oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan
7
pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
b. Manfaat bagi Siswa
1) Proses belajar mengajar matematika di MI Asas Islam
Kalibening menjadi menarik dan menyenangkan.
2) Dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran
matematika.
3) Meningkatkan keaktifan dan partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran.
4) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat,
ide, pertanyaan, dan saran.
c. Manfaat bagi sekolah
1) Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika.
2) Sekolah dapat berkembang karena memiliki guru-guru yang
kreatif, inovatif dan profesional.
3) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat
mengembangkan strategi dan metode yang tepat serta
meningkatkan prestasi siswa terhadap materi yang
diajarkan.
d. Manfaat bagi Pendidikan
1) Dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam
pembelajaran sehingga dapat memperbaiki kekurangan
8
tersebut dan pada akhirnya pemahaman siswa akan
meningkat.
2) Dunia pendidikan akan semakin maju karena guru semakin
profesional dan kreatif dalam meningkatkan pembelajaran.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Poerwadarminta (2006:409) mengartikan dalam kamus Indonesia,
hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh
usaha. Belajar adalah suatu proses aktif di mana terjadi saling
pengaruh secara dinamis antara siswa dengan lingkungannya (Ahmadi,
1991:17). Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau
pengalaman yang diperoleh (Sam’s, 2010:33).
2. Bangun Datar
Bangun datar adalah bangun yang seluruh bagiannya terletak
pada bidang (permukaan) datar. Bangun datar disebut juga bangun dua
dimensi (Sunarjo, 2008:100).
3. Model Project Based Learning (PjBL)
Model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang
digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal (Trianto, 2009: 21).
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
9
kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan
perangakat-perangkat pembelajaran (Hamruni, 2012: 5).
Menurut Made Wena (2011:145) pembelajaran berbasis proyek
adalah sebuah model pembelajaran yang inovatif, dan lebih
menekankan pada belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang
kompleks.
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar
yang berlaku dalam penelitian tindakan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja
dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Aqib, 2006:13).
Pemilihan penelitian ini menggunakan PTK, karena secara langsung
peneliti ikut terlibat langsung dalam penelitian. Penelitian Tindakan Kelas
tidak harus seorang guru, PTK juga bisa dilakukan oleh orang luar
termasuk mahasiswa calon guru yang bekerjasama dengan guru yang
bersangkutan. Seperti yang disampaikan IGK Wardani, penelitian dapat
dilakukan orang luar dengan mengumpulkan data dengan cara mengamati
guru mengajar. Peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara
dengan guru, siswa, dan observasi kelas setelah itu melakukan belajar
mengajar di kelas tersebut (Arikunto, 2006:16).
10
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga Tahun 2015.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatigayang berjumlah 31 siswa dan guru yang
mengampu mata pelajaran Matematika kelas V. Peneliti menggunakan
pola kolaboratif yaitu peneliti sebagai pengamat dan guru yang
melaksanakannya.
3. Langkah-langkah Penelitian
Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, yaitu
meliputi :
a. Perencanaan (planning)
b. Pelaksanaan (action),
c. Pengamatan (observation), dan
d. Refleksi (reflection).
Penelitian pada materi bangun datar melalui Project Based Learning
(PjBL)akan dilalui dalam siklus-siklus, setiap siklus memuat empat tahap,
yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Berikut adalah
11
gambaran keempat langkah yang dilakukan dalam penelitian materi
bangun datar:
Gambar 1.1 Skema siklus Penelitian menurut Arikunto (2006:16).
a. Perencanaan (Planning)
Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum
seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Hartiny (2010:74),
mengemukakan ada empat kegiatan dalam tahap perencanaan yaitu :
1) Menentukan target kompetensi,
2) Mendesain pembelajaran yaitu membuat skenario
pembelajaran dengan penerapan model Project Based
Learning (silabus, RPP, alat pembelajaran),
3) Mendesain alat tes,
4) Menyiapkan instrumen
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS I Refleksi
Pengamatan
Perecanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
?
12
a) Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam
pembelajaran bangun datar melalui model PjBL.
b) Lembar pengamatan aktivitas guru dalam pembelajaran
bangun datar melalui model PjBL.
b. Pelaksanaan Tindakan (action)
Tahap pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi isi rancangan dan berupa penerapan
pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis
pada RPP dan perencanaan tindakan. Kegiatan pembelajaran terdiri
dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan
ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan
siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa.
Pengamatan guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru
dalam menerapkan modelProject Based Learning (PjBL), sedangkan
pengamatan terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui keadaan
siswa dalam proses pembelajaran. Pemantauan terfokus pada
kegiatan siswa dan kegiatan guru yaitu mencatat apa yang dilihat,
didengar, dan diamati selama proses pembelajaran berlangsung
dalam bentuk catatan lapangan.
13
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan
seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan khususnya dalam tingkat pemahaman siswa.
Dengan refleksi akan diperoleh masukan yang dapat untuk
memperbaiki tindakan berikutnya. Adapun bahan yang direfleksikan
adalah hasil dari langkah perencanaan, pelaksanaan tindakan dan
pengamatan (observasi). Kemudian hasil catatan tersebut
didiskusikan bersama-sama antara peneliti dan guru (pola
kolaboratif). Hasil yang dicapai dibandingkan dengan target yang
telah ditetapkan sebelumnya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas adalah :
a. Lembar observasi, alat yang digunakan dalam kegiatan mengamati
yaitu pedoman observasi. Pedoman observasi berisi indikator yang
didesain berdasarkan fokus penelitian. Mencatat juga proses
pembelajaran untuk mendapatkan data tentang aktivitas siswa selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai
yang menggambarkan pencapaian target kompetensi.
14
5. Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
a. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui
pengamatan dan pencatatan secara sistematis. Metode ini digunakan
untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan dalam
pembelajaran berkaitan dengan proses kegiatan belajar mengajar oleh
guru dan siswa untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran matematika.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran matematika materi bangun datar.
c. Dokumentasi
Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh
gambaran mengenai kegiatan siswa kelas V selama proses
pembelajaran matematika berlangsung. Dokumentasi berupa silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), jumlah guru dan siswa,
alat atau media yang digunakan, nilai siswa sebelum dan sesudah
penelitian, foto, dan lain sebagainya yang dianggap penting.
15
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka
analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil
observasi yang terekam dalam catatan lapangan.
a. Ketuntasan Individu
Untuk mengetahui ketuntasan setiap individu dalam
mencapai skor ≥ 70 pada materi sifat-sifat bangun datar dapat
dilihat dari nilai hasil tes evaluasi, untuk mengetahui nilai
setiap siswa dapat diperoleh sebagai berikut:
b. Ketuntasan Klasikal
Presentase ketuntasan belajar siswa yang peneliti
harapkan adalah ≥85% dari jumlah total siswa satu kelas.
Untuk mengukur persentase kompetensi siswa secara klasikal
dapat digunakan rumus sebagai berikut:
H. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini sebagai
berikut:
1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi mencakup tentang sampul, lembar berlogo,
halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
16
pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
E. Kegunaan Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Metodologi Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Subjek Penelitian
3. Langkah-langkah Penelitian
4. Instrumen Penelitian
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
H. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
2. Klasifikasi Hasil Belajar
3. Penilaian Hasil Belajar
17
B. Materi Bangun Datar yang Diaplikasikan dalam Penelitian
1. Pengertian Bangun Datar
2. Jenis-jenis Bangun Datar
C. Model ProjectBased Learning (PjBL)
1. Pengertian Project Based Learning (PjBL)
2. Karakteristik Project Based Learning (PjBL)
3. Tujuan Project Based Learning (PjBL)
4. Langkah-langkah Project Based Learning (PjBL)
5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based Learning
(PjBL)
6. Sistem Penilaian Project Based Learning (PjBL)
D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian
E. Hasil Penelitian yang Relevan
F. Kerangka Teori
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Berisi gambaran umum lokasi penelitian
B. Subyek penelitian
C. Deskripsi pelaksanaan penelitian
1. Siklus I
2. Siklus 2
3. Siklus 3
18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang
telah dilakukan serta perbandingan hasil belajar antar siklus.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran dan
daftar riwayat hidup penulis.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau
pengalaman yang diperoleh. Oleh karena itu, hasil belajar dapat
dinyatakan sebagai kapabilitas atau kemampuan yang diperoleh seseorang
sebagai akibat dari belajar. Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak
langsung tampak tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk
memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Hasil
belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang berubah dalam
perilaku, sikap dan kemampuannya (Sam’s, 2010: 33-34). Hasil belajar
dapat diperoleh sesudah mengikuti proses belajar. Proses adalah kegiatan
yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan
hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2013: 22).
2. Klasifikasi Hasil Belajar
Sudjana (2013: 22) Horward Kingley membagi tiga macam hasil
belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian,
sikap dan cita-cita. Sistem pendidikan nasional rumusan tujuan
pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional,
20
menggunakan hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik.
a. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut
kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk
kognitif tingkat tinggi.
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
c. Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni
gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan
gerakan ekspresif dan intepretatif.
3. Penilaian Hasil Belajar
a. Pengertian Penilaian Hasil Belajar
Sudjana (2013: 3) penilaian adalah proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tertentu, sedangkan penilaian hasil belajar adalah proses pemberian
nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria
tertentu.
21
b. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar
Fungsi penilian sebagai berikut:
1) Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional.
2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar.
3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada
para orang tuanya.
Tujuan penilaian adalah sebagai berikut:
1) Mendiskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang
studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah
tingkah laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang
diharapkan.
3) Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan
pengajaran serta strategi pelaksanaannya.
4) Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak
sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
c. Jenis dan Sistem Penilaian Hasil Belajar
Menurut Djamarah (2006: 106) berdasarkan tujuan dan ruang
lingkupnya, penilaian hasil belajar dapat digolongkan menjadi:
22
1) Penilaian formatif
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa
pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil
tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
bahan tertentu dalam waktu tertentu.
2) Penilaian subsumatif
Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah
diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk
memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan
tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan
dalam menentukan nilai rapot.
3) Penilaian sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap
bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu
semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk
menetapakan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam
suatu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif ini
dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking)
atau sebagai ukuran mutu sekolah.
23
B. Materi Bangun Datar yang diaplikasikan dalam Penelitian
1. Pengertian Bangun Datar
Menurut Untoro (2006: 162) bangun datar adalah suatu bangun yang
berbentuk datar (rata). Berdasarkan Imam Roji (dalam Ian, 2010) bangun
datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis lurus
atau lengkung. Sedangkan menurut Julius Hambali (dalam Ian, 2010)
bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang
mempunyai dua dimensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki
tinggi atau tebal. Jadi bangun datar adalah bangun yang rata, memiliki dua
dimensi yaitu panjang dan lebar serta dibatasi oleh garis lurus atau
lengkung yang disebut sisi.
2. Jenis-Jenis Bangun Datar
Pelajaran matematika materi bangun datar kelas 5 semester 2
tercantum dalam Kurikulum satuan Pendidikan (KTSP). Menurut Soenarjo
(2008: 226) sifat-sifat bangun datar dipaparkan sebagai berikut:
a. Segitiga
Gambar 2.1 Segitiga
24
Segitiga adalah bangun yang mempunyai tiga sisi dan tiga titik sudut.
Sifat-sifat umum segitiga:
1) Mempunyai 3 sisi.
2) Mempunyai 3 sudut.
3) Jumlah sudut segitiga
Jenis-jenis segitiga:
1) Ditinjau dari sisinya, yaitu:
a) Segitiga sama kaki.
b) Segitiga sama sisi.
c) Segitiga sembarang.
2) Ditinjau dari besar sudutnya, yaitu:
a) Segitiga lancip.
b) Segitiga siku-siku.
c) Segitiga tumpul.
3) Ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya, yaitu:
Jika ditinjau dari panjang sisi dan besar sudut, maka jenis
segitiga secara utuh dapat digambarkan pada tabel di bawah ini.
25
Tabel 2.1 Jenis-jenis Segitiga ditinjau dari Panjang Sisi dan
Besar Sudut
Ditinjau
dari
Panjang Sisi
Besar
sudut
Sama kaki Sama sisi Sembarang
Lancip √ √ √
Siku-siku √ - √
Tumpul √ - √
Dari tabel di atas, maka jenis-jenis segitiga dapat dituliskan
sebagai berikut.
a) Segitiga lancip sama kaki
Sifat-sifat segitiga lancip sama kaki sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Ketiga sudutnya lancip.
(3) Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.
b) Segitiga lancip sama sisi atau segitiga sama sisi
Sifat-sifat segitiga lancip sama sisi atau segitiga sama sisi
sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Ketiga sudutnya lancip.
(3) Ketiga sisinya sama panjang.
26
c) Segitiga lancip sembarang
Sifat-sifat segitiga lancip sembarang sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga
(2) Ketiga sudutnya lancip.
(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.
d) Segitiga siku-siku sama kaki
Sifat-sifat segitiga siku-siku sama kaki sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Salah satu sudutnya siku-siku.
(3) Mempunyai 2 sisi yang sama panjang.
e) Segitiga siku-siku sembarang
Sifat-sifat segitiga siku-siku sembarang sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Salah satu sudutnya siku-siku.
(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.
f) Segitiga tumpul sama kaki
Sifat-sifat segitiga tumpul sama kaki sebagai berikut:
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Salah satu sudutnya tumpul.
(3) Mempunya 2 sisi yang sama panjang.
g) Segitiga tumpul sembarang
Sifat-sifat segitiga tumpul sembarang sebagai berikut:
27
(1) Semua sifat umum segitiga.
(2) Salah satu sudutnya tumpul.
(3) Ketiga sisinya tidak sama panjang.
b. Segiempat
Sifat-sifat umum segiempat yaitu:
1) Mempunyai 4 sisi
2) Mempunyai 4 sudut
3) Jumlah besar sudut segiempat .
Segiempat terdiri dari beberapa macam, yaitu:
1) Trapesium Sembarang
Gambar 2.2 Trapesium Sembarang
Sifat-sifat umum trapesium sembarang, yaitu:
a) Sama sifat umum segiempat.
b) Mempunyai sepasang sisi yang berhadapan sejajar.
28
Jenis-jenis Trapesium, yaitu:
a) Trapesium Sama Kaki
Gambar 2.3 Trapesium Sama Kaki
Sifat-sifat trapesium samakaki yaitu:
(1) Sama sifat umum trapesium sembarang.
(2) Sepasang sisinya yang tidak sejajar adalah sama panjang.
b) Trapesium Siku-Siku
Gambar 2.4 Trapesium Siku-siku
Sifat-sifat trapesium siku-siku yaitu:
(1) Sama sifat umum trapesium sembarang.
(2) Mempunyai 2 sudut siku-siku.
2) Jajargenjang
Gambar 2.5 Jajargenjang
Sifat-sifat jajargenjang yaitu:
(a) Sama sifat umum segiempat.
(b) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
29
(c) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
(d) Jumlah sudut-sudut yang berdekatan .
(e) Kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
3) Layang-layang
Gambar 2.6 Layang-layang
Sifat-sifat layang-layang sebagai berikut:
a) Semua sifat umum segiempat.
b) Mempunyai 2 pasang sisi sama panjang.
c) Mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
4) Belah Ketupat
Gambar 2.7 Belah Ketupat
Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut:
a) Semua sifat umum segiempat.
b) Keempat sisinya sama panjang.
c) Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi
dua sama panjang.
30
d) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
5) Persegi Panjang
Gambar 2.8 Persegi Panjang
Sifat-sifat persegi panjang sebagai berikut:
a) Semua sifat umum segiempat.
b) Mempunyai 2 pasang sisi berhadapan sejajar dan sama
panjang.
c) Keempat sudutnya berbentuk siku-siku.
6) Persegi
Gambar 2.9 Persegi
Sifat-sifat persegi sebagai berikut:
a) Semua sifat umum segiempat.
b) Keempat sisinya sama panjang.
c) Keempat sudutnya berbentuk sudut siku-siku.
31
c. Lingkaran
Gambar 2.10 Lingkaran
Sifat-sifat lingkaran sebagai berikut:
1) Besarnya sudut .
2) Mempunyai jari-jari (r).
3) Mempunyai titik pusat lingkaran (P).
C. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
1. Pengertian Project Based Learning (PjBL)
Menurut Warsono dan Hariyanto (2012: 153) secara sederhana
pembelajaran berbasis proyek didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang
mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-
hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah.
Sementara itu menurut Bransor dan Stein (dalam Warsono, 2012: 153)
mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan
pengajaran yang komprehensif yang melibatkan siswa dalam kegiatan
penyelidikan yang kooperatif dan berkelanjutan.
Menurut Warsono dan Hariyanto (2012: 154) pembelajaran berbasis
proyek memusatkan diri terhadap adanya sejumlah masalah yang mampu
32
memotivasi, serta mendorong para siswa berhadapan dengan konsep-
konsep dan prinsip-prinsip pokok pengetahuan secara langsung sebagai
pengalaman tangan pertama (hands-on experience). Berdasarkan Thomas,
dkk (dalam Made Wena, 2011: 144) kerja proyek memuat tugas-tugas
yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan
(problem) yang sangat menantang, dan menuntut siswa untuk merancang,
memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan
investigasi, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja
secara mandiri.
Jadi model Project Based Learning (PjBL) adalah model
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu
konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis, bekerja
secara kolaboratif, dan keterampilan memecahkan masalah sebagai
tantangan atau pertanyaan yang harus dijawab, serta mengelola waktunya
sendiri untuk dapat menyelesaikan atau menghasilkan suatu proyek.
2. Karakteristik Project Based Learning (PjBL)
Menurut BuckInstitute for Education (dalam Made Wena, 2011: 145)
pembelajaran berbasis proyek memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
b. Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya.
c. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil.
33
d. Siswa bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola
informasi yang dikumpulkan.
e. Siswa melakukan evaluasi secara kontinu.
f. Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
g. Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
h. Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan.
3. Tujuan Project Based Learning (PjBL)
Tujuan Project Based Learning (PjBL) antara lain:
a. Meningkatkan kemampuan peseta didik dalam pemecahan masalah
proyek.
b. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.
c. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek
yang kompleks dengan hasil produk nyata.
d. Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola bahan atau alat untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
e. Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PjBL yang
bersifat kelompok (Fikrotur Rofiah, 2014).
34
4. Langkah-Langkah Project Based Learning (PjBL)
Gambar 2.11 Skema Langkah-Langkah PjBL
Langkah-langkah Project Based Learning (PjBL) sebagaimana yang
dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation (dalam
Fikrotur Rofiah, 2014) yaitu sebagai berikut:
a. Penentuan Pertanyaan Mendasar
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial yaitu
pertanyaan yang dapat memberi penugasan kepada siswa dalam
melakukan suatu aktivitas. Topik penugasan sesuai dengan dunia nyata
yang relevan untuk siswa dan dimulai dengan sebuah investigasi
mendalam.
b. Menyusun Perencanaan Proyek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa.
Dengan demikian siswa diharapkan akan merasa “memiliki” atas
proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan
Menyusun
Perencanaan
Proyek
Penentuan
Pertanyaan
Mendasar
Menyusun
Jadwal
Monitoring Menguji
Hasil
Evaluasi
Pengalaman
35
aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial,
dengan cara mengintregasikan berbagai subjek yang mungkin, serta
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu
penyelesaian proyek.
c. Menyusun jadwal
Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas
dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
1) Membuat timeline (alokasi waktu) untuk menyelesaikan proyek,
2) Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek,
3) Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru,
4) Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan dengan proyek, dan
5) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
d. Monitoring
Guru bertanggung jawab untuk melakukan monitoring terhadap
aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara menfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata lain
guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar
mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
36
e. Menguji Hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur
ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-
masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang
sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
f. Evaluasi pengalaman
Pada akhir pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses
refleksi baik dilakukan secara individu.
5. Keuntungan dan Kelemahan Project Based Learning (PjBL)
a. Keuntungan PjBL
Keuntungan PjBL menurut Moursund (dalam Made Wena, 2011: 147)
di antaranya:
1) Increased motivation. Pembelajaran bebasis proyek dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa terbukti dari beberapa
laporan penelitian tentng pembelajaran berbasis proyek yang
menyatakan bahwa siswa sangat tekun, berusaha keras untuk
menyelesaikan proyek, siswa merasa lebih bergairah dalam
pembelajaran, dan keterlambatan dalam kehadiran sangat
berkurang.
37
2) Increased problem-solving ability. Beberapa sumber
mendeskripsikan bahwa lingkungan belajar pembelajaran berbasis
proyek dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,
membuat siswa lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-
problem yang bersifat kompleks.
3) Improved library research skills. Karena pembelajaran berbasis
proyek mempersyaratkan siswa harus mampu secara cepat
memperoleh informasi melalui sumber-sumber informasi, maka
keterampilan siswa untuk mencari dan mendapatkan informasi
akan meningkat.
4) Increased collaboration. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek
memerlukan siswa mengembangkan dan mempraktikkan
keterampilan komunikasi. Kelompok kerja kooperatif, evaluasi
siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspek kolaboratif
dari semua proyek.
5) Increased resource-management skills. Pembelajaran berbasis
proyek yang diimplementasikan secara baik memberikan kepada
siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan
membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
38
Sedangkan menurut kemdikbud (2013) keunggulan PjBL adalah
sebagai berikut:
1) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan
praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu
dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan
tugas.
2) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik
secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia
nyata.
3) Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi
dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian
diimplementasikan dengan dunia nyata.
4) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga
peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
b. Kelemahan PjBL
Disamping keuntungan, Project Based Learning (PjBL) juga
memiliki kelemahan. Kelemahan PjBL menurut Kemdikbud (2013)
antara lain:
1) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
2) Membutuhkan biaya yang cukup banyak.
3) Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional,
di mana instruktur memegang peran utama di kelas.
4) Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
39
5) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan.
6) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
kelompok.
7) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok
berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik
secara keseluruhan.
c. Cara Meminimalisir Kelemahan PjBL
Untuk meminimalisir kelemahan dari Project Based Learning
(PjBL) di atas, seorang pendidik harus dapat meminimalisir dengan
cara:
1) Membatasi waktu peserta didik dalam menyelesaikan proyek.
2) Meminimalisir dan menyediakan peralatan atau media
pembelajaran sederhana yang terdapat di lingkungan sekitar
sehingga tidak membutuhkan biaya yang banyak.
3) Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga
guru dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran.
4) Meminimalisir dan menyediakan peralatan sederhana yang terdapat
di lingkungan sekitar.
5) Guru sebaiknya memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi
masalah.
40
6) Pembagian tugas antar anggota kelompok harus merata sehingga
semua peserta didik dapat berperan aktif dalam menyelesaikan
proyek.
7) Sebaiknya topik yang diberikan antar kelompok sama, sehingga
semua peserta didik dapat memahami topik secara keseluruhan.
6. Sistem Penilaian Project Based Learning (PjBL)
Berdasarkan Kemdikbud (2013) penilaian proyek merupakan
kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencaaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan menginformasikan, kemampuan penyelidikan
dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran
tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
a. Kemampuan pengelolaan.
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan
laporan.
b. Relevansi
41
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan
tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan daam pembelajaran.
c. Keaslian
Proyek yang dilakulan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk
dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
D. Penerapan PjBL pada Materi Bangun Datar dalam Penelitian
Peningkatan hasil belajar dalam penelitian materi bangun datar melalui
model PjBL dapat dicontohkan sebagai berikut:
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil dan memberikan
pertanyaan mendasar tentang bangun datar yang digunakan untuk
memunculkan analisis, uraian, dan penjelasan mengenai pertanyaan
tersebut. Misalnya: guru bertanya kepada siswa tentang benda-benda yang
ada di rumah siswa yang berbentuk bangun datar persegi, persegi panjang,
jajargenjang, dll. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang
jenis-jenis bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjangserta
sifat-sifatnya untuk menggali pengetahuan awal siswa.
b. Guru meminta setiap kelompok untuk menghasilkan proyek dengan
membuat bangun datar sesuai dengan yang diperintahkan oleh guru.
Semua kelompok membuat bangun datar yang sama. Setiap kelompok
diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan dilakukan. Seperti: mencari
informasi dari materi yang telah diberikan guru, mendaftar bangun datar
42
yang akan dibuat, menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat
proyek (kertas karton, pensil, penggaris, dll).
c. Setiap anggota kelompok diminta untuk membuat alokasi waktu agar
dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Misalnya: guru memberikan waktu 15 menit untuk mebuat 3 bangun
datar, jadi setiap kelompok mengatur waktu 5 menit untuk menyelesaikan
1 bangun datar.
d. Dalam kegiatan monitoring guru memantau masing-masing kelompok
dan mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.
e. Setelah semua proyek terselesaikan, untuk evaluasi pengalaman setiap
kelompok diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
f. Dalam menguji hasil proyek, guru mendampingi siswa untuk mengoreksi
pekerjaan dari setiap kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu
untuk mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada
permasalahan yang tidak bisa dipecahkan maka guru harus membantu
menyelesaikan masalah tersebut.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2011),
Anggoro (2012), Arief (2014), Ari Fatmawati (2015) yang berhubungan
dengan penelitian ini yaitu tentang model Project Based Learning (PjBL) yang
akan dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian.
Dewi (2011) menulis skripsi berjudul Penerapan Model Project-Based
Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV
43
SDN Ketawanggede 2 Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan model ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
dibuktikan dengan dari rata-rata aktivitas belajar siswa sebelumnya yaitu 81
pada siklus I meningkat menjadi 91,6 di siklus II.Rata-rata hasil belajar
pratindakan pada materi “energi dan perubahannya” dari 59 siswa yang tuntas
hanya 6 siswa (26%), pada siklus I meningkat menjadi 74,5 yang tuntas 16
siswa (69,6%). Sedangkan di siklus II mengalami peningkatan lagi menjadi
89,2 yang tuntas 22 siswa (95,6%).
Relevansi penelitian Dewi (2011) dengan penelitian penulis yaitu sama-
sama meneliti menggunakan model Project Based Learning (PjBL).
Perbedaannya terletak pada materi yang diajarkan. Dewi mengajarkan materi
IPA tentang energi dan perubahannya, sedangkan peneliti mengajarkan materi
matematika tentang bangun datar.
Anggoro (2012) menulis skripsi berjudul Peningkatan Pemahaman
Konsep Persegi dan Persegi Panjang pada Siswa Kelas VII C SMP Negeri 4
Wonogiri melalui Metode Pembelajaran Project-Based Learning.Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya peningkatkan pemahaman konsep persegi
dan persegi panjang hal ini dapat dilihat dari peningkatan indikator-indikator
pemahaman konsep, yaitu: (1) kemampuan siswa menjawab pertanyaan guru
dan mengerjakan soal di papan tulis meningkat dari 17,2% menjadi 64,5%, (2)
banyaknya siswa yang memberikan tanggapan tentang jawaban siswa lain
meningkat dari 6,9% menjadi 41,3%, (3) kemampuan siswa dalam membuat
44
kesimpulan meningkat dari 3,4% menjadi 51,7% dan kemampuan siswa
menanyakan materi yang belum jelas meningkat dari 3,4% menjadi 34,5%.
Relevansi penelitian Anggoro (2012) yaitu sama-sama meneliti
menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dan materi yang hampir
sama. Anggoro meneliti konsep persegi dan persegi panjang, sedangkan
penulis meneliti bangun datar persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat, dan lingkaran.
Arief (2014) menulis skripsi berjudul Peningkatan Minat dan Hasil
Belajar Matematika dengan Penerapan Pendekatan Saintifik melalui Metode
Project Based Learning (PTK pada Siswa Kelas VII A SMP Muhammadiyah 5
Surakarta Semester Gasal Tahun 2013/2014).Hasil penelitian ini
menunjukkan: (1) adanya peningkatan minat belajar matematika yang meliputi
indikator : a) siswa yang aktif bertanya (18,18%) dan sesudah tindakan
(63,63%), b) siswa yang memperhatikan pada saat proses pembelajaran
(24,24%) dan sesudah tindakan (72,72%), c) siswa yang senang mengikuti
pembelajaran (21,21%) dan sesudah tindakan (78,78%) dan (2) adanya
peningkatan hasil belajar matematika yang meliputi indikator nilai tes yang
memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM ≥ 70) sebelum tindakan
(27,27%) dan sesudah tindakan (87,87%).
Relevansi penelitian Arief (2014) yaitu sama-sama meneliti
menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada mata pelajaran
45
matematika. Perbedaannya yaitu Arief meneliti penerapan pendekatan
saintifik sedangkan penulis meneliti materi bangun datar.
Ari fatmawati (2015) menulis skripsi berjudul Peningkatan Motivasi dan
Hasil Belajar Matematika melalui Penerapan Model Pembelajaran Project
Based Learning. Hasil dari penelitian ini menunjukan peningkatan. Hal ini
dapat dilihat dari a) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru sebelum
tindakan ada 10 siswa (31,25%) pada siklus I ada 15 siswa (46,87%) dan
siklus II menjadi 25 siswa (78,12%), b) Keaktifan siswa dalam bertanya
sebelum tindakan ada 6 siswa (18,75%) pada siklus I ada 9 siswa (28,12%)
dan siklus II menjadi 15 siswa (46,87%), c) Antusias siswa dalam
mengerjakan tugas sebelum tindakan ada 14 siswa (43,75%) pada siklus I ada
17 siswa (53,12%) dan siklus II menjadi 22 siswa (68,75%). Hasil belajar
siswa mencapai tuntas KKM yaitu ≥ 80 sebelum tindakan ada 14 siswa
(43,75%) pada siklus I ada 19 siswa (59,37%) dan siklus II menjadi 28 siswa
(87,50%).Relevansi penelitian Ari Fatmawati (2015) yaitu sama-sama
meneliti menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada mata
pelajaran matematika.
46
F. Kerangka Teori
Gambar 2.12 Kerangka Teori
Permasalahan pembelajaran di kelas:
1. Siswa pasif.
2. Pembelajaran monoton.
3. Hasil belajar siswa rendah.
Analisis akar masalah
1. Pembelajaran masih berpusat pada
guru.
2. Guru menyampaikan materi secara
konvensional sehingga
membosankan.
3. Kurangnya minat siswa untuk
belajar matematika.
Alternatif penyelesaian
Penerapan model Project Based
Learning (PjBL) pada materi bangun
datar.
Diaplikasikan
melalui PTK
Desain pembelajaran
Langkah-langkah model Project Based
Learning (PjBL):
1. Penentuan pertanyaan mendasar.
2. Menyusun perencanaan proyek.
3. Menyusun jadwal.
4. Monitoring.
5. Menguji hasil.
6. Evaluasi pengalaman.
Hipotesis:
Model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan
hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas
V di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota
Salatiga tahun 2015.
47
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan
Tingkir Kota Salatiga. Peneliti ingin memaparkan lokasi dilaksanakannya
penelitian karena dipandang perlu untuk menghindari persepsi yang salah
mengenai lokasi penelitian.
Paparan lokasi penelitian secara garis besar sebagai berikut:
1. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening
N. PSN : 20328491
NSM : 111233730005
Alamat Madrasah : Jl. Ja’far Shodiq no. 17 Kalibening,
Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga
Nomor Telepon : 082 826 914 43
Status Sekolah : Swasta
Nama Yayasan : MI Asas Islam Kalibening
Tahun Berdiri : 1959
Luas Tanah :
Status Tanah : Milik sendiri
Nomer Sertifikat : kw.11.4/4/PP.03.2/623.32.09 th 2001
Status
Akreditasi/tahun : B / 2008
Nama Kepala
Madrasah : Zulfa Anturida, S.Pd. S.PdI.
48
2. Visi dan Misi Madrasah
MI Asas Islam Kalibening memiliki visi dan misi yang bertujuan
untuk memajukan lembaga pendidikan di MI Asas Islam Kalibening.
Visi dan Misi madrasah yaitu antara lain:
a. Visi Madrasah
Terwujudnya peserta didik yang berprestasi, santun dalam perilaku
serta beriman dan bertaqwa.
b. Misi Madrasah
1) Melaksanakan pembelajaran PAIKEM.
2) Memberikan pembinaan dalam menghadapi lomba.
3) Menyampaikan pemahaman Al-Qur’an dan Hadist.
4) Melaksanakan pembiasaan kegiatan beribadah.
3. Keadaan Siswa dan Guru
Jumlah siswa di MI Asas Islam Kalibening pada tahun ajaran
2014/2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa MI Asas Islam Kalibening,
Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga
No Kelas Jumlah Siswa
(1) (2) (3)
1 I A 33
2 I B 31
3 II A 30
4 II B 30
5 III A 24
6 III B 26
49
(1) (2) (3)
7 IV A 24
8 IV B 25
9 V 31
10 VI 29
Jumlah 283
Jumlah guru dan karyawan di MI Asas Islam Kalibening
seluruhnya berjumlah 15 orang. Berikut data lengkap guru dan
karyawan di MI Asas Islam Kalibening:
Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan MI Asas Islam
Kalibening Tahun 2014/2015
No. Nama NIP L/P Jabatan
1. Zulfa Anturida,
S.Pd, S.PdI 197011122005011002 L Kepala Madrasah
2. Azam Arifin, S.PdI 197108082007101002 L Waka Kurikulum
3. Purwati, S.PdI 198107172007102007 P Guru IA
4. Siti Khairiyah, S.PdI 198306082009012009 P Guru IB
5. Eka Santi
Budiharmi, S.Pd GTT P Guru IIA
6. Atina Amalia
Shulha, S.PdI GTT P GuruIIB
7. Sa’adatul
Mutamimah, S.PdI GTT P Guru IIIA
8. Yuli Arifah, S.PdI GTT P Guru IIIB
9. S. Miskiyah B, S.PdI 197104292003121001 P Guru IVA
10. Lubna Fairuzah,
S.PdI 197810252007012024 P Guru IVB
11. Asa Anfaida
Maslina, S.PdI GTT P Guru V
12. Febriana Yuani
Pamelang, S.Pd GTT P Guru Mapel
13. Bergas Nuswantoro
Wicaksono, S.Pd GTT L Guru Mapel
14.
M. Bahauddin
Subhan Habibi,
S.PdI
GTT L Guru Mapel
15. Solkan PTT L Penjaga Sekolah
50
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V MI Asas Islam
Kalibening yang berjumlah 31 siswa, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 21
siswa perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subjek penelitian adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Asas Islam kalibening Tahun
2014/2015
No. Nama Jenis Kelamin
(1) (2) (3)
1. M. Ahsin Ubaidillah Laki-laki
2. Atania Rusda Perempuan
3. Atina Khutrotun Nadia Perempuan
4. Ahmad Dlyaudin Ilmi Laki-laki
5. Iffa Rosyana Perempuan
6. Indaha Nawaya Kafabina Perempuan
7. Izul Muslimi Salasi Laki-laki
8. M. Robbit Lubabal K. Laki-laki
9. Nidaul Silvina Ayu S. Perempuan
10. Thuba Maarisatul C. Perempuan
11. Unsiyah Nuzula Perempuan
12. Yasmin Kamila R. A Perempuan
13. A. Mauludin Dzulfikar Laki-laki
14. Idha Fitriyani Perempuan
15. Dita Chairunnisa S. P Perempuan
16. Alifia Putri N. H Perempuan
17. Salman Bakti Arifian Laki-laki
18. Adinda isna A. Perempuan
51
(1) (2) (3)
19. A. Bagas Chusni Laki-laki
20. Bunayya Sofia Zaskia Perempuan
21. Chayyin Tazkia A. Perempuan
22. Darris Zumroda M. Perempuan
23. Fatimah Sekar Ayyasi Perempuan
24. Ita Tazkiyatul H. Perempuan
25. M. Arif Cahyo Laki-laki
26. M. Husain Ubaidillah Laki-laki
27. Putri Aulia Dewi Perempuan
28. Tuhfatussalma Perempuan
29. Vira Ahlis Hikmawati Perempuan
30. Geren Yudha Pratama Laki-laki
31. Happy Fatika Sari Perempuan
C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I
Siklus I dilakukan dalam empat tahap. Tahapan-tahapan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).
2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
3) Menyiapkan soal proyek bangun datar untuk dikerjakan siswa
dan merancang tes formatif bangun datar untuk mengetahui
52
kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus I dapat
diketahui.
4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun
datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati
aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi bangun
datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati
dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2015.
Pelaksanaan siklus I ini sudah menggunakan model Project Based
Learning (PjBL) pada materi bangun datar persegi, persegi
panjang, dan jajargenjang dengan waktu 2 35 menit. Langkah-
langkah dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Guru mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan memeriksa
kerapian siswa dengan cara guru meminta siswa untuk berdiri
dan antara dua siswa saling berhadapan untuk saling
memeriksa kerapian dari teman yang berada dihadapannya,
kemudian apabila ada temannya yang kurang rapi bisasaling
merapikan. Kemudian guru meminta siswa duduk kembali
dengan tenang dan tanpa ada suara lagi.
53
2) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk membaca
basmalah bersama-sama.
3) Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa.
4) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang ada
di rumah siswa yang berbentuk persegi, persegi panjang, dan
jajargenjang. “Anak-anak coba sebutkan benda yang ada di
rumah kalian yang berbentuk persegi, persegi panjang, dan
jajargenjang!”
5) Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran.
6) Guru menunjukkan model bangun datar persegi, persegi
panjang, dan jajargenjang.
7) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang jenis
bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang serta
sifat-sifatnya untuk menggali pengetahuan awal siswa. “Anak-
anak, dari model bangun datar yang ibu bawa ini ayo coba
sebutkan sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun!”. Siswa
menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun datar yang
ditunjukkan guru. Misalnya: persegi mempunyai 4 sisi, 4 titik
sudut, dll.
8) Guru mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan
kelompoknya masing-masing.
9) Guru membagikan materi cara membuat bangun datar persegi,
persegi panjang, dan jajargenjang.
54
10) Guru meminta siswa untuk menghasilkan proyek dengan
membuat bangun datar persegi, persegi panjang, dan
jajargenjang.
11) Setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan
dilakukan. Seperti: mencari informasi dari materi yang telah
diberikan guru, mendaftar bangun datar yang akan dibuat,
menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat proyek
(kertas karton, pensil, penggaris, dll.), menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki setiap anggota kelompok,
pembagian tugas antar anggota kelompok, menyelesaikan
tugas proyek yang diberikan guru. Dalam kegiatan ini belum
semua kelompok bekerja dengan baik, masih ada kelompok
yang kebingungan dalam mendaftar bangun datar yang akan
dibuat, ada beberapa kelompok yang lupa membawa peralatan,
banyak anggota kelompok yang bersifat pasif dan tidak
mendapat pembagian tugas.
12) Dari sifat-sifat bangun datar yang diketahui masing-masing
anggota kelompok pada saat kegiatan tanya jawab dan materi
tentang cara membuat bangun datar persegi, persegi panjang,
dan jajargenjang yang diberikan oleh guru, misalnya persegi
mempunyai 4 sisi, 4 sudut yang berbentuk siku-siku, jumlah
besar sudut . Begitu juga dengan sifat-sifat bangun datar
persegi panjang dan jajargenjang. Dari sifat-sifat bangun datar
55
tersebut maka siswa akan dapat dengan mudah membuat
bangun datar sesuai dengan ukuran yang ditetapkan guru dan
sesuai dengan rencana yang telah disusun dari masing-masing
kelompok.
13) Setiap anggota kelompok diminta untuk bekerjasama
menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
14) Guru memantau masing-masing kelompok dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.
15) Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas secara bergantian.
16) Guru mendampingi siswa mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu untuk
mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada
permasalahan yang tidak bisa dipecahkan oleh siswa, maka
guru harus membantu menyelesaikan masalah tersebut.
17) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas.
18) Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.
19) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari.
Guru bertanya: “Anak-anak hari ini kita belajar tentang apa
56
saja?”, siswa menjawab: “Jenis bangun datar persegi, persegi
panjang, dan jajargenjang beserta sifat-sifatnya”.
20) Guru memberikan umpan balik yaitu guru mengomentari hal-
hal yang terjadi dalam proses kegiatan belajar hari ini.
Misalnya komentar hal baik/buruk yang terjadi, mengomentari
siswa yang pemalu dan masih ada yang ramai sendiri agar pada
pertemuan berikutnya bisa lebih berani dan memperhatikan.
21) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya. “Pertemuan berikutnya kita akan belajar
tentang jenis bangun datar segitiga dan trapesium beserta sifat-
sifatnya”.
22) Guru memberikan penguatan/ motivasi agar siswa lebih giat
belajar.
23) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan
salam.
c. Pengamatan/ Observasi
Peneliti disini juga bertindak sebagai observer untuk
melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran
pada materi bangun datar melalui model Project Based Learning
(PjBL) yang mencakup:
1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat proses
pembelajaran bangun datar melalui model PjBL sedang
berlangsung. Menurut hasil pengamatan aktivitas siswa pada
57
siklus I dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir sudah cukup
baik, namun siswa terlihat kebingungan karena masih
beradaptasi dengan model pembelajaran baru. Pada siklus ini
masih banyak siswa yang bersifat pasif dan tidak mendapat
pembagian tugas. Pada saat kerja secara kelompok dalam
membuat bangun datar, masing-masing kelompok masih terlihat
kebingungan dalam membuat bangun datar. Setiap kelompok
belum bisa mendaftar pekerjaan yang akan dilakukan. Banyak
anggota kelompok yang belum mengerti tentang sifat-sifat
bangun datar yang akan dibuat. Pembuatan bangun datar
cenderung dibuat oleh siswa yang pandai saja, anggota kelompok
yang tidak mendapat tugas malah ramai sendiri. Belum ada
kerjasama yang baik antar anggota kelompok sehingga
pembuatan bangun datar masih belum sesuai dengan langkah-
langkah dan tidak selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan
oleh guru. Selain itu, masih banyak siswa yang belum berani
mengeluarkan pendapatnya dan masih malu untuk bertanya baik
itu kepada guru maupun kepada temannya.
2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran bangun datar
melalui model PjBL sedang berlangsung. Menurut hasil
pengamatan pada siklus ini guru masih beradaptasi dengan
model pembelajaran baru. Aktivitas guru dari kegiatan awal
sampai kegiatan akhir sudah cukup baik. Guru sudah bisa
58
mengkondisikan siswa dengan baik ketika kegiatan awal, namun
pada saat kerja kelompok masih banyak siswa yang ramai
sendiri. Selain itu, pada saat kegiatan inti khususnya pada
langkah-langkah PjBL belum dilaksanakan secara urut. Guru
masih terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran, selain itu
pada pelaksanaan siklus I ini mengalami kendala yaitu
kekurangan waktu. Penggunaan model PjBL ini belum bisa
selesai dalam waktu 2 35 menit, sehingga perlu penambahan
waktu.
d. Refleksi
Penelitian dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa
sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan
peneliti. Hasil penelitian atau data yang diperoleh dianalisis
sesegera mungkin berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan untuk mengetahui sejauh mana perubahan perilaku
siswa sebelum dan sesudah dilakukan penelitian. Setelah proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan pada siklus I, maka
yang dilakukan selanjutnya adalah refleksi.
Dari hasil pelaksanaan tindakan kelas yang sudah dilakukan,
terdapat kelemahan yakni:
1. Guru dan siswa masih beradaptasi dengan model pembelajaran
yang baru sehingga masih bingung dalam pelaksanaannya.
59
2. Masih banyak siswa yang ramai sendiri, kurangnya perhatian
siswa ketika guru melakukan apersepsi.
3. Pada langkah PjBL yakni penentuan pertanyaan mendasar,
masih banyak siswa yang bersikap pasif ketika tanya jawab
dengan guru.
4. Masih banyak kelompok yang belum bisa menyusun
perencanaan proyek, seperti mendaftar bangun apa saja yang
akan dibuat, banyak anggota kelompok yang belum mengerti
tentang materi sifat-sifat bangun datar, kurangnya pembagian
tugas antar kelompok sehingga banyak siswa yang pasif dan
ramai sendiri.
5. Pembelajaran belum bisa mengoptimalkan waktu karena
banyak kelompok yang belum bisa menyusun jadwal
pembuatan proyek sehingga proyek tidak selesai sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
6. Pada saat kegiatan monitoring, banyak siswa yang tidak mau
memperhatikan ketika perwakilan dari kelompok lain
mempresentasikan hasil proyeknya.
7. Pada tahap evaluasi pengalaman atau pada saat
mempresentasikan hasil proyeknya di depan kelas, siswa malah
saling tunjuk siapa yang akan mempresentasikannya.
Hasil yang diperoleh pada siklus I belum memuaskan karena
baru 10 siswa dari 31 siswa yang dinyatakan tuntas dengan
60
indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti sebesar 70. Rata-
rata kelas yang diperoleh pada siklus I ini adalah 63,5 dan dengan
presentase kelulusan baru mencapai 32,26%.
Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus berikutnya yaitu:
peneliti harus menjelaskan kembali tentang model PjBL sehingga
guru dan siswa bisa lebih faham mengenai model tersebut. Guru
harus lebih tegas dalam menasehati siswa agar tidak ramai sendiri
dan mengkondisikan kelas agar siswa mau memperhatikan, selain
itu pertanyaan yang diberikan guru harus lebih manarik lagi agar
siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab. Guru harus lebih
mendampingi siswa dalam membuat proyek, memberikan motivasi
dan memberikan nasehat kepada siswa untuk saling bekerjasama,
meminta siswa untuk tidak takut menanyakan hal-hal yang belum
jelas, serta meminta siswa untuk tidak malu-malu dan tidak saling
tunjuk ketika akan mempresentasikan hasil proyeknya.
Adanya permasalahan-permasalahan dan belum tercapainya
indikator keberhasilan yang ditetapkan penulis maka penulis akan
melakukan tindakan siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada
siklus I.
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan karena hasil dari siklus I belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti, serta berdasarkan
evaluasi dari siklus I yang harus direfleksikan pada siklus berikutnya.
61
Siklus II dilakukan dalam empat tahap. Tahapan-tahapan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).
2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
3) Menyiapkan soal proyek bangun datar untuk dikerjakan siswa
dan merancang tes formatif bangun datar untuk mengetahui
kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus II dapat
diketahui.
4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun
datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati
aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi bangun
datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati
dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2015.
Pelaksanaan siklus II ini menggunakan model Project Based
Learning (PjBL) pada materi bangun datar segitiga dan trapesium
62
dengan waktu 2 35 menit. Langkah-langkah dalam
pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Guru mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan memeriksa
kerapian siswa dengan cara guru meminta siswa untuk berdiri
dan antara dua siswa saling berhadapan untuk saling memeriksa
kerapian dari teman yang berada dihadapannya, kemudian
apabila ada temannya yang kurang rapi bisasaling merapikan.
Kemudian guru meminta siswa duduk kembali dengan tenang
dan tanpa ada suara lagi.
2) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk membaca
basmalah bersama-sama.
3) Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa.
4) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang ada
di rumah siswa yang berbentuk segitiga dan trapesium. “Anak-
anak coba sebutkan benda yang ada di rumah kalian yang
berbentuk segitiga dan trapesium!”.
5) Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran.
6) Guru menunjukkan model bangun datar segitiga dan trapesium.
7) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang jenis
bangun datar segitiga dan trapesium serta sifat-sifatnya untuk
menggali pengetahuan awal siswa. “Anak-anak, dari model
bangun datar yang ibu bawa ini ayo coba sebutkan sifat-sifat
yang dimiliki setiap bangun!”. Siswa menyebutkan sifat-sifat
63
yang dimiliki setiap bangun datar yang ditunjukkan guru.
Misalnya: segitiga mempunyai 3 sisi, 3 sudut, dll.
8) Guru mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan
kelompoknya masing-masing.
9) Guru membagikan materi cara membuat bangun datar segitiga
dan trapesium.
10) Guru meminta siswa untuk menghasilkan proyek dengan
membuat bangun datar segitiga dan trapesium.
11) Setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan
dilakukan. Seperti: mencari informasi dari materi yang telah
diberikan guru, mendaftar bangun datar yang akan dibuat,
menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat proyek
(kertas karton, pensil, penggaris, dll.), menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki setiap anggota kelompok,
pembagian tugas antar anggota kelompok, menyelesaikan tugas
proyek yang diberikan guru. Pada siklus II ini aktivitas siswa
pada saat kerja secara kelompok sudah mengalami peningkatan
dari siklus sebelumnya. Setiap anggota kelompok telah
mendapatkan pembagian tugas, dapat mendaftar bangun datar
apa yang akan dibuat, dan semua sudah membawa peralatan
yang dibutuhkan untuk membuat proyek. Tetapi masih ada
anggota kelompok yang belum berani menyampaikan
pendapatnya.
64
12) Dari sifat-sifat bangun datar yang diketahui masing-masing
anggota kelompok pada saat kegiatan tanya jawab dan materi
tentang cara membuat bangun datar segitiga dan trapesium
yang diberikan oleh guru, misalnya segitiga mempunyai 3 sisi,
3 sudut, jumlah besar sudut 180 . Begitu juga dengan sifat-sifat
bangun datar trapesium. Dari sifat-sifat bangun datar tersebut
maka siswa akan dapat dengan mudah membuat bangun datar
sesuai dengan ukuran yang ditetapkan guru dan sesuai dengan
rencana yang telah disusun dari masing-masing kelompok.
13) Setiap anggota kelompok diminta untuk bekerjasama
menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
14) Guru memantau masing-masing kelompok dan mempersilahkan
siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.
15) Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas secara bergantian.
16) Guru mendampingi siswa mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu untuk
mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada
permasalahan yang tidak bisa dipecahkan oleh siswa, maka
guru harus membantu menyelesaikan masalah tersebut.
17) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan
hal-hal yang belum jelas.
65
18) Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.
19) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari.
Guru bertanya: “Anak-anak hari ini kita belajar tentang apa
saja?”, siswa menjawab: “Jenis bangun datar segitiga dan
trapesium beserta sifat-sifatnya”.
20) Guru memberikan umpan balik yaitu guru mengomentari hal-
hal yang terjadi dalam proses kegiatan belajar hari ini. Misalnya
komentar hal baik/buruk yang terjadi, mengomentari siswa
yang pemalu dan masih ada yang ramai sendiri agar pada
pertemuan berikutnya bisa lebih berani dan memperhatikan.
21) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya. “Pertemuan berikutnya kita akan belajar
tentang jenis bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan
lingkaran beserta sifat-sifatnya”.
22) Guru memberikan penguatan/ motivasi agar siswa lebih giat
belajar.
23) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan salam.
c. Pengamatan/ Observasi
Peneliti disini juga bertindak sebagai observer untuk
melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran
pada materi bangun datar melalui model Project Based Learning
(PjBL) yang mencakup:
66
1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat proses
pembelajaran bangun datar melalui model PjBL sedang
berlangsung. Menurut hasil pengamatan pada siklus II aktivitas
siswa meningkat dibanding pada siklus sebelumnya. Siswa
sudah mulai berperan aktif dan lebih mandiri dalam
menyelesaikan proyek. Pada saat kerja secara kelompok dalam
pembuatan bangun datar anggota kelompok sudah mulai
berperan aktif, namun masih ada yang ramai sendiri dan belum
mendapatkan pembagian tugas. Setiap kelompok sudah bisa
mendaftar bangun datar apa yang akan dibuat, anggota
kelompok sudah mengerti tentang sifat-sifat bangun datar yang
akan dibuat sehingga lebih mudah dalam menyelesaikannya.
Setiap kelompok berdiskusi dan saling mengoreksi bangun
datar yang dibuat oleh masing-masing anggota kelompok, jika
ada kesalahan maka anggota yang lain membantu
membenarkannya. Setiap anggota kelompok sudah bisa
membuat bangun datar sesuai dengan langkah-langkah. Rata-
rata setiap kelompok bisa menyelesaikan proyek sesuai dengan
waktu yang ditentukan oleh guru, tetapi masih ada beberapa
kelompok yang tertinggal dalam menyelesaikan proyek
tersebut dikarenakan ada anggota kelompok yang tidak
melaksanakan tugasnya dengan baik dan malah ramai sendiri.
67
2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran bangun
datar melalui model PjBL sedang berlangsung. Aktivitas guru
juga mengalami peningkatan dibanding siklus sebelumnya.
Guru mampu melaksanakan langkah-langkah dalam PjBL
secara urut dan sudah memberikan kesempatan siswa untuk
menyelesaikan proyek secara mandiri dan bersedia membantu
jika siswa mengalami kesulitan dan tidak bisa mengatasi
kesulitan tesebut. Dalam melaksanakan pembelajaran
menggunakan model PjBL pada siklus II ini hampir bisa selesai
dalam waktu menit.
e. Refleksi
Penelitian dikatakan berhasil apabila terdapat peningkatan
hasil belajar siswa dari siklus I. Hasil yang diperoleh pada siklus II
mengalami peningkatan yaitu pencapaian ketuntasan hasil belajar
siswa dengan nilai KKM sudah bertambah menjadi 21 siswa
yang tuntas dan 10 siswa yang lain belum tuntas. Rata-rata kelas
yang diperoleh pada siklus ini mencapai 74,09 dan presentase
ketuntasannya sudah bertambah menjadi 67,74%. Namun, masih
ada kelemahan yaitu:
1. Masih ditemukan beberapa siswa yang ramai sendiri dan tidak
memperhatikan pelajaran.
68
2. Pembagian tugas antar anggota kelompok belum bisa merata, masih
ada anggota kelompok yang mengandalkan siswa yang paling
pandai untuk mengerjakan proyeknya.
3. Masih ada kelompok yang mengalami kesulitan pada tahap
menyusun jadwal sehingga proyek tidak bisa selesai sesuai dengan
waktu yang ditentukan oleh guru.
4. Pada tahap monitoring, ada beberapa siswa yang kurang
memperhatikan ketika teman dari kelompok lain mempresentasikan
hasil proyeknya.
5. Pada tahap menguji hasil, masih ada siswa yang kesulitan dalam
menjawab soal.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut,
perbaikan yang harus dilakukan adalah:
1. Meningkatkan pengelolaan kelas.
2. Guru memberikan nasehat kepada masing-masing kelompok
untuk bekerjasama dalam menyelesaikan proyek, masing-
masing anggota kelompok harus mendapatkan pembagian
tugas.
3. Masing-masing kelompok harus bisa mengalokasikan waktu
untuk membuat proyek, misanya guru memberikan waktu 15
menit untuk menyelesaikan tiga bangun datar, jadi satu bangun
datar harus selesai dalam waktu 5 menit, selain itu guru harus
69
mendampingi siswa dalam pembuatan proyek dan lebih tegas
dalam pembatasan waktu.
4. Meningkatan motivasi siswa untuk memperhatikan siswa lain
yang sedang mempresentasikan hasil proyeknya dan meminta
siswa untuk mengoreksi hasil proyek dari kelompok lain.
5. Memberikan pendampingan pada siswa yang mengalami
kesulitan.
Adanya permasalahan-permasalahan dan belum tercapainya
indikator keberhasilan yang ditetapkan penulis yaitu presentase
sebanyak dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai
maka penulis akan melakukan tindakan siklus III untuk
memperbaiki hasil belajar pada siklus II.
3. Siklus III
Siklus III dilaksanakan karena hasil dari siklus II belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti, serta berdasarkan
evaluasi dari siklus II yang harus direfleksikan pada siklus berikutnya.
Siklus III dilakukan dalam empat tahap. Tahapan-tahapan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).
2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.
70
3) Menyiapkan soal proyek bangun datar untuk dikerjakan siswa
dan merancang tes formatif bangun datar untuk mengetahui
kemampuan siswa sehinggan hasil belajar pada siklus II dapat
diketahui.
4) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun
datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati
aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
5) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi bangun
datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati
dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus III dilaksanakan pada tanggal 11 Mei
2015. Pelaksanaan siklus III ini menggunakan model Project
Based Learning (PjBL) pada materi bangun datar belah ketupat,
layang-layang, dan lingkaran dengan waktu 2 35 menit.
Langkah-langkah dalam pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Guru mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan memeriksa
kerapian siswa dengan cara guru meminta siswa untuk berdiri
dan antara dua siswa saling berhadapan untuk saling
memeriksa kerapian dari teman yang berada dihadapannya,
kemudian apabila ada temannya yang kurang rapi bisasaling
71
merapikan. Kemudian guru meminta siswa duduk kembali
dengan tenang dan tanpa ada suara lagi.
2) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk membaca
basmalah bersama-sama.
3) Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa.
4) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang ada
di rumah siswa yang berbentuk belah ketupat, layang-layang
dan lingkaran. “Anak-anak coba sebutkan benda yang ada di
rumah kalian yang berbentuk belah ketupat, layang-layang, dan
lingkaran!”.
5) Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran.
6) Guru menunjukkan model bangun datar belah ketupat, layang-
layang, dan lingkaran.
7) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang jenis
bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran serta
sifat-sifatnya untuk menggali pengetahuan awal siswa. “Anak-
anak, dari model bangun datar yang ibu bawa ini ayo coba
sebutkan sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun!”. Siswa
menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki setiap bangun datar yang
ditunjukkan guru. Misalnya: belah ketupat mempunyai 4 sisi
yang sama panjang, memiliki 4 sudut, jumlah besar sudut ,
dll.
72
8) Guru mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan
kelompoknya masing-masing.
9) Guru membagikan materi cara membuat bangun datar belah
ketupat, layang-layang, dan lingkaran.
10) Guru meminta siswa untuk menghasilkan proyek dengan
membuat bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan
lingkaran.
11) Setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan
dilakukan. Seperti: mencari informasi dari materi yang telah
diberikan guru, mendaftar bangun datar yang akan dibuat,
menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat proyek
(kertas karton, pensil, penggaris, dll.), menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki setiap anggota kelompok,
pembagian tugas antar anggota kelompok, menyelesaikan tugas
proyek yang diberikan guru. Pada siklus III ini aktivitas siswa
pada saat kerja secara kelompok mengalami peningkatan dari
siklus sebelumnya. Setiap anggota kelompok sudah
mendapatkan pembagian tugas dan sudah bekerjasama dengan
baik dan dapat menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
12) Dari sifat-sifat bangun datar yang diketahui masing-masing
anggota kelompok pada saat kegiatan tanya jawab dan materi
tentang cara membuat bangun datar belah ketupat, layang-
73
layang, dan lingkaran yang diberikan oleh guru, misalnya belah
ketupat mempunyai 4 sisi, 4 sudut yang berbentuk siku-siku,
jumlah besar sudut . Begitu juga dengan sifat-sifat bangun
datar persegi panjang dan jajargenjang. Dari sifat-sifat bangun
datar tersebut maka siswa akan dapat dengan mudah membuat
bangun datar sesuai dengan ukuran yang ditetapkan guru dan
sesuai dengan rencana yang telah disusun dari masing-masing
kelompok.
13) Setiap anggota kelompok diminta untuk bekerjasama
menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
14) Guru memantau masing-masing kelompok dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.
15) Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas secara bergantian.
16) Guru mendampingi siswa mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok. Siswa diberikan kesempatan dahulu untuk
mengoreksi hasil pekerjaan setiap kelompok, apabila ada
permasalahan yang tidak bisa dipecahkan oleh siswa, maka
guru harus membantu menyelesaikan masalah tersebut.
17) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang belum jelas.
74
18) Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan dengan waktu yang ditentukan.
19) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari.
Guru bertanya: “Anak-anak hari ini kita belajar tentang apa
saja?”, siswa menjawab: “Jenis bangun datar belah ketupat,
layang-layang, dan lingkaran beserta sifat-sifatnya”.
20) Guru memberikan umpan balik yaitu guru mengomentari hal-
hal yang terjadi dalam proses kegiatan belajar hari ini.
Misalnya komentar hal baik/buruk yang terjadi, mengomentari
siswa yang pemalu dan masih ada yang ramai sendiri agar pada
pertemuan berikutnya bisa lebih berani dan memperhatikan.
21) Guru memberikan penguatan/ motivasi agar siswa lebih giat
belajar.
22) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan
salam.
c. Pengamatan/ Observasi
Peneliti disini juga bertindak sebagai observer untuk
melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran
pada materi bangun datar melalui model Project Based Learning
(PjBL) yang mencakup:
1) Mengamati aktivitas siswa, situasi dan kondisi kelas saat proses
pembelajaran bangun datar melalui model PjBL sedang
berlangsung. Aktivitas siswa pada siklus III ini sudah sangat
75
baik. Setiap anggota kelompok sudah bisa bekerjasama dengan
baik. Pembagian tugas antar anggota kelompok sudah merata,
semua anggota kelompok terlibat dalam pembuatan bangun
datar, pembuatan bangun datar sudah sesuai dengan langkah-
langkah sehingga setiap kelompok bisa menyelesaikan proyek
bangun datar sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh guru.
Semua siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, semua
siswa memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan ataupun
ketika teman dari kelompok lain sedang melakukan presentasi.
Banyak siswa yang sudah berani bertanya dan menyampaikan
pendapatnya.
2) Mengamati aktivitas guru saat proses pembelajaran bangun
datar melalui model PjBL sedang berlangsung. Aktivitas guru
pada siklus ini juga sudah sangat baik, dapat menjadi fasilitator
dan mengarahkan siswa dalam menyelesaikan proyek secara
mandiri. Guru dapat mengkondisikan siswa dari kegiatan awal,
kegiatan inti sampai kegiatan akhir.Dan pembelajaran
menggunakan model PjBL ini dapat selesai dalam waktu
menit.
Hasil perolehan nilai sudah mencapai standar KKM dan
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan penulis,
yaitu 96,77% siswa mencapai nilai ≥70 atau sebanyak 30 siswa.
Sedangkan 3,23% siswa atau 1 siswa belum mencapai nilai 70. Hal
76
ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan sudah mencapai
hasil yang optimal. Untuk itu tidak perlu ditindak lanjuti dengan
memberikan perbaikan kepada siswa baik secara individual
maupun klasikal.
Berdasarkan hasil dari siklus III ini dapat diketahui bahwa
model Project Based Learning (PjBL)yang dilaksanakan dapat
mencapai hasil yang optimal. Hasil belajar siswa menjadi
meningkat dan siswa menjadi senang untuk berkerjasama serta
menjadi terampil dalam mengungkapkan pendapatnya.
77
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus
Pembelajaran yang dilakukan di MI Asas Islam Kalibening sebelum
dilakukan penelitian yaitu pembelajaran masih berpusat pada guru, model
pembelajaran kurang dikemas dengan baik dan menarik, dan kurangnya
minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika sehingga hasil
pembelajaran di MI Asas Islam Kalibening masih kurang memuaskan.
Berdasarkan pengamatan terhadap siswa kelas V sebelum
dilaksanakan penelitian menunjukkan bahwa masih rendahnya
kemampuan siswa terhadap materi bangun datar. Hal ini dapat dibuktikan
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Ketuntasan Nilai Kelas V Tahap Pra Siklus
No. Kategori Frekuensi Presentase
1. Tuntas 10 32,26%
2. Belum Tuntas 21 67,74%
Jumlah 31 100%
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa siswa MI Asas Islam Kalibening
yang tuntas dengan nilai di atas KKM berjumlah 10 siswa dengan
persentase 32,26% dan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM
78
berjumlah 21 siswa dengan persentase 67,74%. Hal ini menunjukkan
bahwa pembelajaran matematika materi bangun datar di MI Asas Islam
Kalibening memerlukan perbaikan pembelajaran melalui modelProject
Based Learning (PjBL) sehingga hasil yang diperoleh siswa dapat
memuaskan.
Model Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran
yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa
untuk belajar tentang cara berpikir kritis, bekerja secara kolaboratif, dan
keterampilan memecahkan masalah sebagai tantangan atau pertanyaan
yang harus dijawab, serta mengelola waktunya sendiri untuk dapat
menyelesaikan atau menghasilkan suatu proyek.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 07 Mei 2015
dengan jumlah siswa yang hadir ada 31 anak. Siklus I dilaksanakan
dalam empat tahap, tahapan-tahapan tersebut antara lain:
a. Perencanaan
Langkah pertama yang dilakukan sebelum melaksanakan
penelitian adalah menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).
Selanjutnya menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran
siswa, menyiapkan soal proyek untuk dikerjakan siswa secara
79
kelompok, serta merancang tes formatif bangun datar untuk
mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus I
dapat diketahui.
Menyiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun
datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati
aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran. Peneliti juga
tidak lupa menyiapkan lembar pengamatan guru pada materi
bangun datar melalui model PjBL yang digunakan untuk
mengamati dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan
Proses pembelajaran pada siklus I pada materi bangun datar
melalui model PjBL dapat dijelaskan sebagai berikut: pertama
yang dilakukan adalah guru mengkondisikan siswa, mengucapkan
salam, dan mengajak siswa untuk membaca basmalah bersama-
sama, menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Setelah itu
melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa
mengenai bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang.
Kemudian menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran bangun
datar.
Guru menunjukkan model bangun datar persegi, persegi
panjang, dan jajargenjang, melakukan tanya jawab dengan siswa
80
tentang jenis bangun datar tersebut beserta sifat-sifatnya.
Kemudian mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan
kelompoknya masing-masing, dan siswa berkumpul dengan
kelompoknya yang pertemuan sebelumnya telah dibagi.
Guru membagikan materi cara membuat bangun datar
persegi, persegi panjang, dan jajargenjang. Guru meminta siswa
untuk menghasilkan proyek dengan membuat bangun datar
tersebut. Setelah itu setiap kelompok diminta untuk mendaftar
pekerjaan yang akan dilakukan, seperti: mencari informasi dari
materi yang telah diberikan guru, mendaftar bangun datar yang
akan dibuat, menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat
proyek (kertas karton, pensil, penggaris, dll.), menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki setiap anggota kelompok, pembagian
tugas antar anggota kelompok, menyelesaikan tugas proyek yang
diberikan guru. Setiap anggota kelompok diminta untuk
bekerjasama menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu
yang ditentukan. Guru memantau masing-masing kelompok dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya ke
depan kelas secara bergantian, selanjutnya guru mendampingi
siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok yang maju. Setelah
semua kelompok mempresentasikan hasil proyeknya guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum
81
jelas. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu
habis, lembar evaluasi dikumpulkan di meja guru.
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang dipelajari. Setelah itu guru memberikan umpan balik
atau komentar mengenai proses pembelajaran, memberikan
motivasi kepada siswauntuk rajin belajar, kemudian menutup
pelajaran dengan doa dan salam.
c. Pengamatan/ Obeservasi
Proses pelaksanaan pembelajaran bangun datar melalui
model PjBL dapat diperkuat melalui rekapitulasi hasil pengamatan
siswa, pengamatan guru, hasil tes formatif, dan hasil penilaian
proyek yang dikerjakan siswa secara kelompok. hasil pengamatan
siswa dan guru dijadikan sebagai tambahan informasi bahwa
penggunaan model PjBL dapat meningkatkan hasil belajar dan
dapat menggali pengetahuan siswa. Hasil rekapitulasi data tersebut
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
No. Tahap Skor
Jumlah 0 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 1 1 0 1 7
2. Kegiatan Inti 0 4 3 2 2 24
3. Kegiatan Akhir 0 0 1 1 0 5
Jumlah 36
Rata-rata 2,25
82
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
Rekapitulasi data pengamatan siswa (instrumen di Lampiran
4) di atas dapat diketahui bahwa pengamatan terhadap aktivitas
siswa pada materi bangun datar melalui PjBL siklus I diperoleh
skor rata-rata 2,25 pada kategori cukup. Siswa masih beradaptasi
dengan penggunaan model Project Based Learning (PjBL),
sehingga siswa belum sepenuhnya aktif dalam pembelajaran.
Hasil pengamatan aktivitas guru (Instrumen di Lampiran 7)
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.3 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I
No. Tahap Skor
Jumlah 0 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 2 0 1 0 5
2. Kegiatan Inti 0 1 3 4 4 35
3. Kegiatan Akhir 0 1 2 0 0 5
Jumlah 45
Rata-rata 2,5
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
83
Aktivitas guru pada rekapitulasi pada tabel 4 dapat diperoleh
skor rata-rata 2,5 pada kategori baik. Pada siklus I ini guru masih
beradaptasi dengan penggunaan model Project Based Learning
(PjBL). Data untuk nilai hasil evaluasi siswa dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Siklus I
No. Nama Nilai Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1. M. Ahsin Ubaidillah 58 Belum Tuntas
2. Atania Rusda 70 Tuntas
3. Atina Khutrotun Nadia 55 Belum Tuntas
4. Ahmad Dlyaudin Ilmi 48 Belum Tuntas
5. Iffa Rosyana 64 Belum Tuntas
6. Indaha Nawaya Kafabina 80 Tuntas
7. Izul Muslimi Salasi 58 Belum Tuntas
8. M. Robbit Lubabal K. 54 Belum Tuntas
9. Nidaul Silvina Ayu S. 65 Belum Tuntas
10. Thuba Maarisatul C. 70 Tuntas
11. Unsiyah Nuzula 70 Tuntas
12. Yasmin Kamila R. A 78 Tuntas
13. A. Mauludin Dzulfikar 60 Belum Tuntas
14. Idha Fitriyani 81 Tuntas
15. Dita Chairunnisa S. P 66 Belum Tuntas
16. Alifia Putri N. H 64 Belum Tuntas
17. Salman Bakti Arifian 68 Belum Tuntas
18. Adinda isna A. 80 Tuntas
19. A. Bagas Chusni 54 Belum Tuntas
20. Bunayya Sofia Zaskia 54 Belum Tuntas
84
(1) (2) (3) (4)
21. Chayyin Tazkia A. 64 Belum Tuntas
22. Darris Zumroda M. 56 Belum Tuntas
23. Fatimah Sekar Ayyasi 52 Belum Tuntas
24. Ita Tazkiyatul H. 72 Tuntas
25. M. Arif Cahyo 48 Belum Tuntas
26. M. Husain Ubaidillah 48 Belum Tuntas
27. Putri Aulia Dewi 68 Belum Tuntas
28. Tuhfatussalma 54 Belum Tuntas
29. Vira Ahlis Hikmawati 70 Tuntas
30. Geren Yudha Pratama 64 Belum Tuntas
31. Happy Fatika Sari 77 Tuntas
Jumlah 1970
Rata-rata 63,55
KKM: 70
Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I baru mencapai
63,55 dengan siswa yang tuntas sejumlah 10 anak, sehingga
persentase ketuntasan dari penelitian siklus I dapat dihitung dengan
rumus:
Jadi perolehan ketuntasan belajar pada siklus I adalah 32,26%
dari jumlah siswa.
85
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Proyek Siklus I
Kelompok
Jenis Bangun Datar
Jumlah Rata-
rata Persegi Persegi
Panjang Jajargenjang
1 70 60 50 180 60
2 70 70 50 190 63,33
3 60 50 50 160 53,33
4 70 70 50 190 63,33
5 70 70 60 200 66,67
6 70 70 50 190 63,33
Berdasarkan data di atas, perolehan nilai proyek dari setiap
kelompok belum memuaskan. Nilai rata-rata pembuatan proyek
dari setiap kelompokpun belum mencapai nilai
d. Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran
pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan kelemahan
pembelajaran sebagai berikut:Siswa masih belum bisa mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model PjBL dengan baik,
dikarenakan masih beradaptasi dengan model pembelajaran yang
baru. Pada langkah PjBL yang masih lemah yaitu pada tahap
penentuan pertanyaan mendasar, masih banyak siswa yang
bersikap pasif ketika tanya jawab dengan guru. Pada tahap
menyusun jadwal, masih banyak kelompok yang belum bisa
mengoptimalkan waktu sehingga proyek tidak selesai sesuai
dengan waktu yang ditentukan. Pada tahap monitoring, masih
banyak siswa yang belum memperhatikan teman yang sedang
86
melakukan presentasi. Pada tahap evaluasi pengalaman atau pada
saat mempresentasikan hasil proyeknya di depan kelas, siswa
masih malu dan malah saling tunjuk siapa yang akan
mempresentasikannya.
Nilai yang diperoleh siswa pada siklus I belum memuaskan
karena baru 10 siswa dari 31 siswa yang dinyatakan tuntas dengan
indikator keberhasian yang ditentukan peneliti sebesar rata-
rata yang diperoleh pada siklus I ini adalah 63,55 dan dengan
persentase ketuntasan baru mencapai 32,26%.
Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus berikutnya yaitu:
guru harus lebih tegas ketika menasehati siswa yang ramai, dan
lebih mengarahkan siswa ketika kerja secara kelompok. Guru harus
lebih tegas dalam pembatasan waktu ketika setiap kelompok
menyelesaikan proyeknya. Selain itu guru memberikan motivasi
dan nasehat kepada siswa untuk saling bekerjasama agar
mendapatkan hasil yang maksimal, serta guru meminta siswa untuk
tidak takut menanyakan hal yang belum jelas.
2. Siklus II
Hasil penelitian pada siklus I belum memuaskan dan belum
mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan peneliti, maka
dilanjutkan dalam siklus II yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal
87
09 Mei 2015, dengan jumlah siswa 31 anak. Tahapan-tahapan pada
siklus ini adalah:
a. Perencanaan
Yang dilakukan dalam melaksanakan siklus II adalah
menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bangun
datar melalui model Project Based Learning (PjBL). Selanjutnya
menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa,
menyiapkan soal proyek untuk dikerjakan siswa secara kelompok,
serta merancang tes formatif bangun datar untuk mengetahui
kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus II dapat
diketahui.
Menyiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun
datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati
aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran. Peneliti juga
tidak lupa menyiapkan lembar pengamatan guru pada materi
bangun datar melalui model PjBL yang digunakan untuk
mengamati dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan
Proses pembelajaran pada siklus II pada materi bangun datar
melalui model PjBL dapat dijelaskan sebagai berikut: pertama
yang dilakukan adalah guru mengkondisikan siswa, mengucapkan
88
salam, dan mengajak siswa untuk membaca basmalah bersama-
sama, menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Setelah itu
melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa
mengenai bangun datar segitiga dan trapesium. Kemudian
menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran bangun datar.
Guru menunjukkan model bangun datar segitiga dan
trapesium, melakukan tanya jawab dengan siswa tentang jenis
bangun datar tersebut beserta sifat-sifatnya. Kemudian
mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan kelompoknya
masing-masing, dan siswa berkumpul dengan kelompoknya yang
pertemuan sebelumnya telah dibagi.
Guru membagikan materi cara membuat bangun datar
segitiga dan trapesium. Guru meminta siswa untuk menghasilkan
proyek dengan membuat bangun datar tersebut. Setelah itu setiap
kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan yang akan dilakukan,
seperti: mencari informasi dari materi yang telah diberikan guru,
mendaftar bangun datar yang akan dibuat, menyiapkan peralatan
yang digunakan untuk membuat proyek (kertas karton, pensil,
penggaris, dll.), menunjukkan pengetahuan yang dimiliki setiap
anggota kelompok, pembagian tugas antar anggota kelompok,
menyelesaikan tugas proyek yang diberikan guru. Setiap anggota
kelompok diminta untuk bekerjasama menyelesaikan tugas dari
guru sesuai dengan waktu yang ditentukan. Guru memantau
89
masing-masing kelompok dan mempersilahkan siswa untuk
bertanya jika ada kesulitan.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya ke
depan kelas secara bergantian, selanjutnya guru mendampingi
siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok yang maju. Setelah
semua kelompok mempresentasikan hasil proyeknya guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum
jelas. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk
dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu
habis, lembar evaluasi dikumpulkan di meja guru.
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang dipelajari. Setelah itu guru memberikan umpan balik
atau komentar mengenai proses pembelajaran, memberikan
motivasi kepada siswa untuk rajin belajar, kemudian menutup
pelajaran dengan doa dan salam.
c. Pengamatan/ Observasi
Proses pelaksanaan pembelajaran bangun datar melalui
model PjBL dapat diperkuat melalui rekapitulasi hasil pengamatan
siswa, pengamatan guru, hasil tes formatif, dan hasil penilaian
proyek yang dikerjakan siswa secara kelompok. hasil pengamatan
siswa dan guru dijadikan sebagai tambahan informasi bahwa
penggunaan model PjBL dapat meningkatkan hasil belajar dan
90
dapat menggali pengetahuan siswa. Hasil rekapitulasi data tersebut
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.6 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
No. Tahap Skor
Jumlah 0 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 0 1 1 1 9
2. Kegiatan Inti 0 0 3 5 3 33
3. Kegiatan Akhir 0 0 0 2 0 6
Jumlah 48
Rata-rata 3
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
Rekapitulasi data pengamatan siswa (instrumen di Lampiran
5) di atas dapat diketahui bahwa pengamatan terhadap aktivitas
siswa pada materi bangun datar melalui PjBL siklus II diperoleh
skor rata-rata 3 pada kategori baik. Siswa sudah mulai berperan
aktif dalam pembelajaran bangun datar dengan menggunakan
model Project Based Learning (PjBL). Sedangkan hasil
pengamatan guru (instrumen di Lampiran 8) dapat dilihat pada
rekapitulasi data di bawah ini:
91
Tabel 4.7 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II
No. Tahap Skor
Jumlah 0 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 0 2 1 0 7
2. Kegiatan Inti 0 0 1 7 4 39
3. Kegiatan Akhir 0 0 2 1 0 7
Jumlah 53
Rata-rata 2,94
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
Aktivitas guru pada siklus II ini mengalami peningkatan yaitu
skor rata-rata yang diperoleh 2,94 pada kategori baik. Sedangkan
perolehan nilai bangun datar pada siklus II dapat dilihat sebagai
berikut:
Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Siklus II
No. Nama Nilai Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1. M. Ahsin Ubaidillah 65 Belum Tuntas
2. Atania Rusda 72 Tuntas
3. Atina Khutrotun Nadia 64 Belum Tuntas
4. Ahmad Dlyaudin Ilmi 78 Tuntas
5. Iffa Rosyana 69 Belum Tuntas
6. Indaha Nawaya Kafabina 96 Tuntas
7. Izul Muslimi Salasi 78 Tuntas
8. M. Robbit Lubabal K. 65 Belum Tuntas
92
(1) (2) (3) (4)
9. Nidaul Silvina Ayu S. 72 Tuntas
10. Thuba Maarisatul C. 72 Tuntas
11. Unsiyah Nuzula 84 Tuntas
12. Yasmin Kamila R. A 90 Tuntas
13. A. Mauludin Dzulfikar 70 Tuntas
14. Idha Fitriyani 84 Tuntas
15. Dita Chairunnisa S. P 77 Tuntas
16. Alifia Putri N. H 72 Tuntas
17. Salman Bakti Arifian 85 Tuntas
18. Adinda isna A. 90 Tuntas
19. A. Bagas Chusni 64 Belum Tuntas
20. Bunayya Sofia Zaskia 78 Tuntas
21. Chayyin Tazkia A. 64 Belum Tuntas
22. Darris Zumroda M. 70 Tuntas
23. Fatimah Sekar Ayyasi 94 Tuntas
24. Ita Tazkiyatul H. 78 Tuntas
25. M. Arif Cahyo 54 Belum Tuntas
26. M. Husain Ubaidillah 56 Belum Tuntas
27. Putri Aulia Dewi 70 Tuntas
28. Tuhfatussalma 60 Belum Tuntas
29. Vira Ahlis Hikmawati 72 Tuntas
30. Geren Yudha Pratama 64 Belum Tuntas
31. Happy Fatika Sari 90 Tuntas
Jumlah 2297
Rata-rata 74,09
KKM: 70
Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus IImengalami
peningkatan, rata-rata yang diperoleh adalah 74,09 dengan siswa
93
yang tuntas sejumlah 21 anak, sehingga persentase ketuntasan dari
penelitian siklus II dapat dihitung dengan rumus:
Jadi perolehan ketuntasan belajar pada siklus II adalah
67,74% dari jumlah siswa. Sedangkan data perolehan nilai proyek
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Proyek Siklus II
Kelompok Jenis Bangun Datar
Jumlah Rata-rata Segitiga Trapesium
1 70 63,33 133,33 66,665
2 50 76,67 126,67 63,34
3 67,5 73,33 140,83 70,42
4 50 73,33 123,33 61,67
5 62,5 73,33 135,83 67,92
6 70 73,33 143,33 71,67
Hasil nilai proyek yang diperoleh setiap kelompok meningkat
dibanding siklus sebelumnya, tetapi masih banyak kelompok yang
mendapat nilai rata-rata .
94
d. Refleksi siklus II
Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini sudah
menunjukkan perubahan yang baik, banyak siswa yang sudah
berani bertanya jika ada kesulitan, berani menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru, dan sudah berani mengeluarkan
pendapatnya pada saat kerja secara kelompok. Permasalahan yang
masih sulit diperbaiki pada siklus ini yaitu tentang pembagian
tugas antar anggota kelompok pada saat menyelesaikan proyek,
masih ada anggota kelompok yang ramai sendiri dan
mengandalkan teman yang paling pandai untuk menyelesaikan
tugas proyeknya. Selain itu pada tahap menyusun jadwal, masih
ada beberapa kelompok yang belum bisa menyelesaikan proyek
sesuai dengan waktu yang ditentukan dikarenakan kurangnya
kerjasama antar anggota kelompok tersebut. Pada tahap
monitoring, ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan ketika
teman dari kelompok lain mempresentasikan hasil proyeknya. Pada
tahap menguji hasil, masih ada siswa yang kesulitan dalam
menjawab soal.
Rekapitulasi yang diperoleh dari data nilai di atas dapat
dilihat pencapaian ketuntasan hasil belajar siswa dengan nilai
KKM sudah bertambah menjadi 21 siswa yang tuntas dan 10
siswa yang lain masih mendapat nilai di bawah KKM. Perolehan
95
rata-rata kelas mencapai 74,09 dan persentase ketuntasannya sudah
bertambah menjadi 67,74%.
Perbaikan yang dilakukan pada siklus berikutnya yaitu guru
harus memotivasi dan memberikan nasehat kepada siswa untuk
saling bekerjasama dalam pembuatan proyek tersebut. Pembagian
tugas harus merata pada semua anggota kelompok. Dengan begitu
proyek dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan dan
hasil belajar siswapun dapat meningkat. Selain itu guru juga
memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan
saat proses pembelajaran berlangsung.
3. Siklus III
Siklus III dilaksanakan karenahasil dari siklus sebelumnya belum
mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti. Siklus
III dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 Mei 2015 dengan jumlah
siswa 31 anak. Tahapan-tahapan dalam siklus III adalah sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL).
Selanjutnya menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran
siswa, menyiapkan soal proyek untuk dikerjakan siswa secara
kelompok, serta merancang tes formatif bangun datar untuk
96
mrngrtahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus I
dapat diketahui.
Menyiapkan lembar pengamatan siswa pada materi bangun
datar melalui model PjBL yang digunakan untuk mengamati
aktivitas atau kegiatan siswa pada saat pembelajaran. Peneliti juga
tidak lupa menyiapkan lembar pengamatan guru pada materi
bangun datar melalui model PjBL yang digunakan untuk
mengamati dan mengetahui kegiatan guru pada saat pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan
Proses pembelajaran pada siklus III pada materi bangun datar
melalui model PjBL dapat dijelaskan sebagai berikut: pertama
yang dilakukan adalah guru mengkondisikan siswa, mengucapkan
salam, dan mengajak siswa untuk membaca basmalah bersama-
sama, menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa. Setelah itu
melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa
mengenai bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan
lingkaran. Kemudian menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran bangun datar.
Guru menunjukkan model bangun datar belah ketupat,
layang-layang, dan lingkaran, melakukan tanya jawab dengan
siswa tentang jenis bangun datar tersebut beserta sifat-sifatnya.
97
Kemudian mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan
kelompoknya masing-masing, dan siswa berkumpul dengan
kelompoknya yang pertemuan sebelumnya telah dibagi.
Guru membagikan materi cara membuat bangun datar nelah
ketupat, layang-layang, dan lingkaran. Guru meminta siswa untuk
menghasilkan proyek dengan membuat bangun datar tersebut.
Setelah itu setiap kelompok diminta untuk mendaftar pekerjaan
yang akan dilakukan, seperti: mencari informasi dari materi yang
telah diberikan guru, mendaftar bangun datar yang akan dibuat,
menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat proyek
(kertas karton, pensil, penggaris, dll.), menunjukkan pengetahuan
yang dimiliki setiap anggota kelompok, pembagian tugas antar
anggota kelompok, menyelesaikan tugas proyek yang diberikan
guru. Setiap anggota kelompok diminta untuk bekerjasama
menyelesaikan tugas dari guru sesuai dengan waktu yang
ditentukan. Guru memantau masing-masing kelompok dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan.
Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya ke
depan kelas secara bergantian, selanjutnya guru mendampingi
siswa mengoreksi pekerjaan setiap kelompok yang maju. Setelah
semua kelompok mempresentasikan hasil proyeknya guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum
jelas. Guru membagikan lembar evaluasi kepada siswa untuk
98
dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan. Setelah waktu
habis, lembar evaluasi dikumpulkan di meja guru.
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang dipelajari. Setelah itu guru memberikan umpan balik
atau komentar mengenai proses pembelajaran, memberikan
motivasi kepada siswa untuk rajin belajar, guru membagikan
angket umpan balik mengenai pembelajaran bangun datar melalui
model PjBL, kemudian menutup pelajaran dengan doa dan salam.
c. Pengamatan/ Observasi
Berikut adalah data yang diperoleh dalam pengamatan
aktivitas siswa pada siklus III:
Tabel 4.10 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus III
No. Tahap Skor
Jumlah 0 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 0 0 1 2 11
2. Kegiatan Inti 0 0 0 6 5 38
3. Kegiatan Akhir 0 0 0 1 1 7
Jumlah 56
Rata-rata 3,5
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
99
Rekapitulasi data pengamatan siswa (instrumen di Lampiran
6) di atas dapat diketahui bahwa pengamatan terhadap aktivitas
siswa pada materi bangun datar melalui PjBL siklus IIImeningkat
dan diperoleh skor rata-rata 3,5 pada kategori sangat baik. Maka
kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat dikatakan
sangat baikdari kegiatan awal hingga akhir pada mata pelajaran
matematika materi bangun datar melalui model Project Based
Learning (PjBL). Sedangkan hasil pengamatan guru (instrumen di
Lampiran 9) dapat dilihat pada rekapitulasi data di bawah ini:
Tabel 4.11 Rekapitulasi Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Siklus III
No. Tahap Skor
Jumlah 0 1 2 3 4
1. Kegiatan Awal 0 0 0 2 1 10
2. Kegiatan Inti 0 0 0 6 6 42
3. Kegiatan Akhir 0 0 1 1 1 8
Jumlah 60
Rata-rata 3,3
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus III
diperoleh rata-rata 3,3 pada kategori sangat baik. Maka
kemampuan guru dapat dikatakan sangat baik dalam mengajar
100
materi bangun datar melalui model Project Based Learning
(PjBL). Sedangkan perolehan nilai hasil belajar bangun datar pada
siklus III dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 4.12 Hasil Tes Formatif Siklus III
No. Nama Nilai Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1. M. Ahsin Ubaidillah 70 Tuntas
2. Atania Rusda 86 Tuntas
3. Atina Khutrotun Nadia 70 Tuntas
4. Ahmad Dlyaudin Ilmi 92 Tuntas
5. Iffa Rosyana 74 Tuntas
6. Indaha Nawaya Kafabina 95 Tuntas
7. Izul Muslimi Salasi 90 Tuntas
8. M. Robbit Lubabal K. 92 Tuntas
9. Nidaul Silvina Ayu S. 80 Tuntas
10. Thuba Maarisatul C. 91 Tuntas
11. Unsiyah Nuzula 100 Tuntas
12. Yasmin Kamila R. A 92 Tuntas
13. A. Mauludin Dzulfikar 87 Tuntas
14. Idha Fitriyani 92 Tuntas
15. Dita Chairunnisa S. P 80 Tuntas
16. Alifia Putri N. H 81 Tuntas
17. Salman Bakti Arifian 90 Tuntas
18. Adinda isna A. 95 Tuntas
19. A. Bagas Chusni 70 Tuntas
20. Bunayya Sofia Zaskia 90 Tuntas
21. Chayyin Tazkia A. 70 Tuntas
22. Darris Zumroda M. 81 Tuntas
101
(1) (2) (3) (4)
23. Fatimah Sekar Ayyasi 100 Tuntas
24. Ita Tazkiyatul H. 90 Tuntas
25. M. Arif Cahyo 62 Belum Tuntas
26. M. Husain Ubaidillah 74 Tuntas
27. Putri Aulia Dewi 80 Tuntas
28. Tuhfatussalma 72 Tuntas
29. Vira Ahlis Hikmawati 86 Tuntas
30. Geren Yudha Pratama 70 Tuntas
31. Happy Fatika Sari 100 Tuntas
Jumlah 2602
Rata-rata 83,94
KKM: 70
Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus III juga mengalami
peningkatan, rata-rata yang diperoleh adalah 83,94 dengan siswa
yang tuntas sejumlah 30 anak, sehingga persentase ketuntasan dari
penelitian siklus III dapat dihitung dengan rumus:
Jadi perolehan persentase ketuntasan belajar pada siklus III
adalah 96,77% dari jumlah siswa. Persentase ketuntasan pada
setiap siklus mengalami peningkatan.
102
Hasil penilaian proyek antar kelompok dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.13 Hasil penilaian Proyek Siklus III
Kelompok
Jenis Bangun Datar
Jumlah Rata-rata Belah
Ketupat
Layang-
layang Lingkaran
1 60 70 80 210 70
2 70 80 80 230 76,67
3 70 80 80 230 76,67
4 80 70 80 230 76,67
5 70 60 80 210 70
6 70 70 80 220 73,33
Hasil penilaian proyek pada siklus III ini juga mengalami
peningkatan dibanding siklus sebelumnya. Semua kelompok sudah
mencapai rata-rata pada penilaian proyek yang dihasilkan.
Proses pembelajaran pada siklus III ini sudah berlangsung
dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari guru yang yang sudah
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model PjBL
dengan baik dan dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang terus
meningkat pada setiap siklus. Persentase ketuntasan yang diperoleh
pada siklus III sudah mencapai 96,77% dengan rata-rata kelas
83,94 dan nilai siswa sudah mencapai indikator keberhasilan yang
telah ditetapkan peneliti.
Siklus III masih ada satu siswa yang belum tuntas tetapi
indikator keberhasilan secara klasikal yang ditentukan peneliti
103
sudah tercapai yaitu siswa sudah tuntas pada materi
bangun datar melalui model PjBL, sehingga tidak perlu dilakukan
penelitian lagi. Untuk siswa yang belum tuntas sebaiknya diberikan
soal latihan mngenai bangun datar, dengan banyak latihan
diharapkan hasil belajar siswa tersebut dapat meningkat.
C. Pembahasan
Hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan orang
berubah dalam perilaku, sikap, dan kemampuannya (Sam’s, 2010: 34)
sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 250-251) hasil belajar
merupakan hasil proses belajar. Hasil belajar dengan menggunakan model
PjBL dipengaruhi oleh proses belajarnya seperti yang diungkapkan
Thomas (dalam Made Wena, 2011: 144) bahwa pembelajaran berbasis
proyek adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan
sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian , interpretasi,
sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Berdasarkan hasil penelitian pada pelajaran matematika materi
bangun datar melalui model Project Based Learning (PjBL) ternyata dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya
nilai evaluasi dari setiap siklusnya, serta meningkatnya jumlah siswa yang
dapat mencapai nilai ketuntasan minimal yang ditentukan peneliti.
Anggota kelompok masih terlihat bingung dalam menyelesaikan
proyek pada siklus I, setiap kelompok belum bisa menyusun perencanaan
proyek yang akan dibuat, masih banyak anggota kelompok yang tidak
104
mendapatkan pembagian tugas sehingga penyelesaian proyek dikerjakan
oleh beberapa siswa saja dan mengakibatkan proyek tidak selesai sesuai
dengan waktu yang ditentukan oleh guru. Siklus ke II aktivitas siswa
meningkat dibanding pada siklus sebelumnya. Siswa sudah mulai berperan
aktif dan lebih mandiri dalam menyelesaikan proyek, pembagian tugas
anggota kelompokpun sudah merata, tetapi masih ada siswa yang belum
berani untuk menyampaikan pendapatnya.
Siklus ke III dari pertanyaan mendasar yang diberikan guru, setiap
kelompok sudah bisa menyusun perencanaan proyek yang akan dibuat dan
setiap anggota kelompok sudah mendapatkan pembagian tugas. Setiap
kelompok menyusun jadwal sehingga proyek dapat selesai sesuai waktu
yang ditentukan oleh guru. Siswa melakukan kegiatan monitoring yakni
memperhatikan dan mengoreksi hasil proyek yang dipresentasikan oleh
setiap kelompok. Siswa melakukan evaluasi pengalaman yakni berani
mempresentasikan hasil proyeknya, mengoreksi hasil proyek dari
kelompok lain, dan berani mengeluarkan pendapatnya. Dengan kerjasama
antar anggota kelompok maka penyelesaian proyek bangun datar
menggunakan model PjBL akan menghasilkan hasil yang baik. Hasil
belajar siswa yang meningkat setiap siklusnya dapat dibuktikan dengan
rekapitulasi data sebagai berikut:
105
Tabel 4.14 Peningkatan Nilai Tes Formatif Siswa
No. Nama Siswa Siklus I Siklus II Siklus III
1 M. Ahsin Ubaidillah (A) 58 65 70
2 Atania Rusda (B) 70 72 86
3 Atina Khutrotun Nadia (C) 55 64 70
4 Ahmad Dlyaudin Ilmi (D) 48 78 92
5 Iffa Rosyana (E) 64 69 74
6 Indaha Nawaya Kafabina (F) 80 96 95
7 Izul Muslimi Salasi (G) 58 78 90
8 M. Robbit Lubabal K. (H) 54 65 92
9 Nidaul Silvina Ayu S. (I) 65 72 80
10 Thuba Maarisatul C. (J) 70 72 91
11 Unsiyah Nuzula (K) 70 84 100
12 Yasmin Kamila R. A (L) 78 90 92
13 A. Mauludin Dzulfikar (M) 60 70 87
14 Idha Fitriyani (N) 81 84 92
15 Dita Chairunnisa S. P (O) 66 77 80
16 Alifia Putri N. H (P) 64 72 81
17 Salman Bakti Arifian (Q) 68 85 90
18 Adinda isna A. (R) 80 90 95
19 A. Bagas Chusni (S) 54 64 70
20 Bunayya Sofia ZasKia (T) 54 78 90
21 Chayyin Tazkia A. (U) 64 64 70
22 Darris Zumroda M. (V) 56 70 81
23 Fatimah Sekar Ayyasi (W) 52 94 100
24 Ita Tazkiyatul H. (X) 72 78 90
25 M. Arif Cahyo (Y) 48 54 62
26 M. Husain Ubaidillah (Z) 48 56 74
27 Putri Aulia Dewi (AA) 68 70 80
28 Tuhfatussalma (BB) 54 60 72
29 Vira Ahlis Hikmawati (CC) 70 72 86
30 Geren Yudha Pratama (DD) 64 64 70
31 Happy Fatika Sari (EE) 77 90 100
Jumlah 1970 2297 2602
Rata-rata 63,55 74,09 83,94
106
Sejak siklus II hasil belajar siswa rata-rata sudah melebihi standar
KKM individu yakni 70 dengan nilai rata-rata sebesar 74,09. Bahkan nilai
rata-rata pada siklus III sebesar 83,94 telah melebihi standar KKM
nasional yakni 75. Rekapitulasi data perolehan nilai siswa dari siklus I, II,
dan III di atas dapat digambarkan perubahan perolehan nilai dengan
gambar diagram di bawah ini.
Gambar 4.1 Perubahan Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan data tabel atau diagram di atas dapat diketahui
bahwa hasil belajar siswa meningkat pada tiap siklusnya. Pada
siklus I nilai evaluasi menunjukkan bahwa rata-rata kelas baru
mencapai 63,55 dengan siswa yang tuntas dengan nilai baru
mencapai 10 siswa dan siswa yang mendapat nilai ada 21
siswa. Yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
yang belum tuntas adalah guru harus lebih tegas ketika menasehati
siswa yang ramai, dan lebih mengarahkan siswa ketika kerja secara
kelompok. Guru harus lebih tegas dalam pembatasan waktu ketika
0
20
40
60
80
100
120
A C E G I K M O Q S U W Y AA CC EE
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
107
setiap kelompok menyelesaikan proyeknya. Selain itu guru
memberikan motivasi dan nasehat kepada siswa untuk saling
bekerjasama agar mendapatkan hasil yang maksimal, serta guru
meminta siswa untuk tidak takut menanyakan hal yang belum jelas.
Kerjasama antar anggota kelompok dan perhatian siswa di dalam
kelas pada siklus II diharapkan dapat berjalan dengan baik,
sehingga siswa yang belum tuntas dapat meningkatkan hasil
belajarnya dan siswa yang sudah tuntas dapat meningkatkan atau
mempertahankan ketuntasan belajarnya.
Pada sikus II dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan
jumlah siswa yang mencapai ketuntasan minimal yaitu rata-rata
kelas meningkat menjadi 74,09. Siswa yang tuntas bertambah
menjadi 21 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas masih ada
10 siswa. Perbaikan terhadap hasil belajar siswa pada siklus II
yaitu guru memberikan tugas tambahan mengenai bangun datar
kepada siswa yang belum tuntas, dengan banyak latihan
diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Siklus III rata-rata kelas sudah mencapai 83,94 dan siswa
yang memperoleh nilai mencapai 30 siswa, siswa yang
memperoleh nilai atau belum tuntas ada satu siswa. Yang
perlu dilakukan guru adalah memberikan latihan berupa soal
mengenai bangun datar agar hasil belajar siswa tersebut dapat
meningkat.
108
Peningkatan ketuntasan yang diperoleh siswa kelas V dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 Persentase Hasil Belajar Siswa
No. Pelaksanaan
Penelitian Jumlah
Rata-
rata
Kelas
%
Ketuntasan
Tuntas Belum
Tuntas
1. Siklus I 1970 63,55 32,26% 10 siswa 21 siswa
2. Siklus II 2297 74,09 67,74% 21 siswa 10 siswa
3. Siklus III 2602 83,94 96,77% 30 siswa 1 siswa
Target ketuntasan klasikal sebanyak dari total siswa
dalam satu kelas mendapat nilai tercapai pada siklus III.
Dari tabel di atas dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini:
Gambar 4.2Perubahan Persentase Hasil Belajar Siswa
Persentase ketuntasan yang diperoleh pada setiap siklusnya
juga mengalami peningkatan. Kriteria ketuntasan klasikal yang
digunakan peneliti adalah apabila persentase ketuntasan klasikal
mencapai maka penelitian dapat dikatakan berhasil. Siklus
I persentase ketuntasan yang diperoleh baru mencapai 32,26%
0
20
40
60
80
100
120
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
Presentase
109
dengan siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa. Siklus II persentase
ketuntasan meningkat menjadi 67,74% dengan siswa yang tuntas
sebanyak 21 siswa, dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan
sebesar 35,48%.Pada siklus III persentase ketuntasan sudah
mencapai 96,77% dengan siswa yang tuntas sebanyak 30 siswa dan
masih ada satu siswa yang belum tuntas. Terjadi peningkatan
persentase ketuntasan dari siklus II ke siklus III yakni sebesar
29,03%, sehingga persentase peningkatan hasil belajar dari siklus I
sampai siklus III sebesar 64,51%.Karena indikator keberhasilan
yang ditentukan peneliti sudah tercapai, maka tidak perlu diadakan
penelitian lagi. Penelitian menggunakan model Project Based
Learning (PjBL) pada materi bangun datar dikatakan berhasil
dengan baik karena persentase melebihi indikator keberhasilan
yang ditentukan oleh peneliti.
Menurut Sudjana (2013: 22), hasil belajar dapat diperoleh
sesudah mengikuti proses belajar. Proses adalah kegiatan yang
dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran,
sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Selama proses pembelajaran matematika bangun datar
melalui model Project Based Learning (PjBL) ternyata dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai
hasil belajar siswa yang selalu meningkat pada setiap siklusnya dan
110
dapat dilihat dari hasil perolehan nilai proyek yang dihasilkan
siswa juga meningkat pada setiap siklusnya. Selain itu, siswa juga
mengalami perubahan tingkah laku. Yakni dari yang pasif menjadi
aktif, dari yang malu-malu menjadi mempunyai keberanian untuk
bertanya dan mengemukakan pendapatnya, serta kerjasama antar
siswa meningkat sehingga siswa dapat bersosialisasi dengan baik.
Dan dalam model Project Based Learning (PjBL) ini siswa
diberikan pengalaman untuk membuat proyek bangun datar sendiri
sehingga siswa dapat memahami materi bangun datar dengan baik.
Melihat data-data yang diperoleh, sudah dapat menunjukkan
bahwa melalui model Project Based Learning (PjBL) berhasil
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika materi
bangun datar pada siswa kelas V MI Asas Islam Kalibening.
111
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di MI Asas Islam
Kalibening, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan
hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di MI
Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga tahun
pelajaran 2014/2015. Hasil belajar melampaui KKM individu ( )
yakni nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 74,09 dan nilai rata-
rata siswa pada siklus III sebesar 83,94.
2. Model Project Based Learning (PjBL) dapat memenuhi target
pencapaian KKM kelas pada mata pelajaran matematika materi bangun
datar. Hal ini dapat dilihat dari siklus I siswa yang tuntas sebanyak 10
siswa dengan persentase ketuntasan sebanyak 32,26%. Siklus II siswa
yang tuntas bertambah menjadi 21 siswa dengan persentase ketuntasan
sebanyak 67,74%. Target KKM kelas yakni persentase tercapai
pada siklus III dengan persentase ketuntasan sebanyak 96,77% dengan
siswa yang tuntas mencapai 30 siswa. Siklus I ke siklus II terjadi
peningkatan sebesar 35,48%, siklus II ke siklus III terjadi peningkatan
sebesar 29,03%, sehingga persentase peningkatan hasil belajar dari
112
siklus I sampai siklus III sebesar 64,51%. Penelitian Tindakan Kelas
ini dinyatakan berhasil.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang diperoleh di atas, maka dapat
dikemukakan saran sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya perlu menjelaskan kepada guru dan siswa tentang
model Project Based Learning (PjBL) ini secara mendalam agar guru
dan siswa tidak mengalami kebingungan dalam melaksanakan dan
mengikuti proses pembelajaran.
2. Bagi Siswa
Pada hasil penelitian, siswa sebaiknya lebih aktif dalam mengikuti
pembelajaran matematika materi bangun datar melalui model Project
Based Learning (PjBL) agar dapat memperoleh hasil belajar yang
maksimal.
3. Bagi Guru
Guru harus mampu melakukan inovasi pembelajaran, harus lebih
kreatif, inovatif dan variatif dalam menggunakan model pembelajaran.
Model pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan.
113
4. Bagi Pihak Sekolah
Kepala sekolah atau komite sekolah harus mampu memberikan
dukungan kepada guru dalam rangka mengembangkan dan
menginovasikan pembelajaran agar mutu pembelajaran matematika di
Sekolah Dasar menjadi meningkat.
114
DAFTAR PUSTAKA
Alya, Qonita. 2008. KBI untuk Pendidikan Dasar. Bandung: Adi Pratama.
Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar yang Efektif. Jakarta: Rineka Cipta
Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djamarah, syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamruni. 2010. Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif dan
Menyenangkan. Yogyakarta: Investidaya.
Ian. 2010. Pengertian Bangun Datar. (Online),
(http://ian43.wordpress.com//2010/12/27/pengertian-bangun-datar/,
diakses 20 Mei 2015).
Kemdikbud. 2013. Model Pengembangan Berbasis Proyek (Project Based
Learning).
Poerwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi ke-
3. Jakarta: Balai Pustaka.
Rofiah, Fikrotur. 2014. Model Project Based Learning. (Online),
(http://www.eurekapendidikan.com/2014/12/Model-project-based-
learning-landasan.html?m=1, diakses 20 Mei 2015).
Rosma, Hatiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Teras.
Ruseffendi. 1992. Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sam’s, Rosma Hartini. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas “Teknik
Bermain Konstruktif untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika”.
Yogyakarta:Sukses Offset.
Soenarjo. 2008. Matematika 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
115
Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Untoro. 2006. Buku Pintar Matematika. Jakarta: Wahyu Media.
Warsono dan Hariyanto. 2013. Pembelajaran Aktif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Wena, Made. 2011. Strategi pmbelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta:
Bumi Aksara.
Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
116
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Siklus I
Melalui Model Project Based Learning (PjBL)
Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (Lima)/ 2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
B. Kompetensi Dasar
6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
1. Membuat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang
2. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan
jajargenjang
D. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menyebutkan benda-benda disekitarnya yang
berbentuk persegi, persegi panjang, dan jajargenjang.
b. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat
membuat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang.
c. Melalui krgiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat
menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan
jajargenjang.
E. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin
2. Tekun
117
3. Tanggung jawab
4. Kerjasama
5. Berani
6. Percaya diri
F. Materi Ajar
1. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar
Mari kita mengulang tentang bangun. Ada dua jenis bangun, yaitu
bangun datar dan bangun ruang.Bangun datar disebut juga bangun 2
dimensi (2 D), dan bangun ruang disebut juga bangun 3 dimensi (3 D).
Tiap bangun mempunyai sifat-sifat, yang membedakan dengan bangun
lainnya. Bangun datar berbeda dengan bangun ruang, karena sifatnya
yang berbeda. Bahkan di antara bangun-bangun datar, atau bangun-
bangun ruang sendiri, terdapat sifat-sifat yang berbeda.
a. Persegi
Sifat-sifat persegi sebagai
berikut:
Mempunyai 4 sisi
Keempat sisinya sama
panjang
Mempunyai 4 sudut
Keempat sudutnya
berbentuk siku-siku
Jumlah besar sudut
b. Persegi Panjang
Sifat-sifat persegi panjang
sebagai berikut:
Mempunyai 4 sisi
Mempunyai 2 pasang
sisi berhadapan sejajar
dan sama panjang
118
Mempunyai 4 sudut
Keempat sudutnya
berbentuk siku-siku
Jumlah besar sudut
c. Jajargenjang
Sifat-sifat jajargenjang sebagai berikut:
Mempunyai 4 sisi
Sisi-sisi yang berhadapan sejajar
dan sama panjang
Sudut-sudut yang berhadapan
sama besar
Jumlah sudut-sudut yang
berdekatan
Kedua diagonalnya saling
membagi dua sama panjang
2. Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun
Datar yang Diberikan
Untuk menggambar berbagai bangun datar, kita harus memiliki alat-alat
berupa: mistar (penggaris), sepasang segitiga, jangka, dan pensil yang baik
(selalu runcing).
Menggambar Bangun Persegi
Banyak cara untuk menggambar persegi.
Dapat menggunakan pojok siku-siku,
sepasang segitiga, atau menggunakan
mistar dan jangka. Mari kita gunakan
sepasang segitiga untuk menggambar
persegi.Perhatikan cara pemasangan
kedua segitiga.
119
Caranya:
Pasang kedua segitiga seperti terlihat
pada gambar di atas. Dengan
pemasangan seperti itu, telah
terbentuk 2 sisi persegi yang akan
digambar.
Untuk menggambarkan sisi lainnya,
ubah letak sepasang segitiga itu.
Akhirnya kita akan mendapatkan
sebuah bangun persegi.
Gunakan cara dan alat ini untuk
menggambar persegi panjang dan
jajargenjang.
G. Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL)
H. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Pengamatan
I. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Model bangun datar sederhana
2. Alat : Pensil, Buku, Penggaris, Kertas Karton
3. Sumber Belajar : Buku Paket Matematika kelas V Semester
genap, Buku LKS Matematika
120
J. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Pembelajaran Tahapan
PJBL
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal
Penentuan
pertanyaan
a. Guru mengkondisikan
siswa agar tidak ramai
dan memeriksa kerapian
siswa dengan cara guru
meminta siswa untuk
berdiri dan antara dua
siswa saling berhadapan
untuk saling memeriksa
kerapian dari teman yang
berada dihadapannya,
kemudian apabila ada
temannya yang kurang
rapi bisasaling merapikan.
Kemudian guru meminta
siswa duduk kembali
dengan tenang dan tanpa
ada suara lagi.
b. Guru mengucapkan salam
dan mengajak siswa
untuk membaca basmalah
bersama-sama
c. Guru menanyakan kabar
siswa dan mengabsen
siswa
d. Apersepsi:
Guru bertanya kepada
siswa benda-benda yang
10
menit
121
mendasar ada di rumah siswa yang
berbentuk persegi,
persegi panjang, dan
jajargenjang. “Anak-
anak coba sebutkan
benda yang ada di rumah
kalian yang berbentuk
persegi, persegi panjang,
dan jajargenjang!”
e. Guru menjelaskan
maksud dan tujuan
pembelajaran
2 Kegiatan Inti
Penentuan
pertanyaan
mendasar
a. Eksplorasi
- Guru menunjukkan model
bangun datar persegi,
persegi panjang, dan
jajargenjang.
- Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa
tentang jenis bangun datar
persegi, persegi panjang,
dan jajargenjang serta
sifat-sifatnya untuk
menggali pengetahuan
awal siswa. “Anak-anak,
dari model bangun datar
yang ibu bawa ini ayo
coba sebutkan sifat-sifat
yang dimiliki setiap
bangun!”. Siswa
menyebutkan sifat-sifat
10 menit
122
yang dimiliki setiap
bangun datar yang
ditunjukkan guru.
Misalnya: persegi
mempunyai 4 sisi, 4 titik
sudut, dll.
- Guru mempersilahkan
siswa untuk bergabung
dengan kelompoknya
masing-masing.
Menyusun
perencanaan
proyek
b. Elaborasi
- Guru membagikan materi
cara membuat bangun
datar persegi, persegi
panjang, dan jajargenjang.
- Guru meminta siswa
untuk menghasilkan
proyek dengan membuat
bangun datar persegi,
persegi panjang, dan
jajargenjang.
- Setiap kelompok diminta
untuk mendaftar
pekerjaan yang akan
dilakukan. Seperti:
mencari informasi dari
materi yang telah
diberikan guru, mendaftar
bangun datar yang akan
dibuat, menyiapkan
peralatan yang digunakan
20 menit
123
Menyusun
perencanaan
proyek
untuk membuat proyek
(kertas karton, pensil,
penggaris, dll.),
menunjukkan
pengetahuan yang
dimiliki setiap anggota
kelompok, pembagian
tugas antar anggota
kelompok, menyelesaikan
tugas proyek yang
diberikan guru.
- Dari sifat-sifat bangun
datar yang diketahui
masing-masing anggota
kelompok pada saat
kegiatan tanya jawab dan
materi tentang cara
membuat bangun datar
persegi, persegi panjang,
dan jajargenjang yang
diberikan oleh guru,
misalnya persegi
mempunyai 4 sisi, 4 sudut
yang berbentuk siku-siku,
jumlah besar sudut .
Begitu juga dengan sifat-
sifat bangun datar persegi
panjang dan jajargenjang.
Dari sifat-sifat bangun
datar tersebut maka siswa
akan dapat dengan mudah
124
Menyusun
jadwal
Monitoring
Evaluasi
pengalaman,
Menguji
hasil ,
monitoring
membuat bangun datar
sesuai dengan ukuran
yang ditetapkan guru dan
sesuai dengan rencana
yang telah disusun dari
masing-masing
kelompok.
- Setiap anggota kelompok
diminta untuk
bekerjasama
menyelesaikan tugas dari
guru sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
- Guru memantau masing-
masing kelompok dan
mempersilahkan siswa
untuk bertanya jika ada
kesulitan.
- Setiap kelompok diminta
untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya di
depan kelas secara
bergantian.
Menguji
hasil ,
Monitoring
c. Konfirmasi
- Guru mendampingi siswa
mengoreksi pekerjaan
setiap kelompok. Siswa
diberikan kesempatan
dahulu untuk mengoreksi
hasil pekerjaan setiap
20 menit
125
Menguji
hasil
kelompok, apabila ada
permasalahan yang tidak
bisa dipecahkan oleh
siswa, maka guru harus
membantu menyelesaikan
masalah tersebut.
- Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal-
hal yang belum jelas.
- Guru membagikan lembar
evaluasi kepada siswa
untuk dikerjakan dengan
waktu yang ditentukan.
3 Kegiatan
Penutup
a. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi
yang dipelajari. Guru
bertanya: “Anak-anak
hari ini kita belajar
tentang apa saja?”, siswa
menjawab: “Jenis bangun
datar persegi, persegi
panjang, dan jajargenjang
beserta sifat-sifatnya”.
b. Guru memberikan umpan
balik yaitu guru
mengomentari hal-hal
yang terjadi dalam proses
kegiatan belajar hari ini.
Misalnya komentar hal
baik/buruk yang terjadi,
10 menit
126
mengomentari siswa yang
pemalu dan masih ada
yang ramai sendiri agar
pada pertemuan
berikutnya bisa lebih
berani dan
memperhatikan.
c. Guru menyampaikan
materi yang akan
dipelajari pada pertemuan
berikutnya. “Pertemuan
berikutnya kita akan
belajar tentang jenis
bangun datar segitiga dan
trapesium beserta sifat-
sifatnya”.
d. Guru memberikan
penguatan/ motivasi agar
siswa lebih giat belajar.
e. Guru menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah dan salam.
K. Evaluasi
1. Bentuk tes : tertulis
2. Bentuk soal : uraian
3. Instrumen soal :
127
Soal Evaluasi Siklus I
Nama : ............................
No. Absen : ............................
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan 3 sifat bangun persegi yang ada di bangun persegi panjang
dan jajargenjang!
2. Sebutkan 4 sifat bangun datar persegi!
3. Sebutkan 4 sifat bangun datar persegi panjang!
4. Sebutkan 4 sifat bangun datar jajargenjang!
5. Gambarkan bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang
(ukuran bebas)!
Kunci Jawaban
1. 3 sifat bangun persegi yang ada di
bangun persegi panjang dan
jajargenjang:
Mempunyai 4 sisi
Mempunyai 4 sudut
Jumlah besar sudut
Menjawab 3 benar bernilai 10
Menjawab 2 benar bernilai 6
Menjawab 1 benar bernilai 3
2. Sifat-sifat persegi sebagai berikut:
Mempunyai 4 sisi
Keempat sisinya sama panjang
Mempunyai 4 sudut
Keempat sudutnya berbentuk
siku-siku
Jumlah besar sudut
Menjawab 4 benar bernilai 10
Menjawab 3 benar bernilai 8
Menjawab 2 benar bernilai 6
Menjawab 1 benar bernilai 3
3. Sifat-sifat persegi panjang sebagai
berikut:
Menjawab 4 benar bernilai 10
Menjawab 3 benar bernilai 8
128
Mempunyai 4 sisi
Mempunyai 2 pasang sisi
berhadapan sejajar dan sama
panjang
Mempunyai 4 sudut
Keempat sudutnya berbentuk
siku-siku
Jumlah besar sudut
Menjawab 2 benar bernilai 6
Menjawab 1 benar bernilai 3
4. Sifat-sifat jajargenjang sebagai
berikut:
Mempunyai 4 sisi
Sisi-sisi yang berhadapan
sejajar dan sama panjang
Sudut-sudut yang berhadapan
sama besar
Jumlah sudut-sudut yang
berdekatan
Kedua diagonalnya saling
membagi dua sama panjang
Menjawab 4 benar bernilai 10
Menjawab 3 benar bernilai 8
Menjawab 2 benar bernilai 6
Menjawab 1 benar bernilai 3
5. Gambar bangun datar
Persegi
Persegi panjang
Menjawab 3 benar bernilai 10
Menjawab 2 benar bernilai 6
Menjawab 1 benar bernilai 3
129
Jajargenjang
Pedoman penilaian :
Skor max =
Soal Pembuatan Proyek
1. Buatlah bangun datar persegi dengan panjang sisinya 15 cm!
2. Buatlah bangun datar persegi panjang yang panjangnya 15 cm dan
lebarnya 20 cm!
3. Buatlah bangun datar jajargenjang yang alasnya 20 cm dan tingginya
15 cm!
Pedoman Penilaian
No Kelom-
pok
Aspek yang dinilai
Skor
yang
dicapai
Nilai
Cara
membuat
bangun
datar
Kecerma-
tan
ukuran
Kerapian Kebena-
ran hasil
proyek
(1) (2) (3) (4)
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
130
Kriteria penskoran
Aspek Keterangan Deskripsi Skor
(1) a) Sesuai dengan langkah-langkah 5
b) Ada sebagian yang tidak sesuai dengan langkah-
langkah 3
c) Semua tidak sesuai dengan langkah-langkah 1
(2) a) Semua sisi sesuai dengan ukuran 5
b) Sebagian sisi-sisinya tidak sesuai dengan ukuran 3
c) Semua sisinya tidak sesuai dengan ukuran 1
(3) a) Semua potongan sesuai dengan garis 5
b) Sebagian potongan tidak sesuai dengan garis 3
c) Semua porongan tidak sesuai dengan garis 1
(4) a) Semua ukuran dan bentuk bangun datar sesuai 5
b) Sebagian ukuran dan bentuk bangun datar tidak
sesuai 3
c) Semua ukuran dan bentuk bangun datar tidak
sesuai 1
Skor Maksimal = 20
Skor Minimal = 4
Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skla 0 s.d. 100
Skor maksimal
131
Salatiga, 07 Mei 2015
Guru Kelas
Asa Anfaida Maslina, S.PdI
Peneliti
Cinthia Inggar Wida
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Zulfa Anturida, S.Pd. S.PdI.
NIP. 19701112200511002
132
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Siklus II
Melalui Model Project Based Learning (PjBL)
Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (Lima)/ 2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
3. Membuat bangun datar segitiga dan trapesium.
4. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga dan trapesium
D. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat
membuat bangun datar segitiga dan trapesium.
b. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat
menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga dan trapesium.
E. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin
2. Tekun
3. Tanggung jawab
4. Kerjasama
5. Berani
6. Percaya diri
133
F. Materi Ajar
1. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar
Mari kita mengulang tentang bangun. Ada dua jenis bangun, yaitu
bangun datar dan bangun ruang.Bangun datar disebut juga bangun 2
dimensi (2 D), dan bangun ruang disebut juga bangun 3 dimensi (3 D).
Tiap bangun mempunyai sifat-sifat, yang membedakan dengan bangun
lainnya. Bangun datar berbeda dengan bangun ruang, karena sifatnya
yang berbeda. Bahkan di antara bangun-bangun datar, atau bangun-
bangun ruang sendiri, terdapat sifat-sifat yang berbeda.
a. Segitiga
Segitiga adalah bangun datar yang memiliki tiga sisi dan tiga titik
sudut. Segitiga ada bermacam-macam seperti disebutkan di bawah
ini. Tiap jenis segitiga itu memiliki sifat-sifat masing-masing.
1) Sifat-sifat segitiga
sembarang:
Mempunyai 3 sisi.
Ketiga sisinya tidak
sama panjang.
Mempunyai 3 sudut.
Jumlah besar sudut
.
2) Sifat-sifat segitiga
samasisi:
Mempunyai 3 sisi.
Ketiga sisinya sama
panjang.
Mempunyai 3 sudut.
Jumlah besar sudut
134
.
3) Segitiga samakaki
Mempunyai 3 sisi
Mempunyai 2 sisi
yang sama panjang
Mempunyai 3 sudut.
Jumlah besar sudut
.
4) Segitiga siku-siku
sembarang
Mempunyai 3 sisi.
Ketiga sisinya tidak
sama panjang.
Mempunyai 3 sudut.
Salah satu sudutnya
siku-siku.
Jumlah besar sudut
.
b. Trapesium
Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya
yang berhadapan sejajar.
1) Sifat-sifat trapesium
sembarang
Mempunyai 4 sisi.
Mempunyai sepasang
sisi yang berhadapan
sejajar.
Mempunyai 4 sudut.
135
2) Sifat-sifat trapesium
samakaki
Mempunyai 4 sudut.
Mempunyai sepasang
sisi yang berhadapan
sejajar.
Sepasang sisi yang tidak
sejajar adalah sama
panjang.
Mempunyai 4 sudut.
3) Sifat-sifat trapesium siku-
siku
Mempunyai 4 sudut.
Mempunyai sepasang
sisi yang berhadapan
sejajar.
Mempunyai 2 sudut
siku-siku.
2. Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun
Datar yang Diberikan
Untuk menggambar berbagai bangun datar, kita harus memiliki alat-alat
berupa: mistar (penggaris), sepasang segitiga, jangka, dan pensil yang baik
(selalu runcing).
a. Menggambar Segitiga
Samasisi
Bagaimana menggambar
segitiga samasisi, yang panjang
sisinya 4 cm?
Caranya:
136
Gambar ruas garis yang
panjangnya 4 cm, namai
ruas garis itu AB.
Ukurkan jangka pada ruas
garis AB, dengan bagian
jangka yang tajam di A, dan
putarkan jangka, sehingga
membentuk busur di atas
ruas garis AB.
Pindahkan bagian jangka
yang tajam ke B, dan putar
jangk sehingga membentuk
busur yang akan
berpotongan dengan busur
pertama. Namai
perpotongan itu C.
Sekarang, hubungkan titik
C dengan A dan B. Jadilah
segitiga ABC samasisi.
b. Menggambar Segitiga
Samakaki
Bagaimana menggambar
segitiga ABC samakaki, yang
alasnya 3 cm dan kaki-kakinya
5 cm? Caranya:
Gambar ruas garis AC = 3
cm.
Ukurkan jangka pada
penggaris sepanjang 5 cm,
dan jangan sampai jangka
137
berubah.
Pasang bagian jangka yang
tajam di titik A, putarlah
jangka sehingga
membentuk busur di atas
ruas garis AC.
Angkat jangka dan pasang
bagian yang tajam di titik C,
dan
putarlah, sehingga
membentuk busur yang
berpotongan dengan busur
pertama. Namai titik
perpotongan itu B.
Hubungkan titik B dengan
A dan C. Jadilah segitiga
samakaki yang dimaksud,
AB = CB.
4. Menggambar Trapesium
Untuk menggambar trapesium
langkah- langkahnya seperti di
bawah ini.
Gambarlah ruas garis AB.
Gambarlah ruas garis
miring atau tegak dari titik
A, misalnya ruas garis AD.
Dari titik D, gambarlah ruas
garis sejajar AB dan lebih
pendek dari AB, misalnya
ruas garis DC.
138
Hubungkan titik C dengan
B.
Terbentuklah trapesium
G. Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL)
H. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Pengamatan
I. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Model bangun datar sederhana
2. Alat : Pensil, Buku, Penggaris, Kertas Karton
3. Sumber Belajar : Sunaryo, R.J. 2007. Matematika 5 : untuk
SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
J. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Pembelajaran Tahapan
PJBL
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan
siswa agar tidak ramai dan
memeriksa kerapian siswa
dengan cara guru meminta
siswa untuk berdiri dan
antara dua siswa saling
berhadapan untuk saling
memeriksa kerapian dari
teman yang berada
10 menit
139
Penentuan
pertanyaan
mendasar
dihadapannya, kemudian
apabila ada temannya yang
kurang rapi bisa saling
merapikan. Kemudian guru
meminta siswa duduk
kembali dengan tenang dan
tanpa ada suara lagi.
b. Guru mengucapkan salam
dan mengajak siswa untuk
membaca basmalah
bersama-sama
c. Guru menanyakan kabar
siswa dan mengabsen siswa
d. Apersepsi:
Guru bertanya kepada
siswa benda-benda yang
ada di rumah siswa yang
berbentuk segitiga dan
trapesium. “Anak-anak
coba sebutkan benda yang
ada di rumah kalian yang
berbentuk segitiga dan
trapesium!”.
e. Guru menjelaskan maksud
dan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti
Penentuan
pertanyaan
d. Eksplorasi
- Guru menunjukkan model
bangun datar segitiga dan
trapesium.
- Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa tentang
10 menit
140
mendasar
jenis bangun datar segitiga
dan trapesium serta sifat-
sifatnya untuk menggali
pengetahuan awal siswa.
“Anak-anak, dari model
bangun datar yang ibu bawa
ini ayo coba sebutkan sifat-
sifat yang dimiliki setiap
bangun!”. Siswa
menyebutkan sifat-sifat
yang dimiliki setiap bangun
datar yang ditunjukkan
guru. Misalnya: segitiga
mempunyai 3 sisi, 3 sudut,
dll.
- Guru mempersilahkan
siswa untuk bergabung
dengan kelompoknya
masing-masing.
Menyusun
perencanaan
proyek
e. Elaborasi
- Guru membagikan materi
cara membuat bangun datar
segitiga dan trapesium.
- Guru meminta siswa untuk
menghasilkan proyek
dengan membuat bangun
datar segitiga dan
trapesium.
- Setiap kelompok diminta
untuk mendaftar pekerjaan
yang akan dilakukan.
20 menit
141
Menyusun
perencanaan
proyek
Seperti: mencari informasi
dari materi yang telah
diberikan guru, mendaftar
bangun datar yang akan
dibuat, menyiapkan
peralatan yang digunakan
untuk membuat proyek
(kertas karton, pensil,
penggaris, dll.),
menunjukkan pengetahuan
yang dimiliki setiap
anggota kelompok,
pembagian tugas antar
anggota kelompok,
menyelesaikan tugas
proyek yang diberikan
guru.
- Dari sifat-sifat bangun datar
yang diketahui masing-
masing anggota kelompok
pada saat kegiatan tanya
jawab dan materi tentang
cara membuat bangun datar
segitiga dan trapesium yang
diberikan oleh guru,
misalnya segitiga
mempunyai 3 sisi, 3 sudut,
jumlah besar sudut 180 .
Begitu juga dengan sifat-
sifat bangun datar
trapesium. Dari sifat-sifat
142
Menyusun
jadwal
Monitoring
Evaluasi
pengalaman,
Menguji
hasil ,
monitoring
bangun datar tersebut maka
siswa akan dapat dengan
mudah membuat bangun
datar sesuai dengan ukuran
yang ditetapkan guru dan
sesuai dengan rencana yang
telah disusun dari masing-
masing kelompok.
- Setiap anggota kelompok
diminta untuk bekerja sama
menyelesaikan tugas dari
guru sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
- Guru memantau masing-
masing kelompok dan
mempersilahkan siswa
untuk bertanya jika ada
kesulitan.
- Setiap kelompok diminta
untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya di depan
kelas secara bergantian.
Menguji
hasil ,
Monitoring
f. Konfirmasi
- Guru mendampingi siswa
untuk mengoreksi
pekerjaan setiap kelompok.
Siswa diberikan
kesempatan dahulu untuk
mengoreksi hasil pekerjaan
setiap kelompok, apabila
20 menit
143
Menguji
hasil
ada permasalahan yang
tidak bisa dipecahkan oleh
siswa,maka guru harus
membantu menyelesaikan
masalah tersebut.
- Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal-hal
yang belum jelas.
- Guru membagikan lembar
evaluasi kepada siswa
untuk dikerjakan dengan
waktu yang ditentukan.
3 Kegiatan
Penutup
a. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang
dipelajari. Guru bertanya:
“Anak-anak hari ini kita
belajar tentang apa saja?”,
siswa menjawab: “Jenis
bangun datar segitiga dan
trapesium beserta sifat-
sifatnya”.
b. Guru memberikan umpan
balik yaitu guru
mengomentari hal-hal yang
terjadi dalam proses
kegiatan belajar hari ini.
Misalnya komentar hal
baik/buruk yang terjadi,
mengomentari siswa yang
pemalu dan masih ada yang
10 menit
144
ramai sendiri agar pada
pertemuan berikutnya bisa
lebih berani dan
memperhatikan.
c. Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
“Pertemuan berikutnya kita
akan belajar tentang jenis
bangun datar belah ketupat,
layang-layang, dan
lingkaran beserta sifat-
sifatnya”.
d. Guru memberikan
penguatan/ motivasi agar
siswa lebih giat belajar.
e. Guru menutup pelajaran
dengan membaca hamdalah
dan salam.
K. Evaluasi
1. Bentuk tes : tertulis
2. Bentuk soal : uraian
3. Instrumen soal :
145
Soal Evaluasi Siklus II
Nama : ............................
No. Absen : ............................
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.
Amati gambar di samping!
a. Gambar di samping adalah
bangun....
b. Bangun datar tersebut mempunyai
sisi....
c. Bangun datar tersebut
mempunyai.... sudut.
d. Berapa jumlah besar sudut bangun
tersebut?
2.
Amati gambar di samping!
a. Gambar di samping adalah
bangun....
b. Bangun datar tersebut mempunyai
sisi...
c. Bangun datar tersebut mempunyai
sepasang sisi yang....
d. Bangun datar tersebut
mempunyai.... sudut
3. Gambarkan bangun datar
segitiga sama sisi dan trapesium
siku-siku (ukuran bebas)!
Kunci Jawaban
No. Jawaban Skor
1. a. segitiga sama kaki
b. mempunyai 3 sisi
c. mempunyai 3 sudut
d. jumlah besar sudut 180
Menjawab benar 4 bernilai 15
Menjawab benar 4 bernilai 10
Menjawab benar 2 bernilai 7
Menjawab benar 1 bernilai 4
2. a. trapesium sama kaki
b. mempunyai 4 sisi
c. sejajar
d. mempunyai 4 sudut
Menjawab benar 4 bernilai 15
Menjawab benar 3 bernilai 10
Menjawab benar 2 bernilai 7
Menjawab benar 1 bernilai 4
146
3. a. segitiga sama sisi
b. trapesium siku-siku
Gambar benar 2 bernilai 20
Gambar benar 1 bernilai 10
Soal Pembuatan Proyek
1. Buatlah bangun datar di bawah ini:
a. Segitiga sembarang dengan ukuran bebas!
b. Segitiga samasisi dengan panjang sisi 10 cm!
c. Segitiga samakaki dengan panjang alas 15 cm dan kaki-kakinya 20
cm!
2. Buatlah bangun datar di bawah ini!
a. Trapesium sembarang dengan ukuran bebas!
b. Trapesium samakaki dengan panjang sisi a = 15 cm, b = 20 cm,
tinggi = 10 cm!
c. Trapesium siku-siku dengan panjang sisi a = 16 cm, b = 23 cm,
tinggi = 12 cm!
147
Pedoman Penilaian
No Kelom-
pok
Aspek yang dinilai
Skor
yang
dicapai
Nilai
Cara
membuat
bangun
datar
Kecerma-
tan
ukuran
Kerapian Kebena-
ran hasil
proyek
(1) (2) (3) (4)
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
Kriteria penskoran
Aspek Keterangan Deskripsi Skor
(1) a) Sesuai dengan langkah-langkah 5
b) Ada sebagian yang tidak sesuai dengan langkah-
langkah 3
c) Semua tidak sesuai dengan langkah-langkah 1
(2) a) Semua sisi sesuai dengan ukuran 5
b) Sebagian sisi-sisinya tidak sesuai dengan ukuran 3
c) Semua sisinya tidak sesuai dengan ukuran 1
(3) a) Semua potongan sesuai dengan garis 5
b) Sebagian potongan tidak sesuai dengan garis 3
c) Semua porongan tidak sesuai dengan garis 1
(4) a) Semua ukuran dan bentuk bangun datar sesuai 5
b) Sebagian ukuran dan bentuk bangun datar tidak
sesuai 3
148
c) Semua ukuran dan bentuk bangun datar tidak
sesuai 1
Skor Maksimal = 20
Skor Minimal = 4
Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skla 0 s.d. 100
Skor maksimal
Salatiga, 09 Mei 2015
Guru Kelas
Asa Anfaida Maslina, S.PdI
Peneliti
Cinthia Inggar Wida
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Zulfa Anturida, S.Pd. S.PdI.
NIP. 19701112200511002
149
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Siklus III
Melalui Model Project Based Learning (PjBL)
Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V (Lima)/ 2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
B. Kompetensi Dasar
6.3 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
1. Membuat bangun datar persegi, persegi panjang, dan jajargenjang
2. Menyebutkan sifat-sifat bangun datar persegi, persegi panjang, dan
jajargenjang
D. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat
membuat bangun datar belah ketupat, layang-layang, dan lingkaran
dengan benar.
b. Melalui kegiatan Project Based Learning (PjBL) siswa dapat
menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat, layang-layang,
dan lingkaran dengan benar.
150
E. Karakter yang diharapkan
1. Disiplin
2. Tekun
3. Tanggung jawab
4. Kerjasama
5. Berani
6. Percaya diri
F. Materi Ajar
1. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Bangun Datar
Mari kita mengulang tentang bangun. Ada dua jenis bangun, yaitu
bangun datar dan bangun ruang.Bangun datar disebut juga bangun 2
dimensi (2 D), dan bangun ruang disebut juga bangun 3 dimensi (3 D).
Tiap bangun mempunyai sifat-sifat, yang membedakan dengan bangun
lainnya. Bangun datar berbeda dengan bangun ruang, karena sifatnya
yang berbeda. Bahkan di antara bangun-bangun datar, atau bangun-
bangun ruang sendiri, terdapat sifat-sifat yang berbeda.
a. Belah ketupat
Sifat-sifat belah ketupat:
Mempunyai 4 sisi.
Keempat sisinya sama
panjang
Memiliki 4 sudut.
Sudut-sudut yang
berhadapan sama besar.
Kedua diagonalnya
berpotongan tegak lurus
dan saling membagi 2 sama
panjang.
151
b. Layang-layang
Sifat-sifat layang-layang:
Mempunyai 4 sisi
Mempunyai 2 pasang sisi yang
sama panjang. Pasangan ke-1
tidak sama panjang dengan
pasangan ke-2.
Mempunyai sepasang sudut
berhadapan yang sama besar.
Salah satu diagonalnya
membagi diagonal yang lain
sama panjang.
c. Lingkaran
Lingkaran adalah bangun datar yang jarak semua titik pada lingkaran
dengan titik pusat (P) sama panjang.
Sifat-sifat lingkaran;
Besarnya sudut .
Mempunyai jari-jari (r).
Mempunyai titik pusat
lingkaran (P).
2. Menggambar Bangun Datar dari Sifat-Sifat Bangun
Datar yang Diberikan
Untuk menggambar berbagai bangun datar, kita harus memiliki alat-alat
berupa: mistar (penggaris), sepasang segitiga, jangka, dan pensil yang baik
(selalu runcing).
152
a. Menggambar Belah Ketupat
Langkah-langkah menggambar belah
ketupat.
Gambarlah ruas garis AB.
Gambarlah ruas garis miring dari
titik A, yang sama panjangnya
dengan AB, misalnya AD.
Gambarlah ruas garis sejajar AB
dari titik D, yang panjangnya sama
dengan AD, namai DC.
Hubungkan titik B dan C. Jadilah
belah ketupat.
b. Menggambar Layang-Layang
Mari kita ikuti langkah-langkahnya.
Gambar garis mendatar AC (Gambar (i)).
Gambar ruas garis tegak lurus di tengah-tengah AC, misalnya ruas garis
itu BD (Gambar (ii)).
Hubungkan titik-titik ujung pada ruas garis-ruas garis tadi (Gambar
(iii)).
Hilangkan ruas garis-ruas garis yang saling tegak lurus tadi (Gambar
(iv)).
153
c. Menggambar Lingkaran
Lingkaran mempunyai titik pusat. Besar kecilnya lingkaranbergantung
pada jari-jari lingkaran. Untuk menggambar lingkarandiperlukanjangka
dan penggaris. Perhatikan saja gambar berikut inibaik-baik.
G. Model Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL)
H. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Pengamatan
I. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media : Model bangun datar sederhana
2. Alat : Pensil, Buku, Penggaris, Kertas Karton
3. Sumber Belajar : Sunaryo, R.J. 2007. Matematika 5 : untuk
SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
J. Langkah-Langkah Pembelajaran
No. Pembelajaran Tahapan
PJBL
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
1 Kegiatan Awal
a. Guru mengkondisikan
siswa agar tidak ramai
dan memeriksa kerapian
10
menit
154
Penentuan
pertanyaan
mendasar
siswa dengan cara guru
meminta siswa untuk
berdiri dan antara dua
siswa saling berhadapan
untuk saling memeriksa
kerapian dari teman yang
berada dihadapannya,
kemudian apabila ada
temannya yang kurang
rapi bisasaling merapikan.
Kemudian guru meminta
siswa duduk kembali
dengan tenang dan tanpa
ada suara lagi.
b. Guru mengucapkan salam
dan mengajak siswa
untuk membaca basmalah
bersama-sama
c. Guru menanyakan kabar
siswa dan mengabsen
siswa
d. Apersepsi:
Guru bertanya kepada
siswa benda-benda yang
ada di rumah siswa yang
berbentuk belah ketupat,
layang-layang dan
lingkaran. “Anak-anak
coba sebutkan benda yang
ada di rumah kalian yang
berbentuk belah ketupat,
155
layang-layang, dan
lingkaran!”.
e. Guru menjelaskan
maksud dan tujuan
pembelajaran
2 Kegiatan Inti
Penentuan
pertanyaan
mendasar
a. Eksplorasi
- Guru menunjukkan model
bangun datar belah
ketupat, layang-layang,
dan lingkaran.
- Guru melakukan tanya
jawab dengan siswa
tentang jenis bangun datar
belah ketupat, layang-
layang, dan lingkaran
serta sifat-sifatnya untuk
menggali pengetahuan
awal siswa. “Anak-anak,
dari model bangun datar
yang ibu bawa ini ayo
coba sebutkan sifat-sifat
yang dimiliki setiap
bangun!”. Siswa
menyebutkan sifat-sifat
yang dimiliki setiap
bangun datar yang
ditunjukkan guru.
Misalnya: belah ketupat
mempunyai 4 sisi yang
sama panjang, memiliki 4
sudut, jumlah besar sudut
10 menit
156
, dll.
- Guru mempersilahkan
siswa untuk bergabung
dengan kelompoknya
masing-masing.
Menyusun
perencanaan
proyek
b. Elaborasi
- Guru membagikan materi
cara membuat bangun
datar belah ketupat,
layang-layang, dan
lingkaran.
- Guru meminta siswa
untuk menghasilkan
proyek dengan membuat
bangun datar belah
ketupat, layang-layang,
dan lingkaran.
- Setiap kelompok diminta
untuk mendaftar
pekerjaan yang akan
dilakukan. Seperti:
mencari informasi dari
materi yang telah
diberikan guru, mendaftar
bangun datar yang akan
dibuat, menyiapkan
peralatan yang digunakan
untuk membuat proyek
(kertas karton, pensil,
penggaris, dll.),
20 menit
157
Menyusun
perencanaan
proyek
menunjukkan
pengetahuan yang
dimiliki setiap anggota
kelompok, pembagian
tugas antar anggota
kelompok, menyelesaikan
tugas proyek yang
diberikan guru.
- Dari sifat-sifat bangun
datar yang diketahui
masing-masing anggota
kelompok pada saat
kegiatan tanya jawab dan
materi tentang cara
membuat bangun datar
belah ketupat, layang-
layang, dan lingkaran
yang diberikan oleh guru,
misalnya belah ketupat
mempunyai 4 sisi, 4 sudut
yang berbentuk siku-siku,
jumlah besar sudut .
Begitu juga dengan sifat-
sifat bangun datar persegi
panjang dan jajargenjang.
Dari sifat-sifat bangun
datar tersebut maka siswa
akan dapat dengan mudah
membuat bangun datar
sesuai dengan ukuran
yang ditetapkan guru dan
158
Menyusun
jadwal
Monitoring
Evaluasi
pengalaman,
Menguji
hasil ,
monitoring
sesuai dengan rencana
yang telah disusun dari
masing-masing
kelompok.
- Setiap anggota kelompok
diminta untuk
bekerjasama
menyelesaikan tugas dari
guru sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
- Guru memantau masing-
masing kelompok dan
mempersilahkan siswa
untuk bertanya jika ada
kesulitan.
- Setiap kelompok diminta
untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya di
depan kelas secara
bergantian.
Menguji
hasil ,
Monitoring
c. Konfirmasi
- Guru mendampingi siswa
mengoreksi pekerjaan
setiap kelompok. Siswa
diberikan kesempatan
dahulu untuk mengoreksi
hasil pekerjaan setiap
kelompok, apabila ada
permasalahan yang tidak
bisa dipecahkan oleh
siswa, maka guru harus
20 menit
159
Menguji
hasil
membantu menyelesaikan
masalah tersebut.
- Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk menanyakan hal-
hal yang belum jelas.
- Guru membagikan lembar
evaluasi kepada siswa
untuk dikerjakan dengan
waktu yang ditentukan.
3 Kegiatan
Penutup
a. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi
yang dipelajari. Guru
bertanya: “Anak-anak
hari ini kita belajar
tentang apa saja?”, siswa
menjawab: “Jenis bangun
datar belah ketupat,
layang-layang, dan
lingkaran beserta sifat-
sifatnya”.
b. Guru memberikan umpan
balik yaitu guru
mengomentari hal-hal
yang terjadi dalam proses
kegiatan belajar hari ini.
Misalnya komentar hal
baik/buruk yang terjadi,
mengomentari siswa yang
pemalu dan masih ada
yang ramai sendiri agar
10 menit
160
pada pertemuan
berikutnya bisa lebih
berani dan
memperhatikan.
c. Guru memberikan
penguatan/ motivasi agar
siswa lebih giat belajar.
d. Guru menutup pelajaran
dengan membaca
hamdalah dan salam.
K. Evaluasi
1. Bentuk tes : tertulis
2. Bentuk soal : uraian
3. Instrumen soal :
Soal Evaluasi Siklus III
Nama : ............................
No. Absen : ............................
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1.
a. Gambar di samping disebut bangun....
b. Mempunyai .... sisi yang sama....
c. Jumlah besar sudut....
d. Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan
saling membagi dua sama....
e. Sudut-sudut yang berhadapan sama....
161
2.
a. Gambar di samping termasuk bangun....
b. Bangun datar tersebut mempunyai.... sisi
c. Bangun datar tersebut mempunyai... sudut
d. Jumlah besar sudut bangun tersebut
adalah...
e. Bangun datar tersebut mempunyai ....
pasang sisi yang sama panjang.
f. Bangun datar tersebut mempunyai ...
pasang sudut berhadapan yang sama besar.
3.
a. Gambar di samping termasuk bangun....
b. Besar sudut bangun tersebut adalah....
c. Bangun datar tersebut mempunyai.... sisi.
d. Mempunyai titik.... lingkaran.
Kunci Jawaban
No. Kunci Jawaban Skor
1. a. Belah Ketupat
b. 4 sisi yang sama panjang
c. Jumlah besar sudut
d. Kedua diagonalnya berpotongan
tegak lurus dan saling membagi dua
sama panjang
e. Sudut-sudut yang berhadapan sama
besar
Menjawab benar 5 bernilai 25
Menjawab benar 4 bernilai 20
Menjawab benar 3 bernilai 15
Menjawab benar 2 bernilai 10
Menjawab benar 1 bernilai 5
2. a. Bangun datar layang-layang
b. Mempunyai 4 sisi
c. Mempunyai 4 sudut
d. Jumlah besar sudut
Menjawab benar 6 bernilai 25
Menjawab benar 5 bernilai 20
Menjawab benar 4 bernilai 16
Menjawab benar 3 bernilai 12
162
e. Mempunyai 2 pasang sisi yang sama
panjang
f. Mempunyai 2 pasang sudut
berhadapan yang sama besar
Menjawab benar 2 bernilai 8
Menjawab benar 1 bernilai 4
3. a. Bangun datar lingkaran
b. Besar sudut
c. Mempunyai 1 sisi
d. Mempunyai titik pusat lingkaran
Menjawab benar 4 bernilai 25
Menjawab benar 3 bernilai 18
Menjawab benar 2 bernilai 12
Menjawab benar 1 bernilai 6
4. a. Belah Ketupat
b. Layang-layang
c. Lingkaran
Menjawab benar 3 bernilai 25
Menjawab benar 2 bernilai 16
Menjawab benar 1 bernilai 8
Soal Pembuatan Proyek
1. Buatlah bangun datar belah ketupat dengan panjang sisi 10 cm!
2. Buatlah bangun datar layang-layang dengan panjang diagonal 1 = 16
cm dan panjang diagonal 2 = 25 cm!
3. Buatlah bangun datar lingkaran dengan jari-jari = 10 cm!
163
Pedoman Penilaian
No Kelom-
pok
Aspek yang dinilai
Skor
yang
dicapai
Nilai
Cara
membuat
bangun
datar
Kecerma-
tan
ukuran
Kerapian Kebena-
ran hasil
proyek
(1) (2) (3) (4)
1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
Kriteria penskoran
Aspek Keterangan Deskripsi Skor
(1) a) Sesuai dengan langkah-langkah 5
b) Ada sebagian yang tidak sesuai dengan langkah-
langkah 3
c) Semua tidak sesuai dengan langkah-langkah 1
(2) a) Semua sisi sesuai dengan ukuran 5
b) Sebagian sisi-sisinya tidak sesuai dengan ukuran 3
c) Semua sisinya tidak sesuai dengan ukuran 1
(3) a) Semua potongan sesuai dengan garis 5
b) Sebagian potongan tidak sesuai dengan garis 3
c) Semua porongan tidak sesuai dengan garis 1
(4) a) Semua ukuran dan bentuk bangun datar sesuai 5
b) Sebagian ukuran dan bentuk bangun datar tidak
sesuai 3
164
c) Semua ukuran dan bentuk bangun datar tidak
sesuai 1
Skor Maksimal = 20
Skor Minimal = 4
Jumlah skor dapat ditransfer ke nilai dengan skla 0 s.d. 100
Skor maksimal
Salatiga, 11 Mei 2015
Guru Kelas
Asa Anfaida Maslina, S.PdI
Peneliti
Cinthia Inggar Wida
Mengetahui,
Kepala Madrasah
Zulfa Anturida, S.Pd. S.PdI.
NIP. 19701112200511002
165
Lampiran 4
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Model
Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ II
Hari/ Tanggal : Kamis, 07 Mei 2015
No Fase Kemampuan siswa Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatan awal
pembelajaran
a. Siswa tidak ramai √
b. Siswa membaca doa √
c. Siswa antusias ketika guru
memberikan apersepi
√
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan model
bangun datar yang ditunjukkan
guru
√
b. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
√
c. Siswa berkumpul dengan
kelompoknya
√
3. Kegiatan Inti
Elaborasi
a. Menyusun perencanaan proyek
yang akan dibuat dengan mencari
informasi dengan anggota
kelompoknya
√
b. Menyusun jadwal untuk
menyelesaikan proyek agar tepat
waktu
√
c. Berkerjasama untuk
menyelesaikan proyek
√
d. Presentasi hasil proyek yang telah
dibuat
√
e. Siswa memperhatikan ketika ada
teman yang presentasi di depan
kelas
√
4 Kegiatan Inti
Konfirmasi
a. Mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok bersama guru
√
b. Bertanya tentang hal-hal yang
belum jelas
√
166
c. Mengerjakan lembar evaluasi √
5 Kegiatan Akhir a. Menyimpulkan materi
pembelajaran bersama guru
√
b. Motivasi siswa ketika diberi
penguatan oleh guru
√
Jumlah 35
Rata-rata 2,19
Rumus rata-rata
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
Salatiga, 07 Mei 2015
Observer
Cinthia Inggar Wida
167
Lampiran 5
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Model
Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ II
Hari/ Tanggal : Sabtu, 09 Mei 2015
No Fase Kemampuan siswa Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatan awal
pembelajaran
a. Siswa tidak ramai √
b. Siswa membaca doa √
c. Siswa antusias ketika guru
memberikan apersepi
√
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan model
bangun datar yang ditunjukkan
guru
√
b. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
√
c. Siswa berkumpul dengan
kelompoknya
√
3. Kegiatan Inti
Elaborasi
a. Menyusun perencanaan proyek
yang akan dibuat dengan mencari
informasi dengan anggota
kelompoknya
√
b. Menyusun jadwal untuk
menyelesaikan proyek agar tepat
waktu
√
c. Berkerjasama untuk
menyelesaikan proyek
√
d. Presentasi hasil proyek yang telah
dibuat
√
e. Siswa memperhatikan ketika ada
teman yang presentasi di depan
kelas
√
4 Kegiatan Inti
Konfirmasi
a. Mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok bersama guru
√
b. Bertanya tentang hal-hal yang
belum jelas
√
168
c. Mengerjakan lembar evaluasi √
5 Kegiatan Akhir a. Menyimpulkan materi
pembelajaran bersama guru
√
b. Motivasi siswa ketika diberi
penguatan oleh guru
√
Jumlah 48
Rata-rata 3
Rumus rata-rata
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
Salatiga, 09 Mei 2015
Observer
Cinthia Inggar Wida
169
Lampiran 6
Lembar Pengamatan Siswa pada Pembelajaran Matematika melalui Model
Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ II
Hari/ Tanggal : Senin, 11 Mei 2015
No Fase Kemampuan siswa Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatan awal
pembelajaran
a. Siswa tidak ramai √
b. Siswa membaca doa √
c. Siswa antusias ketika guru
memberikan apersepi
√
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Siswa memperhatikan model
bangun datar yang ditunjukkan
guru
√
b. Siswa menjawab pertanyaan dari
guru
√
c. Siswa berkumpul dengan
kelompoknya
√
3. Kegiatan Inti
Elaborasi
a. Menyusun perencanaan proyek
yang akan dibuat dengan mencari
informasi dengan anggota
kelompoknya
√
b. Menyusun jadwal untuk
menyelesaikan proyek agar tepat
waktu
√
c. Berkerjasama untuk
menyelesaikan proyek
√
d. Presentasi hasil proyek yang telah
dibuat
√
e. Siswa memperhatikan ketika ada
teman yang presentasi di depan
kelas
√
4 Kegiatan Inti
Konfirmasi
a. Mengoreksi pekerjaan setiap
kelompok bersama guru
√
b. Bertanya tentang hal-hal yang
belum jelas
√
170
c. Mengerjakan lembar evaluasi √
5 Kegiatan Akhir a. Menyimpulkan materi
pembelajaran bersama guru
√
b. Motivasi siswa ketika diberi
penguatan oleh guru
√
Jumlah 56
Rata-rata 3,5
Rumus rata-rata
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
Salatiga, 11 Mei 2015
Observer
Cinthia Inggar Wida
171
Lampiran 7
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui Model
Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening
Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ II
Hari/ Tanggal : Kamis, 07 Mei 2015
No Fase Kemampuan guru dalam
mengajar
Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatan awal
pembelajaran
a. Mengkondisikan siswa
agar fokus dalam
pembelajaran
√
b. Mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari
√
c. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
√
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Pemanfaatan media/
model bangun datar secara
efektif
√
b. Melakukan tanya jawab
dengan siswa
√
c. Meminta dan
mengarahkan siswa untuk
berabung dengan
kelompoknya
√
Elaborasi a. Mampu merancang
proyek yang akan
diberikan kepada siswa
√
b. Mampu mengarahkan
siswa untuk menyusun
perencanaan proyek
√
c. Mampu mengarahkan
siswa untuk membuat
bangun datar dari sifat-
sifat bangun datar yang
diberikan guru
√
d. Mampu mengarahkan
siswa agar dapat
√
172
menyelesaikan proyek
sesuai dengan waktu yang
ditentukan
e. Mampu memantau siswa
dan membantu siswa jika
ada kesulitan
√
f. Mampu meminta setiap
kelompok untuk
mempresentasikan proyek
yang dihasilkan
√
Konfirmasi a. Mampu mengajak siswa
untuk mengoreksi
pekerjaan dari kelompok
yang maju
√
b. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya
√
c. Memberikan evaluasi
kepada siswa
√
3. Kegiatan
penutup
a. Menyimpulkan materi √
b. Memberikan umpan
balik dan komentaar
mengenai proses
pembelajaran
√
c. Memberikan motivasi
kepada siswa agar
selalu giat belajar
√
Jumlah 45
Rata-rata 2,5
Rumus rata-rata
173
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
Salatiga, 07 Mei 2015
Observer
Cinthia Inggar Wida
174
Lampiran 8
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui Model
Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening
Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ II
Hari/ Tanggal : Sabtu, 09 Mei 2015
No Fase Kemampuan guru dalam
mengajar
Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatan awal
pembelajaran
a. Mengkondisikan siswa
agar fokus dalam
pembelajaran
√
b. Mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari
√
c. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
√
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
a. Pemanfaatan media/
model bangun datar secara
efektif
√
b. Melakukan tanya jawab
dengan siswa
√
c. Meminta dan
mengarahkan siswa untuk
berabung dengan
kelompoknya
√
Elaborasi a. Mampu merancang
proyek yang akan
diberikan kepada siswa
√
b. Mampu mengarahkan
siswa untuk menyusun
perencanaan proyek
√
c. Mampu mengarahkan
siswa untuk membuat
bangun datar dari sifat-
sifat bangun datar yang
diberikan guru
√
d. Mampu mengarahkan
siswa agar dapat
√
175
menyelesaikan proyek
sesuai dengan waktu yang
ditentukan
e. Mampu memantau siswa
dan membantu siswa jika
ada kesulitan
√
f. Mampu meminta setiap
kelompok untuk
mempresentasikan proyek
yang dihasilkan
√
Konfirmasi a. Mampu mengajak siswa
untuk mengoreksi
pekerjaan dari kelompok
yang maju
√
b. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya
√
c. Memberikan evaluasi
kepada siswa
√
3. Kegiatan
penutup
a. Menyimpulkan materi √
b. Memberikan umpan balik
dan komentaar mengenai
proses pembelajaran
√
c. Memberikan motivasi
kepada siswa agar selalu
giat belajar
√
Jumlah 53
Rata-rata 2,94
Rumus rata-rata
176
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
Salatiga, 09 Mei 2015
Observer
Cinthia Inggar Wida
177
Lampiran 9
Lembar Pengamatan Guru pada Pembelajaran Bangun Datar melalui Model
Project Based Learning (PjBL) di MI Asas Islam Kalibening
Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Nama Madrasah : MI Asas Islam Kalibening
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : V/ II
Hari/ Tanggal : Senin, 11 Mei 2015
No Fase Kemampuan guru dalam
mengajar
Skor
0 1 2 3 4
1. Kegiatan awal
pembelajaran
d. Mengkondisikan siswa
agar fokus dalam
pembelajaran
√
e. Mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari
√
f. Menjelaskan tujuan
pembelajaran
√
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
d. Pemanfaatan media/
model bangun datar secara
efektif
√
e. Melakukan tanya jawab
dengan siswa
√
f. Meminta dan
mengarahkan siswa untuk
berabung dengan
kelompoknya
√
Elaborasi g. Mampu merancang
proyek yang akan
diberikan kepada siswa
√
h. Mampu mengarahkan
siswa untuk menyusun
perencanaan proyek
√
i. Mampu mengarahkan
siswa untuk membuat
bangun datar dari sifat-
sifat bangun datar yang
diberikan guru
√
j. Mampu mengarahkan
siswa agar dapat
√
178
menyelesaikan proyek
sesuai dengan waktu yang
ditentukan
k. Mampu memantau siswa
dan membantu siswa jika
ada kesulitan
√
l. Mampu meminta setiap
kelompok untuk
mempresentasikan proyek
yang dihasilkan
√
Konfirmasi d. Mampu mengajak siswa
untuk mengoreksi
pekerjaan dari kelompok
yang maju
√
e. Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya
√
f. Memberikan evaluasi
kepada siswa
√
3. Kegiatan
penutup
d. Menyimpulkan materi √
e. Memberikan umpan balik
dan komentaar mengenai
proses pembelajaran
√
f. Memberikan motivasi
kepada siswa agar selalu
giat belajar
√
Jumlah 60
Rata-rata 3,3
Rumus rata-rata
179
Skala kategori penskoran
Skor maksimal = 4
Skor minimal = 0
Kategori rata-rata
0,0 – 0,8 = Sangat Kurang
0,9 – 1,6 = Kurang
1,7 – 2,4 = Cukup
2,5 – 3,2 = Baik
3,3 – 4,0 = Sangat Baik
Salatiga, 11 Mei 2015
Observer
Cinthia Inggar Wida
183
FOTO KEGIATAN
Guru memberikan pertanyaan mendasar
kepada siswa tentang bangun datar dan
siswa menjawab pertanyaan dari guru
Siswa Berkumpul dengan
Kelompoknya
Siswa Menyusun Perencanaan Proyek
Siswa menyusun jadwal penyelesaian
proyek
184
Siswa bekerja sama dalam
menyelesaikan proyek
Guru memantau siswa dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya
jika ada kesulitan (Monitoring)
Perwakilan dari kelompok
mempresentasikan hasil proyeknya
(Evaluasi Pengalaman, menguji hasil,
monitoring)
Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi
189
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Cinthia Inggar Wida
NIM : 11511009
Jurusan/ Progdi: Tarbiyah/ PGMI
Dosen PA : Dr. MUH. Saerozi, M. Ag.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai
1 Piagam Penghargaan
OPAK STAIN Salatiga
2011
20 – 22 Agustus
2011 Peserta 3
2 Sertifikat Achievement
Motivation Training
(AMT) STAIN Salatiga
23 Agustus 2011 Peserta 2
3 Piagam Penghargaan
ODK (Orientasi Dasar
Keislaman) STAIN
Salatiga
24 Agustus 2011 Peserta 2
4 Sertifikat Seminar
Entrepreneurship dan
Koperasi STAIN Salatiga
25 Agustus 2011 Peserta 2
5 Sertifikat UPT
Perpustakaan STAIN
Salatiga
19 September
2011 Peserta 2
6 Sertifikat Praktikum
Pendidikan
Kepramukaan STAIN
Salatiga
7 – 8 Februari
2012 Peserta 2
7 Sertifikat Pelatihan
Mengatasi Kecemasan
Tampil di Depan Umum
TAZKIA STAIN
Salatiga
9 Juni 2012 Peserta 2
8 Piagam Penghargaan
Seminar Pencegahan
Bahaya NAPZA,
HIV/AIDS Mewaspadai
Pergaulan Bebas untk
Membentuk Remaja yang
Tangguh
29 April 2013 Peserta 2
9 Sertifikat Seminar
Nasional
Entrepreneurship
27 Mei 2013 Peserta 8
190
“Menumbuhkan Jiwa
Entrepreneur Generasi
Muda
10 Sertifikat Seminar
Nasional HMJ Tarbiyah
STAIN Salatiga “Guru
Kreatiif dalam
Implementasi Kurikulum
2013”
18 November 2013 Peserta 8
11 Sertifikat DIKLAT
KEPROFESIAN HMJ
Tarbiyah STAIN Salatiga
13 - 14 Mei 2014 Peserta 2
12 Piagam Penghargaan
Malam Tirakatan HUT
RI Ke-69 “Dengan
Semangat Proklamasi 17
Agustus 1945, Kita
Dukung Suksesi
Kepemimpinan Nasional
Hasil Pemilu 2014 Demi
Kelanjutan Pembangunan
Menuju Indonesia yang
Makin Maju dan
Sejahtera” oleh REPUTA
Sidomulyo, Ungaran
Timur
16 Agustus 2014 Panitia 3
13 Sertifikat Pengakraban
Mahasiswa Baru PGMI
STAIN Salatiga
27 Agustus 2014 Panitia 3
14 Sertifikat Seminar
Nasional “Optimalisasi
Sumber Daya Insani
terhadap Lembaga
Keuangan Syariah KSEI
STAIN Salatiga
14 Oktober 2014 Peserta 8
15 Sertifikat Seminar
Nasional “Perbaikan
Mutu Pendidikan Melalui
Profesionalisme
Pendidikan” HMJ
Tarbiyah STAIN Salatiga
13 November 2014 Peserta 8
16 Sertifikat “Seminar
Nasional
Entrepreneurship”
RACANA STAIN
16 November 2014 Peserta 8
191
Salatiga
17 Sertifikat PEKAN
KREATIF WISPER
2014 Parade Tari Kreasi
Jawa Bagi Generasi
Muda
22 November 2014 Peserta 2
18 Sertifikat PEKAN
KREATIF WISPER
2014 Workshop Tari
Bagi Generasi Muda
23 November 2014 Peserta 2
19 Piagam Penghargaan
Workshop Nasional
“Sukses Akademik,
Sukses Bakat, dan Hidup
Bermartabat dengan
Karya” HMPS PAI
STAIN Salatiga
16 Desember 2014 Peserta 8
20 Serifikat Seminar
Nasional Perlindungan
Hukum terhadap Usaha
Mikro Menghadapi Pasar
Bebas ASEAN HMPS
AS STAIN Salatiga
Tahun 2014 Peserta 8
21 Sertifikat Seminar
Kepemudaan tingkat
regional Jateng-DIY
HMI cabang Salatiga
22 April 2015 Peserta 4
22 Sertifikat Seminar
Nasional “Mencegah
Generasi Pemuda Islam
dari Pengaruh
Radiklisme ISIS
06 Mei 2015 Peserta 8
23 Piagam Penghargaan
Lomba Ramadhan
REPUTA Sidomulyo,
Ungaran Timur
28 Juni 2015 Panitia 3
24 Piagam Penghargaan
Pengumpulan dan
Pembagian Zakat Fitrah
REPUTA Sisomulyo,
Ungaran Timur
12 – 16 Juli 2015 Panitia 3
25 Piagam Penghargaan
dalam Kegiatan Halal Bi
Halal “Membangun
Kebersamaan Menggapai
Ridho Allah ” REPUTA
17 Juli 2015 Panitia 3
192
Sidomulyo, Ungaran
Timur
26 Piagam Penghargaan
Jalan Sehat dalam rangka
mempepringati HUT RI
ke-70 oleh REPUTA
Sidomulyo, Ungaran
Timur
02 Agustus 2015 Panitia 3
27 Piagam Penghargaan
Malam Tirakatan HUT
RI Ke-70 “Melalui
Semangat Kemerdekaan
Mari Bersama-sama Kita
Wujudkan Gerakan
Nasional AYO KERJA
70 Tahun Indonesia
Merdeka” oleh REPUTA
Sidomulyo, Ungaran
Timur
16 Agustus 2015 Panitia 3
Jumlah
112
Salatiga, 18 Agustus 2015
Wakil Dekan
Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama
Achmad Maimun, M. Ag.
NIP. 19700510 199803 1 003
193
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Cinthia Inggar Wida
TTL : Kab. Semarang, 05 Januari 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Putatan, RT: 03/ RW: III Sidomulyo, Kecamatan
Ungaran Timur, Kabupaten Semarang
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenjang Pendidikan :
a. TK Bustanul Atfal Morangan Suruh, lulus tahun 1999
b. SD Muhammadiyah Suruh, lulus tahun 2005
c. SMP Negeri 2 Ungaran, lulus tahun 2008
d. SMA Negeri 1 Bergas, lulus tahun 2011
e. Masih menyelesaikan pendidikan S1 Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu keguruan PGMI IAIN Salatiga
Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 13 Agustus 2015
Peneliti
Cinthia Inggar Wida