Upload
phungthu
View
266
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI QADHA DAN QADAR
MENGGUNAKAN METODE THE POWER OF TWO SISWA
KELAS XII DI SMA NEGERI 2 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh
AMBARWATI
NIM: 23010-15-0181
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah yang ada pada diri mereka sendiri
(QS. Ar-Ra’ad:11)
Barang siapa menempuh suatu jalan demi menimba ilmu agama,
pasti Allah membuat mudah baginya jalan menuju surga
(HR. Bukhari)
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini
penulis persembahkan untuk:
1. Ayahku dan ibundaku tersayang, Abas dan Watiyem yang selalu
membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam
kehidupanku.
2. Untuk kakakku Nurochim bersama istri Suprihatin dan Muhtarom beserta istri
Lia Listiani atas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku sehingga proses
penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.
3. Nur Shokhif terimakasih atas motivasi dan dukungan sehingga skripsi ini bisa
terselesaikan.
4. Sahabat-sahabat dan teman dekatku yang selalu memberikan motivsi kepadaku
dan membantu menyelesaikan skripsi ini.
5. Keluarga besar serta teman-teman seperjuanganku di Himpunan Mahasiswa
Islam (HMI) yang selalu memberikan semangat berjuang dalam berorganisasi
dan yang selalu memberikan pelajaran yang sangat berharga dan bermanfaat.
6. Teman-teman kampus PAI E angkatan 2015 dan teman-teman yang lainnya di
IAIN Salatiga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam
menyelsaikan skripsi.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan atas kehadirat
Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul: “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI QADHA DAN
QADAR MENGGUNAKAN METODE THE POWER OF TWO SISWA KELAS
XII DI SMA NEGERI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019”, dapat
terselsaikan dengan baik dan lancar. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu
tugas wajib yang harus dilaksanakan mahasiswa guna memenuhi salah satu
persyaratan dalam menempuh tugas akhir skripsi.
Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa ada bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dukungan moril maupun materiel. Oleh karena
itu penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Hj.Siti Rukayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
IAIN Salatiga.
4. Bapak Sutrisna, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan yang bermanfaat bagi penulis.
5. Bapak Badrus Zaman, M.Pd.I selaku Pembimbing Akademik yang selalu
memberikan arahan dan bimbingan bagi penulis selam berkuliah.
ix
6. Ibu Dra. Wahyu Tri Astuti, M. Pd selaku Kepala SMA Negeri 2 Salatiga
7. Bapak Ngaidin, S.Ag. selaku pembimbing lapangan di SMA Negeri 2
Salatiga
8. Bapak, Ibu Guru dan tenaga kependidikan yang lainnya.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
terselsainya dalam pembuatan skripsi.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyususnan skripsi
ini, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari semua
pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca
pada umumnya.
Salatiga, 20 Maret 2019
Penulis
x
ABSTRAK
Ambarwati, 2019 Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Materi Qadha dan Qadar Menggunakan Metode The Powet Of
Two Siswa Kelas XII di SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran
2018/2019. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Study
Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen
Pembimbing Sutrisna, M. Pd.
Kata kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Metode The
Power Of Two
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan Qadar menggunakan
metode The Power Of Two kelas XII di SMA Negeri 2 Salatiga tahun pelajaran
2018/2019. Subjek dalam penilitian ini berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 8 siswa
laki-laki, dan 20 siswa perempuan. Pembelajaran yang di ajarkan guru di kelas
hanya sebatas peserta didik mengetahui informasi yang disampaikan oleh guru
tanpa di tuntut untuk aktif dan memahami informasi yang dapat diterapkan dalam
kehidupan mereka. Penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan yaitu
apakah penerapan metode The Power Of Two pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan Qadar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019?
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas karena masalah
yang dipecahkan berasal dari praktik pembelajaran di kelas sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar. Proses pelaksanaan tindakan kelas meliputi: tahap
perencanaan (plan), tahap pelaksanaan (action), tahap pengamatan (observing) dan
refleksi (reflecting) dimana setiap siklus difokuskan materi dengan penerapan
metode The Power Of Two. Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan
tes, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Tes digunakan untuk memperoleh
data tentang hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Qadha
dan Qadar siswa kelas XII SMA Negeri 2 Salatiga. Sedangkan metode observasi,
dan wawancara digunakan untuk menggali data tentang proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan Qadar, respon siswa,
keadan siswa, dan guru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode The Power Of Two
dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi
Qadha dan Qadar di kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Salatiga tahun pelajaran
2018/2019. Hal ini terbukti dari perolehan hasil belajar siswa yang terus meningkat.
Dari hasil analisis 28 siswa hasil pra siklus mencapai (14,28%) hanya 4 siswa yang
tuntas, dan (85,71%) atau 24 siswa tidak tuntas sedangkan yang diharapkan nilai
klasikal 85% dari seluuruh siswa mencapai KKM (nilai 75). Pada siklus I hasil
belajar meningkat menjadi 67,85% hanya 19 siswa yang sudah tuntas, dan 32,14%
atau 9 yang belum tuntas, pada siklus II nilai meningkat menjadi 92,85 % 26 siswa
yang tuntas dan (7,14%) atau 2 siswa yang belum tuntas. Serta peningktan hasil
belajar dari pra siklus ke siklus I sebesar 53,57% dan meningkat di siklus I ke siklus
II sebesar 25%.
xi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
LOGO ....................................................................................................................ii
NOTA PEMBIMBING ........................................................................................iii
PENGESAHAN ...................................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN ...............................................................................v
MOTTO ................................................................................................................vi
PESSEMBAHAN ................................................................................................vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................viii
ABSTRAK .............................................................................................................x
DAFTAR ISI ........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................7
C. Tujuan Masalah .........................................................................................7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................8
1. Hipotesis Tindakan .............................................................................8
2. Indikator Keberhasilan .......................................................................8
E. Manfaat Penelitian .....................................................................................9
F. Definisi Operasional ................................................................................10
1. Peningkatan .......................................................................................11
2. Hasil Belajar .....................................................................................11
3. Pendidikan Agama Islam ..................................................................11
4. Materi Qadha dan Qadar ...................................................................11
5. Metode The Power Of Two ...............................................................12
G. Metode Penelitian ....................................................................................12
1. Rencana Penalitian ............................................................................12
2. Subjek Penelitian ..............................................................................15
xii
3. Langkah-Langkah Penelitian ............................................................17
4. Instrumen Penelitian .........................................................................18
5. Analisis Dataa ...................................................................................20
H. Sistematika Penulisan ..............................................................................21
BAB II LANDASAN TEORI ..............................................................................23
A. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Qadha dan Qadar ......................23
1. Pengertian Hasil Belajar ...................................................................23
a. Jenis-Jenis Belajar .....................................................................24
b. Tinjauan Belajar ........................................................................26
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhu Belajar.............................27
2. Kajian Materi Penelitian ...................................................................29
a. Materi Beriman Kepada Qadha dan Qadar ..............................29
b. Macam-Macam Takdir ..............................................................33
c. Tanda-Tanda Beriman Kepada Qadha dan Qadar ....................35
d. Hikmah Beriman Kepada Qadha dan Qadar ............................36
B. Pendidikan Agama Islam di SMA ...........................................................37
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam di SMA ..................................37
2. Fungsi Pendidikan Agama Islam ......................................................37
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ......................................................38
C. Metode Pembelajaran The Power Of Two ...............................................39
1. Metode Pembelajaran ........................................................................49
2. Metode Pembelajaran Aktif ..............................................................40
3. Pembelajaran Aktif Tipe The Power Of Two ...................................41
a. Pengertian The Power Of Two ..................................................41
b. Ayat Yang berhubungan Dengan The Power Of Two ...............43
c. langkah-Langkah The Powe Of Two .........................................44
d. Tujuan Metode The Power Of Two ...........................................45
e. Keunggulan Metode The Power Of Two ...................................46
f. Kelemahan Metode The Power Of Two ....................................47
xiii
4. Hubungan Metode The Power Of Two pada PAI materi Qadha Dan
Qadar ................................................................................................49
D. Tinjauan Tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .........................49
1. Konsep Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ..................................49
2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ...................................50
3. Prinsip Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ...................................52
4. Perumusan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ............................53
E. Kajian Pustaka .........................................................................................54
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .........................................................58
A. Deskripsi Awal ........................................................................................58
1. Gmbaran Umum SMA Negeri 2 Salatiga .........................................58
2. Lokasi Penelitian ..............................................................................58
3. Visi dan Misi ....................................................................................59
4. Struktur orgnisasi SMA Negeri 2 Salatiga .......................................60
5. Data Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Salatiga............................61
6. Data Siswa ........................................................................................63
B. Deskripsi Pelaksanaan siklus I ................................................................65
1. Perencanaan ......................................................................................65
2. Pelaksanaan .......................................................................................65
3. Pengamatan .......................................................................................67
4. Refleksi .............................................................................................67
C. Deskripsi Pelaksanaan siklus II ...............................................................68
1. Perencanaan ......................................................................................68
2. Pelaksanaan ......................................................................................68
3. Pengamatan .......................................................................................70
4. Refleksi .............................................................................................70
D. Penerapan Metode The Power Of Two Meningkatkan Hasil Belajar .....71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................73
A. Hasil Penelitian ........................................................................................73
xiv
1. Pra Siklus ..........................................................................................73
2. Siklus I ..............................................................................................77
3. Siklus II .............................................................................................82
B. Pembahasan .............................................................................................86
1. Pra Siklus ..........................................................................................88
2. Siklus I ..............................................................................................89
3. Siklus II .............................................................................................89
BAB V PENUTUP ..............................................................................................91
A. Kesimpulan ..............................................................................................91
B. Saran ........................................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................94
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Salatiga 60
Tabel 3.2 Daftar Urut Kepegawain Negeri Sipil 61
Tabel 3.3 Daftar Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap 62
Tabel 3.4 Data Siswa SMA Negeri 2 Salatiga 63
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Salatiga 63
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus Hasil Belajar Siswa 74
Tabel 4.2 Diagram Pra Siklus Hasil Belajar Siswa 77
Tabel 4.3 Daftar Hasil Belajar Siklus I 80
Tabel 4.4 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I 82
Tabel 4.5 Nilai Hasil Belajr Siswa Siklus II 83
Tabel 4.6 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II 86
Tabel 4.7 Nilai Per Siklus Hasil Belajar 86
Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Pre Test 88
Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan 90
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan rangkaian proses pemberdayaan potensi dan
kopetensi individu agar menjadi manusia yang berkualitas dan berlangsung
sepanjang hayat tanpaa menghilangkan keunikan masing-masing. Menurut
Uundang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, bahwa pendidikan adalah usaha sadari dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara (UU No.20, 2003: 1).
Pencapaian tujuan pendidikan menjadi tantangan untuk
meningkatkan mutu, relevansi dan efektifitas pendidikan sebagai tuntunan
nasional. Dengan demikian proses pembelajaran yang diselenggarakan
dalam lembaga pendidikan harus berjalan secara komprehensif serta
memperhatikan berbagai aspek guna tercapainya tujuan pendidikan
tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan sisitem pembelajaran
yang baik, baik dalam tenaga kependidikan maupun sistem pendidikan yang
berlangsung.
Sebagai pendidik guru merupakan salah satu penentu keberhasilan
setiap upaya pendidikan, dalam pembelajaran guru dituntut memiliki multi
peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif.
2
Agar dapat mengajar secara efektif, guru harus melibatkan siswa secara
aktif dalam proses belajar mengajar. Semakin banyak siswa yang terlibat
aktif dalam belajar, maka semakin tinggi kemampuan prestasi belajar yang
hendak dicapainya. Sedangkan dalam meningkatkan kualitas dalam
mengajar guru harus mampu merencanakan program pengajaran dan
sekaligus mampu melakukan dalam bentuk interaksi belajar mengajar
(Agung Iskandari, 2012: 16).
Proses pembelajaran merupakan perpaduan kegiatan mengajar yang
dilakukan oleh guru melalui desain pembelajaran sehingga anak-anak
melakukan kegiatan belajar sesuai dengan kurikulum untuk mencapai
perubahan tingkah laku. Banyak penyebab pasifnya siswa dalam kegiatan
belajar mengajar, antara lain: banyaknya guru yang belum menguasai secara
metode pembelajaran, banyak juga yang tidak mempunyai kopetensi di
bidangnya dan lain sebagainya.
Mengajar dalam konteks standari proses pendidikan tidak hanya
sekedari menyampaikan materi pembelajaran, akan tetapi juga dimaknai
sebagai proses mengatur lingkungan supaya siswa belajar. Maka mengajar
yang demikian sering diistilahkan dengan pembelajaran. Hal ini
mengisyaratkan bahwa dalam proses pembelajaran siswa harus dijadikan
sebagai pusat dari kegiatan (Wina Sanjaya, 2006: 101).
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai
dalam edukatif mewarnai interkasi yang terjadi antara guru dan anak didik.
Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan
3
sebelum pembelajaran berlayangsung. Guru dengan sadari merencanakan
kegiatan pembelajaran secara sistematis dengan memanfatkan segala
sesuatu guna kepentingn pengajaran (Syaiful Bahri Djamarah, Aswani,
2006: 1).
Untuk menciptakan komunikasi yang lebih baik antara guru dan
siswa serta pembelajaran yang tidak pasif karena adanya respon siswa
terhadap pembelajaran, seorang guru harus memiliki metode pembelajaran
yang mampu meningkatka prestasi belajar siswa sehingga pembelajaran
berlangsung secara efektif. Dalam proses pembelajaran siswa tidak lagi
dipandang sebagai objek didik. Namun pada hakikatnya peserta didik
memiliki potensi atau fitrah yang dapat dikembangkan sesuai dengan
kecerdasan yang dimiliki.
Dalam meningkatkan efektifitas proses pembelajaran untuk
menciptakan kasil belajar terbaik sesuai harapan, perencanaan pembelajaran
merupakan sesuatu yang mutlak harus dipersiapkan oleh guru, walaupun
belum tentu semua yang dicencanakan dapat dilaksanakan, karena bisa
terjadi kondisi kelas merefleksikan sebuah permintaan yang berbeda dari
rencana yang sudah dipersiapakan, khususnya tetang metode yang sifatnya
operasional (Dede Rosyada, 2004: 123).
Untuk mencapai tujuan pembelajaran perlu disusun suatu metode
agar tujuan itu tercapai dengan optimal. Tanpa suatu metode yang cocok,
tepat, dan jitu tidak mungkin tujuan dapat tercapai (Wina Snjaya, 2005: 99).
4
Jadi pemilihan metode menjadi sangat penting untuk diperhatikan
karena metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan dengan
memanfaatan motode secara akurat.
Menurut Muqawin, terdapat beberapa metode belajar yang dapat
digunakan agar sisiwa aktif secara kolektif, misalnya: metode belajar tim
pendengar, metode membuat catatan terbimbimg (guided note tlking),
metode pembelajaran terbimbing, perdebatan aktif (active debate), metode
poin kounterpoin, metode kekuatan berdua (the power of two), dan
pertanyaan kelompok (team quiz). Dari beberapa jenis metode kelompok
tersebut, penulis mefokuskan pada metode kekuatan berdua (the power of
two).
Metode belajar kekuatan berdua (the power of two) merupakan salah
satu metode pembelajaran yang sering digunakan adalah pembelajaran
kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan metode yang mefokuskan
pada belajar tim agar siswa saling membantu satu sama lainya dalam
mempelajari materi pembelajaran. Fungsi dari pembelajaran kooperatif
adalah menumbuhkan kesadarian bahwa siswa perlu belajar untuk berfikir,
menyelesaikan masalah dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan
kemampuan dan pengetahuan mereka (Robert E. Slavin, 2005: 5).
Metode belajar kekuatan berdua (the power of two) adalah termasuk
bagian dari active learning yang merupakan salah satu cara terbaik untuk
meningkatkan belajar lebih aktif dengan pemberian tugas belajar yang
dilakukan dalam kelompok kecil, masing-msing kelompok terdiri dari dua
atau lima siswa. Kegiatan ini dilakukan agar munculnya sinergi itu yaitu dua
5
orang atau lebih tentu lebih dari baik dari pada satu (Melvin L. Sibermn,
2006: 151).
Menurut Hisyam Zini, The Power Of Two merupakan aktifitas
pembelajaran yang digunakan untuk mendorong pembelajaran kooperatif
dan memperkuat arti penting serta manfaat sinergi dua orang. Metode ini
merupakan prinsip bahwa berfikir berdua jauh lebih baik dari pada berfikir
sendiri (Hisyam Zini, dkk, 2007: 67). Aktivitas pembelajaran dengan
kekuatan dua orang, digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dan
menegaskan manfaat dari sinergi yakni: bahwa dua kepala lebih baik dari
pada satu (Melvin L Siberman, 2006: 81).
Jadi penulis menyimpulkan bahwa metode pembelajaran dengan
kekuatan dua orang (the power of two) merupakan pembelajaran kooperatif
yang digunakan untuk meningkatkan pembelajaran kolaboratif,
menumbuhkan kerjasama secara maksimal dan memperkuat arti penting
manfaatkan sinergi dua orang (dua kepala lebih baik dari pada satu), dalam
pembelajaran ini siswa akan berkolaborasi dengan temannya (dua orang)
untuk memperkuat pemahaman individu masing-masing.
Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan
bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar
mengajar tentu saja diketahui setelah diadakan evaluasi item soal yang
sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran. Sejauh mana tingkat
keberhasilan belajar mengajar dalam mencapai tujuan khusus (Syaiful Bahri
Djamarah, 2006: 6).
6
Dengan penggunaan metode The Power Of Two pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada materi Qadha dan Qadar
diharapkan tujuan yang dirumuskan dapat tercapai. Sehingga dapat
dikatakan bahwa proses pembelajaran lebih maksimal. Proses pembelajaran
dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan yang positif dari peserta didik.
Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan pada tanggal 04
Januari 2019 di SMA Negeri 2 Salatiga, penulis menemukan beberapa
masalah dalam proses belajar mengajar di kelas. Situasi yang terjadi adalah
pembelajaran bersifat pasif, hal ini disebabkan karena guru hanya
menerangkan saja dan siswa hanya mendengar penjelasan dari guru. Hal ini
dapat membuat siswa menjadi bosan dan tidak dapat merespon
pembelajaran yang sedang berlangsung, interaksi antara guru dan siswa
sangat terbatas, sehingga siswa tidak dapat memahami materi yang sudah
diajarkan, prestasi belajar siswa menjadi rendah. Hanya siswa yang
memiliki minat belajar yang aktif di kelas. Hal ini dapat dilihat dari nilai
rata-rata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XII di
SMA N 2 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 yang diperoleh yaitu 61
sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah 75. Yang
diperoleh dari data pra siklus menunjukan bahwa siswa yang tidak mencapai
KKM ada 24 siswa dan yang mencapai KKM ada 4 siswa.
Dengan demikian, penyebab prestasi belajar siswa rendah karena
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat, maka penulis
tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi Qadha Dan Qadar
7
Menggunakan Metode The Power Of Two Siswa Kelas XII Di SMA
Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut:
Apakah penerapan metode The Power Of Two pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Materi Qadha dan Qadar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Salatiga tahun
pelajaran 2018/2019 ?
C. Tujuan Masalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan Qadar Menggunakan Metode The
Power Of Two Siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Salatiga tahun pelajaran
2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan adalah jawaban sementra terhdap masaah yang
dihadapi sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk
memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (Mulyasa, 2011:63). Berdasarkan kajian teori
dan kerangka berfikir serta mempertimbangkan konsep yang ada maka
penggunaan metode pembelajaran The Power Of Two dapat
8
meningkatkan hasil belajar dan dapat mencapai target KKM mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan
Qadar pada siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Salatiga tahun pelajaran
2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan penggunaan metode pembelajaran The Power Of Two
dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai
sebagai berikut :
a. Secara individual
Siswa dikatan berhasil atau tuntas apabila pencapaian sekor
hasil belajar ≥ KKM 75 materi Qodha dan Qadar.
b. Secara Klasikal
Siklus akan berhenti apabila jumlah nilai siswa kelas XII
secara keseluruhan dalam kelas telah memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM) ≥ 75 serta tercapainya ketuntasan klasikal 85%
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi yang
jelas dan dapat memberi manfaat secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi
dalam dunia Pendidikan yang menyatakan bahwa peningkatan
hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada
9
Materi Qadha dan Qadar dengan menggunakan metode The Power
Of Two terhadap siswa di SMA 2 Negeri Salatiga.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk kajian
lanjutan bagi peneliti lain khususnya pada pendidikan di SMA.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
Membantu guru untuk memperbaiki kinerjanya, mengetahui
pola dan metode pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan
proses belajar mengajar dengan hasil belajar yang lebih maksimal.
b. Bagi siswa
Siswa lebih aktif, berani dalam mengungkapkan pendapat
dan mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran, sehingga siswa
mendapatkan pengalaman dalam belajarnya.
c. Bagi sekolah
Sebagai kontribusi pemikiran bagi pengembangan kegiatan
pembelajaran khususnya dalam meningkatkan proses hasil belajar
mengajar dengan yang lebih maksimal.
d. Bagi peneliti
Memperluas wawasan dan pengalaman tentang hasil belajar
pada materi Qadha dan Qadar dengan Menggunakan Metode The
Power Of Two pada pelajaran PAI.
10
F. Definisi Operasional
Sebelum peneliti menguraikan lebih lanjut, maka dijelaskan lebih
lanjut terlebih dahulu beberapa pengertian dalam judul. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kesimpangsiuiran
dalam dalam judul tersebut. Istilah-istilah tersebut diantaranya adalah:
1. Peningkatan
Secara umum peningkatan adalah upaya untuk menambah drajat
dan tingkat kulitas maupun kuantitas. Peningkatan juga penambahan
ketrampilan dan kemampuan akan menjadi lebih baik.
Peningkatan juga menggambarkan perubahan dari suatu sifat
atau keadaan yang negatif berubah menjadi positif (Adi S, 2011: 21).
Berdasarkan kesimpuln tersebut peningkatan adalah suatu proses
perubahan meningkat, yang berrti proses perubahan menjadi baik.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sarana penilaian adanya keberhasilan atau
tidaknya suatu pembelajara (Nana Sudjana, 2004: 22)
Hasil belajar merupakan sesuatu yang diadakan (dibuat,
dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha melalui proses perubahan dalam
kepribadian manusia, perubahan tersebut ditempatkan dalam
meningkatkan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan,
daya pikir dan kemampuan.
11
3. Pendidikan Agama Islam (PAI)
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran yang
mempelajari aspek pendidikan Islam yang menjadi ilmu berguna baik di
lingkungan sekitar siswa maupun di tempat lain. PAI juga mrupakan ilmu
dasar yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits sehingga menjadi
pedoman baik didunia pendidikan maupun lingkungan sekitar.
4. Materi Qadha dan Qadar
Qadha dan Qadar merupakan salah satu materi pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang ada di kelas XII IPA 5 Semester 2 yang
membahas tentang bagaimana beriman Qadha dan Qadar serta
pembagiannya yaitu takdir Mullaq dan taqdir Mubram dan hikmahnya.
Dalam hal ini materi yang mempelajari tentang beriman kepada Qadha
dan Qadar serta takdir, kemudian hikmah beriman kepada Qadha dan
Qadar yang akan diajarkan dalam penelitian ini.
Qadha merupakan ketentuan, kehendak, dan ketetapan Allah
SWT. Sedangkan Qadar merupakan perwujudan dari kehendak Allah
SWT. Qadha dan Qadar dikenal dengan takdir. Beriman kepada Qadha
dan Qadar merupakan rukun iman yang keenam.
Qadha dan Qadar atau takdir dibagi menjadi dua yaitu takdir
Muallaq dan takdir Mubram, berikut penjelasannya:
a. Takdir Muallaq merupakan ketentuan Allah SWT yang mengikut
sertakan peran manusia melalui usaha atau ikhtiarnya.
b. Takdir Mubram adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan atau
sudah pasti.
12
5. Metode
Metode adalah rencana yang cermat untuk mencapai sasaran.
Pembelajaran adalah suatu proses yang mengndung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dlam situasi eduktif untuk pencapaian tujuan tertentu (Moh,
Uzer Usman, 1995: 4)
Jadi metode pembelajaran merupakan suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.
6. The Power Of Two
The power of two artinya menggabungkan kekuatan dua orang.
Dalam pembelajaran The Power Of Two adalah kegiatan yang
dilaksanakan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong
kepentingan dan keuntungan sinergi, itu karena 2 kepala tentu lebih baik
daripada 1 kepala (Mel Silberman, 2002: 161).
G. Metode Penelitian
1. Rencana Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan rencana penelitian
tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam
bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian Tindakan Kelas
dilakukan oleh tenaga pengajar yang bertujuan untuk menyelesaikan
masalah-masalah pembelajaran di kelas secara cermat dan sistematis
13
dalam meningkatkan kualitas kelulusan (Basrowi dan Suwandi, 2008:
25)
Tindakan adalah suatu gerak yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertetu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus
kegiatann. Pengertian tindakan tersebut menggambarkan suatu kegiatan
yang dilakukan secara sengaja untuk memperbaiki suatu tindakan atau
hasil yang didapat kurang baik dalam bentuk rangkaian kegiatan
perperbaikan. Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam
waktu yang sama menerima pelajaran dari guru yang sama (Suharsimi
Arikunto, 2010: 30).
Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersamaan.
Adapun yang menjadi tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yaitu untuk meningkatkan kualitas praktek pembelajaran di sekolah,
relevansi pendidikan, mutu hasil pendidikan, dan efisiensi pengelolaan
pendidikan (Basrowi dan Suwardi, 2008: 52)
Menurut Ebbut menjelaskan bahwa PTK merupakan studi yang
sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik
dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari
tindakan tersebut. Ebbut melihat proses dan penelitian tindakan ini
sebagai suatu rangkain siklus yang berkelanjutan, dan diantara siklus-
siklus itu ada informasi yang merupakan perbaikan. Penekanan
14
terhadap hal yang sama, yaitu penelitian ini harus memberikan
kesempatan pada pelakunya untuk melaksanakan tindakan melalui
beberapa siklus agar berfungsi secara efektif (Basrowi dan Suwardi,
2008: 26)
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dalam empat kegiatan
dalam siklus berulang, maka diperoleh suatu batasan penelitian
tindakan sebagai sebuah proses terkendali bersifat reflektif mandiri,
yang memiliki tujuan untuk perperperbaikanterhadap sistem, cara kerja,
proses, isi, kopetensi dan situasi. Proses daur ulang dalam pencapaian
tindakan terdiri dari empat tahap yaitu:
1. Perencanaan tindakan (planning)
2. Pelaksanaan (action)
3. Observasi (observation)
4. Refleksi (reflextion)
Penelitian ini dilakukan dalam beberapa siklus dimana setiap
siklus terdiri tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi
sampai kriteria keberhasilan tercapai.
15
Tahap-tahap tersebut terdapat di gambar sebagai berikut:
2. Subjek Penelitian
Adapun yang subjek dalam penelitian ini adalah kelas XII IPA 5
SMA Negeri 2 Salatiga yang berjumpah 28 siswa, yang terdiri 8 orang
laki-laki dan 20 orang perempuan.
3. Langkah-langkah Penelitian
a. Perencanaan (planning)
1. Meingidentifikasi masalah.
2. Menganalisis dan merumuskan masalah.
3. Menyiapkan rencana metode pembelajaran yang
menggunakan metode The Power Of Two.
4. Menyiapkan LKS (Lembar Kerja Siswa).
5. Menyiapkan instrumen (tes dan lembar observasi).
6. Menyusun kelompok belajar siswa.
16
b. Pelaksanaan tindakan (action)
Melaksanakan langkah sesuai rencana pembelajaran yang
telah disusun yaitu:
1. Melakukan tes awal pada kelas untuk mengetahui kemampuan
awal siswa.
2. Memberi penjelasan berupa metode pembelajaran metode The
Power Of Two.
3. Ketika proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi
mengenai kinerja guru dan siswa.
4. Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa
sesudah diterapkan metode pembelajaran the powet of two.
c. Pengamatan (observing)
1. Mengumpulkan data penelitian.
2. Melakukan diskusi dengan guru Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti untuk membahas mengenai kelemahan atau
kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan.
d. Refleksi (reflecting)
1. Menganalisis data yang telah diperoleh untuk memperbaiki
dan menyempurnakan tindakan pada siklus selanjutnya.
2. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan dari proses
pembelajaran yang telah berlangsung dan memperbaiki
langkah selanjutnya.
17
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakn langkah yang paling penting
dalam sebuah penelitian, karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melihat ada tidaknya perubahan ataupun peningkatan prestasi belajar
siswa. Untuk mengetahui hal tersebut maka diperlukan data yang valid.
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a. Tes
Tes merupakan instrumen penelitian yang digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan seseorang. Tes berfungsi untuk
mengukur kemampuan dan prestasi belajar siswa, perkembangan
dan kemajuan yang dicapai oleh siswa setelah pembelajaran (dalam
bentuk nilai atau skor), serta sebagai alat ukur keberhasilan
program pembelajaran (Saiful Azwar, 3003: 15). Tes yang
digunakan yaitu pre test dan post test. Pre test dilakukan sebelum
pembelajaran dengan menerapkan metode The Power Of Two
untuk mengetahui kemampuan awal siswa, sedangkan post test
dilakukan setelah proses pembelajaran untuk mengethui hasil
belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran The
Power Of Two.
b. Lembar observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui kegiatan di kelas
selama belajar berlangsung, kegiatan yang diamati berupa
kreativitas guru dan siswa selama pembelajaran. Untuk membatasi
pengamatan, observasi ini menggunakan lembar pengamatan.
18
c. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang
yang melibatkan seseorang yang ingin mempperoleh informasi dari
seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan tujuan tertentu (Deddy, 2004: 180)
d. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan melihat atau
mencatat suatu laporan yang sudah tersedia. Metode ini dilakukan
dengan melihat dokumen-dokumen resmi seperti monografi,
catatan-catatan serta buku-buku peraturan yang ada (Ahmad
Tanzeg, 2011: 89). Untuk memperkuat hasil penelitian ini peneliti
menggunakan dokumentasi berupa foto-foto pada saat siswa
melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode The
Power Of Two pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti materi Qadha dan Qadar.
Adapun instrumen dokumentasi sebagaimana terlampir.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran
dengan tujuan untuk menghasilkn data kuantitatif yang akurat. Untuk
mempermudah peneleliti penulis menggunakan instrumen penelitian
berupa:
a. Tes
Tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda (multiple
choise) sebangak 10 soal yang terdiri dari soal untuk pre test dan
19
pos test yang sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Lembar observasi
Observasi dilakukan untuk mengmati kegiatan di kelas selama
belajar berlangsung, kegiatan yang diamati beruapa kreatifitas guru
dan siswa selama pembelajaran. Untuk membatasi pengamatan
observasi ini menggunakan lembar pengamatan dengan
menggunakan tanda chek list dalam kolom yang telah disediakan,
sesuai dengan gambaran yang diamati.
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan
rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan
atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya untuk mencapai
Kopetensi Dasar (KD) RPP yang dibembangkan secara rinci
mengacu pada silabus, buku tesk pelajaran, dan buku panduan
guru.
d. Silabus
Silabus adalah seperangkat rencana dan pelaksanaan
pengaturan pembelajaran dan penilaian yang dibuat untuk sistem
yang mengandung semua komponen memiliki hubungan dengan
tujuan menguasai Kopetensi Dasar (KD) (Yulaelawati, Ella, 2004:
123).
20
6. Analisis Data
Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam
sebuah penelitian, karena pada tahap ini semua data yang sudah
terkumpul akan dideskripsikan untuk mengetahui hasil penelitian.
Maka data dari hasil penelitian sebagai berikut:
a. Ketuntasan belajar
Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan
menggunakan metode The Power Of Two pada materi Qadha dan
Qadar, dengan rumus yang digunakan untuk mengetahui
ketuntasan siswa secara klasikal adalah (Trianto, 2007: 241)
KS = 𝑆𝑇
𝑁𝑋 100
Keterangan:
KS = Ketuntasan Klasikal
ST = Jumlah siswa yang tuntas
N = Jumlah siswa dalam kelas
Dalam penelitian suatu kelas (klasikal) dikatakan tuntas
jika ≥ 75% siswa telah mencapai nilai ketuntasan kriteria
minimum 75 (Mulyasa, 2007: 27).
b. Analisis data lembar observasi kualifikasi guru
Analisis data aktivitas guru diperoleh dari hasil pengamatan
diisi selama proses pembelajaran berlangsung. Analisis ini
digunakan dengan menggunakan rumus presentasi (Anas Sudijono,
2009: 43):
𝑝 = 𝐹
𝑁 X 100 %
21
Keterangan:
P = Angka presentasi
F = Frekuensi aktivitas guru
N = Jumlah aktivitas keseluruhan
Membuat interval presentasi dan katagori kriteria penilaian
observasi guru sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2013: 281):
No Nilai % Katagori penilaian
1 86-100 Baik sekali
2 72-85 Baik
3 60-71 Cukup
4 50-59 Kurang
5 0-49 Gagal
H. Sistematiaka Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi terdiri dari 3 bagian
antara lain:
1. Bagian awal skripsi yang terdiri dari: Halaman Sampul, Halaman Judul
(sama dengan salaman sampul), Lembar Logo IAIN, Persetujuan
Pembimbing, Pernyataan Keaslian Tulisan, Pengesahan Kelulusan,
Moto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar
Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lmpiran.
2. Bagian utama skripsi yang terdiri dari:
a. BAB I Pendahuluan meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Indikator
Pencapaian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, Rencana
Penelitian, Subjek Penelitian, Langkah-Langkah Penelitian,
22
Metode Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Pengumpulan
Data, Analisis Data, dan Sistematika Penulisan.
b. BAB II Landasan Teori meliputi: Kajian Teori (Kajin Materi
Penelitian, Kajian Teori, dan PTK), dan Kajian Pustaka.
c. BAB III Pelaksanaan Penelitian meliputi: Deskripsi Pelaksanaan
Siklus I (Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi),
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus
III dan Seterusnya Mengikuti Empat Tahapan Tersebut.
d. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan meliputi: Deskripsi
per sisklus (data hasil penelitian, refleksi), dan Pembahasan
e. BAB V Penutup meliputi: Kesimpulan dan Saran
3. Bagian akhir skripsi yang terdiri dari: Daftar Pustaka, Lampiran-
Lampiran, dan Riwayat Hidup Penulis.
23
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Materi Qadha Dan Qadar
1. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi
ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu aktifitas seseorang
untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang tidak dimiliki sebelumnya
(Rahyubi, 2014: 2). Belajar menurut Slameto merupakan suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 2010: 2). Belajar
adalah suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat (Nyayu
Khodijah, 2014: 47). Proses belajar adalah usaha penguasaan materi
ilmu dan pengetahuan yang didapatkan seseorang dari sejumlah
informasi di dalam berinteraksi dengan sesama maupun dengan
lingkungan (Nazarudin, 2005: 112).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk
memperoleh konsep, pemahaman dan pengetahuan dari suatu yang
dipahami, yang akan menimbulkan reaksi perubahan dalam bertingkah
laku yang relatif baik dalam berfikir maupun bertindak.
24
Menurut Teori Benjamin S. Bloom Tahun 1996 ada tiga ranah
hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut A.J.
Romiszowski Tahun 1981 hasil belajar merupakan keluaran dari suatu
sistem pemprosesan masukan (Mulyono Abdurrahman, 2010: 40).
Menurut Ahmad Susanto hasil belajar adalah perubahan yang terjadi
pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar (Ahmad Susanto,
2013: 5). Menurut Howard Kingsley membagi tiga macam hasil belajar,
yakni ketrampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap
dan cita-cita yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan
yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah (Nana Sudjana, 2013: 45)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
sesuatu yang dapat dicapai kemudian dinampakkan dalam pengetahuan,
sikap, dan keahlian untuk meyakini, memahami, menghayati, dan
menagamalkan pelajaran yang diberikan guru melalui kegiatan
bimbingan.
a. Jenis-Jenis Belajar
Menurut Taksonomi Bloom ada tiga ranah (dominan) hasil belajar
yaitu:
1) Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan
mental (otak). Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang
proses berfikir antara lain: pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintetis, dan penilaian.
25
Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan
keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi
(Anas Sudjono, 2009: 49).
2) Ranah Afektif
Ranah afektif berhubungan dengan sikap dan nilai.
Dalam ranah afektif terdapat lima jenjang antara lain:
menerima atau memperhatikan, menanggapi, menilai atau
menghargai, mengatur atau mengorganisasikan, serta
karakteristik dengan suatu nilai (Nana Sudjana, 2009: 29)
3) Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan
dengan ketrampilan atau kemampuan bertindak setelah
seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar
kognitif dan afektif akan menjadi hasil belajar psikomotorik
apabila siswa telah menunjukkan perilaku atau perbuatan
tertentu sesuatu dengan makna yang terkandung dalam ranah
kognitif dan afektifnya.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
belajar ada tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik, antara ketiga aspek tersebut saling berhubungan satu
dengan yang lain tidak bisa dipisahkan.
26
b. Tinjuan Belajar
Belajar merupakan jalan menuju sukses. Dengan belajar
seseorang dapat mengetahui banyak hal. Dalam hal ini, Islam sangat
menekanakan tentang belajar.
Sebagai firman Allah dalam QS. Az-Zariyat yat 56:
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”(Departemen Agama
Republik Indonesia, 2009: 1110).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan
manusia dengan tujuan agar menyembah kepada-Nya. Untuk
menjadi hamba Allah dan manusia perlu belajar. Belajar
merupakan jalan bagi manusia untuk mengetahui dan meyakini
bahwa Allah yang menguasai seluruh jagat raya ini (Rohmalina
Wahab, 2012: 53). Tujuan belajar dalam Islam bukan mencari
rezeki di dunia semata, tetapi untuk sampai pada hakikatnya, yaitu
memperkuat akhlak, artinya mencari ilmu yang sebenarnya dan
akhlak yang sempurna (Rohmalina Wahab, 2012: 53).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan belajar
adalah untuk memperbaiki diri dalam berbagai kepentingan hidup
agar menjadi pribadi yang baik dan sesuai dengan syariat Islam
27
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan proses
belajar siswa di sekolah, secara garis besar dapat dibagi menjadi
dua faktor antara lain:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari
dalam diri siswa itu sendiri yaitu meliputi: kemampuan,
motivasi, minat, dan perhatian, sikap dan kebiasaan,
ketekunan, sosial, ekonomi dan sebagainya.
2. Faktor eksternal (Muhibbin, Syah, 2013: 145)
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
siswa, dapat mencakup beberapa aspek diantaranya sekolah,
masyarakat, dan kurikulum itu sendiri.
a) Faktor lingkungan keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga merupakan
lingkungan pertama dan utama dalam menetukan
keberhasilan belejar seseorang. Suasana lingkungan
rumah yang harmonis, adanya perhatian orang tua
terhadap perkembangan proses belajar dan kegiatan
belajar yang terarah, maka anak akan mendapatkan hasil
belajar yang baik. Begitu juga dengan sebaliknya, apabila
anak berada dalam keluarga yang kurang harmonis, penuh
dengan konflik, maka anak akan memperoleh hasil belajar
yang kurang baik (Chabib Thoha, 2006: 127).
28
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor
lingkungan keluarga sangat berpengaruh dalam
keberhasilan belajar siswa, karena ketika sussana
lingkungan rumah yang harmonis, adanya perhatian orang
tua terhadap perkembangan proses belajar dan kegiatan
belajar yang terarah, maka anak akan memperoleh hasil
belajar yang baik, tetapi apabila sebaliknya anak berada
dalam keluarga yang kurang harmonis maka anak kan
memperoleh hasil belajar yang kurang baik.
b) Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk
menentukan keberhasilan belajar siswa disekolah, yang
meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, serta sarana dan
prasarana yang ada disekolah (Slameto, 2010: 69)
c) Faktor lingkungan Masyarakat
Lingkungan dapat menjunjung keberhasilan belajar
antara lain lembaga-lembaga pendidikan non formal
(khursus, TK/TPA), kegiatan siswa dalam masyarakat,
teman bergaul dan sebagainya (Slameto, 2010: 70)
Dalam belajar banyak sekali faktor yang mempengaruhi
seseorang dalam belajar menurut Wasty Soemanto, dapat
dikatagorikan menjadi tiga yitu:
29
a. Faktor stimulus belajar
Yang dimaksud dengan stimulus adalah segala hal
di luar individu yang merangsang individu untuk
mengadakan relasi perbutan belajar. Stimulus dalam hal
ini mencakup materil, penegasan, serta suasana
lingkungan eksternal yng harus di terima siswa.
b. Faktor metode belajar
Metode mengajar yang dipakai oleh seorang guru
sangat mempengaruhi metode belajar siswa.
c. Faktor individual
Faktor individual adalah faktor yang berasal dari
dalam diri siswa. Misalnya keadan atau kondisi jasmani
dan rohani sisw (Wasty Soemanto, 2006: 113-117)
2. Kajian Materi
a. Materi Beriman Kepada Qadha dan Qadar Jenjang SMA
Iman kepada Qadha dan Qadar termasuk rukun Iman yang
ke-enam dan harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslimin
dan muslimat. Iman kepada Qadha dan Qadar dalam kehidupan
sehari-hari lebih populer dengn sebutan Takdir. Iman kepada
Qadha dan Qadar artinya percaya dan yakin bahwasanya Allah
SWT memiliki kehendak, keputusan dan ketetapan atas semuanya
makhluknya termasuk segala sesuatu kejadian yang menimpa
makhluk hidup, termasuk manusia dan benda-benda yang ada di
30
alam semesta, kejadian itu bisa berupa hidup atau mati, baik atau
buruk, kemunculan atau kemusnahan.
1. Pengertian Qadha dan Qadar
Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa pengertian
yaitu: hukum, ketetapan, pemerintah, kehendak,
pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam yang
dimaksud dengan Qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman
Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang
berkenan dengan makhluknya.
Jadi Qadha adalah ketentuan atau ketetapan yang akan
terjadi pada waktu yang akan datang. Ketetapan dan ketentuan
itu hanya Allah SWT yang membuat. Oleh karena itu, hanya
Allah SWT yang mengetahuinya.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Am-n’am ayat 57:
....
Artinya: “.... menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia
menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan
yang paling baik" (Deprtemen Agama Republik Indonesia,
2009: 260)
Sedangkan Qadar menurut bahasa adalah kepastian,
peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam Qadar adalah
perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua
31
makhluk dalam kadar dan bentuk tertentu sesuai dengan
iradah-Nya.
Ketentuan Allah SWT ini merupakan hak mutlak tanpa
campur tangan siapapun dan dari manapun. Oleh karena itu
manusia harus mau menerima kenyataan. Kemampuan
manusia terbatas pada ikhtiar untuk mengatasi kenungkinan
yang akan terjadi. Sedangkan berhasil atau gagal merupakan
kekuasaan Allah SWT semata.
Qadar merupakan pelaksanaan dari rencana Allah SWT
atau sering disebut Takdir, yaitu keadaan yang menimpa
makhluk Allah SWT. Arti Qadar dalam Al-Qur’an dapat
dipahami sebagai suatu peraturan umum yang diciptakan
Allah SWT untuk menjadi dasar alam ini dengan hubungan
sebab akibat. Telah menjadi undang-undang alam (sunatullah)
yang abadi bahwa manusia juga terikat pada sunatullah itu.
Segala ketentuan yang berlaku pada setiap makhluk, baik yang
telah maupun akan terjadi, semua dibawah ketentuan Allah
SWT.
Firman Allah dalam surat Al-Qamar ayat 49:
Artinya: “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu
menurut ukuran” (Departemena Agama Republik Indonesia,
2009: 1134)
32
Berdasarkan ayat tersebut, Allah SWT telah
menjelaskan bahwa seluruh makhluk adalah ciptaan-Nya.
Semua makhluk diciptakan menurut kehendak-Nya, sesuai
dengan hukum-hukum yang ditetapkan untuk alam ini. Qadha
mengacu pada hukum, undang-undang, peraturan dan
ketetapan Allah SWT yang berlaku atas semua makhluk-Nya,
sedangkan Qadar mengacu pada pelaksanaan dari rencana
Allah SWT atas hukum undang-undang dan ketetapan-Nya.
Semua benda yang ada di alam ini terdapat Takdir Allah
SWT baik itu manusia, bulan, bintang, maupun gunung.
Misalnya malam tidak boleh mendahului siang dan matahari
terbit tidak boleh mendahului bulan, semua itu berjalan
berdasarkan ketentuan dan kehendak Allah SWT yang
selanjutnya disebut dengan sunatullah. Oleh karena itulah,
baik buruknya telah direncanakan terlebih dahulu oleh Allah
SWT.
Sebagai firman Allah SWT dalam surat Ar Ra’ad ayat 8:
...
Artinya: “dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan
yang bertambah. dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada
ukurannya” (Departemen Agama Republik Indanesia, 2009:
486).
33
Dari pengertin ayat di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa Qadha dan Qadar atas diri manusia telah diputuskan
oleh Allah SWT sebelum manusia ada atau dilahirkan didunia
ini. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah Qadha dan Qadar bisa
disebut Takdir. Jadi beriman kepada Qadha dan Qadar dapat
dikatakan pula dengan beriman kepada Takdir.
2. Macam-macam Takdir
Qadha dan Qadar Allah SWT. bisa disebut Taqdir.
Takdir Allah SWT dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
Tkdir Muallaq dan Mubram. Berikut adalah penjelasannya.
a. Takdir Muallaq
Takdir Muallaq secara bahasa artinya sesuatu yang
digantungkan. Takdir Muallaq yaitu takdir yang dapat
berubah karena adanya usaha dan doa yang dilakukan
manusia. Manusia diberi peran untuk berusaha, hasil
akhirnya akan ditentukan oleh Allah SWT. Sesuai dengan
Firman Allah SWT dalam durat Ar Ra’ad ayat 11:
... ...
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah
keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan
diri mereka” (Departemen Agama Repubaik Indonesia,
2009: 487).
34
Berikut ini adalah contoh takdir muallaq:
1) Kepandaian
Seseorang yang ingin pandai maka harus
berusaha meraihnya. Usaha tersebut antara lain
dengan rajin belajar dan disiplin membagi waktu.
2) Kesehatan
Seseorang yang ingin sehat maka harus
berusaha dengan cara berolah raga teratur, menjaga
kebersihan, pola makan. Jika melakukan usaha-usaha
tersebut maka tubuh akan sehat.
3) Kemakmuran
Kemakmuran bisa diraih dengan giat bekerja,
pantang menyerah, rajin menabung, dan hemat.
Jadi meskipun Allah SWT telah menentukan
segalanya, manusia tetap harus berusaha mengubah
nasibnya. Seseorang yang beriman kepada Qadha dan
Qadar akan tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Di
antaranya ia pantang berpangku tangan, justru sebaliknya
ia akan selalu berusaha dan bekerja guna meraih cita-
citanya. Allah SWT telah mengkaruniakan beragam
potensi kepada manusia untuk digunakan sebagai bekal
hidup. Oleh krena itu, semua potensi ini harus digunakan
untuk berusaha dan ikhtiar meraih cita-cita.
35
b. Takdir Mubram
Mubram secara bahasa artinya sesutu yang tidak
dapat dielakkan atau sudah pasti. Jadi takdir mubram
adalah taqdir yang tidak dapat berubah karena kemauan
atau usaha manusia. Takdir mubram merupkan ketetapan
Allah SWT terhadap makhluk-Nya yang tidak bisa diubah
lagi.
Berikut ini adalah contoh takdir mubram
diantaranya: kematian, jenis kelamin, api memiliki sifat
panas, gaya gravitasi, kejadian kiamat dan sebagainya.
3. Tanda-tanda orang beriman kepada Qadha dan Qadar
Allah SWT menganugrahi manusia kehendak bebas dan
memberikan ujian dan cobaan. Oleh karena itu manusia
hendaknya harus berusaha dengan baik dan selalu patuh untuk
meraih kebahagiaan abadi. Fungsi keimanan kepada Qadha
dan Qadar adalah agar manusia bersyukur, tidak angkuh atau
kufur, serta bersikap sabar dalam menghadapi sesuatu yang
tidak menyenangkan hati. Orang yang meyakini Qadha dan
Qadar Allah SWT akan menyadari bahwa semua takdir Allah
SWT membawa hikmah atau manfaat baik kehidupan manusia
itu sendiri. Dengan demikian jiwa seorang mukmin akan
tentram menghadapi berbagai kondisi dalam kehidupan.
Salah satu bentuk penghayatan terhadap fungsi iman
kepada Qadha dan Qadar adalah seseorang tidak akan
36
melepaskan tanggung jawab sebagai hamba Allah. Segala
yang terjadi sebagai ketentuan atas dirinya akan diterima
dengan rida dan tawakal, sebab hal itu merupakan
kebijaksanaan dari Allah SWT. Orang yang percaya kepada
Qadha dan Qadar akan berusaha semaksimal mungkin
melakukan ikhtiar dan tidak hanya berdiam diri.
4. Hikmah beriman kepada Qadha dan Qadar
Beriman kepada Qadha dan Qadar akan memunculkan
banyak hikmah bagi setiap muslim. Berikut beberapa hikmah
dari beriman kepada Qadha dan Qadar sebagi berikut:
a) Dengan iman kepada Qadha dan Qadar, akan
meningkatkan kepercayaan terhadap kekuasann Allah
SWT. Dengan demikian hati menjadi tabah dalam
menghadapi lika-liku hidup dan tidak akan mudah putus
asa.
b) Orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar dalam
hidupnya akan selalu bertawakal kepada Allah SWT. Ia
menyerahkan dengan ikhlas segala ikhtiarnya atas takdir
Allah SWT, setelah urusannya dilakukan menurut kadar
kemampuannya.
c) Dengan beriman kepada Qadha dan Qadar, manusia tidak
akan membanggakan diri atas usaha dan ikhtiarnya. Ia
menyadari bahwa manusia wajib berusaha, tetapi Allah
SWT yang menentukan hasilnya.
37
B. Pendidikan Agama Islam di SMA
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Di SMA
Menurut pendapat Al-Ghazli dikutip oleh Abuddin Nata,
mengemukakakn bahwa pendidikan Agama Islam itu secara umum
mempunyai corak yang spesifik yaitu adanya cap (stampel) agama dan
etika yang kelihatan nyata pada sasaran-sasaran dan saranya, dengan
tidak mengabaikan masalah-masalah keduaniaan (Abuddin Nata, 2001:
86).
Dijelaskan dalam kurikulum PAI di sekolah umum, bahwa
Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk menyikapi siswa dalam
meyakini, memahami, menghayati dan menagamalkan Agama Islam
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan dengan
memperhtikn tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan
kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan
persatuan nasional (Muhaimin, 2004: 75)
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
agama Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang
(peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan
ideologi Islam.
2. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Secara umum tujuan Pendidikan Agama Islam adalah
membimbing dan mengarahkan pertumbuhan, perkembangan peserta
didik dari tahap ke tahap hidupnya sampai mencapai titik kemampuan
optimal. Sementara fungsinya adalah menyediakan fasilitas yang dapat
38
memungkinkan tugas pendidikan perjalan dengan lancar. Maka dapat
dipahami bahwa tugas Pendidikan Agama Islam setidaknya dapat
dilihat dari tiga pendekatan. Ketiga pendekatan tersebut adalah:
Pendidikan Islam sebagai pengembangan potensi, proses pewarisan
budaya, serta interaksi antara potensi dan budaya. Sebagai
pengembangan potensi, tugas Pendidikan Agama Islam adalah
menemukan dan mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki
peserta didik, sehigga dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Secara umum Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk
meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman
peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia
dalam kehidupan pribadi, masyarakat, bangsa dan bernegara.
Menurut pendapat Al-Qabisi yang dikutip oleh Abuddin Nata,
mengemukakan bahwa menghendaki agar pendidikan dan pengajaran
agama Islam dapat menumbuh-kembangkan pribadi anak sesuai dengan
nilai-nilai Islam yang benar (Abuddin Nata, 2001: 27)
Tujuan Pendidikan Agama Islam di SMA adalah sebagai berikit:
a. Siswa diharapkan mampu membaca Al-Qur’an, menulis, dan
memhami ayat Al-Qur’an serta mampu mengimplementasikan di
dalam kehidupan sehari-hari.
39
b. Siswa diharapkan terbiasa berperilaku dengan sifat terpuji dan
menghindari sifat-sifat tercela, dan bertata krama dalam kehidupan
sehari-hari
c. Siswa diharapkan mampu memahami sumber hukum dan
ketentuan Islam tentang ibadah, muamalah, mawaris, munakahat,
jenazah dan mampu mengamlkan dalam kehidupan sehari-hari,
d. Siswa diharapkan mampu memahami mengambil manfaat hikmah
perkembangan Islam di Indonesia dan dunia serta mampu
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Metode The Power Of Two (kekuatan dua kepala)
1. Metode pembelajaranan
Dalam dunia pendidikan metode diartikan sebagai Aplan, method,
or series of activities designed to achieve a particular educational goal.
Jadi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
tertentu. Ada dua hal yang kita cermati dari pengertiana di atas.
Pertama, metode pembelajaran merupkan rencana tindakan (rangkaian
tindakan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan bagi sumber
daya atau kekuatan dalam pembelajaran. Kedua, metode disusun untuk
mencapai tujuan tertentu. Artinya dari semua keputusan penyusunan
metode adalah pencapaian tujuan. Kemampuan menjelaskan bahwa
metode pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat, Dick dan Carey
40
juga menyebutkan metode pembelajaran adalah prosedur pembelajaran
yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar
pada siswa (Wina Sanjaya, 2008: 126). Metode pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif (Wina Sanjaya, 2008:
99).
Jadi Metode belajar adalah salah satu cara yang dapat digunakan
oleh siswa untuk dapat belajar mengolah pikiran sendiri. Pada dasarnya
tidak ada metode yang paling ideal, karena masing-masing metode
mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri.
2. Metode pembelajaranan aktif
a. Pengertian pembelajaran aktif
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang
mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta
didik belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi
aktifitas pembelajaran (Hasyim Zaini, 2008: 14). Untuk
meningkatkan siswa belajar aktif dilakukan dengan interaksi
harmonis antara guru dan siswa di dalam kelas.
b. Tujuan pembelajaran
Tujuan Active Learning menurut Melfin Silberman yaitu
sebagai berikut:
1) Menjadikan siswa aktif sejak awal (mulainya
pembelajarannya.
41
2) Membantu siswa mendapatkan pengajaran, ketrampilan, dan
sikap secara aktif.
3) Mempertahankan agar belajar tidak terlupakan (Mel
Silberman, 2009: 25)
3. Pembelajaran Aktif Tipe The Power Of Two
a. Pengertian The Power Of Two
Metode pembelajaran The Power Of Two adalah termasuk
bagian dari active learning yang merupakan salah satu cara terbaik
untuk meningkatkan belajar lebih aktif dengan pemberian tugas
belajar yang dilakukan dalam kelompok kecil siswa. Dukungan
sesama siswa dan keragamaan pendapat, pengetahuan, serta
ketrampilan mereka akan membantu menjadikan belajar sebagai
bagian berharga di dalam kelas. (Ramayulis, 2006: 110)
Metode The Power Of Two dirancang untuk memaksimalkan
belajar kolaboratif (bersama) dan meminimalkan kesenjangan
antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Belajara kolaboratif
menjadi populer di lingkungan pendidikan. Dengan menempatkan
peserta didik dalam kelompok dan memberikan tugas dimana
mereka saling tergantung satu dengan yang lain untuk
menyelesaikannya. Mereka lebih tertarik dalam belajar karena
mereka melakukannya dengan teman-teman sekelas mereka.
Aktivitas belajar kolaboratif membentu mengrahkan belajar
aktif. Meskipun belajar independen dan kelas penuh intruksi juga
mendorong belajar aktif, kemampuan untuk mengajar melalui
42
aktivits kerja kolaboratif dalam kelompok kecil akan
memungkinkan untuk mempromosikan belajar dengan aktif (Mel
Siberman, 2002: 10)
Metode pembelajaran The Power Of Two merupakan
kegiatan yang dilaksanakn untuk meningkatkan belajar kolaboratif
dan mendorong kepentingan dan keuntungan sinergi, itu karenanya
dua kepala tentu lebih baik dari pada satu kepala (Mel Siberman,
2002: 161). Metode ini sama seperti metode pembelajaran
kooperatif lainya, praktik pembelajaran The Power Of Two diawali
dengan guru mengajukan pertanyaan. Dengan pertanyaan tersebut
untuk pertama kali yang dilakukan adalah siswa mengerjakan
secara perseorangan. Setelah semua menyelesaikan, siswa diminta
untuk mencari pasangan. Setelah berpasngan siswa diminta untuk
membentuk kelompok agar hasil yang didapatkan menjadi lebih
baik (Agus Suprijono, 2013: 100)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa The Power Of
Two adalah metode pembelajran yang melibatkan keaktifan dan
interaksi siswa dengan memberikan pertanyaan yang mengarah
pada materi yang akan dipelajartinya kemudian siswa di beri
kesempatan berfikir untuk menjawab pertanyaan lalu diminta
untuk menjelaskan mengenai jawaban tersebut, setelah itu siswa
mencari pasangan dan membentuk kelompok agar hasil yang
didapatkan menjadi lebih baik.
43
b. Ayat yang berhubungaan dengan The Power Of Two
Dalam surat An-hasyr ayat 21 disebutkan tentang berfikir
dalam belajar.
Artinya: “kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini
kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk
terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. dan
perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya
mereka berfikir.” (Departemen Agama Republik Indonesia, 2009:
200).
Berfikir dalam hal ini dikaitkan dengan belajar, sebab belajar
yang baik adalah belajar yang disertai dengan sikap disiplin yakni
anak dapat membagi waktu sesuai proporsinya dan menepati apa
yang telah dijadwalkan secara terus menerus.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan Allah
menyuruh manusia untuk merenungkan dan memikirkan sekian
banyak ciptaan-Nya, termasuk manusia. Dasar ketaatan tidak lain
adalah berfikir, maka segala sesuatu yang dilakukan hendaknya
harus berfikir dengan jernih.
44
c. Langkah-langkah The Power Of Two
Langkah-langkah yng dapat dilakukan untuk menerapkan
metode pembelajaran The Power Of Two antara lain:
1. Berikan siswa satu atau beberapa pertanyaan yang
memerlukan perenungan dan pemikiran terkait dengan materi
pokok
2. Beri kesempatan berfikir sejenak pada peserta didik
3. Bagikan kertas pada setiap peserta didik untuk menuliskan
jawaban
4. Setelah semua siswa menyelesaikan jawaban mereka, aturlah
menjadi sejumlah pasangan dan perintahkan mereka untuk
berbagi jawaban satu sama lain.
5. Perintahkan pasangan untuk membuat jawaban baru bagi tiap
pertanyaan, atau berdiskusi bersama.
6. Bila semua pasangan telah menuliskan jawaban baru,
bandingkan jawaban dari tiap pasangan dengan pasangan lain
di kelas.
7. Guru mengemukakan penjelasan atas permasalahan
8. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan menindak lanjuti
(Melvin L. Silberman, 2017: 173-174)
Variasi
1. Perintahkan seluruh siswa untuk menyeleksi jawaban terbaik
bagi masing-masing pertanyaan..
45
2. Untuk menghemat waktu, berikan pertanyaan khusus kepada
pasangan tertentu. Ini lebih baik dari pada setiap pasangan
menjawab semua pertanyaan (Melvin L. Silberman, 2017:
174)
Berdasrkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
langkah-langkah metode The Power Of Two yaitu guru
memberikan pertanyaan kepada siswa, guru memberi kesempatan
berfikir kepada siswa, guru memberikan kertas untuk menulis
jawaban, siswa mencari pasangan untuk membedakan jawaban
mereka dan guru memberikan kesimpulan.
d. Tujuan Metode The Power Of Two
Metode yang dipilih oleh pendidik tidak boleh bertentangan
dengan tujuan pembelajaran. Metode harus mendukung kegiatan
interaksi edukatif berproses guna mencapai tujuan. Tujuan pokok
pembelajaran adalah mengembangakan kemampuan anak secara
individu agar bisa menyelesaikan segala permasalahan yang
dihadapinya.
Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu
pembelajaran bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik
mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional
pembelajaran. Sedangkan dalam konteks ini, metode merupakn
sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang
diperlukan bagi pengembang disiplin suatu ilmu. Dalm hal ini,
metode bertujuan untuk lebih memudahkan proses dan hasil
46
pembelajaran sehingaa apa yang direncanakan bisa diraih dengan
sebaik dan semudah mungkin (Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 17-
18)
Dalam pelaksanaan metode pembelajaran The Power Of
Two ada beberap tujuan yang harus dicapai diantaranya adalah:
1. Membiasakan belajar aktif secara individu dan kelompok
(belajar bersama hasilnya lebih berkesan).
2. Untuk meningkatkan belajar kolaboratif.
3. Agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan
masalah terkait dengan materi pokok.
4. Meminimalkan kegagalan.
5. Meminimalkan kesenjangan antara siswa yang satu dengan
siswa yang lain (Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 77)
e. Keunggulan Metode The Power Of Two
Metode The Power Of Two mempunyai beberapa
keunggulan dintaranya:
1. Siswa tidak terlalu tergantung pada guru, akan tetapi dapat
menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri,
menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari
siswa lain.
2. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau
gagasan dengan kata-kata secara verbal dan dengan
membandingkan ide atau gagasan orang lain.
47
3. Membantu anak agar dapat bekerja sama dengan orang lain,
dam menyadari segala keterbatasannya serta menerima segala
kekurangannya.
4. Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya.
5. Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk
berfikir.
6. Meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial.
f. Kelemahan Metode Pemeblajaran The Power Of Two
Di samping memiliki keunggulan, metode The Power Of
Two juga memiliki kelemahan diantaranya:
1. Kadang-kadang bisa terjadi adanya pandangan dari berbagai
sudut bagi masalah yang dipecahkan, bahkan mungkin
pembicaraan menjadi menyimpang, sehingga memerlukan
waktu yang panjang.
2. Dengan adanya pembagian kelompok secara berpasang-
pasangan dan sering antar pasangan membuat pembelajaran
kurang kondusif.
3. Dengan adanya kelompok, siswa yang lebih mengandalkan
pasangannya sehingga meraka bermain-main sendiri tanpa
mau mengerjakan tugas.
48
4. Hubungan metode The power of two pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan
Qadar.
Pendidikan Agama Islam mrupakan bagian dari kurikulum
sekolah yang mempunyai peran penting untuk membantu siswa
dalam membentuk, pengetahuan sikap, nilai yang diperlukan untuk
berpartisispasi dalam kehidupan masyarakat baik di tingkat lokal
maupun global dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam tidak
hanya hafalan tetapi membutuhan pemahaman yang dapat
bermakana bagi siswa sehingga pembelajaran yang di serap peserta
didik tidak serta hilang dari ingatannya.
Namun pada kenyataannya pembelajaran Pendidikan
Agama Islam belum terserap secara mendalam oleh pesrta didik
karena siswa tidak memhaminya secara mendalam. Dengan banyak
kasus pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada pelajaran masih
berpusat pada guru, guru belum maksimal menggunkan metode
pembelajaran, kegiatan siswa didominasi dengan hanya sekedar
mencatat dan mendenganrkan pelajaran guru sehingga siswa tidak
aktif dalam pembelajaran
Pembelajan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
materi Qadha dan Qadar akan sulit dipahami oleh peserta didik jika
guru hanya menjelaskan dan memberikan pengetahuan secara
abstrak dan menghafal saja, oleh sebab itu diperlukan sebuah
metode pembelajaran yng dapat memberikan pengetahuan yang
49
konkrit. Salah satunya dengan menerapkan metode The Power Of
Two
Metode ini dapat memberikan pengetahuan secara
mendalam kepada peserta didik sebab dalam pembelajaran ini
siswa bukan hanya sekedar memahami materi yang ada dalam teks
maupun yang dijelaskana oleh guru namun siswa menemukan
pemahaman baru karena bisa berdiskusi dengan pasangan
kelompoknya selain itu dalam pembelajaran ini menjadikan siswa
aktif untuk bertanya dan memiliki jiwa kerjasama yang kuat antar
pasangannya.
D. Tinjauan Tentang Kriteria Ketuntasn Minimum (KKM)
1. Konsep Kriteria Ketuntasan Minimal
Menurut musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), Kriteria
Ketuntasan Minimal ditetapkan oleh prestasi tingkat pencapaian
kopetensi sehingga dinyatakan dengan angka 100. Angka 75-100
merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional
diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai
dari kriteria ketuntasan minimal dibawah target nasional kemudian
ditingkatkan secara bertahap.
Menurut Kunandar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah
ukuran yang menjadi dasar atau cara penetapan sesuatu yang digunakan
untuk menentukan ketuntasan siswa (Kunandar, 2007: 149)
Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria paling rendah yang
50
menjadi dasar dalam penentuan ketuntasan peserta didik. Ketuntasan
belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisaran 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
masing indikator adalah 75%.
2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (Depdiknas, 2008: 52) adalah
sebagai berikut:
a. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menilai kompetensi peserta
didik sesuai dengan mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi
dasar dapat diketahui pencepaiannya berdsarkan KKM yang
ditetapkan pendidik harus memberikan respon yang tept terhadap
pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian layanan
remidial atau layanan pengayaan.
b. Sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri untuk
mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap KD dan Indikator
ditetapkan KKM yang harus di capai dan harus dikuasai oleh
peserta didik. Apabila peserta didik tidak dapat mencapai nilai
KKM, maka peserta didik harus mengetahui SK-KD yang belum
tuntas dan perlu diperbaiki.
c. Dapat digunakan sebagai komponen dalam melakukan evaluasi
program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi
keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari
keberhasilan pencapaian sebagai tolak ukur. Oleh karena itu hasil
pencapaian berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis
51
untuk mendapatkan informsi tentang peta SK-KD tiap mata
pelajaran yang mudah atau sulit dan cara perbaikan daam proses
pembelajaran maupun pemenuhan sarana prasarana belajar di
sekolah.
d. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta
didik dan antara peserta didik dengan masyarakat. Keberhasilan
pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilaksanakan
bersama antara pendidik, peserta didik, pemimpin satuan
pendidikan dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian
KKM dengan memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian.
Peserta didik melakakukan upaya pencapaian KKM dengan
proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan
tugas-tugas yang telah didesain pendidik. Orang tua dapat
membantu memberikan motivasi dan dukungan penuh bagi putra-
putri dalam mengikuti pembelajaran sedangkan pemimpin satuan
pendidikan berupaya memaksimalkan pemahaman kebutuhan
untuk mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan
penilaian di sekolah.
e. Merupakan target satuan pendidikan dalam pemcapaian
kompetensi setiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus
berupaya memaksimalkan untuk melampaui KKM yang
ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu
tolak ukur kriteria satuan pendidikan dalam menyelenggarakan
program pendidikan.
52
3. Prinsip penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) perlu dipertimbangkan
beberapa ketentuan (Depdiknas, 2008) yaitu sebagai berikut:
a. Penetapan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dilakukan
melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator
dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung dan intake
peserta didik untuk mencapi ketuntasan kompetensi dasar dan
standar kompetensi.
b. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap kompetensi (KD)
merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi
dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan
beljar untuk KD tertentu apabila yang bersangkuran telah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan untuk
seluruh indikator pda KD tersebut.
c. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran merupakan
rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester
atau satu tahun pelajaran dan dicantumkn dalam laporan hasil
belajar (LBH atau rapor)
d. Indikator merupkan acuan/tujuan bagi peserta pendidik untuk
membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harin (UH), Ulangan
Tengah Semester (UTS), maupun Ulangan Akhir Semester (UAS).
Soal ulangan maupun tugas-tugas harus mampu mencerminkan
atau menampilkan pencapaian indikator yang diujikan. Dengan
53
demikian pendidik tidak perlu melaksanakan pembobotan seluruh
hsil ulangan karena semuanya memiliki hasil yang setara.
e. Pada setiap Indikator atau Kompetensi Dasar dimungkinkan
adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal.
4. Perumusan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
a. Langkah-langkah perumusan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Penetapan KKM dilakukn oleh guru atau kelompok guru
mata pelajaran, langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
1) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu
kompleksitas, daya dukung dan intake peserta didik dengan
skema sebagai berikut:
Gambar 1. Skem perumusan kriteria ketuntsan minimal
2) Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga
KKM mata pelajaran.
3) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan
guru dalam melaksanakan penilaian.
KKM Indikato
r
IINDIK
ATOR
KKM KD
KKM
SK
KKM
MP
54
4) KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihk-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan.
5) KKM dicantumkan dlam LBH pada sat hasil penilaian
dilaporkan kepada orng tua atau wali peserta didik.
b. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Hal-hal yang harus diperhtikan dalam penentuan Kriteria
Ketuntasan Minimal adalah:
1) Tingkat kompleksitas, kesulitan setiap indikator kompetensi
dasar, dan standar kompetensi yng harus dicapai oleh peserta
didik.
2) Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah.
3) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah
yang bersangkutan (Depdiknas, 2008)
E. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fitri Mei Sari, 2017 dengan judul
“Pengaruh Metode The Power Of Two Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
Madrsah Tsanawiyah Patra Mandiri Palembang tahun pelajaran 2017”
Rumusan masalah dalam penelitian ini: (1) Bagimna hasil
belajar siswa sebelum menggunakan metode The Power Of Two kelas
IX DI Madrasah Tsnawiyah Patra Mandiri Palembang? (2) Bagaimana
55
hasil belajar sesudah menggunakan metode The Power Of Two kelas IX
di Madrasah Tsanawiyah Ptra Mandiri Palembang? Dan adakah
pengaruh menggunakan metode The Power Of Two terhadap hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah kelas IX di Madrasah Tsanawiyah
Patra Mandiri Palembang?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui sebelum menggunakan metode The Power Of Two terhadap
hasil belajar siswa, untuk mengetahui sesudah menggunakan Metode
The Power Of Two terhadap hasil belajar siswa dan untuk mengetahui
pengaruh menggunakan metode The Power Of Two terhadap hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah belajar.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode The Power Of
Two dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan agam Islam pada
siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Patra Mandiri Palembang.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yunita Resti dengan menggunakan
merode pembelajaran The Power Of Two untuk meningkatkan prestasi
belajar bahasa indonesia di kelas IV MIN Tempel Yogyakarta.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana peningkatan
prestasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran aktif tipe
The Power Of Two dengan media gambar di kelas IV MIN Tempel
Yogyakarta?. Tujuan di penelitian ini untuk mendiskripsikan penerapan
metode pembelajaran aktif tipe The Power Of Two (kekuatan berdua)
dengan medi gambar dalam pembelajaran bahasa indonesia dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV di MIN Tempel
Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012.
56
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode The Power Of
Two dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MIN Tempek
Yogjakarta tahun pelajaran 2011/2012.
Hal ini dibuktikan dari hasil sikulus I mencapai 52,17 % atau 81,71 dan
pada siklus II mencapai 70,15% atau 86,61 atau meningkt sebesr 16,02
yang berarti sudah memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
Madrasah yaitu 70
3. Penelitian yang dilakukan oleh Athiyata Rahmwati Zmzim Dengan
menggunakan merode pembelajaran The Power Of Two untuk
meningkatkan hasil belajar Fiqh pada siswa kelas V MIN Puncung, Kec
Ngantru Tulungagung tahun ajaran 2013/2014. Adapun rumusan
Masalah adalah: (1) Bagimna Proses Penerapan Metode The Power Of
Two Pada Mata Pelajaran Fiqh Pokok Bahasan Ketentuan Qurban Pada
Siswa kelas V MIN Puncung kec. Ngantru Tulunggagung Tahun Ajaran
2013/2014?. (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar Fiqh Pokok
Bahasan Ketentuan Qurban Pada Siswa kelas V MIN Puncung kec.
Ngantru Tulunggagung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan penggunaan
metode The Power Of Two?. Dapun tujuan penelitian tersebut adalah:
(1) Untuk mendiskripsikan Penerapan Metode The Power Of Two Pada
Mata Pelajaran Fiqh Pokok Bahasan Ketentuan Qurban Pada Siswa
kelas V MIN Puncung kec. Ngantru Tulunggagung Tahun Ajaran
2013/2014. (2) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Fiqh Pokok
Bahasan Ketentuan Qurban Pada Siswa kelas V MIN Puncung kec.
57
Ngantru Tulunggagung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan penggunaan
metode The Power Of Two.
Hasil analisis didapatkan bahwa hasil beljar siswa mengalami
peningkatan dari awal pre test hingga siklus II yaitu, hasil belajar siswa
pada saat pre test (21%), siklus I (52,2%), Siklus II (86,8%).
Berdasarkan paparan data maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode The Power Of Two dapat meningkatkan hasil belajar Fiqh siswa
kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pucung Ngantru Tulungagung.
Berdasarkan pada tiga penelitian di atas terdapat perbedaan
dalam materi yang digunakan, dua peneliti diatas meski masih dalam
satu pelajaran yang sama. Penelitian Fitri Mei Sari menggunakan materi
pelajaran PAI untuk meningkatkan hasil belajar, dan Yunita Resti
menggunakn materi pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kretivitas dan hasil belajar menngunakan media gambar. Namun, kedua
materi diatas menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar melalui
metode pembelajaran The Power Of Two pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan PAI. Maka yang akan dilakukan peneliti adalah metode
diatas untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti materi Qadha Dan Qadar Menggunakan
Metode The Power Of Two Siswa Kelas XII Di SMA Negeri 2 Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019
58
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Awal
1. Gambaran Umum SMA Negeri 2 Salatiga
SMA 2 Salatiga adalah salah satu lembaga pendidikan menegah
atas di Salatiga yang berdiri pada tahun 1983, terletak di pinggiran kota
tepatnya di Jalan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga
menempati areal seluas 3 hektar, dikelilingi kawasan pemukiman
penduduk, perumahan asrama TNI 411, dan beberapa desa yang berada
di Kecamatan Argomulyo. Lembaga ini dijadikan salah satu alternatif
orang tua menyekolahkan anaknya, meskipun secara transportasi publik
belum memiliki ketercapaian yang maksimal, namun demikian peserta
didik juga berasal dari beberapa daerah di wilayah kabupaten Semarang
bahkan luar provinsi. Saat ini SMA Negeri 2 Salatiga mempunyai 975
peserta didik, 3 program studi (Bahasa, IPA, dan IPS), 70 guru sarjana/
magister yang bersertifikasi, dan 16 tenaga kependidikan.
2. Lokasi penelitian
a. Alamat penelitian : SMA Negeri 2 Salatiga. Jl. Tegalrejo,
: Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga
b. Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
c. Materi : Qadha dan Qadar
59
d. Kelas : XII IPA 5
3. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Salatiga
a. Visi
Terwujudnya satuan pendidikan dengan lulusan yang
beriman, bertakwa, unggul dan prestasi, berkarakter kebangsaan
dan peduli lingkungan, serta mampu bersaing di era global.
b. Misi
1) Meningkatkan semangat hidup yang agamis dan mewujudkan
kerukunan antar umat beragama
2) Menyelenggarakan pelajaran yang efektif dan efisien
3) Menyelenggarakan kegiatan akademik dan non akademik
sebagai wadah bagi peserta didik untuk menggembangkan
potensi diri secara optimal
4) Menerapkan peraturan sekolah secara konsisten
5) Melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler secara berkala yang
dapat menumbuhkan rasa kepedulian sosial para peserta didik
6) Melibatkan orang tua/wali untuk memberikan bimbingan
tentang budi pekerti yang baik
7) Melaksanakan program pengembangan diri peserta didik
dalam rangka pengenalan potensi diri
8) Menciptakan budaya sekolah yang mencintai lingkungan
60
9) Berkoordinasi dan berkomunikasi dengan orang tua,
masyarkat, instansi pemerintah maupun swasta
10) Melaksanakn kerjasama dengan perguruan tinggi dan instansi
lain (Dokumentasi, 04 Januari 2019)
4. Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Salatiga memiliki susunan orgnisasi
dalam mengatur jalannya proses pendidikan yang ada. Adapun struktur
organisasi SMA Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019, adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1
STRUKTUR ORGANISASI
SMA NEGERI 2 SALATIGA
Kepala sekolah
Dra. Wahyu Tri A, M.Pd
Komite Sekolah
WMM
Sulistiyanigsih, S.Pd
Waka Humas
Dra. Eni Haristiyati
Waka Saspras
Partijah, S.Pd
Waka Kesiswaan
Sugiyanto, S.Pd
Waka Kurikulum
Mahani Assagaf, S.Pd
Guru dan
Kepegawaian Koordinator Bp/BK
Koordinator TU
Retno Hatuti, SE
Wali Kelas/ PA
61
5. Data Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Salatiga
Tabel 3.2
Daftar Urut Kepegawaian Pegawei Negeri Sipil
SMA NEGERI 2 SALATIGA
No Nama Pendidikan
Terakhir
Jabatan
1 Dra. Wahyu Tri Astuti, M.Pd S2 Kepala Sekolah
2 Siti Purwaningsih, S.Pd S1 Pengajar
3 Dra. Istiani S1 Pengajar
4 Drs. Guyup Widadi S1 Pengajar
5 Dra. Sri Sulasmini S1 Pengajar
6 Dra. Sulastri S1 Pengajar
7 Dra. Tri Waryatun S1 pengajar
8 Dra. Peny Setyaningsih S1 Pengajar
9 Dra. Eni Haristiyati S1 Pengajar
10 Dra. Kadarwati S1 Pengajar
11 Dra. Budiani Dwi S S1 Pengajar
12 Sugiyanto, S.Pd S1 Pengajar
13 Dra. Hendrawati S1 Pengajar
14 Suprapti Rahaju, S.Pd. S1 Pengajar
15 Dra. Ronna Simangunsong S1 Pengajar
16 Dra. Nur Rochmah, M.Pd S1 Pengajar
17 Enny Handayiningsih, S. Pd S1 Pengajar
18 Partijah, S. Pd S1 Pengajar
19 Nani Widiastuti, S. Pd S1 Pengajar
62
20 Dra. Pramastiti Swastai M S1 Pengajar
21 Dra. Puniyem S1 Pengajar
22 Dra. Maria Suharsini, M.Si S1 Pengajar
23 Mahani Assagaff, S. Pd S2 Pengajar
24 Ngaidin, S. Ag S2 Pengajar
25 Masnun Suaedi, S.Pd S1 Pengajar
26 Mokh Tohari, S.Pd S1 Pengajar
27 Dra. Suratmini S1 Pengajar
28 Drs. Filupus Yosep S S S1 Pengajar
29 Paryadi, S.Pd S1 pengajar
30 Sri lestari, S.Pd S1 Pengajar
31 Suratmo, S.Pd S1 Pengajar
32 Sriyanto Wibowo, S.Pd S1 Pengajar
34 Kun murtiastuti, S.Pd S1 Pengajar
35 Drs. Waqof Adroi, M.Ag S1 Pengajar
36 Yuli Aartati, S.Pd S2 Pengajar
37 Sofatinajah, S.Pd S2 Pengajar
38 Rohmat, S.Pd S1 Pengajar
39 Suwardi, S.Pd S1 Pengajar
40 Nur Endah Styorini, S.Pd S1 Pengajar
41 Wiwik Indriastuti, S.Pd S1 Pengajar
42 Sugiyono. S.Pd S1 Pengajar
43 Sulistyaningsih, S.Pd S1 Pengajar
44 Tri Hastuti, S.Pd S1 Pengajar
45 Indah Ismiyati, S.Pd S1 Pengajar
63
46 Dra. Verina Dyah P P S1 Pengajar
47 Paulin Linda P, S.Pd S1 Pengajar
48 Dra. Rr. Yuli suryani S1 Pengajar
49 Bambang Murtiyoso, S.Pd S1 Pengajar
50 Cahyo Eko Martono, S.Pd S1 Pengajar
51 Dwi Sukoco, S.Sn S1 Pengajar
52 Ambon, S.Pd S1 Pengajar
53 Ika Pradita, S.Pd S1 Pengajar
54 Sri Rahayu, S.Pd S1 Pengajar
55 Sri Subekti, S.Pd S1 Pengajar
56 Sri Sawarti, S.Pd S1 Pengajar
Tabel 3.3
Daftar Guru Tidak Tetap (GTT) Dan Pegawai Tidak Tetap (PTT)
SMA NEGERI 2 SALATIGA
No Nama Pendidikan
Terakhir
Jabatan
1 Aan Rahmani M, S.Pd S1 Guru tidak tetap
2 Novi Isnaini, S.Pd S1 Guru tidak tetap
3 Rukmiyati, S.Pd S1 Guru tidak tetap
4 Beni Anggoro S, S.Pd S1 Guru tidak tetap
5 Riska Ulfia K, S.Pd S1 Guru tidak tetap
6 Anisa Maunina, S.Pd S1 Guru tidak tetap
7 Madya Aristia, S.Si, M.Pd S2 Guru tidak tetap
8 Handreas Lucky P S, S.Pd S1 Guru tidak tetap
64
9 Wiwit Yuliano, S.Pd S1 Guru tidak tetap
10 Rizal Mahardika, S.Pd S1 Guru tidak tetap
11 Albert Hananto P, S.Kom S1 Guru tidak tetap
12 Yudha Adi Saputra, S. Pd S1 Guru tidak tetap
13 Muhammad Rifki M, S.Pd S1 Guru tidak tetap
14 Nurul Septiana R, S. Pd S1 Guru tidak tetap
15 Sri Winasih, A. Md D3 Fungsional
16 Titin Sugiharti SMA Fungsional
17 Leena Kusumastuti, A. Md D3 Pelaksana
18 Retno Hastuti, SE S1 Fungsional
19 Siti Yulianti SMEA Pelaksana
20 Andi Setiwan SMP Pegawai tidak tetap
21 Arif Susanto STM Pegawai tidak tetap
22 Dimas Bagas Setiawan STM Pegawai tidak tetap
23 Agus Triyanto STM Pegawai tidak tetap
24 Sardi STM pegawai tidak tetap
25 Setyono SMA Pegawai tidak tetap
26 Siyamto STM Pegawai tidak tetap
27 Sutrisno STM Pegawai tidak tetap
28 Sri Murtini SMA Pegawai tidak tetap
29 Sri Sulasmi SLTA Pegawai tidak tetap
30 Sri Wulandari, S.Pd S1 Pegawai tidak tetap
65
6. Data Siswa Tahun Pelajaran 2018/2019
Tabel 3.4
Data Siswa SMA Negeri 2 Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019
Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah Total
L P JML L P JML L P JML L P JML
142 208 350 120 155 275 133 217 350 395 580 975
7. Karakteristik Siswa
Siswa kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Salatiga tahun pelajaran
2018/2019 berjumlah 28 siswa yang terdiri dari laki-laki 8 dan
perempun 20. Data siswa SMA Negeri 2 Salatiga sebagai berikut:
Tabel 3.5
Data siswa kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Salatiga
No Nama Siswa Keterangan
Laki-Laki Perempuan
1 Alif Ilham W
2 Aline Ihdina R
3 Anindy Nugraha P
4 Annisa Slfa N
5 Aulya Vindia M
6 Azmah Afiyati
7 Bagas Wahyu J
66
8 Bagus Prima A
9 Clara Fadhila
10 Dewi Anugreheni P
11 Dinda Selvyra S A
12 Dyah Nuraini S
13 Fisca Hestiningsih
14 Farah Imaniar R
15 Himawan Wicaksini
16 Ines Cahyaningrum
17 Lailya Sofiana
18 Mahendra Faris S
19 Merlin Nurfadhilah
20 Muammad Andrian
21 Muhammad Andiyansah
22 Nadia Sofie S
23 Nurul Khayati
24 Puspa Harum A R
25 Rifqi Mqbullah M
26 Rissa Latifardani
27 Shelley Rifda W
28 Tifani Putri A
8. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini di lakukan ketika Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan Qadar yang berlangsung di
kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Salatiga 2018/2019. Penelitin ini terbagi
67
menjadi 2 Siklus, Siklus pertama pada hari Jumat yanggal 08 Februari
2019 dan Siklus kedua pada yanggal 15 Februari 2019. Sebelum
melakukan Tindakan Penelitian Kelas peneliti melakukan observasi
mengenai kelas yang akan penulis telitii
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
Ada beberapa hal yang dilakukan dan dipersiapkan pada tahap
perencanaan ini adalah sebagai berikut:
a. Menyusun kegiatan yang akan dilaksanakan dalam siklus pertama
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP)
c. Menyusun lembar pengamat aktivitas siswa dan lembar pengamat
guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran
d. Menyiapkan lembar soal formatif
e. Menyusun tes akhir siklus
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Siklus I ini dilaksanakanan pada hari Jumat yanggal
08 Februari 2019. Penerapan tindakan kelas ini mengacu pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat. Dalam penelitian
ini peneliti bertindak sebagai pengajar dan menerapkan metode
pembelajaran The Power Of Two pada mata pelajaran Pendidikan
68
Agama Islam dan Budi Pekerti kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini
terbagi beberapa langkah:
a. Kegiatan Awal
1) Peneliti membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a
bersama dengan membaca Basmalah kemudian membaca
surat pendek
2) Guru menyampaikan materi pembelajaran yang lalu
3) Siswa diminta medengarkan dan memahami yang
disampaikan oleh guru.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakann
peserta didik secara singkat dan jelas.
2) Guru menjelaskan materi mengenai Qadha dan Qadar
3) Guru melaksanakan apa yang telah disepakati setelah
melakukan diskusi dengan kolaboratif pada tahap
perencanaan, yaitu melaksanakan tindakan yang tertera dalam
RPP
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas
5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemua siklus I
69
c. Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan kembali pembelajaran
yang telah dilaksanakann mengenai materi Qadha dan Qadar
2) Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
mengenai pembelajaran materi Qadha dan Qadar
3) Guru dan siswa bersama-sama menutup pelajaran dengan do’a
4) Guru mengucapkan salam
3. Pengamatan
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dan
mengamati guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan
metode The Power Of Two, serta mengetahui kendala yang dihadapi
dalam menerapkan pembelajaran berlangsung.
4. Refleksi
Pada tahapan ini guru menemukan hal yang mendukung dan
kurang mendukung dalam penerapan metode pembelajaran The Power
Of Two untuk dilakukan pada siklus selanjutnya agar penerapan metode
pembelajaran mampu memberikan hasil yang maksimal.
Data yang diperoleh dikumpulkan, untuk selanjutnya dianalisis
dan kemudian diadakan refleksi terhadap hasil yang diperoleh sehingga
dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar setelah adanya
tindakan atau tidak
70
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka peneliti melakukan
tindakan II. Pelaksanaan siklus II ini mirip dengan siklus I, pada siklus II
merupakan perbaikan siklus I yang diadakan atas hasil refleksi silkus I.
Adapun pelaksanaannya sebagai berikut:
a. Perencanaan
a. Identifikasi masalah dan penerapan alternatif pemecahan masalah
yang muncul pada siklus I
b. Maninjau kembali rencana pembelajaran yang disiapkan untuk
sikus II dengan melakukan revisi yang telah di sempurnakan sesuai
hasil refleksi siklus I
c. Menyusun RPP pada materi Qadha dan Qadar
d. Peneliti menyusun kembali lembar pengamat aktivitas siswa dan
lembar pengamat guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran.
e. Menyusun tes akhir siklus
b. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat yanggal 15 Februari 2019.
Penerapan tindakan kelas ini mengacu pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat. Dalam penelitian ini peneliti
bertindak sebagai pengajar dan menjalankan metode The Power Of
Two pada pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi
71
Qadha dan Qadar, kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini terbagi
beberapa langkah yaitu:
1. Kegiatan awal
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdo’a bersama
dengan membaca Basmalah dan di lanjutkan baca surat pedek
b. Guru menanyakan pelajaran yang lalu
c. Siswa diminta mendengarkan dan memahami yang disapaikan
oleh guru
2. Kegiatn inti
a. Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakanan
peserta didik secara singkat dan jelas
b. Guru menyampaikan materi tentang Qadha dan Qadar
c. Guru melaksanakan apa yang telah disepakati setelah
malakukan diskusi dengan kolaboratif pada tahap perencanaan,
yaitu melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP
d. Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.
e. Guru memberikan tes pda peserta didik untuk dapat mengetahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan siklus II. Tes pada
siklus II ini adalah sebagai penentu berhasil tidaknya penerapan
72
metode The Power Of Two dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi Qadha dan Qodar.
3. Penutup
a. Siswa bersama guru menyimpulkan kembali pembelajaran yang
telah berlangsung mengeni materi Qadha dan Qadar
b. Guru memberi kesempatan bagi peserta didik untuk
mengajukan pertanyaan mengenai materi Qadha dan Qadar
c. Guru dan peserta didik bersama-sama menutup pelajaran
dengan do’a
d. Guru mengucapkan salam.
4. Pengamatan
Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung
untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dan
pengamatan terhadap guru dalam mengelola kelas dalam pembelajaran
apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya
5. Refleksi
Semua data dari penelitian tindakan dikumpulkan dan dianalisis.
Hasil analisis digunakan untuk melihat keberhsilan proses
pembelajaran dengan penerapan metode The Power Of Two. Dalam
hasil analisis ini dibandingkn dengan hasil analisis siklus I. Setelah
akhir siklus II ini diharapkan metode The Power Of Two dapat
meningkatkan keberhasilan pembelajaran siswa dalam materi Qadha
73
dan Qadar. Hasil refleksi ini berguna untuk menetukan tingkat
keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
D. Penerapan Metode The Power Of Two Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar
Penerapan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti materi Qadha dan Qadar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pembentukan Kelompok
Dalam satu kelas terdiri 28 siswa, sehingga kelas dibagi menjadi
14 kelompok kecil, yang mana setiap kelompok terdiri dari 2 siswa
(berpasangan)
b. Pembelajaran Kelompok
Guru menyampaikan sekilas tentang pokok bahasan yang akan
dipelajari. Kemudian guru membagi lembar kerja kepada masing-
masing siswa. Sebelum diskusi dengan kelompok siswa terlebih dahulu
mengerjakan sendiri-sendiri soal yang telah diberikan oleh guru.
Kemudian setelah selesai guru menyuruh siswa untuk mendiskusikan
lembar kerja yang telah mereka jawab sendiri untuk mencari jawaban
yang lebih tepat lagi menurut kemlompok tersebut.
c. Diskusi Kelas
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya. Dengan dipandu oleh guru, dan membahasa hasil yang
telah didiskusikan.
74
d. Pemberian Tugas Akhir Per Siklus
Tugas diberikan setiap siswa untuk mengetahui sejauh mana
setelah adanya penerapan metode The Power Of Two pada materi
Qadha dan Qadar. Dengan tugas tersebut guru mengetahui hasil belajar
siswa dalam proses pembelajaran. Nilai tersebut sebagai hasil akhir
dalam penerapan metode tersebut.
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan
pengamatan di kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Salatiga. Pada tahap pra
siklus ini, peneliti dibantu oleh guru pengampu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dalam memberikan
pelajaran materi Qadha dan Qadar di dalam kelas. Sedangkan peneliti
melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran materi Qadha
dan Qadar di kelas. Dalam pengamatan peneliti menemukan adanya
kesulitan bagi siswa dalam memahami materi tersebut. Hal ini
dikarenakan pada saat penyampaian materi pembelajaran, metode yang
digunakan guru masih bersifat konvensional dan kurang aktifnya siswa
kelas XII IPA 5 dalam mengikuti proses belajar berlangsung. Dan tidak
adanya keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
Dengan demikian siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran di
kelas karena siswa lebih cenderung berbicara sendiri dengan teman
sebangkunya.
Hal ini menjadikan kelemahan bagi guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Pada saat pembelajaran materi Qadha dan
Qadar di kelas XII IPA 5 kurang kondusif karena metode yang
digunakan guru hanya metode ceramah. Pada proses pembelajaran
Qadha dan Qadar guru memberikn penjelasan materi kepada peserta
didik dan menyuruh mencatat yang terkait dengan materi yang sedang
disampaikan kepada peserta didik dan guru memberikan penugasan
pada siswa. Di dalam kelas selain mendengarkan, peserta didik juga
menjawab pertanyaan dari guru. Sehingga dalam proses kegiatan
pembelajaran guru yang berperan banyak di kelas, siswa tidak diberi
ruang untuk bertanya dan berdiskusi, mengakibatkan peserta didik
76
cenderung pasif di dalam kelas. Guru juga tidak memberikan atau
menambahkan metode pembelajaran yang baru agar peserta didik aktif
dalam proses pembelajaran. Sehingga peneliti pada kesempatan ini
menerapkan metode The Power Of Two untuk menunjang hasil belajar
siswa.
Peneliti melakukan Pre-Test pada pelajaran Qadha dan Qadar
untuk mengetahui tingkat pemahami siswa pada materi tersebut,
sebelum dilakukan tindakan menggunakan metode The Power Of Two.
Kemudian diadakan Post-Test setiap akhir siklus untuk mengetahui
tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
Qadha dan Qadar di kelas. Adapun nilai pra siklus sebagai berikut:
Tabel 4.1
Nilai Pra Siklus Hasil Belajar Siswa
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Alif Ilham W 75 40 Belum Tuntas
2 Aline Ihdina R 75 67 Belum Tuntas
3 Anindya Nugraha P 75 64 Belum Tuntas
4 Annisa Salfa N 75 70 Belum Tuntas
5 Aulya Vidia M 75 78 Tuntas
6 Azmah Afiyati 75 54 Belum Tuntas
7 Bagas Wahyu J 75 54 Belum Tuntas
8 Bagus Prima A 75 40 Belum Tuntas
9 Clara Dahhila 75 60 Belum Tuntas
10 Dewi Anugreheni P 75 40 Belum Tuntas
11 Dind Selvyra S A 75 74 Belum Tuntas
77
12 Dyah Nuraini S 75 60 Belum Tuntas
13 Farah Imaniar R 75 70 Belum Tuntas
14 Fisca Hestiningsih 75 70 Belum Tuntas
15 Himawan Wicaksono 75 50 Belum Tuntas
16 Ines Cahyaningrum 75 64 Belum Tuntas
17 Lailya Sofiana 75 78 Tuntas
18 Mahendra Faris S 75 44 Belum Tuntas
19 Merlin Nurfadhilah 75 60 Belum Tuntas
20 Muhammad Andrian 75 57 Belum Tuntas
21 Muhammad Andiyansah 75 67 Belum Tuntas
22 Nadia Sofie S 75 78 Tuntas
23 Nurul Khayati 75 57 Belum Tuntas
24 Puspa Harum Alya R 75 40 Belum Tuntas
25 Rifqi Mqbullah M 75 74 Belum Tuntas
26 Rissa Latifardani 75 64 Belum Tuntas
27 Shelley Rifda W 75 74 Belum Tuntas
28 Tifani Putri 75 80 Tuntas
Jumlah 1728
Tuntas Belum Tuntas
14,28 % 85,71 %
Rata-Rata 61,71
78
Keterangan:
Kriteria hasil belajar
≤ 75 = Belum Tuntas : 24 Siswa
≥ 75 = Tuntas : 4 Siswa
Berdasarkan nilai pra siklus diatas, maka didapat:
Jumlah nilai seluruh peserta didik (x) = 1728
Jumlah peserta didik (N) = 28
Sehingga Presentasi ketuntasan dihitung berdasarkan rumus sebgai
berikut:
𝑃 =Frekuensi (siswa yang tuntas belajar)
Jumlah siswa𝑥 100%
P = Ketuntasan belajar
𝑃 =4
28𝑥 100 %
= 14,28 %
Dan Sedangkan untuk menghitung nilai rata-rata berdasarkan
rumus sebagai berikut:
𝑀 =Jumlah semua nilai kelas
Jumlah siswa
M =1728
28
= 61, 71
Hasil belajar pra siklus bisa peneliti simpulkan banyak siswa yang
belum tuntas dalam mata pelajaran Pendidikn Agama Islam dan Budi
Pekerti sesuai dengan KKM yang ditetapkan pada SMA Negeri 2
Salatiga. Ada sekitar 15% (4 siswa) yang sudah memenuhi standar
79
kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan 85% (24) siswa yang belum
memenuhi standar kriteria minimal (KKM) pada mata pelajaran Qadha
dan Qadar kelas XII IPA 5. Dengan nilai rata-rata 61,71, maka rata-rata
tersebut masih jauh kurang dari nilai KKM 75 yang ditetapkan di kelas
XII IPA 5.
Dengan nilai tersebut peneliti menyimpulkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa guna mencapai nilai KKM. Maka
peneliti menggunakan metode The Power Of Two agar hasil belajar
siswa ada peningkatan yang signifikan dalam mencapai nilai KKM
Gambar 4.2
Diagram Pra Siklus Hasil Belajar Siswa
2. Siklus I
Pada tahap siklus I peneliti melakukan tindakan dengan
menggunakan metode The Power Of Two dalam proses mengajarnya
dengan harapan peserta didik ada peningkatan hasil belajar pada materi
Qadha dan Qadar. Pelaksaanan siklus I dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 08 Februari 2019 di kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Salatiga
dengan diikuti 28 siswa. Pada siklus I peneliti bertindak sebagai
pengajar untuk memberikan materi dan juga menerapakan metode The
Power Of Two dan guru bertindak sebagai pengamat dan membantu
jalannya pembelajaran yang sedang berlangsung.
Tuntas ; 14,28
Tidak Tuntas; 85,71
Tuntas Tidak Tuntas
80
Dalam proses pembelajaran berlangsung peneliti juga melihat
bahwa ada beberapa peserta didik belum menguasai jalannya metode
pembelajaran, terutama ketika berdiskusi. Dalam penerapan metode
tersebut ketika peneliti memberikan materi. Pada setiap siklusnya ada
empat tahapan yaitu: perencanaa, tindakan, pengamatan, dan refleksi
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama guru
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama proses
penelitian berlangsung, diantaranya yaitu:
1) Menyusun Rencana Pelaksnan Pembelajaran (RPP)
2) Membuat pertanyaan yang sesuai dengan materi pelajaran
3) Membuat daftar nama siswa untuk absensi dan penilaian
4) Membaut lembar observasi proses pembelajaran untuk peserta
didik dan guru
5) Membuat soal evaluasi dan kunci jawaban untuk siklus I
b. Tindakan
Pelaksanaan siklus 1 pada pertemun pertama ini di pusatkan
untuk menyampaikan materi pokok Qadha dan Qadar, pada pokok
bahasan tentang pengertian dan macam-macam takdir. Sedangkan
untuk pokok bahsan kedua yaitu tentang materi pokok Qadha dan
Qodar pokok pembahsan mengenai contoh dan hikmah beriman
kepada Qadha dan Qadar akan dijelaskan pada pertemuan di siklus
II.
Guru mengawali pertemuan dengan mengucapkan salam
kepada siswa, kemudian mengadakan absensi terhadap kehadiran
siswa. Sebelum masuk materi guru memberi motivasi peserta didik
agar lebih semangat dalam proses pembelajaran. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan sedikit
81
materi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Guru memberi
pertanyaan, kemudian guru meminta semua peserta didik
menjawab sendiri-sendiri. Setelah selesai melengkapi jawabannya,
guru membetuk siswa ke dalam pasangan dan memita mereka
untuk berbagi jawaban dengan jawaban yang di buat teman
pasagannya. Kemudian guru meminta pasangan tadi untuk
berdiskusi membuat jawaban yang baru untuk masing-masing
pertanyaan dengan tujuan untuk memperbaiki respon masing-
masing individu. Ketika semua pasangan selesai menulis jawaban
baru guru membandingkan jawaban dari masing-masing pasangan
ke pasangan yang lain. Guru melakukan klarifikasi, penyimpulan,
dan tindak lanjut. Proses ini kurang lebih memakan 50 menit.
Kegiatan selanjutnya masih ada waktu 30 menit, peneliti
gunakan untuk mengadakan tes akhir siklus I, yang bertujuan untuk
mengukur hasil peningkatan belajar siswa dan sejauh mana
pemahaman peserta didik dalam materi Qadha dan Qadar.
c. Pengamatan
Siklus I dilaksanakan selama dua jam pelajarn (2 X 45 Menit)
pad tanggal 08 Februari 2019 dan didikuti oleh 28 siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan di siklus I, di uraikan sebagi berikut:
1) Hasil pengamatan terhadap guru
Berdasarkan hasil penelitian pemgamatan siklus I, diperoleh
bahwa kinerja guru kurang optimal. Tabel terlampir
2) Hasil pengamatan terhadap siswa
Selama proses pembelajaran siklus I berlagsung kegaduhan
peserta didik mulai berkurang pada saat di bentuk pasangan-
pasangan, hal ini dikarenakan peserta didik saling berdiskusi
dengan pasangnnya sehingga membuat semangat peserta didik
untuk belajar, tetapi juga masih ada peserta didik yang belum
82
konsentrasi sepenuhnya pada pembelajaran. Keaktifan peserta
didik dalam proses pembelajaran belum optimal, hal ini dapat
dilihat dari hasil pengamatan keaktifan peserta didik. Tabel
terlampir.
3) Hasil Evaluasi
Tahap ini merupakan evaluasi pembelajaran berupa
pelaksanaan, tes formatif, hal ini dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana hasil belajar peserta didik. Pada pembelajaran
siklus I, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan di
banding dengan kondisi awal (pra siklus), namun belum
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hasil
yang diperoleh siklus I adalah nilai rata-rata dengan ketuntasan
belajar. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel belajar berikut:
Tabel 4.3
Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Alif Ilham W 75 60 Tidak Tuntas
2 Aline Ihdina R 75 78 Tuntas
3 Anindya Nugraha P 75 70 Tidak tuntas
4 Annisa Salfa N 75 80 Tuntas
5 Aulya Vidia M 75 82 Tuntas
6 Azmah Afiyati 75 78 Tuntas
7 Bagas Wahyu J 75 70 Tidak Tuntas
8 Bagus Prima A 75 78 Tuntas
9 Clara Dahhila 75 70 Tidak Tuntas
83
10 Dewi Anugreheni P 75 78 Tuntas
11 Dind Selvyra S A 75 78 Tuntas
12 Dyah Nuraini S 75 65 Tidak Tuntas
13 Farah Imaniar R 75 88 Tuntas
14 Fisca Hestiningsih 75 78 Tuntas
15 Himawan Wicaksono 75 68 Tidak Tuntas
16 Ines Cahyaningrum 75 70 Tidak Tuntas
17 Lailya Sofiana 75 78 Tuntas
18 Mahendra Faris S 75 65 Tidak Tuntas
19 Merlin Nurfadhilah 75 80 Yuntas
20 Muhammad Andrian 75 78 Tuntas
21 Muhammad Andiyansah 75 70 Tuntas
22 Nadia Sofie S 75 90 Tuntas
23 Nurul Khayati 75 70 Tidak Tuntas
24 Puspa Harum Alya R 75 78 Tuntas
25 Rifqi Mqbullah M 75 78 Tuntas
26 Rissa Latifardani 75 80 Tuntas
27 Shelley Rifda W 75 82 Tuntas
28 Tifani Putri 75 88 Tuntas
Jumlah 2.128
Tuntas Tidak Tuntas
84
67, 8 % 32, 4 %
Rata-rata 76
Keterangan Kriteria Hasil Belajar:
≤ 75 = Belum Tuntas : 9 Siswa
≥ 75 = Tuntas : 19 Siswa
Berdaraskan nilai siklus I di atas, maka didapat:
Jumlah seluruh nilai peserta didik (x) = 2.141
Jumlah peserta didik (N) = 28
Sehingga presentasi ketuntasan dihitung berdasarkan
rumus sebagai berikut:
P= 𝐹𝑟𝑒𝑗𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 (𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100 %
P= 19
28 𝑥 100 %
= 67,85 %
Sedangkan untuk menghitung nilai rata-rata berdasarkan rumus
sebagai berikut:
M = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
M = 2128
28
= 7
a. Refleksi
Berdasarkan data yang telah terkumpul pada siklus I,
maka diketahui bahwa proses pembelajaran yang berlangsung
85
masih kurang efektif yang ditunjukkan dengan aktifnya peserta
didik. Adapun peserta didik yang mencapai ketuntasan nilai
KKM 67,8 % (19 Siswa), sedangkan peserta didik yang belum
memenuhi nilai KKM sebanyak 32,4 % (9 Siswa) dengan nilai
rata-rata kelas 76. Siklus I dalam pembelajaran masih ada
kekurangan dalam penyampaian materi. Sehingga masih ada
siswa yang belum mencapai nilai ketuntasa KKM sebanyak
32,4% dari siswa keseluruhan di kelas XII IPA 5. Jadi peneliti
mengharuskan melaksanakan siklus II agar siswa dapat
meningkatkan hasil belajar dan mencapai nilai KKM.
Gambar 4.4
Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I
3. Siklus II
Pada siklus II peneliti melanjutkan pembelajaran pada siklus I
materi Qadha dan Qodar dengan menggunkan metode The Power Of
Two. Siklus II peneliti mefokuskan untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik untuk mencapai ketuntasan dengan nilai KKM 75 dan juga
belum mencapai target secara klasikal sebesar 85%. Sehingga siklus II
peneliti dan guru memperbaiki pemahaman dalam materi dan metode
The Power Of Two agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam
pembelajaran, sehingg guru mampu mengaplikasikan metode
pembelajaran yang berlangsung.
Tuntas67,85 %
Tidak Tuntas32,14 %
Tuntas Tidak Tuntas
86
Pelaksanaan pembelajaran siklus II di kelas XII IPA 5 yang di
ampu oleh Bapak Ngaidin, S.Ag dilaksanakan pada tannggal 15
Februari 2019 selama dua jam pelajaran (2 X 45 menit). Pada siklus II,
guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik dan optimal,
sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan antusias.
Tabel terlmpir.
Selama proses pembelajaran siklus II berlangsung, diketahui
bahwa antusias peserta didik meningkat. Dari hasil tersebut diketahui
bahwa perharian peserta didik telah terpusat pada materi pembelajaran
dan senang ketika guru membentuk pasngan-pasangan, dikarenkn
mereka dapat berbagi atau sharing tentang materi pembelajaran dengan
teman pasangannya, sehingga peserta didik semangat untuk mengikuti
proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Berdasarkan
pengamatan keaktifan peserta didik mengalami peningkatan. Tabel
terlampir
Pada siklus II nilai evalusi belajar peserta didik mengalami
peningkatan di banding dengan hasil belajar sebelumnya, dengan rata-
rata nilai pesert didik adalah 76 dengan ketuntasan hasil belajar 82,46
sebagaimana dapat dilihat dengan tabel hasil belajar berikut:
Tabel 4.5
Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan
1 Alif Ilham W 75 78 Tuntas
2 Aline Ihdina R 75 80 Tuntas
3 Anindya Nugraha P 75 80 Tuntas
4 Annisa Salfa N 75 82 Tuntas
87
5 Aulya Vidia M 75 85 Tuntas
6 Azmah Afiyati 75 78 Tuntas
7 Bagas Wahyu J 75 80 Tuntas
8 Bagus Prima A 75 78 Tuntas
9 Clara Dahhila 75 82 Tuntas
10 Dewi Anugreheni P 75 85 Tuntas
11 Dind Selvyra S A 75 80 Tuntas
12 Dyah Nuraini S 75 70 Tidak Tuntas
13 Farah Imaniar R 75 90 Tuntas
14 Fisca Hestiningsih 75 82 Tuntas
15 Himawan Wicaksono 75 70 Tidak Tuntas
16 Ines Cahyaningrum 75 85 Tuntas
17 Lailya Sofiana 75 90 Tuntas
18 Mahendra Faris S 75 79 Tuntas
19 Merlin Nurfadhilah 75 80 Tuntas
20 Muhammad Andrian 75 80 Tuntas
21 Muhammad Andiyansah 75 82 Tuntas
22 Nadia Sofie S 75 90 Tuntas
23 Nurul Khayati 75 80 Tuntas
24 Puspa Harum Alya R 75 78 Tuntas
25 Rifqi Mqbullah M 75 85 Tuntas
88
26 Rissa Latifardani 75 80 Tuntas
27 Shelley Rifda W 75 90 Tuntas
28 Tifani Putri 75 92 Tuntas
Jumlah 2.291
Tuntas Tidak Tuntas
92,85 % 7, 14 %
Rata-rata 81, 82
Keterangan:
Kriteria hasil belajar
≤ 75 = Belum Tuntas : 2
≥ 75 = Tuntas : 26
Berdasarkan nilai siklus II, maka dapat dilihat:
Jumlah nilai seluruh peserta didik ( x ) = 2.309
Jumlah peserta didik ( N ) = 28
Sehingga presentsi ketuntasan dihitung berdsarkn rumus sebagai
berikut:
𝑃 =Frekuensi (siswa yang tuntas belajar)
Jumlah siswa𝑥 100%
P = Ketuntasan belajar
𝑃 =26
28𝑥 100 %
= 92,85 %
89
Dan Sedangkan untuk menghitung nilai rata-rata berdasrkan
rumus sebagai berikut:
𝑀 =Jumlah semua nilai kelas
Jumlah siswa
M =2291
28
= 81,82
Berdasrkan data-data yang telah terkumpul pada siklus II
diketahui bahwa proses pembelajaran siklus II sudah mengalami
peningkatan jauh lebih baik dibandingkan dengan siklus
sebelumnya. Hasil penilaian peserta didik pada siklus ini sudah
mencapai indikator keberhasilan, dapat dilihat pda rata-rata kelas
yang sudah mengalami peningkatan siklus I dan siklus II.
Gambar 4.6
Digram Hasil Belajar Siswa Siklus II
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas XII IPA 5 SMA
Negeri 2 Salatiga, dilaksanakan dalam 2 siklus. Dari 2 siklus dapat dilihat
peningkatan hasil belajar siswa yang cukup baik. Ada dua siswa yang belum
bisa mencapai KKM yang sudah di tetapkan dan siswa yang lainnya sudah
berhasil mencapai KKM. Permasalahan yang di hadapi dengan menerapkan
Tuntas92,85 %
Tidak Tuntas7,14 %
Tuntas Tidak Tuntas
90
metode The Power Of Two sehingga belim bisa mencapai KKM yang di
tentukan adalah kurangnnya peserta didik dalam mendengarkan dan
memahami materi yang di sampaikan oleh temannya. Sehingga dengan di
terapkan metode The Power Of Two pada pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan Qadar dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik di kelas XII IPA 5.
Berdasarkan penelitian tersebut:
Tabel 4.7
Nilai Per Siklus Hasil Belajar Siswa
No Nama siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Alif Ilham W 40 60 78
2 Aline Ihdina R 67 78 80
3 Anindya Nugraha P 64 70 80
4 Annisa Salfa N 70 80 82
5 Aulya Vidia M 78 82 85
6 Azmah Afiyati 54 78 78
7 Bagas Wahyu J 54 70 80
8 Bagus Prima A 40 78 78
9 Clara Dahhila 60 70 82
10 Dewi Anugreheni P 40 78 85
11 Dind Selvyra S A 74 78 80
12 Dyah Nuraini S 60 65 70
13 Farah Imaniar R 70 88 90
91
14 Fisca Hestiningsih 70 78 82
15 Himawan Wicaksono 50 68 70
16 Ines Cahyaningrum 64 70 85
17 Lailya Sofiana 78 78 90
18 Mahendra Faris S 44 65 79
19 Merlin Nurfadhilah 60 80 80
20 Muhammad Andrian 57 78 80
21 Muhammad Andiyansah 67 70 82
22 Nadia Sofie S 78 90 90
23 Nurul Khayati 57 70 80
24 Puspa Harum Alya R 40 78 78
25 Rifqi Mqbullah M 74 78 85
26 Rissa Latifardani 64 80 80
27 Shelley Rifda W 74 82 90
28 Tifani Putri 80 88 92
Jumlah 1.728 2.128 2.291
Rata-Rata 61,71 76 81,82
Kenaikan Hasil Beajar Siswa 14,28 % 67,85 % 92,85%
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa hasil belajar
dengan rata-rata pada pra siklus 14,28 %, sikus I menjadi 67,85 %, jadi
kenikan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I sebanyak 53,57 % dan pada
siklus II peningkatan hasil belajar menjadi 92,85 %, sehingga kenaikan hasil
92
belajar pada siklus I ke siklus II sebanyak 25 %. Berdasarkan data yang
diperoleh hasil belajar dapat diketahui bahwa pelaksanaan penelitian
tindakan kelas dengan menerapkan metode The Power Of Two berhasil
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
Hasil penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil sebagaimana
sudah dismpaikan. Berikut ini dijabarkan hasil penelitian dari pra siklus,
siklus I dan siklus II yaitu:
1. Pra siklus
Sebelum menerapkan strategi pembelajaran The Power Of Two
hasil belajar siswa melalui Pre Test menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa belum mecapai kriteria batas KKM, dengan nilai keseluruhan
1728 dengan rata-rata nilai 14,28 %. Sebanyak 24 siswa belum tuntas
hasil belajar yang mencapai KKM. Batas nilai KKM SMA Negeri 2
Salatiga untuk materi Qadha dan Qadar adalah 75. Sedangkan siswa
yang sudah mencapai nilai KKM sebanyak 4 siswa. Adapun
rekapitulasi nilai ketuntasan peserta didik sebagai berikut:
Tabel 4.8
Rekapitulasi Ketuntasan Pre Test
Tuntas Tidak Tuntas
4 24
Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa guru jarang
menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan menarik,
sehingga peserta didik tidak antusias ketika mengikuti kegiatan
pembelajaran berlngsung. Hal ini menjadi salah satu faktor kurang
aktifnya peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Maka
perlu adanya inovasi belajar yang dapat meningkatkan keaktifan dan
93
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Maka dengan itu peneliti
melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode The
Power Of Two pada siklus I dan siklus II.
2. Siklus I
Proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus I, peneliti
menggunakan metode The Power Of Two dengan harapan untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dalam penelitian siklus I
mencakup 4 tahapan yaitu: perencanaan, observasi atau pengamatan
dan refleksi.
Pada siklus I mengalami peningkatan hasil belajar di banding
pada saat Pre Test. Hal ini karena penggunan metode The Power Of
Two. Dengan hasil belajar peserta didik dengan nilai keseluruhan 2.128
sengan nilai rata-rata 76. Adapun ketuntasan peserta didik mencapai
67,85 % atau 19 siswa yang tuntas, tapi masih ada yang belum tuntas
32,4 % atau 8 peserta didik yang hasil belajarnya dibawah nilai KKM
dari jumlah 28 siswa di kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Salatiga. Dengan
demikin, perlu dilanjutkan siklus II agar hasil belajar peserta didik dapat
mencapai nilai KKM dan meningkat.
3. Siklus II
Pada siklus II pelaksanaan tindakan oleh guru sudah baik, guru
mengarahkan siswa untuk mendengarkan penjelasan dan melaksanakan
tugas dari guru, kerja sama antar siswa, aktivitas siswa dan kedisiplinan
siswa dalam melaksanakan tugas. Hal ini menyebabkan konsentrsi
peserta didik terpusat pada proses pembelajaran sehingga mereka dapat
memahami materi pelajaran yang sedang di pelajarinya.
Pelaksanan pembelajaran pada siklus II peneliti meningkatkan
hasil belajar selama proses pembelajarn siklus I. Proses pembelajaran
siklus II masih sama dengan menggunakan metode The Power Of Two
dengan materi Qadha dan Qadar. Data yang diperoleh pada
pembelajaran siklus II dapat dilihat adanya peningktan yang signifikn
94
pada hasil belajar. Hasil belajar siswa kelas XII IPA 5 pada siklus II
jumlah nilai keseluruhan 2.291 dengan nilai rata-rata 81,82 dan
presentasi ketuntasan siswa 92.85 % atau 26 siswa yang tuntas, tetapi
masih ada siswa yang belum tuntas yaitu 7,14 % atau 2 peserta didik
yang nilainya di bawah nilai KKM dari jumlah 28 siswa kelas XII IPA
5 SMA Negeri 2 Salatiga. Dengan presentasi hasil belajar siswa yang
diperoleh siklus II telah memenuhi target mencapai nilai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan di SMA Negeri 2
Salatiga dan juga sudah mencapai target secara klasikal sebesar 85%.
Gambar 4.11
Nilai Per Siklus Hasil Belajar Siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
Rata-Rata
0
50
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
14,28
67,85
92,8585,71
32,14
7,14
61,7176 81,82
Rekapitulasi Ketuntsan Gabungan Kelas XII
Tuntas Tidak Tuntas Rata-Rata
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan Qadar dengan
menerapkan metode The Power Of Two siswa kelas XII IPA 5 di SMA
Negeri 2 tahun pelajaran 2018/2019 Salatiga dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan metode The Power Of Two pada pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan Qadar dapat
menigkatkan hasil belajar di kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Salatiga
tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan di kelas XII IPA 5 SMA Negeri 2 Salatiga,
dilaksanakan dalam 2 siklus. Dari 2 siklus dapat dilihat peningkatan
hasil belajar siswa yang cukup baik. Sehingga dengan di terapkan
metode The Power Of Two pada pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti materi Qadha dan Qadar dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik di kelas XII IPA 5.
2. Penerapan metode The Power Of Two pada pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan Qadar dapat
mencapai target KKM kelas XII di SMA Negeri 2 Salatiga Tahun
Pelajaran 2018/2019. Sehingga dapat dibuktikan dengan hasil
belajar peserta didik di setiap siklus mengalami peningkatan hasil
belajarnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya pencapaian
96
presentasi hasil belajar pada materi Qadha dan Qadar secara klasikal
sudah memenuhi batas ketuntasan yang terbukti pada siklus II.
Dengan rincian: pada pra siklus yang tuntas hasil belajarnya 4 siswa
dari 28 siswa di kelas XII IPA 5 dengan ketuntasan sebanyak 14,28
%, kemudian siklus I yang tuntas belajarnya sebanyak 19 siswa dari
28 siswa di kelas XII IPA 5 Semester II dengan presentasi
ketuntasan sebanyak 67,8 % dan siklus II siswa yang tuntas hasil
belajarnya 26 siswa dari 28 siswa di kelas XII IPA 5 Semester II
dengan presentasi ketuntasan sebanyak 92,85%, dengan demikian
siklus dihentikan karena sudah memenuhi indikator keberhasilan
baik secara individu maupun klasikal.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan dan analisis peneliti terkaiat
dengan peningkatan hasih belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti materi Qadha dan Qadar di kelas XII IPA 5
Semester II di SMA Negeri 2 Salatiga ini, masih banyak hal-hal yang perlu
di perbaiki dan membutuhkan saran-saran yang membangun. Adapun saran-
saran tersebut adalah:
1. Bagi guru
a. Guru diharapkan dapat lebih berinovasi dalam menggunakan
metode pembelajaran, agar peserta didik mudah mengerti dalam
proses pembelajaran.
97
b. Perlunya memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
meningkatkan keaktifan di kelas dengan bimbingan guru.
c. Guru hendaknya menerapkan kembali metode pembelajaran The
Power Of Two sebagai alternatif dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dan juga keaktifan siswa.
2. Bagi siswa
a. Siswa diharapkan lebih meningkatkan keaktifan dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar.
b. Siswa diharapkan percaya diri dengan kemampuan sendiri untuk
bertanya maupun berinteraksi di kelas.
c. Siswa diharapkan selalu bersemangat dalam pembelajaran
berlangsung.
3. Bagi sekolah
Bagi sekolah hendaknya lebih mengoptimalkan penerapan
metode pembelajaran yang bervarasi sehingga nantinya dapat
meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran bagi siswa.
4. Bagi peneliti
Menambah wawasan pengetahuan peneliti dan sebagai bahan
masukan dan pertimbangan untuk penelitian berikutnya.
98
DOKUMENTASI PELAKSANAAN
Gambar. 1 Guru Mempersiapkan Peserta Didik
Gambar. 2 Peneliti Menyampaiakan Materi
99
Gambar.3 Siswa Mengerjakan Soal Secara Individu
Gambar. 4 Peneliti Memb Kelompok
100
Gambar. 5 Siswa Berdiskusi Dengan Pasngannya
Gambar. 6 Pembagian Soal Akhir
101
Gambar. 7 Penilain Keaktifan Peserta Didik
Gambar. 8 Foto Bersama Guru Pamong Dan Siswa
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
A. Identitas Program Pendidikan
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Salatiga
Kelas / Semester : XII
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Beriman kepada Qadha dan Qadar
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
B. Kopetensi Inti
K I-I Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K I-2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K I-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K I-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
103
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
C. Kopetensi Dasar dan Indikator pencapaian kopetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
3.4 Memahami makna iman kepada Qadha dan
Qadar.
4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Qadha dan Qadar Allah
SWT
3.4.1 Mampu memahami makna
iman kepada Qadha dan
Qadar
4.4.1 Mampu menjelaskan tand-
tanda keimanan kepada
Qadha dan Qadar
4.4.1 Mampu menerapkan hikmah
beriman kepada Qadha dan
Qadar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu memahami makna iman kepada Qadha dan Qadar
2. Mampu menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada Qadha dan Qadar
3. Mampu menerapkan hikmah beriman kepada Qadha dan Qadar.
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian beriman kepada Qadha dan Qadar
a. Pengertian Qadha dan Qadar
Secara etimologi atau bahasa, Qadha’ dapat diartikan
sebagai pemutusan, perintah, dan pemberitaan. Sedangkan
menurut Istilah, Qadha’ ialah hukum yang telah ditetapkan
oleh Allah SWT semenjak dahulu kala (pada zaman azali)
tentang segala sesuatu yang akan terjadi di dunia dan akhirat.
Jadi Qadha adalah ketentuan atau ketetapan yang
akan terjadi pad waktu yang akan datang. Ketetapan dan
104
ketentuan ini hanya Allah swt yang membuat. Oleh karena
itu hanya Allah swt yang mengetahuinya.
Allah swt berfirman:
....
Artinya: “... menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia
menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan
yang paling baik". (QS. Al-An’am ayat 57)
Sedangkan Qadar menurut bahasa terjadinya suatu
ciptaan yang sesuai dengan penetapan (qadha). Menurut
istilah, Qadar ialah merencanakan sesuatu yang akan
diperbuat dengan perhitungan yang sangat teliti serta
mengetahui batas dan hubungannya serta akibat-akibatnya
yang akan terjadi kelak yang direncanakan itu terwujud.
Jadi Qadar merupakan pelaksanaan dari rencana
Allah swt atau sering disebut dengan taqdir yaitu keadaan
yang menimpa makhluk Allah swt.
Firman Allah swt sebagai berikut:
Artinya:” Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu
menurut ukuran. (QS. Al-Qamar ayat 49)
Dengan demikian yang dimaksud dengan Qadha’ dan
Qadar atau takdir adalah ketentuan atau ketetapan Allah
menurut ukuran atau norma tertentu.
b. Macam-macam taqdir
Dengan kata lain, takdir merupakan perwujudan atau
realisasi dari qada. Hubungan antara qada dan qadar sangat
erat dan tidak dapat dipisahkan. Qada adalah ketetapan yang
masih bersifat rencana dan ketika rencana itu sudah menjadi
kenyataan, maka kejadian nyata itu bernama qadar atau
105
takdir. Dalam kehidupan sehari-hari, kita terbiasa
menggunakan kata-kata takdir, padahal yang dimaksud
adalah qada dan qadar. Takdir itu sendiri dibagi atas dua hal,
yaitu takdir mubram dan takdir muallaq.
1. Taqdir Muallaq
Takdir muallaq, yaitu takdir yang masih dapat diubah
melalui usaha manusia. Setiap hamba diberi peluang
atau kesempatan oleh Allah untuk berusaha
mengubah keadaan dirinya menjadi lebih baik.
Contoh peristiwa yang termasuk dalam katagori
taqdir muallaq antara lain:
a. Seseorang iswa dapat mencapai prestasi yang
bagus karena rajin belajar.
b. Seseorang yang memiliki uang yang banyak
karena rajin menabung.
c. Seseorang rajin olah raga sehingga tubuhnya
sehat.
d. Masyarakat membersihkan sungai dan selokan
sehingga tidak terjadi banjir.
2. Taqdir Mubram
Takdir mubram, yaitu takdir atau ketetapan
Allah yang tidak dapat diubah oleh siapa pun. Taqdir
mubrom merupkan ketentuan Allah swt terhadap
makhluk-nya yang tidak bisa diubah lagi.
Contoh peristiwa yang termasuk dalam katagori
taqdir mubram, antara lain:
a. Setiap manusia pasti mengalami kematian,
adapun waktu, tempat, dan sebebnya ditentukan
oleh Allah swt.
106
b. Keadaan bayi terlahir dalam keadaan sehat atau
cacat.
c. Terjadinya bencana alam, seperti tsunami atau
gunung meletus.
d. Seorang melahirkan anak di luar hari yang telah
diperkirakannya.
2. Tanda-tanda orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar
Allah swt menganugrahi manusia kehendak bebs dan
memberikn ujian dan cobaan. Oleh karena itu manusia hendaknya
berush dengan baik dan selalu patuh untuk merih kebhagian abadi.
Fungsi keimnan kepada Qadha dan Qadar adlh gr manusi bersyukur,
tidak angkuh atau kufur, serta bersikap sabar dalam menghadapi
sesuatu yang tidak menyenagkan hati.
Orang yang meyakini Qadha dan Qadar Allah swt akan meyakini
akan menyadari bahwa semau taqdir Allah swt membawa hikmah
atau manfaat bagi kehidupan manusia itu sendiri. Dengan demikian,
jiwa seorang mukmin akan senantiasa tentram menghadapi berbagai
kondisi dalam kehidupan.
Salah satu bentuk penghayatan terhadap fungsi iman kepada Qadha
dan Qadar adalah seseorang tidak akan melepaskan tanggung
jawabnya sebagai hamba Allah swt. Segala yang terjadi sebagai
ketentuan atas dirinya akan diterima dengan rida dan tawakal, sebab
hal itu merupakan kebijaksanaan dari Allah swt. Orang yang percaya
kepada Qadha dan Qadar juga akan berusaha semaksimal mungkin
melakukan ikhtiar dan tidak hanya berdiam diri.
Firman Allah swt sebagi berikut:
Artinya:“... Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu
kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri ....”. (QS. At Ra’d ayat 11)
107
3. Hikmh beriman kepada Qadha dan Qadar serta penerapannya.
Beriman kepada Qadha dan Qadar akan memunculkan banyak
hikmah bagi semu mukmin. Berikut beberapa hikmah dari beriman
kepada Qadha dan Qadar yaitu:
a. Dengan iman kepada Qadha dan Qadar, akan meningkatkan
kepercayaan terhadap kekuasaan Allah swt dengan demikian
hati menjadi tabah dalam menghadapi lika liku hidupp dan
tidak mudah putus asa.
b. Orang beriman kepada Qadha dan Qadar dalam dipupnya
akan selalu bertawakal kepada Allah swt. Ia menyerahkan
dengan ikhlas segala ikhtiarnya atas taqdir Allah swt setelah
usahanya dilakukan menurut kadar kemampuannya.
c. Dengan beriman kepada Qadha dan Qadar manusi tidak kn
membanggkan diri atas usaha dan ikhtiarnya. Ia akan
menyadari bahwa manusi wajib berusaha, tetapi Allah swt
yang menentukan hasilnya.
F. Metode Pembelajaran
1. Diskusi
2. The power of two
G. Media, alat dan sumber pembelajaran
Alat: papan tulis, penghapus dan spidol
Sumber pembelajaran: al-Qur’an, buku LKS dan sumber lainnya yang
relevan.
H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Membuka pembelajaran dengan salam, berdo’a bersama
b. Memeriksa kehadiran
c. Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran
15 menit
2. Kegiatan Inti
A. Mengamati
1. Membaca buku bacaan dan menyelaraskan materi dengan
penyajian media penunjang. Peserta didik mendengarkan
dan memperhatikan.
65 menit
108
No. Kegiatan Waktu
B. Menanya(memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
1. Menanyakan tentang pengertian beriman kepada Qadha dan
Qadar.
2. Menanyakan tentang macam-macam tqdir.
3. Menanyakan tanda-tanda orang beriman kepada Qadha dan
Qadar.
4. Menanyakan hikmah beriman kepada Qadha dan Qadar..
C. Mengumpulkan data/Mengexplorasi
1. Guru menyampaikan suatu permasalahan mengenai
beriman kepada Qadha dan Qadar.
2. Guru membagikan kerts kosong pada setiap siswa untuk
menulis jawaban mengeni permasalahan tersebut secara
individu.
3. Guru memberi waktu 15 menit untuk merumuskan dan
menjawab permasalahan tersebut.
4. Setiap siswa harus bisa menguasai permasalahan tersebut.
5. Guru membuat kelompok yang terdiri dua orang secara
acak atau dengan teman.
6. Siswa mendiskusikan jawaban dengan teman yang sudah
menjadi anggotanya dan menuliskan hasil rumusan
bersama.
7. Siswa menyampaikan hasil rumusan berdua di depan kelas
dengan cara pempresentasikan di hadapan teman-teman
8. Mendiskusikan jawaban secara klasikal (kelas bear)
9. Guru memandu jalannya presentasi dan mengklarifikasi
jawaban siswa.
10. Guru memberi tes kepada siswa untuk mengetahui apakah
siswa sudah dapat memahami suatu materi tersebut.
D. Mengasosiasikan
Guru menyimpulkan pengertian beriman kepda Qadha dan
Qadar.
E. Mengkomunikasikan Guru memberi penguatan atau mengklarifikasi hasil pembelajaran.
3. Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
b. Guru menyampaikan umpan balik kepada siswa tentang hasil
pembelajaran
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dalam
membaca Al-Qur’an
d. Melafadzkan do’a penutup bersama-sama
e. Guru mengucapkan salam
10 menit
I. Penilaian
1. Tes tertulis
109
2. Tes perbuatan (perfomance individu)
1. Tes tertulis
Jenis
penilaian
Bentuk
penilaian
Contoh instrumen
Tes tertulis Pilihan ganda 1. Perwujudan dari kehendak Allah swt. Terhadap
semu makhluk nya dalam bentuk ukuran tertentu
disebut …
a. Qada
b. Al masyiah
c. Qadar
d. Qudrot
e. Al Kitabah
2. Ketentuan atau ketetapan yang akan terjadi pada
waktu yang akan datang di sebut …
a. Qadar
b. Qada
c. Takdir
d. Sunatullah
e. Twakal
3. Berikut ini yang bukan fungsi beriman kepada
Qada dan Qadar adalah ....
a. Membuat iman seseorag menjadi mantap.
b. Membuat seseorang menyalahgunakan
takdir sebagai alasan melakukan
kemaksiatan.
c. Menumbuhkan kesadaran bahwa segala
sesuatu yang ada di alam ini ada yang
mengatur.
d. Menumbuhkan sikap terpuji serta
menghilangkan sikap dan perilaku tercela.
e. Mendorong manusia giat mengadakan
penelitian terhadap benda-benda alam.
4. Tiada suatu bencana apapun yang menimpa
bumi dan tidak pula pada diri manusia,
melainkan telah tertulis dalam ....
a. Taurot
b. Al-Qur’an
c. Arsy
d. Lauhul Mahfuz
e. Zabur
5. Telah menjadi undang-undang alam yang abadi
bahwa manusia juga terikat dengan …
a. Azab
b. Qada
c. Takdir
d. Suntullah
e. Ikhtir
110
6. Takdir yang bergantung kepada usaha manusia
disebut taqdir ....
a. Mubram
b. Majazi
c. Haqiqi
d. Muawal
e. Muallaq
7. Dalam Surat Al-Qomar ayat 49 tersebut
menjelaskan bahwa Allah swt. Menciptkan
segala sesuatu menurut ....
a. Ukuran
b. Ketetapan
c. Kepastian
d. Kekuasan
e. Kemampuan
8. Adapun takdir yang tidak dapat dielakkan dan
pasti terjadi disebut ....
a. Mubram
b. Majazi
c. Haqiqi
d. Muawal
e. Muallaq
9. Kehendak Allah swt mengenai segala hal dan
kedaan, kebaikan, atau keburukan, yang sesuai
dengan apa yang akan diciptakan dan tidak akan
berubah sampai terwujudnya kehendak tersebut
merupakan pengertian dari ....
a. Qada
b. Qadar
c. Takdir
d. Ikhtiar
e. Twakal
10. Beriman kepada Qada dan Qadar memiliki
beberapa hikmah. Salah satu hikmah beriman
kepada Qda dan Qadar adlh ...
a. Akan timbul rasa kekhawatiran
b. Membut sikap was-was dan tidak tenang
c. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt
d. Merasa takut dan berlebihan kerena taqdir
e. Menumbuhkan sikap tercela, seperti
sombong kufur nikmat
Tes tertulis Uraian 1. Jelaskan pengertai Qada dan Qadar!
2. Sebutkan contoh peristiwa yang termasuk taqdir
muallaq!
3. Sebutkan contoh peristiwa yang termasuk taqdir
mubram!
4. Sebutkan ciri-ciri perilaku beriman kepada Qada
dan Qadar!
111
5. Bagaimana sikap orang beriman terhadap setiap
taqdir Allah swt!
No Kunci jawaban Skor Katagori
1 C Qadar Mudah
2 B Qada Mudah
3 A Membut iman seseorng menjadi mantap Mudah
4 D Lauhul Mahfuz Mudah
5 D Sunatullah Mudah
6 E Muallaq Mudah
7 A Ukuran Mudah
8 A Mubram Mudah
9 C Takdir Mudah
10 C. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt Mudah
1 Iman kepada qada dan qadar adalah percaya bahwa segala
apa yang terjadi di alam semesta ini, adanya pergantian
siang dan malam dll merupakan kehendak dan ketentuan
Allah.
sedang
2 Contoh takdir mualaq : untuk mencapai cita-citanya ia
belajar dengan tekun sehingga apa yang diinmpikan menjadi
kenyataan
sedang
3. Contoh takdir mubram : ada orang yang dilahirkan dengan
mata sipit, dengan kulit hitam, kulit putih. Dll. menyadari
bahwa ia tidak akan mengetahui apa yang akan menimpa
dirinya cobaan atau nikmat.
sedang
4. a. Bersikap tawadlu kepada kebesaran Allah Swt
b. Tabah hati dalam menghadapi musibah
c. Ridha terhadap taqdir
d. Banyak bersyukur dan sabar
e. Jauh dari sikap sombong dan putus asa
Sulit
5. a. Jika diberi kesusahan, tetap sabar karena Allah akan
memberikan yang terbaik.
b. Bersyukur ats nikmat yng diberikan Allah Swt
c. Tidak menentang taqdir-Nya
sedang
112
LEMBAR PENGAMATAN GURU
No
Aspek Yang Diamati
Skor
A B C D
Kemampuan guru dalam membuaka pelajaran
1 Menarik perhatian siswa
2 Memberi motivasi awal
3 Memberikan apresiasi (berkaitan dengan materi)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Memberikan acuan bahan ajar yang akan dipelajari
Pengasan bahan ajar
6 Bahan ajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang derencanakan dalam RPP
7 Kejelasan dalam menjelaskan materu pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar
8 Kesesuaian metode pembelajaran dengan belajar yang
disampaikan
9 Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
10 Memiliki ketrampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
11 Ketepatan menggunakan alokassi waktu yang
disediakan
Kemampuan guru dalam menggunakan metode The Power
Of Two
12 Menyampaikan materi pokok yang akan di pelajari
dengan tepat
113
13 Memberikan penjelasan kepada siswa terkait mater
pembelajaran
14 Melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran
15 Mampu memberikan umpen balik terkait materi
pembelajaran
16 Mempu memberi penguatan terkait hasil diskusi
peserta didik
17 Mampu memberikan penguatan terkait materi
18 Memiliki kemampuan membagi kelompok pasangan
untuk berdiskusi terkait dengan materi pembelajaran
19 Menjelaskan diskusi masing-masing sub bab materi
tiap kelompok
Evaluasi pembelajaran
20 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
21 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
22 Meninjau kembali materi yang telah diberikan
23 Memberi kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut
24 Memberikan tugas kepada siswa
25 Menginformasikan materi atau bahan ajar yang akan
dipelajari selanjutnya.
Jumlah 7 12 6 0
Total 14 36 12 0
Total kinerja guru 62
Katagori Sedang
114
Keterangan:
A = 4 (Sangat Baik) Katagori kinerja guru:
76-100 = Baik B = 3 (Baik)
51-75 = Sedang C = 2 (Cukup)
25-50 = Kurang D = 1 (Kurang)
115
Lembar Observasi Keaktifan Peserta Didik
No
Responden
Aspek
Juml
ah
Present
asi
(%)
Klafikasi Pengamatan
A B C D
1 R. 1 3 2 4 1 10 50 % Cukup
2 R. 2 3 3 2 3 11 55 % Cukup
3 R. 3 3 4 3 2 12 60 % Cukup
4 R. 4 4 2 3 3 12 60 % Cukup
5 R. 5 4 4 3 4 14 70 % Aktif
6 R. 6 3 2 3 3 11 55 % Cukup
7 R. 7 2 3 4 2 11 55 % Cukup
8 R. 8 4 3 2 3 12 60 % Cukup
9 R. 9 3 2 1 3 8 40 % Kurang aktif
10 R. 10 3 3 3 1 10 50 % Cukup
11 R. 11 3 4 3 3 12 60 % Cukup
12 R. 12 3 3 2 3 11 55 % Cukup
13 R. 13 4 3 4 3 14 70 % Aktif
14 R. 14 3 2 2 3 10 50 % Cukup
15 R. 15 2 3 2 1 7 35 % Kurang aktif
16 R. 16 4 3 3 2 12 60 % Cukup
17 R. 17 3 2 3 3 11 55 % Cukup
18 R. 18 3 2 3 1 9 45 % Cukup
19 R. 19 4 3 4 4 14 70 % Aktif
20 R. 20 3 3 3 2 11 55 % Cukup
21 R. 21 4 1 3 2 10 50 % Cukup
116
22 R. 22 4 3 4 4 15 75 % Aktif
23 R. 23 3 3 3 2 11 55 % Cukup
24 R. 24 2 3 4 2 11 55 % Cukup
25 R. 25 3 2 3 3 11 55 % Cukup
26 R. 26 4 2 3 4 13 65 % Cukup
27 R. 27 4 3 4 3 14 70 % Aktif
28 R. 28 5 4 2 4 15 75 % Aktif
Jumlah 93 77 83 74 322 57,5 % Cukup aktif
Keterangan:
1. Aspek pengamatan
A. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru
B. Peserta didik melaksanakan tugas dari guru
C. Peserta didik bekerj sama dengan pasagannya
D. Peserta didik menjawab pertanyaan
117
118
LATIHAN SOAL SIKLUS I
Materi Qadha dan Qadar
Nama :
Kelas :
1. Perwujudan dari kehendak Allah swt. Terhadap semu makhluk nya dalam bentuk
ukuran tertentu disebut .....
a. Qada
b. Al Masyiah
c. Qadar
d. Qudrot
e. Al Kitabah
2. Ketentuan atau ketetapan yang akan terjadi pada waktu yang akan datang di sebut ...
a. Qadar
b. Qada
c. Takdir
d. Sunatullah
e. Tawakal
3. Berikut ini yang bukan fungsi beriman kepada Qada dan Qadar adalah ....
f. Membuat iman seseorag menjadi mantap.
g. Membuat seseorang menyalahgunakan takdir sebagai alasan melakukan
kemaksiatan.
h. Menumbuhkan kesadaran bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini ada yang
mengatur.
i. Menumbuhkan sikap terpuji serta menghilangkan sikap dan perilaku tercela.
j. Mendorong manusia giat mengadakan penelitian terhadap benda-benda alam.
4. Tiada suatu bencana apapun yang menimpa bumi dan tidak pula pada diri manusia,
melainkan telah tertulis dalam ....
a. Taurat
b. Al Qur’an
c. Arsy
d. Lauhul Mahfuz
e. Zabur
5. Telah menjadi undang-undang alam yang abadi bahwa manusia juga terikat dengan ...
a. Azab
b. Qada
c. Takdir
d. Sunatullah
e. Ikhtiar
6. Takdir yang bergantung kepada usaha manusia disebut taqdir ....
f. Mubram
g. Majazi
h. Haqiqi
i. Muawal
j. Muallaq
Ayat
7. dalam Surat Al-Qomar ayat 49 tersebut menjelaskan bahwa Allah swt. Menciptkan
segala sesuatu menurut ....
a. Ukuran
b. Ketetapan
c. Kepapstian
d. Kekuasaan
e. Kemampuan
8. Adapun taddir yang tidak dapat dielakkan dan pasti terjadi disebut ....
119
a. Mubram
b. Majazi
c. Haqiqi
d. Muawal
e. Muallaq
9. Kehendak Allah swt mengenai segala hal dan kedaan, kebaikan, atau keburukan, yang
sesuai dengan apa yang akan diciptakan dan tidak akan berubah sampai terwujudnya
kehendak tersebut merupakan pengertian dari ....
a. Qada
b. Qadar
c. Taqdir
d. Ihktiar
e. Tawakal
10. Beriman kepada Qada dan Qadar memiliki beberapa hikmah. Salah satu hikmah
beriman kepada Qda dan Qadar adlh ...
a. Akan timbul rasa kekhawatiran
b. Membut sikap was-was dan tidak tenang
c. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt
d. Merasa takut dan berlebihan kerena taqdir
e. Menumbuhkan sikap tercela, seperti sombong kufur nikmat.
Jawablah pertanyaan berikut dengan uraian yang jelas dan tepat!
1. Jelaskan pengertai Qada dan Qadar!
2. Sebutkan contoh peristiwa yang termasuk taqdir muallaq!
3. Sebutkan contoh peristiwa yang termasuk taqdir mubram!
4. Sebutkan ciri-ciri perilaku beriman kepada Qada dan Qadar!
5. Bagaimana sikap orang beriman terhadap setiap taqdir Allah swt
120
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
J. Identitas Program Pendidikan
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Salatiga
Kelas / Semester : XII
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok : Beriman kepada Qadha dan Qadar
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
K. Kopetensi Inti
K I-I Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K I-2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-
aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
K I-3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K I-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
121
L. Kopetensi Dasar dan Indikator pencapaian kopetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
3.4 Memahami makna iman kepada Qadha
dan Qadar.
4.4 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Qadha dan
Qadar Allah SWT
3.4.1 Mampu memahami makna iman
kepada Qadha dan Qadar
4.4.1 Mampu menjelaskan tand-tanda
keimanan kepada Qadha dan
Qadar
4.4.1 Mampu menerapkan hikmah
beriman kepada Qadha dan Qadar
M. Tujuan Pembelajaran
4. Mampu memahami makna iman kepada Qadha dan Qadar
5. Mampu menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada Qadha dan Qadar
6. Mampu menerapkan hikmah beriman kepada Qadha dan Qadar.
N. Materi Pembelajaran
4. Pengertian beriman kepada Qadha dan Qadar
c. Pengertian Qadha dan Qadar
Secara etimologi atau bahasa, Qadha’ dapat diartikan sebagai
pemutusan, perintah, dan pemberitaan. Sedangkan menurut Istilah,
Qadha’ ialah hukum yang telah ditetapkan oleh Allah SWT semenjak
dahulu kala (pada zaman azali) tentang segala sesuatu yang akan terjadi
di dunia dan akhirat.
Jadi Qadha adalah ketentuan atau ketetapan yang akan terjadi
pad waktu yang akan datang. Ketetapan dan ketentuan ini hanya Allah
swt yang membuat. Oleh karena itu hanya Allah swt yang
mengetahuinya.
Allah swt berfirman:
122
....
Artinya: “... menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan
yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik". (QS.
Al-An’am ayat 57)
Sedangkan Qadar menurut bahasa terjadinya suatu ciptaan yang
sesuai dengan penetapan (qadha). Menurut istilah, Qadar ialah
merencanakan sesuatu yang akan diperbuat dengan perhitungan yang
sangat teliti serta mengetahui batas dan hubungannya serta akibat-
akibatnya yang akan terjadi kelak yang direncanakan itu terwujud.
Jadi Qadar merupakan pelaksanaan dari rencana Allah swt atau
sering disebut dengan taqdir yaitu keadaan yang menimpa makhluk
Allah swt.
Firman Allah swt sebagai berikut:
Artinya:” Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut
ukuran. (QS. Al-Qamar ayat 49)
Dengan demikian yang dimaksud dengan Qadha’ dan Qadar
atau takdir adalah ketentuan atau ketetapan Allah menurut ukuran atau
norma tertentu.
d. Macam-macam taqdir
Dengan kata lain, takdir merupakan perwujudan atau realisasi
dari qada. Hubungan antara qada dan qadar sangat erat dan tidak dapat
dipisahkan. Qada adalah ketetapan yang masih bersifat rencana dan
ketika rencana itu sudah menjadi kenyataan, maka kejadian nyata itu
bernama qadar atau takdir. Dalam kehidupan sehari-hari, kita terbiasa
menggunakan kata-kata takdir, padahal yang dimaksud adalah qada dan
qadar. Takdir itu sendiri dibagi atas dua hal, yaitu takdir mubram dan
takdir muallaq.
123
3. Taqdir Muallaq
Takdir muallaq, yaitu takdir yang masih dapat diubah melalui
usaha manusia. Setiap hamba diberi peluang atau kesempatan
oleh Allah untuk berusaha mengubah keadaan dirinya menjadi
lebih baik.
Contoh peristiwa yang termasuk dalam katagori taqdir muallaq
antara lain:
e. Seseorang iswa dapat mencapai prestasi yang bagus karena
rajin belajar.
f. Seseorang yang memiliki uang yang banyak karena rajin
menabung.
g. Seseorang rajin olah raga sehingga tubuhnya sehat.
h. Masyarakat membersihkan sungai dan selokan sehingga
tidak terjadi banjir.
4. Taqdir Mubram
Takdir mubram, yaitu takdir atau ketetapan Allah yang
tidak dapat diubah oleh siapa pun. Taqdir mubrom merupkan
ketentuan Allah swt terhadap makhluk-nya yang tidak bisa
diubah lagi.
Contoh peristiwa yang termasuk dalam katagori taqdir mubram,
antara lain:
e. Setiap manusia pasti mengalami kematian, adapun waktu,
tempat, dan sebebnya ditentukan oleh Allah swt.
f. Keadaan bayi terlahir dalam keadaan sehat atau cacat.
g. Terjadinya bencana alam, seperti tsunami atau gunung
meletus.
h. Seorang melahirkan anak di luar hari yang telah
diperkirakannya.
5. Tanda-tanda orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar
Allah swt menganugrahi manusia kehendak bebs dan memberikn ujian
dan cobaan. Oleh karena itu manusia hendaknya berush dengan baik dan selalu
patuh untuk merih kebhagian abadi. Fungsi keimnan kepada Qadha dan Qadar
124
adlh gr manusi bersyukur, tidak angkuh atau kufur, serta bersikap sabar dalam
menghadapi sesuatu yang tidak menyenagkan hati.
Orang yang meyakini Qadha dan Qadar Allah swt akan meyakini akan
menyadari bahwa semau taqdir Allah swt membawa hikmah atau manfaat bagi
kehidupan manusia itu sendiri. Dengan demikian, jiwa seorang mukmin akan
senantiasa tentram menghadapi berbagai kondisi dalam kehidupan.
Salah satu bentuk penghayatan terhadap fungsi iman kepada Qadha dan Qadar
adalah seseorang tidak akan melepaskan tanggung jawabnya sebagai hamba
Allah swt. Segala yang terjadi sebagai ketentuan atas dirinya akan diterima
dengan rida dan tawakal, sebab hal itu merupakan kebijaksanaan dari Allah swt.
Orang yang percaya kepada Qadha dan Qadar juga akan berusaha semaksimal
mungkin melakukan ikhtiar dan tidak hanya berdiam diri.
Firman Allah swt sebagi berikut:
Artinya:“... Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ....”.
(QS. At Ra’d ayat 11)
6. Hikmh beriman kepada Qadha dan Qadar serta penerapannya.
Beriman kepada Qadha dan Qadar akan memunculkan banyak hikmah
bagi semu mukmin. Berikut beberapa hikmah dari beriman kepada Qadha dan
Qadar yaitu:
d. Dengan iman kepada Qadha dan Qadar, akan meningkatkan
kepercayaan terhadap kekuasaan Allah swt dengan demikian hati
menjadi tabah dalam menghadapi lika liku hidupp dan tidak mudah
putus asa.
e. Orang beriman kepada Qadha dan Qadar dalam dipupnya akan selalu
bertawakal kepada Allah swt. Ia menyerahkan dengan ikhlas segala
ikhtiarnya atas taqdir Allah swt setelah usahanya dilakukan menurut
kadar kemampuannya.
125
f. Dengan beriman kepada Qadha dan Qadar manusi tidak kn
membanggkan diri atas usaha dan ikhtiarnya. Ia akan menyadari bahwa
manusi wajib berusaha, tetapi Allah swt yang menentukan hasilnya.
O. Metode Pembelajaran
3. Diskusi
4. The power of two
P. Media, alat dan sumber pembelajaran
Alat: papan tulis, penghapus dan spidol
Sumber pembelajaran: al-Qur’an, buku LKS dan sumber lainnya yang relevan.
Q. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
d. Membuka pembelajaran dengan salam, berdo’a bersama
e. Memeriksa kehadiran
f. Menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran
15 menit
2. Kegiatan Inti
F. Mengamati
2. Membaca buku bacaan dan menyelaraskan materi dengan
penyajian media penunjang. Peserta didik mendengarkan
dan memperhatikan.
G. Menanya(memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
5. Menanyakan tentang pengertian beriman kepada Qadha dan
Qadar.
6. Menanyakan tentang macam-macam tqdir.
7. Menanyakan tanda-tanda orang beriman kepada Qadha dan
Qadar.
8. Menanyakan hikmah beriman kepada Qadha dan Qadar..
H. Mengumpulkan data/Mengexplorasi
11. Guru menyampaikan suatu permasalahan mengenai
beriman kepada Qadha dan Qadar.
12. Guru membagikan kerts kosong pada setiap siswa untuk
menulis jawaban mengeni permasalahan tersebut secara
individu.
13. Guru memberi waktu 15 menit untuk merumuskan dan
menjawab permasalahan tersebut.
14. Setiap siswa harus bisa menguasai permasalahan tersebut.
15. Guru membuat kelompok yang terdiri dua orang secara
acak atau dengan teman.
65 menit
126
No. Kegiatan Waktu
16. Siswa mendiskusikan jawaban dengan teman yang sudah
menjadi anggotanya dan menuliskan hasil rumusan
bersama.
17. Siswa menyampaikan hasil rumusan berdua di depan kelas
dengan cara pempresentasikan di hadapan teman-teman
18. Mendiskusikan jawaban secara klasikal (kelas bear)
19. Guru memandu jalannya presentasi dan mengklarifikasi
jawaban siswa.
20. Guru memberi tes kepada siswa untuk mengetahui apakah
siswa sudah dapat memahami suatu materi tersebut.
I. Mengasosiasikan
Guru menyimpulkan pengertian beriman kepda Qadha dan
Qadar.
J. Mengkomunikasikan Guru memberi penguatan atau mengklarifikasi hasil pembelajaran.
3. Penutup
f. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
g. Guru menyampaikan umpan balik kepada siswa tentang hasil
pembelajaran
h. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih giat dalam
membaca Al-Qur’an
i. Melafadzkan do’a penutup bersama-sama
j. Guru mengucapkan salam
10 menit
R. Penilaian
3. Tes tertulis
4. Tes perbuatan (perfomance individu)
2. Tes tertulis
Jenis
penilaian
Bentuk
penilaian
Contoh instrumen
Tes tertulis Pilihan ganda 2. Takdir atau ketentuan Allah yang pasti terjadi
dan tidak bisa dirubah disebut takdir…
f. Asgar
g. Mualaq
h. Mubram
i. Sunatullah
j. Ikhtiar
3. Berikut ini adalah ketentuan Allah yang tidak
bisa dielakan dan dirubah dengan jalan ikhtiar
adalah…
f. Kelahiran seorang anak
g. Kenakalan anak
127
h. Mendapatkan penghargaan
i. Menjadi ketua kelas
j. Sifat yang ada dalam diri seseorang
3. Ketentuan suatu peristiwa yang terjadi di alam
raya ini yang meliputi semua sisi kejadiannya
baik itu mengenai kadar atau ukurannya,
tempatnya maupun waktunya dinamakan
dengan…
a. Taqdir
b. Qada
c. Qadar
d. Yaumi
e. Azali
5. Hasan dilahirkan dalam keluarga yang
sederhana. Ia ingin melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi. Akan tetapi, ia
menyadari bahwa penghasilan orang tuanya
sangat terbatas. Ia belajar dengan tekun,
sehingga meraih prestasi tinggi dan
mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan
keperguruan tinggi, pernyataan tersebut
merupakan takdir…
f. Muram
g. Mualaq
h. Illahi
i. Yaumi
j. Azali
6. Percaya dengan sepenuh hati bahwa dalam
diriny terdapat ketentuan dan ketetapan Allah,
merupakan tanda bagi orang yang…
f. Bertakwa
g. Muallaf
h. Mukalaf
i. Zindik
j. kufur
7. Berikut ini merupakan sikap seorang muslim
yang percaya takdir adalah…
a. Suudzon
b. Pesimis
c. Israf
d. Tawakal
e. Takabur
8. Takdir sebagaiman telah dijelaskan adalah
takaran, ukuran, ketetapan, peraturan, undang-
undang yang diciptakan Allah tertulis di…
f. Lauh mahfuz
g. Kitab
h. Al-quran
128
i. Buku
j. Alam qaib
9. Seorang yang beriman kepada qada dan qadar
tidak boleh putus asa karena Allah berjanji
bahwa sesudah kesulitan ada kemudahan. Hal
ini seperti yang dijelaskan dalam surat…
a. Alam nasroh:6
b. Al-baqarah:4
c. Ali-imran:7
d. Maryam:5
e. Humazah:6
10. Sikap yang harus dikembangkan oleh seorang
mukmin yang beriman kepada qada dan qadar
adalah…
f. Husnudzon
g. Namimah
h. Fitnah
i. Hasad
j. Gasab
11. Sikap tawakal yang benar akan muncul setelah
seorang muslim…
a. Berusaha sekadarnya
b. Pesimis dalam menghadapi masa depan
c. Berikhtiar dengan sekuat tenaga dan
pikiran
d. Merasa putus asa karena musibah
e. Bertawakal kepada Allah tanpa berusaha
Tes tertulis Uraian 6. Jelaskan pengertian iman kepada qada dan qada?
7. Berikanlah contoh takdir mualaq dan takdir
mubram?
8. Sebutkan tanda-tanda beriman kepada qada dan
qadar?
9. Menurut al-ghazali, orang yang bertawakal
terbagi menjadi 4, yaitu?
10. Sebutkan hikmah beriman kepada qada dan
qadar?
No Kunci jawaban Skor Katagori
1 C. Mubram Mudah
2 A. Kelahiran seorang anak Mudah
3 A. Taqdir Mudah
4 B. Mualaq Mudah
5 A. Bertakwa Mudah
129
6 D. Tawakal Mudah
7 A. Lauh mahfuz Mudah
8 A. Alam nasroh:6 Mudah
9 A. Husnudzon Mudah
10 C. Berikhtiar dengan sekuat tenaga dan pikiran Mudah
1 Iman kepada qada dan qadar adalah percaya bahwa segala
apa yang terjadi di alam semesta ini, adanya pergantian
siang dan malam dll merupakan kehendak dan ketentuan
Allah.
sedang
2 Contoh takdir mualaq : untuk mencapai cita-citanya ia
belajar dengan tekun sehingga apa yang diinmpikan menjadi
kenyataan.
Contoh takdir mubram : ada orang yang dilahirkan dengan
mata sipit, dengan kulit hitam, kulit putih. Dll.
sedang
3. Tnda beriman kepada ada dan qadar.
a. menyadari sepenuh hati bahwa apa yang diperoleh
didunia merupakan ketentuan dan kehendak Allah.
b. menyadari bahwa segala nikmat dan cobaan adalah
ujian dari Allah.
c. menyadari bahwa ia tidak akan mengetahui apa yang
akan menimpa dirinya cobaan atau nikmat.
sedang
4. Orang yang bertawakal:
a. orang yang berusaha memeroleh sesuatu yang dapat
membawa manfaat kepadanya.
b. orang yang berusaha memelihara sesuatu yang
dimilikinya supaya menimbulkan hal-hal yang
bermanfaat.
c. Orang-orang yang menolak dan menghindarkan diri
dari hal-hal yang akan menimbulkan mudarat.
d. orang yang berusaha menghilangkan mudarat pada
dirinya.
Sulit
5. Hikmah beriman kepada qada dan qadar:
d. melatih diri untuk bersyukur dan bersabar.
e. menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa.
f. Memupuk sifat optimis dan giat bekerja.
g. menenangkan jiwa.
sedang
130
Lembar Pengamatan guru
No
Aspek Yang Diamati
Skor
A B C D
Kemampuan guru dalam membuaka pelajaran
1 Menarik perhatian siswa
2 Memberi motivasi awal
3 Memberikan apresiasi (berkaitan dengan materi)
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran
5 Memberikan acuan bahan ajar yang akan dipelajari
Pengasan bahan ajar
6 Bahan ajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang derencanakan dalam RPP
7 Kejelasan dalam menjelaskan materu pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar
8 Kesesuaian metode pembelajaran dengan belajar yang
disampaikan
9 Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau
indikator yang telah ditetapkan
10 Memiliki ketrampilan dalam merespon dan
menanggapi pertanyaan siswa
11 Ketepatan menggunakan alokassi waktu yang
disediakan
Kemampuan guru dalam menggunakan metode The Power
Of Two
12 Menyampaikan materi pokok yang akan di pelajari
dengan tepat
131
13 Memberikan penjelasan kepada siswa terkait mater
pembelajaran
14 Melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran
15 Mampu memberikan umpen balik terkait materi
pembelajaran
16 Mempu memberi penguatan terkait hasil diskusi
peserta didik
17 Mampu memberikan penguatan terkait materi
18 Memiliki kemampuan membagi kelompok pasangan
untuk berdiskusi terkait dengan materi pembelajaran
19 Menjelaskan diskusi masing-masing sub bab materi
tiap kelompok
Evaluasi pembelajaran
20 Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan
21 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
22 Meninjau kembali materi yang telah diberikan
23 Memberi kesimpulan kegiatan pembelajaran
Tindak lanjut
24 Memberikan tugas kepada siswa
25 Menginformasikan materi atau bahan ajar yang akan
dipelajari selanjutnya.
Jumlah 21 4 0 0
Total 84 12
Total kinerja guru 96
Katagori Baik
132
Keterangan:
A = 4 (Sangat Baik) Katagori kinerja guru:
76-100 = Baik B = 3 (Baik)
51-75 = Sedang C = 2 (Cukup)
25-50 = Kurang D = 1 (Kurang)
133
Lembar Observasi Keaktifan Peserta Didik
No
Respon
den
Aspek
Juml
ah
Present
asi
(%)
Klafikasi Pengamatan
A B C D
1 R. 1 4 4 4 4 16 80 % Aktif
2 R. 2 3 4 4 4 15 75 % Aktif
3 R. 3 4 4 4 4 16 80 % Aktif
4 R. 4 4 3 4 3 14 70 % Aktif
5 R. 5 4 4 4 4 16 80 % Aktif
6 R. 6 3 4 4 4 15 75 % Aktif
7 R. 7 4 4 4 4 16 80 % Aktif
8 R. 8 4 3 4 3 14 70 % Aktif
9 R. 9 5 4 4 4 17 85 % Aktif
10 R. 10 4 4 4 4 16 80 % Aktif
11 R. 11 4 4 4 4 16 80 % Aktif
12 R. 12 4 4 3 4 15 75 % Aktif
13 R. 13 4 4 4 4 16 80 % Aktif
14 R. 14 5 4 4 4 17 85 % Aktif
15 R. 15 4 3 4 4 15 75 % Aktif
16 R. 16 5 4 3 4 16 80 % Aktif
17 R. 17 4 4 4 3 15 75 % Aktif
18 R. 18 3 3 4 4 14 70 % Aktif
19 R. 19 5 4 4 4 17 85 % Aktif
20 R. 20 4 4 3 3 14 70 % Aktif
21 R. 21 4 3 4 4 15 75 % Aktif
134
22 R. 22 4 4 4 4 16 80 % Aktif
23 R. 23 3 4 4 4 15 75 % Aktif
24 R. 24 4 3 4 3 14 70 % Aktif
25 R. 25 4 4 4 4 15 80 % Aktif
26 R. 26 4 4 4 4 16 80 % Aktif
27 R. 27 4 3 4 4 15 75 % Aktif
28 R. 28 5 4 4 4 17 85 % Aktif
Jumlah 113 105 109 107 434 77,5 % Aktif
Keterangan:
2. Aspek pengamatan
E. Peserta didik mendengarkan dengan seksama penjelasan guru
F. Peserta didik melaksanakan tugas dari guru
G. Peserta didik bekerj sama dengan pasagannya
H. Peserta didik menjawab pertanyaan
135
136
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Ambarwati lahir di Salatiga pada tanggal 17
November. Nama orang tua bapak Abas dan Ibu
Watiyem. Anak ketiga dari tiga bersaudara. Dunia
pendidikan di awali di TK Perwanida 1 Salatiga,
kemudian melanjutkan ke SDN Dukuh 5 Salatiga.
sekolah lanjutan Tingkat Pertama di tempuh penulis di
SMP Negeri 5 Salatiga. Menengah Atas di tempuh di
SMK Negeri 2 Salatiga.
Pendidikan selanjutnya di tempuh penulis di
IAIN Salatiga dengan mengambil Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Tugas akhir ini diselesaikan penulis ditahun keempat. Penulis berharap penelitinnya
dapat bermanfaat setidaknya bagi almamater, khususnya bagi mahasiswa PAI IAIN Salatiga.
137
138
139
140
141
142
143
SURAT KREDIT KEGIATAN
Nama : Ambarwati Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Nim : 23010151081 Dosen P. A. : Badrus Zaman, M.Pd.I.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1. Seminar Nasional dengan tema
“Jejak Hayat Dan Pemikiran
Lafran Pane Dalam Pusaran
Sejarah Perjuangan Bangsa” oleh
KAHMI, Universitas Islam
Indonesia dan Universitas Negeri
Yogyakarta
10 dan 11
November 2015
Peserta 8
2. Seminar Nasional tema “
menumbuhkan jiwa kewirausahaan
melalui usaha online untuk
masyarakat ekonomi mandiri” oleh
HMI Cabang Salatiga komisariat
Walisongo
10 Desember
2016
Peserta 8
3. Seminar Nasional tema “ Khilafah;
Tinjauan Kidah Dan Syriah” Oleh
Fakultas Ushuludin, Adab Dan
Humaniora Bersama Jemaat
Ahmadiyah Indonesia
25 Mei 2016 Peserta 8
4. Pelantikan pengurus cabang dan
kohati HMI cabang salatiga
periode 2017/2018 dan seminar
29 Agustus 2017 Panitia 6
144
nasional tema “ kontekstualisasi
peran HMI: peneguhan kembali
ikhtiar perjungan HMI dalam rngka
mengwl kemslahatan umat dan
bangsa oleh HMI Cabang Salatiga
5. Seminar Nasional Pasar Modal
Syariah tema “Menumbuhkan
Semangat Berinvestasi Kaum
Santri, Menuju Kemandirian
Ekonomi” oleh Pondok Pesantren
Tarbiytul Islam (PPTI) Al-Falah
Salatiga
04 September
2017
Peserta 8
6. Seminar Nasional dengan tema “
reaktualisasi cantik dhohir dan
batin dalam kacamata islam “ oleh
LDK IAIN Salatiga
18 November
2017
Peserta 8
7. Seminar Nasional dengan tema”
digital online Marketing” oleh
HMJ PMI Fakultas Dakwah IAIN
Salatiga
25 Oktober 2018 Peserta 8
8. Seminar Nasional Dalam Rangka
Memperingati Hari Sumpah
Pemuda Dengan Tema” Pemud
Ayo Kerja” Oleh Yayasan Sosial
Mochamd Herviano
28 Oktober 2018 Peserta 8
9 Seminar Nasional Online Tema
Bedah Buku Rntai 800km Dn Trik
Kilt Satu Bulan Menerbitkan Buku
Oleh Komunits Sang Juara
09 Februari 2019 Peserta 8
145
10 Seminar Nasional Budaya Dan
Pariwisata Tema Wisata Dn
Budaya Demak: Membangun
Potensi Wisata, Seni, Budaya Dan
Kearifan Lokal, Demi Tercapainya
Kemajuan Ekonomi Daerah Oleh
Pemerintahan Demak
26 Agustus 2018 Peserta 8
11. FORMISA (Forum Silatuhrahmi
Mahasiswa PAI Se-JATENG
dengan Tema “Kearifan Lokal
Sebagai Penompang Tegaknya
Pendidikan Agama Islam Di
Indonesia” oleh HMJ Tarbiyah
STAINU Temanggung
30 Oktober- 01
November 2015
Peserta 3
12. Seminar Pendidikan Dengan Tema
Menciptakan Metode Pendidikan
Agama Islam Yang Idela Dalam
Proses Membebaskan Dan
Memerdekakan Manusia oleh HMJ
PAI IAIN Salatiga
12 November
2015
Peserta 2
13. Seminar Online Tema 7 Trik Gila
Berbicra (Bermakna) Di Hadapan
Banyak Orang Oleh Komunits
Sang Juara
26 Januari 2019 Peserta 2
14. Diskusi Online Tema Bumi Atau
Plastik Oleh Kampoeng Djeang
6 Februari 2019 Peserta 2
15. Workshop dengan tema forex
trending system and live demo oleh
Hot Forex
20 Oktober 2015 Peserta 2
146
16. Workshop dengan tema BECOME
A SUCCESSFUL
ENTREPRENEUR oleh PT
Mentari Mulia Berjangka
23 April 2016 Peserta 2
17. Seminar Parenting Tema
Mempersiapkan Siri Menuju
Pernikhan Impian Dn Kelurga
Sakinah Mawadah Warohmh Oleh
Superior Routh Idealism
31 Januri 2019 Peserta 2
18. Seminar Callied Tema Pernikahan
Masa Depan Saudahi Atau
Halalkan Oleh Negeri Bisnis
3 Februari 2019 Peserta 2
19. Talkshow dengan tema “Satu Jam
Lebih Dekat Bersma Kandidat
Walikota Dan Wakil Walikota
Salatiga periode 2017/2022” oleh
HMI Cabang Salatiga
05 November
2016
Peserta 2
20. OPAK Jurusan Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga 2015
13 Agustus 2015 Peserta 3
21. OPAK IAIN Salatiga 2015 oleh
Dema
14 Agustus 2015 Peserta 3
22. Library User Education IAIN
Salatiga
21 Agustus 2015 Peserta 2
23. Pengembangan Bahasa Arab IAIN
Salatiga oleh UPTPB
30 Juni 2016 Peserta 2
24. Pengembangan Bahasa Inggris
IAIN Salatiga oleh UPTPB
30 Juni 2016 Peserta 2
147
148
IDENTITAS PENULIS
Nama Lengkap : Ambarwati
Nim : 23010-15-0181
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Tempat Tanggal Lahir : Salatiga, 17 November 1991
Telepon : 085877634536
Email : [email protected]
Nama orang tua :
a. Bapak : Abas
b. Ibu : Watiyem
Alamat Lengkap :
Desa : Jl. Bima, Rt: 01 Rw: 04 Grogol
Kelurahan : Dukuh
Kecamatan : Sidomukti
Kota : Salatiga
Provinsi : Jawa Tengah
Jenjang pendidikan :
1. SDN Dukuh 5 Salatiga Tahun 2006
2. SMP Negeri 5 Salatiga Tahun 2009
3. SMK Negeri 2 Salatiga Tahun 2012