Upload
trankhuong
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHOLAT WAJIB
DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII
SMP PLUS AS SYAFA’AH PENGKOL KECAMATAN
KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
TOLHAH HUSEN
NIM : 111-13-124
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHOLAT WAJIB
DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII
SMP PLUS AS SYAFA’AH PENGKOL KECAMATAN
KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
TOLHAH HUSEN
NIM : 111-13-124
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Kepada : Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
di Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini
kami kirimkan naskah mahasiswa :
Nama : Tolhah Husen
NIM : 111 - 13 - 124
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Materi Sholat Wajib Dengan Metode Jigsaw Pada
Siswa Kelas VII SMP Plus Assyafa'ah Pengkol Kec.
Karanggede Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.
Dengan ini kami mohon skripsi mahasiswa tersebut supaya segera
dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Salatiga, 24 Januari 2018
Pembimbing
Siti Rukhayati, M.Ag
NIP 19770403 200312 2003
v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Lingkar Salatiga Km. 02 Salatiga Telp. (0298)6031364
Website: http//www.salatiga.ac.id e-mail: [email protected]
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI SHOLAT WAJIB DENGAN METODE JIGSAW PADA
SISWA KELAS VII SMP PLUS AS SYAFA’AH PENGKOL
KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DISUSUN OLEH
TOLHAH HUSEN
NIM: 111-13-124
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 23 Maret 2018 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Achmad Maimun, M.Ag.
Sekretaris Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag.
Penguji I : Dr.Imam Sutomo, M.Ag.
Penguji II : Dr. Maslikhah, M.Si.
Salatiga, 23 Maret 2018
Dekan FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121199903 1 002
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Tolhah Husen
NIM : 111 - 13 - 124
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Faklultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar – benar merupakan hasil
karya saya sendiri bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 29 Januari 2018
Penulis
Tolhah Husen
NIM. 111-13-124
vii
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu
kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka
sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melipahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW. Untuk itu skripsi ini penulis mempersembahkan
untuk :
1. Kedua orangtua Bapak Muhsinin (Alm) dan Ibu Suharti yang tidak henti –
hentinya mendoakan, mendidik, membimbing dan mengasuhku sampai
sekarang saat ini.
2. Keluarga Besarku Mbk Nunung & Mas Yatno : Syifa , Mashuda, Mas
Hafis, Adikku Resa dan Iffah yang selalu membuatku semangat dan bisa
membuatku termotivasi untuk menjadi hidup yang lebih baik.
3. Keluarga Besar Ar-Romli yang salalu memberikanku semangat dan selalu
mengingatkanku.
4. Keluarga Besar Mbah Dawud yang selalu membuatku hidupku tambah
semangat.
5. Keluarga Besar Bapak Suharto yang telah memberikan arahan dan
bimbingan betapa pentingnya pendidikan tinggi.
6. Teman-teman seperjuangan di Masjid Bismilah Abu Bakar As – Sidiq
Gendongan Salatiga (Alwi, Misbah, Solih) yang telah menemani dari
masuk kuliah sampai akhir kuliah.
7. Pengurus Remaja Masjid Seling tahun 2017- 2019 yang telah menjadikan
penyemangat.
8. Santriwan-Santriwati Madrasah Diniyah Miftahul Huda Seling yang
membuatku semangat.
9. Guru – Guruku dari SD/MI sampai Perguruan Tinggi.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqNya, Sholawat serta salam kami haturkan
kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw yang telah menuntun
umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini
adalah ”PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI SHALAT WAJIB DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA
KELAS VII SMP PLUS ASSYAFA’AH PENGKOL KECAMATAAN
KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN
2017/2018”.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati,M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga dan selaku
Dosen Pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangkan
waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan
pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan
hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak M. Gufron, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dari awal hingga akhir sehingga penulis bisa mengikuti
kegiatan akademik dengan lancar.
5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan
Agama Islam yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.
x
6. Bapak Abdullah Hafid Amin, S.Pd selaku Kepala SMP Plus Assyaafa’ah
Karanggede
7. Bapak Muslih, S.Pd.I selaku guru PAI SMP Plus Assyaafa’ah Karanggede
serta segenap dewan guru dan staff SMP Plus Assyaafa’ah Karanggede yang
telah banyak membantu.
8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta
mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Penulis sadar bahwa dalam
penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca
pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dalam dunia
pendidikan.
Salatiga, 24 Januari 2018
Penulis
Tolhah Husen
NIM 111-13-124
xi
ABSTRAK
Husen, Tolhah.2018. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Shalat Wajib Metode
Jigsaw Pada Siswa Kelas VII SMP Plus Assyafa’ah Pengkol Kecamatan
Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi,
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati,
M.Ag.
Kata Kunci : Hasil Berlajar, Metode Jigsaw.
Skripsi ini dilatarbelakangi oleh mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
Pada bab Shalat Wajib, hal ini dikarenakan guru banyak menggunakan metode
ceramah. Sehingga guru perlu melakukan pembelajaran aktif yang berpusat pada
siswa dengan menggunakan metode jigsaw. Penelitian ini dimaksudkan untuk
menjawab permasalahan: Apakah dengan metode jigsaw dapat meningkatkan
prestasi belajar PAI materi Shalat Wajib pada siswa kelas VII SMP Plus
Assyafa’ah Pengkol Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2017/2018?
Penelitian ini termasuk PTK, Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara observasi dan tes.Permasalahan tersebut dibahas melalui
penelitian tindakan kelas yang dilakukan 2 siklus dengan setiap siklus terdiri dari
4 tahap, yaitu; perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.. Pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan tes.Penelitian ini
menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Jigsaw dapat meningkatkan
hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi shalat wajib pada siswa kelas VII
SMP Plus Assyafa’ah Pengkol Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali Tahun
Pelajaran 2017/2018.
Hasil belajar siswa pada Pra Siklus siswa yang tuntas sebanyak 5 siswa
atau 20% dan yang belum tuntas sebanyak 22 atau 80% dengan rata-rata 43.6% .
Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa atau 48% dan yang belum
tuntas sebanyak 13 atau 52% dengan rata-rata 57.6%. Sedangkan pada Siklus II
mengalami peningkatan dengan siswa yang tuntas sebanyak 22 atau 88% dan
yang belum tuntas sebanyak 3 siswa atau 12% dengan rata-rata 87.2% Dalam
pencapaian ketuntasan klasikal sebanyak siklus II sebanyak 88% atau 22 siswa
yang tuntas. Jadi dari pra siklus yaitu 20% ke siklus I 48% meningkatnya 28%
dan dari siklus I ke siklus II yaitu 88% meningkatnya 40%. Maka siklus
dihentikan dan dan dinyatakan berhasil.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii
JUDUL .......................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN DIPUBLIKASIKAN ......... vi
MOTTO ......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR………………………………………… ..................... viii
ABSTRAK………………………………………… ..................................... x
DAFTAR ISI………………………………………… .................................. xi
DAFTAR TABEL………………………………………… ........................... xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………… ..................... xv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………… .................. xvi
DAFTAR GRAFIK ……………………………………………………… ... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
F. Penegasan Istilah ........................................................................ 7
G. Metode Penelitian ........................................................................ 9
H. Instrumen Penelitian ………………………………………….... 12
I. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 12
J. Analisis Data ............................................................................... 13
K. Sistematika Tulisan ..................................................................... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar …............................................................................. 16
xiii
1. Pengertian Hasil Belajar ................………....…………… ...... 16
2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar …… ...... 19
B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ................................... 23
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam………………………… 23
2. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam ................... 24
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam .............................................. 26
4. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................. 27
C. Shalat Wajib ................................................................................. 28
D. Metode Jigsaw ............................................................................. 34
1. Pengertian Metode Jigsaw ....................................................... 34
2. Teknis Pelaksanaan Model Pembelajaran Jigsaw .................... 38
E. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Sekolah .......................................................... 44
1. Sejarah SMP Plus Assyafaah Karanggede .............................. 44
2. Profil SMP Plus Assyafaah Karanggede ................................. 45
3. Struktur Organisasi SMP Plus Assyafaah Karanggede ........... 46
4. Visi dan Misi SMP Plus Assyafaah Karanggede ..................... 47
5. Daftar Guru SMP Plus Assyafaah Karanggede …………… ... 52
6. Daftar Sarana dan Prasarana SMP Plus Assyafaah Karanggede 53
7. Kegiatan Ekstrakurikuler ........................................................ 54
B. Obyek Penelitian .......................................................................... 54
C. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 56
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................ 56
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................... 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus .......................................... 66
1. Analisis Pra Siklus .................................................................. 66
2. Siklus I .................................................................................... 66
xiv
3. Siklus II .................................................................................... 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 84
B. Saran ............................................................................................ 84
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Profil SMP Plus Assyafaah Karanggede .......................................... 45
Tabel 3.2 Daftar Guru SMP Plus Assyafaah Karanggede ................................ 52
Tabel 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana SMP Plus Assyafaah Karanggede ...... 53
Tabel 3.4 Data Siswa ...................................................................................... 54
Tabel 3.5 Hasil Observasi Ketrampilan Guru Siklus I ..................................... 58
Tabel 3.6 Hasil Observasi Siswa Siklus I ........................................................ 60
Tabel 3.7 Hasil Observasi Ketrampilan Guru Siklus II ................................... 63
Tabel 3.8 Hasil Observasi Siswa Siklus II ....................................................... 64
Tabel 4.1 Daftar Hasil Tes Pra Siklus ......................................................... 66
Tabel 4.2 Daftar Hasil Tes Siklus I ................................................................ 70
Tabel 4.3 Daftar Hasil Tes Siklus II .............................................................. 76
Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar Per Siklus .................................................... 79
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Ketuntasan Prestasi Belajar ....................................................... 80
Grafik 4.2 Nilai Prestasi Belajar Per Siklus ................................................ 81
Grafik 4.3 Peningkatan Hasil Observasi ..................................................... 82
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 3 Pengajuan Judul Skripsi
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 7 Daftar SKK
Lampiran 8 Dokumentasi Foto Penelitian
Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama Islam adalah agama Allah SWT yang paling sempurna diantara
semua agama yang ada di alam dunia ini, agama yang disempurnakan
Allah SWT melalui malaikat Allah SWT yaitu Malaikat Jibril dan
kemudian diberikan kepada Nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW.
Agama Islam merupakan agama yang dijadikan tuntunan bagi umat
manusia yang berkeyakinan kepada pemelukNya. Dan didalam agama ini
ada berbagai hal - hal yang menyangkut dalam kehidupan sehari – hari
untuk semata–mata beribadah atau huhubungan kepada Allah SWT.
Sebagaimana dalam Al-Quran dalam surah Adz-Dzariyat ayat 56-58:
زق وما ﴾ ما أريد مىهم م ٦٥وما خلقت الجه واالوس إال ليعبدون ﴿ ه ر
ز ﴾ ٦٥يطعمىن ﴿ أريد أن هى الر ة المتيه إن للا ﴾٦٥﴿ اق ذو القى
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembah-Ku Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari
mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan.
Sesungguhnya Allah Dialah Maha.. Pemberi rezki Yang Mempunyai
Kekuatan lagi Sangat Kokoh.(Qs.Adz-Dzariyat ayat 56-58).
(DepagRI.1979: 524)
Menjalankan suatu ibadah sambil menyelami hakikatnya, sudah
menjadi kebutuhan sebagian besar masyarakat Islam terutama islam di
indonesia. Bagi umat Islam, ibadah adalah kewajiban, juga kesempatan
2
untuk membangun dan memelihara kecintaan terhadap Sang Khalik.
Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta harus diikuti dengan mewujudkan
ibadah tersebut kedalam perilaku bermasyarakat. Didorong oleh semangat
untuk membantu umat islam memenuhi upaya - upaya tersebut.
(Dahlan.2010:3)
Dalam beribadah banyak hal - hal yang dapat dilakukan oleh manusia
contohnya saja dalam hal menuntut ilmu dengan pergi ke suatu majelis,
dengan mendengarkan penceramah maka akan memperoleh ilmu. Dan
masih banyak lagi tentang masalah pendidikan. Misalnya dalam lingkup
pendidikan.
Sering kali mendengar bahwa pendidikan itu hanya dilingkup sekolah
saja, hal tersebut tidak benar, pendidikan tidak hanya disekolah – sekolah,
akan tetapi pendidikan juga dapat dijumpai di manapun. Sebagai contoh,
seorang anak kecil dapat berlaku sopan dan dapat menghargai orang yang
lebih tua karena pendidikan yang di berikan oleh orang tuanya. Orang tua
akan mengajarkan anak-anaknya untuk berlaku sopan dan santun kepada
siapapun dan secara otomastis hal itu akan tertangkap di memori si anak
dan akhirnya si anak tersebut akan memiliki karakter baik seperti yang di
ajarkan oleh kedua orang tuanya. Dari contoh tersebut menunjukkan
bahwa pendidikan tidak hanya di dapatkan di sekolah, melainkan bisa di
dapatkan dari lingkungan keluarga, tetangga, teman bermain, madrasah,
pondok pesantren, dan tempat-tempat lain.
Karena pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan
3
kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainya didalam
masyarakat dimana dia hidup. Untuk itu dalam pendidikan di SMP Plus
Assyafaah Pengkol menjadikan perhatian bahwa pendidikannya untuk
diperhatikan lebih khusus demi kemajuan dan dapat mengembangkan
dengan lebih baik dengan memberikan pengetahuan tentang metode –
metode yang telah digunakan para ahli dalam pembelajaran supaya siswa –
siswa tersebut akan lebih mudah dan dapat menagkap pembelajaran lebih
baik lagi.
Pendidikan pengertian lainya dikemukakan oleh para ahli yaitu John
Dewe mengartikan bahwa pendidikan sebagai suatu proses pembaharuan
makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi didalam pergaulan biasa
atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi
secara sengaja dan untuk menghasilkan keseninambungan sosial. Proses
ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum
dewasa dan kelompok dimana ia hidup. (Ghofur, 2009: 62-64)
Banyak topik yang sering kali dibicarakan pada lingkungan sekolah,
karena sekolah adalah lingkungan yang lebih dominan dalam
pembelajaran, akan tetapi sekolah mengajarkan lebih ke teorinya saja.
Dalam lingkup sekolah sering kali kita ketahui bahwa setiap sekolah
banyak permasalahan sendiri-sendiri, akan tetapi yang sering kita ketahui
yaitu masalah pada peserta didiknya. Berbagai macam permasalahan akan
menambahkan pada pendidiknya untuk bekerja keras lagi dalam
mengajarkan materi pembelajarannya dan pendidik harus bisa memberikan
4
suatu strategi yaitu dengan metode-metode pembelajaran yaitu dengan
metode Jigsaw dengan menggunakan penelitian tindakan kelas, dimana
strategi itu dapat menjadi solusi pada permasalahan yang ada di sekolah -
sekolah terutama pada pembelajaran di kelas.
Upaya untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas, maka akan
banyak berbagai cara untuk menjalaninya. Masih banyak peserta didik
kurang tertarik dan masih belum maksimal untuk mengikuti pembelajaran
dengan alasannya kurangnya metode – metode dan sarana dan prasarana.
Kondisi ini juga terjadi di SMP Plus Assafa'ah Karanggede, dimana guru –
guru masih banyak menggunakan metode ceramah sehingga siswa dapat
mengalami kejenuhan dan kurangnya minat belajar. Hal ini ditunjukkan
dari indikator hasil belajar pada ulangan harian yang belum memperoleh
nilai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII masih dibawah
KKM yaitu 70.
Dari permasalahan diatas dapat dilakukkan Penilitian Tindakan Kelas
(PTK) sebagai alternatife dalam menyelesaikan permasalahan ini. Dari
permasalahan diatas peneliti tertarik untuk penelitian sebagaimana yang
berjudul "Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Sholat Wajib Dengan
Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII SMP Plus Assyafa'ah Pengkol
Kec. Karanggede Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018''.
B. Rumusan Masalah
Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar PAI Materi
Shalat Wajib Pada Siswa Kelas VII SMP Plus Assyfa'ah Pengkol Kec.
5
Karanggede Kab. Boyolali Tahun Pelajaran 20172018?
C. Tujuan penelitian
Tujuan penilitian ini adalah Untuk mengetahui apakah dengan metode
Jigsaw akan meningkatkan hasil belajar PAI Materi Sholat Wajib Pada
Siswa Kelas VII SMP Plus Assyfa'ah Pengkol Kec. Karanggede Kab.
Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan
Penggunaan metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar akan
baik dan diharapkan dapat menyelesaikan dengan baik apabila
menggunakan metode ini pada mapel PAI Materi Sholat Wajib Pada
Siswa Kelas VII SMP Plus Assyfa'ah Pengkol Kec. Karanggede Kab.
Boyolali Tahun Pelajaran 2017/20
Indikator keberhasilan apabila siswa dalam pembelajarannya
mendapatakan nilai KKM yang telah ditentukan dari sekolah yaitu 70 dan
sudah mencapai KKL sebesar 85%.
E. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana
cara mengatasi masalah yang muncul dalam proses kegiatan belajar
mengajar khususnya dalam mata pelajaran PAI kemudian untuk
metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa.
6
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
1) Siswa termotivasi untuk belajar karena proses pembelajaran
bervariasi dan menantang
2) Memperoleh pengalaman pembelajaran baru dan pembelajaran
sangat menarik mudah dipahami sehingga menumbuhkan rasa
semangat untuk belajar.
b. Bagi Guru
1) Akan menambahkan wawasan, pengalaman dan pengetahuan
bagi guru.
2) Dapat membantu permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Dapat memberikan sumbangan pendidikan dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran.
F. Penegasan Istilah
1. Hasil Belajar
Menurut Suprijono (2009: 5-6), hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai - nilai, penegertian - pengertian, sikap - sikap,
apresiasi dan ketrampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar
berupa hal – hal berikut : informasi verbal, ketrampilan intelektual,
strategi kogntif, keterampilan motorik dan sikap.(Thobroni, 2016: 20-
21)
7
2. Materi PAI
Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani, bertakwa dan berahklak mulia dalam
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-
Quran dan Hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan,
serta penggunaan pengalaman. Disertai dengan tuntunan untuk
menghormati penganut agama lain dalam hubunganya dengan
kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud
kesatuan dan persatuan bangsa. ( Majid, 2012: 11-12)
3. Metode Jigsaw
Metode Jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Aronson (1975).
Metode ini memiliki dua versi tambahan, Jigsaw II (Slavin,1989) dan
Jigsaw III (Kagan, 1990). Metode ini dapat diterapkan untuk materi –
materi yang berhubungan dengan ketrampilan membaca, menulis
mendengarkan, ataupun berbicara. Ia menggabungkan aktivitas
membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Dalam Jigsaw, guru
harus memahami kemampuan dan pengalaman siswa dan membantu
siswa mengaktifkan skema ini agar materi pembelajaran menjadi lebih
bermakna. Guru juga memberi banyak kesempatan pada siswa untuk
mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
(Huda, 2014: 204)
8
4. Shalat wajib
Sholat wajib adalah bentuk penghambaan beribadah kepada
Allah Swt dengan cara – cara tertentu, dilakukan sehari semalam lima
kali diantarnya sholat dhuhur, ashar, maghrib, isya' dan subuh. Sholat
menegakkan sholat, berarti menghidup - hidupkan atau menegakkan
agama Allah Swt.
G. Metode penelitian
1. Rancangan
Rancangan penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan
kelas. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua siklus. Pada
siklus satu dan dua terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi.
2. Subyek Penelitian
Subyek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah siswa kelas VII
SMP Plus Assyafa'ah Desa Pengkol Kecamatan Karanggede
Kabupaten Boyolali yang terdiri dari 18 laki laki dan 7 perempuan
berjumlah 25 siswa.
3. Langkah – langkah penelitian
Bagian ini akan membahas langkah – langkah, terdiri empat
langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi, berikut ini adalah gambaran ke empat
tersebut.
9
Gambar 1.1 Gambar Daur Ulang Aktifitas dalam Penelitian Tindakan Kelas
(http://endahno.blogspot.co.id/2013/01/ diakses 19 Januari 2018)
Adapun penjelasan dari Daur Ulang Aktifitas dalam Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Sebelum melakukan perencanaan, hendaknya guru mengumpulkan
informasi yang diperlukan tentang pengetahuan siswa sebelum mengenai
pelajaran yang akan dibahas, latar belakang keluarga, gaya belajar,
karakteristik, dan kemampuan siswa. (Kusuma, 2013: 5)
Dalam perencanaan ini peneliti membuat Rencana Pelaksanaa
Pembelajaran disusun guna untuk mempersiapkan dalam saat
pembelajaran. PTK tidak ubahnya seperti penlitian – penelitian ilmiah
lain yang selalu dipersiapkan secara matang.
10
2. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada
tahap satu yaitu bertindak dikelas. (Suyadi, 2015: 62)
Tahapan ini dalam pelaksanaan sesuai dengan yang sudah
dirumuskan peneliti. Dengan mempersiapkan pembelajaran Pendidikan
Agama Islam materi Sholat Wajib dikelas dengan menggunakan metode
Jigsaw tindakan dilakukan dengan per siklus – siklus.
3. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukkan pada saat penelitian berlangsung, pada tahap
ini guru dan peneliti mengumpulkan data – data pada saat pembelajaran
setiap siklus – siklus berkaitan dengan pembelajaran Pendidikan Agama
Islam dengan materi Shalat Wajib.
4. Refleksi (Reflecting)
Dalam tahap ini yaitu tahap terakhir dalam kegiatan penelitian, guru
mengulas kembali apa yag telah dilakukan. Tahap ini dilakukan seteleh
memperoleh informasi melalui proses dalam kegiatan pembelajaran,
kemudian data informasi tersebut dianalisis, hasil analisis dibandingkan
acuan pembelajaran yang akan dicapai, apabila setelah dibandingkan
belum maksimal, maka akan diadakan penindakkan dalam bentuk
perangkat pembelajaran melalui perencanan ke siklus selanjutnya.
11
H. Instrumen Penelitian
1. Tes Tertulis
2. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini peneliti langsung mengamati keadaan
gejala atau proses yang terjadi selama diterapkan metode Jigsaw
dalam pembelajaran
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan
kelas adalah :
a. Tes Tertulis
Tes tertulis dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI tentang Sholat Wajib
dengan memperoleh data kuantitatif.
a. Observasi
Observasi ini dilakukan terhadap guru selama pembelajaran
untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran PAI
materi Shalat Wajib dengan menggunakan metode Jigsaw.
b. Dokumentasi
Instrumen peneliti mengumpulkan dokumentasi berupa lembar
observasi ini berupa foto – foto dan video kegiatan pembelajaran
menggunakan metode Jigsaw.
12
J. Analisis data
Dalam penelitian ini analisis data dilakukan dengan membandingkan
dengan hasil dari siklus – siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh
sekolah yaitu 70. Oleh karena itu setiap siswa dikatakan tuntas apabila
sudah mencapai KKM yang telah ditentukan dari sekolah.
Untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus - siklus digunakan
tolak ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL). Adapun Kriteria
Ketuntasan Klasikal (KKL) yang dipilih sebesar 85% (Trianto, 2009: 241).
Peneliti menggunakan perhitungan presentase untuk menentukan
Kriteria Ketuntaan Klasikal dengan rumus :
Keterangan : F = Frekuensi
N = Jumlah siswa seluruhnya
P = Jumlah nilai dalam persen. (Jazuli, 2017: 12)
K. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami dalam penelitian ini, maka
sistematikanya sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan meliputi, Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah,, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis Penelitian,
Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
13
Bab II : Kajian Pustaka memuat tentang, Hasil Belajar, Pendidikan
Agama Islam, Materi Sholat Wajib, Metode Jigsaw.
Bab III : Pelaksanaan Penelitian meliputi, Gambaran umum sekolah,
fasilitas sarana prasarana, data guru dan staf, subyek penelitian, deskripsi
pelaksanaan setiap siklus.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi Deskripsi Setiap
Siklus
Bab V : Penutup meliputi, Kesimpulan dan Saran
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Secara etimologi, menurut Anonim dalam Andi (2008:14)
hasil belajar berasal dari kata hasil dan belajar. Hasil artinya
pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau
tingkat penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan mata pelajaran, sedangkan belajar artinya
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. (Suparman, 2014: 296)
Hasil juga bisa diartikan prestasi. Prestasi juga diartikan sebagai
hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah
dilakukan. Sedangkan menurut Djamarah, prestasi adalah hasil suatu
kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual
maupaun kelompok. (Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012 : 118)
Hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari
pengalaman (interaksi dengan lingkungan), dimana proses mental
dan emosional terjadi, perubahan perilaku sebagai hasil belajar
dikelompokkan ke dalam tiga ranah (kawasan) yaitu pengetahuan
(kognitif), keterampilan motorik (psikomotor), dan penguasaan nilai
– nilai atau sikap (afektif). (Suparman, 2014: 296)
Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa hal – hal berikut.
15
1. Informasi verbal, yaitu kabalitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
merespons secara spefisik terhadap rangsangan spesifik.
Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,
pemecahan masalah, maupun penerapan aturan.
2. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari
kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis - sintetis
fakta konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif bersifat khas.
3. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi
penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dan urusan dan koordinasi sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa
kemampuan internalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap
merupakan kemampuan menjadikan nilai - nilai sebagai standar
perilaku. (Suparman, 2014: 296)
Menurut Bloom (dalam Suprijono, 2002: 6), hasil belajar
16
mencangkup kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik.
1). Domain Kognitif mencangkup :
a. Knowledge (pengetahuan, ingatan);
b. Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,
contoh);
c. Application (menerpakan);
d. Analysis (menguraikan, menemukan hubungan);
e. Sythesis(mengorganisasikan,merencanakan, membentuk
bangunan baru);
f. Evaluating (menilai).
2). Domain Afektif mencangkup:
a. Receiving (sikap menerima);
b. Responding (memberikan respon);
c. Valuing (nilai);
d. Organization (organisasi);
e. Characterization (karakterisasi).
3). Domain Psikomotor mencangkup:
a. Initatiotory
b. Pre-routine
c. Rountinized
d. Keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial,
manajerial, dan intelektual.
Salain itu, menurut Lindgren (dalam Suprijono, 2009: 7)
17
hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan
sikap. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah
satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran
yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana
disebutkan diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah
tetapi secara komprehensif. (Thobroni, 2016: 20-22)
2. Faktor- Faktor yang mempengaruhi belajar
Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya
perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan.
Menurut Purwanto (2002:102), berhasil atau tidaknya perubahan
tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang dibedakan
menjadi dua golongan sebagai berikut.
1). Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor
individual. Faktor individual meliputi hal- hal berikut.
a. Faktor kematangan atau pertumbuhan
Faktor ini berhubungan erat dengan kematangan atau
tingkat pertumbunan organ - organ tubuh manusia. Misalnya,
usianya enam bulan dipaksa untuk belajar berjalan meskipun
dilatih dan dipaksa anak tersebut tidak akan mampu
melakukannya.
18
b. Faktor kecerdasan atau intelegensi
Di samping faktor kematangan, berhasil atau tidaknya
seseorang mempelajari sesuatu dipengaruhi pula oleh faktor
kecerdasan.
c. Faktor latihan dan ulangan.
Dengan rajin berlatih, sering melakukan hal yang
berulang-ulang, kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki
menjadi semakin dikuasai dan makin mendalam.
d. Faktor motivasi
Motif merupakan pendorong bagi atau organisme untuk
melakukan sesuatu. Seseorang tidak akan mau berusaha
mempelajari sesuatu dengan sebaik-baiknya jika ia tidak
mengetahui pentingnya dan faedahnya dari hasil yang akan
dicapai dari belajar.
e. Faktor pribadi
Setiap manusia memiliki sifat kepribadian masing-
masing yang berbeda dengan manusia lainya. Ada orang yang
mempunyai sifat keras hati, halus perasaanya, berkemauan
keras, tekun, dan sifat sebaliknya. Sifat-sifat kepribadian
tersebut turut berpengaruh dengan hasil belajar yang dicapai.
Termasuk ke dalam sifat-sifat kepribadian ini adalah faktor
fisik kesehatan dan kondisi badan.
19
2). Faktor yang ada diluar individu yang disebut faktor sosial.
Termasuk kedalam faktor di luar individual atau faktor sosial
antara lain:
a. Faktor keluarga atau keadaan rumah tangga.
b. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam
turut menemukan bagaimana dan sampai di mana
belajar dialami anak-anak.
c. Faktor guru dan mengajarnya. Saat anak belajar di sekolah,
faktor guru dan cara mengajarnya merupakan faktor
yang penting.
d. Faktor alat - alat yang digunakan dalam belajar
mengajar. Faktor guru dan cara mengajarkanya
berkaitan erat dengan ketersedian alat - alat pelajaran
yang tersedia di sekolah.
e. Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia. Seorang
anak yang memiliki intelegensi yang baik, dari keluarga
yang baik, bersekolah di sekolah yang keadaan guru-
gurunya, dan fasilitasnya baik belum tentu pula dapat
belajar dengan baik.
f. Faktor motivasi sosial. Motivasi sosial dapat berasal dari
orang tua yang selalu mendorong anak untuk rajin
belajar, motivasi dari orang lain, seperti dari tetangga,
sanak saudara, teman-teman sekolah, dan teman
20
spermainan. Pada umumnya, motivasi semacam ini
diterima anak tidak dengan sengaja, bahkan tidak
dengan sadar. (Thobroni, 2016: 28-30)
B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Mata Pelajaran Agama Islam
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah salah satu mata
pelajaran yang ada di sekolah mulai dari tingkat dasar sampai
menengah atas yang salah satunya mempelajari tentang aturan - aturan
dalam pendidikan agama Islam. Dan mengajarkan ke dalam
kehidupan sehari – hari untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
hingga mengimani, bertakwa, dan berakhlak mulia dalam
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci
Al-Quran dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan, serta penggunaan pengalaman. Disertai dengan tuntunan
untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan
kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud
kesatuan dan persatuan bangsa.
Menurut Zakiyah Daradjat dalam (Abdul Majid, 2012:2)
menyatakan, Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha sadar
generasi tua untuk membina dan mengasuh peserta didik agar
21
senantiasa daat memahami kandungan ajaran Islam secara
menyeluruh, menghayati makna tujuan, yang pada akhirnya dapat
mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
2. Dasar- Dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama
Islam Pendidikan Agama Islam mempunyai dasar yang kuat.
Menurut Zuhairini dkk dalam (Abdul Majid:2012) dasar terebut dapat
ditinjau dari berbagai segi, yaitu sebagai berikut.
a. Dasar Yuridis/Hukum
Dasar yuridis, yakni dasar pelaksanaan pendidikan agama
yang berasal dari perundang-undangan yang secara tidak
langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan
pendidikan agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis
tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu :
(1) Dasar ideal, yaitu falsafah negara Pancasila, sila pertama :
Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Dasar struktural/konstitusional, yaitu UUD 1945 dalam Bab
XI pasal 29 ayat 1 dan 2, yang berbunyi:1) Negara
berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan
kepercayaan itu.
(3) Dasar opersional, yaitu terdapat dalam Tap MPR No
IV/MPR/1973 yang kemudian dikukuhkan dalam Tap MPR
22
No.IV/MPR1978 jo. Ketetapan MPR Np. II/MPR/1983,
diperkuat oleh Tap. MPR No.II/MPR 1993 tentang Garis-
garis Besar Haluan Negara yang pada pokoknya
menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan agama secara
langsung dimaksudkan dalam kurikulum sekolah-sekolah
formal,mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
(Majid .2012: 14)
b. Dasar Religius
Dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran
Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah
dari Tuhan dan merupakan perwujudkan ibadah kepada-Nya.
c. Aspek Psikologis
Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek
kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa
dalam hidupya, manusia baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang
membuat hatinya tidak tenang dan tentram sehingga
memerlukan pegangan hidup.
3. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Menurut Abdul Majid (2012:15) Pendidikan Agama Islam untuk
sekolah atau madrasah berfungsi sebagai berikut.
a) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan
peserta didik kepada Allah SWT. yang telah ditanamkan dalam
23
keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban
menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap
orang tua dalam keluarga. sekolah berfungsi untuk
menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui
bimbingan, pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan
ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
b) Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
c) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial
dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama
Islam.
d) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta
didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran
dalam kehidupan sehari-hari.
e) Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya
atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan
menghambat perkembangannya menuju manusia Indonesia
seutuhnya.
f) Pengajaran, tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum
(alam nyata dan nirnyata), sistem dan fungsionalnya.
24
g) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiki
bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat
berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dirinya sendiri dan bagi orang lain.
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam di sekolah/madrasah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan pendidikan agama Islam diatas merupukan turunan dari
tujuan pendidikan nasional, suatu rumusan dalam UUSPN (UU No.
20 tahun 2003), berbunyi: ''Pendidikan nasional bertujuan
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta betanggung jawab. (Majid, 2012: 16-
17).
C. Shalat Wajib
1. Ketentuan Shalat Wajib
Shalat menurut bahasa adalah Doa. Shalat menurut istilah adalah
25
ibadah kepada Allah SWT. Yang terdiri dari beberapa perkataan dan
perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram diakhiri dengan
salam serta memenuhi syarat dan rukun yang telah ditentukan.
(Multahim, 2007 : 83)
Shalat ialah berhadap hati kepada Allah SWT sebagai ibadah,
dengan penuh kekyusukan dan keiklhasan didalam beberapa
perkataan dan perbuatan. Yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam serta menurut syarat-syarat yang telah ditetukkan
syara’. (Raf’i, 2016 : 32)
Mengingat arti shalat menurut bahasa adalah doa, maka
kedudukan shalat dalam agama Islam sangat tinggi dibanding ibadah
lainya. Shalat sebagai doa bertujuan untuk mengaharap ridha Allah
SWT. Agar seseorang yang senantiasa melaksanakan shalat akan
terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Firman Allah SWT.
Dalam Surah Al Ankabut ayat 45.
لة اتل مآ اوحي اليك مه الكتاب واقم لىة تنهى الص ان الص
وهللا يعلم ما ولذكر هللا اكبر عه الفحشآء والمنكر
تصنعىن
Artinya : Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan)
keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu
lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan.(QS Al-Ankabut:45).
Dalam agama Islam shalat merupakan kedudukan yang sangat
penting dan termasuk rukun Islam kedua setelah syahadat karena
26
shalat meruapakn tiang agama dan suatu ibadah yang pertama kali
diwajibkan oleh Allah Swt kepada hambaNya.
Rasulullah saw bersabda yang artinya: shalat adalah tiang
agama, barang siapa mendirikan shalat berarti mendirikan agama.
Dan barang siapa meninggalkannya berarti ia telah meruntuhkan
agama. (HR. Baihaqi)
Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi setiap muslim
meninggalkan shalat lima waktu sebagai shalat wajib (shalat fardu)
yang sesuai dengan waktu-waktunya.
1. Syarat – syarat wajib shalat
Syarat wajib shalat adalah syarat-syarat atau hal-hal yang
menjadikan seseorang diwajibkan shalat wajib shalat adalah
sebagi berikut:
a. Islam
b. Baligh
c. Berakal
d. Suci dari haid nifas bagi wanita
e. Dalam keadaan sadar tidak tidur atau mabuk
2. Syarat – syarat sah shalat
Adapun syarat sahnya shalat adalah sebagai berikut.
a. Suci dari hadas besar dan hadas kecil
b. Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
c. Menutup aurat
27
d. Menegtahi masuknya waktu shalat
e. Menghadap kibat. (Multahim, 2007 : 83)
3. Rukun shalat
Rukun shalat adalah sesuatu yang harus dilaksanakan dalam
mengerjakan shalat. Apabila tidak dilaksnakan, maka shalat
sesorang menjadi batal tidak sah, adapun rukun shalat adalah
sebagai berikut:
a. Niat dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT.
b. Berdiri bagi orang yang kuasa atau mampu.
c. Takbirotul ihram (mambaca Allahu akbar) pada permualaan
shalat.
d. Membaca surah Al-Fatihan.
e. Rukuk dengan tumakninah ( tenang sejenak ).
f. Iktidal dengan tumakninah (beridri dari rukuk dengan
tenang sejenak).
g. Sujud dua kali dengan tumakninah
h. Duduk diantara dua sujud engan tumakninah.
i. Duduk untuk tasyahud akhir
j. Membaca tasyahud akhir
k. Membaca shalawat Nabi Muhammad saw
l. Membaca salam yang pertama (menengok kekanan)
m. Tertib (dengan berurutan)
28
4. Sunah shalat
Sunah shalat adalah sesuatu yang lebih utama dilakukkan,
tetapi jika tidak dilakukkan tidak menyebabkan shalat batal.
Adapun yang termasuk sunnah-sunah shalat adalah sebagai
berikut.
a. Takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan sampai
setinggi telinga dan telapak tangan setinggi bahu serta kedua
tanag diahadapkan ke kiblat.
b. Mengangkat kedua tangan ketika akan rukuk, bangkit dari
tasyahud akhir.
c. Meletakkan telapak tangan kanan diatas pergelangan tangan
kiri dan keduanya diletakkan dibawah dada.
d. Ketika shalat melihat ke arah tempat sujud.
e. Membaca doa iftitah sesudah takbirotul ihram.
f. Membaca taawuz ketika akan membaca surah Al Fatihah
g. Diam sebentar sebelum dan sesudah membaca surah
Al Fatihah
h. Membaca amin setelah membaca surah Al Fatihah
i. Membaca suarah atau ayat-ayat lain dari AlQuran
j. Menyaringkan bacaan surah Al Fatihah dan Al Quran pada
shalat magrib, isya, dan subuh dirakaat pertama dan kedua,
begitu juga pada saat jumaat dan hari raya.
k. Membaca takbir setiap pindah dari satu gerakan ke gerakan
29
yang lain.
l. Membaca tasbih ketika rukuk dan sujud.
m. Membaca Sami Allahu liman hamidah ketika bangun dari
rukuk untuk iktidal.
n. Membaca Robbana lakalhamdu ketika iktidal.
o. Meletakkan dua telapak tangan di atas lutut ketika duduk
setelah sujud.
p. Membaca doa ketika duduk di antara dua sujud.
q. Duduk iftirasy (duduk di atas mata kaki kiri telapak kaki
kanan di tegakkan).
r. Duduk tawaruk pada tasyahud akhir (telapak kaki kiri di
keluarkan ke sebelah bawah telapak tangan).
s. Duduk tumakninah (duduk sejenak) sesudah sujud kedua
sebelum berdiri.
t. Membaca salam yang kedua (menengok ke kiri).
5. Hal-hal yang membatalkan shalat
Shalat seseorang menjadi batal apabila melakukan salah satu
hal berikut ini.
a. Dengan sengaja meninggalkan salah satu rukun dan syarat
shalat atau tidak melaksnakan secara berurutan.
b. Sengaja berbicara pada saat shalat.
c. Bergerak lebih dari tiga gerakan, selain gerakan dalam
shalat.
30
d. Keluar hadas besar atau hadas kecil.
e. Terkena najis.
f. Terbuka aurat dalam shalat.
g. Berubah niat dalam shalat
h. Membelakangi kiblat
i. Makan dan minum dengan sengaja ketika shalat
j. Tertawa berbahak-bahak. (Multahim, 2007: 84-85)
D. Metode Jigsaw
1. Pengertian Metode Jigsaw
Jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif yang didesain untuk
meningkaan rasa tanggungjawab siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap
memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya.
Pada model pembelajaran Jigsaw ini keaktifan siswa sangat
dibutuhkan, dengan dibentuknya kelompok-kelompok kecil yang
beranggotakan 3-5 orang yang terdiri dari kelompok asal dan
kelompok ahli. (Kurniasih dan Sani, 2016 : 24)
Model pembelajaran Jigsaw, siswa dibagi dalam beberapa
kelompok belajar yang heterogen yang beranggotakan 3-5 orang
dengan menggunakan pola kelompok asal dan kelompok ahli.
Kelompok asal adalah awal siswa terdiri dari berapa anggota
kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan
31
latar belakang. Guru haus trampil dan mengetahui latar belakang siswa
agar terciptanya suasana yang baik bagi setiap anggota kelompok.
Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari
anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk
mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota
kelompok asal. (Kurniasih dan Sani, 2016: 24-25)
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan
topik yang sama dalam anggota ahli untk berdiskusi dan membahas
materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta
membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut.
Disini, peran guru adalah mefasilitasi dan memotivasi para anggota
kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan.
Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian
kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman
sekelompoknya yang apa yang telah mereka dapatkan pada saat
pertemuan dikelompok ahli. Para kelompok ahli harus mampu untuk
membagi pengetahuan yang di dapatkan saat melakukan diskusi di
kelompok ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh setiap
anggota pada kelompok asal. (Kurniasih dan Sani, 2016: 25)
Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence setiap terhadap
siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang
diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggung jawab dan
kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan
32
informasi dan memecahkan masalah yang diberikan. (Kurniasih dan
Sani, 2016 : 25)
Kelebihan Model Pembelajaran Jigsaw
Bila dibandingkan dengan metode pemebelajaran lainya, model
pembelejaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan yaitu:
a. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajarkan, karena sudah
ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada
rekan-rekannya
b. Pemerataan penguasaan meteri dapat dicapai dalam waktu yang
lebih singkat
c. Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif
dalam berbicara dan berpedapat. (Kurniasih dan Sani, 2016 : 25-
26)
Kelemahan Model Pembelajaran Jigsaw
Dalam penerapannya model pembelajaran Jigsaw, sering
dijumpai beberapa permasalahan yaitu :
a. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung
mengontrol jalanya diskusi. Persoalan ini tertentu saja biasa
terjadi, dimana siswa yang merasa lebih pintar akan menguasai
kelompoknya. Tetapi, kondisi ini sangat bisa dikendalikan dangan
memberikan penjelasan dan menekankan agar para anggota
kelompok menyimak terlebih dahulu penjelasan dari tenaga ahli.
Kemudian baru mengajukan pertanyaan apabila tidak menegerti.
33
b. Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah
akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila
ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk mengantisipasi hal ini guru
harus memilih tenaga ahli secara tepat, kemudian memonitor
kinerja mereka dalam menjelaskan materi, agar materi dapat
tersampaikan secara akurat.
c. Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan. Untuk mengantisipasi
hal ini guru harus pandai menciptakan suasana kelas yang
menggairahkan agar siswa yang cerdas tertantang untuk
mengikuti jalanya diskusi.
d. Siswa yang tidak terbiasa berkompetensi akan kesulitan untuk
mengikuti proses pembelajaran. (Kurniasih dan Sani, 2016: 26-
27)
2. Teknis Pelaksanaan Model Pembelajaran Jigsaw
Model pembelajaran ini adalah model yang cukup memakan
waktu dan secara teknis siswa harus betul - betul mengerti alur
pembelajarannya. Karena jika lupa atau tidak mengerti akan
membuat model pembelajaran ini menjadi gaduh di dalam
pelaksanaanya. Adapun langkah - langkah penerpan model Jigsaw
yaitu:
34
a. Persiapan
Guru dapat menjabarkan isi topik secara umum, serta
memotivasi siswa dan menjelaskan tujuan mempelajari topik
yang akan dibahas.
b. Penjelasan Materi.
Materi pembelajaran kooperatif model Jigsaw dibagi
menjadi beberapa bagian pembelajaran tergantung pada banyak
anggota dalam setiap kelompok serta banyaknya konsep materi
pembalajaran yang ingin dicapai dan yang akan dipelajari oleh
siswa.
c. Guru membagi siswa kedalam kelompok asal dan ahli.
Kelompok dalam pembelajaran kooperatif model Jigsaw
beranggotakan 3-5 orang yang heterogen baik dari kemampuan
akademis, jenis kelamin, maupun latar belakang sosialnya.
d. Guru menentukan skor awal masing - masing kelompok.
Skor awal merupakan skor rata-rata siswa yang diambil dari
kuis atau nilai tertentu yang telah ditetapkan.
e. Rencana Kegiatan
1) Setiap setiap anggota membaca dan mendiskusikan sub topik
masing - masing dan menetapkan anggota ahli yang akan
bergabung dalam kelompok ahli
35
2) Anggota ahli dari masing - masing kelompok dan
mengintergrasikan semua sub topik yang telah dibagikan
sesuai dengan banyaknya kelompok.
3) Siswa ahli kembali ke kelompok masing - masing untuk
menjelaskan topik yang didiskusikannya.
4) Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang
mencangkup semua topik.
5) Pemberian penghargaan kelompok berupa skor individu dan
skor kelompok atau menghargai prestasi kelompok.
f. Melakukan Evaluasi
Dalam evaluasi ada tiga cara yang dapat dilakukan:
1). Megerjakan kuis individual yang mencangkup semua
topik.
2). Membuat laporan mandiri atau kelompok.
3). Presentasi. (Kurniasih dan Sani, 2016 : 27)
E. Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan peneliti yang dilakukan peneliti yang mana dipaparkan
sebagaimana berikut ini;
Pada skirpsi Jazuli 2017 dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar
PAI Materi Adab Makan dan Minum dengan Metode Jigsaw Learning
36
Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Banyubiru Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode
Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
materi adab makan dan minum pada siswa kelas VIII SMP N 1 Banyubiru
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Hasil belajar siswa pada Siklus I siswa yang tutas sebanyak 5 siswa atau
16,6% dan yang belum tuntas sebanyak 25 atau 83,3% dengan rata-rata
60,93. Pada siklus II siswa yang tutas sebanyak 25 siswa atau 83,3% dan
yang belum tuntas sebanyak 5 atau 16,6% dengan rata-rata 89,16.
Sedangkan pada Siklus III mengalami peningkatan dengan siswa yang
tuntas sebanyak 28 atau 93,33% dan yang belum tuntas sebanyak 2 siswa
atau 6,67% dengan rata-rata 92,23. Dalam pencapaian ketuntasan klasikal
sebanyak siklus III sebanyak 93,3% atau 28 siswa yang tuntas maka siklus
dihentikan dan dan dinyatakan berhasil.
Skripsi Abdul Ghoni 2014 dengan judul peningkatan hasil belajar
IPS materi uang melalui metode Jigsaw Learning bagi siswa kelas 3 MI
Islamiyah Karang Dawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun
pelajaran 2013/2014
Hasil belajar yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan. Siswa
di MI Islamiyah Karangdawa merasa bosan dalam mengikuti pelajaran
karena guru dalam menyampaikan materi selalu dengan menggunakan
metode ceramah, sehingga barakibat terhadap rendahnya hasil belajar IPS
37
materi uang bagi siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa, untuk itu guru
harus segera memperbaiki proses pembelajarannya menggunakan metode
Jigsaw Learning. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Apakah penerapan Metode Jigsaw Learning dapat meningkatkan hasil
belajar IPS pokok bahasan materi uang bagi siswa kelas 3 MI Islamiyah
Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran
2013/2014. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas
dengan sebanyak dua putaran (Siklus). Setiap putaran dilakukan dengan
empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas 3 MI Islamiyah Karangdawa
Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah sebanyak 30 siswa yang terdiri
dari 21 siswa laki -laki dan 9 siswa perempuan. data yang diperoleh berupa
hasil belajar IPS yang didapat dari test dan lembar observasi kegiatan
belajar mengajar. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi test,
observasi dan dokumentasi. berdasarkan hasil temuan dan analisis
didapatkan kesmpulan bahwa metode Jigsaw Learning dapat
meningkatkan hasl belajar IPS materi uang bagi siswa kelas 3 MI
Islamiyah Karangdawa Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal tahun
pelajaran 2013/2014. Peningkatan hasil belajar tersebut dikatakan
meningkat setelah hasil belajar siswa mencapai standar minimal KKM
yaitu 85% kelulusan siswa. Pada Siklus I rata-rata sebesar 70 ata 60%
setelah dilakukan perbaikan pada Siklus II rata-ratanya mengalami
38
peningkatan menjadi 82 atau 92 % berarti terbukti terjadi peningkatan
sebesar 32 %.
Dalam skripsi diatas menunjukkan bahwa penelitian sama
menggunakan metode Jigsaw dan dapat meningkatkan prestasi hasil
belajar dengan dibuktikan data tersebut.
39
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Plus Assyafa’ah Karanggede
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Plus Assyafa’ah Karanggede
Berdirinya SMP Plus Assyafa’ah tidak lepas dari keberadaan
Yayasan Pondok Pesantren Darul Abror yang merupakan yayasan
yang menaungi SMP Plus Assyafa’ah Karanggede. Yayasan Pondok
pesantren darul abror didirikan oleh KH Abdulloh Hafidz Amin,
seorang Ulama yang berasal dari Demak pada tahun 2004. Unit-unit
pendidikan yang berlangsung di yayasan Pondok pesantren Darul
Abror awalnya hanya pengajian Al Qur’an. Seiring waktu dan
bertambahnya santri yang datang untuk belajar Al Qur’an kemudian
KH Abdulloh Hafidz Amin menambahkan pelajaran agama yang lain,
Aqidah, Akhlak, Fikih dan Tarikh. Kegiatan pengajian tersebut
diselenggarakan pada waktu sore hari yakni pukul 14.00 WIB sampai
dengan 16.00 WIB. Hal ini dilakukan karena pada pagi harinya santri-
santri mengikuti pendidikan formal disekolah masing-masing. Namun
yang menjadi permasalahan adalah ketika musim ujian nasional dan
ulangan pada pendidikan formal hampir 60 persen dalam setiap
harinya anak-anak ijin untuk tidak berangkat mengaji karena
mengikuti les yang diadakan di sekolah masing – masing. Hal inilah
yang menjadikan KH Abdulloh Hafidz Amin berinisiatif untuk
mendirikan pendidikan Formal. Akhirnya pada tahun 2010 KH
Abdulloh Hafidz Amin beserta pengurus yayasan dan segenap ustadz
40
serta tokoh masyarakat setempat sepakat untuk mendirikan sekolah
formal tingkat Lanjutan pertama yang dinamakan SMP Plus
Assyafa’ah. Permberian nama plus tersebut dikarenakan anak-anak
yang belajar diwajibkan untuk berada di asrama pesantren yang
tentunya nanti akan mendapatkan tambahan pelajaran agama Islam.
Alhamdulillah, atas ridlo Allah pada tahun 2014 SMP Plus Assyafa’ah
mendapatkan Akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional.
2. Profil SMP Plus Assyafaah Karanggede
Tabel 3.1 Profil Sekolah SMP Plus Assyafa’ah
1. Identitas Sekolah Smp plus Assyafa’ah
2. NSS/NPSN 20360410
3. Provinsi Jawa Tengah
4. Otonomi Kabupaten Boyolali
5. Kecamatan Karanggede
6. Desa/Kelurahan Pengkol
8. Daerah Pedesaan
9. Telepon 081 326 458 897
10. Kode Pos 57381
11. Status Sekolah Swasta
12. Kelompok Sekolah Inti
13. Tahun SK Pendirian 2010
41
14. Tanggal sk izin operasional 01-07-1983
15. Akreditasi B
16. Kurikulum Ktsp 2006
17. Kegiatan Belajar Mengajar Pagi
18. Terletak Pada Lintasan Desa
19. Jarak Ke Kecamatan 2 km
20. Jarak Ke Otonomi Daerah 20 km
21. Organisasi Penyelenggara Yayasan
22. Email [email protected]
3. Struktur Organisasi SMP Plus Assyaffa’ah Karanggede
1) Komite : K. Achmad A, Ma
2) Kepala Sekolah : Abdullah Hafid Amin, S.Pd
3) Kurikulum : Lilik Purwani Rahayu, S.Pd
4) Kesiswaan : Bambang Supagi, S.Pd
5) Sarana Prasarana : Mulyani, S.Pd
6) Humas : Agung Eko, S.Pd
7) Laborat : Ika Maya Sari S.Pd
8) Tata usaha : Malikin
9) Perpustakaan : Bekti Prihatin. S.Pd
42
4. Visi dan Misi SMP Plus Assyafa’ah Karanggede
a. Visi
Berangkat dari konsep dasar dan keberadaan sekolah di
tengah semua konteks yang menyekitarinya, SMP Plus
Assyafa’ah Karanggede merumuskan visi sebagai berikut:
Terwujudnya lulusan yang soleh, ceradas, mandiri, dan
bertanggung jawab serta mampu beperan dalam masyarakat
1) Sholeh
Berarti menjalani kehidupan dengan berdasarkan ajaran
agama Islam. Hidup harus disadari sebagai anugerah yang
diberikan Tuhan, yang itu berarti akan
dipertanggungjawabkan kepada-Nya. Menjalankan perintah-
Nya dan menjauhi larangan-Nya merupakan wujud kongkret
perilaku religius. Hal itu dilandasi kesadaran bahwa hidup
manusia akan menemukan makna dan jalan kebenaran jika
senantiasa membangun relasi kepada Sang Maha Pencipta.
Indikator Visi:
(1) Terciptanya Nuansa Agamis dalam pembelajaran
(2) Terwujudnya toleransi beragama di antara warga
sekolah
(3) Terbentuknya insan beragama yang mampu
menjalankan kewajiban beragama dan menghindari
larangan agama dengan penuh kesadaran
43
2) Cerdas
Dalam pengertian mempunyai pola pikir, pola rasa, dan
pola laku yang beradab sesuai dengan agama dan budaya
bangsa Indonesia. Atas dasar itu, pengembangan kepribadian
selalu berdasarkan pada etika dan etiket sebagai bangsa.
Indikator Visi:
(1) Terwujudnya masyarakat belajar yang menjunjung
tinggi Ilmu Pengetahuan
(2) Terwujudnya pergaulan masyarakat belajar yang saling
menghormati
(3) Terwujudnya perilaku yang menyeimbangkan antara
olah rasa, olah karsa dan olah raga.
3) Mandiri
Dalam pengertian mampu melakukan perubahan ke arah
yang lebih baik. Semangat belajar dan mengajar adalah
untuk berprestasi, artinya selalu memperjuangkan terjadinya
perubahan positif. Perubahan ke arah lebih baik, lebih
benar, dan lebih maju, itu adalah hakikat berprestasi.
Semangat mandiri bukan sekadar untuk mencari
popularitas. Yang lebih penting adalah untuk meningkatkan
kalitas diri, baik siswa maupun guru, dalam rangka
memenuhi kebutuhan hakiki manusia, yaitu beraktulisasi.
Berprestasi akan menumbuhkan semangat melakukan yang
44
terbaik, tidak mudah puas dengan kekinian, tetapi akan
senantiasa memandang masa depan, dengan senantiasa
melakukan yang terbaik pada saat ini. Atas dasar itulah,
setiap terjadi perubahan positif, betapapun kecilnya, layak
untuk mendapatkan penghargaan.
Indikator Visi:
Terwujudnya Peningatan capaian prestasi Akademik
dan Non Akademik SMP Plus Assyafa’ah Karanggede
Kabupaten Boyolali.
4) Berperan Dalam Masyarakat
Dalam pengertian mewujudkan lingkungan sekolah
yang nyaman dan asri sehingga dapat menunjang proses
pembelajaran. Suasana lingkungan sekolah perlu didesain
sedemikian rupa sehingga seluruh masyarakat sekolah
merasa nyaman berada di sekolah. Inti dari berwawasan
lingkungan adalah proses pendidikan yang peduli terhadap
lingkungan baik di dalam maupun di luar sekolah.
Indikator visi:
(1) Terwujudnya penataan lingkungan yang Terasa yaitu
Teratur, Rapi, Asri, Sehat dan Aman
(2) Terwujudnya Proses Belajar Mengajar berbasis
lingkungan.
45
b. Misi
Untuk melaksanakan visi Sholeh, Cerdas, Mandiri, dan
Berperan dalam Masyarakat SMP Plus Assyafa’ah Karanggede
merumuskan cara - cara mendasar untuk meraihnya, yang
disebut misi.
Adapun Misi SMP Plus Assyafa’ah Karanggede yaitu:
1) Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang
soleh, berprestasi akademik nonakademik, dan mandiri serta
berperan dalam masyarakat.
2) Mewujudkan kurikulum yang berkualitas, yaitu holistik,
sesuai dengan potensi dan kebutuhan siswa, dan konteks
sekolah.
3) Mewujudkan proses pembelajaran yang dinamis, kreatif,
inovatif, dan menyenangkan dengan menggunakan
pendekatan CTL.
4) Mewujudkan sarana dan prasarana pendidikan yang
memadai dari segi kuantitas dan kualitas.
5) Mewujudkan sumber daya manusia, pendidikan dan tenaga
pendidikan, yang profesional, bertanggung jawab, dan
berdedikasi tinggi.
6) Mewujudkan pengelolaan sekolah berdasarkan konsep
Manajemen Berbasis Sekolah, dengan mengembangkan
46
komunikasi kekekeluargaan, kemitraan, dan kedinasan
secara terpadu.
7) Mewujudkan pembiayaan pendidikan yang memadai
dengan memberdayakan semua pihak terkait.
8) Mewujudkan sistem penilaian yang menyeluruh, otentik,
objektif, dan berkelanjutan, yang mampu mengukur
kompetensi siswa secara utuh
5. Daftar Guru SMP Plus Assyafa’ah Karanggede
Tabel 3.2 Daftar Guru
No. Nama NIK
1. Agung Eko Nugroho 3309414180373002
2. Agung Siswanto 3309141710860003
3. Anis Hamidah 3309115908830004
4. Bambang Supagi 3309180506849004
5. Bekti Prehatin 3309135106870004
6. Eka Ester Yustiningrum 3309186004820006
7. Ika Mayasari 3322034106850007
8. Khafid 3309142802720004
9. Lilis Purwani Rahayu 3309145204799002
47
10. M. Suharto Saefuddin 3215211008840001
11. Mulyani 3309136212870001
12. Muslih 3309151909890004
13. Warjiminarso 3309121204760002
14. Malikin -
6. Daftar Sarana dan Prasarana Smp Plus Assyafa’ah
Tabel 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana
No Nama Jumlah Kondisi
1 Ruang Kelas 5 Baik
2 Ruang Perpustakaan 1 Baik
3 Ruang TU 1 Baik
4 Ruang Ketrampilan 1 Baik
5 Ruang Guru 1 Baik
6 Ruang BK 1 Baik
7 Koperasi 1 Baik
8 Gudang 1 Baik
9 Aula 1 Baik
10 Kantin 1 Baik
48
11 Lab. IPA 1 Baik
12 WC Siswa 2 Sebagian Rusak
13 WC Guru 1 Baik
14 Ruang Komite 1 Baik
15 Lapangan 1 Baik
7. Kegiatan Ektrakurikuler Smp Plus Assafa’ah
1. Seni baca Al-Qur’an
2. Rebana
3. Pramuka
B. Objek Penelitian
Tabel 3.4 Daftar Siswa Kelas VII Smp Plus Assyafa’ah
No. Nomor Induk Nama Siswa
1. 168 Afrizal Rizki Saputra
2. 169 Agus Budyawan
3. 170 Ahmad Hasan Khoiri
4. 171 Aisah Septi Sa’bana
5. 172 Alfina Damayanti
6. 173 Amir Mujtahidin
7. 174 Bambang Egiansyah
8. 175 Eka Akbar Fitriyanto
9. 176 Eka Bagus Syahputra
10. 177 Fardhil Khasani
11. 178 Istikomah
49
12. 180 Laila Hasun
13. 182 Maulana Ahmad Fadhillah
14. 183 Muhammad Ari Wahyudi
15. 184 Muhammad Baharudin Laufa
16. 185 Muhammad Fajar Kurniyawan
17. 186 Muhammad Khabib Lutfi
18. 186 Muhammad Munirkhan
19 188 Muhammad Rizal Hanafi
20. 189 Muhammad Wisnu Setiawan
21. 190 Riko Saputra
22. 191 Sekha Raekhan Saputra
23. 192 Sintia Nur Cahyani
24. 193 Tika Muta Amila
25. 194 Zulia Fatmawati
50
C. Pelaksanaan Penelitian
Sudah disampaikan di muka bahwa secara garis besar penelitian tindakan
kelas dilaksanakan dalam empat tahap yaitu rencana, pelaksanaan,
pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Adapun lebih rincinya tahapan-
tahapan tersebut akan disampaikan di bawah ini, sedangkan data, analisis data
dan pembahasannya akan disampaikan pada Bab IV. Dan sebelum masuk
siklus I dan II, peneliti melaksanakan pra siklus.
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu 18 Oktober 2017 dengan
materi pokok Sholat Wajib.
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
a) Perencanaan
(1) Membuat RPP.
(2) Guru merancang kelompok kooperatif yaitu kelompok asal dan
kelompok ahli menjadi 5 bagian materi.
(3) Guru menerangkan metode belajar tipe Jigsaw kepada peserta
didik
(4) Menyusun lembar evaluasi.
b) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Pendahuluan
(1) Guru mengucapkan salam
(2) Menyuruh siswa berdo’a, dan absensi
51
(3) Appersepsi dan motivasi dengan tanya jawab materi Shalat
Wajib.
Kegiatan Inti
(1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya proses
pelaksanaan metode Jigsaw.
(2) Guru menyiapkan materi diskusi yang dibagikan kepada siswa.
(3) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (kelompok
asal ).
(4) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok asal untuk
membaca, memahami, mendiskusikan, serta meringkas materi
pembelajaran. Guru berkeliling sambil mengecek pemahaman
masing-masing kelompok dengan memberikan pertanyaan.
(5) Masing-masing dari perwakilan kelompok mengirimkan peserta
didik ke kelompok lainnya untuk berdiskusi memberikan
informasi tentang materi yang telah diperoleh di kelompok ahli.
(6) Guru mengembalikan peserta didik sesuai dengan kelompok
asalnya lalu masing-masing peserta didik menyampaikan hasil
yang diperoleh selama di kelompok ahli kepada kelompok
asalnya.
(7) Guru melakukan klarifikasi terhadap materi pelajaran.
(8) Guru memberikan berupa soal essay sebanyak 5 soal.
52
d). Observasi
Observasi dengan melakukan format observasi selanjutnya
menganalisa hasil tes siklus I. Berikut tabel hasil observasi guru dan
siswa pada siklus 1 :
Tabel 3.5 Hasil Observasi Ketrampilan Guru Siklus 1
No Variabel yang diamati
Skor
1 2 3
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai
rencana yang disusun
2 Memotivasi siswa untuk aktif dalam
mengikuti kegiatan
3 Memberikan penjelasan pentingnya
kerjasama dalam metode Jigsaw
4 Menjelaskan langkah – langkah
mengerjakan kegiatan dalam metode
Jigsaw
5 Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
6 Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk unjuk kerja dalam
kelompok
53
7 Mengamati kerja siswa dalam metode
Jigsaw
8 Membimbing siswa dalam mengikuti
kegiatan secara individu maupun
kelompok
9 Membimbing siswa melakukan
refleksi
10 Menyimpulkan untuk mengakhiri
pelajaran
Tabel 3.6 Hasil Observasi Siswa Siklus 1
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3
1 Minat Siswa
2 Keaktifan Siswa
3 Kesadaran siswa dalam pencapaian
tujuan pembelajaran
4 Kerjasama siswa dalam proses
pembelajaran
54
5 Kemampuan siswa dalam mengikuti
memahami materi pembelajaran
Keterangan Skor : 1.Sangat baik
2.Baik
3.Cukup
Keterangan : F = Jumlah Skor
N= Jumlah Aspek atau Skor Maksimal
e). Refleksi
1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara
terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
2) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada
pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus II.
2) Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Oktober 2017
dengan materi pokok Shalat Wajib.
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:1
a) Perencanaan
(1) Membuat RPP
55
(2) Guru merancang kelompok kooperatif yaitu kelompok asal dan
kelompok ahli.
(3) Guru menerangkan metode belajar tipe Jigsaw kepada peserta
didik sampai mereka benar-benar mengerti.
(4) Menyusun lembar evaluasi.
b) Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan Pendahuluan
(1) Guru mengucapkan salam, menyuruh siswa berdo’a, dan
absensi
(2) Appersepsi dan motivasi.
(3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
(1) Guru menyiapkan materi diskusi yang diberikan kepada
siswa
(2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
(kelompok asal)
(3) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok asal
untuk membaca, memahami, mendiskusikan, serta
meringkas materi pembelajaran. Guru berkeliling sambil
mengecek pemahaman masing-masing kelompok dengan
memberikan pertanyaan.
(4) Masing-masing dari perwakilan kelompok mengirimkan
peserta didik ke kelompok lainnya untuk berdiskusi
56
memberikan informasi tentang materi yang telah diperoleh
di kelompok ahli.
(5) Guru mengembalikan peserta didik sesuai dengan kelompok
asalnya lalu masing-masing peserta didik menyampaikan
hasil yang diperoleh selama di kelompok ahli kepada
kelompok asalnya.
(6) Salah satu dari Peserta didik dari kelompok menanggapi
pendapat, kritik dan saran dari kelompok lain.
(7) Guru melakukan klarifikasi terhadap materi pelajaran.
(8) Guru memberikan berupa soal essay sebanyak 5 soal.
c) Observasi
Observasi dengan melakukan format observasi, selanjutnya
menganalisa hasil tes siklus II. Berikut hasil tabel observasi guru dan
siswa pada siklus II :
Tabel 3. 7 Hasil Observasi Ketrampilan Guru Siklus II
No Variabel yang diamati
Skor
1 2 3
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai
rencana yang disusun
2 Memotivasi siswa untuk aktif dalam
mengikuti kegiatan
3 Memberikan penjelasan pentingnya
kerjasama dalam metode Jigsaw
4 Menjelaskan langkah – langkah
mengerjakan kegiatan dalam metode
Jigsaw
57
5 Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
6 Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk unjuk kerja dalam
kelompok
7 Mengamati kerja siswa dalam
metode Jigsaw
8 Membimbing siswa dalam mengikuti
kegiatan secara individu maupun
kelompok
9 Membimbing siswa melakukan
refleksi
10 Menyimpulkan untuk mengakhiri
pelajaran
Tabel 3.8 Hasil Observasi Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3
1 Minat Siswa
2 Keaktifan Siswa
3 Kesadaran siswa dalam
pencapaian tujuan
pembelajaran
4 Kerjasama siswa dalam proses
pembelajaran
5 Kemampuan siswa dalam
mengikuti memahami materi
pembelajaran
Keterangan Skor : 1.Sangat baik
58
2.Baik
3.Cukup
Keterangan : F = Jumlah Skor
N= Jumlah Aspek atau Skor Maksimal
d) Refleksi
Selama proses belajar mengajar terlaksana dengan baik, meskipun
ada beberapa aspek yang belum sempurna. Nilai rata-rata mengalami
peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I.
Karena belum mencapai Kriteria Ketuntasan Klasikal (KKL)
sebesar 85%.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus
1. Analisis Kegiatan Pra Siklus
Peniliti melakukan pre-test mata pelalajaran Pendidikan Agama
Islam untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dilakukkan
tindakan menggunakan metode pembelajaran Jigsaw.
Adapun hasil pra siklus dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 Daftar Hasil Nilai Pra Siklus
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. Afrizal Rizki S 20 Belum Tuntas
2. Agus Budyawan 20 Belum Tuntas
3. Ahmad Hasan K 20 Belum Tuntas
4. Aisah Septi Sa’bana 50 Belum Tuntas
5. Alfina Damayanti 80 Tuntas
6. Amir Mujtahidin 20 Belum Tuntas
7. Bambang E 0 Belum Tuntas
8. Eka Akbar F 50 Belum Tuntas
9. Eka Bagus S 60 Belum Tuntas
10. Fardhil Khasani 30 Belum Tuntas
11. Istikomah 60 Belum Tuntas
12. Laila Hasun 90 Tuntas
13. Maulana Ahmad F 50 Belum Tuntas
14. Muhammad Ari 60 Belum Tuntas
15. M. Baharudin 70 Tuntas
60
16. Muhammad Fajar K 40 Belum Tuntas
17. Muhammad Khabib L 30 Belum Tuntas
18. M. Munirkhan 80 Tuntas
19 Muhammad Rizal H 20 Belum Tuntas
20. Muhammad Wisnu S 80 Tuntas
21. Riko Saputra 40 Belum Tuntas
22. Sekha Raekhan S - Belum Tuntas
23. Sintia Nur Cahyani 20 Belum Tuntas
24. Tika Muta Amila 60 Belum Tuntas
25. Zulia Fatmawati 40 Belum Tuntas
Jumlah 1090 Belum Tuntas
Rata – Rata 43.6
Data diatas dapat disimpulkan bahwa yang tuntas dengan KKM
70 sebanyak 5 dari keseluruhan siswa yang berjumlah 25 siswa.
Dengan nilai rata – rata kelas adalah 43.6
2. Siklus I
Pada siklus I peneliti mencoba menggunakan metode Jigsaw
pada proses pembelajaran PAI materi Shalat Wajib, yang
dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Oktober 2017. Beberapa tahap
pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
1) Membuat RPP
61
2) Guru merancang kelompok kooperatif yaitu kelompok asal
dan kelompok ahli.
3) Guru menerangkan metode belajar tipe Jigsaw.
4) Menyusun lembar evaluasi
b. Tindakan
Tindakan dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada
skenario diantaranya:
1) Guru memasuki kelas dan mengkondisikan kelas
2) Menyuruh siswa berdo’a, dan absensi
3) Apersepsi
4) Menyetting kelas
5) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
pembelajaran
6) Proses pelaksanaan metode Jigsaw.
7) Guru menyiapkan materi diskusi yang dibagi menjadi 5
topik diskusi.
8) Guru membagi kelompok menjadi 5 kelompok, dengan
membagi kartu nomor. Masing-masing kelompok terdiri
dari 5 peserta didik (kelompok asal). Pembagian kelompok
dibagi secara acak tanpa memperhatikan peserta didik.
9) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok asal
untuk membaca, memahami, mendiskusikan, serta
meringkas materi pembelajaran. Guru berkeliling sambil
62
mengecek pemahaman masing-masing kelompok ahli
dengan memberi pertanyaan.
10) Masing-masing kelompok asal mengirimkan 1 peserta didik
ahli ke kelompok asal lainnya untuk berdiskusi dan
memberikan informasi tentang materi yang telah diperoleh
di kelompok asal.
11) Guru mengembalikan peserta didik sesuai dengan kelompok
asalnya lalu masing-masing peserta didik menyampaikan
hasil yang diperoleh selama di kelompok ahli kepada
kelompok asalnya.
12) Guru melakukan klarifikasi terhadap materi pelajaran.
13) Guru memberikan tes berupa soal essay sebanyak 5 soal
14) Peserta didik mengerjakan dan setelah selesai jawaban
dikumpulkan.
15) Guru memberi gambaran ulang tentang materi yang di
pelajari tadi dan memberi umpan balik dengan memberi
kuis pertanyaan kepada peserta didik.
16) Guru mengajak peserta didik berdo’a bersama dan salam.
Pada akhir kegiatan guru memberikan tes formatif atau
evaluasi dengan hasil tampak sebagai tabel berikut :
63
Tabel 4.2 Daftar Hasil Nilai Siklus 1
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. Afrizal Rizki S 80 Tuntas
2. Agus Budyawan 70 Tuntas
3. Ahmad Hasan K 20 Belum Tuntas
4. Aisah Septi S 90 Tuntas
5. Alfina Damayanti 80 Tuntas
6. Amir Mujtahidin 30 Belum Tuntas
7. Bambang E 50 Belum Tuntas
8. Eka Akbar F 40 Belum Tuntas
9. Eka Bagus S 50 Belum Tuntas
10. Fardhil Khasani 80 Tuntas
11. Istikomah 70 Tuntas
12. Laila Hasun 80 Tuntas
13. Maulana Ahmad F 50 Belum Tuntas
14. Muhammad Ari 50 Belum Tuntas
15. M. Baharudin Laufa 70 Tuntas
16. Muhammad Fajar K 70 Tuntas
17. Muhammad Khabib L 40 Belum Tuntas
18. M. Munirkhan 50 Belum Tuntas
19 Muhammad Rizal H 50 Belum Tuntas
20. Muhammad Wisnu S 70 Tuntas
64
21. Riko Saputra 40 Belum Tuntas
22. Sekha Raekhan S 20 Belum Tuntas
23. Sintia Nur Cahyani 80 Tuntas
24. Tika Muta Amila 70 Tuntas
25. Zulia Fatmawati 40 Belum Tuntas
Jumlah 1440
Rata – Rata 57.6
Secara keseluruhan nilai rata - rata tes formatif siklus 1
adalah 57.6. Hal ini menunjukkkan bahwa sebagian peserta
didik belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sebesar 70.
c. Observasi
Hasil observasi siswa pada siklus I memperoleh skor 10
dari skor maksimal 15, maka dapat diprosentasekan sebesar
66.6%, aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada
siklus I memperoleh skor 19 dari skor maksimal 30, maka dapat
diprosentasekan sebesar 63.3%. Sehingga aktifitas guru pada
siklus tergolong predikat baik. Adapun penjelasan lebih lanjut
mengenai aktifitas belajar mengajar adalah sebagai berikut :
1) Guru kurang variatif dalam memberikan penjelasan kepada
peserta didik mengenai materi Shalat Wajib.
2) Peserta didik kurang memahami bagaimana pelaksanaan
metode Jigsaw yang sebenarnya.
65
3) Peserta didik terlalu mengandalkan materi yang ada di
buku, sehingga bila ada pertanyaan di luar buku kesulitan
menjawab.
4) Peserta didik belum maksimal memanfaatkan diskusi dalam
kelompok ahli, masih banyak yang main-main sendiri.
d. Refleksi
Selanjutnya, guru melakukan refleksi dengan mengevaluasi
kegiatan yang ada di siklus I yaitu dengan melakukan tindakan
sebagai berikut.
1) Guru menerangkan metode Jigsaw kepada peserta didik
sampai mereka benar-benar paham.
2) Menggunakan kartu nomor berwarna dalam pembagian
kelompok diharapkan dapat menambah semangat dalam
mencari kelompoknya.
3) Guru lebih sering mengelilingi peserta didik dan mengecek
pemahaman mereka.
4) Menambah materi yang berkaitan dengan adab dan minum di
luar buku pelajaran dan merangsang peserta didik untuk
menggembangkan materi yang dipelajari.
Refleksi di atas dilakukan pada siklus II sebagai upaya
perbaikan pada siklus I.
66
3. Siklus II
Setelah peneliti melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan siklus
1 serta mencari solusi dari permasalan yang timbul dalam siklus 1,
peneliti melakukan penelitian kembali yang dilaksanakan pada hari
Rabu 25 Oktober 2017. Beberapa tahap pelaksanaannya adalah
sebagai berikut :
a. Perencanaan
1) Membuat RPP
2) Guru merancang kelompok kooperatif yaitu kelompok asal
dan kelompok ahli.
3) Guru menerangkan metode belajar tipe Jigsaw.
4) Menyusun lembar evaluasi.
b. Tindakan
Tindakan dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada
skenario diantaranya:
1) Guru memasuki kelas dan mengkondisikan kelas.
2) Menyuruh siswa berdo’a, dan absensi
3) Apersepsi
4) Menyetting kelas
5) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya
6) Proses pelaksanaan metode Jigsaw.
67
7) Guru menyiapkan materi diskusi yang dibagi menjadi 5
topik diskusi.
8) Guru membagi kelompok menjadi 5 kelompok, dengan
membagi kartu nomor. Masing-masing kelompok terdiri dari
5 peserta didik (kelompok asal). Pembagian kelompok
dibagi secara acak tanpa memperhatikan peserta didik.
9) Guru memberikan materi kepada setiap kelompok asal untuk
membaca, memahami, mendiskusikan, serta meringkas
materi pembelajaran. Guru berkeliling sambil mengecek
pemahaman masing-masing kelompok ahli dengan memberi
pertanyaan.
10) Masing-masing kelompok asal mengirimkan 1 peserta didik
ahli ke kelompok asal lainnya untuk berdiskusi dan
memberikan informasi tentang materi yang telah diperoleh
di kelompok asal.
11) Guru mengembalikan peserta didik sesuai dengan kelompok
asalnya lalu masing-masing peserta didik menyampaikan
hasil yang diperoleh selama di kelompok ahli kepada
kelompok asalnya.
12) Guru melakukan klarifikasi terhadap materi pelajaran
13) Guru memberikan tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 5
soal.
68
14) Peserta didik mengerjakan dan setelah selesai jawaban
dikumpulkan.
15) Guru memberi gambaran ulang tentang materi yang di
pelajari tadi dan memberi umpan balik dengan memberi
kuis pertanyaan kepada peserta didik.
16) Guru mengajak peserta didik berdo’a bersama dan salam.
Adapun nilai pada siklus II adalah sebagai berikut;
Tabel 4.3 Daftar Hasil Nilai Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1. Afrizal Rizki S 80 Tuntas
2. Agus Budyawan 90 Tuntas
3. Ahmad Hasan K 60 Belum Tuntas
4. Aisah Septi S 100 Tuntas
5. Alfina Damayanti 100 Tuntas
6. Amir Mujtahidin 90 Tuntas
7. Bambang E 60 Belum Tuntas
8. Eka Akbar F 80 Tuntas
9. Eka Bagus S 100 Tuntas
10. Fardhil Khasani 80 Tuntas
11. Istikomah 80 Tuntas
12. Laila Hasun 100 Tuntas
13. Maulana Ahmad F 90 Tuntas
14. Muhammad Ari 90 Tuntas
69
15. M. Baharudin Laufa 90 Tuntas
16. Muhammad Fajar K 90 Tuntas
17. Muhammad Khabib L 90 Tuntas
18. M. Munirkhan 100 Tuntas
19 Muhammad Rizal H 60 Belum Tuntas
20. Muhammad Wisnu S 100 Tuntas
21. Riko Saputra 80 Tuntas
22. Sekha Raekhan S 100 Tuntas
23. Sintia Nur Cahyani 90 Tuntas
24. Tika Muta Amila 100 Tuntas
25. Zulia Fatmawati 80 Tuntas
Jumlah 2180
Rata – Rata 87.2
Berdasarkan hasil tes formatif di atas dapat diketahui bahwa
tingkat penguasaan materi sudah berhasil. Hal ini didukung
dengan perolehan nilai rata - rata kelas mencapai 87.2%
sedangkan prosentase ketuntasan 88%.
Dari data di atas menunjukkan metode Jigsaw bisa
meningkatkan hasil belajar peserta didik yang ditandai dengan
rata-rata nilai formatif sebanyak 94% peserta didik. Selanjutnya
peneliti menganggap peningkatan sudah baik.
70
c. Observasi
Hasil observasi siswa pada siklus II memperoleh sko 14
dari skor maksimal 15, maka dapat diprosentasekan sebesar
93.3%, aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada
siklus II memperoleh skor 27 dari skor maksimal 30, maka dapat
diprosentasekan sebesar 90%. Sehingga aktifitas guru pada
siklus tergolong predikat baik sekali. Adapun penjelasan lebih
lanjut mengenai aktifitas belajar mengajar adalah sebagai
berikut:
1) Guru sudah menjelaskan skenario pembelajaran dengan
menggunakan metode Jigsaw kepada peserta didik.
2) Guru menerangkan materi dan mengelola kelas dengan
baik.
3) Peserta didik sudah mampu mengikuri pmbelajaran dengan
metode Jigsaw dengan baik.
(4) Refleksi
Dari penjelasan di atas menunjukkan metode Jigsaw bisa
meningkatkan hasil belajar peserta didik yang ditandai dengan
ketuntasan nilai sebanyak 88% peserta didik. Selanjutnya
peneliti menganggap peningkatan maka penelitian ini peneliti
dihentikan.
Dilihat dari hasil prestasi belajar peserta didik setelah
melakukan tindakan telah mengalami kenaikan disetiap
71
siklusnya. Prosentase ketuntasan pada pra siklus 20% kemudian
siklus I 48%, pada siklus II prosentase ketuntasan 88%, bila
dibanding dengan prosentase ketuntasan pada pra siklus dan
siklus I sampai siklus II maka mengalami peningkatan pra siklus
ke siklus I 28% siklus I ke siklus II 40 % dan dari pra siklus ke
siklus II 68%. Kenaikan dan penurunan ini bila digambarkan
dalam tabel tampak seperti di bawah ini
Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar Per Siklus
No Aspek yang
Dibandingkan
Pra Siklus Siklus 1 Siklus II
1 Jumlah Nilai 1090 1440 2180
2 Rata-rata Nilai 43.6 57.6 87.2
3 Nilai Tertinggi 90 90 100
4 Nilai Terendah 20 20 60
5 Jumlah Tuntas 5 12 22
6 JumlahTidak Tuntas 20 13 3
7 Prosentase
Ketuntasan
20% 48% 88%
Dilihat dari jumlah ketuntasan terjadi kenaikan dari pra
siklus, kemudian siklus I, sampai siklus II, sedangkan jumlah
tidak tuntas mengalami penurunan. Kenaikan dan penurunan ini
bila digambarkan dalam grafik tampak seperti di bawah ini.
72
Grafik 4.1 Ketuntasan Prestasi Belajar
Nilai tertinggi juga mengalami peningkatan dari 20 pra
siklus siklus I mengalami peningkatan pada siklus II menjadi
100. Berikut disampaikan grafiknya.
Grafik 4.2 Prestasi Belajar Per Siklus
73
Hasil penelitian juga menunjukkan pengelolaan
pembelajaran oleh guru dengan mengimplementasikan metode
Jigsaw selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang diamati
dengan pedoman observasi, hasilnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Pada siklus pertama suasana kelas pada saat
pembelajaran cukup ramai dan suasananya hidup. Siswa yang
biasanya takut ataupun pasif untuk bertanya atau menanggapi
pendapat rekannya menjadi antusias dan berminat dalam
mengikuti pembelajaran Shalat Wajib Materi yang semula
kurang menarik dengan metode ceramah, namun dengan metode
pembelajaran ini menjadi lebih menarik. Tetapi pada siklus
pertama keaktifan dari siswa belum menyeluruh masih beberapa
orang saja. Selain itu dalam kerjasama antar siswa juga belum
optimal. Siswa masih kesulitan dalam membuat kesimpulan
mengenai permasalahan yang dibahas.
Hasil pengamatan mengenai data siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan tindakan menunjukkan hasil
baik dengan adanya peningkatan prosentase sebesar 26.7% dari
siklus I (66.6%), pada siklus II (93.3%) Sedangkan pengamatan
mengenai ketrampilan guru dalam pengelolaan pembelajaran
juga terjadi peningkatan sebesar 26.7% dari siklus I (63.3%),
menjadi pada siklus II (90%).
74
Hal ini dapat digambarkan menggunakan grafik sebagai berikut
Grafik 4.3 Hasil Observasi
Gambar tersebut menunjukkan bahwa hasil observasi
belajar siswa kelas VII SMP Plus Assyafaah Karanggede
meningkat setelah penerapan metode Jigsaw
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi Shalat
Wajib pada siswa kelas VII SMP Plus Assyafa’ah Karanggede Tahun
Pelajaran 2017/2018. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan prestasi belajar
dari pra siklus dengan rata-rata 43.6% ketuntasan 20% kemudian siklus I
dengan rata-rata 57.6% ketuntasan 48%, pada siklus II menjadi 87.2%
ketuntasan 88%. Dari pra siklus 20% ke siklus I 48% meningkat 28% dan
siklus I ke siklus II 88% meningkat 40%. Dengan menggunakan metode
Jigsaw siswa lebih terampil dan kondusif sesuai hasil penelitian yang telah
di jelaskan di atas dan yang belum tuntas dari 25 siswa yang belum tuntas
3 maka ditindak lanjuti dengan cara remedial.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan peneliti diatas serta
simpulan, maka peneliti akan mengajukan beberapa saran yang dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah
Sebaikanya memberikan arahan kepada guru – guru untuk
mengunakan metode – metode pembelajaran tidak hanya ceramah
saja, akan tetapi menggunakan metode –metode pembelajaran
menggunakan sarpras yang ada di sekolah tersebut.
76
2. Bagi Guru PAI
a. Adanya tindak lanjut dalam penggunaan metode pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dan metode – metode lainya.
b. Guru hendaknya lebih banyak mencoba menggunakan metode-
metode pembelajaran yang baru sehingga siswa pada saat
pembelajaran tidak merasa bosan, jenuh bahkan malas
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan alasan metode yang
digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung selalu
sama tidak hanya mengunakan metode ceramah saja.
c. Sebaiknya guru banyak mencoba metode - metode pembelajaran
yang baru akan menambahkan keaktifan siswa sehingga prestasi
belajar siswa dapat meningkat dari yang sebelumnya dan juga
menambah wawasan baru kepada guru.
3. Bagi Siswa
a. Peserta didik mengekplorasikan tentang apa yang di berikan dari
guru kepada peserta didik dan memberikan gagasan yang sudah
diberikan untuk mengaplikasikan kehidupan sehari – hari.
b. Peserta didik seharusnya memahami betul bahwa pendidikan
merupakan salah satu kegiatan yang paling pokok untuk masa
yang akan datang.
77
DAFTAR PUSTAKA
Agung Iskandar.2012.Pandun Penelitian Tindakan Kelas Bagi
Guru.Jakarta.Bestari Buana Murni.
Alsa Asmadi.2010.Pengaruh Belajar Metode Jigsaw Terhadap Ketrampilan
Hubungan Intrepersonal dan Kerja Sama Kelompok pada Mahasiswa
Fakultas Biologi.Volume 37.No 2.
Dahlan Agus Abdurahim.2010.Al-Majmu’us Sariful Kamil. Bandung. CV Penerbit
Jumatul “Ali-Art.
Departemen Agama RI.1979.Al-Quranu Karim Watarjamatu manganihi Ilah
Lughoti Indonesiati.Jakarta.Putra Perca.
Fathurrohman, Muhammad dan Sulistyorini, 2012. Belajar dan
Pembelajaran.Yogyakarta : Sukses Offset.
Ghofur Abd.2009.Pendidikan Anak pengungsi, model pengembangan pendidikan
di pesantren bagi anak-anak pengungsi.Malang.UIN-Malang Press.
Ghoni Abdul. 2014. Peningkatan hasil belajar ips materi uang melalui metode
Jigsaw Learning bagi siswa kelas 3 MI Islamiyah karang dawa Kecamatan
Margasari Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2013/2014. Skripsi
diterbitkan.Salatiga. Jurusan Pendidkan Agama Islam .IAIN Salatiga.
Huda Miftahul.2014.Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran isu –isu
metodis dan paradigmatis.Yogyakarta.Pustaka Pelajar.
http://endahno.blogspot.co.id/2013/01/
Imas Kurniasih dan Berlin Sani.2016.Ragam Pengembangan Model
Pembelajaran untuk peningkatan profesional guru.Kata Pena.
Jazuli.2017.Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Adab Makan dan Minum
Dengan Metode Jigsaw Pada Kelas viii Smp Negeri 1 Banyubiru Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi tidak diterbitkan.Salatiga.
Jurusan Pendidkan Agama Islam .IAIN Salatiga.
KusumaT Ameliasari.2013.MenyusunPTKitu Gampang.Jakarta.Esensi
Majid Abdul.2012.Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.Bandung.
PT Remaja Rosdakarya.
Multahim dkk.2007. Pendidikan Islam Penuntun Akhlak.Jakarta.PT Ghalia Indol
Printing. Yudistira
78
Rifa”i Moh.2016.Risalah Tuntunan Sholat Lengkap.Semarang.PT.Karya Toha
Putra
Suyadi.2015.Panduan Penelitian Tindakan Kelas buku panduan wajib bagi para
pendidik.Jogjakarta.Diva Press.
Suparman dkk.2014.Penerapan Model Pembelajaran Koperatif tipe
Jigsaw.Volume 3 No 1.
Thobroni M.2016.Belajar dan Pembelajaran teori dan praktik.Yogyakarta.Ar-
Ruzz Media
LAMPIRAN - LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Plus Assyafa’ah Karanggede
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : VII / 1
Standar Kompetensi : Memahami tata cara salat
Kompetensi Dasar : Menjelaskan ketentuan - ketentuan salat wajib
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian, syarat-syarat, rukun, sunah-
sunah, serta batalnya salat wajib, membaca dan mengartikan dalil
naqlinya.
Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Kecintaan ( Lovely )
Materi Pembelajaran
Pengertian salat wajib
Dalil naqli tentang salat wajib
Syarat-syarat salat
Rukun salat
Sunah-sunah salat
Hal-hal yang membatalkan salat
Metode Pembelajaran
Model pembelajaran Jigsaw
Tanya jawab
Diskusi
CTL
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan 10 menit
Apersepsi
Guru memotivasi siswa mengenai pentingnya salat wajib.
Kegiatan Inti 60 menit
1). Eksplorasi
Guru menjelaskan pengertian dan syarat-syarat salat wajib.
2). Elaborasi
Siswa berlatih membaca dalil dasar hukum shalat.
3) Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan )
Kegiatan Penutup 10 menit
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik;
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Sumber Belajar
Buku Paket PAI,
LKS PAI
Mushaf Al-Qur’an
Penilaian
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen / Soal
Menjelaskan
pengertian shalat
wajib dan dasar
hukumnya.
Menyebutkan
syarat-syarat shalat.
Menyebutkan
lafal niat shalat
Menyebutkan
lafal dalam shalat
Tes tertulis
Uraian
Jawaban
singkat
Jawaban
singkat
Jawaban
singkat
Jawaban
singkat
1. Jelaskan pengertian
shalat wajib dan dasar
hukumnya!
2 Sebutkan syarat-
syarat shalat!
3. Tulislah niat shalat
subuh beserta artinya!
4. Tulislah bacaan shalat
duduk diantara dua
sujud!
Menyebutkan
gerakan- gerakan
shalat
5.Sebutkan gerakan –
gerakan shalat dengan
tertib!
Karanggede, 18 Oktober 2017
Mengetahui,
Guru Pamong PAI Peniliti
Muslih, S.Pdi. Tolhah Husen
NIP : - NIM : 111-13-124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Plus Assyafa’ah Karanggede
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : VII / 1
Standar Kompetensi : Memahami tatacara salat
Kompetensi Dasar : Mempraktikkan salat wajib
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 pertemuan)
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat hafal bacaan-bacaan salat, memperagakan gerakan -
gerakannya, serta mempraktikkannya.
Karakter siswa yang diharapkan :
Dapat dipercaya ( Trustworthines)
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Kecintaan ( Lovely )
Kejujuran ( fairnes )
Materi Pembelajaran
Tata cara shalat
Bacaan – bacaan dalam shalat
Bacaan – bacaan setelah shalat atau dzikir
Metode Pembelajaran
Model pembelajaran Jigsaw
Tanya jawab
Diskusi
CTL
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan 10 menit
Apersepsi
Guru memotivasi siswa pentingnya salat dengan benar dan khusyu.
Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil.
Kegiatan Inti 60 menit
1). Eksplorasi
Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan dan tugas yang harus
dilakukan siswa.
Siswa menghafalkan bacaan-bacaan salat dengan metode .
2). Elaborasi
Guru mendemonstrasikan gerakan-gerakan salat
Siswa melakukan praktik salat dengan berkelompok.
3) Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan )
Kegiatan Penutup 10 menit
bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik;
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Sumber Belajar
Buku Paket PAI,
LKS PAI
Penilaian
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen Instrumen / Soal
Menyebutkan
jumlah waktu
shalat wajib.
Menyebutkan
bacaan-bacaan
shalat yang pokok.
Menyebutkan
niat shalat wajib
Menyebutkan
bacaan dalam
shalat.
Menyebutkan
lafal dzikir.
Tertulis
Jawaban
singkat
Pilihan
ganda
Shalat dhuhur ada
berapa rakaat?
Ushalli fardjhas subhi
rak ataini mustagbilal
qiblati ada’aan lilahi
taa’ala adalah niat shalat.?
Lanjutkan niat shalat
dibawah ini.!
Ushali fardhol magribi ?
Pada saat mengankat
tangan / tak birtul ihram
dengan mengucapkan
kalimat.
a. Subhanaallah
b. Alhamdulillah
c. Allahu Akbar
Tulislah Lafal dzikir
dibawah ini ?
a. Tasbih
b. Tahmid
c. Takbir
.
Karanggede, 25 Oktober 2017
Mengetahui,
Guru Pamong PAI Peneliti
Muslih, S.Pd.I Tolhah Husen
NIP: - NIM : 111-13-124
Proposal
Nota
Proposal penelitian
Surat keterangan
DAFTAR NILAI SKK
Nama : TOLHAH HUSEN
Fakultas/Jurusan : FTIK /PAI
NIM : 111-13-124
Dosen Pembimbing Akademik :M. Gufron,M.Ag
No NamaKegiatan Pelaksanaan Status Sko
r
1 OPAK STAIN SALATIGA 2013 “ Rekontruksi Paradigma
Mahasiswa Yang Cerdas, Peka Dan Peduli.
26-27 Agustus
2013 Peserta 3
2. OPAK TARBIYAH 2013 “ Menuju Tinggi Nilai Nilai
Kearifan Lokal Sebagai Identitas Pendidikan Indonesia
29 Agustus
2013 Peserta 3
3
Atas Partipasinya dalam Pembentukan Kegiatan Bulan
Ramdhan Tahun,1434 H/2013 M Masjid Bismillah Abu
Bakar Ash Siddiq Jl Tirtorejo Rt02/V Gendongan Salatiga
15 Oktober
2013
Panitia
2
4
Atas Partipasinya dalam Pembentukan Kegiatan Bulan
Ramdhan Tahun,1435H/2014 M Masjid Bismillah Abu
Bakar Ash Siddiq Jl Tirtorejo Rt02/V Gendongan Salatiga
4 Juni 2014 Panitia
3
5
Peringatan Idul Adha Tahun,1435H/2014M Masjid
Bismillah Abu Bakar Ash Siddiq JL TIRTOREJO RT02/V
GENDONGAN SALATIGA
25 Oktober
2014
Panitia
3
6
Atas Partipasinya dalam Pembentukan Kegiatan Bulan
Ramdhan Tahun,1436H/2015 M Masjid Bismillah Abu
Bakar Ash Siddiq Jl Tirtorejo Rt02/V Gendongan Salatiga
22 Mei 2014 Panitia
3
7 Library User Education (Pendidikan Pemustaka 14- 18
Agustus 2017
Peserta 2
8
Peringatan Idul Adha Tahun,1435H/2015M Masjid
Bismillah Abu Bakar Ash Siddiq JL TIRTOREJO RT02/V
GENDONGAN SALATIGA
12 September
2015
Panitia
3
9 Seminar Nasional “ LGBT dalam Perpektif Psikologi dan
Kesehatan”
22 Mei 2016 Peserta 8
10
Partipasi dalam Pembentukan Kegiatan Bulan Ramdhan
Tahun,1437H/2016 M Masjid Bismillah Abu Bakar Ash
Siddiq Jl Tirtorejo Rt02/V Gendongan Salatiga
24 Juni 2016 Panitia
3
11
Peringatan Idul Adha Tahun,1436H/2016M Masjid
Bismillah Abu Bakar Ash Siddiq JL TIRTOREJO RT02/V
GENDONGAN SALATIGA
12 September
2016
Panitia
3
12 Seminar Nasional “ Dimanakah Kiblat Pendidikan Kita” 9 November
2016
Peserta 8
13 Seminar Nasional “ Eduprenership Strategi Marketing
Kunci Sukses Wirausaha”
13 November
2016
Peserta 8
14 Seminar Nasional “Sastra Islam dan Peranya dalam
Pembentuk Moral Bangsa”
16 November
2016
Peserta 8
Gambar 1. Menjelaskan Metode Jigsaw
Gambar 2. Menjelaskan Metode Jigsaw
Gambar 3. Membagi Kelompok
Gambar 4. Membagi Kelompok
Gambar 5.Siswa Berdiskusi
Gambar 6.Siswa Berdiskusi
Gambar 7. Siswa Menjelaskan Hasil Diskusi
Gambar 8. Siswa Menjelaskan Hasil Diskusi
Gambar 9. Siswa Mengerjakan Tes Formatif
Gambar 10. Siswa Mengerjakan Tes Formatif
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini penulis catumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut :
Nama : Tolhah Husen
Tempat tanggal lahir : Boyolali, 24 Agustus 1995
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Alamat : Seling Rt 01 Rw 01, Karangjati, Wonosegoro,
Boyolali.
Riwayat Pendidikan :
1. RAUDHOTUL AHTFAL SELING : Lulus Tahun 2001
2. MI MUHAMADIYAH SELING : Lulus Tahun 2007
3. MTs DARUSSALAM BANDUNG : Lulus Tahun 2010
4. MAN KARANGGEDE : Lulus Tahun 2013
5. IAIN SALATIGA : Lulus Tahun 2018
Salatiga, 24 Maret 2018
Penulis
Tolhah Husen
111-13-124