Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
MATERI DINASTI BANI UMAYYAH
PELOPOR KEMAJUAN PERADABAN ISLAM
MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VII F
MTs NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN
2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
ALFINALIA MAULANI ISLAMIYAH
NIM. 111 14 060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
MATERI DINASTI BANI UMAYYAH
PELOPOR KEMAJUAN PERADABAN ISLAM
MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VII F
MTs NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN
2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
ALFINALIA MAULANI ISLAMIYAH
NIM. 111 14 060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
viii
PERSEMBAHAN
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Slamet dan Ibu Alif Kholifah) yang
selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang,
pengorbanan dan motivasi dalam kehidupanku.
2. Adik-adikku tercinta (Anisalia Nur Islamiyah, Muhammad Alvian Choirul
Huda dan Muhammad Wildan Imam Muslim) yang selalu memberikan
semangat dan dukungan kepadaku.
3. Mbak Lis, Mbak Meli, dan seluruh keluarga besar “Rumah Baca Selalu
Bersyukur” yang selalu memberikan dukungan kepadaku.
4. Teman dekatku Feri Setya Kurniawan yang selalu menyemangatiku.
5. Sahabat-sahabatku (Athna, Anis, Ami, Ardhi, Dona, Maun, Ma‟rifatul,
Novia, Zum, Putri) yang selalu menyemangatiku dan mendukungku.
6. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2014 terutama PAI B.
7. Srikandi PPL MTs N Salatiga 2017 (Anik, Anis, Athna, Aufiy, Mbak Arifa,
Dona, Ratna, Uus, dan Zhia) yang selalu menemaniku berjuang.
8. Teman-teman KKN 2018 Posko 132 yang selalu memberikan doa dan
dukungan.
9. Bu Ismiyati yang telah banyak membantu penelitian ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak
membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur alhamdulillahi rabbil‟alamin, penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peningkatan
Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor
Kemajuan Peradaban Islam Melalui Metode Mind Map Pada Kelas VII F MTs
Negeri Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi M.Pd. Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Program Studi PAI IAIN
Salatiga,
4. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya
untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
5. Bapak Drs. A. Bahrudin M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.
x
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,
serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan
jenjang pendidikan S1.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para
pada umumnya. Amin.
Salatiga, 11 Juli 2018
Alfinalia Maulani Islamiyah
NIM. 111 14 060
xi
ABSTRAK
Maulani Islamiyah, Alfinalia. 2018. Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam Materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan
Peradaban Islam Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas VII MTs
Negeri Salatiga Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi,
Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra.
Urifatun Anis, M.Pd.I.
Kata Kunci: Prestasi Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam, Metode Mind Map
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan prestasi
belajar Sejarah Kebudayaan Islam melalui metode Mind Map pada siswa Kelas
VII F MTs Negeri Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini
menggunakan studi tindakan (action research) pada peserta didik Kelas VII F
MTs Negeri Salatiga.
Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua siklus
dengan metode mind map. Subyek penelitian sebanyak 35 siswa. Metode
pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan tes.
Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan metode Mind Map pada pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam mempermudah bagi guru dalam mencapai tujuan belajar yang
diinginkan dan mengoptimalkan atau menuntaskan prestasi belajar peserta didik.
Hasil penelitian dan pembahasan dapat meningkatkan prestasi belajar Sejarah
Kebudayaan Islam materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban
Islam pada siswa kelas VII F MTs Negeri Salatiga Semester II Tahun Pelajaran
2017/2018 dan mempermudah guru dalam mencapai tujuan belajar yang
diinginkan.
Hal ini terlihat dari peningkatan hasil rata-rata setiap siklusnya. Pada
prasiklus nilai rata-rata yaitu 63,71. Nilai rata-rata tersebut meningkat pada siklus
I yaitu 73,85 dan pada siklus II nilai rata-ratanya yaitu 85,62. Apabila dilihat dari
perolehan nilai tertinggi pada setiap siklusnya juga mengalami peningkatan. Pada
prasiklus nilai tertinggi yaitu 85, pada siklus I nilai tertinggi yaitu 95, dan pada
siklus II nilai tertinggi yaitu meningkat menjadi 100. Persentase ketuntasan belajar
peserta didik juga mengalami peningkatan yaitu pada prasiklus yang tuntas hanya
34%, pada siklus I meningkat menjadi 69%, dan pada siklus II meningkat menjadi
100%. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada
semua pihak (peserta didik, guru, dan orang tua) untuk dapat meningkatkan
prestasi belajar pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................... i
LOGO ........................................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv
PENGESAHAN ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... vi
MOTTO ...................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
D. Kegunaan Penelitian .............................................................. 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan..................... 7
F. Definisi Operasional .............................................................. 8
G. Metode Penelitian ................................................................. 9
xiii
H. Sistematika Penulisan ............................................................ 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ........................................................................... 17
1. Belajar ............................................................................... 17
2. Hasil Belajar ....................................................................... 17
3. Metode Mind Map .............................................................. 18
4. Sejarah Kebudayaan Islam ................................................ 22
5. Materi Bani Umayyah ....................................................... 23
B. Kajian Pustaka ....................................................................... 32
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 35
B. Setting Penelitian ................................................................. 36
C. Profil Madrasah .................................................................... 36
D. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 42
1. Pra siklus ......................................................................... 42
2. Siklus I ............................................................................. 42
3. Siklus II ............................................................................ 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus ....................................... 49
1. Pra siklus .................................................................... 49
2. Siklus I ........................................................................ 51
3. Siklus II ....................................................................... 57
B. Pembahasan ............................................................................ 63
xiv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 67
B. Saran ....................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 69
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Ruang dan Bangunan .......................................................... 38
Tabel 3.2 Data Pendidik dan Karyawan ...................................................... 39
Tabel 3.3 Data Jumlah Kelas VII-IX .......................................................... 40
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas VII F ............................................................... 41
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus ............................................. 49
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................... 52
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ................................................. 53
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ................................................ 55
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................. 58
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ................................................ 60
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II .............................................. 61
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II ............... 63
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ................. 64
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
2 Lembar Bimbingan Sripsi
3 Surat Permohonan Ijin Penelitian
4 Surat Keterangan Setelah Penelitian
5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
6 Lembar Evaluasi Belajar Siswa
7 Lembar Mind Map
8 Dokumentasi
9 Daftar Nilai SKK
10 Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan
anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah
kedewasaan (Purwanto, 2007: 10). Pendidikan juga merupakan kegiatan yang
dilakukan dengan sengaja, seksama, terencana dan bertujuan yang
dilaksanakan oleh orang dewasa dalam arti memiliki bekal ilmu pengetahuan
dan keterampilan mengajarkannya kepada anak didik secara bertahap (Nata,
2005: 11). Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara dalam Hasbullah (2001: 4)
pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya
pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dari definisi-
definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha orang
dewasa secara sadar dan terencana terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak didik baik jasmani, rohani, dan akal ke arah yang lebih baik.
Pendidikan merupakan salah satu faktor utama sebagai solusi
peningkatan sumber daya manusia di era perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) saat ini. Anak-anak yang cerdas adalah kunci kemajuan
bangsa, dengan pendidikan anak-anak akan memperoleh ilmu pengetahuan dan
2
pengalaman untuk bekal masa depan mereka sebagai generasi bangsa agar
dapat mengahadapi jaman yang kemajuannya semakin pesat.
Pendidikan juga dapat mengangkat harkat dan martabat seseorang, sesuai
dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11:
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Depag RI, 2010: 543)
Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia merupakan
rangkaian upaya manusia untuk mewujudkan manusia seutuhnya, yang
meliputi pembangunan manusia, baik sebagai insan maupun sebagai sumber
daya pembangunan. Pendidikan sebagai pranata sosial memiliki peranan
signifikan dalam merencanakan, melaksanakan, menciptakan SDM yang
dicita-citakan (Idi, 2013: 161).
Dalam pembaruan sistem pendidikan nasional telah ditetapkan visi, misi,
dan strategi pembangunan nasional. Visi pendidikan nasional adalah
terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan
berwibawa untuk memberdayakan Warga Negara Indonesia, berkembang
3
menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah (Idi, 2013: 162).
Mempelajari agama Islam merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk
agama Islam, karena mempelajari ajaran agama Islam hukumnya adalah fardhu
„ain, yakni kewajiban bagi setiap pribadi muslim dan muslimah, sedangkan
mengkaji ajaran Islam, terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia,
diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat untuk
mempelajarinya (Daud, 2006: 90). Sama halnya dengan segi-segi pendidikan
yang lain, pendidikan agama juga menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ini berarti bahwa pendidikan agama bukan hanya sekedar memberi
pengetahuan tentang keagamaan melainkan justru yang lebih utama adalah
membiasakan anak taat terhadap ajaran agamanya (Purwanto, 2003: 158).
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu bagian dari mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di Madrasah Tsanawiyah. Materi
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu berupa peristiwa-peristiwa
sejarah yang benar-benar terjadi pada masyarakat Islam.
Proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam masih ditemui adanya
gejala rendahnya minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran sehingga prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam masih rendah.
Hal itu dapat disebabkan oleh faktor guru maupun faktor siswa. Dilihat dari
faktor siswa, siswa memiliki prestasi yang rendah karena materi pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam sangat banyak tetapi waktu yang tersedia sangat
terbatas, siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran, siswa sering merasa
4
bosan karena mempelajari dan mendalami sebuah sejarah dibutuhkan hafalan
yang kuat. Selain itu, kurangnya minat baca siswa juga dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Di era modern ini siswa cenderung lebih memilih
bermain game online atau bermain gadget sehingga tidak tertarik untuk
membaca materi pembelajaran.
Setiap guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki pengetahuan yang
cukup mengenai berbagai metode yang dapat digunakan dalam situasi tertentu
secara tepat. Guru harus mampu menciptakan suatu situasi yang dapat
memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut
seharusnya guru menggunakan berbagai pendekatan dalam proses
pembelajaran. Namun, masih sangat sering dijumpai guru yang terus menerus
menggunakan strategi pembelajaran konvensional yaitu ceramah tanpa
kolaborasi berbagai strategi dan metode pembelajaran. Proses pembelajaran
yang kurang baik juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Bila guru
menggunakan metode konvensional siswa akan cepat bosan dan prestasi
belajar menurun. Untuk membangkitkan minat siswa, maka diperlukan
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.
Berdasarkan daftar nilai siswa yang penulis peroleh dari hasil observasi
pada tanggal 6 Desember 2017, penulis mengamati masih banyak siswa kelas
VII F di MTs Negeri Salatiga yang prestasinya rendah pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam. Adapun KKM mata pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam yang telah ditetapkan yaitu 75. Ketuntasan belajar satu kelas dikatakan
tuntas belajarnya jika kelas tersebut terdapat lebih dari 85% siswa yang tuntas
5
belajarnya. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan
menerapkan metode pembelajaran mind map.
Metode pembelajaran mind map adalah suatu metode untuk
memaksimalkan potensi manusia dengan menggunakan otak kanan secara
simultan (Said dan Andi, 2016: 172). Metode pembelajaran mind map
merupakan metode pembelajaran yang digunakan untuk memunculkan ide
terpendam siswa dan membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak.
Oleh sebab itu, penulis tertarik ingin melakukan penelitian tindakan kelas
sebagai upaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa melalui metode
pembelajaran mind map dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam Materi Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban
Islam Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas VII F MTs Negeri
Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalaham sebagai berikut: Apakah penerapan metode pembelajaran mind
map dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Bani
Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam pada siswa kelas VII F MTs
Negeri Salatiga?
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk
mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran mind map dapat
meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Dinasti Bani
Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam pada siswa kelas VII F MTs
Negeri Salatiga.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat berguna bagi
semua pihak:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian Tindakan Kelas dapat menambah wawasan mengenai
bidang pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, khususnya penerapan
metode pembelajaran mind map dalam meningkatkan hasil belajar,
sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti
berikutnya.
2. Manfaat Praktis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:
a. Guru
Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam
memilih metode pembelajaran agar lebih bervariasi hingga dapat
memperbaiki sistem pembelajaran.
7
b. Siswa
Siswa dapat memperoleh pembelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam yang lebih menarik, menyenangkan, dan dapat meningkatkan
prestasi belajar.
c. Peneliti
Mendapat pengalaman langsung dalam menerapkan metode
observasi dan mendapatkan bekal tambahan sebagai mahasiswa
dan calon guru sehingga siap melaksanakan tugas di lapangan.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Penerapan metode pembelajaran mind map dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VII F MTs N Salatiga pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam materi Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban
Islam.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator yang dijadikan sebagai tolok ukur dalam menyatakan bahwa
suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil. Penerapan metodee mind
map dapat dikatakan efektif apabila indicator yang diharapkan tercapai.
Adapun indikator keberhasilan yang dapat dirumuskan oleh penulis antara
lain:
a. Siswa tertarik dengan metode yang digunakan, sehingga dalam kegiatan
pembelajaran siswa menjadi aktif mengikuti kegiatan pembelajaran di
dalam kelas.
8
b. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan
Peradaban Islam.
c. Lebih dari 85% dari jumlah siswa kelas VII F memperoleh nilai di atas
KKM pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Dinasti
Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.
F. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh
seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan (Purwanto, 2009: 44)
2. SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)
Menurut Abuddin Nata (2006:314) sejarah kebudayaan Islam adalah
peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh terjadi
yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam.
3. Metode Mind Map
Mind map adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep
dan proporsi-proporsi suatu bidang studi (Trianto, 2009: 159). Menurut Mel
Silberman (1996), mind map merupakan cara kreatif bagi peserta didik
secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau
penelitian baru (Sarjuli dkk., 2009: 188).
Jadi metode pembelajaran mind map merupakan metode pembelajaran
yang digunakan untuk memunculkan ide terpendam siswa dan membantu
siswa menggunakan seluruh potensi otak.
9
G. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
Tindakan Kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan
belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan (Suyadi, 2011: 18). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto,
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2008: 3).
Oleh karenanya dalam penelitian ini penulis mengambil penelitian
tindakan kelas dengan proses dan langkah-langkah penelitiannya mengikuti
prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Sehingga dengan
penelitian ini berkepentingan hanya untuk peserta didik agar dalam belajar
memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
1. Rancangan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut
diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa
(Arikunto, 2008: 3).
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan
dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat
10
tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi. (Arikunto dkk, 2010: 16)
Bagan tahapan siklus I dan siklus II
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII F MTs Negeri
Salatiga Semester II tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 35 siswa,
terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.
3. Langkah-langkah Penelitian
Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun
model dan penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut
(Arikunto dkk, 2007: 16)
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
SIKLUS I Pelaksaaan
Pengamatan
SIKLUS II Pelaksaaan
Perencanaan
Refleksi
Perencanaan
Pengamatan
Refleksi
?
11
Merencanakan materi pembelajaran SKI tentang Dinasti Bani
Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam dengan menerapkan
strategi mind map.
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2) Menyusun lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
3) Menyiapkan tes dengan materi tentang Dinasti Bani Umayyah
Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang mengacu
pada skenario mind map, adapun kegiatannya:
1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran
dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara
singkat dan jelas.
2) Guru menyajikan materi pembelajaran.
3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP
menggunakan metode mind map.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.
5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada siklus I.
c. Pengamatan
Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan
12
metode mind map, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam
menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis
oleh peneliti dengan mitra penelitian sebagai dasar untuk membuat
perencanaan pembelajaran siklus II.
2. Siklus II
Setelah melakukan evaluasi I, maka peneliti melakukan tindakan II.
Pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil
refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu:
a. Perencanaan Tindakan
1) Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul ketika pembelajaran
berlangsung pada siklus I.
2) Menyusun perencanaan pembelajaran.
3) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi lembar
pengamatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
4) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes yang diberikan pada
akhir siklus.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan
jelas.
2) Guru menyampaikan materi pembelajaran.
13
3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP menggunakan
metode mind map.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.
5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui
keberhasilan pembelajaran pada pertemuan siklus II.
c. Pengamatan
Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk
mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran, apakah ada
peningkatan dari siklus sebelumnya.
d. Refleksi
Semua data dari observasi tindakan dikumpulkan dan dianalisis.
Setelah akhir dari siklus yang terakhir diharapkan strategi mind map ini
dapat meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik dalam
pembelajaran SKI materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan
Peradaban Islam.
4. Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data yang akurat, penulis menggunakan
beberapa metode pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar metode yang
satu dengan yang lain saling melengkapi. Adapun metode yang penulis
gunakan adalah:
14
a. Metode Observasi
Metode observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung.
Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian
untuk mengadakan pengamatan dan guna mendapatkan data yang
diperlukan. Metode observasi ini untuk mengumpulkan data antara lain:
a. Mengamati lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran umum
lokasi penelitian.
b. Mengamati aktivitas peserta didik pada siklus awal sampai siklus
akhir yang meliputi minat, perhatian, dan partisipasi.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data
mengenai hal-hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku,
transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274)
Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mengetahui data
terkait dengan sejarah berdirinya MTs Negeri Salatiga, jumlah guru,
absensi kelas untuk mengetahui data siswa kelas VII F, daftar nilai siswa
kelas VII F, sarana dan prasarana, serta data terkait lainnya.
c. Metode Tes
Penulis mengadakan tes yaitu pre-tes dan post-tes dalam setiap
siklus yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Metode tes bertujuan
untuk mengukur prestasi peserta didik.
15
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar
Kegiatan pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi,
Soal Tes, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Peserta Didik, Lembar
Observasi Guru, dan lain sebagainya.
6. Analisis Data
Data-data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan, dianalisis
untuk memastikan bahwa dengan penerapan metode mind map dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas VII F di MTs Negeri
Salatiga. Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka untuk
mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar peserta didik seperti
apa yang diharapkan dilakukan dengan cara menghitung prosentase
kemudian dideskripsikan.
Dalam penelitian ini penulis menganalisis dengan cara sebagai
berikut:
a. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM)
b. Pencapaian pemahaman materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan
Peradaban Islam.
c. Pencapaian Kriteria Klasikal
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik, peneliti
menggunakan statistik deskriptif dengan mencari prosentase dari hasil
belajar peserta didik, sebagaimana dirumuskan:
16
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi
untuk mempermudah jalan pikiran memahami secara keseluruhan isi skripsi.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh, sistematika
pembahasan skripsi ini dibagi dalam lima bab:
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi
Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penelitian.
BAB II: LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan pembahasan tentang pengertian hasil,
pengertian metode mind map, pengertian SKI, dan materi Dinasti Bani
Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.
BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN
Pada bab ini akan diuraikan pembahasan yang berisi tentang gambaran
umum MTs Negeri Salatiga. Memaparkan deskripsi pelaksanaan siklus awal
hingga siklus akhir.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang analisis deskripsi per siklus dan pembahasan
tiap siklus.
BAB V: PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar
Belajar adalah suatu kata yang tidak asing lagi di semua kalangan
masyarakat. Namun, tidak semua kalangan masyarakat mengetahui arti
belajar. James O. Whittaker merumuskan belajar sebagai proses di mana
tingkah laku ditimbulkan dan diubah melalui latihan atau pengalaman
(Djamarah, 2011: 12). Menurut Howard Kingsley, belajar adalah proses di
mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek
atau latihan (Ahmadi & Widodo, 2004: 127). Belajar secara umum diartikan
sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan
bukan karena perumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik
seseorang sejak lahir (Trianto, 2012: 16)
Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
belajar adalah perubahan tingkah laku individu secara menyeluruh akibat
adanya latihan dan pengalaman. Hasil perubahan tingkah laku sebagai
akibat dari proses belajar dapat berupa kebiasaan-kebiasaan, kecakapan,
pengetahuan, sikap dan keterampilan.
2. Hasil Belajar
Pengertian hasil dalam KBBI memiliki beberapa arti: 1) Sesuatu yang
diadakan oleh usaha, 2) pendapatan; perolehan; buah. Sedangkan Nana
18
Sudjana mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih
luas mencakupp bidang kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2005:
3).
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah
proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku
baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga
menjadi lebih baik dari sebelumnya (Purwanto, 2009: 82). Menurut
Abdurrahman (1999:38) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
anak setelah melalui kegiatan belajar.anak-anak yang berhasil dalam belajar
ialah berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.
Berdasarkan pengertian-pengertian hasil belajar di atas, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik dari aspek
kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
3. Metode Mind Map
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang
digunakan untuk mencapai suatu tujuan (Depdiknas, 2002). Wina
Sanjaya (2007:147) mendefinisikan metode sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Menurut
Sudjana (2005:76) metode adalah perencanaan secara menyeluruh untuk
19
menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu
bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu
pendekatan tertentu.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang dilakukan
secara teratur dan bertahap untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Metode Mind Map
Menurut Tony Buzan (2008:4) mind map adalah cara mencatat
yang kreatif dan efektif, cara mudah memasukkan dan mengeluarkan
informasi dalam otak, mind map menggunakan warna, simbol, kata, garis
lengkung dan gambar sesuai dengan cara kerja otak. Silberman
(2009:188) mengemukakan mind map atau peta pikiran merupakan cara
kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide,
mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Dengan
memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran,
mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas
dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka
rencanakan. Sedangkan menurut Windura (2008:6) mind map adalah
suatu teknik grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi
seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar.
Jadi pembelajaran dengan strategi mind map adalah cara kreatif
bagi siswa untuk menempatkan informasi ke dalam dan ke luar otak
20
dengan menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan
penelitian baru.
1) Langkah-langkah
Menurut Uno & Mohamad (2015: 84) langkah-langkah
pembelajaran menggunakan metode mind map sebagai berikut:
a) Guru menyampaikan komptensi yang ingin dicapai.
b) Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang akan
ditanggapi oleh siswa sebaiknya permasalahan yang mempunyai
alternatif jawaban.
c) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
d) Tiap kelompok menginventarisir/mencatat alternatif jawaban hasil
diskusi.
e) Tiap kelompok (dalam kelompok tertentu) membaca hasil
diskusinya, guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai
kebutuhan guru.
f) Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau
guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
Sedangkan menurut Huda (2014:307), beberapa langkah
persiapan yang harus dilakukan, antara lain:
a) Mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau kata kunci-
kata kunci dari ceramah tersebut.
21
b) Menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi di antara berbagai
poin/gagasan/kata kunci ini terkait dengan mata pelajaran.
c) Membrainstorming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya
tentang topik tersebut.
d) Merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan
memvisualisasikan semua aspek dari topik yang dibahas.
e) Menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses
pada satu lembar saja.
f) Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan-
permasalahan yang terkait dengan topik bahasan.
g) Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian.
2) Tahap-tahap dalam Membuat Mind Map
Ada tahap-tahap penting yang harus dilalui untuk memulai mind
mapping, antara lain sebagai berikut:
a) Letakkan gagasan/tema/poin utama di tengah-tengah halaman
kertas. Akan lebih mudah jika posisi kertas tidak dalam keadaan
tegak lurus (portrait) melainkan dalam posisi terbentang
(landscape).
b) Gunakan garis, tanda panah, caang-cabang, dan warna yang
berbeda-beda untuk menunjukkan hubungan antara tema utama dan
gagasan-gagasan pendukung lain.
c) Mind Map harus dibuat dengan cepat tanpa ada jeda dan editing
yang menyita waktu.
22
d) Pilihlah warna-warna yang berbeda untuk mensimbolisasi sesuatu
yang berbeda pula.
e) Biarkan beberapa ruang kosong dalam kertas. Ini dimaksudkan
agar memudahkan penggambaran lebih jauh ketika ada gagasan
baru yang harus ditambahkan (Huda, 2014: 308).
3) Kegunaan Mind Map
Menurut Micheal Michalko mind map membantu untuk:
a) Mengaktifkan seluruh otak
b) Memungkinkan fokus pada pokok bahasan.
c) Membantu menunjukkan hubungan antar bagian informasi yang
saling terpisah.
d) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian
(Buzan, 2012: 7).
4. Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah adalah rekontruksi masa lalu yang meliputi apa saja yang
sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang
(Kuntowijoyo, 1995: 17). Sedangkan menurut Murodi (2009:4) sejarah
adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang berkaitan dengan
berbagai proses kehidupan manusia dan dipelajarai di masa kini untuk
diambil hikmahnya bagi perjalanan kehidupan di masa-masa mendatang.
Kebudayaan merupakan hasil karya cipta (pengolahan, pengerahan,
dan pengarahan terhadap alam) oleh manusia dengan kekuatan jiwa dan
raganya yang menyatakan diri dalam berbagai kehidupan dan penghidupan
23
manusia sebagai balasan atas segala tantangan, tuntutan, dan dorongan dari
dalam diri manusia menuju arah terwujudnya kebahagiaan dan
kesejahteraan manusia (Anshari, 1980)
Kebudayaan Islam merupakan kondisi-kondisi kehidupan yang terjadi
pada masa perkembangan Islam hingga runtuhnya daulah Islamiah (Darsono
& Ibrahim, 2009:10). Menurut Abuddin Nata (2006:314) sejarah
kebudayaan Islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang
sungguh-sungguh terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam.
Sejarah Kebudayaan Islam adalah keterangan yang telah terjadi pada masa
lampau atau pada masa yang masih ada (Abdullah, 2006: 202).
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah. Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam merupakan suatu kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan, dan keteladanan oleh guru kepada peserta didik yang berhubungan
dengan peristiwa Islam pada masa lampau dan benar-benar terjadi dalam
suatu negara Islam dan dialami oleh masyarakat Islam.
5. Materi Bani Umayyah
a. Sejarah Dinasti Umayyah
Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah bin
„Abdul Syams bin Abdul Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah
Quraisy pada Fathul Makkah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M, pertikaian
politik terjadi di kalangan umat Islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya
Khalifah Ali bin Abi Thalib. Setelah Khalifah terbunuh, umat Islam di
24
wilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua Ali sebagai Khalifah yang
sah. Sementara itu Mu‟awiyah bin Abi Sufyan sebagai gubernur propinsi
Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai Khalifah.
Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu‟awiyah bin Abi
Sufyan bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya
kepada Mu‟awiyyah bin Abi Sufyan („amul jama‟ah) di kota Kufah.
Mu‟awiyah merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah. Karier politik
Mu‟awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab,
Mu‟awiyah diangkat menjadi kepala di sebuah kota di Syria. Karena sukses
memimpinnya menjadi gubernur Syria oleh Khalifah Umar. Mu‟awiyah
selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat melancarkan perluasan
wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah kekuasaan Bizantine.
Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, Mu‟awiyah terlibat
konflik dengan Khalifah Ali untuk mempertahankan kedudukannya sebagai
gubernur Syria. Sejak saat itu Mu‟awiyah mulai berambisi untuk menjadi
Khalifah dengan mendirikan dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan
Ibn Ali, Mu‟awiyah menjadi penguasa seluruh imperium Islam,dan
menaklukan Afrika Utara merupakan peristiwa penting dan bersejarah
selama masa kekuasaannya. (Kemenag, 2014: 141)
b. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah
Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi Khalifah pertama dinasti Bani
Umayyah setelah Hasan bin Ali bin Abu Thalib menyerahkan
kekhalifahannya kepada Muawiyah. Sebelumnya, Muawiyah menjabat
25
sebagai gubernur Syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah
mengandalkan orang-orang Syiria dalam mempeluas batas wilayah Islam. Ia
mampu membentuk pasukan Syria menjadi satu kekuatan militer Islam yang
terorganisir dan berdisiplin tinggi. ia membangun sebuah Negara yang stabil
dan terorganisir.
Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan
bersifat Monarchi heridities (kepemimpinan secara turun-temurun) mulai
diperkenalkan, dimana ketika dia mewajibkan seluruh rakyatnya untuk
menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Pada 679 M,
Mu‟awiyah menunjuk puteranya Yazid untuk menjadi penerusnya.
Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem monarki dipengaruhi oleh
sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium. Dalam perkembangan
selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah seorang anak atau kerabat
sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang
diterapkan Mu‟awiyah mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan menjadi
Monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yang diperoleh tidak dengan
pemilihan atau suara terbanyak. (Kemenag, 2014: 141)
c. Khalifah Bani Umayyah
Dinasti Bani Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132 H
atau 661-750 M. Selama dinasti Bani Umayyah terdapat empat belas
khalifah antara lain:
26
1) Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)
Nama lengkapnya Mu‟awiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin
Umayyah bin Abd Syams bin Abdul Manaf, biasa dipanggil Abu
Abdurrahman. Ia masyhur dengan Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia lahir di
Mekkah tahun 20 sebelum hijrah. Ayahnya adalah Abu Sufyan, dan
ibunya adalah Hindun binti Utbah. Ia adalah sosok yang terkenal fasih,
penyabar, berwibawa, cerdas, cerdik, badannya tinggi besar, dan
kulitnya putih. ia masuk Islam bersama ayah, ibu, dan saudaranya
Yazid pada saat pembukaan kota Makkah tahun 8 H. Ia pernah ikut
perang Hunain dan ia adalah seorang juru tulis Al-Qur‟an.
Karir politiknya diawali ketika Umar bin Khattab pernah
menugaskan sebagai gubernur Yordania dan pada masa Utsman bin
Affan, dia ditugaskan menjadi gubernur Syiria.
Muawiyah menjadi Khalifah pada tahun 41 H setelah Hasan bin
Ali menyerahkan Khalifah kepadanya. Muawiyah bin Abi Sufyan
mendirikan dinasti Bani Umayyah dan sebagai Khalifah pertama. Ia
memindahkan ibukota dari Madinah al-Munawarah ke kota Damaskus
dalam wilayah Syiria. Pada masa pemerintahannya, ia melanjutkan
perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti pada masa Khalifah
Usman dan Ali. Di samping itu ia juga mengatur tentara dengan cara
baru dengan meniru aturan yang ditetapkan oleh tentara di Byzantiu,
membangun administrasi pemerintahan dan juga menetapkan aturan
kiriman pos.
27
Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem monarchiheridetis
(kepemimpinan secara turun temurun). Ia menunjuk anaknya Yazid bin
Muawiyah sebagai penerusnya. Ia mengadopsi dari sistem monarki
yang ada di Persia dan Byzantium. Muawiyah bin Abu Sufyan berkuasa
selama 20 tahun. Ia meninggal dunia dalam usia 80 tahun dan
dimakamkan di Damaskus di pemakaman Bab Al-Shagier. (Kemenag,
2014: 142)
2) Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-683 M)
Nama lengkapnya adalah Yazid bin Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia
dilhirkan pada tanggal 23 Juli 645 M. Pada masa kekhalifahan ayahnya,
beliau menjadi seorang pangglima yang cukup penting. Yazid menjadi
khalifah pada usia 34 tahun. Pengangkatnyan berdasarkan kebijakan
Khalifah Muawiyah menerapkan sistem Monarki. Ketika Yazid naik
tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia
kepadanya. Ia kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah,
memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia
kepadanya.
3) Muawiyah bin Yazid (64-64 H / 683-683 M)
Beliau adalah putera Yazid yang lemah dan sakit-sakitan, di
samping itu dia adalah seorang ahli Kimia pada masa pemerintahan
Kakeknya Muawiyah bin Abu Sufyan.
Muawiyah bin Yazid menjadi khalifah atas wasiat ayahnya pada
bulan Rabiul Awal tahun 64 Hijriah atau berkenaan tahun 683 M.
28
Muawiyah bin Yazid diangkat menjadi khalifah pada usia 23 th. Dia
adalah seorang pemuda yang shalih. Ketika dia diangkat menjadi
Khalifah dia sedang menderita sakit. Sakitnya semakin keras, akhirnya
dia meninggal dunia. Dia bahkan tidak pernah keluar pintu sejak dia
diangkat menjadi Khalifah. (Kemenag, 2014: 144)
4) Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685 M)
Nama lengkapnya Marwan bin Hakam bin Abul „Ash. Merupakan
khalifah ke-empat. Terjadi pertentangan antara pihak Abdullah bin
Zubair dan Marwan bin Hakam yang mengakibatkan terjadinya perang
Marju Rahith. Pada peperangan ini Abdullah bin Zubair kalah telak.
Wilayah Islam terpecah menjadi dua. Untuk mengukuhkan
kekhalifahannya Marwan bin Hakam menikahi janda Yazid bin
Muawiyah.
5) Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)
Nama lengkapnya Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul
„Ash. Ia dilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya, pada tahun
685 M. Di bawah kekuasaan Abdul Malik, kerajaan Umayyah mencapai
kekuasaan dan kemulian.
Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Byzantium dan
Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Juga
berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi
pemerintahan dan memberlakukan Bahasa Arab sebagai Bahasa resmi
pemerintahan Islam.
29
6) Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)
Nama lengkapnya Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin
Hakam bin Abul „Ash. Masa pemerintahan Walid bin Malik adalah
masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Pada masa
pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar, yaitu perluasan wilayah
kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya, benua Eropa
pada tahun 711 M. Perluasan ke arah Barat dipimpin oleh Thariq bin
Ziyad.dan berhasil menaklukan Andalusia. (Kemenag, 2014: 145)
7) Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H / 715-717 M)
Nama lengkapnya Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan bin
Hakam bin Ash, panggilanya Abu Ayub. Lahir di Madinah pada tahun
54 H.Ia merupakan saudara dari Walid bin Abdul Malik, khalifah
sebelumnya. Dia diangkat sebagai Khalifah pada tahun 96 H pada usia
42 tahun. Menjelang saat terakhir pemerintahannya,
8) Umar bin Abdul Aziz (99-101 H / 717-720 M)
Nama lengkapnya adalah umar bin abdul aziz bin Marwan bin
hakam bin al-„ash. Ia terkenal adil dan sederhana. Pemerintahan Umar
meninggalkan semua kemegahan dunia yang selalu ditunjukkan oleh
orang Bani Umayyah. Ketakwaan dan kesalehannya patut menjadi
teladan. Ia selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Ia
meninggal pada tahun 720 M dalam usia 39 tahun, dimakamkan di Deir
Simon
30
9) Yazid bin Abdul Malik (101-105 H / 720-724 M)
Ia merupakan Khalifah kesembilan Daulah Umayyah pada usia 36
tahun. Khalifah yang sering dipanggil dengan sebutan Abu Khalid ini
lahir pada 71 H. Ia menjabat khalifah atas wasiat saudaranya, Sulaiman
bin Abdul Malik. Ia dilantik pada bulan Rajab 101 H. (Kemenag, 2014:
147)
10) Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)
Nama lengkapnya Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan bin
Hakam bin Abul „ash. Ia menjabat sebagai Khalifah pada usia yang ke
35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi militer.
Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru yang menjadi
tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan ini berasal
dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan mawali dan
merupakan ancaman yang sangat serius. Dalam perkembangan
selanjutnya, kekuatan baru ini mampu menggulingkan Dinasti
Umayyah dan menggantikannya dengan Dinasti baru, Bani Abbas.
11) Walid bin Yazid bin Abdul Malik (125-126 H / 743-744 M)
Pada masa pemerintahnya, Dinasti Umayyah mengalami
kemunduran. Ia memiliki prilaku buruk dan suka melanggar norma
agama. Kalangan keluarga sendiri benci padanya. Dan ia mati terbunuh.
Kebijakannya ialah melipatkan jumlah bantuan sosial bagi
pemeliharaan orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang tidak
mempunyai famili untuk merawatnya. Ia menetapkan anggaran khusus
31
untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan perawat untuk masing-
masing orang.
12) Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126-127 / 744 M)
Pemerintahannya tidak mendapat dukungan dari rakyat, karena
kebijakannya suka mengurangi anggaran belanja negara. Masa
pemerintahannya tidak stabil dan banyak pemberontakan. Masa
pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Dia wafat dalam usia
46 tahun. (Kemenag, 2014: 148)
13) Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H / 744 M)
Dia diangkat menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat di
dalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya. Kerana itu,
keadaan negara semakin kacau dengan munculnya beberapa
pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar berkekuatan 80.000
orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan suka rela mengundurkan
dirinya dari jabatan Khalifah dan mengangkat baiat terhadap Marwan
ibn Muhammad. Dia memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun
132 H.
14) Marwan bin Muhammad (127-133 H / 744-750 M)
Nama lengkap Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam.
Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan seorang pahlawan.
Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi dia tidak mampu
mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah dengan pendukung yang kuat.
32
Marwan bin Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke
Damaskus. Namun Abdullah bin Ali yang ditugaskan membunuh
Marwan oleh Abbas As Syaffah selalu mengejarnya. akhirnya
sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir, dia
mati terbunuh oleh Shalih bin Ali. Dengan demikian berakhirlah dinasti
Bani Umayyah, dan kekuasaan selanjutnya dipegang oleh Bani
Abbasiyah. (Kemenag, 2014: 149)
d. Faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah
1) Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara karena
Khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok
2) Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non-Arab
3) Konflik-konflik politik yang melatarbelakangi terbentuknya Daulah
Umayyah
4) Sikap hidup mewah di lingkungan istana
5) Munculnya kekuatan baru yang dipelopori keturunan Abbas bin Abdul
Muthalib (Kemenag, 2014: 149)
B. Kajian Pustaka
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian terkait
penerapan Metode Mind Map, antara lain:
1. Penelitian oleh Budi Arifin (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013) dengan
judul “Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan Motivasi Mata
pelajaran IPA Tentang Sumber Daya Alam di Kelas IV MI Wahid Hasyim
Tahun Pelajaran 2012/2013”. Persamaan penelitian ini dengan penelitian
33
yang penulis susun yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian
tindakan kelas dan sama-sama menggunakan metode pembelajaran mind
map. Perbedaannya terletak pada objek penelitian yaitu mata pelajaran IPA
tentang Sumber Daya Alam sedangkan penelitian yang dilakukan penulis
adalah mata pelajaran SKI materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan
Peradaban Islam pada kelas VII F MTs Negeri Salatiga.
2. Penelitian oleh Tiara Nurbaiti (Universitas Lampung Bandar Lampung
2016) dengan judul “Penerapan Metode Mind Mapping untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVB SD Negeri
10 Metro Timur”. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu
sama-sama menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dan sama-sama
menggunakan metode pembelajaran mind map. Perbedan penelitian ini
dengan penelitian penulis terletak pada objek penelitian yaitu pada mata
pelajaran PKn, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis adalah mata
pelajaran SKI materi Dinasti Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.
3. Penelitian oleh Nur Kholifah, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga Tahun
2017 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Dinasti
Ayyubiyah Melalui Metode Mind Map pada Siswa Kelas VIII MTs Ma‟arif
03 Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran
2016/2017.” Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu sama-
sama menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran
SKI dan sama-sama menggunakan metode pembelajaran mind map..
34
Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang disusun oleh penulis yaitu terletak
pada lokasi penelitian serta materi pembelajaran yaitu Dinasti Bani
Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.
Jadi, persamaan penelitian penulis dengan ketiga penelitian tersebut
yaitu sama-sama menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dan
sama-sama menggunakan metode pembelajaran mind map. Perbedaan antara
penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian-penelitian tersebut
yaitu terletak pada lokasi penelitian, objek penelitian dan materi
pembelajaran.
35
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis merupakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan
terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18). Sedangkan menurut Arikunto
(2008:3) Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh
guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa.
Adapun alur siklus penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
(Arikunto, 2007: 16)
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksaaan Refleksi
Pelaksaaan Refleksi
?
36
B. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah guru dan siswa kelas VII
F Semester Genap MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 yang
berjumlah 35 siswa yaitu 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Salatiga yang terletak di Jl.
Tegalrejo 1 Salatiga. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur ada
tanggal 12 Maret 2018 sampai dengan 04 April 2018.
C. Profil Madrasah
1. Sejarah Awal Berdirinya MTs Negeri Salatiga
Dengan adanya Keputusan Menteri Agama RI tanggal 16 Maret 1978
nomor : 16 Th. 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Madrasah
Tsanawiyah Negeri, maka sejak Tahun Pelajaran 1978 / 1979 tepatnya
tanggal 1 Januari 1978 PGAN 6 Th Salatiga diubah menjadi :
a. MTs N Salatiga, dengan siswa kelas I, II, III PGAN 6 Th.
b. PGAN Salatiga dengan siswa kelas IV, V, VI PGAN 6 Th.
Pada saat awal perubahan tersebut hingga tanggal 1 Januari 1980,
Kepala MTsN dan PGAN Salatiga masih dirangkap oleh Bapak Sofwan
Achmadi, BA.
Sebagai tindak lanjut, maka berdasarkan SK Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama Prop. Jateng tanggal 28 Januari 1980 No :
37
WK/I.b/93/a/1980, terhitung mulai tanggal 1 Januari 1980 Bapak Endro
Parwono diangkat sebagai Kepala MTsN Salatiga.
Meskipun MTsN dan PGAN Salatiga secara resmi telah terpisah
statusnya dan masing-masing telah memiliki Kepala Sekolah yang berbeda,
namun kedua sekolah ini masih dalam satu atap sejak tahun 1980 s/d 1986
dengan alamat Jl. KH. Wahid Hasyim No. 12 Salatiga.
Setelah MTsN Salatiga memiliki gedung sendiri, maka sejak Th.
Pelajaran 1986 / 1987 MTsN Salatiga menempati gedung baru dengan
alamat Jl. Tegalrejo I Salatiga hingga sekarang.
2. Identitas Madrasah
a. Nama Madrasah : MTs Negeri Salatiga
b. No. Statistik Madrasah : 121.1.33.73.01.001
c. Alamat : Jl. Tegalrejo 1 Salatiga Telp. 0298 323950
d. Tahun berdiri : 1978
e. Tahun Penegerian : 1978
f. Nama Kepala Madrasah : Drs. H. Mudlofir, M.M.
3. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi
Terwujudnya Generasi yang unggul dalam Prestasi berpijak pada
Budaya Bangsa dan Nilai-nilai Islam.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan yang professional dan bertanggung
jawab.
38
2) Meningkatkan Keimanan, ketaqwaan dan akhlaqul karimah.
3) Meningkatkan kualitas pendidikan
4) Meningkatkan Sumber daya manusia yang handal dan berkemampuan
5) Memberikan bekal life skill pada siswa
6) Meningkatkan sarana prasarana pendidikan
7) Menjalin kerjasama yang baik, diantaranya Stak holder, instansi lain
dan masyarakat.
4. Data Sarana Dan Prasarana
Adapun data tanah dan bangunan adalah sebagai berikut:
a. Jumlah tanah yang dimiliki 6.270 m2.
b. Jumlah tanah yang telah bersertifikat 6.270 m2.
c. Luas bangunan seluruhnya 2.561 m2.
Tabel 3.1 Data Ruang dan Bangunan
No. Jenis Lokal
1 Ruang Kelas 24
2 Ruang Kantor/TU 1
3 Ruang Kepala 1
4 Ruang Guru 1
5 Ruang Perpustakaan 1
6 Ruang Lab Komputer 1
7 Ruang Lab. IPA 1
8 Ruang Lab Bahasa 1
9 Ruang Aula 1
10 Ruang Mushola 1
11 Ruang UKS 1
12 Halaman/ Upacara 1
13 Ruang Musik 1
14 Ruang Koperasi 1
15 Ruang Kantin 2
16 Ruang Satpam 1
39
5. Data Pendidik dan Karyawan
Adapun data pendidik dan karyawan di Mts Negeri Salatiga adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Data Pendidik dan Karyawan
No. Nama Guru NIP Jabatan
1 Drs. H. Mudlofir, M.M. 196404241997031002 Kepala
Madrasah
2 Drs. Widodo Mulyo 196404271994031002 Guru
3 Drs. Faisal Bahar
Susanto, M.Ag
196807121994031002 Guru
4 Dra. Nur Laila 196708241995032001 Guru/Pembina
PMR
5 Munjayanah, S.Pd 197005251995032001 Guru
6 Nur Hidayati, S.Ag 196101011985032001 Guru/Pembina
Perpus
7 Drs. Syariful Hadi 19650724199803002 Guru
8 Dra. Mulyani 196505071998032001 Guru
9 Abdul Latief Muslich,
S.Pd
196707171992031001 Guru
10 Supangat, S.Pd 19590204199303002 Guru
11 Dra. Nunuk Samiasih 19670517999032001 Guru/Waka
Kurikulum
12 Ainy Dharyati, S.Pd 9630805199203 2 002 Guru
13 Umar Faruk, S.PdI 196106051992031002 Guru
14 Hj. Sri Hidayati, S.Pd 197006131994032003 Guru
15 Dra. Dihliz Zuna'im 197001232003122001 Guru
16 Miftah Syarifuddin, S.Si 197803242003121003 Guru
17 Sri Hariyanti, S.Pd 196012311982032063 Guru
18 Suyanto, S.Pd 19690126199512101 Guru/Waka
Humas
19 Eko Firatno, A.Md 197101171995121002 Guru
20 Dra. Sri Haryati
Khoiriyah, M.Pd.I
196802181998032001 Guru
21 Muti'ah Setyawati, S.Ag 197105102003122002 Guru
22 Muhammad Shobirun,
S.Pd
196910052005011002 Guru/Pembina
Pramuka
23 Muhammad Taufiq,
S.Pd
197902062005011003 Guru/Waka
Kesiswaan
24 Heni Haswarini, S.Pd 197610222005012002 Guru
25 Nova Zaeni
Nurfuadiyan, S.PdI
198111022005011002 Guru/Pembina
Pramuka
40
26 Feviana Sofia
Iraningrum, S.Pd
197602152005012002 Guru
27 Siti Riayah, S.Pd 197309042005012001 Guru
28 Ida Widminingsih, S.Ag 197608232005012003 Guru
29 Nida Usholha, S.Si 198106122005012003 Guru
30 Feviana Sofia
Iraningrum, S.Pd
197602152005012 02 Guru
31 Drs. Irwan 196707052005011002 Guru
32 Munawar, S.Ag 196906102006041016 Guru
33 Dra. Ernawati Susanti 196810272007012016 Guru/Pembina
Pramuka
34 Nuning Widyani, S.Pd 197308222006042017 Guru
35 Kartini, S.S 197303192005012001 Guru
36 Atik Prasetyowati, S.Pd 197505192007012010 Guru
37 Lies Arifah, S.Ag 197203302007012018 Guru
38 Budi Lathiful T, SE 197201312007012014 Guru
39 Ismiyati, S.PdI 198007172007102010 Guru
40 Khoiru Rakhman
Abidin, S.Pd.I
198103162007101001 Guru
41 Nur Khamim, M.Pd 198012292009011009 Guru/Waka
Sarpras
42 Farida
Nairraturrahmah,S.Pd.I
198004142007102007 Guru/Pembina
Pramuka
43 Eko Jatmikaning Budi,
S.Pd
197709282007101001 Guru
44 Istikomah, S.Pd 197905222005011007 Guru
45 M. Arif Rahman, S.H. 198109242005011004 Bendahara
46 Muhammad Khundori 196503072009011001 Pramu Kantor
47 Mustaghfirin, S.H. 197802011998031002 Ka TU
48 Siti Sufrotun, A.Ma
- PTT/Petugas
Administrasi
Kesiswaan
49 Yuliastuti Puspitosari,
S.E
- PTT/Petugas
Pengelola
Persediaan
50 Syarifuddin Sena
Atmadja, S.H.I
- PTT/Pembantu
Perpus
51 Zahroni - PTT/Petugas
Perpus
52 Sugeng Purnomo - PTT/Petugas
Kebersihan
53 Pujiono - PTT/Satpam
54 Okviana Nargiya Puji
Utami, S.E.Sy
- PTT
55 M. Tri Udi Ismail, A.Md - PTT/Petugas
41
Administrasi
Kepegawaian
56 Fajar Ardiansyah, S.Pd - PTT
57 Sasongko, S.Pd - PTT
58 Fandi Ahmad - PTT
6. Data Siswa MTs Negeri Salatiga
Adapun data jumlah seluruh siswa MTs Negeri Salatiga adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Data Jumlah Siswa Kelas VII-IX
Kelas Jml. Kelas Jml. Siswa Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
VII 8 275 116 159
VIII 8 279 130 149
IX 8 264 119 145
Jumlah 24 365 453 818
7. Data Siswa VII F
Adapun data siswa kelas VII F sebagai berikut:
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas VII F
No. Nama Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1 Affi Alfan Saputra
2 Agus Ahmad Syarofudin
3 Alfian Ezra Ardhani
4 Alfiyatul Izeh
5 Anisa Nahar Ramadhani
6 Deanita Ulfa Naimah
7 Eka Latifatu Dzalfak
8 Elian Rahma
9 Firda Nurisifa
10 Ida Namira
11 Ilham Tri Mila Sari
12 Iqbal Maulana
13 Jovita Ayu Nugraheni
42
14 Kharina Athsna Athya
15 Lestari Putriku Sekar Melati
16 Maulida Dwi Setyarini
17 Muhammad Afif Azhar
18 Muhammad Aryanum Baihaqi
19 Muhammad Atha Fauzan
20 Muhammad Azriel Baihaqi
21 Muhammad Fachry Munaja S.
22 Muhammad Mahendra Lokatara
23 Muhammad Rizza Rahman
24 Nandita Refika Wardany
25 Naufal Edria
26 Nur Shafitri
27 Pingkan Amelia Najla
28 Rachma Sari
29 Rafiq Hendra Saputra
30 Regita Alfia Nayla Agustin
31 Reyga Pratama
32 Silvi Risti Agustin
33 Suci Ratu Felisia Rafel
34 Yusuf Roihan Faqih
35 Zackiya Fida Pratama
D. Pelaksanaan Penelitian
1. Pra Siklus
Pelaksanaan awal sebelum diadakannya Penelitian Tindakan Kelas
adalah peneliti mengambil data nilai SKI siswa pada semester I. Kemudian
mengadakan postes untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa
kelas VII F MTs Negeri Salatiga.
2. Siklus I
Siklus I penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret 2018.
Materi Pembelajaran adalah Dinasti Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban
43
Islam. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode Mind Map.
Langkah-langkah siklus I sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan dalam Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I adalah
sebagai berikut:
1) Menentukan materi pokok.
2) Menyiapkan sumber belajar berupa materi Dinasti Bani Umayyah
Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.
3) Menyusun RPP dengan memasukkan metode Mind Map.
4) Mempersiapkan media yang digunakan selama penelitian berlangsung.
5) Menyiapkan lembar observasi dan lembar kerja siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh hikmad.
b) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif berkaitan dengan materi pelajaran.
d) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar serta
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
e) Guru memberikan soal pre test.
44
2) Kegiatan Inti
a) Guru meminta siswa mengamati gambar yang berkaitan dengan
Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.
b) Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang terkait dengan tayangan yang telah
dicermatinya
c) Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang.
d) Guru membagikan materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor
Kemajuan Peradaban Islam dan satu kertas kosong untuk tiap
kelompok.
e) Guru meminta setiap kelompok membuat Mind Map terkait dengan
materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam
yang mencakup sejarah berdirinya dinasti Bani Umayyah, sistem
pemerintahan, khalifah-khalifah yang memerintah dan faktor
penyebab kemunduran dinasti Bani Umayyah .
f) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
g) Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok yang terbaik.
h) Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi.
3) Penutup
a) Guru megadakan evaluasi mandiri.
b) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
45
c. Pengamatan
Ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peneliti sekaligus
mengamati proses pembelajaran tersebut dan mengumpulkan data-data
yang diperlukan.
d. Refleksi
Tahap akhir pada siklus ini adalah tahap refleksi. Refleksi
dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam
perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Hasil pembelajaran
dengan menggunakan metode mind map menemukan beberapa
keberhasilan, antara lain:
1) Sebagian besar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, mereka
tertarik dengan metode yang digunakan guru ketika mengajar.
2) Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan
oleh guru dalam pembelajaran.
3) Sebagian besar siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
Meskipun terdapat keberhasilan dalam pembelajaran siklus I
namun masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut:
1) Masih ada siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran
dan belum memahami cara membuat mind map.
2) Masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.
3) Masih ada siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
46
3. Siklus II
Siklus II penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 04 April 2018.
Materi Pembelajaran adalah Dinasti Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban
Islam. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode Mind Map.
Siklus II merupakan akhir dari Penelitian Tindakan Kelas ini, karena
menurut perkiraan penulis, pada siklus II ini, prestasi peserta didik sudah
memenuhi target pembelajaran. Langkah-langkah siklus II sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
Perencanaan dalam Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I adalah
sebagai berikut:
1) Menentukan materi pokok.
2) Menyiapkan sumber belajar berupa materi Dinasti Bani Umayyah
Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.
3) Menyusun RPP dengan memasukkan metode Mind Map.
4) Mempersiapkan media yang digunakan selama penelitian
berlangsung.
5) Menyiapkan lembar observasi dan lembar kerja siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh hikmad.
47
b) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif berkaitan dengan materi pelajaran.
d) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar serta
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
e) Guru memberikan soal pre test.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mengulas materi yang dipelajari minggu lalu.
b) Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan
tentang materi Dinasti Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban
Kemajuan Islam.
c) Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang.
d) Guru membagikan materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor
Kemajuan Peradaban Islam dan satu kertas kosong untuk tiap
kelompok.
e) Guru meminta setiap kelompok membuat Mind Map terkait dengan
materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam
yang mencakup sejarah berdirinya Dinasti Bani Umayyah, sistem
pemerintahan, khalifah-khalifah yang memerintah dan faktor
penyebab kemunduran Dinasti Bani Umayyah .
f) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
48
g) Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok yang terbaik.
h) Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi.
3) Penutup
a) Guru megadakan evaluasi mandiri.
b) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam.
3. Pengamatan
Ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peneliti sekaligus
mengamati proses pembelajaran tersebut dan mengumpulkan data-data yang
diperlukan.
4. Refleksi
Tahap akhir pada siklus ini adalah tahap refleksi. Refleksi
dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam
perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Berdasarkan analisis data
dari pengamatan yang dilakukan peneliti, hasil pembelajaran dengan
menggunakan metode mind map pada siklus II ini siswa dapat mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya.
Hampir semua siswa antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,
dan hampir semua siswa memperhatikan penjelasan guru. Prestasi belajar
siswa telah meningkat dibandingkan siklus sebelumnya dan semua siswa
telah mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75. Hasil observasi siklus II ini
sudah sesuai harapan penulis sehingga tidak diperlukan siklus berikutnya.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus
1. Pra Siklus
Berdasarkan observasi sebelum melakukan penelitian tindakan kelas,
guru menyampaikan materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kepada siswa
dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Dari dokumentasi
sebelum penerapan penggunaan metode mind map, diperoleh prestasi
belajar siswa yang masih jauh dari harapan, karena masih banyak siswa
yang prestasi belajarnya di bawah KKM. Ketuntasan yang harus dicapai
yaitu 75. Inilah yang menjadi acuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas di
kelas VII F Mts Negeri Salatiga. Berikut daftar nilai pra siklus siswa kelas
VII F:
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Pra Siklus
No. Nama Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Affi Alfan Saputra 55
2 Agus Ahmad Syarofudin 65
3 Alfian Ezra Ardhani 45
4 Alfiyatul Izeh 50
5 Anisa Nahar Ramadhani 55
6 Deanita Ulfa Naimah 70
7 Eka Latifatu Dzalfak 85
8 Elian Rahma 80
9 Firda Nurisifa 50
10 Ida Namira 70
11 Ilham Tri Mila Sari 70
50
12 Iqbal Maulana 75
13 Jovita Ayu Nugraheni 70
14 Kharina Athsna Athya 60
15 Lestari Putriku Sekar Melati 75
16 Maulida Dwi Setyarini 75
17 Muhammad Afif Azhar 80
18 Muhammad Aryanum Baihaqi 40
19 Muhammad Atha Fauzan 60
20 Muhammad Azriel Baihaqi 70
21 Muhammad Fachry Munaja S. 50
22 Muhammad Mahendra L. 75
23 Muhammad Rizza Rahman 70
24 Nandita Refika Wardany 40
25 Naufal Edria 65
26 Nur Shafitri 50
27 Pingkan Amelia Najla 75
28 Rachma Sari 50
29 Rafiq Hendra Saputra 75
30 Regita Alfia Nayla Agustin 50
31 Reyga Pratama 60
32 Silvi Risti Agustin 60
33 Suci Ratu Felisia Rafel 50
34 Yusuf Roihan Faqih 80
35 Zackiya Fida Pratama 60
KKM 75
Rata-rata Kelas 63,71
Siswa Tuntas 12
Siswa Tidak Tuntas 23
Persentase Ketuntasan 34 %
Tabel 4.1 menunjukkan hasil belajar pra-siklus dari 35 siswa. Nilai
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 85 dan nilai terendah adalah 40. Nilai
rata-rata kelas yang dicapai yaitu 63,71. Pada prasiklus jumlah siswa yang
tuntas yaitu 12 siswa dan yang tidak tuntas ada 23 siswa.
51
Persentase Ketuntasan = x 100 %
= x 100 %
= 34 %
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan yaitu berupa persiapan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari menyiapkan materi
dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan sumber
belajar, menyiapkan sarana observasi dan dokumentasi selama proses
pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Proses pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret
2018. Materi pembelajaran adalah Dinasti Bani Umayyah Pelopor
Peradaban Kemajuan Islam. Media yang digunakan yaitu Power Point
dan buku paket Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII. Metode
pembelajaran yang digunakan yaitu metode mind map. Pembelajaran
dilaksanakan selama 2 jam pelajaran atau 80 menit.
Setelah guru mengajar dengan menggunakan metode mind map, di
akhir pembelajaran diadakan evaluasi atau post test dengan tujuan untuk
mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran. Kriteria Kelulusan
Minimal (KKM) mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah 75.
52
Dalam penelitian ini akan dilihat apakah ada peningkatan prestasi belajar
dari nilai prasiklus ke siklus I.
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Affi Alfan Saputra 65
2 Agus Ahmad Syarofudin 75
3 Alfian Ezra Ardhani 55
4 Alfiyatul Izeh 75
5 Anisa Nahar Ramadhani 75
6 Deanita Ulfa Naimah 75
7 Eka Latifatu Dzalfak 90
8 Elian Rahma 95
9 Firda Nurisifa 65
10 Ida Namira 75
11 Ilham Tri Mila Sari 75
12 Iqbal Maulana 75
13 Jovita Ayu Nugraheni 80
14 Kharina Athsna Athya 80
15 Lestari Putriku Sekar Melati 85
16 Maulida Dwi Setyarini 80
17 Muhammad Afif Azhar 90
18 Muhammad Aryanum Baihaqi 50
19 Muhammad Atha Fauzan 65
20 Muhammad Azriel Baihaqi 75
21 Muhammad Fachry Munaja S. 65
22 Muhammad Mahendra L. 75
23 Muhammad Rizza Rahman 80
24 Nandita Refika Wardany 55
25 Naufal Edria 70
26 Nur Shafitri 75
27 Pingkan Amelia Najla 85
28 Rachma Sari 50
29 Rafiq Hendra Saputra 75
30 Regita Alfia Nayla Agustin 70
53
31 Reyga Pratama 70
32 Silvi Risti Agustin 80
33 Suci Ratu Felisia Rafel 75
34 Yusuf Roihan Faqih 85
35 Zackiya Fida Pratama 75
KKM 75
Rata-rata Kelas 73,85
Siswa Tuntas 24
Siswa Tidak Tuntas 11
Persentase Ketuntasan 69%
Tabel 4.2 menunjukkan hasil belajar siklus I dari 35 siswa. Nilai
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95 dan nilai terendah adalah 50.
Nilai rata-rata kelas yang dicapai yaitu 73,85. Ada 24 siswa yang tuntas
dan 11 siswa yang belum tuntas.
Persentase Ketuntasan = x 100%
= x 100%
= 69%
c. Tahap Pengamatan
Data yang diperoleh dari pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) siklus I tentang aktivitas siswa dan guru selama proses
pembelajaran dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I
No. Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
54
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan presensi
c. Menyiapkan media pembelajaran
2 Kemampuan guru dalam membuka
pembelajaran dan melakukan apersepsi.
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi
3 Kegiatan guru menggunakan metode
a. Guru paham mengenai metode mind
map.
b. Guru mampu menggunakan metode
mind map.
4 Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
5 Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Salam penutup
Keterangan:
55
1 : Kurang Baik
2 : Baik
3 : Sangat Baik
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No. Indikator Aspek yang Diamati Skor
1 2 3
1 Kesiapan menerima
pelajaran
a. Menyediakan buku dan
alat tulis.
b. Siswa mengkondisikan
diri menerima
pelajaran.
c. Suasana kelas pada saat
pelajaran dimulai
d. Siswa mendengarkan
penjelasan guru
e. Siswa menyiapkan
buku pelajaran dan
sumber belajar lainnya
yang berkaitan dengan
materi pelajaran.
2 Keaktifan siswa a. Keaktifan mengikuti
56
dalam proses
pembelajaran
pelajaran
b. Keaktifan bertanya
c. Keaktifan menjawab
d. Pemahaman terhadap
metode mind map
e. Kekompakan diskusi
f. Kekompakan presentasi
g. Mengerjakan soal
dengan semangat
Keterangan:
1 : Kurang Baik
2 : Baik
3 : Sangat Baik
d. Tahap Refleksi
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa dari 35 siswa terdapat 24
siswa yang tuntas, sedangkan 11 siswa tidak tuntas. Dengan demikian
baru 68,57% dari seluruh siswa yang mencapai nilai KKM. Hal ini
menujukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi
secara klasikal.
Berdasarkan pengamatan peneliti yang disajikan dalam tabel 4.3
dan tabel 4.4, pembelajaran yang dilakukan terdapat kelebihan dan
kekurangan. Adapun kelebihannya yaitu sebagian besar siswa mampu
melaksanakan metode pembelajaran mind map dan prestasi belajar lebih
57
meningkat dibandingkan dengan pra siklus. Adapun kekurangannya yaitu
masih ada siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran,
ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan belum
memahami cara membuat mind map.
Pada pembelajaran siklus II, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki,
seperti: guru harus isa mengendalikan kondisi kelas agar semua siswa
memperhatikan penjelasan guru, menjelaskan lagi cara pembuatan mind
map.
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Rencana pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan berdasarkan
adanya kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada proses pelaksanaan
siklus I. Maka peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran yang akan
menekankan pada:
1) Pelaksanaan masih menggunakan metode mind map.
2) Mengembangkan pelaksanaan metode pembelajaran mind map dan
mengembangkan tes evaluasi atau post test yang pertanyaan soalnya
berbeda dengan siklus I.
3) Peningkatan terhadap motivasi siswa.
b. Tahap Pelaksanaan
Proses pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 04 April
2018. Materi pembelajaran adalah Dinasti Bani Umayyah Pelopor
Peradaban Kemajuan Islam. Media yang digunakan yaitu Power Point
58
dan buku paket Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII. Metode
pembelajaran yang digunakan yaitu metode mind map. Pembelajaran
dilaksanakan selama 2 jam pelajaran atau 80 menit.
Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. adapun prestasi belajar
yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran ini dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 Affi Alfan Saputra 80
2 Agus Ahmad Syarofudin 80
3 Alfian Ezra Ardhani 77
4 Alfiyatul Izeh 80
5 Anisa Nahar Ramadhani 93
6 Deanita Ulfa Naimah 93
7 Eka Latifatu Dzalfak 100
8 Elian Rahma 100
9 Firda Nurisifa 93
10 Ida Namira 93
11 Ilham Tri Mila Sari 83
12 Iqbal Maulana 83
13 Jovita Ayu Nugraheni 83
14 Kharina Athsna Athya 97
15 Lestari Putriku Sekar Melati 80
16 Maulida Dwi Setyarini 93
17 Muhammad Afif Azhar 93
18 Muhammad Aryanum Baihaqi 77
19 Muhammad Atha Fauzan 77
20 Muhammad Azriel Baihaqi 77
21 Muhammad Fachry Munaja S. 77
22 Muhammad Mahendra L. 83
23 Muhammad Rizza Rahman 87
24 Nandita Refika Wardany 77
59
25 Naufal Edria 77
26 Nur Shafitri 87
27 Pingkan Amelia Najla 93
28 Rachma Sari 77
29 Rafiq Hendra Saputra 83
30 Regita Alfia Nayla Agustin 97
31 Reyga Pratama 77
32 Silvi Risti Agustin 87
33 Suci Ratu Felisia Rafel 87
34 Yusuf Roihan Faqih 83
35 Zackiya Fida Pratama 93
KKM 75
Rata-rata Kelas 85,62
Siswa Tuntas 35
Siswa Tidak Tuntas 0
Persentase Ketuntasan 100%
Tabel 4.5 menunjukkan hasil belajar siklus II dari 35 siswa. Nilai
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 77.
Nilai rata-rata kelas yang dicapai yaitu 85,62. Pada siklus II ini seluruh
siswa telah mencapai nilai KKM.
Persentase Ketuntasan = x 100%
= x 100%
= 100%
c. Tahap Pengamatan
Data yang diperoleh dari pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
(SKI) siklus II tentang aktivitas siswa dan guru selama proses
pembelajaran dapat disajikan sebagai berikut:
60
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
No. Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan presensi
c. Menyiapkan media pembelajaran
2 Kemampuan guru dalam membuka
pembelajaran dan melakukan apersepsi.
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi
3 Kegiatan guru menggunakan metode
a. Guru paham mengenai metode mind
map.
b. Guru mampu menggunakan metode
mind map.
4 Kemampuan guru dalam menguasai
kelas
61
5 Kemampuan guru dalam menutup
pembelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Salam penutup
Keterangan:
1 : Kurang Baik
2 : Baik
3 : Sangat Baik
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
No. Indikator Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3
1 Kesiapan menerima
pelajaran
a. Menyediakan buku dan
alat tulis.
b. Siswa mengkondisikan
diri menerima
pelajaran.
c. Suasana kelas pada saat
pelajaran dimulai
d. Siswa mendengarkan
penjelasan guru
62
e. Siswa menyiapkan
buku pelajaran dan
sumber belajar lainnya
yang berkaitan dengan
materi pelajaran.
2 Keaktifan siswa
dalam proses
pembelajaran
a. Keaktifan mengikuti
pelajaran
b. Keaktifan bertanya
c. Keaktifan menjawab
d. Pemahaman terhadap
metode mind map
e. Kekompakan diskusi
f. Kekompakan presentasi
g. Mengerjakan soal
dengan semangat
Keterangan:
1 : Kurang Baik
2 : Baik
3 : Sangat Baik
d. Tahap Refleksi
Pada siklus II ini hampir semua siswa antusias mengikuti kegiatan
pembelajaran, memahami metode mind map dan memperhatikan
63
penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. Penelitian dihentikan
sampai siklus II karena prestasi belajar siswa sudah menunjukkan
indikator ketuntasan klasikal 85% yang diharapkan yaitu semua siswa
telah tuntas belajarnya (100%).
B. Pembahasan
Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan
selama pelaksanaan pra siklus, siklus I, siklus II, berikut rangkaian data siswa
yang mngalami pengingkatan dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
No. Nama Pra
Siklus Siklus I Siklus II
1 Affi Alfan Saputra 55 65 80
2 Agus Ahmad Syarofudin 65 75 80
3 Alfian Ezra Ardhani 45 55 77
4 Alfiyatul Izeh 50 75 80
5 Anisa Nahar Ramadhani 55 75 93
6 Deanita Ulfa Naimah 70 75 93
7 Eka Latifatu Dzalfak 85 90 100
8 Elian Rahma 80 95 100
9 Firda Nurisifa 50 65 93
10 Ida Namira 70 75 93
11 Ilham Tri Mila Sari 70 75 83
12 Iqbal Maulana 75 75 83
13 Jovita Ayu Nugraheni 70 80 83
14 Kharina Athsna Athya 75 80 97
15 Lestari Putriku Sekar Melati 75 85 80
16 Maulida Dwi Setyarini 75 80 93
17 Muhammad Afif Azhar 80 90 93
18 Muhammad Aryanum Baihaqi 40 50 77
19 Muhammad Atha Fauzan 60 65 77
20 Muhammad Azriel Baihaqi 70 75 77
64
21 Muhammad Fachry Munaja S. 50 65 77
22 Muhammad Mahendra Lokatara 75 75 83
23 Muhammad Rizza Rahman 75 80 87
24 Nandita Refika Wardany 40 55 77
25 Naufal Edria 65 70 77
26 Nur Shafitri 50 75 87
27 Pingkan Amelia Najla 75 85 93
28 Rachma Sari 50 50 77
29 Rafiq Hendra Saputra 75 75 83
30 Regita Alfia Nayla Agustin 50 70 97
31 Reyga Pratama 60 70 77
32 Silvi Risti Agustin 60 80 87
33 Suci Ratu Felisia Rafel 50 75 87
34 Yusuf Roihan Faqih 80 85 83
35 Zackiya Fida Pratama 60 75 93
Jumlah 2230 2585 2997
Rata-rata Kelas 63,71 73,85 85,62
Dari tabel 4.8 dapat dilihat perbandingan hasil ketuntasan belajar dari pra
siklus, siklus I, hingga siklus II. Berikut tabel perbandingan hasil ketuntasan
selama tindakan:
Tabel 4.9 Perbandingan hasil Pra Siklus, Siklus I, dan siklus II
Uraian Siswa yang Tuntas
Siswa yang Tidak
Tuntas Rata-rata
Frekuensi % Frekuensi %
Pra Siklus 12 34% 23 66% 63,71
Siklus I 24 69% 11 31% 73,85
Siklus II 35 100% 0 0% 85,62
Tabel 4.9 menunjukkan adanya peningkatan persentase hasil belajar
siswa. Data dapat ditampilkan pada gambar 4.1 Diagram Batang Peningkatan
Persentase hasil Belajar
65
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Setelah diadakannya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
dengan penerapan metode mind map pada kelas VII F MTs Negeri Salatiga
semester genap tahun pelajaran 2017/2018 dapat diketahui bahwa ada
peningkatan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada kenaikan dari pra
siklus siswa yang tuntas belajar 12 siswa (34%), sedangkan yang belum tuntas
belajar ada 23 siswa (66%) dengan nilai rata-rata 63,71. Hasil siklus I siswa
yang tuntas belajar sejumlah 24 siswa (69%), sdangkan yang belum tuntas
sejumlah 11 siswa (31%) dengan nilai rata-rata 73,85. Berdasarkan hasil
tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, maka
dilanjutkan dengan siklus II. Hasil dari siklus II diperoleh data 35 siswa
(100%) sudah tuntas belajar dengan nilai rata-rata 85,62. Berdasarkan
perolehan nilai tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar dari siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan sebesar 31%.
66
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah memenuhi kriteria
ketuntasan belajar klasikal yang telah ditentukan yaitu 85 %. Seluruh siswa
sudah tuntas belajarnya (100%) sehingga penelitian ini berhenti pada siklus II.
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode mind map dapat meningkatkan prestasi belajar Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) materi Dinasti Bani Umayyah pada siswa Kelas VII F
MTs Negeri Salatiga semester II tahun pelajaran 2017/2018 dan mempermudah
guru dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Hal ini dibuktikan dari peningkatan hasil rata-rata dari sebelum
diterapkan metode mind map atau pra siklus sampai siklus II. Pada pra siklus
nilai rata-rata yaitu 63,71. Nilai rata-rata tersebut meningkat pada siklus I yaitu
73,85 dan pada siklus II nilai rata-ratanya yaitu 85,62. Apabila dilihat dari
perolehan nilai tertiggi pada setiap siklusnya juga mengalami peningkatan.
Pada pra siklus nilai tertinggi 85, pada siklus I nilai tertinggi meningkat
menjadi 95, dan pada siklus II nilai tertinggi meningkat menjadi 100.
Persentase ketuntasan belajar peserta didik juga mengalami peningkatan
yaitu pada pra siklus yang tuntas hanya 34%, pada siklus I meningkat menjadi
69%, dan pada siklus II meningkat menjadi 100%. Pada siklus II semua siswa
sudah mencapai nilai KKM. Oleh karena itu Penelitian Tindakan Kelas ini
dinyatakan berhasil.
68
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Peneliti menyarankan penggunaan metode pembelajaran mind map
sebagai alternatif dalam meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan
Islam.
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya memiliki sikap aktif dan kreatif agar mampu mengelola
pembelajaran menjadi hal baru setiap harinya dengan mengembangkan
berbagai strategi, metode maupun model pembelajaran. Salah satunya
yaitu metode pembelajaran mind map. Hal ini akan menghilangkan rasa
bosan bagi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.
b. Sebelum melaksanakan metode pembelajaran jenis baru, hendaknya guru
melakukan persiapan sebaik-baiknnya dengan mempertimbangkan materi
yang sesuai.
3. Bagi Siswa
Peserta didik hendaknya senantiasa meningkatkan motivasi dalam
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam maupun pembelajaran lainnya,
karena dengan motivasi belajar yang tinggi akan mempengaruhi tercapainya
tujuan pembelajaran yang dapat diukur dari hasil belajar peserta didik.
69
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu. 2004. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
________________. dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Daud Ali, Muhammad. 2006. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Depag RI. 2010. Al-Quran dan Terjemahan. Semarang: Raja Publishing.
Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bachri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hasbullah. 2001. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Idi, Abdullah. Safarina HD. 2003. Sosiologi Pendidikan Individu Masyarakat, dan
Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Kemenag. 2014. Sejarah Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013.
Jakarta: Kemenag RI.
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bintang
Budaya.
Nata, Abudin. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
___________. 2006. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Purwanto, Ngalim. 1992. Ilmu Pendidikan Teoritis. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
70
_______________. 2003. Ilmu Pendidikan Praktis dan Teoritis. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Purwanto, Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).
Sandjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: DIVA Press.
Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Tim Pustaka Yustisia. 2007. KTSP. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Uzer Usman, Moh. Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Windura, Sutanto. 2008. Mind Map (Langkah Demi Langkah). Jakarta: Elex
Media Komputendo.
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MTs Negeri Salatiga
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/Genap
Materi Pokok : Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban
Islam
Alokasi Waktu : 2x40 Menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami, mengetahui (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurangi, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai
74
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
No Kompatensi Dasar Indikator dan Pencapaian
Kompetensi
1 3.2. Memahami sejarah
Kekhalifahan Dinasti Bani
Umayyah.
3.2.1. Menjelaskan proses
berdirinya Dinasti Umayyah.
3.2.2. Menjelaskan sistem
pemerintahan Bani Umayyah
3.2.3 Menjelaskan khalifah Bani
Umayyah
3.2.4. Menjelaskan faktor-faktor
kemunduran Bani Umayyah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegitan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan proses berdirinya Dinasti Umayyah.
2. Menjelaskan sistem pemerintahan Dinasti Umayyah.
3. Menjelaskan khalifah Bani Umayyah
4. Menjelaskan faktor-faktor kemunduran Bani Umayyah
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Sejarah Dinasti Umayyah
75
Kata “Bani” artinya adalah, anak, cucu, atau keturunan. Dengan
demikian yang dimaksud dengan Bani Umayyah adalah anak, cucu, atau
keturunan Umayyah bin Abdi Syams.
Kata Dinasti berarti keturunan raja-raja yang memerintah dan
semuanya berasal dari satu keluarga. Dengan demikian, Dinasti
Umayyah adalah keturunan raja-raja yang memerintah dari Bani
Umayyah.
Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah
bin „Abdul Syams bin Abdul Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin
kabilah Quraisy pada Fathul Mekah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M,
pertikaian politik terjadi di kalangan umat Islam, puncaknya adalah
ketika terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Setelah Khalifah
terbunuh, umat Islam di wilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua
Ali sebagai Khalifah yang sah. Sementara itu Mu‟awiyah bin Abi Sufyan
sebagai gubernur propinsi Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya
sebagai Khalifah.
Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu‟awiyah bin
Abi Sufyan bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan
pemerintahannya kepada Mu‟awiyyah bin Abi Sufyan („amul jama‟ah)
di kota Kufah. Mu‟awiyah merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah.
Karier politik Mu‟awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan
Umar bin Khattab, Mu‟awiyah diangkat menjadi kepala di sebuah kota di
Syria. Karena sukses memimpinnya menjadi gubernur Syria oleh
76
Khalifah Umar. Mu‟awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria,
giat melancarkan perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan
wilayah kekuasaan Bizantine. Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin
Abi Thalib, Mu‟awiyah terlibat konflik dengan Khalifah Ali untuk
mempertahankan kedudukannyasebagai gubernur Syria. Sejak saat itu
Mu‟awiyah mulai berambisi untuk menjadi Khalifah dengan mendirikan
dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu‟awiyah
menjadi penguasa seluruh imperium Islam,dan menaklukan Afrika Utara
merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya.
2. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah
Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi Khalifah pertama dinasti Bani
Umayyah setelah Hasan bin Ali bin Abu Thalib menyerahkan
kekhalifahannya kepada Muawiyah. Sebelumnya, Muawiyah menjabat
sebagai gubernur Syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah
mengandalkan orang-orang Syiria dalam mempeluas batas wilayah Islam.
Ia mampu membentuk pasukan Syria menjadi satu kekuatan militer Islam
yang terorganisir dan berdisiplin tinggi. ia membangun sebuah Negara
yang stabil dan terorganisir.
Dalam pengelolaan pemerintahan, Muawiyah mendirikan beberapa
departemen yaitu pertama, diwanul khatam yang fungsinya adalah
mencatat semua peraturan yang dikeluarkan oleh Khalifah. Kedua,
diwanul barid yang fungsinya adalah memberi tahu pemerintah pusat
tentang perkembangan yang terjadi di semua provinsi. Pada masa
77
Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat Monarchi
heridities (kepemimpinan secara turun-temurun) mulai diperkenalkan,
dimana ketika dia mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia
terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Pada 679 M, Mu‟awiyah
menunjuk puteranya Yazid untuk menjadi penerusnya. Muawiyah bin
Abu Sufyan menerapkan sistem monarki dipengaruhi oleh sistem
monarki yang ada di Persia dan Byzantium. Dalam perkembangan
selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah seorang anak atau kerabat
sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang
diterapkan Mu‟awiyah mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan
menjadi Monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yang diperoleh
tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak.
3. Khalifah Bani Umayyah
Dinasti Bani Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132
H atau 661-750 M. Selama dinasti Bani Umayyah terdapat empat belas
khalifah antara lain:
a. Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)
Nama lengkapnya Mu‟awiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin
Umayyah bin Abd Syams bin Abdul Manaf, biasa dipanggil Abu
Abdurrahman. Ia masyhur dengan Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia
lahir di Mekkah tahun 20 sebelum hijrah. Ayahnya adalah Abu
Sufyan, dan ibunya adalah Hindun binti Utbah. Ia adalah sosok
yang terkenal fasih, penyabar, berwibawa, cerdas, cerdik, badannya
78
tinggi besar, dan kulitnya putih. ia masuk Islam bersama ayah, ibu,
dan saudaranya Yazid pada saat pembukaan kota Makkah tahun 8
H. Ia pernah ikut perang Hunain dan ia adalah seorang juru tulis
Al-Qur‟an.
Karir politiknya diawali ketika Umar bin Khattab pernah
menugaskan sebagai gubernur Yordania dan pada masa Utsman bin
Affan, dia ditugaskan menjadi gubernur Syiria.
Muawiyah menjadi Khalifah pada tahun 41 H setelah Hasan
bin Ali menyerahkan Khalifah kepadanya. Muawiyah bin Abi
Sufyan mendirikan dinasti Bani Umayyah dan sebagai Khalifah
pertama. Ia memindahkan ibukota dari Madinah al-Munawarah ke
kota Damaskus dalam wilayah Syiria. Pada masa pemerintahannya,
ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti
pada masa Khalifah Usman dan Ali. Disamping itu ia juga
mengatur tentara dengan cara baru dengan meniru aturan yang
ditetapkan oleh tentara di Byzantiu, membangun administrasi
pemerintahan dan juga menetapkan aturan kiriman pos.
Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem
monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun). Ia
menunjuk anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai penerusnya. Ia
mengadopsi dari sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium.
Muawiyah bin Abu Sufyan berkuasa selama 20 tahun. Ia meninggal
79
dunia dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di Damaskus di
pemakaman Bab Al-Shagier.
b. Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-683 M)
Nama lengkapnya adalah Yazid bin Muawiyah bin Abi
Sufyan. Ia dilhirkan pada tanggal 23 Juli 645 M. Pada masa
kekhalifahan ayahnya, beliau menjadi seorang pangglima yang
cukup penting. Yazid menjadi khalifah pada usia 34
tahun. Pengangkatnyan berdasarkan kebijakan Khalifah Muawiyah
menerapkan sistem Monarki. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah
tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Ia
kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah, memintanya
untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya.
c. Muawiyah bin Yazid (64-64 H / 683-683 M)
Beliau adalah putera Yazid yang lemah
dan sakit-sakitan, di samping itu dia adalah seorang ahli Kimia
pada masa pemerintahan Kakeknya Muawiyah bin Abu Sufyan.
Muawiyah bin Yazid menjadi khalifah atas wasiat ayahnya
pada bulan Rabiul Awal tahun 64 Hijriah atau berkenaan tahun 683
M. Muawiyah bin Yazid diangkat menjadi khalifah pada usia 23 th.
Dia adalah seorang pemuda yang shalih. Ketika dia diangkat
menjadi Khalifah dia sedang menderita sakit. Sakitnya semakin
keras, akhirnya dia meninggal dunia. Dia bahkan tidak pernah
keluar pintu sejak dia diangkat menjadi Khalifah.
80
d. Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685 M)
Nama lengkapnya Marwan bin Hakam bin Abul „Ash.
Merupakan khalifah ke-empat. Terjadi pertentangan antara pihak
Abdullah bin Zubair dan Marwan bin Hakam yang mengakibatkan
terjadinya perang Marju Rahith. Pada peperangan ini Abdullah bin
Zubair kalah telak. Wilayah Islam terpecah menjadi dua.untuk
mengukuhkan kekhalifahannya Marwan bin Hakam menikahi janda
Yazid bin Muawiyah.
e. Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)
Nama lengkapnya Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin
Abul „Ash. Ia dilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya,
pada tahun 685 M. Di bawah kekuasaan Abdul Malik, kerajaan
Umayyah mencapai kekuasaan dan kemulian.
Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Byzantium
dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Juga
berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi
pemerintahan dan memberlakukan Bahasa Arab sebagai Bahasa
resmi pemerintahan Islam.
f. Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)
Nama lengkapnya Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin
Hakam bin Abul „Ash. Masa pemerintahan Walid bin Malik adalah
masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Pada masa
pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar, yaitu perluasan
81
wilayah kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya,
benua Eropa pada tahun 711 M. Perluasan ke arah Barat dipimpin
oleh Thariq bin Ziyad.dan berhasil menaklukan Andalusia.
g. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H / 715-717 M)
Nama lengkapnya Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan
bin Hakam bin Ash, panggilanya Abu Ayub. Lahir di Madinah
pada tahun 54 H. Ia merupakan saudara dari Walid bin Abdul
Malik, khalifah sebelumnya. Dia diangkat sebagai Khalifah pada
tahun 96 H pada usia 42 tahun. Menjelang saat terakhir
pemerintahannya,
h. Umar bin Abdul Aziz (99-101 H / 717-720 M)
Nama lengkapnya adalah Umar bin Abdul Aziz bin Marwan
bin Hakam bin Al-„Ash. Ia terkenal adil dan sederhana.
Pemerintahan Umar meninggalkan semua kemegahan dunia yang
selalu ditunjukkan oleh orang Bani Umayyah. Ketakwaan dan
kesalehannya patut menjadi teladan. Ia selalu berusaha
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Ia meninggal pada tahun
720 M dalam usia 39 tahun, dimakamkan di Deir Simon
i. Yazid bin Abdul Malik (101-105 H / 720-724 M)
Ia merupakan Khalifah kesembilan Daulah Umayyah pada
usia 36 tahun. Khalifah yang sering dipanggil dengan sebutan Abu
Khalid ini lahir pada 71 H. Ia menjabat khalifah atas wasiat
82
saudaranya, Sulaiman bin Abdul Malik. Ia dilantik pada bulan
Rajab 101 H.
j. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)
Nama lengkapnya Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan bin
Hakam bin Abul „ash. Ia menjabat sebagai Khalifah pada usia yang
ke 35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi
militer. Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru
yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah.
Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung
oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius.
Dalam perkembangan selanjutnya, kekuatan baru ini mampu
menggulingkan Dinasti Umayyah dan menggantikannya dengan
Dinasti baru, Bani Abbas.
k. Walid bin Yazid bin Abdul Malik (125-126 H / 743-744 M)
Pada masa pemerintahnya, Dinasti Umayyah mengalami
kemunduran. Ia memiliki prilaku buruk dan suka melanggar norma
agama. Kalangan keluarga sendiri benci padanya. Dan ia mati
terbunuh.
Kebijakannya ialah melipatkan jumlah bantuan sosial bagi
pemeliharaan orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang
tidak mempunyai famili untuk merawatnya. Ia menetapkan
anggaran khusus untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan
perawat untuk masing-masing orang.
83
l. Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126-127 / 744 M)
Pemerintahannya tidak mendapat dukungan dari rakyat,
karena kebijakannya suka mengurangi anggaran belanja negara.
Masa pemerintahannya tidak stabil dan banyak pemberontakan.
Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Dia wafat
dalam usia 46 tahun.
m. Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H / 744 M)
Dia diangkat menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat
di dalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya.
Kerana itu, keadaan negara semakin kacau dengan munculnya
beberapa pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar
berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan
suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan Khalifah dan
mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Dia
memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.
n. Marwan bin Muhammad (127-133 H / 744-750 M)
Nama lengkap Marwan bin Muhammad bin Marwan bin
Hakam. Ia adalah cucu dari Khalifah keempat bani Umayyah,
Marwan bin Hakam dan keponakan Khalifah kelima, Abdul Malik
bin Marwan. Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan
seorang pahlawan. Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi
dia tidak mampu mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah dengan
pendukung yang kuat.
84
Marwan bin Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke
Damaskus. Namun Abdullah bin Ali yang ditugaskan membunuh
Marwan oleh Abbas As Syaffah selalu mengejarnya. akhirnya
sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir,
dia mati terbunuh oleh Shalih bin Ali. Dengan demikian
berakhirlah dinasti Bani Umayyah, dan kekuasaan selanjutnya
dipegang oleh Bani Abbasiyah.
4. Faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah
6) Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara
karena Khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok
7) Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non-Arab
8) Konflik-konflik politik yang melatarbelakangi terbentuknya Daulah
Umayyah
9) Sikap hidup mewah di lingkungan istana
10) Munculnya kekuatan baru yang dipelopori keturunan Abbas bin
Abdul Muthalib
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
NO Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan
berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta
didik dengan penuh hikmad.
20 menit
85
b. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
c. Guru memberikan motivasi dan mengajukan
pertanyaan secara komunikatif berkaitan
dengan materi pelajaran.
d. Guru menyampaikan kompetensi inti,
kompetensi dasar serta tujuan yang akan
dicapai dalam pembelajaran.
e. Guru memberikan soal pre-test.
f. Guru mengulas materi sebelumnya
2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Mengamati gambar yang berkaitan dengan
Dinasti Bani Umayyah.
b. Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik
mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang
terkait dengan tayangan yang telah
dicermatinya
c. Mengeksplorasi
Secara kelompok menggali informasi tentang:
40 menit
86
- Sejarah Bani Umayyah
- Sistem pemerintahan Bani Umayyah
- Khalifah Bani Umayyah
- Faktor kemunduran bani Umayyah
d. Mengasosiasi
1) Mengolah informasi yang telah
dikumpulkan.
2) Membuat mind map secara kelompok.
3) Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi.
4) Peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari
3 Penutup
a. Bersama-sama melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang akan dilaksanakan
b. Guru mengagendakan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang
c. Guru mengagendakan evaluasi mandiri / postest
d. Guru dan peserta didik bersama-sama menutup
pembelajaran dengan berdoa
20 menit
F. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah bervariasi, tanya jawab, mind map.
87
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media
a. Laptop
b. Lcd proyektor
c. White board
2. Bahan
a. Spidol/pensil
b. Flash disk
c. Bahan-bahan lainnya
H. SUMBER BELAJAR
Kementrian Agama Republik Indonesia. 2014. Buku Siswa Sejarah
Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah
Tsanawiyah VII. Jakarta: Kementrian Agama.
I. PENILAIAN
1. Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Tes
b. Bentuk instrumen : Lembar penilaian tertulis
No Indikator Butir Instrumen
1 Dapat menjelaskan
proses berdirinya
Dinasti Bani
Umayyah.
Menjelaskan proses
berdirinya Dinasti Bani
Umayyah.
2 Dapat menjelaskan Menjelaskan sistem
88
sistem pemerintahan
Dinasti Bani
Umayyah.
pemerintahan Dinasti Bani
Umayyah.
3 Dapat menjelaskan
khalifah Bani
Umayyah.
Menjelaskan khalifah Bani
Umayyah.
4 Dapat menjelaskan
faktor - faktor
kemunduran Bani
Umayyah
Menjelaskan faktor - faktor
kemunduran Bani Umayyah
c. Instrumen Soal
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Bani Umayyah adalah anak, cucu, keturunan dari …
2. Keturunan raja-raja yang memrintah dan semua berasal dari satu
keluarga disebut ….
3. Keturunan raja-raja yang memerintah dari Bani Umayyah disebut …
4. Pendiri Dinasti Bani Umayyah yaitu …
5. Mu‟awiyah bin Abi Sufyan adalah putra dari …
6. Peristiwa penyerahan jabatan khalifah kepada Mu‟awiyah bin Abi
Sufyan oleh Hasan bin Ali disebut …
7. Dinasti Bani Umayyah berdiri pada tahun …
89
8. Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, Mu‟awiyah bin Abi Sufyan
menjabat sebagai gubernur di ….
9. Sistem pemerintahan Bani Umayyah yaitu ….
10. Bani Umayyah memerintah selama … tahun
11. Mu‟awiyah bin Abi Sufyan memindahkan pusat pemerintahan dari
Madinah ke …
12. Mu‟awiyah menyerahkan jabatannya kepada anaknya yang bernama
…
13. Abdul Malik bin Marwan merupakan merupakan Khalifah Bani
Umayyah yang ke …
14. Umar bin Abdul Aziz memperoleh pendidikan dari para ulama hadits
dan tafsir di kota…
15. Khalifah Bani Umayyah yang memberi wasiat kepada Umar bin
Abdul Aziz menjadi khalifah selanjutnya yaitu …
16. Khalifah Bani Umayyah yang membawa Dinasti Bani Umayyah
pada masa keemasan adalah …
17. Tokoh yang berjasa menaklukan Andalusia adalah …
18. Khalifah Bani Umayyah yang sangat religious, demokratis dan
mementingkan persatuan umat adalah …
19. Dinasti Bani Umayyah mengalami kemunduran pada masa
kekuasaan khalifah ….
20. Dinasti Bani Umayyah mengalami kemunduran pada tahun …
90
d. Pedoman Penilaian
1. Kunci jawaban
1) Umayyah bin Abdi Syams
2) Dinasti
3) Dinasti Bani Umayyah
4) Mu‟awiyah bin Abi Sufyan
5) Abu Sufyan bin Harb
6) „Amul Jama‟ah
7) 41H/661 M
8) Syiria/Suriah
9) Monarchi Heredities (turun-temurun)
10) 90 th
11) Damaskus
12) Yazid bin Mu‟awiyah
13) Ke-5
14) Madinah
15) Sulaiman bi Abdul Malik
16) Walid bin Abdul Malik
17) Thariq bin Ziyad
18) Umar bin Abdul Aziz
19) Walid bin Yazid
20) 125 H-133 H / 743-750 M
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MTs Negeri Salatiga
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kelas/Semester : VII (Tujuh)/Genap
Materi Pokok : Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban
Islam
Alokasi Waktu : 2x40 Menit
J. KOMPETENSI INTI
5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
7. Memahami, mengetahui (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
8. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurangi, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai
93
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
K. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
No Kompatensi Dasar Indikator dan Pencapaian
Kompetensi
1 3.2. Memahami sejarah
Kekhalifahan Dinasti Bani
Umayyah.
3.2.1. Menjelaskan proses
berdirinya Dinasti Umayyah.
3.2.2. Menjelaskan sistem
pemerintahan Bani Umayyah
3.2.3 Menjelaskan khalifah Bani
Umayyah
3.2.4. Menjelaskan faktor-faktor
kemunduran Bani Umayyah
L. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegitan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
5. Menjelaskan proses berdirinya Dinasti Umayyah.
6. Menjelaskan sistem pemerintahan Dinasti Umayyah.
7. Menjelaskan khalifah Bani Umayyah
8. Menjelaskan faktor-faktor kemunduran Bani Umayyah
M. MATERI PEMBELAJARAN
5. Sejarah Dinasti Umayyah
94
Kata “Bani” artinya adalah, anak, cucu, atau keturunan. Dengan
demikian yang dimaksud dengan Bani Umayyah adalah anak, cucu, atau
keturunan Umayyah bin Abdi Syams.
Kata Dinasti berarti keturunan raja-raja yang memerintah dan
semuanya berasal dari satu keluarga. Dengan demikian, Dinasti
Umayyah adalah keturunan raja-raja yang memerintah dari Bani
Umayyah.
Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah
bin „Abdul Syams bin Abdul Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin
kabilah Quraisy pada Fathul Mekah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M,
pertikaian politik terjadi di kalangan umat Islam, puncaknya adalah
ketika terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Setelah Khalifah
terbunuh, umat Islam di wilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua
Ali sebagai Khalifah yang sah. Sementara itu Mu‟awiyah bin Abi Sufyan
sebagai gubernur propinsi Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya
sebagai Khalifah.
Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu‟awiyah bin
Abi Sufyan bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan
pemerintahannya kepada Mu‟awiyyah bin Abi Sufyan („amul jama‟ah)
di kota Kufah. Mu‟awiyah merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah.
Karier politik Mu‟awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan
Umar bin Khattab, Mu‟awiyah diangkat menjadi kepala di sebuah kota di
Syria. Karena sukses memimpinnya menjadi gubernur Syria oleh
95
Khalifah Umar. Mu‟awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria,
giat melancarkan perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan
wilayah kekuasaan Bizantine. Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin
Abi Thalib, Mu‟awiyah terlibat konflik dengan Khalifah Ali untuk
mempertahankan kedudukannyasebagai gubernur Syria. Sejak saat itu
Mu‟awiyah mulai berambisi untuk menjadi Khalifah dengan mendirikan
dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu‟awiyah
menjadi penguasa seluruh imperium Islam,dan menaklukan Afrika Utara
merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya.
6. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah
Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi Khalifah pertama dinasti Bani
Umayyah setelah Hasan bin Ali bin Abu Thalib menyerahkan
kekhalifahannya kepada Muawiyah. Sebelumnya, Muawiyah menjabat
sebagai gubernur Syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah
mengandalkan orang-orang Syiria dalam mempeluas batas wilayah Islam.
Ia mampu membentuk pasukan Syria menjadi satu kekuatan militer Islam
yang terorganisir dan berdisiplin tinggi. ia membangun sebuah Negara
yang stabil dan terorganisir.
Dalam pengelolaan pemerintahan, Muawiyah mendirikan beberapa
departemen yaitu pertama, diwanul khatam yang fungsinya adalah
mencatat semua peraturan yang dikeluarkan oleh Khalifah. Kedua,
diwanul barid yang fungsinya adalah memberi tahu pemerintah pusat
tentang perkembangan yang terjadi di semua provinsi. Pada masa
96
Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat Monarchi
heridities (kepemimpinan secara turun-temurun) mulai diperkenalkan,
dimana ketika dia mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia
terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Pada 679 M, Mu‟awiyah
menunjuk puteranya Yazid untuk menjadi penerusnya. Muawiyah bin
Abu Sufyan menerapkan sistem monarki dipengaruhi oleh sistem
monarki yang ada di Persia dan Byzantium. Dalam perkembangan
selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah seorang anak atau kerabat
sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang
diterapkan Mu‟awiyah mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan
menjadi Monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yang diperoleh
tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak.
7. Khalifah Bani Umayyah
Dinasti Bani Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132
H atau 661-750 M. Selama dinasti Bani Umayyah terdapat empat belas
khalifah antara lain:
o. Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)
Nama lengkapnya Mu‟awiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin
Umayyah bin Abd Syams bin Abdul Manaf, biasa dipanggil Abu
Abdurrahman. Ia masyhur dengan Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia
lahir di Mekkah tahun 20 sebelum hijrah. Ayahnya adalah Abu
Sufyan, dan ibunya adalah Hindun binti Utbah. Ia adalah sosok
yang terkenal fasih, penyabar, berwibawa, cerdas, cerdik, badannya
97
tinggi besar, dan kulitnya putih. ia masuk Islam bersama ayah, ibu,
dan saudaranya Yazid pada saat pembukaan kota Makkah tahun 8
H. Ia pernah ikut perang Hunain dan ia adalah seorang juru tulis
Al-Qur‟an.
Karir politiknya diawali ketika Umar bin Khattab pernah
menugaskan sebagai gubernur Yordania dan pada masa Utsman bin
Affan, dia ditugaskan menjadi gubernur Syiria.
Muawiyah menjadi Khalifah pada tahun 41 H setelah Hasan
bin Ali menyerahkan Khalifah kepadanya. Muawiyah bin Abi
Sufyan mendirikan dinasti Bani Umayyah dan sebagai Khalifah
pertama. Ia memindahkan ibukota dari Madinah al-Munawarah ke
kota Damaskus dalam wilayah Syiria. Pada masa pemerintahannya,
ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti
pada masa Khalifah Usman dan Ali. Disamping itu ia juga
mengatur tentara dengan cara baru dengan meniru aturan yang
ditetapkan oleh tentara di Byzantiu, membangun administrasi
pemerintahan dan juga menetapkan aturan kiriman pos.
Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem
monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun). Ia
menunjuk anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai penerusnya. Ia
mengadopsi dari sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium.
Muawiyah bin Abu Sufyan berkuasa selama 20 tahun. Ia meninggal
98
dunia dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di Damaskus di
pemakaman Bab Al-Shagier.
p. Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-683 M)
Nama lengkapnya adalah Yazid bin Muawiyah bin Abi
Sufyan. Ia dilhirkan pada tanggal 23 Juli 645 M. Pada masa
kekhalifahan ayahnya, beliau menjadi seorang pangglima yang
cukup penting. Yazid menjadi khalifah pada usia 34
tahun. Pengangkatnyan berdasarkan kebijakan Khalifah Muawiyah
menerapkan sistem Monarki. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah
tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Ia
kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah, memintanya
untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya.
q. Muawiyah bin Yazid (64-64 H / 683-683 M)
Beliau adalah putera Yazid yang lemah
dan sakit-sakitan, di samping itu dia adalah seorang ahli Kimia
pada masa pemerintahan Kakeknya Muawiyah bin Abu Sufyan.
Muawiyah bin Yazid menjadi khalifah atas wasiat ayahnya
pada bulan Rabiul Awal tahun 64 Hijriah atau berkenaan tahun 683
M. Muawiyah bin Yazid diangkat menjadi khalifah pada usia 23 th.
Dia adalah seorang pemuda yang shalih. Ketika dia diangkat
menjadi Khalifah dia sedang menderita sakit. Sakitnya semakin
keras, akhirnya dia meninggal dunia. Dia bahkan tidak pernah
keluar pintu sejak dia diangkat menjadi Khalifah.
99
r. Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685 M)
Nama lengkapnya Marwan bin Hakam bin Abul „Ash.
Merupakan khalifah ke-empat. Terjadi pertentangan antara pihak
Abdullah bin Zubair dan Marwan bin Hakam yang mengakibatkan
terjadinya perang Marju Rahith. Pada peperangan ini Abdullah bin
Zubair kalah telak. Wilayah Islam terpecah menjadi dua.untuk
mengukuhkan kekhalifahannya Marwan bin Hakam menikahi janda
Yazid bin Muawiyah.
s. Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)
Nama lengkapnya Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin
Abul „Ash. Ia dilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya,
pada tahun 685 M. Di bawah kekuasaan Abdul Malik, kerajaan
Umayyah mencapai kekuasaan dan kemulian.
Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Byzantium
dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Juga
berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi
pemerintahan dan memberlakukan Bahasa Arab sebagai Bahasa
resmi pemerintahan Islam.
t. Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)
Nama lengkapnya Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin
Hakam bin Abul „Ash. Masa pemerintahan Walid bin Malik adalah
masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Pada masa
pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar, yaitu perluasan
100
wilayah kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya,
benua Eropa pada tahun 711 M. Perluasan ke arah Barat dipimpin
oleh Thariq bin Ziyad.dan berhasil menaklukan Andalusia.
u. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H / 715-717 M)
Nama lengkapnya Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan
bin Hakam bin Ash, panggilanya Abu Ayub. Lahir di Madinah
pada tahun 54 H. Ia merupakan saudara dari Walid bin Abdul
Malik, khalifah sebelumnya. Dia diangkat sebagai Khalifah pada
tahun 96 H pada usia 42 tahun. Menjelang saat terakhir
pemerintahannya,
v. Umar bin Abdul Aziz (99-101 H / 717-720 M)
Nama lengkapnya adalah umar bin abdul aziz bin Marwan
bin hakam bin al-„ash. Ia terkenal adil dan sederhana.
Pemerintahan Umar meninggalkan semua kemegahan dunia yang
selalu ditunjukkan oleh orang Bani Umayyah. Ketakwaan dan
kesalehannya patut menjadi teladan. Ia selalu berusaha
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Ia meninggal pada tahun
720 M dalam usia 39 tahun, dimakamkan di Deir Simon
w. Yazid bin Abdul Malik (101-105 H / 720-724 M)
Ia merupakan Khalifah kesembilan Daulah Umayyah pada
usia 36 tahun. Khalifah yang sering dipanggil dengan sebutan Abu
Khalid ini lahir pada 71 H. Ia menjabat khalifah atas wasiat
101
saudaranya, Sulaiman bin Abdul Malik. Ia dilantik pada bulan
Rajab 101 H.
x. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)
Nama lengkapnya Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan bin
Hakam bin Abul „ash. Ia menjabat sebagai Khalifah pada usia yang
ke 35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi
militer. Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru
yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah.
Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung
oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius.
Dalam perkembangan selanjutnya, kekuatan baru ini mampu
menggulingkan Dinasti Umayyah dan menggantikannya dengan
Dinasti baru, Bani Abbas.
y. Walid bin Yazid bin Abdul Malik (125-126 H / 743-744 M)
Pada masa pemerintahnya, Dinasti Umayyah mengalami
kemunduran. Ia memiliki prilaku buruk dan suka melanggar norma
agama. Kalangan keluarga sendiri benci padanya. Dan ia mati
terbunuh.
Kebijakannya ialah melipatkan jumlah bantuan sosial bagi
pemeliharaan orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang
tidak mempunyai famili untuk merawatnya. Ia menetapkan
anggaran khusus untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan
perawat untuk masing-masing orang.
102
z. Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126-127 / 744 M)
Pemerintahannya tidak mendapat dukungan dari rakyat,
karena kebijakannya suka mengurangi anggaran belanja negara.
Masa pemerintahannya tidak stabil dan banyak pemberontakan.
Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Dia wafat
dalam usia 46 tahun.
aa. Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H / 744 M)
Dia diangkat menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat
di dalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya.
Kerana itu, keadaan negara semakin kacau dengan munculnya
beberapa pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar
berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan
suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan Khalifah dan
mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Dia
memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.
bb. Marwan bin Muhammad (127-133 H / 744-750 M)
Nama lengkap Marwan bin Muhammad bin Marwan bin
Hakam. Ia adalah cucu dari Khalifah keempat bani Umayyah,
Marwan bin Hakam dan keponakan Khalifah kelima, Abdul Malik
bin Marwan. Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan
seorang pahlawan. Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi
dia tidak mampu mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah dengan
pendukung yang kuat.
103
Marwan bin Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke
Damaskus. Namun Abdullah bin Ali yang ditugaskan membunuh
Marwan oleh Abbas As Syaffah selalu mengejarnya. akhirnya
sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir,
dia mati terbunuh oleh Shalih bin Ali. Dengan demikian
berakhirlah dinasti Bani Umayyah, dan kekuasaan selanjutnya
dipegang oleh Bani Abbasiyah.
8. Faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah
11) Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara
karena Khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok
12) Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non-Arab
13) Konflik-konflik politik yang melatarbelakangi terbentuknya Daulah
Umayyah
14) Sikap hidup mewah di lingkungan istana
15) Munculnya kekuatan baru yang dipelopori keturunan Abbas bin
Abdul Muthalib
N. KEGIATAN PEMBELAJARAN
NO Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
g. Guru membuka pelajaran dengan salam dan
berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta
didik dengan penuh hikmad.
20 menit
104
h. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dan memeriksa
kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
i. Guru memberikan motivasi dan mengajukan
pertanyaan secara komunikatif berkaitan
dengan materi pelajaran.
j. Guru menyampaikan kompetensi inti,
kompetensi dasar serta tujuan yang akan
dicapai dalam pembelajaran.
k. Guru memberikan soal pre-test.
l. Guru mengulas materi sebelumnya
2 Kegiatan inti
e. Mengamati
Mengamati gambar yang berkaitan dengan
Dinasti Bani Umayyah.
f. Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik
mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang
terkait dengan tayangan yang telah
dicermatinya
g. Mengeksplorasi
Secara kelompok menggali informasi tentang:
40 menit
105
- Sejarah Bani Umayyah
- Sistem pemerintahan Bani Umayyah
- Khalifah Bani Umayyah
- Faktor kemunduran bani Umayyah
h. Mengasosiasi
5) Mengolah informasi yang telah
dikumpulkan.
6) Membuat mind map secara kelompok.
7) Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi.
8) Peserta didik menyimpulkan materi yang
sudah dipelajari
3 Penutup
e. Bersama-sama melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang akan dilaksanakan
f. Guru mengagendakan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan yang akan datang
g. Guru mengagendakan evaluasi mandiri / postest
h. Guru dan peserta didik bersama-sama menutup
pembelajaran dengan berdoa
20 menit
O. METODE PEMBELAJARAN
3. Pendekatan : Scientific
4. Metode : Ceramah bervariasi, tanya jawab, mind map.
106
P. MEDIA PEMBELAJARAN
3. Media
d. Laptop
e. Lcd proyektor
f. White board
4. Bahan
d. Spidol/pensil
e. Flash disk
f. Bahan-bahan lainnya
Q. SUMBER BELAJAR
Kementrian Agama Republik Indonesia. 2014. Buku Siswa Sejarah
Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah
Tsanawiyah VII. Jakarta: Kementrian Agama.
R. PENILAIAN
2. Pengetahuan
e. Teknik penilaian : Tes
f. Bentuk instrumen : Lembar penilaian tertulis
No Indikator Butir Instrumen
1 Dapat menjelaskan
proses berdirinya
Dinasti Bani
Umayyah.
Menjelaskan proses
berdirinya Dinasti Bani
Umayyah.
107
2 Dapat menjelaskan
sistem pemerintahan
Dinasti Bani
Umayyah.
Menjelaskan sistem
pemerintahan Dinasti Bani
Umayyah.
3 Dapat menjelaskan
khalifah Bani
Umayyah.
Menjelaskan khalifah Bani
Umayyah.
4 Dapat menjelaskan
faktor - faktor
kemunduran Bani
Umayyah
Menjelaskan faktor - faktor
kemunduran Bani Umayyah
g. Instrumen Soal
Pilihlah jawaban a, b, c, atau d yang paling tepat!
1. Keturunan raja-raja yang memerintah dan semuanya berasal dari sattu
keluarga disebut …
a. Bani c. Dinasti
b. Daulah d. Silsilah
2. Peristiwa penyerahan kekuasaan dari Hasan bin Ali kepada
Mu‟awiyah bin Abu Sufyan disebut …
a. Amul Umat c. Amul Sanah
b. Amul Addin d. Amul Jama‟ah
3. Pendiri Dinasti Umayyah adalah …
108
a. Abu Sufyan bin Harb c. Mu‟awiyah bin Abu Sufyan
b. Umayyah bin Abd Syams d. Hasan bin Ali
4. Dinasti Umayyah berdiri pada tahun ...
a. 40 H/660 M c. 42 H/662 M
b. 41 H/661 M d. 43 H/663 M
5. Bani Umayyah berkuasa selama …
a. 80 tahun c. 90 tahun
b. 85 tahun d. 95 tahun
6. Ayah Mu‟awiyah bin Abi Sufyan adalah …
a. Abu Sufyan bin Harb c. Abu Sufyan bin Ahmad
b. Abu Sufyan bin Aus d. Abu Sufyan bin Khuzairi
7. Mu‟awiyah memindahkan pusat pemerintahan dari Madinah ke …
a. Kuffah c. Mekah
b. Basrah d. Damaskus
8. Jumlah khalifah Bani Umayyah ada ...
a. 12 c. 14
b. 13 d. 15
9. Yang bukan khalifah Bani Umayyah yaitu …
a. Mu‟awiyah bin Abi Sufyan c. Utsman bin Affan
b. Umar bin Abdul Aziz d. Walid bin Abdul Malik
10. Bani Umayyah mengalami masa keemasan pada masa khalifah …
a. Yazid bin Mu‟awiyah c. Mu‟awiyah bin Yazid
b. Walid bin Abdul Malik d. Marwan bin Muhammad
109
Jawablah soal-soal berikut!
1. Anak, anak cucu, dan keturunan dari Umayyah bin Abdi Syams
disebut …
2. Khawarij adalah …
3. Sistem pemerintahan Bani Umayyah yaitu …
4. Khalifah yang mengubah mata uang Byzantium dan Persia adalah …
5. Tokoh yang berjasa dalam menaklukan Andalusia yaitu …
6. Khalifah Bani Umayyah ke-5 yaitu …
7. Umar bin Abdul Aziz dan Yazid bin Abdul Malik menjabat khalifah
atas wasiat khalifah ….
8. Khalifah Bani Umayyah yang sangat religius yaitu ….
9. Masa kejayaan Umayyah berakhir pada masa khalifah …
10. Bani Umayyah runtuh pada tahun …
h. Pedoman Penilaian
1. Kunci jawaban
1) C 6) A
2) D 7) D
3) C 8) C
4) B 9) C
5) C 10) B
1) Bani Umayyah
2) Golangan yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib
3) Monarchiheridetis (Kerajaan turun-temurun)
121
DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Alfinalia Maulani Islamiyah
NIM : 111-14-060
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dosen Pembimbing Akademik : Drs. A. Bahrudin M.Ag.
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Poin
1 OPAK STAIN Salatiga 2014
“Aktualisasi Gerakan
Mahasiswa yang Beretika,
Disiplin, dan Berfikir Terbuka”
18-19
Agustus
2014
Peserta 3
2 OPAK Jurusan Tarbiyah
STAIN Salatiga 2014
“Aktualisasi Pendidikan
Karakter sebagai Pembentuk
Generasi yang Religius,
Educative, dan Humanis”
20-21
Agustus
2014
Peserta 3
3 Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) “Pemahaman Islam
Rahmatan Lil „Alamin sebagai
Langkah Awal Menjadi
Mahasiswa Berkarakter”
21
Agustus
2014
Peserta 2
4 Achievement Motivation
Training (AMT) “Dengan
23
Agustus
Peserta 2
122
AMT Semangat Menyongsong
Prestasi”
2014
5 Library User Education
(Pendidikan Pemustaka) yang
diselenggarakan oleh UPT
Perpustakaan STAIN Salatiga
28
Agustus
2014
Peserta 2
6 English Friendship Camp
“CEC is The Best Way for
Great Generation” oleh CEC
STAIN Salatiga.
27-28
September
2014
Peserta 3
7 “SIBA – SIBI” Training UTS
Semester Ganjil Tahun 2014
yang diselenggarakan oleh
CEC dan ITTAQO.
24-25
Oktober
2014
Peserta 3
8 “PERBASIS (Perbandingan
Bahasa Arab Bahasa Inggris) /
CEA (Comparison English
Arabic)” diselenggarakan oleh
CEC dan ITTAQO.
27
November
2014
Peserta 3
9 Pendidikan Dasar
Perkoperasian (PDP)
“Membangun Jiwa
Enterpreneur dengan
28
November
2014
Peserta 2
123
Berkoperasi” yang
diselenggarakan oleh Kopma
FATAWA STAIN Salatiga
2014.
10 STUDY CLUB held by
Division of Education and
Linguistic of Communicative
English Club (CEC) STAIN
Salatiga.
07
Desember
2014
Peserta 2
11 “SIBA – SIBI” Training UAS
Semester Ganjil Tahun 2014
yang diselenggarakan oleh
CEC dan ITTAQO.
19-20
Desember
2014
Peserta 3
12 Seminar Nasional “Peranan
Technopreneur dalam
Mendukung Program
Pemerintah Melalui Ekonomi
Kreatif” oleh Kopma
FATAWA IAIN Salatiga.
15
April
2015
Peserta 8
13 Pelatihan Lanjutan
Perkoperasian “Membentuk
Mental Enterpreneur dengan
Jatidiri Koperasi” oleh Kopma
05-07
Juni
2015
Peserta 4
124
FATAWA IAIN Salatiga.
14 Training of Trainer
“Memahami Kepribadian
Kepemimpinan yang
Berkualitas serta Fungsi dan
Peran dalam Koperasi dan
Organisasi” oleh Kopma
FATAWA IAIN Salatiga.
10-11
Oktober
2015
Peserta 3
15 Seminar Nasional “Wacana
Islam Nusantara dalam
Menjaga Kebhinekaan dan
Keutuhan NKRI” oleh Al-
Khidmah Kampus Kota
Salatiga.
31
Oktober
2015
Peserta 8
16 IAIN Salatiga Bersholawat dan
Orasi Kebangsaan “Menyemai
Nilai-nilai Islam Indonesia
untuk Memperkokoh NKRI
dalam Mewujudkan Baldatun
Toyyibatun Warobbun Ghofur”
oleh DEMA IAIN Salatiga.
03
November
2015
Peserta 2
17 Seminar Nasional dengan tema
“Jenderal Sudirman Inspirasi
11
November
Peserta 8
125
Anak Bangsa” oleh HMJ SKI
IAIN Salatiga.
2015
18 Seminar Nasional DEMA
FTIK dengan Tema
“Peningkatan Profesionalisme
Guru dalam Pembelajaran di
Era Globalisasi”
23
November
2015
Peserta 8
19 Seminar Nasional dengan
Tema “Musik, Islam, dan
Nusantara” oleh SMC IAIN
Salatiga.
05
Desember
2015
Peserta 8
20 Seminar Kewirausahaan
dengan Tema “Membumikan
Seni Qur‟an Melalui
Wirausaha” oleh JQH Al-
Furqan IAIN Salatiga.
25
Desember
2015
Peserta 2
21 Penerimaan Anggota Baru
(PAB) JQH Al-Furqan 2015
dengan Tema “Keep on Loving
Holy Qur‟an to Reach a
Peacefullness of Life”.
25-26
Desember
2015
Peserta 3
22 Seminar Nasional dengan
Tema “Implementasi Nilai-
10
Februari
Peserta 8
126
nilai Pancasila sebagai Benteng
dalam Menolak Gerakan
Radikalisme” oleh DEMA
IAIN Salatiga.
2016
23 Seminar Nasional “Penguatan
Wawasan Kebangsaan dan
Nasionalisme” oleh DEMA
IAIN Salatiga
28
April
2016
Peserta 8
24 Seminar Nasional oleh HMJ
IAIN Salatiga dengan Tema
“Pendidikan Agama Menjadi
Pelopor Kebangkitan Nasional
di Era Modern”.
21
Mei
2016
Peserta 8
25 Seminar Internasional “Petani
untuk Negeri” dalam
Rangkaian Kegiatan “Festival
Solidaritas untuk Petani
Indonesia” oleh Krida Taruna
Bumi Persada.
18
September
2016
Peserta 2
26 Ngaji Bareng Al-Khidmah
untuk Menyambut Hari Santri
Nasional.
20
Oktober
2016
Peserta 2
27 Training Hypnotherapy dengan 26 Peserta 2
127
Tema “Selangkah Lebih Baik
dengan Hipnosis” oleh Biro
Konsultasi Psikologi Tazkia.
November
2016
28 Seminar dan Workshop
Hypnoparenting dengan Tema
“Mengungkap Rahasia
Mendidik Anak/Siswa dengan
Metode Hipnosis” oleh Optima
Hypno Center.
17
Desember
2016
Peserta 2
29 Seminar Nasional dan
Launching Majalah LPM
Dinamika dengan Tema
“Hedonisme” oleh LPM
Dinamika IAIN Salatiga.
01
Maret
2017
Peserta 8
30 Rangkaian Peringatan HUT RI
ke-72 MTs Negeri Salatiga
15
Agustus
2017
Panitia 2
31 TOEFL Prediction Test of Unit
Pelaksana Teknis
Pengembangan Bahasa
(UPTPB) IAIN Salatiga.
28
Oktober
2017
Peserta 2
32 Seminar Nasional Pasar Modal
Syari‟ah dengan Tema
08
November
Peserta 8
129
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Alfinalia Maulani Islamiyah
2. Tempat, tanggal lahir : Kab. Semarang, 04 Desember 1995
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Kewarganegaraan : Indonesia
6. Alamat : Dusun Watu Agung RT 04 RW 09, Desa Suruh,
Kecamatan Suruh Kab. Semarang
7. HP : 085899091948
8. Latar Belakang Pendidikan Formal
a. TK Bustanul Athfal Suruh Lulus tahun 2002
b. SD Negeri 03 Suruh Lulus tahun 2008
c. SMP Negeri 01 Suruh Lulus tahun 2011
d. MAN Salatiga Lulus tahun 2014
e. IAIN Salatiga Lulus tahun 2018
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya,
Salatiga, 19 Juli 2018
Alfinalia Maulani Islamiyah