208
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 TAHUN DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI PAUD DAHLIA TAHUN AJARAN AJARAN 2018/2019SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : PUSPA AYU MELODYANA NIM. 11140184000021 JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018/2019

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

  • Upload
    others

  • View
    28

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

“PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 – 5

TAHUN DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI PAUD

DAHLIA TAHUN AJARAN AJARAN 2018/2019”

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

PUSPA AYU MELODYANA

NIM. 11140184000021

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018/2019

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

V

Abstrak

Puspa Ayu Melodyana 11140184000021 Peningkatan Kemampuan Berhitung

Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia

2018/2019

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun dengan permainan ular tangga pada kelompok A

PAUD Dahlia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

tindakan kelas kolaboratif dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart.

PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang muncul di

dalam kelas. Metode ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,

pelaksanaan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak didik kelompok A PAUD

Dahlia yang berjumlah 10 anak. Objek penelitian ini adalah kemampuan berhitung

anak usia 4 – 5 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi.

Teknis analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Indikator

keberhasilan yang ditetapkan yaitu minimal 75% dari 10 anak mencapai kemampuan

beritung anak usia 4 – 5 tahun. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.

Hasil penelitian menujukan bahwa kemampuan berhitung anak usia 4 – 5

tahun mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan berhitung anak usia 4 – 5

tahun terlihat dari indikator kemampuan membilang benda 1 – 10, mengenal konsep

bilangan, mengenal lambang bilangan 1 – 10, menyebutkan lambang bilangan 1 – 10,

mencocokan bilangan dengan lambang bilangan. Peningkatan kemampuan berhitung

anak usia 4 – 5 tahun dengan permainan ular tangga dalam pelaksanaan pratindakan

31, 5%, dan pada siklus I meningkat menjadi 51,5%, karena masih kurang dari

kriteria keberhasilan yang seharusnya maka dilakukan tindakan selanjutnya yaitu

siklus II dan meningkat sangat baik dengan mendapatkan persentase 85%. Dengan

perolehan tersebut maka penelitian dihentikan karena telah mencapai kriteria

keberhasilan.

Kata Kunci: Kemampuan berhitung snsk usia 4 – 5 tahun, permainan ular tangga

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

VI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alaamiin. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan baik serta sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.

Shalawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW.

sebagai suri tauladan terbaik yang telah membawa kita ke zaman yang terang

benderang seperti sekarang ini.

Tulisan ini merupakan karya ilmiah yang berisi penelitian dan hasil yang

dilakukan selama di PAUD Dahlia. Semoga tulisan ini bisa menjadi bekal untuk

menjadikan pengalaman untuk keluarga maupun masyarakat.

Penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu hingga terselesaikanya laporan ini, terutama kepada:

1. Ibu Siti Khadijah, M.A. Sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini

sekaligus Dosen Pembimbing yang telah memberikan motivasi selama ini.

2. Ibu Miratul Hayati, M.Pd. Sebagai Sekretaris Juruan Pendidikan Islam Anak

Usia Dini sekaligus Dosen Pembimbing yang telah memberikan motivasi selama

ini.

3. Ibu Dr. Fidrayani, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Ibu Rina Syafrid, M.Pd

selaku dospem Pembimbing II sebagai dosen pembimbing I yang telah

membimbing dan memberikan motivasi kepada saya

4. Ibu Nyai Maesaroh Sebagai Kepala Sekolah yang telah menerima peneliti untuk

melakukan penelitian di PAUD Dahlia.

5. Ibu Mimil sebagai wali kelas kelompok A yang membantu saya dalam

melakukan penelitian ini.

6. Tak lupa orang tua saya Bapak Anwar Susila dan Ibu saya Nining Kurniasih,

yang tak henti-hentinya selalu mendo’akan anaknya dengan tulus memberikan

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

VII

bantuannya, baik moril amaupun materil, semangat dan dorongan demi

keberhasilan anaknya dalam keadaan apapun

7. Tak lupa pula, kepada kakak dan akik saya Dini Ginanjarwati, Aditya Rizky

Anwari dan Putri Asmahani yang selalu menghibur dan memberikan semangat

demi keberhasilan kakaknya.

8. Kepada partner saya Muhamad Jaelani Dahlan yang selalu menjadi penyemangat

dan memberikan motivasi serta mendorong saya untuk mengerjakan karya ilmiah

ini

9. Kepada sahabat saya Sinta Devi Mulyani yang tidak pernah lelah mengingatkan

saya untuk mengerjakan karya ilmiah ini

10. Juga teman teman Cabay Syariah, Evi, Huda, Fita, Pia, Jihan, Irfha, Evi Ros,

Irfha, Mira, Aenida, Nadia, Tadia, Selfi, yang sama-sama berjuang dalam

menyelesaikan karya ilmiah ini dan berjuang selama 4 tahun di PIAUD UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

11. Kepada meylinda azizah teman seperjuangan saya diperjuangan akhir skripsi

saya untuk mempersiapkan persyaratan sidang

12. Semua pihak yang telah membantu demi terselesaikannya penulisan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah senantiasa

memberikan kemudahan dalam hidupnya menjadikannya sebagai pemberat amal

kebajikan bagi kita semua, Aamiin.

Dalam penyusunan skripsi ini tentu masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, segala kritik dan saran sangat peneliti harapkan demi perbaikan dan

penyempurnaan skripsi ini serta pembelajaran bermakna dan bermanfaat si masa

yang akan datang.

Jakarta, 11 Juni 2019

Puspa Ayu Melodyana

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

VIII

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ I

HALAMAN PERSETUJUAN JUDUL ............................................................... II

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. III

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ..................................................... IV

ABSTRAK ........................................................................................................... V

KATA PENGANTAR .......................................................................................... VI

DAFTAR ISI ......................................................................................................... VIII

DAFTAR TABEL ................................................................................................ XII

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... XIV

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ XVI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6

C. Peembatasan Masalah .............................................................................. 6

D. Fokus Penelitian ....................................................................................... 6

E. Rumusan Masalah ..................................................................................... 6

F. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

G. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Konsep Model Tindakan

1. Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini .......................................... 8

a. Pengertian Berhitung Anak Usia 4 – 5 Tahun .......................... 8

b. Prinsip Kemampuan Berhitung ................................................ 12

c. Karakteristik Berhitung ............................................................ 13

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

IX

d. Tahapan Dalam Berhitung ....................................................... 14

e. Tujuan Berhitung ..................................................................... 17

f. Metode Pengembangan Berhitung ........................................... 17

B. Bermain

1. Pengertian Bermain .......................................................................... 19

2. Tahapan Bermain ............................................................................. 23

3. Manfaat Bermain ............................................................................. 26

4. Karakteristik Bermain ...................................................................... 30

5. Pengerian ular tangga ....................................................................... 31

6. Manfaat Bermain Ular Tangga ......................................................... 33

7. Langkah-langkah Bermain Ular Tangga .......................................... 34

8. Pengembangan Konseptual Rancangan Tindakan ........................... 35

C. Konsep Penelitian Tindakan

1. Penelitian Tindakan ......................................................................... 37

2. Penelitian Tindakan Kelas ............................................................... 39

3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ................................................... 41

4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ................................................. 42

5. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 43

6. Bentuk-bentuk Penelitian Tindakan Kelas ....................................... 43

7. Konsep Penelitian Yang Digunakan ................................................. 43

D. Penelitian Relevan ..................................................................................... 45

E. Kerangka Berfikir ...................................................................................... 46

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian ................................................. 48

1. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 48

B. Metode Penelitian ..................................................................................... 49

C. Prosedur Penelitian Tindakan ................................................................... 50

1. Observasi Awal ............................................................................... 50

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

X

2. Perencanaan Tindakan .................................................................... 50

3. Tahapan Pengamatan ...................................................................... 51

4. Refleksi ........................................................................................... 57

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan ............................................................... 58

E. Data dan Sumber Data

1. Data ................................................................................................. 59

2. Sumber Data .................................................................................... 60

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis Instrumen ............................................................................... 61

2. Kisi-Kisi Instrumen .......................................................................... 65

a. Definisi Konseptual ................................................................ 65

b. Definisi Operasional .............................................................. 65

G. Validasi Instrumen ...................................................................................... 68

H. Validasi Data ............................................................................................... 69

I. Analisis Data ............................................................................................... 70

1. Analisis Data Kualitatif ................................................................. 71

2. Analisis Data Kuantitatif ................................................................ 72

J. Koding Data ............................................................................................. 72

1. Catatan Lapangan .............................................................................. 72

2. Catatan Wawancara ........................................................................... 73

BAB IV DESKRIPSI, HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Umum ................................................................................ 74

2. Deskripsi Khusus ................................................................................ 75

a. Deskripsi Data dan Pra Penelitian ................................................ 75

b. Analisis Gambaran Awal Pembelajaran di Kelompok A .............. 79

c. Refleksi Gambaran Awal Pembelajaran ....................................... 79

B. Deskripsi Hasil Data dan Hasil Intervensi Tindakan

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

XI

1. Perencanaan Tindakan Siklus I ................................................... 81

2. Tindakan Siklus I ........................................................................ 81

3. Pengamatan ................................................................................. 94

a. Hail Pengamatan Secara Kualitatif ....................................... 94

b. Hasil Pengamatan Secara Kuantif ......................................... 96

4. Reflkeksi ..................................................................................... 98

5. Hasil Wawancara Guru ............................................................... 100

C. Deskripsi Siklus II

1. Perencanaan ................................................................................... 101

2. Tindakan Siklus II ......................................................................... 102

3. Pengamatan ................................................................................... 114

4. Refleksi ......................................................................................... 119

5. Hasil Wawancara Guru.................................................................. 120

D. Pembahasan Analisis Data

1. Analisis Data ................................................................................ 121

a. Analisis Data Kuantitatif ................................................. 121

b. Analisis Data Kualitatif .................................................. 124

E. Reduksi Data............................................................................................ 125

F. Temuan Penelitian ................................................................................... 137

G. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 137

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................. 139

B. Saran ......................................................................................................... 140

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

XII

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 : Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 48

TABEL 3.2 : Desain Pelaksanaan Tindakan Siklus I ........................................... 52

TABEL 3.3 : Desain Pelaksanaan Tindakan Siklus II .......................................... 54

TABEL 3.4 : Kriterian Pencapaian Indikator ....................................................... 58

TABEL 3.5 : Sumber Data .................................................................................... 60

TABEL 3.6 : Kisi-kisi Instrumen .......................................................................... 66

TABEL 3.7 : Instrumen Penilaian ......................................................................... 66

TABEL 3.8 : Rubrik Penilaian .............................................................................. 67

TABEL 3.9 : Instrumen Wawancara ..................................................................... 68

TABEL 4.1 : Keadaan Siswa PAUD Dahlia ......................................................... 74

TABEL 4.2 : Nama Tenaga Kependidikan Guru PAUD Dahlia ......................... 75

TABEL 4.3 : Nama Anak Kelompok A PAUD Dahlia ........................................ 75

TABEL 4.4 : Data Hasil Pra Penelitian ................................................................ 80

TABEL 4.5 : Data Hasil Kenaikan Pra Penelitian Siklus 1 .................................. 97

TABEL 4.6 : Wawancara Guru Dalam Penggunaan Permainan Ular Tangga pada

Siklus I .................................................................................................................. 100

TABEL 4.7 : Rencana Pelaksanaan Siklus II Kelompok A .................................. 102

TABEL 4.8 : Data Perbandingan Score dan Presentase Kemampuan Berhitung Anak

Usia 4 – 5 Tahun Pada Pra Tindakan Siklus I dan II ............................................ 116

TABEL 4.9 : Wawancara Guru Dalam Penggunaan Permainan Ular Tangga pada

Siklus II ................................................................................................................. 120

TABEL 4.10 : Data Hasil Kenaikan Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5 Tahun

Pada Pra Penelitian Siklus I dan II ........................................................................ 122

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

XIII

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 : Keempat langkah dalam siklus PTK

GAMBAR 2.2 : Model Kemmis dan Mc. Taggart

GAMBAR 2.3 : Kerangka Teoritik Berhitung Anak Usia 4 – 5 Tahun

GAMBAR 3.1 : Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart

GAMBAR 3.2 : Komponen dalam analisis data (flow model)

GAMBAR 4.1 : Kondisi PAUD Dahlia

GAMBAR 4.2 : Observasi Prapenelitian

GAMBAR 4.3 : Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

GAMBAR 4.4 : Mengenal konsep bilangan

GAMBAR 4.5 : Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

GAMBAR 4.6 : Menyebutkan lambang bilangan & Mengenal lambang bilangan

GAMBAR 4.7 : Membilang benda 1 – 10

GAMBAR 4.8 : Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

GAMBAR 4.9 : Mencocokan bilangan dengan lambang bilangan

GAMBAR 4.10 : Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lamang bilangan

GAMBAR 4.11 : Mengenal konsep bilangan

GAMBAR 4.12 : Perbandingan Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5 Tahun

Melalui Permainan Ular Tangga pada Pra Penelitian dan Siklus I

GAMBAR 4.13 : Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

XIV

GAMBAR 4.14 : Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

GAMBAR 4.15 : Membilang benda 1-10

GAMBAR 4.16 : Menyebutkan lambang bilangan

GAMBAR 4. 17 : Mencocokan Bilangan dengan lambang bilangan

GAMBAR 4.18 : Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

GAMBAR 4.19 : Mengenal konsep bilangan

GAMBAR 4.20 : Membilang Benda

GAMBAR 4.21 : Menyebutkan bilangan 1 – 10 & mengenal lambing bilangan

GAMBAR 4.22 : Mengenal konsep bilangan

GAMBAR 4.23 : Membilang benda

GAMBAR 2.24 : Presentase Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5

Tahun

GAMBAR 2.25 : Grafik Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5 Tahun

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

XV

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Permainan Ular Tangga

Lampiran 2 Penilaian Pra Tindakan

Lampiran 3 Penilaian Instrumen Siklus I Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5

Tahun Dengan Permainan Ular Tangga

Lampiran 4 Penilaian Perkembangan Anak Siklus I

Lampiran 5 Penilaian Instrumen Siklus I Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5

Tahun Dengan Permainan Ular Tangga

Lampiran 6 Penilaian Perkembangan Anak Siklus II

Lampiran 7 Surat Validasin Instruemen

Lampiran 8 Rubrik

Lampiran 9 RPPH

Lampiran 10 Surat Telah Melakukan Obsevasi

Lampiran 11 Uji Refrensi

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam psikologi perkembangan banyak dibicarakan bahwa dasar kepribadian

seseorang terbentuk pada masa anak-anak. Proses-proses perkembangan yang

terjadi dalam diri seorang anak ditambah dengan apa yang dialami dan diterima

selama masa anak-anaknya secara sedikit demi sedikit memungkinkan ia tumbuh

kembang menjadi manusia dewasa. 1

Anak adalah investasi sekaligus potensi dimasa mendatang. Para ahli teori

perkembangan sependapat bahwa usia dini merupakan The Golden Age atau masa

keemasan yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulang dalam kehidupan

seseorang. Setiap anak dilahirkan dalam keadaan berbeda satu sama lainnya.

Masing-masing anak mempunyai kemampuan yang berbeda-beda pula.

Kemampuan yang dimiliki anak itu adalah kemampuan bahasa, intelektual,

motorik dan kemampuan kognitif.

Kemampuan tersebut membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk mencapai

optimalisasi. Perkembangan kognitif anak telah mulai sejak bayi. Anak usia 0 – 8

tahun sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan potensinya, yang

sangat menentukan untuk pengembangan kualitas manusia. Keith Osborn, Burton

L. White, dan Benyamin S. Bloom berdasarkan hasil penelitiannya

mengemukakan bahwa perkembangan intelektual anak terjadi sangat pesat pada

tahun-tahun awal kehidupan anak. Sekitar 50% variabilitas kecerdasan orang

dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya

terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir pada

dasawarsa kedua.2

1 Gunarsa DS & Gunarsa. Y SD. Psikologi perkembangan anak dan remaja, (Jakarta: PT BPK

Gedung mulia; 200), H. 3 2 Diana Mutiah, Psikologi Bermain Anak Usia Dini, (Jakarta: Prenada Media; 2010), h. 2

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

2

Anak bukan seorang dewasa kecil karena hingga mencapai usia 15 tahun, anak

tidak dapat membuat alasan atas tindakannya seperti orang dewasa. Informasi ini

didasarkan pada karya Jean Piaget, seorang ahli perkembangan biologi yang

mendedikasikan hidupnya untuk mengamati dan mencatat secara dekat

kemampuan intelektual bayi, anak dan adolesen. Tahapan-tahapan perkembangan

intelektual yang dirumuskan oleh Piaget berhubungan dengan pertumbuhan otak.

Menurut Piaget, otak manusia tidak berkembang sepenuhnya hingga akhir masa

adolesen, bahkan otak laki-laki kadang tidak berkembang sepenuhnya hingga

akhir masa dewasa. Kita sering sekali membuat kesalahan dengan mengharapkan

anak dapat berfikir seperti orang dewasa. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik

perlu memahami apa yang dapat diharapkan dari seorang anak secara realistis

ketika ia berada dalam masa perkembangannya menuju dewasa.

Piaget memulai studinya dengan mengamati secara hati-hati ketiga anaknya

yang masih bayi, meliputi pengamatan tentang bagaimana mereka mengeksplorasi

mainan-mainan baru, memecahkan masalah yang sederhana yang diberikan

kepada mereka, dan secara umum sampai pada pemahaman mengenai diri mereka

sendiri dan dunia mereka.3 Sebagaimana yang kita ketahui bahwa semua aspek

perkembangan sangat mudoi8lbh ah diserap oleh anak, diantaranya aspek

perkembangan sosial mosional, perkembangan bahasa, perkembangan fisik

motorik, perkembangan moral agama, dan perkembangan kognitif. Perkembagan

kognitif ini merupakan perluasan dari kemampuan mental atau intelektual anak.

Kemapuan Kognitif meliputi pengenalan, pemrosesan dan pengaturan informasi

serta penggunaan informasi dengan tepat. Kognitif ini mencakup kegiatan mental

seperti menemukan, menginterpretasi, memilah, mengelompokan dan mengingat.

Kemampuan kognitif anak juga mengalami perkembangan tahap demi tahap

menuju kesempurnaannya. Secara sederhana, kemampuan kognitif dapat

dipahami sebagai kemampuan anak untuk berfikir lebih kompleks serta

kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah. Dengan

3 Siti Aisyah, Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini, (Tanggerang

Selatan: Universitas Terbuka; 2016), h. 5.3

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

3

berkembangnya perkembangan kognitif ini akan memudahkan anak menguasai

pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga anak mampu menjalankan

fungsinya dengan wajar dalam interaksinya dengan masyarakat dan lingkungan

sehari-hari.4 Dengan demikian dapat dipahami bahwa perkembangan kognitif

salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengertian

(pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan individu

mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Untuk memberikan pengalaman

yang lebih utuh tentang perkembangan kognitif ini.

Makna perkembangan kognitif bagi kehidupan anak, perkembangan kognitif

mengacu pada perkembangan anak dalam berfikir dan kemampuan untuk

memberikan alasan. Secara umum, pengertian dari perkembangan kognitif adalah

perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses perkembangan

kognitif membuat anak, mampu mengingat, membayangkan bagaimana cara

memecahkan soal, menyusun strategi kretif atau menghubungkan kalimat menjadi

pembicaraan yang bermakna (meaningfull). Malkus, Feldman, dan Gardner dalam

Sujiono (2009) menggambarkan perkembangan kognitif sebagai “kapasitas untuk

tumbuh, menyampaikan, dan menghargai maksud dalam penggunaan beberapa

sistem simbol yang secara kebetulan ditonjolkan dalam suatu bentuk setting”

sistem simbol ini meliputi kata, gambar, isyarat, dan angka. 5

Pentingnya perkembangan kognitif untuk masa depan anak. Karena dengan

mengembangkan kemampuan kognitif anak sedini mungkin, dapat berpengaruh

kepada kehidupan anak dimasa yang akan datang atau mempersiapkan anak untuk

memasuki ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu cara dalam

mengembangan kognitif pada anak sedini mungkin dengan meningkatkan

kemampuan berhitung pada anak. Dalam pengamatan peneliti pada PAUD Dahlia

bahwa pemanfaatan media yang kreatif dan mengedukasi untuk perkembangan

matimatika anak masih sangat kurang. Minat dan antusias anak pada

4 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya; 2012), h.

96 5 Yuliani Nurani Sujiono, Metode Pengembangan Kognitif, (Tangerang Selatan: Universitas

Terbuka; 2015), h. 1.11

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

4

pembelajaran berhitung pun masih rendah. Dengan meningkatkan kemampuan

berhitung anak usia 4-5 tahun banyak sekali manfaat yang di dapat, sangat banyak

kebutuhan–kebutuhan yang dapat terpenuhi di jenjang selanjutnya bahkan di

kehidupan anak ketika dewasa kelak. Anak akan belajar bagaimana untuk berfikir

logis, anak akan belajar untuk berfikir konkret, semua itu sangat berpengaruh

untuk menyongsong kehidupan yang lebih sulit di masa depan. Anak akan lebih

siap menghadapi kehidupan yang akan datang, anak akan terbantu dengan

memecahkan masalah-masalah yang datang dengan segala permasalahan yang

akan datang kelak.

Orang beranggapan bahwa masih terlalu dini untuk mengajarkan matematika

pada anak usia dini. Hal ini yang harus diperhatikan karena pengenalan

matematika awal untuk anak usia dini sangatlah penting untuk masa depan anak.

Setelah peneliti mengobservasi PAUD Dahlia pada 07 November – 08 November

2018 yang sudah menerapkan pembelajaran matematika awal untuk anak usia

dini, tetapi metode atau cara yang digunakan masih menggunakan teknik

pembelajaran yang monoton dan membosankan untuk anak. Kemampuan guru

untuk pembelajaran berhitung anak usia 4 – 5 tahun ini menggunakan metode

menghitung jumlah buah-buahan dan menulis atau mencontoh angka bilangan

yang sudah dicontohkan oleh guru kelas.

Sehingga anak menganggap pembelajaran matematika atau berhitung tidak

menarik bagi mereka. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya media pembelajaran

matematika dasar yang digunakan untuk pembelajaran. Maka dari itu peneliti

melakukan penelitian tindak kelas di PAUD Dahlia 10 anak kelompok A yang

kemampuan berhitung permulaannya masih kurang. Berhitung anak usia 4 – 5

tahun sangat penting untuk membantu anak mempersiapkan diri untuk masuk ke

sekolah dasar.

Seperti penelitian sebelumnya yang membahas mengenai permainan Ular

Tangga yaitu Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Usia 4-5 Tahun Melalui

Kegiatan Bermain Ular Tangga (Penelitian Tindakan Kelas Di RA Al-Nur

Pancoran Jakarta Selatan). Penelitian sebelumnnya menjelaskan bahwa permainan

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

5

ular tangga permainan yang tepat untuk dapat meningkatkan kemampuan

berhitung permulaan pada anak usia dini. Yang pertama dengan anak melempar

atau mengocok dadu kemudian melemparnya, anak melempar dadu tersebut

terdapat beberapa titik yang dapat anak hitung. Dalam dadu terdapat terdapat titik

yang jumlahnya berbeda-beda pada setiap sisi dadu. Jumlah titik pada setiap sisi

pada dadu di antaranya satu, dua, tiga, empat, lima, dan yang terakhir enam titik.

Anak dapat belajar menghitung jumlah titik pada setiap sisi pada dadu.

Dalam permainan ular tangga, terdapat angka bilangan pada setiap kotak

dalam permainan. Anak dapat menghafal angka bilangan dengan bermain ular

tangga. Jika dadu yang anak lempar muncul pada sisi dadu yang berisikan lima

titik, anak tersebut memindahkan pion mereka sebanyak titik yang muncul pada

dadu tersebut kemudian pemain mereka akan berhenti pada satu angka bilangan.

Hal ini sangat membantu anak untuk menghafal angka bilangan. Karena pada

setiap kotak pada papan ular tangga terdapat angka bilangan dengan urutan yang

sistematis. Jika pada papan ular tangga tersebut terdapat dua puluh dua kotak itu

artinya dalam papan permainan ular tangga ada angka bilangan dari satu sampai

dua puluh, dan dua kotak sisanya untuk start dan finish.

Permainan ular tangga juga dapat membantu anak untuk dapat berhitung

secara sistematis atau secara urut. Anak yang telah melempar dadu tentu mereka

akan menghitung pada setiap kotak secara berurutan atau secara sistematis. Jika

anak melempar dadu dan muncul sisi yang terdapat empat mata dadu itu artinya

anak menjalankan bidaknya sampai empat kali. Permaian ular tangga juga dapat

melatih anak untuk bersabar atau mengantri menunggu giliran. Karena dalam

permainan ular tangga membutuhkan sedikitnya pemain yaitu dua orang. Jika

anak bermain ular tangga secara berkelompok, anak akan belajar sabar menunggu

gilirannya untuk main.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang Peningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5

Tahun Dengan Permainan Ular Tangga penelitian tinakan yang dilakukan pada

kelompok A, PAUD Dahlia pada tahun 2018

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas agar penelitian lebih fokus dan

tidak terjadi perluasan kajian maka dilakukan fokus masalah dalam penelitian

tindakan kelas kelompok A di PAUD Dahlia yaitu

1. Pemilihan atau strategi pembelajaran belum sesuai dengan tujuan

pembelajaran

2. Kurangnya kreasi guru dalam pembelajaran

3. Kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun masih rendah

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, peneliti akan

memberikan batasan masalah sebagai ruang lingkup dari penelitian ini yaitu

meningkatkan lemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun pada kelompok A

PAUD dahlia.

D. Fokus Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada kelompok A di Paud Dahlia tahun ajaran

2017-2018. Focus dalam penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun melalui permainan ular tangga. Penelitian ini

diterapkan oleh peneliti dan digunakan oleh siswa dalam penutup pada proses

pembelajaran. Berdasarkan identifikasi masalah ini yang harus dilakukan

peneliti yaitu mempersiapkan segala persiapan untuk penelitian tindakan dan

membuat strategi pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode learning

by doing yaitu bermain ular tangga.

E. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun setelah

diterapkannya permainan ular tangga?

2. Bagaimana meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun

dengan permainan ular tangga?

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

7

F. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui cara meningkatkan kemampuan berhitunganak usia 4 -5 tahun

menggunakan media ulang tangga pada kelompok A di PAUD Dahlia.

2. Mendeskripsikan tujuan pembelajaran bagaimana meningkatkan

kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun dengan permainan ular

tangga?.

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa, penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan

kemampuan meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun

untuk kelompok A di Paud Dahlia

2. Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan

dalam mengembangkan kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun

khususnya mengenalkan bilangan dan berhitung sistematis menambah

pengetahuan guru dalam meningkatkan motorik kasar anak.

3. Bagi kepala sekolah, memberi kesempatan bagi guru untuk

mengembangkan kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Model Tindakan

1. Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini

a. Pengertian Berhitung Anak Usia 4 – 5 Tahun

Banyak sekali kemampuan yang dapat dikembangkan dalam periode

anak usia dini. Dimana salah satunya adalah periode umur 4 – 5 tahun

yang dimana mudah sekali pelajaran dapat diserap oleh otak anak pada

rentan usia tersebut. Salah satunya hal yang berkaitan dengan

perkembangan kognitif anak. Dimana anak usia 4 – 5 tahun sangat mudah

menyerap rangsangan-rangsangan dari luar atau anak mudah sekali

memeroleh pelajaran dari teman-temannya, guru serta lingkungannya. Dan

yang terpenting anak diberi bekal kemampuan berhitung untuk membekali

mereka karena sangat mempengaruhi kehidupannya dimasa depan maupun

saat ini.

Menurut Yuliani Nurani Sujiono sebagaimana yang dikutip oleh Taopik

dkk kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan seseorang

untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian

atau peristiwa.6 Menurut Margaret W. Matlin, yaitu “Cognition, or mental

activity, involves the acquisition, storage, retrieval, and use of knowledge”

dalam dictionary of Psycology karya Drever, dijelaskan bahwa “kognisi

adalah istilah umum yang mencakup segenap mode pemahaman, yakni

persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian, dan penalaran”.7

Menurut Munandar dalam Susanto, bahwa kemampuan merupakan

daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan

latihan. Seseorang dapat melakukan sesuatu karena adanya kemampuan

6 Taopik Rahman dkk, Peningkatan Kemampuan Anak Usia Dini Mengenal Konsep Bilangan

Melalui Media Flashcard, (Vol. 1 No. 1 Juni 2017), h. 118 7 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya; 2012), h.

97

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

9

yang dimilikinya.8 Jadi, seseorang sudah mempunyai fitrah sejak lahir bisa

dibilang sudah mempunyai kemampuan secara dasar pada setiap intividu.

Tinggal bagaimana kita sebagai masing-masing individu mengasah

kemampuan yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya.

Dalam pandangan Munandar, kemampuan ini ialah potensi seseorang

yang merupakan bawaan sejak lahir serta dipermatang dengan adanya

pembiasaan dan latihan, sehingga ia mampu melakukan sesuatu. Senada

dengan Munandar, Robin dalam Ahmad Susanto juga menyatakan bahwa

kemampuan merupakan suatu kapasitas berbagai tugas dalam suatu

pekerjaan tertentu.9 Oleh karena itu, dari keterangan-keterangan yang

sudah dipaparkan di atas, bisa kita pahami bahwa kemampuan merupakan

suatu kekuatan dari dalam diri kita yang mana jika kemampuan ini tidak

dikembangkan atau diasah oleh setiap individu akan menjadi kemampuan

yang terpendam.

Salah satu kemampuan kognitif yang harus dimiliki anak yaitu

kemampuan berhitung. Berhitung merupakan bagian dari matematika.

Matematika berasal dari bahasa Yunani, ”mathenaein” atau “mathin” yang

artinya mempelajari. Menurut Lunchis, matematika membahas simbol,

numeric, matematika metode berfikir logis, dan matematika merupakan

sarana berpikir dan juga berarti pengetahuan atau ilmu.10

Smith, Jackman

dalam Hilda L. Jackman mengemukakan bahwa count real things to help

children use their own experience with objects to better understand

number. Maksud dari pernyataan tersebut anak akan dapat memahami

berhitung melalui benda konkret dengan keterlibatan langsung.11

Kemampuan berhitung adalah kemampuan untuk menggunakan

penalaran logika dan angka-angka. Pengertian berhitung adalah

8Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group; 2014),

h. 97 9 Ibid, h. 97

10 Lili Cholila, Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak 4-5 Tahun Melalui Kegiatan Bermain

Ular Tangga, (Jakarta: Skripsi; 2012), h. 12 11

Nancy Riana, Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Metode Bermain Monopoli

Penelitian Tindakan Di SDN Palmerah 03 Pagi Jakarta Barat, 2014, (Universitas Singaperbangsa

Karawang, Jakarta, 2014), h. 4

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

10

kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan

kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan

yang terdekat dengan dirinya.12

Kemampuan berhitung merupakan

kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak dalam hal matematika seperti

kegiatan mengurutkan bilangan atau membilang dan mengenal jumlah.

Kemampuan berhitung untuk anak usia dini diperlukan untuk

mengembangkan pengetahuan dasar matematika, seperti pengenalan

konsep bilangan, warna, bentuk, ukuran, ruang, posisi dan dapat

membentuk sikap logis, kritis, cermat dan kreatif pada diri anak.13

Sebagaimana menurut Ahmad dan Hikmah, belajar berhitung yaitu

mengenalkan konsep-konsep dalam berhitung.14

Seperti membilang benda,

mengenal konsep bilangan, mengenal lambang bilangan, berhitung dengan

sitematis.

Kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun ialah kemampuan yang

dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karatkteristik

perkembangan dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya,

sejalan dengan perkembangan kemampuannya anak dapat meningkat ke

tahap pengertian mengenai jumlah, yaitu hubungan dengan jumlah dan

pengurangan.15

Griffith juga mengemukakan berhitung meupakan bagian

dari komponen mengenai konsep bilangan, lambang bilangan sehingga

mampu untuk berhitung dengan benar.16

Salah satu kemampuan yang

dikembangkan pada rentang usia 4-5 tahun adalah kemampuan mengenal

konsep bilangan. Perkemendikbud 137 tahun 2014, tentang standar

Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) usia 4-5 tahun yaitu: 1.

Membilang banyak benda satu sampai sepuluh 2. Mengenal konsep

12

Rosa Imani Khan, Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui Permainan

Bowling Kaleng, (Vol. 10, Januari 2016), h. 65-71. 13

Ibid, h. 66 14

Dadan Suryana, Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak, (Jakarta: Kencana; 2016), h. 107 15

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group;

2014), h. 98 16

Jasni, Meningkatkan Kemampuan berhitung Melalui Media Permainan Ular Tangga di

Kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan Singkil Kabupaten Aceh Singkil, (Jurnal Media

Inovasi Edukasi Vol 04, No 13. 13 April 2018), h. 221

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

11

bilangan 3. Mengenal lambang bilangan.17

Griffith juga mengemukakan

berhitung meupakan bagian dari komponen mengenai konsep bilangan,

lambang bilangan

Anak usia 4 tahun telah dapat mengklasifikasikan benda berdasarkan

satu kategori, mereka juga mulai menunjukan keterkaitan pada angka dan

kuantitas, seperti menghitung, mengukur, dan membandingkan.18

Kemampuan berhitung anak menurut Permendiknas Nomor 58 tahun 2003

adalah: 1) membilang angka 1 – 10, 2) menghitung benda 1 – 10, 3)

membaca lambang bilangan 1 – 10, 4) menghubungkan benda dengan

bilangan 1 – 10.19

Oleh karena itu kemampuan berhitung anak usia 4 – 5

tahun begaimana anak tersebut mengembangkan kemampuannya dengan

cara yang berbeda-beda dan dengan tingkatan yang berbeda pula. Seperti

anak mengembangkan kemampuan berhitungnya mulai dari mengenal

bilangan atau mengenal lambang bilangan dan berlanjut dengan mengenal

simbol-simbol biasanya jika anak sudah mulai ,engenal dan mengetahui

lambang bilangan dan simbol-simbol anak mulai bisa berhitung secara

sistematis dan anak mulai mencoba untuk menjumlahkan angka atau

pengurangan.

Kemampuan anak pra sekolah dalam fase-fase perkembangannya, perlu

diimbangi oleh berbagai faktor, intern dan ekstern anak ini, diantaranya

faktor intern yang berupa intelegensi, karena intelegensi sangat penting

dalam proses belajar mengajar, peranan intelegensi dapat menentukan

pertumbuhan dan kecerdasan seseorang.20

Jadi jika kemampuan intelegensi

anak baik maka kemampuan seperti matematis dan kemampuan bahasa

anak akan terstimulus.

17

Taopik Rahman dkk, Peningkatan Kemampuan Anak Usia Dini Mengenal Konsep Bilangan

Melalui Media Flashcard, (Vol. 1 No. 1 Juni 2017), h. 118 18

Dadan Suryana, Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak, (Jakarta: Kencana; 2016), h.108 19

Ria Novianti, Pengembangan Permainan Roda Putar Untuk Meningkatkan Kemampuan

Berhitung Angka Anak Usia 5-6 Tahun, (Vol. 4, No. 1, 2015), h. 56 20

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group;

2014), h. 98

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

12

b. Prinsip Kemampuan Berhitung

Untuk mengembangkan kemampuan berhitung permulaan pada anak

dikenalkan melalui permainan berhitung, dikenal ada beberapa prinsip

mendasar yang perlu dipahami dalam menerapkan permainan berhitung,

yaitu:21

1) Dimulai dari menghitung benda

2) Berhitung dari yang lebih muda ke yang lebih sulit

3) Anak berpartisipasi aktif dan adanya rangsangan untuk

menyelesaikan masalahnya sendiri

4) Suasanya yang menyenangkan

5) Bahasa yang sederhana dan menggunakan contoh-contoh

6) Anak dikelompokan sesuai dengan tahapan berhitungnya

7) Evaluasi dari mulai awal sampai akhir kegiatan

Anak usia berada pada tahap pra operasional kongkrit yaitu tahap

persiapan kearah pengorganisasian pekerjaan yang kongrit/nyata dan

berfikir intuitif yaitu anak mampu mempertimbangkan tentang besar,

bentuk, dan benda-benda didasarkan pengalamannya (presepsinya sendiri).

Selanjutnya menurut mudjito mengenai prinsip-prinsip permainan

berhitung yaitu:22

1) Permainan berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan

menghitung benda-benda atau pengalaman peristiwa kongkrit yang

dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitar.

2) Pengetahuan dan keterampilan pada permainan berhitung diberikan

secara bertahap menurut tingkat kesukarannya.

3) Permainan berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan

berpatisipasi dan dirangsang untuk menyelesaikan masalah-

masalahnya sendiri.

21

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group; 2014),

h. 102 22

Depdiknas, Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional; 2007), h. 2

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

13

4) Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan

memberikan rasa aman serta kebebasan bagi anak.

5) Bahasa yang digunakan dalam pengenalan konsep berhitung harus

menggunakan bahasa yang sederhana.

6) Dalam permainan berhitung anak dapat dikelompokan sesuai tahap

penguasaannya yaitu tahap konsep, masa transisi, dan lambang.

7) Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari

awal sampai akhir kegiatan.

Menurut Yew dalam Susanto, beberapa prinsip dalam mengajarkan

berhitung pada anak, diantaranya:23

1) Buat pelajaran mengasikan

2) Ajak anak terlibat secara langsung

3) Bangun keinginan dan kepercayaan diri dalam menyelesaikan

berhitung

4) Hargai kesalahan anak dan jangan menghukumnya

5) Fokus pada anak yang capai.

Dari prinsip-prinsip tersebut dapat dikemukakan bahwa pelajran

berhitung bukan suatu yang menakutkan, tetapi merupakan pelajaran

disenangi dinilai dari hati nuraninya sehingga anak akan merasa

membutuhkan karena mengasikan dan cara mengajarkannya pun harus

cepat.

c. Karakteristik Berhitung

Kecerdasan berhitung seorang anak ditandai dengan kemampuannya

untuk berinteraksi dengan angka-angka dan bilangan, berfikir logis dan

ilmiah serta adanya konsistensi dalam pemikiran. Menurut Musfiroh,

23

Ria Novianti, Pengembangan Permainan Roda Putar Untuk Meningkatkan Kemampuan

Berhitung Angka Anak Usia 5-6 Tahun, (Educhild Vol. 4, No 1 2015), h. 61

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

14

perkembangan logika matematika berkaitan dengan angka, menghitung,

menghubungkan sebab akibat, dan membuat klasifikasi.24

Menurut Suyanto konsep matematika anak usia dini, meliputi:

1) Menghitung

2) Angka, yaitu simbol dan kuantitas

3) Klasifikasi

d. Tahapan Dalam Berhitung

Tahapan bermain hitung atau matematika anak usia dini, dengan

mengacu pada hasil penelitian Jean Piaget tentang intelektual, yang

menyatakan bahwa anak usia 2-7 tahun berada pada tahap pra operasional,

maka penguasaan kegiatan berhitung atau matematika pada anak usia

taman kanak-kanak akan melalui tahapan sebagai berikut:25

1) Tahap konsep/pengertian

Pada tahap ini anak berekpresi untuk menghitung segala macam

benda-benda yang dapat dihitung dan yang dapat dilihatnya. Kegiatan

menghitung-hitung ini harus dilakukan dengan memikat, sehingga

benar-benar dipahami oleh anak. Pada tahap ini guru atau orang tua

harus dapat memberikan pelajaran yang menarik dan berkesan,

sehingga anak tidak menjadi jera atau bosan.

2) Tahap transmisi/peralihan

Tahap transisi merupakan masa peralihan dari konkret ke lambang,

tahap ini ialah saat anak mulai benar-benar memahami. Untuk itulah

maka tahap ini diberikan apabila tahap konsep sudah dikuasai anak

dengan baik, yaitu saat anak mampu mengitung yang terdapat

kesesuaian antara benda yang dihitung dan bilangan yang disebutkan.

Tahap transisi inipun harus terjadi dalam waktu yang cukup dikuasai

anak.

24

Dadan Suryana, Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak, (Jakarta: Kencana; 2016), h. 108 25

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group;

2014), h. 100

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

15

3) Tahap lambang

Tahap dimana anak sudah diberi kesempatan menulis sendiri tanpa

paksaan, yakni berupa lambang bilangan, bentuk-bentuk, dan

sebagainya jalur-jalur dalam mengenalkan kegiatan berhitung atau

matematika.

Sama seperti Piage, Slavin dalam Wati mengatakan bahwa tahapan

berhitung sebagai berikut: (1) tahap konsep/pengertian; (2) Tahap

transmisi/peralihan; (3) Tahap lambang.26

Tahapan berhitung memang sangat penting diterapkan untuk

mengajarkan berhitung anak. Dengan tahapan-tahapan berhitung yang

sudah kita ketahui dan pahami memudahkan guru untuk meningkatkan

kemampuan berhitung anak agar optimal sesuai dengan tahapan-tahapan

yang sudah ada. Tinggal bagaimana guru mengkreasikan cara-cara dan

metode yang akan diterapkan pada anak.

Anak-anak dalam aktivitas berhitung, pasti melewati berbagai tahapan

untuk dapat melakukan penghitungan dengan baik. Adapun tahapannya

menurut Ika Budi Maryatun sebagai berikut:27

1) Pengalaman berhitung diajarkan dengan memberi kesempatan

seluas-luasnya pada anak untuk melakukan aktivitasnya sendiri

menggunakan benda konkrit.

2) Simbol. Berhitung menggunakan simbol jika mengajarkan tidak

memungkinkan untuk menggunakan benda konkrit.

3) Tulisan menggunakan lambang bilangan yang sangat abstrak bagai

anak-anak berhitung menggunakan tulisan hanya dapat diberikan

pada anak yang telah memiliki pengalamn melakukan aktivitas

sendiri menggunakan benda konkret dan simbol.

26

Wati Sukmawati, Penerapan Permainan Ular Tangga Dalam Meningkatkan Kemampuan

Berhitung Pada Anak Kelompok B Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 85 Legoso Ciputat Timur, (Istiqra,

Jurnal Penelitian Ilmiah, Vol. 5, No 2 Desember 2017), h. 235 27

Ahmad Mushlih, dkk., Analisis Kebijakan PAUD, (Jawa Tengah: Mangku Bumi; 2018), h. 104

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

16

Secara garis besar tahapan berhitung menurut Depdiknas sama sejalan

dengan beberapa teori yang yang telah dikemukakan, permainan berhitung

di taman kanak-kanak dilakukan melalui tiga tahapan penguasaan

berhitung di jalur matematika yaitu:28

1) Masa Transisi

2) Penguasaan Konsep

3) Lambang

Kemampuan berhitung adalah kemampuan untuk menggunakan

penalaran, logika dan angka-angka. Pengertian kemampuan berhitung

permulaan adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk

mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai

dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan

perkembangan kemampuannya anak dapat meningkat ke tahap pengertian

mengenai jumlah, yang berhubungan dengan penjumlahan dan

pengurangan.

Pembelajaran berhitung yang sesuai dengan tahapan penguasaan konsep

berhitung anak, yang dimulai dengan cara menghitung jumlah benda

konkrit disekitar anak, pengenalan dari benda terhadap lambang

bilangannya, dan tahap yang terakhir menggunakan lambing bilangan

untuk menunjukan jumlah benda yang dihitung dapat meningkatkan

kemampuan anak khususnya kemampuan berhitung.

Berdasarkan pernyataan dari beberapa tokoh dapat dideskripsikan

bahwa pembelajaran berhitung memiliki tahapan dari penguasaan konsep

yaitu pemahaman atau pengertian anak tentang suatu dengan

menggunakan benda dan peristiwa konkrit, aktivitas yang dilakukan

dengan cara permaianan, dengan cara meneliti pola-pola yang terdapat

pada konsep tertentu dalam suatu permainan, masa peralihan dimana anak

telah mengenal konsep dengan baik. Pada tahap simbolis, anak harus

28

Depdiknas, Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional; 2007), h. 6

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

17

mampu melambangkan setiap konsep dengan symbol matematika, dengan

memberikan kesempatan kepada anak untuk menulis lambang bilangan

atas konsep yang telah dipahami oleh anak.

e. Tujuan Berhitung

Dalam berhitung anak usia dini pasti ada tujuan yang akan dicapai, baik

guru maupun anak. Sangat penting bagi kita sebagai pendidik atau bahkan

calon orang tua untuk mengetahui bagaimana tujuan-tujuan atau apa saja

tujuan dala berhitung tersebut. Secara umum tujuan berhitung di TK untuk

mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung sehingga pada saatnya

nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran berhitung pada jenjang

selanjutnya yang lebih kompleks.

Tujuan khusus dalam berhitung adalah dapat berfikir logis dan

sistematis sejak dini, dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam

kehidupan bermasyarakat yang dalam kesehariannya memerlukan

keterampilan berhitung, memiliki ketelitian, konsentrasi, abstraksi dan

daya apresiasi yang tinggi, memiliki pemahaman konsep ruang dan wakru,

memiliki kreatifitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara

spontan.29

Menurut Sujiono, kegiatan berhitung bertujuan agar anak dapat

memiliki kemampuan sebagai berikut: anak dapat berfikir logis dan

sitematis sejak dini melalui pengamatan terhadap benda-benda konkret,

gambar-gambar ataupun angka-angka yang terdapat disekitar anak. Anak

dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat

yang dalam kesehariannya memerlukan keterampilan dalam berhitung.30

f. Metode Pengembangan Berhitung

Dalam mengembangkan kemampuan berhitung permulaan pada anak

dapat dilakukan beberapa metode. Metode yang dikembangkan dalam

29

Depdiknas, Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional; 2007), h. 2 30

Dadan Suryana, Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak, (Jakarta: Kencana; 2016), h.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

18

mengenalkan dan mengembangkan kemampuan berhitung permulaan

misalnya: metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen,

bermain, atau pemberian tugas.

Seperti yang dipaparkan oleh Mudjito metode yang digunakan oleh

guru adalah salah satu kunci pokok suatu keberhasilan dalam kegiatan

belajar yang dilakukan oleh anak. Pemilihan metode yang akan digunakan

harus relevan dengan tujuan penguasaan konsep, trasisi, dan lambang.

Adapun metode yang dapat dilakukan antara lain:31

1) Metode bercerita

2) Metode bercakap-cakap

3) Metode tanya jawab

4) Metode pemberia tugas

5) Metode demonstrasi

6) Metode Exsperimen

Metode yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan berhitung

permulaan anak menurut Renew sebagaimana yang dikutip oleh Susanto,

dilakukan dengan permainan-permainan yang menyenagkan, suasana

belajar yang menggembirakan dan bagaimana anak tertarik untuk belajar.

Suasana yang nyaman dan menyenangkan, dapat membuat anak akan

belajar angka dengan cara yang kreatif dalam suatu permainan berdasarkan

tahapan-tahapan tertentu.

Metode yang digunakan dapat menumbuhkan kemampuan berfikir anak

serta mampu memecahkan masalah. Sebagaimana yang dikutip oleh

Susanto, Gordon dan Browne dalam Moeslichatoen mengemukakan tiga

macam pola kegiatan yang dapat dilakukan agar tujuan dari metoode yang

diterapkan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ketiga macam

pola kegiatan tersebut adalah:32

1) Kegiatan dengan pengarahan langsung dari guru

31

Depdiknas, Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-kanak, (Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional; 2007), h. 14 32

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya,

(Jakarta: Kencana, 2011), h. 104

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

19

2) Kegiatan berpola semi kreatif

3) Kegiatan berpola kreatif

Menurut Hurlock sebagaimana yang dikutip oleh Susanto, seiring

dengan perkembangan kemampuan berhitung permulaan ini, menyatakan

bahwa konsep yang dimulai dipahami anak sejalan dengan bertambahnya

pengalaman yang dialami anak, diantaranya konsep bilangan. Konsep

bilangan berhubungan dengan kata-kata ketika anak mulai berbicara.

Pengalaman yang dialami oleh seorang anak memengaruhi konsep

bilangan anak, karena itulah secara umum anak yang memulai pendidikan

di Taman Kanak-kanak umumnya belajar arti bilangan lebih cepat

dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami pendidikan di Taman

Kanak-kanak. Pada saat anak memasuki pendidikan taman kanak-kanak,

pemahaman konsep bilangan akan berkembang dengan cepat sampai

padapeningkatan ke tahap pengertian mengenai jumlah. Konsep bilangan

ini berhubungan dengan penambahan dan pengurangan, sehingga secara

bertahap bilangan menjadi lebih jelas. Oleh karena itu memahami konsep

bilangan melalui permainan anak akan cepat memahami maksud dari

pembelajran tersebut.33

B. Bermain

1. Pengertian Bermain

Menurut Hurlock dalam Musfiroh bermain adalah kegiatan yang dilakukan

atas dasar suatu kesenangan dan tanpa mempertimbangkan hasil akhir.

Kegiatan tersebut dilakukan secara suka rela, tanpa paksaan atau tekanan dari

pihak luar.34

Anak usia dini seolah-olah hidup untuk bermain, tetapi tanpa

disadari permainan yang dia lakukan dan permainan yang dia kerjakan dgan

senaang hati dan sukarela memberikan banyak pembelajaran untuk dirinya.

Jadi sangatlah penting arti bermain untuk mengeksplor kemampuan anak.

Memang bermain adalah dunia anak, maka anak pasti melakukan permainan

33

Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group;

2014), h. 107 34

Tadkiroatun Musfiroh, Cerdas Melalui Bermain, (Jakarta: PT Grasindo; 2008), h. 1

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

20

tersebut dengan hati yang gembira atau dengan kemauannya sendiri. Sebagian

orang menyatakan bermain sama fungsinya dengan bekerja. Meskipun

demikian, anak memiliki persepsi sendiri mengenai bermain.

Bermain, menurut Smith and Pellegrini dalam Musfiroh merupakan

kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan diri sendiri, dilakukan dengan cara-

cara menyenangkan, tidak diorientasikan pada hasil akhir, fleksibel, aktif, dan

positif.35

Hal ini menunjukan bahwa bermain dilakukan atas dasar kemauan

sendiri tanpa paksaan orang lain atau bermain dilakukan untuk kesenagan diri

sendiri bukan untuk orang lain. Bermain juga tidak memperdulikan hasil dari

sebuah permainan tersebut, tak perduli bagaimana hasil dalam sebuah

permainan tersebut apakah akan menag atau kalah. Yang mereka lakukan

hanyalah ingin bersenang-senang dalam permainan yang mereka lakukan tanpa

perduli pada sebuah hasil akhirnya.

Sedangkan Patern dalam Dockett dan fleer memandang kegiatan bermain

sebagai sarana sosialisasi, diharapkan dalam bermain dapat memberi

kesepakatan anak bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan,

berkreasi dan belajar secara menyenangkan. Selain itu, kegiatan bermain dapat

membantu anak mengenal tentang diri sendiri, dengan siapa ia hidup serta

lingkungan tempat dimana ia hidup.36

Bermain juga bersifat fleksibel, karena

bermain bisa dengan siapa saja dan bisa dimana saja. Karena bermain bukan

suatu hal yang kaku, dimana harus terpaku pada suatu aturan. Yang mereka tau

bermain adalah menyenagkan.Bermain juga bersifat aktif karena dalam

bermain hampir semua organ atau panca indra tubuh kita ikut bergerak

mengikuti permainan yang menyenangkan. Bagaimana organ tubuh yang

banyak bergerak karena anak akan bermain semau mereka tanpa tau rasa lelah.

Bermain juga bersifat positif dan sangat banyak memberikan hal positif

karena banyak sekali manfaat yang di dapat dari sebuh permainan untuk anak.

35

Tadkiroatun Musfiroh & Sri Tatminingsih, Bermain dan Permainan Anak, (Tanggerang Selatan:

Universitas Terbuka; 2016), h. 1.5 36

Yuliani Nurani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta Barat: Permata Puri Media;

2013), h. 144

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

21

Dari mulai perkembangan sosial emosiaonalnya karena dia akan belajar

bersosialisasi dengan temannya dan perkembangan kognitifnya dengan di

dapatnya pengetahuan-pengetahuan yang baru dari lingkungan bermainnya,

perkembangan motorik halus dan motorik kasarnya pun ikut berkembang

karena anak benar-benar terlibat aktif dalam permainannya. Bermain juga

membawa efek positif karena membuat pemainnya tersenyum dan tertawa

karena menikmati apa yang mereka lakukan.

Menurut suyadi menjelaskan bahwa “permainan dimaksud bukan sebagai

mainan semata, melainkan permainan yang dapat menstimulasi minat belajar

anak”37

Jika kita mengamati seseorang anak ketika bermain, maka yang

terlihat adalah wajah yang gembira, menyenagkan, berseri-seri, bahkan anak

tidak perduli lg dengan bajunya yang akan kotor karena sangat fokus pada

permainannya yang membuatnya lupa akan dunia diluar permainannya. Anak

memunculkan perilaku tersebut tanpa adanya arahan dari orang yang ada di

sekitarnya. Kegiatan bermain pada anak telah lama menjadi perhatian oleh para

psikologi dan kependidikan.

Menurut pendapat Frobel bermain merupakan aktivitas alamiah bagian dari

pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Selain Frobel sebagaimana yang

dikutip Syamsiatin beberapa ahli lain juga memiliki pendapat yang berbeda

tentang bermain. 38

Bruner : Belajar langsung

Dowey : Kegiatan yang memiliki nilai

Frobel : Bagian dari pertumbuhan dan perkembangan

Erikson : bertentangan dengan bekerja

Vigotsky : bermain imajinasi kunci perkembangan

Elkind : menurunkan tingkat stres

Berdasarkan pandangan para ahli tersebut, maka kegiatan bermain yang

dilakukan oleh anak bagian dari proses perkembangan yang dilalui oleh anak.

37

Ramaikis Jawati, Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan Ludo Geometri

di Paud Habilul Ummi II, (Vol. 1, No 1, April 2013), h. 225 38

Eriva Syamsiatin, Bermain dan Permainan AUD, (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka;

2017), h. 1.3

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

22

Kegiatan bermain oleh anak akan berubah dan berkembang sesui seiring

dengan usia dan perkembangan anak.39

Bermain merupakan suatu kebutuhan

dalam sebuah proses perkembangan bagi anak, karena pada saat bermain anak

mengasah seluruh perkembangan untuk memenuhi semua tugas perkembangan

di usiannya.

Misalnya pada saat anak bermain playdoh atau clay, anak sedang melatih

perkembangan motorik halusnya, dia bisa belajar bagaimana tekstur pada

mainan slame tersebut, menggunakan tangannya mengembangkan kordinasi

motorik halus perkembangan kognitifnya pun berkembang. Saat anak bermain

peran, anak sedang melatih perkambangan kognitifnya. Dengan bermain peran

anak bisa menambah pengetahuannya dengan peran yang ia mainkan. Contoh

bermain dokter-dokteran, anak bisa mengetahui nama alat-alat medis yang

biasa digunakan oleh dokter. Anak bisa berimajinasi seperti menggunakan

peralatan seadanya yang ada di rumah untuk dijadikan peralatan tempur

permainan mereka.

Seperti menggunakan kabel yang sudah tidak terpakai untuk alat infus

pasiennya, dengan begitu anak mengeksplor dan berfikir kreatif. Dalam

bermain peran perkembangan bahasa anak pun berkembang, dimana mereka

bermain dengan teman-temannya menambah koleksi kosa kata yang

sebelumnya ia belum tau. Anak jadi tau nama-nama alat untuk menyembuhkan

pasien dan sebagainya. Perkembangan sosial emosionalnya pun ikut

berkembang, hal ini ditunjukan dengan anak bekerja sama pada saat kegiatan

bermain berlangsung dan mengenal peran dari setiap anggota yang terlibat

dalam kegiatan bermain.

Ahli lain menyatakan bahwa anak bermain (berekreasi) untuk membangaun

kembali energi yang telah hilang (Lazarus). Bermain merupakan medium yang

menyegarkan badan kembali (revitalisasi) setelah bekerja selama berjam-jam.

Sedangkan pada aliran psikoanalisis menjelaskan bahwa melalui kegiatan

bermain, anak memuaskan keinginan-keinginan yang terpendam atau tertekan.

39

Eriva Syamsiatin, Bermain dan Permainan AUD, (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka;

2017), h. 1.3

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

23

Dengan bermain anak seperti mencari kompensasi untuk apa yang tidak ia

peroleh di dunia nyata, untuk keinginan-keingan tidak mendapat pemuasan. 40

2. Tahapan Bermain

Dari berbagai bahasan mengenai kegiatan bermain, pada umumnya para

pakar hanya membedakan atau mengkatagorikan kegiatan bermain tanpa secara

gamblang mengemukakan bahwa suatu jenis kegiatan bermain lebih tinggi

tingkatan perkembangannya dibandingkan dengan jenis kegiatan lainnya.

Menurut Mildred Parten dalam Stassen Berger, dan Turner & Helms

sebagaimana yang dikutip oleh Tedjasaputra menyoroti kegiatan bermain

sebagai sarana sosialisasi dan ia mengamati ada enam bentuk interaksi antar

anak yang terjadi saat mereka bermain. Pada keenam bentuk kegiatan bermain

tersebut terlihat adanya peningkatan kadar interaksi sosial, mulai kegiatan

bermain sendiri sampai bermain bersama. Tahapan perkembangan bermain

yang mencerminkan tingkat perkembangan sosial anak adalah sebagai berikut

ini:41

1) Unoccupied Play

Pada Unoccupied Play sebenarnya anak tidak benar-benar terlibat dalam

kegiatan bermain, melainkan hanya mengamati kejadian di sekitarnya yang

menarik perhatian anak. Bila tidak ada hal yang menarik, anak akan

menyibukkan diri dengan melakukan berbagai hal seperti memainkan

anggota tubuhnya. Mengikuti orang lain, berkeliling atau naik turun kursi

tanpa tujuan yang jelas.

2) Solitery Play (Bermain Sendiri)

Solitery Play (Bermain Sendiri) biasanaya nampak pada anak yang

berusia amat muda. Anak sibuk bermain sendiri, dan nampaknya tidak

memperhatikan kehadiran anak-anak lain di sekitarnya. Perilakunya yang

bersifat egiosentris dengan ciri antara lain tidak ada usaha untuk berinteraksi

dengan anak yang lain, mencerminkan sifat memusatkan perhatian pada diri

40

Eriva Syamsiatin, Bermain dan Permainan AUD, (Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka;

2017), h. 1.4 41

Mayke S. Tedjasaputra, Bermain Mainan dan Permainan, (Jakarta: PT Grasindo; 2007), h. 21

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

24

sendiri dan kegiatannya sendiri. Anak lain baru dirasakan kehadirannya

apabila misalnya, anak tersebut mengambil alat permainannya.

3) Onlooker Play (Pengamat)

Onlooker Play (Pengamat) yaitu kegiatan bermain dengan mengamati

anak-anak lain melakukan kegiatan bermain, dan tampak ada minat yang

semakin besar terhadap kegiatan anak lain yang diamatinya. Jenis kegiatan

bermain ini pada umumnya tampak pada anak usia dua tahun. Dapat juga

nampak pada anak yang belum kenal dengan anak lain di suatu lingkungan

baru, sehingga malu atau ragu-ragu untuk bergabung dalam kegiatan

bermain yang sedang dilakukan oleh anak-anak lainnya. Sambil mengamati

anak mungkin juga mengajukan pertanyaan serta memperhatikan perilaku

dan percakapan anak-anak yang diamatinya.42

Ketiga jenis kegiatan bermain ini oleh Berk sebagaimana yang dikutip

oleh Tedjasaputra dikategorikan sebagai Nonsocial Play karena amat

minimalnya faktor interaksi social yang terjadi dalam ketiga jenis kegiatan

bermain tersebut.

4) Pararel activity atau kegiatan bermain pararel

Anak sudah bermain dengan anak lain tetapi belum terjadi interaksi

dengan anak lainnya dan anak cenderung menggunakan alat yang ada di

dekat anak yang lain. Dalam tahap ini, anak juga tidak memengaruhi anak

lain dalam bermain dengan permainannya. Anak masih senag memanipulasi

benda daripada bermain dengan anak lain.43

Dengan melakukan kegiatan yang sama, anak dapat terlibat kontak

dengan anak lain. Mereka melakukan kegiatan paralel, bukan kerjasama,

karena pada dasarnya mereka masih amat egosentris dan belum mampu

memahami atau berbagi rasa dan kegiatan dengan anak lain.

5) Assosiative Play atau bermain dengan teman

Pada tahap ini terjadi interaksi yang lebih kopleks pada anak. Dalam

bermain anak sudah mulai saling mengingatkan satu sama lain. Terjadi

42

Mayke S. Tedjasaputra, Bermain Mainan dan Permainan, (Jakarta: PT Grasindo; 2007), h. 22 43

Yuliani Nurani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta Barat: Permata Puri Media;

2013), h. 148

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

25

tukar-menukar mainan atau anak mengikuti anak lain. Meskipun anak dalam

kelompok melakukan kegiatan yang sama, tidak terdapat aturan yang

mengingat dan belum memiliki tujuan yang khusus atau belum terjadi

diskusi untuk mencapai satu tujuan bersama.

Kegiatan bermain ini biasa terlihat pada anak usia pra sekolah.

Kemampuan anak untuk dapat melakukan kerja sama dalam bermain

bersama, tumbuhnya tergantung pada kesempatan yang dimilikinya untuk

dapat bergaul dengan anak lain. Oleh karena itu jenis kegiatan bermain

asosiatif, bukan kooperatif, yang masih banyak terlihat dilakukan oleh anak-

anak di taman kanak-kanak.

6) Cooperative or organized supllementary play atau kerja sama dalam

bermain atau dengan aturan

Saat anak bermain bersama secara lebih terorganisasi dan masing-masing

menjalankan peran yang saling memengaruhi satu sama lain. Anak bekerja

sama dengan anak lain untuk membangun sesuatu, terjadi persaingan,

membentuk permainan drama dan biasanya dipengaruhi oleh anak yang

memeiliki pengaruh atau adanya pemimpin dalam bermain.44

Kegiatan bermain ini umunya sudah tampak pada anak berusia lima

tahun, namun demikian perkembangannya tergantung pada latar belakang

orang tua, sejauh mana mereka memberi kesempatan dan dorongan agar

anak mau bergaul dengan sesama teman. Bila orang tua kurang atau tidak

memberi kesempatan bagi anak-anaknya untuk bergaul dengan anak lain,

maka mungkin saja Cooperative Play tidak terlaksana.

Kegiatan bermain bersama teman sebenarnya merupakan sarana untuk

anak bersosialisasi atau bergaul serta berbaur dengan orang lain. Kegiatan

bermain bersama sangat membantu anak untuk bersosialisasi dan membuat

anak lebih kreatif dan berani. Banyak perkembangan yang terstimulus

dengan anak bermain berisnteraksi dengan orang lain.

44

Yuliani Nurani, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta Barat: Permata Puri Media;

2013), h. 148

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

26

Penelitian mutakhir menunjukan bahwa jenis kegiatan bermain tersebut

tidaklah muncul berurutan, dan munculnya jenis kegiatan yang lebih sosial

akan menghentikan tampilnya kegiatan yang lebih nonsosial atau kurang

kadar interaksi sosialnya menurut Howes dan Matheson dalam Berk

sebagaimana yang dikutip oleh Tedjasaputra. Pada kenyataannya kesemua

jenis kegiatan bermain sosial tersebuat dapat diamati tampilnya pada anak-

anak usia pra sekolah.45

3. Manfaat Bermain

Anak pasti suka bermain. Bermain juga membuat anak ceria dan

berbahagia. Bermain memang sangat penting bagi anak. Penting bagi

pertumbuhan dan perkembangan mereka. Penjelasan berikut ini tentang

manfaat bermain bagi anak usia dini. Berbagai pendapat yang didasarkan pada

observasi dan riset menunjukan bahwa anak tidak dapat dipisahkan dari

bermain. Bermain merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam periode

perkembangan diri anak, meliputi dunia, fisik, sosial, sistem komunikasi.

Bermain berkaitan erat dengan pertumbuhan anak menurut Berk

sebagaimana yang dikutip oleh Tatminingsih. Kegiatan bermain mempengaruhi

perkembangan enam aspek perkembangan anak, yakni aspek kesadaran diri

(personal awareness) emosional, sosial, komunikasi, kognisi, dan keterampilan

motorik menurut Catron & Allen dalam Tatminingsih dkk. Bermain memiliki

kekuatan untuk menggerakan perkembangan anak. Pada masa anak-anak,

bermain merupakan landasan bagi perkembangan mereka karena bermain

merupakan bagian dari perkembangan sekaligus sumber energi perkembangan

itu sendiri menurut Hoom sebagaimana yang dikutip Tatminingsih.46

a. Manfaat Bermain Untuk Perkembangan Aspek Kognisi

Anak usia prasekolah mempunyai rentang perhatian yang terbatas. Tetapi

bila pengenalan konsep-konsep tersebut dilakukan sambil bermain, maka anak

45

Mayke S. Tedjasaputra, Bermain Mainan dan Permainan, (Jakarta: PT Grasindo; 2007), h. 24 46

Tadkiroatun Musfiroh & Sri Tatminingsih, Bermain dan Permainan Anak, (Tanggerang Selatan:

Universitas Terbuka; 2016), h. 1.18

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

27

anak akan merasa senang, tanpa ia sadari ternyata mereka sudah banyak

belajar. Anak juga belajar macam-macam hal melalui cerita yang ia dengar,

buku-buku, televisi, menjelajahi lingkungan sekitarnya sehingga hal-hal yang

tidak didapat di rumah atau di sekolah bisa terpenuhi dengan pengalaman yang

ia peroleh dari lingkungan lain.47

Dengan teman-teman sebaya anak perlu

berkomunikasi, pada mula-mulanya melalui bahasa tubuh, tetapi dengan

meningkatnya usia dan bertambahnya pembendaharaan kata, ia akan lebih

banyak menggunakan bahasa lisan. Anak akan mengeksplore lebih banyak

pengalaman bermainnya sehingga dia bisa belajar memecahkan masalah dalam

pengalaman bermainnya. Jadi dengan bermain perkembangan kognisi anak

berkembang.

b. Manfaat Bermain Untuk Aspek Motorik Kasar dan Motorik Halus

Saat dilahirkan, seorang bayi tidak berdaya karena ia belum mampu

menggunakan anggota tubuh untuk dimanfaatkan bagi kepentingan dirinya,

bayi yang baru lahir hanya menangis dan menggerak-gerakan tangan dan

kakinya. Pada usia sekitar tiga bulan, ia mulai belajar meraih mainan yang ada

ditempat tidurnya dan untuk dapat meraih mainan tersebut, ia perlu belajar

mengkoordinasikan (menyelaraskan) gerakan mata dengan.48

Usia sekitar satu tahun misalnya, anak senang memainkan pensil untuk

membuat coret-coretan. Secara tidak langsung ia belajar melakukan gerakan-

gerakan motorik halus yang diperlukan dalam menulis. Usia sekitar dua tahun

ia sudah dapat membuat coretan benang kusut, usia sekitar tiga tahu7n berhasil

membuat garis lengkung.

Usia sekitar empat atau lima tahun mulai belajar menggambar bentuk-

bentuk tertentu yang biaisanya merupakan gabungan dari bentuk-bentuk

geometri misalnya rumah, orang dan lain-lain. Aspek motorik kasar juga

dikembangkan melalui kegiatan bermain. Salah satu contoh, bisa diamati pada

anak yang lari berkejar-kejaran untuk mengkap teman-temannya.

47

Mayke S. Tedjasaputra, Bermain Mainan dan Permainan, (Jakarta: PT Grasindo; 2007), h.42 48

Ibid, h. 40

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

28

c. Manfaat Bermain Untuk Aspek Perkembangan Sosial

Dengan teman sepermainan yang sebaya usianya, anak akan belajar berbagi

hak milik, menggunakan mainan secara bergilir, melakukan kegiatan bersama,

mempertahankan hubungan yang sudah terbina, mencari cara pemecahan

masalah yang dihadapi dengan teman mainnya. Misalnya saja bagaimana

membuat aturan permainan sehingga pertengkaran dapat dihindari49

Ia juga belajar berkomuniksi dengan sesama teman baik dalam hal

mengemukakan isi fikiran dan perasaannya maupun memahami apa yang

diucapkan oleh teman tersebut, sehingga hubungan dapat terbina dan dapat

saling bertukar informasi (pengetahuan).

d. Manfaat Bermain Untuk Aspek Emosi

Dari kegiatan bermain yang dilakukan bersama sekelompok teman, anak

akan mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan-kelebihan yang

ia miliki sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri yang positif,

mempunyai rasa percaya diri dan harga diri karena ia merasa mempunyai

kompetensi tertentu. Anak belajar bagaimana harus bersikap dan bertingkah

laku agar dapat bekerja sama dengan teman-teman, bersikap jujur, kesatria,

murah hati, tulus dan sebagainya

e. Manfaat Bermain Untuk Aspek Bahasa

Dalam kesempatan bermain anak selalu berkomunikasi dengan lawan

mainnya, baik berkomunikasi secara verbal maupun non verbal. Awalnya

dalam bermain anak hanya menggunakan bahasa tubuh, namun seiring

berjalannya waktu, semakin bertambahnya pembendaharaan kata makan anak

akan menggunakan bahasa verbal dalam rangka berkomunikasi dengan teman

mainnya. Perkembangan bahasa dapat diembangkan ketika anak mengutarakan

keinginannya, mengeluarkan pendapat, serta memberi komentar kepada lawan

mainnya. 50

49

Ibid, h. 41 50

Naili Rohmah, Bermain dan Pemanfaatannya Dalam Perkembangan Anak Usia Dini, (Jurnal

Tarbawi Vol. 13. No 2 Juli Desember 2016), h. 33

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

29

Berberapa ahli pengikut Vygotsky sebagaimana yang dikutip oleh

Tatminingsih, yakni bahwa bermain mempengaruhi perkembangan anak

melalui tiga cara. Pertama, bermain menciptakan zone of proximal

developmental (ZPD) anak, yakni wilayah yang menghubungkan antara

kemampuan aktual anak dan kemampuan potensial anak. Saat bermain, anak

melakukan sesuatau yang melebihi usianya dan tingkah laku mereka sehari-

hari. Bermain dapat diibaratkan sebagai kaca pembesar, yang berisi semua

kecendrungan perkembangan. Peran, aturan, dan dukungan motivasional

dimungkinkan oleh situasi imajiner yang menyediakan bantuan bagi anak

untuk membentuk tingkat yang lebih tinggi pada ZPD-nya menurut Vygotsky

dalam Bodrova & Leong sebagaimana yang dikutip .51

Kedua, bermain memfasilitasi separasi (pemisahan) pikiran objek dan aksi.

Di dalam bermain, anak lebih menuruti apa yang ada dalam pikirannya dari

pada apa yang ada dalam relita. Karena bermain memerlukan penggantian

suatu objek dengan yang lain, anak-anak mulai memisahkan makna atau ide

suatu objek dengan objek itu sendiri menurut Berk sebagaimana yang dikutip

oleh Ttatminingsih. Ketika sorang anak menggunakan balok sebagai gelas, dan

“minum” dari “gelas” tersebut, anak mengambil makna gelas dan memisahkan

makna itu dari objeknya. Sejalan dengan perkembangan anak, kemampuan

mereka untuk membuat subsituasi (penggantian) ini menjadi lebi fleksibel.

Pemisahan antara makna dengan objeknya merupakan persiapan untuk

perkembangan membuat gagasan dan berfikir abstrak menurut Berk

sebagaimana yang dikutip oleh Tatminingsih. Dalam berfikir abstrak, anak

mengevaluasi, memanipulasi, dan memonitor ide dan fikiran tanpa mengacu

pada dunia nyata. Kegiatan ini juga merupakan persiapan untuk transisi

menulis (dalam hal ini kata tidak tampak seperti objek). Akhirnya tingkah laku

anak tidak lagi dikendalikan oleh objek. Dengan menggunakan balok sebagai

gelas, misalnya anak dapat menggunakannya untuk menyelesaikan masalah,

51

Tadkiroatun Musfiroh & Sri Tatminingsih, Bermain dan Permainan Anak, (Tanggerang Selatan:

Universitas Terbuka; 2016), h. 1.21

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

30

sebagaimana mereka menggunakannya untuk matematika menurut Bodrova &

Leong sebagaimana yang dikutip Tatminingsih.

Ketiga, bermain mengembangkan penguasaan diri. Dalam bermain, anak

tidak dapat bertindak sembarangan. Anak mesti bertindak sesuai skrenario.

Anak yang ebrtidak sebagai bayi, misalnya harus menirukan tangis bayi dan

berhenti ketika “sang ayah” membujuknya. Kegiatan menagis ini merupakan

kegiatan tingkah laku yang bdisengaja menggunakan fungsi mental yang lebih

tinggi. Ini menunjukan bahwa anak dapat menguasai tingkah laku mereka.

Bermain memerlukan kesadaran dan kontrol yang lebih signifikan daripada

konteks yang lain. Hal ini memungkinkan suatu ZPD untuk perkembangan

fungsi mental yang lebih tinggi.

Sedangkan Montolalu jg mengemukaan bahwa manfaat bermain sebagai

berikut ini:52

1) Bermain memicu kreativitas

2) Bermain bermanfaat mencaerdaskan otak

3) Bermain bermanfaat menanggulangi konflik

4) Bermain bermafaat melatih empati

5) Bermain bermanfaat melatih pancaindera

6) Bermain sebagai media terapi (pengobatan)

7) Bermain itu melakukan penemuan

4. Karakteristik Bermain

Berikut ini kita bahas kekhasan bermain berdasarkan ciri-ciri atau

karakteristiknya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa bermain memiliki ciri-

ciri khas yang perlu diketahui oleh guru dan orang tua. Kekhasan itu

ditunjukan oleh perilaku anak. Kegiatan disebut bermain apabila:53

a. Menyenangkan dan menggembirakan bagi anak; anak menikmati

kegiatan bermain tersebut; mereka tampak riang damn senang.

52

Ramaikis Jawati, Konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pendidikan Luar Sekolah,

(Vol. I No. 1 April 2013), h. 254 53

Tadkiroatun Musfiroh & Sri Tatminingsih, Bermain dan Permainan Anak, (Tanggerang Selatan:

Universitas Terbuka; 2016), h. 1.12

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

31

b. Dorongan bermain muncul dari anak, bukan paksaan orang lain; anak

melakuakn kegiatan karena memang mereka ingin.

c. Anak melakukan karena spontan atau suka rela; anak tidak merasa

diwajibkan.

d. Semua anak ikut serta bersama-sama sesuai peran masing-masing.

e. Anak berprilaku pura-pura, tidak sungguhan, atau memerankan sesuatu;

anak pura-pura matah atau pura-pura menangis.

f. Anak menetapkan aturan main sendiri, baik peraturan yang diadopsi dari

orang lain maupun peraturan yang baru; aturan main itu dipatuhi oleh

semua peserta bermain.

g. Anak berlaku aktif, mereka melompat atau menggerakan tubuh, tangan,

dan tidak sekedar melihat.

h. Anak bebas memilih mau bermain apa dan beralih ke kegiatan bermain

lain, bermain bersifat fleksibel.

5. Pengertian Ular Tangga

Ular Tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan

untuk dua orang atau lebih. Papan permainan dibagi menjadi kotak-kotak kecil

dan di beberapa kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang

menghubungkannya dengan kotak lain, permainan ini diciptakan pada tahun

1870.54

Tidak ada papan permainan standar dalam ular tangga. Setiap orang dapat

menciptakan papan mereka sendiri dengan jumlah, kotak, ular, tangga yang

berlainan. Dalam tiap kotak biasanya terdapat angka yang berurutan dari kotak

yang terletak dari kotak paling kiri bawah ke arah kanan. Urutan angka ini

terletak seperti liukan ular.

Permainan ular tangga ini biasanya cukup akrab untuk anak-anak, karena

biasanya alat permainan ini banyak dijual oleh pedagang keliling yang kadang

mangkal di depan sekolah. Papan permainannya banyak terbuat dari kertas

karton yang mudah dilipat dan mudah dibawa kemana-mana. Cara bermainnya

54

Ibid, h. 8.21

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

32

juga sangat mudah, tidak membutuhkan tempat khusus ataupun tempat yang

luas. biasanya dilakukan sambil duduk di lantai secara melingkar (apabila

dimainkan lebih dari dua orang). Papan pemain diletakan di tengah-tengah

pemian atau papan permainannya diletakan di atas meja. 55

Permainan ular tangga juga termasuk permainan populer di kalangan anak-

anak. Ular tangga adalah sebuah permainan dengan bentuk papan yang dibagi

dalam kotak-kotak kecil dan beberapa kotak bergambar sejumlah tangga atau

ular yang menghubungkannya dengan kotak lain. Biasanya, permainan ini

dimainkan oleh dua anak atau lebih.

Bentuk gambar dimodifikasi sedemikian rupa memang suatu kesengajaan

agar menarik perhatian dan minat anak untuk melakukan permainan ini.

Sehingga, meskipun gagal, anak tetap bersemangat untuk mencobanya

kembali. Inilah yang kemudian membuat anak kecanduan dan lupa karena

selalu dibuat penasaran oleh mainan ini.56

Ada banyak permainan populer yang

bisa anda mainkan bersama anak anda. Banyak diantaranya yang bisa melatih

kemampuan matematika khususnya kemampuan berhitung di samping strategi.

Di antara permainan populer yang bisa anda mainkan bersama anak adalah

permainan ular tangga.57

Di waktu santai ajaklah anak anda yang duduk di bangku TK untuk

memainkan permainan ini. Bahkan anak usia tiga tahun pun bisa anda ajak

untuk ikut memainkannya. Untuk memainkannya anda cukup menyiapkan satu

set permainan ular tangga yang terdiri atas satu papan permainan ular tangga,

dadu dan wadah pengocoknya, dan beberapa pion atau bidak sesuai jumlah

pemain.

Untuk memenangkan permainan, tentu permainan harus secepatnya

mencapai finis. Mencapai finis akan lebih cepat jika pemain memakai tangga

naik karena artinya banyak kotak yang diloncati, tidak harus dilewati.

55

Tadkiroatun Musfiroh & Sri Tatminingsih, Bermain dan Permainan Anak, (Tanggerang Selatan:

Universitas Terbuka; 2016), h.8.23 56

Adi D. Tilong, 49 Aktivitas Pendongkrak Kinerja Otak Kanan & Kiri Anak (Yogyakarta:

Laksana; 2016), h.29 57

Ani Ismayani, Fun Math With Children (Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2010), h. 58

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

33

Sementara jika berhenti di kotak yang ada ularnya, maka pemain harus turun,

sehingga sebisa mungkin ular itu harus dilewati. Disinilah strategi dipakai.

Bagaimana supaya mata dadu yang muncul dapat membawa pion ke tangga.

Walaupun sebenarnya setiap mata dadu memiliki kesempatan yang sama

untuk muncul, tetapi anda bisa membimbing anak anda agar dia bisa

memperhitungkan berapa biji mata dadu yang diinginkan muncul agar dia bisa

sampai di tangga atau agar terhindar melewati ular. Permainan ini dapat

melatih kemampuan berhitung anak, di samping tentu saja melatih sportivitas

anak.

6. Manfaat Bermain Ular Tangga

Manfaat yang bisa diperoleh anak dengan melakukan permainan ular

tangga. Permainan ular tangga sangat menunjang perkembangan otak kanan

dan kiri anak. Dengan permainan ini, si kecil berkenalan dengan sebuah

kemenangan dan kekalahan dalam hidup. Dalam permainan ini pula, si kecil

belajar mengatasi ketegangan, akankah ia menang atau kalah. Lewat permainan

ini, si kecil juga bisa mengetahui dan belajar cara memecahkan masalah. 58

Karena dapat dilakukan oleh dua anak atau lebih, maka permainan ini

bermanfaat mengajarkan si kecil bekerja sama dan menunggu giliran. Lebih

dari itu, anak yang melakukan permainan ini juga akan mampu berimajinasi

dan mengingat peraturan permainan yang diwujudkan dalam langkah-langkah

permainan. Hal yang lebih penting lagi, permainan ini dapat merangsang anak

belajar menghitung. Pasalnya, dalam permainan ini, anak dituntut untuk

menghitung langkah demi langkah permainan ular tangga. Selain itu, anak juga

akan menghitung jumlah mata dadu yang muncul pada setiap lemparan,

sehingga kemampuan berhitung anak menjadi terangsang. Dengan demikian,

anak yang suka bermain ular tangga, kecerdasan matematikanya akan

berkembang lebih.

58

Adi D. Tilong, 49 Aktivitas Pendongkrak Kinerja Otak Kanan & Kiri Anak (Yogyakarta:

Laksana, 2016) h. 30

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

34

Begitu pentingnya permainan ini, sebagai orang tua, anda harus memberikan

kesempatan bermain bagi si kecil dengan memperhatikan beberapa hal, seperti

menyediakan media permainan untuk si kecil, mengizinkan si kecil

mengundang teman-temannya ke rumah untuk bermain bersama-sama,

mengajarkan si kecil permainan aturan, serta menyiapkan mental si kecil agar

berbesar hati jika menerima kekalahan. Dan jangan lupa memberikan

penjelasan kepada anak bahwa yang terpenting dalam permainan ini bukan

masalah kalah atau menang, tetapi untuk memahami aturan permainan dan

bersenang-senang bersama teman-temannya.

7. Langkah-langkah Bermain Ular Tangga

Cara memainkan permainan ular tangga ini diawali dari bidak di kotak

pertama (kotak angka 1) yang terdapat di sudut kiri bawah. Untuk memulainya,

anak-anak yang memainkannya secara bergiliran harus melemparkan dadu

terlebih dahulu untuk menjalankan bidak mereka masing-masing. Dan hal ini

harus dilakukan terlebih dahulu sebelum atau setiap kali anak hendak

memindahkan bidak. Sebab, bidak dijalankan sesuai jumlah mata dadu yang

muncul saat dilemparkan.

Dengan jumlah mata dadu tersebut, bidak bisa naik secara perlahan, bahkan

bisa langsung naik ke kotak atas atau jatuh ke kotak bawah. Maksudnya,

apabila mendarat di ujung bawah sebuah tangga, maka bidak dapat langsung

naik ke ujung tangga lainnya. Sebaliknya, jika bidak mendarat di kotak

bergambar ujung ekor ular, maka bidak harus turun ke kotak di ujung bawah

kotak yang bergambar kepala ular. Apabila pemain mendapatkan angka enam

dari hasil lemparan dadu gilirannya, maka permainan mendapatkan giliran

melempar dadu sekali lagi. Jika mendapatkan selain angka enam, maka giliran

jatuh ke pemain berikutnya. Adapun pemenang dari permainan ular tangga ini

adalah yang pertama kali atau lebih dahulu sampai pada kotak terakhir (kotak

nomor 100).59

59

Adi D. Tilong, 49 Aktivitas Pendongkrak Kinerja Otak Kanan & Kiri Anak, (Yogyakarta:

Laksana, 2016) h. 30

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

35

Di awal permainan, teraangkan kepada anak anda aturan mainnya. Saya

yakin anak anda akan senang dan penasaran untuk segera memainkannya.

Berikut yang bisa anda lakukan untuk menuntut anak anda memainkan

permainan ini:60

a. Masing-masing pemain memilih satu pion untuk digunankan masing-

masing memiliki pion yang berbeda. Bisa dibedakan dengan warna atau

bentuk pionnya.

b. Letakan pion pada kotak “start” (kotak ke-1) di pojok papan permainan.

c. Mulailah dengan suit atau dengan mengocok dadu untuk menemukan

siapa yang jadi pemain pertama, kedua dan seterusnya, untuk

menggerakkan pionnya.

d. Permainan dilakukan dengan melempar dadu terlebih dahulu. Kemudian

pemain melangkahkan pionnya sesuai dengan jumlah mata dadu yang

dilemparnya. Pion digerakan mengikuti urutan angka yang tertera dalam

papan ke arah kanan.

e. Ikuti petunjuk pada papan. Tangga menunjukkan gerakan naik,

sememntara ular menunjukan gerakan turun.

f. Permain yang pertama kali mencapai finis adalah pemenangnya.

8. Pengembangan Konseptual Rancangan Tindakan

Berdasarkan analisis teori yang telah diuraikan sebelumnya, bahwa

kemampuan berhitung merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

manusia sehari-hari yang tidak dapat lepas dari kegiatan berhitung.

Kemampuan berhitung permulaan perlu dikembangkan dan ditingkatkan sejak

usia dini. Perkembangan berhitung anak usia 4-5 tahun berada dalam tahap

praoperasional. Proses berfikir anak berpusat pada penguasaan simbol-simbol.

Pada masa ini kesulitan yang dialami anak adalah berkaitan dengan perceptual

centration dan egocentrism. Biasanya anak hanya berkonsentrasi pada satu ciri,

sedangkan ciri lain diabaikan, serta ketidakmampuan anak untuk melihat sudut

pandang orang lain.

60

Ani Ismayani, Fun Math With Children, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo; 2010), h. 58

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

36

Anak usia 4-5 adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan

berhitung dijalur matematika, karena anak sangat peka terhadap rangsangan

yang diterima dari lingkungan di sekitar anak umumnya terhadap angka sangat

besar. Mereka juga mulai menunjukan ketertarikan pada angka, dan kuantitas,

seperti menghitung, mengukur dan membandingkan. Meskipun demikian,

mereka seringkali menggunakan angka-angka tanpa pemahaman. Anak

mungkin hafal angka satu sampai se puluh, tetapi mereka mengalami kesulitan

ketika dihadapkan pada kegiatan menghitung yang sesungguhnya. Kemampuan

berhitung adalah suatu kondisi paham terhadap konsep-konsep dasar berhitung.

Hal tersebut dapat diperhatikan melalui sikap anak dalam menyebut urutan

bilangan dari satu sampai sepuluh, membilang dengan benda-benda sampai

sepuluh, menunjuk urutan benda bilangan sampai sepuluh, menyebutkan

penambahan dan pengurangan dengan benda sampai sepuluh. Konsep-konsep

dasar berhitung akan mudah dipahami apabila disajikan salam bentuk konkrit

dan melalui kegiatan bermain. Konsep tersebut akan dapat dipahami melalui

kegiatan bermain ular tangga.

Ular tangga adalah salah satu jenis permaian yang dimainkan oleh dua orang

atau lebih yang berupa papan permainan yang berupa papan permainan yang

berupa garis kotak-kotak kecil yang dibeberapa kotak digambar sejumlah

tangga atau ular yang menghubungkan kotak yang satu dengan kotak yang

lainnya. Ekor ular pada kotak berarti pemain harus turun kebawah. Sedangkan

ujung tangga artinya pemain dapat naik ke kotak atas tangga pada kotak lain

yang menghubungkannya. Permainan ular tangga juga dilengkapi seperangkat

alat permainan. Perangkat permainan papan ular tangga berupa kotak-kotak

kecil dengan gambar yang menarik. Petunjuk pemanfaatan berisi tentang cara

dalam bermaian permainan ular tangga, dan aturan-aturan dalam bermaian ular

tangga. Dadu adalah alat yang digunakan dalam permainan ular tangga yang

berbentuk persegi dan memiliki mata dadu pada setiap sisinya yang berbentuk

lingkaran dari jumlah satu hingga enam mata dadu. Sedangkan bidak atau poin

adalah alat yang digunakan sebagai penggerak dalam permainan ular tangga.

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

37

Ada tujuh langkah yang harus dilakukan pemain dalam bermain ular tangga.

Dibutuhkan disiplin anak dalam melakukan permainan ular tangga. Cara

menjalankan bidak adalah dari kiri ke kanan. Pada awal permainan anak yang

mendapat giliran pertama melempar dadu lebi dahulu. Bidak dijalankan sesuai

dengan jumlah mata dadu yang muncul pada setiap lemparan atau kocokan.

Anak belajar menghitung mata dadu pada setiap sisi yang berjumlah satu

hingga enam dalam bentuk lingkaran berwarna hitam atau biru, sehingga

konsep-konsep berhitung dapat dipahami oleh anak dalam bentuk konkrit.

Dengan demikian dapat diharapkan alat permainan ular tangga dapat

membantu anak dalam proses pembelajaran berhitung anak.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka diharapkan

melalui kegiatan bermain ular tangga dalam kegiatan pembelajaran berhitung

khususnya dalam mengenalkan konsep bilangan, menyebutkan hasil

penambahan pengurangan, berhitung secara sistematis, dapat meningkatkan

kemampuan berhitung pada anak usia 4-5 tahun di PAUD Dahlia.

C. Konsep Penelitian Tindakan

1. Penelitian Tindakan Kelas

a. Pengertian Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu kegiatan penelitian yang

berkonteks kelas yang dilaksanakan untuk memecahkan masalah-masalah

pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru dalam pembelajaran demi

meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran. PTK merupakan kegiatan

penelitian yang dapat dilakukan secara individu maupun kolaboratif. 61

PTK mempunyai karaktaristik yang secara harfiah, penelitian tindakan

kelas berasal dari bahasa Inggris, yaitu Classroom Action Research, yang

berarti Action Research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di

kelas. Untuk lebih jelasnya kita perhatikan pendapat berikut:62

61

Ani Widayati, Penelitian Tindakan Kelas, (Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia Vol. VI No. 1,

2008), h. 87-93 62

Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, (Jogjakarta: DIVA Press; 2011), h. 17

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

38

Arikunto, sebagaimana seorang ahli di bidang ini menjelaskan pengertian

pengertian tindakan kelas secara sistematis.

1) Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan

cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat.

2) Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencara

dengan tujuan tertentu. Gerakan ini dikenal dengan siklus kegiatan untuk

peserta didik.

3) Kelas adalah dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam

waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

Dari pengertian ketiga di atas disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) pencermatan dalam bentuk tindakan dalam bentuk tindakan

dalam bentuk kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersamaan. Seringkali penelitian didefinisikan menurut

sudut pandang yang berbeda, di antaranya bahwa penelitian merupakan

suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat, menganalisa suatu masalah.

Selain itu juga dimaknakan sebagai suatu penyelidikan secara sistematis,

atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat dari

pada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk akan

menetapkan faktor-faktor pokok atau akan menemukan paham-paham baru

dalam mengembangkan metode-metode baru.63

Dari definisi di atas dapat disimpulkan tentang hakikat dari suatu

penelitian:

(1) Merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau

mengembangkan prinsip-prinsip untuk proses penelitian

(menentukan/mengembangkan)

(2) Dengan cara/kegiatan mengumpulkan, mencatat, dan menganalisa

data (informasi/keterangan); dan

63

Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustakarya; 2012), h.

11

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

39

(3) Dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu

pengetahuan dengan metode ilmiah.

Penelitian dikatakan berhasil atau selesai apabila pertanyaan yang

diajukan pada saat dimulainya penelitian telah terjawab. Dari uraian di atas

dapat disimpulkan bahwa penelitian merupakan proses yang berjalan secara

terus-menerus dan tidak akan pernah merupakan hasil yang bersifat final

karena sering kali hasil penelitian seseorang harus tunduk pada penelitian

orang lain dikemudian hari yang mampu membantah kebenaran hasil

penelitian sebelumnya.

2. Penelitian Tindakan Kelas

Pertama kali penelitian tindakan kelas pertama kali diperkenalkan oleh ahli

psikologi sosial Amerika Serikat Kurt Lewin pada tahun 1946, yang

selanjutnya dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John

Eliot, Dave Ebbutt dan lainnya.64

Pada awalnya penelitian tindakan menjadi

salah satu model penelitian yang dilakukan untuk mengatasi secara praktis

berbagai masalah pada bidang kerjaan tertentu dimana penelitian melakukan

pekerjaannya (praktis). Misalnya dibidang kesehatan, hukum, sosial, eksakta,

maupun pengelolaan sumber daya manusia.

Menurut Hopkins dalam Zetty Azizatun Penelitian Tindakan Kelas adalah

penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan

subtantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha

seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah

proses perbaikan dan perubahan.65

Secara lebih luas penelitian tindakan

diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan

tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek

yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya.

Untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan

64

Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustakarya; 2012), h.

13 65

Zetty Azizatun, Urgensi Penelitian Tindakan Kelas Bagi Peningkatan Profesionalitas Guru

Antara Cita dan Fakta, (Realita Vol. 15 No. 2, Tahun 2017), h. 3

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

40

tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil

yang lebih baik.

Menurut Sementara French dan Bell dalam Trianto, mendefinisikan

penelitian tindakan dari dua segi, yaitu: (1) dari segi proses, penelitian tindakan

adalah pengumpulan data penelitian yang dilakukan secara sistematis tentang

suatu sistem yang sedang berjalan yang berhubungan dengan beberapa sasaran,

tujuan atau kebutuhan sistem; melakukan tindakan-tindakan dengan mengubah

variable yang dipilih dalam sistem tersebut berdasarkan data dan hipotesis; dan

menilai hasil tindakan dengan mengumpulkan banyak data; dan (2) dari segi

pendekatan, penelitian tindakan adalah aplikasi penelitian ilmiah untuk

menemukan fakta dan eksperimentasi masalah-masalah praktis dan

membutuhkan fakta, dan eksperimentasi masalah-masalah praktis yang

membutuhkan solusi dan melibatkan kolaborasi dan kerja sama ilmuwan,

praktisis, dan pihak lain yang berkepentingan.

Berdasarkan definisi di atas merujuk pada suatu pengertian bahwa penelitian

tindakan merupakan salah satu bentuk penelitian kualitatif yang dilakukan

seseorang secara individual atau kolektif, yang bertujuan untuk mengubah atau

memperbaiki berbagai hal tentang permasalahan yang mendesak dalam suatu

komunitas atau kelompok tersebut.

Menurut Hopkons dalam Ekawarna PTK adalah penelitian yang

mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtantif, suatu

tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiri, atau suatu usaha seorang untuk

memahami apa yang telah terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses

perbaikan dan perubahan66

Sementara itu menurut pakar pendidikan A.

Suhaenah Suparno sebagaimana yang dikutip Trianto mendefinisikan

penelitian tindakan kelas sebagai salah satu cara pengembangan profesionalitas

guru dengan jalan memberdayakan mereka untuk memahami kinerjanya sendiri

dan menyususn rencana untuk melakukan perbaikan secara terus menerus.

Berkaitan dengan itu yang menjadi obyek penelitian dalam hal ini adalah

proses pembelajaran yang merupakan interaksi antara guru, siswa, dan bahan

66

Ekawarna, Penelitain Tindakan Kelas, (Jakarta: GP Pres; 2010), h. 4

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

41

belajar. Dari interaksi tersebut hal-hal yang penting yang memungkinkan ia

dapat mengidentifikasikan kejadian-kejadian penting yang dapat dikatagorikan

sebagai masalah. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas penelitian kualitatif yang dilakukan oleh guru sendiri

ketika mendapatkan permasalahan dalam pembelajaran dan mencarikan

solusinya dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya.

Jika kita perhatikan, maka maka titik tumpu (orientasi) dari pada PTK

adalah suatu kegitan penelitian dengan mencermati sebuah kegiatan

pembelajaran yang diberikan tindakan, yang secara sengaja dimunculkan

dalam sebuah kelas, yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan

mutu pembelajaran di kelas tersebut. Namun demikian makna kelas, dalam

konteks ini menurut Sulipan dalam Trianto, tidak terikat pada makna ruang

kelas tetapi dalam makna yang lebih spesifik, yaitu kelas adalah sekelompok

siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang

sama juga.

3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

PTK dikembangkan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan praktek

pembelajaran secara berkesinambungan menurut Tim Pelatih Proyek PGSM

sebagaimana yang dikutip oleh Trianto. Dengan demikian tujuan PTK adalah

untuk memecahkan masalah, memperbaiki, mengembangkan, dan

meningkatkan mutu pembelajran.67

Apabila kita merujuk pada ruang lingkup

kajian PTK, maka luaran umum yang diharapkan dihasilkan dari PTK adalah

sebuah peningkatan atau perbaikan (improvement and therapy). Antara lain

sebagai berikut; (1) peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa

di sekolah; (2) peningkatan atau perbaikan terhadap mutu proses pembeljaran

di kelas; (3) peningkatan atau perbaikan terhadap kualitas penggunaan media,

alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya; (4) peningkatan atau perbaikan

terhadap kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur

67

Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustakarya; 2012), h.18

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

42

proses dan hasil belajar siswa; (5) peningkatan atau perbaikan terhadap

masalah-masalah pendidikan anak di sekolah; dan (6) peningkatan dan

perbaikan terhadap kualitas penerapan kurukulum dan pengembangan

kompetensi siswa di sekolah menurut Depdiknas sebagaimana yang dikutip

oleh Trianto.

Tujuan PTK sebagaimana yang dikutip oleh Ani Widayati: (1) memperbaiki

dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran; (2) memperbaiki kinerja

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru (3) mengidentifikasi, menemukan

solusi dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas; (4) meningkatkan

kemampuan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran; (5)

mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi pembelajaran; (6)

mencocokan gagasan, fikiran, kiat, cara, dam strategi baru dalam

pembelajaran.68

Jadi berdasarkan pemaparan mengenai tujuan PTK di atas

tujuan PTK yaitu usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan dari seluruh

bidang dari seluruh aspek seperti dari segi peserta didiknya, dari pendidiknya,

dari proses pembelajarannya, dari cara pembelajarannya dari alat atau media

pembelajarannya yang dapat bekerjasama dalam memperbaiki segala usaha

untuk mencapai satu tujuan yang terbaik.

4. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas:69

a. Untuk mengembangkan inovasi pembelajaran di kelas

b. Untuk meningkatkan iklim di kelas yang kondusif melalui perbaikan

secara berkesinambungan

c. Dapat dijadikan sebagai upaya pengembangan kurukulum tingkat satuan

pendidikan

d. Untuk meningkatkan kinerja serta profesionalisme guru melalui

penelitian tindakan kelas

68

Ani Widayati, Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, (Vol. VI No. 1, Tahun 2008), h. 90 69

Muhamad Afandi, Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru Dalam Pembelajaran Di

Sekolah Dasar, (Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. 1 No. 1 Januari 2014), h. 8

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

43

5. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

a. Bersifat siklis atau berulang70

b. Bersifat jangka panjang atau longitudinal

c. Bersifat partikular spesifik

d. Bersifat partisipatoris

e. Bersifat emik

f. Bersifat kolaboratif

g. Bersifat kasuistik

h. Menggunakan konteks alamiah kelas

i. Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai

tujuan penelitian

6. Bentuk-bentuk Penelitian Tindak Kelas

Dikenal juga bentuk-bentuk PTK, setidaknya dikenal 4 (empat) bentuk

penelitian tindakan, yaitu: (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti; (2)

penelitian tindakan kolaboratif; (3) penelitian tindakan simultan terintegrasi;

(4) penelitian tindakan administrasi sosial eksperimen menurut sukidin, dkk

sebagaimana ynag dikutip oleh Trianto. 71

Keempat bentuk PTK diatas, memiliki persamaan daan perbedaan. Menurut

Oja dan Simulyan Kasbolah sebagaimana yang dikutip Trianto, ciri-ciri dari

setiap penelitian tindakan tergantung pada: (1) tujuan utama atau pada tekanan

penelitian tersebut; (2) tingkat kolaborasi antara pelaku peneliti dan peneliti

luar; (3) proses yang digunakan dalam melaksanakan penelitian; dan (4)

hubungan antara proyek dengan sekolah.

7. Konsep Penelitian yang digunakan

Penelitian yang digunakan yaitu penelitian model Kemmis dan Mc Taggart.

Untuk melakukan siklus PTK menggunakan empat langkah, keempat langkah

dalam setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut ini:

70

Ekawarna, Penelitain Tindakan Kelas, (Jakarta: GP Pres; 2010), h. 6 71

Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustakarya; 2012), h.

38

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

44

Gambar 2.1

Sudah banyak penelitian yang menggunakan penelitian ini yang dilakukan

guru maupun tenaga pendidik dalam melakukan penelitiannya menggunakan

penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart.

Model Kemmis dan Mc. Taggart

Gambar 2.2

Model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart pada hakekatnya

berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri

dari empat kompenen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi.72

Jadi pengertian dari siklus disini adalah seperti putaran kegiatan

72

Wijaya Kusuma & Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Indeks,

2011), h. 21.

Perencanaan

Refleksi

Pengamatan

tindakan Siklus 1

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

45

yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Jumlah siklus

yang dilakukan peneliti tergantung pada permasalahan yang perlu diselesaikan.

D. Penelitian Relevan

Penelitian disini dimaksudkan agar peneliti tidak hanya meniru tetapi juga

dapat mengambil masukan untuk peneliti selanjutnya. Judul penelitian yang

pertama peneliti ambil adalah Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Anak

Kelas Satu Melalui Permainan Ular Tangga (Penelitian Tindakan Kelas Di

Madrasah Ibtidaiyah Al-Wahyu, Cibubur, Jakarta Timur).73

Persamaan hasil penelitian ini yaitu sama-sama menggunakan permainan

ular tangga untuk kemampuan mengenal bilangan, hasilnya pun mengalami

peningkatan dari 66,7 % pada siklus I menjadi 82,7 % pada akhir siklus II.

Peneliti sama-sama menggunakan Peneltitiamn Tindak Kelas.

Perbedaannya pada penelitian ini bahwa peneliti meneliti pada anak

kelompok A dan disini peneliti meneliti anak kelas satu. Perbedaan yang

lainnya peneliti memfokuskan pada berhitung permulaan yang sebagaimana

anak dapat berhitung secara sistematis dan dapat mengenal angka bilangan

namun pada penelitian dalam judul ini peneliti lebih memfokuskan

penjumlahan bilangan satu angka dan dua angka; 2) penjumlahan dua angka;

3) penjumlahan tiga bilangan satu angka sampai dua angka; 4) menyelesaikan

soal cerita mengenai penjumlahan bilangan dua angka.

Judul penelitian yang kedua yang peneliti ambil adalah Peningkatan

Kemampuan Berhitung Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Kegiatan Bermain Ular

Tangga (Penelitian Tindak kelas Di Ra Al-Nur Pancoran Jakarta Selatan). 74

Persamaan hasil penelitian ini sama menggunakan permainan ular tangga

dan metode penelitian tindak kelas, dan sama-sama melakukan penelitian pada

anak usia kelompok A. Persamaan berikutnya yautu fokus penelitian yakni

73

Hestiana Murti, Peningkatan Kemampuan Penjumlahan Anak Kelas 1 Melalui Permainan Ular

Tangga Penelitian Tindakan Kelas di Madrasah Ibtidaiyah Al-Wahyu Cibubur Jakarta Timur,

(Jakarta, 2015), h. 183 74

Lili Cholila, Peningkatan Kemampuan Berhitung anak 4-5 Tahun melalui Kegiatan Bermain

Ular Tangga Penelitian Tindakan di RA Al-Nur Pancoran Jakarta Selatan, (Jakarta, 2014), h. 4

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

46

sama-sama memfokuskan kemampuan berhitung dalam hal mengenal angka

bilangan, anak akan mampu mengenal konsep banyak dan sedidkit, membilang

benda dari satu sampai dengan sepuluh, mengenal konsep bilangan. Perbedaan

dalam penelitian ini lebih pada cara mengaplikasikan permainan ular tangga

nya.

Judul penelitian yang ketiga peneliti ambil dengan judul Kemampuan

Berhitung Pada Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Kegiatan Bermain Kartu

Angka.75

Persamaan pada penelitian ini adalah peneliti sama-sama menggunakan

metode penelitian tindak kelas dan sama-sama meneliti anak usia 4-5 tahun.

Persamaan yang lainnya juga terdapat pada tujuan yaitu sama-sama bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak nusia 4-5 tahun.

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu terletak pada kegiatannya atau media

yang digunakan. Penelitian ini menggunakan kegiatan bermain kartu angka

yang dimana kegiatan yang menggunakan kartu dengan angka-angka di

dalamnya. Cara bermainnya pun berbeda dengan permainan ular tangga.

E. Kerangka berfikir

Pada penelitian ini, peneliti mengobservasi bagaimana anak kelompok A

dapat menghafal atau bilangan atau berhitung secara sistematis ketika peneliti

menggunakan permainan ular tangga dalam pembelajaran. Setelah dilakuakan

dalam beberapa siklus maka akan diketahui bagaimana anak tersebut dapat

belajar dengan lebih efektif . Hasil pengamatan yang dilakukan di PAUD

Dahlia menunjukan bahwa pada awalnya anak masih belum dapat berhitung

secara sistematis dan beberapa anak masih belum mengenal angka bilangan

namun dengan tindakan penelitian yang peneliti lakukan anak sudah mulai

menunjukan perkembangannya dalam meningkatkan berhitung permulaan.

Permainan ular tangga memiliki banyak manfaat yang dapat diambil. Selain

itu permainan ular tangga memberikan pengaruh yang besar terhadap

75

Irna Yoelianasari, Kemampuan Berhitung Pada Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Kegiatan

Bermain Kartu Angka, (Jakarta, 2017), h. 8

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

47

perkembangan konitif, fisik motorik, dan perkembangan sosial emosional.

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa permainan ular tangga dapat digunakan

sebagai media dalam mengembangkan kemampuan berbagai aspek

perkembangan anak. Berhitung permulaan merupakan suatu yang seharusnya

sudah dimiliki oleh anak usia 4-5 tahun, dalam mengembangkan kemampuan

berhitung permulaan untuk mengembangkan dan memaksimalkan

perkembangan kognitif anak.

Berdasarkan paparan di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian

tindakankelas ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.3

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Anak Kelompok A

Peningkatan

kemampuan

berhitung

anak usia 4 –

5 tahun

setelah

bermain ular

tangga

Kemampuan

berhitung

permulaan

masih rendah

Permainan ular tangga

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Dahlia, Desa Serang Baru Kecamatan

Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi. Penelitian ini dilaksanakan di Paud Dahlia

karena peneliti menemukan masalah pada kemampuan berhitung anak usia 4 –

5 tahun di PAUD tersebut. Pelaksanaan observasi dilaksanakan pada tanggal

23 – Juli – 2018

Table 3.1

Pelaksanaan penelitian tindak kelas

NO Bentuk

Kegiatan

Juli Agustus September Oktober November Desember

1 Observasi

2 Penyusunan

Proposal

Skripsi dan

Perbaikan

3 Seminar

Proposal

4 Pelaksanaan

Siklus 1

5 Pelaksanaan

Siklus 2

6 Analisis

Data

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

49

B. Metode Penelitian

Metode penelitian dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu

diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris,

dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara yang

masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-

cara yang dilakukan itu dapat diamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan.

Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam prnrlitian itu menggunakan

langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.76

Metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu.

Rancangan ini menggambarkan prosedur yang harus ditempuh, waktu penelitian,

sumber data, dan kondisi arti apa data dikumpulkan, dan dengan cara data tersebut

diolah.77

Subyek Penelitian Tindakan Kelas yaitu kelompok A PAUD Dahlia,

pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara.

Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart, indikator keberhasilan

dalam penelitian tindakan kelas yaitu adanya peningkatan berhitung anak usia 4 –

5 tahun melalui permainan ular tangga di PAUD Kelompok A di PAUD Dahlia.

Gambar 3.1

(Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart)

76

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta; 2012), h. 2 77

Nana Syaodih Sukmaditana, Metode Penelitian Tindakan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya;

2010), h.52

Keterangan Siklus I

1. Perencanaan

2. Tindakan dan Observasi

3. Refleksi

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

50

C. Prosedur Penelitian Tindakan.

1. Observasi Awal

Dikutip oleh Mertier dari Schmuck Observasi, sebagai sarana

mengumpulkan data kualitatif , mencakup cermat memperhatikan dan secara

sistematis mencatat apa yang anda lihat dan dengar, berlangsung dalam setting

khusus. Observasi ruang kelas bisa berkisar dari yang sangat terstruktur, semi

terstruktur, sampai tidak terstruktur.78

Yang perlu peneliti lakukan selanjutnya yaitu memulainya dengan

memahami dan melatih keterampilan dalam mengamati atau mengobservasi

kelas yang anda teliti. Ada beberapa keterampilan yang harus dikuasai, karena

apabila melakukannya dengan asal saja dan dengan demikian melakukan

kesalahan maka penelitian ini tidak akan memeberikan hasil yang memuaskan.

Salah satu diantaranya adalah pemahaman mengenai pengamatan, mengamati,

dan observasi. Pada umumnya observasi adalah tindakan yang merupakan

penafsiran dari terori seperti yang dikemukakan oleh Karl Popper dan dikutip

oleh Sukmaditana. Namun, dalam penelitian ini tidaklah demikian. Bahkan

sang peneliti apakah dosen, guru yang studi di PSS (Program Pascasarjana),

atau siapapumn, pada waktu memasuki ruangan kelas dengan maksud

mengobservasi, sebaiknya meninggalkan teori-teorinya diluar kelas, dan mulai

mengamati tanpa ada keinginan untuk menjustifikasi sebuah teori atau

menyanggahnya.79

2. Perencanaan Tindakan

Creswell dan Jojnson menyebutkan sebagaimana yang dikutip oleh Craig A.

Mertler rencana tindakan merupakan hasil dari studi penelitian yang mungkin

bersifat informal atau formal. Ini sering tergantung pada sifat dan tujuan dari

proyek penelitian tindakan anda. Rencana tindakan bisa terdiri dari pernyataan

singkat atau deskripsi sederhana tentang implementasi masalah; rencana untuk

berbagi apa yang sudah anda pelajari dengan orang lain yang tertarik pada

78

Craig A. Mertier, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta Barat: PT Indeks; 2014), h. 133 79

Nana Syaodih Sukmaditana, Metode Penelitian Tindakan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya;

2010), h. 104

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

51

topik, seperti guru lain, administrator, dewan pendidikan, sekolah, atau distrik

lain, atau langkah berikut apapun yang mungkin anda ambil.80

Berdasarkan hasil analisis dan interprestasi data disusun rencana untuk

memperbaiki dan meningkatkan kegiatan atau program. Menyusun rencana

diarahkan pada pelaksaanan kegiatan atau program secara optimal dengan

memperhatikan kondisi subjek sasaran serta faktor-faktor pendukung yang

ada.

Menurut Deborah South sebagaimana yang dikutip oleh Sukmaditana, ada

sembilan langkah yang harus ada di dalam rencana penelitian tindakan, yaitu:81

1. Merumuskan bidang fokus penelitian

2. Mendefinisikan Variabel

3. Merumuskan pertanyaan penelitian

4. Mendeskripsikan kegiatan atau inovasi

5. Menjelaskan keanggotaan tim penelitian

6. Menjelaskan siapa-siapa yang akan diajak kerjasama atau membantu

7. Menyusun jadwal penelitian

8. Merumuskan sumber-sumber yang akan digunakan

9. Mengembangkan rencana pengumpulan data

Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan

permainan ular tangga sebagai tindakan perbaikan pada meningkatkan

kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun.

a. Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar terkait dengan tema.

b. Menyusun pedoman observasi

c. Membuat evaluasi siswa

3. Tahapan Pengamatan

Pengamatan melibatkan beberapa pihak didalamnya diantaranya guru,

peneliti, dan teman sejawat. Pelaksanaan observasi dilakukaan ketika proses

80

Craig A. Mertier, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta Barat: PT Indeks; 2014), h. 223 81

Nana Syaodih Sukmaditana, Metode Penelitian Tindakan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya;

2010), h. 151

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

52

pembelajaran sedang berlangsung dengan adanya lembar observasi yang telah

dibuat oleh peneliti. Hal yang harus diamati adalah proses pembelajaran yang

sedang berlangsung, setelah melakukan pengamatan terkait proses

pembelajaran yang berlangsung dilakukannya analisis hasil observasi untuk

mengetahui jalan pembelajaran yang berlangsung.

Table 3.2

Desain Pelaksanaan Tindakan Siklus I

No Tindakan Awal Inti Penutup Media

1. Bermain

permainan

ular tangga

dengan

membagi

menjadi 2

bagian, satu

permainan

terdiri dari

empat orang

anak

Berbaris di

depan kelas,

bedoa

bersama,

bernyanyi

bersama

Berdiskusi

tentang alam

Berdiskusi

tentang air

Berdiskusi

tentang air

sungai

Memberikan

permainan ular tangga

untuk dimainkan

Menjelaskan cara

bermain ular tangga

Memainkan

permainan ular tangga

Peneliti membuat

lingkarang di depan

kelas bersama anak-

anak mengelilingi

permainan ular tangga

Peneliti menunjukan

sejumlah crayon dan

spidol yang ditaruh di

dalam kotak dan

tempat pensil di atas

meja, lalu

menanyakan jumlah

crayon di dalam kotak

dan jumlah tempat

pinsil di atas meja

yang mana yang lebih

banyak

Mendokumen

tasikan

kegiatan anak

dan tanya

jawab

Berdoa

bersama-

sama

Ular

tangga

2. Bermain

permainan

ular tangga

dengan

bermain satu

Berbaris di

depan kelas,

bedoa

bersama,

bernyanyi

Bernayi angka

bersama

Menjelaskan cara

bermain ular tangga

Menanyakan

angka-angka

bilangan

Mendokomen

Ular

tangga

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

53

permainan

ular tangga

berisikan

tiga orang,

tiga orang

bersama

Mendengarkan

cerita tentang

air, terutama

tentang laut

Anak

menghitung

jumlah ikan

hasil

pancingan

Memainkan

permainan ular tangga

Tanya jawab tentang

lambang bilangan

tasikan

kegiatan anak

dan tanya

jawab

Berdoa

bersama-

sama

Potong

an

kertas

origami

3. Bermain

permainan

ular tangga

dengan

bermain satu

permainan

ular tangga

berisikan

lima orang,

lima orang

Berbaris di

depan kelas,

bedoa

bersama,

bernyanyi tik-

tik bunyi hujan

bersama

Berdiskusi

tentang air

hujan

Berdiskusi

tentang proses

terjadinya air

hujan

Menjelaskan cara

bermain ular tangga

Memainkan

permainan ular tangga

Membilang benda

dengan crayon 1 – 10

Mencocokan bilangan

dengan lambang

bilanagan

Mendokomen

tasikan

kegiatan anak

dan tanya

jawab

Berdoa

bersama-

sama

Ular

tangga

Crayon

Lembar

kerja

4. Bermain

permainan

ular tangga

dengan

bermain satu

permainan

ular tangga

berisikan

lima orang,

lima orang

Berbaris di

depan kelas,

bedoa

bersama,

bernyanyi

bersama

Berdiskusi

tentang alam

Berdiskusi

segala tentang

kegunaan air

Memainkan

permainan ular tangga

Membilang benda

dengan crayon 1 – 10

Mencocokan bilangan

dengan lambang

bilangan

Mendokomen

tasikan

kegiatan anak

dan tanya

jawab

Berdoa

bersama-

sama

Ular

tangga

Crayon

Lembar

kerja

5. Bermain

permainan

ular tangga

dengan

bermain satu

Berbaris di

depan kelas,

bedoa

bersama,

bernyanyi

Memainkan

permainan ular tangga

Peneliti menunjukan

sejumlah crayon dan

Mendokomen

tasikan

kegiatan anak

dan tanya

jawab

Ular

tangga

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

54

permainan

ular tangga

berisikan

dua orang,

dua orang

menanam

jagung

bersama

Berdsikusi

tentang tanah

Berdiskusi

maanfaat dari

tanah

spidol yang ditaruh di

dalam kotak dan

tempat pensil di atas

meja, lalu

menanyakan jumlah

crayon di dalam kotak

dan jumlah tempat

pinsil di atas meja

yang mana yang lebih

banyak

Berdoa

bersama-

sama

Crayon

Tempat

pinsil

Buku

gambar

Table 3.3

Desain Pelaksanaan Tindakan Siklus II

No Tindakan Awal Inti Penutup Media

1. Bermain ular

tangga

membagi nya

menjadi dua

kelompok

Berbaris di

depan kelas,

bedoa

bersama,

bernyanyi

bersama

Bernyanyi

menanam

jagung

Berdiskusi

tentang

tanah

Guru

bercerita

geggunaan

tanah

Belajar menanam

kacang hujau

Memberikan

permainan ular

tangga untuk

dimainkan

Menjelaskan cara

bermain ular tangga

dengan model yang

baru menggunakan

banner dan mereka

yang menjadi pion

Memainkan

permainan ular

tangga menyebutkan

lambang bilangan

Mendokoment

asikan

kegiatan anak

dan tanya

jawab

Berdoa

bersama-sama

Ular

tangga

Aqua

gelas

Kapas

Kacang

hijau

2. Bermain ular

tangga

membaginya

menjadi dua

kelompok,

satu

kelompok

berisikan

lima orang

Berbaris di

depan kelas,

berdoa

bersama,

bernyanyi

naik-naik

kepuncak

gunung

bersama

Menjelaskan kembali

cara bermain ular

tangga dengan model

yang baru

menggunakan banner

dan mereka yang

menjadi pion

Memainkan

Mendokoment

asikan

kegiatan anak

dan tanya

jawab

Mengevaluasi

pembelajaran

hari ini

Ular

tangga

Crayon

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

55

Membilang

benda

menggunaka

n crayon

Mengenal

lambang

bilangan

Menyebutkan

lambang

bilangan

Berdiskusi

tentang

pegunungan

permainan ular

tangga

Membilang

benda

menggunakan

crayon

Berdoa dan

bernyanyi

bersama-sama

3. Bermain ular

tangga dan

membaginya

satu

permainan

berisikan tiga

orang

Membilang

benda

menggunaka

n crayon

Berbaris di

depan kelas,

bedoa

bersama,

bernyanyi

lihat

kebunku

bersama

Berdiskusi

tentang

tanah

pekarangan

rumah

Guru

menceritaka

n manfaat

tanah untuk

tanaman

Membuat pagai

pekarangan rumah

menggunakan stik es

krim

Menjelaskan kembali

cara bermain ular

tangga dengan model

yang baru

menggunakan banner

dan mereka yang

menjadi pion

Memainkan

permainan ular

tangga

Mendokoment

asikan

kegiatan anak

dan tanya

jawab

Mengevaluasi

pembelajaran

hari ini

Membilang

benda

menggunakan

crayon

Ular

tangga

Lembar

kerja

Stik es

krim

Lem

kertas

4. Bermain ular

tangga dan

bermain

dengan

semua anak

dalam satu

permainan

ular tangga

Mengerjakan

lembar kerja

mengenal

konsep

Berbaris di

depan kelas,

bedoa

bersama,

bernyanyi

bersama

Berdiskusi

tentang

udara

Tanya jawab

tentang

Anak menebalkan

tulisan “udara untuk

berbafas”

Memainkan

permainan ular

tangga

Anak bermain

permainan ular

tangga dengan

kompak dan

bergantian

Mendokoment

asikan

kegiatan anak

dan tanya

jawab

Mengevaluasi

pembelajaran

hari ini

Mengerjakan

lembar kerja

mengenal

Ular

tangga

Lembar

kerja

Gelas

berwar

na

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

56

bilangan

Membilang

benda

menggunaka

n gelas

berwarna

Mengelompo

kan gelas

berwarna

sesuai dengan

warna nya,

dan

membanding

kannya sesuai

dengan

jumlah

gelasnya

udara konsep

bilangan

Membilang

benda dengan

menggunakan

gelas berwarna

Mengelompok

an gelas

berwarna

sesuai dengan

warna nya, dan

membandingka

nnya sesuai

dengan jumlah

gelasnya

5. Bermain ular

tangga dan

bermain

saling

berpasangan

atau berdua-

dua dalam

satu

permainan

Mengerjakan

lembar kerja

mengenal

konsep

bilangan

Membilang

benda

menggunaka

n gelas

berwarna

Mengelompo

kan gelas

berwarna

sesuai dengan

warna nya,

dan

Berbaris di

depan kelas,

bedoa

bersama,

bernyanyi

bersama

Berdiskusi

tentang

udara

Anak

menghubungkan

gambar dengan

tulisan

Memainkan

permainan ular

tangga

Anak bermain

permainan ular

tangga dengan

kompak dan

bergantian

Mendokoment

asikan

kegiatan anak

dan tanya

jawab

Mengevaluasi

pembelajaran

hari ini

Mengerjakan

lembar kerja

mengenal

konsep

bilangan

Membilang

benda

menggunakan

gelas berwarna

Mengelompok

an gelas

berwarna

sesuai dengan

warna nya, dan

membandingka

Ular

tangga

Lembar

kerja

Gelas

berwar

na

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

57

membanding

kannya sesuai

dengan

jumlah

gelasnya

nnya sesuai

dengan jumlah

gelasnya

4. Refleksi

Yang dimaksud dengan refleksi adalah mengingat dan merenungkan

kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi.

Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang

nyata dalam tindakan strategik. Refleksi mempertimbangkan ragam perspektif

yang mungkin ada dalam situasi sosial, dan memahami persoalan dan keadaan

tempat timbulnya persoalan itu. Ada juga pengertian bahwa refleksi itu

deskriptif, yaitu memungkinkan dilakukannya peninjauan, pengembangan

gambaran, yang lebih hidup tentang kehidupan dan pekerjaan dalam situasinya,

tentang kendala yang dihadapi dalam meelakukan tindakan, dan, yang lebih

penting lagi tentang apa yang sekarang mungkin dilakukan untuk kelompok

dan untuk setiap anggota yang bertanggung jawab dalam rangka mencapai

tujuan.82

Peneliti harus kritis untuk menguji tindakannya dala meneliti, maka peneliti

harus terlibat dalam refleksi sistematis atau praktek itu. Refleksi bila

menyangkut penelitian tindakan, adalah suatu yang harus dilakukan pada akhir

siklus tindakan khusus. Yang merupakan langkah penting dalam proses itu,

karena ini adalah langkah dimana guru-peneliti meninjau apa yang dilakukan,

menentukan efektivitasnya, dan mengambil keputusan tentang revisi yang

mungkin dilakukan untuk implementasi masa depan proyek itu (yang, dalam

semua kemungkinan, akan terdiri dari siklus penelitian tindakan masa depan).83

Refleksi ini adalah tahap akhir dalam Penelitian Tindakan Kelas. Setelah

mengkaji, menganalisis, dan mengevaluasi pada siklus I peneliti dan guru

bekerjasama lagi untuk melanjutkannya dengan melakukan penelitian tindakan

82

Suwarsih Madya, Teori dan Praktik Penelitian Tindakan, (Bandung: Alfabeta; 2007), h. 64 83

Craig A. Mertier, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta Barat: PT Indeks; 2014), h. 49

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

58

di sikuls II jika pada siklus I hasil yang didapatkan belum sesuai dengan

kriteria keberhasilan.

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Penentu standar atau patokan keberhasilan dalam PTK ditentukan oleh peneliti

itu sendiri, dengan memperhatikan kondisi dan kemampuan subjek penelitian

dengan ini peneliti telah menentukan kriteria penilaian tentang hasil observasi

aktivitas siswa, maka dilakukan pengelompokan atau 5 kriteria penilaian yaitu

sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang.

Pnenelitian ini dikatakan berhasil apabila ada peningkatan dalam kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun. Indikator dalam penelitian ini mengenai

kemampuan anak membilang benda 1 – 10, mengenal konsep bilangan,

menyebutkan bilangan 1 – 10, mengenal bilangan 1 – 10, mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan pada anak kelomk A melalui permainan ular tangga

akan terlihat dari proses pembelajaran yang sesuai dengan indikator keberhasilan

yang telah ditetapkan.

Adapun kriteria persentase tersebut menurut Ngalim Purwanto sebagaimana

yang dikutip oleh Utami, Ditetapkan suatu rentang daya capai terhadap

pencapaian indikator keberhasilan sebagai berikut:84

Persentase % Interpretasi

81% - 100% Sangat baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Cukup

21% - 40% Kurang

0% - 20% Sangat Kurang

Table 3.4 Kriteria Pencapaian Indikator

84

Made Wahyu Utami, Model Icm untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa pada Pembelajaran IPA ,

Jurnal Pendidikan Guru SD, (Universitas Negri Yogyakarta, Edisi 8, 2016), h. 807

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

59

Persentase pencapaian indikator tersebut kemudian diinterpresikan dengan

target keberhasilan yang diharapkan yaitu mencapai ≥75%, hasil tersebut

diketahui berdasarkan instrument pengamatan anak melalui siklus 1 yang terdiri

dari 5 pertemuan, apabila dalam pelaksanaan siklus 1 belum mencapai indikator

keberhasilan maka akan dilakukan siklus berikutnya sampai kemampuan

berhitung anak dapat meningkat sesuai indikator keberhasilan yang telah

ditetapkan.

Penelitian tindakan kelas diasumsikan berhasil bila dilakukan tindakan

perbaikan kualitas pembelajaran, maka akan berdampak terhadap perbaikan

perilaku siswa dan hasil belajar. Urutan indikator secara logika/ilmiah disusun

kembali menjadi:85

a. Indikator keberhasilan kualitas proses pembelajaran minimal „baik‟

(indikator ini untuk tujuan umum dari penelitian).

b. Indikator keberhasilan perbaikan perilaku siswa (misalnya, aspek motivasi

belajar, minat belajar, keaktifan siswa, kerjasama, dan lain-lain) minimal

„baik‟.

c. Indikator keberhasilan hasil belajar secara klasikal minimal 75% dari

jumlah siswa yang mencapai KKM yang ditetapkan.

E. Data dan Sumber Data

1. Data

Data adalah hasil pencatat peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka.

Dari sumber SK Mentri P dan K No. 0259/U/1977 tanggal 11 juli 1977

disebutkan bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan

bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil

pengelolaan data yang dipakai untuk suatu keperluan.86

Data digunakan

sebagai pengontrol kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan adanya rencana,

media permainan ular tangga sebagai permainan untuk meningkatkan

85

Saur Tampubolon, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta, Erlangga, 2014), h.35. 86

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, PT.Rineka Cipta,

2002), h. 96.

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

60

kemampuan mberhitung permulaan anak sehingga keginaan data tersebut

merupakan komponen terpenting dalam penelitian.

Table 3.5 Sumber Data

No Jenis Data Sumber Data Teknik

1 Kemampuan

Berhitung Anak Usia

4-5 Tahun

Guru

Anak

Wawancara

Observasi

2 Proses Memainkan

Media

Guru

Anak

Wawancara

Observasi

2. Sumber data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.

Apabila peneliti menggunakan kuesoner atau wawancara dalam pengumpulan

datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau

menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun

lisan.87

Sumber data yang di dapat dalam penelitian ini ada dua yaitu 1. Sumber

data pemantau tindakan, yaitu berupa proses kegiatan melalui permainan ular

tangga anak usia 4-5 tahun di PAUD Dahlia, Bekasi melalui permainan ular

tangga. 2. Sember data penelitian adalah anak usia 4-5 tahun di PAUD Dahlia,

Bekasi. Data yang diperoleh akan digunakan untuk menganalisis data

penelitian sehingga diperoleh gambaran adanya hasil pengembangan

kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun. Jenis sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Hasil observasi selama proses penelitian

2) Wawancara dengan guru kelas PAUD Dahlia

3) Dokumentasi yang di peroleh selama proses pembelajaran

87

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Pt Rineka Cipta; 2013), h. 172

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

61

F. Teknik Pengumpulan Data

Walkot menyebutkan sebagaimana yang dikutip oleh Sukmadinata, teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan tidak hanya satu,

tetapi menggunakan multi teknik atau multi intrumen. Ada tiga kelompok teknik

pengumpulan data sebagai strategi pekerjaan lapangan primer, yaitu: pengalaman,

pengungkapan, dan pengujian.88

Pengumpulan data berkenan dengan pelaksanaan kegiatan yang menjadi fokus

masalah, umpamanya pelaksanaan metode pembelajaran pemecahan masalah

dalam meta pelajaran ips. Dalam langkah ini guru atau dosen mengidentifikasi

menghimpun dokumen-dokumen, mengingat-ngingat kegiatan pembelajaran serta

hasil pembelajaran yang berkenan dengan pemecahan masalah yang pernah

dilakukannya. Topik-topik apa yang pernah dibahas, bagaimana langkah-

langkahnya, bagaimana kegiatan guru atau dosen, bagaiman kegiatan siswa atau

mahasiswa, buku, media, dan sumber belajar lain apa yang digunakan, kesulitan

apa yang dihadapi, keberhasilan yang dicapai dan sebagainya.89

Dalam tahap ini (pengumpulan data), untuk melihat kembali fokus masalah,

sebab kalau dari data-data yang dihimpun ternyata pelaksanaanya sudah baik dan

hasilnya sudah baik, mungkin fokus masalahnya harus diganti.

1. Jenis Instrumen

a. Wawancara

Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte, wawancara merupakan

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang

yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang

dipandang perlu. Menurutnya masih ada tiga wawancara , yakni wawancara

baku dan terjadwal, wawancara baku dan tidak terjadwal. Serta wawancara

tidak baku. Pertanyaan-pertanyaan yang sama diajukan dalam urutan yang

sama, apabila pertanyaan lanjutan atau probing diperlukan, maka hal itu

juga harus baku. Wawancara yang tidak terjadwal adalah wawancara bentuk

88

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Banndung: PT Remaja

Rosdakarya; 2010), h. 151 89

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Banndung: PT Remaja

Rosdakarya; 2010), h. 147

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

62

lain dari yang terjadwal, hanya saja urusannya yang berubah tergantung

jawaban yang diberikan oleh informan.90

Peneliti menggunakan metode wawancara untuk mendapatkan data atau

keterangan yang diperlukan. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh

data kegiatan pembelajaran dikelas, kemampuan berhitung anak usia 4 – 5

tahun, dan kendala yang dihadapi anak dalam meingkatkan kemampuan

berhitungnya.

b. Observasi

Sebagai mana yang dikutip oleh Sugiono, Sutrisno Hadi mengemukakan

bahwa, observasi merupakan suat proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.91

Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan

terkait bersama prosesnya. Observasi itu berorientasi ke masa yang akan

datang, memberikan dasar bagi refleksi sekarang, lebih-lebih lagi ketika

putaran atau siklus terkait masih berlangsung. Observasi yang cermat

diperlukan karena tindakan selalu akan dibatasi dengan kendala realitas, dan

semua kendala itu belum pernah dapat dilihat dengan jelas pada waktu yang

lalu. Observasi harus direncanakan , sehingga akan ada dasar dokumenter

untuk refleksi berikutnya. Observasi itu harus bersifat responsif, terbuka

pandangan dan pikirannya.92

Observasi, sebagai sarana mengumpulkan data kualitatif, mencakup

cermat memperhatikan dan secara sistematis mencatat apa yang ada lihat

dan dengar, berlangsung dalam seting khusus. Onbservasi bisa sangat

bermanfaat dalam situasi tertentu dimana bentuk-bentuk pengumpulan data

lain sesungguhnya tidak akan berfungsi, seperti ketika para guru ingin

mengecek reaksi nonverbal para siswa terhadap suatu yang terjadi di dalam

90

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya;

2010), h. 117 91

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta; 2012), h. 145 92

Suwarsih Madya, Teori dan Praktik Penelitian Tindakan, (Bandung: Alfabeta; 2007), h. 62

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

63

ruang kelas; atau ketika para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil

untuk memahami lebih baik, bagaimana mereka berinteraksi dan

berkomunikasi satu sama lain. 93

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat

dibedakan menjadi participant observation dan non participant observation,

selanjutnya dari segi intrumentasi yang digunakan, maka observasi bisa

dibedakan menjadi observasi tertruktur dan observasi tidak terstruktur.

1) Obervasi Terstruktur

Umumnya tidak menuntut pengamat untuk melakukan apapun kecuali

observasi, melihat secara biasa perilaku-perilaku spesifik, reaksi atau

interaksi. Karena bengitu banyak hal lain berjalan dalam satu ruang kelas

tertentu ketika observasi dilakukan, maka sering sulit untuk melakukan

observasi terstruktur.

2) Observasi tidak terstruktur

Memberikan kepada guru-peneliti kelenturan untuk mengikuti

peristiwa atau aktivitas lain yang terjadi secara serenmpak dalam ruang

kelas; atau untuk terlibat dalam periode observasi yang singkat, namun

intens, dan mengambil catatan. Selain itu observasi tidak terstruktur lebih

khas merupakan kumpulan data kualitatif, karena mereka “bebas

mengalir” memungkinkan peneliti untuk menggeserkan fokus dari satu

peristiwa ke yang lain sebagai baru, dan mungkin yang lebih menarik,

peristiwa-peristiwa yang muncul.

c. Skala bertingkat (Rating) atau Rating Scale

Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat

berskala. Walaupun bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi

cukup memberikan informasi tertentu program atau orang. Instrument ini

dapat dengan mudah memberikan gambaran penampilan, terutama

penampilan di dalam orang menjalankan tugas, yang menunjukan frekuensi

93

Craig A. Martler, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Indeks; 2014), h. 133

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

64

munculnya sifat-sifat. Rating scale harus diinterpretasikan secara hati-hati

karena disamping menghasilkan gambar yang kasar juga jawab responden

tidak begitu saja mudah dipercaya. Sehubung dengan ini Bergman dan

Siegel mendaftarkan hal-hal yang mempengaruhi ketidak jujuran jawaban

responden yaitu: persahabatan, kecepatan menerka, cepat memutuskan,

jawaban kesan pertama, penampilan instrument, prasangka, halo effects,

kesalahan pengambilan rata-rata, kemurahan hati.

d. Dokumentasi

Menurut Goetz dan LeCompte sebagaimana yang dikutip oleh sukadinata

yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyediakan kerangka

bagi data yang mendasar. Termasuk ke dalamnya ialah:

Koleksi dan analisis buku teks

Kurikulum dan pelaksanaan pedomannya

Catatan rapat

Catatan tentang siswa

Rencana pelajaran dan catatan guru

Hasil karya siswa

Kumpulan dokumen

Rekaman Foto, Slide, Tape dan Video

Agar anda mempunyai alat pencatatan untuk menggambarkan apa yang

sedang terjadi dikelas pada waktu pembelajaran dalam rangka penelitian

tindakan kelas, maka untuk menangkap suasana kelas, detail tentang

peristiwa-peristiwa penting khusus yang terjadi, atau ilustrasi dari episode

tententu, alat-alat elektronik ini dapat saja digunakan untuk membantu

mendeskripsikan apa yang anda catat di catatan lapangan apabila

memungkinkan.

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

65

2. Kisi-Kisi Instrumen

a. Definisi Konseptual

Kemampuan berhitung permulaan anak usia 4-5 tahun adalah

membilang benda 1 – 10, mengenal konsep bilangan, mengenal

lambang bilangan, menyebutkan lambang bilangan 1 – 10,

menggunakan lambang bilangan untuk menghitung, mencocokan

lambang bilangan dengan bilangan.

b. Definisi Operasional

Kemampuan berhitung permulaan anak usia 4-5 tahun adalah

membilang benda 1 – 10, mengenal konsep bilangan, mengenal

lambang bilangan, menyebutkan lambang bilangan 1 – 10,

menggunakan lambang bilangan untuk menghitung, mencocokan

lambang bilangan dengan bilangan.

Indikator kemampuan berhitung anak usia 4-5 tahun terhadap

perkembangan berhitung yang akan diteliti, dikembangkan berdasarkan

teori menurut para ahli. Penelitian tindakan berhasil apabila terdapat

peningkatan berhitung anak melalui permainan ular tangga. Aspek yang

dilihat merupakan aspek berhitung anak usia 4 – 5 tahun yang telah

dipaparkan sebelumnya. Berikut beberapa aspek yang akan diamat dalam

penelitiam tindakan kelas yang akan dilakukan, berikut ini merupakan kisi-

kisi instrumen penelitian meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 4 –

5 tahun melalui permainan ular tangga di PAUD Dahlia.

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

66

Table 3.6

Kisi-kisi Instrumen Observasi Kemampuan Berhitung

Anak Usia 4 – 5 Tahun.

Berhitung Anak

Usia 4 – 5 Tahun

Indikator No Butir Jumlah

butir

Membilang benda 1 – 10 1 5

Mengenal konsep bilangan 2

Mengenal lambang bilangan 3

Menyebutkan lambang

bilangan 1 – 10

4

Mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan

5

Table 3.7

Instrumen Penilaian

No Indikator 1

BB

2

MB

3

BSH

4

BSB

1. Membilang benda 1 – 10

2. Mengenal konsep bilangan

3. Mengenal lambang bilangan

4. Menyebutkan lambang bilangan 1 – 10

5. Mencocokan bilangan dengan lambang

bilangan

Keterangan:

BB = Belum Berkembang

MB = Mulai Berkembang

BSH = Berkembang Sesuai Harapan

BSB = Berkembang Sangat Baik

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

67

Table 3.8

Rubrik penilaian kemampuan berhitung permulaan permulaan

Indicator Skor Deskripsi

Membilang

benda 1 – 10

BB

MB

BSH

BSB

Anak belum bisa membilang benda 1 – 10

Anak mulai bisa membilang benda 1 – 5

Anak mulai bisa membilang benda 1 – 10

tanpa bantuan

Anak sudah lancar membilang benda 1 –

10 tanpa bantuan

Mengenal

konsep bilangan

BB

MB

BSH

BSB

Anak belum mampu mengenal kosep

bilangan

Anak mulai mampu mengenal konsep

bilangan dengan bantuan

Anak sudah mulai mampu mengenal

konsep bilangan tanpa bantuan

Anak sudah mampu mengenal konsep

bilangan 1 – 10 dengan lancar

Mengenal

lambang

bilangan

BB

MB

BSH

BSB

Anak belum mengenal lambang bilangan

Anak mulai bisa mengenal lambang

bilangan 1 – 5

Anak sudah mulai mengenal lambang

bilangan 1 – 10 tanpa bantuan

Anak sudah sangat mengenal lambang

bilangan 1 – 10 tanpa bantuan dengan

lancar

Menyebutkan

lambang

bilangan 1 – 10

BB

MB

BSH

Anak belum bisa menyebutkan lambang

bilangan 1 – 10

Anak sudah mulai bisa menyebutkan

lambang bilangan 1 – 5

Anak mulai bisa menyebutkan lambang

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

68

BSB

bilangan 1 – 10

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 – 10 dengan lancar

Mencocokan

bilangan dengan

lambang

bilangan

BB

MB

BSH

BSB

Anak belum mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan.

Anak mulai bisa mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan dengan bantuan

Anak mulai bisa mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan tanpa bantuan

Anak sudah lancar mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan tanpa bantuan

Table 3.9

Instrumen Wawancara Guru Dalam Menggunakan Permainan

Ular Tangga

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah permainan ular tangga

cukup mudah dilakukan untuk

dimainkan

2. Apakah permainan ular tangga

cukup efektif untuk

meningkatkan kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun

3. Bagaimana respon anak ketika

bermain ular tangga setelah 5

hari

G. Validasi Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu isntrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

69

berarti memiliki validitas rendah.94

Validasi instrumen ini dilakukan atas

dasar pertimbangan judgement atau expert judment para validator atau para

expert judment yaitu para pakar yang ahli dalam bidang penelitian tersebut.

Intrumen yang reliabel adalah intrumen yang bila digunakan berapa kali

untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Alat

ukur panjang dan karet adalah contoh intrumen yang tidak

reliabel/konsisten.

Dengan menggunakan intrumen yang valid dan reliabel dalam

pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan

reliabel. Jadi intrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak

untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Hal ini tidak

berarti bahwa dengan menggunakan intrumen yang telah teruji validitas dan

reliabilitasnya, otomatis hasil (data) penelitian menjadi valid dan reliabel.

Hali ini masih akan dipengaruhi oleh kondisi obyek yang diteliti, dan

kemampuan orang yang menggunakan intrumen untuk mengumpalkan data.

Oleh karena itu peneliti harus mampu mengendalikan obyek yang diteliti

dan meningkatkan kemampuan dan menggunakan intrumen untuk

mengukur variabel yang diteliti. 95

H. Validasi Data

Terdapat cara-cara dalam validasi data penelitian tindakan kelas yaitu:96

1. Triangulasi

Triangulasi adalah membandingkan persepsi sumber data/informan

yang satu dengan yang lain di dalam/mengenai situasi yang sama

misalnya: persepsi situasi mengajar ditinjau dari:

Guru

Siswa

Pengamat.

94

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rhineka Cipta, 2013), h.211 95

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta; 2012), h. 122 96

Wijaya Kusumah dkk, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta PT.Indeks, 2012), h. 83.

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

70

2. Triangulasi dengan memakai berbagai sumber:

Survei

Kuesioner

Observasi

Intervensi

Dokumen

3. Audit Trail

Data diperiksa oleh pihak ketiga misalnya oleh responden kunci

mencangkup informasi yang mendeskripsikan cara-cara yang dipakai

untuk mengontrol kesalahan sehingga mampu mengambil

kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan.

I. Analisis Data

Menurut Bogan menyatakan bahwa “Data analysis is the process of

systematically searching and arranging the interview transcripis, fieldnotes,

and other materials that you accumutate to increase your own

understanding of them and to enable you to present what you have

discovered to others” Analisis data adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan

temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data pada

penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif.

Analisis data kualitatif untuk menentukan proses peningkatan kemampuan

membaca awal yang dinyatakan dalam suatu pernyataan keadan ataupun

kriteria. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kriteria BB (Belum

Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai

Harapan), BSB (Berkembang Sangat Baik). Analisis data kuantitatif berupa

data dan hasil presentasi untuk memaparkan hasil data yang diperoleh dalam

bentuk angka-angka yang di dapat dari penelitian.

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

71

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis

berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi

hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data

tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga

selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau

ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang

didapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi,

ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi

teori.97

Analisis data di lapangan model Miles and Huberman

Analisis data di lapangan model kualitatif dilakukan ketika proses

pengumpulan data sedang berlangsung. Miles and Huberman

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis

data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification98

. Langkah-langkah analisis ditunjukan pada

gambar sebagai berikut:

Gambar 3.2 Komponen dalam analisis data (flow model)

97

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta; 2012), h.243. 98

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta, 2012), h.246.

Periode pengumpulan

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

72

2. Analisis Data Kuantitatif

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan

dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel

dan jenis responden menyajikan data tiap variabel yang di teliti,

melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang dajukan. Teknik

analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, statistik

yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan

atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya

tanpa bermaksud membuat kesimpulan.99

Analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan

belajar siswa sebagai pengaruh setiap tindakan yang dilakukan. Proses

analisis diarahkan untuk mengumpulkan informasi, kemudian dianalisis

dengan menghitung skor rata-rata kemampuan mengenal bentuk geometri

dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II kemudian dibandingkan untuk

dilihat peningkatannya. Membandingkan jumlah skor yang diperoleh

dengan skor ideal dalam kelas dapat dilakukan dengan perhitungan

sebagai berikut:

J. Koding data

1. Catatan Lapangan

Yang dimaksud catatan lapangan atau CL dalam penelitian adalah

bukti otentik berupa catatan pokok, atau catatan yang mendeskripsikan

tentang proses yang terjadi di lapangan, sesuai dengan fokus penelitian,

dan ditulis secara deskriptif. Catatan lapangan ini dibuat oleh peneliti

99

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta, 2012), h.147.

skor yang diperoleh

x

Persentase nilai = Skor maksimal

100

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

73

yang melakukan penelitian pengamatan atau observasi terhadap subjek

atau objek penelitian tindak kelas. Berbagai hal yang di deskripsikan

setiap harinya tentang pembelajaran dikelas, suasana kelas, pengelolaan

kelas, interaksi uru dengan anak, interaksi anak dengan anak lain atau

temannya, dan beberapa aspek lainnyanya dapat dicatat sebagai catatan

lapangan dan akan digunakan sebagai sumber dapa PTK.

Di dalam catatan lapangan sendiri terdapat kode K yang berarti

“kalimat”, kode tersebut bertujuan untuk memudahkan pembaca ketika

melihat reduksi data. Salah satu contoh terdapat kode K.5 itu artinya

catatan lapangan tersebut berada pada kalimat ke 5. Kode lain yang

terdapat pada catatn lapangan atau CL yaitu P yang berarti “paragraf”,

kode tersebut bertujuan untuk memudahkan pembaca ketika direduksi

data. Salah satu contoh terdapat kode P.7 itu artinya catatan lapangan

tersebut ada pada paragraf ke 7.

2. Catatan Wawancara

Yang dimaksud catatan wawancara atau CW dalam catatan lapangan

yaitu catatan pertanyaan mengenai pertanyaan yang berhubungan dengan

proses pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas. Dalam tindakan

penelitian pada setiap siklus terdapat catatan wawancara peneliti dengan

guru kelar, hal ini berjuan agar peneliti bisa mengetahui bagaimana

pendapat atau masukan dari guru kelas mengenai penelitian tindakan

yang dilakukan.

Page 90: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

74

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Umum

a. Sejarah singkat PAUD SPS Dahlia berdiri pada tanggal 10 maret 2008.

Alamat PAUD Dahlia JL. Serang cibarusah RT 05/03 Desa Sukasari

Kec. Serang Baru Kab. Bekasi. No ijin operasional 422/148/SK PAUD

2010 tangga 14 April 2010. Sarana dan prasarana PAUD Dahlia,

memiliki tiga ruang kelas, satu kantor sekolah, satu kamar mandi, alat

permainan dalam (APE dalam), alat permainan luar (APE luar).

Gambar 4. 1

Kondisi PAUD Dahlia

Kondisi anak-anak di PAUD Dahlia pada tahun ajaran 2018/2019

sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Keadaan siswa PAUD Dahlia Tahun Pelajaran 2018/2019

Kelompok Jumlah Siswa Total

Laki-laki perempuan

A 3 7 10

B 4 5 9

Jumlah 19

Page 91: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

75

Tabel 4.2

Nama Tenaga Kependidikan (Guru) PAUD Dahlia Tahun Pelajaran

2018/2019

NO Nama TTL Kelas Mengajar

1 Nyai Maesaroh Bekasi 20-05-1965 Kepala Sekolah

2 Oom Komariah Bekasi 10-03-1970 Guru

3 Rina Sulistiyani Magetan 15-12-1975 Guru

4 Mimil Jamilah Sukabumi 01-07-1983 Guru

2. Deskripsi Khusus

a. Deskripsi data dan pra penelitian

Pra penelitian dilakukan sebagai langkah awal peneliti penelitian

tindakan kelas. Sampel penelitian adalah anak kelompok A di PAUD

Dahlia. Berikut ini adalah daftar nama-nama sampel anak yang akan

dijadikan subjek penelitian pada kelompok A di PAUD Dahlia.

Tabel 4.3

Nama Anak Kelompok A PAUD Dahlia

No Nama Usia

1 Zahra Asyahi 5 tahun 2 bulan

2 Zahira Asyahi 5 tahun 2 bulan

3 Anjani Septiani Putri 4 tahun 6 bulan

4 Laila Fauziah 5 tahun

5 Siti Regina Azkia Putri Junior 5 tahun 6 bulan

6 Januar Iswandi 5 tahun

7 Raka Ghanita 5 tahum

8 Kayysah Hannan Jamilah 4 tahun 5 bulan

9 Claudya Bellvania Putri Ardana 5 tahun 2 bulan

10 Hafiz Febrizio 4 tahun 7 bulan

Page 92: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

76

Data diambil terkait dengan kemampuan anak mengenai peningkatan

kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun melalui permainan ular tangga

pada kelompok A diperoleh dengan melakukan pra tindakan. Pada pra

tindakan ini peneliti mengumpulkan informasi dan pengumpulan data anak

melalui dokumentasi dan observasi langsung pada guru kelas A. Kegiatan

observasi dilakukan 07 November dan 08 November 2018. Dibantu oleh

guru kelas A peneliti melakukan kolaboratif untuk melakukan assesmen

untuk awal melakukan tindakan. Kegiatan pra tindakan ini dilakukan pada

tanggal 06 November 2018 menggunakan instrumen observasi untuk

mengukur kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun dengan 5 pertanyaan

yang terkait dengan kemampuan berhitunga anak usia 4 – 5 tahun tersebut.

Peneliti memberikan permainan ular tangga pada anak tanpa diberi tahu

bagaiamana aturan bermain atau bagaimana cara memainkan permainan ular

tangga, bertujuan agar peneliti mengetahui bagaimana kemampuan anak

atau apakah anak sudah mengenal permainan ular tangga sebelum

dilakukannya penelitian tindakan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan

peneliti untuk melakukan assesment atau penilaian terhadap kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun. Peneliti hanya memberikan dan menggelar

permainan ular tangga tanpa diberi tau cara atau aturan yang harus diikuti

selama permaian, anak memainkan permainan ular tangga dengan atau

tanpa intruksi atau peraturan.

Terdapat empat skala penilaian yang memperhatikan butir deskriptor

dalam penilaian yang akan diberikan, untuk skor 4 (BSB) berkembang

sangat baik: apabila anak sudah dapat dilakukan secara mandiri dengan

tepat dan cepat tanpa bantuan dan diingatkan guru. Untuk skor 3 (BSH)

berkembang sesuai harapan: apabila anak sudah dapat melakukan secara

mandiri dengan tepat tanpa bantuan dan diingatkan guru. Untuk skor 2

(MB) mulai berkembang: apabila anak melakukan dengan masih dibimbing

oleh guru. Untuk skor 1 (BB) belum berkembang: bila anak tidak dapat

melakukan dan di bantu atau dicontohkan oleh guru.

Page 93: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

77

Gambar 4.2

Observasi pra penelitian

1) Hasil pertama observasi

Hari pertama observasi peneliti datang terlalu dini tepatnya pukul

07:00 ke PAUD Dahlia, dimana PAUD Dahlia masuk pada pukul 08:00.

Waktu menunjukan pukul 07:15 dua dari empat guru PAUD Dahlia

datang yaitu ibu Mimil dan ibu Rina akhirnya peneliti menjelaskan

maksud dan tujuan peneliti untuk melakukan penelitian dan memberikan

surat yang sudah di buat, setelah peneliti menjelaskan maksud dan tujuan

peneliti. Guru pun menyarankan peneliti untuk berbicara langsung

kepada kepala sekolah PAUD Dahlia.

Akhirnya peneliti bertemu dengan kepala sekolah PAUD Dahlia, yaitu

ibu Siti Maesaroh. Setelah beliau mendengarkan maksud dan tujuan

peneliti, beliaupun mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

Peneliti meminta izin untuk penelitian, itu menjadi hari pertama peneliti

melakukan observasi. Setelah lonceng sekolah dibunyikan oleh guru

kelas, anak-anak berbondong-bondong baris untuk masuk kelas. Setelah

anak sudah baris dengan rapih barulah guru memperkenalkan peneliti

pada murid PAUD Dahlia. Setelah berkenalan barulah peneliti

melakukan observasi terhadap anak kelompok A.

Peneliti melakukan observasi dari pembukaan sampai penutup atau

sampai anak-anak sudah dijemput oleh wali murid. Di pagi itu guru-guru

Page 94: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

78

menyambut anak di depan kelas dan anak-anak mengucapkan salam dan

bersalaman lalu masuk kelas. Kegiatan pertama di dalam kel as diawali

dengan doa sebelum belajar dan membaca surat-surat pendek, setelah itu

guru menjelaskan akan belajar apa kita hari ini. Kebetulan hari dimana

peneliti melakukan observasi hari pertama yaitu mengenai pelajaran

kognitif, dimana anak sedang menghitung jumlah buah yang ada di

lembar kerja. Pada lembar kerja tersebut yaitu masih ada anak yang

belum mampu berhitung secara sistematis, bahkan ada b eberapa anak

yang tidak mau mengisi lembar kerja tersebut.

Kegiatan awal atau inti pun berakhir pada pukul 09:00, anak-anak

diperintahkan untuk mengumpulkan lembar kerja mereka ke atas meja.

Sebelum istirahat anak-anak membaca doa sebelum makan dan mereka

berpencar keluar kelas dan membuka bekal mereka. Disini anak-anak di

bebaskan, jadi ada anak yang memilih untuk bermain dikelas sekedar

berlarian ada juga yang main ayunan di halaman sekolah, ada juga yang

jajan di kantin sekolah dan ada pula yang makan bekalnya.

Diakhir kegiatan anak-anak mewarnai angka yang guru berikan,

sampai pada jam penutup anak-anak mengumpulkan lembar kerja

mereka. Sebelum pulang guru menanyakan kembali apa saja yang sudah

kita pelajari hari ini, kemudian anak-anak menjawab dengan semangat.

Di akhir kegiatan guru menyiapkan anak-anak untuk pulang sekolah dan

menyanyikan jargon-jargon lalu membaca surat Al-Ashr lalu anak-anak

diperbolehkan untuk pulang.

2) Hari Kedua Obvservasi

Hari ketiga observasi peneliti datang pukul 07:30. Peneliti membantu

menyiapkan anak-anak berbaris untuk masuk kelas. Pagi itu guru-guru

menyambut anak di depan kelas dan anak-anak mengucapkan salam dan

bersalaman lalu masuk kelas. Kegiatan pertama di dalam kelas diawali

dengan doa sebelum belajar dan membaca surat-surat pendek, setelah itu

guru menjelaskan akan belajar apa kita hari ini. Setelah itu anak-anak

Page 95: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

79

diajak bermain kucing dan tikus di dalam kelas oleh guru karena hari ini

adalah hari olahraga. Jadi untuk membuat anak-anak menggerakan

seluruh badannya guru membuat permainan kucing dan tikus di dalam

kelas. Semacam permainan lari-larian ada yang menjadi kucing dan ada

yang menjadi tikus, jadi mereka saling mengejar satu sama lain.

Kemudian anak-anak diperbolehkan untuk istirahat. Seperti bisasa

pada jam istirahat anak-anak dibebaskan untuk bermain sesuka mereka,

ada yang bermain ayunan ada yang jajan di kantin sekolah, ada juga yang

sekedar meyantap bekal mereka di dalam kelas. Pada akhir kegiatan,

karena guru PAUD Dahlia sudah mengetahui maksud dan tujuan peneliti

untuk observasi jadi guru menanyakan kepada anak mengenai angka-

angka contohnya guru meyebutkan angka lalu anak-anak mengangkat jari

mereka sesuai dengan angka yang guru sebutkan.

b. Analisis Gambaran Awal Pembelajaran di Kelompok A

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan selama dua hari,

beberapa anak kemampuan berhitung anak usia empat sampai lima tahun

masih perlu ditingkatkan lagi. Sebagian besar anak masih belum mengenal

angka bilangan, belum dapat menghitung secara sistematis. Berdasarkan

hasil yang diperoleh melalui kegiatan observasi yang sudah peneliti lakukan

yaitu anak membutuhkan cara belajar yang menyenangkan untuk

meningkatkan kembali semangat belajar mereka. Dengan belajar sambil

bermain anak akan merasa senang hati untuk melakukannya. Anak

memerlukan stimulus dengan memberikan model pembelajaran yang baru

agar perkembangan dan pengetahuan mengenai kemampuan berhitungnya

meningkat dengan optimal.

c. Refleksi Gambaran Awal Pembelajaran

Setelah hasil analisis yang yang diperoleh dari observasi yang peneliti

lakukan terhadap pembelajaran yang di lakukan di PAUD Dahlia masih

banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Beberapa anak masih

Page 96: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

80

belum bisa berhitung secara sitematis dan masih ada yang belum mengenal

konsep dan angka bilangan, karena mereka sendiri kurang bersemangat

dalam pembelajaan berhitung atau mereka cenderung bosan dalam cara

mempelajari angka-angka.

Untuk mengetahui kondisi kemampuan perkembangan berhitung anak

usia empat sampai lima tahun, peneliti melakukan prapenelitian yang

dilakukan berdasarkan instrumen yang telah di uji coba pada anak-anak.

Kegiatan mengamati ini dilakukan oleh peneliti dan guru kelas pada saat

pembelajaran atau pada saat kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil

observasi dan prapenelitian pada kelompok A PAUD Dahlia yang berjumlah

10 anak, maka hasil dari kemampuan berhitung anak kelompok A PAUD

Dahlia sebagai berikut:

Tabel 4.4

Data Hasil Pra Penelitian

No Nama Butir Indikator

Σ Ket % Kategori 1 2 3 4 5

1 ZA 1 1 1 1 1 5 Rendah 25 Rendah

2 ZA 1 1 1 1 1 5 Rendah 25 Rendah

3 ASP 2 2 2 2 2 10 Rendah 50 Rendah

4 LF 2 1 1 1 1 6 Rendah 30 Rendah

5 SRA 1 1 1 2 1 6 Rendah 30 Rendah

6 JI 1 1 1 1 1 5 Rendah 25 Rendah

7 RG 2 1 1 1 2 7 Rendah 35 Rendah

8 KHJ 1 1 2 1 1 6 Rendah 30 Rendah

9 CBP 2 1 1 1 1 6 Rendah 30 Rendah

10 HF 1 1 2 2 1 7 Rendah 35 Rendah

ZK 63

315

Rata-Rata 6,3 31,5

Keterangan

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masih banyak anak yang

belum berhasil dalam kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun. Total

tertinggi adalah 10 dan terendahnya itu 5. Pada skor terendah ada 2

Page 97: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

81

responden yang mendapatkan skor 5 dan skor tertinggi hanya ada 1

responden diperoleh oleh responden 3. Dengan demikian perlu dilakukan

peningkatan kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun

B. Deskripsi Hasil Data dan Hasil Intervensi Tindakan

1. Perencanaan Tindakan Siklus 1

Pada perencanaan tindakan siklus satu ini dilakukan secara bertahap selama

5 kali secara berurutan, pertemuan pertama dimulai pada tanggal 13 November

2018 pada hari Selasa. Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti

membantu guru untuk menyiapkan pembelajaran hari ini. Selanjutnya peneliti

menyiapkan alat-alat untuk melakukan tindakan dan menyiapkan alat

dokumentasi seperti kamera. Peneliti mengadakan penelitian dengan

perencanaan sebagai berikut:

a. Membuat satuan perencanaan tindakan yang telah disusun oleh peneliti

dan di diskusikan bersama dengan kolabolator. Ini dimaksudkan untuk

memaksimalkan kegiatan tindakan agar efektifnya peningkatan

kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun menggunakan permainan

ular tangga.

b. Membuat RPPH agar tindakan terstruktur dengan baik dan segala

stimulus berhitung anak usia 4 – 5 tahun bisa terpenuhi.

c. Menyiapkan instrumen penialian

d. Menyiapkan alat dokumentasi berupa foto dan video.

2. Tindakan Siklus 1

a. Pertemuan 1

Kegiatan pertama atau pertemuan pertama dimulai pada tanggal 13

November 2018 pada hari Selasa.(CL. 1)(K. 1)(P. 1) Pertama peneliti

membantu guru-guru menyiapkan kelas untuk pembelajaran hari ini,

kemudian seiring dengan berjalannya waktu anak-anak mulai berdatangan

karena jam pembelajaran akan segera dimulai.(CL. 1)(K. 2)(P. 1) Waktu

menunjukan pukul 08:00 kemudian peneliti membantu guru-guru yang lain

Page 98: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

82

untuk menyiapkan anak-anak untuk berbaris di depan kelas. Lalu guru

memperkenalkan peneliti di depan anak-anak.(CL. 1)(K. 3)(P.1)

“sebelum masuk kelas, udah pada kenalan belum sama ibu guru ni?”

“belum buuu” “ini namanya ibu ody, nanti teman-teman akan ada kegiatan

bermain dengan ibu ody yaa” “iyaa bu guru” Kemudian anak-anak masuk

kelas dan menyanyikan lagu tanganku ada dua kemudian berdoa sebelum

belajar.(CL. 1)(K.1)(P.2) Sebelum melakukan tindakan melalui permainan

ular tangga anak-anak mengerjakan lembar kerja yang telah diberikan oleh

guru, setelah selesai anak-anak dipersilahkan untuk mengumpulkan lembar

kerja tersebut.(CL. 1)(K. 2)(P.2)

Kemudian peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan kita lakukan,

pada kegiatan hari ini peneliti membiarkan anak bereksplorasi dengan

permainan ular tangga terlebih dahulu sebelum akhirnya peneliti

menjelaskan bagaimana peraturan dan cara bermainnya.(CL. 1)(K. 1)(P. 3)

“teman-teman sudah pernah mendengar permainan ular tangga?” “udahhhh”

“tau cara mainnya enggak?” “enggak tau”.(CL. 1)(K. 2)(P.3)

Lalu peneliti menjelaskan bagaimana cara dan aturan bermain ular

tangga. Kemudian anak-anak di bagi menjadi dua kelompok, satu kelompok

berisikan 4 orang.(CL. 1)(K. 1)(P. 4) Peneniti membuat memberikan

pengertian bahwa anak-anak harus sabar dan menunggu gilirannya untuk

bermain, Setelah memahami cara aturan bermain ular tangga anak-anak

langsung memulai permainan dengan bantuan peneliti dan guru.(CL.

1)(K.2)(P.4) Sebelum mulai anak peneliti tanya jawab angka-angka yang

ada di permaianan ular tangga, kemuadian mulai melakukan permainan

dengan melempar dadu secara bergiliran, kemudian pion mulai berjalan

sesuai jumlah titik pada dadu.(CL.1)(K.3)(P.4)

Page 99: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

83

Gambar 4. 3

Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

Kegiatan dengan bermain ular tangga pun berakhir, peneliti

membereskan alat peraga atau media kemudian anak-anak membantu

peneliti melipat alat peraga yaitu ular tangga lalu peneliti mengulas kembali

apa saja yang sudah kita pelajari hari ini.(CL. 1)(K. 1)(P. 5) Peneliti

menanyakan beberapa angka bilangan kemudian anak-anak menjawab.

“teman-teman seru enggak permainan ular tangganya tadi” “seruuuu”.(CL.

1)(K. 2)(P. 5) Sebelum menutup kegiatan pada hari ini peneliti menunjukan

sejumlah crayon dan spidol yang ditaruh di dalam kotak sama dengan

jumlah tempat pensil di atas meja atau sebaliknya.(CL. 1)(K.3)(P. 5) pada

kegiatan mengenal konsep bilangan ini anak-anak masih bingung dalam

membedakan benda dari jumlahnya, anak cenderung melihat benda yang

lebih besar itu yang menurutnya lebih banyak.(CL. 1)(K.4)(P. 5)

Waktu menunjukan jam 11:00 kemudian anak-anak diambil alih oleh

wali kelas yaitu guru kelas, kemudian mempersiapkan anak-anak untuk

pulang kerumah.(CL. 1)(K. 1)(P. 6) Guru dan peneliti menanyakan belajar

apa saja kita hari ini kepada anak-anak, dan mengevaluasi pembelajaran dari

pembelajaran awal sampai jam terakhir sebelum akhirnya anak-anak

bernyayi bersama tangan dan membaca doa QS. AL-Ashr secara bersama-

sama.(CL. 1)(K.2)(P. 6)

Page 100: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

84

Gambar 4.4

Mengenal konsep bilangan

b. Pertemuan ke 2

Pertemuan kedua jatuh pada tanggal 14 November 2018 tepatnya hari

Rabu.(CL. 2)(K. 1)(P. 1) Seperti biasa peneliti membantu guru-guru

menyiapkan kelas untuk pembelajaran hari ini, kemudian seiring dengan

berjalannya waktu anak-anak mulai berdatangan karena jam pembelajaran

akan segera dimulai.(CL. 2)(K. 2)(P. 1) Waktu menunjukan pukul 08:00

kemudian peneliti membantu guru-guru yang lain untuk menyiapkan anak-

anak untuk berbaris di depan kelas.(CL. 2)(K. 3)(P. 1)

Kemudian anak-anak menyanyikan jargon lalu kemudian masuk kelas.

Kegiatan pertama anak-anak bernyanyi dan membaca doa bersama-sama

lalu kemudian guru kelas menjelaskan apa yang akan kita pelajari hari

ini.(CL. 2)(K. 1)(P. 2) Saya membantu membagikan lembar kerja seperti

gambar laut yang dibuat oleh guru kelas lalu gambar laut tersebut dibuat

kolase menggunakan potongan-potongan kertas warna biru lalu anak-anak

menempelkan potongan-potongan kertas tersebut menggunakan lem, lalu

dibagian lain diwarnai dengan crayon.(CL.2)(K. 2)(P. 2)

Kegiatan pertama selesai, kemudian anak-anak mengumpulkan lembar

kerja yang telah selesai. Kemudian guru kelas mempersilahkan peneliti

untuk mengambil alih pembelajaran.(CL. 2)(K. 1)(P. 3) Peneliti mengulas

kembali apa yang telah kita pelajari hari kemarin dan menjelaskan kembali

cara bermain ular tangga.(CL. 2)(K. 2)(P. 3) “nah teman-teman hari ini kita

Page 101: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

85

akan bermain ular tangga lagi. Senang semua?” “senang bu guruuu” “nah

masih inget enggak cara mainnyaa?” Kemudian anak-anak ada yang

mejawab masih dan ada beberapa yang masih diam, saya menjelaskan

kembali cara bermain ular tangga.(CL. 2)(K. 3)(P. 3) “jadi nanti kalo teman-

teman berhenti di kotak yang ada tangganya teman-teman naik atau turun?”

“naik bu guruuuu” “pinterrrrrrr.... terus kalo teman-teman berhenti dikotak

yang ada ularnya teman-teman naik atau turun?” “turun bu guruuu”

“pinterrrr, nanti sebelumnya jangan lupa dadunya di lempar dulu yaaa, nanti

teman-teman jalankan sesuai dengan jumlah titik yang ada di dadu nya.

Paham semuaaaa?” “paham bu guruuuuu”. (CL. 2)(K. 4)(P. 3)

Kemudian sebelum peneliti menggelar permainan ular tangga di depan

kelas, peneliti mempersilahkan anak-anak untuk membuat lingkaran di

depan kelas lalu anak-anak dengan semangat segera berbiondong-bondong

lari dari kursi mereka ke depan kelas dan membuat lingkaran.(CL. 2)(K.

1)(P. 4) Pada pertemuan kedua ini peneliti membuat menjadi dua kelompok

tetapi kali ini membaginya menjadi tiga orang tiga orang pada setiap

permainan ular tangga.(CL. 2)(K. 2)(P. 4)

Namun waktu menunjukan jam istirahat, kemudian peneliti

mempersilahkan anak-anak untuk baca doa sebelum makan sebelum

akhirnya anak-anak beristirahat untuk memakan bekal yang dibawanya atau

jajan di kantin sekolah.(CL. 2)(K. 1)(P. 5) Waktu menunjukan jam 10:00,

guru kelas mengambil kerincingan yanga ada dikantor dan kemudian

membunyiikannya itu artinya waktu istirahat sudah habis.(CL. 2)(K. 2)(P. 5)

Guru mempersilahkan peneliti untuk mengambil alih pembelajaran.

Kemudian peneliti mengajak anak bernyanyi angka terlebih dahulu untuk

membuat anak lebih bersemangat lagi.(CL. 2)(K. 1)(P. 6) mempersiapkan

permainan ular tangga dan menjelaskan kembali untuk hari ini setiap ular

tangga berisikan 3 orang. Lalu kemudian peneliti memilih siapa duluan yang

bermain permainan ular tangga.(CL. 2)(K. 2)(P. 6)

Page 102: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

86

Setelah peneliti menyebutkan nama siapa yang bermain terlebih dahulu

lalu anak-anak mulai bermain dengan hompimpa untuk memulai permainan

ular tangga untuk menentukan siapa giliran pertama dan selanjutnya.(CL.

2)(K. 1)(P. 7) Sebelumnya peneliti menjelaskan bagaimana aturan dan

bermain hompimpa lalu anak mengikutinya, setelah memahami cara aturan

bermain ular tangga anak-anak langsung memulai permainan dengan

bantuan peneliti dan guru.(CL. 2)(K. 2)(P. 7) Anak mulai melakukan

permainan dengan melempar dadu secara bergiliran, kemudian pion mulai

berjalan sesuai jumlah titik pada dadu.(CL. 2)(K. 3)(P. 7) KH dan ZA

terlihat masih sedikit bingung dalam menjalankan pion mereka, namun

peneliti membantu sedikit demi sedikit KH dan ZA mulai bisa mengikuti

permainan.(CL. 2)(K. 4)(P. 7)

Gambar 4.5

Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

Kegiatan bermain ular tangga berakhir pada jam 10: 30 kemudian anak-

anak membantu peneliti melipat ular tangga dan mengumpulkan pion dan

dadunya.(CL. 2)(K. 1)(P. 8) Sambil menunggu jam pulang sekolah peneliti

menunjuk acak angka-angka yang ada di depan kelas kemudian anak

menyebutkannya.(CL. 2)(K. 2)(P. 8) kegiatan tersebut bertujuan agar

membantu anak meingkatkan kemampuannya dalam mengenal angka

bilangan.(CL. 2)(K. 3)(P. 8) terbukti kemampuan anak dalam mengenal

lambang bilangan masih sangat rendah, yang sedikit terlihat lebih unggul

Page 103: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

87

hanya ASP dan RG.(CL. 2)(K. 4)(P. 8). Kelas ditutup oleh guru kelas

kemudian guru menanyakan belajar apa saja kita hari ini kepada anak-anak

sebelum akhirnya anak-anak bernyayi tangan dan membaca doa QS. AL-

Ashr secara bersama-sama.( CL. 2)(K. 5)(P. 8)

c. Pertemuan Ke 3

Pertemuan ketiga yaitu pada tanggal 15 November 2018 tepatnya hari

kamis.(CL. 3)(K. 1)(P. 1) Seperti biasa peneliti membantu guru-guru

menyiapkan kelas untuk pembelajaran hari ini, kemudian seiring dengan

berjalannya waktu anak-anak mulai berdatangan karena jam pembelajaran

akan segera dimulai.(CL. 3)(K. 2)(P. 1) Waktu menunjukan pukul 08:00

kemudian peneliti membantu guru-guru yang lain untuk menyiapkan anak-

anak untuk berbaris di depan kelas.(CL. 3)(K. 3)(P. 1)

Pada hari ketiga anak-anak melakukan permainan kucing dan tikus,

karena pada hari kamis jadwalnya melakukan olahraga atau menggerakan

tubuh. (CL. 3)(K. 1)(P. 2) Kemudian anak-anak diperintahkan masuk ke

kelas untuk berdoa dan anak-anak dipersilahkan untuk minum terlebih

dahulu sebelum memulai permainan.(CL. 3)(K. 2)(P. 2) Permainan di

lakukan di dalam kelas yang kosong, anak-anak terlihat gembira dan

antusias.(CL.3)(K. 3)(P. 2)

Kegiatan berakhir lalu anak-anak dipersilahkan untuk minum dan

beristirahat.(CL. 3)(K. 1)(P. 3) Jam 10:00 bu guru membunyikan

kencringan sebagai bel sekolah menandakan waktu istirahat sudah

habis.(CL. 3)(K. 2)(P. 3) Lalu anak-anak masuk ke dalam kelas kemudian

pembelajaran jam terakhir anak-anak belajar mengenai air hujan sebelum

melaukan permainan ular tangga.(CL. 3)(K. 3)(P. 3)

Sebelum peneliti melakukan tindakan peneliti memimpin doa sesudah

makan dan bernyanyi lagu tik-tik bunyi hujan kemudian peneliti

mempersiapkan permainan ular tangga anak-anak membantu menggelar

permainan ular tangga dan mengelilingi permainan ular tangga tersebut.(CL.

3)(K. 1)(P. 4) Sebelum memulai permainan saya menjelaskan kali ini

Page 104: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

88

bermain masing-masing permainan terdiri dari 5 orang dan peneliti

menjelaskan kembali aturan bermain, kemudian peneliti mempersilahkan

anak-anak untuk berhitung.(CL. 3)(K. 2)(P. 4) Setelah memahami cara

aturan bermain ular tangga anak-anak langsung memulai permainan dengan

bantuan peneliti dan guru.(CL. 3)(K. 3)(P. 4) Anak mulai melakukan

permainan dengan melempar dadu secara bergiliran, kemudian pion mulai

berjalan sesuai jumlah titik pada dadu.(CL. 3)(K. 4)(P. 4) Ada beberapa

anak yang tidak sabar menunggu gilirannya untuk bermain, karena mereka

selalu ingin menjalankan pion nya agar cepat mencapai garis finish maka

dari itu di tengah permainan peneliti memberitahu bahwa harus sabar

menunggu giliran, karena mereka bermain secara berkelompok. (CL. 3)(K.

5)(P. 4) JI, CB dan RG sulit sekali untuk menunggu giliran, mereka ingin

selalu melempar dadu dan menjalankan pionnya.(CL. 3)(K. 6)(P. 4)

Gambar 4.6

Menyebutkan lambang bilangan & Mengenal lambang bilangan

Sebelum permainan diakhiri, peneliti memberikan crayon unt uk anak

membilang benda satu sampai sepuluh.(CL. 3)(K. 1)(P. 5) Dalam

membilang benda disini terlihat bahwa sebagian besar anak belum mengusai

kemampuan membilang benda 1 – 10, dari sepuluh anak yang terlihat

menonjol hanya ada beberapa anak yaitu ASP dan RG.(CL. 3)(K. 2)(P. 5)

Kemudian peneliti membagikan lembar kerja mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan, pada kegiatan ini anak masih perlu stimulus lagi dalam

Page 105: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

89

kemampuan mencocokan bilangan sesuai dengan lambangnya, karena anak

masih banyak yang salah dalam menarik garis untuk mencocokan bilangan

dengan lambang bilangannya(CL. 3)(K. 3)(P. 5). Permainan berakhir pada

jam 10:45 lalu anak-anak membantu peneliti untuk melipat permainan ular

tangga dan kembali ke tempat duduknya masing-masing.(CL. 3)(K. 4)(P. 5)

Kemudian di bagian penutup anak bernyayi angka dengan dipimpin oleh

peneliti dan menyebutkan angka, disini mulai terlihat kemampuan anak

menyebutkan lambang bilangan mulai meningkat karena dibantu dengan

alunan nada atau nyanyian anak bernyanyi bersama dengan penuh

semangat.(CL. 3)(K. 5)(P. 5) setelah selesai anak kembali dipimpin oleh bu

Mimil lalu bersama-sama membaca doa QS. AL-Ashr secara bersama-

sama.(CL. 3)(K. 6)(P. 5)

Gambar 4.7

Membilang benda 1 - 10

d. Pertemuan ke 4

Pertemuan keempat yaitu pada tanggal 16 November 2018 tepatnya hari

Jumat.(CL. 4)(K. 1)(P. 1) Seperti biasa peneliti membantu guru-guru

menyiapkan kelas untuk pembelajaran hari ini, kemudian seiring dengan

berjalannya waktu anak-anak mulai berdatangan karena jam pembelajaran

akan segera dimulai.(CL. 4)(K. 2)(P. 1) Waktu menunjukan pukul 08:00

kemudian peneliti membantu guru-guru yang lain untuk menyiapkan anak-

anak untuk berbaris di depan kelas.(CL 4)(K. 3)(P. 1)

Page 106: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

90

Pada hari jumat anak-anak tidak langsung masuk ke dalam kelas,

melainkan senam bersama-sama di halaman sekolah terlebih dahulu.(CL.

4)(K. 1)(P. 2) Setelah kegiatan senam berakhir anak-anak dipersilahkan

untuk masuk kelas dan diperbolehkan untuk minum.(CL. 4)(K. 2)(P.2)

Sebelum pembelajaran dimulai guru dan peneliti memimpin doa lalu

kemudian guru menjelaskan akan belajar apa kita hari ini. Kegiatan pertama

anak-anak mewarnai buku gambar mereka dengan pensil warna.(CL. 4)(K.

3)(P. 2)

Kegiatan mewarnai selesai lalu anak-anak dipersilahkan untuk

membereskan alat mewarnai mereka masing-masing sebelum diperbolehkan

untuk istirahat.(CL. 4)(K. 1)(P. 3) Jam 10:00 guru membunyikan kencringan

sebagai bel sekolah meandakan waktu istirahat sudah berakhir.(CL. 4)(K.

2)(P. 3) Anak-anak masuk ke dalam kelas, kemudian peneliti menjelaskan

kembali bahwa kita akan bermain ular tangga dibagi menjadi dua satu ular

tangga ada yang beranggotakan 5 orang dan satu ular tangga lagi

beranggotakan tujuh orang dan mejelaskan kembali aturan bermain ular

tangga sambil memberi pengertian bahwa anak-anak harus sabar menunggu

giliran bermain.(CL. 4)(K. 3)(P. 3) “hari ini kita akan bermain ular tangga lg

teman-teman” “yeeeeeaaayy” “bosen engga main ular tangga” “engga bu

guruu” “seruuu kan main ular tangga?” “seruuu” “tapi kalo mau main ular

tangga lagi ibu punya syarat. Mainnya harus bergiliran yah, jangan berebut

dengan temannya, karena kan sudah punya giliran masing-masing” “iyaa

bu” “janji yaaa main nya tidak berebutan” “iyaaa”.(CL. 4)(K. 4)(P. 3)

Anak-anak menggelilingi permainan ular tangga.(CL. 4)(K. 1)(P. 4)

Sebelum permainan dimulai peneliti mengetes dan melakukan tanya jawab

dengan menanyakan angka bilangan yang ada di atas papan tulis kelas,

dengan semangat anak-anak menjawab dan menyebutkan bilangan peneliti

dengan menunjuk angka bilangan tersebut.(CL. 4)(K. 2)(P. 4) Anak-anak

memulai permainan tersebut dengan hompimpa lalu mereka bermain dengan

antusias.(CL. 4)(K. 3)(P. 4) Anak-anak mulai melakukan permainan dengan

melempar dadu secara bergiliran, kemudian pion mulai berjalan sesuai

Page 107: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

91

jumlah titik pada dadu.(CL. 4)(K. 4)(P. 4) JI masih saja susah untuk

menunggu giliran bermain, namun yang lain mulai bisa menunggu

gilirannya. (CL. 4)(K. 5)(P. 4)

Gambar 4.8

Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

Kegiatan bermain berakhir pada jam 10:40 lalu peneliti merapihkan

media dan anak-anak membantu melipat permainan ular tangga dan

mengumpulkan dadu dan pion mereka masing-masing.(CL. 4)(K. 1)(P. 5)

Kemudian anak-anak dipersilahkan untuk kembali ke tempat duduknya

masing-masing.(CL. 4)(K. 2)(P. 5) Sebelum permainan diakhiri, peneliti

memberikan crayon untuk anak membilang benda satu sampai sepuluh.(CL.

4)(K. 3)(P. 5) dalam membilang benda kali ini terlihat peningkatan dari

setiap anak seperti RG, CBP, ASP, SRA, JI mulai dapat membilang benda

dengan 1- 5, walaupun belum sampai 10.(CL. 4)(K. 4)(P. 5) Kemudian

peneliti membagikan lembar kerja mencocokan bilangan dengan lambang

bilangan, pada kegiatan ini anak masih perlu stimulus lagi dalam

kemampuan mencocokan bilangan sesuai dengan lambangnya, tetapi anak

mengalami peningkatan dari kemarin.(CL. 4)(K. 5)(P. 5)

Namun pada pertemuan keempat ini sebagain anak mengalami

peningkatan dalam mencocokan bilangan dengan lambang bilangan, seperti

ASP, LF, RG, CBP dan HF.(CL. 4)(K. 1)(P. 6) Kegiatan penutup ditutup

dengan peneliti kembali menanyakan lambang bilangan dari 1 – 10 dengan

Page 108: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

92

angka-angka bilangan yang ditempel di depan kelas.(CL. 4)(K. 2)(P. 6)

Pada pertemuan keempat ini terlihat kenaikan kemampuan anak dalam

mengenal lambang bilangan cukup baik, semua anak mengalami

peningkatan(CL. 4)(K. 3)(P. 6) Hanya ada beberapa anak yang belum

terstimulus dengan baik, tetapi tetap mengalami peningkatan seperti ada

beberapa bilangan yang sudah anak kenal dengan baik, contohnya bilangan

1 – 5 anak sudah mulai mengenal, dan sisanya anak masih perlu diberikan

stimulus lagi.(CL. 4)(K. 4)(P. 6) Penutup dipimpin oleh guru dan peneliti

lalu bernyanyi sayonara bersama-sama dan membaca doa QS. AL-Ashr

secara bersama-sama.(CL. 4)(K. 5)(P. 6)

Gambar 4.9

Mencocokan bilangan dengan lambang bilangan

e. pertemuan ke 5

Pertemuan kelima yaitu pada tanggal 19 November 2018 tepatnya hari

Senin.(CL. 5)(K. 1)(P. 1) Seperti biasa peneliti membantu guru-guru

menyiapkan kelas untuk pembelajaran hari ini, kemudian seiring dengan

berjalannya waktu anak-anak mulai berdatangan karena jam pembelajaran

akan segera dimulai.(CL. 5)(K. 2)(P. 1) Waktu menunjukan pukul 08:00

kemudian peneliti membantu guru yang lain untuk menyiapkan anak-anak

untuk berbaris di depan kelas.(CL. 5)(K. 3)(P. 1)

Sebagai kegiatan pembuka hari ini anak-anak belajar hadist shalat, guru

menjelaskan tentang hadist shalat kemudian anak-anak menyimak.(CL.

Page 109: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

93

5)(K. 1)(P. 2) Kemudian guru menjelaskan apa saja yang akan kita pelajari

hari ini.(CL. 5)(K. 2)(P. 2) Kegiatan selanjutnya anak-anak belajar tanah,

terutama tanah sawah.(CL. 5)(K. 3)(P. 2) Kemudian guru bercerita tentang

segala hal tentang tanah.(CL. 5)(K. 4)(P. 2) Kegiatan berakhir pada jam

09:00 kemudiana anak-anak dipersilahkan untuk istirahat.(CL. 5)(K. 5)(P.

2)

Jam 10:00 guru membunyikan bel sekolah menandakan waktu istirahat

sudah berakhir.(CL. 5)(K. 1)(P. 3) Kemudian guru mempersilahkan peneliti

untuk mengisi pembelajaran hingga waktu pulang sekolah.(CL. 5)(K. 2)(P.

3) Pada pertemuan kelima ini peneliti membagi anak untuk bermain berdua-

dua karena mengingat pertemuan sebelumnya ada beberapa anak yang

belum bisa menunggu giliran kemudian sebelum permainan dimualai anak

melakukan suit terlebih dahulu.(CL. 5)(K. 3)(P. 3) Kemudian anak mulai

melakukan permainan dengan melempar dadu secara bergiliran, kemudian

pion mulai berjalan sesuai jumlah titik pada dadu.(CL. 5)(K. 4)(P. 3)

Gambar 4.10

Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lamang bilangan

Kegiatan berakhir pada jam 10:45 lalu peneliti merapihkan media dan

anak-anak membantu melipat permainan ular tangga dan mengumpulkan

dadu dan pion mereka masing-masing.(CL. 5)(K. 1)(P. 4) Kemudian anak-

anak dipersilahkan untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing.(CL.

5)(K. 2)(P. 4) Setelah itu peneliti menunjukan jumlah crayon dan spidol

yang ditaruh di dalam kotak sama dengan jumlah tempat pensil di atas meja

Page 110: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

94

atau sebaliknya.(CL. 5)(K. 3)(P. 4) Pada kegiatan mengenal konsep

bilangan ini sebagian anak masih sulit untuk membedakan benda

berdasarkan jumlahnya, tetapi mulai ada perkembangan bagi beberapa anak

seperti ZA, ASP, LF, RG, HF.(CL. 5)(K. 4)(P. 4) Kegiatan penutup di

pimpin oleh guru lalu bernyanyi sayonara bersama-sama dan membaca doa

QS. AL-Ashr secara bersama-sama.(CL. 5)(K. 5)(P. 4)

Gambar 4.11

Mengenal konsep bilangan

3. Pengamatan

Pengamatan sangat penting adanya pada saat berlangsungnya penelitian.

Baik pengamatan terhadap fasilitas sekolah maupun kinerja guru dalam

kegiatan belajar mengajar. Pengamatan dilakukan pada saat penelitian

tindakan kelas oleh peneliti atau kolabulator menggunakan lembar

instrumen untuk memantau kesesuaian tindakan terhadap apa yang telah

direncanakan dan diharapkan. Peneliti dan kolabulator melakukan analisis

terhadap proses sejauh mana kinerja guru dalam melakukan tindakan atau

kegiatan anak selama proses pembelajaran terlaksana atau tidaknya dengan

perencanaan tindakan yang telah dibuat. Untuk hasil tiap kali tindakan

dibagi menjadi dua penjelasan yaitu kuantitatif dan kualitatif.

a. Hasil Pengamatan Secara kualitatif

Setelah dilakukannya penelitian tindakan selama lima kali pertemuan

pada siklus satu dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhitung anak

usia 4 – 5 tahun menggunakan permainan ular tangga menggalami

peningkatan yang cukup meningkat dibanding sebelum dilakukannya

Page 111: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

95

tindakan melalui permainan ular tangga.Sebelum dilakukan tindakan 8

anak masih belum mampu mengenal angka bilangan, anak-anak masih

terbalik dalam menyebutkan angka bilangan, masih belum memahami

konsep bilangan, masih tidak mampu mencocokan bilangan dengan

angka bilangan dan hanya ada 2 anak yang lumayan lancar yaitu ASP

dan RG.

Melihat peningkatan pada anak setelah dilakukannya penelitian

tindakan pada siklus 1. Seperti pada kemampuan membilang benda 1 –

10 ada 5 anak yang kemampuannya meningkat dengan baik sisanya

masih membutuhkan stimulus untuk lebih meningkatkan kemampuan

membilang benda 1 – 10, masih ada anak yang ketika membilang benda

ada bilangan yang tidak anak sebutkan. Dalam kemampuan mengenal

konsep bilangan hanya sebagian kecil yang dapat membedakan

berdasarkan jumlah. Contohnya 2 buah apel di atas meja sama dengan

jumlah dua buah jeruk di atas keranjang. Dari awal ada 2 oranga anak

yang sedikit mengerti mengenai konsep bilangan sisanya masih harus

ditingkatkan lebih banyak lg. Setelah dilakukannya tindakan kemampuan

anak dalam mengenal konsep bilangan mengalami peningkatan. 5 dari 10

anak kemampuannya semakin meningkat.

Kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan pada awal

sebelum dilakukannya penelitian tindakan pada siklus satu kemampuan

anak-anak dalam mengenal lambang bilangan sangat rendah. Sebagian

anak tidak mampu mengenal bilangan jika sang guru menunjukan lalu

menanyakan lambang bilangan tersebut. Selanjutnya kemampuan anak

dalam meyebut lambang bilangan. Pada awal sebelum dilakukannya

penelitian anak belum mampu menyebutkan lambang bilangan. Jika

ditanya anak cenderung asal atau terbalik dalam menyebutkan lambang

bilangan ada sebagian anak yang hanya terdiam. Setelah dilakukannya

penelitian tindakan pada siklus 1 sebanyak 5 kali pertemuan kemampuan

anak dalam mengenal bilangan mulai berkembang. Namun dari 10 anak

Page 112: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

96

masih ada 6 anak yang masih memnutuhkan stimulus dalam

meningkatkan kamampuan berhitungnya.

Terakhir kemampuan anak mencocokan bilangan dengan lambang

bilangan. Pada awal sebelum dilakukannya penelitian siklus I anak masih

banyak salah dalam mencocokan bilangan dengan lambang bilangan.

Setelah dilakukannya penelitian siklus 1 yang dilakukan sebanyak 5 kali

pertemuan ada sekiranya 4 orang anak yang sudah mulai bisa mengenal

konsep bilangan. Dari hasil pengamatan peneliti pada siklus 1

kemampuan berhitung anak usia 4 - 5 tahun mengalami peningkatan

yang cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan, pada 10 orang

anak hampir semua anak mengalami peningkatan. Ada dua oranga anak

yaitu ZA dan ZA mereka kaka beradik yang kebetulan kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahunnya masih dibawah teman-temannya. Dari

jumlah keseluruhan jumlah anak memeang mengalami peningkatan,

namun peningkatan yang mereka alami belum mencapai batas standar

dalam kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun yang seharunya.

Maka dari itu peneliti mendiskusikan hal ini dengan guru, melihat dari

hasil analisis penelitian tindakan pada siklus I peneliti dan guru sepakat

untuk mengadakan penelitian lanjutan yaitu penelitian siklus II.

b. Hasil Pengamatan Secara Kuantitatif

Hasil pengamatan secara kuantitatif pada peningkatan kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun pada kelompok A PAUD Dahlia melalui

permainan ular tangga adalah:

Page 113: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

97

Tabel 4.5

Data Hasil Kenaikan Pra Penelitian dan Siklus I

Pada tabel tersebut, terlihat bahwa kemampuan berhitung anak udia 4 – 5

tahun melalui permainan ular tangga mengalami peningkatan. Skor total

penialai kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun sebelum dilakukannya

tindakan berjumlah 63 dengan rata-rata skor presentasenya 31, 5% namun

setelah dilakukannya tindakan pada siklus I skor kemampuan berhitung

anak usia 4 – 5 tahun bertambah menjadi 103 dengan rata-rata presentase

kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun adalah 51, 5%. Kenaikan skor

sebelumnya mencapai 40 dengan rata-rata presentase 20%. Jika tabel

kenaikan skor tersebut digambarkan dalam diagram dapat dilihat sebagai

berikut:

No Nama Pra-tindakan Siklus 1 Point

Poin % Poin % Kenaikan %

1 ZA 5 25 7 35 2 10

2 ZA 5 25 8 40 3 15

3 ASP 10 50 14 70 4 20

4 LF 6 30 11 55 5 25

5 SRA 6 30 10 50 4 20

6 JI 5 25 8 40 3 15

7 RG 7 35 13 65 6 30

8 KHJ 6 30 10 50 4 20

9 CBP 6 30 10 50 4 20

10 HF 7 35 12 60 5 25

Jumlah 63 31,5 103 51,5 40 20

Page 114: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

98

Gambar 4.12

Perbandingan Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5 Tahun

Melalui Permainan Ular Tangga pada Pra Penelitian dan Siklus I

4. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan siklus I dan peneliti melakukan evauasi

bersama kolabolator, kemudian dilakukannya seberapa tingkat dan

kebehasilan kemampuan anak melalui kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan pada pengamatan siklus I maka dibuat analisis sebagai berikut:

1) Membilang benda 1 – 10, terdapat 5 anak yang kemampuannya

meningkat dengan baik sisanya masih membutuhkan stimulus untuk

lebih meningkatkan kemampuan membilang benda 1 – 10. 3 anak

sudah lebih baik tetapi masih membutuhkan bantuan guru dan 2 anak

lainnya masih membutuhkan latihan dan stimulus lebih banyak lagi.

Masih ada anak yang ketika membilang benda ada bilangan yang tidak

anak sebutkan.

2) Mengenal konsep bilangan, Setelah dilakukannya tindakan

kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan mengalami

peningkatan. 4 dari 10 anak kemampuannya semakin meningkat.

Page 115: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

99

Anak masih terkecoh dengan besar kecilnya benda tidak dari jumlah

pada benda tersebut.

3) Mengenal lambang bilangan, pada kemampuan ini terdapat 5 anak

sudah bisa mengenal lambang bilangan tetapi masih membutuhkan

stimulus, sisanya ZA, ZA, LF, JI, CBP jg mengalami peningkatan

tetapi masih tertinggal oleh 6 teman lainnya. Sebagian anak tidak

mampu mengenal bilangan jika sang guru menunjukan lalu

menanyakan lambang bilangan tersebut, masih ada yang terbalik

dalam menjawab atau menyebutkan bilangan. Namun sangat

mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum dilakukannya

tindakan siklus I.

4) Menyebutkan lambang bilangan 1 – 10, pada kemampuan ini jika

ditanya anak cenderung asal atau terbalik dalam menyebutkan

lambang bilangan. Setelah dilakukannya penelitian tindakan pada

siklus 1 sebanyak 5 kali pertemuan kemampuan anak dalam

menyebutkan bilangan mulai berkembang. Anak-anak sudah dapat

menyebutkan lambang bilangan dari satu sampai enam dengan lancar,

dan sisanya masih membutuhkan stimulus.

5) Mencocokan bilangan dengan lambang bilangan. Pada awal sebelum

dilakukannya penelitian siklus I anak belum tepat dalam mencocokan

bilangan dengan lambang bilangan. Setelah dilakukannya penelitian

siklus 1 yang dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan kemampuan anak

meningkat dalam mengenal konsep bilangan. Contohnya beberapa

anak sudah bisa menjawab dengan tepat walaupun dengan bantuan

guru.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti pada guru

terhadap permainan ular tangga, maka pada kegiatan refleksi ini peneliti

perlu dilakukan perubahan pada permainan ular tangga, karena pada

tindakan siklus I sebagian anak mulai merasa bosan dengan kegiatan

bermain ular tangga. Harus ada strategi yang perlu di rubah atau di

kembangkang dalam bermain ular tangga.

Page 116: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

100

5. Hasil Wawancara

Pada kegiatan penelitian tindakan yang telah dilakukan di siklus I selama

lima kali pertemuan, peneliti melakukan wawancara terhadap guru yang

bersangkutan mengenai kegiatan pembelajaran bermain ular tangga, sebagai

berikut:

Tabel 4.6

Wawancara Kegiatan Bermain Ular Tangga Pada Siklus I

Yang Diwawancarai : Ibu Mimil

Tempat : PAUD Dahlia

No Pertanyaan Tanggal Jawaban

1. Apakah permainan

ular tangga cukup

mudah dilakukan

untuk dimainkan

19 –

November –

2018

Permainan ular tangga

cukup mudah untuk

anak mainkan jika di

awal dijelaskan

bagaimana peraturan

dan cara bermainnya.

Namun terkadang

beberapa anak tidak

mematuhi peraturan

yang ada seperti

menunggu gilirannya

bermain.

2. Apakah permainan

ular tangga cukup

efektif untuk

meningkatkan

kemampuan

berhitung anak

usia 4 – 5 tahun

Permaian ular tangga

sangat membantu

kemampuan berhitung

anak usia 4 – 5 tahun,

anak menjadi aktif dan

bersemangat untuk

belajar berhitung dengan

cara yang meyenangkan.

Hanya saja karena anak

yang terlalu aktif

terkadang permainan

menjadi kurang tertib.

3. Bagaimana respon

anak ketika

bermain ular

tangga setelah 5

hari

Respon anak sangat

baik. Dari awal

pertemuan sampai pada

pertemuan kelima anak

masih bersemangat dan

tidak merasa bosan

Page 117: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

101

Berdasarkan deskripsi di atas, dapat dilihat bahwa beberapa anak

kemampuannya masih belum mencapai standar dalam kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun namun rata-rata anak sudah mengalami

peningkatan dari setiap indikator setelah dilakukannya penelituan tindakan

pada siklus I sebanyak 5 kali pertemuan. Untuk pembelajaran selama siklus

I berlangsung tepatnya pada lima kali pertemuan, peneliti dan guru

melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan di dalam

kelas, dari awal higga akhir pembelajaran. Peneliti dan guru sama-sama

mendiskusikan bagaimana peningkatan anak selama siklus I berlangsung

dan akhirnya peneliti memutuskan untuk melakukan tindakan lanjutan yaitu

penelitian tindakan pada siklus II. Peneliti dan guru berdiskusi mengenai

rencana selanjutnya yang akan peneliti rancang pada tindakan siklus II.

C. Deskripsi siklus II

Setelah melakukan penelitian tindakan pada siklus I selama 5 kali pertemuan

kemudian peneliti dan guru merencanakan penelitian tindakan yaitu siklus II.

Tindakan yang akan dilakukan pada siklus II ini dilakukan sebanyak 5 kali

pertemuan dengan tahapan-tahapan berikut ini:

1. Perencanaan

Dari hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus I, peneliti melakukan

kembali perencanaan pembelajaran yang telah disusun yang berkaitan dalam

pelaksanaan tindakan pada siklus II, namun ada beberapa metode yang berbeda

dari siklus I agar anak lebih terstimulus dan berharap kemampuan berhitung

anak usia 4 – 5 tahun bisa sesuai dengan harapan. Secara keseluruhan hampir

sama dengan tindakan pada siklus I. Adapun yang dilakukan pada tahap

perencanaan pada siklus II ini diantaranya, menyusun program pembelajaran,

mengalokasikan waktu untuk kegiatan tindakan, membicarakan atau

mendiskusikan persiapan bermain ular tangga bersama guru yang digunakan

dalam proses meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun pada

kelompok A PAUD Dahlia. Berikut jadwal pelaksanaan siklus II sebagai

berikut:

Page 118: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

102

Rencana Pelaksanaan Siklus II Kelompok A PAUD Dahlia

Tabel 4.7

Pertemuan ke- Kegiatan Waktu kegiatan

Enam Bermain ular tangga membagi

nya menjadi dua kelompok

10.00 – 11.00

Tujuh Bermain ular tangga

membaginya menjadi 3

kelompok, satu kelompok

berisikan 3 anak, membilang

benda menggunakan crayon

10.00 – 11.00

Delapan Bermain ular tangga dan

membaginya satu permainan

berisikan tiga orang,

membagikan lembar kerja

mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan

10.00 – 11.00

Sembilan Bermain ular tangga dan

bermain dengan semua anak

dalam satu permainan ular

tangga, membagikan lembar

kerja mengenal konsep

bilangan, mengelopokan gelas

sesuai dengan warna dan sesuai

dengan jumlah, membilang

benda menggunakan gelas

berwarna

10.00 – 11.00

Sepuluh Bermain ular tangga dan

bermain saling berpasangan

atau berdua-dua dalam satu

permainan, membagikan lembar

kerja mengenal konsep

bilangan, mengelopokan gelas

sesuai dengan warna dan sesuai

dengan jumlah, membilang

benda menggunakan gelas

berwarna

10.00 – 11.00

2. Tindakan Siklus II

Pada siklus II ini peneliti dan guru kelas melakukan tindakan untuk

meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun menggunakan

permainan ular tangga. Dalam tahap ini peneliti mengubah sedikit cara atau

mengubah sedikit permainan, jika dalam siklus satu anak-anak bermain

Page 119: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

103

menggunakan pion namun kali ini diri mereka sendiri yang menjadi pion. Jadi

pada saat memulai permainan anak akan berjalan atau melompat diatas

permainan ular tangga sebanyak mata dadu yang mereka lempar. Deskripsi

kegiatan permainan ular tangga pada siklus II dilakukan selama 5 kali

pertemuan sebagai berikut:

a. Pertemuan ke-1

Pertemuan pertama pada siklus kedua ini dilaksanakan sesudah libur

nasional yaitu perayaannya Maulid Nabi Saw, tepatnya pada hari Rabu

tanggal 21 November 2018.(CL. 6)(K. 1)(P. 1) Seperti biasa yang

dilaksanakan di siklus satu peneliti membantu guru-guru menyiapkan kelas

untuk pembelajaran hari ini, kemudian seiring dengan berjalannya waktu

anak-anak mulai berdatangan karena jam pembelajaran akan segera

dimulai.(CL. 6)(K. 2)(P. 1) Waktu menunjukan pukul 08:00 kemudian

peneliti membantu guru-guru yang lain untuk menyiapkan anak-anak untuk

berbaris di depan kelas.(CL. 6)(K. 3)(P. 1)

Anak masuk kelas dan duduk ke kursinya masing-masing, sebelum

memulai pelajarana anak-anak berdoa sebelum belajar dan bernyanyi

lingkaran besar lingkaran kecil bersama-sama.(CL. 6)(K. 1)(P. 2) Guru

kelas menjelaskan akan belajar apa kita hari ini, pada kegiatan pertama

anak-anak belajar manfaat tanah bagi kehidupan.(CL. 6)(K. 2)(P. 2) Guru

kelas menjelaskan cara menanam biji kacang ijo.(CL. 6)(K. 3)(P. 2)

Peneliti membantu anak-anak yang lain yang mengalami kesulitan dalam

menanam kacang ijo pada gelas aqua.(CL. 6)(K. 1)(P. 3) Kegiatan pertama

selesai guru mempersilahkan anak-anak untuk merapihkan peralatan

menanamnya sebelum memperbolehkan istirahat.(CL. 6)(K. 2)(P. 3) Jam

10:00 guru membunyikan kencringan sebagai bel sekolah menadakan waktu

istirahat sudah berakhir.(CL. 6)(K. 3)(P. 3) Anak-anak kembali masuk kelas

dan duduk di kursinya masing-masing dan sebelum memulai kegiatan

bermain ular tangga peneliti memimpin doa menjelaskan bahwa kali ini

permainan sedikit berbeda dengan yang kemarin.(CL. 6)(K. 4)(P.

3)“selamat siang teman-teman” “siangggg” “siapa yang mau main ulatr

Page 120: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

104

tangga lagi?” “akuuu” “bosen gak main ular tangga?” “enggaa” “pinterrr.

Tapi kali ini mainnya berbeda sama yang kemarin.. dengerin ibu yaaa... jadi

kalau kemarin temen-temen bermain ular tangga dengan pion tapi kali ini

teman-teman sendiri yang menjadi pionnyaa. Itu aja yang berbeda

selebihnya caranya masih sama dengan yang kemarin. Temen-temen

mengerti?” “mengertiii” (dengan wajah kebingungan) “ibu contohin yaaa”

(peneliti mencontohkan) “nah sekarang teman-teman boleh ke depan dan

membuat lingkaran, tapi ingat ya tidak berebut”(CL. 6)(K.5)(P. 3)

Kemudian peneliti membagi anak-anak menjadi dua kelompok, anak-

anak mengelilingi permainan ular tangganya masing-masing.(CL. 6)(K.

1)(P. 4) Kemudian anak mulai melakukan permainan dengan melempar

dadu secara bergiliran, kemudian mereka mulai melompat dari kotak satu ke

kotak berikutnya sambil berhitung sesuai dengan jumlah titik yang keluar

dari dadu yang mereka lempar.(CL. 6)(K. 2)(P. 4) Permainan berjalan

sangat menyenangkan dan mereka sangat antusias, seperti biasa peneliti

mempersilahkan anak untuk meyebutkan angka bilangan pada papan ular

tangga.(CL. 6)(K. 3)(P. 4)

Kegiatan berakhir pada jam 10:40 lalu peneliti merapihkan media dan

anak-anak membantu melipat permainan ular tangga dan mengumpulkan

dadu mereka masing-masing.(CL. 6)(K. 1)(P. 5) Kemudian anak-anak

dipersilahkan untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing.(CL. 6)(K.

2)(P. 5) Peneliti mengevaluasi pembelajaran hari ini dan bertanya kepada

anak-anak dengan menunjuk angka-angka yang ada di depan kelas satu

persatu.(CL. 6)(K. 3)(P. 5) Pada pertemuan kali ini kemampuan anak dalam

mengenal lambang bilangan meningkat dibanding pada siklus I, hampir

setiap anak mengalami peningkatan yang sangat baik.(CL. 6)(K. 4)(P. 5)

Kegiatan penutup di pimpin oleh guru lalu bernyanyi sayonara bersama-

sama dan membaca doa QS. AL-Ashr secara bersama-sama.(CL. 6)(K. 5)(P.

5)

Page 121: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

105

Gambar 4.13

Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

b. Pertemuan ke-2

Pertemuan pada siklus kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22

November 2018.(CL. 7)(K. 1)(P. 1) Seperti biasa yang dilaksanakan di

siklus satu peneliti membantu guru menyiapkan kelas untuk pembelajaran

hari ini, kemudian anak-anak mulai berdatangan karena jam pembelajaran

akan segera dimulai.(CL. 7)(K. 2)(P. 1) Waktu menunjukan pukul 08:00

peneliti membantu guru-guru yang lain untuk menyiapkan anak-anak untuk

berbaris di depan kelas.(CL. 7)(K. 3)(P. 1)

Hari Kamis jadwalnya untuk mengolah tubuh, guru membuat permainan

yang menyenangkan sekaligus membuat anak menggerakan seluruh anggota

tubuh.(CL. 7)(K. 1)(P. 2) Anak berbaris di depan kelas mereka tidak

langsung masuk kelas, melainkan ke kelas kosong untuk bermain kereta-

keretaan menggunakan kursi tetapi tetap dalam pengawasan guru.(CL. 7)(K.

2)(P. 2)

Kegiatan pertama selesai anak-anak masuk kelas dan duduk ke kursinya

masing-masing, sebelum memulai pelajarana anak-anak berdoa sebelum

belajar dan bernyanyi bersama.(CL. 7)(K. 3)(P. 3) Kegiatan pertama anak-

anak belajar tentang pegunungan, dan mewarnai gambar pegunungan.(CL.

7)(K. 4)(P. 2) Guru mempersilahkan anak-anak untuk beristirahat.(CL.

7)(K. 1)(P. 3) Jam 10:00 bel sekolah dibunyikan tentanda waktu istirahat

sudah habis.(CL. 7)(K. 2)(P. 3) Anak-anak kembali masuk kelas dan duduk

Page 122: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

106

di kursinya masing-masing, kemudian peneliti memimpin doa sesudah

makan dan mulai mempersiapkan permainan.(CL. 7)(K. 3)(P. 3) Peneliti

kembali menjelaskan bahwa permainan kali ini sama seperti kemarin yaitu

tidak menggunakan pion.(CL. 7)(K. 4)(P. 3) Kemudian anak-anak

membantu peneliti menggelar permainan ular tangga.(CL. 7)(K. 5)(P. 3)

Gambar 4.14

Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

Kegiatan permainan ular tangga dimulai dengan anak melempar dadu dan

mereka melompat dari kotak ke kotak yang lain sambil berhitung sebanyak

jumlah mata dadu yang keluar.(CL. 7)(K. 1)(P. 4) Permainan berlangsung

dan anak dilatih untuk kompak karena mereka bertahan tiga orang dalam

satu kotak nomor pada ular tangga.(CL. 7)(K. 2)(P. 4) Permaian berakhir

pada jam 10:40 kemudian anak-anak membantu peneliti merapihkan

permainan ular tangga dan kembali ke tempat duduknya masing-

masing.(CL. 7)(K. 3)(P. 4) Kemudian peneliti mengevaluasi apa saja yang

di pelajari hari ini dan peneliti memberikan sejumlah crayon kepada anak

sehingga anak membilang crayon tersebut satu-persatu.(CL. 7)(K. 4)(P. 4)

Pada pertemuan ketujuh dalam kemampuan membilang benda, semua anak

mengalami peningkatan yang cukup signifikan, karena anak sudah mulai

menguasai dalam kemampuan membilang benda namun masih ada anak

yang menyebutkan bilangan yang terlewat dalam membilang benda, tetapi

sebagian besar anak mengalami peningkatan yang baik.(CL. 7)(K. 5)(P. 4).

Page 123: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

107

Kegiatan penutup dipimpin oleh guru dan peneliti, dalam mengakhiri

kegiatan pada pertemuan ketujuh ini guru dan peneliti melakukan tanya

jawab tentang pelajaran pada jam pertama mengenai pegunungan lalu

bernyanyi naik-naik kepuncak gunung dan membaca doa QS. AL-Ashr

secara bersama-sama.(CL. 7)(K. 6)(P. 4)

Gambar 4.15

Membilang benda 1-10

c. Pertemuan ke-3

Pertemuan ketiga pada siklus kedua dilaksanakan pada hari Jumat

tanggal 23 November 2018.(CL. 8)(K. 1)(P. 1) Seperti biasa yang

dilaksanakan di siklus satu dan dua peneliti membantu guru menyiapkan

kelas untuk pembelajaran hari ini.(CL. 8)(K. 2)(P. 1) Waktu menunjukan

pukul 08:00 peneliti membantu guru yang lain untuk menyiapkan anak-anak

untuk berbaris di depan kelas.(CL. 8)(K. 3)(P. 1)

Anak masuk kelas dan duduk ke kursinya masing-masing, sebelum

memulai pelajaran anak-anak berdoa sebelum belajar dan bernyanyi yang

dipandu guru dan dibantu oleh peneliti.(CL. 8)(K. 1)(P. 2) Pada kegiatan

pertama diisi dengan menulis huruf hijaiyah yang sudah dibentuk titik-titik

pada lembar kerja setelah itu anak-anak menembalIkannya dengan

pinsil.(CL. 8)(K. 2)(P. 2) Guru mempersilahkan mengumpulkan lembar

kerja sebelum istirahat setelah itu anak-anak menyebutkan hiruf hijaiyah

Page 124: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

108

bersama-sama kemudian anak-anak diperbolehkan untuk istirahat.(CL.

8)(K. 3)(P. 2)

Jam 10:00 guru membunyikan kencringan sebagai bel sekolah

dibunyikan, waktu istirahat sudah berakhir.(CL. 8)(K. 1)(P. 3) Anak-anak

kembali masuk kelas dan duduk di kursinya masing-masing, peneliti

memimpin doa sesudah makan dan mulai mempersiapkan permainan.(CL.

8)(K. 2)(P. 3) Pertemuan kali ini peneliti membagi anak-anak menjadi

bertiga-tiga, satu permainan ular tangga berisikan tiga orang lalu bermain

secara bergiliran.(CL. 8)(K. 3)(P. 3) Dengan selalu merubah jumlah

permainan dalam bermain ular tangga hal ini bertujuan agar peneliti lebih

bisa melihat perkembangan setiap anak.(CL. 8)(K. 4)(P. 3) Kegiatan

permainan ular tangga dimulai dengan anak melempar dadu secara

bergantian dan mereka loncat dari kotak ke kotak yang lain sambil berhitung

sebanyak jumlah mata dadu yang keluar, anak bermain dengan penuh

semangat.(CL. 8)(K. 5)(P. 3)

Gambar 4.17

Menyebutkan lambang bilangan

Permainan berakhir pada jam 10:40 kemudian anak-anak membantu

peneliti merapihkan permainan ular tangga dan kembali ke tempat duduknya

masing-masing.(CL. 8)(K. 1)(P. 4) Kemudian peneliti kembali membagikan

lembar kerja menghubungkan bilangan dengan lambang bilangan guna

melihat perkembangan atau peningkatan anak dalam kemampuan ini dari

Page 125: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

109

pertemuan-pertemuan sebelumnya.(CL. 8)(K. 2)(P. 4) Pada pertemuan

kedelapan ini kemampuan anak dalam mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan sangat meningkat, sebagian besar mengalami peningkatan

yang sangat baik, anak sudah bisa menghubungkan bilangan dengan

lambang bilangan tanpa keliru. (CL. 8)(K. 3)(P. 4) Terakhir peneliti

mengevaluasi apa saja yang di pelajari hari ini, dan menanyakan seberapa

menyenangkan atau apakah anak merasa bosan berbaik ular tangga,

kemudian anak menjawab tidak merasa bosan dengan semangat.(CL. 8)(K.

4)(P. 4) kegiatan penutup di pimpin oleh gur dan peneliti lalu bernyanyi

angka bersama dan membaca doa QS. AL-Ashr secara bersama-sama.(CL.

8)(K. 5)(P. 4) Sebelum keluar kelas peneliti mengetest satu-persatu anak

untuk menuliskan lambang bilangan dari 1 – 10 yang bisa boleh pulang

duluan.(CL. 8)(K. 6)(P. 4)

Gambar 4.17

Mencocokan Bilangan dengan lambang bilangan

d. Pertemuan ke-4

Pertemuan keempat pada siklus kedua ini dilaksanakan pada hari Senin

tanggal 26 November 2018.(CL. 9)(K. 1)(P. 1) Seperti biasa yang dilaksanakan

di siklus satu dan dua peneliti membantu guru-guru menyiapkan kelas untuk

pembelajaran hari ini, kemudian seiring dengan berjalannya waktu anak-anak

mulai berdatangan karena jam pembelajaran akan segera dimulai.(CL. 9)(K.

2)(P. 1) Waktu menunjukan pukul 08:00 kemudian peneliti membantu guru-

Page 126: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

110

guru yang lain untuk menyiapkan anak-anak untuk berbaris di depan kelas.(CL.

9)(K. 3)(P. 1)

Anak masuk kelas dan duduk ke kursinya masing-masing, sebelum memulai

pelajaran anak-anak berdoa sebelum belajar dan bernyanyi yang dipandu guru

dan dibantu oleh peneliti.(CL. 9)(K. 1)(P. 2) Kegiatan pertama guru

mrnjrlaskan akan belajar apa hari ini.(CL. 9)(K. 2)(P. 2) Guru menceritakan

segala hal tentang udara dan manfaat udara.(CL. 9)(K. 3)(P. 2) Kegiatan

selanjutnya anak menebalkan tulisan “udara untuk bernafas”.(CL. 9)(K. 4)(P.

2) Guru memberikan pertanyaan pertanyaan mengenai udara yang sudah

dijelaskan, yang bisa menjawab diperbolehkan untuk istirahat.(CL. 9)(K. 5)(P.

2)

Jam 10:00 bel sekolah dibunyikan tertanda waktu istirahat sudah habis.(CL.

9)(K. 1)(P. 3) Anak-anak kembali masuk kelas dan duduk di kursinya masing-

masing, kemudian peneliti memimpin doa sesudah makan dan mulai

mempersiapkan permainan.(CL. 9)(K. 2)(P. 3) Pertemuan kali ini peneliti

membuat anak bermain dalam satu permainan ular tangga saja, tujuannya

peneliti ingin melihat bagaimana jika 10 anak bermain dalam satu

permainan.(CL. 9)(K. 3)(P. 3) Kegiatan permainan ular tangga dimulai dengan

anak melempar dadu secara bergantian dan mereka loncat dari kotak ke kotak

yang lain sambil berhitung sebanyak jumlah mata dadu yang keluar.(CL. 9)(K.

4)(P. 3) Permainan pertama sudah selesai kemudian peneliti kembali membagi

permainan menjadi dua bagian.(CL. 9)(K. 5)(P. 3)

Gambar 4. 18

Mengenal lambang bilangan & menyebutkan lambang bilangan

Page 127: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

111

Permaian berakhir pada jam 10:30 kemudian anak-anak membantu

peneliti merapihkan permainan ular tangga dan kembali ke tempat duduknya

masing-masing.(CL. 9)(K. 1)(P. 4) Peneliti memberikan lembar kerja

menghubungkan gambar yang berbeda, kemudian gambar ditarik garis ke

gambar yang jumlahnya sama banyak, sama saja dengan anak mencoba

mengelompokan benda sesuai jumlahnya bukan berarti yang lebih besar

lebih banyak atau sebaliknya.(CL. 9)(K. 2)(P. 4) Kemudian peneliti menata

gelas berwarna yang disimpan di atas meja, anak mengurutkan dari yang

jumlah gelasnya paling sedikit ke banyak atau anak tau bahwa walaupun

warnanya gelasnya berbeda tetapi jumlahnya sama atau sebaliknya.(CL.

9)(K. 3)(P. 4) Dalam pertemuan kesembilan ini anak mengalami

peningkatan yang sangat baik, sebagian besar anak sudah bisa membedakan

banyaknya benda menggunakan jumlahnya, yang sedikit kurang menguasai

hanya ZA, tetapi tetap mengalami peningkatan.(CL. 9)(K. 4)(P. 4) Kegiatan

penutup anak membilang gelas 1 – 10 kemudian anak-anak dipersilahkan

kembali ke tempat duduk dan bernyanyi sayonara bersama-sama dan

membaca doa QS. AL-Ashr secara bersama-sama. (CL. 9)(K. 5)(P. 4)

Terakhir sebelum anak dipersilahkan untuk meninggalkan kelas peneliti

mengevaluasi apa saja yang di pelajari hari ini, dan memberika kuis

menyebutkan lambang bilangan dari 1 – 10 anak-anak menyebutkannya

dengan lancar satu persatu.(CL. 9)(K. 6)(P. 4)

\

Gambar 4.19

Mengenal konsep bilangan

Page 128: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

112

Gambar 4.20

Membilang Benda

e. Pertemuan ke-5

Pertemuan kelima pada siklus II ini tepatnya pertemuan terakhir

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 November 2018.(CL. 10)(K. 1)(P.

1) Peneliti membantu guru-guru menyiapkan kelas untuk pembelajaran hari

ini, kemudian anak-anak mulai berdatangan karena jam pembelajaran akan

segera dimulai.(CL. 10)(K. 2)(P. 1) Waktu menunjukan pukul 08:00 peneliti

membantu guru-guru yang lain untuk menyiapkan anak-anak untuk berbaris

di depan kelas.(CL. 10)(K. 3)(P. 1)

Anak masuk kelas, sebelum memulai pelajaran anak-anak berdoa

sebelum belajar dan bernyanyi yang dipandu guru dan dibantu oleh

peneliti.(CL. 10)(K. 1)(P. 2) Kegiatan pertama diisi dengan mewarnai

gambar dimajalah menggunakan pensil warna atau crayon.(CL. 10)(K. 2)(P.

2) Kegiatan akhir semester memang diisi dengan menggisi majalah mereka

yang belum dikerjakan.(CL. 10)(K. 3)(P. 2) Kegiatan mewarnai selesai,

kemudian guru menjelaskan udara di pegunungan dan anak menghubungkan

gambar dengan tulisan .(CL. 10)(K. 4)(P. 2)

Jam 10:00 bel sekolah dibunyikan waktu istirahat sudah habis.(CL.

10)(K. 1)(P. 3) Anak-anak kembali masuk kelas dan duduk di kursinya

masing-masing, kemudian peneliti memimpin doa sesudah makan dan mulai

mempersiapkan permainan.(CL. 10)(K. 2)(P. 3) Kegiatan permainan ular

Page 129: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

113

tangga dimulai dengan anak melempar dadu secara bergantian dan

menghitung jumlah mata dadu yang keluar.(CL. 10)(K. 3)(P. 3)

Gambar 4.21

Menyebutkan bilangan 1 – 10 & mengenal lambing bilangan

Permaian berakhir pada jam 10:30 kemudian anak-anak membantu

peneliti merapihkan permainan ular tangga dan kembali ke tempat duduknya

masing-masing.(CL. 10)(K. 1)(P. 4) Kemudian peneliti mengevaluasi

pelajaran apa saja yang sudah kita pelajari hari ini.(CL. 10)(K. 2)(P. 4)

Sebelum menutup kegiatan pada hari ini peneliti memberikan lembar kerja

menghubungkan gambar, kemudian gambar ditarik garis ke gambar yang

jumlahnya sama banyak.(CL. 10)(K. 3)(P. 4) Untuk memastikan

perkembangan kemampuan mengenal konsep bilangan seperti pertemuan

sebelumnya peneliti menata gelas berwarna yang disimpan di atas meja,

anak mengurutkan dari yang jumlah gelasnya paling sedikit ke banyak atau

anak tau bahwa walaupun warnanya gelasnya berbeda tetapi jumlahnya

sama atau sebaliknya. (CL. 10)(K. 4)(P. 4) Dalam pertemuan terakhir ini

kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan semua anak mengalami

peningkatan yang sangat baik.(CL. 10)(K. 1)(P. 4)

Kegiatan penutup anak-anak membilang benda dengan gelas yang

berwarna dari 1 - 10, Anak-anak sudah bisa membilang benda dengan

urutan yang benar atau secara sistematis dan mencapai angka sepuluh sesuai

dengan kemampuan yang seharusnya ada pada kelompok A.(CL. 10)(K.

1)(P. 5) Pada pertemuan terakhir terlihat kemampuan anak dalam mengenal

Page 130: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

114

lambang bilangan meningkat dengan sangat baik, seluruh anak bisa

menjawab(CL. 10)(K. 2)(P. 5) Kegiatan penutup dipimpin oleh bu Mimil

dan peneliti lalu bernyanyi sayonara bersama-sama dan membaca doa QS.

AL-Ashr secara bersama-sama.(CL. 10)(K. 3)(P. 5) Peneliti memberikan

kuis berhitung dari satu sampai sepuluh yang bisa menjawab anak-anak

diperbolehkan untuk pulang.(CL. 10)(K. 4)(P. 5)

Gambar 4.22

Mengenal konsep bilangan

Gambar 4.23

Membilang benda

3. Pengamatan

Dari hasil pengamatan siklus II ini terlihat peningkatan yang sudah sangat

cukup untuk memenuhi kriteria dalam kemampuan /berhitung anak usia 4 -5

tahun. Jika dibandingkan dari pra penelitian, siklus I dan siklus II anak-anak

mengalami peningkatan kemampuan berhitung secara bertahap. Seperti pada

aspek membilang benda, mengenal konsep bilangan, mengennal lambang

bilangan, meyebutkan bilangan 1 – 10, mencocokan bilangan dengan lambang

bilangan. pada kemampuan ini 8 anak sudah dapat dikatakan terampil dengan

persentase tinggi kemudian 2 anak bisa dikatakan cukup terampil.

Page 131: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

115

1) Hasil pengamatan secara kualitatif

Dari hasil pengamatan siklus II yang dilakukan peneliti selama 5 kali

pertemuan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhitung anak usia 4 – 5

tahun mengalami peningkatan dari siklus I. Hal ini dibuktikan dengan

melihat peningkatan pada anak yang sebelum dilakukan tindakan tindakan

penelitian pada siklus II, 5 anak masih belum mampu mengenal angka

bilangan, anak-anak masih terbalik dalam menyebutkan angka bilangan dan

hanya ada 3 anak yang lumayan lancar dan 2 anak sudah lancar yaitu ASP

dan RG. Sebelum dilakukannya tindakan siklus II anak-anak masih salah

dalam mengenal bagaimana angka 6 dan 9 masih terbalik dan bagaimana

angka 4, seperti bentuk apa angka 2 seperti apa angka 1, mereka cenderung

asal dalam menjawab dan sebagian besarnya lebih memilih diam ketika

diberikan pertanyaan mengenai angka bilangan.

Pada kemampuan mengenal konsep 6 anak masih belum mampu

membedakan 10 crayon dalam kotak lebih banyak dibandingkan 3 tempat

pensil, mereka cenderung yang terlihat lebih besar itu yang mereka anggap

lebih banyak. Sama halnya dengan 2 apel di atas meja dan 2 apel di dalam

keranjang sama banyaknya. Setelah dilakukannya penelitian tindakan

selama lima kali pertemuan pada siklus II anak mulai mengalami

peningkatan dalam memahami konsep bilangan. Hampir seluruh anak

memahami kemampuan mengenal komsep bilangan, dan bisa membedakan

mana yang lebih banyak dan mana yang lebih sedikit jumlahnya. Dengan

menggunakan cara yang berdeda dari siklus I, di siklus II anak

menggunakan gelas berwarna dalam meningkatkan kemampuan mengenal

konsep bilangan. Anak sudah bisa mengurutkan benda dari jumlah yang

terkecil sampai terbesar berdasarkan jumlah gelas tersebut, anak bisa

mengelompokan benda sesuai warna.

Kemampuan anak membilang benda sebelum dilakukannya penelitian

tindakan siklus II 4 anak masih tidak dapat berhitung secara sistematis. Ada

10 crayon di atas meja kemudian anak membilangnya satu persatu. Ada

empat anak yang masih belum mampu dalam membilang benda 1 – 10 dan

Page 132: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

116

empat anak masih perlu dibantu oleh guru dua orang yang terlihat lebih

unggul dibanding teman-temannya. Namun setelah dilakukannya tindakan

selama 5 kali pertemuan di siklus II menggunakan permainan ular tangga

dan menggunakan gelas berwarna, anak sudah dapat membilang benda

dengan menggunakan gelas berwarna, anak membilang dengan lancar dari 1

– 10.

Kemampuan anak mencocokan bilangan dengan lambang bilangan

sebelum dilakukannya penelitian tindakan menggunakan permainan ular

tangga masih belum berkembang. Anak masih banyak yang salah dalam

menyambungkan garis atau menarik garis dari bilangan ke lambang

bilangan. 6 anak masih banyak salah untuk mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan sementara yang mulai mampu ada 2 anak walau dengan

bantuan guru sisanya 2 anak sudah sedikit lebih unggul dibanding teman-

temannya yang lain. Namun setelah dilakukannya tidakan penelitian mulai

mengalami perubahan dan peningkatan.

Untuk proses pembelajaran di dalam kelas, guru dan peneliti melakukan

kegiatan pengamatan terhadap kegiatan dari awal sampai akhir

pembelajaran. Berikut ini merupakan tabel mengenai kegiatan

pembelajarran dari awal sampai akhir pada siklus I.

2) Hasil Pengamatan Secara Kuantitatif

Secara kuantitatif pelaksanaan siklus II dijelaskan sebagai berikut:

Table 4. 8

Data Perbandingan skor dan Presentase Kemampuan Berhitung Anak Usia 4

- 5 Tahun Pada Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II

No Nama Pratindakan Siklus 1 Siklus II

Skor % Skor % Skor %

1 ZA 5 25 7 35 15 75

2 ZA 5 25 8 40 16 80

Page 133: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

117

3 ASP 10 50 14 70 19 95

4 LF 6 30 11 55 17 85

5 SRA 6 30 10 50 17 85

6 JI 5 25 8 40 18 90

7 RG 7 35 13 65 17 85

8 KHJ 6 30 10 50 17 85

9 CBP 6 30 10 50 16 80

10 HF 7 35 12 60 18 90

Jumlah 63 31,5 103 51,5 170 85

Teble tersebut menunjukan bahwa kemampuan berhitung anak usia 4 -5

tahun dengan permainan ular tangga dari sebelum dilakukannya tindakan

sampai dilakukannya tindakan pada siklus II terjadi peningkatan yang sesuai

dengan terget yang telah ditentukan oleh peneliti. Peningkatan kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun terlihat pada skor total semua anak sebelum

dilakukannya tindakan adalah 63 dengan rata-rata presentase kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun bermain ular tangga adalah 31, 5%.

Kemudian ketika dilakukannya tindakan pada siklus I skor total keseluruhan

anak meningkat menjadi 103 dengan rata-rata presentasi 51,5%. Ketika

dilakukan lagi tindakan pada siklus II, mengalami peningkatan skor menjadi

170 dengan rata-rata presentase 85%. Disajikan pula diagram yang

menggambarkan presentase peningkatan kemampuan berhitung anak usia 4

– 5 tahun sebelum dilakukannya tindakan sampai dilakukannya tindakan

pada siklus II adalah sebagai berikut:

Page 134: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

118

Gambar 4.24

Presentase Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5

Tahun.

Gambar 4.25

Grafik Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5 Tahun

Assesmen awal hingga assesmen akhir

Page 135: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

119

Kenaikan presentase tersebut menunjukan bahwa dengan dilakukannya

tindakan pada siklus II, maka kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun

mengalami peningkatan yang signifikan dan lebih baik. Oleh karena itu,

peneliti tidak perlu lagi melakukan siklus berikutnya karena tujuan peneliti

untuk mencapai target yang diinginkan sudah terjawab dengan kemampuan

berhitung anak udia 4 – 5 tahun telah meningkat dengan melakukan

permainan ular tangga.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada siklus II dan melakukan

evaluasi bersama kolabolator kemudian diukur dengan tingkat kemajuan

dan tingkat keberhasilan anak selama lima kali pertemuan melalui kegiatan

bermain ular tangga, maka dengan perlunya kegiatan bermain ular tangga

yang mampu meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun.

Berdasarkan pada pengamatan peneliti pada siklus II maka dapat dibuat

analisis sebagai berikut:

Hasil penelitian setelah pelaksaan tindakan pada siklus II selama lima

kali pertemuan dengan bermain permainan ular tangga untuk meningkatkan

kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun meningkat dengan baik. Dalam

siklus II ini anak-anak sudah mampu berhitung secara sistematis, sudah

dapat mengenal lambang bilangan, sudah mampu membilang benda tanpa

ada yang terlewat atau sudah mampu menghitung jumlah benda dengan

baik, sudah mampu memahami konsep bilangan sesuai dengan jumlahnya

bukan berdasarkan besar kecilnya suatu benda atau bukan berdasarkan

sepengelihatan mata saja karena dalam hal ini contohnya anak sudah mulai

paham 5 buah bola basket lebih sedikit di banding lima belas kelereng di

dalam keranjang, sudah dapat menyebutkan bilangan dari 1 – 10 dengan

lancar dan sitematis dengan diberikannya stimulus tidak hanya di siklus II

tetapi di siklus I.

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan, maka peneliti cukup

melakukan kegiatan hingga siklus II atau hingga 10 kali pertemuan karena

Page 136: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

120

peningkatan anak sudah sesuai dengan harapan atau sudah kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun sudah setara dengan pencapaian anak usia 4

– 5 tahun.

5. Hasil wawancara

Pada kegiatan penelitian tindakan yang telah dilakukan di siklus II

selama lima kali pertemuan, peneliti kembali melakukan wawancara

terhadap guru yang bersangkutan mengenai kegiatan pembelajaran bermain

ular tangga dan permainan ular tangga pada guru kelas yang digunakan

untuk bermain ular tangga sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan

berhitung anak usia 4 -5 tahun, sebagai berikut:

Tabel 4.9

Wawancara Kegiatan Bermain Ular Tangga Pada Siklus II

Yang Diwawancarai : Ibu Mimil

Tempat : PAUD Dahlia

No Pertanyaan Tanggal Jawaban

1. Apakah permainan

ular tangga pada

diklus II cukup

mudah dilakukan

untuk dimainkan

Permainan ular tangga

cukup mudah untuk

anak mainkan jika di

awal dijelaskan

bagaimana peraturan dan

cara bermainnya. Anak

berperan aktif dalam

permainan di siklus II ini

semua badan ikut

digerakan dengan anak

menjadi pion pada

permainannya sendiri.

2. Apakah permainan

ular tangga cukup

efektif untuk

meningkatkan

kemampuan

berhitung anak

usia 4 – 5 tahun

Permaian ular tangga

sangat membantu

kemampuan berhitung

anak usia 4 – 5 tahun,

anak menjadi aktif dan

bersemangat untuk

belajar berhitung dengan

cara yang meyenangkan.

Page 137: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

121

Hanya saja karena anak

yang terlalu aktif

terkadang permainan

menjadi kurang tertib.

3. Bagaimana respon

anak ketika

bermain ular

tangga setelah 5

hari pada siklus II

Respon anak sangat

baik. Anak terlihat lebih

semangat pada

permainan ular tangga di

siklus II, karena pada

dasarnya anak-anak

tidak bisa hanya duduk

diam menikmati

pelajaran namun pada

permainan ini anak

sangat senang karena

permainan yang

menyenangkan.

Berdasarkan deskripsi di atas, dapat dilihat bahwa kemampuan anak

sudah mencapai standar dalam kirteria keberhasilan kemampuan berhitung

anak usia 4 – 5 tahun. Sehingga peneliti menyudahi penelitian sampai pada

siklus II karena telah mencapai kriateria keberhasilan yang seharusnya.

Untuk pembelajaran selama siklus II berlangsung, peneliti dan guru

melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan di dalam

kelas, dari awal higga akhir pembelajaran.

D. Pembahasan Analisis Data

1. Analisis Data

Observasi hasil tindakan yang dilakukan peneliti selama proses pelaksaan

tindakan sangat dibutuhkan dalam melakukan analisis data secara kualitatif

dan kuantitatif. Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen

observasi, pedoman observasi yang berisikan indikator, pengamatan proses

pembelajaran, catatan lapangan, dokumentasi dan wawancara.

a. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif didapatkan dari hasil penelitian tindakan pada pra

penelitian, penetitian tindakan siklus I dan penelitian tindakan siklus II secara

Page 138: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

122

kuantitatif data-data pengamatan terhadap kemampuan berhitung anak usia 4 –

5 tahun sebagai berikut:

Tabel 4.10

Data Hasil Kenaikan Pra Penelitian, Siklus I dan Siklus II

subjek Pra-

Tindakan Siklus 1 Poin Siklus II Poin

no nama Skor % Skor % Kenaikan % Skor % Kenaikan %

1 ZA 5 25 7 35 2 10 15 75 8 40

2 ZA 5 25 8 40 3 15 16 80 8 40

3 ASP 10 50 14 70 4 20 19 95 5 25

4 LF 6 30 11 55 5 25 17 85 6 30

5 SRA 6 30 10 50 4 20 17 85 7 35

6 JI 5 25 8 40 3 15 18 90 10 50

7 RG 7 35 13 65 6 30 17 85 4 20

8 KHJ 6 30 10 50 4 20 17 85 7 35

9 CBP 6 30 10 50 4 20 16 80 6 30

10 HF 7 35 12 60 5 25 18 90 6 30

Jumlah 63 31,5 103 51,5 40 20 170 85 67 34

Total tersebut menunjukan bahwa kemampuan anak dari pra penelitian,

siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan yang lebih baik.

Kemampuan anak mengalami peningkatan setelah dilakukannya siklus I

dengan rata-rata peningkatan kemampuan anak sekitar 20% dari sebelum

dilakukannya tindakan. Setelah itu rata-rata kemampuan anak meningkat

lagi setelah dilakukannya tindakan selanjutnya yaitu siklus II dengan rata-

rata kenaikan sebanyak 34% dari siklus I. Hasil tersebut jika digambarkan

dalam diagram adalah sebagai berikut:

Page 139: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

123

Gambar 4.25

Diagram Peningkatan Siklus I dan Siklus II

Dari diagram diatas terlihat bahwa adanya peningkatan kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun anak setelah diadakan tindakan siklus I

dan siklus II. Responden I mengalami peningkatan 10% di siklus I,

kemudian meningkat 40% pada siklus II. Responden 2 mengalami

peningkatan 15% di siklus I, kemudian meningkat 40% pada siklus II.

Responden 3 mengalami peningkatan 20% di siklus I, kemudian

meningkat 25% pada siklus II. Responden 4 mengalami peningkatan 25%

di siklus I, kemudian meningkat 30% pada siklus II. Responden 5

mengalami peningkatan 20% du suklus I, kemudian meningkat 35% pada

siklus II. Responden 6 mengalami peningkatan 15% di siklus I, kemudian

meningkat 50% pada siklus II. Responden 7 mengalami peningkatan 30%

di siklus I, kemudian meningkat 20% pada siklus II. Responden 8

mengalami peningkatan 20% di siklus I, kemudian meningkat 35% pada

siklus II. Responden 9 mengalami peningkatan 20% di siklus I, kemudian

meningkat 30% pada siklus II. Responden 10 mengalami peningkatan 25%

di siklus I, kemudian meningkat 30% pada siklus II. Peningkatan

presentase ini dari pra tindakan sampai pada siklus II terebut menunjukan

Page 140: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

124

bahwa dengan bermain permainan ular tangga dapat meingkatkan

kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun pada kelompok A.

b. Analisis Data Kualitatif

Berdasarkan hasil pengamatan selama pelaksanaan tindakan maka data

kualitatif yang didapat dalam penelitian ini adalah:

1. Proses Pembelajaran

a. Guru; guru melakukan pembelajaran yang sesuai dengan

perencanaan dan mampu menggunakan kegiatan bermain ular

tangga untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak usia 4 –

5 tahun.

b. Anak: anak sangat antusias dan sangat bersemangat dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran dan lebih mempunyai motivasi

untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

c. Pelaksanaan kegiatan bermain ular tangga terdiri dari kegiatan

awal yaitu dengan berdoa sesuadah makan karena kegiatan

bermain ular tangga terjadi setelah bel istirahat dibunyikan, lalu

melakukan berhitung dengan menyebutkan angka yang ada pada

perainan ular tangga atau dengan bernanyi angka, lalu anak

membentuk kelompok dan mengelilingi permianan ular tangga

kemudia untuk memulai permainan anak melakukan hompimpa

untuk mengetahui siapa yang akan mulai bermain terlebih

dahulu dan yang terakhir anak-anak melakukan permainan ular

tangga sesuai dengan aturan.

2. Media Pembelajaran

Media pembelajran dirancang sesuai dengan kemampuan anak

pada usia 4 – 5 tahun yaitu yang pertama permainan ular tangga

pada siklus I dibuat dengan kertas karton yang digambar dan

dikreasiakan oleh peneliti. Kemudian permainan ular tangga pada

Page 141: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

125

siklus dua didesign opula oleh peneliti karena pada siklus II

permainan ular tangga dibuat menggunakan benner.

3. Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5 Tahun

Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa peningkatan

kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun yang meliputi

kemampuan anak membilang benda 1 – 10, mengenal konsep

bilangan, mengenal lambang bilangan, menyebutkan bilangan 1 –

10, mencocokan bilangan dengan lambang bilangan. Hal ini

ditunjukan melalui hasil pengamatan dalam proses pembelajaran.

Peningkatan kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 taun terdapat

pada foto, rekaman, catatan lapangan dan juga catatan wawancara.

E. Reduksi data

Data mengenai kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun diperoleh

berdasarkan catatan lapangan, catatan wawancara, dan catatan dokumentasi.

Berikut adalah reduksoi data berdasarkan indikator mengenai kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun melalui kegiatan bermain ular tangga.

1. Membilang benda 1 - 10

a. Reduksi Data

Data mengenai peningkatan berhitung anak usia 4 – 5 tahun PAUD

Dahlia Kelompok A diperoleh berdasarkan catatan lapangan, catatan

wawancara, dan catatan dokumentasi. Berikut ini adalah reduksi data

mengenai kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun pada indikator

membilang benda 1 – 10. Pada indikator ini mulai terlihat dari pertemuan

ketujuh, dimana anak sudah mulai berkembang kemampuannya dalam

membilang benda 1 – 10. Sebelumnya anak lebih banyak tidak sistematis

dalam membilang benda, anak juga terkadang hanya diam dalam

membilang benda namun di pertemuan ketujuh ini anak mulai sistematis

atau sedikit lebih lancar dalam membilang benda, ada pada kegiatan (CL. 3

K. 2 P. 5, CL. 4 K. 4 P. 5, CL. 7 K. 6 P. 4). Beberapa anak ada yang belum

mampu membilang benda 1 – 10, ada yang mampu membilang benda 1 – 5

Page 142: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

126

atau lebih, ini sebelum dilakukannya penelitian tindakan lanjutan yaitu

siklus II, terdapat pada kegiatan (CL. 3 K. 2 P. 5). Kemampuan anak

membilang benda sudah sesuai dengan kemampuan yang seharusnya ada

pada kelompok A, anak sudah bisa membilang benda dengan urutan yang

benar atau secara sistematis dan mencapai angka sepuluh, terdapat pada

kegiatan.(CL. 9 K. 5 P.4, CL. 10 K. 1 P. 5). Dokumentasi dari kegiatan

kemampuan membilang benda 1 – 10 ini ada pada catatan dokumen. (CD.

1), (CD. 2), (CD. 3), (CD. 4), (CD. 5), (CD. 6), (CD. 7), (CD. 8), (CD. 9),

(CD. 10)

b. Display Data

Berdasarkan hasil pengamatan selama siklus I dan II, catatan

dokumentasi dan catatan wawancara peneliti dengan guru kelas, dapat

diketahui anak sudah mampu menunjukan kemampuan membilang benda 1

– 10 melalui penyajian data dalam bentuk bagan sebagai berikut:

Display data di atas menggambarkan peningkatan kemampuan

membilang benda 1 – 10 pada kemampuan berhitung anak nusia 4 – 5 tahun

CL

CL. 3 K. 2 P. 5

CL. 4 K. 4 P. 5

CL. 7 K. 6 P. 4

CL. 9 K. 5 P. 4

CL. 10 K. 1 P.5

CD

CD. 01

CD. 02

CD. 03

CD. 04

CD. 05

CD. 06

CD. 07

CD. 08

CD. 09

CD. 10

Membilang

Benda 1 – 10

CW

Cw 1, cw 2, cw 3

Page 143: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

127

yaitu berupa catatan lapangan, catatan wawancara, dan dokumentasi

merupakan hal yang berkaitan untuk menjelaskan bahwa kemampuan

membilang benda 1 – 10 adalah bagian dari kemampuan berhitung anak usia

4 – 5 tahun.

c. Verifikasi (Penarikan Kesimpulan)

Kemampuan membilang benda 1 – 10 anak kelompok A PAUD Dahlia,

meningkat dengan baik dan terstimulus melalui kegiatan membilang benda

menggunakan crayon. Diawal pertemuan sebagian anak masih sangat

lamban dalam membilang benda, sebagian anak tidak sistematis dalam

menghitung, ada juga anak yang memilih diam jika tidak mampu

membilang bilangan selanjutnya. Setelah dilakukannya siklus I dan siklus II

kemampuan membilang benda anak usia 4 – 5 tahun terus meningkat.

2. Mengenal Konsep Bilangan

a. Reduksi Data

Data mengenai kemampuan mengenal konsep bilangan usia 4 – 5 tahun

di kelompok A PAUD Dahlia diperoleh berdasarkan catatan lapangan,

catatan wawancara, dan catatan dokumentasi. Berikut ini adalah reduksi

data mengenai kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun tentang

kemampuan mengenal konsep bilangan pada saat diberikannya tindakan.

Kemampuan mengenal konsep bilangan ini sudah mulai terlihat di

pertemuan kelima, di pertemuan kelima ini sebagian anak sudah mulai bisa

membedakan banyak sedikitnya benda melalui jumlah benda atau

banyaknya benda tersebut seperti ZA, ASP, LF, RG, HF (CL. 5 K. 3 P. 4,

CL. 5 K. 4 P. 4). Sebelumnya anak-anak masih belum terlalu mampu

mengenal konsep bilangan, anak-anak masih bingung dalam membedakan

benda dari jumlahnya, anak cenderung melihat benda yang lebih besar itu

yang menurutnya lebih banyak.(CL. 1 K.4 P. 5, CL. 1 K. 2 P. 5, CL. 1 K.3

P. 5)

Pada siklus II dalam pertemuan kesembilan kemampuan mengenal

konsep bilangan dengan membedakan sedikit banyaknya melalui benda

Page 144: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

128

gelas berwarna anak mengelompokan dari urutan terkecil sampai terbesar

atau sebaliknya, (CL. 9 K. 3 P. 4) mengalami peningkatan yang sangat baik,

sebagian besar anak sudah bisa membedakan banyaknya benda

menggunakan jumlahnya, yang sedikit kurang menguasai hanya ZA, tetapi

tetap mengalami peningkatan.(CL.9 K. 4 P. 4) Di pertemuan kesepuluh

kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan sudah sesuai dengan

kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun.(CL. 10 K. 4 P. 4, CL. 10 K. 5

P. 4)

Hasil dari kegiatan mengenal konsep dengan cara membedakan banyak

sedikitnya benda menggunakan crayon, sepidol dan tempat pensil terlihat

pada catatan dokumen. (CD. 1), (CD. 2), (CD. 3), (CD. 4), (CD. 5), (CD. 6)

b. Display Data

Berdasarkan hasil pengamatan selama siklus I dan II, catatan

dokumentasi dan catatan wawancara peneliti dengan guru kelas, dapat

diketahui anak sudah mampu menunjukan kemampuan mengenal konsep

bilangan melalui penyajian data dalam bentuk bagan sebagai berikut:

CL

CL. 1 K. 4 P. 5

CL. 5 K. 3P. 4

CL.9 K. 4 P. 4

CL. 10 K. 4 P. 4

CD

CD. 01

CD. 02

CD. 03

CD. 04

CD. 05

CD. 06

CD. 07

CD. 08

CD. 09

Mengenal

Konsep

bilangan

CW

Cw 1, cw 2, cw

3

Page 145: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

129

c. Verifikasi (Penarikan Kesimpulan)

Kemampuan mengenal konsep bilangan di kelompok A PAUD Dahlia

mengalami peningkatan yang sangat baik dan terstimulus dengan baik.

Kegiatan mengenal konsep bilangan menggunakan sejumlah spidol dan

tempat pinsil dan menggunakan lembar kerja yang dibuat oleh peneliti.

Diawal pertemuan anak masih belum paham mengenai konsep bilangan,

sebagian besar dari mereka meranggapan benda yang lebih besar itu lebih

banyak jumlahnya. Namun seiring dengan stimulus-stimulus yang diberikan

pada siklus I dan II anak-anak mulai memahami dan mengenal konsep

bilangan berdasarkan jumlahnya bukan besarnya benda.

3. Mengenal Lambang Bilangan

a. Reduksi Data

Data mengenai kemampuan mengenal lambang bilangan usia 4 – 5

tahun di kelompok A PAUD Dahlia diperoleh berdasarkan catatan

lapangan, catatan wawancara, dan catatan dokumentasi. Berikut ini

adalah reduksi data mengenai kemampuan berhitung anak usia 4 – 5

tahun tentang kemampuan mengenal lambang bilangan pada saat

diberikannya tindakan. Kemampuan mengenal lambang bilangan ini

mulai terlihat di pertemuan keempat. Dipertemuan keempat ini anak

sudah mulai mengenal lambang bilangan dengan baik, walaupun masih

harus memerlukan stimulus agar anak benar-benar mengenal lembang

bilangan dari 1 – 10 (CL. 4 K. 1 P. 6, CL. 4 K. 2 P. 6, CL. 4 K. 3 P. 6)

Sebelumnya anak-anak masih belum mengenal angka bilangan pada

awal pertemuan, hal ini terbukti dengan adanya catatan lapangan pada

(CL. 2 K. 2 P. 8, CL. 2 K. 3 P. 8, CL. 2 K. 4 P. 8) Disini kemampuan

anak dalam mengenal lambang bilangan masih sangat rendah, yang

sedikit terlihat lebih unggul hanya ASP dan RG namun masih tergolong

rendah dalam kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahunnya. Pada

pertemuan kedua ini anak masih lebih banyak diam ketika ditanya atau

ditunjukan angka bilangan oleh peneliti, lalu sisanya anak mejawab

Page 146: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

130

dengan asal atau dia terbalik dalam menyebutkan angka bilangan. Anak

masih belum bisa mengenal lambang bilangan 1 – 5. Namun dalam

beberapa pertemuan kemampuan anak meningkat dalam mengenal

lambang bilangan karena peneliti selalu mengenalkan lambang bilangan

di setiap pertemuannya menggunakan permainan ular tangga.

Pada siklus II tepatnya pertemuan kesepuluh kemampuan anak dalam

mengenal lambang bilangan benar-benar meningkat dengan baik. Seluruh

anak bisa menjawab pertanyaan dari peneliti ketika peneliti bertanya

angka-angka secara acak pada permainan ular tangga atau menunjuk

angka bilangan yang ada di depan kelas (CL. 10 K. 1 P. 5, CL. 10 K. 2

P. 5) hal ini terlihat pada saat peneliti menanyakan angka angka pada

urutan acak yang ada di depan kelas, kemudian anak bisa menjawab

dengan benar.

Hasil dari kegiatan mengenal lambang bilangan dengan cara

memberikannya angka angka bilangan dan anak menjawabnya serta

dengan cara yang tentunya dilakukan disetiap tindakan yaitu bermian

permainan ular tangga dengan stiap lambang bilangan pada setiap

kotaknya membuat anak terstimulus dalam kemampuan mengenal angka

bilangan, terlihat dalam catatan dokumen (CD. 1), (CD. 2), (CD. 3), (CD.

4), (CD. 5), (CD. 6).

b. Display Data

Berdasarkan hasil pengamatan selama siklus I dan II, catatan

dokumentasi dan catatan wawancara peneliti dengan guru kelas, dapat

diketahui anak sudah mampu menunjukan kemampuan mengenal

lambang bilangan melalui penyajian data dalam bentuk bagan sebagai

berikut:

Page 147: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

131

c. Verifikasi (Penarikan Kesimpulan)

Kemampuan mengenal lambang bilangan di kelompok A PAUD

Dahlia mengalami peningkatan yang sangat baik dan terstimulus dengan

baik. Kegiatan mengenal lambang bilangan menggunakan permainan ular

tangga dan angka-angka yang dibuat dari karton atau kertas berwarna

yang di tempel di depan kelas yang dibuat oleh peneliti. Diawal

pertemuan, kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan

tergolong masih sangat rendah. Pada awal pertemuan sebagian besar dari

anak masih terbalik dan cenderung asal menyebutkan angka bilangan,

sebagian dari mereka masih sangat ragu ketika ditanya atau dihadapkan

oleh lambang bilangan. Namun seiring dengan stimulus-stimulus yang

diberikan pada siklus I dan II anak-anak mulai memahami dan mengenal

lambang bilangan. Pada siklus satu anak mulai mengenal lambang

CL

CL. 1 K. 3 P.4

CL. 2 K.4 P. 8

CL. 3 K.4 P.4

CL. 4 K.2 P.4

CL. 5 K.4 P.3

CL. 6 K.3 P.5

CL. 7 K.1 P.4

CL. 8 K.5 P.3

CL. 9 K.4 P.3

CL. 10 K.1 P.5

CD

CD. 01

CD. 02

CD. 03

CD. 04

CD. 05

CD. 06

CD. 07

CD. 08

CD. 09

CD. 10

Mengenal

Lambang

Bilangan

CW

Cw 1, Cw 2, Cw

3

Page 148: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

132

bilangan dengan cukup lancar dari satu sampai limat atau bahkan sampai

enam, sudah mulai bisa lancar dalam menjawab ketika ditanya mengenai

lambang bilangan. Di siklus II anak lebih lancar lagi dalam mengenal

lambang bilangan, anak sudah mulai bisa menyebutkan lambang bilangan

secara acak maupun secara urut dari bilangan satu sampai bilangan

sepuluh.

4. Menyebutkan Lambang Bilangan 1 – 10

a. Reduksi data

Data mengenai kemampuan menyebutkan lambang bilangan 1 – 10

pada usia 4 – 5 tahun di kelompok A PAUD Dahlia diperoleh

berdasarkan catatan lapangan, catatan wawancara, dan catatan

dokumentasi. Berikut ini adalah reduksi data mengenai kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun tentang kemampuan meyebutkan

lambang bilangan 1 – 10 pada saat diberikannya tindakan. Kemampuan

menyebutkan lambang bilangan mulai terlihat pada pertemuan ketiga. Di

pertemuan ketiga anak mulai bisa menyebutkan lambang bilangan 1 – 5,

kegiatan ini di lakukan dengan bernanyi sambil berhitung ada pada (CL.

3 K.5 P.5) dan dalam kegiatan ini peneliti juga secara acak menunjuk

beberapa anak untuk menyebutkan lambang bilangan bertuajuan agar

peneliti mengetahui sejauh mana kemampuan anak dalam menyebutkan

lambang bilangan, disini peningkatan anak dalam kemampuan

menyebutkan lambang bilangan 1 – 10 terlihat ketika anak sudah lancar

dalam bernyanyi angka dan tanpa ada nada anak sudah mampu

menyebutkan lambang bilangan dari bilangan satu sampai bilangan 6.

Pada siklus II tepatnya pertemuan kedelapan dan kesembilan

kemampuan anak dalam menyebutkan lambang bilangan meningkat

dengan baik. Seluruh anak bisa menjawab pertanyaan dari peneliti ketika

peneliti memberikan kuis menyebutkan angka dari 1 – 10 secara

sistematis sebelum pulang sekolah, anak bisa menyebutkannya dengan

Page 149: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

133

lancar, kegiatan ini ada pada catatan lapangan di pertemuan ke delapan

(CL. 8 K. 6 P. 4, CL. 9 K. 6 P. 4)

Hasil dari kegiatan menyebutkan lambang bilangan dengan cara

menyanyikan lagu angka lalu melakukan tanya jawab menyebutkan

lambang bilangan lalu berhitung sama-sama sebelum melakukan

tindakan membuat anak terstimulus dalam kemampuan menyebutkan

angka bilangan, terlihat dalam catatan dokumen (CD. 1), (CD. 2), (CD.

3), (CD. 4), (CD. 5), (CD. 6)

b. Display Data

Berdasarkan hasil pengamatan selama siklus I dan II, catatan

dokumentasi dan catatan wawancara peneliti dengan guru kelas, dapat

diketahui anak sudah mampu menunjukan kemampuan menyebutkan

lambang bilangan melalui penyajian data dalam bentuk bagan sebagai

berikut:

CL

CL. 1 K. 3 P.4

CL. 2 K. 2 P. 8

CL. 3 K. 5 P. 5

CL. 4 K. 2 P. 4

CL. 5 K. 4 P.3

CL. 6 K. 3 P. 4

CL. 7 K. 5 P. 3

CL. 8 K. 6 P. 4

CL. 9 K. 6 P. 4

CL. 10 K. 4 P. 5

Menyebutkan

Lambang

Bilangan

CD

CD. 01

CD. 02

CD. 03

CD. 04

CW

Cw 1, Cw 2, Cw 3

Page 150: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

134

c. Verifikasi (Penarikan Kesimpulan)

Kemampuan menyebutkan lambang bilangan 1 – 10 di kelompok A

PAUD Dahlia mengalami peningkatan yang sangat baik dan terstimulus

dengan baik. Kegiatan menyebutkan lambang bilangan menggunakan

permainan ular tangga dan angka-angka yang dibuat dari karton atau

kertas berwarna yang di tempel di depan kelas yang dibuat oleh peneliti.

Diawal pertemuan, kemampuan anak dalam menyebutkan lambang

bilangan 1 – 10 masih rendah. Setelah dilakukannya tindakan pada siklus

I anak mulai bisa menyebutkan lambang bilangan dari satu sampai lima

atau dari satu sampai enam. Dengan stimulus-stimulus yang setiap

harinya diberikan dari setiap anak yang memainkan permainan ular

tangga.

Pada siklus II kemampuan anak dalam menyebutkan lambang

bilangan dari 1 – 10 lebih berkembang, peningkatan terlihat maksimal

pada pertemuan ke 3 pada siklus II atau sama saja pada pertemuan ke 8.

Pada pertemuan ke 8 ini kemampuan anak dalam menyebutkan bilangan

dari 1 – 10 sudah sangat baik seperti seharusnya kemampuan anak usia 4

– 5 tahun. Anak sudah bisa menyebutkan lambang bilangan 1 – 10

dengan lancar secara urut atau secara acak.

5. Mencocokan Bilangan Dengan Lambang Bilangan

a. Reduksi data

Data mengenai kemampuan mencocokan bilangan dengan lambang

bilangan pada usia 4 – 5 tahun di kelompok A PAUD Dahlia diperoleh

berdasarkan catatan lapangan, catatan wawancara, dan catatan

dokumentasi. Berikut ini adalah reduksi data mengenai kemampuan

berhitung anak usia 4 – 5 tahun tentang kemampuan mencocokan

bilangan dengan lambang bilangan pada saat diberikannya tindakan.

Kemampuan mencocokan bilangan dengan lambang bilangan mulai

terlihat pada pertemuan keempat. Dipertemuan keempat anak mulai bisa

mencocokan bilangan dengan lambang bilangan seperti ASP, LF, RG,

Page 151: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

135

CBP dan HF walaupun masih ada yang membutuhkan bantuan dari guru.

(CL. 4 K. 5 P. 5, CL. 4 K. 1 P. 6)

Berbeda dengan kemampuan anak dipertemuan ketiga pada siklus I

anak kemampuan anak dalam mencocokan bilangan dengan lambang

bilangan masih rendah, hal ini ada pada (CL. 3 K. 3 P. 5). Kemampuan

mencocokan bilangan dengan lambang bilangan terlihat sudah sangat

meingkat pada pertemuan kedelapan di atau pada pertemuan ketiga di

siklus II. Sebagian besar anak sudah bisa mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan tanpa bantua guru dan mengerjakannya dengan benar.

(CL. 8 K. 2 P. 4, CL. 8 K. 3 P. 4)

Hasil dari kegiatan mencocokan bilangan dengan lambang bilangan

dengan cara memberikan anak lembar kerja yang dibuat oleh peneliti

yang berisikan bilangan dan lambang bilangan sementara anak tinggal

menarik garis pada lembar kerja tersebut sesuai dengan jawaban yang

benar membuat anak terstimulus dalam kemampuan mencocokan

bilangan dengan lambang bilangan, terlihat dalam catatan dokumen (CD.

1), (CD. 2), (CD. 3), (CD. 4), (CD. 5), (CD. 6).

b. Display Data

Berdasarkan hasil pengamatan selama siklus I dan II, catatan

dokumentasi dan catatan wawancara peneliti dengan guru kelas, dapat

diketahui anak sudah mampu menunjukan kemampuan mencocokan

bilangan dengan lambang bilangan melalui penyajian data dalam bentuk

bagan sebagai berikut:

Page 152: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

136

c. Verifikasi (Penarikan Kesimpulan)

Kemampuan mencocokan bilangan dengan lambang bilangan di

kelompok A PAUD Dahlia mengalami peningkatan yang sangat baik.

Kegiatan mencocokan bilangan dengan lambang bilangan menggunakan

lembar kerja yang dibuat oleh peneliti menstimulus kemampuan

mencocokan bilangan dengan lambang bilangan meningkat dengan

sangat baik. Diawal-awal pertemuan, kemampuan anak dalam

mencocokan bilangan dengan lambang bilangan masih rendah. Masih ada

anak yang menarik garis untuk mencocokan secara asal-asalan tidak

sesuai dengan lambang bilangannya. Setelah dilakukannya tindakan pada

siklus I anak mulai terstimulus dengan baik dalam mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan hanya terdapat satu dua nomer yang salah

dalam lembar kerja. Pada siklus II kemampuan mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan sudah sesuai dengan kemampuan yang

seharusnya ada apda anak usia 4 – 5 tahun. Anak sudah bisa mencocokan

bilangan dengan lambang bilangan dengan sangat baik.

CL

CL. 3 K. 3 P. 5

CL. 4 K. 5 P. 5

CL. 8 K. 3 P. 4

CD

CD. 01

CD. 02

CD. 03

CD. 04

CD. 05

CD. 06

Mencocokan

Bilangan Dengan

Lambang

Bilangan

CW

Cw 1, Cw 2, Cw 3

Page 153: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

137

F. Temuan Penelitian

Pada penelitian ditemukan beberapa hal yaitu:

a. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini

permainan ular tangga dapat meningkatkan kemampuan berhitung

anak usia 4 – 5 tahun seperti yang dikatakan Ani Ismayani bahwa

permainan ular tangga bisa melatih kemampuan matematika

khususnya keampuan berhitung. Selaras dengan Dadan Suryana

kemampuan berhitung Peningkatan yang peneliti dapatkan ini

berdasarkan tindakan penelitian yang peneliti lakukan pada siklus I,

namun peningkatan yang terjadi belum memenuhi standar atau tinggat

yang seharusnya. Maka peneliti melakukan tindakan penelitian

lanjutan, yaitu penelitian siklus II. Terlihat pada siklus II kemampuan

berhitung anajk usia 4 – 5 tahun meningkat dengan baik sesuai dengan

harapan. Hal ini terbukti dengan dari banyaknya anak yang sudah

menguasai butir-butir instrumen.

b. Permainan ular tangga tidak hanya meningkatkan kemampuan

berhitung, tetapi banyak meningkatkan berbagai perkembangan lain.

Perkembangan itu meliputi perkembangan motorik anak,

perembangan sosial emosianal anak, perkembangan kognitif anak.

c. Penerapan permainan ular tangga ini dilakukan dengan beberapa

langkah-langkah yang membantu anak mengembangkan atau

meningkatkan banyak perkembangan. Sehingga dari satu permainan

yang anak mainkan banyak perkembangan lain yang anak dapat.

Permainan ular tangga ini juga membuat anak lebih bersemangat dan

termotivasi dalam belajar.

G. Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu:

a. Saat penelitian terdapat anak yang sulit untuk menunggu gilirannya

bermaina, sehingga membuat permainan tidak kondusif

Page 154: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

138

b. Saat penelitian terdapat anak yang tidak hadir, sehingga anak tersebut

tidak dapat mengikuti rangkaian kegiatan

c. Saat penelitian ada anak yang terkadang lupa mereka berada di kotak

nomer berapa.

Page 155: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

139

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan dan pembahasan yang telah dilakukan,

dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain ular tangga dapat meningkatkan

kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun pada kelompok A PAUD Dahlia.

Dengan dilakukannya kegiatan bermain ular tangga ini kemampuan berhitung

anak usia 4 – 5 tahun, kemampuan membilang benda, mengenal lambang bilangan

1 – 10, menyebutkan lambang bilangan 1 – 10, mengenal konsep bilangan,

mencocokan bilangan dengan lambang bilangan dapat meningkat dengan

melakukan kegiatan bermain ular tangga. Peningkatan dapat terlihat dari

presentase pra tindakan dengan rata-rata 31,5% setelah dilakukan tindakan yaitu

pada siklus I meningkat dengan rata-rata presentase 51,1%. Dengan adanya

peningkatan pada siklus I hasil tersebut belum memenuhi kriteria keberhasilan

tindakan yang telah ditetapkan yaitu 75% dan hasil presentase pada siklus II rata-

rata keberhasilan meningkat menjadi 85%.

Peningkatan ini dilihat dari kemampuan anak dalam membilang benda,

mengenal lambang bilangan 1 – 10, menyebutkan lambang bilangan 1 – 10,

mengenal konsep bilangan, dan mencocokan bilangan 1 – 10. Penerapan yang

dilakukan yaitu dengan bermain ular tangga pada siklus I dengan anak bermain

secara berkelompok dan memainkan permainan ular tangga dengan bergiliran dan

anak menggunakan pion untuk memainkannya sampai mencapai garis finish anak

melewati kotak yang berisikan angka-angka sambil peneliti menilai seberapa

banyak peningkatan kemampuan berhitung anak pada setiap indikator. Anak yang

kesulitan dalam kemampuan berhitung anak usia 4-5 tahun dapat ditingkatkan

melalui permainan ular tangga. Implikasi dalam penelitian ini dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan berhitungn anak usia 4 – 5 tahun pada anak kelompok

A. Mengingat pentingnya kemampuan berhitung anak usia 4 – 5 tahun maka dari

itu dilakukan metode yang menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan

Page 156: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

140

berhitung anak usia 4 – 5 tahun melalui permainan ular tangga. Meningkatkan

juga kemampuan anak yang lainnya seperti kemampuan sosial emosianal dan

kemampuan motorik halusnya berkembang serta membangun motivasi dan minat

anak dalam belajar dan menciptakan suasana aktif dan kreatif dalam proses

pembelajaran.

B. Saran

Setelah mengetahui kesimpulan berhitung anak usia 4 – 5 tahun melalui

permainan ular tangga, maka diberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi guru

a. Diharapkan agar permainan ular tangga dipakai dalam pembelajaran

berhitung anak, dan guru dapat mengembangkannya lagi.

b. Guru hendaknya memperhatikan memperhatikan atau membimbing dan

memotivasi anak baik secara individual maupun kelompok dilaksanakan

dengan penuh kesabaran.

c. Kreativitas guru dalam mengembangkan APE sebagai media

pembelajaran perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu.

2. Bagi kepala sekolah

a. Kepala sekolah hendaknya memotivasi guru agar mempunyai inovasi

baru atau cara yang lebih kretif dalam belajar dan pembelajaran terutama

dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak.

b. Kepala sekolah hendaknya memfasilitasi guru dalam dalam pembelajaran

di sekolah menggunakan media atau alat permainan yang lebih kreatif.

3. Bagi peneliti lain

Diharapka peneliti selanjutnya menggunakan permainan ular tangga yang

berbeda atau menggunakan permainan ular tangga yang lebih bervariasi.

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih mengembangkan hasil dari

penelitian ini sehingga penelitian ini dapat menjadi lebih bermanfaat bagi

Pendidikan Anak Usia Dini.

Page 157: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

141

DAFTAR PUSTAKA

Gunarsa. Y SD, Gunarsa. DS. Psikologi perkembangan anak dan remaja, Jakarta:

PT BPK Gedung mulia; 200

Mutiah, Diana. Psikologi Bermain Anak Usia Dini, Jakarta: Prenada Media; 2010

Aisyah, Siti. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini,

Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka; 2016

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: Pt Remaja

Rosdakarya; 2012

Sujiono, Yuliani Nurani. Metode Pengembangan Kognitif, Tangerang Selatan:

Universitas Terbuka; 2015

Rahman, Taopik. Peningkatan Kemampuan Anak Usia Dini Mengenal Konsep

Bilangan Melalui Media Flashcard, Vol. 1 No. 1 Juni 2017

Susanto, Ahmad. Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana Prenadamedia

Group; 2014

Cholila, Lili. Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak 4-5 Tahun Melalui

Kegiatan Bermain Ular Tangga, (Jakarta: Skripsi; 2012

Riana, Nancy. Peningkatan Kemampuan Berhitung Melalui Metode Bermain

Monopoli Penelitian Tindakan Di SDN Palmerah 03 Pagi Jakarta Barat, 2014,

Universitas Singaperbangsa Karawang, Jakarta, 2014

Imani Khan, Rosa. Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Usia Dini Melalui

Permainan Bowling Kaleng, Vol. 10, Januari 2016

Suryana, Dadan. Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak, Jakarta: Kencana; 2016

Jasni, Meningkatkan Kemampuan berhitung Melalui Media Permainan Ular

Tangga di Kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan Singkil Kabupaten Aceh

Singkil, Jurnal Media Inovasi Edukasi Vol 04, No 13. 13 April 2018

Page 158: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

142

Novianti, Ria. Pengembangan Permainan Roda Putar Untuk Meningkatkan

Kemampuan Berhitung Angka Anak Usia 5-6 Tahun, Educhil Vol. 4, No. 1, 2015

Depdiknas, Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-kanak, (Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional; 2007

Sukmawati, Wati. Penerapan Permainan Ular Tangga Dalam Meningkatkan

Kemampuan Berhitung Pada Anak Kelompok B Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 85

Legoso Ciputat Timur, Istiqra, Jurnal Penelitian Ilmiah, Vol. 5, No 2 Desember

2017

Mushlih, Ahmad dkk., Analisis Kebijakan PAUD, (Jawa Tengah: Mangku Bumi;

2018

Sri Tatminingsih & Tadkiroatun Musfiroh. Bermain dan Permainan Anak,

Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka; 2016

Nurani, Yuliani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta Barat:

Permata Puri Media; 2013

Jawati, Ramaikis. Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Permainan

Ludo Geometri di Paud Habilul Ummi II, Vol. 1, No 1, April 2013

Syamsiatin, Eriva. Bermain dan Permainan AUD, Tanggerang Selatan:

Universitas Terbuka; 2017

Tedjasaputra, Mayke, S. Bermain Mainan dan Permainan, Jakarta: PT Grasindo;

2007

Tilong, Adi D. 49 Aktivitas Pendongkrak Kinerja Otak Kanan & Kiri Anak

Yogyakarta: Laksana; 2016

Ismayani, Ani. Fun Math With Children Jakarta: PT Elex Media Komputindo;

2010

Widayati, Ani Penelitian Tindakan Kelas, Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia

Vol. VI No. 1, 2008

Page 159: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

143

Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas, Jogjakarta: DIVA Press; 2011

Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Prestasi

Pustakarya; 2012

Azizatun, Zetty. Urgensi Penelitian Tindakan Kelas Bagi Peningkatan

Profesionalitas Guru Antara Cita dan Fakta, Realita Vol. 15 No. 2, Tahun 2017

Ekawarna, Penelitain Tindakan Kelas, Jakarta: GP Pres; 2010

Widayati, Ani. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, Vol. VI No. 1, Tahun 2008

Afandi, Muhamad. Pentingnya Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru Dalam

Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jurnal Ilmiah “Pendidikan Dasar” Vol. 1 No. 1

Januari 2014

Dedi Dwitagama, & Wijaya Kusuma. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta: Indeks, 2011

Murti, Hestiana. Peningkatan Kemampuan Penjumlahan Anak Kelas 1 Melalui

Permainan Ular Tangga Penelitian Tindakan Kelas di Madrasah Ibtidaiyah Al-

Wahyu Cibubur Jakarta Timur, Jakarta, 2015

Yoelianasari, Irna. Kemampuan Berhitung Pada Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan

Kegiatan Bermain Kartu Angka, Jakarta, 2017

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta;

2012

Sukmaditana, Nana Syaodih. Metode Penelitian Tindakan, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya; 2010

Mertier, Craig A. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta Barat: PT Indeks; 2014

Madya, Suwarsih. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan, Bandung: Alfabeta;

2007

Page 160: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

144

Wahyu Utami, Made. Model Icm untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa pada

Pembelajaran IPA , Jurnal Pendidikan Guru SD, Universitas Negri Yogyakarta,

Edisi 8, 2016

Tampubolon, Saur. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Erlangga, 2014

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta,

PT.Rineka Cipta, 2002

Dedi Dwitagama & Wijaya Kusumah, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas,

Jakarta PT.Indeks, 2012

Page 161: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Lampiran 1

Dokumentasi Kemampuan Berhitung Anak Usia 4 – 5 Tahun

1. Membilang Benda 1 – 10

Anak membilang benda dari 1 – 10 menggunakan crayon

Anak membilang benda dari 1 – 10 menggunakan gelas berwarna

Page 162: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

2. Mengenal Konsep Bilangan

Anak membandingkan jumlah sepidol dan jumlah tempat pensil berdasakan jumlah

bukan berdasakan besarnya benda

Anak membandingkan jumlah gelas yang ditumpuk dengan gelas yang disejajarkan

berdasakan jumlah bukan berdasarkan besarnya benda

Page 163: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Anak menghubungkan gambar benda yang berbeda disambungkan dengan jumlah

yang sama banyaknya

3. Mengenal Lambang Bilangan 1 – 10

Anak sedang bermain ular tangga sambil belajar mengenal bilangan pada setiap angka

di dalam kotak permain ular tangga

Page 164: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

4. Menyebutkan Lambang Bilangan 1 – 10

Anak sedang bermain ular tangga sambil meyebutkan lambang bilangan yang ada di

permainan ular tangga dan di atas papan tulis

5. Mencocokan Bilangan Dengan Lambang Bilangan

Anak sedang mencocokan bilangan dengan lambang bilangan menggunakan lembar

kerja

Page 165: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Lam

pir

an 2

HA

SIL

PE

NIL

AIA

N I

NT

RU

ME

N P

RA

PE

NE

LIT

IAN

K

em

am

puan B

erh

itung A

nak

Usi

a 4

- 5

Tahun

KE

MA

MP

UA

N B

ER

HIT

UN

G A

NA

K U

SIA

4 -

5 T

AH

UN

12

34

5

1Z

A1

11

11

5R

endah

25

Ren

dah

2Z

A1

11

11

5R

endah

25

Ren

dah

3A

SP

22

22

210

Ren

dah

50

Ren

dah

4L

F2

11

11

6R

endah

30

Ren

dah

5S

RA

11

12

16

Ren

dah

30

Ren

dah

6JI

11

11

15

Ren

dah

25

Ren

dah

7R

G2

11

12

7R

endah

35

Ren

dah

8K

HJ

11

21

16

Ren

dah

30

Ren

dah

9C

BP

21

11

16

Ren

dah

30

Ren

dah

10

HF

11

22

17

Ren

dah

35

Ren

dah

63

315

Rat

a-R

ata

6,3

31,5

Ket

eran

gan

Nam

a

Buti

r In

dik

ato

r Σ

Ket

%K

ate

gori

ZK

No

Page 166: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Lam

pir

an 3

KE

MA

MP

UA

N B

ER

HIT

UN

G A

NA

K U

SIA

4 -

5 T

AH

UN

12

34

5

1Z

A1

11

22

7R

endah

35

Ren

dah

2Z

A1

21

22

8R

endah

40

Ren

dah

3A

SP

32

33

314

Ren

dah

70

Ren

dah

4L

F3

21

23

11

Ren

dah

55

Ren

dah

5S

RA

21

23

210

Ren

dah

50

Ren

dah

6JI

21

12

28

Ren

dah

40

Ren

dah

7R

G3

22

33

13

Ren

dah

65

Ren

dah

8K

HJ

21

32

210

Ren

dah

50

Ren

dah

9C

BP

31

12

310

Ren

dah

50

Ren

dah

10

HF

22

32

312

Ren

dah

60

Ren

dah

103

515

10,3

51,5

Ket

eran

gan

Tid

ak T

unta

sT

idak

Tun

tas

PE

NIL

AIA

N I

NT

RU

ME

N S

IKL

US

I

%K

ate

gori

No

Nam

Buti

r in

dik

ato

rK

et

Page 167: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Lampiran 4

PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK SIKLUS I

BSB (4) BSH(3) MB(2) BB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 1

2 anak mampu mengenal konsep blangan 1

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan 1

4

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 2

5

Anak mampu mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan 2

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 1

2anak mampu mengenal konsep blangan

2

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan 1

4

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 2

5

Anak mampu mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan 2

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 3

2 anak mampu mengenal konsep blangan 2

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan 3

4

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 3

5

Anak mampu mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan 3

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1. (BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1. (BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : ASP

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1. (BB)

Nama : ZA

Tempat : PAUD Dahlia

Aspek PenilaianNo Indikator

Nama : ZA

Tempat : PAUD Dahlia

Page 168: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 3

2 anak mampu mengenal konsep blangan 2

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan 1

4

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 2

5

Anak mampu mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan 3

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 2

2 anak mampu mengenal konsep blangan 1

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan 2

4

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 3

5

Anak mampu mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan 2

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 2

2 anak mampu mengenal konsep blangan 1

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan 1

4

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 2

5

Anak mampu mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan 2

Nama : JI

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1. (BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : SRA

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1. (BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : LF

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1. (BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Page 169: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 3

2 anak mampu mengenal konsep blangan 2

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan 2

4

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 3

5

Anak mampu mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan 3

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 2

2 anak mampu mengenal konsep blangan 1

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan 3

4

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 2

5

Anak mampu mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan 2

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 3

2 anak mampu mengenal konsep blangan 1

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan 1

4

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 2

5

Anak mampu mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan 3

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : RG

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1. (BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : CBP

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1. (BB)

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1. (BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : KHJ

Page 170: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 2

2 anak mampu mengenal konsep blangan 2

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan 3

4

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 2

5

Anak mampu mencocokan bilangan dengan

lambang bilangan 3

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1. (BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : HF

Tempat : PAUD Dahlia

Page 171: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

La

mp

ira

n 5

12

34

5

1Z

A3

33

33

15

tingg

i 75

tingg

i

2Z

A3

33

43

16

tunt

as

80

tunt

as

3A

SP

44

44

319

tingg

i 95

tingg

i

4L

F4

34

33

17

tingg

i 85

tingg

i

5S

RA

43

34

317

tingg

i 85

tingg

i

6JI

43

44

318

tunt

as

90

tunt

as

7R

G3

34

43

17

tingg

i 85

tingg

i

8K

HJ

43

34

317

tingg

i 85

tingg

i

9C

BP

33

34

316

tingg

i 80

tingg

i

10

HF

43

44

318

tunt

as

90

tunt

as

ZK

170

850

Rat

a-R

ata

17

85

Ket

eran

gan

tunt

as

tunt

as

%B

uti

r in

dik

ato

rK

ate

go

riN o

Na

ma

ΣK

et

PE

NIL

AIA

N I

NT

RU

ME

N P

EN

EL

ITIA

N S

IKL

US

2

KE

MA

MP

UA

N B

ER

HIT

UN

G A

NA

K U

SIA

4 -

5 T

AH

UN

Page 172: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Lampiran 6

PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK SIKLUS II

BSB (4) BSH(3) MB(2) BB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 3

2 anak mampu mengenal konsep blangan 3

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan3

4Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 3

5Anak mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan 3

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 3

2 anak mampu mengenal konsep bilangan 3

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan3

4Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 4

5Anak mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan 3

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 4

2 anak mampu mengenal konsep blangan 4

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan4

4Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 4

5Anak mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan 4

Nama : ASP

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1.(BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : ZA

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1.(BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : ZA

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1.(BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Page 173: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 4

2 anak mampu mengenal konsep blangan 3

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan4 1

4Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 3

5Anak mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan 3

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 4

2 anak mampu mengenal konsep blangan 3

3Anak mampu mengenal lambang bilangan

3

4

Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 4

5

Anak mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan 3

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 4

2 anak mampu mengenal konsep blangan 3

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan4

4Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 4

5Anak mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan 3

Nama : JI

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1.(BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : SRA

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1.(BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : LF

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1.(BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Page 174: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 3

2 anak mampu mengenal konsep blangan 3

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan4

4Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 4

5Anak mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan 3

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 4

2 anak mampu mengenal konsep blangan 3

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan3

4Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 4

5Anak mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan 3

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 3

2 anak mampu mengenal konsep blangan 3

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan3

4Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 4

5Anak mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan 3

Nama : CBP

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1.(BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : KHJ

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1.(BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Nama : RG

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1.(BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Page 175: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

BSB (4) BSH(3) BB(2) MB(1)

1 Anak mampu membilang benda 1 - 10 4

2 anak mampu mengenal konsep blangan 3

3 Anak mampu mengenal lambang bilangan4

4Anak mampu menyebutkan lambang

bilangan 1 - 10 4

5Anak mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan 3

Nama : HF

Tempat : PAUD Dahlia

Keterangan: 4. (BSB) 3. (BSH) 2. (MB) 1.(BB)

No IndikatorAspek Penilaian

Page 176: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

SURAT KETERANGAN VALIDASI INSTRUMEN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Miratul Hayati, M.Pd

Telah meneliti dan memeriksa validitasi instrumen keterampilan motorik halus dalam

penelitian yang berjudul, “PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA

4 – 5 TAHUN DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI PAUD DAHLIA

(Penelitian Tindakan di PIAUD Dahlia, Bekasi)”

Yang dibuat oleh:

Nama : Puspa Ayu Melodyana

NIM : 11140184000021

Program Studi : S1 /Pendidikan Anak Usia Dini

Angkatan : 2014

Berdasarkan hasil pemeriksaan validitas ini, menyatakan bahwa instrumen tersebut valid.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 12 September 2018

Penilai Ahli,

Miratul Hayati, M.Pd

Page 177: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Lampiran 8

Kisi-kisi Instrumen Observasi Kemampuan Berhitung

Anak Usia 4 – 5 Tahun.

Berhitung Anak

Usia 4 – 5 Tahun

Indikator No Butir Jumlah

butir

Membilang benda 1 – 10 1 5

Mengenal konsep bilangan 2

Mengenal lambang bilangan 3

Menyebutkan lambang

bilangan 1 – 10

4

Mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan

5

Table 3.7

Instrumen Penilaian

No Indikator 1

BB

2

MB

3

BSH

4

BSB

1. Membilang benda 1 – 10

2. Mengenal konsep bilangan

3. Mengenal lambang bilangan

4. Menyebutkan lambang bilangan 1 – 10

5. Mencocokan bilangan dengan lambang

bilangan

Keterangan:

BB = Belum Berkembang

MB = Mulai Berkembang

BSH = Berkembang Sesuai Harapan

BSB = Berkembang Sangat Baik

Page 178: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Table 3.8

Rubrik penilaian kemampuan berhitung permulaan permulaan

Indicator Skor Deskripsi

Membilang

benda 1 – 10

BB

MB

BSH

BSB

Anak belum bisa membilang benda 1 – 10

Anak mulai bisa membilang benda 1 – 5

Anak mulai bisa membilang benda 1 – 10

tanpa bantuan

Anak sudah lancar membilang benda 1 –

10 tanpa bantuan

Mengenal

konsep bilangan

BB

MB

BSH

BSB

Anak belum mampu mengenal kosep

bilangan

Anak mulai mampu mengenal konsep

bilangan dengan bantuan

Anak sudah mulai mampu mengenal

konsep bilangan tanpa bantuan

Anak sudah mampu mengenal konsep

bilangan 1 – 10 dengan lancar

Mengenal

lambang

bilangan

BB

MB

BSH

BSB

Anak belum mengenal lambang bilangan

Anak mulai bisa mengenal lambang

bilangan 1 – 5

Anak sudah mulai mengenal lambang

bilangan 1 – 10 tanpa bantuan

Anak sudah sangat mengenal lambang

bilangan 1 – 10 tanpa bantuan dengan

lancar

Menyebutkan

lambang

bilangan 1 – 10

BB

MB

BSH

BSB

Anak belum bisa menyebutkan lambang

bilangan 1 – 10

Anak sudah mulai bisa menyebutkan

lambang bilangan 1 – 5

Anak mulai bisa menyebutkan lambang

bilangan 1 – 10

Anak mampu menyebutkan lambang

Page 179: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

bilangan 1 – 10 dengan lancar

Mencocokan

bilangan dengan

lambang

bilangan

BB

MB

BSH

BSB

Anak belum mampu mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan.

Anak mulai bisa mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan dengan bantuan

Anak mulai bisa mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan tanpa bantuan

Anak sudah lancar mencocokan bilangan

dengan lambang bilangan tanpa bantuan

Page 180: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Semester/bulan/minggu ke : 1/November/15

Hari/Tanggal : Selasa/ 13 November 2018

Kelompok/Usia : A/ 4-5 Tahun

Tema/Sub Tema/Sub-sub Tema : Alam Semesta/Air/Air Sungai

MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sesudah dan sebelum belajar

2. Lagu

3. Mendengarkan cerita tentang air, terutama tentang air sungai

4. Anak menyebutkan kegunaan air bagi kehidupan dan menghubungkan gambar

5. Anak menebalkan huruf A pada tulisan sungai

6. Bermain ular tangga

MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN

1. Bersyukur sebagai ciptaan tuhan

2. Mengucapkan salam

3. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar dan mengenal SOP pembukaan

4. Membereskan media atau alat tulis setelah digunakan

ALAT DAN BAHAN

1. Lembar kerja berupa gambar alam

2. Alat tulis

A. PEMBUKAAN (30 Menit)

1. Bernyanyi

2. Do’a sebelum belajar

3. Berdiskusi tentang alam

4. Berdiskusi tentang air

5. Berdiskusi tentang air sungai

6. Berdiskusi tentang permainan ular tangga

B. INTI (60 Menit)

1. Anak mengamati

2. Anak bertanya

Page 181: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Apa saja kegunaan air

Apa saja jenis air pada alam

3. Anak menghubungkan gambar alam

4. Anak menebalkan huruf A pada tulisan sungai

5. Anak mengumpulkan informasi

6. Anak menalar

Anak mengingat apa saja kegunaan air

Anak paham kegunaan air bagi kehidupan

7. Anak mengkomunikasikan

RECALLING :

1. Menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan anak

2. Menguatkan konsep tentang kegunaan air

3. Menguatkan konsep tentang ular tangga

C. PENUTUP (30 Menit)

1. Menanyakan perasaan tentang hari ini

2. Menjelaskan permainan ular tangga

3. Bermain permainan ular tangga

4. Bermain konsep bilangan

5. Menanyakan kesan pesan tentang permainan ular tangga

6. Berdo’a setelah belajar

Mengetahui, Selasa, 13 November 2018

Kepala PAUD Dahlia Guru Kelas

Nyai Maesaroh Puspa Ayu Melodyana

Page 182: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Semester/bulan/minggu ke : 1/November/15

Hari/Tanggal : Rabu/14 November 2018

Kelompok/Usia : A/ 4-5 Tahun

Tema/Sub Tema/Sub-sub Tema : Alam Semesta/Air/Air laut

MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sesudah dan sebelum belajar

2. Lagu

3. Mendengarkan cerita tentang air, terutama tentang laut

4. Anak membuat kolase gambar laut

5. Anak menghitung jumlah ikan hasil pancingan

6. Bermain ular tangga

MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN

1. Bersyukur sebagai ciptaan tuhan

2. Mengucapkan salam

3. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar dan mengenal SOP pembukaan

4. Membereskan media atau alat tulis setelah digunakan

ALAT DAN BAHAN

1. Lembar kerja berupa gambar ikan dan laut

2. Potongan-potongan kertas origami

3. lem

4. Alat tulis

5. Ikan mainan yang terbuat dari origami

6. Benang dan kadus sebagai pancingan

A. PEMBUKAAN (30 Menit)

1. Bernyanyi

2. Do’a sebelum belajar

3. Berdiskusi tentang alam

4. Berdiskusi tentang laut

5. Berdiskusi tentang ikan di laut

6. Berdiskusi tentang permainan ular tangga

Page 183: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

B. INTI (60 Menit)

1. Anak mengamati

2. Anak bertanya

Apa saja hewan yang hidup di dalam air laut

3. Anak membuat kolase gambar laut

4. Anak mewarnai gambar ikan di dalam laut

5. Anak menghitung jumlah ikan hasil pancingan

6. Anak menalar

Anak mengingat apa saja kegunaan air

Anak paham kegunaan air bagi kehidupan

7. Anak mengkomunikasikan

Anak menghitung jumlah ikan

Anak menyebutkan hewan yang hidup di laut

Anak bermain ular tangga

RECALLING :

1. Menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan anak

2. Menguatkan konsep tentang air laut dan seisinya

3. Menguatkan konsep tentang ular tangga

C. PENUTUP (30 Menit)

1. Menanyakan perasaan tentang hari ini

2. Menjelaskan permainan ular tangga

3. Bermain permainan ular tangga

4. Menanyakan angka bilangan

5. Menanyakan kesan pesan tentang permainan ular tangga

6. Berdo’a setelah belajar

Mengetahui, Rabu, 14 November 2018

Kepala PAUD Dahlia Guru Kelas

Nyai Maesaroh Puspa Ayu Melodyana

Page 184: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Semester/bulan/minggu ke : 1/November/15

Hari/Tanggal : Kamis/15 November 2018

Kelompok/Usia : A/ 4-5 Tahun

Tema/Sub Tema/Sub-sub Tema : Alam Semesta/Air/Hujan

MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sesudah dan sebelum belajar

2. Lagu tik-tik bunyi hujan

3. Mendengarkan cerita tentang air, terutama tentang air hujan

4. Anak menghitung jumlah rintikan hujan pada gambar dipapan tulis

5. Bermain ular tangga

MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN

1. Bersyukur sebagai ciptaan tuhan

2. Mengucapkan salam

3. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar dan mengenal SOP pembukaan

4. Membereskan media atau alat tulis setelah digunakan

ALAT DAN BAHAN

1. Gambar

2. Alat tulis

3. Permainan ular tangga

A. PEMBUKAAN (30 Menit)

1. Bernyanyi

2. Do’a sebelum belajar

3. Berdiskusi tentang alam

4. Berdiskusi tentang air hujan

5. Berdiskusi tentang proses terjadinya air hujan

6. Berdiskusi tentang permainan ular tangga

B. INTI (60 Menit)

1. Anak mengamati

2. Anak bertanya

Page 185: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Bagaimana air hujan bisa turun

3. Anak menghitung jumlkah rintikan hujan

4. Anak menalar

Anak mengingat proses terjadinya ahujan

Anak paham air hujan adalah proses alam

5. Anak mengkomunikasikan

Anak menghitung jumlah rintik hujan

Anak bermain ular tangga

RECALLING :

1. Menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan anak

2. Menguatkan konsep tentang air hujan

3. Menguatkan konsep tentang ular tangga

C. PENUTUP (30 Menit)

1. Menanyakan perasaan tentang hari ini

2. Menjelaskan permainan ular tangga

3. Bermain permainan ular tangga

4. Membilang menda menggunakan Crayon

5. Menanyakan kesan pesan tentang permainan ular tangga

6. Berdo’a setelah belajar

Mengetahui, Kamis, 15 November 2018

Kepala PAUD Dahlia Guru Kelas

Nyai Maesaroh Puspa Ayu Melodyana

Page 186: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Semester/bulan/minggu ke : 1/November/15

Hari/Tanggal : Jum’at/16 November 2018

Kelompok/Usia : A/ 4-5 Tahun

Tema/Sub Tema : Alam Semesta (Air)

MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sesudah dan sebelum belajar

2. Senam

3. Guru bercerita tentang segala hal tentang air

4. Mewarnai buku gambar

5. Anak menunjukan manakah zebra, gajah, dan kuda dengan ,menuliskan angka 1 pada

gambar zebra, angka 2 pada gambar gajah, dan angka 3 pada gambar kuda

(keterangan: zebra, gajah, kuda sedang minum air)

6. Bermain ular tangga

MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN

1. Bersyukur sebagai ciptaan tuhan

2. Mengucapkan salam

3. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar dan mengenal SOP pembukaan

4. Membereskan media atau alat tulis setelah digunakan

ALAT DAN BAHAN

1. Buku Gambar

2. Alat tulis

3. Permainan ular tangga

A. PEMBUKAAN (30 Menit)

1. Bernyanyi

2. Do’a sebelum belajar

3. Berdiskusi tentang alam

4. Berdiskusi tentang segala kegunaan air

5. Berdiskusi tentang permainan ular tangga

Page 187: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

B. INTI (50 Menit)

1. Anak mengamati

2. Anak bertanya

Kegunaan air

Macam-macam air

3. Anak mewarnai buku gambar

4. Anak menalar

Anak paham kegunaan air atau manfaat air

Anak mengingat macam-macam air

5. Anak mengkomunikasikan

Anak menjelaskan kembali kegunaan air

Anak menyebutkan kembali macam-macam air

Anak bermain ular tangga

RECALLING :

1. Menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan anak

2. Menguatkan konsep tentang air

3. Menguatkan konsep tentang ular tangga

C. PENUTUP (40 Menit)

1. Menanyakan perasaan tentang hari ini

2. Menjelaskan permainan ular tangga

3. Bermain permainan ular tangga

4. Membilang menda menggunakan Crayon

5. Menghubungkan bilangan dengan lambang bilangan

6. Menanyakan kesan pesan tentang permainan ular tangga

7. Berdo’a setelah belajar

Mengetahui, Jum’at, 16 November 2018

Kepala PAUD Dahlia Guru Kelas

Nyai Maesaroh Puspa Ayu Melodyana

Page 188: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Semester/bulan/minggu ke : 1/November/16

Hari/Tanggal : Senin/19 November 2018

Kelompok/Usia : A/ 4-5 Tahun

Tema/Sub Tema/Sub-sub Tema : Alam Semesta (Tanah) (Tanah sawah)

MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sesudah dan sebelum belajar

2. Guru bercerita segala hal tentang tanah, terutama tanah sawah

3. Anak menirukan gerakan petani menanam padi

4. Anak mewarnai gambar sawah dan pegunungan

5. Bermain ular tangga

MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN

1. Bersyukur sebagai ciptaan tuhan

2. Mengucapkan salam

3. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar dan mengenal SOP pembukaan

4. Membereskan media atau alat tulis setelah digunakan

ALAT DAN BAHAN

1. Buku Gambar

2. Permainan ular tangga

A. PEMBUKAAN (30 Menit)

1. Bernyanyi cangkul yang dalam

2. Do’a sebelum belajar

3. Berdiskusi tentang tanah

4. Berdiskusi manfaat dari tanah

B. INTI (50 Menit)

1. Anak mengamati

2. Anak bertanya

Manfaat tanah

Macam-macam tanah

3. Anak mengumpulkan informasi

4. Anak menalar

Page 189: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Anak paham manfaat tanah

Anak paham cara menanam padi

5. Anak mengkomunikasikan

Anak menjelaskan kembali kegunaan tanah

Anak menceritakan kembali bagaimana menanam padi

Anak bermain ular tanngga

RECALLING :

1. Menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan anak

2. Menguatkan konsep tentang tanah dan menanam padi

3. Menguatkan konsep tentang ular tangga

C. PENUTUP (40 Menit)

1. Menanyakan perasaan tentang hari ini

2. Bermain permainan ular tangga

3. Mengenal konsep bilangan

4. Menanyakan kesan pesan tentang permainan ular tangga

5. Berdo’a setelah belajar

Mengetahui, Senin, 19 November 2018

Kepala PAUD Dahlia Guru Kelas

Nyai Maesaroh Puspa Ayu Melodyana

Page 190: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Semester/bulan/minggu ke : 1/November/16

Hari/Tanggal : Rabu/21 November 2018

Kelompok/Usia : A/ 4-5 Tahun

Tema/Sub Tema : Alam Semesta (Tanah)

MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sesudah dan sebelum belajar

2. Anak bernyanyi

3. Guru bercerita segala hal tentang tanah, terutama tanah untuk tempat menanam

4. Anak berlatih menanam biji kacang hijau

5. Bermain ular tangga

MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN

1. Bersyukur sebagai ciptaan tuhan

2. Mengucapkan salam

3. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar dan mengenal SOP pembukaan

4. Membereskan media atau alat tulis setelah digunakan

ALAT DAN BAHAN

1. Aqua gelas

2. Kapas

3. Kacang hijau

A. PEMBUKAAN (30 Menit)

1. Bernyanyi menanam jagung

2. Do’a sebelum belajar

3. Berdiskusi tentang tanah

4. Guru bercerita segala hal tentang tanah, terutama kegunaan tanah untuk tanaman

B. INTI (50 Menit)

1. Anak mengamati

2. Anak bertanya

Manfaat tanah

Macam-macam tanah

3. Anak berlatih menanam biji kacang ijo

Page 191: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

4. Anak menalar

Anak paham manfaat tanah

Anak mengingat macam-macam tanah

5. Anak mengkomunikasikan

Anak menjelaskan kembali kegunaan tanah

Anak menceritakan kembali bagaimana menanam kacang hijau

Anak bermain ular tanngga

RECALLING :

1. Menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan anak

2. Menguatkan konsep tentang tanah

3. Menguatkan konsep tentang ular tangga

C. PENUTUP (40 Menit)

1. Menanyakan perasaan tentang hari ini

2. Menjelaskan permainan ular tangga menggunakan metode yang sedikit berbeda

3. Bermain permainan ular tangga

4. Menanyakan kesan pesan tentang permainan ular tangga

5. Berdo’a setelah belajar

Mengetahui, Rabu, 21 November 2018

Kepala PAUD Dahlia Guru Kelas

Nyai Maesaroh Puspa Ayu Melodyana

Page 192: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Semester/bulan/minggu ke : 1/November/16

Hari/Tanggal : Kamis/22 November 2018

Kelompok/Usia : A/ 4-5 Tahun

Tema/Sub Tema : Alam Semesta (Pengunungan)

MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sesudah dan sebelum belajar

2. Anak bernyanyi naik-naik ke puncak gunung

3. Guru bercerita segala hal tentang gunung atau pegunungan

4. Anak mewarnai gambar pegunungan

5. Bermain ular tangga

MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN

1. Bersyukur sebagai ciptaan tuhan

2. Mengucapkan salam

3. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar dan mengenal SOP pembukaan

4. Membereskan media atau alat tulis setelah digunakan

ALAT DAN BAHAN

1. Lembar kerja gambar pegunungan

2. Pensil warna

3. Permainan ular tangga

A. PEMBUKAAN (30 Menit)

1. Bernyanyi naik-naik kepuncak gunung

2. Do’a sebelum belajar

3. Berdiskusi tentang pegunungan

4. Guru bercerita segala hal tentang tanah, terutama tanah di pegunungan

B. INTI (50 Menit)

1. Anak mengamati

2. Anak bertanya

Apa saja yang ada di pegunungan

Jenis-jenis gunung atau nama gunung

3. Anak mewarnai gambar pegunungan

Page 193: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

4. Anak menalar

Anak paham tentang pegunungan

Anak mengingat jenis gunung

5. Anak mengkomunikasikan

Anak menceritakan kembali tentang pegunungan

Anak menyebutkan jenis gunung

Anak bermain ular tanngga

RECALLING :

1. Menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan anak

2. Menguatkan konsep tentang pegunungan

3. Menguatkan konsep tentang ular tangga

C. PENUTUP (40 Menit)

1. Menanyakan perasaan tentang hari ini

2. Menjelaskan permainan ular tangga menggunakan metode yang sedikit berbeda

3. Bermain permainan ular tangga

4. Membilang benda menggunakan Crayon

5. Menanyakan kesan pesan tentang permainan ular tangga

6. Berdo’a setelah belajar

Mengetahui, Kamis, 22 November 2018

Kepala PAUD Dahlia Guru Kelas

Nyai Maesaroh Puspa Ayu Melodyana

Page 194: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Semester/bulan/minggu ke : 1/November/16

Hari/Tanggal : Jumat/23 November 2018

Kelompok/Usia : A/ 4-5 Tahun

Tema/Sub Tema : Alam Semesta (Tanah Pekarangan Rumah)

MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sesudah dan sebelum belajar

2. Anak bernyanyi lihat kebunku

3. Guru bercerita segala hal tentang tanah terutama tanah pekarangan rumah

4. Anak membuat pagar halaman dengan menyambungkan stik es krim

5. Bermain ular tangga

MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN

1. Bersyukur sebagai ciptaan tuhan

2. Mengucapkan salam

3. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar dan mengenal SOP pembukaan

4. Membereskan media atau alat tulis setelah digunakan

ALAT DAN BAHAN

1. Stil es krim

2. Lem

3. Kertas

4. Permainan ular tangga

A. PEMBUKAAN (30 Menit)

1. Bernyanyi lihat kebunku

2. Do’a sebelum belajar

3. Berdiskusi tentang tanah dipekarangan rumah

4. Guru bercerita segala hal tentang tanah, terutama kegunaan tanah untuk tanaman

D. INTI (50 Menit)

1. Anak mengamati

2. Anak bertanya

Apa saja tanaman yang dapat ditanam di tanah pekarangan rumah

Bagaimana cara menanam tanaman di pekarangan rumah

Page 195: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

3. Anak membuat pagar pekarangan rumah menggunakan stik es krim

4. Anak menalar

Anak paham tentang menanam tanaman

Anak mengingat jenis tanaman yang dapat ditanam di pekarangan rumah

5. Anak mengkomunikasikan

Anak menceritakan kembali tentang tanaman apa saja yang dapat ditanam di

pekarangan rumah

Anak menceritakan kembali cara menanam bunga di pekarangan rumah

Anak bermain ular tanngga

RECALLING :

1. Menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan anak

2. Menguatkan konsep tentang pegunungan

3. Menguatkan konsep tentang ular tangga

B. PENUTUP (40 Menit)

1. Menanyakan perasaan tentang hari ini

2. Menjelaskan permainan ular tangga menggunakan metode yang sedikit berbeda

3. Bermain permainan ular tangga

4. Membilang benda menggunakan Crayon

5. Menanyakan kesan pesan tentang permainan ular tangga

6. Berdo’a setelah belajar

Mengetahui, Jumat, 22 November 2018

Kepala PAUD Dahlia Guru Kelas

Nyai Maesaroh Puspa Ayu Melodyana

Page 196: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Semester/bulan/minggu ke : 1/November/17

Hari/Tanggal : Senin/26 November 2018

Kelompok/Usia : A/ 4-5 Tahun

Tema/Sub Tema : Alam Semesta (Udara)

MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sesudah dan sebelum belajar

2. Guru bercerita segala hal tentang udrara dan manfaatnya

3. Anak menebalkan tulisan “udara untuk bernafas”

4. Anak tanya jawab mengenai udara

5. Bermain ular tangga

MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN

1. Bersyukur sebagai ciptaan tuhan

2. Mengucapkan salam

3. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar dan mengenal SOP pembukaan

4. Membereskan media atau alat tulis setelah digunakan

ALAT DAN BAHAN

1. Lembar kerja

2. Alat tulis

3. Permainan ular tangga

A. PEMBUKAAN (30 Menit)

1. Do’a sebelum belajar

2. Berdiskusi tentang udara

3. Tanya jawab tentang udara

B. INTI (50 Menit)

1. Anak mengamati

2. Anak bertanya

Apa saja manfaat udara

Bagaimana jika tidak ada udara

3. Anak memebalkan tulisan “udara untuk bernafas”

4. Anak menalar

Page 197: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Anak paham tentang udara

Anak paham manfaat udara bagi kehidupan

5. Anak mengkomunikasikan

Anak menceritakan kembali tentang udara

Anak bermain ular tanngga

RECALLING :

1. Menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan anak

2. Menguatkan konsep tentang pegunungan

3. Menguatkan konsep tentang ular tangga

C. PENUTUP (40 Menit)

1. Menanyakan perasaan tentang hari ini

2. Bermain permainan ular tangga

3. Membilang benda menggunakan gelas warna-warni

4. Mengenal konsep bilangan

5. Menanyakan kesan pesan tentang permainan ular tangga

6. Berdo’a setelah belajar

Mengetahui, Senin, 26 November 2018

Kepala PAUD Dahlia Guru Kelas

Nyai Maesaroh Puspa Ayu Melodyana

Page 198: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN

Semester/bulan/minggu ke : 1/November/17

Hari/Tanggal : Selasa/27 November 2018

Kelompok/Usia : A/ 4-5 Tahun

Tema/Sub Tema/Sub Tema : Alam Semesta/Udara/Udara Gunung

MATERI DALAM KEGIATAN

1. Berdoa sesudah dan sebelum belajar

2. Guru bercerita segala hal tentang udrara dan manfaatnya

3. Anak menghubungkan gambar dan tulisan dengan garis

4. Anak tanya jawab mengenai udara

5. Bermain ular tangga

MATERI YANG MASUK DALAM PEMBIASAAN

1. Bersyukur sebagai ciptaan tuhan

2. Mengucapkan salam

3. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar dan mengenal SOP pembukaan

4. Membereskan media atau alat tulis setelah digunakan

ALAT DAN BAHAN

1. Lembar kerja

2. Alat tulis

3. Permainan ular tangga

A. PEMBUKAAN (30 Menit)

1. Do’a sebelum belajar

2. Berdiskusi tentang udara

3. Tanya jawab tentang udara

B. INTI (50 Menit)

1. Anak mengamati

2. Anak bertanya

Apa saja manfaat udara

Mengapa udara di gunung lebih sejuk

3. Anak menghunungkan gambar dengan tulisan

4. Anak menalar

Page 199: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019

Anak paham tentang udara

Anak paham mengapa udara di pegunungan lebih sejuk

5. Anak mengkomunikasikan

Anak menceritakan kembali tentang udara

Anak bermain ular tanngga

RECALLING :

1. Menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan anak

2. Menguatkan konsep tentang pegunungan

3. Menguatkan konsep tentang ular tangga

C. PENUTUP (40 Menit)

1. Menanyakan perasaan tentang hari ini

2. Bermain permainan ular tangga

3. Membilang benda menggunakan gelas warna-warni

4. Mengenal konsep bilangan

5. Menanyakan kesan pesan tentang permainan ular tangga

6. Berdo’a setelah belajar

Mengetahui, Selasa, 27 November 2018

Kepala PAUD Dahlia Guru Kelas

Nyai Maesaroh Puspa Ayu Melodyana

Page 200: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 201: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 202: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 203: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 204: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 205: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 206: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 207: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019
Page 208: PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4 5 …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789...Anak Usia 4 – 5 Tahun Dengan Permainan Ular Tangga di PAUD Dahlia 2018/2019