89
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI TEKNIK WARMING UP FOR READING SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SATAP 7 RAPPOA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar KASMAWATI 105331118216 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI

TEKNIK WARMING UP FOR READING SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI SATAP 7 RAPPOA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

KASMAWATI

105331118216

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …
Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …
Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …
Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …
Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …
Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …
Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

MOTO

Tidak ada kata terlambat selagi kita mau berusaha dan berdoa.

Tidak ada kesuksesan yang instan melainkan dengan kerja

keras dan doa.

PERSEMBAHAN

Untuk Bapak ABD. Haris Dg. Ngago dan Ibu Nusyamsi Dg. Rannu tercinta yang setia

dengan doa untuk anaknya.

Untuk saudara dan rekan-rekanku tercinta yang selalu memberi dukungan dan

motivasinya.

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

ABSTRAK

Kasmawati, 2020. Peningkatan Kemampuan Membaca Cerpenh Melalui Teknik

Warming Up For Reading Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 satap rappoa. Skripsi

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makassar

dibimbing oleh Munirah dan Asis Nojeng.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk

mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca cerpen melalui teknik

Warming Up For Reading siswa kelas VIII SMP Negeri Satap 7 Rappoa. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Satap 7 Rappoa sebanyak 13

orang. Prosedur penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus pertama

dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dan siklus kedua dilaksanakan

sebanyak dua kali pertemuan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

observasi dikelas aktivitas mengajar guru dan aktivitas proses belajar siswa dan

tes formatif membaca cerpen. Data yang terkumpul dianalisis dengan

menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata pada siklus pertama

sebesar 71,25, pada siklus kedua diperoleh skor rata-rata 80,12,. Hal tersebut

berarti terjadi peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa secara

signifikan. Hal ini berarti penerapan peningkatan kemampuan membaca cerpen

melalui teknik Warming Up For Reading sangat efektif digunakan untuk

meningkatkan kemampuan membaca cerpen siswa kelas VIII SMP Negeri Satap 7

Rappoa.

Kata Kunci : Kemampuan Membaca Cerpen, Teknik Warming Up For Reading

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Sebagai manusia ciptaan Allah Subhanahu Wata’ala, sudah sepatutnyalah

peneliti memanjatkan ke hadirat-Nya atas segala kelimpahan rahmat dan karunia

serta kenikmatan yang diberikan kepada peneliti berupa nikmat iman, nikmat

kesehatan, nikmat waktu, nikmat alam. Nikmat Allah itu sangat banyak dan

berlimpah, dan Skripsi ini adalah setitik dari sederetan nikmat dan berkah yang

Allah berikan. Bahkan jika peneliti ingin melukiskan nikmat Allah Subhanahu

Wata’ala menggunakan semua ranting pohon yang ada di dunia sebagai penanya

dan seluruh air dilautan sebagai tintanya, maka semua ranting-ranting pohon dan

air di lautan akan habis dan belum cukup untuk menuliskan nikmat-Nya yang

senantiasa berbuat baik dan bermanfaat.

Shalawat serta salam tak lupa pula peneliti ucapkan kepada Nabi

Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Kepada keluarganya, para sahabatnya,

hingga kepada umatnya yang senantiasa berpegang teguh terhadap ajaran

sunnahnya hingga akhir zaman. Manusia yang menjadi sang revolusioner islam

yang telah menggulung tikar-tikar kebatilan dan membentangkan permadani-

permadani islam hingga saat ini. Nabi yang telah membawa misi risalah islam

sehingga peneliti dapat membedakan antara yang haq dan yang batil. Sehingga,

kejahiliyaan tidak dirasakan oleh umat manusia di zaman yang serba digital ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan penelitian pada

program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makasssar. Skripsi ini juga disusun

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

agar dapat memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai peningkatan

kemampuan membaca cerpen dengan menggunakan teknik warming up for

reading pada siswa kelas VIII SMP Negeri 7 satap rapppo .

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Pada kesempatan ini segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima

kasih yang teramat tulus dari relung hati yang paling dalam dipersembahkan

kepada kedua orang tua Abd haris dan Nursyamsi yang telah berjuang, berdoa,

mengasuh, membesarkan dan mendidik, dan membiayai penulis dalam proses

pencarian ilmu. Serta keluarga lainnya yang telah memberi dukungan, motivasi

dan sumbangsinya selama penulis menuntut ilmu.

Penyelesaian skripsi ini tidak akan berjalan sebagaimana mestinya jika

tidak adanya keterlibatan dari berbagai pihak yang dengan tulus ikhlas

memberikan bantuan dan arahannya. Dengan segala kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih kepada Dr. Munira, M. Pd., dan Aziz nojeng, S.Pd.,

M.Pd., selaku pembimbing I dan pembimbing II, yang selalu memberikan

bimbingan, arahan, dorongan, semangat, serta motivasi sejak awal penyusunan

proposal hingga selesainya skripsi ini.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.

H. Ambo Asse, M.Ag., selaku rektor Univeritas Muhammadiyah Makassar,

Bapak Erwin Akib, S. Pd., M. Pd., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar, serta Ibunda Dr.

Munirah, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Makassar, serta seluruh dosen dan

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

para staf dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan serangkaian

ilmu pengetahuan yang sangat bermamfaat bagi penulis.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga peneliti ucapkan kepada

teman-teman seperjuanganku terkhusus Zulkaidah ahmad, Niar, Nurul, Rezky

karena telah berpartisipasi dan selalu menemaniku dalam suka dan duka, sahabat-

sahabatku terkasih serta seluruh rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Angkatan 2016 atas segala kebersamaan, motivasi, saran, dan

bantuannya kepada penulis yang telah memberi cahaya dalam hidupku.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, peneliti senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan

tersebut bersifat membangun, karena peneliti yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berhenti sama sekali tanpa adanya kritikan. Semoga dapat memberikan

mamfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.

Amin Ya Rabbil Alamin.

Makassar, september 2020

Penulis

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii

LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................iii

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN .......................................................................................... v

MOTO .................................................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .........................................................................................viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... .x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian teori ............................................................................................. 7

a. Pengertian Membaca ......................................................................... 7

b. Tujuan Membaca ............................................................................... 9

c. Aspek – Aspek Membaca ................................................................ 11

d. Jenis Membaca ................................................................................ 13

e. Membaca Cerpen ............................................................................. 14

f. Karekteristik Cerpen ........................................................................ 14

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

g. Macam – macam Jenis Cerpen ........................................................ 14

h. Fungsi Dari Cerita Pendek ............................................................... 15

i. Deskripsi dan Tujuan Penggunaan Teknik Warming up for

Reading ............................................................................................ 15

j. Langkah – langkah Penggunaan Teknik Warming up for

Reading ............................................................................................ 16

k. Keunggulan dan Kelemahan Teknik Warming up for Reading ..... 18

B. Kerangka Pikir ....................................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................................... 22

B. Subjek dan Lokasi Penelitian .............................................................. 22

C. Fokus Penelitian .................................................................................. 22

D. Presedur Penelitian .............................................................................. 23

E. Instrumen Penelitian............................................................................ 27

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 28

G. Indikator Keberhasilan ........................................................................ 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 32

B. Pembahasan hasil ................................................................................ 37

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................. 41

B. Saran ................................................................................................... 41.

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Samsu sumadayo (2011:4) mengungkapkan bahwa

membaca adalah salah satu kegiatan interaktif untuk memetik serta

memahami arti yang terkandung dalam bahan tulis sedangkan.

Menurut Handayani (2010:10) membaca merupakan salah satu

komponen keterampilan bahasa. Membaca merupakan suatu proses aktif

yang bertujuan dan memerlukan strategis adanya.

Menurut Tarigan (2015:8) membaca adalah suatu metode yang kita

gunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang

dengan orang lain yaitu mengkomunikasih kan makna yang terkandung atau

tersirat pada lambabg tulisan lalu.

Tri (2014:11) mendefinisikan kemampuan membaca adalah

kessnggupan dan keepatan serta kesiapan seseorang untuk memaknai

gagasan-gagasan dan lambang atau bunyi bahasa.

Dapat disimpulakan bahwa memba ialah hal-hal yang dapat

menuangngkan ide-ide gagasan.

Membaca juga merupakan salah satu jenis pembelajaran keterampilan

bahasa indonesia yang diajarkan disekolah sesuai dengan

kurikulum/pedoman mengajar, salah satu dari jenis kegiatan pembelajaran

mrmbaca yaitu mrmbaca cerpen. Komprehensi membaca merupakan suatu

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

2

proses yang hambatannya serupa dengan hambatan dalam mengingat

dan memecahkan masalah.

Menurut Tarigan (2008:1) menjelaskan bahwa dalam pembelajaran

bahasa terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yang wajib dikuasai

oleh siswa. Empat aspek keterampilan berbahasa tersebut mencakup

keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek

keterampilan tersebut saling berkaitan. Membaca merupakan suatu

keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak

langsung dengan orang lain. Keterampilan membaca tidak akan datang secara

otomatis melainkan harus dengan melalui latihan dan praktik yang banyak

dan teratur.

Kemudian Menurut jahja (2011:53) bahasa merupakan kemampuan

untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa adalah suatu bentuk

komunikasi baik lisan maupun tulisan, isyarat yang berdasarkan pada suatu

sistem dari simbol-simbol bahasa. Terdiri dari kata-kata yang digunakan oleh

masyarakat beserta aturan-aturan untuk menyusun berbagi variasi dan

mengkombinasikan. Bahasa sehari -hari setiap orang perlu bahan untuk

berbicara dab mendengarkan orang lain.

Pembelajaran membaca yang berlangsung di SMP Negeri Satap 7 Rappoa

masih menggunakan metode yang bervariasi sehingga siswa tidak termotivasi

dalam proses pembelajaran berlangsung siswa diberi tugas untuk membaca,

kemudian diberi tugas tanpa menganalisis pokok-pokok cerita yang terdapat

dalam bacaan, terutama dalam pembelajaran membaca cerpen sehinggga

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

3

siswa tidak sepenuhnya dapat dimengerti oleh siswa. Agar siswa dapat

memahami bacaanya, maka pembelajaran memerlukan teknik agar siswa

dapat memahami bacaanya dengan baik siswa dan tidak terpaku dengan

teknik lama atau tradisional.

Ada pun teknik warning up for reading merupakan salah satu teknik

pembelajaran membaca yang mampu menggabungkan proses membaca

dengan pembelajaran yang bermakna. teknik ini sangat sederhana hanya

menggunakan secarik kertas (worksheet) sebagai salah satu media dalam

kegiatannya. Dalam kertas kerja tersebut memuat intruksi yang jelas,

sehingga dapat memberikan gambaran bahwa teknik ini dapat dilakukan

secara mandiri, sehingga kegiatan terpusat pada siswa . sedasngkan kegiatan

teknik warming up for reading guru harus menjelaskan petunujuk kegiatan

dan manfaatnya. Walaupun sudah tercantum dengan jelas pada kertas kerja.

Hal ini bertujuan agar siswa dan guru selalu dekat dan siap membantu dalam

pembelajaran. Melalui teknik warming up for reading ada empat komponen

dasar dalm proses membaca yaitu: (1) pengembangan kosa kata, (2)

memprediksi apa yang akan muncul dalam bacaan tersebut, (3)

mengantisipasi informasi yang akan di terima siswa, sehingga akan terjadi

proses evaluasi, (4) siswa mencari informasi umum lalu mencari informasi

tertentu. Alah satu manfaat dari teknik warming up for reading sebagai

kegiatan pra-membaca juga membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna,

karena dapat menjadi instrumen untuk menggali dan mengaktifkan

pengetahuan dasar siswa.

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

4

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mengkaji karena hasil

observasi yang telah dilakukan di sekolah menunjukan bahwa salah satu

cara yang dapat digunakan untuk merangsang keterampilan membaca

cerpen dengan menggunakan teknik Warming up for Reading pada siswa

kelas VIII SMP Negeri 7 Satap Rappoa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca

cerpen melalui teknik Warming up for Reading pada siswa kelas VIII SMP

Negeri Satap 7 Rappoa?

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk menghasilkan kemampuan membaca cerpen menggunakan teknik

Warming up for reading pada siswa kelas VIII SMP Negeri Satap 7 Rappoa.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat teoretis

a) Diharpkan dapat digunakan sebagai pengembangan teoritis pembelajaran

bahasa, khususnya pada teknik pembelajaran membaca cerpen.

b) Dapat menambah referensi guru/pendidik dengan pembelajaran membaca

cerpen

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

5

2. Manfaat praktis

penelitian ini akan bermanfaat bagi sekolah berkaitan dengan adanya teknik

warming up for reading yang digunakan dalam proses pembelajaran

membaca cerpen sehingga diharapkan dapat memajukan kualitas

pembelajaran di sekolah.

a) Bagi guru

untuk mendapatkan informasi mengenai cara-cara untuk mengupayakan

dalam keefektifan penggunaan teknik Warming up for reading dalam

membaca materi cerpen.

b) Bagi siswa

agar dapat meningkatkan kemampuan membaca materi cerpen siswa

dan untuk membangun minta belajar siswa dalam membaca dengan

menggunakan teknik warming up for reading.

c) Bagi Peneliti

untuk menabah pengetahua untuk mendorong semangat siswa

dapat di terapkan pada siswa, dan dijadikan bekal kelak untuk menjadikan

guru yang inovatif dan kreatif selain itu, penenlitian juga menambahkan

pengalaman dalam hal melakukan suatu penelitian.

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa penelitian relevan dengan penelitian ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh Nina Sisprinanti (2013:18) dengan judul teknik

Warming up for Reading dalam pembelajaran membaca materi cerpen pada

kelas VII SMP Negeri 3 Bobotsari Purbalingga. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa siswa mampu membaca materi cerpen menggunakan

teknik WFR.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Sri Nurzalenawati (2013:1) dengan

judul Peningkatkan Kemampuan Membaca Kata Melalui Metode Fonetis bagi

Anak Tunagrahita Sedang Untuk Menungkatkan Kemampuan Berkomunikasi.

Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa dengan menggunakan teknik

WFR dapat meningkatkan hasil belajar menulis membaca mater siswa

Tunagrahita.

Penelitian yang dilakukan oleh Irainsani (2014:6), dengan judul

Penggunaan Teknik Warming Up For Reading dalam Pembelajaran Membaca

Pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Purbalingga. Berdasarkan

penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa semester III Jurusan Pendidikan

Bahasa Perancis UPI Tahun Akademik 2013/2014 diperoleh rata-rata responden

yakni 83,25. Berdasarkan skala penilaian, perolehan nilai rata-rata tersebut

dikategorikan baik dan proses pembelajaran juga telah dilaksanakan dengan baik

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

7

sesuai dengan perencanaan. Dengan demikian berdasarkan nilai perolehan dan

proses yang berjalan dengan baik dapat disimpulkan teknik WFR dapat diterapkan

dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan langkah-langkah penerapan

teknik WFR yang telah disesuaikan dengan tingkatan kemampuan responden.

Berdasarkan uraian hasil penelitian membaca materi cerpen di atas dan

sejauh penelusuran peneliti belum ada penelitian yang secara spesifik membahas

tentang “peningkatan kemampuan membaca materi cerpen melalui teknik

Warming Up for Reading pada siswa kelas VIII SMP Negeri Satap 7 Rappoa”.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian dan berinisiatif

untuk menerapkan teknik Warming Up for Reading pada siswa kelas VIII SMP

Negeri Satap 7 Rappoa.

2. Kajian Teori

a. Pengertian Membaca

Mulyati (2015:2) bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk

menyampaikan sesuatu yaitu tulisan didalam hati. Pengertian dari bahasa

adalah berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampaikan pengucapan,

gagasan, kata dan perasaan.

Menurut Sudjana (2009:5) Membaca merupakan proses dimana

kegiatan itu dilakukan secara sadar dan bertujuan. Membaca bukanlah

kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis saja, namun lambang-

lambang itu akan menjadi bermakana untuk segera dipahami oleh pembaca.

Dari pengertian di atas aktivitas membaca lebih mengarah pada proses.

Proses memahami makna lambang tertulis yang melibatkan berbagai

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

8

aktivitas. Pernyataan tersebut tepat karena pada dasarnya membaca adalah

suatu kegiatan untuk mengucap lambang/kode sesuai lafal untuk dipecahkan

sehingga pembaca dapat menerima pesan dari lambang-lambang tersebut”.

Menurut Tarigan (2015:7) membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.

Sedangkan menurut Rahim (2008 : 2) Membaca pada hakikatnya adalah

suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar

melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir,

psikolinguistik, dan metakognitif.

b. Tujuan Membaca

Berdasarkan uraian para ahli di atas, pada hakikatnya tujuan membaca

adalah untuk memahami suatu wacana dan Tujuan membaca juga dikemukakan

oleh Paul D. Leedy dalam Soedarso (2010: 120) yang menyatakan bahwa

membaca mempunyai beberapa tujuan diantaranya:

1) Untuk mengerti ide pokoknya

2) Meningkatkan kekayaan pengetahuan umum

3) Untuk memahami fakta dan detail khusus

4) Untuk memecahkan suatu masalah

5) Untuk membentuk opini

6) Untuk apresiasi pandangan orang lain

7) Untuk menambah perbendaharaan kata

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

9

Burn dkk, , dalam Rahim (2008: 11-12), mengemukakan beberapa tujuan

membaca yang senada dengan pendapat di atas, yaitu:

1) Kesenangan

2) Menyempurnakan membaca nyaring

3) Menggunakan strategi tertentu

4) Mengetahi pengetahuan-pengetahuan tentang suatu topik

5) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahui

6) Mengaitkan informasi untuk laporan lisan atau tulis

7) Mengkonfirmasikan atau mengolah prediksi

8) Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang

diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang

struktur teks.

Menjawab pertanyaan yang spesifik memperkaya pengetahuan yang

dimiliki. Tujuan membaca setiap orang berbeda-beda disesuaikan dengan

kebutuhannya, tetapi tujuannya sama, yaitu untuk memperoleh pemahaman

terhadap suatu wacana.

Pencapaian tujuan membaca di pengaruhi oleh faktor intrinsik dan

ekstrinsik. Faktor intrinsik, meliputi kemampuan linguistic (kebahasaan),

minat, motivasi, dan kemampuan membaca, Sedangkan faktor ekstrinsik,

meliputi unsur-unsur bacaan dan lingkungan membaca. Membaca merupakan

usaha untuk memperoleh makna sebuah informasi. Apabila faktor intrinsik dan

ekstrinsik dapat terpenuhi, maka siswa dapat mencapai tujuan membaca, yaitu

memperoleh makna yang terdapat dalam suatu bacaan

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

10

c. Aspek-Aspek Membaca

Menurut Tarigan (2008: 12-13) “keterampilan membaca memiliki dua

aspek penting, yaitu keterampilan yang bersifat mekanik dan keterampilan

yang bersifat pemahaman. Kedua aspek tersebut bersinergi untuk

memperoleh pemahaman yang sesuai dengan isi bacaan yang dimaksudkan.”

Keterampilan yang bersifat mekanis meliputi 3 hal, yaitu:

1) Pengenalan bentuk huruf

2) Pengenalan unsur-unsur lingistik

3) Pengenalan ejaan dan bunyi.

Penguasaan dan pengenalan aspek mekanis ini memungkinkan pembaca

untuk memungkinkan pembaca untuk dapat membaca tulisan/ tanda baca

yang terdapat dalam bacaan tersebut. Selain itu ketetapan dan kelancaran

membaca juga berpengaruh pada aspek keterampilan yang bersifat

pemahaman.

Keterampilan yang bersifat pemahaman meliputi 4 hal,yaitu:

1) Seederhana

2) signifikansi/makna

3) Penilaian

4) Kecepatan membaca fleksibel

Penguasaan keterampilan yang bersifat pemahaman ini mungkin

pembaca mengerti maksud kata-kata/kalimat yang terdapat dalam

bacaan tersebut. Pada tahap ini pembaca akan memperoleh pengertian

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

11

tentang isi bacaan. Dengan kata lain, terjadi transferide dari

penulis ke pembaca atau dialog antara teks dan pembaca.

Kegiatan membaca yang sesuai untuk mencapai tujuan

yang terkandung dalam keterampilan mekanis adalah membaca nyaring

/membaca bersuara. Kegiatan membaca yang sesuai untuk mencapai

tujuan yang terkandung dalam keterampilan membaca materi cerpen

adalah membaca dalam hati. Jadi , aspek-aspek membaca sudah

dikuasai maka isi bacaan dapat dipahami.

d. Jenis Membaca

Jenis membaca dapat digolongkan dalam kriteria tertentu dilihat

dari sudut cakupan bahan membaca dapat digolongkan menjadi dua jenis

yakni membaca membaca ekstensif dan intensif.

1) Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi

sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Membaca

eksentif ini meliputi membaca survei membaca sekilas dan membaca

dangkal.

A. Membaca survei

Menurut Tarigan (1994: 32) Sebelum membaca kita meneliti

terlebih dahulu apa yang akan kita telaah, dengan jalan:

1. Memeriksa, meneliti indek-indeks daftar kata-kata yang terdapat

dalam buku.

2. Melihat-lihat, memeriksa, meneliti judul-judul bab yang terdapat

dalam buku-buku yang bersangkutan.

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

12

3. Memeriksa, meneliti bagan, skema, outline, buku yang

bersangkutan.

B. Menurut Tarigan (1994: 33) Membaca sekilas adalah sejenis membaca

yang membuat mata kita bergerak cepat melihat, memerhatikan

bahantertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi penerangan.

C. Broughton dalam Tarigan (1994: 36) menyatakan membaca dangkal

bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat

luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca

dangkal dilakukan bila kita membaca kesenangan, membaca bacaan

ringan yang mendatangkan kebahagiaan pada waktu senggang.

Misalnya cerita pendek, novel ringan, dan sebagainya. Dalam

membaca seperti hal-halnya karya-karya ilmiah, dapat dilakukan

dengan santai tetapi menyenangkan.

2) Menurut Tarigan (1994:36) membaca intensif adalah studi saksama,

telaah, teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam

kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat

halaman setiap hari. Kuesioner, latihan pola-polo kalimat latihan, kosa

kata, telaah kata-kata, dikte, dan diskusi umum merupakan bagian dan

teknik membaca intensif. Adapun jenis membaca yang akan dibahas

dalam penelitian ini adalah membaca materi cerpen.

e. Membaca Cerpen

Menurut Rahardi (2015:7), mengatakan bahwa cerpen adalah

singkatan kata dari Cerita Pendek yaitu karangan pendek yang berbentuk

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

13

prosa, yang mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh

pertikaian, peristiwa yang mengharukan dan menyenangkan, serta

mengandung pesan yang tidak mudah dilupakan. Cerita pendek (cerpen)

merupakan salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa dan bersifat

fiktif yang menceritakan atau menggambarkan suatu kisah yang dialami

oleh suatu tokoh secara ringkas disertai dengan berbagai konflik dan

terdapat penyelesaian ataupun solusi dari masalah masalah yang

dihadapi.

Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang

digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan

paralel pada tradisi penceritaan lisan. Cerpen merupakan kisahan

pendek yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan

diri pada suatu tokoh dalam satu situasi dan satu waktu, yang dapat di baca

cepat tanpa waktu lama. untuk lebih jelasnya mari kita pelajari sama-

sama.

Menurut Sutiono (2012:10), mengatakan Membaca karya sastra

khususnya cerpen dapat mengolah imajinasi pembaca. Hal ini

disebabkan karena karya sastra memberikan gambaran secara utuh dalam

bentuk teks, sehingga mengasah pembaca untuk berimajinasi. Ide-ide

dalam karya sastra yang kadang liar dan out of the box juga menjadi

salah satu faktor penyebabnya. Membaca cerita pendek yang biasanya

menceritakan budaya tertentu, maka kita akan mendapatkan informasi

unsur budaya yang kita dapatkan pada cerita pendek tersebut.

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

14

f. Karakteristik Cerpen

1) Panjang karangan ± 3-10 halaman (kurang dari 10.000 kata )

2) Ceritanya singkat, pendek, padat, dan berarti dan lebih pendek daripada

novel.

3) Ceritanya fiktif dan rekaan.

4) Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis.

5) Habis dibaca sekali duduk.

6) Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam.

7) Beralur tunggal dan lurus

g. Macam-macam Jenis Cerpen

Berdasarkan jumlah katanya cerpen dapat dibedakan menjadi tiga,

yaitu:

1) Cerpen mini (flash), cerpen yang memuat jumlah kata antara 750 kata

hingga 1.000 kata.

2) Cerpen ideal, cerpen yang memuat jumlah kata antara 3.000 hingga 4.000

kata.

3) Cerpen panjang, cerpen ini merupakan jenis cerpen terpanjang yakni

memuat 10.000 kata.

h. Fungsi dari Cerita Pendek

Fungsi cerita pendek ada lima jenis, yaitu:

1) Fungsi rekreatif : yaitu fungsi yang memberikan rasa senang, gembira, dan

menghibur para pembacanya.

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

15

2) Fungsi didaktif : yaitu fungsi yang mengarahkan dan mendidik para

pembaca nya karena nilai nilai kebenaran dan kebaikan yang termuat

didalam cerpen.

3) Fungsi estetis : yaitu fungsi yang memberikan keindahan bagi para

pembaca karya sastra cerpen.

4) Fungsi moralitas : yaitu fungsi yang mengandung nilai moral sehingga

para pembaca nya bisa mengetahui moral yang baik dan moral yang tidak

baik. Diharapkan pembacanya bisa mengetahui akibat dari moral tidak

baik bagi dirinya sehingga Ia tidak melakukan moral yang tidak baik.

5) Fungsi relegiusitas : mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan

teladan bagi para pembaca nya.

i. Deskripsi dan Tujuan Penggunaan Teknik Warming up for Reading

(WFR)

Warming up for Reading (WFR) adalah teknik yang mencoba

menggali pengetahuan dasar siswa untuk memahami teks bacaan yang

dimliki siswa. Teknik ini sederhana dan hanya menggunakan secarik

kertas kerja (worksheet) sebagai salah satu media kegiatannya. Kegiatan

ini dapat dilakukan pada jenis teks apapun, pada berbagai tingkatan

usia dan pada setiap jenjang pendidikan.

Tampilan kertas kerja (worksheet) tersebut sangat sederhana

sehingga memberi kesan bahwa siswa akan melakukan hal yang mudah.

Hal ini penting sebagai upaya untuk memotivasi dan menumbuhkan rasa

percaya diri siswa. Kertas kerja (worksheet) tersebut didalamny a memuat

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

16

instruksi yang jelas sehingga memberikan gambaran bahwa tekhnik ini

dapat dilakukan secara mandiri, sehingga kegiatan ini berpusat pada

siswa (student center). Pada kertas kerja (worksheet) ini tercantum nama

dan jenis tugas (individu) agar memudahkan evaluasi dan memonitor

kegiatan apa saja yang telah dilakukan siswa.

j. Langkah-langkah penggunaan teknik Warming up forReading

Adapun langkah-langkah penggunaan teknik Warming up for

Reading sebagai berikut.

1) Guru memberi penjelasan mengenai teknik Warming up for Reading

Pada setiap awal kegiatan teknik Warming up for Reading, guru

harus selalu menjelaskan petunjuk kegiatan dan menjelaskan apa

manfaatnya bagi siswa walaupun hal tersebut sudah tercantum dengan

jelas pada kertas kerja. Hal ini dilakukan agar siswa merasa guru selalu

dekat dan siap membantu mereka dalam melakukan kegiatan ini.

2) Mempersiapkan penampilan individu

3) Setiap siswa masing-masing mempersiapkan diri untuk membaca

4) Guru memberikan judul teks bacaan cerpen

Pada tahap ini guru memberikan judul yang ditulis dipapan tulis atau

layar infokus (LCD).

5) Guru memberikan bahan belajar seperti lembar kerja teknik Warming up

for Reading.

6) Guru membantu siswa dalam melakukan teknik Warming up for

Reading.

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

17

Dalam kegiatan ini, jika perlu siswa dilatih terlebih dahulu

bagaimana membuat bagaimana membaca dengan baik dan benar

serta membaca dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang formal.

Pada tahap ini, harus diingat bahwa siswa hanya

‘memprediksi’dan‘prediksi’ tersebut tidak harus selalu benar.

Penjelasan ini perlu agar siswa tidak merasa kecewa ‘cara membaca’

mereka tidak benar.

Teks cerita yang diberikan bisa merupakan teks yang sudah

jadi atau yang telah dia daptasi oleh peneliti. Kemudian siswa mulai

diberi teks dan membaca teks tersebut dengan individu. Mereka

membaca dengan seksama, mencoba menampilakan hasil contoh

membaca yang telah diajarkan oleh guru sebelumnya. Mereka juga

mencari kata-kata apa saja yang muncul pada bacaan tersebut.

7) Guru bersama siswa mengevaluasi proses dan hasil pelaksaan

pembelajaran.

8) Guru menugaskan siswa untuk menjawab pertanyaanyang sudah ada di

bawah bacaan sebagai tugas individu.

k. Keunggulan dan Kelemahan teknik Warming up for Reading

1) Keunggulan teknik Warming up for Reading

Dengan menggunakan teknik Warming up for Reading ini, siswa

merasa tertantang dan termotivasi untuk membaca. Menurut (2008:12)

membaca merupakan proses berfikir, untuk dapat memahami bacaan

pembaca terlebih dahulu harus memahami kosa-kata dan kalimat yang

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

18

dihadapinya melalui proses asosiasi. Oleh karena itu pembaca harus berfikir

logis, sistematis dan kreatif.

Penting untuk diketahui bahwa dengan teknik Warming up for

Reading pembelajaran membaca menjadi lebih bermakna karena siswa

memusatkan perhatian mereka kepada inti informasi tersebut. Teknik

Warming up for Reading juga akan melatih siswa menggunakannya

diluar lingkungan sekolah.

Peran masing-masing siswa disini adalah sebagai partisipan aktif yang

harus membaca teks, menuliskan pertanyaan dan memprediksi.ini dibuat

sedemikian rupa sehingga menjadi kegiatan yang berpusat pada siswa.

Melalui kegiatan teknik Warming up for Reading setidaknya tercakup 4

komponen dasar dalam proses membaca, yaitu pertama adalah

mengembangkan kosa kata. Kedua, melalui teknik Warming up for Reading

siswa diberikan judul terlebih dahulu sebelum diberikan teks. Sehingga siswa

dapat membayangkan apa yang akan muncul dalam bacaan dengan judul

tersebut. Ketiga, siswa mengantisipasi informasi yang akan mereka terima

maka terjadilah proses sintesa dan evaluasi. Keempat adalah ketika siswa

mencari informasi umum, lalu mencari informasi tertentu, membuat

kesimpulan dan memahami judul bacaan maka pada waktu bersamaan teknik

Warming up for Reading melatih siswa agar lebih paham dan selalu

menggunakan teknik Warming up for Reading ketika mereka harus

membaca.

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

19

Salah satu manfaat dari teknik Warming up for Reading yaitu sebagai

kegiatan pra-membaca juga membuat membaca lebih bermakna karena dapat

menjadi instrumen untuk menggali dan mengaktifkan pengetahuan dasar

siswa.

2) Kelemahan Teknik Warming up for Reading

a) Memerlukan kreativitas dan keterampilan dalam menyusun teknik

Warming up for Reading tersebut.

b) Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan teknik

Warming up for Reading.

c) Membutuhkan ketua kelompok (jika berkelompok) yang cukup

terampil untuk menghindari suasana yang sedikit ramai ketika

menggunakan teknik Warming up for Reading ini.

B. Kerangka Pikir

Pembelajaran di indonesia mengunakan Kurikulum 2013, kurikulum

2013 adalah pembelajaran Bahasa Indonesia, kurikulum ini kemudiaan

diterapkan pada pembelajaran bahasa indonesia itu sendiri terdiri dari

empat aspek keterampilan ada Menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis. Keterampilan menyimak dan membaca merupakan kegiatan

reseptif sedangkan keterampilan berbicara dan menulis keterampilan

berbahasa yang bersifat produktif pada penelitian ini peneliti

memfokuskan pada keterampilan membaca yang terjadi khususnya

membaca cerpen pada siswa smp negeri 7 satap rappoa masih terbilang

rendah hal terdebut disebabkan karena siswa mengalami kesukaran dalam

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

20

mengemukakan ide dan gagasan kedalam bentuk membaca cerpen pada

proses pembelajaran yang bervariasi. Tidak adanya teknik yang menarik

sehingga siswa merasa bosan ketika mendapatkan pembelajaran membaca

cerpen, maka dari itu penelitian merasa tertarik dengan penelitian teknik

waming up for reading setelah menggunakan teknik warmiung up for

reading yang terjadi pada siklus satu siswa mendapatkan nilai masih di

bawah nilai (KKM) 71% sedangkan di siklus dua mengalami peningkatan

nilai 80% disiklus kedua di hipotesiskan mengalami keberhasilan setelah

dianalisi.

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

21

Bagan 2.1 Kerangka Pikir

Pembelajaran Bahasa Indonesia

Menulis

Membaca materi

cerpen

Siklus I

Membaca Berbicara Menyimak

Analisis

Kurikulum 2013

TeknikWarming up for

Reading

Siklus 1I

Hasil

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif

model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto (2010:3) mengemukakan

bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh

guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Sedangkan,

Kunandar (2012: 45) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah

suatu penelitian (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus

sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain

(kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan

tindakan secara kolaboratif dan partisipasif yang bertujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan mutu siklus.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri Satap 7 Rappoa

2019/2020 pada semester genap selama dua bulan, subjek penilitian adalah

siswa kelas VIII SMP Negeri Satap 7 Rappoa.

C. Fokus Penelitian

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

23

Fokus penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri Satap 7

Rappoa. Penelitian ini dilakukan untuk peningkatan kemampuan membaca

materi cerpen melalui teknik Warming up for Reading.

D. Prosedur penelitian

PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan

kemampuan membaca materi cerpen dalam mengikuti mata pelajaran bahasa

Indonesia dengan teknik Warming up for Reading. Setiap siklus terdiri dari

perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, obsevasi dan refleksi.

Hubungan keempat kegiatan tersebut menunjukkan sebuah siklus atau

kegiatan secara berkelanjutan dan berulang.

Perencanaan

Pelaksanaan

Observasi

Refleksi

SIKLUS I

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Observasi

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

24

Skema Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Arikunto, 2008: 1).

Alur Siklus I

a. perencanaan

Langkah-langkah tahap perencanaan sebagai berikut :

1) Membuat rancangan pembelajaran.

2) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi atau

keadaan siswa di kelas saat proses mengajar berlangsung selalu

menggunakan teknik Warming up for Reading (WFR.

3) Menyediankan atau menyiapkan media/alat bantu yang akan

digunakan dalam pembelajaran.

4) Menulis teks eksposisi berdasarkan penjelasan guru.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini merupakan penerapan perencanaan tindakan yang telah disusun.

Tahap ini dilaksanakan sebagai kegiatan berikut ini :

1) Pengajaran bahasa Indonesia dengan bahasan membuat membaca

materi cerpen.

2) Mengamati aktivitas-aktivitas siswa dalam proses pembelajaran untuk

mengetahui kemampuan siswa membuat membaca materi cerpen

selama pemberian tindakan.

3) Pemberian tugas untuk mengetahui pencapaian indikator hasil belajar

setelah proses pembelajaran.

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

25

4) Meminta siswa untuk mempertanggungjawabkan tugas yang diberikan

oleh guru di depan teman-temannya.

5) Perbaikan jawaban siswa terhadap indikator yang belum dicapai dan

menuliskan komentar tentang kekurang dan kelebihan siswa terhadap

tugas yang diberikan.

6) Tiap pertemuan mencatat semua aktivitas-aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung.

c. Observasi dan evaluasi

Pada tahap observasi ini dilakukan tindakan berupa pengamatan

terhadap proses pembelajaran yang yang sedang berlangsung. Peneliti

mengamati dan mencatat proses pembelajaran yang meliputi aktivitas

siswa, interaksi guru dan siswa, antara siswa dengan siswa dengan

menggunakan instrument pengumpulan data yang telah dibuat pada tahap

perencanaan tindakan pengamatan yang dilakukan secara menyeluruh

terhadap semua kejadian selama proses pembelajaran menulis membaca

materi cerpen. Kegiatan evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini

yaitu pengamatan secara langsung terhadap kegiatan siswa dalam membaca

materi cerpen. Ada pun pelaksanaan evaluasi dilakukan tes hasil belajar

tiap akhir siklus untuk mengetahui perkembangan hasil belajar siswa.

d. Refleksi

Hasil yang dicapai pada tahap observasi dikumpulkan dan

dianalisis oleh peneliti. Refleksi yang dimaksud adalah pengkajian

terhadap keberhasilan atau kegagalan siswa, dan kemudian menjadi

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

26

bahan pertimbangan untuk merumuskan rencana perbaikan pada tahap

selanjutnya.

Alur Siklus II

Pada prinsipnya kegiatan dalam siklus II ini adalah pengulangan langkah

kerja siklus sebelumnya yang telah mengalami perbaikan dan pengembangan yang

disesuaikan dengan hasil refleksi dari siklus I. Kegiatan-kegiatan dalam siklus ini

dilakukan secara spiral yang memungkinkan terjadinya siklus-siklus yang lebih

kecil dimana tiap siklus kecil tersebut adalah perbaikan dari siklus sebelumnya.

Siklus kedua berlangsung selama 2 kali pertemuan, dengan rincian: pertemuan

pertama penyajian materi, dan pada pertemuan kedua dilakukan tes akhir siklus II.

a. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan ini dilaksanakan berdasarkan perencanaan. Namun,

tindakan ini tidak mutlak dikendalikan oleh rencana suatu tindakan

tersebut.pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan

Rencana Pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Guru menerapkan

teknik Warming up for Reading (WFR) membaca cerpen dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia.

b. Observasi dan Pengamatan

Observasi dilakukan dengan mengamati hasil atau dampak dari

tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa. Pada waktu observasi

dilakukakan, peneliti mengamati tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa,

pembelajaran yang dilakukan guru yaitu diterapkannya teknik Warming up

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

27

for Reading (WFR). Observasi dilakukan berdasarkan pedoman observasi

yang mencatat kegiatan tindak mengajar guru yang meliputi pendahuluan,

penerapan dan penutup, tindak siswa serta menulis keterangan tambahan

yang belum tercatat. Observasi dilaksanakan selama tindakan kelas

diberikan.

c. Refleksi

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas adalah upaya untuk

mengkaji apa yang telah terjadi atau tidak terjadi. Apa yang telah dihasilkan

atau belum berhasil dituntaskan dengan tindakan perbaikan yang telah

dilakukan. Hasil yang diperoleh berupa data tentang kemampuan siswa pada

pembelajaran bahasa Indonesia khususnya membaca cerpen. Kemampuan

belajar siswa meliputi :

1) Banyaknya siswa yang mau memperhatikan penjelasan guru;

2) Banyaknya siswa yang aktif bertanya pada materi yang belum jelas,

menjawab pertanyaan guru dan mengemukakan pendapat;

3) Banyaknya siswa yang bertanggungjawab untuk menulis membaca

materi cerpen.Hasil refleksi itu digunakan untuk menetapkan tindak

lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian. Kegiatan refleksi ini

dilakukan setiap akhir pembelajaran Bahasa Indonesia.

Hasil refleksi dijadikan landasan untuk perbaikan tindakan pada siklus

ke dua. Setelah selesai siklus pertama diharapkan kemampuan membaca

cerpen siswa sudah meningkat dalam belajar Bahasa Indonesia.

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

28

A, Populasi dan Sampel

Populasi adalah menurut Sugiyono (2017:117), populasi adalah wilaya

generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kuanitatas dan

karakteristik ketentuan yang di tetapkan oleh penelitian untuk mempelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan. pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah

siswa kelas VIII SMP negri 7 satap rappoa sebanyak 13 orang.

Sampel adalah sebagian atau perwakilan dari populasi yang diteliti.

dengan teknik pengambilan sampel yaitu teknik (simple random sampling) jadi

yang menjadi sampel penelitian ini adalah siswa dari kelas VIII B1 sebanyak 13

orang sebagai kelas.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini berupa tes. Tes digunakan untuk mengumpulkan data

hasil kemampuan membaca cerpen.

Table 3.1.Intrumen penilaian membaca cerpen

Aspek yang dinilai Pencapaian Bobot

Skor

Maksimal

Pemahaman isi cerita

Memahami dengan jelas isi

cerita yang dibacakan 5

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

29

Keutuhan isi cerita

Membaca cerita sesuai

dengan isi tanpa

mengurangi dan

melebihkan ceritanya 5

Kelancaran dan kewajaran

pengungkapan

Membaca dengan fasih dan

mengungkapkan cerita

dengan jelas 5

Ketepatan diksi

Pemilihan kata dalam

pembacaan cerita sesuai

dengan tulisan yang ada

dalam cerita 5

Ketepatan struktur kalimat

Struk kalimat yang

digunakan saat membaca

baik dan benar 5

Sumber : Fujiastuti Ariesty (2016)

Perolehan nilai = Skor perolehan x 100

Skor Maksimal

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan

penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap penelitian sebagai berikut:

1. Pra penelitian

Kegiatan yang dilakukan pada tahap prapenelitian sebagai berikut :

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

30

a. Membuat surat izin untuk penelitian pendahuluan ke sekolah tempat

diadakannya penelitian.

b. Mengadakan observasi ke sekolah, untuk mendapatkan informasi tentang

keadaan kelas yang menjadi subjek penelitian.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Membuat media animasi dengan cara sebagai berikut:

a. Penentuan konsep animasi dengan cara menetapkan: Tujuan pembelajaran

dengan media animasi pada penelitian ini adalah siswa mampu membaca

materi cerpen sesuai dengan kaidah dan struktur.

b. Teknik pembelajaran yang digunakan adalah Teknik Warming up for

Reading (WFR)

c. Pembuatan skenario pembelajaran dengan adalah Teknik Warming up for

Reading (WFR) untuk setiap pertemuan.

d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk

setiap pertemuan.

e. Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretes-postes untuk pertemuan

pertama dan terakhir.

3. Pelaksanaan Penelitian

Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan Penelitian Tindakan Kelas

menggunakan Teknik Warming up for Reading (WFR) dengan mengelaborasikan

metode diskusi pada setiap kelas.

1) Kegiatan Pendahuluan

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

31

a) Siswa mengerjakan soal pretes pada pertemuan I berupa soal pilihan jamak

dan uraian mengenai materi yang akan dipelajari.

b) Siswa mendengarkan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran.

c) Siswa menerima apersepsi dengan menjawab pertanyaan.

d) Siswa diberikan motivasi tentang manfaat dari materi yang disampaikan

sesuaimateri setiap pertemuan.

2) Kegiatan Inti

a) Siswa dibagi mempersiapkan diri masing-masing (individu) untuk tes

mambaca cerpen.

b) Siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS), untuk pertemuan I dan II

dengan topik permasalahan yang berbeda.

c) Siswa diberi bimbingan dalam mengerjakan LKS untuk menggali

informasi melalui media animasi.

d) Siswa membaca teks cerpen sesuai yang telah disediakan oleh guru.

3) Kegiatan Penutup

a) Siswa bersama dengan guru menarik kesimpulan untuk pembelajaran hari

ini.

b) Siswa mengerjakan soal post-tes pada akhir pembelajaran.

c) Guru menutup kegiatan pembelajaran

G. Indikator Keberhasilan

Penelitian ini dinyatakan berhasil jika terjadi peningkatan kemampuan

membaca cerpen melalui teknik warming up for reading ditunjukkan dengan

meningkatnya jumlah nilai rata-rata kelas. Adapun kriteria keberhasilan

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

32

minimal yang ditentukan adalah 75% dari jumlah siswa yang mengikuti

proses pembelajaran telah mencapai nilai minimal yang ditetapkan yaitu

mendapatkan nilai ≥ 80.

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, dan setiap

siklus dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Materi pokok yang diajarkan

pada penelitian tindakan kelas ini adalah membaca cerpen dengan efektif.

Siklus 1, Guru memberi penjelasan mengenai teknik Waning up forReading

(WFR). Pada setiap awal kegiatan teknik Warming up for Reading , guru harus

selalu menjelaskan petunjuk kegiatan dan menjelaskan apa manfaatnya bagi

siswa, kemudian guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk membentuk

mengerjakan individu. Pada siklus dua, guru memberikan judul yang ditulis

dipapan tulis atau layar infokus (LCD). Berdasarkan judul tersebut siswa

diminta untuk membuat pertanyaan yang jawabannnya harus mereka temukan

dalam teks tersebut, kemudian Guru memberikan bahan belajar seperti lembar

kerja teknik Warming up for Reading.

Pelaksanaan tindakan dibagi atas dua tahap. Tahap pertama,

pembelajaran belum menggunakan teknik teknik Warming up for Reading

(WFR). Materi pembelajarannya diberikan sebanyak dua kali, yaitu materi

membaca teks untuk menentukan unsur-unsur paragraf, mencari informasi

dalam tabel, dan menemukan ide pokok karangan. Pada tahap ini dilakukan tes

yang berguna sebagai dasar pada tindakan yang akan diberikan pada tahap

kedua.

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

34

Tahap kedua, pembelajaran menggunakan teknik Warming up for

Reading. Pada tahap kedua ini sudah masuk dalam tindakan atau siklus. Siklus

yang dilakukan terdiri dari dua siklus.

Peningkatan tiap siklus diperoleh dari hasil tes. Tes dilakukan untuk

melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan teknik Warming

up for Reading pada akhir pertemuan pada tiap siklus, baik siklus pertama dan

siklus kedua. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dengan memperhatikan

hasil tes dari siklus pertama sampai siklus ke tiga baik secara individu maupun

kelompok.

1. Hasil Analisis Siklus

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas pada

siswa kelas VIII SMP Negeri Satap 7 Rappoa, ternyata melalui pembelajaran

yang menggunakan Warming up for Reading (WFR) terdapat peningkatan

aktivitas belajar siswa, kecepatan membaca, tingkat pemahaman, maupun hasil

belajar siswa terkhusu pembelajaran membaca.

a) Siklus I

Proses pembelajaran pada siklus satu sesuai dengan materi yang

telah ditentukan pada rencana tindakan. Topik pembelajaran yang dijadikan

bahan latihan dalam siklus 1 ini adalah cerpen (cerita pendek), dengan

menerapkan teknik Warming up for Reading ini, siswa dapat menyerap

informasi dengan cepat. Kegiatan inipun dapat melatih siswa mempercepat

menguasai ide pokok bacaan.

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

35

Tabel 4.1 Hasil Aktivitas belajar siswa Siklus I

No. NAMA

Aspek yang dinilai

Pemahaman

isi cerita

Keutuhan

isi cerita

Kelancaran

dan kewajaran

pengungkapan

Ketepatan

diksi

Ketepatan

struktur

kalimat

Jumlah

1 ABU BAKAR 10 15 13 15 15 68

2 DIMAS 10 15 10 15 15 65

3 ISRA 11 15 10 15 15 66

4 NABILA 15 15 14 15 16 75

5 PAJRI EDI 16 15 15 14 15 75

6 PUTRI 16 15 15 14 15 75

7 TRI 18 15 17 15 15 80

8 RIDUL 15 15 15 15 15 75

9 RENDI 18 17 16 16 18 85

10 RESTI 13 12 15 15 13 68

11

SITI NADIA

ASSAHRA 13 14 14 14 13 68

12 SULKIPLI 13 12 13 13 12 63

13 INNA 13 12 15 15 15 70

Persentase

Mean

(71,76)

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

36

Berdasarkan observasi terhadap 13 orang siswa diperoleh gambaran

bahwa ada peningkatan aktivitas siswa. Sebelum tindakan dilakukan, aktivitas

siswa rata-rata masih rendah. Pada evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus I

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca menunjukkan respons

yang cukup positif. Hal ini dapat dilihat melalui aktivitas siswa dalam

kelompoknya masing-masing. Ketepatan membaca siswa pada siklus 1 baru

mencapai tingkat pemahamannya dengan kategori kurang (65%). Hasil belajar

siswa yang mendapat hasil rata-rata nilai (mean) 71,76, mengalami

peningkatan yang cukup memuaskan. Jika sebelum tindakan nilai siswa

sebelum penerapan metode masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM).

Hal ini berarti bahwa pada siklus satu ada peningkatan baik dalam

aktivitas siswa, kecepatan membaca, tingkat pemahaman, maupun hasil belajar

siswa meskipun belum signifikaan karena belum memenuhi syarat kriteria

keberhasilan.

b) Siklus dua

Kekurangan pada siklus satu telah diperbaiki pada siklus dua. Topik

pembelajaran yang dijadikan bahan berlatih dalam siklus dua ini cerita pendek

dengan berbagai macam tema dan keunggulan cerita masing-masing. Dengan

penerapan teknik Warming up for Reading , siswa dapat memperhatikan kata-

kata tertentu atau melewati kata-kata tertentu yang dianggap tidak terlalu

penting untuk memperoleh pemahaman informasi yang ingin diperoleh dari

teks cerita yang dibaca. Melalui siklus dua ini, siswa dapat memperoleh

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

37

informasi tanpa membaca bagian yang lain. Jadi langsung kemasalah yang

dicari, yaitu inti sari cerita dan informasi tertentu.

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

38

Tabel 4.1 Hasil Aktivitas belajar siswa Siklus 2

No. NAMA

Aspek yang dinilai

Pemahaman

isi cerita

Keutuhan

isi cerita

Kelancaran

dan kewajaran

pengungkapan

Ketepatan

diksi

Ketepatan

struktur

kalimat

Jumlah

1 ABU BAKAR 10 13 12 15 15 70

2 DIMAS 15 15 15 15 15 75

3 ISRA 14 16 15 17 13 75

4 NABILA 17 17 16 17 18 85

5 PAJRI EDI 18 18 17 18 17 88

6 PUTRI 17 18 15 18 15 83

7 TRI 18 17 15 16 17 83

8 RIDUL 18 17 17 18 15 85

9 RENDI 19 17 18 18 18 90

10 RESTI 15 14 16 15 15 75

11

SITI NADIA

ASSAHRA 17 15 16 15 15 78

12 SULKIPLI 13 14 14 15 14 70

13 INNA 18 17 17 15 18 85

Persentase

Mean

(80,15)

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

39

Hasil tes yang dilakukan pada akhir siklus dua menunjukkan adanya

peningkatan, baik dalam aktivitas siswa, ketepatan membaca, tingkat

pemahaman, maupun hasil belajar siswa. Kekurangan pada siklus dua masih

ada yang merupakan kekurangan pada siklus satu, yaitu masih kurangnya

aktivitas siswa, ketepatan membaca, dan tingkat pemahamannya.

Evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus dua menunjukkan bahwa

aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran membaca menunjukkan respon

yang cukup menggembirakan dengan hasil nilai rata-rata (mean) menunjukkan

80,15%. Ketepatan membaca siswa pada siklus 2 sudah cukup meningkat

dengan tingkat pemahamannya sudah dalam kategori di atas standar minum

yaitu 80%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang sudah meningkat

dan hampir berhasilan.

B. Pembahasan

1. Pemahamaan isi cerita siklus 1

A. Pada siklus 1 siswa yang bernama abu bakar pada waktu membaca

cerpen mencapai nilai 10% dan letak kesalahan pada saat

membaca cerpen, kurang menaggapi cara membaca cerpen

sehingga tidak fokus.

Pada siklus 2 Abu bakar mengalami perkembangan yang awalnya

mendapatkan nilai 10% menjadi 13%

B. Pada siklus 1 siswa yang bernama dimas pada saat membacakan

cerpen mencapai nilai 11% dan terdaat kesalahan saat

mengungkapkan lafal terdapat kesalahan kepungucapan .

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

40

Pada siklus 2 dimas mengalami peningkatan dari nilai 11%

menjadi 14%.

C. Pada siklus 1 siswa yang bernama isra mendapatkan nilai 15% dan

terdapat kesalahan saat membacakan cerpen pada intonasinya

kurang.

Pada siklus 2 isra mengalami perkembangan dari nilai 15% kini

menjadi 17%

D. Pada siklus 1 siswa bernama nabila mendapatkan nilai 15% dan

terdapat kesalahan pengucapan saat membacakan cerpen.

Pada siklus 2 nabila mengalami perkembangan dari nilai 15%

menjadi 17%.

E. Pada siklus 1 siswa bernama pajri edi mendapatkan nilai 16% dan

terdapat kesalahana pada saat membaca cerpen

Pada siklus 2 pajri edi terdapat peningkatan nilai dari 16%

menjadi 18%.

F. Pada siklus 1 siswa bernama putri mendapatkan nilai 16% namun

terdapat kesalahan saat membacakan cerpen diatas.

Pada siklus 2 putri. Mengalami peningkatan nilai dari 16%

menjadi 17%

G. Pada siklus 1 siswa bernama tri mendapatkan nilai 16% namun

terdapat kesalahan non verba.

Pada siklus 2 tri mengalami peningkatan dari nilai 16% menjadi

18%.

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

41

H. Pada siklus 1 siswa bernama ridul mendapatkan nilai 15%

kesalahan yang dilakukan pada saat membacakan cerpen kurang

menguasai isi cerpen.

Pada siklus 2 ridul mengalami peningkatan dari nilai 15%

menjadi 18%.

I. Pada siklus 1 siswa yang bernama rendi mendapatkan nilai 18%

dan terdapat kesalahan kosakata.

Pada siklus 2 rendi mengalami peningkatan dari niali 18% menjadi

19%.

J. Pada siklus 1 siswa bernama resti mendapatkan nilai 13% dan

terdapat kesalahan ketepatan saat membaca kurang.

Pada siklus 2 mengalami peningkatan dari nilai 13% menjadi

15%.

K. pada siklus 1 siswa bernama siti nadia assahra mendapatkan nilai

13% dan terdapat kesalahan.

Pada siklus 2 siti nadia assahra mengalami peningktan dari nilai

13% menjadi 17%.

L. pada siklus 1 siswa bernama sulkipli mendapatkan nilai 13% dan

terdapat kesalahan kelancara membaca.

Pada siklus 2 mengalami persamaan nilai yaitu 13% yang artinya

tidak meningkat.

M. Pada siklus 1 siswa bernama inna mendaparkan nilai 13% dan

terdapat kesalahan intonasi kurang jelas.

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

42

Pada siklus 2 inna mengalami peningkata dari nilai 13% menjadi

18%.

2. Keutuhan isi cerita

A. Pada siklus 1 siswa yang bernama abu bakar pada waktu membaca

cerpen mencapai nilai 13% dan letak kesalahan pada saat

membaca cerpen, kurang menaggapi cara membaca cerpen

sehingga tidak fokus.

Pada siklus 2 Abu bakar mengalami perkembangan yang awalnya

mendapatkan nilai 13% menjadi 15%

B. Pada siklus 1 siswa yang bernama dimas pada saat membacakan

cerpen mencapai nilai 11% dan terdaat kesalahan saat

mengungkapkan lafal terdapat kesalahan kepungucapan .

Pada siklus 2 dimas mengalami peningkatan dari nilai 11%

menjadi 14%.

C. Pada siklus 1 siswa yang bernama isra mendapatkan nilai 15% dan

terdapat kesalahan saat membacakan cerpen pada intonasinya

kurang.

Pada siklus 2 isra mengalami perkembangan dari nilai 15% kini

menjadi 17%

D. Pada siklus 1 siswa bernama nabila mendapatkan nilai 15% dan

terdapat kesalahan pengucapan saat membacakan cerpen.

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

43

Pada siklus 2 nabila mengalami perkembangan dari nilai 15%

menjadi 17%.

E. Pada siklus 1 siswa bernama pajri edi mendapatkan nilai 16% dan

terdapat kesalahana pada saat membaca cerpen

Pada siklus 2 pajri edi terdapat peningkatan nilai dari 16%

menjadi 18%.

F. Pada siklus 1 siswa bernama putri mendapatkan nilai 16% namun

terdapat kesalahan saat membacakan cerpen diatas.

Pada siklus 2 putri. Mengalami peningkatan nilai dari 16%

menjadi 17%

G. Pada siklus 1 siswa bernama tri mendapatkan nilai 16% namun

terdapat kesalahan non verba.

Pada siklus 2 tri mengalami peningkatan dari nilai 16% menjadi

18%.

H. Pada siklus 1 siswa bernama ridul mendapatkan nilai 15%

kesalahan yang dilakukan pada saat membacakan cerpen kurang

menguasai isi cerpen.

Pada siklus 2 ridul mengalami peningkatan dari nilai 15%

menjadi 18%.

I. Pada siklus 1 siswa yang bernama rendi mendapatkan nilai 18%

dan terdapat kesalahan kosakata.

Pada siklus 2 rendi mengalami peningkatan dari niali 18% menjadi

19%.

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

44

J. Pada siklus 1 siswa bernama resti mendapatkan nilai 13% dan

terdapat kesalahan ketepatan saat membaca kurang.

Pada siklus 2 mengalami peningkatan dari nilai 13% menjadi

15%.

K. Pada siklus 1 siswa bernama siti nadia assahra mendapatkan nilai

13% dan terdapat kesalahan.

Pada siklus 2 siti nadia assahra mengalami peningktan dari nilai

13% menjadi 17%.

L. Pada siklus 1 siswa bernama sulkipli mendapatkan nilai 12% dan

terdapat kesalahan kelancara membaca.

Pada siklus 2 mengalami peningktan dari nilai 12% menjadi 14%.

M. Pada siklus 1 siswa bernama inna mendaparkan nilai 12% dan

terdapat kesalahan intonasi kurang jelas.

Pada siklus 2 inna mengalami peningkata dari nilai 12% menjadi

17%.

3. kelancaran dan kewajaran penungkapan

A. Pada siklus 1 siswa yang bernama abu bakar pada waktu membaca

cerpen mencapai nilai 13% dan letak kesalahan pada saat

membaca cerpen, kurang menaggapi cara membaca cerpen

sehingga tidak fokus.

Pada siklus 2 Abu bakar mengalami perkembangan yang awalnya

mendapatkan nilai 13% menjadi 15%

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

45

B. Pada siklus 1 siswa yang bernama dimas pada saat membacakan

cerpen mencapai nilai 11% dan terdaat kesalahan saat

mengungkapkan lafal terdapat kesalahan kepungucapan .

Pada siklus 2 dimas mengalami peningkatan dari nilai 11%

menjadi 14%.

C. Pada siklus 1 siswa yang bernama isra mendapatkan nilai 15% dan

terdapat kesalahan saat membacakan cerpen pada intonasinya

kurang.

Pada siklus 2 isra mengalami perkembangan dari nilai 15% kini

menjadi 17%

D. Pada siklus 1 siswa bernama nabila mendapatkan nilai 15% dan

terdapat kesalahan pengucapan saat membacakan cerpen.

Pada siklus 2 nabila mengalami perkembangan dari nilai 15%

menjadi 17%.

E. Pada siklus 1 siswa bernama pajri edi mendapatkan nilai 16% dan

terdapat kesalahana pada saat membaca cerpen

Pada siklus 2 pajri edi terdapat peningkatan nilai dari 16%

menjadi 18%.

F. Pada siklus 1 siswa bernama putri mendapatkan nilai 16% namun

terdapat kesalahan saat membacakan cerpen diatas.

Pada siklus 2 putri. Mengalami peningkatan nilai dari 16%

menjadi 17%

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

46

G. Pada siklus 1 siswa bernama tri mendapatkan nilai 16% namun

terdapat kesalahan non verba.

Pada siklus 2 tri mengalami peningkatan dari nilai 16% menjadi

18%.

H. Pada siklus 1 siswa bernama ridul mendapatkan nilai 15%

kesalahan yang dilakukan pada saat membacakan cerpen kurang

menguasai isi cerpen.

Pada siklus 2 ridul mengalami peningkatan dari nilai 15%

menjadi 18%.

I. Pada siklus 1 siswa yang bernama rendi mendapatkan nilai 18%

dan terdapat kesalahan kosakata.

Pada siklus 2 rendi mengalami peningkatan dari niali 18% menjadi

19%.

J. Pada siklus 1 siswa bernama resti mendapatkan nilai 13% dan

terdapat kesalahan ketepatan saat membaca kurang.

Pada siklus 2 mengalami peningkatan dari nilai 13% menjadi

15%.

K. pada siklus 1 siswa bernama siti nadia assahra mendapatkan nilai

13% dan terdapat kesalahan.

Pada siklus 2 siti nadia assahra mengalami peningktan dari nilai

13% menjadi 17%.

L. pada siklus 1 siswa bernama sulkipli mendapatkan nilai 12% dan

terdapat kesalahan kelancara membaca.

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

47

Pada siklus 2 mengalami peningktan dari nilai 12% menjadi 14%.

M. Pada siklus 1 siswa bernama inna mendaparkan nilai 14% dan

terdapat kesalahan intonasi kurang jelas.

Pada siklus 2 inna mengalami peningkata dari nilai 14% menjadi

17%.

4. ketepatan diksi

A. Pada siklus 1 siswa yang bernama abu bakar pada waktu membaca

cerpen mencapai nilai 13% dan letak kesalahan pada saat

membaca cerpen, kurang menaggapi cara membaca cerpen

sehingga tidak fokus.

Pada siklus 2 Abu bakar mengalami perkembangan yang awalnya

mendapatkan nilai 13% menjadi 15%

B. Pada siklus 1 siswa yang bernama dimas pada saat membacakan

cerpen mencapai nilai 11% dan terdaat kesalahan saat

mengungkapkan lafal terdapat kesalahan kepungucapan .

Pada siklus 2 dimas mengalami peningkatan dari nilai 11%

menjadi 14%.

C. Pada siklus 1 siswa yang bernama isra mendapatkan nilai 15% dan

terdapat kesalahan saat membacakan cerpen pada intonasinya

kurang.

Pada siklus 2 isra mengalami perkembangan dari nilai 15% kini

menjadi 17%

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

48

D. Pada siklus 1 siswa bernama nabila mendapatkan nilai 15% dan

terdapat kesalahan pengucapan saat membacakan cerpen.

Pada siklus 2 nabila mengalami perkembangan dari nilai 15%

menjadi 17%.

E. Pada siklus 1 siswa bernama pajri edi mendapatkan nilai 16% dan

terdapat kesalahana pada saat membaca cerpen

Pada siklus 2 pajri edi terdapat peningkatan nilai dari 16%

menjadi 18%.

F. Pada siklus 1 siswa bernama putri mendapatkan nilai 16% namun

terdapat kesalahan saat membacakan cerpen diatas.

Pada siklus 2 putri. Mengalami peningkatan nilai dari 16%

menjadi 17%

G. Pada siklus 1 siswa bernama tri mendapatkan nilai 16% namun

terdapat kesalahan non verba.

Pada siklus 2 tri mengalami peningkatan dari nilai 16% menjadi

18%.

H. Pada siklus 1 siswa bernama ridul mendapatkan nilai 15%

kesalahan yang dilakukan pada saat membacakan cerpen kurang

menguasai isi cerpen.

Pada siklus 2 ridul mengalami peningkatan dari nilai 15%

menjadi 18%.

I. Pada siklus 1 siswa yang bernama rendi mendapatkan nilai 18%

dan terdapat kesalahan kosakata.

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

49

Pada siklus 2 rendi mengalami peningkatan dari niali 18% menjadi

19%.

J. Pada siklus 1 siswa bernama resti mendapatkan nilai 13% dan

terdapat kesalahan ketepatan saat membaca kurang.

Pada siklus 2 mengalami peningkatan dari nilai 13% menjadi

15%.

K. pada siklus 1 siswa bernama siti nadia assahra mendapatkan nilai

13% dan terdapat kesalahan.

Pada siklus 2 siti nadia assahra mengalami peningktan dari nilai

13% menjadi 17%.

L. pada siklus 1 siswa bernama sulkipli mendapatkan nilai 12% dan

terdapat kesalahan kelancara membaca.

Pada siklus 2 mengalami peningktan dari nilai 12% menjadi 14%.

M. Pada siklus 1 siswa bernama inna mendaparkan nilai 12% dan

terdapat kesalahan intonasi kurang jelas.

Pada siklus 2 inna mengalami peningkata dari nilai 12% menjadi

17%.

5. Ketepatan struktur kalimat

A. Pada siklus 1 siswa yang bernama abu bakar pada waktu membaca

cerpen mencapai nilai 13% dan letak kesalahan pada saat

membaca cerpen, kurang menaggapi cara membaca cerpen

sehingga tidak fokus.

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

50

Pada siklus 2 Abu bakar mengalami perkembangan yang awalnya

mendapatkan nilai 13% menjadi 15%

B. Pada siklus 1 siswa yang bernama dimas pada saat membacakan

cerpen mencapai nilai 11% dan terdaat kesalahan saat

mengungkapkan lafal terdapat kesalahan kepungucapan .

Pada siklus 2 dimas mengalami peningkatan dari nilai 11%

menjadi 14%.

C. Pada siklus 1 siswa yang bernama isra mendapatkan nilai 15% dan

terdapat kesalahan saat membacakan cerpen pada intonasinya

kurang.

Pada siklus dua isra mengalami perkembangan dari nilai 15% kini

menjadi 17%

D. Pada siklus satu siswa bernama nabila mendapatkan nilai 15%

dan terdapat kesalahan pengucapan saat membacakan cerpen.

Pada siklus 2 nabila mengalami perkembangan dari nilai 15%

menjadi 17%.

E. Pada siklus 1 siswa bernama pajri edi mendapatkan nilai 16% dan

terdapat kesalahana pada saat membaca cerpen

Pada siklus 2 pajri edi terdapat peningkatan nilai dari 16%

menjadi 18%.

F. Pada siklus 1 siswa bernama putri mendapatkan nilai 16% namun

terdapat kesalahan saat membacakan cerpen diatas.

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

51

Pada siklus 2 putri. Mengalami peningkatan nilai dari 16%

menjadi 17%

G. Pada siklus 1 siswa bernama tri mendapatkan nilai 16% namun

terdapat kesalahan non verba.

Pada siklus 2 tri mengalami peningkatan dari nilai 16% menjadi

18%.

H. Pada siklus 1 siswa bernama ridul mendapatkan nilai 15%

kesalahan yang dilakukan pada saat membacakan cerpen kurang

menguasai isi cerpen.

Pada siklus 2 ridul mengalami peningkatan dari nilai 15%

menjadi 18%.

I. Pada siklus 1 siswa yang bernama rendi mendapatkan nilai 18%

dan terdapat kesalahan kosakata.

Pada siklus 2 rendi mengalami peningkatan dari niali 18% menjadi

19%.

J. Pada siklus 1 siswa bernama resti mendapatkan nilai 13% dan

terdapat kesalahan ketepatan saat membaca kurang.

Pada siklus 2 mengalami peningkatan dari nilai 13% menjadi

15%.

K. Pada siklus 1 siswa bernama siti nadia assahra mendapatkan nilai

13% dan terdapat kesalahan.

Pada siklus 2 siti nadia assahra mengalami peningktan dari nilai

13% menjadi 17%.

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

52

L. Pada siklus satu siswa bernama sulkipli mendapatkan nilai 12%

dan terdapat kesalahan kelancara membaca.

Pada siklus dua mengalami peningktan dari nilai 12% menjadi

14%.

M. Pada siklus satu siswa bernama inna mendaparkan nilai 15% dan

terdapat kesalahan intonasi kurang jelas.

Pada siklus dua inna mengalami peningkata dari nilai 15% menjadi

18%

Dari siklus satu nilai rata-rata siswa 71% yang artinya belum

memenuhi standar KKN mata pelajaran bahasa indonesia sedangkan di

siklus ke dua nilai rata-rata siswa 80% yang artinya lebih meningkat dari

pada msiklus satu dan sudah memenuhi standar KKN.

Berdasarkan atas hasil penelitian dan analisis yang dilakukan

pada aktivitas belajar siswa tiap siklus meningkat. Peningkatan pada

siklus satu sampai dengan siklus dua sebesar 8,39% merupakan hasil

yang cukup menggembirakan. Rata-rata respon yang diberikan siswa

dalam latihan membaca menunjukkan respons yang positif. Namun,

dari pengamatan guru pada siklus satu ada beberapa siswa yang

melakukan kegiatan yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran

(20%). Hal ini karena pengelolaan sirkulasi dan pencatatan waktu baca

belum berjalan dengan baik karena aktivitas ini merupakan hal yang

baru bagi siswa. Sedangkan pada siklus dua kegiatan yang relevan

sehingga kegiatan pembelajaran mengalami kenaikan menjadi (20%).

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

53

Siswa dapat mengurangi kebiasaan buruk, seperti menggerakkan kepala

dan menunjuk dengan jari/benda lain. Hal ini dapat dihilangkan dengan

banyak latihan.

membaca cerpen siswa tersebut perlu didukung oleh tingkat

kelancaran membaca siswa. proses pembelajaran, siswa belum

sepenuhnya dapat memusatkan perhatian untuk cepat menguasai ide

pokoknya, sehingga tingkat pemahaman pada siklus satu baru mencapai

65% (kurang). Pada siklus dua mengalami peningkatan yang

menggembirakan pada tingkat pemahannya, yaitu 72% (sedang).

Hasil belajar siswa tiap siklus pun meningkat. Hal ini dapat dilihat

dari hasil tes yang diperoleh siswa. Pada siklus satu, nilai tes masih

berkisar antara 6,3 s.d. 6,6. Siklus dua berkisar antara 7 s.d. 7,5 .

Pelaksanaan pembelajaran dari siklus satu sampai dengan siklus dua dapat

diamati muncul proses lain yaitu siswa dapat mencoba-coba sendiri

memilah bagian teks yang di-perlukan dan melompati bagian teks yang

kurang penting. Latihan ini selalu dicobakan siswa masing-masing dengan

cara bergantian.

Pengamatan dilakukan mulai dari partisipasi setiap siswa dalam

pembelajaran sampai dengan hasil pengumpulan pekerjaan hasil

pengamatan. Peneliti dapat mengetahui kemajuan belajar siswa dalam

proses pembelajaran dan tugas yang diselesaikan siswa. Melalui proses

pembelajaran, dapat diketahui respons yang ditunjuk-kan pada saat

latihan. Secara umum, siswa sudah menunjukkan respons yang positif

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

54

dalam pembelajaran meskipun masih ada satu atau dua siswa yang belum

dapat bekerja sama dengan serius dalam menyelesaikan tugasnya.

Melihat respon yang ditunjukkan oleh siswa pada saat pembelajaran

dan didukung dari hasil latihan dapat disimpulkan bahwa secara

keseluruhan siswa memberikan respon yang baik pada pembelajaran

membaca pada tiap siklus. Siswa sibuk melihat adanya peningkatan

membaca mereka secara individu maupun kelompok. Mereka

membandingkan membaca mereka dari siklus satu sampai siklus dua.

Meskipun dalam praktiknya sudah baik, tetapi masih terdapat siswa

yang belum dapat mengefektifkan waktu dan kesempatan untuk

berdiskusi dengan rekannya yang lebih mengetahui (7,71%), namun

demikian hal ini tidak perlu gusar karena dapat diatasi sendiri oleh siswa

dan mereka pun telah memahami teknik membaca cepat yang baik.

Berdasarkan atas hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa proses

pembelajaran dengan menggunakan teknik Warming up for Reading

(WFR) ternyata menunjukkan peningkatan pada aktivitas belajar siswa,

kemampuan membaca khususnya cerpen, tingkat pemahaman, maupun

hasil belajar siswa.

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

55

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Aktivitas belajar membaca cerpen siswa yang relevan dengan kegiatan

pembelajaran meningkat, yaitu pada siklus satu memperoleh nilai rata-rata

(mean) 71,76, sedangkan pada siklus dua memperoleh nilai rata-rata (mean)

80. Aktivitas siswa yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran tiap

siklus juga menurun, seperti penghambat kecepatan membaca.

Ketepatan membaca siswa pada siklus satu baru mencapai tingkat

pemahamannya dengan kategori kurang (65%). Sedangkan Ketepatan

membaca siswa pada siklus dua sudah cukup meningkat dengan tingkat

pemahamannya sudah dalam kategori di atas standar minum yaitu 80%.

B. Saran

Teknik membaca Warming up for Reading dapat dijadikan alternatif

untuk mengefektifkan pembelajaran membaca siswa khusunya dalam

pembacaan cerpen karena teknik ini dapat membantu guru menciptakan

aktivitas belajar yang menyenangkan, meningkatkan kecepatan membaca,

meningkatkan tingkat pemahaman bacaan, dan meningkatkan hasil belajar

membaca siswa.

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Ariesty, Fujiastuti. 2016. Instrumen Penilaian Membaca Cerita Pendek yang

Terintegrasi Kearifan Lokal. STKIP Persada Khatulistiwa.

Aisah, Siti. 2011. Skripsi. Meningkatkan Kemampuan Membaca Materi Cerpen

Siswa Kelas VII SMP Negeri di Kecamatan Nguter Sukoharjo. Yogyakarta:

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.

Burns, R. B. 2005. Konsep Membaca. Jakarta: Arcan.

Farida, Rahim. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Fida, Nihaya Nurul. 2010. Skripsi. Peningkatan Keterampilan Membaca Materi

Cerpen melalui Teknik Warming Up For Reading (WFR) pada Siswa Kelas XI

SMK Negeri 4 Bandung. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Harjasudjana, DKK. 1996. Kebahasaan dan Membaca dalam Bahasa Indonesia.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Iriansani. 2014. Skripsi. Penggunaan Teknik Warming Up for Reading (WFR) dalam

Pembelajaran Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2

Purbalinnga. (Online). http://jagad.id. Diakses Tanggal 14 Februai 2020.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Online).

http//.kbbi.kemen-dik bud.go.id/entri/menulis). Diakses tanggal 04 Januari

2020.

Kunandar. 2012. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan

Profesi Guru. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Nurgiyantoro, Burhan. 2004. Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

Nurzalenawati. 2013. Skripsi. Peningkatan Kemampuan Membaca Kata melalui

Metode Fonetik Bagianak Tunagrahita. (Online). (Http://enpritis.umy.Co.Id).

Diakses Tanggal 14 Februari 2020.

Nuriadi. 2008. Teknik Jitu Pembaca Terampil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Parerra, Jos Daniel. 1996. Pedoman Kegiatan Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Grasindo.

Rahardi, R Kunjana. 2005. Pragmatik:Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia.

Jakarta: Erlangga.

Rahim, Faridda. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Sinar

Grafika

Russefendi. 1994. Dasar-dasar Penelitian dalam Bidang Nonsastra lainnya.

Semarang: IKIP Semarang PRESS.

Sandjaja, soejanto. 2005. Pengaruh keterlibatan orang tua terhadap minat membaca

anak ditinjau dari pendekatan stress lingkungan. Diakses dari Jurnal

Pendidikan UPI (pada 1 September 2020).

Sisprinanti, Nina. 2013. Thesis. Keefektifan Teknik Warming Up For Reading (WFR)

dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas VII SMP

Negeri 3 Bobotsari Purbalingga. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sudjana, Nana DKK. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Soedarso. 2010. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Tarigan, Henry Guntur. 2015. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Salah Satu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tegal. Jurnal (Online), (http://elib.unikom.ac.id). Diakses tanggal 30 Desember

2019.

Zuchdi, Darmiyati. 2008. Strategi Peningkatan Kemampuan Membaca. UNYPRES.

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMPN Satap 7 Rappoa

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/semester : VIII/2

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi :

Membaca

Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen.

B. Kompetensi Dasar :

Menanggapi cara pembacaan cerpen.

C. Indikator :

1. Mampu menangkap unsur-unsur intrinsik cerpen serta isi dan suasana

cerpen yang didengarkan.

2. Mampu mengungkapkan lafal, intonasi, mimik dan ekspresi pembaca

cerpen.

3. Mampu menanggapi cara pembacaan cerpen.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menangkap unsur-unsur intrinsik cerpen serta isi

dan suasana cerpen yang didengarkan.

2. Peserta didik mampu mengungkapkan lafal, intonasi, mimik dan ekspresi

pembaca cerpen.

3. Peserta didik mampu menanggapi cara pembacaan cerpen.

E. Materi Pembelajaran

- Cara menanggapi pembacaan cerpen dan implementasinya.

F. Model Pembelajaran

- Teknik Warming Up For Reading (WFR)

G. Metode Pembelajaran

- Ceramah

- Tanya Jawab

- Diskusi

- Penugasan (Membaca cerpen)

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

H. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Pertemuan Pertama

No Kegiatan Alokasi Waktu

1.

Pendahuluan

Guru disiplin dengan masuk kelas tepat waktu.

Guru bersikap religius dengan mengucapkan

salam sebelum memulai pelajaran.

Guru peduli terhadap siswa dengan mengecek kehadiran

siswa.

Guru melakukan apersepsi :

Mengingat kembali materi sebelumnya guna menambah

kecerdasan siswa.

Motivasi:

guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan mengaitkan

dengan keidupan sehari-hari sebagai sifat peduli kepada

siswa.

10’

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru menjelaskan materi tentang unsur-unsur intrinsik

cerpen serta isi dan suasana cerpen.

Memberi kesempatan siswa bertanya agar lebih jelas

dah lebih percaya diri.

Siswa memahami pengertian cerpen dalam hati dan

siswa harus berfikir kritis untuk menemukan unsur-

unsur intrinsik serta isi dan suasana cerpen yang akan

dibaca. Selanjutnya guru dan siswa membahas bersama-

sama.

Guru memberi penjelasan mengenai teknik Waning up

forReading (WFR).

Mempersiapkan penampilan individu

b. Elaborasi

Setiap siswa masing-masing mempersiapkan diri untuk

membaca

Guru memberikan judul teks bacaan cerpen

Guru memberikan bahan belajar seperti lembar kerja

teknik Warning up for Reading (WFR).

Guru membantu siswa dalam melakukan teknik

Warning up for Reading (WFR).

60’

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

3. Kegiatan akhir

Guru dan siswa membuat kesimpulan terhadap materi

yang di pelajari.

Guru memberikan PR kepada siswa sebagai latihan agar

setiap siswa bisa mandiri..

Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

10’

Pertemuan Kedua

No Kegiatan Alokasi Waktu

1. Pendahuluan

Guru disiplin dengan masuk kelas tepat waktu.

Guru bersikap religius dengan mengucapkan

salam sebelum memulai pelajaran.

Guru peduli terhadap siswa dengan mengecek

kehadiran siswa.

Guru melakukan apersepsi :

Mengingat kembali materi sebelumnya guna

menambah kecerdasan siswa.

Motivasi:

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mengaitkan dengan keidupan sehari-hari sebagai sifat

peduli kepada siswa.

10’

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

Guru menjelaskan materi tentang lafal, intonasi, mimik

dan ekspresi pembaca cerpen dan menanggapi cara

pembacaan cerpen .

Memberi kesempatan siswa bertanya agar lebih jelas dah

lebih percaya diri.

Siswa mendengar pembacaan cerpen yang dilakukan oleh

guru (sebagai contoh).

Siswa bersama-sama menanggapi pembacaan cerpen

yang telah didengarkan tadi.

b. Elaborasi

Setiap siswa masing-masing mempersiapkan diri untuk

membaca

Guru memberikan judul teks bacaan cerpen

Guru memberikan bahan belajar seperti lembar kerja

60’

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

teknik Warning up for Reading (WFR).

Guru membantu siswa dalam melakukan teknik Warning

up for Reading (WFR).

3. Kegiatan Akhir

Guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan dari

materi yang telah dipelajari.

Guru memberikan PR kepada siswa sebagai

latihan agar setiap siswa bisa mandiri.

Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

10’

H. Sumber Belajar

1. LKS Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VIII semester 2.

2. Antologi Cerpen.

3. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTS kelas VIII

4. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS kelas VIII.

I. Media Pembelajaran

1. Teks Cerpen.

2. Antologi Cerpen.

3. Secarik kertas yang beriso cerpen untuk dibaca.

Contoh Cerpen Singkat

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

Selamat Tinggal Engkau Sahabatku

Mentari yang menampakkan sinarnya dengan hangat, sehingga dapat

menerangi empat sahabat yang dekat dan telah berkumpul di rumah yang

terbuat dari geribik. dan angin pun berhembus dengan lembut yang menerpa

pohon dan daun yang sangat besar keempat sahabat tersebut yang bernama

Angga, ilham dan Nawan.

Berawal di pagi hari

Sebagai persahabatan mereka terus berkumpul dengan bermain bersama sama

pada rumah geribik tersebut bercanda dan tertawa bersama dalam menikmati

indahnya udara yang idah dari atas pohon.

Rumah saati yang ini telah berdiri kokoh pada atas pohon tersebut yang telah

di beri nama sebagai “”rumah pohon persahabatan”” yang melambangkan dari

persahabatan empat orang tersebut.

Angga merupakan sosok lelaki yang sangat energic dan memiliki semangat

dalam pembelajaran web tentang tekno, selain itu juga angga sangat suka

bercanda layaknya lelaki pada umumnya.

Namun sifat gagah yang angga miliki menjadi sebuah kedermawanannya yang

belum mampu angga kuasai.

Ilham sendiri adalah lelaki yang tampan dan bijak, suka berdiam diri dan

memiliki hobi dengan mendengarkan musik, menggunakan telepon genggam

nya Meskipun terlihat sebagai lelaki yang bijak ilham alhi dalam bidang

agama dan pandai bernyanyi lagu kangen band dan main musik.

Dan yang terakhir nawan adalah lelaki yang memiliki rambut panjang yang

sangat baik nawan suka menolong dan membutkan kopi terhadap teman-

teman nya, nawan pintar pelajaran podato maupun ngaji dan selalu

mendapatkan pujian dari teman temannya nawan selalu menjadi idola di

pondok.

pada suatu pagi, angga terbangun dengan wajah yang gembira dan Matanya

sangat segar yang membuatnya semangat untuk menulis artikel nanamun

angga harus tetap bekerja karena telah waktu menunjukkan pukul 06.00

sehingga akan menyiapkan judul-judul artikrl yang akan angga tulis.

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

Ilham penasaran akhirnya bertanya kepada angga sambil ,,Apa kamu melihat

nawan,, dan angga menjawan tidak mungkin dia lagi bikin kopi ,, dan Tiba

tiba saja nawan datang ehhh ilham pun kaget,,,,

angga, ilham dan nawan sebuah persahabatan yang sangat baik dan mereka

terbilang sahabat yang patut di contoh bagi teman -teman yang lainnya juga,

karena persahabatan merupak ikatan yang erat dan haru di jaga.

cerpen singkat dengan tema persahabatan ini juga memuat berbagai unsur dari

intrinsik karena itu kita juga dapat menganalisa dari beberapa struktur cerpen

itu sendiri

Akhirnya angga, dan ilham memberanikan diri untuk menanyakan kepada

nawan tentang apakah kamu sudah bikin kopi apa belum sambil tersenyum

dan bercandaan,, akhirnya nawan pun menjawab iya nanti saya bikinin kok,

tenang aja, apa sih yang gak saya lakukan kalau untuk kalian kalian kan

sahata saya, sambil tertawa heheheheh

Persahatanan terkadang akan menjadi awal dengan perjuangan yang kuat

sehingga akan terus terjaga tali persahabatan tersebut dan persahabatan juga

harus saling mengeti satu sama lainnya juga….

Tamat

J. Instrumen Penilaian

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

No. Aspek yang dinilai

Tingkat kefasihan

1 2 3 4 5

1 Pemahaman isi cerita

2 Keruntuhan isi cerita

3 Kelancaran dan kewajaran pengungkapan

4 Ketepatan diksi

5 Ketepatan struktur kalimat

Jumlah skor nilai

Makassar, Agustus 2020

Mengetahui,

Guru Pamong, Mahasiswa,

St. Saenab, S.Pd., M.Pd. Kasmawati.

NIP. 197109051993 11 2001 NIM. 105331118216

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

LAMPIRAN

DOKUMENTASI PROSES PENELITIAN

DI SMP NEGERI SATAP 7 RAPPOA

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …
Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …
Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMPN Satap 7 Rappoa

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/semester : VIII/2

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 kali pertemuan)

A. Standar Kompetensi : Membaca

Mengungkapkan tanggapan terhadap pembacaan cerpen.

B. Kompetensi Dasar :

Menanggapi cara pembacaan cerpen. C. Indikator :

1. Mampu menangkap unsur-unsur intrinsik cerpen serta isi dan suasana cerpen yang

didengarkan.

2. Mampu mengungkapkan lafal, intonasi, mimik dan ekspresi pembaca cerpen.

3. Mampu menanggapi cara pembacaan cerpen.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu menangkap unsur-unsur intrinsik cerpen serta isi dan suasana cerpen yang didengarkan.

2. Peserta didik mampu mengungkapkan lafal, intonasi, mimik dan ekspresi pembaca cerpen.

3. Peserta didik mampu menanggapi cara pembacaan cerpen.

E. Materi Pembelajaran

- Cara menanggapi pembacaan cerpen dan implementasinya.

F. Model Pembelajaran

- Teknik Warming Up For Reading (WFR)

G. Metode Pembelajaran

- Ceramah

- Tanya Jawab

- Diskusi

- Penugasan (Membaca cerpen)

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

Pertemuan Pertama

No Kegiatan Alokasi Waktu

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

1.

Pendahuluan

• Guru disiplin dengan masuk kelas tepat waktu.

• Guru bersikap religius dengan mengucapkan salam

sebelum memulai pelajaran.

• Guru peduli terhadap siswa dengan mengecek

kehadiran siswa.

• Guru melakukan apersepsi :

Mengingat kembali materi sebelumnya guna

menambah kecerdasan siswa.

• Motivasi:

guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mengaitkan dengan keidupan sehari-hari sebagai sifat

peduli kepada siswa.

10’

2.

. Kegiatan Inti

Eksplorasi

• Guru menjelaskan materi tentang unsur-unsur intrinsik

cerpen serta isi dan suasana cerpen.

• Memberi kesempatan siswa bertanya agar lebih jelas

dah lebih percaya diri.

• Siswa memahami pengertian cerpen dalam hati dan

siswa harus berfikir kritis untuk menemukan unsurunsur

intrinsik serta isi dan suasana cerpen yang akan dibaca.

Selanjutnya guru dan siswa membahas bersamasama.

• Guru memberi penjelasan mengenai teknik Waning up

forReading (WFR).

• Mempersiapkan penampilan individu

. Elaborasi

• Setiap siswa masing-masing mempersiapkan diri untuk

membaca

• Guru memberikan judul teks bacaan cerpen

• Guru memberikan bahan belajar seperti lembar kerja

teknik Warning up for Reading (WFR).

• Guru membantu siswa dalam melakukan teknik Warning

up for Reading (WFR).

60’

Page 84: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

3. Kegiatan akhir

• Guru dan siswa membuat kesimpulan terhadap materi

yang di pelajari.

• Guru memberikan PR kepada siswa sebagai latihan agar

setiap siswa bisa mandiri..

• Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

10’

Pertemuan Kedua

No Kegiatan Alokasi Waktu

1. Pendahuluan

• Guru disiplin dengan masuk kelas tepat waktu.

• Guru bersikap religius dengan mengucapkan salam

sebelum memulai pelajaran.

• Guru peduli terhadap siswa dengan mengecek

kehadiran siswa.

• Guru melakukan apersepsi :

Mengingat kembali materi sebelumnya

guna menambah kecerdasan siswa.

• Motivasi:

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mengaitkan dengan keidupan sehari-hari sebagai sifat

peduli kepada siswa.

10’

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

• Guru menjelaskan materi tentang lafal, intonasi, mimik

dan ekspresi pembaca cerpen dan menanggapi cara

pembacaan cerpen .

• Memberi kesempatan siswa bertanya agar lebih jelas dah

lebih percaya diri.

• Siswa mendengar pembacaan cerpen yang dilakukan oleh

guru (sebagai contoh).

• Siswa bersama-sama menanggapi pembacaan cerpen

yang telah didengarkan tadi.

Elaborasi

• Setiap siswa masing-masing mempersiapkan diri untuk

membaca

• Guru memberikan judul teks bacaan cerpen

• Guru memberikan bahan belajar seperti lembar kerja

60’

teknik Warning up for Reading (WFR).

Guru membantu siswa dalam melakukan teknik Warning up

for Reading (WFR).

Page 85: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

3. Kegiatan Akhir

• Guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan dari

materi yang telah dipelajari.

• Guru memberikan PR kepada siswa sebagai latihan agar

setiap siswa bisa mandiri.

• Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

10’

H. Sumber Belajar

1. LKS Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VIII semester 2.

2. Antologi Cerpen.

3. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTS kelas VIII

4. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTS kelas VIII.

I. Media Pembelajaran

1. Teks Cerpen.

2. Antologi Cerpen.

3. Secarik kertas yang beriso cerpen untuk dibaca.

Contoh Cerpen Singkat

Selamat Tinggal Engkau Sahabatku

Page 86: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

Mentari yang menampakkan sinarnya dengan hangat, sehingga dapat menerangi

empat sahabat yang dekat dan telah berkumpul di rumah yang terbuat dari geribik.

dan angin pun berhembus dengan lembut yang menerpa pohon dan daun yang

sangat besar keempat sahabat tersebut yang bernama

Angga, ilham dan Nawan.

Berawal di pagi hari

Sebagai persahabatan mereka terus berkumpul dengan bermain bersama sama pada

rumah geribik tersebut bercanda dan tertawa bersama dalam menikmati indahnya

udara yang idah dari atas pohon.

Rumah saati yang ini telah berdiri kokoh pada atas pohon tersebut yang telah di beri

nama sebagai “”rumah pohon persahabatan”” yang melambangkan dari

persahabatan empat orang tersebut.

Angga merupakan sosok lelaki yang sangat energic dan memiliki semangat dalam

pembelajaran web tentang tekno, selain itu juga angga sangat suka bercanda

layaknya lelaki pada umumnya.

Namun sifat gagah yang angga miliki menjadi sebuah kedermawanannya yang belum

mampu angga kuasai.

Ilham sendiri adalah lelaki yang tampan dan bijak, suka berdiam diri dan memiliki

hobi dengan mendengarkan musik, menggunakan telepon genggam nya Meskipun

terlihat sebagai lelaki yang bijak ilham alhi dalam bidang agama dan pandai

bernyanyi lagu kangen band dan main musik.

Dan yang terakhir nawan adalah lelaki yang memiliki rambut panjang yang sangat

baik nawan suka menolong dan membutkan kopi terhadap temanteman nya, nawan

pintar pelajaran podato maupun ngaji dan selalu mendapatkan pujian dari teman

temannya nawan selalu menjadi idola di pondok.

pada suatu pagi, angga terbangun dengan wajah yang gembira dan Matanya sangat

segar yang membuatnya semangat untuk menulis artikel nanamun angga harus

tetap bekerja karena telah waktu menunjukkan pukul 06.00 sehingga akan

menyiapkan judul-judul artikrl yang akan angga tulis.

Ilham penasaran akhirnya bertanya kepada angga sambil ,,Apa kamu melihat nawan,, dan angga

menjawan tidak mungkin dia lagi bikin kopi ,, dan Tiba tiba saja nawan datang ehhh ilham pun

kaget,,,,

Page 87: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

angga, ilham dan nawan sebuah persahabatan yang sangat baik dan mereka terbilang sahabat

yang patut di contoh bagi teman -teman yang lainnya juga, karena persahabatan merupak ikatan

yang erat dan haru di jaga.

cerpen singkat dengan tema persahabatan ini juga memuat berbagai unsur dari intrinsik karena itu

kita juga dapat menganalisa dari beberapa struktur cerpen itu sendiri

Akhirnya angga, dan ilham memberanikan diri untuk menanyakan kepada nawan tentang apakah

kamu sudah bikin kopi apa belum sambil tersenyum dan bercandaan,, akhirnya nawan pun

menjawab iya nanti saya bikinin kok, tenang aja, apa sih yang gak saya lakukan kalau untuk kalian

kalian kan sahata saya, sambil tertawa heheheheh

Persahatanan terkadang akan menjadi awal dengan perjuangan yang kuat sehingga akan terus

terjaga tali persahabatan tersebut dan persahabatan juga harus saling mengeti satu sama lainnya

juga….

Tamat

Page 88: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

J. Instrumen Penilaian

Makassar, Agustus 2020

Mengetahui,

Guru Pamong, Mahasiswa,

St. Saenab, S.Pd., M.Pd. Kasmawati.

NIP. 197109051993 11 2001 NIM. 105331118216

Page 89: PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA CERPEN MELALUI …

RIWAYAT HIDUP

Kasmawati, 2020. Lahir di Bontolebang pada tanggal 25 Maret

2000. Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara, merupakan

buah hati dari pasangan ayahanda Abd. Haris Dg. Ngago dan

Ibunda Nusyamsi Dg. Rannu, penulis memulai jenjang

pendidikan formal di SDN Centre Bontolebang pada 2004 dan

selesai 2010. Penulis melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama di SMP

Negeri 1 Galesong Utara Kabupaten Takalar dan tamat pada tahun 2013. Pada tahun

yang sama melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas di SMA Negeri 1

Galesong Utara Kabupaten Takalar dan tamat pada tahun 2016. Kemudian pada tahun

yang sama penulis mendaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Makassar.