83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 3 PRINGANOM SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh : LINDA NURMASARI X7109063 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN

MELALUI METODE JARIMATIKA

PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 3 PRINGANOM

SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

LINDA NURMASARI

X7109063

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN

MELALUI METODE JARIMATIKA

PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 3 PRINGANOM

SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

LINDA NURMASARI

X7109063

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG

PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II

SD NEGERI 3 PRINGANOM SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

NAMA : LINDA NURMASARI

NIM : X7109063

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hari :

Tanggal :

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sukarno, M.Pd. Drs. Hartono, M. Hum.

NIP 195702031983031001 NIP 196606171992031002

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

SISWA KELAS II SD NEGERI 3 PRINGANOM SRAGEN TAHUN

PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

NAMA : LINDA NURMASARI

NIM : X7109063

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Jumat

Tanggal : 10 Juni 2011

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Drs. Kartono, M. Pd. .................................

Sekretaris : Drs. Usada, M. Pd. .................................

Anggota I : Drs. Sukarno, M. Pd. .................................

Anggota II : Drs. Hartono, M. Hum. .................................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Linda Nurmasari. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG

PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS II

SD NEGERI 3 PRINGANOM SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta. 2011

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghitung

perkalian siswa dengan menggunakan metode jarimatika pada siswa kelas II SD

Negeri Pringanom 3 tahun pelajaran 2010/2011. Variabel yang menjadi sasaran

perubahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah peningkatan kemampuan

siswa dalam menghitung perkalian, sedangkan variabel tindakan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode jarimatika.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua

siklus. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD Negeri 3 Pringanom

Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 berjumlah 38 siswa. Teknik pengumpulan data

menggunakan teknik dokumentasi, tes, observasi, dan wawancara. Validitas data

yang digunakan adalah validitas isi. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Matematika dengan menggunakan metode jarimatika dapat meningkatkan

kemampuan menghitung perkalian. Kondisi awal sebelum tindakan nilai rata-rata

siswa adalah 46,93, pada siklus I nilai rata-rata siswa 73,98 dan nilai rata-rata

yang diperoleh pada siklus II adalah 81,43. Sebelum dilaksanakan penelitian

siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 13 siswa (34%). Pada siklus I siswa

yang memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 28 siswa (74%), dan pada siklus II siswa

yang memperoleh nilai ≥ 60 sebanyak 33 siswa (87%). Berdasarkan hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode jarimatika

dapat meningkatkan kemampuan menghitung perkalian siswa kelas II SD Negeri

3 Pringanom Sragen.

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Linda Nurmasari. THE IMPROVEMENT OF STUDENTS‟ CAPABILITY OF

MULTIPLY COUNTING THROUGH JARIMATIKA METHOD ON THE

SECOND GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 3 PRINGANOM SRAGEN IN

THE ACADEMIC YEAR OF 2010/2011. Thesis. Surakarta: Teacher Training

and Education Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta. 2011.

The aim of this study is to improve the students‟ capability of multiply

counting through jarimatika method on the second grade students of SD Negeri 3

Pringanom in the academic year of 2010/2011. The variable which is taken as the

target of the change in this research is to improve the students‟ capability of

multiply counting. Meanwhile, the action variable which is used in this research is

jarimatika method.

This study is classroom action research that consists of two cycles. Subject

of the research is all of the second grade students (38 individuals) of SD Negeri 3

Pringanom Sragen in the academic year of 2010/2011. The technique of collecting

the data uses documentation, test, observation and interview technique. The data‟s

validity used is validity content. The analysis technique used is interactive

analysis.

Based on the result of the study, it can be concluded that learning

Mathematics using jarimatika method can improve the students‟ capability of

multiply counting. The average students‟ score before the action was 46.93, on the

cycle I the average students‟ score was 73.98, and the average score obtained in

cycle II was 81.43. Before conducting the research, the students who have got

score of ≥ 60 were 13 students (34%). In cycle I the students who have got score

of ≥ 60 were 28 students (74%), in the cycle II the students who have got score of

≥ 60 were 33 students (87%). Based on the result, it is shown that using jarimatika

method can improve the students‟ capability of multiply counting on the second

grade students of SD Negeri 3 Pringanom Sragen.

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang

yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan. (Anonim)

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dengan segala doa dan puji syukur ke hadirat Allah SWT

Penulis persembahkan karya sederhana ini

kepada

Kedua orang tuaku, Bapak Slamet dan Ibu Gias yang telah berjuang untuk

mendidik dan membesarkanku. Terima kasih atas keteladanan, kasih sayang,

ajaran, dan prinsip hidup yang telah diberikan kepadaku selama ini.

Bapak Giman dan Ibu Sri Lestari yang telah memberiku banyak dukungan dan

pelajaran dalam hidup.

Suamiku Mas Aris yang dengan setia mengiringi langkahku, selalu memberikan

do‟a, semangat, serta dukungan untukku.

Malaikat kecilku, Shafa Arlin Marchia yang selalu membuatku mampu bertahan,

tersenyum dan kembali bangkit saatku jatuh.

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan

kelas yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghitung Perkalian melalui

Metode Jarimatika Pada Siswa Kelas II SD Negeri 3 Pringanom Sragen Tahun

Pelajaran 2010/2011” dengan baik.

Maksud dari penulisan laporan penelitian ini adalah untuk memenuhi

persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Penulis menyadari bahwa

dalam menyusun laporan penelitian ini masih banyak kekurangan, namun berkat

bimbingan dan pengarahan dari Bapak/ Ibu dosen pada akhirnya penulisan skripsi ini

dapat terselesaikan.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Kartono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Usada, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Drs. Sukarno, M.Pd, selaku pembimbing I yang mengarahkan dan membimbing

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

6. Drs. Hartono, M.Hum, selaku pembimbing II yang mengarahkan dan

membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

7. Keluarga Besar SD Negeri 3 Pringanom yang telah membantu dan menyediakan

tempat untuk melaksanakan penelitian.

8. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu. Semoga amal

kebaikan dari semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Penulis juga menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

penulis harapkan. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru maupun

calon guru atau pihak yang bersangkutan pada umumnya dan penulis pada

khususnya.

Surakarta, Mei 2011

Penulis

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... ii

PERSETUJUAN ................................................................................................ iii

PENGESAHAN ................................................................................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

ABSTRACT ....................................................................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................. vii

PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

1. Manfaat Teotitis ................................................................... 5

2. Manfaat Praktis .................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 7

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 7

1. Hakikat Kemampuan Menghitung Perkalian ....................... 7

2. Hakikat Metode Jarimatika .................................................. 15

B. Penelitian yang Relevan ............................................................. 23

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 24

D. Hipotesis ..................................................................................... 26

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 27

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 27

1. Tempat Penelitian ................................................................ 27

2. Waktu Penelitian .................................................................. 27

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ................................................... 28

C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 29

D. Sumber Data ............................................................................... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 29

F. Validitas Data ............................................................................. 31

G. Teknik Analisis Data .................................................................. 31

H. Prosedur Penelitian .................................................................... 32

I. Indikator Keberhasilan ............................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................... 36

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................... 36

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ............................................ 39

1. Siklus I ................................................................................. 39

2. Siklus II ................................................................................ 47

C. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... 53

D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 58

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ...................................... 62

A. Simpulan .................................................................................... 62

B. Implikasi ..................................................................................... 62

C. Saran ........................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 65

LAMPIRAN

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Formasi Jarimatika Perkalian 6-10 ............................................ 20

Gambar 2. Formasi Berhitung Perkalian ..................................................... 21

Gambar 3. Contoh Formasi Jari Berhitung dengan Jarimatika .................... 21

Gambar 4. Skema Kerangka Berpikir .......................................................... 25

Gambar 5. Anaalisis Interaktif Model Milles dan Huberman ...................... 31

Gambar 6. Alur PTK .................................................................................... 32

Gambar 7. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 33

Gambar 8. Grafik Nilai Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Kelas II

Semester 2 Pada Kondisi Sebelum Tindakan ............................ 38

Gambar 9. Grafik Nilai Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Kelas II

Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom Pada Siklus I .................... 46

Gambar 10. Grafik Nilai Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Kelas II

Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom Pada Siklus II ................... 53

Gambar 11. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Matematika Materi Perkalian

Siswa Kelas II Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom Sebelum

Tindakan, Silkus I, dan Siklus II ................................................ 59

Gambar 12. Grafik Peningkatan Persentase Ketuntasan Klasikal Matematika

Materi Perkalian Siswa Kelas II Semester II SD Negeri 3

Pringanomn Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ............ 59

Gambar 13 Grafik Peningkatan Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran

di Kelas pada Siklus I dan Siklus II ........................................... 61

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ............................................ 27

Tabel 2. Data Frekuensi Nilai Kemampuan Menghitng Perkalian Siswa

Kelas II Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom pada Kondisi

Sebelum Tindakan ......................................................................... 38

Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa

Kelas II Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom pada Siklus I .......... 46

Tabel 4. Data Nilai Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Kelas II

Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom pada Siklus II ...................... 53

Tabel 5. Rata-rata Nilai Matematika dan Persentase Ketuntasan Klasikal

Kemampuan Menghitung Perkalian di Atas KKM pada Kondisi

Awal, Siklus I, dan Siklus II ......................................................... 58

Tabel 6. Peningkatan Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di

Kelas pada Siklus I dan Siklus II .................................................. 61

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Soal Pra Tindakan ................................................................... 65

Lampiran 2. Daftar Nilai Ulangan Siswa Sebelum Tindakan ..................... 68

Lampiran 3. Rencana Pelaksaan Pembelajaran Siklus I .............................. 70

Lampiran 4. Daftar Nilai Ulangan Siswa Siklus I ....................................... 78

Lampiran 5. Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Pembelajaran Siklus I .. 80

Lampiran 6. Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Pembelajaran Siklus II 81

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ......................... 82

Lampiran 8. Daftar Nilai Ulangan Siswa Siklus II ...................................... 90

Lampiran 9. Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Pembelajaran Siklus II . 92

Lampiran 10. Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Pembelajaran Siklus II 93

Lampiran 11. Foto Kegiatan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ................ 94

Lampiran 12. Perijinan Penelitian ................................................................. 99

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Banyak ahli yang mengartikan pengertian matematika baik secara umum

maupun secara khusus. Herman Hudojo menyatakan bahwa: “matematika

merupaka ide-ide abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara hirarkis

dan penalarannya deduktif, sehingga belajar matematika itu merupakan kegiatan

mental yang tinggi.” Sedangkan James dalam kamus matematikanya menyatakan

bahwa “Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan,

besaran dan konsep-konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak

yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan goemetri.”

Matematika merupakan cabang mata pelajaran yang luas cakupannya dan

mencakup beberapa kompetensi yang menjadikan siswa dapat memahami dan

mengerti tentang konsep dasar matematika. Pembelajaran matematika di kelas

hendaknya dibuat semenarik mungkin dan dihubungkan dengan kehidupan siswa

sehari-hari. Dengan demikian, pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna

dan bermanfaat bagi siswa.

Manfaat yang bisa diperoleh dari mempelajari matematika antara lain:

melatih berpikir secara logis dan sistematis, mengembangkan daya nalar, melatih

memecahkan masalah yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, dan

mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan zaman yang selalu berubah.

Oleh karena itu pembelajaran matematika menjadi sangat penting dikuasai oleh

siswa.

Dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk mata

pelajaran Matematika SD/MI dinyatakan bahwa tujuan pembelajaran Matematika

di SD adalah:

(1) melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan,

misalnya melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen,

menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsistensi, dan inkonsistensi; (2)

mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan

penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba; (3)

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah; (4) mengembangkan

kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan gagasan

antara lain melalui pembicaraan lisan, tulisan, grafik, peta dan diagram.

Pada kelas rendah, pembelajaran matematika ditekankan pada empat

kemampuan berhitung dasar, yaitu kemampuan menghitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian. Empat kemampuan berhitung dasar ini

sangat penting untuk dikuasai sebagai bekal penguasaan materi selanjutnya di

kelas yang lebih tinggi. Selain itu juga penting dikuasai karena sering digunakan

dalam kehidupan siswa sehari-hari.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di kelas II SD Negeri 3

Pringanom, siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal-

soal dalam materi perkalian. Hal ini terbukti dari hasil ulangan dalam materi

perkalian, banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM. Dari 38 siswa kelas

II SD Negeri 3 Pringanom yang mendapatkan nilai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) ≥ 60 hanya 16 siswa, sedangkan 22 siswa masih belum memenuhi kriteria

ketuntasan minimal yang telah ditentukan.

Rendahnya nilai siswa dalam materi perkalian disebabkan karena metode

yang digunakan selama ini adalah dengan penjumlahan berulang, padahal

diperlukan waktu yang cukup lama bagi siswa untuk melakukan penjumlahan

berkali-kali. Selain itu siswa seringkali mengalami ketidaksabaran dan kesalahan

atau kurang teliti dalam menghitung. Metode lain yang juga seringkali digunakan

adalah dengan cara menghafalkan perkalian. Akibatnya siswa menjadi kurang

tertarik dan malas untuk mempelajari matematika, terutama dalam operasi hitung

perkalian.

Menurut Degeng dalam Sugiyanto (2008:5) “Daya tarik suatu mata

pelajaran ditentukan oleh dua hal, pertama oleh mata pelajaran (pembelajaran) itu

sendiri, dan kedua, oleh cara mengajar guru”. Karena itu guru harus berusaha

menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak menarik menjadi menarik, yang

dirasakan sulit menjadi mudah, yang tadinya tak berarti menjadi bermakna. Hal

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

itu dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan media yang

menarik. Demikian pula dalam bidang studi matematika.

Lydia Polonsky dkk (2005: 1) berpendapat

“Gagasan bagaimana anak-anak mempelajari matematika telah berubah

secara dramatis. Dahulu matematika diajarkan kepada sebagian dari kita

dengan sistem ingatan – dan – latihan. Kini, kita telah memahami bahwa

anak-anak mampu berpikir tentang gagasan matematis yang rumit jauh

sebelum mereka mampu menghadapi soal-soal tertulis yang dinyatakan

dengan simbol-simbol”.

Dari pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dahulu sistem yang

digunakan adalah ingatan dan latihan. Dengan kata lain, metode yang seringkali

digunakan adalah menghafal. Sekarang ini, metode menghafal sudah tidak lagi

sesuai, termasuk dalam membelajarkan perkalian. Metode ini kurang efektif untuk

meningkatkan penalaran siswa. Dengan metode menghafal, siswa hanya akan

menjadi seorang penghafal, bukan pemecah masalah.

Banyak metode yang digunakan oleh guru untuk membuat anak

memahami materi yang diajarkan. Akan tetapi, metode yang digunakan seringkali

kurang efektif karena tidak sesuai dengan materi atau karakteristik anak. Selain

itu, hampir semua metode yang digunakan memerlukan alat bantu dan kadang

membebani memori otak. Ditinjau dari karakteristik anak pada umumnya, di kelas

II SD sudah mampu menghitung penjumlahan dan pengurangan dengan mudah.

Namun, dalam menghitung perkalian dan pembagian seringkali anak mengalami

kesulitan.

Dilihat dari kenyataan yang ada, banyak orangtua yang mengeluh bahwa

anak mereka rata-rata mengalami kesulitan dalam menghitung perkalian, bahkan

hingga di kelas yang lebih tinggi. Hal ini sangat menghambat proses pembelajaran

selanjutnya dan sering membuat orang tua risau karena anak mereka tidak bisa

menghitung perkalian yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Ali M.H. (2010: 9), hal-hal yang seringkali muncul saat anak

sedang mempelajari matematika adalah: (1) ketidaksabaran (pada diri anak dan

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

orangtua); (2) proses memaksa-terpaksa (yang sangat tidak menyenangkan kedua

belah pihak); (3) anak kita tidak suka matematika; (4) anak kita susah memahami

angka dan bilangan; (5) anak kita enggan belajar berhitung.

Di kelas II Semester 2, konsep perkalian baru diperkenalkan kepada siswa.

Materi perkalian yang diperkenalkan adalah perkalian dengan hasil bilangan dua

angka. Jadi penguasaan konsep sangat penting bagi siswa, agar mereka memiliki

bekal untuk melakukan operasi hitung lanjutan, antara lain perkalian bilangan

dengan hasil di atas 100, soal campuran, soal cerita, soal pecahan, dan sebagainya

di kelas yang lebih tinggi. Jika penguasaan materi perkalian di kelas II masih

kurang, siswa akan mengalami kesulitan dalam materi-materi berikutnya. Steve

Slavin (2005: 233) menyatakan “Di banyak sekolah, perkalian dan pembagian

diperkenalkan di awal kelas 2. Tujuannya adalah mengenalkan kepada alat

matematika ini, jadi ketika perkalian dan pembagian diterapkan dengan lebih

mendalam di kelas 3, anak Anda sudah terbiasa dengannya”.

Metode jarimatika (jari dan aritmatika) memperkenalkan kepada anak

bahwa matematika (khususnya berhitung) itu menyenangkan. Dengan

menggunakan jari-jari tangannya sendiri anak dapat menghitung perkalian dengan

cepat. Dengan demikian diharapkan anak akan lebih tertarik untuk belajar

matematika. Menurut Ali M. H. (2010: 10) “Jarimatika sendiri mempunyai arti

menghitung dengan menggunakan jari-jari yang kita punya sebagai anugerah dari

Allah SWT. Dengan metode jarimatika, jumlah jari kita yang 10 buah itu dapat

dipahami sebagai 99 jumlahnya”.

Kelebihan metode jarimatika menurut Septi Peni Wulandani antara lain:

“(1) memberikan visualisasi proses berhitung; (2) menggembirakan anak

saat digunakan; (3) tidak memberatkan memori otak; (4) alatnya gratis,

selalu terbawa dan tidak dapat disita; (5) pengaruh daya pikir dan

psikologis: karena diberikan secara menyenangkan maka sistem limbik di

otak anak akan senantiasa terbuka sehingga memudahkan anak dalam

menerima materi baru. (6) membiasakan anak mengembangkan otak

kanan dan kirinya, baik secara motorik maupun secara fungsional,

sehingga otak bekerja lebih optimal; (7) tidak memberatkan memori otak,

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

sehingga anak menganggap mudah, dan ini merupakan step awal

membangun rasa percaya dirinya untuk lebih jauh menguasai ilmu

matematika secara luas.”

Metode jarimatika dapat digunakan dalam operasi hitung penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian di semua jenjang sekolah. Metode ini

juga tidak hanya dapat diterapkan oleh guru di kelas, tetapi juga sangat cocok

diterapkan oleh orang tua siswa di rumah dalam membantu anaknya belajar.

Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam menghitung perkalian.

Permasalahan pokok yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian ini

adalah: Peningkatan kemampuan menghitung perkalian dengan menggunakan

metode Jarimatika pada siswa kelas II semester 2 SD Negeri 03 Pringanom tahun

pelajaran 2010/2011.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah penerapan metode

jarimatika dapat meningkatkan kemampuan menghitung perkalian pada siswa

kelas II SD Negeri 3 Pringanom Sragen tahun pelajaran 2010/2011?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan penelitian

sebagai berikut : Meningkatkan kemampuan menghitung perkalian melalui

penerapan metode jarimatika pada siswa kelas II SDN 3 Pringanom Sragen tahun

pelajaran 2010/2011.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian tentang peningkatan

kemampuan operasi hitung perkalian di kelas II SD Negeri 3 Pringanom Sragen

tahun pelajaran 2010 / 2011 antara lain :

1. Manfaat Teoritis

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Apabila penelitian ini dapat diterima kebenarannya oleh Guru, Kepala

Sekolah, para tenaga kependidikan dan peneliti lainnya, diharapkan dapat

menambah khasanah pustaka kependidikan dan memberikan sumbangan

informasi yang selanjutnya dapat memberi motivasi penelitian tentang

masalah sejenis guna penyempurnaan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

1) Meningkatkan kemampuan menghitung perkalian.

2) Memudahkan siswa menghitung perkalian dengan menggunakan alat

yang merupakan bagian tubuhnya sendiri.

3) Belajar menjadi lebih menyenangkan.

4) Meningkatkan motivasi belajar matematika.

b. Bagi Guru

1) Guru lebih terampil menggunakan jarimatika dalam pembelajaran.

2) Sebagai alternatif metode yang efektif untuk digunakan dalam

pembelajaran.

3) Meringankan beban guru karena tidak perlu membawa alat peraga

untuk memudahkan siswa menghitung perkalian.

c. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan sekolah.

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Kemampuan Menghitung Perkalian

a. Pengertian Kemampuan

Kemampuan berasal dari kata mampu yang artinya kuasa (bisa atau

sanggup) melakukan sesuatu. Kata mampu yang mendapat awalan ke- dan akhiran

–an, akan menjadi kata kemampuan yang selanjutnya memiliki arti kesanggupan,

kecakapan, kekuatan atau kekayaan. (Hasan Alwi, dkk dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2007: 707)

Menurut Bismo, kemampuan berhitung adalah kemampuan seseorang

yang digunakan untuk memformulasikan persoalan matematik sehingga dapat

dipecahkan dengan operasi perhitungan atau aritmatika biasa yaitu tambah,

kurang, kali, dan bagi. Menurut Riyanto (2001) berhitung secara harfiah berarti

cara menghitung dengan menggunakan angka-angka. Menurut Masykur dan

Fathani (2008) kemampuan berhitung adalah penguasaan terhadap ilmu hitung

dasar yang merupakan bagian dari matematika yang meliputi penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan pembagian.

Dalam bahasa Inggris kemampuan disebut dengan “ability”. Dalam The

Free Dictionary, ability is 1) the quality of being able to perform; a quality that

permits or facilitates achievement or accomplishment, 2) possession of the

qualities (especially mental qualities) required to do something or get something

done. Pengertian dari kemampuan yaitu 1) suatu kualitas untuk bisa

menampilkan; sebuah kualitas yang mengizinkan atau memfasilitasi pencapaian

atau prestasi, 2) Kepemilikan kualitas (terutama kualitas mental) yang diperlukan

untuk melakukan sesuatu atau membuat sesuatu dikerjakan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kemampuan adalah kualitas, kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan untuk

melakukan atau mengerjakan sesuatu yang memfasilitasi suatu pencapaian atau

prestasi.

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Pengertian Menghitung

Kata “menghitung” berasal dari kata dasar “hitung” yang berarti

membilang (menjumlahkan, mengurangi, membagi, memperbanyak, dsb). Kata

“hitung” yang mendapat awalan me-, akan menjadi kata kerja “menghitung” yang

berarti: (1) mencari jumlahnya (sisanya, pendapatannya) dengan menjumlahkan,

mengurangi, dsb; (2) membilang untuk mengetahui berapa jumlahnya

(banyaknya); (3) menentukan atau menetapkan menurut (berdasarkan) sesuatu.

(Hasan Alwi, dkk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, 2007: 405)

Kata untuk menghitung dalam bahasa Inggris adalah calculate. Pengertian

untuk kata calculate adalah “(mathematics) To determine the value of something

or the solution to something by a mathematical process; (mathematics) To

determine values or solutions by a mathematical process; To plan something,

especially something morally wrong”. Menentukan nilai dari sesuatu atau solusi

dari sesuatu melalui proses matematika; menentukan nilai atau solusi melalui

proses matematika; untuk merencanakan sesuatu, khususnya sesuatu yang secara

moral salah.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa menghitung

adalah suatu perbuatan untuk menentukan nilai atau solusi sesuatu hal melalui

proses matematika (menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, membagi, dsb).

Septi Peni Wulandani (www.ibuprofesional.org) menyebutkan beberapa

manfaat berhitung, diantaranya:

1) Agar anak kita dapat lebih memahami alam semesta dan hukum-hukum

yang berlaku di dalamnya, 2) agar anak kita dapat melakukan perencanaan

dan evaluasi dengan baik saat dewasa nanti, 3) agar anak-anak kita dapat

membuat rancangan dan konstruksi dengan benar, 4) yang juga tidak kalah

penting adalah agar anak-anak kita dapat berlaku adil, 5) kemudian agar

mereka bisa berbelanja dengan benar, 6) lalu juga agar mereka tidak

mudah ditipu, 7) dan tentu masih banyak lagi nilai pentingnya bagi

kehidupan anak kita.

Karena pentingnya berhitung bagi anak, orangtua seringkali memaksa

anak untuk belajar berhitung. Orang tua umumnya merasa jengkel jika anak tidak

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

juga mampu menguasai kemampuan ini. Padahal untuk menguasai kemampuan

berhitung perlu melalui beberapa proses, yaitu: 1) Anak perlu memahami bilangan

dan proses membilang, 2) kemudian mulai dikenalkan dengan lambang bilangan,

3) setelah itu diajarkan konsep operasi hitung, 4) baru kemudian dikenalkan

berbagai cara dan metode melakukan penghitungan. Kemampuan berhitung pada

anak harus terus ditingkatkan. Guru dan orang tua dapat menggunakan berbagai

metode untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak. Terutama metode yang

menyenangkan, tidak membebani memori otak, dan menarik bagi anak.

c. Perkalian

Yasin Matika & Abraham (2009: 3) menyatakan “Perkalian adalah

penjumlahan berulang, atau penjumlahan dari beberapa bilangan yang sama”.

Sedangkan Steve Slavin (2005: 233) berpendapat bahwa “Perkalian adalah

penjumlahan yang sangat cepat”. Menurut St. Suwarsono & Th. Sugiarto, operasi

perkalian didefinisikan sebagai berikut: Jika a = n (A). b = n (B), A dan B dua

himpunan berhingga, maka a x b = n (A x B). (A x B = {(a,b) | a Ε A dan b E B

}). Definisi kedua adalah jika a dan b bilangan cacah, a x b = b+b+b+b

sejumlah a. Penjumlahan berulang b sejumlah a suku. Bentuk perkalian a x b

selanjutnya dapat ditulis ab, a dan b faktor.

Prof. Drs. Wirasto (1983) mengemukakan beberapa definisi perkalian

sebagai berikut:

Jika bilangan-bilangannya a dan b maka: Definisi I: a x b adalah

penjumlahan berulang yang mempunyai a suku, dan tiap-tiap suku sama

dengan b. Definisi II: jika a dan b bilangan-bilangan cacah, dan H1, H2, . . .

Ha (sebanyak a himpunan) adalah himpunan-himpunan yang sepasang-

sepasang lepas, serta n (H1) = . . . = n (Ha) = b, maka a x b = n (H1 H2 . .

. Ha). Definisi III: Apabila a dan b bilangan-bilangan cacah dan H dan K

himpunan-himpunan dengan n (H) = a dan n (K) = b, maka a x b = n (H x

K).

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Dari pendapat-pendapat di atas dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa

perkalian adalah penjumlahan dari suatu bilangan yang sama secara berulang,

yaitu bilangan terkali dijumlah berulang-ulang sebanyak pengalinya.

Untuk memudahkan anak memahami perkalian, dapat ditempuh dengan

langkah yang sederhana dan mudah. Di samping menggunakan metode jarimatika,

anak juga harus memahami sifat atau ciri khas perkalian, yaitu:

1) Komutatif berarti urutan tidak mempengaruhi hasil perkalian.

Contoh: 2 x 3 = 6 dan 3 x 2 = 6, maka 2 x 3 = 3 x 2

2) Asosiatif berarti pengelompokkan tidak mempengaruhi hasil perkalian.

Contoh: (2 x 3) x 4 = 2 x (3 x 4 )

3) Perkalian dengan 0 = 0

Bilangan berapapun jika dikalikan dengan 0, maka hasilnya sama dengan 0.

Contoh: 1 x 0 = 0

3 x 0 = 0

4) Unsur identitas perkalian adalah 1. Bilangan berapapun kalau dikalikan

dengan 1, hasilnya sama dengan bilangan itu sendiri.

Contoh: 4 x 1 = 4

7 x 1 = 7

5) Perkalian dengan 10 = bilangan itu ditambah 0 di belakangnya. Bilangan

berapa pun jika dikalikan dengan 10, maka hasilnya sama dengan bilangan itu

sendiri ditambah 0 di belakangnya.

Contoh: 2 x 10 = 20

9 x 10 = 90

6) Tertutup adalah jika semua jawaban menjadi anggota himpunan aslinya. Jika

dua bilangan genap dikalikan, jawabannya masih berupa bilangan genap (2 x 4

= 8); maka himpunan bilangan genap tertutup dalam operasi perkalian. Jika

dua bilangan ganjil dikalikan maka jawabannya adalah bilangan ganjil (3 x 5

= 15); maka himpunan bilangan ganjil tertutup dalam operasi perkalian.

7) Inversi Perkalian adalah kebalikan bilangan. Setiap bilangan yang dikalikan

dengan kebalikannyan hasilnya sama dengan 1.

Contoh: 2 x ½

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

8) Sifat Distributif Perkalian terhadap Penjumlahan. Untuk setiap a, b, c bilangan

cacah, berlaku a x (b + c) = (a x b) + ( a x c) dan ( b+c ) x a = (b x a) + (c x a).

d. Hakikat Pembelajaran Matematika

1) Pengertian Pembelajaran

Suherman (1992) berpendapat bahwa “Pembelajaran pada hakikatnya

merupakan proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar

peserta didik dalam rangka perubahan sikap”. Sedangkan menurut Usman (2001)

“Pembelajaran adalah inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru

sebagai pemegang peranan utama. Pembelajaran merupakan suatu proses yang

mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal

balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu”.

(Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008: 11)

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

adalah proses komunikasi antara guru dan siswa serta antara siswa dengan siswa

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2) Pengertian Matematika

Matematika (dari bahasa Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi

besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari berbagai

pola, merumuskan konjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode

deduksi yang kaku dari aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.

Terdapat perselisihan tentang apakah objek-objek matematika seperti bilangan

dan titik hadir secara alami, atau hanyalah buatan manusia. Seorang

matematikawan Benjamin Peirce menyebut matematika sebagai "ilmu yang

menggambarkan simpulan-simpulan yang penting". Di pihak lain, Albert Einstein

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

menyatakan bahwa "sejauh hukum-hukum matematika merujuk kepada

kenyataan, mereka tidaklah pasti; dan sejauh mereka pasti, mereka tidak merujuk

kepada kenyataan."

Mathematics (abbr. maths or math) is the discipline that deals with

concepts such as quantity, structure, space and change. It evolved, through the

use of abstraction and logical reasoning, from counting, calculation,

measurement and the study of the shapes and motions of physical objects.

Mathematicians explore such concepts, aiming to formulate new conjectures and

establish their truth by rigorous deduction from appropriately chosen axioms and

definitions. Matematika adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan konsep-

konsep seperti jumlah, struktur, ruang, dan perubahan. Matematika berkembang,

melalui penggunaan abstraksi dan logika, dari menghitung, perhitungan,

pengukuran dan studi tentang bentuk dan gerakan dari objek fisik. Matematika

menyelidiki baberapa konsep, bertujuan untuk merumuskan perkiraan baru dan

mendirikan kebenaran melalui penarikan kesimpulan yang setepat-tepatnya dari

aksioma dan definisi terpilih yang sesuai.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 5) pengertian matematika

adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional

yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. Dari pengertian

ini, dapat disimpulkan bahwa matematika tidak dapat lepas dari bilangan.

Matematika ada karena ada bilangan.

Janice Vancleave‟s (2006: 1) mengemukakan “Dari gulungan lontar orang

Mesir yang merupakan catatan sejarah tertua, kita mengetahui bahwa matematika

telah menjadi penting sejak tahun 4.000 Sebelum Masehi. Kalender pertama

memerlukan sistem angka. Orang-orang zaman dahulu dengan susah payah

menghitung dengan menggunakan jari-jari mereka”. Dari pendapat ini, jelas sekali

bahwa matematika adalah ilmu yang sangat penting, bahkan sejak ribuan tahun

yang lalu. Hal ini karena matematika digunakan setiap hari dalam kehidupan. Dan

matematika akan terus berkembang karena akan selalu muncul penemuan baru

dalam matematika. Pada zaman dahulu, matematika masih sangat sederhana,

tetapi sekarang sudah sangat kompleks.

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Janice juga berpendapat bahwa “Matematika adalah bahasa khusus yang

menggunakan angka-angka dan simbol-simbol untuk mempelajari hubungan

antara kuantitas”. Jadi, kerena berhubungan dengan angka-angka dan simbol-

simbol, matematika merupakan sesuatu yang abstrak. Tetapi matematika juga

sangat berhubungan dengan hal-hal yang konkret dalam kehidupan sehari-hari.

Hudoyo dalam Nyimas Aisyah (2008: 1.1) berpendapat bahwa matematika

berkenaan dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan

yang diatur secara logis sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep

abstrak. Dari pendapat Hudoyo, matematika merupakan sesuatu yang logis dan

bersifat abstrak.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa matematika

adalah studi tentang besaran, struktur, ruang dan perubahan yang menggunakan

angka-angka dan simbol-simbol (bersifat abstrak) yang menggambarkan

simpulan-simpulan yang penting.

3) Pembelajaran Matematika

a) Pengertian Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika merupakan suatu kegiatan atau upaya

untuk memfasilitasi siswa dalam mempelajari matematika. Kegiatan

tersebut adalah upaya disengaja artinya menuntut persiapan pembelajaran

yang sangat detail, inovatif dan kreatif yang mampu menyesuaikan tingkat

perkembangan peserta didik, tujuan pembelajaran kompetensi dalam

standar kompetensi-kompetensi dasar dan kekhasan kontekstual kehidupan

sehari-hari peserta didiknya. Dalam Pelaksanaan pembelajaran, tugas guru

hanya sebagai fasilitator, sedangkan peserta didik aktif mengkonstruksi

sendiri pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.

Menurut Gagne dalam Sri Subarinah (2006: 7), belajar matematika

terdiri dari objek langsung dan objek tak langsung. Objek-objek langsung

adalah objek-objek yang dari segi wujudnya secara nyata merupakan

objek-objek yang pertama-tama dipelajari. Objek-objek langsung dalam

pembelajaran matematika terdiri dari: fakta-fakta matematika, konsep-

konsep matematika, prinsip-prinsip matematika. Objek-objek tak langsung

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

adalah objek-objek yang dari segi wujudnya secara nyata (secara

operasional) tidak segera nampak bahwa objek-objek tersebut merupakan

hal-hal yang dipelajari; tetapi hal-hal itu dipelajari sebagai dampak

(akibat) dari pembelajaran objek-objek langsung. Objek-objek tak

langsung dalam pembelajaran matematika adalah: sikap terhadap

matematika, penghargaan terhadap peranan matematika bagi kehidupan

manusia, kemampuan memecahkan masalah, kecermatan atau ketelitian

dalam mengamati sesuatu, kemampuan berfikir abstrak, dan

sebagainya.

Gagne mengemukakan bahwa keterampilan-keterampilan yang

dapat diamati sebagai hasil-hasil belajar disebut kemampuan-kemampuan

atau disebut juga kapabilitas. Gagne mengemukakan 5 macam hasil belajar

sebagai berikut : Informasi verbal atau kemampuan untuk

mengkomunikasikan secara lisan pengetahuannya tentang fakta-fakta,

ketrampilan intelektual atau kemampuan untuk dapat membedakan,

menguasai konsep aturan, dan memecahkan masalah, strategi kognitif atau

kemampuan untuk mengkoordinasikan serta mengembangkan proses

berfikir dengan cara merekam, membuat analisis dan sintesis, sikap atau

kecenderungan untuk merespon secara tepat terhadap stimulus atas dasar

penilaian terhadap stimulus tersebut, dan keterampilan motorik yang dapat

dilihat dari segi kecepatan, ketepatan, dan kelancaran gerakan otot-otot

serta anggota badan yang diperlihatkan.

b) Prinsip-prinsip Pembelajaran Matematika

Bagi kebanyakan peserta didik, pembelajaran matematika sangat

menakutkan, membosankan dan membebani pikiran/perasaan mereka. Hal

itu tidak lepas dari peran guru yang mengajar matematika kurang

memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yang benar. Untuk

menciptakan pembelajaran matematika yang bermakna dan

menyenangkan, perlu diperhatikan dan diimplementasikan prinsip-prinsip

pembelajaran matematika sebagai berikut:

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

(1) Pembelajaran perlu dilaksanakan dengan materi yang mula-

mula bersifat kongkrit kemudian bergerak ke arah yang lebih abstrak,

atau dari yang spesifik kemudian bergerak ke arah yang lebih umum.

(2) Pembelajaran perlu dilaksanakan dalam suatu lingkungan

pembelajaran yang memberikan rasa aman dan menyenangkan bagi

siswa (a safe and enjoyable learning environment).

(3) Pembelajaran perlu dilaksanakan dengan materi yang mula-mula

dirasa mudah bagi siswa kemudian bergerak ke arah yang lebih sukar.

(4) Para siswa perlu diberi kesempatan yang cukup banyak untuk

bisa menemukan sendiri berbagai hal penting yang terkait dengan

materi pembelajaran, dengan bimbingan dari guru, sehingga dapat

mengkonstruksikan pengetahuan, keterampilan dan sikapnya sesuai

materi pelajaran yang dipelajari.

(5) Pendekatan dan metode yang digunakan guru dalam mengelola

pembelajaran matematika harus dapat memotivasi semua siswa untuk

terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik aktif secara

mental, secara fisik, maupun secara sosial, tanpa ada perasaan tertekan

atau terpaksa pada siswa.

(6) Pembelajaran perlu dilaksanakan sedemikian, sehingga siswa

memahami konsep-konsep matematika, fakta-fakta matematika,

keterampilan- keterampilan matematika, dan prinsip-prinsip

matematika yang menjadi objek pembelajaran. Pembelajaran perlu

dilaksanakan sedemikian, sehingga siswa memahami penalaran

(reasoning) yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif

siswa dalam hal pengembangan konsep yang satu ke konsep yang lain,

dari prinsip yang satu ke prinsip yang lain, dari keterampilan yang satu

ke keterampilan yang lain.

(7) Pembelajaran perlu dilaksanakan sedemikian, sehingga siswa mengerti

kegunaan nyata dari materi pembelajaran.

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

c) Tujuan Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar sebagai bagian dari

sistem pendidikan nasional, menurut kurikulum 2006 bertujuan antara lain

agar siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika, sehingga terdapat keserasian antara pembelajaran

yang menekankan pada pemahaman konsep dan pembelajaran yang

menekankan pada keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan

masalah. Hal ini dengan jelas mengisyaratkan bahwa pengajaran

Matematika di Sekolah Dasar juga bertujuan untuk melatih siswa

memecahkan masalah. Melalui latihan pemecahan masalah, diharapkan

siswa dapat mengembangkan kemampuan memecahkan masalah-masalah

yang mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan matematika sekolah, khusus di Sekolah Dasar atau

Madrasah Ibtidaiyah (Nyimas Aisyah, 2008: 1.4) agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

(1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep

dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,

efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.

(2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

(3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

(4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

(5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

memecahkan masalah.

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Hakikat Metode Jarimatika

a. Pengertian Metode Jarimatika

Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau

jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah maka metode

menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk

mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat

diperlukan oleh guru, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat

bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh

guru. Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan materi pelajaran dan

karakteristik siswa. Dalam materi perkalian, salah satu metode yang dapat

digunakan adalah metode jarimatika.

Ali M. H. (2010: 1) “Jarimatika sendiri mempunyai arti menghitung

dengan jari-jari yang kita punyai sebagai anugerah dari Tuhan yang Maha Esa.

Dengan metode jarimatika jumlah jari kita yang sepuluh buah itu dapat

dipahami sebagai 99 jumlahnya. Jadi jari-jari kanan kita bernilai satuan, dan

jari-jari sebelah kiri kita bernilai puluhan”. Jarimatika memperkenalkan

kepada anak bahwa berhitung itu menyenangkan serta mudah. Dan di dalam

proses yang penuh kegembiraan itu anak dibimbing untuk bisa dan terampil

berhitung dengan benar.

Menurut penemu jarimatika, Ibu Septi Peni Wulandani (2009: 17),

jarimatika adalah salah satu metode berhitung dalam operasi KaBaTaKu (kali-

bagi-tambah-kurang) dengan menggunakan jari-jari tangan. Jarimatika juga

didesain agar anak tidak merasa sedang „belajar‟ Matematika. Buku Jarimatika

banyak diselingi dengan gambar, kegiatannya penuh dengan permainan,

gerak, lagu, dan juga kisah-kisah menarik. Target pertamanya adalah: Anak

tidak takut Matematika.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

metode jarimatika adalah suatu cara yang digunakan untuk berhitung dalam

operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan

menggunakan jari-jari tangan.

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b. Latar Belakang Penggunaan Metode Jarimatika

Bruner dalam Nyimas Aisyah (2008: 1.6) mengungkapkan bahwa

dalam proses belajar anak sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi benda-

benda atau alat peraga yang dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik

oleh siswa dalam memahami suatu konsep matematika. Melalui alat peraga

yang ditelitinya itu, anak akan melihat langsung bagaimana keteraturan dan

pola struktur yang terdapat dalam benda yang sedang diperhatikannya itu.

Proses internalisasi akan terjadi secara sungguh-sungguh (yang berarti

proses belajar terjadi secara optimal) jika pengetahuan yang dipelajari itu

dipelajari dalam tiga tahapan yaitu model tahap enaktif, model ikonik dan

model tahap simbolik. Ketiga model penyajian yang dikenal dengan teori

Belajar Bruner, dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Model Tahap Enaktif

Dalam tahap ini penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak secara

langsung terlibat dalam memanipulasi (mengotak-atik) objek.

2) Model Tahap Ikonik

Dalam tahap ini kegiatan penyajian dilakukan berdasarkan pada pikiran

internal dimana pengetahuan disajikan melalui serangkaian gambar-

gambar atau grafik yang dilakukan anak, berhubungan dengan mental

yang merupakan gambaran dari objek-objek yang dimanipulasinya.

3) Model Tahap Simbolis

Dalam tahap ini bahwa bahasa adalah pola dasar simbolik, anak

memanipulasi simbol-simbol atau lambang objek tertentu.

Anak usia sekolah dasar berada dalam tahap operasional konkret.

Sehingga anak akan lebih mudah memahami sesuatu yang bersifat konkret

daripada yang abstrak. Oleh karena itu, guru dituntut untuk menggunakan

berbagai media atau alat peraga untuk mempermudah anak dalam

menyerap materi yang diberikan guru.

Pembelajaran matematika selama ini seringkali disajikan oleh guru

dengan memberikan soal latihan sebanyak mungkin. Hal ini tentu saja ada

manfaatnya, yaitu melatih kemampuan anak dalam mengerjakan soal-soal

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

matematika. Tetapi, guru seringkali lupa untuk membuat matematika

menjadi menyenangkan. Guru juga seringkali memacu siswa untuk terus

belajar dan melakukan perhitungan yang hanya berhubungan dengan

angka-angka dan lambang bilangan yang abstrak. Padahal sebenarnya

matematika dapat dihubungkan dengan kehidupan siswa sehari-hari yang

konkret.

Metode jarimatika adalah metode yang sedang tren saat ini.

Metode ini dapat menjembatani antara dunia anak yang konkret dengan

matematika yang bersifat abstrak. Melalui metode ini, anak dibimbing

untuk belajar dengan cara yang lebih menyenangkan. Anak juga dapat

mengotak-atik benda konkret berupa jari-jari tangannya sendiri, sehingga

praktis dan tidak memberatkan memori otak. Jarimatika merupakan

sebuah solusi dari masalah-masalah di atas. Jarimatika juga memenuhi

kaidah-kaidah pembelajaran matematika. Dengan metode ini, anak

diharapkan akan lebih tertarik dan senang belajar matematika.

c. Sejarah Jarimatika

Berikut ini adalah intisari sejarah jarimatika yang penulis akses

www.jarimatika.com:

1) Jarimatika ditemukan oleh Ibu Septi Peni Wulandani. Bermula dari

kecintaannya terhadap anak-anak dan keinginan untuk mendidik mereka.

2) Ketiga anaknya mendapat didikan langsung dari Septi di rumah alias ber-

homeschooling. Salah satu tantangan Septi adalah mengajari anak

berhitung alias Matematika, materi yang selama ini dianggap

”menakutkan”.

3) Salah satu anaknya, Enes mengikuti kursus swipoa. Enes berusia tiga

tahun. ”Saya lantas berpikir untuk ikut kursus, kemudian mengajari Enes,”

ujar Septi yang lalu mengikuti kursus swipoa.

4) Berbekal pengetahuan dari kursus itu, Septi berupaya menciptakan metode

yang disukai anaknya. Ia lalu menemukan metode jarimatika.

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dalam jarimatika, tangan kanan diibaratkan tangan satuan dan tangan

kiri sebagai tangan puluhan. Metode itu terus dikembangkan hingga mencapai

angka ratusan dan ribuan, dengan menggunakan biku-biku jari. Selama 2000-

2003 metode ciptaan Septi itu dipraktikkan kepada Enes, salah satu putrinya

yang ternyata sangat menyukainya. Metode itu kemudian dinamai Jarimatika

singkatan dari jari dan matematika.

Aplikasinya mudah sehingga dapat menjadi jembatan pertama anak

memasuki dunia matematika yang dianggap sukar dan sering membuat

minder. Kalau anak sudah percaya diri, mata pelajaran lain akan berkembang

baik. Metode pembelajaran dengan jarimatika dikemas menyerupai

permainan. Septi lalu menuliskan metode berhitung itu dan diterbitkan

menjadi buku berjudul Jarimatika Penambahan dan Pengurangan (Teknik

Berhitung Mudah dan Menyenangkan dengan Menggunakan Jari Tangan).

Buku itu sudah memasuki cetakan ke-10, bahkan akan dibuat versi braille bagi

tunanetra. Setelah itu juga terbit buku Jarimatika Perkalian dan Pembagian

karangan Septi.

d. Keunggulan Metode Jarimatika

Metode jarimatika mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:

1) Berhitung dengan metode jarimatika mudah dipelajari dan menyenangkan

bagi peserta didik. Mudah dipelajari karena jarimatika mampu

menjembatani antara tahap perkembangan kognitif peserta didik yang

konkret dengan materi berhitung yang bersifat abstrak.

2) Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung, peserta didik belajar

dengan memanipulasi hal-hal konkret tersebut untuk memepelajari materi

matematika yang bersifat abstrak dan deduktif. Ilmu ini mudah dipelajari

segala usia, minimal anak usia 3 tahun. Menyenangkan karena peserta

didik merasakan seolah mereka bermain sambil belajar dan merasa

tertantang dengan metode jarimatika

3) Tidak membebani memori otak peserta didik. Metode berhitung jarimatika

mampu menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri, hal itu dapat

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

ditunjukkan pada waktu berhitung mereka akan mengotak-atik jari-jari

tangan kanan dan kirinya secara seimbang. Jarimatika mengajak peserta

didik untuk dapat mengaplikasikan operasi hitung dengan dengan cepat

dan akurat menggunakan alat bantu jari-jari tangan, tanpa harus banyak

menghafalkan semua hasil operasi hitung tersebut.

4) Praktis dan efisien. Dikatakan praktis karena alat hitungnya jari maka

selalu dibawa kemana-mana. Alatnya tidak akan pernah ketinggalan dan

tidak akan disita apalagi diambil, jika si anak ketahuan memakai Jari-jari

sebagai alat hitungnya pada saat ujian. Efisien karena alatnya selalu

tersedia dan tidak perlu dibeli.

5) Penggunaan “Jarimatika” lebih menekankan pada penguasaan konsep

terlebih dahulu baru ke cara cepatnya, sehingga anak-anak menguasai ilmu

secara matang. Selain itu metode ini disampaikan secara fun, sehingga

anak-anak akan merasa senang dan gampang bagaikan “tamasya belajar”.

6) Pengaruh daya pikir dan psikologis karena diberikan secara

menyenangkan maka sistem limbik di otak anak akan senantiasa terbuka

sehingga memudahkan anak dalam menerima materi baru. Membiasakan

anak mengembangkan otak kanan dan kirinya, baik secara motorik

maupun secara fungsional, sehingga otak bekerja lebih optimal. Tidak

memberatkan memori otak, sehingga anak menganggap mudah, dan ini

merupakan step awal membangun rasa percaya dirinya untuk lebih jauh

menguasai ilmu matematika secara luas.

e. Formasi Jarimatika Perkalian

Sebelum mengajarkan anak untuk menggunakan metode jarimatika

dalam perkalian, anak perlu dibimbing untuk memahami konsep dasar tentang

perkalian terlebih dahulu. Di bawah ini merupakan langkah-langkah

pembelajaran perkalian kelompok dasar (bilangan 6-10):

1) Sebelum mempelajari jarimatika, siswa terlebih dahulu perlu memahami

angka atau lambang bilangan.

2) Setelah itu, siswa mengenali konsep operasi perkalian.

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3) Siswa sebelumnya diajak bergembira, bisa dengan bernyanyi.

4) Mengenal lambang-lambang yang digunakan di dalam jarimatika.

Pengenalannya dengan praktek secara langsung yaitu siswa diminta

mengangkat jari-jarinya ke atas kemudian mendemonstrasikan formasi jari

tangan yang digunakan dalam jarimatika seperti pada gambar 1 di bawah

ini:

Gambar 1. Formasi Jarimatika Perkalian 6-10

5) Siswa diajarkan cara-cara menghitung dengan jarimatika dengan ketentuan

sebagai berikut :

Rumus: (T1 + T2) + (B1 x B2)

Keterangan:

T1 = jari tangan kanan yang ditutup (puluhan)

T2 = jari tangan kiri yang ditutup (puluhan)

B1 = jari tangan kanan yang dibuka (satuan)

B2 = jari tangan kiri yang dibuka (satuan)

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

7) Guru dan siswa melakukan operasi perkalian dengan mendemonstrasikan

menggunakan jari tangan. Guru mengajarkan dengan pelan-pelan dan

menyenangkan sehingga siswa dapat memahami dengan baik penggunaan

metode jarimatika.

Contoh:

Gambar 2. Formasi Berhitung Perkalian

Tangan kanan (7) : kelingking dan jari manis ditutup (dilipat).

Tangan kiri (8) : kelingking, jari manis, dan jari tengah ditutup (dilipat).

7 x 8 dapat diselesaikan sebagai berikut:

Jari yang ditutup bernilai puluhan, dijumlahkan.

Jari yang terbuka bernilai satuan, dikalikan.

Formasi Jarimatikanya adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Contoh Formasi Jari Berhitung dengan Jarimatika

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

7 x 8 = (T1 + T2) + (B1 x B2)

= (20 + 30) + (3 x 2)

= 50 + 6

= 56

7) Ajak siswa terus bergembira, jangan merepotkan anak untuk menghafal

lambang-lambang jarimatika.

8) Melakukan latihan secara rutin dengan demikian anak merasa senang

tanpa ada paksaan untuk menghafal.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Yogi Karismasari. 2010. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung

Perkalian Dengan Teknik Jarimatika pada Siswa Kelas II Semester 2 SD

Negeri Tegaldowo Tahun Pelajaran 2009/2010. Dari hasil penelitiannya

disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan teknik

jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung perkalian. Perbedaan

penelitian Yogi dengan penelitian ini adalah pada subjek, lokasi, dan waktu

penelitian. Selain itu, Yogi menyebut jarimatika sebagai suatu teknik,

sementara dalam penelitian ini lebih cenderung menyebut jarimatika sebagai

suatu metode.

2. Khusnul Khotimah. 2009. Pembelajaran Berhitung Dengan Menggunakan

Jarimatika untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berhitung

Siswa MIM Candirejo Ngawen Klaten. Dari hasil penelitinnya ditemukan

bahwa penggunaan metode jarimatika selain dapat meningkatkan kemampuan

berhitung siswa juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Perbedaan

dengan penelitian ini adalah pada subjek, lokasi, waktu, dan tujuan. Tujuan

dari penelitian Khusnul adalah untuk meningkatkan motivasi serta

kemampuan berhitung secara keseluruhan. Sedangkan dalam penelitian ini

tidak dibahas mengenai peningkatan motivasi, selain itu tujuannya lebih

spesifik yaitu untuk meningkatkan kemampuan menghirung perkalian.

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Anis Fatati. 2009. Pengaruh Metode Pembelajaran Jarimatika terhadap

Keterampilan Berhitung Perkalian Hasilnya Bilangan Dua Angka Ditinjau dari

Kemampuan Awal Siswa pada Kelas II SD Negeri Se-Kecamatan Banyudono

Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010. Dalam penelitiannya ia

membuat kesimpulan bahwa terdapat perbedaan keterampilan berhitung antara

pembelajaran matematika yang menggunakan metode pembelajaran jarimatika

dengan metode pembelajaran konvensional. Perbedaan dengan penelitian ini

adalah pada jenis penelitian, subjek, lokasi, dan waktu penelitian. Jenis

penelitian Anis adalah kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

metode jarimatika terhadap keterampilan berhitung perkalian serta

membandingkan metode jarimatika dengan metode konvensional.

C. Kerangka Berpikir

Pelajaran matematika selama ini sering dianggap pelajaran yang sulit.

Dilihat dari kenyataan yang ada, banyak orangtua yang komplain bahwa anak

mereka rata-rata tidak suka matematika, susah memahami angka dan bilangan,

serta enggan untuk belajar berhitung.

Apalagi dalam operasi hitung perkalian pada kelas rendah, terutama kelas

II, anak seringkali mengalami kesulitan. Terbukti dengan rendahnya nilai siswa

pada materi perkalian ini (lebih dari 50% siswa nilainya di bawah KKM). Metode

yang sering digunakan selama ini adalah dengan menghafal dan penjumlahan

berulang, sehingga anak sering malas untuk menghafal. Dan dalam menghitung,

anak membutuhkan waktu yang lama dan ketelitian yang tinggi.

Saat ini telah berkembang macam-macam metode untuk berhitung. Pada

intinya semua metode adalah baik, semua anak berhak untuk mempelajari teknik-

teknik yang ada, sehingga mereka kaya akan suatu teknik. Salah satu metode yang

telah berkembang untuk pembelajaran Matematika khususnya dalam berhitung

adalah metode jarimatika. “Jarimatika adalah teknik berhitung mudah dan

menyenangkan dengan menggunakan jari-jari tangan”. (Septi Peni, 2008: 17)

Kelebihan dari pembelajaran dengan menggunakan metode jarimatika

yaitu sederhana, alatnya selalu tersedia dan tidak perlu dibeli, alatnya tidak akan

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

pernah ketinggalan atau disita saat ujian, tidak memberatkan otak dengan

bayangan, dan tenyata juga mudah untuk dilakukan. Guru menggunakan metode

tersebut untuk mengajarkan perkalian, sehingga anak akan mudah memahami dan

memudahkan para siswa untuk menghitung perkalian selanjutnya hafal dengan

sendirinya tanpa ada paksaan dan tekanan dari orang tua dan guru. Setelah guru

menerapkan metode jarimatika, siswa menjadi lebih tertarik dan senang dalam

mata pelajaran Matematika khususnya menghitung perkalian, selain itu siswa

mampu menyelesaikan masalah menghitung perkalian dengan metode jarimatika.

Pada kondisi akhir kemampuan siswa dalam menghitung perkalian meningkat.

Dari uraian pemikiran di atas, maka dapat divisualisasikan dalam bentuk

kerangka pemikiran seperti pada gambar 4.

Gambar 4: Skema Kerangka Berpikir

Kondisi Awal Guru Belum Menerapkan

Metode Jarimatika

Kemampuan Siswa dalam Menghitung Perkalian Rendah

Tindakan

Menerapkan Metode Jarimatika

dalam Pembelajaran

Siklus I

70 % dari jumlah siswa harus mencapai KKM

Siklus II

80 % dari jumlah siswa harus mencapai KKM

Kondisi Akhir

Diduga Kemampuan Menghitung

Perkalian Siswa Meningkat

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Dari kerangka berfikir di atas, dapat diketahui bahwa sebelum

mengunakan metode jarimatika hasil pembelajaran khususnya kemampuan

menghitung perkalian masih rendah. Kemudian setelah menggunakan metode

jarimatika ada peningkatan kemampuan menghitung perkalian yang cukup berarti.

Penelitian ini direncanakan dua siklus dan akan diakhiri sampai didapat

hasil yang mencapai rata-rata kelas 70 dan siswa yang memperoleh nilai ≥ 60

(KKM) mencapai 80 % dari semua siswa kelas II.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir di atas, maka peneliti

dapat merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : “Penerapan metode

jarimatika dapat meningkatkan kemampuan menghitung perkalian pada siswa

kelas II SD Negeri 3 Pringanom Sragen tahun pelajaran 2010/2011”.

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 3 Pringanom, yang beralamat di Sari Desa

Pringanom Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen. Sekolah ini di bawah

pimpinan Bapak Sunarso, S.Pd, M.M. yang bertindak sebagai Kepala Sekolah. Di

sekolah ini hanya terdapat 1 kelas pada tiap tingkatnya dengan jumlah siswa pada

kelas II tahun ajaran 2010/2011 yaitu 38 siswa dengan rincian 20 siswa laki-laki

dan 18 siswa perempuan.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian tindakan ini direncanakan pada semester II

Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian berlangsung selama kurun waktu lima

bulan terhitung sejak bulan Januari 2011 sampai dengan bulan Mei 2011, yang

mencakup tiga tahapan kegiatan secara garis besar, yaitu tahap persiapan selama 8

(delapan) minggu, tahap pelaksanaan penelitian selama 5 (lima) minggu dan tahap

penulisan laporan serta ujian skripsi selama 8 (delapan) minggu. Waktu dan jenis

kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No. Jenis Kegiatan Bulan (Tahun 2011)

Januari Februari Maret April Mei

1 Pembuatan

proposal

2 Pengajuan

Proposal

3 Revisi Proposal

4 Pengajuan Surat

Izin

5 Persiapan

penelitian

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

6 Pelaksanaan

siklus I

7 Pelaksanaan

siklus II

8 Pengolahan data

9 Penyusunan

laporan

10 Ujian Skripsi

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian yang lebih

menekankan pada masalah perbaikan proses di kelas, maka jenis penelitian yang

tepat adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

Menurut Stephen Kemmis seperti dikutip D. Hopkins dalam bukunya yang

berjudul A Teacher’s Guide to Classroom Research, menyatakan bahwa action

research adalah: a from of self-reflektif inquiry undertaken by participants in a

social (including education) situation in order to improve the rationality and of

(a) their own social or educational practices justice (b) their understanding of

these practices, and (c) the situastions in which practices are carried out. Secara

singkat PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

tindakan, untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tinakan mereka

dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-

tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek

pembelajaran dilaksanakan.

Prof. Dr. Rochiati Wiriaatmadja (2005: 13) memberikan definisi bahwa

”penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat

mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari

pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan

dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu”.

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Dari pendapat ini, penelitian tindakan kelas sangat cocok dilakukan oleh guru

untuk memperbaiki kinerjanya.

Dengan menggunakan penelitian ini, peneliti berharap akan mendapatkan

informasi sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran

di kelas secara profesional.

2. Strategi Penelitian

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Strategi ini bertujuan untuk menggambarkan serta menjelaskan kenyataan di

lapangan melalui pengamatan peneliti. Dalam hal ini objek yang diamati adalah

kegiatan pembelajaran berhitung perkalian sebelum dan sesudah diberikan

tindakan dengan penggunaan metode jarimatika.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 3 Pringanom Kecamatan

Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011. Siswa kelas II berjumlah 38 siswa

terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran matematika dengan

menggunakan metode jarimatika pada materi operasi hitung perkalian pada siswa

kelas II SD Negeri 3 Pringanom Tahun Pelajaran 2010/2011.

D. Sumber Data

Sumber data adalah sesuatu yang menjadi sumber untuk memperoleh

sebuah data. Sumber data atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini

adalah dari:

1. Sumber data pokok, yaitu siswa dan guru.

2. Sumber data sekunder, yaitu arsip atau dokumen, catatan observasi guru, dan

nilai hasil belajar siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Dokumentasi, yaitu pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan objek

maupun aktivitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

penting. Dalam penelitian ini dokumen yang dimanfaatkan berupa: daftar nilai

Matematika dan bukti fisik kegiatan berupa foto. Daftar nilai matematika yang

digunakan adalah nilai pada materi perkalian yang diperoleh sebelum dan

sesudah penerapan metode jarimatika. Penerapan metode jarimatika

dilaksanakan dalam dua siklus. Sedangkan dokumen berupa foto diambil saat

pembelajaran dengan menerapkan jarimatika, baik pada siklus I maupun pada

siklus II.

2. Teknik tes, yaitu serentetetan soal, latihan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan dan pengetahuan siswa. Tes dalam penelitian ini

berupa soal materi perkalian yang diberikan kepada siswa kelas II SD Negeri

3 Pringanom sebelum dan sesudah penerapan metode jarimatika. Tujuannya

untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan nilai atau kemampuan siswa

dalam menghitung perkalian dengan diterapkannya metode jarimatika.

3. Observasi, yaitu kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena

yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena

tersebut. Dalam penelitian ini observasi diarahkan terhadap guru dan siswa

kelas II SD Negeri 3 Pringanom Sragen. Guru diobservasi oleh rekan sejawat

untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan guru dalam mengadakan

pembelajaran dengan metode jarimatika. Tujuannya supaya kemampuan guru

dalam mengajarkan metode jarimatika dapat lebih ditingkatkan. Perilaku

siswa dalam pembelajaran juga diobservasi untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tujuannya supaya guru

dapat menyesuaikan cara mengajarnya dengan kondisi siswa.

4. Wawancara, yaitu suatu cara atau kepandaian melakukan tanya jawab untuk

memperoleh keterangan, informasi dan sejenisnya. Wawancara digunakan

untuk memperoleh jawaban dari responden melalui tanya jawab sepihak.

Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber adalah seluruh siswa kelas II

SD Negeri 3 Pringanom yang berjumlah 38 siswa. Tujuannya untuk

mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran dan

memperoleh informasi yang dibutuhkan dari responden.

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

F. Validitas Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas kurikulum / isi, yaitu

dengan tes yang akan digunakan untuk mengungkap hasil belajar harus sesuai

dengan indikator / tujuan pembelajaran serta materi pembelajaran. Validitas isi

merupakan validitas yang diperhitungkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur

dengan analisis rasional. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini

adalah "sejauhmana item-item dalam suatu alat ukur mencakup keseluruhan

kawasan isi objek yang hendak diukur oleh alat ukur yang bersangkutan?" atau

berhubungan dengan representasi dari keseluruhan kawasan.

Pengertian "mencakup keseluruhan kawasan isi" tidak saja menunjukkan

bahwa alat ukur tersebut harus komprehensif isinya akan tetapi harus pula

memuat hanya isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur.

Walaupun isi atau kandungannya komprehensif tetapi bila suatu alat ukur

mengikutsertakan pula item-item yang tidak relevan dan berkaitan dengan hal-hal

di luar tujuan ukurnya, maka validitas alat ukur tersebut tidak dapat dikatakan

memenuhi ciri validitas yang sesungguhnya.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

interaktif. Model analisis interaktif menurut Miles dan Huberman mempunyai tiga

komponen komponen pokok, yaitu Reduksi Data, Sajian Data, Penarikan Kesimpulan

atau Verifikasi. Aktivitasnya dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan

data sebagai suatu proses siklus untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif dapat

digambarkan dengan skema pada gambar 5 sebagai berikut:

Gambar 5. Analisis Interaktif Model Milles dan Huberman

Sajian Data Pengumpulan Data

Reduksi Data

Verifikasi

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Langkah-langkah Analisis:

1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka

dapat dikumpulkan.

2. Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan

matrik yang berguna untuk penelitian lanjut.

3. Melakukan analisis data dikelas dan mengembangkan matrik antar kasus.

4. Melakukan verifikasi, pengayaan, dan pendalaman data apabila dalam

persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang

jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus.

5. Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi

susunan laporan.

6. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

7. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai pengembangan saran dalam laporan

akhir penelitian.

H. Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

the action research spiral dari Kemmis dan Taggart (1990 : 11). Siklus spiral dari

tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar 6 berikut:

observasi

Tindakan refleksi

Rencana awal

observasi

Tindakan

Rencana yang direvisi

Refleksi

Gambar 6. Alur PTK

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dari desain di atas, maka prosedur penelitian dapat divisualisasikan seperti

pada gambar 7.

Gambar 7. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Berdasarkan desain di atas, tahapan penelitian dijelaskan sebagai berikut :

Rencana Awal

Pada tahap ini dilakukan identifikasi kesulitan siswa dalam menghitung perkalian.

1. Rancangan Siklus Pertama

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini guru sebagai peneliti menyusun skenario pembelajaran

(RPP), instrument untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis, dan menetapkan

indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Guru sekaligus sebagai peneliti mengadakan pembelajaran sesuai dengan

RPP yang telah dipersiapkan.

2) Guru lain (teman sejawat) dan kepala sekkolah yang bertindak sebagai

observer, mengadakan observasi jalannya pembelajaran.

c. Tahap Pengamatan/Observasi

1) Dilakukan oleh kepala sekolah dan guru yang mengamati pembelajaran

yang sedang berlangsung.

Rencana Awal Perencanaan Tindakan I

Observasi,

Refleksi, dan

Evaluasi I

Pelaksanaan Tindakan I

Perencanaan Tindakan II

Observasi,

Refleksi, dan

Evaluasi II

Pelaksanaan Tindakan II

Solusi, Temuan, dan Kesimpulan

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2) Observasi diarahkan pada point-point pedoman yang telah dipersiapkan

oleh peneliti.

d. Tahap Refleksi

Peneliti menganalisis hasil belajar siswa sesuai dengan nilai saat evaluasi

dan hasil observasi saat pembelajaran.

Jika 70% siswa kelas II nilai materi pokok perkalian mencapai KKM maka

dapat disimpulkan bahwa penerapan metode jarimatika pada siklus I telah

berhasil.

2. Rancangan Silkus Kedua

a. Tahap Perencanaan

Guru sebagai peneliti menyusun skenario pembelajaran (RPP), instrument

untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis, dan menetapkan indikator

ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

Perencanaan tindakan siklus 2 dikaitkan dengan hasil yang telah diperoleh

pada siklus 1 dengan berbagai perbaikan pada kegiatan pembelajarannya.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Guru sekaligus sebagai peneliti mengadakan pembelajaran sesuai dengan

RPP yang telah dipersiapkan.

2) Guru lain (teman sejawat) dan kepala sekkolah yang bertindak sebagai

observer, mengadakan observasi jalannya pembelajaran.

c. Tahap Pengamatan/Observasi

1) Dilakukan oleh kepala sekolah dan guru yang mengamati pembelajaran

yang sedang berlangsung.

2) Observasi diarahkan pada point-point pedoman yang telah dipersiapkan

oleh peneliti.

d. Tahap Refleksi

Peneliti menganalisis hasil belajar siswa sesuai dengan nilai saat evaluasi

dan hasil observasi saat pembelajaran.

Jika 80% siswa kelas II nilai materi pokok perkalian mencapai KKM maka

dapat disimpulkan bahwa penerapan metode jarimatika telah berhasil. Jika siswa

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

yang mengalami peningkatan kemampuan menghitung perkalian kurang dari 80%

maka proses pembelajaran dengan penerapan metode jarimatika perlu diperbaiki

lagi dan disempurnakan pada siklus berikutnya.

I. Indikator Keberhasilan

Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

meningkatnya kemampuan menghitung perkalian dengan metode jarimatika pada

siswa kelas II semester 2 SD Negeri 3 Pringanom Sragen yang ditunjukkan

dengan perolehan nilai minimal 60 (KKM).

Hasil yang diperoleh dari nilai post tes mencerminkan kemampuan siswa

pada konsep yang dibelajarkan Pada siklus I pembelajaran dikatakan berhasil

apabila nilai siswa dalam materi perkalian mencapai rata-rata kelas 60 dan siswa

yang memperoleh nilai ≥ 60 (KKM) mencapai 70%.

Pada siklus II pembelajaran dikatakan berhasil apabila nilai siswa dalam

materi perkalian mencapai rata-rata kelas 70 dan siswa yang memperoleh nilai ≥

60 (KKM) mencapai 80%.

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Pringanom Kecamatan

Masaran Kabupaten Sragen. Sekolah ini tepatnya berada di dukuh Sari Desa

Pringanom Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen.

SD Negeri 3 Pringanom pada tahun 2010/2011 dipimpin oleh seorang Kepala

Sekolah dan memiliki 7 guru yang telah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), 5

orang tenaga pengajar yang masih Wiyata Bakti, 1 orang petugas perpustakaan (WB)

dan 1 orang penjaga sekolah (PNS). Semua personel telah melaksanakan tugasnya

masing-masing dengan baik sesuai dengan tanggungjawabnya. Bukan hanya guru dan

Kepala sekolah yang bertanggung jawab dalam membimbing siswa namun peran

orang tua dan masyarakat juga sangat penting. Hal ini telah diwujudkan di SD Negeri

3 Pringanom dalam wadah Paguyuban Orang Tua Siswa dan Komite sekolah.

Keberhasilan pendidikan siswa merupakan tanggung jawab bersama sehingga harus

ada kerjasama yang baik dari semua pihak.

Jumlah seluruh siswa di SD Negeri 3 Pringanom pada tahun 2010/2011

adalah 173 siswa yang terdiri dari 86 siswa laki-laki dan 87 siswa perempuan. Siswa

terbagi dalam 6 kelas yakni kelas I sebanyak 25 siswa, kelas II sebanyak 38 siswa,

kelas III sebanyak 25 siswa, kelas IV sebanyak 27 siswa, kelas V sebanyak 30 siswa

dan kelas VI sebanyak 28 siswa. Siswa berasal dari berbagai latar belakang sosial

yang berbeda-beda. Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani dan buruh

pabrik.

Berikut ini adalah data tentang SD Negeri 3 Pringanom :

Nama Sekolah : SD Negeri 3 Pringanom

Status Sekolah : Negeri

Alamat Sekolah : Sari, Pringanom, Masaran, Sragen 57282

Nomor Statistik Sekolah : 101031402036

Nomor Identitas Sekolah : 006126

Tahun Berdiri : 1982

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Bangunan Sekolah : Milik Pemerintah

Organisasi Penyelenggara : Pemerintah

Luas Tanah : 2.1160 m2

Luas Bangunan : 512 m2

a. Tujuan Pendirian

Terwujudnya atau terbentuknya siswa yang cerdas, berbudi pekerti

yang luhur, terampil, sehat jasmani dan rohani.

b. Letak Geografis

Lokasi SD Negeri 3 Pringanom terletak di Dukuh Sari, Kelurahan

Pringanom, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Kode Pos 57282,

Propinsi Jawa Tengah. SD Negeri 3 Pringanom Sragen menempati tanah

seluas 2.160 m2 dan luas bangunan 512 m2. Sekolah ini berada di antara

pemukiman penduduk, letaknya sangat strategis karena dekat dengan jalan

yang bisa dijangkau dengan berbagai kendaraan. Walaupun letaknya di antara

perumahan penduduk namun tidak mengganggu proses pembelajaran di SD

Negeri 3 Pringanom.

Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan

kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata yang ada di

lapangan. Hasil survey awal, yaitu rendahnya nilai pada materi perkalian. Dalam

pembelajaran Matematika siswa belajar dengan metode konvensional sehingga

hasil belajar matematika belum maksimal. Dalam materi perkalian bilangan dasar

(6-10), siswa seringkali hanya menghafal atau melakukan penjumlahan berulang

sehingga hasilnya lebih dari 60% nilai siswa belum mencapai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan pada awal semester. Untuk itu,

peneliti berupaya menggunakan suatu metode yang dapat meningkatkan

kemampuan perkalian siswa yaitu dengan metode jarimatika.

Berdasarkan data hasil pengamatan langsung tanggal 4 Januari 2010

terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas dalam materi perkalian, masih banyak

terdapat kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain, guru belum bisa

menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan, siswa belum terlibat

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

secara aktif, aktivitas siswa kurang, dan metode yang digunakan kurang efektif.

Pembelajaran dalam materi perkalian, siswa belajar untuk mengerjakan dengan

cara penjumlahan berulang dan juga hafalan sehingga hasilnya belum maksimal.

Seluruh komponen soal yang dibuat sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta

relevan dengan karakteristik siswa kelas II sehingga dapat dikatakan valid atau

memenuhi syarat untuk dipergunakan sebagai alat tes.

Untuk lebih jelasnya, Perolehan hasil evaluasi Matematika siswa sebelum

tindakan dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 68. Adapun tabel frekuensi nilai

kemampuan berhitung perkalian siswa sebelum tindakan dapat dilihat pada tabel

2.

Tabel 2. Data Frekuensi Nilai Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Kelas

II Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom pada Kondisi Sebelum Tindakan

No Interval Nilai Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah (xi)

fi.xi Persentase

(%)

Keterangan

1 80-100 5 90 450 13,16 Tuntas

2 60-79 9 69,5 625,5 23,68 Tuntas

3 40-59 6 49,5 297 15,79 Belum Tuntas

4 20-39 12 29,5 354 31,58 Belum Tuntas

5 0-19 6 9,5 57 15,79 Belum Tuntas

Jumlah 38 1783,5 100

Nilai rata-rata = 1783,5 : 38 = 46,93

Ketuntasan klasikal = 13 : 38 x 100% = 34,21 %

Dari tabel 2, dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 8 sebagai berikut:

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Gambar 8. Grafik Nilai Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Kelas II

Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom Pada Kondisi Sebelum Tindakan

Berdasarkan data hasil evaluasi Matematika sebelum menggunakan

metode jarimatika diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 46,93. Siswa yang

mendapat nilai kurang dari 60 (KKM) sebanyak 24 siswa dan yang mendapat nilai

≥ 60 (KKM) hanya 13 siswa. Hal ini dapat diartikan bahwa ketuntasan klasikal

sebesar 34,21% masih berada di bawah ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu

sebesar 70% siswa mendapatkan nilai ≥ 60 (KKM).

Berdasarkan nilai evaluasi Matematika yang masih rendah dan banyak

siswa yang belum dapat mencapai KKM menunjukkan bahwa kemampuan siswa

masih rendah. Maka dari itu diperlukan suatu inovasi pembelajaran melalui

metode jarimatika. Dengan metode jarimatika diharapkan kemampuan berhitung

siswa khususnya pada materi perkalian akan mengalami peningkatan sehingga

ketuntasan belajar siswa dapat tercapai.

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Siklus I

Tindakan siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan. Tiap-

tiap pertemuan terdiri dari tiga jam pelajaran (3 x 35 menit), dilaksanakan pada

tanggal 23 Pebruari s.d. 24 Pebruari 2011. Penelitian dilakukan dengan

menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas siklus-siklus dan tiap

0

2

4

6

8

10

12

0-19 20-39 40-59 60-79 80-100

6

12

6

9

5

Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

siklus terdiri dari 4 tahapan. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti mengadakan observasi terhadap proses

pembelajaran dan prestasi belajar Matematika pada kelas II untuk mengetahui

media, metode, strategi pembelajaran yang telah digunakan oleh guru, serta proses

pembelajaran yang telah berlangsung. Peneliti juga mencatat hasil belajar yang

diperoleh oleh masing-masing siswa.

Berdasarkan pengamatan dan hasil catatan terhadap proses pembelajaran

dan prestasi belajar sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data

awal. Hasil pencatatan menunjukkan bahwa dari 38 siswa kelas II terdapat 24

siswa atau sekitar 65,79% yang masih belum mampu berhitung perkalian. Hal ini

ditunjukkan dengan perolehan nilai siswa yang belum mencapai nilai 60 (KKM).

Oleh karena itu, peneliti dan guru kelas II mendiskusikan rancangan tindakan

yang akan dilakukan pada penelitian ini. Dan diperoleh kesepakatan bahwa

pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan

alokasi waktu tiap pertemuan 3 x 35 menit yaitu pada hari Rabu tanggal 23

Pebruari dan Kamis tanggal 24 Pebruari 2011.

Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2006

Kelas II. Peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran

Matematika dengan menerapkan metode jarimatika sebagai berikut:

1) Mempelajari KTSP dan Silabus Kelas II SD

Standar Kompetensi

3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

Kompetensi Dasar

3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.

2) Peneliti merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan

beberapa indikator sebagai berikut:

3.1.1 Mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang.

3.1.2 Mengalikan bilangan sampai dengan 100 dengan berbagai cara.

3.1.3 Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilaksanakan dua kali

pertemuan dan masing-masing pertemuan dalam waktu tiga jam pelajaran (3 x

35 menit). Adapun RPP siklus I dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 70.

3) Peneliti membuat LKS dan lembar evaluasi.

4) Membuat lembar observasi guru dan siswa.

5) Peneliti mempersiapkan alat untuk dokumentasi berupa kamera.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

metode jarimatika sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

telah disusun. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 23 Pebruari 2011. Pada

pertemuan ini materi yang diajarkan adalah mengenal perkalian sebagai

penjumlahan berulang. Berikut ini dipaparkan kondisi riil yang dialami selama

proses belajar mengajar berlangsung. Sebagai kegiatan awal guru dan siswa

berdoa bersama, mengabsen siswa, mengecek persiapan belajar kelas dan

kesiapan siswa.

Kegiatan inti dimulai dari tahap eksplorasi. Guru melakukan apersepsi

dengan cara mengajak siswa bernyanyi ”Satu Ditambah Satu” secara bersama-

sama dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa serta memotivasi dan

mengarahkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Pada awal

pembelajaran guru menanyakan kepada siswa tentang penjumlahan bilangan ”2 +

2 = ...., 3 + 3 + 3 =....” dan seterusnya. Kemudian guru menjelaskan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai siswa.

Guru menjelaskan perkalian sebagai penjumlahan berulang. Guru

mengadakan tanya jawab tentang contoh-contoh perkalian yang ditemui dalam

kehidupan sehari-hari. Selanjutnya guru menyuruh beberapa siswa membuat soal

perkalian di papan tulis kemudian menyuruh siswa lain untuk mengerjakannya.

Guru mengenalkan jarimatika dan mendemonstrasikan penggunaan jarimatika

untuk menghitung perkalian bilangan 6-10. Beberapa siswa diminta maju untuk

menghitung perkalian dengan jarimatika.

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Pada tahap elaborasi, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang tiap

kelompoknya terdiri dari 2 siswa. Guru membagikan LKS dan tiap kelompok

mengerjakan. Setelah selesai, pada tahap konfirmasi tiap kelompok maju

bergantian untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan memperagakannya

dengan jarimatika. Kelompok yang lain menanggapi. Kelompok yang dinilai

paling baik mendapat penghargaan berupa tanda bintang dari guru. Pada waktu

pelaksanaan ada dua kelompok yang dinilai guru menjawab dengan tepat dan

paling cepat. Sehingga ada 4 anak yang memperoleh tanda bintang. Mereka

sangat bangga mendapatkan penghargaan dari guru.

Pada kegiatan akhir, guru memberikan evaluasi. Setelah itu, guru

mengajak siswa mengoreksi pekerjaannya dan membahasnya bersama. Guru

menilai dan menganalisis hasil evaluasi. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya apabila ada hal-hal yang kurang jelas. Sebagai tindak lanjut

guru memberikan pekerjaan rumah. Guru menutup pembelajaran Matematika.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2011. Pada

pertemuan yang ke-2 ini pembelajaran direncanakan dengan menggunakan

metode jarimatika, materi yang diajarkan adalah mengalikan bilangan 6-10

dengan berbagai cara.

Pada kegiatan awal guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

Setelah itu guru melakukan presensi. Pada tahap eksplorasi, agar suasana kelas

menjadi lebih semangat dan hidup, guru mengajak siswa bernyanyi lagu “Belajar

Di mana-mana. Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengalaman siswa

dalam pertemuan yang lalu dengan beberapa pertanyaan lisan. Guru menunjukkan

sebuah gambar yang berkaitan dengan perkalian. Guru mengadakan tanya jawab

dengan siswa berkaitan dengan gambar.

Selanjutnya, guru mengulangi demonstrasi penggunaan jarimatika kepada

siswa. Guru mendemonstrasikan formasi jarimatika bilangan 6-10 dengan

menggunakan tangan dan meminta siswa untuk menirukan. Guru menjelaskan

cara mengerjakan soal cerita dengan menuliskan kalimat matematikanya terlebih

dahulu. Guru meminta beberapa siswa untuk maju menuliskan kalimat

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

matematika dari soal yang dibacakan guru dan meminta siswa untuk

memperagakan jarimatika saat mengerjakan soal di depan kelas.

Pada tahap elaborasi, guru membagi siswa dalam kelompok dan masing-

masing kelompok terdiri atas 2 anak. Guru memberi lembar kerja kelompok

kemudian meminta siswa mengerjakan. Dalam tahap konfirmasi, tiap kelompok

maju secara bergantian untuk mempresentasikan hasil diskusi dengan

memperagakannya menggunakan metode jarimatika. Kelompok yang paling

terbaik mendapat penghargaan berupa tanda bintang dari guru. Guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila ada hal-hal yang kurang jelas.

Pada kegiatan akhir, guru memberikan lembar evaluasi untuk dikerjakan

secara individu. Setelah selesai, guru mengajak siswa membahas hasil evaluasi

dan memberikan nilai. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya apabila ada hal-hal yang kurang jelas. Sebagai tindak lanjut guru

memberikan pekerjaan rumah. Guru menutup pembelajaran Matematika.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan teknik jarimatika, yang dilaksanakan dengan

menggunakan alat bantu berupa lembar observasi dan pengambilan foto dengan

kamera. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan teknik jarimatika pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh teknik jarimatika dalam meningkatkan kemampuan menghitung

perkalian di kelas II.

Oleh karena itu, pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau

proses yang terjadi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek tindakan

guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada saat proses

pembelajaran berlangsung.

1) Hasil Observasi Bagi Siswa

Dari data observasi pada lampiran 6 halaman 81 dalam kegiatan pembelajaran

di kelas II siklus I selama dua kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai

berikut:

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a) Kemampuan siswa dalam menerima pelajaran dalam kategori

cukup.

b) Perhatian siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru

dalam kategori cukup. Siswa belum begitu antusias terhadap pembelajaran

yang dilaksanakan. Namun, mereka cukup tertarik dengan penggunaan

jarimatika.

c) Perhatian, minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru dalam

kategori cukup.

d) Siswa cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini tampak

dari siswa yang cukup bersemangat dalam menjawab pertanyaan guru,

maju ke depan kelas, dan banyak menunjukkan jari saat guru memberikan

pertanyaan.

e) Keberanian siswa mengajukan pertanyaan dan pendapat sudah

baik.

f) Kerjasama dalam kelompok dalam kategori cukup. Tetapi siswa

perlu lebih banyak belajar untuk lebih kompak dan mau membantu teman

yang sekelompok.

g) Dalam mengerjakan tugas individu/kelompok, siswa kurang

sungguh-sungguh. Pada saat mengerjakan tugas kelompok, ada beberapa

siswa yang hanya mengandalkan temannya dan tidak mau berusaha untuk

belajar.

h) Keberanian siswa mempresentasikan hasil tugas dalam kategori

cukup.

i) Kemauan dalam berdiskusi sudah baik.

j) Rasa tanggung jawab terhadap kelompok dalam kategori cukup.

Berdasarkan data di atas dapat ditunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran siklus I dalam kategori cukup.

2) Hasil Observasi Bagi Guru

Observasi tidak hanya dilaksanakan pada aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran tetapi juga ditujukan pada aktivitas peneliti sebagai guru. Dari

data

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

observasi pada lampiran 5 halaman 80 dalam siklus I selama dua kali

pertemuan

diperoleh hasil observasi terhadap guru sebagai berikut:

a) Penampilan guru di depan kelas sudah dinilai baik oleh observer.

b) Guru sudah menyampaikan materi dengan lancar, jelas, dan tidak

terburu-buru.

c) Guru sudah menggunakan media pelajaran dengan melibatkan siswa.

d) Pengelolaan kelas dalam kategori cukup sehingga perlu terus

ditingkatkan. Guru masih belum bisa mengendalikan kelas secara optimal,

sehingga konsentrasi siswa terhadap materi yang diberikan guru kurang.

e) Cara guru merespon pertanyaan dan pendapat siswa baik.

f) Guru sudah memberikan pujian kepada siswa yang berhasil

mengerjakan tugas atau menjawab pertanyaan guru dengan baik. Guru

juga menanggapi pendapat siswa dengan baik.

g) Interaksi dengan siswa sudah baik, tetapi masih dapat ditingkatkan

lagi.

h) Kemampuan guru dalam memotivasi siswa berada dalam kategori

cukup, sehingga masih harus ditingkatkan.

i) Bimbingan yang diberikan guru belum bisa menyeluruh. Beberapa

anak yang masih mengalami kesulitan dalam penggunaan jarimatika

belum mendapatkan bimbingan sebagaimana mestinya.

j) Pengelolaan waktu oleh guru masih rendah. Waktu untuk setiap

tahap kegiatan yang sudah ditetapkan dalam RPP belum bisa dilaksanakan

sesuai rencana.

k) Variasi metode pembelajaran yang digunakan guru dalam kategori

cukup.

Berdasarkan data di atas dapat ditunjukkan bahwa kinerja guru dalam

kegiatan

pembelajaran siklus I dalam kategori sedang.

d. Refleksi

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan kemudian dianalisis.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses pelaksanaan tindakan,

peneliti memperoleh temuan bahwa guru masih belum optimal karena guru belum

dapat mengelola kelas secara optimal. Selain itu, guru belum dapat memotivasi

siswa secara menyeluruh dalam proses pembelajaran. Beberapa siswa pada saat

mengerjakan tugas secara kelompok hanya mengandalkan temannya dan tidak

mau berusaha untuk belajar. Anak yang pintar juga tampak ingin mengerjakan

sendiri tugas yang diberikan guru dan enggan untuk mengajari temannya.

Apabila dicermati kegagalan siswa dalam menyelesaikan tugas pada saat

proses pembelajaran berlangsung bersumber dari hal-hal sebagai berikut: 1)

beberapa siswa masih belum memahami pembelajaran dengan metode jarimatika,

2) beberapa siswa masih bingung tentang formasi jarimatika atau langkah-langkah

yang digunakan, karena merupakan hal yang baru, 3) pada saat mengerjakan tugas

kelompok, beberapa siswa hanya mengandalkan temannya, 4) siswa yang pintar

cenderung ingin mengerjakan sendiri tugas dari guru dan enggan mengajarkan

jarimatika pada temannya yang belum bisa, 5) masih ada anak yang memilih

menggunakan penjumlahan berulang, sedangkan penjumlahan yang dilakukan

seringkali kurang tepat dan kurang teliti sehingga jawaban yang dihasilkan

seringkali salah.

Proses pembelajaran pada siklus I masih belum bisa dilaksanakan secara

optimal. Tetapi berdasarkan hasil evaluasi dari siklus I dibandingkan dengan hasil

evaluasi sebelum tindakan, tampak peningkatan yang sangat pesat. Adapun hasil

yang diperoleh siswa setelah menggunakan metode jarimatika pada siklus I dapat

dilihat pada lampiran 4 halaman 78. Data frekuensi hasil evaluasi Matematika

setelah menggunakan metode jarimatika pada siklus I dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Kelas

II Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom pada Siklus I

No Interval Nilai Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah (xi)

fi.xi Persentase

(%)

Keterangan

1 80-100 21 90 1890 55,26 Tuntas

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2 60-79 7 69,5 486,5 18,42 Tuntas

3 40-59 8 49,5 396 21,05 Belum Tuntas

4 20-39 1 29,5 29,5 2,63 Belum Tuntas

5 0-19 1 9,5 9,5 2,63 Belum Tuntas

Jumlah 38 2811,5 100

Nilai rata-rata = 2961,5 : 38 = 73,98

Ketuntasan klasikal = 28 : 38 x 100% = 73,68 %

Dari tabel 3, dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 9 sebagai berikut:

Gambar 9. Grafik Nilai Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Kelas II

Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom Pada Siklus I

2. Siklus II

Pada siklus I hasil pembelajaran kemampuan menghitung perkalian masih

belum tuntas. Oleh karena itu, kegiatan penelitian tindakan kelas ini dilanjutkan

ke siklus II dengan harapan pada siklus II dapat memperbaiki kelemahan-

kelemahan pada siklus I.

Kegiatan penelitian tindakan pada siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan

yaitu pada tanggal 4 dan 12 Maret 2011 yang diikuti oleh 38 siswa. Alokasi waktu

0

5

10

15

20

25

0-19 20-39 40-59 60-79 80-100

1 1

8 7

21

Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

yang digunakan yaitu 3 x 35 menit. Kegiatan dari siklus II ini adalah sabagai

berikut:

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan pada siklus I telah diketahui bahwa

ada peningkatan kemampuan berhitung siswa terhadap materi perkalian tetapi

belum maksimal. Hal tersebut ditunjukkan pada beberapa siswa yang belum

tuntas dalam pembelajaran Matematika pada materi perkalian.

Hal-hal yang perlu diperbaiki guru dalam pembelajaran Matematika

menggunakan metode jarimatika sebagai upaya untuk mengatasi berbagai

kekurangan yang ada adalah sebagai berikut: memberikan arahan kembali kepada

siswa tentang formasi jarimatika atau langkah-langkah yang digunakan dalam

pembelajaran menggunakan metode jarimatika, pada saat pembelajaran peneliti

meminta siswa maju secara individual dalam mendemonstrasikan formasi

jarimatika dan menghitung perkalian dengan menggunakan metode jarimatika.

Selain itu, peneliti memberikan bimbingan secara individu kepada siswa yang

masih belum menguasai jarimatika perkalian 6-10.

Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2006

Kelas II, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran

Matematika dengan menerapkan metode jarimatika sebagai berikut:

1) Mempelajari KTSP dan Silabus Kelas II SD

Standar Kompetensi

3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.

Kompetensi Dasar

3.1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka.

2) Peneliti bersama dengan guru merancang Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan beberapa indikator sebagai berikut:

3.1.1 Mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang.

3.1.2 Mengalikan bilangan sampai dengan 100 dengan berbagai cara.

3.1.3 Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilaksanakan dua kali pertemuan

dan masing-masing pertemuan dalam waktu tiga jam pelajaran (3 x 35 menit).

Adapun RPP siklus II dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 82

3) Peneliti dan guru membuat LKS dan lembar evaluasi.

4) Membuat lembar observasi guru dan siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

metode jarimatika sesuai dengan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

telah disusun. Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2011. Pada

pertemuan ini materi yang diajarkan adalah perkalian. Berikut ini dipaparkan

kondisi ril yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung.

Sebagai kegiatan awal guru dan siswa berdoa bersama, mengabsen siswa,

dan mengkondisikam kelas. Pada tahap eksplorasi, guru melakukan apersepsi

dengan cara mengajak siswa bernyanyi ”satu dikali satu” secara bersama-sama

dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa serta memotivasi dan

mengarahkan minat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Pada awal

pembelajaran guru menanyakan kepada siswa tentang perkalian bilangan ”1 x 1 =

...., 2 x 2 =...., 3 x 3 =....”. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, lalu

mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang contoh perkalian dalam kehidupan

sehari-hari. Guru meminta beberapa siswa untuk membuat soal perkalian di papan

tulis dan siswa lain yang mengerjakan. Guru mengingatkan tentang penggunaan

jarimatika untuk menghitung perkalian. Guru meminta siswa mendemonstrasikan

formasi jarimatika, kemudian meminta beberapa siswa menghitung perkalian

dengan menggunakan jarimatika.

Tahap elaborasi dimulai guru dengan membagi siswa menjadi beberapa

kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 2 anak. Guru memasangkan siswa yang

belum menguasai jarimatika dengan siswa yang sudah menguasai jarimatika.

Guru membagikan lembar kerja kelompok dan meminta siswa yang sudah bisa

jarimatika mengajari temannya yang belum bisa.

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Selanjutnya pada tahap konfirmasi, tiap kelompok mengumpulkan hasil

kerjanya. Guru meminta tiap kelompok maju secara bergantian. Kelompok yang

lain menanggapi. Kelompok terbaik diberi penghargaan berupa tanda bintang oleh

guru.

Pada kegiatan akhir, guru memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan

secara individu. Hasil evaluasi dibahas bersama-sama dan dinilai oleh guru.

Sebagai tindak lanjut, guru memberikan PR yang berkaitan dengan materi.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2011. Pada

pertemuan yang ke-2 ini materi yang diajarkan adalah mengalikan bilangan 6-10

dengan berbagai cara.

Pada kegiatan awal guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.

Setelah itu guru melakukan presensi dan mengkondisikan kelas. Pada tahap

eksplorasi agar suasana kelas menjadi lebih semangat dan hidup, guru mengajak

siswa bernyanyi lagu “Belajar Dimana-mana”. Guru menuntun siswa untuk

menggali pengalamannya dari pertemuan yang lalu dengan beberapa pertanyaan

lisan. Guru memberikan masalah yang mengandung perkalian dalam kehidupan

sehari-hari dan meminta siswa untuk memecahkan masalah itu. Siswa mengulangi

formasi jarimatika. Beberapa siswa diminta maju untuk menuliskan kalimat

matematika dan jawaban dari soal cerita yang dibacakan guru. Tiap siswa

diberikan lembar kerja individu. Siswa yang mengalami kesulitan dibimbing oleh

guru.

Setelah selesai mengerjakan tugas individu, pada tahap elaborasi siswa

diminta berkelompok (terdiri dari 4-5 anak). Siswa dalam satu kelompok saling

mengoreksi jawaban dari temannya. Masuk pada tahap konfirmasi, setiap siswa

mengumpulkan hasil kerjanya kemudian guru meminta setiap siswa maju secara

individu. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang maju. Siswa yang

menjawab paling cepat dan paling benar mendapat penghargaan berupa tanda

bintang dari guru.

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Pada kegiatan akhir, guru memberikan soal evaluasi untuk dikerjakan

secara individu. Hasil evaluasi dibahas bersama-sama dan dinilai oleh guru.

Sebagai tindak lanjut, guru memberikan PR yang berkaitan dengan materi.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti mengadakan pengamatan terhadap sikap,

perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung serta keterampilan guru

dalam mengajar dengan metode jarimatika pada materi perkalian. Dari hasil

observasi aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran siklus II selama dua

kali pertemuan diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Hasil Observasi Bagi Siswa

Dari data observasi pada lampiran 10 halaman 93 dalam kegiatan

pembelajaran di kelas II siklus II selama dua kali pertemuan diperoleh

hasil observasi sebagai berikut:

a) Kemampuan siswa dalam menerima pelajaran dinilai sangat baik oleh

observer. Hal ini karena banyak siswa yang sudah terampil

menggunakan jarimatika setelah mereka terus berlatih dengan senang

hati.

b) Perhatian siswa terhadap pelajaran yang disampaikan guru sangat baik.

c) Perhatian, minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru dalam

kategori baik. Siswa tampak semangat menggunakan jarimatika karena

mereka tidak perlu lagi melakukan penjumlahan berulang.

d) Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini tampak dari siswa

yang cukup bersemangat dalam menjawab pertanyaan guru, maju ke

depan kelas, dan banyak menunjukkan jari saat guru memberikan

pertanyaan.

e) Keberanian siswa mengajukan pertanyaan dan pendapat sangat baik.

Banyak siswa yang bertanya jika mengalami kesulitan.

f) Kerja sama dalam kelompok sangat baik. Siswa yang sudah mahir

jarimatika merasa senang apabila dapat membantu temannya yang

belum terampil menggunakan jarimatika.

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

g) Dalam mengerjakan tugas individu/kelompok, siswa tampak

bersungguh-sungguh dan dinilai sangat baik oleh observer.

h) Keberanian siswa mempresentasikan hasil tugas dalam kategori sangat

baik. Banyak yang sudah menguasai jarimatika sehingga saat diminta

maju, mereka sangat antusias.

i) Kemauan dalam berdiskusi baik.

j) Rasa tanggung jawab terhadap kelompok sangat baik.

Berdasarkan data di atas dapat ditunjukkan bahwa aktivitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran siklus II dalam kategori baik.

2) Hasil Observasi Bagi Guru

Observasi tidak hanya dilaksanakan pada aktivitas siswa dalam mengikuti

pembelajaran tetapi juga ditujukan pada aktivitas peneliti sebagai guru. Dari

data

observasi pada lampiran 9 halaman 92 dalam siklus II selama dua kali

pertemuan diperoleh hasil observasi terhadap guru sebagai berikut:

a) Penampilan guru di depan kelas dinilai sangat baik oleh observer.

b) Guru sudah menyampaikan materi dengan lancar, jelas, dan tidak terburu-

buru.

c) Pengelolaan kelas sudah baik, sehingga suasana kelas dapat terkontrol

dengan baik.

d) Cara guru merespon pertanyaan dan pendapat siswa baik.

e) Dalam memberikan pujian dan perayaan keberhasilan siswa sudah baik.

Guru juga memberikan penghargaan bagi siswa yang berhasil

mengerjakan tugas dari guru dengan baik.

f) Interaksi dengan siswa sudah baik.

g) Kemampuan guru dalam memotivasi siswa berada dalam kategori sangat

baik.

h) Guru sudah memberikan bimbingan secara menyeluruh, baik bimbingan

individu maupun kelompok.

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

i) Pengelolaan waktu oleh guru cukup baik.

j) Variasi metode pembelajaran yang digunakan guru cukup baik.

Berdasarkan data di atas dapat ditunjukkan bahwa kinerja guru dalam

kegiatan

pembelajaran siklus II dalam kategori baik.

d. Refleksi

Pada siklus II juga dilakukan diskusi yang mendalam terhadap

deskripsi data seperti yang dilaksanakan pada siklus I. Pada siklus I kemauan

siswa untuk menerima pelajaran masih kurang terlihat, siswa masih belum

begitu antusias terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, siswa kurang aktif

bertanya dan berpendapat, keberanian siswa maju masih kurang karena

mereka belum terbiasa menggunakan jarimatika. Namun pada siklus II

kemauan siswa untuk menerima pelajaran cukup tinggi karena siswa lebih

antusias terhadap pembelajaran yang dilaksanakan, keaktifan siswa menjawab

pertanyaan guru berada dalam kategori tinggi, keberanian siswa maju dalam

melakukan kegiatan unjuk kerja sudah tinggi. Demikian juga dalam

mengerjakan soal perkalian dengan menggunakan metode jarimatika, siswa

sudah tidak mengalami kesulitan, secara keseluruhan siswa sudah

memperlihatkan aktivitas yang baik. Kemampuan siswa dalam menghitung

perkalian juga sudah meningkat.

Hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang diperoleh siswa setelah

menggunakan metode jarimatika pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 8

halaman 90. Data frekuensi hasil evaluasi Matematika setelah menggunakan

metode jarimatika pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 4. Data Nilai Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Kelas II Semester

2 SD Negeri 3 Pringanom Pada Siklus II

No Interval Nilai Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah (xi) fi.xi

Persentase

(%) Keterangan

1 80-100 27 90 2430 71,05 Tuntas

2 60-79 6 69,5 417 15,79 Tuntas

3 40-59 5 49,5 247,5 13,16 Belum Tuntas

4 20-39 0 29,5 0 0 Belum Tuntas

5 0-19 0 9,5 0 0 Belum Tuntas

Jumlah 38 3094,5 100

Nilai rata-rata = 3094,5 : 38 = 81,43

Ketuntasan klasikal = 33 : 38 x 100% = 86,84 %

Dari tabel 4, dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 10 sebagai berikut:

Gambar 10. Grafik Nilai Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Kelas II

Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom Pada Siklus II

Dari hasil penelitian silklus II, maka peneliti mengulas bahwa berdasarkan

indikator kinerja yang ditetapkan, peneliti dikatakan berhasil bila rata-rata prestasi

belajar siswa secara individu menunjukkan nilai minimal 60 dan ketuntasan secara

0

5

10

15

20

25

30

0-19 20-39 40-59 60-79 80-100

0 0 5 6

27

Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai Interval Nilai

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

klasikal minimal 80% dilihat dari nilai rata-rata kelas pada materi perkalian.

Pembelajaran Matematika menggunakan metode jarimatika sudah berhasil tetapi

apabila dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masih ada siswa yang

belum tuntas. Jadi kesimpulannya hasil penelitian siklus II sudah dapat dikatakan

berhasil, sebab jumlah siswa secara individu yang mendapatkan nilai sekurang-

kurangnya 60 (KKM) sudah mencapai 80% dan secara klasikal nilai rata-rata

siswa dikategorikan lebih dari cukup bahkan dapat dikatakan baik. Ditunjukkan

pula oleh peningkatan terhadap kemampuan menghitung perkalian yang

signifikan. Dari fakta tersebut maka penelitian tindakan kelas ini dianggap cukup

dan diakhiri pada siklus II.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan pengamatan dari analisis data yang ada, dapat dilihat adanya

peningkatan kemampuan berhitung siswa kelas II semester 2 SD Negeri 3

Pringanom dalam pembelajaran Matematika materi perkalian. Peningkatan hasil

dari proses pembelajaran Matematika adalah siswa dapat dengan mudah

menghitung perkalian karena telah mengikuti setiap langkah atau tahapan

pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Hal ini dapat ditunjukkan dalam

deskripsi berikut ini:

1. Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Sebelum Dilaksanakan

Tindakan

Dari daftar nilai yang terlampir, dapat diketahui bahwa nilai Matematika

sebelum dilaksanakan tindakan yaitu siswa yang memperoleh nilai 0-19 ada 6

siswa, yang memperoleh nilai 20-39 ada 12 siswa, yang mendapat nilai 40-59 ada

6 siswa, yang mendapat nilai 60-79 ada 9 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai

80-100 ada 5 siswa. Dengan demikian rata-rata nilai yang diperoleh sebesar 46,93.

Siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM sebanyak 24 siswa atau 65,79 %

sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 14 siswa atau 34,21 %.

2. Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Siklus I

Berdasarkan hasil tes pada siklus I selama dua kali pertemuan, dapat

diketahui bahwa nilai Matematika pada siklus I yaitu siswa yang memperoleh

nilai 0-19 ada 1 siswa, yang memperoleh nilai 20-39 ada 1 siswa, yang mendapat

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

nilai 40-59 ada 8 siswa, yang mendapat nilai 60-79 ada 7 siswa, dan siswa yang

memperoleh nilai 80-100 ada 21 siswa. Dengan demikian rata-rata nilai yang

diperoleh sebesar 73,98. Siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM sebanyak

10 siswa atau 26,32% sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 28

siswa atau 73,68 %.

3. Data Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Siklus II

Berdasarkan hasil tes pada siklus II selama dua kali pertemuan, dapat

diketahui nilai pembelajaran Matematika pada siklus II yaitu tidak ada siswa yang

memperoleh nilai 0-19, tidak ada siswa yang memperoleh nilai 20-39, yang

memperoleh nilai 40-59 ada 5 siswa, yang mendapat nilai 60-79 ada 6 siswa, dan

siswa yang mendapat nilai 80-100 ada 27 siswa. Dengan demikian rata-rata nilai

yang diperoleh sebesar 81,43. Siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM

sebanyak 5 siswa atau 13,16 % sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas

KKM ada 33 siswa atau 86,84 %.

4. Data Hasil Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas Siklus

I

Dari data observasi pada lampiran 6 halaman 81 dalam kegiatan

pembelajaran di kelas II siklus I selama dua kali pertemuan diperoleh hasil

observasi sebagai berikut:

a) Kemampuan siswa dalam menerima pelajaran dalam kategori cukup.

b) Perhatian siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan guru dalam

kategori cukup. Siswa belum begitu antusias terhadap pembelajaran yang

dilaksanakan. Namun, mereka cukup tertarik dengan penggunaan jarimatika.

c) Perhatian, minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru dalam kategori

cukup.

d) Siswa cukup aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini tampak dari siswa

yang cukup bersemangat dalam menjawab pertanyaan guru, maju ke depan

kelas, dan banyak menunjukkan jari saat guru memberikan pertanyaan.

e) Keberanian siswa mengajukan pertanyaan dan pendapat sudah baik.

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

f) Kerjasama dalam kelompok dalam kategori cukup. Tetapi siswa perlu lebih

banyak belajar untuk lebih kompak dan mau membantu teman yang

sekelompok.

g) Dalam mengerjakan tugas individu/kelompok, siswa kurang sungguh-

sungguh. Pada saat mengerjakan tugas kelompok, ada beberapa siswa yang

hanya mengandalkan temannya dan tidak mau berusaha untuk belajar.

h) Keberanian siswa mempresentasikan hasil tugas dalam kategori cukup.

i) Kemauan dalam berdiskusi sudah baik.

j) Rasa tanggung jawab terhadap kelompok dalam kategori cukup.

Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa kegiatan siswa dalam

pembelajaran siklus I berada pada kategori sedang yang ditunjukkan dengan

perolehan skor rata-rata 2,4.

5. Data Hasil Observasi Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas Siklus

I

Dari data observasi pada lampiran 5 halaman 80 dalam siklus I selama dua

kali pertemuan diperoleh hasil observasi terhadap guru sebagai berikut:

a) Penampilan guru di depan kelas sudah dinilai baik oleh observer.

b) Guru sudah menyampaikan materi dengan lancar, jelas, dan tidak terburu-

buru.

c) Guru sudah menggunakan media pelajaran dengan melibatkan siswa.

d) Pengelolaan kelas dalam kategori cukup sehingga perlu terus ditingkatkan.

Guru masih belum bisa mengendalikan kelas secara optimal, sehingga

konsentrasi siswa terhadap materi yang diberikan guru kurang.

e) Cara guru merespon pertanyaan dan pendapat siswa baik.

f) Guru sudah memberikan pujian kepada siswa yang berhasil mengerjakan

tugas atau menjawab pertanyaan guru dengan baik. Guru juga menanggapi

pendapat siswa dengan baik.

g) Interaksi dengan siswa sudah baik, tetapi masih dapat ditingkatkan lagi.

h) Kemampuan guru dalam memotivasi siswa berada dalam kategori cukup,

sehingga masih harus ditingkatkan.

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

i) Bimbingan yang diberikan guru belum bisa menyeluruh. Beberapa anak yang

masih mengalami kesulitan dalam penggunaan jarimatika belum mendapatkan

bimbingan sebagaimana mestinya.

j) Pengelolaan waktu oleh guru masih rendah. Waktu untuk setiap tahap

kegiatan yang sudah ditetapkan dalam RPP belum bisa dilaksanakan sesuai

rencana.

k) Variasi metode pembelajaran yang digunakan guru dalam kategori cukup.

Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa kegiatan guru dalam

pembelajaran siklus I berada pada kategori cukup yang ditunjukkan dengan

perolehan skor rata-rata 2,45.

6. Data Hasil Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas Siklus

II

Dari data observasi pada lampiran 10 halaman 93 dalam kegiatan

pembelajaran di kelas II siklus II selama dua kali pertemuan diperoleh hasil

observasi sebagai berikut:

a) Kemampuan siswa dalam menerima pelajaran dinilai sangat baik oleh

observer. Hal ini karena banyak siswa yang sudah terampil menggunakan

jarimatika setelah mereka terus berlatih dengan senang hati.

b) Perhatian siswa terhadap pelajaran yang disampaikan guru sangat baik.

c) Perhatian, minat, dan motivasi terhadap penjelasan guru dalam kategori baik.

Siswa tampak semangat menggunakan jarimatika karena mereka tidak perlu

lagi melakukan penjumlahan berulang.

d) Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini tampak dari siswa yang

cukup bersemangat dalam menjawab pertanyaan guru, maju ke depan kelas,

dan banyak menunjukkan jari saat guru memberikan pertanyaan.

e) Keberanian siswa mengajukan pertanyaan dan pendapat sangat baik. Banyak

siswa yang bertanya jika mengalami kesulitan.

f) Kerja sama dalam kelompok sangat baik. Siswa yang sudah mahir jarimatika

merasa senang apabila dapat membantu temannya yang belum terampil

menggunakan jarimatika.

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

g) Dalam mengerjakan tugas individu/kelompok, siswa tampak bersungguh-

sungguh dan dinilai sangat baik oleh observer.

h) Keberanian siswa mempresentasikan hasil tugas dalam kategori sangat baik.

Banyak yang sudah menguasai jarimatika sehingga saat diminta maju, mereka

sangat antusias.

i) Kemauan dalam berdiskusi baik.

j) Rasa tanggung jawab terhadap kelompok sangat baik.

Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa kegiatan siswa dalam

pembelajaran siklus II berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan dengan

perolehan skor rata-rata 3,80.

7. Data Hasil Observasi Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas Siklus

II

Dari data observasi pada lampiran 9 halaman 92 dalam siklus II selama

dua kali pertemuan diperoleh hasil observasi terhadap guru sebagai berikut:

a) Penampilan guru di depan kelas dinilai sangat baik oleh observer.

b) Guru sudah menyampaikan materi dengan lancar, jelas, dan tidak terburu-

buru.

c) Pengelolaan kelas sudah baik, sehingga suasana kelas dapat terkontrol

dengan baik.

d) Cara guru merespon pertanyaan dan pendapat siswa baik.

e) Dalam memberikan pujian dan perayaan keberhasilan siswa sudah baik.

f) Guru juga memberikan penghargaan bagi siswa yang berhasil

mengerjakan tugas dari guru dengan baik.

g) Interaksi dengan siswa sudah baik.

h) Kemampuan guru dalam memotivasi siswa berada dalam kategori sangat

baik.

i) Guru sudah memberikan bimbingan secara menyeluruh, baik bimbingan

individu maupun kelompok.

j) Pengelolaan waktu oleh guru cukup baik.

k) Variasi metode pembelajaran yang digunakan guru cukup baik.

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Berdasarkan data di atas dapat dikatakan bahwa kegiatan guru dalam

pembelajaran siklus II berada pada kategori baik yang ditunjukkan dengan

perolehan skor rata-rata 3,72.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan melihat hasil penelitian dari beberapa tabel di atas dapat diketahui

adanya peningkatan proses pembelajaran terutama kemampuan berhitung siswa

terhadap materi perkalian pada masing-masing siklus dengan metode jarimatika.

Peningkatan terlihat dari perhitungan rata-rata nilai belajar yang diperoleh siswa

pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan

tindakan siklus I dan siklus II yang masing-masimg siklusnya dilaksanakan dua

kali pertemuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5 seperti berikut:

Tabel 5. Rata-rata Nilai Matematika dan Persentase Ketuntasan Klasikal

Kemampuan Menghitung Perkalian di Atas KKM pada Kondisi Awal,

Siklus I dan Siklus II

Nilai Rata-rata Persentase (%)

Sebelum

Tindakan Siklus I Siklus II

Sebelum

Tindakan Siklus I Siklus II

46,93 73,98 81,43 34,21 73,68 86,84

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang

memperoleh nilai ≥ 60 (KKM) mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini

merefleksikan bahwa pembelajaran Matematika yang dilaksanakan oleh guru

dapat dinyatakan berhasil.

Peningkatan rata-rata nilai Matematika melalui penerapan metode

jarimatika disajikan dalam grafik pada gambar 11.

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Gambar 11. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Matematika Materi Perkalian

Siswa Kelas II Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom Sebelum

Tindakan, Siklus I, dan Siklus II

Peningkatan persentase ketuntasan klasikal kemampuan mengitung

perkalian melalui penerapan pembelajaran dengan metode jarimatika dapat

disajikan dalam grafik pada gambar 12 sebagai berikut:

Gambar 12. Peningkatan Persentase Ketuntasan Klasikal Matematika Materi

Perkalian Siswa Kelas II Semester 2 SD Negeri 3 Pringanom Sebelum

Tindakan, Siklus I, dan Siklus II

Hambatan-hambatan yang ditemui pada masing-masing siklus berbeda-

beda, antara lain: pada siklus I hambatan yang dijumpai adalah guru belum dapat

mengelola kelas secara optimal, guru belum dapat memotivasi siswa secara

0

20

40

60

80

100

SebelumTindakan

Siklus I Siklus II

46.93

73.98 81.43

Nilai Rata-rata

Sebelum Tindakan

Siklus I

Siklus II

0

20

40

60

80

100

SebelumTindakan

Siklus I Siklus II

Persentase Nilai Rata-rata

Sebelum Tindakan

Siklus I

Siklus II

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

menyeluruh dalam proses pembelajaran, guru belum dapat mengelola waktu

secara optimal. Beberapa siswa pada saat mengerjakan tugas secara kelompok

hanya mengandalkan temannya dan tidak mau berusaha untuk belajar. Selain itu

mereka juga enggan untuk meminta penjelasan dari teman ataupun guru. Siswa

yang pintar enggan untuk mengajari temannya karena kekurangsabaran.

Adapun kegagalan siswa dalam menyelesaikan tugas pada saat proses

pembelajaran berlangsung bersumber dari hal-hal sebagai berikut: 1) sebagian

siswa kurang memahami pembelajaran dengan metode jarimatika, 2) sebagian

siswa masih bingung tentang formasi jarimatika atau langkah-langkah yang

digunakan, karena merupakan hal yang baru, 3) pada saat mengerjakan tugas

kelompok, siswa yang kurang aktif hanya mengandalkan temannya, 4) siswa yang

pintar kurang sabar dalam mengajari temannya, 5) masih ada anak yang memilih

menggunakan penjumlahan berulang, sedangkan penjumlahan yang dilakukan

seringkali kurang teliti sehingga jawaban yang dihasilkan seringkali salah.

Upaya untuk mengatasi hambatan yang ada pada siklus I yang

dilaksanakan di siklus II dalam upaya perbaikan adalah dengan memberikan

arahan kembali kepada siswa tentang formasi jarimatika atau langkah-langkah

dalam pembelajaran menggunakan teknik jarimatika. Guru juga lebih

menekankan kerjasama dalam kelompok. Selain itu, pada saat pembelajaran guru

(peneliti) memberikan latihan secara individu dan meminta siswa maju secara

individu dalam mendemonstrasikan formasi jarimatika dan menghitung perkalian

dengan menggunakan metode jarimatika. Pembelajaran pada siklus II sudah

berhasil sehingga tidak ada hambatan yang berarti. Dengan demikian dapat

diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan menghitung

perkalian pada siswa kelas II SD Negeri 3 Pringanom yaitu dengan menerapkan

metode jarimatika. Hal ini terjadi karena pembelajaran dengan metode jarimatika

dapat mempermudah menghitung perkalian tanpa menghafal.

Berdasarkan hasil penelitian juga dapat dilaporkan adanya peningkatan

kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan metode

jarimatika. Peningkatan terlihat pada kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II

yang ditampilkan pada tabel 6.

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 6. Peningkatan Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di Kelas

pada Siklus I dan Siklus II

Aspek

Kegiatan

Guru Siswa

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

Skor Rata-

rata 2,45 3,72 2,4 3,8

Kategori Cukup Tinggi Cukup Tinggi

Peningkatan kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran di kelas dapat

disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 13.

Gambar 13. Grafik Peningkatan Kegiatan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran di

Kelas pada Siklus I dan Siklus II

Siklus I

Siklus II

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

GURUSISWA

2.45 2.4

3.72 3.8

Siklus I

Siklus II

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam

dua siklus dengan menerapkan metode jarimatika pada siswa kelas II semester

2 SD Negeri 3 Pringanom tahun pelajaran 2010/2011 dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode jarimatika dapat

meningkatkan kemampuan menghitung perkalian siswa kelas II semester 2 SD

Negeri 3 Pringanom. Hal ini terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan

tindakan nilai rata-rata siswa 46,93 dengan persentase ketuntasan klasikal

sebesar 34,21 %, siklus I nilai rata-rata kelas 73,98 dengan persentase

ketuntasan klasikal sebesar 73,68 % dan siklus II nilai rata-rata kelas

meningkat menjadi 81,43 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar

86,84%. Dengan demikian secara klasikal, pembelajaran telah mencapai

ketuntasan belajar.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan

pada pembelajaran dengan menerapkan metode jarimatika dalam pelaksanaan

pembelajaran Matematika. Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah

model siklus yaitu terdiri dari dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal

23 s.d. 24 Februari 2011 dan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 4 s.d. 12

Maret 2011. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut: (1) Dapat mengenal

perkalian sebagai penjumlahan berulang, (2) Dapat mengalikan bilangan

sampai dengan 100 dengan berbagai cara, (3) Dapat menyelesaikan masalah

yang mengandung perkalian. Dalam setiap pelaksanaan siklus terdapat empat

langkah kegiatan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaaan, observasi dan

refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur ulang, sebelum melaksanakan

tindakan dalam setiap siklus perlu adanya perencanaan dengan memperhatikan

keberhasilan siklus sebelumnya. Tindakan dalam setiap siklus dapat

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini berdasar pada analisis

perkembangan dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya dalam satu siklus

dan dari analisis perkembangan peningkatan proses dalam siklus I sampai

siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian di atas terbukti metode jarimatika dapat

meningkatkan kemampuan berhitung perkalian siswa. Sehubungan dengan

penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai

berikut:

1. ImplikasiTeoritis

Implikasi teoritis dari penelitian ini menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menerapkan metode jarimatika dapat meningkatkan

kemampuan berhitung siswa pada materi perkalian. Dalam menyajikan

materi pelajaran, guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang

tepat agar siswa mudah menguasai materi dalam pembelajaran dengan

baik. Pembelajaran dengan menggunakan metode jarimatika dapat

meningkatkan kemampuan berhitung pada materi perkalian karena dalam

pembelajaran ini siswa dapat bebas bereksperimen dengan jari tanpa

memberatkan otak sehingga siswa akan mudah memahami dan selanjutnya

hafal dengan sendirinya tanpa ada paksaan dan tekanan dari orang tua dan

guru.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru

untuk meningkatkan strategi dan metode pembelajaran yang tepat

sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehubungan

dengan tujuan yang akan dicapai oleh siswa. Berdasarkan temuan dan

pembahasan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab IV di atas,

maka penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru yang

menghadapi masalah yang sejenis yang pada umumnya dimiliki oleh

sebagian besar siswa. Adanya kendala yang dihadapi dalam pembelajaran

Matematika melalui metode jarimatika harus diatasi semaksimal mungkin.

Oleh karena itu keaktifan, kreativitas, motivasi dan kemampuan sangat

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

mendukung keberhasilan pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran

Matematika.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan metode jarimatika pada

kelas II SD Negeri 3 Pringanom tahun pelajaran 2010/2011, maka saran-saran

yang diberikan

sebagai sumbangan pemikiran untuk dipergunakan sebagai bahan pertimbangan

antara lain:

1. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah mendukung para guru untuk menerapkan

jarimatika dalam pembelajaran matematika, terutama dalam materi perkalian

di kelas II. Hal ini karena konsep perkalian pertama kali diperkenalkan di

kelas II. Sangat penting bagi anak untuk memiliki kemampuan menghitung

perkalian yang baik sehingga anak tidak akan mengalami kesulitan

mengerjakan operasi hitung lanjutan di kelas yang lebih tinggi.

3. Bagi Guru

Guru hendaknya berhati-hati dalam memilih metode pembelajaran.

Utamanya dalam mengajarkan konsep perkalian di kelas II. Hendaknya guru

memilih metode yang sesuai bagi anak dan menyenangkan. Metode jarimatika

merupakan alternatif metode yang sangat cocok diterapkan oleh guru.

4. Bagi Siswa

Siswa hendaknya terus berlatih menggunakan jarimatika. Jika siswa

menguasai metode ini maka mereka akan dapat menghitung perkalian dengan

hasil bilangan dua angka dengan sangat cepat. Siswa hendaknya tidak malu

bertanya kepada guru jika masih belum bisa menggunakan jarimatika.

5. Bagi Peneliti

Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya

lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan

dengan pembelajaran menggunakan metode jarimatika guna melengkapi

Page 83: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PERKALIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan

kemampuan berhitung siswa yang belum tercakup dalam penelitian ini agar

diperoleh hasil yang lebih baik.