Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
PENYUSUNAN KALIMAT TANYA DENGAN METODE
PENCOCOKAN KARTU INDEKS
(INDEX CARD MATCH)
DI KELAS II MI AL HUSNA, CILEDUG,
KOTA TANGERANG
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Novita Sari
NIM 1812018300203
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
PROGRAM DUAL MODE SYSTEM (DMS)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
i
ABSTRAK
Novita Sari 1812018300203, Peningkatan Kemampuan Siswa dalam
Penyusunan Kalimat Tanya dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index
Card Match) di Kelas II MI Al Husna, Ciledug, Kota Tangerang tahun ajaran
2015/2016.
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna Ciledug kota
Tangerang pada bulan September 2015 sampai penulisan skripsi ini berakhir, yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat tanya
dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match), sebagai subjek
penelitian adalah siswa kelas II yang terdiri dari 40 siswa. Penelitian ini dilakukan
dengan alur Penelitian tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dan tiap
siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran pada materi kalimat tanya, hal
ini dapat dilihat dari hasil pre test nilai rata-rata anak 48,43, sedangkan pada hasil
post test 80,43 dan siklus I anak-anak mendapat nilai rata-rata 69,98 dan siklus II
rata-rata 78,00.
Peningkatan nilai tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan
kemampuan menyusun kalimat tanya dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks
(Index Card Match) di MI Al-Husna. Jadi adaya metode ini layak dan dapat
diterapkan disekolah-sekolah, karena memberikan hasil yang baik khususnya pada
pembelajaran Bahasa Indonesia.
Kunci: Menyusun Kalimat Tanya, Metode, Index Card Match
ii
ABSTRACT
Novita Sari 1812018300203, Upgrades Ratings Sentence Students in
Preparation Method with Index Card Match in Class II MI Al Husna, Ciledug,
Tangerang City academic year 2015/2016.
This research was conducted at Government Elementary School Al-Husna
Ciledug Tangerang city in September 2015 until the writing of this ending, which
aims to improve students' skills in preparing sentence asked by the matching
method index cards (Index Card Match), as a research subject is class II which
consists of 40 students. This research was conducted with the flow of the action
research (PTK), which consists of two cycles and each cycle consists of four
phases: planning, implementation, observation, and reflection.
The results showed an increase, this can be seen from the results of the
pre-test average value of children 48.43, while in the post test results of 80.43 and
the first cycle of the children scored an average of 69.98 and a second cycle of the
mean average of 78.00.
The increase in the value of proving that their increased ability to make
sentences asked by Index Card Matching Method (Index Card Match) in MI Al-
Husna. So the method is feasible and can be applied in schools, because it gives
good results, especially in learning Indonesian.
Keywords: Developing Introgative Sentence, Method , Index Card Match
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampakan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan begitu banyak nikmat, rahmat dan HidayahNya. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat
serta orang-orang yang meneruskan perjuangannya yang telah membawa umatnya
ke jalan kebenaran.
Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan penulis sangat
terbatas, maka dengan tulus dari lubuk hati yang paling dalam, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu hingga selesainya penyusunan skripsi ini, khususnya penulis ucapkan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Khalimi, MA selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Msdrasah
Ibtidaiyah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd, selaku dosen pembimbing, yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran, keikhlasan, memberi petunjuk dan
arahan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Penelitian
Tindakan Kelas ini.
4. Dindin Ridwanudin, M.Pd selaku Pengelola Dual Mode System
5. Seluruh karyawan dan staff UIN Syarif Hidayatullah yang telah
memfasilitasi dan menyediakan berbagai buku penunjang sebagai sumber
bahan kajian materi penelitian.
6. Kedua orang tuaku tercinta, atas semua kasih sayang yang telah diberikan.
Terima kasih atas doa yang tiada hentinya dan berbagai dukungannya.
Semoga Allah memberikan Rahmat dan KaruniaNya kepadamu.
7. Siti Mastiaroh, S.Ag.M Pd, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Al Husna
Ciledug Tangerang dan orang tuaku, yang telah banyak membantu penulis
dalam mengadakan penelitian. Terima kasih atas kasih sayang, kesabaran
dan doa yang diberikan selama ini kepada penulis.
iv
8. Kakakku Nila Amalia, Nurlela, dan Hariyanto yang telah banyak
membantu dalam banyak hal.
9. Wali kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna Ciledug, Maimunah, S.HI
dan wali kelas I, Ibu Siti Azizah serta seluruh guru dan karyawan
Madrasah Ibtidaiyah Al-Husna Ciledug yang telah banyak membantu
penulis selama melaksanakan penelitian.
10. Semua teman dan sahabat yang telah membantu baik moril maupun
materil hingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi ini.
Semoga semua bantuan, dukungan, dan partisipasi yang diberikan kepada
penulis senantiasa mendapat pahala dan balasan yang berlipat ganda dari Allah
SWT.
Akhirnya tiada gading yang tak retak, tak satupun manusia yang tak luput dari
kesalahan. Atas segala kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jakarta, Juni 2016
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 2
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 3
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3
F. Manfaaat Penelitian ................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Landasan Teori .......................................................................... 5
1. Kalimat .................................................................................. 5
a. Pengertian Kalimat ........................................................... 5
b. Jenis Kalimat .................................................................... 5
c. Kalimat Tanya .................................................................. 6
2. Metode Mengajar dalam Pembelajaran ................................. 9
a. Pengertian metode belajar ................................................ 9
b. Fungsi metode dalam belajar ............................................ 10
c. Prinsip-prinsip Metode Pembelajaran .............................. 11
d. Macam-macam Metode Pembelajaran ............................. 11
e. Pengertian Metode Index Card Match .............................. 13
f. Kelebihan dan Kelemahan Metode Index Card Match .... 13
g. Langkah-langkah metode Index Card Match ................... 14
vi
B. Hipotesis tindakan ..................................................................... 15
C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 17
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............... 18
1. Perencanaan ....................................................................... 18
2. Pelaksanaan ....................................................................... 19
3. Pengamatan ....................................................................... 19
4. Refleksi ............................................................................. 19
C. Subjek Penelitian ...................................................................... 20
D. Peran dan Posisi dalam Penelitian ............................................ 20
E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................... 21
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ............................ 24
G. Data dan Sumber Data .............................................................. 25
H. Instrumen Pengumpulan Data .................................................. 25
I. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 26
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ....................................... 26
K. Analisis Data dan Interprestasi Data ........................................ 27
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan .................................... 27
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .......................................................................... 29
1. Sejarah Singkat MI Al Husna ........................................... 29
2. Profil MI Al Husna ........................................................... 29
3. Visi dan Misi MI Al Husna ............................................... 30
4. Struktur Organisasi MI Al Husna ..................................... 30
5. Fasilitas Madrasah ............................................................. 32
6. Data Siswa MI Al Husna ................................................... 33
7. Penelitian Pendahuluan ..................................................... 34
8. Tindakan Pembelajaran Siklus I ........................................ 37
vii
9. Tindakan Pembelajaran Siklus I ........................................ 48
B. Analisis Data ............................................................................. 59
C. Pembahasan .............................................................................. 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................... 61
B. Saran ......................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT PENULIS
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jadwal Penelitian ................................................................................. 17
2. Daftar Nama Guru dan Karyawan ....................................................... 30
3. Daftar Jumlah Siswa-Siswi MI Al-Husna ........................................... 33
4. Penilaian Pretest .................................................................................. 35
5. Hasil Observasi Aktivitas Guru selama Pembelajaran Siklus I .......... 40
6. Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Selama Siklus I ................... 43
7. Data Hasil Test Siklus I........................................................................ 45
8. Hasil Observasi Aktivitas Guru selama Pembelajaran Siklus II ......... 50
9. Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Selama Siklus II .................. 53
10. Data Hasil Test Siklus II ...................................................................... 55
11. Data Hasil Test Post Test .................................................................... 57
12. Rekapitulasi Hasil Belajar Kemampuan Menyusun Kalimat Tanya ... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada masa sekarang ini, pendidikan di Indonesia banyak mengalami
perubahan dan kemajuan baik dari penyajian kurikulum maupun mutu
pendidikan, dimana sangat memperhatikan sekali bakat dan minat dari peserta
didik, sehingga cita-cita peserta didik dapat tercapai.
Dengan adanya tantangan era globalisasi dan informasi tersebut, perlu
adanya perbaikan sistem pendidikan. Perbaikan pendidikan meliputi
penyempurnaan dalam peranan metode pembelajaran yang mengarah kepada
kelancaran belajar dan perkembangan peserta didik dan lingkungannya.
Banyak strategi yang efektif, kreatif, dan inovatif yang mempermudah
kegiatan belajar mengajar disekolah sehingga tercipta situasi dan kondisi kelas
yang kondusif sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai
dengan tujuan yang diharapkan dan dapat meningkatkan aktivitas dan
kreativitas peserta didik, sebagai pendidik harus tetap belajar untuk
meningkatkan prestasi dan profesinya sebagai guru dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran di sekolah dengan mengikuti berbagai macam penataran,
seminar, workshop dan lain sebagainya.
Dalam setiap jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas sampai sekolah tinggi (universitas)
tidak luput dari pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan
pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia
sangat diperhatikan dalam pendidikan. Bahasa sangat penting perannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pembelajaran ini diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
dengan baik dan benar.
Pembelajaran bahasa terbagi menjadi tiga aspek, Tata Bahasa,
keterampilan dan sastra. Tata bahasa berbicara tentang fonologi, morfologi,
2
dan sintaksis. Keterampilan terkait dengan menyimak, berbicara, membaca dan
menulis. Sedangkan sastra, menurut bentuknya terbagi atas prosa, puisi, dan
drama. Dalam kurikulum SD/MI terdapat materi tentang kalimat. Jenis kalimat
menurut fungsinya dapat diperinci menjadi pernyataan, pertanyaan, perintah
dan permintaan, dan seruan1.
Dalam pendidikan Madrasah Ibtidaiyah kelas II, pada pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang kalimat tanya masih banyak peserta didik yang
belum mampu dan belum paham dalam menyusun kalimat tanya dengan tepat.
Hal ini disebabkan karena masih banyaknya siswa yang malas dalam
membaca.
Berdasarkan hasil pengamatan peneiti pada pelajaran Bahasa Indonesia
di kelas II khususnya pelajaran kalimat tanya ditemukan beberapa kendala.
Diantaranya masih ada anak yang belum lancar membaca, malas membaca dan
kurangnya kemampuan dan pemahaman siswa dalam menyusun kalimat tanya
dengan tepat. Hal ini karena belum pahamnya peserta didik tentang makna atau
isi bacaan.
Oleh karena itu perlu adanya metode atau teknik untuk mengatasi
kesulitan tersebut, yaitu dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index Card
Match). Metode ini digunakan agar permasalahan dalam pelajaran Bahasa
Indonesia khususnya dalam penyusunan kalimat tanya dapat teratasi. Maka dari
itu peneliti merasa perlu mengadakan sebuah penelitian dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Penyusunan Kalimat Tanya dengan
Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index Card Match) di Kelas II MI Al
Husna, Ciledug, Kota Tangerang.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, penulis
telah mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Beberapa siswa yang belum lancar membaca
1 Alek, Achmad H.P, Buku Ajar Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS UIN Syarif
Hidayatullah, 2009) cet.1, h. 156
3
2. Beberapa siswa yang malas dalam membaca
3. Siswa belum paham tentang makna atau isi bacaan
4. Kemampuan dan pemahaman siswa yang masih kurang dalam menyusun
kalimat tanya dengan tepat.
C. Pembatasan Masalah
Agar pembatasan masalah mengarah pada tujuan yang akan dicapai, maka
dari identifikasi masalah di atas peneliti membatasi masalah penelitian pada
peningkatan kemampuan penyusunan kalimat tanya dengan metode
pencocokan kartu indeks (Index Card Match) di kelas II MI Al-Husna
Ciledug.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan permasalahan di atas, maka
penulis membuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match)
meningkatkan kemampuan penyusunan kalimat tanya peserta didik di
kelas II MI Al-Husna Ciledug?
E. Tujuan Penelitian
Dari uraian rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian tersebut
adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan penyusunan kalimat tanya
dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match) di kelas II MI
Al-Husna Ciledug.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai bahan masukan
kepada:
a. Bagi penulis, kegiatan penelitian ini berguna untuk meningkatkan
wawasan di bidang pendidikan dalam proses belajar mengajar.
4
b. Bagi sekolah, sebagai salah satu upaya untuk menentukan kebijakan dalam
menggunakan menggunakan metode pembelajaran dalam proses mengajar.
c. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam
meningkatkan kemampuan penyusunan kalimat tanya dengan metode
pencocokan kartu indeks (Index Card Match).
d. Bagi peserta didik, untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyusun
kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card
Match).
5
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Kajian Teori dan Fokus yang Diteliti
1. Kalimat
a. Pengertian Kalimat
Pembelajaran Bahasa Indonesia sangat terkait dengan pembentukan atau
pemakaian kalimat. Menurut Zaenal Arifin, Kalimat adalah satuan bahasa
terkecil dalam wujud lisan maupun tulisan yang mengungkapkan pikiran yang
utuh.1 Sedangkan menurut Abdul Chaer, kalimat adalah satuan sintaksis yang
dibangun oleh konstituen dasar (biasanya berupa klausa), dilengkapi dengan
konjungsi (bila diperlukan), disertai dengan intonasi final (deklaratif,
interogatif, imperative, atau interjektif).2
Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras
lembut, disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan
berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!).3
Menurut Ramlan yang menentukan satuan kalimat bukanlah dari
banyaknya kata yang menjadi unsurnya melainkan intonasinya. Setiap satuan
kalimat dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau
naik.4
b. Jenis Kalimat
Menurut Sri Hapsari Wijayanti Jenis kalimat dalam Bahasa Indonesia
bermacam-macam, antara lain:
1) Kalimat tunggal dan kalimat majemuk
1 Zaenal Arifin.dkk, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2004),
h. 58 2 Abdul Chaer, Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses), (Jakarta: PT Rineka
Cipta,2008), cet.1, h. 5 3 Zaenal Arifin .Loc. Cit.
4 Ramlan, Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis, (Yogyakarta: CV.Karyono, 2001), h.21
6
2) Kalimat aktif dan kalimat pasif
3) Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
4) Kalimat deklaratif, kalimat interogatif, kalimat imperatif, dan kalimat
ekslamatif.5
Sedangkan menurut Alek dan Achmad menurut fungsinya, jenis kalimat
dapat diperinci menjadi pernyataan, pertanyaan, perintah dan permintaan, dan
seruan6
Kalimat yang menyatakan sesuatu dengan lengkap dinamakan kalimat
deklaratif. kalimat berbentuk pertanyaan atau permintaan untuk memperoleh
informasi dinamakan Kalimat interogatif. kalimat yang bernada memerintah
atau melarang seseorang dinamakan Kalimat imperatif. Kalimat yang
mengungkapkan perasaan hati dinamakan kalimat ekslamatif (seruan).7
Namun, dalam penelitian ini hanya akan membahas tentang kalimat tanya.
c. Kalimat Tanya
Kalimat tanya disebut juga kalimat interogatif. Menurut Abdul Chaer,
kalimat tanya adalah kalimat yang isinya mengharapkan reaksi atau jawaban
berupa pengakuan, keterangan, alasan, atau pendapat dari pihak pendengar atau
pembaca.8
Menurut Ramlan, Kalimat Tanya berfungsi untuk menanyakan sesuatu.
Kalimat ini memiliki pola intonasi yang berbeda dengan pola intonasi kalimat
lainnya.9 Sedangkan, Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin
memperoleh informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan.10
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kalimat tanya adalah
kalimat yang isinya berfungsi untuk menanyakan sesuatu untuk memperoleh
5 Sri Hapsari wijayanti.dkk, Bahasa Indonesia: penulisan dan penyajian karya ilmiah,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), h. 62 6 Alek, Achmad H.P, Buku Ajar Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS UIN Syarif
Hidayatullah, 2009) cet.1, h. 156 7 Ibid, Sri Hapsari wijayanti, Bahasa Indonesia: penulisan dan penyajian karya ilmiah,
h. 65 8 Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2011),
revisi ketiga, h.350 9 Ramlan, Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis, h.23-43
10 Zaenal, op.cit., h.88
7
reaksi atau jawaban dan memiliki pola intonasi yang berbeda dengan kalimat
lain.
Kalimat tanya diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis dan pada
bahasa lisan dengan suara naik, terutama jika tidak ada kata tanya atau suara
turun. 11
Dalam kalimat tanya sering menggunakan kata tanya baik diawal
maupun akhir kalimat. kata tanya adalah kata-kata yang digunakan sebagai
pembantu didalam kalimat yang menyatakan pertanyaan. 12
Setiap ahli memiliki perbedaan dengan jumlah kalimat tanya. Menurut
Hasan Alwi, kalimat tanya secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya
seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dengan atau tanpa partikel
kah sebagai penegas.13
Sedangkan menurut Abdul Chaer, kata tanya yang ada
dalam bahasa Indonesia yaitu:
1) Apa
Kata tanya apa digunakan dengan aturan:
a) Untuk menanyakan benda atau hal, baik tentang jenis nya maupun
namanya, digunakan di depan kata benda atau kata penggantinya.
contoh: Apa isi lemari ini?
Untuk lebih menegakan pertanyaan biasanya kata tanya apa diberi
partikel penegas kah. Maka pertanyaan di atas menjadi: apakah isi
lemari ini?
b) Untuk menanyakan nama atau nama jenis barang digunakan dibelakang
kata benda atau frase benda yang ditanyakan. Dalam hal ini lazim juga
diberi partikel penegas kah.
contoh: Binatang apa yang berbulu tebal itu?
c) Untuk menanyakan benda yng digunakan pada awal kalimat dalam
kalimat pasif yang berkata penghubung yang. Dalam hal ini juga lazim
diberi partikel penegas kah.
11
Hasan alwi, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2014)
cet.IX, h.366 12
Abdul Chaer, op.cit., h.182 13
Hasan alwi, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2014)
cet.IX, h.366
8
Contoh: Apakah yang kau cari disini?
d) Untuk meminta pengakuan ya atau tidak/bukan digunakan:
- Dimuka kalimat verbal. dalam hal ini lazim juga diberi partikel
penegas kah.
Contoh: Apakah kamu melihat sendiri peristiwa itu?
- Dimuka kalimat nominal. dalam hal ini lazim juga diberi partikel
penegas kah.
Contoh: Apakah dia anak pak Ahmad?
2) Siapa
Kata tanya siapa digunakan dengan aturan:
a) untuk menanyakan nama digunakan di depan kata nama yang diikuti
dengan kata benda yang menanyatakan orang atau kata gantinya.
Contoh: Siapa nama anak itu?
b) untuk menanyakan identitas orang
contoh: Siapa penulis buku ini?
3) Mengapa
Kata tanya mengapa dengan fungsi untuk menyatakan sebab atau alasan
digunakan dimuka kalimat berpredikat kata kerja atau kata sifat.
Contoh: Mengapa kamu masuk sekolah hari ini?
Secara bebas kata tanya mengapa dapat diganti dengan kata tanya kenapa.
Namun, dalam bukunya Abdul Chaer tidak menganjurkannya.
4) Bagaimana
Kata tanya bagaimana digunakan dengan aturan:
a) untuk menanyakan keadaan digunakan di depan kata benda
contoh: Bagaimana cuaca disana?
b) untuk menanyakan cara atau proses digunakan di depan kata kerja.
Secara bebas boleh disertai kata cara di antara kata tanya bagaimana
dengan kata kerjanya itu.
Contoh: Bagaimana cara merebus ketupat?
c) untuk menanyakan apa yang harus dilakukan oleh atau terhadap sesuatu
digunakan di depan kata benda. Dalam hal ini di antara kata tanya
9
bagaimana itu dengan kata bendanya perlu disisipkan kata depan
dengan.
Contoh: Kalau kita dapat rumah dinas bagaimana dengan rumah ini?
5) Berapa
Kata tanya berapa digunakan dengan aturan:
a) untuk menanyakan jumlah atau banyaknya sesuatu digunakan di depan
kata benda.
Contoh: Berapa harga seekor ayam?
b) untuk menanyakan besar, jumlah, nilai sesuatu pengertian kata benda hal
atau kata benda proses. Di antara kata tanya berapa dan kata benda itu
lazim juga disisipkan kata jauh.
6) Mana
Kata tanya mana dengan fungsi menanyakan tempat keberadaan,
digunakan di depan kata benda.
contoh:
a) Mana buku telepon itu?
Untuk menanyakan keberadaan tempat dengan lebih pasti di depan kata
mana perlu ditempatkan kata depan di, ke,atau dari. Menjadi: di mana, ke
mana atau dari mana
Contoh: Di mana mereka belajar?
7) Kapan
Kata tanya kapan dengan fungsi untuk menanyakan waktu, digunakan di
depan kalimat berpredikat kata kerja.
Contoh: Kapan upacara itu akan dimulai?
Kata tanya kapan dapat diganti dengan kata tanya bila atau bilamana
2. Metode Mengajar dalam Pembelajaran
a. Pengertian Metode Belajar
Metode mengajar mengajar menurut Masitoh dan Laksmi Dewi
merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran.
Pada dasarnya metode mengajar merupakan cara atau teknik yang digunakan
10
guru dalam melakukan interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung.14
Menurut Junaedi. dkk, Metode secara harfiah berarti “cara”. Secara umum,
metode diartikan sebagi suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai
tujuan tertentu.15
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode adalah
suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.16
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
mengajar adalah cara-cara yang dipakai dalam penyajian bahan pelajaran
kepada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Metode memiliki peran yang sangat strategis dalam mengajar. metode
berperan sebagai rambu-rambu atau bagaimana memproses pembelajaran
sehingga dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Karena itu, setiap guru
dituntut untuk menguasai berbagai macam metode dalam proses pembelajaran
efektif, efisien, menyenangkan dan tercapai tujuan pembelajaran yang
ditargetkan.17
b. Fungsi Metode dalam Belajar
1) Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran
2) Sebagai gambaran aktifitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru
dalam kegiatan pembelajaran
3) Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian
pembelajaran
4) Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam
kegiatan pembelajaran, apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut
perlu diberikan bimbingan secara individu atau kelompok.18
14
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran,(Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen agama Republik Indonesia, 2009) cet 1, h. 107 15
Tim Penyusun, Strategi Pembelajaran, (learning assistance program for Islamic
schools PGMI, 2008), paket 8-14, h.11 16
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010), cet.IV, h. 46 17
Tim Penyusun, Strategi Pembelajaran, op.cit., h. 10 18
Masitoh dan Laksmi Dewi op.cit., h.108
11
c. Prinsip-Prinsip Metode Pembelajaran
1) Metode mengajar harus memungkinkan dapat membangkitkan rasa ingin
tahu siswa lebih jauh terhadap materi pelajaran (curiosity)
2) Metode mengajar harus memungkinkan dapat memberikan peluang
untuk berekspresi yang kreatif dalam aspek seni
3) Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui
pemecahan masalah
4) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk selalu ingin
menguji kebenaran sesuatu (sikap skeptis)
5) Metode mengajar harus memungkinkansiswa untuk melakukan
penemuan (berinkuiri) terhadap suatu topik permasalahan
6) Metode mengajar harus memungkinkan siswa mampu menyimak
7) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara
mandiri (independent study)
8) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara
bekerjasama (cooperative learning)
9) Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk lebih termotivasi
dalam belajarnya.19
d. Macam-macam metode mengajar
1) Metode proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang
bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi
yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan
bermakna.
2) Metode eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran,
dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
3) Metode tugas dan resitasi
19
Masitoh dan Laksmi Dewi, op.cit., h.107-108
12
Metode resitasi (penugasan) adalah metoe penyajian bahan dimana
guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
4) Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran dimana siswa
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan
bersama.
5) Metode sosiodrama
Metode sosiodrama atau role playing adalah mendramatisasikan
tingkah laku dalam hubungannya dengan masalah sosial.
6) Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi,
atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun
tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
7) Metode problem solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan
suatu metode berfikir, metode ini menggunakan metode-metode lainnya
yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
8) Metode karyawisata
Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan
dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar
sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti pabrik,
museum dan sebagainya.
9) Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa.
10) Metode latihan
Metode latihan (metode training) adalah suatu cara mengajar yang
baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
11) Metode ceramah
13
Metode ceramah adalah cara mengajar yang digunakan untuk
menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu pokok persoalan
serta masalah secara lisan.20
Selain metode-metode di atas masih banyak metode lainnya yang
dipergunakan agar proses pembelajaran menjadi aktif, namun dalam penelitian
ini peneliti akan membahas metode pencocokkan kartu indeks (Index card
match).
e. Pengertian metode Index card match
Kartu indeks merupakan alat bantu ajar yang sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran bahasa. Kartu-kartunya dapat digunakan untuk mengumpulkan
informasi dari para murid. Kartu indeks juga dapat digunakan sebagai cue card
atau kartu isyarat ketika murid-murid melakukan dialog atau presentasi lisan,
atau sebagai kartu informasi untuk aktivitas tertentu yang dilakukan sambil
berjalan berkeliling.21
Mencocokkan kartu indeks (Index card match) adalah cara menyenangkan
lagi aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran. Ia membolehkan peserta didik
untuk berpasangan dan memainkan kuis dengan kawan sekelas.22
f. Kelebihan dan kelemahan metode index card match
Metode index card match sebagai salah satu aternatif yang dapat dipakai
dalam penyampaian materi pelajaran selama proses belajar mengajar juga
memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
(1) Kelebihan metode index card match
(a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan belajar mengajar.
(b) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.
(c) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
20
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, op.cit., h.83-97 21
Amy buttner, Aktivitas, Permainan, Dan Strategi Penilaian untuk Kelas Bahasa Asing,
penerjemah Yovita Hardiwati (Jakarta: PT Indeks, 2013), h.6 22
Mel.Silberman, Active learning, penerjemah Komaruddin Hidayat (Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani, Juli 2009), cet.6, h. 240
14
(d) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan
belajar.
(e) Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain.23
Selain dari kelebihan-kelebihan yang bisa ditemukan, dalam metode
inipeneliti juga menemui beberapa kelemahan yang terjadi saat proses
pembelajaran berlangsung.
(2) Kelemahan metode index card match yaitu :
(a) Memerlukan waktu yang lama untuk membuat persiapan.
(b) Guru harus meluangkan waktu yang lebih banyak.
(c) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas
dan prestasi.
(d) Guru harus memiliki keterampilan yang memadai dalam hal
pengelolaan kelas.
(e) Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk bekerja
sama dalam menyelesaikan masalah.
(f) Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas lain.
g. Langkah-Langkah Metode Index card match
Langkah-langkah metode index card match menurut Melvin L. Silberman
antara lain:
1) Pada kartu indeks terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang
diajarkan didalam kelas. Buatlah kartu pertanyaan yang cukup menyamai
satu setengah jumlah siswa.
2) Pada kartu terpisah tulislah jawaban bagi setiap pertanyaan-pertanyaan
tersebut.
3) Berikan satu kartu pada setiap peserta didik. Sebagian memegang
pertanyaan dan sebagian lain memegang jawaban.
23
https://nongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-pembelajaran-index-card-
match. Diakses pada tanggal 19 April 2016 jam 20.38
15
4) Perintahkan kepada peserta didik untuk menemukan kartu permainannya.
Ketika permainan dibentuk, perintahkan peserta didik yang bermain untuk
mencari tempat duduk bersama (berpasangan)
5) Ketika semua pasangan permainan telah menempati tempatnya perintahkan
setiap pasangan menguji peserta didik yang lain dengan membaca keras
pertanyaan dan menantang teman sekelas untuk menginformasikan jawaban
kepadanya.24
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Dari penelusuran kepustakaan, diperoleh beberapa hasil penelitian yang
relevan, antara lain:
Penelitian yang ke-1 ditulis oleh Siti Azizah, dalam penelitian yang berjudul
“peningkatan kemampuan membaca melalui penggunaan Index card match
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas I MI Al Husna Ciledug”.
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dengan subjek penelitian adalah
siswa kelas I sebanyak 40 siswa yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 22
siswa laki-laki. Saat pre test nilai rata-rata 51,73 % meningkat pada saat post
test memperoleh hasil 79,65. Siklus I rata-rata yang diperoleh 64,68, sedangkan
pada siklus IIrata-rat sebesar 70,47. Hal ini membuktikan adanya peningkatan
terhadap kemampuan membaca siswa menggunakan metode Index card match.
Penelitian yang ke-2 ditulis oleh Mimi Hazami dalam penelitian yang
berjudul “peningkatan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif metode Index card match”. Melakukan penelitian
tindakan kelas ini pada semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 dari tanggal 1
Oktober 2011 sampai 26 November 2011. Data yang diperoleh berupa hasil pre
test dan post test, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Terjadi
peningkatan terhadap hasil belajar ekonomi dengan menggunakan strategi
pembelajaran aktif metode Index card match.
Penelitian yang ke-3 ditulis oleh Mahmud, dalam skripsinya yang berjudul
“Penerapan Metode Index Card Match pada pelajaran Fiqih materi pokok
24
Mel.Silberman, Active learning, h. 240
16
makanan dan minuman yang halal dan haram untuk meningkatkan hasil belajar
siswa di kelas V MI Tambaksari Rowosari Kendal tahun Pelajaran 2010/2011.”
Penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Fiqih
materi pokok makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V.
Peningkata ini dapat dilihat pada siklus I ada 11 siswa atau 40,7% naik
menjadi 19 siswa atau 70,3% pada siklus Ii, dan diakhir siklus III menjadi 24
siswa atau 88,8%. Hasil ini dapat terpenuhi mencapai 80% dari indikator yang
telah ditetapkan.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan
hipotesis tindakan kelas sebagai berikut: kemampuan penyusunan kalimat
tanya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat ditingkatkan melalui
metode index card match”.
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Al Husna Ciledug, yang
beralamat di jalan Dr. Cipto Mangunkusumo no.73 Paninggilan Utara Kecamatan
Ciledug, Kota Tangerang. Penelitian ini berlangsung pada semester ganjil tahun
pelajaran 2015/2016, yaitu mulai dari bulan September 2015 sampai dengan
Desember 2015.
Tabel 1. Jadwal Penelitian
Kegiatan September Oktober November Desember
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Persiapan √
Penelitian Awal √
Penyusunan
Proposal
√ √ √
Pelaksanaan Siklus
I dan Refleksi
√ √ √
Pelaksanaan Siklus
II dan Refleksi
√ √
Pembuatan
Laporan Hasil
Penelitian
√
Perbaikan Laporan √ √
Pembuatan
Laporan Hasil
Penelitian Secara
Final
√ √ √
18
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang merupakan terjemahan dari Classroom Action Research (CAR)
yaitu suatu Action Research (penilitian tindakan) yang dilakukan di kelas1.
Dengan metode ini peneliti akan mengkaji dan merefleksikan penggunaan metode
pencocokan kartu indeks (index card match) dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam penyusunan kalimat tanya. Kemampuan penyususnan
kalimat tanya sangat dibutuhkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan 2 siklus. Siklus ini dapat berhenti jika telah
tercapai tujuan pembelajaran dengan nilai KKM yang berlaku pada sekolah MI
Al-Husna Ciledug.
Pemilihan metode ini berdasarkan pendapat ahli, seperti yang dikatakan
oleh Iskandar, yang menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK)
merupakan bagian dari penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh
guru dan dosen dikelas (sekolah dan perguruan tinggi) tempat ia mengajar, yang
bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan kuantitas proses
pembelajaran dikelas.2
Desain penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara bersiklus. Banyak
sedikitnya siklus penelitian tergantung pada tercapai atau tidaknya tujuan dari
penelitian tersebut. Selama tujuan belum tercapai, maka siklus penelitian tersebut
akan terus dilaksanakan dan akan berhenti jika tujuan telah tercapai. Dengan kata
lain, banyaknya siklus ditentukan oleh berhasil tidaknya tindakan yang dilakukan
dalam mengatasi permasalahan yang ingin kita atasi. Siklus akan berulang apabila
masih terdapat hal-hal yang belum tercapai atau masih perlu diperbaiki.
Tujuan PTK sendiri adalah untuk memperbaiki dan memecahkan
permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dikelas, mencari jawaban
dan solusi ilmiah dari permasalahan tersebut agar dapat dipecahkan melalui
1 Tim Pelatih Proyek PGSM, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Departemen pendidikan dan
kebudayaaan Dirjen pendidikan tinggi proyek PGSM,1999), h.5-7 2 Iskandar, M.Pd, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta, Gaung Persada Press, 2009), h. 20
19
tindakan yang dilakukan seorang guru sehingga tercipta perbaikan dan
peningkatan mutu atau kualitas pembelajaran secara berkelanjutan.
Penelitian ini menekankan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
metode pencocokan kartu indeks (index card match) sebagai usaha untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam penyusunan kalimat tanya. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan beberapa siklus yang didasarkan pada materi
yang akan dilaksanakan. Penelitian TindakanKelas (PTK) ini dimulai dengan
empat kegiatan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting). Adapun penjelasan untuk masing-masing
tahapan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan yang akan dilakukan
selama proses belajar mengajar berlngsung. Peneliti menyiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi, lembar pengamatan, dan lembar
peniaian siswa.
2. Pelaksanaan (Acting)
Dalam tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat sebelumnya dengan tujuan untuk memperbaiki
proses pembelajaran dan menyelesaikan masalah.
3. Pengamatan (Observing)
Peneliti melakukan kegiatan pengamatan untuk mengetahui sejauh mana
efektivitas pelaksanaan tindakan berlangsung, serta merekam atau mencatat hasil
kegiatan yang dilakukan dalam lembar observasi.
4. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap ini peneliti besrta guru menganalisis data yang diperoleh dari
kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
direncanakan. Hasil ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk
merencanakan tindakan selanjutnya. Berikut rancangan siklus penelitiannya:
20
Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II Abu Bakar MI Al-Husna
Ciledug Kota Tangerang yang berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 22
perempuan dan 18 laki-laki.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai perancang dan pelaksana
kegiatan. Peneliti membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan,
mengumpulkan data dan menganalisisnya. Dalam penelitian ini, peneliti
dibantu oleh seorang teman sejawat (guru kelas II MI Al-Husna) yang berperan
sebagai kolaborator dan observer yang bekerjasama dalam hal menyusun
rancangan pembelajaran, melakukan refleksi dan menentukan tindakan-
tindakan pada siklus selanjutnya. Sebagai observer berperan mengamati proses
pembelajaran melalui metode pencocokan kartu indeks (index card match),
Siklus I pelaksanaan
perencanaan
observasi
Refleksi
Siklus II pelaksanaan
perencanaan
observasi
Refleksi
Bila masalah belum terselesaikan
Dilanjut ke siklus berikutnya
21
baik yang berhubungan dengan kompetensi guru maupun yang berhubungan
dengan kondisi siswa dalam prose belajar mengajar.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian ini diawali dengan identifikasi masalah di kelas dan
perencanaan tindakan penyelesaiannya. Alternatif penyelesaian dilaksanakan
dalam siklus penelitian yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan, evaluasi serta analisis dan refleksi. Jika data yang didapat dirasa
kurang sempurna maka peneliti akan melanjutkan ke siklus II dan seterusnya
hingga hasil analisis di akhir tindakan menunjukkan bahwa kriteria target atau
tujuan penelitian yang telah ditetapkan telah tercapai. Tiap tahapan kegiatan
pada setiap siklus akan dijelaskan sebagai berikut ini:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Menyiapkan kelas untuk tempat penelitian
2) Membuat RPP dengan menggunakan metode pencocokan kartu indeks
(index card match)
3) Mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan kolaborator
4) Menyiapkan materi ajar dan lembar kalimat tanya dalam setiap
pertemuan
5) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan
lapangan serta keperluan observasi lainnya
6) Menyiapkan lembar soal kalimat tanya untuk latihan pada setiap
pertemuan
b. Tahap Pelaksanaan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Guru memberi penjelasan tentang kalimat tanya
3) Guru memberikan contoh membuat dan menyusun kalimat tanya
dengan tepat
4) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai penyusunan
kalimat tanya yang tepat
22
5) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang akan bermain kartu indeks
secara bergantian
6) Guru memberikan teks cerita kepada masing-masing kelompok
7) Dalam kegiatan elaborasi, setiap kelompok yang maju dibagi menjadi
2 baris yang saling berhadapan. guru membagikan kartu pada setiap
anggota kelompok, baris satu mendapatkan kartu yang berisi berbagai
macam kata tanya. Sedangkan baris kedua berisi potongan kalimat
tanya yang masih rumpang. setiap siswa membaca kartu yang
dipegangnya. Kelompok satu diberi tugas untuk mengangkat kartunya
dan kelompok dua bertugas mencari pasangan kata tanya yang tepat
dengan kartunya lalu kemudian duduk berdampingan.
8) Dalam kegiatan konfirmasi, guru mengajak siswa untuk mencocokkan
jawaban dari pertanyaan yang diberikan dengan membacakannya
didepan kelas
9) Guru mengulas kembali kartu yang berupa kata tanya dan potongan
kalimat tanya yang masih rumpang.
10) Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan memberikan motivasi
untuk lebih giat belajar
11) Guru mewawancarai siswa dan kolaborator untuk mengetahui
penilaian mereka terhadap proses pembelajaran selama siklus 1
12) Mendokumentasikan semua data yang diperoleh pada setiap
pembelajaran selama siklus 1
c. Tahap observasi
Pada tahapan ini dilakukan pelaksanaan tindakan pembelajaran yang
terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal selama
proses pembelajaran sesuai instrument yang telah dibuat dan mencatat
kejadian-kejadian khusus yang belum tercantum dalam instrument.
d. Tahap refleksi
Melakukan analisis pada data yang terkumpul selama penelitian
berlangsung dan menentukan keberhasilan serta kelemahan atau
23
kekurangan pada siklus I yang akan dijadikan dasar perbaikan pada
peaksanaan siklus berikutnya.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
1) Memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus I
2) Membuat RPP dengan menggunakan metode pencocokan kartu indeks
(index card match)
3) Mendiskusikan RPP dengan dosen pembimbing dan kolaborator
4) Menyiapkan materi ajar dan lembar kalimat tanya dalam setiap
pertemuan
5) Menyiapkan lembar observasi siswa dan guru, wawancara, catatan
lapangan serta keperluan observasi lainnya
6) Menyiapkan lembar teks dan kalimat tanya untuk latihan pada setiap
pertemuan
b. Tahap Pelaksanaan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Guru menjelaskan materi penyusunan kalimat tanya
3) Guru membentuk kelompok untuk permainan kartu indeks
4) Guru membagikan lembar teks cerita kepada peserta didik
5) Peserta didik membaca secara bersama-sama
6) Guru membagikan kartu indeks (index card match)
7) Siswa membaca kartu yang dipegangnya. kemudian mencari jawaban
dari kalimat tanya yang tepat dari kelompoknya kemudian duduk
berdampingan
8) Guru mengajak siswa untuk mencocokkan jawaban didepan kelas
secara berpasangan
9) Guru mengulas kembali kartu yang berupa kalimat tanya dan jawaban
yang diberikan.
24
10) Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan memberikan motivasi
untuk lebih giat belajar
11) Guru mewawancarai siswa dan kolaborator untuk mengetahui
penilaian mereka terhadap proses pembelajaran selama siklus II
12) Mendokumentasikan semua data yang diperoleh pada setiap
pembelajaran selama siklus II
c. Tahap observasi
Pada tahapan ini dilakukan pelaksanaan tindakan pembelajaran
yang terdiri dari observasi terhadap siswa dan guru, mencatat semua hal
selama proses pembelajaran sesuai instrument yang telah dibuat dan
mencatat kejadian-kejadian khusus yang belum tercantum dalam
instrument.
d. Tahap refleksi
Melakukan analisis pada data yang terkumpul selama penelitian
siklus II berlangsung dan menentukan hasil tindakan siklus II, yang akan
dijadikan dasar tindakan selanjutnya. Jika hasil belajar yang diingikan
belum tercapai maka akan dilanjutkan pada siklus III. Tetapi bila sudah
tercapai maka tidak akan dilanjutkan pada siklus berikutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil dari penelitian yang diharapkan adalah tercapainya peningkatan
kemampuan anak dalam pelajaran bahasa Indonesia dengan indikator-indikator
keberhasilan yaitu Mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar dan
Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang yang
dikenal dengan pilihan kata yang tepat.
Target pencapaian hasil tindakan penelitian diasumsikan sebagai berikut:
1. Hasil belajar Bahasa Indonesia dianggap berhasil pada setiap siklus apabila
nilai rata-rata siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan sekolah yaitu sebesar 75.
2. Siswa dianggap berhasil pada setiap siklus jika skor pengamatan terhadap
aktivitas belajar siswa dan guru mencapai kategori baik.
25
G. Data dan Sumber Data
Ada dua macam sumber data dalam penelitian ini, yaitu:
1. Data kualitatif: hasil observasi dalam proses pembelajaran, hasil observasi
siswa, catatan lapangan, hasil wawancara dengan guru Pendamping dan siswa,
serta dokumentasi.
2. Data kuantitatif: nilai tes siswa yang dilakukan untuk mengukur hasil belajar
siswa.
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa, guru dan peneliti.
H. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen Pengumpulan data dalam penelitian ini mengguanakan beberapa
instrument antara lain:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk menggambarkan aktivitas guru dan
siswa selama proses pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu dalam aspek
kemampuan menyusun kalimat tanya.
2. Lembar Pengamatan
Lembar pengamatan dibuat untuk menilai kemampuan menyusun kalimat
tanya dan kemampuan menjodohkan kartu indeks (index card match).
Adapun analisis hasil belajar siswa terhadap kemampuan menyusun
kalimat tanya dan kemampuan menjodohkan kartu indeks digunakan
sebagai patokan sistem rubrik dengan rentang skor yang digunakan dengan
batas maksimal 25 pada aspek-aspek berikut:
a. Ketepatan jawaban
b. Kelancaran
c. Keseriusan
d. Keaktifan
e. Intonasi
Setiap aspek memiliki kriteria penilaian sebagai berikut:
a. Sangat baik : 17-20
b. Baik : 13-16
26
c. Cukup : 9-12
d. Kurang : 5-8
e. Sangat kurang : 1-4
3. Lembar Wawancara
Wawancara dilakukan pada awal penelitian dan akhir siklus dalam
penelitian. Wawancara dilakukan terhadap kolaborator dan siswa dengan
menitik beratkan pada tanggapan dan kesulitan siswa dalam proses
pembelajaran berikutnya.
.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian observasi
langsung, yakni:
1. Pengumpulan data melalui hasil nilai harian, kemudian dibuat catatan,
mengadakan diskusi dengan observer atau guru pendamping mengenai
permasalahan dalam menilai pelajaran Bahasa Indonesia pada bahasan
kemampuan menyusun kalimat tanya di MI Al-Husna Ciledug,
2. Nilai proses yang dikumpulkan melalui lembar pengamatan yang dilakukan
oleh subjek yang terlibat dalam penelitian ini,
3. Catatan lapangan yaitu catatan selama pelaksanaan, dapat berupa
kekurangan yang perlu ditambah atau yang sudah cocok yang perlu
dipertahankan.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Untuk pemeriksaan keterpercayaan data dalam penelitian tindakan kelas
ini peneliti menggunakan tehnik Triangulasi. Triangulasi merupakan teknik
pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk
keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data itu.3
Triangulasi ada empat macam yaitu triangulasi dengan sumber, metode,
3 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, (Ciputat: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta,2011), hal. 74
27
penyelidik dan teori.4 Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi
pemeriksaan data dan sumber lainnya.
Untuk memperoleh data yang objektif, handal dan validitasnya dapat
dipertanggungjawabkan, dalam penelitian ini menggunakan beberapa tehnik
pemeriksaan kepercayaan studi, yaitu:
1. Menggali data dari sumber yang sesuai dengan menggunakan cara
berbeda. Dalam penelitian ini, memperoleh informasi tentang aktivitas
siswa dilakukan dengan menggunakan observasi siswa dan memeriksa
catatan siswa.
2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh informasi
tentang hal yang sama. Untuk memperoleh data tentang kemampuan siswa
dalam menyusun kalimat tanya dilakukan dengan mengamati kegiatan
bermain kartu indeks (index card match) siswa dan melihat hasil observasi
kolabolator
3. Memeriksa kembali data-data yang sudah terkumpul.
4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu peneliti
memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan suatu
cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar
dapat dipahami bukan hanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang
ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa
pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan guru pada proses
pembelajaran serta catatan lapangan.
L. Pengembangan perencanaan tindakan
Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus dan diakhiri dengan hasil analisis
data yang menunjukkannya peningkatan kemampuan dari subjek peneliti.
4 Ibid.
28
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa penelitian ini melalui dua siklus dimana
setiap siklus berisi perencanaa, pelaksanaan, observasi dan refleksi dan bila
hasil kurang memuaskan maka siklus bisa ditambah sampai mencapai hasil
yang diinginkan.atas dasar itu maka peneliti yakin bahwa hasil penelitian ini
bisa dijadikan sebagai landasan perencanaan pengembangan penelitian dengan
target yang lebih tinggi.
29
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Sejarah Singkat MI Al-Husna
Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna didirikan sejak tahun 1964 oleh Bapak
H. Ahmad Rahmat (Alm), yang diawali dengan terbentuknya Majlis ta’lim kaum
ibu. Pada tahun 1990, Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna membentuk lembaga
pendidikan kanak-kanak yaitu Raudhatul Athfal (RA) Al-Husna yang dilanjutkan
dengan pembangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Husna pada tahun 1995.
Sejak mulai berdiri hingga sekarang, MI Al-Husna dipimpin/dikepalai oleh
ibu Hj. Siti Mastiaroh, S.Ag.M.Pd. MI Al-Husna menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari dinamika pendidikan masyarakat sekitar. Dengan kepercayaan
masyarakat yang terus meningkat, MI Al-Husna selalu berusaha mengembangkan
diri agar menjadi semakin baik. Hal ini dibuktikan dengan perolehan peringkat
akreditasi “A”. namun demikian pengembangan tidak hanya sampai disitu dan
akan terus berlanjut, akan tetapi mengingat berbagai keterbatasan, pengembangan
tersebut sering tidak sejalan dengan yang diharapkan. Salah satu keterbatasan itu
adalah daya tamping yang tidak sebanding dengan minat peserta didik, juga
pengembangan kualifikasi pendidikan yang belum begitu sesuai dengan tuntutan
zaman.
2. Profil MI Al-Husna
MI Al-Husna terletak di jalan Dr. Cipto Mangunkusumo/H. Mencong No. 73,
RT 02/03 kelurahan Paninggilan Utara, Ciledug Kota Tangerang. Lembaga
penyelenggara adalah Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna. Bangunan ini berdiri
di atas lahan milik sendiri dengan luas ± 1.524 m2 dan luas bangunan ± 700 m
2.
Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada pagi hari yaitu dari pukul 07.00
sampai pukul 14.30 wib untuk kelas III sampai IV, dan pukul 07.00 sampai pukul
30
13.00 wib untuk kelas I dan II. Adapun jumlah rombongan belajar sampai saat ini
mencapai 16 rombongan belajar.
Sejauh ini MI Al-Husna sudah banyak meraih prestasi baik dari tingkat
kecamatan maupun tingkat kota. Pada setiap tahunnya MI Al-Husna juga ikut
berpartisipasi terhadap kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh
Kemenag dan Diknas yang ada di Kota Tangerang.
3. Visi dan Misi MI Al-Husna
Visi
Unggul dalam prestasi dan teladan dalam perilaku
Misi
Menyiapka generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan
IPTTEK.
Membentuk kepribadian yang utuh, berakhlak mulia, bijaksana, cerdas dan
bertanggung jawab.
Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya dimasyarakat.
4. Struktur Organisasi
MI Al-Husna dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Al-Husna.
Yayasan ini diketuai oleh ibu HJ. Sunah Liyah. Adapun sekretaris yayasan adalah
ibu Nurul Jalaliyah, S.EI dan bendaharanya adalah ibu Neneng Atika Wardah,
S.Pd. M.Pd, sedangkan kepala Madrasah Ibtidaiyah adalah ibu Hj. Siti Mastiaroh,
S.Ag.M.Pd. ketua komite sekolah adalah ibu Yayah membawahi anggota dari
perwakilan wali murid kelas I sampai kelas VI, dan guru-guru wali kelas dan mata
pelajaran serta karyawan. Adapun susunan guru dan karyawan sebagi berikut:
TABEL II
Daftar Guru dan Karyawan
NO NAMA TUGAS KETERANGAN
1 Siti Mastiaroh, S. Ag Kepala Madrasah VI Aqidah Akhlak
31
2 Bahrul Ulum, S. PdI Guru Bidang Studi V Matematika &
Bahasa Arab
3 Muhasan, S. Pd Guru Kelas VI Husein
4 Sholikhah Ari Utami, S.Ag Guru Kelas VI Hasan
5 Samsul Mu’min,S. HI Wali Kelas / Guru V Aisyah , Fiqih
6 Mulyadi, S. PdI Wali Kelas / Guru V Khodijah, Qurdis
7 Neneng Atika Wardah, S.Pd Guru Kelas IV Al Farabi (A)
8 Nurul Jalaliyah, S. EI Guru Kelas IV Al Bukhori (A)
9 Muhiah, S. Pd Guru Kelas II Usman (A)
10 Abdul Hoir, S. Ag Guru Kelas III Humaira (A)
11 Komalasari, S. PdI Guru Kelas I Ibnu Sina (B)
12 Siti Azizah, S. Pd Guru Kelas I Ibnu Rusyd (A)
13 Rini Utari, S. Pd Guru Kelas III Ali (B)
14 Swaibatul Aslamiyah, S. Ag Guru Kelas III Ali (A)
15 Nurul Hidayah, S. PdI Guru Kelas III Humaira (B)
16 Diana Sari, S. Pd Guru Kelas II Umar (A)
17 Siti Murtafiah, S. PdI Guru Kelas II Usman (B)
18 Maimunah, S. HI Guru Kelas II Abu Bakar (A)
19 Maswanih,S. PdI Guru Kelas II Umar (B)
20 Yunita Saridin,S. Pd Guru Kelas III Fatimah (A)
21 Novita Sari Guru Kelas II Abu Bakar (B)
22 Siti Faizah,S.PdI Guru Kelas I Ibnu Kholdun (A)
23 Mariyam, S. PdI Guru Kelas IV Al Bukhori (B)
24 Nur'aini, S. PdI Guru Kelas IV Al Ghazali (A)
25 Nur Aida Putri Yani, S. Pd Guru Kelas I Ibnu Kholdun (B)
26 Rista Rosmeri, S. PdI Guru Kelas I Ibnu Sina (A)
27 Apri Kuntari, S. Pd Guru Kelas I Ibnu Rusyd (B)
28 Sri Wahyuni, S. PdI Guru Bidang Studi IV Bahasa Arab
29 Puad Baidillah, S. PdI Guru Bidang Studi I - VI PJOK
30 Muhamad Yusuf Guru Bidang Studi II PJOK
32
31 Nurul Hidayati, S. Ag Guru Bidang Studi Bhs Inggris
32 Irfan Sidiq, S. Pd Guru Kelas III Fatimah (B)
33 Hermawati, S. Pd Guru Kelas IV Al Farabi (B)
34 Chika Viorinda N, S. Pd Guru Kelas IV Al Ghazali (B)
35 Siti Nursaidah, S. Sn Guru Bidang Studi SBK, Melukis
36 Yulia Tiningsih Guru Bidang Studi SBK, Menari
37 Mimi Saumi, S.E Tata Usaha (TU)
38 Arfan Akbar, S. ThI Tata Usaha (TU)
39 Zulfi Satriana Pustakawan
40 Satiah Pengembangan diri Qasidah
41 Syaidina Ali Pengembangan diri Marawis
42 Faris Pengembangan diri Futsal
43 Saiful Pengembangan diri Drumband
44 Budiawan Pengembangan diri Drumband
45 Djoko Susilo Pengembangan diri Pramuka
46 Siti Muthoyah Pengembangan diri Taekwondo
47 Suhartanto Pengembangan diri Taekwondo
48 Hasan Penjaga Sekolah
49 Manat Petugas Kebersihan
50 Muhammad Sidup Petugas Kebersihan
51 Islahuddin Petugas Kebersihan
52 Muhidir Staff / Teknisi
Demikian struktur organisasi, daftar guru-guru dan karyawan di MI Al-
Husna yang secara keseluruhan bertanggungjawab terhadap kelancaran dan
stabilitas madrasah sebagai lembaga pendidikan agar mamapu menciptakan
lembaga yang lebih baik lagi.
33
5. Fasilitas Madrasah
MI Al-Husna memiliki tiga gedung dengan jumlah 24 ruangan yang terdiri
dari: 16 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang laboratorium
komputer, 1 ruang laboratorium IPA, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang tata usaha, 1
ruang UKS, dan 1 ruang aula serbaguna yang seringkali digunakan untuk kegiatan
sholat dhuha dan sholat zuhur berjama’ah, serta kegiatan pengajian bulanan untuk
wali muri dan guru. Selain itu MI Al-Husna mempunyai 14 kamar kecil siswa, 3
kamar kecil guru, 1 kamar kecil kepala sekolah, koperasi sekolah, kantin dan 1
lapangan yang digunakan untuk upacara bendera, olahraga atau pembacaan Surat
Yasiin setiap hari Jum’at.
6. Data Siswa MI Al-Husna
MI Al-Husna merupakan sekolah MI dengan jumlah murid terbanyak di
kecamatan Ciledug. Hal ini disebabkan karena prestasi dan kedisiplinan MI Al-
Husna yang cukup baik, serta letaknya yang sangat strategis dekat dengan jalan
raya dan dapat dilalui alat transportasi dengan mudah. MI Al-Husna mempunyai
jumlah siswa sebanyak 637 orang yang tersebar di 16 kelas. Adapun daftar jumlah
siswa adalah sebagai berikut:
TABEL III
Daftar Jumlah Siswa/Siswi MI Al-Husna
Tahun Pelajaran 2015/2016
Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
I 66 54 120
II 51 67 118
III 66 60 126
IV 55 65 120
V 43 40 83
VI 29 41 70
Jumlah 310 327 637
34
7. Penelitian pendahuluan (Pre Test)
Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada hari selasa tanggal 22 September
2015 pukul 07.15 s/d 08.25. peneliti melakukan observasi (pengamatan) terhadap
proses pembelajaran Bahasa Indonesia kelas II Abu Bakar di MI Al-Husna
Ciledug kota Tangerang. Hasil pengamatan tersebut dapat dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Setelah bel masuk berbunyi, guru berada di kelas ketika siswa sudah berada di
kelas. Pada saat pelajaran dimulai ada beberapa siswa yang belum siap belajar,
diantaranya masih ada yang berjalan-jalan mendekati temannya, dan ada juga
yang masih asyik mengobrol, namun sebagian besar siswa sudah siap belajar.
Guru pun menginstruksikan siswa untuk bersiap-siap konsentrasi belajar dan
menyiapkan segala keperluan untuk belajar.
b. Metode yang digunakan guru adalah ceramah, penugasan dan latihan. Guru
menjelaskan materi pelajaran yang terdapat dibuku paket tanpa dibantu
dengan media lain yang mendukung proses pembelajran.
c. Waktu pembelajaran lebih banyak dipergunakan untuk mengerjakan soal-soal
latihan yang ada dibuku paket dan LKS. Saat mengerjakan soal ada beberapa
siswa yang bertanya karena belum paham dalam mengerjakan soal. Ada juga
siswa yang tidak tertib dalam menulis, ada yang mengobrol, jalan-jalan, dan
lama dalam menyelesaikan soal.
d. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi
yang dibahas. Ada beberapa siswa yang belum paham dan tidak bisa memilih
kata tanya yang tepat untuk sebuah kalimat tanya. lalu guru kembali
menjelaskan materi yang belum dipahami siswa.
e. Proses pembelajaran tidak berlangsung aktif, Ketika guru memerintahkan
untuk membaca teks pelajaran, ada beberapa siswa yang tidak membaca. Saat
guru memberikan pertanyaan kepada siswa, hanya sedikit siswa yang aktif
menjawab, sebagian besar siswa keliru dalam menjawab. Hal ini disebabkan
karena kurang interaktifnya guru dan siswa dalam belajar dan menyebabkan
kelas menjadi kurang aktif.
35
f. Hasil belajar yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai siswa pada
pembelajaran Bahasa Indonesia, hanya beberapa siswa saja yang dapat
mencapai nilai di atas KKM pada materi tanya jawab.
TABEL IV
Penilaian Pre Test
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
1 A. Romadhoni Fathan M. 4 8 12 10 8 42
2 Althaf Ardell Abieza 8 10 10 14 8 50
3 Anisa Sri Astuti 14 12 18 12 12 68
4 Atika Marwah Daud 10 8 10 10 8 46
5 Aufa Novia Kirani 10 10 10 10 8 48
6 Beautiful Fairuz Habibati 12 12 20 12 12 68
7 Chayla Alzahra Harahap 2 10 12 7 7 38
8 Dian Rahma Talitha 8 10 12 9 8 47
9 Diyah Arum Lukito 8 10 12 12 10 52
10 Fadhantio Rezky Hanafi 4 10 14 5 6 39
11 Fatah Al Ghani 4 12 8 12 8 44
12 Febrian Yafi Hakim 0 4 10 10 6 30
13 Gitra Lucky Syaputri 14 14 18 12 12 70
14 Jihan Zahrah Zahirah 4 10 12 10 8 44
15 Kayla Fitri Malika 6 10 15 8 8 47
16 Kenzo Andara B. 4 10 10 10 6 40
17 Kirania Naomi Adisti 8 10 15 10 10 53
18 Kyara Adzraa Mezaluna 12 12 15 12 10 61
19 Latifa Maltira 6 10 12 10 8 46
20 Latifanni Maltira 6 10 12 10 8 46
21 Luqman Maulana 16 14 14 13 14 71
22 Luthfi Murtadho 6 10 12 6 9 43
23 M. Farrel Wirawan 6 10 12 10 10 48
36
24 M. Haikal Al-Fathan 0 4 8 5 4 21
25 M. Irfan Arifuddin 12 15 18 10 14 69
26 M.Firas Khaidirsen 6 8 10 12 8 44
27 M.Miftah Al-Fattah 14 14 10 10 10 58
28 M.Riyadh Al-Faridzi 4 8 12 10 7 41
29 Naila Ali 6 12 12 9 8 47
30 Nasaka Haqqon 12 12 14 12 10 60
31 Nasya Abidah Rifana 4 10 10 8 8 40
32 Nazwa Aqilah 4 10 12 8 8 42
33 Nesha Khairin Rifani 6 10 14 10 10 50
34 Novelia Sakhira 4 8 9 4 8 33
35 Reihan Dwi Kurniawan 8 10 9 7 8 42
36 Rifqi Maulana Anwar 14 12 15 14 12 67
37 Sabral Jamila Karim 6 10 12 7 8 43
38 Safira Khairani 6 10 10 9 10 45
39 Shela Umaira 6 10 12 9 9 46
40 Tsany Nur’azizah Fitri 6 10 12 10 10 48
Jumlah 290 409 494 388 356 1937
Rata-rata 7.25 10.23 12.35 9.70 8.90 48.43
Dari hasil peneltian di atas, didapat bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia
dengan materi kalimat Tanya masih rendah dengan jumlah nilai 1937, rata-rata
48,43, nilai minimum 21 dan nilai maksimum 71. Dari data tersebut maka belum
mencapai nilai KKM sekolah. Rendahnya nilai siswa ini disebabkan karena
adanya sebagian siswa yang belum paham pada materi kalimat tanya, kurangnya
perhatian dan konsentrasi siswa dalam belajar, dan kurangnya metode guru dalam
kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia khususnya pada materi kalimat tanya.
Setelah berdiskusi dengan guru kelas II diperoleh kesepakatan bahwa peneliti
akan melakukan PTK dengan judul Peningkatan Kemampuan Siswa dalam
Penyusunan Kalimat Tanya dengan Metode Pencocokan Kartu Indeks (Index
37
Card Match) di Kelas II MI Al Husna, Ciledug, Kota Tangerang. Guru kelas II
sebagai teman sejawat bersedia menjadi kolaboratornya saat peneliti melakukan
tindakan pembelajaran. Materi yang akan dijadikan bahan ajar dalam tindakan
penelitian adalah kalimat tanya dengan Standar Kompetensi (SK):
Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan melalui kegiatan
bertanya, bercerita dan berdeklamasi, Kompetensi Dasar (KD): Bertanya kepada
orang lain dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan santun berbahasa.
8. Tindakan Pembelajaran Siklus I
Setelah melakukan tes awal, peneliti memulai persiapan untuk Tindakan
Pembelajaran Siklus I. Tindakan pembelajaran siklus I dengan sub pokok bahasan
pembelajaran adalah kalimat tanya yang disampaikan dalam dua kali pertemuan
(4 x 35 menit). Adapun indikator yang ingin dicapai adalah agar setelah
pembelajaran dilaksanakan peserta didik mampu: (1) mengucapkan kalimat tanya
dengan intonasi yang benar, (2) menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan
sesuatu kepada orang yang dikenal dengan pilihan kata yang tepat.
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyiapkan tempat penelitian,
penyusunan RPP dengan metode Index card match, mendiskusikan RPP dengan
dosen pembimbing dan kolaborator, menyiapkan materi dan bahan ajar,
menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan guru, lembar penilaian, teks
bacaan dan kartu indeks, serta keperluan observasi lainnya.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan dengan alokasi waktu 4
x 35 menit. Kegiatan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan tanggal 6 Oktober 2015 dan 13 Oktober 2015. Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) siklus I dapat dilihat pada lampiran.
1) Pertemuan pertama (Selasa, 6 Oktober 2015)
Pertemuan pertama dimulai pada pukul 10.40 s/d 11.50 wib. Materi yang
akan dipelajari adalah kalimat tanya. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan
38
ini sebanyak 40 orang. Kegiatan diawali dengan berdoa sebelum belajar,
mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik, apersepsi dan pemberian
motivasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran, guru
meminta salah satu peserta didik untuk membaca teks yang ada dibuku secara
bergantian dan memberi penjelasan singkat tentang isi bacaan tersebut. Guru
kemudian mengajak peserta didik untuk bermain kartu indeks (index card
match) dengan membagi siswa menjadi 4 kelompok yang akan bermain secara
bergantian, guru memberikan teks cerita kepada masing-masing kelompok dan
setiap kelompok membaca teks tersebut. Sebelum bermain kartu guru
memberikan pengarahan. Ketika kegiatan berlangsung guru mengamati dan
sesekali membimbing peserta didik khususnya siswa yang kelihatan kesulitan
dalam pembelajaran. Setelah selesai guru mengajak siswa untuk mengoreksi
jawaban mereka guru juga menjelaskan cara mengucapkan kalimat tanya
dengan intonasi yang benar.
Setiap siswa diminta untuk membaca kalimat tanya yang sudah mereka
susun dengan lafal dan intonasi yang benar. Sebagai penutup pelajaran guru
memberikan pengarahan untuk lebih percaya diri ketika bermain kartu indeks
(index card match) pada pertemuan yang akan datang.
Pada pertemuan pertama ini terlihat sebagian besar peserta didik masih
kurang memahami pembelajaran yang disampaikan, tidak memperhatikan
guru, tidak memahami teks, sehingga saat bermain kartu masih banyak siswa
yang hanya diam memperhatikan teman-temannya, jawaban yang didapat
tidak sesuai, dan ada beberapa yang tidak mendapatkan pasangan.
pembelajaran juga masih didominasi oleh beberapa siswa, sehingga siswa
yang kemampuannya dibawah rata-rata masih kurang aktif. namuan, secara
umum kondisi pembelajaran pada pertemuan ini relatif berjalan baik.
2) Pertemuan kedua (Selasa, 13 Oktober 2016)
Pertemun kedua dilaksanakan hari selasa, 13 Oktober 2015 yang dimulai
pukul 07.15 s.d 08.25 wib. Pada pertemuan ini seluruh peserta didik hadir dan
diadakan tes kemampuan menyusun kalimat tanya.
39
Pertemuan kedua diawali dengan kegiatan mengecek kondisi kelas dan
kehadiran peserta didik. Pada pertemuan ini sama dengan pembelajaran
sebelumnya. Tetapi dalam pertemuan ini setiap jawaban yang benar akan
dinilai dan diberi reward atau hadiah berupa benda. Sedangkan yang tidak
mendapatkan pasangan yang benar akan mendapatkan sanksi. Hal ini
dilakukan untuk memotivasi siswa.
Pada kegiatan akhir guru menghimbau kepada seluruh peserta didik untuk
lebih teliti lagi dalam menyusun kalimat tanya dan diharapkan juga agar
seluruh peserta didik mampu dan memahami segala materi yang telah
diajarkan sehingga kemampuan menyusun kalimat tanya melalui metode
pencocokan kartu indeks (Index card match) dapat mencapai nilai yang telah
ditentukan sekolah. Guru sebagai peneliti, meneliti dan mengamati aktifitas
peserta didik yang dibantu oleh guru (observer) dalam menjalani tes peserta
didik.
c. Tahap observasi dan analisis
Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Kolaborator melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran
bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Index card match selama proses
pembelajaran langsung.
Hasil observasi ini terbagi menjadi dua yaitu pengamatan terhadap
keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode Index card
match dan pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
bahasa Indonesia dengan mengguanakan metode pencocokan kartu indeks (Index
card match). Hasil pengamatan proses pembelajaran dapat dilihat dalam tabel
sebagai berikut:
40
1. Penilaian aktivitas guru selama pembelajaran
TABEL V
Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran Siklus I
Sekolah : MI Al-Husna
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : II/Ganjil (1)
No Aspek yang dinilai NIlai
Ket 1 2 3 4
1 Kemampuan membuka pelajaran
1. Menarik perhatian peserta didik
2. Menimbulkan motivasi
3. Memberikan acuan materi yang
akan disajikan
4. Memberi kaitan materi dengan
kemampuan yang telah dimiliki
peserta didik (lingkungan luar)
√
√
√
√
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Cukup
2 Sikap peneliti dalam proses
pembelajaran
1. Kejelasan suara
2. Gerakan badan tidak
mengganggu perhatian peserta
didik
3. Antusiasme penampilan /mimik
4. Mobilitas posisi tempat
√
√
√
√
Baik
Baik
Cukup
Baik
3 Penguasaan materi
1. Materi yang disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
√
Baik
41
direncanakan
2. Kejelasan dalam menerangkan
materi
3. Kejelasan dalam memberikan
contoh
4. Mencerminkan keluasan
wawasan
√
√
√
Baik
Cukup
Cukup
4 Proses pembelajaran
1. Kesesuaian penggunaan metode
dengan pokok bahasan
2. Penyajian materi relevan dengan
indicator hasil belajar
3. Antusiasme dalam menanggapi
respon
4. Kecermatan dalam pemanfaatan
waktu
√
√
√
√
Baik
Baik
Baik
Cukup
5 Penggunaan metode index card match
1. Memperhatikan langkah-langkah
penggunaan metode index card
match
2. Ketepatan saat penggunaan
metode index card match
3. Keterampilan saat
mengopprasionalkan metode
index card match
4. Membantu meningkatkan proses
pembelajaran
√
√
√
√
Baik
Baik
Baik
Baik
6 Evaluasi
1. Menggunakan penilaian relevan
dengan indikator hasil belajar
√
Baik
42
2. Menggunakan jenis ragam
penilaian relevan dengan
indikator hasil belajar
3. Menggunakan penilaian sesuai
dengan yang tertulis pada
perencanaan pembelajaran
√
√
Cukup
Baik
7 Kemampuan menutup pelajaran
1. Meninjau kembali pokok
bahasan
2. Memberikan keterampilan
bertanya
√
√
Cukup
Baik
Jumlah skor 70
Keterangan kategori penilaian setiap aspek
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Kategori persentase penilaian
≥ 80 % = Sangat Baik (A)
60 % - 79,99 % = Baik (B)
40 % - 59,99 % = Cukup (C)
20 % - 39,99 % = Kurang (D)
0 % - 19,99 % = Sangat kurang (E)
Jumlah nilai semua aspek berjumlah 70, maka apabila diukur persentase
penilaian yang didapat maka perolehan skor yang didapat 70 % = Baik (B)
Berdasarkan hasil observasi, kegiatan guru dalam pembelajaran pada
pertemuan siklus I berada dalam kategori “Baik”.
43
2. Penilaian aktivitas peserta didik selama pembelajaran
TABEL VI
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Selama Siklus I
No Aspek yang dinilai
Jumlah peserta
didik yang
melakukan aktivitas
pertemuan pada
siklus I
Jumlah
Persen
tase
(%)
Ket
1 2
1 Aktifitas peserta didik
selama mengikuti KBM
a. Peserta didik
memperhatikan
penjelasan guru
tentang
pelaksanaan metode
index card match
26
31
57
71,25
Baik
b. Peserta didik
mampu mengikuti
proses pembelajaran
dengan baik
23
28
51
63,75
Baik
c. Peserta didik
mampu menyusun
kalimat tanya
dengan benar
21
24
45
56,25
Cukup
d. Siswa mampu
mengucapkan
kalimat tanya
dengan intonasi
yang benar
12
17
29
36,25
Kurang
44
Rata-rata 56.88 Cukup
2 Perilaku peserta didik
yang tidak sesuai
dengan KBM
a. Melamun 9 7 16 20 Baik
b. Tidak fokus 15 13 28 35 Baik
c. Belum memahami
soal atau tugas
14 12 26 32,5 Baik
Rata-rata 29,17 Baik
Kategori persentase penilaian : aktivitas peserta didik yang sesuai dengan KBM
≥ 80 % = Sangat Baik (A)
60 % - 79,99 % = Baik (B)
40 % - 59,99 % = Cukup (C)
20 % - 39,99 % = Kurang (D)
0 % - 19,99 % = Sangat kurang (E)
Kategori persentase penilaian : aktivitas peserta didik yang tidak sesuai dengan
KBM
0 % - 19,99 % = Sangat Baik (A)
20 % - 39,99 % = Baik (B)
40 % - 59,99 % = Cukup (C)
60 % - 79,99 % = Kurang (D)
≥ 80 % = Sangat kurang (E)
Pada pertemuan siklus I, analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan
pelajaran adalah 56,88 % dengan kategori “Cukup” sedangkan analisis aktivitas
siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 29,17 % termasuk kategori
“Baik”
Dari hasil pengamatan, dilihat bahwa peserta didik sudah siap untuk
menerima pelajaran.pada saat guru memberikan penjelasan materi pelajaran dan
membaca teks, ada beberapa siswa yang masih melamun dan bermalas-malasan
45
untuk mengikutinya. Penerapan metode pencocokan kartu indeks (Index card
match) dalam pembelajaran membuat peserta didik lebih aktif dan senang dalam
belajar sehingga membantu mereka dalam menguasai materi tentang kalimat tanya
tersebut. Hal ini terlihat dari hasil observasi dari peserta didik dengan
menggunakan metode Index card match, dimana metode ini sangat membantu
peserta didik dalam keterampilan membaca.
Adapun tabel penilaian pada tes uji kemampuan siklus I sebagai berikut:
TABEL VII
Data Hasil Test Siklus 1
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
1 A. Romadhoni Fathan M. 12 12 14 16 11 65
2 Althaf Ardell Abieza 16 12 12 18 12 70
3 Anisa Sri Astuti 20 15 18 15 15 83
4 Atika Marwah Daud 16 14 15 13 13 71
5 Aufa Novia Kirani 16 15 16 13 12 72
6 Beautiful Fairuz Habibati 20 14 18 14 15 81
7 Chayla Alzahra Harahap 12 12 15 12 10 61
8 Dian Rahma Talitha 14 12 18 15 13 72
9 Diyah Arum Lukito 16 14 15 13 13 71
10 Fadhantio Rezky Hanafi 12 15 15 10 10 62
11 Fatah Al Ghani 14 14 12 15 12 67
12 Febrian Yafi Hakim 12 10 10 12 10 54
13 Gitra Lucky Syaputri 20 15 18 14 14 81
14 Jihan Zahrah Zahirah 14 14 16 13 13 70
15 Kayla Fitri Malika 16 14 18 10 12 70
16 Kenzo Andara B. 14 13 15 14 12 68
17 Kirania Naomi Adisti 16 15 17 13 12 73
18 Kyara Adzraa Mezaluna 20 15 15 14 12 76
19 Latifa Maltira 16 14 16 15 13 74
46
20 Latifanni Maltira 14 14 18 14 10 70
21 Luqman Maulana 20 18 15 15 15 83
22 Luthfi Murtadho 14 12 15 12 12 65
23 M. Farrel Wirawan 16 15 15 14 12 72
24 M. Haikal Al-Fathan 10 8 10 14 10 52
25 M. Irfan Arifuddin 20 16 18 12 12 78
26 M.Firas Khaidirsen 16 14 15 15 12 72
27 M.Miftah Al-Fattah 20 15 13 15 12 75
28 M.Riyadh Al-Faridzi 14 14 16 12 10 66
29 Naila Ali 14 15 15 15 12 71
30 Nasaka Haqqon 20 15 16 15 12 78
31 Nasya Abidah Rifana 14 12 15 12 12 65
32 Nazwa Aqilah 12 12 15 12 12 63
33 Nesha Khairin Rifani 16 12 18 12 12 70
34 Novelia Sakhira 14 14 16 13 10 67
35 Reihan Dwi Kurniawan 14 12 15 14 12 67
36 Rifqi Maulana Anwar 16 15 12 14 14 71
37 Sabral Jamila Karim 16 14 18 12 10 70
38 Safira Khairani 14 13 15 13 12 67
39 Shela Umaira 14 15 15 13 10 67
40 Tsany Nur’azizah Fitri 16 12 15 14 12 69
Jumlah 620 546 613 541 479 2799
Rata-rata 15.50 13.65 15.33 13.53 11.98 69.98
Berdasarkan tes akhir siklus I, didapat rata-rata hasil belajar peserta didik rata-
rata 69.98, jumlah 2799, nilai minimum 52 dan nilai maksimum 83. Dari hasil tes
siklus I yang didapat maka siklus I selesai dan berlanjut ke siklus II. Pada siklus II
peserta didik diharapkan mendapat hasil nilai lebih besar dari siklus I.
Setelah tes ini dilakukan maka peneliti melakukan wawancara kepada peserta
didik dengan prestasi yang berbeda sebanyak 5 orang. Dengan wawancara ini
47
diharapkan peneliti akan mendapatkan informasi tentang kualitas pembelajaran
kemampuan menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indek
(Index card match).
d. Tahap refleksi
Berdasarkan hasil lembar penilaian, lembar observasi aktivitas peserta didik,
data dan masukan-masukan dari kolaborator, maka refleksi tindakan penelitian
siklus I dapat dijelaskan bahwa secara umum, keterampilan guru dalam proses
kegiatan belajar mengajar dengan metode pencocokan kartu indeks (Index card
match) pada pertemuan ini relative baik, namun masih banyak kekurangan yang
disebabkan karena:
1) Alokasi waktu yang kurang memadai
2) Beberapa anak yang kurang memahami intruksi yang diberikan guru sehingga
masih kesulitan dalam permainan kartu indeks
3) Ruang kelas yang kurang luas sehingga membatasi ruang gerak siswa dalam
kelas serta jumlah siswa yang cukup banyak membuat suasana kelas menjadi
gaduh
4) Kendala guru yang belum terbiasa menerapkan metode pencocokan kartu
indeks (Index card match) yang menyebabkan guru kesulitan dalam
membimbing siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dan membuat proses
pembelajaran jadi kurang maksimal.
Menyikapi beberapa kekurangan dan kelemahan tersebut, maka peneliti
mempersiapkan rencana perbaikan untuk penelitian pada siklus selanjutnya, yaitu:
1) Mengoptimalkan waktu pembelajaran
2) Guru memberikan instruksi dengan bahasa yang mudah dipahami anak,
disertai dengan contoh agar anak lebih mengerti langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam bermain index card match
3) Guru mensiasatinya dengan membuat beberapa kelompok dan melakukan
permainan secara bergantian.
4) Guru melakukan beberapa perbaikan dengan mencari permasalah dan cara
pemecahannya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal
sesuai yang diharapkan.
48
9. Tindakan Pembelajaran Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menyiapkan RPP, menyiapkan lembar
penilaian siklus II, menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan guru, teks
bacaan serta kartu indeks siklus II sebanyak jumlah peserta didik.
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka dalam siklus II ini diharapkan untuk
bisa lebih terarah. Peneliti harus mampu mengoptimalkan waktu pembelajaran
dan memperbaiki permasalahan yang dihadapi pada siklus sebelumnya agar
proses pembelajran dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara optimal.
Materi pembelajaran siklus II adalah kalimat tanya. Adapun indikator yang
ingin dicapai adalah agar setelah pembelajaran dilaksanakan peserta didik mampu:
(1) mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar, (2) menggunakan
kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang yang dikenal dengan
pilihan kata yang tepat
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan dengan alokasi waktu
4 x 35 menit. Kegiatan dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan
pertama dilaksanakan tanggal 11 November 2015 dan 17 November 2015.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II dapat dilihat pada lampiran.
1) Pertemuan pertama (Rabu, 11 November 2015)
Pertemuan pertama dimulai pada pukul 09.30 s/d 10.40 wib. Materi yang
akan dipelajari adalah kalimat tanya. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan
ini sebanyak 36 orang (4 orang tidak hadir). Kegiatan diawali dengan berdoa
sebelum belajar, mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik,
apersepsi dan pemberian motivasi.
Kegiatan pembelajaran sama seperti siklus I, setelah guru memberi
penjelasan singkat tentang cara menyusun kalimat tanya dan cara pengucapan
kalimat tanya dengan intonasi yang benar, Guru membagi siswa menjadi 2
kelompok yang akan bermain secara bergantian, guru memberikan teks cerita
49
kepada masing-masing kelompok dan setiap kelompok membaca teks tersebut
dipimpin oleh ketua kelompoknya. Kemudian guru membagikan kartu index
kepada masing-asing kelompok. Setelah diberi aba-aba, permainan dimulai.
Guru lebih memberikan arahan dan bimbingan agar peserta didik yang
mengalami kesulitan pelajaran bisa diminimalisir, serta memberikan
pengarahan untuk lebih teliti lagi dalam menyusun kalimat tanya dan akan
diadakan tes akhir pembelajaran.
Pada pertemuan siklus II ini terlihat sebagian besar peserta didik sudah
memahami langkah-langkah pembelajaran sehingga peserta didik tidak lagi
kesulitan dalam proses pembelajaran, selain itu peserta didik terlihat lebih
bersemangat dan aktif. Secara umum pembelajaran siklus II berjalan lebih
baik dari siklus I.
2) Pertemuan kedua (Selasa, 17 Oktober 2016)
Pertemun kedua dilaksanakan hari selasa, 17 November 2015 yang
dimulai pukul 08.15 s.d 09.25 wib. Pada pertemuan ini seluruh peserta didik
hadir dan diadakan penilaian kemampuan menyusun kalimat tanya.
Pertemuan kedua diawali dengan kegiatan mengecek kondisi kelas dan
kehadiran peserta didik. Guru memberikan teks pendek satu persatu kepada
peserta didik. Kemudian guru memerintahkan kepada beberapa peserta didik
untuk membacanya didepan kelas secara bergantian. Setelah 10 menit
membaca, guru membagi siswa menjadi 2 kelompok dan menjelaskan kembali
cara bermain kartu indeks. Dalam pertemuan ini guru memotivasi siswa
dengan memberikan nilai pada kelompok yang memperoleh jawaban benar
paling banyak. Setelah selesai kemudian guru bersama-sama mengoreksi
jawaban dari masing-masing peserta didik.
Pada kegiatan akhir guru menghimbau kepada seluruh peserta didik untuk
lebih teliti lagi dalam menyusun kalimat tanya dan diharapkan juga agar
seluruh peserta didik mampu mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi
yang benar seperti yang telah diajarkan sehingga dapat mencapai nilai yang
telah ditentukan sekolah. Guru sebagai peneliti, meneliti dan mengamati
50
aktifitas peserta didik yang dibantu oleh guru (observer) dalam menjalani tes
peserta didik.
c. Tahap observasi dan analisis
Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
Kolaborator melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan pembelajaran
bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Index card match selama proses
pembelajaran langsung.
Hasil observasi ini terbagi menjadi dua yaitu pengamatan terhadap aktivitas
guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode index card match dan
pengamatan terhadap aktivitas peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia
dengan mengguanakan metode pencocokan kartu indeks (index card match) pada
sklus II. Hasil pengamatan proses pembelajaran dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut:
1. Penilaian aktivitas guru selama pembelajaran
TABEL VIII
Hasil Observasi Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran Siklus II
Sekolah : MI Al-Husna
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : II/Ganjil (1)
No Aspek yang dinilai NIlai
Ket 1 2 3 4
1 Kemampuan membuka pelajaran
1. Menarik perhatian peserta didik
2. Menimbulkan motivasi
3. Memberikan acuan materi yang
√
√
√
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Baik
51
akan disajikan
4. Memberi kaitan materi dengan
kemampuan yang telah dimiliki
peserta didik (lingkungan luar)
√
Baik
2 Sikap peneliti dalam proses pembelajaran
1. Kejelasan suara
2. Gerakan badan tidak mengganggu
perhatian peserta didik
3. Antusiasme penampilan /mimik
4. Mobilitas posisi tempat
√
√
√
√
Sangat
Baik
Baik
Sangat
Baik
Baik
3 Penguasaan materi
1. Materi yang disajikan sesuai
dengan langkah-langkah yang
direncanakan
2. Kejelasan dalam menerangkan
materi
3. Kejelasan dalam memberikan
contoh
4. Mencerminkan keluasan wawasan
√
√
√
√
Sangat
Baik
Baik
Baik
Baik
4 Proses pembelajaran
1. Kesesuaian penggunaan metode
dengan pokok bahasan
2. Penyajian materi relevan dengan
indicator hasil belajar
3. Antusiasme dalam menanggapi
respon
4. Kecermatan dalam pemanfaatan
waktu
√
√
√
√
Baik
Baik
Baik
Sangat
Baik
52
5 Penggunaan metode index card match
1. Memperhatikan langkah-langkah
penggunaan metode index card
match
2. Ketepatan saat penggunaan
metode index card match
3. Keterampilan saat
mengopprasionalkan metode
index card match
4. Membantu meningkatkan proses
pembelajaran
√
√
√
√
Baik
Baik
Baik
Sangat
Baik
6 Evaluasi
1. Menggunakan penilaian relevan
dengan indikator hasil belajar
2. Menggunakan jenis ragam
penilaian relevan dengan
indikator hasil belajar
3. Menggunakan penilaian sesuai
dengan yang tertulis pada
perencanaan pembelajaran
√
√
√
Baik
Baik
Baik
7 Kemampuan menutup pelajaran
1. Meninjau kembali pokok bahasan
2. Memberikan keterampilan
bertanya
√
√
Baik
Baik
Jumlah skor 82
Keterangan kategori penilaian setiap aspek
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
53
Kategori persentase penilaian
≥ 80 % = Sangat Baik (A)
60 % - 79,99 % = Baik (B)
40 % - 59,99 % = Cukup (C)
20 % - 39,99 % = Kurang (D)
0 % - 19,99 % = Sangat kurang (E)
Jumlah nilai semua aspek berjumlah 82, maka apabila diukur persentase
penilaian yang didapat maka perolehan skor yang didapat 82 % = Sangat Baik (A)
Berdasarkan hasil observasi, kegiatan guru dalam pembelajaran pada
pertemuan siklus II berada dalam kategori “sangat baik”.
3. Penilaian aktivitas peserta didik selama pembelajaran
TABEL IX
Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Selama Siklus II
No Aspek yang dinilai
Jumlah peserta
didik yang
melakukan aktivitas
pertemuan pada
siklus II
Jumlah
Persen
tase
(%)
Ket
1 2
1 Aktifitas peserta didik
selama mengikuti KBM
a. Peserta didik
memperhatikan
penjelasan guru
tentang
pelaksanaan metode
index card match
25
32
57
71,25
Baik
54
b. Peserta didik
mampu mengikuti
proses pembelajaran
dengan baik
28
30
58
72.50
Baik
c. Peserta didik
mampu menyusun
kalimat tanya
dengan benar
28
35
63
78.75
Baik
d. Siswa mampu
mengucapkan
kalimat tanya
dengan intonasi
yang benar
17
25
42
52.50
Cukup
Rata-rata 68.75 Baik
2 Perilaku peserta didik
yang tidak sesuai
dengan KBM
a. Melamun 9 7 16 20.00 Baik
b. Tidak fokus 13 9 22 27.50 Baik
c. Belum memahami
soal atau tugas
13 8 21 26.25 Baik
Rata-rata 24.58 Baik
Kategori penilaian : aktivitas peserta didik yang sesuai dengan KBM
≥ 80 % = Sangat Baik (A)
60 % - 79,99 % = Baik (B)
40 % - 59,99 % = Cukup (C)
20 % - 39,99 % = Kurang (D)
0 % - 19,99 % = Sangat kurang (E)
Kategori penilaian : aktivitas peserta didik yang tidak sesuai dengan KBM
0 % - 19,99 % = Sangat Baik (A)
55
20 % - 39,99 % = Baik (B)
40 % - 59,99 % = Cukup (C)
60 % - 79,99 % = Kurang (D)
≥ 80 % = Sangat kurang (E)
Pada pertemuan siklus II, analisis nilai aktivitas siswa yang sesuai dengan
pelajaran adalah 68.75 % dengan kategori “baik” sedangkan analisis aktivitas
siswa yang tidak sesuai dengan pembelajaran adalah 24.58 % termasuk kategori
“baik”
Setelah tes ini dilakukan maka peneliti melakukan wawancara kepada peserta
didik dengan prestasi yang berbeda sebanyak 5 orang. Dengan wawancara ini
diharapkan peneliti akan mendapatkan informasi tentang kualitas pembelajaran
kemampuan menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indek
(index card match).
Adapun tabel penilaian pada tes uji kemampuan siklus II adalah sebagai
berikut:
TABEL X
Data Hasil Test Siklus II
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
1 A. Romadhoni Fathan M. 14 14 16 16 15 75
2 Althaf Ardell Abieza 20 12 15 18 14 79
3 Anisa Sri Astuti 20 18 20 17 15 90
4 Atika Marwah Daud 16 15 15 15 15 76
5 Aufa Novia Kirani 16 16 18 13 14 77
6 Beautiful Fairuz Habibati 20 18 20 14 15 87
7 Chayla Alzahra Harahap 14 13 18 13 13 71
8 Dian Rahma Talitha 16 14 18 15 15 78
9 Diyah Arum Lukito 16 15 16 14 15 76
10 Fadhantio Rezky Hanafi 16 15 16 12 12 71
56
11 Fatah Al Ghani 16 16 13 16 13 74
12 Febrian Yafi Hakim 16 13 15 13 12 69
13 Gitra Lucky Syaputri 20 17 18 15 18 88
14 Jihan Zahrah Zahirah 16 15 16 15 15 77
15 Kayla Fitri Malika 16 15 20 12 15 78
16 Kenzo Andara B. 16 15 17 15 13 76
17 Kirania Naomi Adisti 20 14 20 13 15 82
18 Kyara Adzraa Mezaluna 20 14 15 17 15 81
19 Latifa Maltira 20 16 16 16 14 82
20 Latifanni Maltira 20 15 18 15 13 81
21 Luqman Maulana 20 20 15 15 18 88
22 Luthfi Murtadho 16 16 16 14 13 75
23 M. Farrel Wirawan 20 17 15 15 15 82
24 M. Haikal Al-Fathan 13 10 12 15 14 64
25 M. Irfan Arifuddin 20 20 18 15 15 88
26 M.Firas Khaidirsen 20 15 18 15 14 82
27 M.Miftah Al-Fattah 20 15 13 15 15 78
28 M.Riyadh Al-Faridzi 16 16 18 12 13 75
29 Naila Ali 16 15 18 15 15 79
30 Nasaka Haqqon 20 17 16 15 15 83
31 Nasya Abidah Rifana 16 14 15 14 14 73
32 Nazwa Aqilah 14 12 15 14 12 67
33 Nesha Khairin Rifani 20 15 18 14 13 80
34 Novelia Sakhira 14 14 18 14 13 73
35 Reihan Dwi Kurniawan 14 15 18 15 14 76
36 Rifqi Maulana Anwar 20 15 15 15 16 81
37 Sabral Jamila Karim 18 15 18 14 12 77
38 Safira Khairani 16 16 15 15 14 76
39 Shela Umaira 16 15 16 15 13 75
40 Tsany Nur’azizah Fitri 20 15 16 14 15 80
57
Jumlah 697 607 663 584 569 3120
Rata-rata 17.43 15.18 16.58 14.60 14.23 78.00
Berdasarkan tes akhir siklus II, didapat rata-rata hasil belajar peserta didik
rata-rata 78.00, jumlah 3120, nilai minimum 69 dan nilai maksimum 90. Dari
hasil tes siklus II yang didapat maka siklus II selesai dan berlanjut ke post test
yang dilakukan tanggal 24 November 2015.
TABEL XI
Data Hasil Test Pot Test
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah
Skor 1 2 3 4 5
1 A. Romadhoni Fathan M. 16 15 16 16 15 78
2 Althaf Ardell Abieza 20 14 15 18 16 83
3 Anisa Sri Astuti 20 15 20 18 15 88
4 Atika Marwah Daud 20 15 16 13 15 79
5 Aufa Novia Kirani 20 16 18 13 14 81
6 Beautiful Fairuz Habibati 20 14 20 14 15 83
7 Chayla Alzahra Harahap 14 13 18 14 13 72
8 Dian Rahma Talitha 20 13 18 15 15 81
9 Diyah Arum Lukito 20 15 17 14 15 81
10 Fadhantio Rezky Hanafi 16 15 18 13 13 75
11 Fatah Al Ghani 16 16 14 16 13 75
12 Febrian Yafi Hakim 16 13 15 13 14 71
13 Gitra Lucky Syaputri 20 18 20 15 18 91
14 Jihan Zahrah Zahirah 20 15 16 14 14 79
15 Kayla Fitri Malika 20 15 20 13 15 83
16 Kenzo Andara B. 18 15 17 15 14 79
17 Kirania Naomi Adisti 20 16 20 13 15 84
18 Kyara Adzraa Mezaluna 20 16 18 17 15 86
58
19 Latifa Maltira 20 16 16 17 14 83
20 Latifanni Maltira 20 15 18 15 14 82
21 Luqman Maulana 20 20 20 15 18 93
22 Luthfi Murtadho 16 16 16 14 14 76
23 M. Farrel Wirawan 20 17 17 15 15 84
24 M. Haikal Al-Fathan 14 12 15 15 13 69
25 M. Irfan Arifuddin 20 20 20 15 16 91
26 M.Firas Khaidirsen 20 15 18 15 14 82
27 M.Miftah Al-Fattah 20 15 15 15 15 80
28 M.Riyadh Al-Faridzi 16 16 18 14 15 79
29 Naila Ali 16 15 18 14 15 78
30 Nasaka Haqqon 20 17 18 15 16 86
31 Nasya Abidah Rifana 16 16 16 14 14 76
32 Nazwa Aqilah 14 13 16 14 13 70
33 Nesha Khairin Rifani 20 16 18 14 15 83
34 Novelia Sakhira 14 16 18 13 14 75
35 Reihan Dwi Kurniawan 16 16 15 15 14 76
36 Rifqi Maulana Anwar 20 17 16 15 16 84
37 Sabral Jamila Karim 20 15 18 14 14 81
38 Safira Khairani 18 16 16 15 14 79
39 Shela Umaira 16 15 18 15 14 78
40 Tsany Nur’azizah Fitri 20 16 18 14 15 83
Jumlah 732 619 694 587 586 3217
Rata-rata 18.30 15.48 17.35 14.68 14.65 80.43
Berdasarkan Post test, didapat rata-rata hasil belajar peserta didik rata-rata
80.43, jumlah 3217, nilai minimum 69 dan nilai maksimum 93.
Dari hasil penilaian semua tes maka dihasilkan tabel sebagai berikut :
59
TABEL XII
Rekapitulasi Hasil Belajar Kemampuan Menyusun Kaimat Tanya
Statistik Pre test Siklus I Siklus II Post test
N 40.00 40.00 40.00 40.00
Minimum 21.00 52.00 69.00 69.00
Maksimum 71.00 83.00 90.00 93.00
Mean 48.43 69.98 78.00 80.43
Modus 46.00 70.00 76.00 83.00
B. Analisis data
Berdasarkan hasil proses pembelajaran kemampuan menyusun kalimat
tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (index card match).
1. Siklus I
Pada siklus I ini, didapatkan hasil observasi aktivitas peserta didik
termasuk pada kategori baik, dari hasil tes pada siklus I terlihat sebanyak 32
anak mendapatkan nilai dibawah KKM dan sebanyak 7 anak mendapat nilai di
atas KKM.
2. Siklus II
Pada siklus II, didapatkan hasil observasi aktivitas peserta didik termasuk
pada kategori sangat baik, dari hasil tes pada siklus II mengalami
peningkaatan, hal ini terlihat dari jumlah peserta didik yang mendapatkan nilai
dibawah KKM sebanyak 12 anak dan yang mendapat nilai di atas KKM
sebanyak 28 anak. Oleh karena itu, hasil belajar pada siklus II telah mencapai
KKM sekolah yaitu 75, oleh sebab itu penelitian dihentikan.
C. Pembahasan
Dari data di atas dapat diketahui bahwa kemampuan menyusun kalimat
tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (index card match) memperoleh
peningkatan. Pada saat pretest nilai rata-rata 48,43 sedangkan pada saat post test
memperoleh hasil rata-rata 80.43. Hal ini meningkat sebanyak 32. Demikian pula
60
pada pada siklus I rata-rata diperoleh 69.98, sedangka pada siklus II diperoleh
rata-rata sebesar 78.00. Hal ini meningkat sebanyak 8.02.
Pada pretest nilai minimum 21 dan pada post test nilai minimum 69, hal
ini mengalami peningkatan sebanyak 48 poin. Demikian pula halnya pada siklus I
nilai minimum yang diperoleh 52 dan pada siklus II nilai minimum 69, hal ini
mengalami peningkatan sebanyak 17 poin.
Hasil belajar di atas membuktikan bahwa hasil penelitian pembelajaran
kemampuan menyusun kalimat tanya dengan metode pencocokan kartu indeks
(index card match) berpengaruh pada peserta didik. Oleh karena itu, salah satu
metode pencocokan kartu indeks (index card match) dalam mengajar kemampuan
menyususn kalimat tanya dapat merangsang peserta didik untuk lebih termotivasi,
lebih aktif, lebih menyenangkan dan kemampuan menyusun kalimat tanya dengan
metode pencocokan kartu indeks (index card match) pun dapat meningkat.
61
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis dan deksripsi data yang telah dipaparkan pada
bab sebelumnya, maka peneliti dapat menarik simpulan bahwa kegiatan
pembelajaran dengan metode pencocokan kartu indeks (index card match)
dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya materi kalimat tanya
pada kelas II MI Al-Husna Ciledug pada tahun pelajaran 2015/2016 telah
terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Adanya peningkatan kemampuan siswa dalam penyusunan kalimat
tanya dengan metode pencocokan kartu indeks (Index Card Match)
pada pelajaran Bahasa Indonesia dikelas II MI Al-Husna Ciledug tahun
pelajaran 2015/2016. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode
pencocokan kartu indeks (Index Card Match) di dalam peningkatan
kemampuan menyusun kalimat tanya dinilai lebih efektif.
2. Keaktifan siswa dalam belajar mengalami peningkatan, hal ini dapat
dilihat dari terlibatnya seluruh siswa dalam proses pembelajaran.
Mereka mengikuti setiap petunjuk-petunjuk yang diberikan guru.
selain itu, siswa juga mulai memiliki keberanian dalam bertanya
kepada guru atau siswa yang lain tentang hal yang belum mereka
pahami.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi sekolah
Untuk memajukan kreativitas guru dalam mengajar sebaiknya dari
pihak sekolah mengadakan pelatihan untuk guru terutama pelatihan
tentang metode pembelajaran yang aktif dan menyenangkan agar dapat
62
membantu siswa mengembangkan potensinya dalam belajar serta
mempermudah siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran sesuai
dengan yang diharapkan.
2. Bagi guru
a. Hendaknya mempersiapkan perangkat pembelajaran dan media
yang diperlukan dengan sebaik mungkin karena hal ini dapat
mempengaruhi proses pembelajaran siswa.
b. Guru harus bisa mengelola kelas secara baik dan memanfaatkan
waktu dalam proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya.
c. Guru harus bisa menjadi motivator dan fasilitator bagi siswanya.
3. Bagi peneliti dan calon pendidik
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam materi
menyusun kalimat tanya hendaknya menggunakan metode pencocokan
kartu indeks (index card match), karena metode ini sangat cocok dalam
aspek kemampuan menyusun kalimat tanya.
DAFTAR PUSTAKA
Alek, Achmad H.P. Buku Ajar Bahasa Indonesia. Jakarta: FITK PRESS UIN
Syarif Hidayatullah. cet.1. 2009
Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
cet.IX. 2014
Iskandar. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. 2009
Arifin, Zaenal, dkk. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
2004
Buttner, Amy. Aktivitas. Permainan. Dan Strategi Penilaian untuk Kelas Bahasa
Asing. penerjemah Yovita Hardiwati. Jakarta: PT Indeks. 2013
Chaer, Abdul. Morfologi Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: PT
Rineka Cipta. cet.1. 2008
. Tata Bahasa Praktis bahasa Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Revisi
ketiga. 2011
Deddykresnanto's Blog. Metode Pembelajaran Index Card Match.
https://nongkrongplus.wordpress.com. Diakses pada tanggal 19 April 2016
Djamarah, S.B, dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta. cet.IV. 2010
Masitoh, dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia. cet 1. 2009
Ramlan. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: CV.Karyono. 2001
Silberman, Mel. Active learning. penerjemah Komaruddin Hidayat. Yogyakarta:
Pustaka Insan Madani.. cet.6. 2009
Tim Pelatih Proyek PGSM. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen
pendidikan dan kebudayaaan Dirjen pendidikan tinggi proyek PGSM.
1999
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi. Ciputat: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011
Tim Penyusun. Strategi Pembelajaran. (learning assistance program for Islamic
schools PGMI). paket 8-14. 2008
Wijayanti, S.H, dkk. Bahasa Indonesia: penulisan dan penyajian karya ilmiah.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2013
Daftar Subjek Penelitian
No Nama No Nama
1 A. Romadhoni Fathan Mubiina 21 Luqman Maulana
2 Althaf Ardell Abieza 22 Luthfi Murtadho
3 Anisa Sri Astuti 23 M. Farrel Wirawan
4 Atika Marwah Daud 24 M. Haikal Al-Fathan
5 Aufa Novia Kirani 25 M. Irfan Arifuddin
6 Beautiful Fairuz Habibati 26 M.Firas Khaidirsen
7 Chayla Alzahra Harahap 27 M.Miftah Al-Fattah
8 Dian Rahma Talitha 28 M.Riyadh Al-Faridzi
9 Diyah Arum Lukito 29 Naila Ali
10 Fadhantio Rezky Hanafi 30 Nasaka Haqqon
11 Fatah Al Ghani 31 Nasya Abidah Rifana
12 Febrian Yafi Hakim 32 Nazwa Aqilah
13 Gitra Lucky Syaputri 33 Nesha Khairin Rifani
14 Jihan Zahrah Zahirah 34 Novelia Sakhira
15 Kayla Fitri Malika 35 Reihan Dwi Kurniawan
16 Kenzo Andara Bramantyo.H 36 Rifqi Maulana Anwar
17 Kirania Naomi Adisti 37 Sabral Jamila Karim
18 Kyara Adzraa Mezaluna 38 Safira Khairani
19 Latifa Maltira 39 Shela Umaira
20 Latifanni Maltira 40 Tsany Nur’azizah Fitri
PERTEMUAN KE 1 SIKLUS I
Teks Kelompok I
Terkena Duri
Dino mempunyai adik yang bernama Rahma, Ia berumur empat tahun.
Kemarin sore, Ia bermain di kebun tanpa memakai sandal.
Kakinya luka terkena duri. Rahma menangis kesakitan.
Ibu mengobati luka Rahma dengan betadin.
Ibu menasehati Rahma supaya Rahma memakai sandal jika bermain.
Rahma menganggukkan kepala.
Index Card Match
Apa …….. yang diberikan ibu untuk mengobati luka
Rahma? Betadin
Siapa …….. nama adik Dino? Namanya Rahma
Dimana …….. Rahma terkena duri? Di kebun
Mengapa …….. Rahma menangis? kakinya terkena duri
Kapan …….. Rahma terkena duri? Kemarin sore
Berapa …….. umur adik? Empat tahun
Bagaimana …….. keadaan Rahma saat terkena duri?
Ia menangis kesakitan
Teks Kelompok II
Menonton sirkus
Minggu sore Banu dan Wati sudah rapi. Mereka diajak oleh ayah dan ibu
pergi menonton sirkus yang diadakan di pekan raya. Pukul empat pertunjukkan
dimulai. Penonton sudah ramai. Mereka duduk dengan tertib. Penampilan pertama
adalah kera naik sepeda roda satu. Dia tampak terampil sekali.dilanjutkan atraksi
harimau melompati lingkaran api. Ada gajah bermain bola, ada pula anak laki-laki
berjalan di atas seutas tambang. Semua penonton bertepuk tangan. Pukul lima
pertunjukkan usai. penonton pulang dengan hati gembira.
Index Card Match
Apa Binatang …….. saja yang ada dalam pertunjukkan?
Ada kera, harimau putih dan gajah
Siapa …….. yang mengajak mereka pergi menonton
sirkus? Ayah dan ibu
Dimana …….. pertunjukkan sirkus diadakan? Di Pekan
Raya
Kapan …….. mereka pergi menonton sirkus? Minggu sore
Berapa Pukul …….. pertunjukkannya selesai? Pukul lima
Bagaimana …….. perasaan para mereka setelah menonton
sirkus? Mereka gembira
Teks Kelompok III
Cita-cita
Bel tanda istirahat berbunyi. Doni segera bergabung bersama Soni dan Roni.
Mereka duduk dibawah pohon yang teduh. Mereka sibuk berbincang-bincang.
“apa cita-citamu kelak?” tanya Soni
“apa ya, saya ingin menjadi dokter” jawab Doni.
“mengapa dokter, Doni?” tanya Roni
“karena saya ingin menolong orang banyak” jawab Doni
“cita-cita kamu apa?” tanya Doni
“saya ingin menjadi guru” jawab Roni pelan
Index Card Match
Apa ……… cita –cita Roni? Ingin menjadi dokter
Siapa ……… yang bercita-cita ingin menjadi dokter?
Doni
Dimana ……… mereka berbincang-bincang? Dibawah
pohon
Mengapa ……… Doni ingin menjadi Dokter? karena ingin
menolong orang banyak
Kapan ……… mereka berbincang-bincang? Saat
istirahat
Berapa ……… berapa orang yang bercakap-cakap
dibawah pohon? 3 orang
Teks Kelompok IV
Kera yang rakus
Kera merasa lapar, ia pergi ke kebun pisang. Ia makan semua pisang
petani yang ada dikebun itu. Kera memang sangat rakus, petani pasti marah
melihatnya.
Benar juga adanya, petani pisang itu datang. Ia marah melihat pisangnya
habis. Ia tebas pohon pisang yang sedang dipanjat kera. Kera pun jatuh
terpelanting ke tanah. Kera mengaduh kesakitan, ia lari terbirit-birit ke hutan.
Index Card Match
Apa ……… yang dilakukan petani pada kera?
Siapa ……… yang memakan semua pisang petani?
kemana ……… kera pergi saat ia lapar?
Mengapa ……… petani pisang itu marah?
Bagaimana ……… keadaan kera saat petani menebas pohon
pisang itu?
PERTEMUAN KE 2 SIKLUS I
Memancing di kolam ikan
Pada hari Minggu Dodo bermain kerumah paman. Paman mengajak Dodo
bermain ke kolam ikan. Kolam ikan paman luas sekali. Banu, Dian dan sandi
sudah menunggu disana. mereka memancing di kolam ikan.
Dodo dan Banu menggunakan pancing berukuran kecil. Sedangkan Dian
dan Sandi menggunakan pancing berukuran besar. Mereka menggunakan cacing
sebagai umpannya, karena cacing adalah umpan yang paling disukai ikan.
“senang sekali kita bermain disini ya?” kata Dian.
“ya, hari ini jika dapat, ikannya akan aku bakar” seru Banu.
Index Card Match
.…… yang mereka gunakan sebagai umpan? Cacing Dimana
.…… yang sudah menunggu Dodo di kolam? Banu,
Dian dan Sandi Berapa
.…… mereka memancing ikan? Di kolam milik
paman Mengapa
……. Dodo kerumah paman? Hari minggu Siapa
…… orang yang pergi memancing? 4 orang Bagaimana
….... perasaan mereka saat memancing? Mereka
senang sekali Kapan
.…… mereka menggunakan cacing sebagai umpan?
Karena itu yang paling disukai ikan Apa
PERTEMUAN KE 1 SIKLUS II
Teks Kelompok I
Penyesalan Rija
Ada seekor ikan mujair, ia tinggal disungai opak. Ikan mujair memiliki 3
ekor anak namanya Jari, Rija dan Ajir. Mereka belum pandai berenang. Ibu mujair
menasehati anak-anaknya. “anak-anakku jangan berenang jauh-jauh” pesan ibu
mujair.
Arus air di sungai ini sangat deras, Jari dan Ajir mematuhi nasehat ibunya,
lain dengan Rija. Ia bosan belajar berenang disekitar rumahnya, ia berenang agak
jauh dari rumahnya. Tiba-tiba arus deras menyeretnya, Rija tidak dapat menahan
arus itu. Ia terbawa arus sampai ke dekat sawah. Rija menangis ketakutan. Seekor
ikan tawes menolongnya, induk mujair merasa gembira. ia mengucapkan terima
kasih kepada ikan tawes. Rija menyesali perbuatannya. Sejak itu ia mematuhi
nasehat ibunya.
Index Card Match
Dimana ikan mujair tinggal? Ia tinggal di sungai opak
Berapa jumlah anak ikan mujair? 3 ekor
Siapa saja nama anak ikan
mujair? Rija, Jari dan Ajir
Apa nasehat ibu mujair kepada
anaknya?
Nasehatnya jangan berenang
jauh-jauh
Siapa yang tidak mematuhi
nasehat ibu mujair?
Yang tidak mematuhi nasehat
ibu mujair adalah Rija
Mengapa mereka dilarang
berenang jauh-jauh?
Karena arus sungai sangat
deras
Apa akibat tidak patuh pada
nasehat ibu mujair? Rija terbawa arus sungai
Kemana arus membawa Rija? Arus membawanya sampai ke
dekat sawah
Siapa yang menolong Rija? Ikan tawes
Bagaimana keadaan Rija setelah
terbawa arus? Rija menangis ketakutan
Teks Kelompok II
Melaksanakan Piket
Hari ini hari Selasa, Ratih berangkat lebih awal karena mendapat giliran
piket. Pukul 06.30 Ratih tiba disekolah disususl Rangga, Rio, Widia dan Tria.
Mereka segera membersihkan ruang kelas. Rio membersihkan debu
dengan lap basah, Ratih dan widia menyapu lantai, Rangga menghapus papan tulis
kemudian membersihkan kaca Sedangkan Tria menyiram tanaman di depan kelas.
Mereka bekerja dengan semangat. Pukul 06.50 kelas sudah selesai
dibersihkan. Kelassudah tampak bersih dan sangat nyaman untuk belajar. Mereka
puas melihat keadaan kelasnya. Bekerja bersama sangat menyenangkan.
Pekerjaan jadi cepat selesai. Waktu belajar pun tidak terganggu.
Index Card Match
Siapa saja yang mendapat giliran
piket?
Ratih, Rangga, Rio, Widia
dan Tria
Mengapa Ratih berangkat lebih
awal?
Karena ia mendapat giliran
piket
Pukul berapa Ratih tiba
disekolah? Ratih tiba pukul 06.30
Kapan Ratih mendapat giliran
piket?
Ratih mendapat giliran piket
Hari Selasa
Apa yang dilakukan Rangga? Rangga menghapus papan
tulis dan membersihkan kaca
Siapa yang menyiram tanaman? Yang menyiram tanaman
adalah Tria
Apa yang dilakukan Ratih dan
Widia?
Ratih dan Widia menyapu
lantai
Pukul berapa pekerjaan mereka
selesai?
Pekerjaan mereka selesai
pukul 06.50
Bagaimana keadaan kelas itu
sekarang? Kelas sudah tampak bersih
Mengapa bekerja sama sangat
menguntungkan?
Karena pekerjaan menjadi
cepat selesai
PERTEMUAN KE 2 SIKLUS I
Ke Taman Safari
Hari libur Ratna ke taman safari. Taman safari terletak di Cisarua Bogor.
Ratna pergi bersama ayah, ibu dan adiknya, Bima. Pagi-pagi mereka sudah siap,
mereka berangkat pukul 07.30 dan tiba di taman safari pukul 11.15. disana sudah
banyak pengunjung. Ayah membeli tiket di loket.setelah melewati pemeriksaan
mereka masuk.
Berbagai binatang ada disana macan, singa, zebra, gajah dan lain-lain.
Binatang-binatang itu dilepas tanpa kandang, mereka bebas seperti di hutan. Para
pengunjung harus naik kendaraan . pintu kendaraan harus selalu tertutup agar
tidak diserang binatang. Dibagian depan ada tamn hiburan. Bermacam-macam
permainan ada disana, juga pentas aneka satwa. Wah, menyenangkan sekali.
Index Card Match
Dimana letak taman safari? Taman Safari terletak di
Cisarua Bogor
Kapan Ratna pergi ke taman
safari
Ratna ke Taman Safari pada
hari minggu
Dengan siapa Ratna ke Taman
Safari?
Ratna pergi bersama ayah, ibu,
dan Bima
Pukul berapa mereka
berangkat? Mereka berangkat pukul 07.30
Bagaimana suasana disana? Disana sudah banyak
pengunjung
Apa saja binatang yang ada
disana?
Disana ada macan, singa,
zebra, gajah dan lainnya
Apa yang dilakukan ayah
setelah tiba disana? Ayah membeli tiket di loket
Mengapa pengunjung harus
naik kendaraan yang tertutup? Agar tidak diserang binatang
Apa yang ada di taman
hiburan?
Disana ada bermacam-macam
permainan dan pentas aneka
satwa
Bagaimana perasaan mereka?? Mereka senang sekali
SOAL PRE TEST DAN POST TEST
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang tersedia didalam kotak!
1. ........... Nama paman?
2. ........... Jenis kegiatan yang kamu suka?
3. ........... Kilo jarak dari rumah kesekolah?
4. ........... Letak perpustakaan sekolahmu?
5. ........... Cara mengerjakan soal ini?
6. ........... Hari ini kamu tidak mau sekolah?
7. ........... Kamu akan berkunjung ke rumah nenekmu?
8. ........... Buku ini kamu dapatkan?
9. ........... Yang membantu adik mengerjakan PR?
10. ........... Kelas ini selalu bersih?
a. Di mana
b. Kapan
c. Dari mana
d. Mengapa
e. Siapa
f. Apa
g. Bagaimana
h. Berapa
i. Mengapa
j. siapa
Lampiran Kriteria Penilaian
1. Ketepatan Jawaban
No Nama
Ketepatan jawaban KET.
SKOR benar Benar tapi
lambat salah
Keterangan nilai
Benar : 16-20
Benar tapi lambat : 10-15
Salah : 0
2. Kelancaran
No Nama
Kelancaran KET.
SKOR Sangat
baik baik Cukup kurang
Sangat
kurang
Keterangan nilai
Sangat baik : 17-20
Baik : 13-16
Cukup : 9-12
Kurang : 5-8
Sangat kurang : 1-4
3. Keseriusan
No Nama
Keseriusan KET.
SKOR Sangat
baik baik Cukup kurang
Sangat
kurang
Keterangan nilai
Sangat baik : 17-20
Baik : 13-16
Cukup : 9-12
Kurang : 5-8
Sangat kurang : 1-4
4. Keaktifan
No Nama
Keaktifan KET.
SKOR Sangat
baik baik Cukup kurang
Sangat
kurang
Keterangan nilai
Sangat baik : 17-20
Baik : 13-16
Cukup : 9-12
Kurang : 5-8
Sangat kurang : 1-4
5. Intonasi Pengucapan
No Nama
Intonasi Pengucapan KET.
SKOR Sangat
baik baik Cukup kurang
Sangat
kurang
Keterangan nilai
Sangat baik : 17-20
Baik : 13-16
Cukup : 9-12
Kurang : 5-8
Sangat kurang : 1-4
Guru menjelaskan cara bermain kartu Indeks (Index Card Match)
Salah satu siswa sedang membaca teks cerita
Peserta didik membaca kartu yang mereka pegang setelah mendapat aba-aba dari
guru
Barisan yang memegang kalimat tanya bertugas mengangkat kartu yang mereka
pegang
Peserta didik yang sudah mendapatkan pasangannya duduk secara berdampingan
Ibu guru mengajak peserta didik mengoreksi kebenaran dari jawaban yang ada
pada kartu mereka
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI Al-Husna
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / semester : 2 / 1
AlokasiWaktu : 4 x 35 menit (2x pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan melalui
kegiatan bertanya, bercerita dan berdeklamasi
B. KOMPETENSI DASAR
Bertanya kepada orang lain dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan
santun berbahasa
C. INDIKATOR
1. Mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar
2. Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang
yang dikenal dengan pilihan kata yang tepat
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat Mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang
benar
2. Peserta didik dapat Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan
sesuatu dengan pilihan kata yang tepat
E. MATERI PEMBELAJARAN
Kalimat tanya
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
F. METODE PEMBELAJARAN
Penugasan, Tanya Jawab, Ceramah dan kartu indeks berpasangan (index card
match)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Guru mengajak semua peserta didik berdo’a untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
Mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik
Menginformasikan materi pokok yang ingin dipelajari
dan memberi pertanyaan yang berkaitan dengan materi
kalimat tanya
10
menit
Inti Guru meminta salah satu peserta didik untuk membaca
teks yang ada dibuku secara bergantian (menyimak,
mendengar)
Guru menjelaskan secara singkat tentang isi bacaan
Guru memberikan contoh membuat dan menyusun
kalimat tanya dengan tepat serta cara membacanya
dengan intonasi yang benar
Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik
tentang kalimat tanya
Guru mendengarkan jawaban peserta didik dan
memberikan kesempatan kepada peserta didik lain
untuk menjawab serta memperhatikan peserta didik lain
yang tidak berani memberikan jawaban.
Mendorong keberanian peserta didik dalam menjawab
dan sikap peserta didik dalam memberikan klarifikasi
tentang benar dan tidaknya jawaban.
50
menit
Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain
kartu (index card match) dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok yang akan
bermain secara bergantian dan memberikan teks cerita
kepada masing-masing kelompok
setiap kelompok yang maju dibagi menjadi 2 baris yang
saling berhadapan. guru membagikan kartu pada setiap
anggota kelompok, baris satu mendapatkan kartu yang
berisi berbagai macam kata tanya. Sedangkan baris
kedua berisi potongan kalimat tanya yang masih
rumpang.
Setiap pemegang kartu dilarang membuka dan
membaca isi kartu yang dipegangnya. (jujur)
Guru memberikan pengarahan: setelah hitungan ketiga
peserta didik dipersilahkan membuka dan membaca
kartu yang dipegangnya (disiplin)
baris 1 diberi tugas tambahan dengan mengangkat kartu
jawaban agar dapat dilihat oleh baris 2,
anggota di baris 2 pun harus mencari jawaban kartunya
dengan kartu yang dipegang baris 1 (pasangannya)
bila sudah mendapatkan jawabannya, peserta didik
mengajak pasangannya untuk duduk secara
berdampingan.
Setelah semua murid selesai mencari jawaban kartunya,
guru mengajak peserta didik untuk menilai ketepatan
jawaban dari teman-temannya secara bergantian
didepan kelas (peserta didik mendapat giliran
membacakan kalimat tanya yang rumpang dengan
jawaban kata tanya yang sesuai dengan disertai intonasi
yang tepat dalam pengucapan kalimat tanya). (disiplin,
teliti, semangat dan rasa ingin tahu)
Guru menempelkan kembali teks cerita dipapan tulis
Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan, memberi penguatan dan menyimpulkan
Penutup Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
Guru memberikan PR kepada peserta didik
(bertanggungjawab)
10
menit
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Guru mengajak semua peserta didik berdo’a untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
Mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik
Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya
10
menit
Inti Guru meminta beberapa peserta didik untuk
membacakan sebuah teks pendek di depan kelas secara
bergantian
Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain
kartu (index card match) dengan langkah-langkah yang
sama dengan pertemuan pertama, tetapi dalam
pertemuan ini peserta didik hanya dibagi menjadi 2
kelompok.
kelompok pertama mendapat kartu yang berupa soal
dan kelompok kedua mendapat kartu yang berisi
jawaban
Guru kembali memberikan pengarahan
bila semua sudah mendapatkan jawabannya dan duduk
secara berdampingan, guru mengajak peserta didik
50
menit
untuk menilai ketepatan jawaban dari teman-temannya
secara bergantian didepan kelas
guru memberikan hadiah bagi pasangan yang memiliki
jawaban yang tepat
Guru menempelkan kembali teks cerita dipapan tulis
Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan, memberi penguatan dan menyimpulkan
Penutup Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
10
menit
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Teks cerita
Kartu kalimat tanya yang rumpang dan kartu kata tanya
Buku aku gemar Berbahasa Indonesia SD kelas 2, Arya Duta
I. PENILAIAN
1. Jenis tes : tes lisan
2. Format penilaian
No Nama Aspek yang dinilai
Skor 1 2 3 4 5
Keterangan aspek yang dinilai:
1. Ketepatan jawaban
2. Kelancaran
3. Keseriusan
4. Keaktifan
5. Intonasi
Setiap aspek memiliki kriteria penilaian sebagai berikut:
a. Sangat baik : 17-20
b. Baik : 13-16
c. Cukup : 9-12
d. Kurang : 5-8
e. Sangat kurang : 1-4
Dengan skor maksimal semua aspek 20, jadi total skor 5 x 20 = 100
Tangerang, September 2015
Peneliti Observer
Novita Sari Maimunah, S.HI
Mengetahui,
Kepala sekolah
Siti Mastiaroh, S.Ag. M.Pd
NIP. 196912251993032002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MI Al-Husna
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / semester : 2 / 1
AlokasiWaktu : 4 x 35 menit (2x pertemuan)
A. STANDAR KOMPETENSI
Mengungkapkan pikiran, perasaan dan pengalaman secara lisan melalui
kegiatan bertanya, bercerita dan berdeklamasi
B. KOMPETENSI DASAR
Bertanya kepada orang lain dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan
santun berbahasa
C. INDIKATOR
1. Mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang benar
2. Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan sesuatu kepada orang
yang dikenal dengan pilihan kata yang tepat
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat Mengucapkan kalimat tanya dengan intonasi yang
benar
2. Peserta didik dapat Menggunakan kalimat tanya untuk menanyakan
sesuatu dengan pilihan kata yang tepat
E. MATERI PEMBELAJARAN
Kalimat tanya
F. METODE PEMBELAJARAN
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Penugasan, Tanya Jawab, Ceramah dan kartu indeks berpasangan (index card
match)
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke-1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Guru mengajak semua peserta didik berdo’a untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
Mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik
Menginformasikan materi pokok yang ingin dipelajari
dan memberi pertanyaan yang berkaitan dengan materi
kalimat tanya
10
menit
Inti Guru meminta salah satu peserta didik untuk membaca
teks yang ada dibuku secara bergantian (menyimak,
mendengar)
Guru menjelaskan secara singkat tentang isi bacaan
Guru memberikan contoh membuat dan menyusun
kalimat tanya dengan tepat serta cara membacanya
dengan intonasi yang benar
Guru melakukan tanya jawab dengan peserta didik
tentang kalimat tanya
Guru mendengarkan jawaban peserta didik dan
memberikan kesempatan kepada peserta didik lain
untuk menjawab serta memperhatikan peserta didik lain
yang tidak berani memberikan jawaban.
Mendorong keberanian peserta didik dalam menjawab
dan sikap peserta didik dalam memberikan klarifikasi
tentang benar dan tidaknya jawaban.
Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain
kartu (index card match) dengan langkah-langkah
50
menit
sebagai berikut:
Peserta didik dibagi menjadi 2 kelompok yang akan
bermain secara bergantian dan memberikan teks cerita
kepada masing-masing kelompok
setiap kelompok yang maju dibagi menjadi 2 baris yang
saling berhadapan. guru membagikan kartu pada setiap
anggota kelompok, baris satu mendapatkan kartu yang
berisi kalimat tanya. Sedangkan baris kedua berisi
jawaban.
Setiap pemegang kartu dilarang membuka dan
membaca isi kartu yang dipegangnya. (jujur)
Guru memberikan pengarahan: setelah hitungan ketiga
peserta didik dipersilahkan membuka dan membaca
kartu yang dipegangnya (disiplin)
baris 1 diberi tugas tambahan dengan mengangkat kartu
jawaban agar dapat dilihat oleh baris 2,
anggota di baris 2 pun harus mencari jawaban kartunya
dengan kartu yang dipegang baris 1 (pasangannya)
bila sudah mendapatkan jawabannya, peserta didik
mengajak pasangannya untuk duduk secara
berdampingan.
Setelah semua murid selesai mencari jawaban kartunya,
guru mengajak peserta didik untuk menilai ketepatan
jawaban dari teman-temannya secara bergantian
didepan kelas (peserta didik mendapat giliran
membacakan kalimat tanya dan jawabannya yang
sesuai dengan disertai intonasi yang tepat dalam
pengucapan kalimat tanya). (disiplin, teliti, semangat
dan rasa ingin tahu)
Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan, memberi penguatan dan menyimpulkan
Penutup Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
Guru memberikan PR kepada peserta didik
(bertanggungjawab)
10
menit
Pertemuan Ke-2
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Pendahuluan Guru mengajak semua peserta didik berdo’a untuk
mengawali kegiatan pembelajaran
Mengecek kondisi kelas dan kehadiran peserta didik
Guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya
10
menit
Inti Guru meminta beberapa peserta didik untuk
membacakan sebuah teks pendek di depan kelas secara
bergantian
Guru kemudian mengajak peserta didik untuk bermain
kartu (index card match) dengan langkah-langkah yang
sama dengan pertemuan pertama
kelompok pertama mendapat kartu yang berupa soal
dan kelompok kedua mendapat kartu yang berisi
jawaban
Guru kembali memberikan pengarahan
bila semua sudah mendapatkan jawabannya dan duduk
secara berdampingan, guru mengajak peserta didik
untuk menilai ketepatan jawaban dari teman-temannya
secara bergantian didepan kelas
guru memberikan hadiah bagi pasangan yang memiliki
jawaban yang tepat
50
menit
Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan
kesalahan, memberi penguatan dan menyimpulkan
Penutup Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan
Guru memberikan PR kepada peserta didik
(bertanggungjawab)
10
menit
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Teks cerita
Kartu kalimat tanya dan kartu jawaban
Buku aku gemar Berbahasa Indonesia SD kelas 2, Arya Duta
I. PENILAIAN
1. Jenis tes : tes lisan
2. Format penilaian
No Nama Aspek yang dinilai
Skor 1 2 3 4 5
Keterangan aspek yang dinilai:
1. Ketepatan jawaban
2. Kelancaran
3. Keseriusan
4. Keaktifan
5. Intonasi
Setiap aspek memiliki kriteria penilaian sebagai berikut:
a. Sangat baik : 17-20
b. Baik : 13-16
c. Cukup : 9-12
d. Kurang : 5-8
e. Sangat kurang : 1-4
Dengan skor maksimal semua aspek 20, jadi total skor 5 x 20 = 100
Tangerang, September 2015
Peneliti Observer
Novita Sari Maimunah, S.HI
Mengetahui,
Kepala sekolah
Siti Mastiaroh, S.Ag. M.Pd
Nip. 196912251993032002
RIWAYAT PENULIS
Novita Sari, lahir di Jakarta, 27 November 1990, anak
ke empat dari 4 bersaudara, terlahir dari pasangan
suami istri yang bernama Safa’atun (Alm.) dan bapak
Matsani (Alm.). Menamatkan studi mulai tingkat SD
tahun 2004 di MIN 09 Petukangan selatan di Jakarta
Selatan, SMP Mazro’Atul Ulum Ciledug tahun 2007,
dan SMK An-Nurmaniyyah Ciledug tahun 2010 di
Kota Tangerang.
Pada saat ini sedang menyelesaikan SI Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan program studi Dual Mode system. Mulai tahun 2010
hingga sekarang mengajar di MI Al-Husna Ciledug menjadi guru kelas II.