Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKTUALISASI
Peningkatan Pemahaman Pasien Tentang Tata Cara
Perawatan Penyakit Diabetes Melitus Dengan Luka Gangren
Secara Mandiri Di Rumah Di Ruang Rawat Inap Mawar
RSUD Dr. Achmad Diponegoro Putussibau
DISUSUN OLEH :
ANTONIUS PUAR, Amd. Kep NIP. 19871220 202012 1 006
[03]
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2021
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat
Rahmat dan Kasih-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi
dengan judul “Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan
penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri di rumah di
ruang rawat inap mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”.
Laporan aktualisasi ini merupakan salah satu tugas dalam Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXII di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021.
Dalam menyelesaikan laporan aktualisasi ini penulis mendapatkan banyak
bantuan, saran, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak H. Sutarmidji, SH, M.HUM, selaku Gubernur Kalimantan Barat
2. Bapak Fransiskus Diaan, S.H., selaku Bupati Kapuas Hulu
3. Bapak Jantau S.Sos.M.M., selaku Plt Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu
4. Bapak Muhtarudin, S.Sos.M.AP, selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Kapuas Hulu
5. Bapak Suprapto, Amd. Kep selaku Kepala Bidang Keperawatan dan juga
Mentor yang telah memberikan bimbingan selama kegiatan berlangsung
6. Bapak Sagitarisman, S.IP, selaku Coach yang telah dengan ikhlas
memberikan waktunya untuk membimbing, mengajar, memberikan nasehat
dan saran kepada penulis
7. Bapak Prasetyo Tri Sejati, S.STP, MM, selaku penguji dalam penyusunan
laporan aktualisasi
8. Rekan kerja di ruang mawar yang telah memberikan motivasi, masukan dan
semangat dalam penyusunan laporan ini
9. Kedua orang tua yang tiada hentinya memberikan doa dan dukungan moril
kepada penulis
10. Kepada seluruh panitia yang telah menyelenggarakan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XXXII Tahun 2021 di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu
vi
11. Rekan-rekan peserta Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XXXII Tahun 2021 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas
Hulu yang telah mendukung dan bersedia berbagi pemikiran dalam
penyelesaian laporan aktualisasi penulis
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan aktualisasi ini masih
banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisan dan materi. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dikemudian
hari penulis dapat memperbaiki kekurangan ini. Dengan ini penulis
mengucapkan terimakasih.
Putussibau, 10 Agustus 2021
Penulis
ANTONIUS PUAR
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ….iv - KATA PENGANTAR……………………………………………………………..v - DAFTAR ISI………………………………………………………………………vi - DAFTAR TABEL…………………………………………………………….…viii - DAFTAR BAGAN………………………………………………………………..ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... …..1 B. Tujuan ........................................................................................ …..2 C. Tempat Dan Waktu Kegiatan ................................................... …..3
BAB II GAMBARAN UMUM A. Peta Organisasi Rsud dr. Achmad Diponegoro
Putussibau…………………………………………………………...…..4 B. Satuan Organisasi dr. Acmad Diponegoro
Putussibau……………..…..…………………………………………….7 C. Nilai-Nilai Organisasi……………………………………...……………8 D. Tugas Pokok Perawat Terampil………………………………………9
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN……………………………………..12 B. Peran dan Kedudukan PNS Dalam NKRI, Manajemen ASN
Whole of Government dan Pelayanan publik……………………..21
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI A. Penetapan Isu Kegiatan……………...………………………………24 B. Tahapan Kegiatan, Output Kegiatan, Keterkaitan Substansi,
Mata Pelatihan (ANEKA) Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi, Penguatan Nilai Organisasi…..………………………30
C. Rancangan Jadwal Kegiatan………………………………………..45 D. Lembar Konsultasi ke Coach……………………………………….46 E. Lembar Konsultasi ke Mentor………………………………………47
BAB V PALAKSANAAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS……..49 B. Strategi Pembimbingan…………………………………………..…64
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………..68 B. Saran…………………………………………………………………….68
LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2. 1 Data Pegawai RSUD Putussibau 7
Tabel 4.1 Analisis Prioritas Masalah 26
Tabel 4.2 Analisis Prioritas 28
Tabel 4.3 Lembar Rencana Aktualisasi 30
Tabel 4.4 Lembar Rancangan Kegiatan 45
Tabel 5.1 Kegiatan Aktualisasi 1 47
Tabel 5.2 Kegiatan Aktualisasi 2 49
Tabel 5.3 Kegiatan Aktualisasi 3 51
Tabel 5.4 Kegiatan Aktualisasi 4 53
Tabel 5.5 Kegiatan Aktualisasi 5 55
Tabel 5.6 Kegiatan Aktualisasi 6 57
Tabel 5.7 Jadwal Implementasi Kegiatan Aktualisasi 58
Tabel 5.8 Jadwal konsultasi dengan Mentor 60
Tabel 5.9 Jadwal konsultasi dengan Coach 61
ix
DAFTAR BAGAN
Hal
Gambar 2.1
Struktur Organisasi
11
x
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 Kegiatan 1 : Mempersiapkan Rencana Penyuluhan
Diabetes Melitus Dengan Luka Gangren
63
Lampiran 2 Kegiatan 2 : Membuat Leaflet dan Video Diabetes
Melitus dengan luka Gangren
66
Lampiran 3 Kegiatan 3 : Konsultasi Dengan Mentor Terkait Leaflet dan Video Penyuluhan
71
Lampiran 4 Kegiatan 4 : Memberikan Penyuluhan Diabetes Melitus dengan Luka Gangren
75
Lampiran 5 Kegiatan 5 : Melakukan Perawatan Mencuci Luka
Pasien Diabetes Melitus Dengan Luka
Gangren
77
Lampiran 6 Kegiatan 6 : Membuat Laporan Hasil Kegiatan 79
Lampiran 7 Konsultasi dengan Mentor 81
Lampiran 8 Konsultasi dengan Coach 83
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah disahkannya Undang-Undang (UU) ASN, aparatur negara
memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia, berintegritas
tinggi, non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi dan
kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan SDM
(Sumber Daya Manusia).
Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014
sudah secara implisif menghendaki bahwa ASN yang umum disebut
sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi
merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Profesi Petugas
Pemasyarakatan sebagai bagian dari ASN yang sangat penting dalam
pendukung tujuan yang mulia tersebut. Melalui pembaharuan pelatihan
yang diiringi oleh perubahan nomenklatur dari Diklat Prajabatan menjadi
Pelatihan Dasar Calon PNS diharapkan perlu memiliki karakter
berdasarkan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi serta dapat membentuk
karakter PNS yang berakhlak mulia, kemampuan bersikap dan bertindak
profesional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural
dengan menggunakan perspektif Whole of Government (WoG),
manajemen ASN, dan Pelayanan Publik yang didasari nilai-nilai dasar
PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya
2
sebagai pelayan masyarakat sebagai wujud nyata bela negara seorang
PNS.
Agar nilai-nilai dasar ASN dapat dilaksanakan dengan baik, maka
peserta latsar perlu membuat rancangan aktualisasi untuk menerapkan
nilai-nilai dasar yang dituangkan di dalam suatu dokumen. Penerapan
prinsip dasar ANEKA diharapkan dapat mendorong terwujudnya kualitas
pembinaan terbaik dari ASN sehingga mutu pembinaan dapat
ditingkatkan secara bertahap, berkesinambungan dan berkelanjutan.
B. Tujuan
Maksud dari pembuatan rancangan aktualisasi adalah sebagai
wahana pembelajaran bagi CPNS dalam mengenal dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar substansi pelatihan dalam
pelaksanaan tugas.
Tujuan dari pembuatan rancangan aktualisasi adalah:
1. Membentuk ASN yang profesional yaitu dengan penerapan nilai-nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi (ANEKA) sehingga mampu melaksanakan tugas dan
perannya secara profesional untuk melayani masyarakat.
2. Sebagai acuan dalam aktualisasi nilai-nilai dasar selama pelaksanaan
habituasi.
Memberikan gambaran tentang pemahaman CPNS terhadap substansi
mata pelatihan dalam Latsar CPNS.Manfaat dari penyusunan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini, diharapkan para Aparatur Sipil
Negara (ASN) bisa memahami tentang nilai-nilai dasar profesi Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang melekat dalam jabatannya sebagai pelayan
publik maupun sebagai pelaksana kebijakan publik. Selain itu, aktualisasi
nilai dasar profesi ASN, mempunyai manfaat antara lain sebagai berikut.
1. Untuk Diri Sendiri
Meningkatkan nilai profesionalisme dalam pekerjaan.
2. Untuk Organisasi
Menciptakan perbaikan di tempat kerja pada khususnya dan
pemerintah daerah pada umumnya.
3
3. Untuk Masyarakat
Membangun citra positif Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai instansi
yang memiliki integritas dan netralitas dalam menjalankan tugas
jabatannya di mata masyarakat Indonesia.
C. Tempat dan Waktu Kegiatan
Adapun Ruang lingkup atau tempat kegiatan mengacu pada
penempatan pendaftaran formasi CPNS Kabupaten Kapuas Hulu tahun
2019 yang berada di RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau. Pada
kegiatannya akan menerapkan nilai-nilai dasar ASN seperti Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi yang akan
dilaksanakan mulai tanggal 14 Juni 2021 s/d 03 Juli 2021 di Kampus Diklat
Hotel Uncak Kapuas Putussibau dan dilanjutkan dengan aktualisasi di luar
kampus (habituasi) yang akan di mulai pada 05 Juli 2021 s/d 06 agustus
2021 dan akan dilanjutkan dengan kegiatan Laporan Aktualisasi pada 9 s/d
13 Agustus 2021
4
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Peta Organisasi RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
RSUD dr. Achmad Diponegoro merupakan lembaga teknis daerah
yang setingkat Kantor dan merupakan unsur penunjang Pemerintah
Daerah yang berada dibawah serta bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah. Dasar Hukum RSUD dr. Achmad Diponegoro
adalah Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Kapuas Hulu dan Peraturan
Bupati No. 44 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Achmad Diponegoro. RSUD dr. Achmad
Diponegoro sebagai Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas
membantu Bupati dalam melaksanakan upaya Kesehatan secara berdaya
guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan,
pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan, pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan serta
melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar Pelayanan
Rumah Sakit. (Profil RSUD, 2018)
RSUD dr. Achmad Diponegoro adalah satu-satunya Rumah Sakit
Rujukan di Wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Sebelum menjadi Rumah
Sakit Umum Daerah, Rumah sakit ini dikelola oleh kelompok missionaris
(Belanda) sekitar awal tahun 1930-an yang berlokasi di Jalan Diponegoro
Putussibau. Dan pada akhir tahun 1960-an pengelolaannya diserahkan
kepada Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Kapuas Hulu. Pada
awal tahun 1980-an dibangun Rumah Sakit baru di jalan Kom Yos
Sudarso Putussibau dan berganti nama menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Achmad Diponegoro. (Profil RSUD, 2018)
Nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Achmad Diponegoro
diambil dari nama seorang dokter yakni dr. Achmad Diponegoro, yang
telah melayani masyarakat di pedalaman Kabupaten Kapuas Hulu
termasuk Putussibau pada sekitar tahun 1930-an. Atas jasa dan
5
pengabdiannya, maka nama dr. Achmad Diponegoro diabadikan menjadi
nama RSUD Kabupaten Kapuas Hulu. Pada masa penjajahan Belanda,
dr. Achmad Diponegoro dan beberapa kaum cendikiawan Kalimantan
Barat lainnya telah menjadi korban kekejaman tentara Belanda, mereka
dibunuh dan dikuburkan secara massal didaerah Mandor Kabupaten
Landak. (Profil RSUD, 2018).
RSUD dr. Achmad Diponegoro sebagai lembaga teknis daerah
mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan serta melasanakan pelayanan kesehatan
yang bermutu sesuai standar Pelayanan. (Profil RSUD, 2018)
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten
Kapuas Hulu sebagaimana telah ditetapkan di dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Kapuas Hulu Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021,
adalah acuan utama bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam
menyusun dan menetapkan Rencana Strategis OPD masing-masing.
1. Visi pembangunan Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2017-2021 adalah
“Terwujudnya Kapuas Hulu yang Harmonis, Energik, Berdaya Saing,
Amanah dan Terampil”
a. Harmonis: mengandung makna dalam kehidupan masyarakat
berbangsa dan bernegara bertumpu kepada nilai-nilai budi pekerti
dan budaya yang luhur dengan mengedepankan nilai etika, moral
dan norma dalam masyarakat, sehingga masyarakat dapat hidup
berdampingan secara damai, selaras dan serasi.
b. Energik: mengandung makna penuh semangat dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, diindikasikan dengan
meningkatnya pendapatan per kapita penduduk yang berdampak
pada menurunnya angka kemiskinan, peningkatan ekonomi serta
keterjangkauan pelayanan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan dasar.
6
c. Berdaya saing: mengandung makna kondisi pembangunan daerah
yang dilandasi keinginan bersama untuk mewujudkan masa depan
pertumbuhan ekonomi, sosial dan lingkungan fisik yang lebih baik,
didukung sumberdaya manusia yang unggul, profesional,
kompetitif, serta berwawasan ke depan.
d. Amanah: mengandung makna bahwa dalam tata kelola
pemerintahan yang baik, mengandung unsur partisipatif, akuntabel,
transparan dan responsibilitas, akuntanbilitas, dan bersih, serta
bebas korupsi, kolusi dan nepotisme.
e. Terampil: mengandung makna kondisi dimana kualitas sumber
daya manusia yang handal, kreatif, inovatif dan produktif dengan
kompetensi yang teruji serta mampu beradaptasi dengan
perkembangan teknologi dan informasi.
2. Misi Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu
Misi dari Kabupaten Kapuas Hulu adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan Masyarakat Kapuas Hulu yang Harmonis dalam
Kerukunan Kehidupan Beragama, Budaya dan Keamanan;
2. Mewujudkan Kapuas Hulu yang kreatif menuju desa mandiri,
pengembangan aktifitas ekonomi yang adil dan pro rakyat, serta
ramah investasi;
3. Mewujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya, mandiri,
cerdas dan inovatif dalam meningkatkan kualitas dan mutu
pendidikan yang memiliki daya saing;
4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Berwibawa,
dan Tersedianya Infrastruktur Publik yang Berbasis
Transparansi, Responsibilitas dan Akuntabilitas;
5. Mewujudkan Kapuas Hulu yang sejahtera dalam pelayanan
kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat
7
B. Satuan Organisasi Rsud dr. Achmad Diponegoro Putussibau
Pada Tanggal 1 Desember 2011 Rumah Sakit Umum Daerah dr.
Achmad Diponegoro telah memenuhi standar Pelayanan Rumah Sakit
yang meliputi Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medis, Pelayanan
Gawat darurat, Pelayanan Keperawatan dan Rekap Medis. Jumlah
Pegawai RSUD dr. Achmad Diponegoroper januari 2021 secara
keseluruhan meliputi:
Tabel 2.1
Data Pegawai RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
No PEGAWAI JUMLAH
1 Struktural 13
2 Medis 18
3 Keperawatan 183
4 Kefarmasian 18
5 Kesehatan Masyarakat 2
6 Kesehatan Lingkungan 2
7 Gizi 3
8 Fisotherapi 4
9 Teknisi Medis 18
10 Teknik Biomedika 21
11 Dukungan Manajemen 65
Sarana fisik atau gedung RSUD dr. Achmad Diponegoro terdiri dari:
1. Gedung Kantor
2. Gedung Instalasi Gawat Darura
3. Gedung PMI
4. Gedung Instalasi Rawat Inap terdiri dari:
5. Gedung VIP (Ruang Flamboyan)
6. Gedung Rawat Inap Penyakit Dalam (Ruang Bougenville)
7. Gedung Rawat Inap Penyakit Bedah (Ruang Mawar)
8. Gedung Rawat Inap Penyakit Anak, NICU (Ruang Dahlia)
9. Gedung Rawat Inap Kebidanan dan Kandungan (Ruang Nusa
Indah)
10. Gedung Ruang ICU
8
11. Gedung Penunjang Pelayanan Medik dan Non Medik terdiri dari:
12. Ruang Laboratorium
13. Ruang Radiologi
14. Intalasi Gizi
15. Ruang Laundry
16. Instalasi Farmasi
17. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPRS)
18. Unit Transfusi Darah
19. Kamar Mayat
20. Instalasi Rawat Jalan terdiri dari:
a. Poliklinik Penyakit Dalam
b. Poliklinik Bedah
c. Poliklinik Saraf
d. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
e. Poliklinik Anak
f. Poliklinik Gigi
g. Poliklinik Fisioterapi
h. Gedung Manajemen terdiri dari:
i. Ruang Direktur
j. Ruang Tata Usaha
k. Ruang Kepala Bidang dan Kepala Seksi
l. Ruang Penyimpanan Dekumen Rekam Medik
m. Gedung Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS).
C. Nilai-Nilai Organisasi
Adapun yang menjadi nilai RSUD dr. Achmad diponegoro
Putussibau adalah: Kerjasama, Kejujuran, Keterbukaan, Tanggung jawab,
Tulus Ikhlas dalam Menjalankan Tugas
9
D. Tugas Pokok Perawat Terampil
Tugas pokok Perawat Terampil berdasarkan Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 35 Tahun 2019 Tentang
Jabatan Fungsional Perawat yaitu:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
3. Melaksanakan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif;
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka
upaya preventif;
5. Memberikan oksigenasi sederhana;
6. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/kritikal;
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman dan bebas
risiko penularan infeksi;
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
area medikal bedah;
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
anak;
10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;
11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
jiwa;
13. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/ post operasi;
14. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
Perawatan Paliatif;
10
16. Memberikan dukungan/ fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan, berduka atau menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan;
17. Melakukan perawatan luka;
18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;
Kegiatan Pengembangan Profesi dan Penunjang Jabatan Fungsional
Perawat
1. Mendukung pengembangan profesi yang ditetapkan oleh instansi
pembina dibidang pelayanan.
2. Melakukan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pelayanan
di Rumah Sakit.
11
SEKSI PELAYANAN MEDIK
Syamsuddin, SKM
NIP. 19690122 198912 1 002
SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN
Suprapto, A.Md.Kep
NIP. 19650329 1991101 1 010
SEKSI PENUNJANG MEDIK
Yuliana Uwan, S.E
NIP. 19650907 198703 2 014
SEKSI REKAM MEDIK
Asriani
NIP. 19660817 198603 2 014
Instalasi
KOMITE
SATUAN PEMERIKSAAN INTERNAL
SUBBAG ADMINISTRASI DAN UMUM
Emerita Dara
NIP. 19700219 199003 2 002
SUBBAG PERSONIL
DAN HUMAS
SUBBAG PERENCANAAN DAN KEUANGAN
Fransiskus Yanuarius Ardyanto, S.Sos
NIP. 19750119 200401 1 001
BIDANG PELAYANAN
Drs. Poltak Tambunan, Apt
NIP. 19640430 199503 1 001
BIDANG PENUNJANG
Dra. Wijayati
NIP. 19640626 199003 2 007
DIREKTUR
drg. Poltak Pandapotan Sianturi, M.Kes
NIP. 19741018 200212 1 005
BAGIAN TATA USAHA
Zainudin, S.K.M, M.Kes
NIP. 19680824 198911 1 001
Struktur Organisasi
Unit Pelaksana Daerah RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
12
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Konsep Nilai-Nilai Dasar ASN
Lembaga Administrasi Negara sesuai amanat Undang-Undang no. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah No.
11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil terkait dengan
pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu tahun masa percobaan, telah menetapkan Peraturan
Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon PNS (Latsar CPNS), yang dimaksud Pelatihan
Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan
yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integrasi moral,
kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang, ini memadukan pembelajaran
klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, yang
memungkinkan penulis mampu untuk menginternalisasi, menerapkan,
mengaktualisasikan merasakan mafaat serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi), sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter
PNS yang professional.
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita Bangsa
sebagaimana dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang
professional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik
bagi masyarkat serta mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa, berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mencapai
terciptanya Aparatur Sipil Negara sebagaimana yang disebutkan di atas,
maka perlu adanya penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS melauli
Pelatihan Dasar CPNS.
13
Berdasarkan peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12
Tahun 2018 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil,
Penyelengaraan Pelatihan Dasar untuk membentuk PNS sebagai pelayan
masyarakat yang berkarakter dan professional dibentuk oleh sikap
perilaku bela Negara, nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan
publik, dengan;
1. Menunjukkan sikap perilaku disiplin sebagai PNS
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi tehnis yang dibutuhkan sesuai
bidang tugas
Adapun nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang
merupakan landasan dalam menjalankan profesi ASN, yaitu; Akuntabilitas,
Nasionalisme,. Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Berikut ini
penjelasan masing-masing nilai ANEKA, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok,
atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil
pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, tidak
terlibat dalam politik praktis, memperlakukan warga negara secara sama
dan adil dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik serta
konsisten dan dapat diandalkan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. Indikator nilai dasar akuntabilitas diantaranya:
a. Tanggung Jawab
Menurut kamus Besar Indonesia Tanggung jawab adalah keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam Jurnal Pengembangan
Karakter Tanggung Jawab pada Pembelajar (Rochmah, 2016) arti
tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah lakunya atau
perbuatan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
14
b. Jujur
Berdasarkan kamus Besar Bahasa Indonesia kata jujur berarti lurus
hati; tidak berbohong; tidak curang. Perilaku jujur diimplementasi
dengan selalu melakukan atau mengucapkan apa adanya tanpa
memberikan tambahan yang tidak sesuai keadaan.
c. Kejelasan Target
Menurut KBBI Target adalah sasaran (batas ketentuan dan
sebagainya) yang telah ditetapkan untuk dicapai. Sedangkan jelas
adalah terang; nyata; gambling. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kejelasan target yaitu sasaran yang telah ditetapkan secara gambling
untuk dicapai.
d. Netral
Arti kata netral adalah tidak berpihak (tidak ikut atau tidak membantu
salah satu pihak) (KBBI). Maka sikap netral diterapkan dengan tidak
memihak pada salah satu golongan dan memberikan sikap yang
sama rata.
e. Mendahulukan Kepentingan Publik
Ditinjau dari Kamus Besar bahasa Indonesia arti kata mendahulukan
adalah mengerjakan sesuatu lebih dahulu daripada yang lain. Kata
Kepentingan memiliki arti keperluan; kebutuhan dan kata publik
adalah orang banyak (umum); semua orang yang datang. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa mendahulukan kepentingan public adalah
mengutamakan keperluan orang banyak.
f. Adil
Menurut KBBI kata adil bararti sama berat; tidak berat sebelah; tidak
memihak; berpihak kepada yang benar; tidak sewenang-wenang.
Maka sikap adil ditunjukkan dengan tidak memihak pada salah satu
pihak dan selalu mengutakan kebenaran sehingga tidak sewenang-
wenang.
g. Transparan
Menurut KBBI transparan berarti nyata, jelas dan tidak terbatas pada
orang tertentu saja. Sedangkan menurut Andrianto (2007:20) dalam
Liong 2018, transparansi adalah keterbukaan secara sungguh-
sungguh, menyeluruh dan memberi tempat bagi partisipasi aktif dari
15
seluruh lapisan masyarakat dalam proses pengelolaan sumber daya
publik.
h. Konsisten
Menurut KBBI konsisten berarti tetap yaitu tidak berubah-ubah, taat
asas, selaras, dan sesuai antara ucapan dan perbuatan yang
dilakukan.
i. Partisipatif
Menurut Maysaroh dan Bagoes A.N. (2020), Partisipatif yaitu
pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan dan harapan masyarakat.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
agar senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negara; bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri, mengakui persamaanderajat, hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan bangsa, menumbuhkansikap
saling mencintai sesama manusia, mengembangkan sikap tenggang
rasa. Indikator nilai nasionalisme diantaranya:
a. Hormat Menghormati
Hormat adalah sikap menghargai/menghormati diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan, memperlakukan orang lain seperti keinginan
untuk dihargai, beradab dan sopan, tidak melecehkan dan menghina
orang lain, tidak menilai orang lain sebelum mengenalinya dengan
baik.
b. Kerjasama
Kerja sama diwujudkan dalam suatu perbuatan atau kegiatan yang
biasa dilakukan oleh beberapa individu dalam suatu kelompok
ataupun suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan bersama
yang telah disepakati sebelumnya. Biasanya kerja sama melibatkan
16
pembagian tugas, dimana setiap orang mengerjakan setiap
pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya
tujuan bersama (Sari, 2014)
c. Tidak Memaksakan Kehendak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tidak
mendesakkan sesuatu pada orang lain atau tidak memaksa orang
agar mau menerima kehendak kita, tidak berbuat melebihi batas
kenyataan yang sebenarnya
d. Jujur
Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran yang ada
berkata apa adanya tidak curang (misalnya dalam permainan,
dengan mengikuti aturan yang berlaku tulus; ikhlas
e. Amanah (Dapat Dipercya)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) amanah dalah
sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain, dapat
dipercaya
f. Adil
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adil adalah sama
berat, tidak berat sebelah, tidak memihak,
g. Tidak Diskriminatif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak diskriminatif
adalah tidak ada pembedaan perlakuan terhadap sesame
negara(berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama
dan sebagainya)
h. Disiplin
Disiplin yaitu tata tertib/ ketaatan kpd peraturan/ kondisi yang
merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu bangsa
ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaan terhadap ketentuan
peraturan dan hukum yang berlaku di kehidupan berbangsa dan
bernegara.
i. Musyawarah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), musyawarah
merupakan pembahasan bersama dengan maksud mencapai
17
keputusan atas penyelesaian masalah. Musyawarah memiliki tujuan
untuk mencapai mufakat atau persetujuan.
j. Kekeluargaan
Kekeluargaan adalah sebuah rasa yang diciptakan oleh manusia
untuk mempererat hubungan antar keduanya, maupun per-kelompok
agar timbul rasa kasih sayang dan persaudaraan
k. Menghormati Keputusan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Menghormati : menghargai;
menjunjung tinggi: mengakui dan menaati (tentang aturan,
perjanjian) Keputusan : adalah perihal yang berkaitan dengan
putusan segala putusan yang telah ditetapkan (sesudah
dipertimbangkan,dipikirkan dan sebagainya). Jadi seorang ASN
harus selalu mengakui dan menaati segala apapun yang telah
menjadi ketetapan.
l. Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah,
keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia adalah
berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya. Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah
menjadi bagian dari kehidupan manusia, bahawa setiap manusia
pasti dibebani dengan tanggung jawab, apabila tidak mau
bertanggung jawab maka ada pihak lain yang memaksakan
tanggung jawab itu
m. Sosial
Menurut KBBI suka memperhatikan kepentingan umum (suka
menolong, menderma)
n. Hidup Sederhana
Menurut KBBI hidup sederhana yaitu tidak berlebih-lebihan
18
o. Kerja Keras
Menurut KBBI, arti kerja keras yaitu perjuangan, arti lain dari kerja
keras yaitu peperangan
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar atau norma yang
menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan, dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.Indikator etika publik,
antara lain sebagai berikut:
a. Jujur
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jujur adalah tidak
berbohong (berkata apa adanya), tidak curang.
b. Bertanggung Jawab
Tanggung jawab yaitukeadaan wajib menanggung segala
sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan,
diperkarakan dan sebagainya).
c. Cermat
Cermat adalah sikap hati-hati, teliti, sungguh-sungguh, ikhlas, rajin
dan ulet dalam melakukan pekerjaan (KBBI Online)
d. Disipilin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang
dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Atau juga kepatuhan
untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang
mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan
peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap
menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa
pamrih.
e. Hormat
Hormat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
menghargai (Takzim, khidmat, sopan)
f. Sopan
Sopan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
hormat dan takzim (akan, kepada); tertib menurut adat yang baik
19
g. Menjaga Rahasia.
Menjaga rahasia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
mejaga yaitu memeliharakan, merawat, mengawasi supaya tidak
mendatangkan bahaya sedangkan rahasia sesuatu yang sengaja
disembunyikan supaya tidak diketahui orang lain, dapat disimpulkan
menjaga rahasia berarti memelihara atau mengawasi sesuatu yang
sengaja disembunyikan supaya tidak diketahui orang lain
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri saya sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan saya untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil, dipersepsikan oleh
individu terhadap produk atau jasa berupa ukuran baik atau buruk.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil
semua mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi
kepuasan kepada stakeholder. Indikator komitmen mutu antara lain
a. Efektivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Efektivitas berasal
dari kata efektif yang diartikan dengan ada efeknya (ada akibatnya,
pengaruh, dan kesannya (manjur atau mujarab)
b. Efisiensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Efisiensi adalah
melakukan pekerjaan dengan tepat waktu dan mampu menjalankan
tugas dengan cermat, dan berdaya guna.
c. Inovasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) inovasi adalah
penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah
dikenal sebelumnya/ gagasan/ ide/ pembaharuan
d. Berorientasi Mutu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berorientasi yaitu
melihat-lihat/ meninjau/ mempunyai kecenderungan pandangan/
menitik beratkan pandangan. Mutu yaitu ukuran/ baik buruk suatu
benda/ kadar/ taraf / derajat/ kualitas
20
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah kesadaran untuk tidak melakukan korupsi
yakni tidak melakukan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya
diri sendiri /orang lain /korporasi yang dapat merugikan negara. Korupsi
sering dikatakan sebagi kejahatan luar biasa dikarenakan dampaknya
yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup
pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi. Sama dengan
nilai dasar ASN yang lain, anti korupsi memiliki indikator di antaranya:
a. Jujur
Menurut KBBI Jujur yaitu lurus hati/ tidak berbohong/ tidak curang/
tulus/ ikhlas.
b. Disiplin
Menurut KBBI Disiplin yaitu tata tertib/ ketaatan kpd peraturan/
kondisi yang merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu
bangsa ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaan terhadap ketentuan
peraturan dan hukum yang berlaku di kehidupan berbangsa dan
bernegara.
c. Tanggung Jawab
Menurut KBBI Tanggung jawab yaitukeadaan wajib menanggung
segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut,
dipersalahkan, diperkarakan dan sebagainya).
d. Kerja keras
Menurut KBBI Kerja keras adalah kegiatan yang dikerjakan secara
sungguh-sungguh tanpa mengenal Lelah atau berhenti sebelum
target
e. Sederhana
Menurut KBBI Sederhana yaitu bersahaja tidak berlebih-lebihan
f. Mandiri
Menurut KBBI Mandiri tidak bergantung pada orang lain
21
g. Peduli
Menurut KBBI Peduli yaitu memperhatikan, mengindahkan,
menghiraukan
B. Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI, Manajemen ASN, Whole Of
Government Pelayan Publik
Adapun profesi sebagai ASN mempunyai peran dan kedudukan tersendiri,
yaitu:
1. Whole of Government (WoG)
Whole OF Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Sama dengan
nilai dasar ASN yang lain, WoG memiliki nilai azas diantaranya:
a. koordinasi
Menurut KBBI koordinasi adalah perihal mengatur suatu organisasi
atau kegiatan sehingga peraturan dan tindakan yang akan
dilaksanakantidak saling bertentangan atau simpang siur
b. Kolaborasi
Menurut KBBI kolaborasi adalah kerja sama
c. Partisipatif
Menurut KBBI partisipatif adalah turut berperan serta dalam suatu
kegiatan
d. Komunikasi
Menurut KBBI komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan
atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami
2. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelohan ASN untuk meghasilkan
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Sama dengan nilai dasar ASN yang lain, manajemen ASN
memiliki azas di antaranya:
22
a. Tanggungjawab
Menurut KBBI tanggung jawab adalah keadaan dimana wajib
menanggung segala sesuatu, sehingga berkewajiban, menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan
jawab dan menanggung akibatnya
b. Disiplin
Menurut KBBI disiplin adalah tata tertib/ ketaatan kpd peraturan/
kondisi yang merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu
bangsa ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaan terhadap ketentuan
peraturan dan hukum yang berlaku di kehidupan berbangsa dan
bernegara
3. Pelayan Publik
Pelayanan publik adalah sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintahan di Pusat dan
Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang
dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sama
dengan nilai dasar ASN yang lain, pelayananpublikmemiliki indikator di
antaranya:
a. Tanggungjawab
Menurut kamus Besar Indonesia Tanggung jawab adalah keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya. Dalam Jurnal
Pengembangan Karakter Tanggung Jawab pada Pembelajar
(Rochmah, 2016) arti tanggung jawab adalah kesadaran manusia
akan tingkah lakunya atau perbuatan, baik yang disengaja maupun
tidak disengaja.
b. kemudahan Akses
Menurut KBBI adalah sebuah tingkatan dimana seseorang percaya
bahwa mengunakan sebuah system dapat digunakan dengan mudah
tanpa dibutuhkan banyak usaha
c. Disiplin
Menurut KBBI disiplin adalah tata tertib/ ketaatan kpd peraturan/
kondisi yang merupakan perwujudan sikap mental dan perilaku suatu
bangsa ditinjau dari aspek kepatuhan dan ketaan terhadap ketentuan
23
peraturan dan hukum yang berlaku di kehidupan berbangsa dan
bernegara
d. Ramah
Menurut KBBI ramah adalah baik hati dan menarik budi bahasanya;
manis tutur kata dan sikapnya
e. Sopan
Sopan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
hormat dan takzim (akan, kepada); tertib menurut adat yang baik
f. Kenyamanan
Menurut KBBI adalah suatu kondisi perasaan seseorang yang
merasa nyaman berdasarkan persepsi masing-masing individu,
sedangkan nyaman adalah suatu keadaan sudah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yang bersifat individual
g. Kejelasan
Menurut KBBI kejelasan adalah semua yang dikemukakan tidak
samar-samar, pengungkapan maksudnya tepat dan jernih
24
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Penetapan Isu Kegiatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan
tidak terjamin kebenarannya, kabar angin desas desus. Secara umum isu
dapat diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang dianggap sebagai
masalah. Pada kesempatan ini penulis menguraikan beberapa tahapan
dalam menentukan isu mulai dari identifikasi sampai pada rancangan
aktualisasi untuk memecahkan isu.
Dalam rangka mewujudkan aktualisasi di RSUD dr. Achmad
Diponegoro Putussibau, kami memetakan beberapa isu atau
permasalahan yang sedang terjadi di wilayah pelayanan. Dalam proses
pemetaan yang dilakukan dengan pengamatan, konsultasi, serta
masukan-masukan dari Mentor yang menjabat sebagai Kepala Seksi
Keperawatan, serta rekan-rekan sejawat. Sehingga ditemukanlah
beberapa isu yang aktual, yaitu: pada dasarnya perilaku merokok dapat
merusak kesehatan diri sendiri dan juga orang lain disekitarnya, apalagi
dilakukan di ruang fasilitas kesehatan, dan dapat menjadi sumber
penyakit. beberapa kali ditemukan dan dilaporkan oleh kepala ruangan di
ruang rawat mawar ditemukan beberapa keluarga penjaga pasien
merokok di ruangan rawat inap oleh karena itu ditetapkanlah isu “Masih
adanya perilaku merokok pengunjung pasien di sekitar ruang rawat
inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau” sebagai hal
yang perlu diangkat untuk bisa diselesaikan.
Menurut data 10 besar penyakit di RSUD dr. Achmad Diponegoro
Putussibau untuk tahun 2020 diabetes mellitus tidak masuk di 10 penyakit
terbesar, akan tetapi dari bulan januari sampai bulan mei tahun 2021
kasus diabetes mellitus masuk kedalam 10 penyakit terbesar di RSUD dr.
Achmad Diponegoro Putussibau dengan jumlah kasus 20 pasien 15
diantaranya terdapat komplikasi luka Gangren, pasien-pasien tersebut di
rawat di ruang rawat inap mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro
25
Putussibau. Menurut pengakuan dari beberapa pasien Diabetes Melitus
hal ini terjadi karena faktor dari pasiennya yang masih belum mengetahui
penyebab penyakit yang diderita. Melihat dari dampaknya bagaimana
pasien tersebut kemungkinan besar akan kambuh dengan komplikasi luka
gangren maka penulis mengangkat isu “Tingginya Jumlah Kasus
Diabetes Melitus dengan Luka Gangren di Ruang Rawat Inap Mawar
RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”
Ruang rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
adalah masuk dalam kategori Kelas 2 dan 3 Umum dan BPJS, dan
merawat berbagai kasus seperti kasus bedah, penyakit dalam dan Syaraf.
Dalam kasus bedah seperti post operasi hari ke 2 terkadang pasien masih
takut untuk melakukan mobilisasi agresif, padahal dengan melakukan
mobilisasi akan mempercepat proses pengeringan luka, sehingga penulis
mengangkat isu “Sebagian besar pasien post op pada hari ke-2 masih
kurang aktif untuk melakukan mobilisasi agresif di Ruang Rawat
Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”. Pasien post op
hari ke- 2 yang seharusnya lebih banyak melakukan mobilisasi untuk
mempercepat keringnya luka, sebaliknya pasien merasa takut untuk
melakukan mobilisasi.
Berdasarkan uraian identifikasi isu di atas maka dapat dirumuskan
tiga isu aktual, sebagai berikut:
1. “Masih adanya perilaku merokok pengunjung pasien di sekitar ruang
rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”
2. “Tingginya Jumlah Kasus Diabetes Melitus dengan Luka Gangren di
Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”
3. “Sebagian besar pasien post op pada hari ke-2 masih kurang aktif
untuk melakukan mobilisasi agresif di Ruang Rawat Mawar RSUD dr.
Achmad Diponegoro Putussibau”
Untuk menentukan penetapan isu prioritas maka isu yang didapatkan
pada identifikasi isu dianalisis menggunakan alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu dengan LIKERT SCALE melalui metode APKL yaitu:
a. Aktual
Isu benar terjadi dan hangat dibicarakan
26
b. Problematik
Isu memiliki dimensi-dimensi masalah yang komplek dan perlu dicarikan
solusinya
c. Kekhalayakan
Isu yang diangkat menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Layak
Isu yang masuk akal dan realitis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Penentuan skala prioritas menggunakan LIKERT SCALE dengan
rentang skala 1 – 5, penjelasannya: (1) Tidak Penting, (2) Kurang Penting,
(3) Cukup Penting, (4) Penting, (5) Sangat Penting. Adapun penentuan isu
dengan LIKERT SCALE adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Analisis prioritas isu melalui metode APKL
NO ISU KRITERIA
JLH R A P K L
1
Masih adanya perilaku
merokok pengunjung pasien
di sekitar ruang rawat inap
Mawar RSUD dr. Achmad
Diponegoro Putussibau
5 5 4 3 17 2
2
Tingginya Jumlah Kasus
Diabetes Melitus dengan
Luka Gangren di Ruang
Rawat Inap Mawar RSUD
dr. Achmad Diponegoro
Putussibau
5 5 4 4 18 1
3
Sebagian besar pasien post
op pada hari ke-2 masih
kurang aktif untuk
melakukan mobilisasi
agresif di Ruang Rawat
Mawar RSUD dr. Achmad
Diponegoro Putussibau
5 4 3 3 15 3
27
Berdasar hasil penilaian menurut LIKERT SCALE, maka isu yang
menjadi prioritas adalah “Tingginya Jumlah Kasus Diabetes Melitus dengan
Luka Gangren di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro
Putussibau”. Apabila isu ini tidak ditangani maka akan menimbulkan
dampak sebagai berikut.
a. Jumlah pasien Diabetes Melitus dengan gangren semakin meningkat
b. Pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren lukanya susah sembuh
c. Kemungkinan besar akan kambuh dengan tingkat keparahan yang lebih
tinggi lagi
d. Pasien Diabetes Melitus bila tidak dikontrol kadar gula darahnya bisa
menyebabkan komplikasi ke organ lain
Untuk menangani isu ini diperlukan identifikasi faktor penyebabnya yang
selanjutnya akan menjadi acuan penentuan gagasan pemecahan isu.
Beberapa faktor yang menyebabkan adanya Isu tersebut yaitu:
1. Masih kurangnya pemahaman pasien tentang tata cara perawatan
penyakit Diabetes Melitus dengan luka Gangren secara mandiri di
rumah, hal ini ditandakan masih banyaknya pasien dengan kasus
diabetes mellitus. Data terbaru dari International Diabetes Federation
(IDF) Atlas tahun 2017 menunjukan Indonesia menduduki peringkat ke-6
dunia dengan jumlah diabetes sebanyak 10,3 juta jiwa, WHO bahkan
mengestimasikan angka kejadian diabetes di Indonesia akan melonjak
drastis menjadi 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Berdasarkan data
Rikesdes tahun 2013 dan tahun 2018 menunjukan bahwa tren prevalensi
penyakit Diabetes Melitus di Indonesia meningkat 6,9% menjadi 8,5%.
data dari RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau juga menunjukan
peningkatan kasus Diabetes Melitus dari tahun 2020 tidak masuk dalam
10 besar penyakit tetapi dari januari sampai mei 2021 penyakit Diabetes
Melitus masuk dalam 10 besar penyakit dari data register rawat inap
mawar terdapat 20 pasien diabetes mellitus 15 diantaranya terdapat luka
Gangren.
2. Belum optimalnya dukungan keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
pasien Diabetes Melitus dengan luka Gangren, hal ini ditandainya masih
banyak keluarga pasien yang mengatakan belum pernah merawat luka
28
dan belum tau caranya merawat pasien diabetes meletus dengan luka
Gangren
3. Belum banyak tersedianya perawat mandiri untuk merawat pasien
diabetes mellitus dengan luka Gangren di rumah, data dinas kesehatan
Kapuas hulu menunjukan hanya ada 1 perawat luka yang sudah terdaftar
dan sudah mempunyai sertifikasi pelatihan luka mandiri di rumah.
Setelah menentukan isu maka selanjutnya akan menentukan prioritas
faktor penyebabnya dengan menggunakan kriteria Urgency (Urgensi),
Seriousness (Keseriusan) dan Growth (Perkembangan), atau biasa di
singkat USG dengan rentang skala 1 – 5, penjelasannya: (1) Tidak Penting,
(2) Kurang Penting, (3) Cukup Penting, (4) Penting, (5) Sangat Penting.
Tabel 4.2
Analisis prioritas masalah melalui USG
NO MASALAH U S G Jlh R
1
Masih kurangnya pemahaman
pasien tentang tata cara perawatan
penyakit Diabetes Melitus dengan
luka Gangren secara mandiri di
rumah
5 4 3 12 1
2
Belum optimalnya dukungan keluarga
dalam pemeliharaan kesehatan pasien
Diabetes Melitus dengan luka Gangren
4 3 3 10 3
3
Belum banyak tersedianya perawat
mandiri untuk merawat pasien
Diabetes Mellitus dengan luka
Gangren di rumah
4 4 3 11 2
Berdasarkan table USG, maka diperoleh prioritas permasalahan yang
menjadi faktor penyebabnya terjadinya isu yang diangkat yaitu “Masih
kurangnya pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit
Diabetes Melitus dengan luka Gangren secara mandiri di rumah di
ruang rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”.
Sebagai gagasan dalam memecahkan masalah, maka disusunlah rancangan
aktualisasi untuk mencapai hasil/output yang diharapakan yaitu
29
“Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit
Diabetes Melitus dengan luka Gangren secara mandiri di rumah di
ruang rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau”.
Adapun rencana aktualisasi yang akan dikerjakan sesuai tupoksi, yaitu:
1. Mempersiapkan rencana penyuluhan daibetes melitus, perawatan luka
Gangren
2. Membuat leaflet penyuluhan Diabetes Melitus, perawatan luka Gangren
3. Mencuci luka pasien
4. Membuat video Diabetes Melitus, perawatan luka Gangren
5. Mengevaluasi penyuluhan yang telah dilakukan dengan wawancara
Setelah menentukan kegiatan seperti yang diatas, maka selanjutnya
penulis menguraikan ke dalam tahapan-tahapan kegiatan, output/hasil,
keterkaitan substansi mata pelatihan (ANEKA), kontribusi terhadap visi dan
misi organisasi, penguatan nilai-nilai organisasi.
30
B. Tahapan Kegiatan, Output Kegiatan , Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan (ANEKA), Keterkaitan Visi dan
Misi Organisasi, Penguatan Nilai Organisasi
Tabel 4.3.
Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
Identifikasi Isu 1. Masih adanya perilaku merokok pengunjung pasien di sekitar ruang rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad
Diponegoro Putussibau
2. Tingginya Jumlah Kasus Diabetes Melitus dengan Luka Gangren di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr.
Achmad Diponegoro Putussibau
3. Sebagian besar pasien post op pada hari ke-2 masih kurang aktif untuk melakukan mobilisasi agresif di Ruang
Rawat Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
Isu yang diangkat : Tingginya Jumlah Kasus Diabetes Melitus dengan Luka Gangren di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr.
Achmad Diponegoro Putussibau
Gagasan Pemecahan : Peningkatan pemahaman pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan
luka Gangren secara mandiri di rumah di ruang rawat inap Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro
Putussibau
31
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Kegiatan Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Dengan
Nilai-nilai Dasar
Kontribusi Terhadap Visi-Misi Organisasi
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mempersiapkan
rencana
penyuluhan
Diabetes Melitus
dengan luka
gangren
1.Melaporkan kepada
Mentor tentang
rencana penyuluhan
Diabetes Melitus
dengan luka gangren
2. Diskusi dan meminta
saran serta masukan
terkait rencana
kegiatan
Tersedia catatan hasil
konsultasi, ada foto
kegiatan konsultasi
Hasil kesepakatan dalam
konsultasi digunakan
sebagai dasar dalam
pembuatan leaflet dan
video penyuluhan
Diabetes Melitus dengan
luka gangren
1. Saya akan
mempersiapkan
rencana penyuluhan
Diabetes Melitus dengan
luka gangren bersama
Mentor untuk berdiskusi
dan konsultasi targetnya
selesai dalam satu kali
pertemuan
(Akuntabilitas;
Kejelasan taget) (WoG;
Koordinasi).
2. Saya akan
bermusyawarah
mengenai jadwal
konsultasi untuk
menentukan waktu yang
tepat (Nasionalisme;
Musyawarah) (WoG;
Komunikasi). Saya akan
berbicara dengan tutur
dalam Tersedia
catatan hasil
konsultasi, ada foto
kegiatan konsultasi
yaitu: Mewujudkan
masyarakat
Kapuas Hulu yang
berbudaya,
mandiri, cerdas
dan inovatif
Tersedianya
catatan hasil
konsultasi untuk
mempersiapkan
rencana
penyuluhan
memperkuat Nilai-
Nilai Organisasi:
“Kerjasama”
32
bahasa yang baik dan
sopan terhadap Mentor
pada saat berkonsultasi
(Etika Publik; Sopan)
(WoG; Komunikasi).
Saya akan
menyelesaikan konsultasi
sehingga memperoleh
hasil dalam bentuk
catatan sebagai
dokumen untuk
mendukung kegiatan
selanjutnya (Komitmen
Mutu; Efektivitas)
(WoG;
berkesinambungan).
Saya akan melakukan
konsultasi dan
menyelesaikan dalam
satu kali pertemuan
(Komitmen Mutu;
Efisien) (Manajemen
ASN; Profesional). Saya
akan
mendokumentasikan
dalam bentuk foto dan
33
catatan dari proses
sampai kepada hasil
konsultasi sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
laporan kegiatan (Anti
Korupsi; Sederhana
Tanggungjawab)(pelaya
nan Publik; mudah dan
murah)
2 Membuat leaflet
dan video
Diabetes Melitus
dengan luka
gangren
1. Mencari bahan
referensi untuk
membuat leaflet dan
video Diabetes
Melitus dengan luka
gangren
2. Memulai pembuatan
leaflet dan video
Diabetes Melitus
Tersedia leaflet dan
video penyuluhan
Ada dokumentasi
kegiatan pembuatan
leaflet dan video
1. Saya akan mencari materi
referensi sebagai indikator
untuk membuat leaflet
dan video (Akuntabilitas;
Kejelasan taget)
(Manajemen ASN;
Akuntabilitas) yang di
dapat dari internet yang
telah saya cek kebenaran
informasinya (Etika
Publik; Cermat)
(Pelayanan Publik;
Kejelasan)
2. saya segera memulai
pembuatan leaflet dan
video serta meminta
Kontribusi
terhadap visi dan
misi dalam
Tersedia leaflet
dan video
penyuluhan
Ada dokumentasi
kegiatan
pembuatan leaflet
dan video bentuk
catatan dan foto
yaitu: Mewujudkan
Kapuas Hulu yang
kreatif dan mandiri
dalam
pengembangan
aktifitas
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi:
Dalam kegiatan
pembuatan leaflet
dan video tentang
Diabetes Melitus
dengan luka
Gangren saya
memperkuat Nilai-
Nilai Organisasi
yaitu: Tulus Ikhlas
dalam Menjalankan
Tugas
34
dengan luka gangren
saran dari rekan sejawat
(Komitmen Mutu;
Efisiensi) (WOG;
Koordinasi) sesuai
dengan realita yang ada
di dalam informasi yang
saya berikan
(Nasionalisme; Jujur),
saya akan berusaha
menyelesaikan leaflet
dan video dengan
secepatnya (Anti
Korupsi; Tanggung
jawab)
3 Melakukan
Konsultasi
dengan Mentor
tentang
pembuatan
leaflet dan video
Diabetes Melitus
dengan luka
gangren
1. Mengkonsultasikan
leaflet dan video
Diabetes Melitus
dengan luka
Gangren dengan
Mentor
Tersedianya Leaflet dan
video Diabetes Melitus
hasil perbaikan
1. Saya akan berkonsultasi
dengan Mentor sebagai
target untuk berdiskusi
dan konsultasi materi
yang telah saya masukan
ke dalam leaflet dan
video Diabetes Melitus
dengan luka Gangren
(Akuntabilitas;
Kejelasan taget)
kemudian Saya akan
menepati janji sesuai
jadwal konsultasi dan
Kontribusi
terhadap visi dan
misi dalam
Tersedianya
Leaflet dan video
Diabetes Melitus
perbaikan dan siap
dipakai untuk
penyuluhan yaitu:
Terwujudnya
Kapuas Hulu yang
Harmonis, Energik,
Berdaya Saing,
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi:
Tersedianya
Leaflet dan video
Diabetes Melitus
maka saya
memperkuat Nilai-
Nilai Organisasi :
Tulus Ikhlas dalam
Menjalankan
Tugas
35
menyelesaikan
pembuatan leaflet dan
video Diabetes Melitus
dengan luka Gangren
sesuai dengan
perencanaan
(Akuntabilitas;
Tanggung jawab)
(Manajemen ASN;
Tanggung Jawab)
Saya akan menghormati
Mentor / atasan dengan
sikap dan perilaku yang
santun bila ada materi
yang perlu direvisi
(Nasionalisme; Hormat)
(Pelayanan Publik;
Ramah)
Saya akan mengikuti
dengan seksama sesuai
arahan Mentor
(Nasionalisme;
Musyawarah)
(WoG; komunikasi)
Saya akan berbicara
dengan tutur bahasa
yang baik terhadap
Amanah dan
Terampil
36
2. Mencetak leaflet
Diabetes Melitus
dengan luka
Gangren yang
sudah dikonsultasi
Mentor (Etika Publik;
Sopan) (Pelayan Publik;
Ramah).
2. Saya akan mnyelesaikan
pembuatan leaflet dan
video Diabetes Melitus
dengan luka Gangren
sesuai dengan
perencanaan (Komitmen
Mutu ; Efektivitas)
(Manajemen ASN;
Tanggung jawab). Saya
akan membuat leaflet dan
video Diabetes Melitus
dengan luka Gangren
sesingkat mungkin
dengan bahasa yang
sederhana dan mudah
dimengerti oleh pasien
dan keluarga (Komitmen
Mutu; Efisiensi)
(Pelayan Publik;
Disiplin). Saya akan
mencetak leaflet
Diabetes Melitus dengan
fasilitas (printer, laptop)
yang sudah ada tidak
37
harus membeli yang baru
(Anti Korupsi;
Sederhana) (Pelayan
Publik; Kemudahan
Akses). Saya akan
membuat leaflet dan video
Diabetes Melitus dengan
luka Gangren di tempat
kerja dan tidak dijadikan
alasan ijin tidak masuk
kerja (Anti
Korupsi;Tanggung
jawab) (Manajemen
ASN; Disiplin).
4 Memberikan
Penyuluhan
Diabetes Melitus
dengan luka
Gangren
1. Menentukan jadwal
penyuluhan dengan
pasien dan
keluarga.
Terlaksananya kegiatan
Penyuluhan Diabetes
Melitus dengan luka
Gangren Ada
dokumentasi kegiatan
dalam bentuk foto
kegiatan
1. Saya akan membuat
jadwal dan
merencanakan
Penyuluhan Diabetes
Melitus dengan Luka
Gangren sesuai dengan
perencanaan
(Akuntabilitas;
Tanggung jawab)
(Pelayanan Publik;
Disiplin)
Kontribusi
terhadap visi dan
misi dalam
Terlaksananya
kegiatan
Penyuluhan
Diabetes Melitus
dengan luka
Gangren
Mewujudkan
Kapuas Hulu yang
sejahtera dalam
pelayanan
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi:
Dalam kegiatan
memberikan
penyuluhan
tentang Diabetes
Melitus dengan
luka Gangren saya
mendukung
memperkuat Nilai-
Nilai Organisasi
yaitu: Tulus Ikhlas
38
2. Menyampaikan
Penyuluhan
Diabetes Melitus
dengan luka
Gangren
2. Saya akan
menyampaikan dengan
santun dan hormat
kepada pasien dalam
sikap dan kata-kata
(Nasionalisme;
Menghormati orang
lain) Kemudian saya
menyampaikan kepada
pasien untuk
bekerjasama untuk
mendengarkan apa
yang saya sampaikan
dalam melancarkan
kegiatan Penyuluhan
Diabetes Melitus dengan
luka Gangren
(Nasionalisme: Kerja
sama) (WoG;
Partisipatif). Saya akan
menyampaikan materi
dan berdiskusi dengan
tutur kata dan bahasa
yang santun (Etika
Publik; Sopan)
(Pelayan Publik;
Ramah). Saya akan
kesehatan dasar
yang bermutu bagi
masyarakat
dalam Menjalankan
Tugas
39
menyampaikan
informasi sesuai dengan
referensi / data (Etika
Publik; Jujur) (Pelayan
Publik; Rama) Saya
akan melaksanakan
penyuluhan dengan baik
sehingga informasi
dapat diterima dan
dipahami dengan baik
pula sesuai
perencanaan
(Komitmen Mutu;
Efektivitas) (WoG;
Komunikasi)
Saya akan penyampaian,
menggunakan bahasa
yang sederhana dan
mudah dimengerti oleh
pasien dan keluarga
(Komitmen Mutu;
Efisiensi)
(Pelayan Publik;
Kenyamanan
Saya akan memberi
penjelasan sampai tuntas
terhadap setiap informasi
40
dan juga pertanyaan
yang diajukan
menggunakan media yg
sederhana seperti leaflet
dan video tidak harus
mahal tetapi bisa di bawa
pulang dan di pelajari
sendiri lagi oleh target
sasaran penyuluhan
(Anti Korupsi;
Sederhana)
(Manajemen ASN;
Tanggung Jawab).
5
Melakukan
perawatan
mencuci luka
pasien
Diabetes Melitus
dengan luka
gangren
1. Persiapan pasien:
menjelaskan pada
pasien tentang
tindakan yg akan
dilakukan
Ada dokumentasi
kegiatan dalam bentuk
foto kegiatan
1. Saya akan menyapa
pasien dengan sopan
tentang tindakan apa
yang akan dilakukan
(Pelayanan Publik;
Kenyamanan). Saya
akan melakukan
komunikasi dengan
pasien apakah bersedia
untuk dilakukan
perawatan luka
(Nasionalisme; Tidak
memaksakan
kehendak) (WOG;
Kontribusi
terhadap visi dan
misi Luka pasien
bersih : tidak
tampak infeksi dan
Pemahaman
pasien semakin
meningkat tentang
tata cara
pencucian luka
gangren maka
saya mendukung
visi-misi yaitu :
Mewujudkan
Penguatan Nilai-
Nilai Organisasi:
Luka pasien bersih:
tidak tampak
infeksi maka saya
memperkuat nilai-
nilai organisasi
tanggung jawab
41
2. Persiapan alat cuci
luka
3. Melakukan proses
pencucian luka
Komunikasi)
2. Setelah pasien
memahami tujuan
tindakan, saya akan
mempersiapkan alat-alat
cuci luka
(Nasionalisme;
Tanggung Jawab)
3. Selama melakukan
perawatan cuci luka
saya akan bekomunikasi
dengan ramah dan
sopan kepada pasien
(Etika Publik; Sopan)
(Pelayan Publik;
Ramah)
Saya akan
menyelesaikan kegiatan
cuci luka dengan tepat
waktu (Komitmen Mutu;
Efektivitas). Saya akan
mendokumentasikan
dalam buku catatan
keperawatan kondisi luka
pasien dan foto sebagai
pertanggung jawaban
telah melakukan
Kapuas Hulu yang
sejahtera dalam
pelayanan
kesehatan dasar
yang bermutu bagi
masyarakat
42
tindakan keperawatan
cuci luka (Anti Korupsi;
Disiplin)
(Manajemen ASN;
Tanggung Jawab).
Selama proses
pencucian luka saya
akan menjaga privasi
pasien (Etika Publik;
Menjaga Rahasia) Saya
akan menjelaskan
kepada pasien untuk
menjaga supaya perban
luka tidak basah selama
1x24 jam sebelum
perawatan luka di hari
selanjutntya
(Akuntabilitas;
Kejelasan Target)
(Pelayan Publik;
Tanggung Jawab)
(WoG; Komunikasi)
6 Membuat
laporan hasil
kegiatan
1. Membuat laporan
hasil kegiatan
Tersedianya laporan
kegiatan
1. Saya akan
mengumpulkan
data/dokumen bukti
kegiatan sesuai apa yang
telah dilaksanakan dalam
Kontribusi
terhadap visi dan
misi dalam
tersedianya
Penguatan nilai-
nilai organisasi:
dalam tersedianya
laporan kegiatan
saya memperkuat
43
kegiatan (Etika Publik;
Jujur) (Pelayan Publik;
Tanggung jawab). Saya
akan melakukan
konsultasi dengan Mentor
untuk meminta saran dan
masukan mengenai
pembuatan laporan
(Nasionalisme;
Musyawarah) (WOG;
Kolaborasi)
Saya akan membuat
laporan kegiatan dengan
data/bukti yang benar-
benar dari hasil
pelaksanaan kegiatan
(Akuntabilitas;
Transparan) (Pelayan
Publik; Kejelasan). Saya
akan membuat hasil
laporan sesuai dengan
waktu yang ditentukan
tanpa mengulur-ulur
waktu (Komitmen Mutu;
Efektif) (Manajemen
ASN; Disiplin).
Saya mencetak data dan
laporan kegiatan
saya mendukung
tercapainya visi-
misi Mewujudkan
masyarakat
Kapuas Hulu yang
berbudaya,
mandiri, cerdas
dan inovatif dalam
meningkatkan
kualitas dan mutu
pendidikan yang
memiliki daya
saing
nilai-nilai
organisasi:
Tanggung jawab
44
2. Menyampaikan
laporan kegiatan
kepada Mentor
dokumen bukti kegiatan
sesuai apa yang telah
dilaksanakan dalam
kegiatan secara benar
tanpa ada manipulasi data
(Anti Korupsi ; Jujur)
(WoG; sinkronisasi)
2. Kemudian saya akan
melaporkan kepada
Mentor laporan yang telah
saya buat (Akuntabilitas;
Tanggung Jawab)
Menyetujui Putussibau, Juli 2021
Coach Mentor Peserta
Sagitarisman, S.IP. Suprapto, Amd. Kep. Antonius Puar, Amd. Kep.
NIP. 19881211 201402 1 001 NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
45
C. Rancangan Jadwal Kegiatan
Implementasi rancangan aktualisasi dilakukan mulai tanggal 05 Juli – 07
Agustus 2021 di RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau.
Tabel 4.4
Jadwal Rancangan Kegiatan
Nama Peserta : Antonius Puar, A.Md.Kep
Instansi : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
Tempat Aktualisasi : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
No Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan Output
1 Melakukan konsultasi
dengan Mentor / atasan
tentang pembuatan
materi penyuluhan
5 - 7 Juli 2021 Dokumentasi dan catatan
mengenai masukan dan saran
tentang materi penyuluhan
2 Membuat leaflet dan
video penyuluhan
8 - 12 Juli 2021 Dokumentasi kegiatan dan
tersedianya leaflet dan video
3 Konsultasi tentang
leaflet dan video yang
telah di buat
13 - 14 Juli 2021 Dokumentasi dan catatan
mengenai masukan dan saran
tentang leaflet dan video
4 Melakukan penyuluhan 15 – 30 Juli 2021 Terlaksananya penyuluhan dan
dokumentasi
5 Melakukan perawatan
cuci luka pasien
15-30 Juli 2021 Telaksananya kegiatan mencuci
luka pasien dan dokumentasi
6 Membuat laporan hasil
kegiatan
31 Juli – 3
Agustus 2021
Dokumentasi pelaporan
kegiatan
46
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi Peningkatan pemahaman pasien
tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka
Gangren secara mandiri di rumah di ruang rawat inap Mawar RSUD dr.
Achmad Diponegoro Putussibau dilaksanakan mulai tanggal 5 Juli 2021
sampai dengan 9 Agustus 2021
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar memiliki tujuan, yaitu ASN yang
professional dan berkompeten dalam menjalankan tugas dan fungsinya
sebagai tenaga perawat, secara khusus di Ruang Rawat Inap Mawar RSUD
dr. Achmad Diponegoro Putussibau,. Penerapan nilai ANEKA pada proses
aktualisasi menjadikan proses pelayanan lebih efektif dan efisien juga dapat
meningkatkan kualitas dari pelayanan keperawatan serta dapat
meningkatkan pengetahuan kesehatan bagi pasien dan keluarga pasien.
47
Tabel 5.1
Kegiatan Aktualisasi 1
Mempersiapkan Rencana Penyuluhan Diabetes Melitus Dengan Luka Gangren
Pada kegiatan 1 dilaksanakan sesuai dengan rencana yang sudah
ditetapkan yaitu mulai tanggal 5 s/d 7 Juli 2021
No. Kegiatan : 1 (Satu)
Nama Kegiatan : Mempersiapkan Rencana Penyuluhan
Diabetes Melitus Dengan Luka
Gangren
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 5 s/d 7 Juli 2021
Daftar Lampiran : 1. Dokumentasi Terlampir Pada
Lampiran 1
2. Notulen Hasil Konsultasi
Urutan Pelaksanaan Tahap Kegiatan :
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan mempersiapkan rencana penyuluhan diabetes mellitus dengan luka
gangren mulai dilakukan pada hari senin tanggal 5 juli 2021, hal pertama yang
saya lakukan pada saat di Rumah Sakit yaitu menyiapkan daftar-daftar kegiatan
yang akan saya lakukan selama habituasi, setelah saya mempersiapkan daftar
kegiatan saya pergi ke ruangan Mentor untuk berkonsultasi dengan Mentor
mengenai kegiatan yang akan saya lakukan. Pada pertemuan ini saya
menjelaskan terkait kegiatan yang akan saya laksanakan, dimana terdapat 6
kegiatan dengan kegiatan utamanya yaitu penyuluhan tentang peningkatan
pemahaman tata cara perawatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren
secara mandiri di rumah. Adapun media yang akan saya gunakan yaitu
mengunakan leaflet dan video, saya juga meminta saran dan pendapat dari
Mentor mengenai alat peraga yang akan saya gunakan untuk mempermudah
pasien dan keluarga pasien memahami penyuluhan tersebut. Mentor
memberikan saran agar dalam membuat leaflet dan video sebisa mungkin harus
menarik dengan pemberian warna dan pembuatan video yang kreatif
(Akuntabilitas; Kejelasan taget) (WoG; Koordinasi). Saya bermusyawarah
untuk menentukan waktu yang tepat mengenai jadwal konsultasi selanjutnya
(Nasionalisme; Musyawarah) (WoG; Komunikasi). Dalam berkonsultasi saya
berbicara dengan tutur bahasa yang baik dan sopan terhadap Mentor (Etika
Publik; Sopan) (WoG; Komunikasi). Saya menyelesaikan konsultasi sehingga
memperoleh hasil dalam bentuk catatan yang tertuang dalam dokumen notulen
hasil konsultasi sebagai dasar kegiatan selanjutnya (Komitmen Mutu;
Efektivitas) (WoG; berkesinambungan). saya melakukan konsultasi terkait
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan tersebut dalam satu kali pertemuan
(Komitmen Mutu; Efisien) (Manajemen ASN; Profesional). Kemudian sebagai
bukti pelaksanaan kegiatan pertama, saya mendokumentasikan dalam bentuk
foto dan hasil konsultasi dituangkan dalam notulen hasil konsultasi sebagai
bentuk pertanggungjawaban laporan kegiatan (Anti Korupsi; Sederhana
Tanggung jawab) (pelayanan Publik; mudah dan murah)
48
2. Manfaat
a. Bagi Saya Sebagai Perawat
Adapun manfaat yang saya rasakan ketika saya menyusun rencana
penyuluhan Diabetes Melitus dengan luka gangren dengan kegiatan
persiapan saya merasa menjadi terbantu dengan panduan dan saran yang
diberikan oleh Mentor
b. Bagi Instansi
Dengan kegiatan persiapan rencana penyuluhan saya sudah mendukung
Nilai-Nilai RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau, yaitu: memperkuat
Nilai-Nilai Organisasi: “Kerjasama”, ketika kegiatan ini saya lakukan dengan
baik saya sudah menjalankan Visi Misi Pemerintah Kapuas Hulu, yaitu:
Mewujudkan masyarakat Kapuas Hulu yang berbudaya, mandiri, cerdas dan
inovatif
3. Analisis Dampak
Apabila dalam melakukan konsultasi dengan Mentor tidak diterapkan nilai
ANEKA dan Kedudukan Peran ASN akan mengakibatkan kegiatan aktualisasi
menjadi tidak efektif dan maksimal dikarenakan dengan konsultasi mengenai
rencana kegiatan aktualisasi maka Mentor dapat mengetahui arah tujuan
kegiatan dengan jelas sehingga Mentor dapat memberikan arahan dan
masukan yang dijadikan catatan sebagai acuan kegiatan sehingga kegiatan
aktualisasi menjadi lebih terarah dan maksimal.
49
Tabel 5.2
Kegiatan Aktualisasi 2
Membuat leaflet dan video Diabetes Melitus dengan luka gangren
Setelah kegiatan Persiapan Rencana Penyuluhan selesai dilaksanakan,
kegiatan yang selanjutnya saya lakukan sesuai dengan rancangan aktualisasi
adalah Membuat Leaflet dan Video tentang tata cara perawatan luka Diabetes
Melitus dengan luka gangrene, kegiatan ini saya laksanakan dari tanggal 8 - 12
Juli 2021, berikut ini uraian tahapan-tahapan kegiatan yang saya lakukan:
No. Kegiatan : 2 (Dua)
Nama Kegiatan : Membuat leaflet dan video Diabetes
Melitus dengan luka gangrene
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 8 - 12 Juli 2021
Daftar Lampiran : 1. Dokumentasi Terlampir Pada
Lampiran 2
2. Konsep Design Leaflet
Uraian Pelaksanaan Tahap Kegiatan :
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan kedua yang saya lakukan yaitu membuat media penyuluhan mengunakan
leaflet dan video, saya berusaha menyiapkan media tersebut dengan bentuk yang
menarik dan mudah dipahami oleh pasien dan keluarga pasien. Saya merasa
tanggung jawab saya sebagai perawat untuk menjadi pembelajaran yang baik bagi
pasien-pasien diabetes dengan luka gangren, pada tanggal 8 Juli 2021 saya mulai
mencari materi referensi sebagai bahan untuk membuat leaflet dan video
(Akuntabilitas; Kejelasan taget) (Manajemen ASN; Akuntabilitas). Hal pertama
yang saya buat adalah leaflet. Saya mencari referensi tentang penyakit Diabetes
Mellitus dari buku Keperawatan Medical Bedah dan saya mengambil materi yang
akan dijadikan pilihan referensi dalam leaflet. selain itu, berdasarkan saran dan
masukan dari teman sejawat di ruang mawar agar menambah referensi lainnya
dalam pembuatan leaflet, maka beberapa referensi juga saya dapatkan dari internet
sebagai referensi tambahan dalam pembuatan leaflet (Etika Publik; Cermat)
(Pelayanan Publik; Kejelasan). pada tanggal 9 Juli 2021 saya menyelesaikan
pembuatan leaflet sementara sebelum saya konsultasikan leaflet tersebut ke
Mentor (Komitmen Mutu; Efisiensi). Kemudian pada tanggal 10 Juli 2021 jadwal
dinas saya yaitu dinas siang dimulai pukul 14:00 s/d 20:00 Wib. Setelah saya dan 2
orang rekan sejawat saya Suster Mistiana dan Bruder Cory menyelesaikan laporan
dan pembagian obat, di sela-sela waktu tersebut ada waktu luang saya mulai
membuat video di ruangan tempat saya bekerja. Saya meminta bantuan dari rekan
sejawat tersebut dalam proses perekaman video tentang tata cara perawatan luka
Diabetes Mellitus dengan cuci luka. Pembuatan video tersebut saya lakukan
kembali pada hari selanjutnya yaitu tanggal 11 Juli 2021, dibantu oleh rekan
sejawat saya yaitu suster Lailun. Selesai pulang dinas siang, saya mulai mencari
referensi di youtube tentang tata cara pembuatan video. setelah mempelajari hal
50
tersebut, akhirnya saya memutuskan untuk menggunakan aplikasi Kinemaster
dalam pengeditan video tersebut. Pada malam harinya, saya memasukan semua
video yang berhubungan dengan penyuluhan sesuai dengan realita yang ada di
lapangan kemudia dilakukan pengeditan video dari berbagai rekaman yang telah
saya lakukan tersebut sehingga didapatkan video sementara tentang tata cara
perawatan luka gangren yang akan dikonsultasikan kepada Mentor (Nasionalisme;
Jujur). Pada tanggal 12 Juli 2021 saya menyelesaikan video tentang tata cara
perawatan luka gangren sesuai dengan jadwal perencanaan sebelumnya (Anti
Korupsi; Tanggung jawab).
2. Manfaat
a. Bagi Saya Sebagai Perawat
Manfaat yang bisa dirasakan ketika membuat leaflet dan video tersebut yaitu
mengajarkan saya untuk lebih kreatif, kerjasama, sabar, teliti, cermat dan
bertanggung jawab dalam mengerjakan sesuatu.
b. Bagi Instansi
Dengan kegiatan membuat leaflet dan video tata cara perawatan penyakit
Diabetes Melitus dengan luka gangren saya sudah mendukung nilai-nilai RSUD
dr. Achmad Diponegoro Putussibau yaitu; Tulus Ikhlas dalam Menjalankan Tugas
3. Analisis Dampak
Apabila dalam membuat media penyuluhan ini tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA
dan Kedudukan dan Peran ASN maka saya akan kesulitan dalam melakukan
penyuluhan tepat waktu seperti yang sudah saya rencanakan dalam rancangan
aktualisasi. Contohnya apabila perawat tidak tepat waktu dalam memberikan obat
kepada pasien akan berdampak lamanya proses penyembuhan pasien.
51
Tabel 5.3
Kegiatan Aktualisasi 3
Melakukan Konsultasi Dengan Mentor Tentang Pembuatan Leaflet Dan Video Diabetes Melitus Dengan Luka Gangren
No. Kegiatan : 3 (Tiga)
Nama Kegiatan : Melakukan Konsultasi dengan Mentor
tentang pembuatan leaflet dan video
Diabetes Melitus dengan luka gangrene
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 13 - 14 Juli 2021
Daftar Lampiran : 1. Dokumentasi Terlampir Pada
Lampiran 3
2. Notulen Hasil Konsultasi
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan :
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan melakukan konsultasi dengan Mentor tentang pembuatan leaflet dan
video Diabetes Melitus dengan luka gangren saya lakukan pada tanggal 13 dan 14
Juli 2021. Pada hari Rabu 13 Juli 2021 pukul 11:00 Wib saya kembali datang ke
ruang kasi keperawatan bertemu Mentor saya bapak Suprapto, Amd.Kep., untuk
meminta masukan dan saran atas konsep leaflet dan video tentang tata cara
perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren (Akuntabilitas;
Kejelasan taget). Saya melakukan konsultasi dengan Mentor terkait konsep leaflet
dan video tata cara perawatan pemyakit Diabetes Melitus dengan luka Gangren,
sesuai dengan target jadwal yang sudah disepakati dengan Mentor (Akuntabilitas;
Tanggung jawab) (Manajemen ASN; Tanggung Jawab). saya menyampaikan
konsep leaflet dan video yang telah saya buat untuk dinilai dan dikoreksi oleh
Mentor. Dalam hal ini, saya menghormati saran dan masukan Mentor/atasan
dengan sikap dan perilaku yang santun bila ada materi yang perlu direvisi
(Nasionalisme; Hormat) (Pelayanan Publik; Ramah). Selain itu, saya juga
berbicara dengan tutur bahasa yang baik terhadap Mentor (Etika Publik; Sopan)
(Pelayan Publik; Ramah). Setelah Mentor melihat dan mengamati dengan
seksama leaflet dan video yang telah saya buat, Mentor memberi saran dan
masukan untuk kata-kata dalam video dan leaflet tersebut agar disederhanakan lagi
supaya maksud dan tujuan penyuluhan yang disampaikan mudah dimengerti oleh
pasien dan keluarganya. Saya berdiskusi serta mengikuti dengan seksama seluruh
arahan masukan serta saran Mentor terhadap leaflet dan video yang telah saya
buat. setelah selesai diskusi tersebut, saya memohon permisi dengan Mentor untuk
kembali ke ruangan saya melanjutkan pekerjaan saya di ruang mawar
(Nasionalisme; Musyawarah (WoG; komunikasi). Masih pada hari yang sama,
saya melakukan perbaikan leaflet dan video sesuai saran dan masukan dari Mentor
yaitu menyederhanakan kata-kata dalam leaflet dan video sehingga mudah
dimengerti oleh pasien dan keluarga pasien (Komitmen Mutu; Efisiensi) (Pelayan
Publik; Disiplin). Perbaikan sesuai masukan dan saran yang diminta oleh Mentor
terhadap leaflet dan video tersebut, dapat diselesaikan kurang lebih dalam waktu
satu jam (Komitmen Mutu ; Efektivitas) (Manajemen ASN; Tanggung jawab).
Keesokan harinya tanggal 14 Juli 2021 pada pukul 12:00 Wib, saya kembali
melakukan konsultasi dengan Mentor dengan menyerahkan perbaikan leaflet dan
52
video yang telah saya buat,. Setelah Mentor memperhatikan dan melihat leaflet dan
video tersebut, tidak ada koreksi lagi dan disetujui untuk digunakan sebagai bahan
penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien. Pada malam harinya, saya mulai
mencetak leaflet sebagai bahan yang akan saya bagikan pada saat penyuluhan
(Komitmen Mutu; Efisiensi) (Pelayan Publik; Disiplin). Saya mencetak leaflet
Diabetes Melitus dengan fasilitas (printer, laptop) yang sudah saya miliki
sebelumnya sehingga tidak harus membeli yang baru (Anti Korupsi; Sederhana)
(Pelayan Publik; Kemudahan Akses). Saya telah mencetak leaflet dan
menyiapkan video Diabetes Melitus dengan luka Gangren sebagai bahan yang
akan dibagikan kepada pasien dan keluarga pasien pada saat penyuluhan (Anti
Korupsi; Tanggung jawab) (Manajemen ASN; Disiplin)
2. Manfaat
a. Bagi Saya sebagai Perawat
Manfaat yang saya rasakan selama proses saya berkonsultasi dengan Mentor
mengenai leaflet dan video yang telah saya buat yaitu mengajarkan saya untuk
terus berkomunikasi dengan baik kepada siapapun, tidak mementingkan
pendapat diri sendiri yang paling benar, mengajarkan untuk dapat bekerja
menjalin relasi dengan siapapun, mengajarkan saya untuk taat kepada
pemimpin, dengan tersedianya leaflet dan video yang telah saya cetak saya
dapat melanjutkan kegiatan selanjutnya pada kegiatan 4 memberikan
penyuluhan kepada pasien.
b. Bagi Instasi
Dengan tersedianya leaflet dan video yang telah saya buat dapat digunakan
sebagai referensi di ruangan tempat saya bekerja untuk kegiatan penyuluhan
bagi pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang akan masuk ke ruangan
tersebut
c. Manfaat Bagi Stakeholder
Dengan tersedianya leaflet dan video tentang tata cara perawatan penyakit
Diabetes Melitus dengan luka gangren, manfaat bagi pasien dan keluarga yaitu
leaflet dan video tersebut dapat dibawa pulang ke rumah sehingga dapat
dipakai sebagai referensi dalam perawatan luka pasien setelah keluar dari
rumah sakit
3. Analisis Dampak
Apabila dalam berkonssultasi dengan Mentor mengenai leaflet dan video
penyuluhan ini tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA dan Kedudukan dan Peran ASN
maka saya akan kesulitan dalam menyelesaikan leaflet dan video penyuluhan
tersebut dengan hasil yang maksimal sehingga tidak mudah dipahami oleh pasien
dan keluarga pasien, saya juga tidak akan mendapat relasi yang baik dengan
atasan, contohnya apabila perawat tidak berkonsultasi dengan dokter tentang apa
yang menjadi keluhan pasien yang harus ditangani segera maka bisa
menyebabkan suatu yang fatal bagi keadaan pasien tersebut karena perawat 24
jam bersama pasien dan perawatlah yang mengetahui keadaan pasien secara
holistic
53
Tabel 5.4
Kegiatan Aktualisasi 4 Memberikan Penyuluhan Diabetes Melitus dengan luka Gangren
No. Kegiatan : 4 (Empat)
Nama Kegiatan : Memberikan Penyuluhan Diabetes
Melitus dengan luka Gangren
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 15 - 30 Juli 2021
Daftar Lampiran : Dokumentasi Terlampir Pada Lampiran 4
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan :
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan memberikan penyuluhan Diabetes Melitus dengan luka gangren dimaksud
untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien mengenai tata cara
perawatan Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri di rumah.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli 2021 sampai dengan 30 Juli 2021,
dengan jumlah pasien yang diberikan penyuluhan sebanyak 8 orang. Setelah
menyelesaikan pembuatan leaflet dan video pada hari sebelumnya yang siap
digunakan untuk penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien. Pada Hari Kamis
tanggal 15 Juli 2021 saya mendapat shift siang yaitu dari pukul 14:00 Wib s/d 20:00
Wib. Setelah menyiapkan dan memberikan obat kepada pasien, saya menuju
ruangan pasien pertama yaitu Tn. B usia 48 tahun dengan diagnosa medis
Diabetes Meletus sejak 5 tahun yang lalu. Pasien tersebut terdapat luka gangren di
kaki bagian atas (punggung kaki) sepanjang 10 cm dan lebar 5 cm, saya
memberitahukan kepada pasien dan keluarga rencana saya untuk melakukan
penyuluhan tentang penyakit Diabetes Melitus serta tata cara perawatan luka
gangren secara mandiri di rumah. (Akuntabilitas; Tanggung jawab) (Pelayanan
Publik; Disiplin). Setelah pasien dan keluarga pasien setuju untuk diberikan
penyuluhan, pada pukul 15:10 Wib saya membagikan leaflet dan video untuk
pasien dan keluarga pasien. Saya memulai penyuluhan tersebut dengan menyapa
pasien dengan ramah serta menjelaskan dengan nada bicara yang sopan kepada
pasien dan keluarga pasien (Nasionalisme; Menghormati orang lain). Selama
kegiatan penyuluhan berlangsung pasien dan keluarga pasien sangat antusias
mendengarkan apa yang disampaikan. Setelah materi yang disampaikan berakhir,
terdapat beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh pasien dan keluarga
sehingga menunjukan keingintahuan pasien dan keluarga pasien tentang tata cara
perawatan diabetes mellitus dengan luka gangren secara mandiri di rumah
(Nasionalisme: Kerja sama) (WoG; Partisipatif). Saya menjawab satu persatu
pertanyaan pasien dan keluarganya dengan kata dan bahasa yang santun dan
sederhana sehingga pasien mudah memahami apa yang saya sampaikan (Etika
Publik; Sopan) (Pelayan Publik; Ramah). Semua materi yang saya sampaikan
kepada pasien dan keluarganya sesuai dengan referensi yang ada di dalam leaflet
dan video yang telah dicek kebenarannya serta telah dikonsultasikan kepada
Mentor (Komitmen Mutu; Efektivitas) (WoG; Komunikasi). Setelah saya
menyelesaikan penyuluhan dan menjawab pertanyaan yang diajukan pasien dan
keluarga pasien, saya mengakhiri kegiatan penyuluhan dan memberikan leaflet
serta mengirm video penyuluhan untuk di bawa pulang ke rumah sehingga bisa
dipelajari lebih lanjut oleh pasien dan keluarga pasien (Anti Korupsi; Sederhana)
54
(Manajemen ASN; Tanggung Jawab)
2. Manfaat
a. Bagi Saya Sebagai Perawat
Dengan kegiatan memberikan penyuluhan tata cara perawatan penyakit
Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri di rumah membantu saya
untuk mampu memahami kemampuan pasien dan keluarga pasien dalam
menerima materi penyuluhan, mengajarkan saya untuk dapat berkomunikasi
lebih baik lagi kepada pasien-pasien yang masuk ke ruang mawar, menambah
pengetahuan saya tentang perawatan penyakit Diabetes mellitus dengan luka
gangren.
b. Bagi Instansi
Dengan kegiatan memberikan penyuluhan tata cara perawatan penyakit
Diabetes Melitus dengan luka gangren secara mandiri di rumah saya sudah
mendukung nilai-nilai RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau yaitu, Tulus
Ikhlas dalam Menjalankan Tugas serta mendukung semua tenaga kesehatan
khususnya tenaga perawat di ruang mawar dalam pelaksanaan kegiatan
Peningkatan pemahaman pasien dan keluarga pasien Diabetes mellitus dengan
luka gangrene.
c. Bagi Stakeholder
Dengan kegiatan memberikan penyuluhan tata cara perawatan penyakit
Diabetes Melitus dengan luka gangren dapat meningkatkan pengetahuan pasien
dan keluarga pasien tentang tata cara perawatan luka gangren secara mandiri di
rumah.
3. Analisis Dampak
Apabila dalam penyuluhan ini tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA dan Kedudukan
dan Peran ASN maka pasien dan keluarga pasien tidak mudah mengerti apa yang
saya sampaikan, sehingga tidak berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan
pasien dan keluarga pasien tentang tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus
dengan luka gangren secara mandiri di rumah.
55
Tabel 5.5
Kegiatan Aktualisasi 5 Mencuci Luka Pasien
No. Kegiatan : 5 (Lima)
Nama Kegiatan : Mencuci Luka Pasien
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 15 - 30 Juli 2021
Daftar Lampiran : Dokumentasi Terlampir Pada Lampiran 5
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan :
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan melakukan pencucian luka pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren
dimaksud untuk memberi pelayanan dengan memberikan contoh secara langsung
bagaimana tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren
dilakukan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien
secara mandiri di rumah nantinya. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 15
Juli sampai dengan 30 Juli 2021, dengan jumlah pasien yang diberikan perawatan
luka sebanyak 8 orang. Pada hari yang sama yaitu tanggal 15 Juli 2021 setelah
menyelesaikan penyuluhan mengunakan leaflet dan video kurang lebih 20 menit
saya langsung melanjutkan kegiatan 5 saya yaitu mencuci luka pasien. Hal pertama
yang dilakukan yaitu saya kembali meminta persetujuan pasien dan keluarga
apakah bersedia dilakukan tindakan cuci luka, pasien dan keluarga mengatakan
setuju tentang tindakan yang akan dilakukan, (Nasionalisme; Tidak memaksakan
kehendak) (WOG; Komunikasi). Setelah itu saya kembali ke ruangan dan mulai
menyiapkan alat dan bahan yang akan saya pakai dalam proses pencucian luka,
seperti: cairan infus NaCl 0,9%, kasa steril, kasa gulung, gunting, plester, baskom,
plastik sampah, perlak, obat salap sesuai resep dokter (antibiotic metronidazole,
salap gentamicin, atau bisa Neomycin sulphate), sarung tangan bersih dan sarung
tangan steril (Manajemen ASN; Tanggung Jawab). Setelah persiapan alat
dilakukan langkah selanjutnya yaitu saya mencuci tangan dengan teknik aseptik
dengan tujuan untuk mencegah masuknya mikroorganisme dari luar ke luka pasien
(Anti Korupsi; Disiplin), kemudian saya mendorong dan mendekatkan alat-alat
tersebut ke tempat tidur pasien, kemudian saya menutup sampiran untuk menjaga
privasi pasien dari orang di sekitar lingkungan pasien (Etika Publik; Menjaga
Rahasia). Saya memulai percakapan dengan pasien dan keluarga dengan tutur
kata yang santun dan mengajak keluarga untuk dapat memperhatikan dengan
seksama tahapan cuci luka seperti yang saya lakukan. Sehingga keluarga dapat
mempraktekan di rumah saat sudah keluar dari rumah sakit (Etika Publik; Sopan)
(Pelayan Publik; Ramah) (Pelayanan Publik; Kenyamanan). Saya memulai
proses pencucian luka, pasien dan keluarganya sangat koopertif memperhatikan
apa yang dilakukan. Saya juga menjelaskan tahapan-tahapan proses pencucian
luka tersebut sesuai dengan alur cuci luka yang ada di leaflet dan video yang telah
dibagikan. Setelah menyelesaikan proses pencucian luka kemudian saya
membereskan alat-alat yang telah dipakai (Komitmen Mutu; Efektivitas). Sebelum
mengakhiri kegiatan, saya menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien untuk
menjaga supaya perban tidak basah selama 1x24 jam sebelum perawatan luka di
hari selanjutnya (Akuntabilitas; Kejelasan Target) (Pelayan Publik; Tanggung
Jawab)
56
2. Manfaat
a. Bagi Saya Sebagai Perawat
Dengan kegiatan melakukan pencucian luka kepada pasien dan tata cara
perawatan penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren, saya telah
menuntaskan tanggung jawab saya sebagai perawat terampil yaitu memenuhi
kebutuhan pasien, memberi rasa nyaman kepada pasien, serta mencegah
terjadinya infeksi pada luka pasien tentu hal tersebut sangat bermanfaat bagi
saya sebagai seorang perawat terampil untuk terus mengasah keterampilan
saya menjadi lebih baik lagi.
b. Bagi Instansi
Dengan kegiatan melakukan pencucian luka kepada pasien tata cara perawatan
penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren saya telah mendukung nilai-nilai
RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau yaitu, Tulus Ikhlas dalam
Menjalankan Tugas, karena saat memberikan pelayanan dapat terlaksana
dengan baik dan mendapat respon yang baik dari pasien serta keluarga pasien.
c. Bagi Stakeholder
Dengan kegiatan melakukan pencucian luka kepada pasien tata cara perawatan
penyakit Diabetes Melitus dengan luka gangren dapat bermanfaat bagi pasien
dan keluarga pasien yaitu pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit
Diabetes Melitus semakin meningkat, keluarga dapat menerapkan perawatan
cuci secara mandiri di rumah sesuai dengan contoh yang telah diberikan saat
dilakukan pencucian luka.
3. Analisis Dampak
Perawatan luka penting untuk dilakukan, apabila dalam proses perawatan luka
pasien ini tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA dan Kedudukan dan Peran ASN
maka dapat memperburuk keadaan pasien seperti luka semakin parah dan
berkembang menjadi luka yang kronis, infeksi ataupun kondisi-kondisi serius
lainnya, perawatan luka yang tidak baik juga tidak dapat melindungi luka dari virus
dan bakteri penyebab penyakit ke dalam tubuh.
57
Tabel 5.6
Kegiatan Aktualisasi 6 Membuat Laporan Hasil Kegiatan kegiatan
No. Kegiatan : 6 (Enam)
Nama Kegiatan : Membuat Laporan Hasil Kegiatan
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : 31 Juli - 3 Agustus 2021
Daftar Lampiran : Dokumentasi Terlampir Pada Lampiran 5
Uraian Pelaksanaan Tahapan Kegiatan :
1. Deskripsi Proses Terhadap Nilai-Nilai Dasar Pelaksanaan Aktualisasi
Membuat laporan hasil kegiatan dilakukan pada tanggal 31 Juli 2021 s/d 3 Agustus
2021. Pada hari sabtu tanggal 31 Juli 2021 sebelum saya melaporkan kegiatan
kepada atasan, saya mngumpulkan data/dokumen bukti kegiatan sesuai dengan apa
yang telah dilaksanakan selama kegiatan (Etika Publik; Jujur) (Pelayan Publik;
Tanggung jawab). Kemudian saya melakukan konsultasi dengan Mentor untuk
meminta saran dan masukan mengenai pembuatan laporan (Nasionalisme;
Musyawarah) (WOG; Kolaborasi). Setelah Mendapatkan masukan dan saran dari
Mentor, saya menyusun kembali dan melengkapi laporan untuk dilaporkan kembali
kepada Mentor sebagai pertanggungjawaban kegiatan (Akuntabilitas; Transparan)
(Pelayan Publik; Kejelasan). Tanggal 1 Agustus 2021 saya mengerjakan laporan
dan melengkapi dokumen bukti kegiatan sesuai apa yang telah disarankan oleh
Mentor secara benar tanpa ada manipulasi data (Anti Korupsi ; Jujur) (WoG;
sinkronisasi). Tanggal 3 Agustus 2021 Saya kembali berkonsultasi dan
menyerahkan laporan yang telah saya lengkapi kepada Mentor (Komitmen Mutu;
Efektif) (Manajemen ASN; Disiplin).
2. Manfaat
a. Bagi Saya Sebagai Perawat
Dengan melakukan pelaporan kegiatan yang telah dilakukan selama habituasi
meningkatkan rasa tanggung jawab, ketelitian serta kejelasan target dalam
melakukan suatu kegiatan.
b. Bagi Instansi
Dengan kegiatan melakukan pelaporan kepada Mentor saya telah mendukung
nilai-nilai RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau yaitu, Tulus Ikhlas dalam
Menjalankan Tugas
c. Analisis Dampak
Pelaporan kegiatan yang telah dilaksanakan penting untuk dilakukan, apabila
dalam proses pelaporan ini tidak menerapkan nilai-nilai ANEKA dan Kedudukan
dan Peran ASN maka evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan tidak bisa
dilakukan oleh Mentor.
58
B. Strategi Pembimbingan
1. Jadwal Implementasi Kegiatan Aktualisasi
Tabel 5.7
Jadwal Implementasi Kegiatan Aktualisasi
Nama Peserta : Antonius Puar, A.Md.Kep
Satuan Kerja : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
Tempat Aktualisasi : Ruang Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
No Kegiatan Tanggal
Pelaksanaan Output
1 Melakukan konsultasi
dengan Mentor / atasan
tentang pembuatan
materi penyuluhan
5 – 7 Juli 2021 1. Tersedia catatan hasil
konsultasi, ada foto kegiatan
konsultasi
2. Hasil kesepakatan dalam
konsultasi digunakan sebagai
dasar dalam pembuatan
leaflet dan video penyuluhan
Diabetes Melitus dengan luka
gangrene
2 Membuat leaflet dan
video penyuluhan
8 – 12 Juli 2021 1. Tersedia leaflet dan video
penyuluhan sementara
2. Ada dokumentasi kegiatan
pembuatan leaflet dan video
3 Konsultasi tentang
leaflet dan video yang
telah di buat
13 – 14 Juli 2021 Tersedianya Leaflet dan video
Diabetes Melitus hasil perbaikan
4 Melakukan penyuluhan 15 – 30 Juli 2021 Terlaksananya penyuluhan dan
dokumentasi
5 Melakukan perawatan
cuci luka pasien
15-30 Juli 2021 Telaksananya kegiatan mencuci
luka pasien dan dokumentasi
6 Membuat laporan hasil
kegiatan
31 Juli – 3
Agustus 2021
Dokumentasi pelaporan
kegiatan
59
Menyetujui Putussibau, 10 Agustus 2021
Mentor Peserta
Suprapto, A. Md. Kep Antonius Puar, Amd. Kep
NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
60
2. Pembimbingan Dengan Mentor
Tabel 5.8
Jadwal Konsultasi Dengan Mentor
Nama Peserta : Antonius Puar, A.Md.Kep
Satuan Kerja : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
Tempat Aktualisasi : Ruang Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro
Putussibau
No Tanggal/ Waktu Catatan Bimbingan/
Hasil Capaian
Media
Komunikasi
Paraf
Mentor
1 5 Juli 2021 Mengkonsultasikan
rencana kegiatan
penyuluhan
Tatap Muka
2 13 Juli 2021 Mengkonsultasikan
leaflet dan video
penyuluhan sementara
Tatap Muka
3 14 Juli 2021 Mengkonsultasikan
leaflet dan video
penyuluhan hasil
perbaikan
Tatap Muka
4 31 Juli 2021 Berkonsultasi dengan
Mentor tentang
pembuatan laporan
Tatap Muka
5 3 Agustus 2021 Membuat laporan hasil
kegiatan
Tatap Maka
Menyetujui Putussibau, 10 Agustus 2021
Mentor Peserta
Suprapto, A. Md. Kep Antonius Puar, Amd. Kep
NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
61
3. Pembimbingan dengan Coach
Tabel 5.9
Jadwal Konsultasi Dengan Coach
Nama Peserta : Antonius Puar, A.Md.Kep
Satuan Kerja : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
Tempat Aktualisasi : Ruang Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro
Putussibau
No Tanggal/
Waktu
Catatan
Bimbingan/ Hasil
Capaian
Media
Komunikasi
Paraf
Coach
1 7 Juli 2021 Mengkonsultasikan
pembuatan leaflet
penyuluhan
WhatApp
2 10 Juli 2021 Mengkonsultasikan
pembuatan video
prnyuluhan
WhatApp
3 17 Juli 2021 Mengkonsultasikan
cara pelaporan
kegiatan 4
WhatApp
4 19 Juli 2021 Mengkonsultasikan
penulisan deskripsi
kegiatan 1, 2 dan 3
Tatap Muka
5 26 Juli 2021 Mengkonsultasikan
penulisan deskripsi
kegiatan 4 dan 5
Tatap Muka
6 1 Agustus 2021 Mengkonsultasikan
tentang pembuatan
lembar checklist
Tatap Muka
Coach
SAGITARISMAN, S.I.P
NIP. 19881211 2014 02 1 001
Putussibau, 10 Agustus 2021
Penyaji
ANTONIUS PUAR, A.Md.Kep
NIP.19871220 202012 1 006
62
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini peserta lakukan mulai pada
tanggal 5 Juli 2021 dan berahir pada tanggal 3 Agustus 2021 di ruang rawat
inap mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau. Melalui kegiatan
aktualisasi membuat peserta dapat memahami nilai-nilai dasar ASN yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor / atasan tentang pembuatan materi
penyuluhan
2. Membuat leaflet dan video penyuluhan
3. Konsultasi tentang leaflet dan video penyuluhan yang telah di buat
4. Memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga pasien
5. Mencuci luka pasien
6. Melaporkan hasil kegiatan kepadda Mentor
Dalam pelaksanaan aktualisasi ini, tahapannya sudah sesuai dengan
rencana aktualisasi yang disusun dan memberikan hasil yang baik dalam hal
peningkatan pemahaman tata cara perawatan luka gangren secara mandiri
di rumah hal ini ditunjukan dari observasi mengunakan lembar checlist yang
dilakukan oleh peserta terhadap 5 pasien saat akan keluar rumah sakit dan
3 pasien dilakukan observasi di rumah kediaman pasien dengan hasil
sebagai berikut 3 pasien sangat paham, 4 pasien paham dan 1 pasien tidak
paham dalam proses perawatan luka secara mandiri.
B. Saran
Ada beberapa saran yang dapat disampaikan oleh peserta
diantaranya:
1. Peserta diharapkan dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN
berkesinambungan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada saat
bertugas menjadi seorang tenaga keperawatan
2. Diharapkan semua tenaga keperawatan bisa membuat atau
menggunakan media penyuluhan yang lebih bervariasi dalam
memberikan penyuluhan kepada pasien Diabetes mellitus dengan luka
63
gangren sehingga memudahkan pasien dan keluarga untuk merawat
pasien di rumah.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN AKTUALISASI
Lampiran 1
Kegiatan 1: Mempersiapkan Rencana Penyuluhan Diabetes Melitus Dengan
Luka Gangren
No Foto Tahapan Kegiatan
1
Berkonsultasi dengan Mentor
terkait rencana kegiatan selama
habituasi
Tahapan Kegiatan :
Melaporkan kepada Mentor tentang
rencana penyuluhan Diabetes Melitus
dengan luka gangren
Tanggal Kegiatan :
5 s/d 7 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Ruang personalia kasi keperawatan
2
Diskusi bersama Mentor tentang
rencana penyuluhan Diabetes
Melitus dengan luka gangren
Tahapan Kegiatan :
Diskusi dan meminta saran serta
masukan terkait rencana kegiatan
Diskusi dan meminta saran serta
masukan terkait rencana kegiatan
Tanggal Kegiatan :
5 s/d 7 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Ruang personalia kasi keperawatan
64
Saran dan masukan dari Mentor
terkait kagiatan selama habituasi
3
Notulen hasil konsultasi
Hasil Kegiatan / Output
Memperoleh catatan hasil konsultasi,
ada foto kegiatan konsultasi
65
Hasil Kegiatan / Output : Notulen Hasil Konsultasi Kegiatan 1
66
Lampiran 2
67
Kegiatan 2 : Membuat Leaflet dan Video Diabetes Melitus dengan luka
Gangren
No Foto Tahapan Kegiatan
1
Referensi dalam pembuatan leaflet dan
Video
Membuat script video
Tahapan Kegiatan :
Mencari bahan referensi untuk
membuat leaflet dan Video
Diabetes Melitus dengan luka
gangren
Tanggal Kegiatan :
8 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Rumah kediaman peserta
2
Pembuatan leaflet
Tahapan Kegiatan :
Pembuatan leaflet dan video
Diabetes Melitus dengan luka
gangren
Tanggal Kegiatan :
9-12 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Rumah kediaman peserta
Ruang Mawar RSUD dr. Achmad
Diponegoro Putussibau
68
Meminta masukan dan saran kepada
rekan sejawat di ruangan
Mencetak leaflet
69
Proses pembuatan video penyuluhan
Diabetes melitus dengan luka gangren
Proses pengeditan video penyuluhan
70
Konsultasi dengan Coach tentang video
penyuluhan
3 Leaflet dan video sementara
Hasil Kegiatan / Output
Leaflet dan video sementara
71
72
Lampiran 3
Kegiatan 3: Konsultasi Dengan Mentor Terkait Leaflet dan Video Penyuluhan
No Foto Tahapan Kegiatan
1
Berkonsultasi dengan Mentor terkait
leaflet dan video penyuluhan
Saran dan masukan dari Mentor
tentang leaflet dan video penyuluhan
Notulen hasil konsultasi dengan
Mentor
Tahapan Kegiatan :
Mengkonsultasikan leaflet dan video
Diabetes Melitus dengan luka gangren
kepada Mentor
Tanggal Kegiatan :
13 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Ruang personalia kasi keperawatan
2
Tahapan Kegiatan :
Mencetak leaflet Diabetes Melitus
dengan luka gangren yang sudah
dikonsultasi
Tanggal Kegiatan :
15 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Rumah kediaman peserta
73
3
Hasil Kegiatan / Output
Tersedianya leaflet dan video hasil
perbaikan
74
Hasil Kegiatan / Output : Notulen Hasil Konsultasi Kegiatan 3
75
76
Lampiran 4
Kegiatan 4: Memberikan Penyuluhan Diabetes Melitus dengan Luka Gangren
No Foto Tahapan Kegiatan
1
Tahapan Kegiatan :
Menentukan jadwal penyuluhan
dengan pasien dan keluarga.
Tanggal Kegiatan :
15 s/d 30 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr.
Achmad Diponegoro Putussibau
2
Penyuluhan kepada Tn. B dan
keluarganya
Penyuluhan kepada Tn. AG dan
keluarganya
Penyuluhan kepada Tn. H dan
keluarganya
Tahapan Kegiatan :
Menyampaikan Penyuluhan Diabetes
Melitus dengan luka Gangren
Tanggal Kegiatan :
15 s/d 30 Juli 2021
Tempsat Kegiatan :
Ruang Rawat Inap Mawar RSUD dr.
Achmad Diponegoro Putussibau
77
Penyuluhan kepada Ny. M dan
keluarganya
Penyuluhan kepada Tn. TH dan
keluarganya
Penyuluhan kepada Tn. AS dan
keluarganya
Penyuluhan kepada Tn. A dan
keluarganya
Penyuluhan kepada Ny. MS dan
keluarganya
3 Hasil Kegiatan/ Output
Dokumentasi dalam bentuk foto
kegiatan
78
Lampiran 5
Kegiatan 5: Melakukan Perawatan Mencuci Luka Pasien Diabetes Melitus
Dengan Luka Gangren
No Foto Tahapan Kegiatan
1
Sebelum malakukan tindakan
meminta persetujuan keluarga
tentang tindakan yang akan
dilakukan
Tahapan Kegiatan :
Menjelaskan kepada pasien tentang
tindakan yang akan dilakukan
Tanggal Kegiatan :
15 s/d 30 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Ruang Mawar RSUD dr. Achmad
Diponegoro Putussibau
2
Mempersiapkan alat dan bahan
yang akan dipakai dalam
pencucian luka
Tahapan Kegiatan :
Persiapan alat cuci luka
Tanggal Kegiatan :
15 s/d 30 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Ruang Mawar RSUD dr. Achmad
diponegoro Putussibau
79
3
Proses pencucian luka pasien
Tahapan Kegiatan :
Melakukan proses pencucian luka
Tanggal Kegiatan :
15 s/d 30 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Ruang Mawar RSUD dr. Achmad
Diponegoro Putussibau
4 Hasil Kegiatan / Output
Dokumentasi kegiatan dalam bentuk
foto kegiatan
80
Lampiran 6
Kegiatan 6: Membuat Laporan Hasil Kegiatan
No Foto Tahapan Kegiatan
1
Tahapan Kegiatan :
Membuat laporan hasil kegiatan
Tanggal Kegiatan :
31 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Rumah kediaman peserta
2
Berkonsultasi dengan Mentor
tentang pembuatan laporan
kegiatan
Menyerahkan kepada Mentor hasil
laporan kegiatan selama habituasi
Tahapan Kegiatan :
Menyampaikan laporan kegiatan
kepada Mentor
Tanggal Kegiatan :
31 Juli 2021 s/d 3 Agustus 2021
Tempat Kegiatan :
Ruang personalias kasi keperawatan
3
Hasil kegiatan / Output
Tersedianya laporan kegiatan
81
LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Nama Kegiatan
Peningkatan pemahaman tata cara perawatan penyakit Diabetes Melitus
dengan luka gangren secara mandiri di rumah
B. Waktu Pelaksanaan
5 Juli 2021 s/d 3 Agustus 2021
C. Tempat
Ruang Mawar RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
D. Tujuan
Melatih kemandirian pasien dan keluarga pasien tentang tata cara perawatan
luka Diabetes Melitus secara mandiri di rumah
E. Laporan Pelaksanaan
pada tanggal 5 s/d 7 Juli 2021 Kegiatan dimulai dari melaporkan kepada
Mentor tentang palaksanaan kegiatan, disepakati untuk media penyuluhan
mengunakan leaflet dan video
Tanggal 8 s/d 12 Juli 2021 dilanjutkan dengan pembuatan Leaflet dan
video penyuluhan sementara
Tanggal 13 Juli 2021 berkeonsultasi dengan Mentor tentang pembuatan
leaflet dan video penyuluhan
Tanggal 15 s/d 30 Juli 2021 melaksanakan penyuluhan, mempraktekkan
secara langsung proses pencucian luka, serta mengobservasi secara
langsung kemampuan pasien dan keluarga pasien dalam tindakan tata
cara perawatan cuci luka secara mandiri
Tanggal 31 Juli 2021 s/d 3 Agustus 2021 mengumpulkan dukumen dan
bukti-bukti kegiatan kemudian membuat laporan kegaiatan dan diserahkan
kepada Mentor
Tanggal 18 s/d 30 Juli melakukan observasi pemahaman pasien dan
keluarga pasien merawat luka secara mandiri dilakukan terhadap 5 pasien
di rumah sakit dan 3 pasien di rumah kediaman pasien
F. Penutup
Demikianlah pelaksanaan kegiatan ini dilakukan, semoga dapat membekali
pasien dan keluarganya untuk melatih kemandirian pasien dan keluarga
pasien tentang tata cara perawatan luka Diabetes Melitus secara mandiri di
rumah
Mengetahui Putussibau, 3 Agustus 2021
Mentor Peserta
Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep
NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
82
Lampiran 7
Konsultasi Dengan Mentor
No Foto Tahapan Kegiatan
1
Tahapan Kegiatan :
Konsultasi kegiatan penyuluhan
Diabetes Melitus dengan luka
gangren
Tanggal Kegiatan :
5 - 7 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Kantor Personalia RSUD dr.
Achmad Diponegoro Putussibau
2
Tahapan Kegiatan :
Konsultasi leaflet dan video yang
telah dibuat
Tanggal Kegiatan :
13 - 14 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Kantor Personalia RSUD dr.
Achmad Diponegoro Putussibau
3
Tahapan Kegiatan :
Konsultasi leaflet dan video yang
telah dibuat
Tanggal Kegiatan :
31 Juli – 3 Agustus 2021
83
Tempat Kegiatan :
Kantor Personalia RSUD dr.
Achmad Diponegoro Putussibau
84
Lampiran 8
Konsultasi Dengan Coach
No Foto Tahapan Kegiatan
1
Tahapan Kegiatan :
Konsultasi tentang kegiatan penyuluhan
Tanggal Kegiatan :
5 - 7 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Via WhatApp
2
Tahapan Kegiatan :
Konsultasi pembuatan video
penyuluhan
Tanggal Kegiatan :
10 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Via WhatApp
3
Tahapan Kegiatan :
Konsultasi pelaporan kegiatan 4
Tanggal Kegiatan :
17 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Via WhatApp
85
4
Tahapan Kegiatan :
Konsultasi penulisan deskripsi kegiatan
1,2 dan 3
Tanggal Kegiatan :
19 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Kantor BKPSDM Kapuas Hulu
5
Tahapan Kegiatan :
Konsultasi penulisan deskripsi kegiatan
4,5 dan 6
Tanggal Kegiatan :
26 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Kantor BKPSDM Kapuas Hulu
6
Tahapan Kegiatan :
Konsultasi pembuatan lembar checlist
Tanggal Kegiatan :
26 Juli 2021
Tempat Kegiatan :
Kantor BKPSDM Kapuas Hulu
86
LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS
DENGAN LUKA GANGREN
Nama : Tn. B
Umur : 48 Tahun
Diagnosa : Syok Hipoglikemia, Ulkus Pedis D
Alamat : Ng. Suhaid
Checklist Observasi
No Aspek yang Dinilai
Tidak Dilakukan
Dilakukan Tapi Tidak
sepenuhnya Benar
Dilakukan Secara Benar
Keterangan
1 Persiapan alat √
2 Cuci tangan √
3 Pasang perlak √
4 Pakai sarung
tangan bersih
√
5 Buka balutan dan
buang balutan lama
ke tempat sampah
√
6 Gunakan sarung
tangan steril
√
7 Bersihkan luka
dengan kasa steril
yang telah dibasahi
dengan NaCl,
kemudian
membuang jaringan
yang kotor/mati
√
8 Bersihkan luka dari
dalam ke arah luar
√
9 Kompres luka
dengan obat yang
ditentukan oleh
dokter, sampai
tertutup semuanya
√
10 Tutup luka dengan
kasa steril kering
√
87
11 Balut luka dengan
perban
√
12 Bereskan alat-alat √
13 Cuci tangan √
Dokumentasi Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah sakit, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sudah paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai pembersihan alat dapat dilakukan
dengan baik. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya masih perlu didampingi kembali
Penjelasan Kriteria :
Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5
Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10
Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13
Mengetahui Putussibau, 18 Juli 2021
Mentor Peserta
Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep
NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
88
LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS
DENGAN LUKA GANGREN
Nama : Tn. AG Umur : 39 Tahun Diagnosa : DM Tipe II Uncontrolled Alamat : Putussibau Selatan
Checklist Observasi
No Aspek yang Dinilai
Tidak Dilakukan
Dilakukan Tapi Tidak
sepenuhnya Benar
Dilakukan Secara Benar
Keterangan
1 Persiapan alat √
2 Cuci tangan √
3 Pasang perlak √
4 Pakai sarung tangan
bersih
√
5 Buka balutan dan
buang balutan lama
ke tempat sampah
√
6 Gunakan sarung
tangan steril
√
7 Bersihkan luka
dengan kasa steril
yang telah dibasahi
dengan NaCl,
kemudian
membuang jaringan
yang kotor/mati
√
8 Bersihkan luka dari
dalam ke arah luar
√
9 Kompres luka
dengan obat yang
ditentukan oleh
dokter, sampai
tertutup semuanya
√
10 Tutup luka dengan
kasa steril kering
√
89
11 Balut luka dengan
perban
√
12 Bereskan alat-alat √
13 Cuci tangan √
Dokumentasi Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sangat paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai cuci tangan dapat dilakukan secara
benar. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya dapat dilakukan secara mandiri di rumah tanpa pendampingan
Penjelasan Kriteria :
Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5
Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10
Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13
Mengetahui Putussibau, 19 Juli 2021
Mentor Peserta
Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep
NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
90
LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS
DENGAN LUKA GANGREN
Nama : Tn. H Umur : 44 Tahun Diagnosa : DM Tipe II Alamat : Mentebah
Checklist Observasi
No Aspek yang Dinilai
Tidak Dilakukan
Dilakukan Tapi Tidak
sepenuhnya Benar
Dilakukan Secara Benar
Keterangan
1 Persiapan alat √
2 Cuci tangan √
3 Pasang perlak √
4 Pakai sarung tangan
bersih
√
5 Buka balutan dan
buang balutan lama
ke tempat sampah
√
6 Gunakan sarung
tangan steril
√
7 Bersihkan luka
dengan kasa steril
yang telah dibasahi
dengan NaCl,
kemudian
membuang jaringan
yang kotor/mati
√
8 Bersihkan luka dari
dalam ke arah luar
√
9 Kompres luka
dengan obat yang
ditentukan oleh
dokter, sampai
tertutup semuanya
√
10 Tutup luka dengan
kasa steril kering
√
91
11 Balut luka dengan
perban
√
12 Bereskan alat-alat √
13 Cuci tangan √
Dokumentasi Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah sakit, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien kurang paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai cuci tangan tidak dapat dilakukan
secara benar. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya masih perlu dijelaskan dan didampingi kembali
Penjelasan Kriteria :
Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5
Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10
Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13
Mengetahui Putussibau, 21 Juli 2021
Mentor Peserta
Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep
NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
92
LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS
DENGAN LUKA GANGREN
Nama : Ny. M Umur : 52 Tahun Diagnosa : DM Tipe II Uncontrolled Alamat : Putussibau Utara
Checklist Observasi
No Aspek yang Dinilai
Tidak Dilakukan
Dilakukan Tapi Tidak
sepenuhnya Benar
Dilakukan Secara Benar
Keterangan
1 Persiapan alat √
2 Cuci tangan √
3 Pasang perlak √
4 Pakai sarung tangan
bersih
√
5 Buka balutan dan
buang balutan lama
ke tempat sampah
√
6 Gunakan sarung
tangan steril
√
7 Bersihkan luka
dengan kasa steril
yang telah dibasahi
dengan NaCl,
kemudian
membuang jaringan
yang kotor/mati
√
8 Bersihkan luka dari
dalam ke arah luar
√
9 Kompres luka
dengan obat yang
ditentukan oleh
dokter, sampai
tertutup semuanya
√
10 Tutup luka dengan
kasa steril kering
√
93
11 Balut luka dengan
perban
√
12 Bereskan alat-alat √
13 Cuci tangan √
Dokumentasi Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sangat paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai cuci tangan dapat dilakukan
secara benar. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya dapat dilakukan secara mandiri di rumah tanpa pendampingan
Penjelasan Kriteria :
Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5
Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10
Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13
Mengetahui Putussibau, 26 Juli 2021
Mentor Peserta
Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep
NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
94
LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS
DENGAN LUKA GANGREN
Nama : Tn. AS Umur : 39 Tahun Diagnosa : DM Tipe II + SNH Alamat : Semangut
Checklist Observasi
No Aspek yang Dinilai
Tidak Dilakukan
Dilakukan Tapi Tidak
sepenuhnya Benar
Dilakukan Secara Benar
Keterangan
1 Persiapan alat √
2 Cuci tangan √
3 Pasang perlak √
4 Pakai sarung tangan
bersih
√
5 Buka balutan dan
buang balutan lama
ke tempat sampah
√
6 Gunakan sarung
tangan steril
√
7 Bersihkan luka
dengan kasa steril
yang telah dibasahi
dengan NaCl,
kemudian
membuang jaringan
yang kotor/mati
√
8 Bersihkan luka dari
dalam ke arah luar
√
9 Kompres luka
dengan obat yang
ditentukan oleh
dokter, sampai
tertutup semuanya
√
10 Tutup luka dengan
kasa steril kering
√
95
11 Balut luka dengan
perban
√
12 Bereskan alat-alat √
13 Cuci tangan √
Dokumentasi Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah sakit, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sudah paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai pembersihan alat dapat dilakukan
dengan baik. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya masih perlu didampingi kembali
Penjelasan Kriteria :
Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5
Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10
Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13
Mengetahui Putussibau, 23 Juli 2021
Mentor Peserta
Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep
NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
96
LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS
DENGAN LUKA GANGREN
Nama : Tn. TH Umur : 50 Tahun Diagnosa : DM Tipe II Uncontrolled + HT Alamat : Kec. Batang Lupar
Checklist Observasi
No Aspek yang Dinilai
Tidak Dilakukan
Dilakukan Tapi Tidak
sepenuhnya Benar
Dilakukan Secara Benar
Keterangan
1 Persiapan alat √
2 Cuci tangan √
3 Pasang perlak √
4 Pakai sarung tangan
bersih
√
5 Buka balutan dan
buang balutan lama
ke tempat sampah
√
6 Gunakan sarung
tangan steril
√
7 Bersihkan luka
dengan kasa steril
yang telah dibasahi
dengan NaCl,
kemudian
membuang jaringan
yang kotor/mati
√
8 Bersihkan luka dari
dalam ke arah luar
√
9 Kompres luka
dengan obat yang
ditentukan oleh
dokter, sampai
tertutup semuanya
√
10 Tutup luka dengan
kasa steril kering
√
97
11 Balut luka dengan
perban
√
12 Bereskan alat-alat √
13 Cuci tangan √
Dokumentasi Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah sakit, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sudah paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai pembersihan alat dapat dilakukan
dengan baik. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya masih perlu didampingi kembali
Penjelasan Kriteria :
Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5
Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10
Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13
Mengetahui Putussibau, 25 Juli 2021
Mentor Peserta
Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep
NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
98
LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS
DENGAN LUKA GANGREN
Nama : Tn. A Umur : 39 Tahun Diagnosa : DM Tipe II + HT Alamat : Dusun Lalau Kec. Tepuai
Checklist Observasi
No Aspek yang Dinilai Tidak Dilakukan
Dilakukan Tapi Tidak
sepenuhnya Benar
Dilakukan Secara Benar
Keterangan
1 Persiapan alat √
2 Cuci tangan √
3 Pasang perlak √
4 Pakai sarung
tangan bersih
√
5 Buka balutan dan
buang balutan lama
ke tempat sampah
√
6 Gunakan sarung
tangan steril
√
7 Bersihkan luka
dengan kasa steril
yang telah dibasahi
dengan NaCl,
kemudian
membuang jaringan
yang kotor/mati
√
8 Bersihkan luka dari
dalam ke arah luar
√
9 Kompres luka
dengan obat yang
ditentukan oleh
dokter, sampai
tertutup semuanya
√
10 Tutup luka dengan
kasa steril kering
√
99
11 Balut luka dengan
perban
√
12 Bereskan alat-alat √
13 Cuci tangan √
Dokumentasi Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah sakit, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sangat paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai cuci tangan dapat dilakukan secara benar. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya dapat dilakukan secara mandiri di rumah tanpa pendampingan
Penjelasan Kriteria :
Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5
Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10
Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13
Mengetahui Putussibau, 27 Juli 2021
Mentor Peserta
Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep
NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
100
LEMBAR OBSERVASI PEMAHAMAN PASIEN DIABETES MELITUS
DENGAN LUKA GANGREN
Nama : Ny. MS Umur : 52 Tahun Diagnosa : DM Tipe II + HT Alamat : Kec. Putussibau Selatan
Checklist Observasi
No Aspek yang Dinilai
Tidak Dilakukan
Dilakukan Tapi Tidak
sepenuhnya Benar
Dilakukan Secara Benar
Keterangan
1 Persiapan alat √
2 Cuci tangan √
3 Pasang perlak √
4 Pakai sarung tangan
bersih
√
5 Buka balutan dan
buang balutan lama
ke tempat sampah
√
6 Gunakan sarung
tangan steril
√
7 Bersihkan luka
dengan kasa steril
yang telah dibasahi
dengan NaCl,
kemudian
membuang jaringan
yang kotor/mati
√
8 Bersihkan luka dari
dalam ke arah luar
√
9 Kompres luka
dengan obat yang
ditentukan oleh
dokter, sampai
tertutup semuanya
√
10 Tutup luka dengan
kasa steril kering
√
101
11 Balut luka dengan
perban
√
12 Bereskan alat-alat √
13 Cuci tangan √
Dokumentasi Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan pasien Diabetes Melitus dengan luka gangren yang dilakukan secara mandiri di rumah rumah, maka disimpulkan pasien dan keluarga pasien sangat paham melakukan secara mandiri. Hal ini ditunjukan dengan proses penanganan dari tahapan persiapan alat sampai cuci tangan dapat dilakukan secara
benar. Maka berdasarkan kesimpulan tersebut penanganan luka Diabetes Melitus dengan luka gangren untuk selanjutnya dapat dilakukan secara mandiri di rumah tanpa pendampingan
Penjelasan Kriteria :
Kurang paham : Apabila aspek yang dilakukan ≤ 5
Paham : Apabila aspek yang dilakuakan secara benar sebanyak 6-10
Sangat paham : Apabila aspek yang dilakuakn secara benar sebanyak 11-13
Mengetahui Putussibau, 30 Juli 2021
Mentor Peserta
Suprapto, Amd. Kep Antonius Puar, Amd. Kep
NIP. 19650329 199103 1 010 NIP. 19871220 202012 1 006
102
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, E , & Irawati, E. (2015). MANAJEMEN ASN: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Jakarta: LAN Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Kumorotomo, W, Wirapradja, N. R. D, & Imbaruddin, A. (2015). Etika Publik:
Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta: LAN.
Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Layuk Allo, (2015).
Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II
. Jakarta: LAN.
Latif, Yudi, Suryanto, Adi, & Muslim, Abdul. (2015). Nasionalisme: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Purwanto, E. A, Tyastianti, D. , Taufiq, A, & Novianto, W. (2017).
PELAYANAN PUBLIK: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta:
LAN.
Riyadi, S, . (2014). Asauhan Keperawatan Pada Klien Diabetes Melitus:
Keperawatan Medikal Beda, Volume 3, EGC : Jakarta
Suwarno, Y, & Sejati, T. A. . (2017). WHOLE OF GOVERNMENT: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia - Jakarta.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, (2015). Anti Korupsi: Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I II, dan III. Jakarta:
LAN.
Yuniarsih, T, & Taufiq, M (2015). Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta: LAN.
103
B I O D A T A
Nama : Antonius Puar
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tanggal Lahir : Lubuk Resam, 20 Desember 1987
Nip : 19871220 202012 1 006
Pangkat / Gol. Ruang : Pengatur / IIc
Status : Belum Manikah
Agama : Kristen
Pendidikan : DIII Keperawatan
Jabatan : Perawat Terampil
Unit Kerja : RSUD dr. Achmad Diponegoro Putussibau
Alamat Unit Kerja : Jl. Kom Yos Sudarso No. 42 Putussibau
Alamat Rumah : Dusun Teluk Pauh Desa Nanga Nuar
Kecamatan Silat Hilir
Motto : “Diciptakan Untuk Melakukan Pekerjaan
Baik”
E-Mail : [email protected]