97
PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 TANPA KOMPLIKASI MELALUI HOME PHARMACY CARE DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Veronica Erlinda Kristyowati NIM : 148114025 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES MELITUS

TIPE 2 TANPA KOMPLIKASI MELALUI HOME PHARMACY CARE DI

KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Veronica Erlinda Kristyowati

NIM : 148114025

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

i

PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES MELITUS

TIPE 2 TANPA KOMPLIKASI MELALUI HOME PHARMACY CARE DI

KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Veronica Erlinda Kristyowati

NIM : 148114025

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

vi

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena berkat dan

penyertaanNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan

Pengetahuan Obat Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Tanpa Komplikasi Melalui

Home Pharmacy Care Di Kota Yogyakarta” demi memperoleh gelar Sarjana

Farmasi (S.Farm) pada Program Studi Farmasi Universitas Sanata.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing skripsi

yang selalu membimbing, memberikan motivasi, dan perhatian dalam

penyusunan skripsi ini.

2. Para pasien dari Puskesmas Umbulharjo 1 dan Apotek Panasea sebagai

responden yang telah berperan dan bersedia meluangkan waktunya dalam

penelitian ini.

3. Ibu Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt. dan Bapak Christianus Heru

Setiawan, M.Sc., Apt.selaku dosen penguji yang telah memberi kritik dan

saran dalam penyusunan skripsi ini.

4. Mbak Christina Ari Listiyani, S.Farm., Apt. dan Mbak Antonia Vidya

Kartika, S.Farm., Apt. selaku apoteker pendamping penelitian yang telah

meluangkan waktu, memberi masukan, serta informasi dalam menunjang

penelitian ini.

5. Mbak Indri selaku APA Apotek Panasea dan Mbak Putri selaku Apoteker

Puskesmas Umbulharjo 1 yang telah memberikan izin, bantuan, dan

dukungan dalam pengambilan data.

6. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma.

7. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, motivasi, dan dukungan

secara finansial dari awal hingga akhir penyusunan skripsi.

8. Tim skripsi Home Pharmacy Care, Thomas Aji Puspito dan Agnes Chyntia

Silalahi yang telah mendampingi, memberi masukan, dan semangat dari

awal hingga akhir penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

viii

ABSTRAK

Diabetes melitus (DM) adalah salah satu sindrom kelainan metabolik dengan

karakteristik hiperglikemik yang membutuhkan penatalaksanaan dalam jangka

panjang. Kurangnya pengetahuan tentang obat dapat menyebabkan kegagalan

terapi pada pasien diabetes. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan

pasien adalah dengan home pharmacy care. Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan tentang obat pada pasien DM tipe 2 tanpa komplikasi

di Kota Yogyakarta sehingga dapat menurunkan tingkat kegagalan terapi.

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan one

group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan

pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest ke posttest yang telah

dibuat dan ditunjang oleh wawancara serta refleksi diri peneliti. Pada taraf

kepercayaan 95% melalui uji T berpasangan, didapatkan hasil berupa perubahan

yang bermakna dari nilai tersebut (p = 0,005). Nilai dari pretest ke posttest

meningkat dengan nilai pasien 1; 2; 3; 4; dan 5 secara berurutan adalah 5; 10; 15;

15; dan 9 poin. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode

home pharmacy care dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan pasien

secara signifikan, namun outcome yang didapatkan pasien tidak semuanya menjadi

lebih baik.

Kata kunci: home pharmacy care, pengetahuan, diabetes melitus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

ix

ABSTRACT

Diabetes mellitus (DM) is one of the metabolic syndrome abnormalities with

hyperglycemic characteristics that require long-term management. Lack of

knowledge about medicine can lead to treatment failure in diabetic patients. One

method to improve patient knowledge is through home pharmacy care. This study

aims to improve the knowledge of the medicine in patients with type 2 diabetes

without complications in the Yogyakarta to reduce the failure of therapy. This study

is a quasi-experimental with one group pretest posttest design with 5 patients of

type 2 diabetes. Knowledge improvement are seen based on the change of pretest

to posttest score which has been made and supported by interview and self-

reflection of the researcher. At 95% confidence level through paired T test, the

result is a significant change of the value (p = 0,005). The value from pretest to

posttest increases with the score of patient 1; 2; 3; 4; and 5 respectively are 5; 10;

15; 15; and 9 points. Based on the results of the study, it can be concluded that home

pharmacy care method can be used to increase patient's knowledge significantly,

but the outcomes that patients get aren’t all getting better.

Keywords: home pharmacy care, knowledge, diabetes mellitus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................... v

PRAKATA .............................................................................................. vi

ABSTRAK .............................................................................................. viii

ABSTRACT .............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii

PENDAHULUAN .................................................................................. 1

METODE PENELITIAN ........................................................................ 2

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 3

KESIMPULAN ....................................................................................... 16

SARAN ................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 17

LAMPIRAN ............................................................................................ 19

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................ 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik pasien ................................................................... 5

Tabel II. Peningkatan pengetahuan pasien per dimensi .......................... 6

Tabel III. Efek samping obat diabetes..................................................... 78

Tabel IV. Interaksi obat diabetes ............................................................ 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Hasil nilai pretest dan posttest tiap pasien ............................ 6

Gambar 2. Hasil pengukuran kadar gula darah sewaktu pasien.............. 15

Gambar 3. Lokasi penyuntikan insulin ................................................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical clearance ................................................................ 19

Lampiran 2. Surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan .......................... 20

Lampiran 3. Surat perizinan dari Dinas Perizinan ................................. 21

Lampiran 4. Sertifikat lisensi SPSS dari CE&BU UGM ....................... 23

Lampiran 5. Uji konstruk kuesioner ...................................................... 24

Lampiran 6. Uji pemahaman bahasa kuesioner ..................................... 29

Lampiran 7. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner .............................. 33

Lampiran 8. Persetujuan keikutsertaan responden ................................. 37

Lampiran 9. Hasil pretest ....................................................................... 42

Lampiran 10. Hasil posttest.................................................................... 47

Lampiran 11. Hasil uji normalitas data pretest dan posttest .................. 52

Lampiran 12. Uji T berpasangan data pretest dan posttest .................... 53

Lampiran 13. Hasil wawancara .............................................................. 54

Lampiran 14. Hasil refleksi diri ............................................................. 65

Lampiran 15. Panduan home pharmacy care ......................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

1

PENDAHULUAN

Diabetes melitus (DM) adalah salah satu sindrom kelainan metabolik yang

memiliki karakteristik yaitu hiperglikemik dan merupakan salah satu penyakit

kronik yang cukup banyak diderita oleh masyarakat. Angka kejadian diabetes

semakin meningkat, dimana Indonesia sendiri menempati peringkat ke-5 di dunia

dengan perkiraan 9,1 juta orang didiagnosis sebagai penyandang DM dan

cenderung pada DM tipe 2 (Soelistijo et al, 2015). Sedangkan prevalensi tertinggi

penyakit diabetes yang terdiagnosis dokter menurut provinsi di Indonesia adalah DI

Yogyakarta yaitu sejumlah 2,6% (BPPK, 2013).

Penatalaksanaan diabetes tidaklah dilakukan dalam jangka waktu yang

singkat sehingga terkadang dapat terjadi masalah-masalah terkait terapi yang

dialami pasien diabetes. Pada penatalaksanaan diabetes diperlukan juga kepatuhan

pasien, karena ketidakpatuhan pasien dalam menjalankan terapi merupakan salah

satu penyebab kegagalan terapi. Kegagalan terapi sering disebabkan karena

kurangnya pengetahuan dan pemahaman pasien tentang obat dan segala sesuatu

yang berhubungan dengan penggunaan obat untuk terapinya (Wijaya et al, 2015).

Pada pasien yang pengetahuannya kurang, cenderung tidak patuh meminum obat

karena mereka tidak menyadari bahwa diabetes adalah penyakit dengan

konsekuensi yang serius, dan konsekuensi akan berkurang dengan partisipasi aktif

dari pasien. Semakin tinggi pengetahuan pasien mengenai penyakit serta obatnya,

maka kepatuhan pasien untuk menjalankan terapinya juga akan lebih baik (Husnah,

Zufry, dan Maisura, 2014).

Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan pasien adalah dengan

layanan residensial atau home pharmacy care. Pelaksanaan home pharmacy care

diketahui dapat meningkatkan kualitas hidup pasien (Nurfauzi, Iwo, Murwiningsih,

2016). Home pharmacy care adalah layanan kefarmasian yang dilakukan oleh

apoteker dengan cara melakukan kunjungan ke rumah pasien dengan tujuan umum

untuk mencapai keberhasilan terapi obat (Binfarkes, 2008). Namun demikian masih

banyak apoteker yang tidak melaksanakan layanan kefarmasian ini, walaupun

menurut Permenkes No. 73 tahun 2016 layanan ini merupakan standar kefarmasian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

2

di apotek. Selain itu, ketiadaan metode pelaksanaan home pharmacy care juga

semakin mempersulit apoteker untuk melaksanakan pelayanan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membuat metode home

pharmacy care dan melihat pengaruh home pharmacy care terhadap pengetahuan

mengenai obat diabetes pada pasien diabetes melitus tipe 2 tanpa komplikasi di

Kota Yogyakarta. Melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan pasien mengenai pengobatan DM sehingga dapat menurunkan tingkat

kegagalan terapi penyakit DM.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan

one group pretest posttest. Sebagai responden adalah 5 pasien diabetes melitus di

Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta yang merupakan pasien dari Puskesmas

Umbulharjo 1 atau Apotek Panasea. Kriteria inklusi yaitu pasien diabetes melitus

tipe 2 tanpa komplikasi, berusia 40 – 70 tahun, memiliki latar belakang minimal

SMA dan bukan dari bidang kesehatan. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu

diabetes gestasional, serta responden yang tidak mengikuti kegiatan secara

menyeluruh.

Sampling dilakukan secara non-random atau non probability, dimana

pengambilan sampel tidak secara acak. Sampel diambil dengan teknik purposive

sampling. Perhitungan sampel pada penelitian ini tidak dilakukan karena hanya

berdasarkan orang-orang yang bersedia mengikuti penelitian, yang dibuktikan

dengan penandatanganan inform concent.

Penelitian dilakukan di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada

bulan November hingga Desember 2017. Perlakuan yang diberikan kepada

responden berupa pelayanan kefarmasian di rumah atau home pharmacy care.

Responden diberi edukasi sebanyak satu kali seminggu selama tiga minggu

berturut-turut. Pada pertemuan pertama reponden diberi pretest, sedangkan posttest

diberikan seminggu setelah pertemuan ketiga dilaksanakan.

Instrumen penelitian berupa: (1) metode atau panduan home pharmacy

care yang dibuat oleh peneliti, yang berisikan materi home pharmacy care dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

3

panduan wawancara yang telah diuji validitas konstruknya, serta (2) kuesioner

mengenai pengetahuan pengobatan pasien diabetes yang telah melewati uji validitas

konstruk, uji pemahaman bahasa, uji validitas, dan uji reliabilitas. Uji validitas dan

reliabilitas dilakukan oleh Clinical Epidemiology & Biostatics Unit (CE&BU),

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Dinyatakan valid bila koefisien

korelasi lebih dari 0,3 dan dinyatakan reliabel bila nilai Cronbach’s Alpha lebih

dari 0,6 (Dahlan, 2014). Selain metode home pharmacy care, digunakan juga (3)

glukometer yang telah terkalibrasi sebagai instrumen penelitian. Glukometer

sendiri merupakan alat medis untuk mengukur kadar gula darah secara kuantitatif

dimana dapat digunakan dirumah. Pada pasien diabetes, glukometer digunakan

untuk memonitor kadar gula darah dan hasilnya dapat digunakan untuk

menyesuaikan terapi, mengetahui bila kadar gula darah terlalu tinggi atau rendah,

serta memahami bagaimana diet dan olehraga dapat mengubah kadar gula darah

(FDA, 2016).

Data yang didapatkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data

kuantitatif berasal dari kuesioner pretest dan posttest yang dinilai menggunakan

skala Likert. Data nilai kuesioner kemudian diuji normalitasnya menggunakan

metode Shapiro-Wilk dimana data dikatakan terdistribusi normal bilai nilai

signifikansi lebih dari 0,05. Setelah itu dilakukan uji T berpasangan untuk melihat

apakah terdapat peningkatan yang signifikan dari hasil pretest dan posttest.

Dikatakan signifikan bila nilai p yang didapatkan kurang dari 0,05 (Dahlan, 2014).

Selain itu, data kuantitatif juga didapatkan dari pengukuran kadar gula darah

sewaktu, sebelum dan setelah perlakuan dalam bentuk diagram. Data kualitatif

didapatkan dari hasil wawancara kepada responden yang disusun dalam bentuk teks

naratif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner, materi, dan panduan wawancara yang telah dibuat diuji

konstruknya oleh ahli. Terdapat perbaikan dari uji konstruk kuesioner seperti yang

tertera pada lampiran 5, sedangkan materi dan panduan wawancara yang telah diuji

konstruknya tidak mengalami perubahan. Setelah kuesioner lulus uji konstruk,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

4

maka dilakukan uji pemahaman bahasa kuesioner oleh 2 pasien diabetes yang

karakteristiknya mirip dengan responden yang akan dilibatkan. Dari hasil uji

pemahaman bahasa, kata “hipoglikemi” dari pernyataan kuesioner tidak dipahami

oleh pasien, sehingga kata tersebut diberi keterangan “kadar gula darah dibawah

batas normal”. Setelah bahasa diperbaiki, kuesioner yang sudah dirandom diuji

validitas dan reliabilitasnya kepada 30 orang. Hasilnya 4 butir kuesioner yaitu

pernytaan nomor 1,5,9, dan 12 memiliki nilai koefisien korelasi kurang dari 0,3,

namun seluruh pernyataan kuesioner dinyatakan reliabel dengan nilai Cronbach’s

Alpha sebesar 0,827. Menurut Dahlan (2014) validitas diterima bila nilai koefisien

korelasi lebih dari 0,3 dan nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6. Butir kuesioner

yang tidak valid kemudian dihapus dengan pertimbangan masih ada pernyataan

yang dimensi dan katagorinya sama. Setelah butir kuesioner yang tidak valid

dihapuskan, seluruh butir kuesioner dinyatakan valid dan reliabel dengan nilai

koefisien korelasi seluruh butir kuesioner lebih dari 0,3 dan nilai Cronbach’s Alpha

yang meningkat menjadi 0,847.

Edukasi mengenai diabetes dilakukan dengan materi dan panduan

wawancara yang telah dibuat oleh peneliti. Materi yang diberikan didasarkan pada

Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Melitus (Binfarkes, 2005) yaitu

mengenai definisi, tanda dan gejala, faktor resiko, kadar gula darah, komplikasi,

jenis obat, cara penyuntikan insulin, penggunaan obat secara rutin, interaksi obat,

efek samping obat, makanan yang diperbolehkan dan yang tidak, serta aktivitas

fisik pasien diabetes seperti yang tertera pada lampiran 15 bagian B.

Seluruh materi tersebut tidak diberikan seluruhnya secara langsung dalam

satu pertemuan, namun dibagi dalam tiga kali pertemuan. Hal ini bertujuan untuk

mempermudah penerimaan materi sehingga materi yang diberikan dapat benar-

benar dimengerti oleh pasien. Minggu pertama diberikan materi mengenai definisi,

tanda dan gejala, faktor resiko, dan kadar gula darah; minggu kedua pasien diberi

edukasi mengenai komplikasi, makanan yang diperbolehkan dan yang tidak, dan

aktivitas fisik; sedangkan minggu ketiga diisi dengan edukasi mengenai jenis obat,

cara penyuntikan insulin, penggunaan obat secara rutin, interaksi, dan efek samping

obat diabetes. Setiap selesai pemberian materi edukasi, peneliti membuat refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

5

diri yang digunakan untuk menentukan tindak lanjut yang akan dilakukan pada

pertemuan selanjutnya, dimana dari hasil refleksi dapat diketahui materi apa saja

yang sudah atau belum disampaikan, materi yang kurang dimengerti, dan kesulitan

dalam melakukan home pharmacy care. Refleksi diri peneliti dapat diterapkan oleh

apoteker yang menjalankan proses home pharmacy care. Selain untuk menentukan

tindak lanjut dari tiap-tiap pertemuan, refleksi juga digunakan sebagai

pembelajaran untuk menghadapi pasien pada pertemuan berikutnya mengingat tiap

pasien memiliki karakter yang berbeda-beda. Pada penelitian yang dilakukan oleh

Muir et al (2014), diketahui bahwa melalui refleksi, pemberi edukasi dapat

mengidentifikasi kesulitan yang telah dialami dengan membuat perubahan pada

saat menangani pasien maupun prosedur yang ada.

Lima pasien yang dilibatkan memiliki karakteristik seperti yang tertulis

pada tabel I.

Tabel I. Karakteristik pasien

Pasien Usia Pendidikan terakhir Lama menderita diabetes

1 65 SMA 9 tahun

2 57 SMA 2 tahun

3 46 S1 6 bulan

4 49 SMA 2 tahun

5 45 SMA 2 minggu

Kelima pasien diberi perlakuan dan dilihat nilai pretest dan posttestnya.

Hasil uji normalitas menggunakan metode Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa data

pretest dan posttest terdistribusi normal dengan nilai signifikansi pretest sebesar

0,179 sedangkan posttest sebesar 0,424. Karena data teristribusi normal, maka

dilanjutkan dengan uji T berpasangan. Dengan taraf kepercayaan 95%, hasil nilai p

yang didapatkan dari uji T adalah sebesar 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang bermakna dari pretest ke posttest.

Hasil nilai pretest pasien 1 hingga 5 secara berurutan adalah 51; 43; 45;

46; 43 dan nilai posttest sebesar 56; 53; 60; 61; 52, seperti yang digambarkan pada

gambar 1. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan nilai dari pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

6

ke posttest dengan hasil peningkatan nilai pasien 1; 2; 3; 4; dan 5 secara berurutan

adalah sebanyak 5; 10; 15; 15; dan 9 poin.

Gambar 1. Hasil nilai pretest dan posttest tiap pasien

Tabel II. Peningkatan pengetahuan pasien per dimensi

Pasien Dimensi

Penyakit diabetes Obat diabetes Life style

1 -

2 -

3 -

4 - -

5 -

Pasien 1, 2, 3, dan 5 mengalami peningktan pengetahuan pada dimensi

penyakit diabetes dan obat diabetes. Sedangkan pasien 4 hanya mengalami

peningkatan pengetahuan pada dimensi obat diabetes. Pada dimensi obat DM,

peningkatan terjadi pada katagori cara penggunaan tepatnya pada variabel “Insulin

disuntikkan di bagian pergelangan tangan” dan pada seluruh variabel di katagori

efek samping obat. Materi mengenai bisa tidaknya diabetes disembuhkan diulang

sebanyak 2 kali dengan tujuan untuk mengulang dan mempertegas bahwa diabetes

tidak dapat disembuhkan.

PASIEN 1

Hasil wawancara ditunjukkan dalam lampiran 1, dimana dari hasil

wawancara dengan pasien 1 diketahui bahwa pada minggu pertama pasien 1 sudah

51

43 45 46

43

56

53

60 61

52

P A S I E N 1 P A S I E N 2 P A S I E N 3 P A S I E N 4 P A S I E N 5

Pretest Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

7

mengerti mengenai tanda dan gejala serta nilai kadar gula darah, namun pasien

belum mengerti mengenai faktor resiko dan kesembuhan pasien.

Dulu yang saya rasakan adalah sering merasa lemas, sering

mengantuk, selalu merasa lapar, serta banyak buang air kecil. Kadar

gula darah kalau tadi diukur saya 193 mg/dl berarti masih harus

waspada. Saya yakin diabetes bisa disembuhkan dengan obat-obatan

dan hidup sehat.

Pada minggu kedua, pasien 1 sudah mengetahui pentingnya aktivitas fisik dan

nutrisi bagi pasien diabetes, tetapi belum mengetahui mengenai komplikasi

diabetes. Pasien mengatakan bahwa:

Saya sudah mengurangi penggunaan gula, menghindari makanan dan

minuman yang manis, mengurangi jumlah porsi nasi saat makan, serta

memperbanyak makan buah dan sayuran, selain itu seminggu sekali

saya senam.Saya kurang mengetahui mengenai komplikasi diabetes.

Kemudian untuk minggu ketiga, pasien sudah mengetahui mengenai pilihan

pengobatan, serta cara penggunaan obat diabetes, namun pasien tidak mengetahui

maksud dari interaksi dan efek samping obat. Hal ini ditunjukkan dari pernyataan

pasien yaitu:

Obat diabetes yang saya tahu ada metformin kalau yang diminum,

kemudian saya juga pernah disuntik dengan insulin di bagian lengan

atas. Obat diabetes harus rutin digunakan, walaupun kadang saya

merasa bosan.

Saya jarang pakai obat lain selain metformin, jika saya minum obat

lain apapun itu pasti saya jeda 1-2 jam.

Saya pernah dulu merasa kesemutan pada tangan dan kaki, tapi tidak

terlalu lama, sampai-sampai saya pikir itu stroke.

Pada pasien 1 peningkatan yang didapatkan adalah sebesar 5 poin yaitu

dari angka 51 menjadi 56. Peningkatan yang dominan terjadi pada dimensi yang

membahas mengenai penyakit DM dan obat DM. Pada dimensi penyakit DM,

peningkatan terjadi pada katagori kadar gula darah dengan variabel “Target gula

darah puasa pada pasien diabetes adalah lebih dari 150 mg/dL”. Pasien mengatakan

bahwa sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut karena target gula darah

puasa seharusnya 80-120 mg/dL. Sedangkan pada dimensi obat diabetes, terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

8

peningkatan pada katagori interaksi dengan variabel “Obat diabetes (glibenklamid)

dapat diminum bersamaan dengan obat ibuprofen”.

PASIEN 2

Materi mengenai kadar gula darah, tanda dan gejala, faktor resiko, dan

komplikasi diberikan sebanyak 2 kali untuk mengingatkan kembali kepada pasien

mengenai informasi tersebut. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa pasien 2

sudah mengerti mengenai definisi DM, tanda dan gejala, kadar gula darah, faktor

resiko, namun pasien mengira diabetes dapat disembuhkan. Gula darah sewaktu

pasien yang terukur pada glukometer adalah 112 mg/dl.

Diabetes itu gula darahnya tinggi mbak, kalau saya tadi sudah lumayan

normal. Saya dulu merasa lemas, mengantuk dan sering lapar tetapi

saya tidak menyadari bahwa gejala-gejala tersebut merupakan gejala

dari penyakit diabetes dan memedulikannya, sampai akhirnya saya

pergi ke puskesmas untuk medical check-up termasuk cek kadar gula

darah karena ingin mencabut gigi. Dari hasil medical check-up

tersebut baru diketahui bahwa saya memiliki kadar gula darah yang

tinggi, tapi saya juga tidak kaget jika terkena diabetes karena orang

tua saya juga terkena diabetes. Diabetes ya pasti bisa disembuhkan

kalau kita mau minum obat teratur, menjaga pola makan, dan rajin

olahraga

Pada kunjungan kedua, dari hasil wawancara pasien sudah mengetahui mengenai

makanan yang diperbolehkan dan yang tidak, pentingnya aktivitas fisik, serta

komplikasi. Pasien menyebutkan bahwa komplikasi yang dapat terjadi berupa luka

yang sulit sembuh hingga menyebabkan amputasi, namun untuk komplikasi yang

lain pasien belum mengerti. Walaupun pasien sudah mengetahui mengenai

makanan yang diperbolehkan dan yang tidak, pasien tidak berusaha mengubah pola

makannya. Hal ini diketahui dari hasil wawancara dimana pasien mengaku bahwa

masih mengonsumsi makanan yang manis, dan pasien makan nasi dalam jumlah

yang banyak.

Minggu ketiga, pasien sudah mengerti mengenai penggunaan obat secara

rutin, namun untuk jenis obat diabetes, cara penyuntikan insulin, interaksi, dan efek

samping obat belum diketahui oleh pasien. Pasien mengatakan demikian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

9

Obat harus digunakan secara rutin untuk menstabilkan kadar gula

darah. Obat diabetes ada yang diminum dan yang disuntik, tapi saya

kurang paham mengenai yang disuntik.

Pasien 2 mengalami peningkatan nilai sebesar 10 poin, yaitu dari 43

menjadi 53 dimana peningkatan yang dominan terjadi pada dimensi penyakit DM

dan obat DM. Pada dimensi penyakit DM, peningkatan terjadi pada katagori kadar

gula darah yaitu pada variabel “Target gula darah puasa pada pasien diabetes adalah

lebih dari 150 mg/dl”. Pasien menyatakan bahwa:

Target gula darah puasa yang diinginkan bukan lebih dari 150 mg/dl

tetapi seharusnya lebih rendah yaitu 80-120 mg/dl.

Pada dimensi obat DM, pasien 2 mengalami peningkatan pada katagori

cara penggunaan dan interaksi obat yaitu pada variabel “Insulin disuntikkan di

bagian pergelangan tangan” dan “Obat diabetes (glibenklamid) dapat diminum

bersamaan dengan obat ibuprofen”. Pasien juga sudah mengetahui bahwa tidak

semua obat dapat diminum secara bersamaan. Edukasi mengenai kesembuhan

penyakit diabetes diulang sebanyak 2 kali untuk mempertegas bahwa penyakit

diabetes tidak dapat disembuhkan.

PASIEN 3

Dari hasil wawancara minggu pertama, pasien 3 sudah mengerti mengenai

kadar gula darah, tanda dan gejala, dan faktor resiko diabetes, namun pasien belum

mengetahui bahwa diabetes tidak dapat disembuhkan. Pasien mengatakan bahwa

pernah merasakan gejala diabetes dan memiliki riwayat keluarga diabetes. Kadar

gula darah sewaktu pasien yang terukur adalah 143 mg/dl.

Kadar gula darah sewaktu saya sudah lumayan bagus. Saya dulu sering

buang air kecil, selalu merasa lemas dan mudah lelah, karena itu saya

ke dokter dan malah terdiagnosa diabetes. Padahal saya tidak suka

makan yang manis-manis, mungkin karena saya ada riwayat orang tua

yang diabetes ya mbak. Diabetes bisa disembuhkan asalkan mau

olahraga rutin, ujar pasien.

Pada minggu kedua, pasien telah mengerti mengenai komplikasi berupa luka yang

sulit sembuh, makanan yang diperbolehkan dan yang tidak, serta pentingnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

10

aktivitas fisik. Sedangkan komplikasi berupa hilangnya pengelihatan, gagal ginjal,

hipertensi, jantung koroner, serta stroke belum diketahui oleh pasien.

Saya tahu kalau diabetes bisa menyebabkan luka yang sulit sembuh,

bisa sampai kakinya dipotong. Saya belum tahu kalau ada komplikasi

yang lain-lain mbak

Minggu ketiga, pasien mengetahui mengenai jenis obat dan penggunaan

obat secara rutin. Sedangkan cara penyuntikan insulin, interaksi dan efek samping

obat belum diketahui oleh pasien. Pasien tidak mengetahui lokasi penyuntikan

insulin karena ia tidak pernah menggunakan insulin sebelumnya, pasien 3 hanya

mengetahui bahwa insulin dapat disuntikkan di bagian lengan atas. Untuk efek

samping obat, pasien belum mengetahui sama sekali, dan setelah dijelaskan pasien

mengaku bahwa selama ini tidak pernah terkena efek samping dari obat diabetes

yang dikonsumsinya.

Peningkatan nilai yang diperoleh pasien 3 adalah sebesar 15 poin, yaitu

dari nilai 45 menjadi 60. Peningkatan yang dominan terjadi pada dimensi penyakit

DM dan obat DM. Pada bagian dimensi penyakit DM, pengetahuan pasien

meningkat pada katagori definisi DM dengan variabel “Tingginya kadar gula darah

merupakan tanda dari penyakit diabetes” dan pada katagori komplikasi dengan

variabel “Diabetes dapat menyebabkan penderitanya mengalami luka yang sulit

sembuh”.

PASIEN 4

Dari hasil wawancara minggu pertama diketahui pasien 4 sudah mengerti

definisi DM, tanda dan gejala, kadar gula darah, dan faktor resiko, namun pasien

tidak mengetahui bahwa diabetes tidak dapat disembuhkan

Diabetes itu gula darahnya tinggi, seperti saya. Barusan kadar gula

darah saya 215 berarti masih tinggi sekali ya mbak. Saya ada

keturunan diabetes dari orang tua saya. Dulu gejala yang saya rasakan

sering buang air kecil, merasa lapar dan haus terus, kemudian berat

badan saya turun. Diabetes bisa sembuh asal rajin minum obat mbak

Pada minggu kedua, pasien telah mengerti mengenai makanan yang perlu dihindari,

pasien mengaku selama ini telah menjaga pola makan dan lebih memilih-milih

makanan. Untuk komplikasi dan pentingnya aktivitas fisik belum diketahui pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

11

sehingga selama ini pasien juga tidak pernah berolahraga, seperti yang dikatakan

pasien:

Saya tidak pernah olahraga mbak, tetapi kalau pergi yang dekat-dekat

saya jalan kaki.

Hasil wawancara minggu ketiga, pasien sudah mengetahui tentang jenis obat

diabetes, dan penggunaan obat secara rutin. Walaupun pasien sudah mengetahui

bahwa obat digunakan secara rutin, tapi pasien mengaku pernah bosan minum obat

dan terkadang lupa minum obat. Sebaliknya, pasien belum mengetahui mengenai

cara penyuntikan insulin, interaksi, serta efek samping obat. Pasien mengatakan

demikian:

Obat diabetes harus diminum rutin untuk mengontrol gula darah, tapi

saya lama-lama juga bosan, sering lupa minum obat karena sibuk dan

tidak bawa obat saat pergi. Obat diabetes kalau diminum saya tahunya

hanya metformin dan glimepiride, kalau yang disuntikkan insulin mbak,

tapi saya tidak tahu bisa disuntikkan dimana saja.Efek samping dan

interaksi saya belum pernah mendengar mbak.

Berdasarkan hasil pretest dan posttest, pasien 4 mengalami peningkatan

sebesar 15 poin. Peningkatan pengetahuan yang dominan hanya terjadi pada

dimensi obat diabetes dengan katagori interaksi dan efek samping obat yaitu pada

variabel “Metilprednisolon dapat menurunkan efek dari obat diabetes sehingga

tidak boleh diminum secara bersamaan” dan “Akarbosa merupakan obat diabetes

yang memiliki efek samping berupa diare”. Pasien 4 hanya mengalami peningkatan

pada dimensi obat diabetes dikarenakan pada dimensi penyakit diabetes dan life

style telah cukup banyak diketahui oleh pasien 4 sebelumnya. Walaupun begitu,

materi mengenai komplikasi dan pentingnya aktivitas fisik diberikan pada minggu

kedua dan ketiga untuk mengingatkan kembali kepada pasien terkait hal tersebut.

PASIEN 5

Secara keseluruhan pada minggu pertama pasien 5 sudah mengerti

mengenai materi definisi diabetes, kadar gula darah, tanda dan gejala, disisi lain

pasien tidak mengetahui bahwa diabetes tidak dapat disembuhkan. Pada

pengukuran kadar gula darah sewaktu pasien menunjukkan hasil 296 mg/dl.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

12

Diabetes adalah penyakit gula darah tinggi, kalau kemarin gejala yang

saya rasakan mudah lapar dan haus, sering buang air kecil, dan berat

badan saya tiap hari tambah turun. Barusan diukur tinggi sekali ya

mbak gula darah saya, tapi saya yakin bisa sembuh mbak, soalnya saya

sudah mulai menjaga pola makan.

Pada minggu kedua, pasien sudah mengetahui mengenai komplikasi,

makanan yang diperbolehkan dan yang tidak, serta pentingnya aktivitas fisik.

Pasien 5 dapat menyebutkan bahwa komplikasi dari diabetes adalah jantung

koroner, gagal ginjal, permasalahan pada mata, dan luka yang sulit sembuh. Selain

itu, pasien juga mengaku bahwa sudah mengurangi makanan manis dan akan

meningkatkan aktivitas fisik, seperti yang dikatakan pasien demikian:

Saya paling suka yang manis-manis mbak, seperti es teh, roti ulang

tahun yang banyak krimnya, dan saya kalau makan nasi banyak sekali,

tetapi setelah sayatahu bahwa terkena diabetes, saya langsung tidak

berani makan yang manis-manis mbak. Nasi pasti saya kurangin, dan

saya lebih pilih buah. Kalau olahraga saya suka ikut ssenam tiap

minggu, tapi gara-gara akhir-akhir ini hujan saya jarang berangkat

mbak.

Di pertemuan ketiga, pasien telah mengetahui mengenai jenis obat

diabetes, cara penyuntikan insulin, dan penggunaan obat secara rutin. Pasien dapat

menjelaskan bahwa obat diabetes harus digunakan secara rutin, dimana ada yang

diminum dan ada yang disuntikkan yaitu insulin. Sebelumnya pasien mengaku

pernah menggunakan insulin sehingga sudah mengerti lokasi penyuntikan insulin.

Mengenai efek samping dan interaksi obat, pasien belum mengetahuinya, namun

setelah dijelaskan pasien mengaku terkena efek samping dari metformin dan

terdapat interaksi obat. Pasien bercerita demikian:

Setelah dijelaskan oleh mbak, sepertinya saya terkena efek samping

metformin, karena setelah mengonsumsi metformin saya sering

kesemutan terutama di kaki dan terjadi pada malam hari. Dahulu waktu

saya hanya diberi glibenklamid, saya tidak kesemutan. Kemudian

kemarin waktu saya ke dokter, dokter berkata bahwa gula darah saya

tidak bisa turun karena menggunakan kontrasepsi hormon mbak, tapi

saya sudah cocok dengan kontrasepsi ini.

Pasien 5 mengalami peningkatan pengetahuan dari hasil pretest ke posttest

sebanyak 9 poin. Peningkatan yang dominan terjadi pada dimensi penyakit DM

dan obat DM. Pada dimensi penyakit DM, peningkatan terjadi pada katagori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

13

definisi DM dengan variabel “Tingginya kadar gula darah merupakan tanda dari

penyakit diabetes” dan katagori komplikasi DM yaitu pada variabel “Diabetes dapat

menyebabkan penderitanya mengalami luka yang sulit sembuh”. Pasien 5 sudah

mengetahui bahwa kadar gula darah yang tinggi merupakan tanda penyakit diabetes

dan dapat menyebabkan luka yang sulit sembuh. Sedangkan pada dimensi obat DM,

peningkatan terjadi pada katagori cara penggunaan dengan variabel “Insulin

disuntikkan di bagian pergelangan tangan” serta pada katagori interaksi dengan

variabel “Metilprednisolon dapat menurunkan efek dari obat diabetes sehingga

tidak boleh diminum secara bersamaan”. Pasien sudah mengetahui bila insulin

dapat disuntikkan di bagian perut, paha, pantat, serta lengan bagian atas karena

pasien 5 memiliki pengalaman dalam menggunakan insulin. Sedangkan untuk

interaksi obat belum diketahui oleh pasien. Dari hasil wawancara sebelumnya,

materi mengenai diabetes tidak dapat disembuhkan diulang untuk mengingatkan

kembali kepada pasien.

Peningkatan pengetahuan pada dimensi life style tidak terjadi pada seluruh

pasien. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan pasien mengenai life style yang sudah

baik pada awal pretest atau sebelum diberikan perlakuan. Pada dasarnya seluruh

pasien sudah memahami teori mengenai life style.

Pada proses wawancara, beberapa pasien bertanya hal yang tidak terduga.

Pada minggu pertama pasien 1 bertanya mengenai tanaman herbal yang boleh

digunakan oleh pasien diabetes. Karena pertanyaan tersebut tidak termasuk di

dalam materi sehingga cukup mempersulit peneliti. Pada minggu ketiga pasien 3

bertanya kepada peneliti mengenai pengaruh diabetes terhadap ereksi dan

efektivitas ekstrak kulit manggis untuk menambah stamina tubuh. Untuk

pertanyaan mengenai pengaruh diabetes terhadap ereksi dapat dijawab oleh

peneliti, namun untuk pertanyaan mengenai efektivitas ekstrak kulit manggis,

peneliti cukup kesulitan untuk menjawab pertanyaan tersebut, sehingga peneliti

berdiskusi kepada apoteker pendamping penelitian mengenai pertanyaan tersebut.

Menurut peneliti beberapa pertanyaan yang diajukan oleh pasien tidak perlu

ditambahkan atau dimasukkan ke dalam materi karena tidak semua pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

14

membutuhkan informasi tersebut, hanya sedikit pasien yang ingin mengetahui hal

tersebut.

Dalam proses wawancara, dilakukan beberapa perkembangan pertanyaan

oleh peneliti untuk menunjang pemberian materi edukasi kepada pasien sehingga

daftar pertanyaan yang sudah direncanakan tidak sesuai dengan pelaksanaan karena

mengalami penambahan. Beberapa pertanyaan tambahan yang dominan diberikan

kepada seluruh pasien adalah:

1. Sudah berapa lama pasien terdiagnosis atau menderita diabetes?

2. Bagaimana keseharian pasien?

3. Apakah obat yang selama ini digunakan pasien untuk mengontrol kadar gula

darah?

4. Berapa kali pasien minum obat dalam sehari?

5. Apakah pasien mengonsumsi obat lain selain obat diabetes selama ini?

6. Berapa sering pasien pergi ke puskesmas atau apotek untuk kontrol dan/atau

membeli obat diabetes?

7. Apakah ada keluhan setelah pasien minum obat?

8. Bagaimana keadaan pasien setelah minum obat?

Perkembangan pertanyaan tersebut kemudian ditambahkan ke dalam pertanyaan

wawancara karena dianggap penting untuk menggali informasi kepada pasien,

sehingga diharapkan outcome terapi dapat tercapai. Dengan demikian jumlah

pertanyaan wawancara berkembang dari 15 pertanyaan (sebelum penelitian)

menjadi 23 pertanyaan (setelah penelitian). Peningkatan jumlah pertanyaan

penelitian tidak akan meningkatkan pengetahuan pasien tentang obat karena

sifatnya hanya sebagai penunjang saja, selain itu penambahan pertanyaan juga tidak

akan menambah frekuensi pertemuan untuk melakukan home pharmacy care.

Dari hasil pretest ke posttest, seluruh pasien mengalami peningkatan hasil

yang cukup baik, namun tidak semua pasien mendapatkan outcome terapi yang

sama. Diharapkan setelah pemberian home pharmacy care, kepatuhan pasien akan

penggunaan obat dan menjalankan diet akan meningkat untuk menunjang

keberhasilan terapi (Icwari, Wirasuta, dan Susanti, 2013). Oleh karena itu, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

15

memberikan saran kepada pasien agar selalu patuh menggunakan obat dan

menjalankan diet.

Gambar 2. Hasil pengukuran kadar gula darah sewaktu pasien

Hasil perubahan gula darah sewaktu tiap pasien seperti yang ditampilkan

pada gambar 2. Pada pasien 1 penurunan kadar gula darah sebesar 1 mg/dl, pada

pasien 3 dan pasien 4 sebesar 8 mg/dl. Sedangkan pasien 2 dan 5 terjadi peningkatan

gula darah yaitu sebesar 18 mg/dl dan 32 mg/dl. Peningkatan gula darah pada pasien

2 kemungkinan dikarenakan penurunan dosis obat yang dikonsumsi pasien, dimana

semula glimepiride 1 mg 1x2 tablet menjadi glimepiride 1 mg 1x1 tablet, sehingga

penurunan gula darah tidak sebesar sebelumnya. Selain itu, pasien 2 tidak

menerapkan perubahan pola makan. Beda halnya dengan pasien 2, peningkatan

kadar gula darah pada pasien 5 disebabkan oleh ketidaktahuan pasien 5 yang

mengkonsumsi kopi kemasan yang mengandung gula yang cukup tinggi sehingga

mempengaruhi peningkatan kadar gula darah pasien. Target gula darah sewaktu

yang direkomendasikan yaitu pada kisaran 140-180 mg/dl dan tidak boleh melebihi

180 mg/dl (Soelistijo et al, 2015), oleh sebab itu dpat dikatakan bahwa pasien 1, 4,

dan 5 belum mencapai target terapi.

Penggunaan home pharmacy care telah mampu meningkatkan

pengetahuan obat kepada pasien. Hal ini dikarenakan adanya edukasi yang

diberikan saat home pharmacy care, dimana terbukti bahwa seluruh pasien

mengalami peningkatan pengetahuan setelah diberikan home pharmacy care. Hal

ini sejalan dengan penelitian Farsaei et al (2011) yang menyatakan bahwa program

19

3

11

2 14

3

21

5

29

6

19

2

13

0

13

5

20

7

32

8

P A S I E N 1 P A S I E N 2 P A S I E N 3 P A S I E N 4 P A S I E N 5

GDS Awal (mg/dl) GDS Akhir (mg/dl)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

16

edukasi dapat meningkatkan pengetahuan serta motivasi pasien demi mengontrol

gula darah.

Panduan home pharmacy care ini dapat diikuti dan diterapkan oleh

apoteker yang bekerja di apotek. Dalam menjalankan home pharmacy care apoteker

disarankan untuk menyesuaikan edukasi yang akan diberikan dengan kebutuhan

pasien, selain itu durasi pelaksanaan home pharmacy care tiap pertemuan

disarankan tidak terlalu lama sehingga pasien tidak merasa terganggu.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian “Peningkatan Pengetahuan Obat Pasien

Diabetes Melitus Tipe 2 Tanpa Komplikasi Melalui Home Pharmacy Care di Kota

Yogyakarta”, disimpulkan bahwa metode home pharmacy care yang dibuat dapat

meningkatkan pengetahuan pasien diabetes melitus tipe 2 tanpa komplikasi secara

signifikan. Walaupun peningkatan pengetahuan terjadi, namun outcome yang

didapatkan oleh masing-masing pasien tidak semua menjadi lebih baik.

SARAN

Mengingat jumlah responden yang dilibatkan hanya 5 pasien maka hasil

penelitian ini tidak dapat digeneralisir pada populasi yang lebih luas, sehingga

disarankan adanya penelitian dengan jumlah responden yang lebih banyak. Selain

itu, perlu juga dikembangkan penelitian mengenai home pharmacy care dengan

intervensi yang berkelanjutan dan dengan monitoring kadar gula darah yang lebih

sering sehinngga outcome terapi dapat lebih tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

17

DAFTAR PUSTAKA

ADA, 2017. American Diabetes Association Standards of Medical Care in Diabetes

– 2017. American Diabetes Association, 2 (March) 11, 65 – 75.

AgroMedia, Redaksi. Solusi Sehat Mengatasi Diabetes. Ciganjur: PT Agromedia

Pustaka, 16.

Badan POM RI, 2015. Antidiabetik Oral. Pusat Informasi Obat Nasional Badan

Pengawas Obat dan Makanan, http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-6-sistem-

endokrin/61-diabetes/612-antidiabetik-oral diakses 12 April 2017

Binfarkes, 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI, 12-18, 27, 31, 36, 49, 64 – 65, 68 – 72, 77 –

78.

Binfarkes, 2008. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy

Care). Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 14

BNF, 2015. BNF 70 September 2015 – March 2016. BMJ Group and the Royal

Pharmaceutical Society, 8 (March), 1149 – 1150.

BPPK, 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Menteri Kesehatan RI, 88 – 89.

Dahlan, M.S., 2014. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,

Bivariat, dan Multivariat. Jakarta: Epidemiologi Indonesia, 33, 64, 92-

105,141, 241-244.

Diabetes Australia, 2014. General Practice Management of Type 2 Diabetes. The

Royal Austalian College of General Practitioners, 2 (March) 10, 12.

Dipiro et al, 2011. Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 8th Ed. New

York: McGraw-Hill, 1256.

Farsaei, S. et al. Effect of Pharmacist-Ied Patient Education on Glycemic Control

of Type 2 Diabetics: a Randomized Controlled Trial. Journal of Research

in Medical Sciences (Online), https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles

/PMC3063424/ accessed 22 January 2018.

FDA, 2016. Blood Glucose Monitoring Devices. U.S. Food and Drug

Administration(Online),https://www.fda.gov/MedicalDevices/Productsan

dMedicalProcedures/InVitroDiagnostics/GlucoseTestingDevices/default.

htm accessed 7 January 2018.

Husnah, Zufry, H., dan Maisura, 2014. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan

Pasien Diabetes Melitus dalam Menjalani Terapi di RSUD dr. Zainoel

Abidin Banda Aceh. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, Vol. 14, 65.

Icwari, N.P.W.P., Wirasuta, I.M.A.G., dan Susanti, N.M.P., 2013. Akseptabilitas

Pelayanan Residensial Kefarmasian pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II

tanpa Komplikasi. Jurnal Farmasi Udayana, 2.

Kemenkes RI, 2011. Diet Diabetes Melitus. Direktorat Bina Gizi Klinik.

Kemenkes RI, 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73

Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Jakarta:

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, 5.

Muir, F. et al, 2014. Taking The Learning Beyond The Individual: How Reflection

Informs Change In Practice. International Journal of Medical Education,

27.

NIDDK, 2013. Your Guide to Diabetes: Type 1 and Type 2. National Institute of

Diabetes and Digestive and Kidney Disease, 5 (March), 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

18

Nurfauzi, Y., Iwo, M.I., Murwiningsih, 2016. Penerapan Pelayanan Kefarmasian

Residensial untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus

Tipe 2 di Kota Cilacap. Ikatan Apoteker Indonesia, 176 – 177.

Soelistijo et al, 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus

Tipe 2 di Indonesia 2015. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 4

(March), 14, 51, 75.

Tjekyan, R.M.S., 2014. Angka Kejadian dan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe

2 di 78 RT Kotamadya Palembang Tahun 2010. MKS, 1 – 10.

Tridjaya, B. et al, 2015. Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe

1. Denpasar: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 112.

WHO, 2016. Global Report on Diabetes. World Health Organization Press, 6, 28,

30, 48, 83.

Wijaya et al, 2015. Profil Kepatuhan Pasien Diabetes Melitus Puskesmas Wilayah

Surabaya Timur dalam Menggunakan Obat dengan Metode Pill Count.

Jurnal Farmasi Komunitas, Vol. 2, 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

19

LAMPIRAN

Lampiran 1. Ethical clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

20

Lampiran 2. Surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

21

Lampiran 3. Surat perizinan dari Dinas Perizinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

23

Lampiran 4. Sertifikat lisensi SPSS dari CE&BU UGM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

24

Lampiran 5. Uji konstruk kuesioner

A. Perbaikan dan masukan dari ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

26

B. Hasil perbaikan kuesioner

Kuesioner Pengetahuan Obat Diabetes

NO No

acak

Jenis Pernyataan STS TS S SS

Penyakit

diabetes

Definisi Diabetes

1 17 + Tingginya kadar gula darah merupakan tanda dari penyakit diabetes

2 9 - Penyakit diabetes dapat disembuhkan

Proses penyakit

3 12 + Diabetes disebabkan karena tubuh tidak dapat menggunakan insulin

secara efektif

4 15 - Salah satu faktor resiko yang menyebabkan penyakit diabetes adalah

berat badan yang rendah

Kadar gula darah

5 8 + Seseorang dikatakan diabetes ketika gula darah 2 jam setelah makan

lebih dari 200 mg/dL

6 16 - Target gula darah puasa pada pasien diabetes adalah lebih dari 150

mg/dL

Komplikasi

7 3 + Diabetes dapat menyebabkan penderitanya mengalami luka yang sulit

sembuh

8 6 - Diare adalah salah satu komplikasi dari diabetes

Pilihan pengobatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

27

Obat

diabetes

9 5 + Terapi menggunakan obat diabetes dilakukan setelah terapi perubahan

gaya hidup tidak berhasil

10 2 - Insulin merupakan obat diabetes yang digunakan secara oral

Cara penggunaan

11 18 + Obat diabetes digunakan secara rutin

12 7 - Insulin disuntikkan di bagian pergelangan tangan

Interaksi

13 14 + Metilprednisolon dapat menurunkan efek dari obat diabetes sehingga

tidak boleh diminum secara bersamaan

14 11 - Obat diabetes (glibenklamid) dapat diminum bersamaan dengen obat

ibuprofen

ESO

15 19 + Akarbosa merupakan obat diabetes yang memiliki efek samping

berupa diare

16 4 - Hipoglikemia merupakan efek samping obat diabetes yang ditandai

dengan gejala detak jantung menurun

Life

style

Nutrisi

17 10 + Pasien diabetes perlu mengonsumsi buah-buahan

18 13 - Makanan yang manis baik dikonsumsi oleh pasien diabetes secara rutin

Aktifitas fisik

19 20 + Berolahraga merupakan salah satu cara untuk dapat menjaga kadar

gula darah tetap normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

28

20 1 - Aktifitas fisik pasien diabetes perlu dikurangi untuk menunjang

pengobatannya

Keterangan:

STS = Sangat tidak setuju S = Setuju

TS = Tidak setuju SS = Sangat setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

29

Lampiran 6. Uji pemahaman bahasa kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

33

Lampiran 7. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner

A. Uji validitas dan reliabilitas seluruh butir kuesioner

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.827 20

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P1 2.80 .551 30

P2 3.37 .556 30

P3 3.47 .507 30

P4 2.43 .774 30

P5 2.97 .669 30

P6 3.07 .640 30

P7 3.13 .730 30

P8 3.13 .507 30

P9 2.73 .450 30

P10 3.20 .610 30

P11 3.17 .531 30

P12 2.57 .774 30

P13 3.37 .718 30

P14 2.70 .915 30

P15 2.67 .711 30

P16 2.77 .626 30

P17 3.33 .661 30

P18 3.37 .615 30

P19 2.93 .828 30

P20 3.30 .794 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

34

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P1 57.67 40.368 .167 .829

P2 57.10 38.576 .428 .819

P3 57.00 38.483 .493 .817

P4 58.03 36.102 .553 .811

P5 57.50 39.362 .242 .827

P6 57.40 38.317 .394 .820

P7 57.33 37.333 .446 .817

P8 57.33 39.471 .332 .823

P9 57.73 40.202 .252 .826

P10 57.27 38.064 .452 .818

P11 57.30 37.734 .587 .813

P12 57.90 41.197 .005 .841

P13 57.10 36.852 .513 .814

P14 57.77 35.426 .512 .814

P15 57.80 36.510 .562 .811

P16 57.70 38.700 .353 .822

P17 57.13 37.430 .492 .815

P18 57.10 38.576 .378 .821

P19 57.53 35.223 .604 .808

P20 57.17 38.213 .305 .826

B. Uji validitas dan reliabilitas setelah poin-poin yang tidak valid

dihapus

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

35

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.847 16

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

P2 3.37 .556 30

P3 3.47 .507 30

P4 2.43 .774 30

P6 3.07 .640 30

P7 3.13 .730 30

P8 3.13 .507 30

P10 3.20 .610 30

P11 3.17 .531 30

P13 3.37 .718 30

P14 2.70 .915 30

P15 2.67 .711 30

P16 2.77 .626 30

P17 3.33 .661 30

P18 3.37 .615 30

P19 2.93 .828 30

P20 3.30 .794 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

P2 46.03 32.861 .440 .840

P3 45.93 32.754 .510 .838

P4 46.97 30.378 .586 .831

P6 46.33 32.506 .419 .841

P7 46.27 31.926 .426 .841

P8 46.27 33.926 .303 .846

P10 46.20 32.717 .413 .841

P11 46.23 32.323 .558 .835

P13 46.03 31.137 .539 .834

P14 46.70 30.493 .459 .841

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

36

P15 46.73 30.754 .597 .831

P16 46.63 32.585 .419 .841

P17 46.07 31.789 .503 .837

P18 46.03 32.930 .378 .843

P19 46.47 29.568 .635 .828

P20 46.10 32.369 .329 .847

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

37

Lampiran 8. Persetujuan keikutsertaan responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

42

Lampiran 9. Hasil pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

47

Lampiran 10. Hasil posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

52

Lampiran 11. Hasil uji normalitas data pretest dan posttest

Descriptives

Test Statistic Std. Error

Nilai Pretest Mean 45.60 1.470

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 41.52

Upper Bound 49.68

5% Trimmed Mean 45.44

Median 45.00

Variance 10.800

Std. Deviation 3.286

Minimum 43

Maximum 51

Range 8

Interquartile Range 6

Skewness 1.434 .913

Kurtosis 2.094 2.000

Posttest Mean 56.40 1.806

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 51.39

Upper Bound 61.41

5% Trimmed Mean 56.39

Median 56.00

Variance 16.300

Std. Deviation 4.037

Minimum 52

Maximum 61

Range 9

Interquartile Range 8

Skewness .123 .913

Kurtosis -2.711 2.000

Tests of Normality

Test

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai Pretest .252 5 .200* .845 5 .179

Posttest .214 5 .200* .903 5 .424

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

53

Lampiran 12. Uji T berpasangan data pretest dan posttest

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 45.60 5 3.286 1.470

Posttest 56.40 5 4.037 1.806

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pretest & Posttest 5 .335 .581

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Pretest - Posttest -10.800 4.266 1.908 -16.097 -5.503 -5.661 4 .005

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

54

Lampiran 13. Hasil wawancara

Nama : Pasien 1

Usia : 65 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Glagahsari

Tanggal : 11 November 2017

Pasien sudah menderita diabetes mellitus selama 9 tahun (sejak tahun 2008),

sehingga pasien sudah banyak mengerti informasi terkait diabetes mellitus. Pasien

sudah mengerti definisi penyakit DM seperti tanda penyakit DM, namun pasien

tidak mengetahui bila penyakit DM tidak dapat disembuhkan (hanya saja bisa

dikontrol). Pasien juga sudah dapat menyebutkan penyebab dan tanda dan gejala

dari penyakit tersebut secara umum dan menceritakan bahwa pasien mengalami

beberapa gejala dari DM yaitu lemas, sering mengantuk, selalu merasa lapar, serta

banyak buang air kecil. Kadar gula darah sewaktu pasien yang terukur

menggunakan glukometer adalah 193 mg/dl, dari hasil pengukuran tersebut pasien

sudah mengetahui bahwa kadar gula darah pasien masih harus waspadai. Pasien

mengaku kira-kira 1-2 jam sebelum pengukuran gula darah, pasien makan siang.

Dari hasil pretest dan wawancara diketahui bahwa pasien kurang mengerti

mengenai faktor resiko dari DM.

Pasien merasa tertekan karena memiliki penyakit diabetes mellitus, hal ini

menyebabkan pasien memiliki usaha untuk melakukan berbagai cara demi bisa

mengatasi kadar gula darah yang tinggi, oleh karena itu pasien sering mencari

informasi sendiri mengenai obat-obatan baik obat modern maupun obat herbal

maupun tumbuh-tumbuhan untuk DM, serta bagaimana pola hidup untuk mengatasi

DM. Pasien bertanya kepada peneliti mengenai efektifitas daun insulin dan tanaman

okra.

Tanggal : 18 November 2017

Peneliti mengulang beberapa pertanyaan mengenai diabetes yang minggu

sebelumnya telah diberikan untuk lebih mengingatkan informasi tersebut kepada

pasien seperti nilai kadar gula darah, tanda dan gejala, serta faktor resiko yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

55

menyebabkan DM. Pada saat pasien diberi pertanyaan mengenai nilai kadar gula

darah, tanda dan gejala, serta faktor resiko, pasien sudah dapat menjawab

pertanyaan tersebut dengan baik. Selain itu, pasien banyak bercerita mengenai

proses penyakitnya dari awal, bagaimana ia merasakan tanda dan gejala dari DM

dan bagaimana cara pengatasan DM yang selama ini dilakukan oleh pasien. Dari

hasil wawancara juga disebutkan bahwa pasien sudah rutin menggunakan obat

diabetes yaitu metformin.

Pada minggu kedua peneliti memberikan edukasi mengenai komplikasi,

nutrisi, serta aktivitas fisik pasien DM. Dari hasil wawancara yang dilakukan,

diketahui bahwa pasien belum mengerti apa saja komplikasi dari DM, namun

pasien sudah mengetahui mengenai nutrisi dan aktivitas fisik yang dianjurkan untuk

pasien DM. Pasien juga sudah menerapkan pola makan yang cukup baik, yaitu

pasien mengurangi penggunaan gula, menghindari makanan dan minuman yang

manis, mengurangi jumlah porsi nasi saat makan, serta memperbanyak makan buah

dan sayuran. Aktivitas fisik pasien dirasa juga sudah cukup baik, karena pasien

sudah menyempatkan berolahraga yaitu senam setiap seminggu sekali.

Tanggal : 25 November 2017

Pada minggu ketiga, peneliti mengulang kembali materi mengenai

komplikasi diabetes. Pasien sudah dapat menyebutkan berbagai komplikasi dari

diabetes yaitu berupa gagal ginjal, hipertensi, dan stroke. Setelah itu peneliti

memberikan edukasi tentang jenis obat DM, cara penyuntikan insulin, penggunaan

obat secara rutin, interaksi obat, dan efek samping obat. Dari hasil wawancara

pasien sudah mengetahui bila jenis obat DM ada dua yaitu obat yang digunakan

secara oral dan yang disuntikkan. Untuk obat yang digunakan secara oral, pasien

hanya mengetahui metformin karena selama ini pasien tidak pernah mengonsumsi

obat diabetes oral lain selain metformin. Pasien pernah memiliki pengalaman satu

kali menggunakan insulin, dimana insulin disuntikkan di bagian lengan atas pasien.

Dari pengalaman tersebut pasien mengetahui bahwa insulin dapat disuntikkan di

bagian lengan atas, namun pasien tidak mengetahui bagian tubuh lain yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

56

diperbolehkan untuk penyuntikkan insulin. Pasien sudah mengerti bahwa obat

diabetes harus digunakan secara rutin untuk mengontrol kadar gula darah pasien.

Pasien tidak mengetahui arti dari interaksi obat, sehingga peneliti

menjelaskan terlebih dahulu maksud dari interaksi obat tersebut. Setelah dijelaskan

arti dari interaksi obat, pasien mengaku bahwa bila minum lebih dari satu jenis obat,

pasien memberi jeda sekitar satu hingga dua jam antara obat satu dengan yang

lainnya. Namun penggunaan lebih dari satu obat jarang dilakukan oleh pasien, hal

tersebut dikarenakan pasien tidak memiliki penyakit penyerta dan pasien selama ini

hanya mengonsumsi satu jenis obat saja yaitu metformin.

Selama menggunakan obat, pasien tidak tahu mengenai efek samping obat

diabetes, khusunya metformin yang selama ini dikonsumsinya. Oleh karena itu

peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai kemungkinan-kemungkinan efek

samping yang dapat terjadi pada penggunaan obat diabetes. Setelah diberi informasi

mengenai efek samping dari obat diabetes, pasien mengaku pernah merasakan efek

samping dari metformin yaitu rasa kesemutan pada tangan dan kaki, namun hal

tersebut tidak berlangsung lama. Pasien bercerita bahwa dirinya takut karena

berpikir bahwa rasa kesemutan tersebut merupakan tanda-tanda dari stroke. Selain

efek kesemutan, pasien juga pernah mengalami efek hipoglikemia yang ditandai

dengan rasa gemetar, pusing, lemas, dan detak jantung meningkat.

Nama : Pasien 2

Usia : 57 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Muja Muju

Tanggal : 14 November 2017

Melalui wawancara kepada pasien diketahui bahwa pasien sudah menderita

DM selama dua tahun, dan sudah cukup mengerti mengenai definisi, tanda dan

gejala, faktor resiko serta kadar gula darah yang normal. Pasien dapat menjelaskan

bahwa diabetes merupakan penyakit dengan tanda gula darah yang tinggi. Menurut

pasien, diabetes dapat disembuhkan yaitu dengan cara minum obat yang teratur,

menjaga pola makan seperti mengurangi penggunaan gula dan nasi, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

57

berolahraga. Untuk tanda dan gejala DM, pasien kemudian menceritakan gejala

yang dulu pernah dirasakannya yaitu rasa lemas, mengantuk dan sering lapar namun

pasien tidak menyadari bahwa gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari

penyakit DM dan tidak peduli dengan keadaan tersebut, sampai akhirnya pasien

pergi ke puskesmas untuk medical check-up termasuk cek kadar gula darah karena

ingin mencabut gigi. Dari hasil medical check-up tersebut baru diketahui bahwa

pasien memiliki kadar gula darah yang tinggi.

Pengukuran kadar gula darah sewaktu pasien menunjukkan nilai 112 mg/dl,

dan pasien mengetahui bahwa nilai tersebut sudah baik serta dapat dikatakan

normal. Pada saat pengukuran kadar gula darah, pasien mengaku bahwa belum

makan berat, hanya memakan biskuit 2 potong pada pagi hari. Selain itu, pasien

dapat meyebutkan batas nilai normal kadar gula darah puasa dan 2 jam setelah

makan. Tidak hanya mengetahui kadar gula darah, pasien juga mengetahui bahwa

faktor keturunan merupakan faktor resiko yang dapat menyebabkan diabetes. Hal

ini dikarenakan bahwa pasien juga memiliki orangtua yang menderita DM.

Tanggal : 21 November 2017

Pada kunjungan kedua pasien diberi edukasi mengenai komplikasi DM,

nutrisi (makanan yang diperbolehkan dan yang tidak), serta pentingnya aktivitas

fisik. Pasien sudah mengetahui komplikasi berupa luka yang sulit sembuh, yang

dapat menjurus ke amputasi dimana pasien biasa menyebutnya dengan sakit gula

basah. Sedangkan untuk komplikasi lainnya, pasien belum mengetahuinya.

Pengetahuan pasien mengenai nutrisi berupa makanan yang diperbolehkan

dan yang tidak serta pentingnya aktivitas fisik sudah dianggap baik. Hal ini

dikarenakan pasien dapat menjelaskan bahwa makanan manis atau yang

mengandung gula tinggi seperti roti manis, soft drink, mangga, dan teh manis tidak

baik dikonsumsi oleh pasien DM. Secara keseluruhan pasien sudah mengerti teori

dari informasi yang disampaikan peneliti, namun pasien tidak menerapkannya. Hal

tersebut diketahui dari istri pasien yang mengatakan bahwa pasien masih

mengonsumsi makanan yang manis, pasien makan nasi dalam jumlah yang banyak,

dan tidak berusaha untuk mengubah pola makan. Untuk aktivitas fisik pasien dirasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

58

sudah cukup baik, karena pasien setiap pagi melakukan olahraga ringan seperti

jalan sehat.

Tanggal : 28 November 2017

Pada minggu ketiga pelaksanaan home care pasien diberikan informasi

mengenai jenis-jenis obat diabetes, cara penyuntikan insulin, penggunaan obat

secara rutin, interaksi, serta efek samping obat diabetes. Saat diberi pertanyaan

mengenai jenis obat diabetes, pasien dapat menjawab dengan baik bahwa terdapat

dua jenis obat untuk diabetes yaitu yang digunakan dengan cara diminum, serta

yang disuntikkan. Namun pasien tidak mengetahu bahwa insulin adalah jenis obat

yang digunakan dengan cara disuntikkan. Untuk obat yang digunakan secara oral,

pasien hanya mengetahui dua macam obat yaitu metformin dan glimepiride karena

obat-obat tersebut selalu diresepkan kepada pasien. Pasien belum mengetahui

tentang cara penggunaan insulin, hal ini dikarenakan pasien tidak pernah

menggunakan insulin sebelumnya. Pasien berpikir bahwa insulin dapat disuntikkan

ke seluruh bagian tubuh.

Pasien mengetahui bahwa obat diabetes harus digunakan secara rutin, dan

pasien dapat menjelaskan bahwa obat diabetes harus diminum secara rutin untuk

menstabilkan atau mengontrol kadar gula darah, bukan untuk menyebuhkan

diabetes. Pasien mengaku bahwa dirinya baru rutin menggunakan obat diabetes

selama 1 bulan terakhir, pasien pernah tidak minum obat secara rutin karena dirinya

merasa bahwa dirinya sehat, tidak ada tanda-tanda maupun gejala bahwa gula

darahnya tinggi hingga pada akhirnya saat melakukan cek gula darah di puskesmas

hasilnya menunjukkan angka 460 mg/dl. Karena gula darah yang sangat tinggi

itulah pasien kemudian baru rajin meminum obat untuk mengontrol gula darahnya.

Efek samping obat diabetes belum diketahui sama sekali oleh pasien.

Setelah dijelaskan oleh peneliti mengenai efek samping obat diabetes, pasien

mengaku bahwa ia pernah mengalami efek hipoglikemia setelah menggunakan obat

glimepiride 1 mg, 1x2 tablet, dimana pasien merasa gemetar, lemas, dan sangat

lapar setelah mengonsumsi obat tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut pasien

kemudian minum teh manis hangat dan makan sedikit bikuit. Efek samping yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

59

dialami pasien tidak terjadi lagi setelah dosis penggunaannya diturunkan oleh

dokter menjadi glimepiride 1 mg, 1x1 tablet. Sama halnya dengan efek samping

obat, pasien juga belum mengetahui informasi mengenai interaksi obat.

Sepengetahuan pasien, semua obat boleh diminum bersamaan dengan obat lain.

Nama : Pasien 3

Usia : 46 th

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Ponggalan

Tanggal : 19 November 2017

Pada minggu pertama pemberian home care, pasien diketahui menderita

diabetes dalam waktu yang belum terlalu lama yaitu kurang lebih selama 6 bulan

(sejak Juni 2017). Oleh karena itu pasien belum banyak mengetahui informasi

terkait diabetes. Pada pertemuan pertama pasien akan diberi informasi mengenai

definisi diabetes, tanda dan gejala, nilai kadar gula darah, dan faktor resiko dari

diabetes.

Dari hasil pengukuran kadar gula darah menggunakan glukometer,

diketahui nilai gula darah sewaktu pasien adalah 143 mg/dl, dimana pasien

mengaku bahwa saat pengukuran dirinya belum makan. Dari pengukuran tersebut

pasien sudah mengetahui bahwa kadar gula darah sudah mulai menurun. Pasien

tidak mengetahui bahwa diabetes tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol.

Menurut pasien, diabetes merupakan penyakit yang dapat disembuhkan bila

penderitanya mau berolahraga dengan rutin.

Dari hasil wawancara pasien pernah merasakan gejala klasik dari diabetes

yaitu sering buang air kecil, selalu merasa lemas dan mudah lelah. Karena gejala

yang dirasakan pasien tersebut, kemudian pasien berinisiatif untuk memeriksakan

diri ke dokter dan melakukan cek gula darah, dari hasil pemeriksaan dan hasil

laboratorium tersebut pasien kemudian didiagnosa diabetes mellitus. Menurut

informasi dari pasien, pasien memiliki riwayat keluarga diabetes mellitus dari

orangtua pasien, sehingga hal tersebutlah yang dapat menyebabkan faktor resiko

diabetes mellitus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

60

Tanggal : 26 November 2017

Dari hasil wawancara pada minggu pertama, materi mengenai bisa tidaknya

diabetes disembuhkan kurang diketahui pasien, sehingga peneliti mengulang

sekilas mengenai materi tersebut. Pada saat diberi pertanyaan hal tersebut pasien

sudah dapat menjawab bahwa diabetes hanya bisa distabilkan atau dikontrol.

Setelah melakukan pengulangan materi, peneliti memberikan materi

mengenai komplikasi, makanan yang diperbolehkan dan yang tidak, serta aktivitas

fisik. Secara keseluruhan, pasien sudah mengerti mengenai makanan dan aktivitas

fisik yang perlu dilakukan. Pasien mengaku selama ini tidak pernah mengurangi

porsi makan nasi, dan tidak pernah minum minuman yang manis (karena memang

pasien tidak suka minuman manis). Sedangkan untuk aktivitas fisik pasien, pasien

sudah mengetahui bahwa aktivitas fisik seperti berolahraga penting untuk

dilakukan, namun selama ini pasien belum melakukan perubahan dan peningkatan

aktivitas fisik karena sibuk bekerja setiap hari.

Komplikasi mengenai diabetes mellitus belum banyak diketahui oleh

pasien. Pasien hanya mengetahui bahwa diabetes dapat menyebabkan luka yang

sulit disembuhkan dimana hal tersebut dapat menjurus ke amputasi, namun untuk

komplikasi berupa hilangnya pengelihatan, gagal ginjal, hipertensi, jantung

koroner, serta stroke belum diketahui oleh pasien.

Tanggal : 3 Desember 2017

Pada minggu ketiga pemberian home care pasien diberi edukasi mengenai

jenis obat diabetes, cara penyuntikan insulin, penggunaan obat secara rutin,

interaksi dan efek samping obat. Saat diberi penjelasan mengenai jenis obat

diabetes, pasien sudah mengetahui bahwa obat diabetes terdiri dari dua macam jenis

yaitu yang diminum dan yang disuntikkan berupa insulin. Selama ini pasien sudah

minum obat secara rutin, namun pasien mengaku beberapa hari yang lalu mencoba

tidak minum obat (metformin) selama sehari. Hal itu dilakukan karena pasien

mendapatkan informasi dari temannya bahwa penggunaan metformin dalam jangka

waktu yang tidak baik bagi tubuh. Pasien mengaku dirinya tidak merasakan gejala

apapun, dan merasa tetap sehat walaupun tidak menggunakan obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

61

Pasien belum mengetahui seluruh lokasi penyuntikan insulin di tubuh. Hal

ini dikarenakan pasien belum pernah menggunakan insulin sebelumnya. Pasien

hanya mengetahui bahwa insulin dapat disuntikkan di bagian lengan. Untuk efek

samping dari obat diabetes, belum diketahui sama sekali oleh pasien, dan pasien

tidak pernah mengalami efek samping dari obat diabetes yang selama ini

dikonsumsi. Selain efek samping dari obat diabetes, interaksi obat belum diketahui

juga oleh pasien. Pasien menganggap semua obat dapat diminum secara bersamaan.

Diakhir pertemuan, pasien menanyakan mengenai “apakah diabetes

menyebabkan sulit ereksi?” dan “apakah boleh ekstrak kulit manggis dikonsumsi

pasien diabetes untuk menambah stamina tubuh? Bila boleh, apakah ada interaksi

dengan metformin”

Nama : Pasien 4

Usia : 49 th

Jenis kelamin : Wanita

Alamat : Pandeyan

Tanggal : 15 November 2017

Pada minggu pertama, pasien diberi edukasi mengenai definisi diabetes,

tanda dan gejala, kadar gula darah serta faktor resiko diabetes. Pasien sudah terkena

diabetes selama kurang lebih 2 tahun.

Sebelum pemberian edukasi, dilakukan pengecekan kadar gula darah yang

menunjukkan angka 215 mg/dl. Dari hasil tersebut, pasien sudah mengerti bahwa

gula darah sewaktu pasien tersebut masih tinggi. Pasien menganggap bahwa

penyakit diabetes dapat sembuh asalkan penderitanya rajin mengonsumsi obat

dengan teratur.

Pasien sudah mengetahui faktor resiko dari diabetes adalah keturunan.

Pasien mengaku bahwa ada keturunan diabetes dari orangtuanya. Untuk faktor lain

seperti usia yang lebih dari 40 tahun, hipertensi dan diabetes gestasional belum

diketahui oleh pasien. Untuk tanda dan gejala diabetes, pasien sudah banyak

mengetahui. Pasien dapat menyebutkan bahwa tanda dan gejalanya adalah sering

buang air kecil, selalu merasa lapar dan haus, serta berat badan yang menurun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

62

Tanggal : 22 November 2017

Pertemuan kedua, pasien diberi edukasi mengenai komplikasi, makanan

serta aktivitas fisik. Untuk komplikasi dari diabetes pasien belum begitu mengerti.

Sebaliknya, pasien sudah banyak mengetahui bahwa makanan yang perlu dihindari

adalah makanan yang banyak mengandung gula. Pasien biasanya menggunakan

gula yang khusus untuk penderita diabetes bila memang sangat ingin makan

makanan yang manis. Pasien beberapa hari yang lalu juga sempat batuk, dan

mengonsumsi obat batuk sirup bebas gula yang didapatkan dari apotek. Kesadaran

pasien untuk mengurangi dan menjaga pola makan sudah sangat baik

Pasien menganggap bahwa aktivitas fisik tidak berpengaruh pada kadar gula

darah, sehinggga pasien tidak pernah berolahraga. Namun pasien mengaku selama

ini sudah cukup banyak pergi dengan berjalan kaki.

Tanggal : 29 November 2017

Pada pertemuan ketiga, pasien diberi tahu mengenai jenis obat diabetes, cara

penyuntikan insulin, penggunaan obat secara rutin, interaksi, dan efek samping

obat. Sebelumnya diulang informasi mengenai komplikasi dan aktivitas fisik,

dimana setelah diulang pasien sudah dapat menyebutkan komplikasi DM dan

pentingnya aktivitas fisik. Untuk jenis obat diabetes pasien sudah mengetahui

bahwa terdapat dua jenis obat diabetes yaitu yang diminum dan yang disuntikkan.

Pasien juga bisa menyebutkan contoh obat yang diminum yaitu metformin dan

glimeprid, sedangkan yang disuntikkan adalah insulin.

Pasien sudah mengerti bahwa obat diabetes harus diminum secara rutin

untuk mengontrol kadar gula darah. Namun pasien mengaku pernah bosan minum

obat dan terkadang kelupaan minum obat karena sibuk dan terkadang lupa tidak

membawa obat saat pergi.

Untuk lokasi penyuntikan insulin, pasien belum mengetahui sama sekali.

Hal ini dikarenakan pasien tidak pernah menggunakan insulin, selama ini pasien

hanya menggunakan obat diabetes oral. Interaksi dan efek samping obat juga belum

pernah didengar oleh pasien sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

63

Nama : Pasien 5

Usia : 45 th

Jenis kelamin : Wanita

Alamat : Jl. Veteran

Tanggal : 15 November 2017

Pasien merupakan pasien diabetes pemula karena baru saja didiagnosa

diabetes mellitus dan baru 2 hari menggunakan obat diabetes. Pada pengukuran

kadar gula darah, gula darah sewaktu pasien sebesar 296 mg/dl. Dari hasil

pengukuran tersebut pasien menyatakan bahwa nilai tersebut masih sangat tinggi.

Pengukuran dilakukan 1,5 jam hingga 2 jam setelah pasien makan malam. Pada

awalnya pasien mengalami tanda dan gejala berupa mudah lapar dan haus, sering

buang air kecil, serta berat badan pasien yang semakin hari semakin menurun.

Pasien mengetahui dan didiagnosa oleh dokter bahwa terkena diabetes karena

pasien beberapa minggu lalu mengalami kecelakaan dan harus operasi, dimana

sebelum operasi pasien di cek kadar gula darahnya, dan diketahui kadar gula darah

pasien mencapai angka 400 mg/dl.

Pasien tidak mengatahui bahwa diabetes tidak dapat disembuhkan, hanya

saja bisa dikontrol. Pasien sangat berharap bahwa dirinya dapat sembuh karena

dirinya sudah mulai membiasakan diri untuk menjaga pola makan.

Tanggal : 22 November 2017

Secara keseluruhan, pasien sudah mengerti mengenai komplikasi, makanan

yang diperbolehkan dan yang tidak serta aktivitas fisik yang diperlukan bagi pasien

diabetes. Hal ini dikarenakan pasien banyak mencari informasi mengenai diabetes

di internet ataupun buku. Pasien dapat menyebutkan bahwa komplikasi dari

diabetes adalah jantung koroner, gagal ginjal, permasalahan pada mata, dan luka

yang sulit sembuh (pasien biasanya menyebut dengan nama gula basah).

Menurut pengakuan pasien, sejak pasien terdiagnosa diabetes, pasien

langsung mengubah pola makan. Sebelum terdiagnosa diabetes pasien sangat sering

mengonsumsi minuman manis, roti manis, cake, dan makan dalam jumlah porsi

nasi yang banyak. Namun setelah pasien terdiagnoasa diabetes, dirinya mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

64

menahan diri untuk makan dan minum yang manis. Pasien juga sudah mengurangi

porsi nasi serta lebih sering mengonsumsi buah-buahan.

Pasien sudah mengetahui bahwa aktivitas fisik penting untuk menjaga kadar

gula darah. Sejak dahulu pasien gemar mengikuti senam mingguan yang diadakan

di lingkungan rumahnya. Namun akhir-akhir ini pasien jarang mengikuti senam lagi

karena terkendala oleh cuaca.

Tanggal : 29 November 2017

Informasi yang diberikan pada minggu ketiga adalah mengenai jenis obat

diabetes, cara penyuntikan insulin, penggunaan obat secara rutin, interaksi, serta

efek samping obat. Pasien sudah mengetahui bahwa jenis obat diabetes ada dua

yaitu yang digunakan secara oral dan yang disuntikkan yaitu insulin. Pasien

sebelumnya sudah pernah menggunakan insulin selama beberapa hari, oleh karena

itu pasien juga telah mengetahui lokasi-lokasi penyuntikan insulin. Pasien dapat

menyebutkan bahwa insulin dapat disuntik di perut, paha, pantat, serta lengan

bagian atas. Pasien juga mengetahui bahwa lokasi penyuntikan insulin harus

berpindah-pindah, tidak boleh selalu menyuntikkan di lokasi yang sama.

Pasien sudah mengetahui bahwa penggunaan obat diabetes harus secara

rutin, hal ini bertujuan untuk mengontrol gula darah pasien. Pasien kemudian diberi

informasi mengenai efek samping obat diabetes. Setelah mengetahui efek samping

obat diabetes, pasien mengaku bahwa setelah mengonsumsi metformin 2x500 mg,

pasien selalu merasa kesemutan terutama di kaki dan terjadi pada malam hari. Rasa

kesemutan yang terjadi pada pasien sudah dialami sejak awal penggunaan

metformin, namun sebelumnya pasien tidak tahu penyebabnya.

Interaksi obat belum diketahui oleh pasien. Setelah dijelaskan, kemudian

pasien mengaku menggunakan kontrasepsi hormonal dimana kontrasepsi ini dapat

meningkatkan kadar gula darah. Pasien juga bercerita bahwa saat berkonsultasi

dengan dokter, dokter menyarankan pasien untuk mengganti kontrasepsi yang

digunakan. Namun pasien sudah merasa cocok dengan kontrasepsi yang selama ini

digunakan dan takut untuk mengganti jenis kontrasepsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

65

Lampiran 14. Hasil refleksi diri

Nama : Pasien 1

Usia : 65 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Glagahsari

Tanggal 11 November 2017

Bagaimana proses

wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara berlangsung aktivitas baik, lancar dan

sifatnya dua arah. Pasien aktif untuk menjawab maupun

bertanya kepada peneliti.

Apa saja

kesulitan-

kesulitan dalam

melakukan

wawancara?

Pasien sering merasa tertekan karena penyakit DM sehingga

peneliti perlu usaha yang keras untuk menenangkan dan

memotivasi pasien. Selain itu, pasien bertanya mengenai

efektifitas daun insulin dan tanaman okra dimana peneliti

kurang memahami tanaman obat.

Pengetahuan apa

saja yang sudah

disampaikan

peneliti kepada

pasien?

Definisi diabetes mellitus

Tanda dan gejala dari penyakit diabetes mellitus

Faktor resiko

Kadar gula darah

Pengetahuan apa

saja yang belum

disampaikan

peneliti kepada

pasien?

Komplikasi

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

Makanan yang diperbolehkan dan yang tidak

Aktivitas fisik

Apa rencana

tindak lanjut yang

akan dilakukan

peneliti pada

pertemuan

berikutnya?

Pada minggu kunjungan peneliti akan memberi edukasi

terkait komplikasi, pola hidup sehat dan nutrisi yang tepat

bagi pasien diabetes. Selain itu akan diulangi kembali

informasi mengenai faktor resiko dan kesembuhan DM.

Peneliti juga akan menjawab pertanyaan pasien mengenai

efektivitas daun insulin dan tanaman okra untuk mengatasi

diabetes yang pada pertemuan pertama belum dapat

terjawab.

Karena pasien merasa tertekan disebabkan oleh menderita

diabetes, maka peneliti dalam berbicara harus berhati-hati

dan harus lebih memotivasi pasien.

Tanggal 18 November 2017

Bagaimana proses

wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara berlangsung dengan baik, dan sifatnya

dua arah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

66

Apa saja

kesulitan-

kesulitan dalam

melakukan

wawancara?

Pasien terlalu banyak bercerita mengenai kehidupan

pribadinya saat dilakukan home care sehingga terkadang

pembicaraan keluar dari topik yang seharusnya.

Pengetahuan apa

saja yang sudah

disampaikan

peneliti kepada

pasien?

Komplikasi

Makanan yang diperbolehkan dan yang tidak

Aktivitas fisik

Pengetahuan apa

saja yang belum

disampaikan

peneliti kepada

pasien?

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

Apa rencana

tindak lanjut yang

akan dilakukan

peneliti pada

pertemuan

berikutnya?

Pada pertemuan selanjutnya peneliti akan memberikan

edukasi mengenai jenis obat DM, cara penyuntikan insulin,

penggunaan obat aktivitas rutin, interaksi obat, dan efek

samping obat. Selain itu peneliti akan mengulang informasi

mengenai komplikasi dari DM untuk mengingatkan kembali

kepada pasien.

Peneliti harus lebih mengarahkan kembali pembicaraan ke

topic yang seharusnya.

Tanggal 25 November 2017

Bagaimana proses

wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara berlangsung aktivitas lancar

Apa saja

kesulitan-

kesulitan dalam

melakukan

wawancara?

Pasien terlalu banyak bercerita mengenai kehidupan

pribadinya saat dilakukan home care sehingga terkadang

pembicaraan keluar dari topik yang seharusnya.

Pengetahuan apa

saja yang sudah

disampaikan

peneliti kepada

pasien?

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

Pengetahuan apa

saja yang belum

disampaikan

peneliti kepada

pasien?

-

Apa rencana

tindak lanjut yang

Melakukan pengukuran gula darah dan posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

67

akan dilakukan

peneliti pada

pertemuan

berikutnya?

Nama : Pasien 2

Usia : 57 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Muja Muju

Tanggal 14 November 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara berlangsung dengan

baik, dan terarah.

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

Pasien kurang terbuka, dan kurang aktif

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada

pasien?

Definisi DM

Tanda dan gejala

Kadar gula darah

Faktor resiko

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada

pasien?

Komplikasi

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

Makanan yang diperbolehkan dan yang

tidak

Aktivitas fisik

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Peneliti akan memberikan edukasi

mengenai komplikasi, nutrisi (makanan

yang diperbolehkan dan yang tidak), dan

aktivitas fisik. Selain itu, peneliti akan

mengulang pertanyaan mengenai bisa

tidaknya diabetes disembuhkan.

Peneliti harus lebih menarik dalam

menyampaikan edukasi.

Tanggal 21 November 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara berlangsung dengan

baik, dan terarah.

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

Pasien kurang aktif

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada pasien?

Komplikasi

Makanan yang diperbolehkan dan yang

tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

68

Aktivitas fisik

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada pasien?

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Peneliti akan memberikan edukasi

mengenai jenis obat, cara penyuntikan

insulin, penggunaan obat aktivitas rutin,

interaksi, serta efek samping dari obat.

Peneliti harus lebih interaktif dalam

memberi edukasi.

Tanggal 28 November 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara dilakukan dengan baik,

sifatnya dua arah.

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

Pasien kurang aktif

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada pasien?

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada pasien?

-

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Melakukan pengukuran gula darah dan

post-test

Nama : Pasien 3

Usia : 46 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Ponggalan

Tanggal 19 November 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Wawancara dilakukan dengan baik dan

terarah

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

Pasien tidak dalam kondisi emosional

yang baik, pasien kurang aktif

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada pasien?

Definisi DM

Tanda dan gejala

Kadar gula darah

Faktor resiko

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada pasien?

Komplikasi

Jenis obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

69

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat rutin

Interaksi

ESO

Makanan yang diperbolehkan dan yang

tidak

Aktivitas fisik

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Peneliti akan mengulang materi mengenai

bisa tidaknya diabetes disembuhkan.

Selain itu materi baru yang akan diberikan

yaitu mengenai komplikasi, makanan, dan

aktivitas fisik.

Peneliti harus lebih berhati-hati dalam

berbicara, dan melakukan kunjungan

dalam waktu yang cepat.

Tanggal 26 November 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara dilakukan dengan baik,

dan terarah

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

Pasien kurang aktif

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada pasien?

Komplikasi

Makanan yang diperbolehkan dan yang

tidak

Aktivitas fisik

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada pasien?

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Peneliti akan mengedukasi mengenai jenis

obat, cara penyuntikan insulin,

penggunaan obat aktivitas rutin, interaksi

dan efek samping obat.

Peneliti harus lebih interaktif pada pasien.

Tanggal 3 Desember 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Wawancara dilakukan dengan dangat baik

dan terarah.

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

Pasien menanyakan hal lain di luar materi

yang diberikan.

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada pasien?

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

70

Interaksi

ESO

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada pasien?

-

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Pertemuan selanjutnya akan dilakukan

pemeriksaan gula darah dan pemberian

posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

71

Nama : Pasien 4

Usia : 49 tahun

Jenis kelamin : Wanita

Alamat : Pandeyan

Tanggal 15 November 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara berlangsung dengan

baik

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

Pasien banyak bercerita mengenai

kehidupan pribadi dan penyakitnya

sehingga pembicaraan tidak sesuai dengan

topik yang seharusnya

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada pasien?

Definisi DM

Tanda dan gejala

Kadar gula darah

Faktor resiko

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada pasien?

Komplikasi

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

Makanan yang diperbolehkan dan yang

tidak

Aktivitas fisik

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Memberikan edukasi mengenai

komplikasi, makanan, dan aktivitas fisik.

Peneliti harus lebih mengarahkan

pembicaraan ke topik yang seharusnya.

Tanggal 22 November 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara berlangsung dengan

baik

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

Pasien banyak bercerita mengenai

kehidupan pribadi dan penyakitnya

sehingga pembicaraan tidak sesuai dengan

topik yang seharusnya

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada pasien?

Komplikasi

Makanan yang diperbolehkan dan yang

tidak

Aktivitas fisik

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada pasien?

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

72

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Peneliti akan mengulang informasi

mengenai komplikasi DM dan pentingnya

aktivitas fisik serta memberikan informasi

mengenai jenis obat, cara penyuntikan

insulin, penggunaan obat aktivitas rutin,

interaksi, dan ESO.

Peneliti harus lebih mengarahkan

pembicaraan ke topik yang seharusnya.

Tanggal 29 November 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Wawancara berlangsung dengan baik

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

-

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada pasien?

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada pasien?

-

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Pertemuan selanjutnya pasien

Nama : Pasien 5

Usia : 45 tahun

Jenis kelamin : Wanita

Alamat : Jl. Veteran

Tanggal 15 November 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara berlangsung sangat

baik

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

-

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada pasien?

Definisi DM

Tanda dan gejala

Kadar gula darah

Faktor resiko

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada pasien?

Komplikasi

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

73

Makanan yang diperbolehkan dan yang

tidak

Aktivitas fisik

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Peneliti akan memberikan informasi

mengenai komplikasi, makanan, dan

aktivitas fisik, serta mengulang materi

mengenai diabetes tidak dapat

disembuhkan.

Tanggal 22 November 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara berlangsung dengan

sangat baik

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

-

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada pasien?

Komplikasi

Makanan yang diperbolehkan dan yang

tidak

Aktivitas fisik

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada pasien?

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Peneliti akan memberikan informasi

mengenai jenis obat, cara penyuntikan

insulin, penggunaan obat aktivitas rutin,

interaksi, dan ESO

Tanggal 29 November 2017

Bagaimana proses wawancara yang

telah dilakukan?

Proses wawancara berlangsung dengan

sangat baik

Apa saja kesulitan-kesulitan dalam

melakukan wawancara?

-

Pengetahuan apa saja yang sudah

disampaikan peneliti kepada pasien?

Jenis obat

Cara penyuntikan insulin

Penggunaan obat aktivitas rutin

Interaksi

ESO

Pengetahuan apa saja yang belum

disampaikan peneliti kepada pasien?

-

Apa rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

Pertemuan selanjutnya peneliti akan

melakukan pengukuran gula darah, serta

akan diberikan posttest kepada pasien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

74

Lampiran 15. Panduan home pharmacy care

PANDUAN HOME PHARMACY CARE

UNTUK PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

TANPA KOMPLIKASI

Disusun oleh :

Veronica Erlinda Kristyowati

NIM : 148114025

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

75

A. Prosedur melakukan home pharmacy care

1. Pada minggu pertama akan diisi dengan pretest atau tes awal mengenai

pengetahuan obat DM, pemeriksaan gula darah, wawancara dan

konseling layanan kefarmasian di rumah.

2. Pada minggu kedua dan ketiga akan diisi dengan wawancara dan

konseling layanan kefarmasian di rumah.

3. Pada minggu keempat akan diisi dengan pemeriksaan gula darah dan

posttest atau tes akhir.

4. Diharapkan proses tanya jawab dilakukan dengan sejujurnya.

5. Pemeriksaan gula darah dilakukan menggunakan alat glukometer yang

sudah dikalibrasi. Pemeriksaan gula darah menggunakan glukometer

membutuhkan setetes darah dari ujung jari Bapak/Ibu. Pengambilan

darah dilakukan dengan melukai ujung jari tangan yang telah

dibersihkan dengan alkohol menggunakan jarum lanset.

B. Materi home pharmacy care

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang memiliki karakteristik

hiperglikemik atau kadar gula darah diatas batas normal. Penyakit ini tidak dapat

dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan (AgroMedia, 2009). Kondisi ini

terjadi ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin karena adanya

faktor resiko tertentu (Dipiro et al, 2011; WHO, 2016). Pada orang yang normal,

jika dihitung kadar gula darahnya saat puasa adalah kurang dari 100 mg/dL dan

kadar gula darah 2 jam setelah makan adalah kurang dari 140 mg/dL. Untuk orang

yang kadar gula darah saat puasanya berada dalam rentang 100-125 mg/dL

digolongkan sebagai pra-diabetes yang merupakan faktor resiko untuk diabetes.

Bila gula darah puasa lebih dari atau sama dengan 126 mg/dL dan gula darah 2 jam

setelah makan lebih dari atau sama dengan 200 mg/dL maka baru digolongkan

sebagai diabetes (Binfarkes, 2005).

Diabetes Tipe 2

A. FAKTOR RESIKO

Orang yang memiliki resiko lebih tinggi terkena diabetes melitus

tipe 2 adalah mereka yang memiliki riwayat diabetes pada keluarganya,

berusia lebih dari sama dengan 40 tahun, memiliki tekanan darah yang

tinggi, dan wanita yang menderita diabetes gestasional ketika hamil

(Tjekyan, 2014; ADA, 2017).

B. TANDA DAN GEJALA

Mayoritas dari pasien diabetes tipe 2 tidak mengalami gejala

(asymptomatic), dan beberapa pasien menghubungi tenaga medis ketika

sudah terjadi komplikasi seperti kehilangan pengelihatan dan serangan

jantung (WHO, 2016). Gejala yang dapat timbul dari diabetes tipe 2 yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

76

adanya polyuria, polidipsi, nokturia, pengelihatan kabur, berat badan yang

menurun, kehilangan sensasi (sentuhan, getaran, dingin), dan memiliki luka

yang sulit disembuhkan (Diabetes Australia, 2014).

C. KOMPLIKASI

Hilangnya pengelihatan, gagal ginjal, hipertensi, jantung koroner,

penyakit pada pembuluh darah otak atau stroke, luka yang sulit sembuh

yang dapat menjurus ke amputasi (WHO, 2016).

D. PENGOBATAN

Tujuan terapi diabetes yaitu agar kadar gula darah menjadi normal

dan mencegah atau meminimalkan komplikasi. Target pengobatan diabetes

yaitu kadar glukosa darah puasa sebesar 80-130 mg/dL, kadar glukosa darah

1-2 jam setelah makan <180 mg/dl, kadar HbA1c sebesar <7 mg/dL, dan

dengan tekanan darah sebesar <140/90 mmHg (Soelistijo et al, 2015).

1. Pengobatan tanpa Obat

Intervensi gaya hidup yang intensif dapat mengurangi kejadian

diabetes tipe 2, seperti memilih makanan yang sehat, meningkatkan

aktivitas fisik, mengontrol tekanan darah, mengontrol kadar kolesterol

(NIDDK, 2013). Pasien diabetes juga disarankan untuk menghindari

konsumsi makanan atau minuman yang manis, manisan buah, keju, susu

full cream, dan soft drink (Kemenkes RI, 2011).

2. Pengobatan dengan Obat

Intervensi gaya hidup dalam penatalaksanaan diabetes tipe 2 adalah

hal yang penting, namun terkadang hal tersebut tidak cukup untuk

mengontrol gula darah pasien sehingga perlu digunakan obat diabetes.

Obat diabetes harus diminum secara rutin, teratur dan tidak dapat

dihentikan secara mendadak walaupun gula darah sudah mulai menurun.

Obat diabetes terdiri atas 2 jenis yaitu oral (diminum) dan injeksi

(disuntikkan). Contoh obat diabetes oral adalah:

a. Golongan sulfonylurea : Glibenklamid dan Glimepirid

b. Golongan biguanid : Metformin

c. Inhibitor α-glukoksidase : Akarbosa, Miglitol

d. Meglitinida: Rapaglinide, Nateglinide

e. Tiazolidindion: Pioglitazone, Troglitazone

f. DPP-4 inhibitor: Sitagliptin, Linagliptin

(Badan POM RI, 2015).

Sedangkan untuk obat diabetes injeksi adalah insulin. Tipe insulin

dibedakan menjadi 4 berdasarkan mula kerja (onset) dan masa kerjanya

(durasi) yaitu:

a. Insulin masa kerja singkat (short-acting/insulin), disebut juga

insulin regular, dengan onset 0,5 jam dan durasi 6-8 jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

77

b. Insulin masa kerja sedang (intermediate-acting), dengan onset 1-

2 jam dan durasi 18-24 jam

c. Insulin masa kerja sedang dengan mula kerja cepat, memiliki

onset 0,5 jam dan durasi 18-24 jam

d. Masa kerja panjang (long-acting insulin), dengan onset 4-6 jam

dan durasi 24-36 jam

(Binfarkes, 2005).

Pemberian insulin dilakukan dengan cara disuntikkan secara

subkutan atau dibawah kulit. Insulin disuntikkan pada lokasi tertentu

dimana penyerapannya terjadi paling cepat yaitu di perut, dilanjutkan

pada lengan, paha bahian atas dan pantat, seperti yang ditunjukkan pada

gambar 3 (Binfarkes, 2005).

Obat untuk diabetes harus diminum secara rutin dan terus-menerus,

oleh karena itu efek samping obat sebaiknya diperhatikan. Efek

samping obat diabetes pada umunya berupa hipoglikemia yang ditandai

oleh rasa pusing, gemetar, pandangan berkunang-kunang, pandangan

menjadi gelap, keluar keringat dingin, detak jantung meningkat, sampai

hilang kesadaran. Beberapa contoh efek samping obat lainnya

ditunjukkan pada tabel III. Selain efek samping obat, hal lain yang perlu

diperhatikan adalah interaksi obat yang terjadi pada terapi diabetes

karena adanya interaksi tersebut dapat menyebabkan terapi yang

didapatkan tidak dapat tercapai secara maksimal. Contoh interaksi obat

yang terjadi ditunjukkan pada tabel IV.

Gambar 3. Lokasi penyuntikan insulin

(Tridjaya et al, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

78

Tabel III. Efek Samping Obat Diabetes

Golongan /

Nama Obat

ESO

Sulfonilurea Ringan dan jarang, contohnya gangguan GI (mual, muntah, diare,

dan konstipasi), gangguan fungsi hati, reaksi hipersensitifitas

(biasanya terjadi pada minggu ke 6-8 terapi)

Biguanid Anoreksia, mual, muntah, diare, nyeri perut, rasa logam, asidosis

laktat, penurunan penyerapan vitamin B12, eritema, pruritus,

urtikaria, dan hepatitis

Repaglinida Nyeri perut, diare, konstipasi, mual, muntah, reaksi

hipersensitifitas

Pioglitazon Gangguan pengelihatan, ISPA, berat badan meningkat

Linagliptin Hipoglikemi pada pemberian bersama dengan metformin dan

sulfonylurea

Akarbosa Flatulensi, tinja lunak, diare, perut kembung dan nyeri, reaksi pada

kulit dan fungsi hati yang tidak normal

(Badan POM RI, 2015).

Tabel IV. Interaksi Obat Diabetes

Nama obat Interaksi

Anabolik steroid Meningkatkan efek hipoglikemik pada obat

antidiabetic

NSAID (ibuprofen) Meningkatkan efek sulfonylurea

Digoxin Acarbose menurunkan konsentrasi plasma dari digoxin

Neomycin Meningkatkan efek hipoglikemik dari acarbose

Ketotifen Jumlah trombosit ditekan ketika metformin diberikan

dengan ketotifen

Kortikosteroid

(metilprednisolon,

dexamethasone)

Efek hipoglikemik dari antidiabetik berubah menjadi

antagonis oleh kortikosteroid

Kontrasepsi oral Meningkatkan kadar gula darah sehingga dosis

antidiabetik oral harus ditingkatkan

Estrogen Meningkatkan kadar gula darah sehingga dosis

antidiabetik oral harus ditingkatkan

(BNF, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

79

C. Kuesioner home pharmacy care

1. Kuesioner pretest

Kuesioner Pengetahuan Obat Diabetes

Nama / inisial :

Alamat :

NO Pernyataan STS TS S SS

1 Insulin merupakan obat diabetes yang

digunakan secara oral

2 Diabetes dapat menyebabkan penderitanya

mengalami luka yang sulit sembuh

3

Hipoglikemia (kadar gula darah dibawah batas

normal) merupakan efek samping obat diabetes

yang ditandai dengan gejala detak jantung

menurun

4 Diare adalah salah satu komplikasi dari diabetes

5 Insulin disuntikkan di bagian pergelangan

tangan

6 Seseorang dikatakan diabetes ketika gula darah

2 jam setelah makan lebih dari 200 mg/dL

7 Pasien diabetes perlu mengonsumsi buah-

buahan

8 Obat diabetes (glibenklamid) dapat diminum

bersamaan dengan obat ibuprofen

9 Makanan yang manis baik dikonsumsi oleh

pasien diabetes secara rutin

10

Metilprednisolon dapat menurunkan efek dari

obat diabetes sehingga tidak boleh diminum

secara bersamaan

11

Salah satu faktor resiko yang menyebabkan

penyakit diabetes adalah berat badan yang

rendah

12 Target gula darah puasa pada pasien diabetes

adalah lebih dari 150 mg/dL

13 Tingginya kadar gula darah merupakan tanda

dari penyakit diabetes

14 Obat diabetes digunakan secara rutin

15 Akarbosa merupakan obat diabetes yang

memiliki efek samping berupa diare

16 Berolahraga merupakan salah satu cara untuk

dapat menjaga kadar gula darah tetap normal

Keterangan:

STS = Sangat tidak setuju S = Setuju

TS = Tidak setuju SS = Sangat setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

80

2. Kuesioner posttest

Kuesioner Pengetahuan Obat Diabetes

Nama / inisial :

Alamat :

NO Pernyataan STS TS S SS

1 Berolahraga merupakan salah satu cara untuk

dapat menjaga kadar gula darah tetap normal

2 Pasien diabetes perlu mengonsumsi buah-

buahan

3

Hipoglikemia (kadar gula darah dibawah batas

normal) merupakan efek samping obat diabetes

yang ditandai dengan gejala detak jantung

menurun

4 Seseorang dikatakan diabetes ketika gula darah

2 jam setelah makan lebih dari 200 mg/dL

5 Obat diabetes (glibenklamid) dapat diminum

bersamaan dengan obat ibuprofen

6

Metilprednisolon dapat menurunkan efek dari

obat diabetes sehingga tidak boleh diminum

secara bersamaan

7

Salah satu faktor resiko yang menyebabkan

penyakit diabetes adalah berat badan yang

rendah

8 Makanan yang manis baik dikonsumsi oleh

pasien diabetes secara rutin

9 Insulin merupakan obat diabetes yang

digunakan secara oral

10 Insulin disuntikkan di bagian pergelangan

tangan

11 Obat diabetes digunakan secara rutin

12 Target gula darah puasa pada pasien diabetes

adalah lebih dari 150 mg/dL

13 Akarbosa merupakan obat diabetes yang

memiliki efek samping berupa diare

14 Diabetes dapat menyebabkan penderitanya

mengalami luka yang sulit sembuh

15 Tingginya kadar gula darah merupakan tanda

dari penyakit diabetes

16 Diare adalah salah satu komplikasi dari diabetes

Keterangan:

STS = Sangat tidak setuju S = Setuju

TS = Tidak setuju SS = Sangat setuju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

81

D. Daftar pertanyaan wawancara

1. Apakah tanda dari penyakit diabetes?

2. Apakah penyakit diabetes dapat sembuh?

3. Apakah penyebab dari diabetes?

4. Apa saja faktor resiko yang dapat menyebabkan diabetes?

5. Berapakah kadar gula darah pasien saat ini? Apakah normal dengan angka

tersebut?

6. Apa saja komplikasi dari diabetes?

7. Kapan pengobatan dengan obat diabetes harus dilakukan?

8. Apa saja jenis obat diabetes?

9. Apakah obat diabetes harus diminum secara rutin?

10. Dibagian tubuh mana saja insulin dapat disuntikkan?

11. Apakah obat diabetes dapat diminumm bersamaan dengan obat lain?

12. Apakah terdapat efek samping yang dirasakan pasien ketika menggunakan

obat diabetes?

13. Apakah hipoglikemia itu? Bagaimana cara mengetahui bahwa pasien

sedang dalam keadaan hipoglikemia?

14. Apa saja makanan yang perlu dikonsumsi dan yang perlu dihindari oleh

pasien diabetes?

15. Apakah aktifitas fisik berpengaruh terhadap kadar gula darah?

16. Sudah berapa lama pasien terdiagnosis atau menderita diabetes?

17. Bagaimana keseharian pasien?

18. Apakah obat yang selama ini digunakan pasien untuk mengontrol kadar

gula darah?

19. Berapa kali pasien minum obat dalam sehari?

20. Apakah pasien mengonsumsi obat lain selain obat diabetes selama ini?

21. Berapa sering pasien pergi ke puskesmas atau apotek untuk kontrol

dan/atau membeli obat diabetes?

22. Apakah ada keluhan setelah pasien minum obat?

23. Bagaimana keadaan pasien setelah minum obat?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

82

E. Tindak lanjut (pertanyaan refleksi pribadi peneliti)

1. Bagaimana proses wawancara yang telah dilakukan?

2. Apa saja kesulitan-kesulitan dalam melakukan wawancara?

3. Pengetahuan apa yang sudah disampaikan peneliti kepada pasien?

4. Pengetahuan apa yang belum disampaikan peneliti kepada pasien?

5. Apa rencana tindak lanjut yang akan dilakukan peneliti pada pertemuan

berikutnya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN PENGETAHUAN OBAT PASIEN DIABETES … · group pretest posttest dengan responden 5 orang pasien DM tipe 2. Peningkatan pengetahuan dilihat berdasarkan perubahan nilai pretest

83

BIOGRAFI PENULIS

Skripsi yang berjudul “Peningkatan Pengetahuan Obat Pasien

Diabetes Melitus Tipe 2 Tanpa Komplikasi Melalui Home

Pharmacy Care Di Kota Yogyakarta” ditulis oleh Veronica

Erlinda Kristyowati. Penulis merupakan putri kedua dari Kris

Artanto dan Setyowati, yang lahir di Salatiga pada tanggal 29

Januari 1997. Pendidikan formal yang ditempuh penulis

dimulai dari SD Kristen 3 Eben Haezer Salatiga (2002 –

2008), dilanjutkan ke SMP Kristen 2 Eben Haezer Salatiga

(2008 – 2011), SMA Kristen 1 Salatiga (2011 – 2014). Penulis

melanjutkan pendidikan sarjana pada tahun 2014 di Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Saat menempuh kuliah, penulis juga aktif mengikuti

organisasi seperti Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (2015 – 2016) dan

ditempatkan pada divisi Quality Control.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI