Upload
ngonga
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN
METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PLOSO
KECAMATAN JUMAPOLO, KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2009/2010
SKRIPSI
Oleh:
SUPARNI
NIM X 7108768
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
2
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN
METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PLOSO
KECAMATAN JUMAPOLO, KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2009/2010
Oleh :
SUPARNI
NIM X7108768
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
3
4
5
ABSTRAK
Suparni, NIM X7108768. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PLOSO KECAMATAN JUMAPOLO, KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009/2010. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas sebelas Maret Surakarta, Juni 2010.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk (1) Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA dengan menggunakan metode Jigsaw pada siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso, (2) Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan metode jigsaw di SD Negeri 01 Ploso (3) Untuk mengetahui solusi mengatasi hambatan dalam menerapkan metode Jigsaw pada siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap siklus meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Prestasi belajar IPA pada materi gaya dan perubahannya meningkat dengan menerapkan metode jigsaw baik dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas prestasi belajar siswa terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 58,25, siklus I 70,25; dan pada siklus II naik menjadi 79,55. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 65) pada tes awal 35%, tes siklus I 75% dan pada siklus II 95% siswa. Dari hasil observasi afektif, nilai rata-rata afektif siswa mengalami peningkatan yaitu pada pra tindakan 47, pada siklus I 77,5 dan pada siklus II 93,5. Serta dari hasil observasi psikomotorik siswa, didapat nilai rata-rata yaitu pada pra tindakan 51,68, pada siklus I 71,81 dan pada siklus II 83,63 (2) Ada beberapa hambatan yang dihadapi guru dalam penerapan metode jigsaw yaitu dalam penerapan metode Jigsaw memerlukan banyak waktu, siswa sulit berinteraksi dengan teman dan guru sulit dalam mengendalikan siswa sehingga guru harus selalu membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
6
ABSTRACT
SUPARNI, Student Register Number X7108768. THE IMPROVEMENT OF SCIENCE STUDY LEARNING ACHIEVEMENT TROUGH THE USING OF JIGSAW METHOD ON STUDENT GRADE V SDN 01 OF PLOSO, JUMAPOLO DISTRICT, KARANGANYAR REGENCY IN THE YEAR OF 2009/2010. Script, Pedagogic Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta, June 2010. The goal of this classroom action is (1) to improve learning achievement of science study with jigsaw method in grade V of SDN 01 Ploso, (2) to know obstructions which are faced by teacher in implementing Jigsaw method in SDN 01 Ploso, (3) to know solutions overcome of obstructions in implementing Jigsaw method in SDN 01 Ploso. The form of this research is classroom action which consists of two cycles, every cycles includes two meetings. Each cycle has four stage; they are planning, acting, observation and reflection. As subject of the research is students grade V of SDN 01 Ploso. Data collecting technique used are observation and test. Data analyze technique used is interactive model analysis which consist of three component of analyze, they are data reduction, data presentation, conclusion making, or verification. Based on the result of research, it can be concluded that: (1) learning achievement of science study on the material of force and its change increased with implementing Jigsaw method both it is viewed from cognitive aspect, affective aspect and psychomotor aspect. It can be seen from class average point of the student learning achievement happened increase, that is 58,25 in initial test; became 70,25 in cycle I; and became 79,55 in the cycle II. For students who has succeed (passing grade point is 65) initial test is 35%,in cycle I test became 75% and in cycle II became 95% students. The result of affective observation, average point of the student happened increase, that is 47 in initial test; became 77,5 in cycle I; and became 93,5 in the cycle II. The result of psychomotor observation of students, average point of the student happened increase, that is 51,68 in initial test; became 71,81 in cycle I and became 83,63 in the cycle II. (2) There some problem which teacher facing and certain direction in perform Jigsaw method that is need to many time, the student is difficult to interaction with friend, and the teacher is difficult to control the student, so the the teacher must always to guidance the student in discussion group activity.
7
MOTTO
Setiap jiwa manusia mengandung banyak atom
Asal kita berhasil memecahkan nuklirnya
Niscaya atom itu bisa mengeluarkan tenaga Maha Besar
( Tang Ke Sin )
8
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada :
♥ Ayah dan Ibu tercinta yang telah
membesarkan dengan penuh kasih sayang
yang tak pernah lekang oleh waktu dan
selalu mendoakan, memberikan motivasi,
bimbingan dan kasih sayang dengan tulus
iklas serta mendukung, menuntunku
disetiap langkahku.
♥ Kakak dan adikku tersayang.
♥ Ara tersayang.
♥ Sahabat-sahabatku yang aku sayangi
terimakasih atas dukungannya dan
motivasi yang selalu kalian berikan.
♥ Rekan-rekan S1 PGSD dan Almamaterku
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan.
Skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui
Penggunaan Metode Jigsaw pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Ploso Kecamatan
Jumapolo, Kabupaten Karanganyar Tahun 2009/2010.” Skripsi, Surakarta,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas sebelas Maret Surakarta,
Mei 2010. Ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidak akan berhasil
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada
semua pihak, khususnya kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Rusdiana Indiyanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberi ijin penyusunan skripsi ini.
3. Drs. Kartono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Sutijan, M.Pd selaku Pembimbing I yang dengan sabar memberikan
motivasi dan bimbingan sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs Samidi, M.Pd, selaku Pembimbing II yang dengan sabar mengarahkan
dan membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Sriyatno selaku Kepala Sekolah SDN 01 Ploso Kecamatan Jumapolo
Kabupaten Karanganyar yang telah memberi motivasi dan ijin kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian.
7. Rekan-rekan di SDN 01 Ploso yang telah membantu dalam penyusunan
skripsi ini.
10
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan yang ada. Oleh karena itu saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga skripsi ini
dapat memberi manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Surakarta, Juni 2010
Peneliti
11
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 6
1. Tinjauan tentang Belajar dan Prestasi Belajar.......................... 6
a. Pengertian belajar ........................................................... 6
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar..................... 7
c. Pengertian Prestasi Belajar.............................................. 9
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ....... 10
2. Tinjauan tentang IPA.............................................................. 12
a. Pengertian IPA ................................................................ 12
b. Tujuan Pembelajaran IPA ............................................... 14
c. Standar Kompetensi Pembelajaran IPA .......................... 14
d. Karakteristik Pembelajaran IPA...................................... 15
12
e. Pendekatan dalam Pembelajaran IPA SD ....................... 15
f. Gaya ............................................................................... 17
3. Tinjauan tentang Pembelajaran Kooperatif ............................ 21
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif............................... 21
b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ........................... 22
c. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ................................... 23
d. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif ............................... 24
4. Metode Jigsaw........................................................................ 26
B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 31
C. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 31
D. Hipotesis ........................................................................................ 33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 34
B. Subjek Penelitian .......................................................................... 34
C. Bentuk dan Strategi Penelitian ...................................................... 34
D. Sumber Data .................................................................................. 36
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37
F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 38
G. Indikator Kinerja ........................................................................... 42
H. Prosedur penelitian ........................................................................ 42
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................... 49
B. Deskripsi Kondisi Awal ................................................................ 51
C. Hasil Penelitian ............................................................................. 54
D. Pembahasan Hasil Penelitian dan Temuan.................................... 69
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................................... 74
B. Implikasi ......................................................................................... 75
C. Saran ......................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 78
LAMPIRAN .................................................................................................. 80
13
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Frekuensi Data Nilai Pra Tindakan ........................................................ 52
Tabel 2. Hasil Tes Awal ....................................................................................... 52
Tabel 3. Frekuensi Nilai Siklus I .......................................................................... 61
Tabel 4. Hasil Tes Siklus I .................................................................................... 62
Tabel 5. Frekuensi Nilai Siklus II ........................................................................ 68
Tabel 6. Hasil Tes Siklus II .................................................................................. 69
Tabel 7. Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa..................... 69
Tabel 8. Perkembangan Nilai Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan ................ 81
14
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Mekanisme Pembelajaran Metode Jigsaw ................................... 28
Gambar 2. Skema Kerangka Berfikir............................................................. 33
Gambar 3. Komponen-komponen Analisis Data : Model Interaktif .............. 40
Gambar 4. Langkah Penelitian Model Spiral................................................. 42
Gambar 5. Susunan Personil SDN 01 Ploso .................................................. 50
Gambar 6. Grafik Data Nilai Pra Tindakan ................................................... 52
Gambar 7. Siklus Kegiatan Kelompok dengan Metode Jigsaw..................... 56
Gambar 8. Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa.......... 69
Gambar 9. Grafik Perkembangan Nilai Siswa ............................................... 70
15
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Pra tindakan ............... 80
b. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ... 86
c. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2.... 93
d. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II pertemuan 1... 101
e. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 . 107
Lampiran 2. Kisi-Kisi Soal
a. Kisi-Kisi Soal Pra Tindakan ............................................... 115
b. Kisi-Kisi Soal Siklus I ......... .............................................. 117
c. Kisi-Kisi Soal Siklus II................ ........................................ 119
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa
a. Lembar Kerja Siswa siklus I pertemuan 1 ............................ 121
b. Lembar Kerja Siswa siklus I pertemuan 2 ............................ 125
c. Lembar Kerja Siswa siklus II pertemuan 1........................... 129
d. Lembar Kerja Siswa siklus II pertemuan 2........................... 133
Lampiran 4. Daftar Nilai Kognitif Siswa ....................................................... 137
a. Daftar Nilai Kognitif Pra Tindakan........................................ 137
b. Daftar Nilai Kognitif Siswa Siklus I ...................................... 138
c. Daftar Nilai Kognitif Siswa Siklus II..................................... 139
Lampiran 5. Observasi Terhadap Guru oleh Guru Mitra
a. Observasi Terhadap Guru oleh Guru Mitra Pra tindakan .... 140
b. Observasi Terhadap Guru oleh Guru Mitra Siklus I ............ 141
c. Observasi Terhadap Guru oleh Guru Mitra Siklus II ........... 143
Lampiran 6. Observasi Afektif Siswa
a. Observasi Afektif Siswa Pra tindakan ................................ 145
b. Observasi Afektif Siswa Siklus I ........................................ 146
16
c. Observasi Afektif Siswa Siklus II ....................................... 149
Lampiran 7. Observasi Psikomotorik Siswa
a. Observasi Psikomotorik Siswa Pra tindakan ...................... 152
b. Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I .............................. 153
c. Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II ............................. 156
Lampiran 8. Photo Proses Pembelajaran ..................................................... . 161
17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang tangguh, mandiri, kreatif dan inovatif sehingga mampu
menyesuaikan perkembangan zaman. Pendidikan sangat penting dalam
menyiapkan manusia untuk mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas
kehidupan sebagai bangsa yang bermartabat. Pendidikan Nasional berfungsi
mangembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembagkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (Depdiknas, 2008:3). Untuk mengembang fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan suatu sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional.
Indonesia sangat memerlukan peningkatan kualitas pendidikan dalam
rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pembelajaran
yang efektif dan efisien serta menyenangkan bagi peserta didik khususnya bagi
anak usia sekolah dasar. Pada umumnya di dalam proses pendidikan selalu
diarahkan untuk menciptakan tenaga terdidik yang terampil, dinamis, kreatif dan
mengikuti serta melibatkan diri dalam proses perkembangan dunia pendidikan.
Keberhasilaan suatu pendidikan dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya faktor
individu, tenaga didik, lingkungan , dan sarana yang menunjang dalam proses
pembelajaran. Suatu metode pembelajaran juga sangat mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran serta menentukan prestasi belajar peserta didik.
Depdiknas mengembangkan suatu sistem pendidikan yang dapat membekali
peserta didik dengan kecakapan hidup dalam kehidupan yang berorientasi pada
tujuan dan proses agar sejalan dengan perkembangan nasional dan global.
18
Tujuan pendidikan dasar adalah mengembangkan sikap dan memberi
kemampuan dasar untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta
didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikaan menengah. Maka
untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu mengembangkan
kurikulum dan sistem pembelajaran. Demikian pula dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) selalu diadakan inovasi. IPA berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Berdasarkan
pada pendekatan keterampilan proses pembelajaran IPA mencakup proses
perolehan pengetahuan melalui pengamatan, penggalian, penelitian, penyampaian
informasi dan produk (pengetahuan ilmiah) yang diperoleh dari berfikir dan
bekerja ilmiah. Cara tersebut diharapkan dapat membantu siswa dalam mengatasi
berbagai masalah yang dihadapi. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu
mata pelajaran yang penting bagi siswa karena peranannya yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari.
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa guru sering menghadapi
kesulitan atau masalah namun tidak tahu cara pemecahannya. Guru memerlukan
jalan keluar sebagai jawaban atas segala permasalahan yang dihadapi di kelas
sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar dan tujuan
pembelajaran tercapai.
Menurut hasil pengamatan awal peneliti dan evaluasi guru kelas V di SD
Negeri 01 Ploso menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam lebih didominasi oleh
guru dan siswa-siswa tertentu saja. Siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran
selalu menggali informasi atau bertanya pada guru. Berbeda halnya dengan siswa
yang kurang aktif, ia hanya menerima pengetahuan yang datang kepadanya
sehingga menjadikan prestasi belajarnya pun cenderung lebih rendah
dibandingkan dengan siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA. Dari
hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa pada pokok bahasan Energi dan
perubahannya, nilai siswa kelas V sangat rendah. Peneliti memperoleh data rata-
19
rata nilai ulangan siswa yaitu 56,75 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) di SD Negeri 01 Ploso adalah 6,5. Siswa kelas V masih sangat sulit dalam
mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).
Untuk mengantisipasi kegiatan belajar mengajar yang hanya didominasi
oleh siswa-siswa tertentu saja, maka guru harus lebih kreatif dalam memilih
metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran yang harus dipakai adalah
metode yang melibatkan siswa lebih aktif dan menyeluruh dalam kegiatan
pembelajaran. Agar kegiatan belajar mengajar tidak dikuasai siswa-siswa tertentu
saja, perlu diterapkan salah satu metode pembelajaran kooperatif. Sugiyanto
(2008:35) mengungkapkan “Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar.” Pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran dimana siswa
dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Sehingga hal ini memotivasi mereka
untuk saling berinteraksi. Dalam pembelajaran kooperatif peran siswa diharapkan
saling membantu, berdiskusi dan berargumentasi.
Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji penerapan metode pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Isjoni (2009:77) menyatakan “Pembelajaran kooperatif
jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran koopeatif yang mendorong siswa
aktif dan membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi
yang maksimal.” Dalam model pembelajaran jigsaw terdapat tahap-tahap dalam
pembelajarannya. Model jigsaw dikembangkan untuk memberikan suatu cara
dalam menbantu membangun kelas sebagai komunitas belajar yang menghargai
kemampuan siswa. Hal ini disebabkan dalam model jigsaw secara individual
siswa belajar berkembang dan bersosialisasi dengan kelompoknya dengan
berbagai kemampuan dalam aspek kerja yang berbeda. Tipe jigsaw dipilih peneliti
karena metode pembelajaran ini lebih meningkatkan kerja sama dan keaktifan
semua siswa. Jigsaw merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang
sangan fleksibel. Penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar dapat
dimodifikasi dengan model-model belajar yang lain dengan menyesuaikan materi
20
yang dipelajari. Sehingga diharapkan dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran
dapat memahami materi energi dan perubahannya secara kongkrit dan jelas
sehingga tercapai tujuan pembelajaran dan prestasi belajar dapat meningkat.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian ini
diberi judul penelitian : “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Penggunaan
Metode Jigsaw pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Ploso Kecamatan Jumapolo,
Kabupaten Karanganyar Tahun 2009/2010. “
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu
Pengetahuan Alam khususnya pada materi Gaya kelas V SD Negeri 01
Ploso ?
2. Hambatan apakah yang dihadapi guru dalam menerapkan metode jigsaw
di SD Negeri 01 Ploso ?
3. Solusi apakah yang digunakan dalam mengatasi hambatan penggunaan
metode Jigsaw di SDN 01 Ploso?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu :
1. Untuk meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada materi
Gaya dan perubahannya,siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Ploso.
2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan
metode jigsaw di SD Negeri 01 Ploso.
3. Untuk mengetahui solusi yang digunakan guru dalam mengatasi hambatan
penggunaan metode Jigsaw di SDN 01 Ploso.
21
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
teoritis bagi pengembangan teori pembelajaran dengan menggunakan
metode jigsaw.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan dengan merealisasikan tujuan pembelajaran bagi
siswa dan juga sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan
kebijakan selanjutnya.
b. Bagi Guru
Dapat memberikan masukan bagi guru untuk menerapkan
metode jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai
upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.
c. Bagi Siswa
Dapat memberikan motivasi agar lebih tertarik belajar Ilmu
Pengetahuan Alam sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
Ilmu Pengetahuan Alam.
22
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab 2 yang akan dibahas adalah Tinjauan Pustaka, Penelitian yang
Relevan, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan tentang Belajar dan Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kebutuhan setiap orang, sebab dengan belajar
seseorang dapat memahami dan mengerti tentang suatu kemampuan sehingga
kecakapan dan kepandaian yang dimiliki dapat ditingkatkan. Sebagai individu
yang sedang belajar mempunyai kepentingan agar berhasil dalam belajar.
Prestasi dapat dicapai setelah terjadi proses interaksi dengan lingkungan dalam
jangka waktu tertentu.
Sardiman (1992: 23) yang berpendapat “Belajar adalah rangkaian kegiatan
jiwa raga psikis fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.,
yang berarti menyangkut unsure cita, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.” Belajar juga bisa diartikan usaha untuk mengubah tingkah laku.
Dengan belajar akan membaca perubahan pada individu yang belajar”.
Perubahan-perubahan yang terjadi berkaitan dengan penambahan ilmu
pengetahuan, tetapi juga berbentuk suatu kecakapan, keterampilan, minat dan
penyesuaian diri. Proses belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku
seseorang. Oleh karena itu dapat dikatakan, terjadi suatu proses belajar apabila
seseorang itu menunjukkan tingkah laku yang berbeda.
Muhibbin Syah (1997: 92) mendefinisikan “Belajar dapat dipahami
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan dengan melibatkan
proses kognitif.” Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan,
keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses
belajar.
Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 13), mengatakan “Belajar
secara tradisional diartikan sebagai upaya menambah dan mengumpulkan
23
sejumlah pengetahuan.” Belajar adalah perubahan tingkah laku dan perubahan
yang terjadi karena latihan atau pengalaman.
Slameto (2003: 2) mendifinisikan “ Belajar adalah suatu prpses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan , sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 127) berpendapat bahwa :
“Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia.” Dengan belajar
manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah
lakunya berkembang.
Cronbach dalam Sumardi Suryabrata (2006: 115) mengatakan “ Learning
is show by a change in behavior as a result of experience (Cronbach, 1554: 47).
Artinya belajar dengan sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam
mengalami itu si pelajar menggunakan panca inderanya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian belajar adalah Suatu
proses yang dilakukan secara berulang-ulang dan menggunakan usaha dan hasil
belajar itu selalu membawa perubahan yang didapatkan dari kecakapan baru
dan perubahan tersebut terjadi karena usaha yang dilakukan dengan sengaja.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, secara umum
faktor yang mempengaruhi belajar ada dua golongan yaitu faktor intern dan faktor
ektern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang
sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar
individu.
Menurut Ngalim Purwanto (1990: 107) berpendapat bahwa faktor yang
mempengaruhi belajar adalah:
1) Faktor Internal
Faktor ini terdiri dari faktor fisiologis yang berasal dari keadaan
jasmani dan faktor psikologis yang berasal dari keadaan rohani.
2) Faktor Eksternal
24
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa,
yang terdiri dari :
a) Faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan kelompok.
b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu budaya, teknologi dan
kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, belajar dan iklim.
d) Faktor lingkungan dan keamanan.
Menurut Muhibbin syah (1997: 132) berpendapat bahwa faktor yang
mempengaruhi belajar adalah:
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
siswa yang terdiri dari dua aspek yaitu:
a) Aspek fisiologis yaitu kondisi umum dari tonus (ketegangan otot)
yang memadai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-
sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa
dalam mengikuti pelajaran.
b) Aspek psikologis yaitu faktor-faktor rohani siswa yang meliputi:
(1) Intelegensi yaitu kemampuan psikofisik untuk mereaksi
rangsangan.
(2) Sikap siswa yaitu gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan
cara yang relative tetap terhadap objek baik secara positif
maupun negatif.
(3) Bakat siswa, bakat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.
(4) Motivasi siswa adalah keadaan internal organisme manusia
yang mendorong untuk berbuat.
(5) Minat siswa, minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi terhadap sesuatu.
25
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa
yang terdiri dari :
a) Lingkungan sosial
(1) Lingkungan sosial sekolah, misalnya guru, staf administrasi dan
teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar.
(2) Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga
sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa.
(3) Lingkungan sosial lainnya.
b) Lingkungan non sosial
Faktor lingkungan non sosial misalnya gedung sekolah, alat-alat
belajar, keadaan cuaca saat siswa sedang belajar.
3) Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar misalnya tingkatan pendekatan tinggi,
pendekatan sedang dan pendekatan rendah.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar adalah faktor dari dalam individu (internal) dan faktor dari
luar individu (eksternal).
c. Pengertian Prestasi Belajar
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh seseorang akan memperoleh suatu
hasil yang dinamakan prestasi belajar. Sutratinah Tirtonegoro (1989 : 43) bahwa
“Prestasi belajar adalah penilaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk
symbol, angka, huruf maupun kalimat yang sudah dicapai oleh setiap anak
dalam periode tertentu.”
“Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut
kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan
waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil
tes atau ujian.” (http://www.sobatbaru.blogspot.com, 18 Maret 2010).
26
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan dapat diambil
kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu
keterampilan yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun
kalimat ysng sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Pencapaian prestasi belajar anak tidak hanya tergantung dari anak itu
sendiri, akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor luar dari diri anak yang sedang
melakukan pembelajaran. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:
138) prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor faktor internal
dan faktor eksternal.
Faktor-faktor mengenai prestasi belajar dikemukakan Slameto (2003: 54-
72) yaitu prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri
anak (interen) dan faktor yang berasal dari luar anak (eksteren).
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :
2) Faktor Interen
Faktor interen yang dimaksud di sini adalah faktor yang berasal
dari dalam individu yang belajar, yaitu faktor jasmaniah, faktor
psikologis, dan faktor kelelahan.
Banyak faktor jasmaniah yang mempengaruhi prestasi belajar di
antaranya adalah sehat yang berarti dalam keadaan baik segenap badan
beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Faktor psikologis
juga mempengaruhi prestasi belajar antara lain : intelegensi, perhatian,
minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Faktor lain yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu kelelahan, kelelahan dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan
rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh.
Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan atau
untuk mendapatkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan
27
baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam
belajar.
3) Faktor Eksteren
Faktor eksteren yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari luar
individu yang belajar yaitu faktor lingkungan, sarana fisik dan non
fisik yang menunjang proses belajar mengajar. Kondisi ekstern yaitu
mengenai hal-hal dalam situasi belajar dapat dikontrol oleh pengajar
sehingga kondisi belajar yang eksteren dapat diatur atau dikontrol dan
hanya merupakan suatu bagian dari proses belajar mengajar, tetapi
termasuk tugaas guru yang utama dalam mengajar. Yang termasuk
faktor eksteren antara lain ruangan, udara, hubungan guru dengan
siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungan sekolah.
Sekolah sebagai tempat pendidikan formal merupakan tempat
penggemblengan anak dalam mewujudkan prestasi belajar yang
optimal. Karena sekolah yang didasari oleh adanya tenaga guru yang
professional dalam menangani masalah pendidikan anak. Sehingga
tugas-tugas perkembangan anak akan mendapat pelayanna yang tepat.
Masyarakat sebagai tempat anak mengaktualisasi pengalaman
belajar yang diperolehnya akan turut berpengaruh dalam kreatfitaas
dan kedisiplinan anak. Anak akan disiplin dalam belajar karena adanya
tuntutan kompetitif positif dari lingkungan.
Dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi anak, pendidik lebih
berhati-hati dalam setiap menjalankan tugas keprofesionalannya. Karena dari
tugas guru ini akan menumbuhkan generasi bangsa yang siap meneruskan
kepemimpinan bangsa mewujudkan manusia yang berkualitas mampu
membangun dirinya, bangsa dan negara.
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1990: 102) membagi faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu:
1) Faktor Individual
Faktor individual merupakan faktor yang ada pada diri individu
sendiri yang terdiri dari aspek fisiologis bersifat jasmaniah, aspek
28
psikologis bersifat rohaniah, latihan dan ulangan, motivasi dan sifat-
sifat pribadi seseorang.
2) Faktor dari luar individu
Faktor dari luar diri individu meliputi faktor keluarga, guru dan
cara mengajarnya, alat-alat belajar serta lingkungan dan kesempatan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar adalah faktor individu yang belajar dan sebagai faktor pendukung
adalah faktor dari luar individu.
2. Tinjauan tentang Ilmu Pengetahuan Alam
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Srini M. Iskandar (2001: 2), kata IPA merupakan singkatan kata “Ilmu
Pengetahuan Alam”. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-
kata Bahasa Inggris “Natural Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan
dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi “Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) atau science secara harfiah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam.”
Menurut Abdullah & Eny Rahma (1998: 18), IPA merupakan
“pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau
khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan,
penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait
mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”.
Leo Sutrisno, Hery Setyadi & Kartono (2007: 1-19), menyatakan ” IPA
merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan
yang tepat (correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar
(true) dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan
kesimpulan yang betul (truth).
Krajcik S. Joseph, Czerniak M. Charlene and Berger Carl (1999: 12) “
Science was created by humans to predict and explain events and fenomena.”
29
Artinya ilmu pengetahuan merupakan hasil pengamatan yang dilakukan oleh
manusia dan peristiwa alam yang terjadi.
Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait dengan
objek alam serta persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi
dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifatnya.
Maskoeri Jasin (2006: 36) menyebutkan “ Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau
Ilmu Alamiah (Natural science) membahas tentang alam semesta dengan semua
isinya dan terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia.” Pada apek
Fisika IPA lebih memfokuskan pada benda-benda tak hidup. Pada aspek Biologi
IPA mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk hidup serta
lingkungannya. Sedangkan pada aspek Kimia IPA mempelajari gejala-gejala
kimia baik yang ada pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di
alam.
Pendidikan IPA menjadi suatu bidang ilmu yang memiliki tujuan agar
setiap siswa terutama yang ada di SD memiliki kepribadian yang baik dan dapat
menerapkan sikap ilmiah serta dapat mengembangkan potensi yang ada di alam
untuk dijadikan sebagai sumber ilmu dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Dengan demikian pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi
dalam setiap bentuk pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan
ilmu tersebut. Bukan berarti teori-teori terdahulu tidak digunakan, ilmu tersebut
akan terus digunakan sampai menemukan ilmu dan teori baru. Teori lama
digunakan sebagai pembuktian dan penyempurnaan ilmu-ilmu alam yang baru.
Hanya saja teori tersebut bukan untuk dihafal namun di terapkan sebagai tujuan
proses pembelajaran. Melihat hal tersebut di atas nampaknya pendidikan IPA
saat ini belum dapat menerapkannya.
Perlu adanya usaha yang dilakukan agar pendidikan IPA yang ada
sekarang ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan awal yang akan dicapai,
karena kita tahu bahwa pendidikan IPA tidak hanya pada teori-teori yang ada
namun juga menyangkut pada kepribadian dan sikap ilmiah dari peserta didik.
30
Untuk itu maka kepribadian dan sikap ilmiah perlu ditumbuhkan agar menjadi
manusia yang sesuai dari tujuan pendidikan.
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan
pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan
langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan dididapatkan dari hasil
eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus di
sempurnakan.
b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Depdiknas (2008 : 148)
menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD atau
MI adalah :
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mengembangkan rasa ingin tau, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
c. Standar Kompetensi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan ALam dari waktu ke waktu selalu
berkembang. Oleh karena itu pemerintah selalu mengadakan perubahan-
perubahan kurikulum demi kesempurnaannya. Di dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan, Depdiknas (2006: 21) menyebutkan bahwa standar
kompetensi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD atau MI kelas V
adalah :
1) Melakukan pengamatan terhadap gejala alam dan menceritakan hasil pengamatannya secara lisan dan tertulis.
31
2) Memahami penggolongan hewan dan tumbuhan, serta manfaat hewan dan tumbuhan bagi manusia, upaya pelestariannya, dan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
3) Memahami bagian-bagian tubuh pada manusia, hewan, dan tumbuhan serta fungsi dan perubahan makhluk hidup.
4) Memahami berbagai sifat bentuk energi, perubahannya dan kegunaannya.
5) Mamahami berbagai bentuk energi, perubahan dan manfaatnya. 6) Memahami matahari sebagai pusat tata surya, kenampakan dan
perubahan permukaan bumi, dan hubungan peristiwa alam dengan kegiatan manusia.
d. Karateristik Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Depdiknas (2008: 148)
menyebutkan bahwa ruang lingkup pembelajaran ilmu pengetahuan alam
meliputi aspek-aspek yaitu :
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.
2) Benda/materi : sifat-sifat dan kegunaannya meliputi benda cair, padat dan gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, tata surya dan benda-benda langit lainnya.
e. Pendekatan dalam Pembelajaran IPA SD
Ilmu pengetahuan sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya
sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip
serta teori-teori. Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-
benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah
dikonfirmasi secara objektif. Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan
fakta-fakta IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta ada
hubungannya. Kemudian prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan
diantara konsep-konsep IPA. Edangkan teori ilmiah merupakan kerangka yang
lebih luas dari fakta-fakta, konsep-konsep danprinsip-prinsip yang saling
berhubungan. Srini M.Iskandar (2001: 49) Dalam mempelajari IPA diperlukan
beberapa pendekatan atau strategi yang digunakan yaitu :
32
1) Pendekatan Keterampilan Proses IPA
Pendekatan keterampilan proses IPA adalah pembelajaran yang
dianjurkan di dalam mengajar IPA. Keterampilan proses IPA
dikembangkan bersama-sama dengan fakta-fakta, konsep-konsep dan
prinsip-prinsip IPA (Srini M.Iskandar, 2001: 50).
Keterampilan proses IPA yang ada pada anak SD merupakan
modifikasi dari keterampilan proses IPA yang dimiliki para ilmuan
sebab disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan materi yang
diajarkan. Aspek-aspek keterampilan proses IPA terdiri dari delapan
hal yaitu: pengamatan, pengklasifikasian, pengukuran,
pengidentifikasian dan pengendalian variable, perumusan hipotesis,
perancangan sksperimen, penyimpulan hasil eksperimen, dan
pengkomunikasian hasil eksperimen.
2) Pendekatan Inkuiri
Pendekatan inkuiri adalah suatu strategi pembelajaran dimana guru
dan murid mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan proses
penemuan atau penyelidikan masalah-masalah, menyusun hipotesis,
merencanakan eksperimen , mengumpulkan data dan menarik
kesimpulan tentang hasil pemecahan masalah.
3) Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat)
Sains Teknologi Masyarakat adalah suatu untuk kecenderungaan
baru di dalam Pendidikan IPA yang mula-mula timbul di Inggris dan
Amerika Serikat dan kini meluas ke berbagai Negara. Dalam
pendekatan STM murid-murid harus di ikutsertakan dalam penentuan
tujuan, prosedur perencanaan dan dalam usaha mendapatkan informasi
serta dalam mengevaluasi.
Yang menjadi tujuan utama STM adalah murid-murid setelah lulus
sekolah menjadi warga Negara yang mampu untuk mengambil
keputusann tentang masalah-masalah di dalam masyarakat yang
berkaitan dengan sains dan teknologi.
33
Dari tiga pendekatan di atas, dalam pembelajaran IPA metode Kooperatif
jigsaw dapat dimodifikasi dengan pendekatan di atas. Selain itu masih banyak
metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya di
Sekolah Dasar.
f. Gaya
Gaya merupakan suatu dorongan atau tarikan yang menyebabkan
perubahan bentuk atau gerak suatu benda. Besar kecilnya gaya dapat diukur
dengan neraca pegas. Satuan pengukur gaya adalah Newton. Ada berbagai macam
gaya. Gaya dalam kurikulum KTSP kelas V mempelajari tentang Gaya Magnet,
Gaya Gravitasi dan Gaya Gesek.
1) Gaya Magnet
Magnet disebut juga besi berani. Magnet memiliki kekuatan yang dapat
menarik benda disekitarnya. Istilah magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu
magnes yang berarti batu dari Magnesia, suatu daerah di Asia kecil. Magnet
mempunyai gaya tarik. Gaya tarik magnet disebut gaya magnet. Besarnya gaya
magnet disebut kekuatan gaya magnet. Magnet dapat menarik logam tertentu.
Berdasarkan asalnya magnet dibedakan menjadi dua, yaitu magnet alam
dan magnet buatan. Magnet alam merupakan magnet yang sudah tersedia di alam,
misalnya gravitasi bumi. Sedangkan magnet buatan merupakan magnet yang
dibuat oleh manusia, misalnya magnet batang,magnet jarum, dll.
a) Jenis-jenis Magnet
(1) Magnet Batang (4) Magnet Keping
(2) Magnet Silinder (5) Magnet U
(3) Magnet Jarum
34
b) Sifat-sifat magnet
(1) Magnet dapat menarik benda-benda tertentu.
Magnet dapat menarik benda seperti besi, nikel dan benda yang
terbuat dari logam. Meskipun tidak semua benda yang terbuat dari
logam dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik oleh
magnet disebut benda magnetis. Contoh benda magnetis yaitu
peniti, klip, pisau, obeng dll. Benda magnetis mengandung unsur
besi, nikel atau kobalt yang merupakan bahan feromagnetik.
Sedangkan benda tidak magnetis adalah benda yang tidak dapat
ditarik oleh gaya magnet (tidak memiliki sifat seperti magnet).
Contoh benda tidak magnetis yaitu kapur, kayu, kaca, kertas dll.
(2) Magnet memiliki dua kutub.
Ujung magnet yang menjadi kutub magnet letaknya saling
berjauhan. Kedua ujung magnet itu gaya tariknya paling kuat.
Kedua kutub magnet itu memiliki sifat berlawanan. Jika dua kutub
ditempelkan akan saling meniadakan gaya tarik kutub. Semakin ke
bagian tengah magnet, gaya tariknya semakin lemah karena kedua
kutub yang berlawanan semakin dekat. Di tengah-tengah batang
magnet, gaya tarik melemah.
(3) Kutub senama tolak-menolak, kutub tak senama tarik-menarik.
Setiap magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Dua buah magnet jika kutub senama didekatkan
akan mengalami tolak menolak. Dan jika kutub tidak senama
didekatkan magnet tersebut akan tarik menarik.
(4) Magnet mempunyai medan magnet.
Magnet mempunyai gaya tarik, yaitu dapat mempengaruhi
benda dari besi yang ada di sekitarnya. Daerah sekitar magnet yang
dipengaruhi gaya tarik magnet disebut medan magnet. Setiap
benda tertentu yang berada di dalam medan magnet akan
dipengaruhi gaya tarik magnet. Medan magnet tersusun atas garis-
garis gaya yang semakin rapat disekitar kutub magnet. Oleh karena
35
itu, kutub magnet memiliki gaya tarik yang paling kuat
dibandingkan sisi magnet lain.
(5) Gaya tarik magnet dapat menembus benda
Kekuatan gaya magnet dapat menembus benda. Benda yang dapat
ditembus oleh gaya magnet tergantung dari tebal tipisnya benda
tersebut. Contoh benda yang dapat ditembus oleh gaya magnet
yaitu kertas, plastik, kain dll.
c) Cara membuat magnet.
Magnet dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu dengan cara
induksi, aliran listrik (elektromagnetik) dan dengan cara digosok.
(1) Membuat magnet dengan cara induksi.
Cara membuat magnet dengan induksi yaitu dengan cara
mendekatkan benda magnetis ke magnet. Sehingga benda magnetis
itu akan dapat menarik benda magnetis lain.
(2) Membuat magnet dengan cara aliran listrik (elektromagnetik).
Cara membuat magnet menggunakan aliran listrik yaitu dengan
membuat kumparan kawat pada paku yang akan dibuat magnet.
Kemudian memberi aliran listrik pada kumparan kawat tersebut.
Aliran listrik pada kawat akan mengubah paku menjadi magnet.
(3) Membuat magnet dengan cara digosok.
Cara membuat magnet dengan gosokan yaitu dengan menggosok
benda yang bersifat magnetis dengan magnet secara searah. Makin
banyak gosokan yang dilakukan makasifat kemagnetannya akan
semakin kuat.
d) Kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari
Magnet sangat bermanfaat bagi manusia. Magnet dapat digunakan
pada berbagai alat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh peralatan yang
menggunakan magnet yaitu obeng, pengunci pada penutup tas, pintu
kulkas, generator dan dinamo.
36
2) Gaya Gravitasi
Benda yang berada di permukaan bumi akan terkena pengaruh dari gaya
gravitasi bumi. Gaya gravitasi bumi berupa gaya tarik yang mengarah kepusat
bumi. Gaya gravitasi bumi disebut juga gaya tarik bumi. Semua benda yang ada di
bumi akan ditarik kearah pusat bumi. Jika tidak ada gaya gravitasi bumi, kita tidak
akan bisa berpijak di bumi ini. Pengaruh gaya gravitasi yaitu :
a) Gravitasi bumi menyebabkan benda jatuh kebawah.
Semua benda jika dilemparkan vertikal ke atas, benda tersebut akan jatuh
ke tanah ke arah pusat bumi.
b) Pengaruh gaya gravitasi terhadap kecepatan benda jatuh
Waktu yang diperlukan benda untuk jatuh kebumi pada ketinggian yang
sama akan berbeda. Benda yang lebih berat akan lebih cepat sampai ke bumi.
Sedangkan benda yang ringan akan lebih lambat sampai ke bumi. Bentuk
benda juga mempengaruhi kecepatannya ketika jatuh. Benda yang
permukaannya luas akan lebih lambat daripada benda yang sempit atau
ramping.
3) Gaya Gesek
Gaya gesek terjadi apabila dua permukaan benda bersentuhan. Setiap
permukaan benda selalu bersentuhan dengan benda lain. Gaya gesekan yang
terjadi dipengaruhi oleh keadaan permukaan yang bersentuhan. Gaya gesekan
dapat diperkecil dan diperbesar. Cara untuk memperkecil gaya gesekan antara lain
dengan memperhalus permukaan, memberi pelumas atau memberi bantalan. Gaya
gesekan dapat diperbesar dengan cara memperkasar permukaan benda yang
bersentuhan. Berat benda dan luas permukaan juga mempengaruhi besar kecilnya
gaya gesekan yang terjadi.
Gaya gesekan diperkecil untuk mempermudah pergeseran kedua benda
dan sekaligus untuk pendinginan. Contohnya poros roda mobil dan sepeda diberi
vaselin, pelumas dan bantalan peluru agar mudah bergerak dan tidak cepat aus.
Sedangkan gaya gesekan yang diperbesar juga diperlukan dalam kehidupan.
Manusia memperbesar gaya gesekan untuk keselamatan. Contohnya ban mobil
37
dan ban sepeda dibuat bergerigi agar tidak tergelincir saat dikendarai, alas sepatu
dibuat berbunga-bunga atau kasar-kasar agar tidak terpeleset dll.
3. Tinjauan tentang Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Zakaria Effandi dan Iksan Zanaton (2006), Cooperative learning is
grounded in the belief that learning is most effective when student are actively
involved in sharing ideas and work cooperatively to complete academic task
(http://www.ejmste.com , 08 Februari 2010). Artinya Pembelajaran kooperatif
adalah pembelajaran yang didasari kepercayaan dalam pembelajaran yang paling
efektif ketika siswa aktif berbagi pendapat dan saling bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas sekolah.
Sugiyanto (2008: 35) mengungkapkan “Pembelajaran kooperatif adalah
pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa
untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan
belajar”.
Robert E. Slavin (2009: 4) menyatakan “ Pembelajaran kooperatif merujuk
pada berbagai macam mengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari
materi pelajaran”. Dalam pembelajaran kooperatif, para siswa diharapkan dapat
saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah
pengetahuan yang mereka kuasai.
Isjoni (2009: 28) “Pembelajaran kooperatif adalah menyangkut teknik
pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar
bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri dari 4-5 orang”.
Pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran memungkinkan siswa bekerja
sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam
kelompok tersebut.
Mengacu pada pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran
kooperatif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif
38
dan berpartisipasi dalam komunitas kelompok mereka dengan cara-cara yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran kooperatif yaitu memperoleh pengetahuan dari
sesama temannya.
b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Robert E. Slavin (2009: 26) mengkategorikan enam karakteristik metode
pembelajaran kooperatif yaitu tujuan kelompok, tanggung jawab individual,
kesempatan sukses yang sama, kompetisi tim, spesialisasi tugas, dan adaptasi
terhadap kebutuhan kelompok .
Karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Tujuan Kelompok.
Kebanyakan metode pembelajaran kooperatif menggunakan
beberapa bentuk tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan
kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor
diatas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada
penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan
hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu, dan
saling peduli.
2) Tanggung Jawab Individual
Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari
semua anggota kelompok. Tanggung jawab individual dilakukan dalam
dua cara. Yang pertama yaitu dengan menjumlahkan skor kelompok atau
nilai rata-rata individual. Yang kedua adalah spesialisasi tugas, dimana
tiap siswa diberikan tanggung jawab khusus untuk sebagian tugas
kelompok.
3) Kesempatan Sukses yang Sama
Pembelajaran kooperatif menggunakan metode skoring yang
mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang
diperoleh siswa. Penggunaan metode skor memastikan semua siswa
mendapat kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam timnya.
39
4) Kompetisi Tim
Dalam metode kooperatif, studi tahap awal dari STAD (Student
Team Achievement Division) dan TGT (Teams Games Tournaments)
menggunakan kompetisi antartim sebagai sarana untuk memotivasi siswa
untuk bekerja sama dengan anggota timnya.
5) Spesialisasi Tugas
Metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, Group Investigation,
dan metode spesialisasi tugas lainnya adalah tugas melaksanakan subtugas
terhadap masing-masing anggota kelompok.
6) Adaptasi terhadap Kebutuhan Kelompok
Kebanyakan metode pembelajaran kooperatif menggunakan
pengajaran yang mempercepat langkah kelompok, tetapi dalam TAI (Team
Accelerated Instruction) dan CIRC (Cooperative Integreted Reading and
Compositian) mengadaptasi pengajaran terhadap kebutuhan individual.
c. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif
Isjoni (2009: 60) menyatakan ada lima ciri pembelajaran kooperatif yaitu :
1) Positive interdepedence (saling ketergantungan positif) yaitu hubungan
timbal balik yang didasari adanya kepentingan yang sama atau
perasaan diantara anggota kelompok dimana keberhasilan seseorang
merupakan keberhasilan yang lain pula atau sebaliknya.
2) Interaction face to face (interaksi tatap muka) yaitu interaksi yang
langsung terjadi antar siswa tanpa adanya perantara. Pola interaksi dan
perubahan yang bersifat verbal diantara siswa, ditingkatkan oleh
adanya saling hubungan timbal balik yang bersifat positif sehingga
dapat mempengaruhi hasil pendidikan dan pengajaran.
3) Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam
anggota kelompok sehingga siswa termotivasi untuk membantu
temannya.
40
4) Membutuhkan keluwesan yaitu menciptakan hubungan antar pribadi,
mengembangkan kemampuan kelompok dan memelihara hubungan
kerja yang efektif.
5) Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah
(proses kelompok), yaitu tujuan terpenting yang diharapkan dapat
dicapai dalam pembelajaran kooperatif adalah siswa belajar
keterampilan bekerjasama dan berhubungan ini adalah keterampilan
yang penting dan sangat diperlukan di masyarakat.
d. Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi yang diterapkan,
yaitu diantaranya Student Team Achievement Division (STAD), Jigsaw, Teams
Games Tournaments (TGT), Group Investigation, Rotating Trio Exchange dan
Group Resume. Dari beberapa model tersebut yang paling banyak dikembangkan
adalah model Student Team Achievement Disivion (STAD) dan Jigsaw (Isjoni,
2009: 73).
Robert E. Slavin (2008: 11) membagi lima metode pembelajaran
kooperatif, yaitu :
1) Student Team Achievement Division (STAD)
Dalam STAD para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas
empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin dan
latar belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa
bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim
telah menguasai pelajaran. Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis
mengenai materi secara sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidak
diperbolehkan untuk saling membantu. Kemudian masing-masing tim
diberikan poin berdasarkan tingkat kemajuan yang diraih siswa
dibandingkan hasil yang mereka capai sebelumnya. Poin ini kemudian
dijumlahkan untuk memperoleh skor tim, dan tim yang berhasil
memenuhi kriteria tertentu akan mendapatkan penghargaan.
41
2) Teams Games Tournament (TGT)
Metode ini menggunakan pelajaran yang sama yang disampaikan
guru dan tim kerja yang sama seperti dalam STAD, tetapi menggantikan
kuis dengan turnamen mingguan , dimana siswa memainkan game
akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi
skor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang pada meja
turnamen, dimana ketiga peserta adalah para siswa yang memiliki rekor
nilai terakhir yang sama. Peraih rekor tertinggi akan mendapatkan 60
poin untuk timnya. Mereka yang berprestasi rendah (bermain dengan
yang berprestasi rendah juga) dan yang berprestasi tinggi (bermain
dengan yang berprestasi tinggi) keduanya memiliki kesempatan yang
sama untuk sukses. Tim dengan tingkat kinerja tertinggi mendapatkan
serifikat atau bentuk penghargaan tim lainnya.
3) Jigsaw
Dalam metode ini siswa bekerja dalam anggota kelompok yang
sama, yaitu empat atau lima orang, dengan latar belakang yang berbeda
seperti dalam STAD dan TGT. Tiap anggota tim ditugaskan secara acak
untuk menjadi tim ahli dalam aspek tertentu., lalu mereka kembali ke
timnya untuk mengajarkan topik mereka itu kepada teman satu timnya.
Akhirnya akan ada kuis atau penilaian untuk semua topik. Untuk lebih
jelasnya metode jigsaw ini akan dibahas di topik selanjutnya.
4) Team Accelerated Instruction (TAI)
Dalam TAI, para siswa memasuki sekuen individual berdasarkan
tes penempatan dan kemudian melanjutkannya dengan tingkat
kemampuan mereka sendiri. Secara umum, anggota kelompok bekerja
pada unit pelajaran yang berbeda. Teman satu tim saling memeriksa
hasil kerja masing-masing menggunakan lembar jawaban dan saling
membantu dalam menyelesaikan berbagai masalah. Tiap minggu, guru
menjumlahkan angka dari tiap unit yang telah diselesaikan semua
anggota tim dan memberikan penghargaan tim yang berhasil melampui
42
kriteria skor yang didasarkan pada angka tes terakhir yang telah
dilakukan.
5) Cooperative Integreted Reading and Compositian (CIRC)
Dalam CIRC, para siswa mengikuti serangkaian pengajaran guru,
praktik tim, pra penilaian tim, dan kuis. Para murid tidak mengerjakan
kuis sampai teman satu timnya menyatakan bahwa mereka sudah siap.
Penghargaan akan diberikan kepada tim berdasarkan kinerja rata-rata
dari semua anggota tim dalam semua kegiatan membaca dan menulis.
Karena siswa belajar dengan materi yang sesuai tingkat kemampuan
mereka, maka mereka mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses.
4. Metode Jigsaw
a. Pengertian Metode Jigsaw
Metode jigsaw mendorong guru untuk memperhatikan latar belakang
pengalaman siswa dan membantu siswa lebih aktif agar bahan pelajaran menjadi
lebih bermakna. Siswa bekerja sama dengan sesame siswa dalam suasana gotong-
royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
Jigsaw merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang pertama kali
dikembangkan oleh Elliot Arronson di Universitas Texas dan merupakan salah
satu metode pembelajaran yang berhasil dikembangkan oleh Robert E. Slavin.
Robert E. Slavin (2008: 14) mengemukakan bahwa “Teknik jigsaw siswa bekerja
dalam anggota kelompok yang sama, yaitu 4 orang dengan latar belakang yang
berbeda”.
Isjoni (2009: 77) menyatakan “Jigsaw merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan membantu dalam
menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dalam
model pembelajaran jigsaw terdapat tahap-tahap dalam pembelajarannya. Tahap
pertama siswa dikelompokkan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil.
43
The Jigsaw method is a cooperative learning technique in which students
work in small groups. In this method, each group member is assigned to become
an "expert" on some aspect of a unit of study. After reading about their area of
expertise, the experts from different groups meet to discuss their topic, and then
return to their groups and take turns teaching their topics to their groupmates (
olc.spsd.sk.ca/de/PD/coop/page4.html , 23 maret 2010). Artinya bahwa metode
jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif dimana siswa dalam bekerja
membentuk kelompok kecil. Dalam metode ini, masing-masing anggota
kelompok ditunjuk sebagai ahli/pakar untuk menjdi kelompok pakar dalam aspek
yang telah dibagi. Setelah mendalami materinya dalam kelompok pakar, mereka
kembali ke kelompok awaluntuk mendiskusikan materi tersebut dengan
kelompoknya.
Dalam metode jigsaw, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang
disebut kelompok semula (home teams). Materi diberikan sejumlah anggota tim
daan masing-masing individu ditugaskan memilih topik mereka. Kemudian siswa
dipisahkan menjadi kelompok pakar (expert groups) yang terdiri dari seluruh
siswa di kelas yang mempunyai bagian informaasi yang sama. Di grup pakar,
siswa saling membantu mempelajarai materi dan mempeersiapkan diri untuk tim
semula. Kemudian siswa kembali ke tim semula untuk mengajarkan materi
tersebut ke teman se tim dan berusaha mempelajari sisa materi. Mekanisme
pembelajaran jigsaw dapat digambarkan pada gambar 1 :
44
Kelompok semula (home teams)
Materi I Materi II Materi III Materi IV
Kelompok pakar (expert group)
Gambar 1. Mekanisme pembelajaran metode jigsaw
Mengacu pendapat di atas dapat disimpulkan metode jigsaw adalah suatu
tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu
kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan
mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya.
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang telah diberikan tetapi mereka juga harus memberikan
dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan
demikian, siswa saling tergantung dengan yang lain dan harus bekerjasama secara
kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
b. Langkah-Langkah Penerapan Metode Jigsaw
Jigsaw merupakan metode kerja kelompok dan terdapat tahap-tahap dalam
penggunaanya. Tahap yang paling utama adalah mengelompokkan siswa dalam
abcd abcd abcd abcd
bbbb cccc dddd aaaa
45
bentuk kelompok-kelompok kecil. Sugiyanto (2008:43) metode pambelajaran
jigsaw meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1) Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen.
2) Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.
3) Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut . Kumpulan siswa semacam itu disebut “kelompok pakar” (expert group).
4) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar.
5) Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams”, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.
www.jigsaw.org , diakses pada tanggal 23 Maret 2010. The jigsaw
classroom is very simple to use. Just follow these steps:
1) Divide student into 5 or 6 person jigsaw groups. The groups should be diverse in terms of gender, ethnicity, race and ability.
2) Appoint one student from each group as the leader. Initially, this person should be the most mature student in the group.
3) Divide the day’s lesson into 5-6 segments. 4) Assign each student to learn one segment, making sure students have
direct access only to their own segment. 5) Give students time to read over their segment at least twice and
become familiar with it. There is no need for them to memorize it. 6) Form temporary "expert groups" by having one student from each
jigsaw group join other students assigned to the same segment. Give students in these expert groups time to discuss the main points of their segment and to rehearse the presentations they will make to their jigsaw group.
7) Bring the students back into their jigsaw groups. 8) Ask each student to present her or his segment to the group.
Encourage others in the group to ask questions for clarification. 9) Float from group to group, observing the process. If any group is
having trouble (e.g., a member is dominating or disruptive), make an appropriate intervention. Eventually, it's best for the group leader to handle this task. Leaders can be trained by whispering an instruction on how to intervene, until the leader gets the hang of it.
46
10) At the end of the session, give a quiz on the material so that students quickly come to realize that these sessions are not just fun and games but really count.
Artinya :
Kelas jigsaw sangat mudah digunakan. Hanya terbagi dalam beberapa
tahap yaitu :
1) Membagi siswa dalam 5 atau 6 orang kelompok jigsaw. Kelompok
harus berbeda jenis kelamin, etnik, kecepatan dan kemampuan.
2) Menugaskan satu siswa dari kelompok masing-masing sebagai
pemimpin.
3) Materi dibagi 5 sampai 6 kelompok bagian.
4) Tugas masing-masing siswa untuk belajar satu bagian membuat siswa
mempunyai satu arah untuk bagian itu.
5) Beri waktu untuk para siswa membaca dengan cepat bagian mereka
sedikit dua kali dan terbiasa dengannya serta tidak usah untuk
menghafal.
6) Bentuk sementara “kelompok ahli” satu siswa dari kelompok jigsaw
masing-masing bergabung dengan siswa lain yang ditugaskan
kebagian itu. Berilah para siswa yang sama dalam kelompok yang ahli
untuk mendiskusikan point-point yang utama dari bagian mereka untuk
berlatih ke dalam kelompok jigsaw.
7) Membawa para siswa ke dalam kelompok jigsaw mereka.
8) Menanyakan masing-masing untuk menyajikannya kepada kelompok,
siswa yang lain di dalam kelompok untuk klarifikasi.
9) Menggolongkan ke kelompok untuk proses pengamatan, jika
kelompok mempunyai kesalahan sedang mendominasi atau
menganggu. Pemimpin kelompok untuk menangani latihan ini.
Pemimpin dapat dilatih bagaimana cara campur tangan sampai
pemimpin mendapatkan caranya.
10) Di ujung kegiatan, memberi ulanagn yang bersifat menyenangkan dan
permainan yang benar-benar sesuai sasaran.
47
Jadi, dalam pelaksanaan metode jigsaw meliputi beberapa hal yaitu
pertama, membagi kelompok dalam 4-5 orang kelompok awal. Kedua, guru harus
membagi materi yang akan dipelajari atau didiskusikan. Ketiga, dalam kelompok
awal tersebut setiap anggota kelompok mengirimkan anggotanya untuk menjadi
kelompok pakar yang mempunyai tanggung jawab yang sama mempelajari materi
yang telah disiapkan. Keempat, Siswa kembali ke dalam kelompok asal dan
mengkaji bersama-sama materi pembelajaran. Kelima, Setiap kelompok
mempresentasikan hasil kegiatan dan guru memperikan penghargaan pada
kelompok yang terbaik. Maka dari itu dalam metode jigsaw membutuhkan kerja
sama yang baik antar tim dan saling bertukar pikiran serta memacu keaktifan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
c. Kelebihan dan kelemahan Metode Jigsaw
Menurut Arends (2003: 328) metode pembelajaran jigsaw mempunyai
kekurangan dan kelemahan antara lain :
Kelebihan pembelajaran jigsaw adalah : (1) memacu siswa untuk berfikir kritis; (2) memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan setiap ide daengan menjelaskan kepada siswa lain materi yang sedang dipelajari; (3) diskusi yang terjadi tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu, tetapi setiap siswa dituntut untuk aktif. Sedang kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah : (1) Kegiatan belajar mengajar membutuhkan waktu yang lebih banyak ; (2) bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda.
Brigeman (1997) dalam Robert E Slavin (2008: 141) menemukan bahwa
para siswa yang bekerja sama menggunakan jigsaw lebih mampu melihat
perspektif orang lain dibandingkan para siswa dalam kelas kontrol. Sehingga
dengan demikian sangat penting untuk mengembangkan pembelajaran kooperatif
sebagai contoh dengan metode jigsaw ini dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa.
48
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Kristanti tahun 2009 dengan judul “Efektivitas Pembelajaran
Sistem Pencernaan Melalui Kombinaasi Model Jigsaw dan Peta Pikiran di
SMA Negeri Jumapolo Kabupaten Karanganyar”. Penelitian milik Kristanti
ini menyimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA
mengalami peningkatan pada setiap siklus-siklusnya.
2. Penelitian Fantinias Yuniarti tahun 2006/2007 dengan judul “ Pengaruh
Metode Pengajaran Alam Sekitar terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Sains
Siswa Kelas V SLB.D YPAC Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007”. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa dengan penggunaan metode pengajaran, prestasi
belajar sains mengalami peningkatan.
C. Kerangka Pemikiran
Belajar pada dasarnya adalah suatu proses pemerolehan
informasi/keterampilan. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh
peneliti menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 01 Ploso,
siswa sangat malas atau tidak bersemangat dan kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran sehingga prestasi belajar sangat rendah. Hal tersebut dikarenakan
metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam lebih didominasi oleh guru dan siswa-siswa tertentu saja.
Jigsaw merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang sangat
fleksibel. Penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan dua siklus,
yang tiap siklusnya terdiri dari: kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan
refleksi. Dalam metode ini dapat dimodifikasi dengan model-model belajar yang
lain dengan menyesuaikan materi yang dipelajari .
Dengan penggunaan metode jigsaw dalam pembelajaran IPA diharapkan
siswa lebih aktif dan terampil serta dapat memahami materi yang diajarkan secara
49
konkret dan jelas sehingga tercapai tujuan pembelajaran yaitu prestasi belajar IPA
kelas V dapat meningkat.
Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas,maka kerangka berfikir dapat
digambarkan pada gambar 2 :
50
Gambar 2. Skema kerangka berfikir
Kondisi awal • Anak malas belajar
IPA Penggunaan metode ceramah dan diskusi sederhana.
• siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
Menerapkan metode belajar jigsaw dalam pembelajaran IPA
Dengan menggunakan metode jigsaw maka prestasi belajar IPA meningkat
Tindakan
Kondisi akhir
Prestasi belajar IPA rendah
• Siklus I 1. Rencana I 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi
• Siklus II 1. Rencana II 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi
51
D. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut : “ Dengan
menerapkan model pembelajaran menggunakan metode jigsaw dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, maka prestasi belajar Ilmu Pengetahuan
Alam kelas V SDN 01 Ploso dapat meningkat.”
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab 3 yang akan dibahas adalah Tempat dan Waktu Penelitian,
Subjek Penelitian, Bentuk dan Strategi Penelitian, Sumber Data, Teknik
Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Indikator Kinerja serta Prosedur
Penelitian.
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Ploso Kecamatan Jumapolo
Kabupaten Karanganyar. SD Negeri 01 Ploso terletak di sebelah selatan
Kecamatan Jumapolo, dan jaraknya tidak jauh dari rumah peneliti .
Alasan memilih lokasi di SD Negeri 01 Ploso sebagai berikut :
a. Ingin meningkatkan prestasi belajar kelas V pada mata pelajaran IPA
khususnya dalam materi Gaya semester genap tahun pelajaran 2009/2010.
b. Tempat penelitian jaraknya tidak jauh dari rumah peneliti ± 600 m.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan
Maret sampai dengan bulan Mei tahun pelajaran 2009/2010.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso,
Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. Siswa kelas V berjumlah 20
orang, yang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan alasan
bahwa penelitian ini merupakan penelitian yang bersiklus yang terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi yang dilakukan secara berulang.
Dengan kata lain dilakukan perubahan yang berkenaan dengan upaya menuju
perbaikan. Dengan menggunakan penelitian ini akan mampu menyerap informasi-
53
informasi untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang lebih professional.
Ketika melaksanakan kegiatan mengajar dilakukan juga perbaikan-perbaikan.
2. Strategi Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan model siklus, yang terdiri dari 2
siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Adapun pelaksanaannya sebagai berikut:
a) Siklus I
1) Perencanaan
(a) Membuat rencana pembelajaran yang dilaksanakan selama 2
kali pertemuan.
(b) Menyiapkan media dan alat pembelajaran.
(c) Membuat lembar pengamatan sikap (afektif) dan keterampilan
(psikomotorik) siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
(d) Membuat alat evaluasi tindakan.
2) Pelaksanaan (tindakan)
(a) Kegiatan ini guru melaksanakan proses kegiatan pembelajaran
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I selama 2
pertemuan.
(b) Melakukan penilaian pada tiap-tiap pertemuan.
(c) Mengumpulkan hasil penilaian proses
3) Observasi
Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara
kolaboratif dengan guru mitra dengan menggunakan instrumen
observasi guru mitra terhadap guru dan observasi guru mitra
terhadap siswa. Sumber data diperoleh dari guru mitra
(kolaborator), siswa dan proses pembelajaran.
54
4) Refleksi
Kegiatan guru setelah proses pembelajaran (reflecting) adalah:
Mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji sejauh mana
kompetensi yang sudah dikuasai oleh siswa.
b) Siklus II
1) Perencanaan
(a) Membuat rencana pembelajaran yang dilaksanakan selama 2
kali pertemuan.
(b) Menyiapkan media dan alat pembelajaran.
(c) Membuat lembar pengamatan sikap (afektif) dan keterampilan
(psikomotorik) siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
(d) Membuat alat evaluasi tindakan
2) Pelaksanaan (tindakan)
(a) Kegiatan ini guru melaksanakan proses kegiatan pembelajaran
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II selama 2
pertemuan.
(b) Melakukan penilaian pada tiap-tiap pertemuan.
(c) Mengumpulkan hasil penilaian proses
3) Observasi
Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara
kolaboratif dengan guru mitra dengan menggunakan instrumen
observasi guru mitra terhadap guru dan observasi guru mitra
terhadap siswa. Sumber data diperoleh dari guru mitra
(kolaborator), siswa dan proses pembelajaran
4) Refleksi
Guru mencermati hasil pembelajaran bersama dengan guru mitra
atau observer.
55
D. Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 129) “sumber data dalam penelitian
adalah subjek dari mana data diperoleh”. Data atau informasi yang dikumpulkan
dan dikaji dalam penelitian ini sebagian besar adalah data kualitatif. Informasi
tersebut akan digali dari sumber data yang beragam , meliputi :
1. Informan atau nara sumber, yaitu guru mitra dan siswa kelas V.
2. Dokumen, yaitu daftar nilai mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 01
Ploso.
3. Observasi yaitu pengamatan terhadap sikap dan keterampilan siswa dalam
proses pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam
penelitian, diperlukan alat atau metode untuk mendapatkan data yang tepat dan
objektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-
barang tertulis, yaitu hasil ulangan harian siswa. Teknik ini digunakan
untuk mengumpulkan data yang berupa daftar nilai formatif untuk
memperoleh data tentang prestasi belajar sebelum dan sesudah tindakan.
2. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan yang meliputi pemuatan
perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.
Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu:
a. Observasi non-sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh
pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
56
b. Observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh
pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen
pengamatan.
Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang
mungkin timbul dan akan diamati dengan cara memberi simbol pada
kolam tempat peristiwa muncul. Dalam penelitian ini menggunakan
observasi sistematis
Observasi dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso
kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar yaitu observasi sistematis
untuk mengetahui perkembangan sikap dan keterampilan siswa dalam
proses belajar mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
metode jigsaw. Serta dalam observasi ini berkolaborasi dengan guru mitra
sebagai observer.
3. Tes
Suharsimi Arikunto (2002: 127), menyatakan “tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki individu atau kelompok.” Ditinjau dari sasaran atau objek
yang akan dievaluasi, maka ada enam jenis tes yaitu :
a. Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengungkap kepribadian seseorang. Yang diukur bisa kreatifitas,
disiplin, kemampuan khusus dan sebagainya.
b. Tes bakat atau aptitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
atau mengetahui bakat seseorang.
c. Tes inteligensi, yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi
atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara
membeerikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur
inteligensinya.
d. Tes Sikap atau attitude test, yaitu alat yang digunakan untuk
mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
e. Teknik proyeksi atau projective technique.
57
f. Tes minat atau measures of interest, yaitu alat untuj menggali minat
seseorang terhadap sesuatu.
g. Tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.
Dalam penelitian ini menggunakan metode tes prestasi atau
achievement test, untuk mengukur pencapaian siswa setelah pelaksanaan
pembelajaran.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa interaktif. Analisa data
dalam penelitian ini meliputi tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan
penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Tahap-tahap analisis data tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Tahap reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data yang kasar yang
muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan serta berlangsung secara terus
menerus. Tahap reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data hingga ksimpulan finalnya dapat ditarik dan
diverifikasi.
2. Tahap penyajian data merupakan penyajian dari sekumpulan informasi
tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. Penyajian-penyajian akan dapat memahami apa yang
sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis atau
mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari
penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi
analisis tindakan kelas yang valid.
3. Tahap menarik kesimpulan merupakan yang terpenting. Kesimpulan-
kesimpulan final tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, tergantung
besarnya kumpulan catatan lapangan, pengkodean, pemaparan dan metode
58
pencarian dana, tetapi sering kali kesimpulan itu telah dirumuskan
sebelumnya.
Gambar 3. Komponen-komponen analisis data : Model Interaktif
Dengan melihat gambar 3 di atas, maka proses analisis model interaktif
dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan
kesimpulan.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data disini peneliti melakukannya sejak proses pembuatan
proposal, dengan cara mengumpulkan data-data yang terkait dengan apa yang
akan dibahas dari lapangan. Dalam hal ini, data yang dikumpulkan masih mentah
artinya data yang dikumpulkan belum mampu memberikan keterangan untuk
dapat menarik suatu kesimpulan. Maka perlu proses lebih lanjut yaitu reduksi
data.
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan seleksi data kasar yang ada di lapangan. Proses
reduksi data berlangsung secara terus menerus selama pelaksanaan penelitian
sampai pada laporan akhir. Penulis melakukan reduksi data sejak berlangsungnya
pengambilan keputusan tentang kerangka kerja, sampai dengan selesainya
menulis laporan akhir penelitian. Reduksi data yang dilakukan merupakan bagian
PENGUMPULAN
II SAJIAN DATA
III PENARIKAN
KESIMPULAN
I REDUKSI DATA
59
analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus dan membuang hal-
hal yang tidak penting serta mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan
akhir dapat dilakukan.
3. Sajian Data
Sajian data adalah suatu sekumpulan informasi yang memungkinkan
kesimpulan data dilakukan. Pada bagian ini peneliti merakit informasi-informasi
yang telah diperoleh selama penelitian untuk mempermudah dalam penarikan
kesimpulan. Dalam penyajian data ini, yang harus diperhatikan adalah penyajian
data yang baik dan mempunyai kejelasan dengan sistematikanya, karena hal ini
akan mempermudah peneliti dalam membuat kesimpulan.
4. Penarikan Kesimpulan
Dari awal pengumpulan data sudah ada pernyataan-pernyataan yang
digunakan sebagai arahan-arahan dan sebagai kesimpulan sementara. Selama
proses ini berlangsung peneliti tetap bersifat terbuka terhadap semua informasi
yang masuk. Peneliti belum membuat kesimpulan akhir sampai proses
pengumpulan data berakhir.
Keempat komponen tersebut di atas harus merupakan unsur yang ada
dalam proses analisis data. Keempatnya merupakan suatu unsur yang saling
berkait pada saat sebelum, selama serta sesudah pengumpulan data. Dalam
penelitian ini, peneliti bergerak diantara keempat komponen tersebut yakni tahap
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau kesimpulan
data.
Langkah-langkah analisis (HB, Sutopo, 2002: 92) :
1. Melakukan analisis awal, bila data sudah cukup lengkap. 2. Mengembangkan bentuk sajian dengan menyusun coding dan matriks bagi
kepentingan analisis lanjut. 3. Melakukan analisis dan mengembangkan matrik antar kasus. 4. Melakukan verifikasi , pengayaan dan pendalaman data. 5. Melakukan analisis antar kasus. 6. Merumuskan kesimpulan akhir sebagian temuan penelitian. 7. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran
salam laporan akhir.
60
G. Indikator Kinerja
1. Pada siklus I, prestasi IPA minimal 70 % siswa mendapat nilai ulangan ≥
65 dan 70 % siswa dalam penilaian psikomotorik dan afektif siswa rata-
rata nilai ≥ 65.
2. Pada siklus II, prestasi IPA minimal 80 % siswa mendapat nilai ulangan ≥
70 dan 80 % siswa dalam penilaian psikomotorik dan afektif siswa rata-
rata nilai ≥ 70.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan gambaran secara lengkap mengenai
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Tindakan yang ditempuh
dimaksudkan untuk mengubah kondisi atau perilaku yang mencakup rencana,
tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
penelitian tindakan kelas.
Tahapan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan pada gambar 4 :
Gambar 4.Model Spiral dari Kemmis dan Taggart
Reflec
Rencana
Reflec
Observasi
Tind
aka
Observasi
Tind
ak
Rencana
61
Prosedur penelitian dari tindakan ini terdiri dari siklus-siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat langkah yaitu :
1. Siklus I
a. Rencana Tindakan
Perencanaan tindakan meliputi:
1) Penyusunan rencana atau model pembelajaran dengan membuat skenario
pembelajaran dengan penggunaan metode jigsaw yang terdiri dari 2
pertemuan.
2) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.
3) Penyusunan alat-alat evaluasi tindakan berupa: soal, instrumen observasi
proses pembelajaran afektif dan psikomotorik siswa.
b. Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan, yaitu :
1) Pertemuan I
a) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4
anggota.
b) Guru menjelaskan aturan main dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode jigsaw.
c) Setiap kelompok diberi 4 materi yang berbeda. Kemudian siswa dari
tiap kelompok berkumpul untuk membahas materi yang sama yang
diberi nama kelompok pakar atau kelompok ahli. Kelompok ahli I
melakukan percobaan dan diskusi tentang pengaruh gravitasi terhadap
benda, kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang
hubungan antara massa benda dengan gaya gravitasi, Kelompok ahli III
melakukan percobaan dan diskusi tentang Hubungan antara ketinggian
benda dengan gaya gravitasi, kelompok ahli IV melakukan pengamatan
dan diskusi tentang pengaruh jika tidak ada gaya gravitasi.
d) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali
ke kelompok awal untuk saling bertukar informasi dan membahasnya
dengan anggota kelompok mengenai materi yang telah dipelajari dalam
kelompok pakar.
62
e) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok.
f) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
g) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
2) Pertemuan II
a) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang sama pada pertemuan I,
tiap kelompok terdiri dari 4 anggota.
b) Guru menjelaskan aturan main dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode jigsaw.
c) Setiap kelompok diberi 4 materi yang berbeda. Kemudian siswa dari
tiap kelompok berkumpul untuk membahas materi yang sama yang
diberi nama kelompok pakar atau kelompok ahli. Kelompok ahli I
melakukan percobaan dan diskusi tentang membandingkan gerak benda
dalam permukaan kasar dan halus, kelompok ahli II melakukan diskusi
tentang cara memperkecil gaya gesek, Kelompok ahli III melakukan
diskusi tentang cara memperbesar gaya gesek, kelompok ahli IV
melakukan diskusi tentang manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh
gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
d) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali
ke kelompok awal untuk saling bertukar informasi dan membahasnya
dengan anggota kelompok mengenai materi yang telah dipelajari dalam
kelompok pakar.
e) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok.
f) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
g) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
c. Observasi
Pengamatan pelaksanaan pembelajaran selama dua pertemuan
dilakukan secara kolaboratif dengan guru mitra dengan menggunakan
instrumen observasi guru mitra terhadap guru dan observasi guru mitra
terhadap siswa. Sumber data diperoleh dari guru mitra (kolaborator), siswa
dan proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati meliputi sikap, keaktifan dan
63
keterampilan siswa selama proses pembelajaran dengan metode jigsaw serta
kondisi proses pembelajaran secara umum
d. Refleksi
Dari langkah observasi akan diperoleh data yang bervariasi atau multi
data. Tindakan (intervensi) dikatakan berhasil jika analisis data menunjukkan
ketercapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tujuan penelitian.
Dari hasil pengamatan dan diskusi dengan teman observer maupun
dengan siswa menunjukkan prestasi siswa dan kegiatan pembelajaran belum
signifikan sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki
kekurangan yang ditemukan dalam proses pembelajaran siklus I. Menganalisis
data yang ada berdasarkan format pembelajaran yang dilaksanakan.
Tujuannya untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode jigsaw.
Kemudian melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi pemantauan.
2. Siklus II
a. Rencana
Perencanaan tindakan meliputi:
1) Penyusunan rencana atau model pembelajaran dengan membuat skenario
pembelajaran dengan penggunaan metode jigsaw yang terdiri dari 2
pertemuan.
2) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.
3) Penyusunan alat-alat evaluasi tindakan berupa: soal, instrumen observasi
proses pembelajaran afektif dan psikomotorik siswa.
b. Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan, yaitu :
1) Pertemuan I
a) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4
anggota.
b) Guru menjelaskan aturan main dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode jigsaw.
64
c) Setiap kelompok diberi 4 materi yang berbeda. Kemudian siswa dari
tiap kelompok berkumpul untuk membahas materi yang sama yang
diberi nama kelompok pakar atau kelompok ahli. Kelompok ahli I
melakukan percobaan dan diskusi tentang Gaya tarik magnet di kutub,
kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang dua kutub
magnet yang didekatkan, Kelompok ahli III melakukan percobaan dan
diskusi tentang Medan magnet, kelompok ahli IV melakukan percobaan
dan diskusi tentang magnet dapat menembus benda.
d) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali
ke kelompok awal untuk saling bertukar informasi dan membahasnya
dengan anggota kelompok mengenai materi yang telah dipelajari dalam
kelompok pakar.
e) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok.
f) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
g) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
2) Pertemuan II
a) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang sama pada pertemuan I,
tiap kelompok terdiri dari 4 anggota.
b) Guru menjelaskan aturan main dalam kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan metode jigsaw.
c) Setiap kelompok diberi 4 materi yang berbeda. Kemudian siswa dari
tiap kelompok berkumpul untuk membahas materi yang sama yang
diberi nama kelompok pakar atau kelompok ahli. Kelompok ahli I
melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan
cara induksi, kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang
membuat magnet dengan cara elektromagnetik (aliran listrik),
Kelompok ahli III melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat
magnet dengan cara digosok, kelompok ahli IV melakukan diskusi
tentang alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-
hari.
65
d) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali
ke kelompok awal untuk saling bertukar informasi dan membahasnya
dengan anggota kelompok mengenai materi yang telah dipelajari dalam
kelompok pakar.
e) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok.
f) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
g) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
c. Observasi
Pengamatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II selama dua
pertemuan dilakukan secara kolaboratif dengan guru mitra dengan
menggunakan instrumen observasi guru mitra terhadap guru dan observasi
guru mitra terhadap siswa. Sumber data diperoleh dari guru mitra
(kolaborator), siswa dan proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati meliputi
sikap, keaktifan dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran dengan
metode jigsaw serta kondisi proses pembelajaran secara umum. Dalam
kegiatan ini juga memperoleh data hasil wawancara dengan sebagian siswa
tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw.
d. Refleksi
Dari langkah observasi akan diperoleh data yang bervariasi. Tindakan
dikatakan berhasil jika analisis data menunjukkan ketercapaian indikator
kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara
dengan teman observer maupun siswa diperoleh data di lapangan sebagai
berikut :
1) Kegiatan pembelajaran berjalan lancar sesuai dengan rencana tindakan
dan suasana belajar menyenangkan.
2) Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, memperhatikan dan
mendengarkan penjelasan dari guru, membantu teman dalam kelompok,
menghargai teman diskusi, menjawab pertanyaan baik pada guru maupun
teman, mengemukakan pendapat/ide/gagasan yang ditunjukkan dalam
lembar penilaian afektif siswa.
66
3) Siswa terampil dalam kegiatan percobaan dan diskusi selama
pembelajaran berlangsung yang ditunjukkan dalam lembar penilaian
psikomotorik siswa.
4) Prestasi siswa meningkat mencapai target indikator kinerja yang telah
ditetapkan yaitu 70 % siswa mendapat nilai ulangan ≥ 70 dan 70 %
siswa dalam penilaian psikomotorik dan afektif siswa mendapat kriteria
sangat tinggi tinggi .
Demikian tahapan-tahapan tiap siklus, dalam penelitian ini siklus
dilakukan secara berulang-ulang mulai dari siklus 1 dan berlanjut kepada
siklus II untuk mendapatkan hasil yang mendekati kesempurnaan atau
sampai peningkatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam meningkat
prestasinya.
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV hasil penelitiaan dan pembahasan akan dibahas tentang
deskripsi lokasi penelitian, deskripsi kondisi awal, hasil penelitian dan
pembahasan.
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
SD Negeri 01 Ploso adalah Sekolah Dasar yang terletak di Dusun Ploso
Wetan Desa Ploso Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar. Kebetulan
lokasi rumah peneliti tidak jauh dari SD Negeri 01 Ploso, jaraknya ± 600 m dari
tempat peneliti. SD Negeri 01 Ploso letaknya berada di selatan Kecamatan
Jumapolo yang jaraknya ± 2 kilometer dari Kecamatan Jumapolo. Penduduk di
Desa Ploso termasuk kategori jumlah padat penduduk. Jumlah siswa di SD Negeri
01 Ploso sebanyak 148 siswa yang terdiri dari 6 kelas. Gedung sekolah baru saja
mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus yaitu keramik lantai kelas dan rehab
ruang kantor guru, jadi ruang kelas pun cukup nyaman dalam kegiatan belajar
mengajar. Di SD Negeri 01 Ploso baru saja mendapat bantuan pembangunan
ruang perpustakaan, dan baru tahun ini perpustakaan mulai dioperasikan untuk
siswa. Siswa pun sangat antusias meminjam buku di perpustakaan. SD Negeri 01
Ploso merupakan SD inti yaitu dalam gugus IV “ Kihajar Dewantoro ” kecamatan
Jumapolo. Lokasi SD cukup luas dan berdampingan dengan lapangan desa,
Kantor Kelurahan Desa Ploso dan Sekolah Taman Kanak-kanak Ploso. SDN 01
Ploso dipimpin oleh seorang kepala sekolah , 8 tenaga pendidik yang terdiri dari 6
guru kelas, 1 guru pendidikan olahraga serta 1 guru agama Islam,dan seorang
penjaga dan karyawan perpustakaan. Selain itu di SD Negeri 01 Ploso ada guru
tamu yaitu guru Bahasa Inggris, guru Pendidikan Agama Khatolik dan guru
Komputer. Lebih jelasnya tentang keadaan dan susunan personil di SDN 01 Ploso
dapat dilihat pada gambar 5:
68
Gambar 5: Susunan Personil SDN 01 Ploso
Demi kelancaran program-program sekolah dan semakin meningkatnya
mutu pendidikan di sekolah, maka segenap komponen pengelola Sekolah Dasar
Negeri 01 Ploso baik kepala sekolah, komite sekolah, guru, karyawan senantiasa
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sebagaimana
tertuang dalam program kerja yang telah direncanakan pada setiap tahun
pelajaran. Mekanisme kerja segenap pengelola Sekolah Dasar Negeri 01 Ploso
tersebut berada di bawah koordinasi dan pengawasan kepala sekolah.
Fasilitas yang ada di sekolah ini cukup memadai. Berbagai jenis alat peraga
untuk berbagai mata pelajaran tersedia dengan lengkap, semua terawat dengan
cukup baik, ada juga alat peraga yang tersedia di dalam kelas. Tetapi sekolah ini
tidak ada tempat khusus untuk menyimpan alat peraga tersebut, sehingga banyak
alat peraga yang sebagian rusak.
Karakter siswa-siswi kelas V tempat penelitian tidak jauh berbeda
dengan kelas lain dalam pembelajaran IPA. Kebanyakan siswa menganggap IPA
sebagai suatu mata pelajaran yang sulit dan tidak menyenangkan, sehingga hasil
Kepala SD SRIYATNO, S.Pd
Komite Sekolah Kirman Penjaga Sekolah
Suwardi
Guru Kelas I Sri Mulyani,
A.Ma.Pd
Guru Kelas II Suparni, A.Ma.Pd.
Guru Kelas III Supartono,S.Pd.
Guru Kelas IV Rohmadi
Guru Kelas V Edhi
Sudarsono
Guru Kelas VI suparni, A.Ma
Guru PAI Sumidi,S.Ag.
Guru Penjas Sutarno
Guru Agama Katolik L.Sujiyem
69
belajar IPA dan keaktifan serta keterampilan siswa dalam pembelajaran IPA
kurang optimal. Siswa masih kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga
pembelajaran hanya berpusat pada guru saja. Hal itu menyebabkan rendahnya
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Latar belakang ini yang dijadikan
pangkal dalam berbagai permasalahan dalam upaya meningkatkan prestasi
belajar IPA.
Dengan penelitian ini diharapkan siswa SDN 01 Ploso lebih tertarik dan
selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga prestasi belajar IPA siswa
kelas V meningkat.
B. Deskripsi Kondisi Awal
Hasil observasi awal dalam pra tindakan yang dilakukan peneliti pada
siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar
Tahun Pelajaran 2009/2010 yang semula guru dalam kegiatan pembelajarannya
belum menerapkan metode jigsaw, menunjukkan prestasi belajar siswa masih
rendah. Dari hasil kondisi awal atau sebelum menerapkan metode jigsaw, dapat
diketahui masih banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya hingga
mencapai 65%.
Untuk lebih jelasnya pencapaian prestasi belajar mata pelajaran IPA siswa
kelas V SD Negeri 01 Ploso Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar pada
kondisi awal pra tindakan yaitu:
1. Nilai Kognitif Siswa
Dari hasil tes pra tindakan pada mata pelajaran IPA didapat data perolehan
nilai siswa dilihat pada tabel 1:
Tabel 1. Frekuensi Data Nilai Pra Tindakan
No Rentang Nilai Prosentase (%) Frekuensi 1 21 – 30 0 0
2 31 – 40 10 2
3 41 – 50 20 4
4 51 – 60 35 7
70
5 61 – 70 25 5
6 71 – 80 10 2
7 81 – 90 0 0
8 91 – 100 0 0
Jumlah 100 % 20
Berdasarkan tabel 1. prosentase nilai tes awal maka dapat digambarkan grafik
pada gambar 6:
Prosentase Nilai Pra Tindakan
05
10152025303540
Rentang Nilai
Pros
enta
se
21 – 3031 – 4041 – 5051 – 6061 – 7071 – 8081 – 9091 – 100
Gambar 6.Grafik Data Nilai Pra Tindakan
Tabel 2. Hasil tes awal
Keterangan Tes Awal
Nilai terendah 35
Nilai tertinggi 80
Rata-rata nilai 58,25
Siswa belajar tuntas 35 %
71
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan
tindakan, siswa kelas V SDN 01 Ploso dari 20 siswa hanya 7 siswa yang
memperoleh nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 13 siswa atau
65 % memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan yaitu 65. Dari data pra
tindakan diperoleh nilai terendah 35 dan nilai tertinggi adalah 80, sehingga
didapat rata-rata nilai kelas yaitu 58,25.
Dari hasil tes awal pada tabel di atas dapat disimpulkan sementara bahwa
penguasaan materi gaya dan perubahannya oleh siswa kelas V SDN 01 Ploso
masih kurang. Maka peneliti mengadakan konsultasi dengan dewan guru untuk
melaksanakan pembelajaran menggunakan metode jigsaw.
2. Nilai Afektif Siswa
Dari hasil observasi diperoleh data afektif siswa :
1) Siswa kurang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru.
2) Sebagian siswa belum membantu teman dalam kelompok.
3) Siswa kurang dalam menghargai teman dalam kegiatan diskusi.
4) Sebagian siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman.
5) Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan.
Dari hasil di atas di peroleh rata-rata nilai afektif siswa pada pra tindakan
yaitu 47.
3. Nilai Psikomotorik Siswa
Dari hasil observasi diperoleh data awal psikomotorik siswa :
1) Siswa kurang terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan
percobaan dan diskusi.
2) Siswa kurang terampil dalam menyiapkan alat dalam kegiatan percobaan
dan diskusi.
3) Sebagian siswa mencatat hasil percobaan dan diskusi dengan benar.
4) Sebagian siswa belum membersihkan tempat dan peralatan dengan baik
5) Masih banyak siswa belum dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan
benar sesuai dengan materi.
Dari hasil di atas di peroleh rata-rata nilai afektif siswa pada pra tindakan
yaitu 51,68.
72
Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan sementara bahwa
penguasaan materi Gaya dan Perubahannya oleh siswa kelas V SDN 01 Ploso
masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai siswa yang sejumlah 65 %
siswa masih dibawah KKM yang telah ditetapkan. Dan juga dari hasil observasi
afektif dan psikomotorik siswa masih sangat kurang aktif dan terampil dalam
kegiatan pembelajaran. Dari hasil tersebut memberikan indikasi bahwa siswa
masih belum begitu paham pada beberapa indikator belajar materi pokok Gaya
dan Perubahannya.
Untuk mengupayakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan
maka peneliti dan guru kelas V mengadakan kerjasama untuk mengadakan
penelitian tindakan kelas. Pada pelaksanaannya peneliti bertindak sebagai
pengajar dan guru kelas V sebagai observer.
C. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Tindakan siklus I dilaksanakan tanggal 07 April 2010 sampai tanggal 10
April 2010. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian
Tindakan Kelas yang terdiri dari siklus-siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan.
Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencanaan tindakan 1 dilaksanakan pada hari Rabu, 07 April
2010 di ruang guru SDN 01 Ploso. Pelaksanaan tindakan pada siklus 1
dilaksanakan dalam 2 pertemuan (dengan alokasi waktu 2x35 menit) yaitu pada
hari Kamis, 08 April 2010 dan Sabtu, 10 April 2010.
Dengan berpedoman dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD
2006 kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran .
Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi
serta fungsinya.
Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi
melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet).
Indikator
73
5.1.1 Membandingkan kecepatan jatuhnya dua buah benda (yang berbeda
berat, bentuk dan ukuran) dari ketentuan tertentu.
5.1.2 Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke
bawah.
5.1.3 Memprediksi seandainya tidak ada gravitasi bumi.
5.1.4 Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar,
halus).
5.1.5 Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan.
5.1.6 Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan
dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan yaitu :
1. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan metode
jigsaw. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan
masing-masing pertemuan dalam waktu 2 jam pelajaran. (RPP terlampir)
2. Menyiapkan alat dan media pembelajaran.
3. Membuat lembar observasi Afektif dan Psikomotorik siswa serta lembar
observasi guru.
4. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.
5. Menyiapkan lembar penilaian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran melalui metode jigsaw
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
Pembelajaran yang telah disusun pada siklus 1 dengan menggunakan metode
jigsaw dengan alat dan media pembelajaran yang telah disiapkan dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun ini akan dilaksanakan
dua kali pertemuan.
1) Pertemuan I
Pada pertemuan pertama melaksanakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan metode jigsaw.
a) Pendahuluan
74
Pada tahap ini guru mengadakan apersepsi “Anak-anak, pernahkan
kalian melihat buah mangga yang jatuh secara langsung?“ dan
menyampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan.
b) Kegiatan Inti
(1) Bertanya jawab dengan siswa tentang peristiwa benda atau buah
yang jatuh disekitar lingkungan. Sehingga anak aktif dan berani
mengungkapkan ide dan pendapatnya.
(2) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok jigsaw atau kelompok asal, tiap
kelompok terdiri dari 4 orang.
(3) Dari kelompok semula/asal tadi , tiap kelompok asal mengirimkan 1
anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan
percobaan dan diskusi tentang pengaruh gravitasi terhadap benda,
kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang
hubungan antara massa benda dengan gaya gravitasi, kelompok ahli
III melakukan percobaan dan diskusi tentang Hubungan antara
ketinggian benda dengan gaya gravitasi, kelompok ahli IV
melakukan pengamatan dan diskusi tentang pengaruh jika tidak ada
gaya gravitasi. Kegiatan pembelajaran kelompok tersebut dapat
digambarkan pada gambar 7 :
Kelompok semula (home teams)
K.I K.II K.III K.IV K.V
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
a a a a a
Materi I
d d d d d
Materi IV
c c c c c
Materi III
b b b b b
Materi II
75
Kelompok pakar (expert group)
Gambar 7. Siklus Kegiatan Kelompok dengan Metode Jigsaw
(4) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar
kembali ke kelompok awal (home teams) untuk saling bertukar
informasi dan membahasnya dengan anggota kelompok mengenai
materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar.
(5) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. Siswa atau
kelompok lain saling menanggapi sehingga muncul keaktifan anak
dalam mengungkapkan ide atau gagasan yang dimilikinya.
(6) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
(7) Siswa membersihkan kelas dan peralatan yang digunakan dalam
kegiatan percobaan dan diskusi.
(8) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
c) Penutup
Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang
telah dipelajari.
2) Pertemuan kedua
Pada pertemuan pertama melaksanakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan metode jigsaw.
a) Pendahuluan
Pada tahap ini guru mengadakan apersepsi “Anak-anak bagaimana
permukaan ban sepeda kalian, halus atau kasar?” dan menyampaikan
tujuan pembelajaran yang disampaikan.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang sama pada
pertemuan I, tiap kelompok terdiri dari 4 anggota.
(2) Guru menjelaskan aturan main dalam kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan metode jigsaw.
76
(3) Setiap kelompok diberi 4 materi yang berbeda. Kemudian siswa
dari tiap kelompok berkumpul untuk membahas materi yang sama
yang diberi nama kelompok pakar atau kelompok ahli. Kelompok
ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang membandingkan
gerak benda dalam permukaan kasar dan halus, kelompok ahli II
melakukan diskusi tentang cara memperkecil gaya gesek,
Kelompok ahli III melakukan diskusi tentang cara memperbesar
gaya gesek, kelompok ahli IV melakukan diskusi tentang manfaat
dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam
kehidupan sehari-hari.
(4) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar
kembali ke kelompok awal untuk saling bertukar informasi dan
membahasnya dengan anggota kelompok mengenai materi yang
telah dipelajari dalam kelompok pakar.
(5) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. Siswa atau
kelompok lain saling menanggapi sehingga muncul keaktifan anak
dalam mengungkapkan ide atau gagasan yang dimilikinya.
(6) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
(7) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
c) Penutup
Guru membimbing untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
c. Observasi
Dalam tahap ini peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan
terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode
jigsaw. Peneliti bersama guru mitra melakukan pengamatan sikap siswa dan
psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran IPA dengan menerapkan
metode jigsaw serta mengamati keterampilan guru dalam mengajar dengan
menggunakan metode jigsaw.
1) Hasil observasi bagi guru
77
Dari data observasi dalam siklus 1 selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil
observasi sebagai berikut :
a) Guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dengan baik.
Menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran
b) Guru telah membuka pelajaran dengan baik, guru telah melakukan
apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
c) Guru telah menunjukkan penguasaan materi pembelajaran.
d) Guru telah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan.
e) Guru masih kurang dalam menguasai kelas.
f) Guru melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan waktu yang
telah dialokasikan.
g) Guru Belum menghasilkan pesan yang menarik.
h) Guru telah menggunakan media secara efekif dan efisien dan
melibatkan siswa dalam pemanfaatan media.
i) Guru masih kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran.
j) Guru masih kurang dalam merespon positif partisipasi siswa.
k) Guru telah memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar
l) Guru telah menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
m) Guru telah melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa,
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa tetapi belum optimal.
n) Guru telah melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan dan telah
melaksanakan tindak lanjut
Dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran
tersebut didapat rata-rata nilai yaitu 80,17.
2) Hasil observasi bagi siswa
a) Observasi afektif siswa
Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar afektif
siswa sebagai berikut:
(1) Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru.
(2) Sebagian siswa belum membantu teman dalam kelompok.
78
(3) Siswa cukup menghargai teman dalam kegiatan diskusi.
(4) Sebagian siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun
teman.
(5) Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan.
Dari hasil observasi penilaian afektif siswa pada siklus I di dapat
rata-rata nilai afektif siswa yaitu 77,5.
b) Obsevasi psikomotorik siswa
Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar
psikomotorik siswa sebagai berikut :
(1) Siswa cukup terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan
percobaan dan diskusi.
(2) Siswa cukup terampil dalam menyiapkan alat dalam kegiatan
percobaan dan diskusi.
(3) Sebagian siswa telah mencatat hasil percobaan dan diskusi dengan
benar.
(4) Sebagian siswa telah membersihkan tempat dan peralatan dengan
baik
(5) Sebagian besar siswa telah dapat menyimpulkan hasil diskusi
dengan benar sesuai dengan materi.
Dari hasil observasi penilaian psikomotorik siswa pada siklus I di
dapat rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 71,81.
d. Refleksi
Dari hasil penelitian pada siklus 1, maka peneliti mengulas masih ada 5
siswa yang belum mencapai KKM. Maka peneliti melanjutkan siklus ke II untuk
materi Gaya dan Perubahannya dengan menindak lanjuti siklus I. Hasil refleksi
nilai siswa dapat dilihat pada tabel 3:
Tabel 3. Frekuensi Nilai pada Siklus I
No Rentang Nilai Frekuensi Prosentase 1 21 – 30 0 0 %
79
2 31 – 40 0 0 %
3 41 – 50 0 0 %
4 51 – 60 3 15 %
5 61 – 70 6 30 %
6 71 – 80 8 40 %
7 81 – 90 3 15 %
8 91 – 100 0 0 %
Jumlah 20 100 %
Berdasarkan tabel 3 prosentase hasil belajar IPA pada siklus 1 di dapat
tabel 4 :
Tabel 4. Hasil Tes Siklus I
Keterangan Tes Awal
Nilai terendah 55
Nilai tertinggi 87
Rata-rata nilai 70,25
Siswa belajar tuntas 75 %
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I, siswa
kelas V SDN 01 Ploso sebanyak 20 siswa, 15 siswa atau 75 % memperoleh nilai
di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 5 siswa atau 25 % memperoleh
nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah
55 dan nilai tertinggi adalah 87, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 70,25.
Dalam penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan
kekurangan-kekurangan, antara lain:
1) Bagi Guru
a) Guru masih kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran.
b) Guru masih kurang dalam merespon positif partisipasi siswa.
80
c) Guru belum optimal memberikan pujian bagi siswa yang telah
menjawab pertanyaan dengan benar.
d) Guru belum melaksanakan alokasi waktu KBM dengan baik.
e) Guru belum optimal dalam menguasai kelas.
2) Bagi Siswa
a) Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan.
b) siswa masih kurang dalam menyimpulkan hasil diskusi dengan benar
dan sesuai dengan materi.
c) Belum terciptanya kerja sama dalam kelompok secara optimal.
2. Siklus II
Tindakan siklus II dilaksanakan tanggal 12 April 2010 sampai dengan 15
April 2010. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi Penelitian
Tindakan Kelas yang terdiri dari siklus-siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan.
Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Kegiatan perencanaan tindakan dilaksanakan pada hari Senin 12 April
2010 di ruang guru SDN 01 Ploso. Pelaksanaan tindakan pada siklus 2
dilaksanakan dalam 2 pertemuan (dengan alokasi waktu 2x35 menit) yaitu pada
hari Selasa, 13 April 2010 dan Kamis, 15 April 2010.
Dengan berpedoman dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD
2006 kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran .
Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi
serta fungsinya.
Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi
melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet).
Indikator
5.1.7 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis.
5.1.8 Menunjukkan sifat-sifat magnet melalui percobaan
5.1.9 Membuat magnet.
5.1.10 Mendiskripsikan alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan
81
sehari-hari.
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan yaitu :
1) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan
metode jigsaw. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan dua kali
pertemuan masing-masing pertemuan dalam waktu 2 jam pelajaran. (RPP
terlampir)
2) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.
3) Membuat lembar observasi Afektif dan Psikomotorik siswa serta lembar
observasi guru.
4) Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.
5) Menyiapkan lembar penilaian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran melalui metode jigsaw
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
Pembelajaran yang telah disusun pada siklus 2 dengan menggunakan metode
jigsaw dengan alat dan media pembelajaran yang telah disiapkan dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun ini akan dilaksanakan dua kali
pertemuan.
1) Pertemuan I
Pada pertemuan pertama melaksanakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan metode jigsaw.
a) Pendahuluan
Pada tahap ini guru mengadakan apersepsi “ Anak-anak pernahkah kalian
bermain catur? Mengapa anak catur dapat menempel di papan catur?” dan
guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian magnet.
(2) Bertanya jawab dengan siswa tentang kegunaan dan benda yang
bersifat magnetis. Anak sangat antusias dalam mengungkapkan ide dan
pendapatnya.
82
(3) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 orang
yang disebut kelompok jigsaw/kelompok asal.
(4) Dari kelompok asal, tiap kelompok asal mengirimkan 1 anggota untuk
menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan
diskusi tentang Gaya tarik magnet di kutub, kelompok ahli II
melakukan percobaan dan diskusi tentang dua kutub magnet yang
didekatkan, Kelompok ahli III melakukan percobaan dan diskusi
tentang Medan magnet, kelompok ahli IV melakukan percobaan dan
diskusi tentang magnet dapat menembus benda.
(5) Pada kelompok pakar siswa melakukan percobaan dengan bimbingan
guru.
(6) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar
kembali ke kelompok awal (home teams) untuk mengajar anggota lain
atau saling bertukar pikiran mengenai materi yang telah dipelajari
dalam kelompok pakar.
(7) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. Siswa atau
kelompok lain saling menanggapi sehingga muncul keaktifan anak
dalam mengungkapkan ide atau gagasan yang dimilikinya.
(8) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
(9) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
c) Kegiatan Akhir
Guru membimbing untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
2) Pertemuan II
a) Pendahuluan
Pada tahap ini guru mengadakan apersepsi “ Anak-anak dari pertemuan
kemarin siapa yang ingat sifat-sifat magnet?” dan guru menyampaikan
tujuan pembelajaran yang disampaikan
b) Kegiatan Inti
(1) Bertanya jawab dengan siswa tentang kegunaan magnet dalam
kehidupan sehari-hari.
83
(2) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 orang
(kemompok asal).
(3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan
dilakukan percobaan dan diskusi.
(4) Siswa dari kelompok semula/asal, tiap kelompok asal mengirimkan 1
anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan
percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan cara induksi,
kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat
magnet dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Kelompok ahli III
melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan
cara digosok, kelompok ahli IV melakukan diskusi tentang alat-alat
yang menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
(5) Pada kelompok pakar siswa melakukan percobaan dengan bimbingan
guru.
(6) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar
kembali ke kelompok awal (home teams) untuk mengajar anggota lain
atau saling bertukar pikiran mengenai materi yang telah dipelajari
dalam kelompok pakar.
(7) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. Kelompok lain
menanggapi dan mengemukakan pendapat secara lisan.
(8) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
(9) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
c) Kegiatan Akhir
Guru membimbing untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
c. Observasi
Dalam tahap ini peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan
terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode
jigsaw. Peneliti bersama guru mitra melakukan pengamatan sikap siswa dan
psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran IPA dengan menerapkan
84
metode jigsaw serta mengamati keterampilan guru dalam mengajar dengan
menggunakan metode jigsaw.
1) Hasil observasi bagi guru
Dari data observasi dalam siklus 1 selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil
observasi sebagai berikut :
a) Guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dengan baik. menyiapkan
ruang, alat dan media pembelajaran.
b) Guru telah membuka pelajaran dengan baik, guru telah melakukan
apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
c) Guru telah menunjukkan penguasaan materi pembelajaran.
d) Guru telah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan.
e) Guru telah mampu dalam menguasai kelas.
f) Guru melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan waktu yang
telah dialokasikan.
g) Cukup menghasilkan pesan yang menarik.
h) Guru telah menggunakan media secara efekif dan efisien dan
melibatkan siswa dalam pemanfaatan media.
i) Guru telah menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.
j) Guru cukup dalam merespon positif partisipasi siswa.
k) Guru telah memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar
l) Guru telah menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
m) Guru telah melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa,
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa.
n) Guru telah melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan dan telah
melaksanakan tindak lanjut
Dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran
tersebut didapat rata-rata nilai 90,84. dari hasil tersebut menunjukkan
adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengajar yang semula dalam
siklus I 80,17 sekarang meningkat menjadi 90,84.
2) Hasil observasi bagi siswa
a) Observasi Afektif siswa
85
Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar
afektif siswa sebagai berikut:
(1) Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru.
(2) Sebagian besar siswa telah membantu teman dalam kelompok.
(3) Siswa telah menghargai teman dalam kegiatan diskusi.
(4) Siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman.
(5) Siswa sangat aktif dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan.
Dari hasil observasi penilaian afektif siswa pada siklus II di dapat
rata-rata nilai afektif siswa yaitu 93,5.
b) Obsevasi psikomotorik siswa
Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar
psikomotorik siswa sebagai berikut :
(1) Siswa terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan percobaan
dan diskusi.
(2) Siswa terampil dalam menyiapkan alat dalam kegiatan percobaan
dan diskusi.
(3) Siswa telah mencatat hasil percobaan dan diskusi dengan benar.
(4) Siswa telah membersihkan tempat dan peralatan dengan baik
(5) Siswa telah dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar sesuai
dengan materi.
Dari hasil observasi penilaian psikomotorik siswa pada siklus II di
dapat rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 83,63.
d. Refleksi
Hasil refleksi pada siklus II diketahui bahwa nilai prestasi belajar siswa
diperoleh pada tabel 5:
Tabel 5. Frekuensi Nilai pada Siklus II
No Rentang Nilai Frekuensi Prosentase 1 21 – 30 0 0 %
2 31 – 40 0 0 %
3 41 – 50 0 0 %
86
4 51 – 60 0 0 %
5 61 – 70 2 10 %
6 71 – 80 9 45 %
7 81 – 90 5 25 %
8 91 – 100 4 20 %
Jumlah 20 100 %
Berdasarkan tabel 5 frekuensi nilai pada siklus 2 maka di dapat data:
Tabel 6. Hasil Tes Siklus II
Keterangan Tes Awal
Nilai terendah 63.25
Nilai tertinggi 95
Rata-rata nilai 79,55
Siswa belajar tuntas 95 %
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II, siswa
kelas V SDN 01 Ploso sebanyak 19 siswa atau 95 % memperoleh nilai di atas
batas ketuntasan minimal dan 1 siswa atau 5 % siswa memperoleh nilai di bawah
batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah 63 dan nilai
tertinggi adalah 95, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 79,55. Dari tabel
tersebut telah di dapat 90 % siswa telah mendapat nilai ≥ 70.
D. Pembahasan Hasil Penelitian dan Temuan
Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan II dapat dinyatakan
bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan metode jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 01 Ploso, baik prestasi belajar
kognitif, afektif maupun psikomotorik.
1. Perkembangan hasil observasi terhadap guru, observasi afektif siswa dan
observasi psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung
dapat dilihat pada tabel 7:
87
Tabel 7. Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa
Keterangan Pra Tindakan Siklus I Siklus II
Observasi Terhadap guru 73.33 80.17 90.84
Observasi Afektif Siswa 47 77.5 93.5
Observasi Psikomotorik
Siswa
51.68 71.81 83.63
Dari tabel 7 diatas dapat digambarkan grafik pada gambar 8 :
Perkembangan Rata-Rata Nilai Observasi Guru dan Siswa
0102030405060708090
100
Pra tind Siklus I Siklus II
Rat
a-ra
ta N
ilai Observasi terhadap guru
Observasi afektif siswa
Observasi psikomotoriksiswa
Gambar 8. Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa
a. Hasil Observasi terhadap guru menunjukkan adanya peningkatan yaitu rata-
rata nilai dari pra tindakan 73,33, siklus I 80,17 dan siklus II 90,84.
b. Perkembangan rata-rata nilai afektif siswa dari pra tindakan hingga siklus 2
menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra tindakan 47, pada siklus I
77,5 dan pada siklus II 93,5.
88
c. Perkembangan rata-rata nilai psikomotorik siswa dari pra tindakan hingga
siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra tindakan 51,68,
pada siklus I 71,81 dan pada siklus II 83,63.
2. Perkembangan prestasi siswa dari pra tindakan hingga siklus 2 dapat dilihat
tabel 8 :
Tabel 8. Perkembangan Nilai Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan
Keterangan Pra
Tindakan
Siklus I Siklus II
Nilai terendah 35 55 63.25
Nilai tertinggi 80 87 95
Rata-rata nilai 58.25 70.25 79.55
Siswa belajar tuntas(%) 35 75 95
Dari tabel di atas maka dapat digambarkan grafik perkembangan nilai
siswa dari pra tindakan hingga siklus I dan II, yaitu dilihat pada gambar 9 :
Grafik Prestasi Belajar Siswa
0
20
40
60
80
100
Pra Tind Siklus I Siklus II
Nilai terendah
Nilai tertinggi
Rata-rata nilai
Siswa belajartuntas
Gambar 9. Grafik Perkembangan Nilai Siswa
89
1) Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes awal 35; pada siklus I naik
menjadi 55; dan pada siklus II naik lagi menjadi 63,25.
2) Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes awal sebesar 80; pada siklus I
naik menjadi 87; dan pada siklus II 95.
3) Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar
58,25; siklus I 70,25; dan pada siklus II 79,55.
4) Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 65) pada tes awal 35%, tes siklus I
75% setelah dilakukan refleksi terdapat 5 siswa yang tidak tuntas (nilai
ulangan dibawah 65), namun secara keseluruhan sudah meningkat hasil
belajarnya bila dilihat dari prosentase ketuntasan siswa, dan pada tes siklus II
hanya 1 siswa atau 5 % siswa yang belum tuntas.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa
meningkat, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil tersebut telah
memenuhi indikator kinerja yang telah di tetapkan. Pada siklus I 75 % siswa telah
mendapat nilai ≥ 65 dan pada siklus II 90 % siswa telah mendapat nilai ≥ 70.
Dengan demikian penggunaan metode jigsaw pada pembelajaran IPA materi gaya
dan perubahannya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 01
Ploso.
3. Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode
jigsaw.
Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode jigsaw menemui
beberapa hambatan yaitu :
a. Metode jigsaw merupakan pembelajaran diskusi kelompok yang
membutuhkan banyak waktu dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini peneliti
harus benar-benar pandai dalam mengatur waktu mulai dari penjelasan dan
kegiatan diskusi. Selama kegiatan diskusi berlangsung guru harus
membimbing siswa dan mengawasi siswa agar siswa fokus dalam kegiatan
diskusi sehingga diskusi berjalan lancar dan tidak memakan banyak waktu
dalam pelaksanaannya.
b. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam pelaksanaan
diskusi kelompok jigsaw, siswa masih kurang berkolaborasi dan
90
berinteraksi dengan teman kelompok awal maupun dalam kelompok ahli.
Sehingga dalam hal ini membutuhkan keterampilan guru untuk memacu
siswa untuk saling berinteraksi dan kerja sama dengan temannya.
c. Guru sulit dalam mengendalikan siswa sehingga suasana kelas nampak
ramai. Karena biasanya ketika siswa melaksanakan diskusi, masih banyak
siswa yang berbicara hal lain dengan temannya. Karena siswa menganggap
guru kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam mengatasi
hal tersebut. Misalnya, dengan mendekati dan mengawasi siswa yang ramai
serta membimbingnya dalam kegiatan diskusi agar siswa lebih fokus dalam
kegiatan percobaan dan diskusi.
91
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian penerapan metode jigsaw pada siswa kelas V
SDN 01 Ploso tahun ajaran 2009 / 2010, maka dapat dianalisis kesimpulan
sebagai berikut :
1. Prestasi belajar IPA pada materi gaya dan perubahannya meningkat dengan
menerapkan metode jigsaw baik dilihat dari aspek kognitif, afektif dan
psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi
peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 58,25, siklus I 70,25; dan pada siklus
II naik menjadi 79,55. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 65) pada
tes awal 35% siswa tuntas, tes siklus I 75% siswa dan pada tes siklus II 95%
siswa tuntas. Perkembangan rata-rata nilai afektif siswa dari pra tindakan
hingga siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra tindakan 47,
pada siklus I 77,5 dan pada siklus II 93,5. Perkembangan rata-rata nilai
psikomotorik siswa dari pra tindakan hingga siklus 2 menunjukkan adanya
peningkatan yaitu pada pra tindakan 51,68, pada siklus I 71,81 dan pada
siklus II 83,63.
2. Dalam penelitian dengan menggunakan metode jigsaw ini ada hambatan yang
ditemui, yaitu: pertama masalah waktu. Dalam pembelajaran ini merupakan
kegiatan pembelajaran dengan diskusi kelompok sehingga dalam
pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup lama. Kedua, setiap siswa
memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga siswa dalam pembelajaran
masih kurang berkolaborasi dan berinteraksi dengan teman kelompok awal
maupun dalam kelompok ahli sehingga membutuhkan keterampilan guru
memacu siswa untuk saling berinteraksi. Ketiga, guru sulit dalam
mengendalikan siswa sehingga suasana nampak ramai. Karena biasanya
ketika siswa melaksanakan diskusi, siswa pun mengobrolkan hal lain karena
siswa menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif
dalam mengatasi hal tersebut. Misalnya, dengan mendekati siswa yang ramai
92
dan membimbingnya dalam kegiatan diskusi agar siswa lebih fokus dalam
kegiatan percobaan dan diskusi.
B. Implikasi
Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada
pembelajaran dengan penggunaan metode jigsaw dalam pelaksanaan
pembelajaran IPA. Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah model siklus.
Prosedur penelitiannya terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis
tanggal 08 April 2010 dan Sabtu 10 April 2010. Siklus II dilaksanakan pada hari
Selasa, 13 April 2010 dan Kamis, 15 April 2010.
Dalam setiap pelaksanaan siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan
tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur
ulang.
Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan
implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA baik
secara teoretis maupun secara praktis.
1. Implikasi Teoretis
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
penggunaan metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada
materi pokok gaya dan perubahannya serta mendapatkan respon positif dari
siswa, hal tersebut dapat ditinjau dari hal berikut :
a. Pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw meningkatkan prestasi
belajar IPA siswa karena metode jigsaw melibatkan keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran, dan penghargaan dari guru saat siswa berhasil
melakukan kegiatan dengan baik. Secara umum telah menunjukkan
perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran
semakin mantap dan luwes dengan kekurangan-kekurangan kecil
diantaranya kontrol waktu. Prosentase prestasi belajar kognitif, afektif dan
psikomotorik siswa meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan siswa
mencetuskan pendapat, mengeluarkan pendapat, berinteraksi dengan guru,
mampu mendemonstrasikan, kerjasama dengan kelompok meningkat, dan
93
menyelesaikan soal-soal latihan. Dengan partisipasi siswa yang aktif dan
kreatif siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana
kelaspun menjadi lebih hidup dan menyenangkan dan pada akhirnya
prestasi belajar IPA siswa kelas V SDN 01 Ploso meningkat.
b. Penerapan pendekatan metode jigsaw secara tepat dan optimal sehingga
prestasi belajar meningkat.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan
calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan prestasi
dan hasil belajar siswa yang akan dicapai. prestasi siswa dapat ditingkatkan
dengan menerapkan metode pembelajaran dan media yang tepat bagi siswa.
Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti
yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti
untuk membantu guna dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Di
samping itu, perlu penelitian lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan
atau menjaga dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran dengan
menggunakan metode jigsaw pada hakikatnya dapat digunakan dan
dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan yang sejenis,
terutama untuk mengatasi masalah peningkatan prestasi belajar siswa, yang
pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin.
Kendala yang dihadapi antara lain, guru akan sulit dalam
mengendalikan siswa sehingga suasana nampak ramai. Karena biasanya ketika
siswa melaksanakan diskusi, siswa pun mengobrolkan hal lain karena siswa
menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam
mengatasi hal tersebut. Guru mengatasinya, misalnya dengan menempatkan
siswa yang sering ramai di dekat guru, guru harus sering mendekati siswa-
siswa tersebut.
94
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan metode jigsaw pada
siswa kelas V SDN 01 Ploso tahun ajaran 2009 / 2010, maka saran-saran yang
diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan
pada umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik SDN 01 Ploso pada
khususnya sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
Penelitian dengan class-room action research membantu dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
2. Bagi Guru
a. Untuk meningkatkan prestasi belajar diharapkan menggunakan metode
jigsaw.
b. Untuk meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa diharapkan
menerapkan metode jigsaw.
c. Untuk memperoleh jawaban yang tepat, sesuai dengan tujuan penelitian
disarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan siswa dengan kalimat
yang lebih mengarah pada proses pembelajaran dengan metode jigsaw.
d. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan metode jigsaw pada materi
Gaya dan Perubahannya.
3. Bagi Siswa
a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide
atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran
dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh prestasi belajar yang
optimal.
b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari
hari.
95
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Aly & Eny Rahma. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Abu Ahmadi & Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka
Cipta. Arends, Richard. 1997. Classroom Intruction and Management. USA : McGraw-
Hill College.
Depdikbud. 1990. Kamus Bessar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Depdiknas :
Dirjendikti. ________. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Depdiknas :
Dirjendikti. Fantinias Yuniarti. 2007. Pengaruh Metode Pengajaran Alam Sekitar terhadap
Peningkatan Prestasi Belajar Sains Siswa Kelas V SLB.D YPAC Surakarta Tahun Ajran 2006/2007. (Penelitian Tindakan Kelas Program Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta)
H.B. Soetopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapan
dalam Penelitian. Surakarta : UNS Press. Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi
Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Krajcik S. Joseph, Czerniak M. Charlene & Berger Carl. 1999. Teaching Children
Science (a Project – Based Aproach). Boston: McGraw-Hill College. Kristanti. 2009. Efektivitas Pembelajaran Sistem Pencernaan Melalui Kombinasi
Model Jigsaw dan Peta Pikiran di SMA Negeri Jumapolo Kabupaten Karanganyar. (Penelitian Tindakan Kelas Fakultas MIPA Universitas Negeri semarang).
Leo Sutrisno dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Depdiknas :
Dirjendikti. Maskoeri Jasin. 2006. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan,dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
96
Mulyani Sumantri & Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
CV Maulana. Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV.
Rajawali.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Srini M Iskandar. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : CV
Maulana.
Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : UNS Press. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Karya. Sumardi Suryabrata. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada. Sutratinah Tirtonegoro. 1989. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya.
Jakarta : Bina Aksara. Slavin, E Robert. 2008. Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik).
Bandung : Nusa Media. http://www.sobatbaru.blogspot.com http://www.ejmste.com http://www.olc.spsd.sk.ca/de/PD/coop/page4.html http://www.jigsaw.org
97
Lampiran 1a. RPP pra Tindakan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pra Tindakan
Nama Sekolah : SDN 01 Ploso
Kelas / Semester : V (lima) / 2 – Genap
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi : Gaya
Hari / Tanggal : Selasa, 06 April 2010
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.
II. Kompetensi Dasar
5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet).
III. Indikator
5.1.1 Membandingkan kecepatan jatuhnya dua buah benda (yang berbeda
berat, bentuk dan ukuran) dari ketentuan tertentu.
5.1.2 Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke
bawah.
5.1.3 Memprediksi seandainya tidak ada gravitasi bumi. 5.1.4 Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda
(kasar, halus).
5.1.5 Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya
gesekan.
5.1.6 Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari. 5.1.7 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis.
5.1.8 Menunjukkan sifat-sifat magnet melalui percobaan
5.1.9 Membuat magnet.
5.1.10 Mendiskripsikan alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan
sehari-hari.
98
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat mengetahui pengaruh
gaya gravitasi dan memanfaatkan gaya gravitasi serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran, Metode, Media dan Sumber
Materi Pembelajaran
1. Gaya Gravitasi
2. Gaya Gesek
3. Gaya Magnet
Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
Media
1. Gambar gaya magnet,gravitasi dan gesek.
Sumber
1. Kurikulum KTSP 2006
2. Buku “Gembira Belajar Sains” halaman 139.Penerbit : Grasindo.
3. Buku Sains 5 halaman 69 penerbit : Mediatama.
4. Buku Sains halaman 73 penerbit : Tropica.
VII. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan awal (10 menit)
1. Berdoa dan absensi
2. Apersepsi : “Anak-anak siapa yang ingat macam-macam gaya yang
telah kalian pelajari ?
b. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Guru menerangkan tentang gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya
magnet
2. Guru bertanya jawab dengan siswa contoh gaya gravitasi, gaya gesek
dan gaya magnet.
99
3. Siswa dibagi dalam 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4 anak.
4. Tiap kelompok melakukan percobaan dan diskusi tentang kegunaan
gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya magnet.
5. Tiap kelompok mencatat hasil percobaan dan mempresentasikan
kedepan kelas.
6. Siswa secara individu mengerjakan soal latihan.
c. Kegiatan Akhir (15 menit)
1. Siswa membuat kesimpulan akhir pembelajaran dengan bimbingan
guru.
2. Refleksi.
3. Guru memberi tugas pekerjaan rumah.
VIII. Penilaian
1. Prosedur tes : Tes akhir
2. Jenis tes : Individu
3. Bentuk tes : Pilihan ganda dan Uraian
4. Teknik tes : Tertulis
Karanganyar, 06 April 2010
Guru Kelas V Praktikan
Edhi Sudarsono Suparni
NIP.19690125 200501 1 004 NIM.X7108768
Mengetahui
Kepala SDN 01 Ploso
SRIYATNO
NIP. 19590406 197802 1 001
100
Soal Individu
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
1. Dua buah benda beratnya sama dijatuhkan pada ketinggian berbeda maka
yang akan sampai ditanah lebih dulu adalah ….
a. Bersama-sama c. benda dari jarak lebih tinggi
b. benda dari jarak lebih pendek d. a, b, c salah
2. Gravitasi bumi menyebabkan semua benda di bumi akan ditarik ke …
a. angkasa c. bumi
b. tanah d. pusat bumi
3. Astronout di Bulan terlihat melayang-layang disebabkan ….
a. di bulan gaya gravitasi besar c. di bulan gaya gravitasi tinggi
b. di bulan tidak ada udara d. di bulan gaya gravitasi lemah
4. Benda akan lebih … jika digerakkan pada permukaan yang halus.
a. sulit c. mudah
b. lambat d. tidak begerak
5. Cara-cara berikut yang berfungsi untuk memperbesar gaya gesek yaitu …
a. karet rem pada pelek c. rantai sepeda diberi oli
b. as roda diberi pelumas d. as roda diberi vaselin
6. Permukaan pegangan obeng dibuat kasar agar gaya geseknya besar, hal ini
bermanfaat agar …
a. obeng menjadi lebih tajam c. obeng dapat dipegang erat
b. obeng menjadi lentur d. obeng menjadi lebih elastis
7. Perhatikan daftar benda berikut : 1) peniti 2) kapur
3) pines 4) gabus
5) jarum jahit
Yang dapat ditarik oleh magnet adalah nomor ….
a. 1, 2 dan 3 c. 2, 4 dan 5
b. 1, 3 dan 5 d. 2, 3 dan 4
8. Kutub magnet yang senama jika didekatkan akan …
a. tarik-menarik c. mendekat
b. tolak-menolak d. bergeser
101
9. Baja yang didekatkan ke salah satu kutub magnet akan bersifat seperti magnet.
Pembentukan magnet dengan cara seperti itu disebut …
a. cara induksi c. cara gosokan
b. cara aliran listrik d. cara deduksi
10. Perhatikan daftar benda berikut : 1. kulkas 4. kompas
2. almari baju 5. sepeda
3. kompor
Dari benda-benda di atas yang menggunakan prinsip gaya magnet adalah
nomor…
a. 1, 2 dan 3 c. 2, 3 dan 4
b. 1, 4 dan 5 d. 3, 4 dan 5
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar !
1. Gaya tarik suatu magnet disebut ….
2. Benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut benda …
3. Benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut benda…
4. Magnet yang sudah tersedia di alam disebut magnet ….
5. Magnet yang dibuat olah manusia disebut magnet ….
6. Bola tennis dan kertas di jatuhkan secara bersamaan dari atas meja. Bola
tennis akan lebih …. Sampai di lantai.
7. Gaya tarik bumi disebut ….
8. Pengaspalan jalan merupakan salah satu cara … gaya gesek.
9. Mata gergaji dibuat bergerigi atau tidak rata. Hal ini merupakan salah satu
cara …. Gaya gesek.
10. Makin halus permukaan, maka gaya gesek akan makin ….
102
Kunci Jawaban :
Romawi I
1. b 6. c
2. d 7. b
3. d 8. b
4. c 9. a
5. a 10. b
Romawi II
1. Gaya magnet 6. lebih cepat
2. Benda magnetis 7. Gaya Gravitasi
3. Benda tak magnetis 8. Memperkecil gaya gesek
4. Magnet alam 9. Memperbesar gaya gesek
5. Magnet buatan 10. Kecil
Kriteria Penilaian
I. B X 1 = 10
II. B X 1 = 10 +
Jumlah N = 20
Nilai = Jumlah X 5 = 100
103
Lampiran 1b. RPP Siklus I Pertemuan I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN 01 Ploso
Kelas / Semester : V (lima) / 2 – Genap
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi : Gaya
Hari / Tanggal : Kamis, 08 April 2010
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Siklus I pertemuan 1
I. Standar Kompetensi
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.
II. Kompetensi Dasar
5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet).
III. Indikator
5.1.1 Membandingkan kecepatan jatuhnya dua buah benda (yang berbeda
berat, bentuk dan ukuran) dari ketentuan tertentu.
5.1.2 Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke
bawah.
5.1.3 Mempredikasi seandainya tidak ada gravitasi bumi.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan kelompok siswa dapat membandingkan kecepatan
jatuhnya dua buah benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari
ketentuan tertentu dengan tepat.
2. Melalui percobaan kelompok siawa dapat menyimpulkan bahwa gaya
gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah dengan tepat.
3. Melalui pengamatan siswa dapat memprediksi seandainya tidak ada
gravitasi bumi dengan tepat.
104
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat mengetahui pengaruh
gaya gravitasi dan memanfaatkan gaya gravitasi serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran, Metode, Media dan Sumber
Materi Pembelajaran
Gaya Gravitasi
Bumi memiliki gaya tarik. Gaya tarik bumi disebut gaya gravitasi bumi. Arah
gaya gravitasi bumi selalu menuju ke bawah pusat bumi.
1. Gravitasi bumi menyebabkan benda jatuh kebawah.
Semua benda jika dilemparkan vertikal ke atas, benda tersebut akan jatuh ke
tanah ke arah pusat bumi.
2. Pengaruh gaya gravitasi terhadap kecepatan benda jatuh
Waktu yang diperlukan benda untuk jatuh kebumi pada ketinggian yang sama
akan berbeda. Benda yang lebih berat akan lebih cepat sampai ke bumi.
Sedangkan benda yang ringan akan lebih lambat sampai ke bumi.
Bentukbenda juga mempengaruhi kecepatannya ketika jatuh. Benda yang
permukaannya luas akan lebih lambat daripada benda yang sempit atau
ramping.
3) Jika di bumi tidak ada gaya gravitasi bumi, kita tidak akan bisa berpijak di
bumi dan semua benda yang ada di bumi akan melayang-layang.
Metode
4. Jigsaw
5. Eksperimen
6. Tanya jawab
7. Diskusi
Media
1. Bola, kelereng, batu, kerikil, kayu, uang logam, kertas, kapas dll.
2. Bak dan tanah basah
105
3. Penggaris.
Sumber
5. Kurikulum KTSP 2006
6. Buku “Gembira Belajar Sains” halaman 139.Penerbit : Grasindo.
7. Buku Sains 5 halaman 69 penerbit : Mediatama.
8. Buku Sains halaman 73 penerbit : Tropica.
9. Buku Sains SD kelas V halaman 70 penerbit : Bumi Aksara.
VII. Kegiatan Pembelajaran
d. Kegiatan awal (10 menit)
1. Berdoa dan absensi
2. Apersepsi : “ Anak-anak pernahkan kalian melihat buah mangga
yang jatuh secara langsung? “
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Bertanya jawab dengan siswa tentang peristiwa benda atau buah
yang jatuh disekitar lingkungan.
2. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4
orang.
3. Dari kelompok semula/asal tadi , tiap kelompok asal mengirimkan 1
anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan
percobaan dan diskusi tentang pengaruh gravitasi terhadap benda,
kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang
hubungan antara massa benda dengan gaya gravitasi, Kelompok ahli
III melakukan percobaan dan diskusi tentang Hubungan antara
ketinggian benda dengan gaya gravitasi, kelompok ahli IV
melakukan pengamatan dan diskusi tentang pengaruh jika tidak ada
gaya gravitasi.
106
Kelompok semula (home teams)
K.I K.II K.III K.IV K.V
Kelompok pakar (expert group)
4. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar
kembali ke kelompok awal (home teams) untuk saling bertukar
informasi dan membahasnya dengan anggota kelompok mengenai
materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar.
5. Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok.
6. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
7. Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
f. Kegiatan akhir ( 15 menit )
1. Siswa membuat kesimpulan akhir pembelajaran dengan bimbingan
guru.
2. Refleksi.
3. Guru memberi tugas pekerjaan rumah.
VIII. Penilaian
1. Prosedur tes : Tes akhir
2. Jenis tes : Individu
3. Bentuk tes : Portopolio, Pilihan ganda dan Uraian
4. Teknik tes : Tertulis
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
a a a a
Materi I
d d d d
Materi IV
c c c c
Materi III
b b b b
Materi II
107
Karanganyar, April 2010
Guru Kelas V Praktikan
Edhi Sudarsono Suparni
NIP.19690125 200501 1 004 NIM.X7108768
Mengetahui
Kepala SDN 01 Ploso
SRIYATNO
NIP. 19590406 197802 1 001
108
Soal Individu
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
1. Jatuhnya benda ke tanah karena dipengaruhi gaya …
a. magnet c. pegas
b. gesek d. gravitasi
2. Dua benda dengan berat berbeda dijatuhkan dari ketinggian yang sama, maka
akan sampai di tanah …
a. bersama-sama c. benda lebih berat lebih dahulu
b. benda lebih ringan lebih dahulu d. a, b, c semua salah
3. Dua benda yang beratnya sama dijatuhkan dari ketinggian yang berbeda,
maka akan sampai di tanah lebih dulu adalah …
a. bersama-sama c. benda dari jarak lebih tinggi
b. benda dari jarak lebih pendek d. a, b, c semua salah
4. Semakin tinggi letak benda dari tanah maka gaya gravitasinya semakin …
a. Besar c. tidak ada
b. kecil d. besar sekali
5. Semakin besar massa suatu benda semakin … gaya gravitasinya.
a. lemah c. besar
b. kecil d. sedang
6. Contoh gaya gravitasi adalah…
a. lenturnya pegas c. berputarnya benda
b. benda yang didorong d. jatuhnya buah dari pohonnya
7. Gravitasi bumi menyebabkan semua benda di bumi akan ditarik ke …
a. angkasa c. bumi
b. tanah d. pusat bumi
8. Gaya gravitasi bumi yang paling besar terdapat di …
a. angkasa c. bumi
b. tanah d. pusat bumi
Nama : ____________
Nomor : ____________
109
9. Makin jauh suatu benda dari inti bumi, maka akan makin … pengaruh
gravitasinya.
a. lemah c. besar
b. kecil d. sedang
10. Jika selembar kertas dan kertas yang diremas dijatuhkan secara bersama
maka yang akan sampai di tanah lebih dulu adalah…
a . selembar kertas c. keduanya bersama-sama
b, kertas yang diremas d. a, b, c tidak ada yang benar
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apa yang dimaksud gaya gravitasi ?
2. Sebutkan contoh gaya gravitasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari !
3. Mengapa penerjun di udara dapat berakrobat di udara tanpa membuka
payungnya ?
4. Jika kapas, kertas dan karet penghapus dijatuhkan secara bersama-sama,
benda apa yang lebih cepat sampai ditanah? Mengapa demikian ?
5. Mengapa antariksawan melayang-layang di luar angkasa ?
Kunci Jawaban I. 1. d 6. d
2. b 7. d 4. b 8. d 5. b 9. b 6. c 10. b
II. 1. Gaya gravitasi adalah suatu gaya yang terjadi karena adanya gaya tarik dari bumi yang menyebabkan benda jatuh selalu ke bawah.
2. buah yang jatuh dari pohonnya. 3. Karena gaya gravitasi di udara lebih kecil. 4. Karet penghapus. Karena massa karet penghapus lebih berat sehingga lebih
cepat sampai di tanah. 5. Karena di luar angkasa gaya gravitasinya sangat lemah. Kriteria penilaian I. Betul x 1 = 10 II. Betul x 2 = 10 Nilai = Jumlah nilai x 5 = 100
110
Lampiran 1c. RPP Siklus I Pertemuan 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN 01 Ploso
Kelas / Semester : V (lima) / 2 – Genap
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi : Gaya
Hari/ Tanggal : Sabtu, 10 April 2010
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Siklus I pertemuan 2
I. Standar Kompetensi
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.
II. Kompetensi Dasar
5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
III. Indikator
5.1.4 Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda
(kasar, halus).
5.1.5 Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya
gesekan.
5.1.6 Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan
dalam kehidupan sehari-hari.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan, siswa dapat membandingkan gerak benda pada
permukaan yang berbeda-beda (kasar, halus) dengan tepat.
2. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan berbagai cara memperkecil atau
memperbesar gaya gesekan dengan benar.
3. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan manfaat dan kerugian yang
ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
111
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat memanfaatkan gaya
gesekan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran, Metode, Media dan Sumber
Materi Pembelajaran
Gaya gesek terjadi apabila dua permukaan benda bersentuhan. Setiap
permukaan benda selalu bersentuhan dengan benda lain. Gaya gesekan yang
terjadi dipengaruhi oleh keadaan permukaan yang bersentuhan. Gaya gesekan
dapat diperkecil dan diperbesar. Cara untuk memperkecil gaya gesekan antara
lain dengan memperhalus permukaan, memberi pelumas atau memberi
bantalan. Gaya gesekan dapat diperbesar dengan cara memperkasar
permukaan benda yang bersentuhan. Berat benda dan luas permukaan juga
mempengaruhi besar kecilnya gaya gesekan yang terjadi.
Gaya gesekan diperkecil untuk mempermudah pergeseran kedua benda
dan sekaligus untuk pendinginan. Contohnya poros roda mobil dan sepeda
diberi vaselin, pelumas dan bantalan peluru agar mudah bergerak dan tidak
cepat aus. Sedangkan gaya gesekan yang diperbesar juga diperlukan dalam
kehidupan. Manusia memperbesar gaya gesekan untuk keselamatan.
Contohnya ban mobil dan ban sepeda dibuat bergerigi agar tidak tergelincir
saat dikendarai, alas sepatu dibuat berbunga-bunga atau kasar-kasar agar tidak
terpeleset dll.
Metode
1. Ceramah
2. Diskusi kelompok jigsaw
3. Tanya jawab
4. Penugasan
Media
1. Kayu
2. Botol
3. Mobil-mobilan
112
4. Meja
5. Kaca, dll
Sumber
1. Kurikulum KTSP 2006
2. Buku “Gembira Belajar Sains” halaman 149.Penerbit : Grasindo.
3. Buku Sains 5 halaman 69 penerbit : Mediatama
4. Buku Sains halaman 71 penerbit : Tropica.
VII. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan awal ( 10 menit )
1. Berdoa dan absensi
2. Apersepsi : “ Anak-anak bagaimana permukaan ban sepeda kalian,
halus atau kasar?”
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti ( 45 menit )
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian gaya
gesekan.
2. Bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan yang berhubungan
dengan gesekan.
3. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4
orang.
4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan
bahas dalam kelompok pakar.
5. Dari kelompok semula/asal, tiap kelompok asal mengirimkan 1
anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan
percobaan dan diskusi tentang membandingkan gerak benda dalam
permukaan kasar dan halus, kelompok ahli II melakukan diskusi
tentang cara memperkecil gaya gesek, Kelompok ahli III melakukan
diskusi tentang cara memperbesar gaya gesek, kelompok ahli IV
melakukan diskusi tentang manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
113
Kelompok semula (home teams)
K.I K.II K.III K.IV K.V
Kelompok pakar (expert group)
6. Pada kelompok pakar siswa melakukan percobaan dengan bimbingan
guru.
7. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar
kembali ke kelompok awal (home teams) untuk mengajar anggota
lain atau saling bertukar pikiran mengenai materi yang telah
dipelajari dalam kelompok pakar.
8. Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok.
9. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
10. Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
c. Kegiatan akhir ( 15 menit )
1. Siswa membuat kesimpulan akhir pembelajaran dengan bimbingan
guru.
2. Refleksi
3. Guru memberi tugas pekerjaan rumah.
VIII. Penilaian
1. Prosedur tes : Tes akhir
2. Jenis tes : Individu
3. Bentuk tes : Portopolio, Pilihan ganda dan Uraian
4. Teknik tes : Tertulis
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
a a a a
Materi I
d d d d
Materi IV
c c c c
Materi III
b b b b
Materi II
114
Karanganyar, April 2010
Guru Kelas V Praktikan
Edhi Sudarsono Suparni
NIP.19690125 200501 1 001 NIM.X7108768
Mengetahui
Kepala SDN 01 Ploso
SRIYATNO
NIP. 19590406 197802 1 001
115
Soal Individu
I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang kamu anggap benar!
1.
Berdasarkan ganbar di atas, pernyataan yang benar adalah …
a. mendorong benda A sama mudahnya mendorong benda B
b. benda B lebih sulit di dorong dari pada A
c. benda A lebih sulit di dorong dari pada B
d. mendorong benda A sama sulitnya mendorong benda B
2. Dari gambar di atas tadi yang lebih cepat sampai tempat tujuan adalah benda
…
a. benda A c. benda A dan B sama
b. benda B d. tidak ada yang benar
3. Benda akan lebih … jika digerakkan pada permukaan yang halus.
a. sulit c. mudah
b. lambat d. tidak begerak
4. Rantai sepeda perlu diberi oli agar ….
a. perputaran roda menjadi lambat
b. perputaran roda semakin lebih cepat
c. perputaran roda menjadi lebih sedang
d. tidak cepat aus, karena gaya gesek diperkecil
5. Cara-cara berikut yang berfungsi untuk memperbesar gaya gesek yaitu …
a. karet rem pada pelek c. rantai sepeda diberi oli
b. as roda diberi pelumas d. as roda diberi vaselin
6. Permukaan ban dibuat bergerigi untuk …
a. memperbesar gesekan c. memperkecil gesekan
AB
Nama : ____________
Nomor : ____________
116
b. lebih cepat berputar d. lebih bagus
7. As roda diberi oli untuk …
a. memperbesar gesekan c. memperkecil gesekan
b. memperbesar gaya dorong d. memperkecil gaya dorong
8. Berikut ini pernyataan yang benar adalah ….
a. as roda diberi oli akan berputar lebih lambat
b. as roda diberi oli akan berputar lebih cepat
c. kampas rem dibuat kasar untuk memperkecil gaya gesekan
d. kampas rem dibuat halus untuk memperbesar gaya gesekan
9. Permukaan pegangan obeng dibuat kasar agar gaya geseknya besar, hal ini
bermanfaat agar …
a. obeng menjadi lebih tajam c. obeng dapat dipegang erat
b. obeng menjadi lentur d. obeng menjadi lebih elastis
10. Mata gergaji dibuat bergerigi, bermanfaat untuk …
a. membuat gergaji lebih bagus c. mempercepat pemotongan
b. membentuk pemotongan d. memperlambat pemotongan
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Mengapa benda dipermukaan kasar lebih sulit digerakkan daripada benda di
permukaan halus ?
2. Sebutkan 2 contoh memperkecil gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari !
3. Sebutkan manfaat memperkecil gaya gesek !
4. Sebutkan 2 contoh memperbesar gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari !
5. Sebutkan manfaat memperbesar gaya gesek !
117
Kunci Jawaban
I. 1. c 6. a
2. b 7. c
3. c 8. b
4. d 9. c
5. a 10. c
II. 1. Karena benda dipermukaan kasar gaya geseknya lebih besar dari pada
dipermukaan halus, sehingga benda lebih sulit digerakkan.
2. As roda diberi oli, rantai sepeda perlu diberi oli, membersihkan selokan.
3. As roda diberi oli agar dapat berputar lebih cepat
Rantai sepeda diberi oli agar tidak cepat aus
Membersihkan selokan agar air bisa mengalir lancar
4. Pegangan obeng dibuat bergerigi, mata gergaji dibuat kasar atau bergerigi.
5. Pegangan obeng dibuat bergerigi agar obeng dapat dipegang erat
mata gergaji dibuat kasar atau bergerigi agar mempercepat pemotongan.
Kriteria penilaian
I. Betul x 1 = 10
II. Betul x 2 = 10
Nilai = Jumlah nilai x 5 = 100
118
Lampiran 1d. RPP Siklus II Pertemuan 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN 01 Ploso
Kelas / Semester : V (lima) / 2 – Genap
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi : Gaya
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 April 2010
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Siklus II pertemuan 1
I. Standar Kompetensi
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.
II. Kompetensi Dasar
5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
III. Indikator
5.1.7 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis.
5.1.8 Menunjukkan sifat-sifat magnet melalui percobaan
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang bersifat
magnetis dengan benar.
2. Melalui percobaan siswa dapat menunjukkan sifat-sifat magnet dengan
benar.
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat memanfaatkan kegunaan
magnet dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran, Metode, Media dan Sumber
Materi Pembelajaran
Gaya Magnet
Gaya magnet adalah gaya tarik magnet
Magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
119
Benda magnetis adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet (mengandung
unsur besi, nikel, atau kobalt : feromagnetik). Contohnya : paku, klip, pisau,
mur, baut, obeng dll.
Benda tidak magnetis adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
Contohnya : kertas, pensil, penggaris, kaca, plastik dll.
Sifat magnet :
1. Magnet dapat menarik benda-benda tertentu.
2. Kekuatan gaya magnet dapat menembus benda.
3. Magnet mempunyai medan magnet yang di sekitar kutub magnet lebih
besar dari pada di tengah magnet dan arah garis gaya magnet keluar dari
kutub utara ke kutub selatan.
4. Magnet mempunyai dua kutub.
5. Kutub magnet yang senama akan tolak menolak, kutub tidak senama akan
tarik menarik.
Metode
1. Ceramah
2. Diskusi kelompok jigsaw
3. Tanya jawab
4. Penugasan
Media
1. Magnet
2. Benda magnetis
3. Benda tidak magnetis
4. Batu baterai
5. Serbuk besi
Sumber
1. Kurikulum KTSP 2006
2. Buku “Gembira Belajar Sains” halaman 139.Penerbit : Grasindo.
3. Buku Sains 5 halaman 69 penerbit : Mediatama
4. Buku Sains halaman 73 penerbit : Tropica.
120
VII. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan awal ( 10 menit )
1. Berdoa dan absensi
2. Apersepsi : “ Anak-anak pernahkah kalian bermain catur? Mengapa
anak catur dapat menempel di papan catur?”
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti ( 45 menit )
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian magnet.
2. Bertanya jawab dengan siswa tentang kegunaan dan benda yang
bersifat magnetis.
3. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4
orang.
4. Dari kelompok semula/asal, tiap kelompok asal mengirimkan 1
anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan
percobaan dan diskusi tentang Gaya tarik magnet di kutub, kelompok
ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang dua kutub magnet
yang didekatkan, Kelompok ahli III melakukan percobaan dan
diskusi tentang Medan magnet, kelompok ahli IV melakukan
percobaan dan diskusi tentang magnet dapat menembus benda.
Kelompok semula (home teams)
K.I K.II K.III K.IV K.V
Kelompok pakar (expert group)
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
a a a a
Materi I
d d d d
Materi IV
c c c c
Materi III
b b b b
Materi II
121
5. Pada kelompok pakar siswa melakukan percobaan dengan bimbingan
guru.
a. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar
kembali ke kelompok awal (home teams) untuk mengajar anggota
lain atau saling bertukar pikiran mengenai materi yang telah
dipelajari dalam kelompok pakar.
b. Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok.
c. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
d. Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
c. Kegiatan akhir ( 15 menit )
1. Siswa membuat kesimpulan akhir pembelajaran dengan bimbingan
guru.
2. Refleksi
3. Guru memberi tugas pekerjaan rumah.
VIII. Penilaian
1. Prosedur tes : Tes akhir
2. Jenis tes : Individu
3. Bentuk tes : Portopolio, Pilihan ganda dan Uraian
4. Teknik tes : Tertulis
Karanganyar, April 2010
Guru Kelas V Praktikan
Edhi Sudarsono Suparni
NIP.19690125 200501 1 004 NIM.X7108768
Mengetahui
Kepala SDN 01 Ploso
SRIYATNO
NIP. 19590406 197802 1 001
122
Soal Individu
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar !
1. Logam-logam di bawah ini termasuk benda magnetis, kecuali …
a. Peniti c. Paku
b. Gunting d. Plastik
2. Benda-benda berikut yang dapat ditarik oleh magnet adalah …
a. Jarum c. Triplek
b. Kayu d. Batu
3. Berikut ini bahan yang dapat ditarik oleh magnet, kecuali …
a. Besi c. Aluminium
b. Nikel d. Kobalt
4. Perhatikan daftar benda berikut : 1) peniti 2) kapur
3) pines 4) gabus
5) jarum jahit
Yang dapat ditarik oleh magnet adalah nomor ….
a. 1, 2 dan 3 c. 2, 4 dan 5
b. 1, 3 dan 5 d. 2, 3 dan 4
5. Gaya tarik suatu magnet disebut …
a. sifat magnet c. Medan magnet
b. Gaya magnet d. Feromagnetik
6. Benda yang dapat ditarik magnet disebut benda …
a. Medan magnet c. Feromagnetik
b. Benda tak magnetis d. Benda magnetis
7. Garis gaya magnet yang benar ditunjukkan oleh gambar …
a. c
U S U S
b d
U S U S
8. Kutub magnet yang senama jika didekatkan akan …
Nama : ____________
Nomor : ____________
123
a. tarik-menarik c. mendekat
b. tolak-menolak d. bergeser
9. Daerah disekitar magnet yang dipengaruhi gaya tarik magnet disebut …
a. medan magnet c. inti magnet
b. gaya magnet d. kutub magnet
10. Bagian magnet yang paling besar gaya tariknya adalah ….
a. tengah magnet c. kutub magnet
b. inti magnet d. medan magnet
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apa yang terjadi jika kedua kutub magnet yang sejenis didekatkan ?
2. Sebutkan sifat-sifat magnet yang kamu ketahui !
3. Apa yang dimaksud benda magnetis? Sebutkan contohnya 3 !
4. Apa yang dimaksud benda tidak magnetis? Sebutkan contohnya 3!
5. Jika sebuah magnet didekatkan pada paku-paku kecil, Mengapa paku
tersebut banyak menempel pada ujung magnet ?
Kunci Jawaban I. 1. d 6. d
2. a 7. b 3. c 8. b 4. b 9. a 5. b 10. c
II. 1. Jika kutub magnet yang sejenis didekatkan, magnet tersebut akan tolak menolak.
2. Kekuatan gaya magnet dapat menembus benda, medan magnet di sekitar kutub magnet lebih besar dari pada di tengah magnet, arah garis gaya magnet keluar dari kutub utara ke kutub selatan.
3. Benda magnetis adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet. Contoh : Paku, peniti, gunting, jarum dll.
4. Benda tak magnetis adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contoh : kayu, kertas, kapas, kaca, plastik dll.
5. Karena dibagian ujung magnet gaya tarik magnet lebih besar. Kriteria penilaian I. Betul x 1 = 10 II. Betul x 2 = 10 Nilai = Jumlah nilai x 5 = 100
124
Lampiran 1e. RPP Siklus II Pertemuan 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDN 01 Ploso
Kelas / Semester : V (lima) / 2 – Genap
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi : Gaya
Hari/ tanggal : Kamis 15 April 2010
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Siklus II pertemuan 2
I. Standar Kompetensi
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya.
II. Kompetensi Dasar
5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
III. Indikator
5.1.9 Membuat magnet.
5.1.10 Mendiskripsikan alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan
sehari-hari.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan siswa dapat membuat magnet dengan benar.
2. Melalui diskusi siswa dapat mendiskripsikan alat-alat yang menggunakan
magnet dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
V. Dampak Pengiring
Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat memanfaatkan kegunaan
magnet dalam kehidupan sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran, Metode, Media dan Sumber
Materi Pembelajaran
1. Cara membuat magnet.
Magnet dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu dengan cara induksi,
aliran listrik (elektromagnetik) dan dengan cara digosok.
125
a) Membuat magnet dengan cara induksi.
Cara membuat magnet dengan induksi yaitu dengan cara
mendekatkan benda magnetis ke magnet. Sehingga benda magnetis
itu akan dapat menarik benda magnetis lain.
b) Membuat magnet dengan cara aliran listrik (elektromagnetik).
Cara membuat magnet menggunakan aliran listrik yaitu dengan
membuat kumparan kawat pada paku yang akan dibuat magnet.
Kemudian memberi aliran listrik pada kumparan kawat tersebut.
Aliran listrik pada kawat akan mengubah paku menjadi magnet.
c) Membuat magnet dengan cara digosok.
Cara membuat magnet dengan gosokan yaitu dengan menggosok
benda yang bersifat magnetis dengan magnet secara searah. Makin
banyak gosokan yang dilakukan maka sifat kemagnetannya akan
semakin kuat.
2. Kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari
Magnet sangat bermanfaat bagi manusia. Magnet dapat digunakan
pada berbagai alat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh peralatan yang
menggunakan magnet yaitu obeng, pengunci pada penutup tas,
pintukulkas, generator dan dinamo.
Metode
1. Diskusi kelompok jigsaw
2. Tanya jawab
3. Penugasan
Media
1. Magnet
2. Benda magnetis
3. Batu baterai
4. Kawat
Sumber
1. Kurikulum KTSP 2006
2. Buku “Gembira Belajar Sains” halaman 139.Penerbit : Grasindo.
126
3. Buku Sains 5 halaman 69 penerbit : Mediatama
4. Buku Sains halaman 73 penerbit : Tropica.
VII. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan awal ( 10 menit )
1. Berdoa dan absensi
2. Apersepsi : “ Anak-anak dari pertemuan kemarin siapa yang ingat
sifat-sifat magnet?”
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti ( 45 menit )
1. Bertanya jawab dengan siswa tentang kegunaan magnet dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4
orang.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan
dilakukan percobaan.
4. Siswa dari kelompok semula/asal, tiap kelompok asal mengirimkan 1
anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan
percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan cara induksi,
kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat
magnet dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Kelompok ahli
III melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet
dengan cara digosok, kelompok ahli IV melakukan diskusi tentang
alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
127
Kelompok semula (home teams)
K.I K.II K.III K.IV K.V
Kelompok pakar (expert group)
5. Pada kelompok pakar siswa melakukan percobaan dengan bimbingan
guru.
6. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar
kembali ke kelompok awal (home teams) untuk mengajar anggota
lain atau saling bertukar pikiran mengenai materi yang telah
dipelajari dalam kelompok pakar.
7. Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok.
8. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
9. Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
c. Kegiatan akhir ( 15 menit )
1. Siswa membuat kesimpulan akhir pembelajaran dengan bimbingan
guru.
2. Refleksi
3. Guru memberi tugas pekerjaan rumah.
VIII. Penilaian
1. Prosedur tes : Tes akhir
a b c d a b c d a b c d a b c d a b c d
a a a a
Materi I
d d d d
Materi IV
c c c c
Materi III
b b b b
Materi II
128
2. Jenis tes : Individu
3. Bentuk tes : Portopolio, Pilihan ganda dan Uraian
4. Teknik tes : Tertulis
Karanganyar, April 2010
Guru Kelas V Praktikan
Edhi Sudarsono Suparni
NIP.19690125 200501 1004 NIM.X7108768
Mengetahui
Kepala SDN 01 Ploso
SRIYATNO
NIP. 19590406 197802 1 001
129
Soal Individu
I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang kamu anggap benar!
1. Magnet yang dibuat manusia disebut ...
a. magnet alam c. medan magnet
b. magnet buatan d. gaya magnet
2. Magnet yang dibuat dengan aliran listrik disebut …
a. medan magnet c. elektromagnet
b. garis magnet d. gaya magnet
3. Baja yang didekatkan ke salah satu kutub magnet akan bersifat seperti magnet.
Pembentukan magnet dengan cara seperti itu disebut …
a. cara induksi c. cara gosokan
b. cara aliran listrik d. cara deduksi
4. Magnet buatan dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan.
Kompas pada umumnya menggunakan magnet buatan yang berbentuk …
a. batang c. tapal kuda
b. jarum d. silinder
5. Aldi menggosokkan obeng pada sebuah magnet batang, kemudian obeng
tersebut didekatkan pada paku-paku kecil. Yang terjadi adalah…
a. paku-paku kecil akan menempel pada obeng
b. paku-paku kecil akan menjauhi obeng
c. paku-paku kecil tidak bergerak
d. tidak ada pengaruhnya
6. Pada soal nomor 5, pembuatan magnet yang dilakukan Aldi adalah dengan
cara …
a. cara induksi c. cara gosokan
b. cara aliran listrik d. cara deduksi
7. Berikut ini merupakan alat-alat yang menggunakan magnet, kecuali …
a. dynamo c. pengunci pada penutup tas
b. catur d. pensil
Nama : ____________
Nomor : ____________
130
8. Dibawah ini yang menggunakan prinsip gaya magnet adalah …
a. pintu almari kayu c. pintu rumah
b. pintu almari es d. pintu jendela
9. Kegunaan magnet untuk penunjuk arah pada alat ….
a. tas sekolah c. televisi
b. radio d. kompas
10. Perhatikan daftar benda berikut : 1. kulkas 4. kompas
2. almari baju 5. sepeda
3. kompor
Dari benda-benda di atas yang menggunakan prinsip gaya magnet adalah
nomor…
a. 1, 2 dan 3 c. 2, 3 dan 4
b. 1, 4 dan 5 d. 3, 4 dan 5
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !
1. Apa yang dimaksud dengan magnet buatan ?
2. Jelaskan cara membuat magnet dengan induksi !
3. Jelaskan cara membuat magnet dengan electromagnet !
4. Jelaskan cara membuat magnet dengan gosokan !
5. Sebutkan 3 peralatan atau benda yang menggunakan prinsip gaya magnet !
131
Kunci Jawaban
I. 1. b 6. c
2. c 7. d
3. a 8. b
4. b 9. d
5. a 10. b
II. 1. Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia
2. Cara membuat magnet dengan induksi yaitu dengan cara mendekatkan
benda magnetis ke magnet.
3. Cara membuat magnet menggunakan aliran listrik yaitu dengan membuat
kumparan kawat pada paku yang akan dibuat magnet. Kemudian memberi
aliran listrik pada kumparan kawat tersebut.
4. Cara membuat magnet dengan gosokan yaitu dengan menggosok benda
yang bersifat magnetis dengan magnet secara searah. Makin banyak
gosokan yang dilakukan makasifat kemagnetannya akan semakin kuat.
5. Pintu almari es, kompas, dynamo, pengunci tas dll.
Kriteria penilaian
I. Betul x 1 = 10
II. Betul x 2 = 10
Nilai = Jumlah nilai x 5 = 100
132
Lampiran 2a. Kisi-Kisi Soal Pra Tindakan KISI-KISI INSTRUMEN TES
PRA TINDAKAN
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No item Jumlah soal
1 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya
5.1. Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
5.1.1 Membandingkan kecepatan jatuhnya dua buah benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari ketentuan tertentu.
5.1.2 Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi
menyebabkan benda bergerak ke bawah. 5.1.3 Mempredikasi seandainya tidak ada gravitasi bumi. 5.1.4 Membandingkan gerak benda pada
permukaan yang berbeda-beda (kasar, halus).
5.1.5 Menjelaskan berbagai cara
memperkecil atau memperbesar gaya gesekan.
5.1.6 Menjelaskan manfaat dan kerugian
yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
1, 6
2, 7
3
4, 10
5, 8, 9 6
2 2 1 2 3 1
133
5.1.7 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis.
5.1.8 Menunjukkan sifat-sifat magnet melalui percobaan 5.1.9 Membuat magnet. 5.1.10 Mendiskripsikan alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
7, 2, 3
8, 1
9, 4, 5
10
3 2 3 1
Jumlah Soal 20
Mengetahui Jumapolo, April 2010 Kepala SDN 01 Ploso Praktikan
Sriyatno Suparni NIP.19590406 197802 1 001 NIM.X7108768
134
Lampiran2b. Kisi-Kisi Soal Siklus I KISI-KISI INSTRUMEN TES
SIKLUS I PERTEMUAN 1
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No item Jumlah soal
1 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya
5.1. Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
5.1.1 Membandingkan kecepatan jatuhnya dua buah benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari ketentuan tertentu.
5.1.2 Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi
menyebabkan benda bergerak ke bawah. 5.1.3 Mempredikasi seandainya tidak ada gravitasi bumi.
Romawi I : 2,3,4,5,9,10Romawi II:
4
Romawi I : 1,6,7,8
Romawi II: 1,2
Romawi II
3,5
7 6 3
Jumlah Soal 15
Mengetahui Jumapolo, April 2010 Kepala SDN 01 Ploso Praktikan
Sriyatno Suparni NIP.19590406 197802 1 001 NIM.X7108768
135
KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS I PERTEMUAN 2
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No item Jumlah soal
1 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya
5.1. Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
5.1.4 Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar, halus).
5.1.5 Menjelaskan berbagai cara
memperkecil atau memperbesar gaya gesekan.
5.1.6 Menjelaskan manfaat dan kerugian
yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
Romawi I : 1,2,3
Romawi II: 1
Romawi I : 4,5,6,7
Romawi II: 2,4
Romawi I
8,9,10 Romawi II
3,5
4 6 5
Jumlah Soal 15
Mengetahui Jumapolo, April 2010 Kepala SDN 01 Ploso Praktikan
Sriyatno Suparni NIP.19590406 197802 1 001 NIM.X7108768
136
Lampiran 2c. Kisi-Kisi Soal Siklus II KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS II PERTEMUAN 1
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No item Jumlah soal
1 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya
5.1. Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
5.1.7 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis.
5.1.8 Menunjukkan sifat-sifat magnet
melalui percobaan
Romawi I : 1,2,3,4,6
Romawi II: 3,4
Romawi I : 5,7,8,9,10
Romawi II: 1,2,5
7 8
Jumlah Soal 15
Mengetahui Jumapolo, April 2010 Kepala SDN 01 Ploso Praktikan
Sriyatno Suparni NIP.19590406 197802 1 001 NIM.X7108768
137
KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS II PERTEMUAN 2
No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No item Jumlah soal
1 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya
5.1. Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
5.1.9 Membuat magnet. 5.1.10 Mendiskripsikan alat-alat yang
menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
Romawi I : 1,2,3,4,5,6 Romawi II:
1,2,3,4
Romawi I : 7,8,9,10
Romawi II: 5
10 5
Jumlah Soal 15
Mengetahui Jumapolo, April 2010 Kepala SDN 01 Ploso Praktikan
Sriyatno Suparni NIP.19590406 197802 1 001 NIM.X7108768
138
Lampiran 3a. Lembar Kerja Siswa Pertemuan I
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Kelompok Asal :
Judul Kegiatan : Pengaruh gaya gravitasi terhadap kecepatan benda jatuh
Alat dan Bahan : 1. Batu kerikil 5. Kertas
2. Bola kasti 6. Bulu ayam
3. Kapas 7. Selembar daun
4. Kelereng 8. Penggaris panjang
Cara Kerja :
1. Jatuhkan batu kerikil dan kertas bersamaan pada ketinggian 2 meter
2.Perhatikan lamanya benda sampai ke lantai.
3.Jatuhkan benda lainnya pada ketinggian yang sama.Perhatikan pula lamanya
benda sampai kelantai. Benda apa yang paling cepat sampai lantai. Benda apa
yang perlu waktu paling lama sampai dilantai?
Hasil Kegiatan / Pengamatan :
No Nama Benda Keterangan
1
2
3
4
5
Kesimpulan :
Benda yang berat lebih …………….. sampai ke bumi. Benda yang ringan lebih
…………. sampai ke bumi. Bentuk benda juga mempengaruhi kecepatannya
ketika jatuh. Benda yang permukaannya luas jika dijatuhkan akan lebih ………
dari pada yang ramping untuk sampai ke bumi.
139
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Kelompok Asal :
Judul Kegiatan : Hubungan antara massa benda dengan gravitasi
Alat dan Bahan : Batu ukuran Besar, Batu ukuran sedang, batu ukuran kecil
Cara Kerja : 1. Siapkan 3 buah batu yang massanya berbeda.
2. Siapkan penggaris 1 meter.
3. Siapkan tanah yang basah.
4. Lakukan percobaan dengan menjatuhkan batu yang massanya
Beda dengan ketinggian yang sama, yaitu 2 meter.
5. Amati tanah setelah kejatuhan batu, ukur kedalamannya
dengan penggaris.
6. Catat hasil pengamatan !
Hasil kegiatan/ Pengamatan :
No Massa Batu Kedalaman Jatuh setelah jatuh (cm)
Keadaan tanah (dalam/kurang dalam)
1 Kecil
2 Sedang
3 Besar
Batu yang massanya besar keadaan tanah bekas benda jatuh lebih ……………….
dibandingkan dengan batu yang massanya lebih kecil. Berarti, pengaruh gaya
gravitasi untuk benda yang massanya lebih besar akan lebih ………………….
dibandingkan dengan benda yang masanya lebih kecil pada ketinggian yang sama.
Kesimpulan :
Gaya gravitasi semakin …………………. bila massa benda semakin
………………
140
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Kelompok Asal :
Judul Kegiatan : Pengaruh Gaya Gravitasi terhadap beberapa benda
Alat dan Bahan : 1. Bola 5. Uang logam
2. Kelereng 6. Karet penghapus
3. Kerikil 7. Tipex
4. Ranting kayu
Cara kerja : 1. Lemparkan benda-benda yang telah disiapkan secara
bergantian dengan
arah vertikal keatas.
2. Amati apa yang terjadi.
3. Catat hasil pengamatan !
Hasil Kegiatan/ Pengamatan :
No Melempar Benda Pengamatan
1
2
3
4
5
Pertanyaan
1. Adakah benda yang dilempar ke atas tidak jatuh ke tanah ?
Jawab :
2. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut ?
Jawab :
141
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Kelompok Asal :
Judul Kegiatan: Hubungan ketinggian benda dengan gaya gravitasi serta
memprediksi jika tidak ada gravitasi bumi
Cara Kerja : 1. Amati gambar penerjun payung, dan baca penjelasannya.
2. Jawablah pertanyaan dibawah ini !
Hasil pengamatan :
1. Hubungan ketinggian benda dengan gaya gravitasi
a. Gaya gravitasi di tempat yang lebih tinggi lebih ………………. dibanding
dengan gravitasi yang dekat dengan permukaan bumi.
b. Makin tinggi suatu benda dari permukaan bumi maka makin
…………………… gaya gravitasinya.
2. Memprediksi seandainya tidak ada gaya gravitasi bumi.
a. Mengapa antariksawan melayang-layang di luar angkasa ?
Jawab :
b. Apa yang terjadi jika tidak ada gaya gravitasi di bumi ?
Jawab :
142
Lampiran 3b. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Kelompok Asal :
Judul Kegiatan : Membandingkan gerak benda dalam permukaan kasar dan halus
Alat dan Bahan : 1. Meja
2. Meteran
3. Jam / Stopwatch
Cara Kerja :
1. Siapkan sebuah meja.
2. Doronglah meja pada permukaan lantai keramik, papin, tanah secara bergantian
dengan jarak yang sama.
3. Hitunglah waktu yang diperlukan hingga meja sampai pada garis yang telah
ditentukan.
4. Catatlah hasil pengamatan di atas!
Hasil Kegiatan :
No Permukaan Waktu yang diperlukan
1 Keramik
2 Papin
3 Tanah
Kesimpulan :
1. Gaya gesek pada permukaan halus lebih …………. Dibanding gaya gesek
pada permukaan yang kasar.
2. Waktu yang diperlukaan pada permukaan yang lebih kasar gaya geseknya
lebih ………… dari pada permukaan yang lebih halus.
3. Makin kasar permukaan, makin ……….gaya gesek yang ditimbulkan.
143
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Kelompok Asal :
Judul Kegiatan : Memperkecil gaya gesek
Cara Kerja :
Amati dan diskusikan materi dan gambar memperkecil gaya gesek !
Kemudian berilah kesimpulan dari hasil diskusi kalian !
Hasil Kegiatan :
No Gambar Kegiatan Cara yang dilakukan untuk memperkecil gaya gesek
1 Gambar I. Mobil-mobilan ditarik dijalan berbatu
2 Gambar II. Menarik benda di atas meja
3 Gambar III. Kerja bakti saluran air yang kotor membuat air membludak
4 Gambar IV. Permukaan jalan yang berlubang
Kesimpulan :
Jadi gaya gesek dapat diperkecil dengan cara :
1.
2.
3.
144
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Kelompok Asal :
Judul Kegiatan : Memperbesar gaya gesek
Cara Kerja :
1. Amati gambar-gambar kegiatan memperbesar gaya gesek dan baca
penjelasannya.
2. Jawablah pertanyaan dibawah ini !
Hasil Kegiatan :
Prinsip memperbesar gaya
gesekan
Kegiatan yang dilakukan
1. Ban mobil/ sepeda dibuat ………
2. Lantai kamar mandi agar tidak licin dibuat
…..
3. Bagian bawah sepatu agar tidak licin dibuat
……
4. Pegangan drei/ obeng dibuat ……..
Memperbesar gaya gesekan
pada permukaan
5. Mobil berhenti pada permukaan menurun
diberi ……
Kesimpulan :
Jadi gaya gesek dapat diperbesar dengan cara :
1.
2.
145
LEMBAR KERJA KELOMPOK
Kelompok Asal :
Judul Kegiatan : Manfaat yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan
sehari-hari
Cara Kerja :
1. Diskusikan manfaat yang ditimbulkan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Jawablah pertanyaan dibawah ini !
Hasil kegiatan :
1. Gambar (a) tambak ban mobil dibuat bergerigi
a. Tujuannya adalah untuk memperoleh ………..
b. Manfaatnya :
1) Mobil cepat …….. saat direm.
2) Mobil tidak mudah ………. Saat jalan basah/licin
2. Gambar (b) rantai sepeda diberi Oli
a. Tujuannya adalah untuk ………….
b. Manfaatnya :
1) Rantai menjadi …………..
2) Gerakan rantai menjadi lebih…………. Karena gaya gesek
lebih ……….
Kesimpulan :
1. Ban mobil dibuat bergerigi agar ………………….
2. Rantai diberi pelumas agar ……………………….
146
Lampiran 3c. Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 1
LEMBAR KERJA KElOMPOK
Kelompok asal :
Judul Kegiatan : Gaya tarik magnet di kutub
Alat dan Bahan :
1. Magnet
2. Paku kecil
3. penggaris
Cara kerja :
1. Taburkan paku kecil di atsa magnet, amati kea rah mana paku-paku itu
banyak menempel ?
2. Letakkan paku diatas meja!
3. Dekatkan paku pada ujung magnet dan bagian tengah magnet secara
bergantian dengan jarak mulai 1 cm.
4. Hitung berapa banyak paku yang menempel pada magnet. Cata hasilnya!
5. Ulangi kegiatan tersebut dengan jarak 2 cm, 3 cm, 4 cm dan 5 cm.
Hasil Kegiatan :
Banyaknya paku yang tertarik No
Jarak magnet dengan
paku Ujung Magnet Tengah magnet
1 1 cm
2 2 cm
3 3 cm
4 4 cm
5 5 cm
Kesimpulan :
Gaya tarik magnet paling besar atau paling kuat berada pada :
…………………………………………………………………………………….
147
LEMBAR KERJA KElOMPOK
Kelompok asal :
Judul Kegiatan : Dua kutub magnet yang didekatkan
Alat dan Bahan :
1. Dua buah magnet
2. Benang
3. Plester
Cara Kerja :
1. Masing-masing magnet di ikat di bagian tengah.
2. Satu persatu magnet digantung sehingga dapat bergerak bebas.
3. Tandai masing-masing ujung magnet yang menghadap utara dengan
plester.
4. Peganglah dua buah magnet dan tempelkan ujung yang berplester dengan
ujung yang berplester. Apa yang terjadi ?
5. Tempelkan ujung magnet yang tidak berplester dengan ujung yang tidak
berplester. Apa yang terjadi?
6. Tempelkan ujung yang berplester dengan ujung yang tidak berplester. Apa
yang terjadi ?
Hasil Kegiatan :
No Ujung magnet Keterangan
1 Ujung berplester dengan ujung
berplester (senama)
2 Ujung tidak berplester dengan ujung
tidak berplester (senama)
3 Ujung berplester dengan ujung tidak
berplester (tidak senama)
Kesimpulan :
Ujung magnet yang senama jika di dekatkan akan : ………………………………
Ujung magnet yang tidak senama jika di dekatkan akan : …………………………
148
LEMBAR KERJA KElOMPOK
Kelompok asal :
Judul Kegiatan : Medan magnet
Alat dan Bahan :
1. Karton
2. Magnet
3. Serbuk besi
Cara Kerja :
1. Susunlah beberapa buku menjadi dua tumpuk, kemudian letakkan kertas
karton diantara dua tumpukan tersebut !
2. Letakkan magnet di bawah kertas karton.
3. Taburkan serbuk besi di atas karton tepat pada magnet batang berada.
4. amati apa yang terjadi dengan serbuk besi itu !
Hasil Kegiatan :
Gambar arah garis gaya magnet
Kesimpulan :
Medan magnet adalah …………………………………………………………..
149
LEMBAR KERJA KElOMPOK
Kelompok asal :
Judul Kegiatan : Magnet dapat menembus benda
Alat dan Bahan :
1. Magnet 4. Kaca 7. Paku-paku kecil
2. Kertas 5. Kertas Karton
3. Plastik mika 6. Buku
Cara Kerja :
1. Peganglah kertas dengan dua orang!
2. Taruh paku di atas kertas tersebut.
3. Tempelkan magnet pada bagian bawah kertas, gerakkan magnet tersebut !
Apa yang terjadi ?
4. Catatlah hasil pengamatanmu!
Hasil Kegiatan :
No Nama Benda Keterangan
1
2
3
4
5
Kesimpulan :
Magnet dapat menembus benda.
Benda-benda yang dapat di tembus oleh magnet adalah ….
150
Lampiran 3d. Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 2
LEMBAR KERJA KElOMPOK
Kelompok asal :
Judul Kegiatan : membuat magnet dengan cara induksi
Alat dan Bahan :
1. Magnet
2. Paku besar
3. Jarum
Cara Kerja :
1. Ambillah magnet, lalu dekatkan dengan paku besar.
2. Ujilah paku tersebut dengan cara mendekatkan pada jarum.
3. Amati apa yang terjadi !
Hasil Kegiatan :
Apakah jarum/ paku-paku kecil dapat ditarik paku besar yang telah didekatkan
pada magnet ?
Kesimpulan :
Magnet dapat dibuat dengan cara mendekatkan magnet dengan …………..
Cara pembuatan magnet tersebut disebut dengan cara …………….
151
LEMBAR KERJA KElOMPOK
Kelompok asal :
Judul Kegiatan : Membuat magnet dengan elektromagnetik (aliran listrik)
Alat dan Bahan :
1. Paku besar 4. Paku-paku kecil/ jarum
2. Kawat
3. Baterai
Cara Kerja :
1. Ambil paku besar lalu lilitkan kawat sebanyak 20 lilitan.
2. Hubungkan ujung kabel pada kutub positif dan kutub negative baterai.
3. Ujilah paku pada dengan cara mendekatkan paku-paku kecil pada ujung
paku besar (baterai masih tetap dihubungkan baterai yang dililitkan pada
paku)
4. Amati apa yang terjadi !
Hasil Kegiatan :
Apakah paku-paku kecil dapat ditarik paku besar yang dililiti kawat/kabel?
Jelaskan!
Kesimpulan :
1. Magnet dapat dibuat dengan cara mengalirkan ……………. Pada paku
yang diberi ……………
2. Sifat kemagnetan dapat di uji dengan cara …………….
152
LEMBAR KERJA KElOMPOK
Kelompok asal :
Judul Kegiatan : Membuat magnet dengan cara digosok
Alat dan Bahan :
1. 1 buah magnet batang atau yang lain.
2. 2 buah paku besar, besi/ baja.
3. Paku-paku kecil.
Cara Kerja :
1. Gosokkan Paku besar pada magnet dengan satu arah minimal 25 kali
2. Ujilah paku besar tersebut dengan cara mendekatkan pada paku-paku
kecil.
3. Amati apa yang terjadi !
Hasil Kegiatan :
No Perlakuan Pengamatan
1 Paku besar sebelum digosok
didekatkan dengan paku kecil
2 Paku besar yang telah digosok
didekatkan pada paku kecil
Kesimpulan :
1. Magnet dapat dibuat dengan cara …………………
2. Sifat kemagnetan dapat diuji dengan cara ………….
153
LEMBAR KERJA KElOMPOK
Kelompok asal :
Judul Kegiatan : Alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-
hari
Cara Kerja :
1. Diskusikan dengan kelompokmu !
2. Catalah hasil diskusi kalian.
Hasil Kegiatan :
No Nama Benda Kegunaan magnet
1 Kompas
2 Kulkas
3 Tas Kantor
4 Tempat pensil
5 Mainan anak
Kesimpulan :
154
Lampiran 4a. Observasi Terhadap Guru Pra Tindakan
OBSERVASI TERHADAP GURU
Pra Tindakan
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
Skor No Aspek yang di Nilai 1 2 3 A Pra Pembelajaran 1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 2 2 Memeriksa kesiapan siswa 2 B Membuka Pembelajaran 3 Melakukan kegiatan apersepsi 3 4 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 2 C Kegiatan Pembelajaran 5 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2 6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 7 Menguasai kelas 2 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif 1
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
2
10 Menghasilkan pesan yang menarik 2 11 Menggunakan media secara efekif dan efisien 2 12 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2 14 Merespon positif partisipasi siswa 2 15 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 16 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 D Penutup 17 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3 18 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2 19 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 2 20 Melaksanakan tindak lanjut 3 Jumlah 1 28 15 Nilai 73,33
Jumapolo, April 2010 Guru Mitra Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
155
Lampiran 4b. Observasi Terhadap Guru Siklus I
OBSERVASI TERHADAP GURU
Siklus I Pertemuan 1
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
Skor No Aspek yang di Nilai 1 2 3 A Pra Pembelajaran 1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3 2 Memeriksa kesiapan siswa 2 B Membuka Pembelajaran 3 Melakukan kegiatan apersepsi 3 4 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 3 C Kegiatan Pembelajaran 5 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2 6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 7 Menguasai kelas 2 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif 1
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
2
10 Menghasilkan pesan yang menarik 2 11 Menggunakan media secara efekif dan efisien 3 12 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3 14 Merespon positif partisipasi siswa 2 15 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 16 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 D Penutup 17 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 2 18 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2 19 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3 20 Melaksanakan tindak lanjut 3 Jumlah 1 20 27 Nilai 80
Jumapolo, April 2010 Guru Mitra Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
156
OBSERVASI TERHADAP GURU
Siklus I Pertemuan 2
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
Skor No Aspek yang di Nilai 1 2 3 A Pra Pembelajaran 1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3 2 Memeriksa kesiapan siswa 2 B Membuka Pembelajaran 3 Melakukan kegiatan apersepsi 3 4 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 3 C Kegiatan Pembelajaran 5 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3 6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 7 Menguasai kelas 2 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif 2
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
2
10 Menghasilkan pesan yang menarik 2 11 Menggunakan media secara efekif dan efisien 3 12 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3 14 Merespon positif partisipasi siswa 2 15 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 16 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 D Penutup 17 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 2 18 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2 19 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3 20 Melaksanakan tindak lanjut 3 Jumlah 20 30 Nilai 80,33
Jumapolo, April 2010
Guru Mitra
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
157
Lampiran 4c. Observasi Terhadap Guru Siklus II
OBSERVASI TERHADAP GURU
Siklus II Pertemuan 1
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
Skor No Aspek yang di Nilai 1 2 3 A Pra Pembelajaran 1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3 2 Memeriksa kesiapan siswa 3 B Membuka Pembelajaran 3 Melakukan kegiatan apersepsi 3 4 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 3 C Kegiatan Pembelajaran 5 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3 6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 7 Menguasai kelas 3 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif 2
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
2
10 Menghasilkan pesan yang menarik 2 11 Menggunakan media secara efekif dan efisien 3 12 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3 14 Merespon positif partisipasi siswa 3 15 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 16 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 D Penutup 17 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3 18 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 3 19 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3 20 Melaksanakan tindak lanjut 3 Jumlah 10 45 Nilai 91,67
Jumapolo, April 2010 Guru Mitra Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
158
OBSERVASI TERHADAP GURU
Siklus II Pertemuan 2
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam
proses pembelajaran !
Skor No Aspek yang di Nilai 1 2 3 A Pra Pembelajaran 1 Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3 2 Memeriksa kesiapan siswa 3 B Membuka Pembelajaran 3 Melakukan kegiatan apersepsi 3 4 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 3 C Kegiatan Pembelajaran 5 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3 6 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 7 Menguasai kelas 3 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif 2
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan
2
10 Menghasilkan pesan yang menarik 2 11 Menggunakan media secara efekif dan efisien 3 12 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 13 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2 14 Merespon positif partisipasi siswa 3 15 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 16 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 D Penutup 17 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3 18 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 3 19 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3 20 Melaksanakan tindak lanjut 3 Jumlah 12 42 Nilai 90
Jumapolo, April 2010
Guru Mitra
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
159
Lampiran 5a. Observasi Afektif Siswa Pra Tindakan
INSTRUMEN PENILAIAN
OBSERVASI AFEKTIF (SIKAP) SISWA KELAS V
Pra Tindakan
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
Variabel afektif siswa Kriteria afektif siswa No Kel Nama
1 2 3 4 5
Jml Sko
r Nilai
ST T S R SR 1 Desi Anik K √ √ 2 40 √ 2 Aditya P √ √ 2 40 √ 3 Akbar Hudaya √ √ 2 40 √ 4
I
Amimah H √ √ √ √ 4 80 √ 5 Anisah P √ √ 2 40 √ 6 Aris Munandar √ √ √ 3 60 √ 7 Ari Setyo N √ √ 2 40 √ 8
II
Atin Mugiyarti √ √ √ 3 60 √ 9 Catur Rahmadi √ √ 2 40 √ 10 Damasus Yustian √ √ 2 40 √ 11 Florentina Titus √ √ √ √ 4 80 √ 12
III
Galuh P √ √ √ 3 60 √ 13 Kukuh Santoso √ √ 2 40 √ 14 Rika Prihatin √ √ √ 3 60 √ 15 Rina Sunsinar √ √ 2 40 √ 16
IV
Adi Setyawan √ 1 20 √ 17 Rudi Rustanto √ √ 2 40 √ 18 Wahyu Prabowo √ √ 2 40 √ 19 Yusuf Iksani P √ √ 2 40 √ 20
V
Miyati Eka L √ √ 2 40 √ Rata-rata 47
Jumapolo, 06 April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
160
Lampiran 5b. Observasi Afektif Siswa Siklus I
Instrumen Penilaian Observasi Afektif Siswa
Siklus I Pertemuan I
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
Variabel afektif siswa Kriteria afektif siswa No Kel Nama
1 2 3 4 5
Jml Sko
r ST T S R SRN
1 Desi Anik K √ √ √ 3 √ 60 2 Aditya P √ √ √ 3 √ 60 3 Akbar Hudaya √ √ √ √ 4 √ 80 4
I
Amimah H √ √ √ √ 4 √ 80 5 Anisah P √ √ √ √ 4 √ 80 6 Aris Munandar √ √ √ √ 4 √ 80 7 Ari Setyo N √ √ 2 √ 40 8
II
Atin Mugiyarti √ √ √ √ 4 √ 80 9 Catur Rahmadi √ √ √ √ 4 √ 80 10 Damasus Yustian √ √ √ √ 4 √ 80 11 Florentina Titus √ √ √ √ √ 5 √ 10012
III
Galuh P √ √ √ √ 4 √ 80 13 Kukuh Santoso √ √ √ √ 4 √ 80 14 Rika Prihatin √ √ √ √ 4 √ 80 15 Rina Sunsinar √ √ √ √ 4 √ 80 16
IV
Adi Setyawan √ √ 2 √ 40 17 Rudi Rustanto √ √ √ √ 4 √ 80 18 Wahyu Prabowo √ √ √ √ 4 √ 80 19 Yusuf Iksani P √ √ √ 3 √ 60 20
V
Miyati Eka L √ √ √ 3 √ 60
Jumapolo, 08 April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
161
Instrumen Penilaian Observasi Afektif Siswa
Siklus I Pertemuan 2
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
Variabel afektif siswa Kriteria afektif siswa No Kel Nama
1 2 3 4 5
Jml Sko
r ST T S R SRN
1 Desi Anik K √ √ √ √ 4 √ 80 2 Aditya P √ √ √ 3 √ 60 3 Akbar Hudaya √ √ √ √ √ 5 √ 1004
I
Amimah H √ √ √ √ √ 4 √ 1005 Anisah P √ √ √ √ 4 √ 80 6 Aris Munandar √ √ √ √ 4 √ 80 7 Ari Setyo N √ √ √ 3 √ 60 8
II
Atin Mugiyarti √ √ √ √ 4 √ 80 9 Catur Rahmadi √ √ √ √ 4 √ 80 10 Damasus Yustian √ √ √ √ √ 5 √ 10011 Florentina Titus √ √ √ √ √ 5 √ 10012
III
Galuh P √ √ √ √ 4 √ 80 13 Kukuh Santoso √ √ √ √ 4 √ 80 14 Rika Prihatin √ √ √ √ √ 5 √ 10015 Rina Sunsinar √ √ √ √ 4 √ 80 16
IV
Adi Setyawan √ √ √ 3 √ 60 17 Rudi Rustanto √ √ √ √ 4 √ 80 18 Wahyu Prabowo √ √ √ √ 4 √ 80 19 Yusuf Iksani P √ √ √ √ 4 √ 80 20
V
Miyati Eka L √ √ √ √ 4 √ 80
Jumapolo, 10 April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP. 19690125 200501 1 004
162
OBSERVASI AFEKTIF (SIKAP) SISWA KELAS V
Siklus I
Kriteria afektif siswa No Kel Nama
Skor Siklus
I
Skor Siklus
II
Jml Skor ST T S R SR N
1 Desi Anik K 3 4 7 √ 70 2 Aditya P 3 3 6 √ 60 3 Akbar Hudaya 4 5 9 √ 90 4
I
Amimah H 4 5 9 √ 90 5 Anisah P 4 4 8 √ 80 6 Aris Munandar 4 4 8 √ 80 7 Ari Setyo N 2 3 5 √ 50 8
II
Atin Mugiyarti 4 4 8 √ 80 9 Catur Rahmadi 4 4 8 √ 80 10 Damasus Yustian 4 5 9 √ 90 11 Florentina Titus 5 5 10 √ 100 12
III
Galuh P 4 4 8 √ 80 13 Kukuh Santoso 4 4 8 √ 80 14 Rika Prihatin 4 5 9 √ 90 15 Rina Sunsinar 4 4 8 √ 80 16
IV
Adi Setyawan 2 3 5 √ 50 17 Rudi Rustanto 4 4 8 √ 80 18 Wahyu Prabowo 4 4 8 √ 80 19 Yusuf Iksani P 3 4 7 √ 70 20
V
Miyati Eka L 3 4 7 √ 70 Rata-rata 77,5
Kriteria Afektif Siswa 1. ST = sangat tinggi = 9-10 2. T = tinggi = 7-8 3. S = sedang = 5-6 4. R = rendah = 3-4 5. SR = sangat rendah= 1-2
Jumapolo, April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
163
Lampiran 5c. Observasi Afektif Siswa Siklus II
Instrumen Penilaian Observasi Afektif Siswa
Siklus II Pertemuan I
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
Variabel afektif siswa Kriteria afektif siswa No Kel Nama
1 2 3 4 5
Jml Sko
r ST T S R SRN
1 Desi Anik K √ √ √ √ 4 √ 80 2 Aditya P √ √ √ √ √ 5 √ 1003 Akbar Hudaya √ √ √ √ 4 √ 80 4
I
Amimah H √ √ √ √ √ 5 √ 1005 Anisah P √ √ √ √ √ 5 √ 1006 Aris Munandar √ √ √ √ √ 5 √ 1007 Ari Setyo N √ √ √ 3 √ 60 8
II
Atin Mugiyarti √ √ √ √ √ 5 √ 1009 Catur Rahmadi √ √ √ √ √ 5 √ 10010 Damasus Yustian √ √ √ √ √ 5 √ 10011 Florentina Titus √ √ √ √ √ 5 √ 10012
III
Galuh P √ √ √ √ √ 5 √ 10013 Kukuh Santoso √ √ √ √ √ 5 √ 10014 Rika Prihatin √ √ √ √ √ 5 √ 10015 Rina Sunsinar √ √ √ √ √ 5 √ 10016
IV
Adi Setyawan √ √ √ 3 √ 60 17 Rudi Rustanto √ √ √ √ √ 5 √ 10018 Wahyu Prabowo √ √ √ √ √ 5 √ 10019 Yusuf Iksani P √ √ √ 3 √ 60 20
V
Miyati Eka L √ √ √ √ 4 √ 80
Jumapolo, 13 April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
164
Instrumen Penilaian Observasi Afektif Siswa
Siklus II Pertemuan 2
Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi
variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
Variabel afektif siswa Kriteria afektif siswa No Kel Nama
1 2 3 4 5
Jml Sko
r ST T S R SRN
1 Desi Anik K √ √ √ √ 4 √ 80 2 Aditya P √ √ √ √ √ 5 √ 1003 Akbar Hudaya √ √ √ √ √ 5 √ 1004
I
Amimah H √ √ √ √ √ 5 √ 1005 Anisah P √ √ √ √ √ 5 √ 1006 Aris Munandar √ √ √ √ √ 5 √ 1007 Ari Setyo N √ √ √ √ 4 √ 80 8
II
Atin Mugiyarti √ √ √ √ √ 5 √ 1009 Catur Rahmadi √ √ √ √ √ 5 √ 10010 Damasus Yustian √ √ √ √ √ 5 √ 10011 Florentina Titus √ √ √ √ √ 5 √ 10012
III
Galuh P √ √ √ √ √ 5 √ 10013 Kukuh Santoso √ √ √ √ √ 5 √ 10014 Rika Prihatin √ √ √ √ √ 5 √ 10015 Rina Sunsinar √ √ √ √ √ 5 √ 10016
IV
Adi Setyawan √ √ √ √ 4 √ 80 17 Rudi Rustanto √ √ √ √ √ 5 √ 10018 Wahyu Prabowo √ √ √ √ √ 5 √ 10019 Yusuf Iksani P √ √ √ √ 4 √ 80 20
V
Miyati Eka L √ √ √ √ √ 5 √ 100
Jumapolo, 15 April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
165
OBSERVASI AFEKTIF (SIKAP) SISWA KELAS V
Siklus II
Kriteria afektif siswa No Kel Nama
Skor Siklus
I
Skor Siklus
II
Jml Skor ST T S R SR N
1 Desi Anik K 4 4 8 √ 802 Aditya P 5 5 10 √ 1003 Akbar Hudaya 4 5 9 √ 904
I
Amimah H 5 5 10 √ 1005 Anisah P 5 5 10 √ 1006 Aris Munandar 5 5 10 √ 1007 Ari Setyo N 3 4 7 √ 708
II
Atin Mugiyarti 5 5 10 √ 1009 Catur Rahmadi 5 5 10 √ 10010 Damasus Yustian 5 5 10 √ 10011 Florentina Titus 5 5 10 √ 10012
III
Galuh P 5 5 10 √ 10013 Kukuh Santoso 5 5 10 √ 10014 Rika Prihatin 5 5 10 √ 10015 Rina Sunsinar 5 5 10 √ 10016
IV
Adi Setyawan 3 4 7 √ 7017 Rudi Rustanto 5 5 10 √ 10018 Wahyu Prabowo 5 5 10 √ 10019 Yusuf Iksani P 3 4 7 √ 7020
V
Miyati Eka L 4 5 9 √ 90 Rata-rata 93,5
Kriteria Afektif Siswa
1. ST = sangat tinggi = 9-10
2. T = tinggi = 7-8
3. S = sedang = 5-6
4. R = rendah = 3-4
5. SR = sangat rendah= 1-2
Jumapolo, April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
166
Lampiran 6a. Observasi Psikomotorik Siswa Pra Tindakan
Instrumen Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa
Pra Tindakan
Berilah skor pada masing-masing variabel sesuai dengan variabel kinerja siswa
dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
Variabel kinerja siswa Kriteria kinerja siswa No Kel Nama
1 2 3 4 5
Jml Sko
r Nilai
ST T S R SR1 Desi Anik K 0 0 2 3 2 7 46.7 √ 2 Aditya P 0 2 0 0 2 4 26.7 √ 3 Akbar Hudaya 0 3 2 0 2 7 46.7 √ 4
I
Amimah H 2 3 2 2 2 11 73.3 √ 5 Anisah P 2 2 3 2 2 11 73.3 √ 6 Aris Munandar 0 0 2 0 2 4 26.7 √ 7 Ari Setyo N 0 2 2 0 2 6 40 √ 8
II
Atin Mugiyarti 2 3 2 2 2 11 73.3 √ 9 Catur Rahmadi 0 0 2 0 2 4 26.7 √ 10 Damasus Yustian 2 2 2 0 2 8 53.3 √ 11 Florentina Titus 3 2 2 0 3 10 66.7 √ 12
III
Galuh P 2 2 2 2 3 11 73.3 √ 13 Kukuh Santoso 0 3 2 0 2 7 46.7 √ 14 Rika Prihatin 3 2 3 3 2 13 86.7 √ 15 Rina Sunsinar 3 2 2 0 3 10 66.7 √ 16
IV
Adi Setyawan 0 2 2 2 1 7 46.7 √ 17 Rudi Rustanto 2 2 1 0 2 7 46.7 √ 18 Wahyu Prabowo 3 0 2 0 0 5 33.3 √ 19 Yusuf Iksani P 0 2 0 0 2 4 26.7 √ 20
V
Miyati Eka L 2 3 2 0 1 8 53.3 √ Rata-rata 51,68
Jumapolo, 06 April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
167
Lampiran 6b. Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I
Instrumen Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa
Siklus I Pertemuan I
Berilah skor pada masing-masing variabel sesuai dengan variabel kinerja siswa
dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
Variabel kinerja siswa Kriteria kinerja siswa No Kel Nama
1 2 3 4 5
Jml Sko
r ST T S R SRN
1 Desi Anik K 3 2 2 3 1 11 √ 73.32 Aditya P 0 3 2 0 2 7 √ 46.63 Akbar Hudaya 0 3 2 3 2 10 √ 66.64
I
Amimah H 2 3 2 3 3 13 √ 86.65 Anisah P 2 3 3 2 3 13 √ 86.66 Aris Munandar 3 2 2 0 2 9 √ 607 Ari Setyo N 2 2 2 0 2 8 √ 53.38
II
Atin Mugiyarti 3 2 2 2 2 11 √ 73.39 Catur Rahmadi 3 3 2 2 2 12 √ 8010 Damasus Yustian 3 3 2 0 3 11 √ 73.311 Florentina Titus 3 2 3 2 3 13 √ 86.612
III
Galuh P 3 2 2 2 2 11 √ 73.313 Kukuh Santoso 3 3 2 0 2 10 √ 66.614 Rika Prihatin 3 2 3 3 2 13 √ 86.615 Rina Sunsinar 3 2 2 2 2 11 √ 73.316
IV
Adi Setyawan 0 2 2 3 1 8 √ 53.317 Rudi Rustanto 3 3 3 0 2 11 √ 73.318 Wahyu Prabowo 3 3 2 2 3 13 √ 86.619 Yusuf Iksani P 3 3 2 0 3 11 √ 73.320
V
Miyati Eka L 3 3 3 0 2 11 √ 73.3
Jumapolo, 08 April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
168
Instrumen Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa
Siklus I Pertemuan 2
Berilah skor pada masing-masing variabel sesuai dengan variabel kinerja siswa
dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
Variabel kinerja siswa Kriteria kinerja siswa No Kel Nama
1 2 3 4 5
Jml Sko
r ST T S R SRN
1 Desi Anik K 3 3 2 2 1 11 √ 73.32 Aditya P 3 2 2 2 2 11 √ 73.33 Akbar Hudaya 3 2 2 2 2 11 √ 73.34
I
Amimah H 3 3 3 2 2 13 √ √ 86.65 Anisah P 3 2 2 2 2 11 √ 73.36 Aris Munandar 3 2 2 0 2 9 √ 607 Ari Setyo N 2 2 2 0 2 8 √ 53.38
II
Atin Mugiyarti 3 2 2 2 2 11 √ 73.39 Catur Rahmadi 2 2 3 0 2 9 √ 6010 Damasus Yustian 3 2 3 0 2 10 √ 66.611 Florentina Titus 3 2 2 1 3 11 √ 73.312
III
Galuh P 3 2 2 2 3 12 √ 8013 Kukuh Santoso 2 3 2 0 2 9 √ 6014 Rika Prihatin 3 3 3 3 2 14 √ 93.315 Rina Sunsinar 3 2 2 2 3 12 √ 8016
IV
Adi Setyawan 2 2 2 2 1 9 √ 6017 Rudi Rustanto 3 3 2 2 2 12 √ 8018 Wahyu Prabowo 3 2 2 2 0 9 √ 6019 Yusuf Iksani P 3 2 2 2 2 11 √ 73.320
V
Miyati Eka L 3 3 2 1 2 11 √ 73.3
Jumapolo, 10 April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1004
169
INSTRUMEN PENILAIAN
OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA
Siklus I
Kriteria afektif siswa No Kel Nama
Skor Siklus
I
Skor Siklus
II
Jml Skor ST T S R SR N
1 Desi Anik K 11 11 22 √ 73.32 Aditya P 7 11 18 √ 603 Akbar Hudaya 10 11 21 √ 704
I
Amimah H 13 13 26 √ 86.65 Anisah P 13 11 24 √ 806 Aris Munandar 9 9 18 √ 607 Ari Setyo N 8 8 16 √ 53.38
II
Atin Mugiyarti 11 11 22 √ 73.39 Catur Rahmadi 12 9 21 √ 7010 Damasus Yustian 11 10 21 √ 7011 Florentina Titus 13 11 24 √ 8012
III
Galuh P 11 12 23 √ 76.613 Kukuh Santoso 10 9 19 √ 63.314 Rika Prihatin 13 14 27 √ 9015 Rina Sunsinar 12 11 23 √ 76.616
IV
Adi Setyawan 8 9 17 √ 56.617 Rudi Rustanto 11 12 23 √ 76.618 Wahyu Prabowo 13 9 22 √ 73.319 Yusuf Iksani P 11 11 22 √ 73.320
V
Miyati Eka L 11 11 22 √ 73.3 Rata-rata 71,81
Kriteria psikomotorik
1. ST = sangat tinggi = 24-30 2. T = tinggi = 18-23 3. S = sedang = 12-17 4. R = rendah = 6-11 5. SR = sangat rendah = 0-5
Jumapolo, April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
170
Lampiran 6c. Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II
Instrumen Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa
Siklus II Pertemuan I
Berilah skor pada masing-masing variabel sesuai dengan variabel kinerja siswa
dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
Variabel kinerja siswa Kriteria kinerja siswa No Kel Nama
1 2 3 4 5
Jml Sko
r ST T S R SRN
1 Desi Anik K 3 3 2 3 2 13 √ 86.62 Aditya P 3 3 2 0 2 10 √ 66.63 Akbar Hudaya 3 3 3 3 2 14 √ 93.34
I
Amimah H 3 3 3 3 3 15 √ 1005 Anisah P 3 3 3 2 3 14 √ 93.36 Aris Munandar 3 2 3 0 3 11 √ 73.37 Ari Setyo N 3 3 2 0 2 10 √ 66.68
II
Atin Mugiyarti 3 3 3 2 3 14 √ 93.39 Catur Rahmadi 3 3 2 2 3 13 √ 86.610 Damasus Yustian 3 3 3 0 3 12 √ 8011 Florentina Titus 3 2 3 2 3 13 √ 86.612
III
Galuh P 3 3 3 2 3 14 √ 93.313 Kukuh Santoso 3 3 2 0 3 11 √ 73.314 Rika Prihatin 3 2 3 3 3 14 √ 93.315 Rina Sunsinar 3 2 2 2 3 12 √ 8016
IV
Adi Setyawan 0 2 2 3 3 10 √ 66.617 Rudi Rustanto 3 3 3 0 2 11 √ 73.318 Wahyu Prabowo 3 3 2 2 3 13 √ 86.619 Yusuf Iksani P 3 3 2 2 3 13 √ 86.620
V
Miyati Eka L 3 3 3 0 3 12 √ 80
Jumapolo, 13 April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
171
Instrumen Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa
Siklus II Pertemuan 2
Berilah skor pada masing-masing variabel sesuai dengan variabel kinerja siswa
dan kategorikan berdasarkan kriterianya !
Variabel kinerja siswa Kriteria kinerja siswa No Kel Nama
1 2 3 4 5
Jml Sko
r ST T S R SRN
1 Desi Anik K 3 3 2 2 3 13 √ 86.62 Aditya P 3 3 3 2 3 14 √ 93.33 Akbar Hudaya 3 3 3 2 3 14 √ 93.34
I
Amimah H 3 3 3 2 3 14 √ 93.35 Anisah P 3 3 2 2 3 13 √ 86.66 Aris Munandar 3 3 2 0 3 11 √ 73.37 Ari Setyo N 3 2 2 0 2 9 √ 608
II
Atin Mugiyarti 3 3 3 2 3 14 √ 93.39 Catur Rahmadi 3 3 3 0 3 12 √ 8010 Damasus Yustian 3 3 3 0 3 12 √ 8011 Florentina Titus 3 3 3 1 3 13 √ 86.612
III
Galuh P 3 3 3 2 3 14 √ 93.313 Kukuh Santoso 2 3 3 0 3 11 √ 73.314 Rika Prihatin 3 3 3 3 3 15 √ 10015 Rina Sunsinar 3 3 3 2 3 14 √ 93.316
IV
Adi Setyawan 3 2 2 2 1 10 √ 66.617 Rudi Rustanto 3 3 2 2 3 13 √ 86.618 Wahyu Prabowo 3 2 3 2 3 13 √ 86.619 Yusuf Iksani P 3 2 3 2 2 12 √ 8020
V
Miyati Eka L 3 3 2 1 3 12 √ 80
Jumapolo, 15 April 2010
Observer
Edhi Sudarsono
NIP.19690125 200501 1 004
172
INSTRUMEN PENILAIAN
OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA KELAS V
Siklus II
Kriteria afektif siswa No Kel Nama
Skor Siklus
I
Skor Siklus
II
Jml Skor ST T S R SR N
1 Desi Anik K 13 13 26 √ 86.62 Aditya P 10 14 24 √ 803 Akbar Hudaya 14 14 28 √ 93.34
I
Amimah H 15 14 29 √ 96.65 Anisah P 14 13 27 √ 906 Aris Munandar 11 11 22 √ 73.37 Ari Setyo N 10 9 19 √ 63.38
II
Atin Mugiyarti 14 14 28 √ 93.39 Catur Rahmadi 13 12 25 √ 83.310 Damasus Yustian 12 12 24 √ 8011 Florentina Titus 13 13 26 √ 86.612
III
Galuh P 14 14 28 √ 93.313 Kukuh Santoso 11 11 22 √ 73.314 Rika Prihatin 14 15 29 √ 96.615 Rina Sunsinar 12 14 26 √ 86.616
IV
Adi Setyawan 10 10 20 √ 66.617 Rudi Rustanto 11 13 24 √ 8018 Wahyu Prabowo 13 13 26 √ 86.619 Yusuf Iksani P 13 12 25 √ 83.320
V
Miyati Eka L 12 12 24 √ 80 Rata-rata 83,63
Kriteria psikomotorik 1. ST = sangat tinggi = 24-30 2. T = tinggi = 18-23 3. S = sedang = 12-17 4. R = rendah = 6-11 5. SR = sangat rendah = 0-5 Jumapolo, April 2010
Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
173
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA
Variabel Afektif Siswa
(1) Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru
(2) Membantu teman dalam kelompok
(3) Menghargai teman diskusi
(4) Menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman
(5) Mengemukakan pendapat/ide/gagasan
Kriteria Afektif Siswa
1. ST = sangat tinggi = 5
2. T = tinggi = 4
3. S = sedang = 3
4. R = rendah = 2
5. SR = sangat rendah= 1
Skor Maksimal ideal = 5
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal
174
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA
No Variabel kinerja siswa Skor
1 Menyiapkan bahan pembelajaran a. Menyiapkan bahan dengan lengkap dan benar b. Menyiapkan bahan kurang lengkap c. Menyiapkan bahan salah
3 2 1
2 Menyiapkan alat percobaan a. Menyiapkan alat dengan lengkap dan benar b. Menyiapkan alat kurang lengkap c. Menyiapkan alat salah
3 2 1
3 Mencatat hasil percobaan dan diskusi a. Benar dan sesuai dengan hasil percobaan serta diskusi b.Kurang benar dan kurang sesuai dengan hasil percobaan serta
diskusi c. Tidak benar dan tidak sesuai dengan hasil percobaan serta diskusi
3 2 1
4 Membersihkan tempat dan peralatan a. Membersihkan dengan baik dan mengembalikan peralatan b. Kurang hati-hati dalam membersihkan tempat c. Tidak mengembalikan peralatan
3 2 1
5 Menyimpulkan hasil diskusi a. Benar dan sesuai dengan materi b.Kurang benar dan kurang sesuai dengan materi c. Tidak benar dan tidak sesuai dengan materi
3 2 1
Catatan : Apabila tidak melakukan variabel kinerja siswa, maka skor = 0 Konversi Skala
1. Batas skor A = 81 % x 15 = 12 2. Batas skor B = 61 % x 15 = 9 3. Batas skor C = 41 % x 15 = 6 4. Batas skor D = 21 % x 15 = 3 5. Skor < 3 nilai E
Kriteria psikomotorik 1. ST = sangat tinggi = 12-15 2. T = tinggi = 9-11 3. S = sedang = 6-8 4. R = rendah = 3-5 5. SR = sangat rendah = 0-2 Skor maksimal ideal = 15 Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
175
Lampiran 7. Foto Pelaksanaan Pembelajaran
Siklus I Pertemuan 1
a. Guru membimbing siswa dalam b. Siswa melakukan percobaan gaya
kegiatan percobaan. Gravitasi terhadap benda yang
masanya berbeda
c. Siswa diskusi kelompok dengan d. Setiap kelompok melaporkan hasil
bimbingan guru diskusi.
176
Siklus I Pertemuan 2
a. Siswa sedang melakukan percobaan b. Siswa melakukan percobaan
mendorong meja di lantai. mendorong meja di lantai papin.
c. Siswa berdiskusi tentang manfaat gaya d. Siswa sangat antusias dalam
gesek. Mengungkapkan gagasannya.
177
Siklus II Pertemuan 1
a. Siswa melakukan percobaan tentang b. Guru membimbing siswa dalam
medan magnet dengan bimbingan guru. kegiatan diskusi.
c. Siswa melakukan percobaan gaya d. Guru menjelaskan tentang magnet.
tarik magnet di kutub.
178
Siklus II Pertemuan 2
a. Siswa sangat aktif dalam menjawab b. Siswa melaporkan hasil diskusi
pertanyaan guru. Kelonpok.
c. Siswa melakukan percobaan membuat d. Guru membimbing jalannya
magnet. Diskusi.