Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM MATERI ADAB MAKAN DAN
MINUM DENGAN METODE SNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 7 KOTA
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
Ali Faqih Syarifuddin
NIM : 111-13-078
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
i
HALAMAN JUDUL
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM MATERI ADAB MAKAN DAN
MINUM DENGAN METODE SNOWBALL THROWING
PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 7 KOTA
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Ali Faqih Syarifuddin
NIM : 111-13-078
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
ii
HALAMAN BERLOGO
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
iv
HALAMAN PENGESAHAN
v
DEKLARASI
vi
MOTTO
وأنفعهم للناس خير الناس أحسنهم خلقا
“Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling baik budi
pekertinya dan sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat
buat orang lain”
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karuniaNya,
skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Ayahku dan ibundaku tersayang, Muh. Dakok Amiinullah dan Tintin Alifah
yang senantiasa memberikan dukungan baik materil maupun moril dan tak
pernah berhenti memberikan do’a, nasihat, kasih sayang, bimbingan, motivasi
dan semangat untuk anak-anaknya.
2. Mas Hanif Firman Syah, penyemangatku untuk menyelesaikan dan meraih
gelar Sarjana, do’a dan kepedulianku selalu untukmu, semoga diberikan
keringanan, kesabaran dan kekuatan untuk lebih baik kedepannya.
3. Mas Ilham Fajar Bahroni dan istrinya, Oky serta Mas Ari Wibowo yang
berada di Jakarta yang selalu memberikan dukungan materil maupun moril
dan tak lelah memberikan nasehat serta motivasi kepadaku untuk menjadi
pribadi yang lebih baik dan menjadi kebanggaan keluarga.
4. Adikku, Candra Karuma Nusantara, penyemangatku untuk menyelesaikan
studyku dan meraih gelar Sarjana.
5. Sahabatku, Sapto Kamal Syah beserta keluarganya yang tak pernah lelah
memberi dukungan dan semangat untuk menjalani kehidupan dan
menemaniku dalam keadaan susah maupun senang.
6. Keluarga besar yang ada di desa Wonosegoro dan di desa Sukorejo Suruh
yang selalu memberikan motivasi dan dukungan untuk meraih kesuksesan.
viii
7. Ketua Jurusan PAI sekaligus pembimbing skripsiku, Ibu Hj. Siti Rukhayati,
M.Ag.
8. Sahabat dan teman dekatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan
membantu menyelesaikan skripsi ini.
9. Seseorang yang spesial yang kelak nantinya akan menjadi pendamping
hidupku sampai akhir hayat.
10. Remaja Masjid Al-Huda (REMASDA) Ledok Salatiga yang telah memberiku
pengalaman yang berharga.
11. Teman-teman KKN 2017 Desa Munggur, Andong Kab. Boyolali khususnya
keluarga posko 44 dusun Ngasinan.
12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Agama Islam tahun Angkatan 2013
yang telah memberiku motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan atas kehadirat
Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat, karunia, taufik, serta
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Adab
dan Minum Dengan Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas VIII A SMP
Negeri 7 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung
Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat syafa’atnya di
yaumul akhir.
Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan dosen
pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan dari awal
hingga akhir dalam proses penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa
membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama
kuliah.
5. Ayah, ibu, kakak, adik, dan keluargaku.
x
6. Keluarga besar PAI IAIN Salatiga angkatan 2013.
7. Ibu Dra. Anna Maria Andharini, M.Pd. selaku Kepala Sekolah dan Bapak
Muhammad Sintoro, S.Ag. selaku guru mapel PAI yang telah membantu dan
mendukung selama penelitian di kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga, serta
siswa-siswi kelas VIII A dan seluruh warga sekolah SMP Negeri 7 Salatiga.
8. Sahabat dan teman dekatku yang sabar mendampingi, membantu,
menyemangatiku serta memberi motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta
karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang
pendidikan S1.
10. Teman-teman KKN IAIN 2017 Dusun Ngasinan posko 44.
11. Seluruh anggota Remaja Masjid Al-Huda.
12. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab
pengenyam perguruan tinggi yang tentunya kelak akan menjadi salah satu
referensi. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Semoga prestasi penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.
Salatiga, 12 Maret 2018
Ali Faqih Syarifuddin
NIM: 111-13-078
xi
ABSTRAK
Syarifuddin, Ali Faqih. 2018. Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama
Islam Materi Adab Makan dan Minum Dengan Metode Snowball
Throwing Pada Siswa Kelas VIII A Smp Negeri 7 Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Pembimbing: Hj. Siti Rukhayati, M.Ag.
Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Adab Makan dan Minum, dan Metode
Snowball Throwing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik
dengan menggunakan metode snowball throwing dalam mata Pendidikan Agama
Islam materi Adab Makan dan Minum dapat meningkatkan prestasi belajar pada
siswa VIII A Smp Negeri 7 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan Classroom Action Research/Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) dengan menggunakan pra siklus dan dua siklus. Subjek penelitian
adalah siswa kelas VIII A di SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018
yang berjumlah 19 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode
tes, observasi, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan prestasi belajar siswa
dikatakan berprestasi apabila jumlah siswa yang telah tuntas dari mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan dan Minum mencapai 85% atau
lebih dari 85% di akhir siklus dengan nilai KKM yaitu 75.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode snowball
throwing dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi
Adab Makan dan Minum pada siswa VIII A SMP Negeri 7 Kota Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya presentase
ketuntasan prestasi belajar dan nilai rata-rata. Untuk ketuntasan prestasi belajar
pra siklus adalah 6 siswa yang tuntas atau dalam persentase 31,58%, pada siklus I
meningkat 15,79% atau 3 siswa yang tuntas menjadi 47,37% dengan 9 siswa yang
tuntas. Kemudian pada siklus II meningkat lagi sebesar 42,10% atau meningkat 8
siswa yang tuntas menjadi 89,47% atau 17 siswa yang tuntas. Adapun untuk nilai
rata-rata pra siklus sebesar 68,95, pada siklus I meningkat sebesar 5,47 menjadi
74,42. Kemudian pada siklus II meningkat lagi sebesar 18,63 menjadi 93,05.
Maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan dan dinyatakan berhasil.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN BERLOGO ........................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
DEKLARASI .......................................................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
D. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 4
xiii
1. Kegunaan Secara Teoritis ............................................................... 4
2. Kegunaan Praktisi ........................................................................... 5
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .................................... 6
1. Hipotesis Tindakan .......................................................................... 6
2. Indikator Keberhasilan ................................................................... 6
F. Metode Penelitian ................................................................................... 7
1. Rancangan Penelitian ...................................................................... 7
2. Subjek Penelitian ........................................................................... 10
3. Langkah-Langkah Penelitian ......................................................... 10
4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 12
5. Instrumen Penelitian ...................................................................... 14
6. Analisa Data .................................................................................. 15
G. Sistematika Penulisan ........................................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .......................................................................................... 18
1. Pengertian Prestasi Belajar ............................................................ 18
2. Manifestasi Hasil Belajar .............................................................. 20
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.......................... 21
B. Pendidikan Agama Islam ...................................................................... 24
xiv
C. Materi Adab Makan dan Minum .......................................................... 25
1. Adab Makan dan Minum yang Baik ............................................. 25
2. Contoh Adab Makan dan Minum yang Baik ................................. 34
D. Metode Snowball Throwing ................................................................. 36
1. Metode ........................................................................................... 36
2. Metode Snowball Throwing .......................................................... 36
E. Kajian Pustaka ...................................................................................... 40
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 7 Salatiga ............................................ 43
1. Tinjauan Historis ........................................................................... 43
2. Tinjauan Geografis ........................................................................ 43
3. Identitas Sekolah ........................................................................... 43
B. Objek Penelitian ................................................................................... 48
C. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 49
1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus .................................................. 49
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...................................................... 50
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Per Siklus ..................................................................... 59
1. Data Ketuntasan Prestasi Belajar Pra Siklus ................................. 59
xv
2. Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I ..................................... 60
3. Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II .................................... 61
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 62
1. Pembahasan Data Pra Siklus ........................................................ 63
2. Pembahasan Data Siklus I ............................................................. 65
3. Pembahasan Data Siklus II ............................................................ 66
4. Data Peningkatan Prestasi Belajar Antar Siklus ............................ 69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 71
B. Saran ..................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 .............................................................................................................. 9
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Struktur organisasi SMP Negeri 7 Salatiga.......................................... 45
Tabel 3. 2 Keadaan Guru SMP Negeri 7 Salatiga ................................................. 46
Tabel 3. 3 Keadaan Siswa SMP Negeri 7 Salatiga ............................................... 47
Tabel 3. 4 Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga ........................................ 48
Tabel 4. 1 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Pra Siklus ........................................ 59
Tabel 4. 2 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I ............................................ 60
Tabel 4. 3 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II .......................................... 62
Tabel 4. 4 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .... 63
Tabel 4. 5 Peningkatan Prestasi Belajar Antar Siklus ........................................... 69
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3. Surat Keterangan melaksanakan Penelitian
Lampiran 4. Lembar Konsultasi
Lampiran 5. Data Sarana dan Prasarana SMP Negeri 7 Salatiga
Lampiran 6. Denah Ruang SMP Negeri 7 Salatiga
Lampiran 7. RPP SIKLUS I
Lampiran 8. RPP SIKLUS II
Lampiran 9. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I
Lampiran 10. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II
Lampiran 11. Sampel Hasil Tes Siswa Siklus I dan II
Lampiran 12. Sampel Kertas Metode Snowball Throwing
Lampiran 13. Dokumentasi
Lampiran 14. Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan (SKK)
Lampiran 15. Daftar Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan utama setiap warga negara, dimana
mereka dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dan mempersiapkan
generasi muda bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bernegara
yang lebih baik, sehingga mampu ikut serta dalam pembangunan berbagai
bidang demi kemajuan suatu negara, salah satunya dalam bidang agama. Oleh
karena itu adanya Pendidikan Agama sangat diperlukan pada setiap jenjang
dan jenis pendidikan.
Pendidikan Agama di sekolah merupakan bagian integral dari
program pendidikan dan pengajaran. Hal ini dikarenakan Pendidikan Agama
mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting dalam mewujudkan
manusia yang berkualitas, khususnya manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mempunyai akhlak yang mulia.
Pelaksanaan Pendidikan Agama pada setiap sekolah diharapkan
mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga dapat berkembang hubungan yang
harmonis antara ilmu pengetahuan dan agama, maka dari itu Pendidikan
Agama yang diberikan harus sesuai dengan penganut ajarannya.
Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang wajib diterima
oleh siswa yang bergama Islam. Hal ini karena Pendidikan Agama Islam
2
memainkan peranan yang sangat penting dalam mewujudkan siswa yang
beriman dan bertaqwa serta berakhlak terpuji.
Dalam kurikulum 2004, Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai
upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
mamahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia
dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci
al-Qur’an dan Hadits. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta
penggunaan pengalaman. Dilandasi tuntunan untuk menghormati penganut
agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama
dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa
(Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 7).
Salah satu aspek yang terpenting dalam kurikulum Pendididkan
Agama Islam adalah aspek tentang akhlak. Pendidikan Akhlak memberikan
suatu pembelajaran tentang nilai hubungan antara manusia dengan Tuhan,
mengatur hubungan antara sesama manusia, mengatur hubungan manusia
dengan lingkungan dan mengatur dirinya sendiri serta perilaku umat Islam.
Mengingat peran penting Pendidikan Agama Islam dalam system
pendidikan nasional, maka dirasa perlu melakukan inovasi dalam
pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yang memungkinkan
peserta didik secara aktif berperan serta dalam proses belajar mengajar,
dimana peserta didik merasa senang dan tidak merasa jenuh dalam
penyampaian materi pelajaran yang dapat tersampaikan secara maksimal dan
peserta didik dapat memahami materi yang diberikan.
3
Penerapan metode pembelajaran dapat menjadi sebuah solusi atas
permasalahan yang dihadapi para guru dalam penanaman konsep. Maka dari
itu penulis memilih untuk menerapkan metode pembelajaran snowball
throwing yaitu pembelajaran yang melatih siswa untuk lebih tanggap
menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan kepada teman satu
kelompoknya. Model pembelajaran snowball throwing merupakan strategi
yang digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit
kepada siswa (Huda, 2014:226-227). Metode ini merupakan salah satu
strategi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar agar dalam proses
pembelajarannya lebih aktif sehingga prestasi belajar Pendidikan Agama
Islam materi adab makan dan minum pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 7
Salatiga bisa meningkat atau lebih baik dari tahun sebelumnya.
Penerapan metode Snowball Throwing dapat memaksimalkan
pembelajaran karena pengetahuan peserta didik yang di dapat akan menjadi
bermakna. Penulis berpendapat bahwa penerapan metode ini membuat
ingatan siswa tentang suatu materi meningkat dan mempengaruhi prestasi
belajar siswa lebih meningkat dan mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Pada saat penelitu melakukan wawancara dan observasi dengan
guru, ditemukan fakta bahwa proses pembelajaran masih dilakukan dengan
metode biasa. Guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah dan tanya
jawab biasa tanpa dikombinasikan dengan strategi apapun. Maka dari itu
ketuntasan prestasi belajar siswa di sekolah ini belum tercapai atau masih di
bawah 85%, dengan nilai KKM 75.
4
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti melakukan
penelitian yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan
Agama Islam Materi Adab Makan dan Minum Dengan Metode Snowball
Throwing Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga Tahun
Pelajaran 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah metode snowball
throwing dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
materi adab makan dan minum pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Kota
Salatiga tahun ajaran 2017/2018.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode snowball
throwing dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
materi adab makan dan minum pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Kota
Salatiga tahun ajaran 2017/2018.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Secara Teoritis
Penelitian tindakan kelas dapat menambah wawasan mengenai
bidang pembelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya penerapan
metode snowball throwing dalam meningkatkan prestasi belajar,
sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti berikutnya.
5
2. Kegunaan Praktisi
a. Bagi Peserta Didik
Sebagai usaha untuk menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan yaitu bermain sambil belajar agar tidak monoton.
Harapannya adalah dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi
belajar untuk mempelajari materi adab makan dan minum.
b. Bagi Guru
Sebagai alternatif dalam memilih metode pembelajaran
snowball throwing yang akan digunakan dalam proses kegiatan
belajar mengajar, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara maksimal.
c. Bagi Sekolah
Prestasi penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi yang
inovatif bagi pimpinan sekolah dalam melaksanakan pembinaan
kepada guru untuk meningkatkan prestasi belajar khususnya di SMP
Negeri 7 Salatiga.
d. Bagi Peneliti
Menambah wawasan keilmuan dan pengalaman dalam
mengembangkan inovasi dan kreativitasnya. Dilakukan dalam
bentuk penelitian berupa pengamatan guru dan siswa dalam proses
kegiatan belajar mengajar di taraf SMP.
6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 2006:71).
Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-
kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi kebenarannya. Namun,
hipotesis tetap merupakan kebenaran yang masih lemah (hipo = di
bawah/lemah, tesis = kebenaran) atau jawaban sementara atas masalah
yang hendak dopecahkan karena belum teruji secara empiris (Basrowi,
2008:90).
Berdasarkan kerangka pikir yang dijelaskan di atas, maka hipotesis
dalam penelitian ini dapat tuliskan yaitu: metode snowball throwing dapat
meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi Adab
Makan dan Minum tahun pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan penelitaian tindakan kelas dengan menggunakan
metode snowball throwing ini dikatakan efektif apabila indikator
keberhasilan yang diharapkan tercapai. Adapun indikator keberhasilan
yang dirumuskan adalah prestasi belajar siswa dikatakan berprestasi dan
7
meningkat, apabila jumlah siswa yang telah tuntas dari nilai KKM mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan dan Minum
mencapai 85% atau lebih dari 85% dari seluruh jumlah siswa dan sesuai
dengan aspek aktivitas belajar dalam kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan dan meningkatnya prestasi belajar siswa di akhir siklus.
Sedangkan untuk indikator kebehasilan individu dari setiap siswa adalah
nilai KKM yaitu 75.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
(PTK) atau classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Salatiga kelas VIII A. Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian tindakan kelas (classroom action
research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek
pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006:58). Sementara itu, menurut
Suyanto dalam Samsu Sumadayo (2013: 143) Penelitian tindakan kelas
adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan
praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang
bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi belajar siswa
8
dan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Penyebab peneliti
menggunakan penelitian tindakan ini adalah agar kesulitan yang ada pada
peserta didik untuk memahami materi adab makan dan minum bisa
teratasi sehingga indikator penelitiannya tercapai. Adapun penelitian ini
akan menggunakan desain penelitian model siklus spiral dari Kemmis
dan Taggart, yakni suatu putaran kegiatan yang meliputi tahap-tahap
rancangan pada setiap putarannya, antara lain: perencanaan, tindakan,
pengamatan atau observasi, dan refleksi (Sam’s, 2010:72).
9
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sam’s, 2010:73)
Perencanaan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus,
masing-masing siklus terdiri dari:
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
c. Pengamatan
d. Refleksi.
10
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII A di SMP Negeri
7 Salatiga yang beragama Islam. Penelitian ini akan dilakukan selama
dua siklus dengan menggunakan metode snowball throwing.
Waktu penelitian dilaksanakan pada yaitu pada bulan Februari
semester genap tahun ajaran 2017/2018 di SMP Negeri 7 Salatiga.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah awal atau observasi awal yang dilakukukan
peneliti sebelum penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
a. Mengurus perijinan pihak sekolah yaitu di SMP Negeri 7 Salatiga
b. Menjajaki tempat penelitian
c. Mengumpulkan informasi tentang pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga dengan bertanya
langsung kepada guru yang bersangkutan
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus
(Sam’s, 2011:84-90), dengan perincian langkah-langkah sebagai berikut:
a. Siklus Pertama
1) Perencanaan
Perencanaan pelaksanaan PTK antara lain mencakup
kegiatan sebagai berikut:
11
a) Menyusun dan mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan indikator-
indikator hasil belajar.
b) Mengembangkan alat peraga atau media pembelajaran
dalam rangka implementasi PTK.
c) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan
dalam siklus PTK.
d) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan
indikator hasil belajar.
2) Tindakan
Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan
dilakukan sebagai penerapan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang telah disusun dalam tahap perencanaan.
3) Observasi atau pengamatan
Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang
proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan.
4) Refleksi
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan dan pengamatan
peneliti mengadakan refleksi dari tindakan yang telah dilakukan,
yaitu pembelajaran melalui metode snowball throwing, apakah
pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar. refleksi
dilakukan dengan menganalisis hasil pembelajaran siswa dan
sebagai bahan acuan untuk tindakan pada siklus berikutnya.
12
b. Siklus Kedua
1) Rencana
Berdasarkan prestasi refleksi siklus pertama, guru sebagai
peneliti membuat perencanaan pelaksanaan RPP sesuai dengan
materi pembelajaran.
2) Tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang
dikembangkan dari prestasi siklus pertama.
3) Observasi
Peneliti mengadakan observasi terhadap proses
pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
4) Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus
kedua.
4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpualan data pada penelitian ini adalah
menggunakan metode:
a. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai
yang menggambarkan pencapaian target kompetensi (Sam’s,
2010:92).
13
Menurut Sudjana (1998: 35), “Tes pada umumnya digunakan
untuk menilai dan mengukur prestasi belajar siswa, terutama prestasi
belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran”.
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui
sesuatu dengan cara-cara dan aturan yang sudah ditentukan.
Pengumpulan data ini menggunakan lembar tes tertulis yang
dikerjakan olah peserta didik, adapun jenis tes yang digunakan
berupa tes soal isian atau pilihan ganda, baik yang digunakan untuk
evaluasi pra penelitian sebagai alat ukur pengetahuan awal siswa
sebelum penelitian dilaksanakan dan evaluasi pasca penelitian yang
berfungsi untuk mengukur tingkat keberprestasian penelitian.
b. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengumpulan
data melalui observasi adalah teknik pengumpulan data melalui
pengamatan terhadap objek (benda, peristiwa) diikuti pencatatan
secara cermat (Sudiran, 2016:68). Pengamatan dan pencatatan
dilakukukan peneliti secara langsung dimana peneliti berada bersama
obyek yang diselididki dan ikut berpartisipasi dalam situasi yang
sedang terjadi.
14
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data
mengenai hal-hal berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku,
transkrip, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto,
2006:206).
Dokumentasi ini diperlukan untuk mendapatkan gambaran
umum tentang sekolahan, keadaan sarana dan prasarana, keadaan
siswa, dan nilai siswa di berbagai siklus.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini berupa pengumpulan data-data yang
sangat mendukung untuk menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini,
bisa disebut juga dengan alat yang digunakan oleh guru atau observer
untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk
menetapkan keberprestasian dari rencana tindakan yang dilaksanakan
(Sumadayo, 2013: 75). Berikut beberapa instrumen yang dipakai oleh
peneliti dalam penelitian tindakan kelas, yaitu:
a. Silabus
Rancangan pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar pada
mata pelajaran dan jenjang sekolah tertentu untuk menyajikan
kurikulum, yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan
daerah setempat.
15
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan
dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.
c. Soal Pra Siklus, Pre Test, dan Post Test
Yaitu tes tertulis yang digunakan untuk mendapatkan suatu
data yang akurat berupa nilai untuk mencapai target indikator yang
telah ditetapkan oleh peneliti. Soal pra siklus digunakan untuk
mengetahui layak atau tidaknya penelitian ini dilakukan. Soal pre
test digunakan ketika pembelajaran tentang materi tersebut belum
disampaikan atau sebelum melakukan metode tersebut dilakukan.
Sedangkan post test digunakan di akhir pembelajaran guna mencari
data untuk mengetahui keberprestasian menggunakan metode
snowball throwing tersebut.
d. Lembar Observasi atau Lembar Pengamatan
Yaitu lembar untuk mengamati siswa dan guru selama
pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan dan
Minum berlangsung dengan menggunakan metode snowball
throwing.
6. Analisa Data
Demi mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran atau prestasi
siswa, maka dilakukan dengan cara memberikan soal-soal berupa soal
16
pre test di awal sebelum pembelajaran dilakukan dan post test di akhir
pembelajaran sebagai hasil untuk tolak ukur keberhasilan pembelajaran.
Analisis data ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu:
a. Rata-rata Tes Formatif
Yaitu dilakukan dengan menggunakan penjumlahan nilai yang
diperoleh seluruh siswa. Selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa
yang ada di kelas tersebut. Sehingga diperoleh rata-rata tes formatif,
dapat dirumuskan sebagai berikut (Darwyan, dkk. 2010:33):
𝑴 =∑ 𝑿
∑ 𝒏
Keterangan:
𝑀 = Nilai rata-rata ∑ 𝑋 = Jumlah nilai yang ada
∑ 𝑛 = Jumlah frekuensi yang ada
b. Ketuntasan belajar
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa,
digunakan rumus sebagai berikut (Djamarah, 2000:226):
P = 𝒇
∑ 𝑛
𝑿𝟏𝟎𝟎%
Keterangan:
P = Persentase f = Frekuensi (Jumlah siswa di atas KKM)
∑ 𝑛 = Jumlah seluruh siswa.
17
G. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab yang tersusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indkator keberprestasian,
kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika
penulisan.
BAB II Landasan Teori, dalam bab ini membahas tentang peningkatan
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan dan Minum,
metode snowball throwing dan kajian pustaka.
BAB III Pelaksanaan Penelitian, dalam bab ini berisi tentang
pelaksnaan penelitian yang mencakup gambaran umum SMP Negeri 7
Salatiga, deskripsi pelaksanaan pra siklus, deskripsi pelaksanaan siklus I, dan
deskripsi pelaksanaan siklus II.
BAB IV Prestasi Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini berisi
tentang deskripsi pra siklus, siklus I, siklus II (data hasil penelitian, refleksi),
dan pembahasan dari penelitian.
BAB V Penutup, dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran serta pada
bagian akhir dilengkapi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang dicapai (Purwadarminta, 1980:348).
Adapun belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 2003:2).
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan
tingkah laku akibat adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Dalam arti luasmencakup pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap
dan sebagainya (Sam’s, 2010:31). Sedangkan belajar menurut Crow and
Crow mengatakan bahwa belajar adalah perbuatan untuk memperoleh
kebiasaan, ilmu pengetahuan, berbagai sikap, termasuk penemuan baru
dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan dan
menyesuaikan dengan situasi baru (Sriyanti, 2013:14).
Menurut Dictionary of Psychology bahwa belajar memiliki dua
definisi. Pengertian pertama, belajar berarti suatu proses yang dikerjakan
untuk mendapatkan suatu pengetahuan. Pengertian kedua yang diperkuat
oleh Syah, belajar memiliki arti suatu perubahan kemampuan untuk
bereaksi yang relatif langgeng sebagai prestasi latihan. Kedua pengertian
19
tersebut lebih menekankan aspek proses serta keadaan sebagai prestasi
belajar (Sriyanti, 2013:15).
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan perubahan yang di
dapat seseorang merupakan hasil yang diperolehnya setelah melalui
proses belajar dengan berinteraksi dengan lingkungan dan
mengoptimalkan kemampuan daya pikirnya.
Menurut Sumadi Suryabrata, di dalam definisi belajar terdapat
hal-hal pokok (Sriyanti, 2013:16) yaitu sebaga berikut:
a. Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun
yang potensial.
b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatrkan kecakapan baru.
c. Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja.
Untuk dapat mengetahui prestasi belajar yang tercapai sesuai
yang diharapkan atau belum maka dapat diketahui dengan cara
mengevaluasi. Hal ini disebabkan melalui evaluasi, kita dapat
mengetahui efektivitas program dan keberprestasian peserta didik
melaksanakan kegiatan belajar (Sanjaya, 2008:240). Adapun tujuan lain
dengan harus adanya evaluasi dalam proses pembelajaran adalah
menentukan prestasi berupa angka sebagai penentu untuk naik kelas atau
tidak, dan sebagai feedback bagi guru untuk mengadakan remidial atau
tidak (Rusman, 2016: 5)
20
Hasil belajar pada dasarnya merupakan suatu kemampuan berupa
ketrampilan dan perilaku baru yang diperoleh setelah mengikuti proses
belajar (Sam’s, 2010:31).
Jadi dapat disimpulkan bahwa proses belajar harus memiliki
evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar yaitu kualitas peserta didik,
baik prestasi yang diraih atau memperbaiki prestasi belajar dari peserta
didik.
2. Manifestasi Hasil Belajar
Proses belajar bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, tidak hanya
di bangku sekolah dan belajar bisa dialami oleh siapapun. hasil dari
belajar tersebut tidak melulu sesuatu yang terlihat, misalnya ketika
seseorang dapat menulis dan membaca, dapat naik sepeda, dapat
mengoprasikan komputer, namun hasil belajar termanifestasikan dalam
beberapa bentuk (Sriyanti, 2013:19-21), antara lain:
a. Kebiasaan
Salah satu wujud perubahan adalah adanya perubahan
kebiasaan dalam diri seseorang. Orang yang berprestasi dalam
belajar akan mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang kurang efektif.
b. Ketrampilan
Dalam hal ini, prestasi belajar dapat dilihat tingkat
ketrampilan seseorang, yang mengacu pada ketelitian dan kesadaran
yang tinggi.
21
c. Pengamatan
Seseorang yang belajar akan mengprestasikan pengamatan
yang lebih objektif dan benar.
d. Sikap
Dalam hal ini, hasil belajar akan ditandai dengan munculnya
kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu
objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.
e. Inhibisi
Dalam konteks belajar ini, inhibisi dapat diartikan
kesanggupan individu untuk mengurangi atau tindakan yang tidak
perlu dan mampu memilih tindakan yang lebih bermanfaat dan lebih
baik.
f. Apresiasi
Orang yang belajar akan muncul kemampuan untuk menilai
dan menghargai terhadap suatu objek tertentu. Hal ini sebagai hasil
belajar yang didapatkannya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Proses belajar melibatkan bebagai faktor yang sangat kompleks
yang mempengaruhi prestasi belajar. Prestasi dari belajar tidak hanya
ditentukan oleh potensi yang ada di dalam diri individu tetapi
22
dipengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari luar diri individu yang
belajar.
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi banyak faktor, namun
secara umum faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibagi menjadi dua
yaitu, faktor internal dan faktor eksternal (Sriyanti, 2013:22-23). Masing
masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Faktor eksternal
Dalam hal ini faktor eksternal berarti faktor-faktor yang
berada diluar diri peserta didik. Faktor-faktor eksternal terdiri dari
faktor nonsosial dan faktor sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar diri individu
yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar yang
ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun di masyarakat,
aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah sarana belajar,
gedung dan ruang belajar dan lainnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial merupakan faktor-faktor di luar diri individu
yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa
dipilah menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan
sekolah dan masyarakat termasuk teman pergaulan anak.
23
Misalnya, keharmonisan dan pertengkaran di dalam keluarga,
kedekatan anak dengan orang lain.
b. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri
individu yang sedang belajar. faktor ini terdiri dari faktor fisiologis
dan psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang ada pada diri
individu yang sedang belajar. Faktor fisiologis terdiri dari:
a) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya
Keadaan Tonus jasmani pada umumnya ini, misalnya
tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu.
b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah terutama
yang terkait dengan fungsi panca indra individu, karena
panca indra merupakan pintu gerbang masuknya
pengetahuan dalam diri individu.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri
individu, antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat,
sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya.
24
B. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam ialah usaha berupa bimbingan atau usaha
terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikanya dapat memahami
dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikanya sebagai pedoman
hidup (Daradjat, 2001:8).
Pendidikan agama Islam adalah suatu sistem pendidikan yang
mencangkup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah.
Oleh karena Islam mempedomani seluruh aspek kehidupan manusia muslim
baik duniawi maupun ukhrawi (Uhbiyati, 1999:13). Sedangkan menurut
Muhaimin (2004:75-76), Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk
menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan
mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain
dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk
mewujudkan persatuan nasional.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang berupa pengajaran,
bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat
memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam, serta
menjadikannya sebagai jalan kehidupan, baik pribadi maupun kehidupan
masyarakat (Syafaat, 2008: 16). Bisa juga diartikan sebagai usaha sadar
generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan,
ketrampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia muslim sejati,
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur dan
25
berkepribadian untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran
agama Islam dalam kehidupannya (Depag, 1986: 9).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan,
bahwa pendidikan agama Islam merupakan sarana untuk membentuk peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa serta memiliki
kepribadian yang utama yang mampu mengamalkan ajaran agama Islam
dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan norma dan ukuran agama Islam.
C. Materi Adab Makan dan Minum
1. Adab Makan dan Minum yang Baik
Islam menganjurkan umatnya untuk makan yang halal dan
bergizi. Halal berarti tidak ada larangan oleh syar’i untuk menikmatinya,
baik karena sifat benda yang dimakan atau cara mendapatkannya. Bergizi
artinya mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin,
karbohidrat, protein, dan lemak. Dengan kita memilih makanan yang
baik, diharapkan dapat menjadi sumber energi yang akan mendorong kita
untuk berbuat kebajikan. Dengan demikian, makanan tersebut memiliki
keberkahan bagi hidup kita (Kawardi, 2011: 138). Sesuai dengan Firman
Allah SWT di dalam Al-Qur‘an surat Al-Mu‘minun ayat 51:
سل كلوا من الطيبات واعملوا صالحا إني بما يا أيها الر
تعملون عليم
26
Artinya: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan”.
Selain memilih makanan yang baik, ketika kita makan juga
dianjurkan dengan beradab yang baik yaitu suatu perilaku yang
mencerminkan tata cara makan dan minum sesuai dengan syariat agama
Islam. Hal tersebut berlaku umum, baik ketika kita sedang makan sendiri
maupun bersama orang lain atau di tempat pribadi atau di tempat umum.
Pembahasan tentang adab makan dan minum yang baik adalah sebagai
berikut:
a. Adab sebelum makan dan minum
Sebelum hidangan makanan yang tersedia kita santap,
pastikan bahwa makanan tersebut halal. Jika sudah, kita cermati
apakah makanan baik untuk kesehatan tubuh. Meskipun makanan
tersebut halal, tetapi jika berbahaya bagi kesehatan tubuh, sebaiknya
kita jauhi. Misalnya, agar terhindar dari batuk, kita menjauhi
makanan yang dingin. Makanan yang banyak mengandung gula juga
harus dijauhi bagi penderita penyakit diabetes. Demikian halnya
contoh yang lain. Jika makanan tersebut sudah terjamin kehalalannya
dan baik bagi kesehatan, berarti kita boleh menyantapnya. Oleh
karena itu, beberapa adab sebelum makan penting untuk kita
perhatikan, yaitu sebagai berikut (Kawardi, 2011: 139):
1) Mencuci Kedua Tangan
27
Tangan merupakan bagian tubuh terpenting pada saat kita
melakukan berbagai aktivitas, baik yang kita lakukan di tempat
yang bersih maupun kotor. Oleh karena itu, sebelum makan kita
dianjurkan untuk membiasakan diri mencuci kedua tangan
hingga bersih.
2) Berniat karena Allah SWT dan Berdoa Terlebih Dahulu
Makan kita niatkan untuk mencari ridha Allah SWT. Kita
makan tidak didasari niat untuk memenuhi hawa nafsu, tetapi
agar kita mendapat kekuatan dalam beribadah kepada Allah
SWT. Dengan demikian, sangat keliru jika setelah makan kita
justru menjadi malas beribadah. Selain niat yang benar, kita juga
dianjurkan untuk berdoa dahulu. Doa sebelum makan adalah
sebagai berikut:
اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار
Artinya: “Ya Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan
kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”
3) Merasa Cukup dengan Makanan yang Tersedia
Makanan yang tersedia merupakan rezeki dari Allah yang
dikaruniakan kepada kita. Tidak pantas jika kita mengeluh atau
sampai mencela karena tidak dapat menyajikan makanan di luar
kemampuan kita. Sesuai dengan Hadits Rasulullah, dari sahabat
Abu Hurairah R.A di bawah ini (Bashari: 218):
28
ن إ و ه ل ك أ اه ه ت اش ن إ ط ا ق ام ع صلى الله عليه وسلم ط ي ب الن اب ع ام
–رواه البخارى - ه ك ر ت ه ه ر ك
Artinya: “Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah
mencela makanan sama sekali. Kalau Beliau menyukainya,
maka Beliau makan, dan kalau Beliau tidak menyukainya, maka
Beliau tinggalkan.” (H.R Bukhari No. 5409).
4) Mengambil Makanan Secukupnya
Rasulullah SAW memberi tuntutan kepada kita untuk tidak
makan sebelum lapar dan jika makan pun tidak sampai kenyang.
Pada saat kita mengambil makanan, perkirakan dengan porsi
secukupnya agar tidak terlalu kenyang. Sesuai dengan Hadits
Rasulullah SAW di bawah ini (Bashari: 219):
رسول الله صلى الله ج ر عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : خ
-رواه البخارى – ر ي ع الش ز ب خ ن م ع ب ش ي م ل ا و ي ن الد ن عليه وسلم م
Artinya: “Rasulullah SAW selama hidupnya sampai meninggal
dunia, Beliau tidak pernah makan roti gandum sampai
kekenyangan.” (HR. Bukhari No. 5098).
5) Mengundang Orang Lain untuk Turut Makan
Makan makanan akan mengandung keberkahan jika kita
nikmati bersama orang lain. Oleh karena itu, Rasulullah tidak
pernah makan sendirian. Beliau selalu mengajak orang lain, baik
sahabat maupun keluarganya untuk menikmati bersama.
29
Adab-adab di depan penting untuk kita perhatikan sebelum
makan. Jika adab-adab tersebut telah terpenuhi, makanan tersebut
pun siap untuk kita santap. Akan tetapi, pada saat makan dan minum
juga ada adab-adab yang sebaiknya kita perhatikan.
b. Adab ketika sedang makan dan minum
Ketika kita sedang makan dan minum harus memperhatikan
adab yang baik seperti dicontohkan Rasulullah. Ketentuan ini
berlaku umum, baik ketika kita sedang makan sendiri maupun
bersama orang lain. Berikut ini beberapa adab ketikan makan dan
minum yang penting untuk kita perhatikan (Kawardi, 2011: 140).
1) Tidak Berlebihan
Seperti yang berlaku untuk semua aktivitas yang lain, kita
dilarang berlebihan. Ketika makan dan minum kita juga dilarang
berlebihan. Rasulullah bahkan memerintahkan kita agar makan
setelah merasa lapar dan berhenti sebelum kenyang. Kita
dilarang makan dan minum dengan berlebihan.
Sesuai dengan Firman Allah SWT di dalam Q.S Al-A’raf
ayat 31:
...وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين
Artinya: “...makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.”
30
2) Bersegera Makan jika Sangat Lapar
Jika kamu telah siap menikmati hidangan, tetapi
berkumandang azan, manakah yang perlu kamu dahulukan?
Terlebih dahulu kita perlu menyimak hadis yang artinya: ”Dari
Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, yang artinya “Jika telah
disediakan makanan dan telah diiqamati salat, maka dahulukan
makan.” Dengan penjelasan hadis di atas, kita dianjurkan
mendahulukan makan. Tujuannya agar kita bisa lebih khusyuk
ketika salat. Akan tetapi, jika kita tidak terlalu lapar dan merasa
dapat khusyuk salatnya, lebih baik mengakhirkan makannya.
3) Tidak Duduk Bersandar
Rasulullah selalu makan sambil duduk tidak bersandar.
Cara duduk bersandar tidak baik bagi kesehatan karena dapat
merusak lambung. Kita juga dilarang makan sambil berbaring
atau menyandarkan kepala.
4) Dibolehkan Mengangkat Piring Makanan
Kita dibolehkan mengangkat piring untuk memudahkan
menikmati makanannya. Akan tetapi, kita harus melakukannya
dengan sopan.
Sebagai umat Islam diharuskan untuk berperilaku yang baik
atau beradab, begitu juga pada saat makan dan minum. Kita harus
31
senantiasa membiasakan makan dan minum dengan adab yang baik.
Adanya perintah untuk beradab makan dan minum yang baik tidak
untuk membatasi kita dalam menikmati rezeki yang diberikan Allah
SWT. Namun tujuannya agar kegiatan makan dan minum dapat
mendatangkan kemaslahatan bagi diri kita sendiri (Hangrasawani,
2005:16).
Adapun adab yang baik pada saat makan antara lain sebagai
berikut (Kawardi, 2011: 141):
a) Menggunakan tangan kanan.
b) Memperkecil suapan makanan.
c) Mengunyah makanannya.
d) Tidak mengambil makanan dahulu selama makanan di dalam
mulut belum ditelan.
e) Tidak mencela makanan yang dimakan.
f) Mengambil makanan yang berada di dekatnya
g) Tidak meniup makanan karena masih panas.
h) Memisahkan antara makanan yang masih dapat dimakan dengan
sisa makanan.
Adab yang baik pada saat minum antara lain sebagai berikut:
a) Sambil duduk.
b) Minum dengan mengisap airnya.
c) Mengambil gelas menggunakan tangan kanan.
d) Tidak bernapas atau bersendawa dalam gelas.
32
e) Jika hendak membagikan kepada orang lain, menggunakan
tangan kanan.
c. Adab sesudah makan dan minum
Sesudah makan dan minum, juga terdapat adab yang penting
kita lakukan. Misalnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Menghentikan Makan Sebelum Kenyang
Rasulullah menganjurkan kita agar makan sedikit saja agar
lambung kita tidak penuh. Lambung, selain membutuhkan ruang
untuk makanan, juga perlu ruang untuk air dan udara. Jika isinya
tidak seimbang dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya.
Sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW di bawah ini (Bashari:
219):
رسول الله صلى الله ج ر عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : خ
-رواه البخارى – ر ي ع الش ز ب خ ن م ع ب ش ي م ل ا و ي ن الد ن عليه وسلم م
Artinya: “Rasulullah SAW selama hidupnya sampai meninggal
dunia, Beliau tidak pernah makan roti gandum sampai
kekenyangan.” (HR. Bukhari No. 5098)
2) Membasuh Kedua Tangan dengan Air Bersih
Dengan menggunakan tangan yang bersih, makanan yang
kita makan pun tetap terjaga kebersihannya.
3) Membersihkan Sela-Sela Makanan di Gigi
33
Sisa-sisa makanan dalam mulut, jika kita biarkan
mengendap akan merusak gigi dan menimbulkan aroma tidak
sedap. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk membersihkan.
4) Mengucapkan Syukur kepada Allah atas Rezeki yang Diberikan
Makanan yang kita makan merupakan rezeki dari Allah.
Dengan demikian, setelah kita makan seharusnya semakin
bersyukur dan semangat untuk beribadah kepada Allah.
Perhatikan ayat sebagai berikut:
إن ي ا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم واشكروا لل
كنتم إياه تعبدون
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari
rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan
bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya
kamu menyembah.”. (Q.S. Al-Baqarah: 172)
5) Selesai Makan Hendaknya Membaca Do’a Sesudah Makan.
Do’a sesudah makan adalah sebagai berikut:
الحمد لله الذين اطعمنا وسقانا وجعلنا من المسلمين
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan
makanan dan minuman kepada kita, dan menjadikan kami
golongan orang-orang yang berserah diri.”
34
2. Contoh Adab Makan dan Minum yang Baik
Beradab yang baik ketika makan dan minum perlu kita lakukan di
mana pun berada. Misalnya, ketika kita di rumah sendiri, bertamu di
tempat orang lain, atau di sekolah. Adab yang baik tersebut perlu kita
lakukan, baik ketika makan sendirian maupun bersama orang lain
(Kawardi, 2011: 143).
a. Adab Makan Bersama Keluarga
Adab-adab makan yang baik ketika bersama keluarga di
rumah antara lain sebagai berikut:
1) Dianjurkan memberi kesempatan kepada orang tua atau saudara
yang lebih tua untuk mengambil hidangan terlebih dahulu.
2) Tidak mencela makanan yang dihidangkan.
3) Tidak serakah, cukup mengambil makanan dengan ukuran yang
pantas.
4) Makan sebaiknya dilakukan di tempat yang pantas, seperti ruang
makan.
5) Jika ada tamu dan mengetahui bahwa kita sedang makan, kita
bisa mempersilakan tamu tersebut untuk turut serta makan.
6) Setelah selesai makan, usahakan agar meja tempat hidangan
tetap bersih dan rapi.
35
b. Adab Makan di Sekolah
Makan dengan adab yang baik tidak hanya dianjurkan ketika
kita bersama keluarga di rumah. Ketika kita bersama teman di
sekolah juga harus beradab yang baik. Contohnya sebagai berikut:
1) Makan tidak pada jam pelajaran
2) Makan kita lakukan di luar ruang kelas, misalnya di kantin.
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
4) Dilakukan sambil duduk.
c. Adab Makan ketika Bersama Orang Lain
Bagaimana adab yang baik ketika kita makan bersama orang
lain? Jika kita sedang makan bersama orang lain, seperti ketika
sebagai tamu atau menyambut tamu harus memperhatikan akhlak
yang baik. Di antara adab yang baik sebagai berikut:
1) Ketika bertamu hendaknya tidak tepat pada jam makan tuan
rumah. Kita dilarang dengan sengaja bertamu pada waktu tuan
rumah biasa makan.
2) Sebagai tuan rumah, kita dilarang memaksakan diri
menghidangkan makanan yang kita tidak mampu
menghidangkannya. Jika kita memaksakan diri, selain akan
memberatkan diri kita, juga akan membuat tamu merasa segan
untuk bertamu kembali.
36
3) Tamu boleh memilih makanan yang ia sukai atau tidak
mencicipi hidangannya karena ada larangan untuk memakannya.
4) Menjaga diri dari hal-hal yang dapat mengganggu orang lain
dalam menikmati makanannya. Misalnya dengan mengucapkan
kata-kata jorok, menjijikkan, atau melakukan gerakan-gerakan
tertentu yang mengganggu kenyamanan orang lain.
D. Metode Snowball Throwing
1. Metode
Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai
suatu tujuan tertentu (Slameto, 1991:84). Dalam kegiatan belajar
mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervareasi
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pelajaran berakhir.
Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila ia tidak
menguasai satupun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan
para ahli psikologi dan pendidikan (Djamarah dan Zein, 2006:46).
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode adalah sebuah cara dari
seorang guru yang dipakainya untuk menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa bertujuan untuk mendapatkan prestasi yang diinginkan.
2. Metode Snowball Throwing
a. Pengertian Metode Snowball Throwing
Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan
throwing artinya melempar. Secara keseluruhan snowball throwing
37
dapat diartikan melempar bola salju. Dalam proses belajar mengajar
snowball throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi
pertanyaan berbentuk menyerupai bola yang dibuat oleh siswa
kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk dijawab
(Hamdayama, 2014:158).
Snowball Throwing (ST) atau yang juga sering dikenal
dengan snowball fight merupakan pembelajaran yang diadopsi
pertama kali dari game fisik di mana segumpalan salju dilempar
dengan maksud memukul orang lain (Huda, 2014:226). Sedangkan
menurut Bayor dalam buku Model dan Metode Pembelajaran Kreatif
dan Berkarakter, bahwa snowball throwing merupakan salah satu
model pembelajaran aktif yang dalam pelaksanaannya banyak
melibatkan siswa, dalam hal ini peran guru hanya sebagai pemberi
arahan awal mengenai materi pembelajaran dan penertiban jalannya
pembelajaran (Hamdayama, 2014:158).
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran yang menggunakan metode snowball throwing
merupakan pembelajaran dimana guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing anggota
kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas dan
dibentuk seperti bola, kemudian dilempar kepada siswa lain selama
durasi waktu yang ditentukan. Selanjutnya, masing-masing siswa
menjawab pertanyaan dari bola yang diperolehnya secara bergantian.
38
b. Langkah-langkah Metode Snowball Throwing
Langkah-langkah dari pembelajaran snowball throwing
(Huda, 2014:227) adalah:
1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi.
3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya
masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru kepada temannya.
4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas
kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang
menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
5) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti
bola dan dilempar dari satu siswa ke yang lain selama ± 5 menit.
6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan, siswa diberikan
kesempatan kepada untuk menjawab pertanyaan yang tertulis
dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.
7) Evaluasi.
8) Penutup.
c. Kelebihan dari Metode Snowball Throwing
Metode snowball throwing mempunyai beberapa kelebihan
yang semuanya melibatkan dan keikutsertaan siswa dalam
39
pembelajaran. Kelebihan dari metode snowball throwing ini adalah
(Hamdayama, 2014:161):
1) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa
seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa
lainnya.
2) Siswa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan berfikir karena diberi kesempatan untuk membuat
soal dan diberikan kepada siswa lainnya.
3) Membuat siswa lebih siap dengan berbagai kemungkinan karena
siswa tidak mengetahui soal yang dibuat temannya seperti apa.
4) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran
5) Pendidik tidak perlu repot membuat media karena siswa terjun
langsung dalam praktik.
6) Pembelajaran menjadi lebih efektif.
7) Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dapat tercapai.
d. Kekurangan dari Metode Snowball Throwing
Di samping mempunyai kelebihan, metode snowball
throwing juga mempunyai kelemahan atau kekurangan. Kekurangan
dari metode ini adalah (Hamdayama, 2014:161-162):
1) Pengetahuan yang diberikan tidak terlalu luas dan hanya
berkisar pada apa yang telah diketahui siswa.
2) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan materi dengan
baik tentu menjadi penghambat bagi anggota kelompoknya
40
untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu yang lebih
panjang untuk mendiskusikannya.
3) Murid yang nakal cenderung untuk berbuat onar.
4) Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh siswa.
5) Kurangnya motivasi siswa untuk bekerja sama dalam satu
kelompok karena tidak adanya penghargaan kelompok.
Namun kelemahan dalam penggunaan metode snowball
throwing dapat tertutupi dengan beberapa cara, yaitu:
1) Guru menerangkan terlebih dahulu materi secara singkat dan
jelas.
2) Mengoptimalisasi waktu dengan cara memberi batasan dalam
pembuatan kelompok dan pembuatan pertanyaan.
3) Guru ikut serta dalam pembuatan kelompok sehingga kegaduhan
bisa diatasi.
4) Memisahkan grup anak yang dianggap sering membuat gaduh
dalam kelompok yang berbeda.
5) Jika memungkinkan, guru memberikan penghargaan kelompok
sehingga siswa termotivasi dalam bekerja sama.
E. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan langkah penelitian yang menjelaskan
tentang kajian kepustakaan yaitu dengan mengkaji skripsi atau penelitian
41
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Adapun prestasi penelitian yang
relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Djanah (2016) yang berjudul
“Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Al-Qur‘an Surat-surat Pendek
Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kela IV SD Ma’arif
Tingkir Lor Salatiga 2015/2016” menunjukkan bahwa melalui
penerapan metode snowball trhowing dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa yaitu nilai rata-rata yang terus meningkat dari pra siklus
hingga siklus kedua, dengan rincian nilai rata-rata pra siklus 69,5 dan
presentase ketuntasan 70%. Kemudian pada siklus I nilainya menjadi
71,19 dengan ketuntasan 76,19% dan pada siklus II nilai rata-rata 75
dengan ketuntasan belajar 90%.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Khoirul Mujahidin (2017) yang
berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Materi Aliran
Dan Tokoh Ilmu Kalam Melalui Metode Snowball Throwing Pada
Siswa Kelas XI IPA 1 Ma Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”, menunjukkan
bahwa melalui penerapan metode snowball trhowing dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu nilai rata-rata yang terus
meningkat dari pra siklus hingga siklus kedua, dengan rincian nilai
rata-rata pra siklus 72,4 dan presentase ketuntasan 42,8% . Kemudian
pada siklus I nilainya menjadi 74,9 dengan ketuntasan 45,7% dan pada
siklus II nilai rata-rata 90,7 dengan ketuntasan belajar 91,7%.
42
3. Penelitian yang dilakukan oleh Sholihah Pamuji Rahayu (2017) yang
berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan
agama Islam Materi Azan Dan Ikamah Dengan Metode Snowball
Throwing Pada Kelas V SDN Siderejo Lor Salatiga Tahun
2016/2017”, menunjukkan bahwa melalui penerapan metode snowball
trhowing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu nilai rata-
rata yang terus meningkat dari pra siklus hingga siklus kedua, dengan
rincian nilai rata-rata pra siklus 64,07 dan presentase ketuntasan
25,92% . Kemudian pada siklus I nilainya menjadi 75,37 dengan
ketuntasan 66,66% dan pada siklus II dengan nilai rata-rata 86,48
dengan ketuntasan belajar 92,59%.
43
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 7 Salatiga
1. Tinjauan Historis
SMP Negeri 7 Salatiga merupakan salah satu sekolah
menengah pertama di kota Salatiga. Sekolah ini didirikan pada tanggal
7 Juli 1987. Sejak awal berdiri hingga saat ini, SMP Negeri 7 Salatiga
telah mengalami beberapa kali regenerasi kepemimpinan. Tercatat
sudah terjadi 6 kali pergantian Kepala Sekolah di SMP Negeri 7
Salatiga ini selama kurun waktu kurang lebih 32 tahun.
2. Tinjauan Geografis
SMP Negeri 7 Salatiga berdiri pada lahan seluas 12.780 m2.
Lahan yang sudah berstatus hak milik ini terletak di dusun Warak desa
Dukuh kecamatan Sidomukti kota Salatiga. Lingkungan sekolah yang
masih asri dan dipenuhi pepohonan yang masih rindang menjadikan
SMP Negeri 7 Salatiga ini nyaman dan kondusif untuk kegiatan
belajar mengajar.
3. Identitas Sekolah
a. Profil SMP Negeri 7 Salatiga
Nama Sekolah: SMP Negeri 7 Salatiga
Nama Kepala Sekolah: Dra. Anna Maria Andharini, M.Pd.
44
Alamat Sekolah: Jalan: Setiaki No. 15 Salatiga
Kecamatan: Sidomukti
Kota: Salatiga
No. Telepon: (0298)322272
1) NSS: 201036203007
2) NIS: 20007
3) Jenjang akreditasi: A
4) Tahun didirikan: 1987
5) Tahun Beroperasi: 1987
6) Kepemilikan tanah: Pemkot Kota Salatiga
Status tanah: SHM
Luas tanah: 12.780 m2
7) Status bangunan: Milik Pemerintah Kota Salatiga
8) Luas seluruh bangunan: 3.039 m2
9) Nomor rekening sekolah: 0081-01-009019-05-5 atas nama SMP
Negeri 7 Salatiga
b. Visi dan Misi SMP Negeri 7 Salatiga
SMP Negeri 7 Salatiga merupakan sekolah yang berkualitas
dengan memiliki visi dan misi yang luhur, yaitu:
45
1) Visi SMP Negeri 7 Salatiga
Visi SMP Negeri 7 Salatiga adalah Terwujudnya insan yang
SIAP (Santun berperilaku, Iman dalam beragama, menjaga Asri
lingkungannya, dan Percaya diri) BERPRESTASI.
2) Misi SMP Negeri 7 Salatiga
Misi SMP Negeri 7 Salatiga adalah menyelenggarakan
pendidikan bermutu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
kompetensi peserta didik, pendidik dan tenaga pendidikan yang
didukung sarana prasarana pembelajaran, lingkungan yang asri,
dan pelayanan prima.
c. Struktur Organisasi SMP Negeri 7 Salatiga
Pendidikan yang efektif dan kondusif dalam pelaksanaannya
tidaklah terlepas dari adanya organisasi struktural untuk mencapai
tujuan dalam proses pendidikan. Adapun struktur organisasi SMP
Negeri 7 Salatiga sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Struktur organisasi SMP Negeri 7 Salatiga
NO. NAMA JABATAN
1. Drs. Supriyadi S. Komite Sekolah
2. Dra. Anna Maria Andharini, M.Pd. Kepala Sekolah
3. Tri Martini Harwanti, SE Koordinator TAS
4. Nastain Arif, S.Pd. Kesiswaan
5. Drs. Supantiyono Humas
6. Sigih Pratisto, S.Pd. Kurikulum
7. Gisti Waliyatun Sarpras
46
8. Agus Dwiyono, S.Pd. Kepala Perpus
9. Hj. Krisnuraini, S. Pd. Kepala LAB
10. Dwi Retno Setyaningrum, S. Pd. UKS
11. E. Pujono, S. Pd. LAB IPA
12. Nur Kholis, S. Pd. LAB Matematika
13. Sunarmi, S. Pd. LAB IPS
14. Heru Setyo W. S. Pd. LAB Olahraga
15. Slamet Mulyono LAB Mulok
d. Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 7 Salatiga
SMP Negeri 7 Salatiga merupakan sekolah yang memiliki
guru tetap dan guru tidak tetap. Adapun jumlah guru dan tenaga
kependidikan yang dimiliki dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. 2 Keadaan Guru SMP Negeri 7 Salatiga
No. Guru/Tenaga Kependidikan Jenis kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 Guru 25 21 46
2 Tenaga Kependidikan 7 3 10
Total 56
e. Keadaan Siswa SMP Negeri 7 Salatiga
Siswa merupakan objek utama dalam pendidikan di sekolah.
Adapun keadaan siswa SMPN 7 Salatiga dapat dilihat pada tabel
berikut:
47
Tabel 3. 3 Keadaan Siswa SMP Negeri 7 Salatiga
No Kelas Jumlah Siswa L/P
1
VII
A 30
2 B 31
3 C 32
4 D 32
5 E 25
6 F 26
7 G 31
8 H 30
9
VIII
A 28
10 B 29
11 C 28
12 D 28
13 E 28
14 F 28
15 G 27
16 H 28
17
IX
A 26
18 B 24
19 C 24
20 D 23
21 E 24
22 F 24
23 G 26
24 H 26
Jumlah 658
f. Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, setiap sekolah
tentunya telah dilengkapi dengan berbagai macam sarana prasarana
yang memadai. Begitu pula dengan SMP Negeri 7 Salatiga. Berbagai
48
sarana prasarana telah disediakan untuk memperlancar dan
menunjang proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar
sekolah mampu mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Untuk
data sarana prasarana serta denah lokasi SMP Negeri 7 Salatiga
dapat dilihat dalam lampiran.
B. Objek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah siswa di kelas VIII A SMP Negeri 7
Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 semester genap yang berjumlah 19 siswa
yang beragama Islam. Yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 10 anak
perempuan. Adapun data siswa yang menjadi obyek penelitian adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 4 Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga
No Nama Siswa Jenis Kelamin
L P
1 Alifia Silvianjani ✓
2 Amara Armania ✓
3 Amelia Cahya Maulana ✓
4 Anisya Nurnia Cahyaningtyas ✓
5 Aulia Nurmalasari ✓
6 Defi Fitrianti ✓
7 Dimas Surya Pradana ✓ 8 Erika Cahya Ningrum
✓
9 Farensa Cahyo Purnomo ✓
10 Krisna Wahyu Ardianto ✓
11 Okta Ramji Saputra ✓
12 Rangga Maulana ✓
13 Rastani Uwais Bondhan Sasongko ✓ 14 Rita Wahyu Andini
✓
49
15 Rudi Purwantoro ✓
16 Saloka Prana Wicaksana ✓
17 Septian Dicha Saputra ✓
18 Sherly Rahmawati
✓
19 Wahida Ilma Nisa ✓
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada pra siklus, antara
lain adalah:
a. Peneliti melakukan perencanaan untuk kegiatan awal sebelum masuk
ke siklus I dan II sebagai data awal kegiatan ini dilaksanakan pada
hari Senin tanggal 5 Februari 2018.
b. Menyiapkan soal untuk pra siklus sebagai data awal untuk
pertimbangn layak atau tidaknya penelitian ini dilakukan.
c. Dari pelaksanaan kegiatan ini, peneliti mendapatkan prestasi belajar
siswa yang diambil melalui ulangan harian yang dilakukan oleh
guru, dengan nilai rata-rata kelas 68,9 dan presentase ketuntasan
belajar 31,58% atau hanya 6 siswa dari 19 siswa yang melampaui
batas KKM dari batas nilai yaitu 75. Berdasarkan data yang
diperoleh tersebut menunjukkan prestasi belajar siswa kelas VIII A
SMP Negeri 7 Salatiga belum mencapai indikator keberhasilan yaitu
31,58% atau masih kurang dari 85%. Oleh karena itu, perlu adanya
50
perbaikan dalam pembelajaran dengan melakukan penelitian
tindakan kelas dalam dua siklus.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada siklus
I adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Sabtu
tanggal 10 Februari 2018.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam pemebelajaran dengan materi pembelajaran
adab makan dan minum dengan menerapkan metode
pembelajaran Snowball Throwing.
3) Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk
diisi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
4) Menyiapkan pre tes I dan post test I dengan materi adab makan
dan minum.
5) Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
51
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Pendahuluan:
a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kepada
peserta didik.
b) Guru memulai pelajaran dengan memimpin surat Al-
Fatihah dan do’a sebelum belajar bersama peserta didik.
c) Guru dan peserta didik membaca Asmaul Husna
d) Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar dan
mengabsen peserta didik.
e) Guru memberikan pre test I.
f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti:
a) Mengamati
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
b) Menanya
Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan
terhadap gambar dan materi yang telah disajikan.
52
c) Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
penjelasan tentang materi kepada kelompoknya.
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
3. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar
kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan
oleh ketua kelompok.
4. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat
seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang
lain selama ± 5 menit.
5. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut
secara bergantian.
d) Asosiasi
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk
mendiskusikan materi yang diberikan sesuai dengan
kelompoknya.
53
e) Komunikasi
Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk
menyampaikan prestasi diskusinya.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru menguatkan dan melengkapi prestasi pembelajaran.
b) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes I.
c) Guru menyampaikan salam penutup.
c. Observasi atau Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung, yaitu:
1) Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat
proses pembelajaran sedang berlangsung.
2) Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi
siswa dan guru yang telah disiapkan untuk melakukan
pengamatan terhadap aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran yang berlangsung.
d. Refleksi
1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan
sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.
2) Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara
pra siklus dan siklus I mengalami peningkatan. Pra siklus
54
memiliki prestasi 6 siswa yang tuntas atau 31,58% dengan nilai
rata-rata 68,95, sedangkan siswa yang mengalami ketuntasan
prestasi belajar pada siklus I adalah 9 siswa atau 47,37% dengan
nilai rata-rata 74,42. Jadi, dapat diketahui dari pra siklus ke
siklus I ini mengalami peningkatan ketuntasan prestasi belajar
yaitu sebanyak 3 siswa atau 15,79%, dan peningkatan nilai rata-
rata sebesar 5,47. Berdasarakan data yang diperoleh di atas
dapat diketahui bahwa peningkatan ketuntasan prestasi belajar
siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga belum mencapai
indikator keberhasilan yaitu 47,37% atau < 85%. Oleh karena
itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus
selanjutnya.
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada siklus
II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Sabtu
tanggal 17 Februari 2018.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam pemebelajaran dengan materi pembelajaran
dengan menerapkan metode pembelajaran Snowball Throwing.
55
3) Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk
diisi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
4) Menyiapkan pre tes II dan post test II dengan materi Adab
Makan dan Minum.
5) Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Kegiatan Pendahuluan:
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kepada
peserta didik.
2) Guru memulai pelajaran dengan memimpin surat Al-
Fatihah dan do’a sebelum belajar bersama peserta didik.
3) Guru dan peserta didik membaca Asmaul Husna.
4) Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar.
5) Guru mengabsen peserta didik.
6) Guru memberikan pre test II.
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatan Inti:
a) Mengamati
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
56
b) Menanya
Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan
terhadap materi yang telah disajikan.
c) Melakukan
1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
penjelasan tentang materi kepada kelompoknya.
2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
3. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar
kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan
oleh ketua kelompok.
4. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat
seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang
lain selama ± 5 menit.
5. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut
secara bergantian.
57
d) Asosiasi
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk
mendiskusikan materi yang diberikan sesuai dengan
kelompoknya.
e) Komunikasi
Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk
menyampaikan prestasi diskusinya.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru menguatkan dan melengkapi prestasi pembelajaran.
b) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes II.
c) Guru menyampaikan salam penutup.
c. Observasi atau Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung, yaitu:
1) Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat
proses pembelajaran sedang berlangsung.
2) Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi
siswa dan guru yang telah disiapkan untuk melakukan
pengamatan terhadap aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran yang berlangsung.
58
d. Refleksi
1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan
sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.
2) Berdasarkan prestasi yang diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Siklus I
memiliki prestasi 9 siswa yang mengalami ketuntasan prestasi
belajar atau 47,37% dengan nilai rata-rata 74,42. Prestasi siklus
II dengan total jumlah siswa yang mengalami ketuntasan
prestasi belajar adalah 17 siswa dari 19 siswa dengan presentase
89,47% atau > 85%, dengan nilai rata-rata yaitu 93,05. Data ini
menunjukkan bahwa dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan ketuntasan prestasi belajar yaitu 8 siswa atau
42,10% dan peningkatan nilai rata-rata siswa kelas VIII A SMP
Negeri 7 Salatiga, sebesar 18,63.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, siswa
kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga sudah melampaui batasan tuntas dari
KKM dan indikator pencapaian prestasi penelitian yaitu untuk KKM
yaitu 75 dan persentase indikator ketuntasan prestasi belajar siswa adalah
85%.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Per Siklus
1. Data Ketuntasan Prestasi Belajar Pra Siklus
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pra siklus ini
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Februari 2018 di kelas VIII A
SMP Negeri 7 Salatiga dengan jumlah siswa 19 siswa yang beragama
Islam. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan
kriteria minimum (KKM) kelas VIII pada mata pelajaran pendidikan
agama Islam yaitu 75.
Berdasarkan hasil pra siklus diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Pra Siklus
NO. Nama Nilai Keterangan
1 Alifia Silvianjani 62 Belum Tuntas
2 Amara Armania 70 Belum Tuntas
3 Amelia Cahya Maulana 76 Tuntas
4 Anisya Nurnia Cahyaningtyas 64 Belum Tuntas
5 Aulia Nurmalasari 68 Belum Tuntas
6 Defi Fitrianti 70 Belum Tuntas
7 Dimas Surya Pradana 78 Tuntas
8 Erika Cahya Ningrum 76 Tuntas
9 Farensa Cahyo Purnomo 78 Tuntas
10 Krisna Wahyu Ardianto 70 Belum Tuntas
11 Okta Ramji Saputra 80 Tuntas
12 Rangga Maulana 68 Belum Tuntas
60
13 Rastani Uwais Bondhan Sasongko 60 Belum Tuntas
14 Rita Wahyu Andini 78 Tuntas
15 Rudi Purwantoro 62 Belum Tuntas
16 Saloka Prana Wicaksana 62 Belum Tuntas
17 Septian Dicha Saputra 60 Belum Tuntas
18 Sherly Rahmawati 58 Belum Tuntas
19 Wahida Ilma Nisa 70 Belum Tuntas
Jumlah Nilai 1310
Rata-rata 68,95
Siswa yang Tuntas 6
Siswa yang Belum Tuntas 13
2. Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pra siklus ini
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 Februari 2018 di kelas VIII A
SMP Negeri 7 Salatiga dengan jumlah siswa 19 siswa yang beragama
Islam. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Sebagai
nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria minimum
(KKM) kelas VIII pada mata pelajaran pendidikan agama Islam yaitu 75.
Berdasarkan hasil siklus I diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4. 2 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I
NO. Nama Nilai Keterangan
1 Alifia Silvianjani 78 Tuntas
2 Amara Armania 76 Tuntas
3 Amelia Cahya Maulana 78 Tuntas
4 Anisya Nurnia Cahyaningtyas 70 Belum Tuntas
61
5 Aulia Nurmalasari 70 Belum Tuntas
6 Defi Fitrianti 74 Belum Tuntas
7 Dimas Surya Pradana 84 Tuntas
8 Erika Cahya Ningrum 78 Tuntas
9 Farensa Cahyo Purnomo 80 Tuntas
10 Krisna Wahyu Ardianto 68 Belum Tuntas
11 Okta Ramji Saputra 80 Tuntas
12 Rangga Maulana 88 Tuntas
13 Rastani Uwais Bondhan Sasongko 64 Belum Tuntas
14 Rita Wahyu Andini 80 Tuntas
15 Rudi Purwantoro 70 Belum Tuntas
16 Saloka Prana Wicaksana 68 Belum Tuntas
17 Septian Dicha Saputra 66 Belum Tuntas
18 Sherly Rahmawati 68 Belum Tuntas
19 Wahida Ilma Nisa 74 Belum Tuntas
Jumlah Nilai 1414
Rata-rata 74,42
Siswa yang Tuntas 9
Siswa yang Belum Tuntas 10
3. Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pra siklus ini
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 Februari 2018 di kelas VIII A
SMP Negeri 7 Salatiga dengan jumlah siswa 19 siswa yang beragama
Islam. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Sebagai
nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria minimum
(KKM) kelas VIII pada mata pelajaran pendidikan agama Islam yaitu 75.
Berdasarkan hasil siklus II diperoleh data sebagai berikut:
62
Tabel 4. 3 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II
NO. Nama Nilai Keterangan
1 Alifia Silvianjani 100 Tuntas
2 Amara Armania 100 Tuntas
3 Amelia Cahya Maulana 80 Tuntas
4 Anisya Nurnia Cahyaningtyas 100 Tuntas
5 Aulia Nurmalasari 100 Tuntas
6 Defi Fitrianti 88 Tuntas
7 Dimas Surya Pradana 100 Tuntas
8 Erika Cahya Ningrum 100 Tuntas
9 Farensa Cahyo Purnomo 96 Tuntas
10 Krisna Wahyu Ardianto 100 Tuntas
11 Okta Ramji Saputra 100 Tuntas
12 Rangga Maulana 100 Tuntas
13 Rastani Uwais Bondhan Sasongko 72 Belum Tuntas
14 Rita Wahyu Andini 94 Tuntas
15 Rudi Purwantoro 92 Tuntas
16 Saloka Prana Wicaksana 88 Tuntas
17 Septian Dicha Saputra 74 Belum Tuntas
18 Sherly Rahmawati 88 Tuntas
19 Wahida Ilma Nisa 96 Tuntas
Jumlah Nilai 1768
Rata-rata 93,05
Siswa yang Tuntas 17
Siswa yang Belum Tuntas 2
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan pra
siklus, siklus I, dan siklus II, maka diperoleh data ketuntasan belajar mata
pelajaran pendidikan agama Islam dengan KKM yang sama yaitu 75. Berikut
63
ini adalah prestasi penelitian dan ketuntasan siswa pada pra siklus, siklus I
dan siklus II.
Tabel 4. 4 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
NO Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II
Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1 Alifia S 62 Belum Tuntas 78 Tuntas 100 Tuntas
2 Amara A 70 Belum Tuntas 76 Tuntas 100 Tuntas
3 Amelia C M 76 Tuntas 78 Tuntas 80 Tuntas
4 Anisya N C 64 Belum Tuntas 70 Belum Tuntas 100 Tuntas
5 Aulia N 68 Belum Tuntas 70 Belum Tuntas 100 Tuntas
6 Defi F 70 Belum Tuntas 74 Belum Tuntas 88 Tuntas
7 Dimas S P 78 Tuntas 84 Tuntas 100 Tuntas
8 Erika C N 76 Tuntas 78 Tuntas 100 Tuntas
9 Farensa C P 78 Tuntas 80 Tuntas 96 Tuntas
10 Krisna W A 70 Belum Tuntas 68 Belum Tuntas 100 Tuntas
11 Okta R S 80 Tuntas 80 Tuntas 100 Tuntas
12 Rangga M 68 Belum Tuntas 88 Tuntas 100 Tuntas
13 Rastani U B 60 Belum Tuntas 64 Belum Tuntas 72 Belum Tuntas
14 Rita W A 78 Tuntas 80 Tuntas 94 Tuntas
15 Rudi P 62 Belum Tuntas 70 Belum Tuntas 92 Tuntas
16 Saloka P W 62 Belum Tuntas 68 Belum Tuntas 88 Tuntas
17 Septian D S 60 Belum Tuntas 66 Belum Tuntas 74 Belum Tuntas
18 Sherly R 58 Belum Tuntas 68 Belum Tuntas 88 Tuntas
19 Wahida I N 70 Belum Tuntas 74 Belum Tuntas 96 Tuntas
Jumlah Nilai 1310 1414 1768
Rata-rata 68,95 74,42 93,05
Siswa yang Tuntas 6 9 17
Siswa yang Belum Tuntas 13 10 2
1. Pembahasan Data Pra Siklus
Dari data tabel 4.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa:
64
Nilai rata-rata dari Pra Siklus adalah:
M =∑ X
∑ n
Dengan data:
Jumlah frekuensi yang ada ( ∑ )n = 19
Jumlah nilai yang ada ( ∑ X ) = 1310
Rata-rata Pra Siklus: M =∑ X
∑ n
M =1310
19
M = 68,95
Jadi, nilai rata-rata ketuntasan siswa kelas VIII A SMPN 7
Salatiga masih kurang dari 75, yaitu 68,95.
Adapun presentase ketuntasan prestasi belajar siswa adalah:
P = 𝑓
∑ n
X 100%
Dengan data:
Frekuensi (Jumlah siswa di atas KKM) ( f ) = 6
Jumlah frekuensi yang ada ( ∑ )n = 19
Presentase Pra Siklus: P = 𝑓
∑ 𝑛
X 100%
P = 6
19 X 100%
P = 31,58%
65
Jadi, presentase ketuntasan prestasi belajar siswa kelas VIII A
SMPN 7 Salatiga masih kurang dari 85%, yaitu hanya 31,58%.
2. Pembahasan Data Siklus I
Dari data tabel 4.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa:
Nilai rata-rata dari Pra Siklus adalah:
M =∑ X
∑ n
Dengan data:
Jumlah frekuensi yang ada ( ∑ )n = 19
Jumlah nilai yang ada ( ∑ X ) = 1414
Rata-rata Pra Siklus: M =∑ X
∑ n
M =1414
19
M = 74,42
Jadi, nilai rata-rata ketuntasan siswa kelas VIII A SMPN 7
Salatiga masih kurang dari 75, yaitu 74,42.
Adapun presentase ketuntasan prestasi belajar siswa adalah:
P = 𝑓
∑ 𝑛
X 100%
Dengan data:
Frekuensi (Jumlah siswa di atas KKM) ( f ) = 9
66
Jumlah frekuensi yang ada ( ∑ )n = 19
Presentase Pra Siklus: P = 𝑓
∑ 𝑛
X 100%
P = 9
19 X 100%
P = 47,37%
Jadi, presentase ketuntasan prestasi belajar pada siklus I siswa
kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga masih kurang dari 85%, yaitu siswa
yang telah tuntas hanya 47,37%.
Refleksi prestasi tindakan siklus I:
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara
pra siklus dan siklus I mengalami peningkatan. Pra siklus memiliki
prestasi 6 siswa yang tuntas atau 31,58% dengan nilai rata-rata 68,95,
sedangkan siswa yang mengalami ketuntasan prestasi belajar pada siklus
I adalah 9 siswa atau 47,37% dengan nilai rata-rata 74,42. Jadi, dapat
diketahui dari pra siklus ke siklus I ini mengalami peningkatan
ketuntasan prestasi belajar yaitu sebanyak 3 siswa atau 15,79%, dan
peningkatan nilai rata-rata sebesar 5,47. Meskipun mengalami
peningkatan, namun pada siklus I ini, masih banyak siswa yang belum
tuntas yaitu sebanyak 52,63%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan
dalam pembelajaran pada siklus II.
3. Pembahasan Data Siklus II
Dari data tabel 4.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa:
67
Nilai rata-rata dari Pra Siklus adalah:
M =∑ X
∑ n
Dengan data:
Jumlah frekuensi yang ada ( ∑ )n = 19
Jumlah nilai yang ada ( ∑ X ) = 1768
Rata-rata Pra Siklus: M =∑ X
∑ n
M =1768
19
M = 93,05
Jadi, nilai rata-rata ketuntasan siswa kelas VIII A SMPN 7
Salatiga adalah 93,05, sehingga nilai tersebut sudah melebihi nilai KKM
kelas yaitu 75. Nilai tersebut sudah melampaui KKM kelas, maka
penelitian ini dinyatakan berprestasi.
Adapun presentase ketuntasan prestasi belajar siswa adalah:
P = 𝑓
∑ n
X 100%
Dengan data:
Frekuensi (Jumlah siswa di atas KKM) ( f ) = 17
Jumlah frekuensi yang ada ( ∑ )n = 19
68
Presentase Pra Siklus: P = 𝑓
∑ 𝑛
X 100%
P = 17
19 X 100%
P = 89,47%
Jadi, persentase ketuntasan belajar siswa VIII A SMPN 7 Salatiga
pada siklus II adalah 89,47%, atau lebih dari indikator keberprestasian
penelitian di kelas yaitu 85%.
Refleksi prestasi tindakan siklus II:
Berdasarkan prestasi yang diperoleh, dapat diketahui bahwa
antara siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Siklus I memiliki
prestasi 9 siswa yang mengalami ketuntasan prestasi belajar atau 47,37%
dengan nilai rata-rata 74,42. Prestasi siklus II dengan total jumlah siswa
yang mengalami ketuntasan prestasi belajar adalah 17 siswa dari 19
siswa dengan presentase 89,47% atau > 85%, dengan nilai rata-rata yaitu
93,05. Data ini menunjukkan bahwa dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan ketuntasan prestasi belajar yaitu 8 siswa atau 42,10% dan
peningkatan nilai rata-rata siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga,
sebesar 18,63. Namun pada siklus II ini masih terdapat 2 siswa yang
belum tuntas dengan presentase 10,53%.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, siswa
kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga sudah melampaui batasan tuntas dari
KKM dan indikator pencapaian prestasi penelitian yaitu untuk KKM
69
yaitu 75 dan persentase indikator pencapaian prestasi belajar siswa
adalah 85%, maka dapat ditarik kesimpulan bahawa penelitian tindakan
kelas ini dinyatakan berprestasi.
4. Data Peningkatan Prestasi Belajar Antar Siklus
Data ini diperoleh dari perhitungan prestasi belajar pra siklus,
siklus I, dan siklus II yang telah dilakukan selama penelitian ini
berlangsung. Data peningkatan prestasi belajar antar siklus dipaparkan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 5 Peningkatan Prestasi Belajar Antar Siklus
No Kategori Jumlah
Siswa
Kegiatan Peningkatan
Pra Siklus
ke Siklus I
Peningkatan
Siklus I ke
Siklus II Pra
Siklus
Siklus
I
Siklus
II
1 Jumlah Nilai
19
1310 1414 1768 104 354
2 Nilai Rata-rata 68,95 74,42 93,05 5,47 18,63
3 Siswa yang Tuntas 6 9 17 3 8
4 Presentase 31,58% 47,37% 89,47% 15,79% 42,10%
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa penelitian ini
mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan
ketuntasan dalam hasi belajar. Pra siklus memiliki prestasi 6 siswa yang
tuntas atau presentasenya 31,58%. Siklus I memiliki data ketuntasan
prestasi belajar adalah 9 siswa atau dengan presentase 47,37. Jadi, dapat
diketahui dari pra siklus ke siklus I ini mengalami peningkatan
ketuntasan prestasi belajar yaitu sebanyak 3 siswa atau 15,79%. Prestasi
ketuntasan belajar siswa pada siklus II adalah 17 siswa siswa yang
70
mengalami ketuntasan prestasi belajar atau dengan presentase 89,47%.
Data ini menunjukkan bahwa dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan ketuntasan prestasi belajar siswa yaitu 8 siswa atau 42,10%.
Sedangkan nilai rata-rata dari prestasi setiap siklus juga mengalami
peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki nilai rata-rata sebesar 68,95
dan pada siklus I memiliki nilai rata-rata sebesar 74,42 sehingga dari pra
siklus ke siklus I mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 5,47.
Siklus II memiliki nilai rata-rata sebesar 93,05 sehingga dari siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata sebesar 18,63.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
presentase ketuntasan belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga
pada siklus II > 85%, yaitu 89,47% dan nilai rata-rata siklus II yaitu
93,05 > KKM individu yaitu 75, sehingga penelitian tindakan kelas ini
dinyatakan berprestasi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
VIII A SMP Negeri 7 Salatiga.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran dengan menggunakan Metode Snowball Throwing
memberikan kemudahan terhadap guru dalam mengambil penilaian dan
mengawasi keaktifan siswa serta pembelajaran menjadi lebih efektif dan
menarik. Keaktifan siswa saat mengikuti pembelajaran otomatis dapat
meningkat melalui sesi tanya jawab antar kelompok, dan prestasi belajar
siswa pun juga meningkat. Dari hasil tes yang sudah dilakukan, disimpulkan
bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode snowball throwing dapat
meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan
dan Minum pada siswa VIII A SMP Negeri 7 Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya presentase ketuntasan
prestasi belajar dan nilai rata-rata. Untuk ketuntasan prestasi belajar pra siklus
adalah 6 siswa yang tuntas atau dalam persentase 31,58%, pada siklus I
meningkat 15,79% atau 3 siswa yang tuntas menjadi 47,37% dengan 9 siswa
yang tuntas. Kemudian pada siklus II meningkat lagi sebesar 42,10% atau
meningkat 8 siswa yang tuntas menjadi 89,47% atau 17 siswa yang tuntas.
Adapun untuk nilai rata-rata pra siklus sebesar 68,95, pada siklus I meningkat
sebesar 5,47 menjadi 74,42. Kemudian pada siklus II meningkat lagi sebesar
18,63 menjadi 93,05.
72
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru sebaiknya lebih menggali pendapat dan tanggapan siswa
mengenai suatu hal yang terkait dengan materi
b. Kembangkan motivasi siswa dalam meningkatkan keberanian
bertanya dan mengembangkan rasa ingin tahu dan kreatifitasnya.
c. Dalam pembelajaran guru sebaiknya mencoba menggunakan
metode-metode yang bervariasi dan menyenangkan, sehingga peserta
didik dapat menikmati proses pembelajaran yang bisa membuat
mereka lebih aktif dalam mengikuti pembelajran dan dapat
meningkatkan prestasi belajar serta tidak merasa bosan dan jenuh
dalam mengikuti pembelajaran.
2. Bagi Siswa
a. Tingkatkan keaktifan dalam proses belajar mengajar
b. Tingkatkan keberanian diri untuk bertanya
c. Persiapkan materi terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai.
73
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Bashari, Imam, Dkk. Ihtisar Hadits Shahih Bukhari, terj. Surabaya: CV. Karya
Utama.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor:
Yudhistira.
Daradjat, Zakiah. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi
Aksara.
Depag RI, 1986. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah
SD. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Depag RI, 1989. Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Seri 2 Kapita
Selekta Pengetahuan Agama Islam. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Djanah, Nurul. 2016. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Al-Qur‘an Surat-
surat Pendek Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kela IV
SD Ma’arif Tingkir Lor Salatiga 2015/2016. Skripsi. Salatiga: Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hangrasawani, Mulad Sario. 2005. Membangun Pendidikan Budi Pekerti
Berlandaskan Agama. Salatiga: El-fa salam.
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu
Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Karwadi, Dkk. 2011. Pendidikan Agama Islam untuk SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan
Nasional
74
Muhaimin, Dkk. 2004. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan
Pendidikan Agama Islam Di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mujahidin, Khoirul. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Materi
Aliran Dan Tokoh Ilmu Kalam Melalui Metode Snowball Throwing Pada
Siswa Kelas Xi Ipa 1 Ma Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Salatiga:
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
Poerwardinata, W. J. S.1985. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai
Pustaka.
Rahayu. Sholihah Pamuji. 2017. Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Pendidikan agama Islam Materi Azan Dan Ikamah Dengan Metode
Snowball Throwing Pada Kelas V SDN Siderejo Lor Salatiga Tahun
2016/2017. Skripsi. Salatiga: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Rusman. 2016. Pembelajaran Tematik Terpadu (Teori, Praktikdan Penilaian) cet.
ke-2. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sam’s, Rosma H. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta:
Teras.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam.
Sudiran, Ridwan A. S. 2016. Penelitian Timdakan Kelas. Tangerang: Tsmart
Sudjana, Nana, 1998, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru.
Syafaat, Aat dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Uhbiyati, nur. Ilmu Pendidikan Islam. CV. Pustaka Setia. 1999.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Sarana dan Prasarana SMP Negeri 7 Salatiga.
Data Sarana SMP Negeri 7 Salatiga
NO. Jenis Sarana
Jumlah
Letak Layak
Kurang
Layak
1 Brankas 1 - R.TU
2 Catatan Kesehatan 2 - R.UKS
3 Jam Dinding 29 -
R.Kelas, R.Guru, R.TU,
R.Kurikulum,
R.Perpustakaan, R.BK,
R. Kepala Sekolah
4 Komputer 6 - R.Kurikulum, R.Osis, R.TU
5 Kursi & Meja Tamu 6 - R.TU, R.BK, R.Kepala
Sekolah
6 Kursi Guru 15 - R.Guru, R.Kurikulum
7 Kursi Pimpinan 1 - R.Kepala Sekolah
8 Kursi Siswa 678 -
R.Kelas, R.Guru, R.TU,
R.Kurikulum,
R.Perpustakaan, R.BK,
R. Koperasi
9 Kursi TU 7 - R.TU
10 Lemari 12 -
Gudang, R.TU,
R.Perpustakaan,
R.Kurikulum, R.Kepala
Sekolah
11 Lemari Katalog 1 - R.Kepala Sekolah
12 Lemari UKS 1 - R.UKS
13 Meja Guru 25 - R.Guru, R.Kurikulum
14 Meja Pimpinan 1 - R.Kepala Sekolah
15 Meja Siswa 504 4
R.Kelas, R.Guru, R.TU,
R.Kurikulum,
R.Perpustakaan, R.BK,
R. Koperasi
16 Meja TU 7 - R.TU
17 Mesin Ketik 1 4 R.TU, Gudang
18 Papan Panjang 11 - R.Guru, R.TU, R.OSIS, R.BK
19 Papan Pengumuman 17 - R.Kelas
20 Papan Tulis 25 - R.Kelas
21 Bell Sekolah 2 - R.TU
22 Perlengkapan Ibadah 30 - R.Ibadah
23 Perlengkapan P3K 1 - R.UKS
24 Printer 1 1 R.Perpustakaan, R.Kurikulum
25 Printer TU 3 - R.TU
26 Rak Buku 6 - R.TU, R.Kurikulum, Gudang
27 Selimut 4 - R.UKS
28 Simbol Kenegaraan 82 -
R.Kelas, R.Guru,
R.Keterampilan,
R.Kurikulum,R.Perpustakaan,
R.BK, R. Kepala Sekolah
29 Tempat Cuci Tangan 1 9 R.Kelas, R.TU
30 Tempat Sampah 34 -
R.Kelas, R.Guru, R.TU,
R.Kurikulum,
R.Perpustakaan, R.BK,
R. Kepala Sekolah, R.UKS,
R.Koperasi
31 Tempat Tidur 4 - R.UKS
32 Timbangan Badan - 1 R.UKS
Jumlah Total 1518 19 1537
Data Prasarana SMP Negeri 7 Salatiga
NO. Nama Prasarana
Panjang
(m)
Lebar
(m)
Rata-rata
Kondisi
Kerusakan
Prasarana
1 Gudang 6,5 6,5 0
2 Gudang 3 3 2,22
3 Kamar mandi/WC guru laki-laki 1 1,65 0
4 Kamar Mandi/WC guru laki-laki 1,35 2 0
5 Kamar Mandi/WC guru laki-laki 1,8 1 0
6 Kamar Mandi/WC guru perempuan 1,5 1,5 0
7 Kamar Mandi/WC guru perempuan 1,6 1,45 0
8 Kamar Mandi/WC guru perempuan 1,8 1 1,39
9 Kamar Mandi/WC guru perempuan 1,3 1,6 0
10 Kamar Mandi/WC guru perempuan 1,6 1,3 0
11 Kamar Mandi/WC Siswa Laki-laki 6 8,85 0
12 Kamar Mandi/WC Siswa Perempuan 5,5 7 1,39
13 Kopersi/Toko 6 2,5 0
14 Ruang BP/BK 7 7,8 0
15 Ruang Guru 8 7 2,22
16 Ruang Ibadah 8,5 9,6 0
17 Ruang Kelas 7A 9 7 0,83
18 Ruang Kelas 7B 9 7 0,83
19 Ruang Kelas 7C 9 7 0,83
20 Ruang Kelas 7D 9 7 0,83
21 Ruang Kelas 7E 9 7 0,83
22 Ruang Kelas 7F 9 7 0,83
23 Ruang Kelas 7G 9 7 0,83
24 Ruang Kelas 7H 9 7 0,83
25 Ruang Kelas 8A 9 7 1,94
26 Ruang Kelas 8B 9 7 1,39
27 Ruang Kelas 8C 9 7 2,5
28 Ruang Kelas 8D 9 7 0,83
29 Ruang Kelas 8E 9 7 1,39
30 Ruang Kelas 8F 10 6 0,83
31 Ruang Kelas 8G 9 7 0,83
32 Ruang Kelas 8H 15 8 0,83
33 Ruang Kelas 9A 12 7 2,78
34 Ruang Kelas 9B 9 7 0,83
35 Ruang Kelas 9C 9 7 0,83
36 Ruang Kelas 9D 9 7 0,83
37 Ruang Kelas 9E 9 7 0,83
38 Ruang Kelas 9F 9 7 0,83
39 Ruang Kelas 9G 9 7 0,83
40 Ruang Kelas 9H 9 7 0,83
41 Ruang Kepala Sekolah 9 7 0
42 Ruang Ketrampilan 15 7 0
43 Ruang Kurikukum 9 7 0
44 Ruang OSIS 3 7 0
45 Ruang Penjaga Sekolah 6 3,5 0,83
46 Ruang Perpustakaan 15 9 0
47 Ruang TU 10 7 2,78
48 Ruang UKS 5,5 5,5 0
Lampiran 2. Denah Ruang SMP Negeri 7 Salatiga.
Lampiran 3. RPP SIKLUS I.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 7 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi : Adab Makan dan Minum
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (3 x 40 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami Pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1. Menerima ketentuan adab makan dan minum sesuai syariat agama Islam.
2. Memiliki adab makan dan minum yang baik.
3. Memahami adab makan dan minum yang baik.
4. Mendemonstrasikan adab makan dan minum secara Islami
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan adab makan dan minum yang baik.
2. Menunjukan, membaca, mengartikan dan menghafal dalil naqli tentang
makan dan minum yang baik.
3. Menyebutkan adab makan dan minum yang baik.
4. Menghafal do’a sebelum dan sesudah makan dan minum.
5. Menampilkan contoh adab makan dan minum yang baik.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, siswa dapat:
1. Menjelaskan adab makan dan minum dengan baik.
2. Menyebutkan dalil naqli tentang adab makan dan minum dengan benar.
3. Menyebutkan adab sebelum, sesudah dan ketika makan dan minum
dengan benar.
4. Menghafal do’a sebelum dan sesudah makan dan minum.
5. Menampilkan contoh adab makan dan minum yang baik.
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Memahami Makna Al-Qur‘an Surat Al-Mu’minun Ayat 51
يبات واعملوا صالحا إني بما سل كلوا من الط يا أيها الر
تعملون عليم
Artinya: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan”.
2. Adab Makan dan Minum yang Baik
Islam menganjurkan umatnya untuk makan yang halal dan
bergizi. Halal berarti tidak ada larangan oleh syar’i untuk menikmatinya,
baik karena sifat benda yang dimakan atau cara mendapatkannya. Bergizi
artinya mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin,
karbohidrat, protein, dan lemak. Dengan kita memilih makanan yang
baik, diharapkan dapat menjadi sumber energi yang akan mendorong kita
untuk berbuat kebajikan. Dengan demikian, makanan tersebut memiliki
keberkahan bagi hidup kita. Sesuai dengan Firman Allah SWT di dalam
Al-Qur‘an surat Al-Mu’minun ayat 51:
يبات واعملوا صالحا إني بما سل كلوا من الط يا أيها الر
تعملون عليم Artinya: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan”.
Selain memilih makanan yang baik, ketika kita makan dan minum
juga dianjurkan dengan adab makan dan minum yang baik yaitu suatu
perilaku yang mencerminkan tata cara makan dan minum sesuai dengan
syariat agama Islam. Hal tersebut berlaku umum, baik ketika kita sedang
makan sendiri maupun bersama orang lain atau di tempat pribadi atau di
tempat umum. Pembahasan tentang adab makan dan minum yang baik
adalah sebagai berikut:
a. Adab sebelum makan dan minum
Sebelum hidangan makanan yang tersedia kita santap,
pastikan bahwa makanan tersebut halal. Jika sudah, kita cermati
apakah makanan baik untuk kesehatan tubuh. Meskipun makanan
tersebut halal, tetapi jika berbahaya bagi kesehatan tubuh, sebaiknya
kita jauhi. Misalnya, agar terhindar dari batuk, kita menjauhi
makanan yang dingin. Makanan yang banyak mengandung gula juga
harus dijauhi bagi penderita penyakit diabetes. Demikian halnya
contoh yang lain. Jika makanan tersebut sudah terjamin kehalalannya
dan baik bagi kesehatan, berarti kita boleh menyantapnya. Oleh
karena itu, beberapa adab sebelum makan penting untuk kita
perhatikan, yaitu sebagai berikut:
1) Mencuci Kedua Tangan
Tangan merupakan bagian tubuh terpenting pada saat kita
melakukan berbagai aktivitas, baik yang kita lakukan di tempat
yang bersih maupun kotor. Oleh karena itu, sebelum makan kita
dianjurkan untuk membiasakan diri mencuci kedua tangan
hingga bersih.
2) Berniat karena Allah SWT dan Berdoa Terlebih Dahulu
Makan kita niatkan untuk mencari ridha Allah SWT. Kita
makan tidak didasari niat untuk memenuhi hawa nafsu, tetapi
agar kita mendapat kekuatan dalam beribadah kepada Allah
SWT. Dengan demikian, sangat keliru jika setelah makan kita
justru menjadi malas beribadah. Selain niat yang benar, kita juga
dianjurkan untuk berdoa dahulu. Doa sebelum makan adalah
sebagai berikut:
اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار Artinya: “Ya Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan
kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”
3) Merasa Cukup dengan Makanan yang Tersedia
Makanan yang tersedia merupakan rezeki dari Allah yang
dikaruniakan kepada kita. Tidak pantas jika kita mengeluh atau
sampai mencela karena tidak dapat menyajikan makanan di luar
kemampuan kita. Sesuai dengan Hadits Rasulullah, dari sahabat
Abu Hurairah R.A di bawah ini (Bashari: 218):
ماعاب النبي صلى الله عليه وسلم طعاما قط إن اشتهاه أكله وإن
–رواه البخارى -كرهه تركه
Artinya: “Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah
mencela makanan sama sekali. Kalau Beliau menyukainya,
maka Beliau makan, dan kalau Beliau tidak menyukainya, maka
Beliau tinggalkan.” (H.R Bukhari No. 5409).
4) Mengambil Makanan Secukupnya
Rasulullah SAW memberi tuntutan kepada kita untuk tidak
makan sebelum lapar dan jika makan pun tidak sampai kenyang.
Pada saat kita mengambil makanan, perkirakan dengan porsi
secukupnya agar tidak terlalu kenyang. Sesuai dengan Hadits
Rasulullah SAW di bawah ini (Bashari: 217):
عنه قال : خرج رسول الله صلى الله عن أبي هريرة رضي الله
-رواه البخارى – عليه وسلم من الدنيا ولم يشبع من خبز الشعير
Artinya: “Rasulullah SAW selama hidupnya sampai meninggal
dunia, Beliau tidak pernah makan roti gandum sampai
kekenyangan.” (HR. Bukhari No. 5098).
5) Mengundang Orang Lain untuk Turut Makan
Makan makanan akan mengandung keberkahan jika kita
nikmati bersama orang lain. Oleh karena itu, Rasulullah tidak
pernah makan sendirian. Beliau selalu mengajak orang lain, baik
sahabat maupun keluarganya untuk menikmati bersama.
Adab-adab di depan penting untuk kita perhatikan sebelum
makan. Jika adab-adab tersebut telah terpenuhi, makanan tersebut
pun siap untuk kita santap. Akan tetapi, pada saat makan dan minum
juga ada adab-adab yang sebaiknya kita perhatikan.
b. Adab ketika sedang makan dan minum
Ketika kita sedang makan dan minum harus memperhatikan
adab yang baik seperti dicontohkan Rasulullah. Ketentuan ini
berlaku umum, baik ketika kita sedang makan sendiri maupun
bersama orang lain. Berikut ini beberapa adab ketikan makan dan
minum yang penting untuk kita perhatikan.
1) Tidak Berlebihan
Seperti yang berlaku untuk semua aktivitas yang lain, kita
dilarang berlebihan. Ketika makan dan minum kita juga dilarang
berlebihan. Rasulullah bahkan memerintahkan kita agar makan
setelah merasa lapar dan berhenti sebelum kenyang. Kita
dilarang makan dan minum dengan berlebihan. Sesuai dengan
Firman Allah SWT di dalam Q.S Al-A’raf ayat 31:
...وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين Artinya: “...makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.”
2) Bersegera Makan jika Sangat Lapar
Jika kamu telah siap menikmati hidangan, tetapi
berkumandang azan, manakah yang perlu kamu dahulukan?
Terlebih dahulu kita perlu menyimak hadits yang artinya: Dari
Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika telah
disediakan makanan dan telah diiqamati shalat, maka dahulukan
makan.” Dengan penjelasan hadits di atas, kita dianjurkan
mendahulukan makan. Tujuannya agar kita bisa lebih khusyuk
ketika shalat. Akan tetapi, jika kita tidak terlalu lapar dan
merasa dapat khusyuk shalatnya, lebih baik mengakhirkan
makannya.
3) Tidak Duduk Bersandar
Rasulullah selalu makan sambil duduk tidak bersandar.
Cara duduk bersandar tidak baik bagi kesehatan karena dapat
merusak lambung. Kita juga dilarang makan sambil berbaring
atau menyandarkan kepala.
4) Dibolehkan Mengangkat Piring Makanan
Kita dibolehkan mengangkat piring untuk memudahkan
menikmati makanannya. Akan tetapi, kita harus melakukannya
dengan sopan.
Sebagai umat Islam diharuskan untuk berperilaku yang baik
atau beradab, begitu juga pada saat makan dan minum. Kita harus
senantiasa membiasakan makan dan minum dengan adab yang baik.
Adanya perintah untuk beradab makan dan minum yang baik tidak
untuk membatasi kita dalam menikmati rezeki yang diberikan Allah
SWT. Namun tujuannya agar kegiatan makan dan minum dapat
mendatangkan kemaslahatan bagi diri kita sendiri (Hangrasawani,
2005:16).
Adapun adab yang baik pada saat makan antara lain sebagai
berikut:
1. Menggunakan tangan kanan.
2. Memperkecil suapan makanan.
3. Mengunyah makanannya.
4. Tidak mengambil makanan dahulu selama makanan di dalam
mulut belum ditelan.
5. Tidak mencela makanan yang dimakan.
6. Mengambil makanan yang berada di dekatnya
7. Tidak meniup makanan karena masih panas.
8. Memisahkan antara makanan yang masih dapat dimakan dengan
sisa makanan.
Adab yang baik pada saat minum antara lain sebagai berikut:
1. Sambil duduk.
2. Minum dengan mengisap airnya.
3. Mengambil gelas menggunakan tangan kanan.
4. Tidak bernapas atau bersendawa dalam gelas.
5. Jika hendak membagikan kepada orang lain, menggunakan
tangan kanan.
c. Adab sesudah makan dan minum
Sesudah makan dan minum, juga terdapat adab yang penting
kita lakukan. Misalnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
1) Menghentikan Makan Sebelum Kenyang
Rasulullah menganjurkan kita agar makan sedikit saja agar
lambung kita tidak penuh. Lambung, selain membutuhkan ruang
untuk makanan, juga perlu ruang untuk air dan udara. Jika isinya
tidak seimbang dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya.
Sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW di bawah ini (Bashari:
217):
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : خرج رسول الله صلى الله
-ارى رواه البخ –عليه وسلم من الدنيا ولم يشبع من خبز الشعير Artinya: “Rasulullah SAW selama hidupnya sampai meninggal
dunia, Beliau tidak pernah makan roti gandum sampai
kekenyangan.” (HR. Bukhari No. 5098).
2) Membasuh Kedua Tangan dengan Air Bersih
Dengan menggunakan tangan yang bersih, makanan yang
kita makan pun tetap terjaga kebersihannya.
3) Membersihkan Sela-Sela Makanan di Gigi
Sisa-sisa makanan dalam mulut, jika kita biarkan
mengendap akan merusak gigi dan menimbulkan aroma tidak
sedap. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk membersihkan.
4) Mengucapkan Syukur kepada Allah atas Rezeki yang Diberikan
Makanan yang kita makan merupakan rezeki dari Allah.
Dengan demikian, setelah kita makan seharusnya semakin
bersyukur dan semangat untuk beribadah kepada Allah.
Perhatikan ayat sebagai berikut:
إن يا أيها الذ ين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم واشكروا لل
كنتم إياه تعبدون Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari
rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan
bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar hanya kepada-Nya
kamu menyembah.”. (Q.S. Al-Baqarah: 172).
5) Selesai Makan Hendaknya Membaca Do’a Sesudah Makan.
Do’a sesudah makan adalah sebagai berikut:
الحمد لله الذين اطعمنا وسقانا وجعلنا من المسلمين Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan
makanan dan minuman kepada kita, dan menjadikan kami
golongan orang-orang yang berserah diri.”
F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Saling bekerja sama (Cooperative learning)
3. Metode pembelajaran :
a. Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran
b. Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan pada siswa atau siswa
bertanya kepada guru.
c. Diskusi: siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi
terkait materi pembelajaran
d. Pembelajaran aktif dengan menggunakan metode snowball throwing.
G. Alat/Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media pembelajaran : Kertas
2. Alat Pembelajaran : Lembar tugas, papan tulis dan spidol
3. Sumber pembelajaran :
a. Buku paket Pendidikan Agama Islam kelas VIII
b. Buku-buku yang relevan dengan materi.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kepada
peserta didik.
2. Guru memulai pelajaran dengan memimpin surat Al-Fatihah
dan do’a sebelum belajar bersama peserta didik.
3. Guru dan peserta didik membaca Asmaul Husna
4. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar
5. Mengabsen peserta didik.
6. Guru memberikan pre test I.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
30 menit
2. Kegiatan Inti
1. Mengamati
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2. Menanya
Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan
terhadap gambar dan materi yang telah disajikan.
3. Melakukan
a. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
penjelasan tentang materi kepada kelompoknya
b. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
c. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar
kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan
oleh ketua kelompok.
d. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat
seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang
lain selama ± 5 menit.
e. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut
secara bergantian.
4. Asosiasi
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk
mendiskusikan materi yang diberikan sesuai dengan
kelompoknya.
5. Komunikasi
Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk
menyampaikan prestasi diskusinya.
60 menit
3. Kegiatan Akhir
1. Guru menguatkan dan melengkapi prestasi pembelajaran.
2. Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes I.
3. Guru menyampaikan salam penutup.
30 menit
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Aspek sikap: Observasi/Pengamatan
b. Aspek pengetahuan: Tes Tertulis
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan:
a. Lembar Penilaian Sikap
NO. Nama
Nilai Sikap Spiritual Nilai Sikap Sosial
Predikat Deskripsi Predikat Deskripsi
1 Alifia Silvianjani
2 Amara Armania
3 Amelia Cahya M
4 Anisya Nurnia C
5 Aulia Nurmalasari
6 Defi Fitrianti
7 Dimas Surya P
8 Erika Cahya N
9 Farensa Cahyo P
10 Krisna Wahyu A
11 Okta Ramji S
12 Rangga Maulana
13 Rastani Uwais B S
14 Rita Wahyu A
15 Rudi Purwantoro
16 Saloka Prana W
17 Septian Dicha S
18 Sherly Rahmawati
19 Wahida Ilma N
b. Penilaian Pengetahuan
No Soal Skor
1 Jelaskan apa yang dimaksud dengan adab makan dan
minum yang baik! 5
2 Tulislah ayat beserta artinya yang menganjurkan makan
makanan yang baik! 5
3 Sebutkan contoh perilaku seseorang yang beradab ketika
sedang makan dan minum yang baik! 5
4 Tulislah terjemah dari ayat di bawah ini!
إنه لا يحب وكلوا واشربوا ولا تسرفوا
المسرفين
5
5 Tulislah do'a sebelum makan beserta artinya! 5
JUMLAH 25
Kunci Jawaban:
1. Suatu perilaku yang mencerminkan tata cara makan dan minum
sesuai dengan syariat agama Islam.
2. Al-Qur‘an surat Al-Mu‘minun ayat 51:
يبات واعملوا صالحا إني بما يا سل كلوا من الط أيها الر
تعملون عليم
Artinya: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik,
dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
3. Perilaku yang menunjukkan beradab ketika sedang makan dan
minum, antara lain: Membaca basmallah dan berdoa sebelum makan
dan minum, sambil duduk, menggunakan tangan kanan,
memperkecil suapan makanan, mengunyah makanannya, tidak
mencela makanan yang dimakan, mengambil makanan yang berada
di dekatnya, memisahkan antara makanan yang masih dapat dimakan
dengan sisa makanan, mengambil gelas menggunakan tangan kanan,
tidak bernapas atau bersendawa dalam gelas, dan jika hendak
membagikan kepada orang lain, menggunakan tangan kanan.
4. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-
lebihan.
5. Doa sebelum makan:
اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار
Artinya: “Ya Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada
kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”
Lampiran 4. RPP SIKLUS II.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 7 Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/Genap
Materi : Adab Makan dan Minum
Alokasi Waktu : 1 pertemuan (3 x 40 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami Pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1. Menerima ketentuan adab makan dan minum sesuai syariat agama Islam.
2. Memiliki adab makan dan minum yang baik.
3. Memahami adab makan dan minum yang baik.
4. Mendemonstrasikan adab makan dan minum secara Islami.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan adab makan dan minum yang baik.
2. Menunjukan, membaca, mengartikan dan menghafal dalil naqli tentang
makan dan minum yang baik.
3. Menyebutkan adab makan dan minum yang baik.
4. Menghafal do’a sebelum dan sesudah makan dan minum.
5. Menampilkan contoh adab makan dan minum yang baik.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran, siswa dapat:
1. Menjelaskan adab makan dan minum dengan baik.
2. Menyebutkan dalil naqli tentang adab makan dan minum dengan benar.
3. Menyebutkan adab sebelum, sesudah dan ketika makan dan minum
dengan benar.
4. Menghafal do’a sebelum dan sesudah makan dan minum.
5. Menampilkan contoh adab makan dan minum yang baik.
E. Materi Pembelajaran
Pertemuan kedua
1. Adab Makan dan Minum yang Baik
Islam menganjurkan umatnya untuk makan yang halal dan bergizi.
Halal berarti tidak ada larangan oleh syar’i untuk menikmatinya, baik
karena sifat benda yang dimakan atau cara mendapatkannya. Bergizi
artinya mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin,
karbohidrat, protein, dan lemak. Dengan kita memilih makanan yang
baik, diharapkan dapat menjadi sumber energi yang akan mendorong kita
untuk berbuat kebajikan. Dengan demikian, makanan tersebut memiliki
keberkahan bagi hidup kita. Sesuai dengan Firman Allah SWT di dalam
Al-Qur‘an surat Al-Mu‘minun ayat 51:
يبات واعملوا صالحا إني بما سل كلوا من الط يا أيها الر
تعملون عليم Artinya: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan
kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan”.
Selain memilih makanan yang baik, ketika kita makan dan minum
juga dianjurkan dengan adab makan dan minum yang baik yaitu suatu
perilaku yang mencerminkan tata cara makan dan minum sesuai dengan
syariat agama Islam. Hal tersebut berlaku umum, baik ketika kita sedang
makan sendiri maupun bersama orang lain atau di tempat pribadi atau di
tempat umum. Pembahasan tentang adab makan dan minum yang baik
adalah sebagai berikut:
a. Adab sebelum makan dan minum
Sebelum hidangan makanan yang tersedia kita santap,
pastikan bahwa makanan tersebut halal. Jika sudah, kita cermati
apakah makanan baik untuk kesehatan tubuh. Meskipun makanan
tersebut halal, tetapi jika berbahaya bagi kesehatan tubuh, sebaiknya
kita jauhi. Misalnya, agar terhindar dari batuk, kita menjauhi
makanan yang dingin. Makanan yang banyak mengandung gula juga
harus dijauhi bagi penderita penyakit diabetes. Demikian halnya
contoh yang lain. Jika makanan tersebut sudah terjamin kehalalannya
dan baik bagi kesehatan, berarti kita boleh menyantapnya. Oleh
karena itu, beberapa adab sebelum makan penting untuk kita
perhatikan, yaitu sebagai berikut:
1) Mencuci Kedua Tangan
Tangan merupakan bagian tubuh terpenting pada saat kita
melakukan berbagai aktivitas, baik yang kita lakukan di tempat
yang bersih maupun kotor. Oleh karena itu, sebelum makan kita
dianjurkan untuk membiasakan diri mencuci kedua tangan
hingga bersih.
2) Berniat karena Allah SWT dan Berdoa Terlebih Dahulu
Makan kita niatkan untuk mencari ridha Allah SWT. Kita
makan tidak didasari niat untuk memenuhi hawa nafsu, tetapi
agar kita mendapat kekuatan dalam beribadah kepada Allah
SWT. Dengan demikian, sangat keliru jika setelah makan kita
justru menjadi malas beribadah. Selain niat yang benar, kita juga
dianjurkan untuk berdoa dahulu. Doa sebelum makan adalah
sebagai berikut:
اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار Artinya: “Ya Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan
kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”
3) Merasa Cukup dengan Makanan yang Tersedia
Makanan yang tersedia merupakan rezeki dari Allah yang
dikaruniakan kepada kita. Tidak pantas jika kita mengeluh atau
sampai mencela karena tidak dapat menyajikan makanan di luar
kemampuan kita. Sesuai dengan Hadits Rasulullah, dari sahabat
Abu Hurairah R.A di bawah ini (Bashari: 218):
ماعاب النبي صلى الله عليه وسلم طعاما قط إن اشتهاه أكله وإن
–رواه البخارى -كرهه تركه
Artinya: “Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah
mencela makanan sama sekali. Kalau Beliau menyukainya,
maka Beliau makan, dan kalau Beliau tidak menyukainya, maka
Beliau tinggalkan.” (H.R Bukhari No. 5409).
4) Mengambil Makanan Secukupnya
Rasulullah SAW memberi tuntutan kepada kita untuk tidak
makan sebelum lapar dan jika makan pun tidak sampai kenyang.
Pada saat kita mengambil makanan, perkirakan dengan porsi
secukupnya agar tidak terlalu kenyang. Sesuai dengan Hadits
Rasulullah SAW di bawah ini (Bashari: 217):
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : خرج رسول الله صلى الله
-رواه البخارى – من الدنيا ولم يشبع من خبز الشعيرعليه وسلم
Artinya: “Rasulullah SAW selama hidupnya sampai meninggal
dunia, Beliau tidak pernah makan roti gandum sampai
kekenyangan.” (HR. Bukhari No. 5098).
5) Mengundang Orang Lain untuk Turut Makan
Makan makanan akan mengandung keberkahan jika kita
nikmati bersama orang lain. Oleh karena itu, Rasulullah tidak
pernah makan sendirian. Beliau selalu mengajak orang lain, baik
sahabat maupun keluarganya untuk menikmati bersama.
Adab-adab di depan penting untuk kita perhatikan sebelum
makan. Jika adab-adab tersebut telah terpenuhi, makanan tersebut
pun siap untuk kita santap. Akan tetapi, pada saat makan dan minum
juga ada adab-adab yang sebaiknya kita perhatikan.
b. Adab ketika sedang makan dan minum
Ketika kita sedang makan dan minum harus memperhatikan
adab yang baik seperti dicontohkan Rasulullah. Ketentuan ini
berlaku umum, baik ketika kita sedang makan sendiri maupun
bersama orang lain. Berikut ini beberapa adab ketikan makan dan
minum yang penting untuk kita perhatikan.
1) Tidak Berlebihan
Seperti yang berlaku untuk semua aktivitas yang lain, kita
dilarang berlebihan. Ketika makan dan minum kita juga dilarang
berlebihan. Rasulullah bahkan memerintahkan kita agar makan
setelah merasa lapar dan berhenti sebelum kenyang. Kita
dilarang makan dan minum dengan berlebihan. Sesuai dengan
Firman Allah SWT di dalam Q.S Al-A’raf ayat 31:
...وكلوا واشربوا ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين Artinya: “...makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.”
2) Bersegera Makan jika Sangat Lapar
Jika kamu telah siap menikmati hidangan, tetapi
berkumandang azan, manakah yang perlu kamu dahulukan?
Terlebih dahulu kita perlu menyimak hadits yang artinya: Dari
Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika telah
disediakan makanan dan telah diiqamati shalat, maka dahulukan
makan.” Dengan penjelasan hadits di atas, kita dianjurkan
mendahulukan makan. Tujuannya agar kita bisa lebih khusyuk
ketika shalat. Akan tetapi, jika kita tidak terlalu lapar dan
merasa dapat khusyuk shalatnya, lebih baik mengakhirkan
makannya.
3) Tidak Duduk Bersandar
Rasulullah selalu makan sambil duduk tidak bersandar.
Cara duduk bersandar tidak baik bagi kesehatan karena dapat
merusak lambung. Kita juga dilarang makan sambil berbaring
atau menyandarkan kepala.
4) Dibolehkan Mengangkat Piring Makanan
Kita dibolehkan mengangkat piring untuk memudahkan
menikmati makanannya. Akan tetapi, kita harus melakukannya
dengan sopan.
Sebagai umat Islam diharuskan untuk berperilaku yang baik
atau beradab, begitu juga pada saat makan dan minum. Kita harus
senantiasa membiasakan makan dan minum dengan adab yang baik.
Adanya perintah untuk beradab makan dan minum yang baik tidak
untuk membatasi kita dalam menikmati rezeki yang diberikan Allah
SWT. Namun tujuannya agar kegiatan makan dan minum dapat
mendatangkan kemaslahatan bagi diri kita sendiri (Hangrasawani,
2005:16).
Adapun adab yang baik pada saat makan antara lain sebagai
berikut:
1. Menggunakan tangan kanan.
2. Memperkecil suapan makanan.
3. Mengunyah makanannya.
4. Tidak mengambil makanan dahulu selama makanan di dalam
mulut belum ditelan.
5. Tidak mencela makanan yang dimakan.
6. Mengambil makanan yang berada di dekatnya
7. Tidak meniup makanan karena masih panas.
8. Memisahkan antara makanan yang masih dapat dimakan dengan
sisa makanan.
Adab yang baik pada saat minum antara lain sebagai berikut:
1. Sambil duduk.
2. Minum dengan mengisap airnya.
3. Mengambil gelas menggunakan tangan kanan.
4. Tidak bernapas atau bersendawa dalam gelas.
5. Jika hendak membagikan kepada orang lain, menggunakan
tangan kanan.
c. Adab sesudah makan dan minum
Sesudah makan dan minum, juga terdapat adab yang penting
kita lakukan. Misalnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
1) Menghentikan Makan Sebelum Kenyang
Rasulullah menganjurkan kita agar makan sedikit saja agar
lambung kita tidak penuh. Lambung, selain membutuhkan ruang
untuk makanan, juga perlu ruang untuk air dan udara. Jika isinya
tidak seimbang dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya.
Sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW di bawah ini (Bashari:
217):
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : خرج رسول الله صلى الله
-رواه البخارى –عليه وسلم من الدنيا ولم يشبع من خبز الشعير Artinya: “Rasulullah SAW selama hidupnya sampai meninggal
dunia, Beliau tidak pernah makan roti gandum sampai
kekenyangan.” (HR. Bukhari No. 5098).
2) Membasuh Kedua Tangan dengan Air Bersih
Dengan menggunakan tangan yang bersih, makanan yang
kita makan pun tetap terjaga kebersihannya.
3) Membersihkan Sela-Sela Makanan di Gigi
Sisa-sisa makanan dalam mulut, jika kita biarkan
mengendap akan merusak gigi dan menimbulkan aroma tidak
sedap. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk membersihkan.
4) Mengucapkan Syukur kepada Allah atas Rezeki yang Diberikan
Makanan yang kita makan merupakan rezeki dari Allah.
Dengan demikian, setelah kita makan seharusnya semakin
bersyukur dan semangat untuk beribadah kepada Allah.
Perhatikan ayat sebagai berikut:
إن يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم و اشكروا لل
كنتم إياه تعبدون Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari
rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan
bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar hanya kepada-Nya
kamu menyembah.”. (Q.S. Al-Baqarah: 172)
5) Selesai Makan Hendaknya Membaca Do’a Sesudah Makan.
Do’a sesudah makan adalah sebagai berikut:
الحمد لله الذين اطعمنا وسقانا وجعلنا من المسلمين Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan
makanan dan minuman kepada kita, dan menjadikan kami
golongan orang-orang yang berserah diri.”
2. Contoh Adab Makan dan Minum yang Baik
Beradab yang baik ketika makan dan minum perlu kita lakukan di
mana pun berada. Misalnya, ketika kita di rumah sendiri, bertamu di
tempat orang lain, atau di sekolah. Adab yang baik tersebut perlu kita
lakukan, baik ketika makan sendirian maupun bersama orang lain.
a. Adab Makan Bersama Keluarga
Adab-adab makan yang baik ketika bersama keluarga di
rumah antara lain sebagai berikut.
1) Dianjurkan memberi kesempatan kepada orang tua atau saudara
yang lebih tua untuk mengambil hidangan terlebih dahulu.
2) Tidak mencela makanan yang dihidangkan.
3) Tidak serakah, cukup mengambil makanan dengan ukuran yang
pantas.
4) Makan sebaiknya dilakukan di tempat yang pantas, seperti ruang
makan.
5) Jika ada tamu dan mengetahui bahwa kita sedang makan, kita
bisa mempersilakan tamu tersebut untuk turut serta makan.
6) Setelah selesai makan, usahakan agar meja tempat hidangan
tetap bersih dan rapi.
b. Adab Makan di Sekolah
Makan dengan adab yang baik tidak hanya dianjurkan ketika
kita bersama keluarga di rumah. Ketika kita bersama teman di
sekolah juga harus beradab yang baik. Contohnya sebagai berikut:
1) Makan tidak pada jam pelajaran
2) Makan kita lakukan di luar ruang kelas, misalnya di kantin.
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
4) Dilakukan sambil duduk.
c. Adab Makan ketika Bersama Orang Lain
Bagaimana adab yang baik ketika kita makan bersama orang
lain? Jika kita sedang makan bersama orang lain, seperti ketika
sebagai tamu atau menyambut tamu harus memperhatikan akhlak
yang baik. Di antara adab yang baik sebagai berikut:
1) Ketika bertamu hendaknya tidak tepat pada jam makan tuan
rumah. Kita dilarang dengan sengaja bertamu pada waktu tuan
rumah biasa makan.
2) Sebagai tuan rumah, kita dilarang memaksakan diri
menghidangkan makanan yang kita tidak mampu
menghidangkannya. Jika kita memaksakan diri, selain akan
memberatkan diri kita, juga akan membuat tamu merasa segan
untuk bertamu kembali.
3) Tamu boleh memilih makanan yang ia sukai atau tidak
mencicipi hidangannya karena ada larangan untuk memakannya.
4) Menjaga diri dari hal-hal yang dapat mengganggu orang lain
dalam menikmati makanannya. Misalnya dengan mengucapkan
kata-kata jorok, menjijikkan, atau melakukan gerakan-gerakan
tertentu yang mengganggu kenyamanan orang lain.
F. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model pembelajaran : Saling bekerja sama (Cooperative learning)
3. Metode pembelajaran :
a. Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran
b. Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan pada siswa atau siswa
bertanya kepada guru.
c. Diskusi: siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk
berdiskusi terkait materi pembelajaran
d. Pembelajaran aktif dengan menggunakan metode snowball throwing.
G. Alat/Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media pembelajaran : Kertas
2. Alat Pembelajaran : Lembar tugas, papan tulis dan spidol
3. Sumber pembelajaran :
a. Buku paket Pendidikan Agama Islam kelas VIII
b. Buku-buku yang relevan dengan materi.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kepada
peserta didik.
2. Guru memulai pelajaran dengan memimpin surat Al-Fatihah
dan do’a sebelum belajar bersama peserta didik.
3. Guru dan peserta didik membaca Asmaul Husna
4. Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar
5. Mengabsen peserta didik.
6. Guru memberikan pre test I.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
30 menit
2. Kegiatan Inti
1. Mengamati
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2. Menanya
Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan
terhadap gambar dan materi yang telah disajikan.
3. Melakukan
a. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
penjelasan tentang materi kepada kelompoknya
b. Masing-masing ketua kelompok kembali ke
kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan
materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.
c. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar
kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan
oleh ketua kelompok.
d. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat
seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang
lain selama ± 5 menit.
e. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut
secara bergantian.
4. Asosiasi
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk
mendiskusikan materi yang diberikan sesuai dengan
kelompoknya.
5. Komunikasi
Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk
menyampaikan prestasi diskusinya.
60 menit
3. Kegiatan Akhir
1. Guru menguatkan dan melengkapi prestasi pembelajaran.
2. Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes I.
3. Guru menyampaikan salam penutup.
30 menit
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Aspek sikap: Observasi/Pengamatan
b. Aspek pengetahuan: Tes Tertulis
2. Instrumen Penilaian Pengetahuan:
a. Lembar Penilaian Sikap
NO. Nama
Nilai Sikap Spiritual Nilai Sikap Sosial
Predikat Deskripsi Predikat Deskripsi
1 Alifia Silvianjani
2 Amara Armania
3 Amelia Cahya M
4 Anisya Nurnia C
5 Aulia Nurmalasari
6 Defi Fitrianti
7 Dimas Surya P
8 Erika Cahya N
9 Farensa Cahyo P
10 Krisna Wahyu A
11 Okta Ramji S
12 Rangga Maulana
13 Rastani Uwais B S
14 Rita Wahyu A
15 Rudi Purwantoro
16 Saloka Prana W
17 Septian Dicha S
18 Sherly Rahmawati
19 Wahida Ilma N
b. Penilaian Pengetahuan
No Soal Skor
1 Apa terjemahan potongan ayat ini واعملوا صالحا
dan jelaskanlah!
5
2 Sebutkan bagaimana adab seseorang ketika makan
bersama keluarga!
5
3 Putri adalah seorang siswa di salah satu SMP di Salatiga,
bagaimana adab Putri yang baik ketika makan dan
minum ketika di sekolah?
5
4 Bagaimana adab sesudah makan dan minum yang baik?
Sebutkan!
5
5 Tulislah do'a sesudah makan beserta artinya! 5
JUMLAH 25
Kunci Jawaban:
1. Artinya adalah “Dan kerjakanlah amal yang shalih”, yaitu perintah
dari Allah SWT untuk mengerjakan amal atau perbuatan yang
shalih atau perbuatan yang baik.
2. Adab-adab makan yang baik ketika bersama keluarga adalah
sebagai berikut:
1) Dianjurkan memberi kesempatan kepada orang tua atau
saudara yang lebih tua untuk mengambil hidangan terlebih
dahulu.
2) Tidak mencela makanan yang dihidangkan.
3) Tidak serakah, cukup mengambil makanan dengan ukuran
yang pantas.
4) Makan sebaiknya dilakukan di tempat yang pantas, seperti
ruang makan.
5) Jika ada tamu dan mengetahui bahwa kita sedang makan, kita
bisa mempersilakan tamu tersebut untuk turut serta makan.
3. Adab makan dan minum di sekolah yang baik antara lain:
1) Makan tidak pada jam pelajaran
2) Makan kita lakukan di luar ruang kelas, misalnya di kantin.
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
4) Dilakukan sambil duduk.
4. Adab sesudah makan dan minum yang baik antara lain:
1) Menghentikan Makan Sebelum Kenyang
2) Membasuh Kedua Tangan dengan Air Bersih
3) Membersihkan Sela-Sela Makanan di Gigi
4) Mengucapkan Syukur kepada Allah atas Rezeki yang
Diberikan
5) Selesai Makan Hendaknya Membaca Do’a Sesudah Makan.
Lampiran 5. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I.
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Negeri 7 Salatiga
Guru : Muhammad Sintoro
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pelajaran : Adab Makan dan Minum
Kelas/semester : VIII A/II
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√)
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1.
Kemampuan Guru
Membuka
Pelajaran
Memeriksa kesiapan siswa ✓
Memberikan motivasi awal ✓
Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
✓
Menyampaikan tujuan pembelajaran ✓
Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari ✓
2.
Sikap Guru Dalam
Proses
Pembelajaran
Kejelasan artikulasi suara ✓
Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
✓
Penampilan guru menarik dan tidak
membosankan ✓
Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan metode
Snowball Throwing
✓
Memberikan perhatian yang sama antar
siswa
✓
3. Penguasaan
Materi Pelajaran
Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP
✓
Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
✓
Kejelasan dalam memberikan contoh
dari materi ajar
✓
Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan materi ajar dengan
metode Snowball Throwing
✓
4. Kegiatan Belajar
Mengajar
Penyajian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditetapkan
✓
Mendemonstrasikan langkah-langkah
kegiatan belajar melalui metode
Snowball Throwing
✓
Memfasilitasi siswa selama kegiatan
belajar melalui metode Snowball
Throwing
✓
Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
✓
5. Evaluasi
Pembelajaran
Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan
✓
Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP ✓
6.
Kemampuan
Menutup Kegiatan
Pembelajaran
Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
✓
Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
✓
Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
✓
7. Tindak Lanjut
Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok
✓
Menginformasikan materi yang akan
dipelajari berikutnya
✓
Jumlah 20 54 4
Total 78
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 76 – 100 = baik
B = 3 (baik) 51 – 75 = sedang
C = 2 (cukup) 26 – 50 = kurang
D = 1 (kurang) 01 – 25 = sangat kurang
Salatiga, 10 Februari 2018
Peneliti,
Ali Faqih Syarifuddin
NIM. 111-13-078
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Negeri 7 Salatiga
Guru : Muhammad Sintoro, S.Ag.
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pelajaran : Adab Makan dan Minum
Kelas/semester : VIII A/II
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√)
NO. Nama Keaktifan Kerjasama
Nilai Keterangan A B C D A B C D
1 Alifia Silvianjani ✓ ✓ 78 Tuntas
2 Amara Armania ✓ ✓ 76 Tuntas
3 Amelia Cahya Maulana ✓ ✓ 78 Tuntas
4 Anisya Nurnia Cahyaningtyas ✓ ✓ 66 Belum Tuntas
5 Aulia Nurmalasari ✓ ✓ 70 Belum Tuntas
6 Defi Fitrianti ✓ ✓ 78 Tuntas
7 Dimas Surya Pradana ✓ ✓ 84 Tuntas
8 Erika Cahya Ningrum ✓ ✓ 78 Tuntas
9 Farensa Cahyo Purnomo ✓ ✓ 80 Tuntas
10 Krisna Wahyu Ardianto ✓ ✓ 68 Belum Tuntas
11 Okta Ramji Saputra ✓ ✓ 80 Tuntas
12 Rangga Maulana ✓ ✓ 88 Tuntas
13 Rastani Uwais Bondhan Sasongko ✓ ✓ 64 Belum Tuntas
14 Rita Wahyu Andini ✓ ✓ 80 Tuntas
15 Rudi Purwantoro ✓ ✓ 70 Belum Tuntas
16 Saloka Prana Wicaksana ✓ ✓ 68 Belum Tuntas
17 Septian Dicha Saputra ✓ ✓ 66 Belum Tuntas
18 Sherly Rahmawati ✓ ✓ 68 Belum Tuntas
19 Wahida Ilma Nisa ✓ ✓ 74 Belum Tuntas
Keterangan:
Skor Nilai
A = ≥ 85 = Baik sekali
B = ≥ 75 = Baik
C = ≥ 65 = Cukup
D = < 65 = Kurang
Salatiga, 10 Februari 2018
Peneliti,
Ali Faqih Syarifuddin
NIM. 111-13-078
Lampiran 6. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II.
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Negeri 7 Salatiga
Guru : Muhammad Sintoro, S.Ag.
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pelajaran : Adab Makan dan Minum
Kelas/semester : VIII A/II
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√)
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1.
Kemampuan Guru
Membuka
Pelajaran
Memeriksa kesiapan siswa ✓
Memberikan motivasi awal ✓
Memberikan apersepsi (kaitannya
dengan materi)
✓
Menyampaikan tujuan pembelajaran ✓
Memberikan acuan bahan pelajaran
yang akan dipelajari ✓
2.
Sikap Guru Dalam
Proses
Pembelajaran
Kejelasan artikulasi suara ✓
Variasi gerakan badan tidak
mengganggu perhatian siswa
✓
Penampilan guru menarik dan tidak
membosankan ✓
Menarik perhatian siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan metode
Snowball Throwing
✓
Memberikan perhatian yang sama antar
siswa
✓
3. Penguasaan
Materi Pelajaran
Bahan belajar disajikan sesuai dengan
langkah-langkah yang direncanakan
dalam RPP ✓
Kejelasan dalam menjelaskan materi
ajar
✓
Kejelasan dalam memberikan contoh
dari materi ajar
✓
Mampu memberikan variasi dalam
menyampaikan materi ajar dengan
metode Snowball Throwing
✓
4. Kegiatan Belajar
Mengajar
Penyajian materi ajar sesuai dengan
tujuan dan indikator yang telah
ditetapkan
✓
Mendemonstrasikan langkah-langkah
kegiatan belajar melalui metode
Snowball Throwing ✓
Memfasilitasi siswa selama kegiatan
belajar melalui metode Snowball
Throwing
✓
Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
✓
5. Evaluasi
Pembelajaran
Penilaian relevan dengan tujuan yang
telah ditetapkan ✓
Penilaian yang diberikan sesuai dengan
RPP ✓
6.
Kemampuan
Menutup Kegiatan
Pembelajaran
Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
✓
Memberi kesempatan untuk bertanya
dan menjawab pertanyaan
✓
Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran ✓
7. Tindak Lanjut
Memberikan tugas kepada siswa baik
secara individu maupun kelompok ✓
Menginformasikan materi yang akan
dipelajari berikutnya ✓
Jumlah 52 36
Total 88
Keterangan:
Skor Nilai Rentang Kategori:
A = 4 (baik sekali) 76 – 100 = baik
B = 3 (baik) 51 – 75 = sedang
C = 2 (cukup) 26 – 50 = kurang
D = 1 (kurang) 01 – 25 = sangat kurang
Salatiga, 16 Februari 2018
Peneliti,
Ali Faqih Syarifuddin
NIM. 111-13-078
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Negeri 7 Salatiga
Guru : Muhammad Sintoro, S.Ag.
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Materi Pelajaran : Adab Makan dan Minum
Kelas/semester : VIII A/II
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√)
NO. Nama Keaktifan Kerjasama
Nilai Keterangan A B C D A B C D
1 Alifia Silvianjani ✓ ✓
100 Tuntas
2 Amara Armania ✓
✓ 100 Tuntas
3 Amelia Cahya Maulana ✓ ✓ 80 Tuntas
4 Anisya Nurnia Cahyaningtyas ✓ ✓ 100 Tuntas
5 Aulia Nurmalasari ✓ ✓ 100 Tuntas
6 Defi Fitrianti ✓ ✓ 88 Tuntas
7 Dimas Surya Pradana ✓ ✓
100 Tuntas
8 Erika Cahya Ningrum ✓
✓
100 Tuntas
9 Farensa Cahyo Purnomo ✓ ✓ 96 Tuntas
10 Krisna Wahyu Ardianto ✓
✓
100 Tuntas
11 Okta Ramji Saputra ✓ ✓ 100 Tuntas
12 Rangga Maulana ✓ ✓ 100 Tuntas
13 Rastani Uwais Bondhan Sasongko ✓ ✓ 72 Belum Tuntas
14 Rita Wahyu Andini ✓ ✓ 94 Tuntas
15 Rudi Purwantoro ✓ ✓ 92 Tuntas
16 Saloka Prana Wicaksana ✓ ✓ 88 Tuntas
17 Septian Dicha Saputra ✓ ✓ 74 Belum Tuntas
18 Sherly Rahmawati ✓ ✓ 88 Tuntas
19 Wahida Ilma Nisa ✓ ✓ 96 Tuntas
Keterangan:
Skor Nilai
A = ≥ 85 = Baik sekali
B = ≥ 75 = Baik
C = ≥ 65 = Cukup
D = < 65 = Kurang
Salatiga, 16 Februari 2018
Peneliti,
Ali Faqih Syarifuddin
NIM. 111-13-078
Lampiran 7. Sampel Hasil Tes Siswa Siklus I dan II.
Lampiran 8. Sampel Kertas Metode Snowball Throwing.
Lampiran 9. Dokumentasi.
DOKUMENTASI SIKLUS I
1. Guru sedang menjelaskan materi pelajaran
2. Murid menerapkan Metode Snowball Throwing
3. Siswa sedang mengerjakan post test I
DOKUMENTASI SIKLUS II
1. Guru menjelaskan materi pelajaran
2. Siswa menerapkan Metode Snowball Throwing
3. Siswa menjelaskan prestasi diskusi kelompok
4. Siswa mengerjakan soal post test II
Lampiran 10. Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan (SKK).
DAFTAR NILAI
SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
Nama : Ali Faqih Syarifuddin
NIM : 111-13-078
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Dosen Pembimbing Akademik : Drs. Bahroni, M.Pd.
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Nilai
1 OPAK STAIN SALATIGA 2013
“Rekonstruksi Paradigma Mahasiswa yang
Cerdas, Peka dan Peduli” Dewan
Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
26-27 Agustus
2013 Peserta 3
2 OPAK TARBIYAH 2013 “Menjunjung
Tinggi NilaiNilai Kearifan Lokal Sebagai
Identitas Pendidikan Indonesia” Himpunan
Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah.
29 Agustus 2013 Peserta 3
3 LIBRARY USER EDUCATION
(Pendidikan Pemakai Perpustakaan) UPT
PERPUSTAKAAN STAIN SALATIGA
16 September
2013 Peserta 2
4 Training Jurnalistik yang diselenggarakan
oleh Departemen Kebijakan Publik (KP),
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) Komisariat Umar Bin
Khattab
27 Oktober 2013 Peserta 2
5 Orientasi Dasar Keislaman (ODK)
"Pemahaman Islam Rahmatan Lil 'Alamin
sebagai Langkah Awal Menjadi Mahasiswa
Berkarakter" LDK STAIN Salatiga dan
ITTAQO STAIN Salatiga
21 Agustus 2014 Peserta 2
6 Workshop Entreprenuership “Menanamkan
Nilai-Nilai Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa
yang Kreatif dan Inovatif” Kelompok Studi
Islam (KSEI) dan STAIN Sport Club (SSC)
STAIN Salatiga
22 Agustus 2014 Peserta 2
7 Seminar Nasional "Perlindungan Hukum
Terhadap Usaha Mikro Menghadapi Pasar
Bebas Asean""
Desember 2014 Peserta 8
8 Seminar Nasional Kewirausahaan “Jiwa
Muda, Berani Berwirausaha” Bersama
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi (DISPERINDAGKOP) Salatiga
30 Oktober 2015 Peserta 8
9 Seminar Nasional "Wacana Islam
Nusantara dalam Menjaga Kebhinekaan dan
Keutuhan NKRI" Al-Khidmah Salatiga
31 Oktober 2015 Peserta 8
10 Diskusi Publik "Peningkatan Kepedulian
dan Kinerja Pemuda dalam Berorganisasi di
Masyarakat"
26 Maret 2016 Panitia 3
11 Seminar Nasional "Esensi Dakwah
Kotemporer" dalam Rangka Milad LDK ke-
14 LDK IAIN Salatiga
21 Mei 2016 Peserta 8
12 Memperingati Hari Kemerdekaan Republik
Indonesia ke-71 "Meningkatkan Daya
Kreatifitas, Ketrampilan, Ketangkasan,
Sportifitas, Serta Rasa Kepedulian Warga
Dukuh Ledok"
18 Agustus 2016 Panitia 3
13 Seminar Nasional Problematika Hakim
Peradilan "Rekontruksi Ideal Sistem
Peradilan di Indonesia" HMJ Ahwal Al-
Syakhshiyyah Fakultas Syariah
22 September
2016 Peserta 8
14 Dialog Interaktif "Peran Politik dalam
Perekonomian di Indonesia" Senat
Mahasiswa FEBI IAIN Salatiga
04 Oktober 2016 Peserta 2
15 Seminar Nasional "Revitalisasi Budaya
Filsafat dalam Pemikiran Islam
Kontemporer" HMJ Filsafat Agama
FUADAH IAIN Salatiga
03 November
2016 Peserta 8
16 Seminar Nasional “Sejarah dan Revitalisasi
Identitas Bangsa" HMJ Sejarah dan
Kebudayaan Islam FUADAH IAIN Salatiga
08 November
2016 Peserta 8
17 Seminar Nasional Edupreneurship “Strategi
Marketing Kunci Sukses Wirausaha”
13 November
2016 Peserta 8
Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Ali Faqih Syarifuddin
Tempat Tanggal Lahir : Salatiga, 22 November 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jalan Argotunggal No. 23 RT 03 RW 07 Ledok Kel.
Ledok Kec. Argomulyo Kota Salatiga
Nama Orang Tua : Muh Dakok Amiinullah dan Tintin Alifah
Nomer HP : +6285602508750
Nomer WA : +6281904947765
E-MAIL : [email protected]
Pendidikan : 1. TK Taruna Utama Ledok Salatiga (2001)
2. SD Negeri Ledok 06 Ledok Salatiga (2007)
3. MTs Negeri Salatiga (2010)
4. SMA Negeri 2 Salatiga (2013)
5. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan (2018)
Salatiga, 12 Maret 2018
Ali Faqih Syarifuddin
NIM: 111-13-078