Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATANKEMAMPUAN MENGHAFAL AL-QUR’ANHADITS
MATERI SURAT AL-‘ADIYAT MELALUI METODE
SNOWBALL THROWING MATA PELAJARAN SISWA KELAS IV
MI NURULHUDAKRANDON LOR 02KECAMATAN SURUH
KABUPATENSEMARANGTAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
MAHFUD SODIKIN
NIM.11413014
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
TAHUN 2019
ii
HALAMAN BERLOGO
iii
DEKLARASI
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
v
LEMBAR PENGESAHAN
vi
MOTTO
رجل آتاه هللا الكتاب وقىم بو آناء اللّيلىآناء النّهارورجل أعطاه هللا ماالً فهى : ال حسد إالّ في اثنبين
يتصدق بو آناء اللّيل وآناء النّهار
“ Tidak boleh iri kecuali dua perkara, yaitu: orang yang diberi Al-Kitab
(hafalan Al-Qur’an) oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sedangkan ia
membacanya ketika malam dan siang, dan seseorang yang dikaruniai harta
(kekayaan) sedang ia mensedekahkannya siang dan malam “ (HR. Muslim)
vii
PERSEMBAHAN
Dengan iringan hamdalah dan shalawat, skripsi ini saya persembahkan
kepada:
1. Orang tua yang sudah mengasuh, mendo‟akan dan mendidik dengan
ketulusan.
2. Kakak, adik, istri, anak , dan keluargaku tersayang yang selalu membantu
dan memberi motivasi demi selesainya sekripsi ini.
3. Sahabat dan teman-temanku PAI Ekstensi 2013 yang selalu mendukung
dan memberi semangat untuk penyusunan skripsi ini.
4. Teman-teman guru SMP Nidaul Hikmah Randuacir Salatiga.
5. Teman-teman guru MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Suruh.
6. Semua saudara-saudaraku seiman dan seislam yang di mana saja berada.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada seluruh hamba-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan atas junjungan kita baginda tercinta Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafaatnya di hari penantian.
Berkat pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Peningkatan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Hadits Materi Surat
Al-‘Adiyat Melalui Metode Snowball Throwing Mata Pelajaran Siswa Kelas IV
MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
2016/2017” guna memenuhi tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan.
Penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya
bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusun tugas
ini, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rachmat Hariyadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag, selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga
4. Ibu Dra. Ulfah Susilawati, M.SI selaku pembimbingyang telah berkenan
meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing dengan penuh kesabaran
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Mukhammad Khalimi, S.Pd.I selaku kepala sekolah dan segenap guru
MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang
telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
6. Bapak, ibuku yang selalu mendo‟akan, mendidik, membimbing serta memberi
motivasi.
7. Istri dan anakku tercinta yang selalu mendampingi dalam kondisi apapun.
ix
8. Saudara-saudaraku yang selalu mendo‟akan dan memotivasi.
9. Kepala Sekolah SMP Nidaul Hikmah beserta guru, karyawan dan semua pihak
yang sudah memberikan bantuan dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Teman-teman PAI Ekstensi 2013 yang tidak dapat saya sebut namanya satu
per satu yang selalu mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis hanya bisa berdo‟a kepada Allah, jazaakumu Allaahu khairan al-
jazaa wa akhsanan al-jazaa, wa antum fii rakhmatin wa „afiatin wa „aunin wa
maghfiratin. Aamiin.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin dengan keterbatasan yang dimiliki tentunya masih jauh dari
kesempurnaan. Sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
senantiasa penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat dan
barakah bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Salatiga , 20 Maret 2018 M
02 Rajab 1439 H
MAHFUD SODIKIN
NIM. 11413014
x
ABSTRAK
MahfudSodikin, 2018. Peningkatan Kemampuan Menghafal Al-Qur’an
Hadits Materi Surat Al-‘Adiyat Melalui Metode Snowball Throwing
Mata Pelajaran Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2016/2017.Jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra.
Ulfah Susilawati, M.SI
Kata kunci : Al-Qur‟an Hadits,MetodeSnowball Throwing
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar Al-
Qur‟an Hadits melalui metode Snowball Throwing pada siswa kelas IV di MI
Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.
Penelitian ini bertujuan untuk menanyakan adakah Peningkatan Kemampuan
Menghafal Al-Qur‟an Hadits materi Surat Al-„Adiyat Mata PelajaranSiswa
Kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang Tahun 2016/2017 dengan menggunakan Metode Snowball
Throwing?
Penerapan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan dengan 2 siklus yang setiap
siklusnya terdapat 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV MI Nurul Huda
Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, sebanyak 16 siswa.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi, soal
testertulis.
Berdasarkan analisis, hasil tes dan observasi yang sudah dilakukan
peneliti diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kegiatan belajar
dan aktivitas siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat pada setiap
siklusnya. Hasil nilai rata-rata pada prasiklus 59,37 dengan persentase
ketuntasan 37,5%. Pada siklus I nilai rata-rata menjadi 65,93 dengan
persentase ketuntasan 50%. Pada siklus II meningkat lagi dengan nilai rata-
rata siswa 86,48 dengan persentase ketuntasan 92,59%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan kemampuan
menghafal Al-Qur‟an Hadits materi surat Al-„Adiyat mata pelajaran siswa
kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang Tahun 2016/2017.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN BERLOGO ........................................................................................ ii
DEKLARASI ......................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... v
MOTTO.................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
ABSTRAK ............................................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR .................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6
D. ManfaatPenelitian ............................................................................................ 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................... 8
F. Definisi Operasional ........................................................................................ 9
G. Metode Penelitian .......................................................................................... 11
H. Sistematika Penulisan .................................................................................... 29
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 30
A. KAJIAN TEORITIK ..................................................................................... 30
1. Pengertian Kemampuan Menghafal ........................................................ 30
2. Pengertian Surat Al-„Adiyat .................................................................... 32
3. Pengertian Al-Qur‟an Hadits ................................................................... 32
4. Kajian Materi Al-Qur‟an Hadits .............................................................. 37
5. Metode snowball Throwing ..................................................................... 39
B. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 45
xii
BAB III PAPARAN DATA PELAKSANAAN PENELITIAN ........................... 49
A. Gambaran Umum MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang ................................................................................................ 49
1. Profil Sekolah .......................................................................................... 49
2. Sejarah Singkat ........................................................................................ 49
3. Personalia MI Nurul Huda Krandon Lor ................................................. 51
4. Visi dan Misi Sekolah. ............................................................................ 52
5. Prestasi yang pernah diraih . .................................................................... 53
6. Programunggulan. ................................................................................... 54
7. Daftar Inventaris ...................................................................................... 54
B. PENYAJIAN DATA ..................................................................................... 55
1. Subjek Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... 55
2. Kolaborasi Penelitian............................................................................... 58
C. PELAKSANAAN SIKLUS .......................................................................... 58
1. Secara Singkat ......................................................................................... 58
2. Secara runtut ............................................................................................ 59
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA .................................................... 66
A. Deskripsi Data ............................................................................................... 66
1. Ketuntasan hasil belajar siswa ................................................................. 66
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran ....................................................... 66
3. Analisa Data Persiklus ............................................................................. 78
4. Analisis Hasil Observasi.......................................................................... 81
B. ANALISA DATA (AKHIR) ........................................................................ 87
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 88
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 88
B. Saran................................................................................................................ 90
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 92
Lampiran ................................................................................................................ 95
xiii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Observasi
Tabel 1.2 Lembar Observasi Guru
Tabel 1.3 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Tabel 3.1 Data Ruang Kelas MI Nurul Huda Krandon Lor 02
Tabel 3.2 Daftar Guru dan Karyawan MI Nurul Huda Krandon Lor 02
Tabel 3.3 Daftar Prestasi Siswa
Tabel 3.4 Daftar Inventaris
Tabel 3.5 Daftar Siswa Kelas IV
Tabel 4.1 Data Nilai Siswa Kelas IV Prasiklus
Tabel 4.2 Data Nilai Formatif Siswa Kelas IV Siklus I
Tabel 4.3 Data Kemampuan Menyelesaikan Soal Materi Menghafal Surat
Al-„Adiyat Pada Siklus I
Tabel 4.4 Data Nilai Tes Formatif Pada Siklus II
Tabel 4.5 Data Kemampuan Menyelesaikan Soal Materi Menghafal
Surat Al-„Adiyat Pada Siklus II
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa pada Siklus I
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa pada Siklus II
Gambar 1 Tata letak belajar siswa
Gambar 2 Alur siklus
Gambar 3 Diagram ketuntasan prasiklus
Gambar 4 Diagram ketuntasan siklus I
Gambar 5 Diagram ketuntasan siklus II
Gambar 6 Diagram peningjatan ketuntasan persiklus
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulian, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
(Muhibbin,2010:1).
Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan
yang berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan
setiap saat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era
globalisasi membawa perubahan yang sangat cepat. Peningkatan kualitas
sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting dan tidak bisa ditawar.
Persaingan yang sangat ketat merupakan ajang kehidupan yang sangat berat
bagi mereka yang tidak memiliki dasar pengetahuan, ketrampilan praktis dan
kemampuan dasar yang dapat dijadikan pijakan untuk menjalani hidup dan
kehidupan yang layak. Dalam hal ini pendidikan memberi kontribusi yang
sangat besar bagi penyiapan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
yang senantiasa siap bersaing dalan berbagai situasi.
Sebab itu sangat perlu ditanamkan pondasi agama yang kuat dalam
diri peserta didik.Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin hadir membawa
misi besar dalam mempersiapkan generasi berkualitas yang mampu
2
menjawab tanangan perkembangan zaman dengan berbagai macam sistem
pendidikannya, formal maupun non formal.
Pendidikan Islam dalam dunia barat dikenal dengan islamic studies,
yaitu usaha mendasar dan sistematis untuk mngetahui dan memahami serta
membahas secara mendalam seluk beluk yang berhubungan dengan agama
islam, baik ajaran-ajarannya, sejarahnya, maupun praktek-praktek
pelaksanaannya secara nyatadalam kehidupan sehari-hari sepanjang
sejarahnya.
Sedangkan Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati,
mengimani, bertakwa brakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari
sumber utamanya kitab suci Al-Qur‟an dan Al-Hadits, melalui kegiatan
bimbingan pengajaran latihan serta penggunaan pengalaman (Ramayulis,
2014: 21). Dan Pendidikan Agama Islam merupakan proses pembangunan
manusia secara total meneruskan pemindahan-penerimaan nilai-nilai murni
dari pada masyarakat dimana seseorang itu dibesarkan dengan berasaskan
kitab suci Al-Qur‟an dan As-Sunnahatau Al-Hadits. Bertujuan untuk
mengupayakan pertumbuhan pribadi manusia yang seimbang dalam aspek
keruhanian, intelek, akal, emosi dan seluruh panca indera serta
mengupayakan realisasi kepatuhan kepada Allah dan Rasul dalam diri
pribadi, masyarakat, bangsa dan negara.
3
Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Qur‟an Hadits dijadikan bagian dari mata
pelajaran utama dimaksutkan memberikan motifasi, bimbingan, pemahaman,
kemampuan dan penghayatan terhadap isi kadungan dalam Al-Qur‟an dan
Hadits sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai
perilaku iman dan takwa kepada Allah SWT. Ruang lingkup pembelajaran
Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah meliputi pengetahuan dasar
membaca, hafalan dan pemahaman kandungan surat-surat pendek dan
hadits.Maka yang harus ditempuh oleh siswa antara lain membaca, menulis,
menghafal, menghayati isi kandungan.
Oleh karena itu mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits dirancang untuk
mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis
terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat yang dinamis. Berdasarkan hal tersebut, maka mata pelajaran
Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah harus bisa menjawab harapan
peserta didik di masa yang akan datang dengan keberhasilan menguasai
berbagai materi pembelajaran dengan hasil maupun prestasi yang tinggi.
Al-Qur‟an Hadits pada umumnya dianggap sebagai mata pelajaran
yang mudah dan kurang penting dibanding dengan mata pelajaran
lainya,seperti; matematika,bahasa Indonesia, IPA, IPS dan mata pelajaran
umum lainnya.Anggapan ini semakin didukung oleh kebijakan DIKNAS Al-
Qur‟an Hadits tidak dimasukkan dalam ujian nasional. Kebijaksanaan ujian
4
nasional tersebut berdampak negatif terhadap kurangnya perhatian siswa,
guru, dan masyarakat terhadap mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits.
Sebagai gambaran bahwa pada siswa kelas IV MI Nurul Huda
Krandon Lor 02Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sebelum diadakan
penelitian prestasi siswa dalam pelajaran Al-Qur‟an Hadits sangat rendah
yaitu nilai rata-rata pelajaran siswa adalah 59,37. Dari rata-rata nilai hasil
ulangan tersebut kami peroleh data nilai ulangan 16 siswa yang telah
mencapai ketuntasan minimal ada 4 anak atau 75% siswa belum mencapai
KKM. Data tersebut menunjukkan bahwa hasil ulangan mata pelajaran Al-
Qur‟an Hadits secara klasikal dengan KKM 65 belum dapat tercapai karena
persentase ketuntasan masih dibawah batas ketuntasan minimal.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis, rendahnya hasil belajar Al-
Qur‟an Hadits terutama menghafal surat Al-„Adiyat disebabkan oleh
beberapa faktor:
1. Secara praktik
a. Guru belum dapat memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana
yang ada sebagai sarana dalam mempermudah menyampaikan materi
pembelajaran.
b. Guru kurang bervariasi dalam menyampaikan materi pembelajaran
atau hanya dengan menggunakan metode ceramah sehingga siswa
kurang termotivasi dan kurang semangat, siswa juga tidak aktif dan
5
bahkan siswa cenderung merasa jenuh dalam mengikuti proses
pembelajaran.
2. Kandungan Materi
a. Sususan ayat yang tergolong sulit.
b. Mufrodat banyak yang hampir sama.
c. Ayatnya tergolong banyak.
Untuk itu penulis berupaya meningkatkan kemampuan menghafal
siswa pada mata pelajaran Al-Qur‟an Haditsmateri surat Al-„Adiyat dengan
membuat sistem pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran,
karakteristik siswa dan kondisi yang ada. Mengingat dalam proses
pembelajaran metode memiliki kedudukan yang sangat penting untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Bahkan metode sebagai seni dalam
mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik dianggap lebih penting
dibanding materi itu sendiri. Upaya yang akan penulis lakukan adalah dengan
mencoba menerapkan metode yang lain yaitu dengan metode Snowball
Throwing.
Dengan penerapan metode Snowball Throwing ini dapat
meningkatkan kemampuaan tanggung jawab peserta didik tentang apa yang
mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan.
Kelompok siswa diberi kegiatan dengan memilih topik materi yang dapat
dibahas dalam kelompoknya. Diharapkan dengan kegiatan ini akan membantu
mengaktifkan siswa menumbuhkan semangat siswa dan juga meningkatkan
hasil belajara siswa.
6
Berdasarkan uraian diatas, peneliti mencoba mengadakan penelitian
tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN
KEMAMPUANMENGHAFAL AL-QUR‟AN HADITS MATERI SURAT
AL-„ADIYAT MELALUI METODE SNOWBALL THROWING MATA
PELAJARAN SISWA KELAS IV MI NURUL HUDAKRANDON LOR 02
KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2016/2017.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan
kemampuansiswa dalam menghafal Al-Qur‟an Hadits materi surat Al-„Adiyat
mata pelajaran siswa kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor02 Kecamatan
Suruh Kabupaten Semarang tahun 2016/ 2017 ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penerapan metode Snowball Throwing dapat
meningkatkan kemampuansiswa dalam menghafal menghafal Al-Qur‟an
Hadits materi surat Al-„Adiyat mata pelajaran siswa kelas IV MI Nurul Huda
Krandon Lor02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2016/ 2017 ?
D. ManfaatPenelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang penulis lakukan diharapkan
memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis, meliputi:
7
a. Secara Teoritis
Mendorong guru untuk lebih kreatif dan produktif dalam mencari
terobosan untuk meningkatkan kemajuan siswa sehingga anak akan lebih
optimal dalam berprestasi dan informasi ini dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan bagi masa-masa yang akan datang. Penelitian ini dapat
dijadikan pola pengembangan metode dan strategi pembelajaran dalam
menghadapi kompetisi dalam dunia pendidikan.
b. Secara Praktis
Manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi guru
a) Dapat memperkaya guru dalam menguasai metode
pembelajaransehingga lebih kreatif dalam melaksanakan
pembelajaran.
b) Sebagai bahan masukan untuk menerapkan suatu model
pembelajaran selain pembelajaran yang dilakukan oleh guru
(konvensional);
c) Selain bahan masukan, diharapkan agar guru memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
2. Bagi peserta didik
a) Dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam
pembelajaranmata pelajaran Al-Qur‟an Hadits.
8
b) Dapat menumbuhkan semangat kerja sama,karena dalam metode
pembelajaran Snowball Throwing keberhasilan individu
merupakan tanggung jawab secara kelompok.
3. Bagi sekolah
a) Dapat meningkatkan kualitas sekolah yang diwujudkannilai
akhir semester atau ujian akhir madrasah yang optimal.
b) Dapat meningkatkan SDM baru demi kemajuan pendidikan
terutama dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits.
4. Bagi peneliti
a) Dapat menambah pengalaman secara langsung dalam mengajar
terutama dalam penggunaan strategi pembelajaran, terutama
dengan metode yang baik dan menyenangkan.
b) Mengetahui perkembangan pembelajaran yang dilakukan
guruterutama pembelajaran Al-Qur‟an Hadits.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Apabila metode Snowball Throwing ini dilakukan dengan baik
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur‟an Hadits
materi surat Al-„Adiyat mata pelajaran siswa kelas IV MI Nurul Huda
Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2016/2017.
Hasil penelitian ini dikatakan berhasil apabila telah memenuhi kriteria
berikut ini:
9
1. Penerapan metode Snowball Throwingdapat meningkatkan perhatian
siswa dalam menghafal surat Al-„Adiyat mata pembelajaran Al-Qur‟an
Hadits.
2. Metode Snowball Throwingdapat meningkatkankeaktifan siswa dalam
menghafal surat Al-„Adiyat mata pelajaranAl-Qur‟an Hadits.
3. Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam menghafal surat Al-„Adiyat mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits dan
siswa yang mencapai KKM minimal 80%.
4. Keberhasilan belajar yang dimaksud adalah apabila dari 16 siswa kelas
IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 minimal 80% telah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yaitu nilai 65.
F. Definisi Operasional
1. Peningkatan
Peningkatan berarti proses, cara, perbuatan meningkatkan(usaha,kegiatan
,dsb) (KBBI,2008:1470).Peningkatan berasal dari kata tingkat mendapat
imbuhan pe-an.Tingkat artinya kelas atau kedudukan. Setelah mendapat
imbuhan pe-an maknanya menjadi perubahan menuju tingkatan atau kelas
selanjutnya.
2. Kemampuan
Kemampuan berarti keadaan mampu, kecakapan, kesanggupan (KBBI,
2001:707).Kemampuan berasal dari kata mampu yang mendpat imbuhan
10
ke-an. Mampu artinya sanggup,cakap, kuasa, dapat. Setelah mendapat
imbuhan ke-an maknanya menjadi kondisi dimana dapat melakukan
sesuatu pekerjaan.
3. Menghafal
Menghafal adalah berusaha menerapkan dalam pikiran agar selalu ingat
(KBBI, 2001:381).Menghafal berasal dari kata hafal yang mendapat
imbuhan me-. Hafal artinya melekat dalam pikiran, selalu ingat. Setelah
mendapat imbuhan me- maknanya menjadi usaha untuk menerapkan dalam
pikiran/ melekatkan dalam pikiran supaya selalu ingat.
4. Surat/Surah
Surat/surah berarti jumlah dari serangkaian ayat, yaitu sedikitnya tiga ayat
(Anas,2008:3).Jadi Surah artinya sekumpulan beberapa ayat, maka tidak
ada satu surat yang terdiri dari hanya satu ayat. Surat pendek disebut juga
al-Mufashshal adalah surat yang jumlah ayatnya dibawah al-Matsani,
dinamakan demikian karna banyaknya fashal (pemisah) antara surat-
suratnya dengan basmallah (www.jadipintar.com/2015/02)
5. Al-Qur‟an
Al-Qur‟an secara bahasa berarti bacaan (A.W.Munawwir dalam kamus
Munawwir) (Munjahid, 2007:25).Menurut istilah Al-Qur‟an adalah kitab
Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril,
yang ditulis dalam mushaf, dan membacanya dinilai ibadah.Dalam
pengertian lain Al-Qur‟an adalah firman (perkataan) yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang mempunyai mu‟jizat dengan surat
11
(Anas,2008:3). Dan Al-Qur‟an merupakan sumber pokok ajaran Islam,
sebagai risalah yang niversal, dan menjadi petunjuk bagi semua manusia
yang lengkap dan komprehensif.
6. Hadits
Hadits secara bahasa adalah yang baru, dekat atau khabar/warta
(Supiana,2009:127).Menurut istilah, Hadits adalah khabar yang berisi
ucapan, perbuatan, kelakuan, sifat atau kebenaran, yang orang katakan dari
Nabi SAW (Hasan,2007:17).
7. Metode Snowball Throwing
Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
kegiatan guna mencapai apa yang yelah ditentukan. Dengan kata lain
metode adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan
tertentu.MetodeSnowball Throwing adalah merupakanjenispembelajaran
kooperative learning yang didesain seperti permainan melempar bola,
misalnya setiap siswa diberi satu lembar kerjauntuk menuliskan
pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yangtelah disampaikan ketua
kelompok, kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari
satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih -+ 15 menit
(Suprijono,2009:128).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang di tetapkan berupa penelitian tindakan
kelas.Prosedur dan langkah langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip
12
dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan.
Menurut Besuki Wibowo penelitian tindakan kelas merupakan
proses`daur ulang mulai dari tahap perencanaan,pelaksanaan tindakan
dan pemantauan serta refleksi yang diikuti dengan perencanaan
ulang,tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah;
a. Rancangan tindakan,yaitu meliputi membuat rencana
pembelajaran,mempersiapkan lembar observasi(pengamatan) untuk
megetahui kondisi saat pelaksanaan belajar mengajar di kelas,dan
mempersiapkan lembar evaluasi.
b. Tahap pelaksanaan tindakan,yaitu pelaksanaan belajar mengajar
dengan Strategi Pembelajaran Aktif yang sudah di siapkan.
c. Tahap observasi atau pengamatan yang dilaksanakan selama proses
pembelajaran,yang meliputi aktifitas siswa,pengembangan materi
dan pencatatan tanda-tanda terciptanya tindakan ,serta dampak yang
terjadi setelah dilakukan tindakan.
d. Refleksi yaitu menguraikan hasil perenungan mengenai keberhasilan
danatau kegagalan tindakan,baik yang terkait dengan
prosedur,alat,pelaku,sumber informasi,cara analisisnya,dan sekaligus
menyusun rencana perbaikan.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini adalah penelitian
tindakan kelas ( PTK ) yaitu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama (Suharsimi; 2007: 3).
13
Perlu dikemukakan bahwa sebelum istilah PTK digunakan, yang
lebih dikenal adalah penelitian tindakan (action research).Bila penelitian
tindakan yang berkaitan dengan bidang pendidikan dilaksanakan dalam
kawasan sebuah kelas.Maka penelitian tindakan ini dinamakan Penelitian
Tindakan Kelas. Dengan kata lain, PTK adalah penelitian praktis yang
dimaksud untuk memperbaiki pembelajaran dikelas. Oleh karena ada tiga
kata yang membentuk pengertian tersebut.Maka ada tiga pengertian pula
yang dapat diterangkan, yaitu:
a. Penelitian
Kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan
penting bagi peneliti.
b. Tindakan
Sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu, Dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
c. Kelas
Sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru(Aqib,2008:12).
PTK merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk
berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan
mutu pembelajaran.
14
Menurut Hopkins yang dikutip oleh Basrowi Suwandi
berpendapat, bahwa classroom action research merupakan salah satu
jenis penelitian tindakan yang bersifat praktis sebab penelitian ini
menyangkut kegiatan yang dipraktikkan guru sehari-hari
(Suwandi,2008:26).
Dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri
terhadap praktek pembelajaran yang terjadi dikelas, Penelitian terhadap
siswa dari interaksinya dalam proses pembelajaran, penelitian terhadap
proses atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas. Dengan
melakukan penelitian tindakan kelas, guru dapat memperbaiki praktek-
praktek pembelajaran menjadi lebih efektif.
2. Subjek Penelitian Tindakan Kelas
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV MI Nurul
Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017.
b. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua kali tatap muka atau
dua siklus dengan menggunakan jam pelajaran Al-Qur‟a Hadits dan
menyesuaikan jadwal pelajaran yang ada. Penelitian ini dimulai pada
tanggal 21November 2016 sampai selesai sebagaimana tabel berikut
ini:
15
Table 1.1
Jadwal Pelaksanaan Observasi
NO JENIS KEGIATAN WAKTU/TANGGAL
1
2
3
4
5
Observasi
Pengajuan judul penelitian
Kepengurusan ijin penelitian
Penyusunan proposal skripsi
Pelaksanaan siklus
01 Nov 2016
07 Nov 2016
21 Nov 2016
09 Nov 2016
23 Nov 2016
Dalam sebuah penelitian subjek penelitian adalah unsur yang vital
untuk mendapatkan informasi sebagai hasil penelitian. Subjek Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ) ini adalah siswa kelas IV MI Nurul Huda
Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang berjumlah
16 anak, dengan alasan sebagai berikut:
a. MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Suruh sebagai madrasah induk yang
selalu berprestasi di tingkat Kecamatan Suruh baik dilingkungan
Madrasah Ibtidaiyah maupun Sekolah Dasar, perlu mempertahankan
bahkan meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata
pelajaran Al-Qur‟an Hadits.
b. Munculnya problematika guru dalam mengatasi masalah yang
bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses dan
hasil pembelajaran.
16
c. Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits, terutama pada materi Surat Al-
„Adiyat, karena dalam proses pembelajarannya belum diajarkan
secara optimal. Sehingga siswa masih mengalami kendala dalam
menghafal materi tersebut.
Penyelesaian masalah pembelajaran tersebut perlu dilakukan
secara ilmiah melalui tindakan penelitian di kelas dengan menerapkan
tindakan pembelajaran tertentu.
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini akan peneliti laksanakan
sendiri, namun dalam pelaksanaan pengumpulan data akan dibantu oleh
kepala madrasah sekaligus sebagai pengamat pelaksanaan penelitian.
3. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu
rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps).Setiap langkah terdiri atas
4 tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Secara umum rancangan penelitian tindakan ini terdiri atas
beberapa siklus, yaitu siklus 1, siklus 2. Sebagaimana dijelaskan dalam
bagan berikut:
17
Bagan siklus-1 sampai siklus-2
Penelitian tindakan ini dilakukan melalui tahapan-tahapan
berikut: (a) Planning (perencanaan), (b) Action (pelaksanaan), (c)
Observasi (pengamatan), (4) Refleksi. Secara rinci akan disampaikan
pada penjelasan berikut :
a. Planning(Perencanaan)
Pada kegiatan Planning (perencanaan) penelitian tindakan ini
dilakukan dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum KTSP untuk menentukan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang
akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan model
PLANNING (Perencanaan)
PLANNING
ACTION
OBSERVASI
REFLEKSI
Siklus 1
PLANNING (Perencanaan)
ACTION
OBSERVASI (Pengamatan)
REFLEKSI
Siklus 2
?
18
pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkanhasil
belajar siswa.
2) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) dengan
materi pokok Surat Al-„Adiyat.
3) Membuat lembar observasi (siswa untuk mengetahui keaktifan
siswa dalam menggunakan model pembelajaran Snowball
Throwing.
4) Membuat soal tes yang digunakan dalam siklus penelitian
tindakan kelas dan media yang diperlukan.
5) Membuat alat evaluasi.
b. Action (Pelaksanaan Tindakan)
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan RPP, Kegiatan yang
dilakukan dengan melaksanakan model pembelajaran Snowball
Throwing untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi pokok Al-
„Adiyat.
Metode Pembelajaran Snowball Throwingdilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Strategi MetodeSnowball Throwing
Snowball Trowing merupakan salah satu metode
pembelajaran aktif (pembelajaran yang mengajak siswa untuk
belajar secara aktif). Langkah-langkah dalam penerapan
metode Snowball Throwing sebagai berikut :
(a) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
19
(b) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil
masing-masing ketua kelompok untuk memberikan
penjelasan tentang materi.
(c) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar
kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua
kelompok.
(d) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat
seperti bola dan dilempar dari satu sisw ke siswa lain
selama -+15 menit.
(e) Setelah siswa dapat satu bola/ satu pertanyaan diberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara
bergantian.
(f) Evaluasi.
(g) Penutup.
Setiap metode memiliki kelebihan masing-masing.
Tetapi semuanya mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk
memberikan suasana belajar yang kondusif dan aktif.
Sehingga tujuan pembelajaran dicapai dengan cara yang
menyenangkan bagi siswa. MetodeSnowball Throwing juga
memiliki kelebihan yaitu :
20
(a) Melatih kesiapan siswa dan saling memberikan
pengetahuan.
(b) Siswa aktif yaitu dalam pembelajaran, karena siswa benar-
benar mencari sendiri informasi tentang materi.
(c) Membina kerja sama antar kelompok.
(d) Menciptakan suasana yang kompetitif, sehingga siswa
termotivasi untuk terus belajar.
(e) Memberikan pengalaman yang berbeda yang bersumber
dan hal yang telah diketahui oleh siswa sebelumnya, yaitu
snowball yang sering dilaksanakan oleh masyarakat.
Dibalik kelebihan-kelebihan tentu metodeSnowball
Throwing juga memiliki kekurangan yaitu :
(a) Pengetahuan tidak luas, hanya bekutat pada pengetahuan
sekitar siswadan kurang efektif.
(b) Menuntut kreatifitas dan keaktifan dari guru dan siswa.
(c) Waktu yang digunakan dibatasi.
(d) Kurang tepat jika diterapkan pada kelas yang jumlah
muridnya banyak.
(e) Belum banyak diterapkan di sekolah-sekolah karena
belum mengenal dan memahaminya lebih seksama.
21
c. Observasi(Pengamatan)
Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika
proses pembelajaran berlangsung dari awal sampai akhir. Hal
ini yang diamati yaitu keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran meliputi: membentuk kelompok, mendengarkan
penjelasan ketua kelompok, kerjasama dalam kelompok,
mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan.
d. Refleksi
Hasil yang didapat dalam tahap observasi saat
pelaksanaan (action) adalah (1) kegiatan pendahuluan, (2)
kegiatan inti dan (3) kegiatan penutup pada proses
pembelajaran dikumpulkan serta dianalisis.
Pada tahap ini, peneliti dapat merefleksi diri berdasarkan
hasil observasi untuk mengkaji apakah tindakan yang telah
dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar Al-Qur‟an Hadits
melalui model pembelajaran Snowball Throwing.
Hasil analisis data yang dilakukan dalam setiap tahapan
akan dipergunakan sebagai acuan peneliti untuk membuat
kesimpulan kegiatan penelitian dan merencanakan siklus satu
ke siklus berikutnya.
e. Penerapan Metode Snowball Throwing Dalam Pembelajaran
Al-Qur‟an Hadits
22
Dalam CBSA, kegiatan belajar diwujudkan dalam
berbagai bentuk kegiatan, seperti : mendengarkan, berdiskusi,
membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah
memberikan prakarsa/gagasan, menyusun rencana dan
sebagainya. Keaktifan itu ada yang dapat diamati, dan ada pula
yang tidak dapat diamati secara langsung. Setiap kegiatan
tersebut menuntut keterlibatan intelektual-emosional siswa
dalam proses pembelajaran melalui asimilasi, dan akomodasi
kognitif untuk mengembangkan pengetahuan, tindakan, serta
pengalaman langsung dalam rangka membentuk keterampilan
(motorik, kognitif dan sosial), penghayatan serta internalisasi
nilai-nilai dalam pembentukan sikap (Hamalik,2009:137).
Dalam hal ini Metode Snowball Throwing tepat digunakan
dalam kegiatan proses pembelajaran Al-Qur‟an Hadits karena
keaktifan, perhatian serta motivasi juga hasil belajar yang
dicapai mengalami peningkatan. Metode Snowball Throwing
merupakan strategi yang dapat meningkatkan tanggung jawab
belajar siswa dalam situasi yang menyenangkan sehingga
siswa tidak merasa tegang ataupun jenuh dalam menerima
pelajaran khususnya mata pelajaran Al-Qur‟an Haditsyang
materinya bersifat hafalan, menulis dan mendengar.Siswa
dituntut untuk banyak membaca dan mengerti serta memahami
isi dari materi tersebut.
23
4. TeknikPengumpulan Data
a. Wawancara
Artinya dengan kurun waktu singkat dapat memperoleh data
yang sebanyak-banyaknya, bahasa yang jelas dan dapat dipercaya.
b. Observasi
Secara umum pengertian observasi adalah cara menghimpun
bahan-bahanketerangan yang dilakukan dengan mengadakan
pengamatan danpencatatan secara sistematis terhadap fenomena-
fenomena yang sedangdijadikan sasaran pengamatan
(Anas,2006:76). Berupa catatan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung. Dengan memperhatikan sisi keaktifan siswa yang
meliputi: membentuk kelompok, mendengarkan penjelasan ketua
kelompok, kerjasama dalam kelompok, mengajukan pertanyaan,
dan menjawab pertanyaan.
Berupa catatan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.
Dengan memperhatikan sisi keaktifan siswa yang meliputi:
membentuk kelompok, mendengarkan penjelasan ketua kelompok,
kerjasama dalam kelompok, mengajukan pertanyaan, dan
menjawab pertanyaan.
24
Tabel 1.2
Lembar pengamatan Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati
Skor
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mendengarkan penjelasan guru dan ketua
kelompok
Sikap siswa dalam kegiatan Tanya jawab
Sikap siswa dalam menyampaikan jawaban
Sikap siswa dalam memperhatikan pendapat
atau jawaban teman lain
Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
Keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat
Ketenangan kelas
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan soal tes formatif
Jumlah
Keterangan : Skor 1 : Sangat Kurang
Skor 2 : Kurang
Skor 3 : Cukup
Skor 4 : Baik
Hasil Observasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P =𝑓
Nx 100 % Keterangan : P: Presentase Observasi
𝑓: Jumlah item Skor Observasi
N: Jumlah Skor maksimal
25
c. Dokumentasi
Dokumentasi ini berupa laporan hasil belajar siswa atau
raport, buku administrasi kelas, data kelas, kumpulan nilai atau
leger, data kelas dan lain-lain. Dokumen ini digunakan untuk
menemukan gambaran tentang prestasi siswa kelas IV MI Nurul
Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016-2017.
Untuk mempermudah dalam mendapatkan data penelitian
perlu diadakan pendekatan penelitian. Pendekatan penelitian yang
peneliti gunakan adalah pendekatan naturalistik yaitu penelitian
yang menguraikan atau menyebutkan data penelitian apa adanya.
5. Instrumen Penelitian
Dalam hal ini instrument penelitian yang dipakai peneliti untuk
penelitian tindakan kelas berupa, yaitu:
a. Tes.
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau
kelompok(Suharsimi,2010:193).
Tes hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan,
bagaimana pendidik dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah
dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pebelajar
penguasaan kompetensi dari kegiatan pembelajaran yang dikelola
26
dapat dicapai. Tingkat pencapaian kompetensidari kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan itu dapat dinyatakan dengan
nilai.
Bentuk tes yang dipakai dalam penelitian ini adalah isian.
siswa harus mengerjakan soal dengan menyelesaikannya dengan
menggunakan beberapa langkah penyelesaian. Tes ini dapat
digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian hasil
belajar siswa, dan tes yang digunakan merupakan tes buatan guru.
Instrumen tes berupa memberikan soal-soal yang sesuai
kandungan materi dan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai.Intrumen tes ini diberikan saat selesai kegiatan proses
pembelajaran dengan metode Snowball Throwing. Instrumen tes ini
diberikan kepada siswa kelas IVuntuk melihat kemampuan siswa
dalam menghafal surat Al-„Adiyat.
b. Observasi
Observasi merupakan upaya merekam segala peristiwa dan
kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung
Pedoman pengamatan ini dipakai peneliti pada saat proses
pembelajaran berlangsung untuk menjaring aktivitas siswa dalam
pembelajaran Al-Qur‟an Hadits dengan metode Snowball Throwing.
c. Dokumentasi
Dokumentasi ini berupa catatan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung, yaitu : hasil belajar siswa atau raport,
27
buku administrasi kelas, data kelas, kumpulan nilai atau leger, data
kelas dan lain-lain. Dengan memperhatikan sisi kemampuan siswa
yang dikategorikan dalam tiga kategori: siswa kemampuan tinggi,
siswa kemampuan sedang, dan siswa kemampuan rendah. Dokumen
ini digunakan untuk menemukan gambaran tentang prestasi siswa
kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
6. AnalisisData Penelitian
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis
data penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi
dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang terekam dalam
catatan lapangan dan format pengamatan lainnya. Pengamatan yang
diperoleh menggambarkan fakta, dengan tujuan untuk mengetahui hasil
belajar yang dicapai siswa, serta untuk memperoleh respon siswa
terhadap kegiatan pembelajaran.
Analisis yang akan peneliti laksanakan adalah analisis hasil
belajar Pendidikan Kewarganegaraan materi Sistem Pemerentahan Pusat
, analisis ketuntasan hasil belajar siswa, dan analisis hasil observasi.
a. Analisis prestasi belajar
Untuk mengetahui lebih jelas hasil belajar akan diadakan
analisis nilai hasil tes formatif dari setiap pelaksanaan siklus dengan
rumus:
N
XX
28
Dengan : X = Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
b. Untuk Ketuntasan Belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan
dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar
mengajar kurikulum tingkat satuan pendidikan di MI Nurul Huda
Krandon Lor, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah
mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar
bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap
lebih dari sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase
ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
P = F
N x 100 %
Keterangan : P = Prosentase siswa yang tuntas belajar
F = Jumlah siswa yang tuntas belajar
N = Jumlah seluruh siswa
c. Analisis Hasil Observasi
Untuk observasi menggunakan rumus :
P = F
N x 100 % Dengan : P = Prosentase observasi
f = Jumlah skor observasi
N = jumlah item observasi
29
H. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun dalam V Bab yang secara sistematisnya dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Bab I, Pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfat penelitian, definisi
operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II, kajian pustaka/ landasan teori yang meliputi : deskripsi teori
(pengertian kemampuan, menghafal, surat Al-„Adiyat, Al-Qur‟an, Hadits,
Snowball Throwing)
Bab III hasil penelitian yang meliuti gambaran umum kondisi MI
Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang,
pelaksanaan penelitian, meliputi : deskripsi pelaksanaan siklus I dan II.
Bab IV analisi data yang meliputi analisi pertama, analisis
kedua,analisis ketiga dan pembahasan.
Bab V penutup yang meliputi kesimpulan, saran dan penutup.
Bagian terakhir dari skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
30
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TEORITIK
1. Pengertian Kemampuan Menghafal
a. Kemampuan
Kemampuan (abilities) merupakan salah satu unsur dalam
kematangan berkaitan dengan pengtahuan dan keterampilan yang
dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan dan suatu pengalaman.
Sesungguhnya kemampuan ditujukan kepada seseorang
sebagian dari potensi yang terdapat pada dirinya sesndiridalam hal
ini perlu adanya motivasi untuk menggerakkan agar prestasi kerja
semakin dapat dilihat dan dirasakan oleh pengguna jasa.
Kemampuan menunjukkan potensi orang untuk melaksanakan
tugas atau pekerjaan. Kemampuan itu mungkin dimanfaatkan atau
mungkin juga tidak. Kemampuan berhubungan erat dengan
emampuan fisik dan mental yang dimiliki seseorang untuk
melaksanakan pekerjaan dan bukan yang ingin dilakukannya
(Gibson,1994:104). Artinya, bahwa kemampuan seseorang dapat
diukur dari tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki
dalam melaksanakan tugas.
Ada tiga jenis kemampuan dasar yang harus dimiliki untuk
mendukung seseorang dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas,
31
sehingga tercapai hasil yang maksimal (Robert R.Katz dalam
Moenir,2008).
1) Technical Skill (kemampuan teknis)
Adalah pengetahuan dan penguasaan kegiatan yang
bersangkutan dengan cara proses dan prosedur yang
menyangkut pekerjaan dan alat-alat kerja.
2) Human Skill (kemampuan bersifat manusiawi)
Adalah kemampuan untuk bekerja dalam kelompok suasana di
mana organisasi merasa aman dan bebas untuk menyampaikan
masalah
3) Konseptual Skill (kemampuan konseptual)
Adalah kemampuan untuk melihat gambar kasar untuk
mengenali adanya unsur penting dalam situasi memahami
diantara unsur-unsur itu.
b. Menghafal
Menurut etimologi, kata menghafal berasal dari kata dasar
hafal mendapat imbuhan me- yang menunjukkan kata kerja. Dalam
bahasa arab dikatakan al-hifdzi yang memiliki arti ingat. Maka kata
menghafal bisa juga diartikan mengingat.Pengertian ini sesuai dalam
KBBI yang mendefinisikan menghafal adalah berusaha menerapkan
dalam pikiran agar selalu ingat (KBBI, 2001:381).
Secara terminologi menghafal adalah suatu aktifitas
menanamkan suatu matri ke dalam ingatan, sehingga nantinya dapat
32
diingat kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli.
Menghafal merupakan prses mental untuk mencamkan dan
menyimpan kesan-kesan, yang suatu waktu dapat diingat kembali ke
alam sadar (Ma‟arif,1991).
Menghafal yang dimaksud penulis adalah menghafal surat Al-
„Adiyat dan ayat-ayat yang ada di dalamnya untuk dapat
mengucapkan dan mengungkapkannya kembali secara lisan pada
surat dan ayat tersbut sebagai aplikasi menghafal surat Al-„Adiyat.
2. Pengertian Surat Al-‘Adiyat
Surat ( dalam Al-Qur‟an) : sekumpulan beberapa ayat, maka tidak
ada satu surat yang terdiri dari hanya satu ayat. Surat pendek disebut juga
al-Mufashshal adalah surat yang jumlah ayatnya dibawah al-Matsani,
dinamakan demikian karna banyaknya fashal (pemisah) antara surat-
suratnya dengan basmallah. Al-„Adiyat adalah salah satu nama surat pada
urutan ke seratus diantara nama-nama surat yang ada dalam Al-Qur‟an.
Surat ini diturunkan di Makkah. Maka surat ini digolongkan surat
Makkiyyah, yang terdiri dari 11 ayat. Surat ini juga termasuk kategori
surat-surat pendek.
Jadi Surat Al-„Adiyat adalah salah satu surat Makkiyyah dari
beberapa surat di dalam Al-Qur‟an yang terdiri dari 11 ayat.
3. Pengertian Al-Qur’an Hadits
Al-Qur‟an secara etimologi berarti bacaan (A.W.Munawwir
Munjahid, 2007:25).Secara terminologi Al-Qur‟an adalah kalam Allah
33
yang diwahyukan kepada pungkawan para Nabi dan Rasul, melalui
perantara malaikat Jibril, yang tertulis dalam mashahif.Diriwayatkan
kepada kita dengan muawatir, membacanya dihitung ibadah. Diawali
dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri surat Al-Naas (Ash-
Shabuny,2001:3). Menurut Al Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliky Al-
Hasany dalam karyanya yang berjudul “Al-Qawa‟id Al-Asasiyah fii
„Ulumi Al-Qur‟an” yang diterjemahkan oleh H.A Idhoh Anas
mendefinisikan Al-Qur‟an adalah kitab Allah yang diwahyukan kepada
Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, yang ditulis dalam mushaf, dan
membacanya dinilai ibadah. Dalam pengertian lain Al-Qur‟an adalah
firman (perkataan) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
mempunyai mu‟jizat dengan surat (Anas,2008:3). Dan Al-Qur‟an
merupakan sumber pokok ajaran Islam, sebagai risalah yang niversal, dan
menjadi petunjuk bagi semua manusia yang lengkap dan komprehensif.
Sedangkan menurut M. Hasbi Asshiddiqy yang dikutip dalam
buku kiat-kiat sukses menghafal Al-Qur‟an, mendefinisikan Al-Qur‟an
sebagai wahyu Ilahi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah disampaikan kepada umatnya dengan jalan mutawatir
(berangsur-angsur), yang dihukumi kafir orang yang mengingkarinya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Al-Qur‟an adalah
kalam Allah sebagai mu‟jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW (sebagai Nabi dan Rasul yang terakhir) melalui malaikat Jibril,
yang ditulis dalam mushaf, diawali surat Al-fatihah dan di akhiri surat
34
Al-Naas, yang dipindahkan kepada kita dengan jalan mutawatir,
dianggap ibadah apabila membacanya dan dihukumi kafir apabila
mengingkarinya (Munjahid,2007:26).
Secara etimologi, hadits memiliki makna sebagai berikut:
a. Jadid, lawam qadim: yang baru (jamaknya hidats, hudatsa, dan
huduts).
b. Qarib, yang dekat, yang belum lama terjadi.
c. Khabar, warta, yakni: sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan
dari seseorang kepada orang lain
Adapun pengertian Hadits secara terminologi menurut Ahli
Hadits: segala ucapan, segala perbuatan dan segala keadaan atau
perilakuNabi SAW (Thahan,1978:155). Dalam pengertian lain hadits
adalah khabar yang berisi ucapan, perbuatan, kelakuan, sifat atau
kebenaran, yang orang katakan dari Nabi SAW (Hasan,2007:17). Ia
sebagai sumber kedua bagi Syari‟at umat Islam dan pengambilan
hukumnya (istinbath). Hadits berfungsi menjelaskan hal-hal yangmasih
bersifat global dalam Al-Qur‟an, mengkhususkan yang masih bersifat
umum, dan membatasi hala-hal yang masih bersifat mutlak. Dengan
demikian Al-Qur‟an dan Hadits merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan (Ibnu Nashirudin,2008:xvii).
Definisi di atas menyatakan bahwa yang termasuk dalam kategori
hadits adalah perkataan Nabi (qauliyah), perbuatan Nabi (fi’liyah), dan
segala keadaan Nabi (ahwaliyah). Disamping itu, sebagian ahli hadits
35
menyatakan bahwa, masuk juga ke dalam keadaannya; segala yang
diriwayatkan dalam kitab sejarah (shirah), kelahiran dan keturunannya
(sisilah) serta tempat dan yang bersangkut pautdengan itu, baik sebelum
diangkat menjadi nabi/rasul, maupun sesudahnya (Supiana,2009:127).
Sebagian ulama seperti Ath-Thiby berpendapat bahwa ”Hadits itu
melengkapi sabda Nabi, perbuatan beliau dan takrir beliau. Melengkapi
perkataan, perbuatan, dan takrir tabi‟in. Maka sesuatu haits yang „sampai
kepada‟ dinamai marfu’, yang sampai kepada Sahabat dinamai mauquf
dan yang sampai kepada Tabi‟in disebut maqthu’.
a. Tujuan Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
Adapun tujuan dari pembelajaran Al-Qur‟an Hadits bagi siswa
Madrasah Ibtidaiyah yaitu untuk memberikan kemampuan dasar
kepada peserta didik dalam membaca, menulis, menghafal,
membiasakan dan menggemari Al-Qur‟an dan Hadits serta
menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan
Al-Qur‟an dan Hadits untuk mendorong, membina dan membimbing
akhlak dan perilaku peserta didik agar berpedoman dan sesuai
dengan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an dan Hadits (Tim Penulis
Al-Qur‟an Hadits,1994:2).
b. Fungsi pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits disusun secara sistematis,
komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju
kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
36
Dengan demikian diharapkan peserta didik akan memperoleh
pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan. Materi pelajaran Al-Qur‟an Hadits secara umum
bertujuan:
1) Memberikan motifasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan
penghayatan terhadap isi kadungan dalam alqur‟an dan hadits
sehingga dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari sebagai
perilaku iman dan taqwa kepada Allah SWT” (Depag.RI,
2004:4).
2) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat.
3) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri,memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam
kehidupan social.
4) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial
dan kemanusiaan.
5) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional dan global.
Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di madrasah Ibtidaiyah
berfungsi (Depag,2007):
1) Menumbuhkembangkan kemampuan peserta didik membaca,
menulis Al-Qur‟an dan Hadits.
37
2) Mendorong, membimbing dan membina kemampuan dan
kegemaran membaca Al-Qur‟an dan Hadits.
3) Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan
pengamalan kandungan ayat-ayat Al-Qur‟an dan Hadits dalam
perilaku peserta didik sehari-hari
4) Memberikan bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada
jenjang yang setingkat lebih tinggi (MTs).
4. Kajian Materi Al-Qur’an Hadits
a. Ruang Lingkup Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
Ruang lingkup pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah
Ibtidaiyah meliputi:
1) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur‟an dan Hadits.
2) Hafalan surat-surat pendek dan hadits.
3) Pemahaman kandungan surat-surat pendek dan hadits.
4) Pengamalan pengajaran Al-Qur‟an dan Hadits.
b. Cakupan Materi Al-Qur‟an Hadits di MI
Dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits, cakupan materinya
meliputi:
1) Melafalkan surat-surat pendek dan hadits.
2) Menghafalkan surat-surat pendek dan hadits.
3) Mengartikan surat-surat pendek dan hadits tertentu.
c. Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-Qur‟an
dalam surat-surat pendek.
38
d. Pendekatan Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
Cakupan materi pada pengembangan setiap aspek dikembangkan
dalam materi pembelajaran yang terpadu (Depag,2004), meliputi:
1) Keimanan, yang mendorong peserta didik untuk mngembangkan
pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah SWT sebagai
sumber kehidupan.
2) Pengamalan, mengkondisikan peserta didik untuk
mempraktekkan dan merasakan hasil pemahaman isi Al-Qur‟an
dan Hadits dalam kehidupan sehari-hari.
3) Pembiasaan, melaksanakan pembelajaran dengan pembiasaan
sikap dan perilaku yang baik yang sesuai dengan ajaran Islam
yang terkandung dalam Al-Qur‟an dan Hadits serta
dicontohkankan oleh para ulama.
4) Rasional, usaha meningkatkan kualitas primer dan hasil
pembelajaran Al-Qur‟an dan Hadits dengan pendekatan yang
memfungsikan rasio peserta didik sehingga nilai-nilai yang
ditanamkan mudah dipahami dengan penalaran.
5) Emasional, upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik
dalam menghayati kandungan Al-Qur‟an dan Hadits sehingga
lebih terkesan dalam jiwa peserta didik.
6) Fungsional, menyajikan materi Al-Qur‟an Hadits yang
memberikan manfaat nyata bagi peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari dalam arti luas.
39
7) Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan
memerankan guru serta komponen madrasah lainnya sebagai
teladan dan cerminan dari ndividu yang mengamalkan isi
kandungan Al-Qur‟an dan Hadits.
5. Metode snowball Throwing
a. Pengertian Metode Snowball Throwing
Snowball secara etimologi berarti bola salju,
sedangkanThrowing artinya melempar. Snowball Throwing secara
keseluruhan dapat diartikan melempar bola salju.Dalam
pembelajaran Snowball Throwing, bola salju merupakan kertas yang
berisi pertanyaan yang dibuat oleh guru kemudian dilempar kepada
siswa untuk dijawab.
Snowball Throwing merupakan salah satu metode
pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya
banyak melibatkan siswa.
Snowball Throwing merupakan paradigma pembelajaran
efektif yang merupakan rekomendasi UNESCO, yakni: belajar
mengetahui (learning to know), belajar bekerja (learning to do),
belajar hidup bersama (learning to live together) dan belajar menjadi
diri sendiri (learning to be) (Depdiknas,2001:5).
Metode pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu metode
pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang
diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru, kemudian
40
masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti
bola (kertas pertanyaan) lalu dilemparkan ke sisw lain yang masing-
masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Metode pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu metode
pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran ini menggali potensi
kepemimpinan murid dalam kelompok dan keterampilan membuat-
menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui permainan imajinatif
membentuk dan melempar bola salju (Komalasari,2010).
b. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajran dengan Metode Snowball
Throwing
1) Kelebihan
Dalam metode Snowball Throwing lebih menuntut dari
perhatian siswa, posisi guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai
subyek.Sehingga pola interaksi yang terjadi adalah antara guru
dan siswa, serta siswa dengan siswa. Informasi yang didapat
siswa dalam proses interaksi dengan metode Snowball Throwing
diperoleh siswa melalui pendekatan trial and eror.Sehingga
tujuan pembelajaran dicapai dengan cara yang menyenangkan
bagi siswa. MetodeSnowball Throwing juga memiliki
keunggulan yaitu :
(a) Melatih kesiapan siswa dan salaing memberikan
pengetahuan.
41
(b) Siswa aktif yaitu dalam pembelajaran, karena siswa benar-
benar mencari sendiri informasi tentang materi.
(c) Membina kerja sama antar kelompok
(d) Menciptakan suasana yang kompetitif, sehingga siswa
termotivasi untuk terus belajar.
(e) Memberikan pengalaman yang berbeda yang bersumber
dari hal yang telah diketahui oleh siswa sebelumnya, yaitu
snowball yang sering dilaksanakan oleh masyarakat.
2) Kekurangan
Metode Snowball Throwing tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan nilai-nlai
moralitas. Hal itu terliha dalam aspek penilaian. Nilai mutlak
dilakukan guru sementara siswa hanya menerima jadi.Nilai yang
diterima itu sebagai bentuk “putusan” sebagaimana seorang
hakim menjatuhkan fonis kepada terdakwa. Siswa tidak
memperoleh kesempatan untuk menilai proses dan hasil
kerjanya sendiri. Jika siswa mendapat kesempatan menilai
sendiri banyak manfaat yang diperolehnya. Setidaknya siswa
dapat mengembangkan aspek-aspek moralitas.
Adapun kekurangan antara lain:
(a) Pengetahuan tidak luas, hanya bekutat pada pengetahuan
sekitar siswadan kurang efektif.
(b) Menuntut kreatifitas dan keaktifan dari guru dan siswa
42
(c) Waktu yang digunakan dibatasi.
(d) Kurang tepat jika diterapkan pada kelas yang jumlah
muridnya banyak.
(e) Belum banyak diterapkan di sekolah-sekolah karena belum
mengenal dan memahaminya lebih seksama.
3) Langkah-langkah pembelajaran Snowball Throwing
Sebelum menerangkan langkah-langkah metode Snowball
Throwing, perlu kiranya dijelaskan hubungan metode Snowball
Throwing dengan majemen atau pengellaan kelas, karna guru
merupakan manajer dalam kelas yang bertangung jawab
mengelola kondisi keas beserta interaksi yang ada di dalamnya
sehingga terjadi proses pembelajaran yang kondusif, aktif,
interaktif, efektif dan efisien.
Dalam pengelolaan kelas paling tidak ada hal-hal yang
harus diperhatkan dan dikelola oleh seorang guru, yaitu:
(a) Penataan ruang kelas
Penataan ruang kelas didasarkan pada tujuan
pengajaran, penentuan dan penggunaan metode, waktu yang
tersedia dan kepentingan pelaksanaan pembelajaran aktif.
Penataan ruang kelas meliputi;
(i) pengaturan tempat duduk (letak meja kursi)
(ii) pengaturan alat-alatpembelajaran
(iii) penataan kebersihan dan keindahan kelas
43
(iv) ventilasi dan cahaya
Khususnya pada pengaturan tempat duduk, ada
banyak model tata letak meja kursi siswa, seperti leter U,
lingkaran, formasi tanda angkat, gaya tim, meja konferensi
dan lain sebagainya. Adapun tata letak meja atau kursi
siswa yang ditetapkan dalam pembelajaran dengan metode
Snowball Throwing yaitu posisi berhadapan seperti meja
konferensi kecil mengelilingi meja (round table), seperti
gambar dibawah ini:
Gb.1.
Formasi tata letak seperti itu dipilih karena sesuai
denganmetode yang dipilih (Snowball Throwing) ada
pembelajaran ini yangmensyaratkan siswa berkelompok
baik dalam kelompok kecil.
(b) Pengaturan anak didik
Maksud pengaturan anak didik di sini yaitu
pembentukan organisasi kelas dan pembentukan kelompok
44
atau pengelompokan siswa agar proses pembelajaran sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Adapun langkah-langkah pembelajaran Al-Qur‟an
Hadits dengan metode Snowball Throwing
(Suprijono,2005:105) yaitu:
(i) Guru menyampaikan topik materi surat Al-„Adiyat
yang akan dajarkan kemudian mengajukan pertanyaan
atau permasalahan terkait topik pembelajaran.
(ii) Guru mengelompokkan siswa beranggotakan dua atau
tiga orag siswadan memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
(membaca Surat Al-„Adiyat berulang-ulang).
(iii) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar
kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh
ketua kelompok.
(iv) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat
seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain
selama -+15 menit.
(v) Setelah siswa dapat satu bola/ satu pertanyaan
diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut
secara bergantian.
45
(vi) Evaluasi. Guru mengevaluasi dan mengklarifikasi
jawaban atau pemecahan masalah yang benar agar
seluruh siswa atau kelompok memperoleh pemahaman
terhadap jawaban atau pemecahan masalah.
(vii) Penutup
Catatan:
Berdasarkan seluruh siswa dengan membagi pertanyaan atau
permasalahan yang berbeda-beda kepada kelompok kecil. Setiap
anggota kelompok berkewajiban merumuskan jawaban dari
pertanyaan atau permasalahan tersebut.
B. KAJIAN PUSTAKA
Pada dasarnya penelitian diatas memiliki tujuan yang hampir sama,
yaitu bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan mata pelajaran
dan metode yang sama, namun tempat, waktu dan materi berbeda-beda.
Di bawah ini beberapa kutipan keberhasilan penelitian tindakan kelas
dengan metode Snowball Throwing.
1. Penelitian yang dilakuakan oleh Sholihah Pamuji Rahayu (2017) yang
berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam Materi Azan Dan Ikamah Dengan Metode Snowball
Throwingpada Siswa Kelas V SDN Sidorejo Lor 6 Salatiga Tahun
2016/2017”menunjukan bahwa penerapan metode Snowball Throwing
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu nilai rata-rata pra
siklus 64,07 dengan prosentase ketuntasan 25,92%, kemudian pada
46
siklus I nilai rata-rata siswa menjadi 75,37 dengan prosentase
ketuntasan 66,66%, dan terus meningkat pada siklus II dengan nilai
rata-rata siswa 86,48 dengan prosentase ketuntasan 92,59%.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Joko Raharjo (2013) yang berjudul
“Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS Melalui Model
Snowball Throwing Bagi Siswa Kelas IV SDN 1 Jomboran, Klaten
Tahun Pelajaran 2012 / 2013” ini menggunakan pendekatan
Penelitian Tindakan Kelas melalui dua Siklus dengan menggunakan
metode analisis Diskriptif Kualitatif dan analisis Statistic Deskriptif.
Prosedur yang digunakan pada setiap siklusnya adalah perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data
penelitian melalui observasi, tes dan dokumentasi. Data observasi
didapat tingkat aktivitas siswa pada pra siklus 20 siswa = 50%, pada
akhir siklus I 26 siswa = 65%, pada akhir siklus II 34 siswa = 85%.
Observasi hasil belajar pada pra siklus 6,4 = 50%, pada akhir siklus I
7,5 = 80%, pada akhir siklus II 8,7 = 95 % atau sekitar 38 siswa dari
40 siswa sudah dinyatakan tuntas. Melalui pengembangan model
Snowball Throwing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
IPS bagi siswa kelas IV SD Negeri 1 Jomboran, Klaten.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Djanah (2016) yang berjudul “
Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Al-Qur‟an Surat-Surat Pende
Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas IV MI Ma‟arif
Tingir Lor Tingir Salatiga 2015/2016” menunjukan bahwa penerapan
47
metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
yaitu nilai rata-rata yang terus meningkat sejak pra siklus= 69,5
dengan ketuntasan 70%. Kemudian pada silus I menjadi 71,19 dengan
ketuntasan 76,19% dan pada siklus II nilai rata-rata 75 dengan
ketuntasan belajar mencapai 90%.
Metode Snowball Throwing merupakan salah satu metode
pembelajaran kooperatif yang mengandung unsur-unsur kooperatif. Snowball
berarti bola salju, sedangkan Throwing artinya melempar. Snowball Throwing
dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang menggunakan bola
pertanyaan dari kertas yang digulung bulat berbentuk seperti bola kemudian
kemudian dilempar secara bergantian sesama anggota kelompok.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, peneliti berharap bahwa
penerapan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan kemampuan
menghafal Al-Qur‟an Hadits materi Surat Al-„Adiyat pada siswa MI. Oleh
sebab itu, dengan persetujuan guru mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits peneliti
akan menerapkan metode Snowball Throwing pada pembelajaran Al-Qur‟an
Hadits pada materi menghafal Surat Al-„Adiyat MI Nurul Huda krandon Lor
02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang untuk siswa kelas IV. Dengan
harapan hasil belajar dapat meningkat dan prestasi Al-Qur‟an Hadits siswa
MI Nurul Huda Krandon Lor 02 semester II tahun 2016/2017 menjadi lebih
baik. Supaya dapat membantu meningkatkan prestsi belajar siswa pada mata
pelajaran Al-Qur‟an Hadits, peneliti akan berusaha mempersiapkan diri untuk
48
dapat melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan sebaik-baiknya.
Adapun yang akan peneliti siapkan atas penguasaan materi dan alat
pelaksanaan metode Snowball Throwing dalam pelajaran Al-Qur‟an Hadits
materi menghafal Surat Al-‟Adiyat dengan harapan dapat tercipta proses
belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan sehingga hasil nilai siswa
lebih baik.
49
BAB III
PAPARAN DATA PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh
Kabupaten Semarang
1. Profil Sekolah
a. Nama Sekolah : MI Nurul Huda Krandon Lor 02
Alamat : Jln. Ki Ageng Wanakusuma Km 1. Dukuh
Plantungan Rt 27/08
Desa : Krandon Lor
Kecamatan : Suruh
Kabupaten : Semarang
NSS : 111233220048
Jenjang Akreditasi : Terakreditasi B
Tahun Didirikan : 2 Januari 1972
Tahun Beroperasi : 2 Januari 1972
Kepemilikan Tanah : Milik Madrasah
Status Tanah : Wakafbersertifikat
LuasTanah : 610 M2
Status Bangunan : Milik yayasan
SuratIjinBangunan : 648/124/2016
LuasBangunan : 422 M2
2. Sejarah Singkat
Gedung MI Nurul Huda Krandon Lor terdiri dari 1 unit
bangunan yang terdiri dari 3 ruang (4 kelas dan 1 kantor), didirikan
50
pada tahun 1972 di atas tanah warga Dukuh Plantungan Lor Suruh.
Jadi satu ruang disekat menjadi 2 lokal . Sedangkan kelas TK, kelas 5
dan kelas 6 pinjam tempat rumah warga setempat dengan bahasa lain
“nunut”. Pada tahun 1990 mendapat bantuan paket bangunan untuk
dua ( 2 ) lokal ruang TK dan 1 kelas, pada tahun 2000 mendapat
bantuan dan swadaya masyarakat untuk rehab berat 3 ruangan yang
tediri dari 3 ruang (5 kelas). Tahun 2009 mendapat bantuan Rp 60.000
000 untuk membangun 2 lantai (1 ruang kelas dan 1 ruang guru)
Sedangkan pada tahun 2016 mendapat bantuan untuk membangun 3
WC.
Tabel 3.1
Data ruang kelas
No Ruang Jumlah Kondisi
1 Kelas I 1 Rusak Berat
2 Kelas II/III 1 Rusak Berat
3 Kelas IV/V 1 Rusak Berat
4 Kelas VI 1 Baik
5 Guru/Perpus/UKS 1 Baik
6 WC 3 Kurang Layak
51
3. Personalia MI Nurul Huda Krandon Lor
Tabel 3.2
Daftar Guru Dan Karyawan MI Nurul Huda Krandon Lor 02
NO NAMA GURU NIP L/P
STATUS
KEPEGA
WAIAN
PENDI
DIKAN
TANGGAL
MULAI
MENGAJAR
KET
1 Mukhammad
Khalimi, S.Pd.I - L GTY S1 01/07/2005
Kpl.
Madras
ah
2 Sulhani
HadiSubhan, S.Pd.I - L GTY S1 01/07/2003
G.
kelas
3 SitiMuslimahS.Pd.I
19651232
00501200
2
P PNS S1 01/07/2005 G.
kelas
4 UmiKhoiriyah,
S.Pd.I - P GTY S1 01/07/1997
G.
kelas
5 Sulthoniyah, S.Pd.I - P GTY S1 14/07/2005 G.
kelas
6 UmuAzizah, S.Pd.I - P GTY S1 01/06/2005 G.
kelas
7 Riqaturosyidah - P GTY S1 01/06/1997 G.
kelas
8 Ernawati, S.Pd.I - P GTY S1 02/07/2004 G.
kelas
9 Munawaroh - P KTY - - Karyaw
an
52
4. Visi dan Misi Sekolah.
a. Visi
Terwujudnya manusia yang berprestasi, beriman, bertaqwa,
berakhlaq mulia, cerdas, jujur, dan bertanggung jawab
b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pembinaan secara
efektif.
2) Menumbuhkan motifasi berprestasi melalui kegiatan intra dan
extra kurikuler.
3) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama islam melalui
kegiatan keagamaan.
4) Memberikan kemampuan akademik, penguasaan IPTEK serta
kemampuan ketrampilan untuk melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi.
5) Menumbuhkan kejujuran kepada anak melalui koperasi kejujuran
6) Mengembangkan nilai-nilai demokratis dan meningkatkan
kemandirian serta tanggap terhadap lingkungan.
c. Tujuan Sekolah
1) Umum
Meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, Teknologi Informasi,
seni budaya, keimanan dan ketaqwaan serta keterampilan untuk
disiplin dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
53
2) Khusus
(a) Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan budi
pekerti sebagai cerminan akhlak mulia, iman taqwa dan
berbudi pekerti luhur.
(b) Mampu berbahasa Indonesia secara aktif.
(c) Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai bidang seni
dan olah raga sesuai pilihannya.
(d) Mampu menguasai disiplin ilmu pengetahuan yang dipilih.
(e) Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program
microsoft Word, Excel, power point, dan internet.
(f) Mampu melanjutkan ke SMP/MTs terbaik sesuai pilihannya
melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri.
(g) Mampu bersaing dan berprestasi dalam mengikuti berbagai
kompetisi akademik dan non akademik di tingkat
kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
(h) Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial,
environmental dan pra-vocational.
5. Prestasi yang pernah diraih .
Tabel 3.3
Daftar Prestasi Siswa MI Nurul Huda Krandon Lor 02
No. Jenis Kegiatan TahunPerolehan Keterangan
1 Lomba Sekolah Sehat 2008 Juara III Piala +
Piagam
54
2 Lomba pramuka 2009 Juara III Piala
3 UASBN Sekolah 2009 Rangking I Piala
+ Piagam
4 Lomba Pidato Putri
Kecamatan Suruh 2016
Juara I Piala +
Piagam
5 Atlet Putri Tingkat
Kecamatan 2016
Juara I Piala +
Piagam
6 Atletik Putri Tingkat
Kabupaten 2016
Juara III Piala
dan Piagam
7 Lomba MTQ Putra
kecamatan Suruh
2016 Juara I Piala +
Piagam
6. Programunggulan.
a. Pengembangan diri melaluiPembiasaan positif untuk
mengembangkan siswa agar memiliki kepribadian Indonesia yang
bertumpu pada nilai-nilai Islam, Pancasila dan UUD 1945 .
b. Program Ekstrakurikuler Drum band, Tilawah dan Rebana.
c. Pelaksanaan salat maktubah secara berjamaah dan salat sunnah
dhuha.
7. Daftar Inventaris
Tabel 3.4
Daftar Inventaris Sekolah
Nama Barang Jumlah Keterangan
Meja Murid untuk 2 anak 47 Baik
55
Kursi Murid 89 Baik
Meja Guru 10 Baik
Kursi Guru 10 Baik
Almari 1 Baik
Rak Buku 2 Sedang
Papan Tulis 8 Sedang
Papan Statistik 2 Sedang
Meja Kursi tamu 1 Baik
Unit Alat Peraga 4 Sedang
Printer 2 Unit 1 Baik 1 rusak
Tape recorder 1 Rusak
Sount Sistem /Warles 1 Kurang Baik
Laptop 1 Baik
Drum band 1 Unit Baik
Rebana 1 Unit Baik
B. PENYAJIAN DATA
1. Subjek Penelitian Tindakan Kelas
Dalam sebuah penelitian subjek penelitian adalah unsur yang vital
untuk mendapatkan informasi sebagai hasil penelitian. Subjek Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ) ini adalah siswa kelas IV MI Nurul Huda
56
Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang berjumlah
16 anak, dengan alasan sebagai berikut:
a. Hasil belajar mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits pada pra siklus pada
materi menghafal surat Al-„Adiyat masih rendah. Hal ini terbukti
dari 16 siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) 12 siswa atau 75%, sehingga perlu dilaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) untuk meningkatkan hasil belajar.
b. Munculnya problematika guru dalam mengatasi masalah yang
bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses
dan hasil pembelajaran AlQur‟an Hadits.
c. Mata pelajaranAl-Qur‟an Hadits, terutama pada materimenghafal
surat Al-„Adiyat karena dalam proses pembelajarannya belum
diajarkan secara optimal. Sehingga siswa masih mengalami kendala
dalam pengerjaan materi tersebut.
d. Penyelesaian masalah pembelajaran tersebut perlu dilakukan secara
ilmiah melalui tindakan penelitian di kelas dengan menerapkan
tindakan pembelajaran yang sesuai karakteristik mata pelajaran
tertentu.
Subjek penelitian ini menjadi rekan atau mitra kerja sama dalam
melaksanakan penelitian. Adapun data Siswa Kelas IV MI Nurul Huda
Krandon Lor 02 Tahun Pelajaran 2016/2017, tercantum dalam tabel yang
termuat sebagai berikut :
57
Tabel 3.5
Data Siswa Kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02
Tahun Pelajaran 2016/2017
No
NIS
Nama
L/P
Keterangan L P
1
Ambarwati √
2
Arif Fuadi √
3
Aulia Rahmawati √
4
Azizah Nur Rohmah √
5
Barep Wicaksono √
6
Luqmanul Hakim √
7
Nur Fitria Rahmawati √
8
Nur Laila Istiqomah √
9
Muhammad Khoirunniam √
10
Muhammad Khoirurrizal √
11
Muhammad Rifai √
12
Pujio Sabar √
13
Susun Faul Rifai √
14
Umi Habibah √
15
Ummy Kharisma √
16
Wildan Royan M. √
J U M L A H 9 7
16
58
2. Kolaborasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini akan peneliti laksanakan
sendiri, namun dalam pelaksanaan pengumpulan data akan dibantu oleh
kepala madrasah sekaligus sebagai pengamat pelaksanaan penelitian.
Terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan,
melaksanakan tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan
menyusun lapaoran akhir.
C. PELAKSANAAN SIKLUS
1. Secara Singkat
a. Tahap perencanaan
1) Membuat RPP
2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan
3) Menyusun daftar pertanyaan sebagai bahan tanya jawab
4) Mempersiapkan lembar pengamatan untuk penilaian
pembelajaran
5) Mempersiapkan tes formatif untuk siswa, dan
6) Menentukan target keberhasilan berdasarkan kriteria KKM
b. Tahap tindakan
Pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai mana tertulis
dalam RPP yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu; pendahuluan, inti dan
penutup.
c. Tahap pengamatan
59
Pengamatan ini terjadi selama proses pembelajaran berlangsung
dan didampingi guru pengampu serta pengawasan kepala sekolah.
d. Tahap refleksi
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran
2) Evaluasi hasil observasi, dan
3) Analisis hasil pembelajaran, memperbaiki siklus sebelumnya
2. Secara runtut
a. Pra siklus
Pada tahap ini, peneliti mengadakan penelitian terhadap hasil
belajar Al-Qu‟an Hadits tanpa metode Snowball Throwing. Oleh
karena itu peneliti akan mengadakan penelitian dalam pembelajaran
Al-Qur‟an Hadits dengan metode Snowball Throwing, dengan tujuan
untuk membandingkan hasil belajar yang diperoleh setelah
menggunakan metode Snowball Throwing pada siklus I, dan siklus II.
b. Diskripsi Siklus I
1) Perencanaan
Materi yang diajarkan pada siklus I adalah membaca dan
menghafal surat Al-„Adiyat. Kegiatannya sebagai berilut:
(a) Dokumentasi kondisional peserta didik yang terdiri dari
jumlah siswa, nilai ulangan harian Al-Qur‟an Hadits siswa
kelas IV tahun 2016/2017.
(b) Identifikasi masalah yang timbul berdasarkan observasi awal
peneliti terhadap kondisi siswa dan guru.
60
(c) Merencanakan tindakan guru dan peneliti dengan penerapan
metode Snowball Throwing yang akan digunakan pada proses
pembelajaran Al-Qur‟an Hadits.
(d) Mempersiapkan lembar pengamatan untuk lembar penilaian
pada pembelajaran
(e) Mempersiapkan tes formatif untuk siswa, dan
(f) Menentukan target keberhasilan berdasarkan kriteria KKM
(g) Menentukan jadwal penelitian tindakan kelas yang akan
dilaksanakan dengan bantuan guru.
(h) Menyusun lembar kegiatan peserta didik, obsevasi, silabus
pembelajaran dan alat evaluasi akhir siklus.
2) Pelaksanaan Tindakan
(a) Pada awal pembelajaran, guru menjelaskan secara singkat
model pembelajaran dengan metode Snowball Throwing yang
akan diterapkan pada siswa.
(b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
(c) Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, dan setiap
kelompok terdiri dari 3-4 siswa.
(d) Guru mempersilahkan siswa mempelajari Al-Qur‟an Hadits
materi surat Al-„Adiyat.
61
(e) Guru memberi tugas kepada siswa dengan mengacu pada
pokok bahasan dan kompetensi dasar yang akan dicapai yang
dikerjakan bersama-sama dalam kelompok.
(f) Guru menunjuk wakil-wakil dari kelompok untuk
menyampaikan hasil kerjanya.
(g) Pada akhir pembelajaran, guru memberi pengarahan kepada
siswa.
(h) Pada akhir siklus dilakukan tes akhir untuk mengetahui
perkembangan siswa dalam bentuk obyektif dan sebagai
evaluasi tindakan berikutnya.
3) Pengamatan
(a) Guru mengamati siswa dalam hal semangat dalam
memberikan respon terhadap pelajaran yang sedang
berlangsung, kemampuan dalam menjawab pertanyaan .
(b) Guru mengamati kejujur siswa dalam mengerjakan soal-soal
tes.
(c) Guru mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan
penilaian terhadap hasil tes yang sudah diberikan.
Adapun sebagai alat ukur keberhasilan siswa dalam
mengikuti pelajaran pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
adalah sebagai berikut :
(a) Kemampuan siswa dalam merespon materi pelajaran
62
Siswa dikatakan mampu apabila siswa dapat menghafal
dengan baik surat Al-„Adiyat dengan baik.
(b) Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal
(c) Hasil belajar
Sesuai acuan pedoman kenaikan kelas, bahwa 85 %
merupakan ketentuan belajar tinggi, 75 % termasuk ketentuan
belajar sedang dan 65 % termasuk ketentuan belajar rendah.
Berdasarkan hasil rapat Dewan Guru MI Nurul Huda Krandon
Lor Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran
2016/2017 ketentuan minimal kelulusan yang biasa disebut
dengan SKL adalah 65 %, oleh karena itu siswa dikatakan
berhasil jika :
(a) Siswa dapat memperoleh nilai minimal 75 pada tiap-tiap
siklus
(b) Siswa dapat memperoleh nilai minimal 65 pada tes akhir.
Namun berdasarkan pertimbangan dalam rapat dewan guru
bahwa mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits merupakan materi
yang sulit, maka dewan guru MI Nurul Huda Krandon Lor
02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang memutuskan
SKL untuk mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits adalah 65, jadi
siswa dikatakan berhasil apabila siswa dapat memperoleh
minimal nilai 65 pada tes akhir untuk pelajaran Al-Qur‟an
Hadits tersebut.
63
Adapun data hasil penelitian pada siklus I dapat dilihat pada
tabel yang terletak pada bab IV beserta pembahasannya.
4) Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh
informasi dalam pengamatan sebagai berikut :
(a) Guru kurang jelas dalam menyampaikan salam
(b) Guru kurang tepat dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
(c) Guru baik dalam pengelolaan waktu.
(d) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan proses belajar mengajar pada siklus I masih
banyak kekurangan sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan
yang harus dilakukan pada siklus II, perbaikan tersebut
diantaranya sebagai berikut:
(a) Guru harus lebih jelas dalam menyampaikan salam
(b) Guru harus lebih jelas dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran, sehingga siswa dapat menangkap arah dari
pembelajaran.
(c) Guru harus lebih telaten dalam membimbing siswa, sehingga
siswa mampu menguasai materi dengan baik.
(d) Guru harus lebih inovatif dan terampil dalam memotivasi
siswa, sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti
pelajaran.
64
c. Diskripsi Siklus II
1) Perencanaan
Materi pada siklus II adalah surat al-„Adiyat (mengartikan
surat Al-„Adiyat). Tahap perencanaan pada siklus II berdasarkan
hasil refleksi siklus I dan merupakan hasil perbaikan pelaksanaan
tindakan siklus I. Kegiatan perencanaan tindakan pada siklus II
adalah penyusunan RPP dan LKS.
2) Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah pada kgiatan tahap ini hampir sama pada
siklus I, hanya saja pelaksanaan ditambah dengan hasil refleksi
siklus I, serta menambahkan hal-hal yang perlu diperhatikan dan
penekanan pada tahap sebelumnya. Di akhir siklus dilakanakan
tes obyektif.
3) Pengamatan
Kegiatan yang dilakukan sama persis pada siklus I. Data
yangdiperoleh dalam tahap observasi (pengamatan)siklus II
dikumpulkan untuk dilakukan analisis.
(d) Guru mengamati siswa dalam hal semangat dalam
memberikan respon terhadap pelajaran yang sedang
berlangsung, kemampuan dalam menjawab pertanyaan
kelompok, dan minat dalam melaksanakan tugas.
(e) Guru mengamati kegiatan tentang kejujurannya dalam
mejawab soal-soal post tes yang diberikan oleh guru.
65
(f) Guru mengamati keaktifan siswa dengan kelompoknya pada
saat menjawab pertanyaan dan mengajukan pertanyaan yang
telah diberikan.
Adapun data hasil penelitian pada siklus II dapat dilihat
pada tabel pada bab IV beserta pembahasannya.
4) Refleksi
Hasil dari pengamatan siklus II dianalisa oleh peniliti
untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Kesimpulan juga diambil
dari siklus I. diharapkan refleksi ini membenarkan hipotesis
yang peneliti ajukan.Adapun siklusnya adalah sebagai berikut
(Suharjono,2012:74):
Gb.2
66
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
1. Ketuntasan hasil belajar siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan menerapkan
metode Snowball Throwingmemiliki dampak positif dalam meningkatkan
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin baiknya pemahaman
dan penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan guru.
Ketuntasan belajar meningkat dari prasiklus 37,5%, siklus I meningkat
menjadi 50 %, dan siklus II meningkat menjadi 93,75 % dan, secara
klasikal pada siklus ke II rumusan hipotesis sudah tercapai.
2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran
a. Hasil penelitian prasiklus
Hasil penelitian ini didapat dari tindakan berupa hasil tes yang
diberikan pada siklus pertama. Adapun hasil tes kemampuan
menyelesaikan soal materi menghafal surat Al-„Adiyat pada siswa
kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 pra siklusadalah termuat
pada tabel sebagai berikut:
67
Tabel 4.1
Nilai Tes Formatif Prasiklus
Nomor Nama
Nilai Siklus
Pra Siklus
Ket
Absen Induk T TT
1 Ambarwati 70 √
2 Arif Fuadi 65 √
3 Aulia Rahmawati 50 √
4 Azizah Nur Rohmah 60 √
5 Barep Wicaksono 45 √
6 Luqmanul Hakim 65 √
7 Nur Fitria Rahmawati 60 √
8 Nur Laila Istiqomah 75 √
9 Muhammad Khoirunniam 65 √
10 Muhammad Khoirurrizal 60 √
11 Muhammad Rifai 60 √
12 Pujio Sabar 55 √
13 Susun Faul Rifai 35 √
14 Umi Habibah 65 √
15 Ummy Kharisma 60 √
16 Wildan Royan M. 60 √
Jumlah 950 6 10
Rata rata 59,37
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Jumlah skor tercapai 950
Jumlah skor maksimal 1600
68
Rata-rata skor tercapai 59,37
Tingkat ketuntasan mencapai 37,5 %
M = 𝑋
𝑁
M = besarnya rata-rata yang dicapai
X = jumlah nilai
N = jumlah peserta tes
P = siswa yang tuntas belajar
Siswa Seluruhnya𝑋 100%
P = Tingkat Ketuntasan
Tabel 4.2
Kemampuan Menyelesaikan Soal MateriMenghafal
Surat Al-‘Adiyat Beserta ArtinyaPra Siklus
No Skor Keterangan Frekuensi Prosentase
1 00 – 20 Sangat kurang - 0 %
2 21 – 40 Kurang 1 6,25 %
3 41 – 60 Sedang 9 56,25%
4 61 – 80 Baik 6 37,5 %
5 81 – 100 Sangat Baik - 0 %
Jumlah 16 100 %
Tabel di atas, dari jumlah 16siswa tidak ada siswa yang
termasuk mencapai kategori sangat kurang atau skor 0-20 tidak ada
atau sebesar 0%. Siswa yang mencapai kategori kurang ada 1 orang
siswa atau 6,25% yaitu mereka yang mencapai nilai antara 21-40.
69
Nilai antara 41-60 dicapai oleh 9 orang siswa atau 56,25% yaitu
mereka yang termasuk kategori sedang. Siswa yang termasuk kategori
baik terdapat 6 siswa atau 37,5 % yaitu mereka yang mencapai nilai
61-80, dan siswa yang termasuk kategori sangat baikyaitu yang
mendapat skor 81-100 tidak ada. Data di atas dapat dilihat pd tabel
berikut:
G. 3
Keterangan ↑ : jumlah siswa
→ : nilai
Hasil tes kemampuan mengerjakan soal materi menghafal surat
Al-„Adiyat di atas didukung dengan hasil pengamatan dan diperoleh
data yaitu pada saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, hal ini
terlihat jelas dari cara siswa tidak atau kurang memberikan respon
terhadap tugas yang diberikan. Kebanyakan dari mereka hanya
bermain-main dan bercanda dengan teman-teman mereka, tidak fokus
terhadap apa yang diinstruksikan oleh guru.
Ada sebagian siswa yang tidak memperdulikan pembelajaran
Al-Qur‟an Hadits terutama materi menghafal surat Al-„Adiyat, mereka
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
jumlah siswa
70
menganggap pembelajaran tersebut kurang penting atau dengan kata
lain meremehkan pembelajaran tersebut. Hal ini terlihat ada yang
mengobrol dengan temannya, ada yang bermain sendiri tidak
memperhatikan. Setelah ditegur barulah mereka memperhatikan.
Sebelum diadakan penelitian nilai rata-rata hanya 59,37.
b. Hasil Penelitian Siklus I
Hasil penelitian ini didapat dari tindakan berupa hasil tes yang
diberikan pada siklus pertama. Adapun hasil tes kemampuan
menyelesaikan soal materi menghafal surat Al-„Adiyat pada siswa
kelas IV MI Nurul Huda Krandon Lor 02 pada siklus I adalah termuat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3
Nilai Tes Formatif Pada Siklus I
Nomor Nama
Nilai Siklus
I ( Pre Tes)
Ket
Absen Induk T TT
1 Ambarwati 85 √
2 Arif Fuadi 65 √
3 Aulia Rahmawati 60 √
4 Azizah Nur Rohmah 60 √
5 Barep Wicaksono 55 √
6 Luqmanul Hakim 75 √
7 Nur Fitria Rahmawati 60 √
8 Nur Laila Istiqomah 90 √
9 Muhammad Khoirunniam 70 √
10 Muhammad Khoirurrizal 75 √
11 Muhammad Rifai 70 √
71
12 Pujio Sabar 60 √
13 Susun Faul Rifai 45 √
14 Umi Habibah 65 √
15 Ummy Kharisma 60 √
16 Wildan Royan M. 60 √
Jumlah 1055 8 8
Rata rata 65,93
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Jumlah skor tercapai 1055
Jumlah skor maksimal 1600
Rata-rata skor tercapai 65,93
Tingkat ketuntasan mencapai 50 %
M = 𝑋
𝑁
M = besarnya rata-rata yang dicapai
X = jumlah nilai
N = jumlah peserta tes
P = siswa yang tuntas belajar
Siswa Seluruhnya𝑋 100%
P = Tingkat Ketuntasan
72
Tabel 4.4
Kemampuan Menyelesaikan Soal MateriMenghafal
Surat Al-‘Adiyat Beserta ArtinyaPada Siklus I (Pre-Test)
No Skor Keterangan Frekuensi Prosentase
1 00 – 20 Sangat kurang - 0 %
2 21 – 40 Kurang 0 %
3 41 – 60 Sedang 8 50 %
4 61 – 80 Baik 6 37,5 %
5 81 – 100 Sangat Baik 2 12,5 %
Jumlah 16 100 %
Tabel di atas, dari jumlah 16siswa tidak ada siswa yang
termasuk kategori kurang atau sebesar 0% yaitu mereka yang
mencapai nilai antara 21-40. Nilai antara 41-60 dicapai oleh 8 orang
siswa atau 50% yaitu mereka yang termasuk kategori sedang. Siswa
yang termasuk kategori baik terdapat 6 siswa atau 37,5 % yaitu
mereka yang mencapai nilai 61-80, siswa yang termasuk kategori
sangat baik 1 orang siswa atau 12,5% yaitu yang mendapat skor 81-
100, dansiswa yang mencapai kategori sangat kurang atau skor 0-20
tidak ada. Dari data di atas dapat dilihat pada tabel berkut:
73
G. 4
Keterangan ↑ : jumlah siswa
→ : nilai
Hasil tes kemampuan mengerjakan soal materi menghafal surat
Al-„Adiyat di atas didukung dengan hasil pengamatan dan diperoleh
data yaitu pada saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, hal ini
terlihat jelas dari cara siswa memberikan respon terhadap tugas yang
diberikan. Siswa banyak yang tidak tahu maksud dari pembelajaran
dengan Snowball Throwingkebanyakan dari mereka hanya bermain-
main dan bercanda dengan teman-teman mereka, tidak fokus terhadap
apa yang diinstruksikan oleh guru. Ada beberapa siswa yang tidak
serius dalam mendengarkan penjelasan guru maupun ketua kelompok
sehingga siswa kurang berusaha dalam mengerjakannya. Belum ada
siswa yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sehingga tugas
diselesaikan dengan baik.
Ada sebagian siswa yang tidak memperdulikan pembelajaran
Al-Qur‟an Hadits terutama materi menghafal surat Al-„Adiyat, mereka
menganggap pembelajaran tersebut kurang penting atau dengan kata
0
1
2
3
4
5
6
7
8
0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
Jumlah Siswa
74
lain meremehkan pembelajaran tersebut. Hal ini terlihat ada yang
mengobrol dengan temannya, ada yang bermain sendiri tidak
memperhatikan. Setelah ditegur barulah mereka memperhatikan.
Sebelum diadakan penelitian nilai rata-rata hanya 59,37 dan setelah
diadakan penelitian pada siklus 1 rata-ratanya menjadi 65,93 berarti
sudah ada peningkatan walaupun belum optimal.
c. Hasil Penelitian Siklus II
Hasil penelitian ini didapatkan dari tindakan penelitian berupa
hasil post-test seperti halnya telah dilakukan pada siklus I, karena
belum diperoleh nilai sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan
tes lagi pada tindakan siklus II untuk mendapatkan data yang
diperlukan untuk penelitian.
Adapun hasil dari post-test menghafal surat Al-„Adiyat pada
siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Nilai Tes Formatif Pada Siklus II
Nomor Nama
Nilai Siklus II
( Pre Tes)
Ket
Absen Induk T TT
1 Ambarwati 100 √
2 Arif Fuadi 85 √
3 Aulia Rahmawati 70 √
4 Azizah Nur Rohmah 80 √
5 Barep Wicaksono 65 √
6 Luqmanul Hakim 95 √
7 Nur Fitria Rahmawati 85 √
75
8 Nur Laila Istiqomah 100 √
9 Muhammad Khoirunniam 90 √
10 Muhammad Khoirurrizal 75 √
11 Muhammad Rifai 80 √
12 Pujio Sabar 65 √
13 Susun Faul Rifai 60 √
14 Umi Habibah 95 √
15 Ummy Kharisma 90 √
16 Wildan Royan M. 80 √
Jumlah 1315 15 1
Rata rata 82,19
Keterangan: T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Jumlah skor tercapai 1315
Jumlah skor maksimal 1600
Rata-rata skor tercapai 82,19
Tingkat ketuntasan mencapai 93,75 %
Tabel 4.6
Kemampuan Menyelesaikan Soal MateriMenghafal
Surat Al-‘Adiyat beserta artinyaPada Siklus II (Post-Test)
No Skor Keterangan Frekuensi Prosentase
1 00 – 20 Sangat Kurang - 0 %
2 21 – 40 Kurang - 0 %
3 41 – 60 Sedang 1 6,25 %
4 61 – 80 Baik 5 31,25 %
5 81 – 100 Sangat Baik 10 62,5 %
Jumlah 16 100 %
76
Berdasarkan tabel di atas, kemampuan menghafal materi surat
Al-„Adiyat, dari jumlah 16 siswa ada 10 siswa yang termasuk kategori
sangat baik atau sebesar 62,5 %, yaitu mereka yang mencapai nilai
antara 81-100. sementara itu ada 5 anak yang mencapai nilai 61-80,
mereka masuk pada kategori baik dengan prosentase 31,25 %. Adapun
siswa yang masuk pada kategori sedang ada 1 anak yaitu mereka yang
mendapat nilai 41-60 atau sebesar 6,25 %. Sedangkan yang masuk
pada kategori kurang dan sangat kurang dengan rentang nilai 21-40
dan 0-20 tidak ada sebagaimana pada siklus I. Data di atas dapat
dijelaskan melalui tabel berikut:
G. 5
Keterangan ↑ : jumlah siswa
→ : nilai
Keadaan siswa pada siklus II terlihat adanya lonjakan
peningkatan kearah perbaikan. Peningkatan ini bisa diamatai
berdasarakan hasil post-test kemampuan menghafal surat Al-„Adiyat
pada tabel di atas, yaitu siswa yang mampu mengafal surat Al-„Adiyat
kategori sangat baik ada 10 anak atau sebesar 62,5 % hasil tersebut
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0-20 21-40 41-60 61-80 81-100
Jumlah siswa
77
pada siklus I belum bisa dicapai. Sedangkan siswa yang melampui
batas tuntas ada 15 siswa atau sebesar 93,25 %dengan nilai rata-rata
82,19 lebih besar dari 65 (batas tuntas nilai KKM). Hal ini
membuktikan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menghafal surat
Al-„Adiyat yang lebih baik.
Hasil post-test kemampuan menghafal surat Al-„Adiyat pada
siklus II di atas didukung dengan hasil pengamatan siswa pada saat
terjadi proses belajar mengajar. Pada waktu kegiatan pembelajaran
berlangsung sebagian besar siswa memiliki antusias yang tinggi.
Siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran menggunakan
Snowball Throwing hal ini dikarenakan guru melakukan sosialisasi
terlebih dahulu terhadap siswa. Dari guru tidak ada lagi kendala dalam
mempersiapkan pembelajaran Al-Qur‟an Hadits tentang menghafal
surat Al-„Adiyat karena sudah belajar dari pengalaman pelaksanaan
siklus 1. Tetapi masih ada sebagian kecil siswa yang bersifat pasif, hal
ini disebabkan kurangnya motivasi dari guru. Penelitian ini hanya
berhenti pada siklus II, siklus III tidak dilakukan karena telah
diperoleh nilai sesuai dengan yang diharapkan. Snowball
Throwingtelah memberikan manfaat bagi siswa dan guru yaitu
mempermudah siswa dalam belajar Al-Qur‟an Hadits. Membuat siswa
menjadi semangat.Pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung
sebagian besar siswa memiliki antusias yang tinggi, karena metode
sangat menarik dan siswa sangat termotivasi.
78
3. Analisa Data Persiklus
a. Pembahasan Penelitian Siklus I
Pembahasan hasil penelitian peningkatan kemampuan
menghafal surat Al-„Adiyat yang dilakukan pada siklus I serta
didukung pengamatan dalam penelitian tindakan kelas yang diadakan
adalah sebagai berikut :
Dalam penelitian tindakan kelas siklus I ini, siswa melaksanakan
pembelajaran Al-Qur‟an Hadits materi menghafal Surat Al-„Adiyat
yang dipusatkan pada aspek membaca, menghafal ,dan mengerjakan
soal-soal pre-test. Kemudian siswa diminta memahami aspek-aspek
yang akan dinilai dengan post-test.
Berdasarkan analisis hasil kemampuan menghafal surat
Al‟Adiyat pada siklus I dari 16 siswa yang dinilai kemampuan
menghafal Surat Al-„Adiyat ada 1 anak atau sebesar 6,25 % masuk
pada kategori kurang. Setelah diamatai siswa tersebut cenderung pasif.
Selain itu tidak mengikuti penjelasan guru dan ketua kelompok dengan
sungguh-sungguh. Setelah di tegur barulah dia memperhatikan. Siswa
tersebut mengerjakan tugas dengan tidak antusias. Setelah dianalisis
ternyata mereka kurang berminat dengan materi tersebut, katanya
terlalu sulit.
Dari responden terdapat 16 siswa yang dinilai kemampuan
menghafal surat Al-„Adiyat pada kategori sedang ada 9 siswa atau
sebesar 56,25 %. Mereka hanya dapat mencapai nilai antara 41-
79
60.Setelah diteliti, siswa tersebut kurang berminat dalam menghafal
surat Al-„Adiyat. Siswa tersebut mengerjakan tugas hanya sekedarnya,
apabila diterangkan mereka tidak memperhatikan dengan baik, bahkan
ngobrol sendiri setelah diperingatkan barulah mereka memperhatikan.
Selain itu mereka malas dan merasa kesulitan, sehingga ingin
mengetahui dan menyontoh pekerjaan temannya tanpa mau berpikir
sendiri.
Berdasarkan persentase kemampuan baik ada 6 anak atau
sebesar 37,5 %.Siswa tersebut mendapat nilai antara 61-80. Siswa yang
berkemampuan cukup dikarenakan faktor internal seperti minat,
konsentrasi, motivasi, dan sikap siswa yang mempengaruhinya.
Sedangkan faktor eksternal yang menyebabkan siswa berkemampuan
cukup antara lain dapat mengatasi gangguan dari teman. Aspek
mempraktekkan materi yang benar. Selain itu kondisi kelas yang
belum atau kurang kondusif untuk belajar. Ada yang mencoba menarik
perhatian siswa lain dan membuat catatan-catatan yang tidak perlu.
Adapun siswa yang mendapat nilai dengan kategori sangat baik
skor 81-100tidak ada.
Sikap siswa pada proses pembelajaran siklus I menunjukkan
hal-hal sebagai berikut: a) belum seluruh siswa dapat menghafal surat
Al-„Adiyat, b) sebagian siswa belum mempunyai ketertarikan dengan
pengajaran tersebut, dan c) pengelolaan kelas/kelompok belum
sepenuhnya terkendali. Berdasarkan hasil pre-tes dan pengamatan yang
80
telah dilaksanakan pada siklus I ternyata rata-rata hasil yang diperoleh
belum memenuhi target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
mendapat nilai minimal 65. Hal ini terbukti dengan nilai rata-rata kelas
baru mencapai 59,37 dan yang mendapat nilai diatas KKM atau yang
telah melampaui batas tuntas baru ada 6 siswa atau sebesar 37,5 %.
Karena belum memenuhi target maka perlu dilaksakan tindakan pada
siklus II.
b. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II
Pembahasan hasil penelitian peningkatan kemampuan
menghafal surat Al-„Adiyat yang dilakukan pada siklus II serta
didukung pengamatan dalam penelitian tindakan kelas yang diadakan
adalah sebagai berikut :
Dalam penelitian tindakan kelas siklus II ini, siswa melaksanakan
pembelajaran Al-Qur‟an Hadits materi menghafal surat Al-„Adiyat
difokuskan pada aspek membaca, menghafal dan mengerjakan soal-soal
post-test. Aspek tersebut dapat dikenalkan kepada siswa dengan metode
Snowball Throwing. Setelah itu siswa diminta mengerjakan soal post-
test pada siklus II dari 16 siswa tersebut terdapat siswa yang termasuk
kategori sedang dengan mendapat skor antara 41-60, yaitu 1 siswa atau
6,25 % dan siswa yang masuk pada kategori sangat kurang dan kurang
sudah tidak ada sama sekali. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
dibanding siklus I.
81
4. Analisis Hasil Observasi
Analisis hasil observasi siswa
Tabel 4.7
Hasil pengamatan Aktivitas Siswa pada siklus I
No Aspek yang diamati
Skor
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mendengarkan penjelasan guru dan ketua
kelompok
Sikap siswa dalam kegiatan Tanya jawab
Sikap siswa dalam menyampaikan jawaban
Sikap siswa dalam memperhatikan pendapat
atau jawaban teman lain
Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
Keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat
Ketenangan kelas
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan soal tes formatif
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Jumlah 4 10 3
Keterangan :Skor 1 : Sangat Kurang
Skor 2 : Kurang
Skor 3 : Cukup
Skor 4 : Baik
Observasi siklus I diatas dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P =𝑓
Nx 100 %
82
Keterangan : P : Presentase Observasi
𝑓 : Jumlah item Skor Observasi
N : Jumlah Skor maksimal
P =𝑓
N
P =17
40x 100%
= 42,5 %
Berdasarkan tabel diatas hasil pengamatan aktivitas siswa pada
siklus I mencapai 42,5 %, Aspek aspek yang mendapat penilaian
kurang baik adalah sikap siswa dalam kegiatan Tanya jawab, sikap
siswa dalam menyampaikan jawaban, keaktifan siswa dalam
mengajukan pertanyaan, keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan,
keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat, ketenangan kelas dan
merangkum pembelajaran. Kesembilan aspek yang mendapat
penilaian kurang baik diatas, merupakan suatu kelemahan yang terjadi
pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk refkesi dan revisi
yang akan dilakukan pada siklus I. Hal ini disebabkan karena siswa
masih belum tertarik dan masih ragu untuk menjawab pertanyaan
ataupun bertanya kepada guru karena pemahaman siswa mengenai
materi masih abstrak dan tidak ada bayangan sama sekali mengenai
keterangan guru kaitanya dengan materi menghafal surat Al-„Adiyat.
Pada siklus I secara garis besar kegiatan belajar mengajar
dengan menerapkan metode Snowball Throwingbelum bisa dikatakan
83
berhasil, karena masih banyak aspek yang mendapat penilaian kurang
baik.
1) Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh
informasi dan pegamatan sebagai berikut:
(a) Guru kurang baik dalam menyampaikan tujuan pembelajaran
(b) Guru kurang jelas dalam menyampaikan penggunaan metode
Snowball Throwingkepada siswa
(c) Guru sudah dapat megelola waktu dengan baik
(d) Siswa kurang antusias dalam pembelajaran
Refleksi ini digunakan untuk mengetahui segala kelemahan
dan kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan pembelajaran siklus
I ini, dan hasil refleksi ini dijadikan sebuah bahan untuk perbaikan
pada siklus II.
2) Revisi
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini
masih banyak terdapat kekurangan seperti yang telah disampaikan
pada refleksi siklus I, sehingga perlu adanya perbaikan perbaikan
sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran pada siklus berikutnya,
adapun revisi bagi siklus II adalah sebagai berikut:
(a) Guru harus lebih jelas dalam menyampaiakan tujuan
pembelajaran sehingga siswa dapat menangkap arah dari
pembelajaran.
84
(b) Guru harus lebih jelas dalam memilih metode dan strategi yang
digunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat
memotivasi siswa untuk memperhatikan materi yang
disampaikan guru
(c) Guru agar menggunakan media pembelajaran, karena
penggunaan media pembelajaran pada proses pembelajaran
akan memberikan gambaran kepada siswa yang bersifat lebih
kongkret
(d) Guru harus lebih telaten dalam membimbing siswa, sehingga
siswa mampu menguasai materi dengan baik
(e) Guru harus lebih inovatif dan terampil dalam memotivasi
siswa, sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti
pelajaran.
Tabel 4.8
Hasil pengamatan siswa pada siklus II
No Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
Mendengarkan / Memperhatikan penjelasan
guru
Sikap siswa dalam kegiatan Tanya jawab
Sikap siswa dalam menyampaikan jawaban
Sikap siswa dalam memperhatikan pendapat
atau jawaban teman lain
Keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan
Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
√
√
√
√
√
√
85
7
8
9
10
Keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat
Ketenangan kelas
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan soal tes formatif
√
√
√
√
√
Jumlah 0 6 15 12
Keterangan :Skor 1: Sangat Kurang
Skor 2: Kurang
Skor 3: Cukup
Skor 4: Baik
Observasi siklus II diatas dihitung dengan rumus sebagai berikut:
P =𝑓
Nx 100 %
Keterangan : P : Presentase Observasi
𝑓 : Jumlah item Skor Observasi
N : Jumlah Skor maksimal
P =33
40x 100%
= 82,5 %
1) Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
menerapkanmetode Snowball Throwing.Dari data yang diperoleh dapat
diuraikan sebagai berikut :
86
(a) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang
belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaanya untuk masing
masing aspek cukup besar.
(b) Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa siswa lebih aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung.
(c) Kekurangan pada siklus siklus sebelumnya sudah mengalami
perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
(d) Hasil belajar pada siklus ke II sudah mengalami ketuntasan.
2) Revisi
Pada Siklus II guru telah menerapkan metode Snowball
Throwingdengan proses perencanaan berjalan lancar, sesuai dengan
rencana yang telah dibuat , siswa sudah terbiasa belajar melalui
peneraapan Snowball Throwing, sebagian besar siswa sudah benar
dalam benjawab soal soal tes formatif sehingga dapat meningkatkan
hasil prestasi belajar siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan tabel diatas hasil pengamatan aktivitas siswa pada
siklus II mencapai 82,5 % meningkat lebih tinggi dibandingkan hasil
pengamatan pada siklus I.Sikap siswa dalam memperhatikan pelajaran,
keaktifan siswa dalam mengajukan pertanyaan maupun menjawab
pertanyaan sudah terlihat cukup baik.
87
B. ANALISA DATA (AKHIR)
Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif :
1. Hasil/Prestasi belajar dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif
yaitu membandingkan hasil belajar (nilai tes) antar siklus.
2. Observasi atau wawancara dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil
observasi dan refleksi.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan
siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan
cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran,
analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas tersebut sehingga
diperoleh rata rata, tes formatif dapat dirumuskan:
X = 𝑥
𝑛
Keterangan :X : Nilai rata rata
∑ x : Jumlah semua nilai siswa
∑ n : Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan belajar
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus
sebagai berikut :
P = 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎x 100%
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV MI
Nurul Huda Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun
ajaran 2016/2017, yang dilakukan dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus
II. Maka dapat disimpulkan.
1. Hasil kinerja aktivitas siswa berdasarkan pengamatan dari prasiklus
ketuntasan mencapai 37,5%, sedangkansiklus-1 meningkat menjadi 50%
, meningkat menjadi 93,75 % pada siklus II disebabkan oleh adanya
keterlibatan siswa secara penuh terhadap proses pembelajaran.
2. Hasilbelajar siswa meningkat setelah digunakannya metode Snowball
Throwingdibuktikan dengan semakin banyaknya siswa yang nilai hasil
belajarnya memenuhi dan mencapai standar KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimum) yang ditentukan Madrasah tempat penelitian dilaksanakan
yaitu 65, dan persentase ketuntasan siswa juga semakin meningkat. Pada
prasiklus terdapat 6 siswa yang mencapai ketuntasan atau sebesar
73,5%.Siklus I terdapat 8 siswa yang mencapai standar ketuntasan atau
sebesar 50%. Dan pada siklus II terdapat 15 siswa yang mencapai standar
ketuntasan atau sebesar 93,75%.
Supaya lebih jelas dalam penjelasan diatas dapat dilihat pada diagram
berikut:
89
G. 6
Keterangan ↑ : jumlah siswa
→ : nilai
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
Snowball Throwingdapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
sehingga dapat meningkatkan aktivitas proses pembelajaran siswa, serta
meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur‟an Hadits materi menghafal
surat Al-„Adiyat.
Dengan adanya peningkatan hasil/prestasi belajar siswa tersebut
menunjukkan bahwa, hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini
dapat diterima dan dapat tercapai. Berarti pembelajaran dengan metode
Snowball Throwingdapat meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur‟an
Hadits materi surat Al-„Adiyat pelajaran siswa kelas IV MI Nurul Huda
Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun ajaran
2016/2017.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Tuntas Tidak Tuntas
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
90
B. Saran
Metode pembelajaran Snowball Throwingterbukti dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Al-Qur‟an Hadits.
Beberapa saran disampaikan peneliti sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan hasil/prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran
Aqidah Akhlaq, Fiqih dan mata pelajaran umum lainnya hendaknya guru
lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam menerapkan metode pembelajaran.
2. Dalam kegiatan pembelajaran guru diharapkan menjadikan
metodeSnowball Throwing sebagai suatu alternatif metode pembelajaran
dalam mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits untuk meningkakan aktivitas dan
hasil/prestasi belajar siswa.
3. Guru yang baik adalah yang dapat meningkatkan minat dan semangat
belajar siswa sehingga tercipta pembelajaran yang bermakna.
4. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi guru dan siswa,
maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan
dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits maupun pelajaran yang lainnya.
5. Hendaknya guru selalu mengembangkan inovasi-inovasi dalam
menerapkan metode didalam proses pembelajaran, agar pembelajaran
berjalan dalam suasana yang menyenangkan.
6. Guru hendaknya mempunyai keinginan untuk selalu mengembangkan diri
secara profesional guna meningkatkan mutu pendidikan melalui Penelitian
Tindakan Kelas.
91
7. Disarankan kepada peneliti lain untuk menemukan kelemahan–kelemahan
metode pembelajaran ini secara rinci dan menyeluruh, baik dari ketidak
efektifan maupun faktor lainnya, sehingga metode ini benar-benar bisa
dipergunakan secara baik.
8. Kritik dan saran dari pembaca yang membangun sangat penulis harapkan,
guna pengembangan wawasan yang terbuka dan lebih baik.
92
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zaenal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
_____________. 2007.Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik. Jakarta :
PT Asdi Mahasatya.
Anas,H.A. Idhoh. 2008. Al-Qowaa’id Al-Asaasiyyah Fii ‘Ulumi Al-Qur’an,
terjemahan Al Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliky Al-Hasani,.
Pekalongan: Al-Asri.
Departemen Pendidikan Nasional.2001. Manajemen Peningkatan Mutu
Pendidikan Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas.
Drs.Subari.1994. supervisi pendidikan dalam rangka perbaikan situasi
mengajar.Jakarta : Bumi Aksara.
Gibson& Ivancevich & Donnely.1994. organisasi dan Manajemen, Perilaku,
Struktur, Proses.Edisi keempat. Jakarta: Erlangga.
Hasan, A. Qadir. 2007. Ilmu Mushthalah Hadits. Bandung: Diponegoro.
Hamalik, Oemar. 2009.Kurikulum dan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara.
_____________. 2005.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
_____________. 2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual, Konsep dan
aplikasi.Bandug: Refika Aditama.
93
Moenir,A.S. 2008. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mu‟ammal Hamidi dan Imron A. Manan. 2001. Terjemah Tafsir Ayat Ahkam AS-
Shabuni. Surabaya: PT. Bina Ilmu
Mulyono,Abdurrahman. 1999.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Munjahid, A.W.Munawwir. 2007. Kamus Bahasa arab Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Nashirudin ad-Dimasyqi,ibnu. 2008. Mutiara Ilmu Atsar -Kitab Klasifikasi
Hadits- Permata Salaf yang Terpendam. Tahqiq: DR. Dhiya, Muhammad
Jasim al- Masyhadani. Surabaya: Akbar Eka Sabana.
Permendiknas RI No 22 tentang. Standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, tahun 2006.
Ramayulis. 2014. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia
SaifulMa‟arif, Bambang.1991. Teknik Menghafal al-Qur’an.trj. Abdurrab
Nawabuddin. Bandung: Sinar Baru.
Sardiman, A.M. ,1992. Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: Rajawali
Silbermen, Mel. 2009. Active Learning, 1001 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Insan Madani.
Silbermen, Malvin. 2004.101 Belajar Aktif. Bandung :Nusa Media.
Sudijono, Anas. 2006.Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Suhardjono. 2012 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
94
Suhartojo, dkk. 2002.LKS Kompetensi kelas IV SD/MI, Semarang: Tri Tunggal
Adi Tama.
Sudjana .Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Rineka Cipta.
Susetyo, Budi. 2009. Statistika. Jakarta : Dirjen Pendidikan Islam Depag RI.
Suwandi, Basrowi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia.
Supiana. 2009. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia.
Suprijono, Agus. 2005. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Penulis Penulis Al-Qur,an Hadits. 19994. Al-Qur’an Hadits MI kelas IV.
Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik
Indonesia.
Departemen Agama RI. 2004. Landasan PembelajaranAl-Qur’an Hadits MI.
Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik
Indonesia.
TimPenyusun KBBI. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
_____________. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Uzer Usman, Moh, Lilis Setiawati. 1993.Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Winkel, W.S. 1993. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:
Gramedia.
95
Lampiran1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : MI Nurul Huda Krandon Lor 02
Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadits
Kelas / Semester : IV ( Empat ) / 2 ( Genap )
Alokasi Waktu : 4 X 35 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Mengenal dan membaca surat pendek dan hadits tentang bersyukur
B. KOMPETENSI DASAR
4.1 Melafalkan Q.S. Al-„Adiyat secara benar dan fasih
4.2 Membaca Q.S. Al-„Adiyat secara benar dan fasih
C. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Siswa dapat mengenal Q.S. Al-„Adiyat
Siswa dapat membaca surat Al-„Adiyat secara benar dan fasih
Karakter siswa yang diharapkan :
Religius.Jujur. Toleransi. Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Demokratif ,
Rasa Ingin tahu. Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial,
Tanggung jawab
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, Berani mengambil resiko, Percaya diri,
Keorisinilan, Berorientasi ke masa depan
D. MATERI PELAJARAN
Surat Al-„Adiyat
Surah Al-„Adiyat adalah surah yang ke- 100 dalam Al-Qur‟an dan terdiri
dari 11 ayat. Surah ini termasuk surah makiyyah dan diturunkan setelah
surah Al-Asr. Nama Al-„Adiyat diambil dari kata Al-„Aadiyaat yang
artinya berlari kencang yang tedapat pada ayat pertama surah ini.
96
Lafadh surah Al-„Adiyat
E. METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi
Ceramah
Snowball Throwing
Penugasan
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
NO. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN MEDIA/
SUMBER WAKTU
1. PENDAHULUAN 10 menit
Apersepsi dan Motivasi :
Salam pembuka dengan cara menyapa siswa
tentang keadaan kesehatan dan kesiapan dalam
menerima pelajaran hari ini
Memberikan motifasi dan penjelasan awal
tentang target yuang harus dikuasai siswa
setelah belajar
Mengadakan appersepsi melafalkan surat-surat
pendek (drill)
Membentuk kelompok kecil maksimal 2 orang
anak
Teknik
pembagian
kelompok
97
Mendesain kelas dalam bentuk melingkar besar
(lesehan di musola)
2. KEGIATAN INTI 45 menit
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa menyimak penjelasan guru tentang, surat
Al-„Adiyat mulai dari identitas surat, pengertian
surat, nama surat, serta tempat diturunkannya
surat.
Guru memberi contoh pelafalan surat Al-„Adiyat
dengan benar dan fasih
Siswa menirukan pelafalan surat Al-„Adiyat
dengan benar dan fasih
Siswa mengulang pelafalan yang dicontohkan
oleh guru tentang surat Al-„Adiyat
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
Siswa diperkenalkan Surat Al-„Adiyat
Siswa melafalkan Surat Al-„Adiyat secara
kelompok
Siswa mengulang-ulang Surat Al-„Adiyat
setiap siswa wajib membuat pertanyaan sesuai
dengan materi kelompoknya masing-masing
yang nantinya akan di buat seperti bola lalu di
lempar ke temen yang lain untuk dijawab
setiap kelompok membuat resum/kesimpulan
yang kemudian dipresentasikan di depan
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
Gurubersama siswa bertanya jawab
Guru, slide,
tape recorder
Instrumen kuis
Instrument kuis
dan kartu ayat
Papan
penilaian
98
meluruskankesalahanpemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
3. PENUTUP 5 menit
Dalam kegiatan Penutup, guru:
Secara klasikal guru mengulang kembali
pelafalan surat Al-„Adiyat diikuti oleh siswa
Menyampaikan tugas untuk mengulang
pelafalan surat Al-„Adiyat dengan benar dan
fasih di rumah masing-masing
Memberikan penghargaan kepada siswa yang
telah mendapat penilaian maksimal
Instrumen
tugas individu
G. MEDIA / SUMBER
Lembar ayat dan Al-Qur‟an
Buku LKS siswa
Buku paket Al-Qur‟an Hadits
Sumber yang relefan
H. PENILAIAN
Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Jenis
Penilaian
Bentuk
Penilaian Contoh Instrumen
Religius.
Jujur.
Toleransi.
Disiplin.
Kerja keras
Kreatif
Demokratif
Rasa Ingin tahu
Gemar membaca
Peduli
lingkungan:
Peduli social
Tanggung jawab.
Menyebutkan
ayat-ayat dalam
surat Al-„Adiyat
secara acak
Meneruskan ayat-
ayat dalam surat
Al-„Adiyat
Melafalkan surat
Al-„Adiyat secara
keseluruhan
Tes tulis
Tes lisan
Unjuk
kerja
Sebutkan ayat-
ayat dalam
surat Al-
„Adiyat!
99
Penilaian proses : mengamati keterlibatan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung
Nyatakan penilaian dengan angka 1-3 untuk mengukurtiap komponen
sikap positif siswa
1. tidak positif
2. biasa saja
3. positif
100
LEMBAR PENGAMATAN
MELAFALKAN SURAT AL-‘ADIYAT
NAMA SISWA:…………………………… TANGGAL: …
NO LAFAL AYAT SKOR
1
2
3
4
dst
SKOR = jumlah perolehan skor x 100
Jumlah skor total
Semarang , 23 November 2016
Guru Praktik Mapel Al-Qur’an
Hadits
MAHFUD SODIKIN
NIM. 114-13-014
101
Lampiran 2:
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
No
. Nama
Keaktifan Kerjasama
A B C Kr A B C Kr
1. Ambarwati √ √
2. Arif Fuadi √ √
3. Aulia Rahmawati √ √
4. Azizah Nur Rohmah √ √
5. Barep Wicaksono √ √
6. Luqmanul Hakim √ √
7. Nur Fitria Rahmawati √ √
8. Nur Laila Istiqomah √ √
9. Muhammad Khoirunniam √ √
10 Muhammad Khoirurrizal √ √
11 Muhammad Rifai √ √
12 Pujio Sabar √ √
13 Susun Faul Rifai √ √
14 Umi Habibah √ √
15 Ummy Kharisma √
16 Wildan Royan M. √ √
Keterangan nilai
A : baik sekali B: baik
C : cukup Kr : kurang
102
Lampiran 3:
Rubrik Pengetahuan
N
o.
Soal-soal Kunci Jawaban Sk
or
1. .............. 5
2. .............
5
3. ............
..
5
4. ..............
5
5. .............. 5
6. .............
5
7. ...............
5
8. ................
5
9. ................
5
1
0
..................
5
1
1
...................
5
1
2 ..........................
5
1
3
....................
5
103
1
4 ........................
5
1
5
........................
5
1
6 ..............................
5
1
7
.......................
5
1
8
.......................
5
1
9 ..........................
5
2
0 ............................
5
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚× 100 nilai =
100
100 x 100
Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
104
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
Nama Sekolah : MI Nurul Huda Krandon Lor 02
Mata Pelajaran : Al Qur’an Hadits
Kelas / Semester : IV ( Empat ) / 2 ( Genap )
Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit
A. STANDAR KOMPETENSI
4. Menghafalkan surat pendek dan hadits tentang bersyukur
B. KOMPETENSI DASAR
4.1 Melafalkan surat Al-‘Adiyat secara benar dan fasih
4.2 Menghafalkan surat Al-‘Adiyat secara benar dan fasih
C. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Siswa dapat menghafalkan surat Al-„Adiyat secara benar dan fasih.
Karakter siswa yang diharapkan :
Religius.Jujur. Toleransi. Disiplin, Kerja keras, Kreatif, Demokratif ,
Rasa Ingin tahu. Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli sosial,
Tanggung jawab
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
Berorientasi tugas dan hasil, Berani mengambil resiko, Percaya diri,
Keorisinilan, Berorientasi ke masa depan
D. MATERI PELAJARAN
Surat Al-„Adiyat
Surah Al-„Adiyat adalah surah yang ke- 100 dalam Al-Qur‟an dan terdiri
dari 11 ayat. Surah ini termasuk surah makiyyah dan diturunkan setelah
surah Al-Asr. Nama Al-„Adiyat diambil dari kata Al-„Aadiyaat yang
artinya berlari kencang yang tedapat pada ayat pertama surah ini.
105
Surat Al-„Adiyat
E. METODE PEMBELAJARAN
Demonstrasi
Ceramah
Snowball Throwing
Penugasan
Penugasan
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
NO. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN MEDIA/
SUMBER WAKTU
1. PENDAHULUAN 10 menit
Apersepsi dan Motivasi :
Salam pembuka dengan cara menyapa siswa
tentang keadaan kesehatan dan kesiapan dalam
menerima pelajaran hari ini
Memberikan motifasi dan penjelasan awal
tentang target yuang harus dikuasai siswa
setelah belajar
Mengadakan appersepsi melafalkan surat-surat
pendek (drill)
Membentuk kelompok kecil maksimal 2 orang
Teknik
pembagian
kelompok
106
anak
Mendesain kelas dalam bentuk melingkar besar
(lesehan di musola)
2. KEGIATAN INTI 45 menit
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa menyimak penjelasan guru tentang, surat
Al-„Adiyat mulai dari identitas surat, pengertian surat, nama surat, serta tempat diturunkannya
surat.
Guru memberi contoh pelafalan surat Al-„Adiyat
dengan benar dan fasih
Siswa menirukan pelafalan surat Al-„Adiyat
dengan benar dan fasih
Siswa mengulang pelafalan yang dicontohkan
oleh guru tentangsurat Al-„Adiyat
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Secara berkelompok siswa membaca surat Al-
„Adiyat
Bermain game mencocokkan ayat dengan
penggalan ayat
Secara berkelompok siswa menyusun surat Al-
„Adiyat dari penggalan ayat di kertas yang
disediakan
Mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
Bermain adu cepat menyusun ayat
Hafalan surat Al-„Adiyat dengan benar dan fasih
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa
Gurubersama siswa bertanya jawab
meluruskankesalahanpemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
Guru, slide,
tape recorder
Instrumen kuis
Instrument
kuis dan kartu
ayat
Papan
penilaian
3. PENUTUP 5 menit
Dalam kegiatan Penutup, guru:
Secara klasikal guru mengulang kembali
pelafalan Al-„Adiyat dan diikuti oleh siswa
Menyampaikan tugas untuk mengulang
Instrumen
tugas individu
107
pelafalan dan menghafalkan surat Al-„Adiyat
dengan benar dan fasih dalam salat fardhu
Memberikan penghargaan kepada siswa yang
telah mendapat penilaian maksimal
G. MEDIA / SUMBER
Kartu ayat dan Al-Qur‟an terjemah
H. PENILAIAN
Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Jenis
Penilaian
Bentuk
Penilaian Contoh Instrumen
Religius.
Jujur.
Toleransi.
Disiplin.
Kerja keras
Kreatif
Demokratif
Rasa Ingin tahu
Gemar membaca
Peduli
lingkungan:
Peduli social
Tanggung jawab.
Melafalkan surat
Al-„Adiyat
dengan benar dan
fasih
Menyusun ayat-
ayat surat Al-
„Adiyat
Menghafal ayat
dan susunan ayat
surat Al-„Adiyat
Menununjukkan
urutan ayat surat
Al-„Adiyat
Tes tulis
Tes lisan
Unjuk
kerja
Bacakan surat
Al-„Adiyat !
Lafalkan surat
Al-„Adiyat
tanpa melihat
teks sesuai
urutan ayat !
Penilaian proses : mengamati keterlibatan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung
Nyatakan penilaian dengan angka 1-3 untuk mengukurtiap komponen
sikap positif siswa
1. tidak positif
2. biasa saja
3. positif
108
LEMBAR PENGAMATAN
MENGHAFAL SURATAL-‘ADIYAT
NAMA SISWA:……………………………… TANGGAL: …
NO LAFAL AYAT SKOR
1
2
3
4
dst
SKOR = jumlah perolehan skor x 100
Jumlah skor total
Semarang , 23 November 2016
Guru Praktik Mapel Al-Qur’an
Hadits
MAHFUD SODIKIN
NIM. 114-13-014
109
Lampiran 5
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
No
. Nama
Keaktifan Kerjasama
A B C Kr A B C Kr
1. Ambarwati √ √
2. Arif Fuadi √ √
3. Aulia Rahmawati √ √
4. Azizah Nur Rohmah √ √
5. Barep Wicaksono √ √
6. Luqmanul Hakim √ √
7. Nur Fitria Rahmawati √ √
8. Nur Laila Istiqomah √ √
9. Muhammad Khoirunniam √ √
10 Muhammad Khoirurrizal √ √
11 Muhammad Rifai √ √
12 Pujio Sabar √ √
13 Susun Faul Rifai √ √
14 Umi Habibah √ √
15 Ummy Kharisma √
16 Wildan Royan M. √ √
Keterangan nilai
A : baik sekali B: baik
C : cukup Kr : kurang
110
Lampiran ke 6
Rubrik Pengetahuan
N
o.
Soal-soal Jawaban Sk
or
1. ..............
5
2. .............
5
3. ............
..
5
4. ..............
5
5. .............. 5
6. .............
5
7. ...............
5
8. ................
5
9. ................
5
1
0
..................
5
1
1
...................
5
1
2 ..........................
5
111
1
3
....................
5
1
4 ........................
5
1
5
........................
5
1
6 ..............................
5
1
7
.......................
5
1
8
.......................
5
1
9 ..........................
5
2
0 ............................
5
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚× 100 nilai =
100
100 x 100
Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
112
Lampiran 7
113
Lampiran 8
114
Lampiran 9
Lampiran 10
Foto MI Nurul Huda
115
Foto Pelaksanaan Metode Snowball Throwing
116
Foto Siswa Saat Berdiskusi
Dan Evaluasi
117
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Mahfud Sodikin
NIM : 114-13-014
Tempat, tanggallahir : Semarang, 30 Desember 1985
Alamat : Plantungan Rt.25 Rw.08 Krandon Lor
Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang
HP : 081392796861
JejangPendidikan : a. MI Nurul Huda Krandon Lor 02, tahun 1999
b. MTs Darul Ulum, tahun 2002
c. MAN 1 Salatiga, tahun 2005
Demikiandaftarriwayathidupinidibuatdengansebenar-benarnya.
Salatiga, 9 Maret 2018
Penulis
Mahfud Sodikin
NIM. 114-13-014