Upload
ti-jo-e
View
33
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Akuntansi
Citation preview
PENJUALAN ANGSURANGaleriFiled under: EKONOMI
Desember 28, 2010
Rate This
Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan perjanjian dimana
pembayarannya dilaksanakan secara bertahap.
1. pada saat barang-barang diserahkan kepada pembeli, pejual menerima pembayaran pertama
sebagian dari harga penjualan.
2. sisanya dibayar dalam beberapa kali angsuran
Untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang terjadi dalam pemilikan kembali, factor-faktor
yang harus diperhatikan penjual :
1. Besarnya pembayaran pertama (down payment)
2. Jangka waktu pembayaran
3. Besarnya pembayaran angsuran
Pengakuan laba kotor dalam penjualan angsuran :
1. Laba kotor diakui saat penjualan dilakukan
Transaksi penjualan angsuran diperlakukan seperti transaksi penjualan kredit. Laba kotor
yang terjadi diakui pada saat penyerahan barang dengan ditandai oleh timbulnya piutang.
2. Laba kotor diakui secara proporsional dengan jumlah penerimaan angsuran
Laba kotor yang terjadi diakui sesuai dengan jumlah uang kas dari penjualan angsuran yang
direalisasikan dalam periode yang bersangkutan. Prosedur yang menghubungkan tingkat
keuntungan dengan realisasi penerimaan angsuran :
Ø Penerimaan pembayaran pertama dicatat sebagai pengambilan harga pokok dari barang
yang dijual.
Ø Penerimaan pembayaran pertama dicatat sebagai realisasi keuntungan yang diperoleh
sesuai dengan kontrak penjualan.
Ø Setiap penerimaan pembayaran yang sesuai dicatat sebagai pengembalian harga pokok
maupun sebagai realisasi keuntungan.
Contoh :
PT SENTANA perusahaan jual beli harta tak bergerak, menjual rumah kepada Hartono Rp
2.500.000. HPP rumah Rp 1.500.000 pembayaran pertama Rp 500.000. untuk menjamin
keamanan pemilikan PT SENTANA & Hartono setuju untuk menghipotik sebesar Rp 2.000.000.
Akte hipotik tanggal 1 september 1980, dibayar dalam jangka waktu 5 th dengan
pembayaran ½ tahun @ Rp 200.000. Bunga hipotik 12% setahun, komisi dan biaya lainnya Rp
50.000 dibayar tunai oleh PT SENTANA.
Transaksi-transaksi Laba diakui periode penjualan Laba diakui secara proporsional
1. Penjualan rumah
Piutang Hartono 2.500Rumah 2.500 Laba penjualan 2.500
Piutang Hartono 2.500Rumah 1.500 Laba kotor yg belumdirealisasi 1.000
2. Penerimaan pembayaran pertama & hipotik
Kas 500Hipotik 2.000 Piutang Hartono 2.500
Kas 500Hipotik 2.000 Piutang Hartono 2.500
3. Pembayaran biaya-biaya
Ongkos penjualan 50Kas 50
Ongkos penjualan 50Kas 50
4. Bunga yg masih harus diterima12%, 4 blnLaba kotor yg direalisasi
Bunga hipotik ygakan diterima 80 Pendapatan bunga 80
Bunga hipotik ygakan diterima 80 Pendapatan bunga 80Laba kotor yg blmdirealisasi 200Realisasi laba ktor 200
5. Menutup rekening ke R/L
Laba penjualan rumah 1.000Pendapatan bunga 80 Ongkos penjualan 50Laba-Rugi 1.030
Realisasi laba ktor 200Pendapatan bunga 80 Ongkos penjualan 50Laba-Rugi 230
6. Pembayaran angsuran hipotik
Kas 320Hipotik 200 Pendapatan bunga 120
Kas 320Hipotik 200 Pendapatan bunga 120
7. Laba kotor yg direalisasi
Laba kotor yg blmdirealisasi 160 Realisasi laba kotor 160
8. Menutup rekening ke R/L
Pendapatan bunga 212Laba-Rugi 212
Pendapatan bunga 212Realisasi laba kotor 160 Laba-Rugi 372
Masalah Pertukaran (Trade In) dalam Penjualan Angsuran
Penjualan menyerahkan barang baru dengan perjanjian angsuran, sedang pembayaran
pertama dari pembeli berupa penyerahan barang bekas. Barang yang diterima dari
pertukaran harus dinilai kembali dengan memperhatikan adanya perbaikan serta tingkat laba
yang diharapkan dari penjualan kembali barang bekas.
Contoh :
Pedagang mobil memiliki mobil baru dengan harga pokok Rp 1.000.000 dijual dengan
perjanjian penjualan angsuran Rp 1.500.000. Pembayaran pertama pembeli menyerahkan
mobil bekas dihargai Rp 400.000. Biaya yang diperlukan untuk perbaikan Rp 50.000, harga
penjualan normal setelah diperbaiki Rp 375.000. Penjual mengharapkan laba normal 25% dari
penjualan mobil bekas.
Perhitungan :
Harga pertukaran mobil bekas Rp 400.000
Harga jual sesudah diperbaiki Rp 375.000
Dikurangi :
Ongkos perbaikan Rp 50.000
Laba normal yang diharapkan
(25% x Rp 375.000) Rp 93.750
(Rp 143.750)
(Rp 231.250)
Perbedaan harga pertukaran (terlalu tinggi) Rp 168.750
Persediaan barang dagangan mobil bekas 231.250
Cadangan perbedaan harga pertukaran 168.750
Piutang penjualan angsuran 1.100.000
Penjualan angsuran 1.500.000
Harga pokok penjualan angsuran 1.000.000
Persediaan barang dagangan mobil baru 1.000.000
Masalah pembatalan kontrak dan pemilikan kembali
Apabila pembeli gagal untuk memenuhi kewajibannya yang tercantum dalam surat
perjanjian, maka barang ditarik dan dimiliki oleh penjual.
Yang harus dilakukan dalam buku penjual :
Pencatatan pemilikan kembali barang dagangan
Menghapus saldo piutang penjualan angsuran
Menghapus saldo laba kotor yang belum direalisasi
Pencatatan keuntungan atau kerugian karena pemilikan kembali
Masalah bunga pada penjualan angsuran :
Bunga diperhitungkan dari sisa harga kontrak selama jangka waktu angsuran
Bunga dari setiap angsuran yang harus dibayar, yang dihitung sejak tanggal perjanjian
sampai tanggal jatuh tempo
Pembayaran angsuran periodik dilakukan dalam jumlah yang sama, didalamnya termasuk
angsuran pokok dan bunga
Bunga secara periodik diperhitungkan berdasarkan dari (sisa) harga kontrak