Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENELITIANPENELITIANHISTORISHISTORIS
PENULISANPENULISAN
P R O G R A M S T U D I P E N D I D I K A N S E J A R A HF A K U L T A S K E G U R U A N D A N I L M U P E N D I D I K A N
U N I V E R S I T A S R I A U
PROPOSAL DAN SKRIPSIPROPOSAL DAN SKRIPSI
BUKU PEDOMAN
2020
i
Sambutan Koordinator Prodi Pendidikan Sejarah
FKIP Universitas Riau
Buku pedoman penulisan proposal dan penelitian metode Historis yang telah
disusun ini merupakan pedoman bagi civitas akademika prodi Pendidikan Sejarah FKIP
Universitas Riau baik mahasiswa dan dosen, Sesuai dengan pasal 41 ayat (1) dan Ayat
(2) Peraturan Rektor Universitas Riau Nomor 5 Tahun 2019, bahwa jenis tugas akhir
mahasiswa S1 adalah skripsi dan pedoman skripsi ditetapkan oleh fakultas
Buku panduan ini disusun telah melalui berbagai tahapan review dari
berbagai pihak yang kompeten. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan masih
ada kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan dimasa yang akan datang.
Dengan adanya buku panduan ini, kami berharap proses penyelesaian tugas
akhir mahasiswa terkhususnya yang menulis tentang penelitian Historis (sejarah) akan
lebih terarah, terukur dan berkualitas serta mahasiswa dapat menyelesaikan studinya tepat
waktu.
Pekanbaru, 19 Oktober 2020
Koordinator Prodi Pendidikan Sejarah,
Asyrul Fikri, M.Pd
NIP. 199105112018031001
ii
KATA PENGANTAR
Buku panduan ini dibuat untuk memfasilitasi penulisan Tugas akhir metode penelitian Sejarah (Historis) di Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Riau. Disusun sesuai dengan ketentuan dan sistematika pedoman tugas akhir yang telah diterbitkan oleh pihak fakultas namun sesuaikan dengan kaidah-kaidan metode penelitian Sejarah Buku Panduan ini diharapkan dapat menyeragamkan format dan tata tulis dalam penulisan proposal dan skripsi penelitian sejarah, serta sebagai acuan bagi mahasiswa, pembimbing maupun penguji dan Buku ini juga diharapkan dapat memberikan petunjuk secara umum, sehingga pola pikir dalam melaksanakan rangkaian kegiatan TA/Skripsi dapat lebih terarah sehingga dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan jadwal akademik yang telah ditetapkan.
Buku panduan ini secara berkala akan direvisi sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan kondisi perkembangan. Penyusunan buku panduan ini membutuhkan waktu dan pemikiran yang mendalam, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak akan sangat bermanfaat guna penyempurnaan dimasa mendatang. Kepada para anggota Tim Penyusun serta pihak yang telah bekerja keras dan tulus, sehingga buku Panduan ini dapat tersusun dengan baik, kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Pekanbaru, 19 Oktober 2020
Tim Penyusun
iii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN KOORDINATOR PRODI ...................................................... ….. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
A. PENGERTIAN METODE PENELITIAN SEJARAH ..................................... 1
B. LANGKAH-LANGKAH PETODE PENELITIAN SEJARAH ....................... 1
1. Pemilihan Topik ......................................................................................... 1
2. Heuristik .................................................................................................... 1
3. Kritik Sumber ............................................................................................ 2
4. Interpretasi ................................................................................................. 2
5. Historiografi ............................................................................................... 2
C. SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN HISTORIS .............................. 3
1. Sistematika Proposal ............................................................................... 3
a. Halaman Sampul ....................................................................... 3
b. Halaman Pengesahan ................................................................. 4
c. Judul .......................................................................................... 4
d. Latar Belakang .......................................................................... 4
e. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
f. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
g. Manfaat Penelitian..................................................................... 4
h. Definisi Operasional .................................................................. 4
i. Kajian Teori .............................................................................. 4
j. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ....................................... 5
k. Kerangka Berpikir ..................................................................... 5
l. Metode Penelitian ...................................................................... 5
2. Sistematika Laporan Penelitian .............................................................. 7
D. TEKNIS PENULISAN TUGAS AKHIR ........................................................... 9
1. Ketentuan Umum ..................................................................................... 9
2. Teknis Penyajian .................................................................................... 10
2.1 Pengetikan .......................................................................................... 10
2.2 Batas Tepi Kertas ............................................................................... 10
2.3 Spasi ................................................................................................... 10
2.4 Alinea ................................................................................................. 11
2.5 Penulisan Judul Bab dan Subbab........................................................ 11
iv
2.6 Penulisan Nomor Bab dan Subbab ..................................................... 11
2.7 Nomor Halaman ................................................................................. 11
2.8 Kutipan .............................................................................................. 12
2.9 Daftar Pustaka .................................................................................... 13
2.10 Tabel dan Gambar ........................................................................... 17
C. LAMPIRAN ....................................................................................................... 19
1. Contoh Halaman Sampul Proposal .......................................................... 19
2. Contoh Halaman Pengesahan Proposal .................................................... 20
3. Contoh Halaman Sampul Tugas Akhir .................................................... 21
4. Contoh Halaman Judul ............................................................................. 22
5. Contoh Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................ 23
6. Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing .............................................. 24
1
A. Pengertian Metode Penelitian Sejarah/ Historis
Metode sejarah khususnya dapat didefinisikan sebagai teknik-teknik, proses dan
pedoman pengolahan data sejarah secara sitematik dan obyektif untuk mendapatkan
pengetahuan tentang peristiwa Sejarah. Oleh karena metode sejarah berkaitan dengan data
documenter, maka metode sejarah disebut metode documenter atau metode kritik sumber.
Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, metode sejarah terus berkembang
dan bercabang. Lebih khusus lagi, Metode penelitian Sejarah adalah seperangkat aturan dan
prinsip sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secra efektif, menilainya
secara kritis, dan mengajukan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tertulis.
Para ahli ilmu sejarah bersepakat untuk menetapkan empat kegiatan kegiatan
pokok didalam cara meneliti sejarah. Istilah-istilah yang dipergunakan bagi keempat langkah
itu berbeda-beda, namun memiliki makna dan maksud yang sama. Langkah-langkah itu
diantaranya adalah Heuristik, Kritik/Verifikasi, Interpretasi dan Historiografi. Kemudia oleh
Bapak Ilmu Sejarah Indonesia Prof. Kuntowijoyo, keempat langkah ini ditambahkan satu,
yaitu Pemilihan Topik. Sehingga metode penelitian sejarah memiliki 5 tahapan.
B. Langkah-langkah metode sejarah
1. Identifikasi Masalah/Pemilihan Topik
Identifikasi masalah dan menetapkan topik yang akan diangkat untuk diteliti.
Masalah atau topik yang akan diangkat harus melalu beberapa langkah pertimbangan dan
seleksi terlebih dahulu, apakah cukup tersedia sumbernya. topik yang diangkat dicoba di
seleksi dengan menggunakan teknik 5 R: Remarkable (sesuatu yang unik, bisa peristiwa
atau tokoh); Resulting in Change (Peristiwa/tokoh menyebabkan adanya perubahan);
Revealing (menyatakan, memberitahukan banyak hal kepda generasi kita sekarang tentang
hal yang belum pernah diketahui/ditulis semelumnya) dan ada pesan/pembelajaran sejarah
didalamnya); Remembered (masih diingat oleh orang yang hidup sekarang dan pantas
diingat dan atau terlalu berharga untuk dilupakan); Resonant/Ripple (bergema atau memiliki
riak/efek terhadap generasi kita hari ini dan punya dampak jangka panjang kedepan).
2. Heuristik atau pengumpulkan data sumber
Setelah masalah atau topik telah didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah
mengumpulkan data sumber (Heuristik) agar topik yang kita angkat bisa ditulis. Pada
penelitian sejarah hanya terdapat dua jenis sumber data yaitu Sumber Primer (data/Sumber
yang berasal dari jaman yang sama saat peristiwa yang diteliti terjadi) contohnya adalah,
kesaksian pelaku dan atau saksi sejarah, catatan harian dari pelaku/saksi sejarah, surat kabar
yang memuat berita mengenai peristiwa yang sedang diteliti dan diterbitkan sejaman dengan
peristiwa itu , dan Arsip atau dokumen yang memuat/ mendukung tentang masalah yang
diteliti dan tentunya harus berasal dari masa yang sama. Sumber Primer ini bisa didapatkan
dengan memwawancarai pelaku/saksi sejarah (jika mereka masih hidup), dan atau melalui
catatan harian/diary (jika ada). Surat kabar bisa didapatkan di kantor penerbit.
Arsip/dokumen bisa didapatkan di Instansi yang berwenang menyimpan nya seperti
Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Yang dimaksud dengan sumber
2
sekunder adalah bila sumber atau penulis sumber hanya mendengar peristiwa itu dari orang
lain. Sumber sekunder adalah sumber yang telah diolah lebih dahulu. Misalnya: buku-buku,
artikel-artikel hasil kajian tentang suatu peristiwa, orang yang pernah mendengar suatu
peristiwa dari orang lain yang menjadi pelaku sejarah.
3. Kritik Sumber
Setelah sumber sejarah terkumpul, tahap berikutnya dalah verifikasi atau kritik
untuk memperoleh keabsahan sumber. Dalam hal ini, dilakukan uji keabsahan tentang
keaslian sumber yang didapatkan (autentisitas) yang dilakukan melalui kritik ekstern dan
keabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas) yang ditelusuri melalui kritik intern.
Untuk mengetahui keaslian sumber (Dokumen dan Arsip), dapat diuji dengan menggunakan
pertanyaan berikut ini: (1) kapan sumber itu dibuat, peneliti harus menemukan tanggal
pembuatan dokumen. Jika tidak ditemukan tanggal yang pasti, penerkaan mengenai tanggal
kira-kira dapat dilakukan dengan cara penetapan tanggal paling awal yang mungkin dan
tanggal paling akhir yang mungkin. Peneliti harus meragukan keaslian sembuah dokumen
jika sama sekali tidak dapat diketahui kapan dokumen tersebut dibuat.(2) Dimana sumber itu
dibuat? Ini berarti, peneliti harus mengatahui asal-usul dan lokasi pembuatan sumber. Lokasi
ini bisa saja berbeda dengan tempat dimana sumber itu ditemukan/tersimpan. Jika dokumen
tersebut tersimpan dan ditemukan seperti di arsip keluarga, kantor niaga, kantor pemerintah,
atau perpustakaan, maka besar kemungkinan bahwa dokumen tersebut adalah asli. (3) Siapa
yang membuat, hal ini mengharuskan adanya penyelidikan atas kepengarangan. Setelah
didapatkan siapa, maka akan diketahui apakah dokumen/arsip itu bisa dipercaya atau tidak.
Contoh, dokumen tentang catatan tindak kriminal akan kuat keasliannya jika ditulis oleh
pihak kepolisian. Dan dokumen tentang perkembangan suatu daerah akan kuat keasliannya
jika dibuat dan diterbitkan oleh lembaga Bappeda. (4) apakah sumber itu dalam bentuk Asli?
Dalam hal ini, pengujian mengenai integritas sumber merupakan hal yang sangat
menentukan. Kecacatan sumber dimungkinkan terjadi pada bagian-bagian dokumen atau
keseluruhannya dikarenakan adanya usaha secara sengaja untuk memalsukan informasi yang
ada didalamnya. Jika dokumen yang didapat adalah kopian dari dokumen asli, peneliti harus
berusaha untuk mnjelaskan keasliannya.
4. Interpretasi
Pada tahap interpretasi, dengan meminjam pengertian Gootschlak mengenai
historiografi diartikan sebagai rekonstruktif imajinatif terhadap peristiwa masa lampau
berdasarkan fakta - fakta yang diperoleh melalui proses dan analisa kritis. Analisis itu
bertujuan untuk melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber
sejarah dan disusun menjadi sautu tulisan yang menjelaskan secara komprehensif dan
mudah dipahami oleh pembaca.
5. Penulisan Sejarah/Historiografi
Fase terakhir dalam metode sejarah adalah Historigorafi, yang bisa didefinisikan
sebagai cara penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang telah
dilakukan. Penulisan hasil penelitian sejarah hendaknya memberikan gambaran yang jelas
mengenai proses penelitian dari awal sampai dengan akhir. Berdasarkan penulisan sejarah
pula, akan didapatkan nilai apakah penelitian itu berlangsung sesuai dengan prosedur yang
dipergunakan atau tidak.
3
C. Sistematika Penulisan Proposal dan Tugas Akhir penelitian Historis
1. Sistematika Proposal Penelitian Historis
Proposal penelitian yang menggunakan model penelitian Historis, disusun tanpa
bab-bab dan disesuaikan dengan langkah-langkah penelitian yang dilakukan dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
A. Halaman Sampul
B. Halaman Pengesahan
C. Judul
D. Latar Belakang Masalah
E. Rumusan Masalah
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
H. Definisi Operasional
I. Kajian Teori
J. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
K. Kerangka Berpikir
L. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Tempat dan Waktu Penelitian
3. Data dan Sumber Data
4. Metode Pengumpulan Data
5. Instrumen Penelitian
6. Teknik Analisis Data
7. Keabsahan Data
8. Prosedur Penelitian
M. Daftar Pustaka
N. Lampiran
Sistematika proposal penelitian Historis dijelaskan sebagai berikut:
a. Halaman Sampul
Halaman sampul memuat logo UNRI, PROPOSAL TUGAS AKHIR,
judul, nama dan nomor induk mahasiswa, nama program studi, jurusan, fakultas,
universitas, bulan dan tahun. (lihat lampiran)
4
b. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi selain dari judul, dicantumkan persetujuan
pembimbing 1 dan 2 serta mengetahui Koordinator program studi (lihat lampiran)
c. Judul
Judul penelitian harus spesifik, singkat dan menggambarkan masalah yang
diteliti. Judul maksimal 20 kata, jelas dan tidak membuka peluang penafsiran
yang beraneka ragam atau dapat menggunakan sub judul jika terlalu panjang.
d. Latar Belakang
Pada bagian ini peneliti menjelaskan hal-hal yang mendorong perlunya diadakan
penelitian, memunculkan masalah sekaligus alasan pemilihan dan pentingnya masalah
berkaitan dengan ruang lingkup spasial dan temporal
e. Rumusan Masalah
Bagian ini menguraikan pokok-pokok masalah yang akan dijawab dalam
penelitian, emgaju pada ala yang telah diuraikan di latar belakang, rumusan masalah
dapat berbentuk pertanyaan/kalimat tanya.
f. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian,
sesuai dengan fokus penelitian yang telah dirumuskan, sehingga dapat memberikan
deskripsi dengan jelas, detail, serta mendalam mengenai proses dan hasil penelitian
yang telah dicapai.
g. Manfaat Penelitian
Menjelaskan manfaat penelitian secara teoretis dan praktis serta
menjelaskan pihak-pihak yang akan memperoleh manfaat dari hasil penelitian
tersebut.
h. Definisi Operasional
Merupakan penjelasan dari variabel atau istilah secara operasional, mengenai
variabel penelitian yang diteliti. Tujuannya adalah untuk mengarahkan peneliti
supaya memperoleh data yang benar sesuai dengan kebutuhan penelitian.
i. Kajian Teori
Kajian kajian pustaka merupakan telaah terhadap pustaka/literatur yang menjadi
landasan pemikiran dalam penelitian/menjadi alasan mengapa peneliti tertarik meneliti
subjek terkait. Kajian teori merupakan kajian terhadap teori yang mendukung analisis
dalam penelitian (misalnya peneliti mengangkat judul tentang sejarah perjuangan atau
konflik masyarakat) maka dijelaskan teori-teori yang relevan dengan kajian tersebut.
5
j. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Menjelaskan hasil penelitian (historis/non historis) yang memiliki tema yang
sama atau mendukung penelitian yang akan disusun. Dalam bagian ini dijelaskan juga
aspek-aspek kebaruan yang memebedakan penelitian kita dengan penelitian-penelitian
lain yang telah ditulis sebelumnya.
k. Kerangka Berpikir
Pada bagian ini penulis menyampaikan kerangka berpikir teoritis yang
digunakan untuk melihat atau membungkus permasalahan penelitian. Dalam hal ini,
peneliti menggunakan teori-teori atau konsep-konsep yang dipandang relevan untuk
melihat melihat permasalahan penelitian yang telah diajukan sebelumnya. Dengan
kata lain, bagian ini menjadi kerangka teoritis atau konseptual dari penelitian
yang dilakukan. Pada bagian ini dapat dilihat ciri khas yang dianut oleh peneliti dalam
penelitian yang dilakukannya. Melalui penyampaian teori atau konsep yang dipilih
akan tampak inti topik yang dibedah dan permasalahan penelitian, sekalipun tidak
secara eksplisit disampaikan pada judul penelitian.
l. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Mengungkapkan dengan singkat jenis penelitian yang digunakan dan
(disain/prosedur) penelitian. Dalam hal ini adalah penelitian Historis/Sejarah
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian merujuk kepada wilayah peneliti menemukan data dan
sumber penelitian dan/atau tempat subjek penelitian berada. Misalnya pada saat
meneliti, maka sumber akan didapatkan di Perpustakaan UNRI, perpustakaan
Daerah Riau, Arsip dinas terkait/ Arsip Nasional Indonesia, Riau Pos, dan
sebagainya. Peneliti menjabarkan diwilayah mana sajakah sumber-sumber akan
dicari. Atau jika meneliti tentang sejarah daerah maka tempat penelitian yang
dimaksud adalah wilayah yang diteliti. Waktu penelitian menjelaskan kapan
penelitian dimulai dan estimasi kapan selesai.
3. Data dan Sumber Data
Bagian ini menjelaskan tentang jenis data yang diperlukan, sumber data
penelitian dari mana atau dari siapa data dididapatkan, untuk penelitian Historis,
maka hanya ada dua jenis data/sumber, yaitu sumber Primer (Sumber sejaman) dan
sumber sekunder (buku/jurnal dan artikel). Sumber primer terdiri dari, hasil
wawancara pelaku dan/atau saksi peristiwa sejarah, Diary pelaku sejarah, Arsip,
Koran dan Surat kabar yang terbit pada saat peristiwa yang diteliti terjadi. Sumber
6
sekunder berbentuk buku yang telah diterbitkan dan memuat bahan dan kajian yang
diperlukan dalan penelitian, selain buku, sumber sekunder juga dapat berbentuk
Jurnal ilmiah serta artikel ilmiah.
4. Metode Pengumpulan Data
Pada bagian ini penulis menjabarkan tentang bagaimana proses
mengumpulkan data penelitian, misalnya untuk sumber primer, peneliti akan
mewawancara pelaku dan saksi sejarah, siapa tokoh yang diwawancarai dan dari
mana nama-nama dan identitas tokoh didapatkan, serta relevansinya dengan
penelitian harus dijelaskan. Contoh: dalam penelitian ini saya akan
mewawancarai tokoh bernama Zulfa Hendri, dia adalah pelaku yang terlibat
dalam peristiwa Demo besar-besaran mahasiswa se-Riau yang menuntut
terselesaikannya sengketa lahan UNRI. Untuk sumber-sumber sekunder,
dilakukan indentifikasi judul-judul buku yang relevan dengan kajian yang diteliti
melalui seaching di Internet. Setelah judul-judul buku didapatkan, maka peneliti
akan mencari buku-buku tersebut di perpustakaan (dijelaskan perpustakaan mana
saja).
5. Instrumen Penelitian
Untuk penelitian Historis sama dengan penelitian kualitatif yaitu peneliti
lah yang menjadi Instrumen penelitian.
6. Teknik Analisis Data
Pada bagian ini peneliti menjelaskan proses bagaimana menganalisis
sumber-sumber yang telah didapatkan. Sumber primer dan sekunder yang telah
dikumpulkan kenudian dilakukan verifikasi dengan memilah-milah mana
sumber yang akan digunakan dan mana yang tidak.
7. Keabsahan Data
Pada bagian ini peneliti menjelaskan proses bagaimana menentukan
apakah sumber-sumber yang telah didapatkan dan akan digunakan, bisa
dipercaya dan tidak dinyatakan sumber palsu. Peneliti dapat menjelaskan tahap
ini dengan meminjam tahapan kritik sumber yang ada dalam metode penelitian
sejarah/Historis
8. Prosedur Penelitian
Pada bagian ini peneliti menjabarkan langkah-langkah penelitian yang akan
dilakukan. Prosedur penelitian dibuat dengan bentuk bagan alur, yang
menjelaskan proses penelitian mulai dari proses pemilihan topik, penyusunan
proposal, seminar proposal, dan proses penelitian dan penulisan ( Heuristik,
kritik, verifikasi, interpretasi dan penulisan sejarah).
7
m. Daftar Pustaka
Berisi daftar buku-buku, jurnal, prosiding, majalah, surat kabar, internet
serta sumber-sumber lain yang digunakan sebagai acuan dalam proposal.
n. Lampiran
Berisi Lampiran penelitian yang mendukung penulisan proposal.
2. Sistematika Laporan Penelitian Historis
Khusus tugas akhir yang menggunakan model penelitian kualitatif, laporan
penulisan tugas akhir disesuaikan dengan langkah-langkah penelitian yang
dilakukan dengan sistematika sebagai berikut
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (Jika Ada)
DAFTAR GAMBAR (Jika ada)
DAFTAR LAMPIRAN (Jika ada)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Definisi Operasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.2 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
8
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3 Data dan Sumber Data
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.5 Instrumen Penelitian
3.6 Teknik Analisis Data
3.7 Keabsahan Data
3.8 Prosedur Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN ( Judul dan Jumlah Bab disesuaikan dengan
rumusan masalah yang telah diajukan)
BAB V PENUTUP
Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Data dan Identitas Informan (Narasumber)
Transkrip Wawancara
Arsip dan Surat Kabar
BIODATA PENULIS
9
D. Teknis Penulisan Tugas Akhir
Bab ini memuat pedoman yang berkaitan dengan tata cara penulisan tugas akhir. Hal-
hal yang dibicarakan pada bab ini meliputi: (4.1) ketentuan umum tentang bahan dan bahasa
yang digunakan dan (4.2) teknis penyajian.
1 Ketentuan Umum
a. Tugas akhir adalah karya ilmiah yang wajib disusun mahasiswa sebagai bagian
persyaratan Pendidikan akademik yang bertujuan melatih mahasiswa menerapkan
pengetahuan melalui pemecahan masalah yang berkenaan dengan bidang
ilmunya.
b. Tugas akhir yang disusun harus relevan dengan lingkup pendidikan dan
pengajaran pada masing-masing Program Studi di lingkungan FKIP.
c. Tugas akhir disusun untuk menjawab permasalahan yang harus dilakukan melalui
pengkajian baik secara teoretik maupun empirik.
d. Kajian pustaka yang digunakan adalah kepustakaan yang relevan dengan masalah
dan maksimal terbitan 10 tahun terakhir.
e. Tugas akhir minimal 30 halaman (Bab I s.d. bab V, perlu diperhatikan
keseimbangan jumlah halaman antarbab).
f. Tugas akhir diketik pada kertas HVS 80 gram ukuran kuarto A4 (21,5 x 28 cm)
warna putih dengan menggunakan tinta hitam.
g. Tugas akhir dijilid hard cover dengan menggunakan karton warna hijau dan
tulisan tinta warna hitam.
h. Tiap bab diberi pembatas dengan kertas dorslah warna hijau berlogo Universitas
Riau.
i. Tabel dan gambar disajikan pada kertas HVS 80 gram. Gambar dapat berwarna
untuk mempermudah pemahaman.
j. Tugas akhir disusun dalam bahasa Indonesia yang baku, sesuai dengan ketentuan
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Tidak menggunakan
singkatan seperti tdk, tsb, yg, dgn, dll, dsb. Apabila penulisan dalam bahasa
Inggris, pedoman penulisan ejaan dan tata-bahasa mengikuti sistem spelling dan
grammar berdasarkan tipe US/British English terkait dengan software yang
digunakan.
10
k. Semua kalimat ditulis menggunakan tata bahasa baku. Penggunaan kata ganti
orang dihindari, menggunakan kalimat pasif dan sebaiknya menggunakan istilah
Indonesia. Apabila menggunakan istilah asing, istilah tersebut harus dicetak
miring (italic).
2 Teknis Penyajian
2.1 Pengetikan
a. Naskah diketik 1,5 spasi dengan menggunakan kalimat pasif.
b. Pengetikan dengan komputer, jenis huruf yang digunakan Times New
Roman, huruf 12, rata kiri kanan (justify).
c. Pengetikan naskah harus menggunakan font (bentuk huruf) yang sama pada
keseluruhan teks.
d. Seluruh tulisan diketik rata pada tepi batas kanan dan kiri, kecuali untuk
judul bab, judul gambar, dan judul tabel diletakkan di tengah secara simetri
pada tepi batas kanan dan kiri.
2.2 Batas Tepi Kertas
Batas tepi kertas untuk pengetikan naskah adalah sebagai berikut:
Pinggir atas : 4 cm dari tepi kertas
Pinggir kiri : 4 cm dari tepi kertas
Pinggir bawah : 3 cm dari tepi kertas
Pinggir kanan : 3 cm dari tepi kertas
2.3 Spasi
a. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya 1,5 spasi.
b. Jarak antara bab dengan judul bab 1,5 spasi.
c. Jarak antara judul bab dengan teks pertama atau antara judul bab dengan
judul subbab 3 spasi.
d. Jarak antara judul subbab dengan baris pertama teks 1,5 spasi.
e. Jarak antara baris teks dengan judul subbab berikutnya 2 spasi.
f. Jarak antara teks dengan tabel, gambar dan grafik 1,5 spasi.
g. Jarak antara kalimat/baris terakhir subsub bab dengan judul sub bab 1,5
spasi (Lampiran 37).
11
2.4 Alinea
Setiap memulai alinea baru diketik menjorok ke dalam tujuh ketukan dari
tepi kiri kertas. Jarak antara alinea yang satu dengan alinea yang lain 1,5 spasi.
Penulisan alinea harus secara konsistenn untuk setiap alinea baru.
2.5 Penulisan Judul Bab dan Subbab
a. Judul bab diketik semuanya dengan huruf kapital, pengetikan diletakkan di
tengah (center), cetak tebal (bold), ukuran huruf 14, Jenis huruf Times New
Roman. Jika judul bab lebih dari satu baris, jarak antara baris pertama dan
berikutnya adalah 1,5 spasi.
b. Huruf pertama setiap kata pada judul subbab ditulis dengan kapital, kecuali
huruf pertama kata penghubung seperti dan, dalam, untuk, yang. Penulisan
subbab dimulai dari tepi kiri teks, ukuran huruf 12 cetak tebal (Bold). Baris
pertama subbab menjorok lima ketukan, dengan jarak 1,5 spasi di bawah
judul subbab.
2.6 Penulisan Nomor Bab dan Subbab
Sistem penomoran bab dalam tugas akhir memakai angka romawi,
sedangkan subbab memakai angka latin. Berikut contoh pemakaiannya:
I (Judul Bab Pertama)
1.1 (Judul Subbab Pertama)
1.1.1 (Judul Sub-subbab Pertama)
1.2 (Judul Subbab Kedua)
1.2.1 (Judul Sub-subbab Kedua)
II (Judul Bab Kedua)
2.1 (Judul Subbab Pertama)
2.1.1 (Judul Sub-Subbab Pertama)
2.2 (Judul Subbab Kedua)
2.2.1 (Judul Sub-subbab Kedua)
2.7 Nomor Halaman
a. Penomoran halaman bagian awal naskah, mulai dari halaman judul sampai
dengan halaman daftar lampiran, menggunakan angka Romawi kecil (i, ii,
iii, dst) diletakkan pada lajur bagian kanan atas.
12
b. Penomoran halaman bab menggunakan angka (1, 2, 3, dst). Nomor
halaman diletakkan pada lajur bagian tengah bawah halaman. Nomor
halaman selanjutnya diletakkan pada lajur bagian kanan atas halaman.
2.8 Kutipan
Ada dua jenis kutipan yang dapat dipakai, yaitu kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Kutipan langsung merupakan salinan yang persis sama
dengan sumbernya (tanpa penambahan), sedangkan kutipan tidak langsung
menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan
kalimat atau Bahasa sendiri.
a. Kutipan Langsung
1) Jika kutipan empat baris atau kurang (kutipan langsung pendek)
diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis.
2) Jarak baris kutipan 1,5 spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan)
3) Dibubuhi tanda kutip (“…”).
4) Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama
penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH) atau Author, Date,
Page (ADP), misalnya (Kridalaksana, 2015:70).
5) Jika berbahasa lain (asing atau daerah), penulisan kutipan
dimiringkan (kursif).
6) Apabila ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian yang
dihilangkan itu dengan tanda titik sebanyak tiga buah (jika yang
dihilangkan itu ada di awal atau di tengah kutipan) dan empat titik
jika di bagian akhir kalimat.
7) Jika kutipan lebih dari empat baris (kutipan langsung Panjang)
dipisahkan dari teks paparan penulis dalam format paragraph di
bawah paparan penulis (jarak baris kutipan satu spasi).
Contoh:
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia
untuk menyampaikan ide, perasaan, dan keinginannya kepada orang lain.
Dengan bahasa, apa yang kita sampaikan dapat diketahui orang lain. Bahasa
bersifat manusiawi karena hanya digunakan oleh manusia. “Alat
komunikasi yang namanya bahasa adalah bersifat manusiawi, dalam arti
13
hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia (Chaer,
2007:58).
b. Kutipan Tidak Langsung
Cara menyadur kutipan tidak langsung ada dua macam, yaitu:
1) Meringkas, yakni menyajikan suatu proposisi yang Panjang dalam
bentuk ringkas. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan ekspresi
penulisan, menghemat kata, memudahkan pemahaman naskah asli,
dan memperkuat pembuktian.
2) Ikhtisar, yakni menyajikan suatu proposisi yang Panjang dalam
bentuk ringkas, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak
mempertahankan urutan, tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung
kepada inti bahasan yang terkait dengan masalah yang hendak
dipecahkan.
Contoh 1:
Ambiguitas tingkat leksikal pada dasarnya merupakan ambiguitas
yang disebabkan oleh bentuk leksikal yang dipakai (Dardjowidjojo,
2005:76).
Contoh 2:
Seperti dikatakan oleh Dardjowidjojo (2005:76) bahwa ambiguitas
tingkat leksikal pada dasarnya merupakan ambiguitas yang disebabkan oleh
bentuk leksikal yang dipakai.
2.9 Daftar Pustaka
Pengetikan buku, jurnal, dan laporan penelitian yang digunakan sebagai
bahan referensi, dilakukan seperti di bawah ini.
a. Daftar pustaka disusun secara alfabet terurut sesuai dengan urutan abjad
nama awal pengarang dan tidak perlu menggunakan nomor urut.
b. Baris kedua tiap referensi diketik menjorok ke dalam lima ketukan dengan
jarak satu spasi.
c. Jarak spasi baris akhir suatu sumber dengan baris pertama sumber
berikutnya adalah 1,5 spasi.
d. Gelar akademik tidak dicantumkan dan semua nama peneliti harus
dicantumkan namanya dan tidak boleh hanya penulis pertama ditambah dkk
atau et el saja.
14
Hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka
adalah:
a. Bagian pertama yang perlu dituliskan adalah penulisan nama penulis. Nama
penulis dituliskan dari nama belakangnya terlebih dahulu kemudian disertai
tanda koma lalu nama depan penulis. Sebutan gelar tidak perlu
dicantumkan.
b. Bagian kedua adalah tahun penulisan buku. Tahun penulisan buku dapat
dilihat pada lembar halaman Katalog Dalam terbitan (KDT).
c. Bagian ketiga adalah judul buku. Judul ditulis dengan huruf miring dengan
kapitalisasi judul. Keterangan edisi atau jilid dipisahkan dengan tanda titik.
Keterangan cetakan ditulis dalam tanda kurung.
d. Bagian keempat adalah informasi penerbit terdiri atas dua bagian, yaitu kota
dan penerbit, yang dipisahkan dengan tanda titik dua.
e. Tiap bagian dipisahkan oleh tanda titik.
Sumber daftar pustaka dapat dikelompokkan menjadi buku, terbitan berkala
(periodical), sumber akademis, konten daring, multimedia, sumber tertulis lain,
dan sumber lisan. Penulisan daftar pustaka bisa dengan menggunakan cara
manual maupun berbasis aplikasi (misalnya: Mendelay, EndNote, dll). Penulisan
daftar pustaka berdasarkan sumber/jenisnya sebagai berikut:
a. Buku
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku adalah dengan
menuliskan nama pengarang, tahun, judul, dan penerbit.
Contoh:
Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman
Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Selain buku standar, variasi cara penulisan diterapkan pada sumber
bagian buku, buku terjemahan, dan buku elektronik (buku-el). Sumber
daring ditambahkan alamat situsnya pada bagian paling belakang.
1) Sumber daftar pustaka yang berasal dari bagian buku
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari bagian buku
adalah dengan menuliskan nama pengarang, tahun, judul bagian buku,
judul buku, dan penerbit.
15
Contoh:
Kridalaksana, Harimurti. 2007. “Bahasa dan Linguistik”. Dalam
Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik, diedit
oleh Kushartanti, Untung Yuwono, dan Multamia RMT Lauder,
3 – 14. Jakarta: Gramedia.
2) Sumber daftar pustaka yang berasal dari terjemahan
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku terjemahan
adalah dengan menuliskan nama pengarang, tahun, judul, keterangan
tambahan (penerjemah), dan penerbit.
Contoh:
Rowling, J.K. 2008. Harry Potter dan Relikui Kematian. Terjemahan
Listiana Srisanti. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
3) Sumber daftar pustaka yang berasal dari buku elektronik
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku elektronik
adalah dengan menuliskan nama pengarang, tahun, judul, penerbit,
dan format buku elektronik.
Contoh:
Endarmoko, Eko. 2018. Remah-Remah Bahasa. Jakarta: Bentang
pustaka. Google Play.
b. Terbitan Berkala
Terbitan berkala terdiri atas jurnal dan artikel (majalah, koran).
Sumber daring ditambahkan alamat situsnya pada bagian paling belakang.
1) Jurnal
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari jurnal adalah
dengan menuliskan nama pengarang, tahun, judul karya yang menjadi
bagian, nama jurnal,, dan keterangan tambahan (volume, nomor,
halaman).
Contoh:
Ibrahim, Gufran A. dan Luh Anik Mayani. 2018. “Perencanaan
Bahasa di Indonesia Berbasis Triglosia”. Linguistik Indonesia
36, no. 2: 107-116.
2) Majalah atau Koran
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari majalah atau
koran adalah dengan menuliskan nama pengarang, tahun, judul karya
16
yang menjadi bagian, nama majalah atau koran, dan keterangan
tambahan (tanggal/bulan dan halaman).
Contoh:
Anderson, Benedict. 2001. “Beberapa Usul Demi Pembebasan Bahasa
Indonesia”. Majalah Tempo, Desember: 35.
c. Sumber Akademis
Sumber akademis terdiri atas karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi)
dan makalah.
1) Skripsi, tesis, atau disertasi
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari skripsi, tesis, atau
disertasi dengan menuliskan nama penulis, tahun, judul, dan
keterangan tambahan ( jenis dan institusi)
Contoh:
Mustika, Leo Happy. 2012. “Analisis Deiksis Persona dalam Ujaran
Bahasa Rusia (Suatu Tinjauan Pragatik)”. Skripsi, Program
Studi Sastra Rusia Universitas Padjadjaran.
2) Makalah
Penulisan daftar pustaka yang bersumber dari makalah dengan
menuliskan nama penulis, tahun, judul, dan keterangan tambahan
(makalah, acara).
Contoh:
Lanin, Ivan. 2018. “Penggunaan Bahasa dan Sastra dalam Teknologi
Informasi sebagai Penguat Karakter Bangsa”. Makalah,
Kongres Bahasa Indonesia XI.
d. Prosiding
Untuk penulisan daftar pustaka yang bersumber dari prosiding dengan
cara menuliskan nama penulis, tahun, judul, keterangan tambahan
(prosiding, waktu pelaksanaan)
Contoh:
Sambodo, Made Ari. 2011. “Dampak Lesson Study dalam
Meningkatkan Kolaborasi antar guru IPS di SMA
Laboratorium Universitas Negeri Malang”. Prosiding
Seminar Nasionak LS IV. 12 November 2011. FMIPA UNM.
Malang.
17
e. Internet
Untuk penulisan daftar pustaka dari internet dengan menuliskan nama
penulis, tahun, judul, URL dan waktu pengambilan.
Contoh:
Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”,
http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-
pemanasan-global, diakses pada 10 Februari 2016 pukul 10.27.
2.10 Tabel dan Gambar
Untuk pengetikan judul tabel dan gambar dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
a. Tabel
1) Tabel diletakkan pada baras kiri pengetikan lbar tabel dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman dan tidak ditebalkan. Judul
diketik semua huruf kecil kecuali huruf pertama awal kata.
2) Judul diketik di atas tabel, mengikuti lebar tabel dengan
memperhitungkan keseimbangan halaman dan tidak ditebalkan. Judul
diketik semua huruf kecil kecuali huru pertama awal kata.
3) Nomot tabel menggunakan angka latin, ditulis secara berurut sesuai
dengan bab. Contoh Tabel 1.1, Tabel 1.2, dst.
4) Kalimat pertama judul tabel ditulis setelah nomor tabel dengan jaral
satu ketukan.
5) Awal baris kedua judul tabel berada di bawah judul tabel dengan
jarak satu spasi.
6) Isi tabel ditulis dalam satu halaman menggunakan huruf 12 atau dapat
menggunakan huruf 11 atau 10 digunakan sesuai dengan banyaknya
isi tabel
7) Isi tabel ditulis satu spasi.
8) Jika tabel dikutip dari suatu sumber maka di bawah tabel dituliskan
referensinya
Contoh penulisan tabel dapat dilihat pada (Lampiran 38)
18
b. Gambar
1) Gambar diletakkan di tengah halaman.
2) Judulnya diketik di bawah gambar di tengah halaman (Center), Judul
diketik semua huruf kecil kecuali huruf pertama awal kata.
3) Nomor gambar menggunakan angka latin, ditulis secara urut sesuai
dengan bab, contoh Gambar 1.1, Gambar1.2, dst
4) Kalimat pertama judul gambar ditulis setelah nomor gambar dengan
jarak satu ketukan.
5) Awal baris kedua dan seterusnya judul gambar, berada di bawah judul
gambar (bukan di bawah nomor gambar) dengan jarak satu spasi.
6) Jika gambar dikutip dari suatu sumber maka dibagian akhir judul
gambar dituliskan referensinya.
19
Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul Proposal
PROPOSAL huruf 16
TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)
STASIUN RIAU KEPRI: STUDI KASUS MEDIA MASSA DALAM
PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU 1998-2018 (huruf 14)
Oleh huruf 14
Raiza Nanda Pratama NIM huruf 12
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU (huruf 14)
September, 2020 (huruf 14)
20
Lampiran 2. Contoh Halaman Pengesahan Proposal
LEMBARAN PENGESAHAN
PROPOSAL
TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI) STASIUN RIAU KEPRI: STUDI KASUS MEDIA MASSA DALAM PEMBANGUNAN
PROVINSI RIAU 1998-2018
Oleh Raiza Nanda Pratama
NIM.07773454
Menyetujui Pembimbing I Pembimbing II
Nama Nama NIP NIP Mengetahui Koordinator
Program Studi
Nama NIP.
21
Lampiran 3. Contoh Halaman Sampul Tugas Akhir
3,5x3,5 cm
TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)
STASIUN RIAU KEPRI: STUDI KASUS MEDIA MASSA DALAM
PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU 1998-2018
(Huruf 14)
TUGAS AKHIR (SKRIPSI/MAKALAH) (huruf 16)
Oleh
Raiza Nanda Pratama
(huruf 14)
NIM.123456789 (huruf 14)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU 2020 (huruf 14)
22
Lampiran 4. Contoh Halaman Judul
TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)
STASIUN RIAU KEPRI: STUDI KASUS MEDIA MASSA DALAM
PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU 1998-2018
TUGAS AKHIR (SKRIPSI/MAKALAH)
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Raiza Nanda Pratama
NIM. 5333435646
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN IPS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU 2020
23
Lampiran 5. Contoh Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
(huruf 14)
Saya menyatakan bahwa tugas akhir saya ini adalah benar-benar hasil karya saya sendiri. Bagian-bagian tertentu dari penulisan tugas akhir ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah. Saya bersedia menerima sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya plagiat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pekanbaru, Penulis,
Materai Rp 6000 Tanda Tangan
Nama NIM
24
Lampiran 6. Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing
PERSETUJUAN PEMBIMBING
(huruf 14)
TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI)
STASIUN RIAU KEPRI: STUDI KASUS MEDIA MASSA DALAM
PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU 1998-2018 (huruf 14)
TUGAS AKHIR (SKRIPSI/MAKALAH)
(huruf 14)
Oleh Raiza Nanda Pratama
NIM……………………..
Menyetujui, Pembimbing I Pembimbing II
Nama Nama NIP NIP Mengetahui
Dekan FKIP Universitas Riau
Nama Dekan NIP
25